PENGARUH KUALITAS POLA ASUH ORANG TUA, SEBAYA …lib.unnes.ac.id/21139/1/7101411089-s.pdfpengaruh...

152
i PENGARUH KUALITAS POLA ASUH ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN PERAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS DI MADRASAH ALIYAH YAYASAN PERGURUAN ISLAM KLAMBU KEC. KLAMBU KAB. GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh Asti Nuris Soraya NIM 7101411089 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Transcript of PENGARUH KUALITAS POLA ASUH ORANG TUA, SEBAYA …lib.unnes.ac.id/21139/1/7101411089-s.pdfpengaruh...

i

PENGARUH KUALITAS POLA ASUH ORANG TUA,

CARA BELAJAR DAN PERAN KELOMPOK TEMAN

SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI

KELAS XI IPS DI MADRASAH ALIYAH

YAYASAN PERGURUAN ISLAM KLAMBU

KEC. KLAMBU KAB. GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Asti Nuris Soraya

NIM 7101411089

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripsi pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 30 Juli 2015

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Pembimbing

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 27 Agustus 2015

Penguji I Penguji II Penguji III

Dra. Margunani, M.P. Lyna Latifah, S.Pd., S.E., M.Si. Dr. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si.

NIP 195703181986012001 NIP 197909232008122001 NIP 197510101993031001

Mengetahui,

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan pada kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, 5 Agustus 2015

Asti Nuris Soraya

NIM.7101411089

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Bagi orang berilmu yang ingin meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat,

maka kuncinya hendaklah ia mengamalkan ilmunya kepada orang-orang.

(Syaikh Abdul Qodir Jailani)

“A man who only reads in too much and just uses his own brain few of falls into

lazy (Manusia yang hanya banyak membaca dan hanya menggunakan otaknya

begitu sedikit akan menjadi malas)”.

(Albert Einstein)

Persembahan

Karya sederhana ini saya persembahkan

untuk:

Kedua Orangtuaku Subeki dan Tutik Ulfah,

S.Pdi.

Adik-adikku tersayang Deska Faris Haidar

dan Febri Amyqo Zulfan

Nenekku Hj. Amanah

Sahabat-sahabatku dan teman-teman

Pendidikan Akuntansi 2011.

Almamaterku.

vi

PRAKATA

Segala puja dan puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan Rahmat, Taufiq, Hidayah serta InayahNya, Sholawat serta

Salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta

pengikutnya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan, bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan

ketulusan hati penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Program

Studi Pendidikan Akuntansi.

2. Dr. Wahyono, M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

3. Dr. Ade Rustiana, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan bantuan dalam proses ijin

penelitian.

4. Dr. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing yang telah

berkenan dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan.

5. Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran terhadap skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

ilmunya selama ini serta karyawan FE Unnes atas bimbingan dan

dukungannya.

vii

7. Moh. Kanif, S.Ag., Kepala MA YPI Klambu yang telah memberikan izin

dan fasilitas kepada penyusun selama mengadakan penelitian.

8. Atik Ulfatin, S.Pd., Guru Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi yang telah

sangat membantu dan memberi arahan serta masukan selama mengadakan

penelitian.

9. Bapak, Ibu Guru, dan Siswa MA YPI Klambu yang telah memberikan

bantuan dalam pelaksanaan penelitian.

10. Nastiti Ari Murti, Nurul Arifah, Wicahyo Utomo, Eko Zainal Toriq, Faruq

Alfianto, Harumi Ratna Mengka, Raras Sukma dan Alien yang menjadi tim

terbaik sepanjang perkuliahan.

11. Sahabat dan teman-teman pendidikan akuntansi 2011 serta semua pihak

yang membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Semoga ALLAH SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas

kebaikan yang telah diberikan. Penyusun berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penyusun, pembaca dan semua pihak yang memerlukan.

Semarang, 5 Agustus 2015

Penulis

viii

SARI

Soraya, Asti Nuris. 2015. ’Pengaruh Kualitas Pola Asuh Orang Tua, Cara

Belajar dan Peran Kelompok Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Ekonomi/Akuntansi Kelas XI IPS di Madrasah Aliyah Yayasan

Perguruan Islam Klambu Kec. Klambu Kab. Grobogan Tahun Pelajaran

2014/2015”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Akuntansi. Fakultas Ekonomi.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing. Dr. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si.

Kata Kunci : Kualitas Pola Asuh Orang Tua, Cara Belajar, Peran

Kelompok Teman Sebaya dan Prestasi Belajar

Keberhasilan pembelajaran sering dihubungkan dengan prestasi belajar.

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain kualitas pola

asuh orang tua, cara belajar dan peran kelompok teman sebaya. Penelitian ini

bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh kualitas pola asuh orang tua,

cara belajar dan peran kelompok teman sebaya terhadap prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi/akuntansi pada siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Yayasan

Perguruan Islam Klambu tahun pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini

dilakukan di Madrasah Aliyah Yayasan Perguruan Islam Klambu, dengan jumlah

sampel 50 siswa pada kelas XI IPS. Metode pengumpulan data menggunakan

metode angket dan metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan meliputi

uji validitas, uji reliabilitas, analisis deskriptif statistik, analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan kualitas pola asuh orang tua, cara belajar

dan peran kelompok teman sebaya berpengaruh positif dan segnifikan terhadap

prestasi belajar. Berdasarkan hasil uji simultan, diketahui kualitas pola asuh orang

tua, cara belajar dan peran kelompok teman sebaya (65,1%). Diketahui dari data

analisis menunjukkan bahwa kualitas pola asuh orang tua mempengaruhi secara

parsial (9,12%), cara belajar (14,06%) dan peran kelompok teman sebaya (8,6%).

Berdasarkan hasil kesimpulan, saran yang diajukan (1) orang tua

diharapkan menerapkan pola asuh demokratis dalam mendidik anak-anaknya (2)

siswa diharapkan mempunyai cara belajar yang efektif untuk mendapatkan

prestasi belajar yang baik (3) dianjurkan siswa mempunyai kelompok teman

sebaya yang menunjang prestasi belajar.

ix

ABSTRACT

Soraya, Asti Nuris. 2015. "Influence Quality Parenting Parents, How to Learn

and the Role of Peer Group on Learning Achievement Subjects

Economics/Accounting in Class XI IPS in Madrasah Aliyah Islamic Education

Foundations Klambu district. Klambu Grobogan Academic Year 2014/2015".

Minithesis. Department of Accounting Education. Faculty Of Economics.

Semarang State University. Supervisor.Dr. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si.

Keywords: The Quality of Parenting Parents, How to Learn, the Role of Peer

Groups and Learning Achievement

The successful learning is often associated with student achievement.

Many factors that affect student achievement, such as the quality of parenting

parents, how to learn and the role of peer groups. The aims of this research to look

at how much the quality of parenting parents, how to learn and the role of peer

groups on learning achievement of economic subjects / accounting in class XI IPS

Madrasah Aliyah Islamic Education Foundations Klambu academic year

2014/2015.

This research used a quantitative research. This research was conducted in

Madrasah Aliyah Klambu Islamic Education Foundations, with a sample size of

50 students in class XI IPS. Methods of collection data using questionnaires and

methods of documentation. Analysis of the data used include validity, reliability,

statistical descriptive analysis, multiple regression analysis.

The result showed the quality of parenting parents, how to learn ang the

role of peer groups are significant positive effect on learning achievement. Based

on the result of simultaneous test, known quality of parenting parents, how to

learn ang the role peer groups (65,1%). It is known from the data analysis showed

that the quality of parenting parents affects partially (9,12%), how to learn

(14,06%) and the role of peer groups of (8.6%).

Based on the conclusion the suggestions (1) parents are expected to apply

democratic parenting in educating their children (2) the student is expected to

have an effective way of learning to get good learning achievement (3)

recommended students have peer groups that support the learning achievement.

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL . ................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING. ............................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii

PERNYATAAN. ............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN. ................................................................ v

PRAKATA. ..................................................................................................... vi

SARI . .............................................................................................................. viii

ABSTRACT . .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI. .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL. ......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR. ..................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN. ................................................................................. xix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah. ...................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah . .............................................................................. 8

1.3. Tujuan Penelitian . ................................................................................ 9

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

BAB II TELAAH TEORI

2.1. Grand Theory yang digunakan ............................................................. 11

2.1.1 Teori Humanistik ......................................................................... 11

2.2. Prestasi Belajar. .................................................................................... 14

xi

2.2.1 Pengertian Belajar. ...................................................................... 14

2.2.2 Ciri-ciri Belajar. .......................................................................... 14

2.2.3 Jenis-jenis Belajar. ...................................................................... 16

2.2.4 Pengertian Prestasi Belajar. ........................................................ 17

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. .................. 19

2.3. Kualitas Pola Asuh Orang Tua. ............................................................ 27

2.3.1 Pengertian Kualitas Pola Asuh Orang Tua .................................. 27

2.3.2 Sifat-sifat Pola Asuh Orang Tua .................................................. 30

2.3.3 Karakteristik Anak Berdasarkan Pola Asuh ................................ 31

2.4. Cara Belajar. ......................................................................................... 32

2.4.1. Pengertian Cara Belajar. ............................................................. 32

2.4.2. Cara Belajar yang Efektif. .......................................................... 34

2.4.3. Hal-hal yang Perlu diperhatikan untuk Meningkatkan Cara

Belajar yang efektif. .................................................................... 35

2.5. Peran Kelompok Teman Sebaya. ......................................................... 39

2.5.1. Pengertian Kelompok Teman Sebaya. ........................................ 39

2.5.2. Ciri-ciri Kelompok Teman Sebaya. ............................................ 41

2.5.3. Pengaruh Kelompok Teman Sebaya. .......................................... 42

2.5.4. Peranan Kelompok Teman Sebaya ............................................. 43

2.6. Penelitian Terdahulu. ........................................................................... 45

2.7. Kerangka Berfikir. ................................................................................ 48

2.8. Hipotesis. .............................................................................................. 53

xii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian. ..................................................................................... 54

3.2 Populasi. ................................................................................................ 54

3.3 Variabel Penelitian. ............................................................................... 55

3.3.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)/ Y .................................. 55

3.3.2 Variabel Bebas (Independent Variable)/ X. ................................ 55

3.4 Metode Pengumpulan Data. ................................................................. 57

3.4.1 Metode Angket atau Kuesioner ................................................... 57

3.4.2 Metode Dokumentasi .................................................................. 58

3.5 Analisis Uji Coba Instrumen. ............................................................... 58

3.5.1 Uji Validitas. ............................................................................... 58

3.5.2 Uji Reliabilitas. ............................................................................ 61

3.6 Metode Analisis Data. ........................................................................... 63

3.6.1 Analisis Deskriptif Statistik. ....................................................... 63

3.6.2 Analisis Statistik Inferensial. ...................................................... 65

3.6.2.1 Analisis Regresi Berganda. ............................................. 65

3.6.2.2 Uji Prasyarat Regresi Berganda. ..................................... 66

1. Uji Normalitas. ............................................................ 66

2. Uji Liniearitas. ............................................................ 66

3.6.2.3 Uji Asumsi Klasik. .......................................................... 66

1. Uji Multikolinieritas. ................................................... 67

2. Uji Heteroskedastisitas. ............................................... 67

3.6.2.4 Analisis Uji Hipotesis Penelitian. ................................... 68

xiii

1. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F). .......... 68

2. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t). .............. 68

3.6.2.5 Koefisien Determinasi. ................................................... 69

1. Secara Simultan (R2). ................................................. 69

2. Secara Parsial (r2). ...................................................... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian. ................................................................................... 71

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. ........................................... 71

4.1.2 Analisis Deskriptif Statistik. ....................................................... 71

4.1.2.1 Analisis Deskriptif Statistik Prestasi Belajar. ................. 71

4.1.2.2 Analisis Deskriptif Statistik Kualitas Pola Asuh

Orang Tua ....................................................................... 72

4.1.2.3 Analisis Deskriptif Statistik Cara Belajar ....................... 75

4.1.2.4 Analisis Deskriptif Statistik Peran Kelompok

Teman Sebaya ................................................................. 77

4.1.3 Analisis Statistik Inferensial ........................................................ 79

4.1.3.1 Uji Prasyarat Regresi ....................................................... 79

1. Uji Normalitas ............................................................. 79

2. Uji Linieritas ............................................................... 80

4.1.3.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 81

1. Uji Multikolinieritas .................................................... 81

2. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 83

4.1.3.3 Analisis Regresi Berganda .............................................. 84

xiv

4.1.3.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ....................................... 86

1. Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y secara Simultan

(Uji F) ........................................................................... 86

2. Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y secara Parsial

(Uji t) ............................................................................ 87

3. Koefisien Determinasi Simultan ( ) ......................... 89

4. Koefisien Determinasi Parsial (r²) .............................. 90

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 91

4.2.1 Pengaruh Kualitas Pola Asuh Orang Tua, Cara Belajar

dan Peran Kelompok Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas XI IPS Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi

MA YPI Klambu Grobogan ........................................................ 91

4.2.2 Pengaruh Kualitas Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas XI IPS Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi

MA YPI Klambu Grobogan ........................................................ 95

4.2.3 Pengaruh Cara Belajar terhadap terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas XI IPS Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi

MA YPI Klambu Grobogan ........................................................ 97

4.2.4 Pengaruh Peran Kelompok Teman Sebaya terhadap terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas XI IPS Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi

MA YPI Klambu Grobogan ........................................................ 99

BAB V PENUTUP

xv

5.1 Simpulan .................................................................................................... 102

5.2 Saran ........................................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 105

LAMPIRAN ..................................................................................................... 108

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Prosentase Ketuntasan Siswa. ............................................................. 4

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 45

3.1 Jumlah Siswa ....................................................................................... 54

3.2 Skala Likert ......................................................................................... 57

3.3 Hasil Analisis Uji Validitas Variabel Kualitas Pola Asuh Orang Tua 59

3.4 Hasil Analisis Uji Validitas Variabel Cara Belajar ............................. 60

3.5 Hasil Analisis Uji Validitas Variabel Peran Kelompok Teman

Sebaya ................................................................................................. 61

3.6 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pola Asuh

Orang Tua............................................................................................ 62

3.7 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Variabel Cara Belajar ......................... 62

3.8 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Variabel Peran Kelompok Teman

Sebaya ................................................................................................. 63

3.9 Analisis Deskriptif Kualitas Pola Asuh Orang Tua ............................ 64

3.10 Analisis Deskriptif Cara Belajar ......................................................... 64

3.11 Analisis Deskriptif Peran Kelompok Teman Sebaya .......................... 65

4.1 Analisis Deskriptif Prestasi Belajar ............................................................... 72

4.2 Deskriptif Statistik Kualitas Pola Asuh Orang Tua ............................. 73

4.3 Analisis Deskriptif Kualitas Pola Asuh Orang Tua ............................ 73

4.4 Deskriptif Statistik Cara Belajar ......................................................... 75

4.5 Analisis Deskriptif Cara Belajar ......................................................... 76

xvii

4.6 Deskriptif Statistik Peran Kelompok Teman Sebaya .......................... 77

4.7 Analisis Deskriptif Peran Kelompok Teman Sebaya .......................... 78

4.8 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov Smirnov ..................................... 80

4.9 Hasil Pengujian Liniearitas ................................................................. 81

4.10 Hasil Uji Multikoliniearitas ........................................................................... 82

4.11 Hasil Uji Glejser (Heteroskedastisitas) .......................................................... 83

4.12 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................................... 84

4.13 Hasil Uji F ...................................................................................................... 86

4.14 Hasil Uji t ....................................................................................................... 87

4.15 Hasil Uji R2 .................................................................................................... 89

4.16 Hasil Uji r2 ..................................................................................................... 90

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berfikir................................................................................ 52

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Daftar Nilai Ekonomi/Akuntansi Kelas XI IPS ................... 108

Lampiran 2 Kisi-kisi Angket Uji Coba Instrumen Penelitian ................. 110

Lampiran 3 Angket Uji Coba Instrumen Penelitian ................................ 112

Lampiran 4 Daftar Nama Responden Uji Coba Instrumen Penelitian .... 116

Lampiran 5 Data Tabulasi Uji Coba Instrumen ...................................... 117

Lampiran 6 Data Uji Validitas ................................................................ 123

Lampiran 7 Data Uji Reliabilitas ............................................................ 138

Lampiran 8 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................. 139

Lampiran 9 Angket Instrumen Penelitian ............................................... 141

Lampiran 10 Data Tabulasi Penelitian ...................................................... 145

Lampiran 11 Deskritif Statistik ................................................................. 151

Lampiran 12 Uji Normalitas ..................................................................... 152

Lampiran 13 Uji Liniearitas ...................................................................... 153

Lampiran 14 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 154

Lampiran 15 Uji Regresi Berganda........................................................... 156

Lampiran 16 Uji Hipotesis ........................................................................ 157

Lampiran 17 Surat-surat ............................................................................ 160

Lampiran 18 Foto Penelitian ..................................................................... 163

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kualitas sumber daya manusia di suatu negara sangat ditentukan oleh

keberhasilan dibidang Pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang -

Undang No. 20 Tahun 2003).

Pendidikan yang berhasil apabila proses belajar mengajar berlangsung

dengan baik dan efektif. Prestasi belajar yang baik salah satu wujud dari hasil

proses belajar mengajar yang efekif dan optimal. Hasil penilaian dari kegiatan

belajar yang telah dilakukan merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan

oleh guru untuk melihat sampai dimana kemampuan peserta didik yang diukur

melalui ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah/madrasah, ujian nasional dan

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), (Permen 20 Tahun 2007).

Dijelaskan oleh Slameto (2010:2) bahwa belajar adalah suatu proses yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

2

yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes

atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tu’u, 2004:75). Nilai-nilai tersebut

diperoleh dari nilai ulangan harian, nilai tugas, nilai tengah semester dan nilai

akhir semester.

Hakikat proses belajar bertitik tolak dari suatu konsep bahwa belajar

merupakan perubahan perbuatan melalui aktivitas, praktik, dan pengalaman

(Hamalik, 2012:55). Dua faktor utama yang menentukan proses belajar adalah

hereditas yakni status sosial dan lingkungan.

Pendidikan di Jawa Tengah termasuk dalam kategori baik dalam lingkup

Nasional, karena Jawa Tengah memiliki sekolah-sekolah yang mempunyai

kualitas pendidikan yang bagus. Tahun ini tingkat kelulusan Ujian Nasional

tingkat SMA sederajat di Jawa Tengah mencapai 308.133 siswa atau 99,71%

dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu 98,66%, angka kelulusan yang

mendekati 100% dikarenakan perubahan sistem komposisi kelulusan yang

menguntungkan siswa. Daerah yang paling banyak tidak lulus dari sisi presentase

adalah Provinsi Aceh, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Utara, ketidaklulusan

siswa dikarenakan oleh persoalan tekhnis yakni banyak masalah siswa tidak

mengikuti ujian satu diantara mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa

Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam serta Matematika. Kabupaten Grobogan yang

menjadi subjek tempat penelitian ini memiliki kualitas pendidikan yang cukup

baik dilihat dari pengembangan kurikulum yang dilakukan di sekolah, adanya

pemahaman kurikulum baik formal maupun informal, adanya usaha untuk

meningkatkan kerjasama antar kepala sekolah, guru dan pihak yang

3

berkepentingan dalam pengelolaan sekolah, serta adanya inovasi pembelajaran

dan usaha pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan mutu lulusan,

tetapi tingkat kelulusan dibandingkan dengan daerah Salatiga lebih baik daerah

Salatiga karena tingkat kelulusan tahun ini Grobogan ada tiga siswa yang tidak

lulus, sedangkan di Salatiga ada dua siswa yang tidak lulus. Siswa yang tidak

lulus ini dikarenakan persyaratan nilai kelulusan yang tidak memenuhi syarat.

