Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon...

55
i LAPORAN PENELITIAN Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon Dan Garam Dapur Terhadap Kadar Protein TahuOleh: Nastiti Kartikorini, S.T., M.Kes. 0731106602 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2017

Transcript of Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon...

Page 1: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

i

LAPORAN PENELITIAN

“Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon Dan Garam

Dapur Terhadap Kadar Protein Tahu”

Oleh:

Nastiti Kartikorini, S.T., M.Kes.

0731106602

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2017

Page 2: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

ii

LAPORAN PENELITIAN

“Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon Dan Garam

Dapur Terhadap Kadar Protein Tahu”

Oleh:

Nastiti Kartikorini, S.T., M.Kes.

0731106602

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2017

Page 3: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

iii

Page 4: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

iv

DAFTAR ISI

COVER . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

LEMBAR PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

BAB I

PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB III

TUJUAN PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20

MANFAAT PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20

BAB IV

METODE PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

BAB V

HASIL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25

LUARAN YANG DICAPAI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

BAB VI

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA . . . . . . . . . . . . . . . . 28

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

LAMPIRAN

1. Lampiran Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49

2. Lampiran Jadwal Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50

Page 5: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

ABSTRAK

Tahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena

kandungan protein yang cukup tinggi. Pada tahu yang disimpan dalam suhu ruang

hanya akan bertahan selama 1-2 hari. Oleh karena itu, banyak penjual tahu yang

memberikan formalin untuk mengawetkan tahu tersebut. Padahal penggunaan

formalin sangat berbahaya bagi kesehatan. Salah satu upaya untuk pengawetan

tahu yang aman yaitu dengan pemberian perasan jeruk lemon 10 % dan garam

dapur 4% yang akan mengawetkan hingga 6 hari pada suhu ruang. Hanya saja

penyimpanan tahu yang lama dapat menyebabkan denaturasi protein yang dapat

mengakibatkan terjadinya penurunan kadar protein tahu. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui adanya pengaruh lama perendaman dengan perasan jeruk

lemon dan garam dapur terhadap kadar protein tahu.

Kadar protein tahu diperoleh melalui pemeriksaan laboratorium dengan

metode Kjeldahl-Mikro. Sampel yang digunakan berjumlah 8 yang dibagi menjadi

4 kelompok, yaitu kontrol, tahu dengan perendaman selama 1 hari, 3 hari dan 6

hari. Untuk mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap kadar protein tahu

digunakan analisis statistik anova dan dilanjutkan ke uji LSD.

Hasil analisis data pada uji anova menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh

lama perendaman dengan perasan jeruk lemon dan garam dapur terhadap kadar

protein tahu (nilai p>0,05). Rata-rata kadar protein tahu yang direndam selama 1

hari 13,24%, 3 hari 12,78% dan 6 hari 12,34%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perendaman tahu dengan perasan jeruk

lemon dan garam dapur tidak berpengaruh terhadap kadar protein tahu. Oleh

karena itu pengawetan tahu dengan cara ini relatif aman dan tidak mengurangi

kadar protein tahu.

Keyword : Jeruk lemon, garam, Tahu

Page 6: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam kehidupan

sehari-hari manusia tidak terlepas dari makanan. Sebagai kebutuhan dasar

makanan tersebut harus mengandung zat gizi untuk dapat memenuhi

fungsinya dan dapat dikonsumsi karena makanan yang tidak aman akan

menimbulkan gangguan kesehatan bahkan keracunan (Sjahmien, 1992).

Salah satu makanan yang mengandung zat gizi adalah tahu. Tahu

merupakan makanan yang populer di masyarakat Indonesia walaupun asalnya

dari Cina. Kepopuleran tahu tidak hanya terbatas karena rasanya yang enak,

tetapi juga mudah untuk membuatnya dan dapat diolah menjadi berbagai

bentuk masakan serta harganya yang murah.

Selain itu, tahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena

kandungan protein yang cukup tinggi. Kandungan protein pada kedelai

berkisar 35-43% atau hampir menyamai kandungan protein pada susu bubuk,

sehingga tahu berpotensi sebagai makanan pengganti untuk orang yang tidak

boleh makan daging atau susu.

Tahu merupakan suatu produk yang terbuat dari hasil penggumpalan

protein kedelai. Protein yang terkandung di dalam kedelai ini bisa dicerna

secara efektif oleh tubuh manusia. (AgroMedia, 2007). Tahu juga

mengandung zat gizi lainnya seperti vitamin, lemak, dan mineral dalam

jumlah tinggi (Winarno, 1983).

Page 7: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

7

Selain memiliki kelebihan, tahu juga memiliki kelemahan yaitu memiliki

kandungan air yang tinggi sehingga membuat tahu mudah rusak (mudah

ditumbuhi mikroba). Disimpan pada kondisi biasa (suhu ruang) daya tahannya

rata-rata hanya 1-2 hari saja. Setelah lebih dari batas tersebut rasanya menjadi

asam dan berangsur-angsur busuk. Akibatnya banyak usaha yang dilakukan

produsen tahu untuk mengawetkannya, termasuk menggunakan bahan yang

dilarang, misalnya formalin.

Perubahan yang dapat terlihat dari luar apabila telah mengalami

kerusakan, yaitu mengeluarkan bau asam sampai busuk, permukaan tahu

berlendir, tekstur menjadi lunak, kekompakan berkurang, warna dan

penampakan tidak cerah, kadang-kadang berjamur pada permukaannya

(Fardiaz dkk, 1988). Sedangkan ciri-ciri tahu yang mengandung formalin

adalah tahu tidak rusak sampai tiga hari pada suhu ruang dan bertahan lebih

dari 15 hari pada suhu dingin, tahu keras namun tidak padat, dan baunya agak

menyengat khas formalin (Mujadjanto, 2005).

Beberapa bahan pengawet yang digunakan selama ini adalah formalin,

asam benzoat dan sebagai antioksidan adalah BHT, BHA, TBHQ dan lain-

lain bersumber dari bahan minyak bumi atau sintesis (Deiana M, 2003;

Shahidi, 2003). Penggunaan bahan pengawet dan antioksidan sintetis pada

saat ini tidak direkomendasikan oleh Departemen Kesehatan karena diduga

dapat menyebabkan penyakit kanker (Hernani; Mono Raharjo, 2005).

Bahan pengawet alami merupakan jenis pengawet yang memiliki banyak

khasiat, terutama sebagai bahan pengawet makanan. Bahan pengawet alami

relatif aman dibandingkan bahan pengawet sintetis (Winarno; Rahayu, 1994).

Page 8: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

8

Bahan pengawet alami ini hampir terdapat pada semua tumbuh-tumbuhan dan

buah-buahan tersebar di seluruh tanah air yang mengandung zat antimikroba

yang khas misalnya asam sitrat yang banyak ditemukan pada buah-buahan.

Sumber dari Asam Sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran.

Misalnya dalam jeruk lemon dan limau (jeruk nipis dan jeruk purut). Dalam

100 g jeruk manis, misalnya, mengandung energi 51 kal, protein 0,9 g, lemak

0,2 g, karbohidrat 11,4 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0,4 mg, vitamin

A (retinol) 190 IU atau 57 mcg, vitamin B1 0,08 mg, asam askorbat (vitamin

C) 49 mg serta air 87,2 gr.

Buah jeruk dan aneka produk olahan berbahan dasar jeruk pada dasarnya

juga mengandung senyawa flavonoid dan limonoid yang diyakini bermanfaat

untuk melawan berbagai penyakit. Senyawa flavonoid utama yang terkandung

dalam buah jeruk adalah naringin dan untuk limonoid adalah limonin. Dari

sejumlah penelitian yang dilakukan para pakar ahli menunjukkan bahwa

kandungan senyawa limonin dalam buah jeruk berkhasiat sebagai zat

antimalaria antimikroba, serta mampu menurunkan level kolesterol dalam

darah (Handoko, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian Ria Mariana Mustafa dari Instititut

Pertanian Bogor 2006 diperoleh bahwa perlakuan penambahan bahan

pengawet alami yang efektif pada penyimpanan suhu dingin adalah perlakuan

kombinasi antara garam 4% dan jeruk nipis 1,4%. Perlakuan tersebut memiliki

nilai rata-rata total mikroba terkecil, pH tahu dan larutan perendam tahu yang

semakin meningkat selama masa penyimpanan, skor rata-rata tertinggi

Page 9: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

9

terhadap kesukaan aroma, warna, rasa, dan penerimaan umum serta masih

dapat mengawetkan tahu kurang lebih delapan sampai 10 hari.

Menurut Koswara, pengawetan tahu selain menggunakan formalin dapat

dilakukan dengan menggunakan campuran perasan jeruk lemon 10% dan

garam dapur 4%. Maka tahu dapat awet hingga 10 hari pada suhu ruang.

