PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan...

42
i PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACH DAN SIDE TO SIDE WITH BACK ROTATION TERHADAP KELINCAHAN ( Eksperimen Pada Kemampuan Passing Bawah Pemain Bolavoli PutriTaruna Merah Putih Semarang 2016 ) SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan study Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang oleh Lovina Karminovsia 6301411220 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2016

Transcript of PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan...

Page 1: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

i

PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACH

DAN SIDE TO SIDE WITH BACK ROTATION

TERHADAP KELINCAHAN

( Eksperimen Pada Kemampuan Passing Bawah Pemain

Bolavoli PutriTaruna Merah Putih Semarang 2016 )

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka menyelesaikan study Strata 1 untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

oleh

Lovina Karminovsia

6301411220

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2016

Page 2: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

ii

ABSTRAK

LOVINA KARMINOVSIA. 2016. Pengaruh Latihan Side To Side With Cone Reach Dan Side To Side With Back Rotation Terhadap Kelincahan (Eksperimen Pada Kemampuan Passing Bawah Pemain Bolavoli Putri Taruna Merah Putih Semarang 2016. Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga S1, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Hadi, S.Pd, M.Pd dan

Pembimbing II Dra.Kaswarganti R, M.Kes. Kata Kunci: kelincahan, passing bawah, side to side.

Passing bawah ialah salah satu teknik dasar penting sebagai langkah awal menyusun pola serangan ke regu lawan. Melakukan passing bawah perlu kelincahan agar dapat menjangkau bola bola sulit. Permasalahan penelitian ini: 1) Adakah pengaruh latihan side to side with cone reach terhadap kelincahan pada passing bawah?, 2) Adakah pengaruh latihan side to side with back rotation terhadap kelincahan pada passing bawah?, 3) Manakah latihan yang memberikan pengaruh lebih baikterhadap kelincahan pada passing bawah?

Jenis penelitian adalah eksperimen. Teknik pemilihan sampel yaitu total sampling, seluruh pemain PBV. Taruna Merah Putih usia 13-15 tahun sebanyak 16 orang. Variabel bebas adalah latihan side to side with cone reach dan side to side with back rotation, variabel terikat adalah kelincahan.

Hasil analisis data: 1) Uji t skor latihan side to side with cone reach terhadapkelincahan dengan thitung > ttabel = 7.099 > 2.365, padapassing bawah dengan thitung > ttabel = 13.708 > 2.365, 2) Uji t skor latihan side to side with back rotation terhadap kelincahan dengan thitung > ttabel = 2.959 > 2.365, pada passing bawah dengan thitung > ttabel= 22.489 > 2.365, 3) Uji t skor post-test kedua kelompok eksperimen diperoleh thitung < ttabel= 0.224 < 2.365.

Dari hasil analisis data, disimpulkan: 1) Ada pengaruh latihan side to side with cone reach terhadap kelincahan pada passing bawah, 2) Ada pengaruh latihan side to side with back rotation terhadap kelincahan pada passing bawah, 3) Tidak ada perbedaan pengaruh antara dua latihan terhadap kelincahan pada passing bawah. Saran peneliti bagi pemain dan pelatih adalah menggunakan latihan side to side with cone reach dan back rotation untuk meningkatkan kelincahan pada passing bawah.

Page 3: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

iii

Page 4: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

iv

Page 5: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

v

Page 6: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

”Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut

oleh manusia ialah menundukan diri sendiri” (Ibu Kartini)

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Kedua orang tua saya Bapak Kadaryono

dan Ibu Ermina Sofia terkasih. Buah hatiku

Sultan Galang Fadhilah. Suamiku Abdul

Karim. Keluarga dan saudara-saudaraku

yang selalu memberikan dukungan. Teman-

teman terbaikku Noor Rina SU dan Puput

Harunti, teman-teman angkatan 2011 yang

saya banggakan.

Page 7: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

vii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “Pengaruh Latihan Side To Side With

Cone Reach Dan Side To Side With Back Rotation Terhadap Kelincahan

(Eksperimen Pada Kemampuan Passing Bawah Pemain Bolavoli Putri Taruna

Merah Putih Semarang Tahun 2016).”

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapatkan bantuan baik moral

dan material dari berbagai pihak, untuk itu tidak lupa penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan ijin kuliah di

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, yang

telah memberi ijin penelitian.

3. Ketua dan Sekretaris Jurusan PKLO Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Semarang, yang telah memberi ijin dan pengesahan.

4. Bapak Hadi, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing 1 dan Ibu Dra.

Kaswarganti R. M.Kes selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah memberi

bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PKLO FIK UNNES yang memberikan bekal

ilmu dan pengetahuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi.

6. Bapak Drs. Wahadi, M.Pd. Selaku Dosen Wali yang telah memberikan

arahan bekal ilmu selama duduk dibangku kuliah.

Page 8: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

viii

7. Karyawan FIK UNNES yang telah memberikan bantuan pelayanan selama

peneliti menyelesaikan skripsi.

8. Bapak Dery Puji Santoso selaku pelatih PBV. Taruna Merah Putih yang telah

membantu penelitian sehingga dapat terlaksana dengan baik dan benar.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian untuk penulisan skripsi.

Atas segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan, penulis

doakan semoga amal dan bantuan saudara mendapat berkah yang melimpah

dari Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para

pembaca semua.

Semarang, 2016

Penulis

Page 9: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

ix

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i ABSTRAK ..................................................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iii PERNYATAAN ............................................................................................. iv LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 4 1.3 Pembatasan Masalah ................................................................. 5 1.4 Rumusan Masalah ..................................................................... 5 1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6 1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 ` Landasan Teori ....................................................................... 8 2.1.1 Teknik Dasar Permainan Bolavoli ........................................... 8 2.1.2 Teknik Dasar Passing Bawah ................................................. 9 2.1.3 Macam-macam Passing Bawah .............................................. 10 2.1.4 Kondisi Fisik ............................................................................ 11 2.1.4.1 Kelincahan (Agility) ................................................................. 11 2.1.4.2 Latihan Kelincahan ................................................................. 17 2.1.4.3 Latihan Side To Side With Cone Reach .................................. 19 2.1.4.4 Latihan Side To Side With Back Rotation ................................ 20 2.1.4.5 Prinsip-prinsip Latihan............................................................. 21 2.1.5 Kerangka Berpikir……………………………………… .............. 23 2.2 Hipotesis ................................................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .................................................... 26 3.2 Variabel Penelitian .................................................................. 27 3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .................... 28 3.4 Instrumen Penelitian ............................................................... 29 3.5 Prosedur Penelitian ................................................................. 31 3.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penelitian ........................ 33 3.7 Teknik Analisis Data .............................................................. 34 3.7.1 Uji Prasyarat .......................................................................... 34 3.7.2 Teknik Analisis Dengan Uji t ................................................... 35 3.7.3 Uji Hipotesis ............................................................................ 35

