PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN SELF EFFICACY TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR (Studi pada Auditor KAP se-Jateng & DIY) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : SRI HARYANTI NIM : F1306526 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

Page 1: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS,

LOCUS OF CONTROL, DAN SELF EFFICACY

TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR

(Studi pada Auditor KAP se-Jateng & DIY)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

SRI HARYANTI

NIM : F1306526

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PE

Page 3: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai

dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya

kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(Qs. Al Insyirah : 6-8)

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib manusia SEBELUM mereka merubah

apa yang ada pada dirinya”.

(QS. Al-Ra’d 13 :1 1)

Page 5: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk :

© Allah SWT

Alhamdulillah ucapkan syukur Pada-Mu Ya Allah yang

telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya.

© Bapak dan Ibuku Tercinta

Terima kasih atas segala doa, kasih sayang, perhatian dan

perjuangan yang telah diberikan kepada penulis.

© My True Love, “Guruh Dian Asmara”

Suport, perhatian, kebersamaan, kasih sayang, kesabaran

dan semua yang diberikan selama ini untukku terutama

bantuannya mencarikan artikel tentunya! Thank’s a lot

pach, always together 4ever.

© My Beloved Baby “Ganendra Wastu Bekti Asmara”

Sumber inspirasi terbesarku. Maafkan bunda sedikit

mengabaikanmu.

© Adik-adik ku (Yuli, Mei, Anie).

Yuli, belajarlah dari pengalaman, jangan patah semangat

terus berusaha menjadi orang yang utama. Mei ‘ n Anie,

Terima kasih dah bantuin jaga dedek, teruslah belajar dan

buat bapak ‘n ibu bangga, jangan pernah kecewakan

mereka .

Page 6: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompleksitas Tugas, Locus Of

Control, dan Self Efficacy Terhadap Kepuasan Kerja Auditor (Studi pada Auditor

KAP se-Jateng & DIY)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih sangat jauh

dari kesempurnaan, karena keterbatasan-keterbatasan yang penulis miliki.

Walaupun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar inti dari

pembahasan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan bantuan dari semua

pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang membantu hingga terselesaikannya skripsi ini sebagai berikut.

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dra. Palikhatun, M.Si., Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi untuk

Swadana dan Transfer Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Christiyaningsih Budiwati, S.E., M.Si., Ak. selaku pembimbing skripsi,

trimakasih banyak atas bimbingan, motivasi, kepercayaan, kesabaran,

kemudahan dan saran yang telah diberikan selama penulisan skripsi ini.

Page 7: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Subekti Djamaludin, Drs., M.Si., Ak. selaku pembimbing akademik.

6. Pak Partoyo, Pak Tofik dan Pak Timin, trimakasih banyak atas solusinya, dan

maaf selalu merepotkan.

7. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta atas pelayanan yang telah diberikan.

8. Orang tua, suami dan saudara-saudaraku yang telah memberikan bimbingan

dan motivasi dalam hidupku.

9. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungan dan keceriaan dalam

hidupku.

Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat kami sebutkan satu persatu.

Akhir kata dengan menyadari segala kekurangan dan keterbatasan yang

ada, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 8: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ............................................................ iii

MOTTO ..................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ..................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii

ABSTRACK .............................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Perumusan Masalah........................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 6

E. Sistematika Penulisan........................................................................ 6

BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................. 8

A. Telaah Pustaka ................................................................................. 8

1. Kepuasan Kerja ........................................................................... 8

Page 9: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

2. Kompleksitas Tugas ................................................................... 16

3. Locus Of Control ....................................................................... 19

4. Self Efficacy .............................................................................. 21

B. Review Penelitian-penelitian Terdahulu ...................................... 29

C. Pengembangan Hipotesis ................................................................ 31

D. Kerangka Teoritis ............................................................................ 34

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................ 35

A. Desain Penelitian ............................................................................. 35

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 36

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya ........ 37

D. Sumber Data ................................................................................... 40

E. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 40

F. Metode Analisis Data ...................................................................... 41

I. Uji Instrumen ............................................................................. 41

II. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 43

III. Teknik Pengujian Hipotesis ...................................................... 45

IV. Analisis Statistik ........................................................................ 47

BAB IV. ANALISIS DATA ..................................................................... 48

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................... 48

B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 50

C. Deskripsi Responden ...................................................................... 55

D. Pengujian Instrumen ....................................................................... 56

1. Uji Validitas .............................................................................. 56

Page 10: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

2. Uji Reliabilitas .......................................................................... 59

E. Pengujian Asumsi Klasik .............................................................. 60

1. Uji Normalitas ......................................................................... 60

2. Uji Heterokedastisitas ............................................................. 62

3. Uji Multikolinearitas ............................................................... 63

4. Uji Autokorelasi ...................................................................... 64

F. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 65

1. Hasil Uji t ................................................................................ 65

2. Hasil Uji F ............................................................................... 67

3. Pengujian Hipotesis ................................................................ 68

G. Pembahasan .................................................................................. 69

BAB V. PENUTUP ................................................................................. 74

A. Kesimpulan .................................................................................... 74

B. Keterbatasan ................................................................................. 74

C. Saran ............................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian

Lampiran 2 Hasil Uji Instrumen

Lampiran 3 Hasil Uji Asumsi Klasik

Lampiran 4 Hasil Analisis Regresi Berganda

Page 12: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV. 1 Daftar Kantor Akuntan Publik ............................................... 52

Tabel IV. 2 Distribusi dan Tingkat Pengembalian Kuesioner .................... 53

Tabel IV. 3 Rincian Data Kuesioner ........................................................... 54

Tabel IV. 4 Jenis Kelamin Responden ....................................................... 55

Tabel IV. 5 Tingkat Pendidikan Responden .............................................. 55

Tabel IV. 6 Pengalaman Kerja Responden ................................................ 56

Tabel IV. 7 Uji Validitas Kompleksitas Tugas .......................................... 57

Tabel IV. 8 Uji Validitas Locus of Control ................................................ 58

Tabel IV. 9 Uji Validitas Self Efficacy ....................................................... 58

Tabel IV. 10 Uji Validitas Kepuasan Kerja ................................................. 59

Tabel IV. 11 Uji Reliabilitas ........................................................................ 60

Tabel IV. 12 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .................................... 61

Tabel IV. 13 Uji Heterokedastisitas ............................................................ 62

Tabel IV. 14 Uji Multikolinearitas .............................................................. 64

Tabel IV. 15 Uji Autokorelasi Durbin-Watson ........................................... 65

Tabel IV. 16 Hasil Uji t ............................................................................... 66

Tabel IV. 17 Hasil Uji F .............................................................................. 67

Tabel IV. 18 Hasil Perhitungan Analisis Regresi Berganda ........................ 68

Page 13: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II. I Reward Performance Model of Motivation ............................ 14

Gambar II. II Penerapan Self Efficacy di Tempat Kerja .............................. 27

Gambar IV. I Uji Normalitas P-P Plot ........................................................ 61

Gambar IV. II Uji Heterokedastisitas Scatterplot ........................................ 63

Page 14: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRACK

PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS,

LOCUS OF CONTROL DAN SELF EFFICACY

TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR

(Studi pada Auditor KAP se-Jateng & DIY)

Sri Haryanti

NIM : F1306526

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompleksitas tugas, locus of control, dan self efficacy terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini dimotivasi oleh fakta bahwa kepuasan kerja merupakan faktor kritis untuk dapat tetap mempertahankan individu berkualifikasi baik. Dihubungkan dengan auditor kepuasan kerja akan berdampak pada kualitas audit judgement yang tertuang dalam laporan audit.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, dan data penelitian adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner baik secara langsung maupun dengan metode mail survey di beberapa KAP yang alamatnya ditulis oleh Direktori Kantor Akuntan Publik yang dirilis oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Respondennya adalah auditor yunior di Semarang, Purwokerto, Yogyakarta, dan Surakarta. Auditor Yunior yang berpartisipasi dalam penelitian ini sejumlah 66 orang dari 14 Kantor Akuntan Publik.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kompleksitas tugas, internal locus of control dan self efficacy berpengaruh positif dan sigfikan terhadap kepuasan kerja. Hasil uji secara simultan juga menunjukkan bahwa kompleksitas tugas, internal locus of control dan self efficacy berpengaruh positif dan sigfikan terhadap kepuasan kerja. Nilai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yaitu kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah sebesar 56,7%, sisanya sebesar 43,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

Kata kunci : Kompleksitas tugas, locus of control, self efficacy, dan kepuasan kerja

Page 15: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRACK

THE INFLUENCE OF TAX COMPLEXITY,

LOCUS OF CONTROL, AND SELF EFFICACY

TO AUDITOR JOB SATISFACTION

(Study in Auditors KAP Jateng & DIY)

Sri Haryanti

NIM : F1306526

This research aims to examine the influence of tax complexity, locus of control, and self efficacy to job satisfaction. This research is motivated by the fact that job satisfaction is critical factor to remain maintainingin individual in good qualification. Connected with auditor, job satisfaction will affect to audit judgement quality which decanted in audit report.

The sampling technique applied is simple random sampling, and research data is primary data collected by sending questionaire directly and by mail survey methode in vacarious KAP which addres written by Direktory Kantor Akuntan Publik released by Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). The respondent is junior auditor in Semarang, Purwokerto, Yogyakarta, dan Surakarta. Amount of junior auditor who participating in this research is 66 people of 14 Public accountant Office.

The result of this research shows that by parcial tax complexity, internal locus of control, and self efficacy have positive and significant influence to job satisfaction. Test result by simultant show that tax complexity, internal locus of control, and self efficacy have positive and significant influence to job satisfaction also. Influence value of independent variable to dependent variable that is job satisfaction in this research is 56,7%, and the rest 43,3% influencing by other variable outside model on this research.

Keywords : Tax complexity, Locus Of Control, Self Efficacy, and Job

Satisfaction.

Page 16: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Page 17: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Jasa audit terhadap laporan keuangan merupakan jasa yang paling

dikenal dibanding jasa lainnya. Jasa ini merupakan jasa yang sering digunakan

oleh pihak luar perusahaan seperti calon investor, investor, atau kreditur.

Terutama bagi perusahaan yang sudah go public, yang harus

mempertanggungjawabkan hasil operasi perusahaan kepada pihak yang

berkepentingan, tidak saja hanya pada pihak intern perusahaan yaitu

manajemen yang menggunakan informasi keuangan untuk penilaian operasi

perusahaan, yang kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan dalam

upaya peningkatan efektifitas perusahaan, tetapi juga kepada para pihak ekstern

diantaranya adalah para pemegang saham, maupun calon investor dan kreditur,

untuk menilai operasi perusahaan guna pengambilan keputusan-keputusan yang

berhubungan dengan perusahaan tersebut, sehubungan dengan keputusan

investasi.

Dalam hal ini akuntan publik berfungsi sebagai pihak ketiga yang

menghubungkan manajemen perusahaan dengan pihak luar perusahaan yang

berkepentingan, untuk memberikan penilaian dan bertanggungjawab atas

kewajaran laporan keuangan, agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

informasi yang menyesatkan kepada masyarakat yang memakainya. Masyarakat

Page 18: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

dan Pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat memberikan

jaminan mutlak (absolute insurance) mengenai hasil akhir proses audit yaitu

laporan auditor (Efendi dan Sujiono, 2004 dalam Fahalina, 2007).

Seorang auditor dalam melakukan tugasnya membuat audit judgement

dipengaruhi oleh banyak faktor, baik bersifat teknis ataupun non teknis. Aspek

perilaku individu sebagai salah satu faktor yang banyak mempengaruhi pembuatan

audit judgement, sekarang ini semakin banyak menerima perhatian dari para praktisi

akuntansi ataupun dari akademisi. Namun demikian meningkatnya perhatian

tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan penelitian di bidang akuntansi

perilaku dimana dalam banyak penelitian tidak menjadi fokus utama.

Mengingat begitu pentingnya laporan auditor dan para pelaku audit

adalah individu ataupun sekelompok individu yang tergabung dalam suatu tim,

tentunya terdapat faktor-faktor penentu yang akan mempengaruhi kinerjanya yaitu

pemberian judgement dalam laporan auditor, diantaranya adalah kepuasan kerja

auditor.

Kepuasan kerja merupakan faktor kritis untuk dapat tetap

mempertahankan individu berkualifikasi baik. Aspek-aspek spesifik yang

berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu kepuasan yang berhubungan dengan gaji,

keuntungan, promosi, kondisi kerja, supervisi, praktek organisasi dan hubungan

dengan rekan kerja (Misener et al, 1996 dalam Engko dan Gudono, 2007).

Page 19: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Dan peneliti menganggap adanya indikator-indikator lain sebagai

penentu kepuasan kerja yang dipandang sebagai prediktor penting dalam laporan

audit, diantaranya adalah kompleksitas tugas, locus of control dan self efficacy.

Tiga aspek utama dari tugas yang mempengaruhi kepuasan kerja antara

lain : kompleksitas tugas, tingkat ketegangan fisik dan kehati-hatian dalam bekerja,

ketika suatu pekerjaan dilakukan dan nilai seorang karyawan diletakkan pada suatu

tugas maka terdapat pengaruh yang kuat dan postif antara kompleksitas tugas dan

kepuasan kerja (www.lcsc.edu.com).

Self efficacy sebagai suatu kepercayaan akan adanya kemampuan

seseorang untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif (cognitive

resources), dan tindakan-tindakan yang diperlukan atas situasi-situasi yang

dihadapi. Individu dengan tingkat self efficacy yang tinggi cenderung untuk tidak

mudah menyerah, lebih sedikit mengalami keraguan pada diri sendiri, dan

menyenangi aktivitas baru yang menantang (Wood dan Bandura, 1989 dalam

Engko dan Gudono, 2007). Dalam salah satu hasil pengujian hipotesis penelitian

Engko (2006) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara Self Efficacy

dengan kepuasan kerja, yang kemudian digunakan sebagai variabel intervening

terhadap kinerja individual yang juga menunjukkan hubungan positif.

