PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP ... · Metode analisis data yang digunakan adalah...
Transcript of PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP ... · Metode analisis data yang digunakan adalah...
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAPKONSERVATISME AKUNTANSI (STUDI PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011)
Diana Endah Sari¹, Cahyaningsih²
¹Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom
AbstrakABSTRAK Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlakuumum sehingga informasi dalam laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan danbermanfaat bagi setiap pemakai laporan keuangan. Namun dalam hal ini, Standar AkuntansiKeuangan (SAK) memberikan kebebasan dalam memilih penggunaan metode akuntansi untukmenyusun laporan keuangan. Kebebasan ini menimbulkan perbedaan dalam laporan keuanganyang disusun oleh setiap perusahaan. Namun karena adanya ketidakpastian yang melekat dalamsetiap aktivitas ekonomi perusahaan, maka konservatisme menjadi pertimbangan untukditerapkan dalam metode akuntansi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengaruh mekanisme corporate governance terhadap konservatisme akuntansi pada industribarang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011. Pada penelitianini, mekanisme corporate governance yang dianalisis sebagai faktor yang dapat mendorongtercapainya konservatisme akuntansi adalah komisaris independen, kepemilikan institusional,dan kualitas audit. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskrtiptif verifikatifbersifat kausalitas. Populasi pada penelitian ini adalah industri barang konsumsi yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011 dengan sampel sebanyak 11 perusahaan yangdipilih menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang dikumpulkan dan digunakandalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode pengumpulan data melalui studidokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresilinear berganda yang telah memenuhi pengujian asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkanbahwa variabel independen, yaitu mekanisme corporate governance yang meliputi komisarisindependen, kepemilikan institusional, dan kualitas audit secara simultan berpengaruh terhadapintegritas laporan keuangan. Sementara itu secara parsial, hanya variabel kualitas audit yangberpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil analisis regresi berganda menunjukkanbahwa koefisien determinasi R Square = 22,9% yang berarti seluruh variabel independen dapatmenjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu integritas laporan keuangan sebesar 22,9%.Keywords: konservatisme akuntansi, komisaris independen, kepemilikan institusional, dankualitas audit.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Indeks sektoral merupakan salah satu jenis indeks harga saham yang
dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks sektoral ini adalah sub
indeks dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Semua emiten yang
tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor menurut klasifikasi
industri yang telah ditetapkan BEI, yang diberi nama JASICA (Jakarta
Industrial Classification). Sektor industri barang konsumsi adalah salah satu
bagian dari sembilan sektor tersebut (Indonesia Stock Exchange, 2010).
Indeks sektoral memiliki kontribusi terhadap perkembangan ekonomi di
Indonesia. Pertumbuhan sektor industri barang konsumsi yang cukup tinggi
merupakan salah satu bukti atas kontribusi indeks sektoral terhadap
perekonomian Indonesia. Menurut Sadalia dan Khalijah (2011) industri
barang konsumsi bergerak cepat (fast moving consumergoods) dan tumbuh
pesat sebesar 11,8% pada tahun 2010. Hal ini terjadi seiring dengan semakin
bergesernya perilaku belanja konsumen. Pertumbuhan industri barang
konsumsi didukung bangkitnya perekonomian Indonesia dari krisis keuangan
global pada tahun 2008 dan tahun 2009 dengan pencapaian produk domestik
bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1% pada tahun 2010.
Pertumbuhan industri barang konsumsi juga dipicu oleh meningkatnya
kelas menengah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Kepala
Badan Koordinasi Bidang Ekonomi, Gita Wirjawan, pertumbuhan masyarakat
kelas menengah di Indonesia ini akan meningkatkan konsumsi penduduk.
Dengan sendirinya prospek industri barang-barang konsumsi juga akan
meningkat (Suprapto dan Triyanti, 2011).
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
2
Sepanjang semester I tahun 2010, tercatat ada tiga indeks sektoral yang
tumbuh paling tajam, yaitu sektor industri barang konsumsi sebesar 41,93%,
sektor aneka industri sebesar 32,22%, dan yang terakhir sektor manufaktur
(diluar saham-saham aneka industri dan barang konsumsi) sebesar 29,94%.
Kenaikan indeks sektoral tersebut banyak didukung oleh kenaikan barang-
barang yang dihasilkan oleh emiten-emiten yang tergabung didalamnya,
antara lain sektor industri barang konsumsi yang terdiri dari 32 emiten
(Sadalia dan Khalijah, 2011).
