PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP...

118
PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP VOLUME EKSPOR INDONESIA TAHUN 1986-2008 SKRIPSI OLEH : TITIK ETIKA 106084002767 Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Transcript of PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP...

Page 1: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP VOLUME

EKSPOR INDONESIA TAHUN 1986-2008

SKRIPSI

OLEH :

TITIK ETIKA

106084002767

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.
Page 3: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.
Page 4: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.
Page 5: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Titik Etika

NIM : 106084002767

Jurusan : Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ PENGARUH

KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP VOLUME EKSPOR

INDONESIA TAHUN 1986-2008” adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan, dan analisisi saya sendiri serta bukan

merupakan replika maupun sandaran dari hasil karya atau penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replika maka skripsi ini dianggap

gugur dan harus melaksanakan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan

kelulusan serta gelarnya yang dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dbuat dengan segala akibat yang timbul

dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 12 November 2010

Titik Etika

Page 6: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Titik Etika

NIM : 106084002767

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal, Lahir : Bogor. 08 Mei 1988

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. H. Dulwanih Rt 03/04 no.8 Bedahan Kec. Sawangan Kota

Depok

No. Telepon : 085717289073

E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

Tahun 1994-2000 : Madrasah Ibtidaiyah Darul Qur’an

Tahun 2000-2003 : Madrasah Tsanawiyah Alkarimiyah

Tahun 2003-2006 : Madrasah Aliyah Alkarimiyah

Tahun 2006-2010 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H. Lily Mualih, S.Pd

2. Tempat, Tanggal, Lahir : Bogor, 17 Juni 1962

3. Alamat : Jl. H. Dulwanih Rt 03/04 n0.8 Bedahan Kec. Sawangan Kota Depok

4. Ibu : Nurlaela

5. Tempat, Tanggal, Lahir : Bogor, 05 April 1965

6. Alamat : Jl. H. Dulwanih Rt 03/04 n0.8 Bedahan Kec. Sawangan Kota Depok

Page 7: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

7. Anak : Dari Lima (5) Bersaudara

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Bendahara presidium sementara BEMJ IESP periode 2006-2007.

2. Ketua BEMJ IESP periode 2007-2008.

3. Bendahara umum BEM FEB periode 2008-2009.

5. Divisi gender PMII Cabang Ciputat periode 2007-2008.

6. Divisi gender PMII KOMFEB periode 2008-2009.

Page 8: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

ABSTRACT The objective of this research is to analyze the effect of some independent variables : banking credit, exchange rate, as well as dummy (the economic crisis of 1998) to dependent variable, that is the fluctuation of Indonesian export. The method of analysis is applied ordinary leas square, during the periode of 1986-2008. Data processing is using eviews 5.

The result of analysis is that there is significant influence of independent variables of banking credit, exchange rate, and dummy variable (the economic crisis of 1998) to dependent variable, the fluctuation of Indonesian export in the periode 1986-2008. Keywords : Fluctuation of Exports, Bank Credit, Exchange Rate.

Page 9: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel independen yakni kredit perbankan, kurs serta variabel dummy (krisis ekonomi tahun 1998) terhadap variabel dependen volume ekspor indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah ordinary leas square (OLS), analisis ini dalam kurun waktu 1986-2008 dan alat pengolahan data dengan eviews 5.

Hasil penelitian ini yakni terdapat pengaruh yang signifikan variabel independen kredit perbankan, kurs, serta variabel dummy (krisis ekonomi tahun 1998) terhadap variabel dependen volume ekspor indonesia tahun 1986-2008. Kunci : Volume Ekspor, Kredit Perbankan, Kurs.

Page 10: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Kredit Perbankan, Kurs Terhadap Volume Ekspor

Indonesia Tahun 1986-2008”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu,

memberikan bimbingan, saran, motivasi, dan dukungan moril kepada penulis baik

selama masa perkuliahan maupun dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Lukman, MSi selaku Ketua Jusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pheni Chalid, Ph.D selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

memberikan saran dan masukan bagi penulis dalam rangka

penyempurnaan skripsi ini.

4. Bapak M. Hartana I. Putra, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah

banyak memberikan saran dan masukan bagi penulis dalam rangka

penyempurnaan skripsi ini.

5. Staf Pengajar dan Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Jurusan

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan atas pengajaran, bimbingan dan

bantuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Terkhusus untuk

ibu dian bagian keuangan FEB yang selalu memberi semangat buat saya,

“Makasih ibu..”.

Page 11: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

6. Teristimewa kepada orang tua tercinta ayahanda Lili Mualih, Spd dan

ibunda Nurlaila, yang telah membesarkan, mengasuh, memberi pendidikan

yang terbaik, yang selalu memberikan nasihat-nasihat serta motivasi dan

semangat dalam berbagai hal baik moril maupun materil. “Terima kasih

banyak pah mah… moga kedepannya tika menjadi orang yang sukses yang

bisa membahagiakan keluarga.. amien..”. Terima kasih juga kepada

saudara-saudara ku tersayang, abang yang selalu membuat saya selalu

termotivasi untuk sukses, buat adik-adikku agung, rizki, dan mita .

7. Kepada teman-teman ku tercinta IESP angkatan 2006, Terkhusus buat

sahabat-sahabat ku tersayang yang selalu memberi semangat, teruntuk

mba’ vera, oya, ifad, rahma, qtink, sapi, yunita, was, yanti, upi, iwan, ikel,

awank, randi, jack, anda, babeh, bakar, oom. Good luck yach..

8. Buat sahabat-sahabati PMII KOMFEB UIN Jakarta, dan para rekan serta

simpatisan Partai Persatuan Mahasiswa, yang selalu membimbing saya

dalam berorganisasi, yang selalu memberi motivasi saya ketika menjadi

Ketua Bem Jurusan IESP periode 2007-2008, menjadi bendahara Bem

Fakultas Ekonomi dan Bisnis periode 2008-2009. Teruntuk mantan ketua

umum PMII cabang ciputat abang sultan, mantan ketua-ketua umum PMII

KOMFEB abang alwi, ka bongkeng, bang ropik, badri. Buat mantan

presiden BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis periode 2007-2008 sdr. Nurul

sobah, periode 2008-2009 sdr. Abraham firdaus ghofur. Buat danang, ipul,

H. muis, ayu, ita, bang onta, dan sahabat-sahabati semuanya serta adik-

adik jurusan IESP semoga kalian tetap semangat dalam menjalani masa

perkuliahan.

9. Buat levi Ahyar dan Ahmad Fauzie yang juga selalu memberi support

dalam penyelesaian skripsi ini, Dan buat temen-temen OZ FM Kemang-

Jakarta, buat ponggawa-ponggawa tercinta ka’nggok, oomleeo, itto, raben

dan ozzers khususnya legalers “thanks yach dukungannya..”.

Page 12: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Dalam berbagai bentuk penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, hal ini tidak terlepas dari kurangnya pengalaman dan terbatasnya

ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca guna mencapai tulisan ini

pada masa mendatang. Akhir kata, semoga Allah SWT selalu memberikan ridho

dan karunianya kepada kita semua. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua

pembaca.

Jakarta, 12 November

2010

Penulis

Titik Etika

Page 13: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

DAFTAR ISI

ABSTRAK.…………………………………………....................................... i

ABSTRACT...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………. iii

DAFTAR TABEL………………………………………………………….... ix

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………... x

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian………………………………………………...... 1

B. Perumusan Masalah………………………………………………….….….. 11

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian…………………………………………...... 11

1. Tujuan Penelitian…………………………………………………..... 11

2. Manfaat Penelitian………………………………………………...... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori............................................................................................... 13

1. Ekspor........................................................................................................ 13

a. Pengertian Ekspor............................................................................... 13

b. Ketentuan dan Persyaratan Ekspor..................................................... 13

c. Prosedur Ekspor.................................................................................. 14

d. Strategi Pemasaran Ekspor................................................................. 15

e. Pengelompokkan Barang Ekspor........................................................ 18

2. Kredit......................................................................................................... 19

a. Pengertian Kredit................................................................................ 19

b. Fungsi dan Manfaat Kredit................................................................. 20

c. Jenis Kredit……………………………………………...………..... 20

d. Pertimbangan Penyaluran Dana......................................................... 21

e. Hubungan Kredit Dengan Ekspor....................................................... 24

3. Kurs...............................................................…………………………... 25

a. Pengertian Kurs.................……………………………..………...... 25

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kurs..........………...…………. 25

c. Kurs Nominal Dan Kurs Riil……………………………………...... 28

Page 14: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

B. Penelitian Terdahulu………………………………………………………. 28

C. Teori Pengaruh Kredit Perbankan, Kurs, dan Krisis Ekonomi Terhadap

Volume Ekspor............................................................................................. 31

D. Kerangka Berpikir……………………………………………………….... 37

E. Hipotesis………………………………………………………………….... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian…………………………………………..……... 40

B. Metode Pengumpulan Data……………………………………………….. 40

C. Metode Analisis……………………………………………………………. 40

1. Uji Stasioneritas…………………………………………….............. 41

2. Uji Asumsi Klasik………………………………………………....... 42

3. Uji Statistik (Signifikansi)………………………………………….. 45

D. Definisi Operasional Variabel…………………………………………….... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perkembangan Ekspor Indonesia Tahun 1986-2008..................................... 48

B. Perkembangan Kredit Perbankan (Sektor Perdagangan) Tahun 1986-2008.. 51

C. Perkembangan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat…………… 53

D. Hasil dan Pembahasan……………………………………………………... 56

1. Hasil Uji Stasioneritas……………………………………………..... 57

2. Hasil Uji Asumsi Klasik……………………………………...……… 59

3. Hasil Regresi Berganda….................................................................... 63

4. Hasil Uji Statistik (Signifikansi)…………………….……………….. 64

5. Interpretasi Hasil Regresi…………………………………………...... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………………. 71

B. Saran……………………………………………………………………….... 72

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 74

Page 15: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

DAFTAR TABEL

No Keterangan Hal

Tabel 1.1 Data Ekspor Indonesia Tahun 2005-2008 3

Tabel 1.2 Perkembangan Ekspor Minyak Bumi dan 4

Gas Alam Tahun 2006-2008

(Juta Kg, Juta Dollar AS)

Tabel 1.3 Negara Utama Tujuan Ekspor Menurut Hasil 5

Komoditas Tahun 2006

Tabel 4.1 Data Ekspor Indonesia Tahun 1986-2008 48

Tabel 4.2 Data Kredit Perbankan (Sektor Perdagangan) 51

Tahun 1986-2008

Tabel 4.3 Data Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika, 54

Tahun 1986-2008

Tabel 4.4 Uji Stasioneritas Output Unit Root Test 57

Augmented Dickey-Fuller Pada Tingkat Level

Tabel 4.5 Uji Stasioneritas Output Unit Root Test 58

Augmented Dickey-Fuller Pada

Tingkat First Difference

Tabel 4.6 Uji Stasioneritas Output Unit Root Test 59

Augmented Dickey-Fuller Pada Tingkat

Second Difference

Tabel 4.7 Uji Multikolinieritas dengan Deteksi Klien 60

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi (Uji Breusch-Godfrey) 60

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Cross Term) 61

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas (Jarque-Bera) 62

Tabel 4.11 Hasil Uji Linieritas (Uji Ramsey RESET Test) 63

Tabel 4.12 Hasil Regresi Linier Berganda Utama 64

Page 16: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Hal

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir 37

Gambar 4.1 Perkembangan Ekspor Indonesia 49

Tahun 1986-2008

Gambar 4.2 Perkembangan Kredit Perbankan- 52

(Sektor Perdagangan) Tahun 1986-2008

Gambar 4.3 Perkembangan Kurs Rupiah Terhadap 54

Dollar Amerika Tahun 1986-2008

Page 17: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Hal

Lampiran 1 Data Ekspor Indonesia Tahun 1986-2008 77

Lampiran 2 Data Kredit Perbankan (Sektor Perdagangan) 78

Tahun 1986-2008

Lampiran 3 Data Krus Rupiah Terhadap Dollar Amerika 79

Tahun 1986-2008

Lampiran 4 Uji Stasioneritas Volume Ekspor (PDGN) 80

Pada Tingkat Level

Lampiran 5 Uji Stasioneritas Kredit Perbankan (KRDT) 81

Pada Tingkat Level

Lampiran 6 Uji Stasioneritas Kurs (EXC) 82

Pada Tingkat Level

Lampiran 7 Uji Stasioneritas Krisis Ekonomi (DM) 83

Pada Tingkat Level

Lampiran 8 Uji Stasioneritas Volume Ekspor (PDGN) 84

Pada Tingkat First Difference

Lampiran 9 Uji Stasioneritas Kredit Perbankan (KRDT) 85

Pada Tingkat First Difference

Lampiran 10 Uji Stasioneritas Kurs (DM) 86

Pada Tingkat First Difference

Lampiran 11 Uji Stasioneritas Krisis Ekonomi (DM) 87

Pada Tingkat First Difference

Lampiran 12 Uji Stasioneritas Volume Ekspor (PDGN) 88

Pada tingkat Second difference

Lampiran 13 Uji Stasioneritas Kredit Perbankan (KRDT) 89

Pada tingkat Second difference

Lampiran 14 Uji Stasioneritas Kurs (EXC) 90

Pada tingkat Second difference

Lampiran 15 Uji Stasioneritas Krisis (DM) 91

Pada tingkat Second difference

Page 18: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Hal

Lampiran 16 Uji Multikolinieritas 92

(Regresi Auxiliary Variabel

Independen KRDT)

Lampiran 17 Uji Multikolinieritas 93

(Regresi Auxiliary Variabel

Independen EXC)

Lampiran 18 Uji Multikolinieritas 94

(Regresi Auxiliary Variabel

Independen DM)

Lampiran 19 Uji Autokorelasi (Uji Breusch-Godfrey) 95

Lampiran 20 Uji Heteroskedastisitas (Cross Term) 96

Lampiran 21 Uji Normalitas (Jarque-Bera) 97

Lampiran 22 Uji Linieritas (Ramsey RESET Test) 98

Lampiran 23 Hasil Regresi Linier Berganda Utama 99

Page 19: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak dan beragam jumlahnya

tidak dapat dipenuhi seluruh jenisnya oleh produksi yang dihasilkan didalam

negeri semata, sementara itu kenaikan kapasitas produksi dari berbagai komoditi

membutuhkan pasar yang lebih luas tidak hanya dalam negeri. Keadaan tersebut

mendorong terjadinya kegiatan perdagangan luar negeri baik barang maupun jasa

yang terus menerus meningkat nilainya. Globalisasi ekonomi telah menciptakan

hubungan yang saling ketergantungan antar negara-negara. Keadaan seperti itu

memicu semua negara dibelahan dunia termasuk Indonesia untuk melakukan

perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Ekspor merupakan sistem perdagangan barang dan jasa dari dalam negeri

ke luar negeri (Mankiw, 2006:128). Ketika Indonesia mengalami pertumbuhan

ekspor maka hal tersebut mencerminkan bertambahnya pula cadangan devisa

negara. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian utama terhadap ekspor sebagai

penghasil devisa, tentu saja dengan tetap memperhatikan keanggotaan Indonesia

di WTO (World Trade Organisation), terbentuknya pasar bebas di ASEAN dan

perhatian terhadap blok-blok perdagangan lainnya.

Dalam era perdagangan global, kebijakan perdagangan luar negeri menjadi

sangat penting. Salah satu kebijakan perdagangan luar negeri adalah kebijakan

ekspor. Tujuan utama dari kebijakan ekspor adalah meningkatkan ekspor dengan

prasyarat bahwa kebutuhan pasar domestik telah terpenuhi. Selain itu, kebijakan

Page 20: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

ekspor Indonesia perlu lebih menekankan pada pembukaan akses pasar yang

memang benar-benar bisa dimanfaatkan oleh produsen eksportir Indonesia.

Promosi ekspor Indonesia perlu didorong keberlanjutan dan sinerginya dengan

mengoptimalkan potensi produksi dalam negeri, serta peningkatan daya saing

menjadi syarat mutlak untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Karenanya perlu

diprogramkan upaya-upaya peningkatannya dalam rangka pengembangan ekspor

Indonesia.

Bukan lagi suatu rahasia umum bahwa era perdagangan bebas adalah era

persaingan. Oleh sebab itu indonesia harus berupaya meningkatkan efisiensi,

produktivitas, kapasitas produksi dan inovasi guna bertujuan untuk peningkatan

daya saing produk-produk Indonesia dipasar dunia.

