pengaruh pengungkapan sustainability report terhadap kinerja dan ...
PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN DAN PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN .../Pengaruh... · PENGARUH KINERJA...
Transcript of PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN DAN PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN .../Pengaruh... · PENGARUH KINERJA...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN DAN PENGUNGKAPAN
LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA EKONOMI
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009 – 2011)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas – tugas dan Memenuhi Syarat – syarat
untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh
SEPTIAN JATI KUSUMANINGHAYU
NIM. F1310081
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
i
1. Dra. Y. Anni Aryani, M. Prof Acc., Ph.D., Ak ( ................... )
NIP. 19650918 199203 2 002
2. Sri Suranta, SE., M.Si., Ak ( ................... )
NIP. 19720305 199702 1 001
3. Christiyaningsih Budiwati, SE., M.Si., Ak Pembimbing ( ................... )
NIP. 19751103 200012 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Pemikiran – pemikiran besar hanya berarti bagi pikiran bijaksana, tetapi
tindakan – tindakan besar berarti bagi seluruh manusia
(Emily P. Bissell)
Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi –
mimpi mereka dan berusaha untuk mewujudkannya
Ketulusan dan kerja keras adalah kunci untuk menjalani proses hidup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Penulis persembahkan kepada:
Almarhumah Ibuku..
Ayahku..
Kakak dan Adikku tersayang.
Seluruh keluarga & sahabat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan, pengarahan, dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan ketulusan
memberikan bantuan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Sri Suranto, SE., M.Si., Ak., selaku Sekretaris Program Swadana
Transfer Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Ibu Christiyaningsih Budiwati, SE., M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5. Ibu Siti Aisyah, SE., M.Si., yang telah meluangkan waktu dan bersedia
memberikan banyak pencerahan dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta atas segala ilmu yang telah diberikan.
7. Pak Timin, Pak Rudy dan Mbak Emi Pojok BEI atas segala bantuannya.
8. Almarhumah Bunda dan Mbah Hayu Uti tersayang yang telah menjadi
inspirasi dan memberikan semangat dalam hidupku.
9. Bapak, Mas Bayu dan Satria tersayang yang tiada hentinya memberikan do’a,
bantuan, dukungan dan semangat serta kasih sayang setiap waktu.
10. Mbah Hayu Kung, nenek – nenek termanisku, tante – tante centilku dan
paman – pamanku yang telah memberikan do’a, bantuan dan semangat.
11. Nduuuttku, semangat yang telah diberikan, perhatian hingga kini dan
bantuannya “InsyaAllah bisa melewati ini semua”.
12. Semua keluarga besarku yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
13. Teman – teman seperjuanganku Chachu, Mey – mey, Brian, Risna, Jandru,
Sunu, Sesar, Surya, Annisa, Eka, Yolaaa, Imaass, Jojooo..
Ayoooo semangaatttttt........!!!!!!!!!?????
14. Sucaiiiyyy sayangku, terimakasih untuk bantuannya yaa...
15. Koplak’s bersaudara (Simbah, Risna, Maya, Jojo, Bibeh, Midut, Yupi, Lisna,
Mbak Tutik, Lia, Idha, Windy), terima kasih do’a dan dukungan kalian
semua.
16. Teman-teman Akuntansi Non-Reguler angkatan 2010, terimakasih untuk
kebersamaaan dan keceriaan selama ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah
memberikan dukungannya dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi yang disusun ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pengalaman, maka penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan skripsi ini. Namun demikian, penulis tetap berharap semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan dapat menjadi jembatan untuk
penelitian selanjutnya.
Amin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surakarta, Januari 2013
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan ............................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 8
1. Teori Legitimasi ................................................................ 8
2. Corporate Social Responsibility ........................................ 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
3. Kinerja Lingkungan ........................................................... 12
4. Pengungkapan Lingkungan ............................................... 20
5. Kinerja Ekonomi ............................................................... 23
B. Penelitian Terdahulu .............................................................. 24
C. Kerangka Pemikiran .............................................................. 29
D. Perumusan Hipotesis .............................................................. 29
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................... 32
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 32
C. Data dan Metode Pengumpulan Data .................................... 33
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................... 34
1. Kinerja Lingkungan ........................................................... 35
2. Pengungkapan Lingkungan ............................................... 35
3. Kinerja Ekonomi ............................................................... 36
4. Variabel Kontrol ................................................................ 36
E. Teknik Analisis Data ............................................................... 37
1. Analisis Statistik Deskriptif .............................................. 37
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 37
3. Uji Hipotesis ..................................................................... 40
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................... 43
B. Hasil dan Analisis Data ........................................................... 44
1. Statistik Deskriptif ............................................................ 44
2. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
3. Uji Hipotesis ...................................................................... 54
C. Pembahasan ............................................................................ 57
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................. 60
B. Keterbatasan ............................................................................ 60
C. Saran ....................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
II.1 Kriteria Peringkat PROPER ............................................................... 14
II.1 Kriteria Peringkat PROPER (Lanjutan ) ........................................... 15
II.2 Indikator Peringkat Emas ................................................................... 15
II.2 Indikator Peringkat Emas (Lanjutan) ................................................. 16
II.3 Indikator Peringkat Hijau ................................................................... 16
II.3 Indikator Peringkat Hijau (Lanjutan) ................................................. 17
II.4 Indikator Peringkat Biru ..................................................................... 17
II.5 Indikator Peringkat Biru (Lanjutan) .................................................... 18
II.5 Indikator Peringkat Merah .................................................................. 18
II.5 Indikator Peringkat Merah (Lanjutan) ................................................. 19
II.6 Indikator Peringkat Hitam ................................................................ 19
II.7 Item – Item Pengungkapan Lingkungan .......................................... 21
II.7 Item – Item Pengungkapan Lingkungan (Lanjutan) ........................ 22
IV.1 Uji Statistik Deskriptif Data Penelitian ............................................ 44
IV.2 Uji Kolmogorov – Smirnov (Sebelum Transformasi) ..................... 47
IV.3 Uji Kolmogorov – Smirnov (Setelah Transformasi) ....................... 49
IV.4 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 52
IV.5 Uji Autokorelasi ............................................................................... 53
IV.6 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 54
IV.7 Uji Regresi Simultan (Uji F) ............................................................ 55
IV.8 Uji Signifikansi t ............................................................................... 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
II.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 29
IV.1 Uji Normalitas: Grafik Histogram (Sebelum Transformasi) ............. 46
IV.2 Uji Normalitas: Grafik Normal P – Plot (Sebelum Transformasi) ... 46
IV.3 Uji Normalitas: Grafik Histogram (Setelah Transformasi) .............. 48
IV.4 Uji Normalitas: Grafik Normal P – Plot (Setelah Transformasi) ..... 49
IV.5 Uji Heteroskedastisitas (Sebelum Transformasi) .............................. 50
IV.6 Uji Heteroskedastisitas (Setelah Transformasi) ................................ 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Skripsi
2. Daftar Perusahaan Sampel
3. Hasil Output SPSS 17.0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAKSI
PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN DAN PENGUNGKAPAN
LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA EKONOMI
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009 – 2011)
SEPTIAN JATI KUSUMANINGHAYU
F1310081
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja lingkungan
dan pengungkapan lingkungan terhadap kinerja ekonomi. Penelitian ini juga
menggunakan variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan. Dengan menggunakan
metode purposive sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
34 perusahaan yang terdaftar di program PROPER tahun 2009 – 2011 dan
sekaligus terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2011. Penelitian ini
menggunakan alat analisis data regresi berganda (multiple regression) dengan
bantuan software SPSS versi 17.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bukti empiris
bahwa variabel kinerja lingkungan berpengaruh terhadap kinerja ekonomi. Akan
tetapi pengungkapan lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja ekonomi.
Kata Kunci: kinerja lingkungan, pengungkapan lingkungan, kinerja ekonomi,
PROPER, Bursa Efek Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
THE AFFECT OF ENVIRONMENTAL PERFORMANCE AND
ENVIRONMENTAL DISCLOSURE TO ECONOMIC PERFORMANCE
(An Empirical Study on The Listed Companies of Indonesian Stock Exchange
Period 2009 – 2011)
SEPTIAN JATI KUSUMANINGHAYU
F1310081
The purpose of this research is to examine an impact of environmental
performance and environmental disclosure to economic performance. This
research also applies size as control variabel. By means of purposive sampling
method, the number of samples used in this research are 34 companies listed in
PROPER program 2009 – 2011 and also listed in Indonesian Stock Exchange
2009 – 2011. The research uses a multiple regression analysis with the help of
software for statistical 17.0 version of SPSS. The result shows empirical proof
that environmental performance affects economic performance. However,
environmental disclosure does not affect economic performance.
Keywords: environmental performance, environmental disclosure, economic
performance, PROPER, Indonesian Stock Exchange.
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maraknya isu lingkungan sudah menjadi perhatian masyarakat dunia
secara luas. Indonesia mengalami permasalahan pengelolaan lingkungan
seperti halnya negara – negara lain. Hal ini dapat dilihat dari munculnya
industri di Indonesia yang banyak melakukan eksplorasi terhadap lingkungan
hidup. Eksplorasi lingkungan hidup akan merusak lingkungan hidup dan
memperparah dampak dari pemanasan global. Ketika perusahaan
mengkonsumsi energi yang besar untuk kegiatan operasionalnya, terutama
dari penggunaan bahan bakar dan minyak, sampah dan polusi yang
merupakan output dari perusahaan dan konsumsi bahan baku yang terus
menerus akan memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan. Selain
itu dampak lingkungan dari industri di Indonesia dapat dilihat secara nyata
yaitu terjadinya banjir lumpur di Sidoharjo Jawa Timur yang sampai sekarang
belum ditangani secara baik (Hidayat, 2009). Hal ini merupakan bukti
rendahnya perhatian perusahaan terhadap dampak lingkungan dari aktivitas
industrinya.
