PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi....

60
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING OBLIGASI PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA DIAN NURDIANASARI PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Transcript of PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi....

Page 1: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

i

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING

OBLIGASI PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

DIAN NURDIANASARI

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

ii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Rating Obligasi pada Perusahaan di Indonesia adalah benar

karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, November 2013

Dian Nurdianasari

NIM H24114041

Page 3: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

iii

ABSTRAK

DIAN NURDIANASARI. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Rating Obligasi

Pada Perusahaan Di Indonesia. Dibimbing oleh FARIDA RATNA DEWI

Rating obligasi merupakan salah satu keputusan investor dalam memutuskan

membeli suatu obligasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja

keuangan, menganalisis pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap rating

obligasi, dan menganalisis kinerja keuangan sebagai variabel yang mempengaruhi

rating obligasi periode 2008-2012.Penelitian ini menggunakan analisis regresi, uji

F, uji T dan R-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa current ratio, debt

rasiodan retun on asset memiliki pengaruh terhadap rating obligasi, dan 78,9%

mampu mewakili rasio-rasio yang berpengaruh terhadap rating obligasi. Hasil uji

F dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama kinerja keuangan berpengaruh

secara simultan terhadap variabel rating obligasi.

Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan

ABSTRACT

DIAN NURDIANASARI. The Influence Of The Financial Performance Of The

Company's Bond Rating In Indonesia. Supervised by FARIDA RATNA DEWI.

The Bond Rating is one of the decisions of investors in deciding to buy a bond.

The purpose of this research is to know the financial performance, analyzing the

influence of corporate financial performance against bond rating, and analyze

financial performance as variables that affect the bond rating period 2008-2012.

This research use of regression analysis, test f, test t- and r-square. The result

showed that current ratio, s debt ratio and retun on investment having influence

against rating bonds, and 78,9 % capable of being represented ratios are that affect

the rating bonds. F test results it can be concluded that the financial performance

of the influential together simultaneously variable charts against bonds.

Key words: bonds, bond rating, the company's financial performance

Page 4: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

iv

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING

OBLIGASI PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

DIAN NURDIANASARI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

Pada

Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 5: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

Judul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Rating Obligasi Pada Perusahaan di Indonesia

Nama Dian Nurdianasari NIM H24114041

Di~ Farida Ratna Dewi, SE, MM

Pembimbing

MM

Tanggal Lulus: -0 5 DEC 2013

Page 6: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

v

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Rating Obligasi Pada

Perusahaan di Indonesia

Nama : Dian Nurdianasari

NIM : H24114041

Disetujui oleh

Farida Ratna Dewi, SE, MM

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Mukhamad Najib STP, MM

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 7: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

vi

PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, bahwa dengan rahmat dan

hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesabaran, serta tak lupa

penulis panjatkan shalawat kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Rating Obligasi pada Perusahaan di Indonesia.” yang

merupakan bagian dari syarat yang harus dipenuhi guna mencapai gelar Sarjana

Strata-1 di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Institut Pertanian

Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak

yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini karena tanpa bantuan serta

motivasinya penulis tidak dapat membuat skripsi ini dengan baik dan

lancar.Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusuan

skripsi ini.Oleh karena itu kritik dan saran diperlukan dalam memperbaiki skripsi

ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat

Bogor, November 2013

Dian Nurdianasari

Page 8: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

Obligasi 4

Peringkat Obligasi 5

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi 7

Penelitian Terdahulu 10

METODE PENELITIAN 12

Kerangka Pemikiran 12

Lokasi dan Waktu Penelitian 13

Jenis dan Sumber Data 14

Populasi dan Sampel 14

Teknik Pengambilan Sampel 15

Metoda Pengolahan dan Analisis Data 15

Hipotesis 18

HASIL DAN PEMBAHASAN 19

Gambaran Umum Perusahaan 19

Pembahasan Data dan Hasil Penelitian 21

Kinerja Keuangan Perusahaan 21

Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Rating Obligasi 27

Rasio yang Mempengaruhi Rating Obligasi 28

Implikasi Manajerial 31

SIMPULAN DAN SARAN 31

DAFTAR PUSTAKA 33

Page 9: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

viii

DAFTAR TABEL

1 Rating obligasi 5

2 Daftar perusahaan 14

3 Hasil konversi rating 19

4 Uji simultan 27

5 R-Square 28

6 Analisis regresi 28

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran 13

DAFTAR LAMPIRAN

1 Current ratio 35

2 Total asset turnover 36

3 Return on asset 37

4 Debt to equity ratio 38

5 Time interest earned 40

6 Rating Obligasi 41

7 Laporan Keuangan 42

Page 10: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perusahaan mempunyai beberapa pilihan alternatif sumber pembiayaan

investasi, baik internal maupun eksternal. Perusahaan akan menempatkan

penggunaan sumber dana internal (internal funds) sebagai prioritas pertama,

diikuti pinjaman eksternal (debt) dari kredit bank dan penerbitan obligasi, serta

penerbitan saham (equity). Untuk mempertahankan umur perusahaan, maka

sumber danapun harus besar untuk membiayai perusahaan.