Selanjutnya, langkah yang harus dilakukan pemerintah dalam upaya untuk

meningkatkan ekspor Indonesia yakni dengan diplomasi perdagangan luar negeri,

dimana perdagangan luar negeri merupakan bagian dari diplomasi ekonomi.

Dengan semakin kuatnya persaingan yang dihadapi Indonesia dalam perdagangan

luar negeri, diplomasi perdagangan luar negeri harus menjadi ujung tombak

sekaligus prioritas utama politik luar negeri Indonesia. Secara sederhana,

diplomasi perdagangan luar negeri merujuk pada upaya-upaya diplomasi untuk

mendapatkan pasar yang lebih luas bagi ekspor Indonesia serta dalam upaya

pembentukan dan penguatan kerjasama ekonomi.

Page 21: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Tabel 1.1

Data Ekspor Indonesia Tahun 2005-2008

Tahun Volume Ekspor (Juta USD)

2005 85.660 2006 100.799 2007 114.101 2008 137.020

Sumber : Bada Pusat Statistik Indonesia.

Berdasarkan data ekspor Indonesia diatas, pada tahun 2006 ekspor

Indonesia mengalami kenaikan, kenaikan tersebut terutama karena ditopang oleh

ekspor non migas. Ekspor non migas tumbuh tinggi dengan peningkatan volume

ekspor terutama pada komoditas ekspor berbasis sumber daya alam. Pada tahun

2008, ekspor masih tetap mengalami kenaikan, kenaikan ini disebabkan oleh

adanya peningkatan pada sektor migas dan non migas. Yakni untuk non migas

sebesar 17,3 persen dari 92.012,3 juta dollar AS pada tahun 2007 menjadi

107.894,2 juta dollar AS. Sementara pada sektor migas terjadi peningkatan

sebesar 31,86 persen.

Volume minyak mentah tahun 2008 naik sebesar 0,33 persen, dan nilainya

mengalami kenaikan sebesar 34,61 persen. Perkembangan migas ini sangat

dipengaruhi oleh permintaan volume ekspor minyak mentah dan harga dan harga

minyak mentah dipasaran dunia. Dalam kurun waktu 2007 dan 2008, harga rata-

rata minyak mentah mengalami kenaikan dari 72,3 dollar AS per barrel pada

tahun 2007, menjadi 97,0 dollar AS per barrel tahun 2008 atau naik sebesar 24,7

dollar AS per barrel. Peranan ekspor minyak mentah sampai akhir desember 2008

mencapai 9,06 persen terhadap total ekspor atau 0,97 persen diatas peranan tahun

2007.

Page 22: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Tabel 1.2

Perkembangan Ekspor Minyak Bumi dan Gas Alam Tahun 2006-2008

(Juta Kg, Juta Dollar AS)

Minyak Bumi dan Gas Alam Tahun

Minyak Mentah Hasil Minyak Gas Alam Total

Berat Bersih (Juta Kg)

2006 18.127,9 7.046,9 23.116,7 48.291,5

2007 18.175,3 6.264,8 21,270,8 45.710,9

2008 18,235,0 5.724,0 20.841,9 44.800,9

Nilai FOB (Juta US $)

2006 8.168,8 2.854,0 10.197,1 21.219,9

2007 9.226,0 2.878,8 9.983,8 22.088,6

2008 12.418,7 3.547,0 13.160,5 29.126,3

Penerimaan devisa dari gas alam tahun 2008 tercatat 13.160,5 juta dollar

AS dengan kenaikan sebesar 31,82 persen atau senilai 3.176,7 juta dollar AS dari

tahun sebelumnya. Hal ini tidak sejalan dengan menurunnya volume ekspor gas

alam pada tahun 2008 dibanding tahun 2007 sebesar 2,02 persen. Dengan

demikian peranan gas alam pada tahun 2008 adalah 45,18 persen dari total ekspor

migas. Dua lokasi penyumbang terbesar adalah LNG Arun (Aceh), dan LNG

Bontang (Kalimantan Timur).

Berdasarkan negara tujuan ekspor, konsentrasi negara tujuan ekspor

Indonesia kepada lima negara masih belum berubah. Lima negara tujuan ekspor

dengan pangsa terbesar adalah Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Cina, Serta

Malaysia. Belum berubahnya konsentrasi ekspor ke negara-negara tujuan utama

tersebut perlu memperoleh perhatian lebih lanjut dengan terus mengoptimalkan

Page 23: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

peluang pasar di negara-negara lainnya. Dengan penyebaran negara tujuan ekspor

yang lebih meluas diharapkan dapat meningkatkan fleksibelitas kemampuan

ekspor Indonesia dalam mengantisipasi berubahnya siklus perekonomian

diberbagai negara mitra dagang.

Tabel 1.3

Negara Utama Tujuan Ekspor Menurut Hasil Komoditas Tahun 2006

__________________________________________________________________ Jepang Amerika Uni Eropa Singapura Cina Komodity Share Komodity Share Komodity Share Komodity Share Komodity Share __________________________________________________________________ Biji Logam 4.22 Pakaian 3.84 Minyak 1.57 Mesin Listrik 1.35 Minyak 1.33 &Sisa Sayur dan & Peralatan Sayur Logam Lemak &Lemak Biji Batu Bara 1.43 Karet Mentah 1.29 Pakaian 1.35 Mesin Kantor & 1.05 Logam 0.8 Pengolah Data & Sisa Logam Logam 1.23 Ikan dan 0.81 Alas Kaki 0.74 Logam tidak 0.98 Karet Tidak Udang Mengandung Besi Mentah Mengandun Besi Mesin Listrik 0.93 Barang-barang 0.62 Furniture 0.65 Alat 0.64 Kimia 0.59 Dan Peralatan Manufaktur Telekomunikas Organik

Sumber : Bank Indonesia

Jenis barang yang diekspor ke negara tujuan utama tersebut cukup

bervariasi antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Komoditas ekspor

ke pasar Jepang yang dominan adalah biji logam, dan batu bara dengan pangsa

ekspor masing-masing sebesar 4,2 persen dan 1,43 persen dari total ekspor non

migas. Untuk pasar Amerika Serikat, ekspor lebih banyak berupa komoditas

pakaian dankaret mentah dengan pangsa masing-masing sebesar 3,84 persen dan

1,29 persen. Ke pasar Singapura, mesin dan produk logam merupakan komoditas

ekspor yang dominan dengan pangsa 1,35 persen dan 0,98 persen. Sementara itu,

Page 24: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

komoditas ekspor andalan indonesia ke Cina adalah minyak sayur danlema biji

dengan pangsa 1,33 persen, sedangkan ke Uni Eropa banyak berupa produk

minyak sayur dan lemak dengan pangsa 1,57 persen dari total ekspor non migas.

Penelitian ini, bertujuan untuk melihat pengaruh beberapa faktor yang

mempengaruhi volume ekspor Indonesia, faktor-faktor tersebut adalah kredit

perbankan, kurs serta krisis ekonomi tahun 1998 (Dummy Variable). Penelitian ini

mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan

oleh Putu Krisna Adwitya Sanjaya (2007) ia meneliti tentang analisis beberapa

faktor yang berpengaruh terhadap volume ekspor kopi propinsi bali periode 1990-

2006, hasil penelitiannya menunjukkan bahwasanya terdapat pengaruh variabel

independen harga rata-rata ekspor kopi, kurs rupiah terhadap dollar Amerika, serta

kebijakan ekspor kopi terhadap volume ekspor kopi propinsi bali periode 1990-

2006.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Rindra Hanjaswara.

Ia meneliti tentang analisis pengaruh suku bunga kredit, kurs dollar Amerika dan

inflasi terhadap volume ekspor kerajinan anyaman propinsi bali Periode 1992-

2005, hasil penelitiannya menunjukkan bahwasanya suku bunga kredit tidak

berpengaruh terhadap volume ekspor kerajinan anyaman propinsi bali periode

1992-2005, sedangkan kurs dollar Amerika serta infalsi berpengaruh terhadap

volume ekspor kerajinan anyaman propinsi bali periode 1992-2005.

Ika Rahutami dan Sri Yani Kusumastuti (2007) mereka meneliti tentang

dampak volatilitas nilai tukar terhadap arus perdagangan Indonesia (Pendekatan

ARDL-ECM). Penelitiannya bertujuan untuk melihat dampak dari volatilitas nilai

Page 25: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

tukar terhadap arus perdagangan Indonesia yang meliputi ekspor dan impor

periode 1975-2005. Hasil penelitiannya yakni dalam jangka pendek dampak

volatilitas nilai tukar terhadap ekspor yakni berdampak negatif yang signifikan,

dan dalam jangka panjang dampak volatilitas nilai tukar terhadap impor yakni

berdampak positif yang signifikan.

Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada variabel dependen

volume ekspor secara nasional, dan variabel independen kredit perbankan, kurs

serta krisis ekonomi tahun 1998 (dummy variable). Dimana kredit merupakan

media perbankan yang akan berpengaruh terhadap perkembangan aktifitas

perekonomian, dari sisi produksi perkembangan pembiayaan dalam bentuk kredit

perbankan akan berpengaruh terhadap kemampuan produksi dunia usaha sehingga

akan menentukan output riil dari berbagai sektor ekonomi (Luh Gede

Meydianawathi, 2007:140). Makin banyak kredit berarti adanya kucuran dana

dalam rangka meningkatkan usaha. Bagi pemerintah sendiri kredit merupakan

keuntungan jika kredit yang disalurkan untuk keperluan ekspor, karena dengan itu

para eksportir dapat berproduksi secara maksimal sehingga volume ekspor

meningkat yang pada akhirnya bertambah pula cadangan devisa negara.

Kurs merupakan faktor yang digunakan dalam penelitian ini, dimana kurs

adalah nilai mata uang antar negara. Secara teoritis, perubahan kurs suatu negara

memiliki beberapa konsekuensi ekonomi. Ketika suatu negara mengalami

depresiasi kurs, maka hal ini berdampak positif bagi volume ekspor di negara

tersebut, dimana harga barang-barang ekspor menjadi lebih murah di pasar global

sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan kurs. Sadono Sukirno (2000:32)

Page 26: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Dalam sistem kurs mengambang, depresiasi atau apresiasi nilai mata uang akan

mengakibatkan perubahan keatas baik ekspor maupun impor. Jika kurs dollar

Amerika Serikat mengalami depresiasi, nilai mata uang dalam negeri melemah

dan berarti nilai mata uang asing menguat kursnya, dan akan menyebabkan ekspor

meningkat dan impor cenderung menurun. Jadi kurs valuta asing mempunyai

hubungan yang searah dengan volume ekspor. Apabila nilai kurs dollar Amerika

Serikat meningkat, maka volume ekspor juga akan meningkat.

Dalam penelitian ini, kurs yang digunakan adalah kurs rupiah terhadap

dollar Amerika Serikat. Dengan berpatokan kurs rupiah terhadap kurs dollar

Amerika Serikat ini karena dollar Amerika Serikat merupakan mata uang

internasional yang disepakati negara-negara di dunia. Berawal dari kesepakatan

pada konferensi Bretton Woods pada bulan Juli 1944, Pemilihan dollar Amerika

Serikat merupakan pertengahan antara sistem nilai tukar mengambang yang penuh

ketidakpastian dan menghambat perdagangan internasional dengan standar emas

yang terlalu restriktif. Disisi lain, Amerika Serikat menjamin konvertibilitas dollar

terhadap emas yang pada waktu itu pada level 35 dollar Amerika Serikat per ons

emas.

Page 27: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

0

2

4

6

8

10

12

1986

1988

1990

1992

1994

1996

1998

2000

2002

2004

2006

2008

Gambar 1.1

Perkembangan Kurs Indonesia

Perkembangan kurs Indonesia, semenjak diberlakukannya sistem kurs

mengambang yang dimulai sejak agustus 1997, posisi kurs rupiah terhadap mata

uang asing khususnya USD ditentukan oleh mekanisme pasar. Fenomena terbaru

yang berhubungan dengan kurs yaitu dengan terjadinya fluktuasi kurs yang tajam

di Indonesia selama periode krisis ekonomi dan moneter mulai pertengahan tahun

1997, dimana nilai kurs meningkat dan berfluktuasi secara tajam. Gejolak nilai

kurs ini tidak terlepas dari pengaruh-pengaruh variabel non ekonomi, selama

periode krisis ekonomi kita dapat kita dapat menyaksikan bahwa nilai kurs ini

sangat mempengaruhi perekonomian domestik. Terpuruknya mata uang domestik

(Rupiah) terhadap mata uang asing yang menjadi awal krisis ekonomi, pada

dasarnya dari permintaan akan uang luar negeri yang begitu tinggi, sedangkan

penawarannya terbatas. Hal inilah yang menjadikan nilai valuta asing seperti

dollar Amerika Seriat dan Yen Jepang membubung tinggi. Selain itu nilai kurs

juga tidak terlepas dari variabel-variabel lain seperti tingkat suku bunga dalam dan

luar negeri, jumlah uang beredar, dan tingkat harga yang di indikasikan dengan

Page 28: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

tingkat inflasi, serta variabel-variabel ekonomi dan non ekonomi lainnya.

Melemahnya kurs inilah yang membuat sektor riil kolaps, serta beban utang luar

negeri yang merupakan sebagian dana untuk pembangunan menjadi semakin

besar.

Pada tahun 1999 kurs rupiah menguat ke level 7000an, hal ini disebabkan

oleh berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi nilai tukar,

antara lain : penanda tanganan hutang luar negeri terhadap IMF, kebijakan uang

ketat, serta pembekuan beberapa bank. Kondisi tersebut juga didukung oleh

perubahan kepemimpinan politik kepada Presiden Habibie, yang membawa

harapan bagi para pelaku pasar. Kondisi tersebut bertahan dengan fluktuasi yang

relatif tipis sampai pada era presiden Abdurrahman Wahid. Namun selama tahun

2000, posisi kurs mengalami pelemahan ke level 9.595. puncaknya pada tahun

2001 kurs pada melemah secara tajam ke level 10.400, hal ini terjadi Karena

pemerintah sedang mencari formulasi yang tepat untuk mengatasi berbagai

tuntutan recovery perekonomian. Selain itu kondisi politik juga kembali

bergejolak dengan adanya pergantian kepemimpinan nasional dari Presiden

Abdurrahman Wahid kepada Presiden Megawati Sukarno Putri.

Dari uraian diatas, maka penulis sangat tertarik untuk memilih judul

skripsi “ PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP

VOLUME EKSPOR INDONESIA TAHUN 1986-2008”.

Page 29: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

B. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa pengaruh kredit perbankan dan kurs terhadap volume ekspor

Indonesia tahun 1986-2008?

2. Apa pengaruh krisis ekonomi Indonesia tahun 1998 terhadap volume

ekspor Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis apa pengaruh kredit perbankan dan kurs terhadap

volume ekspor Indonesia tahun 1986-2008.

b. Untuk menganalisis apa pengaruh krisis ekonomi Indonesia tahun 1998

terhadap volume ekspor Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan peneliti dan dapat mengaplikasikan secara

nyata teori yang diperoleh selama menempuh studi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu juga sebagai bahan

penulisan skripsi yang merupakan syarat kelulusan dari Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk

memperoleh gelar sarjana ekonomi.

Page 30: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

b. Bagi Almamater

Sebagai bahan referensi yang diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan

masukan bagi para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Jurusan Ilmu

Ekonomi dan Studi Pembangunan.

c. Bagi Segenap Pembaca

Sebagai bacaan yang diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi

bahan pertimbangan atau menjadi sumber ide untuk pengembangan

keilmuan pembaca khususnya, dan pengembangan khasanah ilmu

pengetahuan secara umum.

Page 31: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Ekspor

a. Pengertian Ekspor

Pengertian ekspor menurut Hamdani (2007:12) adalah kegiatan

mengeluarkan barang dari daerah pabean.

Menurut Priadi (2000:43) Ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara

mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri ke luar negeri untuk memenuhi

ketentuan yang berlaku.