Melanjutkan penelitian terdahulu, Engko dan Gudono (2007), menguji

pengaruh kompleksitas tugas dan Locus of Control terhadap hubungan antara

gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor. Dalam penelitian ini

dikemukakan 4 hasil penelitian seperti dibawah ini.

Page 20: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

1. Kompleksitas tugas tidak dapat memoderasi hubungan antara gaya

kepemimpinan direktif dan kepuasan kerja. Dalam lingkungan akuntan

publik, ketika auditor yunior menghadapi kompleksitas tugas yang tinggi,

gaya kepemimpinan direktif dianggap berlebihan karena sebelum melakukan

penugasan audit, auditor yunior sudah diberikan pelatihan atau training

sehingga tingkat pemahaman atas struktur tugasnya sudah jelas, tujuannya

jelas serta cara penyelesaian tugasnya juga jelas. Dengan demikian, jika

diterapkan gaya kepemimpinan direktif dapat menurunkan kepuasan kerja

auditor yunior.

2. Kompleksitas tugas dapat memoderasi hubungan antara gaya

kepemimpinan suportif dan kepuasan kerja.

3. Untuk hasil analisis 3 dan 4, bahwa locus of control tidak dapat memoderasi

hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja.

Judge dan Bono (2001) mengemukakan bahwa secara umum self

efficacy, self esteem, internal locus of control dan kestabilan emosi pribadi

memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan kerja.

Melengkapi dan memperkaya penelitian-penelitian sebelumnya yang

menggunakan faktor situasional kompleksitas tugas dan internal locus of control

dan self efficacy dihubungkan dengan gaya kepemimpinan, kinerja individual

maupun kepuasan kerja, mendorong peneliti untuk menguji kembali apakah

variabel kontinjensi kompleksitas tugas, internal locus of control dan self efficacy

dapat mempengaruhi kepuasan kerja auditor sebagai variabel independen.

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian

sebelumnya adalah :

Page 21: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

1. dalam penelitian ini peneliti menggabungkan variabel-variabel dalam

penelitian sebelumnya yaitu menggunakan variabel kompleksitas tugas,

internal locus of control dan self efficacy terhadap kepuasan kerja auditor,

2. sampel yang peneliti gunakan lain dengan sampel-sampel pada penelitian

sebelumnya yaitu peneliti memilih sampel auditor yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik (KAP) se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan Masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat

pertanyan-pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicari jalan

keluarnya. Perumusan masalah juga menunjukkan penjabaran dari identifikasi

dan pembahasan atau ruang lingkup masalah (Sekaran, 2006). Adapun

perumusan masalah yang timbul berdasarkan uraian latar belakang dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh kompleksitas tugas terhadap kepuasan kerja ?

2. Apakah ada pengaruh internal locus of control terhadap kepuasan kerja ?

3. Apakah ada pengaruh Self Effiicacy terhadap kepuasan kerja ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari riset adalah apa yang ingin dicapai dengan melakukan

penelitiannya, secara umum, tujuan dari riset adalah untuk mencapai sasaran dari

isu riset (Jogiyanto, 2004). Tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut.

Page 22: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

1. Untuk mencari bukti empiris tentang pengaruh kompleksitas tugas terhadap

kepuasan kerja.

2. Untuk mencari bukti empiris tentang pengaruh internal locus of control

terhadap kepuasan kerja.

3. Untuk mencari bukti empiris tentang pengaruh Self Efficacy terhadap

kepuasan kerja.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi peneliti, yaitu memberikan pengetahuan dan tambahan pengalaman

tentang penelitian literatur yang belum pernah peneliti lakukan sebelumnya

serta melengkapi penelitian sebelumnya.

2. Bagi akademisi, yaitu memberikan kontribusi pengembangan literatur auditing,

selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan medorong

dilakukannya penelitian-penelitian auditing lainnya. Serta hasil penelitian ini

diharapkan akan dapat memberikan referensi bagi penelitian berikutnya.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Page 23: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

Bab ini menguraikan tentang latar belakang penelitian, perumusan

masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab II menjelaskan mengenai tinjauan teoritis, literatur-literatur yang

mendukung topik penelitian, dan pengembangan hipotesis, yaitu teori

yang berkaitan dengan kepuasan kerja, kompleksitas tugas, locus of

control, dan self efficacy. Serta kerangka teoritis mengenai penelitian

yang dilakukan dan hipotesis yang diajukan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjabarkan metode penelitian yang digunakan, berisi

desain penelitian, populasi, teknik sampling, sampel data, pengukuran

variabel penelitian dan desain uji hipotesis.

BAB IV : ANALISIS DATA

Bab ini mengenai pelaksanaan dan analisis hasil penelitian.

Didalamnya dibahas tentang pelaksanaan penelitian dan pengumpulan

data, tabulasi dan pengujian instrument data, serta analisis dan

pengujian hipotesis.

BAB V : PENUTUP

Bab ini memaparkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian,

keterbatasan yang muncul dalam penelitian ini, dan beberapa saran

Page 24: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

untuk penelitian selanjutnya, untuk menyempurnakan hasil

keterbatasan penelitian.

Page 25: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

1. Kepuasan Kerja

1) Pengertian Kepuasan Kerja

Aktivitas hidup manusia beraneka ragam dan salah satu bentuk dari

segala aktivitas yang ada adalah bekerja. Sebelum masuk kedalam bahasan

kepuasan kerja maka terlebih dahulu akan melihat pengertian mengenai

kerja, dalam kamus bahasa indonesia (1995;117) kerja diartikan sebagai

perbuatan melakukan sesuatu.

Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi

ataupun perusahaan maka hasil kerja yang ia selesaikan akan

mempengaruhi terhadap tingkat produktivitas organisasi, oleh karena itu,

pandangan dan juga perasaan individu terhadap pekerjaannya harus tetap

terjaga pada sisi positif dari pekerjannya dengan kata lain individu

tersebut harus memiliki dan menjaga kepuasan kerjanya agar

produktivitasnya dapat terus ditingkatkan.

Adapun pengertian kepuasan kerja (job satisfaction) menurut Handoko

(1991;193) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya

yang tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala

Page 26: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

Menurut Mathis dan Jackson (2000;98) kepuasan kerja adalah keadaan

emosi yang positif dari mengevaluasi pengalaman kerja seseorang. Kepuasan

kerja juga tergantung pada hasil intrinsik, ekstrinsik, dan persepsi pemegang

kerja pada pekerjaannya, sehingga kepuasan kerja adalah tingkat di mana

seseorang merasa positif atau negatif tentang berbagai segi dari pekerjaan,

tempat kerja, dan hubungan dengan teman kerja (Gibson, Ivancevic dan

Donely, 1996).

Menurut Noe, Beck, Gerhart dan Wright (2007;341) kepuasan kerja

adalah a pleasant feeling resulting from the perception that one’s job fulfills or

allows for the fulfillment of one’s important job values atau suatu perasaan

yang menyenangkan yang dihasilkan dari persepsi bahwa suatu pekerjaan telah

terpenuhi atau diijinkan menyelesaikan salah satu pekerjaan yang bernilai

penting.

Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat

individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda

sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian

terhadap kegiatan yang sekiranya sesuai dengan keinginan individu, maka

makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Jadi secara garis besar

kepuasan kerja dapat diartikan sebagai hal yang menyenangkan atau yang

tidak menyenangkan dari sisi pegawai memandang pekerjannya.

Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah

8

Page 27: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi,

dampaknya menjadikan karyawan sering melamun, mempunyai semangat

kerja rendah, cepat lelah, bosan, emosinya tidak stabil, sering absen, dan

melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang

harus dilakukan, sedangkan karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja

biasanya mempunyai catatan kehadiran dan perputaran yang lebih baik, kurang

aktif dalam kegiatan serikat karyawan, dan kadang-kadang berprestasi kerja

lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja.

(Handoko, 1991;196).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan

atau sikap seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukannya, yang dapat

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik itu faktor internal maupun faktor

eksternal.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Tidak ada rumusan sederhana untuk memperkirakan kepuasan tenaga

kerja, faktor kritisnya adalah apa yang diharapkan tenaga kerja dari

pekerjaannya dan apa yang mereka terima sebagai penghargaan dari pekerjaan

mereka (Mathis dan Jackson, 2000;98).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pada dasarnya dapat

dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor intrinsik atau faktor yang

berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri seperti harapan dan kebutuhan

individu tersebut dan yang kedua adalah faktor ekstrinsik, faktor ekstrinsik

yaitu faktor yang berasal dari luar diri karyawan antara lain kebijakan

Page 28: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

perusahaan, kondisi fisik lingkungan kerja, interaksi dengan karyawan lain,

sistem penggajian, dan sebagainya.

Secara teoritis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja

sangat banyak jumlahnya, seperti gaya kepemimpinan, perilaku, locus of

control, pemenuhan harapan penggajian, dan efektivitas kerja. Faktor-faktor

yang biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja seorang pegawai

menurut Job Descriptive Index (JDI) antara lain :

a. bekerja pada tempat yang tepat,

b. pembayaran yang sesuai,

c. organisasi dan manajemen,

d. supervisi pada pekerjaan yang tepat,

e. orang yang berada dalam pekerjaan yang tepat.

Menurut Robbins (2003) dalam Askolani ada empat faktor yang

kondusif bagi tingkat kepuasan kerja karyawan yang tinggi, yaitu seperti

dibawah ini.

a. Pekerjaan yang secara mental menantang.

Orang lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka peluang

untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan mereka dan

menawarkan satu varietas tugas, kebebasan dan umpan balik tentang

seberapa baiknya mereka melakukan itu. Karakteristik-karakteristik ini

membuat pekerjaan menjadi menantang secara mental.

b. Imbalan yang wajar.

Page 29: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

Karyawan menginginkan sistem panggajian yang mereka anggap tidak

ambigu, dan sejalan dengan harapan mereka. A pa b ila pembayaran itu

kelihatan adil berdasarkan pada permintaan pekerjaan, tingkat

keterampilan individu, dan standar pembayaran masyarakat, kepuasan

mungkin dihasilkan.

c. Kondisi lingkungan kerja yang mendukung.

Karyawan merasa prihatin dengan kondisi lingkungan kerja mereka jika

menyangkut masalah kenyamanan pribadi maupun masalah kemudahan

untuk dapat bekerja dengan baik. Banyak studi yang menunjukan bahwa

para karyawan lebih menyukai lingkungan fisik yang tidak berbahaya atau

yang nyaman. Selain itu kebanyakan karyawan lebih suka bekerja tidak jauh

dari rumah, dalam fasilitas yang bersih dan relatif modern, dengan alat dan

perlengkapan yang memadai.

d. R ekan kerja yang suportif.

Dengan bekerja orang mendapatkan lebih dari sekedar uang atau

prestasi- prestasi yang berwujud, bagi sebagian karyawan, kerja juga

dapat mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu, tidak

heran jika seorang karyawan memiliki rekan kerja yang suportif dan

bersahabat dapat meningkatkan kepuasan kerja mereka.

Perilaku dari bos seseorang juga merupakan salah satu penentu

utama kepuasan. Studi-studi umumnya menemukan bahwa kepuasan kerja

dapat ditingkatkan bila penyelia langsung memahami dan secara bersahabat,

Page 30: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

memberikan pujian atas kinerja yang baik, mendengarkan pendapat karyawan,

dan menunjukan minat pribadi terhadap mereka. Hal tersebut dibenarkan oleh

Malayu S.P. Hasibuan (2004) dalam Askolani, yang menyebutkan kepuasan

kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor dibawah ini.

a. B alas jasa yang layak dan adil.

b. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.

c. Berat-ringannya pekerjaan.

d. Suasana dan lingkungan pekerjaan.

e. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.

f. Sikap pemimpin dalam kepemimpinannya.

g. Sifat pekerjaan monoton atau tidak.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan

kerja dirumuskan sebagai respons umum pekerja y a i t u berupa perilaku yang

ditampilkan oleh karyawan sebagai hasil persepsi mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan pekerjaannya. Seorang pekerja yang masuk dan bergabung

dalam suatu organisasi/ institusi/ perusahaan mempunyai seperangkat

keinginan, kebutuhan, hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu dan

membentuk suatu harapan yang diharapkan dapat dipenuhi di tempatnya

bekerja. Kepuasan kerja akan didapat apabila ada kesesuaian antara

harapan pekerja dengan kenyataan yang ditemui dan didapatkannya dari

tempatnya bekerja.

3) Pengukuran Kepuasan Kerja

Tolak ukur tingkat kepuasan yang mutlak tidak ada karena setiap

Page 31: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

individu karyawan berbeda standar kepuasannya, indikator untuk

mengukurnya pun dapat berbeda-beda tergantung pada perusahaan/ organisasi

yang menetapkannya.

Kepuasan kerja adalah bagaimana orang merasakan pekerjaan dan

aspek-aspeknya. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan harus benar-benar

memperhatikan kepuasan kerja, yang dapat dikategorikan sesuai dengan fokus

karyawan atau perusahaan, yaitu sebagai berikut.

a. Manusia berhak diberlakukan dengan adil dan hormat, pandangan ini

menurut perspektif kemanusiaan. Kepuasan kerja merupakan perluasan

refleksi perlakuan yang baik. Penting juga memperhatikan indikator

emosional atau kesehatan psikologis.

b. Perspektif kemanfaatan, bahwa kepuasan kerja dapat menciptakan

perilaku yang mempengaruhi fungsi-fungsi perusahaan. Perbedaan

kepuasan kerja antara unit-unit organisasi dapat mendiagnosis potensi

persoalan.