Perusahaan akan mempunyai sumber dana baik dari internal maupun

eksternal. Sumber dana yang diperoleh perusahaan secara internal tidak cukup

untuk membiayai pengeluaran perusahaan untuk itu perusahaan perlu memperoleh

tambahan dana secara eksternal. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat

dilakukan oleh suatu perusahaan untuk membiayai investasinya adalah dengan

menerbitkan obligasi. Obligasi selain digunakan sebagai sarana melakukan

ekspansi juga dapat digunakan sebagai sarana dalam memperkuat permodalan

bagi perusahaan. Investasi obligasi adalah salah satu jenis dari investasi yang

menarik bagi investor di Indonesia. Hal tersebut terlihat pada

pertumbuhan/penerbitan obligasi yang cukup tinggi beberapa tahun terakhir ini.

Penerbitan obligasi dianggap sebagai salah satu cara yang cukup mudah dalam

mengumpulkan dana dari masyarakat dan juga memberikan kemudahan dari

investor dalam menginvestasikan dananya.

Maka dari itu para investor lebih memilih berinvestasi di pasar modal,

karena pertumbuhan makro ekonomi di Indonesia mempunyai perkembangan

yang signifikan. Dilihat dari kepemilikan asing pada obligasi negara (SUN) pada

akhir 2009 Rp 108 Triliun, di Sertifikat Bank Indonesia pada akhir November

yang mencapai US$ 5,29 miliar, dan kapitalisasi pasar saham pada desember 2009

mencapai Rp 2.019 Triliun. (PT Moody’s Indonesia), kondisi tersebut menjadi

dukungan bagi pemerintah dan perusahaan untuk mendapatkan dukungan

pembiayaan.

Berbeda dengan saham yang memberikan hak kepemilikan kepada

pemegangnya, obligasi sebenarnya merupakan pinjaman yang investor berikan

kepada suatu perusahaan. Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang

diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par

value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Karena investor memberikan pinjaman

uang kepada perusahaan atau pemerintah, maka peminjam (perusahaan atau

pemerintah) akan mengembalikan pinjaman tersebut ditambah dengan bunganya

selama jangka waktu tertentu.

Obligasi merupakan jenis investasi jangka panjang.Nilai obligasi yang

diperjual-belikan biasanya dalam satuan yang cukup besar.Masa berlaku obligasi

tergantung kepada lembaga atau badan yang menerbitkannya, umumnya antara 5

sampai 10 tahun.Semakin pendek durasi obligasi berarti semakin kecil

pengaruhnya terhadap tingkat suku bunga.Semakin panjang durasinya maka

semakin sensitif terhadap perubahan suku bunga. Investor dapat menjual obligasi

yang dimiliki pada pihak lain di pasar sekunder sesuai dengan nilai atau harga

pasar sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.

Page 11: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

2

Penerbitan obligasi dilakukan oleh perusahaan yang membutuhkan dana,

baik untuk keberlangsungan bisnisnya ataupun untuk memenuhi kebutuhan

keuanganperusahaan dalam jangka pendek atau jangka panjang. Sebelum suatu

penerbit baik perusahaan maupun Negara mengeluarkan suatu obligasi, maka

akan dilakukan proses pengujian terhadap obligasi tersebut,dimana di Indonesia

dilakukan oleh Bapepam-LK selaku pengawas pasar modaldan dilakukan

pengujian peringkat (rating) obligasi. Pada Biasanya proses penerbitansecara

keseluruhan membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan sebelum obligasitersebut

dinyatakan dapat diterbitkan dan bisa dibeli oleh investor (Manurung et

al,2008).Obligasi akan mendapatkan rating secara berkala yang dikeluarkan oleh

lembaga rating obligasi.

Dalam dunia investasi selalu terdapat kemungkinan harapan investor tidak

sesuai dengan kenyataan atau selalu terdapat resiko.Risiko dalam berinvestasi di

obligasi diantaranya adalah perusahaan penerbit obligasi tidak mampu memenuhi

janji yang telah ditentukan, yaitu perusahaan tidak mampu membayar kupon

maupun tidak mampu mengembalikan pokok obligasi. Agar investor memiliki

gambaran tingkat resiko ketidakmampuan perusahaan dalam membayar, maka di

dalam obligasi dikenal suatu tingkat yang menggambarkan kemampuan bayar

perusahaan penerbit obligasi. Semua obligasi yang diterbitkan wajib diberi

peringkat agar dengan adanya peringkat tersebut maka investor dapat mengukur

atau memperkirakan seberapa besar resiko yang akan dihadapi dengan membeli

obligasi tertentu.

