PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

118
1 PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK INSPIRATIF KELAS IV TERHADAP MINAT BELAJAR MURID DI UPT SD INPRES 127 KEPULAUAN SELAYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh SRI WIWIANTI 105311100916 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

Page 1: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

1

PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL PEMBELAJARAN

TEMATIK INSPIRATIF KELAS IV TERHADAP MINAT BELAJAR

MURID DI UPT SD INPRES 127 KEPULAUAN SELAYAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

SRI WIWIANTI

105311100916

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

2

Page 3: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

3

Page 4: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

4

Page 5: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

5

Page 6: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

6

MOTTO

Tak Ada Sukses Yang Instan

-Bob Sadino

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tuaku, saudara-saudaraku,

Seluruh keluargaku, sahabatku, serta teman-teman

seperjuanganku.

Atas keikhlasan doa dan dukungannya dalam membantu

mewujudkan harapan dan cita-cita saya, khususnya Ayah dan

Ibu, dengan tulus kuucapkan banyak terima kasih.

Page 7: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

7

ABSTRAK

SRI WIWIANTI, 2020.Pengaruh macromedia flash pada Model pembelajaran

tematik inspiratif untuk meningkatkan minat belajar murid di UPT SD Inpres 127

Kepulauan Selayar. Skripsi, Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Makassar. Dibimbing Andi

Adam, dan H. Hamzah HS.

Masalah dalam penelitian adalah bagaimana pengaruh macromedia flash

pada model pembelajaran tematik inspiratif kelas IV terhadap minat belajar murid

di UPT SD Inpres 127 Kepulauan Selayar. Penelitian ini bertujuan Untuk

mengetahui pengaruh macromedia flash pada model pembelajaran tematik

inspiratif kelas IV terhadap minat belajar murid di UPT SD Inpres 127 Kepulauan

Selayar.

Subjek dalam penelitian ini adalah murid kelas IV UPT SD Inpres 127

Kepulauan Selayar yang berjumlah 24 orang. Jenis penelitian adalah deskriftif

kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan angket. Analisis data

digunakan dengan cara menghitung persentase dan analisis korelasi product

moment dengan hasil perhitungan angket.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisis angket dengan

korelasi product moment diperoleh hasil yaitu 0,99. Dengan demikian penerapan

model pembelajaran tematik inspiratif dapat meningkatkan minat belajar murid

kelas IV di UPT SD Inpres 127 Kepuluauan Selayar. Jadi hipotesis yang telah

diajukan dalam penelitian ini yang menyatakan penerapan model pembelajaran

tematik inspiratif dapat meningkatkan minat belajar murid di UPT SD Inpres 127

Kepulauan Selayar dinyatakan diterima.

Kata kunci : Model Pembelajaran Tematik, Meningkatkan Minat Belajar.

Page 8: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT pencipta

alam semesta, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah pada Rasulullah

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa

istiqamah untuk mencari Ridha-Nya hingga diakhir zaman.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Macromedia Flash Pada Model

Pembelajaran Tematik Inspiratif Kelas IV Terhadap Minat Belajar Murid Di UPT

SD Inpres 127 Kepulauan Selayar” diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berbekal dari kekuatan dan ridha dari Allah SWT semata, maka penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan meski dalam bentuk yang sangat sederhana. Tidak

sedikit hambatan dan rintangan yang penulis hadapi, akan tetapi penulis sangat

menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kegagalan.

Teristimewa dan terutama sekali penulis sampaikan ucapan terima kasih

yang tulus kepada ayahanda Jamaluddin dan Ibunda Rosmina atas segala

pengorbanan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam

menuntut ilmu sejak kecil sampai sekarang ini. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadikan kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di

dunia dan akhirat kelak.

Page 9: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

9

Dengan pertolongan Allah SWT. Melalui perantara uluran tangan serta

dukungan dari berbagai pihak. Karenanya, penulis menghaturkan terima kasih

yang tiada terhingga atas segala bantuan modal dan spritual yang diberikan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan istimewa juga penulis sampaikan

kepada bapak Andi Adam, S.Pd.,M.Pd dan Drs. H. Hamzah HS, MM selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam

memberikan bimbingan, arahan dan semangat kepada penulis sejak penyusunan

proposal hingga terselesainya skripsi ini.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-setingginya kepada; (1). Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, sebagai

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. (2). Bapak Erwin Akib, S.Pd.,

M.Pd., Ph.D, sebagai Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. (3).

Bapak Dr. Muhammad Nawir, M.Pd dan Bapak Nasir, S.Pd.,M.Pd sebagai Ketua

dan Sekertaris Prodi Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah

Makassar. (4). Bapak dan Ibu dosen Prodi Teknologi Pendidikan FKIP

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mengajar dan mendidik mulai

dari semester awal hingga penulis menyelesaikan studinya di Perguruan Tinggi

ini. (5). Bapak Muhammad Taslim, S.Pd. sebagai kepala sekolah UPT SD Inpres

127 Kepulauan Selayar yang telah memberi izin penulis mengadakan penelitian

sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini. (6). Bapak dan Ibu guru UPT SD

Inpres 127 Kepulauan Selayar yang telah mengajar dan mendidik sesuai

bidangnya masing-masing. (7). Peserta didik kelas IV UPT SD Inpres 127

Page 10: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

10

Kepulauan Selayar atas kesediaannya menjadi subjek penelitian sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. (8). Rekan-rekan mahasiswa prodi Teknologi

Pendidikan terkhusus angkatan 2016, Firdayanti, Asdarina dan Afri Yani yang

sudah banyak membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir (skripsi), serta

teman-teman yang tidak sempat saya sebutkan namanya satu persatu dan telah

banyak membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.

Akhirnya, sebagai penutup penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, ”Manusia adalah kejadian sempurna, tetapi kebanyakan dari

perbuatannya adalah tidak sempurna”, oleh karena itu penulis masih serta-merta

mengharapkan kritikan demi pengembangan wawasan penulis kedepannya.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan ridha-Nya kepada kita semua,

Amin.

Billahi Fi Sabililhaq Fastabiqul Khairat

Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Makassar, 2020

Penulis

Sri Wiwianti

Page 11: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

11

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... i

Lembar Pengesahan ...................................................................................... ii

Persetujuan Pembimbing ............................................................................... iii

Surat Pernyataan............................................................................................ iv

Surat Perjanjian ............................................................................................. v

Motto dan Persembahan ................................................................................ vi

Abstrak .......................................................................................................... vii

Kata Pengantar .............................................................................................. viii

Daftar Isi........................................................................................................ ix

Daftar Tabel .................................................................................................. xii

Daftar Gambar ............................................................................................... xiv

BAB I Pendahuluan ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 9

C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 9

D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 9

BAB II Kajian Pustaka .................................................................................. 12

Page 12: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

12

A. Kajian Teoritis ................................................................................... 12

1. Media pembelajaran .................................................................... 12

2. Pembelajaran Tematik ................................................................. 17

3. Minat Belajar ............................................................................... 18

B. Penelitian Relevan ............................................................................. 21

C. Kerangka Pikir .................................................................................. 23

D. Hipotesis ............................................................................................ 26

BAB III Metode Penelitian ........................................................................... 27

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian........................................................ 27

B. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 28

C. Lokasi Penelitian ............................................................................... 29

D. Variabel Penelitian ............................................................................ 29

E. Instrumen Penilaian ........................................................................... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 31

G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 31

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................... 34

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 34

1. Pengujian Instrument .................................................................. 34

2. Deskripsi Data ............................................................................. 37

3. Analisis Korelasi ......................................................................... 56

B. Pembahasan ...................................................................................... 58

BAB V Simpulan dan Saran ......................................................................... 60

A. Simpulan ........................................................................................... 60

Page 13: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

13

B. Saran .................................................................................................. 60

Daftar Pustaka ............................................................................................... 62

LAMPIRAN .................................................................................................. 64

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... 100

Page 14: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

14

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Hasil Angket Minat Belajar ............................................................ 41

1.2 Hasil Analisis Korelasi ............................................................................ 47

2.1 Interpretasi Data ...................................................................................... 49

Page 15: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kunjungan pertama di UPT SD Inpres 127 Kepulauan Selayar ............ 86

2.2 Proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan media ............. 87

2.3 Proses bimbingan di kelas dengan menggunaan Macromedia flash ...... 87

2.4 Foto bersama guru-guru di UPT SD Inpres 127 Kepulauan Selayar ...... 88

3.1 Foto bersama murid kelas IV di UPT SD Inpres 127 Kep. Selayar ........ 88

Page 16: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu usaha suatu bangsa untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia sehingga membantu memperlancar pelaksanaan

pengembangan Nasional Indonesia. Usaha pendidikan ini di tunjukan untuk

mengembangkan cipta, rasa, dan karsa yang ada sehingga setiap manusia

diharapkan mampu menghadapi kehidupan global.

Di sisi lain, pasal 1 ayat (1) Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang

sistem pendidikan menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi

saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan

global menuntut dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan

perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan,

terutama penyesuaian teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan

khususnya dalam proses pembelajaran.

Page 17: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

17

Pendekatan pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses belajar

mengajar. Di samping dapat menarik perhatian murid, pendekatan pembelajaran

juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata

pelajaran. Penerapan pendekatan pembelajaran di sekolah, guru dapat

menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan

pendekatan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif sehingga

pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan berorientasi pada

prestasi belajar.

Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan

dalam mencapai tujuan. Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu

diperhatikan oleh seorang instruktur, guru, widyaiswara dalam proses

pembelajaran. Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan

untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dikaitkan

dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan

guru, murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan.

Belajar mengajar sebagai suatu sistem intruksional mengacu kepada

pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain

untuk mencapai tujuan.

Proses belajar dan pembelajaran bukanlah proses penjinakan, melainkan

proses mengembangkan kreativitas anak didik. Hal demikian hanya bisa dicapai

bilamana anak didik terbebas dari berbagai beban secara fisik maupun psikis.

Beban di sini adalah sesuatu yang menekan anak didik sehingga ia merasa

Page 18: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

18

terpaksa untuk menanggungnya. Tetapi sesuatu yang menurut ukuran seorang

berat, tetapi memberikan kesenangan bagi anak didik tidak termasuk beban yang

memaksa. Oleh karena itu, strategi pembelajaran tematik harus selalu berorientasi

untuk memberikan kesenangan bagi anak didik dalam proses belajar maupun

pembelajaran.

Proses belajar dan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai

tujuan dan hasil tertentu. Tujuan dan hasil belajar dan pembelajaran akan semakin

optimal dan maksimal bilamana memberikan tantangan untuk mengeksplorasikan

kemampuan anak didik dan bukan merupakan ulangan atau sekedar memorizing

terhadap pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki anak didik. Tetapi

bilamana proses belajar dan pembelajaran menantang anak didik untuk

mengembangkan kemampuan fisik maupun psikis anak didik, seperti melatih

kemampuan atau keterampilan fisik yang belum dikuasi anak didik secara mudah,

atau melatih kemampuan berfikir yang memungkinkan merangsang kerja otak

secara maksimal. Kemampuan tersebut dapat ditumbuhkan dengan cara

mengembangkan rasa ingin tahu anak didik melalui kegiatan mencoba-coba,

berpikir secara intuitif atau bereksplorasi.

Penetapan pendekatan tematik dalam pembelajaran di kelas rendah oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) ini tidak lepas dari perkembangan

akan konsep pembelajaran terpadu.

Berhasilnya suatu proses pendidikan, bergantung pada proses pembelajaran

yang terjadi di sekolah. Kemampuan guru yang berhubungan dengan pemahaman

guru akan hakekat belajar akan sangat mempengaruhi proses pembelajaran yang

Page 19: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

19

berlangsung. Guru yang memiliki pemahaman hakekat belajar sebagai proses

mengakumulasi pengetahuan maka proses pembelajaran yang terjadi hanyalah

sekedar pemberian sejumlah informasi yang harus dihafal murid. Sebaliknya,

apabila pemahaman guru tentang belajar adalah proses memperoleh perilaku

secara keseluruhan, proses pembelajaran yang terjadi mencerminkan suatu

kesatuan yang mengandung berbagai persoalan untuk dipahami oleh anak secara

keseluruhan dan terpadu.

