PENGARUH KOMPETENSI, KOMITMEN, DAN ETOS KERJA...
Transcript of PENGARUH KOMPETENSI, KOMITMEN, DAN ETOS KERJA...
PENGARUH KOMPETENSI, KOMITMEN, DAN ETOS KERJA
SARJANA EKONOMI SYARIAH TERHADAP KINERJA SDM BANK
UMUM SYARIAH
Oleh
Istiqomah
NIM: 1113085000068
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2018 M
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Informasi Pribadi
Nama : Istiqomah
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 30 September 1995
Alamat : Jl. Mustika Jaya RT 004/07 No. 101 Bekasi17168
No. Telepon : 089605217583
Email : [email protected]
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
B. Riwayat Pendidikan
Tingkat Sekolah Tahun
Elementary
School SDN Mustika Jaya 1 2002 – 2008
Junior High
School SMP Thashfia Boarding School 2008 – 2011
Senior High
School SMAIT Thariq Bin Ziyad 2011 – 2013
College
Faculty Economics and Business
Islamic State University of Syarif
Hidayatullah Jakarta
2013 – 2018
C. Pengalaman Organisasi
Jabatan Organisasi Waktu
Staff Divisi Keuangan
Organisasi
Kopma UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2014 3 Bulan
iv
Kepala Divisi Keuangan
Organisasi
Kopma UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2015 1 Tahun
Kepala Bidang Keuangan Kopma UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2016 1 Tahun
Pengawas Bidang
Keuangan
Kopma UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2017 1 Tahun
D. Latar Belakang Keluarga
Ayah : Muhammad Ramdhoni
Kelahiran : Jakarta, 25 Desember 1967
Pekerjaan : Wiraswasta
Ibu : Suyatni
Kelahiran : Solo, 12 Maret 1973
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
v
ABSTARCT
The purpose of this research is to analyze the impact of competencies,
commitment, and intelligence of personal work performance Bachelor of Islamic
Economics at Islamic Bank. The data obtained in the research is primary data
taken from questionare were distribute to human resources at Sharia Commercial
Bank with educational background as a Bachelor of Islamic Economics of 96
respondent. Data analysis technique in this research using multiple linier
regression analysis, the result of this research indicate that level of influence
tendency is enough with the value 50% of Adjusted R Square. Simultaneously
that variable Competencies (X1), Commitment (X2) and Intelligence (X3) have a
significant influence on Personal Work Performance (Y) with the significance
value 0,000 < 0,05. Partially result of variable Competencies (X1) have a
dominant influence with the B value 0,225, for Commitment (X2) the result
showed that value significance 0,412 is not significant, and influence of
Intelligence (X3) on Personal Work Performance (Y) have a value significant
with the significance value 0,000.
Keywords: Competencies, Commitment, Intelligence of Personal Work
Performance, Bachelor of Islamic Economics, Islamic Bank.
vi
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kompetensi,
komitmen dan etos kerja sarjana ekonomi syariah terhadap kinerja SDM Bank
Umum Syariah (BUS). Data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data
primer yang diperoleh dari kuesioner penelitian yang disebarkan kepada SDM
Bank Umum Syariah (BUS) dengan latar belakang pendidikan sarjana ekonomi
syariah sebanyak 96 orang responden. Pengukuran dalam penelitian ini
menggunakan analisis linier berganda, dimana hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat kecenderungan pengaruh dikatakan cukup dengan nilai R
Adjugment 50% . Secara simultan variable Kompetensi (X1), Komitmen (X2) dan
Etos Kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Y) SDM Bank Umum
Syariah (BUS) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Kemudian secara parsial
variabel Kompetensi (X1) memiliki pengaruh yang dominan dengan nilai B 0,225,
untuk pengaruh variabel Komitmen (X2) hasil penelitian menunjukkan nilai tidak
signifikan dengan nilai 0,412 dan pengaruh variabel Etos Kerja (X3) terhadap
Kinerja (Y) memiliki nilai yang signifikan sebesar 0,000.
Kata Kunci : Kompetensi, Komitmen, Etos Kerja, Sarjana Ekonomi
Syariah, SDM, Bank Umum Syariah dan Kinerja.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan segala Rahmat Nya, hingga skripsi dengan judul “Pengaruh
Kompetensi, Komitmen dan Etos Kerja Sarjana Ekonomi Syariah Terhadap
Kinerja SDM Bank Umum Syariah” ini dapat terselesaikan. Shalawat dan
salam selalu tercurah kepada junjungan alam Baginda Besar Nabi Muhammad
SAW.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu bagian syarat untuk menyelesaikan
studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis secara pribadi adalah dapat
mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga dan
pihak pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini.
Sebagai bentuk penghargaan yang tidak terlukiskan, penulis sampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Bapak Dr.M Arief Mufraini,Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.
2. Ibu Aini Masruroh,SEI,.MM. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangan waktunya memberikan bimbingan dan arahan serta bantuan
literature dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.
3. Ibu Cut Erika Ananda,SE.MBA. selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan.
viii
4. Ibu Fitri Damayanti,SE.,M.Si selaku Sekretaris Program Studi Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan terkait judul penelitian
saya.
5. Bapak Aditya Ginanjar S.E, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan banyak ilmu serta motivasinya kepada saya.
6. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta seluruh jajaran karyawan
dan staf Fakultas maupun Universitas yang telah membantu selama proses
perkuliahan.
7. Rasa penuh syukur dan terima kasih yang mendalam kepada Babeh dan Ibu
serta Abang dan Adik atas dukungan moril maupun materil, kesabaran,
keikhlasan, perhatian serta cinta dan kasih sayang yang tidak habis habisnya
bahkan do‟a do‟a munajatnya yang tiada hentinya siang dan malam kalian
panjatkan kepada Allah SWT. Saya bahagia karena kalian lah semesta bagi
saya.
8. Teman–teman seperjuangan perbankan syariah angkatan 2013 yang saya
sayangi dan banggakan.
9. Kawan kawan Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
memberikan semangat untuk saya.
10. Sobat sobat kuaci dan muka bakso yang telah memberikan semangat dan
juga meluangkan waktu untuk mendengar keluh kesah selama proses
penyelesaian skripsi ini .
11. Seluruh responden yang telah mengisi kuesioner penelitian saya, baik dari
komunitas bankers maupun responden langsung yaitu para pegawai bank
ix
umum syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah , Bank
Muamalat Indonesia, BTN Syariah BCA Syariah dan Bukopin Syariah
yang telah membantu saya dalam memenuhi kebutuhan data untuk
penelitian ini.
Dan penulis akhiri dengan rasa syukur kepada Allah SWT., Maha dari segala
Maha, Pencipta Jagad Raya dan pemilik Ilmu Pengetahuan, dengan segala
kelemahan dan kekurangan, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Semoga senantiasa Allah iringi kita dengan ridho, taufiq dan hidayah Nya
dalam setiap langkah. Amin.
Jakarta, 27 Februari 2018
Istiqomah
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iii
A. Informasi Pribadi ................................................................................ iii
B. Riwayat Pendidikan ........................................................................... iii
C. Pengalaman Organisasi ...................................................................... iii
D. Latar Belakang Keluarga.................................................................... iv
ABSTARCT ........................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9
E. Sistematika Penulisan ....................................................................... 10
BAB II .................................................................................................................. 12
A. Landasan Teori .................................................................................. 12
1. Teori Kompetensi ........................................................................ 12
2. Teori Komitmen .......................................................................... 25
xi
3. Teori Etos Kerja .......................................................................... 32
4. Teori Kinerja ............................................................................... 40
B. Penelitian Sebelumnya ...................................................................... 52
C. Keterkaitan antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen
dan Penjelasan Hipotesis Penelitian .......................................................... 63
D. Kerangka Berpikir ............................................................................. 66
BAB III ................................................................................................................. 69
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 69
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................ 70
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 73
D. Metode Analisis Data ........................................................................ 74
1. Uji Instrumen Data ...................................................................... 75
2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 77
3. Uji Hipotesis ................................................................................ 78
4. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 80
5. Analisis Koefisien Determinasi R2 .............................................. 80
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 81
BAB IV ................................................................................................................. 87
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 87
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .......................................................... 91
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 91
2. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................ 92
3. Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................................. 96
C. Interpretasi....................................................................................... 106
BAB V ................................................................................................................. 113
xii
A. Kesimpulan ..................................................................................... 113
B. Implikasi .......................................................................................... 115
C. Keterbatasan .................................................................................... 116
D. Saran ................................................................................................ 117
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ xxii
LAMPIRAN ...................................................................................................... xxxi
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ...................................................... xxxi
Lampiran 2. Hasil Data ................................................................... xxxvii
Lampiran 3. Ouput Pengolahan Data .................................................... liii
xiii
DAFTAR TABEL
Table 1.1 Jumlah SDM pada Bank Umum Syariah ....................................... 2
Tabel 1.2 Latar Belakang Pendidikan Pegawai Bank Syariah ...................... 4
Table 1.3 Kebutuhan SDM Syariah ............................................................... 6
Tabel 2.1 Pengukuran Kompetensi .............................................................. 21
Tabel 2.2 Dimensi Kinerja ........................................................................... 48
Tabel 2.3 Variabel Kinerja .......................................................................... 49
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu .................................................................... 53
Tabel 3.1 Daftar Bank Umum Syariah ........................................................ 71
Tabel 3.2 Gambaran Populasi ...................................................................... 72
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian .................................................. 83
Tabel 4.1 Deskriptif Responden .................................................................. 88
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik ........................................................................ 91
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi .................................... 92
Table 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen ...................................... 93
Table 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Etos Kerja ...................................... 93
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja ........................................... 94
Tabel 4.7 Hasil Uji Reabilitas Kompetensi ................................................. 95
Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas Komitmen.................................................... 95
Tabel 4.9 Hasil Uji Reabilitas Etos Kerja .................................................... 96
Tabel 4.10 Hasil Uji Reabilitas Kinerja ....................................................... 96
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................ 97
Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ................................... 99
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi.............................................. 102
xiv
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t .................................................................. 103
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F (Uji Simultan) ......................................... 106
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Lima Kompetensi Dasar ............................................... 16
Gambar 2.2 Teori Kompetensi Model Gunung Es ...................................... 17
Gambar 2.3 Dimensi Komitmen .................................................................. 29
Gambar 2.4 Etos kerja ................................................................................. 39
Gambar 2.5 Pengaruh Kinerja ..................................................................... 42
Gambar 2.6 Model Satelit Kinerja Organisasi ............................................. 45
Gambar 2.7 Indikator Kinerja ...................................................................... 47
Gambar 2.8 Kerangka Berpikir.................................................................... 65
Gambar 2.9 Kerangka Hipotesis Penelitian ................................................. 68
Gambar 3.1 Hubungan Causal ..................................................................... 70
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .... 89
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Kerja .............. 89
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ................. 90
Gambar 4.4 Grafik P-P Plot dan Histogram ................................................ 98
Gambar 4.5 Grafik Scatterplot ................................................................... 101
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ........................................................... xxxiii
Lampiran 2. Hasil Data ............................................................................ xxxvii
Lampiran 3. Ouput Pengolahan Data.......................................................... 1iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sektor perbankan memiliki peranan strategis untuk menunjang
pembangunan nasional yang mengarah pada peningkatan pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya. Pencapaian ini tidak terlepas dari besarnya
ekspansi jaringan kantor dan layanan perbankan syariah yang ditunjang
antara lain oleh infrastruktur perbankan syariah, strategi promosi, edukasi
masyarakat dibidang perbankan syariah yang ditempuh melalui
koordinasi/sinergi Bank Indonesia dengan pelaku. (Laporan Perkembangan
Perbankan Syariah BI, 2012)
Sejalan dengan kondisi industri perbankan nasional, perlambatan
pertumbuhan ekonomi juga mempengaruhi laju pertumbuhan perbankan
syariah. Asset perbankan syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah
(BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) tercatat sebesar Rp. 296.262 triliun pada tahun 2015 atau tumbuh
24%, lebih rendah dari pertumbuhan fase-fase sebelumnya (2008-2010).
Meskipun mengalami perlambatan pertumbungan asset perbankan syariah
masih jauh lebih tinggi dari pertumbuhan asset perbankan nasional,
tingginya pertumbuhan industri perbankan syariah saat ini menunjukkan
rata-rata hingga 30% pada setiap tahunnya. ( Statistik Perbankan Syariah
OJK, 2017)
2
Untuk mendukung pertumbuhan dan kemajuan perbankan syariah
seperti yang diuraikan diatas, Indonesia harus memiliki capacity building
untuk mengembangkannya. Industri perbankan saat ini membutuhkan
sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas. Sumber daya yang
memiliki integritas konseptual dan tataran praktis tentang ekonomi Islam.
Dalam perkembangannya, industri ini masih mendapatkan titik buntu
yaitu pada pertumbuhan nilai indutri dan standarisasi sumber daya manusia
yang dimilikinya. Dimana industri perbankan syariah yang baik seharusnya
mampu menciptakan keseimbangan terkait dua hal tersebut. Seiring dengan
pertumbuhan industri perbankan syariah, berikut digambarkan jumlah aset
dan SDM yang dimiliki industri perbankan hingga saat ini, pada khususnya
Bank Umum Syariah.
Table 1.1
Jumlah SDM pada Bank Umum Syariah
Tahun Nilai Aset SDM
2012 195 Triliun 24.111
2013 242,2 Triliun 26.717
2014 204,9 Triliun 41.393
2015 213,4 Triliun 51.413
2016 254,1 Triliun 51.110
Total 1109,6 Triliun 194.744
Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK
3
Nilai aset menggambarkan tingkat pertumbuhan yang dapat diukur,
yaitu sebesar 26,06% berdasarkan Compound Annual Growth Rate
(CAGR). Besarnya tingkat pertumbuhan aset tersebut dapat dikatakan cukup
baik, selain itu data konktit diatas menunjukkan tingkat pertumbuhan yang
beririgan dengan besarnya kebutuhan industri perbankan syariah terkait
SDM yang dalam hal ini Bank Umum Syariah, yaitu SDM yang memiliki
kompetensi, komitmen, serta etos kerja yang tinggi sehingga mampu
menciptakan hasil kinerja yang baik bagi industri perbankan syariah itu
sendiri.
Akan tetapi, fakta diatas memunculkan permasalahan klise yang
membelit industri perbankan syariah secara tidak langsung. Sebab, industri
perbankan syariah memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan industri
lainnya. Dimana kebutuhan akan SDM dalam industri ini tidak hanya
didasarkan pada kompetensi ahli dalam bidang ekonomi saja melainkan
SDM yang memenuhi kualifikasi dan meliki kompetensi syariah.
Sejauh ini pemenuhan kebutuhan akan SDM berbasis syariah dalam
industri perbankan syariah belum tersinkronasi dengan baik antara suplai
dan kebutuhan. Hal ini nampak terlihat pada daya serap SDM yang berasal
dari sekolah tinggi atau perguruan tinggi dengan latar belakang program
studi perbankan syariah atau studi ekonomi syariah yang masih sangat
rendah, besarnya hanya 20-30%.
Besaran daya serap tersebut didukung oleh pernyataan Nurul Huda
(Dosen S2 Universitas Indonesia) dalam seminar Strategi Penguatan
4
Kompetensi Sumber Daya Insani Sektor Jasa Keuangan Syariah di Era
MEA yang menyatakan daya serap lulusan ekonomi syariah hanya 20%.
(Yogie Respati, 2016). Sekaligus berdasar pada Jurnal Penelitian Tsaqofah
volume 12 dengan judul Daya Serap Lulusan Program Studi Ekonomi Islam
Pendekatan Alignment Index dan Exploratory, yang dalam penutupnya
menyatakan bahwa daya serap lulusan program studi ekonomi dan keuangan
Islam pada industi keuangan syariah masih banyak belum mencapai angka
40%.
Selain itu, terdapat pula pernyataan Handi Rizsa Idris dalam penelitian
Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) yang menyatakan bahwa, menjamurnya
program studi perbankan atau ekonomi syariah di sejumlah sekolah tinggi
atau perguruan tinggi tidak menjamin ketersediaan pasokan SDM industri
perbankan syariah yang berkualitas. (Abu Fahmi dkk. 2014 : 111)
Melalui data berikut ini digambarkan mengenai kondisi pegawai bank
syariah dalam penelitian Amalia dan Arif (2013) :
Tabel 1.2
Latar Belakang Pendidikan Pegawai Bank Syariah (dalam Persentase)
Tahun SLTA D3 S1
Ekonomi
S1
Hukum
S1
Fisip
S1
Pertanian
S1
Teknik
S1
Syariah
S2
2008 6,2 18,7 38,0 6,2 5,2 4,9 7,6 9,1 4,1
2009 5,3 12,1 39,1 7,2 6,8 6,3 9,2 8,6 5,3
Sumber : Data Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia, dalam Amalia dan
Arif, 2013 : 126.
5
Dapat dilihat berdasarkan kondisi latar belakang pegawai bank syariah
diatas bahwa permasalahan industri perbankan syariah dalam hal ini
menjadi lebih pelik dengan adanya besaran jumlah pegawai yang justru
berasal dari SDM konvensional. Hal ini juga dimuat dalam banyak berita
dan dikemukakan pula oleh para ahli, bahwa SDM dalam industri perbankan
syariah mayoritas berasal dari konvensional. Mayoritas itu digambarkan
dalam besaran 77% direksi industri perbankan syariah berasal dari latar
belakang ekonomi bukan syariah. (Guntur Subagja, 2016)
Namun, disisi lain pengembangan dari industri perbankan syariah ini
akan terus beriringan dengan kebutuhan SDM yang memiliki kualifikasi dan
kompetensi syariah yang juga semakin tinggi. Menurut guru besar Fakultas
Ekonomi Universitas Airlanga, Surabaya, Suroso Imam Zadjuli, dalam 20
tahun kedepan diperlukan banyak tenaga kerja islami professional. Untuk
mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas,
diperlukan tenaga kerja islami sebanyak 184.800 orang. Jumlah tersebut
terdiri atas 8.400 tenaga doctor ilmu ekonomi islam, 25.200 lulusan
magister ekonomi islam, lulusan sarjana sebanyak 50.400 orang, dan tenaga
kerja ahli madya 100.800 orang. Seperti yang dijelaskan dalam table berikut
ini.
6
Table 1.3
Kebutuhan SDM Syariah
No
Kebutuhan SDM Syariah Sesuai Jenjang
Pendidikan
Jumlah
SDM
1 Tenaga Doctor Ilmu Ekonomi Islam 8.400
2 Magister Ekonomi Islam 25.200
3 Sarjana Ekonomi Islam 50.400
4 Ahli Madya Ekonomi Islam 100.800
Jumlah 184.800
Sumber : HRD Syariah Teori dan Implementasi Manajemen Sumber Daya
Berbasis Syriah, 2014
Kebutuhan SDM industri perbankan syariah diseluruh dunia mencapai
sekitar 50 ribu orang, sementara kebutuhan SDM setiap tahunnya rata-rata
5.000 orang. Hal tersebut diungkapkan oleh Associate Professor Universitas
La Trobe, Ishaq Bhatti, usai seminar perbankan di kantor Kedubes
Australia. (Abu Fahmi dkk., 2014)
Namun, menurut Yuslam Fauzi Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah
Indonesia (Asbisindo) seperti dimuat dalam Infobanknews 2015, di negara
Indonesia sendiri kebutuhan SDM dalam industri perbankan syariah sebesar
11 ribu per tahunnya, sedangkan perguruan tinggi di Indonesia yang
memiliki konsentrasi ekonomi syariah belum mampu memenuhi kebutuhan
pasar. Sehingga diperkirakan bahwa institusi formal di Indonesia hanya
mampu memasok SDM industri syariah sekitar 3.750 orang per tahun.
7
Dengan besar pemenuhan SDM syariah yang diperkirakan masih sangat
kecil tersebut, industri perbankan syariah mampu eksis dalam sector
keuangan nasional dan bahkan mampu bertahan diatas krisis yang pernah
melanda Negara tercinta ini.
Berdasarkan pada pemaparan diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap SDM yang terdapat pada industri perbankan syariah saat
ini, dengan melakukan pengukuran beberapa variable yang dituangkan
dalam judul berikut ini Pengaruh Kompetensi, Komitmen, Dan Etos Kerja
Sarjana Ekonomi Syariah Terhadap Kinerja SDM Bank Umum Syariah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dideskripsikan
terdapat beberapa pokok permasalahan, diantaranya, Kebutuhan SDM
syariah yang semakin tinggi seiring perkembangan industri perbankan
syariah saat ini, daya serap SDM perbankan syariah dengan latar belakang
ekonomi syariah yang masih sangat rendah sehingga industri perbankan
syariah saat ini mayoritas SDM nya berasal dari konvensional, kemudian
SDM yang dibutuhkan industri perbankan syariah saat ini tidak semata
memiliki kompetensi ahli dibidang ekonomi saja melainkan mampu
memenuhi kualifikasi syariah. Maka penelitian ini terbatas pada relevansi
antara kompetensi, komitmen dan etos kerja yang dimiliki sarjana ekonomi
syariah terhadap kinerja SDM Bank Umum Syariah saat ini.
8
Rincian dalam pembatasan masalah tertuang dalam rumusan masalah
penelitian, sebagai berikut :
1. Apakah kompetensi, komitmen dan etos kerja sarjana ekonomi syariah
yang bekerja pada Bank Umum Syariah (BUS) berpengaruh secara
parsial terhadap kinerja SDM Bank Umum Syariah (BUS)?
