PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA …eprintslib.ummgl.ac.id/677/1/15.0102.0226_BAB...

55
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-I Disusun oleh: Ari Suparwati NPM.15.0102.0226 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG TAHUN 2019

Transcript of PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA …eprintslib.ummgl.ac.id/677/1/15.0102.0226_BAB...

  • i

    PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM

    PENGENDALIAN INTERN DAN PENGAWASAN

    KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS

    LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)

    SKRIPSI

    Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

    Mencapai Derajat Sarjana S-I

    Disusun oleh:

    Ari Suparwati

    NPM.15.0102.0226

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN

    BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

    TAHUN 2019

  • i

    PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM

    PENGENDALIAN INTERN DAN PENGAWASAN

    KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS

    LAPORAN KEUANGAN

    (Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)

    HALAMAN JUDUL

    SKRIPSI

    Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

    Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi

    Universitas Muhammadiyah Magelang

    Disusun oleh :

    Ari Suparwati

    NIM. 15.0102.0226

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

    TAHUN 2019

  • ii

    LEMBAR PERSETUJUAN

    Skripsi dengan judul:

    PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM

    PENGENDALIAN INTERN DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH

    TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

    (Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)

    Yang disusun oleh :

    Nama : Ari Suparwati

    NIM : 15.0102.0226

    Fakultas : Ekonomi

    Program Studi : Akuntansi

    Disetujui untuk digunakan ujian komprehensif.

    Magelang, 20 Agustus 2019

    Dosen Pembimbing 1

    Nur Laila Yuliani,SE,M.Sc

    NIDN 0621077802

  • iii

    SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Ari Suparwati

    NIM : 15.0102.0226

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

    Program Studi : Akuntansi

    Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul :

    PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN

    TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN

    PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS

    LAPORAN KEUANGAN

    (Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)

    Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat skripsi

    orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan saya tidak benar, maka saya

    bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan

    gelar sarjananya).

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan

    bila diperlukan.

    Magelang, 20 Agustus 2019

    Pembuat Pernyataan,

    Ari Suparwati

    NIM. 15.0102.0226

  • iv

    RIWAYAT HIDUP

    Nama : Ari Suparwati

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 04 Mei 1975

    Agama : Islam

    Status : Menikah

    Alamat Rumah : dsn Kentangan, Ds Banjarnegoro, Kec.

    Mertoyudan, Kab.Magelang.

    Alamat Email : [email protected]

    Pendidikan Formal:

    Sekolah Dasar (1982 - 1988) : SD Negeri Secang 3

    SMP (1988 - 1991) : SMP Pendowo Secang

    SMA (1991 - 1994) : SMA Negeri 1 Grabag

    Perguruan Tinggi (2015-2019) : Universitas Muhammadiyah Magelang

    Magelang, 20 Agustus 2019

    Pembuat Pernyataan,

    Ari Suparwati

    NIM. 15.0102.0226

  • v

    MOTTO

    Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa

    dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang kafir.

    (QS. Yusuf: Ayat 87)

    Kejujuran adalah kebijaksanaan yang paling baik

    Untuk menjadi orang sukses tidak harus menjadi orang pintar dan kaya, tetapi

    bagaimana mengubah pola pikir dan dapat mengikuti perubahan. Apabila jatuh

    maka harus bangkit dan melangkah lagi

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

    dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul “PENGARUH

    KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN

    TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN

    PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS

    LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)”

    Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih

    derajat Sarjana Ekonomi program Strata (S-1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Muhammadiyah Magelang.

    Selama penelitan dan penyusunan laporan penelitian dalam skripsi ini,

    penulis tidak lepas dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat

    bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis

    ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

    1. Ibu Nur Laila Yuliani, SE, M.Sc, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan sekaligus Dosen Pembimbing yang telah mengorbankan waktu, tenaga,

    pikiran untuk membimbing serta memberikan saran dalam menyelesaikan

    laporan skripsi ini

    2. Bapak Wawan Sadtyo Nugroho, SE, M.Si selaku dosen penguji 1 (satu) yang sudah banyak membantu memberikan kritik dan saran terhadap perbaikan

    skripsi ini.

    3. Ibu Farida, SE, M.Si selaku dosen penguji 2 (dua) yang sudah banyak membantu memberikan kritik serta saran terhadap perbaikan skripsi saya.

    4. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang.

    5. Kedua orang tua, suami, anak-anak dan keluarga yang telah memberikan motivasi dan bantuannya sehingga terselesaikannya laporan skripsi ini.

    6. Semua pihak yang telah memberikan masukan saran dan partisipasi dalam laporan skripsi ini.

  • vii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul .........................................................................................

    Lembar Persetujuan ...............................................................................

    Halaman Pernyataan Keaslian ................................................................

    Halaman Riwayat Hidup .........................................................................

    Motto .......................................................................................................

    Kata Pengantar ........................................................................................

    Daftar Isi .................................................................................................

    Daftar Tabel ............................................................................................

    Daftar Gambar .........................................................................................

    Daftar Lampiran ......................................................................................

    Abstrak ....................................................................................................

    i

    ii

    iii

    iv

    v

    vi

    vii

    ix

    x

    xi

    xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................. B. Rumusan Masalah .......................................................................... C. Tujuan Penelitian ............................................................................ D. Kontribusi Penelitian ...................................................................... E. Sistematika Penulisan .....................................................................

    1

    6

    7

    7

    8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

    A. Telaah Teori ................................................................................... 1. Teori Stewardship........................................................................ 2. Kualitas Laporan Keuangan......................................................... 3. Kompetensi Sumber Daya Manusia ........................................ 4. Pemanfaatan Teknologi Informasi …........................................ 5. Sistem Pengendalian Intern ...................................................... 6. Pengawasan Keuangan .............................................................

    B. Telaah Penelitian Sebelumnya ....................................................... C. Perumusan Hipotesis ..................................................................... D. Model Penelitian ............................................................................

    9

    9

    10

    13

    14

    16

    17

    20

    22

    28

    BAB III METODA PENELITIAN

    A. Populasi dan Sampel ...................................................................... B. Variabel dan Pengukuran Variabel ................................................ C. Teknik Analisis Data .....................................................................

    1. Statistik Deskriptif ................................................................... 2. Uji Kualitas Data .....................................................................

    a. Uji Validitas ....................................................................... b. Uji Reliabilitas ...................................................................

    3. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 4. Pengujian Hipotesis .................................................................

    a. Koefisien Determinasi ........................................................ b. Uji F ................................................................................... c. Uji t ....................................................................................

    29

    31

    33

    33

    33

    33

    34

    34

    35

    35 35

    36

  • viii

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Statistik Deskriptif Data ................................................................. B. Uji Kualitas Data ............................................................................

    1. Uji Validitas .......................................................................... 2. Uji Reliabilitas ......................................................................

    C. Hasil Pengujian Hipotesis.................................................................. 1. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 2. Koefisien Determinasi ........................................................... 3. Uji F ...................................................................................... 4. Uji t .......................................................................................

    D. Pembahasan Pengaruh ....................................................................

    38

    42

    42

    44

    45

    45

    46

    47

    48

    51

    BAB V KESIMPULAN

    A. Kesimpulan ..................................................................................... B. Keterbatasan ................................................................................... C. Saran ...............................................................................................

    56

    57

    57

    DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

    59

    LAMPIRAN ........................................................................................... 62

  • ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Telaah Penelitian Sebelumnya .............................................

    Tabel 3.1 Definisi dan Pengukuran.........................................................

    Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner .........................................

    Tabel 4.2 Profil Responden ..................................................................

    Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ................................................................

    Tabel 4.4 Pengujian Validitas ...............................................................

    Tabel 4.5 Cross Loading .......................................................................

    Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................

    Tabel 4.7 Uji Regresi Linier Berganda .................................................

    Tabel 4.8 Koefisien Determinasi (R²) ..................................................

    Tabel 4.9 Uji F ......................................................................................

    Tabel 4.10 Uji t ......................................................................................

    20

    31

    38

    39

    40

    43

    43

    44

    45

    46

    47

    48

  • x

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Model Penelitian ................................................................

    Gambar 3.1 Penerimaan Uji F ...............................................................

    Gambar 3.2 Penerimaan Uji t ................................................................

    Gambar 4.1 Penerimaan Uji F ................................................................

    Gambar 4.2 Uji t Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia ............

    Gambar 4.3 Uji t Variabel Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ...........

    Gambat 4.4 Uji t Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi ..............

    Gambar 4.5 Uji t Variabel Pengawasan Keuangan ..............................

