PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS …digilib.unila.ac.id/54743/3/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS …digilib.unila.ac.id/54743/3/SKRIPSI TANPA BAB...
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS DANTIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris pada BPK RI Provinsi Lampung)
(Skripsi)
Oleh
MUHAMMAD REYHAN ASSEGAF
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ii
ABSTRACT
THE EFFECT OF COMPETENCE, INDEPENDENCE, INTEGRITY ANDTIME BUDGET PRESSURE ON AUDIT QUALITY (EMPIRICAL STUDY
IN BPK RI LAMPUNG PROVINCE
By
Muhammad Reyhan Assegaf
This study aims to determine the effect of competency, independence, integrity,and time budget pressure on audit quality.
In this study the author discusses government auditors namely the Supreme AuditAgency (BPK) as the object of research because of several cases that occurred atthe BPK, such as the case of buying and selling opinions in 2010, two West JavaProvincial BPK auditors were sentenced to four years in prison The Mayor ofBekasi with the intention of giving WTP opinion to the Bekasi RegionalGovernment Financial Report (LKPD) in 2009. The population in this study is theauditor who works at the BPK RI Lampung Province. The sample of this studyamounted to 37 respondents who were selected by purposive sampling technique,namely the selection of samples taken based on certain criteria. The results of thisstudy indicate that the variables of Competence, Independence, and Integrityinfluence Audit Quality, while Time Budget Pressure has a negative effect onAudit Quality.
Keywords: Competence, Independence, Integrity, Time Budget Pressure, AuditQuality.
iii
ABSTRAK
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS DAN TIMEBUDGET PRESSURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS
PADA BPK RI PROVINSI LAMPUNG)
Oleh
Muhammad Reyhan Assegaf
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi, independensi,integritas, dan time budget pressure terhadap kualitas audit.
Dalam penelitian ini penulis membahas auditor pemerintah yaitu BadanPemeriksa Keuangan (BPK) sebagai objek penelitian karena adanya beberapakasus yang terjadi pada BPK, seperti kasus jual beli opini pada tahun 2010, duaauditor BPK Provinsi Jawa Barat divonis empat tahun penjara karena terbuktimenerima suap dari Walikota Bekasi dengan maksud memberikan opini WTPterhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Bekasi tahun 2009.Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di BPK RI ProvinsiLampung. Sampel penelitian ini berjumlah 37 responden yang dipilih denganteknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel diambil berdasarkan suatukriteria tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Kompetensi,Independensi, dan Integritas berpengaruh terhadap Kualitas Audit, sedangkanTime Budget Pressure berpengaruh negatif terhadap Kualitas Audit.
Kata Kunci : Kompetensi, Independensi, Integritas, Time Budget Pressure,Kualitas Audit.
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS DAN TIMEBUDGET PRESSURE TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris pada BPK RI Provinsi Lampung)
Oleh
MUHAMMAD REYHAN ASSEGAF
SkripsiSebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, 11 Juni 1994
sebagai putra pertama dari empat bersaudara, buah hati dari
pasangan Bpk. Ade Rahmatullah dan Ibu Rohil Yana.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di
TK Al-Azhar pada tahun 2000. Kemudian pendidikan dasar
di SD Al-Kautsar Bandar Lampung hingga tahun 2006.
Lalu melanjutkan pendidikan menengah pertama di Pondok Modern Darussalam
Gontor Ponorogo tahun 2009 dan sekolah menengah atas di Pondok Modern
Darussalam Gontor Ponorogo tahun 2013. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2014.
Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha penulis telah
berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan
skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Akhir kata
penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya skripsi
yang berjudul “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas dan Time Budget
Pressure terhadap Kualitas Audit.”
ix
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.
Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(QS. Al-Insyirah: 6-8)
x
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin
Teriring rasa syukur kepada Allah SWT yang membimbingku selama ini, karya ini
kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku tercinta,
Ayahanda Ade Rahmatullah dan Ibunda Rohil Yana
Adik-adikku Tersayang,
Aida Rosyidah Assegaf
Muhammad Arief Assegaf
Iqna Marwah Firizqi Assegaf
Teman-teman seperjuangan terbaikku
serta
Almamaterku tercinta,
Universitas Lampung
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan
Karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Kompetensi, Independensi, Integritas dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas
Audit”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih
ditemukan banyak kekurangan, karenanya penulis terbuka terhadap berbagai saran
dan masukan guna perbaikan di masa depan. Akhir kata penulis berharap skripsi
ini dapat bermanfaat, naik bagi penulis pribadi maupun pembaca.
Bandar Lampung, 22 November 2018
Muhammad Reyhan Assegaf
xii
SANWACANA
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas dan Time Budget Pressure
terhadap Kualitas Audit.” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si.,Akt. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bunda Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., CA., Akt. selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Dosen Pembimbing Utama atas waktu, perhatian, bimbingan,
xiii
serta nasihat yang telah diberikan dengan penuh kesabaran selama proses
penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Komaruddin, S.E., M.Si., CA., CPA. selaku Dosen Pembimbing Kedua
atas waktu, bimbingan, saran, serta nasihat yang telah diberikan selama proses
penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen Penguji Utama yang
telah memberikan evaluasi serta saran yang membangun dalam proses
penyempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu, pembelajaran, bantuan,
dan pelayanan terbaik selama penulis menyelesaikan pendidikan di
Universitas Lampung.
8. Kedua orang tuaku tercinta; Ayahanda Ade Rahmatullah dan Ibunda Rohil
Yana untuk segala bentuk dukungan, didikan, dan perjuangannya demi
keberhasilanku. Terimakasih untuk doa, nasihat, serta motivasi yang tak henti-
hentinya selama ini.
9. Adik-adikku tersayang, Aida Rosyidah Assegaf, Muhammad Arief Assegaf
dan Iqna Marwah Firizqi Assegaf. Terimakasih untuk segala support dan
bantuannya selalu. Ditunggu kesuksesannya, semangat!
10. Dian Erlisa L, S.T. atas waktu, semangat dan dukungan serta kesabarannya
selama proses penyelesaian skripsi dari awal pengerjaan hingga akhir.
