PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA …eprintslib.ummgl.ac.id/677/1/15.0102.0226_BAB...
Transcript of PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA …eprintslib.ummgl.ac.id/677/1/15.0102.0226_BAB...
-
i
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM
PENGENDALIAN INTERN DAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-I
Disusun oleh:
Ari Suparwati
NPM.15.0102.0226
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN 2019
-
i
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM
PENGENDALIAN INTERN DAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Magelang
Disusun oleh :
Ari Suparwati
NIM. 15.0102.0226
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN 2019
-
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul:
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM
PENGENDALIAN INTERN DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)
Yang disusun oleh :
Nama : Ari Suparwati
NIM : 15.0102.0226
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Akuntansi
Disetujui untuk digunakan ujian komprehensif.
Magelang, 20 Agustus 2019
Dosen Pembimbing 1
Nur Laila Yuliani,SE,M.Sc
NIDN 0621077802
-
iii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ari Suparwati
NIM : 15.0102.0226
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul :
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat skripsi
orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan
gelar sarjananya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
bila diperlukan.
Magelang, 20 Agustus 2019
Pembuat Pernyataan,
Ari Suparwati
NIM. 15.0102.0226
-
iv
RIWAYAT HIDUP
Nama : Ari Suparwati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 04 Mei 1975
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat Rumah : dsn Kentangan, Ds Banjarnegoro, Kec.
Mertoyudan, Kab.Magelang.
Alamat Email : [email protected]
Pendidikan Formal:
Sekolah Dasar (1982 - 1988) : SD Negeri Secang 3
SMP (1988 - 1991) : SMP Pendowo Secang
SMA (1991 - 1994) : SMA Negeri 1 Grabag
Perguruan Tinggi (2015-2019) : Universitas Muhammadiyah Magelang
Magelang, 20 Agustus 2019
Pembuat Pernyataan,
Ari Suparwati
NIM. 15.0102.0226
-
v
MOTTO
Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa
dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang kafir.
(QS. Yusuf: Ayat 87)
Kejujuran adalah kebijaksanaan yang paling baik
Untuk menjadi orang sukses tidak harus menjadi orang pintar dan kaya, tetapi
bagaimana mengubah pola pikir dan dapat mengikuti perubahan. Apabila jatuh
maka harus bangkit dan melangkah lagi
-
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul “PENGARUH
KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)”
Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih
derajat Sarjana Ekonomi program Strata (S-1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Magelang.
Selama penelitan dan penyusunan laporan penelitian dalam skripsi ini,
penulis tidak lepas dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Ibu Nur Laila Yuliani, SE, M.Sc, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan sekaligus Dosen Pembimbing yang telah mengorbankan waktu, tenaga,
pikiran untuk membimbing serta memberikan saran dalam menyelesaikan
laporan skripsi ini
2. Bapak Wawan Sadtyo Nugroho, SE, M.Si selaku dosen penguji 1 (satu) yang sudah banyak membantu memberikan kritik dan saran terhadap perbaikan
skripsi ini.
3. Ibu Farida, SE, M.Si selaku dosen penguji 2 (dua) yang sudah banyak membantu memberikan kritik serta saran terhadap perbaikan skripsi saya.
4. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang.
5. Kedua orang tua, suami, anak-anak dan keluarga yang telah memberikan motivasi dan bantuannya sehingga terselesaikannya laporan skripsi ini.
6. Semua pihak yang telah memberikan masukan saran dan partisipasi dalam laporan skripsi ini.
-
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .........................................................................................
Lembar Persetujuan ...............................................................................
Halaman Pernyataan Keaslian ................................................................
Halaman Riwayat Hidup .........................................................................
Motto .......................................................................................................
Kata Pengantar ........................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................
Daftar Tabel ............................................................................................
Daftar Gambar .........................................................................................
Daftar Lampiran ......................................................................................
Abstrak ....................................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
xi
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. B. Rumusan Masalah .......................................................................... C. Tujuan Penelitian ............................................................................ D. Kontribusi Penelitian ...................................................................... E. Sistematika Penulisan .....................................................................
1
6
7
7
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Telaah Teori ................................................................................... 1. Teori Stewardship........................................................................ 2. Kualitas Laporan Keuangan......................................................... 3. Kompetensi Sumber Daya Manusia ........................................ 4. Pemanfaatan Teknologi Informasi …........................................ 5. Sistem Pengendalian Intern ...................................................... 6. Pengawasan Keuangan .............................................................
B. Telaah Penelitian Sebelumnya ....................................................... C. Perumusan Hipotesis ..................................................................... D. Model Penelitian ............................................................................
9
9
10
13
14
16
17
20
22
28
BAB III METODA PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel ...................................................................... B. Variabel dan Pengukuran Variabel ................................................ C. Teknik Analisis Data .....................................................................
1. Statistik Deskriptif ................................................................... 2. Uji Kualitas Data .....................................................................
a. Uji Validitas ....................................................................... b. Uji Reliabilitas ...................................................................
3. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 4. Pengujian Hipotesis .................................................................
a. Koefisien Determinasi ........................................................ b. Uji F ................................................................................... c. Uji t ....................................................................................
29
31
33
33
33
33
34
34
35
35 35
36
-
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif Data ................................................................. B. Uji Kualitas Data ............................................................................
1. Uji Validitas .......................................................................... 2. Uji Reliabilitas ......................................................................
C. Hasil Pengujian Hipotesis.................................................................. 1. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 2. Koefisien Determinasi ........................................................... 3. Uji F ...................................................................................... 4. Uji t .......................................................................................
D. Pembahasan Pengaruh ....................................................................
38
42
42
44
45
45
46
47
48
51
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... B. Keterbatasan ................................................................................... C. Saran ...............................................................................................
56
57
57
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
59
LAMPIRAN ........................................................................................... 62
-
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Telaah Penelitian Sebelumnya .............................................
Tabel 3.1 Definisi dan Pengukuran.........................................................
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner .........................................
Tabel 4.2 Profil Responden ..................................................................
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ................................................................
Tabel 4.4 Pengujian Validitas ...............................................................
Tabel 4.5 Cross Loading .......................................................................
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................
Tabel 4.7 Uji Regresi Linier Berganda .................................................
Tabel 4.8 Koefisien Determinasi (R²) ..................................................
Tabel 4.9 Uji F ......................................................................................
Tabel 4.10 Uji t ......................................................................................
20
31
38
39
40
43
43
44
45
46
47
48
-
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Penelitian ................................................................
Gambar 3.1 Penerimaan Uji F ...............................................................
Gambar 3.2 Penerimaan Uji t ................................................................
Gambar 4.1 Penerimaan Uji F ................................................................
Gambar 4.2 Uji t Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia ............
Gambar 4.3 Uji t Variabel Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ...........
Gambat 4.4 Uji t Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi ..............
Gambar 4.5 Uji t Variabel Pengawasan Keuangan ..............................