Page 10: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 37 4.1.1 Deskripsi Data ........................................................................ 37 4.1.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis ..................................................... 39 4.1.2.1 Uji Normalitas ......................................................................... 39 4.1.2.2 Uji Homogenitas...................................................................... 39 4.1.3 Hasil Analisis Data Dengan Uji T ............................................ 40 4.1.4 Uji Hipotesis ............................................................................ 42 4.2 Pembahasan ........................................................................... 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan .................................................................................... 48 5.2 Saran ......................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 50 LAMPIRAN .................................................................................................. 52

Page 11: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 27

4.1 Deskripsi Data Penelitian ..................................................................... 37

4.2 Uji Perbedaan Hasil Pre-test Latihan Side To Side With Cone Reach

Dan Side To Side With Back Rotation ................................................. 38

4.3 Uji Normalitas Latihan Side To Side With Cone dan Side To Side With

Back Rotation ...................................................................................... 39

4.4 Hasil Uji Homogenitas ......................................................................... 40

4.5 Uji Perbedaan Hasil Pre-test dan Post-test Side To Side With Cone

Reach .................................................................................................. 40

4.6 Uji Perbedaan Hasil Pre-test dan Post-test Side To Side With Back

Rotation ............................................................................................... 41

4.7 Uji Perbedaan Hasil Post-test Latihan Side To Side With Cone Reach

danSide To Side With Back Rotation ................................................... 42

Page 12: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1.1 Lapangan Bolavoli ........................................................................... 8

2.1.2 Passing Bawah ............................................................................... 9

2.1.4.3 Side To Side With Cone Reach ………… ........................................ 20

2.1.4.4 Side To Side With Back Rotation ..................................................... 21

3.4.1 Alat Side Stepping Test……………………………………… ..................... 30

3.4.2 Brumbach Test ................................................................................ 31

Page 13: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat UsulanTopik Skripsi ........................................................................... 53 2. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing ....................................... 54 3. Permohonan Ijin Penelitian ......................................................................... 55 4. Keterangan Melakukan Penelitian .............................................................. 56 5. Daftar Nama Sampel .................................................................................. 57 6. Data Pengembangan Atlet Klub Bolavoli Putri Taruna Merah Putih .............. 58 7. Format Penilaian Hasil Pre-Test ................................................................. 59 8. Format Penilaian Hasil Post-Test ................................................................ 60 9. Program Latihan ......................................................................................... 61 10. Daftar Hadir Sampel Penelitian ................................................................... 64

11. Rangking hasil pre-test side stepping test ................................................... 65 12. Data Pre-Test Dan Hasil Matching .............................................................. 66 13. Hasil Pre-Test Eksperimen 1 Dan 2 ............................................................ 67 14. Hasil Post-Tes Eksperimen 1 Dan 2 ........................................................... 68

15. Format penilaian hasil pre-test passing bawah ........................................... 69 16. Format penilaian hasil post-test passing bawah .......................................... 70 17. Hasil Analisis Data Kelincahan ................................................................... 71 18. Hasil Analisis Data Passing Bawah............................................................. 76 19. Tabel Nilai-nilai ........................................................................................... 81 20. Dokumentasi Penelitian .............................................................................. 82

Page 14: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

bola besar yang sangat digemari masyarakat. Bolavoli menjadi salah satu

olahraga yang paling digemari karena permainannya relatif ringan, teknik-

tekniknya cukup sederhana dan aturan permainannya tidak rumit (Nuril Ahmadi,

2007: 1).

Cabang olahraga bolavoli di Indonesia pada masa sekarang sudah

dikelola secara professional. Munculnya kompetisi bolavoli level tertinggi di

Indonesia, yaitu Proliga yang merupakan kejuaraan antar klub bolavoli yang

dilakukan rutin setiap tahun, dimana setiap klub sudah mendatangkan pemain

asing yang secara kualitas memang lebih baik dari pada pemain lokal.

Perkembangan bolavoli di kota Semarang sudah semakin maju, banyak

klub bolavoli untuk usia dini baik putra maupun putri diantaranya, PBV. Bina

Taruna, PBV. Taruna Merah Putih, Mitra Kencana, PBV. Tugu Muda, dan lain-

lain. Salah satu tim bolavoli yang memiliki potensi besar di kota Semarang

adalah PBV. Taruna Merah Putih. Terlepas dari sejarah kelam perpecahan dari

klub bolavoli Tugu Muda, sekitar tahun 2010 orang tua atlet sepakat untuk

mendirikan klub bolavoli putri sendiri. Bapak Mugiyono yang saat ini menjadi

ketua umum dari klub bolavoli putri Taruna Merah Putih dan sekarang klub ini

dilatih oleh Dery Puji Santoso. PBV.Taruna Merah Putih berlatih di gedung

olahraga SBI Klipang. Latihan rutin dilaksanakan 4 kali setiap hari selasa, rabu,

jumat dan minggu. Latihan dimulai pukul 16.00 hingga pukul 19.00 dengan

Page 15: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

2

harapan anak-anak mendapatkan program latihan fisik dan keterampilan teknik

dasar permainan bolavoli. Sarana dan prasarana yang dimiliki klub yaitu 2

lapangan voli indoor (dalam ruangan), 2 buah net, 25 buah bola voli. Adapun

prestasi yang pernah diraih dalah juara 3 kejuaraan antar klub di Semarang

tahun 2010.

Kegiatan latihan klub Taruna Merah Putih mengarah pada fisik, teknik,

dan strategi dalam bertanding. Teknik dasar permainan bolavoli yang selalu

diterapkan oleh pelatih adalah servis, passing, smash dan blocking. Berdasarkan

data pengembangan atlet, didapatkan hasil presentase dari masing-masing

kemampuan teknik dasar bolavoli pada atlet putri Taruna Merah Putih Semarang

diantaranya: servis 35%, passing bawah 10%, passing atas 16%, smash 21%,

dan block 18%. Dilihat dari data tersebut dan pengamatan di lapangan,

kelemahan dari para atlet Taruna Merah Putih adalah penguasaan kemampuan

passing bawah karena atlet kurang memiliki kelincahan saat menerima bola

servis dan smash yang jauh dari jangkauanatletdan tidak melakukan gerakan

bergeser untuk meraih bola.