11. Anggota grup galau-galauan, Dayat, Memet, Caven, Rizki, Haekal, Jon,
Ginanda, Ari, Fery, Gede, Gema, Wayan, Gesy, vita. Semoga kita semua
sukses kedepannya yaa brother.
xiv
12. Clara, Kadin, Dinda, Santika, Murtika, Eva, Ari, Rizki dan para pejuang
januari, semangat!!!.
13. Keluarga Akuntansi Paralel 2014, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Terimakasih atas kebersamaan dan canda tawa selama masa kuliah. Sukses
selalu kawan.
14. Rumah gery squad, Gery, Arya, Acong, Ida, Umam, Agung, Dede, Aji, Kiki.
Terimakasih semua dan cepet lulus boys.
15. Keluarga besar IKPM Lampung, Jundi, Tio, Sigit, Rio, Aziz, Khosyiar,
Rudis, Arbel, Rizki, Kumis, Andre, Cahya, dan Konsuli semua yang gak bisa
disebutin satu-satu terimakasih atas dukungannya. Semoga silaturahmi kita
tetap terjaga.
Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terimakasih, semoga
mendapat balasan dari Allah SWT.Demikianlah, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Bandar Lampung, 22 November 2018
Penulis,
Muhammad Reyhan Assegaf
xv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... viii
MOTTO ......................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN .......................................................................................... x
KATA PENGANTAR ................................................................................... xi
SANWACANA .............................................................................................. xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
1.4.1. Manfaat Praktis ........................................................................ 4
1.4.2. Manfaat Teoritis ...................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori .................................................................................. 6
2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory) ............................................ 6
2.1.2. Teori Atribusi .......................................................................... 7
xvii
2.1.3. Kualitas Audit .......................................................................... 8
2.1.4. Kompetensi .............................................................................. 9
2.1.5. Independensi ............................................................................ 10
2.1.6. Integritas .................................................................................. 12
2.1.7. Time Budget Pressure .............................................................. 12
2.2. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 14
2.3. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 15
2.4. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 15
2.4.1. Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Audit ............. 15
2.4.2. Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Hasil Audit ........... 16
2.4.3. Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Hasil Audit ................. 16
2.4.4. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kualitas Hasil
Audit ........................................................................................ 17
III. METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel ......................................................................... 18
3.2. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 18
3.3. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 19
3.4. Definisi Operasinal ........................................................................... 19
3.5. Teknik Penentuan Skor ..................................................................... 19
3.6. Metode Analisis Data ........................................................................ 22
3.6.1. Analisis Statistik Deskriptif ..................................................... 22
3.7. Uji Kualitas Data ............................................................................... 23
3.7.1. Uji Validitas ............................................................................. 23
3.7.2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 23
3.7.3. Moderated Regression Analysis (MRA) ................................. 24
3.8. Uji Hipotesis ..................................................................................... 25
3.8.1. Koefisien Determinan .............................................................. 25
3.8.2. Uji Statistik F ........................................................................... 25
3.8.3. Uji Statistik t ............................................................................ 26
xvii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ................................................................................. 27
4.1.1. Data dan Sampel ...................................................................... 27
4.1.2. Karakteristik Responden ......................................................... 28
4.1.3. Analisis Deskriptif ................................................................... 28
4.2. Uji KualitasData ................................................................................ 30
4.2.1. Uji Validitas Data .................................................................... 30
4.2.2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 35
4.3. Analisis Data ..................................................................................... 36
4.3.1. Moderated Regression Analysis (MRA) ................................. 36
4.3.2. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ................................ 37
4.3.3. Uji Statistik F ........................................................................... 37
4.3.4. Uji Statistik t ............................................................................ 38
4.4. Pembahasan ....................................................................................... 40
4.4.1. Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit ...................... 40
4.4.2. Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit .................... 40
4.4.3. Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Audit ........................... 41
4.4.4. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit ...... 41
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 43
5.2. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 44
5.3. Saran ................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu .................................................................. 14
Tabel 3.1. Operasional Variabel ................................................................. 20
Tabel 4.1. Persentase Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner ............... 27
Tabel 4.2. Karakteristik Responden ............................................................ 28
Tabel 4.3. Statistik Deskriptif ..................................................................... 29
Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi .................................. 31
Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Independensi ................................ 32
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Integritas ...................................... 33
Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Time Budget Pressure ................................. 34
Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Kualitas Audit ............................................. 34
Tabel 4.9. Hasil Uji Realibilitas ................................................................. 35
Tabel 4.10. Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) .................... 36
Tabel 4.11. Hasil Uji Koefisien Determinan ................................................ 37
Tabel 4.12. Hasil Uji Statistik F ................................................................... 38
Tabel 4.13. Hasil Uji Statistik t .................................................................... 38
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Pemikiran ................................................................... 15
xx
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Penelitian
2. Jawaban Permohonan Izin Penelitian
3. Kuesioner Penelitian
4. Hasil Kuesioner
5. Analisis Deskriptif
6. Uji Validitas Data
a. Variabel X1 Kompetensi
b. Variabel X2 Independensi
c. Variabel X3 Integritas
d. Variabel X4 Time Budget Pressure
e. Variabel Y Kualitas Audit
7. Uji Reliabilitas
a. Variabel X1 Kompetensi
b. Variabel X2 Independensi
c. Variabel X3 Integritas
d. Variabel X4 Time Budget Pressure
e. Variabel Y Kualitas Audit
8. Uji Analisis Regresi Berganda
9. Uji Koefisien Determinasi
10. Uji Statistik F
11. Uji Statistik T
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan yang bersifat
kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak
internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut IFRS, ada dua karakteristik
terpenting yang harus ada dalam laporan keuangan yakni relevan (relevance) dan
dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut sangatlah sulit untuk
diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu
auditor untuk memberi jaminan bahwa laporan keuangan tersebut memang
relevan dan dapat diandalkan serta dapat meningkatkan kepercayaan semua pihak
yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut (Singgih dan Bawono, 2010).
