PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL...

92
i PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET DESA MUDUNG LAUT KECAMATAN PELAYANGAN KOTA JAMBI SKRIPSI ZAHRATUL DINNI EES 150911 PEMBIMBING : Drs. H. FATHUDDIN ABDI, SM.,Hk., M.M MOHAMMAD ORINALDI, S.E., M.S.Ak PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL...

Page 1: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

i

PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI TERHADAP

PENDAPATAN PETANI KARET DESA MUDUNG LAUT KECAMATAN

PELAYANGAN KOTA JAMBI

SKRIPSI

ZAHRATUL DINNI

EES 150911

PEMBIMBING :

Drs. H. FATHUDDIN ABDI, SM.,Hk., M.M

MOHAMMAD ORINALDI, S.E., M.S.Ak

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA

SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

ii

PERNYATAAN ORISIONALITAS TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Zahratul Dinni

Nim : EES.150911

Jurusan Konsentrasi : Ekonomi Syariah

Fakultas : FEBI

Alamat : Jl. K.H. Hasan Anang RT 04 Kel. Olak Kemang Kec.

Danau Teluk Kota Jambi

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul: Pengaruh Luas

Lahan Dan Modal Usahatani Terhadap Pendapatan Petani Karet Desa Mudung

Laut Kecamatan Pelayangan Kota Jambi adalah hasil karya pribadi yang tidak

mengandung plagiarisme dan tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis

orang lain, kecuali yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan

yang dibenarkan secara ilmiah.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggungjawabkan

nya sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sultha Thaha Saifuddin Jambi,

termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.

Jambi, Oktober 2019

Yang Menyatakan,

Zahratul Dinni

NIM EES150911

Page 3: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

iii

Pembimbing I : Drs. H. Fathuddin Abdi, Sm.,Hk.,M.M

Pembimbing II : Mohammad Orinaldi. S.E.,M.S.Ak

Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi Jl.

Arif

Rahman No.1 Telanaipura Kota Jambi 36122 Telp./fax

(0741)583183-584118

Jambi, Oktober 2019

Kepada Yth.

Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di

Jambi

NOTA DINAS

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudari

ZAHRATUL DINNI NIM EES150911 berjudul “PENGARUH LUAS

LAHAN DAN MODAL USAHATANI TERHADAP PENDAPATAN

PETANI KARET DESA MUDUNG LAUT KECAMATAN PELAYANGAN

KOTA JAMBI” telah disetujui dan dapat di ajukan untuk di munaqasahkan guna

melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam

Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi

kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Wasalamu’alaikum Wr.Wb

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Fathuddin Abdi, Sm.,Hk.,M.M Mohammad Orinaldi, S.E.,M.S.Ak

NIP. 19570415 198510 001 NIP. 19711201 200312 1002

Page 4: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

iv

Page 5: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

v

MOTTO

لم لمؤمنىن ٱو ۥعملكم ورسىله لل ٱفسيري عملىا ٱوقل ع ون ل وسرو

دة ٱو لغيب ٱ فينبئكم بمب كنم تعملىن لشه

Artinya : dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan

yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu

kerjakan. (QS. At-Taubah (9) : 105)

Page 6: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

vi

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah SWT atas taburan cinta dan kasih

sayAng-Nya yang telah memberikanku kekuatan, Membekaliku dengan ilmu

pengetahuan serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia Allah SWT

akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan

keharibaan rasulullah SAW, Semoga kelak rasulullah SAW memberikan

syafaatnya untukku.

Skripsi ini ku persembahkan kepada kedua orang tuaku tersayang dan tercinta ibu

(Yanti A. Syukur) dan ayah (Budy Setiawan). Sebagai tanda bakti, hormat dan

terima kasih yang tiada terhingga karena telah membesarkanku, Mendidikku,

Membimbingku, Menjagaku, Mendo’akanku dengan ketulusan hati serta memberi

motivasi dan dukungan secara moril maupun materil sehingga dapat menempuh

sekaligus menyelesaikan masa studi di UIN STS Jambi. Untuk siraman cinta kasih

dan sayang ibu dan ayah yang tiada terhingga dan tiada mungkin dapat kubalas,

Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia.

Terima kasih untuk Bibi dan Pamanku (Kholidjah, S.Pd.I., Abdullah, S.Ag.,

Djumiasih , Safrizal Amin, Ahmad Khudori, Siti Emi Sulaimi,) yang telah banyak

membantu dan mendorongku untuk menyelesaikan tugas akhir skripsiku. Terima

kasih kepada Pihak (Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jambi, Baznas Provinsi

Jambi) yang telah memberikan bantuan finansial dalam beasiswa yang saya tempu

pada jenjang pendidikan perguruan tinggi. Untuk adikku tersayang (Muhammad

Iksan, Fadiyah Syafiqah, Lutfiah Zahra) yang telah memberi semangat,

pendorongku untuk menjadi lebih dewasa lagi, Pembawa keceriaan dalam

hidupku dan selalu mendo’akanku dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih untuk sahabat dekatku tersayang (Samsul Ma’arif, Gustia Purnama,

S.E , teman seperjuanganku kelas IX C, Kelompok Studi Ekonomi Islam FEBI

UIN STS Jmabi, Generasi Baru Indonesia Provinsi Jambi (GenBI Jambi), yang

selalu mendoakan, Membantu, Memotivasi dan setia menemani dalam pembuatan

skripsi ini.

Page 7: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

vii

ABSTRAK

Zahratul Dinni; EES15091; Pengaruh Luas Lahan Dan Modal Usahatani Terhadap

Pendapatan Petani Karet Desa Mudung Laut Kecamatan Pelayangan Kota Jambi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Luas Lahan Dan Modal

Usahatani Terhadap Pendapatan Petani Karet Desa Mudung Laut Kecamatan

Pelayangan Kota Jambi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder dan primer. Data dan informasinya diperoleh secara langung dari

beberapa observasi serta wawancara langsung dengan pihak yang terkait,

terkhusus kepada petani mengenai pendapatan dan hal yang terkait dengan usia,

tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, jumlah tanggungan keluarga, lama

menjadi petani karet, luas lahan yang dimiliki, jenis pupuk, penggunaan pupuk,

perawatan herbisida, modal usahatani, hasil panen karet. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 40 desa mudung laut kecamatan pelayangan Kota

Jambi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda

menyatakan bahwa variabel luas luas dan modal usahatani berpengaruh signifikan

tehadap pendapatan petani karet dengan nilai sebesar 4,043 dan 7,588 dengan

tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan

modal usahatani maka akan semakin tinggi pula pendapatan petani karet.

Kata Kunci : Pendapatan, Luas lahan, Modal usahatani

Page 8: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

viii

KATA PENGANTAR

الر مه الر يم م اللهبس

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi robbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas berkat rahmat , hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini

penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh Luas Lahan Dan Modal

Usahatani Terhadap Pendapatan Petani Karet Desa Mudung Laut

Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Sholawat beriring salam selalu

tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para sahabat, keluarga

dan umatnya sepanjang zaman. Amin ya rabbal ‘alamin.

Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapat

bantuan, dukungan dan masukkan, baik berupa ide ataupun saran dari berbagai

pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terimakasih

yang sebenar-benarnya kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian

skripsi ini, terutama kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof.Dr.H. Suaidi Asy’ari, MA,. Ph.D selaku Rektor UIN STS Jambi

2. Bapak Prof.Dr. Subhan, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN STS Jambi.

3. Bapak Dr. Sucipto, S. Ag., M. Ag, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

4. Ibu G.W.I Awal Habibah, M.E.Sy selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah

5. Drs. H. Fathuddin Abdi, SM.,Hk.,M.M dan Mohammad Orinaldi,

S.E.,M.S.Ak selaku pembimbing I dan Pembimbing II skripi ini.

Page 9: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

ix

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN STS Jambi.

8. Semua Anggota Kelompok Tani Di Desa Mudung laut Kecamatan

Pelayangan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

Disamping itu disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan

kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini kepada Allah SWT kita memohon

ampunan-Nya dan kepada manusia kita memohon kemaafannya. Semoga amal

kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, Oktober 2019

Penulis

Zahratul Dinni

EES.150911

Page 10: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... ii

NOTA DINAS ................................................................................................ iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN.................................................................. iii

MOTTO............................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................ v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan masalah .............................................................................. 9

C. Tujuan masalah .................................................................................. 9

D. Batasan penelitian .............................................................................. 10

E. Manfaat penelitian .............................................................................. 10

F. Kerangka teori .................................................................................... 10

G. Kerangka pikir ................................................................................... 20

H. Hipotesa ............................................................................................. 21

I. Tinjauan pustaka ................................................................................ 22

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan penelitian ........................................................................ 25

B. Jenis dan sumber data ........................................................................ 25

Page 11: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

xi

C. Populasi dan sampel ........................................................................... 26

D. Instrumen pengumpulan data ............................................................. 27

E. Definisi operasional ........................................................................... 28

F. Teknik analisis data ............................................................................ 31

G. Sistematika penulisan ........................................................................ 34

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Kondisi Petani Karet ........................................................... 34

B. Kecamatan Pelayangan ...................................................................... 36

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil penelitian

1. Karakter responden ............................................................... 41

2. Regresi linier berganda ........................................................ 49

3. Uji asumsi klasik .................................................................. 51

4. Uji asumsi statistik ............................................................... 54

B. Pembahasan ........................................................................................ 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 60

B. Saran .................................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 12: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Mata Pencaharian Masyarakat Mudung Laut .................................. 3

Tabel 1.2 Luas Lahan Yang Dimiliki Petani .................................................... 7

Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 22

Tabel 2.1 Defenisi Oprasional.......................................................................... 28

Tabel 3.1 Mata Pencaharian Masyarakat Desa Mudung Laut ......................... 35

Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Usia .................................................. 41

Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir......................... 42

Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan....................... 43

Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ............... 44

Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga ......... 44

Tabel 4.6 Data Responden Berdasarkan Lama Menjadi Petani Karet ............. 45

Tabel 4.7 Data Responden Berdasarkan Kepemilikan Lahan yang disadap .... 46

Tabel 4.8 Data Responden Berdasarkan Luas Lahan Yang Dimiliki .............. 46

Tabel 4.9 Data Responden Berdasarkan Hasil Rata-rata Karet ....................... 47

Tabel 4.10 Jenis Pupuk Digunakan .................................................................. 48

Tabel 4.11 Penggunaan Pupuk Yang Digunakan ............................................. 48

Tabel 4.12 Perawatan Herbisida Yang Digunakan .......................................... 49

Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................. 50

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 51

Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 53

Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas............................................................. 54

Tabel 4.17 Hasil Uji T ..................................................................................... 55

Page 13: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

xiii

Tabel 4.18 Hasil Uji F ...................................................................................... 56

Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................... 57

Page 14: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu masalah pokok nasional adalah kemiskinan dipedesaan yang

penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi prioritas utama dalam

pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial karena dapat menimbulkan

ketimpangan dalam masyarakat dan merupakan tantangan dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera. Kemiskinan dapat dilihat sebagai masalah

multidimensi karena berkaitan dengan ketidak mampuan akses secara ekonomi,

sosial, budaya, politik dan partisipasi dalam masyarakat.1 Selain itu kurangnya

mekanisme yang memadai untuk akumulasi dan produksi. dengan kata lain,

kemiskinan di Indonesia disebabkan karena terbatasnya peluang atau kesempatan

yang dimiliki kelompok tersebut dalam mengakses sumber daya pembangunan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka orientasi pembangunan yang lebih

besar pada pembinaan dan pengembangan sektor agribisnis itu, terutama pada

daerah pedesaan akan dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi dan

pengembangan perekonomian nasional. Untuk itu alokasi dana pemerintah yang

lebih besar ke arah pengembangan prasarana dan sarana penunjang sektor

agribisnis ini, khususnya di daerah pedesaan, patut mendapat perhatian yang lebih

besar di masa mendatang.