Selain hal dia atas, faktor-faktor berikut ini yang mempengaruhi kepuasan

karyawan dalam bekerja, yaitu dapat kita lihat dalam gambar 2.1.

Gambar II.I

Reward Performance Model of Motivation

Satisfaction

Performance

Inner Self Drives

Job Itself & Team

Self Image &Estem

External

Self Expectation

Internal

Employee

Page 32: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

Sumber : Veithzal Rivai (2004) dalam Askolani

Dari gambar tersebut, probabilitas keberhasilan pelaksanaan dipandang

oleh seseorang dalam berbagai cara. Sebagai seorang yang akan melakukan

kagiatan, para karyawan tersebut akan menilai kemampuannya, baik

pengetahuan maupun keterampilan, untuk memperkenalkan apakah ia akan

mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik atau tidak, sehingga bisa

memperoleh imbalan yang diinginkan.

Menurut Robbins (2003) dalam Askolani ada dua pendekatan yang

dapat digunakan untuk mengukur kepuasan kerja karyawan, yaitu sebagai

berikut.

a. Angka-nilai global tunggal (single global rating)

Metode angka-nilai global tunggal (single global rating) tidak lebih dari

meminta individu-individu untuk menjawab satu pertanyaan, seperti

misalnya “Bila semua hal dipertimbangkan, seberapa puaskah anda dengan

pekerjaan anda?”. Kemudian responden menjawab dengan melingkari

suatu bilangan antara 1-5 yang berpadanan dengan jawaban dari “Sangat

Dipuaskan” sampai “Sangat Tidak Dipuaskan”.

Page 33: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

a. Skor Penjumlahan (summation score)

Metode ini mengenali unsur-unsur utama dalam suatu pekerjaan dan

menanyakan perasaan karyawan mengenai tiap unsur. Faktor-faktor yang

lazim akan dicakup adalah sifat dasar pekerjaan, penyeliaan, upah sekarang,

kesempatan promosi dan hubungan dengan rekan sekerja. Faktor-faktor

ini dinilai pada suatu skala baku dan kemudian dijumlahkan untuk

menciptakan skor kepuasan kerja keseluruhan.

4) Tindakan Karyawan Mengungkapkan Ketidakpuasan

Ketidakpuasan karyawan dapat diungkapkan dengan sejumlah cara.

Misalnya, daripada berhenti, karyawan dapat mengeluh, tidak patuh, mencuri

milik organisasi, atau mengelakan sebagian dari tanggung jawab kerja

mereka. Berikut ini adalah contoh respon yang biasa diungkapkan karyawan

jika mereka merasa tidak puas menurut Robbins (2003) dalam Askolani.

a. Exit, perilaku yang mengarah untuk meninggalkan organisasi, mencakup

pencarian suatu posisi baru maupun meminta berhenti.

b. Suara (Voice), dengan aktif dan konstruktif mencoba memperbaiki

kondisi. Mencakup saran perbaikan, membahas problem-problem dengan

atasan, dan beberapa bentuk kegiatan serikat buruh.

c. Kesetiaan (Loyality), pasif tetapi optimistis menunggu membaiknya

kondisi. Mencakup berbicara membela organisasi, menghadapi kritik luar

dan mempercayai organisasi dan manajemennya untuk melakukan hal

yang tepat.

d. Pengabaian (Neglect), secara pasif membiarkan kondisi memburuk,

Page 34: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

termasuk kemangkiran atau datang terlambat secara kronis, upaya yang

dikurangi, dan tingkat kekeliruan yang meningkat.

2. Kompleksitas Tugas

1) Pengertian Kompleksitas Tugas

Kompleksitas berasal dari kata complex yang berarti terdiri dari bagian-

bagian yang banyak dan saling terkait satu sama lain dengan struktur yang tidak

sederhana (Rapina, 2007). Kompleksitas tugas merupakan persepsi individu

tentang kesulitan suatu tugas. Persepsi ini menimbulkan kemungkinan bahwa

suatu tugas sulit bagi seseorang, namun mungkin juga mudah bagi orang lain

(Pramesthi, 2010). Engko dan Gudono (2007) mendefinisikan kompleksitas tugas

sebagai tugas yang kompleks, terdiri atas bagian-bagian yang banyak, berbeda-

beda dan saling terkait satu sama lain

Sedangkan Gupta (1999) dalam Rapina (2007) mendefinisikan

kompleksitas tugas dengan mengacu pada teknologi tugas perrow. Teknologi

tugas digambarkan dalam dua dimensi yaitu ketidakpastian tugas dan

interdepandensi tugas. Ketidakpastian tugas terdiri atas dua tingkat dimana

anggota-anggota tim merasa tugas-tugas mereka menjadi familiar atau tidak

familiar, similar atau tidak similar dengan tugas lain, rutin atau tidak rutin, dan

sering atau tidak sering. Kesulitan tugas mengacu pada kompleksitas dan

kemampuan untuk dianalisa dan tingkat dimana prosedur operasi standar telah

dikembangkan.

Kompleksitas tugas penting untuk dipertimbangkan karena auditor tidak

terhindar dari tugas-tugas dengan tingkat kompleksitas yang tidak sama, dalam

Page 35: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

pelaksanaan tugasnya yang kompleks, auditor yunior sebagai anggota pada

suatu tim audit memerlukan keahlian, kemampuan dan tingkat kesabaran yang

tinggi. Penting bagi auditor untuk mengetahui cara memastikan bahwa tugas-

tugas tersebut dapat dilaksanakan secara memuaskan.

Jika suatu tugas sudah dipahami dengan baik sebelum

melaksanakannnya, maka banyak hal yang dapat direncanakan terlebih dahulu

dengan baik. Jika tugas belum dipahami, maka selama eksekusi tugas tersebut

dibutuhkan lebih banyak pengetahuan yang dapat mengubah pengalokasian

sumber daya, penjadwalan, dan prioritas dalam melaksanakan tugas.

Menurut Bonner (1994) dalam Rapina (2007) terdapat tiga alasan

mengapa kompleksitas tugas perlu diperiksa pada situasi audit yaitu :

a. kompleksitas tugas mungkin berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

auditor,

b. memberikan bantuan dalam pengambilan keputusan dan teknik pelatihan

yang saat ini mungkin diperbaiki jika peneliti memahami tugas audit yang

berbeda-beda,

c. memahami kompleksitas tugas membantu manajemen KAP menemukan

kesesuaian antara tugas audit dan staf audit.

2) Ciri-ciri Kompleksitas Tugas

Kompleksitas tugas terdiri atas dua aspek yaitu kesulitan tugas dan

struktur tugas berhubungan dengan kejelasan informasi (Bonner, 1994 dalam

Rapina, 2007). Lebih lanjut disebutkan bahwa tugas yang kurang kompleks

memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Page 36: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

a. Lebih sedikit bukti informasi.

b. Bukti informasi konsisten dengan kejadian yang diprediksi.

c. Kekonsistenan yang tinggi secara relative antara bukti harapan dan

keputusan aktual

d. Tingkat ambiguitas yang relative rendah dalam konteks keputusan dan hasil

keputusan potensial yang sedikit.

Sementara tugas yang sangat kompleks memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Lebih banyak bukti informasi

b. Sejumlah besar bukti tidak konsisten dengan kejadian yang sedang

diprediksi.

c. Mengandung tingkat ambiguitas yang relative tinggi dan hasil keputusan

potensial yang banyak.

3. Locus of Control

1) Pengertian Locus of Control

Konsep tentang locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter

(1966), seorang ahli teori pembelajaran sosial, yang dikutip dalam Ayudiati

(2010), menyatakan bahwa locus of control merupakan “generalized belief that

a person can or cannot control his own destiny” atau cara pandang seseorang

terhadap suatu peristiwa apakah dia merasa dapat atau tidak mengendalikan

peristiwa yang terjadi padanya.

Ginintasasi mendefinisikan locus of control sebagai suatu konsep yang

menuju pada keyakinan individu mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi

dalam hidupnya, locus of control menggambarkan seberapa jauh seseorang

Page 37: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

memandang hubungan antara perbuatan yang dilakukan (action) dengan akibat/

hasil (outcome).

Dilihat dari sudut pandang psikologi sosial yang dikutip dari wikipedia

locus of control mengacu pada individuals believe that they can control event

that affect them, atau kepercayaan individu bahwa mereka dapat

mengendalikan peristiwa yang mempengaruhi mereka.

2) Karakteristik Locus of Control

Rotter dalam Corsini dan Marsella (1983) dalam Wijaya (2008),

membedakan locus of control menjadi dua, yaitu seperti dibawah ini.

a. Locus of control internal.

Individu dengan locus of control internal cenderung mengangap bahwa

ketrampilan (skill), kemampuan (ability), dan usaha (effort) lebih

menentukan apa yang mereka peroleh dalam hidup mereka. Sehingga

individu yang memiliki internal locus of control memiliki keyakinan bahwa

nasib atau event-event dalam kehidupannya berada dibawah kontrol

dirinya. Individu seperti ini menyimpan potensi besar untuk menentukan

nasib sendiri, tidak peduli apakah lingkungannya akan mendukung atau

tidak mendukung, memiliki etos kerja yang tinggi, tabah menghadapi segala

macam kesulitan baik dalam kehidupannya maupun dalam pekerjaannya.

Meskipun ada perasaan khawatir dalam dirinya tetapi perasaan tersebut

relatif kecil dibanding dengan semangat serta keberaniannya untuk

menentang dirinya sendiri sehingga orang–orang seperti ini tidak pernah

ingin melarikan diri dari tiap–tiap masalah dalam bekerja.

Page 38: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

b. Locus of control eksternal.

Individu yang memiliki locus of control eksternal cenderung menganggap

bahwa hidup mereka terutama ditentukan oleh kekuatan dari luar diri

mereka, seperti nasib, takdir, keberuntungan, dan orang lain yang berkuasa.

Dengan kata lain individu yang memiliki external locus of control adalah

individu yang memiliki keyakinan bahwa lingkunganlah yang mempunyai

kontrol terhadap nasib atau event-event yang terjadi dalam kehidupannya.

Individu yang eksternal locus of controlnya cukup tinggi akan mudah pasrah

dan menyerah jika sewaktu–waktu terjadi persoalan yang sulit. Individu

semacam ini akan memandang masalah–masalah yang sulit sebagai

ancaman bagi dirinya, bahkan terhadap orang–orang yang berada

disekelilingnya pun dianggap sebagai pihak yang secara diam–diam selalu

mengancam eksistensinya. Bila mengalami kegagalan dalam menyelesaikan

persoalan, maka individu semacam ini akan menilai kegagalan sebagai

semacam nasib dan membuatnya ingin lari dari persoalan.

Bagi seseorang yang mempunyai internal locus of control akan

memandang dunia sebagai sesuatu yang dapat diramalkan, dan perilaku individu

turut berperan didalamnya. Pada individu yang mempunyai external locus of

control akan memandang dunia sebagai sesuatu yang tidak dapat diramalkan,

demikian juga dalam mencapai tujuan sehingga perilaku individu tidak akan

mempunyai peran didalamnya. Individu yang mempunyai external locus of

control diidentifikasikan lebih banyak menyandarkan harapannya untuk

bergantung pada orang lain dan lebih banyak mencari dan memilih situasi yang

menguntungkan. Sementara itu individu yang mempunyai internal locus of

Page 39: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

control diidentifikasikan lebih banyak menyandarkan harapannya pada diri

sendiri dan diidentifikasikan juga lebih menyenangi keahlian-keahlian dibanding

hanya situasi yang menguntungkan, Kahle dalam Wijaya (2008).

4. Self Efficacy

1) Pengertian Self Efficacy

Self Efficacy adalah people's beliefs about their capabilities to

produce designated levels of performance that exercise influence over

events that affect their lives atau keyakinan seseorang akan

kemampuannya untuk menghasilkan tingkat kinerja yang ditunjuk yang

mempengaruhi hidup mereka. Keyakinan mengenai self efficacy

menentukan bagaimana seseorang merasakan sesuatu, berfikir, memotivasi

diri mereka sendiri, dan juga tindakan-tindakan yang dilakukan. Self

efficacy dinyatakan sebagai penilaian individu terhadap kapabilitasnya

dalam mengorganisir dan melaksanakan kegiatan yang mensyaratkan

pencapaian tingkat kinerja tertentu atau menghadapi situasi yang

prospektif (Bandura, 1994).

Gibbson, Invancevich, dan Donnelly (1996) menyatakan bahwa

keyakinan mengenai self efficacy dapat juga dikaitkan dengan Pygmalion effect

melalui pengaruh persuasif dari orang lain yang mempunyai harapan positif

terhadap individu. Pygmalion effect mengacu pada adanya peningkatan kinerja

atau proses pembelajaran sebagai hasil dari adanya harapan positif orang lain

terhadap individu tersebut. Dengan kata lain ketika orang percaya bahwa

Page 40: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

individu tersebut mampu mencapai tingkat kinerja tertentu, maka hal ini

cenderung mengarahkan individu tersebut untuk mencapai kinerja tertentu.

Lebih lanjut Pajares (2002) menyatakan bahwa self efficacy berdampak

pada penentuan pilihan. Individu dengan self efficacy yang tinggi lebih

bersemangat dan tidak kenal menyerah dalam usaha-usahanya dalam mencapai

tujuan, meskipun berhadapan dengan berbagai hambatan dan pengalaman

kegagalan. Sedangkan individu dengan self efficacy yang rendah cenderung

berdiam diri dan menyerah apabila berhadapan dengan

hambatan-hambatan.