Surya (2002: 84) bahwa “belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya

dengan lingkungan”.

Pada hakikatnya peserta didik belajar melalui interaksinya terhadap

lingkungan. Dengan proses demikian peserta didik memperoleh sebuah ilmu

pengetahuan dan pengalaman secara pribadi. Ketika peserta didik berinteraksi

dengan lingkungannya maka ia akan belajar banyak hal, dari berbagai aspek mata

pelajaran. Sebab sebuah pengetahuan dapat kita peroleh tentunya dari lingkungan

masyarakat sekitar, tanpa harus belajar formal saja.

Masyarakat dan lingkungan bagi peserta didik adalah sebuah sumber belajar

yang dapat memberikan sebuah informasi atau pengetahuan yang lebih banyak

lagi untuk peserta didik meskipun peserta didik belum mampu menggabungkan

berbagai mata pelajaran itu dengan baik dan benar.

Jika peserta didik memasuki lingkungan masyarakat, maka ia akan

diperhadapkan dengan berbagai aspek atau tantangan. Sehingga peserta didik

Page 20: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

20

dapat menemukan sebuah informasi atau pengetahuan baru. Contohnya yaitu pada

saat peserta didik menonton sebuah acara live, mengikuti seminar-seminar,

mengikuti pelatihan dan masih banyak lainnya.

Untuk itu dianjurkan kepada peserta didik agar lebih pandai dalam memilah

sebuah informasi. Terlebih untuk peserta didik yang baru menduduki kelas 1, di

mana di sini murid masih sangat membutuhkan arahan atau bimbingan guru atau

orang tua.

Pada umunya yang di maksud dengan pembelajaran tematik adalah

pembelajaran yang dilakukan dengan manggunakan tema-tema tertentu, yang

diambil dari pengalaman peserta didik itu sendiri. Pembelajaran tematik ini dapat

didesain dengan semenarik mungkin sehingga peserta didik lebih semangat untuk

mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Adapun dengan menggunakan

pembelajaran tematik ini murid akan lebih paham dengan apa yang terjadi dengan

lingkungan masyarakat sekitarnya sebab pembelajaran tematik ini didesain

langsung dengan menggunakan background pengalaman dari peserta didik itu

sendiri.

Subroto (2000: 9), dalam definisi yang lebih operasional,

bahwa “pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang

diawali dengan suatu pokok bahasan lain, konsep tertentu

dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara spontan

atau direncanakan, baik dalam satu bidang maupun lebih, dan

dengan beragam pengalaman belajar siswa, maka

pembelajaran menjadi lebih bermakna”.

Maka pada umumnya pembelajaran tematik/ terpadu adalah pembelajaran

yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi mata

Page 21: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

21

pelajaran dengan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari murid sehingga dapat

memberikan pengalaman yang bermakna bagi murid.

Dunia pendidikan juga ikut serta dalam memanfaatkan teknologi sebagai

media pembelajaran. Apalagi saat ini sangat banyak media yang dapat digunakan

dalam pembelajaran yang memiliki fungsi berbeda-beda dalam pendidikan. Media

pembelajaran dapat menyampaikan pembelajaran kepada siswa melalui cara

berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan kedalam system ilmiah

yang disebut pengajaran dengan bantuan media.

Perkembangan ICT (informasi and Communication and technology) yang

sangat pesat merupakan sebuah peluang dan tantangan dalam pengembangan

media pembelajaran. Seorang guru dituntut untuk dapat menggunakan media

pembelajaran yang tersedia di sekolah secara baik dan terus dikembangkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Banyak sekolah dan madrasah

yang menggunakan media buku sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar

salah satunya di UPT SD Inpres 127 kepulauan Selayar sehingga pemahaman

konsep lebih tradisional jika dibandingkan dengan sekolah atau madrasah lainnya.

UPT SD Inpres 127 kepulauan Selayar merupakan salah satu lembaga

pendidik formal tingkat dasar, yang dikenal sebagai sekolah dasar. Di pulau

Selayar yang memiliki ruang belajar, sarana dan prasarana yang cukup untuk

menunjang proses pembelajaran yang aktif, inovatif kreatif afektif dan

menyenangkan dengan memanfaatkan media buku dan menggunakan model

pembelajaran tematik/terpadu.

Page 22: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

22

Namun media dan model yang diterapkan perlu dikembangkan lagi, dari

yang sebelumnya hanya monoton menggunakan metode ceramah tanpa ada

inovasi atau pembaharuan gaya belajar yang membuat murid lebih nyaman dan

aktif dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru bidang studi itu sendiri.

Sehingga di sini terjadi ketidakefektifan dan komunikasi tidak baik antara guru

dan murid pada pembelajaran dalam kelas, karena siswa kurang bersemangat

dalam menerima materi ajar.

Selain itu, permasalahan yang kedua adalah guru yang kurang tanggap

dengan pemanfaatan TIK seperti penggunaan macromedia flash, sehingga tidak

dapat menarik minat belajar murid. Penyebab tidak adanya ketertarikan guru

untuk memanfaatkan perkembangan ICT itu sendiri, karena kurangnya

pemahaman dan pemanfaatan aplikasi macromedia flash sebagai media

pembelajaran. Dan diharapkan dapat meningkatkan minat belajar murid.

Dalam hal ini peneliti akan menyajikan berbagai macam tema yang di

desain dengan semenarik mungkin sehinggga murid akan termotivasi untuk

melihatnya sehinggga minat belajar murid pun akan meningkat. Dan penggunaan

media pembelajaran juga merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi

efektifnya proses pembelajaran. Hal ini yang membuat peneliti memilih

macromedia flash sebagai alat yang digunakan untuk menunjang pembelajaran.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa macromdia flash ini merupakan salah

satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat animasi, video dan lain-

lainnya yang akan menghasilkan sebuah gerakan yang dapat menarik perhatian

murid untuk melihatnya.

Page 23: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

23

Di mana murid akan diperlihatkan dalam bentuk video singkat semisal

video sejarah kemerdekaan Indonesia yang kemudian untuk mencegah

pembelajaran yang tidak efektif maka tenaga pendidik agar kiranya menyediakan

lembar kerja murid yang dikaitkan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia

semisal murid diminta untuk mendeskripsikan apa yang dilihat dari video

tersebut, sehingg secara langsung peserta didik terhibur, berfikir, mengamati, dan

paling penting adalah murid akan lebih tanggap memorinya ketika melihat dan

mendengar secara langsung dibandingkan hanya dijelaskan.

Berdasarkan observasi awal pada tanggal 21 September 2019 yang

dilaksanakan di UPT SD Inpres 127 kepulauan Selayar ditemukan beberapa data

yang terkait antara lain: 1) Bagaimanakah gurunya mengajar ? dan, 2)

Bagaimanakah murid menerima pembelajaran tematik ?

Di mana pendidik dapat melakukan proses belajar di kelas dengan

keterbatasaan media yang berbasis ICT sehingga minat belajar murid pun tidak

meningkat atau murid tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan

efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti yaitu: “pengaruh

macromedia flash pada model pembelajaran tematik inspiratif kelas IV di UPT

SD Inpres 127 kepulauan Selayar” di karenakan di era modern saat ini IPTEK

sudah tidak asing lagi bagi pelajar terutama berbagai media pembelajaran yang

salah satunya adalah macromedia flash.

Peneliti memilih UPT SD Inpres 127 kepulauan Selayar sebagai objek

penelitian di karenakan dilihat dari model pembelajaran tematik yang digunakan

Page 24: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

24

sebagai model dalam mengajar dan kurang tanggapnya tenaga pendidik dengan

media pembelajaran yang berbasis teknologi. Peneliti ingin membuktikan

pengaruh macromedia flash pada model pembelajaran tematik inspiratif kelas IV

terhadap minat belajar murid jauh lebih efektif dibandingkan pembelajaran

tematik dengan metode ceramah saja.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian

ini yaitu: Bagaimanakah Pengaruh Macromedia Flash Pada Model Pembelajaran

Tematik Inspiratif Kelas IV Terhadap Minat Belajar Murid Di UPT SD Inpres 127

kepulauan Selayar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang di atas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh macromedia flash pada model pembelajaran tematik

inspiratif kelas IV di UPT SD Inpres 127 kepulauan Selayar.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini

diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun

tidak langsung. Adapun manfaat penelitian yaitu: terhadap pengaruh macromedia

flash pada model pembelajaran tematik inspiratif kelas IV terhadap minat belajar

murid adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti

Page 25: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

25

Dapat mengetahui pengaruh macromedia flash pada model pembelajaran

tematik inspiratif kelas IV terhadap minat belajar murid di UPT SD Inpres 127

kepulauan Selayar. Menambah pengalaman mengajar dengan menggunakan

berbagai macam media pembelajaran pendidikan terutama macromedia flash

melalui model pembelajaran tematik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pendidik

Dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran tentang cara

penggunaan macromedia flash Pada Model Pembelajaran Tematik Inspiratif.

b. Bagi Murid

Dengan pembelajaran berbasis macromedia flash ini diharapkan dapat

mempermudah dan memperjelas cara belajar dan membangkitkan minat belajar

murid dalam pembelajaran tematik. Dapat diketahui kelebihan macromedia flash

dalam penggunaan sebagai media pembelajaran dan murid sebagai subyek

penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai

pembelajaran secara aktif, kreatif, dan menyenangkan melalui pembelajaran

tematik inspiratif sehingga murid lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar.

c. Bagi Guru

Dengan media pembelajaran tersebut dapat dijadikan sebagai alat serta

model pembelajaran tematik inspiratif yang kreatif dan inovatif yang dapat

meningkatkan minat belajar murid khususnya kelas IV di UPT SD Inpres 127

kepulauan Selayar.

Page 26: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

26

d. Bagi Sekolah

Dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah dengan sistem

pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran berbasis macromedia

flash dengan model pembelajaran tematik inspiratif.

Page 27: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

27

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Media Pembelajaran

a. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti

tengah, perantara atau pengantar. Kata media jika dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

murid mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan baha media adalah alat pembantu yang dapat

digunakan sebagai penunjang pembelajaran di sekolah.

Hamalik (1994: 12) mendefinisikan media sebagai “teknik yang

dipergunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antar guru dan

murid dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah”.

Secara lebih utuh media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat bantu

berupa fisik maupun nonfisik yang segala digunakan sebagai perantara antara

guru dan murid dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan

efisien. Sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima murid dengan utuh

serta menarik minat murid untuk belajar lebih lanjut. Pendek kata media

merupakan alat bantu yang digunakan guru dengan desain yang disesuaikan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 28: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

28

b. Fungsi media pembelajaran

Media pembelajaran telah menjadi bagian integral dalam pembelajaran.

Bahkan keberadaannya tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran di

sekolah. Hal ini telah dikaji dan diteliti bahwa pembelajaran menggunakan media

hasilnya lebih optimal. Walter Mc Kenzie dalam bukunya Multiple “Intelegences

and Intructional Technologi” mengatakan media memiliki peran penting dalam

pembelajaran di kelas, yang mempengaruhi kualitas dan keberhasilan

pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

menarik minat murid, meningkatkan rasa antusias murid dalam mengikuti

pembelajaran, menarik semangat baru murid, serta menghilangkan rasa bosan

pada murid itu sendiri. Selain itu dengan adanya media sebagai alat penunjang

proses belajar di kelas murid jauh lebih semangat dalam setiap hari nya untuk

mengikuti proses pembelajaran. Sehingga motivasi dan minat belajar murid

semakin meningkat di setiap hari nya.

Secara lebih rinci dan utuh media media pembelajaran berfungsi untuk:

1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.

2. Meningkatkan gairah belajar siswa.

3. Meningkatkan minat dan motivasi belajar.

4. Menjadikan siswa berinteraksi langsung dengan kenyataan.

5. Mengatasi modalitas belajar siswa yang beragam.

6. Mengefektifkan proses komunikasi dalam pembelajaran.

7. Meningkatkan minat belajar.

Page 29: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

29

Dengan beragam fungsi media pembelajaran tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa dengan penggunaan media dalam pembelajaran itu dapat

meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses belajar itu sendiri, dapat pula

meningkatkan gairah atau antusias murid dalam mengikuti pembelajaran, selain

itu dapat pula meningkatkan minat dan motivasi anak didik, dan dapat menjadikan

murid untuk berinteraksi langsung dengan dunia nyata melalui pengalaman yang

dialaminya, dapat juga mengatasi modalitas belajar muris yang beragam-ragam

dan selain itu dapat mengefektifkan proses komunikasi dalam pembelajaran itu

sendiri dan yang terpenting dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

c. Landasan teoritis penggunaan media pembelajaran

Melalui landasan perolahan ilmu pengetahuan , sikap, dan keterampilan

dapat terjadi sebuah interaksi antar pengalaman yang baru dengan pengalaman

sebelumnya.

