EKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate Governance
PENGARUH KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP...
Transcript of PENGARUH KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP...
PENGARUH KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
Oleh
INDRA DAMAI TUA GULTOM
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
Oleh:
Indra Damai Tua Gultom
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kualitas Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Perusahaan” yang bertujuan untuk menguji pengaruh kualiatas
Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan yang dipusatkan dalam
rasio keuangan dengan jenis rasio pertumbuhan dan rasio profitabilitas. Penelitian
ini menggunakan variabel Corporate Governance berupa skor CGPI, Rasio
Profitabilitas (ROE, ROI, EPS), rasio pertumbuhan (GROWTH).
Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang masuk dalam
pemeringkatan IICG selama 3 tahun berturut-turut selama periode 2008-2010.
Pengujian dilakukan dengnan menggunakan program SPSS 17.0.
Hasil Penelitian ini membuktikan bahwa secara simultan maupun parsial
Corporate Governance berpengaruh Positif terhadap Earning per share, tetapi
tidak berpengaruh terhadap Return On Equity, Return On Investment, dan Growth
baik secara simultan maupun parsial.
Kata Kunci : GCG, ROE, ROI, EPS, GROWTH
ABSTRACT
THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE QUALITY ON
CORPORATE PERFORMANCE
By:
Indra Damai Tua Gultom
This study entitled "The Effect of Good Corporate Governance Quality on
Corporate Performance" which aims to examine the effect of Quality Good
Corporate Governance focused on the performance of companies in the financial
ratio with the kind of growth ratio and profitability ratio. This study uses variables
such as corporate governance score CGPI, Profitability ratio (ROE, ROI, EPS)
growth ratio (GROWTH).
The samples used in this research is that companies in the ranking IICG for three
consecutive years during the period 2008-2010. Tests performed using SPSS 17.0.
The results of this study demonstrate that simultaneous or partially Corporate
Governance positive effect on earnings per share, but had no effect on Return On
Equity, Return On Investment, and Growth either simultaneously or partially.
Keywords: GCG, ROE, ROI, EPS, GROWTH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan
hubungan berbagai pihak dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja
perusahaan (Monks & Minow, 2001) dalam Sayidah (2007). Pemahaman terhadap
prinsip-prinsip Corporate Governance telah dijadikan acuan oleh negara-negara
di dunia termasuk di Indonesia, yaitu sejak krisis tahun 1998. Oleh sebab itu
Corporate Governance menjadi bagian untuk pembenahan dan pengembangan
pengelolaan perusahaan, sehingga perusahaan di Indonesia tidak tertindas dan
dapat bersaing secara global.
Dengan adanya sistem Corporate Governance para pemegang saham dan investor
menjadi yakin akan memperoleh keuntungan atas investasinya. Corporate
Governance dapat digunakan menjadi sebuah konsep yang diajukan demi
peningkatan kinerja perusahaan melalui monitoring kinerja manajemen dan
menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan
pada kerangka peraturan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik maka
transparansi pengelolaan perusahaan akan terus membaik dan diharapkan
pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan akan terus meningkat dan
menguntungkan bagi banyak pihak (Wolfensohn, 1999) dalam Funny (2010).
Dengan dapat diukurnya praktik Corporate Governance di tingkat perusahaan,
banyak penelitian berhasil menemukan adanya hubungan positif antara Corporate
Governance dengan nilai/kinerja perusahaan, (Darmawati, 2006). Penelitian-
penelitian tersebut secara tidak langsung menunjukkan kegunaan dari
pemeringkatan praktik Corporate Governance di tingkat perusahaan yang sudah
dilakukan beberapa negara (termasuk Indonesia).