Menurut Sitepu (2010), beberapa nama emiten yang cukup dikenal dan
disinyalir ikut mendongkrak kinerja indeks sektor barang konsumsi secara
signifikan antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Unilever
Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Kalbe
Farma Tbk (KLBF), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Mayora Indah
Tbk (MYOR). Berikut ini adalah gambaran pertumbuhan masing-masing
emiten unggulan sektor industri barang konsumsi:
Gambar 1.1
Pertumbuhan Sektor Industri Barang Konsumsi Semester I Tahun 2010
Sumber: Vibiz Research, 2010
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
3
Kenaikan barang konsumsi diatas terbilang cukup tinggi dengan rata-rata
kenaikan sebesar 53,81%. Kenaikan harga yang cukup tajam tersebut
menjadikan emiten-emiten yang terdaftar dalam industri barang konsumsi
sebagai market mover untuk indeks sektoral bahkan indeks harga saham
gabungan.
Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) hingga akhir periode 2011 berjumlah 32 perusahaan. Ke 32
perusahaan tersebut terbagi kedalam lima sub sektor yaitu makanan dan
minuman, rokok, farmasi, kosmetik, dan peralatan rumah tangga. Namun
dalam penelitian ini hanya 11 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk
dijadikan sebagai sampel.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Di era globalisasi ini, berbagai teknologi terus berkembang dengan pesat.
Hal ini turut pula mendorong timbulnya berbagai skandal manipulasi
akuntansi. Beberapa skandal manipulasi akuntansi yang telah terjadi
melibatkan beberapa perusahaan besar di Amerika seperti Enron, Tyco,
Global Crossing, dan Worldcom maupun beberapa perusahaan besar di
Indonesia seperti Kimia Farma dan Bank Lippo yang dahulunya mempunyai
kualitas audit tinggi (Susiana dan Herawaty, 2007). Beberapa kasus yang
terjadi di Indonesia tersebut melibatkan pelaporan keuangan (financial
reporting) yang berawal dari terdeteksi adanya manipulasi (Gideon, 2005
dalam Oktadella, 2011).
Susiana dan Herawaty (2007) menyatakan bahwa dalam kasus manipulasi
tersebut, terbukti bahwa adanya keterlibatan pihak-pihak dalam seperti Chief
Executive Officer (CEO), komisaris, komite audit, dan internal auditor dalam
melakukan kecurangan akuntansi. Pada kasus Enron misalnya, CEO
melakukan kecurangan dengan melakukan outsourcing secara total atas fungsi
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
4
internal audit perusahaan. Outsourcing yang dilakukan yaitu, posisi Mantan
Chief Audit Executive Enron (kepala internal audit) yang semula merupakan
partner KAP Arthur Andersen (AA) yang ditunjuk sebagai akuntan publik
perusahaan; Direktur Keuangan Enron berasal dari KAP (AA); dan sebagian
besar Staf Akuntansi Enron yang juga berasal dari KAP AA (Kusmayadi,
2009). Sementara itu Worldcom telah melakukan rekayasa akun rugi menjadi
laba untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Dalam kasus ini
KAP Arthur Andersen lagi-lagi terlibat karena telah ikut menyetujui laporan
keuangan yang palsu. Selain itu, pihak intern perusahaan seperti Chief
Executive Officer, Chief Financial Officer, dan mantan pengawas keuangan
perusahaan juga disinyalir terlibat dalam kasus Worldcom ini
(www.unisosdem.org).
Di Indonesia, kasus manipulasi akuntansi justru terjadi pada perusahaan-
perusahaan besar seperti Kimia Farma dan Indofarma yang merupakan bagian
dari sektor industri barang konsumsi. Berdasarkan hasil pemeriksaan
Bapepam, diperoleh bukti bahwa dalam kasus Kimia Farma terdapat
kesalahan penyajian dalam laporan keuangan yang dilakukan oleh Direksi
yang mengakibatkan overstated laba pada laba bersih untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2001 (Bapepam, 2002). Sementara itu dalam
kasus Indofarma, Bapepam menemukan adanya indikasi penyembunyian
informasi penting menyangkut kerugian selama dua tahun berturut-turut yaitu
tahun 2001 dan 2002 (Bapepam, 2004).
