Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan

6
 PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PENDIDIKAN Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan pengaruh inti, setela h it u se kolah da n ke mudi an ma syar akat. Ke luar ga dip anda ng se ba ga i ling kun ga n din i yang dib angun ole h ora ngt ua da n ora ng- orang ter de kat . Da lam bentuknya keluarga selalu memiliki kekhasan. Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya. Ia dinamis dan memiliki sejarah “perjuangan, nilai-nilai, kebiasaan” yang turun temurun mempengaruhi secara akulturatif (tidak tersadari). Sebagaian ahli menye butn ya dbah wa Pen garuh kelu arga amat besar dala m pemb entu kan pond asi kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia, tidak solid antara nilai dan praktek, serta tidak kuat terhadap nilai-nilai baru yang rusak. Secara umum masyarakat Jawa hidup dalam norma masyarakat yang relatif masih baik, meskipun pergeseran-pergeserannya ke arah rapuh semakin kuat. Lingkungan buruk yang serin g terjad i di sek itar anak, misalnya : kelompok penga nggu ran, judi yang di”terima”, perkataan jorok dan kasar, “yang-yangan” remaja yang dianggap lumrah, dan dunia hiburan yang tidak mendidik. Sebenarnya masih banyak pengaruh positif yang dapat diserap oleh anak-anak kita di wilayah budaya masyarakat Jawa, seperti: tutur kata bahasa Jawa yang kromo inggil ataupun berbagai peraturan hidup yang tumbuh di dalam budaya Jawa. Masalahnya adalah bagaiamana mengelaborasi nilai-nilai tersebut agar cocok dengan nilai-nilai modernitas dan Islam. Namun pada masa kini pengaruh sesungguhnya mana yang buruk dan bukan menjadi ser ba rel ati f dan ka dan g tida k dap at dir unu t lag i. Ba nya k anak yan g men gal ami kesuli tan men ghadapi ana k buk an kar ena kel uarga mer eka tidak member ika n kebiasaan yang baik. Demikian juga banyak anak yang tetap dapat menjadi baik justru tumbuh di keluarga yang kurang baik. Mesk ipun demik ian seca ra umum berd asark an pene litian , bahwa anak -ana k akan selalu menyalahkan kondisi keluarga manakala mereka menghadapi masalah apa saja, apakah karena keluarga nya telah melakukan yang be nar apalagi kalau buruk. Indikasi pengaruh negatif Sulit untuk dipisahkan apakah karena kondisi keluarga atau lingkungan sebaya dan per gau lan. Namun sebai kny a par a ora ng tua per lu men gan tis ipa si beb era pa indikasi negatif berikut ini:

Transcript of Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan

Page 1: Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan

5/14/2018 Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-lingkungan-terhadap-pendidikan 1/6

 

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PENDIDIKAN

Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan pengaruh inti,

setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga dipandang sebagai

lingkungan dini yang dibangun oleh orangtua dan orang-orang terdekat. Dalam

bentuknya keluarga selalu memiliki kekhasan. Setiap keluarga selalu berbeda dengankeluarga lainnya. Ia dinamis dan memiliki sejarah “perjuangan, nilai-nilai, kebiasaan”

yang turun temurun mempengaruhi secara akulturatif (tidak tersadari). Sebagaian ahli

menyebutnya dbahwa Pengaruh keluarga amat besar dalam pembentukan pondasi

kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk kepribadian anak biasanya adalah

keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia, tidak solid antara nilai dan praktek, serta

tidak kuat terhadap nilai-nilai baru yang rusak.

Secara umum masyarakat Jawa hidup dalam norma masyarakat yang relatif masih

baik, meskipun pergeseran-pergeserannya ke arah rapuh semakin kuat. Lingkungan

buruk yang sering terjadi di sekitar anak, misalnya: kelompok pengangguran, judiyang di”terima”, perkataan jorok dan kasar, “yang-yangan” remaja yang dianggap

lumrah, dan dunia hiburan yang tidak mendidik.