IICG ( The Indonesian Institute for Corporate Governance) melakukan
pemeringkatan berdasarkan survey terhadap praktik GCG yang menghasilkan skor
Corporate Governance Perception Index (CGPI). Mulai tahun 2003 perusahaan
publik yang besedia dinilai praktik GCGnya oleh IICG berjumlah 31 dari 332
perusahaan yang terdaftar di BEI (Swa Sembada, 2004). Tahun 2005 terjadi
penurunan sebanyak 3,3% perusahaan yang bersedia dinilai (Swa Sembada,
2005). Tahun 2005 mengalami kenaikan menjadi 26 perusahaan yang bersedia
dinilai praktig GCGnya (Swa Sembada, 2006). Tetapi tahun 2006 kembali turun 1
perusahaan menjadi 25 perusahaan (Swa Sembada, 2008). Rendahnya partisipasi
ini cukup memprihatinkan dan memberi kesan adanya kengganan perusahaan
publik secara terbuka untuk dinilai praktik GCGnya (Funny, 2010).
Berkaitan dengan argumentasi dan temuan empiris diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan pengujian untuk mengungkap determinan dan implementasi Corporate
Governance di Indonesia. Ide dari penelitian ini berasal dari penelitian yang
dilakukan Funny (2010) yang menggunakan 10 perusahaan pada tahun 2006 –
2008.
Hasil penelitian Funny (2010) menemukan bahwa Corporate Governance
berpengaruh positif terhadap Return on Equity (ROE) secara simultan tetapi
secara parsial berpengaruh negatif dan Corporate Governance tidak menunjukkan
hasil yang signifikan terhadap Net Profit Margin (NPM) serta Return on Assets
(ROA) secara simultan maupun parsial.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Funny Priana (2010), dalam penelitian
ini menambah proxy kinerja perusahaan dengan memasukkan rasio pertumbuhan
perusahaan (GROWTH) dan mengganti proxy Net Profit Margin (NPM), Return
on Assets (ROA) dengan Earnings per Share (EPS), Return on Investment (ROI)
serta menggunakan sampel perusahaan dalam rentang waktu 2008 - 2010.
Penelitian ini menggunakan ukuran Corporate Governance Perception Index
(CGPI) yang dikembangkan oleh IICG tahun 2008 - 2010 untuk menilai seberapa
baik penerapan Corporate Governance di perusahaan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul
penelitian “ PENGARUH KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah Good Corporate Governance Berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan ?
1.3 Batasan Masalah
Untuk memusatkan ruang lingkup permasalahan, maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Kinerja perusahaan yang dipakai adalah rasio pertumbuhan perusahaan
(GROWTH) dan financial ratio dengann jenis rasio profitabilitas yang
diproksikan ke ROI,ROE,EPS.
2. Objek pengamatan pada penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam
pemeringkatan IICG.
3. Data yang digunakan berupa laporan keuangan perusahaan tahun 2008 - 2010.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Untuk menguji secara empiris pengaruh Good Corporate Governance yang
ditentukan oleh karakteristik perusahaan terhadap kinerja perusahaan di
Indonesia yang telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan bisnis di Indonesia
menggunakan ukuran yang dikembangkan oleh IICG.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat untuk berbagi
pihak diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan pengetahuan dalam menerapkan teori
yang sudah diterima selama ini dengan kenyataan atau praktek yang dilakukan
perusahaan.
2. Bagi perusahaan, dengan adanya berbagai pemeringkatan perusahaan
berdasarkan Good Corporate Governance yang diterapkan, penelitiian ini
diharapkan dapat memberi tambahan keyakinan akan kegunaan hasil
pemeringkatan tersebut sebagai masukan dalam pengambilan keputusan.
3. Bagi masyarakat, khususnya lingkungan perguruan tinggi, hasil penelitian ini
diharapkan dapat berguna sebagai acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk
mengembangkan dan menganalisis lebih jauh tentang studi tentang Good
Corporate Governance.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Good Corporate Governance
Istilah Corporate Governance untuk pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury
Committee pada tahun 1992 dalam laporan keuangan mereka yang dikenal sebagai
Cadbury Report. Laporan ini dipandang sebagai titik balik (turning Point) yang
sangat menentukan bagi praktik Corporate Governance di seluruh dunia,
(Moeljono,2005).
Menurut Komite Cadbury (1992) dalam Moeljono (2005), GCG adalah “prinsip
yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan
antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan
pertanggungjawabannya kepada para shareholdernya khususnya, dan
stakeholders pada umumnya”.
Menurut profil program Corporate Governance Perception Index (CGPI) tahun
2008, Corporate Governance adalah serangkaian mekanisme yang mengarahkan
dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai
dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders).
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Good Corporate Governance
merupakan suatu pola hubungan, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ
perusahaan (RUPS) guna memberikan nilai tambah kepada pemegang saham
secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan
kepentingan stakeholderlainya, yang berlandaskan peraturan perundangan dan
norma yang berlaku.
2.1.2 Prinsip Good Corporate Governance (GCG)
Secara umum ada lima prinsip utama dari Good Corporate Governance (GCG)
yang dikemukakan oleh FCGI, yaitu:
1. Fairness (Kewajaran)
2. Disclosure and Transparency
3. Accountability (Dapat Dipertanggungjawabkan)
4. Responsibility ( Pertanggungjawaban)
5. Independency
2.1.3 Manfaat Good Corporate Governance
1. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung pemegang
saham sebagai akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen.
2. Mengurangi Cost Capital (modal), yaitu sebagai dampak dari pengelolaan
perusahaan yang baik.
3. Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan citra
perusahaan tersebut kepada publik luas jangka panjang.
4. Menjaga sustainability perusahaan
5. Meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan pasar
6. Meningkatkan kinerja, efisiensi dan pelayanan kepada stakeholders
7. Melindungi organ dari intervensi politik dan tuntutan hukum, dan
8. Membantu terwujudnya good corporate citizen
2.2 Kinerja perusahaan
Kinerja berasal dari kata performance, kinerja dinyatakan sebagai prestasi yang
dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat
kesehatan dari perusahaan tersebut. Perusahaan sebagai suatu organisasi
mempunyai tujuan tertentu yang menunjukan apa yang ingin dilakukan untuk
memenuhi keinginan anggotanya.
Secara umum rasio keuangan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya.
Rasio ini antara lain Rasio Kas (cash ratio), Rasio Cepat (quick ratio),
Rasio Lancar (current ratio)
2. Rasio Pengungkit/leverage. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
pengelolaan sumber dana perusahaan. Beberapa rasio ini antara lain Rasio
Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset,
TIE (Time Interest Earned).
3. Rasio Efesiensi/Perputaran. Rasio perputaran digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengelola asset-assetnya sehingga
memberikan aliran kas masuk bagi perusahaan. Rasio ini antara lain Rasio
Perputaran Persediaan, Perputaran Aktiva Tetap, dan Total Asset
Turnover.
4. Rasio Profitabilitas. Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini
antara lain: GPM (Gross Profit Margin), OPM(Operating Profit Margin),
NPM (Net Profit Margin), ROA (Return to Total Asset), ROE (Return On
Equity), ROI (Return On Investment), EPS (Earning Per Share)
5. Rasio Nilai Pasar. Rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap Nilai
Buku perusahaan. Rasio ini antara lain: PER (Price Earning Ratio),
Devidend Yield, Devideng Payout Ratio, PBV (Price to Book Value).
6. Rasio Aktivitas. Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas
penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas asset. Rasio ini antara
lain rasio pertumbuhan (Growth).
2.2.1 Hubungan Kinerja Perusahaan dan GCG
Secara teoritis praktek Good Corporate Governance dapat meningkatkan nilai
perusahaan diantaranya meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi resiko yang
merugikan akibat tindakan pengelola cenderung menguntungkan diri sendiri, dan
umumnya Corporate Governance dapat meningkatkan kepercayaan investor.
2.3.1 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Return On Equity
Pengukuran kinerja dengan return on equity sebagai ukuran kinerja operasional
diyakini bisa memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan yang baik.
Good Corporate Governance berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan,
semakin baik citra perusahaan maka semakin baik kepercayaan investor terhadap
perusahaan tersebut. Untuk menciptakan GCG perusahaan harus meningkatkan
tata kelola dan operasional perusahaan lebih baik lagi, karena semakin banyak
unsur-unsur keunggulan operasional yang terpenuhi maka makin tinggi
pencapaian kinerja dari perusahaan dalam meningkatkan efesiensi produksi,
volume penjualan, serta peningkatan pendapatan operasional.
Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap return
on equity.
2.3.2 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Return On Investment
ROI (Return On Investment) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang
dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan
dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan. ROI merupakan salah satu teknik analisa
keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif). Rasio ini mengukur
efektifitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh Positif terhadap
Return On Investment.
2.3.3 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Earning per share
Earning per share atau laba per lembar saham merupakan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba tiap lembar saham. Jika EPS tinggi maka investor akan
menilai bahwa emiten memiliki kinerja yang baik. Investor saham mempunyai
kepentingan terhadap informasi EPS dalam melakukan penentuan harga saham.
Ariani (2011) menyatakan bahwa EPS (Earning per share ) berpengaruh paling
besar dan signifikan terhadap besarnya DPS (deviden per share). Oleh karena itu,
penulis menduga penerapan Good Corporate Governance ikut memperkuat atau
memperlemah pengaruh tersebut.
H3 : Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap
Earning Per Share.
2.3.4 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Growth
Rasio pertumbuhan (Growth Ratio) mengukur kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan perekonomian dan
dalam industri atau pasar produk tempatnya beroperasi. Semakin tinggi rasio ini
makan akan senakin baik karena perusahaan mampu mempertahankan posisi
keuangan perusahaan tersebut. Perusahaan yang mampu mempertahankan kondisi
keuangannya maka perusahaan tersebut mampu mempertahankan citra
perusahaannya.
Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap
Pertumbuhan perusahaan (Growth).
Sumber : CGPI
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan IICG
selama 3 tahun berturut-turut selama periode 2008 – 2010. Dengan skor penilaian
predikat rating 85 – 100 sangat terpercaya, 70 – 85 terpercaya, 55 – 70 cukup
terpercaya (Profil Program Corporate Governance Perception Index, 2010)
Tabel 3.1
Jenis
CGPI SKOR
Kode Nama Perusahaan Tahun
2008 2009 2010
BMRI PT. BANK Mandiri, Tbk. 90.65 91.67 91.81
TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk 88.67 89.04 89.1
BNGA PT. BANK CIMB Niaga, Tbk. 88.37 91.42 91.46
ANTM PT. Aneka Tambang, Tbk. 85.87 85.99 86.15
UNTR PT. United Tractors, Tbk. 85.44 86.89 87.36
PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk. 82.27 84.11 84.33
BBNI PT. Bank Negara Indonesia, Tbk 81.63 84.58 85.35
JSMR PT. Jasa Marga 81.62 82.65 83.41
PTGI PT. Garuda Indonesia 81.58 85.26 85.82
ADHI PT. Adhi Karya, Tbk. 81.54 82.23 77.28
KRAS PT. Krakatau Steel 80.75 82.98 85.19
ELYT PT. Bakrieland Development, Tbk. 76.93 76.96 77.36
BDKI PT. BANK DKI 76.61 77.53 78.17
BUMI PT. Bumi Resources, Tbk 73.82 69.33 70.83
WEHA PT. Panorama Transpotasi, Tbk 68.71 69.97 70.10
3.2 Operasional Variabel penelitian
3.2.1 Variabel Dependen
1. Return On Equity
Return on equity adalah kemampuan perusahaan dalam menggunakan modalnya
untuk memperoleh laba. Formula yang digunakan untuk menghitung besarnya
nilai ROE adalah sebagai berikut (Brgiham dan Gapenski,1996) dalam funny
(2010):
2. Return On Investment
ROI (Return On Investment) adalah kemampuan perusahaan dengan keseluruhan
dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan. Formula yang digunakan menghitung besarnya
nilai ROI adalah sebagai berikut:
3. Earning Per Share
Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar
kemampuan per lembar saham untuk menghasilkan laba.
4. Growth
Rasio pertumbuhan (Growth Ratio) mengukur kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan perekonomian dan
dalam industri atau pasar produk tempatnya beroperasi. Persentase tingkat
pertumbuhan ini juga digunakan sebagai proxy growth, secara matematis dapat
diformulasikan sebagai berikut (Song, 2005):
Dimana:
Tootal Asset (t) = Nilai total asset pada tahun sekarang.
Total Asset (t-1) = Nilai total asset pada tahun sebelum.