Kasus yang terjadi pada Kimia Farma menunjukkan adanya kegagalan
dalam konservatisme akuntansi, dimana pihak manajemen tidak berhati-hati
dalam penyajian laporan keuangan sehingga mengakibatkan overstated laba
pada laba bersih. Dalam hal ini perusahaan dinilai memiliki optimisme yang
berlebihan dalam mengakui laba sehingga nilai laba menjadi lebih besar dari
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
5
seharusnya. Berbeda dengan Kimia Farma, dalam kasus Indofarma kerugian
tidak diakui dengan segera padahal kerugian telah terjadi. Perusahaan malah
menutupi kerugian dan mengumumkan bahwa perusahaan memperoleh laba.
Konservatisme akuntansi itu sendiri dilakukan untuk mengantisipasi
kerugian daripada laba, yaitu dengan segera mengakui kerugian pada saat
terjadinya tetapi tidak mengakui laba dengan segera. Konservatisme adalah
reaksi kehati-hatian (prudent reaction) dalam menghadapi ketidakpastian
yang melekat dalam perusahaan untuk mencoba memastikan bahwa
ketidakpastian dan risiko yang inheren dalam lingkungan bisnis cukup
dipertimbangkan (Dewi, 2004). Prinsip konservatisme digunakan dalam
pelaporan keuangan dengan tujuan untuk mengakui, mengukur dan
melaporkan nilai aktiva dan pendapatan yang rendah, dan nilai yang tinggi
untuk kewajiban dan beban. Dalam beberapa literatur teori akuntansi, hal ini
sering disebut dengan konsep pesimisme yang dianggap lebih baik dari pada
optimisme yang berlebihan. Konsep pesimisme mengharuskan beban diakui
segera dan pendapatan diakui setelah ada kepastian realisasi, sedangkan aktiva
bersih cenderung dinilai dibawah harga pertukaran atau harga pasar sekarang
dari pada harga perolehan (Hendriksen dan Breda, 2000).
Pada dasarnya laporan keuangan adalah sarana atau media komunikasi
yang digunakan antara pihak internal dan eksternal perusahaan. Melalui
informasi yang ada dalam laporan keuangan itulah pihak eksternal perusahaan
dapat mengetahui kondisi perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan
harus disajikan dengan hati-hati sehingga informasi dalam laporan keuangan
dapat diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pemakai laporan
keuangan. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan jika isi laporan keuangan tersebut mengandung informasi yang
benar, jujur, handal, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
6
Penerapan corporate governance dalam perusahaan merupakan sarana
pengawasan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kehati-hatian
perusahaan dalam mengakui laba, biaya, dan kerugian. Corporate governance
merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan
melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin
akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada
kerangka peraturan. Semakin baik penerapan corporate governance dalam
perusahaan, maka diharapkan akan mengurangi perilaku manajemen bersifat
oportunistik sehingga informasi dalam laporan keuangan disajikan dengan
penuh kehati-hatian. Dengan demikian, laporan keuangan akan menyajikan
informasi yang benar dan dapat diandalkan.
Menurut Bapepam-LK (2006) dalam konsep corporate governance
terdapat dua teori utama yang terkait yaitu stewardship theory dan agency
theory. Stewardship theory memandang manajemen sebagai pihak yang dapat
dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik
pada umumnya maupun shareholders pada khususnya. Bertentangan dengan
stewardship theory, agency theory memandang bahwa manajemen tidak dapat
dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik
pada umumnya maupun shareholders pada khususnya. Sehubungan dengan
adanya agency theory (teori keagenan), manipulasi akan sangat mugkin terjadi
mengingat adanya konflik kepentingan antara manajemen dan pemilik modal.
Mekanisme corporate governance yang dianalisis sebagai faktor yang
dapat mendorong terciptanya konservatisme akuntansi dalam penelitian ini
adalah komisaris independen, kepemilikan institusional, dan kualitas audit.
Komisaris independen adalah sebuah badan dalam perusahaan yang
biasanya beranggotakan dewan komisaris independen yang berasal dari luar
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
7
perusahaan yang berfungsi untuk menilai kinerja perusahaan secara luas dan
keseluruhan (Astria, 2011). Komisaris independen dibentuk untuk
menyeimbangkan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka
perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang
terkait. Seorang komisaris independen harus bertindak dengan hati-hati dan
berdasarkan kepada informasi yang jelas. Hal ini sesuai dengan konservatisme
akuntansi yang berarti bahwa reaksi kehati-hatian (prudent reaction) dalam
menghadapi ketidakpastian yang melekat pada aktivitas ekonomi perusahaan.