Rating obligasi merupakan salah satu acuan bagi investor dalam

memutuskanmembeli suatu obligasi.Ketika perusahaan yang menjadipenerbit

suatu obligasi, maka biasanya obligasi tersebut memiliki probabilitas default,

tergantung dari kesehatan keuangan perusahaan tersebut.Risiko default tersebut

dapat dipengaruhi oleh siklus bisnis yang berubah sehingga menurunkanperolehan

laba, kondisi ekonomi makro dan situasi politik yang terjadi dan lainsebagainya

(Manurung et al, 2008). Peringkat obligasi merupakan skala risiko dari semua

obligasi yang diperdagangkan.Skala tersebut menunjukkan tingkat keamanan

suatu obligasi bagi investor. Keamanan ini ditunjukkan oleh kemampuan emiten

(sebagai penerbit obligasi) dalam membayar bunga dan pelunasan pokok obligasi

pada akhir masa jatuh temponya. Selain itu dengan adanya rating obligasi oleh

agen rating maka investor dapat memperhitungkan return yang akan diperoleh

dan risiko yang ditanggung. Secara umum obligasi dibagi dalam dua peringkat

yaitu investment grade (AAA, AA, A, BBB) dan noninvestment grade (BB, B,

CCC, dan D).

Peringkat obligasi diberikan oleh agen rating yang independen, obyektif,

dan dapat dipercaya.Investor dapat menilai tingkat keamanan suatu obligasi dan

kredibilitas obligasi berdasar informasi yang diperoleh dari agen rating.Agen

rating yang terbesar dan terkenal di dunia adalah Moody’s dan Standard &

Poor’s.Sedangkan di Indonesia terdapat agen rating sekuritas hutang yaitu PT

PEFINDO (Peringkat Efek Indonesia).

Menurut Hanafi (2004) ada dua tahap yangbiasanya dilakukan dalam proses

rating, yaitu : (1) melakukan review internal terhadap perusahaan yang

mengeluarkan instrument hutang, (2) hasil review internal tersebut akan

direkomendasikan kepada komite peringkat yang akan menentukan rating

perusahaan tersebut. Investor dapat memanfaatkan jasa agen rating obligasi untuk

Page 12: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

3

mengetahui informasi mengenai peringkat obligasi yang beredar.Agen rating

obligasi merupakan lembaga independen yang memberikan jasa penilaian dan

informasi mengenai peringkat obligasi.

Faktor yang dapat mempertimbangkan agen peringkat dalam menentukan

rating suatu obligasi diantaranya berbagai rasio keuangan, perlindungan terhadap

aset yang ada dan kualitas manajemen.Tidak terdapat penjelasan lebih lanjut dari

agen peringkat bagaimana laporan keuangan dapat digunakan dalam menentukan

peringkat obligasi.Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian

mengenai peringkat obligasi dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang

didasarkan pada laporan keuangan perusahaan, dengan anggapan bahwa laporan

keuangan perusahaan lebih menggambarkan kondisi perusahaan. Analisis laporan

keuangan yang berupa analisis rasio keuangan dan perhitungan statistik dapat

dipergunakan untuk mendeteksi under or over valued suatu sekuritas.

Rumusan Masalah

Rating merupakan salah satu variabel yang diperhatikan oleh investor ketika

memutuskan untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan. Informasi yang

terkandung dalam rating akan menunjukkan sejauh mana kemampuan suatu

perusahaan untuk membayar kewajibannya atas dana yang diinvestasikan oleh

investor. Perusahaan yang memiliki rating yang tinggi lebih disukai investor

dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki rating yang rendah. Oleh karena

itu, agar obligasi suatu perusahaan yang memiliki rating yang cukup rendah, dapat

dijual dipasar maka biasanya investor akan menuntut premi yang lebih tinggi

sebagai suatu kompensasi atas resiko yang di tanggung oleh investor.

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan?

2. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan secara bersama-sama

dan parsial terhadap rating obligasi?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kinerja keuangan perusahaan

2. Menganalisis pengaruh kinerja keuangan perusahaan secara bersama-sama

dan parsial terhadap rating obligasi

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan

bagi pihak yang memerlukannya diantaranya adalah:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

penambahan peringkat obligasi berdasarkan analisis laporan keuangan yang

berupa rasio-rasio keuangan atau masukan baru bagi bidang akuntansi

keuangan dan bentuk model prediksi.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan untuk

pengembangan teori dan memperkuat hasil penelitian sebelumnya atas

investigasi pengetahuan dan kemampuan analisa laporan keuangan.

Page 13: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

4

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini diarahkan pada perusahaan di Indonesia yang menerbitkan

obligasi dengan data tahun 2008-2012. Kinerja keuangan terhadap rating obligasi,

dimana kinerja keuangan meliputi Current ratio (CR), total asset turnover, return

on asset (ROA) ,debt to equity ratio, time interest earned.

TINJAUAN PUSTAKA

Obligasi

Obligasi menjadi salah satu instrumen yang sangat fleksibel serta sangat

prospektif perkembangannya di masa mendatang, untuk investor institusional

yang menginginkan investasi dengan struktur pendapatan yang begitu variatif

maka kehadiran berbagai instrument obligasi akan dinantikan. Pengertian obligasi

menurut YKK-BI (2003) Obligasi adalah surat berharga (efek) berpendapatan

tetap yang diperdagangkan di masyarakat dimana penerbitnya setuju untuk

membayar sejumlah bunga untuk jangka waktu tertentu dan akan membayar

kembali jumlah pokoknya pada saat jatuh tempo.