Auditor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu auditor pemerintah, auditor
intern, dan auditor independen atau akuntan publik. Berikut penjelasan singkat
masing-masing jenis auditor (Jusup, 2001) :
1. Auditor pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas
keuangan negara pada instansi-instansi pemerintah di Indonesia audit ini
dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dibentuk sebagai
2
perwujudan dari pasal 23 ayat 5 Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi
“Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu
Badan Pemeriksa Keuangan yang pengaturannya ditetapkan dengan undang-
undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR)”. Badan Pemeriksa Keuangan merupakan badan yang tidak
tunduk kepada pemerintah sehingga diharapkan dapat melakukan audit secara
independen, namun demikian badan ini bukanlah badan yang berdiri di atas
pemerintah. Hasil audit yang dilakukan BPK disampaikan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat sebagai alat kontrol atas pelaksanaan keuangan negara.
2. Auditor intern adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh
karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit
yang dilakukannya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat
dimana ia bekerja.
3. Auditor independen atau akuntan publik adalah auditor yang melakukan
fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan.
Dalam penelitian ini penulis membahas auditor pemerintah yaitu Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai objek penelitian karena adanya beberapa
kasus yang terjadi pada BPK, seperti kasus jual beli opini pada tahun 2010, dua
auditor BPK Provinsi Jawa Barat divonis empat tahun penjara karena terbukti
menerima suap dari Walikota Bekasi dengan maksud memberikan opini WTP
terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Bekasi tahun 2009.
Pada 2016, auditor BPK Provinsi Sulawesi Utara dijatuhi hukuman 5 tahun 6
bulan penjara karena terbukti meloloskan laporan hasil pemeriksaan sejumlah
3
pemerintah kabupaten dan pemerintah kota di Sulut, dan ditahun yang sama KPK
melakukan operasi tangkap tangan kasus jual beli opini BPK pada Kementrian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa) untuk
mendapatkan level audit yang diberikan oleh BPK yang sebelumnya wajar dengan
pengecualian (WDP) menjadi wajar tanpa pengecualian (WTP). (Harian Kompas,
30/03/2018).
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi laporan audit antara lain kompetensi,
independensi, integritas dan time budget pressure. Kompetensi dan independensi
auditor dipandang berkaitan dengan kualitas audit baik dengan proses maupun
hasil audit. Selain kompetensi dan independensi, integritas auditor juga
merupakan suatu faktor yang penting untuk menunjang suatu kualitas audit yang
baik. Integritas merupakan suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya
pengakuan profesional. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap
jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa
pelayanan serta kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan
pribadi. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah time budget
pressure atau anggaran waktu yang dianggap sebagai faktor timbulnya kerja audit
di bawah standar dan mendorong terjadinya pelanggaran terhadap standar audit
dan perilaku-perilaku yang tidak etis (Hutabarat, 2012). Selain standar audit,
akuntan publik juga harus mematuhi kode etik profesi yang mengatur perilaku
akuntan publik dalam menjalankan praktik profesinya baik dengan sesama
anggota maupun dengan masyarakat umum. Kode etik ini mengatur tentang
tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan,
4
perilaku profesional serta standar teknis bagi seorang auditor dalam menjalankan
profesinya. Berdasarkan pemaparan di atas penulis mengangkat judul:
“Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas dan Time Budget Pressure
Terhadap Kualitas Audit”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit?
2. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit?
3. Apakah integritas berpengaruh terhadap kualitas audit?
4. Apakah Time Budget Pressure berpengaruh terhadap kualitas audit?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan penilitian ini adalah
untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh kompetensi,
independensi, integritas dan time budget pressure terhadap kualitas audit.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Ikatan Akuntansi
Indonesia, khususnya pada BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung dalam
pengembangan auditor untuk meningkatkan kualitas hasil audit.
5
1.4.2 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan penelitian sebelumnya dan menjadi
dasar penelitian selanjutnya dalam hal pengaruh kompetensi, independensi,
integritas dan time budget pressure terhadap kualitas audit.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Keagenan (agency Theory)
Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham sebagai
prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang
dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang
saham. Karena mereka dipilih, maka pihak manajemen harus mempertanggung
jawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham. Hal ini menjelaskan
hubungan kontraktual antara pemilik dan manajer. Hubungan kontraktual ini
terjadi ketika ada pemisahan fungsi pengelolaan dan kepemilikan perusahaan,
yaitu pemilik mendelegasikan sebagian otoritas pengambilan keputusan kepada
manajemen. Pemisahan antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan inilah
yang nantinya memicu adanya konflik kepentingan (agency conflict). (Cholifa,
2015)
Dalam Messier (2011) adanya pemisahan fungsi pengelolaan dan kepemilikan
perusahaan, meskipun terdapat kontrak antara manajer (agent) dengan pemilik
(principals), dapat memicu munculnya asimetri informasi, yaitu manajer memiliki
7
informasi lebih banyak perihal kondisi perusahaan dibanding pemilik. Asimetri
informasi yang terjadi karena manajer tidak bersedia memberikan informasi yang
dimilikinya kepada pemilik. Oleh karena itu, asimetri informasi dapat merugikan
pemilik. Sebab, pemilik tidak mampu mengetahui keadaan perusahaan secara utuh
dan pemilik menjadi kurang percaya pada manajer atas laporan pertanggung
jawaban yang dibuat oleh manajer berupa laporan keuangan. Jadi, untuk dapat
mengurangi konflik kepentingan, pihak manajer harus mempertanggung jawabkan
atas kepercayaan yang diberikan oleh pemilik berupa laporan keuangan auditan.
Auditor mengemban tugas dan tanggung jawab dari manajer (agent) untuk
mengaudit laporan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Agency theory
membantu auditor sebagai pihak ketiga untuk memahami adanya konflik
kepentingan yang muncul antara manajer dan pemilik. Pemilik selaku investor
bekerja sama dan menjalin kontrak kerja dengan manajer perusahaan. Diharapkan
dengan adanya auditor tidak ada kecurangan dalam laporan keuangan yang dibuat
oleh manajer, tetapi juga dapat mengevaluasi kinerja manajer sehingga informasi
yang dihasilkan relevan dan dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan
investasi.