Oleh karena itu, konservatisme merupakan alat yang berguna bagi komisaris
independen dalam menjalankan fungsinya sebagai pengambil keputusan dan
pengawas kinerja manajemen. Komisaris independen akan lebih
mensyaratkan informasi yang berkualitas dan akurat sehingga perusahaan
akan cenderung konservatif dalam mengakui laba, kerugian, dan biaya.
Penelitian Rahmawati (2010) menunjukkan bahwa keberadaan komisaris
independen dalam perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
konservatisme akuntansi. Namun Jama’an dalam penelitiannya (2008)
membuktikan bahwa adanya komisaris independen berpengaruh signifikan
terhadap integritas laporan keuangan.
Menurut Tarjo (2008) kepemilikan institusional merupakan saham
perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan
asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain.
Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak
manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat
mengurangi manajemen laba (Perwirasari, 2010). Semakin besar kepemilikan
institusional dalam perusahaan, maka semakin kuat pengawasan terhadap
perusahaan dan semakin besar pula tuntutan terhadap penyediaan informasi
yang benar dan berkualitas dari perusahaan. Hal ini secara tidak langsung
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
8
akan membuat manajemen lebih memfokuskan perhatiannya untuk berhati-
hati dalam setiap pengakuan transaksi ekonomi khususnya menyangkut
dengan pengakuan laba, kerugian, dan biaya.
Penelitian Indriyati (2010) menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini
tidak sesuai dengan penelitian Bernawati dan Asfianti (2011) yang
membuktikan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi.
Selain komisaris independen dan kepemilikan institusional tersebut,
kualitas audit juga disinyalir memiliki peranan penting terhadap
konservatisme akuntansi. Menurut De Angelo (1981) kualitas audit adalah
probabilitas seseorang untuk dapat menemukan dan melaporkan pelanggaran
yang terjadi dalam sistem akuntansi klien. Sementara itu Francis, et al., (2003)
dan Sloan (2001) dalam Oktadella (2011) mengemukakan bahwa kualitas
audit merupakan elemen dari efisiensi ekuitas pasar karena dapat menekan
kredibilitas dari informasi keuangan, dan mendukung praktek corporate
governance melalui pelaporan keuangan yang transparan. Hal ini akan
mendorong manajemen untuk menyajikan laporan keuangan dengan lebih
hati-hati.
Penelitian Hardiningsih (2010) menunjukkan bahwa kualitas audit tidak
berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan yang diukur dengan
konservatisme akuntansi. Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian
Oktadella (2011) yang menunjukkan bahwasanya kualitas audit justru
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan
yang diukur menggunakan konservatisme akuntansi.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
9
Mengacu kepada penelitian-penelitian terdahulu, maka penelitian
mengenai konservatisme akuntansi masih relevan untuk dilakukan pengkajian
ulang karena adanya inkonsistensi hasil penelitian. Hal ini memotivasi penulis
untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh mekanisme corporate
governance terhadap konservatisme akuntansi dengan objek penelitian
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Industri
barang konsumsi dipilih sebagai objek penelitian, karena melihat mayoritas
penelitian-penelitian terdahulu menggunakan perusahaan manufaktur sebagai
objek penelitiannya. Selain itu, melihat semakin berkembangnya sektor
industri barang konsumsi serta adanya kasus penggelembungan laba dan
penyembunyian kerugian seperti pada kasus Kimia Farma dan Indofarma
semakin memotivasi penulis untuk mengetahui lebih jauh bagaimana
konservatisme akuntansi pada industri barang konsumsi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance Terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi pada Industri
Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-
2011)”.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
permasalahan dalam penelitian ini difokuskan kepada:
1. Bagaimana mekanisme corporate governance (komisaris independen,
kepemilikan institusional, kualitas audit) dan konservatisme akuntansi
pada industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2008-2011 ?
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
10
2. Bagaimana pengaruh mekanisme corporate governance (komisaris
independen, kepemilikan institusional, dan kualitas audit) secara
simultan terhadap konservatisme akuntansi ?