28
36
37
48
50
51
51
52
-
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .......................................................................... 62
Lampiran 2. Daftar OPD di Kabupaten Temanggung .......................................... 69
Lampiran 3. Daftar Sampel dan Pengambilan Kuesioner ..................................... 70
Lampiran 4 Tabulasi Data Pengisian Kuisioner.................................................... 71
Lampiran 5 Tabulasi Data Pengisian Kuisioner Setelah diolah ............................ 85
Lampiran 6 Statistik Deskriptif ............................................................................. 98
Lampiran 7. Uji Validitas ...................................................................................... 99
Lampiran 8. Uji Realibilitas ................................................................................ 109
Lampiran 9. Analisis Regressi Linier Berganda ................................................. 110
Lampiran 10 Surat Ijin Riset ............................................................................... 111
Lampiran 11 Bukti Penyebaran Kuesioner ......................................................... 113
-
xii
ABSTRAK
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)
Oleh:
Ari Suparwati
Kualitas Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pengelola
keuangan yang disajikan dalam periode tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi
informasi, sistem pengendalian intern, dan pengawasan keuangan daerah, terhadap
kualitas laporan keuangan pada OPD Kabupaten Temanggung. Data dalam
penelitian ini berdasarkan pada kuesioner. Sampel penelitian diambil
menggunakan metode purposive sampling yang terdiri dari 103 pegawai di OPD
Kabupaten Temanggung. Analisis data menggunakan uji statistik deskriptif, uji
kualitas data terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas serta uji hipotesis
menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan pengawasan keuangan daerah
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Untuk variabel
Kompetensi sumber daya manusia dan sistem pengendalian intern tidak
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Temanggung
Kata kunci : Kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi
informasi, sistem pengendalian intern, pengawasan keuangan, kualitas laporan
keuangan
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah daerah merupakan salah satu organisasi sektor publik yang
diberi kewenangan oleh pemerintah pusat untuk mengelola keuangan daerah.
Pengelolaan keuangan daerah yang dilakukan bertujuan untuk kepentingan
masyarakat. Pada hakekatnya laporan keuangan daerah merupakan suatu
bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat atas pengelolaan dana publik
baik dari pajak, retribusi maupun transaksi lainnya. Terkait dengan tujuan
tersebut pemerintah daerah dituntut memiliki tanggung jawab terhadap
kualitas laporan keuangan sehingga dapat dihasilkan laporan keuangan yang
handal.
Informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah
akan digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan. Oleh karenanya informasi yang terdapat dalam
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) harus bermanfaat dan sesuai
dengan kebutuhan para pemakai. Informasi yang bermanfaat adalah informasi
yang berkualitas, dapat mendukung pengambilan keputusan dan dapat
dipahami oleh para pemakai. Terkait tentang informasi yang bermanfaat
tersebut, pemerintah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan pemerintah daerah untuk keperluan perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan.
-
2
Adapun definisi kualitas laporan keuangan menurut Sukmaningrum,
(2012) adalah sejauh mana informasi tersebut sesuai dan bermanfaat untuk
kebutuhan para pengguna. Keberhasilan pemerintah di nilai dari LKPD yang
berkualitas, LKPD dianggap baik jika mendapat opini wajar tanpa
pengecualian, sejak diberlakukannya otonomi daerah setiap pemerintah
daerah, baik pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi diwajibkan
menerbitkan LKPD sebagai bentuk pertanggungjawaban telah berakhirnya
tahun anggaran.
Laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 meliputi laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports)
berupa laporan realisasi anggaran (LRA) dan laporan perubahan saldo
anggaran lebih (LPSAL), laporan keuangan yang terdiri dari neraca, LO
(laporan operasional), LPE (laporan perubahan ekuitas), dan LAK (laporan
arus kas), dan CALK (catatan atas laporan keuangan). Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) setiap tahunnya akan mendapat penilaian berupa
opini dari Badan Pengawas Keuangan.
Ada empat Opini yang diberikan BPK terhadap Laporan Keuangan
antara lain adalah : Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Opini Wajar
Dengan Pengecualian (WDP), Opini Tidak Wajar (TP), dan Pernyataan
Menolak memberi Opini atau Tidak Memberi Opini (TMP). Ketika Badan
Pengawas Keuangan memberikan opini wajar tanpa pengecualian terhadap
Laporan Keuangan, artinya dapat dikatakan bahwa Laporan Keuangan suatu
organisasi tersebut disajikan dan diungkapkan secara wajar dan berkualitas.
-
3
Badan Pemeriksa Keuangan memberikan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, opini WTP diberikan berdasar pada
akuntabilitas pengelolaan dan laporan keuangan daerah. Namun demikian
pengelolaan keuangan daerah sampai saat ini masih belum sempurna dan
masih membutuhkan arahan dan bimbingan dari BPK. Begitu juga dengan
fenomena pelaporan keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Temanggung
dari hasil pemeriksaaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD),
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia memberikan opini Wajar
Tanpa Pengecualian. Kabupaten Temanggung berhasil mempertahankan opini
WTP dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 (Semarang.bpk.go.id.)
Kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Temanggung dapat dilihat
dari evaluasi kinerja keuangan dari Opini BPK selama 5 tahun terakhir yaitu
tahun 2013 – 2017.
Tabel 1.1
Opini BPK terhadap Kualitas Laporan Keuangann se karisidenan Kedu
No. Entitas TA
2013
TA
2014
TA
2015
TA
2016
TA
2017
1. Kab.Kebumen WDP WDP WTP WDP WTP
2. Kab. Magelang WDP WDP WDP WTP WTP
3. Kab. Purworejo WTP WTP WTP WTP WTP
4. Kab. Temanggung WTP WTP WTP WTP WTP
5. Kab. Wonosobo WDP WDP WDP WTP WTP
6. Kota Magelang WDP WDP WDP WTP WTP
Sumber : www.bpk.go.id
Bersumber dari hasil audit BPK yang menyatakan bahwa Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Temanggung selama 2013 – 2017 selalu
http://www.bpk.go.id/
-
4
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), yang artinya OPD
Kabupaten Temanggung baik dalam kualitas laporan keuangannya.
Namun hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2017, masih ada beberapa hasil
audit BPK yang menyatakan bahwa terdapat kelemahan sistem pengendalian
intern dalam penyusunan laporan keuangan, antara lain terdapat
penatausahaan persediaan obat dan alat kesehatan di Puskesmas yang belum
memadai sehingga terdapat vaksin yang belum tercatat di Neraca Pemerintah
Kabupaten Temanggung. BPK juga menemukan adanya ketidakpatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan keuangan daerah,
antara lain terdapat kelebihan pembayaran pekerjaan pada dua Organisasi
Perangkat Daerah (OPD). Laporan hasil BPK, (2017)
Penelitian terdahulu terkait dengan adanya pemanfaatan teknologi
informasi menghasilkan laporan yang berkualitas. Penelitian ini dilakukan
oleh Yuliani & Agustini, (2016) tentang Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, menunjukkan hasil bahwa
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah, sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kiranayanti & Erawati, (2016) tentang Pengaruh Sumber
Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, Pemahaman Berbasis Akrual
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (pada pemerintah daerah
Kabupaten Badung). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya
manusia, sistem pengendalian intern, pemahaman berbasis akrual
-
5
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian ini juga
sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Alamsyah, dkk, (2017)
tentang Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem
Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (pada
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Depok). Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa kompetensi sumber daya manusia, penerapan sistem
akuntansi keuangan daerah (SAKD), pemanfaatan teknologi informasi, dan
sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan.
Penelitian tersebut juga memiliki hasil yang sama dengan penelitian
yang dilakukan oleh Baturante, dkk, (2018) tentang Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi
sumber daya manusia, sistem pengendalian informasi pemerintah, sistem
akuntansi pemerintah, pemanfaatan teknologi informasi, review atas laporan
keuangan dan budaya birokrasi berpengaruh positif terhadap keandalan
informasi laporan keuangan, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sundari,dkk (2018).