2. Apakah kompetensi, komitmen dan etos kerja sarjana ekonomi syariah
yang bekerja pada Bank Umum Syariah (BUS) berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja SDM Bank Umum Syariah (BUS)?
3. Variabel manakah yang paling berpengaruh dominan terhadap kinerja
SDM Bank Umum Syariah (BUS)?
C. Tujuan Penelitian
Penulisan penelitian ini memiliki tujuan berdasarkan pada rumusan
masalah yang telah dibuat peneliti, maka tujuan yang ingin dicapai
diantaranya :
1. Untuk menganalisis bahwa kompetensi, komitmen dan etos kerja
sarjana ekonomi syariah memiliki pengaruh secara parsial terhadap
kinerja SDM Bank Umum Syariah (BUS).
2. Untuk menganalisis bahwa kompetensi, komitmen dan etos kerja
sarjana ekonomi syariah memiliki pengaruh secara simultan terhadap
kinerja SDM Bank Umum Syariah (BUS).
3. Untuk menganalisis variabel yang paling berpengaruh dominan
terhadap kinerja SDM Bank Umum Syraiah (BUS).
9
D. Manfaat Penelitian
Setelah mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai dari penulisan
penelitian ini, maka peneliti juga mengharapkan adanya hasil atau manfaat
yang dapat diberikan dari penelitian, diantaranya :
1. Manfaat Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi asset pustaka bagi seluruh
kalangan akademisi, juga menambah keilmuan yang dapat
diimplementasikan, serta menambah literature kepustakaan mengenai
kompetensi, komitmen dan etos kerja sarjana ekonomi syariah yang
bekerja pada Bank Umum Syariah (BUS) terhadap kinerja SDM Bank
Umum Syariah (BUS).
2. Manfaat Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi para praktisi Bank Syariah sehingga dapat mencapai
tujuan yang diinginkan. Juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan
bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan maupun perubahan
kebijakan di Bank Umum Syariah (BUS).
3. Manfaat Bagi Masyarakat Luas
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah
pengetahuan sebagai edukasi dan referensi informasi yang dapat
digunakan pada masa mendatang mengenai kondisi SDM Bank Umum
Syariah (BUS).
10
E. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terbagi kedalam 5 (lima) bab dan masing-masing
bab berhubungan antara satu dengan lainnya. Sedangkan sistematika
penulisan skripsi ini dapat penulis jabarkan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab Pendahuluan ini berisi latar belakang penelitian,
pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta sistem penulisan berkenaan dengan judul
skripsi yang telah dibuat penulis.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai landasan
teori yang digunakan pada penulisan skripsi ini diantaranya
tentang kompetensi, komitmen, etos kerja dan kinerja serta
melihat keterkaitan antar variable, selain itu juga membahas
penelitian terdahulu, kerangka berpikir dan hipotesis
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas mengenai metodelogi yang
digunakan penulis diantaranya ruang lingkup penelitian,
metode penentuan sempel, metode pengumpulan data,
metode analisis data dan operasional variable penelitian.
11
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian dan
analisa penulis yang mencakup diantaranya gambaran
umum, temuan penelitian serta hasil analisis dan
implementasi berkenaan dengan kompetensi, komitmen,
etos kerja sarjana ekonomi syariah, terhadap kinerja SDM
Bank Umum Syariah (BUS).
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh penulis dan implikasi yang penulis
berikan berupa saran.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Kompetensi
a. Menurut Para Ahli
Ide dasar kompetensi sesungguhnya berawal dari David
McClelland pada (1973) lewat suatu tulisan yang cukup
kontrofersial dalam jurnal American Psychologist dengan judul
Testing for Competence Letter Than for Intelligence. Kemudian
teori mengenai kompetensi banyak dikembangkan oleh para ahli.
Kompetensi menurut Sudarmanto, yakni sebuah kesamaan
terminologi pemikiran banyak orang yang merupakan atribut untuk
melekatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas atau
unggul. Suatu atribut adalah kualitas yang diberikan kepada orang
atau benda. Atribut mengacu pada karakteristik tertentu yang
diperlukan untuk dapat melaksanakan perkerjaan secara efektif.
Oleh karenanya, atribut terdiri atas persyaratan pengetahuan,
keterampilan, dan keahlian atau karakteristik tertentu.
(Sudarmanto, 2009 : 45)
Pada definisi yang lain, ada yang menginterprestasikan
kompetensi sepadan dengan kemampuan atau kecakapan. Menurut
Wibowo (2012) kompetensi merupakan kemampuan melaksanakan
pekerjaan atau tugas yang didasari keterampilan maupun
13
pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja yang ditetapkan oleh
pekerjaan. Kompetensi menunjukkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap tertentu dari suatu profesi dalam ciri keahlian tertentu,
yang menjadi ciri orang yang profesional.
Dari kedua definisi diatas, maka kompetensi merupakan
kualitas kemampuan seorang individu yang dilekatkan pada dirinya
atas pengetahun, keterampilan, dan keahlian atau karakteristik lain
yang dimilikinya dalam melaksanakan suatu pekerjaan, yang
menjadikannya memiliki sikap atau ciri orang yang profesional.
Menemukan pengertian kompetensi membutuhkan pemahaman
yang sangat luas, sehingga perbedaan persepsi tentang kompetensi
dapat terhindar dan bisa diarahkan pada satu garis yang sama. Oleh
karenanya perlu pemahaman yang komprehensif atau menyeluruh
tentang kompetensi, khususnya pada saat membuat sebuah
instrumen dan aplikasi dalam penelitian.
Agar memiliki pemahaman yang komperhensif tentang
kompetensi, maka penelusuran sejarah maupun pengertian dan
definisi itu sendiri perlu dilakukan. Berbagai ahli mengemukaan
pengertian dan definisi kompetensi sebagai berikut :
Menurut Robbins (2001) kompetensi adalah suatu kapasitas
individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Dimana kapasitas tersebut tersusun dari kemampuan intelektual
dan kemampuan fisik.
14
Menurut Margaret Dale (2003 : 5) kompetensi
menggambarkan dasar pengetahuan dan standar kinerja yang
dipersyaratkan agar berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan atau
memegang suatu jabatan.
Menurut Richard E. Boyatzis (2008) kompetensi adalah
karakteristik-karakteristik seseorang yang memuntun atau
berhubungan dengan kinerja yang unggul dan atau efektif didalam
pekerjaan.
Menurut Michael Amstrong kompetensi adalah apa yang orang
bawa pada suatu pekerjaan dalam bentuk tipe dan tingkat-tingkat
perilaku yang berbeda-beda untuk mencapai kesuksesan
pekerjaanya. Kompetensi menentukan aspek-aspek kinerja. (Eddy
Yunus, 2009)
Menurut Lyle Spencer dan Signer Spencer kompetensi
merupakan karakteristik dasar perilaku individu yang berhubungan
dengan kriteria acuan efektif dan atau kinerja unggul di dalam
pekerjaan atau situasi. (Manopo, 2011)
Brian E. Becher, Mark huslid dan Dave Ulrich mendefinisikan
kompetensi sebagai pengetahuan keahlian, kemampuan, atau
karakteristik pribadi individu yang memengaruhi secara langsung
kinerja pekerjaan. (Agustina dan Johan, 2016)
Dari berbagai definisi yang disebutkan, semakin nampak jelas
bahwa kompetensi memiliki banyak muatan atau komponen. Pada
15
satu sisi, dapat dilihat adanya perbedaan muatan atau komponen
dari kompetensi itu sendiri. Disisi lain, terdapat kesamaan muatan
atau komponen dari setiap definisi yang dikemukakan oleh ahli.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi berada
dalam satu garis lurus yang menghubungkannya dengan efektifitas
kinerja sebuah pekerjaan.
b. Komponen Kompetensi
Menurut Spencer (1993) komponen-komponen kompetensi
mencakup beberapa hal berikut. (Moeheriono, 2014 : 14)
1. Watak (traits), yaitu yang membuat seseorang mempunyai
sikap perilaku atau bagaimanakagorang tersebut merespon
sesuatu dengan cara tertentu.
2. Motif (motive), yaitu sesuatu yang diinginkan seseorang
atau secara konsisten dipikirkan dan diinginkan yang
mengakibatkan suatu tindakan.
3. Konsep Diri (self-concept), adalah sikap dan nilai-nilai yang
dimiliki seseorang. Sikap dan nilai tersebut dapat diukur
melalui tes untuk mengetahui nilai yang dimiliki.
4. Pengetahuan (knowledge), yaitu informasi yang dimiliki
seseorang pada bidang tertentu atau pada arena terentu.
5. Keterampilan atau keahlian (skill), yaitu kemampuan untuk
melaksanakan tugas tertentu baik secara fisik maupun
mental.
16
Palan (2007) menjelaskan kompetensi sebagai kecakapan
dan keberdayaan yang merujuk pada keadaan atau kualitas
mampu dan sesuai. Palan menggambarkan kompetensi berupa
intent dan action yang menghasilkan sebuah performace.
Gambar 2.1
Model Lima Kompetensi Dasar
Intent Action Outcome
Personal Characteristics (Karakteristik personal) - Motive -Trait (sifat) - Self-Concept - Knowledge
Behavior
Skill (Ketrampilan)
Job
Performance
- Profitability
- Productivity
- Quality
Sumber : Palan 2007
Berdasarkan komponen-komponen tersebut, keterampilan dan
pengetahuan sifatnya dapat dilihat (vicible) dan mudah
dikembangkan dalam program pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia, sedangkan citra diri, watak, motives sifatnya
tidak tampak (hidden) dan lebih sulit untuk dikembang melalui
program pelatihan dan pengembangan SDM. (Sudarmanto, 2009)
17
Gambar 2.2
Teori Kompetensi Model Gunung Es
Sumber : Spencer (Moeheriono, 2014)
c. Dimensi Kompetensi
Pada buku Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM yang
ditulis oleh Sudarmanto (2009) Kompetensi sebagai suatu dasar
dalam manajemen sumber daya manusia memiliki berbagai gugus
dan dimensi. Gugus merupakan pengelompokan dari dimensi-
dimensi yang sejenis atau serumpun (cluster), dimensi merupakan
aspek-aspek yang lebih spesifik.
Menurut strata kompetensi, ada 3 jenis kompetensi yaitu :
(Tinneke, 2015)
1) Core Competencies
Merupakan kompetensi inti yang dihubungkan dengan strategi
organisasi.
2) Managerial Competencies
18
Kompetensi yang mencerminkan aktivitas menejerial dan
kinerja yang dibutuhkan dalam peran tertentu.
3) Functional Competencies
Kompetensi yang menjelaskan tentang kemampuan peran
tertentu yang diperlukan dan biasanya dhubungkan dengan
keterampilan profesional atau teknis.
Sedangkan pada Kusnandar (2007 : 41), kompetensi dapat
dibagi 5 (lima) bagian yakni: (Vina Yuthadiana, 2015)
1) Kompetensi intelektual, yaitu berbagai perangkat pengetahuan
yang ada pada diri individu yang diperlukan untuk menunjang
kinerja
2) Kompetensi fisik, yakni perangkat kemampuan fisik yang
diperlukan untuk pelaksanaan tugas
3) Kompetensi pribadi, yakni perangkat perilaku yang berkaitan
dengan kemampuan individu dalam mewujudkan diri,
transformasi diri, identitas diri dan pemahaman diri.
4) Kompetensi sosial, yakni perangkat perilaku tertentu yang
merupakan dasar dari pemahaman diri sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari lingkungan sosial.
5) Kompetensi spiritual, yakni pemahaman, penghayatan serta
pengamalan kaidah-kaidah keagamaan.
19
Sedangkan Richard E. Boyatzis 1995, membagi kompetensi
dalam cluster (gugus) dan dimensi sebagai berikut. (Cut Zunali,
2010)
1) Kompetensi kognitif atau kemampuan manajemen tujuan dan
tindakan, memiliki dimensi sebagai berikut : efisiensi,
perencanaan, inisiatif, perhatian kepada hal yang detail,
kontrol diri, fleksibilitas.
2) Kompetensi kecerdasan emosional atau kemampuan
manajemen orang, memiliki dimensi sebagai beriku : empati,
persuasif, jaringan kerja, negosiasi, percaya diri, manajemen
kelompok / tim, pengembangan orang lain, komunikasi lisan.
3) Kompetensi sosial atau kemampuan logika analitis, memiliki
dimensi sebagai berikut: menggunakan konsep, pengakuan
pola-pola, pengembangan teori, penggunaan teknologi, analisis
kuantitatif, objektivitas sosial, komunikasi tertulis.
Kompetensi menurut Armstrong (2014) dikelompokan menjadi 2,
yaitu :
1) Behavioural competencies
Define behavioural expectations, is the type of behaviour
required to deliver results under such headings as
teamworking, communication, leadership and decision-making
and are sometimes known as „soft skills‟.
2) Technical competencies
20
Define what people have to know and be able to do
(knowledge and skills) in order to carry out and meet
performance expectations and are sometimes known as „hard
skills‟. They are related to either generic roles (groups of
similar roles), or to individual roles („role-specific
competencies‟). They are not usually part of a behavioural-
based competency framework, although the two are linked
when considering and assessing role demands and
requirements.
Harry Schroder, 1989, membagi kompetensi dalam gugus dan
dimensi sebagai berikut. (Williams, 2002)
1) Kognitif mencakup dimensi mencari informasi, pemikiran
konseptual, fleksibillitas.
2) Direksional mencakup dimensi dampak, percaya diri,
presentasi.
3) Motivasional mencakup dimensi interpersonal, mengelola
interaksi, orientasi pengembangan.
4) Berprestasi : orientasi proaktif, orientasi berprestasi.
Berikut contoh pengukuran kompetensi yang dilakukan kepada
individu(individu) atau pada tingkat yunior manager, atau top
manager. (Moeheriono, 2012 : 20-26)
21
Tabel 2.1
Pengukuran Kompetensi
Atribut Kompetensi Aspek penilaian
Kemampuan Umum
(General Ability)
Daya kecerdasan
Daya analisis
Daya berpikir/nalar
Daya abstraksi
Daya tangkap/tanggap
Kesediaan Pengorbanan
(Willingness to do more)
Hasrat berprestasi
Inisiatif
Keuletan
Semangat kerja
Daya tahan kerja
Kerja sama
Kreativitas Kepemimpinan
(creative leadership)
Kepemimpinan
Agen perubahan
Kreativitas
Responsif
Keyakinan diri sendiri
22
Tabel 2.1
Pengukuran Kompetensi
Atribut Kompetensi Aspek penilaian
Pengarahan Tujuan yang
Objektif (Goal and Objective
setting)
Visi yang jelas
Pengarahan dan pengaturan
tujuan
Pengukuran kegiatan yang
penting
Komunikasi dan tepat janji
Motivasi dann komitmen
Konsentrasi tujuan
Manajerial Kemampuan analisis dan sintesis
Kemampuan mengidntifikasi
Kemampuan memecahkan
masalah
Kemampuan perencanaan
Kemampuan mengoodinasi
Kemampuan mengarahkan
kemampuan mengendalikan
Kemampuan membuat
keputusan
Kemampuan manajemen dan
keuangan
23
Tabel 2.1
Pengukuran Kompetensi
Atribut Kompetensi Aspek penilaian
Pengendalian Emosi
(Emotional quotient)
Kesadaran diri emosi
Ekspresi emosi
Kesadaran emosi terhadap orang
lain
Intensionalitas
Kreativitas
Ketangguhan
Hubungan antar pribadi
Ketidakpuasan konstruktif
Belas kasihan
Sudut pandang
Intuisi
Radius kepercayaan
Daya pribadi
Integritas
Kepribadian (Personality) Kepercayaan diri
Stabilitas emosi
Daya tahan stres
Kematanngan diri
24
Tabel 2.1
Pengukuran Kompetensi
Atribut Kompetensi Aspek penilaian
Hubungan Sosial/Relasi
(Human Relation)
Kepekaan interpersonal
Komunikasi
Kontak sosial
Penyesuaian diri
Gaya Kerja (Work Style) Ketekunan kerja
Ketelitian kerja
Tanggung jawab
Tempo kerja
Sistematika kerja
Kerapian kerja
Loyalitas Keberadaan ditempat kerja
Kesesuaian hati dengan tugas
Kesungguhan kerja
Pimpinan sebagai panutan
Pengabdian pada perusahaan
Kebijaksanaan
Potensi Kerja (Work
Potential)
Motivasi kerja, Inisiatif kerja
Semangat kerja, Bakat kerja,
Metode kerja
Sumber : (Moeheriono, 2012)
25
2. Teori Komitmen
a. Menurut Para Ahli
Komitmen berasal dari kata Latin “Committer” yang berarti
menggabungkan, menyatukan, mempercayai dan mengerjakannya.
Robbins (2001) menyebutkan Komitmen adalah tingkatan di mana
seseorang mengidentifikasikan diri dengan organisasi dan tujuan-
tujuannya dan berkeinginan untuk memelihara keanggotaannya
dalam organisasi.
Bansal, Irving, dan Taylor (2004) mendefenisikan Komitmen
sebagai kekuatan yang mengikat seseorang pada suatu tindakan
yang memiliki relevansi dengan satu atau lebih sasaran.
Komitmen memiliki derajat yang menggambarkan hubungan
jangka panjang yang melibatkan kelekatan emosional (emotional
attachment) sebagai hasil perubahan selama beberapa waktu dalam
tiga aspek ketergantungan (dependence). Individu akan semakin
memiliki ketergantungan yang lebih apabila memiliki: a) derajat
kepuasan tinggi; b) kualitas alternatif di luar rendah; dan c) ukuran
investasi yang tinggi dalam hubungan yang dibina. (Yohanes
Budiarto dan Selly, 2004)
Sudarmanto mengungkapkan pada prinsipnya komitmen
organisasi merupakan komitmen individu dalam mengikatkan
dirinya terhadap nilai dan tujuan organisasi. Ikatan dan tujuan
organisasi akan mendorong individu untuk selalu menyesuaikan
atau menyelaraskan dirinya dengan tujuan dan kepentingan
26
organisasi keterlibatan individu terhadap nilai dan tujuan
organisasi akan menjadikan individu memiliki loyalitas yang kuat
terhadap organisasi, menjadikan anggota organisasi tetap ingin
tinggal atau bekerja dalam organisasi itu. (Sudarmanto, 2009 : 103)
Berdasarkan pada pemaparan diatas, maka pengertian
komitmen dapat diartikan lebih dari sekedar menjadi anggota saja,
melainkan seseorang akan bersedia untuk mengusahakan pada
derajat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi, demi
memperlancar mencapai tujuan organisasi. Komitmen adalah
sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati, bertekad
untuk berjerih payah, berkorban dan bertanggung jawab demi
mencapai tujuan.
b. Dimensi Komitmen
Luthans (2006) mengartikan komitmen organisasional
merupakan sikap yang menunjukkan loyalitas karyawan dan
merupakan proses berkelanjutan seseorang dalam mengekspresikan
perhatiannya untuk kesuksesan organisasi. Rendahnya komitmen
menimbulkan persoalan bagi pihak organisasi, karena komitmen
adalah “komoditas” mahal yang menentukan keberhasilan
organisasi tersebut. Komitmen yang rendah mencerminkan
kurangnya tanggung jawab sese-orang dalam menjalankan
tugasnya.
27
Komitmen merupakan nilai sentral dalam mewujudkan
soliditas organisasi. Hasil penelitian Quest (1995) tentang
komitmen organisasi mendapatkan hasil : (Soekidjan, 2009)
1. Komitmen tinggi dari anggota organisasi berkorelasi positif
dengan tingginya motivasi dan meningkatnya kinerja;
2. Komitmen tinggi berkorelasi positif dengan kemandirian
dan “Self Control”
3. Komitmen tinggi berkorelasi positif dengan kesetiaan terhadap
organisasi;
4. Komitmen tinggi berkorelasi dengan tidak terlibatnya anggota
dengan aktifitas kolektif yang mengurangi kualitas dan
kuantitas kontribusinya.
Meyer dan Allen (1991) mengemukakan tiga macam
komitmen organisasi, yaitu : pertama, komitmen afektif merupakan
komitmen yang menimbulkan perasaan memiliki dan terlibat dalam
organisasi; kedua, komitmen continuance merupakan komitmen
atas biaya atau resiko yang harus ditanggung apabila seseorang
keluar dari organisasi; ketiga, komitmen normative merupakan
komitmen yang menimbulkan keinginan/perasaan individu untuk
tetap tinggal disebuah organisasi.
Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Suryani dan
Hendryadi (2015) bahwa komitmen afektif berkaitan dengan
adanya keinginan individu untuk terkait dengan organisasi,
28
kemudian komitmen kontinuan yang didasarkan akan kebutuhan
rasional individu serta, komitmen normative didasarkan pada
norma yang ada dalam diri individu akan tanggung jawab terhadap
organisasi.