3. Bagaimana pengaruh mekanisme corporate governance secara parsial
terhadap konservatisme akuntansi:
a) Bagaimana pengaruh komisaris independen terhadap konservatisme
akuntansi ?
b) Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap
konservatisme akuntansi ?
c) Bagaimana pengaruh kualitas audit terhadap konservatisme
akuntansi ?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disampaikan
diatas, maka tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
1. Menganalisis mekanisme corporate governance (komisaris independen,
kepemilikan institusional, kualitas audit) dan konservatisme akuntansi
pada industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2008-2011.
2. Menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance (komisaris
independen, kepemilikan institusional, dan kualitas audit) secara
simultan terhadap konservatisme akuntansi.
3. Menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance secara parsial
terhadap konservatisme akuntansi:
a. Menganalisis pengaruh komisaris independen terhadap
konservatisme akuntansi.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
11
b. Menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap
konservatisme akuntansi.
c. Menganalisis pengaruh kualitas audit terhadap konservatisme
akuntansi.
1.5 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penulis berharap penelitian ini dapat
memberikan manfaat baik dari aspek teoritis maupun praktis.
1.5.1 Aspek Teoritis
1) Bagi penelitian selanjutnya, dapat menjadi sarana pembelajaran untuk
pemecahan masalah berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh di
bangku kuliah, serta sebagai tambahan referensi bagi penelitian sejenis
yang akan datang.
2) Bagi para akademisi, dapat memberikan sumbangsih terhadap bidang
ilmu yang berkaitan dengan mekanisme corporate governance dan
etika bisnis.
1.5.2 Aspek Praktis
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, yaitu:
1) Bagi Auditor, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi
dalam melaksanakan kegiatan auditnya, terutama dalam penilaiannya
terhadap kewajaran informasi dalam laporan keuangan klien.
2) Bagi Perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi dalam pengambilan keputusan untuk menerapkan metode
akuntansi, dan peningkatan pengawasan dalam perusahaan.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
12
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Pembahasan dalam skripsi ini dibagi ke dalam lima bab yang terdiri dari
beberapa sub-bab. Sistematika penulisan disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian yang
memaparkan alasan dipilihnya penelitian, latar belakang penelitian yang
mengangkat fenomena yang terjadi, argumentasi pemilihan topik penelitian,
serta situasi yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian, perumusan
masalah berdasarkan latar belakang penelitian, tujuan penelitian, dan
kegunaan penelitian dilihat dari aspek teoritis dan praktis, serta sistematika
penulisan yang disusun.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Bab ini mengungkapkan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang kajian
pustaka akuntansi terkait dengan konservatisme akuntansi, dan variabel
penelitian yaitu komisaris independen, kepemilikan institusional, dan kualitas
audit. Bab ini juga memaparkan mengenai penelitian-penelitian terdahulu
sebagai acuan dan dasar dari penelitian ini, kerangka pemikiran yang
membahas rangkaian pola pikir yang digunakan untuk menggambarkan
masalah penelitian, hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara atas
permasalahan dalam penelitian, serta ruang lingkup penelitian yang
menjelaskan secara rinci batasan dan cakupan penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, pendekatan dan metode
penelitian, identifikasi variabel penelitian (variabel dependen dan variabel
independen), operasionalisasi variabel, tahapan penelitian, jenis dan sumber
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
13
data (populasi dan sampel), uji validitas dan reabilitas serta teknik analisis
data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai hasil penelitian yang berisi gambaran objek
penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis model dan hasil pengujian
hipotesis, serta pembahasan mengenai pengaruh variabel independen
(komisaris independen, kepemilikan institusional, dan kualitas audit).
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan hasil penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil
analisis temuan penelitian dan saran secara kongkrit yang diberikan terhadap
pengaruh mekanisme corporate governance terhadap konservatisme akuntansi
dalam aspek praktis dan tujuan pengembangan ilmu.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh mekanisme
corporate governance yang meliputi komisaris independen, kepemilikan
institusional dan kualitas audit terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian
dilakukan pada Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2008-2011.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian statistik deskriptif menunjukkan bahwa:
a. Persentase komisaris independen industri barang konsumsi berkisar
antara 30% - 80%. Hal ini menunjukkan bahwa setiap perusahaan yang
ada di dalam industri barang konsumsi telah memenuhi regulasi
Bapepam dan Bursa Efek Indonesia (BEI) berkaitan dengan kewajiban
memiliki komisaris independen yaitu, sekurang-kurangnya satu orang
komisaris independen atau 30% dari seluruh anggota dewan komisaris
adalah komisaris independen.
b. Industri barang konsumsi memiliki persentase kepemilikan institusional
yang besar yaitu berkisar antara 45% - 99%. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa investor institusional mendominasi kepemilikan
saham dalam industri barang konsumsi.
c. Auditor spesialis yang dipakai untuk mengukur kualitas audit industri
barang konsumsi cenderung masih menunjukkan jumlah yang kecil.
Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase auditor spesialis terbesar
yang hanya bernilai 9,38%. Persentase auditor spesialis ini
menunjukkan bahwa industri barang konsumsi belum sepenuhnya
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
90
menggunakan jasa auditor spesialis untuk mengaudit laporan
keuangannya.
d. Terdapat lima perusahaan industri barang konsumsi yang memiliki
konservatisme akuntansi yang konsisten selama tahun 2008-2011,
yaitu PT. Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA), PT. HM Sampoerna
Tbk (HMSP), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT. Ultra
Jaya Milk Indonesia Tbk (ULTJ), dan PT. Unilever Indonesia Tbk
(UNVR). Meskipun demikian, mayoritas perusahaan dalam industri
barang konsumsi telah memiliki konservatisme akuntansi walaupun
pada dasarnya belum konsisten dari tahun ke tahun. Selain itu, nilai
dari konservatisme akuntansi antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain memiliki selisih angka yang cukup besar.
2. Hasil pengujian hipotesis secara simultan (uj F) menunjukkan bahwa nilai
signifikansi variabel independen sebesar 0,048 dimana nilai tersebut lebih
kecil dari α=5%. Ini berarti variabel independen mekanisme corporate
governance yang meliputi komisaris independen, kepemilikan
institusional, dan kualitas audit berpengaruh secara simultan terhadap
konservatisme akuntansi. Kemampuan ketiga variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi
adalah sebesar 22,9% dan sisanya sebesar 77,1% dijelaskan oleh variabel
lain diluar model penelitian.
3. Hasil uji secara parsial (uji t) pengaruh mekanisme corporate governance
yang meliputi komisaris independen, kepemilikan institusional, dan
kualitas audit, terhadap konservatisme akuntansi industri barang konsumsi
tahun 2008-2011 adalah:
a. Nilai signifikansi komisaris indepeden sebesar 0,562 dimana nilai ini
lebih besar dari α=5%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel komisaris
independen tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
91
b. Kepemilikan saham institusional memiliki nilai signifikansi sebesar
0,168 dimana nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan α = 5%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional
tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
c. Kualitas audit memiliki nilai signifikansi sebesar 0,019 dimana nilai
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α=5%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi.
5.2 Saran
5.2.1 Aspek Teoritis
1. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan:
a. Menambah variabel independen lainnya yang relevan, seperti komite
audit, komposisi dewan direksi, dan kepemilikan manajerial untuk
mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap konservatisme
akuntansi.
b. Menggunakan proksi lain untuk mengukur konservatisme akuntansi
seperti asumsi skala nominal, indeks konservatisme dengan
menggunakan earnings/stock return relation measures, net asset
measures, dan discetionary accrual.
c. Menggunakan objek penelitian yang berbeda dari jenis industri lainnya
atau menambah populasi perusahaan dari semua industri yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
d. Menambah periode tahun pengamatan atau menggunakan rentang
waktu pengamatan yang berbeda.
2. Bagi para akademisi, diharapkan memberikan tambahan referensi bagi
peneliti berkaitan dengan mekanisme corporate governance, sehingga
penelitian selanjutnya menjadi lebih baik.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
92
5.2.2 Aspek Praktis
1. Bagi Auditor, diharapkan memperbanyak proses audit terhadap satu sektor
tertentu agar tingkat spesialisasi auditor semakin meningkat sehingga
pengetahuan dan kompetensi auditor sehubungan dengan audit yang
dilakukan terhadap sektor tertentu juga meningkat. Hal ini ditujukan agar
auditor lebih kompeten dalam melakukan penilaian terhadap laporan
keuangan perusahaan dalam satu sektor tertentu.