2) Sumber-sumber Self Efficacy

Menurut Bandura (1994) keyakinan mengenai tingkat efficacy seseorang

dapat dikembangkan melalui empat sumber yang akan dijelaskan sebagai

berikut.

a. Keahlian yang berasal dari pengalaman (mastery experiences)

Cara ini merupakan cara yang paling efektif untuk membentuk keyakinan

mengenai self efficacy yang kuat di dalam diri seseorang. Pengalaman

sukses akan membentuk keyakinan efficacy yang kuat di dalam diri

seseorang. Sebaliknya pengalaman atas kegagalan cenderung melemahkan

keyakinan efficacy tersebut, terlebih lagi jika kegagalan tersebut terjadi

sebelum keyakinan efficacy tersebut timbul. Pengalaman sukses akan lebih

membentuk keyakinan efficacy yang kuat di dalam diri seseorang apabila

kesuksesan tersebut dicapai tidak dengan cara yang mudah.

Page 41: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

b. Pengalaman dari orang lain (vicarious experience)

Ketika seseorang melihat orang lain yang mempunyai kesamaan dengan

dirinya dapat mencapai sukses, maka hal ini dapat meningkatkan keyakinan

di dalam diri orang lain yang melihat tersebut bahwa iapun memiliki

kapabilitas untuk dapat melakukan hal yang sama.

c. Dukungan sosial (social persuation)

Ketika seseorang mendapatkan dukungan sosial melalui tindakan-tindakan

persuasif secara verbal (verbal persuation) bahwa mereka memiliki

kemampuan untuk mencapai sukses atau tingkat kinerja tertentu, maka hal

ini juga dapat membentuk keyakinan mengenai efficacy di dalam diri

seseorang.

d. Keadaan emosinal (emotional state)

Kondisi emosi dapat mempengaruhi keyakinan efficacy di dalam diri

seseorang karena kondisi emosi ini dapat mempengaruhi seseorang dalam

menilai kapabilitasnya. Stress yang dialami individu dapat melemahkan

keyakinan efficacy, namun untuk individu dengan keyakinan efficacy yang

tinggi cenderung melihat emosi di dalam diri mereka sebagai fasilitator

yang memberikan energi untuk mencapai tingkat kinerja tertentu.

3) Dimensi-dimensi Self Efficacy

Sesuai dengan teori sosial kognitif yang dikemukakan oleh Bandura

(1986) dalam Prasetianingtias (2004), keyakinan mengenai self efficacy terdiri

dari tiga dimensi.

Page 42: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

a. Level atau Magnitude

Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas (level of task difficulty)

yang dapat mempengaruhi pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu.

Individu cenderung akan menolak tugas-tugas yang dirasa tidak mampu

untuk ia selesaikan karena diluar batas kemampuannya, dan sebaliknya ia

akan cenderung memilih tugas-tugas dimana ia merasa mampu untuk

menyelesaikannya.

b. Strength

Dimensi ini berhubungan dengan kemantapan atau kekuatan dalam

meyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan tingkat kesulitan. Ketika

dihadapkan pada tugas-tugas yang sulit. Individu dengan tingkat self efficacy

yang rendah cenderung cepat menyerah. Sebaliknya individu dengan

keyakinan self efficacy yang tinggi cenderung lebih tekun dan mencurahkan

segenap tenaga untuk dapat menyelesaikan tugas tersebut.

c. Generality

Dimensi ini berhubungan dengan sejauh mana kemantapan atas keyakinan

self efficacy yang dimiliki dapat digeneralisasi untuk tugas-tugas atau situasi-

situasi yang serupa sehingga menimbulkan penguasaan pada bidang

tertentu.

4) Proses Self Efficacy

Ada empat proses psikologis yang dapat membentuk keyakinan self

efficacy di dalam diri seseorang (Bandura, 1994).

Page 43: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

a. Proses kognitif (cognitive processes)

Proses kognitif ini melibatkan proses-proses berfikir yaitu dengan

penggabungan, organisasi, dan penggunaan informasi. Melalui pemrosesan

informasi ini maka akan memungkinkan seseorang untuk melakukan

tindakan antisipatif terhadap suatu kejadian dan juga mengembangkan

suatu cara untuk dapat mengontrol kejadian yang dapat mempengaruhi

hidupnya.

b. Proses motivasi (motivational processes)

Keyakinan mengenai efficacy akan mempengaruhi tingkat motivasi individu.

Tingkat motivasi ini mencerminkan pilihan atas serangkaian tindakan,

intensitas serta ketekunan dalam melakukan tindakan tersebut. Motivasi

dapat timbul di dalam diri seseorang melalui proses-proses kognitif. Individu

akan memotivasi diri mereka sendiri dan melakukan sesuatu tindakan-

tindakan antisipatif dengan menggunakan cara-cara berfikir. Mereka

menetapkan tujuan untuk diri mereka sendiri dan merancang tindakan-

tindakan yang diperlukan untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut.

c. Proses afektif (effective processes)

Keyakinan seseorang mengenai kapabilitasnya akan berpengaruh pada

tongkat stress dan depresi yang dialami ketika menghadapi situasi yang

sulit. Proses-proses afektif menyangkut keadaan-keadaan emosional dan

reaksi emosi dari individu berkaitan dengan situasi yang dihadapi.

d. Proses seleksi (selection process)

Page 44: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

Seseorang cenderung menghindari aktivitas dan situasi di luar kemampuan

mereka, sehingga dengan pilihan tindakan yang dilakukan mereka dapat

menunjukkan kompetensi, minat dan jaringan kerja sosial yang berbeda

yang dapat menentukan pilihan hidupnya.

5. Pengaruh Self Efficacy pada Perilaku Individu

Bandura (1997) dalam Prasetianingtias (2004) menjelaskan penerapan

self efficacy di tempat kerja seperti yang tampak pada gambar II.II dibawah

ini.

Gambar II. II

Penerapan Self Efficacy di Tempat Kerja

Pencapaian yang lalu dan aktual

Kinerja orang lain

Persuasi diri dan sosial

Tinggi

“Saya tahu saya dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan mutu

Kepercayaan Self efficacy

Ø Tegas memilih kesempatan terbaik.

Ø Mengatur situasi, menghindari atau menetralisir rintangan.

Ø Merancang tujuan, menetapkan standar.

Ø Rencana, persiapan dan latihan.

Ø Berusaha keras, tekun dalam usaha.

Ø Memecahkan masalah secara kreatif.

Ø Belajar dengan pengalaman.

Ø Menggambarkan keberhasilan.

Ø Pasif

SUKSES

Sumber Self Efficacy Umpan Balik Pola Perilaku Hasil

Page 45: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

Sumber : Bandura (1997) dalam Prasetianingtias (2004)

Menurut Pajares (2002), keyakinan mengenai self efficacy akan

mempengaruhi proses-proses motivasi dan juga perilaku individu dalam

beberapa hal yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Page 46: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

a. Keyakinan mengenai self efficacy akan mempengaruhi pilihan tindakan yang

dibuat dan juga tindakan yang dilakukan. Seseorang cenderung akan

melaksanakan tugas-tugas dimana ia merasa kompeten dan yakin bahwa ia

dapat menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Sebaliknya ia akan menghindari

tugas-tugas yang dirasa tidak mampu untuk diselesaikan karena diluar batas

kemampuannya. Pengalaman yang dimiliki akan berpengaruh pada

keyakinan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.

Keyakinan mengenai kompetensi yang dimiliki oleh seseorang akan

mempengaruhi seberapa besar usaha yang dicurahkan untuk melakukan

suatu aktivitas, berapa lama mereka akan dapat bertahan dalam

menghadapi rintangan yang ada dan bagaimana ketekunan mereka dalam

menghadapi kondisi yang kurang menguntungkan. Semakin tinggi tingkat

self efficacy yang dimiliki maka ada kecenderungan bahwa ia akan lebih

mencurahkan usaha yang lebih besar, lebih dapat bertahan dan tekun dalam

menghadapi rintangan.

b. Keyakinan mengenai self efficacy di dalam diri seseorang akan

mempengaruhi tingkat stress dan kegelisahan yang mereka rasakan ketika

melaksanakan tugas-tugasnya. Tingkat stress dan kegelisahan yang

dirasakan tersebut juga akan mempengaruhi pencapaian kinerja individu.

Self efficacy dapat membuat adanya perbedaan cara seseorang dalam

berfikir, merasakan sesuatu dan juga dalam bertindak. Terkait dengan perasaan,

tingkat self efficacy yang rendah sering dihubungkan dengan depresi dan rasa

ketidakberdayaan yang dialami individu. Seseorang dengan keyakinan self

efficacy yang rendah cenderung berfikir pesimistis dalam menilai kinerja dan

Page 47: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

perkembangan pribadinya. Di lain pihak, keyakinan yang kuat di dalam diri

seseorang mengenai kemampuan yang dimilikinya akan memfasilitasi proses-

proses kognitif yang dapat mempengaruhi prestasi akademik dan pengambilan

keputusan (Bandura, 1994).

B. REVIEW PENELITIAN-PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian-penelitian mengenai hubungan antara kompleksitas

tugas, dan internal locus of Control terhadap kepuasan kerja di Indonesia

masih sangat terbatas, tetapi kebanyakan dari penelitian-penelitian tersebut

menggunakan variabel kompleksitas tugas, locus of control atau self efficacy

sebagai variabel moderating atau intervening.

Menurut Engko (2006) menunjukkan bahwa kompleksitas tugas

dan gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgement,

sedangkan tekanan ketaatan berpengaruh secara signifikan terhadap audit

judgement.

Menyempurnakan penelitian sebelumnya, Engko dan Gudono

(2007) merumuskan 4 poin dalam penelitiannya, yang pertama, kompleksitas

tugas tidak dapat memoderasi hubungan antara gaya kepemimpinan direktif

dan kepuasan kerja, hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi

kompleksitas tugas maka gaya kepeminpinan yang direktif (mengarahkan)

yaitu memberikan panduan kepada para karyawan mengenai apa yang

seharusnya dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, menjadwalkan

pekerjaan, dan mempertahankan standar kinerja akan menurunkan kepuasan

Page 48: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

kerja auditor. Yang kedua, kompleksitas tugas dapat memoderasi hubungan

antara gaya kepemimpinan suportif dan kepuasan kerja, hal ini

mengindikasikan bahwa semakin tinggi kompleksitas tugas maka gaya

kepemimpinan yang suportif (mendukung) yaitu menunjukkan kepedulian

terhadap kesejahteraan dan kebutuhan auditor yunior, memberikan feedback

yang jujur dan terbuka, memberikan pujian atas pekerjaan yang dilakukan dengan

baik, memperlakukan auditor yunior sebagai profesional, meminimalkan stress

yang berkaitan dengan pekerjaan yaitu dengan membantu auditor yunior

menyelasaikan masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya, dan dapat

membantu auditor yunior untuk mengenali peluang kerja di masa depan akan

meningkatkan kepuasan kerja auditor yunior. Yang ketiga, mengindikasikan

bahwa auditor yunior yang memiliki locus of control eksternal maupun locus

of control internal dengan gaya kepemimpinan yang direktif memiliki

kepuasan kerja yang sama. Yang keempat, menerangkan bahwa auditor yunior

yang memiliki locus of control eksternal maupun locus of control internal

dengan gaya kepemimpinan yang suportif memiliki kepuasan kerja yang

sama.

Dalam Engko dan Gudono (2007), menurut Kuncara (2005)

menunjukkan gaya kepemimpinan perhatian (consideration) akan

meningkatkan kepuasan kerja auditor yunior. Dan Suryani (2005)

menunjukkan bahwa locus of control dapat memoderasi hubungan antara gaya

kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor.

Page 49: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

Judge dan Bono (2001) mengemukakan bahwa secara umum self

efficacy, self esteem, locus of control dan kestabilan emosi pribadi memiliki

pengaruh yang positif terhadap kepuasan kerja. Juga menyebutkan bahwa self

efficacy, self esteem, locus of control dan kestabilan emosi pribadi memiliki

pengaruh yang positif terhadap kinerja.

C. PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Berikut hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini.

1. Kompleksitas Tugas

Kompleksitas tugas didefinisikan sebagai tugas yang kompleks, terdiri

atas bagian-bagian yang banyak, berbeda-beda dan saling terkait satu sama lain.

Literatur menunjukkan bahwa kompleksitas tugas tidak dapat memoderasi

hubungan antara gaya kepemimpinan direktif dan kepuasan Kerja (Engko dan

Gudono, 2007). Walaupun demikian, terdapat karakteristik model pekerjaan

yang kemudian secara luas digunakan sebagai suatu kerangka untuk belajar

bagaimana karakteristik pekerjaan yang dalam hal ini antara lain : variasi

ketrampilan, indentitas tugas, signifikansi tugas, otonomi dan umpan balik akan

berdampak pada tiga situasi psikologi kritis antara lain : pengalaman yang sangat

berarti, pengalaman mempertanggungjawabkan hasil, dan pengetahuan atas

hasil aktual, yang pada gilirannya mempengaruhi hasil kerja yaitu kepuasan

kerja, ketidakhadiran, motivasi kerja dan lain sebagainya (Hackman dan Oldham

dalam ensiklopedia wikipedia).

Page 50: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

Tiga aspek utama dari tugas yang mempengaruhi kepuasan kerja antara

lain : kompleksitas tugas, tingkat ketegangan fisik dan kehati-hatian dalam

bekerja, ketika suatu pekerjaan dilakukan dan nilai seorang karyawan diletakkan

pada suatu tugas maka terdapat pengaruh yang kuat dan postif antara

kompleksitas tugas dan kepuasan kerja (www.lcsc.edu.com). Dari uraian

tersebut, penulis ingin menguji hipotesis pertama berikut ini.

1H : Kompleksitas tugas berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

2. Internal Locus Of Control

Locus of control (LOC) adalah cara pandang seseorang terhadap suatu

peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang

terjadi padanya. Dalam penelitian Engko dan Gudono (2007), dikemukakan

bahwa Locus Of Control tidak dapat memoderasi hubungan antara gaya

kepemimpinan direktif dan kepuasan Kerja. Berbeda dengan Judge dan Bono

(2001), yang mengemukakan bahwa secara umum self efficacy, self esteem,

internal locus of control dan kestabilan emosi pribadi memiliki pengaruh yang

positif terhadap kepuasan kerja.