Menurut Mankiw (2006:128) ekspor adalah penjualan berbagai macam

barang dan jasa yang diproduksi didalam negeri ke luar negeri.

b. Ketentuan dan Persyaratan Ekspor

Berdasarkan keputusan mentri perindustrian dan perdagangan nomor

558/MPP/Kep/12/1998 tanggal 4 desember 1998 tentang ketentuan umum

dibidang ekspor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

peraturan menteri perdagangan nomor 07/M-DAG/PER/4/2005 tanggal 19 april

2005, ekspor dapat dilakukan oleh setiap perusahaan atau perorangan yang telah

memiliki :

1. Tanda daftar usaha perdagangan (TDUP) / surat ijin usaha perdagangan

(SIUP), atau

2. Izin usaha dari departement teknis / lembaga pemerintah non department

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 32: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

3. Tanda daftar perusahaan (TDP).

c. Prosedur Ekspor

Prosedur ekspor menurut Hamdani (2007:38) adalah langkah-langkah

kegiatan yang dilakukan secara beurutan mulai dari langkah awal hingga langkah

terakhir dalam rangka penyelesaian proses suatu pekerjaan. Dalam melakukan

kegiatan ekspor dikenal juga istilah prosedur ekspor. Prosedur ekspor adalah

langkah-langkah yang harus dilakukan oleh eksportir apabila melakukan ekspor.

Adapun langkah paling utama yang dilakukan eksportir ketika mengekspor

yakni dengan adanya pengadaan barang-barang ekspor itu sendiri, serta dengan

melihat pembeli atau permintaan barang-barang ekspor disetiap negara tujuan.

Selanjutnya menurut Hamdani (2007:38) prosedur ekspor terdiri dari :

1. Korespondensi

2. Pembuat kontrak dagang

3. Penerbitan Letter of Credit (L/C)

4. Mempersiapkan barang ekspor

5. Mendaftarkan pemberitahuan ekspor barang (PEB)

6. Pemesanan ruang kapal

7. Pengiriman barang ke pelabuhan

8. Pemeriksaan bea cukai

9. Pemuatan barang ke kapal

10. Surat keterangan asal

11. Pencairan Letter of Credit L/C

12. Pengiriman barang ke importir.

Page 33: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

d. Strategi Pemasaran ekspor

Menurut hamdani (2007:163) strategi pemasaran ekspor yakni :

1. Memilih dan Menentukan Pasaran

Langkah pertama yang harus ditempuh oleh calon eksportir adalah

menjajaki berbagai pasaran yang mungkin bisa dimasukinya. Tugas ini

dilaksanakan tanpa harus keluar negeri, dan cukup hanya membaca laporan atau

data statistik dan mendengarkan keterangan-keterangan dari orang-orang yang

mengetahui ekspor.

Menurut Hamdani (2007:163), langkah-langkah yang harus dilakukan :

a. Meneliti angka statistik ekspor Indonesia, guna mendapatkan data apakah

barang atau produk yang serupa telah di ekspor dan kemana.

b. Meneliti angka statistik impor dari negara yang diinginkan.

c. Mengadakan wawancara dengan tokoh asosiasi komodity dimana barang

atau produk yang hendak di ekspor tergolong.

d. Mendatangi bagian perdagangan internasional dari bank-bank devisa untuk

memperoleh keterangan tentang impor negara yang dimaksud.

e. Menghubungi perusahaan pelayaran atau penerbangan untuk mengetahui

perkiraan biaya tansport ke negara tujuan.

f. Melihat buku niaga (Trade Directory) untuk mendapatkan daftar nama dan

alamat asosiasi importir atau distributor atau perdagangan besar dalam

bidang produk yang bersangkutan.

Page 34: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Dari penjelasan tersebut diatas, maka dapat diperoleh jawaban dalam

ekspor suatu negara tertentu sehingga seorang pimpinan perusahaan dapat

menentukan sikap apakah ekspor akan diteruskan atau dihentikan.

Apabila ekspor akan dilanjutkan maka eksportir harus mengetahui

beberapa faktor yakni mengenai :

a. Potensi pembelian atau daya serap dari pasaran yang bersangkutan

b. Cara memasuki pasaran negara yang dimaksud

c. Persyaratan mutu yang berlaku

d. Sistem pembayaran

e. Promosi

2. Memilih dan Menentukan Perwakilan di Luar Negeri

Dalam pemasaran ekspor haruslah ditentukan apakah akan ditangani

secara langsung atau tidak langsung. Apabila akan ditangani secara langsung

perusahaan harus mempunyai bagian ekspor yang akan menangani tugas

pemasaran diluar negeri. Apabila tidak langsung perusahaan akan melalui

berbagai jenis perantara yang memberikan jasa-jasanya.

Ada dua jenis perwakilan yakni bentuk agen atau distributor diluar negeri.

Yang dimaksud dengan agen adalah orang atau perusahaan yang mencari order

untuk perusahaan yang diageninya atas dasar komisi. Seorang agen tidak

melibatkan diri dalam pelaksanaan hubungan dagang antara pembeli dan penjual,

dia hanya membantu terlaksananya hubungan tersebut untuk kepentingan

penjual.peranan agen amat penting bagi para eksportir baik untuk mengenal

pasaran maupun untuk tatap bertahan, hal ini dikarenan agen akan terus

Page 35: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

memberikan informasi tentang pasaran dan mencegah eksportir terdesak dari

pasaran. Kelemahannya memang agen akan mengurangi laba yang seharusnya

diperoleh oleh eksportir tapi untuk jangka panjang agen sangat menguntungkan.

Sedangkan yang dimaksud dengan distributor adalah orang atau

perusahaan yang langsung membeli barang dari dari eksportir dengan dasar

discount yang disetujui bersama dan menyimpan persediaan barang untuk

menjualnya kembali melalui saluran pemasaran yang dikuasainya dengan

penjualan yang ditetapkannya sendiri. Serta biaya promosi, pemasara,

penyimpanan dan kerugian yang sekiranya timbul kelak menjadi tanggungannya.

3. Adaptasi Produk, Perhitungan Biaya dan Penentuan Harga

Hal-hal yang sering mempengaruhi gagalnya pelaksanaan ekspor adalah :

a. Produk kurang sesuai dengan selera dan kebutuhan para konsumen atau

pembeli yang ditargetkan sehingga promosi dan pemasaran menjadi lebih

berat.

b. Mutu produk tidak standar sehingga masih diperlukan lagi pengawasan

mutu yang menelan biaya, waktu, dan tenaga.

c. Volume produksi kurang dari yang ditargetkan, sehingga ada order yang

tidak dapat dipenuhi.

d. Penentuan harga jual kurang realistis sehingga menyulitkan promosi dan

pemasaran.

Untuk mengatasi masalah diatas langkah-langkah yang diambil adalah :

1. Bidang biaya dan produksi

eksportir harus mempunyai pengetahuan tentang :

Page 36: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

a. biaya produksi biaya-biaya penjualan (selling cost)

b. Situasi dan kondisi pasaran yang ditargetkan

c. Tingkat keuntungan bagi pengusaha.

Setelah komposisi dan besarnya biaya diketahui maka untuk menetapkan

harga jual diperlukan :

a. Analisa tentang pasaran

b. Perkiraan tentang posisi dan reaksi dari saingan-saingan

c. Sikap dan kebijaksanaan pimpinan perusahaan, yaitu : harga seoptimal

mungkin untuk mengeruk keuntungan atau harga rendah untuk

mendapatkan tempat berpijak, harga rendah denga mutu yang rendah, laba

yang kecil dengan pengembalian yang cepat.

Dalam perundingan mengenai harga, hal-hal tersebut akan termasuk dalam

biaya perunit atau volume atau dalam laba yang diperkirakan, sedangkan biaya

penjualan diperhitungkan berdasarkan data dari berbagai sumber-sumber yang

kompeten dan berpengalaman.

e. Pengelompokkan Barang Ekspor

Didalam keputusan mentri perdagangan No. 07/M-DAG/PER/4/2005

tanggal 19 april 2005, barang-barang ekspor digolongkan kedalam empat

kelompok, yakni :

1. Barang-barang yang diatur tata niaga ekspornya. Seperti : produk

perkebunan (kopi), produk kehutanan (produk industri kehutanan, rotan),

produk pertambangan (intan kasar, timah batangan), produk industri

(prekursor).

Page 37: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

2. Barang yang diawasi ekspornya. Seperti : produk peternakan (sapi dan

kerbau, kulit buaya, binatang liar dan tumbuhan alam), produk perikanan

(anak ikan napoleon, ikan napoleon, benih ikan bandeng), produk

perkebunan (inti kelapa sawit), produk pertambangan (minyak dan gas

bumi, emas murni atau perak), produk industri (pupuk urea, skrap besi

atau baja khusus yang berasal dari wilayah pulau batam, skrap dari

stainless, tembaga, kuningan dan alumunium)

3. Barang yang dilarang ekspornya. Seperti : produk perikanan (anak ikan

dan ikan arowana, benih ikan sidat, ikan hias jenis botia, udang galah dan

udang penaedae), produk kehutanan (kayu bulat, bahan baku serpih,

bantalan kereta api atau trem dari kayu dan kayu gergajian), produk

kelautan (pasir laut), produk pertambangan (bijih timah dan konsentratnya,

batu mulia, pasir), produk perkebunan (karet bongkah, bahan remailing

dan rumah asap), produk peternakan (kulit mentah, pickled dan wet blue

dari binatang melata atau reptil, binatang liar dan tumbuhan alam yang

dilindungi), produk industri (skrap besi atau baja kecuali yang berasal dari

pulau batam), barang budaya (barang kuno yang bernilai kebudayaan).

4. Barang yang bebas ekspornya. Seperti : tekstil dan produk tekstil (TPT).

2. Kredit

a. Pengertian Kredit

Menurut UUD no.7 tahun 1992 tentang perbankan adalah: “Penyediaan

uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan

kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

Page 38: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan “.

Pengertian kredit menurut Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso

(2006:113) adalah pemberian fasilitas pinjaman (bukan berdasarkan prinsip

syariah) kepada nasabah, baik berupa fasilitas pinjaman tunai (cash loan) maupun

pinjaman non tunai (non-cash loan).

b. Fungsi dan Manfaat Kredit

1. Bagi dunia usaha atau debitur

a. Sebagai sumber pemodalan untuk menjaga kelangsungan atau

meningkatkan usahanya .

b. Pengembalian kredit wajib dilakukan tepat waktu, diharapkan dapat

diperoleh dari keuntungan usahanya.

c. Memberi keuntungan usaha dengan adanya tambahan modal dan

berkembangnya usaha.

2. Bagi lembaga keuangan atau kreditur

a. Menyalurkan dana masyarakat (deposito, tabungan, giro). Dalam

bentuk kredit kepada dunia usaha.

b. Memberi keuntungan dari selisih bunga pemberian kredit atau jasa-jasa

lainnya.

c. Jenis Kredit

Berdasarkan jangka waktu dan penggunaanya menurut Sigit Triandaru dan

Totok Budisantoso (2006:117) kredit dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:

Page 39: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

1. Kredit investasi

Kredit investasi adalah kredit jangka menengah atau panjang yang

diberikan kepada nasabah/calon debitur untuk membiayai barang-barang modal

dalam rangka rehabilitasi, moderenisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru,

misalnya untuk pembelian mesin-mesin, bangunan dan tanah untuk pabrik, yang

pelunasanya dari hasil usaha dengan barang-barang modal yang di biayai.

2. modal kerja (KMK)

Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan baik dalam rupiah

maupun valuta asing untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang habis dalam

satu siklus usaha dengan jangka waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang.

3. Kredit konsumsi

Kredit konsumsi adalah kredit jangka pendek atau panjang yang diberikan

kepada (calon) debitur untuk membiayai barang-barang kebutuhan konsumsi

bukan barang modal dalam kegiatan usaha. Penggunaan kredit ini misalnya untuk

pembelian mobil, rumah dan barang-barang konsumsi yang lain.

d. Pertimbangan Penyaluran Dana

Menurut Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso (2006:114) dalam

memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, bank umum

wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisisyang mendalam atas i’tikad dan

kemampuan serta kesanggupan nasabah debitor untuk melunasi hutangnya atau

mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan perjanjian. Mengingat hal

tersebut diatas dan adanya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan bank serta

adanya risiko yang selalu melekat dalam penyaluran dana, maka sebelum kredit

Page 40: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

atau pembiayaan disalurkan bank ingin selalu mengetahui segala sesuatu tentang

kemampuan dan kemauan nasabah debitornya untuk mengembalikan dana yang

telah diberikan oleh bank. Hal-hal yang selalu ingin diketahui oleh bank sebelum

menyalurkan dananya dalam bentuk kredit maupun pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah adalah :

1. Perizinan dan Legalitas

Bank tidak ingin menanggung risiko yang besar apabila setelah dana

digunakan oleh nasabah debitor, lalu dikemudian hari sebelum nasabah mampu

memenuhi kewajibannya kepada bank, kegiatan atau usaha nasabah tidak dapat

dilanjutkan karena tidak sah secara yuridis. Terhentinya kegiatan usaha nasabah

akan menyebabkan hilang atau berkurangnya kemampuan nasabah untuk

mengembalikan dana yang telah diterima dari bank, sehingga kredit atau

pembiayaan tersebut menjadi kredit atau pembiayaan bermasalah. Bentuk-bentuk

perizinan dan aspek legalitas yang harus dipenuhi debitor sangat bervariasi

tergantung pada bidang kegiatan atau usaha nasabah. Perizinan dan aspek legalitas

tersebut antara lain : izin mendirikan bangunan, angka pengenal eksportir terbatas,

surat izin tempat usaha, surat izin usaha jasa kontruksi, sertifikat tanah dan tanda

daftar perusahaan.

2. Karakter

Untuk menilai karakter suatu nasabah dan meramalkan perilakunya dimasa

yang akan datang, bank hanya dapat menggunakan beberapa indikator. Yakni

profesi, penampilan, lingkungan sosial, pengalaman, dan tindakan atau perilaku

dimasa lalu.

Page 41: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

3. Pengalaman dan Manajemen

Pengalaman dan manajemen nasabah sangat mempengaruhi kemampuan

nasabah untuk mengelola kegiatannya sehingga dapat menghasilkan dana untuk

membayar kewajibannya kepada bank. Pengalaman yang tidak sesuai dengan

bidang kegiatan yang akan dijalankan akan mengurangi kinerja usaha nasabah.

4. kemampuan Teknis

Kemampuan teknis nasabah menyangkut faktor yang dapat mendukung

kelancaran kegiatan usaha nasabah secara teknis. Tersedianya bahan baku, adanya

tenaga ahli, ketersediaan mesin dan peralatan, tempat usaha yang memenuhi

syarat, ketersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan, dan penguasaan teknologi

merupakan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan teknis nasabah

dalam menjalankan kegiatan usahanya.

5. Pemasaran

Kegiatan usaha nasabah memerlukan pemasaran produk dengan didukung

perencanaan pemasaran yang matang dan wajar. Hal ini dapat membantu

kelancaran nasabah dalam keberhasilan menjual produknya.

6. Sosial

Keberadaan kegistsn yang dibiayai bank bisa sesuatu yang disukai atau

tidak disukai masyarakat. Maka dari itu pihak bank harus ekstra hati-hati apabila

dampak yang ditimbulkan adalah ketidaksukaan masyarakat, terutama apabila

ketidaksukaan tersebut akan menyebabkan terganggunya usaha nasabah dimasa

yang akan datang.

Page 42: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

7. Keuangan

Sehat dan tidak sehatnya usaha nasabah dapat dilihat salah satunya adalah

melalui keadaan keuangannya adan keadaan keuangan nasabah dapat dilihat dari

laporan keuangannya.

e. Hubungan Kredit dengan Ekspor

Menurut Kasmir (2002:105-106), tujuan dan fungsi kredit adalah

membantu nasabah, dan pemerintah. Membantu nasabah disini yakni membantu

nasabah yang memerlukan dana, baik dana untuk investasi dan modal kerja.

Dengan dana tersebut maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan

memperluas usahanya. Sedangkan membantu pemerintah yakni membantu

pemerintah di berbagai bidang, bagi pemerintah semakin banyak kredit yang

disalurkan oleh pihak perbankan maka akan semakin baik, mengingat semakin

banyak kredit berarti adanya kucuran dana dalam rangka peningkatan

pembangunan diberbagai sektor, terutama di sektor riil.

Dari penjelasan mengenai fungsi dan tujuan kredit diatas, secara garis

besar keuntungan bagi pemerintah salah satunya adalah meningkatkan devisa

Negara apabila produk dari kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor

(Kasmir,2002:106).

Kasmir (2002:110) juga menjelaskan jenis kredit dilihat dari segi tujuan

kredit salah satunya adalah kredit perdagangan. Kredit perdagangan merupakan

kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan untuk membiayai aktifitas

perdagangannya seperti untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya

diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering

Page 43: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang

dalam jumlah besar seperti ekspor dan impor.

Maka dari itu, hubungan kredit dengan volume ekspor itu sendiri yakni,

semakin tinggi pemberian kredit maka akan semakin tinggi pula volume ekspor.

Hal ini tercermin dari kemampuan produksi, dan penentuan tingkat output riil.

Luh Gede Meydianawathi (2007:140) interaksi antara perbankan dengan para

pelaku ekonomi secara langsung melalui penyaluran kredit perbankan akan

berpengaruh terhadap perkembangan aktifitas perekonomian. Dari sisi produksi

perkembangan pembiayaan dalam bentuk kredit perbankan akan berpengaruh

terhadap kemampuan produksi dunia usaha sehingga akan menentukan output riil

dari berbagai sektor ekonomi.

3. Kurs

a. Pengertian Kurs

Kurs adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai

dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya (Salvatore 1997: 9).

Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang

asing. Penurunan nilai mata uang dalam negeri disebut depresiasi atas mata uang

asing.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurs

Ada beberapa faktor utama yang memepengaruhi tinggi rendahnya kurs

mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Faktor-faktor tersebut adalah:

Page 44: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

1. Laju Inflasi Relatif

Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk

barang atau jasa menjadi dasar utama dalam pasar valuta asing, sehingga

perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang

sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Misalnya, jika

Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup

tinggi maka harga barang amerika juga menjadi lebih tinggi. Sehingga otomatis

permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan.

2. Tingkat Pendapatan Relatif

Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar

mata uang asing adalah laju pertumbuhan riil terhadap harga-harga luar negeri.

Laju pertumbuhan riil dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata

uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan

permintaan valuta asing relatif dibandingkan dengan supply yang tersedia.

3. Suku Bunga Relatif

Kenaikan suku bunga mengakibatkan aktifitas dalam negeri menjadi lebih

menarik bagi para penanam modal dalam negeri maupun luar negeri. Terjadinya

penanaman modal cenderung mengakibatkan naiknya nilai mata uang yang

semuanya tergantung pada besarnya perbedaan tingkat suku bunga didalam dan

diluar negeri, maka perlu dilihat mana yang lebih murah, didalam atau diluar

negeri. Dengan demikian sumber dari perbedaan itu akan menyebabkan terjadinya

kenaikan kurs mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri.

Page 45: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

4. Kontrol Pemerintah

Menurut Madura (2003:114), bahwa kebijakan pemerintah bisa

mempengaruhi keseimbangan kurs dalam berbagai hal termasuk :

a. Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar yaitu valuta asing.

b. Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.

c. Melakukan intervensi dipasar uang yaitu dengan menjual dan membeli

mata uang.

d. Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi , tingkat suku bunga

dan tingkat pendapatan.

5. Ekspektasi

Faktor kelima yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah

ekspektasi atau nilai tukar dimasa depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain,

pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak kedepan.

Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di Amerika

Serikat mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual dollar, karena

memperkirakan nilai dollar akan menurun dimasa depan. Reaksi langsung akan

menekan nilai tukar dollar dalam pasar. Kemudian menurut Madura (2003:111-

123), untuk menentukan perubahan nilai tukar antara mata uang suatu negara

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terjadi di negara yang bersangkutan yaitu

selisih tingkat inflasi, selisih tingkat suku bunga, selisih tingkat pertumbuhan

GDP, intervensi pemerintah dipasar valuta asing dan expectations (perkiraan pasar

atas nilai mata uang yang akan datang).

Page 46: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

c. Kurs Nominal dan Kurs Riil

Peran ekonom membedakan kurs mata uang domestik terhadap mata uang

asing menjadi dua, yaitu kurs nominal dan kurs riil. Kurs nominal adalah harga

relatif mata uang dua Negara. Sedangkan kurs riil adalah harga barang relatif

barang-barang di kedua Negara, atau kadang kala disebut term of trade. Hubungan

antara kedua kurs ini dirumuskan sebagai berikut (Mankiw, 2002:125).

Kurs Riil = Kurs Nominal x Rasio Tingkat Harga

Dengan demikian semakin tinggi kurs riil, berarti harga barang-barang luar

negeri relatif lebih murah dibandingkan harga-harga barang domestik. Hal ini

akan mengakibatkan meningkatnya transaksi impor di Negara tersebut, sehingga

berpengaruh terhadap nilai ekspor bersih (NX).

B. Penelitian Terdahulu

1. Putu Krisna Adwitya Sanjaya (2007)

Penelitian ini berjudul “Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh

Terhadap Volume Ekspor Kopi Propinsi Bali Periode 1990-2006”. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah volume ekspor kopi propinsi bali periode

1990-2006, dan variabel independennya adalah harga rata-rata ekspor kopi, kurs

dollar Amerika Serikat dan kebijakan Ekspor kopi (dummy Variabel). Dan

menggunakan metode analisis regresi linier serta menggunakan eviews 3 untuk

pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga rata-rata ekspor

kopi, kurs dollar Amerika Serikat dan kebijakan ekspor kopi secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kopi propinsi bali periode 1990-

2006.

Page 47: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

2. Unggul Heriqbaldi (2006)

Penelitian ini berjudul “Dampak Perubahan Nilai Tukar Pada Neraca

Perdagangan : kasus Indonesia dengan dua mitra dagang terbesar”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara neraca perdagangan

dengan nilai tukar pada kasus perdagangan bilateral Indonesia-Jepang dan

Indonesia-Amerika Serikat dengan menggunakan pendekatan kointegrasi Engle-

Granger dan Error Correection model (ECM). Hasil analisis menunjukan bahwa

pada kedua kasus perdagangan bilateral, dalam jangka pendek secara umum

dampak perubahan nilai tukar pada neraca perdagangan tidak begitu jelas, dalam

kasus Indonesia-Jepang berhubungan negatif sedangkan dalam kasus Indonesia-

Amerika Serikat berhubungan positif dan negatif pada aspek teori kurva J, tidak

terdapat bukti kuat pada dua kasus perdagangan bahwa teori ini terjadi. Pada

perspektif jangka panjang juga ditemukan bahwa depresiasi rupiah terhadap yen

dan dollar tidak memperbaiki neraca perdagangan Indonesia. Salah satu argument

mendasar tidak membaiknya neraca adalah rendahnya elastisitas permintaan

impor Indonesia, sehingga perubahan harga impor tidak secara signifikan

mempengaruhi kuantitas impor Indonesia.

3. Ratih Nuralitha Pratika (2007)

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar Pada

Ekspor Komodity Unggulan Pertanian (Karet dan Kopi) di Indonesia” penelitian

ini menggunakan data time series data kuantitatif bulanan periode 2000-2005.

metode yang digunakan yakni Vector Auto Regression (VAR) dan Vektor Error

Correction Model (VECM) dengan menggunakan eviews 4.1. Hasil dalam

Page 48: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

penelitian ini yakni fluktuasi nilai tukar tidak berpengaruh terhadap ekspor karet

dan kopi.

4. I Nyoman Rindra Hanjaswara

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs

dollar Amerika dan Inflasi Terhadap Volume Ekspor Kerajinan Anyaman

Propinsi Bali Periode 1992-2005” pengolahan data menggunakan SPSS. Hasil

penelitian ini yakni suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor

kerajinan anyaman propinsi bali periode 1992-2005, kurs dollar Amerika

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor kerajinan anyaman propinsi

bali periode 1992-2005”.

5. Ferda Halicioglu (2008)

Ia melakukan studi dengan melihat J-curve untuk kasus Turki dengan 13

mitra dagangnya. Dengan menggunakan data secara kuartalan dari tahun Q11985-

Q42005 bahwa penelitian mengenai J-curve dengan kasus Turki dengan 13 mitra

dagangnya yang memakai data secara aggregate dan menghasilkan hasil yang

tidak dapat meyakinkan. Menggunakan data aggregate dapat menyembunyikan

pergerakan dari nilai tukar. Studi ini untuk mentest keberadaan fenomena J-curve

pada kasus turki dan 13 mitra dagangnya. Efek jangka pendek dan jangka panjang

dari depresiasi mata uang lira pada neraca perdagangannya diperkirakan dengan

pendekatan kointegrasi, dengan pandangan untuk menentukan efek J-curve.

Secara empiris hasil yang disarankan bahwa tidak terjadi J-curve terhadap neraca

perdagangan bilateral Turki. Namun dapat dikatakan bahwa depresiasi riil pada

nilai mata uang lira Turki telah memberikan pengaruh yang kuat terhadap neraca

Page 49: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

perdagangan dengan UKA dan USA pada jangka panjang, yang mana telah terjadi

dan mendukung untuk kondisi Marshal-Lerner (ML).

6. Wilson dan Tat (2001)

Mereka menganalisis hubungan antara neraca perdagangan riil dan nilai

tukar riil dalam kasus hubungan perdagangan antara Singapura dan Amerika

Serikat. Penelitian tersebut menggunakan data time series dari tahun 1970-1996

dengan basis kuartalan. Model yang digunakan oleh kedua peneliti ini adalah

model yang dikembangkan oleh Rose dan Yellen (1989). Hasil analisis

menunjukkan bahwa nilai tukar (kurs) riil tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap neraca perdagangan riil dalam kasus perdagangan antara Singapura dan

Amerika Serikat.

7. Ika Rahutami dan Sri Yani Kusumastuti (2007)

Penelitian ini berjudul “Dampak Volatilitas Nilai Tukar Terhadap Arus

Perdagangan Indonesia (Pendekatan ARDL-ECM)”. Penelitian ini bertujuan

untuk melihat dampak dari volatilitas nilai tukar terhadap arus perdagangan

Indonesia yang meliputi ekspor dan impor periode 1975-2005. Metode analisis

dalam penelitian ini menggunakan ARDL-ECM. Hasil penelitian ini yakni, dalam

jangka pendek dampak volatilitas nilai tukar terhadap ekspor yakni berdampak

negatif yang signifikan, dan dalam jangka panjang dampak volatilitas nilai tukar

terhadap impor yakni berdampak positif yang signifikan.

C. Teori Pengaruh kredit, kurs dan Krisis terhadap volume ekspor

Levine (1998:596-613) Pemberian kredit perbankan sangat berperan dalam

penentuan tingkat investasi dan tingkat pertumbuhan ekonomi.

Page 50: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Levine (1997:688-726) Hubungan antara pengembangan sistem perbankan

dengan tingkat investasi dan pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk pembiayaan

eksternal bisnis.

Suseno dan Piter. A (2003:6) Pihak-pihak yang kelebihan dana baik

perseorangan, badan usaha, yayasan, maupun lembaga pemerintah dapat

menyimpan kelebihan dananya di bank dalam bentuk rekening giro, tabungan,

ataupun deposito berjangka sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya.

Sementara itu pihak-pihak yang kekurangan dan membutuhkan dana akan

mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank. Kredit tersebut dapat berupa kredit

investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi.

Jayaratne dan Strahan (1996:639-670) Efektifitas dan efisiensi kredit

perbankan merupakan ukuran tingkat investasi dan pertumbuhan nilai tambah

sektor riil, konsentrasi kredit perbankan pada skala usaha dan sektor ekonomi

tertentu akan mempengaruhi tingkat investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Kasmir (2002:106) Keuntungan kredit bagi pemerintah salah satunya

adalah meningkatkan devisa Negara apabila produk dari kredit yang dibiayai

untuk keperluan ekspor.

Luh Gede Meydianawathi (2007:140) Interaksi antara perbankan dengan

para pelaku ekonomi secara langsung melalui penyaluran kredit perbankan akan

berpengaruh terhadap perkembangan aktifitas perekonomian. Dari sisi produksi

perkembangan pembiayaan dalam bentuk kredit perbankan akan berpengaruh

terhadap kemampuan produksi dunia usaha sehingga akan menentukan output riil

dari berbagai sektor ekonomi.

Page 51: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Anwar Nasution (1996:16) Kurs riil yang meningkat mencerminkan

bahwa tingkat harga dipasar luar negeri lebih tinggi dari tingkat harga dipasar

domestik. dan mengindikasikan bahwa daya saing perekonomian domestik

meningkat dipasar global. Sebaliknya nilai riil yang menurun mencerminkan daya

saing perekonomian domestik menurun dipasar internasional sehingga tingkat

harga dipasar domestik lebih tinggi dari tingkat harga dipasar global.

Boediono (1981:53) apabila mata uang dalam negeri dinilai terlalu tinggi

terhadap mata uang asing (over valued exchange rate) maka macam barang yang

di ekspor menyempit. Devaluasi bisa memperluas macam barang yang bisa di

ekspor, disamping bisa meningkatkan volume barang-barang ekspor yang ada.

Sadono Sukirno (2000:32) Dalam sistem kurs mengambang, depresiasi,

atau apresiasi nilai mata uang akan mengakibatkan perubahan keatas baik ekspor

maupun impor. Jika kurs dollar Amerika Serikat mengalami depresiasi, nilai mata

uang dalam negeri melemah dan berarti nilai mata uang asing menguat kursnya,

dan akan menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung menurun. Jadi

kurs valuta asing mempunyai hubungan yang searah dengan volume ekspor.

Apabila nilai kurs dolar Amerika Serikat meningkat, maka volume ekspor juga

akan meningkat.

Salvator (1997:10) Kurs dapat dijadikan alat untuk mengukur kondisi

perekonomian suatu negara. Pertumbuhan nilai mata uang yang stabil

menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki kondisi ekonomi yang relatif baik

dan stabil.

Page 52: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Siregar, Reza dan Ramkishen S. Rajan (2002:123) Bukannya

meningkatkan pertumbuhan ekspor, depresiasi rupiah terhadap dollar Amerika

pada tahun 1997-1998 telah menyebabkan melemahnya ekspor. Dengan fakta

rupiah dalam pengertian nominal turun rata-rata 0,8 persen perhari terhadap dollar

Amerika antara Juli 1997 dan Januari 1998, sedangkan total ekspor perdagangan

Indonesia dalam dollar Amerika menurun sebesar 8,6 persen pada akhir tahun

1998 dibanding dengan tahun 1997.

Ika. A Rahutami dan Sriyani. K (2007:1) Dalam jangka pendek dampak

volatilitas nilai tukar terhadap ekspor yakni berdampak negatif yang signifikan.

Hau (2002) integrasi perdagangan dan volatilitas nilai tukar riil secara

struktural berkait dan memiliki korelasi negatif.

I Nyoman R.H, (2005:6) krisis yang terjadi di Indonesia tahun 1998

menyebabkan tingkat inflasi yang tinggi, sehingga berdampak pada biaya

produksi barang ekspor akan semakin tinggi. Hal ini tentunya akan menyebabkan

eksportir tidak mampu berproduksi maksimal sehingga menyebabkan ekspor

menjadi turun, karena untuk memproduksi barang ekspor diperlukan biaya yang

tinggi.

Synthesis of Traditional and Modern Monetery Views. Menurut teori ini

dinamika yang terjadi di pasar keuangan (pasar modal dan pasar uang) lebih cepat

jika dibandingkan dengan perubahan dipasar barang komoditi. Oleh karena itu,

dalam jangka pendek fluktuasi nilai tukar lebih dipengaruhi oleh perubahan dalam

pasar modal dan dalam jangka panjang fluktuasi nilai tukar dipengaruhi oleh

perubahan yang terjadi dipasar barang.

Page 53: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) – Adam Smith. Dasar

pemikiran teori ini adalah bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi

terhadap produksi dan ekspor beberapa jenis barang tertentu, dimana negara

tersebut memiliki keunggulan absolut dan tidak memproduksi atau impor suatu

beberapa jenis barang tertentu dimana negara tersebut tidak mempunyai

keunggulan absolute atas negara lain yang memproduksi beberapa jenis barang

yang sama, atau suatu negara akan mengekspor atau mengimpor barang X jika

negara itu dapat atau tidak dapat memproduksinya lebih efisien atau murah

dibandingkan negara lain. Jadi, teori ini menekankan bahwa efisiensi dalam

penggunaan faktor produksi, misalnya tenaga kerja, didalam proses produksi

sangat menentukan keunggulan atau tingkat daya saing dari negara bersangkutan.

Tingkat keunggulan diukur berdasarkan nilai tenaga kerja yang sifatnya homogen

(Tulus Tambunan : 2004:47).

Teori Keunggulan Komparatif – John S. Mill dan David Ricardo.