2.1.2 Teori Atribusi
Atribusi mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang
lain atau mereka sendiri. Ini adalah proses kognitif dimana orang menarik
kesimpulan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi atau memahami prilaku
satu sama lain. Diterapkan pada persepsi sosial, ada dua jenis atribusi umum:
dispotional atribution dan situtional atribution.
8
Atribusi disposional menganggap perilaku seseorang terhadap faktor internal
seperti ciri kepribadian, motivasi, atau kemampuan dan atribusi situsional yang
menghubungkan perilaku seseorang dengan faktor eksternal seperti peralatan atau
pengaruh sosial dari yang lain. Teori atribusi menjelaskan mengenai proses
bagaimana kita menentukan penyebab dan motif perilaku individu. Apakah
perilaku itu dipengaruhi dari faktor internal seperti sifat atau karakter atau faktor
eksternal seperti tekanan situasi atau keadaan tertentu. Teori atribusi menganggap
bahwa manusi bersifat rasional dan termotivasi untuk mengidentifikasi dan
memahami struktur sebab akibat dari lingkungan mereka yang relevan, ini adalah
pencarian atribut yang menjadi ciri teori atribusi. (Luthans, Fred 2001).
Dalam penelitian ini penulis menyoroti dispositional attributions yang merupakan
penyebab internal. Dispositional attributions mengacu pada aspek perilaku
individual yang ada dalam diri seseorang seperti kepribadian, persepsi diri,
kemampuan, atau motivasi. Teori atribusi digunakan untuk menjelaskan bahwa
kompetensi, independensi, profesionalisme, integritas, dan time budget pressure
merupakan suatu faktor penentu kualitas hasil audit yang dihasilkan oleh auditor.
2.1.3 Kualitas Audit
Kualitas audit adalah kemungkinan dimana auditor akan menemukan dan
melaporkan salah saji material dalam laporan keuangan klien bedasarkan standar
profesi akuntan publik (SPAP). Audit yang dilaksanakan baik, jika memenuhi
standar audit yang berlaku (Watskin, 2004). Audit merupakan hal yang sangat
penting didalam suatu perusahaan karena memberikan pengaruh besar dalam
kegiatan perusahaan. Audit merupakan proses untuk memberikan informasi yang
akurat mengenai aktivitas ekonomi suatu perusahaan. Audit dilaksanakan oleh
9
pihak yang kompeten, profesional, dan tidak memihak atau dapat dipengaruhi
oleh pihak lain. Auditor mempunyai peranan yang sangat penting dalam dasar
pengambilan keputusan hasil audit (Kurnia, 2014). Menurut Mulyadi (2016), audit
merupakan suatu proses yang sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara objektif mengenai pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Ditinjau dari sudut profesi, audit adalah pemeriksaan secara objektif atas laporan
keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan
apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar dalam semua hal yang
material, posisi, keuangan, dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut
(Mulyadi, 2016). Auditor berfungsi sebagai pihak ketiga yang menjembatani
manajemen perusahaan dengan pihak luar perusahaan yang berkepentingan.
Auditor bertugas memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan sebagai
dasar dalam pembuatan keputusan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh
manajamen dapat dipercaya.
2.1.4 Kompetensi
Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk
melaksanakan audit dengan benar. Dalam melakukan audit, seorang auditor harus
memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian
khusus di bidangnya. Sebagaimana dalam Standar Profesional Akuntan publik
tahun 2011 (SA Seksi, 210.01) menyebutkan pada standar umum pertama
menyatakan bahwa Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang
10
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor.
Meskipun seseorang mempunyai kemampuan dalam bidang lain, namun dia harus
dilatih dengan benar dan mempunyai keahlian dalam bidang audit.
Seseorang yang terlatih dalam bidang bisnis dan keuangan tidak selalu berarti
terlatih sebagai seorang auditor. Akibatnya, auditor diharapkan mempunyai
tingkat pemahaman yang tinggi baik mengenai permasalahan akuntansi maupun
audit. Standar ini menempatkan tanggung jawab pada auditor untuk memenuhi
persyaratan pelatihan serta keahlian melalui pendidikan dan pengalaman khusus
dalam bidang audit. Seperti dalam Standar Profesional Akuntan publik tahun 2011
(SA Seksi, 210.03) bahwa dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu
pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang ahli
dalam bidang akuntansi dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut
dimulai dengan pendidikan formalnya yang diperluas melalui pengalaman-
pengalaman selanjutnya dalam praktik audit. Untuk memenuhi persyaratan
sebagai seorang profesional, auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup.
Pelatihan ini harus secara memadai mencakup aspek teknis maupun pendidikan
umum.
2.1.5 Independensi
Independensi merupakan salah satu karakter yang sangat penting dalam
pemeriksaan akuntansi. Standar Profesional Akuntan Publik mengharuskan bahwa
auditor dalam penugasannya harus mempertahankan sikap mental independen.
Independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak memihak di dalam
11
pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit.
(Rahayu, 2013). Sikap mental independen tersebut harus meliputi :
1. Independence in fact
Independen dalam kenyataan akan ada apabila pada kenyataannya auditor mampu
mempertahankan sikap yang tidak memihak sepanjang pelaksanaan auditnya.
Artinya sebagi suatu kejujuran yang tidak memihak dalam merumuskan dan
menyatakan pendapatnya, hal ini berarti bahwa dalm mempertimbangkan fakta-
fakta yang dipakai sebagai dasar pemberian pendapat, auditor harus objektif dan
tidak berprasangka.
2. Independence in appearance
Independen dalam penampilan adalah hasil interpretasi pihak lain mengenai
independensi ini. Auditor akan dianggap tidak independen apabila auditor tersebut
memiliki hubungan tertentu (misalnya hubungan keluarga) dengan kliennya yang
dapat menimbulkan kecurigaan bahwa auditor tersebut akan memihak kliennya
atau tidak independen.
Independensi berarti adanya kejujuran dalam diri auditor untuk
mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak
dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Jika seorang auditor bersikap
independen, maka ia akan memberi penilaian yang sebenarnya terhadap laporan
keuangan yang diperiksa, tanpa memiliki beban apapun terhadap pihak manapun.
Dengan demikian maka jaminan atas keandalan laporan yang diberikan oleh
auditor tersebut dapat dipercaya oleh semua pihak yang berkepentingan.
12
2.1.6 Integritas
Integritas adalah elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan
profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik
dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji semua
keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk,
antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia
penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh
keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan
perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau
peniadaan prinsip (Jusup, 2001).
Auditor harus melaksanakan audit dengan jujur dan bertanggung jawab dan
membuat laporan audit sesuai aturan yang berlaku. Sebagaimana dalam Kode Etik
Akuntan Profesional tahun 2016 (SA Seksi 110.1 dan 110.2) bahwa prinsip
integritas mewajibkan setiap praktisi untuk tegas, jujur dan adil dalam hubungan
profesional dan hubungan bisnisnya. Praktisi tidak boleh terkait dengan laporan,
komunikasi atau informasi lainnya yang diyakininya terdapat 3 hal berikut :
1. Kesalahan yang material atau pernyataan yang menyesalkan.
2. Pernyataan atau informasi yang diberikan secara tidak hati-hati.
3. Penghilangan atau penyembunyian yang dapat menyesatkan atas informasi
yang seharusnya diungkapkan.
2.1.7 Time Budget Pressure
Tekanan waktu yang dimiliki oleh auditor dalam melakukan audit sangat
mempengaruhi kualitas audit. Auditor seringkali bekerja dalam keterbatasan
13
waktu, untuk itu setiap auditor perlu membuat anggaran waktu dalam kegiatan
pengauditan. Anggaran waktu dibutuhkan untuk menentukan kos audit dan
mengukur kinerja auditor (Simamora dalam Cholifa, 2015) tetapi, anggaran waktu
seringkali tidak sesuai dengan realisasi atas pekerjaan yang dilakukan, akibatnya
timbul perilaku disfungsional yang menyebabkan rendahnya kualitas audit. Dalam
time budget pressure, terdapat suatu kecenderungan untuk melakukan tindakan
seperti mengurangi prosedur audit yang dibutuhkan, mengurangi ketepatan dan
keefektifan pengumpulan bukti audit yang pada akhirnya dapat menurunkan
kualitas audit. Hal ini sesuai dengan Rustiarini (2013), yang menyebutkan bahwa
tekanan waktu audit akan mengurangi kinerja auditor karena adanya alokasi
waktu yang terbatas menyebabkan auditor menguji beberapa transaksi yang lebih
sedikit. Adanya pengurangan beberapa aktifitas justru mengurangi kualitas audit
yang dihasilkan dan menurunkan kinerja auditor.
Tekanan anggaran waktu merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang
dan merupakan suatu kondisi dimana auditor diberikan batasan waktu dalam
mengaudit. Kondisi ini tidak dapat dihindari auditor karena berhubungan dengan
kos audit. Apabila tidak bisa mengalokasikan waktu dengan baik maka waktu
audit menjadi lebih lama dan berdampak pula pada kos audit yang semakin besar
(Cholifa, 2015). Tingginya tekanan waktu dalam melakukan audit membuat
auditor semakin meningkatkan efesiensi dalam pengauditan sehingga seringkali
pelaksanaan audit yang dilakukan oleh auditor tidak selalu berdasarkan prosedur
dan perencanaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Kurnia dan Shopie,
2014).
14
Tekanan anggaran waktu adalah keadaan yang menunjukkan auditor dituntut
untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau
terdapat pembahasan waktu anggaran yang sangat ketat dan kaku (Nirmala dan
Nur, 2013). Menurut Muhshyi dalam Kurnia (2014) Time Pressure memiliki dua
dimensi yaitu Time Budget Pressure dimana auditor dituntut untuk melakukan
efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau terdapat pembatasan
waktu dalam anggaran yang sangat ketat dan Time Deadline Pressure dimana
auditor dituntut untuk menyelesaikan tugas audit tepat pada waktunya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Hasil
1
Kurnia, 2014
Pengaruh
Kompetensi,
Independensi,
Tekanan Waktu
dan Etika Auditor
terhadap Kualitas
Audit
Penelitian ini menunjukkan
bahwa kompetensi dan
independensi bepengaruh positif
terhadap kualitas audit dan
tekanan waktu berpengaruh
negatif terhadap kualitas audit
2
Ningsih, 2013
Pengaruh
Kompetensi,
Independensi, dan
Time Budget
Pressure terhadap
Kualitas Audit
Penelitian ini menunjukkan
bahwa kompetensi dan
independensi berpengaruh
positif terhadap kualitas audit
sedangkan tekanan waktu audit
berpengaruh negatif terhadap
kualitas audit
3
Prihartini, 2015
Pengaruh
Kompetensi,
Independsi dan
Integritas Auditor
terhadap Kualitas
Hasil Audit
Penelitian ini menunjukkan
bahwa kompetensi dan
integritas berpengaruh positif
signifikan terhadap kualitas
hasil audit, sedangkan
independensi tidak berpengaruh
terhadap kualitas hasil audit.
15
4
Ratha, 2015
Pengaruh Due
Profesional Care,
Akuntabilitas,
Kompleksitas
Audit, dan Time
Budget Pressure
terhadap Kualitas
Audit
Penelitian ini menunjukkan
bahwa due profesional care dan
akuntabilitas berpengaruh
positif terhadap kualitas audit
sedangkan kompleksitas audit
dan time budget pressure
berpengaruh negatif terhadap
kualitas audit.
2.3 Kerangka Pemikiran
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit
Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk
melaksanakan audit dengan benar. Dalam melakukan audit, seorang auditor harus
memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian
khusus di bidangnya. Seperti dalam Standar Profesional Akuntan publik tahun
2011 (SA Seksi, 210.03) bahwa dalam melaksanakan audit untuk sampai pada
suatu pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang
X1
X3
X4
X2 Y
Kompetensi
Kualitas Audit
Independesi
Integritas
Time Budget Pressure
16
ahli dalam bidang akuntansi dan bidang auditing. Berdasarkan penjelasan tersebut
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H 1: Kompetensi Berpengeruh Positif terhadap Kualitas Hasil Audit.
