PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

170
PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KOMITMEN DOKTER DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA TAHUN 2013 INFLUENCE LOCUS OF CONTROL INTERNAL AND EXTERNAL WITH DOCTOR COMMITMENT AT RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA 2013 RATRI NUGRAHANINGSIH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Transcript of PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Page 1: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KOMITMEN DOKTER DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA TAHUN 2013

INFLUENCE LOCUS OF CONTROL INTERNAL AND EXTERNAL WITH DOCTOR COMMITMENT AT RSUD ABDUL

WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA 2013

RATRI NUGRAHANINGSIH

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 2: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KOMITMEN DOKTER DI RSUD

ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA TAHUN 2013

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi

Kesehatan Masyarakat

Disusun dan diajukan oleh

RATRI NUGRAHANINGSIH

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 3: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …
Page 4: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Ratri Nugrahaningsih

Nomor mahasiswa : P1806211532

Program studi : Magister Administrasi Rumah Sakit

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan

pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari

terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini

hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut.

Makassar,

Yang menyatakan

Ratri Nugrahaningsih

Page 5: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.

Tugas ini sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program

S2 Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit Prorgam

Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin.

Penulis sangat menyadari bahwa tesis ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, tetapi dengan segala kerendahan hati penulis

mempersembahkan tesis ini sebagai bahan kepustakaan.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan

kepada bapak DR.dr. H. Noer Bahry Noor, M.Sc selaku ketua komisi

penasehat dan bapak Prof. Dr. Sangkala Rewa, MA selaku anggota komisi

penasehat yang senantiasa memberi dorongan, bimbingan dan arahan

kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Melalui kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima

kasih yang tulus kepada :

A. Bapak Rektor Universitas Hasanuddin yang telah mendukung kebijakan

pembelajaran pendidikan kesehatan masyarakat yang penulis tempuh.

B. Prof. Dr. H. M. Alimin Maidin, MPH, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Hasanuddin.

C. Bapak Rektor Universitas Mulawarman yang telah mendukung kebijakan

pembelajaran pendidikan kesehatan masyarakat dengan membuka

kerjasama Universitas Hasanuddin.

Page 6: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

D. Dra. Hj. Siti Badrah, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Mulawarman.

E. Dr. Syahrir A. Pasinringi, MS selaku Ketua Konsentrasi Program Studi

Administrasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin.

F. dr. H. Rachim Dinata Marsidi, Sp. B.,FINAC, M. Kes selaku direktur

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda beserta jajarannya yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

G. Bapak, ibu dosen dan staff pengajar yang telah memberikan ilmunya

serta banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

H. Teman-teman sejawat dan seangkatan yang senantiasa turut membantu

dalam penyelesaian tugas ini.

Ucapan terima kasih secara khusus penulis ucapkan kepada seluruh

keluarga terutama orang tua, suami dan anak tercinta yang telah

memberikan kesempatan, dukungan dan doa yang tulus selama proses

pendidikan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan

masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya, semoga tesis

ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

Makassar, Nopember 2013

Ratri Nugrahaningsih

Page 7: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

ABSTRAK

RATRI NUGRAHANINGSIH. Pengaruh Locus Of Control Internal dan Eksternal terhadap Komitmen Dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (dibimbing oleh Noer Bahry Noor dan Sangkala Rewa ) Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh locus of control internal dan eksternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan secara khusus bertujuan untuk mengetahui (1) Seberapa besar pengaruh locus of control internal terhadap komitmen dokter, (2) Seberapa besar pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini dilakukan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Metode yang digunakan adalah survey lapangan dengan membagikan kuesioner kepada 108 dokter responden. Pengambilan sampel secara acak dari dokter yang bertugas sebagai staf medis fungsional dilokasi penelitian. Data dianalisis menggunakan analisis statistik melalui tabulasi silang dilanjutkan dengan uji regresi logistik berganda untuk melihat variabel independen mana yang lebih berpengaruh terhadap komitmen dokter dengan menggunakan program komputer spss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa locus of control internal dan eksternal berpengaruh terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dengan signifikansi locus of control internal p = 0,000 dan locus of control eksternal p = 0,003 yang ≤ p = 0,05. Dilanjutkan dengan uji multivariat regresi logistik berganda, didapatkan locus of control internal lebih berpengaruh terhadap komitmen dokter. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai phi 0,521 termasuk pengaruh positif kategori sedang dan locus of control eksternal berpengaruh terhadap komitmen dokter ditunjukkan dengan nilai phi 0,453 termasuk pengaruh positif kategori sedang . Sehingga makin tinggi locus of control internal dokter akan semakin meningkatkan komitmennya dan begitu juga yang locus of control eksternal. Keywords: Komitmen organisasi, locus of control internal dan locus of

control eksternal

Page 8: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

ABSTRACT RATRI NUGRAHANINGSIH. The Effect of Locus of Internal and External Control on Doctors' Commitmen at Regionally General Hospital Of Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, (supervised by Noer Bahry Noor and Sangkala Rewa).

The research aim generally to determine to what extent the effect of locus of internal and external control on commitment of doctors at Regionally General Hospital (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie Samarinda and particularly aims to determine (1) to what extent the effect of locus of internal and external control on doctors' commitment at RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

The research was conducted at RSUD of Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. The method used was field survey by distributing questionnaires to 108 doctor respondents. Samples were randomly collected from doctors as medical staff at research location. Data were analyzed statistically through cross tabulation carried on with multiple logistic regression test to see what independent variables have more influence on doctor commitment using spss computer program.

The results indicate that locus of internal and external control on doctors' commitment at RSUD of Abdul Wahab Sjahranie Samarinda with locus of internal control p = 0.000 and locus of external control p = 0.003 with ≤ p = 0.05. Continued with multiple logistic regression multivariate, found locus of internal control p = 0.000 and locus of external control has more influence on doctors' commitment. The big influence indicated by the value of phi 0.521 include medium category of positive influence and locus of external control has influence on doctors' commitment showed with phi value 0.453 belongs to positive influence of middle category. The higher locus of internal control of doctors the more they increase their commitment and so is The locus of external control.

Keywords: Organization commitment, locus of internal control and locus of

external control.

Page 9: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

CURICULUM VITAE

A. Data Pribadi

1. Nama : Ratri Nugrahaningsih

2. Tempat, tgl lahir : Bantul, 2 Agustus 1974

3. Alamat : Perum Pondok Surya Indah Blok BE 5 No.5 ,

Jln. PM. Noor Rt 94 Sempaja Samarinda.

75119

4. Status Sipil :

1. Nama suami : Wahyu Harjanto

2. Nama anak : Fajar Prianto Nugroho

B. Riwayat Pendidikan

Tamat SD tahun 1986 di SDN Gunung Mulyo

Tamat SMP tahun 1989 di SMPN Argomulyo

Tamat SMA tahun 1992 di SMAN 1 Yogyakarta

Sajana (S1) tahun 1999 di Fakultas Kedokteran UNS Surakarta

C. Pekerjaan dan Riwayat Pekerjaan :

Pekerjaan : PNS

NIP : 19740802 200212 2 004

Pangkat/ Jabatan : Pimpinan Puskesmas Bengkuring Samarinda

Riwayat Pekerjaan:

- PTT di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda tahun 1999 -

2001

Page 10: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

- Staf dokter PNS di Puskesmas Temindung tahun 2002 - 2009

- Pimpinan Puskesmas Sungai Siring tahun 2009 - 2013

- Pimpinan Puskesmas Bengkuring tahun 2013 sampai

sekarang

Page 11: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS i ii

PRAKATA iv

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN xv

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Kajian Masalah 5

C. Perumusan Masalah 9

D. Tujuan Penelitian 9

E. Manfaat Penelitian 10

Page 12: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 11

A . Komitmen 11

B. Locus of Control 21

C. Kajian Teori 24

D. Kerangka Konseptual 31

E. Hipotesis 31

F. Kerangka Operasional Penelitian 32

BAB III. METODE PENELITIAN 33

A. Rancangan Penelitian 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

C. Populasi dan Teknik Sampel 33

D. Instrumen Pengumpul Data 35

E. Analisis Data 43

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

a. G

ambaran Umum Lokasi Penelitian 48

b. G

ambaran Karakteristik Responden 51

c. A

nalisis Data 55

d. P

embahasan 75

BAB V. PENUTUP 102

Page 13: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

1. Kesimpulan 102

2. Saran 103

DAFTAR PUSTAKA 104

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

DAFTAR TABEL

Nomor halaman

1. Indeks pengaduan masyarakat di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda, Tahun 2010 2

2. Survey pendahuluan keluhan pasien di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 3

3. Model komitmen dokter terhadap rumah sakit 13 4. Hasil penelitian terdahulu tentang locus of control dan

komitmen 27 5. Definisi operasional variabel, indikator, skala pengukuran

variabel 38 6. Kriteria obyektif variabel, alat ukur, hasil ukur dan skala ukur

penelitian 43 1. Jumlah tenaga kerja di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda, Tahun 2013 50 2. Jumlah tenaga dokter yang bekerja di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 51

3. Distribusi kelompok responden menurut, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, status kepegawaian, status perkawinan dan lama bertugas di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 52

4. Distribusi dokter menurut kelompok locus of control di RSU

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 53

5. Distribusi dokter menurut kelompok komitmen di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 54

6. Distribusi karakteristik dokter terhadap komitmen di RSUD

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 56

13. Distribusi karakteristik locus of control internal dan

Page 15: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

eksternal dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 57

A.

Distribusi karakteristik komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 59

B.

Distribusi karakteristik komitmen dokter umum dan spesialis di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 59

C.

Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen dokterdi RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 61

17. Distribusi karakteristik locus of control internal dokter umum

dan Dokter spesialis terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 62

18. Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen

normatif dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 63

19. Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen

afektif dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 64

20. Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen

kontinuans dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 65

1. Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen

dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 66

22. Distribusi karakteristik locus of control eksternal dokter

umum dan dokter spesialis terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 67

1)

Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen normatif dokter di RSUD Abdul Wahab

Page 16: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 68 24. Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen

afektif dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 69

25. Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen

kontinuans dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 70

26. Resume hasil uji chi-sqare pengaruh locus of control

internal dan eksternal terhadap komitmen dokter

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun

2013 71

27. Hasil uji multivariat lokus of control internal dan eksternal

terhadap komitmen dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 72

28. Hasil uji multivariat locus of control internal dan eksternal

terhadap komitmen normatif dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 73

29. Hasil uji multivariat locus of control internal dan eksternal

terhadap komitmen afektif dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 73

30. Hasil uji multivariat locus of control internal dan eksternal

terhadap komitmen kontinuans dokter di RSU Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013 74

Page 17: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

DAFTAR GAMBAR

Nomor halaman

1) Kajian masalah penelitian 5 2) Skematis teori komitmen 30 3) Kerangka konsep penelitian 31 4) Kerangka operasional penelitian 32

Page 18: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor halaman

a. Kuesioner penelitian 1

b. Frekuensi dan prosentase jawaban kuesioner penelitian 8

c. Data responden resis 11

d. Hasil uji validitas penelitian 11

e. Hasil uji reliabilitas penelitian 16

f. Hasil uji bivariat locus of control terhadap komitmen 18

g. Hasil uji multivariat 41

h. Surat ijin penelitian 43

i. Surat selesai penelitian 44

Page 19: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Lambang / singkatan Arti dan keterangan

α Silang kepercayaan penelitian

CI Confidence Interval, selang kepercayaan

PNS Pegawai Negri Sipil

PTT Pegawai Tidak Tetap

RSUD Rumah Sakit Umum Daerah

p nilai silang kepercayaan

φ nilai phi

SDM Sumber Daya Manusia

Page 20: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

BAB I

PENDAHULUAN

D. Latar Belakang

Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan

manusia. Dalam bidang perekonomian hal ini membawa dampak yang

cukup besar bagi industri-industri di Indonesia baik itu industri perdagangan,

manufaktur maupun jasa (Triantono, 2005).

Visi Pembangunan Kesehatan Nasional adalah mewujudkan

masyarakat bangsa dan negara Indonesia yang sehat pada tahun 2010,

yaitu masyarakat memiliki kemampuan untuk menjangkau kesehatan yang

bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang

setinggi – tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia (Depkes RI.,

2001).

Rumah sakit adalah suatu organisasi bergerak dibidang jasa yang

unik dan kompleks karena merupakan institusi yang padat karya, padat

modal, padat ilmu dan teknologi, padat regulasi , mempunyai sifat-sifat dan

ciri-ciri serta fungsi-fungsi khusus kelompok profesi (Subanegara, 2006) .

RSUD Abdul Wahab Sjahranie merupakan Rumah Sakit Umum

Daerah tipe B Pendidikan dengan SK Menkes No. 1161/ Menkes / SK/

XII/1993 dan sudah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) semenjak tahun 2008, sudah terakreditasi 16 pelayan serta

Page 21: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

memenuhi standar ISO 2001 semenjak tahun 2010 dan merupakan rumah

sakit rujukan untuk Kalimantan Timur. RSUD Abdul Wahab Sjahranie

semenjak tahun 2010 juga ditetapkan sebagai rumah sakit kelas B

pendidikan dan menuju RS tipe A, dengan kapasitas tempat tidur di rawat

inap sebanyak 801 tempat tidur, dengan jumlah dokter sebanyak 148 dokter

(Profil RSUD Abdul Wahab Sjahranie, 2012).

Dari survey yang dilakukan oleh RSUD Abdul Wahab Sjahranie

bekerja sama dengan LAN pada tahun 2010 didapatkan masih banyak

keluhan pasien sehubungan dengan pelayanan di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda. Hasil survey pengaduan masyarakat yang dilakukan

pada 2010 dengan jumlah responden sejumlah 3.643 keluhan yang

banyak dirasakan masyarakat adalah seperti terlihat pada data yang

ditampilkan di bawah ini, dimana datanya sudah diolah terlebih dahulu oleh

peneliti sehingga didapatkan hasil seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Indeks pengaduan masyarakat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2010

No Keluhan Prosentase (%)

1 Dokter umum kurang cepat melayani pasien 44,80

2 Dokter yang memeriksa di ruang rawat inap dan poliklinik terlambat datangnya

41,60

3 Dokter spesialis kurang teliti dibandingkan bila praktek dirumah kerena bayarannya lebih mahal

36,40

4 Dokter yang melakukan tindakan operasi diruang bedah tidak mengontrol pasien hanya diserahkan dokter ruangan

22,78

5 Dokter kurang trampil memanfaatkan peralatan yang cangih

21,05

6 Dokter sering merekomendasikan pasien ke rumah sakit lain

20,10

Rata-rata 31,12

Sumber: Hasil survey indeks pengaduan masyarakat

Page 22: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Berdasarkan hasil survey seperti tabel 1. diatas terlihat bahwa

keluhan yang dirasakan pasien atas pelayanan yang diberikan dokter

sebesar 31,12 %, menurut standar SPM ( Standar Pelayanan Minimal)

kepuasan pasien rawat jalan dan rawat inap sebesar 90 %, atau 10 % yang

tidak puas, hal ini menunjukkan masih tingginya keluhan pasien atas

pelayanan dokter. Sampai saat ini belum ada survey ulang tentang

kepuasan pelanggan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda namun

karena masih banyak keluhan serupa maka penulis melakukan survey

pendahuluan dengan mewawancarai 20 pasien yang berobat 10 di rawat

jalan dan 10 rawat inap di RSUD Abdul Wahab Sjahranie dan diperoleh data

sebagai berikut:

Tabel 2. Survey pendahuluan keluhan pasien di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

No Keluhan Prosentase (%)

1 Dokter umum kurang cepat melayani pasien 40,80

2 Dokter yang memeriksa di ruang rawat inap dan poliklinik terlambat datangnya

39,60

3 Dokter spesialis kurang teliti dibandingkan bila praktek dirumah kerena bayarannya lebih mahal

38,40

4 Dokter yang melakukan tindakan operasi diruang bedah tidak mengontrol pasien hanya diserahkan dokter ruangan

23,78

5 Dokter kurang trampil memanfaatkan peralatan yang cangih

23,55

6 Dokter sering merekomendasikan pasien ke rumah sakit lain

23,10

Rata-rata

31,42

Sumber: Data primer

Page 23: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Berdasarkan hasil survey pendahuluan tentang keluhan pasien

terhadap pelayanan dokter didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dari

survey IPM sebesar 31,42%, yang menunjukkan masih tingginya keluhan

pasien terhadap pelayanan dokter. Berdasarkan data survey IPM dan

survey pendahuluan tersebut dapat disimpulkan bahwa masih tingginya

keluhan pasien terhadap pelayanan dokter. Keluhan tersebut kebanyakan

karena perilaku dokter yang kurang komitmen dalam bekerja. Komitmen

dalam bekerja dipersepsikan sebagai kesediaan untuk memberikan tenaga,

kesetiaan kepada organisasi dan berusaha mewujudkan keberhasilan

tujuan organisasi. Komitmen ini ditandai dengan 1. Keinginan yang kuat

untuk tetap sebagai anggota organisasi, 2. Keiginan untuk berusaha keras

sesuai keinginan organisasi dan 3. Keyakinan dan penerimaan terhadap

nilai dan tujuan organisasi sehingga anggota organisasi yang komitmen

dalam bekerja berusaha mewujudkan keberhasilan dari tujuan organisasi.

Komitmen merupakan kata kunci keberhasilan organisasi (Trisnantoro,

2005).

Komitmen terhadap organisasi dipengaruhi faktor personal,

organisasi dan lingkungan. Keluhan pasien tersebut kebanyakan dari faktor

perilaku personal dokter yang melayani pasien. Perilaku manusia dalam

organisasi dapat dijelaskan dengan teori locus of control. Locus of control

adalah sikap seseorang dalam mengartikan keberhasilannya dan

kegagalan dalam bekerja dipengaruhi oleh locus of control internal ( faktor

dalam diri sendiri) dan eksternal (lingkungan luar).

Page 24: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Dokter merupakan salah satu karyawan rumah sakit yang yang

mempunyai peran sangat penting dalam pelayanan kesehatan di rumah

sakit karena hampir semua pasien yang berkunjung ke rumah sakit selalu

ingin bertemu dengan dokter dalam upaya mencari kesembuhan, konsultasi

tentang penyakitnya dan koordinator pelayanan medis bagi pasien. Dokter

tidak dapat bekerja sendiri dalam menjalankan tugas-tugasnya tetapi diakui

dokter memiliki peran sentral dalam membentuk citra rumah sakit (Soeroso

Santosa, 2002).

Dari permasalahan diatas maka masalah dalam penelitian ini

adalah masih tingginya keluhan pasien terhadap perilaku dokter yang

kurang komitmen dalam melayani pasien.

B. Kajian Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas kajian masalah dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kajian masalah penelitian menurut Luthan (1995)

Pernyataan masalah: Masih tingginya keluhan pasien terhadap perilaku dokter yang kurang komitmen dalam melayani pasien

Faktor Personal: 1. Usia 2. Masa kerja 3. Jenis Kelamin 4. Tingkat

Pendidikan 5. Locus of

Control (Internal & Eksternal)

Faktor Organisasi 1. Desain kerja 2. Gaya kepemimpinan 3. Supervisi / kontrol dari

atasan 4. Kebijakan perusahaan

Faktor Lingkungan 1. Keterandalan

Organisasi 2. Perasaan

dianggap dalam organisasi

3. Realisasi terhadap harapan individu

4. Persepsi gaji yang diterima

5. Perasaan dihargai dan dipercaya atasan

Page 25: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Untuk mengatasi perilaku dokter yang kurang komitmen dalam

melayani pasien yang menjadi masalah dalam penelitian ini sekaligus

mewujudkan tujuan rumah sakit yang berorientasi patient centered, peneliti

menggunakan paradigma manajemen sumber daya manusia, dengan

pertimbangan:

1. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (SDM)

memegang peranan yang sangat penting dalam aktivitas atau kegiatan

organisasi. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan

yang ditetapkan sangat tergantung kepada kemampuan sumber daya

manusianya (karyawan) dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan

kepadanya, profesionalitas dan komitmennya dalam bekerja (Usamara,

2007).

2. Rumah sakit adalah suatu organisasi dibidang jasa yang memiliki sumber

daya fisik, finansial, teknologi dan manusia sebagai pemberi pelayanan

dimana salah satu mutu produknya ditentukan faktor Sumber Daya Manusia

(SDM). Unsur SDM dalam hal ini dokter perlu dimanajemen dengan baik

agar tercipta manajemen yang efektif dan efisien serta agar tercipta mutu

pelayanan dan citra rumah sakit yang bagus (Hussey, 2000 dalam Wibowo,

2008 & Trisnantoro, 2005). Dokter dalam perannya sebagai penyelenggara

pelayan medis merupakan salah satu faktor dominan yang menentukan

citra rumah sakit dan mutu pelayanan kesehatan, untuk itu diperlukan

sistem manajemen sumber daya manusia (SDM) yang baik agar pelayan

yang berfokus pelanggan bisa terwujud dimana dalam proses pelayanan

Page 26: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan harapan pasien serta tujuan

rumah sakit bisa terwujud.

3. Menurut Julita & Wan Rafaei (2010) dan Visagle & Steyn (2011),

karyawan yang memiliki komitmen organisasi adalah karyawan yang terlibat

aktif pada pencapaian nilai dan tujuan organisasi. Rendahnya komitmen

akan berakibat ketidakdisiplinan, ketidaksiapan menerima tantangan dan

tanggung jawab, sehingga produktivitas dan kreativitas pegawai menurun.

Salah satu faktor yang membuat karyawan bekerja secara menyenangkan

dan memuaskan adalah adanya komitmen organisasi dimana seseorang

itu bekerja (Greenberg et al., 1997 dalam Hidayat, 2011). Komitmen

organisasi merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan

terhadap organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi

mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta

kemajuan yang berkelanjutan (Luthans, 2006). Komitmen individu untuk

berubah merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan organisasi

(Berneth, 2004 dalam Madsen, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh Julita

& Wan Rafaei (2010) yang menemukan bahwa locus of control dan

komitmen organisasi memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan

organisasi.

4. Menurut Robbins (2005) dalam Adolfina (2012), bahwa locus of control

merupakan variable penting yang dapat menjelaskan perilaku manusia

dalam organisasi. Dokter sebagai individu memiliki perbedaan karakteristik

perilaku antara yang satu dengan yang lainnya, baik dalam karakteristik

Page 27: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

kompetensi (kemampuan) maupun karakteristik psikologis seperti kontrol

diri, sikap, motivasi kerja, dan unsur - unsur kepribadian lainnya. Semua hal

tersebut akan dapat mempengaruhi bagaimana cara berpikir dan

berperilaku terhadap organisasi dan komitmen dengan organisasinya.

Untuk tetap komitmen pada organisasi, salah satu faktor penentu adalah

kontrol diri (locus of control). Locus of control adalah keyakinan yang dimiliki

oleh individu terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, apakah

disebabkan oleh faktor diri individu tersebut (internal) ataukah karena faktor

lain yang ada di luar diri individu (eksternal). Dokter dengan internal locus of

control menganggap bahwa keluhan pasien dan keluarganya terhadap

pelayanan di rumah sakit merupakan tanggung jawabnya, sehingga mereka

berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada kliennya. Sebaliknya

dokter dengan eksternal locus of control menganggap setiap kejadian tidak

ada hubungannya dengan perilakunya tetapi disebabkan oleh factor di luar

kendalinya seperti nasib, takdir dan penguasaannya sehingga mereka

sering menyalahkan lingkungan sekitarnya dan tidak berusaha memperbaiki

keburukan (Rotter (1966), Robbin ( 2005) dalam Adolfina, 2012).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas dan penelitian

tentang lokus of control internal dan eksternal terhadap komitmen dokter di

RSUD Abdul Wahab Sjahranie belum pernah dilakukan maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian tentang seberapa besar pengaruh lokus

of control internal dan eksternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda.

Page 28: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

C. Perumusan Masalah

Masih tingginya keluhan pasien terhadap pelayan dokter yang

perilakunya kurang komitmen dalam melayani pasien membuat keadaan ini

tidak dapat dibiarkan berlanjut terus karena pada masa datang dapat

menurunkan minat pasien untuk berobat dirumah sakit dan menurunkan

citra rumah sakit oleh karena itu penulis ingin mengetahui seberapa besar

pengaruh locus of control internal dan eksternal terhadap komitmen dokter

dalam memberikan pelayanan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda,

sehingga dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

2. Seberapa besar pengaruh locus of control internal terhadap komitmen

dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda?

3. Seberapa besar pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen

dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui seberapa besar pengaruh locus of control internal dan

eksternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda

Page 29: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

2. Tujuan Khusus

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas maka penelitian ini

bertujuan:

e. Mengetahui seberapa besar pengaruh locus of control internal

terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda

f. Mengetahui seberapa besar pengaruh locus of control eksternal

terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik :

Pengembangan ilmu pengetahuan dan pembelajaran mengenai

kajian tentang komitmen sumber daya manusia

2. Manfaat Praktis :

a. Bagi RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda diharapkan

dapat memberikan manfaat dan masukan untuk mencari solusi

dan metode yang terbaik dalam menangani masalah komitmen

sumber daya manusia di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi

tambahan yang bermakna dan sebagai sumber pustaka bagi

peneliti selanjutnnya.

Page 30: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3. Komitmen

1. Pengertian Komitmen

Luthan (1995) mengatakan bahwa komitmen organisasi merupakan

keadaan keinginan yang kuat para anggota organisasi untuk mengikatkan

diri dalam sebuah organisasi yang secara sukarela dan berusaha secara

keras untuk kepentingan organisasi. Porter, Mowday dan Steers (1982)

mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan yang bersifat relatif

dari individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya kedalam bagian

organisasi.

Komitmen organisasi merupakan salah satu variabel penting

dalam memahami perilaku kerja para pekerja dalam sebuah organisasi

(Porter, Steer, Mowday, Meyer & Allen, 1991). Disamping pengaruhnya pada

individu, komitmen juga merepresentasikan indikator efektivitas sebuah

organisasi (Steers, 1977).

Menurut Allen & Meyer (1991), merumuskan suatu definisi

mengenai komitmen dalam berorganisasi sebagai suatu konstruk psikologis

yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan

organisasinya dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk

melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi. Berdasarkan definisi

Page 31: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

tersebut anggota yang memiliki komitmen terhadap organisasinya akan

lebih dapat bertahan sebagai bagian dari organisasi dibandingkan anggota

yang tidak memiliki komitmen terhadap organisasi. Komitmen organisasi

memiliki tiga karakteristik utama yaitu antara lain affective commitment,

continuance commitment, dan normative commitment (Meyer & Allen,

1990).

Sedangkan Steers dalam Yuwaliatin (2006), mendefinisikan

komitmen organisasi sebagai: a. Pemahaman atau penghayatan dari tujuan

perusahaan (identification) b. Perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan

(involvement), pekerjaan adalah menyenangkan c. Perasaan loyal (loyality),

perusahaan adalah tempat kerja dan tempat tinggal.

Berdasarkan beberapa definisi dari tokoh-tokoh tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa komitmen karyawan terhadap organisasi adalah

suatu perasaan keterikatan yang dimiliki oleh karyawan sehingga karyawan

tersebut tetap berada dalam organisasi untuk mencapai visi, misi dan tujuan

organisasinya, sehingga karyawan tersebut tidak bersedia untuk

meninggalkan organisasinya dengan alasan apapun.

2. Komitmen Anggota Organisasi

Komitmen merupakan gambaran kesetiaan para anggota

organisasi terhadap organisasinya. Komitmen merupakan proses yang

berkelanjutan dimana anggota masing-masing menyumbangkan karyanya

untuk kemajuan organisasi (Trisnantoro, 2005). Komitmen berfungsi untuk

merekatkan sistem-sistem yang diperlukan dalam organisasi untuk

Page 32: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

menjalankan aplikasi-aplikasi strategis yang sudah disepakati bersama

yang memperlihatkan rasa memiliki yang kuat dari unsur yang ada dalam

organisasi.

Dokter memiliki komitmen berbeda-beda, berupa komitmen rumah

sakit pemerintah atau praktek swasta. Model keterikatan dokter dengan

rumah sakit .

Tabel 3. Model komitmen dokter terhadap rumah sakit menurut Trisnantoro, Tahun 2005

Keterlekatan Kepada rumah Sakit Pemerintah

Keterlekatan kepada rumah sakit swasta

Rendah

Rendah Tinggi

A

Tidak berkomitmen kemana - mana

B

Berkomitmen kepada RS Swasta

Tinggi C

Berkomitmen kepada RS Pemerintah

D

Berkomitmen kepada keduanya

Sumber: Aspek strategi manajemen rumah sakit antara misi sosial dan tekanan pasar

Perilaku dokter yang banyak merekomendasikan pasien ke RS

swasta menunjukkan komitmen B ( berkomitmen ke RS Swasta), dari tabel

diatas diharapkan komitmen dokter yang sama tingginya pada RS

pemerintah dan RS/Praktek Swasta, tetapi biasanya sulit untuk dilakukan.

Karena banyak aspek yang mempengaruhinya seperti kesulitan membagi

waktu, insentif yang lebih tinggi dari RS/Praktek Swasta dan lain-lain

(Trisnantoro, 2005).

Page 33: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

3. Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Karyawan terhadap

Organisasi

Menurut Mowday, Porter dan Steers (1982), beberapa karakteristik

pribadi dianggap memiliki hubungan dengan komitmen, diantaranya

adalah :

j. Usia dan masa kerja.

Usia dan masa kerja berkorelasi positif dengan komitmen (Gilmer,

Attiselli dan Brown dalam Prabowo (1997), dalam penelitiannya juga

menambahkan bahwa usia akan berpengaruh pada komitmen organisasi

dimana komitmen bertambah seiring bertambahnya usia.

k. Tingkat Pendidikan.

Makin tinggi tingkat pendidikan, makin banyak pula harapan individu

yang mungkin tidak bisa diakomodir oleh organisasi, sehingga komitmennya

semakin rendah.

l. Jenis Kelamin.

Wanita pada umumnya menghadapi tantangan yang lebih besar

dalam pencapaian kariernya, sehingga komitmennya lebih tinggi.

m. Peran individu tersebut di organisasi.

Hasil studi Morris dan Sherman menunjukkan bahwa adanya

hubungan yang negatif antara peran yang tidak jelas dan komitmen

terhadap organisasi. Peran yang tidak jelas muncul akibat adanya tujuan

yang tidak jelas pula atas suatu pekerjaan. Ciri-cirinya antara lain

ketidakjelasan evaluasi terhadap pekerjaan, cara untuk mencapai unjuk

Page 34: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

kerja yang baik dan batas wewenang serta tanggung jawab individu.

n. Faktor Lingkungan pekerjaan akan berpengaruh terhadap sikap

individupada organisasi.

Menurut Porter, Mowday dan Steers (1982), lingkungan dan

pengalaman kerja dipandang sebagai kekuatan sosialisasi utama yang

mempengaruhi komitmen terhadap organisasi. Beberapa faktor lingkungan

yang berkaitan dengan komitmen adalah :

5) Keterandalan organisasi: yakni sejauh mana individu merasa

bahwa organisasi tempat ia bekerja memperhatikan anggotannya,

baik dalam hal minat maupun kesejahteraan

6) Perasaan dianggap penting oleh organisasi: yakni sejauh

mana individu merasa diperlukan dalam mencapai misi organisasi.

Menurut Robert Lavering (1988), tempat kerja yang baik adalah

tempat yang membuat karyawan dihargai keberadaannya dan

merasa bangga menjadi anggota organisasi tersebut.

Ketidakberartian akan membuat komitmen organisasi menjadi

rendah

7) Realisasi terhadap harapan individu: yakni sejauh mana

harapan individu dapat direalisasikan melalui organisasi dimana ia

bekerja.

8) Persepsi tentang sikap terhadap rekan kerja: sejauh mana

individu merasa bahwa rekan kerjanya dapat mempertahankan sikap

kerja yang positif terhadap organisasi.

Page 35: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

9) Persepsi terhadap gaji: sejauh mana individu tersebut merasa

gaji yang diterimanya seimbang dengan gaji individu lain. Perasaan

diperlakukan fair atau tidak akan mempengaruhi komitmennya.

10) Persepsi terhadap perilaku atasan: sejauh mana individu

merasa dihargai dan dipercayai oleh atasan. Jika persepsi sikap

atasan negatif, maka akan cenderung mengakibatkan sikap negatif

pula yang diaktualkan dalam bentuk perilaku negatif seperti mangkir

dan keinginan berpindah kerja (dalam Temaluru, 2001).

Menurut Luthans (1995) dan Greenberg (1997), faktor penentu

komitmen pada perusahaan adalah: variabel (umur, masa jabatan dalam

perusahaan, dan kecenderungan afeksifitas positif atau negatif, atau kontrol

internal dan eksternal) dan perusahaan (desain kerja dan gaya

kepemimpinan, supervisor). Selain itu, komitmen karyawan terhadap

perusahaan juga ditandai dengan sikap - sikap emosional yang timbul

dengan adanya lokus internal dan eksternal. Lokus internal berasal dari

dalam diri seseorang dengan merasa bahwa mereka dapat mengendalikan

sendiri kondisi mereka, dan lokus eksternal menganggap adanya hal di luar

diri yang menentukan kondisi hidup mereka, seperti misalnya sesuatu yang

berasal dari perusahaan, kebijakan perusahaan, sikap kepemimpinan

perusahaan, kontrol dari atasan.

4. Indikator Komitmen

Berdasarkan Meyer and Allen's (1991) dalam Subanegara (2005),

terdapat tiga komponen model dari komitmen yang merupakan karakteristik

Page 36: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

komitmen pekerja pada organisasi, yaitu:

a. Komitmen Afektif : didefinisikan sebagai emosi attachment yang positif

pada organisasi. Pekerja yang memiliki komitmen yang kuat

mengidentifikasikan organisasi dan keinginan untuk tetap menjadi bagian

dari organisasi.

Indikator :

1) Senang menghabiskan karir di organisasi

2) Senang membahas kebaikan organisasi dengan orang lain

3) Merasa masalah organisasi adalahnya

4) Merasa bukan menjadi bagian dari organisasi ( R )

5) Tidak merasa sedih seandainya organisasi mengalami kesulitan

( R )

6) Tidak merasa terikat secara emosional dengan organisasi

ini( R )

7) Organisasi mempunyai arti tersendiri

8) Tidak memiliki perasaan kebersamaan yang kuat dengan

organisasi ( R )

b. Komitmen Kontinuans : Komitmen individual pada organisasi karena

mereka merasa akan kehilangan biaya yang tinggi jika meninggalkan

organisasinya

Indikator:

5. Tidak takut keluar dari pekerjaan ini walaupun tidak memiliki

Page 37: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

pekerjaan lain ( R )

6. Sulit untuk meninggalkan organisasi walaupun ingin

7. Banyak aspek kehidupan yang terganggu jika meningalkan

organisasi

8. Mudah meninggalkan organisasi ini sekarang ( R )

9. Tetap tinggal di organisasi adalah keharusan

10. Tidak ada alasan untuk meninggalkan organisasi

11. Ada rasa takut untuk meninggalkan organisasi

12. Bila meninggalkan organisasi belum tentu mendapatkan

organisasi lain yang lebih menguntungkan.

c. Komitmen normatif : komitmen individu terhadap organisasi karena

merasa suatu kewajiban. Karyawan yang memiliki komitmen ini karena

merupakan keharusan karena dengan komitmen normatif akan menerima

dan melaksanakan semua tugas dan kewajiban yang diberikan organisasi

kepadanya

Indikator:

1) Mudah untuk berpindah ke organisasi lain

2) Merupakan keharusan untuk loyal pada organisasi

3) Tidak etis berpindah dari organisasi ini ke organisasi yang lain

4) Loyalitas sangat penting dan merupakan tanggung jawab moral

5) Walaupun mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih

bagus,tidak akan meninggalkan organisasi

6) Loyalitas merupakan salah satu nilai yang sangat penting bagi

Page 38: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

organisasi

7) Memutuskan akan tetap berkarir di organisasi

8) Merasa pantas menjadi bagian dari organisasi

Komitmen yang harus dibangun adalah komitmen afektif dan

normatif karena kedua komitmen ini akan sangat mengikat kuat anggota

pada organisasinya.

5. Konsekuensi Komitmen Organisasi

Ketiga komponen dari komitmen menyebabkan berbagai

konsekuensi yang berbeda dengan perilaku kerja, seperti kehadiran,

performance, dan kemauan untuk memenuhi panggilan tugas. Dasar dari

argumen ini , tentu saja berbeda pada masing-masing komponen komitmen.

Affective commitment akan mempengaruhi turn over (keinginan

untuk keluar dari organisasi) dan withdrawl cognition (keengganan pekerja

untuk menyampaikan idenya ). Normative commitment akan memiliki

konsekuensi pada productive behavior (produktivitas kerja). Komitmen

kontinuans memiliki konsekuensi employee well being. Seperti

pshycological health, psycal health dan carier progress ( Meyer & Allen,

1990).

Page 39: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

6. Peranan manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan

komitmen organisasi

Gary Dessler( 1994), menuliskan bahwa manajemen sumber daya

manusia sebagai semua konsep dan teknik yang dibutuhkan untuk

menangani aspek personalia atau sumber daya manusia dalam hal

rekruitmen, seleksi, pelatihan, pemberian imbalan, dan penilaian

(Sabarguna, 2006).

Sumber daya manusia memiliki peran strategis artinya sumber daya

manusia memiliki kontribusi dalam menentukan masa depan organisasi

melalui orientasi fungsional bukan lagi pada pengawasan, pengarahan, dan

pengendalian saja (command) tetapi sudah pada pengembangan,

kreativitas, fleksibilitas dan manjamen proaktif (coordination) (Bowen &

Sceineder (1995) dan Ulrich (1997). Tentu saja ini akan membutuhkan

komitmen akan keterlibatan lebih tinggi dari staf SDM adapun bidang-

bidang pekerjaan dalam manajemen sumber daya manusia:

g. Perencanaan sumber daya manusia yang meliputi kegiatan

perencanaan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta

kegiatan perancangan pekerja bagi SDM.

h. Perolehan dan penempatan sumber daya manusia, bidang ini meliputi

rekrutmen, seleksi dan penempatan. Rekruitmen pada dasarnya

merupakan aktivitas untuk mencari dan memperoleh pekerjaan yang

terdapat didalam perusahaan.

Page 40: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

i. Pengembangan sumber daya manusia. Bidang ini meliputi

pengembangan karir (penugasan) dan pengembangan kemampuan

kerja mereka.

Cara meningkatkan komitmen: Menurut Martin dan Nicholss dalam

Armstong (1991), ada 3 pilar besar dalam komitmen karyawan. Ketiga pilar

itu meliputi:

1) Adanya perasaan menjadi bagian dari organisasi

2) Adanya ketertarikan atau kegairahan terhadap pekerjaan

3) Pentingnya rasa memiliki

4. Locus of Control

1. Pengertian locus of control

Locus of control bisa diartikan sebagai cara pandang seseorang

terhadap peristiwa apakah dia dapat atau tidak mengendalikan (control)

peristiwa yang terjadi padanya. Konsep tentang locus of control (pusat

kendali) pertama dikemukakan oleh Rotter tahun 1966 yang merupakan ahli

teori pembelajaran sosial. Locus of Control dibedakan menjadi 2 yaitu locus

of control internal dan eksternal (Robbin, 2007). Locus of control menurut

Baron dan Byren dalam Astuti (2007) diartikan sebagai persepsi seseorang

tentang sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

pekerjaan.

Locus of control merupakan variabel kepribadian (personality) yang

Page 41: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

didevinisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu atau tidaknya

mengontrol nasib diri sendiri ( Rotter, 1996). Setiap orang memiliki locus of

control yang berbeda dalam memandang kesuksesan dan kegagalan dalam

bekerja.

2. Pembagian locus of control

Locus of control dibedakan menjadi dua locus yaitu locus of control

internal dan locus of control eksternal. Pada orang yang memiliki locus of

control internal faktor kemampuan dan usaha terlihat dominan, karena itu

orang dengan locus of control internal bila mengalami kegagalan akan

menyalahkan dirinya sendiri karena kurang usaha yang dilakukan, begitu

pula bila berhasil mereka akan merasa bangga atas hasil usahanya.

Sebaliknya orang yang memiliki locus of control eksternal melihat

keberhasilan dan kegagalan dari faktor kesukaran dan nasib. Oleh karena

itu bila mengalami kegagalan mereka cenderung menyalahkan lingkungan

sekitar yang menjadi penyebabnya, sehingga merasa tidak mampu dan

kurang berusaha serta tidak berupaya memperbaiki kegagalan.

Perbedaan karakteristik antara locus of control internal dan eksternal

menurut Crider (1983) adalah:

E. Locus of control internal : suka bekerja keras, memiliki inisiatif yang

tinggi, selalu berusaha memecahkan masalah, mencoba berfikir seefektif

mungkin, selalu mempunyai persepsi usaha harus dilakukan jika ingin

berhasil.

b. Locus of control eksternal: kurang memiliki inisiatif, mempunyai harapan

Page 42: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

bahwa sedikit korelasi antara usaha dan kesuksesan, kurang suka usaha

karena banyak faktor luar yang mengontrol kesuksesan, kurang mencari

informasi untuk memecahkan masalah.

3. Indikator locus of control

Locus of control internal dan eksternal diukur dengan indikator locus

of control internal dan eksternal. Instrument yang digunakan diadopsi dari

instrument yang dikembangkan dari Baron dan Byren (1994) dalam astuti

(2007).

a. Locus of control internal:

Indikator :

2) Keberhasilan hasil perbuatan sendiri

3) Tidak tergantung pada keberuntungan

4) Jabatan ditentukan oleh kemampuan

5) Bertanggungjawab dalam bekerja

6) Membuat perencanaan kerja dan mewujudkannya

7) Kesalahan bersedia mengakui

8) Memutuskan sendiri apa yang sebaiknya dlakukan

9) Kehormatan sebagai sesuatu yang memang layak diterima

b. Locus of control eksternal:

Indikator:

10) Kendali untuk mengarahkan tujuan hidup

11) Memutuskan sesuatu dengan melemparkan mata uang

12) Tergantung kepada keberuntungan

Page 43: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

13) Kejadian buruk yang terjadi akibat ketidakmujuran

14) Tidak membuat perencanaan kerja

15) Menutupi kesalahan orang lain

16) Bekerja sesuai perintah atasan

17) Tidak inovatif

5. Kajian Teori

1. Pengaruh locus of control terhadap komitmen

Menurut Rohim (1996) dan Robbin (2007), terdapat hubungan

antara locus of control internal dan eksternal dengan komitmen. Dimana

locus of control berpengaruh positif terhadap komitmen karyawan.

Kamasanti (2008) terdapat hubungan dalam kategori sedang dan signifikan

antara locus of control dengan komitmen organisasi.

Meyer & Allen (1990), juga menyebutkan bahwa karyawan yang

memiliki komitmen afektif akan merasa identik dengan organisasinya.

Komitmen normatif dijelaskan sebagai keterlibatan individu karena suatu

kewajiban pada organisasi. Komitmen kontinuans adalah komponen

komitmen yang berbeda dengan kedua komponen lainnya, komitmen

kontinuans hanya berkorelasi dengan beberapa variabel, selebihnya tidak

akan ditemukan adanya korelasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa

komitmen kontinuans adalah komitmen terburuk dari ketiga komponen

komitmen Meyer & Allen karena tidak selalu berkorelasi dengan variabel

Page 44: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

yang lain.

2. Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen

Penelitian Adolfina (2012), mengemukakan bahwa internal locus of

control berpengaruh positif terhadap kinerja tetapi tidak berpengaruh

melalui komitmen organisasi dan eksternal locus of control berpengaruh

terhadap kinerja baik langsung maupun tidak langsung melalui komitmen

organisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Patten (2005), menunjukkan

bahwa individu yang memiliki internal locus of control yang tinggi cenderung

menghasilkan kinerja yang lebih baik. Individu yang memiliki locus of control

internal yang tinggi lebih mampu menghadapai tekanan-tekanan dalam

pekerjaan karena adanya motivasi yang kuat untuk belajar mengatasi

masalah. Individu yang demikian akan lebih mampu berhasil dan memiliki

komitmen terhadap organisasi yang lebih tinggi karena adanya keyakinan

dalam dirinya bahwa dia mampu melakukan pekerjaannya dengan baik

walau dalam tekanan sekalipun (Silva, 2006).

Secara teoritis Rotter (1966), orang yang memiliki locus of control

yang internal akan lebih memiliki komitmen organisasi yang lebih tinggi

dibanding orang yang locus of control nya eksternal. Beberapa hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu yang memiliki locus of

control internal cenderung lebih memiliki komitmen organisasi yang lebih

tinggi dibanding individu yang memiliki locus of control eksternal (Aube et al.,

(2007) dan Silva (2006).

Karyawan yang memiliki locus of control internal kemungkinan besar

Page 45: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

akan mampu memecahkan konfliknya dan menempatkan diri secara tepat,

hal itu dikarenakan orang yang cenderung memiliki locus of control internal

akan memperlihatkan tindakan yang lebih aktif, mencoba langsung untuk

mengendalikan setiap peristiwa yang terjadi, mencoba mencari lebih

banyak informasi, mengendalikan situasi hidup mereka dan lebih

menguasai lingkungan sekitarnya. Dengan perkataan lain karyawan yang

cenderung mempunyai locus of control internal akan mempunyai sikap yang

positif terhadap apa yang terjadi pada diri mereka dan lingkungan sekitarnya.

Karyawan dengan locus of control internal besar kemungkinan akan lebih

perhatian terhadap pekerjaannya (Silva, 2006).

3. Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen

Penelitian yang dilakukan oleh Tri Kamasanthi (2008), menyatakan

bahwa terdapat hubungan lokus of control ekternal dengan komitmen

organisasi pada karyawati yang berumah tangga di PT. X Tangerang,

dimana karyawan yang cenderung memiliki locus of control eksternal

kemungkinan besar kurang mampu memecahkan konfliknya secara lebih

tepat dan efisien. Dengan perkataan lain, karyawan yang memiliki locus of

control eksternal akan mempunyai sikap yang negatif terhadap segala

permasalahan yang terjadi di lingkungannya sehingga kemungkinan ia akan

mudah sekali terpengaruh dan terbawa dengan situasi lingkungan luarnya.

Apabila karyawan telah memiliki sikap yang negatif terhadap persoalan

yang dihadapi, maka ia akan cenderung mempunyai motivasi yang rendah

untuk melakukan kewajiban dan rutinitasnya sebagai karyawan karena

Page 46: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

mereka bersikap pasif yang pada akhirnya mereka akan mudah menyerah

pada keadaan dan juga pada lingkungannya. Jika sudah demikian maka

karyawan akan memiliki komitmen yang rendah terhadap perusahaan.

4. Hasil penelitian terdahulu

Berikut akan digambarkan hasil penelitian terdahulu sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil penelitian terdahulu tentang locus of control dan komitmen

No Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian

1. Astuti (2007)

Ketidakpastian lingkungan terhadap karakteristik informasi sistem akutansi manajemen dengan moderasi locus of control pada perusahaan manufaktur di DIY dan Jawa tengah

Variabel Independen: Ketidakpastian lingkungan Variabel moderating Locus of Control Variabel dependen: Karakteristik Informasi Sistem Akutansi manajemen Metode: SEM

Moderasi variabel Locus of control dapat memperkuat pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap karakteristik sistem informasi akutansi manajemen

2. Adolfina. (2012)

Locus of control Dan Kemampuan sebagai determinan Kepuasan, Komitmen organisasi dan Kinerja Perawat Rumah Sakit di Kota Manado

Variabel independen: locus of control Kepuasan Variabel Moderat: Komitmen Variabel terikat: kinerja Metode: Regresi berganda

internal LOC berpengaruh positif terhadap kinerja tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi externalLOC berpengaruh terhadap kinerja baik langsung maupun tidak langsung melalui komitmen organisasi.

3. Dona Fathia (2008)

Pengaruh karakteristik manajerial rumah sakit terhadap komitmen dokter spesialis di BPK-RSU Dokter Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2008

Variabel bebas: karakteristik manajerial rumah sakit (kepemimpinan, iklim bekerja, kompensasi) Variabel terikat: komitmen Metode: Regresi logistik berganda

Komitmen dokter spesialis dipengaruhi kepemimpinan, iklim kerja dan kompensasi. Variabel kepemimpinan paling berpengaruh terhadap komitmen.

Page 47: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

bersambung

sambungan tabel 4.

No Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian

4. Manurung (2008)

Locus of Control dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan partisipasi Anggaran dan Kesenjangan Anggaran dengan kinerja aparat dinas pendidikan nasional pemerintah kabupaten Simalungun

Variabel Independen: Partisipasi anggaran dan kesenjangan Variabel moderating: Locus of Control dan gaya kepemimpinan Variabel dependen: Kinerja Metode: SEM

Variabel independen dan variabel moderating berpengaruh terhadap kinerja

5. Edy Santoso (2005)

Pengaruh motivasi, komitmen organisasi dan locus of control terhadap kinerja karyawan (study menjelang merger di PT Amarta Karya)

Variabel bebas: motivasi, komitmen, locusof control Variabel Terikat: Kinerja Metode: Regresi berganda

Motivasi, komitmen dan locus of control mempengaruhi kinerja, dan motivasi variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja

6. Rohim M.A, (1996)

Pengaruh Locus of Control terhadap kinerja dan kepuasan kerja

Variabel Independen: Lovus of Control Variabel moderating: Kinerja Variabel dependen: Kepuasan kerja Metode: SEM

Internal locus of control lebih berpengaruh kinerja dan kepuasan kerja karyawan daripada eksternal

Page 48: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

bersambung

sambungan tabel 4.

No Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian

7. Tri Kamasan thi (2008)

Hubungan Locus of Control dengan Komitmen organisasi pada karyawati yang berumah tangga di PT. X Tangerang

variabel bebas:locus of control variabel terikat:komitmen Metode: Regresi berganda

Terdapat hubungan Lokus of control ekternal dengan Komitmen

8. Ngatemin (2009)

Pengaruh komitmen organisasi dan Locus of Control terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja menejerial pada badan pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Dpartemen kebudayaan dan pariwisata Republik Indonesia

Komitmen, Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Locus of Control variabel bebas : kinerja manajerial variabel terikat: kepuasan kerja sebagai variabel moderating Metode: Regresi linier berganda

Partisipasi berpengaruh terhadap kineja anggaran, Komitmen organisasi parsial terhadap kinerja, bila bersama-sama tidak berpengaruh dengan kinerja locus of kontrol tidak berpengaruh pada partisipasi penyususan anggaran dan kinerja manajerial

9. Nurika Restuningsih ( 2007)

Pengaruh locus of control terhadap komitmen profesional dan kepuasan kerja akuntan public

variabel bebas: Komitmen Profesional variabel moderator: locus of control variabel terikat:: kepuasan kerja Metode: MRA (moderat regresi analisis)

Komitmen Profesional berpengaruh terhadap kepuasan kerja locus of control memperkuat pengaruh komitmen profesional thd kepuasan kerja

10 Ratri N. (2013)

Pengaruh locus of control internal dan eksternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Variabel bebas : locus of control internal, locus of control eksternal, Variabel terikat: Komitmen Metode: Regresi

locus of control internal dan locus of control eksternal berpengaruh positif kategori sedang terhadap komitmen

Page 49: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

logistik

Sumber: Data sekunder

5. Kerangka Teori Keterangan : = Diteliti = Tidak diteliti

Rasa Memiliki

Pegawai

Produktivitas

Pegawai

Retensi

Pegawai

HASIL

PRIMA atau ERROR

KOMITMEN PEGAWAI

Faktor Personal 1. Usia dan masa

kerja 2. Jenis Kelamin 3. Tingkat

Pendidikan 4. Locus of

Control (Internal

& Eksternal)

Faktor Organisasi 1. Desain kerja 2. Gaya

kepemimpinan 3. Supervisi / kontrol

dari atasan 4. Kebijakan

perusahaan

Faktor Lingkungan 1. Keterandalan Organisasi 2. Perasaan dianggap dalam organisasi 3. Realisasi terhadap harapan individu 4. Persepsi gaji yang diterima 5. Perasaan dihargai dan dipercaya atasan

Page 50: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Gambar 2. Skematis teori komitmen dari Luthans (1995) dan Greenberg (1997) Mowday (1982), Porter (1976), Steers (1982) ,Meyer & Allen (1991), dan Rotter (1966) dan Robbin (2007)

D. Kerangka Konseptual

Variabel independen Variabel dependen

Gambar 3. Kerangka konsep penelitian

E. Hipotesis

H 1 = Ada pengaruh locus of control internal terhadap komitmen dokter

di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

H 2 = Ada pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen

dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

KOMITMEN (Y)

Locus Of Control Internal (X1)

Locus Of Control

Eksternal (X2)

H1

H2

Page 51: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

F. Kerangka Operasional Penelitian

Pengaruh Locus of Control Internal dan Eksternal terhadap Komitmen

Dokter RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

an

MASALAH POPULASI UNIT

ANALISIS SAMPEL VARIABEL INSTRUMEN METODE TEKNIK

ANALISIS INTERPRETASI

Survey LAN th 2010

didapatkan perilaku:

1. Dokter kurang

cepat melayani pasien

44,8%

2. Dokter di rawat

inap terlambat datang

41,6 %

3. Dokter spesialis

kurang teliti

memeriksa pasien

36,4 %

4. Dokter yang

melakukan tindakan

operasi tidak

mengontrol pasiennya

22,78 %

5. Dokter sering

merekomendasikan

pasien ke RS lain

20,1 %

6. Dokter kurang

trampil menggunakan

peralatan yang

canggih

dokter RSUD

Abdul

Wahab

Sjahrani

ee

SDM RANDOM

SAMPLING

INDEPENDEN

Locus of

Control

1. Internal

2. Eksternal

DEPENDEN

6. Komitme

n

Kuesioner Uji

Regresi

Logistik

Berganda

Analitik

Kuantitatif

A. Pengaruh

locus of

control

internal

terhadap

komitmen

B. Pengaruh

locus of

control

eksternal

terhadap

komitmen

T

H

E

S

I

S

Page 52: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan

rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan untuk

menganalisis pengaruh variabel independen : locus of control internal

dan eksternal terhadap terhadap variabel dependen komitmen dokter di

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

yang beralamat di Jln. DR. Soetomo no 1, Samarinda. Waktu penelitiaan

dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Nopember 2013.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokter yang berdinas di

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda pada unit kerja pelayanan

masing-masing sejumlah 148 dokter

a. Kriteria inklusi : Dokter yang menjadi staf medis fungsional di

RSUD AW. Sjahranie ( PNS, non PNS baik dokter PTT daerah

dan dokter PTT pusat serta dokter honor RS)

Page 53: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

11) Kriteria eksklusi : Dokter tamu/konsultan, dokter struktural yang

tidak melayani pasien , dokter muda.

2. Sampel

Sampel adalah dokter RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

yang masuk dalam kriteria inklusi.

3. Teknik Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random

sampling yaitu penentuan sampel dengan cara memilih responden secara

acak dokter yang berdinas di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Besarnya sample dihitung dengan formula perhitungan Slovin (Notoatmojo,

2005).

n = N

1 + N ( d2)

Keterangan:

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayan / ketepatan yang diinginkan dengan

presisi 5 %.

N ( besarnya populasi) yaitu jumlah dokter yang bekerja di RSUD Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda saat ini 148 dokter.

Page 54: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

n = ___148

1 + 148 ( d2)

= 148

1+ 148 ( 0,05)2

= 148

1 + 0,37

= 108

Sampel dalam penelitian ini 108 sampel.

D. Instrumen Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas:

1) Locus of Control Internal

2) Locus of Control Eksternal

b. Variabel terikat

Komitmen Organisasi

Dimana Komitmen dibagi lagi dalam 3 dimensi:

I. Komitmen Normatif (normative commitment)

J. Komitmen Afektif (affective commitment)

K. Komitmen Kontinuans (continuance commitment) (Allen Meyer

(1991) & Hercovitch, 2001).

Page 55: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

2. Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data menggunakan alat ukur berupa kuesioner.

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner locus of control dan kuesioner

komitmen organisasi.

a. Kuesioner Komitmen Organisasi

Alat ukur komitmen yang dipakai adalah pengembangan alat ukur

yang sudah baku yang diambil dari Organizational Commitment

Questinare (OCQ) oleh Meyer dan Allen (1991) dalam Adolfina (2012),

variabel komitmen terdiri dari 24 pertanyaan . Kuesioner komitmen normatif

diukur dengan 8 item pertanyaan 1-8, komitmen afektif diukur dengan 8

item pertanyaan 9- 16 dan komitmen kontinuans diukur dengan 8 item

pertanyaan 17 -24. Kuesioner OCQ tersebut Diberi skor 5 bila sangat

setuju, 4 setuju , 3 ragu –ragu , 2 tidak setuju , 1 sangat tidak setuju, untuk

pertanyaan yang bersifat positif, sedangkan pertanyaan yang bersifat

negatif diberi skor 1 bila sangat setuju, 2 setuju, 3 ragu – ragu, 4 tidak setuju,

5 sangat tidak setuju. Skoring: jumlahkan semua skor pada setiap

komponen. Untuk item – item dengan tanda (R), maka penilaian skor dibalik.

Setelah dijumlahkan, akan terdapat 3 angka (3 komponen) yang

menunjukkan commitment profile individu tersebut.

Selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut:

1) Tinggi , apabila responden mendapat nilai diatas rata-rata

2) Rendah, apabila responden mendapat nilai dibawah rata-rata

Page 56: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tinggi rendahnya komitmen organisasi ditunjukkan melalui skor

total dari keseluruhan komponen. Semakin tinggi skor total berarti semakin

tinggi komitmen organisasi dan sebaliknya, semakin rendah skor total

berarti semakin rendah komitmen organisasi.

b. Kuesioner locus of control internal dan eksternal

Alat ukur locus of control berupa kuesioner locus of control diambil

dari The Work Locus of Control Scale (WLCS) yang dikembangkan oleh

Baron dan Byren (1994) dalam Astuti (2007), dimanan pernyataan yang

disusun terdiri 16 item pernyataan (1-8 internal locus dan 9-16 eksternal

locus).

Diberi skor 5 bila sangat setuju, 4 setuju , 3 ragu –ragu , 2 tidak setuju , 1

sangat tidak setuju. Skoring: jumlahkan semua skor pada setiap komponen.

Selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut:

3) Tinggi , apabila responden mendapat nilai diatas rata-rata

4) Rendah, apabila responden mendapat nilai dibawah rata-rata

Tinggi rendahnya locus of control ditunjukkan melalui skor total dari

keseluruhan komponen. Semakin tinggi skor total berarti semakin tinggi

locus of control dan sebaliknya, semakin rendah skor total berarti semakin

rendah ocus of control -nya.

3. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini bisa dilihat pada

tabel 5

Page 57: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 5. Definisi operasional variabel, indikator, skala pengukuran variabel penelitian

No Variabel Penelitian Dimensi Indikator

1. A. LOCUS OF

CONTROL

INTERNAL

Cara pandang dokter terhadap suatu peristiwa yang terjadi apakah dia dapat mengendalikan (control) peristiwa yang terjadi padanya

1. Keberhasilan hasil perbuatan sendiri

2. Tidak tergantung pada keberuntungan

3. Jabatan ditentukan oleh kemampuan

4. Bertanggungjawab dalam bekerja

5. Membuat perencanaan kerja dan mewujudkannya

6. Kesalahan bersedia mengakui

7. Memutuskan sendiri apa yang sebaiknya dlakukan

8. Kehormatan sebagai sesuatu yang memang layak diterima

Skala: Likert 1- 5

2. B. LOCUS OF

CONTROL

EKSTERNAL

Cara pandang dokter terhadap suatu peristiwa yang terjadi dan tidak dapat mengendalikan (control) peristiwa yang terjadi padanya

9. Kendali untuk mengarahkan tujuan hidup

10. Memutuskan sesuatu dengan melemparkan mata uang

11. Tergantung kepada keberuntungan

12. Kejadian buruk yang terjadi akibat ketidakmujuran

13. Tidak membuat perencanaan kerja

14. Menutupi kesalahan orang lain

15. Bekerja sesuai perintah atasan

16. Tidak inovatif Skala: Likert 1-5

bersambung

Page 58: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

sambungan tabel 5.

No Variabel Penelitian Dimensi Indikator

3. KOMITMEN Rasa keterikatan atau kesediaan dokter terhadap Rumah Sakit. Komitmen dokter ini dinyatakan dalam tiga komponen yaitu: komitmen afektif, komitmen kontinuans, dan komitmen normatif.

A. KOMITMEN NORMATIF Kesediaan dokter untuk tetap menjadi bagian organisasi rumah sakit karena tanggung jawab & kesamaan nilai yang dianut.

17. Mudah untuk berpindah ke organisasi lain

18. Merupakan keharusan untuk loyal pada organisasi

19. Tidak etis berpindah dari organisasi ini ke organisasi yang lain

20. Loyalitas sangat penting dan merupakan tanggung jawab moral

21. Walaupun mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih bagus,tidak akan meninggalkan organisasi

22. Loyalitas merupakan salah satu nilai yang sangat penting bagi organisasi

23. Memutuskan akan tetap berkarir di organisasi

24. Merasa pantas menjadi bagian dari organisasi

Skala: likert 1- 5 B. KOMITMEN

AFEKTIF Kesediaan dokter untuk menetap dalam rumah sakit karena keinginan sendiri dan bersifat emosional.

25. Senang menghabiskan karir di organisasi

26. Senang membahas kebaikan organisasi dengan orang lain

27. Merasa masalah organisasi adalahnya

28. Merasa bukan menjadi bagian dari organisasi ( R )

29. Tidak merasa menjadi " bagian dari organisasi ” ( R )

30. Tidak merasa terikat secara emosional dengan organisasi ( R )

31. Organisasi mempunyai arti tersendiri

32. Tidak memiliki perasaan kebersamaan yang kuat dengan organisasi ( R )

Skala: likert 1-5

bersambung

Page 59: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

sambungan tabel 5.

No Variabel

Penelitian

Dimensi Indikator

C. KOMITMEN

KONTINUANS

Kesediaan dokter untuk mempertahankan keanggotaannya terhadap rumah sakit karena perhitungan untung rugi.

33. Tidak takut keluar dari pekerjaan ini walaupun tidak memiliki pekerjaan lain ( R )

34. Sulit untuk meninggalkan organisasi walaupun ingin

35. Banyak aspek kehidupan yang terganggu jika meningalkan organisasi

36. Mudah meninggalkan organisasi ini sekarang ( R )

37. Tetap tinggal di organisasi adalah keharusan

38. Tidak ada alasan untuk meninggalkan organisasi

39. Ada rasa takut untuk meninggalkan organisasi

40. Bila meninggalkan organisasi belum tentu mendapatkan organisasi lain yang lebih menguntungkan

Skala: Likert 1-5

5. Tahapan Penelitian

a. Tahapan dalam penelitian ini adalah:

1). Tahap persiapan :

7. Penyelesaian administrasi dan perizinan penelitian

8. Melakukan uji coba alat pengumpulan data

9. Melakukan uji validitas dan realibilitas instrumen penelitian

2). Tahap pelaksanaan

Pengumpulan data dan pengisisan kuesioner terstruktur

Page 60: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

dilaksanakan oleh peneliti.

3). Tahap akhir

Sebelum pengolahan data kuantitatif, terlebih dahulu

dilakukan editing dan coding data, dilanjutkan entry data,

pengolahan data dengan menggunakan SPSS. Setelah itu

dilakukan penyusunan materi untuk seminar hasil , seminar

hasil dan ujian tesis.

b. Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung antara

peneliti dengan responden dengan menggunakan kuesioner terstruktur

dengan jawaban sudah tersedia dan pengamatan atau observasi terhadap

dokumen rumah sakit . Sumber data pada penelitian ini :

1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari jawaban

kuesioner komitmen dokter RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

berdasarkan locus of control internal dan locus of control eksternalnya.

2. Data sekunder :

Data sekunder diperoleh dari data rekam medik di RSUD Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda, laporan tahunan, data kepegawaian.

c. Tehnik Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul dilakukan pengolahan dengan langkah -

langkah sebagai berikut :

1). Editing

Page 61: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Meneliti kembali kelengkapan pengisian keterbacaan tulisan,

kejelasan makna jawaban, keajegan dan kesesuaian jawaban satu sama

lainnya , relevansi jawaban dan keseragaman satuan data. Data yang

dilakukan editing adalah data berdasarkan jawaban responden tentang

locus of control internal dan eskternal terhadap komitmen dokter di RSUD

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

2). Koding

Mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya dengan

cara menandai masing-masing jawaban dengan tanda kode tertentu. Data

yang dilakukan koding adalah data berdasarkan jawaban responden

tentang locus of control dan komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda.

3). Tabulasi

Mengelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian

dimasukan dalam tabel yang sudah disiapkan. Setiap pertanyaan yang

sudah diberi nilai, hasilnya dijumlahkan dan diberi kategori sesuai dengan

jumlah pernyataan pada kuesioner. Langkah langkah yang termasuk

kedalam kegiatan tabulasi antara lain :

a. Memberikan skor pada pernyataan yang perlu diberikan skor

b. Memberikan kode terhadap pernyataan yang tidak diberikan skor

c. Mengubah jenis data disesuaikan dengan teknik analisa yang akan

digunakan.

d. Penetapan Skor

Page 62: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Penilaian data dengan memberikan skor untuk pertanyaan -

pertanyaan yang menyangkut variabel locus of control internal dan

eksternal terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie.

E. Analisis Data

Variabel independen dan dependen jawaban disusun sesuai

pembobotannya (skoring). Bobot penilaian untuk setiap pertanyaan nilai

terendah 1 dan nilai tertinggi dengar skor 5. Semakin tinggi skor variabel

semakin tinggi locus of control internal, eksternal dan komitmen dokter.

Kemudian dari skor yang didapat dimasukkan menjadi kriteria obyektif

variabel penelitian dengan katergori:

a. Tinggi bila diatas rata-rata

b. Rendah bila dibawah rata-rata

Kriteria obyektif dalam penel;itian ini terlihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Kriteria obyektif variabel, alat ukur, hasil ukur dan skala ukur penelitian

NO Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala

(kriteria obyektif)

1 locus of control Kuesioner 1.rendah ( < mean) ordinal

internal Skala likert 2. Tinggi ( ≥ mean)

2 locus of control Kuesioner 1. Rendah( < mean) ordinal

eksternal Skala likert 2. Tinggi ( ≥ mean)

bersambung

Page 63: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

sambungan tabel 6.

3 komitmen Kuesioner 1.Rendah ( < mean) ordinal

normatif Skala likert 2. Tinggi ( ≥ mean)

4 komitmen Kuesioner 1.Rendah ( < mean) ordinal

afektif Skala likert 2. Tinggi ( ≥ mean)

5 komitmen Kuesioner 1. Rendah ( < mean) ordinal

kontinuans Skala likert 2. Tinggi ( ≥ mean)

6 KOMITMEN Kuesioner 1. Rendah ( < mean) ordinal

(nornatif, afektif, Skala likert 2. Tinggi ( ≥ mean)

kontinuans)

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang dipergunakan

benar-benar memenuhi syarat validitas dan realibilitas akan dilakukan uji

validitas dan uji realibilitas.

1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam

kuesioner yang sudah peneliti susun betul – betul dapat mengukur apa yang

hendak diukur. Pengukuran tingkat validitas dalam pemelitian ini dilakukan

dengan cara korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total score

konstruk atau variabel.

Page 64: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k dalam hal ini n adalah

jumlah sampel dan k adalah jumlah konstruk. Jika r hitung ( untuk r tiap butir

dapat dilihat pada kolom Corrected item – total Correllation lebih besar dari r

table dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid

(Gozali, 2006).

Sebelum data dikumpulkan terlebih dahulu dilakukan uji coba

instrumen yang bertujuan mengukur validitas dan reliabilitas instrumen.

Uji validitas, dengan melihat kuesioner korelasi antara butir -butir

pertanyaan dengan skor jawaban (Iman Gozali, 2006). Adapun teknik

product moment kriteria item pertanyaan ini dinyatakan valid jika nilai r

hitung > r tabel, dan dikatakan tidak valid bila hitung < r tabel (Sugiyono,

2006).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh

responden memberikan jawaban yang konsisten terhadap kuesioner yang

diberikan. Realibiltas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner yang merupakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan reliable jika

masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak

Page 65: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal

yang sama. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara one shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya

sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau

mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Program pengolahan data

yang ada di komputer memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas

dengan uji statistik cronbach alpha.

Dengan melihat koefisien (crobach alpha) masing-masing

instrumen penelitian bila nilai cronbach alpha > 0.8 sampai dengan 1

dikatakan sangat tinggi, antara 0.6 -0.7 dikatakan baik, dan kurang 0.6

dikatakan kurang baik. Suatu konstruk / variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 ( Gozali, 2006)

Pada penelitian ini peneliti melakukan analisis secara bertingkat

3. Analisis Univariat

Dilakukan pada setiap variabel yang terdapat pada instrument

penelitian yang meliputi indikator locus of control internal , locus of control

eksternal dan komitmen dengan perhitungan berupa distribusi frekuensi

semua variabel ukuran tendensi sentral, perhitungan rerata, proporsi,

persentase serta pembahasan tentang gambaran variabel yang diamati.

4. Analisis Bivariat

Dilakukan untuk analisis data dua variabel yang bertujuan mencari

kemaknaan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat untuk

masing-masing data variabel dengan uji chi square karena skala

Page 66: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

pengukuran pada variabel terikat ordinal dan variabel bebas adalah ordinal

dan distribusinya belum tentu normal. Kemaknaan statistik yang dipakai

dengan batas ( α ) 0,05, bila p value ≤ 0,05 maka Ho ditolak yaitu ada

hubungan antara kedua variabel yang diuji. Bila p value ˃ 0,05 maka Ho

diterima yaitu tidak ada hubungan antar kedua variabel.

5. Analisis Multivariat :

Menggunakan analisis uji regresi logistik berganda untuk melihat

faktor mana yang paling dominan pada variabel independen dalam

mempengaruhi variabel dependen.

Menurut Sugiyono (2006), tentang pedoman untuk memberikan

interpretasi koofisien korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 : sangat rendah

0,20 - 0,399 : rendah

0,40 - 0,599 : sedang

0,60 - 0,799 : kuat

0,80 - 1,00 : sangat kuat

Besarnya koefisien korelasi berkisar antara - 1 sd + 1. Jika koefisien korelasi

- (negatif) maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik, artinya jika

nilai variabel X tinggi maka nilai variabel Y rendah dan sebaliknya.

Page 67: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambaran umum RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

beralamat di jalan DR. Soetomo no. 1 Samarinda dan merupakan Rumah

Sakit Type B pendidikan yang menuju Rumah Sakit Type A dan menurut

Renstra RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2009 - 2013:

13. Struktur Organisasi

Struktur organisasi RSUD Abdul Wahab Sjahranie pada saat

defenitif terdiri dari 1 direktur, 3 wakil direktur. 7 kepala bidang, 14 kepala

seksi serta kepala instalasi dan kelompok jabatan fungsional.

b. Visi, Misi dan Tujuan

4. . Visi

" Menjadi Rumah Sakit Pusat Rujukan Pelayanan Medis,

Pendidikan dan Penelitian yang Terbaik"

2). Misi

RSUD Abdul Wahab Sjahranie menetapkan misi sebagai berikut

o. Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia

p. Melengkapi sarana dan prasarana

q. Menyelenggarakan sajian Pelayanan Prima

r. Meningkatkan kesejahteraan pegawai

Page 68: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

s. Mengharmoniskan nilai-nilai dasar dan budaya kerja.

3.) Tujuan

L. Terwujudnya adaptasi atas perubahan lingkungan strategis

M. Terwujudnya pengelolaan keberhasilan

N. Terciptanya orientasi ke masa depan

O. Terwujudnya rencana program utama yang akan dicapai selama

kurun waktu tertentu

P. Terwujudnya pelayanan prima

c. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSUD

Abdul Wahab Sjahranie dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa

bangunan. peralatan medik. Peralatan keperawatan, peralatan loundry,

peralatan gizi, peralatan inventaris kantor, kendaraan dinas dan fasilitas

lainnya. Dari jumlah tersebut secara umum sarana dan prasarana tersebut

belum memadai. Hal ini disebabkan karena perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi kesehatan sehingga sarana dan prasarana

penunjang masih perlu ditingkatkan di masa mendatang dalam rangka

mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.

d. Ketenagaan

Pelayanan kesehatan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

didukung oleh berbagai jenis ketenagaan yang secara umum terdiri dari

tenaga medis, tenaga paramedis, tenaga penunjang medis, tenaga non

medis baik dengan status Pegawai negeri Sipil, Pegawai Tidak Tetap

Page 69: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

maupun Honorer yang berjumlah 1.553 orang. Menurut Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 81/Menkes/SK/I/ 2004 tentang Pedoman Penyusunan

Perencanaan Sumberdaya Manusia Kesehatan Di Tingkat Provinsi,

Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit. Perhitungan kebutuhan tenaga medis

di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda mengacu kepada beban kerja

(World Indicator Load Need system), disamping itu mengacu kepada EBM

(Evidence Base Medicine). Data ketenagaan disajikan pada tabel dibawah

ini:

Tabel 7. Jumlah tenaga kerja di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

No Jenis pegawai PNS

Non PNS

Jumlah Prosentase (%)

1. Medis (Dokter Umum, Dokter gigi, Dokter Spesialis)

112 36 148 9,53 %

2. Perawat (Paramedis) 415 306 721 46, 43 %

3. Tenaga Penunjang Medis

121 83 204 13,14 %

4. Non Medis (Tenaga Administrasi) 235 245 480 30,9 %

Jumlah 883 670 1553 100 %

Sumber : Bagian kepegawaian

Dalam penelitian ini kami mengambil populasi dokter yang berdinas

di RSUD Abdul Wahab Sjahranie sejumlah 148 dokter (9,53%) karyawan di

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, sampel dalam penelitian ini

sebanyak 108 dokter staf medis fungsional.

Page 70: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 8. Jumlah tenaga dokter yang bekerja di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

No Jenis Dokter PNS

Non PNS Jumlah Prosentase

(%)

1. Dokter umum 42 22 66 44,6 %

2. Dokter spesialis 56 13 69 46,6%

3. Dokter gigi 8 1 9 5,4%

4. Dokter gigi spesialis 5 0 5 3,4 %

Jumlah 112 36 148 100%

Sumber : Bagian kepegawaian

Dari tabel 8. terlihat dokter yang bekerja di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda yang terbanyak adalah dokter spesialis 69 (46,6%),

karena RSUD Abdul Wahab Sjahranie merupakan rumah sakit rujukan

sehingga dokter spesialis yang merupakan dokter rujukan yang jumlahnya

lebih banyak dibandingkan dokter umum di rumah sakit ini.

B. Gambaran Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah dokter yang bekerja

sebagai Staf Medik Fungsional ( SMF) baik di bagian rawat jalan dan rawat

inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan disajikan sebagai

berikut:

Page 71: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 9. Distribusi kelompok responden menurut, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, status kepegawaian, status perkawinan dan lama bertugas di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

KELOMPOK RESPONDEN JUMLAH PROSENTASE (%)

1. Kelompok Umur (tahun)

2. < 30 tahun 3. 30 – 39 tahun 4. 40 – 49 tahun 5. ≥ 50 tahun

14 34 31 29

12,96 31,48 28,70 26,86

Jumlah 108 100.0

2. Jenis Kelamin

F. Laki-laki G. Perempuan

55 53

50,93 49,07

Jumlah 108 100,0

3. Pendidikan terakhir

5. Dokter Spesialis 6. Dokter Umum 7. Dokter Spesialis Gigi 8. Dokter Gigi

53 42 5 8

49,07 38,90 4,63 7,40

Jumlah 108 100,0

4. Status kepegawaian

b. PNS c. PTTB Pusat / Daerah d. Honor RS

97 2 9

89,82 1.85 8,33

Jumlah 108 100,0

5. Status perkawinan

4. Belum Menikah 5. Sudah Menikah 6. Duda / janda

10 94 4

9,26 87,04 3,70

Jumlah 108 100,0

6. Lama bertugas

a. < 1 tahun b. 1 th - 5 th c. > 5 tahun

8 46 54

7,41 42,59 50,00

Jumlah 108 100,0

Sumber: Data primer

Tabel 9. menunjukkan kelompok responden menurut: umur

terbanyak adalah 30-39 tahun (31,48%), jenis kelamin terbanyak laki-laki

Page 72: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

(50,93%), tingkat pendidikan terakhir terbanyak adalah dokter spesialis

(49,07%), status kepegawaian PNS (89,2%), status pekawinan status

menikah (87,4%), pengalaman bertugas masa kerja > 5 tahun sebanyak

(50%) responden.

Tabel 10. Distribusi dokter menurut kelompok locus of control di RSU Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

KELOMPOK RESPONDEN JUMLAH (n)

PROSENTASE (%)

1. Kelompok locus of control internal

9) Tinggi 10) Rendah

41 67

38,0 62,0

Jumlah 108 100.0

2. Locus of control eksternal

1. Tinggi 2. Rendah

44 64

40,7 59,3

Jumlah 108 100,0

Sumber: Data primer

Tabel 10. menunjukkan kelompok terbanyak responden menurut

locus of control-nya didapatkan: locus of control internal rendah 67 (62,0%),

locus of control eksternal rendah 64 (59,3%). Menurut locus of control-nya

masih banyak dokter yang locus of control -nya yang rendah.

Pembagian dokter sesuai kelompok komitmenya bisa ditunjukkan

seperti tabel dibawah ini:

Page 73: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 11. Distribusi dokter menurut kelompok komitmen di RSU Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

KELOMPOK RESPONDEN JUMLAH (n)

PROSENTASE (%)

3. Komitmen

j. Tinggi k. Rendah

59 49

54,6 45,4

Jumlah

108 100,0

a. Komitmen normatif

1) Tinggi 2) Rendah

37 71

34,3 65,7

Jumlah 108 100,0

b.Komitmen afektif

18) Tinggi 19) Rendah

50 58

46,3 53,7

Jumlah 108 100,0

c.Komitmen kontinuans

9) Tinggi 10) Rendah

49 59

45,4 54,6

Jumlah 108 100,0

Sumber: Data primer

Menurut tabel 11. dokter dengan komitmen tinggi 59 (54,6%),

komitmen normatif rendah 71 (65,7%), komitmen afektif rendah 58 (53,7%),

komitmen kontinuans rendah 59 (54,6%). Pada hasil penelitian ini kedua

locus of control hasil yang didapatkan masih banyak dokter yang locus of

control-nya rendah, sedangkan komitmen (normatif, afektif dan kontinuans)

bila dilihat tiap dimensi komitmen semuanya rendah tetapi bila nilai

digabungkan masih banyak dokter yang berkomitmen tinggi.

Page 74: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

C. Analisa Data

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda dari bulan Juli sampai Nopember 2013. Sedangkan

pengumpulan datanya dilakukan bulan Oktober 2013. Unit sampel (unit

observasi) adalah dokter staf medis fungsional di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda. Unit analisis komitmen dengan faktor locus of control

internal dan eksternal seperti yang tertuang dalam tujuan khusus penelitian.

Penarikan sampel dari populasi penelitian dilakukan dengan cara

simple random sampling. Besarnya sampel yang ditarik dari populasi

penelitian berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus sampel sebanyak:

108 dokter. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner baku untuk locus of

control yang diambil dari WLCS ( The Work Locus of Control Scale) yang

dikembangkan oleh Baron dan Byren (1994) dalam Astuti (2007) sedangkan

kuesioner tentang komitmen diambil dari OCQ (Organizational Commitment

Questionare) oleh Meyer dan Allen (1991) dalam Adolfina (2012), setelah

dilakukan pemeriksaan kelengkapan isi kuesioner dan ketepatan isi

kuesioner, ternyata data hasil penelitian semuanya memenuhi syarat untuk

diikutkan dalam pengolahan dan analisis data. Hasil pengolahan data yang

telah dilakukan kemudian disajikan dalam bentuk tabel deskriptif maupun

tabel analisis pengaruh variabel independen dan dependen yang disajikan

sebagai berikut :

Page 75: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 12. Distribusi karakteristik dokter terhadap komitmen di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Karakteristik

responen

Kriteria Kriteria obyektif

Komitmen Jumlah Tinggi Rendah

N % n % n %

1. Umur

< 30 tahun 10 71,4 4 28,6 14 12,96

30 - 39 tahun 18 52,9 16 47,1 34 31,48

40 - 49 tahun 14 45,2 17 54,8 31 28,70

≥ 50 tahun 17 58,6 12 41,4 29 26,86

Total 59 54,6 49 54,4 108 100

2.Jenis kelamin

Laki-laki 32 58,2 23 41,8 55 50,93

Perempuan 27 50,9 26 49,1 53 49,07

Total 59 54,7 49 45,4 108 100

3.Pendidikan terakhir

Dokter umum 25 59,9 17 40,5 42 38,90

Dokter spesialis

29 54,7 24 45,3 53 49,07

Dokter gigi 3 37,5 5 62,5 8 7,40

Dokter gigi spesialis

2 40,0 3 60,0 5 4,63

Total 59 54,6 49 45,4 108 100

4.Status kepegawaian

PNS 49 50,5 48 49,5 97 89,82

PTTB 1 50,0 1 50,0 2 1,85

Honor 9 100 0 0 9 8,33

Total 59 54,9 49 45,4 108 100

5.Status perkawinan

Belum menikah

8 80,0 2 20,0 10 9,29

Menikah 50 53,2 44 46,8 94 87,04

Janda/duda 1 25,0 3 75,0 4 3,70

Total 59 54,6 49 45,4 108 100

6.Lama bertugas

< 1 tahun 8 100 0 0,0 8 7,41

1 - 5 tahun 19 41,3 27 58,7 46 42,59

> 5 tahun 32 59,3 22 40,7 54 50

Total 59 54,6 49 45,4 108 100

Sumber : Data primer

Dari tabel 12. menunjukkan bahwa dari 108 dokter yang

diobservasi 59 dokter (54,6%) yang berkomitmen tinggi dan 49 dokter

(45,4%) berkomitmen rendah. Selanjutya dari enam karakteristik yang

dinilai prosentasenya terhadap komitmen memperlihatkan bahwa:

Page 76: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

komitmen tinggi terbanyak pada umur < 30 tahun (71,4%) dan terendah

komitmennya umur 40 - 49 tahun (54,8 %), jenis kelamin laki-laki komitmen

tinggi (50,93%) dan perempuan komitmen rendah (41,8) pendidikan terakhir

komitmen tinggi pada dokter umum ( 59,9%) dan komitmen rendah pada

dokter gigi (62,5%), status kepegawaian komitmen tinggi pada dokter honor

(100%) dan komitmen rendah pada dokter PTTB (50,0%), status

perkawinan komitmen tinggi pada yang belum menikah (80,0%) dan

komitmen rendah pada yang berstatus janda/duda (75%), dan menurut

lama bekerja yang berkomitmen tinggi pada yang lama kerja < 1tahun

(100%) dan komitmen rendah pada dokter yang lama bertugasnya 1-5

tahun (58,7%).

Tabel 13. Distribusi karakteristik locus of control internal dan eksternal

dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun

2013

Karakteristik

responen

Locus of control internal

Jumlah Tinggi Rendah

n % n % n %

Dokter umum 17 34,0 33 66,0 50 100,0

Dokter spesialis 24 41,4 34 58,6 58 100,0

Total 41 38,0 67 62,0 108 100,0

bersambung

Page 77: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

sambungan tabel 13.

Karakteristik

responen

Locus of control eksternal

Jumlah Tinggi Rendah

n % n % n %

Dokter umum 17 34,0 33 66,0 50 100,0

Dokter spesialis 27 46,6 31 53,4 58 100,0

Total 44 40,7 64 59,3 108 100,0

Sumber: Data primer

Menurut tabel dari 108 dokter dengan locus of control internal

tinggi yang terbanyak pada dokter spesialis (41,4%) sedangkan locus of

control internal rendah terbanyak pada dokter umum (66,0%). Pada locus of

control internal ini diketahui bahwa masih banyak dokter yang ber-lokus of

control internal rendah (62.0%).

Menurut tabel dari 108 dokter dengan locus of control eksternal

tinggi yang terbanyak adalah dokter spesialis (46,6%) dan locus of control

eksternal rendah terbanyak pada dokter umum (66,0%). Pada locus of

control eksternal ini diketahui bahwa masih banyak dokter yang ber-locus of

control eksternal rendah (59,3%).

Pengelompokan dokter menjadi kelompok dokter umum dan dokter

spesialis di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda menurut

komitmennya bisa dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 78: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 14. Distribusi karakteristik komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Karakteristik

responen

KOMITMEN Jumlah

Tinggi Rendah

n % n % n %

Dokter umum 28 56,0 22 44,0 50 100,0

Dokter spesialis 31 53,4 27 46,6 58 100,0

Total 59 54,6 49 45,4 108 100,0

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel dari 108 dokter didapatkan terbanyak dokter

umum dengan komitmen tinggi (56,0%) dan dokter spesialis dengan

komitmen rendah (46,6%), komitmen dokter umum tinggi ( 56,0%) lebih

banyak dibandingkan komitmen tinggi pada dokter spesialis (53,4%).

Pengelompokan dokter menjadi kelompok dokter umum dan

dokter spesialis sesuai jenis spesialistiknya di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda menurut komitmennya bisa dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 15. Distribusi karakteristik komitmen dokter umum dan spesialis di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Karakteristik responen

KOMITMEN

Jumlah Tinggi Rendah

n % n % n %

Dokter umum 28 56,0 22 44,0 50 100,0

Dokter spesialis bedah 8 80,0 2 20,0 10 100,0

bersambung

Page 79: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

sambungan tabel 15.

Karakteristik responen

KOMITMEN

Jumlah

Tinggi Rendah

n % n % n %

Dokter spesialis penyakit

dalam

5 50,0 5 50,0 10 100,0

Dokter spesialis anak

1 33,3 2 66,7 3 100,0

Dokter spesialis obsgyn

3 42,9 4 57,1 7 100,0

Dokter spesialis gigi

2 40,0 3 60,0 5 100,0

Dokter spesialis lainnya

5 50,0 5 50,0 10 100,0

Dokter spesialis penunjang

medis

7 53,8 6 46,2 13 100,0

Total

59 54,6 49 54,4 108 100,0

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel dari 108 dokter didapatkan komitmen terbanyak

dokter spesialis bedah dengan komitmen tinggi (80%), dokter spesialis anak

dengan komitmen rendah (66,7%), dokter spesialis bedah dengan

komitmen tinggi lebih banyak dibanding dokter spesialis yang lain.

1. Analisis tabulasi silang locus of control internal dan eksternal

dengan komitmen

Pada tahap ini dilakukan analisis tabulasi silang antara variabel

locus of control internal dan eksternal terhadap komitmen dokter disajikan

sebagai berikut :

Page 80: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 16. Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen dokter di

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Locus of

control

internal

Komitmen

Jumlah

Hasil Uji :

Chi-Square

Tinggi Rendah

n % n % n %

Tinggi

36 87,8 5 12,2 41 100,0

X2 = 29,347

p = 0,000

φ = 0,521

Rendah

23 34,3 44 65,7 67 100,0

JUMLAH

59 54,6 49 45,9 108 100,0

Sumber : Data primer

Tabel 16. memperlihatkan hasil analisis pengaruh antara locus of

control internal dengan komitmen dokter, dari 108 dokter responden

didapatkan komitmen yang tinggi lebih banyak pada locus of control internal

yang tinggi yakni 87,8% (36 responden) sedangkan komitmennya yang

rendah lebih banyak terdapat pada locus of control internal rendah

65,7% (44 responden).

Hasil Uji dengan Chi-Square test memperlihatkan nilai p = 0,000 lebih

kecil dari nilai α = 0.05 sehingga disimpulkan bahwa locus of control

internal berpengaruh terhadap komitmen dokter. Besarnya kontribusi

locus of control internal berpengaruh terhadap komitmen dokter dinilai

melalui uji Phi = 0,521 yang berarti 52,1% locus of control internal

berkontribusi mempengaruhi komitmen dokter dengan kategori sedang.

Page 81: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 17. Distribusi karakteristik locus of control internal dokter umum dan dokter spesialis terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Locus of control internal

Komitmen Jumlah

Tinggi Rendah

n % n % n %

Dokter umum 28 56,0 22 44,0 50 100,0

Dokter spesialis 31 53,4 27 46,6 58 100,0

Total komitmen 59 54,6 49 45,4 108 100,0

Dokter umum 13 26,0 37 74,0 50 100,0

Dokter spesialis 24 41,4 34 58,6 58 100,0

a. Total komitmen normatif 37 34,3 71 65,7 108 100,0

Dokter umum 24 48,0 26 52,0 50 100,0

Dokter spesialis 26 44,8 32 55,2 58 100,0

b. Total komitmen afektif 50 46,3 58 53,7 108 100,0

Dokter umum 26 52,0 24 48,0 50 100,0

Dokter spesialis 23 39,7 35 60,3 58 100,0

c. Total komitmen kontinuan 49 45,4 59 54,6 108 100,0

Sumber: Data primer

Pada tabel karakteristik locus of control internal terhadap

komitmen dokter didapatkan bahwa dokter umum lebih banyak yang

berkomitmen tinggi (56,0%) dibandingkan dokter spesialis (53,4%).

Komitmen dokter umum yang tinggi pada komitmen afektif (48,0%) dan

komitmen kontinuans (52,0%) sedangkan komitmen normatif yang tinggi

banyak pada dokter spesialis (41,4%).

Page 82: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 18. Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen normatif dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Locus of

control

internal

Komitmen normatif

Jumlah

Hasil Uji :

Chi-Square

Tinggi Rendah

n % n % n %

Tinggi 27 65,9 14 34,1 41 100,0

X2 = 29,291

p = 0,000

φ = 0,521

Rendah 10 14,9 57 85,1 67 100,0

JUMLAH 37 34,3 71 65,7 108 100,0

Sumber : Data primer

Tabel 18. memperlihatkan hasil analisis pengaruh antara locus of

control internal dengan komitmen normatif dokter dari 108 dokter responden

didapatkan komitmen normatif yang tinggi lebih banyak pada locus of

control internal yang tinggi yakni 65,9% (27 responden) sedangkan

komitmen normatif yang rendah lebih banyak terdapat pada locus of control

internal rendah 85,1% (57 responden). Hasil Uji dengan Chi-Square test

memperlihatkan nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05 sehingga

disimpulkan bahwa locus of control internal berpengaruh terhadap

komitmen normatif. Besarnya kontribusi locus of control internal

berpengaruh terhadap komitmen normatif dinilai melalui uji Phi = 0,521

yang berarti 52,1% locus of control internal berkontribusi terhadap komitmen

normatif dokter dengan kategori sedang.

Page 83: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 19. Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen afektif dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Locus of control

internal

Komitmen afektif

Jumlah

Hasil Uji :

Chi-Square

Tinggi Rendah

n % n % n %

Tinggi 24 58,5 17 41,5 41 100,0

X2 = 3,983

p = 0,046

φ = 0,192

Rendah 26 38,8 41 61,2 67 100,0

JUMLAH 50 46,3 58 53,7 108 100,0

Sumber : Data primer

Tabel 19. memperlihatkan hasil analisis pengaruh antara locus of

control internal dengan komitmen afektif dokter, dari 108 dokter responden

didapatkan komitmen afektif yang tinggi lebih banyak pada locus of control

internal yang tinggi yakni 58,5% (24 responden) sedangkan komitmen

afektif yang rendah lebih banyak terdapat pada locus of control internal

rendah 61,2% (41 responden). Hasil Uji dengan Chi-Square test

memperlihatkan nilai p = 0,046 lebih kecil dari nilai α = 0.05 sehingga

disimpulkan bahwa locus of control internal berpengaruh terhadap

komitmen afektif dokter. Besarnya kontribusi locus of control internal

berpengaruh terhadap komitmen afektif dokter dinilai melalui uji Phi = 0,192

yang berarti 19,2% locus of control internal berkontribusi terhadap

komitmen afektif dokter termasuk kategori sangat rendah.

Page 84: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 20. Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen kontinuans dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Locus of control

internal

Komitmen kontinuans

Jumlah

Hasil Uji :

Chi-Square

Tinggi Rendah

n % N % n %

Tinggi 30 73,2 11 26,8 41 100,0

X2 = 3,983

p = 0,000

φ = 0,437

Rendah 19 28,4 48 71,6 67 100,0

JUMLAH 49 45,4 59 54,6 108 100,0

Sumber : Data primer

Tabel 20. memperlihatkan hasil analisis pengaruh antara locus

of control internal dengan komitmen kontinuans dokter, dari 108 dokter

responden didapatkan komitmen kontinuans yang tinggi lebih banyak pada

locus of control internal yang tinggi yakni 73,2% (30 responden) sedangkan

komitmennya yang rendah lebih banyak terdapat pada locus of control

internal rendah 71,6% (48 responden). Hasil Uji dengan Chi-Square test

memperlihatkan nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05 sehingga

disimpulkan bahwa locus of control internal berpengaruh terhadap

komitmen kontinuans dokter. Besarnya kontribusi locus of control internal

berpengaruh terhadap komitmen kontinuans dokter dinilai melalui uji Phi =

0,437 yang berarti 43,7% locus of control internal berkontribusi terhadap

komitmen kontinuans dokter termasuk kategori sedang.

Page 85: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 21. Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen dokter

di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Locus of

control

eksternal

Komitmen

Jumlah

Hasil Uji :

Chi-Square

Tinggi Rendah

n % N % n %

Tinggi 36 81,8 8 18,2 44 100,0

X2 = 22,145

p = 0,000

φ = 0,453

Rendah 23 35,9 41 64,1 64 100,0

JUMLAH 59 54,6 49 45,4 108 100,0

Sumber : Data primer

Tabel 21. memperlihatkan hasil analisis pengaruh antara locus of

control eksternal dengan komitmen dokter, dari 108 dokter responden

didapatkan komitmen yang tinggi lebih banyak pada locus of control

eksternal yang tinggi yakni 81,8% (36 responden) sedangkan komitmennya

yang rendah lebih banyak terdapat pada locus of control eksternal rendah

64,1% ( 41 responden). Hasil Uji dengan Chi-Square test memperlihatkan

nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05 sehingga disimpulkan bahwa

locus of control eksternal berpengaruh terhadap komitmen dokter. Besarnya

kontribusi locus of control eksternal berpengaruh terhadap komitmen

dokter dinilai melalui uji Phi = 0,453 yang berarti 45,3% locus of control

eksternal berkontribusi terhadap komitmen dokter termasuk kategori

sedang.

Page 86: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 22. Distribusi karakteristik locus of control eksternal dokter umum dan dokter spesialis terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Locus of control eksternal

Komitmen Jumlah

Tinggi Rendah

n % n % n %

Dokter umum 28 56,0 22 44,0 50 100,0

Dokter spesialis bedah 8 80,0 2 20,0 10 100,0

Dokter spesialis penyakit dalam

5 50,0 5 50,0 10 100,0

Dokter spesialis anak 1 33,3 2 66,7 3 100,0

Dokter spesialis obsgyn 3 42,9 4 57,1 7 100,0

Dokter spesialis gigi 2 40,0 3 60,0 5 100,0

Dokter spesialis lainnya 5 50,0 5 50,0 10 100,0

Dokter spesialis penunjang medis

7 53,8 6 46,2 13 100,0

Total 59 54,6 49 54,4 108 100,0

Sumber: Data primer

Tabel 22. memperlihatkan bahwa dari 108 dokter responden

didapatkan komitmen yang tinggi lebih banyak pada dokter spesialis bedah

dengan locus of control eksternal 80,0% (8 responden) sedangkan

komitmen dokter yang rendah lebih banyak terdapat pada dokter spesialis

anak locus of control eksternal rendah 66,7% ( 3 responden), sehingga

dokter spesialis bedah dengan locus of control eksternal lebih berkomitmen

dibandingkan dengan dokter spesialis yang lain.

Page 87: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 23. Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen normatif dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Locus of control

eksternal

Komitmen normatif

Jumlah

Hasil Uji :

Chi-Square

Tinggi Rendah

n % N % n %

Tinggi 20 45,5 24 54,5 44 100,0

X2 = 4,132

p = 0,042

φ = 0,196

Rendah 17 26,6 47 73,4 64 100,0

JUMLAH 37 34,3 71 65,7 108 100,0

Sumber : Data primer

Tabel 23. memperlihatkan hasil analisis pengaruh antara locus of

control eksternal dengan komitmen normatif dokter, dari 108 dokter

responden didapatkan komitmen normatif yang tinggi lebih banyak pada

locus of control eksternal yang tinggi yakni 45,5% (20 responden)

sedangkan komitmen normatifnya yang rendah lebih banyak terdapat

pada locus of control eksternal rendah 73,4% ( 47 responden). Hasil Uji

dengan Chi-Square test memperlihatkan nilai p = 0,042 lebih kecil dari nilai

α = 0.05 sehingga disimpulkan bahwa locus of control eksternal

berpengaruh terhadap komitmen normatif dokter di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda. Besarnya kontribusi locus of control eksternal

berpengaruh terhadap komitmen normatif dinilai melalui uji Phi = 0,196

yang berarti 19,6% locus of control eksternal berkontribusi terhadap

komitmen normatif dokter termasuk kategori sangat rendah.

Page 88: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 24. Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen afektif dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Locus of control

eksternal

Komitmen afektif

Jumlah

Hasil Uji :

Chi-Square

Tinggi Rendah

n % N % n %

Tinggi 25 56,8 19 43,2 44 100,0

X2 = 3,306

p = 0,069

Φ = 0,175

Rendah 25 39,1 39 60,9 64 100,0

JUMLAH 50 46,3 58 53,7 108 100,0

Sumber : Data primer

Tabel 24. memperlihatkan hasil analisis pengaruh antara locus of

control eksternal dengan komitmen afektif dokter, dari 108 dokter responden

didapatkan komitmen afektif yang tinggi lebih banyak pada locus of control

eksternal yang tinggi yakni 56,8% (25 responden) sedangkan komitmen

afektif yang rendah lebih banyak terdapat pada locus of control eksternal

rendah 60,9% (39 responden). Hasil Uji dengan Chi-Square test

memperlihatkan nilai p = 0,069 lebih besar dari nilai α = 0.05.

sehingga disimpulkan bahwa locus of control eksternal tidak berpengaruh

terhadap komitmen afektif dokter. Besarnya kontribusi locus of control

eksternal berpengaruh terhadap komitmen afektif dokter dinilai melalui uji

Phi = 0,175 yang berarti bila memperhatikan locus of control eksternal

berpengaruh 17,5% terhadap komitmen afektif dokter termasuk kategori

sangat rendah.

Page 89: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 25. Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen kontinuans dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Locus of control

eksternal

Komitmen kontinuans

Jumlah

Hasil Uji :

Chi-Square

Tinggi Rendah

n % N % n %

Tinggi 31 70,5 13 29,5 44 100,0

X2 = 18,849

p = 0,000

φ = 0,418

Rendah 18 28,1 46 71,9 64 100,0

JUMLAH 49 45,4 59 54,6 108 100,0

Sumber : Data primer

Tabel 25. memperlihatkan hasil analisis pengaruh antara locus of

control eksternal dengan komitmen kontinuans dokter, dari 108 dokter

responden didapatkan komitmen kontinuans yang tinggi lebih banyak pada

locus of control eksternal yang tinggi yakni 70,5% (31 responden)

sedangkan komitmen kontinuans yang rendah lebih banyak terdapat pada

locus of control eksternal rendah 71,9% ( 46 responden). Hasil Uji dengan

Chi-Square test memperlihatkan nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05

sehingga disimpulkan bahwa locus of control eksternal perpengaruh

terhadap komitmen kontinuans dokter. Besarnya kontribusi locus of control

eksternal berpengaruh terhadap komitmen kontinuans dokter dinilai melalui

uji Phi = 0,418 yang berarti 41,8% locus of control eksternal berkontribusi

terhadap komitmen kontinuans dokter termasuk kategori sedang.

Page 90: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 26. Resume hasil uji chi-sqare pengaruh locus of control internal dan eksternal terhadap komitmen dokter RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

Variabel Hasil Uji

Komitmen Locus of control internal

Locus of control eksternal

X2 29,347 22,145

p 0,000 0,000

φ 0,521 0,453

a.Komitmen normatif

X2 29,291 4,132

p 0,000 0,042

φ 0,521 0,196

B. Komitmen afektif

X2 3,983 3,306

p 0,046 0,069

φ 0,192 0,175

c. Komitmen kontinuans

X2 3,983 18,849

p 0,000 0,000

φ 0,437 0,418

Sumber: Data primer

Tabel 26. Menunjukkan dari 2 variabel independen yang diobservasi

terlihat bahwa locus of control internal dan eksternal berpengaruh

terhadap komitmen sehingga semua variabel independen signifikan, maka

semua variabel tersebut dimasukkan ke dalam analisis regressi logistik.

Page 91: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

2. Analisis multivariat locus of control internal dan eksternal terhadap

komitmen

Pada tahap ini dilakukan analisis secara simultan terhadap semua

variabel dengan menggunakan uji regressi logistik berganda dengan

metode "enter”. Metode ini dipilih oleh karena output nya menggambarkan

hasil analisis yang signifikan saja pada tahap terakhir dari step analisisnya,

yang disajikan sebagai berikut :

Tabel 27. Hasil uji multivariat lokus of control internal dan eksternal terhadap komitmen dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

VARIABEL

B

Wald

df

Sig.

Exp(B)

Locus of control internal -2,190 14,882 1 0,000 0,112

Locus of control eksternal -1,523 8,650 1 0,003 0,218

Constant 1,056 11,767 1 0,001 2,874

Sumber : Data primer

Tabel 27. memperlihatkan bahwa locus of control internal dan

eksternal mempengaruhi komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda dari hasil uji regressi logistik, yang dinilai melalui tingkat

signifikansi (Sig.) dan nilai Wald, koefisien ”B”, serta Exp (B) kedua variabel

independen dimasukkan kedalam uji secara simultan kedua variabel locus

of control internal dan eksternal memberi nilai signifikansi secara konsisten

bermakna dimana variabel locus of control internal memberikan nilai

signifikan lebih kecil sehingga locus of control internal lebih berpengaruh

terhadap komitmen dibandingkan locus of control eksternal.

Page 92: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 28. Hasil uji multivariat locus of control internal dan eksternal terhadap komitmen normatif dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

VARIABEL B Wald df Sig. Exp(B)

Locus of control internal -2,510 21,075 1 0,000 0,81

Locus of control eksternal 0,240 0,193 1 0,661 1,272

Constant 1,687 21,755 1 0,000 5,402

Sumber : Data primer

Tabel 28. memperlihatkan bahwa locus of control internal dan

eksternal mempengaruhi komitmen normatif dokter di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda dari hasil uji regressi logistik, yang dinilai melalui

tingkat signifikansi (Sig.) dan nilai Wald, koefisien ”B”, serta Exp (B), kedua

variabel independen dimasukkan kedalam uji secara simultan variabel

locus of control internal memberi nilai signifikansi secara konsisten

bermakna dengan arah positif sehingga locus of control internal lebih

berpengaruh terhadap komitmen normatif dokter dibandingkan locus of

control eksternal.

Tabel 29. Hasil uji multivariat locus of control internal dan eksternal terhadap komitmen afektif dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

VARIABEL B Wald df Sig. Exp(B)

Locus of control internal -0,599 1,807 1 0,179 0,549

Locus of control eksternal -0,469 1,133 1 0,287 0,626

Constant 0,571 4,298 1 0,038 1,770

Sumber : Data primer

Page 93: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Tabel 29. memperlihatkan bahwa locus of control internal

mempengaruhi komitmen afektif (p= 0,46) dan locus of control eksternal

tidak berpengaruh dengan komitmen afektif dokter (p=0,69) di RSUD Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda, syarat diujikan regresi logistik ganda bila

p ≤ 0,25 locus of control internal dan eksternal sehingga tetap bisa diujikan

dengan uji regressi logistik ganda. Hasil uji regresi logistik didapatkan hasil

locus of control internal lebih mempengaruhi komitmen afektif dokter.

Tabel 30. Hasil uji multivariat locus of control internal dan eksternal terhadap komitmen kontinuans dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Tahun 2013

VARIABEL B Wald df Sig. Exp(B)

Locus of control internal -1,483 9,635 1 0,002 0,227

Locus of control eksternal -1,323 7,958 1 0,005 0,266

Constant 1,301 16,638 1 0,000 3,674

Sumber : Data primer

Tabel 30. memperlihatkan bahwa locus of control internal dan

eksternal mempengaruhi komitmen kontinuans dokter di RSUD Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil uji regressi logistik dinilai melalui tingkat

signifikansi (Sig.) dan nilai Wald, koefisien ”B”, serta Exp (B),kedua variabel

independen dimasukkan kedalam uji secara simultan variabel locus of

control internal dan eksternal berpengaruh terhadap komitmen kontinuans .

Variabel locus of control internal memberikan nilai signifikan lebih kecil

sehingga locus of control internal lebih berpengaruh terhadap komitmen

Page 94: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

kontinuans dibandingkan locus of control eksternal.

D. Pembahasan

7. Gambaran karakteristik responden di RSU Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda

Komitmen organisasi merupakan sikap yang merefleksikan

loyalitas karyawan terhadap organisasi dan proses berkelanjutan dimana

anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi

untuk keberhasilan dan kemajuan yang berkelanjutan (Luthans, 2006).

Komitmen individu untuk berubah merupakan faktor yang penting dalam

keberhasilan organisasi (Berneth, 2004 dalam Madsen, 2005).

Menurut Robbin (2007) yang mengutip pendapat Allen & Meyer,

mengemukakan 3 bentuk komitmen organisasi yaitu:

12) Komitmen afektif: yaitu keterikatan emosional, identifikasi dan

keterlibatan dalam suatu organisasi. Individu yang menetap dalam suatu

organisasi karena keinginan sendiri. Pegawai yang mempunyai komitmen

afektif yang kuat akan tetap bekerja dalam perusahaan tersebut karena

memang menginginkan untuk bekerja di perusahaan itu. Komitmen afektif

merupakan perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam

nilai-nilainya ( Robbin,2007).

13) Komitmen normatif: yaitu keyakinan individu tentang tanggungjawab

terhadap organisasi. Individu tetap tinggal pada suatu organisasi karena

merasa wajib loyal kepada organisasi tersebut. Komitmen normatif adalah

Page 95: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

kewajiban untuk bertahan dalam organisasi karena alasan moral dan etis

(Robbin, 2007).

14) Komitmen kontinuans: komitmen individu yang didasarkan pada

pertimbangan tentang apa yang harus dikorbankan bila meninggalkan

organisasi. Dalam hal ini individu memutuskan menetap pada suatu

organisasi karena menganggap sebagai pemenuhan kebutuhan. Luthans

(1995) menyatakan bahwa komitmen kontinuans adalah nilai ekonomi

yang dirasa dari bertahan dalam suatu organisasi bila dibandingkan

dengan meninggalkan organisasi tersebut (Robbins ,2007).

Pada tabel 9. karakteristik responden didapatkan responden

terbanyak menurut umur 30-39 tahun (31,48%), jenis kelamin laki-laki

(50,93) , tingkat pendidikan dokter spesialis (49,07%) , status pegawai PNS

(89,82%0, status perkawinan sudah menikah (87,04%) dan lama bekerja

lebih 5 tahun (50%). Sedangkan menurut komitmennya yang paling

berkomitmen adalah dokter umur < 30 tahun, hal ini karena pada umur

tersebut dokter masih berusaha memenuhi kebutuhan fisiologisnya

sedangkan setelah umur diatas 30 tahun dokter lebih cenderung untuk

mengaktualisasi diri. Sedangkan menurut jenis kelamin yang lebih

berkomitmen adalah dokter laki-laki hal itu karena laki-laki lebih

bertanggung jawab dalam menghidupi keluarga. Menurut jenis pendidikan

terakhir dokter umum lebih berkomitmen karena sedang membina karir dan

berusaha memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Menurut status

kepegawaiannya honor lebih berkomitmen. Menurut status pernikahan

Page 96: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

dokter yang belum menikah lebih berkomitmen. Menurut lama kerja dokter

yang bekerja < 1 tahun lebih berkomitmen.

Menurut DITJEN PUOD DEPDAGRI (2000) dalam Subanegara

(2005), komitmen dipengaruhi oleh usia anggota organisasi. Pada orang

yang lebih muda memiliki kategori kebutuhan yang berbeda. Pada usia 35

tahunan orang mulai mencari kebutuhan akan keamanan, kemapanan,

sedangkan diatas 50 tahun mulai mencari kebutuhan aktualisasi diri. Cepat

lambatnya akselerasi perpindahan kebutuhan sangat ditentukan oleh

tingkat pendidikan karyawan yang bersangkutan. Perbedaan kebutuhan

menyebabkan tingkat komitmen yang berbeda-beda antara satu karyawan

dengan karyawan lainnya.

Menurut Robbins dan Judge (2007), semakin tua usia seseorang

semakin kecil kemungkinan untuk keluar dari pekerjaan karena semakin

kecil memiliki peluang alternatif pekerjaan. Selain itu semakin tua semakin

rendah mengundurkan diri dibandingkan usia yang lebih muda dikarenakan

masa pengabdian mereka yang sudah panjang cenderung memberi tingkat

gaji yang lebih tinggi, tunjangan liburan yang lebih panjang dan tunjangan

pensiun yang lebih menarik. Usia berbanding terbalik dengan ketidak

hadiran, dengan kestabilan lebih tinggi membuat usia lebih tua datang lebih

teratur. Usia merupakan salah satu faktor personal yang kemungkinan

besar memiliki hubungan dengan komitmen organisasi (Subanegara, 2005).

Menurut Siagian (1999), jenis kelamin wanita secara sosial budaya

pegawai perempuan yang yang berumah tangga akan memiliki tugas

Page 97: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

tambahan sehingga kemungkinan kemangkiran lebih sering dibandingkan

laki-laki. Pendapat ini didukung oleh data-data empirik baik dari dalam

negeri maupun luar negeri. Jenis kelamin merupakan salah satu faktor

demografi yang berhubungan dengan komitmen (Robbins, 2007).

Sedangkan menurut Robbins (2001), menyatakan tidak ada perbedaan

antara laki-laki dan perempuan dalam memecahkan masalah, ketrampilan

analitis, dorongan kompetitif, motivasi, sosialitas, dan kemampuan belajar.

Menurut Morin (2008), faktor pendidikan mempengaruhi perilaku

kerja, semakin tinggi pendidikan akan berhubungan positif terhadap perilaku

kerja seseorang hal ini disebabkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan

menunjukkan tingkat aktualisasi yang lebih dibandingkan tingkat pendidikan

yang lebih rendah.

Status perkawinan seseorang berpengaruh terhadap perilaku

seseorang dalam kehidupan organisasi baik secara positif ataupun negatif

( Siagian, 1999). Karyawan yang menikah lebih banyak absen, mengalami

pergantian yang lebih rendah dan lebih puas dengan hasil pekerjaannya

daripada yang belum menikah. Menurut Nirman dalam Sopiah (2008),

karyawan yang sudah menikah dan karyawan yang belum / tidak menikah

akan berbeda dalam memaknai pekerjaan. Menurut Siagian (1999),

ditemukan korelasi antara status perkawinan dengan tingkat kemangkiran,

terutama wanita karena tingkat kemangkiran seorang wanita yang sudah

menikah apalagi yang sudah memiliki anak cenderung lebih tinggi dari pria.

Menurut Robbin (2006), menyatakan bahwa semakin lama

Page 98: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

seseorang berada dalam pekerjaan semakin kecil kemungkinan

mengundurkan diri. Menurut Siagian (1999), seseorang yang sudah lama

bekerja tidak berarti tingkat kemangkirannya rendah dan daya tarik untuk

pindah pekerjaan juga rendah. Hal ini disebabkan karena masa kerja yang

panjang cenderung mendapat upah yang lebih baik, sehingga akan memiliki

komitmen yang lebih tinggi (Robbins, 2003).

Komitmen organisasional umumnya lebih tinggi pada karyawan

yang berusia lebih tua dan masa kerjanya lebih lama, wanita cenderung

lebih terikat kepada organisasi dibandingkan dengan karyawan pria, dan

karyawan yang kurang berpendidikan juga cenderung lebih berkomitmen

dibandingkan dengan karyawan yang berpendidikan tinggi (Moday, Porter

dan Steers (1982) dalam Temaluru, 2001).

Komitmen organisasional cenderung lebih kuat pada karyawan

yang mempunyai pengalaman kerja, sikap rekan kerja yang positif,

perasaan terhadap organisasi yang memenuhi harapan karyawan,

perasaan bahwa organisasi dapat dipercaya untuk memenuhi komitmennya

kepada karyawan, dan perasaan bahwa karyawan dinilai penting bagi

organisasi. Kemudian karyawan menunjukkan lebih berkomitmen bilamana

perusahaan mempunyai prosedur rekrutmen dan orientasi yang

dikembangkan dengan baik serta sistem nilai organisasi yang didefinisikan

dengan baik diungkapkan oleh Robbin (2006) dikutip oleh Astuti (2007).

Page 99: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

2. Gambaran karakteristik responden menurut locus of control dan

komitmennya di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Menurut Rohim (1996), Robbin (2007), terdapat hubungan antara

locus of control internal dan eksternal dengan komitmen. Dimana locus of

control berpengaruh positif terhadap komitmen karyawan. Kamasanti (2008)

terdapat hubungan dalam kategori sedang dan signifikan antara locus of

control dengan komitmen organisasi.

Secara teoritis Rotter (1966), orang yang memiliki locus of control

yang internal akan lebih memiliki komitmen organisasi yang lebih tinggi

dibanding orang yang locus of control nya eksternal.

Pada tabel 10. didapatkan lebih banyak responen dengan locus of

control internal rendah (62,0%), locus of control eksternal rendah (59,3%).

Karena lebih banyak dokter responden di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda yang ber- locus of control internal rendah maka perilaku dokter

responden dalam bekerja menjadi: kurang bertanggung jawab dalam

bekerja, kurang inovatif, kurang perencanaan dalam bekerja, tergantung

pada keberuntungan & faktor luar dan kurang berusaha untuk mencapai

keberhasilan mewujudkan tujuan organisasi dan kurang loyal kepada rumah

sakit, hal ini bisa dilihat dari banyaknya keluhan akan pelayanan yang

diberikan oleh dokter.

Locus of control adalah keyakinan yang dimiliki oleh individu

Page 100: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, apakah disebabkan oleh

faktor diri individu tersebut (internal) ataukah karena faktor lain yang ada di

luar diri individu (eksternal) dokter dengan internal locus of control

menganggap bahwa keluhan pasien dan keluarganya terhadap pelayanan

di rumah sakit merupakan tanggung jawabnya, sehingga mereka berusaha

memberikan pelayanan yang terbaik kepada kliennya. Sebaliknya dokter

dengan eksternal locus of control menganggap setiap kejadian tidak ada

hubungannya dengan perilakunya tetapi disebabkan oleh factor di luar

kendalinya seperti nasib, takdir atau penguasa: sehingga mereka sering

menyalahkan lingkungan sekitarnya dan tidak berusaha memperbaiki

keburukan (Rotter (1966), Robbins (2005) dalam Adolfina, 2012).

Pada tabel 11. didapatkan komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda menurut jenis komitmennya: komitmen afektif rendah

(53,7%) dan komitmen normatif rendah (65,7%), komitmen kontinuans

rendah (54,6%) sehingga menurut item komitmen banyak yang masih

rendah tetapi bila dilihat dari total komitmen (gabungan komitmen afektif,

normatif dan kontinuans) ternyata masih banyak dokter yang berkomitmen

tinggi (54,4%). Masih banyaknya dokter yang berkomitmen rendah ini

membuat pelayanan yang diberikan oleh dokter di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda menjadi kurang memuaskan pelanggan ditandai

dengan masih tingginya keluhan atas pelayanan yang diberikan dokter.

Menurut Julita & Wan Rafaei (2010) dan Visagle & Steyn (2011),

menyatakan bahwa karyawan yang memiliki komitmen organisasi adalah

Page 101: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

karyawan yang terlibat aktif pada pencapaian nilai dan tujuan organisasi.

Rendahnya komitmen akan berakibat ketidak disiplinan, ketidaksiapan

menerima tantangan dan tanggung jawab, sehingga produktivitas dan

kreativitas pegawai menurun. Konsekuensi masing - masing komitmen

tersebut sama seperti yang digambarkan oleh Allen & Meyer (1990),

Robbin( 2007) dalam Adolfina (2012).

Ketiga komponen dari komitmen menyebabkan berbagai

konsekuensi yang berbeda dengan perilaku kerja, seperti kehadiran,

performance, dan kemauan untuk memenuhi panggilan tugas, yaitu dimana:

Komitmen afektif akan mempengaruhi turn over (keinginan untuk

keluar dari organisasi) dan withdrawl cognition (keengganan pekerja untuk

menyampaikan idenya ). Komitmen normatif akan memiliki konsekuensi

pada productive behavior (produktivitas kerja). Komitmen kontinuans

memiliki konsekuensi employee well being. Seperti pshycological health,

psycal health dan carier progress ( Meyer & Allen, 1990).

Komitmen organisasi merupakan sikap yang merefleksikan

loyalitas karyawan terhadap organisasi dan proses berkelanjutan dimana

anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan

keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan (Luthans, 2006). Berhasil

atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan

sangat tergantung kepada kemampuan sumber daya manusianya

(karyawan) dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya,

Page 102: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

profesionalitas dan komitmennya dalam bekerja (Usamara, 2007) sehingga

komitmen individu untuk berubah merupakan faktor yang penting dalam

keberhasilan organisasi (Berneth, 2004 dalam Madsen, 2005). Penelitian

yang dilakukan oleh Julita & Wan Rafaei (2010) yang menemukan bahwa

locus of control dan komitmen organisasi memainkan peran penting dalam

mewujudkan tujuan organisasi.

Menurut hasil jawaban pernyataan kuesioner tentang locus of control

internal dan eksternal terhadap komitmen dokter didapatkan hasil bahwa

dokter dengan locus of control internal yang paling berpengaruh terhadap

komitmen dokter RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dilihat dari

pernyataan dokter yang berani mengakui kesalahan (74,1%), dan

memutuskan sendiri apa yang seharusnya mereka lakukan (74,1%).

Pernyataan dokter dengan locus of control eksternal yang paling

berpengaruh terhadap komitmen dokter RSU Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda dilihat dari pernyataan dokter yang tidak bersedia menutupi

kesalahan orang lain (61,1%). Sedangkan komitmen dokter menurut

komitmen normatif dapat dilihat dari pernyataan dokter yang akan tetap

berkarir di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (76,9%), komitmen

afektif dokter dapat dilihat dari pernyataan dokter yang senang berkarir di

RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (75%) sedangkan komitmen

kontinuans dapat dilihat dari pernyataan dokter yang ada rasa takut

meninggalkan RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (65,5%).

Locus of control bisa diartikan sebagai cara pandang seseorang

Page 103: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

terhadap peristiwa apakah dia dapat atau tidak mengendalikan (control)

peristiwa yang terjadi padanya bila mengalami kegagalan akan

menyalahkan dirinya sendiri karena kurang usaha yang dilakukan, begitu

pula bila berhasil mereka akan merasa bangga atas hasil usahanya dimana

dokter dengan locus of control internal karakteristiknya: suka bekerja keras,

memiliki inisiatif yang tinggi, selalu berusaha memecahkan masalah

(inovatif) & bertanggungjawab, selalu mempunyai persepsi usaha harus

dilakukan jika ingin berhasil (Adolfina, 2012).

Menurut locus of control internal-nya komitmen dokter dibedakan

menjadi komitmen dokter umum dan komitmen dokter spesialis,

karakteristik dokter umum berbeda dengan dokter spesialis dimana

komitmen dokter umum 56,0% lebih tinggi komitmennya dibanding dokter

spesialis 53,4%. Hal itu menunjukkan bahwa dokter umum lebih

berkomitmen dibandingkan dokter spesialis dari sudut locus of control

internal- nya.

Perbedaan karakteristik dokter umum dan dokter spesialis yaitu:

3. Dokter umum: adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di

fasilitas/sistem pelayanan kesehatan untuk menyelesaikan semua

masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit,

organologi, golongan usia, dan jenis kelamin sedini dan sedapat

mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung,

dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan

lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan

Page 104: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

efisien yang mengutamakan pencegahan, serta menjunjung tinggi

tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral. Layanan yang

diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar kedokteran

yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar dan

kewenangan sebatas pelayanan kesehatan dasar, dokter umum

biasanya masih bersifat idealis dalam bekerja sehingga lebih taat pada

aturan dan lebih berkomitmen.

4. Dokter spesialis adalah dokter umum yang melanjutkan study sesuai

bidang spesialistiknya dan merupakan tempat rujukan pasien dari

fasilitas/sistem pelayanan kesehatan dasar. Dokter spesialis akan

menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi dengan

memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis

kelamin dan merupakan pelayanan kesehatan rujukan (lanjutan) dari

fasilitas kesehatan dibawahnya. Pelayanan kesehatan yang diberikan

dengan pendekatan yang tidak secara holistik oleh karena jumlah

dokter spesialis sedikit sehingga semakin egois karena merasa paling

berpengalaman, sangat dibutuhkan sehingga sulit diatur, komitmennya

dokter spesialis yang rendah ini ditunjukkan dengan perilakunya yang

suka merekomendasikan pasien untuk dirawat diluar RSUD Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda.

Perilaku dokter spesialis yang banyak merekomendasikan pasien

ke RS Swasta menunjukkan bahwa dokter spesialis lebih berkomitmen ke

RS Swasta padahal diharapkan dokter spesialis mempunyai komitmen yang

Page 105: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

sama tingginya antara RS pemerintah dan RS swasta tetapi biasanya sulit

untuk dilakukan karena banyak aspek yang mempengaruhinya seperti

kesulitan membagi waktu, insentif yang lebih tinggi dari RS/Praktek Swasta

dan lain-lain (Trisnantoro, 2005).

Komitmen dokter spesialis ini sangat dipengaruhi oleh

kepemimpinan yang dijalankan dirumah sakit tersebut, termasuk

didalamnya gaya kepemimpinan yang diterapkan dan bagaimana direktur

meperlakukan dokter spesialis dan memberikan tempat kerja yang nyaman,

terutama suasana non fisik yang didapat dari hubungan yang harmonis, dan

sistem insentif yang transparan (Darmadjaja, 2001).

Menurut Lekatompessy dan Trisnantoro (1999) dikutip Trisnantoro

(2005), meneliti hubungan dokter spesialis dengan pendapatan fungsional

rumah sakit daerah di seluruh Indonesia, para dokter spesialis di RSUD

belum tertarik bekerja penuh pada sektor pemerintah karena gaji yang kecil

dan insentif yang rendah. Untuk mengatasi hal ini dokter membuka praktek

pribadi berdasarkan fee-for service.

Adanya peraturan pemerintah berdasarkan Undang-Undang RI No.

29 tahun 2004 pasal 37 ayat 2 yang menyatakan bahwa surat ijin praktek

dokter atau dokter gigi hanya diberikan untuk tiga tempat, sehingga dokter

bisa praktek di tiga tempat dan bekerja rangkap di rumah sakit swasta

dianggap sebagai hal yang menyenangkan. Hal ini sesuai penelitian

Sandjana dikutip Trisnantoro (2005) menunjukkan bahwa kepuasan kerja

tinggi walaupun gaji rendah. Hal ini disebabkan karena walaupun gaji

Page 106: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

rendah tetapi posisi di RSUD pemerintah sebagi PNS tidak mau

ditinggalkannya.

Menurut Bukit, Trisnantoro dan Meliala dikutip Trisnantoro (2005)

faktor ekonomi bukan satu-satunya faktor yang membuat dokter spesialis

berkomitmen dalam bekerja dan betah dirumah sakit pemerintah, ternyata

ada faktor lain yaitu: hubungan dokter-pasien, fasilitas rumah sakit,

hubungan dengan rekan sekerja, rasa aman dalam melakukan pekerjaan,

pendapatan yang diperoleh, fasilitas yang diterima dirumah sakit, keluarga

dan masalah karier.

Locus of control eksternal yaitu orang yang melihat keberhasilan

dan kegagalan dari faktor kesukaran dan nasib dan faktor diluar dirinya

yang mengendalikan. Adapun cirinya yaitu kurang memiliki inisiatif, kurang

inovatif, mempunyai pandangan bahwa sedikit korelasi antara usaha dan

kesuksesan sehingga kurang suka berusaha karena banyak faktor luar yang

mengontrol kesuksesan dan kurang berusaha mencari informasi untuk

memecahkan masalah yang ada (Robbin (2007) dalam Adolfina (2012).

Menurut Luthan (1995) mengatakan bahwa komitmen organisasi

merupakan keadaan keinginan yang kuat para anggota organisasi untuk

mengikatkan diri dalam sebuah organisasi yang secara sukarela dan

berusaha secara keras untuk kepentingan organisasi. Komitmen organisasi

merupakan gabungan dari komitmen normatif, afektif dan kontinuans,

masing - masing komitmen mempunyai konsekuensi yang berbeda-beda

terhadap perilaku kerja, dimana:

Page 107: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

10. Komitmen Afektif: didefinisikan sebagai emosi attachment yang positif

pada organisasi. Pekerja yang memiliki komitmen yang kuat

mengidentifikasikan organisasi dan keinginan untuk tetap menjadi

bagian dari organisasi. Pekerja ini memiliki komitmen pada organisasi

nya karena keinginan mereka sendiri. Komitmen afektif mempengaruhi

turn over (keinginan untuk keluar dari organisasi dan withdrawl cognition

(keengganan karyawan menyampaikan idenya)

11. Komitmen kontinuans: Komitmen individual pada organisasi karena

mereka merasa akan kehilangan biaya yang tinggi jika meninggalkan

organisasinya, termasuk biaya ekonomi (tunjangan pensiun) dan biaya

sosial (persahabatan dengan rekan kerja). Pekerja ini memiliki

komitmen pada organisasinya karena mereka membutuhkannya.

Komitmen kontinuans mempengaruhi pshycological health, psycal

health dan carier progress

12. Komitmen normatif: Komitmen individu terhadap organisasi karena

merasa suatu kewajiban. Perasaan ini mungkin berasal dari berbagai

sumber. Sebagai contoh, organisasi mungkin sudah menghubungkan

berbagai sumber daya dalam melatih pekerja merasakan suatu

kewajiban moral, sehingga pekerja yang telah dilatih merasa hutang

budi dan harus membayarnya. Pekerja ini memiliki komitmen pada

organisasi nya karena merupakan keharusan. Komitmen normatif akan

memiliki konsekuensi pada produktivitas (Meyer &Allen,1990).

Komitmen yang harus dibina dan dikembangkan yaitu komitmen

Page 108: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

normatif dan afektif agar tujuan organisasi bisa terwujud.

Menurut hasil penelitian diperoleh bahwa variabel locus of control

internal dan locus of control eksternal berpengaruh terhadap komitmen

dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda secara konsisten

bermakna dengan arah positif. Hal ini dibuktikan melalui analisis statistik

dengan menggunakan uji berskala ordinal yakni Pearson chi-square

dan Phi (φ), regressi logistik, yang diuraikan sebagai berikut :

3. Pengaruh locus of control internal terhadap komitmen dokter di

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan bahwa locus of

control internal berpengaruh terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda dan besarnya pengaruh termasuk kategori

sedang, hal ini bisa dilihat pada tabel 12. yang memperlihatkan nilai p =

0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05 sehingga disimpulkan bahwa locus of

control internal berpengaruh terhadap komitmen dokter. Besarnya kontribusi

locus of control internal berpengaruh terhadap komitmen dokter dinilai

melalui uji Phi = 0,521 yang berarti 52,1% locus of control internal

berkontribusi mempengaruhi komitmen dokter dan termasuk kategori

sedang. Semakin meningkat locus of control internal semakin tinggi

komitmen dokter.

Masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi komitmen

dokter seperti faktor organisasi dan lingkungan. Faktor penentu komitmen

Page 109: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

pada organisasi dapat berasal dari kondisi internal karyawan dan kondisi

eksternal yang berasal dari organisasi. Menurut Luthan (1995) selain faktor

locus of control, komitmen juga dipengaruhi oleh umur, masa jabatan dalam

perusahaan, kecenderungan afeksifitas positif atau negatif, atau kontrol

internal dan eksternal. Faktor perusahaan seperti desain kerja, gaya

kepemimpinan dan supervisor. Faktor lingkungan perusahaan seperti

kebijakan perusahaan, sikap kepemimpinan , kontrol atasan dan lain-lain.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kamasanti (2008) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan dalam

kategori sedang dan signifikan antara locus of control dengan komitmen

organisasi dan sejalan dengan penelitian Patten (2005), Robbin & Timothy

A. Judge (2008), Edy Santoso (2005), Silva (2006) dan Adolfina (2012) .

Dokter dengan locus of control internal akan merasa

keberhasilannnya karena usahanya sendiri, bertanggung jawab, membuat

perencanaan kerja dan mampu mewujudkannya, inisiatif dan inovatif.

Dokter dengan komitmen yag tinggi akan loyal , setia dengan rumah sakit

sehingga bisa mengurangi turnover karyawan. Penelitian ini sesuai dengan

dengan teori Rotter (1996) yang menyatakan bahwa locus of control

memiliki pengaruh besar pada perilaku seseorang, dimana individu yang

termasuk kelompok internal kontrol akan merasa bahwa secara personal

mereka dapat mengontrol lingkungan kerjanya dengan kemampuan,

keahlian dan usaha mereka. Sebaliknya individu yang termasuk eksternal

kontrol mereka merasa banyak faktor luar yang mempengaruhi kesuksesan

Page 110: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

mereka ( Luthans, 1995 dalam Restuningdiah, 2004).

Menurut analisis setiap item komponen komitmen organisasi seperti

tabel 13 sampai tabel 15 ditemukan bahwa komitmen normatif yang paling

berpengaruh signifikan dengan Locus of control internal yang dengan dinilai

nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05. sehingga disimpulkan bahwa

locus of control internal berpengaruh terhadap komitmen normatif. melalui

uji Phi = 0,521 yang berarti 52,1% locus of control internal berkontribusi

terhadap komitmen normatif dokter dan termasuk kategori sedang.

Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi komitmen menurut Steers

dan Porter (1983) menyatakan bahwa faktor organisasi adalah: 1).

Karakteristik personal meliputi pendidikan, dorongan berprestasi, masa

kerja dan usia. 2). Karakteristik kerja yang didalamnya terdapat tantangan

kerja, umpan balik,stress kerja, identifikasi tugas, kejelasan peran,

pengembangan diri, karir dan tanggung jawab. 3). Karakteristik organisasi

yang meliputi desentralisasi dan tingkat partisipasi dalam pengambilan

keputusan. 4). Sifat dan kualitas pekerjaan.

Menurut Nortcraft dan Neale (1994) dalam Luthans (2002),

menyatakan bahwa komitmen normatif dipengaruhi oleh perlakuan

pimpinan yang adil, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, dan rasa

saling hormat serta percaya antara pimpinan dan bawahan dan antar

bawahan itu sendiri, sedangkan komitmen afektif dipengaruhi oleh kualitas

pengawasan (supervisor), otonomi diri, kejelasan tugas, variasi tugas dan

lamanya menjadi anggota organisasi dimana selain mempengaruhi

Page 111: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

komitmen afektif lamanya berpartisipasi dalam organisasi juga

memengaruhi oleh komitmen kontinuans.

Locus of control internal sangat mempengaruhi komitmen normatif

dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda sehingga dokter yang

berkomitmen ditunjukkan dengan bekerja dengan baik karena merupakan

kewajibanya. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Alwini (2003),

disebutkan bahwa kepuasan kerja dokter ditentukan dimensi pekerjaan itu

sendiri, promosi, supervisi, rekan kerja, organisasi dan menejemen. Faktor

yang dominan berhubungan dengan kepuasan kerja dokter adalah

komitmen normatif. Temuan ini mendukung hasil penelitian Tobing (2009),

bahwa komitmen normatif berhubungan dengan kinerja karyawan.

Kemudian locus of control internal terhadap komitmen kontinuans

p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05 sehingga disimpulkan bahwa locus of

control internal berpengaruh terhadap komitmen kontinuans dokter.

Besarnya kontribusi locus of control internal berpengaruh terhadap

komitmen kontinuans dokter dinilai melalui uji Phi = 0,437 yang berarti

43,7% locus of control internal berkontribusi terhadap komitmen kontinuans

dokter termasuk kategori sedang. Dokter dengan komitmen kontinuans

bekerja karena perhitungan untung rugi.

Locus of control internal mempengaruhi komitmen afektif dokter

paling rendah di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda yaitu komitmen

karena adanya keterikatan emosional dokter (komitmen afektif) dengan

organisasi dilihat dari nilai p = 0,046 lebih kecil dari nilai α = 0.05. sehingga

Page 112: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

disimpulkan bahwa locus of control internal berpengaruh terhadap

komitmen afektif dokter. Besarnya kontribusi locus of control internal

berpengaruh terhadap komitmen afektif dokter dinilai melalui uji Phi = 0,192

yang berarti 19,2% locus of control internal berkontribusi terhadap

komitmen afektif dokter termasuk kategori sangat rendah.

Dokter dengan komitmen normatif berkembang sebagai hasil dari

pengalaman sosialisasi, tergantung dari sejauh apa perasaan kewajiban

yang dimiliki pegawai. Komitmen normatif didasarkan pada pendekatan

obligation, di mana komitmen sebagai tekanan normatif yang telah

diinternalisasikan agar individu bertindak sesuai dengan tujuan dan

keinginan organisasi. Komponen normatif menimbulkan perasaan

kewajiban pada pegawai untuk memberi balasan atas apa yang telah

diterimanya dari organisasi. Dokter dengan komitmen normatif yang tinggi

akan tetap bertahan dalam organisasi karena merasa adanya suatu

kewajiban atau tugas yang memang sudah sepantasnya dilakukan atas

benefit yang telah diberikan organisasi. Dokter dengan komitmen normatif

yang tinggi akan akan mempengaruhi kehadiran dan tentu saja performance

dalam bekerja (Robbins,2007).

Dokter dengan komitmen organisasi yang tinggi biasanya akan

memiliki tingkat kinerja yang tinggi hal ini disebabkan karena karyawan yang

memiliki komitmen organisasi yang tinggi biasanya akan bekerja keras dan

melakukan pengorbanan yang dibutuhkan untuk organisasi itu (Greenberg

et.al., 2003). Mendukung hasil penelitian Husnawati (2006), Nurjannah

Page 113: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

(2008) dan Sudiro (2008) bahwa komitmen organisasi berhubungan positif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Menurut Luthans (2002) pegawai dengan komitmen normatif yang

kuat akan menetap dalam organisasi karena mereka merasa hal tersebut

sebagai suatu keharusan, pegawai dengan komitmen kontinuans yang kuat

akan menetap pada organisasi karena mereka membutuhkannya

sedangkan pegawai dengan komitmen afektif yang kuat akan tetap

bertahan dalam organisasi karena mereka menginginkannya. Komitmen

yang harus dibangun dalam organisasi adalah komitmen afektif dan

normatif sebab kedua komitmen ini akan sangat kuat dan mengikat anggota

organisasi dan dibutuhkan kesabaran dan kesungguhan untuk

membangunnya dan membutuhkan waktu yang lama sebab kuncinya

adalah kepercayaan kepada organisasi.

4. Pengaruh locus of control eksternal terhadap komitmen dokter di

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Pada penelitian ini locus of control eksternal berpengaruh

terhadap komitmen dengan kategori sedang bisa dilihat pada tabel 21. yang

ditunjukkan dengan nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0.05 sehingga

disimpulkan bahwa locus of control eksternal berpengaruh terhadap

komitmen dokter. Besarnya kontribusi locus of control eksternal

berpengaruh terhadap komitmen dokter dinilai melalui uji Phi = 0,453 yang

berarti 45,3% locus of control eksternal berkontribusi terhadap komitmen

Page 114: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

dokter termasuk kategori sedang. Semakin meningkat locus of control

eksternal semakin tinggi komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda. Variabel yang lain yang mempengaruhi komitmen dokter seperti

faktor organisasi dan lingkungan.

Menurut Luthan (1995), selain faktor locus of control komitmen

juga dipengaruhi oleh umur, masa jabatan dalam perusahaan,

kecenderungan afeksifitas positif atau negatif, atau kontrol internal dan

eksternal. Faktor perusahaan seperti desain kerja, gaya kepemimpinan dan

supervisor. Faktor lingkungan perusahaan seperti kebijakan perusahaan,

sikap kepemimpinan , kontrol atasan dan lain-lain.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri

Kamasanti (2008) hal tersebut dikarenakan dokter responden pada level

pelaksana (staf medis fungsional) yang bidang pekerjaannya lebih sesuai

pekerjaan yang terstruktur dan prosedural, sehingga mereka lebih reseptif

dan konformis dalam menerima hasil keputusan karena banyak faktor luar

yang berpengaruh disaat memjalankan tugasnya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Patten (2005),

Robbin & Timothy A. Judge (2008), Edy Santoso (2005), Silva (2006) dan

Adolfina (2012) . Dokter dengan eksternal locus of control menganggap

setiap kejadian tidak ada hubungannya dengan perilakunya tetapi

disebabkan oleh factor di luar kendalinya seperti nasib, takdir atau

penguasa sehingga mereka sering menyalahkan lingkungan sekitarnya dan

tidak berusaha memperbaiki keburukan (Rotter (1966), Robbin ( 2005)

Page 115: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

dalam Adolfina 2012).

Menurut Luthan (1995), bahwa seseorang yang memilki lokus of

control eksternal menganggap adanya hal di luar diri yang menentukan

kondisi hidup mereka, seperti misalnya sesuatu yang berasal dari

perusahaan, kebijakan perusahaan, sikap kepemimpinan perusahaan,

kontrol dari atasan.

Untuk analisis setiap item komponen komitmen organisasi dapat

dilihat Pada penelitian ini komitmen kontinuans berhubungan paling

signifikan dengan locus of control eksternal nilai p = 0,000 lebih kecil dari

nilai α = 0.05 sehingga disimpulkan bahwa locus of control eksternal

perpengaruh terhadap komitmen kontinuans dokter. Besarnya kontribusi

locus of control eksternal berpengaruh terhadap komitmen kontinuans

dokter dinilai melalui uji Phi = 0,418 yang berarti 41,8% locus of control

eksternal termasuk kategori sedang, artinya sebagian besar dokter

dengan lokus of control eksternal berkomitmen kontinuans, dimana dokter

dengan locus of control eksternal yang tinggi akan berkomitmen kontinuans

dan bekerja karena perhitungan untung rugi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen kontinuans ada dua

faktor, yaitu karakteristik individu dan karakteristik organisasi. Karakteristik

individu antara lain usia, masa kerja, jenis kelamin, tanggung jawab, status

perkawinan, pendidikan, motivasi dan kesempatan untuk memperoleh

pekerjaan lain. Karakteristik organisasi antara lain reward, perlakuan

terhadap karyawan, karakteristik pekerjaan, resiko pekerjaan, dukungan

Page 116: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

dari atasan dan kesempatan promosi (Greenberg dan Baron, 2003).

Menurut Schultz (2002), komitmen kontinuans adalah komitmen

yang menunjukkan kondisi dimana para karyawan bertahan dalam

organisasi karena faktor sampingan atas keuntungan akumulatif seperti:

pensiun dan senioritas, yang tidak dapat diperoleh apabila mereka keluar

dari organisasi.

Selanjutnya locus of control eksternal berpengaruh terhadap

komitmen normatif ini dapat dilihat pada tabel 23. dimana nilai p = 0,042

lebih kecil dari nilai α = 0.05. sehingga disimpulkan bahwa locus of control

eksternal berpengaruh terhadap komitmen normatif. Besarnya kontribusi

locus of control eksternal berpengaruh terhadap komitmen normatif dinilai

melalui uji Phi = 0,196 yang berarti 19,6% locus of control eksternal

berkontribusi terhadap komitmen normatif dokter termasuk kategori sangat

rendah.

Locus of control eksternal tidak berpengaruh terhadap komitmen

afektif dokter di RSUD Abdul wahab Sjahranie Samarinda hasil ini bisa

dilihat pada tabel 18. dilihat dari hasil nilai p = 0,069 lebih besar dari nilai α =

0.05 sehingga disimpulkan bahwa locus of control eksternal tidak

berpengaruh terhadap komitmen afektif dokter hal ini karena dokter dengan

locus of control eksternal percaya keberhasilann dirinya dikontrol oleh faktor

diluar dirinya sedangkan komitmen afektif bersifat internal dalam diri

sehingga memang bersifat bertentangan.

Perbedaan karakter dokter umum dengan dokter spesialis dari

Page 117: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

locus of control eksternal terlihat dari perbedaan sikap dalam menangani

pasien dimana dokter spesialis banyak merekomendasikan pasien untuk

dirawat diluar RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda hal ini disebabkan

karena faktor imbalan yang diterima dari rumah sakit lain lebih sesuai

dengan keinginannya. Sementara dokter umum bersikap lebih mentaati

peraturan yang ada di rumah sakit untuk tidak merekomendasikan pasien

dirawat diluar rumah sakit dan lebih bertanggung jawab dalam menjalankan

tugasnya karena merupakan kewajibannya.

Berdasarkan locus of control eksternal dokter spesialis bedah paling

berkomitmen. Komitmen yang paling menonjol adalah komitmen

kontinuansnya (berdasarkan untung rugi dalam melakukan sesuatu). Dokter

dengan komitmen kontinuans yang tinggi akan bertahan dalam organisasi

karena adanya kesadaran dalam individu tersebut akan kerugian besar

yang dialami jika meninggalkan organisasi. Dokter tersebut akan

menghindari kerugian finansial dan kerugian lain, sehingga

memungkinkannya melakukan usaha yang tidak maksimal. Berkaitan

dengan hal ini dokter tersebut kurang/tidak dapat diharapkan untuk memiliki

keinginan yang kuat untuk berkontribusi secara berarti pada organisasi.

Suatu variabel bisa diujikan secara simultan bila nilai p < 0,25 pada

tabel 26. resume hasil uji chi-sqare pengaruh locus of control internal dan

eksternal terhadap komitmen dokter RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda didapatkan hasil semua variabel baik locus of control internal

dan eksternal berpengaruh terhadap komitmen dokter di RSU Abdul Wahab

Page 118: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Sjahranie Samarinda sehingga kedua variabel bisa diujikan secara simultan

untuk mencari variabel mana yang paling berpengaruh terhadap komitmen

dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Berdasarkan tabel 27. didapatkan hasil uji simultan locus of control

internal dan eksternal terhadap komitmen dokter RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda didapatkan hasil bahwa locus of control internal lebih

berpengaruh terhadap komitmen, ini bisa dilihat dari nilai sig. locus of

control internal 0,000 < 0,003 sig locus of control eksternal dokter di RSU

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Sedangkan menurut komponen komitmen juga menunjukkan hasil

yang sama, hasil ini bisa dilihat pada tabel 28 sampai tabel 30, dimana hasil

sig. uji regresi logisitiknya nilai sig locus of control internal < sig locus of

control eksternal baik untuk komitmen normatif, afektif dan kontinuans

sehingga locus of control internal lebih berpengaruh terhadap komitmen

dokter di RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Berdasarkan hasil penelitian ini pimpinan RSU Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda perlu lebih memperhatikan locus of control internal

dokter agar bisa meningkatkan komitmen dokter yang masih belum

bagus dalam menjalankan tugasnya . Bagian manajemen RSU Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda terutama direktur rumah sakit harus berupaya

meningkatkan komitmen dokter agar tujuan rumah sakit bisa terwujud, dan

bagian menejemen SDM pada saat perekrutan harus mempertimbangkan

faktor locus of control-nya.

Page 119: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Cara peningkatan komitmen organisasi (Subanegara, 2001)

dengan cara:

1. Memberikan pemberdayaan terhadap karyawan

Karyawan diberikan penghargaan berupa pemahaman bahwa

karyawan dapat mengambil keputusan sesuai tingkatan kemampuan

dalam lingkup pekerjaannya.

2. Mendelegasikan pekerjaan

Karyawan yang memiliki kewenangan untuk memutuskan dan

mengendalikan pekerjaan diberikan kekuasaan untuk memutuskan

masalah yang ada di kewenangannya secara fleksibel.

3. Menyamakan kebutuhan karyawan dengan rumah sakit

Sesuaikan semua unsur yang ada agar terjalin kerjasama dan

terpenuhi semua kebutuhannya dengan baik. Dimana karyawan

membutuhkan pemenuhan kebutuhan fisiologis, keamanan,

pengakuan diri dll. Rumah Sakit membutuhkan pelayanan kesehatan

prima dalam keuangan. Konsumen membutuhkan perawatan

kesehatan yang terjangkau dan baik ( ramah, tepat waktu, murah dll).

4. Menyamakan persepsi pegawai yang masuk

Penyamaan persepsi pada karyawan yang baru masuk saat orientasi

dilapangan baik dalam visi misi organisasi dan bagaimana pekerjaan

harus dilakukan dan cara bersikap serta berperilaku dalam

berorganisasi sesuai jalur dan norma yang ada dalam organisasi

tersebut

Page 120: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

5. Memberikan tantangan

Karyawan diberikan tantangan dalam tugas agar pegawai yang

bersangkutan merasa tertantang untuk membuktikan

kemampuannya.

6. Memberikan penghargaan

Pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasi baik

dengan hadiah (reward), pelatihan dan promosi jabatan dll.

7. Menanamkan kepercayaan

Kepercayaan diberikan terhadap karyawan yang melaksanakan

tugasnya dan tetap dilakukan pengawasan secara sistemik

akuntabilitas agar karyawan mengetahui kinerja yang sudah

dicapainya

Page 121: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

BAB V

PENUTUP

c. Kesimpulan

Hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini

akhirnya ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh positif dengan kategori sedang locus of control internal

terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Semakin meningkat locus of control internal dokter semakin tinggi

komitmennya, dimana locus of control internal paling berpengaruh

terhadap komitmen normatif, kontinuans dan afektif dokter di RSUD

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

2. Ada pengaruh positif dengan kategori sedang locus of control eksternal

terhadap komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Semakin meningkat locus of control eksternal dokter semakin tinggi

komitmennya, dimana locus of control eksternal paling berpengaruh

terhadap komitmen kontinuans,dan normatif, tetapi tidak berpengaruh

terhadap komitmen afektif dokter di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda.

Page 122: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

d. Saran

1. Locus of control internal dan eksternal berpengaruh terhadap komitmen

oleh karena itu pada saat merekrut karyawan bagian manajemen SDM

perlu mempertimbangkan faktor locus of control internal dan eksternal

terutama dalam hal tanggung jawab pekerjaan, inovasi, dan pembuatan

perencanaan pekerjaan.

2. Pimpinan rumah sakit perlu meningkatkan komitmen pegawainya

dalam bekerja terutama komitmen normatif dan komitmen afektif agar

rumah sakit bisa mencapai tujuannya. Cara meningkatkan komitmen

afektif dengan menumbuhkan rasa bangga menjadi bagian organisasi

dengan cara mensyukuri telah menjadi PNS yang kelak mempunyai

pensiun sedangkan cara meningkatkan komitmen normatif dengan

menumbuhkan rasa tanggung jawab dan terhadap pekerjaannya

karena merupakan kewajiban atas benefit yang sudah diterima seperti

reward, pelatihan dan promosi jabatan. Komitmen kontinuans dengan

pemberian imbalan yang transparan, ketepatan waktu pembayaran,

kesesuaian dengan beban kerja.

3. Peneliti selanjutnya disarankan agar memperluas populasi penelitian

dan variabel penelitian.

C. Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan pada rumah sakit lain,

karena berbeda karakteristik setiap rumah sakit. Sampel yang dipakai pada

penelitian adalah dokter sehingga susah untuk diwawancarai karena

kesibukannya dalam melayani pasien.

Page 123: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

DAFTAR PUSTAKA

Adeyemi-Bello, Tope. 2003. The Impact of Leader Characteristics on the

Performance of Organizational Members: An Exploratory Study. Work

Study, Vol. 52/6., pp.286-289.

Adolfina. 2012. Locus of Control dan Kemampuan sebagai Determinan

Kepuasan, Komitmen Organisasi dan Kinerja Perawat Rumah Sakit

di Kota Manado.

Allen, Natlie J., John P. Meyer. 1990. The Measurement and Antecedents of

Affective, Continuance, and Normative Commitment to the

Organization Journal of Occupational Psychology. 63, 1-18.

Astuti, ED. 2007. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap

Karakteristik Informasi Sistem Akutansi Menejemen dengan

Moderasi Lokus of Control pada Perusahaan Manufaktur di DIY dan

Jawa Tengah. Tesis. Yogyakarta: UII.

Aube, Caroline., Rousseau, Vincent., and Morin, Estelle M. 2007. Perceived

Organizational Support and Organizational Commitment. The

Moderating Effect of Locus of Control and Work Autonomy. Journal of

Managerial Psychology Vol. 22 No. 5, pp. 479-495.

Buku Profil RSUD Abdul Wahab Sjahranie. 2012. Samarinda.

Departemen kesehatan RI. 2011. Petunjuk Pelaksanaan Penetapan

Indikator menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta.

Page 124: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan. 2013. Pedoman Penyusunan

Standar Pelayanan Minimum di Rumah Sakit. Jakarta.

DITJEN POUD DEPDAGRI dan Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan

FK UGM. 2000. Komitmen, Modul Pelatihan Manajemen Stratejik

Bagi Manajer Madya RSUD se Indonesia. Yogyakarta: Pusat

Manajemen Pelayanan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas

Gadjah Mada.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan SPSS. Semarang:

Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Greenberg, J., & Baron, R. A. 1997. “Behavior in Organizations.

Understanding and Managing the Human Side of Work”, Prentice-Hall,

Inc, New Jersey.

J.B. Rotter. 1966. Generalized Expectancies for Internal versus External

Control of Reinforcement. Psychological Monographs, 80, (I, Whole

No. 609).

Julita, Santi., Rafaei Wan. 2010. Relationship Of Organizational

Commitment, Locus of Control, and Readiness to Change Among

Nurses. Psycho Behavioral Science and Quality of Life:The 6th

International Post Graduate Research Colloquium.

Kamasanti, T. 2008. Hubungan Locus of Control dengan Komitmen

Organisasi pada Karyawati yang Berumah Tangga di PT. X

Tangerang. Jurnal Psikologi Vol.6 No.2.

Lefcourt, H.M.1982. Locus of Control. London: Lawrence Erlbaum

Associataes.

Page 125: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, (Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk),

Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: ANDI.

Luthans, Fred. 1995. Organizational Behavior. Singapore: McGraw- Hill

Book Co.

Meyer, J. P., Allen, N. J., and Gellatly, I. R. 1990. Affective and Continuance

Commitment to the Organization: Evaluation of Measures and

Analysis of Concurrent and Time-Lagged Relations. Journal of

Applied Psychology, Vol. 75, pp. 710-720.

Meyer, J. P., Bobocel, D. R., and Allen, N. J. 1991. Development of

Organizational Commitment During The First Years of Employment:

A Longitudinal Study of Pre-and-Post-Entry Influences. Journal of

Management, Vol. 17, No. 4, pp. 717-733.

Meyer, J. P., & Allen, N. J. 1997. Commitment in the Workplace: Theory,

Research, and Application. Newbury Park, CA: Sage Publication.

Meyer, J.P., Stanley, D.J., Herscovitch, L. and Topolnytsky, L. 2002.

“Affective, Continuance, and Normative Commitment to the

Organization: a Meta-Analysis Of Antecedents, Correlates, And

Consequences”, Journal of Vocational Behavior, Vol. 61 No. 1, pp.

20-52.

Mowday, R. T., Porter, W. L., and Steers, R. 1982. Organizational Linkages:

The Psychology of Commitment, Absenteeism, and Turover. New

York: Academic Press.

Page 126: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Mowday, R. T., Steers, R. M., and Porter, L. M. 1982. The Measurement of

Organizational Commitment. Journal of Vocational Behavior, Vol. 14,

pp. 224-247.

Neale, M., & Northcraft, G. B. 1994. Organizational behavior: A management

chellange. The Dryden Press, Florida.

Notoatmojo, Soekijo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Cetakan III, Penerbit Rineka Cipta.

Nurjannah. 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi

Terhadap Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja

Karyawan (Studi pada Biro Lingkup Departemen Pertanian). Tesis

Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas

Diponegoro Semarang.

Patten, Dennis M. 2005. An Analysis of the Impact of Locus of Control on

Internal Auditor Job Performance and Satisfaction. Managerial

Auditing Journal. Vol. 20 No. 9, pp. 1016-1029.

Porter, L.W.,Crampon, W. & Smith, F. 1976. Organizational Commitment

and Managerial Turnover: A Longitudinal Study. Organizational

Behavior and Human Performance, 15, 87.

RENSTRA. 2013. Rencana Strategis Badan Pelayanan Kesehatan RSUD

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2009-2013. Provinsi

Kalimantan Timur.

Restuningdiah, N. 2004. Pengaruh Locus Of Control terhadap Hubungan

Komitmen Profesional dan Kepuasan Kerja Akuntan Pendidik.

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Page 127: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Robbin, S.P. 2007. Prinsip - Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Edisi

Kelima, Erlangga.

Rotter, J.B. 1966. Generalized Expectancies for Internal Versus External

Control of Reinforcement. Psychological Monographs, 80 (1, Whole

No. 609).

Sekaran, Uma. 2006. Reserch Metode for Bussines (Metode Penelitian

untuk Bisnis. Salemba Empat, Jakarta.

Silva, Paula. 2006. Effects of Disposition on Hospitality Employee Job

Satisfaction and Commitment. International Journal of Contemporary

Hospitality Management Vol. 18 No. 4.

Soeroso,Santoso. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Di Rumah

Sakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta.

Spector, E.Paul. 1988. Behavior in Organizations as a Function of

Employee’s Locus of Control. Psychological Bulletin, Vol 91 (3), pp

482-497.

Steers, R. M. 1977. Antecedents and Outcomes of Organizational

Commitment. Administrative Science Quarterly, Vol. 22, pp. 46-56.

Subanegara, Boy SH. 2006. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit.

Konsorium Rumah Sakit Islam Jateng – DIY, page 141.

Sugiyono. 2006. “Statistika Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0

for Windows”. Alfabeta, Bandung.

Trinantoro Laksono. 2005. Aspek strategis Manajemen Rumah Sakit. Ed.1.

Yogyakarta : ANDI.

Page 128: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek

Kedokteran. 2005. Jakarta

Usmara. 2007. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi

ke dua, Amara Books, Yogyakarta

Visagle, C. M., Steyn, C. 2011. Organizational Commitment and Responses

to Planned Organizational Change: Anexploratory Study. Southern

African Business Review Vol. 15 No. 3.

Wibowo, Prof. Dr. 2008. Manajemen Perubahan (Edisi Kedua). Jakarta: PT .

Raja Rafindo Persada.

Page 129: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

Kepada yth:

Bapak / Ibu dokter .......

Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Dengan Hormat,

Bersama ini kami sampaikan satu berkas kuesioner PENGARUH

LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP

KOMITMEN DOKTER DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE

SAMARINDA yang bertujuan untuk mengetahui komitmen dokter yang

bekerja di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Untuk itu kami mohon

bantuan Bapak / Ibu dokter untuk mengisinya dengan setulus-tulusnya.

Bantuan Bapak / Ibu Dokter sangat berarti bagi kami, untuk

menunjang data dalam rangka penyusunan Thesis kami yang merupakan

persyaratan dalam menyelesaikan Program Megister Administrasi Rumah

Sakit ( MARS) di Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar.

Hasil dari kuesioner ini :

H. Tidak akan diketahui pihak lain dan tidak berhubungan dengan

penilaian kinerja bapak / ibu dokter.

I. Kegunaan dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan berharga

untuk meningkatkan komitmen dokter di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda.

Atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih

Samarinda, Oktober 2013

dr. Ratri Nugrahaningsih

Page 130: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

FORMULIR KUESIONER PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL

DAN EKSTERNAL TERHADAP KOMITMEN DOKTER DI RSUD ABDUL

WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA TAHUN 2013

9. Kode responden :

10. Waktu wawancara :

11. Ruang Rawat inap /Rawat Jalan :

12. Jenis kelamin : 1. laki-laki 2. Perempuan

13. Umur: 1. < 30 th 2. 30 th - 39 th 3. 40 th - 50 th 4. > 50 th

14. Pendidikan Terakhir:

1. Dokter spesialis 2. Dokter umum 3. Dokter Spesialis Gigi

4. Dokter gigi

7. Status Kepegawaian : 1. PNS 2. PTTB pusat / daerah 3. Honor RS

8. Status Perkawinan :

1. Belum menikah 2. Sudah menikah 3. Duda/janda

8. Pengalaman bertugas di RSUD Abdul Wahab Sjahraniee :

1. < 1 tahun 2. 1 s.d. 5 tahun 3. > 5 tahun

Berilah tanda silang (√ )pada kolom nilai ( TS, STS, R, S, SS ) untuk setiap

Page 131: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

pernyataan sesuai dengan yang dokter lakukan di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie.

Keterangan :

STS : Sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut

TS : Tidak setuju dengan pernyataan tersebut

R : Ragu-ragu dengan pernyataan tersebut

S : Setuju dengan pernyataan tersebut

SS : Sangat setuju dengan pernyataan tersebut

Pernyataan Skor Jawaban

I. Locus of Control

STS TS R S SS

1 2 3 4 5

A. INTERNAL

1 Keberhasilan yang terjadi adalah

hasil perbuatan saya sendiri

2 Apa yang saya peroleh tidak ada

kaitannya dengan keberuntungan

3 Saya menduduki jabatan ini karena

kemampuan saya

4 Saya bertanggung jawab atas

pekerjaan yang telah saya lakukan

5 Dalam bekerja saya membuat

perencanaan dulu dan mampu

mewujudkannya

6 Apabila terjadi kesalahan saya

bersedia mengakuinya

7 Saya memutuskan sendiri apa yang

sebaiknya dilakukan

Page 132: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

8 Kehormatan sebagai sesuatu yang

memang layak diterima

Total Skor yang dicapai

= .......................

Pernyataan Skor Jawaban

LOCUS OF CONTROL STS TS R S SS

1 2 3 4 5

B. EKSTERNAL

9 Ada yang mengendalikan dan

mengarahkan tujuan hidup saya

10 Memutuskan sesuatu dengan

melemparkan mata uang

11 Kesuksesan hidup tergantung

kepada keberuntungan yang

melekat pada sesorang

12 Kejadian buruk terjadi akibat

ketidak mujuran

13 Membuat perencanaan yang jauh

kedepan adalah perbuatan sia-sia

14 Hal terbaik bagi saya adalah

menutupi kesalahan orang lain

15 Saya bekerja hanya sesuai

perintah atasan

16 Hasil karya yang berharga sering

saya abaikan

Total Skor yang dicapai = .......................

Pernyataan Skor Jawaban

STS

TS R S SS

Page 133: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

I. Komitmen Normatif 1 2 3 4 5

17 Saya berpikir mudah untuk

berpindah ke rumah sakit lain*

18 Saya harus loyal kepada RSUD

Abdul Wahab Sjahranie

19 Tidak etis bagi saya berpindah dari

RSUD Abdul Wahab Sjahranie ke

rumah sakit yang lain

20 Saya percaya loyalitas sangat

penting dan merupakan tanggung

jawab moral bagi saya

21 Walaupun saya mendapatkan

tawaran pekerjaan yang lebih bagus,

saya tidak akan meninggalkan RSUD

Abdul Wahab Sjahranie

22 Saya percaya loyalitas merupakan

salah satu nilai yang sangat penting

bagi rumah sakit

23 Saya akan tetap berkarir di RSUD

Abdul Wahab Sjahranie

24 Saya pantas menjadi bagian dari

Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie

Total Skor yang dicapai

= .......................

Pernyataan Skor Jawaban

STS

TS R S SS

I. Komitmen Afektif 1 2 3 4 5

Page 134: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

25 Saya senang menghabiskan karir

saya di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie

26 Saya senang membahas kebaikan

RSUD Abdul Wahab Sjahranie

dengan orang lain

27 Saya merasa seolah-olah masalah

RSUD Abdul Wahab Sjahranie

adalah masalah saya juga

28 Saya berpikir bukan bagian dari

RSUD Abdul Wahab Sjahranie

karena saya ditempatkan di rumah

sakit ini berdasarkan SK penempatan

*

29 Saya tidak merasa terikat secara

emosional dengan RSUD Abdul

Wahab Sjahranie *

30 Saya tidak sedih seandainya RSUD

Abdul Wahab Sjahranie mengalami

kesulitan*

31 Merasa nilai-nilai yang ada di RSUD

Abdul Wahab Sjahranie sama

dengan saya anut

32 Saya tidak merasa ada kebersamaan

yang kuat di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie ini*

Total Skor yang dicapai

= .......................

Pernyataan Skor Jawaban

STS TS R S SS

I. Komitmen Kontinuans 1 2 3 4 5

Page 135: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

33 Saya tidak takut keluar dari pekerjaan

ini walaupun saya tidak memiliki

pekerjaan lain*

34 Saya sulit untuk meninggalkan

pekerjaan ini sekarang, walaupun

saya ingin

35 Banyak aspek kehidupan yang

terganggu dan terjadi kerugian jika

saya memutuskan untuk

meningalkan RSUD Abdul Wahab

Sjahranie sekarang

36 Saya akan mudah meninggalkan

pekerjaan ini sekarang*

37 Tetap tinggal di RSUD Abdul Wahab

Sjahranie adalah keharusan bagi

saya

38 Tidak ada alasan bagi saya untuk

meninggalkan RSUD Abdul Wahab

Sjahranie

39 Ada rasa takut dalam diri bila

meninggalkan RSUD Abdul Wahab

Sjahranie

40 Bila saya meninggalkan RSUD Abdul

Wahab Sjahranie belum tentu saya

akan mendapatkan rumah sakit lain

yang lebih menguntungkan.

Total Skor yang dicapai = .......................

Ket : * pernyataan unfavorable

Page 136: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

TABEL FREKUENSI dan PROSENTASE JAWABAN KUESIONER

PENELITIAN

Pernyataan Sangat tidak setuju

Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju

Komitmen normatif n % n % n % n % n %

17 Saya berpikir mudah untuk berpindah ke rumah sakit lain* 8 7,4 52 48,1 29 26,9 17 15,7 5 1,9

18 Saya harus loyal kepada RSUD Abdul Wahab Sjahranie 0 0 0 0 3 2,8 72 66,7 33 30,6

19 Tidak etis bagi saya berpindah dari RSUD Abdul Wahab Sjahranie ke rumah sakit yang lain

2 1,9 38 35,2 24 22,2 38 35,2 6 5,6

No

Pernyataan Sangat tidak setuju

Tidak setuju

Ragu-ragu Setuju Sangat setuju

Locus of control internal n % n % n % n % n %

1 Keberhasilan yang terjadi adalah hasil perbuatan saya sendiri 1 0,9 0 0 0 0 61 56,5

46 42,6

2 Apa yang saya peroleh tidak ada kaitannya dengan keberuntungan 8 7,4 48 44,4 5 4,6 40 37,0

7 6,5

3 Saya menduduki jabatan ini karena kemampuan saya 0 0 7 6,5 5 4,6 45 41,7

51 47,2

4 Saya bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah saya lakukan 0 0 28 25,9 31 28,7 33 30,6

16 14,8

5 Dalam bekerja saya membuat perencanaan dulu dan mampu mewujudkannya

1 0,9 60 56,6 16 14,8 20 18,5

11 10,2

6 Apabila terjadi kesalahan saya bersedia mengakuinya 0 0 0 0 9 8,3 80 74,1

19 17,6

7 Saya memutuskan sendiri apa yang sebaiknya dilakukan 0 0 0 0 1 0,9 80 74,1

27 25,0

8 Kehormatan sebagai sesuatu yang memang layak diterima 8 7,4 36 33,3 22 20,4 36 33,3

6 5,6

No

Pernyataan Sangat tidak

setuju

Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju

Locus of control eksternal N % n % n % n % n %

9 Ada yang mengendalikan dan mengarahkan tujuan hidup saya 5 4,6 47 43,5 13 12,0 40 37,0 3 2,8

10 Memutuskan sesuatu dengan melemparkan mata uang 25 23,1 59 54,6 8 7,4 16 14,8 0 0

11 Kesuksesan hidup tergantung kepada keberuntungan yang melekat pada sesorang

1 0,9 27 25,0 23 21,3 57 52,8 0 0

12 Kejadian buruk terjadi akibat ketidak mujuran 21 19,4 64 59,3 14 13,0 5 4,6 4 3,7

13 Membuat perencanaan yang jauh kedepan adalah perbuatan sia-sia

19 17,6 55 50,9 18 16,7 16 14,8 0 0

14

Hal terbaik bagi saya adalah menutupi kesalahan orang lain 66 61,1 35 32,4 3 2,8 3 2,8 1 0,9

15

Saya bekerja hanya sesuai perintah atasan 13 12,0 65 60,2 18 16,7 12 11,1 0 0

16

Hasil karya yang berharga sering saya abaikan 1 0,9 7 6,5 0 0 65 60,2 35 32,4

Page 137: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

20 Saya percaya loyalitas sangat penting dan merupakan tanggung jawab moral bagi saya

0 0 5 4,6 3 2,8 69 63,9 31 28,7

21 Walaupun saya mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih bagus, saya tidak akan meninggalkan RSUD Abdul Wahab Sjahranie

0 0 0 0 3 2,8 64 59,3 41 38,0

22 Saya percaya loyalitas merupakan salah satu nilai yang sangat penting bagi rumah sakit

0 0 3 2,8 19 17,6 71 65,7 15 13,9

23 Saya akan tetap berkarir di RSUD Abdul Wahab Sjahranie 0 0 2 1,9 9 8,3 83 76,9 14 13,0

24 Saya berpikir mudah untuk berpindah ke rumah sakit lain* 1 0,9 1 0,9 21 19,4 63 58,3 22 20,4

No Pernyataan Sangat tidak setuju

Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju

Komitmen afektif N % n % n % n % n %

25 Saya senang menghabiskan karir saya di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

0 0 9 8,3 6 5,6 81 75,0 12 11,1

26 Saya senang membahas kebaikan RSUD Abdul Wahab Sjahranie dengan orang lain

1 0,9 27 25,0 6 5,6 57 52,8 17 15,7

27 Saya merasa seolah-olah masalah RSUD Abdul Wahab Sjahranie adalah masalah saya juga

1 0,9 6 5,6 23 21,3 68 63 10 9,3

28 Saya berpikir bukan bagian dari RSUD Abdul Wahab Sjahranie karena saya ditempatkan di rumah sakit ini berdasarkan SK penempatan *

17 15,7 70 64,8 15 13,9 5 4,6 1 0,9

29 Saya tidak merasa menjadi bagian dari rumah sakit ini karena surat Keputusan Pemerintah menempatkan saya disini*

0 0 2 1,9 24 22,2 70 64,8 12 11,1

30 Saya tidak sedih seandainya RSUD Abdul Wahab Sjahranie mengalami kesulitan*

1 0,9 5 4,6 9 8,3 76 70,4 17 15,7

31 Merasa nilai-nilai yang ada di RSUD Abdul Wahab Sjahranie sama dengan saya anut

0 0 15 13,9 14 13,0 60 55,6 19 17,6

32 Saya tidak merasa ada kebersamaan yang kuat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie ini*

1 0,9 40 37,0 12 11,1 52 48,1 3 2,8

Page 138: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

No Pernyataan Sangat tidak setuju

Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju

Komitmen kontinuans n % n % n % n % n %

33 Saya tidak takut keluar dari pekerjaan ini walaupun saya tidak memiliki pekerjaan lain*

7 6,5

54 50 16 14,8 29 26,9 2 1,9

34 Saya sulit untuk meninggalkan pekerjaan ini sekarang, walaupun saya ingin

5 4,6

8 7,4 21 19,4 54 50 20 18,5

35 Banyak kehidupan saya yang terganggu jika saya memutuskan untuk meningalkan RSUD Abdul Wahab Sjahranie sekarang

20 18,5

49 45,4 28 25,9 11 10,2 0 0

36 Saya akan mudah meninggalkan pekerjaan ini sekarang* 4 3,7

66 61,1 26 24,1 9 8,3 3 2,8

37 Tetap tinggal di RSUD Abdul Wahab Sjahranie adalah keharusan bagi saya

1 0,9

10 9,3 16 14,8 50 46,3 31 28,7

38 Tidak ada alasan bagi saya untuk meninggalkan RSUD Abdul Wahab Sjahranie

3 2,8

31 28,7 18 16,7 50 46,3 6 5,6

39 Ada rasa takut dalam diri bila meninggalkan RSUD Abdul Wahab Sjahranie

3 2,8

2 1,9 8 7,4 71 65,7 24 22,2

40 Bila saya meninggalkan RSUD Abdul Wahab Sjahranie belum tentu saya akan mendapatkan rumah sakit lain yang lebih menguntungkan.

5 4,6

50 46,3 37 34,3 15 13,9 1 0,9

Page 139: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

LAMPIRAN

DATA RESPONDEN TESIS DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA TAHUN 2013

No Responden

Umur Jenis Kelamin

Status Kepegawaian

Masa Kerja Perkawinan

< 30 th

30 -

39

40-

49

≥ 50 th

L P PNS

PTTB

Honor

< 1 th

1 - 5 th

> 5 th

Belum

Menikah

Janda/duda

Dr. Umum

1 001 53 1 1 1 1

2 002 60 1 1 1 1

3 003 50 1 1 1 1

4 004 58 1 1 1 1

5 005 46 1 1 1 1

6 006 40 1 1 1 1

7 007 32 1 1 1 1

8 008 32 1 1 1 1

9 009 30 1 1 1 1

10 010 37 1 1 1 1

11 011 30 1 1 1 1

12 012 42 1 1 1 1

13 013 41 1 1 1 1

14 014 26 1 1 1 1

15 015 39 1 1 1 1

16 016 48 1 1 1 1

17 017 36 1 1 1 1

Page 140: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

18 018 39 1 1 1 1

19 019 26 1 1 1 1

20 020 32 1 1 1 1

21 021 27 1 1 1 1

22 022 30 1 1 1 1

23 023 38 1 1 1

24 024 30 1 1 1 1 1

25 025 28 1 1 1 1

26 026 28 1 1 1 1

27 027 30 1 1 1 1

28 028 39 1 1 1 1

29 029 39 1 1 1 1

30 030 33 1 1 1 1

31 031 25 1 1 1 1

32 032 45 1 1 1 1

33 033 27 1 1 1 1

34 034 28 1 1 1 1

35 035 29 1 1 1 1

36 036 28 1 1 1 1

37 037 31 1 1 1 1

38 038 27 1 1 1 1

39 039 28 1 1 1 1

40 040 25 1 1 1 1

41 041 38 1 1 1 1

42 042 41 1 1 1 1

Page 141: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Dr. Spesialis

43 043 57 1 1 1 1

44 044 53 1 1 1 1

45 045 50 1 1 1 1

46 046 37 1 1 1 1

47 047 54 1 1 1 1

48 048 45 1 1 1 1

49 049 38 1 1 1 1

50 050 45 1 1 1 1

51 051 45 1 1 1 1

52 052 38 1 1 1 1

53 053 33 1 1 1 1

54 054 61 1 1 1 1

55 055 53 1 1 1 1

56 056 46 1 1 1 1

57 057 60 1 1 1 1

58 058 57 1 1 1 1

59 059 48 1 1 1 1

60 060 45 1 1 1 1

61 061 42 1 1 1 1

62 062 36 1 1 1 1

63 063 36 1 1 1 1

64 064 53 1 1 1

65 065 48 1 1 1 1

66 066 42 1 1 1 1

67 067 46 1 1 1 1

68 068 40 1 1 1 1

69 069 45 1 1 1 1

70 070 56 1 1 1 1

Page 142: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

71 071 43 1 1 1 1

72 072 48 1 1 1 1

73 073 39 1 1 1 1

74 074 59 1 1 1 1

75 075 42 1 1 1 1

76 076 56 1 1 1 1

77 077 50 1 1 1 1

78 078 45 1 1 1 1

79 079 39 1 1 1 1

80 080 59 1 1 1 1

81 081 54 1 1 1 1

82 082 47 1 1 1 1

83 083 46 1 1 1 1

84 084 35 1 1 1 1

85 085 51 1 1 1 1

86 086 38 1 1 1 1

87 087 53 1 1 1 1

88 088 38 1 1 1 1

89 089 35 1 1 1 1

90 090 54 1 1 1 1

91 091 56 1 1 1 1

92 092 56 1 1 1 1

93 093 49 1 1 1 1

94 094 56 1 1 1 1

95 095 45 1 1 1 1

Dokter gigi

96 096 52 1 1 1 1

97 097 57 1 1 1 1

98 098 45 1 1 1 1

99 099 39 1 1 1 1

Page 143: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

100 100 33 1 1 1 1

101 101 36 1 1 1 1

102 102 31 1 1 1 1

103 103 27 1 1 1 1

Dokter gigi Spesialis

104 104 42 1 1 1 1

105 105 52 1 1 1 1

106 106 45 1 1 1 1

107 107 36 1 1 1 1

108 108 36 1 1 1 1

TOTAL 14 34 31 29 55 53 97 2 9 8 46 54 10 94 4

Page 144: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

LAMPIRAN UJIVALIDITAS DAN REABILITAS

1. Hasil Uji Validasi dan Reliabilitas Penelitian

Penganalisaan terhadap validitas dan reliabilitas terhadap data

penelitian adalah suatu rangkaian proses untuk menguji butir-butir

pertanyaan atau kuesioner yang akan diberikan kepada responden, apakah

isi dari butir-butir kuesioner tersebut sudah valid dan reliable. Tersedianya

butir-butir pertanyaan sudah valid dan reliable maka akan menunjukkan

bahwa daftar pertanyaan telah dapat dipergunakan untuk mengukur

variabelnya, sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Analisis uji validitas menunjukkan tingkat kesahihan suatu

instrumen. Instrumen yang sahih memiliki validitas tinggi. Hasil analisis

validitas yang didistribusikan kepada 108 responden untuk tiap-tiap butir

adalah sebagai berikut:

Tabel . Hasil Uji Validitas (Independent dan Dependent)

Variabel Butir Nilai r Hitung Nilai

Batas Status

Locus of control

internal

1

2

3

4

5

6

7

8

0,371

0,395

0,389

0,400

0,379

0,472

0,395

0,490

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

valid

valid

valid

valid

valid

valid

valid

valid

Page 145: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Locus of control

eksternal

9

10

11

12

13

14

15

16

0,535

0,590

0,393

0,544

0,526

0,382

0,405

0,387

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

valid

valid

valid

valid

valid

valid

valid

valid

Komitmen

normatif

1

2

3

4

5

6

7

8

0,389

0,399

0,383

0,393

0,378

0,397

0,390

0,396

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

valid

valid

valid

valid

valid

valid

valid

valid

Komitmen afektif

9

10

11

12

13

14

15

16

0,492

0,393

0,500

0,381

0,384

0,391

0,379

0,399

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

valid

valid

valid

valid

valid

valid

valid

valid

Komitmen

kontinuans

17

18

19

20

21

22

23

24

0,517

0,393

0,384

0,396

0,372

0,397

0,394

0,383

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

0,3

valid

valid

valid

valid

valid

valid

valid

valid

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil uji validitas

untuk butir-butir variable independent dan dependent dapat diketahui bahwa

Page 146: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

keseluruhan dari 40 butir yang diuji menunjukkan hasil yang valid (sah).

Sedangkan butir-butir yang gugur untuk masing-masing faktor adalah tidak

ada.

b. Uji Reliabilitas

Metode yang digunakan dalam analisis reliabilitas ini adalah metode

Alpha-Cronboch. Nilai Alpha-Cronboch (r alpha) program SPSS ditunjukkan

oleh besarnya nilai alpha (α) yang akan ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel . Nilai Alpha Variabel (Dependent dan Independent)

Variabel Nilai Alpha Nilai Batas Status

Locus of control internal

Locus of control eksternal

Komitmen normatif

Komitmen afektif

Komitmen kontinuans

0,642

0,683

0,650

0,647

0,656

0,6

0,6

0,6

0,6

0,6

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil uji reliabilitas

menunjukkan bahwa nilai alpha dari varoiabel penelitian adalah: locus of

control internal (0,642), locus of control eksternal (0,683) komitmen normatif

(0,650), komitmen normatif (0,650), komitmen afektif (0,647) dan komitmen

kontinuans (0,656). Jadi secara keseluruhan butir-butir yang ada dalam

masing-masing variabel adalah reliabel (andal) karena lebih besar dari r tabel.

Hasil uji validitas dan reliabilitas semua valid dan reliabel.

Locus Of Control Internal

Page 147: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 108 100.0

Excludeda 0 .0

Total 108 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.603 .642 8

InterItem Correlation Matrix

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8

X1.1 1.000 .322 .312 .319 .314 .332 .397 .382

X1.2 .322 1.000 .381 .306 .452 .357 .317 .331

X1.3 .312 .381 1.000 .404 .372 .402 .529 .399

X1.4 .319 .306 .404 1.000 .337 .301 .359 .303

X1.5 .314 .452 .372 .337 1.000 .463 .323 .494

X1.6 .332 .357 .402 .301 .463 1.000 .354 .344

X1.7 .397 .317 .529 .359 .323 .354 1.000 .339

X1.8 .382 .331 .399 .303 .494 .344 .339 1.000

ItemTotal Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

ItemTotal

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1.1 24.66 12.358 .371 .389 .607

X1.2 26.15 9.268 .395 .445 .648

X1.3 24.76 10.857 .389 .658 .666

X1.4 25.71 11.104 .400 .409 .616

X1.5 26.24 7.998 .379 .539 .619

X1.6 24.96 11.008 .472 .421 .627

X1.7 24.81 12.208 .395 .460 .685

X1.8 26.09 8.515 .490 .433 .669

Locus Of Control Eksternal

Page 148: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Reliability

Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 108 100.0

Excludeda 0 .0

Total 108 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.664 .683 8

InterItem Correlation Matrix

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8

X2.1 1.000 .553 .303 .376 .376 .322 .316 .309

X2.2 .553 1.000 .393 .652 .649 .362 .358 .304

X2.3 .303 .393 1.000 .320 .339 .320 .442 .345

X2.4 .376 .652 .320 1.000 .516 .320 .376 .321

X2.5 .376 .649 .339 .516 1.000 .372 .379 .240

X2.6 .122 .362 .320 .320 .372 1.000 .312 .346

X2.7 .316 .358 .442 .376 .379 .312 1.000 .374

X2.8 .309 .304 .345 .321 .340 .346 .374 1.000

ItemTotal Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

ItemTotal

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

X2.1 17.76 10.670 .535 .540 .695

X2.2 18.52 10.888 .590 .660 .683

X2.3 17.40 12.747 .393 .390 .656

X2.4 18.52 11.280 .544 .520 .697

X2.5 18.37 11.301 .526 .551 .672

X2.6 19.16 14.377 .382 .385 .700

X2.7 18.39 12.445 .405 .427 .665

X2.8 16.49 15.280 .387 .394 .702

Komitmen Normatif

Page 149: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Reliability Scale: ALL VARIABLES

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.636 .650 8

InterItem Correlation Matrix

Y1.1.1 Y1.1.2 Y1.1.3 Y1.1.4 Y1.1.5 Y1.1.6 Y1.1.7 Y1.1.8

Y1.1.1 1.000 .320 .310 .381 .320 .389 .346 .332

Y1.1.2 .320 1.000 .369 .373 .462 .335 .361 .323

Y1.1.3 .310 .369 1.000 .388 .393 .312 .355 .307

Y1.1.4 .381 .373 .388 1.000 .498 .339 .322 .369

Y1.1.5 .320 .462 .493 .498 1.000 .340 .353 .334

Y1.1.6 .389 .335 .312 .339 .340 1.000 .363 .312

Y1.1.7 .346 .361 .355 .322 .353 .363 1.000 .393

Y1.1.8 .332 .323 .307 .369 .334 .312 .393 1.000

temTotal Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

ItemTotal

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y1.1.1 27.75 4.806 .339 .392 .676

Y1.1.2 26.04 5.251 .399 .383 .646

Y1.1.3 27.24 4.558 .383 .456 .648

Y1.1.4 26.15 5.025 .393 .391 .649

Y1.1.5 25.96 5.382 .378 .377 .643

Y1.1.6 26.41 4.468 .397 .389 .650

Y1.1.7 26.31 4.812 .390 .386 .646

Y1.1.8 26.35 4.511 .396 .391 .645

Page 150: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

15. Komitmen Afektif Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 108 100.0

Excludeda 0 .0

Total 108 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.601 .627 8

InterItem Correlation Matrix

Y1.2.1 Y1.2.2 Y1.2.3 Y1.2.4 Y1.2.5 Y1.2.6 Y1.2.7 Y1.2.8

Y1.2.1 1.000 .413 .501 .303 .302 .376 .384 .371

Y1.2.2 .413 1.000 .339 .385 .367 .358 .375 .320

Y1.2.3 .501 .339 1.000 .336 .358 .377 .317 .318

Y1.2.4 .303 .385 .336 1.000 .348 .309 .335 .396

Y1.2.5 .302 .367 .358 .348 1.000 .394 .361 .366

Y1.2.6 .376 .358 .377 .309 .394 1.000 .376 .320

Y1.2.7 .384 .375 .317 .335 .361 .376 1.000 .368

Y1.2.8 .371 .320 .318 .396 .366 .320 .368 1.000

ItemTotal Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

ItemTotal

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Y1.2.1 24.14 6.158 .492 .483 .631

Y1.2.2 24.45 5.615 .393 .385 .672

Y1.2.3 24.29 6.001 .500 .397 .618

Y1.2.4 25.93 7.976 .381 .388 .654

Y1.2.5 24.18 8.277 .384 .395 .656

Y1.2.6 24.07 6.873 .391 .386 .632

Y1.2.7 24.26 7.951 .379 .379 .690

Y1.2.8 24.88 6.761 .399 .396 .620

Page 151: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Komitmen Continuance Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 108 100.0

Excludeda 0 .0

Total 108 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.626 .656 8

InterItem Correlation Matrix

Y1.3.1 Y1.3.2 Y1.3.3 Y1.3.4 Y1.3.5 Y1.3.6 Y1.3.7 Y1.3.8

Y1.3.1 1.000 .077 .397 .313 .343 .622 .324 .330

Y1.3.2 .377 1.000 .395 .311 .399 .387 .316 .337

Y1.3.3 .397 .395 1.000 .352 .568 .467 .372 .373

Y1.3.4 .313 .311 .352 1.000 .375 .371 .324 .316

Y1.3.5 .343 .399 .568 .375 1.000 .308 .391 .368

Y1.3.6 .622 .387 .467 .371 .308 1.000 .315 .390

Y1.3.7 .324 .316 .372 .324 .391 .315 1.000 .317

Y1.3.8 .330 .337 .373 .316 .368 .390 .317 1.000

ItemTotal Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

ItemTotal

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

Y1.3.1 22.22 6.249 .517 .503 .695

Y1.3.2 21.19 9.541 .393 .391 .632

Y1.3.3 22.62 8.331 .384 .459 .649

Y1.3.4 22.44 8.922 .395 .390 .668

Y1.3.5 20.97 9.373 .372 .426 .655

Y1.3.6 21.67 6.897 .397 .413 .661

Y1.3.7 20.87 8.338 .394 .392 .648

Y1.3.8 22.30 8.136 .383 .389 .643

Page 152: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

KARAKTERISTIK SAMPEL UNIVARIAT Frequencies

Statistics

Umur Jenis_Kelamin Pendidikan Pegawai Lama_Kerja Perkawinan

N Valid 108 108 108 108 108 108

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 2.68 1.49 1.78 1.19 2.43 1.94

Median 3.00 1.00 2.00 1.00 2.50 2.00

Std. Deviation 1.003 .502 .777 .566 .630 .357

Minimum 1 1 1 1 1 1

Maximum 4 2 4 3 3 3

Frequency Table Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

< 30 14 13.0 13.0 13.0

30 -39 35 32.4 32.4 45.4

40- 49 31 28.7 28.7 74.1

≥ 50 28 25.9 25.9 100.0

Total 108 100.0 100.0

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Laki-laki 55 50.9 50.9 50.9

Perempuan 53 49.1 49.1 100.0

Total 108 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Dokter Umum 42 38.9 38.9 38.9

Dokter Spesialis 53 49.1 49.1 88.0

Dokter Gigi 8 7.4 7.4 95.4

Dokter Gigi Spesialis 5 4.6 4.6 100.0

Total 108 100.0 100.0

Page 153: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Pegawai

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

PNS 97 89.8 89.8 89.8

PTTB 2 1.9 1.9 91.7

Honor 9 8.3 8.3 100.0

Total 108 100.0 100.0

Lama_Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

< 1 thn 8 7.4 7.4 7.4

1-5 thn 46 42.6 42.6 50.0

> 5 54 50.0 50.0 100.0

Total 108 100.0 100.0

Perkawinan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Belum Kawin 10 9.3 9.3 9.3

Kawin 94 87.0 87.0 96.3

Janda 4 3.7 3.7 100.0

Total 108 100.0 100.0

dokter * KLI Crosstabulation

KLI Total

Tinggi Rendah

dokter

Dokter umum Count 17 33 50

% within dokter 34.0% 66.0% 100.0%

Dokter Spesialis Count 24 34 58

% within dokter 41.4% 58.6% 100.0%

Total Count 41 67 108

% within dokter 38.0% 62.0% 100.0%

Page 154: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

dokter * KLE Crosstabulation

KLE Total

Tinggi Rendah

dokter

Dokter umum Count 17 33 50

% within dokter 34.0% 66.0% 100.0%

Dokter Spesialis Count 27 31 58

% within dokter 46.6% 53.4% 100.0%

Total Count 44 64 108

% within dokter 40.7% 59.3% 100.0%

dokter * K_komitmen Crosstabulation

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

dokter

Dokter umum Count 28 22 50

% within dokter 56.0% 44.0% 100.0%

Dokter Spesialis Count 31 27 58

% within dokter 53.4% 46.6% 100.0%

Total Count 59 49 108

% within dokter 54.6% 45.4% 100.0%

dokter_spes * K_komitmen Crosstabulation

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

dokter_spes

Dokter

Count 28 22 50

% within dokter_spes 56.0% 44.0% 100.0%

Dokter Spesialis Bedah

Count 8 2 10

% within dokter_spes 80.0% 20.0% 100.0%

Dokter Spesialis Penyakit

Dalam

Count 5 5 10

% within dokter_spes 50.0% 50.0% 100.0%

Dokter Spesialis Anak

Count 1 2 3

% within dokter_spes 33.3% 66.7% 100.0%

Dokter Spesialis Obgyn

Count 3 4 7

% within dokter_spes 42.9% 57.1% 100.0%

Dokter Spesialis Gigi Count 2 3 5

Page 155: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

% within dokter_spes 40.0% 60.0% 100.0%

Dokter Spesialis Lainnya

Count 5 5 10

% within dokter_spes 50.0% 50.0% 100.0%

Dokter Spesialis

Penunjang Medis

Count 7 6 13

% within dokter_spes 53.8% 46.2% 100.0%

Total

Count 59 49 108

% within dokter_spes 54.6% 45.4% 100.0%

dokter_spes * K_Kontinuans Crosstabulation

K_Kontinuans Total

Tinggi Rendah

dokter_spes

Dokter Count 26 24 50

% within dokter_spes 52.0% 48.0% 100.0%

Dokter Spesialis Bedah Count 6 4 10

% within dokter_spes 60.0% 40.0% 100.0%

Dokter Spesialis Penyakit

Dalam

Count 2 8 10

% within dokter_spes 20.0% 80.0% 100.0%

Dokter Spesialis Anak Count 0 3 3

% within dokter_spes 0.0% 100.0% 100.0%

Dokter Spesialis Obgyn Count 4 3 7

% within dokter_spes 57.1% 42.9% 100.0%

Dokter Spesialis Gigi Count 2 3 5

% within dokter_spes 40.0% 60.0% 100.0%

Dokter Spesialis Lainnya Count 5 5 10

% within dokter_spes 50.0% 50.0% 100.0%

Dokter Spesialis

Penunjang Medis

Count 4 9 13

% within dokter_spes 30.8% 69.2% 100.0%

Total Count 49 59 108

% within dokter_spes 45.4% 54.6% 100.0%

Case Processing Summary

Page 156: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Umur * K_komitmen 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

Jenis_Kelamin *

K_komitmen 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

Pegawai * K_komitmen 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

Lama_Kerja *

K_komitmen 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

Perkawinan *

K_komitmen 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

Umur * K_komitmen Crosstabulation

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

Umur

<30 Count 10 4 14

% within Umur 71.4% 28.6% 100.0%

30-399 Count 18 17 35

% within Umur 51.4% 48.6% 100.0%

40-49

Count 14 17 31

% within Umur 45.2% 54.8% 100.0%

≥ 50 Count 17 11 28

% within Umur 60.7% 39.3% 100.0%

Total Count 59 49 108

% within Umur 54.6% 45.4% 100.0%

Jenis_Kelamin * K_komitmen Crosstabulation

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

Jenis_Kelamin

Laki-laki Count 32 23 55

% within Jenis_Kelamin 58.2% 41.8% 100.0%

Perempuan Count 27 26 53

% within Jenis_Kelamin 50.9% 49.1% 100.0%

Total Count 59 49 108

% within Jenis_Kelamin 54.6% 45.4% 100.0%

Pendidikan * K_komitmen Crosstabulation

Page 157: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

Pendidikan

Dokter Umum Count 25 17 42

% within Pendidikan 59.5% 40.5% 100.0%

Dokter Spesialis Count 29 24 53

% within Pendidikan 54.7% 45.3% 100.0%

Dokter Gigi Count 3 5 8

% within Pendidikan 37.5% 62.5% 100.0%

Dokter Gigi Spesialis Count 2 3 5

% within Pendidikan 40.0% 60.0% 100.0%

Total Count 59 49 108

% within Pendidikan 54.6% 45.4% 100.0%

Pegawai * K_komitmen Crosstabulation

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

Pegawai

PNS Count 49 48 97

% within Pegawai 50.5% 49.5% 100.0%

PTTB Count 1 1 2

% within Pegawai 50.0% 50.0% 100.0%

Honor

Count 9 0 9

% within Pegawai 100.0

% 0.0% 100.0%

Total Count 59 49 108

% within Pegawai 54.6% 45.4% 100.0%

Perkawinan * K_komitmen Crosstabulation

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

Perkawinan

Belum Kawin Count 8 2 10

% within Perkawinan 80.0% 20.0% 100.0%

Kawin Count 50 44 94

% within Perkawinan 53.2% 46.8% 100.0%

Janda/Duda Count 1 3 4

% within Perkawinan 25.0% 75.0% 100.0%

Total Count 59 49 108

% within Perkawinan 54.6% 45.4% 100.0%

Page 158: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

lama_Kerja * K_komitmen Crosstabulation

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

Lama_Kerja

< 1 thn Count 8 0 8

% within Lama_Kerja 100.0% 0.0% 100.0%

1-5 thn Count 19 27 46

% within Lama_Kerja 41.3% 58.7% 100.0%

> 5 Count 32 22 54

% within Lama_Kerja 59.3% 40.7% 100.0%

Total Count 59 49 108

% within Lama_Kerja 54.6% 45.4% 100.0%

Statistics

Loc_int Loc_Ekt Normatif Afektif Kontinuans Komitmen

N

Valid 108 108 108 108 108 108

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 28.86 20.46 30.31 28.028 24.90 83.24

Median 29.00 20.00 30.00 28.000 24.00 84.00

Std. Deviation 2.739 3.015 2.406 2.8920 3.138 6.160

Minimum 23 13 26 16.0 8 52

Maximum 37 29 38 35.0 33 95

KLE

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tinggi 44 40.7 40.7 40.7

Rendah 64 59.3 59.3 100.0

Total 108 100.0 100.0

Page 159: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

dokter_spes * K_komitmen Crosstabulation

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

dokter_spes

Dokter

Count 28 22 50

% within

dokter_spes 56.0% 44.0% 100.0%

Dokter Spesialis Bedah

Count 8 2 10

% within

dokter_spes 80.0% 20.0% 100.0%

Dokter Spesialis

Penyakit Dalam

Count 5 5 10

% within

dokter_spes 50.0% 50.0% 100.0%

Dokter Spesialis Anak

Count 1 2 3

% within

dokter_spes 33.3% 66.7% 100.0%

Dokter Spesialis Obgyn

Count 3 4 7

% within

dokter_spes 42.9% 57.1% 100.0%

Dokter Spesialis Gigi

Count 2 3 5

% within

dokter_spes 40.0% 60.0% 100.0%

Dokter Spesialis Lainnya

Count 5 5 10

% within

dokter_spes 50.0% 50.0% 100.0%

Dokter Spesialis

Penunjang Medis

Count 7 6 13

% within

dokter_spes 53.8% 46.2% 100.0%

Total

Count 59 49 108

% within

dokter_spes 54.6% 45.4% 100.0%

KLI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tinggi 41 38.0 38.0 38.0

Rendah 67 62.0 62.0 100.0

Total 108 100.0 100.0

dokter * K_komitmen Crosstabulation

Page 160: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

dokter

Dokter umum Count 28 22 50

% within dokter 56.0% 44.0% 100.0%

Dokter Spesialis Count 31 27 58

% within dokter 53.4% 46.6% 100.0%

Total Count 59 49 108

% within dokter 54.6% 45.4% 100.0%

K_Normatif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tinggi 37 34.3 34.3 34.3

Rendah 71 65.7 65.7 100.0

Total 108 100.0 100.0

K_Afektif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tinggi 50 46.3 46.3 46.3

Rendah 58 53.7 53.7 100.0

Total 108 100.0 100.0

K_Kontinuans

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tinggi 49 45.4 45.4 45.4

Rendah 59 54.6 54.6 100.0

Total 108 100.0 100.0

K_komitmen

Page 161: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tinggi 59 54.6 54.6 54.6

Rendah 49 45.4 45.4 100.0

Total 108 100.0 100.0

CROSS TAB VARIABEL PENELITIAN Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KLE * K_N 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

KLI * K_N 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

Crosstab

K_Normatif Total

Tinggi Rendah

KLE

Tinggi Count 20 24 44

% within KLE 45.5% 54.5% 100.0%

Rendah Count 17 47 64

% within KLE 26.6% 73.4% 100.0%

Total Count 37 71 108

% within KLE 34.3% 65.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 4.132a 1 .042

Continuity Correctionb 3.336 1 .068

Likelihood Ratio 4.105 1 .043

Fisher's Exact Test .063 .034

Linear-by-Linear

Association 4.094 1 .043

N of Valid Cases 108

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.07.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Page 162: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi .196 .042

Cramer's V .196 .042

N of Valid Cases 108

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

KLI * K_Normatif

Crosstab

K_Normatif Total

Tinggi Rendah

KLI

Tinggi Count 27 14 41

% within KLI 65.9% 34.1% 100.0%

Rendah Count 10 57 67

% within KLI 14.9% 85.1% 100.0%

Total Count 37 71 108

% within KLI 34.3% 65.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 29.291a 1 .000

Continuity Correctionb 27.074 1 .000

Likelihood Ratio 29.718 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 29.020 1 .000

N of Valid Cases 108

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.05.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Page 163: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi .521 .000

Cramer's V .521 .000

N of Valid Cases 108

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Kelompok Locus Of Control Eksternal K_Afektif

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KLE * K_A 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

KLI * K_A 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 3.306a 1 .069

Continuity Correctionb 2.631 1 .105

Likelihood Ratio 3.315 1 .069 Fisher's Exact Test .080 .052

Linear-by-Linear

Association 3.276 1 .070

N of Valid Cases 108

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.37.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi .175 .069

Cramer's V .175 .069

N of Valid Cases 108

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

KLI * K_Afektif

Page 164: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Crosstab

K_Afektif Total

Tinggi Rendah

KLI

Tinggi Count 24 17 41

% within KLI 58.5% 41.5% 100.0%

Rendah Count 26 41 67

% within KLI 38.8% 61.2% 100.0%

Total Count 50 58 108

% within KLI 46.3% 53.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 3.983a 1 .046

Continuity Correctionb 3.229 1 .072

Likelihood Ratio 3.995 1 .046 Fisher's Exact Test .050 .036

Linear-by-Linear

Association 3.946 1 .047

N of Valid Cases 108

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18.98.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi .192 .046

Cramer's V .192 .046

N of Valid Cases 108

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Page 165: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Kelompok Locus Of Control Eksternal K_Kontinuans

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KLE * K_K 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

KLI * K_K 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

Crosstab

K_Kontinuans Total

Tinggi Rendah

KLE

Tinggi Count 31 13 44

% within KLE 70.5% 29.5% 100.0%

Rendah Count 18 46 64

% within KLE 28.1% 71.9% 100.0%

Total Count 49 59 108

% within KLE 45.4% 54.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 18.849a 1 .000

Continuity Correctionb 17.180 1 .000

Likelihood Ratio 19.331 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 18.675 1 .000

N of Valid Cases 108

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.96.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 166: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi .418 .000

Cramer's V .418 .000

N of Valid Cases 108

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Kelompok Locus Of Contriol Internal K_Kontinuans

Crosstab

K_Kontinuans Total

Tinggi Rendah

KLI

Tinggi Count 30 11 41

% within KLI 73.2% 26.8% 100.0%

Rendah Count 19 48 67

% within KLI 28.4% 71.6% 100.0%

Total Count 49 59 108

% within KLI 45.4% 54.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 20.608a 1 .000

Continuity Correctionb 18.840 1 .000

Likelihood Ratio 21.200 1 .000 Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 20.417 1 .000

N of Valid Cases 108 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18.60.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 167: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi .437 .000

Cramer's V .437 .000

N of Valid Cases 108

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Kelompok Locus Of Control Eksternal K_komitmen Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KLE * K_komitmen 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

KLI * K_komitmen 108 100.0% 0 0.0% 108 100.0%

Crosstab

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

KLE

Tinggi Count 36 8 44

% within KLE 81.8% 18.2% 100.0%

Rendah Count 23 41 64

% within KLE 35.9% 64.1% 100.0%

Total Count 59 49 108

% within KLE 54.6% 45.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 22.145a 1 .000

Continuity Correctionb 20.332 1 .000

Likelihood Ratio 23.477 1 .000 Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 21.940 1 .000

N of Valid Cases 108

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.96.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 168: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi .453 .000

Cramer's V .453 .000

N of Valid Cases 108

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Kelompok Locus Of Control Internal * K_komitmen Crosstab

K_komitmen Total

Tinggi Rendah

KLI

Tinggi Count 36 5 41

% within KLI 87.8% 12.2% 100.0%

Rendah Count 23 44 67

% within KLI 34.3% 65.7% 100.0%

Total Count 59 49 108

% within KLI 54.6% 45.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 29.347a 1 .000

Continuity Correctionb 27.229 1 .000

Likelihood Ratio 32.200 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 29.075 1 .000

N of Valid Cases 108

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18.60.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 169: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi .521 .000

Cramer's V .521 .000

N of Valid Cases 108

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Regresi Logistik Berganda

1. Locus of Control Internal dan Eksternal KOMITMEN

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

KLE(1) -1.523 .518 8.650 1 .003 .218

KLI(1) -2.190 .568 14.882 1 .000 .112

Constant 1.056 .308 11.767 1 .001 2.874

a. Variable(s) entered on step 1: KLE, KLI.

a. Locus of Control Internal dan Eksternal KOMITMEN

NORMATIF

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step

1a

KLE(1) .240 .548 .193 1 .661 1.272

KLI(1) -2.510 .547 21.075 1 .000 .081

Constant 1.687 .362 21.755 1 .000 5.402

a. Variable(s) entered on step 1: KLE, KLI.

Page 170: PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN EKSTERNAL …

b. Locus of Control Internal dan Eksternal KOMITMEN

AFEKTIF

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step

1a

KLE(1) -.469 .440 1.133 1 .287 .626

KLI(1) -.599 .446 1.807 1 .179 .549

Constant .571 .276 4.298 1 .038 1.770

a. Variable(s) entered on step 1: KLE, KLI.

c. Locus of Control Internal dan Eksternal KOMITMEN KONTINUANS

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

KLE(1) -1.323 .469 7.958 1 .005 .266

KLI(1) -1.483 .478 9.635 1 .002 .227

Constant 1.301 .319 16.638 1 .000 3.674

a. Variable(s) entered on step 1: KLE, KLI.