3.2.2 Variabel Independen
Variabel independen penelitian ini adalah Good Corporate Governance. Variabel
ini di ukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh IICG berupa
Corporate Governance Perception Index (CGPI). CGPI berisi hasil skor survei
mengenai penerapan Corporate Governance pada perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.3 Alat Analisis
3.3.1 Uji Regresi Sederhana
Alat analisis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi
sederhana, dengan persamaan sebagai berikut:
ROE = α +β1 GCG + e
Dimana :
ROE : Return On Equity
GCG : Good Corporate Governance
ROI = α +β1 GCG + e
Dimana :
ROI : Return On Investment
GCG : Good Corporate Governance
EPS = α +β1 GCG + e
Dimana :
EPS : Earning Per Share
GCG : Good Corporate Governance
Growth = α +β1 GCG + e
Dimana :
Growth : Pertumbuhan perusahaan
GCG : Good Corporate Governance
3.3.2 Uji Asumsi Klasik
Penggunaan alat statistik berganda mensyaratkan dilakukannya pengujian asumsi
klasik. Jika asumsi klasik tidak terpenuhi akan menyebabkan bias pada hasil
penelitian. Asumsi klasik yang perlu diuji adalah Normalitas, Autokorelasi,
Multikolinieritas dan Heteroskedastisitas
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan
sejumlah variabel yang digunakan dalam model analisis regresi sederhana untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Corporate Governance terhadap
kinerja perusahaan sebagai variabel dependen (bebas) adalah Return on Equity,
Return on Investment, Earning per Share, dan GROWTH sedangkan Corporate
Governance Perception Index (CGPI) sebagai variabel independen.
4.1 Statistik Deskriptif
Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing
variabel yang telah diolah dan dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
nilai maksimum, nilai minimum dari masing-masing variabel.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE 45 .40 71.35 19.1040 13.13717
ROI 45 .12 33.77 6.4531 7.31707
EPS 45 1.00 1184.00 267.3129 329.85060
GROWTH 45 -16.77 88.02 19.4760 22.02689
CGPI 45 68.71 91.81 82.4176 6.35189
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE 45 .40 71.35 19.1040 13.13717
ROI 45 .12 33.77 6.4531 7.31707
EPS 45 1.00 1184.00 267.3129 329.85060
GROWTH 45 -16.77 88.02 19.4760 22.02689
CGPI 45 68.71 91.81 82.4176 6.35189
Valid N (listwise) 45
4.2 Uji Normalitas
Salah satu cara termudah untuk melihat dan menguji apakah kedua variabel
memiliki distribusi normal adalah dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogorov Smirnov
Tabel 4.2 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROE ROI EPS GROWTH
N 45 45 45 45
Normal
Parametersa,,
b
Mean 19.1040 6.4531 267.3129 19.4760
Std. Deviation 13.13717 7.31707 329.85060 22.02689
Most
Extreme
Differences
Absolute .124 .220 .259 .146
Positive .124 .220 .259 .146
Negative -.093 -.193 -.210 -.073
Kolmogorov-Smirnov Z .834 1.478 1.734 .979
Asymp. Sig. (2-tailed) .491 .069 .088 .293
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
4.3 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel
penggangu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumya.
Uji autokorelasi dilakukan dengan menghitung nilai Durbin-Watson d statistik
berdasarkan kriteria Durbin-Watson.
Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson
DW Kesimpulan
< 1.48
1.43 – 1.57
1.62 – 2.43
2.43 – 2.52
>2.52
Ada autokorelasi positif
Tanpa Kesimpulan
Tidak ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan
Ada autokorelasi negatif
Tabel 4.3 Uji autokorelasi
Model Summaryb
Model
Dependen Variabel
Durbin-Watson
1
2
3
4
ROE
ROI
EPS
GROWTH
2.240
2.025
1.461
2.207
a. Predictors: (Constant), CGPI
4.4 Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen (Ghozali,2001).
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Dependen
Variabel Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
ROE CGPI 1.000 1.000
ROI CGPI 1.000
1.000
EPS CGPI
1.000 1.000
GROWTH CGPI
1.000 1.000
4.5 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah model dalam regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Pengujian ini dapat dilakukan dengan berbagai uji yang dilakukan. Di
bawah ini merupakan hasil dari pengujian heterokedastisitas dengan SPSS 17.0.
4.6 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel
independen dalam mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2005).
Tabel 4.5 Tabel Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Dependen
Variabel R R Square
Adjusted R
Square
ROE
ROI
EPS
GROWTH
.229
.221
.343
.128
.052
.049
.118
.016
.030
.027
.097
-.006
a. Predictors: CGPI,
4.7 Uji Regresi Simultan (Uji F)
Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Simultan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 398.582 1 398.582 2.382 .130a
Residual 7195.173 43 167.330
Total 7593.755 44
a. Predictors: (Constant), CGPI
b. Dependent Variable: ROE
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Simultan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 115.161 1 115.161 2.210 .144a
Residual 2240.580 43 52.107
Total 2355.741 44
a. Predictors: (Constant), CGPI
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 115.161 1 115.161 2.210 .144a
Residual 2240.580 43 52.107
Total 2355.741 44
a. Predictors: (Constant), CGPI
b. Dependent Variable: ROI
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Simultan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 563022.461 1 563022.461 5.731 .021a
Residual 4224239.950 43 98238.138
Total 4787262.411 44
a. Predictors: (Constant), CGPI
b. Dependent Variable: EPS
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Simultan
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 351.146 1 351.146 .719 .401a
Residual 20996.951 43 488.301
Total 21348.096 44
a. Predictors: (Constant), CGPI
b. Dependent Variable: GROWTH
4.8 Pengujian Hipotesis
4.8.1 Pengujian Pengaruh Corporate Governance terhadap Return on Equity
(ROE)
Tabel 4.10
Analisa Regresi Sederhana Pengujian Hipotesis Pertama
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -19.949 25.377 -.786 .436
CGPI .474 .307 .229 1.543 .130
a. Dependent Variable: ROE
4.8.2 Pengujian Pengaruh Corporate Governance terhadap Return on
Investment (ROI)
Tabel 4.11
Analisa Regresi Sederhana Pengujian Hipotesis Kedua
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -14.538 14.161 -1.027 .310
CGPI .255 .171 .221 1.487 .144
a. Dependent Variable: ROI
4.8.3 Pengujian Pengaruh Corporate Governance terhadap Earning per Share
(EPS)
Tabel 4.12
Analisa Regresi Sederhana Pengujian Hipotesis Ketiga
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 563022.461 1 563022.461 5.731 .021a
Residual 4224239.950 43 98238.138
Total 4787262.411 44
a. Predictors: (Constant), CGPI
b. Dependent Variable: EPS
4.8.4 Pengujian Pengaruh Corporate Governance terhadap Pertumbuhan
Perusahaan (Growth)
Tabel 4.13
Analisa Regresi Sederhana Pengujian Hipotesis Keempat
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 56.131 43.350 1.295 .202
CGPI -.445 .524 -.128 -.848 .401
a. Dependent Variable: GROWTH
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pengaruh Kualitas Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan
yang mengikuti CGPI (Corporate Governance Perception Indexs), sebagaimana
telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
a. Hipotesis pertama menyatakan Corporate Governance tidak berpengaruh
positif terhadap return on equity (ROE) secara simultan maupun secara parsial
Corporate Governance tidak menunjukkan hasil yang signifikan atau
Corporate Governance berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan yang
diproksikan dengan ROE.
b. Pada hipotesis kedua, menyatakan Corporate Governance tidak menunjukkan
hasil yang signifikan terhadap return on investment (ROI) baik secara parsial
maupun simultan,
c. Hipotesis ketiga menyatakan Corporate Governance terhadap earning per
share (EPS) berpengaruh positif secara simultan dan secara parsial atau
Corporate Governance berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang
diproksikan dengan EPS.
d. Hipotesis keempat menyatakan Corporate Governance tidak menunjukkan
hasil yang signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan (growth) baik secara
parsial maupun secara simultan
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang harus diperhatikan dalam
menginterpretasikan hasil penelitian. Keterbatasan dalam penelitian ini antara
lain:
1. Sampel perusahaan yang sempit, karena perusahaan yang mengikuti survey
oleh IICG masih sangat sedikit.
2. Tahun penelitian yang singkat, hanya 3 tahun dikarenakan keterbatasan data
baik data skor CGPI maupun data keuangan perusahaan.
3. Kinerja perusahaan yang digunakan dalam perusahaan ini hanya rasio
profitabilitas, sehingga kurang menggambarkan kinerja perusahaan secara baik.
5.3 Saran
Bagi peneliti yang lain yang berminat melakukan kajian ulangan terhadap
penelitian ini hendaknya dapat melakukan perbaikan-perbaikan tertentu terhadap
penelitian ini sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih baik dan komprehensif
dari hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani. 2011. “Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja
Perusahaan yang terdaftar di Indonesian Institute for Corporate
Governance”. Skripsi. Medan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra
Utara.
Baridwan, Zaki. 2002. “Intermediate Accounting Edisi ketujuh, BPFE Fakultas
Ekonomi UGM”. Yogyakarta.
Darmawati, Deni, Khomsiyah dan Rika Gelar Rahayu, 2005. Hubugan Corporate
Governance dan Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 8
(Januari) : 65-81. Djoko Santoso Moeljono,2005,Good Corporate Culture Sebagai Inti Dari Good
Corporate Governance, Jakarta, Gramedia.
Faisal. 2005.“Analisis Agency Cost, Struktur Kepemilikan dan
MekanismeCorporate Governance”, Simposium Nasional VII. Denpasar
Bali. Ikatan Akuntansi Indonesia.
Fatimah, Neni. 2008. “Pengaruh Mekanisme GCG dan Kualitas Audit Terhadap
Kinerja Perusahaan”. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Ekonomi, Universitas
Gajah Mada.
FCGI. Corporate Governance Suatu Pengantar: Peranan Dewan Komisaris dan
Komite Audit Dalam Pelaksanaan Corporate Governance. 2008.
Ghazali, Prof. Dr. Imam M. Com., Akt. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Gujarati, D.N. 1995. Basic Econometrics. McGraw-Hill International Edition,
Singapore.
Harahap, Sofyan Syafri. 1993. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. PT. Raja Grofindo
Persada Jakarta.
Haryanto. 2003. ”Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham”.
Skripsi. Depok. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.
Herawati, Vinola. 2008. “Peran Praktek Corporate Governance sebagai
Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap
Nilai Perusahaan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.10 No. 2,
November 2008
Herwidayatmo. (2000). Implementasi Good Corporate Governance untuk
Peusahaan Publik Indonesia. Usahawan no. 10 th XXIX hlm 25-32
Jumingan. 2009, “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta: Lembaga Penerbitan PT.
Bumi Aksara.
Kaihatu, Thomas S. 2006. “Good Corporate Governance dan Penerapannya di
Indonesia”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 8 No.1, Maret
2006.
Lestariningsih. 2008. “ Peranan Penerapan Good Corporate Governance Dalam
Pengembangan Perusahaan Publik”, Jurnal Spirit Publik, Vol. 4 No. 2,
Oktober 2008.
Mintara, Yunita Heryani. 2008.“Pengaruh Implementasi Corporate Governance
Terhadap pengungkapan Informasi”, Skripsi. Yogyakarta. Fakultas
Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.
Moeljono, Djoko Santoso (2005) Good corporate culture. PT. Elex Media
Komputindo. Monks, Robert AG, dan Nell Minow (2001). “Corporate Governance”, Blackwell
Business. Edisi ke-2.
Priana, Funny. 2010. “Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance
terhadap Kinerja Perusahaan”. Skripsi. Lampung. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Lampung.
Rafiudin, Rahmat. 2009. Praktek Langsung SPSS 17. Buku ke satu, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Sayidah, Nur, 2007, “ Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap
Kinerja Perusahaan Publik ”, JAAI Vol 11 No.1 juni 2007, Surabaya.
Soemarsono, S.R. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku ke satu, edisi keempat,
Rineka Cipta, Jakarta
www.Wikipedia.com
www.madani-ri.com
http://www.governance-indonesia.or.id