Untuk mendapatkan dimensi komitmen individu dalam sebuah
organisasi, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai iklim
organisasi. Iklim organisasi menurut Tagiuri dan Litwin (1968)
merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang secara
relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi,
mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam
pengertian satu set karakteristik atau sifat organisasi. Sedangkan
Stinger (1968) mendefinisikan bahwa iklim organisasi sebagai
koleksi dan pola lingkungan yang menentukan munculnya motivasi
serta berfokus pada persepsi-persepsi yang masuk akal atau dapat
dinilai, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja
anggota organisasi. (Wirawan, 2008)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fery Kustianto dan
Abidin (2015) hasil studinya membuktikan bahwa iklim organisasi
berpengaruh positif terhadap pembentukan komitmen karyawan
pada perusahaan. Semakin baik iklim organisasi, maka semakin
tinggi komitmen karyawan pada organisasi, atau semakin buruk
iklim organisasinya, maka akan semakin rendah komitmen
karyawan pada organisasi tersebut.
29
Sehingga penulis merumuskan dimensi komitmen berdasarkan
teori iklim organisasi yang memberikan pengaruh langsung
terhadap komitmen individu, sebagai berikut :
Gambar 2.3
Dimensi Komitmen
Dimensi Iklim Organisasional
1. Structure
2. Resbonsibility
3. Risk
4. Reward
5. Warmth and Support
6. Conflict
7. Expect Approval
Sumber : El-Kassar, dkk (2011)
El-Kassar, dkk (2011) meneliti hubungan dan pengaruh iklim
organisasional terhadap komitmen organisasional (afektif,
normatif, continuance). Penelitian tersebut menyatakan komitmen
afektif dipengaruhi dan berkorelasi tinggi dengan lima iklim
organisasional, yaitu struktur, tanggung jawab, kehangatan dan
dukungan, konflik, dan expect approval. Komitmen continuance
hanya berkorelasi dengan satu iklim organisasional, yaitu tanggung
jawab dan dipengaruhi oleh tiga iklim organisasional yaitu,
struktur, penghargaan, serta kehangatan dan dukungan sedangkan
komitmen normatif berkorelasi dengan empat iklim organisasional,
yaitu risiko, penghargaan, kehangatan dan dukungan, expect
Komitmen
Afektif
Komitmen
Continuance
Komitmen
Normatif
30
approval dan dipengaruhi oleh dimensi penghargaan, kehangatan
dan dukungan, dan expect approval.
c. Komitmen dalam Organisasi
Komitmen organisasi mencakup tiga hal, yaitu : pertama,
kepercayaan kuat terhadap tujuaan dan nilai organisasi; kedua,
kemauan kuat atau sungguh-sungguh pada kepentingan organisasi;
ketiga, keinginan kuat untuk terus menerus atau selalu menjadi
anggota organisasi.
Komitmen individu yang kuat terhadap organisasi akan
memudahkan pemimpin organisasi untuk menggerakkan sumber
daya manusia yang ada dalam mencapai tujuan organisasi.
Komitmen yang kuat terhadap organisasi dapat menghindari
tingginya tingkat turnover individu yang dimiliki organisasi.
Menciptakan komitmen dalam organisasi perlu adanya
implementasi dari manajemen sumber daya manusia secara optimal
untuk mengelola sumber daya manusianya agar tetap eksis dalam
persaingan kinerja. Terciptanya eksistensi sumber daya manusia
dalam organisasi, hal ini tentu saja mendorong suatu organisasi
yang memiliki manajemen sumber daya manusia yang baik akan
memiliki kekuatan kompetitif dan akan menjadi organisasi yang
sulit ditiru.
Organisasi akan mampu mendayagunakan segala aspek dari
faktor-faktor produksi terutama sebagaimana dengan yang telah
disebutkan yaitu sumber daya manusianya. ”Human resources
31
management play a mejor role in ensuring that an organization will
survive an prosper.” Ivancevich (2007 : 9).
Dalam mengelola dan mengorganisasi sumber daya manusia,
manajemen sumber daya manusia akan menghadapi berbagai
tantangan. Mangkunegara (2009 : 109) mengatakan bahwa :
”Tantangan dalam mengorganisasi sumber daya manusia
adalah asumsi yang keliru tentang sumber daya manusia,
permasalahan manajemen di tingkat korporat, berkaitan dengan
prestasi dari komitmen para pekerja, begitu banyak konsep teori
dari manajemen sumber daya manusia menjadi sangat berbeda dan
mungkin sangat bertentangan di lapangan, permasalahan
fleksibilitas.”
Untuk dapat memahami komitmen organisasi maka kita harus
terlebih dahulu melihat dan mengkaji makna dari sikap. ”Sikap
merupakan pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan maupun
tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa. Hal
ini mencerminkan bagaimana perasaan seseorang terhadap
sesuatu.” (Robbins dan Judge, 2008 : 92)
Maka beranjak dari argumen terakhir menurut Robbins dan
Judge bahwa sikap mencerminkan perasaan seseorang terhadap
sesuatu maka ketika itulah kita akan dapat melihat bagaimana
komitmen organisasi itu terbentuk.
32
Perilaku dari individu menjadi sangat penting untuk mengelola
sumber daya manusia agar bekerja secara efektif dan maksimal.
Penulis menarik kesimpulan bahwa komitmen organisasi muncul
sebagai akibat dari sikap kerja dari seseorang atau komitmen
individu itu sendiri. Robbins dan Judge, (2008 : 100-101)
memberikan definisi bahwa ”Komitmen organisasi adalah suatu
keadaan di mana seorang individu memihak organisasi tertentu
serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan
keanggotaan dalam organisasi tersebut.”
Dari uraian di atas, maka penulis ingin mengetahui sejauh
mana aplikasi secara praktis dari teori komitmen organisasi beserta
faktor-faktornya pada Bank Umum Syariah.
3. Teori Etos Kerja
a. Menurut Para Ahli
Menelusuri asal usul etos kerja titak terlepas dari asli kata etika
yang berasal dari ethos dalam bahasa yunani yang berarti kebiasaan
(custom) atau karakter (character). (Sriyanti, 2007) Dalam kata lain
seperti pemaknaan dari kamus weber (1968) berarti “the
distingusing character, semtiment, moral nature, or guiding,
belives of a person, group or institution” ( karakter istimewa,
sentimen, tabiat moral, atau keyakinan yang membimbing
seseorang, kelompok atau institusi).
Etika merupakan studi sistematis tentang tabiat konsep nilai,
baik, buruk, harus, benar, salah dan lain sebagainya dan prinsip-
33
prinsip umum yang membenarkan kita untuk mengaplikasikannya
atas apa saja. Disini etika dimaknai sebagai filosofinya dalam
perilaku.
Etika seseorang terwujud dalam kesadaran moral (moral
consciousness) yang memuat keyakinan „benar dan tidak‟ sesuatu.
Secara terminologis arti kata etika sangat dekat dengan
pengertiannya dengan istilah al-Qur‟an al-khuluq
(akhlak/kebajikan). (Faisal Badroen, dkk., 2005: 4-5)
Pada pandangan yang lain, etika dikatakan sebagai studi
standar moral yang tujuan eksplisitnya adalah menentukan standar
yang benar atau didukung dengan penalaran yanng baik. Etika
mencoba mencapai kesimpulan moral antara yang benar dan salah,
serta moral yang baik dan jahat. Sejalan dengan pendapat itu,
Rosmaria, (2008) mengatakan etika sebagai refleksi manusia
tentang apa yang dikerjakan. Sebuah tradisi yang panjang dari
upaya manusia untuk mencari tahu tentang hidup yang benar.
Dari paparan diatas etika itu sendiri memiliki ruang lingkup,
hal ini dijelaskan sebagai berikut :
1) Etika deskriptif, yaitu mempelajari perilaku pribadi-pribadi
manusia atau personal morality dan perilaku kellompok atau
social morality. Kuncinya etika deskriptif hanya melukiskan
tentang suatu nilai dan tidak memberikan penilaian terhadap
nilai yang berlaku tersebut. Etika deskriptif ini bisa
34
dilaksanakan oleh ilmu-ilmu sosial, seperti antropologi budaya,
psokologi, sejarah (K. Bertens, 2007 : 15)
2) Etika normatif, etika ini dipandang sebagai suatu ilmu yang
mempunyai ukuran atau norma standar yang dipakai untuk
menilai suatu perbuatan atau tindakan seseorang atau
kelompok orang. Etika normatif melibatkan diri seseorang
dengan mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia.
3) Etika Praktis, etika ini mengacu pada pengertian sehari-hari
yaitu persoalan etis yang dihadapi seseorang ketika
berhadapan dengan tindakan nyata yang harus diperbuat
dalam tindakannya sehari-hari. Sehingga etika ini bersifat
tindakan bukan sekedar teori.
4) Etika individu atau sosial, etika yang berkaitan dengan
perseorangan saja dan etika yang berkaitan dengan hubungan
antara makluk sosial.
Kemudian setelah mendapatkan pengertian mengenai etika
perlu ditelusuri pengertian tentang moral yang menjadi wujud dari
etika itu sendiri. Moral berasal dari bahasa Latin „mos‟ (bentuk
jamak dari motes) yang berarti adat dan cara hidup. Ini artinya
bahwa moralitas merupakan sebutan umum keputusan moral,
standar moral dan aturan-aturan berperilaku yang berangkat dari
nilai-nilai etika. (Faisal Badroen, dkk., 2005: 5)
35
Dalam bukunya Hasan baharun, Akmal Mundiri, dkk., (2011:
67) memaparkan pentingnya dimensi moral dalam Islam, sebagai
berikut :
a) Kemampuan manusia untuk menggunakan sumber daya
alam
b) Tanggung jawab manusia
c) Pengetahuan tentang yang baik dan buruk
Didapatnya pengertian tentang etika dan moral yang berkaitan
dengan etos kerja, maka perlu dijelaskan pula pengertian mengenai
norma yang juga berkaitan dengannya. Norma secara etimologis
merupakan alat ukur dan standar yang memiliki kekuatan untuk
mengarahkan anggota kelompok, mengontrol dan mengatur
perilaku baiknya. Norma menjadi kaidah dan aturan bagi sebuah
pertimbangan dan penilaian. Jadi secara ringkasnya menurut
Achmad Charris Zubair (1995) bahwa norma adalah „nilai yang
menjadi milik bersama, tertanam dan disepakati semua pihak dalam
masyarakat‟.
Sudikno Mertokusumo, (2002 : 5) mengistilahkan norma
norma sebagai tata kaidah. Tata kaidah tersebut terdiri dari kaidah
kepercayaan atau norma agama, kaidah kesusilaan atau norma
susila, kaidah sopan santun atau norma sopan santun san kaidah
hukum atau norma hukum.
36
Luasnya pandangan diatas mengantarkan pada kesimpulan
bahwa etos kerja merupakan suatu totalitas kepribadian dari
individu serta cara individu mengekspresikan, memandang,
meyakini dan memberikan makna terhadap sesuatu yang
mendorong individu untuk bertindak dan meraih hasil yang optimal
(high performance). (Tasmara, 2002)
Di sisi lain Taufiq Abdullah memberikan definisi etos kerja
dari aspek evaluatif yang bersifat penilaian diri terhadap kerja yang
bersumber pada identitas diri terhadap kerja yang bersumber pada
identitas diri yang bersifat sakral-yakni realitas spiritual keagamaan
yang diyakininya. Dengan mengaitkan makna etos kerja di atas
dengan agama, maka etos kerja merupakan sikap diri yang
mendasar terhadap kerja yang merupakan wujud dari kedalaman
pemahaman dan penghayatan religius yang memotivasi seseorang
untuk melakukan yang terbaik dalam suatu pekerjaan. Dengan kata
lain, etos kerja adalah semangat kerja yang dipengaruhi cara
pandang seseorang terhadap pekerjaannya yang bersumber pada
nilai-nilai transenden atau nilai-nilai keagamaan yang dianutnya.
(Erwin Jusup Thaib, 2014)
b. Komponen Etos Kerja
Setelah melihat penjelasan secara definisi atau dasar yang
berkaitan dengan etos kerja. Dapat diartikan bahwa etos kerja itu
sendiri merupakan cara seseorang dalam melakukan pekerjaanya,
baik perilaku maupun nilai yang terdapat dalam diri seseorang
37
tersebut. Toto Tasmara dalam bukunya buku Etos Kerja Pribadi
Muslim menjelaskan beberapa ciri yang dimiliki seorang muslim,
sebagai berikut :
1) Memiliki Jiwa Kepemimpinan (leadership)
2) Selalu berhitung
3) Menghargai Waktu
4) Tidak Merasa Puas dalam Berbuat Kebaikan (positive
5) Hidup Berhemat dan Efisien
6) Keinginan untuk Mandiri
7) Haus Akan Memiliki Sifat Keilmuan
8) Berwawasan Makro
9) Memperhatikan Kesehatan dan Gizi
10) Ulet, Pantang Menyerah
11) Berorientasi pada Produktivitas
12) Memperkaya Jaringan Silaturahmi
Berbeda dengan Tasmara, Jansen H. Sinamo (2008)
menjelaskan bahwa etos kerja merupakan seperangkat perilaku
positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai
komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral. Sinamo
membagi etos kerja menjadi delapan (8), yaitu :
1) kerja adalah rahmat, dimana seseorang bekerja dengan tulus
dan penuh syukur.
38
2) kerja adalah amanah, dimana seseorang bekerja dengan rasa
penuh tangggungjawab.
3) Kerja adalah pangggilan, dimana seseorang bekerja dengan
tuntas dan sepenuh integritasnya.
4) Kerja adalah aktualiasasi, dimana seseorang bekerja dengan
penuh semangat.
5) Kerja adalah ibadah, dimana seseorang bekerja dengan penuh
kecintaan.
6) Kerja adalah seni, dimana seseorang bekerja dengan cerdas
dan penuh kreativitas.
7) Kerja adalah kehormatan, dimana seseorang bekerja dengan
penuh ke unggulan.
8) Kerja adalah pelayanan, dimana seseorang bekerja berusa
dengan sempurna dan penuh dengan kerendahan hati.
Seperti kebiasaan orang fisika yang gemar mendemonstrasikan
pikiran dalam bentuk geometris maka delapan etos kerja diatas
maka Jansen mengkonstruksikan menjadi oktagon dalam gambar
berikut : (Jansen, 2008 : 20-21)
39
Gambar 2.4
Etos kerja
Srijanti dkk. (2007) dalam bukunya menjelaskan beberapa hal
yang berkaitan dengan cara membangun sikap seorang individu
bergelar sarjana agar menjadi individu yang profesional. Seorang
individu sarjana profesional yaitu :
1) Mampu mengenal diri
2) Mampu mengembangkan minat dan bakat
3) Memiliki motivasi untuk berprestasi
4) Mampu menetapkan tujuan
5) Mampu menetapkan prioritas
6) Memiliki manajemen waktu
7) Mampu bekerjasama
8) Memiliki pemikiran yang positif
40
9) Memiliki kemampuan adaptasi
10) Mampu mengembangkan kepemimpinan
11) Memiliki komunikasi yang efektif
12) Memiliki etiket pergaulan
4. Teori Kinerja
a. Menurut Para Ahli
Kinerja dapat diartikan sebagai hasil dari sebuah pekerjaan
yang dilakukan seorang individu, kelompok maupun organisasi.
Namun, untuk mengetahui definisi kinerja dalam satu garis yang
sama dibutuhkan gambaran lebih mengenai definisi dari kinerja itu
sendiri.
Menurut Brumbach, kinerja tidak hanya diartikan sebagai
sebuah hasil, melaikan hubungan antara perilaku berupa tindakan
yang dapat dinilai sebagai sebuah hasil.
Performance means both behaviours and results.
Behaviours emanate from the performer and transform
performance from abstraction to action. Not just the
instruments for results, behaviours are also outcomes in their
own right – the product of mental and physical effort applied
to tasks – and can be judged apart from results. Michael
Armstong, (2014)
Sebagaimana teorinya diatas, Brumbach mengamati bahwa
kinerja individu memiliki dua faktor yaitu, hasil sebagai output dan
perilaku sebagai input.
41
Dengan demikian secara sederhana kinerja dapat dilihat
sebagai suatu perbuatan, suatu prestasi, atau apa yang diperlihatkan
seseorang melalui keterampilan yang nyata. Jika perbuatan
diartikan sebagai aktivitas seseorang dalam melaksakan tugas
pokok yang dibebankan kepadanya. Maka dapat diinterprestasikan
bahwa kinerja seseorang dihubungkan dengan tugas-tugas rutin
yang dikerjakannya.
Selanjutnya, kinerja dengan istilah prestasi kerja, yaitu hasil
kerja seseorang individu selama periode tertentu dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target, atau
kriteria yang telah ditentukan lebi dahulu dan telah disepakati
bersama.
Dalam Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja. Menurut Wirawan (2009 : 5), kinerja adalah keluaran
yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu
pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Pada dasarnya,
kinerja mengukur perbandingan antara pencapaian seorang
karyawan dengan standar yang telah ditetapkan untuk suatu jenis
pekerjaan.
Pendapat diatas sejalan dengan penuturan konsep kinerja
menurut Richard L Hughes, Robert C. Ginnet dan Gordon J.
Curphy (2009) sebagai berikut :
42
Performance concern those behaviors directed toward the
organizations‟s missio or goals or produc and services
resulting from those behavior.
Dapat dikatakan bahwa pencapaian individu yang kurang
mencerminkan visi, misi dan tujuan organisasi mengndikasikan
kinerjanya masih rendah.
Sehingga, kinerja juga merupakan tingkat efisiensi dan
efektifitas serta inovasi dalam pencapaian tujuan oleh pihak
manajemen dan divisi-divisi yang ada dalam organisasi.
(Moeheriono, 2012 : 132-133) .
Gambar 2.5
Pengaruh Kinerja
Sumber : Moeheriono, 2012
Berdasarkan pembahasan diatas, maka kinerja dapat
disimpulkan sebagai perilaku seseorang yang membuahkan hasil
Kinerja Organisasi
•Faktor Kinerja :
•Lingkungan
•Kepemimpinan
•Struktur Organisasi
•Pilihan Strategis
•Teknologi
•Kultur Organisasi
•Proses
Kinerja Tim/Kelompok
•Faktor Kinerja :
•Keterampilan Tim
•Kepemimpinan
•Kekompakan
•Struktur Tim
•Peran Tim
•Norma
Kinerja Indvidu
Faktor Kinerja :
knowledge
Skill
Motivasi
Peran
43
kerja tertentu setelah memenuhi sejumlah persyaratan. Persyaratan
dalam rangka mewujudkan kinerja secara optimal. (Hamzah B.
Uno dan Nina Lamatenggo, 2012)
b. Dimensi Kinerja
Kinerja adalah skor yang didapat dari gambaran hasil kerja
yang dilakukan seseorang, atau dengan kata lain kinerja adalah
unjuk kerja seseorang yang diperoleh melalui instrumen
pengumpul data tentang kinerja seseorang. Unjuk kerja tersebut
terkait dengan tugas apa yang diemban oleh seseorang yang
merupakan tanggung jawab profesionalnya.
Tannggung jawab profesional tersebut bertujuan untuk
menciptakan manajemen kinerja yang baik. Shileds (2007)
menjelaskan bahwa sistem manajemen kinerja memiliki empat
tujuan, yaitu : (Armstrong, 2014)
1) Strategic communication – Menyampaikan hubungan baik
terhadap individu untuk menciptakan kinerja yang baik.
2) Relationship building – Menciptakan hubungan secara
teratur untuk meninjau prestasi kerja.
3) Employee development – Memberikan umpan balik
terhadap kinerja untuk menganalisis kekuatan dan
kelemahan secara bersamaan sebagai rencana
pengembangan.
4) Employee evaluation – Evaluasi sebagai dasar membuat
keputusan terkait kinerja.
44
Sedangkan Stewart dan Stewart (1977: 5) menyatakan bahwa
penilaian kinerja pegawai dimaksudkan untuk:
1) Memberikan feedback bagi pegawai
2) Management by Objective
3) Salary review.
4) Career counselling
5) Succession planning
6) Mempertahankan keadilan
7) Penggantian pemimpin
Kinerja dipengaruhi oleh banyak faktor dalam mewujudkan
maksud dan tujuan kinerja yang baik. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja, antara lain dikemukakan Amstrong dan
Baron (1998 : 16), yaitu sebagai berikut :
1) Personal factor, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan
kompetensi yang dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.
2) Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan,
bimbingan, dan dukungan yang dilakukan manajer dan team
leder.
3) Team factor, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang
diberikan oleh rekan kerja.
4) System factor, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan
fasilitas yang diberikan oleh organisasi.
45
5) Contextual/situation factor, ditunjukkan oleh tingginya tingkat
tekanan dan perubahan lingkungan internal dan ekternal.
Sedangkan Hersey, Blanchard, dan Johnson menggambarkan
kinerja dengan faktor-faktor yang memengaruhi dalam bentuk
satelit model. (Wibowo,2012)
Gambar 2.6
Model Satelit Kinerja Organisasi
Paul Hersey,kenneth H. Blanchard, dan Dewey E. Johnson,
management of Organizational Behavior, 1996 : 383 (Wibowo,
2012 : 99)
The Achieve Model dirumuskan oleh Harsey dan Blanchard
dari pendapat beberapa pakar. John W. Atkinson mengindikasi
bahwa kinerja merupakan fungsi motivasi dan kemampuan.
Integration
Performance
Knowledge
Human Process integtation
Structure
Stategic Positioning
non Human Process
Integration
46
Dengan demikian, model persamaan kinerja = ƒ (motivasi,
kemampuan).