Sebenarnya masih banyak pengaruh positif yang dapat diserap oleh anak-anak kita di

wilayah budaya masyarakat Jawa, seperti: tutur kata bahasa Jawa yang kromo inggil

ataupun berbagai peraturan hidup yang tumbuh di dalam budaya Jawa. Masalahnya

adalah bagaiamana mengelaborasi nilai-nilai tersebut agar cocok dengan nilai-nilai

modernitas dan Islam.

Namun pada masa kini pengaruh sesungguhnya mana yang buruk dan bukan menjadi

serba relatif dan kadang tidak dapat dirunut lagi. Banyak anak yang mengalamikesulitan menghadapi anak bukan karena keluarga mereka tidak memberikan

kebiasaan yang baik. Demikian juga banyak anak yang tetap dapat menjadi baik justru

tumbuh di keluarga yang kurang baik.

Meskipun demikian secara umum berdasarkan penelitian, bahwa anak-anak akan

selalu menyalahkan kondisi keluarga manakala mereka menghadapi masalah apa saja,

apakah karena keluarganya telah melakukan yang benar apalagi kalau buruk.

Indikasi pengaruh negatif 

Sulit untuk dipisahkan apakah karena kondisi keluarga atau lingkungan sebaya

dan pergaulan. Namun sebaiknya para orang tua perlu mengantisipasi beberapaindikasi negatif berikut ini:

Page 2: Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan

5/14/2018 Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-lingkungan-terhadap-pendidikan 2/6

 

(1) Apabila acara TV telah menyedot perhatian anak pada jam-jam efektif belajar.

Berdasarkan survey bahwa anak-anak usia sekolah dasar perkotaan menghabiskan

waktunya 43% untuk menonton acara TV pada jam-jam belajar. Mereka menjadi

sasaran produser film dan iklan-iklanconsumer good.

(2) Anak mulai menyukai kegiatan luar rumah pada jam-jam belajar di rumah danmengalihkan pada kegiatan non-belajar, seperti: jalan-jalan ke mall, play station, dan

tempat nongkrong lain. Berdasarkan penelitian Deteksi Jawapos (Maret 2005) bahwa

anak-anak SD sekarang ini mengalami penurunan greget belajar karena memperoleh

alternatif mengalihkan perhatian pada (acara TV, hiburan luar ruang, dan jalan-jalan).

(3) Anak-anak merasa kesulitan menghafal atau mengerjakan PR secara terus menerus

tetapi merasa ketagihan untuk melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan

pencerdasan diri. Berdasarkan pengamatan Prof. Kusdwiratri (Desember, 2004)

menurunnya minat intelektual disertai tidak berminatnya pada kegiatan lain yang

mencerdaskan anak bukti berhasilnya sistem hiburan secara massal terhadap anak-anak Indonesia dan dunia belajar anak yang gagal. Perlu diwaspadai jangan sampai

pengaruhnya berlangsung permanen.

Pendidikan Integratif 

Dengan sitem pengaruh lingkungan seperti sekarang ini, cukup sulit bagi keluarga

 jaman ini untuk hanya menekankan pendidikan di salah satu lini saja. Sehebat apapun

keluarga menyusun sistem pertahanan diri, anak-anak tetap akan menajdi santapan

dunia yang serba modern. Kalau tidak sekarang ya akhirnya akan bersentuhan juga.

Menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah juga bukan segala-

galanya. Jaman ini amat sulit mencari pendidikan yang “kaffah lahir dan bathin” serta

terjangkau biayanya oleh kebanyakan orang tua.

Namun dari berbagai kekhawatiran tersebut, kini mulai muncul berbagai pendidikan

alternatif yang bisa dipilih. Namun tetap harus menekankan bahwa pendidikan

keluarga adalah inti dan sekolah adalah komplemen pelengkap. Beberapa pilihan

cerdas tersebut dapat berupa:

(1) Sekolah fullday yang mengintegrasikan pendidikan agama dan pendidikan sains

dalam lingkungan terkontrol dan terarah dengan nilai-nilai modernitas dan islami.

(2) Sekolah biasa yang bermutu dengan kontrol yang ketat dalam masalah akhlak dan

perilaku dengan memberikan penguatan berupa kursus-kursus dan materi tambahan

yang dapat memberikan keunggulan.

(3) Sekolah pesantren dengan menambah penguatan pada aspek sains dan ketrampilan.

Rumahku Surgaku

Bagaimanapun ujung dari pendidikan adalah tanggung jawab orang tua, yang berbasis

rumah. Masalahnya adalah apakah setiap orang tua kita memiliki kecerdasan yang

memadai untuk menjalankan fungsi besar ini? Itulah fungsi besar Ibu-ibu menjadikan

rumah sebagai surga melalui tangan bijak sang suami.

Nampaknya ibu-ibu rumah tangga perlu dicerdaskan melalui pendidikan mitra-

sekolah. Bahkan di jaman “ibu-ibu sibuk” memasuki dunia kerja, maka para

Page 3: Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan

5/14/2018 Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-lingkungan-terhadap-pendidikan 3/6

 

pembantu rumah tangga kita perlu menjadi “ Nanny and Govern” yang cerdik pandai

seperti Halimah di jaman Nabi yang mampu mengajarkan bahasa Arab dengan

kualifikasi terbaik, Yukabad di Jaman Fir’aun yang mampu mengajari Musa

bagaimana menjadi pemuda tangguh.

Penutup

Tantangan terbesar dalam pendidikan anak jaman ini adalah informasi yang rusak dan

pengaruh buruk yang diciptakan oleh lingkungan modernitas yang tidak berbasis

agama.

Tugas berat para orang tua adalah meyakinkan fungsi keluarga mereka benar-benar

amana, nayaman bagi anak-anak mereka. Rumah adalah surga bagi anak, dimana

mereka dapat menjadi cerdas, sholeh, dan tentu saja tercukupi lahir dan bathinnya.

Padahal mana ada surga yang dibangun di atas keserbakekurangan iman, ilmu dan

amal sholeh.

Tugas masyarakat adalah bagaimana menjadikan dirinya aman bagi generasi mereka

sendiri. Kini yang terjadi kita semua mencemaskan lingkungan kita sendiri. Bahkan

kita hampir-hampir tak percaya dengan sekolah kita bahwa mereka mampu menjadi

daerah yang aman bagi anak-anak kita.

Tugas besar ini memang mirip dengan tugas kenabian:

”Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang

membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan

kepadamu al Kitab dan hikmah serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum

kamu ketahui” (QS. Al Baqarah:151).

Tetapi bukanklah Allah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa menyiapkan

generasi yang terbaik untuk setiap jamannya.

PENGARUH KESHALIHAN ORANG TUA

Keshalihan kedua orang tua memberi pengaruh kepada anak-anaknya. Bukti pengaruh

ini bisa dilihat dari kisah Nabi Khidhir yang menegakkan tembok dengan suka rela

tanpa meminta upah, sehingga Musa menanyakan alasan mengapa ia tidak mau

mengambil upah. Allah berfirman, yang artinya: Adapun dinding rumah itu adalah

kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda

simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shalih, maka

Rabbmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaan dan

mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Rabbmu dan bukanlah aku

melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-

perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. [al-Kahfi/18:82].

Dalam menafsirkan firman Allah Azza wa Jalla “dan kedua orang tuanya adalah

orang shalih,” Ibnu Katsir berkata: “Ayat di atas menjadi dalil bahwa keshalihan

seseorang berpengaruh kepada anak cucunya di dunia dan akhirat berkat ketaatan dan

syafaatnya kepada mereka, maka mereka terangkat derajatnya di surga agar kedua

orang tuanya senang dan berbahagia sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-

Qur`ân dan as-Sunnah”. [1]

Page 4: Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan

5/14/2018 Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-lingkungan-terhadap-pendidikan 4/6

 

Allah telah memerintahkan kepada kedua orang tua yang khawatir terhadap masa

depan anak-anaknya agar selalu bertakwa, beramal shalih, beramar ma’ruf nahi

mungkar dan berbagai macam amal ketaatan lainnya, sehingga dengan amalan-

amalan itu Allah akan menjaga anak cucunya. Allah Azza wa jalla berfirman, yang

artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainyameninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir

terhadap kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar”.[an-Nisâ`/4:9].