Internal locus of control dianggap sebagai manifestasi evaluasi inti karena

individu dengan internal locus of control memiliki kepercayaan bahwa mereka

dapat mengendalikan faktor-faktor dalam kehidupannya (Judge dan Bono,

2001). Senada dengan pernyataan diatas, Spector (1982) dalam Judge dan Bono

(2001) mengemukakan bahwa individu dengan internal locus of control lebih

bisa mencapai kepuasan kerja, karena mereka memiliki kemungkinan yang kecil

Page 51: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

terhadap ketidakpuasan dalam pekerjaannya dan mereka lebih berkesempatan

untuk sukses dalam organisasi. Coba memperkaya penelitian tentang internal

locus of control sebagai variabel independent terhadap kepuasan kerja maka

penulis ingin menguji hipotesis kedua berikut ini.

2H : Internal locus of control berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

3. Self Efficacy

Self efficacy adalah keyakinan seseorang mengenai peluangnya untuk berhasil

mencapai tugas tertentu. Dalam penelitian Judge dan Bono (2001),

mengemukakan terdapat pengaruh positif antara Self Efficacy terhadap

kepuasan kerja. Self efficacy secara umum merupakan suatu perkiraan yang

mendasar untuk memecahkan masalah, bekerja dan menjadi sukses, oleh

karena itu self efficacy dipandang sebagai indikator inti dari evaluasi (Judge dan

Bono, 2001). Judge et al (1997) dalam Judge dan Bono (2001) beragumen bahwa

self efficacy dapat mempengaruhi kepuasan kerja yang selanjutnya mencapai

kesuksesan dalam pekerjaan. Hal ini dikarenakan individu dengan self efficacy

yang tinggi lebih efektif dalam menangani kesulitan dan lebih bertahan

menghadapi kegagalan (Gist & Mitchell, 1992 dalam Judge & Bono, 2001). Dari

uraian inilah, penulis ingin menguji hipotesis ketiga sebagai berikut.

3H : Self efficacy berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

D. KERANGKA TEORITIS

Kerangka teoritis merupakan suatu model konseptual yang

menggambarkan atau menjelaskan bagaimana suatu teori atau gambar

Page 52: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

menghubungkan antara beberapa faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

(Sekaran, 2006). Kerangka teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Variabel independen Variabel Dependen

Kepuasan Kerja

1. Kompleksitas Tugas 2. Internal Locus of Control 3. Self Efficacy

Page 53: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu kesatuan atau integritas dari beberapa

desain yang menggambarkan secara detail dari suatu penelitian. Tujuan dari

memahami desain penelitian adalah untuk mengerti beberapa aspek yang berbeda

yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian. Menjamin keakuratan

penelitian, meningkatkan kepercayaan diri dalam melakukan penelitian, dan

menjamin kemampuan generalisasi dari suatu penelitian (Sekaran, 2000 dalam

Prasetianingtias, 2004). Desain penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Penelitian

Jika ditinjau dari tujuannya, maka tujuan penelitian ini adalah hypothesis testing,

biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan

antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam

suatu situasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini menjelaskan pengaruh

kompleksitas tugas, locus of control dan self efficacy terhadap kepuasan kerja.

2. Tipe Investigasi

Page 54: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

Tipe investigasi dari penelitian ini adalah correlational study yaitu penelitian

dimana peneliti berminat untuk menemukan variabel penting yang berkaitan

dengan masalah (Sekaran, 2006) karena penelitian ini mencoba memahami

pengaruh kompleksitas tugas, locus of control, dan self efficacy terhadap

kepuasan kerja

3. Tingkat Intervensi Peneliti

Tingkat intervensi peneliti terhadap penelitian ini adalah minimal, karena

peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap variabel tertentu. Manipulasi

variabel tertentu tidak diperlukan karena penelitian ini tidak dimaksudkan untuk

membangun hubungan sebab akibat.

4. Seting Penelitian

Seting penelitian ini termasuk di dalam penelitian lapangan (field study) atau

noncontrived setting karena penelitian dilakukan pada lingkungan alami tempat

berlangsungnya pekerjaan.

5. Unit Analisis

Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama

tahap analisis data selanjutnya (sekaran, 2006). Data akan dikumpulkan dari tiap

individu yaitu auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik, sehingga unit

analisis dari penelitian ini adalah individu.

6. Rentang Waktu

Penelitian ini merupakan cross-sectional study sehingga data hanya akan

dikumpulkan sekali dalam satu periode waktu penelitian.

35

Page 55: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

B. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang,

kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

Kantor Akuntan Publik yang di Jawa Tengah dan DIY yang terdaftar pada Direktory

Kantor Akuntan Publik yang dikeluarkan IAPI.

Sampel (sample) adalah sebagian dari pupulasi, sampel terdiri atas

sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006). Teknik pengambilan

sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga

penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya

akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut

pada elemen populasi (Sekaran, 2006). Yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan teknik simple random sampling, yaitu auditor yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik. di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN DAN PENGUKURANNYA.

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi

pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang

sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Definisi

operasional veriabel-variabel utama yang akan digunakan dalam penelitian ini

Page 56: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

adalah kompleksitas tugas, internal locus of control, dan self efficacy sebagai variabel

independen dan kepuasan kerja sebagai variabel dependen.

Instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen yang telah banyak digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang

bersangkutan dalam penelitian-penelitian sebelumnya, serta telah diuji dalam hal

validitas dan reliabilitasnya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan

diuji secara sistematis yaitu.

1. Variabel Independen

Berikut variabel independen dalam penelitian ini, terdiri dari beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi Kepuasan Kerja Akuntan Publik.

a. Kompleksitas Tugas

Tugas yang kompleks, terdiri atas bagian-bagian yang banyak, berbeda-

beda dan saling terkait satu sama lain. Dalam pelaksanaan tugasnya yang

kompleks, auditor yunior sebagai anggota pada suatu tim audit

memerlukan keahlian, kemampuan dan tingkat kesabaran yang tinggi.

Kompleksitas tugas diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh

Rizzo et al (1970) dalam Pramesti (2010) sejumlah 6 item pertanyaan

dengan menggunakan skala likert dari nilai yaitu 1, sangat tidak setuju

(STS) sampai dengan 5, sangat setuju (SS).

b. Internal locus of control (LOC)

Locus of control merupakan “generalized belief that a person can or

cannot control his own destiny” atau cara pandang seseorang terhadap

suatu peristiwa apakah dia merasa dapat atau tidak mengendalikan

Page 57: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

peristiwa yang terjadi padanya Rotter (1966) dalam Ayudiati (2010).

Locus of control dibedakan menjadi lokus kontrol internal (internal locus

of control) dan lokus kontrol eksternal (external locus of control).

Kontrol internal akan tampak melalui kemampuan kerja dan tindakan

kerja yang berhubungan dengan keberhasilan dan kegagalan karyawan

pada saat melakukan pekerjaannya. Sedangkan karyawan dengan kontrol

eksternal merasakan bahwa terdapat kontrol di luar dirinya yang

mendukung hasil pekerjaan yang dilakukan. Dalam penelitian ini variabel

locus of control yang digunakan adalah internal locus of control karena

internal locus of control dianggap sebagai manifestasi evaluasi inti

karena individu dengan internal locus of control memiliki

kepercayaan bahwa mereka dapat mengendalikan faktor-faktor dalam

kehidupannya (Judge dan Bono, 2001). Variabel internal locus of

control diukur dengan instrumen The Work Locus of Control (WLCS)

yang dikembangkan oleh Spector (1988) dalam Engko dan Gudono

(2007) yang pengukurannya menggunakan 5 poin skala likert mulai dari

1, sangat tidak setuju (STS) sampai 5, sangat setuju (SS).

c. Self Efficacy

adalah people's beliefs about their capabilities to produce designated

levels of performance that exercise influence over events that affect

their lives atau keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk

menghasilkan tingkat kinerja yang ditunjuk yang mempengaruhi

hidup mereka (Bandura, 1994). Untuk mengukur self efficacy

digunakan New General Self Efficacy Scale yang dikembangkan oleh

Page 58: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

Chen, Gully, dan Eden (2001) dalam Prasetianingtias (2004).

Instrumen ini meliputi delapan item pertanyaan dengan skala likert 5

poin yaitu 1, sangat tidak setuju (STS) sampai 5, sangat setuju (SS).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen disini adalah Kepuasan Kerja Akuntan Publik yaitu

keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan

mana para karyawan memandang pekerjaan mereka (Handoko, 1991).

Variabel kepuasan kerja diukur dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Dewar dan Werbel, 1979; Mia, 1993; Abernethy dan

Stoclwinder, 1995 dalam Engko dan Gudono (2007) dengan 2 item

pertanyaan yang diukur dengan 5 skala likert mulai dari sangat tidak

setuju/ STS (1) sampai sangat setuju/ SS (5).

D. SUMBER DATA

1. Data Primer

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data Primer yaitu data yang

dikumpulkan dari tempat kejadian sebenarnya suatu peristiwa (Sekaran, 2006).

Data primer dari penelitian ini diperoleh langsung dari responden yaitu dengan

kuesioner sebagai instrumen untuk pengumpulan data.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder dari penelitian ini

Page 59: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

diperoleh dari beberapa literatur baik buku, makalah, maupun jurnal yang

berkaitan dengan topik penelitian.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

1. Data Primer

Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan kompleksitas tugas, internal locus of control, dan self efficacy.

Metode pengumpulan data primer ini adalah metode personal (personally

administered questionnaires) yaitu peneliti menyampaikan sendiri kuesioner

kepada responden untuk Kantor Akuntan Publik wilayah Surakarta,

kemudian peneliti sendiri juga yang mengambil kuesioner yang telah diisi

oleh responden. Dan juga menggunakan metode mail survey yaitu kuesioner

disampaikan dengan cara diposkan ke Kantor Akuntan Publik yang ada di

wilayah selain Surakarta di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Data Sekunder

Data sekunder dari penelitian ini diperoleh melalui studi pustaka untuk

mendapatkan referensi-referensi yang berkaitan dengan topik penelitian atau

pun mendownload artikel-artikel secara langsung.

F. METODE ANALISIS DATA

Page 60: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

Analisis data adalah kegiatan pengolahan data terkumpul yang

selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam penelitian ini data

dianalisis dengan menggunakan uji-uji sebagai berikut.

I. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid bila instrumen tersebut memiliki kemampuan

mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Construct Validity. Yaitu dengan mengkorelasikan

skor tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total. Validity Construct adalah

validitas yang bermaksut untuk mengukur sejauh mana kesesuaian instrumen

dengan teori tentang konsep yang diteliti.

Item pertanyaan dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat

terhadap skor total. Dengan kata lain, sebuah item pertanyaan dikatakan

mempunyai validitas yang tinggi jika terdapat skor kesejajaran (korelasi yang

tinggi terhadap skor item total). Pengujian terhadap validitas item ini

menggunakan uji korelasi product momen pearson. Dimana ditulis dengan

rumus sebagai berikut.

R = ( ) ( )

( )2222 )(..()(.

..

yynxxn

yxxyn

å-åå-å

-å åå

Dimana :

R = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y

Page 61: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

x = Skor/nilai dari setiap pertanyaan

y = Skor total dari item pertanyaan

n = Banyaknya responden/sampel

jika hasil pengolahan pada taraf signifikan ( )a = 5%, rhit > rtabel, maka

instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor

total (dinyatakan valid). Apabila hasilnya rhit < rtabel, maka instrumen atau item-

item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan

tidak valid).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama (sekaran, 2006). Teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah reliabilitas

konsistensi internal digunakan pengujian dengan teknik cronbach’s alpha,

yaitu koefisien reliabilitas yang menunjukkan seberapa baik stabilitas skor-skor

pertanyaan atau jawaban dalam satu faktor. Teknik alpha yang dikembangkan

oleh cronbach ini dipilih karena merupakan teknik pengujian konsistensi

reliabilitas antar item yang paling populer dan menunjukkan indeks

konsistensi yang

cukup sempurna.

Adapun rumus untuk cronbach’s alpha seperti dibawah ini.

Page 62: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxii

( )

úû

ùêë

é å--úû

ùêëé-

=2

22

11 t

ttn SD

SDSD

nn

r

Dimana :

rn = Reabilitas instrumen

n = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

å 2tSD = Jumlah simpangan/ varians butir

2tSD = Varians total

Suatu variabel dikatakan semakin reliabel bila koefisien alphanya semakin

mendekati 1 atau lebih dari 0,6.

II. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi, nilai residu dari regresi mempunyai distribusi normal.

Jika distribusi dari nilai-nilai residual tersebut tidak dapat dianggap

berdistribusi normal, itu artinya ada masalah terhadap asumsi normalitas

(Santoso, 2010). Data dalam penelitian ini akan diuji terlebih dahulu

kenormalannya dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov

digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan diteliti terdistribusi

normal atau tidak. Suatu distribusi data dikatakan normal apabila nilai

signifikan hit > 0.05 atau 5%.

Page 63: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiii

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka hal tersebut disebut homokedastisitas. Jika varians

berbeda, disebut sebagai heteroskedastisitas. Model regeresi yang baik adalah

tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso,2010). Pendekatan

heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung

(output spss) dengan nilai ttabel. Jika thitung < ttabel maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Perbaikan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa cara dibawah

ini.

a). Melakukan transformasi dalam bentuk model regresi dengan cara

membagi model regresi dengan salah satu variabel bebas yaitu digunakan

dalam model tersebut.

b). Melakukan transformasi log.

Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Glejser.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah hubungan antara variabel prediktor atau

independen terhadap variabel prediktor yang lain. Hal ini mengakibatkan

varian (standar error), koefisien regresi tidak akan signifikan berbeda dengan

Page 64: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiv

nol. Multikolinearitas timbul apabila VIF (Varian Inflation Factors) lebih besar

dari angka 10 dan angka toleransinya lebih kecil dari 0.01.

d. Uji Autokorelasi

Tujuan dari uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-

1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi bebas dari autokorelasi

(Santoso,2010). Jenis pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya

autokorelasi dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Watson.

III. Teknik Pengujian Hipotesis

a. Uji t

Berikut kriteria yang diajukan.:

H0:b = 0, yaitu variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Ha:b ≠ 0, yaitu variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Berikut ini bentuk umum dari uji t.

1

1

bb

ehitung S

t =

Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui signifikan rs. Apabila thitung lebih

besar dari - ttabel atau - thitung lebih kecil dari - ttabel pada a = 5% dan n-k-1 maka

Page 65: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxv

H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen secara individual

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-

sama (simultan) variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel

pada tingkat kepercayaan 5% dan derajat kebebasan (degree of freedom)

df = (n-k-1) dimana n adalah jumlah responden dan k jumlah variabel.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut.

Jika Fhitung > Ftabel (n-k-1) maka Ho ditolak.

Berarti semua variabel independen mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

Jika Fhitung < Ftabel (n-k-1) maka Ho diterima.

Berarti semua variabel independen mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

Rumus dari Fhitung adalah sebagai berikut.

( )( )knR

kRF

---

=2

2

1(

1

Dimana :

2R = Koefisien determinasi

Page 66: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvi

k = Banyaknya koefisien, termasuk konstanta regresi

n = Jumlah observasi.

c. Koefisien Determinasi ( 2R )

Uji 2R digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel dependen dapat

dijelaskan oleh variasi variabel independen. Semakin besar 2R menunjukkan

estimasi akan semakin mendekati kenyataan yang sebenarnya.

Koefisien determinasi ini dapat di rumuskan sebagai berikut.

( )( ) ( )å åå

åå= 2

12

1

211

31

212

YX

YXx

Y

XR

Dimana :

2R adalah 0 ≤ 2R ≤ 1

IV. Analisis Statistik

Dalam penelitian ini dipakai regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji

dampak langsung variabel-variabel independen terhadap dependen. Berikut

persamaan regresinya.

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Dimana :

Y = kepuasan kerja,

Page 67: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvii

X1 = kompleksitas tugas,

X2 = locus of control,

X3 = self efficacy.

a = konstanta.

3210 bbbb = koefisien regresi

BAB IV

ANALISIS DATA

A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kantor

akuntan publik disingkat KAP, yaitu suatu badan usaha yang telah mendapatkan ijin

dari menteri keuangan atau pejabat lain yang berwenang sebagai wadah bagi

akuntan publik dalam memberikan jasanya. Sedangkan akuntan publik adalah

akuntan yang telah memperoleh ijin dari menteri keuangan atau pejabat yang

berwenang untuk memberikan jasanya.

Kantor Akuntan Publik dalam pekerjaannya memberikan beberapa jasa

yang disebut dengan jasa audit. Berikut penjelasan dari jasa-jasa audit tersebut.

1. Jasa Audit Laporan Keuangan

Page 68: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxviii

Dalam kapasitasnya sebagai auditor indepanden, kantor akuntan publik

melakukan audit umum atas laporan keuangan untuk memberikan pernyataan

pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan.

2. Jasa Audit Khusus

Audit khusus dapat merupakan audit atas akun atau pos laporan tertentu yang

dilakukan dengan menggunakan prosedur yang disepakati bersama, audit atas

laporan keuangan yang disusun berdasarkan basis akuntansi yang komprehensif,

dan audit atas informasi keuangan untuk tujuan tertentu.

3. Jasa Atestasi

Jasa yang berkaitan dengan penerbitan laporan yang memuat suatu kesimpulan

tentang keadaan asersi (pernyataan) tertulis menjadi tanggung jawab pihak lain,

dilaksanakan mulai pemeriksaan, review dan prosedur yang disepakati bersama.

4. Jasa Review Laporan Keuangan

Jasa yang memberikan keyakinan terbatas bahwa tidak terdapat modifikasi

material yang harus dilaksanakan agar laporan keuangan tersebut sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum atas basis akuntansi komprehensif

lainnya.

5. Jasa Kompilasi Laporan Keuangan

Jasa untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan catatan data keuangan

serta informasi lainnya yang diberikan manajemen suatu entitas tertentu.

6. Jasa Konsultasi

48

Page 69: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxix

Jasa ini meliputi berbagai bentuk dan bidang sesuai dengan kompetensi akuntan

publik. Misalnya jasa konsultasi umum kepada pihak manajemen, perencanaan

sistem dan implementasi sistem akuntansi, penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan, pelaksanaan seleksi dan rekruitmen pegawai sampai memberikan jasa

konsultasi lainnya.

7. Jasa Perpajakan

Jasa yang diberikan meliputi jasa konsultasi umum perpajakan, perencanaan

pajak, review jenis pajak, pengisian SPT dan penyelesaian masalah perpajakan.

Kantor Akuntan Publik dapat berbentuk perseroan terbatas (PT) dan

persekutuan dimana beberapa akuntan pulik bergabung untuk menjalankan

usahanya bersama-sama sebagai sekutu atau rekan (patner). Selain itu KAP dapat

juga berbentuk koperasi jasa audit yang hanya memberikan jasanya pada koperasi

saja. Struktur keorganisasian dalam KAP sebagai berikut.

1. Rekan atau Patner, yaitu rekan pimpinan dan rekan yang menduduki jabatan

tertinggi dalam KAP. Tugasnya bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap

pekerjaan yang ditangani oleh KAP.

2. Manajer, yaitu pengawas pemeriksa, koordinator dari akuntan senior. Tugasnya

mereview program audit, mereview kertas kerja, laporan audit dan manajemen

letter.

3. Akuntan senior atau koordinator akuntan yunior, yaitu akuntan perencana dan

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemeriksaan. Tugasnya mengarahkan

dan mereview pekerjaan akuntan yunior.

Page 70: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxx

4. Akuntan yunior atau asisten akuntan, yaitu pelaksana prosedur pemeriksaan

secara rinci sesuai dengan pengarahan dari akuntan senior. Tugasnya membuat

kertas kerja.

B. PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian survey. Sumber data dalam

penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh

responden. Responden dalam penelitian ini adalah auditor yunior yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DIY dengan masa kerja

lebih dari satu tahun.

Hambatan utama pada penelitian umumnya adalah tingkat respon yang

rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti menyebarkan dan mengumpulkan

sendiri kuesioner untuk wilayah Surakarta. Selain itu peneliti mengadopsi kuesioner

yang sederhana dan mendesain kuesioner yang disebarkan agar terkesan menarik.

Untuk pendistribusian kuesioner, selain mendatangi langsung Kantor

Akuntan Publik yang berada di Surakarta, peneliti juga melakukan penyebaran

kuesioner dengan mengirimkan kuesioner melalui pos untuk auditor yunior yang

bekerja di Kantor Akuntan Publik di Semarang, Yogyakarta, dan Purwokerto. Khusus

untuk penyebaran kuesioner dengan cara mail survey, sebelum mengirimkan

kuesioner ke Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di direktory IAPI, terlebih dahulu

peneliti minta ijin dan menanyakan kesediaan kantor-kantor Akuntan Publik dalam

Page 71: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxi

menerima survey penelitian dengan cara menelpon satu-persatu. Setelah

mendapatkan persetujuan, peneliti baru mengirimkan kuesioner.

Waktu yang digunakan untuk penyebaran kuesioner sampai terkumpul

kurang lebih 2,5 bulan, mulai dari tanggal 15 November 2010 dan pengumpulan

kuesioner berakhir pada akhir bulan Januari 2011. Dari keseluruhan kuesioner yang

kembali tidak semua digunakan dalam tahap analisis. Kuesioner yang rusak

(halaman hilang) dan kuesioner yang tidak lengkap serta kuesioner yang diisi oleh

responden dengan masa kerja kurang dari satu tahun dianggap gugur.

Setelah data primer diperoleh, selanjutnya dilakukan pengolahan data

dengan menggunakan metode pengujian yang telah dijelaskan pada bab 3.

Pengujian dibantu dengan perangkat SPSS 16 for windows. Untuk

menginterpretasikan hasil analisis lebih lanjut, penelitian ini menggunakan analisis

deskriptif, salah satu caranya dengan mengelompokkan data yang diperoleh dan

menyajikannya dalam bentuk tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam

memberikan penjelasan tentang gambaran hasil analisis maupun gambaran

responden.

Tabel IV.1

Daftar Kantor Akuntan Publik

No. Nama KAP Tempat/ lokasi

1 KAP. Drs. Bayudi Watu & Rekan (Cab) Semarang

2 KAP. Drs. Benny Gunawan Semarang

3 KAP. Darsono & Budi Cahyo Santoso Semarang

Page 72: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxii

4 KAP. Hadori Sugiarto Adi & Rekan (Cab) Semarang

5 KAP. Drs. Hananta Budianto & Rekan (Cab) Semarang

6 KAP. Drs. Idjang Soetikno Semarang

7 KAP. Ruchendi, Mardjito & Rushadi Semarang

8 KAP. Drs. Sugeng Pamudji Semarang

9 KAP. Dra. Suhartati & Rekan (Cab) Semarang

10 KAP. Tarmizi Achmad Semarang

11 KAP. Yulianti, SE., BAP. Semarang

12 KAP. Bismar, Muntalib & Yunus (Cab) Yogyakarta

13 KAP. Hadiono Yogyakarta

14 KAP. Drs. Henry & Sugeng (Pusat) Yogyakarta

15 KAP. Drs. Inaresjz Kemalawarta Yogyakarta

16 KAP. Drs. Kumalahadi Yogyakarta

17 KAP. Drs. Soeroso Donosapoetro, MM Yogyakarta

18 KAP. Dra. Suhartati & Rekan (Cab) Yogyakarta

19 KAP. Busroni & Payamta (CAB) Surakarta

20 KAP. Rachmad Wahyudi Surakarta

21 KAP. Wartono Surakarta

22 KAP. Drs. Oetoet Wibowo Purwokerto

Sumber : Direktori IAPI 2010.

Dalam Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia tahun 2010 tercatat

ada 18 Kap di Semarang, 9 KAP di Yogyakarta, 4 KAP di Surakarta dan 1 KAP di

Purwokerto. Dari keseluruhan KAP tersebut yang bersedia menerima survey

penelitian adalah 22 KAP seperti yang tampak pada tabel IV.1 diatas. Sedangkan

Page 73: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiii

untuk rincian distribusi dan tingkat pengembalian kuesioner disajikan pada tabel

dibawah ini.

Tabel IV.2

Distribusi dan Tingkat Pengembalian Kuesioner

No. Nama KAP Kuesioner

disebar Kuesioner kembali

Tingkat Persentase

1 KAP. Drs. Bayudi Watu & Rekan (Cab) 8 0 0 %

2 KAP. Drs. Benny Gunawan 8 6 75 %

3 KAP. Darsono & Budi Cahyo Santoso 8 6 75 %

4 KAP. Hadori Sugiarto Adi & Rekan (Cab) 8 0 0 %

5 KAP. Drs. Hananta Budianto & Rekan (Cab) 8 0 0 %

6 KAP. Drs. Idjang Soetikno 8 5 62,5 %

7 KAP. Ruchendi, Mardjito & Rushadi 8 5 62,5 %

8 KAP. Drs. Sugeng Pamudji 8 6 75 %

9 KAP. Dra. Suhartati & Rekan (Cab) 8 0 0 %

10 KAP. Tarmizi Achmad 8 4 50 %

11 KAP. Yulianti, SE., BAP. 8 0 0 %

12 KAP. Bismar, Muntalib & Yunus (Cab) 8 6 75 %

13 KAP. Hadiono 8 5 62,5 %

14 KAP. Drs. Henry & Sugeng (Pusat) 8 6 75 %

15 KAP. Drs. Inaresjz Kemalawarta 8 0 0 %

16 KAP. Drs. Kumalahadi 8 4 50 %

17 KAP. Drs. Soeroso Donosapoetro, MM 8 0 0 %

18 KAP. Dra. Suhartati & Rekan (Cab) 8 0 0 %

Page 74: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiv

19 KAP. Busroni & Payamta (Cab) 8 7 87,5 %

20 KAP. Rachmad Wahyudi 8 6 75 %

21 KAP. Wartono 8 6 75 %

22 KAP. Drs. Oetoet Wibowo 8 5 62,5 %

Jumlah 176 77 43,75 %

Sumber : data primer diolah

Berdasarkan tabel IV.2 diatas KAP yang bersedia mengembalikan

kuesioner hanya 14 KAP. Alasan bagi yang tidak mengisi, tidak mengembalikan, dan

yang tidak bersedia menerima kuesioner karena bulan November sampai April

mereka disibukkan dengan pekerjaan auditnya, sehingga sebagian besar anggotanya

sedang berada di luar kota.

Peneliti menyebarkan sebanyak 176 lembar kuesioner di Kantor

Akuntan Publik daerah Semarang, Yogyakarta, Surakarta dan Purwokerto,

didistribusikan 8 kuesioner pada tiap-tiap Kantor Akuntan Publik. Masing-masing

anggota akuntan publik, dalam hal ini auditor yunior yang bersedia menerima dan

mengisi kuesioner rata-rata hanya mengembalikan kuesioner sekitar 3 sampai 7

lembar. Sehingga jumlah kuesioner yang diterima kembali 77 lembar atau dengan

tingkat pengembalian kuesioner sekitar 43,75 % dari jumlah keseluruhan kuesioner

yang disebar. Kuesioner yang dikembalikan lebih lanjut masih diteliti ulang untuk

mendapatkan kuesioner lengkap yang kemudian digunakan dalam penelitian.