Berdasarkan pendapat diatas, Hersey, Blanchard dan Johnson
merumuskan adanya tujuh faktor kinerja yang memengaruhi
kinerja dan dirumuskan dengan akronim ACHIEVE. (Wibowo,
2012)
1) A – Ability (knowledge dan skill)
2) C – Clarity (understanding atau role perception)
3) H – Help (organizational support)
4) I – Incentive (motivation atau willingness)
5) E – Avaluation (coaching dan performance feedback)
6) V – Validity (valid dan legaal personnel practice)
7) E – Environment (environmental fit)
Sementara itu indikator kinerja dipakai untuk aktivitas yang
hanya dapat ditetapkan secara lebih kualitatif atas dasar perilaku
yang diamati. Indikator menunjukkan adanya perubahan dari setiap
aktivitas. Indikator kinerja juga menganjurkan sudut pandang
prospektif (harapan ke depan) dari pada retrospektif (melihat
kebelakang). Hal ini menunjukkan jalan pada aspek kinerja yang
perlu diobservasi.
Terdapat tujuh indikator kinerja. Dua diantaranya mempunyai
peran sangat penting, yaitu tujuan dan motif. Kinerja ditentukan
oleh tujuan yang hendak ingin dicapai dan untuk melakukannya
47
siperlukan adanya motif. Tanpa dorongan motif untuk mencapai
tujuan, kinerja tidak akan berjalan. Dengan demikian tujuan dan
morif menjadi indikator utama dalam kinerja.
Namun, kinerja memerlukan adanya dukunngan sarana,
kompetensi, peluang, standar dan umpan balik. Kaitan diantara
ketujuh indikator tersebut tergambarkan oleh Hersey, Blanchard
dan Johnson. Sebagai berikut :
Gambar 2.7
Indikator Kinerja
Sumber : Paul Hersey,kenneth H. Blanchard, dan Dewey E.
Johnson, management of Organizational Behavior, 1996 : 386
(Wibowo, 2012 : 102)
Berdasarkan definisi operasional diatas, kinerja mempunyai
dimensi, yaitu kualitas kerja, kemampuan dalam bekerja, dan
kemampuan mengkomunikasikan pekerjaan.
Indikator Kinerja
Competence
standard
feedback
opportunity
means
motive
48
Tabel 2.2
Dimensi Kinerja
Dimensi
Kualitas Kerja
Kecepatan/Ketepatan Kerja
Inisiatif dalam Kerja
Kempuan Kerja/Evektivitas
Kemandirian
Sumber : Robbins, 2006
c. Penilaian Kinerja
Faktor penilaian adalah aspek-aspek yang diukur dalam proses
penilaian kerja individu. Faktor tersebut terdiri dari empat aspek,
yakni sebagai berikut. (Moeheriono, 2012 : 139-140)
1) Hasil kerja, yaitu keberhasilan individu dalam
pelaksanaan kerja (output) biasa terukur seberapa besar
yang telah dihasilkan, berapa jumlahnya dan berapa besar
kenaikannya.
2) Perilaku yaitu aspek tindak tanduk individu dalam
melaksanakan pekerjaan, pelayanan, kesopanan, sikap dan
perilakunya baik terhadap sesama maupun kelompok.
3) Atribut dan kompetensi yaitu kemahiran dan penguasaaan
individu sesuai tuntutan jabatan, pengetauan, keterampilan
dan keahliannya.
49
4) Komparatif, yaitu membandingkan hasil kinerja individu
denngan individu lainnya yang selevel dengan yang
bersangkutan.
Tabel 2.3
Variabel Kinerja
No Variabel Sumber
1 Hasil Kerja Performance
2 Keterampilan Kerja Competency
3 Pengetahuan Jabatan Competency
4 Pengambilan Keputusan Competency
5 Kepemimpinan Competency
6 Kerja Sama Job Behavior
7 Tanggung Jawab Job Behavior
8 Disiplin Job Behavior
9 Inisiatif Job Behavior
10 Komunikasi Job Behavior
11 Melayani Job Behavior
12 Sikap Job Behavior
Sumber : Moeheriono, 2012
Menurut Cascio (2003: 336-337), kriteria sistem pengukuran
kinerja adalah sebagai berikut:
1) Relevan (relevance). Relevan mempunyai makna (1)
terdapat kaitan yang erat antara standar untuk pelerjaan
50
tertentu dengan tujuan organisasi, dan (2) terdapat
keterkaitan yang jelas antara elemen-elemen kritis suatu
pekerjaan yang telah diidentifikasi melalui analisis jabatan
dengan dimensi-dimensi yang akan dinilai dalam form
penilaian.
2) Sensitivitas (sensitivity). Sensitivitas berarti adanya
kemampuan sistem penilaian kinerja dalam membedakan
pegawai yang efektif dan pegawai yang tidak efektif.
3) Reliabilitas (reliability). Reliabilitas dalam konteks ini
berarti konsistensi penilaian. Dengan kata lain sekalipun
instrumen tersebut digunakan oleh dua orang yang
berbeda dalam menilai seorang pegawai, hasil
penilaiannya akan cenderung sama.
4) Akseptabilitas (acceptability). Akseptabilitas berarti
bahwa pengukuran kinerja yang dirancang dapat diterima
oleh pihak-pihak yang menggunakannya.
5) Praktis (practicality). Praktis berarti bahwa instrumen
penilaian yang disepakati mudah dimenegerti oleh pihak-
pihak yang terkait dalam proses penilaian tersebut.
Pendapat senada dikemukakan oleh Noe et al (2003: 332-335),
bahwa kriteria sistem pengukuran kinerja yang efektif terdiri dari
beberapa aspek sebagai berikut:
51
1) Mempunyai Keterkaitan yang Strategis (strategic
congruence). Suatu pengukuran kinerja dikatakan
mempunyai keterkaitan yang strategis jika sistem
pengukuran kinerjanya menggambarkan atau berkaitan
dengan tujuan-tujuan organisasi. Sebagai contoh, jika
organisasi tersebut menekankan pada pentingnya
pelayanan pada pelanggan, maka pengukuran kinerja yang
digunakan harus mampu menilai seberapa jauh pegawai
melakukan pelayanan terhadap pelanggannya.
2) Validitas (validity). Suatu pengukuran kinerja dikatakan
valid apabila hanya mengukur dan menilai aspek-aspek
yang relevan dengan kinerja yang diharapkan.
3) Reliabilitas (reliability). Reliabilitas berkaitan dengan
konsistensi pengukuran kinerja yang digunakan. Salah
satu cara untuk menilai reliabilitas suatu pengukuran
kinerja adalah dengan membandingkan dua penilai yang
menilai kinerja seorang pegawai. Jika nilai dari kedua
penilai tersebut relatif sama, maka dapat dikatakan bahwa
instrumen tersebut reliabel.
4) Akseptabilitas (acceptability). Akseptabilitas berarti
bahwa pengukuran kinerja yang dirancang dapat diterima
oleh pihak-pihak yang menggunakannya. Hal ini menjadi
suatu perhatian serius mengingat sekalipun suatu
52
pengukuran kinerja valid dan reliabel, akan tetapi cukup
banyak menghabiskan waktu si penilai, sehingga si penilai
tidak nyaman menggunakannya.
5) Spesifisitas (specificity). Spesifisitas adalah batasan-
batasan dimana pengukuran kinerja yang diharapkan
disampaikan kepada para pegawai sehingga para pegawai
memahami apa yang diharapkan dari mereka dan
bagaimana cara untuk mencapai kinerja tersebut.
Spesifisitas berkaitan erat dengan tujuan strategis dan
tujuan pengembangan manajemen kinerja.
B. Penelitian Sebelumnya
Sebagai acuan perbandingan dalam penelitian yang dilakukan oleh
penulis, maka penulis mencantumkan penelitian terdahulu yang memiliki
kesamaan variabel maupun metode peneltian yang digunakan, diantaranya :
53
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
No Peneliti & Tahun Judul, Tujuan, Metode &
Sampel Peneltian Hasil & Kesimpulan
Persamaan & Perbedaan
Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian Saat ini
1 Diah Dewi Purwanti
(2016)
Naskah Publikasi
Universtas
Muhammadiyah
Surakarta. 2016
Judul : Pengaruh
Kemampuan Kerja dan
Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Badan
Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA).
Tujuan : Untuk mengetahui
Pengaruh antar variabel
(Studi BAPPEDA Kota
Surakarta).
Metode : Analisis Regresi
Sampel Penelitian : 40
responden
Uji signifkansi pengaruh
kemampuan terhadap
kinerja individu
diperoleh thitung sebesar
2,364 > 2,026 pada taraf
signifikan 0,05 berarti
kemampuan berpengaruh
positif dan signifkan
terhadap kinerja
individu.
Persamaan : Penelitian saat ini dan
penelitian terdahulu sama-sama
menggunakan kemampuan atau
kompetensi sebagai variable bebas
dan kinerja sebagai variable terikat.
Perbedaan : penelitian terdahulu
menggunakan lingkungan kerja
sebagai variable bebas sedangkan
peneliti saat ini tidak.
54
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
No Peneliti & Tahun Judul, Tujuan, Metode &
Sampel Peneltian Hasil & Kesimpulan
Persamaan & Perbedaan
Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian Saat ini
2 Ay Maryani & Hayatul
Muthmainnah
Rusmahafi (2017)
Jurnal Ekonomi Islam
Vol. 8 No. 1 2017
Judul : Analisis Pengaruh
Kompetensi Syariah
Kompensasi Islami dan
Kecerdasan Spiritual
Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Kasus Bank Muamalat
cabang Ternate)
Tujuan : Untuk
menganalisis Pengaruh
Kompetensi Syariah
Kompensasi Islami dan
Kecerdasan Spiritual
Terhadap Kinerja Karyawan
Metode : Analisis Regresi
Sampel Penelitian : 32
responden
Uji signifkansi pengaruh
kompetensi syariah
terhadap kinerja
karyawan diperoleh
value sebesar 0,495 <
0,05 berarti kompetensi
tidak berpengaruh
signifkan terhadap
kinerja karyawan.
Persamaan : Penelitian saat ini dan
penelitian terdahulu sama-sama
menggunakan kompetensi atau
kompetensi syariah sebagai
variable bebas dan kinerja sebagai
variable terikat.
Perbedaan : penelitian terdahulu
menggunakan kompensasi islami
dan kecerdasaan spiritual sebagai
variable bebas sedangkan peneliti
saat ini tidak.
55
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
No Peneliti & Tahun Judul, Tujuan, Metode &
Sampel Peneltian Hasil & Kesimpulan
Persamaan & Perbedaan
Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian Saat ini
3 Salju dan Mastia
Makmur (2014)
Jurnal Manajemen
Vo. 2 No. 1
2014
Judul : Pengaruh Motivasi
dan Komitmen Karyawan
Terhadap Prestasi Kerja
Pada PT. Marina Putra
Perwaklan Kabupaten Luwu
Utara
Tujuan : Untuk mengetahui
Pengaruh Motivasi dan
Komitmen Terhadap Prestasi
Kerja Pada PT. Marina
Putra Perwaklan Kabupaten
Luwu Utara
Metode : Analisis Regresi
Sampel Penelitian : 15
responden
Hasil menunjukkan nilai
signifikan 0,757 > 5%
yang berarti secara
statistic variable
komitmen tidak
berpengaruh terhadap
variable dependen
kinerja.
Persamaan : Penelitian saat ini dan
penelitian terdahulu sama-sama
menggunakan komitmen sebagai
variable bebas.
Perbedaan : penelitian terdahulu
menggunakan motivasi sebagai
variable bebas sedangkan peneliti
saat ini tidak.
56
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
No Peneliti & Tahun Judul, Tujuan, Metode &
Sampel Peneltian Hasil & Kesimpulan
Persamaan & Perbedaan
Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian Saat ini
4 Kusuma Ardi Raharjo
(2016)
Media Mahardhika
Vo. 14 No. 2
2106
Judul : Pengaruh Motivasi
Kepuasan Kerja dan
Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan
pada PT. Sumber Urip Sejati
di Surabaya
Tujuan : Untuk mengetahui
Pengaruh Motivasi Kepuasan
Kerja dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Sumber
Urip Sejati di Surabaya
Metode : Analisis Regresi
Sampel Penelitian : 92
responden
Hasil uji tingkat
signifikansi 0,000<0,05
yang menunjukkan
bahwa komitmen
organisasi memiliki
pengaruh yang signifikan
secara parsial terhadap
kinerja karyawan pada
perusahaan, juga menjadi
pengaruh yang dominan
dengan nilai tHitung
sebesar 3,376 lebih besar
dari variable lainnya
Persamaan : Penelitian saat ini dan
penelitian terdahulu sama-sama
menggunakan komitmen sebagai
variable bebas dan kinerja sebagai
variable terikat.
Perbedaan : penelitian terdahulu
menggunakan kepemimpinan dan
motivasi sebagai variable bebas
sedangkan peneliti saat ini tidak.
57
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
No Peneliti & Tahun Judul, Tujuan, Metode &
Sampel Peneltian Hasil & Kesimpulan
Persamaan & Perbedaan
Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian Saat ini
5 Windy Aprilia Murty
& Gunasti
Hudiwinarsih (2012)
The Indonesian
Accounting Review
Vol .2 No. 2
2012
Judul : Pengaruh
Kompensasi Motivasi dan
Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan
Bagian Akuntansi (Studi
Kasus pada Peruhasahaan
Manufaktur Surabaya)
Tujuan : Untuk mengetahui
Pengaruh Kompensasi
Motivasi dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Akuntansi
Metode : Analisis Regresi
Sampel
Penelitian : 32 responden
Hasil uji T menunjukkan
tingkat signifikan 0,072
untuk variable
komitmen, yang berarti
tidak signifikan terhadap
variable kinerja
Persamaan : Penelitian saat ini dan
penelitian terdahulu sama-sama
menggunakan komitmen sebagai
variable bebas dan kinerja sebagai
variable terikat.
Perbedaan : penelitian terdahulu
menggunakan kompensasi dan
motivasi sebagai variable bebas
sedangkan peneliti saat ini tidak.
58
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
No Peneliti & Tahun Judul, Tujuan, Metode &
Sampel Peneltian Hasil & Kesimpulan
Persamaan & Perbedaan
Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian Saat ini
6 Zafar Gul (2015)
FWU Journal of Social
Sciences
Vol. 9 No. 2
2015
Judul : Impact of Employee
Commitment on
Organizational Development
Tujuan : Untuk mengetahui
Pengaruh Komitmen
Karyawan dalam
Pengembangan Organisasi
Metode : Analisis Regresi
Sampel Penelitian : 311
responden
Hasil analisis regresi
menunjukan B dari
variable komitmen
karyawan sebesar 0,786
dengan t 19,2 (pvalue <=
0,01) , yang
mengindikasi komitmen
karyawan secara statistic
memiliki pengaruh
terhadap pengembangan
organisasi .
Persamaan : Penelitian saat ini dan
penelitian terdahulu sama-sama
menggunakan komitmen sebagai
variable bebas.
Perbedaan : penelitian terdahulu
menggunakan pengembangan
organisasi sebagai variable terikat
sedangkan peneliti saat ini tidak.
59
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
No Peneliti & Tahun Judul, Tujuan, Metode &
Sampel Peneltian Hasil & Kesimpulan
Persamaan & Perbedaan
Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian Saat ini
7 Purti Mauliza, Rusli
yusuf dan T. Roli
lhamsyah (2016)
Jurnal Prespektif
Ekonomi Darussalam
Vol. 2 No 2
2016
Judul : Pengaruh Etos Kerja
Islami Dan Gaya
Kepemimpinan
Transformasional Terhadap
Komitmen Organisasional
Serta Implikasinya Pada
Kinerja Pegawai Wilayatul
Hisbah Kota Banda Aceh
Tujuan : Untuk mengetahui
Pengaruh Etos Kerja Islami
dan Gaya Kepemimpinan
Transformasional Terhadap
Komitmen Organisasional
Secara simultan nilai
pengaruh langsung
variabel etos kerja islami
terhadap kinerja
menunjukkan nilat t-
statistik 2,677 > 1,960.
Hasil ini menunjukkan
bahwa, secara langsung
variabel etos kerja islami
berpengaruh positif
signifikan terhadap
kinerja.
Hasil ini menunjukkan
Persamaan : Penelitian saat ini
dan penelitian terdahulu sama-
sama menggunakan etos kerja
sebagai variable bebas dan kinerja
sebagai variable terikat.
Perbedaan : penelitian terdahulu
menggunakan analisis regresi
sederhana sebagai alat uji
sedangkan peneliti saat ini tidak.
60
Serta Implikasinya Pada
Kinerja Pegawai Wilayatul
Hisbah Kota Banda Aceh
Metode : Structural
Equation Modeling (SEM)
Penelitian : < 100 responden
bahwa 73% variabel
komitmen organisasional
dapat dipengaruhi oleh
variabel etos kerja islami
dan gaya kepemimpinan
transformasional,
sedangkan 63% variabel
kinerja dipengaruhi oleh
variabel komitmen
organisasional. Dapat
disimpulkan bahwa model
structural penelitian ini
termasuk dalam kategori
moderat.
61
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
No Peneliti & Tahun Judul, Tujuan, Metode &
Sampel Peneltian Hasil & Kesimpulan
Persamaan & Perbedaan
Penelitian Terdahulu
dengan Penelitian Saat ini
8 Jonni Juni Priansa dan
Agus Garnida (2015)
Jurnal Ecodemica
Vol. 3 No. 1
2015
Judul : Pengaruh
Kepemimpinan Visioner Dan
Etos Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Bank Syariah
Mandiri
Tujuan : Untuk mengetahui
Pengaruh Kepemimpinan
Visioner Dan Etos Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai
Bank Syariah Mandiri
Metode : Analisis Regresi
Sampel Penelitian : 60
responden
Berdasarkan tabel pengujian
signifikansi, dapat diketahui
tingkat signifikansi sebesar
0,000. Karena probabilitas 0,000
jauh lebih kecil dari 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa etos
kerja berpengaruh terhadap
kinerja pegawai.
Berdasarkan koefisien regresi
dari etos kerja terhadap kinerja
pegawai diketahui bahwa
konstanta sebesar 3,800
menyatakan jika tidak ada etos
kerja, maka tingkat kinerja
pegawai sebesar 3,800.
Sedangkan koefisien regresi
sebesar 1,030 menyatakan
Persamaan : Penelitian saat
ini dan penelitian terdahulu
sama-sama menggunakan
etos kerja sebagai variable
bebas dan kinerja sebagai
variable terikat.
Perbedaan : penelitian
terdahulu menggunakan
kepemimpnan visioner
sebagai variabel bebas
sedangkan peneliti saat ini
tidak.
62
bahwa setiap penambahan satu
kali untuk etos kerja, maka
kinerja pegawai akan meningkat
sebesar 1,030. Sebaliknya, jika
etso kerja turun satu kali, maka
kinerja pegawai juga diprediksi
akan mengalami penurunan
sebesar 1,030..
63
C. Keterkaitan antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen
dan Penjelasan Hipotesis Penelitian
1. Kompetensi Sarjana Ekonomi Syariah terhadap Kinerja SDM
Bank Umum Syariah
Kompetensi sepadan dengan kemampuan atau kecakapan.
Kualitas kompetensi seorang individu dilekatkan atas dasar
pengetahuan, keterampilan, dan keahlian atau karakteristik lain yang
dimilikinya dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Sehingga
keseluruhan karakteristik mampu menciptakan kinerja unggul dan
efektif dalam pelaksanaan kerja. Teori ini didukung oleh penelitian
Diah Dewi Purwanti (2016) yang menyatakan bahwa
kompetensi/kemampuan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan atau SDM, semakin tinggi tingkat
kompetensi yang dimiliki seorang individu maka kinerja individu akan
meningkat. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi
sarjana ekonomi syariah terhadap kinerja SDM Bank Umum
Syariah.
Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi
sarjana ekonomi syariah terhadap kinerja SDM Bank Umum
Syariah.
64
2. Komitmen Sarjana Ekonomi Syariah terhadap Kinerja SDM Bank
Umum Syariah
Komitmen merupakan derajat perasaan terikat individu terhadap
organisasi. Bentuk keterikatan ini ditampilkan dengan motivasi seorang
individu yang secara aktif terlibat dalam aktivitas organisasi, agar
memiliki peran yang mampu menunjang kemajuan dan
keberlangsungan organisasinya. Komitmen diartikan sebagai motivasi
atau peran seorang individu terhadap organisasi tempat dia bekerja.
Teori ini didukung oleh penelitian Kusuma Ardi Raharjo (2016) yang
menyatakan bahwa komitmen memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan, dalam hal ini SDM. Semakin
tinggi peran seorang individu terhadap organisasinya, maka kinerja
individu akan meningkat. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen
sarjana ekonomi syariah terhadap kinerja SDM Bank
Umum Syariah.
Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi
sarjana ekonomi syariah terhadap kinerja SDM Bank
Umum Syariah.
3. Etos Kerja Sarjana Ekonomi Syariah terhadap Kinerja SDM Bank
Umum Syariah
65
Etos kerja merupakan seperangkat perilaku positif yang berakar
pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen yang total pada
paradigma kerja yang integral. Etos kerja memiliki beberapa dimensi
yang berhubungan langsung dengan kinerja. Teori ini didukung oleh
penelitian Jonni Juni Priansa dan Agus Garnida (2015) yang
menyatakan etos kerja dapat berpengaruh signifikan ketika nilai
dimensi penelitian memiliki signifikansi probalilitas yang kecil.
Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara etos kerja
sarjana ekonomi syraiah terhadap kinerja SDM Bank
Umum Syariah.