1 Nunung Nurwati, “Kemiskinan: Model Pengukuran, Permasalahan dan Alternatif

Kebijakan”. Jurnal Kependudukan Padjadjaran, Vol. 10 No. 1 (Januari 2008), hlm. 2

1

Page 15: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

2

Dengan demikian, penanganan kemiskinan adalah tanggung jawab kita

semua sementara yang harus dilakukan sungguh-sungguh, berkelanjutan,

berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan berdasarkan keadilan sosial yaitu

kesejahteraan. Oleh karena itu, yang menjadi sumber penting dalam memecahkan

masalah kemiskinan adalah kepedulian sesama. Sejahtera merupakan suatu

keadaan yang diinginkan oleh semua orang. Namun tidak semua orang mampu

mencapai dengan mudah karena takaran kesejahteraan itu sendiri berbeda-beda

sesuai dengan bagaimana individu itu memandang konsep kesejahteraan2

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah surat Al-Qashash ayat 77 yang

berbunyi3 :

Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa manusia dimuka bumi harus

mengupayakan pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia berupa

harta benda untuk kebahagian dunia dan akhirat. Bekerja untuk mencari nafkah

2 Munawar Ismail, dkk, Sistem Ekonomi Indonesia Tafsiran Pancasila dan UUD 1945,

(Jakarta: Erlangga, 2014) , hlm. 57 3 Al-Qur’an Surah Al-Qashash ayat 77

Page 16: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

3

adalah hal yang istimewa dalam pandangan Islam, Allah telah berjanji kepada

orang yang beriman dalam melakukan pekerjaan yang baik bahwa bagi mereka

ampunan Allah dan ganjaran yang besar.

Dalam Rangka Meningkatkan taraf hidup petani pemerintah membuat

sebuah program melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

Pada Tahun 2008. Program ini berupa pemberian bantuan modal usaha tani yang

akan dikelola oleh lembaga Gapoktan.4 Sektor pertanian sangat penting perananya

dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini terbukti dari banyaknya penduduk atau

tenaga kerja yang hidup dan bekerja pada sektor pertanian atau dari produk

nasional yang berasal dari pertanian. Mayoritas penduduk Indonesia yang

sebagian besar tinggal di daerah perdesaan hingga saat ini masih menyandarkan

mata pencahariannya pada sektor pertanian. Begitu pula dengan masyarakat yang

ada di Desa Mudung Laut yang mayoritas penduduknya merupakan petani.

Tabel 1.1

Mata Pencarian Masyarakat Desa Mudung Laut

No Jenis Komoditas Jumlah

1 Padi 18

2 Sayuran 17

3 Karet 40

4 Sawit 14

5 Peternakan 16

4 Fitri Yanuar, dkk. “Kaitan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Pegembangan Usaha

Agribinsnis (PUAP) dengan Tingkat Keberhasilan Kegiatan Usahatani Di Gapoktan Kota

Jambi”. Jurnal Ilmiah Sosio Ekonomika Bisnis Vol.20 (1) 2017, pISSN 1412-8241 eISSN 2621-

1246.

Page 17: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

4

6 Pedagang 10

Sumber : Data Petani Desa Mudung Laut

Salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan petani adalah

pendapatan. Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh

masyarakat dalam jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-faktor

produksi yang telah disumbangkan.

Berbicara tentang pendapatan, sebenarnya sangat perlu mengetahui tentang

manfaat dari pendapatan itu sendiri, meningkatnya pendapatan seseorang akan

menciptkan kemakmuran. Tujuan utama dalam melakukan perdagangan yaitu

untuk memperoleh pendapat, pendapatan yang diperoleh dari kegiatan yang

dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan ditentukan dengan cara

mengurangkan biaya tetap (biaya penyusutan membajak, biaya penyusutan

peralatan) dan biaya variable (bahan bakar minya, konsumsi, dan lain-lain) yang

dikeluarkan selama proses kerja. Total pendapatan bersih akan diketahui setelah

dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan.5

Tingkat pendapatan ditentukan oleh kemampuan factor-faktor produksi

dalam menghasilkan barang dan jasa. Jika kemampuan factor-faktor produksi

menghasilkan barang dan jasa maka semakin besar pula pendapatan yang akan

dihasilkan. Boediono mengungkapkan bahwa faktor yang memengaruhi

pendapatan antara lain;

5 Soekirno, Pengantar Teori Ekonomi Mikro Ekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2002,), hlm. 391

Page 18: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

5

1. Jumlah faktor produksi yang menentukan besarnya modal usaha baik modal

tetap maupun modal variabel yang bergantung pada sumber perolehan

modal baik melalui pinjaman bank, modal sendiri, atau pemberian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha tani yaitu:6

a) Petani pengelola

b) Tanah usaha tani

c) Tenaga kerja

d) Modal

e) Tingkat teknologi kemampuan petani mengalokasikan penerimaan

keluarga

f) Jumlah keluarga

2. Harga setiap unit dari output produksi yang menentukan fungsi dan

elastisitas permintaan dan penawaran konsumen atas barang atau jasa yang

diproduksi.

3. Pendapatan dari pekerjaan sampingan yang mampu menunjang usaha utama

dalam meningkatkan faktor produksi sebagai input dan mampu

memaksimalkan keuntungan sebagai output.7

Salah satu yang melekat pada masyarakat Indonesia adalah permodalan

yang sedikit. Padahal modal sangat penting dalam mendukung peningkatan

produski dan taraf hidup masyarakat. Kekurangan modal akan berpengaruh

terhadap pendapatan. Dalam usaha tani membutuhkan modal kerja dimana modal

6 Soekartawi, Teori Ekonomi Produksi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 29 7 Boediono, Pengantar Ilmu Ekonomi No. 1 Ekonomi Makro. (Yogyakarta; BPFE-

Yogyakarta, 2002), hlm. 30

Page 19: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

6

ini memiliki peranan yang sangat besar dalam pengadaan sarana produksi dan

upah tenaga kerja. Selain itu Tanah merupakan faktor kunci dalam usaha

pertanian. Skala usaha juga ditentukan oleh luasnya tanah yang digarap. Proses

produksi berjalan lancar dan menguntungkan dengan dengan catatan faktor lain

dapat ditanggulangi. Kecukupan modal mempengaruhi ketepatan dalam

penggunaan masukan. Kekurangan modal menyebabkan rendahnya hasil yang

diterima.8

Soekartawi berpendapat bahwa luas lahan pertanian akan mempengaruhi

skala usaha, dan skala usaha ini pada akhirnya akan mempengaruhi efisiensi atau

tidaknya suatu usaha pertanian. Seringkali dijumpai, makin luas lahan yang

dipakai sebagai usaha pertanian akan semakin tidak efisienlah lahan tersebut. Hal

ini didasarkan pada pemikiran bahwa luasnya lahan mengakibatkan upaya

melakukan tindakan yang mengarah pada segi efisiensi akan berkurang, karena:

1. Lemahnya pengawasan terhadap penggunaan faktor produksi seperti

bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja.

2. Terbatasnya persediaan tenaga kerja di sekitar daerah itu yang pada

akhirnya akan mempengaruhi efisiensi usaha pertanian tersebut.

3. Terbatasnya persediaan modal untuk membiayai usaha pertanian dalam

skala luas tersebut.

Sebaliknya pada luas lahan yang sempit, upaya pengawasan terhadap

penggunaan faktor produksi semakin baik, penggunaan tenaga kerja tercukupi dan

tersedianya modal juga tidak terlalu besar, sehingga usaha pertanian seperti ini

8 Daniel, Pengantar Ekonomi Pertanian, (Jakarta; Bumi Aksara, 2002), hlm. 46

Page 20: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

7

sering lebih efisien. Meskipun demikian, luasan yang terlalu kecil cenderung

menghasilkan usaha yang tidak efisien pula. Dari pernyataan diatas maka dapat

ditarik sebuah kesimpulan bahwa sebenarnya lahan yang sangat luas belum tentu

memngasilkan keuntungan yang besar pula bahkan malah sebaliknya ini

dikarenakan semakin luas lahan yang dimiliki seseorang maka semakin besar

biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi.9

Tabel 1.2

Luas lahan petani Karet Desa Mudung Laut

No Nama Luas

Lahan

(Ha)

No Nama Luas

Lahan

(Ha)

1 M. Nasir 2 21 Ari Wibowo 1

2 Makiah 2 22 Masturi 2

3 Subandi 2 23 Sutarno 1

4 Sukirman 2 24 Irawan 2

5 Sofyan M. 2 25 M. Ali 2

6 Rumaini 1 26 Kodri 2

7 Khoidi 1 27 Samini 2

8 Sean 2 28 Yusmarsih 1

9 Bakri 2 29 Nazman 2

10 Suparno 1 30 Paini 2

11 Rohim 2 31 Mizwan 1

12 Jumadi 1 32 Sarinah 2

13 Rubangi 2 33 Masnah 2

14 M. Dalung 1 34 Thalib 3

15 Saman 2 35 Rubiyan 1

16 Sudarno 2 36 Sumpono 1

17 Basri 1 37 Sudarman 1

18 Sugeng Riyadi 1 38 Sumarno 2

19 Sadeli 1 39 Sudarmono 1

20 Mega 2 40 Khoiruddin 2

9 Soekarwati, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, (Jakarta; PT Raja Grafindo, 2002), hlm. 15

Page 21: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

8

Dari data diatas menunjukkan bahwa jumlah petani yang memiliki luas

lahan 1 Ha berjumlah enam belas orang petani, petani yang memiliki luas lahan 2

Ha berjumlah dau puluh tiga orang petani, pentani yang memiliki luas lahan 3 Ha

berjumlah satu orang.

Selanjutnya penelitian Putu Dika Arinbawa, dkk, Pengaruh Luas Lahan,

Teknologi Dan Pelatihan Terhadap Pendapatan Petani Padi Dengan Produktivitas

Sebagai Variabel Intervening Di Kecamatan Mengwi, menjelasakan bahwa

Pengaruh langsung luas lahan terhadap pendapatan Nilai standardized coefficient

beta sebesar 0,364 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0

ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian Luas Lahan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Mengwi.10

Penelitian Rusdiah Nasution, Pengaruh Modal Kerja, Luas lahan dan

Tanaga kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Nanas (Studi kasus : Desa Purba

Tua Baru, Kec. Silimatuka, Kab. Simalungun) Menjelaskan bahwasanya Untuk

pengaruh secara parsial dapat dilihat dari uji-t Modal kerja (X1) diperoleh t-hitung

(4,294) lebih besar dari t-tabel (2,080) sehingga berpengaruh nyata terhadap

pendapatan. Sementara luas lahan (X2) dengan t-hitung (8,947) lebih besar dari

pada t-tabel (2,080) sehingga luas lahan berpengaruh nyata terhadap pendapatan.

10

Putu Dika Arinbawa, dkk, Pengaruh Luas Lahan, Teknologi Dan Pelatihan Terhadap

Pendapatan Petani Padi Dengan Produktivitas Sebagai Variabel Intervening Di Kecamatan

Mengwi E-Jurnal EP Unud, 6[8]: 1601-1627, ISSN 2303-0178

Page 22: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

9

Sedangkan tenaga kerja (X3) dengan t-hitung (0,975) lebih kecil dari pada t-tabel

(2,080) sehingga tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan. 11

Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis berkeinginan melakukan

penelitian dengan judul: “Pengaruh Luas Lahan dan Modal Usaha Tani Terhadap

Pendapatan Petani Karet desa Mudung Laut Kecamatan Pelayangan”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah variabel luas lahan dan modal usahatani berpengaruh secara

simultan terhadap pendapatan petani Desa Mudung Laut Kecamatan

Pelayangan Kota Jambi.

2. Apakah variabel luas lahan dan modal usahatani berpengaruh secara

parsial terhadap pendapatan petani Desa Mudung Laut Kecamatan

Pelayangan Kota Jambi.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah variabel luas lahan dan modal usahatani

berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan petani Desa Mudung

Laut Kecamatan Pelayangan Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui apakah variabel luas lahan dan modal usahatani

berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan petani Desa Mudung

Laut.

11

Rusdiah Nasution, Pengaruh Modal Kerja, Luas lahan dan Tanaga kerja Terhadap

Pendapatan Usahatani Nanas (Studi kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimatuka, Kab.

Simalungun), Jurnal Skripsi Universitas Sumatera Utara, 2009

Page 23: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

10

D. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini agar tidak meluas dan menyalahi aturan karya ilmiah

sehingga tepat pada sasaran yang diharapkan, maka dalam penelitian ini hanya

membahas mengenai pengaruh luas lahan dan modal usahatani terhadap

pendapatan petani Desa Mudung Laut Kecamatan Pelayangan Kota Jambi.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan penulis khususnya pada pengaruh luas lahan dan modal

usahatani terhadap pendapatan petani Desa Mudung Laut Kecamatan

Pelayangan Kota Jambi.