2.4.2 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Hasil Audit
Independensi merupakan salah satu karakter yang sangat penting dalam
pemeriksaan akuntansi. Independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak
memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan
penyusunan laporan audit. (Rahayu, 2013). Jika seorang auditor bersikap
independen, maka ia akan memberi penilaian yang sebenarnya terhadap laporan
keuangan yang diperiksa, tanpa memiliki beban apapun terhadap pihak manapun.
Dengan demikian maka jaminan atas keandalan laporan yang diberikan oleh
auditor tersebut dapat dipercaya oleh semua pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H 2: Independensi Berpengeruh Positif terhadap Kualitas Hasil Audit.
2.4.3 Pengaruh Integritas Terhadap Kualitas Hasil Audit
Integritas auditor merupakan mutu akademik yang akan menumbuhkan
kepercayaan dan selanjutnya akan menyebabkan kepatuhan pada keputusan yang
dibuat, sehingga auditor harus melaksanakan audit dengan jujur dan bertanggung
jawab dan membuat laporan audit sesuai aturan yang berlaku. Integritas
mengharuskan seseorang untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus
membocorkan rahasia klien. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
17
H 3: Integritas Berpengeruh Positif terhadap Kualitas Hasil Audit.
2.4.4 Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Hasil Audit
Auditor menetapkan alokasi waktu audit yang sangat ketat tetapi akibatnya
memiliki efek samping yang merugikan publik, yaitu memunculkan perilaku yang
mengancam kualitas audit, antara lain penurunan tingkat pendeteksian dan
penyelidikan aspek kualitatif salah saji, gagal meneliti prinsip akuntansi,
melakukan review dokumen secara dangkal, menerima penjelasan klien secara
lemah dan mengurangi pekrjaan pada salah satu langkah audit di bawah tingkat
yang diterima (Nurhayati, 2015). Sebagian besar penelitian mengindikasikan
bahwa tekanan waktu bisa mendorong perilaku disfungsional. Tekanan anggaran
waktu menyebabkan menurunnya efektivitas dan efisiensi kegiatan pengauditan.
Kualitas audit bisa semakin buruk, bila alokasi waktu yang dianggarkan tidak
realistis dengan kesulitan audit yang diembannya. Berdasarkan penjelasan
tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H 4: Time Budget Pressure Berpengeruh Negatif terhadap Kualitas Hasil
Audit.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja pada BPK RI
Perwakilan Provinsi Lampung. Dalam penelitian ini auditor yang menjadi sampel
dipilih berdasarkan purposive sampling yaitu dilakukan dengan mengambil
sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu, baik berdasarkan
pertimbangan tertentu maupun jumlah tertentu (Ghozali, 2016).
Kriteria yang dipilih sebagai sampel adalah:
a. Auditor yang memiliki tingkat pendidikan formal minimal sarjana muda atau
starata satu (S1).
b. Auditor yang telah melakukan penugasan lebih dari satu tahun.
Persyaratan ini digunakan agar kualitas audit bisa digunakan untuk mengambil
keputusan yang objektif. Sampel yang digunakan sebanyak 40 orang dengan
kriteria yang telah disebutkan.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari sumber atau tempat dimana penelitian dilakukan.
Dalam penelitian ini data primer didapat dari pengumpulan kuisioner dengan
19
responden karyawan yang bekerja di BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung yang
memuat pernyataan terkait dengan kompetensi, independensi, integritas dan
kualitas hasil audit.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian ini didapat dari survei menggunakan
kuisioner yang dibagikan ke seluruh karyawan yang bekerja di BPK RI
Perwakilan Provinsi Lampung.
3.4 Definisi Operasional
Variabel-variabel dalam penelitian harus dijelaskan secara operasional untuk
mempermudah dalam memahami makna variabel dan mempermudah pengukuran
variabel tersebut. Definisi operasional yaitu berupa cara mengukur variabel itu
supaya dapat dioperasikan (Hartono, 2016).
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen (terikat) dan lima
variabel independen (bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kualitas audit, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah
kompetensi, independensi, profesionalisme, integritas, dan time budget pressure.
Hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen adalah
korelasional yang dapat berupa hubungan positif atau negatif.
3.5 Teknik Penentuan Skor
Setelah mengumpulkan data, tahap selanjutnya yaitu teknik penentuan skor. Hal
ini dilakukan karena salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
20
menggunakan kuesioner yaitu peneliti memberikan pertanyaan kepada responden
dengan beberapa alternatif jawaban yang masing-masing jawaban telah diberi
skor. Skala yang digunakan dalam menetapkan skor dalam penelitian ini yaitu
skala likert. Dengan skala likert jawaban yang tersedia dari SS (Sangat Setuju), S
(Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju) yang
masing-masing diberi skor sebagai berikut:
1. Jawaban SS diberi skor 5
2. Jawaban S diberi skor 4
3. Jawaban N diberi skor 3
4. Jawaban TS diberi skor 2
5. Jawaban STS diberi skor 1
Teknik penentuan skor dilakukan agar memudahkan peneliti dalam memasukkan
data/informasi dari responden yang dilakukan pada tahap pengumpulan data.
Pemberian skor juga bertujuan untuk mempermudah peniliti dalam mengolah data
hasil penelitian.
Tabel 3.1. Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Nomor
pertanyaan
Skala
pengukuran
Kompetensi
Sumber:
Sukriah (2009)
- Mutu personal
- Pengetahuan
umum
- Rasa ingin
tahu auditor
- Mampu
bekerjasama
dalam tim
- Kemampuan
melakukan
review analitis
- Pengetahuan
tentang ilmu
auditing, ilmu
- No. 1,2
- No. 3
- No. 4
- No.