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang
dilakukan oleh Sundari, dkk, (2018) dengan persamaan menggunakan semua
variabel yang ada sedangkan perbedaannya adalah pertama dengan
menambahkan variabel pengawasan keuangan daerah yang dilakukan oleh
-
6
pihak ekstern dan intern karena dengan pengawasan keuangan daerah yang
baik maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan diharapkan baik
sehingga penyelenggaraan pemerintahan bersih dan bebas dari KKN sesuai
penelitian dari Dewi & Rini, (2018). Semakin tinggi pengawasan keuangan
pemerintah daerah maka semakin tinggi nilai informasi pelaporan keuangan
Tanjung, Hariani, & Indrastuty, (2016). Alasan ditambahkan variabel tersebut
di OPD Kabupaten Temanggung karena pemerintah dituntut untuk dapat
memberikan laporan keuangan yang baik, transparan dan akuntabel.
Kedua, objek penelitiannya yaitu di OPD Kabupaten Temanggung
karena meskipun mendapat opini WTP dari BPK terhadap kualitas laporan
keuangannya selama 5 tahun berturut-turut tetapi berdasar pokok-pokok hasil
pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Temanggung
Tahun Anggaran 2017 menyatakan bahwa dalam sistem pengendalian intern
dan kepatuhan terhadap perundang-undangan belum dilaksanakan secara
optimal.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan?
2. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan?
3. Apakah sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan?
-
7
4. Apakah pengawasan keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap
kualitas laporan keuangan.
2. Untuk menguji pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap
kualitas laporan keuangan.
3. Untuk menguji pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas
laporan keuangan.
4. Untuk menguji pengaruh pengawasan keuangan daerah terhadap kualitas
laporan keuangan.
D. Kontribusi Penelitian
1. Manfaat Teoritis:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan
pada literatur akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah yang lebih mengkhususkan
pada kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi,
sistem pengendalian intern dan pengawasan keuangan daerah.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan,
pengetahuan, dan pemahaman bagi aparat pemerintah daerah mengenai
faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam rangka meningkatkan
-
8
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sehingga tercipta kualitas
laporan keuangan pemerintah yang baik.
E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan. Bagian ini merupakan bagian awal penelitian yang
berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
kontribusi penelitian, serta sistematika pembahasan
BAB II Tinjauan Pustaka dan Perumusan Hipotesis. Bagian ini berisi
tentang teori-teori yang mendukung dan berhubungan dengan
penelitian, telaah penelitian sebelumnya, perumusan hipotesis dan
model penelitian.
BAB III Metoda Penelitian. Bagian ini berisi tentang populasi dan sampel,
jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, definisi
operasional variabel dan pengukuran variabel serta metode analisis
data, dan pengujian hipotesis.
BAB IV Hasil dan Pembahasan. Bagian ini berisi tentang analisis data yang
diperoleh dari penelitian, hasil pengujian hipotesis, dan
pembahasan hasil penelitian.
BAB V Kesimpulan. Bagian ini berisikan kesimpulan hasil penelitian,
keterbatasan penelitian serta saran.
-
9
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Telaah Teori
1. Stewardship theory
Stewardship theory muncul bebarengan dengan perkembangan
akuntansi. Teori stewardship berdasarkan teori psikologi dan sosiologi
serta berasal dari pemikiran akuntansi manajemen, dimana steward
termotivasi untuk berkelakuan sesuai keinginan principal. Teori
stewardship adalah penggambaran kondisi manajer yang termotivasi dari
target hasil utama kepentingan organisasi bukan termotivasi terhadap
kepentingan pribadinya (Donaldson dan Davis, 1989).
Stewardship theory menjelaskan bahwa kepentingan bersama
dijadikan dasar dari tindakan seorang manajer. Jika terdapat perbedaan
kepentingan antara principal dan steward, maka steward akan berusaha
bertindak sesuai dengan tindakan principal dan demi kepentingan bersama
dapat menjadi pertimbangan yang rasional agar tercapainya tujuan
bersama. Hal penting dalam stewardship theory adalah manajer
menyelaraskan tujuannya sesuai dengan tujuan Principal namun tidak
berarti steward tidak memiliki kebutuhan.
Darini (2005) menjelaskan bahwa Amanah, memiliki integritas,
bertindak jujur dan bertanggung jawab adalah sifat manusia yang
dijadikan dasar dalam membangun teori stewardship. Hal itu berarti dalam
pandangan stewardship theory, manajemen dipercaya untuk bekerja
9
-
10
dengan baik bagi kepentingan publik dan shareholder. Teori ini
menjelaskan bentuk pola kepemimpinan dan hubungan para atasan dengan
bawahannya dalam sebuah organisasi menggunakan mekanisme
situasional. Mekanisme ini meliputi filosofis manajemen dan perbedaan
budaya organisasi, serta kepemimpinan dalam pencapaian tujuan bersama
tanpa mengorbankan kepentingan masing-masing Anton, (2010).
Teori ini digunakan karena teori ini memandang bahwa
kepercayaan atas manajemen dapat terjadi jika manajemen bertindak
sesuai dengan kepentingan-kepentingan yang muncul, yaitu kepentingan
publik pada umumnya dan kepentingan shareholders pada khususnya.
Teori ini menjelaskan bahwa kinerja perusahaan dapat meningkat karena
adanya sifat amanah dan setia manajer perusahaan terhadap komitmen
dalam perusahaan Kurniawan, (2013).
2. Kualitas Laporan Keuangan
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah taraf atau
derajat suatu laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan yang
memberikan informasi tentang posisi keuangan serta transaksi yang
dilakukan oleh pemerintah daerah selama satu periode Andrianto (2017).
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintah menjelaskan bahwa Laporan Keuangan merupakan laporan
yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang
dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Untuk mengukur Kualitas Laporan
-
11
Keuangan Pemerintah Daerah menurut PP No. 71 Tahun 2010, sebagai
berikut :
1) Relevan, laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang
termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu dan masa
kini, memprediksi masa depan, serta mengoreksi hasil evaluasi
mereka di masa lalu. Informasi yang relevan memiliki unsur-unsur
sebagai berikut :
a) Manfaatan umpan balik (feedback value)
Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau
mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.
b) Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa
yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa
kini.
c) Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan
berguna dalam pengambilan keputusan.
d) Lengkap
Informasi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin,
mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada.
-
12
2) Andal, informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara
jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi yang andal memenuhi
karakteristik berikut :
a) Penyajian jujur
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat
diharapkan untuk disajikan.
b) Dapat diverifikasi (verifiability)
Informasi yang disajikan harus dapat diuji, dan jika dilakukan
pengujian lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, maka hasilnya
tetap menunjukkan kesimpulan yang tidak jauh berbeda.
c) Netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak
pada kebutuhan pihak tertentu.
3) Dapat dibandingkan. Informasi laporan keuangan akan lebih berguna
jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya
atau laporan keuangan pada entitas lain pada umumnya. Perbandingan
dapat dilakukan secara intern dan eksternal. Perbandingan secara intern
dapat dilakukan bila entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang
sama dari tahun ke tahun. Perbandingan eksternal dapat dilakukan bila
entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang
sama.
-
13
4) Dapat dipahami. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta
istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi
mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja
keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna
dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber
daya.
Sukmaningrum, (2012) mendefinisikan kualitas laporan
keuangan adalah sejauh mana informasi tersebut sesuai dan bermanfaat
untuk kebutuhan para pengguna. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun
2010 menjelaskan karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah
ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi
akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik
berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan
keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
3. Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan dasar dan kualitas
kerja yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik Fikri
dkk., (2015: 3). Sumber daya manusia adalah faktor penting demi
terciptanya laporan keuangan yang berkualitas. Sumber daya manusia
yang tidak memiliki kompetensi tidak akan dapat menyelesaikan
-
14
pekerjaannya secara efisien, efektif, dan ekonomis. Semakin cepat
laporan keuangan disajikan maka akan semakin baik dalam hal
pengambilan keputusan, Mardiasmo, (2002:146). Kompetensi sumber
daya manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan entitas yang
bersangkutan dan kemampuan yang harus dimiliki seseorang aparatur
berupa pengetahuan, ketrampilan, sikap dan prilaku yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugasnya. Kompetensi sangat diperlukan dalam
menunjang pelaksanaan tugas demi keberhasilan organisasinya.
Kompetensi menjadi aspek yang menentukan keberhasilan
sebuah organisasi khususnya pada kualitas informasi laporan
keuangan. Kompetensi merupakan suatu karakteristik dari seseorang
yang memiliki keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) dan
kemampuan (ability) untuk melaksanakan suatu pekerjaan Indriasari,
dkk. (2008).
Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari seseorang
mencapai kinerja yang tinggi dalam pekerjaannya. Pegawai yang tidak
mempunyai pengetahuan yang cukup akan banyak menemui hambatan
yang mengakibatkan pemborosan bahan,waktu dan tenaga.
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Menurut Rogers (1986) “Teknologi informasi merupakan
perangkat keras bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial
dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan, memproses, dan
-
15
saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain.”
Pendapat tersebut mengisyaratkan bagaimana teknologi informasi
dapat memberikan andil dalam proses komunikasi individu secara
efektif, khususnya dalam menembus ruang dan waktu ketika
berkomunikasi dengan individu lainnya. Kecenderungannya dalam
upaya memperoleh efektivitas komunikasi jarak jauh, seperti
instrumental tools, atau dalam konteks teknologi informasi, maka
teknologi yang digunakan diantaranya komputer dan piranti pendukung
lainnya. Informasi dalam bentuk laporan keuangan yang dipublikasikan
oleh pemerintah daerah, akan sangat diperlukan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan berbagai pihak. Thompson, Higgins, Howell
(1991), menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi adalah
pemrosesan, pengolahan, dan penyebaran data yang didapat dari
mengkombinasikan alat perangkat komputer dengan telekomunikasi.
Untuk mengukur teknologi informasi dapat dilihat dari tingkat
integritas teknologi informasi pada pelaksanaan tugas-tugas akuntansi
yang ditandai dengan hal-hal berikut :
1) Bagian akuntansi/keuangan memiliki komputer yang cukup untuk
melaksanakan tugas.
2) Jaringan internet telah terpasang di unit kerja.
3) Jaringan komputer telah dimafaatkan sebagai penghubung antar
unit kerja dalam pengiriman data dan informasi yang dibutuhkan.
-
16
4) Proses akuntansi sejak awal transaksi hingga pembuatan laporan
keuangan dilakukan secara komputerisasi.
5) Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan software yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
6) Laporan akuntansi dan manajerial dihasilkan dari sistem informasi
yang terintegrasi.
7) Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur.
8) Peralatan yang usang/rusak didata dan diperbaiki tepat pada
waktunya.
5. Sistem Pengendalian Intern
Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 Tahun 2008, pada pasal 1 ayat
1 menyebutkan bahwa Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses
yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
Menurut Mulyadi, (2013) sistem pengendalian intern meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen. Menurut Mulyadi, (2013) unsur pokok sistem
pengendalian intern adalah:
-
17
1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya.
3) Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Berdasarkan pelaporan keuangan Peraturan Pemerintah (PP) No. 60
Tahun 2008 pasal 3, unsur-unsur sistem pengendalian intern
pemerintah terdiri atas lima unsur yaitu lingkungan pengendalian,
penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi,
dan pemantauan pengendalan intern.
6. Pengawasan Keuangan Daerah
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun
2010 tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah Tahun 2011, yang dimaksud dengan pengawasan adalah proses
kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintahan daerah
berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Sistem akan berjalan baik apabila ada
pengawasan yang memastikan sistem berjalan sesuai dengan rencana,
untuk mendukung kualitas laporan keuangan yang baik. Perlu adanya
suatu pengawasan dalam pengelolaan anggaran daerah tersebut agar
-
18
semua proses berjalan dengan baik sehingga dapat menghasilkan
kualitas laporan keuangan yang baik Mardiasmo, (2001). Apabila
pengawasan telah dilakukan dengan baik, pengelolaan keuangan daerah
akan berjalan sesuai rencana dan dapat menghasilkan kinerja keuangan
yang baik yang akan terlihat pada nilai informasi laporan keuangan
pemerintah daerah. Pengawasan diperlukan untuk mengetahui apakah
perencanaan yang telah disusun dapat berjalan secara efisien, efektif, dan
ekonomis. Pengawasan menurut Keputusan Presiden No.74 tahun 2001,
(Tentang Tata Cara Pengawasan Penyelengaraan Pemerintah Daerah).
Pasal (16) menyebutkan bahwa pengawasan pemerintah daerah adalah
proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah
berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang
undangan yang berlaku. Apabila pengawasan telah dilakukan dengan
baik, pengelolaan keuangan daerah akan berjalan sesuai rencana dan
dapat menghasilkan kinerja keuangan yang baik yang akan terlihat pada
laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas.
Pengawasan adalah segala kegiatan dan tindakan untuk menjamin
agar penyelenggaraan suatu kegiatan tidak menyimpang dari tujuan serta
rencana yang telah di tetapkan. Menurut Nordiawan, (2008) jenis
pengawasan laporan keuangan negara meliputi dua hal, yaitu:
a. Pengawasan internal, adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat
pengawasan yang berasal dari lingkugan internal organisasi
pemerintah.
-
19
b. Pengawasan eksternal adalah suatu bentuk pengawasan yang
dilakukan oleh suatu unit pengawasan yang keseluruhannya berasal
dari luar lingkungan organisasi pemerintah yang tupoksinya diatur
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara umum pengawasan dapat dirumuskan sebagai suatu
proses kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus atau
berkesinambungan untuk mengamati, memahami dan menilai setiap
pelaksanaan kegiatan tertentu sehingga dapat mencegah atau
memperbaiki kesalahan atau penyimpangan yang terjadi Halim, dkk,
(2012). Pengawasan keuangan daerah merupakan bagian integral dari
pengelolaan keuangan daerah. Berdasarkan pengertiannya, pengawasan
keuangan daerah pada dasarnya mencakup segala tindakan untuk
menjamin agar pengelolaan keuangan daerah berjalan sesuai dengan
rencana, ketentuan dan undang-undang yang berlaku Baswir, (1999).
Pada pengawasan keuangan daerah berkaitan erat dengan kinerja
pemerintah daerah. Hal ini disebabkan karena pencapaian keberhasilan
suatu visi dan misi membutuhkan pengawasan yang baik dan maksimal
baik dalam segi perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan kegiatan
yang telah direncanakan sebelumnya. Semakin baik tingkat pengawasan
pengelolaan keuangan daerah maka akan menghasilkan kinerja
pemerintah yang baik pula.
-
20
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
1 Kiranayanti &
Erawati,
(2016)
Pengaruh Sumber Daya
Manusia, Sistem
Pengendalian Intern,
Pemahaman Berbasis
Akrual Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah
( Studi Empiris Pemerintah
Daerah Kabupaten Badung)
Kompetensi sumber
daya manusia, sistem
pengendalian intern
berpengaruh positif
signifikan terhadap
kualitas laporan
keuangan
2 Yuliani &
Agustin
(2016)
Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Penerapan SAKD dan
Pemanfaatan Teknologi
Informasi Berpengaruh
Positif Terhadap
Kualitas Laporan
Keuangan, Kompetensi
SDM, Penerapan SAP
dan Pengendalian Intern
Tidak Berpengaruh
Positif Terhadap
Kualitas Laporan
Keuangan
3 Tanjung
Hariani &
Indrastuty
( 2016)
Pengaruh Kompetensi
Pejabat Penatausahaan
Keuangan, Sistem
Pengendalian intern &
Pengawasan Keuangan
Daerah terhadap Nilai
Informasi Pelaporan
Keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten
Indragiri Hulu
Kompetensi pejabat
penatausahaan
keuangan, sistem
pengendalian intern dan
pengawasan keuangan
pemerintah berpengaruh
positif terhadap nilai
informasi pelaporan
keuangan
-
21
Tabel 2
Penelitian Terdahulu
Lanjutan
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
4 Alamsyah,dkk
(2017)
Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan
Daerah (SAKD),
Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Sistem
Pengendalian Internal
Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Daerah (Studi
Empiris Pada Satuan
Kinerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kota Depok
Kompetensi Sumber
Daya Manusia,
Penerapan SAKD,
Pemanfaatan Teknologi
Informasi, dan Sistem
Pengendalian Internal
berpengaruh positif
terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
Daerah
5
Baturante, dkk
(2018)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Kualitas
Laporan keuangan
Pemerintah Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan
Kompetensi sumber
daya manusia, sistem
pengendalian informasi
pemerintah, sistem
akuntansi pemerintah,
pemanfaatan tehnologi
informasi, review atas
laporan keuangan dan
budaya birokrasi
berpengaruh positif
terhadap keandalan
informasi laporan
keuangan
6 Dewi &Rini
(2018)
Pengaruh Pengawasan
keuangan, Sumber daya
manusia, Teknologi
Informasi,dan
Pengendalian Intern
Terhadap Nilai Informasi
Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Kabupaten Tabanan
Pengawasan keuangan
daerah, sumber daya
manusia, teknologi
informasi berpengaruh
positif tidak signifikan,
pengendalian intern
berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai
informasi pelaporan
keuangan.
-
22
Tabel 2
Penelitian Terdahulu
Lanjutan
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
7 Sundari,dkk
(2018)
Pengaruh Kompetensi sdm
Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Dan Sistem
Pengendalian Intern
Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan (Studi Kasus
Pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kota
Bandung Tahun 2018)
Kompetensi sumber
daya manusia,
pemanfaatan teknologi
informasi sistem
pengendalian intern
berpengaruh positif
terhadap kualitas
laporan keuangan.
Sumber : Penelitian terdahulu 2018
C. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
Menurut Mangkunegara, (2012) Kompetensi sumber daya
manusia adalah kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, kemampuan dan karakteristik kepribadian yang
mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya. Kompetensi sumber
daya manusia diperlukan oleh organisasi dalam menjalankan kegiatannya.
Semakin bagus sumber daya yang dimiliki maka kemungkinan
keberlanjutan kegiatan akan terjamin. Sebagai suatu contoh, kegiatan
yang sangat dibutuhkan keakuratan datanya dalam kegiatan perusahaan
maupun organisasi adalah penyajian laporan keuangan.
Teori stewardship menjelaskan eksistensi Pemerintah Daerah
sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai
dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas dan fungsinya
-
23
dengan tepat. Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut maka
stewards (manajemen dan auditor internal) mengarahkan semua
kemampuan untuk dapat menghasilkan laporan informasi keuangan yang
berkualitas. Untuk menghasilkan kualitas laporan keuangan yang baik
harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten yang didukung
dengan latar belakang pendidikan memadai, sering mengikuti pendidikan
dan pelatihan dan mempunyai pengalaman di bidang keuangan. Apabila
kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki bagus, maka akan
menghasilkan laporan keuangan yang baik. Tetapi apabila sumber daya
manusia yang dimiliki tidak berkompeten maka kualitas laporan
keuangan dapat diragukan.
Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh
Kiranayanti & Erawati, (2016), Tanjung Hariani & Indrastuty, (2016) ,
Alamsyah, dkk. (2017), Baturante dkk.,( 2018) menunjukkan hasil bahwa
kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang
dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
H1.Kompetensi Sumber Daya Manusia Berpengaruh Positif Pada
Kualitas Laporan Keuangan
2. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
Pemanfaatan Teknologi Informasi adalah perilaku/sikap akuntan
menggunakan teknologi informasi untuk menyelesaikan tugas dan
meningkatkan kinerjanya. Perkembangan teknologi informasi direspon
-
24
oleh organisasi dengan mendesain sistem informasi berbasis teknologi
komputer atau website. Kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh
penguasaan penggunaan TI dari karyawan suatu organisasi Siahaya,dkk
( 2015).
Organisasi sektor publik seperti organisasi pemerintahan dan non
profit lainnya menerapkan teori stewardship dalam pemanfaatan teknologi
informasi. Teori ini menggambarkan hubungan yang kuat antara kepuasan
dan kesuksesan organisasi. Kesuksesan sebuah organisasi dapat dicapai
dengan cara memaksimalisasi utilitas principals dan manajemen.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat membantu penyampaian
Informasi dengan cepat sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan
tepat waktu, pekerjaan yang dimaksud antara lain berkaitan dengan
pelaporan hasil kerja sehingga tercapai kualitas laporan keuangan yang
baik. Pemanfaatan teknologi yang tidak maksimal mempengaruhi kualitas
laporan keuangan bagi pihak yang berkepentingan. Apabila dalam
penyampaian informasi laporan keuangan kurang maksimal maka akan
terjadi konflik antara pihak yang berkepentingan (principals dan agent).
Hal tersebut dapat diatasi dengan pemanfaatkan teknologi informasi secara
optimal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Yuliani & Agustini, (2016), Alamsyah, dkk., (2017), Baturante (2018),
Sundari, dkk (2018) pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan hal tersebut maka
hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
-
25
H2. Pemanfaatan Teknologi Informasi Berpengaruh Positif Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
3. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan
Keuangan
Menurut Aren, (2008) sistem pengendalian intern adalah proses
yang dirancang untuk menyediakan jaminan yang layak mengenai
pencapaian dari sasaran manajemen dalam kategori keandalan laporan
keuangan, efektivitas dan efisiensi dari operasional dan pemenuhan
dengan ketentuan hukum dan peraturan yang biasa diterapkan. Untuk
memperbaiki kinerja pemerintah perlu diciptakannya sistem pengendalian
intern pemerintah agar instansi pemerintah dapat mengetahui dana publik
yang digunakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah Rosdiana,
(2010).
Teori stewardship menjelaskan eksistensi Pemerintah Daerah
sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai
dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan tepat, membuat pertanggungjawaban keuangan yang
diamanahkan kepadanya, sehingga tujuan ekonomi, pelayanan publik
maupun kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara maksimal. Untuk
melaksanakan tanggung jawab tersebut maka stewards (manajemen dan
auditor internal) mengarahkan semua kemampuan dan keahliannya dalam
mengefektifkan pengendalian intern untuk dapat menghasilkan laporan
informasi keuangan yang berkualitas.
-
26
Sistem Pengendalian intern bertujuan untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian keandalan pelaporan keuangan,
efektivitas dan efisiensi organisasi dan kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Sistem pengendalian
intern yang baik dalam suatu organisasi akan mampu menciptakan
keseluruhan proses kegiatan yang baik pula, sehingga akan memberikan
suatu keyakinan bagi organisasi bahwa aktivitas yang dilaksanakan telah
berjalan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien, dan hal tersebut akan memberikan dampak positif kualitas
laporan keuangan.
Sistem pengendalian intern akan memberikan pedoman
pelaksanaan dan pengawasannya yang berperan penting terhadap kualitas
laporan keuangan. Strategi dan pelaksanaan sistem pengendalian intern
ini harus tetap dipantau agar kegiatan perencanaan dan hasil pelaksanaan
dapat seimbang. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh
Kiranayanti & Erawati, (2016), Alamsyah,dkk. (2017), Dewi & Rini,
(2018), Sundari dkk., (2019), yang menyatakan bahwa sistem
pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang dikembangkan
dalam penelitian ini sebagai berikut :
H3. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Berpengaruh Positif
TerhadapKualitas Laporan Keuangan
-
27
4. Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Menurut Primayana, K.H., dkk., (2014) semakin baik pengawasan
keuangan daerah maka akan meningkatkan kualitas informasi yang
dihasilkan dalam pelaporan keuangan yang menjadi lebih andal.
Pengawasan keuangan daerah yang baik akan berguna untuk menetapkan
apakah telah terjadi suatu penyimpangan, juga untuk mengambil tindakan
perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya pada
pemerintah daerah telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin dalam
mencapai tujuan pemerintah yang baik dalam hal ini tercermin dalam
pelaporan keuangan yang andal.
Pengawasan keuangan daerah dapat menjelaskan eksistensi
Pemerintah (steward) sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya dan
bertindak sesuai dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas
dan fungsinya dengan tepat untuk kepentingan masyarakat (principal).
Pemerintah daerah melaksanakan tugasnya dalam membuat
pertanggungjawaban keuangan berupa penyajian keuangan yang
akuntabel dan transparan sesuai dengan karakteristik laporan keuangan
(relevan, andal, dapat dipahami dan dapat dibandingkan).
Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Dewi &
Rini, (2018), Tanjung dkk., (2016)yang menyatakan bahwa pengawasan
keuangan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai
informasi pelaporan keuangan daerah. Berdasarkan hal tersebut maka
hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
-
28
H4. Pengawasan Keuangan Daerah Berpengaruh Positif Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
D. Model Penelitian
kkKkmKK
Gambar 1.1
Model penelitian
H1 (+)
H3 (+)
Kualitas Laporan
Keuangan
(KLK)
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
(PTI)
Sistem Pengendalian
Intern
(SPI)
Pengawasan
Keuangan Daerah
(PKD)
H2 (+)
H4 (+)
Kompetensi sumber
daya manusia
(KSDM)
-
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat–syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian Riduwan, (2010). Populasi dalam penelitian ini adalah
kepala dinas, kepala bagian akuntansi/keuangan, bendahara, dan staf
yang terlibat langsung di SKPD yang meliputi dinas, badan dan
kantor di Pemerintah Kabupaten Temanggung.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi
yang diteliti). Pengambilan sampel atas responden dilakukan secara
purposive sampling. Purposive sampling digunakan karena informasi
yang akan diambil berasal dari sumber yang sengaja dipilih
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti (Sekaran, 2007).
Sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga dapat
mendukung penelitian ini.
Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kepala Dinas, Kepala bagian akuntansi/keuangan, bendahara dan
staf yang terlibat langsung dalam penyusunan pelaporan keuangan
pada OPD Kabupaten Temanggung, disesuaikan dengan Struktur
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) masing-masing dinas/instansi.
29
-
30
2. Memiliki masa kerja kurang dari satu tahun atau lebih, dalam
periode penyusunan laporan keuangan.
2. Teknik Pengambilan Data
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis data
penelitian ini adalah data primer yaitu data penelitian yang diperoleh
atau dikumpulkan langsung dari sumber asli (tanpa perantara).
Sedangkan sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
jawaban atas kuesioner yang dibagikan kepada responden yang
terlibat secara langsung dalam penyusunan laporan keuangan di OPD
Kabupaten Temanggung.
b. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah data Primer,
yang diperoleh dengan penyebaran kuisioner. Kuisioner merupakan
salah satu alat pengumpul data dalam asesmen nontes, yang berupa
serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada
responden Sukardi, (1983).
Kuisioner akan dibagikan kepada responden yang ada di
OPD di Kabupaten Temanggung dan diberikan jeda penyerahan
jawaban 2 - 3 hari kerja. Hasil pengisian kuesioner tersebut akan
diambil langsung oleh peneliti.
B. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel
Tabel 3.1
-
31
Definisi dan Pengukuran
Variabel Definisi Operasional Instrumen Penelitian
Kualitas
Laporan
Keuangan
Menggunakan 4 (empat)
karakteristik kualitatif
laporan keuangan
pemerintah yaitu:
Relevan, andal, dapat
dibandingkan dan dapat
dipahami
Pengukuran variabel menggunakan 7
pernyataan bersumber dari
Simanungkalit & MH, (2016) terdiri
dari :
a. Manfaat dari laporan keuangan yang dihasilkan
b. Ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan
c. Kelengkapan informasi yang disajikan
d. Penyajian secara jujur e. Isi laporan keuangan dapat
diverifikasi
f. Keakuratan dan kejelasan informasi yang disajikan
g. Isi laporan keuangan dapat dibandingkan dengan periode
sebelumnya.
Pengukuran variabel ini menggunakan
skala Likert.
Kompetensi
Sumberdaya
manusia
Kompetensi sumber
daya manusia adalah
kemampuan sumber
daya manusia untuk
melaksanakan tugas
dantanggungjawab yang
diberikan kepadanya
dengan bekal
pendidikan, pelatihan,
dan pengalaman yang
cukup memadai.
Sukmaningrum (2012).
Pengukuran variabel ini menggunakan
10 pertanyaan bersumber dari
Harahap (2015), terdiri dari :
a. jumlah SDM yang memadai b. latar belakang pendidikan
akuntansi
c. uraian pekerjaan d. peran dan tanggung jawab e. kesesuaian f. uraian tugas dengan fungsi
akuntansi
g. pedoman kerja bidang akuntansi h. pelaksanaan proses akuntansi i. sumber daya pendukung
operasional pelatihan
j. penggunaan anggaran untuk mendukung kapasitas SDM
-
32
Tabel 3.2
Definisi dan Pengukuran
(lanjutan)
Variabel Definisi Operasional Instrumen Penelitian
Pemanfaatan Teknologi dan Informasi Sistem Pengendalian Intern
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan penggunaan secara optimal dari komputer (mainframe, mini, micro), perangkat lunak (software), database, jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi Wilkinson dkk , (2000) Pengendalian Intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin ditaatinya hukum dan peraturan yang berlaku Nurilah & Muid, (2014)
Pengukuran veriabel ini menggunakan 9 pertanyaan dari Agustina & Lia, (2016), yaitu : a. ketersediaan hardware b. proses akuntansi secara
komputerisasi c. jadwal pemeliharaan d. ketepatwaktuan jadwal pemeliharaan e. ketersediaan perangkat lunak
(software) f. Software sesuai dengan peraturan
perundangan g. tersedianya sistem keamanan
komputer h. pemanfaatan jaringan dan internet i. pengolahan data yang terintegrasi Pengukuran variabel menggunakan 5 pernyataan dari Artana, (2016) yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian 2. Penilaian risiko 3. Kegiatan Pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan pengendalian
internal Pengukuran variabel ini menggunakan skala Likert.
Pengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan keuangan adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerahberjalan sesuai dengan rencana ketentuan yang telah ditentukan. Pengawasan keuangan daerah perlu untuk mengetahui apakah perencanaan yang telah disusun sudah berjalan dengan efektif, efisien, dan ekonomis atau belum. Gerryan Putra, (2017)
Pernyataan mengacu pada penelitian Suparno, (2012) dengan 10 indikator yaitu : 1. Optimalisasi pengelolaan SDM, 2. Metode Pembukuan, 3. pengawasan Ekstren dan Intern, 4. Pengawasan langsung dari atasan, 5. Pengawasan dan Pengendalian untuk
kesejahteraan seluruh masyarakat, 6. Dasar pembuatan Anggaran, 7. Pelaksanaan Kegiatan Audit. 8. Pengawasan, terhadap pelaksanaan
APBD oleh DPRD 9. Pembinaan dan PPKD, 10. .Penegakan hukum
-
33
C. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskritif ini digunakan untuk memberikan gambaran
mengenai demografi responden penelitian (nama responden, jenis
kelamin, umur, jenjang Pendidikan, tingkat jabatan dan lama masa kerja).
Penelitian juga menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari mean,
deviasi standar, minimum dan maksimum (Ghozali 2018).
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2018:53).
Pengukuran validitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan
cara Confirmatory Factor Analysis (CFA) yaitu untuk menguji
apakah indikator-indikator yang digunakan dapat
mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel. Jika masing-
masing indikator merupakan indikator pengukur konstruk atau
variabel maka akan memiliki nilai loading factor yang tinggi
(Ghozali, 2018:53) alasan penggunaan CFA adalah karena memiliki
beberapa kelebihan dibanding dengan person correlation yaitu
kemampuannya untuk menghasilkan faktor yang terbebas dari
-
34
korelasi yang muncul di antara variabel yang diteliti dengan
indikator variabel.
Asumsi yang mendasari digunakannya analisis faktor adalah
suatu data matrik harus memiliki korelasi yang cukup. Uji Barlett of
Spericity digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi
antar variabel. Semakin besar sampel, maka Barlett Test akan
semakin sensitif untuk mendeteksi adanya korelasi antar variabel.
Alat uji lain yang digunakan untuk mengukur interkorelasi antar
variabel dan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah Kaiser-
Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA). Nilai
MSA ini bervariasi dari 0 sampai 1 dan cross loading> 0,5 untuk
data dilakukan analisis faktor (Ghozali, 2018:53)
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap pernyataan yang sama menggunakan alat
ukur yang sama pula. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan teknik Cronbach Alpha (α), dimana suatu instrumen
dapat dikatakan handal (reliabel), bila memiliki cronbach alpha ≥
0,7 (Sekaran, 2007)
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear
antara dua atau lebih. Dalam penelitian ini sebagai variabel independen
-
35
Kompetensi sumber daya manusia (Ksdm), Pemanfaatan Teknologi
Informasi (PTI), Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Pengawasan
Keuangan Daerah (PKD) dan variabel dependen Kualitas Laporan
Keuangan (KLK). Bentuk persamaan regresi linear berganda yang
digunakan untuk melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
KLK = α + β1KSDM + β2PTI + β3SPI + β4PKD + e
Keterangan =
KLK = Kualitas Laporan Keuangan.
α = Konstanta
β1, β2,β3,β4 = Koefisien regresi
KSDM = Kompetensi sumber daya manusia
PTI = Pemanfaatan Teknologi Informasi
SPI = Sistem Pengendalian Intern
PKD = Pengawasan Keuangan Daerah
e = Error Term
4. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinan (R²) adalah sebuah koefisien yang
menunjukkan persentase semua pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Persentase tersebut menunjukkan
seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel
dependen. Semakin besar koefisien determinasi maka akan semakin
baik variabel independen menjelaskan variabel dependen.
b. Pengaruh Uji F (Goodness of Fit)
Menurut Suliyanto,( 2011:53) nilai F hitung digunakan untuk
menguji ketepatan model (goodness of fit) apakah variabel bebas
yang digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai
-
36
variabel tergantung atau tidak untuk menyimpulkan apakah model
masuk dalam kategori Goodness of Fit atau tidak. Pengujian
dilakukan dengan kriteria:
1) Jika F hitung > F tabel, atau p value < α = 0,05, maka Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya model yang digunakan bagus
atau fit.
2) Jika F hitung < F tabel, atau p value > α = 0,05, maka Ho
diterima dan Ha ditolak, artinya model yang digunakan tidak
bagus atau tidak fit
Gambar 3.1
Penerimaan Uji F
c. Uji t
Menurut Suliyanto (2011:53), nilai t hitung digunakan untuk
menguji apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel tergantung atau tidak. Suatu variabel akan
memiliki pengaruh yang berarti jika nilai t hitung variabel tersebut
lebih besar dibandingkan dengan nilai tabel. Level of significants
pada taraf α = 5% dengan derajat kebebasan dinyatakan dalam df =
n-1. Pengujian dilakukan dengan kriteria:
α = 5%
Ho ditolak
F tabel
Ho tidak ditolak
F
F hitung
-
37
Ho ditolak
1) Jika t hitung > t tabel, atau p value < α = 0,05, maka Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya secara statistik data yang ada dapat
membuktikan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen.
2) Jika t hitung < t tabel, atau p value > α = 0,05, maka Ho
diterima dan Ha ditolak, artinya secara statistik data yang ada
tidak dapat membuktikan bahwa variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen
Gambar 3.2
Penerimaan Uji t
0 t hitung
Ho tidak ditolak
α = 5%
t tabel
-
56
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber
daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian internal
dan pengawasan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan. Sampel
yang diambil yaitu pada OPD Kabupaten Temanggung, teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 103
kuesioner yang dapat diolah. Hasil Adjusted R Square menunjukkan bahwa
variabel kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi,
sistem pengendalian internal dan pengawasan keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan sebesar 38,5% sedangkan sisanya 61,5%
dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang tidak diteliti atau diluar model
penelitian ini.
Berdasatrkan hasil uji statistik F menunjukkan bahwa F hitung lebih besar
dari F tabel yang artinya model yang digunakan sudah bagus. Sedangkan hasil
uji t menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan pengawasan
keuangan daerah berpengaruh positif sedangkan kompetensi sumber daya
manusia dan sistem pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan pada OPD Kabupaten Temanggung.
56
-
57
B. Keterbatasan
1. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat menyebabkan penarikan
kesimpulan yang kurang sempurna karena sampel yang digunakan hanya di
OPD Kabupaten Temanggung sehingga penelitian ini belum dapat
digeneralisasi di seluruh Kabupaten lain.
2. Pengolahan data pada penelitian ini berdasarkan jawaban dari responden
pada kuesioner yang disebarkan, hal tersebut akan menimbulkan masalah
jika persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil
penelitian ini hanya didasarkan pada data secara tertulis dari kuesioner.
3. Penelitian ini memiliki keterbatasan variabel, dimana variabel yang diteliti
hanya kompentensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi,
sistem pengendalian internal dan pengawasan keuangan daerah. Sedangkan
masih ada variabel lain yang perlu ditinjau kembali yang mempengaruhi
kualitas laporan keuangan.
C. Saran
1. Keterbatasan sampel yang digunakan maka penelitian selanjutnya dapat
memperluas jumlah sampel dengan cara menambahkan Kecamatan maupun
OPD pada Kabupaten lain ataupun memperluas populasi OPD se-
Karisidenan Kedu agar lebih mudah untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian dan perlu dilakukan penelitian ulang dengan aspek-aspek yang
sama untuk mengetahui konsistensi hasil dari penelitian sebelumnya.
-
58
2. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperbaiki terlebih dahulu
kuesioner yang digunakan dalam penelitian sehingga kuesioner yang akan
digunakan selanjutnya memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi.
3. Penelitian selanjutnya perlu menambahkan variabel lain yang dapat
memengaruhi kualitas laporan keuangan seperti penerapan sistem akuntansi
keuangan daerah, untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah
maka perlu adanya sosialisasi dan pelatihan mengenai standar akuntansi
pemerintahan sehingga akan meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia terutama bagian akuntansi atau tata usaha keuangan yang ada pada
pemerintah daerah, Yuliani & Agustin (2016).
-
59
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, & Lia. (2016). Pengaruh Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Kompetensi Sumber daya manusia terhadap kualitas laporan
keuangan dengan pengawasan daerah sebagai Variabel Pemoderasi pada
Pemerintah Kab Aceh Tamiang.
Alamsyah, M. R., Rahayu, S., & Muslih, M. (2017). Kompetensi Sumber daya
manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah(SAKD),
Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Internal
terhadap KualitasLaporan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Depo. Jurnal Ekonomi, 15(2), 201–
210.
Aren, A. A. (2008). Auditing danJasa Assurance. Erlangga., Edisi Kedu.
Artana. (2016). Pengaruh pemahaman standar akuntansi pemerintah,
Pemanfaatan sistem informasi akuntansikeuangan daerah dan pengendalian
internal terhadap kualitas laporan keuangan.
Baswir, R. (1999). Akuntansi Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: BPFE., 3.
Baturante, N., Kamase, J., & Nasaruddin, F. (2018). Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan. 1(2), 117–127.
bpk. (2017). hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah kab
Temanggung.
Dewi, N. W. L., & Rini, I. G. A. I. S. (2018). Pengaruh Pengawasan keuangan,
Sumber daya manusia, Teknologi Informasi,dan Pengendalian Intern
Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Tabanan. Jurnal Krisna, 10(1), 57–63.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi AnalisisMultivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro., (3).
Halim, Abdul, & M. I. (2012). Pengelolaan Keuangan Daerah. UPPSTIM YKPN,
3.
Indriasari, D. dan E. N. (2008). Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia,
Pemanfaatan TeknologiInformasi dan Pengendalian Intern Akuntansi
terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Umpulan
Artikel Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI, (Pontianak).
Keputusan Presiden No.74 tahun 2001.
Kiranayanti, I. As. E., & Erawati, N. Ma. A. (2016). Pengaruh Sumber Daya
Manusia, Sistem Pengendalian Intern, Pemahaman Basis Akrual terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Daerah. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 16(2), 1290–1318.
Mangkunegara, A. P. (2012). Evaluasi Kinerja SDM, PT. Refika
Aditama,Bandung. In hlm.40.
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. 146.
Mulyadi. (2013). Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta, Edisi Keti(Cetakan
Keempat).
Nordiawan, D. (2008). akuntansi pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat.
Nurilah, A. S., & Muid. (2014). Pengaruh Kompetensi sumber daya manusia,
penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan teknologi
59
-
60
informasi dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah (studi empiris pada SKPD Kota Depok).
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2010. , (2010).
Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 Tahun 2008. , (2008).
Primayana, K.H., Atmadja, A.T., dan Darmawan, N. A. S. (2014). Pengaruh
Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Internal Akuntansi,
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengawasan Keuangan Daerah
Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng). E-Journal S1 Ak Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, 2(1).
Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Rosdiana. (2010). Pengaruh SPIP dan penerapan terhadap good governance
terhadap kinerja pemerintah kota padang. Skripsi.
Sekaran. (2007). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Salemba Empat. Jakarta,
(4th).
Semarang.bpk.go.id. (n.d.). Kabupaten Temanggung berhasil mempertahankan
opini WTP dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.
Siahaya, E., Asnawi, M., & Layuk, paulus k allo. (2015). Pengaruh Kompetensi
sumber daya manusia, sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Papua. Ekonomi Dan Keuangan, (110), 1–16.
Simanungkalit, & MH, A. (2016). Analisis Determinan Kualitas Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga Satuan Kerja Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Banda Aceh.
Sukardi. (1983). Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sukmaningrum. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
informasi laporan keuangan pemerintah daerah: Studi empiris pada
Pemerintah Kabupaten dan Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Dipenegoro.
Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: teori dan aplikasi dengan SPSS.
Yogyakarta: Andi.
Sundari, H., Rahayu, S., & Ak, M. (2018). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Manusia , Pemanfaatan Teknologi Informasi , Dan Sistem Pengendalian
Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan ( Studi Kasus Pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah Kota Bandung Tahun 2018 ) The Influence Of
Human Resources Compe. 6(1), 660–667.
Suparno. (2012). Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value For Money,
Kejujuran, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan
Keuangan. Tesis Mahasiswa Universitas Negeri Medan.
Tanjung, A. R., Hariani, D., & Indrastuty, S. (2016). Pengaruh kompetensi
pejabat penatausahaan keuangan, sistem pengendalian intern, &
Pengawasan Keuangan dearah terhadap nilai informasi Pelaporan
Keuangan Pemerintah dearah Kabupaten Indragiri Hulu. 27(2).
Yuliani, N. L., & Agustini, R. D. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Bisnis & Ekonomi, 14(1), 56–64.
HALAMAN JUDULLEMBAR PERSETUJUANSURAT PERNYATAANRIWAYAT HIDUPMOTTOKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRANABSTRAKBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Perumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Kontribusi PenelitianE. Sistematika Pembahasan
BAB IITINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESISA. Telaah TeoriB. Penelitian TerdahuluC. Perumusan HipotesisD. Model Penelitian
BAB IIIMETODE PENELITIANA. Metode PenelitianB. Variabel Penelitian dan Pengukuran VariabelC. Teknik Analisis Data
BAB VKESIMPULANA. KesimpulanB. KeterbatasanC. Saran
DAFTAR PUSTAKA