2. Bagi Perusahaan, diharapkan:
a. Memastikan bahwa fungsi dari komisaris independen dilaksanakan
dengan benar dan efektif. Selain itu, untuk memaksimalkan fungsi
pengawasan komisaris independen perusahaan diharapkan tidak hanya
menambah jumlah komisaris independen sekedar untuk memenuhi
regulasi, tetapi juga melakukan koordinasi antara komisaris
independen sehingga komisaris independen dapat melaksanakan
fungsinya dengan optimal.
b. Memastikan bahwa tidak hanya sekedar menambah jumlah
kepemilikan institusional untuk memaksimalkan pengawasannya,
namun perusahaan juga harus memastikan bahwa fungsi dari
kepemilikan institusional dilaksanakan dengan benar dan efektif.
Selain itu investor institusional diharapkan tidak hanya mengutamakan
kepentingan dirinya sendiri dan pihak-pihak berkepentingan lainnya
saja. Dalam hal ini investor institusional diharapkan dapat
menyeimbangkan pemenuhan kepentingan antara dirinya sendiri,
pihak-pihak lain yang berkepentingan, dan pemenuhan fungsi
pengawasan yang efektif sehingga mampu mendukung mekanisme
corporate governance.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
93
c. Menggunakan jasa auditor spesialis sektor untuk meningkatkan
kualitas audit atas laporan keuangan sehubungan dengan
konservatisme akuntansi.
d. Mengakui laba, kerugian dan biaya dengan penuh kehati-hatian. Dalam
hal ini perusahaan diharapkan untuk dengan segera mengakui kerugian
dan biaya pada saat terjadinya, namun tidak mengakui laba dengan
segera walaupun kemungkinan terjadinya sangat besar.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
94
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. (2008). Auditing Dan
Jasa Assurance: Pendekatan Terintegrasi. Jilid 1. Edisi 12. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Asrida, Putu Diah. (2010). Pengaruh Keberadaan Komite Audit Pada
Hubungan Positif Risiko Perusahaan Dengan Konservatisme Akuntansi.
Tesis Universitas Udayana Bali: tidak diterbitkan.
Astria, Tia. (2011). Analisis Pengaruh Audit Tenure, Struktur Corporate
Governance, Dan Ukuran KAP Terhadap Integritas Laporan Keuangan.
Skripsi Universitas Diponegoro Semarang: tidak diterbitkan.
Badan Pengawas Pasar Modal. (2002). Siaran Pers Badan Pengawas Pasar
Modal Tanggal 27 Desember 2002. Diunduh dari: www.bapepam.go.id
[31 Maret 2012]
Badan Pengawas Pasar Modal. (2004). Press Release Kasus PT. Indofarma
Tbk. Diunduh dari: www.bapepam.go.id [3 April 2012].
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. (2004). Peraturan
No.IX.I.5 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit. Diunduh dari: www.bapapem.go.id [3 April 2012].
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. (2006). Studi
Penerapan Prinsip-Prinsip OECD 2004 Dalam Peraturan Bapepam
Mengenai Corporate Governance. Diunduh dari:
http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/kajian_pm/studi-
2006/Studi-Penerapan-OECD.pdf [18 April 2012].
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
95
Bernawati, Yustrida dan Asfianti, Leli. Mekanisme Good Corporate
Governance, Konservatisme Akuntansi dan Kinerja Perusahaan. Jurnal
Ekonomi, ISSN 1978-9998. Vol.4, No. 1, Juni 2011.
Cornett, M.M., A.J. Marcus, and A. Saunders. (2006). Earnings Management,
Corporate Governance, and Trust Financial Performance. Diunduh dari:
http://papers.ssrn.com/ [29 Maret 2012].
Darsono dan Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan
Keuangan. Yogyakarta: Andi.
De Angelo, L.E. (1981). Auditor Size and Audit Quality. Journal of
Accounting Review, pp. 462-479.
Dewi, AAA Ratna. (2004). Pengaruh Konservatisma Laporan Keuangan
Terhadap Earnings Rosponse Coeficient. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia, 7(2), 207-223.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Haniati, Sri dan Fitriany. (2010). Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimetri
Informasi Dengan Menggunakan Beberapa Model Pengukuran
Konservatisme. Simposium Nasional XIII Purwokerto 2010.
Harahap, Sofyan Syafri. (2004). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.
Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Rajagrafindo.
Hardiningsih, Pancawati. (2010). Pengaruh Independensi, Corporate
Governance, Dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan.
Jurnal Kajian Akuntansi ISSN: 1979-4886, 2(1), 61-76.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
96
Hendriksen, Eldon S. and Michael F. Van Breda. (2000). Accounting Theory.
5th
edition. Herman Wibowo (penterjemah). Jakarta: Interaksara.