Secara umum, tujuan dari perusahaan adalah untuk memaksimalkan
laba, namun bersamaan dengan itu perusahaan terkadang melanggar prinsip –
prinsip maksimalisasi laba itu sendiri. Implikasi terhadap pelanggaran
tersebut diantaranya terbengkalainya pengelolaan lingkungan dan rendahnya
tingkat kinerja lingkungan serta rendahnya minat perusahaan terhadap
pelestarian lingkungan.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Penyebab timbulnya permasalahan pencemaran lingkungan di
Indonesia perlu dikaji secara mendalam agar dapat dilakukan tindakan
pencegahan dan perbaikan yang tepat. Berbagai isu tanggung jawab sosial
perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) mengemuka kembali
karena tuntutan masyarakat, di mana transparansi informasi yang
diungkapkan tidak hanya informasi keuangan saja tetapi perusahaan juga
diharapkan mengungkapkan informasi mengenai dampak sosial dan
lingkungan hidup yang diakibatkan aktivitas perusahaan.
Adanya Undang –undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi bukti
bahwa pemerintah peduli terhadap pengelolaan lingkungan. Pemerintah
melalui Kementerian Lingkungan Hidup bahkan telah membentuk program
yang disebut dengan PROPER (Perangkat Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) sebagai bentuk penataan
lingkungan hidup perusahaan – perusahaan di Indonesia. Hal ini dilakukan
dalam hal menilai kinerja lingkungan perusahaan dan memacu agar
perusahaan semakin baik dalam usaha peduli terhadap lingkungan.
Akuntansi merupakan alat pertanggungjawaban yang memiliki fungsi
sebagai pengendali terhadap aktivitas setiap unit usaha. Di dalam bidang
akuntansi, akuntan menjadi pihak yang berperan penting karena adanya akses
bagi mereka untuk masuk ke dalam informasi keuangan sebuah perusahaan.
Penilaian serta perhitungan yang dilakukan oleh akuntan akan mempermudah
manajer dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan pengelolaan serta
pelestarian lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Menurut Gray dalam Lindrianasari (2007) menjelaskan bahwa
pengungkapan lingkungan merupakan bagian penting dari suatu laporan
keuangan perusahaan. Persoalannya adalah pelaporan lingkungan dalam
annual report di negara Indonesia yang masih bersifat voluntary. Perusahaan
yang melakukan pelaporan ini memiliki beberapa alasan seperti menjaga
reputasi perusahaan agar semakin banyak investor tertarik atau agar
perusahaan tetap survive di lingkungan masyarakat sehingga tidak mengalami
penolakan.
Beberapa hasil penelitian empiris sebelumnya yang berkaitan dengan
topik ini antara lain Al-Tuwaijri, Christensen dan Hughes (2004) menemukan
adanya hubungan positif signifikan antara environmental performance dan
environmental disclosure terhadap economic performance. Suratno, Darsono
dan Mutmainah (2007) menguji pengaruh environmental performance
terhadap environmental disclosure dan pengaruh environmental performance
terhadap economic performance pada perusahaan manufaktur yang hasilnya
adalah signifikan. Almilia dan Wijayanto (2007) menguji pengaruh
environmental performance dan environmental disclosure terhadap economic
performance pada perusahaan pertambangan dan HPH/HPHTI yang hasilnya
adalah tidak terdapat pengaruh signifikan. Nuraini (2009) menunjukkan
bahwa environmental performance tidak berpengaruh terhadap economic
performance dan environmental disclosure tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap economic performance.
Hasil penelitian – penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang
berbeda – beda. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
kembali penelitian sebelumnya untuk menunjukkan hasil yang konsisten atau
tidak.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Almilia dan Wijayanto (2007) adalah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi perusahaan di sektor manufaktur, agroindustri,
pertambangan, energi dan migas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Alasan pemilihan sampel
terbatas pada sektor perusahaan tersebut karena sampai sekarang hanya sektor
industri tersebut yang mengikuti program PROPER yang dilakukan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup. Selain itu, adanya penggunaan variabel
kontrol yaitu ukuran perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut dengan judul ‖ PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN
DAN PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA
EKONOMI (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009 – 2011)‖.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kinerja lingkungan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
ekonomi pada perusahaan yang terdaftar di BEI?
2. Apakah pengungkapan lingkungan memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja ekonomi pada perusahaan yang terdaftar di BEI?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kinerja lingkungan
terhadap kinerja ekonomi pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
2. Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pengungkapan
lingkungan terhadap kinerja ekonomi pada perusahaan yang terdaftar di
BEI.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi:
1. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan dalam memahami pengaruh kinerja lingkungan dan
pengungkapan lingkungan terhadap kinerja ekonomi serta dapat
memberikan kontribusi terhadap literatur penelitian selanjutnya.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan teori yang diperoleh
selama perkuliahan.
3. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sebuah referensi
bagi pihak manajemen perusahaan yang terdapat di Indonesia mengenai
seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan dari hasil kinerja perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
sehubungan dengan aktivitas tanggung jawab sosial yang telah dilakukan
selama ini.
4. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para investor
sebagai pertimbangan dalam memperkirakan risiko manajemen jangka
panjang dalam pertimbangan keputusan menginvestasikan modalnya pada
perusahaan – perusahaan di Indonesia, karena investor dapat melihat
tanggung jawab sosial.
5. Bagi Pengambil Kebijakan
Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan masukan tentang
kebijakan atau pengaturan mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial
di dalam laporan keuangan perusahaan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini menjelaskan landasan teori dan konsep teoritis yang
terkait dengan topik penelitian dan dipergunakan sebagai dasar
pemikiran dalam mengembangkan hipotesis yang diajukan dalam
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB III Metodologi Penelitian
Bab ini berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel, dan
teknik pengambilan data, jenis dan sumber data, pengukuran
variabel, serta metode analisis data.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini memaparkan mengenai hasil analisis pengujian hipotesis
dan pembahasannya.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan hasil analisis data,
keterbatasan dalam penelitian, dan saran bagi peneliti selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Teori Legitimasi
Legitimasi adalah penghakiman sosial kelayakan, penerimaan dan
keinginan (Rokhmi, 2007). Legitimasi dapat didefinisikan sebagai sebuah
kondisi atau sebuah status dan merupakan hasil akhir dari sebuah proses
legitimasi. Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang
diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan
atau dicari perusahaan dari masyarakat (Handayani, 2010).
Pentingnya legitimasi sosial datang dari asumsi teoritis bahwa
perusahaan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan sosial yang
kinerja dan tujuan operasionalnya dipengaruhi oleh lingkungan. Hal ini
akan mendorong, memicu dan memberikan gambaran pada perusahaan
untuk bertanggungjawab terhadap apa yang telah dikerjakan dalam
kegiatan operasionalnya. Perusahaan diharapkan selalu memperhatikan
dan memperdulikan keadaan sosial sekitarnya, karena dengan kepedulian
tersebut perusahaan akan terus berlanjut dan keberadaannya akan
diterima oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat juga akan tahu
seberapa besar andil perusahaan terhadap lingkungan.
Praktik – praktik tanggung jawab sosial dan pengungkapan sosial
yang dilakukan perusahaan dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk
memenuhi harapan – harapan masyarakat terhadap perusahaan.
Perusahaan yang selalu berusaha untuk menyelaraskan diri dengan norma
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
– norma yang ada di dalam masyarakat dan mengantisipasi terjadinya
legitimacy gap maka perusahaan tersebut dapat terus dianggap sah dalam
masyarakat dan dapat terus bertahan hidup (Rokhmi, 2007).
Tilling dalam Rokhmi (2007) menyebutkan adanya dua level dari
teori legitimasi. Teori legitimasi makro atau legitimasi institusional,
menjelaskan tentang struktur organisasi secara keseluruhan mendapat
penerimaan dari masyarakat luas. Teori legitimasi yang kedua adalah
pada level organisasional (kadang disebut teori legitimasi strategis), yang
menyatakan legitimasi organisasi sebagai sebuah proses organisasi
mencari legitimasi dari kelompok-kelompok dalam masyarakat . Dalam
teori legitimasi organisasional, Tilling dalam Rokhmi (2007)
menyebutkan bahwa perusahaan berada dalam satu di antara empat fase
terkait legitimasinya. Empat fase tersebut adalah:
a. Membangun Legitimasi
Fase ini merepresentasikan tahap awal pengembangan legitimasi
oleh perusahaan dan cenderung rawan terkena isu, terutama dalam
aspek financial, namun perusahaan harus waspada terhadap ―standar
yang terbentuk secara sosial dan kualitas kinerja yang diharapkan
sesuai atandar professional‖.
b. Menjaga legitimasi
Fase ini dimana sebagian besar perusahaan beroperasi. Menjaga
legitimasi tidak semudah penampakannya. Legitimasi adalah konstruk
dinamis. ―pengharapan masyarakat tidak statis, sering kali berubah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
sejalan waktu dan membuat perusahaan harus responsif terhadap
lingkungan tempat beroperasi‖.
c. Memperluas Legitimasi
Fase ini adalah fase ketika perusahaan memasuki pasar baru atau
ada perubahan di pasar yang ada sekarang.
d. Mempertahankan Legitimasi
Legitimasi dapat terancam karena adanya insiden dan karenanya
perlu untuk dipertahankan. Hal ini terjadi pada perusahaan-
perusahaaan yang bergerak di bidang tambang.
2. Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut Sembiring (2005) Corporate Social Responsibility atau
tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses pengkomunikasian
dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi perusahaan
terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat
secara keseluruhan. Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab
sosial perusahaan merupakan sebuah komitmen perusahaan untuk
memajukan komunitas melalui praktek bisnis dan memberikan kontribusi
dari sumber daya perusahaan itu sendiri yang dilakukan melalui penilaian
yang baik (Kotler dan Lee, 2005). Dari pengertian beberapa sumber
maka Corporate Social Responsibility berhubungan erat dengan
pembangunan berkelanjutan, dimana suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya tidak semata berdasarkan faktor keuangan,
misalnya keuntungan atau dividen melainkan juga harus berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka
panjang.
