PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP...
Transcript of PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP...
-
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Terhadap Kepuasan Pelanggan. Mediasi Citra Merek
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 1
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN
DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN
PELANGGAN YANG DI MEDIASI CITRA
MEREK (Studi Kasus E-Wallet DANA di
Pabrik Mie)
1st Sandi Kurniawan, 2nd Rama Chandra
Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Jakarta Timur, Indonesia
[email protected]; [email protected];
Abstrak– Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kualitas pelayanan, promosi terhadap kepuasan pelanggan yang di
mediasi citra merek pada pengguna DANA Jakarta dan pengaruh
tidak langsung kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan
yang di mediasi citra merek, pengaruh promosi terhadap kepuasan
yang di mediasi citra merek.
Strategi penelitian yang digunakan yaitu strategi asosiatif. Populasi
pada penelitian ini adalah pengguna DANA yang ada pada Pabrik
Mie Jakarta dan sekitar. Sampel yang diambil sebanyak 100
responden dengan kriteria yaitu konsumen yang menggunakan
DANA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
purposive sampling dengan instrumen pengumpulan data berupa
kuesioner. Data yang diambil adalah data primer. Penelitian ini
menggunakan path analysis dengan metode Partial Least Square
yaitu menggunakan warpPLS 6.0.
Hasil penelitian menyatakan, Promosi yang dilakukan DANA
ternyata tidak mampu menciptakan citra merek. Kualitas
pelayanan yang disinyalir berpengaruh positif terhadap kepuasan
pelanggan. Hal ini menunjukkan pelanggan DANA puas akan jasa
yang ditawarkan DANA. Promosi berpengaruh positif terhadap
kepuasan pelanggan. DANA memberikan promosi yang sesuai
dengan keinginan pengguna dimana secara jelas tergambarkan
dalam bentuk iklan yang ada di media online, maupun media cetak.
Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap citra merek. Hal
ini menunjukkan bahwasanya menciptakan persepsi merek yang
baik dimata konsumen dimana dalam hal ini menjadi solusi untuk
semua transaksi digital. Citra merek berpengaruh positif terhadap
kepuasan pelanggan.
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Promosi, Citra Merek,
Kepuasan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi dan zaman yang sangat berkembang sangat pesat ini fenomena dimana
E-Commerce Pemasaran online atau yang disebut juga E-Commerce, merupakan upaya perusahaan
-
Sandi Kurniawan dan Rama Chandra
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 2
untuk memasarkan produk dan jasa dan membangun hubungan dengan pelanggan melalui media
internet. (Kotler dan Amstrong, 2013:223). Dan dalam peran E-Commerce salah satu yang tidak bisa
luput dari peran ekonomi yang pada saat ini menjadi perkembangan Financial Technology (FinTech).
Para pelaku bisnis ini diantaranya adalah orang-orang yang mengenal betul tentang technology up to
date, perkembangan FinTech mencangkup inovasi teknologi di sektor keuangan, seperti inovasi di
literasi keuangan, personal banking, commercial banking, investasi dan sebagainya.
FinTech merupakan perpaduan antara teknologi dan fitur keuangan atau dapat juga diartikan
inovasi pada sektor keuangan dengan sentuhan teknologi modern. Dengan adanya dasar hukum yang
berlaku, baik penyedia maupun pengguna FinTech bisa melakukan berbagai aktivitas keuangan
secara lebih aman dan nyaman. Para pengguna tidak perlu khawatir memanfaatkan FinTech karena
bank indonesia memastikan keamanan konsumen, terutama untuk kerahasiaan data dan informasi
kamu. di sisi lain, Bank Indonesia juga memastikan bahwa setiap penyedia produk atau layanan
FinTech telah mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. keberadaan FinTech adalah bukti bahwa
teknologi mampu memberi kemudahan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam melakukan
berbagai aktivitas keuangan, baik itu transaksi hingga investasi. mengingat jumlah penggunanya
yang cukup tinggi, bukan tidak mungkin di masa depan nanti akan muncul berbagai inovasi baru di
dunia FinTech. (Iprice Group, 2019).
Saat ini, FinTech masih didominasi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang
pembayaran, Perkembangan FinTech di Indonesia juga didasari kebutuhan konsumen, nasabah, dan
merchant. sifat FinTech memang sangat user centric sehingga fokusnya lebih kepada penggunanya
(Aydin & Burnaz, 2016) Jika dilihat dari sisi pengguna, khususnya di bidang keuangan, terdapat
banyak permasalahan yang dapat terselesaikan dengan adanya FinTech.
Salah satu aplikasi E-Wallet, yang masuk dalam FinTech hingga pertengahan 2019,
meningkat 50% dari tahun 2017 beberapa perusahaan yang mengaplikasikan E-Wallet diantaranya
yaitu Gopay, DANA, Paytren dan DOKU. Dengan pengguna aktif bulanan terbanyak selain OVO,
LinkAja, dan Jenius. Penggolongan ini disiarkan pada laporan ASEAN Mobile Pembayaran 2019
oleh Nomura. Perkembangan E-Wallet tidak terlepas dari peranan OJK dalam upaya pengembangan
upaya perkembangan ekonomi di Indonesia.
Banyak perusahaan di Indonesia menjadikan aplikasi E-Wallet untuk solusi di Indonesia.
Berdasarkan data interval Q2 2019 yang didapatkan dari app annie 5 besar aplikasi E-Wallet dengan
pengguna aktif bulanan terbanyak masih diduduki oleh pemain lokal yaitu Go-Pay, OVO, DANA,
LinkAja, dan Jenius.