Menurut Tandelilin (2010) dari sudut pandang perusahaan, obligasi

perusahaan atau obligasi korporasi (corporate bond) menyatakan hutang

perusahaan kepada pemegangnya.Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang

diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya

pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh tempo dimasa

mendatang disertai dengan pembayaran bunga secara periodik.Jumlah tetap yang

dibayar pada waktu jatuh tempo (maturity) merupakan pokok pinjaman

(principal) obligasi, yang juga disebut nilai nominal atau nilai par (par value atau

face value).Pembayaran bunga secara periodik disebut kupon (coupon).

Dari sudut pandang investor, obligasi perusahaan merupakan suatu investasi

yang berbeda dengan saham biasa.Saham biasa menyatakan klaim kepemilikan

pada suatu perusahaan, sedangkan obligasi menyatakan klaim kreditur pada suatu

perusahaan.

Manfaat Investasi pada Obligasi

Menurut Warsini (2009) manfaat investasi dalam obligasi adalah:

1. Bunga dibayarkan secara regular sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam

presentase dari nilai nominal.

2. Capital Gain. Sebelum jatuh tempo biasanya diperdagangkan di pasar

sekunder sehingga investor memperoleh kesempatan untuk mendapatkan

capital gain. Capital gain juga dapat diperoleh apabila investor membeli

obligasi dengan diskon kemudian pada saat pelunasan memperoleh sebesar

nilai nominal.

3. Hak Klaim Pertama. Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang

obligasi sebagai kreditur mempunyai hak klaim pertama atas asset

perusahaan.

4. Jika memiliki obligasi konversi, pemegang obligasi dapat mengkonversikan

obligasinya menjadi saham dengan harga yang telah ditetapkan, kemudian

berhak untuk memperoleh manfaat atas saham.

Page 14: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

5

Peringkat Obligasi

Peringkat efek adalah lembaga penunjang pasar modal yang identik

penerbitan obligasi atau surat utang. Tujuannya adalah untuk memberikan

pendapat (independen, objektif dan jujur) mengenai resiko suatu efek utang.Di

Indonesia terdapat lembaga yang berperan sebagai peringkat efek yaitu PT

PEFINDO, PT Kasnic Duff dan Phelps Credit Rating Indonesia (D.C.R).Menurut

Hendy (2008) Manfaat peringkat efek bagi investor adalah:

a. Memberikan informasi atas resiko suatu investasi yang dilakukan investor

khususnya investasi atas surat berharga utang

b. Sebagai referensi dalam menentukan tingkat kembalian yang wajar

c. Penghematan biaya dalam mendapatkan informasi risiko suatu investasi

d. Prespektif pilihan investasi yang beragam sesuai risiko yang melekat

e. Meningkatkan likuiditas portofolio investasi

Rating atas efek utang oleh PEFINDO didasarkan atas beberapa

pertimbangan sebagai berikut:

a. Kemungkinan pelunasan pembayaran, yaitu penilaian atas kapasitas serta

kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban finansialnya sesuai dengan

yang diperjanjikan

b. Struktur, karakteristik serta berbagai ketentuan yang diatur di dalam

perjanjian efek utang

c. Perlindungan yang diberikan maupun posisi klaim dari pemegang utang

tersebut bila terjadi penutupan atau likuidasi perseroan serta hukum lainnya

yang memengaruhi hak kreditur.

Rating obligasi menurut PEFINDO, terdiri dari:

Tabel 1Rating obligasi

idAAA Merupakan peringkat tertinggi yang menggambarkan obligor memiliki

kapasitas yang superior untuk memenuhi komitmen finansial jangka

panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor

Indonesia lainnya.

idAA Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas

yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang

dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia

lainnya.

idA Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas

yang kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam

pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

Bagaimanapun, sekuritas hutang ini lebih mudah terpengaruh terhadap

perubahan kondisi ekonomi dibandingkan sekuritas hutang dengan

rating yang lebih tinggi.

idBBB Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas

yang cukup untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam

pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

Bagaimanapun, perubahan kondisi ekonomi dianggap dapat

melemahkan kapasitas obligor dalam memenuhi komitmen finansial

jangka panjang dalam pembayaran hutangnya.

idBB Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas

yang agak lemah untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang

Page 15: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

6

Lanjutan Rating obligasi

dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia

lainnya. Kapasitas obligor untuk memenuhi komitmen finansial

jangka panjang dalam pembayaran hutangnya mudah terpengaruh

oleh ketidakpastian, atau perubahan kondisi bisnis, keuangan dan

kondisi ekonomi lainnya. idB Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki

kapasitas yang lemah untuk memenuhi komitmen finansial jangka

panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor

Indonesia lainnya. Walaupun obligor kini memiliki kapasitas

untukmemenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam

pembayaran hutangnya, adanya perubahan kondisi kondisi bisnis,

keuangan dan kondisi ekonomi lainnya dapat melemahkan

kapasitas atau willingness pemenuhan kewajiban obligor tersebut

idCCC Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki

kapasitas yang rentan untuk tidak memenuhi komitmen finansial

jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap

obligor Indonesia lainnya. idD Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor tidak

memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen finansial jangka

panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor

Indonesia lainnya. Dengan kata lain obligor dalam kondisi

default. Catatan:

Hasilratingan dari idA sampai dengan idB dapat diberi tanda tambah (+) atau kurang (-) untuk

menunjukkan perbedaan kekuatan atau relative kemampuan obligor dalam suatu kategori

peringkat.