Pada dasarnya proses belajar dapat diperoleh dengan baik jika murid dapat

memanfaatkan semua alat indera yang dimiliki nya. Sebab semakin banyak alat

indera yang digunakan maka perolahan informasi nya pun semakin banyak

Perbandingan pemerolehan minat belajar melalui indera pandang dan indera

dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang lebih 80% hasil belajar seseorang

diperoleh dari indera pandang dan hanya 15% diperoleh melalui indera dengar dan

hanya 5% lagi dari indera yang lainnya. Contohnya adalah ketika penulis

melakukan proses pembelajaran mengajar dengan menggunakan media

pembelajaran berbasis macromedia flash, di sini sangat terlihat jelas bagaimana

Page 30: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

30

respon murid yang lebih semangat jika dibandingkan dengan sebelumnya yang

hanya menggunakan media cetak saja. awalnya

d. Macromedia Flash

Di sini peneliti melakukan penerapan media pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran tematik. Adapun media yang digunakan

adalah macrmedia flash. Yang di maksud dengan macromedia flash ini adalah

sebuah aplikasi yang dapat digunakan secara offline, dengan tampilan yang dapat

didesain sedemikian rupa sehingga dapat menarik murid untuk melihatnya.

Macromedia flash ini juga dapat menghasilkan gambar animasi, kartun, dan dapat

ditampilkan melalui CD-Rom, DVD, VCD dan lain sebagainya. Selain itu

macromedia flash menggunakan actionscript. Actionscript itu sendiri adalah kode

yang digunakan sehingga dapat memperkecil ukuran file.

1. Menjalankan Macromedia Flash

Menjalankan macromedia flash dengan cara termudah yaitu:

a) Klik >Start> Untuk Tampilan Menu <Start>

b) Pilih > Program > Untuk Tampilan Submenu

c) Pilih Item <Macromedia>, lalu pilih <Macromedia flash > s

d) Setelah itu kita klik macromedia flash

Area kerja Macromedia flash

Macromedia flash mempunyai area kerja yang terdiri dari enam bagian pokok

yaitu:

Page 31: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

31

1. Menu

Berisi kumpulan intruksi atau perintah-perintah yang digunakan dalam

Macromedia flash. Terdiri dari menu File, Edit, View, Insert, Modify, Text,

Control, Window dan Help.

2. Stage

Stage adalah layer (dokument dalam word) yang akan digunakan untuk

meletakkan objek-objek dalam flash.

3. Timeline

Timeline berisi frame-frame yang berfungsi untuk mengontrol objek yang

dibuat dalam stage atau layer yang akan dibuat animasinya.

4. Toolbox

Toolbox berisi tool-tool atau alat yang digunakan untuk membuat,

menggambar, memilih, menulis, memanipulasi objek atau isi yang terdapat dalam

stage (layer) dan timeline. Alat-alat yang terdapat dalam toolbox adalah:

5. Layer

Layerseperti kertas kerja transparan, jika digabungkan akan menghasilkan

sebuah animasi yang terstruktur dengan top layer sebagai tampilan teratas. Dalam

sebuah layer bisa terdiri dari frame, keyframe, serta script.

6. Frame dan Keyframe

Frame adalah bagian urutan animasi yang mau ditampilkan. Jadi sebuah

layer bisa terdiri lebih dari 1 frame. Sedangkan keyframe adalah frame yang

didalamnya terdapat script untuk memodifikasi animasi.

Page 32: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

32

2. Pembelajaran Tematik

Proses pembelajaran merupakan proses yang inspiratif, yang

memungkinkan anak didik mendapatkan wawasan baru melalui kerja kreatif dan

imajinatifnya. Oleh karena itu, strategi seorang guru harus mampu

mengembangkan atau paling tidak memilih salah satu strategi yang mampu

mengembangkan inspirasi anak didik.

Pembelajaran terpadu adalah program pembelajaran yang berangkat dari

satu tema/topik tertentu dan kemudian dielaborasi dengan beberapa aspek atau

ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran yang biasa diajarkan di sekolah.

Pembelajaran terpadu/tematik ini menyajikan berbagai model pembelajaran

yang dapat menarik semangat murid dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Sebab dalam penggunaan model ini, guru dituntut untuk lebih bisa dalam

mengekspresikan materi secara sederhana dan pastinya lebih menyenangkan

untuk diajarkan kepada murid di kelas.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan pembelajaran tematik

merupakan pembelajaran yang dirancang dengan sesederhana mungkin, sehingga

murid lebih semangat dan tidak bosan ketika mengikuti proese belajar mengajar.

Dengan pembelajaran tematik anak didik dapat membangun

kesalingterkaitan antara satu pengalaman dengan pengalaman lainnya atau

pengetahuan dengan pengetahuan lainnya atau atau pengetahuan dengan

pengalaman sehingga memungkinkan pembelajaran itu menarik.

Salah satu alasan yang mungkin bisa dikemukakan bahwa setiap anak didik

mendapat tambahan atau informasi baru ( baik berupa pengetahuan maupun

Page 33: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

33

pengalaman ) akan selalu terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman yang

sudah ia miliki baik secara asimilatif ( menghubungkan konsep yang sudah dalam

pikiran anak didik ) maupun secara akomodotif (proses pemanfaatan konsep-

konsep dalam pikiran anak didik untuk menafsirkan objek). Pembelajaran ini akan

mendorong anak didik untuk aktif berpartisipasi, karena dorongan minat dari

dalam diri murid ( motivasi intrinsik ), sehingga pembelajaran menjadi menarik

minat anak didik.

Selain itu usaha pun penting untuk mengukur seberapa penting model

pembelajaran tematik ini bagi murid dan bagaimana kesesuain hasil yang dicapai

melalui model pembelajaran terpadu itu sendiri. Untuk itu sangat diperlukan

upaya lainnya sebagai penunjang dan tercapainya hasil yang maksimal.

3. Minat belajar

Minat adalah ketertarikan diri terhadap sesuatu tanpa ada unsur paksaan

dari pihak lain. Minat pada hakikatnya adalah sifat alamiah yang lahir pada diri

setiap individu. Sifat ketertarikan terhadap suatu hal atau benda yang dirangsang

oleh benda itu sendiri.

Selain minat bersifat alamiah, minat juga dapat di rangsang melalui

berbagai aktivitas atau kegiatan. Minat pada umunya dapat dimiliki oleh peserta

didik dengan melalui berbagai aspek, misalnya dengan penerapan media

pembelajaran dalam proses belajar di kelas. Seperti yang kita ketahui mayoritas

guru-guru di luar sana masih sangat minim dalam pengetahuannya terhadap

penggunaan media yang berbasis IT.

Page 34: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

34

Untuk itu peran pendidik atau guru di sini sangat berpengaruh untuk

meningkatkan minat belajar murid. Seperti penggunaan media yang dilakukan

saat melakukan proses pembelajaran di kelas. Sehingga tanpa disadari, murid pun

semakin semangat dalam mengikuti pembelajaran yang dimana sebelumnya murid

selalu merasa jenuh yang diakibatkan tidak adanya penggunaan media dalam

proses belajar mengajar.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa minat adalah

sifat bawaan dari lahir dan sifat yang dipengauhi oleh suatu hal atau benda yang

mengalir dari diri sendiri tanpa ada unsur paksaan di dalamnya. Seperti yang

dijelaskan di atas terkait contoh untuk menarik minat itu sendiri sangatlah jelas.

Bahwa media itu sangat berpengaruh dan berperan penting dalam meningkatkan

minat belajar murid.

Selain media, model pembelajaran juga tidak kalah penting dalam

peningkatan minat belajar murid. Contohnya penerapan model pembelajaran

tematik inspiratif. Model pembelajaran tematik/terpadu ini sangat mempengaruhi

minat belajar murid, sebab model pembelajaran tematik ini adalah pembelajaran

yang dapat dirancang dengan sedemikian rupa dan sesederhana mungkin sehingga

murid merasa tertarik dalam mengikuti proses belajar di kelas.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi murid

Minat dapat didefinisikan secara sederhana yaitu kecenderungan individu

(murid ) untuk memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa ketetarikan

terhadap suatu objek atau situasi tertentu.

Surya (2002: 85) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

minat belajar adalah sebagai berikut.

Page 35: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

35

1. Faktor yang bersumber pada siswa itu sendiri. a) Tidak

mempunyai tujuan yang jelas. Jika tujuan belajar sudah jelas,

maka siswa cenderung menaruh minat terhadap belajar. dengan

demikian besar kecilnya minat siswa dalam belajar tergantung

pada tujuan belajar yang jelas dari siswa, b) Bermanfaat atau

tidaknya sesuatu yang dipelajari bagi individu siswa. apabila

pelajaran kurang dirasakan bermanfaat bagi perkembangan

dirinya, siswa cenderung untuk menghindar, c) Kesehatan yang

sering mengganggu. Kesehatan ini sangat berpengaruh dalam

belajar mengajar, seperti sering sakit, kurang vitamin, atau

kelainan jasmani misalnya pada mata, kelenjar-kelenjar. Hal ini

akan mempengaruhi atau mempersulit siswa belajar atau

menjalankan tugas-tugasnya dikelas, d)Adanya masalah atau

kesukaran kejiwaan. Masalah atau kesukaran kejiwaan ini

misalnya adannya gangguan emosional, rasa tidak senang,

gangguan-gangguan dalam proses berfikir semuannya akan

mempengaruhi minat belajar siswa. 2. Faktor-faktor yang

bersumber dari lingkungan. a) Cara menyampaikan pelajaran.

dalam proses belajar mengajar, penyampaian pelajaran oleh

guru sangat menentukan minat belajar siswa. apabila guru

menguasai materi tetapi ia kurang pandai dalam menerapkan

berbagai metode belajar yang kurang tepat hal ini akan

mengurangi minat belajar siswa, b) Adanya konflik pribadi

antara guru dengan siswa. adanya konflik pribadi antara guru

dengan siswa ini akan mengurangi minat pada mata pelajaran,

tetapi dengan adanya konflik tersebut menyebabkan minat siswa

berkurang lebih jauh lagi kemungkinan bisa hilang, c)Suasana

lingkungan sekolah. Suasana lingkungan sekolah sangat

berpengaruh terhadap minat belajar siwa. Suasana lingkungan di

sini termasuk iklim di sekolah, iklim belajar, suasana, tempat

dan fasilitas yang semuanya menimbulkan seseorang betah dan

tertuju perhatiannya kepada kegiatan belajar mengajar. 3.

Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga dan

masyarakat. a) Masalah Broken Home. Masalah-masalah yang

terjadi dari pihak orang dan keluarga akan mempengaruhi minat

belajar siswa, b) Perhatian utama siswa dicurahkan kepada

kegiatan-kegiatan di luar sekolah. Pada saat ini di luar sekolah

banyak hal-hal yang dapat menarik minat siswa yang dapat

mengurangi minat siswa terhadap belajar serta kegiatan olah

raga atau bekerja.

b. Indikator minat belajar

Serang guru harus mampu menjadi fasilitator yang baik untuk murid dan

bisa memahami kondisi psikis dari setiap individu sehingga peserta didik merasa

Page 36: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

36

nyaman ketika meneima materi yang diberikan oleh pendidik atau guru. Selain itu

guru lebih menguasai setiap materi yang diberikannya kepada peserta didik,

sehingga murid pun merasa apa yang diajarkan oleh guru benar adanya.

Dalam melakukan proses belajar di kelas guru tidak lupa untuk selalu mengaitkan

antara bahan ajar dengan lingkungan masyarakat atau pengalaman yang dialami

langsung oleh peserta didik.