2. Bagi akademis hasil penelitian ini bermanfaat sebagai referensi

perpustakaan yang bisa digunakan sebagai perbandingan refesensi objek

penelitian khususnya pengaruh luas lahan dan modal usahatani terhadap

pendapatan petani Desa Mudung Laut Kecamatan Pelayangan Kota

Jambi.

F. Kerangka Teori

1. Pendapatan

Pendapatan usahatani secara economis mempunyai dua pengertian,

yaitu pendapatan kotor (gross farm income) dan pendapatan bersih (net farm

income). Pendapatan kotor usahatani baik yang dijual maupun tidak dijual.

Page 24: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

11

Sedangkan pendapatan bersih usahatani adalah selisih antara pendapatan

kotor usahatani dengan total pengeluaran.12

Menurut Hadisaputra pendapatan petani dapat diperhitungkan dengan

mengurangi pendapatan kotor (penerimaan) dengan biaya alat-alat luar dan

dengan modal dari luar. Sedangkan pendapatan bersih dapat diperhitungkan

dengan mengurangi pendapatan kotor dengan biaya mengusahakan. Biaya

mengusahakan adalah biaya alat-alat luar ditambah upah tenaga kerja

keluarga sendiri yang diperhitungkan berdasarkan upah yang dibayarkan

kepada tenaga kerja luar.13

Pendapat lain dikemukan oleh Winardi bahwa pendapatan bersih

adalah keseluruhan hasil yang diperoleh dikurangi biaya-biaya atau benda-

benda yang dijual dari hasil penjualan akan dicapai laba kotor, dan dengan

jalan mengurangi pengeluaran untuk menghasilakan benda dari laba kotor

akan dicapai laba perusahaan, dan bila pajak pendapatan dikurangi laba

perusahaan maka akan diperoleh laba bersih atau pendapatan bersih.14

Boediono mengungkapkan bahwa faktor yang memengaruhi

pendapatan antara lain;

1. Jumlah faktor produksi yang menentukan besarnya modal usaha baik

modal tetap maupun modal variabel yang bergantung pada sumber

12 Vina Tamaya , Analisis Komparatif Pendapatan Antara Petani Kedelai Dan Petani

Padi Di Kabupaten Wajo, Skripsi Universitas Hasanuddin Makassar, 2014. 13 Ibid.

14 Vina Tamaya, Analisis Komparatif Pendapatan Antara Petani Kedelai dan Petani

Padi Kabupaten Wajo, Skripsi Universitas Hasanuddin Makassar, 2014

Page 25: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

12

perolehan modal baik melalui pinjaman bank, modal sendiri, atau

pemberian.

2. Harga setiap unit dari output produksi yang menentukan fungsi dan

elastisitas permintaan dan penawaran konsumen atas barang atau jasa

yang diproduksi.

3. Pendapatan dari pekerjaan sampingan yang mampu menunjang usaha

utama dalam meningkatkan faktor produksi sebagai input dan mampu

memaksimalkan keuntungan sebagai output.15

Kemudian juga tingkat pendapatan sangat diengaruhi oleh modal

kerja, jam kerja, akses kredit, jumlah tenaga kerja, tanggungan keluarga,

jenis barang dagangan (produk) dan faktor lainya. Pada umumnya

masyarakat selalu mencari tingkat pendapatan tinggi ntuk memenuhi

kebutuhan rumah tangganya.16

Tingkat pendapatan ditentukan oleh kemampuan faktor-faktor

produksi dalam menghasilkan barang dan jasa. Jika kemampuan faktor-

faktor produksi menghasilan barang dan jasa maka semakin besar pula

pendapatan yang akan dihasilkan. Untuk menghitung pendapatan petani

dapat digunakan rumus berikut:

Pd = TR - TC

Dimana :

15 Boediono, Pengantar Ilmu Ekonomi No. 1 Ekonomi Makro. (Yogyakarta; BPFE-

Yogyakarta, 2002), hlm. 30 16

Nazir, “Analisis Determinan Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Aceh

Utara.” Tesis, Medan, Universitas Sumatera Utara, hlm. 28

Page 26: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

13

Pd = Pendapatan Petani

TR = Total Pendapatan

TC = Total Biaya17

Untuk menghitung besar kecilnya pendapatan dapat dilakukan dengan

tiga pendekatan yaitu :

a. Pendapatan produksi (Production Approach), yaitu dengan menghitung

semua nilai produksi barang dan jasa akhir yang dapat dihasilkan dalam

periode tertentu.

b. Pendekatan pendapatan (Income Approach), yaitu dengan menghitung

nilai keselurahan balas jasa yang dapat diterima oleh pemilik faktor

produksi dalam satu periode tertentu.

c. Pendekatan pengeluaran (Expenditure Approach), yaitu pendapatan

yang diperoleh dengan menghitung pengeluaran konsumsi

masyarakat.18

Diversifikasi pendapatan petani kecil bisa dalam banyak sumber:

disektor pertanian (mengusahakan pertanian milik sendiri, menjadi

petani penggarap atau pekerja yang diupah); migrasi (dalam negeri

maupun keluar negeri, musiman, atau pun jangka panjang) dan migrasi

bola balik (remitteance); perpindahan harian ke kota terdekat,

kesempatan pekerjaan yang di upah di wilayah lokal (mungkin sektor

17

Soekartawi, Faktor Produksi Dalam Menghasilakn Barang Dan Jasa, (Jakarta, Bumi

Aksara, 2002), hlm, 40 18

Mohar Daniel, Pengantar Ekonomi Pertanian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004)hlm.73

Page 27: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

14

bangunan, manufaktur, atau kerja publik); bekerja sendiri di sektor

perdagangan, pertanian yang telah diproses, dan jasa lainnya.19

Adapun sumber-sumber pendapatan masyarakat atau rumah tangga

yakni:20

1. Pendapatan dari upah atau gaji

Gaji dan upah adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga

kerja, besar gaji atau upah seseorang secara teoritis sangat tergantung

dari produksinya.

2. Pendapatan dari hak milik seperti modal dan tanah Merupakan

nilai total dari hasil produksi yang dikurangi dengan biayabiaya yang

dibayar dan usaha ini merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan

tenaga kerja berasal dari anggota keluarga sendiri, nilai sewa milik

sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.

3. Pendapatan dari pemerintah atau penerimaan transfer (transfer

payment) adalah pendapatan yang diterima bukan sebagai balas jasa

atas input yang diberikan.

2. Modal

Modal kerja adalah Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan modal

kerja yaitu biaya untuk sarana produksi pertanian (saprotan). Biaya produksi

adalah kompensasi yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi, atau

biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani penggarap dalam proses produksi

baik secara tunai maupun tidak tunai.

19

Ahmad Erani Yustika, Pengembangan dan Krisis Memetakan Perekonmian Indonesia,

(Jakarata: PT Grasindo, 2002), hlm. 115 20

Lipsey, Pengantar Ilmu Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 1999), hlm. 30

Page 28: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

15

a. Biaya bibit atau benih

bibit atau benih merupakan salah satu faktor produksi yang habis

dalam satu kali pakai proses produksi sehingga harus berhati-hati dalam

setiap memilih benih sehingga diperoleh benih yang baik dan bermutu yang

dapat menunjang produksi baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bibit

yang bermutu adalah bibit yang telah dinyatakan sebagai bibit yang

berkualitas tinggi dengan jenis tanaman unggul. Bibit yang berkualitas

tinggi memiliki daya tumbuh lebih dari 90% dengan ketentuanketentuan

sebagai berikut:

1) Memiliki viabilitas atau dapat mempertahankan kelangsungan

pertumbuhannya menjadi tanaman yang baik atau sering disebut

sebagai bibit unggul .

2) Memiliki kemurnian, artinya terbebas dari kotoran bibit jenis lain,

bebas dari hama dan penyakit.21

b. Biaya Pupuk

Salah satu usaha petani penggarap untuk meningkatkan hasil

produksi pertanian adalah melalui pemupukan. Pupuk adalah zat atau

bahan makanan yang diberikan kepada tanaman dengan maksud agar zat

makan tersebut dapat diserap oleh tanaman.Pemupukan merupakan zat

yang berisi satu atau lebih nutrisi yang digunakan untuk mengembalikan

unsur-unsur yang habis terhisap tanaman dari tanah.Dalam pemberian

21 Suparyono dan Setyono Agus, Padi, (Jakarta: PT. Penebar Swadaya, 1993), hlm. 20

Page 29: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

16

pupuk harus dengan dosis yang tepat serta waktu yang tepat pula

sehingga keseimbangan hara atau zat mineral dapat dipertahankan.

c. Biaya Pestisida

Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk membunuh

atau mengendalikan berbagai hama. Dalam pemakaian pestisida harus

memperhatikan dosis maupun ukurannya. Karena pestisida pada

hakikatnya merupakan racun apabila pemakaiannya terlalu banyak akan

bersifat merugikan. Petani di Indonesia menggunakan pestisida untuk

membantu program intensifikasi dalam rangka mengatasi masalah hama

dan penyakit menyerang tanaman pertanian. Pestisida dapat secara cepat

menurunkan populasi hama yang menyerang tanaman sehingga

penurunan pertanian dapat dikurangi 22

d. Upah Buruh Tani

Buruh tani merupakan buruh yang dipekerjakan oleh petani

penggarap untuk mengerjakan lahan garapan dengan imbalan upah

berupa uang tunai untuk sekali pengerjaan.

e. Biaya Penyewaan Peralatan

Pertanian Peralatan pertanian adalah alat-alat yang digunakan oleh

petani penggarap untuk mengerjakan lahan garapan. Dalam mendapatkan

peralatan petani penggarap harus menyewa dengan membayar uang tunai

setelah pengerjaan selesai. Peralatan yang harus menyewa yaitu traktor

22

Ibid, hlm. 25

Page 30: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

17

untuk membajaksawah. Menyewa dilakukan karena dinilai lebih

ekonomis dibanding apabila harus membeli sendiri.

f. Biaya Lain-Lain

Biaya lain-lain merupakan biaya yang dikeluarkan oleh petani

penggarap selain biaya pokok diatas. Yang termasuk biaya lain-lain

seperti misalnya biaya perbaikan irigasi, biaya untuk membeli pestisida

yang digunakan untuk mengatasi masalah hama dan penyakit yang

menyerang tanaman pertanian.23

3. Luas Lahan

Tanah merupakan faktor produksi terpenting dalam pertanian karena

tanah merupakan tempat dimana usahatani dapat dilakukan dan tempat hasil

produksi dikeluarkan karena tanah tempat tumbuh tanaman. Tanah memiliki

sifat tidak sama dengan faktor produksi lain yaitu luas relatif tetap dan

permintaan akan lahan semakin meningkat sehingga sifatnya langka.24

Luas penguasaan lahan pertanian merupakan sesuatu yang sangat

penting dalam proses produksi ataupun usaha tani dan usaha pertanian.

Dalam usaha tani misalnya pemilikan atau penguasaan lahan sempit sudah

pasti kurang efisien dibanding lahan yang lebih luas. Semakin sempit lahan

usaha, semakin tidak efisien usaha tani dilakukan. Kecuali bila suatu usaha

tani dijalankan dengan tertib dan administrasi yang baik serta teknologi

yang tepat. Tingkat efisiensi sebenarnya terletak pada penerapan teknologi.

Karena pada luasan yang lebih sempit, penerapan teknologi cenderung

23

Soekartawi, Analisis Usahatani, (Jakarta: UI Press, 2005), hlm. 80 24

Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, (Jakarta: LP3S, 1989), hlm. 89

Page 31: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

18

berlebihan (hal ini berhubungan erat dengan konversi luas lahan ke hektar),

dan menjadikan usaha tidak efisien25

Lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh komoditas

pertanian. Secara umum dikatakan, semakin luas lahan (yang

digarap/ditanami), semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh

lahan tersebut. Ukuran lahan pertanian dapat dinyatakan dengan hektare

(ha) atau are. Di pedesaan, petani masih menggunakan ukuran tradisional,

misalnya patok dan jengkal26

4. Hubungan Luas Lahan Terhadap Pendapatan

Lahan sebagai salah satu factor produksi yang merupakan pabriknya

hasil pertanian yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap

usahatani. Besar kecilnya produksi dari usahatani antara lain dipengaruhi

oleh luas sempitnya lahan yang digunakan. Semakin sempit lahan usaha,

semakin tidak efisien usahatani yang dilakukan kecuali bila usahatani

dijalankan dengan tertib. Luas kepemilikan atau penguasaan berhubungan

dengan efisiensi usahatani. Penggunaan masukan akan semakin efisien bila

luas lahan yang dikuasai semakin besar.