Menurut World Business Council for Sustainable Development
dalam Kementerian Lingkungan Hidup tentang pedoman Corporate
Social Responsibility (2011) menyatakan bahwa Corporate Social
Responsibility merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia
usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada
pengembang ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas,
bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh
keluarganya.
Menurut Bank Dunia dalam Ayuni (2011) mendefinisikan
Corporate Social Responsibility sebagai komitmen bisnis untuk
berkontribusi pada pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, untuk
bekerja bersama karyawan, keluaraga mereka, masyarakat lokal dan
masyarakat keseluruhan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka
menjadi lebih baik. Definisi lebih luas dari Corporate Social
Responsibility oleh Bank Dunia, termasuk prinsip– prinsip berikut ini:
a. Corporate Social Responsibility sifatnya sukarela.
b. Corporate Social Responsibility melebihi peraturan – peraturan yang
ada.
c. Corporate Social Responsibility adalah mengenai persoalan sosial
dan lingkungan di dalam praktek utama bisnis, seperti pengelolaan
lingkungan, standar buruh, hubungan dengan konsumen yang adil
dan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
d. Corporate Social Responsibility bukanlah sebuah sumbangan.
Menurut Hackston dan Milne (1996) menyatakan bahwa Corporate
Social Responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak
sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap
kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara
keseluruhan.
Menurut Cahyonowati dalam Handayani (2010) menyatakan bahwa
tanggung jawab sosial perusahaan dibagi dalam tiga level area, yaitu:
a. Basic Responsibility merupakan tanggung jawab yang muncul
karena keberadaan perusahaan tersebut, misalnya kewajiban
membayar pajak, mematuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan
dan memuaskan pemegang saham.
b. Organisational Responsibility merupakan tanggung jawab
perusahaan untuk memenuhi perubahan kebutuhan stakeholder
seperti: pekerjaan, konsumen, pemegang saham dan masyarakat
sekitar.
c. Social Responsibility menjelaskan tahapan ketika interaksi antara
bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat
sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara
berkesinambungan.
3. Kinerja Lingkungan
Kinerja lingkungan menurut Suratno, darsono dan mutmainah
(2007) adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang
baik (green). Kinerja lingkungan diukur dari prestasi perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
mengikuti program PROPER yang merupakan salah satu upaya yang
dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup untuk mendorong
penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui
instrumen informasi. Pelaksanaan PROPER bertujuan untuk:
a. Meningkatkan penataan perusahaan terhadap pengelolaan
lingkungan.
b. Meningkatkan komitmen para stakeholder dalam upaya pelestarian
lingkungan.
c. Meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
d. Meningkatkan kesadaran para pelaku usaha untuk menaati peraturan
perundang – undangan di bidang lingkungan hidup.
e. Mendorong penerapan prinsip Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery
(4R) dalam pengelolaan limbah.
Secara umum pemilihan peserta PROPER mengacu kepada kriteria
sebagai berikut:
a. Perusahaan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan.
b. Perusahaan yang mempunyai dampak pencemaran dan kerusakan
lingkungan yang besar.
c. Perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal dalam dan luar
negeri.
d. Perusahaan yang berorientasi ekspor.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.18
Tahun 2010 tentang Pogram Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, untuk sistem peringkat kinerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
PROPER mencakup pemeringkatam perusahaan dalam lima warna,
yaitu:
a. Emas : Sangat sangat baik skor = 5
b. Hijau : Sangat baik skor = 4
c. Biru : Baik skor = 3
d. Merah: Buruk skor = 2
e. Hitam: Sangat buruk skor = 1
Aspek penilaian PROPER adalah ketaatan terhadap peraturan
pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara,
pengelolaan limbah B3, AMDAL serta pengendalian pencemaran laut.
Ketentuan ini bersifat wajib untuk dipenuhi. Kriteria yang digunakan
dalam pemeringkatan PROPER adalah sebagai berikut:
Tabel II.1
Kriteria Peringkat PROPER
PERINGKAT KETERANGAN
Emas Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari
yang dipersyaratkan dan telah melakukan upaya 3R
(Reuse, Recycle dan Recovery), menerapkan sistem
pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan,
serta melakukan upaya – upaya yang berguna bagi
kepentingan masyarakat pada jangka panjang.
Hijau Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari
yang dipersyaratkan, telah mempunyai sistem
pengelolaan lingkungan, upaya 3R (Reuse, recycle
dan recovery).
Biru Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan
yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku.
Merah Melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan
tetapi baru sebagian mencapai hasil yang sesuai
dengan persyaratan sebagaimana diatur dengan
peraturan perundang – undangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Tabel II.1
Kriteria Peringkat PROPER
(Lanjutan)
PERINGKAT KETERANGAN
Hitam Belum melakukan upaya lingkungan berarti, secara
sengaja tidak melakukan upaya pengelolaan
sebagaimana yang dipersyaratkan, serta berpotensi
mencemari lingkungan
Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup
Indikator kriteria peringkat PROPER di atas adalah sebagai berikut:
Tabel II.2
Indikator Peringkat Emas
ASPEK INDIKATOR
Pencemaran Air a. Mempunyai program kerja konservasi
penggunaan air secara berkala.
b. Melakukan audit penggunaan air secara
berkala.
c. Mempunyai neraca penggunaan air untuk
seluruh air yang digunakan.
d. Melakukan upaya recycle minimal 30% dari
total air limbah yang dihasilkan berdasarkan
baseline data.
Pencemaran Udara/Energi a. Mempunyai program konservasi energi dan
pengurangan emisi udara.
b. Melakukan audit penggunaan energi dan
pengendalian emisi udara.
c. Mempunyai neraca penggunaan energi.
d. Melakukan kegiatan pengurangan emisi
fugitive minimal 20% dari baseline data.
e. Melakukan kegiatan pengurangan penggunaan
BPO.
f. Melakukan kegiatan pengurangan GRK
sebesar 5% dari baseline data.
g. Melakukan efisiensi energi minimal 5% dari
baseline data.
Limbah B3 a. Mempunyai program 3R (Reuse, recycle,
recovery) untuk pengolahan limbah B3.
b. Melakukan upaya 3R minimal 30% dari total
limbah yang berpotensi untuk dilakukan 3R
berdasarkan baseline data.
Padat non B3 a. Mempunyai program 3R pengelolaan limbah
non B3.
b. Melakukan upaya 3R minimal 30% dari total
limbah padat non B3 yang berpotensi untuk
dilakukan 3R berdasarkan baseline data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Tabel II.2
Indikator Peringkat Emas
(Lanjutan)
ASPEK INDIKATOR
Sistem Manajemen
Lingkungan
a. Melakukan audit lingkungan secara
keseluruhan berskala.
b. Memperoleh sertifikasi Sistem Manajemen
Lingkungan dari lembaga akreditasi lebih dari
satu kali.
c. Telah mendapatkan peringkat hijau selama dua
kali berturut – turut.
Community Development a. Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat
sehingga dapat mandiri, seperti adanya usaha
mandiri masyarakat.
b. Mendapatkan penghargaan Corporate Social
Responsible (CSR) dari lembaga kredible
lainnya.
Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup
Tabel II.3
Indikator Peringkat Hijau
ASPEK INDIKATOR
Pencemaran Air a. Melakukan audit penggunaan air.
b. Mempunyai neraca penggunaan air untuk
seluruh air yang digunakan.
c. Melakukan upaya 3R untuk air limbah minimal
20% dari total air limbah yang dihasilkan
berdasarkan baseline data.
d. Melakukan upaya efisiensi penggunaan air.
Pencemaran Udara/Energi a. Mempunyai program konservasi energi dan
pengurangan energi emisi udara.
b. Melakukan audit penggunaan energi dan
pengendalian emisi udara.
c. Mempunyai neraca penggunaan energi.
d. Melakukan kegiatan pengurangan emisi
fugitive minimal 20% dari baseline data.
e. Melakukan kegiatan pengurangan penggunaan
BPO (Bahan Perusak Ozon)
f. Melakukan kegiatan pengurangan GRK
sebesar minimal 2%.
Limbah B3 a. Mempunyai program 3R (Reuse, recycle,
recovery) minimal 20% dari total limbah B3
yang dihasilkan oleh perusahaan dan
berpotensi untuk dilakukan 3R selama periode
penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Tabel II.3
Indikator Peringkat Hijau
(Lanjutan)
ASPEK INDIKATOR
Padat non B3 a. Melakukan upaya 3R total minimal 20% dari
total limbah B3 yang dihasilkan oleh
perusahaan dan berpotensi untuk dilakukan 3R.
Sistem Manajemen
Lingkungan
a. Melakukan audit lingkungan secara
keseluruhan.
b. Memperoleh sertifikasi Sistem Manajemen
Lingkungan dari lembaga akreditasi atau
lembaga lainnya.
Community Development a. Memberikan bantuan ataupun sumbangan rutin
untuk pelaksanaan kegiatan sosial kepada
masyarakat disekitar lokasi.
b. Tidak memiliki permasalahan sosial dengan
masyarakat sekitar.
Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup
Tabel II.4
Indikator Peringkat Biru
ASPEK INDIKATOR
Air a. 100% dari pemantauan memenuhi BMAL
(Buku Mutu Air Limbah).
b. Menyampaikan 100% data pemantauan yang
dipersyaratkan.
c. Memenuhi seluruh ketentuan teknis lainnnya
yang dipersyaratkan.
AMDAL a. Melaksanakan dan melaporkan pelaksanaan
RKL/RPL atau UKL/UPL sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan AMDAL.