Salah satu kondisi fisik yang mendukung untuk melakukan passing

bawah adalah kelincahan. Kelincahan adalah kemampuan dari seseorang untuk

merubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi

dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau

merubah arah bila dalam pengambilan posisi badan saat bermain. Sedangkan di

klub Taruna Merah Putih untuk latihan fisik, khususnya latihan kelincahan hanya

mendapat porsi sebanyak 6 (empat) kali dalam sebulan dengan keseluruhan

jumlah waktu 4 jam. Berdasarkan latihan kelincahan yang diterapkan di klub

Taruna Merah Putih menyebabkan atlet sering terlambat bahkan tidak bisa

Page 16: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

3

menjangkau bola servis atau smash sulit dikarenakan kurang banyak

mendapatkan latihan kelincahan.

Latihan yang diberikan dalam usaha peningkatan kelincahan dalam

melakukan passing bawah adalah dengan memberikan latihan berulang-ulang.

Adapun materi latihan untuk meningkatkan kelincahan dalam melakukan passing

bawah adalah side to side with cone reach dan back rotation.

Side to side with cone reach adalah latihan yang menggunakan alat yaitu

berupa cone. Bentuk latihan ini merupakan latihan kelincahan yang

menggunakan kecepatan kaki dan arah badan yang bergeser ke samping kanan

dan kiri dengan batas cone yang telah diletakkan di sisi samping kanan dan kiri

dengan jarak antara kedua cone dua meter (Brown, et al, 2000: 89). Sedangkan

side to side with back rotation adalah bentuk latihan yang juga menggunakan alat

cone. Untuk mengawali gerakan berdiri di samping kiri cone, bergeser ke tengah

dan balik badan ke belakang sampai menuju ke sisi kanan cone, sampai di sisi

kanan kun balik badan ke depan, lalu bergeser lagi ke sisi kiri cone dengan cara

yang sama (Brown, et al, 2000: 92)

Kedua latihan tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi fisik altet.

Dengan meningkatnya kondisi fisik berpengaruh pula pada kelincahan, yang

pada akhirnya akan mempengaruhi hasil passing bawah saat menerima servis

maupun smash yang arahnya tidak tentu.

Berdasarkan penelitian Deny Rachmad Santosa, 2011, Hubungan

Kelincahan Dan Footwork Terhadap Kemampuan Passing Bawah Siswa

Ekstrakurikuler Bolavoli SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kelincahan dan footwork terhadap

Page 17: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

4

kemampuan passing bawah siswa ekstrakurikuler bolavoli SMA Muhammadiyah

1 Yogyakarta.

Wisnu Arifianto, 2013, Sumbangan Kecepatan Dan Kelincahan Terhadap

Keterampilan Passing Bawah Pada Pemain Bolavoli Putri Vita Solo. Penelitian ini

menunjukkan bahwa secara signifikan ada sumbangan secara simultan antara

kecepatan dan kelincahan terhadap keterampilan passing bawah pada pemain

bolavoli putri Vita Solo.

Berdasarkan obeservasi awal, latihan passing bawah yang dilakukan

klub bolavoli Taruna Merah Putih Semarang diantaranya passing bawah

berpasangan dan passing dengan bola dilempar. Latihan kelincahan yang

dilakukan diantaranya zig zag, skipping, dan trap. Sehingga penulis bermaksud

untuk melakukan penelitian dengan menggunakan latihan side to side with cone

reach dan side to side with back rotation karena kedua bentuk latihan ini

merupakan latihan kelincahan yang masih jarang digunakan dalam upaya

meningkatkan hasil passing bawah dalam klub bola voli Taruna Merah Putih

Semarang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah mendorong

penulis untuk melakukan penelitian berkenaan judul di atas, antara lain adalah:

1) Salah satu teknik dasar dalam permainan bolavoli yang harus dikuasai

adalah passing bawah.

2) Passing bawah merupakan kunci dasar dalam suatu permainan bolavoli dan

mutlak untuk dikuasai oleh semua pemain.

3) Seorang pemain bolavoli harus memiliki kondisi fisik yang baik seperti

kelincahan.

Page 18: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

5

4) Kurangnya kemampuan kelincahan yang dimiliki para atlet bolavoli putri

Taruna Merah Putih Semarang dalam bermain bolavoli.

5) Atlet masih perlu mendapatkan porsi latihan kelincahan yang lebih lama dan

variasi latihan kelincahan juga ditambahkan untuk meningkatkan kemampuan

kelincahan.

6) Latihan side to side with cone reach dan side to side with back rotation

merupakan latihan yang jarang diberikan kepada atlet di klub Taruna Merah

Putih Semarang.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi tersebut diatas, penulis membatasi

permasalahan ini hanya pada latihan kelincahan pada passing bawah dengan

side to side with cone reach dan side to side to with back rotation tehadap

kelincahan passing bawah. Karena hal utama dalam penelitian adalah “Pengaruh

Latihan Side To Side With Cone Reach Dan side to side With Back Rotation

Tehadap Kelincahan.”

1.4 Rumusan Masalah

Dari uraian identifikasi masalah tersebut maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Adakah pengaruh latihan side to side with cone reach terhadap kelincahan

pada passing bawah pemain bolavoli putri Taruna Merah Putih Semarang

tahun 2016?

2) Adakah pengaruh latihan side to side with back rotation terhadap kelincahan

pada passing bawah pemain bolavoli putri Taruna Merah Putih Semarang

tahun 2016?

Page 19: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

6

3) Manakah yang memberikan pengaruh lebih baik antara latihan side to side

with cone reach dan side to side with back rotation terhadap kelincahan pada

passing bawah pemain bolavoli putri Taruna Merah Putih Semarang tahun

2016?

1.5 Tujuan Masalah

Sesuai dengan permasalahan penelitian di atas, tujuan dari penelitian ini

adalah:

1) Mengetahui pengaruh latihan side to side with cone reach terhadap

kelincahan pada passing bawah pemain bolavoli putri Taruna Merah Putih

Semarang tahun 2016.

2) Mengetahui pengaruh latihan side to side with back rotation terhadap

kelincahan pada passing bawah pemain bolavoli putri Taruna Merah Putih

Semarang tahun 2016.

3) Mengetahui pengaruh yang lebih baik antara latihan side to side with cone

reach dan side to side with back rotation terhadap kelincahan pada passing

bawah pemain bolavoli putri Taruna Merah Putih Semarang tahun 2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi yang

menggunakan. Manfaat dalam penelitian ini adalah:

1) Bagi peneliti, menambah ilmu pengetahuan dalam cabang olahraga bolavoli,

khususnya tentang latihan side to side with cone reach dan back rotation

terhadap kelicahan pada passing bawah.

2) Bagi atlet dan pelatih, dengan diketahui hasil penelitian ini diharapkan atlet

akan lebih giat berlatih dan berusaha meningkatkan kemampuannya secara

Page 20: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

7

optimal. Untuk pelatih sebagai variasi latihan dan sumbangan positif dalam

membina pemain atau atletnya untuk meningkatkan kelincahan pada

passing bawah.

Page 21: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

8

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Teknik Dasar Permainan Bolavoli

Bolavoli adalah cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu.

Masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain dan setiap lapangan

dipisahkan oleh net. Pantulan bola yang dimainkan boleh mengunakan seluruh

anggota badan.

Gambar 2.1.1 Lapangan bolavoli

(Sumber: www.dikatama.com/ukuran-lapangan-bolavoli.htm)

Olahraga bolavoli membutuhkan penguasaan teknik dasar sebaik

mungkin, maka secara perorangan berusaha meningkatkan teknik-teknik dasar

dalam permainan bolavoli secara sempurna.

Teknik dasar dalam permainan bolavoli antara lain sebagai berikut : (1)

Service (servis), (2) Passing, ada dua macam: a) Passing Atas (overhand pass),

Page 22: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

9

b) Passing Bawah (underhand pass), (3) Umpan (set-up), (4) Smash (spike), (5)

Bendungan (block).

2.1.2 Teknik Dasar Passing Bawah

Teknik passing bawah lebih wajar, gampang, dan terutama aman pada

saat menerima bola yang keras, dibandingkan dengan passing atas yang

membutuhkan sikap tangan dan jari khusus. Passing bawah dilakukan di depan

setinggi perut ke bawah (A. Sarumpet, 1992: 91)

Gambar 2.1.2 Passing Bawah (Sumber: www.dikatama.com/pelaksanaan-teknik-passing-bawah.htm)

Cara melakukan passing bawah normal sebagaimana seperti yang

dikatakan oleh M. Yunus (1992: 79) yaitu terdiri dari sikap permulaan, gerak

pelaksanaan, dan gerak lanjutan. Untuk analisis gerakan passing bawah akan

diuraikan sebagai berikut :

1. Sikap Permulaan

Ambil sikap siap normal, yaitu kedua lutut ditekuk dengan badan sedikit

dicondongkan ke depan, berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan

untuk mendapatkan suatu keseimbangan labil agar lebih cepat bergerak ke

segala arah. Kedua tangan saling berpegangan dengan punggung tangan kanan

diletakkan di atas telak tangan kiri kemudian berpegangan.

2. Gerakan Pelaksanaan

Page 23: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

10

Ayunan kedua lengan ke arah bola, dengan sumbu gerak pada

persendian bahu dan siku betul-betul dalam keadaan lurus. Perkenaan bola

bagian proksimal pada lengan di atas dari pergelangan tangan dan pada waktu

lengan membentuk sudut 45o dengan badan, lengan diayunkan dan diangkat

hampir lurus.

3. Gerakan Lanjutan

Setelah ayunan lengan mengenai bola, kaki belakang melangkah ke

depan untuk mengambil posisi siap kembali dan ayunan lengan untuk passing

bawah ke depan tidak melebihi sudut 90o dengan bahu atau badan.

2.1.3. Macam-macam Passing Bawah

Variasi passing bawah dalam permainan bolavoli dapat dibedakan

menjadi beberapa macam, seperti yang dikatakan oleh M. Yunus (1992: 79-80) :

1) Passing bawah ke depan pada pola rendah (Crouching Underhand Pass)

Kunci pelaksanaannya: cepat merendah dan bergerak ke arah bawah bola.

2) Passing bawah bergeser diagonal 45o ke depan (45o Diagonal Underhand

Pass)

Kunci pelaksanaan: jangan lari menghadap bola, gunakanlah langkah silang atau

langkah samping.

3) Passing bawah pada bola jauh di samping badan (Underhand Pass Hitting

Ball Away From Body)

Kunci pelaksanaannya: melangkah panjang ke samping depan diagonal 45o

dengan rendah.

4) Passing bawah dengan bergerak mundur (Backward Underhand Pass)

Page 24: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

11

Kunci pelaksanaannya: badan merendah dan jangan ditegakan, lakukan langkah

kecil ke belakang kemudian lakukan passing bawah dengan ayunan lengan dan

mengangkat badan dengan rileks.

5) Passing bawah dengan bergerak mundur diagonal 45o (45o Diagonal

Backward Underhand Pass)

Kunci pelaksanaannya: pusatkan pandangan ke arah bola, gerakan langkah

diagonal ke belakang.

6) Passing bawah ke belakang (Underhand Back Pass)

Kunci pelaksanaannya: putar badan cepat, dan dengan badan merendah serta

ayunan lengan bola. Kontak bola dengan lengan dilakukan saat sudut antara

lengan dengan badan.

2.1.4. Kondisi Fisik

Menurut M. Sajoto (1995: 8-9), dalam latihan kondisi fisik ada satu

kesatuan dari komponen-komponen yang tidak dapat dilakukan begitu saja baik

dalam peningkatan maupun pemeliharaan kondisi fisik. Komponen kondisi fisik

itu meliputi : 1) kekuatan(strength), 2) daya tahan(endurance), 3) daya ledak

(power), 4) kecepatan(speed), 5) kelentukan(flexibility), 6) kelincahan(agility), 7)

koordinasi(coordination), 8) keseimbangan(balance), 9) ketepatan(accuracy), 10)

reaksi(reaction).

2.1.4.1 Kelincahan (agility)

Beberapa cabang olahraga yang membutuhkan kelincahan seperti

cabang olahraga bulutangkis, sepak bola, bolavoli, atletik, dan sebagainya

memerlukan variasi latihan dalam meningkatkan kemampuan atlet. Kelincahan

berasal dari kata lincah. Orang yang lincah adalah orang yang mempunyai

Page 25: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

12

kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada

waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan

posisi tubuhnya (www.bimbie.com/bentuk-dan-faktor-kelincahan.htm).

Dikatakan memiliki kelincahan jika dapat bergerak secara cepat sekaligus

dapat merubah arah secara cepat pula tanpa terganggu keseimbangannya.

Seorang atlet dapat bergerak secara cepat tetapi tidak dapat melakukan

perubahan arah geraknya secara cepat, yang demikian tidak dapat dikatakan

lincah. Kelincahan merupakan kombinasi dari kecepatan, kekuatan, kecepatan

reaksi, kesimbangan, fleksibilitas dan koordinasi neuromuscular. Latihan

kelincahan bermanfaat bagi anggota tubuh tertentu, seperti lengan, tungkai dan

sebagainya. Hampir semua cabang olahraga memerlukan kemampuan

kelincahan (www.vundinthego.com/pengertian-dan-latihan-kelincahan.htm)

Kelincahan pada umumnya didefinisikan sebagai kemampuan mengubah

arah secara efektif dan cepat, sambil berlari hampir dalam keadaan penuh.