Penggunaan luas lahan untuk pertanian secara umum dapat dibedakan

atas: penggunaan luas lahan semusim, tahunan, dan permanen. Penggunaan

luas lahan tanaman semusim diutamakan untuk tanaman musiman yang

25

Daniel Mohar,. Pengantar Ekonomi pertanian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), hlm.

56 26

Rahim Abdul, dkk, Ekonomika Pertanian (Pengantar, teori dan kasus), (Jakarta;

Penebar Swadaya, 2007), hlm. 36

Page 32: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

19

dalam polanya dapat dengan rotasi atau tumpang sari dan panen dilakukan

setiap musim dengan periode biasanya kurang dari setahun. Penggunaan

luas lahan tanaman tahunan merupakan penggunaan tanaman jangka

panjang yang pergilirannya dilakukan setelah hasil tanaman tersebut secara

ekonomi tidak produktif lagi, seperti pada tanaman perkebunan.

Penggunaan luas lahan permanen diarahkan pada lahan yang tidak

diusahakan untuk pertanian, seperti hutan, daerah konservasi, perkotaan,

desa dan sarananya, lapangan terbang, dan pelabuhan.27

Hubungan luas lahan dengan pendapatan bahwa semakin luas lahan

petani maka pendapatannya juga akan meningkat. Hubungan antara luas

lahan dengan pendapatan bahwa luas lahan berpengaruh positif terhadap

pendapatan/penghasilan petani. Lahan yang dikelola dengan baik tentunya

akan memberikan hasil yang baik dan menguntungkan bagi petani.

5. Hubungan Modal Terhadap Pendapatan

Modal menjadi salah satu factor-faktor yang mempengaruhi tingkat

pendapatan petani, nilai asset yang bergerak dalam satu kali panen desebut

juga sebagai modal. Pada umumnya, untuk satu jenis unit penangkap modal

yaitu terdiri dari: perlengkapan mengelolah tanah (traktor, cangkul, tali,

tembilang dan lain-lain), bahan bakar, alat-alat untuk membasmi hama

(semprot mesin dan pestisida).

Modal memiliki banyak arti tergantung dari penggunaanya. Arti

sederhananya, modal sama artinya dengan harta kekayaan yang dimiliki

27

Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, (Jakarta: LP3S, 2001), hlm. 66

Page 33: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

20

oleh seseorang yaitu semua harta berupa uang, tabungan, tanah, mobil, dan

lain sebagainya disebut sebagai modal.28

Modal merupakan faktor yang paling penting dan sangat menentukan

untuk dapat memulai dan mengembangkan suatu usaha. Modal dalam suatu

usaha adalah seperti bahan bakar atau energy penggerak awal sebuah motor.

Misalnya makin besar motor yang digerakkan maka makin banyak energy

yang digunakannya dan akan semakin besar juga modal yang akan

digunakan dalam usaha itu. Modal merupakan factor penentu dalam

kegiatan produksi, besar kecilnya modal berpengaruh terhadap jumlah

output yang dihasilkan. Jadi, apabila modal yang digunakan besar maka

pendapatan yang diterima oleh petani karet akan meningkat.

G. Kerangka Berpikir

Pendapatan petani merupakan ukuran penting penghasilan yang diterima oleh

usaha taninya. Pendapatan petani digunakan sebagai indikator penting karena

merupakan sumber utama dalam mengcukupi kebutuhan sehari-sehari. Sehingga

adanya pengaruh luas lahan dan modal usah tani dalam meningkatkan pendapatan

usaha tani itu sendiri.

28

Daniel, Pengantar Ekonomi Pertanian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm. 47

Page 34: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

21

Gambar 1.1

H. Hipotesa

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka hipotesa yang

diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Ha: Diduga terdapat pengaruh luas lahan dan modal usahatani secara

simultan terhadap pendapatan petani karet Desa Mudung Laut Kecamatan

Pelayangan Kota Jambi

Ho: Diduga tidak terdapat pengaruh luas lahan dan modal usahatani secara

simultan terhadap pendapatan petani karet Desa Mudung Laut Kecamatan

Pelayangan Kota Jambi

2. Ha: Diduga terdapat pengaruh luas lahan dan modal usahatani secara parsial

terhadap pendapatan petani karet Desa Mudung Laut Kecamatan

Pelayangan Kota Jambi

Ho: Diduga tidak terdapat pengaruh luas lahan dan modal usahatani secara

parsial terhadap pendapatan petani karet Desa Mudung Laut Kecamatan

Pelayangan Kota Jambi.

Luas Lahan

(X1)

Modal Usaha Tani

(X2)

Pendapatan Petani

(Y)

Page 35: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

22

I. Tinjauan Pustaka

Tabel 1.3

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Metode Hasil

1 Rusdiah

Nasution

Pengaruh Modal

Kerja, Luas lahan dan

Tanaga kerja

Terhadap Pendapatan

Usahatani Nanas

(Studi kasus : Desa

Purba Tua Baru, Kec.

Silimatuka, Kab.

Simalungun)29

Kuantitatif Untuk pengaruh secara parsial

dapat dilihat dari uji-t Modal

kerja (X1) diperoleh t-hitung

(4,294) lebih besar dari t-tabel

(2,080) sehingga berpengaruh

nyata terhadap pendapatan.

Sementara luas lahan (X2)

dengan t-hitung (8,947) lebih

besar dari pada t-tabel (2,080)

sehingga luas lahan berpengaruh

nyata terhadap pendapatan.

Sedangkan tenaga kerja (X3)

dengan t-hitung (0,975) lebih

kecil dari pada t-tabel (2,080)

sehingga tenaga kerja tidak

berpengaruh nyata terhadap

pendapatan.

2 Dianita

Maria Roos

Pandanwangi

Pengaruh Luas Lahan

Pertanian Terhadap

Tingkat Pendapatan

Petani Pada Desa

Kebonagung

Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun30

Kuantitatif Dalam uji korelasi diperoleh

nilai r hitung ≥ r tabel ( 0,936

≥ 0,220 ) atau Sighit ≤ Sigprob

(0,000 ≤ 0,05). Selain itu

diketahui pula nilai R2 sebesar

87,60%, dari sini dapat

dikatakan bahwa sebesar

87,60% variabel terikat (Y)

dalam penelitian ini pendapatan

petani dipengaruhi oleh luas

lahan sebagai variabel bebas (X)

dan sedangkan sisanya 12,40%

dipengaruhi oleh faktor lain.

29

Rusdiah Nasution, Pengaruh Modal Kerja, Luas lahan dan Tanaga kerja Terhadap

Pendapatan Usahatani Nanas (Studi kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimatuka, Kab.

Simalungun), Jurnal Skripsi Universitas Sumatera Utara, 2009 30 Dianita Maria Roos Pandanwangi, Pengaruh Luas Lahan Pertanian Terhadap Tingkat

Pendapatan Petani Pada Desa Kebonagung Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Jurnal

Ekonomi Sosial 2014

Page 36: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

23

Dalam hal ini H0 ditolak dan

H1 diterima, artinya ada

hubungan antara luas lahan

terhadap pendapatan petani di

Desa Kebonagung Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun.

3 Putu Dika

Arinbawa

A. A. Bagus

Putu

Windata

Pengaruh Luas

Lahan, Teknologi

Dan Pelatihan

Terhadap Pendapatan

Petani Padi Dengan

Produktivitas Sebagai

Variabel Intervening

Di Kecamatan

Mengwi31

Kuantitatif Pengaruh langsung luas lahan

terhadap pendapatan Nilai

standardized coefficient beta

sebesar 0,364 dan nilai

probabilitas sebesar 0,000 <

0,05. Hal ini berarti H0 ditolak

dan H1 diterima.

Dengan demikian Luas Lahan

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

Pendapatan Petani Padi di

Kecamatan Mengwi.

4 Ara Anggar

Andrias,

Yus

Darusman,

Mochamad

Ramdan

Pengaruh Luas Lahan

Terhadap Produksi

Dan Pendapatan

Usahatani Padi Sawah

(Suatu Kasus Di Desa

Jelat Kecamatan

Baregbeg Kabupaten

Ciamis)32

Kuantitatif Luas lahan (X1), berpengaruh

positif terhadap produksi (Y).

Besarnya pengaruh variabel

tersebut ditunjukkan dengan R2

(R square) = 0,999. Hal ini

berarti bahwa pengaruh variabel

luas lahan (X1), terhadap

produksi (Y1) dan pendapatan

(Y2) usaha tani padi adalah

sebesar 99%. Sedangkan

sisanya sebesar 0,1%

dipengaruhi oleh faktorfaktor

lain yang tidak diteliti.

5 Suryati Pengaruh Modal

Kerja, Luas Lahan,

Dan Tenaga Kerja

Terhadap Pendapatan

Petani Bawang Merah

Di Desa Sakuru

Kuantitatif pengaruh variable modal

kerja (X1), luas lahan (X2) dan

tenaga kerja (X3) terhadap

pendapatan petani bawang

merah (Y), maka diperoleh nilai

Fhitung sebesar 27.820 dengan

tingkat signifikan

0.000 < 0.05. Hal ini

31

Putu Dika Arinbawa, dkk, Pengaruh Luas Lahan, Teknologi Dan Pelatihan Terhadap

Pendapatan Petani Padi Dengan Produktivitas Sebagai Variabel Intervening Di Kecamatan

Mengwi E-Jurnal EP Unud, 6[8]: 1601-1627, ISSN 2303-0178

32 Ara Anggar Andrias, dkk, Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produksi Dan Pendapatan

Usahatani Padi Sawah (Suatu Kasus Di Desa Jelat Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 1, September 2017

Page 37: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

24

Kecamatan Monta

Kabupaten Bima33

menunjukkan bahwa ketiga

variable bebas secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap

variable terikat.

Perbedaan pada penelitian sebelumnya terletak pada variabel yang digunakan

yaitu variabel luas lahan dan modal. Objek penelitian yang berebda dimana pada

penelitian ini menggunakan variabel berganda dan objek penelitiannya adalah

petani karet Desa Mudung Laut Kecamatan Pelayangan Kota Jambi dan yang

menjadi perbedaan berikutnya pada periode penelitian.

33

Suryati, Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Dan Tenaga Kerja Terhadap

Pendapatan Petani Bawang Merah Di Desa Sakuru Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Jurnal

Skripsi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar, 2017

Page 38: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

25

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini mengkaji pengaruh luas lahan dan modal usahatani terhadap

pendapatan petani karet diDesa Mudung Laut Kecamatan Pelayangan Kota Jambi.

Penelitian ini merupakan peneitian lapangan yang data-datanya merupakan data

kuesioner yang dapat dihitung untuk menghasilakan penaksiran kuantitatif. Sesuai

dengan kajian iniyang pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif.34

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif.

Penelitian ini merupakan peneitian lapangan yang data-datanya merupakan

data kuesioner yang dapat dihitung untuk menghasilakan penaksiran

kuantitatif.

2. Sumber data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder dan

data primer.

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang

diteliti, pengumpulan data primer dilakukan dengan cara, angket atau

34

Husein Umar, Metode Peneitian Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2007) hlm. 38

Page 39: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

26

kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari arsip atau data yang

behubungan dengan penelitian, dan data ini penulis peroleh dari

komunitas terkait. Penelitian kepustakaan dari buku, artikel, karya ilmiah

maupun dari internet yang berkaitan dengan meteri skripsi ini.35

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik menjadi populasi bukan hanya

orang tetapi juga benda yang lain.36

Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh petani karet desa Mudung Laut Kematan Pelayangan Kota Jambi

sebanyak 40 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.37

Kemudian

untuk menetapkan sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan

Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel

total (total sampling) atau sensus. Penggunaan metode ini berlaku jika

35

Ibid, hl. 41 36

W. gulo, metodologi Penelitian, (Jakarta; Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia,

2002), hlm. 76 37

Husein Umar, Metode Peneitian Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2007) hlm. 53

Page 40: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

27

anggota populasi relatif kecil (mudah dijangkau). Dalam penelitian ini, karena

jumlah populasi relatif kecil dan relatif mudah dijangkau yaitu 40 orang

petani karet Desa Mudung Laut, peneliti menggunakan metode total

sampling. Dengan metode penentuan sampel ini, diharapkan hasilnya dapat

cenderung lebih mendekati nilai sesungguhnya dan diharapkan dapat

memperkecil pula terjadinya kesalahan/penyimpangan terhadap nilai

populasi38

D. Instrumen Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan suatu yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari perbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.39

2. Metode angket (Questionary)

Metode angket ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan

kepada responden dengan mengedarkan formulir pertanyaan untuk

mendapatkan jawaban yang mendukung pertanyaan kuesioner yang

disebarkan dimaksud hanya untuk mendapatkan informasi dari responden40

Metode kuantitatif dilakukan dengan menyusun dan menghitung

jawaban pada tabel frekuensi didtribusi untuk mengetahui apakah tingkat

perolehan nilai (skor) variabel penelitian.