    28

    36

    37

    48

    50

    51

    51

    52

  • xi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .......................................................................... 62

    Lampiran 2. Daftar OPD di Kabupaten Temanggung .......................................... 69

    Lampiran 3. Daftar Sampel dan Pengambilan Kuesioner ..................................... 70

    Lampiran 4 Tabulasi Data Pengisian Kuisioner.................................................... 71

    Lampiran 5 Tabulasi Data Pengisian Kuisioner Setelah diolah ............................ 85

    Lampiran 6 Statistik Deskriptif ............................................................................. 98

    Lampiran 7. Uji Validitas ...................................................................................... 99

    Lampiran 8. Uji Realibilitas ................................................................................ 109

    Lampiran 9. Analisis Regressi Linier Berganda ................................................. 110

    Lampiran 10 Surat Ijin Riset ............................................................................... 111

    Lampiran 11 Bukti Penyebaran Kuesioner ......................................................... 113

  • xii

    ABSTRAK

    PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN

    TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN

    PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS

    LAPORAN KEUANGAN

    (Studi Empiris Pada OPD Kab Temanggung)

    Oleh:

    Ari Suparwati

    Kualitas Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pengelola

    keuangan yang disajikan dalam periode tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk

    menguji pengaruh kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi

    informasi, sistem pengendalian intern, dan pengawasan keuangan daerah, terhadap

    kualitas laporan keuangan pada OPD Kabupaten Temanggung. Data dalam

    penelitian ini berdasarkan pada kuesioner. Sampel penelitian diambil

    menggunakan metode purposive sampling yang terdiri dari 103 pegawai di OPD

    Kabupaten Temanggung. Analisis data menggunakan uji statistik deskriptif, uji

    kualitas data terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas serta uji hipotesis

    menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan

    bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan pengawasan keuangan daerah

    berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Untuk variabel

    Kompetensi sumber daya manusia dan sistem pengendalian intern tidak

    berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten

    Temanggung

    Kata kunci : Kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi

    informasi, sistem pengendalian intern, pengawasan keuangan, kualitas laporan

    keuangan

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pemerintah daerah merupakan salah satu organisasi sektor publik yang

    diberi kewenangan oleh pemerintah pusat untuk mengelola keuangan daerah.

    Pengelolaan keuangan daerah yang dilakukan bertujuan untuk kepentingan

    masyarakat. Pada hakekatnya laporan keuangan daerah merupakan suatu

    bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat atas pengelolaan dana publik

    baik dari pajak, retribusi maupun transaksi lainnya. Terkait dengan tujuan

    tersebut pemerintah daerah dituntut memiliki tanggung jawab terhadap

    kualitas laporan keuangan sehingga dapat dihasilkan laporan keuangan yang

    handal.

    Informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah

    akan digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar

    untuk pengambilan keputusan. Oleh karenanya informasi yang terdapat dalam

    Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) harus bermanfaat dan sesuai

    dengan kebutuhan para pemakai. Informasi yang bermanfaat adalah informasi

    yang berkualitas, dapat mendukung pengambilan keputusan dan dapat

    dipahami oleh para pemakai. Terkait tentang informasi yang bermanfaat

    tersebut, pemerintah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam

    laporan keuangan pemerintah daerah untuk keperluan perencanaan,

    pengendalian, dan pengambilan keputusan.

  • 2

    Adapun definisi kualitas laporan keuangan menurut Sukmaningrum,

    (2012) adalah sejauh mana informasi tersebut sesuai dan bermanfaat untuk

    kebutuhan para pengguna. Keberhasilan pemerintah di nilai dari LKPD yang

    berkualitas, LKPD dianggap baik jika mendapat opini wajar tanpa

    pengecualian, sejak diberlakukannya otonomi daerah setiap pemerintah

    daerah, baik pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi diwajibkan

    menerbitkan LKPD sebagai bentuk pertanggungjawaban telah berakhirnya

    tahun anggaran.

    Laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71

    Tahun 2010 meliputi laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports)

    berupa laporan realisasi anggaran (LRA) dan laporan perubahan saldo

    anggaran lebih (LPSAL), laporan keuangan yang terdiri dari neraca, LO

    (laporan operasional), LPE (laporan perubahan ekuitas), dan LAK (laporan

    arus kas), dan CALK (catatan atas laporan keuangan). Laporan Keuangan

    Pemerintah Daerah (LKPD) setiap tahunnya akan mendapat penilaian berupa

    opini dari Badan Pengawas Keuangan.

    Ada empat Opini yang diberikan BPK terhadap Laporan Keuangan

    antara lain adalah : Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Opini Wajar

    Dengan Pengecualian (WDP), Opini Tidak Wajar (TP), dan Pernyataan

    Menolak memberi Opini atau Tidak Memberi Opini (TMP). Ketika Badan

    Pengawas Keuangan memberikan opini wajar tanpa pengecualian terhadap

    Laporan Keuangan, artinya dapat dikatakan bahwa Laporan Keuangan suatu

    organisasi tersebut disajikan dan diungkapkan secara wajar dan berkualitas.

  • 3

    Badan Pemeriksa Keuangan memberikan opini Wajar Tanpa

    Pengecualian (WTP) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan

    Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, opini WTP diberikan berdasar pada

    akuntabilitas pengelolaan dan laporan keuangan daerah. Namun demikian

    pengelolaan keuangan daerah sampai saat ini masih belum sempurna dan

    masih membutuhkan arahan dan bimbingan dari BPK. Begitu juga dengan

    fenomena pelaporan keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Temanggung

    dari hasil pemeriksaaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD),

    Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia memberikan opini Wajar

    Tanpa Pengecualian. Kabupaten Temanggung berhasil mempertahankan opini

    WTP dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 (Semarang.bpk.go.id.)

    Kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Temanggung dapat dilihat

    dari evaluasi kinerja keuangan dari Opini BPK selama 5 tahun terakhir yaitu

    tahun 2013 – 2017.

    Tabel 1.1

    Opini BPK terhadap Kualitas Laporan Keuangann se karisidenan Kedu

    No. Entitas TA

    2013

    TA

    2014

    TA

    2015

    TA

    2016

    TA

    2017

    1. Kab.Kebumen WDP WDP WTP WDP WTP

    2. Kab. Magelang WDP WDP WDP WTP WTP

    3. Kab. Purworejo WTP WTP WTP WTP WTP

    4. Kab. Temanggung WTP WTP WTP WTP WTP

    5. Kab. Wonosobo WDP WDP WDP WTP WTP

    6. Kota Magelang WDP WDP WDP WTP WTP

    Sumber : www.bpk.go.id

    Bersumber dari hasil audit BPK yang menyatakan bahwa Laporan

    Keuangan Pemerintah Daerah Temanggung selama 2013 – 2017 selalu

    http://www.bpk.go.id/

  • 4

    mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), yang artinya OPD

    Kabupaten Temanggung baik dalam kualitas laporan keuangannya.

    Namun hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah

    Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2017, masih ada beberapa hasil

    audit BPK yang menyatakan bahwa terdapat kelemahan sistem pengendalian

    intern dalam penyusunan laporan keuangan, antara lain terdapat

    penatausahaan persediaan obat dan alat kesehatan di Puskesmas yang belum

    memadai sehingga terdapat vaksin yang belum tercatat di Neraca Pemerintah

    Kabupaten Temanggung. BPK juga menemukan adanya ketidakpatuhan

    terhadap peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan keuangan daerah,

    antara lain terdapat kelebihan pembayaran pekerjaan pada dua Organisasi

    Perangkat Daerah (OPD). Laporan hasil BPK, (2017)

    Penelitian terdahulu terkait dengan adanya pemanfaatan teknologi

    informasi menghasilkan laporan yang berkualitas. Penelitian ini dilakukan

    oleh Yuliani & Agustini, (2016) tentang Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas

    Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, menunjukkan hasil bahwa

    pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kualitas

    laporan keuangan pemerintah daerah, sejalan dengan penelitian yang

    dilakukan oleh Kiranayanti & Erawati, (2016) tentang Pengaruh Sumber

    Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, Pemahaman Berbasis Akrual

    Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (pada pemerintah daerah

    Kabupaten Badung). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya

    manusia, sistem pengendalian intern, pemahaman berbasis akrual

  • 5

    berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian ini juga

    sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Alamsyah, dkk, (2017)

    tentang Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi

    Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem

    Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (pada

    satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Depok). Hasil penelitian ini

    membuktikan bahwa kompetensi sumber daya manusia, penerapan sistem

    akuntansi keuangan daerah (SAKD), pemanfaatan teknologi informasi, dan

    sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan

    keuangan.