Potensi perkembangan aplikasi E-Wallet juga diprediksikan akan semakin gemilang
mengingat bonus demografi Indonesia pada tahun 2030 dimana penduduk usia produktif akan lebih
besar. Berdasarkan hasil riset Jakpat bekerjasama dengan Daily Social 74.6% pengguna aplikasi E-
Wallet adalah pada usia produktif 20-35 tahun (Iprice Group, 2019).
Tabel 1.1 Daftar Peringkat aplikasi e-wallet
Platform Peringkat Q1
2019
Peringkat Q2
2019
Pengguna
GOJEK 1 1 50 Juta
OVO 2 2 5 Juta
DANA 4 3 4 Juta
LINK AJA 3 4 4 Juta
JENIUS 5 5 500 Ribu
Sumber data yang di olah penulis, 2019.
Seiring dengan semakin berkembangnya produk-produk FinTech di Indonesia berdampak
pada meningkatnya persaingan industri ekonomi digital termasuk FinTech berbasis e-wallet diantara
aspek-aspek yang menjadi fokus PT Espay Debit Koe Indonesia dalam menjalankan DANA
meliputi pelayanan, pemasaran, kepercayaan, dan kemitraan menjadi sangat penting dalam
menjalankan bisnis mereka.
Selayaknya industri jasa yang berbasis pada pelayanan DANA dimana kualitas jasa
-
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Terhadap Kepuasan Pelanggan. Mediasi Citra Merek
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 3
merupakan sebuah upaya untuk berfokus pada pemenuhan harapan, keinginan dan kebutuhan
konsumen agar dapat tersampaikan secara tepat dan benar (Tjiptono, 2014:268) tentang aspek
kualitas pelayanan DANA diarahkan untuk memberikan pelayanan penuh agar memenuhi harapan
penggunanya.
Selain pelayanan kegiatan pemasarn khususnya promosi juga perlu diperhatikan dimana
promosi merupakan salah satu dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan produk jasa (Lupiyoadi, 2014:178) melakukan upaya promosi
dengan cashback maupun promo potongan harga dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan
pengguna hal itu selaras dengan pernyataan.
Pelayanan dan promosi dapat membentuk citra merek DANA. Menurut Tjiptono,
(2019:187) merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. bagi produsen, merek berperan penting
sebagai sarana identifikasi produk dan perusahaan, bentuk proteksi hukum, sinyal jaminan kualitas,
sarana menciptakan asosiasi dan makna unik (diferensiasi), sarana keunggulan kompetitif, dan
sumber financial return.
Salah satu aspek lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah upaya untuk memenuhi
harapan pengguna DANA, pemenuhan dan harapan tuntutan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan. kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Kotler,
2014:150).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah yang ada dalam penelitian dimana, adakah pengaruh kualitas pelayanan,
promosi, dan citra merek terhadap kepuasan pelanggan Dana.id dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Apakah Kualitas Pelayanan berpengaruh langsung terhadap Citra merek?
2 Apakah Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan?
3 Apakah Promosi berpengaruh langsung terhadap Citra merek?
4 Apakah Promosi berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan?
5 Apakah Citra merek berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan?
6 Apakah Kualitas Pelayanan berpengaruh tidak langsung terhadap Kepuasan Pelanggan yang di
mediasi Citra merek?
7 Apakah Promosi berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan yang di mediasi Citra merek?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Citra Merek
2. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelangggan
3. Untuk mengetahui pengaruh Promosi terhadap Citra Merek
4. Untuk mengetahui pengaruh Promosi terhadap Kepuasan Pelanggan
5. Untuk mengetahui pengaruh Citra Merek terhadap Kepuasan Pelanggan
6. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan secara tidak langsung terhadap Kepuasan
Pelanggan yang di mediasi Citra Merek
7. Untuk mengetahui pengaruh Promosi secara tidak langsung terhadap Kepuasan Pelanggan yang
di mediasi Citra Merek
II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengaruh Kualitas Pelayanan Perkembangan perusahaan menciptakan persaingan yang ketat. Berbagai cara dilakukan agar
dapat memperoleh pelanggan dan mempertahankannya. Salah satu strategi yang dipakai perusahaan
untuk bisa memenangkan persaingan adalah dengan kualitas layanan yang baik. Pelanggan tertarik
membeli sebuah produk atau jasa karena kualitas layanan yang baik. menjelaskan kualitas pelayanan
adalah mencerminkan perbandingan antara tingkat layanan yang disampaikan perusahaan
dibandingkan espektasi pelanggan, (Tjiptono, 2019:75).
2.2. Indikator Kualitas Pelayanan Menurut Tjiptono (2019:77) dalam mengevaluasi jasa yang bersifat, intangible, variable, inseparable, dan perishable, konsumen umumnya menggunakan beberapa atribut atau faktor:
1) Bukti fisik (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi
-
Sandi Kurniawan dan Rama Chandra
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 4
2) Keandalan (reliability), yakni kemampuan para staf dan karyawan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3) Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan atau memberikan pelayanan dengan tanggap
4) Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
5) Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
2.3. Pengaruh Promosi Lupiyoadi (2014:178) menyatakan promosi adalah merupakan salah satu dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa.
Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen,
melainkan juga sebagai alat untuk memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau
penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
alat-alat promosi, perangkat promosi yang kita mencakup aktivitas periklanan (advertising)
penjualan perseorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan
masyarakat (humas atau public relation-PR), informasi dari mulut ke mulut (word of month-wom),
pemasaran langsung (direct marketing dan publikasi pemasaran (marketing publication). Periklanan
merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan dalam
mengomunikasikan produknya, baik barang maupun jasa lebih lanjut menggungkapkan bahwa.