38

Usman, Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2008) hlm 40 39

Sugiyono, Metode Peneltian Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm.

145 40

Husein Umar, Metode Peneitian Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2007) hlm. 53

Page 41: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

28

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi non

manusia, sumber informasi (data) non mahasiswa ini berupa catatan-catatan,

pengumuman, instruksi, aturan-aturan, laporan, keputusan atau surat-surat

lainnya, arsip-arsip yang ada kaitannya dengan fokus penelitian.41

E. Defenisi Operasional Variabel

Untuk memudahkan dalam pemahaman terhadap istilah dari variabel yang

digunakan pada penelitian ini,maka dapat dijelaskan defenisi operasional untuk

tiap-tiap variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Definisi Operasional Variabel

No Nama Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

1 Pendapatan

(Y)

pendapatan kotor

(penerimaan) dengan

biaya alat-alat luar

dan dengan modal

dari luar. Sedangkan

pendapatan bersih

dapat diperhitungkan

dengan mengurangi

pendapatan kotor

dengan biaya

mengusahakan.

Biaya mengusahakan

adalah biaya alat-alat

luar ditambah upah

tenaga kerja keluarga

sendiri yang

diperhitungkan

berdasarkan upah

yang dibayarkan

Sumber pendapatan

- Pendapatan dari

usahatani

- Sumber pendapatan

dari sektor luar

pertanian: buruh

angkut, pabrik, dll.

- Jumlah produksi43

Rasio

41

Ibid., hlm. 52.

Page 42: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

29

kepada tenaga kerja

luar.42

2 Luas Lahan

(X1)

Keseluruhan lahan

yang menghasilkan

produksi pertanian

karet. Tanah

merupakan faktor

produksi terpenting

dalam pertanian

karena tanah

merupakan tempat

dimana usahatani

dapat dilakukan dan

tempat hasil

produksi

dikeluarkan karena

tanah tempat

tumbuh tanaman.44

1. Luas lahan yang

dimiliki

2. Status kepemilikan

lahan

3. Rata-rata hasil karet45

Rasio

3 Modal

Usahatani

(X2)

biaya untuk sarana

produksi pertanian

(saprotan). Biaya

produksi adalah

kompensasi yang

diterima oleh pemilik

faktor-faktor

produksi, atau biaya-

biaya yang

dikeluarkan oleh

petani penggarap

dalam proses

produksi baik secara

tunai maupun tidak

tunai. 46

Biaya produksi

- Biaya pembelian

pupuk

- Biaya obat hama dan

perawatan

- Biaya peralatan

panen karet47

-

Rasio

43

Suryati, Pengaruh Modal Kerja, Luas lahan, dan Tenaga kerja Terhadap Pendapatan

Petani Bawang Merahdi Desa Sakuru Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Skripsi Universitas

Islam Negeri Alauddin Makasar, 2017

42 Ibid.

44 Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, (Jakarta: LP3S, 1989), hlm. 89

45 Reza Ar Ridho, Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan

Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok, Masihul Kabupaten Serdang Bedagai,

Skripsi Universitas Sumatera Utara Medan, 2016 46

Soekartawi, Analisis Usahatani, (Jakarta: UI Press, 2005), hlm. 80

Page 43: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

30

F. Teknis Analisis Data

Metode analisa data yang digunakan adalah anlisa data deskriptif yaitu suatu

metode yang berfungsi untuk membuat gambaran secara sistematis dan faktual

mengenai fakta-fakta yang ada dilapangan berdasarkan teori-teori yang ada dalam

literatur yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

1. Regresi Linear Berganda

Secara umum data hasil pengamatan Y dipengaruhi oleh variabel-

variabel bebas X1, X2, X3, X4…Xn, sehingga rumus umum dari regresi linier

berganda ini adalah:

Y = a + b X2 + c X2 + …+ k Xk

Keterangan:

Y = Varibel Terikat (Pendapatan)

= koefisien konstan

X1 = koofisien regresi (variabel luas lahan)

X2 = koofisien regresi (variabel modal usahatani)

K = kesalahan penggunaan.48

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen,

independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau

tidak.Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau

mendekati normal.Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak

47

Tri Yuliati Ningsih, Pengaruh Modal dan Luas Lahan Terhadap Petani Penggarap

(Studi Kasus Praktek Maro Pada Masyarakat Desa Kaligading Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal), Skripsi Universitas Wali Songo Semarang, 2016 48

Ibid., hlm. 126.

Page 44: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

31

dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah

grafik.Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan -mengikuti arah

garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas.49

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan

kepengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, disebut homokedastisitas, sementara itu untuk

varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.50

c. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas adalah untuk mengetahui apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Jika terjadi

korelasi, maka terdapat masalah yang harus diatasi.51

3. Uji Statistik

a. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas decara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Signifikan berarti

hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Penggunaan tingkat

49

Ibid., hlm. 181. 50

Ibid., hlm. 179. 51

Ibid., hlm. 177.

Page 45: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

32

signifikansinya beragam, tergantung keinginan peneliti yaitu 0,01 (1%) ;

0,05 (5%) dan 0,10 (10%).

Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, sebagai

contoh kita menggunakan taraf signifikan 5% (0,05), jika nilai

probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang

signifikan secara bersama sama antara variabel bebas terhadap variabel

terikat. Namun jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat

pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas

terhadap variabel terikat.52

b. Uji T

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.

Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficient pada kolom sig (significance),

jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan

pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

Namun jika probabilitas nilat atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan

bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing

variabel terhadap dan variabel terikat.53

a. Koefisien Determinasi

Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentase total

variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas. Apabila

analisis yang digunakan adalah regresi sederhana, maka yang digunakan

52

Sayuti Una (edit), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Fakultas Syariah

IAIN STS Jambi dan Syariah Press, 2014), hlm. 266. 53

Ibid., hlm. 267.

Page 46: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

33

adalah nilai R Square. Namun apabila yang digunakan adalah analisis

berganda, maka yang digunakan adalah adjusted R Square .

Hasil perhitungan adjusted R2

dapat dilihat pada output Model

Summary. Pada kolom adjusted R2

dapat diketahui berapa persentase yang

dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian.Koefisien determinasi digunakan untuk

mengukur apakah pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen.R2

bernilai antar nol sampai dengan satu 0 < R2 <1.

54

G. Sistematika penulisan

Untuk memudah pembaca dalam memahami materi yang disajiikan, maka

penulis memaparkan garis beasar point-point dalam tiap-tiap bab skripsi

terbagi lima bab yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini yang pertama dibahas yaitu pendahuluan, latar

belakang yang menjadi alasan mengangkat judul skripsi, rumusan

masalah tujuan dan kegunaan penelitian, batasan masalah, kerangka

teori, dan tinjauan pustaka, kerangka berpikir, hipotesa.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis memaparkan mengenai metode penelitian

yang mencakup defenisi operasional, tempat dan waktu penelitian,

54

Ibid.

Page 47: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

34

pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen

pengumpulan data, teknis analisis data, dan sistematika penulisan.

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang gambaran umum

lokasi penelitian,selain itu juga digambarkan mengenai situasi dan

kondisi daerah penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis memaparkan hasil dari angket yang telah

dibagikan kepada responden.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis memaparkan kesimpulan dan saran yang

dilengkapi dengan daftar pustaka.

Page 48: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

35

BAB III

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

A. Kondisis Petani Karet

Sebagian besar masyarakat Desa Mudung laut mata pencahariannya terletak pada

sektor pertanian. Komoditas karet merupakan salah satu komoditas yang paling

banyak berpengaruh pada pencaharian masyarakat Desa Mudung laut, hal ini

ditunjukkan pada jumlah petani karet yang lebih besar dari jenis komoditas

pertanian lainnya.

Tabel. 3.1

Mata Pencaharian Masyarakat Di Desa Mudung Laut

No Jenis Komoditas Jumlah

1 Padi 18

2 Sayuran 17

3 Karet 40

4 Sawit 14

5 Peternakan 16

6 Pedagang 10

Salah satu petani mengatakan bahwa banyak dari petani yang sudah lama bekerja

kurang lebih 7 tahun sebagai petani karet. Saat ini petani karet di Desa Mudung

Laut Kecamatan Pelayangan Mengeluh. Sejak beberapa bulan terakhir, harga

Page 49: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

36

karet tak stabil membuat mereka lebih giat untuk melakukan penyadapan setiap

harinya demi memenuhi kebutahan sehari-hari.

Bahkan diantaranya melakukan aktifitas sebagai buruh bangun, pabrik.

Meski harga perkilo mencapai Rp 7.000, namun petani di sana mengaku besaran

itu terbilang masih belum stabil jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

Musim hujan juga menjadi kendala, sebab kuantitas panen berkurang dari cuaca

normal. 55

B. Kecamatan Pelayangan

1. Letak Geografis

Kecamatan Pelayangan merupakan salah satu kecamatan di Kota Jambi

yang keadaan geografisnya terletak pada ketinggian 12 m dari permukaan air

laut. Batas-batas Kecamatan Pelayangan adalah sebagai berikut :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi

2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Batanghari

3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi

4) Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Danau Teluk

Kecamatah Pelayangan dengan luas 15,29 Km2 dan terdiri dari 6 Kelurahan:

1) Kelurahan Tengah dengan luas 2,31 Km2 atau 15,11% dari luas

kecamatan.

2) Kelurahan Jelmu dengan luas 2,30 Km2 atau 15,04% dari luas

kecamatan.

55

Wawancara Dengan Abrianto, Ketua Kelompok Tani Desa Mudung Laut Kec.

Pelayangan Kota Jambi, 03 Maret 2019.

Page 50: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

37

3) Kelurahan Mudung Laut dengan luas 2,23 Km2 atau 14,59% dari luas

kecamatan.

4) Kelurahan Arab Melayu dengan luas 1,15 Km2 atau 7,52% dari luas

kecamatan.

5) Kelurahan Tahtul Yaman dengan luas 2,71 Km2 atau 17,72% dari luas

kecamatan.

6) Kelurahan Tanjung Johor dengan luas 4,59 Km2 atau 30,02% dari luas

kecamatan.56

2. Visi dan Misi

a. Visi

Terwujudnya Kecamatan Pelayangan sebagai kecamatan terdepan dalam

pengembangan pendidikan dan budaya yang bernuasa islami, sentra

kerajinan khas Daerah Jambi yang berdaya saing tinggi serta Kawasan

Pengembangan Sektor Agrobisnis Unggulan Kota Jambi.

b. Misi

1. Mendorong pertumbuhan pengembangan pendidikan, kegiatan serta

budaya yang bernafaskan islami sebagai karakteristik masyarakat

Kecamatan Pelayangan.

2. Mewujudkan Kecamtan Pelayangan sebagai pusat pengembangan

berbagai usaha kerajinan khas Daerah Jambi berbasis pada

penguatan ekonomi kerakyatan, usaha kecil dan menengah.

56

BPS Kota Jambi, Kecamatan Pelayangan Dalam Angka 2018, hal.3

Page 51: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

38

3. Menjadikan salah satu kawasan utama pengembangan sektor

Agribisnis unggulan, ruang terbuka hijau serta pengelolaan daerah

aliran (DAS) Sungai Batanghari.

4. Mewujudkan aparatur yang profesional, berdedikasi, tanggap dan

prima dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

3. Demografi

Jumlah penduduk di Kecamatan Pelayangan Tahun 2017 berjumlah 13.369

jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 7.053 jiwa dan perempuan sebanyak

6.532 jiwa yang tersebar di enam kelurahan. Jumlah penduduk tertinggi berada

di Kelurahan Tahtul Yaman yakni 4.520 jiwa dan jumlah penduduk terendah

berada di Kelurahan Jelmu yakni 600 jiwa. Dengan total rumah tangga 2.589

dan kepadatan sebesar 6.551 jiwa/km2.