B. Hasil Penelitian Relevan

Berdasarkan penelusuran penulis terhadap skripsi-skripsi yang telah ada,

penulis menemukan karya hasil penelitian sebelumnya yang terkait dengan

penelitian ini, di antaranya: 1)Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Ismunandar

tahun 2017 melaksanakan peneletian dengan judul “Penerapan Media

Pembelajaran Berbasis Macro media flash 8.0 Untuk Meningkatkan Motivasi Dan

Hasil Belajar Pada Kompetensi Sistem Pengisian Konvensional Siswa Kelas XII

Semester Genap Teknik Kendaraan Ringan Di SMK Negeri 1 Nglipar Tahun

2016/2017” hasil penelitian ini menunjukan bahwa melalui penerapan media

pembelajaran berbasis Macromedia flash 8.0 terbukti dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII semester genap Teknik Kendaraan

Ringan di SMK Negeri Nglipar tahun 2016/2017 yang terlihat dari hasil tiap

siklusnya. Presentase skor motivasi belajar siswa dari pria siklus sebesar 60,59%,

pada siklus I sebesar 68,80% sehingga meningkat sebesar 8,21% dari pra siklus ke

siklus I sedangkan siklus I sebesar 68,80% mengalami kenaikan pada siklus II

sebesar 79,97% sehingga terjadi peningkatan sebesar 11,17%. Selain itu dari

angket, presentase angket motivasi belajar siswa siklus I sebesar 73,71%, dan

Page 37: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

37

presentase siklus II sebesar 81,42% sehingga dari siklus I ke siklus II meningkat

sebesar 8,75. Sedangkan hasil belajar siswa pada pra siklus nilai rata-rata kelas

sebesar 53,97% dan presentase siswa yang mencapai KKM sebesar 20,69%,

siklus I nilai rata-rata kelas mencapai 63,79%. Hal ini terjadi peningkatan sebesar

9,82% poin dari pra siklus ke siklus I dan presentase juga mengalami kenaikan

menjadi 37,93% sehingga terjadi peningkatan sebesar 17,24%. Kemudian siklus II

nilai rata-rata kelas siswa mencapai 76,38% hal ini terjadi peningkatan sebesar

12,59% poin dari siklus I ke siklus II. Kemudian presentase juga mengalami

kenaikan menjadi 82,76% sehingga terjadi peningkatan sebesar 44,83%. 2.

Penelitian yang dilakukan oleh Suriatulisma tahun 2016 melaksanakan penelitian

dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash 8

Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tema Dinamika Interaksi Manusia

Untuk Peningkatan Minat Belajar Pada Siswa Kelas VII Di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 12 Malang” hasil penelitian yang diperoleh antara lain: 1) tahap

analisis. Analisis kurikulum pada materi hasil kebudayaan masyarakat Indonesia

pada masa lalu. 2) tahap desain, pembuatan desain media yaitu berupa storyboard

dan flowchart. 3) tahap pengembangan, pembuatan produk media, berupa

pengetikan dan revisi dari para ahli. 4) tahap implementasi, uji coba produk

dilakukan di kelas VII A dan guru IPS di SMPN 12 Malang. 5) tahap evaluasi,

berdasarkan angket dosen ahli materi, guru mata pelajaran IPS, dan siswa dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai kriteria baik. Hasil analisis

angket minat belajar siswa rata-rata semua aspek adalah 82,8%, dengan kategori

positif. Sementara hasil uji coba juga menunjukan hasil yaitu rata-rata pretest

Page 38: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

38

sebesar 50 dengan standar deviasi 16,10 dan postest dengan mean sebesar 66,80

dengan standar deviasi sebesar 22,83. Signifikan perbedaan antara pretest dan

postest yaitu 0,000. Karena nilai probabilitas 0,000 (0,05), maka Ho ditolak.

Penelitian di atas sama-sama meneliti tentang media pembelajaran

berbasis komputer dengan fokus penelitian yang berbeda dengan fokus penelitian

yang akan penulis lakukan. Yaitu: “Pengaruh Macromedia Flash Pada Model

Pembelajaran Tematik Inspiratif Kelas IV Terhadap Minat Belajar Siswa Di UPT

SD Inpres 127 Kepulauan Selayar” penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih

kurangnya keefektifan proses pembelajaran di beberapa sekolah terutama di UPT

SD Inpres 127 kepulauan Selayar yang salah satu menjadi penyebabnya adalah

kurangnya penggunaan media pembelajaran berbasis komputer.

C. Kerangka Pikir

Tujuan model pembelajaran tematik adalah untuk mengembangkan

kreativitas peserta didik serta meningkatkan minat belajar yang lebih efektif.

Sebagaimana kita ketahui bahwa proses pembelajaran yang efektif itu sangat

dipengeruhi oleh model pembelajaran dan media yang digunakan. Sebagaimana

dalam Assosiasi Komunikasi dan teknologi pendidikan

( Association for Educational Communication Technology/AECT 1979 )

mengemukakan bahwa media adalah segala bentuk dan saluran untuk proses

penyampaian informasi.

1) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran

Page 39: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

39

Pembelajaran tematik hendaknya disajikan dalam bentuk yang semenarik

mungkin dan tidak parsial. Konsep yang tumpang tindih dan pengulangan dapat

dipadukan, sehingga pembelajaran akan lebih efisien dan efektif.

Keterpaduan bidang kajian dapat mendorong guru untuk mengembangkan

kreativitas tinggi karena adanya tuntutan untuk memahami keterkaitan antara satu

materi dengan materi yang lain. Guru dituntut memiliki kecermatan, kemampuan

analitik, dan kemampuan kategorik 26 agar dapat memahami keterkaitan atau

kesamaan materi maupun metodologi.

2) Meningkatkan minat dan motivasi

Penerapan metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman murid

pada setiap mata pelajaran. Model pembelajaran tematik berbasis Macromedia

flash secara interaktif digunakan untuk menjadikan murid aktif dan lebih dapat

mengkonstruksi belajarnya secara mandiri, sehingga murid dapat lebih mudah

memahami konsep pembelajaran berbasis Macromedia flash dengan

menggunakan model pembelajaran tematik inspiratif yang dapat mengaitkan

langsung antara materi pembelajaran dengan pengalaman peserta didik tersebut

melalui teks, gambar, audio, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan,

sehingga dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik.

Diharapkan setelah proses pembelajaran dengan menerapkan metode

pembelajaan Macromedia flash maka minat belajar murid dapat tercapai sebab

dengan penggunaan macromedia flash sebagai media atau alat penunjang proses

belajar itu lebih mempermudah murid dalam melakukan proses belajar di kelas.

Contohnya penggunaan macromedia flash pada mata pelajaran IPA. Dengan

Page 40: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

40

macromedia flash yang manfaatnya dapat menampilkan sebuah gambar baik

animasi atau video itu sangat membantu daya tarik murid untuk lebih aktif dalam

mengikuti proses belajar. Jika dibandingkan dengan hanya menggunakan media

cetak. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

Penggunaan Macromedia Flash

Pembelajaran Tematik

Dukungan Guru

Minat Belajar

Hambatan

Page 41: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

41

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalah penelitian sampai

terbukti, teruji, dan terkumpul. Oleh karena itu, perlu dibuktikan kebenarannya

yaitu dibuktikan dengan menggunakan data. Proses penyusunan hipotesis

merupakan logika berfikir dedukatif, yaitu mengambil kesimpulan dari hal yang

bersifat umum ke hal yang bersifat khusus.

Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka pikir diatas, maka pada

penelitian ini diajukan karena terdapat “Pengaruh macromedia flash pada model

pembelajaran tematik inspiratif kelas IV terhadap minat belajar murid di UPT SD

Inpres 127 kepulauan Selayar”.

Page 42: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif

yang di mana merupakan penelitian yang data-datanya berupa angka-angka dan

analisisnya menggunakan statistik, (Sugiyono, 2013:14).

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian eksperimen

adalah metode penelitian kuantitatif. Dengan demikian metode penelitian

eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik

bila disertai dengan table, gambar, grafik dan tampilan lainnya.

Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara rondom,

pengumpulan data menggunakan instrumen penilaian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(Sugiyono, 2013: 14).

Page 43: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

43

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2013:117).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid UPT SD Inpres 127

kepulauan Selayar.

Subjek Penelitian Populasi

Kelas I 10

Kelas II 8

Kelas III 15

Kelas IV 24

Kelas V 10

Kelas VI 20

Jumlah Total 87

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2015 : 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Teknik sampling yang digunakan adalah simple porposive sampling,

dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi

dilakukan secara ditunjuk langsung oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini

diambil dalam seluruh kelas IV yang berjumlah 24 murid.

Page 44: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

44

No Laki-laki Perempuan Jumlah

1. 11 13 24

C. Lokasi Penelitian

Menjadi lokasi penelitian adalah UPT SD Inpres 127 kepulauan Selayar.

Pemilihan lokasi ini didasari beberapa pertimbangan:

1. Belum pernah ada penelitian sejenis ini yang dilakukan di UPT SD Inpres 127

kepulauan Selayar.

2. Kesediaan sekolah untuk menjadi pusat pelaksanaan penelitian dan

dimungkinkan dengan adanya kerja sama yang baik antara peneliti dengan

pihak sekolah sehingga memperlancar penelitian.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat, nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono, 2012: 61).

VariabelDependen VariabelIndependen

(X) Model Pembelajaran Tematik

Inspiratif

(Y) Minat Belajar Murid

Berdasarkan judul dan masalah penelitian, maka penelitian ini terdiri dari

2 variabel, yaitu:

Page 45: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

45

1. Variabel Bebas

Variabel bebas atau yang mempengaruhi: Yaitu penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer ( Macromedia Flash ). Komputer adalah alat

elektronik yang termasuk pada kategori multimedia. Karena komputer mampu

melibatkan berbagai indera dan organ tubuh, seperti telinga (audio), mata

(visual), dan tangan (kinetik) yang dengan pelibatan ini memungkinkan informasi

atau pesannya mudah dimengerti.

2. Variabel Terikat

Yaitu variabel yang dipengaruhi: “minat belajar pada kelas VI”. Minat

Belajar adalah rasa senang atau ketertarikan pasa suatu objek.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah sebuah media atau alat yang diterapkan sebagai proses

pengumpulan data. Sehingga dapat membantu proses peneliti dalam

mengumpulkan data-data terkait apa yang ingin diteliti. Dalam hal ini dapat dibagi

menjadi dua bagian yaitu:

1. Lembar Observasi

Pada lembar observasi ini mencakup kegiatan peneliti yang berisi tentang

kegiatan murid dalam proses pembelajaran yang meliputi kegiatan pertama,

kedua, dan terakhir. Adapun pada lembar observasi ini telah disediakan oleh

peneliti berdasarkan hasil dari observasi sebelumnya.

2. Lembar Angket

Yang di maksud dengan lembar angket atau kuesioner yaitu sekumpulan

pertanyaan yang dibuat langsung oleh peneliti dan diberikan kepada setiap peserta

Page 46: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

46

didik sehinga peneliti dapat menganilis setiap jawaban yang diberikan oleh

peserta didik. Adapun pertanyaan yang diberikan itu terkait dengan penggunaan

macromedia flash dengan menggunakan model pembelajaran tematik inspiratif.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk

memperoleh data-data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti secara langsung

berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya.

2. Angket

Lembar angket bertujuan untuk mendapatkan sebuah informasi yang valid

terkait peningkatan minat belajar murid dengan menggunakan media

pembelajaran macromedia flash yang kemudian dielaborasi dengan model

pembelajaran tematik/terpadu.

Selain itu dengan menggunakan angket, ini juga bertujuan untuk

membantu peneliti dalam mendapatkan sebuah informasi langsung dari peserta

didik yang sebelumnya telah diberikan materi yang didesain dengan

menggunakan macromedia flash.

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data

dari seluruh sumber terkumpul.

Page 47: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

47

Kegiatan analisis data dalam Sugiyono (2010: 207) adalah

mengelompokan data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis

yang telah diajukan. Teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan

Statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010:208).

Adapun langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:

1. Editing: memeriksa angket-angket yang telah diisi tentang kebenaran dan

kelengkapannya, kemudian dikelompokkan sesuai dengan isinya.