Terdapat beberapa jenis periklanan antara lain sebagai berikut: (Iklan yang bersifat memberikan
informasi, Iklan membujuk. Iklan pengingat, Iklan pemantapan).
2.4. Strategi Promosi Tjiptono, (2019:397) Strategi ini biasanya dirancang untuk keperluan periklanan, personal selling, dan promosi penjualan. Secara spesifik, enam strategi komunikasi pemasaran terintegrasi
ditekankan disini, yakni :
1) Strategi pengeluaran promosi
2) Strategi bauran promosi
3) Strategi pemilihan media
4) Strategi copy iklan
5) Strategi penjualan
6) Strategi pemotivasian dan penyeliaan wiraniaga
2.5. Indikator Promosi Tjiptono (2019) mengemukakan bahwa promosi bertujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan
bauran pemasarannya. Secara rinci tujuan promosi tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut:
1) Menginformasikan (Informing) a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk c. Menyampaikan
perubahan harga kepada pasar d. Menjelaskan harga cara kerja suatu produk e.
Menginformasikan jasa jasa yang disediakan oleh perusahaan f. Meluruskan kesan yang keliru
g. Membangun citra perusahaan.
2) Membujuk pelanggan sasaran (Persuanding) a. Membentuk pilihan merek memiliki keunggulan ditransaksi yang aman b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu c. Mengubah persepsi
pelanggan terhadap atribut produk d. Mendorong pembelian untuk belanja saat itu juga e.
Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesmen).
3) Meningkatkan (Reminding) a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual
produk perusahaan c. Membantu pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan
Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
2.6. Pengaruh Citra merek Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen, bagi produsen merek berperan penting sebagai sarana identifikasi produk dan perusahaan, bentuk proteksi hukum, signal jaminan kualitas,
sarana menciptakan asosiasi dan makna unik (diferensiasi), sarana keunggulan kompetitif, dan
sumber financial return sebuah merek memiliki beberapa elemen/identitas, baik yang bersifat
-
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Terhadap Kepuasan Pelanggan. Mediasi Citra Merek
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 5
tangible (seperti nama, merek, symbol, slogan, desain grafis, dan sebagainya) maupun intangible
(contohnya, nilai simbolis, ikatan khusus, kepribadian, citra diri, dan seterusnya), (Tjiptono,
2019:187).
2.7. Indikator Citra merek Adapun Indikator yang memenuhi syarat merek dalam (Kotler, 2016:327) antara lain: 1) Diferensiasi energi mengukur sejauh mana suatu merek dilihat sebagai berbeda dari yang lain
serta kekuatan harga.
2) Relevansi mengukur kesesuaian dan luasnya daya tarik merek. 3) Esteem mengukur persepsi tentang kualitas dan loyalitas, atau seberapa baik merek itu dihargai
dan dihormati.
4) Pengetahuan mengukur seberapa sadar dan akrab konsumen dengan merek dan kedalaman pengalaman mereka.
2.8. Pengaruh Kepuasan Pelanggan Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus
menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai salah satu tujuan pokok, Tjiptono
(2019:75)
Adapun indikator dari kepuasan pelanggan (Kotler, 2016) :
1) Repurchase : membeli kembali, dimana pelanggan tersebut akan kembali kepada perusahaan untuk mencari barang / jasa.
2) Menciptakan Word-of-mouth : dalam hal ini, pelanggan akan mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain.
3) Menciptakan Citra Merek : pelanggan akan kurang memperhatikan merek dan iklan dari produk pesaing.
4) Menciptakan keputusan pembelian pada perusahaan yang sama membeli produk lain dari perusahaan yang sama.
2.9. E-Commerce E-commerce didefinisikan sebagai proses pembelian, penjualan, mentransfer atau bertukar produk, jasa atau informasi melalui jaringan komputer melalui Internet (Kozinets et al, 2010).
Dengan mengambil bentuk-bentuk tradisional dari proses bisnis dan memanfaatkan jejaring sosial
melalui internet, strategi bisnis dapat berhasil jika dilakukan dengan benar, yang akhirnya
menghasilkan peningkatan pelanggan, kesadaran merek dan pendapatan. keputusan pembelian
pelanggan dipengaruhi oleh persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan keyakinan. Persepsi
dipantulkan ke pada bagaimana pelanggan memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi
untuk membentuk pengetahuan.
2.10. FinTech (Finance Technology) FinTech merupakan perpaduan antara teknologi dan fitur keuangan atau dapat juga diartikan
inovasi pada sektor keuangan dengan sentuhan teknologi modern (Pribadiono, 2016), merupakan
industri yang bergerak dengan sangat cepat dan dinamis dimana terdapat banyak model bisnis yang
berbeda Dorfleitner et al, (2017), merupakan model layanan keuangan baru yang dikembangkan
melalui inovasi teknologi informasi (Hsueh, 2017).
2.11. Hubungan Antar Variabel Penelitian Kotler (2016:322) layanan yang dimensinya berbeda dalam beberapa hal dari produk, merek,
atau layanan lain yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang sama. Nuraini (2017)
menyatakan bahwa terdapat hubungan langsung dan positif antara kualitas pelayanan terhadap citra
merek.
Selayaknya industri jasa yang berbasis pada pelayanan DANA dimana kualitas jasa
merupakan sebuah upaya untuk berfokus pada pemenuhan harapan, keinginan dan kebutuhan
konsumen agar dapat tersampaikan secara tepat dan benar (Tjiptono, 2014:268). Surianto, et al
(2019) Kualitas Pelayanan, Persepsi Harga dan Promosi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pelanggan GrabCar di Yogyakarta. Indah (2016) dapat disimpulkan bahwa
seluruh variabel independen, yaitu e-banking dan kualitas pelayanan secara simultan memiliki
pengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
-
Sandi Kurniawan dan Rama Chandra
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 6
Selain pelayanan kegiatan pemasaran khususnya promosi juga perlu diperhatikan dimana
promosi merupakan salah satu dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan produk jasa (Lupiyoadi, 2014:178). Hasil penelitian Indriyani, et al
(2018) menyatakan secara parsial (individu) seluruh variabel independen yaitu variabel kualitas
website, kepercayaan, promosi, dan harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
kepuasan pelanggan.
Gambar 2.12.1 Kerangka Konseptual Penelitian
III. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini pendekatan survei karena untuk
memperoleh informasi dan data peneliti harus berkomunikasi atau menanyakan pendapat responden
atas pernyataan yang tercantum dalam kuesioner. analisis data bersifat kuantitatif atau statistik,
dengan tujuan untuk menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2018:15).
Melihat unit analisis di atas, maka penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
mengambil teknik Pemilihan Sampel Bertujuan (Purposive Sampling). Pemilihan sampling
bertujuan yaitu penentuan sampel dengan mengambil data-data tertentu yang dianggap sesuai dan
terkait dengan penelitian yang dilakukan.
Adapaun kriteria sampel yang menjadi pertimbangan penelitian ini yaitu pengguna DANA di
Jakarta pada bulan November – Desember 2019. Oleh karena jumlah populasi sasaran tidak
diketahui maka peneliti memutuskan untuk menggunakan sebanyak 100 responden, sebagaimana
pendapat Ghozali (2014:30) yang menyatakan bahwa besarnya sampel untuk pengujian PLS
digunakan untuk mengkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau
tidaknya hubungan antar variabel laten dan memiliki pengaruh yang lebih besar, minimal
direkomendasikan sebanyak 30 sampai 100 kasus.
Di dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data untuk mendapatkan keterangan yang
diperlukan untuk pembatasan masalah dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1) Riset Kepustakaan (Library Research)
2) Observasi
3) Dokumentasi
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik kuesioner, dimana ketika yang pelanggan
ingin bertransaksi terlebih dahulu penulis bertanya kepada pelanggan apakah pelanggan tersebut
melakukan transaksi pembayaran menggunakan aplikasi DANA atau pembayaran elektronik
lainnya. Jika responden menggunakan sistem pembayaran elektronik maka penulis bertanya kepada
responden untuk ketersediaannya mengisi kuesioner jika bersedia, perihal tentang aplikasi DANA
sebagai bahan penelitian penulis yang digunakan oleh pelanggan tersebut dengan sukarela. Sebelum
memulai menyebarkan kuesioner kepada pelanggan kedai Pabrik Mie penulis terlebih dahulu
meminta izin kepada pemilik/pengurus kedai Pabrik Mie untuk melakukan penelitian dengan sampel
responden yang berkunjung ke Pabrik Mie, agar penulis dapat flyering atau menyebar kuesioner
dengan diketahui pihak kedai tersebut.
IV. HASIL 4.1 Deskripsi Objek Penelitian
-
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Terhadap Kepuasan Pelanggan. Mediasi Citra Merek
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 7
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat pengguna yang berada di wilayah Jakarta
yang sudah menjadi pengguna DANA dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan peneliti. Data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner. Jumlah kuesioner yang
diberikan kepada responden untuk diisi sebanyak 100 kuesioner dan dilakukan pada bulan
November sampai Desember 2019 yang berlokasi utama di Pabrik Mie Kelapa Gading, dengan
sebagian jumlah responden 40% pengunjung pabrik mie, dan 60% yang berlokasi ditempat lain yang
telah tersedia merchant DANA.
Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia dan Pekerjaan
Keterangan Total Presentase
Jumlah Sampel 100 100%
Jenis Kelamin:
Laki-laki 35 35%
Perempuan 65 65%
Jumlah 100 100%
Usia:
18-32 tahun 81 81%
32-46 tahun 17 17%
47-60 tahun 2 2%
Jumlah 100 100%
Status:
Guru 1 1%
Honorer 1 1%
Ibu Rumah Tangga 3 3%
Mahasiswa 23 23%
Pegawai Negeri 6 6%
Pegawai/Karyawan 59 59%
Pengusaha 4 4%
Belum Bekerja 2 2%
Lainnya 1 1%
Jumlah 100 100%
Sumber: data primer yang telah di olah, 2019
4.2 Indeks Persepsi Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan (PL) Hasil perhitungan tentang variabel kualitas pelayanan dilakukan terhadap lima indikator.
Jawaban responden dan hasil perhitungan deskriptif yang dilakukan terhadap kualitas pelayanan
disajikan dalam bentuk tabel 4.2 sebagai berikut:
-
Sandi Kurniawan dan Rama Chandra
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 8
Tabel 4.2 Indeks Persepsi Skor Rata-rata Variabel Kualitas Pelayanan
Sumber data primer yang telah di olah, 2019
Tabel 4.2 diketahui indeks persepsi untuk variabel kualitas pelayanan adalah 79.44 termasuk
dalam kategori tinggi. Dalam variabel kualitas pelayanan terdapat Indikator tertinggi dengan nilai
indeks 83.6, terkait dengan pernyataan kode PL6 yaitu DANA memiliki ciri dimana setiap transaksi
akan mendapatkan pesan notifikasi pemberitahuan dengan segera hal tersebut mengindikasikan
bahwa sebagian besar responden setuju atau sesuai harapan dengan poin indeks sebesar 83.6. Dapat
diartikan bahwa sebagian besar responden terhadap pernyataan PL6 memberikan jawaban sesuai
apa yang diharapkan peneliti. Sementara untuk indeks terendah dari variable kualitas pelayanan
memiliki poin sebesar 75,4 yang mewakili kode PL5 dimana Jika terjadi kendala, Dana
memperbaharui fiturnya.
Indeks Persepsi Promosi (PR) Hasil perhitungan tentang variabel promosi dilakukan terhadap tiga indikator. Jawaban
responden dan hasil perhitungan deskriptif yang dilakukan terhadap promosi disajikan dalam bentuk
tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Indeks Persepsi Skor Rata-rata Variabel Promosi
Sumber data primer yang telah di olah, 2019
Tabel 4.3 diketahui indeks persepsi untuk variabel promosi adalah 80.05 termasuk dalam
kategori tinggi. Indeks tertinggi terdapat pada indikator promosi dengan nilai indeks 85 terkait
dengan pernyataan kode PR2 konsumen menggunakan DANA karena promo-promo yang menarik,
dengan artian bahwa sebagian besar responden setuju terhadap pernyataan PR2. Sedangkan untuk
indeks terendah terdapat pada pernyataan PR3, dimana tampilan DANA yang menarik membuat
saya ingin menggunakan DANA. point pada indikator membujuk untuk variable promosi terdapat
58 orang yang menyatakan sejutu pada pernyataan tersebut.
1 2 3 4 5
PL1 0 2 21 57 20 100
0 4 63 228 100 395
PL2 0 0 16 64 20 100
0 0 48 256 80 384
PL3 0 0 13 62 25 100
0 0 39 248 125 412
PL4 0 1 19 54 26 100
0 2 57 216 130 405
PL5 0 2 36 45 17 100
0 4 108 180 85 377
PL6 0 0 9 64 27 100
0 0 27 256 135 418
PL7 0 3 25 51 21 100
0 6 75 204 105 390
PL8 0 2 29 51 18 100
0 4 87 204 90 385
PL9 1 1 18 55 25 100
1 2 54 220 125 402
PL10 0 1 18 57 24 100
0 0 0 0 0 404
Rata-rata 79.44 Tinggi
Indikator Kode Jumlah Indeks KategoriFrekuensi Jawaban
Responsiveness
Assurance
Emphaty
Tangibles
Tinggi
80.4 Tinggi
80.8 Tinggi
83.6 Tinggi
78 Tinggi
77 Tinggi
79 Tinggi
76.8 Tinggi
Reliability
82.4 Tinggi
81 Tinggi
75.4
1 2 3 4 5
PR1 3 9 14 49 25 100
3 18 42 196 125 384
PR2 0 0 11 53 36 100
0 0 33 212 180 425
PR3 1 2 23 58 16 100
1 4 69 232 80 386
PR4 1 0 14 62 23 100
1 0 42 248 115 406
Rata-rata 80.05 Tinggi
Jumlah Indeks Kategori
81.2 Tinggi
76.8 Tinggi
85 Sangat Tinggi
77.2 Tinggi
Indikator
Menginformasikan
Membujuk
Mengingatkan
KodeFrekuensi Jawaban
-
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Terhadap Kepuasan Pelanggan. Mediasi Citra Merek
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 9
Indeks Persepsi Citra merek (BI) Hasil perhitungan untuk variabel penelitian dilakukan terhadap variabel citra merek yang terdiri
dari empat indikator. Jawaban responden dan hasil perhitungan deskriptif disajikan dalam bentuk
tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Indeks Persespi Skor Rata-rata Variabel Citra Merek
Sumber data primer yang telah di olah, 2019.
Tabel 4.4 diketahui rata-rata indeks persepsi untuk variabel citra merek adalah 75,7 termasuk
dalam kategori tinggi. Indeks tertinggi terdapat pada indikator Esteem dimana esteem sendiri adalah
bagaimana tolak ukur tentang seberapa baik merek itu dihargai dan dihormati, dengan nilai indeks
77.8 terkait dengan pernyataan kode BI4 yaitu saya menggunakan DANA karena DANA buatan
Indonesia untuk membuat sudut pandang konsumen positif karena di dasari dari produk buatan
Indonesia. Terkait dengan pernyataan kode BI1 dengan indeks 68.2 dimana dalam kategori citra
merek terdapat nilai indeks paling rendah untuk variabel citra merek karena DANA dapat digunakan
disemua merchant dapat diartikan bahwa persepsi konsumen sebagian besar akan merek DANA.
Indeks Persepsi Kepuasan Pelanggan (KP) Hasil perhitungan tentang variabel penelitian dilakukan terhadap variabel loyalitas pelanggan
yang terdiri dari empat indikator. Jawaban responden dan hasil perhitungan deskriptif disajikan dalam
bentuk tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Indeks Persepsi Skor Rata-rata Variabel Kepuasan Pelanggan
Sumber data primer yang telah di olah, 2019.
Tabel 4.5 diketahui indeks persepsi untuk variabel kepuasan pelanggan adalah 79.83 termasuk
dalam kategori tinggi. Dalam variabel kepuasan pelanggan terdapat 1 indeks yang termasuk kategori
rendah dalam rentan variabel kepuasan. Kategori tersebut dengan nilai indeks 74.8 terkait dengan
pernyataan kode KP6 yaitu Saya menggunakan Dana karena produk lain belum memenuhi keinginan
saya. Indikator tertinggi dalam variabel penelitian ini yaitu dengan indeks 83.6 dengan pernyataan
kode KP4 yaitu karena Cashback yang ditawarkan saya menggunakan DANA. Dapat simpulkan
1 2 3 4 5
8 9 27 46 10 100
8 18 81 184 50 341
3 6 21 57 13 100
3 12 63 228 65 371
1 0 28 52 19 100
1 0 84 208 95 388
0 1 25 58 16 100
0 2 75 232 80 389
1 14 20 48 17 100
1 28 60 192 85 366
Rata-rata 75.7 Tinggi
Indikator
Relevansi
Esteem
Pengetahuan
BI1Diferensiasi
BI2
BI3
BI4
BI5
77.8 Tinggi
73.2 Tinggi
68.2 Tinggi
74.2 Tinggi
77.6 Tinggi
KodeFrekuensi Jawaban
Jumlah Indeks Kategori
1 2 3 4 5
KP1 0 0 27 46 27 100
0 0 81 184 135 400
KP2 0 1 19 52 28 100
0 2 57 208 140 407
KP3 0 2 24 50 24 100
0 4 72 200 120 396
KP4 0 0 14 54 32 100
0 0 42 216 160 418
KP5 1 2 14 62 21 100
1 4 42 248 105 400
KP6 0 5 26 59 10 100
0 10 78 236 50 374
Rata-rata 79.83 Tinggi
Jumlah Indeks Kategori
80 Tinggi
81.4 Tinggi
79.2 Tinggi
80 Tinggi
Citra Merek
Keputusan Pembelian 74.8 Tinggi
83.6 Tinggi
KodeFrekuensi Jawaban
Indikator
Repurchase
Word of Mouth
-
Sandi Kurniawan dan Rama Chandra
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 10
sebagian besar responden bahkan hampir keseluruhan setuju terhadap pernyatan KP4 memberikan
jawaban yang diharapkan peneliti.
4.3 Analisis Inner Model Evaluasi struktural model meliputi pengujian kecocokan model (model fit), path coefficient, dan
R2. Pengujian kecocokan model digunakan untuk menguji apakah suatu model memiliki kecocokan
dengan data yang dimana dapat kita lihat melalui 3 indeks pengujian yaitu Average path coefficient
(APC), Average R-square (ARS), Average variance inflation factor (AVIV) dengan kriteria APC dan
ARS diterima dengan syarat p-value
-
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Terhadap Kepuasan Pelanggan. Mediasi Citra Merek
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 11
bahwa model kurang memiliki prediktif relevansi. Dengan menggunakan Q2 (Chin, 1998:43) dapat
dihitung nilai relevansi prediksi sebagai berikut:
Q2 = 1-{(1-R12) {(1-R22)}
= 1- (1-0.39) (1-0.65)
= 1- (0.61) (0.35)
= 0.79
= 79%
Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa 79 % dapat dijelaskan oleh model
sedangkan sisanya 21 % dapat dijelaskan oleh variabel lainnya termasuk error.
4.4 Uji Hipotesis dan Analisis Pengaruh Langsung
Penelitian ini menggunakan empat variabel laten yaitu kualitas pelayanan, promosi, citra merek
dan kepuasan pelanggan. Melalui 25 indikator dengan pernyataan, sepuluh indikator untuk kualitas
pelayanan, empat indikator untuk promosi, lima indikator untuk citra merek dan enam indikator untuk
kepuasan pelanggan. Berdasarkan olah data diperoleh hasil sebagaimana gambar dibawah ini:
Gambar 4.1 Hasil Model Penelitian
Sumber: Output program WarpPLs yang di olah 201 9
Adapun hipotesis yang di uji adalah sebagai berikut:
Uji Hipotesis Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang terdiri dari 7 hipotesis berikut ini:
Tabel 4.9 Direct Effect
Kriteria Kualitas Pelayanan
Path Coefficients 0,570
Citra merek P-value 0,01
Sumber: Output program WarpPLs yang diolah 2019
Uji Hipotesis 1
H1 : Diduga Kualitas pelayanan berpengaruh langsung terhadap citra merek.
Berdasarkan gambar 4.1 terdapat pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap citra
merek diperoleh koefisien jalur (beta) 0.57 dan dinyatakan signifikan secara statistik p-value lebih
kecil dari 0.05. Hal ini mengindikasikan pelayanan yang diberikan oleh pengelola DANA mampu
menciptakan persepsi merek yang baik dimata konsumen dimana dalam hal ini menjadi solusi untuk
semua transaksi digital. sehubungan dengan penelitian Nuraini (2017) menyatakan bahwa terdapat
hubungan langsung dan positif antara kualitas pelayanan terhadap citra merek.
-
Sandi Kurniawan dan Rama Chandra
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 12
Tabel 4.10 Direct Effect
Kriteria Kualitas Pelayanan
Path Coefficients 0,401
Kepuasan Pelanggan P-value 0,01
Sumber: Output program WarpPLs yang diolah 2019
Uji Hipotesis 2
H2 : Diduga Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Dugaan adanya pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan
diperoleh koefisien jalur (beta) 0,4 dan dinyatakan signifikan dengan statistic p-value lebih kecil dari
0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa pelayanan yang di tawarkan oleh DANA sesuai dengan apa
yang di harapkan pengguna DANA sebagai pengganti dompet, menjadi dompet digital yang
memberikan kemudahan dalam transaksi. Hal ini sejalan dengan penelitian Juniantara et al (2018),
dimana kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan, dan kepuasan
konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini menunjukan
bahwa semakin baik persepsi konsumen terhadap harga, promosi dan kualitas pelayanan yang
diberikan maka akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Tabel 4.11 Direct Effect
Kriteria Promosi
Path Coefficients 0,062
Citra merek P-value 0,21
Sumber: Output program WarpPLs yang diolah 2019
Uji Hipotesis 3
H3 : Diduga Promosi berpengaruh langsung terhadap citra merek.
Dugaan terjadi pengaruh langsung promosi terhadap citra merek di dasari pada gambar
4.2 diperoleh koefisien jalur (beta) 0,062 dan dinyatakan tidak signifikan secara statistik p-value 0,21
dimana syaratnya harus lebih kecil dari 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa DANA meskipun
mempromosikan melalui iklan atau pun media lainnya belum mampu untuk memberikan kesan nama
merek/brand yang melekat sesuai di mata ataupun hati konsumen. Hal ini sejalan dengan penelitian
Nuraini (2017) menyatakan bahwa terdapat hubungan langsung antara promosi terhadap citra merek.
Tabel 4.12 Direct Effect
Kriteria Promosi
Path Coefficients 0,287
Kepuasan Pelanggan P-value 0,01
Sumber: Output program WarpPLs yang diolah 2019
Uji Hipotesis 4
H4 : Diduga Promosi berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Terjadi pengaruh promosi terhadap kepuasan pelanggan yang memperoleh nilai
koefisien jalur (beta) 0,287 dinyatakan signifikan karna terdapat nilai statistik p-value 0,01 dimana
syarat tersebut memenuhi kriteria lebih kecil dari pada 0,05. Mengindikasikan bahwa promosi yang
dilakukan DANA guna untuk membuat pelanggan tetap menggunakannya kembali, karna DANA
memberikan notifikasi berupa promosi Discount, memberi tahukan promo-promo Voucher setiap hari
nya melalui laman media. Hal ini sejalan dengan penelitian Juniantara et al, (2018) yang menunjukan
bahwa Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil
analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen.
Tabel 4.13 Direct Effect
Kriteria Citra merek
Path Coefficients 0,210
Kepuasan Pelanggan P-value 0,01
Sumber : Output program WarpPLs yang diolah 2019
Uji Hipotesis 5
H5 : Citra merek berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
-
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Terhadap Kepuasan Pelanggan. Mediasi Citra Merek
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 13
Dugaan adanya pengaruh citra merek terhadap kepuasan pelanggan berdasarkan
pengolahan data di peroleh koefisien jalur (beta) 0,21 dapat dinyatakan signifikan dengan dengan p-
value lebih kecil dari 0,05. Karena DANA merupakan produk buatan indonesia hal ini
mengindikasikan bahwa semakin baik citra merek yang diberikan DANA maka secara positif
berpengaruh terhadap semakin tingginya tingkat kepuasan yang diterima oleh pengguna. Hasil
Temuan penelitian yang dilakukan oleh Osman et al, (2015) menunjukkan bahwa kualitas layanan,
kepuasan dan citra merek memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan dan loyalitas
pelanggan di industri perbankan komersial Malaysia.
4.5 Uji Hipotesis dan Analisis Pengaruh Tidak Langsung Analisis ini terkait pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dengan
citra merek sebagai mediasinya, dan terkait citra merek memediasi promosi terhadap kepuasan
pelanggan. Efek mediasi menunjukkan hubungan antara variabel independen dan dependen melalui
variabel penghubung atau mediasi. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak
secara langsung terjadi tetapi melalui proses transformasi yang diwakili oleh variabel mediasi.
Uji Hipotesis 6
H6 : Diduga kualitas pelayanan berpengaruh tidak langsung terhadap kepuasan pelanggan yang
di mediasi citra merek.
Analisis mediasi dapat dilakukan apabila semua pengaruh langsung antar variabel harus
signifikan. Hal ini menunjukan citra merek bukan variabel yang dapat menghubungkan secara tidak
langsung kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan.
Uji Hipotesis 7
H7 : Diduga promosi berpengaruh tidak langsung terhadap kepuasan pelanggan yang di mediasi
citra merek
Berdasarkan hasil analisis promosi merupakan partial mediation antara promosi dan
kepuasan pelanggan. Hal ini di dasari pada nilai direct effect promosi terhadap kepuasan pelanggan
dengan nilai 0,287 dan p-value 0,01.
V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dianalisa data sebagaimana telah dijelaskan
pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut:
1) Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap citra merek. Hal ini menunjukkan bahwasanya menciptakan persepsi merek yang baik dimata konsumen dimana dalam hal ini menjadi solusi
untuk semua transaksi digital.
2) Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini menunjukkan keinginan pelanggan DANA dapat dipenuhi sesuai ekpektasi.
3) Promosi yang dilakukan DANA ternyata tidak mampu menciptakan citra merek DANA. Hal ini didukung oleh hasil olah data yang menunjukan bahwa koefisien jalur antara promosi dan citra
merek tidak signifikan.
4) Promosi berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. DANA promosi yang dilakukan DANA yang ada di media cetak sesuai dengan harapan dan keinginan pengguna.
5) Citra DANA sebagai penyedia layanan e-wallet mampu memenuhi harapan penggunanya. 6) Citra merek memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan hal ini
menunjukan pelayanan DANA mampu menciptakan citra yang sesuai harapan pengguna.
7) Citra merek bukan sebagai pemediasi antara promosi terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini di karenakan tidak ada pengaruh promosi terhadap citra merek.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis sebagaimana yang diuraikan pada bab 4 (empat) mengenai DANA, maka:
1) Tetap pertahankan sistem keamanan yang canggih, kemanan dalam bertransaksi serta transaksi yang mudah dan praktis tanpa prosedur yang rumit dan verifikasi pengguna secara terus menerus.
2) Terkait dengan strategi bisnis, tingkatkan terus sistem kemudahan fitur integrasi cashless (Non Tunai) agar pengguna lebih terbiasa dengan sistem pembayaran digital.
3) Optimalkan pada nilai untuk mendukung pengguna agar lebih puas menjadi lebih produktif, efisien, dan kompeten. Dalam membangun serta mengembangkan teknologi ekonomi digital
-
Sandi Kurniawan dan Rama Chandra
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 14
yang selalu siap diandalkan demi terciptanya kepuasan pengguna.
4) Tetap menjadi penyedia layanan transaksi elektronik yang mudah, aman, dan nyaman dalam bertransaksi sesuai dengan citra yang dibentuk. Agar pengguna lebih ingat akan kegunaan serta
kenyamanan dalam setiap transaksi baik offline maupun online.
DAFTAR PUSTAKA Amin, M., 2016. Internet banking service quality and its implication on e-customer satisfaction and
e-customer loyalty. International journal of bank marketing.
Armstrong, G., Adam, S., Denize, S. and Kotler, P., 2014. Principles of marketing. Pearson Australia.
Aydin, G. and Burnaz, S., 2016. Adoption of mobile payment systems: A study on mobile wallets.
Journal of Business Economics and Finance, 5(1), pp.73-92.
Basri, A.I., 2019. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank
Pengguna E-Banking. Bisman (Bisnis dan Manajemen): The Journal of Business and
Management, 2(1), pp.1-18.
Dorfleitner, G., Hornuf, L., Schmitt, M. and Weber, M., 2017. The Fintech Market in Germany. In
FinTech in Germany (pp. 13-46). Springer, Cham.
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen, Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponogoro
Ghozali. Imam. 2014. Structural Equation Modeling metode Alternatif Dengan Partial Least Squares
(PLS). Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Hammoud, J., Bizri, R.M. and El Baba, I., 2018. The impact of e-banking service quality on customer
satisfaction: Evidence from the Lebanese banking sector. SAGE Open, 8(3),
p.2158244018790633.
https://dana.id/
https://iprice.co.id/trend/insights/e-wallet-terbaik-di-indonesia/Vivin Dian Devita
Juniantara, I.M.A. and Sukawati, T.G.R., 2018. Pengaruh Persepsi Harga, Promosi, Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Konsumen. E-Jurnal
Manajemen, 7(11), pp.5955-5982.
Karmawan, I.G.M., 2014. Dampak Peningkatan Kepuasan Pelanggan dalam Proses Bisnis E-
Commerce pada Perusahaan Amazon. Com. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering
Applications, 5(2), pp.748-762.
Kock, N., 2017. WarpPLS user manual: Version 6.0. ScriptWarp Systems: Laredo, TX, USA.
Kotler, P. and Keller, K.L., 2016. Marketing management (15th global ed.). England: Pearson.
Kozinets, R.V., 2010. Netnography: Doing ethnographic research online. Sage publications.
Kozinets, R.V., De Valck, K., Wojnicki, A.C. and Wilner, S.J., 2010. Networked narratives:
Understanding word-of-mouth marketing in online communities. Journal of marketing, 74(2),
pp.71-89.
Lupiyoadi, R., 2014. Pemasaran Jasa.
Nguyen, T.D. and Huynh, P.A., 2018, January. The roles of perceived risk and trust on e–payment
adoption. In International Econometric Conference of Vietnam (pp. 926-940). Springer, Cham.
Nuraini, I.S. and Mudiantono, M., 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan serta
dampaknya terhadap minat beli ulang situs Traveloka (Studi pada konsumen Traveloka di kota
Semarang). Diponegoro Journal of Management, 6(4), pp.423-433.
Okeke, T.C., Ezeh, G.A. and Ugochukwu, N.O.A., 2015. Service quality dimensions and customer
satisfaction with online services of Nigerian banks. The Journal of Internet Banking and
Commerce, 20(3).
Osman, Z., Mohamad, L. and Mohamad, R., 2015. An empirical study of direct relationship of service
quality, customer satisfaction and bank image on customer loyalty in Malaysian commercial
banking industry. American journal of Economics, 5(2), pp.168-176.
Pribadiono, A., 2016. Transportasi Online vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak
Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi Oleh Penyelenggara Online. Lex Jurnalica, 13(2), p.146691.
Santi, E., Budiharto, B. and Saptono, H., 2017. Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap
Financial Technology (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK. 01/2016).
Diponegoro law journal, 6(3), pp.1-20.
Nuraini, I.S. and Mudiantono, M., 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli Ulang Situs Traveloka (Studi pada konsumen Traveloka
di kota Semarang). Diponegoro Journal of Management, 6(4), pp.423-433.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D).
-
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Terhadap Kepuasan Pelanggan. Mediasi Citra Merek
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 15
Bandung: Alfabeta
Tjiptono, F., 2019. Strategi pemasaran.
Walandouw, G.I., Mekel, P.A. and Soegoto, A.S., 2014. Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek
Pengaruhnya Terhadap Kepercayaan Nasabah Bertransaksi E-Banking Melalui Kartu Debit
Taplus BNI. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 2(2)