5,6,7
Skala likert
1-5
21
- Keahlian
khusus
organisasi,
ilmu akuntansi
dan olah data
- Kemampuan
berkomunikasi
- Ilmu
penunjang
- Penulisan
pelaporan
- No. 8
- No. 9
- No. 10
Independensi
Sumber: Elder
(2012)
- Independensi
penyusunan
program
- Independensi
investigatif
- Independensi
pelaporan
- Bebas dari
campur tangan
pimpinan
- Bebas dari
pihak lain
- Bebas
mengakses
sumber
- Bebas
menentukan
yang akan
diperiksa
- Bebas dari
kepentingan
pribadi
- Bebas dari
penolakan
penilaian
- Bebas dari
istilah-istilah
yang
menimbulkan
multitafsir
- Bebas dari
pengaruh
pihak lain
- No.1
- No. 2,3
- No. 4
- No. 5
- No. 6
- No. 7
- No. 8
- No. 9
Skala likert
1-5
Integritas
Sumber:
Sukriah (2009)
- Jujur dan
transparan
- Berani
- Bijaksana
- Kejujuran
auditor
- Keberanian
auditor
- Sikap
bijaksana
auditor
- No.1,2,3
- No.
4,5,6
- No.
7,8,9
- No.
Skala likert
1-5
22
- Bertanggung
jawab
- Tanggung
jawab auditor
10,11,12
,13,14
Time Budget
Pressure
Sumber:
Weningtyas
(2006)
- Tekanan
waktu dalam
penugasan
- Tekanan
waktu dalam
pelaporan
- Penggunaan
waktu
penugasan
secara efisien
- Pelaporan
tepat waktu
- No.
1,2,3
- No. 4,5
Skala likert
1-5
Kualitas Audit
Sumber:
Sukriah (2009)
- Kesesuaian
pemeriksaan
dengan standar
audit
- Indikator
kualitas
laporan hasil
pemeriksaan
- Perencanaan
audit
- Pelaksanaan
review
berjenjang
- Dokumentasi
kegiatan
- Penerapan
kode etik
- Kelengkapan
laporan audit
- Pengungkapan
- Obyektivitas
laporan
- No. 1,2
- No. 3
- No. 4
- No.
5,6,7
- No.8
- No.9
- No.10
Skala likert
1-5
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum
mengenai demografi responden dalam penelitian dan deskripsi mengenai variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian. Statistik deskriptif memberikan
gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, maksimum,
minimum (Ghozali, 2016). Rata-rata digunakan untuk mengetahui rata-rata data
yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan
untuk mengetahui jumlah terbesar data yang bersangkutan. Nilai minimum
23
digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang bersangkutan bervariasi
dari rata-rata.
3.7 Uji Kualitas Data
3.7.1 Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data
yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Ghozali,
2016).
Data dinyatakan valid jika r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-
Total Correlation > r-tabel pada signifikansi 0,05 (5%).Dalam penelitian ini
pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for Social
Science (SPSS).
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu tingkatan yang mengukur konsistensi hasil jika dilakukan
pengukuran berulang pada suatu karakteristik (Ghozali, 2016). Untuk pengujian
reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Statistical Package for Social
Science (SPSS) agar dapat menganalisis cronbach’s alpha.
Secara empiris, diberikan kententuan bahwa α < 0,7 mengindikasikan reliabilitas
konsistensi internal yang tidak memuaskan. Dengan kata lain, reliabilitas
konsistensi internal dapat diterima jika α ≥ 0,7.
24
3.7.3 Moderated Regression Analysis (MRA)
Nazir (2005) mengatakan bahwa jika parameter dari suatu hubungan fungsional
anatara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel ingin
diestimasikan, maka analisis regresi yang dikerjakan berkenaan dengan regresi
berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas (independent) yaitu, Kompetensi (X1), Independensi
(X2), Integritas (X3), dan Time Budget Pressure (X4) terhadap kualitas audit (Y),
dan Etika Auditor sebagai variabel moderasi (X5). Persamaan Moderated
Regression Analysis (MRA) digunakan untuk menguji H1-H4. Adapun bentuk
persamaan Moderated Regression Analysis (MRA) yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Persamaan Regresi :
Keterangan :
Y = Kualitas audit
α = Konstanta
β1-β4 = Koefisien Regresi
X1 = Kompetensi
X2 = Independensi
X3 = Integritas
X4 = Time Budget Pressure
e = Eror
25
Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis (MRA)
merupakan hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1,
X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-
masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan (Ghozali, 2016).
3.8 Uji Hipotesis
3.8.1 Koefisien Determinan
Menurut Imam Ghozali (2016) tujuan koefisien determinasi (R2) pada intinya
adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu, nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
3.8.2 Uji Statistik F
Menurut Ghozali (2016) Uji F disini bertujuan untuk mengetahui apakah
kelayakan model dapat dilanjutkan atau tidak dilanjutkan dan apakah variabel
bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat
(dependen). Prosedur yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
a. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas
(n-k), dimana n : jumlah pengamatan dan k : jumlah variabel.
26
b. Kriteria keputusan :
1. Uji Kecocokan model ditolak jika α > 0,05
2. Uji Kecocokan model diterima jika α < 0,05
3.8.3 Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2016). Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :
1. Ha ditolak apabila signifikan t hitung > 0,05 artinya variabel bebas tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat.
2. Ha diterima apabila signifikan t hitung < 0,05 artinya variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat.
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kompetensi,
independensi, integritas dan time budget pressure terhadap kualitas audit dengan
etika auditor sebagai variabel moderasi pada kantor BPK RI Provinsi Lampung.
Berdasarkan hasil dan analisis data maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap
kualitas audit. Sehingga benar bahwa semakin tinggi tingkat kompetensi yang
dimiliki auditor, maka kulitas audit yang dihasilkan akan semakin baik.
2. Penelitian ini menunjukkan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap
kualitas audit. Sehingga benar bahwa semakin tinggi tingkat independensi
yang dimiliki auditor, maka kulitas audit yang dihasilkan akan semakin baik.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa integritas berpengaruh positif terhadap
kualitas audit. Sehingga benar bahwa semakin tinggi tingkat integritas yang
dimiliki auditor, maka kulitas audit yang dihasilkan akan semakin baik.