2. Tabulating: membuat tabel-tabel untuk memasukan jawaban-jawaban

responden yang kemudian dicari presentasinya untuk di analisa.

3. Analiting dan Interprestasi: menganalisis data yang telah diolah secara verbal

sehingga hasil penelitian mudah dipahami.

4. Concluding: memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan interprestasi data.

Untuk analisis deskriptif kuantitatif menggunakan tabel-tabel sederhana

dengan menggunakan rumus presentasi, yaitu:

Page 48: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

48

Keterangan:

P = Presentasi

f = Jumlah Frekuensi

n = Jumlah Responden

100% = Bilangan Tetap

P = 𝑓

𝑛× 100%

Page 49: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UPT SD Inpres 127 Kepualauan Selayar.

Adapun yang menjadi objek adalah keseluruhan kelas IV. Poin penting dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh macromedia pada model

pembelajaran tematik inspiratif kelas IV terhadap minat belajar murid. Peneliti

mendapatkan data tentang efesiensinya penggunaan model pembelajaran tematik

inspiratif dalam meningkatkan minat belajar murid melalui angket yang diberikan

kepada murid. Sehingga data yang diperoleh tersebut dapat dijadikan sebagai

acuan atau ukuran dalam menjawab hipotesis pada penelitian ini.

1. Pengujian Instrumen

a. Uji Validitas

Sugiyono (2009: 172) bahwa valid berarti instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa uji validitas sangatlah penting sebelum melakukan sebuah

penelitian. Untuk itu peneliti melakukan uji validitas bentuk ahli sebelum

melakukan penelitian. Adapun yang menguji validitas tersebut adalah bapak Andi

Adam, S.Pd.,M.Pd dan bapak Drs. H. Hamzah HS, MM. Adapun hasil yang

diperoleh adalah media dan angket yang akan digunakan sangat layak.

Page 50: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

50

Rincian data hasil validitas item yang valid diuraikan sebagai berikut:

No Variabel Indikator Sub indikator Item soal

1. Pembelajaran

tematik

inspiratif

( X)

Wawasan

baru melalui

kerja kreatif

dan

imajinatifnya

- Mengaitkan

materi dengan

kenyataan yang

ada

dilingkungan

keseharian anda

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, dan 8

Penggunaan

macromedia

flash

- Pandangan

terhadap

hubungan

penggunaan

macromedia

flash terhadap

model

pembelajaran

tematik

inspiratif

9 dan 10

2. Minat belajar

murid (Y)

Perasaan

senang

- Akan

mempelajari

ilmu yang

disenangi.

11,12, 13, dan

14.

Perasaan - Daya gerak 15 dan 16

Page 51: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

51

tertarik yang

mendorong

untuk

cenderung

tertarik pada

orang, benda,

kegiatan atau

berupa

pengalaman.

Penuh

perhatian

- Konsentrasi

atau aktivitas

jiwa terhadap

pengamatan

dan pengertian

dengan

mengesamping

kan yang lain.

17 dan 18.

Bersikap

positif

- Ketertarikan

seseorang akan

suatu objek

yang

melibatkan

objek tersebut.

19 dan 20

Page 52: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

52

Jumlah 20 item

2. Deskripsi Data

a. Penyajian Data

Langkah awal yang dilakukan setelah memperoleh data adalah sebagai

berikut:

1). Data Hasil Observasi

Pada penelitian ini langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah

melakukan observasi. Yang menjadi faktor penting dalam sebuah observasi ialah

dengan memperhatikan kondisi sekolah dalam hal ini UPT SD Inpres 127

Kepulauan Selayar.

Selain itu sarana dan prasarana atau pun faktor penunjang lainnya perlu

diperiksa sebelumnya. Serta kurikulum yang digunakan oleh sekolah di UPT SD

Inpres 127 Kepulauan Selayar. Selain itu media dan model pembelajaran juga

perlu digalih terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian dengan media inovasi

yang ditawarkan untuk di gunakan di sekolah.

2). Data Hasil Angket

Pada penelitian ini angket digunakan untuk mengukur adanya pengaruh

macromedia flash pada model pembelajaran tematik inspiratif yang dibagikan

kepada 24 responden yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini.

Adapun hasil angket jawaban murid dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 53: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

53

Tabel 4.1 Apakah anda setuju jika dalam pembelajaran, guru mengaitkan materi

dengan kenyataan yang ada di lingkungan keseharian anda.

Indikator Sangat

setuju

Setuju Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 18 6 0 0 0 24

Presentasi 75% 25% 0% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 18 dari 24 murid atau 75%

menyatakan sangat setuju jika dalam pembelajaran, guru mengaitkan materi

dengan kenyataan yang ada di lingkungan keseharian anda, 6 dari 24 murid atau

24% menyatakan setuju jika dalam pembelajaran, guru mengaitkan materi dengan

kenyataan yang ada di lingkungan keseharian anda, 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan biasa saja jika dalam pembelajaran, guru mengaitkan materi dengan

kenyataan yang ada di lingkungan keseharian anda, 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan tidak setuju jika dalam pembelajaran, guru mengaitkan materi dengan

kenyataan yang ada di lingkungan keseharian anda, dan 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan sangat tidak setuju jika dalam pembelajaran, guru mengaitkan materi

dengan kenyataan yang ada di lingkungan keseharian anda.

Page 54: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

54

Tabel 4.2 Apakah anda tertarik dengan model pembelajaran tematik inspiratif

yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran.

Indikator Sangat

setuju

Setuju Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 10 14 0 0 0 24

Presentasi 41,67% 58,33% 0% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 10 dari 24 murid atau 41,67%

menyatakan sangat setuju anda tertarik dengan model pembelajaran tematik

inspiratif yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran, 14 dari 24 murid atau

58,33% menyatakan setuju anda tertarik dengan model pembelajaran tematik

inspiratif yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran, 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan biasa saja anda tertarik dengan model pembelajaran tematik inspiratif

yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran, 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan tidak setuju anda tertarik dengan model pembelajaran tematik

inspiratif yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran, dan 0 dari 24 murid atau

0% menyatakan sangat tidak setuju anda tertarik dengan model pembelajaran

tematik inspiratif yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran.

Page 55: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

55

Tabel 4.3 Apakah menurut anda model pembelajaran tematik inspiratif sangat

menunjang terhadap pembelajaran di sekolah.

Indikator Sangat

setuju

Setuju Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

jumlah

Frekuensi 14 8 2 0 0 24

Presentasi 58,34% 33,33% 8,33% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 14 dari 24 murid atau 58,34%

menyatakan sangat setuju model pembelajaran tematik inspiratif sangat

menunjang terhadap pembelajaran di sekolah, 8 dari 24 murid atau 33,33%

menyatakan setuju model pembelajaran tematik inspiratif sangat menunjang

terhadap pembelajaran di sekolah, 2 dari 24 murid atau 8,33% menyatakan biasa

saja model pembelajaran tematik inspiratif sangat menunjang terhadap

pembelajaran di sekolah, 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan tidak setuju model

pembelajaran tematik inspiratif sangat menunjang terhadap pembelajaran di

sekolah, dan 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan sangat tidak setuju model

pembelajaran tematik inspiratif sangat menunjang terhadap pembelajaran di

sekolah.

Page 56: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

56

Tabel 4.4 Bagaimana menurut anda tentang pemahaman guru terhadap model

pembelajaran tematik inspiratif.

Indikator Sangat

setuju

Setuju Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

jumlah

Frekuensi 17 4 1 2 0 24

Presentasi 70,84% 16,67% 4,16% 8,33% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 17 dari 24 murid atau 70,84%

menyatakan sangat setuju tentang pemahaman guru terhadap model pembelajaran

tematik inspiratif, 4 dari 24 murid atau 16,67% menyatakan setuju tentang

pemahaman guru terhadap model pembelajaran tematik inspiratif, 1 dari 24 murid

atau 4,16% menyatakan biasa saja tentang pemahaman guru terhadap model

pembelajaran tematik inspiratif, 2 dari 24 murid atau 8,33% menyatakan tidak

setuju tentang pemahaman guru terhadap model pembelajaran tematik inspiratif,

dan 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan sangat tidak setuju tentang pemahaman

guru terhadap model pembelajaran tematik inspiratif.

Tabel 4.5 Apakah menurut anda guru sudah memahami materi yang diberikan

Indikator Sangat

setuju

setuju Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 12 12 0 0 0 24

Presentasi 50% 50% 0 0 0 100

Page 57: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

57

Berdasarkah tabel di atas respondens 12 dari 24 murid atau 50%

menyatakan sangat setuju guru sudah memahami materi yang diberikan, 12 dari

24 murid atau 50% menyatakan setuju guru sudah memahami materi yang

diberikan, 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan biasa saja guru memahami materi

yang diberikan, 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan tidak setuju guru memahami

materi yang diberikan, dan 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan sangat tidak

setuju guru memahami materi yang diberikan.

Tabel 4.6. Bagaimana menurut anda tentang kemampuan guru mengajar di

sekolah.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 11 6 6 1 0 24

Persentase 45,84% 25% 25% 4,16 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 11 dari 24 murid atau 45,84%

menyatakan sangat setuju tentang kemampuan guru mengajar di sekolah, 6 dari 24

murid atau 25% menyatakan setuju tentang kemampuan guru mengajar di

sekolah, 6 dari 24 murid atau 25% menyatakan biasa saja tentang kemampuan

guru mengajar di sekolah, 1 dari 24 murid atau 4,16% menyatakan tidak setuju

tentang kemampuan guru mengajar di sekolah, dan 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan sangat tidak setuju tentang kemampuan guru mengajar di sekolah.

Page 58: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

58

Tabel 4.7 Apakah anda semangat dalam proses pembelajaran di sekolah dengan

model pembelajaran tematik inspiratif.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 17 4 3 0 0 24

Persentase 70,84% 16,66% 12,5% 0% 0% 100

Berdasarkan tabel di atas respondens 17 dari 24 murid atau 70,84%

menyatakan sangat setuju semangat dalam proses pembelajaran di sekolah dengan

model pembelajaran tematik inspiratif, 4 dari 24 murid atau 16,66% menyatakan

setuju semangat dalam proses pembelajaran di sekolah dengan model

pembelajaran tematik inspiratif, 3 dari 24 murid atau 12,5% menyatakan biasa

saja semangat dalam proses pembelajaran di sekolah dengan model pembelajaran

tematik inspiratif, 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan tidak setuju semangat

dalam proses pembelajaran di sekolah dengan model pembelajaran tematik

inspiratif, dan 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan sangat tidak setuju semangat

dalam proses di sekolah dengan model pembelajaran tematik inspiratif.

Page 59: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

59

Tabel 4.8 Apakah dengan model pembelajaran tematik inspiratif yang didapat di

sekolah biasa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 18 6 0 0 0 24

Persentase 75% 25% 0% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 18 dari 24 murid atau 75%

menyatakan sangat setuju model pembelajaran tematik inspiratif yang didapat di

sekolah biasa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, 6 dari 24 murid atau

25% menyatakan setuju model pembelajaran tematik inspiratif yang didapat di

sekolah biasa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan biasa saja model pembelajaran tematik inspiratif yang didapat di

sekolah biasa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan tidak setuju model pembelajaran tematik inspiratif yang didapat di

sekolah biasa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan 0 dari 24 murid

atau 0% menyatakan sangat tidak setuju model pembelajaran tematik inspiratif

yang didapat di sekolah biasa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 60: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

60

Tabel 4.9. Bagaimana menurut anda tentang hubungan macromedia flash terhadap

model pembelajaran tematik inspiratif dalam pembelajaran.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 10 14 0 0 0 24

Persentase 41,67% 58,33% 0% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 10 dari 24 murid atau 41,67%

menyatakan sangat setuju tentang hubungan macromedia flash terhadap model

pembelajaran tematik inspiratif dalam pembelajaran, 14 dari 24 murid atau

58,33% menyatakan setuju tentang hubungan macromedia flash terhadap model

pembelajaran tematik inspiratif dalam pembelajaran, 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan biasa saja tentang hubungan macromedia flash terhadap model

pembelajaran tematik inspiratif dalam pembelajaran, 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan tidak setuju tentang hubungan macromedia flash terhadap model

pembelajaran tematik inspiratif dalam pembelajaran, dan 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan sangat tidak setuju tentang hubungan macromedia flash terhadap

model pembelajaran tematik inspiratif dalam pembelajaran.