Tabel IV.3

Rincian Data Kuesioner

Page 75: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxv

Keterangan Jumlah Persentase

Jumlah kuesioner yang disebar 176

Jumlah kuesioner yang kembali 77 43,75 %

Jumlah kuesioner yang tidak lengkap 11 6,25 %

kuesioner yang siap dinalisis 66 37,50 %

Sumber : data primer

Dari tabel IV.3 dapat diketahui bahwa responden yang memenuhi

persyaratan untuk diteliti dan dianalisis berjumlah 66 auditor yang berasal dari 14

Kantor Akuntan Publik di wilayah Semarang, Yogyakarta, Surakarta dan Purwokerto.

Hal ini disebabkan terdapat sebelas kuesioner yang tidak memenuhi syarat untuk

dianalisis, karena enam responden tidak menjawab sebagian dari daftar pertanyaan,

dua kuesioner sebagian halamannya hilang dan tiga responden memiliki

pengalaman kerja kurang dari satu tahun.

C. DESKRIPSI RESPONDEN

Berdasarkan hasil kuesioner yang diterima dan yang memenuhi

persyaratan untuk diolah, dapat diketahui deskripsi responden sebagai berikut.

Tabel IV.4

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 48 72,73 %

Perempuan 18 27,27 %

Page 76: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvi

Total 66 100 %

Sumber : data primer

Tabel IV.4 menunjukkan bahwa auditor yunior pada KAP di wilayah Jawa

Tengah dan DIY didominasi oleh laki-laki sebesar 72,73 %, sedangkan 27,27 %

diantaranya adalah perempuan.

Tabel IV.5

Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan Jumlah Persentase

D III 12 18,18 %

S-1 46 69,70 %

S-2 8 12,12 %

Total 66 100 %

Sumber : data primer

Berdasarkan tabel IV.5 diatas, mayoritas tingkat pendidikan responden

adalah S-1, yaitu sebesar 69,70 %, kemudian sebesar 18,18 % berpendidikan D III,

dan sisanya berpendidikan S-2 sebesar 12,12 % dari jumlah responden.

Tabel IV.6

Pengalaman Kerja Responden

Pengalaman Kerja Jumlah Persentase

Page 77: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvii

1 - 5 tahun 38 57,58 %

6 - 10 tahun 25 37,88 %

> 11 tahun 3 4,55 %

Total 66 100 %

Sumber : data primer

Tabel IV.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden telah memiliki

pengalaman kerja 1 – 5 tahun yaitu sebanyak 38 responden (57,58 %),

sementara untuk pengalaman kerja antara 6 – 10 tahun sebanyak 25 responden

(37,88 %), responden dengan pengalaman kerja diatas 11 tahun sebanyak 3

responden (4,55 %).

D. PENGUJIAN INSTRUMEN

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner (Ghozali,2006:45). Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang diukur oleh kuesioner

tersebut. Pengujian validitas tiap butir dilakukan dengan cara mengkorelasikan

skor tiap butir dengan skor total menggunakan uji korelasi product momen

pearson. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05

dengan kriteria pengujian sebagai berikut.

Page 78: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxviii

1) Jika r hitung > r tabel atau apabila p-value/ nilai probabilitas < 0,05 maka

instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor

total (dinyatakan valid).

2) Jika r hitung < r tabel atau apabila p-value/ nilai probabilitas > 0,05 maka

instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap

skor total (dinyatakan tidak valid).

Tabel IV.7

Uji Validitas Kompleksitas Tugas

Pertanyaan P Value

Taraf Kesalahan

Interprestasi No. Indikator

1 KT1 0,000 0,05 Valid

2 KT2 0,000 0,05 Valid

3 KT3 0,000 0,05 Valid

4 KT4 0,000 0,05 Valid

5 KT5 0,000 0,05 Valid

6 KT6 0,000 0,05 Valid

** Signifikansi pada tingkat 0,01 (2-tailed)

Sumber : data primer yang diolah

Dari pengujian validitas terhadap semua pertanyaan yang mengukur

kompleksitas tugas pada tabel IV.7 diatas menunjukkan bahwa semua item

Page 79: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxix

pertanyaan memiliki nilai p-value kurang dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga

semua pertanyaan (6 item) diikutsertakan dalam analisis selanjutnya.

Tabel IV.8

Uji Validitas Internal Locus Of Control

Pertanyaan P Value

Taraf Kesalahan

Interprestasi No. Indikator

7 ILC1 0,000 0,05 Valid

8 ILC2 0,000 0,05 Valid

9 ILC3 0,000 0,05 Valid

10 ILC4 0,000 0,05 Valid

11 ILC5 0,000 0,05 Valid

12 ILC6 0,000 0,05 Valid

13 ILC7 0,000 0,05 Valid

14 ILC8 0,000 0,05 Valid

** Signifikansi pada tingkat 0,01 (2-tailed)

Sumber : data primer yang diolah

Hasil pengujian validitas variabel internal locus of control berdasarkan

tabel IV.8 diatas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan (8 item) pada

variabel internal locus of control valid. Sehingga semua item pertanyaan dapat

diikutsertakan dalam analisis data.

Tabel IV.9

Page 80: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxx

Uji Validitas Self Efficacy

Pertanyaan P Value

Taraf Kesalahan

Interprestasi No. Indikator

15 SE1 0,000 0,05 Valid

16 SE2 0,000 0,05 Valid

17 SE3 0,000 0,05 Valid

18 SE4 0,000 0,05 Valid

19 SE5 0,000 0,05 Valid

20 SE6 0,013 0,05 Valid

21 SE7 0,000 0,05 Valid

22 SE8 0,000 0,05 Valid

** Signifikansi pada tingkat 0,01 (2-tailed)

Sumber : data primer yang diolah

Hasil pengujian validitas variabel self efficacy berdasarkan tabel IV.9

yang akan tampak dibawah ini, menunjukkan bahwa semua item pertanyaan (8

item) pada variabel self efficacy valid. Sehingga semua item pertanyaan dapat

diikutsertakan dalam analisis data.

Tabel IV.10

Uji Validitas Kepuasan Kerja

Pertanyaan P Value Taraf Interprestasi

Page 81: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxi

No. Indikator Kesalahan

30 KK1 0,000 0,05 Valid

31 KK2 0,000 0,05 Valid

** Signifikansi pada tingkat 0,01 (2-tailed)

Sumber : data primer yang diolah

Hasil pengujian validitas variabel kepuasan kerja berdasarkan tabel IV.10

diatas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan (2 item) pada variabel

kepuasan kerja valid. Sehingga semua item pertanyaan dapat diikutsertakan

dalam analisis data.

2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan pengujian validitas maka tahap berikutnya dilakukan

pengujian reliabilitas untuk butir pertanyaan yang dinyatakan valid dengan

tujuan untuk menguji sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini

dapat diandalkan. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai

cronbach’s alpha > 0,6 atau koefisien cronbach’s alpha tersebut lebih besar dari

nilai r`tabel (Ghozali, 2006;42). Reliabilitas instrumen penelitian ini diuji

menggunakan rumus koefisien cronbach’s alpha. Hasil uji reliabilitas disajikan

pada tabel IV.11 berikut ini.

Tabel IV.11

Uji Reliabilitas

Page 82: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxii

Variabel Koefisien Alpha Chronbach's

Alpha Interprestasi

Kompleksitas Tugas 0,736 0,6 Reliabel

Internal Locus Of Control 0,658 0,6 Reliabel

Self Efficacy 0,724 0,6 Reliabel

Kepuasan Kerja 0,839 0,6 Reliabel

Sumber : data primer yang diolah

Hasil pengujian reliabilitas pada tabel IV.11 menunjukkan bahwa semua

instrumen memiliki alpha diatas 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa semua intrumen

adalah reliabel.

E. PENGUJIAN ASUMSI KLASIK

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pengujian untuk

mendeteksi ada tidaknya penyimpangan terhadap asumsi klasik atas persamaan

regresi yang digunakan.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen keduanya memiliki ditribusi normal

atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji

kolmogorov-smirnov. Dasar pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah

jika variabel independen dan variabel dependen tersebut mempunyai asymp.sig

(2-tailed) diatas level of signifikan 5% (0,05), dengan kata lain ditentukan dari

nilai p-value atau nilai probabilitas > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

Page 83: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiii

variabel tersebut berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas untuk masing-

masing variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel IV.12

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Variabel asym.sig (2-

tailed)/ p-value Tingkat

Signifikansi Interprestasi

Kompleksitas Tugas 0,253 0,05 Berdistribusi Normal

Internal Locus Of Control

0.112 0,05 Berdistribusi Normal

Self Efficacy 0,707 0,05 Berdistribusi Normal

Kepuasan Kerja 0,062 0,05 Berdistribusi Normal

Sumber : data primer yang diolah

Dari hasil pengujian kolmogorov-smirnov seperti pada tabel IV.12 diatas

menunjukkan bahwa nilai asymp.sig (2-tailed) dalam penelitian ini memiliki nilai

lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan regresi untuk

masing-masing model berdistribusi normal.

Gambar IV.I

Uji Normalitas P-P Plot

Page 84: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiv

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted C

um Pr

ob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan diagram P-P

Plot seperti yang tampak pada gambar IV.I diatas. Gambar IV.I tersebut

menunjukkan bahwa varians tidak menyebar, melainkan mendekati garis

diagonal, sehingga menjelaskan bahwa data normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka hal tersebut disebut homokedastisitas. Jika

varians berbeda, disebut sebagai heteroskedastisitas. Model regeresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso,2010). Pendekatan

heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung

(output spss) dengan nilai ttabel. Jika thitung < ttabel atau dengan melihat probabilitas

signifikannya diatas 5% maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian

dapat dilihat dari tabel IV.13.

Page 85: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxv

Tabel IV.13

Uji Heterokedastisitas

Variabel Sign.

Tingkat Signifikansi

Interprestasi

Kompleksitas Tugas 0,314 0,05 Homokedastisitas

Internal Locus Of Control 0,447 0,05 Homokedastisitas

Self Efficacy 0,134 0,05 Homokedastisitas

Sumber : data primer yang diolah

Dari tabel IV.13 dapat dilihat bahwa semua variabel independen tidak

terjadi heterokedastisitas melainkan homokedastisitas yaitu nilai probabilitas

signifikannya lebih besar dari 0,05. Metode lain yang dapat digunakan untuk

menguji adanya gejala ini adalah dengan melihat grafik scatterplot, seperti yang

tampak pada gambar dibawah ini

Gambar IV.II

Uji Heterokedastisitas Scatterplot

Page 86: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvi

Regression Standardized Residual210-1-2-3-4

Regr

essi

on S

tand

ardi

zed

Pred

icte

d Va

lue

2

0

-2

-4

Scatterplot

Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Gambar scatterplot pada gambar IV.II diatas menunjukkan tidak ada

pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas timbul dalam model regresi berganda karena adanya

korelasi antar variabel bebas, dalam model regresi sederhana yang hanya

terdapat satu variabel bebas tidak diperlukan pengujian multikolinearitas.

Multikolinearitas terjadi apabila nilai variance inflation factor (VIF) diatas 10

atau nilai tolerance kurang dari 10%. Hasil pengujian multikolinearitas dalam

penelitian ini tampak pada Tabel IV.14 dibawah ini.

Tabel IV.14

Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Interprestasi

Kompleksitas Tugas 0,773 1,294 Tidak terjadi multikolinearitas

Page 87: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvii

Internal Locus Of Control 0,837 1,195 Tidak terjadi multikolinearitas

Self Efficacy 0,695 1,440 Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber : data primer yang diolah

Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel bebas

yang memiliki nilai tolerance kurang dari 10% (0,01) dan tidak ada satu pun

variabel bebas yang memiliki VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui adanya korelasi antar

faktor gangguan. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dalam penelitian ini

menggunakan uji durbin-watson dengan ketentuan du < DW < (4-du) berarti tidak

ada autokorelasi positif atau negatif (Ghozali,2006;96). Dengan kata lain durbin-

watson (DW) terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka

koefisien autokorelasi sama dengan nol, yang artinya tidak ada autokorelasi. Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi.

Hasil pengujian durbin-watson ditunjukkan dalam tabel IV.15 dibawah

ini, yang menunjukkan nilai durbin-watson sebesar 1,721. Kemudian nilai ini

dibandingkan dengan nilai tabel yang menggunakan derajat kepercayaan 5%. Jumlah

sampel 66 dan jumlah variabel independen adalah 3, maka di tabel durbin-watson

didapat nilai d L = 1,503 dan d U = 1,696 dengan tingkat signifikan 5%. Hasil

Page 88: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxviii

pengujian menjelaskan uji durbin-watson : dU < d hitung < (4-d U ) yaitu 1,696 < 1,721 <

2,304, maka tidak terjadi autokorelasi.

Tabel IV.15

Uji Autokorelasi Durbin-Watson

Durbin-Watson

d U tabel 4-d U

1,721

1,696 2,304

Sumber : Data primer yang diolah

F. PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Hasil Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh setiap variabel

bebas terhadap variabel terikat signifikan atau tidak yaitu antara kompleksitas

tugas, locus of control, dan self efficacy terhadap kepuasan kerja dengan cara

membandingkan t hitung dengan t tabel pada derajat signifikan 5% yaitu jika

t hitung < t tabel , maka Ho diterima, sebaliknya jika t hitung > t tabel , maka Ho ditolak.

Cara lain pengambilan keputusan uji t adalah dengan melihat nilai probabilitas,

jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan jika nilai probabilitas < 0,05, maka

Ho ditolak (Santoso,2010). Hasil uji t terhadap variabel penelitian dengan

menggunakan program SPSS 16 for windows adalah sebagai berikut.