Obligasi yang layak untuk investasi (Invesment Grade) dimasukkan dalam

satu kategori dengan peringkat AAA sampai dengan BBB, sedangkan posisi yang

termasuk spekulatif adalah BB dan CCC.Obligasi peringkat D (Junk Bonds)

adalah kelompok obligasi yang tidak untuk investasi.

Peringkat obligasi mencerminkan tingkat keamanan, apakah obligasi

tersebut layak untuk investasi dengan risiko rendah atau tinggi. Dasar yang

digunakan untuk menentukan peringkat adalah faktor fundamental perusahaan

penerbit obligasi antara lain berdasarkan pada rasio-rasio keuangan.

Metodologi yang digunakan PEFINDO dalam proses ratingan untuk sektor

perusahan mencakup tiga risiko utama penilaian, yaitu:

1. Risiko Industri (Industry Risks)

Metode dilakukan berdasarkan analisis mendalam terhadap lima faktor

risiko utama, yaitu pertumbuhan industri & stabilitas (Growth &Stability),

pendapatan & struktur biaya (Revenue &Cost Structure), hambatan masuk dan

tingkat persaingan dalam industri (barriers to entry &competition), regulasi &de-

regulasi industri (regulatory framework), dan profil keuangan dari industri

(financial profile).

2. Risiko Finansial (Financial Risks)

Metode dilakukan berdasarkan analisis menyeluruh dan rinci pada lima

bidang utama, yang mencakup kebijakan keuangan manajemen perusahaan

(financial policy), dan empat indikator keuangan termasuk profitabilitas

Page 16: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

7

(profitability), struktur modal (capital structure), perlindungan arus kas (cash flow

protection) dan fleksibilitas keuangan (financial flexibility).

3. Risiko Bisnis (Business Risks)

Metode dilakukan berdasarkan pada faktor-faktor kunci kesuksesan (Key

Success Factors) dari industri dimana perusahaan digolongkan.

Selain itu juga dilakukan analisis perbandingan terhadap pesaing-pesaing

sejenis dalam industri yang sama maupun industri itu sendiri dengan industri

lainnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi

Peringkat obligasi membantu investor dalam penilaian hutang dan resiko

kegagalan (default risk) dari obligasi.Peringkat obligasi mencoba mengukur

adanya risiko kegagalan berupa ketidakmampuan emiten atau penghutang dalam

membayar bunga selama umur obligasi dan pelunasannya pada jatuh temponnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi menurut Bringham dan

Houston (Linandarini 2010) adalah sebagai berikut:

1. Berbagai macam rasio-rasio keuangan, termasuk debt ratio, current ratio,

profitability dan fixed charge coverage ratio. Semakin baik rasio-rasio

keuangan tersebut semakin tinggi rating tersebut.

2. Jaminan aset untuk obligasi yang diterbitkan (mortage provision). Apabila

obligasi dijamin dengan aset yang bernilai tinggi, maka ratingpun akan

membaik.

3. Kedudukan obligasi dengan jenis utang lain. Apabila kedudukan obligasi

lebih rendah dari utang lainnya maka rating akan ditetapkan satu tingkat

lebih rendah dari yang seharusnya.

4. Penjamin. Emiten obligasi yang lemah namun dijamin oleh perusahaan yang

kuat maka emiten diberi rating yang kuat.

5. Adanya singking fund (provisi bagi emiten untuk membayar pokok

pinjaman sedikit demi sedikit setiap tahun).

6. Umur obligasi. Cateris Paribus, obligasi dengan umur yang lebih pendek

mempunyai risiko yang lebih kecil.

7. Stabilitas laba dan penjualan emiten.

8. Peraturan yang berkaitan dengan industri emiten.

9. Faktor-faktor lingkungan dan tanggungjawab produk.

10. Kebijakan akuntansi. Penerapan kebijakan akuntansi yang konservatif

mengindikasikan laporan keuangan yang lebih berkualitas.

Peringkat dipublikasikan dan investor dapat memperoleh informasi ini

secara bebas.Simbol ratingan obligasi yang digunakan oleh PT PEFINDO serupa

dengan yang digunakan oleh S&P, peringkat tertinggi disimbolkan dengan AAA,

yang menggambarkan tingkat risiko sekuritas yang paling rendah. Lembaga

ratingakan mengamati obligasi-obligasi yang beredar dalam periode tertentu,

perubahan rating (upgrade maupun downgrade) akan mempengaruhi kemampuan

untuk meminjam modal jangka panjang.

Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai

kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat

Page 17: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

8

pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas). Rasio

menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship)

antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio dapat

digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan

atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa datang.

Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang

dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan

tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan

keuangan.

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan

perusahaan-perusahaan untuk membayar semua kewajiban jangka pendek pada

saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.Rasio likuiditas

adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi jangka

pendeknya.Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal

kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.Dengan demikian rasio

likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini

memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan.Jenis rasio likuiditas yang

sering dipakai adalah Current ratio.

Menurut Swawidji Widioatmodjo (2004) current ratio digunakan untuk

mengukur seberapa kuat keuangan perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (membayar hutang-hutang jangka pendeknya) atau seberapa besar

harta lancar yang bisa dijadikan jaminan bagi kewajiban lancarnya.

Makin tinggi jumlah asset lancar (relatif terhadap utang lancar), makin

tinggi rasio lancar yang berarti pula makin tinggi pula likuiditas perusahaan.

Apabila rasio itu bernilai 2, perusahaan cukup melunasi seluruh utang lancar

dengan hanya mencairkan setengah asset lancarnya.Sebaliknya jika rasio lancar

bernilai kurang dari 1, hal itu berarti bahwa ada sebagian utang lancar yang tidak

dapat dilunasi sekalipun semua asset lancar perusahaan sudah dicairkan menjadi

kas. Namun makin tinggi rasio lancar (makin tinggi tingkat likuiditas) makin

tinggi pula jumlah kas yang tidak terpakai, yang pada akhirnya justru akan

menurunkan tingkat profitabilitas. Dengan demikian selalu ada pertukaran (trade-

off) antara likuiditas dan profitabilitas.

b. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan

dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada.Rasio aktivitas ini melibatkan

perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva.

Jenis rasio aktivitas salah satunya adalah Total asset turnover.

Total asset turnover merupakan perbandingan antara penjualan dengan total

aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan

perputarannya total aktiva dalam satu periode tertentu. Menurut Syamsudin

(2009) Total asset turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi

penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume

penjualan tertentu.

Total assets turn over juga rasio yang menggambarkan perputaran aktiva

diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang

berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan

Page 18: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

9

semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan

apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar.

Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan,

tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan

menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.

c. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan

juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam

melaksanakan kegiatan operasinya.Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba

yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.Rasio ini disebut

juga rasio rentabilitas.

Menurut Syafri (2008) Rasio profitabilitas merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua

kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah

karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.

Menurut Syafri dan Sofyan (2008) Return on asset menyatakan seberapa

banyak laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dari setiap asset yang

dimilikinya.Rasio ini menjelaskan seberapa efektif suatu perusahaan

memanfaatkan semua asset yang dimilikinya untuk menghasilkan laba.Return on

asset merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total

aktiva.

Rasio laba bersih dengan asset yang berada di bawah rata-rata industri

menunjukan bahwa suatu perusahaan tidak menggunakan asetnya secara efisien

untuk menghasilkan laba.Aplikasi umum lainnya untuk rasio ini adalah dengan

membandingkannya dengan biaya perusahaan dalam meminjam modal.Idealnya,

rasio Return on asset (ROA) perusahaan harus melebihi besarnya biaya

meminjam uang untuk membeli asset terkait.Perusahaan yang mengalami

perubahaan signifikan dalam nilai assetnya.

d. Rasio Leverage

Rasio Leverage (Rasio Hutang), rasio ini digunakan untuk mengukur

seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak

luar. Data yang dipergunakan untuk analisis leverage adalah Neraca dan Laporan

Laba Rugi. Salah satu rasio yang termasuk rasio leverage adalahdebt to equity

ratio.

Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.

Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh

aktiva.Menurut Sawir (2008) debt ratio merupakan rasio yang memperlihatkan

proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio

ini menunjukkan struktur permodalan perusahaan dengan membandingkan apa

yang terutang oleh perusahaan dengan apa yang dimiliki. Rasio ini mengukur

kemampuan perusahaan untuk menutup kewajibannya terhadap baik kreditor

maupun pemilik apabila terjadi likuidasi.

Semakin tinggi rasio ini, semakin banyak utang yang dimanfaatkan

perusahaan, dan semakin rendah tingkat keamanan bagi kreditor apabila

Page 19: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

10

perusahaan likuid. Rasio utang terhadap nilai bersih yang lebih tinggi juga berarti

bahwa perusahaan ini mempunyai kemampuan meminjam yang lebih kecil.

e. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila

sekiranya perusahaan dilikuidasi.Suatu perusahaan yang solvable berarti bahwa

perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk

membayar semua hutang-hutangnya begitu pula sebaliknya perusahaan yang tidak

mempunyai kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya disebut

perusahaan yang insolvable. Syafri (2008) menyatakan bahwa Rasio solvabilitas

adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar

kewjiban jangka panjangnya/ kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan di

likuidasi. Salah satu yang termasuk dalam rasio solvabilitas adalah Time interest

earned.

Time interest earned merupakan perbandinganantara laba bersih sebelum

bunga dan pajak dengan beban bunga dan merupakan rasio yang mencerminkan

besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga utang jangka panjang.