Ha3 : Terdapat pengaruh secara simultan antara etos kerja sarjana
ekonomi syariah terhadap kinerja SDM Bank Umum
Syariah.
Gambar 2.8
Kerangka Hipotesis Penelitian
Kinerja SDM (Y)
Kompetensi (X1)
Komitmen
(X2)
Etos Kerja (X3)
66
Ho4 : Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara kompetensi,
komitmen dan etos kerja sarjana ekonomi syariah terhadap
kinerja SDM Bank Umum Syariah.
Ha4 : Terdapat pengaruh secara simultan antara kompetensi,
komitmen dan etos kerja sarjana ekonomi syariah terhadap
kinerja SDM Bank Umum Syaria.
D. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan pertautan antar variabel penelitian, yang
selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian. Oleh
karenanya, pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan
pada kerangka berpikir. (Sugiyono, 2010 : 60)
Adapun kerangka pemikiran dalam penulisan paradigma penelitian ini
bertujuan untuk melihat adanya pengaruh antara variable independen yang
berasal dari kompetensi, komitmen, dan etos kerja sarjana ekonomi syariah
yang bekerja pada Bank Umum Syariah (BUS) terhadap variable dependen
yakni kinerja SDM Bank Umum Syariah.
Paradigma ini muncul beriringan dengan adanya fenomena krisis SDM
di industri perbankan syariah. Sementara itu pertumbuhan industri
perbankan syariah dituntut oleh tingginya permintaan pasar, yang
dibuktikan dengan tingkat perkembangan tahunan yang cukup signifikan
dan cakupan wilayah yang semakin meluas. Hal ini mengindikasikan
67
adanya kebutuhan industri perbankan syariah akan SDM yang memiliki
kesesuaian secara akademisi.
Disisi lain pertumbuhan dan perkembangan akan minat akademisi
terhadap industry perbankan syariah juga meningkat, hal ini nampak pada
menjamurnya instansi pendidikan yang menyediakan program ekonomi
syariah maupun perbankan syariah itu sendiri.
Krisis yang dimaksud dalam paradigma penelitian ini adalah minimnya
SDM dalam industri perbankan syariah yang memiliki latar belakang
pendidikan ekonomi syariah. Sehingga paradigma ini mendorong penulis
untuk mengadakan penelitian yang dituangkan dalam kerangka pemikiran
sebagai berikut :
68
Gambar 2.9
Kerangka Berpikir
Uji Validitas dan Uji Reabilitas
Uji Asumsi Klasik
Uji Hipotesis
Uji t Uji F
Pengaruh Kompetensi, Komitmen, dan Etos Kerja Sarjana
Ekonomi Syariah Terhadap Kinerja SDM Bank Umum
Syariah
Latar Belakang Penelitian
Landasan Teori
Koefisien
Determinasi R2
Kesimpulan dan Implikasi
Kompetensi Komitmen Etos kerja
Kinerja
69
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis termasuk dalam penelitian
kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk
numeric/angka. Adapun tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk
mengembangkan dan menggunakan model matematis, teori dan/atau
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena yang diselidiki oleh peneliti.
(Suryani, Hendryadi, 2015:109)
Penulis sendiri lebih menekankan penelitian ini pada indeks-indeks
pengukuran dan berdasarkan data empiris. Margono menjelaskan penelitian
kuantitatif merasa “mengetahui apa yang tidak diketahui” sehingga disain
yang dikembangkannya selalu merupakan rencana kegiatan yang bersifat
apriori dan definitive. ( Suryani, Hendryadi, 2015:109)
Penulis juga mengacu pada poin-poin penelitian yang dikemukakan
oleh Jan Jonker dkk. (2011). Dimana terdapat uji teori terkait kompetensi,
komitmen, etos kerja dan kinerja dengan menggunakan model konseptual.
Sehingga dengan adanya model konseptual penelitian akan memiliki awal
dan akhir yang jelas. Selain itu penelitian ini berusaha memaksimalkan
objektifitas berdasarkan pendekatan metodologi yang ketat, yang dapat
menentukan apakah penelitian penulis telah beroperasi secara akurat.
70
Metode analisis sistematis mengenai data dilakukan dengan metode
statistik yang didukung oleh program komputer, dalam penelitian ini
menggunakan SPSS. Kemudian penafsiran hasil penelitian didasarkan pada
interprestasi penelitian, lalu menghasilkan aplikasi yang kemungkinan
terjadi.
Maka berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan oleh penulis,
penelitian ini tergolong dalam kelompok penelitian basic dengan
pendekatan deduktif (bertujuan menguji teori pada keadaan tertentu) dan
termasuk dalam metode penelitian korelasional/asosiatif, yaitu penelitian
yang dilakukan untuk mencari hubungan atau pengaruh satu atau lebih
variabel independen dengan satu atau lebih variabel dependen. Adapun jenis
korelasi yang digunakan adalah korelasi causal, yang merupakan hubungan
sebab akibat. Artinya, variabel pada X (variabel bebas) akan mempengaruhi
variasi pada Y (variabel terikat).
Gambar 3.1
Hubungan Causal
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan wilayah yang peneliti pilih untuk
diberlakukannya penelitian. Menurut Sugiyono (2011 : 80) populasi yaitu
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
X Y
71
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Suryani dan
Hendryadi, (2015 : 206) populasi adalah sekolompok orang, kejadian, atau
benda, yang memiliki karakteristik tertentu dan dijadikan objek penelitian.
Mengacu pada pengertian diatas, maka populasi yang dipilih oleh
penulis dalam penelitian ini adalah SDM Bank Umum Syariah dengan latar
belakang sebagai sarjana ekonomi Syariah.
Tabel 3.1
Daftar Bank Umum Syariah
No Kategori Nama Bank
BUSN Devisa
1 PT. Bank BNI Syariah
2 PT. Bank Mega Syariah
3 PT. Bank Muamalat Indonesia
4 PT. Bank Syariah Mandiri
BUSN Non Devisa
5 PT. Bank BCA Syariah
6 PT. Bank BRI Syariah
7 PT. Bank Jabar Banten Syariah
8 PT. Bank Panin Syariah
9 PT. Bank Syariah Bukopin
10 PT. Bank Victoria Syariah
11 Campuran PT. Maybank Syariah Indonesia
Sumber : Bank Indonesia 2017
72
Tabel 3.2
Gambaran Populasi
No Kategori Persentase
Jumlah SDM
Bank
1
SDM Bank Umum
Syariah
100% 51.413 Jiwa
2
SDM BUS Sarjana
Ekonomi Syariah
Tidak diketahui Tidak diketahui
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Sampel merupakan bagian dari populasi yang peneliti jadikan data
akurat dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2011 : 81) sampel adalah
bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada
pandangan yang searah dengan pendapat sebelumnya, sempel diaktakan
sebagai bagian dari populasi. (Suryani dan Hendryadi, 2015 : 206)
Adapun pada penelitian ini penentuan sampel didasarkan pada teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi semua anggota
populasi (probability sampling), jumlah sampel diambil secara acak
sederhana atau simple random sampling. Dengan jumlah populasi yang
tidak diketahui, maka penarikan jumlah responden dihitung berdasarkan
rumus berikut: (Widiyanto, 2008 : 19)
n = Z2/4(Moe)
2
n = 1,962/4 (0,1)
2
n = 96,04
73
Hasil hitung rumus diatas menunjukkan n sebagai sampel sebesar 96,04
dimana tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penelitian ini 95% (pada
ɑ 0,05 maka Z adalah 1,96 ) dan penetapan tingkat kesalahan yang dapat
ditoleransi sebesar 10%. Berdasarkan perhitungan tersebut peneliti
menetapkan jumlah responden sebanyak 96 orang.
C. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013 : 224) metode atau teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategi dalam penelitian, karena tujuan
utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Data yang digunakan
dalam penilitian ini tergolong dalam jenis data sekunder dan data primer.
Data sekunder penelitian ini diperoleh dengan teknik kepustakaan karena
merupakan data yang berbentuk yang sudah jadi. Sudah dikumpulkan dan
diolah oleh pihak lain, sudah dalam bentuk publikasi. Lain halnya dengan
data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik penyebaran
kuesioner dan wawancara, dengan kata lain data diperoleh langsung oleh
peneliti.
1. Teknik Kepustakaan
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
membaca literatur, buku, majalah, artikel, jurnal dan sejenisnya yang
berhubungan dengan penelitian sebagai upaya dalam mengumpulkan
data yang valid.
74
2. Teknik Penyebaran kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertayaan atau pernyataan kepada orang yang
dijadikan responden untuk dijawabnya. Teknik ini dapat dilakukan
melalui tatap muka langsung, maupun melalui kuesioner surat (baik
melalui surat dalam bentuk kertas maupun elektronik) (Suryani dan
Hendryadi, 2015 : 173-174).
Menurut Sanjaya (2011 : 84) instrumen penelitian adalah alat yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi penelitian.
Sementara itu instrumen pengumpulan data sendiri merupakan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka
instumen dapat berupa cek list, kuesioner, pedoman wawancara, camera
photo, video camera, buku catatan, dan lain sebagainya. (Suryani dan
Hendryadi, 2015 : 173)
D. Metode Analisis Data
Menentukan teknik analisis merupakan sebuah proses yang terintegrasi
dalam prosedur penelitian. Analiasis data dilakukan untuk menjawab
rumusan masalah dan hipotesis yang sudah diajukan. Hasil analisis data
kemudian diinterpretasikan dan dibuat kesimpulannya. (Suryani dan
Hendryadi, 2015 : 210)
Dalam hal ini penulis menggunakan analisis statistik deskriptif untuk
kegiatan pengumpulan data, mengolah data dan menyajikan data.
Sedangkan untuk penelitian sampel yang dilakukan oleh penulis adalah
75
statistik inferensial, dimana peneliti ingin menaksir parameter populasi
melalui data sampel dengan teknik metode asosiatif dan komparatif.
Adapun alat bantu analisis penelitian, dari beberapa program yang
lazim digunakan sebagai alat bantu analisis antara lain : Excel, IBM SPSS,
STATA, R, Eviews, LISREL, AMOS dan lain sebagainya, penulis memilih
untuk menggunakan IBM SPSS sebagai alat bantu dalam penelitian ini.
1. Uji Instrumen Data
a. Uji Validitas
Validitas mengacu pada ketepatan alat ukur untuk mengukur
konsep yang hendak diukur. Validitas terdiri dari tiga yaitu,
validitas isi, validitas berdasarkan kriteria, dan validitas
konsep/konstrak. (Suryani, Hendryadi, 2015 : 153)
Uji validitas bertujuan untuk melihat apakah data yang
digunakan telah valid atau tidak relevan. Data yang valid
menunjukan nilai yang signifikan dan sebaliknya jika data tidak
relevan maka data tersebut tidak signifikan atau memiliki nilai
validitas konstuksi yang berbeda. Jika data telah valid maka
peneliti dapat melanjutkan pada uji reabilitas data, jika ternyata
data tidak relevan maka peneliti dapat membuang data yang nilai
validitas konsturksinya berbeda atau melakukan perbaikan data
agar penelitian dapat dilanjutkan.
b. Uji Reliabilitas
76
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah instrumen dapat
digunakan lebih dari satu kali atau berulang-ulang. Hal ini
menunjukkan bahwa instrumen dikatakan reliabel atau telah lolos
uji dan layak untuk digunakan. Berikut rumusan uji reabilitas untuk
beberapa jenis instrumen :
1) Split-half
Uji reliabilitas untuk alternatif jawaban hanya dua, misal :
Ya dinilai 1 dan Tidak dinilai 0. Untuk memperoleh indeks
reabilitas, digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut :
dimana :
= reliabilitas instrumen
r = rxy indeks korelasi antar dua belahan instrumen
2) Uji reliabilitas
Uji reliabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua,
menggunakan uji Cronbach‟s Alpha. Rumusnya dituliskan
sebagai berikut :
(
)(
)
Dimana :
rn = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
77
t2 = varians total
b2 = jumlah varians butir
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah variabel
dependen, independen, maupun keduanya berdistribusi dengan
normal, mendekati normal, atau tidak. Jika variabel berdistribusi
dengan normal maka analisis parametrik terhadap penelitian dapat
digunakan, dalam penelitian ini adalah model regresi berganda.
Untuk mendeteksi apakah variabel berdistribusi dengan normal,
maka uji normalits digambarkan dengan penyebaran data. Jika
penyebaran data berada pada garis diagonal atau mengikuti garis
maka model regresi berdistribusi dengan dengan asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi
antar variabel idependen yang telah diajukan. Jika terdapat korelasi
yang kuat maka telah terjadi masalah multikolerasional dalam
penelitian ayng harus diatasi. Dalam hal ini apakah terdapat
korelasi antara variabel kompetensi, komitmen dan etos kerjayang
telah diajukan oleh peneliti.
Variabel mengalami multikolinieritas apabila koefisien
korelasi antar variabel independen bernilai tinggi, biasanya
melebihi 0,080. Mengukur multikolinieritas juga dapat diketahui
78
dari besaran VIF (variance Inflation Factor). Dengan rumus
sebagai berikut :
VIF = 1/(1-R2)
Besaran VIF yang mendekat angka 1 mencerminkan tidak ada
multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika suatu residual
varians dari pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut
homokedastisitas, sedangkan sebaliknya adalah heterokedastisitas.
Model yang baik adalah model heterokedastisitas. (Husain Umar,
2008 : 82)
Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas. Jika signifikasinya di atas tingkat kepercayaan
5% dapat di simpulkan model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas. (Ghazali, 2016 : 137-138)
3. Uji Hipotesis
a. Uji F (Simultan)
Uji simultan merupakan pengujian terhadap signifikasi model
secara simultan atau bersama-sama. Uji simultan digunakan untuk
menguji pengaruh kompetensi, komitmen dan etos kerja terhadap
79
kinerja SDM Bank umum Syariah. Uji F ini dilakukan dengan
membandingkan tingkat kesalahan α = 5% atau 0,05 maka variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen yakni kinerja
SDM Bank Umum Syariah begitu juga sebaliknya. (Ghazali, 2013)
b. Uji T (Parsial)
Uji t digunakan untuk menentukan apakah variabel independen
yaitu kompetensi, komitmen dan etos kerja berpengaruh terhadap
kinerja SDM Bank umum Syariah. Pengujian ini dilakukan
berdasarkan perbandingan antara tingkat kesalahan α = 5% dengan
nilai signifikansi. Artinya apabila terdapat nilai signifikasi untuk
variabel independen yakni kompetensi, komitmen dan etos kerja
terhadap kinerja SDM Bank umum Syariah maka terdapat
pengaruh, begitu juga sebaliknya. (Ghazali, 2013)
Langkah-langkah yang harus dilakukan dengan uji t yaitu
dengan pengujian di bawah ini : (Nachrowi dan Usman, 2006)
1) Hipotesis : H0 : βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas
tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel terkait.
2) Ha : βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas ada pengaruh
yang signifikan dari variabel terkait.
3) Jika probabilitas > α 5% artinya variabel tidak signifikan atau
tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (H0
terima, Ha tolak).
80
4) Bila probabilitas < α 5% artinya variabel bebas signifikan atau
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (H0 tolak, Ha
terima).
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menjelaskan suatu
variabel respons (variabel terikat/dependen) menggunakan lebih dari
satu variabel input (variabel bebas, independen variabel/eksogen).
Persamaan regresi ganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 … bkXi + e
Dimana :
Y adalah variabel respons, a = konstanta, b = parameter regresi
Dalam hal ini peneliti bertujuan menguji variabel kinerja sebagai
variabel respons yang menggunakan lebih dari satu variabel input yaitu,
kompetensi, komitmen dan etos kerja.
5. Analisis Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah 0 dan 1. Nilai (R2) yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-varaibel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum
koefisien determinasi untuk data silang (cross section) relatif rendah
81
karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,
sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai
nilai koefisien determinasi yang tinggi. (Ghazali, 2011)
Analislis ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini
kontribusi variabel kompetensi, komitmen dan etos kerja sebagai
variabel independen terhadap kinerja sebagai variabel dependen.
Adapun rumus dari koefisien determinasi sebagai berikut :
R = r2 x 100%
di mana :
R = koefisien determinasi
r2 = koefisien korelasi
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variable penelitian merupakan bagian dalam pengukuran
sebuah variable penelitian. Artinya sebuah variable harus melalui proses
pemindahan definisi konspetual untuk dapat dipelajari dan diambil
kesimpulannya melalui kegiatan atau aktivitas pengukuran yang berbentuk
data empiris sehingga dapat diterjemahkan dan dapat dianalisis oleh
peneliti.
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu konsep atau konstruk yang akan dipelajari
dan diambil kesimpulannya dari kegiatan penelitian. Adapun variabel
yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu variabel
82
bebas (independen) dan variabel terikat (dependen), berikut ini
operasional setiap variabel yang diteliti :
a. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang memberikan reaksi
atau respon jika dihubugkan dengan variabel independen. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014 : 59).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja yang
dinotasikan sebagai Y.
Kinerja yang merupakan tingkat pencapaian individu dalam
penelitian ini yaitu, knowledge, motivasi, skill dan peran.
b. Veriabel Independen
Variabel independen merupakan variabel stimulus atau variabel
yang mempengaruhi variabel lain, variabel yang dapat diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala observasi. (Sarwono, 2012)
Variable independen dalam penelitian ini terdiri dari : Kompetensi
(X1), Komitmen (X2) dan Etos Kerja (X3).
Setiap variable independen memiliki dimensi pengukurannya
masing-masing. Dimana kompetensi dalam penelitian ini memiliki
tujuh dimensi, komitmen dengan tiga dimensi dan etos kerja
memiliki delapan dimensi. Kemudian dimensi-dimensi tersebut
diturunkan kembali dalam betuk indicator penilaian atau
83
pengukuran dari setiap variabelnya berupa butir pernyataan atau
pertanyaan.
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Kompetensi
(X1) (Sumber
Moeheriono,
2012)
Kemampuan
Umum
(General
Ability)
Pengaruh
daya
kecerdasan
1 & 2
Likert
Kesediaan Pengaruh 3
Pengorbanan
(Willingness to
do more)
Inisiatif
Pengaruh
semangat
kerja
4
Kreativitas
Kepemimpinan
(creative
leadership)
Pengaruh
kepemimpin
an
5
Pengarahan
Tujuan yang
Objektif (Goal
and Objective
setting)
Pengaruh
responsive
6
Manajerial Pengaruh
kreatifitas
7
84
Tabel 3.4
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Kompetensi
(X1) (Sumber
Moeheriono,
2012)
Gaya Kerja
(Work Style)
Pengaruh
tanggung
jawab
8
Hubungan
Sosial/Relasi
(Human
Pengaruh
kontak sosial
9
Relation)
Loyalitas Pengaruh
panutan
10
Komitmen
(X2) ( Sumber
: Meyer and
Allen (1997)
(dalam
Suryani,
Hedryadi.
2015 : 157)
Afektif Pengaruh
rasa
keterlibatan
1 Likert
Pengaruh
rasa
kepemilikan
2
Kontinuan Pengaruh
resiko
3 & 4
Normatif Pengaruh
kesetiaan
5 & 6
Etos Kerja
(X3) (Sumber :
Jansen, 2008)
Kerja adalah
ibadah
Pengaruh
rasa syukur
7
Likert
Kerja adalah
kehormatan
Pengaruh
tanggung
jawab
8
Kerja adalah
aktualisasi
Pengaruh
integritas
9
Kerja adalah
panggilan
Pengaruh
semangat
10
Kinerja (Y) Knowledge Pengaruh 1 sd. 4
Likert
(Sumber :
Moeheriono,
2012)
and Skill Kompetensi
Motivasi Pengaruh
komitmen
8 sd. 10
Peran Pengaruh
etos kerja
5 sd. 7
85
Selain itu, keseluruhan variable dalam hal ini variable
independen maupun dependen memiliki skala pengukurannya
masing-masing. Adapun skala pengukuran variabel dijelaskan
dibawah ini.
2. Skala Pengukuran
Pengukuran dalam sebuah penelitian sangat diperlukaan untuk
dapat mendefinisikan varibel dengan jelas, sehingga dapat ditarik
kesimpulannya oleh peneliti. Titik fokus pada pengukuran adalah
pemberian “angka” terhadap data empiris berdasarkan sejumlah aturan
prosedur tertentu.
Maka, pengukuran variabel memerlukan upaya pendefinisian lebih
lanjut dalam bentuk definisi operasional dengan melihat pada dimensi
yang terdapat pada konsep, dalam hal ini indeks pengukuran konsep
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Secara umum ada empat tipe dasar dari skala yaitu nominal, ordinal,
interval dan ratio. (Suryani dan Hendryadi, 2015 : 126). Adapun skala
pengukuran yang digunakan penulis dalam penelitian termasuk dalam
jenis-jenis skala penelitian sosial, yaitu :
Skala Likert, merupakan lima pilihan jawaban dari sangat tidak
setuju sampai dengan sangat setuju yang merupakan sikap atau persepsi
seseorang atas suatu kejadian atau pernyataan yang diberikan dalam
instrumen /kuesioner.
86
Skala Likert 5 titik (versi asli dari Dr. Rensist Likert (Suryani,
Hendryadi, 2015:131).
a) 1-Strongly disagree
b) 2-Disagree
c) 3-Neither agree or disagree
d) 4-Agree
e) 5-Srongly agree
Skala Likert sudah banyak dimodifikasi seperti skala 4 atau skala 7
sampai 9.