Udara a. Bagi sumber emisi yang berjumlah ≤ 5
cerobong, semua cerobong harus dilakukan
pemantauan.
b. Bagi emisi yang berjumlah > 5 cerobong, dapat
dilakukan pemantauan minimal 80% dari total
cerobong.
c. Bagi yang memiliki baku mutu emisi spesifik
semua paramater dipantau, sedangkan yang
tidak memiliki baku mutu emisi spesifik dipilih
3 parameter yang dominan.
d. Menyampaikan 100% data pemantauan yang
dipersyaratkan.
e. 100% data pemantauan memenuhi BMEU
yang dipersyaratkan.
f. Memenuhi seluruh ketentuan teknis lainnya
yang dipersyaratkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Tabel II.4
Indikator Peringkat Biru
(Lanjutan)
ASPEK INDIKATOR
Limbah B3 a. Memenuhi ≥ 90% ketentuan pengelolaan
limbah B3 yang wajib dilakukan sesuai dengan
ijin dimiliki oleh perusahaan.
b. Kinerja PLB3 ≥ 90% dari total limbah B3 yang
dihasilkan yang tercatat dalam neraca limbah
B3.
c. Telah menyelesaikan upaya clean-up open
dumping dan open burning dan atau upaya
lanjut yang telah disetujui oleh KLH.
d. Melakukan upaya 3R.
Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup
Tabel II.5
Indikator Peringkat Merah
ASPEK INDIKATOR
AMDAL a. Melaksanakan < 50% kegiatan pengelolaan
lingkungan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan dalam AMDAL.
Air a. <50% data pemantauan memenuhi BMAL
yang dipersyaratkan.
b. Menyampaikan <50% data pemantauan yang
dipersyaratkan.
c. Memenuhi <50% ketentuan teknis lainnya
yang dipersyaratkan.
Udara a. Pemantauan dilakukan < 3 cerobong.
b. Bagi sumber emisi yang berjumlah > 5
cerobong dilakukan pemantauan minimal 30%
dari jumlah total cerobong.
c. Memantau 50% parameter dari baku mutu
emisi spesifik dipantau < 2 parameter yang
dominan.
d. Menyampaikan < 50% data pemantauan yang
dipersyaratkan.
e. <50% data pemantauan memenuhi BMEU
yang dipersyaratkan.
f. Memenuhi <50% ketentuan teknis lainnya
yang dipersyaratkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Tabel II.5
Lanjutan
Indikator Peringkat Merah
ASPEK INDIKATOR
Limbah B3 a. Memenuhi <40% ketentuan pengelolaan
limbah B3 yang wajib dilakukan sesuai dengan
ijin yang dimiliki oleh perusahaan.
b. Kinerja PLB3 <40% dari total limbah B3 yang
dihasilkan tercatat dalam neraca LB3.
c. Sudah menghentikan open dumping dan open
burning.
d. Tidak memiliki ijin pengelolaan limbah B3 dan
atau menyerahkan limbah B3 ke pihak ketiga
yang tidak memiliki ijin.
e. Telah melakukan usaha pengelolaan limbah B3
ke pihak ketiga yang tidak memiliki ijin.
Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup
Tabel II.6
Indikator Peringkat Hitam
ASPEK INDIKATOR
AMDAL a. Tidak memiliki AMDAL yang telah disetujui
oleh komisi AMDAL.
Air a. Air limbah yang dibuang ke lingkungan.
>500% BMAL dari 80% data yang wajib
disampaikan sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
b. Tidak melakukan pemantauan air limbah sama
sekali.
c. Melakukan by pass untuk pembuangan air
limbah dengan sengaja.
d. Melakukan by pass lebih dari satu kali.
Udara a. Tidak melakukan pemantauan emisi cerobong
sama sekali.
b. 50% data pemantauan yang wajib disampaikan
melebihi 500% BMEU.
Limbah B3 a. Melakukan kegiatan open dumpling dan atau
open burning limbah B3 dengan sengaja secara
langsung ke lingkungan dan tidak melakukan
upaya sama sekali.
Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
4. Pengungkapan Lingkungan
Pengungkapan lingkungan adalah pengungkapan informasi yang
berkaitan dengan lingkungan di dalam laporan tahunan perusahaan
(Suratno dkk, 2007). Menurut Suhardjanto dan Miranti (2009)
pengungkapan lingkungan merupakan wujud pertanggungjawaban sosial
perusahaan melalui pengungkapan lingkungan hidup pada laporan
tahunan dimana masyarakat dapat memantau aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan dalam memenuhi tanggungjawab sosialnya. Surat
keputusan BAPEPAM-LK No. Kep-38/PM/1996, menyebutkan bahwa
pengungkapan informasi dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu mandatory disclosure (pengungkapan wajib) adalah
informasi yang harus diungkapkan oleh emiten yang diatur oleh
peraturan pasar modal di suatu negara dan voluntary disclosure
(pengungkapan sukarela) adalah pengungkapan yang dilakukan sukarela
oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh standar yang ada.
Sampai saat ini, walaupun telah dikeluarkan undang – undang
tentang kewajiban perusahaan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial
dan lingkungan, namun dalam hal pengungkapan informasi mengenai
aktivitas teersebut masih merupakan sesuatu yang bersifat sukarela.
Perusahaan bebas memilih untuk mengungkapkannya atau tidak,
tergantung dari kebijakan perusahaan itu sendiri (Ayuni, 2011)
Pengungkapan lingkungan diukur dengan menggunakan checklist
yang berisi item – item pengungkapan lingkungan pada Global Reporting
Initative (GRI). Item – item tersebut adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Tabel II.7
Item – Item Pengungkapan Lingkungan
ASPEK INDIKATOR
Materials
EN1
EN2
Materials used by weight or volume.
Percentage of materials used that are
recycled input materials.
Energy
EN3
EN4
EN5
EN6
EN7
Direct energy consumption by primary
energy source.
Indirect energy consumption by primary
source.
Energy saved due to conservation and
efficiency improvements.
Initiatives to provide energy-efficient or
renewable energy based products and
services, and reductions in energy
requirements as a result of these initiatives.
Initiatives to reduce indirect energy
consumption and reductions achieved.
Water
EN8
EN9
EN10
Total water withdrawal by source.
Water sources significantly affected by
withdrawal of water.
Percentage and total volume of water
recycled and reused.
Biodivercity
EN11
EN12
EN13
EN14
EN15
Location and size of land owned, leased,
managed in, or adjacent to, protected areas
and areas of high biodiversity value outside
protected areas.
Description of significant impacts of
activities, products, and services on
biodiversity in protected areas and areas of
high biodiversity value outside protected
areas.
Habitats protected or restored.
Strategies, current actions, and future plans
for managing impacts on biodiversity.
Number of IUCN Red List species and
national conservation list species with
habitats in areas affected by operations, by
level of extinction risk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Tabel II.7
Item – Item Pengungkapan Lingkungan
(Lanjutan)
ASPEK INDIKATOR
Emissions,Efluents and waste
EN16
EN17
EN18
EN19
EN20
EN21
EN22
EN23
EN24
EN25
Total direct and indirect greenhouse gas
emissions by weight.
Other relevant indirect greenhouse gas
emissions by weight.
Initiatives to reduce greenhouse gas
emissions and reductions achieved.
Emissions of ozone-depleting substances by
weight.
NOx, SOx, and other significant air emissions
by type and weight.
Total water discharge by quality and
destination.
Total weight of waste by type and disposal
method.
Total number and volume of significant spills.
Weight of transported, imported, exported, or
treated waste deemed hazardous under the
terms of the Basel Convention Annex I, II, III,
and VIII, and percentage of transported waste
shipped internationally.
Identity, size, protected status, and
biodiversity value of water bodies and related
habitats significantly affected by the reporting
organization’s discharges of water and
runoff.
Products and Service
EN26
EN27
Initiatives to mitigate environmental impacts
of products and services, and extent of
impact mitigation.
Percentage of products sold and their
packaging materials that are reclaimed by
category.
Compliance
EN28
Monetary value of significant fines and total
number of non-monetary sanctions for non-
compliance with environmental laws and
regulations.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Tabel II.7
Item – Item Pengungkapan Lingkungan
(Lanjutan)
ASPEK INDIKATOR
Transport
EN29
Significant environmental impacts of
transporting products and other goods and
materials used for the organization’s
operations, and transporting members of the
workforce.
Overall
EN30
Total environmental protection expenditures
and investments by type.
Sumber : Global Reporting Initative
5. Kinerja Ekonomi
Kinerja ekonomi menurut Suratno, dkk. (2007) adalah kinerja
perusahaan secara relatif dalam suatu industri sejenis yang ditandai
dengan return tahunan industri yang bersangkutan. Menurut Global
Reporting Initiative (GRI) terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan
untuk menentukan indikator kinerja ekonomi, yaitu dengan sifat dasar
dari dampak ekonomi (seperti laba, investasi dan produktivitas pekerja),
atau dengan kelompok stakeholder utama yang terkena dampak dari
proses organisasi, produk dan jasa. Lima kelompok stakeholder utama
telah diidentifikasikan yaitu customers, supliers, employees, providers of
capital dan the public sector.
Menurut Belkaoui dan Karpik dalam Handayani (2010)
menyatakan bahwa ada dua variabel kunci yang digunakan sebagai
ukuran yang menghubungkan antara reputasi tanggungjawab sosial
perusahaan dengan kinerja ekonominya, yaitu tingkat kemampuan
menciptakan pendapatan melalui penjualan dan tingkat kemampuan
menciptakan laba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
B. Penelitian Terdahulu
Berikut beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh para
peneliti yang berhubungan dengan kinerja lingkungan, pengungkapan
lingkungan dan kinerja ekonomi yaitu Al-Tuwaijri, Christensen dan Hughes
(2004) meneliti hubungan antara environmental disclosure, environmental
performance dan economic performance. Hasil pengujian hipotesis pertama
bahwa environmental performance berpengaruh terhadap economic
performance diterima karena hasil pengujian menunjukkan environmental
performance berpengaruh positif terhadap economic performance. Hasil
pengujian hipotesis kedua bahwa environmental disclosure berpengaruh
terhadap economic performance diterima karena hasil pengujian
menunjukkan environmental performance berpengaruh positif terhadap
environmental disclosure. Hasil pengujian hipotesis ketiga bahwa
environmental disclosure berpengaruh terhadap economic performance
diterima karena hasil penelitian menunjukkan environmental disclosure
berpengaruh terhadap economic performance.
Sarumpaet (2005) meneliti hubungan environmental performance dan
financial performance pada 87 perusahaan yang terdaftar dalam PROPER
dan ISO 14001. Variabel independen penelitian ini environmental
performance diproksikan dengan PROPER, variabel dependennya financial
performance diproksikan dengan ROA, penelitian ini juga menggunakan
variabel kontrol yaitu total sales, industry sector, stock exchange listing,
ISO14001 certification. Hasil pengujian bahwa terdapat hubungan signifikan
antara environmental performance dengan financial performance ditolak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
karena hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara environmental performance dengan financial performance.
Clarkson, Richardson dan Vasvari (2006) meneliti hubungan
environmental performance dan environmental disclosure, dengan sampel
perusahaan di sektor industri pulp dan kertas, kimia, minyak dan gas bumi,
logam dan pertambangan di Amerika. Environmental performance
diproksikan dengan US Environmental Protection (EPA) dan environmental
disclosure Global Reporting Initative (GRI)diproksikan dengan checklist item
– item pengungkapan lingkungan pada Global Reporting Initative (GRI).
Hasil pengujian hipotesis bahwa environmental performance berpengaruh
positif terhadap level discretionary disclosure diterima karena hasil penelitian
menunjukkan hubungan positif signifikan antara environmental performance
dengan level discretionary disclosure.
Almilia dan Wijayanto (2007) meneliti pengaruh environmental
performance dan environmental disclosure terhadap economic performance,
dengan sampel perusahaan pertambangan dan industri perkayuan
(HPH/HPHTI) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2002 – 2005.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah economic performance,
variabel independennya environmental performance dan environmental
disclosure, penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu
unexpected earnings, pre-disclosure environment, growth opportunities,
profit margin, environmental concern dan public visibility. Hasil pengujian
hipotesis pertama bahwa environmental performance perusahaan pemegang
HPH (industri perkayuan) dan pertambangan akan berpengaruh signifikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
terhadap economic performance ditolak karena hasil penelitian menunjukkan
bahwa environmental performance tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap economic performance, sedangkan hasil pengujian hipotesis kedua
bahwa environmental disclosure perusahaan pemegang HPH (industri
perkayuan) dan pertambangan akan berpengaruh signifikan terhadap
economic performance juga ditolak karena hasil penelitian menunjukkan
bahwa environmental disclosure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
economic performance.
Suratno, Darsono dan Mutmainah (2007) meneliti mengenai pengaruh
environmental performance terhadap environmental disclosure dan economic
performance dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta periode 2001 – 2004. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah pengungkapan lingkungan dan kinerja ekonomi, sedangkan variabel
independennya adalah pengungkapan lingkungan. Penelitian ini juga
menggunakan variabel kontrol yaitu unexpected earnings, pre – disclosure,
growth opportunities, profit margin, environmental exposure, environmental
concern, public visibility dan firm size. Hasil pengujian hipotesis pertama
bahwa environmental performance berpengaruh signifikan terhadap
environmental disclosure diterima karena hasil penelitian menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara environmental performance dan
environmental disclosure, sedangkan hasil pengujian hipotesis kedua bahwa
environmental performance berpengaruh secara signifikan terhadap economic
performance diterima karena hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
yang signifikan antara environmental performance dan environmental
disclosure.
Lindrianasari (2007) meneliti hubungan antara kinerja lingkungan dan
pengungkapan lingkungan dengan kinerja ekonomi perusahaan di Indonesia.
Variabel dependen penelitian ini adalah kinerja lingkungan yang diproksikan
dengan ISO 14001 yaitu sertifikasi sistem managemen lingkungan yang
diperoleh perusahaan yang listing di BEJ, nilai 1 bila perusahaan memiliki
ISO 14001 dan 0 bagi yang belom memperoleh. Selain kinerja lingkungan,
variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas pengungkapan
lingkungan yang diproksikan dengan skor 1 – 5. Hasil pengujian hipotesis
pertama bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara kinerja lingkungan
dengan kualitas pengungkapan lingkungan diterima karena hasil penelitian
menunjukkan hubungan positif signifikan antara kinerja lingkungan dengan
kualitas pengungkapan lingkungan. Hasil pengujian hipotesis kedua bahwa
terdapat hubungan positif signifikan antara kinerja ekonomi dengan kinerja
lingkungan ditolak karena hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat
hubungan positif signifikan antara kinerja ekonomi dengan kinerja
lingkungan. Hasil pengujian hipotesis ketiga bahwa terdapat hubungan positif
signifikan antara kinerja ekonomi dengan kualitas pengungkapan lingkungan
ditolak karena hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan positif
signifikan antara kinerja ekonomi dengan kualitas pengungkapan lingkungan.
Nur’aini (2009) meneliti pengaruh environmental performance dan
environmental disclosure terhadap economic performance dengan sampel
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 - 2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Variabel dependen penelitian ini adalah economic performance. Variabel
independennya yaitu environmental performance diproksikan dengan
PROPER dan environmental disclosure diproksikan dengan checklist item –
item dalam GRI. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu
profit margin, environmental concern, firm size, dan ownership. Hasil
pengujian hipotesis menunjukkan antara environmental performance dan
environmental disclosure tidak berpengaruh terhadap economic performance.
Handayani (2010) meneliti pengaruh environmental performance
terhadap environmental disclosure dan economic performance serta
environmental disclosure terhadap economic performance. Pada perusahaan
manufaktur. Variabel dependen dalam penelitian ini environmental disclosure
dan economic performance, sedangkan variabel independennya
environmental performance dan environmental disclosure. Hasil pengujian
hipotesis menunjukkan environmental performance tidak berpengaruh
terhadap environmental disclosure, begitu juga dengan environmental
performance dan environmental disclosure terhadap economic performance.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
C. Kerangka Pemikiran
+
+
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
D. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Ekonomi
Perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan
manajemen dan pemilik modal (investor dan kreditor), tetapi juga
karyawan konsumen serta masyarakat. Perusahaan mempunyai tanggung
jawab terhadap pihak – pihak di luar manajemen dan pemilik modal. Akan
tetapi perusahaan kadang kala melalaikannya dengan alasan bahwa mereka
tidak memberikan kontribusi terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Namun dengan adanya kontribusi perusahaan terhadap lingkungan pada
dasarnya akan mampu menarik para stakeholder maupun masyarakat
pengguna laporan keuangan. Semakin besar kontribusi perusahaan
terhadap lingkungan semakin baik pula image perusahaan di mata
pengguna laporan keuangan.
Sarumpaet (2005) menguji hubungan antara environmental
performance dan financial performance pada perusahaan – perusahaan di
Kinerja
Lingkungan
Pengungkapan
Lingkungan
Kinerja
Ekonomi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Indonesia. Environmental performance yang diteliti diukur dengan
menggunakan rating kinerja lingkungan perusahaan atau PROPER.
Penelitian tersebut membuktikan tidak ada hubungan yang signifikan
antara environmental performance dengan financial performance
perusahaan. Suratno, dkk. (2007) menguji hubungan antara environmental
performance dengan economic performance, serta environmental
performance dengan environmental disclosure. Pengujian tersebut
memperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara
environmental performance dengan economic performance, serta
environmental performance dengan environmental disclosure.
Menurut Almilia dan Wijayanto (2007) mengungkapkan bahwa
peningkatan kinerja lingkungan perusahaan menunjukkan kinerja ekonomi
yang semakin baik. Kinerja lingkungan yang diproksi dengan rating
kinerja PROPER dalam lima kode warna yang terbaik sampai terburuk
yaitu emas, hijau, biru, merah dan hitam mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap kinerja ekonomi. Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan
yang bagus akan direspon secara positif. Pasar akan merespon secara
positif melalui fluktuasi harga saham perusahaan yang semakin naik dari
periode ke periode dan sebaliknya perusahaan yang memiliki rating buruk
maka akan direspon negatif dengan fluktuasi harga saham perusahaan di
pasar akan menurun dari periode ke periode.
Hubungan antara kinerja lingkungan dan kinerja ekonomi dapat
dihipotesiskan sebagai berikut:
H1 : Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2. Pengaruh Pengungkapan Lingkungan terhadap Kinerja Ekonomi
Almilia dan Wijayanto (2007) menguji pengaruh antara
environmental performance dan environmental disclosure terhadap
economic performance pada perusahaan pertambangan dan kehutanan
(HPH/HPHTI). Hasil pengujian tersebut mengemukakan bahwa
environmental performance dan environmental disclosure tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap economic performance.
Menurut Almilia dan Wijayanto pengungkapan informasi sosial
dilakukan oleh perusahaan bukan hanya sekedar bentuk tanggung jawab
perusahaan terhadap lingkungan sekitar, tetapi hal tersebut dilakukan
perusahaan untuk membangun image perusahaan sehingga mendapat
perhatian dari pengguna laporan keuangan perusahaan. Semakin besar
kontribusi perusahaan terhadap lingkungan semakin baik pula image
perusahaan di mata pengguna laporan keuangan.
Pengungkapan informasi yang berkaitan dengan lingkungan akan
membuat laporan keuangan menjadi lebih handal dan akan menjadi good
news bagi perusahaan sehingga pengguna laporan akan lebih tertarik
terhadap perusahaan dan perusahaan akan direspon positif oleh pasar
dengan fluktuasi harga saham dan meningkatnya return saham perusahaan.
Hubungan antara pengungkapan lingkungan dan kinerja ekonomi dapat
dihipotesiskan sebagai berikut:
H2 : Pengungkapan lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja
ekonomi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi empiris yang bertujuan untuk
memperoleh bukti terkait ada/tidaknya pengaruh kinerja lingkungan dan
pengungkapan lingkungan terhadap kinerja ekonomi. Penelitian ini bersifat
cross sectional, karena penelitian ini hanya mengambil sampel waktu dan
kejadian pada suatu saat tertentu yaitu pada tahun 2009 – 2011.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur,
agroindustri, pertambangan, energi dan migas yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Penggunaan
perusahaan yang tercatat di BEI sebagai populasi karena perusahaan tersebut
mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan kepada pihak
luar perusahaan, sehingga memungkinkan data laporan tahunan tersebut
diperoleh dalam penelitian ini.