Jumlah penduduk yang besar tidak hanya menjadi modal pembangunan,

akan tetapi dapat juga menjadi beban, bahkan dapat menimbulkan berbagai

permasalahan seperti kebutuhan akan lapangan kerja, kebutuhan perumahan,

pendidikan, dan sebagainya. Selain itu komposisi penduduk yang tidak

seimbang antara jumlah penduduk muda dengan usia produktif dapat

menyebabkan rendahnya produktifitas. Begitu pula dengan persebaran

penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan berbagai permasalahan.57

57

Ibid, hal. 23

Page 52: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

39

4. Ekonomi

Berdasarkan data Potensi Daerah dari Badan Pusat Statistik Kota Jambi,

jenis perusahaan industri yang terdapat di kecamatan Pelayangan adalah

sebagai berikut:

1) Industri besar/sedang sebanyak 3 industri

2) Industri rumah tangga sebanyak 211 industri.

Di Kecamatan Pelayangan hanya terdapat 1 buah pasar yaitu di kelurahan

Arab Melayu.58

5. Pemerintahan

Kecamatan Pelayangan dipimpin oleh seorang camat dan di bantu oleh 6

orang lurah terdiri dari:

1) Lurah Tengah

2) Lurah Jelmu

3) Lurah Mudung Laut

4) Lurah Arab Melayu

5) Lurah Tahtul Yaman

6) Lurah Tanjung Johor

Kecamatan Pelayangan terdiri dari enam desa/kelurahan, 46 RT. Pusat

pemerintahan Kecamatan Pelayangan terletak di Kelurahan Mudung laut. Jarak

Antara Kelurahan di Kecamatan Pelayangan dengan Ibukota Kecamatan,

58

Ibid, hal. 93

Page 53: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

40

kurang lebih 25 Km. Lurah yang ada di Kecamatan Pelayangan sebesar

83,33% pendidikan terakhirnya S1.59

59

Ibid, hal. 15

Page 54: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

41

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakter Responden

Pada pembahasan berikut disajikan deskripsi data yang telah diperoleh

dalam penelitian. Data hasil penelitian diperoleh secara langsung dari

responden. Yaitu dengan kuesioner penelitian mengajukan pernyataan yang

telah disiapkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini berjumlah 40 responden.

Pada penelitian ini menyajikan informasi mengenai keadaan umum

responden berdasarkan Usia, Pendidikan Terakhir, Pekerjaan Sampingan,

jumlah anggota keluarga, jumlah tanggungan, lama bekerja sebagai petani

karet, luas lahan karet, hasil karet rata-rata yang dihasilkan perhari. . Secara

lebih jelas disajikan dalam tabel-tabel dibawah ini :

a. Deskripsi Usia Responden

Pengelompokkan responden berdasarkan kategori usia dibedakan

menjadi 4 bagian, yaitu 18-30 Tahun, 31-40 Tahun, 41-50 Tahun, >50 Tahun.

Tabel 4.1

Data Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persen %

18-30 Tahun 2 5,0

31-40 Tahun 7 17,5

41-50 Tahun 14 35,0

>50 Tahun 17 42,5

Total 40 100

41

Page 55: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

42

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang berkerja sebagai petani

karet, kelompok usia kelompok usia 18-30 Tahun terdapat 2 orang atau 5,0%

, kelompok usia 31-40 Tahun terdapat 7 orang atau 17,5% , kelompok usia

41-50 Tahun terdapat 14 orang atau 35,0% , kelompok usia >50 Tahun

terdapat 17 orang atau 42,5 %.

b. Deskripsi Pendidikan terakhir

Pengelompokkan responden berdasarkan kategori pendidikan dibedakan

menjadi bagian 3 bagian, yaitu SD, SMP, dan SMA.

Tabel 4.2

Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tingkat Pendidikan Frekuensi Persent %

SD/MI 16 40,0

SMP/MTS 13 32,5

SMA/MA/SMK 11 27,5

Total 40 100

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang berkerja sebagai

petani karet, kelompok pendidikan terakhir SD terdapat 16 orang atau 40,0% ,

kelompok pendidikan terakhir SMP terdapat 13 orang atau 32,5% , kelompok

pendidikan terakhir SMA terdapat 11 orang atau 27,5%.

c. Deskripsi Pekerjaan Sampingan

Pengelompokkan responden berdasarkan kategori pekerjaan sampingan

dibedakan menjadi 6 bagian, yaitu pedagang, karyawan, buruh, petani sayur,

satpam, dan tidak ada.

Page 56: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

43

Tabel 4.3

Data Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan

Pekerjaan Sampingan Frekuensi Persent %

Pedagang 3 7,5

Karyawan 2 5,0

Buruh 10 25,0

Petani Sayur 6 15,0

Satpam 1 2,5

Tidak Ada 18 45,0

Total 40 100

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang berkerja sebagai petani

karet, kelompok pekerjaan sampingan pedagang terdapat 3 orang atau 7,5% ,

kelompok pekerjaan sampingan karyawan terdapat 2 orang atau 5,0% ,

kelompok pekerjaan sampingan buruh terdapat 10 orang atau 25,0%,

kelompok pekerjaan sampingan petani sayur terdapat 6 orang atau 15,0%,

kelompok pekerjaan sampingan satpam terdapat 1 orang atau 2,5% ,

kelompok pekerjaan sampingan tidak ada terdapat 18 orang atau 45,0%.

d. Deskripsi Jumlah Anggota Keluarga

Pengelompokkan daftar jawaban pertanyaan responden berdasarkan

kategori jumlah anggota keluarga dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu 1-3

Orang, 4-5 Orang, >6 Orang.

Page 57: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

44

Tabel 4.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah Anggota Keluarga Frekuensi Persen %

1-3 Orang 22 55,0

4-5 Orang 16 40,0

>6 Orang 2 5,0

Total 40 100

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang berkerja sebagai petani

karet, kelompok jumlah anggota keluarga 1-3 terdapat 22 orang atau 55,0% ,

kelompok jumlah anggota keluarga 4-5 terdapat 16 orang atau 4,0% ,

kelompok jumlah anggota keluarga >6 terdapat 2 orang atau 5,0%.

e. Deskripsi Jumlah Tanggungan

Pengelompokkan daftar jawaban pertanyaan responden berdasarkan

kategori jumlah tanggungan keluarga dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu

Tidak Ada, 1-3 Orang, 3-5 Orang.

Tabel 4.5

Deskripsi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Jumlah Tanggungan Frekuensi Persen %

Tidak Ada 8 20,0

1-3 Orang 31 77,5

3-5 Orang 1 2,5

Total 40 100

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang berkerja sebagai

petani karet, kelompok jumlah tanggungan keluarga tidak ada terdapat 8

orang atau 20,5% , kelompok jumlah tanggungan keluarga 1-3 terdapat 31

Page 58: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

45

orang atau 77,5% , kelompok jumlah tanggungan keluarga 3-5 terdapat 1

orang atau 2,5%

f. Deskrispi Lama Bekerja Sebagai Petani Karet

Pengelompokkan daftar jawaban pertanyaan responden berdasarkan

kategori lama bekerja sebagai petani karet dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu

1-5 Tahun, 6-10 Tahun, 11-15 Tahun, dan >16 Tahun.

Tabel 4.6

Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Petani

Karet

Lama Bekerja Frekuensi Persen %

1-5 Tahun 15 37,5

6-10 Tahun 13 32,5

11-15 Tahun 4 10,0

>16 Tahun 8 20,0

Total 40 100

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang berkerja sebagai petani

karet, lama bekerja sebagai petani karet 1-5 terdapat 15 orang atau 37,5% ,

lama bekerja sebagai petani karet 6-10 terdapat 13 orang atau 32,5% , lama

bekerja sebagai petani karet 11-15 terdapat 4 orang atau 10,0% , lama bekerja

sebagai petani karet >16 terdapat 8 orang atau 20,0% .

g. Deskripsi Lahan Yang di Sadap

Pengelompokkan daftar jawaban pertanyaan responden berdasarkan

kategori lahan yang di sadap dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu punya sendiri

dan punya orang tua.

Page 59: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

46

Tabel 4.7

Deskripsi Responden Berdasarkan Lahan Yang di Sadap

Lahan di sadap Frekuensi Persen %

Punya Sendiri 39 97,5

Punya Orang Tua 1 2,5

Total 40 100

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang berkerja sebagai petani

karet, lahan yang di sadap punya sendiri terdapat 39 orang atau 97,5% , lahan

yang di sadap punya orang tua terdapat 1 orang atau 2,5% .

h. Deskripsi Luas Lahan Karet

Pengelompokkan daftar jawaban pertanyaan responden berdasarkan

kategori luas lahan karet dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu 1 Hektar, 2

Hektar dan 3 Hektar .

Tabel 4.8

Deskripsi Responden Berdasarkan Luas Lahan Karet

Luas Lahan Frekuensi Persen %

1 Hektar 16 40,0

2 Hektar 23 57,5

3 Hektar 1 2,5

Total 40 100,0

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang berkerja sebagai petani

karet, luas lahan karet 1 hektar terdapat 16 orang atau 40,0% , luas lahan

karet setengah hektar 2 hektar terdapat 23 orang atau 57,5% , luas lahan karet

3 Hektar terdapat 1 orang atau 2,5%.

Page 60: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

47

i. Deskripsi Hasil Karet Rata-rata Perhari

Pengelompokkan daftar jawaban pertanyaan responden berdasarkan

kategori hasil karet rata-rata perhari dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu 1-10

Kg, 11-20 Kg dan 21-30 Kg.

Tabel 4.9

Deskripsi Responden Berdasarkan Hasil Karet Rata-rata Perhari

Hasil Karet

Perhari

Frekuensi Persen %

1-10 Kg 28 70,0

11-20 Kg 9 22,5

21-30 Kg 3 7,5

Total 40 100

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang berkerja sebagai petani

karet, hasil karet rata-rata perhari 1-10 Kg terdapat 28 orang atau 70,0% ,

hasil karet rata-rata perhari 11-20 Kg terdapat 9 orang atau 22,5% , hasil karet

rata-rata perhari 21-30 Kg terdapat 3 orang atau 7,5% .

j. Deskripsi Jenis Pupuk

Pengelompokkan daftar jawaban pertanyaan responden berdasarkan

kategori hasil karet rata-rata perhari dibedakan menjadi 5 bagian, yaitu Kcl,

Kcl dan Urea, Kcl dan Sp36, Urea, Urea dan Sp36.

Page 61: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

48

Tabel 4.10

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Pupuk

Jenis Pupuk Frekuensi Persen %

Kcl 14 35

Kcl dan Urea 5 12,5

Kcl dan Sp36 1 2,5

Urea 18 45

Urea dan Sp36 2 5

Total 40 100

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang menggunakan pupuk Kcl

terdapat 14 orang atau 30% , pupuk Kcl dan Urea terdapat 5 orang atau

12,5% , pupuk Kcl dan Sp36 terdapat 1 orang atau 7,5% , pupuk Urea

terdapat 18 orang atau 45% , pupukUrea dan Sp36 terdapat 2 orang atau 5%.

k. Deskripsi Penggunaan Pupuk

Pengelompokkan daftar jawaban pertanyaan responden berdasarkan

kategori penggunaan pupuk dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu 1-5 sak, 6-10

sak, 11-15 sak pupuk yang digunakan.

Tabel 4.11

Deskripsi Responden Berdasarkan Penggunaan Pupuk

Penggunaan pupuk

(Sak)

Frekuensi Persen %

1 – 5 12 30

6 – 10 26 65

11 – 15 2 5

Total 40 100

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Page 62: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

49

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang menggunakan pupuk 1-5 sak

terdapat 12 orang atau 30% , pupuk 6-10 sak terdapat 26 orang atau 65% ,

pupuk 11- 15 terdapat 2 orang atau 5%.

l. Deskripsi Perawatan dengan Herbisida

Pengelompokkan daftar jawaban pertanyaan responden berdasarkan

kategori penggunaan herbisida dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu 6-10 liter,

11-15 liter, 15-20 liter, >21 liter.

Tabel 4.12

Deskripsi Responden Perawatan dengan Herbisida

Penggunaan

Herbisida (liter)

Frekuensi Persen %

6-10 24 60

11-15 8 20

16-20 7 17,5

>21 1 2,5

Total 40 100

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang menggunakan herbisida 6-10

liter terdapat 24 orang atau 60% , herbisida 11-15 liter terdapat 8 orang atau

20% , herbisida 15-20 liter terdapat 7 orang atau 17,5% , herbisida >21 liter

terdapat 1 orang atau 2,5%.

2. Regregi Linier Berganda

Secara umum data hasil pengamatan Y dipengaruhi oleh variabel-

variabel bebas X1, X2, X3, X4…Xn, sehingga rumus umum dari regresi linier

berganda ini adalah: Y = a + b X2 + c X2 + …+ k Xk

Page 63: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

50

Tabel 4.13

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -732739,341 2897033,404 -,253 ,802

Luas Lahan -11588078,048 2865893,350 -,701 -4,043 ,000

Modal Usahatani 14,239 1,877 1,316 7,588 ,000

a. Dependent Variable: Pendapatan Petani

Y= + 1X1 + 2X2 +e

Y= 9,341 + 8,048 (X1) + 4,239 (X2)

Persamaan regresi linier tersebut dapat di interpresikan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta () sebesar 9,341 menunjukkan bahwa jika variabel

luas lahan dan modal usahatani dan pendapatan petani dianggap

konstan atau sama dengan nol (0) adalah sebesar 9,341.

b. Koefisien regresi luas lahan (X1) sebesar 8,048 menyatakan bahwa

variabel luas lahan terdapat hubungan positif dengan pendapatan

petani. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan pendapatan sebesar

satu satuan akan menyebabkan kenaikan nilai pendapatan petani karet

sebesar 8,048.

c. Koefisien regresi gaya hidup (X2) sebesar 4,239 menyatakan bahwa

variabel modal usahatani terdapat hubungan positif dengan pendapatan

petani. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan gaya hidup sebesar

Page 64: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

51

satu satuan akan menyebabkan kenaikan nilai pendapatan petani karet

sebesar 4,239.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah

dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Uji

normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah memiliki distribusi

normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji statistik non-parametrik

Komolgorov-smirnov (K-S) dengan ketentuan jika nilai signifikan (Sig)

> 0,05 maka data berdistribusi normal. Berikut hasil uji normalitas.

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 5104641,89432

568

Most Extreme Differences Absolute ,079

Positive ,062

Negative -,079

Test Statistic ,079

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 65: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

52

Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan nilai Kolmogorov-

Smirnov Z sebesar 0,079 dan signifikan pada 0,200. Karena nilai

signifikan > 0,05 yaitu 0,200 maka data terdistribusi normal dan asumsi

normalitas terpenuhi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual

suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Dan adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model

regresi. Cara memprediksi ada tidaknya Heteroskedastisitas pada suatu

model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak

terjadi Heteroskedastisitas jika :

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau sekitar angka 0.

2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

Penyebaran titik-titik data tidak berpola. Hasil Uji

Heteroskedastisitas dapat di lihat sebagai berikut :

Page 66: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

53

Tabel 4.15

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dari gambar grafik Scatterplot diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, yang

artinya tidak terjadi Heteroskedastisitas atau disebut juga

Homokedastisitas karena variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap.

c. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas adalah untuk mengetahui apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Jika terjadi

korelasi, maka terdapat masalah yang harus diatasi.60

60

Ibid., hlm. 177.

Page 67: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

54

Tabel 4.16

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Luas Lahan ,294 3,402

Modal Usahatani ,294 3,402

a. Dependent Variable: Pendapatan Petani

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dari hasil penelitian pada tabel di atas terlihat bahwa nilai tolerance

dan VIF menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang

memiliki nilai VIF lebih besar dari 10 dan tidak ada satu nilai tolerance

variabel independen yang memenuhi nilai tolerance yaitu kurang dari 0,1

yang berati tidak terjadi Multikolinieritas.

4. Uji Statistik

Analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan program

statistical product and service solution (SPSS) versi 21. Pengujian hipotesis

pada penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengujian secara parsial

(uji T) dan pengujian koefisien determinasi (R2).

a. Uji Parsial (T)

Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel

bebas ( Luas lahan dan Modal usahatani ) secara parsial atau individual

menerangkan variabel terikat (Pendapatan Petani karet) berdasarkan tabel,

maka hasil analisis uji t adalah sebagai berikut :

Page 68: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

55

Tabel 4.17

Hasil Uji Parsial (T-Test)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -732739,341 2897033,404 -,253 ,802

Luas Lahan -11588078,048 2865893,350 -,701 -4,043 ,000

Modal Usahatani 14,239 1,877 1,316 7,588 ,000

a. Dependent Variable: Pendapatan Petani

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Dengan nilai t

tabel α = 5% dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 40-

2-1 = 37 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen).

Maka ttabel (α = 0,05; df =37) diperoleh sebesar ttabel

sebesar 1,687. Untuk

mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen (luas

lahan dan modal usahatani) terhadap variabel dependen (pendapatan petani

karet) dapat dilihat dari nilai signifikan setiap variabel

Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen (luas lahan dan modal usahatani) terhadap variabel dependen

(pendapatan petani) dapat dilihat dari nilai signifikan setiap variabel.

a). Dari hasil perhitungan tabel di atas luas lahan berpengaruh

tehadap pendapatan petani karena nilai thitung

> ttabel

atau 4,043 > 1,687

dan nilai signifikan yang dihasilkan 0,000 < 0,05. Maka hal ini berarti

bahwa variabel luas lahan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

petani.

Page 69: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

56

b). Dari hasil perhitungan tabel di atas modal usahatani berpengaruh

tehadap pendapatan petani karena nilai thitung

> ttabel

atau 7,588 > 1,687

dan nilai signifikan yang dihasilkan 0,000 < 0,05. Maka hal ini berarti

bahwa variabel modal usahatani berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan petani karet.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas decara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Signifikan berarti

hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Penggunaan tingkat

signifikansinya beragam, tergantung keinginan peneliti yaitu 0,01 (1%) ;

0,05 (5%) dan 0,10 (10%).

Tabel 4.18

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 112,000 2

1044701287048556,

000 38,036 ,000

b

Residual 888,000 37

27465875294672,66

0

Total 000,000 39

a. Dependent Variable: Pendapatan Petani

b. Predictors: (Constant), Modal Usahatani, Luas Lahan

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil perhitungan dengan membandingkan fhitung

dengan ftabel

, dengan

taraf signifikan α = 0,05 (5%). Dapat diketahui bahwa fhitung

sebesar 38,036

dengan membandingkan ftabel

α = 0,05 dengan derajat bebas pembilang 2,

didapat ftabel

sebesar 1,24. Dari hasil pengolahan data pada tabel di atas,

Page 70: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

57

diketahui bahwa luas lahan dan modal usahatani secara bersama

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani karena fhitung

> ftabel

atau 38,036 > 1,24 nilai signifikan yang dihasilkan 0,000 lebih kecil dari

level of signifikan 0,05. Karena fhitung

> ftabel

maka hal ini berarti bahwa

luas lahan dan modal usahatani secara bersama berpengaruh signifikan

terhadap pendapatan petani.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Berikut hasil uji determinasi ialah menggunakan Software Statistik

yang disajikan dalam Tabel berikut:

Tabel 4.19

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,820a ,673 ,655 5240789,568

a. Predictors: (Constant), Modal Usahatani, Luas Lahan

b. Dependent Variable: Pendapatan Petani

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa besar nilai R Square adalah

0,673 atau 67,3%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Luas lahan dan

Modal Usahatani secara besama-sama memberikan kontribusi atau

pengaruh sebesar 67,3 % dan sisanya sebesar 32,7 % dipengaruhi atau

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model

penelitian ini.

Page 71: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

58

B. Pembahasan

1. Pengaruh Luas lahan Terhadap Pendapatan Petani Karet

Hasil penelitian mendukung hipotesis pertama bahwa variabel luas lahan

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani karet Di Desa Mudung

Laut. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.17 yang menunjukkan bahwa nilai

signifikan variabel luas lahan berpengaruh tehadap pendapatan petani karena

nilai thitung

> ttabel

atau 4,043 > 1,687 dan nilai signifikan yang dihasilkan 0,000

< 0,05. Maka hal ini berarti bahwa variabel luas lahan berpengaruh signifikan

terhadap pendapatan petani, sehingga mengindikasikan bahwa luas lahan

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani karet Di Desa Mudung

Laut.

Dari hasil diatas tampak jelas bahwa luas lahan berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap pendapatan petani karet Di Desa Mudung

Laut. Lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh komoditas

pertanian. Secara umum dikatakan, semakin luas lahan (yang

digarap/ditanami), semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan

tersebut. Pengaruh luas lahan tidak hanya pada tingkat efisiensi usaha tani

saja, tetapi juga mempunyai dampak pada upaya transfer dan penerapan

teknologi dalam pembangunan pertanian. Bila pemilikan lahan lebih banyak

secara kotak-kotak dengan luas penguasaan yang sempit, upaya pembangunan

pertanian akan sulit dilakukan. Petani biasanya lebih menguasai lahannya

daripada bekerja menurut kemauan bersama. Artinya, kurangnya motivasi

untuk bekerja sama dan menantang resiko menyebabkan petani bertindak

Page 72: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

59

sendiri-sendiri. Tetapi bila penguasaan lahan cukup luas, maka jumlah

produksi akan meningkat yang akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan.

2. Pengaruh Modal Usahatani terhadap Pendapatan Petani Karet

Hasil uji hipotesis variabel atas modal usahatani berpengaruh tehadap

pendapatan petani karena nilai thitung

> ttabel

atau 7,588 > 1,687 dan nilai

signifikan yang dihasilkan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa modal

usahatani berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani karet.

Berdasarkan hasil penelitian ini, modal usahatani memiliki pengaruh

yang positif terhadap pendapatan petani karet. Modal adalah faktor

terpenting dalam pertanian khususnya terkait bahan produksi dan biaya

perawatan, penggunaan pupuk. Dengan kata lain, keberadaan modal sangat

menentukan tingkat biaya produksi sehingga berpengaruh terhadap

pendapatan yang diterima petani. Kekurangan modal menyebabkan

kurangnya pemasukan yang diberikan sehingga menimbulkan resiko

kegagalan atau rendahnya hasil yang akan diterima. Dalam arti semakin besar

modal yang dikeluarkan petani maka jumlah pendapatan yang diterima petani

akan semakin menurun.

Page 73: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

60

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan pada pengujian pengaruh luas lahan dan modal usahatani secara

parsial maupun silmutan terhadap pendapatan petani karet, dan variabel yag

paling dominan mempengaruhi pola perilaku konsumsi sebagai berikut:

1. Secara parsial, luas luas dan modal usahatani berpengaruh signifikan

tehadap pendapatan petani karet dengan nilai sebesar 4,043 dan 7,588

dengan tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat

luas lahan dan modal usahatani maka akan semakin tinggi pula pendapatan

petani karet.

2. Secara simultan, luas lahan dan modal usahatani secara bersama

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani karena fhitung

> ftabel

atau 38,036 > 1,24 nilai signifikan yang dihasilkan 0,000 lebih kecil dari

level of signifikan 0,05. Karena fhitung

> ftabel

maka hal ini berarti bahwa

luas lahan dan modal usahatani secara bersama berpengaruh signifikan

terhadap pendapatan petani.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan

maka selanjutnya dapat di usulkan saran yang diharapkan dapat bermanfaat

bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pendapatan. Peneliti

menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat memberikan manfaat

60

Page 74: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

61

kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian ini. Adapun saran-

saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Praktisi: diharapkan dapat digunakan oleh pihak terkait supaya dapat

meningkatkan dan mempertahankan Berdasarkan penelitian bahwa luas

lahan dan modal terhadap pendapatan petani dalam kategori sedang.

Dengan adanya hal tersebut maka sebaiknya pihak kesatuan pertanian dari

pemerintah dan kelompok pertanian pelatihan keterampilan yang dapat

dijadikan sebagai pekerjaan tambahan dalam rangka meningkatkan

perekonomian keluarga.

2. Bagi Akademik: diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan

dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan penelitian

selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan pengaruh

luas lahan dan modal usahatani terhadap pendapatan petani karet desa

mudung laut kecamatan pelayangan meskipun penelitian ini jauh dari

kesempurnaan dan banyak kekurangan. Peneliti dalam melakukan

penelitiannya mengalami berbagai kendala dalam pencarian informasi

karena menyangkut kerahasiaan data.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya: diharapkan bisa menemukan faktor-faktor lain

yang dapat mempengaruhi luas lahan dan modal usahatani terhadap

pendapatan petani karet desa mudung laut kecamatan pelayangan.