    Penelitian tersebut juga memiliki hasil yang sama dengan penelitian

    yang dilakukan oleh Baturante, dkk, (2018) tentang Faktor-Faktor Yang

    Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi

    Sulawesi Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi

    sumber daya manusia, sistem pengendalian informasi pemerintah, sistem

    akuntansi pemerintah, pemanfaatan teknologi informasi, review atas laporan

    keuangan dan budaya birokrasi berpengaruh positif terhadap keandalan

    informasi laporan keuangan, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Sundari,dkk (2018).

    Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang

    dilakukan oleh Sundari, dkk, (2018) dengan persamaan menggunakan semua

    variabel yang ada sedangkan perbedaannya adalah pertama dengan

    menambahkan variabel pengawasan keuangan daerah yang dilakukan oleh

  • 6

    pihak ekstern dan intern karena dengan pengawasan keuangan daerah yang

    baik maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan diharapkan baik

    sehingga penyelenggaraan pemerintahan bersih dan bebas dari KKN sesuai

    penelitian dari Dewi & Rini, (2018). Semakin tinggi pengawasan keuangan

    pemerintah daerah maka semakin tinggi nilai informasi pelaporan keuangan

    Tanjung, Hariani, & Indrastuty, (2016). Alasan ditambahkan variabel tersebut

    di OPD Kabupaten Temanggung karena pemerintah dituntut untuk dapat

    memberikan laporan keuangan yang baik, transparan dan akuntabel.

    Kedua, objek penelitiannya yaitu di OPD Kabupaten Temanggung

    karena meskipun mendapat opini WTP dari BPK terhadap kualitas laporan

    keuangannya selama 5 tahun berturut-turut tetapi berdasar pokok-pokok hasil

    pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Temanggung

    Tahun Anggaran 2017 menyatakan bahwa dalam sistem pengendalian intern

    dan kepatuhan terhadap perundang-undangan belum dilaksanakan secara

    optimal.

    B. Perumusan Masalah

    1. Apakah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas

    laporan keuangan?

    2. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas

    laporan keuangan?

    3. Apakah sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas

    laporan keuangan?

  • 7

    4. Apakah pengawasan keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas

    laporan keuangan?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Untuk menguji pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap

    kualitas laporan keuangan.

    2. Untuk menguji pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap

    kualitas laporan keuangan.

    3. Untuk menguji pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas

    laporan keuangan.

    4. Untuk menguji pengaruh pengawasan keuangan daerah terhadap kualitas

    laporan keuangan.

    D. Kontribusi Penelitian

    1. Manfaat Teoritis:

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan

    pada literatur akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

    kualitas laporan keuangan pemerintah daerah yang lebih mengkhususkan

    pada kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi,

    sistem pengendalian intern dan pengawasan keuangan daerah.

    2. Manfaat Praktis

    Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan,

    pengetahuan, dan pemahaman bagi aparat pemerintah daerah mengenai

    faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam rangka meningkatkan

  • 8

    kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sehingga tercipta kualitas

    laporan keuangan pemerintah yang baik.

    E. Sistematika Pembahasan

    Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    BAB I Pendahuluan. Bagian ini merupakan bagian awal penelitian yang

    berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

    kontribusi penelitian, serta sistematika pembahasan

    BAB II Tinjauan Pustaka dan Perumusan Hipotesis. Bagian ini berisi

    tentang teori-teori yang mendukung dan berhubungan dengan

    penelitian, telaah penelitian sebelumnya, perumusan hipotesis dan

    model penelitian.

    BAB III Metoda Penelitian. Bagian ini berisi tentang populasi dan sampel,

    jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, definisi

    operasional variabel dan pengukuran variabel serta metode analisis

    data, dan pengujian hipotesis.

    BAB IV Hasil dan Pembahasan. Bagian ini berisi tentang analisis data yang

    diperoleh dari penelitian, hasil pengujian hipotesis, dan

    pembahasan hasil penelitian.

    BAB V Kesimpulan. Bagian ini berisikan kesimpulan hasil penelitian,

    keterbatasan penelitian serta saran.

  • 9

    9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

    A. Telaah Teori

    1. Stewardship theory

    Stewardship theory muncul bebarengan dengan perkembangan

    akuntansi. Teori stewardship berdasarkan teori psikologi dan sosiologi

    serta berasal dari pemikiran akuntansi manajemen, dimana steward

    termotivasi untuk berkelakuan sesuai keinginan principal. Teori

    stewardship adalah penggambaran kondisi manajer yang termotivasi dari

    target hasil utama kepentingan organisasi bukan termotivasi terhadap

    kepentingan pribadinya (Donaldson dan Davis, 1989).

    Stewardship theory menjelaskan bahwa kepentingan bersama

    dijadikan dasar dari tindakan seorang manajer. Jika terdapat perbedaan

    kepentingan antara principal dan steward, maka steward akan berusaha

    bertindak sesuai dengan tindakan principal dan demi kepentingan bersama

    dapat menjadi pertimbangan yang rasional agar tercapainya tujuan

    bersama. Hal penting dalam stewardship theory adalah manajer

    menyelaraskan tujuannya sesuai dengan tujuan Principal namun tidak

    berarti steward tidak memiliki kebutuhan.

    Darini (2005) menjelaskan bahwa Amanah, memiliki integritas,

    bertindak jujur dan bertanggung jawab adalah sifat manusia yang

    dijadikan dasar dalam membangun teori stewardship. Hal itu berarti dalam

    pandangan stewardship theory, manajemen dipercaya untuk bekerja

    9

  • 10

    dengan baik bagi kepentingan publik dan shareholder. Teori ini

    menjelaskan bentuk pola kepemimpinan dan hubungan para atasan dengan

    bawahannya dalam sebuah organisasi menggunakan mekanisme

    situasional. Mekanisme ini meliputi filosofis manajemen dan perbedaan

    budaya organisasi, serta kepemimpinan dalam pencapaian tujuan bersama

    tanpa mengorbankan kepentingan masing-masing Anton, (2010).

    Teori ini digunakan karena teori ini memandang bahwa

    kepercayaan atas manajemen dapat terjadi jika manajemen bertindak

    sesuai dengan kepentingan-kepentingan yang muncul, yaitu kepentingan

    publik pada umumnya dan kepentingan shareholders pada khususnya.

    Teori ini menjelaskan bahwa kinerja perusahaan dapat meningkat karena

    adanya sifat amanah dan setia manajer perusahaan terhadap komitmen

    dalam perusahaan Kurniawan, (2013).

    2. Kualitas Laporan Keuangan

    Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah taraf atau

    derajat suatu laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan yang

    memberikan informasi tentang posisi keuangan serta transaksi yang

    dilakukan oleh pemerintah daerah selama satu periode Andrianto (2017).

    Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi

    Pemerintah menjelaskan bahwa Laporan Keuangan merupakan laporan

    yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang

    dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Untuk mengukur Kualitas Laporan

  • 11

    Keuangan Pemerintah Daerah menurut PP No. 71 Tahun 2010, sebagai

    berikut :

    1) Relevan, laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang

    termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna

    dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu dan masa

    kini, memprediksi masa depan, serta mengoreksi hasil evaluasi

    mereka di masa lalu. Informasi yang relevan memiliki unsur-unsur

    sebagai berikut :

    a) Manfaatan umpan balik (feedback value)

    Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau

    mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.

    b) Memiliki manfaat prediktif (predictive value)

    Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa

    yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa

    kini.

    c) Tepat waktu

    Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan

    berguna dalam pengambilan keputusan.

    d) Lengkap

    Informasi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin,

    mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi

    pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada.

  • 12

    2) Andal, informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang

    menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara

    jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi yang andal memenuhi

    karakteristik berikut :

    a) Penyajian jujur

    Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa

    lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat

    diharapkan untuk disajikan.

    b) Dapat diverifikasi (verifiability)

    Informasi yang disajikan harus dapat diuji, dan jika dilakukan

    pengujian lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, maka hasilnya

    tetap menunjukkan kesimpulan yang tidak jauh berbeda.

    c) Netralitas

    Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak

    pada kebutuhan pihak tertentu.

    3) Dapat dibandingkan. Informasi laporan keuangan akan lebih berguna

    jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya

    atau laporan keuangan pada entitas lain pada umumnya. Perbandingan

    dapat dilakukan secara intern dan eksternal. Perbandingan secara intern

    dapat dilakukan bila entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang

    sama dari tahun ke tahun. Perbandingan eksternal dapat dilakukan bila

    entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang

    sama.