Penambahan asam dengan NaCl merupakan suatu bentuk kombinasi zat

aktif pengawet yang diharapkan akan sinergis dalam mengawetkan tahu dan

meningkatkan penerimaan rasa pada tahu. Asam yang digunakan terdapat

pada jeruk yang dapat menurunkan pH suatu makanan sehingga dapat

menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk (Supardi, 1999).

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui manfaat jeruk lemon yang

cukup banyak maka hal ini merupakan upaya untuk mengurangi penggunaan

formalin sehingga dapat meminimalisir bahaya formalin.

Page 10: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Tinjauan tentang Tahu

Budaya makan tahu berasal dari Cina karena istilah tahu berasal dari

Cina tao-hu atau te-hu. Suku kata tao atau teu berarti kedelai sedangkan hu

berarti lumat menjadi bubur. Secara harafiah, tahu berarti makanan dengan

bahan baku kedelai yang dilumatkan menjadi bubur.

Tahu tergolong makanan kuno dan berdasarkan pustaka kuno dari Cina

dan Jepang, pembuatan tahu dan susu kedelai pertama kali diperkenalkan

oleh Liu An pada tahun 164 SM, pada zaman pemerintahan dinasti Han. Liu

An yang adalah filsuf, guru, ahli hukum, dan ahli politik dan juga

mempelajari kimia dan meditasi ini kemudian memperkenalkan tahu kedelai

temuannya kepada para biksu. Oleh para biksu, cara membuat tahu ini

disebarkan ke seluruh dunia sambil menyebarkan agama Budha. Sekarang

produk ini telah dikenal seantero dunia dengan berbagai nama. Di Jepang

lazim disebut tohu, sedangkan di Negara-negara berbahasa Inggris bernama

soybean curd dan tofu.

Industri tahu di Indonesia mulai berkembang kemungkinan sejak kaum

emigrant cina menetap dan bermukim di tanah air ini. Usaha ini

dikembangkan sebagai mata pencaharian dan tumpuan hidup

(Sarwono,2005).

Page 11: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

11

Gambar 2.1 Tahu

1.1.1 Syarat Kualitas Tahu

Tahu adalah gumpalan protein kedelai yang diperoleh dari hasil

penyaringan kedelai yang telah digiling dengan penambahan air.

Penggumpalan kedelai dilakukan dengan cara penambahan biang atau

garam-garam kalsium, misalnya kalsium sulfat yang dikenal dengan nama

batu tahu, batu coko atau sioko (Sarwono; Saragih, 2003).

Tahu memberi sumbangan terhadap pemenuhan kebutuhan gizi yang

sangat penting bagi tubuh seperti protein, karbohidrat, dan zat gizi lainnya

(Tabel 2.1).

Page 12: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

12

Tabel 2.1 Komposisi Energi dan Zat Gizi Tahu Per 100 g

Komposisi Jumlah

Kacang Kedelai Kering Tahu

Energi (kal) 331 68

Protein (g) 34,9 7,8

Lemak (g) 18,1 4,6

Karbohidrat (g) 34,8 1,6

Kalsium (mg) 227,0 124

Fosfor (mg) 595,0 63

Besi (mg) 8,0 0,8

Vitamin A (RE) 14 0

Vitamin C (mg) 0 0,006

Vitamin B (mg) 1,07 0

Air (g) 7,5 84,8 Sumber : Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan (1995)

Mutu protein tahu lebih tinggi dari mutu protein kacang kedelai bila

ditinjau dari mutu gizinya (Murdiati, 1985). Mutu protein tahu dapat dilihat

dari kandungan asam amino penyusunnya. Di antara semua produk olahan

kedelai, kandungan asam amino tahu adalah yang paling lengkap.

Perbandingan skor asam amino tahu dengan yang disarankan FAO/WHO

dijabarkan pada Tabel 2.2 (Sarwono; Saragih, 2003).

Page 13: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

13

Tabel 2.2 Komposisi Asam Amino Tahu dibandingkan dengan komposisi

asam amino yang dianjurkan FAO/WHO

Jenis Asam Amino

Anjuran FAO /

WHO

Komposisi Asam

Amino

(mg/g) Tahu (mg/g)

Metionin dan Sistin 220 156

Threonin 250 178

Valin 310 264

Lisin 340 333

Leusin 440 448

Isoleusin 250 261

Fenilalanin dan

Tirosin 380 490

Triptofan 60 96

Total 2250 2226 Sumber: FAO / WHO

Tahu yang baik mempunyai ciri-ciri antara lain beraroma kunyit jika

berwarna kuning, teksturnya agak lunak, dan tidak beraroma asing atau

tidak normal. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) syarat mutu tahu

yang baik adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 3. Syarat mutu tahu

berdasarkan tabel tersebut menyiratkan bahwa tahu tidak boleh mengandung

Escheria coli lebih dari 10 APM/g dan sama sekali tidak boleh terdapat

Salmonella walaupun kurang dari satu sel. Syarat mutu tahu juga dibatasi

dalam hal kandungan cemaran logam berat yang mempunyai nilai

maksimum yang berbeda satu sama lainnya.

Page 14: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

14

Tabel 2.3 Syarat Mutu Tahu

No. Jenis Uji Satuan Persyaratan

1. Keadaan:

- Bau

- Rasa

- Warna

- Penampakan

-

-

-

-

Normal

Normal

Putih normal / kuning

normal

Normal tidak berlendir

dan berjamur

2. Abu % (b/b) Maks. 1,0

3. Protein % (b/b) Min. 9,0

4. Lemak % (b/b) Min. 0,5

5. Serat Kasar % (b/b) Maks. 0,1

6. Bahan Tambahan

Makanan

% (b/b) Sesuai SNI 01-0222-M

dan Permenkes No.

1168/Menkes/Per/IX/1999

7. Cemaran Mikroba:

- Escheria coli

- Salmonella

Angka paling

memugkinkan

/ gram

(APM/g)

/25g

Maks. 10

Negatif

Sumber: SNI 01- 3142-1992

1.1.2 Jenis Tahu Komersial

Tahu diperdagangkan dengan berbagai variasi bentuk, ukuran, dan

nama. Selain tahu putih dan tahu biasa, dipasar juga dikenal berbagai tahu

komersial yang sudah memiliki nama dan ciri khas. Misal tahu sumedang,

tahu bandung, tahu cina, tahu kuning, tahu takwa, maupun tahu sutera

(Sarwono,2005).

1. Tahu Sumedang

Tahu Sumedang disebut juga tahu pong atau tahu kulit. Tahu ini

merupakan lembaran-lembaran tahu putih setebal sekitar 3cm dengan

tekstur lunak dan kenyal. Tahu putih ini disimpan dalam wadah yang

telah berisi air. Tahu putih yang siap olah biasanya dipotong kecil-kecil

sebelum digoreng. Tahu gorengnya berupa tahu kulit yang lunak dan

Page 15: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

15

kenyal. Isinya kosong (kopong-Jawa) sehingga disebut tahu pong. Tahu

Sumedang biasanya dikoonsumsi sebagai makanan ringan dan dilalap

dengan cabai rawit.

2. Tahu Bandung

Tahu Bandung berbentuk persegi (kotak) tekstur agak keras dan kenyal.

Warnanya kuning karena sebelumnya telah direndam dengan air kuyit.

Tahu digoreng dengan mengoleskan sedikit minyak diwajan. Tahu ini

enak dimakan dengan lalap cabai rawit.

3. Tahu Cina

Tahu Cina berupa tahu putih, teksturnya lebih padat, halus dan kenyal

dibandingkan tahu biasa. Ukurannya sekitar 12cm x 12cm x 8cm.

ukuran dan bobot tahu relative seragam karena proses pembuatannya

dicetak dan dipres dengan mesin. Dalam pembuatannya digunakan

sioko (kalium sulfat) sebagai bahan penggumpal protein sari

kedelainya.

4. Tahu Kuning

Tahu Kuing mirip dengan tahu cina. Bentuknya tipis dan lebar. Warna

kuning dikarenakan sepuhan / larutan sari kunyit. Tahu ini banyak

digunakan dalam masakan Cina.

5. Tahu Takwa

Tahu Takwa merupakan tahu khas Kediri, jawa Timur. Kalau ditekan,

tahu terasa padat. Proses pengolahan tahu takwa pada prinsipnya sama

dengan tahu biasa, hanya terdapat perbedaan dalam perlakuan terutama

pada perendaman kedelai dan pengepresan tahu. Bahan bbakunya

Page 16: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

16

dipilih kedelai local yang berbiji kecil-kecil. Penggumpalan sari kedelai

ini menggunakan asam cuka.