Kelincahan terjadi karena gerakan tenaga yang eksplosif. Besarnya tenaga

ditentukan oleh kekuatan dari kontraksi serabut otot. Kecepatan otot tergantung

dari kekuatan dan kontraksi serabut otot. Kecepatan kontraksi otot tergantung

dari daya rekat serabut-serabut otot dan kecepatan transmisi impuls saraf.

Kedua hal ini merupakan pembawaan atau bersifat genetis, atlet tidak dapat

merubahnya (www.vundinthego.com/pengertian-dan-latihan-kelincahan.htm).

M. Sajoto (1995: 90) mendefinisikan kelincahan sebagai kemampuan

untuk mengubah arah dalam posisi di arena tertentu. Seseorang yang mampu

mengubah arah dari posisi awal ke posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi

dengan koordinasi gerak yang baik berarti kelincahannya cukup tinggi,

sedangkan menurut Dangsina Moeloek dan Arjadino Tjokro (1984: 8), kelincahan

Page 26: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

13

adalah kemampuan mengubah secara cepat arah tubuh atau bagian tubuh tanpa

gangguan pada keseimbangan.

Mengubah arah gerakan tubuh secara berulang-ulang seperti halnya lari

bolak-balik memerlukan kontraksi secara bergantian pada kelompok tertentu.

Sebagai contoh saat lari bolak-balik seorang atlet harus mengurangi kecepatan

pada waktu akan mengubah arah. Untuk itu otot perentang otot lutut pinggul

(knee ekstensor and hip ekstensor) mengalami kontraksi eksentris (penguluran),

saat otot ini memperlambat momentum tubuh yang bergerak ke depan.

Kemudian dengan cepat otot ini memacu tubuh ke arah posisi yang baru.

Gerakan kelincahan menuntut terjadinya tanpa pengurangan kecepatan dan

pemacuan momentum secara bergantian (Baley, James A, 1986: 198)

Rumusan momentum adalah massa dikalikan kecepatan. Massa tubuh

seorang atlet relatif konstan tetapi kecepatan dapat ditingkatkan melalui program

latihan dan pengembangan otot. Diantara atlet yang beratnya sama (massa

sama), atlet yang memiliki otot yang lebih kuat dalam kelincahan akan lebih

unggul (Baley, James A, 1986: 199)

Kelincahan biasanya dapat dilihat dari kemampuan bergerak dengan

cepat, mengubah arah dan posisi, menghindari benturan antara pemain dan

kemampuan berkelit dari pemain di lapangan. Kemapuan bergerak mengubah

arah dan posisi tergantung padaa situasi dan kondisi yang dihadapi dalam waktu

yang relatif singkat dan cepat.

Kelincahan yang dilakukan oleh atlet atau pemain bolavoli saat berlatih

maupun bertanding tergantung pula oleh kemampuan mengkoordinasikan sistem

gerak tubuh dengan respon terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi.

Kelincahan ditentukan oleh faktor kecepatan bereaksi, kemampuan untuk

Page 27: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

14

menguasai situasi dan mampu mengendalikan gerakan secara tiba-tiba

(www.bimbie.com/bentuk-dan-faktor-kelincahan.htm).

Suharno HP (1985: 33) mengatakan kelincahan adalah kemampuan dari

seseorang untuk berubah arah dan posisi secepat mungkin sesuai dengan

situasi yang dihadapi dan dikehendaki lebih lanjut menyebutkan bahwa

kelincahan diidentitaskan dengan kemampuan mengkoordinasikan dari gerakan-

gerakan, kemampuan keluwesan gerak, kemampuan memanuver sistem motorik

atau deksteritas. Harsono (1988: 17) berpendapat kelincahan merupakan

kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan tepat pada waktu

sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi

tubuhnya.

Dari batasan di atas menunjukkan kesamaan konseptual sehingga dapat

diambil suatu pengertian untuk menjelaskan pengertian ini. Adapun yang

dimaksudkan dengan kelincahan adalah kemampuan untuk bergerak mengubah

arah dan posisi dengan cepat dan tepat sehingga memberikan kemungkinan

seseorang untuk melakukan gerakan ke arah yang berlawanan dan mengatasi

situasi yang dihadapi lebih cepat dan efisien.

Kegunaan kelincahan sangat penting terutama olahraga beregu dan

memerlukan ketangkasan, salah satunya bolavoli. Suharno (1985: 33)

mengatakan kegunaan kelincahan adalah untuk mengkoordinasikan gerakan-

gerakan berganda atau stimulan, mempermudah penguasaan teknik-teknik

tinggi, gerakan-gerakan efisien, efektif dan ekonomis serta mempermudah

orientasi terhadap lawan dan lingkungan.

Manfaat langsung dari kelincahan antara lain: 1) Mengkoordinasikan

gerakan-gerakan berganda (stimulasi), 2) Mempermudah penguasaan teknik-

Page 28: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

15

teknik tinggi, 3) Mempermudah orientasi terhadapa lawan dan lingkungan

(Suharno HP, 1985: 33). Ciri-ciri latihan kelincahan (agility) sebagai berikut : 1)

Bentuk-bentuk latihannya harus ada gerakan merubah posisi dan arah badan, 2)

Rangsangan terhadap syaraf sangat menentukan berhasil tidaknya suatu latihan

kelincahan, mengingat koordinasi dan kecepatan merupakan unsur yang penting

bagi baiknya kelincahan, 3) adanya rintangan-rintangan untuk bergerak dan

mempersulit kondisi-kondisi, alat, lapangan, dan sebagainya, 4) Ada pedoman

waktu yang pasti dalam latihan.

Menurut Nossek (1982: 93), mengemukakan tipe kelincahan sebagai

berikut: 1) Reaction Agility, 2) Adaption Agility, 3) Body Control Agility, 4)

Orientation Balance Agility, 5) CombinationAgility, 6) MobilityAgility, 7) Skill

fullness. Artinya bahwa ciri-ciri dari kelincahan adalah 1) mampu untuk bereaksi

dalam berbagai situasi, 2) mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan

kondisi, 3) mampu berorientasi terhadap gerakan-gerakan yang sukar, 4)

mempunyai kemampuan mengatur keseimbangan, 5) mempunyai kemampuan

untuk mengkombinasikan atau menggabungkan gerakan, 6) mobilitas dalam

melakukan gerakan seperti berhenti tiba-tiba serta memiliki keterampilan yang

baik.