Prestasi belajar yang baik menjadi harapan semua pihak, baik siswa, orang

tua maupun sekolah. Berdasarkan informasi yang menyatakan bahwa di

kabupaten Grobogan siswa yang tidak lulus ada tiga anak dua diantaranya berasal

dari Madrasah Aliyah, yaitu Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi dan Madrasah

Manbaul Ala, tetapi ada di Grobogan yaitu di desa Klambu terdapat Madrasah

yang cukup bagus ketuntasan kelulusan siswa tetapi pada mata pelajaran

ekonomi/akuntansi siswa memperoleh hasil yang tidak memuaskan, maka dari itu

ditentukan subjek penelitian di Madrasah Aliyah Yayasan Perguruan Islam

Klambu. Madrasah Aliyah Yayasan Perguruan Islam Klambu sebagai salah satu

sekolah madrasah yang berada di kabupaten Grobogan yang memiliki sistem

budaya islami yang menghargai belajar, kesantunan, dan kedamaian dalam

melaksanakan suasana madrasah yang tenang dan nyaman dalam proses belajar

mengajar. Program kelas IPS di MA YPI pada mata pelajaran ekonomi/akuntansi

dituntut untuk menghasilkan nilai di atas KKM yaitu 73. Akuntansi merupakan

bagian dari mata pelajaran ekonomi yang harus diajarkan pada siswa dengan

materi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Apabila nilai yang dihasilkan

kurang dari 73 akan dilaksanakan remidial untuk memperbaiki nilai tersebut.

4

Berdasarkan hasil observasi, informasi yang diperoleh dari MA YPI

Klambu melalui guru ekonomi/akuntansi dan siswa, sebagian siswa kelas XI IPS

mengalami kesulitan dalam mata pelajaran ekonomi/akuntansi. Karena dalam

mata pelajaran ekonomi/akuntansi sendiri diperlukan pemahaman yang optimal

untuk menguasainya. Dampak bagi siswa yang kurang paham dan kurang

menguasai mata pelajaran tersebut adalah prestasi belajar yang menurun. Maka

berbagai usaha perlu dilakukan untuk memperbaiki prestasi belajar dengan hasil

yang optimal. Untuk mengatasi hal tersebut perlu ditelusuri faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XI IPS di MA YPI Klambu. Dengan

begitu masalah yang berkaitan dengan diri siswa dapat dipecahkan dan

diselesaikan agar mencapai prestasi yang lebih baik. Berikut akan disajikan tabel

prosentase siswa mata pelajaran ekonomi/akuntansi kelas XI IPS di MA YPI

Klambu tahun pelajaran 2014/2015.

Tabel 1.1

Persentase Ketuntasan Siswa Kelas XI MA YPI Klambu

Tahun pelajaran 2014/2015

Kelas Jumlah

Siswa KKM

Tuntas Tidak Tuntas

Banyak

Siswa %

Banyak

Siswa %

XI IPS 1 24 73 14 58,3% 10 41,7%

XI IPS 2 26 73 11 42,3% 15 57,7%

Sumber : Nilai Ekonomi/Akuntansi kelas XI tahun 2014

Berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,

menurut Slameto (2010: 54-72) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor internal adalah faktor yang

ada dalam diri individu. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.

5

Lebih lanjut menurut Slameto faktor internal meliputi faktor jasmaniah (kesehatan

dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan), faktor kelelahan. Faktor eksternal meliputi faktor

keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah,

keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan),

faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah), dan

faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul

dan bentuk kehidupan masyarakat). Apabila faktor internal dan eksternal dapat

difungsikan dengan baik, maka prestasi belajar yang dicapai dapat tinggi.

Rendahnya prestasi belajar pada siswa kelas XI MA YPI Klambu ini dapat

dipengaruhi oleh faktor ekstern dan intern. Faktor ekstern yang diduga

mempengaruhi rendahnya prestasi belajar ekonomi/akuntansi siswa yaitu faktor

cara orang tua mendidik yang dapat diukur dengan kualitas pola asuh orang tua.

Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat

menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya (Slameto,

2010:61).

Sedangkan kenyataanya banyak orang tua yang sangat sibuk dalam

pekerjaannya. Orang tua yang sibuk tersebut dapat memperlakukan anaknya

dalam berbagai sikap dan perilaku. Pendapat Gordon dalam Awik (2004)

menggolongkan pola asuh orang tua terbagi dalam tiga pola yaitu pola otoriter,

pola permisif dan pola demokratis. Apabila anak berada dalam asuhan yang buruk

6

maka anak akan mempunyai kepribadian yang kurang baik dan berdampak pada

prestasi belajar di sekolahnya yang cenderung menurun, dan sebaliknya. Dengan

demikian, pola asuh orang tua berpengaruh pada pembentukan pribadi termasuk

sikap dan prestasi belajar anak di sekolah.

Selain pola asuh orang tua sebagai faktor ektern ada faktor lain yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar yaitu pergaulan dengan teman sebaya setiap

hari dapat membawa dampak besar terhadap prestasi belajar. Pergaulan dengan

teman sebaya merupakan salah satu lingkungan sosial yang dihadapi siswa.

Menurut Crow and Crow yang dikutip oleh Wulan (2007:26) menyebutkan bahwa

“faktor-faktor disiplin belajar salah satunya berasal dari faktor sosial, faktor sosial

yang dimaksudkan adalah pergaulan dengan teman sebaya disekolah maupun di

masyarakat”. Apabila seorang siswa bergaul dengan teman yang mempunyai cara

belajar yang baik maka siswa lain dapat terpengaruh untuk mengikuti cara

belajarnya. Jadi pergaulan dengan teman sebaya itu sangat besar pengaruhnya

dengan prestasi belajar karena siswa cenderung berinteraksi lebih banyak dengan

teman-temannya.

Permasalahan lain yang termasuk faktor intern yang diduga berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa kelas XI MA YPI Klambu yaitu cara belajar.

Slameto (2010:82) berpendapat bahwa cara adalah jalan yang harus dilalui untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan

pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan

menjadi kebiasaan. Sehingga dapat disimpulkan belajar adalah cara untuk

mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Lebih lanjut

7

menurut Slameto (2010:74) belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk

meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional

yang ingin dicapai. Cara belajar yang baik dan benar sangat membantu dalam

meningkatkan prestasi belajar.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sugiharto (2007) menunjukkan

adanya pengaruh antara sifat pola asuh orang tua dan cara belajar terhadap

prestasi belajar. Sifat pola asuh orang tua mempengaruhi prestasi belajar

akuntansi sebesar 7,8 % dan cara belajar mempengaruhi prestasi belajar sebesar

8,5%. Penelitian dari Awik Hidayati (2004) menunjukkan secara simultan

terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan dan pola asuh orang tua terhadap

prestasi belajar sebesar 86,3%. Berdasarkan penelitian tersebut prestasi belajar

penting untuk diteliti, karena sangat berpengaruh dengan berhasil tidaknya siswa

mendapatkan nilai yang baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bhatti dan William (2013)

yaitu terdapat pengaruh cara belajar terhadap prestasi. Hasil penelitian

menunjukkan cara belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 0,091

atau 9,1%. Penelitian yang dilakukan oleh Rohmawati dan Sukanti (2012)

menunjukkan hasil terdapat pengaruh cara belajar dan penggunaan media

pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi. Dalam hasil penelitian ini

diketahui bahwa cara belajar mempengaruhi prestasi belajar akuntansi sebesar

25,97% dan penggunaan media pembelajaran mempengaruhi prestasi belajar

akuntansi sebesar 14,43%.

8

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas yang berisi

argumen-argumen dan didukung teori-teori serta masalah yang tejadi, maka

penting untuk dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Pola Asuh

Orang Tua, Cara Belajar dan Peran Kelompok Teman Sebaya terhadap

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi pada Siswa Kelas XI

IPS di Madrasah Aliyah Yayasan Perguruan Islam Klambu Kecamatan

Klambu Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015”.

2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh kualitas pola asuh orang tua, cara belajar dan peran

kelompok teman sebaya terhadap prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi/akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA YPI Klambu tahun pelajaran

2014/2015?

2. Adakah pengaruh kualitas pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi/akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA YPI Klambu tahun

pelajaran 2014/2015?

3. Adakah pengaruh cara belajar terhadap terhadap prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi/akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA YPI Klambu tahun

pelajaran 2014/2015?

4. Adakah pengaruh peran kelompok teman sebaya terhadap prestasi belajar

mata pelajaran ekonomi/akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA YPI Klambu

tahun pelajaran 2014/2015?

9

3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pola asuh orang tua terhadap prestasi

belajar mata pelajaran ekonomi/akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA YPI

Klambu tahun pelajaran 2014/2015.

2. Untuk menganalisis pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi/akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA YPI Klambu tahun

pelajaran 2014/2015.

3. Untuk menganalisis pengaruh peran kelompok teman sebaya terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi/akuntansi pada siswa kelas XI IPS

MA YPI Klambu tahun pelajaran 2014/2015.

4.1 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai nilai manfaat antara lain

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

kajian dalam menambah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan. Penelitian

ini juga sebagai bahan masukan bagi kalangan akademisi yang akan melakukan

penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan pengaruh kualitas pola asuh orang

tua, cara belajar dan peran kelompok teman sebaya belajar terhadap prestasi.

10

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan siswa tentang pentingnya

cara belajar untuk meningkatkan prestasi belajar. Penelitian ini juga

memberikan masukan kepada siswa mengenai cara belajar yang baik.

b. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam proses

pembelajaran di sekolah mengenai pengaruh kualitas pola asuh orang tua,

cara belajar dan peran kelompok teman sebaya terhadap prestasi belajar

ekonomi/akuntansi.

11

BAB II

TELAAH TEORI

2.1 Grand Theory yang digunakan

2.1.1 Teori Humanistik

Rifa’i dan Anni (2011, 143-155) teori belajar dan pendidikan humanistik

diawali oleh munculnya gerakan mahapeserta didik pada tahun 1960an karena

mereka tidak menyukai terhadap proses dan hasil pendidikan di Amerika Serikat

yang telah mereka peroleh. Praktik pendidikan yang dilawan oleh para tokoh

gerakan itu adalah pendidikan di sekolah yang selalu diarahkan oleh pendidik

(direct intruction). Pendidikan yang diarahkan oleh pendidik itu mengutamakan

pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta didik, fokus utamanya

pada hasil pendidikan yang bersifat afektif, belajar tentang cara-cara belajar dan

meningkatkan kreativitas dan semua potensi peserta didik. Tokoh-tokoh psikologi

yang berperan dalam pendidikan humanistik adalah Abraham Maslow dan Calrs

Rogers.

Hasil belajar dalam pandangan humanistik adalah kemampuan peserta

didik mengambil tanggung jawab dalam menentukan apa yang dipelajari dan

menjadi individu yang mampu mengarahkan diri sendiri (self-directing). Dan

mandiri (independent). Dalam praktik pembelajaran, pendekatan humanistik

mengkombinasikan metode pembelajaarn individual dan kelompok kecil.

Pendekatan humanistik selalu memelihara kebebasan peserta didik untuk tumbuh

dan melindungi peserta didik dari tekanan keluarga dan masyarakat. demikian

12

pula hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan sosial emosional lebih

penting dibandingkan dengan hasil pendidikan yang bersifat akademik.

Maslow (1990) menyampaikan teori motivasi manusia berdasarkan pada

hierarki kebutuhan. Kebutuhan pada tingkat paling rendah adalah kebutuhan fisik

(physiological needs), kebutuhan akan rasa aman (safety sense of belongingnes

and love), kebutuhan penghargaan (esteem needs), dan kebutuhan aktualisasi diri

(self-actualization needs), kebutuhan aktualisasi diri ini untuk menjadi diri sendiri

yang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Rogers (1990) menyamaikan tiga unsur pokok pada diri individu yaitu

organisme yakni orang secara penuh, medan fenomena yakni totalitas

pengalaman, dan diri sendiri yakni bagian dari medan yang terdeferensiasi.

Rogers menyatakan adanya diri sendiri yang ideal dan diri sendiri yang nyata

dimana orang itu akan berada. Rogers mendeskripsikan proses belajar yang terdiri

atas doronga kearah aktualisasi diri secara penuh.

Beberapa asumsi yang mendasari pendekatan humanistik dalam

pendidikan yaitu :

1. Peserta didik mempelajari apa yang mereka butuhkan dan ingin diketahui

2. Belajar tentang cara-cara belajar adalah lebih penting dibandingkan

dengan memperoleh pengetahuan aktual

3. Evaluasi yang dilakukan oleh peserta didik sendiri adalah sangat

bermanfaat dari pekerjaannya

4. Perasaan adalah sama pentingnya dengan fakta, dan belajar merasakan

adalah sama pentingnya dengan belajar cara-cara berpikir

13

5. Belajar akan terjadi apabila peserta didik tidak merasakan adanya

ancaman.

Asumsi dan prinsip dasar yang mendasari pendekatan humanistik dalam

kegiatan belajar adalah :

a. Siswa hendaknya memiliki peluang untuk menentukan kebutuhannya

sendiri dan cara-cara belajar yang lebih baik bagi dirinya sendiri.

b. Siswa memerlukan banyak kesempatan belajar tentang cara-cara belajar

bukan mempelajari bahan belajar.

c. Siswa melakukan evaluasi diri.

d. Belajar mengungkapkan, mengomunikasikan, memahami dan mengatasi

masalah adalah sama pentingya dengan belajar fakta, konsep, prinsip atau

keterampilan.

e. Kehidupan belajar paling baik dilaksanakan dalam suasana bebas dari

ancaman, tekanan, persaingan, standar yang dihadapkan secara eksternal

dan ancaman lainnya.

Penelitian ini lebih mengarah pada teori behavioristik. Dimana teori

belajar melalui pengamatan secara langsung maupun tidak langsung melalui

tahapan perhatian, retensi, reproduksi dan motivasi untuk mengulang perilaku.

Bagaimana pola asuh orang tua akan sangat berpengaruh pada cara mengasuh atau

mendidik anak. Di dalam teori behavioristik, perubahan kecakapan itu terjadi

karena adanya interaksi antara kondisi internal, yaitu informasi verbal, kemahiran

intelektual, dan strategi kognitif, dengan kondisi eksternal yaitu kontinuitas,

pengulangan dan penguatan. Apabila terjadi interaksi ekternal dan internal maka

14

akan terjadi perubahan perilaku. Cara belajar adalah salah satu faktor yang dapat

mengubah perubahan perilaku dengan motivasi dalam diri siswa.

2.2 Prestasi Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Slameto (2010:2) menyatakan belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Berpendapat belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan

dari persepsi dan perilaku (Hamalik, 2012:45).

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang

dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh

seseorang (Rifa’i dan Anni, 2011:82).

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan belajar adalah suatu

proses perubahan seseorang secara keseluruhan untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku dan pengalaman.

2.2.2 Ciri-ciri Belajar

Slameto (2010:3) mengemukakan bahwa belajar mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut :

1. Perubahan terjadi secara sadar

Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu

perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya

bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah.

15

2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinue dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis.

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan

tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan

yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya

melainkan karena individu sendiri.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk

beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan

sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar.

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.

Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar

disadari.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses

belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.

16

2.2.3 Jenis-jenis Belajar

Belajar dibagi ke dalam beberapa jenis menurut Slameto (2010:5) antara

lain :

1. Belajar bagian (part learning/fractioned learning)

Belajar yang dilakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada materi

belajar yang bersifat luas atau estensif.

2. Belajar dengan wawasan (learning by insight)

Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang tokoh Psikolog

Gestalt pada permulaan tahun 1971. Menurut Gestalt teori wawasan

merupakan proses mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang telah

terbentuk menjadi satu tingkah laku.

3. Belajar diskriminatif (discriminatif learning)

Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilij

beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai

pedoman dalam bertingkah laku.

4. Belajar global/ keseluruhan (global whole learning)

Bahan pelajaran yang dipelajari secara keseluruhan berulang sampai

pelajar menguasainya, belajar ini adalah lawan dari belajar bagian.

5. Belajar insidental (incidental learning)

Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar itu selalu

berarah-tujuan (intensional). Sebab dalam belajar insidental pada

induvidu tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar.

17

6. Belajar instrumental (instrumental learning)

Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seorang siswa yang diperlihatkan

diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah siswa tersebut akan

mendapatkan hadiah, hukuman, berhasil atau gagal.

7. Belajar intensional (intentional learning)

Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental.

8. Belajar laten (latent learning)

Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat

tidak terjadi secara segera.

9. Belajar mental (mental learning)

Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi di sini tidak nyata

terlihat, melainkan hanya berupa proses kognitif karena ada bahan yang

dipelajari.

10. Belajar produktif (productive learning)

R, Berguis (1964) memberikan arti belajar produktif sebagai belajar

dengan transfer yang maksimum. Belajar adalah mengatur kemungkinan

untuk melakukan transfer tingkah laku dari sati situasi ke situasi lain.

11. Belajar verbal (verbal learning)

Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui

latihan dan ingatan.

2.2.4 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi belajar

18

merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran,

lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru

(Tu’u, 2004:75). Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program (Syah, 2014:141).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

adalah hasil pengukuran dan penilaian dari suatu pembelajaran dalam hal

penguasaan pengetahuan, perilaku dan keterampilan siswa biasanya dinyatakan

dalam angka, huruf maupun kalimat dalam periode tertentu.

Hasil penilaian dari kegiatan belajar yang telah dilakukan merupakan

bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru untuk melihat sampai dimana

kemampuan peserta didik yang diukur melalui ulangan, ulangan harian, ulangan

tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian

sekolah/madrasah, ujian nasional dan mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(Permen 20 Tahun 2007). Menurut Sudjana mengatakan di antara ketiga ranah ini,

yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik, maka ranah

kognitiflah yang paling sering di nilai oleh guru di sekolah karena berkaitan

dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Karena

itu, unsur-unsur yang ada dalam prestasi belajar terdiri dari hasil belajar dan nilai

siswa.

Sedangkan Arikunto (2002) mengatakan macam-macam tes untuk

mengukur prestasi belajar siswa sebagai berikut :

1. Tes diagnosis

19

Tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan siswa.

2. Tes formatif

Tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk

setelah mengikuti suatu program tertentu.

3. Tes sumatif

Tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian program yang besar

atau sama artinya dengan ulangan harian biasanya dilaksanakan pada akhir

semester.

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Slameto (2010:54) menyatakan bahwa belajar dipengaruhi oleh dua faktor,

antara lain :

1. Faktor Intern atau Internal

Faktor intern adalah faktor yang berasal dalam diri individu yang

sedang belajar. Faktor intern yang berpengaruh terhadap prestaso belajar antara

lain :

a. Faktor Jasmaniah

1) Faktor Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagiannya atau

bebas dari penyakit. Proses belajar akan terganggu jika kesehatan

seseorang terganggu.

20

2) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang

sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat tubuh juga

mempengaruhi belajar, siswa yang cacat belajarnya juga akan terganggu.

b. Faktor Psikologis

1) Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan

untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan

cepat dan aktif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang

abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.

2) Perhatian

Perhatian menurut Gazali dalam Slameto (2010:56) adalah keaktifan jiwa

yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek

(benda atau hal) atau sekumpulan objek.

3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap

belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan

minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena

tidak ada daya tarik baginya.

4) Bakat

Bakat atau aptitude menurut Hilgard dalam Slameto (2010:57) adalah

“the capacity to learn”. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan

21

untuk belajar atau berlatih.bakat sangat berpengaruh terhadap belajar.

Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya maka

prestasi belajarnya akan lebih baik karena dia lebih senang belajar dan

pastilah selanjutnya akan lebih giat lagi dalam belajarnya.

5) Motif

Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Motif

sebagi daya penggerak atau pendorong dalam mencapai prestasi belajar

yang baik.

6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan

seseorang dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melakukan

kecakapan baru. Jadi, kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu

tergantung dari kematangan belajar.

7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.

Kesiapan ini perlu diperhatiakn dalam proses belajar, karena jika siswa

itu belajar dan dia sudah ada kesiapan maka prestasi belajarnya akan

lebih baik.

c. Faktor Kelelahan

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan

timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.sedangkan kelelahan

rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat

dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar

22

dengan baik maka siswa harus menghindari dan jangan sampai terjadi

kelelahan dalam belajarnya.

2. Faktor Ekstern atau Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dalam luar diri individu yang

sedang belajar. Faktor ekstern yang dapat berpengauh terhadap prestasi belajar

antara lain :

a. Faktor Keluarga

Siswa yang sedang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa :

1) Cara Orang Tua Mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya mempunyai pengaruh yang besar

terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang atau tidak

memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang

berhasil dalam belajarnya.

2) Relasi Antaranggota Keluarga

Relasi antaranggota keluarga yang palinh penting adalah antar orang tua

dan anak. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian

dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-

hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.

3) Suasana Rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang

sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana

rumah yang ramai, tegang, penuh cekcok pertengkarang antaranggota

keluarga akan membuat anak tidak semangat dalam belajar sebaliknya jika

23

suasana rumah dalam keadaan baik, tentram, dan tenang anak akan merasa

nyaman dan dapat belajar dengan baik.

4) Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak

yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal

makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, anak juga

membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi,

penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan lain sebagainya. Fasilitas

belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

5) Pengertian Orang Tua

Anak belajar perlu dorongan dan perngertian orang tua. Kadang-kadang

anak mengalami lemah semangta, orang tua wajib memberi pengertian,

mendorongnya dan membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami

anak di sekolah.

6) Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluaga mempengaruhi sikap

anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan

yang baik, agar mendorong semangat anak dalam belajar.

b. Faktor Sekolah

1) Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam

mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi

24

belajar siswa yang tidak baik sebaliknya jika metode mengajar guru

menarik dan baik akan mempengaruhi siswa dalam belajar dengan baik.

2) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan bahan

pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan

pelajaran itu.

3) Relasi Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses itu juga

dipengaruhi oleh relasi yang ada di dalam proses itu sendiri. Jadi cara

belajar siswa juga di pengaruhi oleh relasinya dengan gurunya.

4) Relasi Siswa dengan Siswa

Siswa yang mempunyai sifat-sofat tingkah laku yang kurang

menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah dirinatau sedang

mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok.

Menciptakan relasi yang baik antarsiswa adalah perlu agar dapat

memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.

5) Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam

sekolah dan juga dalam belajar. Agar siswa belajar lebih maju, maka siswa

harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di

perpustakaan.

25

6) Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat

pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh

siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang

lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang

diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima dan menguasainya,

maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan kebih maju.

7) Waktu Sekolah

Waktu sekolah adalah waktu dimana terjadinya proses belajar mengajar di

sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore atau malam hari.

8) Standar Pelajaran di atas Ukuran

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi

pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya siswa kurang mampu dan takut

kepada guru tersebut. Guru dalam menuntu penguasaan materi harus

sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing, yang penting tujuan

yang sudah dirumuskan dapat tercapai.

9) Keadaan Gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak dan variasi karakteristik mereka

maisng-masing menuntut keadaan gedung yang memadai. Keadaan

gedung yang kurang memadai akan membuat siswa tidak dapat belajar

dengan baik.

26

10) Metode Belajar

Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah, oleh karena itu perlu

pembinaan dari guru. Cara belajar siswa yang tepat menjadikan hasil

belajar siswa lebih baik dan efektif.

11) Tugas Rumah

Waktu belajar terutama adalah di sekolah, di samping untuk belajar waktu

di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan lain. Maka diharapkan guru

jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah,

sehingga anak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan lain.

c. Faktor Masyarakat

1) Kegiaatn Siswa Dalam Masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap

perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa mengambil bagian dalam

kegiatan masyarakat yang terlalu banyak, belajarnya akan terganggu,

lebih-lebih jika bijaksana dalam mengatur waktunya.

2) Mass Media

Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan

juga terhadap belajarnya. Mass media meliputi bioskop, radio, TV, surat

kabar, majalah, buku-buku, komik, dan lain-lain.

3) Teman Bergaul

Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa,

begitu juga sebaliknya. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka

perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan

27

pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan

pendidik harus cukup bijaksana.

4) Bentuk Kehidupan Masyarakat

Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, pejudi,

suka mencuri dan mempunyai kebiasaan buruk yang lainnya, akan

berpengaruh buruk atau jelek kepada anak di sini dalam arti siswa yang

berada di lingkungan tersebut.

Dari beberapa pendapat mengenai indikator-indikator dalam prestasi

belajar, maka dapat disimpulkan indikator-indikator dalam prestasi belajar antara

lain :

1. Ulangan harian

2. Ulangan Tengah Semester

3. Ulangan Akhir Semester

(Tu’u, 2004:75)

2.3 Kualitas Pola Asuh Orang Tua

2.3.1 Pengertian Kualitas Pola Asuh Orang Tua

Orang tua sebagai pendidik atau guru pertama bagi anak dalam keluarga

harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Sugiharto (2007)

menyatakan bahwa pola asuh orang tua adalah semua interaksi antara orang tua

dengan anak-anaknya. Interaksi disini termasuk ekspresi sikap, nilai, perhatian

dalam mengurus dan melatih perilaku mereka.

Sedangkan menurut Suyekti dalam Sugiharto (2007) pola asuh sebagai

kegiatan yang disengaja yang dilakukan pengasuh dalam mempengaruhi anak

28

asuh dalam pengembangan dirinya. Dijelaskan oleh Gunarsa dalam Awik (2004),

sikap dan pola asuh orang tua akan berpengaruh terhadap kepribadian dan

penampilan anak di sekolah.

Menurut Slameto (2010:61) orang tua yang kurang atau tidak

memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak tidak atau kurang

berhasil dalam belajarnya. Hal ini dapat terjadi pada anak dari keluarga kedua

orang tuanya terlalu sibuk bekerja sehingga anak kurang adanya kasih sayang.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang

tua adalah semua interaksi antara orang tua dengan anak, dimana interaksi

tersebut meliputi mendidik, membimbing dan mendisiplinkan perilaku atau

tingkah laku anak (dalam arti siswa).

Menurut Hidayati (2004) indikator pola asuh orang tua adalah:

1. Pola Demokratis

a. Memperhatikan

b. Musyawarah

c. Membiarkan dengan syarat

d. Bersikap adil

2. Pola Permisif

a. Memberi kebebasan

b. Lepas tanggung jawab

3. Pola Otoriter

a. Mengekang

b. Menentukan batas

29

c. Menuntut tingkah laku

d. Mengharapkan sikap taat

e. Memberi perintah

Maghfiraini (2011) menyebutkan indikator-indikator dalam pola asuh

orang tua sebagai berikut :

1. Pola asuh otoriter

a. Memaksakan kehendak

b. Bersikap kaku dan keras

c. Tidak ada konsultasi

2. Pola asuh liberal atau permisif

a. Kebebasan

b. Tidak ada aturan

c. Tidak ada kontrol

3. Pola asuh demokratis

a. Meminta pendapat, kritik dan saran

b. Bekerja sama

c. Mempertimbangkan keputusan

Sedangkan menurut Sugiharto (2007) indikator-indikator dalam pola asuh

orang tua sebagai berikut :

1. Komunikasi dua arah antara orang tua dan anak

2. Memperhatikan dan menghargai kebebasan anak

3. Memberikan bimbingan kepada anak

4. Hukuman diberikan pada perilaku yang salah

30

5. Hadiah diberikan pada perilaku yang benar/prestasi.

2.3.2 Sifat-Sifat Pola Asuh Orang Tua

Menurut Sugiharto (2007) menyatakan bahwa sifat atau gaya pola asuh

orang tua dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu sebagai berikut:

1. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter menjelaskan bahwa komunikasi satu arah dan orang

tualah yang menentukan segala sesuatu yang berkaitan dengan anaknya,

memaksakan kehendak, membuat aturan-aturan yang ketat yang cenderung

membuat anak tidak nyaman, selalu memberikan hukuman pada perbuatan

yang salah dan jarang memberikan hadiah kepada anak.

2. Pola Asuh Liberal

Poa asuh liberal menjelaskan bahwa antara orang tua dan anak tidak ada

komunikasi, anak diberi kebebasan yang mutlak dalam bertindak, berbuat

dan berperilaku danpa adanya bimbingan dan kontrol dari orang tua, tidak

adanya aturan yang ketat dari orang tua, hadiah dan hukuman tidak

diterapkan. Hal ini akan membuat anak kurang diberi kasih sayang dan

perhatian dan anak tidak ada semangat dalam belajar.

3. Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis, komunikasi dua arah antara orang tua dan anak.

Orang tua memperhatikan betul dan menghargai kebebasan anak, namu

bukan kebebasan yang mutlak dan dengan bimbingan yang penuh

pengertian dan perhatian terhadap anak. Hukuman diberikan pada perilaku

31

yang salah dan hadiah diberikan pada perilaku yang benar yaitu dalam arti

disini prestasi belajar yang baik.

2.3.3 Karakteristik Anak Berdasarkan Pola Asuh

Menurut Zahara Indris dan Lisman Jamal sebagaimana dikutip dalam

Lindha (2010) mengatakan bahwa pola asuh orang tua diatas akan berdampak

terhadap perilaku dan karakteristik anak. Karakteristik tersebut antara lain :

1. Pola asuh otoriter mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Di dalam rumah tangga, seorang anak memperlihatkan perasaan

dengan rasa takut, merasa tertekan, kurang pendirian, mudah

dipengaruhi dan sering berbohong khususnya pada orang tuanya

sendiri.

b. Anak pasif dan kurang berinisiatif, motivasi belajarnya kurang.

c. Anak bersifat pesimis, cemas, putus asa dan karena perilaku kasar

orang tua anak menjadi sulit berhubungan dengan orang lain.

2. Pola asuh permisif yaitu anak mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Anak tidak mempunyai sikap sopan dan tidak taat pada tata tertib

b. Anak sering kecewa, tidak menghargai orang lain, sehingga hubungan

dengan orang lain kurang harmonis

c. Sering menentang norma dan sulit diatur

3. Pola asuh demokratis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Anak akan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya

b. Anak mempunyai daya kreatif yang besar dan daya cipta yang kuat

32

c. Anak mudah menyesuaikan diri, merasa aman karena adanya kasih

sayang dari orang tuanya

d. Anak bertanggung jawab atas perbuatannya dan hidupnya penuh

dengan motivasi, percaya diri dan tidak putus asa.

Dari beberapa indikator-indikator diatas dapat disimpulkan indikator-

indikator dalam kualitas pola asuh orang tua adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi dua arah antara orang tua dan anak

2. Memberikan perhatian dan bimbingan kepada anak (Sugiharto, 2007)

3. Bersikap adil dan bijaksana terhadap anak

4. Kebebasan anak dibiarkan dengan syarat (Hidayati (2004)

5. Hukuman diberikan pada perilaku yang salah

6. Hadiah diberikan pada perilaku yang benar (Sugiharto, 2007)

2.4 Cara Belajar

2.4.1 Pengertian Cara Belajar

Kegagalan siswa dalam meraih prestasi belajar banyak disebabkan oleh

cara belajar mereka yang kurang baik dan efektif karena mereka kebanyakan

hanya mencoba menghafal pelajaran. Slameto (2010:82) berpendapat bahwa cara

adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar

bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan,

cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan.

Menurut Rohmawati dan Sukanti (2012) mendefinisikan cara belajar

sebagai suatu cara atau strategi siswa dalam melakukan kegiatan belajar untuk

mencapai prestasi belajar yang diharapkan. Pendapat dari Sudjana (2010:165-173)

33

mengemukakan bahwa cara belajar yang perlu diperhatikan siswa dalam proses

belajar yaitu cara mengikuti pelajaran, cara belajar mandiri, cara belajar

kelompok, cara mempelajari buku teks dan cara menghadapi ujian.

Dengan demikian cara belajar dapat disimpulkan suatu cara atau strategi

dalam melakukan kegiatan belajar untuk mencapai hasil yang maksimal.

Indikator yang digunakan dalam membahas tentang cara belajar (Anandita

(2011)) adalah sebagai berikut :

1. Keteraturan belajar mata pelajaran

2. Disiplin yang baik dalam usaha belajar mata pelajaran

3. Konsentrasi

4. Pengaturan waktu yang tepat

Arumingtyas (2007) menyimpulkan indikator cara belajar sebagai berikut :

1. Cara membuat jadwal dan pelaksanaannya

2. Cara membaca buku

3. Cara membuat catatan

4. Cara mengikuti pelajaran

5. Cara mengulangi pelajaran

6. Cara melakukan konsentrasi

7. Cara menghadapi pelajaran

8. Cara menempuh ujian

Menurut Slameto (2010) Indikator-indikator dalam cara belajar antara lain:

1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaanya

2. Membaca dan membuat catatan

34

3. Mengulang bahan pelajaran

4. Konsentrasi

5. Mengerjakan tugas

2.4.2 Cara Belajar yang Efektif

Cara belajar yang efektif menurut Slameto (2010:73) adalah sebagai

berikut:

1. Perlunya Bimbingan

Guru dapat membantu siswa dengan memeri petunjuk-petunjuk umum

tentang cara-cara belajar yang efisien. Disamping memberi petunjuk-

petunjuk tentang cara-cara belajar yang efisien,baik pula siswa diawasi dan

dibimbing sewaktu mereka belajar. Hasilnya lebih baik lagi kalau cara-cara

belajar dipraktekkan dalam tiap pelajaran yang diberikan.

2. Kondisi dan Strategi Belajar

Belajar yang strategis dapat membantu siswa untuk meningkatkan

kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin

dicapai.

3. Metode Belajar

Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap,

kecakapan dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi

kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri.

Kebiasaan belajar yang memperngaruhi belajar khususnya pembuatan

35

jadwal dan pelaksanaanya, membaca dan membuat catatatn, mengulangi

bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas.

2.4.3 Hal-hal yang Perlu diperhatikan untuk Meningkatkan Cara Belajar

yang Efektif

Slameto (2010:74) belajar yang efektif dapat membantu siswa

meningkatkan prestasi belajar yang baik. Untuk meningkatkan cara belajar yang

efektif memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kondisi Internal

Yang dimaksud dengan kondisi internal yaitu kondisi yang ada di dalam diri

siswa itu sendiri, misalnya kesehatan, keamanan, ketentraman dan

sebagainya. Siswa dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan-kebutuhan

internalnya dapat terpenuhi. Maslow dalam Slameto (2010:74)

mengemukakan ada tujuh jenjang kebutuhan primer manusia yang harus di

penuhi, yaitu :

a. Kebutuhan Fisiologis

b. Kebutuhan Akan Keamanan

c. Kebutuhan Akan Kebersamaan dan Cinta

d. Kebutuhan Akan Status

e. Kebutuhan Self-Actualisation

f. Kebutuhan Untuk Mengetahui dan Mengerti

g. Kebutuhan Estetik

2. Kondisi Eksternal

Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri manusia. Misalnya

kebersihan rumah, penerangan, serta keadaan lingkungan fisik yang lain.

36

Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan

teratur sebagai berikut :

a. Ruang belajar harus bersih, tidak ada bau-bauan yang mengganggu

konsentrasi pikiran

b. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang mengganggu mata

c. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran,

buku-buku dan sebagainya.

3. Strategi Belajar

Belajar yang efisien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi

belajar yang tepat. Strategi belajar digunakan untuk mencapai hasil yang

maksimal. Berikut strategi belajar yang efektif antara lain :

a. Keadaan Jasmani

Belajar memerlukan tenaga. Karena itu untuk mencapai hasil yang baik

diperlukan keadaan jasmani yang sehat.

b. Keadaan Emosional dan Sosial

Siswa yang merasa tertekan jiwanya, dalam keadaan takut akan

kegagalan yang mengalami goncangan karena emosi-emosi yang kuat

tidak dapat belajar efektif

c. Keadaan Lingkungan

Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh perangsang-

perangsang dsri sekitar. Untuk belajar diperlukan konsentrasi pikiran,

jangan sampai belajar sambil mendengarkan.

37

d. Memulai Belajar

Pada permulaan belajar sering dirasakan kelambatan, keengganan

bekerja. Kalau perasaan itu kuat, belajar sering diundurkan, malah tidak

dikerjakan.

e. Membagi Pekerjaan

Sebelum memulai pekerjaan lebih dahulu menentukan apa yang dapat

dan harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Jangan ambil tugas yang

terlampau berat untuk diselesaikan.

f. Adakan Kontrol

Selidiki pada akhir belajar, hingga manakah bahan itu telah dikuasai.

Kalau hasilnya kurang baik, akan nyata kekurangan-kekurangan yang

memerlukan latihan khusus.

g. Pupuk Sikap Optimistis

Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi akan meningkat

dan karena itu memupuk sikap yang optimis.

h. Waktu Bekerja

Waktu yang tepat kita jadikan alat untuk memerintah diri kita,

menyelewengkan waktu itu berarti kegagalan.

i. Buatlah Suatu Rencana Kerja

Dengan adanya suatu rencana kerja dengan pembagian waktu, tampaklah

bahwa selalu cukup waktu untuk belajar. Dengan rencana kerja kita dapat

menggunakan waktu kita dengan efisien.

j. Menggunakan Waktu

38

Menghasilkan sesuatu hanya mungkin jika kita gunakan waktu dengan

efisien.

k. Belajar Keras Tidak Merusak

Belajar dengan penuh konsentrasi tidak merusak. Yang merusak adalah

menggunakan waktu tidur untuk belajar. Mengurangi waktu istirahat

akhirnya akan merusak badan.

l. Cara Mempelajari Buku

Sebelum kita mulai membaca buku lebih dahulu kita coba memperoleh

gambaran buku dalam garis besarnya. Untuk itu kita selidiki daftar isi

buku.

m. Mempertinggi Kecepatan Membaca

Seorang pelajar harus belajar dan menambah kecepatan membaca.

Pelajar juga harus sanggup menghadapi itu sebanyak-banyaknya dari

bacaan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

n. Jangan Membaca Belaka

Membaca belaka tidak berapa manfaatnya, membaca bukanlah sekedar

mengetahui kata-katanya, akan tetapi mengikuti jalan pikiran si

pengarang.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa indikator-

indikator dalam cara belajar antara lain :

1. Membuat jadwal dan pelaksanaan belajar

2. Disiplin membaca dan membuat catatan

3. Keteraturan dalam mengulang bahan pelajaran

39

4. Melatih diri mengerjakan tugas dan latihan soal

(Slameto, 2010)

2.5 Peran Kelompok Teman Sebaya

2.5.1 Pengertian Kelompok Teman Sebaya

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor tersebut

salah satunya adalah kelompok teman sebaya. Interaksi teman sebaya baik di

rumah maupun sekolah sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Menurut Crow and Crow dalam Wulan (2007:26) menyebutkan bahwa “faktor-

faktor disiplin belajar salah satunya berasal dari faktor sosial, faktor sosial yang

dimaksudkan adalah pergaulan dengan teman sebaya disekolah maupun di

masyarakat”. Apabila seorang siswa bergaul dengan teman yang mempunyai cara

belajar yang baik maka siswa lain dapat terpengaruh untuk mengikuti cara

belajarnya.