Sebelum dipasarkan, tahu takwa dimasak / dicelup beberapa menit

dalam air kunyit mendidih sehingga warnanya menjadi kuning. Tahu

dijual dan disimpan dalam keadaan kering tanpa perlu diendam air

seperti tahu putih biasa.

6. Tahu Sutera

Dipasar swalayan, dapat ditemukan tahu sutera, tahu Jepang atau tofu.

Tahu ini sangat lembut dan lunak. Ulu tahu ini sangat mudah sekali

rusak sehingga harus diolah. Namun, sekarang proses pembuatan lebih

modern sehingga produknya lebih tahan lama. Oleh karenanya, tahu

sutera sekarang disebut juga long life tofu. Tahu yang berasal dari

Jepang ini biasanya dikonsumsi sebagai makanan penutup (dessert) dan

disajikan sirup jahe agar cita rasanya lebih lezat.

Page 17: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

17

1.1.3 Diagram Alir Pembuatan Tahu

Kedelai Dijemur 1-2 hari

Digiling (pecah 2)

Direndam 2-2,5 jam

Pemisahan kedelai dengan kulit Kulit

Biji kedelai

Air Dibilas Air buangan

Air Digiling

Air panas (mendidih) Bubur kedelai (1:10)

Disaring / dipres ampas + air panas dipres

Susu kedelai susu kedelai + ampas

Dimasak mendidih pakan

Air cuka (carbonat) Diangkat

Penggumpalan (suhu 63-65°C) Air Babonan (whey)

Pencetakan

Pengepresan Air Babonan

Pengemasan

Produk Tahu (Sumber: Disperindag, 2000)

1.1.4 Teknik Pengawetan Tahu

Teknik pengawetan tahu ada 2 cara, yaitu:

1. Penambahan Bahan Kimia

Jenis bahan kimia (bahan pengawet) yang diijinkan untuk

digunakan dengan dicampurkan ke dalam bahan pangan di

Indonesia antara lain:

Page 18: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

18

a. Natrium Benzoat

b. Natrium / Kalium Meta-Bisulfid

c. Kalium / Natrium propionate

d. Asam Salisilat, Asam Sorbat, Asam sitrat, dan lain lain

(Lies Suprapti, 1997).

Sedangkan, bahan pengawet yang tidak diijinkan adalah formalin

karena penggunaannya sangat berbahaya bagi kesehatan.

2. Penambahan Bahan Alami

Tahu dapat diawetkan dengan cara yang sederhana, mudah

dilakukan dan dengan bahan pengawet yang mudah diperoleh,

aman atau diizinkan penggunannya serta harganya yang cukup

murah. Berikut ini diuraikan beberapa cara pengawetan tersebut:

a. Perendaman dalam larutan kalium sorbat.

Mula-mula rebus air sampai mendidih dan buat larutan

kalium sorbat 0.3 persen dengan air tersebut. Tahu dicuci

dengan air matang dan dimasukkan ke dalam kantong

plastik. Lalu masukkan larutan kalium sorbat di atas sampai

semua tahu terendam dan ditutup rapat menggunakan siller.

Dengan cara ini tahu dapat disimpan pada suhu kamar

dengan daya awet 7 – 8 hari.

b. Perendaman dalam larutan garam.

Buat larutan garam 5 persen dengan menggunakan air

matang. Tahu dicuci dan direbus selama 3 menit. Dalam

Page 19: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

19

kedaan panas masukkan tahu dalam larutan garam. Cara ini

dapat mengawet tahu selama 5 hari.

c. Perendaman dalam campuran larutan kunyit dan jeruk nipis.

Kunyit dicuci dan ditumbuk sampai halus, lalu buat larutan

kunyit 3 persen menggunakan air matang, kemudian

disaring. Tambahkan air jeruk nipis sehingga pH larutan

menjadi 3.5 – 4. Tahu dicuci lalu direbus selama 3 menit dan

direndam ke dalam larutan di atas sampai seluruh

permukaannya terendam. Metode ini dapat mengawetkan

tahu selama 3 hari.

d. Perendaman dalam larutan air matang.

Mula-mula tahu dicuci dan ditiriskan. Kemudian direndam

dalam air mendidih sampai betul-betul terendam. Lakukan

penggantian air panas baru setiap 24 jam, dengan cara ini

tahu tahan disimpan selama 5 hari.

e. Perendaman dalam campuran sari jeruk lemon dan garam

dapur.

Buat larutan sari jeruk lemon 10 persen dan tambahkan

larutan garam dapur sebanyak 4 persen. Rendam tahu ke

dalam larutan di atas dalam wadah plastik. Metode ini dapat

mengawetkan tahu selama 10 hari.

f. Perendaman dalam campuran larutan kunyit dan jeruk nipis.

Kunyit dicuci dan ditumbuk sampai halus, lalu buat larutan

kunyit 3 persen menggunakan air matang, kemudian

Page 20: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

20

disaring. Tambahkan air jeruk nipis sehingga pH larutan

menjadi 3.5 – 4. Tahu dicuci lalu direbus selama 3 menit dan

direndam ke dalam larutan di atas sampai seluruh

permukaannya terendam. Metode ini dapat mengawetkan

tahu selama 3 hari (Koswara, IPB).

1.2 Tinjauan Umun Tentang Protein

1.2.1 Struktur Protein

Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh

karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga

berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asam

amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki

oleh lemak dan karbohidrat. (Winarno, 2004)

Molekul protein sendiri merupakan rantai panjang yang tersusun oleh

mata rantai asam-asam amino. Asam amino adalah senyawa yang memiliki

satu atau lebih gugus karboksi (-COOH) dan satu atau lebih gugus amino (-

NH2) yang salah satunya terletak pada atom C tepat disebelah gugus

karboksil (atom C-alfa). Asam-asam amino yang berbeda-beda (ada 20 jenis

asam amino dalam protein alamiah) bersambung melalui ikatan antara gugus

karboksil satu asam amino dengan gugus amino dari asam amino yang

disampingnya, seperti gambar:

Page 21: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

21

NH2

R1 C H

C

O NH

R2 C H

C

O OH

Gambar 2.2 Struktur Protein

Di alam umumnya terdapat 20 jenis asam amino (untuk protein tertentu

dapat 25 jenis). Ratusan atau bahkan ribuan unit asam amino yang berbeda-

beda ini menyusun molekul protein. Oleh sebab itu jenis protein di alam ini

tidak terhingga jenisnya. (Sudarmadji, 2003)

1.2.2 Sifat Protein

Karena molekulnya yang besar (berat molekul hingga mencapai angka

jutaan), maka protein mudah mengalami bentuk fisik. Banyak agensia yang

dapat menyebabkan perubahan sifat alami protein misalnya pemanasan,

pengaruh asam, mudah bereaksi dengan bahan kimia, dan pengadukan

berlebihan (Lies Suprapti, 1997). Perubahan sifat fisik yang mudah diamati

adalah terjadinya penjendalan (menjadi tidak larut) atau mengalami

pemadatan. (Sudarmadji, 2003)

Sifat fisik dan kimia setiap protein berbeda, tergantung pada jumlah dan

jenis asam amino. Berat molekul protein sangat besar sehingga bila protein

dilarutkan dalam air akan membentuk suatu dispersi koloidal. Molekul

Ikatan Peptida

Page 22: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

22

protein tidak dapat melalui membrane semipermeable, tapi masih dapat

menimbulkan tegangan pada membrane tersebut.

Ada protein yang larut dalam air, adapula yang tidak larut dalam air.

Semua protein tidak larut dalam pelarut lemak, seperti etil eter. Bila dalam

suatu larutan protein ditambahkan garam, daya larut protein akan berkurang,

akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. Peristiwa pemisahan

protein disebut salting out. Bila garam netral ditambahkan dengan konstan

maka protein akan mengendap. Garam-garam logam berat dan asam mineral

kuat ternyata baik digunakan untuk mengendapkan protein. Prinsip ini

dipakai untuk mengobati orang yang keracunan logam berat dengan member

minum susu atau makan telur mentah kepada pasien.

Apabila protein dipanaskan atau ditambah alcohol, maka protein akan

menggumpal. Hal ini disebabkan alcohol menarik mantel air yang

melingkupi molekul-molekul protein.

Adanya gugus amino dan karboksil bebas pada ujung-ujung rantai

molekul protein menyebabkan protein mempunyai banyak muatan

(polielektrolit) dan bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam maupun

basa). Daya reaksi sebagai jenis protein terhadap asam dan basa tidak sama,

tergantung dari jumlah dan letak gugus amino dan karboksil pada molekul.

Dalam alrutan asam (pH rendah) gugus amino bereaksi dengan H+ sehingga

protein bermuatan positif. Bila pada kondisi ini dilakukan elektrolisis

molekul protein akan bergerak kea rah katoda. Sebaliknya, dalam larutan

basa (pH tinggi) molekul protein akan bergerak menuju anoda pada pH

tertentu yang disebut titik isolistrik. Muatan gugus amino dan karboksil

Page 23: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

23

bebas akan saling menetralkan sehingga molekul bermuatan nol. Tiap jenis

protein mempunyai titik isolistrik dan prinsip in digunakan dalam proses

pemisahan serta pemurnian protein. (Winarno, 2000)

1.2.3 Denaturasi Protein

Denaturasi protein adalah terjadinya modifikasi struktur sekunder,

tersier, dan kuarter dari protein tanpa menyebabkan pemutusan ikatan

peptide. Perubahan struktur protein ini menyebabkan perubahan sifat fisika-

kimia protein. Protein yang telah mengalami proses denaturasi disebut

protein terdenaturasi. Diasmping oleh panas, denaturasi protein juga dapat

terjadi dengan penambahan asam yang menyebabkan perubahan pH yang

ekstrim, pengaruh pelarut organik (seperti alkohol dan aseton), dan

penambahan garam (seperti CaSO4). Sebagai contoh, protein kedelai pada

pembuatan tahu dapat mengalami denaturasi dengan penambahan garam

kalsium. Protein yang telah mengalami denaturasi akan kehilangan sifat

kelarutan dan biologisnya. Misalnya, protein enzim yang dipanaskan pada

suhu tertentu akan kehilangan sifat kelarutan dan aktivitas enzimatisnya.

1.2.4 Fungsi Protein bagi Tubuh

Protein mempunyai bermacam-macam fungsi bagi tubuh yaitu sebagai

enzim, zat pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, alat pengangkut, dan

lain-lain.

1. Sebagai Enzim

Hampir semua reaksi biologis harus dipercepat atau dibantu oleh suatu

senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang

Page 24: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

24

sederhana seperti reaksi transportasi karbondioksida sampai yang sangat

rumit seperti replikasi kromosom.

2. Alat Pengangkut dan Alat Penyimpan

Banyak molekul dengan berat molekul kecil serta beberapa ion dapat

diangkut atau dipindahkan oleh protein tertentu. Missal hemoglobin

mengangkut oksigen dalam eritrosit sedang mioglobin mengangkut

oksigen dalam otot.

3. Pengatur Pergerakan

Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena

adanya dua molekul protein yang saling bergeseran. Pergerakan flagella

sperma disebabkan oleh protein.

4. Penunjang Mekanis

Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya

kolagen. Suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk

serabut.

5. Pertahanan Tubuh dan Imunisasi

Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk Antibodi, yaitu suatu protein

khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda

asing yang masuk kedalam tubuh seperti virus, bakteri dan sel asing lain.

6. Media Perambatan Impuls Syaraf

Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor,

misalnya rodopsin suatu protein yang bertindak sebagai penerima atau

reseptor warna dan cahaya pada sel-sel mata. (Winarno, 2004)

Page 25: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

25

1.2.5 Sumber protein

Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya seperti tempe

dan tahu, serta kacang-kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber

protein nabati yang mempunyai mutu tinggi. Bahan makanan hewani

merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu. Seperti

telur, susu, daging, unggas, ikan dan kerang. (Almatsier, 2003)

1.2.6 Dampak Kekurangan Protein

Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi

rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan

kwashiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun (balita). Istilah

kwashiorkor pertama diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada tahun

1993 di Ghana, Afrika. Dalam bahasa Ghana kwashiorkor artinya penyakit

yang diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang ditunggu

kelahirannya. Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan

dengan kekurangan energy yang menyebabkan kondisi yang disebut

marasmus. Sindroma gabungan antara dua jenis kekurangan ini dinamakan

Energy Protein Malnutrition (EPM) atau Kurang Energi Protein (KEP) atau

Kurang Kalori Protein (KKP). Sindroma ini merupakan salah satu masalah

gizi di Indonesia. (Almatsier, 2003)

Busung lapar disebut hunger oedem (HO) merupakan bentuk kurang

gizi berat yang menimpa daerah minus, yaitu daerah miskin dan tandus yang

timbul secara periodic pada masa paceklik, atau karena bencana alam seperti

banjir, kemarau panjang serta serangan hama tanaman.

Page 26: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

26

Busung lapar ditandai dengan adanya oedem positif pada anggota

badan, khususnya kaki bagian bawah. Cara pemeriksaan busung lapar adalah

sebagai berikut: kaki (seperti diatas ujung bawah tulang kering / tibia)

ditekan keras selama 10 detik, kemudian dilepas dan ditunggu sekitar 10

detik lagi. Bila bekas tekanan tidak kembali atau masih tinggal dengan

kedalaman paling sedikit 1 mm, maka bersifat positif ada busung. Dan bila

kai ada tanda busung, baru dapat dikatakan positif busung lapar. (Winarno,

2004)

1.3 Analisis Protein

2.3.1 Analisis Kuantitatif

Metode Kjeldahl

Cara Kjeldahl digunakan untuk menganalisis kadar protein kasar dalam

bahan makanan secara tidak langsung, karena yang dianalisis dengan cara ini

adalah kadar nitrogennya. Prinsip cara analisis Kjeldahl adalah sebagai

berikut: bahan di destruksi dengan asam sulfat pekat dengan katalis selenium

oksiklorida atau butiran Zn. Ammonia yang terjadi ditampung dan dititrasi

dengan bantuan indicator. Cara Kjeldahl pada umumnya dapat dibedakan

menjadi dua cara, yaitu cara makro dan semimikro. Cara makro Kjeldahl

diguunakan untuk contoh yang sukar di homogenisasi dan besar contoh 1-3

gram, sedang semimikro Kjeldahl digunakan untuk contoh ukuran kecil yaitu

kurang dari 300 mg dari bahan yang homogen. Cara analisis tersebut akan

berhasil baik dengan asumsi nitrogen dalam bentuk ikatan N-N dan N-O dan

sampel tidak terdapat dalam jumlah yang besar. Kekurangan cara analisis ini

adalah bahwa purina, primidina, vitamin-vitamin, asam amino besar,

Page 27: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

27

kreatina, dan kreatinina ikut teranalisis dan terukur sebagai nitrogen protein.

Walaupun demikian, cara ini masih digunakan dan dianggap cukup teliti

untuk pengukuran kadar protein dalam bahan makanan.

Metode Dumas

Prinsip: bahan makanan contoh dibakar dalam atmosfer CO2 dan dalam

lingkungan yang mengandung cuprioksida. Semua atom karbon dan

hydrogen akan diubah menjadi CO2 dan uap air. Semua gas dialirkan

kedalam larutan NaOH dan dilakukan pengeringan gas. Semua gas

terabsorpsi kecuali gas nitrogen, dan gas ini lalu dianalisis dan diukur.

2.3.2 Analisis Kualitatif

Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengukur mutu protein secara

kualitatif, tapi nampaknya tidak satu pun yang sepenuhnya memuaskan.

Cara analisis ini dapat dilakukan secara biologis maupun secara kimia.

Cara Biologis

Cara biologis dilakukan dengan melibatkan penggunaan binatang percobaan

(tikus), dan kadang-kadang menggunakan manusia percobaan. Cara terakhir

ini penting artinya bila kita ingin mengetahui lebih dalam mengenai gizi

pada manusia. Cara penggunaan dengan manusia percobaan jarang

dilakukan karena faktor biaya yang mahal dan sulitnya mendapat orang /

anak yang secara sukarela bersedia makan tidak secara normal, dengan jenis

makanan yang tidak menarik, baik rupa maupun rasanya pada jangka waktu

yang begitu lama.

Page 28: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

28

PER (Protein Efficiency Ratio)

Cara ini melibatkan anak tikus jantan yang tidak menyusui, berumur 20-23

hari. kecepatan pertumbuhan tikus muda itu dipakai sebagai ukuran

pengujian mutu protein yang dikonsumsi. Tikus percobaan diberi makanan

yang mengandung 10% protein dengan masa percobaan 28 hari atau 4

minggu. Setiap minggu dievaluasi jumlah tambahan berat dan makanan

yang dikonsumsi.

PER = Kenaikan Berat Tikus (g)

Jumlah Protein yang dikonsumsi (g)

Nilai Biologis

Nilai biologis merupakan jumlah fraksi nitrogen yang masuk kedalam tubuh

yang dapat ditahan oleh tubuh dan dimanfaatkan dalam proses pertumbuhan,

atau untuk menjaga agar tubuh tetap dalam keadaan normal.