Menurut Suharno HP (1986:47), diketahui bahwa kelincahan ada 2

macam, yaitu: 1) Kelincahan umum (general agility) artinya kelincahan

seseorang untuk menghadapi situasi hidup sesuai dengan lingkungannya, 2)

Kelincahan khusus (special agility) berarti kelincahan seseorang untukmelakukan

cabang olahraga khusus, dimana dalam cabang olahraga lain tidak diperlukan

(acrobat, loncat indah, dan lain-lain).Faktor-faktor yang mempengaruhi

kelincahan seseorang adalah a) Kecepatan reaksi dan kecepatan gerak yang

Page 29: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

16

baik, b) Kemampuan tubuh dalam mengatur keseimbangan, c) Kelentukan sendi-

sendi tubuh, d) Kemampuan menghentikan gerakan tubuh dengan cepat. Faktor-

faktor pembantu baik tidaknya kelincahan seseorangmenurut Suharno HP

(1986:47)ditentukan oleh:

1) Kecepatan reaksi dan kecepatan gerak

2) Kemampuan berorientasi terhadap problem yang dihadapi /

kemampuanberantisipasi

3) Kemampuan mengatur keseimbangan

4) Tergantung kelentukan sendi-sendi

5) Kemampuan mengerem gerakan-gerakan motorik

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan menurut Dangsina

Moeloek dan Arjadino Tjokro (1984 : 8-9) adalah sebagai berikut:

1) Tipe Tubuh

Seperti telah dijelaskan dalam pengertian kelincahan bahwa gerakan-

gerakan kelincahan menuntut terjadinya pengurangan dan pemacuan tubuh

secara bergantian. Dimana momentum sama dengan massa dikalikan

kecepatan. Dihubungkan dengan tipe tubuh, maka orang yang tergolong dalam

tipe mesomorphlebih tangkas daripada ektomorph dan endomorph.

2) Usia

Kelincahan anak meningkat sampai kira-kira usia 12 tahun (memasuki

pertumbuhan cepat). Selama periode tersebut (3 tahun) kelincahan tidak

meningkat, bahkan menurun. Setelah masa pertumbuhan berlalu, kelincahan

meningkat lagi secara mantap sampai anak-anak mencapai usia manuritas dan

setelah itu menurun kembali.

Page 30: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

17

3) Jenis Kelamin

Anak laki-laki menunjukkan kelincahan sedikit lebih baik dari pada anak

wanita sebelum mencapai usia pubertas. Setelah pubertas perbedaan tampak

lebih mencolok.

4) Berat Badan

Berat badan yang berlebihan secara langsung mengurangi kelincahan.

Hal ini dikarenakan lemak yang ada di dalam tubuh menimbun otot dan saraf

sehingga memperlambat kinerja saraf untuk melakukan setiap gerakan.

5) Kelelahan

Kelelahan mengurangi ketangkasan terutama karena menurunnya

koordinasi. Kelelahan merupakan puncak dari setiap aktifitas karena otot dipaksa

untuk bekerja melakukan gerakan yang maksimal.Sehubungan dengan hal itu

penting untuk memelihara daya tahan kardiovaskuler dan otot agar kelelahan

tidak mudah timbul.

2.1.4.2 Latihan Kelincahan

Adapun macam-macam bentuk latihan kelincahan yaitu:

1. Shuttle Run

Atlet lari bolak-balik secepatnya dari titik yang satu ke titik yang lain

sebanyak kira-kira 10 kali. Setiap kali sampai pada suatu titik dia harus berusaha

untuk secepatnya membalikkan badan untuk lari menuju titik yang lain. Yang

perlu diperhatikan bahwa: a) jarak antara kedua titik jangan terlalu jauh, misalnya

10 m atau lebih, maka ada kemungkinan bahwa setelah lari beberapa kali bolak-

balik dia tidak mampu lagi untuk melanjutkan larinya. Dan kalau kelelahan

mempengaruhi kecepatan larinya, maka latihan tersebut tidak sahih (valid) lagi

untuk digunakan sebagai latihan kelincahan, b) Jumlah ulangan lari bolak-balik

Page 31: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

18

jangan terlalu banyak sehingga menyebabkan atlet lelah. Jika ulangan larinya

terlalu banyak maka menyebabkan seperti diatas. Faktor kelelahan akan

mempengaruhi apa yang sebetulnya ingin dilatih yaitu kelincahan (Harsono,

1988: 172).

2. Lari Zig-zag (zig-zag run)

Latihan hampir sama dengan lari bolak-balik, kecuali atlet lari melintasi

beberapa titik, misalnya 10 titik (Harsono, 1988: 172).

3. Squart trust dan modifikasinya

Atlet berdiri tegak, jongkok, tangan di lantai, lempar kaki ke belakang

sehingga tubuh lurus dalam posisi push-up, dengan kedua tangan bersandar

dilantai. Lemparan kedua kaki ke depan diantara kedua lengan, luruskan seluruh

tubuh menghadap keatas, satu tangan lepas dari lantai dan segera balikkan

badan sehingga berada dalam posisi push-up kembali, kembali berdiri tegak.

Seluruh rangkaian gerak dilakukan secepat mungkin (Harsono, 1988: 173).

4. Lari Rintangan

Di suatu rintangan atau lapangan di tempatkan beberapa rintangan.

Tugas atlet adalah untuk secepatnya melalui rintangan tersebut. Baik dengan

cara melompatinya, memanjat atau menerobos (Harsono, 1988: 173).

Latihan kelincahan dapat juga dilakukan dengan latihan yang bersifat

anaerobic seperti:

1. Dot drill

Di lantai atau di lapangan dibuat 4 titik yang membentuk persegi berjarak

masing-masing 24 inci (kira-kira 60 cm, dan titik ditengah-tengah persegi). Atlet

bersiap dengan kedua kaki pada 2 titik, dan pada aba-aba “ya” atlet melompat-

melompat ke titik-titik yang lain secepatnya dalam waktu 30 detik atau lebih.

Page 32: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

19

Lompatnya adalah maju, mundur, ke samping, berbalik dan sebagainya. Dengan

demikian kelincahan kaki terlatih.

2. Three corner drill

Ada 3 titik yang membentuk huruf L berjarak kira kira 4 m. Atlet

secepatnya berlari melingkari ketiga titik dalam waktu yang telah ditentukan.

Latihan ini mirip dengan latihan boomerang run yang titiknya adalah 5 buah.

3. Down The-line drill

Di lapangan ada beberapa garis yang berjarak masing-masing kira-kira

sampai 4-5 m. Atlet lari menuju garis tersebut dan setiap tiba disuatu garis dia

harus mengubah cara larinya dengan mundur, maju atau menyamping sesuai

dengan instruksi pelatih (Harsono, 1988: 173).

Dari contoh di atas kita lihat bahwa bermacam-macam latihan kelincahan

dapat diciptakan. Imajinasi pelatih adalah penting untuk menciptakan latihan-

latihan yang sesuai dengan gerakan-gerakan yang dilakukan dalam cabang

olahraganya.