Mappiare (2003:157) menyatakan kelompok teman sebaya merupakan

lingkungan sosial yang pertama dimana remaja belajar hidup bersama orang lain

yang bukan anggota keluarganya. Disini orang tua diharapkan selalu mengontrol

dan membimbing anaknya untuk selalu memilih teman yang tidak menyebabkan

pengaruh buruk terhadap dirinya. Lebih lanjut menurut Mappiare Lingkungan

kelompok teman sebaya dijadikan sebuah wadah untuk penyesuaian norma dan

kebiasaan yang berbeda dengan kebiasaan yang ada di dalam keluarga.

Slavin (2008:98) mengungkapkan bahwa lingkungan teman sebaya

merupakan suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam

40

usia dan status. Sedangkan menurut Santoso (2006:82) kelompok sebaya adalah

kelompok anak sebaya yang sukses dimana ia dapat berinteraksi.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok

teman sebaya adalah anak-anak atau remaja yang berada dalam satu kelompok

tertentu untuk belajar hidup bersama yang mempunyai kesamaan kedewasaan

yang digunakan sebagai wadah penyesuaian norma dan kebiasaan mereka.

Maghfiraini (2011) menyimpulkan bahwa kelompok teman sebaya

menggunakan indikator-indikator sebagai berikut :

1. Pergaulan di sekolah

2. Pergaulan dengan teman bermain

3. Pergaulan dalam organisasi Karang Taruna

Sedangkan Arip (2009) cara mengukur pergaulan kelompok teman sebaya

karena adanya interaksi. Interaksi sosial adalah kunci kehidupan sosial. Oleh

karena itu tanpa interaksi sosial, tidak mungkin ada kehidupan. Indikator-

indikator yang tergolong dalam kelompok teman sebaya berdasarkan interaksi

sosial tersebut antara lain :

Gillin dan gillin dalam Arip (2009) mengadakan penggolongkan interaksi

sosial menjadi dua yaitu :

1. Proses Asosiatif

a. Kerjasama

b. Akomodasi (meredakan suatu konflik)

c. Asimilasi (individu berbeda pandangan)

41

d. Akulturasi (penerimaan budaya baru tanpa menghilangkan budaya

lama)

2. Proses Diasosiatif

a. Persaingan (kompetisi)

b. Contravention (Ketidakpuasan seseorang terhadap suatu rencana)

c. Pertentangan atau pertikaian

Santoso (2006:23) mengemukakan bahwa indikator-indikator dari

kelompok teman sebaya adalah :

1. Kerjasama

2. Persaingan

3. Pertentangan

4. Persesuaian/Akomodasi

5. Perpaduan/Asimilasi

2.5.2 Ciri-ciri Kelompok Teman Sebaya

Santoso (2006:81) ciri-ciri kelompok teman sebaya (peer group) adalah :

1. Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas,

Karena kelompok teman sebaya ini bersifat spontan, anggota kelompok

mempunyai kedudukan yang sama, tetapi ada satu diantara anggota

kelompok yang dianggap sebagai pemimpin.

2. Bersifat sementara,

Karena tidak ada struktur yang jelas dan terbentuk secara spontan, maka

kelompok ini tidak bertahan lama, kalau ada anggota yang merasa

42

keinginannya tidak cocok dan tercapai maka ia akan memisahkan dari

kelompok tersebut.

3. Peer group mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas,

Di dalam keluarga tidak akan mendapatkan kebudayaan atau kebiasaan yang

ada di dalam kelompok teman sebaya. Maka siswa yang masuk dalam

kelompok tersebut akan mempunyai kebiasaan yang lain selain di dalam

keluarganya.

4. Anggotanya adalah individu yang sebaya.

Kelompok ini terbentuk karena adanya kesamaan pendapat, umur, dan

kedewasaan.

2.5.3 Pengaruh Kelompok Teman Sebaya

Kelompok teman sebaya sangat berpengaruh terhadap perilaku dari

remaja, ada yang berpengaruh positif maupun negatif. Menurut Santoso (2006:89)

pengaruh lain dari perkembangan suatu kelompok sebaya ada yang positif dan ada

yang negatif.

Pengaruh positif dari kelompok teman sebaya antara lain :

1. Individu akan lebih siap menghadapi kehidupan yang akan datang

2. Individu dapat mengembangkan rasa solidaritas antar kawan

3. Setiap anggota dapat membentuk masyarakat yang akan direncanakan

sesuai dengan kebudayaan yag dianggap baik

4. Dapat berlatih memperoleh pengetahuan, kecakapan dan melatih bakatnya

5. Mendorong dan bersikap mandiri

6. Menyalurkan perasaan dan pendapat demi kemajuan kelompoknya

43

Pengaruh negatif dari kelompok teman sebaya antara lain :

1. Sulit menerima seseorang yang tidak memiliki persamaan

2. Tertutup bagi individu lain yang tidak termasuk dalam kelompoknya

3. Menimbulkan rasa iri antar anggota lain yang tidak memiliki kesamaan

dengannya

4. Timbul persaingan antar kelompok

5. Timbulnya pertentangan antar kelompok

2.5.4 Peranan Kelompok Teman Sebaya

Soekanto (2013:213) menyatakan peranan merupakan aspek dinamis dari

kedudukan, yaitu seseorang yang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya.

Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku

individu.

Kelompok teman sebaya khususnya anggotaya para pelajar sering

menentang norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Segala

perbuatan yang dilakukan di dalam kelompok sebaya harus sesuai dengan

dukungan dan persetujuan kelompoknya karena kelompok sebaya ini memiliki

keterikatan.

Kelompok sebaya yang mempunyai kebiasaan menentang dan buruk

biasanya mendapatkan nilai atau prestasi belajarnya kurang, dan sebaliknya. Maka

kelompok sebaya yang buruk ini perlu membutuhkan motivasi dan cara belajar

yang efektif untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik.

44

Faktor-faktor yang menyebabkan semakin pentingnya peranan kelompok

teman sebaya dalam Wulan (2007) dijelaskan sebagai berikut :

1. Urbanisasi dan industrialisasi

Urbanisasi menyebabkan memusatnya penduduk di kota-kota. Karena itu

semakin lama semakin banyak anak-anak dan remaja berada di kota-kota

daripada di pedesaan. Dengan demikian masa belajar anak-anak dan

remaja semakin lama semakin panjang, maka berkembanglah kelompok-

kelompok sebayanya.

2. Perubahan masyarakat yang cepat karena kemajuan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi

Disini para remaja akan cenderung lebih cepat menangkap inovasi yang

ada di dunia luar contoh pakaian, jenis musik tertentu dan lain-lain.

Sedangkan orang dewasa cenderung lamban dalam mengikuti perubahan

tersebut. Dengan demikian terjadilah perbedaan pandangan antara remaja

dengan orang tua, sehingga remaja akan lari kepada kelompok sebayanya

untuk mendapatkan informasi dan bimbingan.

3. Dalam masyarakat industri anak-anak dan remaja kurang berperan dalam

proses produksi

Remaja tidak berperan dalam kehidupan politik, kemasyarakatan dan

kehidupan produktif lainnya. Para remaja akan condong kepada teman

sebayanya untuk mendapatkan dukungan dan identitas dirinya. Dengan

demikian kelompok sebaya semakin menjadi sumber pengaruh yang

penting bagi kehidupan remaja.

45

4. Masyarakat yang semakin bertambah makmur akan memberikan

kemungkinan pilihan bagi remaja

Para remaja akan menghadapi bermacam-macam pilihan diantaranya

barang, kegiatan, lanjutan studi, pekerjaan, pasangan hidup, dan lain-lain.

Karena pilihan tersebut biasanya terjadi konflik antara remaja dan orang

tua, demikian remaja akan cenderung mencari dukungan dan persetujuan

dari kelompok sebaya mereka.

Dari beberapa pendapat mengenai indikator-indikator diatas maka dapat

disimpulkan bahwa indikator-indikator kelompok teman sebaya antara lain :

1. Kerjasama

2. Persesuaian/Akomodasi

3. Perpaduan/Asimilasi

4. Penerimaan/Akulturasi

5. Persaingan

6. Pertentangan

(Santoso, 2006)

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti

dan Tahun Judul Hasil penelitian

1. Sugiharto, 2007 Pengaruh Sifat Pola

asuh Orang Tua dan

Cara Belajar Siswa

Terhadap Prestasi

Belajar Dalam Bidang

Studi Akuntansi

Terdapat pengaruh antara

sifat pola asuh orang tua

dan cara belajar terhadap

prestasi belajar akuntansi.

Sifat pola asuh orang tua

mempengaruhi prestasi

belajar akuntansi sebesar

7,8 % dan cara belajar

46

mempengaruhi prestasi

belajar sebesar 8,5%.

2. Awik Hidayati,

2004

Pengaruh Tingkat

Pendidikan dan Pola

Asuh Orang Tua

terhadap Prestasi

Belajar siswa SMA

Veteran 1 Sukoharjo

Secara simultan terdapat

pengaruh antara tingkat

pendidikan orang tua dan

pola asuh orang tua

terhadap prestasi belajar

yaitu 86,3%.

3. Rahmatullah

Bhatti dan

William M. Bart,

2013

One the Effect of

Learning Style on

Scholastic

Achievement

Terdapat pengaruh cara

belajar terhadap prestasi.

Hasil penelitian

menunjukkan cara belajar

berpengaruh terhadap

prestasi belajar sebesar

0,091 atau 9,1%.

4. Esti Dwi

Rohmawati dan

Sukanti, 2012

Pengaruh Cara Belajar

dan Penggunaan

Media Pembelajaran

terhadap Prestasi

Belajar Akuntansi

Siswa Kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Bantul

Tahun Ajaran

2011/2012

Terdapat pengaruh cara

belajar dan penggunaan

media pembelajaran

terhadap prestasi belajar

akuntansi. Dalam hasil

penelitian ini diketahui

bahwa cara belajar

mempengaruhi prestasi

belajar akuntansi sebesar

25,97% dan penggunaan

media pembelajaran

mempengaruhi prestasi

belajar akuntansi sebesar

14,43%.

5. Rizka Maghfiraini Hubungan antara Pola

Asuh Orang Tua dan

Pergaulan Peer Group

dengan Kemandirian

Belajar Siswa Kelas

XI IPS SMA Negeri 1

Jogorogo Kab. Ngawi

Tahun Pelajaran

2010/2011

Ada hubungan positif yang

signifikan antara pola asuh

orang tua dan pegaulan peer

group dengan kemandirian

belajar siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 1 Jogorogo

Kab. Ngawi tahun pelajaran

2010/2011 sebesar 0,850

atau 85%.

6. Dewi Sri Nawang

Wulan, 2007

Hubugan antara

Peranan Kelompok

Teman Sebaya (Peer

Group) dan interaksi

Siswa dalam Keluarga

dengan Kedisiplinan

Belajar Siswa Kelas

XI MAN 1 Sragen

Terdapat hubungan yang

signifikan antara peranan

kelompok teman sebaya

(peer group) dan interaksi

siswa dalam keluarga

dengan kedisiplinan belajar

siswa kelas XI MAN 1

Sragen tahun ajaran

47

Tahun Pelajaran

2006/2007

2006/2007 dengan

kepercayaan hubungan

sebesar 0,476 atau 47,6%

dan sumbangan efektif

sebesar 22,655 %

7. Lindha Pradhipti

Oktarina, 2010

Hubungan antara Pola

Asuh Orang Tua dan

Kedisiplinan Belajar

dengan Prestasi

Belajar Sosiologi

Siswa Kelas XI SMA

N 1 Purwantoro

2009/2010

Ada hubungan yang cukup

signifikan antara pola asuh

orang tua dan kedisiplinan

belajar dengan prestasi

belajar sosiologi siswa

sebesar 0,412 atau 41,2%.

8. Arnes Anandita,

2011

Pengaruh Cara Belajar

dan Keterampilan

Mengajar Guru

terhadap Prestasi

Belajar Mata

Pelajaran Kearsipan

pada Siswa Kelas XII

Administrasi

Perkantoran SMK

Batik 2 Surakarta

Tahun Pelajaran

2010/2011

Terdapat pengaruh yang

signifikan antara cara

belajar siswa dan

keterampilan mengajar guru

terhadap prestasi belajar

mata pelajaran kearsipan

pada siswa kelas XII

Administrasi Perkantoran

SMK Batik 2 Surakarta

tahun pelajaran 2010/2011

sebesar 62,14%.

9. Putri

Arumingtyas,

2007

Studi tentang Cara

Belajar Siswa dalam

Upaya Meningkatkan

Prestasi Belajar pada

Siswa Kelas II di

SMK Batik 2

Surakarta Tahun

Diklat 2005/2006

Cara belajar yang

mempunyai peran dalam

meningkatkan prestasi

belajar siswa yaitu: cara

membaca buku, bcara

membuat catatan, cara

mengikuti pelajaran, cara

mengulangi pelajaran, cara

melakukan konsentrasi, cara

menghafal pelajaran, dan

cara mengikuti ujian.

10. Mustofa Arip A,

2009

Hubungan antara

Motivasi Belajar dan

Pergaulan Peer Group

dengan Prestasi

Belajar Sosiologi

Kelas XI SMA

Muhammadiyah 2

Gemolong Tahun

Ajaran 2008/2009

Ada hubungan positif yang

signifikan antara motivasi

belajar dan pergaulan peer

group terhadap prestasi

belajar siswa kelas XI IPS

SMA Muhammadiyah 2

Gemolong tahun ajaran

2008/2009”, diterima.

Sumbangan Relatif (SR)

sebesar = 100% dan

48

Sumbangan Efektif (SE)

sebesar = 50,09%

11. Faris Mayoof

Mokheimer

Alanizi. 2010

Measurement of

Perceived Parenting

Style Influence on

Academic

Achievement Among

Saudi College Student

Ada hubungan yang

signifikan antara prestasi

akademik dan pola asuh

orang tua di kalangan

mahasiswa Saudi dan ada

signifikan korelasi antara

IPK mahasiswa.

Hubungan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu dengan adanya

judul Pengaruh kualitas Pola Asuh Orang Tua, Cara Belajar dan Peran Kelompok

Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi

Siswa Kelas XI IPS MA YPI Klambu Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini

terdapat tiga variabel bebas yaitu kualitas pola asuh orang tua, cara belajar dan

peran kelompok teman sebaya, serta variabel terikat yaitu prestasi belajar. Hasil

dari penelitian terdahulu masing-masing menyebutkan adanya pengaruh antara

kualitas pola asuh orang tua, cara belajar, dan peran kelompok teman sebaya

terhadap prestasi belajar. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian

terdahulu yaitu variabel bebas yang diteliti, pada objek dan tempat yang berbeda.

Sedangkan variabel bebas yang diteliti pada penelitian ini ada tiga variabel yaitu

kualitas pola asuh orang tua, cara belajar dan peran kelompok teman sebaya. dan

objeknya yaitu siswa kelas XI IPS di MA YPI Klambu.

2.7 Kerangka Berfikir

Prestasi belajar menjadi sebuah tolak ukur apakah siswa mampu mencapai

prestasi yang tinggi atau prestasi belajarnya masih rendah. prestasi belajar adalah

tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam mencapai tujuan yang dinyatakan

49

dalam bentuk angka nilai yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai

dalam periode tertentu.

Berdasarkan observasi awal, nilai mata pelajaran ekonomi/akuntansi

semester ganji siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah YPI Klambu tahun pelajaran

2014/2015 belum mencapai hasil yang baik. Rendahnya prestasi belajar ini dapat

dipengaruhi oleh faktor intern dan esktern. Salah satu faktor eksternnya adalah

kualitas pola asuh orang tua.

Pola asuh orang tua adalah pendidikan pertama yang diberikan orang tua

kepada anaknya. Sehingga secara tidak langsung pola asuh orang tua membentuk

karakter anak yang nantinya mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah. Orang

tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat

menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya (Slameto,

2010:61).

Orang tua harus menjadi pendorong dan pembimbing anak dalam belajar

karena apabila anak tidak mendapatkan fungsi tersebut dari orang tua, anak akan

cenderung menganggap orang tuanya tidak memberi kasih sayang, perhatian dan

kepedulian terhadap anak. Kondisi seperti itu akan mempengaruhi belajar dan

prestasi belajar anak di sekolah.

Faktor intern yang mempengaruhi prestasi belajar disini adalah cara

belajar. Cara belajar yang baik harus diterapkan kepada anak di rumah, di sekolah

maupun di perpustakaan, dengan cara belajar yang baik akan menghasilkan

prestasi belajar yang baik. Sedangkan dengan cara belajar yang buruk, siswa tidak

50

dapat memahami apa yang dipelajarinya secara maksimal sehingga berdampak

pada prestasi belajar yang kurang maksimal atau buruk.

Faktor ekstern lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah peran

kelompok teman sebaya. pergaulan yang baik dapat membawa dampak yang baik

pada siswa dan sebaliknya.

Secara teoritis kualitas pola asuh orang tua, cara belajar dan peran

kelompok teman sebaya berpengaruh terhadap prestasi belajar. Didukung dengan

adanya penelitian terdahulu, seperti penelitian yang dilakukan oleh Sugiharto

(2007) menunjukkan adanya pengaruh antara sifat pola asuh orang tua dan cara

belajar terhadap prestasi belajar. Sifat pola asuh orang tua mempengaruhi prestasi

belajar akuntansi sebesar 7,8 % dan cara belajar mempengaruhi prestasi belajar

sebesar 8,5%. Penelitian dari Awik Hidayati (2004) menunjukkan secara simultan

terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan dan pola asuh orang tua terhadap

prestasi belajar sebesar 86,3%. Berdasarkan penelitian tersebut prestasi belajar

penting untuk diteliti, karena sangat berpengaruh dengan berhasil tidaknya siswa

mendapatkan nilai yang baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bhatti dan William (2013)

yaitu terdapat pengaruh cara belajar terhadap prestasi. Hasil penelitian

menunjukkan cara belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 0,091

atau 9,1%. Rohmawati dan Sukanti menunjukkan hasil Terdapat pengaruh cara

belajar dan penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi.

Dalam hasil penelitian ini diketahui bahwa cara belajar mempengaruhi prestasi

51

belajar akuntansi sebesar 25,97% dan penggunaan media pembelajaran

mempengaruhi prestasi belajar akuntansi sebesar 14,43%.

Dengan dilatar belakangi oleh penelitian-penelitian terdahulu, hasil

observasi awal di MA YPI Klambu dan didukung teori-teori, maka penting

diadakan penelitian untuk mengkaji kebenaran variabel pola asuh orang tua, cara

belajar dan peran kelompok teman sebaya berpengaruh terhadap prestasi belajar

mata pelajaran ekonomi/akuntansi di MA YPI Klambu.

52

Kerangka berpikir dalam penelitian ini jika dibuat dalam bentuk skema

adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir Kualitas Pola Asuh Orang Tua, Cara Belajar dan Peran

Kelompok Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar

Peran Kelompok Teman Sebaya

1. Kerjasama

2. Persesuaian/Akomodasi

3. Perpaduan/Asimilasi

4. Penerimaan/Akulturasi

5. Persaingan

6. Pertentangan (Santoso ,2006)

Kulitas Pola Asuh Orang Tua

1. Komunikasi dua arah antara orang tua

dan anak

2. Memberikan perhatian dan bimbingan

kepada anak (Sugiharto, 2007)

3. Bersikap adil dan bijaksana terhadap

anak

4. Kebebasan anak dibiarkan dengan

syarat (Hidayati, 2004)

5. Hukuman diberikan pada perilaku

yang salah

6. Hadiah diberikan pada perilaku yang

benar (Sugiharto, 2007)

7.