NB = I - F - U

I – F

F = Nitrogen dalam faeces

U = Nitrogen dalam urine

I = nitrogen dalam makanan yang dikonsumsi (Winarno, 2004)

1.4 Tinjauan Tentang Jeruk Lemon

Asam sitrat dapat ditemukan di alam secara luas dan merupakan senyawa

organik yang mempunyai rumus molekul C6H8O7. Asam sitrat dalam jeruk

sitrun mempunyai kadar antara 5-6% dan pH antara 2-3. Karena memiliki pH

yang rendah maka lemon sering digunakan sebagai bahan antimikroba.

Page 29: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

29

Kegunaannya pun sangat banyak baik dalam bidang kesehatan maupun

boga (Balai Penelitian Kimia Surabaya, 1978).

1.4.1 Klasifikasi Jeruk Lemon

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Geraniales

Suku : Rutaceae

Marga : Citrus

Jenis : Citrus medica L

Gambar 2.3 Buah Jeruk Sitrun / Lemon

1.4.2 Khasiat Jeruk Lemon

Setiap orang telah merasakan beberapa nikmatnya rasa buah jeruk, baik

sebagai pelepas dahaga maupun sebagai cuci mulut setelah makan. Ada

beberapa jenis jeruk yang sangat luas khasiatnya, yaitu Air daging buah

Citrun medica berkhasiat sebagai obat demam, obat sakit tenggorokan dan

untuk minuman penyegar. Serta, perasan buah Citrun medica dapat

digunakan sebagai penyedap rasa, pengawet, dan penyegar dalam dunia

boga.

Vitamin-vitamin yang terkandung dalam jeruk tidak hanya vitamin C

saja, tetapi pada beberapa vitamin yang terkandung bersama zat-zat lain

yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia (Balai Penelitian Kimia

Page 30: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

30

Surabaya, 1978).

1.4.3 Kandungan Kimia

Daun, kulit buah dan kulit batang jeruk lemon mengandung saponin dan

polifenol, di samping itu kulit buahnya juga mengandung flavonoida. Daun

dan kulit buah biasanya berdaging mengandung minyak atsiri yang banyak.

“Daging buah” mengandung banyak asam sitrat (asam jeruk) yang

memberikan rasa masam yang tajam tetapi segar (Handoko, 2011). Minyak

atsiri berguna juga sebagai bahan pengawet karena merupakan metabolit

sekunder untuk mempertahankan diri dari mikroba (antimikriba), sedangkan

asam sitrat juga dapat berfungsi sebagai pengawet dengan mengendalikan

pH larutan.

Jeruk merupakan salah satu sumber penghasil vitamin C. Kandungan

vitamin C per-buahnya sekitar 50 mg/100 g, lebih rendah dbandingkan

sayuran atau buah-buahan yang mengandung vitamin C lainnya, seperti

jambu biji yang mempunyai kandungan vitamin C sekitar 100 mg/ 100 g.

Walaupun kandungan vitamin C-nya tidak setinggi buah-buahan

lainnya, namun jeruk mengandung banyak sekali zat-zat essensial, seperti

karbohidrat (zat gula dan serat makanan), potassium, folat, kalsium,

thiamin, niacin, vitamin B6, fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin, asam

pantotenat, dan senyawa fitokimia.

Jeruk juga kaya akan zat-zat antikanker seperti flavonoid, terpen,

limonoid, glutation, dan coumarin serta kalium dan asam folat.

Adanya kombinasi vitamin C dan flavonoid (meningkatkan efektivitas

vitamin C) membuat jeruk sangat berharga untuk memperkuat system

kekebalan tubuh, menyangga jaringan-jaringan penghubung tubuh, dan

Page 31: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

31

meningkatkan kesehatan yang baik secara keseluruhan (Naharsari, 2007).

Flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan

mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus.

Hubungan flavonoid dengan protein yaitu flavonoid terdiri dari

kumpulan senyawa polifenol dengan aktivitas antioksidan cukup tinggi.

Senyawa flavanoid mempunyai ikatan gula yang disebut sebagai glikosida.

Senyawa induk atau senyawa utamanya disebut aglikon yang berikatan

dengan berbagai gula dan sangat mudah terhidrolisis atau mudah terlepas

dari gugus gulanya. Di samping itu senyawa ini mempunyai sifat antibakteri

dan antiviral (Pina Barus, 2009).

Gambar 2.4 Struktur Molekul Bioflavonoid

1.5 Tinjauan tentang Garam

Garam digunakan sebagai salah satu metode pengawetan pangan yang

pertama dan masih digunakan secara luas untuk mengawetkan berbagai

macam makanan. Garam yang merupakan zat pengawet organik adalah

bahan yang sangat penting dalam pengawetan ikan, daging, dan bahan

pangan lainnya di Indonesia. Sejumlah kecil garam biasanya ditambahkan

secara langsung atau melalui perendaman terhadap beberapa macam

makanan untuk memperbaiki rasa, flavor dan menjaga mutu selama

penyimpanan.

Page 32: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

32

Garam yang digunakan adalah garam dapur yang sering disebut juga

“common salt”. Secara teoritis garam yang berasal dari penguapan air laut

mempunyai kadar natrium klorida di atas 97% akan tetapi dalam prakteknya

kadar natrium klorida dibawah 97% (Sutanti, 1989). Sifat

antimikroorganisme garam akan menghambat secara selektif. Air ditarik

dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering, yang disebut proses

osmosis. Mikroorganisme pembusuk atauproteolitik dan juga pembentuk

spora adalah yang paling terpengaruh walau dengan kadar garam yang

rendah sekalipun (sampai 6%) (Supardi, 1999).

Garam juga mempengaruhi aktivitas air (aw) dari bahan sehingga

mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dengan suatu metode yang

bebas dari pengaruh racunnya (Buckle dkk,1987). Penggunaan garam juga

tergantung dari jenis bahan pangan yang diawetkan walaupun dengan

semakin tingginya konsentrasi garam yang digunakan dapat menghambat

pertumbuhan mikroba. Pada konsentrasi NaCl sebesar 2-5% yang

dikombinasikan dengan suhu rendah, cukup untuk mencegah pertumbuhan

mikroba psikrofilik (Supardi, 1999). Selain itu, penggunaan garam sebagai

bahan pengawet akan mempengaruhi penerimaan rasa dari jenis pangan,

terutama tahu yang mempunyai rasa tawar dan rasa yang khas.

Mekanisme pengawetan NaCl adalah dengan memecahkan

(plasmolisis) membran sel mikroba, karena NaCl mempunyai tekanan

osmotik yang tinggi. Disamping itu, NaCl bersifat hidroskopis sehingga

dapat menyerap air dari bahan yang mengakibatkan aw dari bahan tersebut

Page 33: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

33

menjadi rendah. Selain itu NaCl dapat mengurangi kelarutan oksigen,

sehingga mikroba aerob dapat dicegah pertumbuhannya (Supardi, 1999).

1.6 Kerusakan dan Pengawetan Tahu

Termasuk bahan pangan yang cepat mengalami kerusakan sehingga

dapat digolongkan kedalam golongan high perishable food (Shurtleff;

Aoyagi, 1979). Tahu hanya dapat tahan lama selama kurang lebih tiga hari

tanpa menggunakan bahan pengawet walaupun disimpan pada suhu rendah,

yaitu suhu maksimum 15°C (Fardiaz, 1983). Komposisi tahu yang banyak

mengandung protein dan air menyebabkan tahu merupakan media yang

cocok untuk tumbuhnya mikroba sehingga tahu menjadi cepat mengalami

kerusakan (Sarwono; Sargih, 2003).

Kerusakan mikrobiologis pada tahu tergantung dari beberapa faktor,

antara lain (1) adanya bakteri yang tahan panas seperti golongan pembentuk

spora dan termodurik, (2) adanya bakteri kontaminan yang mengkontaminasi

tahu selama proses pembuatan sampai tahu siap untuk dikonsumsi, (3) suhu

penyimpanan, dan (4) adanya enzim tahan panas yang dihasilkan oleh

golongan bakteri tertentu (Shurtleff; Aoyagi, 1979).

Komposisi suatu bahan pangan sangat menentukan jenis

mikroorganisme yang dapat tumbuh dengan baik pada bahan pangan

berkadar air tinggi dengan pH netral terutama berasal dari golongan bakteri

(Shurtleff; aoyagi, 1979). Bakteri asam laktat yang berbentuk streptococcus,

golongan coliform, golongan psikotropik gram negatif berbentuk batang, dan

bakteri gram positif merupakan bakteri-bakteri yang dominan terdapat

didalam tahu segar (Fardiaz, 1983). Bakteri tersebut umumnya bersifat

Page 34: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

34

heterotropik, yaitu membutuhkan zat organik untuk pertumbuhannya. Pada

saat metabolisme berlangsung, bakteri akan menggunakan protein, lemak,

karbohidrat, dan komponen zat gizi lainnya sebagai sumber karbon dan

energi untuk pertumbuhannya. Bakteri akan memecah protein menjadi

polipepptida, asam amino, dan amin kemudian beberapa spesies lainnya juga

dapat memecah lemak menjadi glicerol dan asam lemak.

Perubahan yang dapat terlihat dari luar apabila telah mengalami

kerusakan, yaitu bau asam sampai busuk, permukaan tahu berlendir, tekstur

menjadi lunak, kekompakan berkurang, warna dan penampakan tidak cerah,

kadang-kadang berjamur pada permukaannya (Fardiaz dkk, 1988).

Sedangkan ciri-ciri tahu yang mengandung formalin adalah tahu tidak rusak

sampai tiga hari pada suhu ruang dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu

dingin, tahu keras namun tidak padat, dan baunya agak menyengat khas

formalin (Mudjajanto, 2005).

Page 35: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

35

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.2 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis kadar protein tahu yang direndam dengan perasan jeruk

lemon dan garam dapur.

2. Mengetahui pengaruh lama perendaman dengan perasan jeruk lemon dan

garam dapur terhadap kadar protein tahu.

1.3 Manfaat Penelitian

1.3.1 Bagi Masyarakat

2. Sebagai pengetahuan kepada masyarakat agar berhati-hati memilih

tahu tanpa pengawet (formalin).

3. Memberikan informasi tentang alternatif bahan pengawet yang aman

dan gampang digunakan serta mudah didapatkan, dan murah.

1.3.2 Bagi Peneliti

1. Melatih peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

2. Sebagai bahan acuan dan pedoman bila akan meneruskan penelitian

sejenis.

Page 36: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

36

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimental yang bertujuan untuk

mengetahui adanya pengaruh lama perendaman dengan perasan jeruk lemon dan

garam dapur terhadap kadar protein tahu.

Rancangan penelitian menurut Hidayat (2010), sebagai berikut:

P(-) O(-)

P(1) O1

R P(2) O2

P(3) O3

Keterangan:

R : Random

P(-) : Perlakuan tanpa perendaman perasan jeruk lemon dan garam dapur

P(1) : Perlakuan dengan perendaman perasan jeruk lemon dan garam dapur

selama 1 hari.

P(2) : Perlakuan dengan perendaman perasan jeruk lemon dan garam dapur

selama 3 hari.

P(3) : Perlakuan dengan perendaman perasan jeruk lemon dan garam dapur

selama 6 hari.

O(-) : Observasi kadar protein tahu tanpa perlakuan

O1 : Observasi kadar protein tahu dengan perendaman selama 1 hari.

Page 37: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

37

O2 : Observasi kadar protein tahu dengan perendaman selama 3 hari.

O3 : Observasi kadar protein tahu dengan perendaman selama 6 hari.

Menurut Kussrinigrum (1989), besar pengulangan sampel yang digunakan

ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

(t – 1) (r -1) ≥ 15

(4 – 1) (r – 1) ≥ 15

3 (r – 1) ≥ 15

3 r – 3 ≥ 15

3 r ≥ 15 + 3

r ≥ 6

Keterangan :

t = Tretment / perlakuan

r = Replikasi

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah tahu yang dijual di Pasar Mulyosari

Surabaya.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan sebanyak 8 sampel tahu yang masing-masing akan

diperlakukan dengan 4 perlakuan. Sehingga jumlah sampel yang diperiksa

berjumlah 32 sampel. Pengambilan sampel tahu dipilih tahu yang masih segar

atau baru datang dari pabrik.

3. 3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Page 38: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

38

3. 3. 1 Lokasi Penelitian

1. Pengambilan sampel tahu dilakukan di pasar Mulyosari Surabaya.

2. Untuk pemeriksaan sampel tahu dilakukan di BPKI Surabaya (Balai

Penelitian dan Konsultasi Industri).

3. 3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2012,

sedangkan pemeriksaan sampel dilakukan tanggal pada tanggal 03 sampai 10 Mei

2012.

3. 4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3. 4. 1 Variabel Penelitian

Variabel bebas : Lama perendaman dengan perasan jeruk lemon dan garam

dapur

Variabel terikat : Kadar protein tahu

3. 4. 2 Definisi Operasional

a. Perendaman dengan perasan jeruk lemon dan garam dapur dalam

penelitian ini dikategorikan menjadi lamanya perendaman selama 1

hari, 3 hari dan 6 hari.

b. Kadar protein adalah angka yang menunjukkan kandungan protein

yang terdapat pada tahu berdasarkan metode Kjeldahl-Mikro dalam

satuan %. Hasilnya akan dibandingkan dengan kontrol (tanpa

perlakuan).

3. 5 Metode Pengumpulan Data

Page 39: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

39

Data yang dikumpulkan dari penelitian adalah jumlah perasan jeruk lemon

dengan cara pemeriksaan di laboratorium pada sampel tahu dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a) Metode Pemeriksaan

Dalam menganalisa kadar protein dalam tahu ditetapkan berdasarkan

metode kjeldahl-mikro.

b) Prinsip Pemeriksaan

Penetapan protein berdasarkan oksidasi bahan-bahan berkarbon dan

konversi nitrogen menjadi amonia. Selanjutnya amonia bereaksi dengan

kelebihan asam membentuk amonium sulfat. Larutan dibuat menjadi basa,

dan amonia diuapkan untuk kemudian diserap dalam larutan asam borat.

Nitrogen yang terkandung dalam larutan dapat ditentukan jumlahnya

dengan titrasi menggunakan HCl 0,1N.

c) Alat atau Instrumen Pemeriksaan

1. Alat Destilasi kjeldahl

2. Labu kjeldahl berukuran 30 ml / 50 ml

3. Buret 25 ml /50 ml

4. Labu didih

5. Pipet volume

d) Bahan dan Reagen Pemeriksaan

1. H2SO4 pekat

2. K2SO4

3. HgO

4. HCL

Page 40: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

40

5. Larutan natrium hidroksida-natrium thiosulfat (larutkan 60 g NaOH

dan 5 g Na2S2O3.5H2O dalam air dan encerkan sampai 100 ml)

6. Indikator (campuran 2 bagian methyl merah 0,2% dalam alkohol dan 1

bagian methylene blue 0,25% dalam alkohol)

7. Larutan H2BO3 jenuh

8. Aquadest

Pembuatan larutan campuran jeruk lemon 10% dan garam dapur

(NaCl) 4%

1. Dua buah jeruk lemon diperas dan ditampung pada beaker glass

dan menimbang garam dapur sebanyak 4 g.

2. Selanjutnya dipipet 10 ml perasan jeruk lemon tersebut, kemudian

masukkan dalam beaker glass bersih.

3. Campurkan dengan 4 g garam dapur dan larutkan dengan sedikit

aquadest.

4. Tuang larutan tersebut dalam labu ukur 100 ml dan di add-kan

dengan aquadest hingga batas miniskus.

e) Prosedur Pemeriksaan

A. Perlakuan Sampel Tahu

1) Semua tahu yang berjumlah 8 kemudian masing-masing

diperlakukan, yaitu kontrol, tahu dengan perendaman selama 1

hari, 3 hari dan 6 hari.

2) Selanjutnya, tahu disimpan dalam kantong plastik dan direndam

dengan larutan campuran jeruk lemon dan garam dapur hingga

bagian tahu terendam semua kemudian kantong plastik diikat dan

Page 41: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

41

disimpan pada suhu ruang.

3) Lakukan pengujian kadar protein tahu sesuai masing-masing

kelompok yang sudah ditentukan.

B. Standarisasi HCl dengan Larutan Baku NaOH 0,1000N

1. Dipipet 10 ml HCl dan dimasukkan dalam Erlenmeyer.

2. Ditambahkan dengan 100 ml aquadest dan diberi 2-3 tetes

indikator PP 0,1%.

3. Kemudian, di titrasi dengan larutan baku NaOH 0,1000N

sampai terjadi perubahan warna menjadi warna merah jambu.

C. Pengujian Kadar Protein

1. Ditimbang 1 gram bahan yang telah dihaluskan dan masukkan

kedalam labu kjeldahl. Kemudian tambahkan 1,9 g K2SO4, 40

mg HgO, dan 2,0 ml H2SO4.

2. Kemudian ditambahkan beberapa batu didih dan dididihkan

sampel selama 1-1,5 jam sampai cairan menjadi jernih.

3. Lalu didinginkan dan ditambahkan sejumlah kecil air secara

perlahan-lahan kemudian didinginkan.

4. Isi labu dipindahkan kedalam alat destilasi. Cuci dan bilas labu

5-6 kali dengan 1-2 ml aquadest.

5. Selanjutnya, erlenmeyer 125 ml yang berisi 5 ml larutan H2BO3

dan 2-4 tetes indikator diletakkan dibawah kondensor. Ujung

tabung kondensor harus terendam dibawah larutan H2BO3,

6. Ditambahkan 8-10 ml larutan NaOH-Na2S2O3, kemudian

dilakukan destilasi sampai tertampung 15 ml destilat dalam

Page 42: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

42

Erlenmeyer.

7. Tabung kondensor dibilas dengan aquadest, dan bilasannya

ditampung dalam Erlenmeyer yang sama.

8. Isi Erlenmeyer diencerkan sampai 50 ml kemudian di titrasi

dengan HCl 0,1000 N sampai terjadi perubahan warna menjadi

abu-abu. Lakukan juga penetapan untuk blanko.

9. Perhitungan:

(ml HCl-ml blanko) x Normalitas x 0,014 x 5,71 x 100%

g sampel

Keterangan:

Faktor kacang kedelai = 5,71

Normalitas = Normalitas HCl

g sampel = g tahu yang digunakan setelah perlakuan

Berat atom Nitrogen = 14 = 0,014 (satuan g)

(Sumber: Departemen Perindustrian, 1998)

3.6 Metode Analisis Data

Data tentang kadar protein tahu yang direndam dengan perasan jeruk

lemon dan garam dapur yang diperoleh melalui uji laboratorium

ditabulasikan seperti contoh.

Tabel 3.1 Hasil pemeriksaan kadar protein yang direndam dengan

perasan jeruk lemon dan garam dapur

%N =

Page 43: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

43

No. Kode

Sampel Kadar Protein (%)

Kontrol 1 hari 3 hari 6 hari

1. 1

2. 2

3. 3

4. 4

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lama perendaman dengan

perasan jeruk lemon dan garam dapur terhadap kadar protein tahu maka

digunakan uji ANOVA.

Page 44: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

44

BAB V

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1. Hasil

4.1 Hasil Penelitian

Hasil analisis kadar protein tahu di Balai Penelitian dan Konsultasi Industri

laboratorium diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4.1 Kadar Protein Tahu yang direndam dengan Perasan Jeruk Lemon dan

Garam Dapur.

No. Kode

Sampel Kadar Protein (%)

Kontrol 1 hari 3 hari 6 hari

1. 1 14,11 14,10 14,05 13,68

2. 2 12,88 12,81 12,82 12,36

3. 3 11,56 11,56 11,50 11,05

4. 4 13,82 13,80 13,82 13,60

5. 5 13,58 13,44 12,88 12,59

6. 6 14,08 13,90 13,07 12,43

7. 7 12,90 12,65 11,32 11,02

8. 8 14,09 13,69 12,80 12,04

Jumlah 107,02 105,95 102,26 98,77

Rata-rata 13,3775 13,2438 12,7825 12,3463

Sd 0,89069 0,85244 0,96810 0,99645

Gambar 4.1 Grafik Batang Kadar Protein Tahu

11,6

11,8

12

12,2

12,4

12,6

12,8

13

13,2

13,4

6 hari 3 hari 1 hari Kontrol

12,3

13

13,24

13,37

Kadar Protein (%)

Lama Perendaman

Page 45: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

45

Dari tabel 4.1 dapat dilihat kadar protein tahu secara umum terdapat

perbedaan antara perendaman selama 1 hari, 3 hari dan 6 hari pada suhu ruang.

Rata-rata kadar protein tahu yang tidak direndam 13,37%. Setelah dilakukan

perendaman selama 1 hari 13,24%, 3 hari 12,78% dan 6 hari 12,34%.

4.2 Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan uji distribusi terhadap hasil analisis kadar protein tahu dari data

penelitian tersebut didapatkan bahwa data terdistribusi normal. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai p = 0,854 lebih besar dari α 0,05 (p>α) pada rata-rata

kadar protein tahu yang tidak dilakukan perendaman, sedangkan pada 1 hari

perendaman nilai p = 0,849 lebih besar dari α 0,05 (p>α), pada 3 hari perendaman

nilai p = 0,665 lebih besar dari α 0,05 (p>α) dan pada 6 hari perendaman nilai p =

0,992 lebih besar dari α 0,05 (p>α). Hasil uji menunjukkan bahwa data

terdistribusi normal, maka dilanjutkan ke uji anova. Analisis anova bertujuan

untuk mengetahui pengaruh variable bebas (perendaman dengan perasan jeruk

lemon dan garam dapur) terhadap kadar protein tahu.

Adapun hasil analisis secara anova diperoleh sebagaimana tabel berikut.

Tabel 4.2 Hasil Uji Anova

Sum of

Squares

df Mean

Squares

F Sig.

Between Groups

Within Groups

Total

5.288

24.151

29.439

3

28

31

1.763

.863

2.044 .131

Dari hasil uji Anova pada tabel diatas, menunjukkan bahwa tidak ada

pengaruh perendaman dengan perasan jeruk lemon dan garam dapur selama 1

hari, 3 hari dan 6 hari. Diketahui nilai F hitung 2.044 dengan nilai probabilitas

Page 46: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

46

(sig.) p=0.131 dimana lebih besar dari 0,05 sehingga Ha ditolak, artinya tidak ada

pengaruh perendaman dengan perasan jeruk lemon dan garam dapur terhadap

kadar protein tahu.

Untuk mengetahui sejauh mana perbedaan rata-rata kadar protein antar

kelompok (1 hari, 3 hari dan 6 hari) dilakukan analisis LSD. Hasil analisis LSD

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Hasil Analisis LSD

Perbedaan rata-rata

kadar protein

Keterangan

Kontrol – 1 hari

(13,3775 – 13,2438)

Tidak berbeda signifikan (p > 0,05)

Kontrol – 3 hari

(13,3775 – 12,7835)

Tidak berbeda signifikan (p > 0,05)

Kontrol – 6 hari

(13,3775 – 12,3463)

Tidak berbeda signifikan (p > 0,05)

1 hari – 3 hari

(13,2438 – 12,7835)

Tidak berbeda signifikan (p > 0,05)

1 hari – 6 hari

(13,2438 – 12,3463)

Tidak berbeda signifikan (p > 0,05)

3 hari – 6 hari

(12,7825 – 12,3463)

Tidak berbeda signifikan (p > 0,05)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh lama

perendaman terhadap kadar protein tahu dengan rata-rata kadar protein selama 1

hari, 3 hari dan 6 hari. Berturut-turut kadar protein tertinggi sampai terendah

adalah perendaman selama 1 hari 13,24%, selama 3 hari 12,78% dan selama 6

hari 12,34%. Kadar protein selama 1 hari, 3 hari dan 6 hari tidak ada perbedaan

signifikan yang ditunjukkan dengan p > 0,05. Untuk lebih jelasnya hasil analisis

anova dan LSD dapat dilihat di lampiran 3.

Pembahasan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Februari – Juni 2012,

diperoleh hasil yang tidak berbeda signifikan antara kadar protein tahu yang

Page 47: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

47

direndam dengan perasan jeruk lemon dan garam dapur selama 1 hari, 3 hari dan

6 hari. Rata-rata kadar protein tertinggi terdapat pada tahu yang direndam selama

1 hari yaitu 13,2438%, sedangkan rata-rata kadar protein terendah terdapat pada

tahu yang direndam selama 6 hari yaitu 12,3463%.

Berdasarkan uji distribusi terhadap hasil analisis kadar protein tahu dari data

penelitian tersebut didapatkan bahwa data terdistribusi normal. Sedangkan uji

statistik anova menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara lama

perendaman pada suhu kamar dengan kadar protein tahu. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai p > 0,05 yaitu 0,854. Untuk mengetahui sejauh mana perbedaan rata-

rata antara kelompok dilakukan analisa LSD. Data hasil LSD dapat diketahui

bahwa urutan rata-rata kadar protein yang tertinggi sampai terendah adalah selama

selama 1 hari 13,24%, 3 hari 12,78% dan 6 hari 12,34%.

Tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap kadar protein tahu tersebut

disebabkan karena adanya kombinasi penambahan asam dan garam yang bersifat

mengawetkan dan tidak merusak kadar protein tahu tersebut.

Penggunaan asam dalam pengolahan bahan makanan mempunyai peranan

penting yang bersifat antimikroba. Hal ini dikarenakan penambahan asam akan

mempengaruhi pH disamping juga adanya sifat menghambat pertumbuhan

mikroba yang khas dari hasil urainya. Toksisitas asam yang ditimbulkan sangat

bervariasi bergantung kepada kondisi keasamannya (Supardi 1999).

Kandungan asam sitrat pada jeruk lemon mampu mengendalikan pH larutan

sehingga sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan mikroba.

Sedangkan, garam juga mempengaruhi aktivitas air (aw) dari bahan sehingga

mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dengan suatu metode yang bebas

Page 48: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

48

dari pengaruh racunnya (Buckle dkk, 1987). Penggunaan garam juga tergantung

dari jenis bahan pangan yang diawetkan walaupun dengan semakin tingginya

konsentrasi garam yang digunakan dapat menghambat pertumbuhan mikroba.

Pada konsentrasi NaCl sebesar 2-5% yang dikombinasikan dengan suhu rendah,

cukup untuk mencegah pertumbuhan mikroba psikrofilik (Supardi, 1999). Selain

itu, penggunaan garam sebagai bahan pengawet akan mempengaruhi penerimaan

rasa dari jenis pangan, terutama tahu yang mempunyai rasa tawar dan rasa yang

khas.

Mekanisme pengawetan NaCl adalah dengan memecahkan (plasmolisis)

membran sel mikroba, karena NaCl mempunyai tekanan osmotik yang tinggi.

Disamping itu, NaCl bersifat hidroskopis sehingga dapat menyerap air dari bahan

yang mengakibatkan aw dari bahan tersebut menjadi rendah. Selain itu NaCl

dapat mengurangi kelarutan oksigen, sehingga mikroba aerob dapat dicegah

pertumbuhannya (Supardi, 1999).

Oleh karena itu, pemberian perasan lemon dan garam dapur sangat membantu

dalam proses pengawetan karena relatif aman, tidak memiliki efek kimia dan tidak

mengurangi kadar protein secara signifikan.

Page 49: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

49

5.2.Luaran Yang Dicapai

Publikasi ilmiah pada jurnal Nasional ber-ISSN dan ESSN

Page 50: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

50

BAB VI

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

1. Rencana jangka pendek :

Publikasi ilmiah pada jurnal nasional ber-ISSN dan ESSN

2. Rencana jangka panjang :

Melakukan penelitian lanjutan, yaitu Pengaruh Lama Perendaman Dengan

Perasan Jeruk selain lemon Dan Garam Dapur Terhadap Kadar Protein Tahu

Page 51: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

51

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap 32 sampel tahu didapatkan kesimpulan

sebagai berikut:

a. Rata-rata kadar protein tahu yang tertinggi sampai terendah berturut-turut

pada lama penyimpanan selama 1 hari (13,24%), 3 hari (12,78%) dan 6

hari (12,34%).

b. Tidak ada pengaruh lama perendaman dengan perasan jeruk lemon dan

garam dapur terhadap kadar protein tahu.

7.2. Saran

6.2.1 Bagi Masyarakat

Apabila ingin mengawetkan tahu agar tahan lebih lama sebaiknya

meggunakan pengawet jeruk lemon 10% dan garam dapur 4% maka tahu

akan tahan hingga 6 hari pada suhu ruang.

6.2.2 Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti sejenis supaya diadakan penelitian tentang pengaruh lama

perendaman perasan jeruk lemon dan garam dapur pada konsentrasi maupun

penyimpanan yang berbeda.

Page 52: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

52

DAFTAR PUSTAKA

Deiana M., A. Rosa., V. Casu., F. Cotiglia., L. Bonsing More and M.A. Dessi.

2003. Chemical Composition and Antioxidant Activity of Extract from

Dephegnidium L. JAOCS. 80 1 65-70

Naharsari, N,D. 2007. Bercocok Tanam Jeruk. Azka Mulia Media : Jakarta

Shahidi, F, Desilva, C and Amarowiz, R. 2003. Antioxidant Activity of Extract of

Defatted Seeds of Niger (Goizotia Abyssinica). JOACS. 80. 5. 443-450

Handoko, Haryo Bagus, SP. 2011. Makanan Awet Muda dan Panjang Umur. PT

Elex Media Komputindo : Jakarta

Harmoni, D. 2006. Seluk Beluk Formalin. www.hd.co.id

Herawati, Dian dkk. 2011. Analisis Pangan. Dian Rakyat : Jakarta

Hernani dan Mono Raharjo., 2005, “Tanaman Berkhasiat Antioksidan” Penerbit

Swadaya, Jakarta.

Kompas. 2005. Keamanan Pangan. www.kompas.com

Kompas. 2005. Waspadai Adanya Makanan Berformalin. www.kompas.com

Koswara, S. Mengawetkan Tahu Tanpa Formalin. Institut Pertanian Bogor

Mustafa, R.M. 2006. Studi Efektivitas Bahan Pengawet Alami Dalam Pengawetan

Tahu. Institut Pertanian Bogor (IPB)

Mudjajanto. 2005. Tahu, Makanan Favorit Yang Perlu Diwaspadai.

www.kompas.com

________. 2000. Peningkatan Proses dan Kemasan Tahu. Departemen

Perindustrian dan Perdagangan

Redaksi AgroMedia. 2010. Membuat Tahu dan Tempe. PT AgroMedia Pustaka :

Jakarta

Republika. 2005. Hindarkan Pemakaian Legal Formalin untuk Pangan.

http://www.republika.co.id

Republika. 2005. Perusahaan Tahu Takwa Poo di Kediri Berencana Gugat Balai

POM. http://www.republika.co.id

Sarwono, B dan Yan Pieter. 2005. Membuat Aneka Tahu. Penebar Swadaya :

Jakarta

Page 53: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

53

SNI 01- 3142-1992

Suprapti, Lies. 1997. Dasar-dasar Teknologi Pangan. Vidi Ariesta : Surabaya

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan Dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama :

Jakarta

Page 54: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

54

LAMPIRAN

1. Laporan keuangan

LAPORAN KEUANGAN

TAHUN 2017 No Bahan Habis Pakai Jumlah Harga Total

1 Erlenmeyer 250 ml 2 Rp 100.000 Rp 200.000

2 Pipet volume 10 ml 2 Rp 75.000 Rp 150.000

3 Pipet volume 50 ml 2 Rp 150.000 Rp 300.000

4 pipet ukur 10 ml 2 Rp 50.000 Rp 100.000

5 Pipet ukur 1 ml 2 Rp 35.000 Rp 70.000

6 Sewa Neraca Analitik 1 Rp 100.000 Rp 100.000

7 Buret 1 Rp 350.000 Rp 350.000

8 Erlenmeyer 500 ml 2 Rp 50.000 Rp 100.000

9 aquades 1 Rp 100.000 Rp 100.000

10 Pipet tetes 20 Rp 2.500 Rp 50.000

13 Indikator PP 1% 1 Rp 65.000 Rp 65.000

14 handscoon dan masker 1 Rp 110.000 Rp 110.000

15 NAOH 30% 1 Rp 100.000 Rp 100.000

16 Sewa laboratorium 1 Rp 450.000 Rp 450.000

17 Beaker glass 500 ml 2 Rp 75.000 Rp 150.000

18 Beaker glass 1000 ml 2 Rp 165.000 Rp 330.000

19 Tissue/pembersih 4 Rp 15.000 Rp 60.000

20 HCl Pekat 4 Rp 65.000 Rp 260.000

21 Indikator amilum 1 Rp 75.000 Rp 75.000

23 Tabung reaksi 11 Rp 25.000 Rp 275.000

24 Gelas ukur 500 ml 2 Rp 150.000 Rp 300.000

25 Print + Fotocopy+ATK 1 Rp 125.000 Rp 125.000

TOTAL Rp 3.820.000

No Honorarium Jumlah Harga Total

1 pembantu peneliti 1 Rp 280.000 Rp 280.000

No Publikasi Jumlah Harga Total

1 Jurnal 1 Rp 400.000 Rp 400.000

TOTAL Rp 400.000

1 Bahan Habis Pakai Rp 3.820.000

2 Honorarium (pembantu peneliti) Rp 280.000

3 Publikasi

Rp 400.000

TOTAL Rp 4.500.000

Page 55: Pengaruh Lama Perendaman Dengan Perasan Jeruk Lemon ...repository.um-surabaya.ac.id/4732/1/12._NK_FIX.pdfTahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan protein

55

2. Lampiran Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Mengadakan pertemuan awal antara

ketua dan anggota tim

2. Menetapkan rencana jadwal kerja &

Menetapkan pembagian kerja

3. Menetapkan desain penelitian &

Menentukan instrument penelitian

4. Menyusun proposal & Mengurus

perijinan penelitian

5. Mempersiapkan dan menyediakan

bahan dan peralatan penelitian &

Melakukan Penelitian

6. Melakukan pemantauan atas

pengumpulan data, Menyusun dan

mengisi format tabulasi, Melakukan

analisis data, Menyimpulkan hasil

analisis, Membuat tafsiran dan

kesimpulan hasil serta membahasnya

7. Menyusun konsep laporan