2.1.4.3 Latihan Side To Side With Cone Reach

Side to side with cone reach merupakan metode latihan yang efektif untuk

meningkatkan kelincahan dan cepat dalam menanggapi rangsangan dalam

menerima suatu keadaan atau situasi tertentu. Latihan ini menggunakan alat

yaitu berupa cone. Dalam penelitian latihan kelincahan ini menggunakan

kecepatan kaki dan arah badan yang bergeser ke samping kanan dan kiri

dengan batas cone yang telah diletakkan di sisi samping kanan dan kiri dengan

jarak antara kedua cone dua meter (Brown, et al, 2000: 89). Uraian gerakan side

to side with cone reach adalah sebagai berikut:

Page 33: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

20

Untuk awalan gerakan yaitu berdiri di samping kiri cone, dengan posisi badan

sedikit condong ke depan dan kedua lutut ditekuk. Saat pelaksanaan yaitu 1)

Pandangan lurus ke depan, 2) Memulai gerakan bergeser ke sisi kanan cone dan

segera menyentuh cone, 3) Kembali bergeser ke sisi kiri cone dan menyentuh

cone lagi, 5) Dan dilakukan secara berulang-ulang.

Gambar. 2.1.4.3. Side To Side With Cone Reach

Sumber : Brown, et al, (2000: 89)

2.1.2.4 Latihan Side To Side With Back Rotation

Side to side with back rotation adalah bentuk latihan yang hampir sama

langkah gerakannya dengan side to side with cone reach. Perbedaannya adalah

setelah melakukan gerakan bergeser ke sisi kanan dan saat kembali ke tengah

balik badan ke arah belakang menuju ke sisi kiri, kemudian kembali lagi ke

tengah dan melakukan balik badan ke arah depan ke sisi kanan. Dalam

penelitian ini menggunakan alat 2 buah cone (Brown, et al, 2000: 92). Uraian

gerakan side to side with back rotation adalah sebagai berikut : untuk awalan

berdiri di sisi kiri cone, dengan posisi badan sedikit condong ke depan, kedua

lutut ditekuk.saat pelaksanaan yaitu 1) Pandangan lurus ke depan, 2) Memulai

bergeser ke tengah, balik badan ke belakang sampai menuju ke sisi kanan cone,

sampai di sisi kanan segera menyentuh cone dan balik badan ke depan, 3)

Page 34: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

21

Bergeser lagi ke sisi kiri cone dengan cara yang sama, 5) Dan dilakukan secara

berulang-ulang.

Gambar 2.1.4.4.Side To Side With Back Rotation

Sumber : Brown, et al (2000: 92)

2.1.4.5 Prinsip-prinsip Latihan

Latihan adalah suatu proses menyiapkan fisik dan mental anak latih

secara sistematis untuk mencapai mutu prestasi optimal dengan diberikan beban

yang teratur, terarah, meningkat dan berulang-ulang waktunya (Suharno HP,

1981: 1). Prinsip-prinsip latihan adalah suatu yang tidak boleh diabaikan atau

sesuatu yang harus dilaksanakan dalam melaksanakan program latihan

(Suharno HP, 1981: 3). Berdasarkan pendapat Suharno prinsip latihan yang

dapat dijadikan pegangan pelatih antara lain:

1. Prinsip Kontinyunitas

Latihan harus dilakukan sepanjang tahun tanpa terseling, mengingat sifat

adaptasi anak lebih stabil dan sementara (Suharno HP, 1981: 4). Agar adaptasi

menjadi mantab dan kokoh sehingga telah menjadi kebiasaan yang otomatis,

maka perlu latihan kontinyu, teratur, terarah, dan berulang-ulang.

Page 35: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

22

2. Prinsip Interval

Prinsip interval penting dalam program latihan dari yang bersifat harian,

mingguan, bulanan, kuartalan, dan tahunan yang berguna untuk pemulihan fisik

dan mental anak latih dalam menjalankan latihan. Interval dapat dilaksanakan

dengan istirahat penuh tanpa menjalankan latihan, maupun latihan aktif. Interval

memberikan kesempatan anak latih untuk memulihkan tenaga dalam rangka

menyelesaikan elemen latihan berikutnya.

3. Prinsip Perorangan

Setiap anak latih sebagai manusia yang terdiri dari jiwa dan raga pasti

berbeda-beda dari segi fisik, mental watak, dan tingkat kemampuannya.

Perbedaan-perbedaan itu perlu diperhatikan oleh pelatih agar pemberian dosis

latihan, metode latihan, dapat serasi dimasing-masing orang. Faktor-faktor

perorangan yang perlu diperhatikan ialah: jenis kelamin, kesehatan, umur,

kronologis, proporsi tubuh, kemampuan fisik, teknik, mental, kematangan

berbanding, sikap/watak yang istimewa.

4. Prinsip Penekanan (stress)

Latihan harus merupakan tekanan terhadap fisik dan mental anak latih.

Penekanan fisik dengan pertanda kelelahan fisik, asam laktat timbul banyak

dalam otot. Penekanan mental dan sikap perlu diberikan kepada anak latih

sehingga timbul gejala mengeluh, kurang semangat, dan sebagainya.

5. Prinsip Spesialisasi (spesifik)

Latihan harus memiliki ciri dan bentuk yang khas sesuai dengan cabang

olahraganya. Pemain bola voli dispesialisasi latihannya sebagai smasher,

pengumpan, atau pemain yang serba bisa. Sifat hakiki masing-masing cabang

olahraga berbeda-beda, sehingga seorang anak latih sebaiknya diarahkan ke

Page 36: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

23

salah satu cabang olahraga yang mantab dan sesuai dengan bakatnya

(Arimbimuko, 2000: 133).

2.1.5. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan satu kajian yang dibuat berdasarkan teori

yang diambil. Kerangka berfikir merupakan landasan teori secara logika yang

diresum oleh penulis. Kerangka berfikir dari landasan teori di atas adalah :

2.1.5.1 Pengaruh latihan side to side wth cone reach terhadap kelincahan pada

passing bawah

Permainan bola voli membutuhkan kondisi fisik yang bagus, disamping

penguasaan teknik dasar dalam bola voli. Untuk memiliki kemampuan kelincahan

dalam melakukan passing bawah diperlukan latihan kelincahan yang dilakukan

secara kontinyu, bertahap, dan meningkat agar menghasilkan yang optimal.