Page 75: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

62

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku

Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: CV. Karya Insan Indonesia (Karindo),

2003.

Ahmad Erani Yustika. 2002. Pengembangan dan Krisis Memetakan Perekonmian

Indonesia. Jakarata: PT Grasindo.

BPS Kota Jambi. 2018. Kecamatan Pelayangan Dalam Angka.

Boediono. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomi Ekonomi Makro. Yogyakarta; BPFE-

Yogyakarta.

Daniel. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta; Bumi Aksara.

Husein Umar. 2007. Metode Peneitian Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Lipsey. 1999. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Munawar Ismail, dkk, 2014. Sistem Ekonomi Indonesia Tafsiran Pancasila dan

UUD 1945. Jakarta: Erlangga.

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3S.

Mohar Daniel. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyono. 2016. Metode Peneltian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suparyono dan Setyono Agus. 1993. Padi. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Sayuti Una (edit). 2014. Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi). Jambi:

Fakultas Syariah IAIN STS Jambi dan Syariah Press.

Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soekarwati. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta; PT Raja Grafindo.

Page 76: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

63

Soekartawi. 2002. Faktor Produksi Dalam Menghasilakn Barang Dan Jasa.

Jakarta, Bumi Aksara.

Soekartawi. 2005. Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press.

Soekirno. 2002. Pengantar Teori Ekonomi Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Usman, Akbar. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta, PT. Bumi Aksara.

W. gulo. 2002. metodologi Penelitian. Jakarta; Penerbit Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Jurnal

Ara Anggar Andrias, dkk, Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produksi Dan

Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Suatu Kasus Di Desa Jelat

Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis) Jurnal Ilmiah Mahasiswa

AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 1, September 2017

Dianita Maria Roos Pandanwangi, Pengaruh Luas Lahan Pertanian Terhadap

Tingkat Pendapatan Petani Pada Desa Kebonagung Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun, Jurnal Ekonomi Sosial 2014.

Fitri Yanuar, dkk. “Kaitan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Pegembangan

Usaha Agribinsnis (PUAP) dengan Tingkat Keberhasilan Kegiatan

Usahatani Di Gapoktan Kota Jambi”. Jurnal Ilmiah Sosio Ekonomika

Bisnis Vol.20 (1) 2017, pISSN 1412-8241 eISSN 2621-1246.

Nazir, “Analisis Determinan Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Kabupaten

Aceh Utara.” Tesis, Medan, Universitas Sumatera Utara.

Page 77: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

64

Nunung Nurwati, “Kemiskinan: Model Pengukuran, Permasalahan dan Alternatif

Kebijakan”. Jurnal Kependudukan Padjadjaran, Vol. 10 No. 1 (Januari

2008).

Putu Dika Arinbawa, dkk, Pengaruh Luas Lahan, Teknologi Dan Pelatihan

Terhadap Pendapatan Petani Padi Dengan Produktivitas Sebagai

Variabel Intervening Di Kecamatan Mengwi E-Jurnal EP Unud, 6[8]:

1601-1627, ISSN 2303-0178

Reza Ar Ridho, Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan

Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok, Masihul

Kabupaten Serdang Bedagai, Skripsi Universitas Sumatera Utara Medan,

2016

Rusdiah Nasution, Pengaruh Modal Kerja, Luas lahan dan Tanaga kerja

Terhadap Pendapatan Usahatani Nanas (Studi kasus : Desa Purba Tua

Baru, Kec. Silimatuka, Kab. Simalungun), Jurnal Skripsi Universitas

Sumatera Utara, 2009.

Suryati, Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Dan Tenaga Kerja Terhadap

Pendapatan Petani Bawang Merah Di Desa Sakuru Kecamatan Monta

Kabupaten Bima, Jurnal Skripsi Universitas Islam Negeri Alaudin

Makassar, 2017

Tri Yuliati Ningsih, Pengaruh Modal dan Luas Lahan Terhadap Petani

Penggarap (Studi Kasus Praktek Maro Pada Masyarakat Desa Kaligading

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal), Skripsi Universitas Wali Songo

Semarang, 2016

Page 78: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

65

Vina Tamaya , Analisis Komparatif Pendapatan Antara Petani Kedelai Dan

Petani Padi Di Kabupaten Wajo, Skripsi Universitas Hasanuddin

Makassar, 2014.

Page 79: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

66

LAMPIRAN

Page 80: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

67

Lampiran 1 : Kuesioner

LEMBAR PENGUMPULAN DATA

Pengaruh Luas Lahan dan Modal Usahatani Terhadap Pendapatan Petani Karet

Desa Mudung Laut Kecamatan Pelayangan Kota Jambi

A. Identitas Penelitian

Judul : Pengaruh Luas Lahan dan Modal Usahatani

Terhadap Pendapatan Petani Karet Desa Mudung

Laut Kecamatan Pelayangan Kota Jambi

Lokasi Penelitian : Desa Mudung Laut, Kec. Pelayangan, Kota Jambi

Nama Peneliti : Zahratul Dinni

Dosen Pembimbing : 1. Drs. H. Fathuddin Abdi, SM., Hk., M.M

2. Mohammad Orinaldi, S.E., M.S.Ak

B. Identitas Narasumber

Nama Responden : . . . . . . . . . . . .

Jenis Kelamin : . . . . . . . . . . . .

Umur : . . . . . . . . . . . .

Tingkat Pendidikan : . . . . . . . . . . . .

C. Petunjuk Pengisian

Silahkan jawab pertanyaan sesuai dengan pengalaman Anda sebagai petani

karet dengan memberi tanda silang (√) pada penilaian Anda.

1. Modal Kerja : Kurang dari Rp 1.000.000,-

Rp 5.000.000,- - Rp 10.000.000,-

Lebih dari Rp 10.000.000,-

Page 81: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

68

Lainya .............

2. Luas Lahan : Kurang dari 1 Ha

1 Ha – 5 Ha

5 Ha – 10 Ha

3. Jumlah Panen karet : Kurang dari 1 kg

2 kg – 5 kg

5 kg – 10 kg

Lebih dari 10 kg ........

4. Pendapatan rata-rata dalam satu kali panen : Rp. ...............

5. Tingkat Pendidikan Terakhir : ........................

6. Lama Bekerja Sebagai Petani : ........................

7. Pekerjaan Sampingan : ........................

Page 82: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

69

Lampiran 2 : Uji Liner Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -732739,341 2897033,404 -,253 ,802

Luas Lahan -11588078,048 2865893,350 -,701 -4,043 ,000

Modal Usahatani 14,239 1,877 1,316 7,588 ,000

a. Dependent Variable: Pendapatan Petani

Lampiran 3 : Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 5104641,89432

568

Most Extreme Differences Absolute ,079

Positive ,062

Negative -,079

Test Statistic ,079

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 83: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

70

Uji Heteroskedastisitas

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Luas Lahan ,294 3,402

Modal Usahatani ,294 3,402

a. Dependent Variable: Pendapatan Petani

Lampiran 4 : Uji Statistik

Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -732739,341 2897033,404 -,253 ,802

Luas Lahan -11588078,048 2865893,350 -,701 -4,043 ,000

Modal Usahatani 14,239 1,877 1,316 7,588 ,000

a. Dependent Variable: Pendapatan Petani

Page 84: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

71

Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 112,000 2

1044701287048556,

000 38,036 ,000

b

Residual 888,000 37

27465875294672,66

0

Total 000,000 39

a. Dependent Variable: Pendapatan Petani

b. Predictors: (Constant), Modal Usahatani, Luas Lahan

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,820a ,673 ,655 5240789,568

a. Predictors: (Constant), Modal Usahatani, Luas Lahan

b. Dependent Variable: Pendapatan Petani

Page 85: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

72

Lampiran 5 : Dokumentasi

Page 86: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

73

Page 87: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

74

Page 88: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

75

LEMBAR PENGUMPULAN DATA

Pengaruh Luas Lahan dan Modal Usahatani Terhadap Pendapatan Petani Desa

Mudung Laut, Kecamatan Pelayangan Kota Jambi

A. Identitas Penelitian

Judul : Pengaruh Luas Lahan dan Modal Usahatani

Terhadap Pendapatan Petani Karet Desa Mudung

Laut Kecamatan Pelayangan Kota Jambi

Lokasi Penelitian : Desa Mudung Laut, Kec. Pelayangan, Kota Jambi

Nama Peneliti : Zahratul Dinni

Dosen Pembimbing : 1. Drs. H. Fathuddin Abdi, SM., Hk., M.M

2. Mohammad Orinaldi, S.E., M.S.Ak

B. Identitas Responden

Nama Resaponden = ..................................

Jenis Kelamin = ..................................

Umur Responden = ..................................

Jumlah Anggota Keluarga = ..................................

Jumlah Tanggungan Keluarga= ..................................

Lama Menjadi Petani Karet = ..................................

Pendidikan Terakhir = ..................................

Page 89: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

76

C. Petunjuk Pengisian

Silahkan jawab pertanyaan sesuai dengan pengalaman Anda sebagai petani karet

dengan memberikan tanda (X) pada jawaban yang disediakan sesuai dengan

penilaian Anda.

Variabel Pendapatan

1. Saya mempunyai pekerjaan sampingan diluar sektor pertanian ....

a. Pedagang

b. Buruh Pabrik

c. Buruh Bangunan

d. Buruh angkut

e. PNS

Keterangan lain .............

2. Hasil panen rata-rata perhari yang saya peroleh dari sektor pertanian ...

a. 1 kg per hari

b. 2 kg per hari

c. 3 kg per hari

d. 4 kg per hari

e. > 5 kg per hari

Keterangan lainnya .....

3. Pendapatan Usahatani yang saya peroleh dalam satu tahun ....

a. < dari Rp 10.000.000,-

b. Rp 10.000.000,- sampai Rp 20.000.000,-

c. Rp 21.000.000,- sampai Rp 30.000.000,-

d. Rp 31.000.000,- sampai Rp 40.000.000,-

e. > dari 40.000.000,-

Keterangan lainnya .....

Variabel Luas Lahan

1. Status kepemilikan lahan yang saya gunakan miliki ....

a. Milik pribadi

b. Milik orang tua

c. Milik orang lain

Keterangan lainya .....

2. Luas lahan yang saya miliki .....

a. 1 Ha

b. 2 Ha

c. 3 Ha

Page 90: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

77

d. > besar dari 4 Ha

Keterangan lainnya .....

3. Luas lahan yang dimilik menggunakan pupuk .....

a. Urea

b. Kcl

c. Sp36

d. Campuran

Keterangan lainnya ....

Variabel Modal Usahatani

1. Modal usahatani yang digunakan ....

a. < dari Rp 1.000.000,-

b. Rp 1.000.000,- sampai Rp 5.000.000,-

c. Rp 6.000.000,- sampai Rp 10.000.000,-

d. > dari Rp 10.000.000,-

Keterangan lainnya ....

2. Jumlah penggunaan pupuk yang digunakan ....

a. < dari 5 sak

b. 5 sampai 10 sak

c. 10 sampai 15 sak

d. > dari 15 sak

Keterangan lainnya ....

3. Luas lahan yang dimiliki menggunakan perawatan herbisida.....

a. < dari 5 liter

b. 5 – 10 liter

c. 11- 15 liter

d. > dari 16 liter

Keterangan lainnya ....

Page 91: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

78

Page 92: PENGARUH LUAS LAHAN DAN MODAL USAHATANI ...repository.uinjambi.ac.id/2235/1/ZAHRATUL DINNI_EES...tingkat siginifkan 0,000 dan 0,000. Artinya semakin tinggi tingkat luas lahan dan modal

79

Curriculum Vitae

Curriculum Vitae – Zahratul Dinni

Olak Kemang, Kec. Danau Teluk, Kota Jambi, Indonesia.

[email protected]

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 18 April 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Indeks Prestasi Komulatif : 3,63

Nomor Telepon : 0822-1119-9033

Latar Belakang Pendidikan

Sekolah Tanggal Penyelesaian

1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi 15 Mei 2015

2. SMP N 3 Kota Jambi 2 Juni 2012

3. SD Islam As’ad Kota Jambi 22 Juni 2009

Relevant Experience

Keterlibatan Komunitas

GenBI Jambi 2018, “Komunitas Penerima Beasiswa Bank

Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi”

Anggota dan Penggurus Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI Al-Fath) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jambi 2016 – 2017 /

2017-2018

Study Excursion

Delegasi Olimpiade ekonomi Islam Forum Studi Ekonomi Islam SumBagteng ”Universitas Negeri Padang, 2016”