Cara Belajar

1. Membuat jadwal dan pelaksanaan

belajar

2. Disiplin membaca dan membuat

catatan

3. Keteraturan dalam mengulang bahan

pelajaran

4. Melatih diri mengerjakan tugas dan

latihan soal (Slameto, 2010)

Prestasi Belajar

Ulangan harian

Ulangan Tengah

Semester

Ulangan Akhir

Semester

(Tu’u, 2004: 75)

53

2.8 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Ada pengaruh positif kualitas pola asuh orang tua, cara belajar dan peran

kelompok teman sebaya terhadap prestasi belajar mata pelajarn

ekonomi/akuntansi kelas XI IPS MA YPI tahun pelajaran 2014/2015.

H2 : Ada pengaruh positif kualitas pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar

mata pelajarn ekonomi/akuntansi kelas XI IPS MA YPI tahun pelajaran

2014/2015.

H3 : Ada pengaruh positif cara belajar terhadap prestasi belajar mata pelajarn

ekonomi/akuntansi kelas XI IPS MA YPI tahun pelajaran 2014/2015.

H4 : Ada pengaruh positif peran kelompok teman sebaya terhadap prestasi belajar

mata pelajarn ekonomi/akuntansi kelas XI IPS MA YPI tahun pelajaran

2014/2015.

54

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

hubungan kausal (sebab-akibat). Sugiyono (2009:37) menyatakan bahwa

penelitian hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat.

Penelitian ini untuk mencari pengaruh antara variabel bebas (independent

variable) dengan variabel terikat (dependent variable). Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu suatu penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono

(2009:14)).

3.2 Populasi

Populasi berarti objek yang akan diteliti. Oleh karena itu penelitian ini

merupakan penelitian populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas XI IPS di MA YPI Klambu.

55

Tabel 3.1

Jumlah Siswa Kelas XI IPS MA YPI Klambu

Tahun Ajaran 2014/2015

Kelas Jumlah Siswa

XI IPS 1 24

XI IPS 2 26

Jumlah 50

Sumber: Dokumentasi MA YPI Klambu

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono (2009:38)).

3.3.1 Variabel Terikat (Dependent Variable) / Y

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas (Sugiyono (2009:39)). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah prestasi belajar. Indikator dalam prestasi belajar adalah

Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester siswa

kelas XI IPS MA YPI Klambu (Tu’u, 2004:75) .

3.3.2 Variabel Bebas (Independent Variable) /X

Variabel bebas adalah tipe variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono (2009:39)).

Variabel bebas dalam penelitian ini ada tiga yaitu:

1. Kualitas pola asuh orang tua

Indikator kualitas pola asuh orang tua antara lain :

a. Komunikasi dua arah antara orang tua dan anak

56

b. Memberikan perhatian dan bimbingan kepada anak

(Sugiharto, 2007)

c. Bersikap adil dan bijaksana terhadap anak

d. Kebebasan anak dibiarkan dengan syarat

(Hidayati, 2004)

e. Hukuman diberikan pada perilaku yang salah

f. Hadiah diberikan pada perilaku yang benar

(Sugiharto, 2007)

2. Cara belajar

Indikator cara belajar antara lain :

a. Membuat jadwal dan pelaksanaan belajar

b. Disiplin membaca dan membuat catatan

c. Keteraturan dalam mengulang bahan pelajaran

d. Melatih diri mengerjakan tugas dan latihan soal

(Slameto, 2010)

3. Peran kelompok teman sebaya

Indikator kelompok teman sebaya antara lain :

a. Kerjasama

b. Persesuaian/Akomodasi

c. Perpaduan/Asimilasi

d. Penerimaan/Akulturasi

e. Persaingan

57

f. Pertentangan

(Santoso ,2006)

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono (2009:142). Angket yang diberikan

kepada siswa digunakan untuk mengungkap pendapat siswa tentang kualitas pola

asuh orang tua, cara belajar dan peran kelompok teman sebaya.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (close

from questioner) yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan

jawaban yang lengkap, sehingga pengisi atau responden hanya memberikan

jawaban checklist pada pernyataan atau pertanyaan yang paling sesuai dengan diri

responden.

Metode pengukuran yang digunakan dalam penelitan ini adalah skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Tabel 3.2

Skala Likert

Pernyataan Keterangan Skor

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

RG Ragu-ragu 3

TS Tidak setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

58

3.4.2 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel-

variabel yang berupa benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumentasi,

notulen rapat, cacatan harian, dan sebagainya Arikunto (2002:206). Metode ini

digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang akan dijadikan sebagai

populasi dan untuk memperoleh data nilai tugas dan ulangan harian siswa pada

mata pelajaran ekonomi/akuntansi, serta untuk mendapatkan nilai sikap dan

ketrampilan siswa selama proses belajar mengajar di Kelas XI IPS MA YPI

Klambu.

3.5 Analisis Uji Coba Instrumen

4.5.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002: 144). Suatu instrumen dikatakan

valid atau sahih manakala mempunyai tingkat validitas yang tinggi, mampu

mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang

diteliti secara tepat.

Sebelum angket yang sesungguhnya disebar, terlebih dahulu perlu

dilakukan uji coba instrumen pada beberapa responden sebagai sampel. Hal ini

dimaksudkan untuk menghilangkan butir pernyataan yang tidak relevan,

mengevaluasi apakah pertanyaan yang diajukan dalam angket mudah dimengerti

oleh responden atau tidak, dan untuk mengetahui lamanya pengisian angket.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai probabilitas (p value) dengan taraf signifikan 5% atau 0,05.

59

Apabila perhitungan dilakukan dengan bantuan SPSS, diperoleh probabilitas (p

value) < 0,05 maka dapat dikatakan butir istrumen tersebut valid. Namun

sebaliknya, apabila diperoleh probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

butir instrumen tersebut tidak valid.

Berikut ini adalah hasil dari uji validitas semua variabel yang diujikan

kepada 25 orang responden :

a. Variabel Kualitas Pola Asuh Orang Tua

Hasil uji validitas kualitas pola asuh orang tua yang terdiri dari 19 butir

soal dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3

Hasil Analisis Uji Variabel Kualitas Pola Asuh Orang Tua

Nomer butir soal Signifikansi keterangan

1 0,023 Valid

2 0,001 Valid

3 0,010 Valid

4 0,000 Valid

5 0,016 Valid

6 0.010 Valid

7 0,038 Valid

8 0,023 Valid

9 0,139 Tidak Valid

10 0,002 Valid

11 0,965 Tidak Valid

12 0,020 Valid

13 0,010 Valid

14 0,016 Valid

15 0,002 Valid

16 0,005 Valid

17 0,292 Tidak Valid

18 0,010 Valid

19 0,002 Valid

Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

60

Berdasarkan Tabel 3.3 dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 9,11,17

tidak valid karena memiliki taraf signifikansi lebih dari 0,05. Maka pernyataan

butir soal tersebut dihilangkan. Sedangkan untuk butir soal yang lain adalah valid

dikarenakan memiliki taraf kurang dari 0,05.

b. Variabel Cara Belajar

Pada variabel cara belajar terdiri atas 13 butir soal dapat digambarkan hasil

uji validitas pada tabel 3.4 sebagai berikut :

Tabel 3.4

Hasil Analisis Uji Validitas Cara Belajar

Nomer butir soal Signifikansi Keterangan

1 0,228 Tidak Valid

2 0,003 Valid

3 0,000 Valid

4 0,001 Valid

5 0,013 Valid

6 0.000 Valid

7 0,000 Valid

8 0,000 Valid

9 0,000 Valid

10 0,000 Valid

11 0,085 Tidak Valid

12 0,000 Valid

13 0,001 Valid

Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

Berdasarkan Tabel 3.4 dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 1 dan 11

tidak valid karena memiliki taraf signifikansi lebih dari 0,05, maka pernyataan

butir soal tersebut dihilangkan. Sedangkan untuk butir soal yang lain adalah valid

dikarenakan memiliki taraf kurang dari 0,05.

c. Variabel Peran Kelompok Teman Sebaya

Pada variabel peran kelompok teman sebaya terdiri atas 18 butir soal dapat

digambarkan hasil uji validitas pada tabel 3.5 sebagai berikut :

61

Tabel 3.5

Hasil Uji Analisis Peran Kelompok Teman Sebaya

Nomer butir soal Signifikansi Keterangan

1 0,017 Valid

2 0,002 Valid

3 0,015 Valid

4 0,000 Valid

5 0,148 Tidak Valid

6 0.004 Valid

7 0,008 Valid

8 0,001 Valid

9 0,000 Valid

10 0,004 Valid

11 0,001 Valid

12 0,000 Valid

13 0,002 Valid

14 0,022 Valid

15 0,825 Tidak Valid

16 0,002 Valid

17 0,004 Valid

18 0,001 Valid

Sumber : Data penelitian diolah tahun 2015

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 5 dan

15 tidak valid karena memiliki taraf signifikansi lebih dari 0,05, maka pernyataan

butir soal tersebut dihilangkan. Sedangkan untuk butir soal yang lain adalah valid

dikarenakan memiliki taraf kurang dari 0,05.

4.5.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen sudah cukup baik (Arikunto, 2002: 178). Realibilitas instrumen dari

penelitian ini dihitung dengan bantuan komputer SPSS 16 menggunakan uji

statistik Cronbach Alpha untuk mengetahui apakah data penelitian ini reliabel

62

atau tidak. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali 2011:42).

Berikut ini adalah hasil output SPSS dari analisis reliabilitas instrumen

penelitian :

a. Variabel Kualitas Pola Asuh Orang Tua

Tabel 3.6

Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kualitas Pola Asuh Orang Tua

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.880 .890 19

Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

Berdasarkan output diatas maka dapat disimpulkan instrumen penelitian

variabel kualitas pola asuh orang tua adalah reliabel karena nilai Cronbach’s

Alpha > 0.70 yaitu 0.880.

b. Variabel Cara Belajar

Tabel 3.7

Hasil Analisis Uji Reliabilitas Cara Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.884 .894 13

Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

63

Berdasarkan output diatas maka dapat disimpulkan instrumen penelitian

variabel cara belajar adalah reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha > 0.70 yaitu

0.884.

c. Variabel Peran Kelompok Teman Sebaya

Tabel 3.8

Hasil Analisis Uji Reliabilitas Peran Kelompok Teman Sebaya

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.776 .794 18

Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

Berdasarkan output diatas maka dapat disimpulkan instrumen penelitian

variabel peran kelompok teman sebaya adalah reliabel karena nilai Cronbach’s

Alpha > 0.70 yaitu 0.776.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisi data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah

hasil penelitian guna memperoleh suatu keismpulan.

3.6.1 Analisis Deskriptif Statistik

Analisis deskriptif statistik digunakan untuk mendeskripsikan persentase

masing-masing variabel bebas yaitu kualitas pola asuh orang tua, cara belajar dan

peran kelompok teman sebaya. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

64

Keterangan :

N = Jumlah total skor ideal

n = Jumlah skor jawaban responden

% = persentase tigkat keberhasilan yang dicapai.

Tabel 3.9

Analisis Deskriptif Kualitas Pola Asuh Orang Tua

No Skor F % Kategori Rata-Rata

1 > 57-64 11 22 Sangat Tinggi

46.74

2 > 50-57 9 18 Tinggi

3 > 43-50 8 16 Cukup Tinggi

4 > 36-43 12 24 Rendah

5 30-36 10 20 Sangat Rendah

Jumlah 50 100 Cukup Tinggi

Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015

Tabel 3.10

Analisis Deskriptif Cara Belajar

No Skor F % Kategori Rata-Rata

1 > 57-64 8 16 Sangat Tinggi

46.54

2 > 50-57 13 26 Tinggi

3 > 43-50 8 16 Cukup Tinggi

4 > 36-43 9 18 Remdah

5 30-36 12 24 Sangat Rendah

Jumlah 50 100 Cukup Tinggi

Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015

65

Tabel 3.11

Analisis Deskriptif Peran Kelompok Teman Sebaya

No Skor F % Kategori Rata-Rata

1 > 66-79 12 24 Sangat Tinggi

55.65

2 > 57-66 10 20 Tinggi

3 > 48-57 13 26 Cukup Tinggi

4 > 40-48 10 20 Remdah

5 32-40 5 10 Sangat Rendah

Jumlah 50 100 Cukup Tinggi

Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015

3.6.2 Analisis Statistik Inferensial

4.6.2.1. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat

menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis

regresi yang dapat digunakan adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi

linier berganda adalah hubungan secara linier dua atau lebih variabel independent

(X1, X2,X3…,Xn) dengan variabel dependen (Y).

Langkah-langkah yang digunakan adalah:

Menentukan persamaan regresi berganda (Suryanto, 1988)

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3

Keterangan :

Y = Variabel dependen (prestasi belajar akuntansi)

α = Konstanta

β1 = Koefisien variabel X1

β2 = Koefisien variabel X2

66

β3 = Koefisien variabel X3

X1 = Kualitas Pola Asuh Orang Tua

X2 = Cara Belajar

X3 = Peran Kelompok Teman Sebaya

4.6.2.2. Uji Prasyarat Analisis Regresi Berganda

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya masing-

masing variabel penelitian. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan

uji kormogorof-smirnof (Ghozali, 2011:114). Data analisis dengan bantuan

komputer program SPSS. Data pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas

dimana jika probabilitas lebih besar dari 0,05 maka data dalam penelitian

berdistribusi normal.

2. Uji Liniearitas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai

hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS dengan

menggunakan test for linieritas pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan

mempunyai hubungan yang linier bila signifikan lebih dari 0,05.

4.6.2.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa data yang digunakan

beristribusi normal dan dalam model tidak mengandung multikolinieritas,

heteroskedastisitas dan autokorelasi.

67

1. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini untuk mengetahui adanya linier yang sempurna atau pasti

diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi. Syarat

berlakunya model regresi ganda adalah antar variabel bebasnya tidak memiliki

hubungan sempurna atau mengandung multikolinieritas. Deteksi terhadap adanya

mulkolinieritas adalah dengan melihat besaran Variance inflation factor (VIF)

dan tolerance melalui SPSS dan koefisien korelasi antar variabel bebas. Jika VIF

> 10 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan

variabel lainnya. Sedangkan apabila model regresi diperoleh VIF < 10 dan

tolerance diatas 0,1 maka dalam model tersebut tidak terjadi Multikolinieritas

(Ghozali, 2011:92).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi

ketidaksaman varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. model

regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak mengandung

heteroskedastisitas (Ghozali, 2011 :105). Untuk mengetahui gejala

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati scatter plot melalui SPSS

antara prediksi variabel terikat dengan residualnya, dimana sumbu Y adalah Y

yang diprediksi, dan sumbu X adalah residualnya (Y prediksi – Y sesungguhnya).

Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatter plot dengan

pola titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.

68

4.6.2.4. Analisi Uji Hipotesis Penelitian

1. Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

Uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen

yang terdapat dalam model secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel

dependen. Pengujian dilakukan menggunakan uji distribusi F, yang dihitung

melalui program SPSS. Jika probabilitas signifikansi <0.05, maka H1 dapat

diterima yang berarti bahwa kualitas pola asuh orang tua, cara belajar dan peran

kelompok teman sebaya berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi.

Demikian juga sebaliknya, jika probabilitas >0.05, maka H1 dapat ditolak yang

berarti bahwa kualitas pola asuh orang tua, cara belajar dan peran kelompok

teman sebaya tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi.

2. Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel bebas

secara satu per satu (parsial) terhadap variabel terikat. Uji ini menggunakan uji t

(parsial) dengan bantuan program SPSS. Dengan membandingkan probabilitas

dengan α (0.05). jika probabilitas signifikansi <0.05, maka H2, H3 dan H4 dapat

diterima yang berarti kualitas pola asuh orang tua, cara belajar dan peran

kelompok teman sebaya secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar

ekonomi akuntansi. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara parsial dapat

diketahui dari besarnya probabilitas signifikansi tiap variabel pada coefficient (a).

Demikian sebaliknya, jika probabilitas > α (0.05) maka berarti kualitas pola asuh

orang tua, cara belajar dan peran kelompok teman sebaya secara parsial tidak

berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi.

69

4.6.2.5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan ukuran seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen, Ghozali (2011:97).

1. Secara Simultan (R2)

Uji regresi linier berganda dianalisis pula besarnya koefisien regresi ( )

keseluruhan. pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai adalah antara nol dan

satu. mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan

variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variabel terikat.

Sebaliknya, jika mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variabel bebas

menerangkan variasi variabel terikat.

Karena terdapat kelemahan dalam penggunaan koefisien determinasi yaitu

adanya kebiasan terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka pasti meningkat tanpa

perduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel

independen. Maka peneliti menggunakan nilai Adjusted pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti , nilai Adjusted

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam

model (Ghozali, 2011:97).

2. Secara Parsial (r2)

Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi

yang diberikan masing-masing variable bebas secara parsial terhadap variable

terikat. Koefisien determinasi dapat dilihat dari output SPSS uji parsial pada tabel

70

koefisien. Caranya adalah dengan mengkuadratkan nilai correlation partial dalam

tabel.

102

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa

kesimpulan antara lain :

1. Terdapat pengaruh positif antara kualitas pola asuh orang tua, cara belajar dan

peran kelompok teman sebaya terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS

mata pelajaran ekonomi/akuntansi MA YPI Klambu secara simultan. Hal ini

berarti semakin baik kualitas pola asuh orang tua, cara belajar dan peran

kelompok teman sebaya maka akan membuat prestasi belajar siswa kelas XI

IPS mata pelajaran ekonomi/akuntansi semakin tinggi.

2. Terdapat pengaruh positif antara kualitas pola asuh orang tua terhadap

prestasi belajar siswa kelas XI IPS mata pelajaran ekonomi/akuntansi. Hal ini

berarti bahwa semakin baik kualitas pola asuh orang tua maka akan membuat

prestasi belajar siswa kelas XI IPS mata pelajaran ekonomi/akuntansi

semakin tinggi.

3. Terdapat pengaruh positif antara cara belajar terhadap prestasi belajar siswa

kelas XI IPS mata pelajaran ekonomi/akuntansi. Hal ini berarti bahwa

semakin baik cara belajar maka akan membuat prestasi belajar siswa kelas XI

IPS mata pelajaran ekonomi/akuntansi semakin tinggi.

4. Terdapat pengaruh positif antara peran kelompok teman sebaya terhadap

prestasi belajar siswa kelas XI IPS mata pelajaran ekonomi/akuntansi. Hal ini

103

berarti bahwa semakin baik peran kelompok teman sebaya maka akan

membuat prestasi belajar siswa kelas XI IPS mata pelajaran

ekonomi/akuntansi semakin tinggi.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, terbukti kualitas pola asuh orang tua mampu

mempengaruhi prestasi belajar pada siswa. Pola asuh orang tua yang salah

akan mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka dari itu hendaknya orang tua

menerapkan pola asuh terhadap anak sesuai karakteristik pola asuh yang baik

dan benar. Salah satu caranya dengan menerapkan pola asuh demokratis yaitu

orang tua memperhatikan dan menghargai kebebasan anak namun dengan

syarat maka anak akan mempunyai sikap tanggung jawab, percaya diri, dan

berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2. Berdasarkan hasil penelitian ini, terbukti cara belajar mampu mempengaruhi

prestasi belajar pada siswa. Cara belajar yang efektif akan membantu siswa

belajar dengan baik dan terjadwal yaitu perlunya bimbingan, kondisi dan

strategi belajar dan metode belajar. Siswa diharapkan mempunyai cara belajar

yang demikian untuk mendapatkan prestasi yang baik dalam belajar. Orang

tua dan sekolah hendaknya selalu memantau cara belajar siswa.

3. Berdasarkan hasil penelitian ini, adanya pengaruh lingkungan teman sebaya

terhadap prestasi belajar. Peran kelompok teman sebaya bisa dilihat dari

kerjasama antar anggota dalam belajar, persaingan, pertentangan, akomodasi,

104

asimilasi dan akulturasi. Hal ini berarti bahwa semakin baik lingkungan

teman sebaya maka akan membuat prestasi belajar siswa semakin tinggi.

Siswa diharapkan mempunyai kelompok teman sebaya yang menunjang

prestasi belajar mereka.

4. Peneliti selanjutnya disarankan dapat mengambil sampel dengan populasi

berbeda dengan tujuan prestasi belajar dengan menambah ruang lingkup

penelitian sehingga hasil yang didapat lebih akurat dan dengan menambah

instrumen penelitian seperti pertanyaan terbuka untuk melakukan wawancara,

agar hasil penelitian lebih optimal.

105

DAFTAR PUSTAKA

Anandita, Arnes. 2011. Pengaruh Cara Belajar Siswa dan Keterampilan

Mengajar Guru Terhadap Prestasi belajar Mata Pelajaran Kearsipan

pada Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta

Tahun Pelajaran 2010/2011. Jurnal FIP UNS. Surakarta: FKIP UNS.

http://eprints.uns.ac.id/7731/1/192621011201107441.pdf (10 Februari

2015).

Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang. UPT UNNES Press.

Arip A, Mustofa. 2009. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Pergaulan Peer

Group dengan Prestasi Belajar Sosiologi Kelas XI SMA Muhammadiyah 2

Gemolong Tahun Ajaran 2008/2009. Jurnal FIP UNS. Surakarta: FKIP

UNS. http://eprints.uns.ac.id/3647/1/100670809200908151.pdf (10

Februari 2015).

Arumingtyas, Putri. 2007. Studi tentang Cara Belajar Siswa dalam Upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas II di SMK Batik 2

Surakarta Tahun Diklat 2005/2006. Jurnal FIP UNS. Surakarta: FKIP

UNS. http://eprints.uns.ac.id/7517/1/68752206200905321.pdf (10

Februari 2015).

Bhatti, Rahmatullah dan William M. Bart. 2013. One the Effect of Learning Style

on Scholastic Achievement. Arizona State University

http://www.google.com/url?q=http://cie.asu.edu/ojs/index.php/cieatasu/arti

cle/viewFile/1121/498&sa=U&ei=0a36Uob9HcbpiAeV

4GwCA&ved=0CBsQFjAA%usg=AFQjCNEqNoA7RG94OAWnWfP-

SFrh13eiAQ. (13 Januari 2015).

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamalik, Oemar. 2012. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Hidayati, Awik. 2004. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pola Asuh Orang Tua

terhadap Prestasi Belajar (Penelitian pada siswa SMA Veteran 1

Sukoharjo). Jurnal Pendidikan Jilid 13, No.3

http://ejurnal.veteranbantara.ac.id/index.php/pendidikan/article/view/63/54

(13 Januari 2015).

Maghfiraini, Rizka. 2011. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dan Pergaulan

Peer Group dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri

1 Jogorogo Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2010/2011. Jurnal FIP

106

UNS. Surakarta: FKIP UNS.

http://eprints.uns.ac.id/10735/1/190400811201103411.pdf (10 Februari

2015).

Mappiare, Andi. 2003. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Pradhipti O, Lindha. 2010. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dan

Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI

SMA Negeri 1 Purwantoro 2009/2010. Jurnal FIP UNS. Surakarta: FKIP

UNS. http://eprints.uns.ac.id/4600/1/176001711201109201.pdf (10

Februari 2015).

Rifa’i, Achmad dan Chatarina Tri Anni. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang:

UNNES PRESS.

Rohmawati, Esti dwi dan Sukanti. 2012. Pengaruh Cara Belajar dan Penggunaan

Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI

SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan

Akuntansi Indonesia, Vol X, No.2

http://journal.uny.ac.id/index.php/ipakun/article/view/918/729. (3 Februari

2015).

Santosa, Slamet. 2006. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2008). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT

Indeks.

Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Sugiharto. 2007. Pengaruh Sifat Pola Asuh Orang Tua dan Cara Belajar Siswa

terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Semarang: Universitas Negeri

Semarang.

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/DP/article/view/444/397. (3

Februari 2015).

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

107

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Suryanto. 1988. Metode Statistika Multivariat. Jakarta: P2LPTK

Syah, Muhibbin. 2014. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Wulan, Dewi Sri Nawang. 2007. Hubungan Antara Peranan Kelompok Teman

Sebaya (peer groupP dan Interaksi Siswa dalam Keluarga dengan

Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas XI MAN 1 Sragen Tahun Ajaran

2006/2007. Jurnal FIP UNS. Surakarta: FKIP UNS.

http://eprints.uns.ac.id/8312/1/68492206200902181.pdf (3 Februari 2015).

108

Lampiran 1

Daftar Nilai Ekonomi/Akuntansi

Kelas XI IPS MA YPI Klambu

Sumber : Nilai Ekonomi/Akuntansi Siswa Kelas XI IPS

No. Nama

Ulangan

Harian Rata-

rata

UH

Tugas

kehadiran Rata-

rata

NT UTS UAS

Nilai

Akhir

UH

1

UH

2

T

1

T

2

T

3

T

4

1 AHMAD

RIDHOKA 74 73 73,5 75 73 74 74 74 73 73 73,375

2 AHMAD RIKZA

ALI MUKTAFA 73 77 75 75 73 74 74 74 70 70 72,25

3 AINUN NAJIB 73 73 73 75 73 74 74 74 68 73 72

4

FATWATUL

KAMILA

MA'ARIF 74 80 77 74 73 74 74 73,75 73 73 74,188

5 HILDA NAILUL

CHUSNA 92 81 86,5 75 73 77 74 74,75 78 73 78,063

6 LUTHFIL HAKIM 73 0 36,5 0 73 73 74 55 73 33 49,375

7 MARIA ULFA 82 73 77,5 75 73 75 74 74,25 74 73 74,688

8

MUHAMAD

FUADIN AINUR

ROZAQ 75 73 74 0 73 73 74 55 73 59 65,25

9 MUHAMMAD

ADI ARIYANTO 73 73 73 75 73 73 74 73,75 68 73 71,93

10 MUHAMMAD

KHOIRUR RIFAN 73 73 73 75 73 73 74 73,75 70 71 71,93

11 MUHAMMAD

ULUL ARCHAM 73 73 73 0 73 73 74 55 73 35 59

12 MUSLIMIN 73 76 74,5 75 73 74 77 74,75 67 73 72,31

13 MUSTAQIM 73 73 73 75 73 73 77 74,5 70 70 71,87

14 NUR AFIDA 73 80 76,5 74 73 74 77 74,5 73 73 74,25

15 NUR INDAH

ASWARI 73 73 73 75 75 75 77 75,5 77 73 74,625

16 NUR KAFIT 74 73 73,5 75 73 73 77 74,5 73 73 73,5

17 RIZAL HABIBI 75 73 74 75 73 73 77 74,5 73 73 73,625

18 RIZKI

INDRAYANA 73 73 73 75 73 73 77 74,5 76 73 74,125

19 ROSIANA ULFA 92 76 84 75 75 79 77 76,5 80 77 79,375

20 SAEKHONI 86 73 79,5 75 75 78 77 76,25 79 73 76,938

21 TITIK KAMALIA 73 82 77,5 75 73 73 77 74,5 73 73 74,5

22 ZAINA FAUZIAH 79 80 79,5 75 73 78 77 75,75 76 73 76,063

23 NI'AMUR ROHIM 73 73 73 75 73 74 74 74 67 72 71,5

24 SHOFIATUN 73 83 78 75 73 74 77 74,75 73 73 74,688

25 ABDULLOH

MUBAROK 73 74 73,5 75 75 74 74 74,5 73 73 73,5

26 AFA NURUL

MUSYAFAAH 86 75 80,5 75 73 75 74 74,25 74 73 75,4375

109

27 AHMAD

MASRURI 80 73 76,5 73 73 73 73 73 73 73 73,875

28 AHMAD

MUZAKKI 73 73 70 73 73 73 74 73 73 72 72

29 AHMAD

VAHRUDIN 73 73 73 75 73 73 74 70 71 73 71,75

30 ANDRE YOGA

PRATAMA 73 73 73 75 73 73 74 73,75 73 34 63,4375

31 ANIK

MUSLIKATUN 73 74 73,5 75 73 73 74 73,75 73 73 73,3125

32 AZIZ FICHARAM 73 73 73 0 73 73 73 54,75 73 38 59,6875

33 BANU IQBAL

FAUZI 78 0 39 73 73 74 74 73,5 73 73 64,625

34 FEBRI BUDI

KURNIAWAN 73 74 72 75 73 73 73 71 70 73 71,5

35 FITRI NAVIANA 73 73 73 75 74 75 74 74,5 75 73 73,875

36 HIDAYATUN

NAFIAH 73 73 73 75 73 74 74 74 73 73 73,25

37 IFA DHOTI

RAHMAWATI 77 75 76 75 74 74 74 74,25 75 73 74,5625

38 KHOIRUN NIAM 73 73 69 75 73 73 74 70 69 73 70,25

39 LINATUL

KHOIRIYAH 73 74 73,5 75 73 73 74 73,75 73 73 73,3125

40 MEGASARI 73 73 68 75 73 73 74 73,75 70 73 71,1875

41 MUHAMMAD

PAIS 73 73 73 75 75 73 74 74,25 73 44 66,0625

42

MUHAMMAD

RIAN

NURROHMAN 73 73 73 75 73 73 74 73,75 73 31 62,6875

43 MUHAMMAD

SAIFUL ROHMAN 73 0 36,5 75 73 73 74 73,75 73 52 58,8125

44 NIAMUR

ROKHIM 95 73 84 75 74 77 74 75 80 78 79,25

45 PRIHATIN IDA

FITRIANI 73 0 36,5 73 73 73 74 73,25 73 73 63,9375

46

SEPTAMIAH

SETYA

NINGRUM 73 73 73 75 73 73 74 71 70 73 71,75

47 SITI MALIKATUN

SANDIKA 73 73 73 75 73 73 74 70 68 73 71

48 SITI NURUL

FITRIYAH 85 73 79 75 74 74 74 74,25 73 73 74,8125

49

SRI DEVI

KHOIRUN

NISAUL

KAROMAH 73 74 73,5 75 73 74 74 74 74 73 73,625

50 ADIB KHOIR 73 75 74 75 73 73 74 73,75 73 44 66,1875

110

Lampiran 2

KISI-KISI ANGKET UJI COBA PENELITIAN

No. Variabel Indikator No. Item

Soal

Jumlah

Soal Skor

1. Kualitas

Pola Asuh

Orang Tua

1. Komunikasi dua arah

antara orang tua dan anak

1,2,3 3 SS = 5

S = 4

RG = 3

TS = 2

STS = 1

2. Memberikan perhatian dan

bimbingan kepada anak

4,5,6 3

3. Bersikap adil dan

bijaksana terhadap anak

7,8,9 3

4. Kebebasan anak dibiarkan

dengan syarat

10,11,12,13 4

5. Hukuman diberikan pada

perilaku yang salah

14,15,16 3

6. Hadiah diberikan pada

perilaku yang benar

17,18,19 3

2. Cara Belajar 1. Membuat jadwal dan

pelaksanaan belajar

20,21,22 3

2. Disiplin membaca dan

membuat catatan

23,24,25,26 4

3. Keteraturan dalam

mengulang bahan

pelajaran

27,28,29 3

4. Melatih diri mengerjakan

tugas dan latihan soal

30,31,32 3

3. Peran

Kelompok

Teman

Sebaya

1. Kerjasama 33,34,35 3

2. Persesuaian/Akomodasi 36,37,38 3

3. Perpaduan/Asimilasi 39,40,41 3

4. Penerimaan/Akulturasi 42,43,44 3

111

5. Persaingan 45,46,47 3

6. Pertentangan 48,49,50 3

112

Lampiran 3

Angket Uji Coba Instrumen Penelitian

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian Angket.

1. Tulislah terlebih dahulu Nama dan Kelas.

2. Bacalah pernyataan secara teliti sebelum anda menjawab.

3. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda check list ( ) pada

kolom yang tersedia.

4. Periksa kembali identitas dan jawaban anda sebelum menyerahkan angket

kembali

5. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5 (lima) kemungkinan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

RG = Ragu-ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Uji coba instrumen ini berdasarkan uji coba yang telah dilakukan oleh Eva

Yulianti (2014) , Yafi Faizalis K (2014), Endah Dwi W (2014), Sri Mulyati

(2014). Kemudian dirangkum dan digabungkan menjadi angket uji coba

instrumen yang akan dilakukan pada penelitian ini.

113

A. Kualitas Pola Asuh Orang Tua

No. Pernyataan SS S RG TS STS

1. Orang tua saya sering komunikasi

dengan saya

2. Orang tua saya sering meluangkan

waktu bersama keluarga ketika hari

libur sekolah/hari minggu

3. Orang tua saya bersedia diajak

berdiskusi mengenai masalah belajar

saya

4. Orang tua saya memantau belajar saya

di rumah

5. Orang tua saya memberikan dorongan

semangat belajar kepada saya

6. Orang tua saya membantu masalah

belajar saya

7. Orang tua saya selalu memberikan apa

yang saya butuhkan dalam belajar

8. Orang tua saya tidak pernah membeda-

bedakan antara saya dan kakak/adik

saya

9. Orang tua saya selalu bijak dan

memperhatikan saya dalam mengambil

keputusan

10. Orang tua saya memberikan kebebasan

dalam bertindak

11. Orang tua saya memberikan hak saya

untuk berpendapat

12. Orang tua saya memberikan aturan yang

ketat dalam belajar dan bergaul

13. Orang tua saya menegur saya saat saya

menggunakan waktu belajar untuk

bermain

14. Orang tua saya menasehati saya supaya

berperilaku baik

15. Orang tua saya menegur saya saat saya

tidak berperilaku baik

16. Orang tua saya memberikan hukuman

saat saya tidak berperilaku baik

17. Orang tua saya memberikan pujian saat

saya berperilaku baik/berprestasi dalam

belajar

18. Orang tua saya memberikan dorongan

untuk selalu mempertahankan prestasi

saya

114

19. Orang tua saya memberikan hadiah saat

saya berperilaku baik/berprestasi dalam

belajar

B. Cara Belajar

No. Pernyataan SS S RG TS STS

20. Saya membuat jadwal belajar setiap hari

di rumah

21. Saya belajar setiap hari sesuai jadwal

yang sudah saya buat

22. Saya memanfaatkan waktu luang untuk

belajar

23. Saya membaca materi dari berbagai

sumber seperti buku paket dan buku

catatan sebelum pelajaran

Ekonomi/Akuntansi dimulai

24. Saya memperhatikan dan mencatat hal-

hal yang penting ketika guru

menyampaikan materi

25. Saya meminjam catatan milik teman

untuk disalin ketika saya tidak masuk

sekolah

26. Saya belajar dengan cara membuat

catatan yang berisi intisari dari materi

Ekonomi/Akuntansi untuk

mempermudah belajar

27. Saya meminta guru menjelaskan ulang

ketika saya kurang memahami materi

yang disampaikan guru

28. Saya mengulang kembali materi

pelajaran Ekonomi/Akuntansi di rumah

29. Saya mengulang materi dengan cara

bertanya pada teman yang lebih paham

apabila ada materi yang sulit dipahami

30. Saya mengerjakan tugas dengan

kemampuan saya sendiri

31. Saya merasa senang ketika guru

memberikan tugas Ekonomi/Akuntansi

32. Saya berkonsentrasi ketika mengerjakan

tugas

C. Peran Kelompok Teman Sebaya

No. Pernyataan SS S RG TS STS

33. Saya mempunyai kelompok belajar di

sekolah dan di rumah

34. Saya senang membantu teman saya

apabila mengalami kesulitan dalam

115

belajar

35 Saya banyak menghabiskan waktu

untuk belajar kelompok

36. Saya menghadapi perselisihan dengan

cara bermusyawarah dan saling

memaafkan

37. Saya merasa canggung dengan teman

saya setelah adanya perselisihan

38. Saya berusaha memperbaiki

perselisihan dengan teman saya

39. Saya merasa ikut sedih dengan teman

yang mempunyai masalah

40. Saya saling membantu dengan teman

dalam mengerjakan tugas kelompok

41. Saya selalu kompak dalam mengerjakan

tugas kelompok

42. Saya bersikap ramah dengan teman baru

saya

43. Saya merasa senang berteman dengan

teman baru saya

44. Saya mengajak teman baru saya untuk

belajar kelompok bersama

45. Saya berusaha mendapatkan nilai yang

terbaik diantara teman-teman saya

dengan belajar rajin di sekolah dan di

rumah

46. Saya lebih mementingkan kepentingan

kelompok dari pada teman di luar

kelompok

47. Saya merasa senang jika bersaing

dengan teman untuk mendapatkan nilai

yang maksimal

48. Saya berbeda pendapat dengan teman

yang berbeda visi dan misi saat diskusi

kelompok

49. Saya tidak suka dengan kelompok lain

di sekolah saya

50. Saya berusaha terbuka untuk

menyelesaikan masalah dengan teman

saya agar tidak terjadi kesalahpahaman

116

Lampiran 4

Daftar Nama Responden Uji Coba Instrumen Penelitian

No. Responden Nama

1 Abdul Rosyid

2 Ahmad Alfi Muzaki

3 Ahmad Taufiq

4 Ahmad Wisnu Hidayat

5 Alim Abdullah

6 Aris Syafrudin

7 Erika Padmawati

8 Fatkhul Munib

9 Imam Abdul Aziz

10 Khoirul Munfarih

11 Lum Chatul Munir

12 Masliqatun Nisak

13 Maulidah Wakhidatul Fitriyah

14 Mega Dwi Cahyani

15 M. Iqbal Al Firdaus

16 M. Sirojjudin

17 M. Yasfiul

18 Nuris Safiqoh

19 Nur Muhammad Fudloh

20 Nurul Sariah

21 Putuwi Astutik

22 Siti Nur Ariyati

23 Triyas Nuraeni

24 Ulul Umroh

25 Windy Apriliani

117

117

Lampiran 5

Tabulasi Data Uji Coba Penelitian

Variabel Kualitas Pola Asuh Orang Tua

Responden Kualitas Pola Asuh Orang Tua Total

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 2 3 5 2 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 5 5 4 4 4 68

2 3 3 4 3 4 2 4 5 3 4 3 3 4 4 5 2 4 4 4 68

3 2 1 3 2 2 2 2 3 1 2 1 1 4 3 4 3 3 4 3 46

4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 85

5 3 4 3 3 5 3 5 5 4 5 4 4 1 5 3 3 5 5 5 75

6 3 4 3 3 5 3 5 5 4 5 4 4 2 4 3 4 4 5 4 74

7 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 1 4 5 4 4 4 4 80

8 2 1 3 2 4 3 4 4 1 4 1 1 2 4 3 3 4 3 4 53

9 4 5 2 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 82

10 3 3 3 3 5 5 5 5 3 5 3 3 3 4 5 3 4 4 4 73

11 3 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 3 5 4 5 83

12 5 4 5 5 5 2 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 83

13 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 5 5 5 81

14 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 4 3 60

15 4 5 2 4 5 3 5 4 5 5 5 5 2 5 4 3 5 4 5 80

16 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 3 77

17 4 3 3 4 5 3 5 2 3 5 3 3 2 5 4 1 5 3 5 68

18 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 5 3 5 4 3 5 3 70

19 3 3 3 3 5 2 5 5 3 5 3 3 4 2 4 2 2 3 2 62

20 4 4 3 4 5 3 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 75

21 4 4 4 4 5 4 5 2 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 80

118

118

22 5 3 3 5 5 4 5 3 3 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 82

23 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 77

24 4 4 5 4 5 2 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 82

25 4 4 3 4 5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 81

119

119

Tabulasi Data Uji Coba Penelitian

Variabel Cara Belajar

Responden Cara Belajar Total

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 5 3 3 2 3 3 3 4 2 4 5 2 4 43

2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 32

3 5 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 43

4 5 4 4 5 3 5 4 3 4 5 5 1 1 49

5 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 34

6 1 2 3 3 3 4 4 4 2 2 4 2 3 37

7 3 4 5 3 5 5 5 5 4 5 3 4 4 55

8 5 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 40

9 1 1 2 2 3 4 3 4 2 2 4 2 3 33

10 3 3 2 1 1 3 3 4 3 3 3 1 2 32

11 3 4 3 2 4 3 3 3 1 4 5 1 4 40

12 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 44

13 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 60

14 4 4 2 2 4 4 4 4 3 5 4 4 3 47

15 2 3 3 3 2 2 1 3 2 3 4 1 2 31

16 2 3 2 2 3 4 3 4 2 4 5 2 4 40

17 4 4 3 3 5 3 2 3 3 3 4 2 3 42

18 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 55

19 2 3 3 2 4 3 3 4 2 5 3 2 4 40

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 50

21 1 4 5 3 5 5 5 4 4 5 4 5 4 54

22 5 3 3 3 4 5 5 4 3 5 3 3 5 51

23 1 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 53

120

120

24 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 50

25 3 2 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 55

121

121

Tabulasi Data Uji Coba Penelitian

Variabel Peran Kelompok Teman Sebaya

Responden Peran Kelompok Teman Sebaya Total

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 5 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 69

2 2 2 3 3 2 5 5 4 5 4 3 2 3 5 5 2 4 5 62

3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 59

4 3 4 3 4 1 4 5 3 4 1 3 3 3 2 2 4 1 4 58

5 2 3 3 4 4 2 4 3 2 5 3 1 1 4 3 3 5 5 55

6 3 3 2 3 3 4 2 3 3 1 2 3 4 4 4 3 1 1 53

7 4 3 3 5 2 5 3 3 4 5 4 5 5 2 4 3 5 5 70

8 1 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 1 55

9 1 3 1 2 3 3 2 3 1 2 2 2 3 4 4 3 2 1 45

10 4 4 3 3 3 4 5 3 3 1 2 2 3 5 1 4 1 4 60

11 2 4 3 4 1 5 4 5 4 5 4 3 3 3 4 4 5 5 67

12 2 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 58

13 5 5 2 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 1 2 5 4 5 72

14 2 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 2 2 4 4 4 5 67

15 2 3 1 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 5 54

16 2 4 2 4 3 4 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 5 4 63

17 3 2 2 2 3 4 4 2 3 3 3 2 3 5 3 2 3 4 51

18 4 4 3 5 3 4 3 4 4 3 3 4 5 3 3 4 3 5 66

19 3 5 3 4 2 5 5 4 2 3 3 3 4 2 1 5 3 5 63

20 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 63

21 4 4 3 4 1 4 5 4 3 5 5 4 4 1 4 4 5 5 68

22 2 5 2 5 1 5 5 3 5 5 5 3 5 3 4 5 5 4 68

23 5 4 3 5 2 5 4 4 3 3 3 4 5 2 4 4 3 3 66

122

122

24 2 4 2 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 60

25 2 5 3 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 4 1 5 5 5 75

123

Lampiran 6

Uji Validitas Variabel Kualitas Pola Asuh Orang Tua Correlations

VAR00001

VAR00002

VAR00003

VAR00004

VAR00005

VAR00006

VAR00007

VAR00008

VAR00009

VAR00010

VAR00011

VAR00012

VAR00013

VAR00014

VAR00015

VAR00016

VAR00017

VAR00018

VAR00019

VAR00020

VAR00001

Pearson Correlation

1 .140 .330 .533** .370 .081 .256

1.000*

*

.232 .251 -.262 -.057 .081 .370 .271 -.054 .338 .330 .251 .454*

Sig. (2-tailed)

.504 .107 .006 .068 .701 .216 .000 .265 .226 .206 .786 .701 .068 .190 .797 .098 .107 .226 .023

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00002

Pearson Correlation

.140 1 .583** .109 .261 .348 .100 .140 .166 .064 -.038 .477

* .348 .261 .413

* .301 -.275 .583

** .064 .608

**

Sig. (2-tailed)

.504

.002 .604 .207 .088 .634 .504 .427 .762 .855 .016 .088 .207 .040 .144 .184 .002 .762 .001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00003

Pearson Correlation

.330 .583** 1 .288 .078 .136 .067 .330 .072 .154 .015 .300 .136 .078 .263 .200 .067

1.000*

*

.154 .507**

Sig. (2-tailed)

.107 .002

.163 .711 .516 .749 .107 .732 .463 .942 .145 .516 .711 .204 .339 .752 .000 .463 .010

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

124

VAR00004

Pearson Correlation

.533** .109 .288 1 .456

* .324 .565

** .533

** .183 .584

** -.080 .293 .324 .456

* .307 .265 .174 .288 .584

** .711

**

Sig. (2-tailed)

.006 .604 .163

.022 .114 .003 .006 .383 .002 .704 .155 .114 .022 .135 .200 .405 .163 .002 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00005

Pearson Correlation

.370 .261 .078 .456* 1 .347 .478

* .370 -.025 .322 -.243 .288 .347

1.000*

*

.142 .274 .087 .078 .322 .477*

Sig. (2-tailed)

.068 .207 .711 .022

.089 .016 .068 .905 .116 .242 .163 .089 .000 .498 .185 .679 .711 .116 .016

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00006

Pearson Correlation

.081 .348 .136 .324 .347 1 -.123 .081 .016 .136 -.001 .234 1.000

*

*

.347 .462* .302 -.093 .136 .136 .503

*

Sig. (2-tailed)

.701 .088 .516 .114 .089

.559 .701 .940 .516 .995 .260 .000 .089 .020 .142 .657 .516 .516 .010

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00007

Pearson Correlation

.256 .100 .067 .565** .478

* -.123 1 .256 -.032 .516

** -.243 .223 -.123 .478

* -.057 .177 .172 .067 .516

** .418

*

Sig. (2-tailed)

.216 .634 .749 .003 .016 .559

.216 .881 .008 .241 .283 .559 .016 .788 .398 .411 .749 .008 .038

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

125

VAR00008

Pearson Correlation

1.000*

*

.140 .330 .533** .370 .081 .256 1 .232 .251 -.262 -.057 .081 .370 .271 -.054 .338 .330 .251 .454

*

Sig. (2-tailed)

.000 .504 .107 .006 .068 .701 .216

.265 .226 .206 .786 .701 .068 .190 .797 .098 .107 .226 .023

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00009

Pearson Correlation

.232 .166 .072 .183 -.025 .016 -.032 .232 1 .162 .074 -.025 .016 -.025 .426* .062 -.054 .072 .162 .304

Sig. (2-tailed)

.265 .427 .732 .383 .905 .940 .881 .265

.439 .724 .904 .940 .905 .034 .767 .799 .732 .439 .139

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00010

Pearson Correlation

.251 .064 .154 .584** .322 .136 .516

** .251 .162 1 -.178 .093 .136 .322 .206 .237 .400

* .154

1.000*

*

.594**

Sig. (2-tailed)

.226 .762 .463 .002 .116 .516 .008 .226 .439

.395 .658 .516 .116 .323 .255 .048 .463 .000 .002

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00011

Pearson Correlation

-.262 -.038 .015 -.080 -.243 -.001 -.243 -.262 .074 -.178 1 -.223 -.001 -.243 -.101 -.113 -.078 .015 -.178 -.009

Sig. (2-tailed)

.206 .855 .942 .704 .242 .995 .241 .206 .724 .395

.285 .995 .242 .631 .591 .709 .942 .395 .965

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

126

VAR00012

Pearson Correlation

-.057 .477* .300 .293 .288 .234 .223 -.057 -.025 .093 -.223 1 .234 .288 .214 .578

** -.165 .300 .093 .461

*

Sig. (2-tailed)

.786 .016 .145 .155 .163 .260 .283 .786 .904 .658 .285

.260 .163 .304 .002 .429 .145 .658 .020

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00013

Pearson Correlation

.081 .348 .136 .324 .347 1.000

*

*

-.123 .081 .016 .136 -.001 .234 1 .347 .462* .302 -.093 .136 .136 .503

*

Sig. (2-tailed)

.701 .088 .516 .114 .089 .000 .559 .701 .940 .516 .995 .260

.089 .020 .142 .657 .516 .516 .010

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00014

Pearson Correlation

.370 .261 .078 .456* 1.000

*

*

.347 .478* .370 -.025 .322 -.243 .288 .347 1 .142 .274 .087 .078 .322 .477

*

Sig. (2-tailed)

.068 .207 .711 .022 .000 .089 .016 .068 .905 .116 .242 .163 .089

.498 .185 .679 .711 .116 .016

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00015

Pearson Correlation

.271 .413* .263 .307 .142 .462

* -.057 .271 .426

* .206 -.101 .214 .462

* .142 1 .387 .045 .263 .206 .594

**

Sig. (2-tailed)

.190 .040 .204 .135 .498 .020 .788 .190 .034 .323 .631 .304 .020 .498

.056 .830 .204 .323 .002

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

127

VAR00016

Pearson Correlation

-.054 .301 .200 .265 .274 .302 .177 -.054 .062 .237 -.113 .578** .302 .274 .387 1 .071 .200 .237 .545

**

Sig. (2-tailed)

.797 .144 .339 .200 .185 .142 .398 .797 .767 .255 .591 .002 .142 .185 .056

.735 .339 .255 .005

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00017

Pearson Correlation

.338 -.275 .067 .174 .087 -.093 .172 .338 -.054 .400* -.078 -.165 -.093 .087 .045 .071 1 .067 .400

* .219

Sig. (2-tailed)

.098 .184 .752 .405 .679 .657 .411 .098 .799 .048 .709 .429 .657 .679 .830 .735

.752 .048 .292

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00018

Pearson Correlation

.330 .583** 1.000

*

*

.288 .078 .136 .067 .330 .072 .154 .015 .300 .136 .078 .263 .200 .067 1 .154 .507**

Sig. (2-tailed)

.107 .002 .000 .163 .711 .516 .749 .107 .732 .463 .942 .145 .516 .711 .204 .339 .752

.463 .010

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00019

Pearson Correlation

.251 .064 .154 .584** .322 .136 .516

** .251 .162

1.000*

*

-.178 .093 .136 .322 .206 .237 .400* .154 1 .594

**

Sig. (2-tailed)

.226 .762 .463 .002 .116 .516 .008 .226 .439 .000 .395 .658 .516 .116 .323 .255 .048 .463

.002

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

128

VAR00020

Pearson Correlation

.454* .608

** .507

** .711

** .477

* .503

* .418

* .454

* .304 .594

** -.009 .461

* .503

* .477

* .594

** .545

** .219 .507

** .594

** 1

Sig. (2-tailed)

.023 .001 .010 .000 .016 .010 .038 .023 .139 .002 .965 .020 .010 .016 .002 .005 .292 .010 .002

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

129

Uji Validitas Variabel Cara Belajar

Correlations

VAR00001

VAR00002

VAR00003

VAR00004

VAR00005

VAR00006

VAR00007

VAR00008

VAR00009

VAR00010

VAR00011

VAR00012

VAR00013

VAR00014

VAR00001

Pearson Correlation

1 .337 -.024 .264 .033 -.077 -.007 -.083 .135 .214 -.080 -.091 .133 .250

Sig. (2-tailed)

.100 .908 .202 .875 .715 .973 .695 .520 .305 .705 .665 .527 .228

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00002

Pearson Correlation

.337 1 .494* .392 .451

* .157 .336 .097 .485

* .479

* .132 .377 .143 .576

**

Sig. (2-tailed)

.100 .012 .053 .023 .455 .101 .643 .014 .015 .531 .063 .495 .003

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00003

Pearson Correlation

-.024 .494* 1 .629

** .628

** .577

** .590

** .506

** .722

** .598

** .269 .625

** .423

* .806

**

Sig. (2-tailed)

.908 .012 .001 .001 .003 .002 .010 .000 .002 .193 .001 .035 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00004

Pearson Correlation

.264 .392 .629** 1 .446

* .434

* .397

* .253 .651

** .368 .228 .342 .157 .644

**

Sig. (2-tailed)

.202 .053 .001 .025 .030 .049 .222 .000 .070 .274 .095 .453 .001

130

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00005

Pearson Correlation

.033 .451* .628

** .446

* 1 .546

** .566

** .466

* .512

** .518

** .222 .739

** .605

** .783

**

Sig. (2-tailed)

.875 .023 .001 .025 .005 .003 .019 .009 .008 .287 .000 .001 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00006

Pearson Correlation

-.077 .157 .577** .434

* .546

** 1 .854

** .555

** .659

** .546

** .279 .657

** .326 .739

**

Sig. (2-tailed)

.715 .455 .003 .030 .005 .000 .004 .000 .005 .178 .000 .112 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00007

Pearson Correlation

-.007 .336 .590** .397

* .566

** .854

** 1 .649

** .647

** .565

** .150 .737

** .471

* .795

**

Sig. (2-tailed)

.973 .101 .002 .049 .003 .000 .000 .000 .003 .475 .000 .018 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00008

Pearson Correlation

-.083 .097 .506** .253 .466

* .555

** .649

** 1 .525

** .479

* .195 .709

** .688

** .682

**

Sig. (2-tailed)

.695 .643 .010 .222 .019 .004 .000 .007 .015 .350 .000 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

131

VAR00009

Pearson Correlation

.135 .485* .722

** .651

** .512

** .659

** .647

** .525

** 1 .465

* .042 .701

** .180 .770

**

Sig. (2-tailed)

.520 .014 .000 .000 .009 .000 .000 .007 .019 .843 .000 .390 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00010

Pearson Correlation

.214 .479* .598

** .368 .518

** .546

** .565

** .479

* .465

* 1 .372 .493

* .497

* .772

**

Sig. (2-tailed)

.305 .015 .002 .070 .008 .005 .003 .015 .019 .067 .012 .011 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00011

Pearson Correlation

-.080 .132 .269 .228 .222 .279 .150 .195 .042 .372 1 .100 .251 .351

Sig. (2-tailed)

.705 .531 .193 .274 .287 .178 .475 .350 .843 .067 .634 .226 .085

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00012

Pearson Correlation

-.091 .377 .625** .342 .739

** .657

** .737

** .709

** .701

** .493

* .100 1 .585

** .801

**

Sig. (2-tailed)

.665 .063 .001 .095 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .634 .002 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00013

Pearson Correlation

.133 .143 .423* .157 .605

** .326 .471

* .688

** .180 .497

* .251 .585

** 1 .643

**

132

Sig. (2-tailed)

.527 .495 .035 .453 .001 .112 .018 .000 .390 .011 .226 .002 .001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00014

Pearson Correlation

.250 .576** .806

** .644

** .783

** .739

** .795

** .682

** .770

** .772

** .351 .801

** .643

** 1

Sig. (2-tailed)

.228 .003 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .085 .000 .001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

133

Uji Validitas Variabel Peran Kelompok Teman Sebaya Correlations

VAR00001

VAR00002

VAR00003

VAR00004

VAR00005

VAR00006

VAR00007

VAR00008

VAR00009

VAR00010

VAR00011

VAR00012

VAR00013

VAR00014

VAR00015

VAR00016

VAR00017

VAR00018

VAR00019

VAR00001

Pearson Correlation

1 .171 .302 .361 -.007 .101 .246 -.004 .254 -.116 -.102 .419* .507

** -.376 -.035 .171 -.116 .248 .471

*

Sig. (2-tailed)

.413 .143 .077 .973 .631 .236 .986 .220 .581 .628 .037 .010 .064 .867 .413 .581 .231 .017

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00002

Pearson Correlation

.171 1 .124 .595** -.196 .414

* .386 .488

* .257 .150 .417

* .455

* .469

* -.473

* -.480

* 1.000

** .150 .166 .599

**

Sig. (2-tailed)

.413

.556 .002 .347 .040 .057 .013 .216 .475 .038 .022 .018 .017 .015 .000 .475 .427 .002

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00003

Pearson Correlation

.302 .124 1 .449* -.193 .048 .348 .433

* .456

* .174 .204 .394 -.027 -.311 -.092 .124 .174 .444

* .480

*

Sig. (2-tailed)

.143 .556

.024 .356 .818 .088 .031 .022 .404 .328 .051 .897 .131 .663 .556 .404 .026 .015

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00004

Pearson Correlation

.361 .595** .449

* 1 -.197 .395 .318 .529

** .571

** .475

* .590

** .671

** .482

* -.564

** -.046 .595

** .475

* .498

* .841

**

134

Sig. (2-tailed)

.077 .002 .024

.345 .051 .121 .007 .003 .016 .002 .000 .015 .003 .828 .002 .016 .011 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00005

Pearson Correlation

-.007 -.196 -.193 -.197 1 -.379 -.310 -.092 -.234 -.148 -.359 -.066 -.304 .157 -.084 -.196 -.148 -.089 -.298

Sig. (2-tailed)

.973 .347 .356 .345

.062 .131 .662 .261 .480 .078 .753 .139 .454 .689 .347 .480 .673 .148

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00006

Pearson Correlation

.101 .414* .048 .395 -.379 1 .325 .352 .500

* .142 .285 .421

* .442

* -.188 -.091 .414

* .142 .263 .555

**

Sig. (2-tailed)

.631 .040 .818 .051 .062

.113 .084 .011 .497 .167 .036 .027 .368 .664 .040 .497 .204 .004

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00007

Pearson Correlation

.246 .386 .348 .318 -.310 .325 1 .247 .461* .240 .349 -.022 .058 -.216 -.363 .386 .240 .620

** .521

**

Sig. (2-tailed)

.236 .057 .088 .121 .131 .113

.234 .020 .247 .088 .918 .784 .300 .075 .057 .247 .001 .008

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00008

Pearson Correlation

-.004 .488* .433

* .529

** -.092 .352 .247 1 .423

* .427

* .462

* .479

* .167 -.327 .025 .488

* .427

* .275 .642

**

135

Sig. (2-tailed)

.986 .013 .031 .007 .662 .084 .234

.035 .033 .020 .015 .426 .111 .905 .013 .033 .184 .001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00009

Pearson Correlation

.254 .257 .456* .571

** -.234 .500

* .461

* .423

* 1 .357 .479

* .482

* .333 -.198 .105 .257 .357 .398

* .727

**

Sig. (2-tailed)

.220 .216 .022 .003 .261 .011 .020 .035

.080 .015 .015 .104 .342 .618 .216 .080 .049 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00010

Pearson Correlation

-.116 .150 .174 .475* -.148 .142 .240 .427

* .357 1 .786

** .234 .109 -.240 .314 .150 1.000

** .466

* .559

**

Sig. (2-tailed)

.581 .475 .404 .016 .480 .497 .247 .033 .080

.000 .260 .604 .248 .127 .475 .000 .019 .004

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00011

Pearson Correlation

-.102 .417* .204 .590

** -.359 .285 .349 .462

* .479

* .786

** 1 .505

** .318 -.428

* .069 .417

* .786

** .395 .641

**

Sig. (2-tailed)

.628 .038 .328 .002 .078 .167 .088 .020 .015 .000

.010 .122 .033 .743 .038 .000 .051 .001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00012

Pearson Correlation

.419* .455

* .394 .671

** -.066 .421

* -.022 .479

* .482

* .234 .505

** 1 .612

** -.670

** .011 .455

* .234 .210 .671

**

136

Sig. (2-tailed)

.037 .022 .051 .000 .753 .036 .918 .015 .015 .260 .010

.001 .000 .958 .022 .260 .313 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00013

Pearson Correlation

.507** .469

* -.027 .482

* -.304 .442

* .058 .167 .333 .109 .318 .612

** 1 -.348 -.063 .469

* .109 .042 .580

**

Sig. (2-tailed)

.010 .018 .897 .015 .139 .027 .784 .426 .104 .604 .122 .001

.088 .766 .018 .604 .842 .002

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00014

Pearson Correlation

-.376 -.473* -.311 -.564

** .157 -.188 -.216 -.327 -.198 -.240 -.428

* -.670

** -.348 1 .036 -.473

* -.240 -.228 -.455

*

Sig. (2-tailed)

.064 .017 .131 .003 .454 .368 .300 .111 .342 .248 .033 .000 .088

.863 .017 .248 .274 .022

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00015

Pearson Correlation

-.035 -.480* -.092 -.046 -.084 -.091 -.363 .025 .105 .314 .069 .011 -.063 .036 1 -.480

* .314 -.181 -.047

Sig. (2-tailed)

.867 .015 .663 .828 .689 .664 .075 .905 .618 .127 .743 .958 .766 .863

.015 .127 .388 .825

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00016

Pearson Correlation

.171 1.000** .124 .595

** -.196 .414

* .386 .488

* .257 .150 .417

* .455

* .469

* -.473

* -.480

* 1 .150 .166 .599

**

137

Sig. (2-tailed)

.413 .000 .556 .002 .347 .040 .057 .013 .216 .475 .038 .022 .018 .017 .015

.475 .427 .002

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00017

Pearson Correlation

-.116 .150 .174 .475* -.148 .142 .240 .427

* .357 1.000

** .786

** .234 .109 -.240 .314 .150 1 .466

* .559

**

Sig. (2-tailed)

.581 .475 .404 .016 .480 .497 .247 .033 .080 .000 .000 .260 .604 .248 .127 .475

.019 .004

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00018

Pearson Correlation

.248 .166 .444* .498

* -.089 .263 .620

** .275 .398

* .466

* .395 .210 .042 -.228 -.181 .166 .466

* 1 .601

**

Sig. (2-tailed)

.231 .427 .026 .011 .673 .204 .001 .184 .049 .019 .051 .313 .842 .274 .388 .427 .019

.001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

VAR00019

Pearson Correlation

.471* .599

** .480

* .841

** -.298 .555

** .521

** .642

** .727

** .559

** .641

** .671

** .580

** -.455

* -.047 .599

** .559

** .601

** 1

Sig. (2-tailed)

.017 .002 .015 .000 .148 .004 .008 .001 .000 .004 .001 .000 .002 .022 .825 .002 .004 .001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

138

Lampiran 7

Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pola Asuh Orang Tua

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.880 .890 19

Uji Reliabilitas Variabel Cara Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.884 .894 13

Uji Reliabilitas Variabel Peran Kelompok Teman Sebaya

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.776 .794 18

139

Lampiran 8

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

No. Variabel Indikator No. Item

Soal

Jumlah

Soal Skor

1. Kualitas

Pola Asuh

Orang Tua

7. Komunikasi dua arah antara

orang tua dan anak

1,2,3 3 SS = 5

S = 4

RG = 3

TS = 2

STS = 1

8. Memberikan perhatian dan

bimbingan kepada anak

4,5 2

9. Bersikap adil dan bijaksana

terhadap anak

6,7 2

10. Kebebasan anak dibiarkan

dengan syarat

8,9 2

11. Hukuman diberikan pada

perilaku yang salah

10,11 2

12. Hadiah diberikan pada

perilaku yang benar

12,13 2

2. Cara

Belajar

5. Membuat jadwal dan

pelaksanaan belajar

14,15,16 3

6. Disiplin membaca dan

membuat catatan

17,18,19,2

0

4

7. Keteraturan dalam mengulang

bahan pelajaran

21,22,23 3

8. Melatih diri mengerjakan tugas

dan latihan soal

24,25,26 3

3. Peran

Kelompok

Teman

Sebaya

7. Kerjasama 37,28,29 3

8. Persesuaian/Akomodasi 30,31,32 3

9. Perpaduan/Asimilasi 33,34,35 3

10. Penerimaan/Akulturasi 36,37,38 3

140

11. Persaingan 39,40 2

12. Pertentangan 41,42 2

141

Lampiran 9

Angket Instrumen Penelitian

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian Angket.

1. Tulislah terlebih dahulu Nama dan Kelas.

2. Bacalah pernyataan secara teliti sebelum anda menjawab.

3. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda check list ( ) pada

kolom yang tersedia.

4. Periksa kembali identitas dan jawaban anda sebelum menyerahkan angket

kembali

5. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5 (lima) kemungkinan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

RG = Ragu-ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Instrumen penelitian ini berdasarkan uji coba yang telah dilakukan oleh

Eva Yulianti (2014) , Yafi Faizalis K (2014), Endah Dwi W (2014), Sri Mulyati

(2014). Kemudian dirangkum dan digabungkan menjadi angket uji coba

instrumen yang akan dilakukan pada penelitian ini.

142

A. Kualitas Pola Asuh Orang Tua

No. Pernyataan SS S RG TS STS

1. Orang tua saya sering komunikasi dengan

saya

2. Orang tua saya sering meluangkan waktu

bersama keluarga ketika hari libur

sekolah/hari minggu

3. Orang tua saya bersedia diajak berdiskusi

mengenai masalah belajar saya

4. Orang tua saya memantau belajar saya di

rumah

5. Orang tua saya memberikan dorongan

semangat belajar kepada saya

6. Orang tua saya selalu memberikan apa

yang saya butuhkan dalam belajar

7. Orang tua saya selalu bijak dan

memperhatikan saya dalam mengambil

keputusan

8. Orang tua saya memberikan aturan yang

ketat dalam belajar dan bergaul

9. Orang tua saya menegur saya saat saya

menggunakan waktu belajar untuk

bermain

10. Orang tua saya menegur saya saat saya

tidak berperilaku baik

11. Orang tua saya memberikan hukuman

saat saya tidak berperilaku baik

12. Orang tua saya memberikan pujian saat

saya berperilaku baik/berprestasi dalam

belajar

13. Orang tua saya memberikan hadiah saat

saya berperilaku baik/berprestasi dalam

belajar

B. Cara Belajar

No. Pernyataan SS S RG TS STS

14. Saya membuat jadwal belajar setiap hari

di rumah

15. Saya belajar setiap hari sesuai jadwal

yang sudah saya buat

16. Saya memanfaatkan waktu luang untuk

belajar

17. Saya membaca materi dari berbagai

sumber seperti buku paket dan buku

catatan sebelum pelajaran

143

Ekonomi/Akuntansi dimulai

18. Saya memperhatikan dan mencatat hal-

hal yang penting ketika guru

menyampaikan materi

19. Saya meminjam catatan milik teman

untuk disalin ketika saya tidak masuk

sekolah

20. Saya belajar dengan cara membuat

catatan yang berisi intisari dari materi

Ekonomi/Akuntansi untuk

mempermudah belajar

21. Saya meminta guru menjelaskan ulang

ketika saya kurang memahami materi

yang disampaikan guru

22. Saya mengulang kembali materi

pelajaran Ekonomi/Akuntansi di rumah

23. Saya mengulang materi dengan cara

bertanya pada teman yang lebih paham

apabila ada materi yang sulit dipahami

24. Saya mengerjakan tugas dengan

kemampuan saya sendiri

25. Saya merasa senang ketika guru

memberikan tugas Ekonomi/Akuntansi

26. Saya berkonsentrasi ketika mengerjakan

tugas

C. Peran Kelompok Teman Sebaya

No. Pernyataan SS S RG TS STS

27. Saya mempunyai kelompok belajar di

sekolah dan di rumah

28. Saya senang membantu teman saya

apabila mengalami kesulitan dalam

belajar

29. Saya banyak menghabiskan waktu untuk

belajar kelompok

30. Saya menghadapi perselisihan dengan

cara bermusyawarah dan saling

memaafkan

31. Saya merasa canggung dengan teman

saya setelah adanya perselisihan

32. Saya berusaha memperbaiki perselisihan

dengan teman saya

33. Saya merasa ikut sedih dengan teman

yang mempunyai masalah

34. Saya saling membantu dengan teman

dalam mengerjakan tugas kelompok

144

35. Saya selalu kompak dalam mengerjakan

tugas kelompok

36. Saya bersikap ramah dengan teman baru

saya

37. Saya merasa senang berteman dengan

teman baru saya

38. Saya mengajak teman baru saya untuk

belajar kelompok bersama

39. Saya berusaha mendapatkan nilai yang

terbaik diantara teman-teman saya

dengan belajar rajin di sekolah dan di

rumah

40. Saya lebih mementingkan kepentingan

kelompok dari pada teman di luar

kelompok

41. Saya tidak suka dengan kelompok lain di

sekolah saya

42. Saya berusaha terbuka untuk

menyelesaikan masalah dengan teman

saya agar tidak terjadi kesalahpahaman

145

Lampiran 10

Tabulasi Data Penelitian Variabel Kualitas Pola Asuh Orang Tua

Kode Resp Kualitas Pola Asuh Orang Tua

Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13

Res 1 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 52

Res 2 3 3 3 3 5 3 5 2 2 5 3 3 2 42

Res 3 3 2 2 2 3 1 1 3 3 3 3 3 1 30

Res 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 56

Res 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 64

Res 6 2 2 2 2 3 3 2 2 3 5 3 3 2 34

Res 7 5 4 3 2 4 5 5 5 4 5 4 4 2 52

Res 8 4 2 2 2 2 1 4 2 2 4 3 2 4 34

Res 9 4 3 2 4 4 4 3 1 3 2 2 3 3 38

Res 10 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 36

Res 11 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 33

Res 12 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 40

Res 13 5 5 3 3 5 4 5 3 2 2 1 2 2 42

Res 14 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 52

Res 15 5 4 4 2 3 3 4 4 4 4 5 5 5 52

Res 16 4 3 5 3 4 4 4 4 4 5 3 3 5 51

Res 17 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 40

Res 18 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3 58

Res 19 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 62

Res 20 4 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 60

Res 21 5 4 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 5 59

Res 22 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 64

Res 23 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 52

Res 24 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 58

Res 25 3 3 3 4 4 4 4 2 5 5 5 4 4 50

Res 26 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 62

Res 27 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 3 3 50

Res 28 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 51

Res 29 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 56

Res 30 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 41

Res 31 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 46

Res 32 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 31

Res 33 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 30

Res 34 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 4 3 32

146

Res 35 2 1 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 42

Res 36 2 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 41

Res 37 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 50

Res 38 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 40

Res 39 5 4 5 2 5 5 5 2 2 5 4 4 2 50

Res 40 5 5 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 46

Res 41 5 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 38

Res 42 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 1 3 1 30

Res 43 3 3 3 3 2 2 1 1 3 2 2 4 3 32

Res 44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 64

Res 45 3 3 2 2 3 5 3 3 3 3 2 3 3 38

Res 46 2 4 3 2 5 4 5 4 3 3 3 2 2 42

Res 47 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 46

Res 48 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 60

Res 49 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 60

Res 50 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 48

147

Tabulasi Data Penelitian Cara Belajar

Kode Resp Cara Belajar

Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13

Res 1 3 2 3 3 2 4 4 4 3 3 4 2 3 40

Res 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 52

Res 3 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 52

Res 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 50

Res 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 64

Res 6 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 34

Res 7 4 4 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 59

Res 8 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 34

Res 9 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 1 40

Res 10 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 48

Res 11 2 2 3 3 5 2 2 3 3 2 2 3 5 37

Res 12 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 41

Res 13 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 40

Res 14 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 52

Res 15 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 61

Res 16 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 56

Res 17 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54

Res 18 2 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 56

Res 19 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 62

Res 20 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 62

Res 21 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 52

Res 22 2 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 56

Res 23 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 40

Res 24 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 3 2 3 50

Res 25 4 3 3 5 4 4 5 4 5 5 3 3 4 52

Res 26 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 60

Res 27 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 52

Res 28 5 3 3 3 3 5 3 3 4 5 5 4 4 50

Res 29 4 4 4 5 1 3 3 3 3 4 2 2 2 40

Res 30 2 3 2 2 2 3 4 3 2 2 2 2 3 32

Res 31 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 60

Res 32 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 34

Res 33 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 30

Res 34 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 1 3 32

Res 35 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

Res 36 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 54

148

Res 37 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 44

Res 38 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 34

Res 39 2 2 2 5 5 4 2 4 2 5 4 2 4 43

Res 40 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 4 34

Res 41 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 42

Res 42 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 30

Res 43 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 34

Res 44 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 63

Res 45 3 3 2 2 1 1 2 3 3 2 2 3 3 30

Res 46 5 4 4 2 5 2 4 5 2 5 4 2 4 48

Res 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 53

Res 48 2 3 4 3 5 5 5 4 3 5 4 5 3 51

Res 49 5 4 5 3 5 4 4 4 3 2 3 3 4 49

Res 50 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 36

149

Tabulasi Data Penelitian Peran Kelompok Teman Sebaya

Kode Resp

Peran Kelompok Teman Sebaya Total

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

Res 1 4 3 3 1 4 2 3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 60

Res 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 61

Res 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 60

Res 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 73

Res 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 75

Res 6 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 2 44

Res 7 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 70

Res 8 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 44

Res 9 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 47

Res 10 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 49

Res 11 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 45

Res 12 5 5 3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 3 5 5 64

Res 13 4 4 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 55

Res 14 4 2 1 4 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 39

Res 15 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 5 73

Res 16 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 5 3 4 4 55

Res 17 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 56

Res 18 1 4 2 5 1 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 5 60

Res 19 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 4 4 75

Res 20 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 74

Res 21 3 4 3 5 2 5 5 4 3 5 4 4 5 3 4 5 64

Res 22 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 2 5 3 3 4 51

Res 23 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 50

Res 24 3 4 3 5 2 5 5 3 3 5 5 4 4 3 4 5 63

Res 25 3 3 3 3 3 5 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 48

Res 26 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 70

Res 27 3 3 3 3 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 68

Res 28 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 5 52

Res 29 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 50

Res 30 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 45

Res 31 2 4 2 3 1 3 2 3 3 3 3 5 4 5 4 5 52

Res 32 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 32

Res 33 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 34

Res 34 2 4 2 4 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 49

Res 35 5 4 3 4 2 5 4 4 3 3 3 3 4 3 4 5 59

Res 36 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 53

150

Res 37 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 74

Res 38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 44

Res 39 4 5 4 5 1 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 68

Res 40 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 46

Res 41 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 41

Res 42 1 1 1 3 1 2 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 34

Res 43 3 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 3 2 2 3 3 32

Res 44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 79

Res 45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 46

Res 46 4 5 2 4 1 5 4 5 4 5 4 2 5 4 5 5 64

Res 47 2 4 2 4 4 4 5 4 4 4 2 3 3 3 2 2 52

Res 48 3 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 70

Res 49 2 3 5 4 1 5 4 3 4 5 5 3 5 4 3 5 61

Res 50 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 53

151

Lampiran 11

Deskriptif Statistik

Analisis Deskriptif Prestasi Belajar

No. Rentang Nilai Kriteria Frekuensi1

1. ≥ 73 Tuntas 25

2. ≤ 73 Tidak Tuntas 25

Jumlah 50

Analisis Deskriptif Kualitas Pola Asuh Orang Tua

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kualitas Pola Asuh Orang

Tua 50 34 30 64 46.74 10.455

Cara Belajar 50 34 30 64 46.54 10.224

Peran Kelompok Teman

Sebaya 50 47 32 79 55.66 12.463

Prestasi Belajar 50 30.00 49.38 79.38 71.0632 5.78244

Valid N (listwise) 50

Lampiran 12

152

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 50

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.30857443

Most Extreme

Differences

Absolute .145

Positive .079

Negative -.145

Kolmogorov-Smirnov Z 1.026

Asymp. Sig. (2-tailed) .243

a. Test distribution is Normal.

153

Lampiran 13

Uji Liniearitas

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .820a .673 .651 3.41476

a. Predictors: (Constant), Peran Kelompok Teman Sebaya, Kualitas Pola Asuh

Orang Tua, Cara Belajar

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

154

Lampiran 14

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikoliniearitas

2. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 47.281 2.494 18.956 .000

Kualitas Pola Asuh

Orang Tua .154 .071 .278 2.152 .037 .427 2.344

Cara Belajar .204 .074 .361 2.746 .009 .412 2.426

Peran Kelompok

Teman Sebaya .128 .061 .275 2.081 .043 .408 2.451

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

155

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.535 1.692 4.453 .000

Kualitas Pola Asuh

Orang Tua -.055 .048 -.229 -1.128 .265

Cara Belajar -.058 .050 -.238 -1.153 .255

Peran Kelompok Teman

Sebaya -.002 .042 -.011 -.055 .956

a. Dependent Variable: ABSUT

156

Lampiran 15

Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 47.281 2.494 18.956 .000

Kualitas Pola Asuh Orang

Tua .154 .071 .278 2.152 .037

Cara Belajar .204 .074 .361 2.746 .009

Peran Kelompok Teman

Sebaya .128 .061 .275 2.081 .043

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

157

Lampiran 16

Uji Hipotesis

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1102.009 3 367.336 31.502 .000a

Residual 536.387 46 11.661

Total 1638.395 49

a. Predictors: (Constant), Peran Kelompok Teman Sebaya, Kualitas Pola Asuh Orang Tua, Cara

Belajar

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 47.281 2.494 18.956 .000

Kualitas Pola Asuh Orang

Tua .154 .071 .278 2.152 .037

Cara Belajar .204 .074 .361 2.746 .009

Peran Kelompok Teman

Sebaya .128 .061 .275 2.081 .043

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

158

Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Pernyataan Sig. Keputusan

H1 Secara bersama-sama terdapat pengaruh positif

dan signifikan antara kualitas pola asuh orang

tua, cara belajar dan peran kelompok teman

sebaya terhadap prestasi belajar siswa kelas XI

IPS MA YPI Klambu

0.000 Diterima

H2 Terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara kualitas pola asuh orang tua terhadap

prestasi belajar siswa kelas XI IPS MA YPI

Klambu

0.037 Diterima

H3 Terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara cara belajar terhadap prestasi belajar

siswa kelas XI IPS MA YPI Klambu

0.009 Diterima

H4 Terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara peran kelompok teman sebaya terhadap

prestasi belajar siswa kelas XI IPS MA YPI

Klambu

0.043 Diterima

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .820a .673 .651 3.41476

a. Predictors: (Constant), Peran Kelompok Teman Sebaya, Kualitas Pola

Asuh Orang Tua, Cara Belajar

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

159

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 47.281 2.494 18.956 .000

Kualitas Pola

Asuh Orang

Tua

.154 .071 .278 2.152 .037 .724 .302 .182

Cara Belajar .204 .074 .361 2.746 .009 .752 .375 .232

Peran

Kelompok

Teman Sebaya

.128 .061 .275 2.081 .043 .728 .293 .176

a. Dependent Variable: Prestasi

Belajar

160

Lampiran 17

SURAT-SURAT

161

162

163

Lampiran 18

Foto-foto Penelitian

164