Sawir (2008) mengatakan bahwa rasio ini juga disebut dengan rasio

penutupan (coverage ratio), yang mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban

bunga tahunan dengan laba operasi (EBIT) dan mengukur sejauh mana laba

operasi boleh turun tanpa menyebabkan kegagalan dari pemenuhan kewajiban

membayar bunga pinjaman.

Jadi rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi semua kewajibannya, untuk melunasi seluruh hutangnya yang ada

dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya apabila sekiranya perusahaan

dilikuidasi.Dengan demikian rasio solvabilitas berpengaruh dengan kinerja

keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham

perusahaan.

Penelitian Terdahulu

Yohanes (2011) dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh Rasio

Keuangan dan Karakteristik Obligasi terhadap Ratting Obligasi Korporasi Di

Indonesia”, penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui variable leverage

berpengaruh signifikan terhadap rating obligasi, mengetahui variable profitability

berpengaruh signifikan terhadap rating obligasi, mengetahui variable umur

obligasi berpengaruh signifikan terhadap rating obligasi, mengetahui variable

subordinasi berpengaruh signifikan terhadap rating obligasi, serta mengetahui

rasio keuangan dan karakteristik obligasi secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap rating obligasi. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan alat

analisis regresi berganda, uji T digunakan untuk menguji hipotesis statistik

pertama sampai keempat, dan Uji F digunakan untuk menguji hipotesis statistik

kelima. Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa pada tingkat signifikansi 5%,

variabel leverage berpengaruh signifikan terhadap variabel rating obligasi.

Variabel leverage memiliki pengaruh negatif terhadap variabel rating obligasi.

Pada tingkat signifikan 5% variabel profitability berpengaruh signifikan terhadap

variabel rating obligasi.Variabel profiability memliki pengaruh positif terhadap

rating obligasi.Pada tingkat signifikansi 5% variabel umur obligasi berpengaruh

signifikan terhadap variabel rating obligasi.Variabel umur obligasi memiliki

Page 20: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

11

pengaruh positif terhadap variabel rating obligasi.Pada tingkat signifikansi 5%,

variabel subordinasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel rating

obligasi, hal ini disebabkan karena pada sektor keuangan jarang sekali ditemui

obligasi subordinat.Pada tingkat signifikansi 5% rasio keuangan dan karistik

obligasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap rating obligasi.Hal ini

karena variabel leverage, profitability, umur obligasi dan subordinasi memiliki

korelasi yang kuat sehingga secara bersama-sama dapat mempengaruhi rating

obligasi.Oleh karena itu, variabel leverage, profitability, umur obligasi dan

subordinasi secara bersama-sama dapat digunakan untuk memprediksi variabel

rating obligasi.

Linandarini (2010) dalam peneitiannya yang berjudul “Kemampuan Rasio

Keuangan dalam Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan di

Indonesia”.Tujuan penelitian tersebut adalah untuk menemukan bukti empiris

rasio keuangan yang dapat membedakan peringkat obligasi perusahaan

investment grade dan non-investment grade, serta memperoleh model prediksi

peringkat obligasi yang dapat menilai secara tepat. Penelitian ini meneliti tentang

model prediksi peringkat obligasi yang mampu dibentuk oleh rasio keuangan

dan menguji apakah terdapat perbedaan rasio keuangan (leverage, likuiditas,

solvabilitas, profitabilitas, dan produktivitas) antara perusahaan yang memiliki

peringkat obligasi investment grade dan non- investment grade. Variabel

penelitian yang digunakan adalah variable dependen, yaitu peringkat obligasi.

Sedangkan variable independen yang digunakan adalah rasio keuangan yang

meliputi rasio leverage dengan proxy LTLTA, rasio likuiditas dengan proxy

CACL, rasio solvabilitas dengan proxy CFOTL, rasio profitabilitas dengan

proxy OIS, dan rasio produktivitas dengan proxy STA. Analisis dilakukan

dengan menggunakan analisis diskriminan (Multiple Discriminant Analysis)

dengan program Statistical Packag for Social Sciences (SPSS) Ver. 16. Data

sampel obligasi sebanyak 66 pengamatan obligasi yang dihasilkan perusahaan

penerbit non-keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2008 dan dinilai

oleh agen rating PEFINDO. Hasil penelitian tersebut adalah hasil pengujian beda

independen (uji t-test) menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat

perbedaan antara rasio keuangan (leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,

produktivitas) perusahaan yang peringkat obligasinya termasuk ke dalam

invesment grade dan non-invesment grade selama dua tahun pengamatan (2007-

2008). Hasil pengujian analisis diskriminan (Multiple Discriminant Analysis)

menunjukkan bahwa secara statistic rasio keuangan dapat membentuk model

prediksi peringkat obligasi selama dua tahun pengamatan (2007-2008). Dari hasil

uji diskriminan tersebut terdapat tiga variable rasio keuangan yangdapat

membentuk model prediksi. Ketiga variable rasio keuangan tersebut berasal dari

rasio keuangan likuiditas dengan proxy Current Asset/Current Liabilities; rasio

keuangan profitabilitas dengan proxy Operating Income/Sales; dan rasio

keuangan produktivitas dengan proxy Sales/TotalAsset. Tingkat ketepatan yang

diperoleh dalam memprediksi peringkat obligasi dengan dua kategori mencapai

94,3% dengan nilai Zcu sebesar 1,282. Dengan demikian model prediksi tersebut

dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi khususnya bagi

perusahaan non-keuangan di Indonesia.