Side to side with cone reach merupakan bentuk latihan yang bertujuan

meningkatkan kelincahan dengan cara bergeser ke samping secara berulang-

ulang. Bentuk latihan ini merupakan latihan kelincahan yang menggunakan

kecepatan kaki dan arah badan yang bergeser ke samping kanan dan kiri

dengan batas cone yang telah diletakkan di sisi samping kanan dan kiri dengan

jarak antara kedua cone dua meter. Untuk mengawali gerakan berdiri di samping

kiri cone, dengan posisi badan sedikit condong ke depan dan kedua lutut ditekuk,

kemudian memulai gerakan bergeser ke sisi kanan dengan menyentuh cone,

dilanjutkan bergeser ke sisi kiri dan menyentuh cone lagi. Gerakan ini dilakukan

secara berulang-ulang. Dan latihan ini juga berguna untuk dapat menguasai

daerah pertahannya sendiri.

Page 37: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

24

2.1.5.2 Pengaruh latihan side to side with back rotation terhadap kelincahan

pada passing bawah

Side to side with back rotation adalah bentuk latihan yang hampir sama

langkah gerakannya dengan side to side with cone reach. Pada latihan Side to

side with back rotationback rotation, kecepatan kaki serta keseimbangan

dibutuhkan karena dalam pelaksanaannya ketika bergeser ke posisi tengah balik

badan ke belakang menuju sisi kanan segera menyentuh cone dan kembali ke

sisi kiri dengan cara yang sama. Latihan ini cukup berguna meningkatkan

kelincahan untuk membenahi kemampuan passing bawah dalam menerima bola

servis maupun smash yang berada dua meter di samping atau di depan.

2.1.5.3 Pengaruh latihan side to side with cone reach dan back rotation terhadap

kelincahan pada passing bawah

Latihan side to side with cone reach dan back rotation adalah latihan

untuk meningkatkan kelincahan. Kelincahan sendiri merupakan kombinasi dari

beberapa kondisi fisik, yaitu antara lain kecepatan, kekuatan, kecepatan reaksi,

kesimbangan, fleksibilitas dan koordinasi neuromuscular. Kedua latihan ini

bermanfaat bagi anggota tubuh tertentu, seperti lengan, tungkai dan sebagainya.

Dengan menguasai atau telah memiliki kelincahan yang baik tentunya dapat

menunjang penguasaan teknik dasar dalam permainan bolavoli yang baik pula

terutama dalam membenahi kemampuan teknik passing bawah saat menerima

bola servis dan smash.

2.2. Hipotesis

Hipotesis menurut Suharsimi Arikunto (2010: 110) adalah suatu jawaban

yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti

melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kajian landasan teori di atas, telah

Page 38: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

25

dirumuskan sesuai dengan permasalahan, maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

1) Ada pengaruh latihan side to side with cone reach terhadap kelincahan pada

passing bawah pemain bolavoli Taruna Merah Putih tahun 2016.

2) Ada pengaruh latihan side to side with back rotation terhadap kelincahan

pada passing bawah pemain bolavoli Taruna Merah Putih tahun 2016.

3) Latihan side to side with cone reach lebih berpengaruh baik daripada latihan

side to side withback rotation terhadap kelincahan pada passing bawah

pemain bolavoli Taruna Merah Putih tahun 2016.

Page 39: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

48

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan diperoleh simpulan

sebagai berikut:

1) Ada pengaruh latihan side to side with cone reach terhadap kelincahan pada

passing bawah pemain bolavoli putri Taruna Merah Putih Semarang tahun

2016.

2) Ada pengaruh latihan side to side with back rotation terhadap kelincahan

pada passing bawah pemain bolavoli putri Taruna Merah Putih Semarang

tahun 2016.

3) Tidak ada perbedaan pengaruh latihan side to side with cone reachdan side

to side with back rotation terhadap kelincahan pada passing bawah pemain

bolavoli putri Taruna Merah Putih Semarang tahun 2016.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis akan

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1) Bagi pelatih PBV. Taruna Merah Putih Semarang diharapkan dapat

menerapkan latihan side to side with cone reachdan side to side withback

rotation untuk meningkatkan hasil kelincahan dan passing bawah, karena

latihan ini mampu memberikan efek positif dalam meningkatkan prestasi

yang lebih baik.

Page 40: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

49

49

2) Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian sejenis dapat

menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi dan diharapkan

dapat membandingkan bentuk latihan side to side with cone reachdan side

to side withback rotation ini dengan bentuk latihan yang paling efektif untuk

meningkatkan kelincahan dan passing bawah.

Page 41: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

50

50

DAFTAR PUSTAKA

A. Sarumpet, dkk, 1992. Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Arimbimuko Tjiptoadhijoyo. 2000. Pemanduan dan Pembinaan Usia Dini. Jakarta: KONI. Baley, James A. 1986. Pedoman Atlet Teknik Peningkatan Ketangkasan dan

Stamina. Diterjemahkan oleh Nandar Praptono. Semarang: Dahara Prise Barry L. Johnson, Jack K. Nelson. 1986. Practicial Measurements For Evaluation

In Physical Education. Fourth Edition. New York: Macmillon Publishing Company.

Brown, Ferrigno, Santana. 2000. Training for Speed, Agility, and Quickness.

Champaign, IL: Human Kinetics. Dangsina Moeloek dan ArjadinoTjokro. 1984. Kesehatan Olahraga. Jakarta: FK

UI Jakarta. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta:

Depdikbud Dirjen Dikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. M. Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bolavoli. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam

Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Nuril Ahmadi. 2007. Panduan Olahraga BolaVoli. Surakarta: Era Pustaka Utama.

Nossek, Jossef. 1982. General Theory of Training. Lagos: Pan African Press ltd Singgih Santoso, 2013. Menguasai SPSS 21 di Era Informasi. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. -----. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. -----. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharno HP.1981. Metodik Melatih Permainan Bolavoli. Yogyakarta: IKIP

Yogyakarta. -----.1985.Metodik Melatih Permainan Bolavoli. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Page 42: PENGARUH LATIHAN SIDE TO SIDE WITH CONE REACHlib.unnes.ac.id/27865/1/6301411220.pdf · dan dikehendaki (Suharno HP, 1985: 33). Kelincahan untuk bergerak atau merubah arah bila dalam

51

-----. 1986. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: FPOK. IKIP Yogyakarta. Suharsimi Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Cetakan ke-13. Jakarta: Rineka Cipta. -----.2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan ke-14.

Jakarta: Rineka Cipta. Sukestiyarno, 2012. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang:

Universitas Negeri Semarang. Sutrisno Hadi. 2004.Statistik Jilid 1.Yogyakarta:Andi offset. -----. 2004. Statistik Jilid 2.Yogyakarta:Andi offset. www.dikatama.com/ukuran-lapangan-bolavoli.htm (accesed 10/05/16) www.dikatama.com/pelaksanaan-teknik-passing-bawah.htm (accesed 10/05/16) www.bimbie.com/bentuk-dan-faktor-kelincahan.htm (accesed 13/05/16) www.vundinthego.com/pengertian-dan-latihan-kelincahan.htm (accesed 13/05/16)