  • 13

    4) Dapat dipahami. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

    dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta

    istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.

    Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi

    mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja

    keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna

    dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber

    daya.

    Sukmaningrum, (2012) mendefinisikan kualitas laporan

    keuangan adalah sejauh mana informasi tersebut sesuai dan bermanfaat

    untuk kebutuhan para pengguna. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun

    2010 menjelaskan karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah

    ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi

    akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik

    berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan

    keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:

    relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

    3. Kompetensi Sumber Daya Manusia

    Kompetensi diartikan sebagai kemampuan dasar dan kualitas

    kerja yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik Fikri

    dkk., (2015: 3). Sumber daya manusia adalah faktor penting demi

    terciptanya laporan keuangan yang berkualitas. Sumber daya manusia

    yang tidak memiliki kompetensi tidak akan dapat menyelesaikan

  • 14

    pekerjaannya secara efisien, efektif, dan ekonomis. Semakin cepat

    laporan keuangan disajikan maka akan semakin baik dalam hal

    pengambilan keputusan, Mardiasmo, (2002:146). Kompetensi sumber

    daya manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk

    merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan entitas yang

    bersangkutan dan kemampuan yang harus dimiliki seseorang aparatur

    berupa pengetahuan, ketrampilan, sikap dan prilaku yang diperlukan

    dalam pelaksanaan tugasnya. Kompetensi sangat diperlukan dalam

    menunjang pelaksanaan tugas demi keberhasilan organisasinya.

    Kompetensi menjadi aspek yang menentukan keberhasilan

    sebuah organisasi khususnya pada kualitas informasi laporan

    keuangan. Kompetensi merupakan suatu karakteristik dari seseorang

    yang memiliki keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) dan

    kemampuan (ability) untuk melaksanakan suatu pekerjaan Indriasari,

    dkk. (2008).

    Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari seseorang

    mencapai kinerja yang tinggi dalam pekerjaannya. Pegawai yang tidak

    mempunyai pengetahuan yang cukup akan banyak menemui hambatan

    yang mengakibatkan pemborosan bahan,waktu dan tenaga.

    4. Pemanfaatan Teknologi Informasi

    Menurut Rogers (1986) “Teknologi informasi merupakan

    perangkat keras bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial

    dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan, memproses, dan

  • 15

    saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain.”

    Pendapat tersebut mengisyaratkan bagaimana teknologi informasi

    dapat memberikan andil dalam proses komunikasi individu secara

    efektif, khususnya dalam menembus ruang dan waktu ketika

    berkomunikasi dengan individu lainnya. Kecenderungannya dalam

    upaya memperoleh efektivitas komunikasi jarak jauh, seperti

    instrumental tools, atau dalam konteks teknologi informasi, maka

    teknologi yang digunakan diantaranya komputer dan piranti pendukung

    lainnya. Informasi dalam bentuk laporan keuangan yang dipublikasikan

    oleh pemerintah daerah, akan sangat diperlukan sebagai dasar untuk

    pengambilan keputusan berbagai pihak. Thompson, Higgins, Howell

    (1991), menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi adalah

    pemrosesan, pengolahan, dan penyebaran data yang didapat dari

    mengkombinasikan alat perangkat komputer dengan telekomunikasi.

    Untuk mengukur teknologi informasi dapat dilihat dari tingkat

    integritas teknologi informasi pada pelaksanaan tugas-tugas akuntansi

    yang ditandai dengan hal-hal berikut :

    1) Bagian akuntansi/keuangan memiliki komputer yang cukup untuk

    melaksanakan tugas.

    2) Jaringan internet telah terpasang di unit kerja.

    3) Jaringan komputer telah dimafaatkan sebagai penghubung antar

    unit kerja dalam pengiriman data dan informasi yang dibutuhkan.

  • 16

    4) Proses akuntansi sejak awal transaksi hingga pembuatan laporan

    keuangan dilakukan secara komputerisasi.

    5) Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan software yang

    sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    6) Laporan akuntansi dan manajerial dihasilkan dari sistem informasi

    yang terintegrasi.

    7) Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur.

    8) Peralatan yang usang/rusak didata dan diperbaiki tepat pada

    waktunya.

    5. Sistem Pengendalian Intern

    Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 Tahun 2008, pada pasal 1 ayat

    1 menyebutkan bahwa Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses

    yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-

    menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan

    keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

    kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,

    pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

    undangan.

    Menurut Mulyadi, (2013) sistem pengendalian intern meliputi

    struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan

    untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan

    data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya

    kebijakan manajemen. Menurut Mulyadi, (2013) unsur pokok sistem

    pengendalian intern adalah:

  • 17

    1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

    secara tegas.

    2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

    perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

    biaya.

    3) Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

    organisasi.

    4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

    Berdasarkan pelaporan keuangan Peraturan Pemerintah (PP) No. 60

    Tahun 2008 pasal 3, unsur-unsur sistem pengendalian intern

    pemerintah terdiri atas lima unsur yaitu lingkungan pengendalian,

    penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi,

    dan pemantauan pengendalan intern.

    6. Pengawasan Keuangan Daerah

    Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun

    2010 tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah

    Daerah Tahun 2011, yang dimaksud dengan pengawasan adalah proses

    kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintahan daerah

    berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan ketentuan

    peraturan perundang-undangan. Sistem akan berjalan baik apabila ada

    pengawasan yang memastikan sistem berjalan sesuai dengan rencana,

    untuk mendukung kualitas laporan keuangan yang baik. Perlu adanya

    suatu pengawasan dalam pengelolaan anggaran daerah tersebut agar

  • 18

    semua proses berjalan dengan baik sehingga dapat menghasilkan

    kualitas laporan keuangan yang baik Mardiasmo, (2001). Apabila

    pengawasan telah dilakukan dengan baik, pengelolaan keuangan daerah

    akan berjalan sesuai rencana dan dapat menghasilkan kinerja keuangan

    yang baik yang akan terlihat pada nilai informasi laporan keuangan

    pemerintah daerah. Pengawasan diperlukan untuk mengetahui apakah

    perencanaan yang telah disusun dapat berjalan secara efisien, efektif, dan

    ekonomis. Pengawasan menurut Keputusan Presiden No.74 tahun 2001,

    (Tentang Tata Cara Pengawasan Penyelengaraan Pemerintah Daerah).

    Pasal (16) menyebutkan bahwa pengawasan pemerintah daerah adalah

    proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah

    berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang

    undangan yang berlaku. Apabila pengawasan telah dilakukan dengan

    baik, pengelolaan keuangan daerah akan berjalan sesuai rencana dan

    dapat menghasilkan kinerja keuangan yang baik yang akan terlihat pada

    laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas.

    Pengawasan adalah segala kegiatan dan tindakan untuk menjamin

    agar penyelenggaraan suatu kegiatan tidak menyimpang dari tujuan serta

    rencana yang telah di tetapkan. Menurut Nordiawan, (2008) jenis

    pengawasan laporan keuangan negara meliputi dua hal, yaitu:

    a. Pengawasan internal, adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat

    pengawasan yang berasal dari lingkugan internal organisasi

    pemerintah.

  • 19

    b. Pengawasan eksternal adalah suatu bentuk pengawasan yang

    dilakukan oleh suatu unit pengawasan yang keseluruhannya berasal

    dari luar lingkungan organisasi pemerintah yang tupoksinya diatur

    oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Secara umum pengawasan dapat dirumuskan sebagai suatu

    proses kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus atau

    berkesinambungan untuk mengamati, memahami dan menilai setiap

    pelaksanaan kegiatan tertentu sehingga dapat mencegah atau

    memperbaiki kesalahan atau penyimpangan yang terjadi Halim, dkk,

    (2012). Pengawasan keuangan daerah merupakan bagian integral dari

    pengelolaan keuangan daerah. Berdasarkan pengertiannya, pengawasan

    keuangan daerah pada dasarnya mencakup segala tindakan untuk

    menjamin agar pengelolaan keuangan daerah berjalan sesuai dengan

    rencana, ketentuan dan undang-undang yang berlaku Baswir, (1999).

    Pada pengawasan keuangan daerah berkaitan erat dengan kinerja

    pemerintah daerah. Hal ini disebabkan karena pencapaian keberhasilan

    suatu visi dan misi membutuhkan pengawasan yang baik dan maksimal

    baik dalam segi perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan kegiatan

    yang telah direncanakan sebelumnya. Semakin baik tingkat pengawasan

    pengelolaan keuangan daerah maka akan menghasilkan kinerja

    pemerintah yang baik pula.