87
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Bank Umum Syariah (BUS) yang dijadikan objek dalam penelitian ini
adalah seluruh SDM pada Bank Umum Syariah (BUS), sedangkan yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 96 orang SDM pada Bank
Umum Syariah (BUS) yang berada di wilayah Indonesia, dengan sampel
dibatasi pada tingkat latar belakang pendidikan sebagai sarjana ekonomi
syariah atau ekonomi islam.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner
penelitian baik secara langsung maupun melalui e-form yang disebarkan
menggunakan jaringan internet. Penyebaran kuesioner penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2017 hingga November 2017. Pemilihan sampel yang
dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan rumus perhitungan yang terdapat
pada metode penentuan sampel, hasil perhitungan rumus mengindikasikan
bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian merupakan representasi dari
populasi yang ada serta sesuai dengan tujuan penelitian.
88
Tabel 4.1
Deskriptif Responden
Nama Bank
Tingkat
Pendidikan
Lama Kerja
Total
S1 S2 < 3 tahun > 3 tahun
BNI Syariah 38 5 24 19 43
Bank Mandiri
Syariah
19 2 13 8 21
BRI Syariah 11 1 8 4 12
Bank Bukopin
Syariah
8 1 9 0 9
Bank
Muamalat
Indonesia
6 1 6 1 7
BTN Syariah 2 0 1 1 2
BCA Syariah 2 0 0 2 2
7 Bank 86 10 61 35 96
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
89
Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Berdasarkan Gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa responden yang
memiliki tingkat pendidikan sebagai S1 berjumlah 86 orang atau 90% dan
responden yang memiliki tingkat pendidikan sebagai S2 berjumlah 10 orang
atau 10% dari total responden.
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Kerja
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
90%
10%
KARAKTERISTIK BERDASARKAN
TINGKAT PENDIDIKAN
S1
S2
45%
22%
13%
9% 7% 2% 2%
KARAKTERISTIK RESPONDEN
BERDASARKAN TEMPAT KERJA
BNI Syariah
Bank Mandiri Syariah
BRI Syariah
Bank Bukopin Syariah
Bank Muamalat Indonesia
BTN Syariah
BCA Syariah
90
Berdasarkan Gambar 4.2 karakteristik responden berdasarkan tempat
kerja didominasi oleh SDM yang bekerja untuk BNI Syariah dengan jumlah
43 orang atau 45%, sedangkan sisanya terbagi atas responden yang bekerja
untuk Bank Mandiri Syariah berjumlah 21 orang atau 22%, responden pada
BRI Syariah 12 orang atau 13%, responden pada Bank Bukopin Syariah
berjumlah 9 orang atau 9%, responden pada Bank Muamalat Indonesia
berjumlah 7 orang atau 7%, dan responden terendah berasal dari BTN
Syariah berjumlah 2 orang atau 2% serta BCA Syariah berjumlah 2 orang
atau 2% dari total responden.
Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Berdasarkan Gambar 4.3 responden dalam penelitian ini terbagi
menjadi 2 dalam karakteristik berdasarkan lama kerja pada sebuah Bank
Umum Syariah (BUS), yaitu lama kerja dibawah 3 tahun menunjukkan
64%
36%
LAMA KERJA
< 3 Tahun
> 3 Tahun
91
angka 64% atau 61 orang yang mendominasi banyaknya responden,
sedangkan lama kerja diatas 3 tahun menunjukkan angka 36% atau 35 orang
dari jumlah keseluruhan responden.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kompetensi 96 33,00 50,00 40,0937 3,59555
Komitmen 96 12,00 30,00 22,1458 3,99468
EtosKerja 96 12,00 20,00 17,2188 1,89849
Kinerja 96 31,00 48,00 41,1458 3,57765
Valid N
(listwise) 96
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Berdasarkan table 4.1 hasil uji statistic deskriptif menjelaskan
bahwa pada varabel kompetensi dengan jumlah responden sebanyak
96 memiliki nilai minimum sebesar 33 dan angka maksimum sebesar
50 serta memiliki nilai rata-rata sebesar 40,09 dengan standar deviasi
sebesar 3,5955. Sedangkan variabel komitmen memiliki nilai
minimum sebesar 12 dan angka maksimum sebesar 30 serta memiliki
nilai rata-rata sebesar 22,14 dengan standar deviasi sebesar 3,994.
Sementara itu variabel etos kerja memiliki nilai minimum sebesar 12
dan angka maksimum sebesar 20 serta memiliki nilai rata-rata sebesar
17,21 dengan standar deviasi sebesar 1,898. Variabel dependen yaitu
kinerja memiliki nilai minimum sebesar 31 dan angka maksimum
92
sebesar 48 dengan nilai rata-rata sebesar 41,14 dan standar deviasi
sebesar 3,577.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Pearson Correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika
tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pernyataan
tersebut dikatakan valid. Selain kriteria itu, pernyataan-
pernyataan dalam instrumen penelitan ini dikatakan valid apabila
tingkat keyakinan yang telah ditetapkan 95% menunjukkan nilai
r-hitung lebih tinggi sebagai pembanding dari nilai r-tabel sig 5%
yang didapat dari degree of freedom (df) = n-2, yaitu 0,1986
dimana n = 96.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 Kompetensi
Kompetensi Pearson
Correlation
,602** ,462** ,558** ,700** ,718** ,541** ,549** ,513** ,696** ,677** 1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
93
Table 4.3 menunjukkan 10 butir pernyataan untuk variable
kompetensi seluruhnya adalah valid, dengan nilai signifikansi
dibawah 0,05 dan nilai r-hitung lebih besar dari 0,1986. Hal ini
menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan dapat diandalkan dan
layak digunakan dalam penelitian.
Table 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Komitmen
N 96 96 96 96 96 96 96
Komitmen Pearson Correlation ,786** ,562** ,681** ,736** ,734** ,580** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
Sumber : Pengolahan Data Primer
Table 4.4 menunjukkan 6 butir pernyataan untuk variable
komitmen seluruhnya adalah valid, dengan nilai signifikansi
dibawah 0,05 dan nilai r-hitung lebih besar dari 0,1986. Hal ini
menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan dapat diandalkan dan
layak digunakan dalam penelitian.
Table 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Etos Kerja
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 EtosKerja
EtosKerja Pearson Correlation ,578** ,774** ,716** ,690** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
94
Table 4. 5 menunjukkan 4 butir pernyataan untuk variable
Etos Kerja seluruhnya adalah valid, dengan nilai signifikansi
dibawah 0,05 dan nilai r-hitung lebih besar dari 0,1986. Hal ini
menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan dapat diandalkan dan
layak digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja
Correlations
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Kinerja
Kinerja Pearson
Correlation
,562** ,583** ,588** ,438** ,615** ,580** ,439** ,615** ,621** ,664** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Table 4. 6 menunjukkan 10 butir pernyataan untuk variable
kinerja seluruhnya adalah valid, dengan nilai signifikansi dibawah
0,05 dan nilai r-hitung lebih besar dari 0,1986. Hal ini
menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan dapat diandalkan dan
layak digunakan dalam penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Reliabel
atau handalnya suatu kuesioner dinilai baik ketika memiliki
konsistensi atau stabil, dimana setiap konstruknya dapat
digunakan dari waktu ke waktu.
95
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
melihat nilai Cronbach‟ Alpha. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach‟ Alpha berada diatas 0,6
(Nunally, 1967 dalam Ghozali, 2005 : 42).
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,806 10
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Table 4.7 menunjukkan nilai Cronbach‟ Alpha dari variabel
kompetensi sebesar 0,806. Hasil uji tersebut dikatakan reliabel
karena nilai Cronbach‟ Alpha lebih besar dari 0,6.
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Komitmen
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,848 6
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Table 4.8 menunjukkan nilai Cronbach‟ Alpha dari variabel
komitmen sebesar 0,848. Hasil uji tersebut dikatakan reliabel
karena nilai Cronbach‟ Alpha lebih besar dari 0,6.
96
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Etos Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,692 4
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Table 4.8 menunjukkan nilai Cronbach‟ Alpha dari variabel
etos kerja sebesar 0,692. Hasil uji tersebut dikatakan reliabel
karena nilai Cronbach‟ Alpha lebih besar dari 0,6.
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Kinerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,774 10
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Table 4.10 menunjukkan nilai Cronbach‟ Alpha dari variabel
kinerja sebesar 0,774. Hasil uji tersebut dikatakan relialibel
karena nilai Cronbach‟ Alpha lebih besar dari 0,6.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan
di antara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala
97
multikolinearitas) atau tidak. Multikolinearitas merupakan
korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada
hubungan di antara variabel bebas, dimana uji ini perlu dilakukan
jika jumlah variabel independen lebih dari satu. Menurut Wijaya
(2009 : 119) multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF
(Variance Inflating Factor), jika nilai VIF < 10 tingkat korelasi
dapat ditoletansi. (Haryadi Sarjono & Winda Julianti, 2011 : 70 )
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Kompetensi ,623 1,605
Komitmen ,767 1,303
EtosKerja ,714 1,400
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Table 4.11 diatas menunjukkan bahwa nilai tolerance
mendekati angka 1 dan VIF disekitas angka 1 dan dibawah angka
10 untuk setiap variabel. Diketahui nilai Variance Inflating
Factor untuk variabel kompetensi VIF = 1,605 artinya nilai VIF
lebih kecil dari pada 10 (1,605 < 10) , untuk variabel komitmen
VIF = 1,303 artinya nilai VIF lebih kecil dari pada 10 (1,303 <
10) dan untuk variabel etos kerja VIF = 1,400 artinya nilai VIF
98
lebih kecil dari pada 10 (1,400 < 10). Dengan demkian, dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara
variabel bebas.
b. Hasil Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui normal atau
tidaknya suatu distribusi data. Hasil uji yang baik mampu
membandingkan antara data yang digunakan dalam penelitian
yang memiliki mean dan standar deviasi nilai normal atau
mendekati normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini
menggunakan Sig. Kolmogorov-Smirnov karena besarnya data
penelitian yang lebih dari 50, yaitu 96 responden. Angka
signifikan uji Kolmogorov-Smirnov Sig. > 0,05 menunjukkan
data berdistribusi normal. (Haryadi Sarjono & Winda Julianti,
2011 : 64 )
Gambar 4.4
Grafik P-P Plot dan Histogram
99
Gambar 4.4
Grafik P-P Plot dan Histogram
Gambar 4.4 merepresentasikan penyebaran data yang
mengikuti garis dan berada disekitar garis lurus, selain itu grafik
histrogram yang terbentuk berbentuk lonceng, berdasarkan hasil
tersebut menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini
telah memenuhi asumsi normal.
Tabel 4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 96
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,01530489
100
Tabel 4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Most Extreme
Differencs
Absolute ,086
Positive ,086
Negative -,076
Test Statistic ,086
Asymp. Sig. (2-tailed) ,074c
Monte Carlo
Sig. (2-tailed)
Sig. ,450d
99% Confidence
Interval
Lower
Bound ,437
Upper
Bound ,463
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov Tabel 4.12
menunjukkan hasil uji normalitas dengan nilai Asymp Sig. (2
tailed) lebih besar dari 0,05 (0,074 > 0,05), dapat disimpulkan
data penelitian ini berdistribusi normal.
c. Hasil Uji Heterokedastisitas
Menurut Wijaya (2009 : 124), heterokedastisitas
menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua
pengamatan atau observasi. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah terjadinya
homokedastisitas dala model, atau tidak terjadi heterokedastisitas.
(Haryadi Sarjono & Winda Julianti, 2011 : 66 )
101
Gambar 4.5
Grafik Scatterplot
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Pada penelitian ini cara yang digunakan untuk dapat
mendeteksi heterokedastisitas atas varians model regresi
penelitian yaitu dengan melihat pada grafik scatterplot gambar
4.5. Terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak , baik
dibagian atas angka nol atau dibagian bawah angka nol dari
sumbu vertical atau sumbu Y. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam model
regresi penelitia ini sehingga variabel layak digunakan.
4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan model
analisis berganda, yaitu :
102
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen.
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,718a ,516 ,500 ,01555 1,717
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Table 4.13 menunjukkan nilai R sebesar 0,718 atau 71,8%
dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,500 atau 50%, semakin
besar nilai Adjusted R Squaare maka akan semakin kuat
hubungan dari tiga variabel dalam menjelaskan variabel dependen
penelitian. Dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi,
komitmen dan etos menjelaskan variabel kinerja dengan nilai
sebesar 50%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak disertakan dalam model penelitian ini, diantaranya
religiositas, gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan pelatihan.
b. Hasil Uji Statistik t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
103
terhadap varabel dependen yang di uji pada tingkat signifikansi
0,05. Hasil uji statistic t dapat dilihat pada tabel 4.13, jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima.
Tabel 4.14
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) -,384 ,053
-
7,304
,000
Kompetensi ,255 ,091 ,256 2,790 ,006 ,528 ,279 ,202 ,623 1,605
Komitmen -,011 ,014 -,068 -,825 ,412 ,244 -,086 -,060 ,767 1,303
EtosKerja ,128 ,019 ,577 6,717 ,000 ,689 ,574 ,487 ,714 1,400
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Hasil Uji Hipotesis 1 : Pengaruh kompetensi terhadap kinerja
SDM Bank Umum Syariah (BUS)
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada table 4.14, hasil uji
menunjukkan veriabel kompetensi memiliki tingkat signifikasi
lebih kecil < dari α dengan nilai 0,006 < 0,05 sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa kompetensi berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja SDM Bank Umum Syariah (BUS).
Temuan ini membutikan bahwa kompetensi memberikan
dampak terhadap kinerja yang dilakukan oleh SDM Bank Umum
Syariah (BUS). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
104
yang dilakukan oleh Nurul Rohana Dewi (2014) yang
menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja SDM.
Hasil Uji Hipotesis 2 : Pengaruh komitmen terhadap kinerja
SDM Bank Umum Syariah (BUS)
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada table 4.14, hasil uji
menunjukkan veriabel komitmen memiliki tingkat signifikasi
lebih besar > dari α dengan nilai 0,412 > 0,05 sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa komitmen tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja SDM Bank Umum Syariah (BUS).
Temuan ini membutikan bahwa komitmen tidak memberikan
dampak secara parsial terhadap kinerja yang dilakukan oleh SDM
Bank Umum Syariah (BUS). Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Windy Aprilia Murty &
Gunasti Hudiwinarsih (2012) yang menyatakan bahwa komitmen
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SDM.
Hasil Uji Hipotesis 3 : Pengaruh etos kerja terhadap kinerja
SDM Bank Umum Syariah (BUS)
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada table 4.14, hasil uji
menunjukkan veriabel etos kerja memiliki tingkat signifikasi
lebih kecil < dari α dengan nilai 0,000 < 0,05 sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa etos kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja SDM Bank Umum Syariah (BUS).
105
Temuan ini membutikan bahwa etos kerja memberikan
dampak terhadap kinerja yang dilakukan oleh SDM Bank Umum
Syariah (BUS). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Marcela Vicencia Patria Mailoor (2015)
yang menyatakan bahwa etos kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja SDM.
Berdasarkan table 4.14, maka diperoleh model
persamaanregresi linier berganda sebagai berikut :
Y = -0,384 + 0,255X1 + (-0,11)X2 + 0,128X3 + e
Dimana :
Y = Kinerja SDM Bank Umum Syariah
X1 = Kompetensi
X2 = Komitmen
X3 = Etos Kerja
e = Standar eror
c. Hasil Uji Statistik F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara
bersama-sama memberi pengaruh terhadap variabel dependen
yang di uji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji dapat diterima
jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (Sig. < 0,05), dengan
kata lain H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya jika nilai
106
signifikan lebih besar dari 0,05 (Sig. > 0,05) maka hasil uji tidak
dapat diterima, dengan kata lain H0 diteima dan Ha ditolak.
Tabel 4.15
Hasil Uji Statistik F (Uji Simultan)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression ,024 3 ,008 32,674 ,000b
Residual ,022 92 ,000
Total ,046 95
Sumber : Pengolahan Data Primer 2017
Hasil Uji Hipotesis 4 : Pengaruh komitmen terhadap kinerja
SDM Bank Umum Syariah (BUS)
Berdasarkan table 4.15, hasil uji hipotesis 4 menunjukkan
nilai F sebesar 32,674 dengan nilai signifikasi 0,000. Nilai
signifikasi lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05, sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa veriabel kompetensi, komitmen dan
etos kerja berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
kinerja SDM Bank Umum Syariah (BUS).
C. Interpretasi
Penulis memiliki interpretasi atas hasil penelitian ini diantaranya
sebagai berikut :
107
1. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja SDM Bank Umum
Syariah
Berdasarkan tabel 4.14 hasil uji penelitian menunjukkan nilai
konstanta sebesar 0,255 (positif), jika variabel lain konstan maka
apabila nilai kompetensi meningkat 1% akan diikuti dengan
peningkatan nilai kinerja sebesar 0,255. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel kompetensi berpengaruh terhadap variabel kinerja SDM Bank
Umum Syariah (BUS).
Hasil interpretasi ini konsisten dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti terdahulu Diah Dewi Purwanti (2016) dengan
judul penelitian “Pengaruh Kemampuan Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA Kota Surakarta)” yang menyatakan bahwa uji
signifkansi pengaruh kemampuan terhadap kinerja individu diperoleh
value dibawah taraf signifikan 0,05 berarti kemampuan berpengaruh
positif dan signifkan terhadap kinerja individu.
Hal ini sejalan dengan teori mengenai kompetensi yang
dikemukakan oleh Margaret Dale (2003 : 5) kompetensi
menggambarkan dasar pengetahuan dan standar kinerja yang
dipersyaratkan agar berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan atau
memegang suatu jabatan.
108
2. Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja SDM Bank Umum Syariah
Berdasarkan tabel 4.14 hasil uji penelitian menunjukkan nilai
konstanta sebesar -0,011 (negatif), jika variabel lain konstan maka
apabila nilai komitmen menurun 1% akan diikuti dengan penurunan
nilai kinerja sebesar -0,011. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
komitmen tidak berpengaruh signifkan terhadap variabel kinerja SDM
Bank Umum Syariah (BUS).
Hasil interpretasi ini konsisten dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti terdahulu Salju dan Mastia Murti (2014) dan
Windy Aprilia Murty & Gunasti Hudiwinarsih (2012) dengan judul
penelitian “Pengaruh Motivasi dan Komitmen Karyawan Terhadap
Prestasi Kerja Pada PT. Marina Putra Perwakilan Kabupaten Luwu
Utara” dan “Pengaruh Kompensasi Motivasi dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi (Studi
Kasus pada Peruhasahaan Manufaktur Surabaya)”.
Hal ini sejalan dengan teori mengenai komitmen yang
dikemukakan oleh Sudarmanto (2009) komitmen individu dalam
mengikatkan dirinya terhadap nilai dan tujuan organisasi. Ikatan dan
tujuan organisasi akan mendorong individu untuk selalu menyesuaikan
atau menyelaraskan dirinya dengan tujuan dan kepentingan organisasi
keterlibatan individu terhadap nilai dan tujuan organisasi akan
menjadikan individu memiliki loyalitas yang kuat terhadap organisasi,
109
menjadikan anggota organisasi tetap ingin tinggal atau bekerja dalam
organisasi itu.
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai yang tidak signifikan, jika
mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Sudarmanto (2009) hasil
ini dapat diartikan bahwa komitmen individu atau SDM Bank Umum
Syariah (BUS) yang diteliti memiliki keterikatan yang belum sampai
pada tingkat loyalitas individu terhadap organisasinya. Kemudian, jika
menilik dari hasil penelitian El Kassar (2011) maka penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian ini memiliki
kecenderungan pengaruh yang berasal dari adanya factor dalam dimensi
atau indikator penelitian. Faktor tersebut mempengaruhi 2 dimensi atas
komitmen individu atau SDM Bank Umum Syariah (BUS), yaitu
komitmen kontinuan dan komitmen normatif. Adapun faktornya adalah
struktur, penghargaan, kehangatan dan dukungan serta expect approval.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tri Muji Ingarianti (2017)
menunjukkan bahwa komitmen tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
internal saja, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh faktor dari luar
(eksternal). Faktor internal terdiri dari komitmen organisasi,
keterlibatan kerja, kepuasan kerja, nilai kerja, pengalaman kerja,
kepribadian dan self efficacy, sedangkan factor eksternal terdiri dari
situasi kerja yang meliputi kondisi kerja, persepsi pension, persepsi
ancaman kerja, dorongan yang ditawarkan organisasi (offered
110
inducement), kondisi yang diharapkan organisasi (expected
contributions), peluang promosi dan reward.
3. Pengaruh Etos Kerja terhadap Kinerja SDM Bank Umum Syariah
Berdasarkan tabel 4.14 hasil uji penelitian menunjukkan nilai
konstanta sebesar 0,128 (positif), jika variabel lain konstan maka
apabila nilai etos kerja meningkat 1% akan diikuti dengan peningkatan
nilai kinerja sebesar 0,128. Hal ini menunjukkan bahwa variabel etos
kerja berpengaruh terhadap variabel kinerja SDM Bank Umum Syariah
(BUS).
Hasil interpretasi ini konsisten dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti terdahulu Jonni Juni Priansa dan Agus Garnida
(2015) dengan judul penelitian “ngaruh Kepemimpinan Visioner Dan
Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bank Syariah Mandiri” yang
menyatakan bahwa variabel etos kerja terbukti secara signifikan
berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja, dapat diketahui tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan koefisien regresi dari etos kerja
terhadap kinerja pegawai diketahui bahwa konstanta sebesar 3,800
menyatakan jika tidak ada etos kerja, maka tingkat kinerja pegawai
sebesar 3,800. Sedangkan koefisien regresi sebesar 1,030 menyatakan
bahwa setiap penambahan satu kali untuk etos kerja, maka kinerja
pegawai akan meningkat sebesar 1,030. Sebaliknya, jika etso kerja
turun satu kali, maka kinerja pegawai juga diprediksi akan mengalami
penurunan sebesar 1,030.
111
4. Pengaruh Kompetensi, Komitmen dan Etos Kerja terhadap
Kinerja SDM Bank Umum Syariah
Berdasarkan tabel 4.14 hasil uji penelitian menunjukkan nilai
konstanta sebesar -0,384 (negatif), apabila nilai kompetensi, komitmen
dan etos kerja adalah 0 maka nilai kinerja tetap sebesar -0,384. Hal ini
menunjukkan bahwa semua variabel berpengaruh secara bersamaan
(simultan) terhadap variabel kinerja SDM Bank Umum Syariah (BUS).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semua variabel
independen secara bersamaan mempengaruhi variabel dependen dengan
nilai Adjusted R Square sebesar 0,500 atau 50%, maka semakin besar
nilai Adjusted R Square maka akan semakin kuat hubungan dari tiga
variabel dalam menjelaskan variabel dependen yaitu kinerja SDM Bank
Umum Syariah (BUS). Adapun sisanya dipengaruhi atau dijelas oleh
varabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Pengaruh lain tersebut diantaranya dijelaskan dalam penelitian Eva
Nuroniah dan Abdi Tryanto dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat
Religiositas Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah (Studi Kasus
pada Karyawan Kantor Pusat Bank X)” yang menjelaskan bahwa
tingkat religiositas berpengaruh sebesar 33,8%. Selain penelitian
tersebut, dijelaskan juga factor lainnya yang berpengaruh terhadap
kinerja SDM pada Bank Syariah dalam penelitian berjudul “Pengaruh
Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Syariah Mandri
Cabang Bimtaro” oleh peneliti Okky Muhammad Akbar dan Yuliani
112
Rahma Putri yang menjelaskan bahwa pelatihan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan Bank Syariah yang diteliti, semakin baik hasil dari
pelatihan dengan maka tingkat kinerja akan meningkat.
113
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi,
komitmen dan etos kerja sarjana ekonomi syariah terhadap kinerja SDM
Bank Umum Syariah (BUS). Responden dalam penelitian ini berjumlah 96
orang yang berasal dari beberapa Bank Umum Syariah dengan latar
belakang pendidikan sarjana ekonomi syariah dan berada di wilayah
Indonesia. Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil pengujian yang
dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi
berganda dapat ditarik kesmpulan berikut :
1. Secara Parsial
a. Veriabel kompetensi memiliki tingkat signifikasi lebih kecil < dari α
dengan nilai 0,006 < 0,05 dan memiliki hasil thitung sebesar 2,790 ,
sehingga kesimpulan penelitian ini adalah kompetensi berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja SDM Bank Umum Syariah (BUS).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Diah Dewi Purwanti (2016) yang menyatakan bahwa kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SDM.
b. Veriabel komitmen memiliki tingkat signifikasi lebih besar > dari α
dengan nilai 0,412 > 0,05 sehingga kesimpulan penelitian ini adalah
komitmen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja SDM
Bank Umum Syariah (BUS). Hasil penelitian ini konsisten dengan
114
penelitian yang dilakukan oleh Salju dan Mastia Murti (2014) dan
Windy Aprilia Murty & Gunasti Hudiwinarsih (2012) yang
menyatakan bahwa komitmen tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja SDM.
c. Veriabel etos kerja memiliki tingkat signifikasi lebih kecil < dari α
dengan nilai 0,000 < 0,05 dan memiliki hasil thitung sebesar 6,717,
sehingga kesimpulan penelitian ini adalah etos kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja SDM Bank Umum Syariah (BUS).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Jonni Juni Priansa dan Agus Garnida (2015) yang menyatakan bahwa
etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SDM.
2. Secara Simultan
Nilai F sebesar 32,674 dengan nilai signifikasi 0,000. Nilai signifikasi
lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05 dan nilai thitung sebesar 7,304,
sehingga kesimpulan penelitian ini adalah veriabel kompetensi, komitmen
dan etos kerja berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja
SDM Bank Umum Syariah (BUS).
3. Variabel Dominan
Variabel yang paling dominan terhadap kinerja SDM Bank Umum
Syariah (BUS) adalah komitmen dengan nilai B lebih besar dari variabel
lainnya yaitu 0,255.
115
B. Implikasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
implikasi berbagai bidang. Berikut penulis jabarkan implikasi dan kontribusi
tersebut :
1. Bagi ilmu pengetahuan dan teknologi
Penelitian ini merupakan aktualisasi mengenai kompetensi,
komitmen dan etos kerja sarjana ekonomi syariah yang dalam proses
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat
memberikan kontribusi lebih baik khusus dalam industri perbankan
syariah.
2. Bagi organisasi
Kinerja yang baik dapat tercipta apabila SDM pada Bank Umum
Syariah (BUS) memiliki kompetensi yang baik, komitmen yang mantap
dan etos kerja yang tinggi dalam mewujudkan paradigma syariah
sesungguhnya. Dari adanya penelitian ini, sarjana ekonomi syariah atau
sarjana perbankan syariah menunjukkan kecakapan dalam beberapa
indikator yang digunakan, sehingga diharapkan penelitian ini dapat
memberi kontribusi pada pihak Bank Umum Syariah (BUS) yang
menjadikannya bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan SDM Bank Umum Syariah (BUS), diantaranya,
menciptakan kinerja yang maksimal melalui indicator yang dirasa
belum optimal, dalam hasil penelitian ini berkaitan dengan komitmen
116
SDM. Perlu adanya peningkatan terhadap factor-faktor yang
mempengaruhi komitmen, baik dari internal maupun eksternal individu
SDM. Selain itu pihak Bank Umum Syariah diharapkan mampu
menciptakan kinerja yang maksimal melalui indikator yang dirasa
sudah optimal, dalam hasil penelitian ini berkaitan dengan kompetensi
dan etos kerja.
3. Bagi akademisi
Pada kalangan akademisi diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
bahan tambahan referensi dalam penelitian penelitian selanjutnya yang
memiliki keterkaitan dengan tema dalam penelitian ini, yaitu
kompetensi, komitmen, etos kerja, sarjana ekonomi syariah dan kinerja.
Juga hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan bagi
pihak kampus.
C. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat
menurunkan tingkat kepercayaan atas hasilnya. Penulis jabarkan beberapa
keterbatasan sebagai berikut :
1. Metode penelitian ini hanya menggunakan penyebaran kuesioner,
sehingga hasil penelitian berasal dari responden yang belum tentu
mencerminkan keadaan sesungguhnya.
2. Kinerja dalam sebuah organisasi secara menyeluruh tidak hanya
dipengaruhi oleh variabel yang digunakan dalam penelitian ini,
melainkan masih banyak faktor lainnya.
117
3. Sampel penelitian yang terbatas, karena sulitnya mendapatkan data
internal Bank Umum Syariah (BUS) berkaitan dengan jumlah SDM
dengan latar belakang sarjana ekonomi syariah.
4. Organisasi yang diteliti dalam penelitian ini masih beberapa saja dan
hanya 1 jenis dari satuan industri perbankan syariah.
D. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis menyadari adanya
banyak keterbatasan dalam penelitian ini. Sehingga terdapat harapan bagi
penelitian selanjutnya untuk dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih
baik lagi, dengan adanya beberapa masukan berikut ini :
1. Bagi organisasi
Diketahui dalam hasil penelitian ini bahwa kompetensi komitmen dan
etos kerja sarjana ekonomi syariah secara simultan memberikan
pengaruh yang signfikan terhadap kinerja SDM Bank Umum Syariah
(BUS) saat ini. Sehingga, apabila terjadi peningkatan jumlah SDM
pada Bank Umum Syariah (BUS) dengan latar belakang sarjana
ekonomi syariah memungkinkan pula adanya peningkatan kinerja SDM
Bank Umum Syariah (BUS) dimasa yang akan datang.
2. Bagi akademisi
Memaksimalkan metode penelitian yang digunakan dapat berpengaruh
pada tingkat kepercayaan hasil penelitian dimasa yang akan datang.
Selain itu, adanya penambahan variabel yang secara menyuluruh,
penambahan sampel yang lebih luas, serta ruang lingkup yang
118
mencakup keseluruhan industri perbankan syariah, dapat
menggambarkan kondisi SDM Bank Umum Syariah yang lebih sesuai
untuk dilakukan penelitian dari masa ke masa.
xxii
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Achmad Charris Zubair, Kuliah Etika. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1995.
Amstrong, M. Handbook of Human Resource Management (13th Edition).
Kogan Page Publisher. 2014.
Badroen, Faisal dkk. Etika Bisnis dalam Islam. UIN Jakarta : Jakrata.
2005.
Baharun, Hasan dkk. Metodologi Studi Islam Percikan Pemikiran Tokoh
dalam Membumikan Agama. Ar-ruzz Media : Jogjakarta. 2011.
Cascio, W. F. Managing Human Resources : Productivity, Quality of
Work, Life. Profits 6th
Edition. New York : McGraw Hill. 2003.
Dale, Margareth. Meningkatkan Keterampilan Manajemen: TeknikTeknik
Meningkatkan Pembelajaran dan Kinerja. Alih Bahasa Ramelan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2003.
Fahmi, Abu. dkk. HRD Syariah Teori dan Implementasi Manajemen
Sumber Daya Berbasis Syriah. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
2014.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Edisi 7. Badan Penerbit Univesitas Diponegoro : Semarang : 2013.
Hughes, R.L., Ginnet R.C., dan Curphy Gordon. Leadership : Enhancing
the Lesson of Experience. 6th
Edition. Mc Graw Hill : International
Edition. 2009.
xxiii
Ivancevich, J. M. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Erlangga : Jakarta
.2007.
K Bertens. Etika K Bertens. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. 2007.
Mangkunegara, A. Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Remaja
Rosdakarya : Bandung. 2009.
Luthans, F. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2006.
Manopo, C. Competency Based Talent and Performance Management
System. Salemba Empat : Jakarta. 2011.
Mertokusumo, Sudikno. Hukum Acara Perdata Indonesia. Yogyakarta:
Liberty Yogyakarta. 2002.
Meyer, J. P & Allen, N. J. A Three Component Conceptualization of
Organizational Commitment. Human Resource Managemen Riview.
Vol. 1: SAGE Publication. 1991.
McClelland, David C. Testing for Competence Letter Than for
Intelligence. American Psychologist. Harvard University. 1973.
Moeheriono. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Rajawali Pres :
Jakarta. 2012.
__________. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Edisi Revisi.
Rajawali Pres : Jakarta. 2014.
Noe, R. A. et al. Human Resources Managemnet : Gaining a Competitive
Advantage. 4th
Edition. New York : McGraw Hill. 2003.
xxiv
Palan, P. Competency Management : Teknik Mengimplementaskan
Manajemen SDM Berbasis untuk Meningkatkan Daya Saing
Organisasi. Terjemahan Octa Meila Jala. Jakarta : PPM. 2007.
Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi Jilid 1 Alih Bahasa : Hadyana
Pujaatmaka dan Benyamin Molan. Prehallindo : Jakarta. 2001.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi. Salemba
Empat : Jakarta. 2014.
Sinamo, H. Jansen. Delapan Etos Kerja Profesional. Institut Darma
Mahardika : Jakarta. 2008.
Soekidjan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
2009.
Srijanti, dkk..Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana Edisi 2.
Graha Ilmu : Jakarta. 2007.
Sriyanti, et.al, Etika Membangun Masyarakat Islam Modern, cet ke-2.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Sudarmanto. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Pustaka
Pelajar : Yogyakarta. 2009.
Suryani dan Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Prenadamedia
Group : Jakarta. 2015.
Tasmara, Toto. Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani Press. 2002.
Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo. Teori Kinerja dan
Pengukurannya. PT. Bumi Aksara : Jakarta. 2012.
xxv
Umar, Husein. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. PT.
Raja Grafindo Persada : Jakarta. 2008.
Wibowo. Manajemen Kinerja. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta. 2012.
Widiyanto, I. Metodologi Penelitian. PB Undip. 2008.
Widjayanti, S. Rosmaria. Etika. Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah jakarta : Jakarta. 2008.
Wirawan. Budaya dan Iklim Organisasi. Salemba Empat : Jakarta. 2008.
_______. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Salemba Empat :
Jakarta. 2009.
Weber, Max dan Guenther, Roth. Economy and Society, an Outline of
Interpretive Sociology. New York: Bedminster Press, 1968.
Zurnali, Cut. Learning Organization, Competency, Organizational
Commitment, dan Customer Orientation : Knowledge Worker –
Kerangka Riset Manajemen Sumberdaya Manusia di Masa Depan.
Bandung : Penerbit Unpad Press. 2010.
B. Penelitian/Karya Ilmiah
Armstrong, M. and Baron, A. Performance Management : The Ne
Realities. London : Institute of Personnel and Development. 1998.
Amalia, Euis. dan M. Nur Rianto Al Arif. Kesesuaian Pembelajaran
Ekonomi Islam di Perguruan Tinggi dengan Kebutuhan SDM pada
Industri Keuangan Syariah di Indonesia. INFERENSI Jurnal Sosial
Keagamaan, Vol. 7. Jakarta. 2013.
xxvi
Aprilia, Windy Murty dan Gunasti Hudiwinarsih. Pengaruh Kompensasi
Motivasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Bagian Akuntansi (Studi Kasus pada Peruhasahaan Manufaktur
Surabaya).The Indonesian Accounting Review. Vo.2. 2012.
Ardi, Kusuma Raharjo. Pengaruh Motivasi Kepuasan Kerja dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sumber
Urip Sejati di Surabaya. Media Mahardhika : Surabaya. 2016.
Bansal, H., Irving, G. and Taylor, S.. A Three-Component Model of
Customer Commitment to Service Providers. Journal of The Academy
of Marketing Science, Vol. 32, No. 3, pp. 234-250. 2004.
Budiarto, Yohanes dan Selly. Komitmen Karyawan Pada Perusahaan
Ditinjau Dari Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional.
Jurnal Psikologi. Vol 2. 2004
Boyatzis, Richard E.. Competencies in The 21st Century. Journal of
Management Development. Vol. 27. 2008.
Dubois, David dan William J. Rothwell. “Competency Toolkit”. Vol 1.
HRD Press : Canada. 2002.
El-Kassar, A.N., Chams, N., and Karkoulian, S. Organizational Climate
and its Effects on the Employee‟s Commitment, The Business Review,
Vol.19, No.1, pp. 127-135. 2011.
Gul, Zafar. Impact of Employee Commitment on Organizational
Development. 2015. FWU Journal of Social Sciences. Vol.9. 2015.
xxvii
Hanafi, Agustina dan Johan Gunady Ony. “Pengaruh Kompetensi Dan
Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Administrasi
Perkantoran Rumah Sakit Rk Charitas Palembang”. Jurnal
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Vol. 14. 2016.
Huda, Nurul. dkk. Daya Serap Lulusan Program Studi Ekonomi Keuangan
Islam Pendekatan Alignment Index dan Exploratory. TSAQOFAH
Jurnal Peradaban Islam. Vol.12. Jakarta. 2016.
Ingariant, T. Muji. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komtmen Karier.
JIPT Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol 05. UMM : Malang. 2017.
Jusuf Thaib, Erwin. Al-Qur‟an dan As-Sunnah Sebagai Sumber Inspirasi
Etos Kerja Islami. Jurnal Dakwah Tablig. Vol 15. 2014.
Kustianto, Fery dan Ahmad Abidin Iskha. Pengaruh Iklim Organisasi
Terhadap Komitmen Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening Pada Pt Garam (Persero). eJurnal Ilmu
Manajemen : MAGISTRA. Vol. 1. 2015.
Mauliza, Putri, Rusli Yusuf dan T. Roli Ilhamsyah. Pengaruh Etos Kerja
Islami Dan Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap
Komitmen Organisasional Serta Implikasinya Pada Kinerja Pegawai
Wilayatul Hisbah Kota Banda Aceh. Jurnal Perspektif Ekonomi
Darussalam. Vol. 2. 2016.
Maryani, Ay dan Hayatul Muthmainnah rusmahafi. Analisis Pengaruh
Kompetensi Syariah Kompensasi Islami dan Kecerdasan Spiritual
xxviii
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Bank Muamalat cabang
Ternate). Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 8. 2017.
Nuroniah ,Eva dan Abdi Tryanto. Analisis Pengaruh Tingkat Religiositas
Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah (Studi Kasus pada
Karyawan Kantor Pusat Bank X). Jurnal Ekonomi dan Perbankan
Syariah. Vol.3. 2015.
Priansa, Jonni Juni dan Agus Garnida. Pengaruh Kepemimpinan Visioner
Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bank Syariah Mandiri.
Ecodemica. Vol.3. 2015
Purwanti, D. Dewi. Pengaruh Kemampuan Kerja, dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kota Surakarta. Naskah Publikasi. Unversitas
Muhammadiyah : Surakarta. 2016.
Salju dan Mastia Murti. Pengaruh Motivasi dan Komitmen Karyawan
Terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Marina Putra Perwaklan
Kabupaten Luwu Utara. Jurnal Manajemen. Vol.2. 2014.
Sumual, Tinneke E.M. Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan, Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Universitas Negeri Manado.
MIMBAR. Vol. 31. 2015.
Vina Yuthadiana, R. Analisa Kebutuhan Program Pelatihan dan
Pengembangan Berdasarkan Kompetensi pada Talents bank BJB
Cabang Hasyim Ashari. Bandung : Tesis Universitas Widyatama.
2015.
xxix
Yunus, Eddy. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap
Kinerja Pegawai Kppbc Tipe Madya Pabean Tanjung Perak
Surabaya. Ekuitas : Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Vol.16. 2012.
C. Laporan
Laporan Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan 2015
Laporan Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan 2016
Laporan Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan 2017
Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan 2015
Annual Report 2015 Laporan Tahunan BNI Syariah
Annual Report 2015 Laporan Tahunan Bank Syariah Mandiri
Annual Report 2015 Laporan Tahunan BRI Syariah
Annual Report 2015 Laporan Tahunan Bank Syariah Bukopin
Annual Report 2015 Laporan Tahunan Bank Mega Syariah
Annual Report 2015 Laporan Tahunan Bank Victoria Syariah
Annual Report 2015 Laporan Tahunan BCA Syariah
Annual Report 2015 Laporan Tahunan BJB Syariah
Annual Report 2015 Laporan Tahunan Maybank Syariah
Annual Report 2015 Laporan Tahunan Bank Panin Syariah
Annual Report 2015 Laporan Tahunan Bank Muamalat Indonesia
D. Website
www.bi.go.id
www.ojk.gi.id
xxx
www.bnisyariah.co.id
www.megasyariah.co.id
www.bankmuamalat.co.id
www.syariahmandiri.co.id
www.bcasyariah.co.id
www.brisyariah.co.id
www.bjbsyariah.co.id
www.paninsyariah.co.id
www.bukopinsyariah.co.id
www.victoriasyariah.co.id
www.maybanksyariah.co.id
www.mysharing.co
www.infobanknews.com
xxxi
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Kompetensi
Petunjuk : beri tanda (X) atau centang (√) pada bagian kanan pertanyaan
dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Netral/Cukup Setuju
4. Setuju
5. Sangat setuju
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1 Saya memiliki pengetahuan yang sesuai d gan
ajaran syariat Islam.
2 Saya memiliki kecerdasan yang sesuai dengan
standar perusahaan/Bank Syariah ini.
3 Saya patuh dalam melaksanakan do'a pagi
(briefing) dan akan malu jika terlambat datang.
4 Saya selalu berangkat kekantor dengan senang hati
dan mengerjakan tugas dengan benar.
5 Sebagai atasan saya selalu memberikan informasi
terkini kepada bawahan dan tidak merasa gengsi
untuk bertanya meskipun terkesan tidak memiliki
banyak pengetahuan.
6 Saya selalu memuji rekan/atasan bila mereka
berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
7 Hasil kretifitas saya untuk perusahaan/Bank
Syariah ini dihargai oleh pimpinan.
xxxii
8 Saya tidak akan meninggalkan tanggung jawab
terhadap tugas yang saya miliki untuk
mengerjakan hal lain.
9 Saya senang jika dapat membantu rekan dalam
menyelesaikan tugasnya.
10 Saya merasa senang jika dapat menjadi contoh
baik seperti yang dilakukan pimpinan.
xxxiii
Komitmen
Petunjuk : beri tanda (X) atau centang (√) pada bagian kanan pertanyaan
dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Netral/Cukup Setuju
4. Setuju
5. Sangat setuju
No Pernyataan 2 3 4 5
1 Saya senang jika dapat bekerja di
perusa aan/Bank Syariah ini sampai pensiun.
2 Perusahaan/Bank Syariah ini sudah seperti
keluarga karena saya merasa memiliki kesamaan
prinsip.