Page 61: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

61

Tabel 4.10. Bagaimana menurut anda tentang macromedia flash pada model

pembelajaran tematik inspiratif untuk meningkatkan minat belajar murid.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 14 10 0 0 0 24

Persentase 58,33% 41,67% 0% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 14 dari 24 murid atau 8,33%

menyatakan sangat setuju tentang macromedia flash pada model pembelajaran

tematik inspiratif untuk meningkatkan minat belajar murid, 10 dari 24 murid atau

41,67% menyatakan setuju tentang macromedia flash pada model pembelajaran

tematik inspiratif untuk meningkatkan minat belajar murid, 0 dari 24 murid atau

0% menyatakan biasa saja tentang macromedia flash pada model pembelajaran

tematik inspiratif untuk meningkatkan minat belajar murid, 0 dari 24 murid atau

0% menyatakan tidak setuju tentang macromedia flash pada model pembelajaran

tematik inspiratif untuk meningkatkan minat belajar murid, dan 0 dari 24 murid

atau 0% menyatakan sangat tidak setuju tentang macromedia flash pada model

pembelajaran tematik inspiratif untuk meningkatkan minat belajar murid.

Page 62: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

62

Tabel 4.11. Apakah anda senang dengan model pembelajaran tematik yang

diberikan oleh guru dengan menggunakan macromedia flash.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 18 5 1 0 0 24

Persentase 75% 20,84% 4,16% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 18 dari 24 murid atau 75%

menyatakan sangat setuju dengan model pembelajaran tematik yang diberikan

oleh guru dengan menggunakan macromedia flash, 5 dari 24 murid atau 20,84%

menyatakan setuju model pembelajaran tematik yang diberikan oleh guru dengan

menggunakan macromedia flash, 1 dari 24 murid atau 4,16% menyatakan biasa

saja model pembelajaran tematik yang diberikan oleh guru dengan menggunakan

macromedia flash, 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan tidak setuju model

pembelajaran tematik yang diberikan oleh guru dengan menggunakan

macromedia flash, dan 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

model pembelajaran tematik yang diberikan oleh guru dengan menggunakan

macromedia flash.

Page 63: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

63

Tabel 4.12. Apakah anda senang dengan model pembelajaran tematik inspiratif

dalam meningkatkan minat belajar murid.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 13 11 0 0 0 24

Persentase 54,16% 45,84% 0% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 13 dari 24 murid atau 54,16%

menyatakan sangat setuju model pembelajaran tematik inspiratif dalam

meningkatkan minat belajar murid, 11 dari 24 murid atau 45,84% menyatakan

setuju model pembelajaran tematik inspiratif dalam meningkatkan minat belajar

murid, 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan biasa saja model pembelajaran

tematik inspiratif dalam meningkatkan minat belajar murid, 0 dari 24 murid atau

0% menyatakan tidak setuju model pembelajaran tematik inspiratif dalam

meningkatkan minat belajar murid, dan 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan

sangat tidak setuju model pembelajaran tematik inspiratif dalam meningkatkan

minat belajar murid.

Page 64: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

64

Tabel 4.13. Bagaimana menurut anda langkah-langkah untuk meningkatkan minat

belajar di sekolah.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 13 7 4 0 0 24

Persentase 54,17% 29,16% 16,67% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 13 dari 24 murid atau 54,17%

menyatakan sangat setuju langkah-langkah untuk meningkatkan minat belajar di

sekolah, 7 dari 24 murid atau 29,16% menyatakan setuju langkah-langkah untuk

meningkatkan minat belajar di sekolah, 4 dari 24 murid atau 16,67% menyatakan

biasa saja langkah-langkah untuk meningkatkan minat belajar di sekolah, 0 dari

24 murid atau 0% menyatakan tidak setuju langkah-langkah untuk meningkatkan

minat belajar di sekolah, dan 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan sangat tidak

setuju langkah-langkah untuk meningkatkan minat belajar di sekolah.

Tabel 4.14. Apakah sarana dan prasarana cukup memadai di sekolah dalam

mendukung efektivitas belajar.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 0 0 12 12 0 24

Persentase 0% 0% 50% 50% 0 100

Page 65: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

65

Berdasarkah tabel di atas respondens 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan

sangat setuju sarana dan prasaran cukup memadai di sekolah dalam mendukung

efektivitas belajar, 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan setuju sarana dan

prasaran cukup memadai di sekolah dalam mendukung efektivitas belaajr, 12 dari

24 murid atau 50% menyatakan biasa saja sarana dan prasarana cukup memadai di

sekolah dalam mendukung efektivitas belaajr, 12 dari 24 murid atau 50%

menyatakan tidak setuju sarana dan prasarana cukup memadai di sekolah dalam

mendukung efektivitas belajar, dan 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan sangat

tidak setuju sarana dan prasarana cukup memadai di sekolah dalam mendukung

efektivitas belajar.

Tabel 4.15. Bagaimana menurut anda minat belajar dengan model pembelajaran

tematik inspiratif.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 14 9 0 1 0 24

Persentase 58,34% 37,5% 0% 4,16% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 14 dari 24 murid atau 58,34%

menyatakan sangat setuju minat belajar dengan model pembelajaran tematik

inspiratif, 9 dari 24 murid atau 37,5% menyatakan setuju minat belajar dengan

model pembelajaran tematik inspiratif, 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan biasa

saja minat belajar dengan model pembelajaran tematik inspiratif, 1 dari 24 murid

Page 66: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

66

atau 4,16% menyatakan tidak setuju minat belajar dengan model pembelajaran

tematik inspiratif, dan 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

minat belajar dengan model pembelajaran tematik inspiratif.

Tabel 4.16. Apakah efektivitas belajar menurut anda sudah berjalan sempurna.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 16 5 2 0 1 24

Persentase 66,66% 20,84% 8,34% 0% 4,16% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 16 dari 24 murid atau 66,66%

menyatakan sangat setuju efektivitas belajar menurut anda sudah berjalan

sempurna, 5 dari 24 murid atau 20,84% menyatakan setuju efektivitas belajar

menurut anda sudah berjalan sempurna, 2 dari 24 murid atau 8,34% menyatakan

biasa saja efektivitas belajar menurut anda sudah berjalan sempurna, 0 dari 24

murid atau 0% menyatakan tidak setuju efektivitas belajar menurut anda sudah

berjalan sempurna, dan 1 dari 24 murid atau 4,16% menyatakan sangat tidak

setuju efektivitas belajar menurut anda sudah berjalan sempurna.

Page 67: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

67

Tabel 4.17. Apakah menurut anda media yang digunakan dalam pembelajaran

dapat meningkatkan minat belajar murid.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 8 16 0 0 0 24

Persentase 33,34% 66,66% 0% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 8 dari 24 murid atau 33,34%

menyatakan sangat setuju media yang digunakan dalam pembelajaran dapat

meningkatkan minat belajar murid, 16 dari 24 murid atau 66,66% menyatakan

setuju media yang digunakan dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat

belajar murid, 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan biasa saja media yang

digunakan dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar murid, 0 dari 24

murid atau 0% menyatakan tidak setuju media yang digunakan dalam

pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar, dan 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan sangat tidak setuju media yang digunakan dalam pembelajaran dapat

meningkatkan minat belajar murid.

Page 68: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

68

Tabel 4.18. Apakah menurut anda minat belajar murid sudah memenuhi target

yang ditentukan di sekolah.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 8 15 1 0 0 24

Persentase 33.34% 62,5% 4,16% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 8 dari 24 murid atau 33,34%

menyatakan sangat setuju minat belajar murid sudah memenuhi target yang

ditentukan di sekolah, 15 dari 24 murid atau 62,5% menyatakan setuju minat

belajar murid sudah memenuhi target yang ditentukan di sekolah, 1 dari 24 murid

atau 4,16% menyatakan biasa saja minat belajar murid sudah memenuhi target

yang ditentukan di sekolah, 0 dari 24 murid atau 0% menyatakan tidak setuju

minat belajar murid sudah memenuhi target yang ditentukan di sekolah, dan 0 dari

24 murid atau 0% menyatakan sangat tidak setuju minat belajar murid sudah

memenuhi target yang ditentukan di sekolah.

Page 69: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

69

Tabel 4.19. Apakah minat belajar anda meningkat dalam pembelajaran dengan

adanya model pembelajaran tematik inspiratif.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 9 13 2 0 0 24

Persentase 37,5% 54,16% 8,34% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 9 dari 24 murid atau 37,5%

menyatakan sangat setuju minat belajar anda meningkat dalam pembelajaran

dengan adanya model pembelajaran tematik inspiratif, 13 dari 24 murid atau

54,16% menyatakan setuju minat belajar anda meningkat dalam pembelajaran

dengan adanya mdel pembelajaran tematik inspiratif, 2 dari 24 murid atau 8,34%

menyatakan biasa saja minat belajar murid anda meningkat dalam pembelajaran

dengan adanya model pembelajaran tematik inspiratif, 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan tidak setuju minat belajar murid anda meningkat dalam pembelajaran

dengan adanya penerapan model pembelajaran tematik inspiratif, dan 0 dari 24

murid atau 0% menyatakan sangat tidak setuju minat belajar murid anda

meningkat dalam pembelajaran adanya model pembelajaran tematik inspiratif.

Page 70: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

70

Tabel 4.20. Bagaimana menurut anda tentang penguasaan materi pembelajaran

bagi guru dalam meningkatkan minat belajar yang lebih optimal.

Indikator

Sangat

setuju

Setuju

Biasa

saja

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Jumlah

Frekuensi 10 12 2 0 0 24

Persentase 41,66% 50% 8,34% 0% 0% 100

Berdasarkah tabel di atas respondens 10 dari 24 murid atau 41,66%

menyatakan sangat setuju tentang penguasaan materi pembelajaran bagi guru

dalam meningkatkan minat belajar yang lebih optimal, 12 dari 24 murid atau 50%

menyatakan setuju tentang penguasaan materi pembelajaran bagi guru dalam

meningkatkan minat belajar yang lebih optimal, 2 dari 24 murid atau 8,34%

menyatakan biasa saja tentang penguasaan materi pembelajaran bagi guru dalam

meningkatkan minat belajar yang lebih optimal, 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan tidak setuju tentang penguasaan materi pembelajaran bagi guru dalam

meningkatkan minat belajar yang lebih optimal, dan 0 dari 24 murid atau 0%

menyatakan sangat tidak setuju tentang penguasaan materi pembelajaran bagi

guru dalam meningkatkan minat belajar yang lebih optimal

.

Page 71: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

71

3. Analisis Korelasi

Tabel 4.21 Hasil Analisis Korelasi

No X Y x2

y2

xy

1 85 83 7225 6889 7055

2 94 87 8836 7569 8178

3 94 90 8836 8100 8460

4 94 82 8836 6724 7708

5 92 89 8836 7921 8188

6 94 78 8836 6084 7332

7 86 88 7396 7744 7568

8 89 86 7921 7396 7654

9 88 83 7744 6889 7304

10 85 80 7225 6400 6800

11 90 87 8100 7569 7830

12 87 86 7569 7396 7482

1078 1019 97360 86681 91559

Sumber data: hasil analisis angket

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa :

= 1078

= 1019

= 97360

= 86681

= 91559

Page 72: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

72

Untuk mengetahui Pengaruh macromedia flash pada model pembelajaran

tematik inspiratif kelas IV terhadap minat belajar murid di UPT SD Inpres 127

Kepulauan Selayar dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Rxy = 0,99335488

Tabel 4.22.Interpretasi data

Koefisien Korelasi rxy Tingkat Hubungan

0,80 hingga 100 Sangat Kuat

0,60 hingga 7,99 Kuat

0,40 hingga 5,99 Sedang

0,20 hingga 3,99 Rendah

0,01 hingga 1,99 Sangat Rendah

0,00 Tiada berkorelasi

(Iskandar,2013:130)

2222 )()(

))((

yYNXXN

YXXxYNRxy

22 )1019()86681(24)1078()97360(24

)1019)(1078()91559(24

10419831174556

10984822197416

99,0

22931106285399

1098934

4471102077568515491083769348

1098934

Page 73: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

73

Berdasarkan hasil penelitian dengan perhitungan angket yang telah

dibagikan kepada 24 murid di UPT SD Inpres 127 Kepulauan Selayar dianalisis

dengan menggunakan product moment yaitu pembelajaran tematik inspiratif (X),

dan minat belajar murid (Y). Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis angket

diperoleh yaitu 0,99. Dengan memperhatikan besarnya Rxy yaitu 0,99, yang

berada antara 0,80 hingga 100 maka dapat dikatakan tingkat hubungan korelasi

sangat kuat

Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Pengaruh macromedia flash

pada model pembelajaran tematik inspiratif kelas IV terhadap minat belajar

murid” diterima.