  • 20

    B. Penelitian Terdahulu

    Tabel 2

    Penelitian Terdahulu

    No Peneliti Judul Hasil Penelitian

    1 Kiranayanti &

    Erawati,

    (2016)

    Pengaruh Sumber Daya

    Manusia, Sistem

    Pengendalian Intern,

    Pemahaman Berbasis

    Akrual Terhadap Kualitas

    Laporan Keuangan Daerah

    ( Studi Empiris Pemerintah

    Daerah Kabupaten Badung)

    Kompetensi sumber

    daya manusia, sistem

    pengendalian intern

    berpengaruh positif

    signifikan terhadap

    kualitas laporan

    keuangan

    2 Yuliani &

    Agustin

    (2016)

    Faktor Yang

    Mempengaruhi Kualitas

    Laporan Keuangan

    Pemerintah Daerah

    Penerapan SAKD dan

    Pemanfaatan Teknologi

    Informasi Berpengaruh

    Positif Terhadap

    Kualitas Laporan

    Keuangan, Kompetensi

    SDM, Penerapan SAP

    dan Pengendalian Intern

    Tidak Berpengaruh

    Positif Terhadap

    Kualitas Laporan

    Keuangan

    3 Tanjung

    Hariani &

    Indrastuty

    ( 2016)

    Pengaruh Kompetensi

    Pejabat Penatausahaan

    Keuangan, Sistem

    Pengendalian intern &

    Pengawasan Keuangan

    Daerah terhadap Nilai

    Informasi Pelaporan

    Keuangan Pemerintah

    Daerah Kabupaten

    Indragiri Hulu

    Kompetensi pejabat

    penatausahaan

    keuangan, sistem

    pengendalian intern dan

    pengawasan keuangan

    pemerintah berpengaruh

    positif terhadap nilai

    informasi pelaporan

    keuangan

  • 21

    Tabel 2

    Penelitian Terdahulu

    Lanjutan

    No Peneliti Judul Hasil Penelitian

    4 Alamsyah,dkk

    (2017)

    Kompetensi Sumber Daya

    Manusia, Penerapan Sistem

    Akuntansi Keuangan

    Daerah (SAKD),

    Pemanfaatan Teknologi

    Informasi, Sistem

    Pengendalian Internal

    Terhadap Kualitas Laporan

    Keuangan Daerah (Studi

    Empiris Pada Satuan

    Kinerja Perangkat Daerah

    (SKPD) Kota Depok

    Kompetensi Sumber

    Daya Manusia,

    Penerapan SAKD,

    Pemanfaatan Teknologi

    Informasi, dan Sistem

    Pengendalian Internal

    berpengaruh positif

    terhadap Kualitas

    Laporan Keuangan

    Daerah

    5

    Baturante, dkk

    (2018)

    Faktor-faktor yang

    mempengaruhi Kualitas

    Laporan keuangan

    Pemerintah Daerah

    Provinsi Sulawesi Selatan

    Kompetensi sumber

    daya manusia, sistem

    pengendalian informasi

    pemerintah, sistem

    akuntansi pemerintah,

    pemanfaatan tehnologi

    informasi, review atas

    laporan keuangan dan

    budaya birokrasi

    berpengaruh positif

    terhadap keandalan

    informasi laporan

    keuangan

    6 Dewi &Rini

    (2018)

    Pengaruh Pengawasan

    keuangan, Sumber daya

    manusia, Teknologi

    Informasi,dan

    Pengendalian Intern

    Terhadap Nilai Informasi

    Pelaporan Keuangan

    Pemerintah Daerah

    Kabupaten Tabanan

    Pengawasan keuangan

    daerah, sumber daya

    manusia, teknologi

    informasi berpengaruh

    positif tidak signifikan,

    pengendalian intern

    berpengaruh positif

    signifikan terhadap nilai

    informasi pelaporan

    keuangan.

  • 22

    Tabel 2

    Penelitian Terdahulu

    Lanjutan

    No Peneliti Judul Hasil Penelitian

    7 Sundari,dkk

    (2018)

    Pengaruh Kompetensi sdm

    Pemanfaatan Teknologi

    Informasi, Dan Sistem

    Pengendalian Intern

    Terhadap Kualitas Laporan

    Keuangan (Studi Kasus

    Pada Satuan Kerja

    Perangkat Daerah Kota

    Bandung Tahun 2018)

    Kompetensi sumber

    daya manusia,

    pemanfaatan teknologi

    informasi sistem

    pengendalian intern

    berpengaruh positif

    terhadap kualitas

    laporan keuangan.

    Sumber : Penelitian terdahulu 2018

    C. Perumusan Hipotesis

    1. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas

    Laporan Keuangan

    Menurut Mangkunegara, (2012) Kompetensi sumber daya

    manusia adalah kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan,

    keterampilan, kemampuan dan karakteristik kepribadian yang

    mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya. Kompetensi sumber

    daya manusia diperlukan oleh organisasi dalam menjalankan kegiatannya.

    Semakin bagus sumber daya yang dimiliki maka kemungkinan

    keberlanjutan kegiatan akan terjamin. Sebagai suatu contoh, kegiatan

    yang sangat dibutuhkan keakuratan datanya dalam kegiatan perusahaan

    maupun organisasi adalah penyajian laporan keuangan.

    Teori stewardship menjelaskan eksistensi Pemerintah Daerah

    sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai

    dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas dan fungsinya

  • 23

    dengan tepat. Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut maka

    stewards (manajemen dan auditor internal) mengarahkan semua

    kemampuan untuk dapat menghasilkan laporan informasi keuangan yang

    berkualitas. Untuk menghasilkan kualitas laporan keuangan yang baik

    harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten yang didukung

    dengan latar belakang pendidikan memadai, sering mengikuti pendidikan

    dan pelatihan dan mempunyai pengalaman di bidang keuangan. Apabila

    kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki bagus, maka akan

    menghasilkan laporan keuangan yang baik. Tetapi apabila sumber daya

    manusia yang dimiliki tidak berkompeten maka kualitas laporan

    keuangan dapat diragukan.

    Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh

    Kiranayanti & Erawati, (2016), Tanjung Hariani & Indrastuty, (2016) ,

    Alamsyah, dkk. (2017), Baturante dkk.,( 2018) menunjukkan hasil bahwa

    kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas

    laporan keuangan. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang

    dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

    H1.Kompetensi Sumber Daya Manusia Berpengaruh Positif Pada

    Kualitas Laporan Keuangan

    2. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas

    Laporan Keuangan

    Pemanfaatan Teknologi Informasi adalah perilaku/sikap akuntan

    menggunakan teknologi informasi untuk menyelesaikan tugas dan

    meningkatkan kinerjanya. Perkembangan teknologi informasi direspon

  • 24

    oleh organisasi dengan mendesain sistem informasi berbasis teknologi

    komputer atau website. Kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh

    penguasaan penggunaan TI dari karyawan suatu organisasi Siahaya,dkk

    ( 2015).

    Organisasi sektor publik seperti organisasi pemerintahan dan non

    profit lainnya menerapkan teori stewardship dalam pemanfaatan teknologi

    informasi. Teori ini menggambarkan hubungan yang kuat antara kepuasan

    dan kesuksesan organisasi. Kesuksesan sebuah organisasi dapat dicapai

    dengan cara memaksimalisasi utilitas principals dan manajemen.

    Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat membantu penyampaian

    Informasi dengan cepat sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan

    tepat waktu, pekerjaan yang dimaksud antara lain berkaitan dengan

    pelaporan hasil kerja sehingga tercapai kualitas laporan keuangan yang

    baik. Pemanfaatan teknologi yang tidak maksimal mempengaruhi kualitas

    laporan keuangan bagi pihak yang berkepentingan. Apabila dalam

    penyampaian informasi laporan keuangan kurang maksimal maka akan

    terjadi konflik antara pihak yang berkepentingan (principals dan agent).

    Hal tersebut dapat diatasi dengan pemanfaatkan teknologi informasi secara

    optimal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

    Yuliani & Agustini, (2016), Alamsyah, dkk., (2017), Baturante (2018),

    Sundari, dkk (2018) pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

    terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan hal tersebut maka

    hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  • 25

    H2. Pemanfaatan Teknologi Informasi Berpengaruh Positif Terhadap

    Kualitas Laporan Keuangan.