Page 89: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxix

Tabel IV.16

Hasil Uji t

Variabel T hitung T tabel Sig.t Kesimpulan

Kompleksitas Tugas 3,240 1,645 0,002 Ho ditolak

Internal Locus Of Control 3,105 1,645 0,003 Ho ditolak

Self Efficacy 4.212 1,645 0,000 Ho ditolak

Sumber : data primer yang diolah

Nilai t hitung untuk persamaan diatas yaitu variabel kompleksitas tugas

(X1 ) sebesar 3,240 lebih besar dari t tabel (1,645) dengan p-value 0,002 (< 0,05)

dengan demikian Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara kompleksitas tugas terhadap kepuasan kerja auditor

yunior.

Untuk variabel internal locus of control (X 2 ) nilai t hitung nya sebesar

3,105 lebih besar dari t tabel (1,645) dengan p-value 0,003 (< 0,05) dengan

demikian Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara internal locus of control terhadap kepuasan kerja auditor

yunior.

Page 90: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xc

Untuk variabel self efficacy (X 3 ) menunjukkan hasil yang sama dengan

variabel-variabel sebelumnya yaitu nilai t hitung sebesar 4,212 lebih besar dari

t tabel (1,645) dengan p-value 0,000 (< 0,05) dengan demikian Ho ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara self efficacy

terhadap kepuasan kerja auditor yunior.

2. Hasil Uji F

Pengujian F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap

variabel dependen (Santoso, 2010). Kriteria pengujian yang digunakan adalah

Jika Fhitung > Ftabel atau p-value < taraf signifikansi sebesar 0,05 maka Ho ditolak,

dan jika Fhitung < Ftabel atau p-value > taraf signifikansi sebesar 0,05 maka Ho

diterima. Hasil uji F terhadap variabel penelitian adalah sebagai berikut.

Tabel IV.17

Hasil Uji F

Fhitung Ftabel P-value Adjusted R 2 Kesimpulan

29.372 2,76 0,000 0,567 Model fit

Sumber : data primer yang diolah

Nilai Fhitung untuk model diatas sebesar 29,372 dan Ftabel dengan degree

of freedom (df) (3;60) sebesar 2,76 serta p-value 0,000. Hal ini berarti Fhitung >

Ftabel dan p-value kurang dari taraf signifikansi 0,05, maka Ho ditolak sehingga

Page 91: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xci

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara

variabel independen kompleksitas tugas, internal locus of control dan self

efficacy terhadap variabel dependen kepuasan kerja.

Nilai adjusted R 2 sebesar 0,567 atau 56,7% yang berarti bahwa

kepuasan kerja dipengaruhi sebesar 56,7% oleh variabel kompleksitas tugas,

internal locus of control dan self efficacy, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh

faktor lain diluar model ini.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.

Koefisian-koefisien regresi secara parsial dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel IV.18

Hasil Perhitungan Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

-6.378 1.692 -3.771 .000

.203 .063 .301 3.240 .002

.151 .049 .277 3.105 .003

.167 .040 .412 4.212 .000

(Constant)

Kompleksitas Tugas

Locus Of Control

Selft Eficacy

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Kepuasan Kerjaa.

Dari hasil analisis koefisien regresi berganda diatas dapat dilihat korelasi

parsial yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang ditentukan dari

nilai koefisien regresi dan nilai signifikansi adalah self efficacy dengan koefisien

Sumber : Output SPSS

Page 92: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcii

regresi 0,412 dengan signifikansi 0,000, kemudian kompleksitas tugas yaitu pada

koefisien regresi sebesar 0,301 dengan signifikansi sebesar 0,002, dan terakhir

oleh internal locus of control pada koefisien regresi sebesar 0,277 dengan

signifikansi sebesar 0,003

Berdasarkan koefisien-koefisien regresi yang tedapat pada tabel IV.18

tersebut diatas, sehingga diperoleh persamaan analisis regresi linier berganda

dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kepuasan Kerja = -6,378+0,301KT+0,277ILOC+0,412SE

Keterangan :

KT : Kompleksitas Tugas ( X1 )

ILOC : Internal Locus Of Control ( X 2 )

SE : Self Efficacy ( X 3 )

G. PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah bahwa kompleksitas

tugas, locus of control dan self efficacy mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan kerja auditor yunior. Untuk variabel kepuasan kerja dengan

konstanta sebesar -6,378 memberikan arti bahwa apabila variabel prediktor

yang dalam penelitian ini adalah kompleksitas tugas, internal locus of control

dan self efficacy = 0 atau tidak ada, maka kepuasan kerja secara konstan bernilai

sebesar -6,378. Konstanta dengan tanda negatif yang berarti kepuasan kerja

Page 93: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciii

akan menurun sebesar konstanta tersebut ketika variabel independen dalam

model ini tidak ada. Kepuasan kerja auditor yunior dapat ditingkatkan dengan

dipengaruhi oleh kompleksitas tugas, internal locus of control, dan self efficacy,

dimana kepuasan kerja akan semakin menurun apabila faktor-faktor tersebut

rendah.

Koefisien regresi X1 sebesar 0,301 memberikan arti bahwa

kompleksitas tugas berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap terjadi penambahan nilai kompleksitas tugas akan

meningkatkan kepuasan kerja sebesar 0,301, dapat diartikan pula setiap

peningkatan kompleksitas tugas akan meningkatkan kepuasan kerja.

Nilai koefisien regresi X 2 sebesar 0,277 memberikan arti bahwa

internal locus of control berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Nilai ini

memperlihatkan bahwa setiap penambahan nilai internal locus of control akan

meningkatkan kepuasan kerja sebesar 0,277, atau dapat pula diartikan semakin

tinggi internal locus of control pada auditor yunior akan semakin meningkatkan

kepuasan kerja.

Koefisien regresi X 3 sebesar 0,412 memberikan arti bahwa self efficacy

berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Nilai ini menyatakan bahwa setiap

penambahan nilai self efficacy akan meningkatkan kepuasan kerja sebesar

0,412, atau dapat diartikan pula semakin tingginya self efficacy yang dimiliki

auditor yunior maka semakin tinggi nilai kepuasan kerjanya.

Page 94: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciv

Hasil penelitian yang telah dilakukan untuk uji asumsi klasik diperoleh

hasil bahwa data terdistribusi normal, uji multikolinearitas tidak terjadi masalah

multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas mengindikasikan tidak terjadi

masalah heterokedastisitas.

Untuk uji hasil analisis penelitian mengenai pengaruh kompleksitas

tugas, internal locus of control, dan self efficacy terhadap kepuasan kerja

sebagaimana telah diurakan sebelumnya menunjukkan adanya pengaruh positif

yang signifikan untuk variabel kompleksitas tugas terhadap kepuasan auditor

yunior. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung (3,240) > t tabel (1,645)

dengan signifikansi 0,002 (< 0,05). Artinya bahwa semakin tinggi kompleksitas

tugas auditor yunior akan berakibat peningkatan keinginan untuk mampu

menyelesaikan setiap tantangan pekerjaan yang dihadapi, dan pada akhirnya

ketika semua tugas-tugas komplek tersebut terselesaikan dengan baik akan

mampu meningkatkan kepuasan kerja. Sehingga hipotesis 1 yang menyatakan

ada pengaruh positif antara kompleksitas tugas terhadap kepuasan kerja

akuntan publik dapat diterima.

Variabel internal locus of control berdasarkan pada nilai t hitung (3,105) >

t tabel (1,645) dengan signifikansi 0,003 (< 0,05). Menunjukkan adanya pengaruh

positif yang signifikan untuk variabel internal locus of control terhadap kepuasan

kerja akuntan publik. Artinya semakin tinggi internal locus of control yang

dimiliki akuntan publik akan mengakibatkan semakin meningkatnya kepuasan

kerja auditor yunior, sehingga hipotesis 2 yang menyatakan ada pengaruh positif

Page 95: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcv

antara internal locus of control terhadap kepuasan kerja akuntan publik dapat

deterima.

Senada dengan dua variabel sebelumnya, untuk variabel self efficacy

juga menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan

kerja akuntan publik. Hal ini dilihat dari nilai t hitung (4,212) > t tabel (1,645)

dengan signifikansi 0,000 (< 0,05). Artinya bahwa tingkat self efficacy atau

keyakinan akuntan publik tentang peluangnya untuk berhasil adalah tinggi maka

akan meningkatkan kepuasan kerja akuntan publik itu sendiri. Sehingga

hipotesis 3 yang menyatakan ada pengaruh positif antara self efficacy terhadap

kepuasan kerja akuntan publik dapat deterima. Hasil penelitian ini mendukung

pernyataan Judge dan Bono (2001).

Dengan membandingkan F hitung dengan F tabel maka diketahui F hitung >

F tabel (29,372 > 2,76) dengan signifikansi 0,000 (<0,05) sehingga Ho ditolak,

artinya secara serempak kompleksitas tugas, internal locus of control dan self

efficacy mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja

akuntan publik. Hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang

simultan antara kompleksitas tugas, internal locus of control, dan self efficacy

terhadap kepuasan kerja akuntan publik dapat diterima.

Nilai Adjusted R 2 sebesar 0,567 berarti bahwa kepuasan kerja akuntan

publik dipengaruhi sebesar 56,7% oleh variabel kompleksitas tugas, internal

locus of control dan self efficacy. Sedangkan sisanya sebesar 43,3% dipengaruhi

oleh variabel lain diluar penelitian. Berdasarkan pada hasil analisis data

Page 96: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvi

menunjukkan bahwa variabel kompleksitas tugas, internal locus of control dan

self efficacy berpengaruh cukup besar terhadap kepuasan kerja.

Pada penelitian sebelumnya (Engko dan Gudono, 2007) yang

menyebutkan kompleksitas tugas tidak dapat memoderasi hubungan antara

gaya kepemimpinan direktif dan kepuasan kerja, kompleksitas tugas dapat

memoderasi hubungan antara gaya kepemimpinan suportif dan kepuasan kerja,

dan bahwa auditor yunior yang memiliki locus of control internal maupun

eksternal dengan gaya kepemimpinan direktif maupun suportif memiliki

kepuasan kerja yang sama. Sementara itu, pada penelitian ini mencoba

menjadikan kompleksitas tugas dan internal locus of control tidak sebagai

variabel moderasi tetapi sebagai variabel independen dan menunjukkan

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan mendukung hasil penelitian Judge

dan Bono (2001).

Pemilihan variabel self efficacy sebagai variabel tambahan dan

penguatan variabel internal locus of control sebagai salah satu prediktor

pengukuran kepuasan kerja, didasarkan pada penelitian Judge dan Bono (2001).

Hasil dari penelitian tersebut mengemukakan secara umum self efficacy, self

esteem, locus of control, dan kestabilan emosi pribadi memiliki pengaruh yang

positif terhadap kepuasan kerja.

Page 97: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvii

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dalam bab 4, maka

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

positif yang signifikan antara kompleksitas tugas terhadap kepuasan kerja, hal

ini berarti bahwa hipotesis pertama yang menyatakan kompleksitas tugas

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja akuntan publik dapat diterima

Page 98: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcviii

2. Pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk variabel kedua yaitu internal locus

of control menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara

internal locus of control terhadap kepuasan kerja, hal tersebut berarti bahwa

hipotesis kedua yang menyatakan internal locus of control berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja akuntan publik dapat diterima.

3. Untuk uji t terhadap variabel ketiga yaitu self efficacy juga menunjukkan hasil

yang sama dengan dua variabel sebelumnya yaitu terdapat pengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja akuntan publik, artinya hipotesis ketiga yang

menyatakan self efficacy berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja

akuntan publik dapat diterima.

4. Pengujian hipotesis menggunakan uji F menunjukkan pengaruh secara simultan,

hasilnya menunjukkan bahwa secara simultan faktor kompleksitas tugas,

internal locus of control dan self efficacy berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja akuntan publik di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY).

B. KETERBATASAN

Penulis menyadari bahwa terdapat keterbatasan yang dimiliki dalam

penelitian ini. Berikut adalah keterbatasan dalam penelitian ini.

1. Pemilihan penyebaran kuesioner yang sebagian besar dilaksanakan dengan

metode mail survey, mengakibatkan tingkat respond rate dari responden

rendah dalam penelitian ini, sehingga kemungkinan dapat mengurangi

generalisasi hasil penelitian. Hal ini disebabkan karena pada bulan Nopember

74

Page 99: PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, LOCUS OF CONTROL, DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcix

sampai April para auditor yunior sedang sibuk dengan pekerjaan audit

penyusunan SPT Tahunan, oleh karena itu hanya sebagian KAP yang bersedia

berpartisipasi, dan beberapa KAP tidak mengembalikan kuesioner.

2. Bias respon atau jawaban yang tidak serius dan tidak jujur mungkin saja terjadi

pada penelitian yang menggunakan kuesioner.

3. Pembatasan populasi dan kecilnya jumlah responden 66 (37,50%) karena

rendahnya tingkat respon dalam penelitian, kemungkinan kurang mewakili

obyek penelitian.

C. SARAN

Dari hasil penelitian, analisis data, pembahasan dan kesimpulan serta

keterbatasan, berikut ini disampaikan beberapa saran yang mungkin dapat

membantu penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

1. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan penambahan

variabel lain misalnya self esteem dan kestabilan emosi pribadi auditor atau

masih banyak lainnya yang mungkin dapat mempengaruhi kepuasan kerja.

2. Untuk lebih memberikan gambaran tentang hasil penelitian dan juga cukup

mewakili obyek penelitian sejenis dimasa yang akan datang sebaiknya populasi

yang digunakan diperluas lagi tidak hanya di wilayah Jawa Tengah dan DIY.