Persoalan dari teori adam smith adalah bahwa perdagangan internasional akan

terjadi jika negara-negara yang terlibat saling memperoleh manfaatnya, dan

menurut adam smith hal ini hanya dapat terjadi jika masing-masing negara

memiliki keunggulan absolut yang berbeda. Implikasinya, jika Indonesia memiliki

keunggulan mutlak atas Amerika Serikat untuk A dan B, yang berarti Indonesia

mengekspor kedua jenis barang tersebut ke Amerika Serikat, maka perdagangan

antara kedua negara tersebut tidak akan terjadi karena hanya Indonesia yang akan

mendapat manfaatnya. Hal ini tidak dipikirkan oleh adam smith, dan ini

merupakan kelemahan utama dari teorinya. Maka muncullah pemikiran dari John

Page 54: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

S. Miill dan David Ricardo, yang disebut dengan teori keunggulan komparatif.

Dasar pemikiran terori Ricardo maupun Miil mengenai terjadinya perdagangan

antar negara pada prinsipnya tidak berbeda dengan teori Adam Smith.

Perbedaannya hanya pada cara pengukuran keunggulan suatu negara, yakni dilihat

komparatif biayanya, bukan perbedaan absolutnya. J.S Mill beranggapan bahwa

suatu negara akan mengkhususkan diri pada mengekspor barang tertentu bila

negara tersebut memiliki keunggulan komparatif terbesar dan akan impor barang

tertentu bila negara tersebut memiliki kerugian komparatif atau keunggulan

komparatif terendah. Sedangkan dasar pemikiran david Ricardo adalah bahwa

perdagangan antar dua negara akan terjadi bila masing-masing negara memiliki

biaya relatif yang terkecil (atau produktifitas biaya TK yang terbesar) untuk jenis

barang yang berbeda jadi penekanan Ricardo pada perbedaan efisiensi atau

produktifitas relatif antar negara dalam memproduksi dua atau lebih jenis barang

yang menjadi dasar terjadinya perdagangan internasional (Tulus Tambunan :

2004:16).

Teori Purchasing Power Parity. Teori ini merupakan teori tertua dan teori

terpopuler. Teori ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1556 oleh Martin de

Azpilcueta Navarro. Teori ini menyatakan bahwa harga barang disuatu Negara

harus sama dengan harga barang serupa di Negara lain sesuai dengan nilai tukar

yang berlaku antar kedua Negara tersebut. Teori ini disebut “the low of one

price”.

Teori Elastisitas. Teori elastisitas mengatakan bahwa nilai tukar adalah

harga dari valuta asing untuk mempertahankan neraca pembayaran internasional

Page 55: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

suatu negara agar tetap berada pada tingkat ekuilibrium.dengan kata lain, respons

nilai tukar terhadap perubahan dalam neraca perdagangan sangat dipengaruhi oleh

elastisitas permintaan terhadap perubahan harga. Jika elastisitas permintaan

bersifat inelastis, pengaruh penurunan impor dan kenaikan ekspor dalam neraca

pembayaran internasional akan sangat kecil, akibatnya, nilai tukar harus

melakukan penyesuaian secara tajam untuk menghilangkan defisit neraca

pembayaran internasional. Jika elastisitas permintaan bersifat elastis, pengaruh

penurunan impor dan kenaikan ekspor akan sangat berpengaruh bagi

keseimbangan neraca pembayaran internasional sehingga hanya diperlukan sedikit

penyesuaian dalam nilai tukar.

D. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berfikir

Dari bagan kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan bahwa perubahan

dari volume ekspor dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni dengan akses

Pengaruh Kredit Perbankan, Kurs Terhadap Volume Ekspor Indonesia tahun 1986-2008

Variabel Independen : Kredit Perbankan

(KRDT)

Kurs (EXC)

Krisis Ekonomi Tahun 1998 /Dummy Variable (DM)

Variabel Dependen : Volume Ekspor

Indonesia (PDGN) Metode Analisis :

Model Regresi Berganda

Alat Pengolahan Data : Eviews 5

Hasil dan Pembahasan

Page 56: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

kredit perbankan (khususunya sektor perdagangan/KRDT), dengan posisi kurs

(rupiah terhadap dollar Amerika/EXC) serta krisis Indonesia tahun 1998 /Dummy

Variable (DM).

E. Hipotesis

Berdasarkan uraian perumusan masalah serta tujuan penelitian, maka

penulis mengajukan hipotesa untuk dilakukan pengujian ada tidaknya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Dan hasil hipotesis sementara

dalam penelitian ini adalah :

1. H1 : Terdapat pengaruh variabel independen kredit perbankan/KRDT

(X1) terhadap variabel dependen volume ekspor Indonesia/PDGN

(Y).

H0 : Tidak terdapat pengaruh variabel independen kredit

perbankan/KRDT (X1) terhadap variabel dependen volume ekspor

indonesia/PDGN (Y).

2. H1 : Terdapat pengaruh variabel independen kurs/EXC (X2) terhadap

variabel dependen volume ekspor indonesia/PDGN (Y).

H0 : Tidak terdapat pengaruh variabel independen kurs/EXC (X2)

terhadap variabel dependen volume ekspor indonesia/PDGN (Y).

3. H1 : Terdapat pengaruh variabel independen krisis ekonomi tahun

1998 (dummy variable)/DM (X3) terhadap variabel dependen volume

ekspor indonesia/PDGN (Y).

Page 57: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

H0 : Tidak terdapat pengaruh variabel independen dummy crisis/DM

(X3) terhadap variabel dependen volume ekspor indonesia/PDGN

(Y).

Asumsi :

a. Semakin meningkat kredit perbankan maka semakin meningkat

volume ekspor.

b. Semakin meningkat kurs rupiah terhadap dollar AS maka semakin

meningkat volume ekspor.

c. Krisis ekonomi berdampak negatif terhadap volume ekspor. Ketika

krisis ekonomi terjadi di indonesia tahun 1998 maka terjadi

penurunan volume ekspor.

Page 58: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan studi literatur tentang pengaruh kredit perbankan,

kurs serta krisis ekonomi tahun 1998 (dummy variable) terhadap volume ekspor

Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi time series dari tahun 1986-2008.

Serta pengolahan data dengan metode OLS (Ordinary least square) dan alat

pengolahan data menggunakan eviews 5.

B. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang

bersumber dari data-data statistik yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) dan Bank Indonesia (BI).

C. Metode Analisis

Metode analisis dalam penelitian ini yakni menggunakan metode OLS atau

pangkat kuadrat terkecil, dengan model regresi berganda (Multiple Regression)

sebagai berikut :

Y = a0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

PDGN = a0 + β1 KRDT + β2 EXC + β3 DM + e

Dimana :

P DGN = volume ekspor

a0 = intercept

B1, B2, B3 = Slope yang berhubungsn dengan variabel KRDT, EXC, DM

KRDT = kredit perbankan

Page 59: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

EXC = kurs Rp/ $ US

DM = dummy varabel (krisis ekonomi tahun 1998)

e = error term

1. Uji Stasioneritas

Data tahunan (time series) menyimpan banyak berbagai permasalahan

salah satunya adalah masalah autokorelasi. Autokorelasi merupakan penyebab

yang mengakibatkan data menjadi tidak stasioner, jika data dapat

distasioneritaskan maka autokorelasi dapat diatasi. Merupakan hal yang sangat

penting dalam analisis tahunan (time series). Dalam analisis time series masalah

stasioneritas merupakan masalah yang sangat penting. Untuk mengetahui data

stasioner atau tidak dapat dilihat dari nilai rata-rata varian dari data time series

tidak mengalami perubahan yang sistematis (Nachrowi, 2006:340).

Tujuan uji stasioner adalah agar meannya stabil dan random errornya = 0,

sehingga model regresi yang diperoleh mempunyai prediksi yang tidak spurious

(regresi semu). Apabila data yang diperoleh belum stasioner pada tingkat level,

maka diperlukan langkah untuk membuat data menjadi stasioner melalui proses

differensi data. Dalam uji akar unit tingkat level bila menghasilkan kesimpulan

bahwa data tidak stasioner, maka diperlukan proses diferensi data. Uji stasioner

data melalui proses diferensi ini disebut uji derajat integras. Hal ini dilakukan

untuk menghilangkan setiap variabel dengan membuat selisih nilai suatu variabel

terhadap nilai variabel tersebut beberapa periode sebelumnya (difference), maka

variabel ini dapat disebut sebagai yang berintegrasi pada derajat satu, demikian

seterusnya (Insukindro, 2003: 261).

Page 60: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Deteksi penelitian ini akan dilakukan pengujian stasioner dengan

menggunakan uji Akar Unit metode Augment Dickey Fuller (ADF) test. Adapun

langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut (Winarno, 2006:10.6) :

Pada output Eviews adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai ADF test statistic < critical value pada 5% = data tidak

stasioner (terima H0, tolak H1)

b. Jika nilai ADF test statistic > critical value pada 5% = Data stasioner

(tolak H0, terima H1)

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji

ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) satu dengan

variabel bebas lainnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem

multikolinieritas (Gujarati, 2007:67). Pendektesian multikolinieritas dengan uji

klien.

Cara mendeteksi adanya multikolinearitas dengan metode Deteksi Klien

yaitu dengan membandingkan R2 hasil regresi Auxiliary (regresi antar variabel

independen) dengan R2 regresi aslinya. Dengan rumus sebagai berikut:

(Widarjono, 2007:115-117).

Page 61: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

..................................(1)

Dimana n = jumlah observasi, k = variabel independen, dan

adalah koefisien determinasi setiap variabel independen dengan

variabel independen yang lain sedangkan nilai kritis dari distribusi F didasarkan

dari derajat kebabasan k-2 dan n-k+1.

Pada output Eviews 5.0 adalah sebagai berikut:

1. Jika koefisien R2 regresi auxiliary ≤ R2 regresi asli maka tidak terjadi

multikolinearitas (terima H0, tolak H1)

2. Jika koefisien R2 regresi auxiliary ≥ R2 regresi asli maka terjadi

multikolinearitas (tolak H0, terima H1)

b. Uji Heteroskedstisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas (Gujarati, 2007:82).

Pendektesian uji heteroskedastisitas yakni dengan menggunakan uji white

heteroskedastisity. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dilihat dari

output eviews yakni :

Page 62: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

1. Probabilitas Chi-Square > a 5% = tidak ada heteroskedastisitas (terima Ho,

tolak H1).

2. Probabilitas Chi-Square < a 5% = ada heteroskedastisitas (tolak Ho, terima

H1)

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi (Gujarati, 2007: 112). Deteksi adanya autokorelasi dengan

menggunakan uji Langrange Multiplier (LM Test). Pada output eviews adalah

sebagai berikut :

1. Probabilitas Chi-Square > a 5% = tidak ada autokorelasi (terima Ho, tolak

H1).

2. Probabilitas Chi-Square < a 5% = ada autokorelasi (tolak Ho, terima H1)

d. Uji Normalitas

Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai

distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data

normal atau mendekati normal. (Gujarati, 2007 : 164). Deteksi normalitas dengan

menggunakan Jarque-Bera test yang merupakan asimtosis (sampel besar dan

didasarkan atas residual OLS). Pada output eviews dilihat dengan :

Page 63: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

1. Jika probability JBtest > a 5% = data berdistribusi normal (tolak Ho, terima

H1).

2. Jika probability JBtest < a 5% = data tidak berdistribusi normal (terima Ho,

tolak H1).

e. Uji Linieritas

Uji ini didesain untuk menguji apakah suatu variabel penjelas cocok atau

tidak dimasukkan dalam suatu model estimasi. Atau untuk menguji apakah bentuk

fungsi suatu model estimasi linier atau tidak linier (Insukindro : 2003:65). Deteksi

uji linieritas ini dengan menggunakan uji Ramsey RESET Test. Dilihat dari hasil

output eviews adalah sebagai berikut :

1. Probabilitas Chi-Square > a 5% = fungsi tidak linier (terima Ho, tolak H1).

2. Probabilitas Chi-Square < a 5% = fungsi linier (tolak Ho, terima H1)

3. Uji Statistik (Signifikansi)

Ketepatan fungsi OLS dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari nilai

statistik-t dan statistik-f.

a. Uji Statistik t (t-test)

Penentuan uji statistik t hitung dengan rumus :

1. Penentuan taraf nyata dan signifikan (a = 0,05)

2. Penentuan nilai kritis atau t-tabel dapat dilihat dari table distribusi t untuk

(degree of freedom) df = n-k-1 (Santoso, 2003 : 157).

Dimana :

df = Taraf signifikan

k = Numerator (jumlah variabel bebas)

Page 64: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

n = Jumlah data sampel uji statistik t hitung

3. Aturan Pengambilan Keputusan

a. Jika nilai t hitung < t tabel, artinya tidak ada pengaruh variabel bebas (X1)

terhadap variable terikat Y.

b. Jika nilai t hitung > t tabel, artinya ada pengaruh variable bebas (X1)

terhadap variabel terikat Y.

Nilai koefisien determinasi pada penelitian ini diperoleh dengan

menggunakan program statistik komputer Eviews 5 dimana untuk regresi dengan

satu variabel dipergunakan koefisien korelasi parsial (r2) dan untuk untuk regresi

lebih dari dua variabel bebas digunakan adjusted R2 sebagai koefisien determinasi

(yang telah disesuaikan).

b. Uji Statistik F (F-test)

Penentuan uji statistik F hitung (F-ratio) dengan rumus :

F hitung : SSR/k SSE/ [n-(k+1)] Dimana :

SSR = Sum of square regression

SSE = Sun of square error

k = Numerator (jumlah variabel bebas)

n = Jumlah data sampel uji statistik t hitung

a. Penentuan taraf nyata dan signifikan (a = 0,05)

b. Aturan pengambilan keputusan

Page 65: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

1. Jika nilai F hitung < F tabel, artinya tidak ada pengaruh variabel bebas (X1,

X2, X3,….Xn) secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y.

2. Jika nilai F hitung > F tabel, artinya ada pengaruh variable bebas (X1, X2,

X3,….Xn) secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y.

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel independen :

1. KRDT (X1) adalah kredit perbankan, yakni meliputi kredit dalam rupiah

dan valuta asing menurut kelompok bank dan sektor ekonomi yang dalam

hal ini adalah sektor perdagangan dalam milyar rupiah. Kredit perbankan

ini mencerminkan kemampuan sistem keuangan di Indonesia menyalurkan

kredit.

2. EXC (X2) adalah kurs yang meliputi kurs rupiah terhadap dollar Amerika

Serikat.

3. DM (X3) adalah krisis ekonomi tahun 1998 (dummy variable), yakni ingin

dilihat ada atau tidaknya pengaruh krisis ekonomi 1998 terhadap volume

ekspor Indonesia.

Variabel Dependen :

1. PDGN (Y) adalah volume ekspor Indonesia. Yakni mencerminkan

perdagangan barang-barang produksi dari dalam negeri ke luar negeri.

Page 66: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

BAB 1V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perkembangan Ekspor Indonesia Tahun 1986-2008.

Ekspor merupakan sistem perdagangan barang dan jasa dari dalam negeri

ke luar negeri (Mankiw, 2006:128). Ketika Indonesia mengalami pertumbuhan

ekspor maka hal tersebut mencerminkan bertambahnya pula cadangan devisa

negara. Ekspor dapat dilakukan oleh setiap perusahaan atau perorangan yang

memiliki tanda daftar usaha perdagangan, izin usaha dari departement teknis, dan

tanda daftar perusahaan.

Bukan lagi suatu rahasia umum bahwa era perdagangan bebas adalah era

persaingan. Oleh sebab itu indonesia harus berupaya meningkatkan efisiensi,

produktivitas, kapasitas produksi dan inovasi guna bertujuan untuk peningkatan

daya saing produk-produk Indonesia dipasar dunia.

Berikut adalah data perkembangan ekspor indonesia tahun 1986-2008.

Tabel 4.1

Data Ekspor Indonesia Tahun 1986-2008

Tahun Volume Ekspor Indonesia (juta dollar AS)

1986 14396 1987 17206 1988 19218 1989 22159 1990 25801 1991 29142 1992 33967 1993 36823 1994 40053 1995 45418 1996 49815 1997 53444 1998 48847

Page 67: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

1999 48665 2000 62124 2001 56321 2002 57159 2003 61058 2004 71585 2005 85660 2006 100799 2007 114101 2008 137020

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS)

020406080

100120140160

1986

1988

1990

1992

1994

1996

1998

2000

2002

2004

2006

2008

Gambar 4.1

Perkembangan Ekspor Indonesia Tahun 1986-2008

Perkembangan ekspor Indonesia tahun 1986 sampai tahun 1997 selalu

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 14.396 juta dollar AS tahun 1986

naik menjadi 53.444 juta dollar AS pada tahun 1997. Sayangnya pada tahun 1998

ekspor indonesia mengalami penurunan menjadi 48.848 juta dollar AS. Penurunan

ekspor tahun 1998 ini disebabkan adanya penurunan yang tajam pada sektor

migas yakni sebesar 32,3% dari 11.662,6 juta dollar AS pada tahun 1997 menjadi

7.872,1 juta dollar AS pada tahun 1998. Sementara untuk non migas juga terjadi

Page 68: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

penurunan sebesar 2,0 %. Penurunan volume ekspor tahun 1998 lebih disebabkan

karena terdepresiasinya kurs rupiah diiringi dengan tingkat volatilitas yang tinggi

serta diiringi dengan tingkat inflasi yang tinggi yang menyebabkan ekspor kurang

kompetitif dan pada akhirnya ekspor menurun.

Pada tahun 1999 volume ekspor Indonesia masih mengalami penurunan

sebesar 0,4%. Kemudian ditahun 2000 nilai ekspor mengalami kenaikan yang

sangat tajam hingga mencapai 62.124 juta dollar AS. Ditahun 2001 kembali

menurun hingga menjadi 56.321 juta dollar AS. Sedangkan ditahun 2003 ekspor

mengalami peningkatan menjadi 61.058 juta dollar AS dibanding tahun

sebelumnya. Dan pada tahun 2004 ekspor Indonesia kembali mengalami kenaikan

yang signifikan menjadi 71.585 juta dollar AS. Peningkatan ekspor tahun 2004 ini

disebabkan adanya peningkatan pada sektor migas dan non migas. pada tahun

2006 ekspor Indonesia mengalami kenaikan, kenaikan tersebut terutama karena

ditopang oleh ekspor non migas. Ekspor non migas tumbuh tinggi dengan

peningkatan volume ekspor terutama pada komoditas ekspor berbasis sumber

daya alam.

Dan peningkatan ekspor terjadi pada tahun-tahun berikutnya, hingga tahun

2008 jumlah ekspor mencapai 137.020 juta dollar AS, peningkatan ekspor tahun

2008 ini disebabkan adanya peningkatan pada sektor migas dan non migas sebesar

17,3 persen, dari 92.012,3 juta dollar AS pada tahun 2007 menjadi 107.894,2 juta

dollar AS. Sementara pada sektor migas terjadi peningkatan sebesar 31,86 persen.

Page 69: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

B. Perkembangan Kredit Perbankan (Sektor Perdagangan) Tahun 1986-

2008.

Ditengah berkembangnya berbagai produk perbankan, penyaluran dana

dalam bentuk kredit masih tetap memiliki peranan terbesar dalam penanaman

dana perbankan. Dalam kaitan ini, bank Indonesia memberikan perhatian khusus

terhadap rencana pemberian kredit bank, mengingat pengaruh kegiatan pemberian

kredit sangat besar terhadap kualitas aktiva produktif, rentabilitas dan aspek lain

yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian. Selain itu kebijakan dibidang

pengkreditan senantiasa diselaraskan dengan kebijakan moneter yang secara

bersama-sama diarahkan untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan

nasional. Berikut adalah data perkembangan kredit perbankan sektor perdagangan

tahun 1986-2008.

Tabel 4.2

Data Kredit Perbankan (Sektor Perdagangan) Tahun 1986-2008

Tahun Posisi Kredit Sektor Perdagangan (Milyar Rupiah)

1986 8399 1987 10247 1988 13888 1989 20109 1990 29737 1991 33049 1992 32944 1993 37271 1994 44372 1995 54224 1996 70586 1997 85122 1998 96364 1999 43288 2000 44099 2001 48450

Page 70: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

2002 65978 2003 84257 2004 111035 2005 134108 2006 162396 2007 215670 2008 217540

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS)

0

50

100

150

200

250

1986

1988

1990

1992

1994

1996

1998

2000

2002

2004

2006

2008

Gambar 4.2

Perkembangan Kredit Perbankan Sektor Perdagangan Tahun 1986-2008

Perkembangan kredit perdagangan pada tahun 1988 sampai tahun 1998

terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan pemberian kredit perdagangan pada

tahun 1998 berada pada Rp. 96.364 milyar, hal ini mengedintifikasikan bahwa

fungsi kredit perbankan sebagai lembaga intermediasi kepada pihak-pihak

maupun lembaga-lembaga ekonomi telah menjadi media sumber dana untuk

membantu jalan dan kelangsungan usaha.

Penurunan kredit terjadi pada tahun 1999, dengan posisi kredit pada Rp.

43.288 milyar. Penurunan kredit ini terjadi tidak hanya pada sektor perdagangan

saja, tetapi pada semua sektor ekonomi mapun kelompok bank. Hal ini terjadi

Page 71: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

karna belum pulihnya perekonomian Indonesia pasca krisis dibanding dengan

negara-negara Asia lainnya (Harmanta dan Ekanada 2005:52). Dan penurunan

kredit ini sebagai akibat dari diberlakukannya pembekuan kegiatan usaha

beberapa bank (maret-april 1999) dan adanya pengalihan kredit bermasalah ke

badan penyehatan perbankan nasional (BPPN). Sejak tahun 2002 dan tahun-tahun

berikutnya posisi kredit mengalami peningkatan hal ini ditengarai sudah

membaiknya keadaan perekonomian Indonesia serta membaiknya perbankan

nasional sehingga media kredit perbankan kembali stabil.

C. Perkembangan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Tahun 1986-2008

Kurs adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai

dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya (Salvatore 1997: 9).

Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang

asing. Penurunan nilai mata uang dalam negeri disebut depresiasi atas mata uang

asing.

Sadono Sukirno (2000:32) Dalam sistem kurs mengambang, depresiasi,

atau apresiasi nilai mata uang akan mengakibatkan perubahan keatas baik ekspor

maupun impor. Jika kurs dollar Amerika Serikat mengalami depresiasi, nilai mata

uang dalam negeri melemah dan berarti nilai mata uang asing menguat kursnya,

dan akan menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung menurun. Jadi

kurs valuta asing mempunyai hubungan yang searah dengan volume ekspor.

Apabila nilai kurs dolar Amerika Serikat meningkat, maka volume ekspor juga

akan meningkat.

Page 72: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Tabel 4.3

Data Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Tahun 1986-2008

Tahun Nilai Tukar Rupiah/$ US (Ribu Rupiah)

1986 1641 1987 1650 1988 1731 1989 1797 1990 1901 1991 1992 1992 2062 1993 2110 1994 2200 1995 2308 1996 2383 1997 4650 1998 8025 1999 7085 2000 9595 2001 10400 2002 8940 2003 8465 2004 9290 2005 9830 2006 9020 2007 9419 2008 9531

Sumber : Bank Indonesia (BI)

0

2

4

6

8

10

12

1986

1988

1990

1992

1994

1996

1998

2000

2002

2004

2006

2008

Gambar 4.3

Perkembangan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Tahun 1986-2008

Page 73: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Melihat data yang dikeluarkan Bank Indonesia diatas, posisi kurs pada

tahun 1986 sampai dengan tahun 1996 masih berada dibawah 2500. setelah

ditetapkannya sistem nilai tukar mengambang kurs rupiah terhadap dollar

Amerika telah mengalami tekanan yang cukup tinggi dari level Rp. 2.383 pada

tahun 1996 menjadi Rp 4.650 pada tahun 1997. pada tahun 1998 kurs rupiah

mengalami penurunan atau melemah tajam ke level Rp. 8.025 jika dibandingkan

dengan tahun sebelumnya, hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi makro

indonesia yang belum berangsur pulih.

Dari data kurs pada tahun 1999 dapat disimpulkan bahwa terjadi apresiasi

rupiah ke level 7.085 hal ini tentunya menengarai mulai membaiknya

perekonomian nasional, aroma perpolitikan nasional yang kental cukup

berpengaruh terhadap fluktuasi kurs 1999. Hal ini nampak pada pertengahan

pertengahan juli pasca pemilu yang diwarnai dengan terapresiasinya kurs rupiah.

hal ini disebabkan pula oleh berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam

mengatasi nilai tukar, antara lain : penanda tanganan hutang luar negeri terhadap

IMF, kebijakan uang ketat, serta pembekuan beberapa bank. Kondisi tersebut juga

didukung oleh perubahan kepemimpinan politik kepada Presiden Habibie, yang

membawa harapan bagi para pelaku pasar. Kondisi tersebut bertahan dengan

fluktuasi yang relatif tipis sampai pada era presiden Abdurrahman Wahid. Namun

selama tahun 2000, posisi kurs mengalami pelemahan ke level 9.595. puncaknya

pada tahun 2001 kurs pada melemah secara tajam ke level 10.400, hal ini terjadi

karena pemerintah sedang mencari formulasi yang tepat untuk mengatasi berbagai

tuntutan recovery perekonomian. Selain itu kondisi politik juga kembali

Page 74: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

bergejolak dengan adanya pergantian kepemimpinan nasional dari Presiden

Abdurrahman Wahid kepada Presiden Megawati Sukarno Putri.

Keadaan kurs rupiah terhadap dollar pada tahun 2002 mengalami kondisi

yang membaik ke Rp 8.940. Menguatnya keadaan rupiah selama tahun 2002

secara umum berkaitan dengan membaiknya faktor-faktor pendukung yang

mengangkat keadaan rupiah. Beberapa peristiwa yang mendorong beberapa

penguatan kurs rupiah antara lain adanya sentimen positif pasar, membaiknya

stabilitas politik, apresiasi mata uang Negara-negara Asia terhadap USD,

tersedianya pasokan valas yang cukup serta keberhasilan reschedulng utang luar

negeri pemerintah dalam forum paris club III. Keadaan kurs yang membaik ini

berlanjut hingga tahun 2003 yakni Rp 8.465. kurs rupiah pada tahun 2004 kembali

melemah ke Rp. 9.290, keadaan ini terutama disebabkan oleh faktor eksternal

tekanan terhadap rupiah, dipicu oleh perubahan sentimen akibat adanya analisis

mengenai prospek perekonomian dunia yang menandai adanya kemungkinan

kenaikan suku bunga Bank Sentral AS. Pelemahan kurs rupiah ini masih terjadi

pada tahun 2005 dengan jumlah Rp. 9.830, dan sempat menguat pada tahun 2006

ke Rp. 9.020, akan tetapi pada tahun 2007 dan 2008 kurs rupiah kembali melemah

seiring dengan terjadinya krisis global.

D. Hasil dan Pembahasan

Dalam bab ini dibahas mengenai analisis ekonomi dan analisis statistik

dari hasil regresi persamaan pengaruh kredit perbankan dan kurs terhadap

volume ekspor indonesia tahun 1986-2008 dengan pendekatan model regresi

Page 75: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

berganda (multiple regression) metode OLS (Ordinary Least Square) serta

pengolahan data dengan menggunakan software E-views 5.

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas data dengan menggunakan uji akar unit (unit root test)

dilakukan untuk menentukan stasioneritas atau tidaknya suatu data time series.

Pengujian stasioneritas dilakukan terhadap seluruh variabel, model yang

digunakan oleh peneliti didasarkan pada Augmented Dickey Fuller Test, untuk

perhitungannya digunakan komputer dengan menggunakan software Eviews 5.0.

Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4

Output Unit Root Test

Augmented Dickey-Fuller pada tingkat Level

Level

No. Variabel ADF-test Critical Value

5% Kesimpulan 1 PDGN 3.693693 -3.004861 Data Stasioner

2 KRDT 1.180993 -3.004861 Data Tidak Stasioner

3 EXC -0.652687 -3.004861 Data Tidak Stasioner

4 DM -1.414214 -3.004861 Data tidak Stasioner Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel hasil uji akar unit diatas menunjukan bahwa besarnya

tingkat level pada PDGN sudah stasioner tetapi variabel KRDT, EXC, dan DM

adalah memiliki nilai ADFtest masih lebih kecil dari 5% test critical value dan

nilai probability tidak signifikan 5% = data tidak stasioner. Informasi diatas

menunjukan bahwa ada tiga variable (KRDT, EXC, dan DM) adalah tidak

Page 76: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

stasioner, sehingga perlu dilakukan proses difference pada orde pertama (1st –

difference). Hasil dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Output Unit Root Test

Augmented Dickey-Fuller pada tingkat first difference

Level

No. Variabel ADF-test Critical Value

5% Kesimpulan

1 PDGN -1.713279 -3.012363 Data Tidak Stasioner

2 KRDT -3.350717 -3.012363 Data Stasioner 3 EXC -4.313522 -3.012363 Data Stasioner

4 DM -3.007926 -3.012363 Data Tidak Stasioner

Sumber: Data diolah

Setelah dilakukan proses tingkat defferensi tingkat pertama (1st –

difference) pada KRDT dan EXC menunjukkan nilai ADFtest sudah lebih besar

dari 5% test critical value dan nilai probability signifikan pada 5% yang

berarti variabel tersebut stasioner pada order pertama atau 1st – difference = data

stasioner. Akan tetapi pada variabel PDGN dan DM menunjukkan nilai ADFtest

sudah lebih kecil dari 5% test critical value dan nilai probability tidak

signifikan pada 5% yang berarti variabel tersebut tidak stasioner. Informasi

diatas menunjukan bahwa ada dua variable (PDGN dan DM) adalah tidak

stasioner, sehingga perlu dilakukan proses difference pada orde kedua (2st –

difference). Hasil dapat dilihat pada tabel 4.6.

Page 77: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Tabel 4.6

Output Unit Root Test

Augmented Dickey-Fuller pada tingkat Second difference

Level No. Variabel ADF-test Critical Value 5% Kesimpulan 1 PDGN -6.328576 -3.020686 Data Stasioner 2 KRDT -6.227101 -3.020686 Data Stasioner 3 EXC -6.309320 -3.020686 Data Stasioner 4 DM -5.749889 -3.020686 Data Stasioner

Sumber: Data diolah

Setelah dilakukan proses tingkat defferensi tingkat kedua (2st – difference)

pada PDGN, KRDT, EXC, dan DM menunjukkan nilai ADFtest sudah lebih besar

dari 5% test critical value dan nilai probability signifikan pada 5% yang

berarti seluruh variabel indeks stasioner pada order kedua atau 2st – difference =

data stasioner.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Multikolinier menunjukkan gejala adanya hubungan linier atau hubungan

yang pasti diantara variabel penjelas dalam model regresi. Gejala ditunjukan oleh

beberapa faktor, namun yang paling mendukung penjelas adanya multikolinier

dalam model yaitu apabila nilai R2 dari hasil regresi sangat tinggi namun sebagian

besar eksplanatori variabel tidak menjelaskan hubungan yang signifikan terhadap

variabel yang dijelaskan, melalui perbandingan antara niali t-stat, F-stat dan t-

tabel dan F-tabel.

Hasil uji multikolinieritas dengan deteksi klien adalah sebagai berikut :

Page 78: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Tabel 4.7

Uji Multikolinieritas dengan Deteksi Klien

R2 Hasil Regresi Berganda utama 0.967299

R2 regresi auxiliary KRDT 0.547578 R2 regresi auxiliary EXC 0.846262 R2 regresi auxiliary DM 0.765534

Sumber: Data diolah

Dari hasil uji multikolinieritas deteksi klien diatas, nilai R2 regresi

auxiliary variabel independen KRDT, EXC dan DM lebih kecil dari nilai R2 hasil

regresi utama. Maka dapat dikatakan tidak ada masalah multikolinieritas.

b. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem Autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi (Gujarati, 2007 : 112).

1. Uji Breusch-Godfrey

Uji breusch-godfrey atau uji L-M adalah pengganda langrange. Hasil uji

Breusch-Godfrey yakni :

Tabel 4. 8

Uji Breusch-Godfrey

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.173822 Probability 0.841922

Obs*R-squared 0.460916 Probability 0.794170 Sumber: Data diolah

Page 79: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Dari hasil uji Breusch-Godfrey diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat

masalah autokorelasi, karena nilai probability Obs-*R-squared 0.794170 nilainya

lebih besar dari derajat kesalahan 5% (0,05). Dan nilai Obs*R-squared-nya adalah

0.460916 lebih kecil dari nilai X2 tabel (5,9915).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda,

disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

Heteroskedastisitas (Gujarati, 2007 : 82).

Tabel 4.9

Uji Heteroskedastisitas (Cross Term)

White Heteroskedasticity Test: F-statistic 0.959148 Probability 0.502868

Obs*R-squared 8.142932 Probability 0.419634

Sumber: Data diolah

Dari hasil uji white cross term diatas, nilai probability untuk Obs*R-

squared nilainya adalah 0.419634 nilai ini lebih besar dari derajat kesalahan 5%

(0,05). Artinya tidak ada permasalahan heteroskedastisitas.

Page 80: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

d. Uji Normalitas

Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai

distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data

normal atau mendekati normal. (Gujarati, 2007 : 164).

Dari hasil olah data maka hasil uji normalitas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10

Uji Normalitas (Jarque-Bera)

0

1

2

3

4

5

6

7

-15 -10 -5 0 5 10

Series: ResidualsSample 1986 2008Observations 23

Mean -5.44e-15Median -1.089127Maximum 9.884954Minimum -16.60009Std. Dev. 5.683051Skewness -0.718784Kurtosis 4.363123

Jarque-Bera 3.761177Probability 0.152500

Sumber: Data diolah

Dari uji normalitas diatas, nilai probability-nya adalah 0.152500 ternyata

lebih besar dari derajat kesalahan 5% (0,05). Artinya tidak ada permasalahan

normalitas.

e. Uji Linieritas

Uji linieritas ini didesain untuk menguji apakah suatu variabel penjelas

cocok atau tidak dimasukkan dalam suatu model estimasi. Atau untuk menguji

Page 81: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

apakah bentuk fungsi suatu model estimasi linier atau tidak linier (Insukindro :

2003:65). Deteksi uji linieritas ini dengan menggunakan uji Ramsey RESET Test.

Dari hasil olah data maka hasil uji linieritas (Ramsey RESET Test) adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.11

Uji Ramsey RESET Test :

Ramsey RESET Test: F-statistic 0.098923 Probability 0.756742

Log likelihood ratio 0.126056 Probability 0.722557

Sumber: Data diolah

Dari uji linieritas diatas, nilai probability-nya adalah 0.722557 ternyata

lebih besar dari derajat kesalahan 5% (0,05). Artinya tidak ada permasalahan

linieritas.

2. Hasil Regresi Berganda

Rumus yang digunakan dalam model penelitian regresi berganda ini,

adalah sebagai berikut :

Y = a0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

PDGN = a0 + β1 KRDT + β2 EXC + β3 DM + e

Hasil estimasi variabel-variabel yang mempengaruhi volume ekspor melalui

pendekatan regresi berganda dan metode OLS hasilnya adalah sebagai berikut :

Page 82: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Tabel 4.12

Hasil Regresi Linier Berganda Utama

Dependent Variable: PDGN Method: Least Squares Date: 11/26/10 Time: 10:21 Sample: 1986 2008 Included observations: 23

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.610904 2.523495 3.808569 0.0012

KRDT 0.383439 0.032239 11.89353 0.0000 EXC 4.351224 0.923670 4.710801 0.0002 DM -16.03115 5.271733 -3.040965 0.0067

R-squared 0.967299 Mean dependent var 53.51226

Adjusted R-squared 0.962136 S.D. dependent var 31.42688 S.E. of regression 6.115276 Akaike info criterion 6.616228 Sum squared resid 710.5355 Schwarz criterion 6.813705 Log likelihood -72.08662 F-statistic 187.3409 Durbin-Watson stat 2.133934 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah

Dan hasil estimasi dan model dari persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : Estimation Command: ===================== LS PDGN C KRDT EXC DM Estimation Equation: ===================== PDGN = C(1) + C(2)*KRDT + C(3)*EXC + C(4)*DM Substituted Coefficients: ===================== PDGN = 9.610904481 + 0.3834394641*KRDT + 4.351224491*EXC - 16.03115416*DM 3. Hasil Uji Statistik (Signifikansi)

a. Uji Signifikansi t-Statistik

Uji t-Stasistik adalah uji untuk melihat tingkat signifikansi masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil pengolahan data, dilihat dari

Page 83: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

nilai probability-nya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

bebas kredit perbankan dan kurs serta krisis ekonomi tahun 1998 (variabel

dummy) terhadap variabel terikat yakni volume ekspor indonesia.

b. Uji Signifikansi F-Statistik

Uji F statistik adalah untuk mengukur goodness of fit dari persamaan

regresi yaitu pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap pergerakan

variabel tidak bebasnya. Uji F-stat ini merupakan uji signifikansi satu arah. Dilihat

dari nilai probabilitasnya persamaan volume ekspor mempunyai nilai probability

F-statistik 0,000000; menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas kredit

perbankan, kurs, krisis ekonomi tahun 1998 (variabel dummy) dalam pengamatan

ini secara bersama-sama mampu mempengaruhi variabel terikat volume ekspor

indonesia .

4. Interpretasi Hasil Regresi

Estimation Command: ===================== LS PDGN C KRDT EXC DM Estimation Equation: ===================== PDGN = C(1) + C(2)*KRDT + C(3)*EXC + C(4)*DM Substituted Coefficients: ===================== PDGN = 9.610904481 + 0.3834394641*KRDT + 4.351224491*EXC - 16.03115416*DM

a. Interpretasi koefisien variabel kredit perdagangan (KRDT) = 0.383439

Interpretasi : Jika nilai kredit perbankan (sektor perdagangan) naik sebesar

satu satuan secara rata-rata maka volume ekspor akan naik sebesar

0.383439 persen.

Page 84: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

b. Interpretasi koefisien variabel kurs rupiah terhadap dolar amerika (EXC) =

4.351224

Interpretasi : Jika kurs rupiah terhadap dollar amerika naik sebesar satu

satuan secara rata-rata maka volume ekspor akan naik sebesar 4.351224

persen.

c. Interpretasi koefisien variabel dummy crisis (DM) = -16.03115

Interpretasi : bahwasanya krisis ekonomi 1998 berpengaruh secara negatif

terhadap volume ekspor. Dan volume ekspor menurun sebesar -16.03115

persen.

d. Interpretasi R-squared = 0.967299

Interpretasi : 96,7% permasalahan yang ada bisa dijelaskan oleh variabel

yang ada didalam model, selebihnya 3,3% dijelaskan oleh variabel lain

diluar model.

a. Kredit Perbankan (Sektor Perdagangan)

Perolehan hasil estimasi kredit perbankan dapat dilihat bahwa

koefisiennya bernilai 0.383439 dan bertanda positif. Artinya perbankan sebagai

lembaga intermediasi sangat mempunyai peranan penting dalam kegiatan

perekonomian. Dalam hal pemberian kredit khususnya ekspor telah menunjukkan

bahwa kredit perdagangan ini menjadi salah satu sumber pemodalan untuk

menjaga kelangsungan usaha, perkembangan usaha serta keuntungan dalam

kegiatan perekonomian. Maka volume ekspor indonesia akan naik juga sebesar

0.383439 persen. Oleh Suseno dan Piter A. (2003:6) dikatakan bahwa pihak-pihak

Page 85: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

yang kelebihan dana, baik perseorangan, badan usaha, yayasan, maupun lembaga

pemerintah dapat menyimpan kelebihan dananya di bank dalam bentuk rekening

giro, tabungan, ataupun deposito berjangka sesuai dengan kebutuhan dan

preferensinya, Sementara itu pihak-pihak yang kekurangan dan membutuhkan

dana akan mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank. Kredit tersebut dapat

berupa kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi. Dan Levine

(1998:596-613) Menjelaskan bahwa pemberian kredit perbankan sangat berperan

dalam penentuan tingkat investasi dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Ketika

perusahaan, atau masyarakat meminjam dana di pasar uang (perbankan) untuk

mendorong proses kegiatan ekonomi, maka perusahaan tersebut akan

mempertinggi tingkat investasinya (dalam hal ini tingkat suku bungapun

berperan). Tercermin dari peningkatan produksi yang lebih banyak, peluang besar

bagi para pekerja agar terus dipekerjakan, dapat mengatasi pengangguran dan

penciptaan lapangan kerja baru, serta pendapatan perkapita yang meningkat. Dan

keadaan ini merupakan cerminan pendorong laju pertumbuhan ekonomi.

b. Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika

Perolehan hasil estimasi kurs dapat dilihat bahwa koefisiennya bernilai

4.351224 dan bertanda positif. Artinya setiap kurs dollar mengalami apresiasi

(menguat) dan kurs rupiah mengalami depresiasi (melemah), hal ini akan

menyebabkan volume ekspor meningkat sebesar 4.351224 persen. Jika mata uang

dalam negeri melemah terhadap dollar Amerika, maka harga jual akan menjadi

lebih murah diluar negeri, sehingga lebih banyak lagi konsumen diluar negeri

mampu berbelanja produk Indonesia. Hal ini akan mendorong semangat dari para

Page 86: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

eksportir untuk lebih giat memasarkan produk-produknya. Sadono Sukirno

(2000:32) Dalam sistem kurs mengambang, depresiasi atau apresiasi nilai mata

uang akan menyebabkan perubahan keatas ekspor maupun impor. Jika kurs dollar

Amerika serikat mengalami apresiasi maka nilai mata uang dalam negeri

melemah dan berarti nilai mata uang asing menguat kursnya, dan akan

menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung menurun. Jadi kurs valuta

asing mempunyai hubungan yang searah dengan volume ekspor. Apabila kurs

dollar Amerika meningkat maka volume ekspor juga akan meningkat. Anwar

Nasution (1996:16) kurs riil yang meningkat mencerminkan bahwa tingkat harga

di pasar luar negri lebih tinggi dari tingkat harga di pasar domestik. Ia

mengindikasikan bahwa daya saing perekonomian domestik meningkat di pasar

global. Sebaliknya kurs riil yang menurun mencerminkan daya saing

perekonomian domestik menurun di pasar internasional sehingga tingkat harga di

pasar domestik lebih tinggi dari tingkat harga di pasar global. Selanjutnya

Boediono (1981:53) apabila mata uang dalam negeri dinilai terlalu tinggi terhadap

mata uang asing (over valued exchange rate) maka macam barang yang di ekspor

menyempit. Devaluasi bisa memperluas macam barang yang bisa di ekspor,

disamping bisa meningkatkan volume barang-barang ekspor yang ada.

c. Krisis Ekonomi Tahun 1998

Hasil estimasi dummy crisis koefisiennya bernilai -16.03115, bahwa krisis

ekonomi yang terjadi di indonesia pada tahun 1998 mempunyai pengaruh negatif

terhadap volume ekspor. Maka volume ekspor Indonesia turun sebesar -16.03115

persen. Hal ini disebabkan oleh terdepresiasinya kurs rupiah di iringi dengan

Page 87: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

volatilitas kurs yang tinggi serta tingkat inflasi yang tinggi. Pada saat krisis posisi

kurs memang mengalami depresiasi, tetapi depresiasi rupiah tidak menaikan

ekspor malah menurunkan ekspor. Keadaan ini terjadi karena ekspor kurang

kompetitif sehingga nilainya cenderung kecil (Ika. A Rahutami, 2008:58).

Selanjutnya, Siregar, Reza dan Ramkishen S. Rajan (2002:123) Bukannya

meningkatkan pertumbuhan ekspor, depresiasi rupiah terhadap dollar Amerika

pada tahun 1997-1998 telah menyebabkan melemahnya ekspor. Dengan fakta

rupiah dalam pengertian nominal turun rata-rata 0,8 persen perhari terhadap dollar

Amerika antara Juli 1997 dan Januari 1998, sedangkan total ekspor perdagangan

Indonesia dalam dollar Amerika menurun sebesar 8,6 persen pada akhir tahun

1998 dibanding dengan tahun 1997.

Tidak hanya terdepresiasi saja, kurs rupiah terhadap dollar AS pada saat

krisis mengalami volatilitas yang tinggi dan sangat rentan, yang menyebabkan

keadaan perdagangan menjadi tidak stabil dan beresiko sehingga akan

menghambat intervensi ke luar negeri, eksportir sulit menetapkan harga produk-

produk, menghitung dan menentukan biaya produksi, serta ketikpastian ini

mendorong pelaku usaha untuk menutup resiko dengan memasang harga tinggi

sehingga berimplikasi pada daya saing bisnis yang relatif rendah. Ika. A Rahutami

dan Sriyani. K (2007:1) Dalam jangka pendek dampak volatilitas nilai tukar

terhadap ekspor yakni berdampak negatif yang signifikan. Selanjutnya, Hau

(2002) integrasi perdagangan dan volatilitas nilai tukar riil secara struktural

berkait dan memiliki korelasi negatif.

Page 88: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Selanjutnya, krisis yang terjadi di Indonesia tahun 1998 menyebabkan

tingkat inflasi yang tinggi, sehingga berdampak pada biaya produksi barang

ekspor akan semakin tinggi. Hal ini tentunya akan menyebabkan eksportir tidak

mampu berproduksi maksimal sehingga menyebabkan ekspor menjadi turun,

karena untuk memproduksi barang ekspor diperlukan biaya yang tinggi (I

Nyoman R.H, 2005:6).

Page 89: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh

kredit perbankan, kurs terhadap volume ekspor Indonesia tahun 1986-2008, serta

pengaruh variabel dummy crisis tahun 1998 terhadap volume ekspor Indonesia.

Hasil yang diperoleh dari hasil estimasi adalah :

1. Terdapat pengaruh positif kredit perbankan (sektor perdagangan) terhadap

volume ekspor Indonesia tahun 1986-2008. Semakin meningkat kredit

perbankan maka semakin meningkat pula volume ekspor, artinya

perbankan sebagai lembaga intermediasi sangat mempunyai peranan

penting dalam kegiatan perekonomian. Dalam hal pemberian kredit

khususnya ekspor telah menunjukkan bahwa kredit perdagangan ini

menjadi salah satu sumber permodalan untuk menjaga kelangsungan

usaha.

2. Terdapat pengaruh positif kurs rupiah perdollar AS terhadap volume

ekspor Indonesia tahun 1986-2008. Artinya semakin tinggi kurs dollar

dibanding kurs rupiah maka semakin meningkat volume ekspor. Dengan

kata lain, setiap kurs dollar mengalami apresiassi (menguat) dan kurs

rupiah mengalami depresiasi (melemah), hal ini akan menyebabkan

volume ekspor meningkat. Jika mata uang dalam negeri melemah terhadap

dollar AS, maka harga jual akan menjadi lebih murah diluar negeri,

sehingga lebih banyak lagi konsumen diluar negeri mampu berbelanja

Page 90: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

produk Indonesia. Hal ini akan mendorong semangat dari para eksportir

untuk lebih giat memasarkan produk-produknya.

3. Terdapat pengaruh negatif krisis ekonomi tahun 1998 terhadap volume

ekspor Indonesia. Hal ini disebabkan oleh terdepresiasinya kurs rupiah

diiringi dengan tingkat volatilitas kurs rupiah yang sangan rentan, serta

tingkat inflasi yang tinggi. Sehingga, krisis ekonomi tahun 1998 di

Indonesia menyebabkan penurunan ekspor.

B. Saran

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredit perbankan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap volume ekspor Indonesia tahun 1986-2008. Dapat

disarankan kepada otoritas perbankan khususnya bank-bank umum di

Indonesia untuk lebih mempermudah akses pemberian kredit kepada para

eksportir sehingga dapat mendorong kegiatan usaha dan kegiatan

perekonomian dibidang ekspor yang produktif yang berujung pada

pertumbuhan ekonomi.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krus rupiah terhadap dollar AS

berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume ekspor Tahun 1986-

2008. Dapat disarankan kepada pemerintah dan otoritas moneter agar tetap

melakukan intervensi terhadap dollar Amerika sehingga nilai kurs rupiah

stetap pada posisi yang stabil.

3. Dalam penelitian ini hanya terdapat tiga variabel independen, selain kredit

perbankan dan kurs serta krisis ekonomi tahun 1998 penulis

mengharapkan untuk para peneliti selanjutnya agar menambah lebih

Page 91: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

banyak variabel-variabel independen agar pembahasan mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi volume ekspor dapat di estimasi lebih luas lagi.

Page 92: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

DAFTAR PUSTAKA

A. Hartadi. Sarwpnp, dan Wirjoyo, perry. 1998. “Mencari Paradigma Baru Manajemen Moneter dalam Sistem Nilai Tukar Fleksibel : suatu pemikiran untuk meneraokannya di inonesia”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Juli.

A. ika. Rahutami. Dan Yani, Sri. Kusumastuti.2006. “Dampak Volatilitas

Nilai Tukar Terhadap Arus Perdagangan Indonesia (Pendekatan ARDL-ECM)”, Jurnal Ekonomi Indonesia. No2. Desember.

Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia “Nilai Tukar Valuta Asing di

Indonesia 1999”. Bank Indonesia. 2008. “Statistika Ekonomi Keuangan Indonesia”. Boediono, 1981 “Ekonomi Internasional”edisi 1. BPFE, Yogyakarta. Departement Perdagangan dan Perindustrian ; 2005. Gede, Luh. Meydianawati.2007 “Analisis Perilaku Penawaran Kredit

Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia (2002-2006)”, Buletin Studi Ekonomi. Vol.12 No 2 Jakarta.

Gujarati, Damodar N. “Dasar-Dasar Ekonometrika” edisi ketiga. Jilid 2.

Erlangga, Jakarta. Gujarati, Damodar. Basic Econometrics, 4 tahun edition (Singapore :

Mcgrawhill,2003) hal 18-20. Hamdani, 2007. “Seluk Beluk Perdagangan Ekspor-Impor” BUSHINDO,

Jakarta. Heriqbaldi, Unggul.2006. “Dampak Perubahan Nilai Tukar Pada Neraca

Perdagangan : Kasus Indonesia Dengan Dua Mitra Dagang Terbesar”, Majalah Ekonomi, Tahun XVI. No 2, Agustus.

Ikhsan dan Tuwoi 1997. “Efektifitas Nilai Tukar Nominal Sebagai

Instrumen Ontuk Mendukung Ekspor Non Migas”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan (EKI), Volume XIV No 2, LPEM-UI, Jakarta.

Jayaratne, j. and P. Strahan. (1996). “ The Finance Growth Nexus,

Evidence From Bank Branch Deregulation.” Quartely Journal of Economics III, 639-670.

Page 93: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Kasmir, SE., MM. “Dasar-dasar Perbankan” Edisi 1. Cetak 2. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Krisna, Putu. S. Adwitya. 2007. “Analisis Beberapa factor yang

Berpengaruh Terhadap Volume Ekspor Kopi Propinsi Bali Periode 1990-2006”. Jurnal Ekonomi dan Sosial.

Levine, Rose. 1997, “Financial Development and Economic Growth :

Views and Agenda.” Journal of Economic Literature, 35 (2), pp. 688-726.

Levine, Rose. 1998 “The Legal Environment, Bank, and Long-run

Economic Growth.” Journal of Money and Credit and Banking 30,596-613.

Mankiw, Greogory. N. 2006. “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi 3.

Salemba Empat, Jakarta. Nasution, Anwar (1996) ; Cara Pandang Teori Ekonomi Mengenai

Tingkat Suku Bunga. Makalah , 4 Desember, Jakarta. Nopeline, Nancy. 2009 “Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca

Perdagangan Bilateral Indonesia (Marshall-Lerner Condition dan Fenomena J-Curve”. Tesis Gelar Magister Sains.

Nuralitha, Ratih. Pratika “Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar pada

Ekspor Komodity Unggulan Pertanian (Karet dan Kopi) di Indonesia.” Skripsi Gelar Sarjana Ekonomi.

Pinem, R. Juniartha. 2009. “Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Nilai

Tukar Rupiah Terhadap Cadangan Devisa Indonesia”. Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi.

Priadi. 2000. “Perdagangan Internasional”, BUSHINDO, Jakarta. Peraturan dan Petunjuk Ekspor Indonesia, Badan Pengembangan Ekspor

Nasional-Depaaartement Perindustrian dan Perdagangan, Jakarta 2005.

S. Miranda, Goeltom. “Perubahan Sektor Keuangan di Indonesia”. Buku

Pemikiran dan Masalah Ekonomi di Indonesia Data Setengah Abad Terakhir (Jakarta : ISEI Kanisius, 1999) hal 319.

Sabirin, Syahril. “Pemberdayaan Perbankan Dalam Mengatasi Krisis

Ekonomi di Indonesia” (Jakarta : Pidato Dies Natalies Universitas YARSI, 24 April 1999).

Page 94: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Santoso, Wimboh. December 2002. “Indonesia’s Financial and Corporate Sector Reform” Banking Research and Regulation Directorate, Bank Indonesia.

Salvatore, D., 1997. Ekonomi Internasional. Edisi Kelima, Penerbit

Erlangga, Jakarta. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia “Ekspor 2004” Jilid 1. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia “Ekspor 2008” Jilid 1. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia “Ekspor 1998” Jilid 1. Sukirno, Sadono. 2000. Makro Eonomi Modern. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Perkasa. Susan, Flora. Nongsina dan M, Pos. Hutabarat. 2007 “Pengaruh

Kebijakan Loberalisasi Perdagangan Terhadap Laju Pertumbuhan Ekspor-Impor Indonesia”, Parallel Session IB : Trade I (Policy).

Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok 2006 “Bank dan Lembaga

Keuangan Lain”. Edisi 2. salemba Empat, Jakarta. Undang-undang Dasar Republik Indonesia, No.7 Tahun 1992 Tentang

Perbankan. Wilson, P. 2001. “Exchange Rate and The Trade Balance For Dynamic

Asian Economics Does The J-Curve Exist for Singapore, Malaysia and Korea”, Open Economies Review, 12, 389-413.

Page 95: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Ekspor Indonesia Tahun 1986-2008

Tahun Volume Ekspor Indonesia (juta dollar AS)

1986 14396 1987 17206 1988 19218 1989 22159 1990 25801 1991 29142 1992 33967 1993 36823 1994 40053 1995 45418 1996 49815 1997 53444 1998 48848 1999 48665 2000 62124 2001 56321 2002 57159 2003 61058 2004 71585 2005 85660 2006 100799 2007 114101 2008 137020

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS)

Page 96: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 2

Data Kredit Perbankan (Sektor Perdagangan) Tahun 1986-2008

Tahun Posisi Kredit Sektor

Perdagangan (Milyar Rupiah)

1986 8399 1987 10247 1988 13888 1989 20109 1990 29737 1991 33049 1992 32944 1993 37271 1994 44372 1995 54224 1996 70586 1997 85122 1998 96364 1999 43288 2000 44099 2001 48450 2002 65978 2003 84257 2004 111035 2005 134108 2006 162396 2007 215670 2008 217540

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS)

Page 97: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 3

Data Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Tahun 1986-2008

Tahun Nilai Tukar Rupiah/$ US (Rupiah)

1986 1641 1987 1650 1988 1731 1989 1797 1990 1901 1991 1992 1992 2062 1993 2110 1994 2200 1995 2308 1996 2383 1997 4650 1998 8025 1999 7085 2000 9595 2001 10400 2002 8940 2003 8465 2004 9290 2005 9830 2006 9020 2007 9419 2008 9531

Sumber : Bank Indonesia (BI)

Page 98: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 4

Uji Stasioneritas Volume Ekspor (PDGN) Pada Tingkat Level

Null Hypothesis: PDGN has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 3.693693 1.0000

Test critical values: 1% level -3.769597 5% level -3.004861 10% level -2.642242

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 99: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 5

Uji Stasioneritas Kredit Perbankan (KRDT) Pada Tingkat Level

Null Hypothesis: KRDT has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 1.180993 0.9969

Test critical values: 1% level -3.769597 5% level -3.004861 10% level -2.642242

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 100: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 6

Uji Stasioner Kurs (EXC) Pada Tingkat Level

Null Hypothesis: EXC has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.652687 0.8389

Test critical values: 1% level -3.769597 5% level -3.004861 10% level -2.642242

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 101: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 7

Uji Stasioner Krisis Ekonomi (DM) Pada Tingkat Level

Null Hypothesis: DM has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.414214 0.5566

Test critical values: 1% level -3.769597 5% level -3.004861 10% level -2.642242 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 102: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 8

Uji Stasioneritas Volume Ekspor (PDGN)

Pada Tingkat First Difference Null Hypothesis: D(PDGN) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=1)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.713279 0.4105

Test critical values: 1% level -3.788030 5% level -3.012363 10% level -2.646119 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 103: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 9

Uji Stasioneritas Kredit Perbankan (KRDT) Pada Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(KRDT) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.350717 0.0253

Test critical values: 1% level -3.788030 5% level -3.012363 10% level -2.646119 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 104: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 10

Uji Stasioneritas Kurs (EXC) Pada Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(EXC) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.313522 0.0032

Test critical values: 1% level -3.788030 5% level -3.012363 10% level -2.646119 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 105: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 11

Uji Stasioneritas Krisis Ekonomi (DM)

Pada Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(DM) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.007926 0.0504

Test critical values: 1% level -3.788030 5% level -3.012363 10% level -2.646119 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 106: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 12

Uji Stasioneritas Volume Ekspor (PDGN)

Pada tingkat Second difference

Null Hypothesis: D(PDGN,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.328576 0.0000

Test critical values: 1% level -3.808546 5% level -3.020686 10% level -2.650413 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 107: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 13

Uji Stasioneritas kredit Perbankan (KRDT)

Pada tingkat Second difference

Null Hypothesis: D(KRDT,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.227101 0.0001

Test critical values: 1% level -3.808546 5% level -3.020686 10% level -2.650413 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 108: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 14

Uji Stasioneritas kurs (EXC)

Pada tingkat Second difference

Null Hypothesis: D(EXC,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.309320 0.0001

Test critical values: 1% level -3.831511 5% level -3.029970 10% level -2.655194 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Warning: Probabilities and critical values calculated for 20 observations and may not be accurate for a sample size of 19

Page 109: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 15

Uji Stasioneritas krisis Ekonomi (DM)

Pada tingkat Second difference

Null Hypothesis: D(DM,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.749889 0.0002

Test critical values: 1% level -3.808546 5% level -3.020686 10% level -2.650413 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 110: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 16

Uji Multikolinieritas (Regresi Auxiliary Variabel Independen KRDT)

Dependent Variable: KRDT Method: Least Squares Date: 11/26/10 Time: 10:49 Sample: 1986 2008 Included observations: 23

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.920471 17.49728 -0.109758 0.9137

EXC 19.01909 4.791238 3.969556 0.0008 DM -62.68882 33.77015 -1.856338 0.0782

R-squared 0.547578 Mean dependent var 72.31013

Adjusted R-squared 0.502336 S.D. dependent var 60.12387 S.E. of regression 42.41456 Akaike info criterion 10.45397 Sum squared resid 35979.90 Schwarz criterion 10.60208 Log likelihood -117.2206 F-statistic 12.10328 Durbin-Watson stat 0.527820 Prob(F-statistic) 0.000359

Page 111: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 17

Uji Multikolinieritas (Regresi Auxiliary Variabel Independen EXC)

Dependent Variable: EXC Method: Least Squares Date: 11/26/10 Time: 10:52 Sample: 1986 2008 Included observations: 23

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.503684 0.510046 2.948135 0.0080

KRDT 0.023170 0.005837 3.969556 0.0008 DM 4.809569 0.687103 6.999780 0.0000

R-squared 0.846262 Mean dependent var 5.479348

Adjusted R-squared 0.830888 S.D. dependent var 3.599953 S.E. of regression 1.480418 Akaike info criterion 3.743634 Sum squared resid 43.83275 Schwarz criterion 3.891742 Log likelihood -40.05179 F-statistic 55.04557 Durbin-Watson stat 1.275150 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 112: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 18

Uji Multikolinieritas (Regresi Auxiliary Variabel Independen DM)

Dependent Variable: DM Method: Least Squares Date: 11/26/10 Time: 10:54 Sample: 1986 2008 Included observations: 23

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.161231 0.100783 -1.599784 0.1253

KRDT -0.002345 0.001263 -1.856338 0.0782 EXC 0.147650 0.021093 6.999780 0.0000

R-squared 0.765534 Mean dependent var 0.478261

Adjusted R-squared 0.742088 S.D. dependent var 0.510754 S.E. of regression 0.259387 Akaike info criterion 0.260114 Sum squared resid 1.345629 Schwarz criterion 0.408222 Log likelihood 0.008687 F-statistic 32.65016 Durbin-Watson stat 1.491506 Prob(F-statistic) 0.000001

Page 113: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 19

Uji Autokorelasi

(Uji Breusch-Godfrey)

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.173822 Probability 0.841922

Obs*R-squared 0.460916 Probability 0.794170

Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 11/26/10 Time: 10:36 Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.237527 2.673251 -0.088853 0.9302

KRDT 0.001277 0.033847 0.037731 0.9703 EXC 0.023120 0.968548 0.023871 0.9812 DM 0.020368 5.518711 0.003691 0.9971

RESID(-1) -0.106895 0.244976 -0.436350 0.6681 RESID(-2) -0.107779 0.246035 -0.438062 0.6669

R-squared 0.020040 Mean dependent var -5.44E-15

Adjusted R-squared -0.268184 S.D. dependent var 5.683051 S.E. of regression 6.399892 Akaike info criterion 6.769898 Sum squared resid 696.2965 Schwarz criterion 7.066113 Log likelihood -71.85382 F-statistic 0.069529 Durbin-Watson stat 1.932510 Prob(F-statistic) 0.996028

Page 114: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 20

Uji Heteroskedastisitas

(Cross Term)

White Heteroskedasticity Test: F-statistic 0.959148 Probability 0.502868

Obs*R-squared 8.142932 Probability 0.419634

Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 11/26/10 Time: 10:32 Sample: 1986 2008 Included observations: 23

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -552.5882 326.3635 -1.693168 0.1125

KRDT -2.717140 2.000455 -1.358261 0.1959 KRDT^2 0.001121 0.006898 0.162568 0.8732

KRDT*EXC -0.665436 0.572983 -1.161355 0.2649 KRDT*DM 8.431675 6.109487 1.380095 0.1892

EXC 377.2336 214.5853 1.757965 0.1006 EXC^2 -12.33656 6.757120 -1.825712 0.0893

EXC*DM -151.2888 121.0672 -1.249626 0.2319 DM -401.9383 303.8672 -1.322743 0.2071

R-squared 0.354041 Mean dependent var 30.89285

Adjusted R-squared -0.015079 S.D. dependent var 57.92711 S.E. of regression 58.36223 Akaike info criterion 11.25739 Sum squared resid 47686.09 Schwarz criterion 11.70171 Log likelihood -120.4599 F-statistic 0.959148 Durbin-Watson stat 1.844357 Prob(F-statistic) 0.502868

Page 115: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 21

Uji Normalitas

(Jarque-Bera)

0

1

2

3

4

5

6

7

-15 -10 -5 0 5 10

Series: ResidualsSample 1986 2008Observations 23

Mean -5.44e-15Median -1.089127Maximum 9.884954Minimum -16.60009Std. Dev. 5.683051Skewness -0.718784Kurtosis 4.363123

Jarque-Bera 3.761177Probability 0.152500

Page 116: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 22

Uji Linieritas

(Ramsey RESET Test)

Ramsey RESET Test: F-statistic 0.098923 Probability 0.756742

Log likelihood ratio 0.126056 Probability 0.722557

Test Equation: Dependent Variable: PDGN Method: Least Squares Date: 11/26/10 Time: 10:39 Sample: 1986 2008 Included observations: 23

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 8.174926 5.246889 1.558052 0.1366

KRDT 0.422289 0.127859 3.302759 0.0040 EXC 4.789681 1.684935 2.842650 0.0108 DM -18.84164 10.44140 -1.804513 0.0879

FITTED^2 -0.000644 0.002047 -0.314521 0.7567 R-squared 0.967478 Mean dependent var 53.51226

Adjusted R-squared 0.960251 S.D. dependent var 31.42688 S.E. of regression 6.265656 Akaike info criterion 6.697704 Sum squared resid 706.6519 Schwarz criterion 6.944550 Log likelihood -72.02359 F-statistic 133.8669 Durbin-Watson stat 2.241701 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 117: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.

Lampiran 23

Hasil Regresi Linier Berganda Utama

Dependent Variable: PDGN Method: Least Squares Date: 11/26/10 Time: 10:21 Sample: 1986 2008 Included observations: 23

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.610904 2.523495 3.808569 0.0012

KRDT 0.383439 0.032239 11.89353 0.0000 EXC 4.351224 0.923670 4.710801 0.0002 DM -16.03115 5.271733 -3.040965 0.0067

R-squared 0.967299 Mean dependent var 53.51226

Adjusted R-squared 0.962136 S.D. dependent var 31.42688 S.E. of regression 6.115276 Akaike info criterion 6.616228 Sum squared resid 710.5355 Schwarz criterion 6.813705 Log likelihood -72.08662 F-statistic 187.3409 Durbin-Watson stat 2.133934 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 118: PENGARUH KREDIT PERBANKAN DAN KURS TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3560/1/TITIK... · perdagangan luar negeri yang kita kenal dengan ekspor dan impor.