    3. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan

    Keuangan

    Menurut Aren, (2008) sistem pengendalian intern adalah proses

    yang dirancang untuk menyediakan jaminan yang layak mengenai

    pencapaian dari sasaran manajemen dalam kategori keandalan laporan

    keuangan, efektivitas dan efisiensi dari operasional dan pemenuhan

    dengan ketentuan hukum dan peraturan yang biasa diterapkan. Untuk

    memperbaiki kinerja pemerintah perlu diciptakannya sistem pengendalian

    intern pemerintah agar instansi pemerintah dapat mengetahui dana publik

    yang digunakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah Rosdiana,

    (2010).

    Teori stewardship menjelaskan eksistensi Pemerintah Daerah

    sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai

    dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas dan fungsinya

    dengan tepat, membuat pertanggungjawaban keuangan yang

    diamanahkan kepadanya, sehingga tujuan ekonomi, pelayanan publik

    maupun kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara maksimal. Untuk

    melaksanakan tanggung jawab tersebut maka stewards (manajemen dan

    auditor internal) mengarahkan semua kemampuan dan keahliannya dalam

    mengefektifkan pengendalian intern untuk dapat menghasilkan laporan

    informasi keuangan yang berkualitas.

  • 26

    Sistem Pengendalian intern bertujuan untuk memberikan

    keyakinan memadai tentang pencapaian keandalan pelaporan keuangan,

    efektivitas dan efisiensi organisasi dan kepatuhan terhadap hukum dan

    peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Sistem pengendalian

    intern yang baik dalam suatu organisasi akan mampu menciptakan

    keseluruhan proses kegiatan yang baik pula, sehingga akan memberikan

    suatu keyakinan bagi organisasi bahwa aktivitas yang dilaksanakan telah

    berjalan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan

    efisien, dan hal tersebut akan memberikan dampak positif kualitas

    laporan keuangan.

    Sistem pengendalian intern akan memberikan pedoman

    pelaksanaan dan pengawasannya yang berperan penting terhadap kualitas

    laporan keuangan. Strategi dan pelaksanaan sistem pengendalian intern

    ini harus tetap dipantau agar kegiatan perencanaan dan hasil pelaksanaan

    dapat seimbang. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh

    Kiranayanti & Erawati, (2016), Alamsyah,dkk. (2017), Dewi & Rini,

    (2018), Sundari dkk., (2019), yang menyatakan bahwa sistem

    pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas laporan

    keuangan. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang dikembangkan

    dalam penelitian ini sebagai berikut :

    H3. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Berpengaruh Positif

    TerhadapKualitas Laporan Keuangan

  • 27

    4. Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

    Menurut Primayana, K.H., dkk., (2014) semakin baik pengawasan

    keuangan daerah maka akan meningkatkan kualitas informasi yang

    dihasilkan dalam pelaporan keuangan yang menjadi lebih andal.

    Pengawasan keuangan daerah yang baik akan berguna untuk menetapkan

    apakah telah terjadi suatu penyimpangan, juga untuk mengambil tindakan

    perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya pada

    pemerintah daerah telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin dalam

    mencapai tujuan pemerintah yang baik dalam hal ini tercermin dalam

    pelaporan keuangan yang andal.

    Pengawasan keuangan daerah dapat menjelaskan eksistensi

    Pemerintah (steward) sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya dan

    bertindak sesuai dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas

    dan fungsinya dengan tepat untuk kepentingan masyarakat (principal).

    Pemerintah daerah melaksanakan tugasnya dalam membuat

    pertanggungjawaban keuangan berupa penyajian keuangan yang

    akuntabel dan transparan sesuai dengan karakteristik laporan keuangan

    (relevan, andal, dapat dipahami dan dapat dibandingkan).

    Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Dewi &

    Rini, (2018), Tanjung dkk., (2016)yang menyatakan bahwa pengawasan

    keuangan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai

    informasi pelaporan keuangan daerah. Berdasarkan hal tersebut maka

    hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  • 28

    H4. Pengawasan Keuangan Daerah Berpengaruh Positif Terhadap

    Kualitas Laporan Keuangan.

    D. Model Penelitian

    kkKkmKK

    Gambar 1.1

    Model penelitian

    H1 (+)

    H3 (+)

    Kualitas Laporan

    Keuangan

    (KLK)

    Pemanfaatan

    Teknologi Informasi

    (PTI)

    Sistem Pengendalian

    Intern

    (SPI)

    Pengawasan

    Keuangan Daerah

    (PKD)

    H2 (+)

    H4 (+)

    Kompetensi sumber

    daya manusia

    (KSDM)

  • 29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Metode Penelitian

    1. Populasi dan Sampel Penelitian

    a. Populasi

    Populasi objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan

    memenuhi syarat–syarat tertentu berkaitan dengan masalah

    penelitian Riduwan, (2010). Populasi dalam penelitian ini adalah

    kepala dinas, kepala bagian akuntansi/keuangan, bendahara, dan staf

    yang terlibat langsung di SKPD yang meliputi dinas, badan dan

    kantor di Pemerintah Kabupaten Temanggung.

    b. Sampel

    Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi

    yang diteliti). Pengambilan sampel atas responden dilakukan secara

    purposive sampling. Purposive sampling digunakan karena informasi

    yang akan diambil berasal dari sumber yang sengaja dipilih

    berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti (Sekaran, 2007).

    Sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga dapat

    mendukung penelitian ini.

    Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Kepala Dinas, Kepala bagian akuntansi/keuangan, bendahara dan

    staf yang terlibat langsung dalam penyusunan pelaporan keuangan

    pada OPD Kabupaten Temanggung, disesuaikan dengan Struktur

    Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) masing-masing dinas/instansi.

    29

  • 30

    2. Memiliki masa kerja kurang dari satu tahun atau lebih, dalam

    periode penyusunan laporan keuangan.

    2. Teknik Pengambilan Data

    a. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis data

    penelitian ini adalah data primer yaitu data penelitian yang diperoleh

    atau dikumpulkan langsung dari sumber asli (tanpa perantara).

    Sedangkan sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari

    jawaban atas kuesioner yang dibagikan kepada responden yang

    terlibat secara langsung dalam penyusunan laporan keuangan di OPD

    Kabupaten Temanggung.

    b. Teknik Pengumpulan Data

    Data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah data Primer,

    yang diperoleh dengan penyebaran kuisioner. Kuisioner merupakan

    salah satu alat pengumpul data dalam asesmen nontes, yang berupa

    serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada

    responden Sukardi, (1983).

    Kuisioner akan dibagikan kepada responden yang ada di

    OPD di Kabupaten Temanggung dan diberikan jeda penyerahan

    jawaban 2 - 3 hari kerja. Hasil pengisian kuesioner tersebut akan

    diambil langsung oleh peneliti.

    B. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

    Tabel 3.1

  • 31

    Definisi dan Pengukuran

    Variabel Definisi Operasional Instrumen Penelitian

    Kualitas

    Laporan

    Keuangan

    Menggunakan 4 (empat)

    karakteristik kualitatif

    laporan keuangan

    pemerintah yaitu:

    Relevan, andal, dapat

    dibandingkan dan dapat

    dipahami

    Pengukuran variabel menggunakan 7

    pernyataan bersumber dari

    Simanungkalit & MH, (2016) terdiri

    dari :

    a. Manfaat dari laporan keuangan yang dihasilkan

    b. Ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan

    c. Kelengkapan informasi yang disajikan

    d. Penyajian secara jujur e. Isi laporan keuangan dapat

    diverifikasi

    f. Keakuratan dan kejelasan informasi yang disajikan

    g. Isi laporan keuangan dapat dibandingkan dengan periode

    sebelumnya.

    Pengukuran variabel ini menggunakan

    skala Likert.

    Kompetensi

    Sumberdaya

    manusia

    Kompetensi sumber

    daya manusia adalah

    kemampuan sumber

    daya manusia untuk

    melaksanakan tugas

    dantanggungjawab yang

    diberikan kepadanya

    dengan bekal

    pendidikan, pelatihan,

    dan pengalaman yang

    cukup memadai.

    Sukmaningrum (2012).

    Pengukuran variabel ini menggunakan

    10 pertanyaan bersumber dari

    Harahap (2015), terdiri dari :

    a. jumlah SDM yang memadai b. latar belakang pendidikan

    akuntansi

    c. uraian pekerjaan d. peran dan tanggung jawab e. kesesuaian f. uraian tugas dengan fungsi

    akuntansi

    g. pedoman kerja bidang akuntansi h. pelaksanaan proses akuntansi i. sumber daya pendukung

    operasional pelatihan

    j. penggunaan anggaran untuk mendukung kapasitas SDM

  • 32

    Tabel 3.2

    Definisi dan Pengukuran

    (lanjutan)

    Variabel Definisi Operasional Instrumen Penelitian

    Pemanfaatan Teknologi dan Informasi Sistem Pengendalian Intern

    Pemanfaatan teknologi informasi merupakan penggunaan secara optimal dari komputer (mainframe, mini, micro), perangkat lunak (software), database, jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi Wilkinson dkk , (2000) Pengendalian Intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin ditaatinya hukum dan peraturan yang berlaku Nurilah & Muid, (2014)

    Pengukuran veriabel ini menggunakan 9 pertanyaan dari Agustina & Lia, (2016), yaitu : a. ketersediaan hardware b. proses akuntansi secara

    komputerisasi c. jadwal pemeliharaan d. ketepatwaktuan jadwal pemeliharaan e. ketersediaan perangkat lunak

    (software) f. Software sesuai dengan peraturan

    perundangan g. tersedianya sistem keamanan

    komputer h. pemanfaatan jaringan dan internet i. pengolahan data yang terintegrasi Pengukuran variabel menggunakan 5 pernyataan dari Artana, (2016) yaitu :

    1. Lingkungan Pengendalian 2. Penilaian risiko 3. Kegiatan Pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan pengendalian

    internal Pengukuran variabel ini menggunakan skala Likert.

    Pengawasan Keuangan Daerah

    Pengawasan keuangan adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerahberjalan sesuai dengan rencana ketentuan yang telah ditentukan. Pengawasan keuangan daerah perlu untuk mengetahui apakah perencanaan yang telah disusun sudah berjalan dengan efektif, efisien, dan ekonomis atau belum. Gerryan Putra, (2017)

    Pernyataan mengacu pada penelitian Suparno, (2012) dengan 10 indikator yaitu : 1. Optimalisasi pengelolaan SDM, 2. Metode Pembukuan, 3. pengawasan Ekstren dan Intern, 4. Pengawasan langsung dari atasan, 5. Pengawasan dan Pengendalian untuk

    kesejahteraan seluruh masyarakat, 6. Dasar pembuatan Anggaran, 7. Pelaksanaan Kegiatan Audit. 8. Pengawasan, terhadap pelaksanaan

    APBD oleh DPRD 9. Pembinaan dan PPKD, 10. .Penegakan hukum

  • 33

    C. Teknik Analisis Data

    1. Statistik Deskriptif

    Statistik deskritif ini digunakan untuk memberikan gambaran

    mengenai demografi responden penelitian (nama responden, jenis

    kelamin, umur, jenjang Pendidikan, tingkat jabatan dan lama masa kerja).

    Penelitian juga menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari mean,

    deviasi standar, minimum dan maksimum (Ghozali 2018).

    2. Uji Kualitas Data

    a. Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

    tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

    pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

    yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2018:53).

    Pengukuran validitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan

    cara Confirmatory Factor Analysis (CFA) yaitu untuk menguji

    apakah indikator-indikator yang digunakan dapat

    mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel. Jika masing-

    masing indikator merupakan indikator pengukur konstruk atau

    variabel maka akan memiliki nilai loading factor yang tinggi

    (Ghozali, 2018:53) alasan penggunaan CFA adalah karena memiliki

    beberapa kelebihan dibanding dengan person correlation yaitu

    kemampuannya untuk menghasilkan faktor yang terbebas dari

  • 34

    korelasi yang muncul di antara variabel yang diteliti dengan

    indikator variabel.

    Asumsi yang mendasari digunakannya analisis faktor adalah

    suatu data matrik harus memiliki korelasi yang cukup. Uji Barlett of

    Spericity digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi

    antar variabel. Semakin besar sampel, maka Barlett Test akan

    semakin sensitif untuk mendeteksi adanya korelasi antar variabel.

    Alat uji lain yang digunakan untuk mengukur interkorelasi antar

    variabel dan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah Kaiser-

    Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA). Nilai

    MSA ini bervariasi dari 0 sampai 1 dan cross loading> 0,5 untuk

    data dilakukan analisis faktor (Ghozali, 2018:53)

    b. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

    hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua

    kali atau lebih terhadap pernyataan yang sama menggunakan alat

    ukur yang sama pula. Uji reliabilitas dalam penelitian ini

    menggunakan teknik Cronbach Alpha (α), dimana suatu instrumen

    dapat dikatakan handal (reliabel), bila memiliki cronbach alpha ≥

    0,7 (Sekaran, 2007)

    3. Analisis Regresi Linear Berganda

    Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear

    antara dua atau lebih. Dalam penelitian ini sebagai variabel independen

  • 35

    Kompetensi sumber daya manusia (Ksdm), Pemanfaatan Teknologi

    Informasi (PTI), Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Pengawasan

    Keuangan Daerah (PKD) dan variabel dependen Kualitas Laporan

    Keuangan (KLK). Bentuk persamaan regresi linear berganda yang

    digunakan untuk melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

    KLK = α + β1KSDM + β2PTI + β3SPI + β4PKD + e

    Keterangan =

    KLK = Kualitas Laporan Keuangan.

    α = Konstanta

    β1, β2,β3,β4 = Koefisien regresi

    KSDM = Kompetensi sumber daya manusia

    PTI = Pemanfaatan Teknologi Informasi

    SPI = Sistem Pengendalian Intern

    PKD = Pengawasan Keuangan Daerah

    e = Error Term

    4. Uji Hipotesis

    a. Koefisien Determinasi (R2)

    Koefisien determinan (R²) adalah sebuah koefisien yang

    menunjukkan persentase semua pengaruh variabel independen

    terhadap variabel dependen. Persentase tersebut menunjukkan

    seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

    dependen. Semakin besar koefisien determinasi maka akan semakin

    baik variabel independen menjelaskan variabel dependen.

    b. Pengaruh Uji F (Goodness of Fit)

    Menurut Suliyanto,( 2011:53) nilai F hitung digunakan untuk

    menguji ketepatan model (goodness of fit) apakah variabel bebas

    yang digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai

  • 36

    variabel tergantung atau tidak untuk menyimpulkan apakah model

    masuk dalam kategori Goodness of Fit atau tidak. Pengujian

    dilakukan dengan kriteria:

    1) Jika F hitung > F tabel, atau p value < α = 0,05, maka Ho

    ditolak dan Ha diterima, artinya model yang digunakan bagus

    atau fit.

    2) Jika F hitung < F tabel, atau p value > α = 0,05, maka Ho

    diterima dan Ha ditolak, artinya model yang digunakan tidak

    bagus atau tidak fit

    Gambar 3.1

    Penerimaan Uji F

    c. Uji t

    Menurut Suliyanto (2011:53), nilai t hitung digunakan untuk

    menguji apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan

    terhadap variabel tergantung atau tidak. Suatu variabel akan

    memiliki pengaruh yang berarti jika nilai t hitung variabel tersebut

    lebih besar dibandingkan dengan nilai tabel. Level of significants

    pada taraf α = 5% dengan derajat kebebasan dinyatakan dalam df =

    n-1. Pengujian dilakukan dengan kriteria:

    α = 5%

    Ho ditolak

    F tabel

    Ho tidak ditolak

    F

    F hitung

  • 37

    Ho ditolak

    1) Jika t hitung > t tabel, atau p value < α = 0,05, maka Ho ditolak

    dan Ha diterima, artinya secara statistik data yang ada dapat

    membuktikan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap

    variabel dependen.

    2) Jika t hitung < t tabel, atau p value > α = 0,05, maka Ho

    diterima dan Ha ditolak, artinya secara statistik data yang ada

    tidak dapat membuktikan bahwa variabel independen

    berpengaruh terhadap variabel dependen

    Gambar 3.2

    Penerimaan Uji t

    0 t hitung

    Ho tidak ditolak

    α = 5%

    t tabel

  • 56

    BAB V

    KESIMPULAN

    A. Kesimpulan

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber

    daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian internal

    dan pengawasan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan. Sampel

    yang diambil yaitu pada OPD Kabupaten Temanggung, teknik pengambilan

    sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 103

    kuesioner yang dapat diolah. Hasil Adjusted R Square menunjukkan bahwa

    variabel kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi,

    sistem pengendalian internal dan pengawasan keuangan daerah terhadap

    kualitas laporan keuangan sebesar 38,5% sedangkan sisanya 61,5%

    dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang tidak diteliti atau diluar model

    penelitian ini.

    Berdasatrkan hasil uji statistik F menunjukkan bahwa F hitung lebih besar

    dari F tabel yang artinya model yang digunakan sudah bagus. Sedangkan hasil

    uji t menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan pengawasan

    keuangan daerah berpengaruh positif sedangkan kompetensi sumber daya

    manusia dan sistem pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kualitas

    laporan keuangan pada OPD Kabupaten Temanggung.

    56

  • 57

    B. Keterbatasan

    1. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat menyebabkan penarikan

    kesimpulan yang kurang sempurna karena sampel yang digunakan hanya di

    OPD Kabupaten Temanggung sehingga penelitian ini belum dapat

    digeneralisasi di seluruh Kabupaten lain.

    2. Pengolahan data pada penelitian ini berdasarkan jawaban dari responden

    pada kuesioner yang disebarkan, hal tersebut akan menimbulkan masalah

    jika persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil

    penelitian ini hanya didasarkan pada data secara tertulis dari kuesioner.

    3. Penelitian ini memiliki keterbatasan variabel, dimana variabel yang diteliti

    hanya kompentensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi,

    sistem pengendalian internal dan pengawasan keuangan daerah. Sedangkan

    masih ada variabel lain yang perlu ditinjau kembali yang mempengaruhi

    kualitas laporan keuangan.

    C. Saran

    1. Keterbatasan sampel yang digunakan maka penelitian selanjutnya dapat

    memperluas jumlah sampel dengan cara menambahkan Kecamatan maupun

    OPD pada Kabupaten lain ataupun memperluas populasi OPD se-

    Karisidenan Kedu agar lebih mudah untuk menggeneralisasikan hasil

    penelitian dan perlu dilakukan penelitian ulang dengan aspek-aspek yang

    sama untuk mengetahui konsistensi hasil dari penelitian sebelumnya.

  • 58

    2. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperbaiki terlebih dahulu

    kuesioner yang digunakan dalam penelitian sehingga kuesioner yang akan

    digunakan selanjutnya memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi.

    3. Penelitian selanjutnya perlu menambahkan variabel lain yang dapat

    memengaruhi kualitas laporan keuangan seperti penerapan sistem akuntansi

    keuangan daerah, untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah

    maka perlu adanya sosialisasi dan pelatihan mengenai standar akuntansi

    pemerintahan sehingga akan meningkatkan kemampuan sumber daya

    manusia terutama bagian akuntansi atau tata usaha keuangan yang ada pada

    pemerintah daerah, Yuliani & Agustin (2016).

  • 59

    DAFTAR PUSTAKA

    Agustina, & Lia. (2016). Pengaruh Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi

    Informasi dan Kompetensi Sumber daya manusia terhadap kualitas laporan

    keuangan dengan pengawasan daerah sebagai Variabel Pemoderasi pada

    Pemerintah Kab Aceh Tamiang.

    Alamsyah, M. R., Rahayu, S., & Muslih, M. (2017). Kompetensi Sumber daya

    manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah(SAKD),

    Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Internal

    terhadap KualitasLaporan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Satuan

    Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Depo. Jurnal Ekonomi, 15(2), 201–

    210.

    Aren, A. A. (2008). Auditing danJasa Assurance. Erlangga., Edisi Kedu.

    Artana. (2016). Pengaruh pemahaman standar akuntansi pemerintah,

    Pemanfaatan sistem informasi akuntansikeuangan daerah dan pengendalian

    internal terhadap kualitas laporan keuangan.

    Baswir, R. (1999). Akuntansi Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: BPFE., 3.

    Baturante, N., Kamase, J., & Nasaruddin, F. (2018). Faktor-faktor Yang

    Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi

    Sulawesi Selatan. 1(2), 117–127.

    bpk. (2017). hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah kab

    Temanggung.

    Dewi, N. W. L., & Rini, I. G. A. I. S. (2018). Pengaruh Pengawasan keuangan,

    Sumber daya manusia, Teknologi Informasi,dan Pengendalian Intern

    Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

    Kabupaten Tabanan. Jurnal Krisna, 10(1), 57–63.

    Ghozali, I. (2018). Aplikasi AnalisisMultivariate Dengan Program SPSS.

    Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro., (3).

    Halim, Abdul, & M. I. (2012). Pengelolaan Keuangan Daerah. UPPSTIM YKPN,

    3.

    Indriasari, D. dan E. N. (2008). Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia,

    Pemanfaatan TeknologiInformasi dan Pengendalian Intern Akuntansi

    terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Umpulan

    Artikel Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI, (Pontianak).

    Keputusan Presiden No.74 tahun 2001.

    Kiranayanti, I. As. E., & Erawati, N. Ma. A. (2016). Pengaruh Sumber Daya

    Manusia, Sistem Pengendalian Intern, Pemahaman Basis Akrual terhadap

    Kualitas Laporan Keuangan Daerah. E-Jurnal Akuntansi Universitas

    Udayana, 16(2), 1290–1318.

    Mangkunegara, A. P. (2012). Evaluasi Kinerja SDM, PT. Refika

    Aditama,Bandung. In hlm.40.

    Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. 146.

    Mulyadi. (2013). Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta, Edisi Keti(Cetakan

    Keempat).

    Nordiawan, D. (2008). akuntansi pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat.

    Nurilah, A. S., & Muid. (2014). Pengaruh Kompetensi sumber daya manusia,

    penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan teknologi

    59

  • 60

    informasi dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan

    keuangan pemerintah daerah (studi empiris pada SKPD Kota Depok).

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2010. , (2010).

    Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 Tahun 2008. , (2008).

    Primayana, K.H., Atmadja, A.T., dan Darmawan, N. A. S. (2014). Pengaruh

    Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Internal Akuntansi,

    Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengawasan Keuangan Daerah

    Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada

    Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng). E-Journal S1 Ak Universitas

    Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, 2(1).

    Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

    Rosdiana. (2010). Pengaruh SPIP dan penerapan terhadap good governance

    terhadap kinerja pemerintah kota padang. Skripsi.

    Sekaran. (2007). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Salemba Empat. Jakarta,

    (4th).

    Semarang.bpk.go.id. (n.d.). Kabupaten Temanggung berhasil mempertahankan

    opini WTP dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.

    Siahaya, E., Asnawi, M., & Layuk, paulus k allo. (2015). Pengaruh Kompetensi

    sumber daya manusia, sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Penerapan

    Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan

    Pemerintah Provinsi Papua. Ekonomi Dan Keuangan, (110), 1–16.

    Simanungkalit, & MH, A. (2016). Analisis Determinan Kualitas Laporan

    Keuangan Kementerian/Lembaga Satuan Kerja Kantor Pelayanan

    Perbendaharaan Negara Banda Aceh.

    Sukardi. (1983). Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia.

    Sukmaningrum. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

    informasi laporan keuangan pemerintah daerah: Studi empiris pada

    Pemerintah Kabupaten dan Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas

    Ekonomi Dan Bisnis Universitas Dipenegoro.

    Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: teori dan aplikasi dengan SPSS.

    Yogyakarta: Andi.

    Sundari, H., Rahayu, S., & Ak, M. (2018). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya

    Manusia , Pemanfaatan Teknologi Informasi , Dan Sistem Pengendalian

    Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan ( Studi Kasus Pada Satuan

    Kerja Perangkat Daerah Kota Bandung Tahun 2018 ) The Influence Of

    Human Resources Compe. 6(1), 660–667.

    Suparno. (2012). Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value For Money,

    Kejujuran, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan

    Keuangan. Tesis Mahasiswa Universitas Negeri Medan.

    Tanjung, A. R., Hariani, D., & Indrastuty, S. (2016). Pengaruh kompetensi

    pejabat penatausahaan keuangan, sistem pengendalian intern, &

    Pengawasan Keuangan dearah terhadap nilai informasi Pelaporan

    Keuangan Pemerintah dearah Kabupaten Indragiri Hulu. 27(2).

    Yuliani, N. L., & Agustini, R. D. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas

    Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Bisnis & Ekonomi, 14(1), 56–64.

    HALAMAN JUDULLEMBAR PERSETUJUANSURAT PERNYATAANRIWAYAT HIDUPMOTTOKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRANABSTRAKBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Perumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Kontribusi PenelitianE. Sistematika Pembahasan

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESISA. Telaah TeoriB. Penelitian TerdahuluC. Perumusan HipotesisD. Model Penelitian

    BAB IIIMETODE PENELITIANA. Metode PenelitianB. Variabel Penelitian dan Pengukuran VariabelC. Teknik Analisis Data

    BAB VKESIMPULANA. KesimpulanB. KeterbatasanC. Saran

    DAFTAR PUSTAKA