Indriyati, Martha Rizki. (2010). Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris
Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi. Skripsi Universitas
Diponegoro Semarang: tidak diterbitkan.
Indonesian Stock Exchange. (2010). Buku Panduan Indeks Harga Saham
Bursa Efek Indonesia. Jakarta: Bursa Efek Indonesia. Diunduh dari:
www.idx.co.id [21 Maret 2012]
Indriantoro, Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen. Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Januarti, Indira. (2007). Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas
Auditor, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit
Going Concern. Jurnal MAKSI, 8(1), pp 43-58.
Jama’an. (2008). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas
Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Tesis
Universitas Diponegoro Semarang: tidak diterbitkan.
Komite Nasional Kebijakan Governance. (2004). Pedoman Tentang
Komisaris Independen. Diunduh dari: www.knkg-indonesia.com [03 April
2012].
Komite Nasional Kebijakan Governance. (2006). Pedoman Umum Good
Corporate Governance Indonesia. Jakarta: Komite Nasional Kebijakan
Governance.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
97
Kusmayadi, Dedi. (2009). Kasus Enron: Dalam Perspektif Etika Bisnis Dan
Profesional Akuntan Beserta Implikasinya. Makalah Universitas
Siliwangi, Tasikmalaya.
Kusumawardani, Arum. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting)
Dalam Website Perusahaan. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang:
tidak diterbitkan.
Mayangsari. (2003). Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta
Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan.
Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya, pp. 1255-1273.
Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta:
Bumi Aksara.
Oktadella, Dewanti. (2011). Analisis Corporate Governance Terhadap
Integritas Laporan Keuangan. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang:
tidak diterbitkan.
Perwirasari, Kartika Tri. (2010). Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Komite Audit, Dewan Direksi, Dewan
Komisaris, Kualitas Audit, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas
Laporan Keuangan. Skripsi Universitas Gunadarma: tidak diterbitkan.
Rahmawati, Fitri. (2010). Pengaruh Karakteristik Dewan Sebagai Salah Satu
Mekanisme Corporate Governance Terhadap Konservatisme Akuntansi Di
Indonesia. Skripsi Universitas Diponegoro: tidak diterbitkan.
Ridho, Mohammad Rasyid. (2010). Analisis Pengaruh Corporate Governance
Dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
98
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia.
Skripsi Universitas Gunadarma. Tidak Diterbitkan.
Riduwan. (2009). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sadalia, Isfenti dan Khalijah. (2011). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Dividend Per Share Pada Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ekonom, 14(4), September 2011.
Sekaran, Uma. (2006). Research Methods For Business, Metodologi
Penelitian Untuk Bisnis. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sitepu, Nanda. (2010). Pertumbuhan Indeks Sektoral Semester I 2010, Sektor
Konsumsi Masih Yang Terbanyak. Diunduh dari:
http://vibiznews.com/column/stock/2010/07/15/pertumbuhan-indeks-
sektoral-semester-i-2010-sektor-barang-konsumsi-masih-yang-terbaik-/
[07 Mei 2012]
Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. (2009). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Edisi 1.
Yogyakarta: MedPres.
Suprapto, Hadi dan Triyanti, Ajeng Mustika. (2011). Artikel Kelas Menengah
Tumbuh, Sektor Ini Naik Tajam. Diunduh dari:
http://bisnis.vivanews.com/news/read/212360-kelas-menengah-tumbuh--
sektor-ini-naik-tajam. [07 Mei 2012]
Susiana dan Herawaty, Arleen. (2007). Analisis Pengaruh Independensi,
Mekanisme Corporate Governance, Dan Kualitas Audit Terhadap
Integritas Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas
Makassar 26-28 Juli 2007.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
99
Sutedi, Adrian. (2011). Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.
Syakhroza, Achmad. (2002). Makalah Penerapan Corporate Governance.
Universitas Diponegoro Semarang.
Taniredja, Tukiran dan Mustafidah, Hidayati. (2011). Penelitian Kuantitatif
(Sebuah Pengantar). Bandung: Penerbit Alfabeta.
Tarjo. (2008). Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional Dan Leverage
Terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham Serta Cost Of Equity
Capital. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.
Wardhani, Ratna. (2008). Tingkat Konservatisme Akuntansi di Indonesia dan
Hubungannya dengan Karakteristik Dewan sebagai Salah Satu Mekanisme
Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak,
Juli. 2008.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi