PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP...

19
JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536 176 PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2018 Oleh : Novita Fransisca ABSTRAK Kebijakan dividen mempunyai dampak yang sangat penting bagi investor maupun bagi perusahaan yang membayar dividen. Dividen merupakan salah satu motivasi investor untuk menanamkan dana di perusahaan. Dividen diperoleh dari laba bersih, dimana apabila laba bersih yang dihasilkan perusahaan meningkat maka dividen yang akan dibagikan juga meningkat. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah laba bersih dan arus kas operasi secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen kas pada perusahan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”. Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap kebijakan dividen kas. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang berupa laporan keuangan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 8 perusahaan. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif, regresi linear berganda dan asumsi klasik. Sedangkan pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji parsial (uji t), uji simultan (uji F) serta koefisien determinasi. Dari hasil analisis regresi linear berganda , maka persamaan regresi adalah Y= -38274,359 + 0,219X1 + 0,007X2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara laba bersih terhadap kebijakan dividen kas. Begitupun dengan arus kas operasi terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen kas. Selanjutnya secara simultan laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen kas. Hasil ini didukung dari nilai koefisien determinasi ( R square) sebesar 0,954 yang menunjukkan bahwa variabel laba bersih dan arus kas operasi mampu menjelaskan sebanyak 95,4% terhadap dividen kas. Sedangkan sisanya sebesar 4,6 % dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Saran yang diberikan penulis adalah dalam menetukan pembagian dividen kas sebaiknya memperhatikan laba bersih dan arus kas operasi agar dividen kas yang dihasilkan perusahaan meningkat. Kata kunci : laba bersih, arus kas operasi, kebijakan dividen kas PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Manajamen tentu sangat memperhatikan laba bersih yang dihasilkan perusahaan dan kas yang tersedia di perusahaan. Dividen merupakan salah satu motivasi investor untuk menanamkan dana di bank, dividen diperoleh dari laba yang dihasilkan oleh bank tersebut. Laba bersih yaitu selisih pendapatan dengan biaya dan pajak atas laba kena pajak. Hal ini mengindikasikan adanya keterkaitan antara laba dengan dividen, karena tanpa adanya laba dari aktivitas

Transcript of PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP...

Page 1: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

176

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2018

Oleh :

Novita Fransisca

ABSTRAK Kebijakan dividen mempunyai dampak yang sangat penting bagi investor maupun bagi perusahaan yang membayar dividen. Dividen merupakan salah satu motivasi investor untuk menanamkan dana di perusahaan. Dividen diperoleh dari laba bersih, dimana apabila laba bersih yang dihasilkan perusahaan meningkat maka dividen yang akan dibagikan juga meningkat. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah laba bersih dan arus kas operasi secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen kas pada perusahan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”. Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap kebijakan dividen kas. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang berupa laporan keuangan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 8 perusahaan. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif, regresi linear berganda dan asumsi klasik. Sedangkan pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji parsial (uji t), uji simultan (uji F) serta koefisien determinasi. Dari hasil analisis regresi linear berganda , maka persamaan regresi adalah Y= -38274,359 + 0,219X1 + 0,007X2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara laba bersih terhadap kebijakan dividen kas. Begitupun dengan arus kas operasi terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen kas. Selanjutnya secara simultan laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen kas. Hasil ini didukung dari nilai koefisien determinasi ( R square) sebesar 0,954 yang menunjukkan bahwa variabel laba bersih dan arus kas operasi mampu menjelaskan sebanyak 95,4% terhadap dividen kas. Sedangkan sisanya sebesar 4,6 % dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Saran yang diberikan penulis adalah dalam menetukan pembagian dividen kas sebaiknya memperhatikan laba bersih dan arus kas operasi agar dividen kas yang dihasilkan perusahaan meningkat. Kata kunci : laba bersih, arus kas operasi, kebijakan dividen kas PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Manajamen tentu sangat memperhatikan laba bersih yang dihasilkan perusahaan dan kas yang tersedia di perusahaan. Dividen merupakan salah satu motivasi investor

untuk menanamkan dana di bank, dividen diperoleh dari laba yang dihasilkan oleh bank tersebut. Laba bersih yaitu selisih pendapatan dengan biaya dan pajak atas laba kena pajak. Hal ini mengindikasikan adanya keterkaitan antara laba dengan dividen, karena tanpa adanya laba dari aktivitas

Page 2: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

177

perusahaan bank tidak akan mungkin adanya pembagian dividen. Laba bersih dan dividen memiliki hubungan, bila laba bersih tinggi biasanya perusahaan akan menaikkan besaran dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham, sebaliknya jika laba bersih kecil maka dividen yang dibagikan juga kecil. Arus kas dari aktivitas operasi merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan Bank dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas operasi juga memiliki pengaruh terhadap dividen tunai, semakin tinggi arus kas operasi maka semakin tinggi pula dividen tunai. Hal ini dikarenakan dalam arus kas operasi digambarkan kinerja perusahaan dimana kinerja perusahaan yang baik akan menghasilkan laba bersih yang tinggi sehingga perusahaan dapat meningkatkan pembayaran dividen tunai. Arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk membayar dividen. Fenomena yang sering terjadi diperusahaan terkadang laba bersih yang diperoleh mengalami kenaikan akan tetapi dividen yang dibagikan mengalami penurunan. Padahal dividen berasal dari akumulasi laba bersih sehingga jika laba bersih meningkat, kemungkinan dividen yang dibagikan akan meningkat.Berdasarkan fenomena tersebut laba yang dihasilkan bukanlah satu-satunya faktor yang dipertimbangkan oleh pihak manajamen dalam menetapkan besarnya dividen kas yang akan dibagikan. Setiap tahun perusahaan memperoleh laba bersih, tetapi terkadang perusahaan tersebut tidak membagikan dividen kas atau hanya

satu sampai dua kali atau empat kali sepanjang 5 tahun tersebut. Fenomena yang terjadi apakah perusahaan akan membagikan laba tersebut dalam bentuk dividen atau menahan laba tersebut sebagai tambahan dana investasi bagi perusahaan. Arus kas operasi pada perusahaan perbankan mengalami perubahan setiap tahunnya baik kenaikan atau penurunan berdampak pada pembagian dividen kas. Fenomena yang terjadi terkadang arus kas operasi pada perusahaan mengalami penurunan akan tetapi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham tetap.Padahal Arus kas operasi juga memiliki pengaruh terhadap dividen tunai, semakin tinggi arus kas operasi maka semakin tinggi pula dividen tunai. Berdasarkan fenomena tersebut arus kas operasi yang dihasilkan bukanlah satu-satunya faktor yang dipertimbangkan oleh pihak manajamen dalam menetapkan besarnya pembagian dividen kas. Alasan peneliti memilih perusahaan perbankan sebagai objek penelitian di karenakan perusahaan Perbankan mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi, sehingga Perbankan dapat dijadikan tolak ukur dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Page 3: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

178

1. Apakah laba bersih berpengaruh terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI ?

2. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI ?

3. Apakah laba bersih dan arus kas operasi secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI ?

Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh laba bersih terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dari tahun 2014 -2018. Untuk mengetahui pengaruh arus kas terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2014 -2018. Untuk mengetahui pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2014 -2018. Manfaat Penelitian Untuk memberikan sumbangan penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetuhan ekonomi untuk memperoleh informasi terkait laba bersih, arus kas operasi dan kebijakan dividen. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar perluasan penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan laba bersih, arus kas operasi dan kebijakan dividen. Hasil penelitian ini diharapkan dapa tdigunakan sebagai masukan untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan perusahaan berupa dividen perusahaan, khususnya perusahaan perbankan. STUDI KEPUSTAKAAN Pengertian Laba Menurut Nafarin (2007: 788) “Laba (income) adalah perbedaan antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode tertentu”. Dan menurut Hanafi (2010:32) “Laba merupakanukuran keseluruhan prestasi perusahaan, yang didefinisikan sebagai berikut : Laba = Pendapatan- Biaya”. Sedangkan menurut Prawironegoro (2008 : 177) “ Laba ialah prestasi seluruh karyawan dalam suatu perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk angka keuangan yaitu selisih positif antara pendapatan dikurangi beban (expenses)”. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan laba adalah prestasi perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk keuangan yaitu selisih positif pendapatan dikurangi beban. Tujuan Laba Bersih Menurut Suwardjono(2014: 456) Tujuan Laba Bersih yaitu :

Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan (rate of return on invested capital).

Dasar pengukuran prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen.

Dasar penentuan pengenaan pajak.

Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara.

Page 4: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

179

Dasar kompensasi dan pembagian bonus.

Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.

Dasar pembagian dividen. Laporan Laba Rugi Bank (Income Statement) Menurut Veithzal (2010: 879) Laporan perhitungan laba rugi bank (profit and loss statement) atau lebih dikenal dengan income statement dari suatu bank umum adalah “suatu laporan keuangan bank yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan non operasional bank serta keuntungan bersih bank untuk suatu periode tertentu”. Laporan laba rugi harus disusun berdasarkan ketentuan tentang bentuk yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia, serta harus dilaporkan dan di umumkan melalui media cetak yang memiliki peredaran yang luas. Laporan bulanan harus dilaporkan setiap bulan, Laporan triwulan dilakukan untuk masing-masing akhir bulan maret, juni, sepetember, dan Desember tahun yang bersangkutan. Keterlambatan penyampaian serta bentuk laporan yang tidak mengikuti standar Bank Indonesia akan dikenakan sanksi. Penyusunan perhitungan laba rugi bank dilakukan dengan menganut konsep konservatisme, yang mana menekankan bahwa pendapatan yang diperhitungkan adalah pendapatan yang benar-benar telah diterima secara efektif, seperti bunga atau pendapatan lain yang diterima oleh bank dari nasabah secara tunai atau atas beban giro nasabah yang saldonya masih mencukupi. Aset-aset bank menghasilkan pendapatan, sedangkan perolehan dana

melalui kewajiban/utang dan ekuitas menghasilkan beban-beban. Seberapa baik usaha bank dalam menyeimbangkan antara pendapatan dengan beban menghasilkan pendapatan (laba) bersih/net income seperti yang tercermin dalam laporan laba rugi dibawah ini: Manfaat dan Tujuan Arus Kas Operasi Menurut Harahap (2013: 257) tujuan dan manfaat arus kas yaitu :

Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan dan mengontrol arus kas masuk dan keluar.

Menilai kemampuan arus kas masuk dan keluar perusahaan termasuk kemampuan membayar dividen di masa mendatang.

Menyajikan informasi bagi investor, kreditor, dan memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.

Menilai kemampuan perusahaan memasukkaan kas ke perusahaan di masa yang akan datang.

Menilai pengaruh investasi baik secara kas maupun bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.

Pengertian Dividen Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian dividen yaitu: Schneeman (2012:435) menjelaskan dividen sebagai berikut: Dividen adalah pembayaran kepada pemegang saham dari keuntungan sebuah perusahaan sebagai laba atau investasi pemegang saham. Dividen hanya dapat dibayar dari keuntungan perusahaan. Dividen hanya dapat

Page 5: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

180

dibayar ketika perusahaan mampu untuk terus memenuhi kewajiabannya setelah dividen dibayarkan. Sebagian dividen dibayarkan dalam bentuk uang tunai, tetapi dividen juga mungkin dalam bentuk saham atau properti lainnya. Menurut Laopodis (2013:300) Dividen adalah “pembayaran tunai yang dibayarkan oleh perseroan kepada pemegang saham”. Sedangkan menurut Pratt (2011:561) Dividen adalah “distribusi uang tunai, properti atau saham kepada pemegang saham sebuah perusahaan”. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa dividen merupakan keuntungan yang diterima oleh pemegang saham dimana besarnya atas jumlah yang diterima tergantung pada besarnya keuntungan atau laba yang diterima oleh suatu perusahaan dan juga jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham, dimana dividen dibayarkan dalam bentuk uang tunai, saham atau properti lainnya. Dividen terutang kepada pemegang saham yang tercatat setelah tanggal pengumuman dan sebelum tanggal pembayaran. Kewajiban untuk utang dividen dicatat pada tanggal pengumuman dan dihapuskan pada tanggal pembayaran. Tujuan Pembagian Dividen Tujuan pembagian dividen adalah (Wicaksono, 2014): Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi para investor. Hal ini karena sebagian investor menanamkan dananya di perusahaan untuk memperoleh dividen dan tinggi rendahnya dividen yang dibayarkan dapat mempengaruhi harga saham. Untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Sebagian perusahaan

memberikan dividen dalam jumlah tetap untuk setiap periode. Hal ini dilakukan karena perusahaan ingin diakui oleh investor bahwa perusahaan mampu menghadapi kondisi ekonomi yang tidak stabil dan mampu memberikan hasil kepada investor Sebagian investor memandang bahwa risiko dividen lebih rendah dibanding risiko capital gain. Investor lebih memilih untuk memperoleh pendapatan berupa dividen daripada capital gain. Untuk memberikan para investor pendapatan tetap yang dapat digunakan untuk keperluan konsumsi. Hasil dari pembagian dividen dapat digunakan kembali untuk reinvestasi maupun untuk keperluan lainnya. Dividen dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara manajer dan pemegang saham. Informasi secara keseluruhan tentang kondisi internal perusahaan sering tidak diketahui oleh investor sehingga melalui pembagian dividen, maka perusahaan akan melaporkan bagaimana kondisi perusahaan pada saat itu. Pengertian Kebijakan Dividen Kebijakan dividen merupakan keputusan yang diambil perusahaan dan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap harga saham perusahaan di pasar modal sehingga kebijakan dividen merupakan sebagian dari keputusan investasi. Oleh karena itu, dalam hal ini perusahaan dituntut untuk membagikan dividen sebagai realisasi dari harapan akan hasil yang diinginkan oleh seorang investor dalam menginvestasikan dananya untuk membeli saham. Menurut Sitanggang (2013: 182) menyatakan bahwa Kebijakan dividen adalah “kebijakan yang bersangkutan dengan penentuan

Page 6: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

181

pembagian pendapatan (earning) antara pengguna pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditanam di dalam perusahaan”. Menurut Riyanto (2008:265) Kebijakan dividen adalah “kebijakan yang bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara pengguna pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditanam di dalam perusahaan”. Kebijakan dividen penting bagi perusahaan dengan dua alasan, yaitu: Pembayaran dividen mungkin akan mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan tersebut. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan kebijakan dividen merupakan keputusan apa yang akan diambil oleh perusahaan terhadap laba yang diperoleh perusahaan apakah akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba perusahaan sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan digunakan sebagai laba ditahan, maka kemampuan pembentukan dana intern perusahaan akan semakin besar. Teori Kebijakan Dividen Menurut Sitanggang (2013: 192) ada beberapa teori tentang kebijakan

dividen anatara lain “1. Teori dividen tidak relevan, 2. The Bird in the hand, 3. Signaling hypothesis, 4.Clientele effect, 5. Teori perbedaan pajak”. Teori dividen tidak relevan dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco. Modligiani (MM) mengemukakan bahwa kebijakan dividen tidak relevan karena tidak berdampak pada harga saham maupun biaya modal suatu perusahaan. Merton Miller dan Franco Modligiani (MM) menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan ditentukan oleh laba usaha dan risiko usahanya. Merton Miller dan Franco Modligiani mempunyai asumsi bahwa tidak adanya pajak yang dibayarkan atas dividen, tidak adanya biaya transaksi yang dibayarkan atas saham yang dibeli ataupun yang dijual, dan setiap orang baik investor maupun manajer mempunyai informasi yang sama tentang laba perusahaan di masa depan. Berdasarkan asumsi ini pemegang saham akan indifferens antara dividen atau laba ditahan, karena pemegang saham dapat menjual saham pada porsi tertentu untuk mendapat kas sebagai pengganti dividen kas. Sebaliknya apabila perusahaan membagikan dividen pada hal pemegang saham tidak membutuhkan kas, maka pemegang saham dapat membeli saham sebagai penempatan kas yang diterima dari dividen kas. Asumsi tidak ada pajak penghasilan dari biaya transaksi tentunya tidak terjadi dalam praktek, oleh karena itu pemegang saham akan selalu memilih kebijakan dividen yang berdampak pada pembayaran pajak dan biaya yang paling rendah. Teori “The bird in the hand “ dikemukakan oleh Gordon dan Linter.Gordon dan Linter mengemukakan bahwa pemegang

Page 7: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

182

saham lebih menyukai dividen dibayarkan dari pada janji pertumbuhan yang dihasilkan laba ditahan yang belum tentu terjadi (bird in the hand). Menurut pandangan ini bahwa harga saham akan dimaksimalkan melalui DPR yang tinggki. Dari penilai saham bahwa harga saham ditentukan oleh kebijakan dividen, tingkat hasil yang diminta investor dan tingkat pertumbuhan perusahaan. Teori signaling Hypothesis menyatakan bahwakebijakan dividen dapat berupa sinyal (tanda) bagi investor tentang prospek perubahan dimasa datang. Artinya bahwa besar kecilnya DPR sebagai sinyal atau tanda atau proyeksi laba di masa datang. Bukti empiris menyebutkan bahwa jika dividen naik maka diikuti dengan kenaikan harga saham, sebaliknya jika dividen mengalami penurunan maka harga saham akan menurun. Modigliani dan Miller menyatakan bahwa kenaikan dividen biasanya suatu signal (tanda) kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa mendatang. Sebaliknya jika terjadi penurunan dividen biasanya investor meyakini adanya pertanda (signal) bahwa perusahaan menghadapi masa sulit di waktu mendatang. Teori clientele menyatakan bahwa kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih menyukai suatu Dividend payout Ratio yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan.

Jika ada perbedaan pajak bagi individu (misalnya orang lanjut usia dikenai pajak lebih ringan) maka pemegang saham yang dikenai pajak tinggi lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Kelompok ini lebih senang jika perusahaan membagi dividen yang kecil. Sebalinya kelompok pemegang saham yang dikenai pajak relatif rendah cenderung menyukai dividen yang besar. Bukti empiris menunjukkan bahwa efek dari “Clientele“ ini ada. Tapi menurut MM hal ini tidak menunjukkan bahwa lebih baik dari dividen kecil, demikian sebaliknya. Efek “Clientele“ ini hanya mengatakan bahwa bagi sekelompok pemegang saham, kebijakan dividen tertentu lebih menguntungkan mereka". Teori Perbedaan pajak menyatakan bahwa ada pajak terhadap dividen dan capital gain. Para investor lebih menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak. Hal ini dapat terlihat jika tarif pajak atas dividen lebih besar dibandingkan pajak atas capital gain. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Menurut Sitanggang (2013: 189) ada beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen dalam menentukan kebijakan dividen. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen antara lain “1.Posisi kas perusahaan, 2. Posisi solvabilitas, 3. Posisi likuiditas, 4. Tingkat laba, 5. Kebutuhan pelunasan hutang, 6. Rencana Pelunasan, 7. Kesempatan investasi, 8. Stabilitas Pendapatan, dan 9. Pengawasan terhadap perusahaan”. Posisi Kas Perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen, hal ini dikarenakan laba

Page 8: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

183

bersihyang diperoleh perusahaan tidak sama dengan jumlah kasperusahaan yang tersedia karena laba bersih tersebar pada aktiva perusahaan baik dalam aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar termasuk dalam kas. Semakin besar jumlah laba yang ditahan yang dialokasikan pada aktiva non kas, berarti posisi kas untuk didistribusikan sebagai dividen semakin kecil. Ketersediaan kas digunakan untuk didistribusikan sebagai dividen tergantung pada kemampuan perusahaan untuk mencairkan aktiva lancar setelah memperhitungkan kebutuhan kas untuk mendukung operasi perusahaan. Hal ini perlu diperhatikan karena dividen kas adalah arus kas keluar pada saat pembayaran dividen tersebut dilakukan. Untuk mengukur besarnya posisi kas perusahaan dapat diukur dengan jumlah kas dibagi dengan laba bersih tahun berjalan. Posisi Solvabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Hal ini dikarenkaan, apabila perusahaan dalam kondisi insolvensi atau solvabilitasnya kurang menguntungkan, biasanya perusahaan tidak membagikan laba. Hal ini disebabkan laba yang diperoleh lebih banyak digunakan untuk memperbaiki posisi struktur modalnya. Insolvensi jika didefinisikan secara hukum adalah kewajiban total perusahaan lebih besar dari aktivanya atau ketidakmampuan perusahaan untuk membayar para kreditornya ketika kewajibannya jatuh tempo. Posisi Likuiditas merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Hal ini dikarenkan pertimbangan dalam pembagian dividen akan dipengaruhi oleh likuiditas suatu perusahaan. Dividen menunjukkan arus kas operasi

keluar, semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan, maka kemampuan perusahaan untuk membayar dividen akan semakin besar, oleh karena itu bila perusahaan membayarkan dividen berarti harus bisa menyediakan uang kas yang cukup banyak dan ini akan menurunkan tingkat likuiditas perusahaan. Tingkat laba juga merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Hal ini dikarenakan dividen berasal dari laba bersih yang diperoleh suatu perusahaan. Laba bersih sangat berpengaruh terhadap pembagian dividen kas, semakin besar laba bersih yang diperoleh perusahaan maka semakin besar dividen yang dibagikan. Laba bersih merupakan tambahan kekayaan pemegang saham yang akan dapat dibagikan kepada pemegang saham atau ditahan dalam perusahaan untuk diinvestasikan kembali sebagai sumber pendanaan internal. Salah satu sumber dana perusahaan adalah dari kreditor baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hutang-hutang ini harus segera dibayar pada saat jatuh tempo, dan untuk membayar hutang-hutang tersebut harus disediakan dana. Semakin banyak hutang yang harus dibayar semakin besar dana yang harus disediakan sehingga akan mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Disamping itu dengan jumlah jatuh temponya hutang, berarti dana hutang tersebut harus diganti. Alternatif mengganti dana hutang bisa dengan mencari hutang baru dan juga bisa dengan sumber dana intern dengan cara memperbesar laba ditahan. Hal ini tentunya akan memperkecil dividend payout ratio (DPR).

Page 9: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

184

Rencana perluasan merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Hal ini dikarenakan perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan perusahaan, dan hal ini bisa dilihat dari perluasan yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin pesat pertumbuhan perusahaan, juga semakin pesat perluasan yang dilakukan. Konsekuensinya semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai perluasan tersebut. Kebutuhan dana dalam rangka ekspansi tersebut bisa dipenuhi baik dari hutang, menabah modal sendiri yang berasal dari pemilik, dan salah satu juga bisa diperoleh dari internal resources berupa memperbesar laba yang ditahan. Dengan demikian semakin pesat perluasan yang dilakukan perusahaan semakin kecil dividend payout ratio (DPR). Kesempatan investasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya dividen yang akan dibagi. Semakin terbuka kesempatan investasi semakin kecil dividen yang dibayarkan sebab dananya digunakan untuk memperoleh kesempatan investasi. Namun bilan kesempatan investasi kurang baik, maka dananya lebih banyak akan digunakan untuk membayar dividen. Stabilitas Pendapatan juga faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham lebih besar dibanding dengan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil. Perusahaan yang pendapatannya stabil tidak perlu menyediakan kas yang banyak untuk berjaga-jaga, sedangkan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil harus menyediakan uang kas yang cukup besar untuk berjaga-jaga

Pengawasan terhadap Perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen.Hal ini dikarenakan terkadang pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap perusahaan. Apabila perusahaan mencari sumber dana dari modal sendiri, kemungkinan akan masuk investor baru dan ini tentunya akan mengurangi kekuasaan pemilik lama dalam mengendalikan perusahaan. Jika dibelanjai dari hutang resikonya cukup besar. Oleh karena itu perusahaan cenderung tidak membagi dividennya agar pengendalian tetap berada ditangannya. Indikator Kebijakan Dividen Terdapat dua indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kebijakan dividen suatu perusahaan yaitu: Hasil Dividen (Dividen Yield) Dividen Yield merupakan rasio yang menghubungkan dividen yangdibayar dengan harga saham biasa perusahaan.Beberapa pemegang saham menggunakan dividen yield sebagai suatu ukuran risiko dan sebagai penyaring investasi. Para pemegang saham akan berusaha untuk menginvestasikan dananya dalam saham yang menghasilkan nilai dividen yield yang tinggi. Rasio Pembayaran Dividen (Dividen payout Ratio) Rasio pembayaran dividen (dividen payout ratio) merupakan indiaktor kedua yang digunakan untuk mengukur kebijakan dividen. Dividen payout ratio merupakan rasio hasil perbandingan antara dividen dengan laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa. Dividen payout ratio sering digunakan untuk mengestimasikan dividen yang akan dibagikan perusahaan pada tahun berikutnya. Hipotesis

Page 10: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

185

Hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara yang harus diuji kebenaranya. Dividen merupakan laba yang diperoleh perusahaan dan dibagikan kepada pemegang saham. Dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Oleh karena itu dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban bunga dan pajak, maka keuntungan tentu saja mempengaruhi besarnya dividen. Menurut Fahmi (2013: 273) bahwa “laba bersih mempengaruhi besarnya kebijakan dividen tunai yang akan dibagikan”. Semakin besar laba bersih yang dihasilkan, maka dividen yang akan dibagikan semakin besar. Arus kas operasi memiliki pengaruh terhadap dividen tunai, semakin tinggi arus kas operasi maka semakin tinggi pula dividen tunai. Hal ini dikarenakan dalam arus kas operasi menggambarkan kinerja perusahaan yang baik akan menghasilkan arus kas operasi yang tinggi. Arus kas operasi berpengaruh positif terhadap dividen kas yang akan dibagikan. Menurut Hery (2009: 10) bahwa “ arus kas operasi selalu dikaitkan sebagai salah satu indikator kemampuan perusahaan dalam membayar dividen”. Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : H1 : Terdapat pengaruh signifikan antara laba besih terhadap kebijakan dividen kas. H2 : Terdapat pengaruh signifikan antara arus kas operasi terhadap kebijakan dividen kas. H3 : Terdapat pengaruh signifikan antara laba bersih dan arus kas operasi secara bersama-sama terhadap kebijakan dividen kas.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Menurut Kuncoro (2008:55) Populasi merupakan “wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang diguanakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Perbankan yang terdaftar(listing) di BEI sejak tahun 2014 sampai dengan 2018 yang berjumlah 28 perusahanan. Menurut Erlina (2011:82) Sampel adalah “bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karateristik populasi, hasil penelitian yang menggunakan sampel, maka kesimpulannnya akan diberlakukan untuk populasi“. Oleh sebab itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representif atau mewakili. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penarikan sampel secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan dan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti. Kriteria-kriterianya adalah sebagai berikut : Perusahaan Perbankan yang sudah terdaftar di BEI.

Perusahaan Perbankan yang sudah diaudit dan tidak keluar (delisting) dari BEI selama periode penelitian 2014 -2018.

Perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian dan memperoleh laba bersih serta arus kas aktivitas operasi dilaporkan dengan lengkap pada publikasian laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun buku 2014 -2018.

Page 11: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

186

Perusahaan tersebut membayar dividen kas pada tahun 2014 -2018.

Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari dokumentasi perusahaan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada dan tidak perlu dicari sendiri oleh peneliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan dari perusahaan Perbankanyang listing di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2014 sampai tahun 2018 dan selalu membagi dividen selama 5 tahun berturut-turut. Laporan keuangan perusahaan tercantum dalam data diperoleh dariwww.idx.co.id. Metode Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan suatu proses untuk mendapatkan data penelitian yang valid dan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Data tersebut akan diolah menjadi informasi yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah data dan keterangan melalui penelitian kepustakaan, baik dengan menggunakan internet, dan mempelajari buku-buku ilmiah, literatur-literatur, jurnal dan hasil penelitian terdahulu serta data sekunder lainnya yang relevan dengan tulisan ini. Penelitian ini dimaksudkan sebagai sumber acuan untuk membahas teori yang mendasari masalah dalam penelitian ini.

Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan penelitian secara langsung ke lapangan untuk mendapatkan data dari objek yang diteliti, sebagai tempat penulis melakukan penelitian untuk memperoleh dan juga mengumpulkan data yang sebenarnya terjadi dengan menggunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dalam penelitian berdasarkan laporan yang tersedia yang telah diolah sebelumnya dari objek penelitian tersebut, untuk mendapatkan dokumentasi berupa data laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diakses melalui website:www.idx.co.idyang merupakan website resmi dari Bursa Efek Indonesia. Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis Untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan, maka digunakan metode analisis sebagai berikut: Analisis Regresi Linear Berganda Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisisregresi linear berganda. Penelitian ini dianalisis dengan model regresi berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen kasdengan model dasar sebagai berikut: Y= α+β1X1+β2X2 +e Keterangan : Y = Variabel dependen, dalam hal ini dividen kas α = Konstanta β1,β2 = Koefisien regresi X1 = Variabel independen pertama yaitu laba bersih. X2 = Variabel independen kedua yaitu arus kas operasi. e = Tingkat kesalahan pengganggu.

Page 12: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

187

Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel bergantung (dependen) dapat digunakan alat analisa statistik yaitu dengan melakukan Uji t dan Uji F dan koefisien determinasi. Uji Signifikan Individual (Uji t) Uji t dilakukan untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel bebas (independen) secara individual dalam menjelaskan variabel bergantung (dependen). Ujji t dilakukan untuk melihat pengaruh laba bersih dan arus kas operasi secara parsial terhadap dividen kas. Uji dilakukan dengan membandingkan signifikan t hitung dengan ketentuan sebagai berikut : Ho diterima jika t hitung < t tabel ( α = 5% ) Ha diterima jika t hitung > t tabel ( α= 5% ) Hipotesis Penelitian H1 dan H2

Laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen kas secara parsial. Hipotesis Statistik Ho : ρ = 0, berarti laba bersih dan arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap dividen kas secara parsial. Ha : ρ ≠ 0, berarti laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen kas secara parsial. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas (independen) dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel bergantung (dependen).Uji F dilakukan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel bebas yaitu pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen kas secara stimultan. Uji F

dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagi berikut : Ho diterima jika F hitung < F tabel ( α = 5% ) Ha diterima jika F hitung > F tabel ( α= 5% ) Hipotesis Penelitian H3

Laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh secara stimultan terhadap dividen kas. Hipotesis Statistik Ho : ρ = 0, berarti laba bersih dan arus kas operasi tidak berpengaruh secara stimultan terhadap dividen kas. Ha : ρ ≠ 0, berarti laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh secara stimultan terhadap dividen kas. Uji Determinasi Uji determinasi (𝑅2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (𝑅2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).Namun Ghozali juga menambahkan bahwa koefisien determinasi hanyalah salah satu dan bukan satu-satunya kriteria memilih model yang baik dengan alasan apabila suatu estimasi regresi linear menghasilkan koefisien determinasi yang tinggi tetapi tidak konsisten dengan teori yang dipilih oleh peneliti, atau tidak lolos dari uji asumsi klasik maka model tersebut bukanlah model

Page 13: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

188

penelitian yang baik dan seharusnya tidak dipilih menjadi model empiris dan menggantinya dengan model lain. PEMBAHASAN Analisis Regresi Berganda Penelitian ini menggunakan persamaan regresi linear berganda. Berikut ini adalah tabel koefisien regresi berganda: Tabel : Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -38274,359

164701,356 -,232 ,818

Laba bersih

,219 ,008 ,938 26,083 ,000

Arus kas operasi

,007 ,002 ,156 4,334 ,000

Sumber: Output SPSS, Diolah Peneliti2019

Berdasarkan Tabel di atas maka diperoleh persamaan linear berganda hipotesis penelitian sebagai berikut: Y = -38274,359 + 0,219X1 + 0,007X2 Keterangan: Nilai Konstanta (a) = -38274,359 Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila variabel bebas yaitu laba bersih, dan arus kas operasi bernilai 0, maka perubahan nilai kebijakan dividen kas yang dilihat dari nilai Y berkurang sebesar -38274,359. Laba bersih (X1) memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,219, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan Rp 1 laba bersih, maka dividen kas akan meningkat sebesar Rp 0,219. Arus kas operasi (X2) memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,007, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan Rp 1 arus kas operasi, maka dividen kas akan meningkat sebesar Rp 0,007.

Pada persamaan regresi linear berganda tersebut yang paling dominan dalam pembagian dividen kasadalah laba bersih karena memiliki nilai koefisien yang lebih besar jika dibandingkan dengan variabel lain. Uji Signifikan Individual (Uji t) Pengujian secara parsial menggunakan Uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan secara parsial (individu). Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel, bila nilai P value dari t masing-masing variabel independen ≥ α = 5%, artinya secara individual variabel independen (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya bila P value dari t masing-masing variabel independen < α artinya secara individual masing-masing variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Hasil pengujiannya adalah pada tabel berikut: Tabel : Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -38274,359

164701,356 -,232 ,818

Laba bersih ,219 ,008 ,938 26,083 ,000

Arus kas operasi

,007 ,002 ,156 4,334 ,000

a. Dependent Variable: Dividen kas

Sumber: Output SPSS, Diolah Peneliti 2019

Berdasarkan hasil pengujian statistik t pada Tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 14: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

189

Pengaruh laba bersih terhadap dividen kas Variabel laba bersih memiliki thitung 26,083 dan ttabel diperoleh sebesar 2,026. Maka thitung> ttabel (26,083>2,026) dengan nilai signifikan 0,000< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak artinya laba bersih secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan Perbankan periode 2014 -2018. Pengaruh arus kas operasi terhadap dividen kas Variabel arus kas operasi memiliki thitung 4,334 dan ttabel diperoleh sebesar 2,026. Maka thitung> ttabel (4,334>2,026) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak artinya arus kas oprasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan Perbankan periode 2014 -2018. Uji Parameter Simultan (Uji- F) Pengujian secara simultan menggunakan Uji F. Pengujian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Siginifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat perbandingan antara F-tabel dan F-hitung. Selain itu akan diihat nilai signifikansi (sig), dimana jika nilai probabilitas (P-value) dibawah dibawah 0,05 maka variabel independen dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil pengujiannya adalah pada tabel berikut:

Tabel : Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df

Mean Square F Sig.

1 Regression 4,614E+14 2 2,307E+14 380,269 .000a

Residual 2,245E+13 37 6,066E+11

Total 4,838E+14 39

a. Predictors: (Constant), Arus kas operasi, Laba bersih

b. Dependent Variable : Dividen kas Sumber: Output SPSS, Diolah Peneliti2019 Hasil uji F yang ditampilkan dalam Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 380,269 dan dengan menggunakan tabel F adalah df = n (40) – k (2) - 1 ) adalah 37 diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,25. Maka hasilnya adalah Fhitung> Ftabel (380,269>3,25) dengan tingkat signifikan 0,00 (lebih kecil dari 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hasil hipotesis penelitian menerima Ha dan menolak H0, artinya variabel bebas laba bersih dan arus kas operasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan Perbankan periode 2014 -2018. Uji Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk melihat sejauh mana variabel independen mampu menjelaskan variasi-variasi dependen. Dalam koefisien determinasi dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Squarepada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik karna nilai Adjusted R Squaredapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Hasil pengujiannya adalah pada tabel berikut:

Page 15: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

190

Tabel : Koefisien Determinasi Model Summary

b

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,977a ,954 ,951 778865,133

a. Predictors: (Constant), Arus Kas Operasi, Laba Bersih b. Dependent Variable: Dividen Kas Sumber: Output SPSS, Diolah Peneliti2019

Pada model summary, nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,977 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara dividen kas dengan laba bersih dan arus kas operasi mempunyai hubungan yang begitu kuat yaitu > 0.5 ( 50 %) yaitu 0,977.Angka R squareadalah 0,954. Hal ini berarti variasi dalam kebijakan dividen kas dapat dijelaskan oleh variasi laba bersih dan arus kas operasi sebesar 95,4 % , sedangkan sisanya sebesar 4,6% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Interprestasi hasil Pengaruh Laba Bersih Terhadap Kebijakan Dividen Kas Hasil penelitian pengaruh laba bersih terhadap dividen kas secara parsial dapat dilihat dari hasil pengujian yang menunjukkan thitung> ttabel (26,083> 2,026) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya “laba bersih secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 -2018. Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Riza (2012: 89) yang mengatakan bahwa “laba bersih mempengaruhi besarnya kebijakan dividen tunai yang akan dibagikan”. Dimana investor biasanya dalam menilai kinerja perusahaan lebih cenderung melihat dari laba yang diperoleh

perusahaan, khususnya laba bersih yang sudah diperoleh perusahaan dari setiap periodenya, karena banyak yang beranggap bahwa laba adalah sebuah nilai yang dapat mencerminkan kondisi perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Fernando (2013) dimana hasil pengujiannya menunjukkan bahwa laba bersih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividen kas. Implementasi dari penelitian ini adalah setiap perusahaan harus memperhatikan laba bersih karenadalam menetukan dividen kas yang akan diberikan kepada pemegang saham tentunya perusahaan akan memperhatikan laba bersih yang diperoleh perusahaan karena dividen yang dibagikan kepada pemegang saham merupakan bagian dari laba. Jika suatu perusahaan memperoleh laba yang bersih yang tinggi maka dividen yang dibagikan kepada pemegang saham juga tinggi. Sebaliknya jika laba bersih perusahaan kecil, maka akan semakin kecil pula dividen kas yang dibagikan. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Kas Hasil penelitian pengaruh arus kas operasi terhadap dividen kas secara parsial dapat dilihat dari hasil pengujian yang menunjukkan thitung> ttabel(4,334 > 2,026) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya “arus kas operasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 -2018.”. Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Hery (2009: 10) yang mengatakan bahwa “ arus kas operasi selalu dikaitkan sebagai salah

Page 16: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

191

satu indikator kemampuan perusahaan dalam membayar dividen”. Arus kas dari aktivitas operasi merupakan arus kas utama, karena menunjukkan kinerja perusahaan selama satu periode. Penelitian ini sejalan dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Fernando (2013) dimana hasil pengujiannya menunjukkan bahwa arus kas operasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividen kas. mplementasi dari penelitian ini adalah setiap perusahaan harus memperhatikan arus kas operasi karena arus kas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah kegiatan operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar dividen yang telah ditetapkan dalam kebijakan dividen. Arus kas operasi positif mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas untuk membiayai operasi normal perusahaan. Sebaliknya jika arus kas negatif, maka mengindikasikan bahwa perusahaan tidak mampu membiayai kegiatan perusahaan termasuk pembayaran dividen. Semakin besar arus kas operasi perusahaan maka semakin besar dividen yang akan dibagikan karena perusahaan memiliki kas untuk membayar dividen dan semakin kecil arus kas yang dihasilkan perusahaan dari aktivitas operasinya maka akan semakin kecil dividen kas yang akan dibagikan karena kurangnya kemampuan perusahaan untuk menyediakan uang kas untuk membayar dividen. Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Secara Bersama-sama Terhadap Dividen Kas Hasil penelitian pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen kas secara simultan dapat dilihat dari hasil pengujian yang menunjukkan

Fhitung> Ftabel(380,269> 3,25) dengan tingkat signifikan < 0,00 ( 0,00 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel bebas laba bersih dan arus kas operasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 -2018. Besarnya R squareberdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 22 diperoleh sebesar 0,954. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh laba bersih dan arus kas operasi terhadap kebijakan dividen kas adalah sebesar 95,4%. Sedangkan sisanya sebesar 4,6% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Hasil pengujian regresi sederhana diperoleh persamaan Y = -38274,359 + 0,219X1 + 0,007X2. Nilai Konstanta (a) = -38274,359 Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila variabel bebas yaitu laba bersih, dan arus kas operasi bernilai konstan, maka perubahan nilai kebijakan dividen kas yang dilihat dari nilai Y berkurang sebesar -38274,359. Laba bersih (X1) memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,219, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan Rp 1 laba bersih, maka dividen kas akan meningkat sebesar Rp 0,219.Arus kas operasi (X2) memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,007, hal ini

Page 17: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

192

menunjukkan bahwa setiap kenaikan Rp 1 arus kas operasi, maka dividen kas akan meningkat sebesar Rp 0,007. Laba bersih secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas, yang ditunjukkan dengan nilai thitung> ttabel (26,083 > 2,026) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Arus kas operasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas, yang ditunjukkan dengan nilai thitung> ttabel(4,334 > 2,026) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Secara simultan laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh terhadap kebijakan dividen kas, yang ditunjukkan dengan nilai Fhitung> Ftabel(380,269 > 3,25) dengan tingkat signifikan < 0,00 ( 0,00 < 0,05). Hasil R Squaresebesar 0,954 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh yang diberikan oleh laba bersih dan arus kas operasi terhadap kebijkan dividen kas adalah sebesar 95,4%. Sedangkan sisanya sebesar 4,6% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Nilai koefisien korelasi berganda (R) adalah 0,977. Saran Berdasarkan dari simpulan yang telah dibahas diatas, maka penulis mencoba menyampaikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan, diantaranya adalah: 1. Bagi perusahaan, sebaiknya dalam

menentukan pembagian dividen kas harus lebih memperhatikan laba bersih dan arus kas operasi. Hal ini dikarenakan dalam arus kas operasi digambarkan kinerja perusahaan, dimana kinerja perusahaan yang baik akan menghasilkan laba bersih yang tinggi sehingga perusahaan dapat meningkatkan pembayaran dividen.

2. Bagi investor, sebelum melakukan investasi untuk membeli saham yang tujuan utamanya ingin mendapatakan return seperti dividen kas, mesti memperhatikan laba bersih yang dihasilkan serta kebijakan yang digunakan oleh perusahaan, sehingga dapat menambahkan informasi tambahan mengenai keuntungan yang akan didapat oleh investor.

3. Bagi para peneliti lanjutan, Sebaiknya perlu dilakukan penelitian menggunakan sampel yang lebih banyak dengan karakteristik yang lebih beragam dari berbagai sektor industri dan faktor-faktor lain yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap kebijakan dividen kas sehingga dapat diketahui faktor mana yang paling berpengaruh dalam upaya peningkatan kebijakan dividen kas, seperti ukuran perusahaan, likuiditas, arus kas bebas.

DAFTAR PUSTAKA Atmaja, Lukas Setia. 2008. Manajamen Keuangan. Yogyakarta: Andi Dermawan, Sjahrial.2007. Manajamen Keuangan. Jakarta: Mitrawacana Media Empat. Erlina. 2011. Metodelogi Penelitian. USU PERS. Medan. Fahmi, Irfan. 2013.Pengantar Manajamen Keuangan. Bandung: Alfabeta Fernando,Reja.2013.Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen (Studis Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI)..Medan: Program Sarjana Universitas Negeri Medan.

Page 18: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

193

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanafi, Mamduh M. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM. Harahap, Sofyan. 2013.Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada. Herry. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Bumi Aksara Hery. 2009. Hubungan laba bersih dan Arus Kas Operasi dengan Dividen Kas. (Online),(https:sites.google.com>site>jurnal.), diakses Februari 2016 Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Ismail. 2009.Akuntansi Bank. Jakarta: Kencana. Kieso, Donald & E.Weygandt,dkk. 2009.Intermediate Accounting. United States of America: John & Wiley Sons Ine. Kuncoro, Mudrajat. 2008. Meode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga Laopodius, Nikifores K. 2013. Under Standing Investments Theories and Strategies. Newyork: Poutledge. Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Prastowo, Dwi. 2008. Analisi Laporan Keuangan. Edisi kedua. YKPN

Pratt, Jamie. 2011. Financial Accounting. United States of America: John & Wiley Sons Ine. Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwanti. 2008. Akuntansi Manajamen. Jakarta : Mitra Wacana Media Rajagukguk,Centya.2014. Pengaruh Laba Akuntansi, Laba Bersih, Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2013..Medan: Program Sarjana Universitas Sumatera Utara. Rangkuti, Fredy. 2012. Swot Balanced Scorecard. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka. Rivai & Sagala. 2010. Manajamen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali Persada Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.Yogyakarta: GPEE S.R. Soemarso. 2009.Akuntansi suatu Pengantar. Edisi kelima. Jakarta: Salemba Empat. Schneenan, Angela. 2012. The law of Coproration and other business organanization.Unitd States of America : Dema Cengazge Learning. Sitanggang, J.P. 2013. Manajamen Keuangan Perusahaan Lanjutan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Suwardjono. 2008. Akuntansi Pengantar 1. Yogyakarta: BPFE Weygandt,Jerry J,dkk.2008.Accounting Principle.Edisi Tujuh.Jakarta : Salemba Empat.

Page 19: PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP …jurnalstipro.com/wp-content/uploads/2020/09/Novita_2019... · 2020. 9. 21. · Hipotesis dalam penelitian ini adalah laba bersih

JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume V | Nomor 4 | Juli 2019 I S S N : 2443 – 0536

194

Wicaksono, Tangguh. 2014. Pengaruh Good Corporate Governance Profitabilitas Perusahaan. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara Wild, Jhon dan Sumbramanyam. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat