PENGARUH KOMPETENSI, PELATIHAN DAN BUDAYA … · Pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Budaya...
Transcript of PENGARUH KOMPETENSI, PELATIHAN DAN BUDAYA … · Pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Budaya...
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
341
PENGARUH KOMPETENSI, PELATIHAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK SUMSEL BABEL CABANG SYARIAH PALEMBANG
Sulbahri Madjir *), Listeti Yuniar**) Dosen FE*), Bank Sumsel Babel**), Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang
Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang ; Telp.0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Website : www/mm-utp.com ; E-mail : [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Competence, Training and Organizational Culture to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang. The population for this study are employees of Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang, 52 people in total, with details of 22 respondents as a test sample and 30 respondents as a research sample. The samples in this research use the technique of saturated sample, the sampling is done on the whole of the population.The result showed that : (1).There is a significant influence on competence, training and organizational culture together to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with a correlation value (R) of 0.958 and a coefficient of determination (R square) of 0.917 and the regression equation Ŷ = -15,847 + 0,570X1 + 0,514X2 + 0,294X3 + e. (2). There is a significant of competence to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with the value of the correlation (R) of 0.907 and a coefficient of determination (R square) of 0.822.(3). There is a significant effect of training to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with the value of the correlation (R) of 0.902 and a coefficient of determination (R square) of 0.814. (4). There is a significant effect of Organizational Culture to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with the value of the correlation (R) of 0.762 and a coefficient of determination (R square) of 0.581. Key word : Competence, Training, Organizational Culture, the performance of employee
PENDAHULUAN
Salah satu upaya pengembangan sumber
daya manusia adalah pengembangan kepegawaian
(employee development) yang pada dasarnya
adalah upaya mempersiapkan pegawai agar dapat
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang
terjadi sehingga diharapkan dapat memberikan
kontribusi produktif dalam pencapaian tujuan
perusahaan tanpa mengabaikan kepentingannya
sendiri.Dengan kata lain , pengembangan
kepegawaian fokus pada peningkatan kinerja dan
karir pegawai.
Tuntutan perubahan yang terjadi sangat
berpengaruh dalam mempersiapkan dan
memelihara investasi mahal agar Sumber Daya
Manusia tersebut dapat memberikan earnings yang
maksimal dengan produktifitas yang optimal.
Sumber Daya Manusia memegang peranan penting
dari saat perumusan tujuan, perumusan strategi,
sampai dengan implementasi strategi. Oleh karena
itu perusahaan juga harus menentukan
kebjaksanaan fungsional dalam bidang Sumber
Daya Manusia dan hubungan industrial.
Industri perbankan merupakan salah satu
industri yang mengutamakan pelayanan prima
kepada masyarakat dengan didukung oleh Sumber
Daya Manusia yang handal dan memiliki
kemampuan melayani prima. Dengan
memanfaatkan kemajuan tekhnologi yang
berkembang pesat dan didukung oleh Sumber Daya
Manusia yang berkualitas diharapkan industri
perbankan dapat ikut serta dalam peningkatan
perekonomian saat ini khususnya di Indonesia.
Pertumbuhan Bank Sumsel Babel Cabang
Syariah Palembang yang semakin baik dari tahun ke
tahun diiringi penambahan kantor baru serta
semakin tingginya tingkat persaingan di industri
perbankan, menuntut Manajemen Bank Sumsel
Babel untuk mengelola Sumber Daya Manusia
secara tepat dengan memperhatikan kompetensi
serta kemampuan pegawai dengan harapan
menjadi Sumber Daya Insani yang berkualitas baik
dengan kinerja yang baik juga.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
342
Dengan kompetensi yang dimiliki,
pendidikan dan pelatihan serta budaya organisasi
yang berlaku dan diterapkan di Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang diharapkan dapat
memberikan dampak positif terhadap peningkatan
kinerja dan kualitas pelayanan prima yang diberikan
kepada masyarakat yang pada akhirnya akan
mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan dalam Visi Bank Sumsel Babel
Syariah.
Perubahan teknologi yang sangat cepat,
memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan usahanya. Perubahan tersebut
telah menggeser fungsi-fungsi Manajemen Sumber
Daya Manusia yang selama ini hanya dianggap
sebagai kegiatan administrasi saja, menjadi suatu
fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lain
di dalam organisasi, untuk bersama-sama mencapai
sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki
fungsi perencanaan yang sangat strategis dalam
organisasi.
Oleh karena itu setiap perusahaan akan
berupaya untuk memiliki Sumber Daya Manusia
yang berkualitas dan handal sehingga dapat
diberdayakan seoptimal mungkin. Seorang manajer
harus mampu mengenali, mengelola dan
mengembangkan Sumber Daya Manusia yang
bertalenta sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan yang dimilikinya, serta memberikan
keyakinan bahwa sistem yang ideal untuk
memenuhi tuntutan bisnis maupun perubahan ke
depan adalah mengacu kepada apa yang disebut
Kompetensi
Salah satu bentuk pengembangan Sumber
Daya Manusia melalui kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan, yang bertujuan agar setiap pegawai
dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya sesuai dengan tugas mereka
masing-masing. Pelatihan adalah suatu kegiatan
untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang
dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi.
Budaya Organisasi merupakan sistem nilai
yang diyakini oleh semua anggota organisasi yang
tumbuh, dipelajari, diterapkan serta dikembangkan
secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sitem
perekat dan dijadikan acuan perilaku dalam
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Budaya organisasi
yang sehat dan kuat menjadi pagar dan aturan yang
harus ditaati oleh semua anggota organisasi yang
bernaung didalamnya tanpa terkecuali, sehingga
diharapkan setiap anggota organisasi bekerja sesuai
tugas dan tanggung jawabnya tanpa melupakan
aturan dan nilai yang berlaku dalam perusahaan.
Salah satu kunci keberhasilan sebagai
manajer adalah mampu mengenali, mengelola dan
mengembangkan orang-orang yang bertalenta.
Untuk dapat menilai kinerja sekarang dan potensi
jangka panjang karyawan seakurat mungkin, perlu
dikembangkan pola pikir baru. Dalam pasar yang
kompetitif, mengembangkan orang-orang
bertalenta menjadi sangat penting mengingat
sulitnya mencari karyawan yang memiliki
kompetensi yang baik dengan ditunjang
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
kriteria perusahaan.
Bertitik tolak dari latar belakang tersebut
diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dalam bentuk tesis dengan judul
”Pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel
Babel Cabang Syariah Palembang”.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas
maka permasalahan yang muncul sehubungan
Pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel
Babel Cabang Syariah Palembang dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Masih ada pegawai yang belum memiliki
kompetensi sesuai dengan kompetensi jabatan
yang dibutuhkan perusahaan.
2. Sumber Daya Manusia belum memiliki
kompetensi untuk melaksanakan tugas dengan
baik sehingga kualitas pekerjaan yang dihasilkan
tidak optimal.
3. Adanya budaya menghindari resiko, sehingga
pegawai tidak tertantang untuk melakukan hal-
hal yang baru.
4. Pendidikan dan pelatihan yang diikuti pegawai
belum optimal mendukung kinerja pegawai.
5. Pegawai sering melakukan kesalahan berulang
pada pekerjaannya.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
343
6. Pemahaman pegawai tentang Bank
Syariah.masih kurang.
7. Disipilin kerja pegawai masih rendah.
8. Tanggung jawab terhadap tugas yang diemban
masih rendah.
9. Reward dan Punishment yang diterapkan kurang
efektif dalam menunjang kinerja pegawai.
PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan banyaknya identifikasi masalah
yang di hadapi serta mengingat keterbatasan yang
dimiliki penulis dari segi waktu, tenaga dan biaya
maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Agar
penelitian yang dilakukan lebih terarah, terfokus
dan tidak menyimpang dari tujuan yang ingin
dicapai maka penulis membatas masalah pada
”Pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel
Babel Cabang Syariah Palembang” dilihat secara
parsial maupun simultan.
PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah merupakan langkah
penting dalam peneltian ilmiah.
Berdasarkan batasan masalah tersebut diatas,
maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh Kompetensi,
Pelatihan dan Budaya Organisasi secara
bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai Bank
Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang ?
2. Apakah terdapat pengaruh Kompetensi
terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang ?
3. Apakah terdapat pengaruh Pelatihan terhadap
Kinerja Pegawai Bank Sumsel Babel Cabang
Syariah Palembang ?
4. Apakah terdapat pengaruh Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang ?
HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan dari rumusan masalah, tujuan
penelitian yang telah dijelaskan, hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
1. Diduga ada pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan
Budaya Organisasi secara bersama-sama
terhadap Kinerja pegawai Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang.
2. Diduga ada pengaruh Kompetensi terhadap
Kinerja pegawai Bank Sumsel Babel Cabang
Syariah Palembang.
3. Diduga ada pengaruh Pelatihan terhadap
Kinerja pegawai Bank Sumsel Babel Cabang
Syariah Palembang.
4. Diduga ada pengaruh Budaya Organisasi
terhadap Kinerja pegawai Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang.
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitiandilakukan di Kantor Bank Sumsel
Babel Cabang Syariah Palembangdi Jl. Letkol
Iskandar No. 537-538 Palembang dengan jumlah
responden sebanyak 52 orang. Penelitian ini
dilakukan selama 6 (enam) bulan dari bulan April
2013 sampai dengan bulan September 2013.
B. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam penelitian
ini dianalisis dengan menggunakan teknik :
1. Uji Instrumen meliputi :
a) Uji Validitas
b) Uji Reliabilitas
2. Analisis Deskriptif
a) Analisis Statistik Deskriptif
b) Analisis Butir Instrumen
3. Uji Persyaratan Analisis
a) Uji Normalitas
b) Uji Homogenitas
c) Uji Linearitas
d) Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
2. Uji Autokorelasi
3. Uji Heteroskedastisitas
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
344
4. Analisis Inferensial
a) A. Regresi Linear Berganda
b) A. Koefisien Korelasi
c) A. Koefiesien Determinasi
5. Uji Hipotesis Statistik
Penelitian dilakukan pertama kali dengan uji
coba kepada 22 responden, setelah itu dilanjutkan
dengan penelitian kepada 30 responden lainnya.
HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI
A. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
a. Validitas Variabel Kinerja (Y)
Dari 19 item pernyataan semuanya valid
dengan nilai r hitung terbesar 0,863.
b. Validitas Variabel Kompetensi (X1)
Dari 16 item pernyataan semuanya valid
dengan nilai r hitung terbesar 0,777.
c. Validitas Variabel Pelatihan (X2)
Dari 18 item pernyataan terdapat 2
pernyataan yang tidak valid dengan nilai r hitung
terbesar 0,860.
d. Validitas Variabel Budaya Organisasi(X3)
Dari 18 item pernyataan semuanya valid
dengan nilai r hitung terbesar 0,767.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah item butir-
butir kuesioner dinyatakan valid. Suatu kuesioner
dikatakan reliabilitas jika jawaban responden
terhadap pernyataan kuesioner tersebut konsisten
dari waktu ke waktu atau jika kuesioner tersebut
dicobakan secara berulang akan menghasilkan data
yang sama. Data dikatakan reliabel apabila
tingkatan nilai Cronbach’s Alpha>0,6. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa semua nilai
Cronbach’s Alpha> 0,6 berarti dapat disimpulkan
bahwa butir-butir instrument variabel Kinerja,
Kompetensi, Pelatihan dan Budaya Organisasi
tersebut reliabel.
Tabel 1. Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Alpha Cronbach N of Items Keterangan
Kinerja (Y) 0,943 19 Reliabel
Kompetensi(X1) 0,899 16 Reliabel
Pelatihan (X2) 0,909 16 Reliabel
Budaya Organisasi (X3) 0,893 18 Reliabel
B. Analisis Deskriptif
1. Analisis Statistik Deskriptif
Seluruh data hasil penelitian
dideskripsikan, baik data tentang variabel bebas
yang terdiri dari Kompetensi (X1), Pelatihan (X2)
dan Budaya Organisasi (X3) maupun data variabel
terikat yaitu Kinerja (Y).
Hasil penelitian terhadap 30 responden
dideskripsikansecara terperinci dengan
menggunakan analisis distribusi frekuensi populasi
yang meliputi range, mean, median, standard
deviasi, kuartil, desil dengan dilengkapi grafik dan
diagram seperti tampak di bawah ini :
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
345
Tabel 2.Hasil Analisa Statistik Deskriptif
Statistics
Kompetensi Pelatihan Budaya Organisasi Kinerja Pegawai
N Valid 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0
Mean 69.00 66.13 75.97 79.80
Std. Error of Mean 1.152 1.394 1.379 1.691
Median 68.00 65.50 77.00 79.50
Mode 66a 65 78 70
Std. Deviation 6.308 7.637 7.554 9.260
Variance 39.793 58.326 57.068 85.752
Skewness .305 -.222 -.661 -.030
Std. Error of Skewness .427 .427 .427 .427
Kurtosis -.638 .457 .611 -.478
Std. Error of Kurtosis .833 .833 .833 .833
Range 23 34 33 37
Minimum 57 46 55 58
Maximum 80 80 88 95
Sum 2070 1984 2279 2394
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Sumber : Data diolah oleh Peneliti dengan program SPSS
a. Variabel Kinerja (Y)
Berdasarkan tabel diatas, seluruh data
variabel Kinerja (Y) lengkap, tidak ada yang cacat,
ditandai tidak adanya data missing.variabel Kinerja
dengan 30 responden memiliki nilai mean 79,80,
median 79,50, mode 70, standar deviasi 9,260,
range 37, nilai minimum 58, nilai maksimum 95 dan
total 2394.Hasil data tersebut menunjukkan bahwa
distribusi frekuensi variabel Kinerja Pegawai
sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
b. Variabel Kompetensi (X1)
Berdasarkan tabel diatas, seluruh data
variabel Kompetensi (X1) lengkap, tidak ada yang
cacat, ditandai tidak adanya data missing.variabel
Kompetensi dengan 30 responden memiliki nilai
mean 69,00, median 68,00, mode 66, standar
deviasi6,308, range 23, nilai minimum 57, nilai
maksimum 80 dan total 2070. Hasil data tersebut
menunjukkan bahwa distribusi frekuensi variabel
Kompetensi sebaran datanya cenderung
berdistribusi normal.
c. Variabel Pelatihan (X2)
Berdasarkan tabel diatas, seluruh data
variabel Pelatihan (X2) lengkap, tidak ada yang
cacat, ditandai tidak adanya data missing.variabel
Pelatihan dengan 30 responden memiliki nilai mean
66,13, median 65,50, mode 65, standar deviasi
7,637, range 34, nilai minimum 46, nilai maksimum
80 dan total 1984. Hasil data tersebut menunjukkan
bahwa distribusi frekuensi variabel Pelatihan
sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
d. Variabel Budaya Organisasi (X3)
Berdasarkan tabel diatas, seluruh data
variabel Budaya Organisasi (X3) lengkap, tidak ada
yang cacat, ditandai tidak adanya data missing.
variabel Budaya Organisasi dengan 30 responden
memiliki nilai mean 75,97, median 77,00, mode 78,
standar deviasi 7,554, range 33, nilai minimum 55,
nilai maksimum 88 dan total 2279. Hasil data
tersebut menunjukkan bahwa distribusi frekuensi
variabel Budaya Organisasi sebaran datanya
cenderung berdistribusi normal.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
346
2. Analisis Butir Instrumen
a. Variabel Kinerja (Y)
Berdasarkan statistik diskriptif menunjukkan
bahwa indikator-indikator variabel Kinerjasudah
optimal karena berada pada interval nilai 4,00-5,00
yaitu
kuesionernomor1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,1
8 dan 19 dengan kategori sangat baik. Sedangkan
pada interval nilai 3,00-4,00 yaitu pada kuesioner
nomor 5 dan 14 dengan kategori baik.
b. Variabel Kompetensi (X1)
Berdasarkan statistik diskriptif menunjukkan
bahwa indikator-indikator variabel
Kompetensisudah optimal karena berada pada
interval nilai 4,00-5,00 yaitu kuesioner nomor
1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 dan 16 dengan
kategori sangat baik. Sedangkan pada interval nilai
3,00-4,00 yaitu pada kuesioner nomor 5 dengan
kategori baik.
c. Variabel Pelatihan (X2)
Berdasarkan statistik diskriptif menunjukkan
bahwa indikator-indikator variabel Pelatihan sudah
optimal karena berada pada interval nilai 4,00-5,00
yaitu kuesioner nomor1,3,4,5,6,8,9,10,12 dan 13
dengan kategori sangat baik. Sedangkan pada
interval nilai 3,00-4,00 yaitu pada kuesioner nomor
2,7,11,14,15, dan 16 dengan kategori baik.
d. Variabel Budaya Organisasi(X3)
Berdasarkan statistik diskriptif menunjukkan
bahwa indikator-indikator variabel Budaya
Organisasi sudah optimal karena berada pada
interval nilai 4,00-5,00 yaitu kuesioner nomor
2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17 dan 18
dengan kategori sangat baik. Sedangkan pada
interval nilai 3,00-4,00 yaitu pada kuesioner nomor
1 dan 5 dengan kategori baik.
C. Analisis Persyaratan 1. Uji Normalitas
Tabel 3.Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kompetensi Pelatihan Budaya Organisasi Kinerja Pegawai
N 30 30 30 30
Normal Parameters
a,,b
Mean 69.00 66.13 75.97 79.80
Std. Deviation 6.308 7.637 7.554 9.260
Most Extreme Differences
Absolute .133 .103 .106 .126
Positive .133 .103 .056 .126
Negative -.100 -.084 -.106 -.112
Kolmogorov-Smirnov Z .730 .567 .581 .690
Asymp. Sig. (2-tailed) .660 .905 .888 .729
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari hasil uji normalitas menggunakan Uji
Kolmogrov Smirnov dari program SPSS versi 17
didapatnilai Asymp. Sig. (2-tailed) variabel Kinerja
Pegawai (Y) sebesar 0,729, variabel Kompetensi
(X1) sebesar 0.660, variabel Pelatihan (X2) sebesar
0,905 dan variabel Budaya Organisasi (X3)
sebesar 0,888. Nilai Asymp. Sig keempat variabel
menunjukkan angka yang lebih besar dari α=0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa data variabel
Kinerja Pegawai, Kompetensi, Pelatihan dan
Budaya Organisasi berdistribusi normal. Dengan
demikian pengujian hipotesis yang menggunakan
analisis korelasi dan regresi dapat dilakukan.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
347
2. Uji Homogenitas
Tabel 4.Hasil Uji Homogenitas
Test Statistics
Kompetensi Pelatihan Budaya Organisasi Kinerja Pegawai
Chi-Square 4.000a 7.333
b 4.667
b 9.667
a
Df 16 19 19 16
Asymp. Sig. .999 .992 1.000 .883
a. 17 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,8.
b. 20 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,5.
Sumber: Pengolahan data SPSS
Dari hasil pengujian menggunakan Uji Chi-
Squaredengan signifikansi 5% diatas menunjukan
bahwa nilai Asymtotik Significance untuk variabel
Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,883, variabel
Kompetensi (X1) didapat nilai sebesar 0,999,
variabel Pelatihan (X2) didapat nilai sebesar 0,992
dan variabel Budaya Organisasi (X3) didapat nilai
sebesar 1,000. Nilai Sig keempat variabel tersebut
menunjukkan angka yang lebih besar dari α=0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa data variabel
Kinerja Pegawai, Kompetensi, Pelatihan dan
Budaya Organisasi adalah data homogen. Dengan
demikian pengujian hipotesis dengan
menggunakan analisis korelasi dapat dilakukan.
3. Uji Linearitas a. Uji Linearitas Variabel Kompetensi (X1) Dengan Kinerja (Y)
Tabel 5. Uji Linearitas Variabel Kompetensi (X1)Dengan Kinerja Pegawai (Y)
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kinerja Pegawai * Kompetensi
Between Groups
(Combined) 2230.633 16 139.415 7.075 .000
Linearity 2044.451 1 2044.451 103.752 .000
Deviation from Linearity
186.183 15 12.412 .630 .805
Within Groups 256.167 13 19.705
Total 2486.800 29
Sumber : Pengolahan data SPSS
Uji linearitas variabel bebas terhadap variabel
terikat dilakukan menggunakan One-Way Anova
program SPSS dengan taraf signifikan 5% (α=0,05).
Berdasarkan hasil perhitungan uji linearitas untuk
variabel Kompetensi (X1) dengan Kinerja Pegawai
(Y) diperoleh nilai Signifikansi Linearity sebesar
0,805 yang berarti nilainya lebih besar dari 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel
Kompetensi (X1) dengan variabel Kinerja Pegawai
mempunyai hubungan yang linear.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
348
b. Uji Linearitas Variabel Pelatihan (X2) Dengan Kinerja (Y)
Tabel 6. Uji Linearitas Variabel Pelatihan (X2)Dengan Kinerja Pegawai (Y)
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kinerja
Pegawai *
Pelatihan
Between
Groups
(Combined) 2362.300 19 124.332 9.986 .000
Linearity 2025.142 1 2025.142 162.662 .000
Deviation
from Linearity
337.158 18 18.731 1.504 .258
Within Groups 124.500 10 12.450
Total 2486.800 29
Sumber : Pengolahan data SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan uji linearitas untuk
variabel Pelatihan (X2) dengan Kinerja Pegawai (Y)
diperoleh nilai Signifikansi Linearity sebesar 0,258
yang berarti nilainya lebih besar dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa antara variabel
Pelatihan (X2) dengan Kinerja Pegawai mempunyai
hubungan yang linear,
c. Uji Linearitas Variabel Budaya Organisasi (X3) Dengan Kinerja (Y)
Tabel 7. Uji Linearitas Variabel Budaya Organisasi (X3)Dengan Kinerja Pegawai (Y)
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kinerja Pegawai * Budaya Organisasi
Between Groups (Combined) 2146.133 19 112.954 3.316 .028
Linearity 1445.703 1 1445.703 42.437 .000
Deviation from Linearity
700.430 18 38.913 1.142 .429
Within Groups 340.667 10 34.067
Total 2486.800 29
Sumber: Pengolahan Data SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan uji linearitas untuk
variabel Budaya Organisasi (X3) dengan Kinerja
Pegawai (Y) diperoleh nilai Signifikansi Linearity
sebesar 0,429 yang berarti nilainya lebih besar dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara
variabel Budaya Organisasi (X3) dengan Kinerja
Pegawai mempunyai hubungan yang linear.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
349
4.Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel-Variabel Bebas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kompetensi .252 3.961
Pelatihan .276 3.618
Budaya Organisasi .545 1.836
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Pengolahan Data SPSS
Uji asumsi multikolinearitas ini dilakukan
dengan cara menghitung nilai Variance Inflating
Faktor (VIF), apabila VIF lebih kecil dari 5 maka
berarti tidak terjadi multikolinearitas antar
variabel independen tersebut (Santoso:2009).
Dari hasil program SPSS tersebut di atas,
diketahui bahwa nilai VIF masing-masing variabel
bebaslebih kecil daripada 5, yaitu pada nilai VIF
variabel Kompetensi sebesar 3,961, nilai VIF
variabel Pelatihan sebesar 3,618 dan nilai VIF
variabel Budaya Organiasi 1,836. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa diantara variabel
independen tersebut tidak terjadi
multikolinearitas.
b. Uji Autokorelasi
Tabel 9. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .958a .917 .908 2.810 1.773
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Pelatihan, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Pengolahan Data SPSS
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam suatu model regresi linier ada korelasi
antara kesalahan penganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t–1
(sebelumnya).Jika terjadi korelasi maka dinamakan
ada problem autokorelasi.Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji
autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji =
5% dengan tingkat kepercayaan terletak antara -2
sampai +2 maka tidak ada autokorelasi
(Santoso:2009). Dengan kata lain apabila nilai
Durbin Watson (DW) statistik makin mendekati 2
maka tidak terdapat adanya gejala autokorelasi.
Dari hasil program SPSS tersebut di atas,
diketahui bahwa nilai durbin-watson sebesar
1,773. Nilai tersebut dapat dinyatakan mendekati
2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
350
c. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 10. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Kompetensi Pelatihan Budaya Organisasi absx1 absx2 absx3
Spearman's rho
Kompetensi Correlation Coefficient 1.000 .859**
.669**
-.122 -.181 -.037
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .521 .337 .845
N 30 30 30 30 30 30
Pelatihan Correlation Coefficient .859**
1.000 .601**
-.181 -.274 -.026
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .337 .142 .890
N 30 30 30 30 30 30
Budaya Organisasi Correlation Coefficient .669** .601** 1.000 -.037 -.026 -.106
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .845 .890 .576
N 30 30 30 30 30 30
absx1 Correlation Coefficient -.122 -.181 -.037 1.000 .859**
.669**
Sig. (2-tailed) .521 .337 .845 . .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
absx2 Correlation Coefficient -.181 -.274 -.026 .859** 1.000 .601**
Sig. (2-tailed) .337 .142 .890 .000 . .000
N 30 30 30 30 30 30
absx3 Correlation Coefficient -.037 -.026 -.106 .669** .601** 1.000
Sig. (2-tailed) .845 .890 .576 .000 .000 .
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Pengolahan Data SPSS
Pendekatan yang digunakan untuk
mendeteksi Heteroskedastisitas adalah dengan
rank korelasi dari Spearmean (Gujarati, 1997).
Interpretasi data yang diharapkan apabila nilai
siginifikasi >α = 5%. maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas
Dari hasil program SPSS tersebut di atas,
diketahui bahwa nilai signifikasi hubungan antara
variabel Kompetensi dengan residual absolutnya
sebesar 0,521, niliai signifikasi hubungan antara
variabel Pelatihan pegawai dengan residual
absolutnya sebesar 0,142 dan nilai signifikasi
hubungan antara variabel Budaya Organisasi
dengan residual absolutnya adalah sebesar 0,576.
Semua nilai signifikasi hubungan antara variabel
bebas dengan residual absolutnya diatas taraf
signifikasi yang ditetapkan yaitu 5%. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
menunjukkan tidak terdapat adanya
Heteroskedastisitas.
D. Analisis Inferensial
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini berguna untuk mengetahui
besarnya pengaruh yang terjadi pada variabel
Kompetensi (X1), Pelatihan (X2), Budaya Organisasi
(X3) dan secara bersama-sama terhadap Kinerja
Pegawai (Y), yang dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
351
Tabel 11.Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -15.847 6.117 -2.591 .016
Kompetensi .570 .165 .388 3.462 .002
Pelatihan .514 .130 .424 3.958 .001
Budaya Organisasi .294 .094 .240 3.138 .004
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber : Data diolah peneliti dengan program SPSS
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa
koefisien regresi untuk variabel Kompetensi (X1)
adalah sebesar 0,570, Pelatihan (X2) adalah
sebesar 0,514 dan Budaya Organisasi (X3) adalah
sebesar 0,294 serta menghasilkan nilai konstanta
sebesar -15.847. Sehingga persamaan regresi
berganda penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y= -15.847 + 0,570X1+ 0,514X2 + 0,294X3 + e
Hasil perhitungan tersebut dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar -15.847 menyatakan bahwa
jika tidak ada Kompetensi (X1), Pelatihan (X2)
dan Budaya Organisasi (X3), maka Kinerja
Pegawai turun sebesar -15.847 unit skor.
b. Dengan melihat besarnya koefisien regresi
pada variabel Kompetensi (X1) sebesar 0,570
atau sama dengan 57%. Artinya
kecenderungan proyeksi perubahan antara
variabel Kompetensi (X1) dengan variabel
Kinerja Pegawai (Y) menunjukkan bahwa
setiap perubahan atau peningkatan variabel
Kompetensi (X1) sebesar 100% maka akan
meningkatkan perubahan atau peningkatan
pula pada variabel Kinerja Pegawai sebesar
57%.
c. Dengan melihat besarnya koefisien regresi
pada variabel Pelatihan (X2) sebesar 0,514
atau sama dengan 51,4% Artinya
kecenderungan proyeksi perubahan antara
variabel Pelatihan (X2) dengan variabel Kinerja
Pegawai (Y) menunjukkan bahwa setiap
perubahan atau peningkatan variabel
Pelatihan (X2) sebesar 100% maka akan
meningkatkan pula pada variabel Kinerja
Pegawai sebesar 51,4%.
d. Dengan melihat besarnya koefisien regresi
pada variabel Budaya Organisasi sebesar (X3)
0,294 atau sama dengan 29,4%. Artinya
kecenderungan proyeksi perubahan antara
variabel Budaya Organisasi (X3) dengan
variabel Kinerja Pegawai (Y) menunjukkan
bahwa setiap perubahan atau peningkatan
variabel Budaya Organisasi (X3) sebesar 100%
maka akan meningkatkan perubahan atau
peningkatan pula pada variabel Kinerja
Pegawai sebesar 29,4 %.
2. Analisis Koefisien Korelasi
Korelasi adalah salah satu teknik statistik
yang digunakan untuk mencarihubungan antara
dua variabel atau lebih.Dalam hal ini tidak
ditentukan variabel mana yang mempengaruhi
variabel yang lainnya. Nilai koefisien berkisar
antara - 1 dan 1. Semakin mendekati satu nilai
absolute koefisien korelasi maka hubungan antara
variabel tersebut semakin kuat sedangkan semakin
kecil (mendekati nol) nilai absolute koefisien
korelasi maka pengaruh antara variabel tersebut
semakin lemah.Tanda positif atau negatif
menunjukkan arah hubungan.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
352
Tabel 12.Hasil Koefisien Korelasi
Correlations
Kompetensi Pelatihan Budaya Organisasi Kinerja Pegawai
Kompetensi Pearson Correlation 1 .847** .665** .907**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
Pelatihan Pearson Correlation .847** 1 .624** .902**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
Budaya Organisasi Pearson Correlation .665** .624** 1 .762**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
Kinerja Pegawai Pearson Correlation .907** .902** .762** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data diolah peneliti dengan program SPSS
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai-nilai
koefisien korelasi tersebut ternyata terdapat
hubungan yang positif atau signifikan.
Berdasarkan tabel diatas juga dapat diketahui
bahwa hubungan antara variabel Independen yang
meliputi Kompetensi (X1), Pelatihan (X2) dan
Budaya Organisasi (X3) dengan variabel Dependen
yaitu variabel Kinerja Pegawai lebih besar dari 0,5
dimana ini berarti bahwa ada hubungan yang kuat
antar Variabel Kompetensi, Pelatihan dan Budaya
Organisasi dengan Variabel Kinerja pegawai
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang positif, kuat serta erat antara
variabel Kompetensi (X1), Pelatihan (X2) dan
Budaya Organisasi (X3) dengan variabel Kinerja
Pegawai (Y).
3. Analisis Korelasi dan Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengukur
berapa bagian dari total keragaman dalam variabel
Dependen (Y) yang dapat dijelaskan oleh
beragamnya nilai-nilai yang diberikan setiap
variabel Independen (X). Besarnya nilai koefisien
determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 13. Hasil Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .958a .917 .908 2.810
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Pelatihan, Kompetensi
Sumber: Pengolahan data SPSS.
Dari Tabel 13 di atas dapat ditentukan sebagai
berikut:
a. Besarnya koefisien korelasi (R) variabel
Kompetensi (X1), Pelatihan (X2) dan Budaya
Organisasi (X3) secara bersama-sama dengan
Kinerja (Y) sebesar 0.958 artinya menunjukkan
adanya pengaruh yang sangat kuat dan bersifat
positif (searah) antara variabel Kompetensi,
Pelatihan dan Budaya Organisasisecara
bersama-sama dengan Kinerja Pegawai Bank
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
353
Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang
sebesar 95,8%.
b. Koefisien determinasi (R Square) didapat dari
koefisien regresi (R2) sebesar 0,917 yang
berarti adanya pengaruh yang signifikan antara
variabel Kompetensi, Pelatihan dan Budaya
Organisasi secara bersama-sama terhadap
Kinerja Pegawai Bank Sumsel Babel Cabang
Syariah Palembang sebesar 91,7%, sedangkan
sisanya (100 % - 91,7 % = 8,3%) dipengaruhi
oleh variabel lain diluar variabel Kompetensi,
Pelatihandan Budaya Organisasi yang tidak
diteliti.
E. Uji Hipotesis Statistik.
Melakukan interpretasi hasil analisis
penelitian tesis ini yaitu melakukan penafsiran
terhadap pengujian hipotesis. Pengujian Hipotesis
statistik untuk hipotesis pertama dilakukan dengan
Uji F dan untuk hipotesis kedua, ketiga dan
keempat dilakukan dengan uji t.
1. Hipotesis Pertama, yaitu Diduga ada Pengaruh
Kompetensi, Pelatihan dan Budaya Organisasi
secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai
Bank Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang
Berdasarkan data pada tabel 14 (Hasil Uji F) di
bawah ini terlihat bahwa nilai F hitung sebesar
96,336 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00
artinya nilainya masih di bawah nilai α sebesar
5% (α = 0,05) yang berarti H0 ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Budaya
Organisasi secara bersama-sama terhadap
Kinerja pegawai Bank Sumsel Babel Cabang
Syariah Palembang
Tabel 14.Hasil Uji F (Uji Simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2281.546 3 760.515 96.336 .000a
Residual 205.254 26 7.894
Total 2486.800 29
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Pelatihan, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Pengolahan data SPSS 2. Hipotesa Kedua, yaitu Diduga ada pengaruh
Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai Bank
Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang
Berdasarkan data pada tabel 11 (Hasil Regresi
Linear Berganda) dimana nilai t hitung variabel
kompetensi adalah 3.462 > nilai t tabel yaitu
sebesar 2.056 (diperoeh dari 30 responden
dikurangi 4) yang berarti variabel kompetensi
mempunyai pengaruh yang signifikan secara
parsial terhadap variabel kinerja. Sementara
nilai sig t 0,02 yang berarti < nilai α yaitu 0,05
(5%) yang artinya H0 ditolak.
Kesimpulannya bahwa ada pengaruh
Kompetensi secara signifikan terhadap Kinerja
Pegawai Bank Sumsel Babel Cabang Syariah
Palembang.
3. Hipotesis ketiga, yaitu Diduga ada Pengaruh
Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai Bank
Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang
Berdasarkan data pada tabel 11 (Hasil Regresi
Linear Berganda) dimana nilai t hitung variabel
pelatihan adalah 3.958 > nilai t tabel yaitu
sebesar 2.056 (diperoeh dari 30 responden
dikurangi 4) yang berarti variabel Pelatihan
mempunyai pengaruh yang signifikan secara
parsial terhadap variabel kinerja. Sementara
nilai sig t 0,01 yang berarti < nilai α yaitu 0,05
(5%) yang artinya H0 ditolak.
Kesimpulannya bahwa ada pengaruh Pelatihan
secara signifikan terhadap Kinerja Pegawai
Bank Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
354
4. Hipotesa keempat, yaitu Diduga ada Pengaruh
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai
Bank Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang.
Berdasarkan data pada tabel 11 (Hasil Regresi
Linear Berganda) dimana nilai t hitung variabel
Budaya Organisasi adalah 3.138 > nilai t tabel
yaitu sebesar 2.056 (diperoeh dari 30
responden dikurangi 4) yang berarti variabel
budaya organisasi mempunyai pengaruh yang
signifikan secara parsial terhadap variabel
kinerja. Sementara nilai sig t 0,04 yang berarti <
nilai α yaitu 0,05 (5%) yang artinya H0 ditolak.
Kesimpulannya bahwa ada pengaruh Budaya
Organisasi secara signifikan terhadap Kinerja
Pegawai Bank Sumsel Babel Cabang Syariah
Palembang.
F. Interpretasi Hasil Penelitian
Hasil analisa statistik yang dilakukan yang
meliputi Analisis Korelasi, Koefisien Regresi,
Koefisien Determinasi dan Anova, secara garis
besar dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Koefisien Regresi untuk variabel Kompetensi
(X1) adalah sebesar 0,570, Pelatihan (X2)
sebesar 0,514 dan Budaya Organisasi (X3)
sebesar 0,294 serta juga menghasilkan nilai
konstanta sebesar -15.847. Hasil perhitungan
tersebut dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
a. Konstanta sebesar -15.847 menyatakan
bahwa jika tidak ada Kompetensi (X1),
Pelatihan (X2) dan Budaya Organisasi (X3),
maka Kinerja Pegawai akan turun sebesar -
15.847 unit skor.
b. Dengan melihat besarnya koefisien regresi
pada variabel Kompetensi (X1) sebesar
0,570 atau sama dengan 57%, artinya
kecenderungan proyeksi perubahan antara
variabel Kompetensi (X1) dengan variabel
Kinerja Pegawai (Y) menunjukkan bahwa
setiap perubahan atau peningkatan variabel
Kompetensi (X1) sebesar 100% maka akan
meningkatkan perubahan atau peningkatan
pula pada variabel Kinerja Pegawai sebesar
57%.
c. Dengan melihat besarnya koefisien regresi
pada variabel Pelatihan (X2) sebesar 0,514
atau sama dengan 51,4%, artinya
kecenderungan proyeksi perubahan antara
variabel Pelatihan (X2) dengan variabel
Kinerja Pegawai (Y) menunjukkan bahwa
setiap perubahan atau peningkatan variabel
Pelatihan (X2) sebesar 100% maka akan
meningkatkan pula pada variabel Kinerja
Pegawai sebesar 51,4%.
d. Dengan melihat besarnya koefisien regresi
pada variabel Budaya Organisasi sebesar
(X3) 0,294 atau sama dengan 29,4%, artinya
kecenderungan proyeksi perubahan antara
variabel Budaya Organisasi (X3) dengan
variabel Kinerja Pegawai (Y) menunjukkan
bahwa setiap perubahan atau peningkatan
variabel Budaya Organisasi (X3) sebesar
100% maka akan meningkatkan perubahan
atau peningkatan pula pada variabel Kinerja
Pegawai sebesar 29,4 %.
2. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,958 yang
berarti hubungan antara Variabel Kompetensi
(X1), Pelatihan (X2) dan Budaya Organisasi (X3)
dengan Kinerja pegawai (Y) adalah 95,8%.
3. Koefisien determinasi (R Square) didapat dari
koefisien regresi (R2) sebesar 0,917 yang berarti
91,7% pengaruh variabel Kompetensi (X1),
Pelatihan (X2) dan Budaya Organisasi (X3)
terhadap variabel Kinerja pegawai sisanya (100
% - 91,7 % = 8,3 % ) dipengaruhi oleh variabel
diluar dari variabel Kompetensi (X1), Pelatihan
(X2) dan Budaya Organisasi (X3) yang tidak
dijelaskan di dalam penelitian ini.
4. Bahwa antara variabel Kompetensi (X1)
mempunyai hubungan yang signifikan terhadap
variabel Kinerja Pegawai (Y) dengan nilai
korelasi sebesar 0,907 termasuk pada katagori
tingkat hubungan yang sangat kuat, erat dan
positif serta signifikan, kerena setelah
dikonsultasikan dengan nilai (r) pada tabel
kritik (r) product moment, nilai (r) hitung lebih
besar dari (r) tabel.
5. Bahwa antara variabel Pelatihan (X2)
mempunyai hubungan yang signifikan terhadap
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
355
variabel Kinerja Pegawai (Y) dengan nilai
korelasi sebesar 0,902 termasuk pada katagori
tingkat hubungan yang sangat kuat, erat dan
positif serta signifikan, kerena setelah
dikonsultasikan dengan nilai (r) pada tabel
kritik (r) product moment, nilai (r) hitung lebih
besar dari (r) tabel.
6. Bahwa antara variabel Budaya Organisasi (X3)
mempunyai hubungan yang signifikan terhadap
variabel Kinerja Pegawai (Y) dengan nilai
korelasi sebesar 0,762 termasuk pada katagori
tingkat hubungan yang kuat, erat dan positif
serta signifikan, kerena setelah dikonsultasikan
dengan nilai (r) pada tabel kritik (r) product
moment, nilai (r) hitung lebih besar dari (r)
tabel.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pengujian
hipotesis terhadap Pengaruh Kompetensi,
Pelatihan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Pegawai Bank Sumsel Babel Cabang Syariah
Palembang, maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan pada
Kompetensi, Pelatihan dan Budaya Organisasi
secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai
Bank Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang.
Ketiga variabel bebas tersebut berjalan
seiringan dengan variabel terikat, artinya makin
tinggi Kompetensi, Pelatihan dan Budaya
Organisasi maka semakin tinggi pula Kinerja
Pegawai Bank Sumsel Babel Cabang Syariah
Palembang. Dengan persamaan
regresiberganda
Ŷ = -15,847 + 0,570X1+ 0,514X2 + 0,294X3 + e.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan Kompetensi
terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang, dengan nilai
Korelasi (R) sebesar 0,907 artinya
menunjukkan korelasi yang kuat dan bersikap
positif (searah) dan nilai koefisien determinasiR
Square sebesar 0,822 atau 82,2 % .Kompetensi
memberikan pengaruh yang terbesar terhadap
Kinerja Pegawai dibandingkan dengan
Pelatihan dan Budaya Organisasi.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan Pelatihan
terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang dengannilai Korelasi
(R) sebesar 0,902 artinya menunjukkan korelasi
yang kuat dan bersikap positif (searah) dan nilai
koefisien determinasiR Square sebesar 0,814
atau 81,4%.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Bank
Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang,
dengan nilai Korelasi (R) sebesar 0,762 artinya
menunjukkan korelasi yang kuat dan bersikap
positif (searah) dan nilai koefisien determinasiR
Square sebesar 0,581 atau 58,1%
IMPLIKASI
Berdasarkan kesimpulan di atas, diketahui
bahwa keempat hipotesis yang diajukan semuanya
bisa diterima hal ini menunjukkan bahwa upaya
untuk meningkatkan Kinerja Pegawai Bank Sumsel
Babel Cabang Syariah Palembang antara lain dapat
dilakukan melalui peningkatan Kompetensi,
Pelatihan dan Budaya Organisasi. Beberapa upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Kinerja
pegawai yaitu :
1. Upaya yang dilakukan berhubungan dengan
kompetensi dengan cara menambah ilmu
pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki
pegawai yang berhubungan dengan posisi atau
jabatan yang dimliki baik melalui pendidikan
informal dan nonformal. Kompetensi dapat
juga dipakai sebagai salah satu syarat yang
harus dimiliki seorang pegawai dalam
menempati satu posisi atau jabatan tertentu,
karena jika tidak maka akan menambah beban
perusahaan. Pada akhirnya kompetensi
diharapkan dapat meningkatkan produktifitas
dan memacu kinerja pegawai.
2. Upaya meningkatkan Pelatihan dengan cara
meningkatkan kemampuan dan keterampilan
pegawai melalui pelatihan pengenalan pegawai
dasar dan pelatihan pengenalan pegawai
adminstrasi yang dimulai dari analisis
kebutuhan pelatihan, penyusunan program,
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
356
pengusulan program, penetapan
penyelenggara, penetapan pelatih/penguji,
penjadualan pelatihan dan pengembangan,
penetapan anggaran dan evaluasi program dan
pelaporan pelatihan.
3. Upaya meningkatkan Budaya Organisasi
melalui penetapan misi, visi serta arah dan
strategi perusahaan yang dapat menumbuhkan
sense belonging yang tinggi yang pada akhirnya
akan meningkatkan kinerja pegawai. Selain itu
dibutuhkan juga sikap tegas pihak managemen
dalam menegakkan disiplin, pengawasan dan
sanksi sehingga apabila ketiga hal tersebut
benar-benar diterapkan dengan baik maka
diharapkan dapat meminimalisir terjadinya
risiko yang tidak diinginkan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad S Ruky, 2006, Manajemen Penggajian dan
Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan,
Gramedia, Jakarta.
Anwar Prabu Mangkunegara, 2009, Evaluasi
Kinerja Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Ambar Teguh Sulistiyani, 2003, Manajemen
Sumber Daya Manusia : Konsep, Teori Dan
Pengembangan Dalam Konteks Organisasi
Public, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Barry Cushway, 2002, Human Resource
Management, Gramedia, Jakarta.
Cut Zurnali, 2004, Pengaruh Pelatihan dan
Motivasi Terhadap Perilaku Produktif
Karyawan PT. Telkom Indonesia, Alfabeta,
Bandung.
Fred R David, 2002, Manajemen Strategik
Menyongsong Era Persaingan dan
Globalisasi, Erlangga, Jakarta
Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Andi, Yogyakarta.
Malayu S.P. Hasibuan, 2001,Manajemen Sumber
Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara,
Jakarta
Michael Armstrong, 2009, Armstrong’s Handbook
of Human Resource Management
PracticeUnited Kingdom, Kogan Page.
Muhamad Mahsun, 2006, Pengukuran Kinerja
Sektor Publik, BPFE, Yogyakarta.
Mulyasa, E., (2004), Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi, Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Moeheriono, 2009,Pengukuran Kinerja Berbasis
Kompetensi, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga,
Salemba Empat, Jakarta.
Nawawi, Hadari, 2003, Manajemen Sumber Daya
Manusia Yang Kompetitif, Gajah Mada
Press, Yogyakarta.
Parulia Hutapean, 2008, Teori, Desain, Kasus dan
Penerapan Untuk HRD dan Organisasi Yang
Dinamis, Gramedia Pustaka, Jakarta.
Robert L Mathis, Jackson H Jackson,
2006,Manajemen Sumber Daya Manusia,
EdisiIndonesia, Salemba Emban Patria,
Jakarta.
Robert Kreitner, Angelo Kinicki, 2005,Perilaku
Organisasi, buku 1 dan 2, Salemba Empat
Jakarta.
Robbins, Coulter, 2007,Manajemen , Edisi
Kedelapan, , Indeks, Jakarta
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
357
Sulbahri Madjir, Baidowie Abdhi, Kamsrin Sa’i,
2013, Pengolahan Data dengan Program
SPSS, Unsri, Palembang.
Sjafri Mangkuprawira, 2004, Manajemen Sumber
Daya Manusia Strategik, Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Sugiono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta,
Bandung.
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,
Jakarta.
Sigit Soehardi, 2003, Analisis Break Even Point,
AANN, Yogyakarta.
Sofyandi Herman, 2008, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Graha Ilmu,Yogyakarta.
Tiffin McCormick, 1979, Industrial Psychology,
Sixth Edition, Rentice Hall, New Delhi.
Tjutju Yuniarsih, Suwatno, 2008, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Alfabeta, Bandung.
Umar Husein, 2008, Perilaku dan Manajemen
Organisasi, Erlangga, Jakarta.
Veithzal Rivai,2004,Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan, Raja Grafindo,
Jakarta
Wibowo, 2010, Sebuah Kebutuhan untuk
Meningkatkan Kinerja Jangka Panjang,
Rajawali Pers, Jakarta.