Dari Said bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu, berkata: “Allah Azza wa

 jalla mengangkat derajat anak cucu seorang mukmin setara dengannya, meskipun

amal perbuatan anak cucunya di bawahnya, agar kedua orang tuanya tenang dan

bahagia. Kemudian beliau membaca firman Allah, yang artinya : “‘Dan orang-orang

yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan. Kami

hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpundari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya’.”

[ath-Thûr/52:21].[2]

Ibnu Syahin meriwayatkan, bahwasanya Haritsah bin Nu`man Radhiyallahu ‘anhu

datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam namun ia sedang berbicara dengan

seseorang hingga ia duduk tidak mengucapkan salam, maka Jibril Alaihissallam

berkata: “Ketahuilah bila orang ini mengucapkan salam, maka aku akan

menjawabnya?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Jibril: “Kamu

kenal dengan orang ini?” Jibril Alaihissallam menjawab: “Ya, ia termasuk delapan

puluh orang yang sabar pada waktu perang Hunain yang telah dijamin rizki oleh Allahbersama anak-anak mereka nanti di surga”.[3]

Syaikh Siddiq Hasan Khan rahimahullah berkata: “Sesungguhnya Allah mengangkat

derajat anak cucu seorang mukmin, meskipun amalan mereka di bawahnya, agar

orang tuanya tenang dan bahagia, dengan syarat mereka dalam keadaan beriman dan

telah berumur baligh bukan masih kecil. Meskipun anak-anak yang belum baligh

tetap dipertemukan dengan orang tua mereka”.[4]

Cara yang paling tepat untuk meluruskan anak-anak harus dimulai dengan melakukan

perubahan sikap dan perilaku dari kedua orang tua. Begitu pula dengan merubah

sikap dan perilaku kita kepada kedua orang tua kita, yaitu dengan berbuat baik dan

taat kepadanya, serta menjauhi sikap durhaka kepadanya”.

Kita harus menanamkan komitmen dan berpegang teguh terhadap syariat Allah pada

diri kita dan anak-anak. Barang siapa yang belum sayang kepada diri sendiri dengan

berbuat baik kepada kedua orang tua, maka hendaklah segera bersikap sayang kepada

anak-anaknya, yaitu dengan berbuat baik kepada orang tuanya agar nantinya anak 

cucunya berbuat baik kepadanya, sehingga mereka selamat dari dosa durhaka kepada

kedua orang tua dan murka Allah. Karena anak-anak saat ini adalah orang tua di masa

yang akan datang dan suatu ketika ia akan merasakan hal yang sama ketika menginjak 

masa tua.

Page 5: Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan

5/14/2018 Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-lingkungan-terhadap-pendidikan 5/6

 

MENCERMATI PENGARUH LINGKUNGAN

Lingkungan mempunyai pengaruh sangat besar dalam membentuk dan menentukan

perubahan sikap dan perilaku seseorang, terutama pada generasi muda dan anak-anak.

Bukankah kisah pembunuh 99 nyawa manusia yang akhirnya lengkap membunuh 100

nyawa itu berawal dari pengaruh buruknya lingkungan? Sehingga, nasihat salahseorang ulama supaya pembunuh tersebut mampu bertaubat dengan tulus dan terlepas

dari jeratan kelamnya dosa, ialah agar ia meninggalkan lingkungan tempatnya

bermukim dan pindah ke suatu tempat yang dihuni orang-orang baik yang selalu

beribadah kepada Allah.[5]

Anak merupakan anugerah, karunia dan nikmat Allah yang terbesar yang harus

dipelihara, sehingga tidak terkontaminasi dengan lingkungan. Oleh karena itu, sebagai

orang tua, maka wajib untuk membimbing dan mendidik sesuai dengan petunjuk 

Allah dan Rasul-Nya, dan menjauhkan anak-anak dari pengaruh buruk lingkungan

dan pergaulan. Wajib mencarikan lingkungan yang bagus dan teman-teman yang

istiqamah.

Keluarga adalah lingkungan pertama dan mempunyai peranan penting dan pengaruh

yang besar dalam pendidikan anak. Karena keluarga merupakan tempat pertama kali

bagi tumbuh kembangnya anak, baik jasmani maupun rohani. Keluarga sangat

berpengaruh dalam membentuk aqidah, mental, spiritual dan kepribadian, serta pola

pikir anak. Yang kita tanamkan pada masa-masa tersebut akan terus membekas pada

 jiwa anak dan tidak mudah hilang atau berubah sesudahnya.

Adapun bagi seorang pendidik, ia harus menjauhkan anak didiknya dari hal-hal yang

membawa kepada kebinasaan dan ketergelinciran, serta mengangkat derajat mereka

dari derajat binatang menjadi derajat manusia yang mempunyai semangat untuk 

mengemban amanat dan tugas agama.

Sebagai pendidik, seseorang harus menjadikan kepribadian Rasul Shallallahu ‘alaihi

wa sallam sebagai suri tauladan dalam seluruh aspek kehidupan dan dalam setiap

proses pendidikan. Mengajak mereka untuk mengikuti jejak salafush-shalih serta

memberi motivasi anak didik untuk selalu bersanding dengan ulama dan orang-orang

shalih. Seorang pendidik juga harus memahami dampak buruk yang disebabkan oleh

keteledoran dalam mendidik anak. Dan ia harus mewaspadai faktor-faktor yang bisa

mempengaruhi proses pendidikan anak, yaitu lingkungan rumah, sekolah, media cetak 

dan elektronik, teman bergaul, sahabat serta pembantu.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN ANAK

A. Rumah.

Rumah adalah tempat pendidikan pertama kali bagi seorang anak dan merupakan

tempat yang paling berpengaruh terhadap pola hidup seorang anak. Anak yang hidup

di tengah keluarga yang harmonis, yang selalu melakukan ketaatan kepada Allah

Azza wa Jalla, sunah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditegakkan dan

terjaga dari kemungkaran, maka ia akan tumbuh menjadi anak yang taat dan

pemberani.

Page 6: Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan

5/14/2018 Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-lingkungan-terhadap-pendidikan 6/6

 

Oleh karena itu, setiap orang tua muslim harus memperhatikan kondisi rumahnya.

Ciptakan suasana yang Islami, tegakkan sunnah, dan hindarkan dari kemungkaran.

Mohonlah pertolongan kepada Allah agar anak-anak kita menjadi anak-anak yang

bertauhid, berakhlak dan beramal sesuai dengan sunnah Rasulullah serta mengikuti

 jejak para salafush-shalih.Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 َرِة  َق ُ َة ا ْل َب  ْو  ِه  ُس  ْي  َرُأ  ِف  ْق  ِذ ُ ت  ِا ّل  ْي  َن ا ْل َب  ُر  ِم  ِ  ْ  َ  َ ط َ  ّش ْي ل ا  ّ  َر , ِإ  ِق َم َ  ْ  ُك  ْو ُت  ْوا  ُ ُي  ُع َ  ْج  َ َت .

“Janganlah engkau jadikan rumahmu seperti kuburan; sesungguhnya setan akan lari

dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat al-Baqarah”.[6]

Dalam hadits ini, terdapat anjuran untuk memperbaiki rumah supaya tidak seperti

kuburan dan menjadi sarang setan, sehingga anak-anak yang tumbuh di dalamnya

 jauh dari Islam, bahkan kemungkaran setiap saat terjadi di rumahnya dan percekcokan

orang tuanya menghiasi hidupnya, maka tidak disangsikan anak akan tumbuh menjadi

anak yang keras dan kasar.Begitu juga para pengajar berasal dari berbagai latar belakang pemikiran dan budaya

serta kepribadian. Bagaimanakah keadaan mereka? Apakah memiliki komitmen

terhadap aqidah yang lurus? Ataukah sebagai pengekor budaya dan pemikiran barat

yang rusak? Ataukah para pengajar memiliki pemikiran dan keyakinan yang dibangun

berdasarkan nilai agama? Ataukah hanya sekedar pengajar yang menebarkan racun

pemikiran dan budaya busuk, sehingga menghancurkan anak-anak kita?