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur,
agroindustri, pertambangan, energi dan migas yang go-public dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengikuti Program Penilaiaan Peringkat
Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) pada
tahun 2009 – 2011. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling, yang berarti sampel ditarik sejumlah tertentu dari
populasi dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini sampel
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
yang diambil harus memenuhi karakteristik yang disyaratkan. Secara umum,
karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Industri sampel adalah industri manufaktur, agroindustri, pertambangan,
energi dan migas yang go-public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) serta menerbitkan laporan tahunan (annual report) pada tahun
2008–2010.
2. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel adalah industri manufaktur,
agroindustri, pertambangan, energi dan migas yang telah mengikuti
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PROPER) secara berturut – turut pada tahun 2009–
2011.
C. Data dan Metode Pengumpulan Data
Secara umum data penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara
langsung dari responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara
tidak langsung dari responden (Sekaran, 2006). Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan tahunan (yang
diterbitkan perusahaan go-public) perusahaan manufaktur, agroindustri,
pertambangan, energi dan migas pada tahun 2008, 2009, 2010 yang diperoleh
dari Indonesian Stock Exchange melalui website www.idx.co.id dan dari situs
masing – masing perusahaan sampel.
Alasan penulis menggunakan laporan tahunan tahun 2008, 2009 dan
2010 untuk sampel perusahaan tahun 2009, 2010 dan 2011 karena menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
keputusan BAPEPAM-LK, Kep-38/PM/1996 yang kemudian diperbaharui
menjadi Kep-134/BL/2006 laporan tahunan diterbitkan setelah tahun buku
berakhir dan selambat - lambatnya empat bulan setelah tahun buku berakhir.
Berdasarkan hal tersebut, untuk mengetahui pengaruh pengungkapan
lingkungan terhadap kinerja ekonomi pada tahun bersangkutan dibutuhkan
laporan tahunan tahun sebelumnya.
Sumber data lain yang digunakan adalah data mengenai peringkat
PROPER pada tahun 2009, 2010, 2011 yang diperoleh dari situs Kementerian
Lingkungan Hidup yaitu www.menlh.go.id. Selain itu, penelitian ini
menggunakan data mengenai harga saham, dividen dan return industri yang
diperoleh dari laporan IDX Statistics.
Metode pengumpulan data yang akan digunakan untuk dianalisis dalam
penelitian ini adalah metode dokumenter, karena data yang dikumpulkan
adalah data sekunder dalam bentuk laporan tahunan perusahaan yang
dijadikan subjek penelitian.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan empat variabel penelitian. Satu variabel,
yaitu kinerja ekonomi, menjadi variabel dependen. Dua variabel, yaitu kinerja
lingkungan dan pengungkapan lingkungan sebagai variabel independen. Satu
variabel menjadi variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan (size). Variabel –
variabel tersebut selanjutnya akan diuji secara sistematis. Adapun definisi dan
pengukuran masing – masing variabel akan dijelaskan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1. Kinerja Lingkungan
Kinerja lingkungan menurut Suratno, dkk. (2007) adalah kinerja
perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik (green). Kinerja
lingkungan perusahaan diukur dari prestasi mengikuti program PROPER
yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh kementerian
Lingkungan Hidup untuk mendorong penataan perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan hidup melalui instrument informasi. Kinerja
lingkungan diproksikan dengan rating kinerja PROPER dalam lima kode
warna dari mulai yang terbaik sampai industri dengan kinerja lingkungan
terburuk yaitu:
a. Emas : Sangat sangat baik skor = 5
b. Hijau : Sangat baik skor = 4
c. Biru : Baik skor = 3
d. Merah : Buruk skor = 2
e. Hitam : Sangat buruk skor = 1
2. Pengungkapan Lingkungan
Pengungkapan lingkungan adalah pengungkapan informasi yang
berkaitan dengan lingkungan di dalam laporan tahunan perusahaan
(Suratno, dkk., 2007). Pengungkapan lingkungan diukur dengan
menggunakan checklist yang berisi item – item pengungkapan
lingkungan pada Global Reporting Initative (GRI). Rumus perhitungan
pengungkapan lingkungan adalah sebagai berikut:
Jumlah yang dilaporkan pada tahun ke – n x 100%
Jumlah yang seharusnya dilaporkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
3. Kinerja Ekonomi
Menurut Al Tuwaijri, et al. (2004) kinerja ekonomi dinyatakan
dalam skala hitung:
(P1 – P0) + Div - MeRI
P0
Keterangan:
P1 = harga saham akhir tahun
P0 = harga saham awal tahun
Div = pembagian dividen
MeRI = median return industri
4. Variabel Kontrol
Variabel kontrol yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah ukuran
perusahaan (size). Ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang
banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan. Ukuran
perusahaan adalah suatu skala yang dapat diklasifikasikan besar kecilnya
perusahaan menurut berbagai cara, antara lain berdasarkan total aset,
penjualan, modal atau nilai pasar sahamnya. Mengacu pada penelitian
sebelumnya yaitu Suratno, dkk. (2007), penelitian ini menggunakan
proxy nilai pasar saham untuk mengukur ukuran perusahaan. Nilai pasar
saham yang besar pada suatu perusahaan menggambarkan potensi
pertumbuhan perusahaan yang bagus sehingga menjadi incaran para
investor untuk investasi jangka panjang (Ang, 1997). Nilai pasar saham
digunakan karena memperlihatkan semakin besar nilai pasar saham
perusahaan semakin besar pula perusahaan tersebut, dan sebaliknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Peneliti akan menggunakan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol
dalam pengujian hipotesis pertama (H1) dan hipotesis kedua (H2).
E. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
deviasi, maksimum, dan minimum dari variabel-variabel yang diteliti
(Ghozali, 2006).
2. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan perumusan masalah yang dibahas sebelumnya, maka
untuk mencapai tujuan penelitian, analisa data dilakukan melalui model
regresi linier berganda. Hal ini dilakukan untuk membuktikan apakah ada
hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk
memperoleh model regresi yang memberikan hasil Best Linear Unbiased
Estimator (BLUE), model tersebut perlu diuji asumsi klasik dengan
metode Ordinary Least Square (OLS) atau pangkat kuadrat terkecil
biasa. Model regresi dikatakan BLUE apabila tidak terdapat autokorelasi,
multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan normalitas. Berikut ini
penjelasan mengenai uji asumsi klasik yang akan dilakukan.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal (Ghozali, 2006). Uji normalitas dilakukan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
menggunakan metode One Sample Kolmogorov Smirnov. Prosedur
uji normalitas dengan menggunakan One Sample Kolmogorov
Smirnov adalah sebagai berikut:
1) Meregresi fungsi empirik sehingga diperoleh residual.
2) Menganalisis nilai residual dengan metode uji one sample
kolmogorov smirnov (KS).
3) Kesimpulan apabila nilai Asympt. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka
residual berdistribusi normal.
b. Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali (2006), uji heterokedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan
variance dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance tetap, maka disebut homokedastis dan jika berbeda disebut
heterokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik
plot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan
residualnya (SRESID). Apabila ada pola tertentu, seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen
(Ghozali, 2006). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel – variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen yang lainnya sama dengan nol. Uji multikolinearitas
dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya variance
inflation factor (VIF). Nilai yang umum dipakai adalah
tolerancevalue lebih dari 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10 (Ghozali,
2006).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya)
(Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas
dari autokorelasi. Menurut Ghozali (2006) salah satu cara untuk
mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin –
Watson. Langkah – langkah yang dilakukan dalam uji Durbin –
Watson adalah sebagai berikut:
1) Regresi untuk mendapatkan nilai d
2) Mencari nilai kritis dL dan dU
3) Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan cara:
Jika d<dL : terjadi autokorelasi positif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Jika d>4 - dL : terjadi autokorelasi negatif
Jika dU< d <4 – dU : tidak terjadi autokorelasi
Jika dL≤ d ≤ dU atau 1 – dU ≤ d ≤ 4 – dL : berarti tidak dapat
ditarik kesimpulan.
Nilai du dapat dilihat dari Tabel Durbin Watson dengan
menggunakan nilai signifikansi 0,05, jumlah sampel yang
digunakan (n), dan jumlah variabel independen yang digunakan
dalam penelitian.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan model regresi linear
berganda. Model regresi yang digunakan untuk pengujian hipotesis
pertama dan kedua adalah dengan persamaan berikut:
Kinerja ekonomi = (Kinerja lingkungan + pengungkapan
lingkungan + variabel kontrol)
EcP = α0 + α1EnPit + α2EnDit + α3Size+ ε
Keterangan:
EcP = Kinerja ekonomi yang dicapai
EnP = Kinerja lingkungan yang dicapai perusahaan
EnD = Pengungkapan lingkungan dalam annual report
Size = Ukuran perusahaan
α0 = Intercept (parameter)
ε =error
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2006) koefisien determinasi (R2) adalah
nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat
menjelaskan variabel dependennya. Nilai R2 digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen.. Koefisien determinasi mengandung
kelemahan mendasar di mana adanya bias terhadap jumlah variabel
independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, pada
penelitian ini yang digunakan adjusted R2 berkisar antara nol dan
satu. Jika nilai adjusted R2 makin mendekati satu maka makin baik
kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen
dan sebaliknya (Ghozali, 2006).
b. Uji Regresi Simultan (Uji F)
Menurut Ghozali (2006) uji regresi simultan (uji F) bertujuan
untuk mengukur apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Pengujian secara simultan ini
dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat signifikansi F
dari hasil pengujian dengan nilai signifikansi yang digunakan dalam
penelitian ini. Menurut Ghozali (2006) cara pengujian simultan
terhadap variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan
nilainya lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
sebesar 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen.
2) Jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan
nilainya lebih besar dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu
sebesar 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
c. Uji Signifikansi t (Uji t)
Menurut Ghozali (2006) pengujian signifikansi t bertujuan
untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing – masing
variabel independen dan variabel dependennya. Pengujian ini
dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat signifikansi t
dari hasil pengujian dengan nilai signifikansi yang digunakan dalam
penelitian ini. Cara pengujian parsial terhadap variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi t dari masing-masing variabel yang
diperoleh dari pengujian lebih kecil dari nilai signifikansi yang
dipergunakan yaitu sebesar 0,05 maka secara signifikan variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) Jika nilai signifikansi t dari masing-masing variabel yang
diperoleh dari pengujian lebih besar dari nilai signifikansi yang
dipergunakan yaitu sebesar 0,05 maka secara signifikan variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja lingkungan
dan pengungkapan lingkungan terhadap kinerja ekonomi. Pada bab ini akan
diuraikan mengenai deskripsi data, hasil penelitian, pembahasan serta
perbandingan dengan penelitian sebelumnya.
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga buah variabel yaitu kinerja ekonomi,
kinerja lingkungan dan pengungkapan lingkungan. Data kinerja ekonomi
berupa data saham serta data deviden masing – masing perusahaan sampel
dari tahun 2009 – 2011. Data kinerja lingkungan didapat dari website
Kementerian Lingkungan Hidup yang berupa data keikutsertaan perusahaan
dalam program PROPER tahun 2009 – 2011. Sedangkan data pengungkapan
lingkungan didapat dari laporan tahunan perusahaan manufaktur,
pertambangan, energi dan migas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2008 – 2010.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur, agroindustri,
pertambangan, energi dan migas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2009 – 2011. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik purposive
sampling yaitu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang
mengikuti program PROPER dan menerbitkan laporan tahunan pada tahun
2009 – 2011. Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh jumlah sampel 34
perusahaan dengan periode pengamatan selama 3 tahun berturut – turut.
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
B. Hasil dan Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif pada penelitian ini menghasilkan data gambaran
variabel – variabel yang terdiri dari nilai min, max, mean, dan standar
deviasi.
Tabel IV.1
Uji Statistik Deskriptif Data Penelitian
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ECP 102 -2,52 22,35 0,1520 2,39711
ENP 102 1,00 5,00 3,1667 0,83350
END 102 0,30 0,83 0,6556 0,11614
SIZe 102 1.38E8 1.71E11 2.0323E10 3.21743E10
Valid N
(listwise)
102
Sumber :Hasil Pengolahan Data
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel kinerja ekonomi yang
dijadikan sampel rata – ratanya adalah 0,1520. Hal ini menunjukkan
kinerja ekonomi perusahaan yang paling tinggi dilakukan oleh PT Kimia
Farma (2011) sebesar 22,35 sedangkan kinerja ekonomi perusahaan
paling rendah dilakukan oleh PT Citra Tubindo (2009) yaitu sebesar
–2,52.
Kinerja lingkungan mempunyai nilai rata – rata sebesar 3,1667
dengan kinerja paling tinggi dilakukan oleh PT Indocement Tunggal
Prakarsa (2009), PT Holcim Indonesia (2010 - 2011), dan PT Medco
Energi International (2011) sebesar 5, sedangkan kinerja lingkungan
paling rendah dilakukan oleh PT Bentoel (2009 – 2011), PT Suparma
(2009), dan PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia (2009) sebesar 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Pengungkapan Lingkungan menggunakan pengungkapan yang
terdapat dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur, agroindustri,
pertambangan, energi dan migas yang telah dipilih sesuai sesuai dengan
metode purposive sampling. Pengungkapan lingkungan diukur dengan
menggunakan checklist berdasarkan item environmental dalam Global
Reporting Index yang diungkapkan dalam laporan tahunan. Dari tabel
IV.1 dapat dilihat bahwa rata – rata pengungkapan lingkungan 0,6556,
dengan pengungkapan lingkungan tertinggi oleh PT Holcim Indonesia,
sebesar 0,83 dan untuk nilai terendah oleh PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
dan PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia sebesar 0,30.
Nilai pasar saham menunjukkan rata – rata Rp 20.323.000.000,00.
Nilai minimum dimiliki oleh PT Sat Nusa Persada sebesar Rp
138.000.000,00 (2010), dan nilai maksimum dimiliki oleh PT HM
Sampoerna Rp 170.937.000.000,00 (2011).
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan pengujian
hipotesis karena merupakan prasyarat bagi analisis regresi serta agar hasil
analisis regresi dapat dipercaya atau valid.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
terdistribusi secara normal atau tidak. Dalam penelitian ini
menggunakan dua cara untuk mengetahui normalitas data yaitu
analisis grafik dan analisis statistik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Untuk menguji normalitas data variabel dependen yaitu kinerja
ekonomi dengan variabel independen secara grafik menggunakan
histogram dan normal probability plot yang digambarkan sebagai
berikut:
Gambar IV.1
Uji Normalitas: Grafik Histogram
(Sebelum Transformasi)
Gambar IV.2
Uji Normalitas: Grafik Normal P-Plot
(Sebelum Transformasi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Gambar IV.1 menunjukkan bahwa grafik histogram tidak
membentuk lonceng atau pola distribusi tidak normal dan pada
Gambar IV.2 menunjukkan penyebaran titik – titik tidak berada di
sekitar garis diagonal atau searah dengan garis diagonal.
Berikut ini adalah uji statistik untuk menguji normalitas data
yaitu uji Kolmogorov – Smirnov:
Tabel IV.2
Uji Kolmogorov – Smirnov
(Sebelum Transformasi)
Unstandardized
Residual
N 102
Normal
Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.35155949
Most Extreme
Differences
Absolute .257
Positive .257
Negative -.230
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
2.597
.000
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan pada Tabel IV.2, uji normalitas terhadap data
residual menunjukkan bahwa besarnya Asymp. Sig (2-tailed) sebesar
0,000 di bawah tingkat signifikasi 0,05. Berdasarkan analisis grafik
dan statistik di atas dapat diketahui bahwa model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. Oleh karena data tidak normal maka
dilakukan proses transformasi.
Proses trarsformasi dilakukan dengan cara mengubah ukuran
ukuran perusahaan (size) dengan logaritma natural nilai harga pasar
saham dan membuang data outlier atau data pengganggu. Setelah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
melakukan proses transformasi diperoleh data penelitian yang normal
adalah 98 data yang berarti terdapat 4 data pengganggu. Dengan
proses pembuangan data pengganggu diharapkan dapat diperoleh data
penelitian yang normal sehingga proses regresi dapat pengganggu dan
dikeluarkan dari data penelitian ini.
Berikut disajikan hasil uji normalitas data setelah dilakukan
proses membuang outlier data.
Gambar IV.3
Uji Normalitas: Grafik Histogram
(Setelah Transformasi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Gambar IV.4
Uji Normalitas: Grafik Normal P-Plot
(Setelah Transformasi)
Gambar IV.3 menunjukkan bahwa grafik histogram membentuk
lonceng dan pada Gambar IV.4 menunjukkan penyebaran titik – titik
berada di sekitar garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data
telah terdistribusi normal.
Tabel IV.3
Uji Kolmogorov – Smirnov
(Setelah Transformasi)
Unstandardized
Residual
N 98
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .72157193
Most Extreme Differences Absolute .096
Positive .072
Negative -.096
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) .953
.323
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Pengolahan Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Hasil uji normalitas seperti tersaji pada Tabel IV.3 menunjukkan
bahwa data penelitian telah normal yang dibuktikan dengan Asymp.
Sig. (2-tailed) sebesar 0,323 yaitu lebih besar dari tingkat signifikansi
penelitian 0,05. Oleh karena data penelitian telah normal, maka data dapat
digunakan dalam pengujian dengan model regresi berganda.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas ditunjukkan dengan menggunakan grafik
Scatter Plot antara variabel dependen (SRESID) dan variabel
residualnya (ZPRED). Grafik ini menunjukkan pola penyebaran titik –
titik. Jika titik – titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y,
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang akan
digunakan.
Gambar IV.5
Uji Heteroskedastisitas
(Sebelum Transformasi)
Berdasarkan Gambar IV.5 di atas, terlihat titik – titik yang
mengumpul di bawah angka 0 (nol) dan membentuk suatu pola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
tertentu yang jelas. Hal ini berarti terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi tidak layak dipakai untuk
memprediksi kinerja ekonomi dengan kinerja lingkungan dan
pengungkapan lingkungan. Oleh karena data tidak normal maka
dilakukan proses transformasi.
Proses transformasi dilakukan dengan cara mengubah ukuran
ukuran perusahaan (size) dengan logaritma natural nilai harga pasar
saham dan membuang data outlier atau data pengganggu. dilakukan.
Setelah melakukan proses transformasi diperoleh data penelitian yang
normal adalah 98 data yang berarti terdapat 4 data pengganggu.
Dengan proses pembuangan data pengganggu diharapkan dapat
diperoleh data penelitian yang normal sehingga proses regresi dapat
pengganggu dan dikeluarkan dari data penelitian ini.
Berikut disajikan hasil uji normalitas data setelah dilakukan
proses transformasi data.
Gambar IV.6
Uji Heteroskedastisitas
(Setelah Transformasi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik tidak
terjadi korelasi antar variabel independen. Uji ini dapat dilihat dari
nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut-off yang
sering dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF
diatas 10, sehingga data tidak terkena multikolinearitas nilai
toleransinya harus > 0,10 atau nilai VIF < 10.
Tabel IV.4
Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Keterangan Tolerance VIF
(Constant)
ENP
0,488
2,050
Tidak Terjadi Multikolinearitas
END 0,401 2,495 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Lnsize 0,748 1,337 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Hasil pengujian tolerance menunjukkan bahwa tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10.
Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa antara variabel independen dalam model
regresi terbebas dari multikolinearitas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi menunjuk pada hubungan yang terjadi antara
anggota-anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan
secara series dalam bentuk waktu (time series) atau hubungan antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
tempat yang berdekatan (cross sectional). Uji autokorelasi dilakukan
dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW test), yaitu dengan
ketentuan pengambilan keputusan adalah sebagi berikut:
1) Jika nilai dw lebih dari 0 dan kurang dari d1, maka terjadi
autokorelasi.