B. Pembahasan

Munculnya model pembelajaran tematik inspiratif dilatarbelakangi oleh

rendahnya minat belajar yang ditandai dengan ketidak mampuan sebagian besar

murid menghubungkan apa yang telah mereka pelajari dengan cara pemanfaatan

pengetahuan tersebut pada saat ini dan di kemudian hari dalam kehidupan murid

oleh karena itu, perlu pembelajaran yang mampu mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan dunia nyata siswa, di antaranya melalui penerapan model

pembelajaran tematik inspiratif.

Pembelajaran tematik inspiratif untuk meningkatkan minat belajar murid

menunjukkan adanya proses perekayasaan berbagai sumber dan metode yang

diarahkan pada terjadinya pembelajaran disekolah secara optimal. Efektivitas

belajar murid merujuk pada pembelajaran semua komponen sekolah sebagai

organisasi tempat belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing

Page 74: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

74

dalam struktur program dengan tujuan agar murid belajar dan mencapai hasil yang

telah ditetapkan,yaitu memiliki kompetensi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di sekolah UPT SD Inpres

127 Kepulauan Selayar, dari hasil analisis angket dengan korelasi product

moment diperoleh hasil yaitu 0,99. Dengan demikian penerapan model

pembelajaran tematik inspiratif dapat meningkatkan minat belajar murid UPT SD

Inpres 127 Kepulauan Selayar. Jadi hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian

ini yang menyatakan penerapan model pembelajaran tematik inspiratif dapat

meningkatkan minat belajar murid di UPT SD Inpres 127 Kepulauan Selayar

dinyatakan diterima.

Guru pada hakikatnya merupakan tenaga kependidikan yang memikul

berat tanggung jawab kemanusiaan, khususnya berkaitan dengan proses

pendidikan generasi penerus bangsa menuju gerbang pencerahan dalam

melepaskan diri dari belenggu kebodohan. Betapa berat tugas dan kewajiban yang

harus diemban oleh guru tersebut sehingga menuntut profesionalitas tinggi dalam

proses pembelajaran. Melalui kompetensi profesionalnya, guru harus mampu

mewujudkan langkah-langkah pembelajaran inovatif dan kreatif, sehingga proses

belajar mengajar dapat bermakna.

Page 75: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

75

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan, dan analisis data serta

pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diambil simpulan seperti berikut:

1. Penerapan model pembelajaran tematik inspiratif dengan minat belajar murid

ini pada pokok bahasan yang lain, mengingat strategi pembelajaran ini lebih

efektif dalam meningkatkan minat belajar murid. Penelitian ini diharapkan dapat

menularkan model pembelajaran tematik inspiratif ini pada guru-guru, mengingat

model ini merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar

murid.

2. Adanya penerapan model pembelajaran tematik inspiratif untuk meningkatkan

minat belajar murid yang diterapkan di UPT SD Inpres 127 Kepulauan Selayar.

Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis angket dengan menggunakan analisis

korelasi product moment, dengan memperhatikan Rxy yang tingkat hubungan

variabel sangat kuat. Dengan demikian, hipotesis yang telah diajukan yang

menyatakan ada hubungan penerapan model pembelajaran tematik inspiratif dapat

meningkatkan minat belajar murid di UPT SD Inpres 127 Kepulaun Selayar

dinyatakan diterima.

B. Saran

1. Untuk pembinaan pembelajaran, hendaknya para kepala sekolah dan guru

terkait dapat menerapkan hasil-hasil penelitian dan perlu melakukan pengkajian

pada model pembelajaran tematik yang inspiratif untuk menunjang pencapaian

Page 76: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

76

tujuan pembelajaran di UPT SD Inpres 127 Kepulauan Selayar yang lebih

berkualitas.

2. Bagi guru di UPT SD Inpres 127 Kepulauan Selayar khususnya, serta

instansi/lembaga terkait, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan

acuan pengambilan kebijakan dalam rangka peningkatan minat belajar murid

kedepannya.

3. Guru di UPT SD Inpres 127 Kepulauan Selayar hendaknya dapat melanjutkan

penerapan model pembelajaran tematik inspiratif ini pada pokok bahasan yang

lain, mengingat model pembelajaran ini lebih efektif dalam meningkatkan minat

belajar murid daripada model pembelajaran yang lain.

.

Page 77: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

77

DAFTAR PUSTAKA

Abd Haling, dkk. 2007. Belajar dan pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit

UNM.

Abd, Kadir. & Hanun, Asrorah. 2015. Pembelajaran tematik. Jakarta: Rajawali

Pers.

Hamalik, Oemar. 1994. “ mendefinikan media sebagai teknik yang dipergunakan

dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antar guru dan murid dalam

proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah”.

Iskandar. 2017.Teori Belajar Dan Model Pembelajaran. Makassar: Bahan Ajar.

Nurul, Ismunandar, 2017. “ Penerapan media pembelajaran berbasis

Macromedia flash 8.0 untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada

kompetensi sistem pengisian konvensional siswa kelas XII semester genap

teknik kendaraan Ringan di SMKN 1 Nglipar tahun 2016/2017”.

Prairadilaga, Salma Dewi. 2014. wawasan teknologi pendidikan. Jakarta:

Kencana.

Surya, Moh. 2002. “ Faktor-faktor yang mempengaruhi minat”.

Sakti Indra, dkk. 2012. “Pengaruh Model Pembelajaran Langsung ( Direct

Imstruction ) Melalui Media Animasi Berbasis Macromedia Flash Terhadap

Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di SMA Plus Negeri 7

Kota Bengkulu”

Satriana, dkk. 2019. “Perbandingan Penggunaan Aplikasi Scratch dan

Macromedia flas 8 Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Animasi

2D Jurusan Multimedia di SMKN 1 Mesjid Raya”.

Page 78: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

78

Sugiyono, 2016. Metode PenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D.Bandung:

Alfabeta.

Sariatulisma, 2016. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia

Flash 8 pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tema Dinamika

Interaksi Manusia Untuk Peningkatan Minat Belajar pada Siswa Kelas VII

Di SMPN 12 Malang”.

Surya, 2002. “pengertian belajar”.

Subroto, (2000: 9). “pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali

dengan suatu pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep

lain, yang dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu

bidang maupun lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar sisa, maka

pembelajaran menjadi lebih bermakna”.

Tarman, A., Arif. 2017. Metode dan Model Pembelajaran. Makassar: Bahan Ajar.

Tim pengajar. 2017. Perencanaan Pembelajaran. Makassar: Bahan Ajar.

Tim penyusun FKIP Unismuh Makassar. Pedoman penulisan Skripsi.

Page 79: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

79

LAMPIRAN

Page 80: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

80

Tabel A.1.1 Lembar Validasi Angket

No. Aspek Yang Di Validasi

Validator

Ket.

I II

1.

Petunjuk penggunaan angket dinyatakan

dengan jelas.

4 4

D

2.

Kalimat pernyataan mudah dipahami dan tidak

menimbulkan penafsiran ganda.

3 4

D

3.

Kalimat menggunakanbahasa yang baik dan

benar.

4 4

D

4.

Kesesuaian pernyataan dengan indikator minat

belajar.

4 4

D

5.

Pernyataan yang dianjurkan dapat

mengungkap minat belajar murid.

4 4

D

Page 81: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

81

≥ 0.75 → Layak igunakan

5

0 0 0 5

5

5 1(Layak igunakan)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

(RPP) TEMATIK

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Nama Sekolah : UPT SDI 127 Kepulauan Selayar

Tema : LINGKUNGAN

Kelas : IV

Alokasi Waktu : 1x pertemuan

Standar Kompetensi

Bahasa Indonesia

Berbicara

Page 82: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

82

Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan

benda dan bercerita.

Menulis

Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan

menyalin puisi anak.

IPA

Mengenal berbagai sumber daya alam yang sering dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.

Memahami penyebarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar

BAHASA INDONESIA

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-ciri dengan

menggunakan kalimat yang mudah di pahami rang lain.

Menceritakan kembali cerita anak yang di dengarkan dengan

menggunakan kata-kata sendiri.

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana

dengan bahasa tulis.

Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.

IPA

Mengidentifikasi sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar.

Page 83: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

83

Mengidentifikasi penyebaran sumber daya alam yang paling sering

digunakan di lingkungan sekitar.

C. Tujuan Pembelajaran

BAHASA INDONESIA

Siswa dapat menirukan gerak dan suara binatang.

Siswa dapat menjelaskan ciri binatang secara rinci sehingga dapat

mendeskripsikannya dengan teman.

siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan cerita.

Siswa dapat menuliskan yang dikatakan guru.

Siswa dapat melengkapi cerita tentang data keluarga.

Siswa dapat menulis dengan baik dan benar serta penggunaan huruf kapital

dan tanda baca dengan tepat.

Siswa dapat membuat karangan sederhana dengan bantuan gambar yang

tersedia.

IPA

Siswa dapat mengenal sumber sumber daya alam yang berada di

sekitarnya sendiri.

Siswa dapat memberi alasan yang tepat tentang penyebaran sumber daya

alam.

Karakter siswa yang diharapkan :

o Disiplin, kerja keras, kreatif, demokratif, rasa ingin tahu, cinta tanah air,

bersahabat, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan,

peduli sosial, tanggung jawab.

Page 84: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

84

Materi ajar (materi pokok)

Cara penulisan huruf kapital yang sesuai/benar.

Mendeklamasikan puisi.

Mendeskripsikan sumber daya alam berdasarkan bentuknya.

Mendeskripsikan sumber daya alam berdasarkan materinya.

Mendeskripsikan sumber daya alam berdasarkan lokasinya.

Mendeskripsikan potensi sumber daya dan penyebarannya.

Metode Pembelajaran

Demontrasi, ceramah, penggunaan media dan pemberian tugas,.

Langkah-langkah

A. Kegiatan awal

Apresepsi/Motivasi :

Merapikan siswa, berbaris dan berdo’a, mengatur tempat duduk,

mengabsen, tes awal pelajaran.

B. Kegiatan inti

Minggu ke 1

Pertemuan pertama (Bahasa Indonesia, IPA)3x35”

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Dengan penjelasan guru diharapkan murid dapat menjelaskan

hutan dan tanah secara lisan dan dituangkan dalam tulisan.

Mengungkapkan pengalaman sendiri dengan bercerita.

Pertemuan Kedua ( Bahasa Indonesia, IPA) 4x35”

Page 85: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

85

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Dengan penjelasan guru diharapkan murid dapat menjelaskan

hutan dan tanah secara lisan dan dituangkan dalam tulisan.

Mendeskripsikan potensi sumber daya alam dan

penyebarannya.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna,

Memfasilitasi peserta didik melalui media, pemberian tugas,

diskusi dll untuk memunculkan gagasan baru baik secara

lisan maupun tulisan.

Memberi kesempatan untuk berfikir, menganilisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif,

Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar,

Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tulisan, secara individual

maupun kelompok.

Konfirmasi

Page 86: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

86

Dalam kegiatan konfirmasi, guru;

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

murid.

Guru bersama murid bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir, guru;

Mengadakan tanya jawab sekitar materi yang telah disampaikan.

Memberikan penilaian hasil kerja murid baik secara tertulis, lisan

maupun perbuatan yang telah dilakukan murid.

Memberikan tugas atau PR.

Alat dan Sumber

Buku Paket

Alat Peraga

Macromedia flash

Media Elektronik

Lingkungan Sekitar

Kreatifitas Guru

Penilaian

Penilaian dilakukan selama proses dan sesudah pembelajaran.