3 Saya merasa sangat senang bekerja di
perusahaan/Bank Syariah ini, karena sulit
mendapat pekerjaan di tempat yang sebagus
sekarang.
4 Saya akan merasa sangat rugi jika harus bekerja di
perusahaan/Bank lain.
5 Perusahaan/Bank Syariah ini sudah memberikan
banyak jasa untuk saya.
6 Perusahaan/Bank Syariah ini cocok dengan saya,
sebab itu saya akan memberikan kontribusi yang
lebih besar.
xxxiv
Etos Kerja
Petunjuk : beri tanda (X) atau centang (√) pada bagian kanan pertanyaan
dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Netral/Cukup Setuju
4. Setuju
5. Sangat setuju
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1 Bagi saya bekerja di perusahaan/Bank Syariah ini
adalah ibadah, karena itu saya mengerjakannya
dengan tulus dan penuh syukur.
2 Bekerja di perusahaan/Bank Syariah merupakan
suatu kehormatan, yang harus dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab.
3 Saya turut serta dalam pelaksanaan do'a pagi
(briefing) dan sholat dhuha tidak semata aturan
perusahaan, melainkan kesadaran akan nilai-nilai
Islam.
4 Saya selalu mengingatkan rekan kerja untuk
menyegerakan solat.
xxxv
Kinerja
Petunjuk : beri tanda (X) atau centang (√) pada bagian kanan pertanyaan
dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Netral/Cukup Setuju
4. Setuju
5. Sangat setuju
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1 Saya memiliki pengetahuan yang ukup tentang
tugas/kewajiban sesuai standar perusahaan/Bank
Syariah.
2 Saya mencari tambahan pengetahuan tentang hal-
hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawab pekerjaan.
3 Saya memiliki keterampilan teknis untuk
menyelesaikan pekerjaan.
4 Sebagai atasan saya selalu memberikan motivasi
terhadap bawahannya.
5 Saya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sini dan menghargai hasil kerja mereka.
6 Sebagai rekan kerja saya memberikan bantuan
langsung dalam menyelesaikan pekerjaan.
7 Sebagai atasan saya membantu dan berperan
dalam menyelesaikan pekerjaan.
8 Saya merasa bahagia dengan fasilitas kantor yang
sangat memadai dan gedung yang memiliki
standar kenyamanan.
9 Perusahaan/Bank Syariah memberikan kesempatan
xxxvi
bagi saya untuk mengembangkan potensi diri
sehingga saya sangat menghargai pekerjaan ini.
10 Saya menerima kritik dan saran untuk
mewujudkan hasil kerja yang unggul bagi
perusahaan/Bank Syariah.
xxxvii
Lampiran 2. Hasil Data
Jawaban responden atas Varabel Kompetensi (X1)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1
4 2 5 5 5 5 4 4 5 5 4,4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3,9
4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4,1
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3,7
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4,2
4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3,7
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3,9
3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3,3
4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3,8
3 3 5 5 3 4 3 3 4 3 3,6
4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3,6
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4,1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4,5
4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4,5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3,9
xxxviii
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4,2
4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3,8
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4,1
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4,2
3 5 4 3 3 3 4 3 4 4 3,6
4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3,7
5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4,6
4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3,6
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4,2
4 3 4 5 4 5 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3,8
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4,6
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4,4
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3,3
5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4,7
5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4,6
4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3,7
5 5 5 4 4 4 5 2 5 5 4,4
4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3,7
4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3,8
xxxix
3 3 5 3 3 3 4 4 4 4 3,6
4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3,6
4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3,8
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4,1
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4,2
4 3 5 4 3 3 3 4 3 4 3,6
4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3,7
4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4,6
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3,6
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4,2
4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3,8
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4,6
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4,4
3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3,3
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4,7
4 5 5 5 5 2 4 4 5 5 4,4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3,9
4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4,1
xl
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3,7
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4,2
3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3,7
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3,9
3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3,3
4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3,8
3 5 5 3 3 4 3 4 3 3 3,6
3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3,6
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4,1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 5 5 5 3 3 5 5 4,5
5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4,5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3,9
5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4,2
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3,7
4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3,6
5 5 5 5 4 5 4 2 4 5 4,4
4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3,7
4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4,4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3,9
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3,8
xli
Jawaban responden atas Variabel Komitmen (X2)
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2
3 4 4 3 4 4 3,7
5 5 5 5 5 5 5,0
4 4 4 3 4 4 3,8
4 3 3 3 4 4 3,5
3 3 3 3 4 4 3,3
4 5 4 2 4 4 3,8
5 5 2 2 5 5 4,0
2 5 5 4 4 4 4,0
2 3 3 2 3 3 2,7
2 3 3 2 3 3 2,7
4 4 4 4 5 4 4,2
3 4 4 3 4 4 3,7
4 4 3 3 4 4 3,7
2 4 2 2 3 4 2,8
5 5 4 4 4 5 4,5
4 4 4 4 4 4 4,0
3 4 3 3 4 5 3,7
4 4 4 4 4 3 3,8
4 4 4 4 4 4 4,0
2 3 3 3 4 3 3,0
4 4 5 4 4 5 4,3
2 3 1 1 2 3 2,0
xlii
3 2 3 4 2 3 2,8
4 4 4 4 4 4 4,0
3 2 4 4 3 2 3,0
4 2 5 4 3 5 3,8
3 4 4 4 3 4 3,7
3 3 3 3 2 3 2,8
4 5 4 4 4 4 4,2
5 3 3 3 4 4 3,7
4 5 4 3 4 2 3,7
4 5 3 5 4 4 4,2
3 4 4 4 4 4 3,8
4 4 4 4 4 4 4,0
3 3 4 4 4 3 3,5
3 2 3 3 4 4 3,2
5 5 4 4 3 5 4,3
4 4 4 4 4 4 4,0
4 5 5 5 5 5 4,8
3 3 3 3 3 2 2,8
5 5 5 5 5 5 5,0
5 5 5 5 5 5 5,0
2 3 3 2 4 3 2,8
3 5 2 4 4 5 3,8
1 3 2 1 2 3 2,0
4 4 4 4 3 4 3,8
5 5 5 5 5 5 5,0
3 3 3 3 4 4 3,3
xliii
1 3 2 1 2 3 2,0
3 3 2 2 4 3 2,8
4 4 4 4 4 4 4,0
3 4 4 2 2 3 3,0
3 5 2 4 4 5 3,8
4 4 3 3 4 4 3,7
2 3 3 3 3 3 2,8
5 4 4 4 4 4 4,2
4 3 3 3 4 5 3,7
4 5 2 3 4 4 3,7
4 5 5 3 4 4 4,2
4 4 3 4 4 4 3,8
4 4 4 4 4 4 4,0
3 3 3 4 4 4 3,5
3 3 2 3 4 4 3,2
5 5 4 3 4 5 4,3
4 4 4 4 4 4 4,0
5 5 5 5 5 4 4,8
3 3 3 2 3 3 2,8
5 5 5 5 5 5 5,0
4 3 4 4 3 4 3,7
5 5 5 5 5 5 5,0
4 3 4 4 4 4 3,8
4 4 3 3 3 4 3,5
4 3 3 3 4 3 3,3
4 5 4 2 4 4 3,8
xliv
5 5 5 2 5 2 4,0
5 2 5 4 4 4 4,0
2 3 3 2 3 3 2,7
3 2 3 3 2 3 2,7
4 4 5 4 4 4 4,2
4 3 3 4 4 4 3,7
4 4 4 3 3 4 3,7
4 2 3 4 2 2 2,8
5 5 5 4 4 4 4,5
4 4 4 4 4 4 4,0
5 3 3 3 4 4 3,7
4 3 4 4 4 4 3,8
4 4 4 4 4 4 4,0
3 3 3 3 4 2 3,0
5 4 5 4 4 4 4,3
3 3 2 2 4 3 2,8
4 4 4 3 4 3 3,7
4 4 4 3 4 4 3,8
4 4 4 4 4 4 4,0
4 4 4 4 4 3 3,8
4 4 4 3 4 4 3,8
4 3 3 3 4 4 3,5
xlv
Jawaban responden atas Variabel Etos Kerja (X3)
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3
5 5 4 5 4,8
5 5 5 4 4,8
4 4 4 4 4,0
4 4 4 3 3,8
5 4 4 4 4,3
5 4 4 5 4,5
5 5 5 4 4,8
4 5 5 5 4,8
4 3 3 2 3,0
4 4 4 3 3,8
4 5 4 3 4,0
5 4 5 4 4,5
5 4 5 4 4,5
2 4 4 4 3,5
5 5 5 5 5,0
4 4 4 4 4,0
5 5 5 3 4,5
4 4 5 5 4,5
4 4 4 3 3,8
4 4 4 4 4,0
5 5 5 5 5,0
5 5 3 5 4,5
xlvi
4 5 4 4 4,3
5 5 5 5 5,0
5 3 3 4 3,8
5 4 5 5 4,8
4 4 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0
5 5 5 5 5,0
5 5 5 5 5,0
5 5 5 5 5,0
4 4 4 3 3,8
4 4 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0
3 4 4 5 4,0
4 4 4 5 4,3
5 4 5 5 4,8
5 5 4 4 4,5
3 5 5 5 4,5
4 3 4 3 3,5
5 5 4 5 4,8
4 4 4 3 3,8
5 5 5 4 4,8
5 4 4 4 4,3
4 4 4 4 4,0
5 5 4 5 4,8
4 4 4 4 4,0
5 5 5 3 4,5
xlvii
5 5 4 4 4,5
4 4 5 4 4,3
5 5 5 5 5,0
5 4 3 3 3,8
5 5 5 4 4,8
4 4 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0
5 5 5 5 5,0
5 5 5 5 5,0
5 5 5 5 5,0
4 4 4 3 3,8
4 4 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0
4 4 5 3 4,0
5 4 4 4 4,3
5 5 5 4 4,8
5 5 4 4 4,5
4 4 5 5 4,5
3 3 4 4 3,5
5 5 5 4 4,8
5 5 4 5 4,8
4 5 5 5 4,8
4 4 4 4 4,0
3 4 4 4 3,8
5 4 4 4 4,3
5 4 4 5 4,5
xlviii
5 5 5 4 4,8
4 5 5 5 4,8
4 2 3 3 3,0
4 4 3 4 3,8
5 3 4 4 4,0
5 4 5 4 4,5
4 5 4 5 4,5
4 4 2 4 3,5
5 5 5 5 5,0
4 4 4 4 4,0
5 3 5 5 4,5
4 4 5 5 4,5
3 4 4 4 3,8
4 4 4 4 4,0
5 5 5 5 5,0
5 4 4 4 4,3
4 5 5 5 4,8
4 4 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0
5 5 5 3 4,5
4 4 5 4 4,3
4 4 4 4 4,0
xlix
Jawaban responden atas Variabel Kinerja (Y1)
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1
4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4,6
5 4 5 4 5 5 3 5 5 5 4,6
4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4,2
4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3,7
4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 3,8
4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4,3
4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4,8
4 4 3 3 5 5 4 3 4 5 4
3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3,1
3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3,6
4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3,6
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4,1
5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4,2
4 4 4 4 4 4 4 2 2 5 3,7
4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4,2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4,7
4 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4
4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4,3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
l
3 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4,1
1 5 4 4 4 4 4 4 5 2 3,7
4 4 3 3 4 3 5 4 2 4 3,6
4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4,6
5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4,6
3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4,3
5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4,5
4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4,3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3,8
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4,1
5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4,3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3,9
5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4,8
4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3,7
4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4,6
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4,1
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4,8
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
li
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4,1
1 5 4 4 4 4 4 2 4 5 3,7
4 4 5 3 4 3 3 2 4 4 3,6
4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4,6
5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4,6
4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4
4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4,3
5 4 5 5 5 4 4 5 3 5 4,5
5 5 4 4 4 5 5 3 3 5 4,3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3,8
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4,1
5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4,3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3,9
5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4,8
4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4,6
5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 4,6
4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4,2
4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3,7
4 4 3 5 4 4 3 4 4 3 3,8
4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4,3
lii
5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4,8
4 4 3 3 5 4 3 5 4 5 4
3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3,1
3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3,6
4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3,6
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4,1
5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4,2
5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3,7
4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4,2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4,7
3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4
4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4,3
4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 3,8
4 4 3 3 5 5 4 3 4 5 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4,3
5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4,6
4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4,6
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4,2
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4,1
liii
Lampiran 3. Ouput Pengolahan Data
Uji Kualitas Data
Uji Statistik Desktiptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kompetensi 96 33,00 50,00 40,0937 3,59555
Komitmen 96 12,00 30,00 22,1458 3,99468
EtosKerja 96 12,00 20,00 17,2188 1,89849
Kinerja 96 31,00 48,00 41,1458 3,57765
Valid N (listwise) 96
Uji Valditas
Variabel Kompetensi
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 Kompetensi
X1.1 Pearson
Correlation 1 ,358
** ,191 ,419
** ,438
** ,291
** ,221
* ,122 ,307
** ,404
** ,602
**
liv
Sig. (2-tailed) ,000 ,062 ,000 ,000 ,004 ,031 ,237 ,002 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
X1.2 Pearson
Correlation ,358
** 1 ,248
* ,168 ,215
* ,035 ,159 ,078 ,284
** ,251
* ,462
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,015 ,103 ,035 ,732 ,122 ,450 ,005 ,013 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
X1.3 Pearson
Correlation ,191 ,248
* 1 ,423
** ,327
** ,272
** ,126 ,087 ,329
** ,381
** ,558
**
Sig. (2-tailed) ,062 ,015 ,000 ,001 ,007 ,221 ,399 ,001 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
X1.4 Pearson
Correlation ,419
** ,168 ,423
** 1 ,439
** ,413
** ,297
** ,303
** ,381
** ,381
** ,700
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,103 ,000 ,000 ,000 ,003 ,003 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
X1.5 Pearson
Correlation ,438
** ,215
* ,327
** ,439
** 1 ,405
** ,399
** ,340
** ,433
** ,370
** ,718
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,035 ,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
X1.6 Pearson
Correlation ,291
** ,035 ,272
** ,413
** ,405
** 1 ,297
** ,225
* ,201
* ,216
* ,541
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,732 ,007 ,000 ,000 ,003 ,028 ,049 ,034 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
lv
X1.7 Pearson
Correlation ,221
* ,159 ,126 ,297
** ,399
** ,297
** 1 ,300
** ,313
** ,274
** ,549
**
Sig. (2-tailed) ,031 ,122 ,221 ,003 ,000 ,003 ,003 ,002 ,007 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
X1.8 Pearson
Correlation ,122 ,078 ,087 ,303
** ,340
** ,225
* ,300
** 1 ,319
** ,263
** ,513
**
Sig. (2-tailed) ,237 ,450 ,399 ,003 ,001 ,028 ,003 ,002 ,010 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
X1.9 Pearson
Correlation ,307
** ,284
** ,329
** ,381
** ,433
** ,201
* ,313
** ,319
** 1 ,636
** ,696
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,005 ,001 ,000 ,000 ,049 ,002 ,002 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
X1.10 Pearson
Correlation ,404
** ,251
* ,381
** ,381
** ,370
** ,216
* ,274
** ,263
** ,636
** 1 ,677
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,013 ,000 ,000 ,000 ,034 ,007 ,010 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Kompetensi Pearson
Correlation ,602
** ,462
** ,558
** ,700
** ,718
** ,541
** ,549
** ,513
** ,696
** ,677
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
lvi
Uji Valditas
Variabel Komitmen
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Komitmen
X2.1 Pearson Correlation 1 ,463**
,582**
,581**
,586**
,478**
,786**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
X2.2 Pearson Correlation ,463**
1 ,406**
,321**
,554**
,495**
,562**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
X2.3 Pearson Correlation ,582**
,406**
1 ,628**
,443**
,300**
,681**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
X2.4 Pearson Correlation ,581**
,321**
,628**
1 ,474**
,471**
,736**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
X2.5 Pearson Correlation ,586**
,554**
,443**
,474**
1 ,490**
,734**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
X2.6 Pearson Correlation ,478**
,495**
,300**
,471**
,490**
1 ,580**
lvii
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
Komitmen Pearson Correlation ,786**
,562**
,681**
,736**
,734**
,580**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Valditas
Variabel Etos Kerja
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 EtosKerja
X3.1 Pearson Correlation 1 ,381**
,292**
,210* ,578
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,040 ,000
N 96 96 96 96 96
X3.2 Pearson Correlation ,381**
1 ,498**
,411**
,774**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
X3.3 Pearson Correlation ,292**
,498**
1 ,382**
,716**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,000
lviii
N 96 96 96 96 96
X3.4 Pearson Correlation ,210* ,411
** ,382
** 1 ,690
**
Sig. (2-tailed) ,040 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
EtosKerja Pearson Correlation ,578**
,774**
,716**
,690**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Valditas
Variabel Kinerja
Correlations
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Kinerja
Y1.1 Pearson
Correlation 1 ,280
** ,353
** ,145 ,245
* ,229
* ,219
* ,243
* ,044 ,402
** ,562
**
Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,160 ,016 ,025 ,032 ,017 ,672 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Y1.2 Pearson
Correlation ,280
** 1 ,264
** ,184 ,356
** ,249
* ,231
* ,207
* ,348
** ,379
** ,583
**
lix
Sig. (2-tailed) ,006 ,009 ,073 ,000 ,014 ,023 ,043 ,001 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Y1.3 Pearson
Correlation ,353
** ,264
** 1 ,324
** ,252
* ,199 ,242
* ,194 ,344
** ,303
** ,588
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,001 ,013 ,052 ,017 ,058 ,001 ,003 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Y1.4 Pearson
Correlation ,145 ,184 ,324
** 1 ,127 ,218
* ,132 ,258
* ,197 ,103 ,438
**
Sig. (2-tailed) ,160 ,073 ,001 ,218 ,033 ,199 ,011 ,054 ,319 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Y1.5 Pearson
Correlation ,245
* ,356
** ,252
* ,127 1 ,489
** ,190 ,218
* ,302
** ,603
** ,615
**
Sig. (2-tailed) ,016 ,000 ,013 ,218 ,000 ,063 ,033 ,003 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Y1.6 Pearson
Correlation ,229
* ,249
* ,199 ,218
* ,489
** 1 ,268
** ,184 ,269
** ,409
** ,580
**
Sig. (2-tailed) ,025 ,014 ,052 ,033 ,000 ,008 ,073 ,008 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Y1.7 Pearson
Correlation ,219
* ,231
* ,242
* ,132 ,190 ,268
** 1 ,160 ,121 ,249
* ,439
**
lx
Sig. (2-tailed) ,032 ,023 ,017 ,199 ,063 ,008 ,118 ,241 ,015 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Y1.8 Pearson
Correlation ,243
* ,207
* ,194 ,258
* ,218
* ,184 ,160 1 ,511
** ,236
* ,615
**
Sig. (2-tailed) ,017 ,043 ,058 ,011 ,033 ,073 ,118 ,000 ,020 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Y1.9 Pearson
Correlation ,044 ,348
** ,344
** ,197 ,302
** ,269
** ,121 ,511
** 1 ,251
* ,621
**
Sig. (2-tailed) ,672 ,001 ,001 ,054 ,003 ,008 ,241 ,000 ,014 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Y1.10 Pearson
Correlation ,402
** ,379
** ,303
** ,103 ,603
** ,409
** ,249
* ,236
* ,251
* 1 ,664
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,319 ,000 ,000 ,015 ,020 ,014 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Kinerja Pearson
Correlation ,562
** ,583
** ,588
** ,438
** ,615
** ,580
** ,439
** ,615
** ,621
** ,664
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
lxi
Uji Reabilitas
Variabel Kompetensi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 96 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 96 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,806 10
lxii
Uji Reabilitas
Variabel Komitmen
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 96 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 96 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,848 6
lxiii
Uji Reabilitas
Variabel Etos Kerja
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 96 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 96 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,692 4
lxiv
Uji Reabilitas
Variabel Kinerja
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 96 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 96 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,774 10
lxv
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) -,384 ,053 -7,304 ,000
Kompetensi ,255 ,091 ,256 2,790 ,006 ,528 ,279 ,202 ,623 1,605
Komitmen -,011 ,014 -,068 -,825 ,412 ,244 -,086 -,060 ,767 1,303
EtosKerja ,128 ,019 ,577 6,717 ,000 ,689 ,574 ,487 ,714 1,400
a. Dependent Variable: Kinerja
lxvi
Uji Normalitas
lxvii
Uji Normalitas
lxviii
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 96
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,01530489
Most Extreme Differences Absolute ,086
Positive ,086
Negative -,076
Test Statistic ,086
Asymp. Sig. (2-tailed) ,074c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,450d
99% Confidence Interval Lower Bound ,437
Upper Bound ,463
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
lxix
Uji Heterokedastisitas
lxx
Uji Hipotesis
Uji Koefisien Determinasi R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 ,718a ,516 ,500 ,01555 ,516 32,674 3 92 ,000 1,717
a. Predictors: (Constant), EtosKerja, Komitmen, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja
Uji t (Parsial)
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,384 ,053 -7,304 ,000
lxxi
Kompetensi ,255 ,091 ,256 2,790 ,006
Komitmen -,011 ,014 -,068 -,825 ,412
EtosKerja ,128 ,019 ,577 6,717 ,000
Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression ,024 3 ,008 32,674 ,000b
Residual ,022 92 ,000
Total ,046 95
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), EtosKerja, Komitmen, Kompetensi