2) Jika nilai dw berada diantara dl dan du, maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
3) Jika nilai dw lebih dari 4 - d1, maka terjadi autokorelasi.
4) Jika nilai dw berada diantara 4 - du dan 4 - dl, maka tidak dapat
disimpulkan.
5) Jika nilai dw lebih. dari 4 — dl, maka tidak terjadi autokorelasi.
Nilai du dapat dilihat dari Tabel Durbin Watson dengan
menggunakan nilai signifikansi 0,05, jumlah sampel yang digunakan
(n), dan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
Tabel IV.5
Uji Autokorelasi
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .435a 0,189 0,163 0,73300 2,084
a. Predictors: (Constant), lnsize, ENP, END
b. Dependent Variable: ECP
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel IV.5 dapat diketahui bahwa nilai dw sebesar
2,084. Di mana untuk menghitung uji autokorelasi dapat melihat di
tabel untuk menentukan nilai du nya, sehingga dapat diketahui nilai du
berdasar tabel adalah 1,7345. Dapat dijabarkan dengan rumus berikut
ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
1,7345 < 2,084<4 – 1,7345
Berdasarkan rumus tersebut di atas dapat diketahui bahwa data
di atas terbebas dari autokorelasi.
3. Uji Hipotesis
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris terkait
pengaruh keputusan pendanaan terhadap kinerja perusahaan. Analisis data
terdiri dari uji koefisien determinasi, uji signifikansi-F yang dipaparkan
seperti di bawah ini.
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen
dalam model. Untuk model regresi dengan satu variabel independen
koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai R square (R2) dan untuk
model regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel
independen koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R
square (adj R2). Penelitian ini menggunakan nilai adj R
2. Berikut ini
disajikan hasil uji koefisien determinasi.
Tabel IV.6
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .435a 0,189 0,163 0,73300
a. Predictors: (Constant), lnsize, ENP, END
b. Dependent Variable: ECP
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Pada Tabel IV.6, diketahui bahwa koefisien determinasi yang
ditunjukkan oleh nilai adjusted R2 sebesar 0,163. Hal ini menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
bahwa kinerja lingkungan, pengungkapan lingkungan dan ukuran
perusahaan dapat menjelaskan kinerja ekonomi perusahaan sebesar
16,3%, sedangkan sisanya sebesar 83,7% kinerja ekonomi perusahaan
dijelaskan oleh faktor – faktor lain.
b. Uji Regresi Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan guna menentukan goodness of fit atau uji
kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis
hipotesis dalam penelitian. Kriteria yang digunakan dalam pengujian
ini adalah probability value (sig), apabila probability value dalam
hasil pengujian lebih kecil dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa
model layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi dalam
penelitian yaitu kinerja lingkungan, pengungkapan lingkungan dan
ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan dan sebaliknya jika probability value lebih besar dari 0,05
maka dapat dinyatakan bahwa model tidak layak untuk digunakan
dalam pengujian hipotesis penelitian. Berikut disajikan hasil uji F
dalam penelitian ini.
Tabel IV.7
Uji Regresi Simultan (Uji F)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 11.759 3 3.920 7.296 .000a
Residual 50.505 94 .537
Total 62.264 97
a. Predictors: (Constant), lnsize, ENP, END
b. Dependent Variable: ECP
Sumber: Hasil Pengolahan Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Dari hasil pengujian dengan nilai F, terlihat bahwa nilai F =
7,296 dengan probabilitas signifikan 0,000. Oleh karena signifikansi
lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara signifikan
variabel kinerja lingkungan, pengungkapan lingkungan dan ukuran
perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kinerja ekonomi.
c. Uji Signifikansi t
Tabel IV.8
Uji Signifikansi t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Ket
B
Std.
Error Beta t Sig.
1(Constant) -3.888 .898 -4.329 .000
ENP .302 .126 .319 2.398 .018 Signifikan
END -1.464 .994 -.216 -1.474 .144 Tidak Sig
Lnsize .167 .046 .391 3.638 .000 Signifikan
a. Dependent Variable: ECP
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Hasil dari pengujian tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi
kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi sebesar 0,018 < 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja lingkungan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja
ekonomi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan kinerja
lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Al Tuwaijri, et al. (2004)
yang menyatakan adanya pengaruh positif signifikan antara kinerja
lingkungan dengan kinerja ekonomi.
Ukuran perusahan juga memiliki nilai p – value sebesar 0,000,
sehingga pada tingkat signifikasi 0,05 ukuran perusahaan berpengaruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
signifikan terhadap kinerja ekonomi. Pengungkapan Lingkungan
memiliki nilai p – value sebesar 0,144 sehingga pada tingkat
signifikansi 0,05 pengungkapan lingkungan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja ekonomi. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan pengungkapan lingkungan berpengaruh positif terhadap
kinerja ekonomi ditolak. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Almilia dan Wijayanto (2007) yang menyatakan
bahwa pengungkapan lingkungan tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja ekonomi.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Ekonomi
Hasil dari pengujian hipotesis di atas menunjukkan nilai signifikasi
kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi sebesar 0,018 < 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja lingkungan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja ekonomi. Dengan
demikian hipotesis pertama yang menyatakan kinerja lingkungan
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja ekonomi diterima.
Temuan penelitian ini mendukung temuan Al Tuwaijri, et al. (2004),
Suratno, dkk. (2007) yang menyatakan bahwa kinerja ekonomi
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja ekonomi.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa dengan peningkatan kinerja
lingkungan perusahaan menunjukkan kinerja ekonomi yang semakin
baik. Kinerja lingkungan yang diproksikan dengan lima kode warna dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
yang terbaik sampai terburuk yaitu emas, hijau, biru, merah dan hitam
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja ekonomi. Perusahaan
yang memiliki kinerja lingkungan yang bagus akan direspon secara
positif. Pasar akan merespon secara positif melalui fluktuasi harga saham
perusahaan. Sebagai contoh pada tahun 2009 PT Indocement Tunggal
Prakarsa dan PT Holcim Indonesia pada tahun 2010 mendapat peringkat
PROPER emas dan mempunyai kinerja ekonomi yang positif. Hal ini
menunjukkan adanya respon positif dari pelaku pasar modal. Sedangkan
PT Bentoel dan PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia pada tahun 2009
mendapat peringkat PROPER hitam dan mempunyai kinerja ekonomi
negatif. Hal ini menunjukkan adanya respon yang kurang dari pelaku
pasar modal.
2. Pengaruh Pengungkapan Lingkungan terhadap Kinerja Ekonomi
Hasil dari pengujian hipotesis di atas menunjukkan nilai signifikansi
pengungkapn lingkungan terhadap kinerja ekonomi sebesar 0,144 > 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa pengungkapan lingkungan tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja ekonomi. Dengan
demikian hipotesis kedua yang menyatakan pengungkapan lingkungan
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja ekonomi ditolak. Temuan
penelitian ini mendukung temuan Almilia dan Wijayanto (2007) yang
menguji pengaruh pengungkapan lingkungan terhadap kinerja ekonomi
pada perusahaan pertambangan dan HPH/HPHTI yang hasilnya adalah
tidak terdapat pengaruh signifikan. Demikian juga dengan penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
yang dilakukan oleh Nuraini (2009) menyatakan bahwa pengungkapan
lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja ekonomi.
Dari hasil penelitian ini, tingkat pengungkapan lingkungan dari 34
sampel perusahaan, pengungkapan tertinggi dimiliki oleh PT Holcim
Indonesia sebesar 83% dari total 30 item pengungkapan sesuai standar
Global Reporting Initative (GRI). Selain itu, hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa dengan pengungkapan lingkungan sebesar 80%
pada PT Indocement Tunggal Prakarsa, mempunyai kinerja ekonomi
rendah. Sebaliknya PT Gudang Garam dengan pengungkapan rendah
sebesar 53%, mempunyai kinerja ekonomi tinggi. Hal ini menunjukkan
apa yang diungkapkan perusahaan tidak mempengaruhi kinerja ekonomi
perusahaan.
Hasil penelitian ini terjadi diduga karena kemungkinan terjadinya
masalah terhadap lingkungan hidup di Indonesia belum menjadi suatu
permasalahan yang benar – benar diperhatikan oleh investor. Masih
terdapat berbagai hal lain yang menjadi sorotan investor dalam merespon
informasi baru (Nuraini, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja lingkungan
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja ekonomi, hal ini menunjukkan
dengan perusahaan menciptakan suatu lingkungan yang baik maka akan
memberikan image yang baik pada perusahaan, sehingga investor akan
tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Pengungkapan lingkungan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja ekonomi, hal ini dikarenakan mungkin pengungkapan lingkungan
belom menjadi suatu dasar yang digunakan sebagai pertimbangan investor
untuk berinvestasi, ada faktor lain yang digunakan sebagai pertimbangan
mungkin dilihat dari segi struktur aset, struktur modal dan laba yang dicapai.
B. Keterbatasan
Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian yang perlu diungkapkan
agar penelitian sejenis dapat lebih baik di masa mendatang:
1. Penelitian ini dilakukan dengan menelaah kandungan informasi di dalam
laporan tahunan, sehingga sangat mempengaruhi penilaian tingkat
pengungkapan lingkungan.
2. Pengambilan sampel penelitian yang terbatas karena sampel diambil
berdasarkan perusahan yang sudah terdaftar dalam program PROPER dan
juga tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009 – 2011 berturut
– turut.
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
C. Saran
1. Penelitian ini menggunakan indeks yang belum tentu sesuai dengan
kondisi luas pengungkapan di Indonesia, sehingga penelitian selanjutnya
diharapkan dapat menggunakan standar lain yang bisa mewakili luas
pengungkapan perusahaan di Indonesia.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian dengan
menggunakan sampel yang lebih luas dan representatif dan
memperpanjang periode pengamatan sehingga jumlah sampel penelitian
juga lebih banyak. Hal ini dapat meningkatkan distribusi data yang lebih
baik.
3. Penelitian selanjutnya dapat memperluas pengujian dengan menguji
pengaruh kinerja lingkungan terhadap pengungkapan lingkungan.