4. Penelitian ini menunjukkan bahwa time budget pressure berpengaruh negatif
terhadap kualitas audit. Sehingga benar bahwa semakin tinggi tingkat tekanan
44
anggaran waktu yang dimiliki auditor, maka menyebabkan rendahnya kualitas
audit yang dihasilkan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
terdapat keterbatasan-keterbatasan yang ada. Keterbatasan yang dijumpai selama
penelitian adalah:
1. Penelitian ini hanya mengambil sampel para auditor di lingkungan BPK
Provinsi Lampung, sehingga tidak dapat digeneralisasi terhadap keseluruhan
auditor BPK seluruh Indonesia.
2. Dikarenakan kesibukan responden yang sedang melaksanakan penugasan
audit di luar kota sehingga mengakibatkan tidak semua auditor mengisi
kuesioner.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit dalam penelitian ini hanya
terdiri dari 4 (empat) variabel, yaitu kompetensi, independensi, integritas, dan
time budget pressure. Sedangkan masih banyak faktor lain yang
mempengaruhi kualitas audit seperti pengalaman kerja, profesionalisme, audit
delay, dan lain-lain.
5.3 Saran
1. Untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat menambah objek penelitian
selain pada kantor BPK RI Provinsi Lampung seperti BPKP, KAP, dan lain-
lain.
45
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat menambah variabel independen lainnya
yang mungkin berpengaruh terhadap kualitas audit, sehingga hasil penelitian
kualitas audit akan lebih mendekati kondisi yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2012. “Auditing. Buku I”. Jakarta: Salemba Empat.
Cholifa, Saydah. 2015. “Pengaruh Due Professional Care, Akuntabilitas, dan
Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit”. Surabaya: Jurnal Ilmu
& Riset Akuntansi Vol. 4 No. 2.
Elder, Randal J. Beasley, Mark S. Arens, Alvin A. Jusuf, Amir Abadi. 2012.
“Jasa Audit dan Assurance”. Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2016. “Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS
23. Edisi 8”. Semarang: Universitas Diponegoro.
Guy, Dan M, C. Wayne Alderman dan Alan J. Winters. 2002. “Auditing. Edisi 5
jilid 1”. Jakarta: Erlangga.
Halim, A. 2008. “Auditing I (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan)”.
Yogyakarta: AMPYKPN.
Hartono, Jogiyanto. 2016. “Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman”. BPFE. Jogjakarta.
Hurtt, R. K. 2010. “Development of a Scale to Measure Professional Skepticism”.
Journal of Practice & Theory. Vol. 29 No. 1.
Hutabarat, Goodman. 2012. “Pengaruh Pengalaman, Time Budget Pressure dan
Etika Uditor terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Ilmiah ESAI, Vol. 6, No.1.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2016. “Exposure Draft Kode Etik Akuntan
Profesional”. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Ikatan Akuntan Publik Indonesia. 2011. “Standar Profesional Akuntan Publik”.
Jakarta: Salemba Empat.
Jusup, Al. Haryono. 2001. “Auditing (Pengauditan). Buku 1”. Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Kompas. (2017, 31 Mei). Ketika Opini Audit BPK Tak Lagi Bermakna. Diperoleh
30 Maret 2018 dari
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/05/31/090000426/ketika.opini.au
dit.bpk.tak.lagi.bermakna
Kurnia, Winda, Khomsiyah dan Sofie. 2014. “Pengaruh Kompetensi,
Independensi, Tekanan Waktu, dan Etika Auditor Terhadap Kualitas
Audit”. Jakarta: E-Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi, Vol. 1, No. 2.
Luthans, Fred. 2001. “Organizational Behavior”. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna. 2015. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah”.
Surakarta: Journal of Rural and Development Vol. VI No. 1.
Messier, W. F., Glover, dan D.F. Prawitt. 2011. “Jasa Audit dan Assurance:
Pendekatan Sistematis. Buku 1 edisi 8”. Jakarta: Salemba empat.
Mulyadi. 2016. “Auditing. Buku 1 edisi 6”. Jakarta: Salemba empat.
Nazir, Moh. 2005. “Metode Penelitian”. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ningsih, Putu Ratih Cahaya dan Dyan Yaniartha. 2013. “Pengaruh Kompetensi,
Independensi, dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit”. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 4 No. 1.
Nirmala, R.P.A., dan Nur Cahyonowati. 2013. “Pengaruh Independensi,
Pengalaman, Due Professional Care, Akuntabilitas, Komplesitas Audit,
dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada
Auditor KAP di Jawa Tengah dan DIY)”. Diponegoro Journal of
Accounting Vol. 2 No. 3.
Prihartini, Ayu Kadek dkk. 2015. “Pengaruh Kompetensi, Independensi,
Obyektivitas, Integritas, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit di
Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada 5 Kantor Inspektorat Provinsi
Bali)”. Singaraja: E-Jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.
3, No.1.
Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. 2013. “Auditing Konsep Dasar dan
Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ratha, I Made dan I Wayan Ramantha. 2015. “Pengaruh Due Profesional Care,
Akuntabilitas, Kompleksitas Audit, dan Time Budget Pressure terhadap
Kualitas Audit”. E-Jurnal Universitas Udayana Vol. 13 No. 1.
Rustiarini, Ni Wayan. 2013. “Pengaruh Kompleksitas Tugas, Tekanan Waktu, dan
Sifat Kepribadian pada Kinerja Auditor”. Makara Seri Sosial
Humaniora, Vol. 17 No. 2.
Singgih, E. M., dan I.R. Bawono. 2010. “Pengaruh Independensi, Pengalaman,
Due Profesional Care, dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit”.
Purwokerto: Simposium Nasional Akuntansi XIII.
Watskins, et al. 2004. “Audit Quality: A Synthesis Of Theory and Empirical
Evidence”. Journal Of Accounting, Vol 23.
Weningtyas, Suryanita., Doddy Setiawan dan Hanung Triatmoko. 2006.
“Penghentian Prematur atas Prosedur Audit”. Padang: Prosiding
Simposium Nasional Akuntansi IX.