Page 87: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

87

Penilaian

Nilai Budaya dan

Karakter Bangsa

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik Bentuk Instrumen

Disiplin

Kerja keras

Demokratif

Rasa ingin

tahu

Cinta tanah

air

Bersahabat

Menghargai

, prestasi

Gemar

IPA

Dengan

penjelasan

guru

diharapkan

murid dapat

menjelaska

n hutan dan

tanah secara

lisan dan

dituangkan

dalam

Tertulis,

lisan,

perbuatan.

Pilihan ganda

Page 88: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

88

membaca

Peduli

lingkungan

Peduli

sosial

Tanggung

jawab

tulisan.

Mengungka

pkan

pengalaman

sendiri

dengan

bercerita.

Mendeskrip

sikan

potensi

sumber

daya alam

dan

penyebaran

nya.

A. Indonesia

Melengkapi

cerita

tentang data

keluarga

dengan kata

yang tepat.

Menulis

Page 89: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

89

nama orang

tua,

pekerjaan,

dan nama

anggota

keluarga

dengan

menggunak

an huruf

kapital dan

tanda baca.

Menyalin

kalimat

cetak

menjadi

tegak

bersambung

sebanyak 5

kalimat.

Menulis

karangan

sederhana

tentang

Page 90: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

90

kesukaan/ke

tidaksukaan

dengan

tulisan yang

rapi dan

kecepatan

tertentu.

Bahan Ajar

Ilmpu Pengetahuan Alam

Sumber daya alam

Sumber daya alam adalah kekayaan alam yang terdapat di bumi dan dapat

dimanfaatkan oleh manusia. berdasarkan pembentukannya, sumber daya alam

dapat dibagi menjadi dua:

1. Sumber daya yang dapat diperbaharui: sumber daya alam yang dapat

diproduksi kembali.

2. Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui: sumber daya alam yang

jumlahnya terbatas dan bisa habis.

Berdasarkan materinya, sumber daya alam juga dapat dibagi menjadi 2, yaitu

sumber daya alam biotik dan abiotik.

a. Sumber daya alam biotik terdiri dari makhluk hidup. Contoh: hewan dan

tumbuhan.

Page 91: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

91

b. Sumber daya alam abiotik terdiri dari benda yang mati. Contoh: tanah, air

dan barang tambang.

Berdasarkan lokasinya sumber daya alam dibagi menjadi 2 yaitu: 1) sumber daya

alam terestrial (darat), dan akuatik (perairan).

Potensi sumber daya alam dan persebarannya

Hutan

Hutan adalah ekosistem daratan yang menyediakan oksigen, kayu

dan tempat tinggal bagi beragam flora dan fauna. Hutan dapat dibedakan

berdasarkan iklim, relief dan jenis tanahnya, menjadi hutan hujan tropis,

hutan musim, hutan sabana, dan hutan bakau (mangrove).

Tanah

Tanah merupakan media yang menjadi tempat tumbuh bagi

tumbuh-tumbuhan serta menjadi fondasi bagi segala kehidupan di dataran.

Page 92: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

92

Air

Tahukah kamu bahwa hampir 71% permukaan ditutupi oleh air?

Selain itu, air juga merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan

istimewa bagi kehidupan di bumi. Air juga merupakan salah satu sumber

kekuatan dan energi yang ada di bumi

.

Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi 3 jenis:

1. Air hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, banyaknya air

hujan yang turun di setiap wilayah pada jangka waktu tertentu disebut

degan curah hujan.

Page 93: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

93

2. Sungai merupakan tempat mengalirnya air di daratan menuju ke laut.

Sungai berawal dari wilayah yang tinggi (hulu), hingga ke wilayah

rendah (hikir).

3. Danau adalah sebuah cekungan yang dipenuhi air, baik secara alami

maupun buatan. Air danau dapat berasal dari mata air, air hujan, sungai

dan limpasan air tanah.

Tambang

Tahukah kamu kalau pertambangan di Indonesia merupakan salah

satu tambang terbesar di dunia? Keren ya! Salah satu barang yang

dihasilkan dari tambang adalah emas.

Apa saja sih hal-hal yang dapat dihasilkan oleh tambang?

1. Minyak bumi

Minyak bumi termasuk kategori sumber daya alam yang tidak

dapat diperbaharui. Minyak bumi terbentuk dari hasil pengendapan

mikroplanton yang terdapat di danau, rawa, teluk atau lautan dangkal.

Daerah penghasil minyak bumi meliputi: aceh, riau, sumatera selatan,

cepu, cilacap, majalengka, balikpapan, maluku, sorong dan delta

mahakam (kalimantan timur).

2. Gas alam

Gas alam merupakn barang tambang yang pembentukanya sama

seperti minyak bumi, hanya saja bentuknya berupa gas. Gas alam dapat

pula diubah menjadi bentuk cair, yang disebut sebagai liquified natural

gas (LNG). Daerah penghasil gas alam: Arun (Nangroe Aceh

Page 94: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

94

Darussalam), Bontang (kalimantan timur) tangguh (papua) dan pulau

natuna.

3. Batubara

Batubara adalah salah satu dari bahan bakar fosil yang termasuk

dalam kategori tidak dapat diperbaharui, batubara terbentuk dari hasil

tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan mengendap selama jutaan

tahun di dalam lapisan bumi. Daerah penghasil batubara: sawahlunti

(sumatera barat), tanjung enim (sumatera selatan), kalimantan barat,

kalimantan tengah, samarinda (kalimantan timur), pulau sebuku

(kalimantan selatan), makassar dan papua.

4. Perikanan

Perikanan di Indonesia dapat dibedakan menjadi perikanan tangkap

dan perikanan budi daya. Perikanan tangkap adalah usaha

penangkapan ikan di habitat aslinya seperti danau, sungai dan laut,

sedangkan perikanan budi daya adalah usaha pembiakkan ikan pada

suatu tempat tertentu yang kemudian dapat dipanen.

Hutan bakau (mangrove)

Hutan bakau (mangrove) adalah hutan yang berada di rawa payau

atau wilayah pesisir. Wilayah pesisir adalah wilayah yang terpengaruhi

oleh pasang surut air laut. Selain itu hutan bakau juga mempunyai

Page 95: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

95

banyak manfaat seperti mencegah abrasi, tempat perlindungan hewan

dan ikan, pariwisata dan penghasil kayu.

Terumbu karang

Terumbu karang adalah kumpukan karang-karang yang menjadi

tempat tinggal bagi banyak biota laut berukuran kecil. Karang disusun

oleh suatu jenis hewan bernama polip yang hidup dengan menyerap

kalsium karbonat dari air laut. Tertanya terumbu karang juga mempunyai

banyak manfaat lho, seperti sebagai tempat hidup ikan, tempat pariwisata

dan untuk penelitian.

Mengagumkan sekali, ya! Kita harus bersyukur karena Indonesia memiliki

potensi sumber daya yang sangat banyak.

Bahasa Indonesia

1. Pemanfaatan sumber daya alam

Page 96: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

96

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia Untuk

memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya,

yaitu SDA hayati dan nonhayati.

·Tumbuhan

Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah ini

memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pasti melalui proses

fotosinteis Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun

dasarrantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan

kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai

makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai

makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya Pemanfaatan

tumbuhan oleh manusia diantaranya.

Pertanian dan perkebunan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk

Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam.

Sehingga menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain

padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu,

Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku

ban), kelapa sawit , tembakau dan lain sebagainya.

Hewan, peternakan, dan perikanan

Page 97: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

97

Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah

dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia,

seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan

sapi Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian

secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.Pelestarian in situ adalah

pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah

pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain.

Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan , dan

juga perikanan.

2. Daya Dukung Lingkungan

Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup

yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar

dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu

disebut daya dukung lingkunga. Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak

tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan

berbeda-beda. Oleh karena itu, pemanfaatanya harus dijaga agar terus

berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan

pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional

antara lain sebagai berikut:

Page 98: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

98

1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-

hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.

2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

3. Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien

serta dapat didaur ulang.

4. Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.

3. Keindahan Alam Yang Ada Di Indonesia

Danau toba, sumatra utara

Danau toba sudah terkenal diberbagai belahan dunia karena keindahan alamnya.

Danau yang berada propinsi sumatra utara ini menjadi danau terbesar di asia

tenggara . danau toba menyuguhkan keindahdan tanpa batas, yang dikelilingi

bebukitan hijau disekelilinnya. pagi udara yang sejuk dan kabut dingin membuat

danau ini lebih indah.

Titik panorama terfavorit di danau toba adalah tongging. Dua

pemandangan sekaligus terhampar dihadapan mata danau tonba dan air terjun

sipiso-piso. Pulau simosir yang seakan mengambang ditengah danau punya

budaya dan kerajinan khas mayarakat batak. Disekitar yang tak jauh dari lokasi

danau toba terdapat penghasil buah-buahan segar, terutama buah markisa. Kita

juga dapat berendam air panas dipemandian alami yang terdapat dilereng gunung

sinabung dan sibayak.

Page 99: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

99

DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK

DAFTAR HADIR

KELAS IV

UPT SDI 127 KEPULAUAN SELAYAR

No Nama Peserta Didik

Pertemuan pelajaran

I II III IV V VI

1 Wawan √ √ √ √ √ √

2 Delfa √ √ √ √ √ √

Page 100: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

100

3 Ima √ √ √ √ √ √

4 Caca Andika √ √ √ √ √ √

5 Anggri Syahrir √ √ √ √ √ √

6 Yashar Hidayat √ √ √ √ √ √

7 Ulfa √ √ √ √ √ √

8 Ningsi √ √ √ √ √ √

9 Sindi √ √ √ √ √ √

10 Semi √ √ √ √ √ √

11 Aldiansyah √ √ √ √ √ √

12 Iswan √ √ √ √ √ √

13 Mindar √ √ √ √ √ √

14 Rakup √ √ √ √ √ √

15 Aziz Bayu √ √ √ √ √ √

16 Risma Yanti √ √ √ √ √ √

17 Dimas √ √ √ √ √ √

Page 101: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

101

18 Dela √ √ √ √ √ √

19 Nadia √ √ √ √ √ √

20 Refki √ √ √ √ √ √

21 Taufik Hidayat √ √ √ √ √ √

22 Faagna √ √ √ √ √ √

23 Miranda √ √ √ √ √ √

24 Nuri √ √ √ √ √ √

Keterangan: = Hadir a = Tidak hadir

s = Sakit i = Izin

DOKUMENTASI

Page 102: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

102

Gambar 1.1 Kunjungan Pertama di UPT SD Inpres 127 Kepulauan Selayar pada

tanggal 21 September 2020.

Gambar 1.2 Proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan macromedia

flash, pada tanggal 21 september 2020.

Page 103: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

103

Gambar 1.3 Proses bimbingan macromedia flash pada tanggal 25 september 2020.

Gambar 1.4 Foto bersama guru-guru di UPT SD Inpres 127 Kepulauan Selayar

pada tanggal 25 september 2020.

Page 104: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

104

Gambar 1.5 Foto bersama murid-murid kelas IV di UPT SD Inpres 127

Kepulauan Selayar pada tanggal 25 september 2020.

Page 105: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

105

Page 106: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

106

Page 107: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

107

Page 108: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

108

Page 109: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

109

Page 110: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

110

Page 111: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

111

Page 112: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

112

Page 113: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

113

Page 114: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

114

Page 115: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

115

Page 116: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

116

Page 117: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

117

Page 118: PENGARUH MACROMEDIA FLASH PADA MODEL …

118

RIWAYAT HIDUP

Sri wiwianti. Dilahirkan di Kawawu Desa Garaupa

Kabupaten Kepulauan Selayar pada tanggal 20 Februari

1997, anak ke-1 dari 4 bersaudara dari pasangan

Ayahanda Jamaluddin dan Ibunda Rosmina. Penulis

masuk pendidikan dasar pada tahun 2004 di UPT SDI

127 Kepulauan Selayar dan tamat pada tahun 2010. Kemudian melanjutkan

pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Pasimarannu Kabupaten

Kepulauan Selayar dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, penulis

melanjutkan pendidikan menengah atas di SMK Negeri 1 Kepulauan Selayar dan

tamat pada tahun 2016. Selanjutnya pada tahun yang sama terdaftar sebagai

mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.