Page 21: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

12

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini perusahaan yang obligasinya di perdagangkan di Bursa

Efek Indonesiaadalah sebagai dasar untuk mendapatkan laporan keuangan yang

sudah dipublikasi.Penelitian ini menggunakan populasi semua perusahaan yang

menerbitkan obligasi.Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta

terdaftar dalam peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PEFINDO yang

dijadikan acuan adalah data periode tahun 2008-2012.

Kondisi laporan keuangan keadaan baik, bertahan atau memburuk rating

obligasinya. Laporan keuangan perusahaan akan menghasilkan rasio keuangan

yang dapat mempengaruhi penerbitan obligasi suatu perusahaan. Pengukuran rasio

keuangan dilakukan dengan memperhitungkan aset perusahaan dan pembayaran

hutang perusahaan yang kemudian akan mempengaruhi terhadap obligasi

perusahaan tersebut. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh varibel-variabel dari rasio-rasio keuangan terhadap rating

suatu obligasi, dimana rating obligasi merupakan variabel yang dipengaruhi dan

current ratio, total asset turnover, debt equity ratio, return on asset dan time

interest earned merupakan varibel yang mempengaruhi.

Peringkat obligasi itu sendiri merupakan hasil penilaian yang dilakukan oleh

perusahaan rating mengenai efek hutang suatu perusahaan yang menerbitkan

obligasi di pasar sekunder.Hubungan rasio keuangan dan rating obligasi dalam

penelitian ini dipergunakan untuk melihat pengaruhnya tersebut (Gambar

1).Dimulai dari uji regresi untuk mengetahui hubungan antara rasio keuangan

perusahaan dengan rating obligasi, setelah itu dilakukan uji T, uji F dan R-Square

untuk mengetahui pengaruh dari rasio keuangan dan rating obligasi. Hasil dari

analisis tersebut akan menjadi dasar untuk memberikan rekomendasi kinerja

obligasi kepada investor.

Page 22: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

13

Bursa Efek Indonesia

Obligasi

Kinerja Keuangan

- Current Ratio (CR)

- Total Aset Turnover

- Return On Aset (ROA)

- Debt to Equity Ratio

- Time Interest Earned

Pengaruh Terhadap Rating

Obligasi

Rekomendasi

Laporan Keuangan

1. Analisa Regresi

2. Uji F

3. Uji T

4. R Square

Investor

Gambar 1Kerangka Pemikiran

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang bertempat di Gedung

Bursa Efek Indonesia Menara I Jl. Jendral Sudirman kav 52-53 Jakarta Selatan.

Waktu penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu dari bulan April – Juni 2013

Page 23: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

14

Jenis dan Sumber Data

Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

dan data primer baik berupa kualitatif maupun kuantitatif. Berikut sumber data

tersebut adalah:

a) Data Primer diperoleh studi pustaka dan pemilihan narasumber dilakukan

secara sengaja dengan pertimbangan bahwa orang yang diwawancarai ahli

dalam bidangnya.

b) Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan, rating obligasi dan sebagai

data penunjang diperoleh melalui studi pustaka, media massa, jurnal, artikel

internet dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

Populasi dan Sampel

Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari satuan-satuan yang

karakteristiknya yang hendak diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah daftar

perusahaan yang diperinkat oleh PT. Pefindo (Rating Efek Indonesia).

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel dalam

penelitian ini adalah daftar perusahaan yang terdaftar di PT BEI (Bursa Efek

Indonesia) dan PT. Pefindo (Rating Efek Indonesia). Jumlah Perusahaan yang

menjadi sampel sampai 45 perusahaan, yaitu:

Tabel 2Daftar perusahaan

No Nama Perusahaan

1 Adhi Karya (Persero) Tbk

2 Adira Dinamika Multi Finance Tbk

3 Bank Danamon Indonesia Tbk

4 Bank Mandiri

5 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

6 Bank Permata Tbk

7 Bank Pan Indonesia Tbk

8 Bank OCBC NISP Tbk

9 Bakrieland Development Tbk

10 Bakrie Telecom Tbk

11 Bentoel International Investama Tbk

12 BFI Finance Indonesia Tbk

13 Bumi Serpong Damai

14 BW Plantation Tbk

15 Duta Pertiwi Tbk

16 Elnusa Tbk

17 Federal Internasional

18 Indofood Sukses Makmur Tbk

19 Indomobil Finance Indonesia

20 Indosat Tbk

21 Japfa Comfeed Indonesia Tbk

22 Jasa Marga (Persero) Tbk

23 Lautan Luas

24 Malindo Feedmill Tbk

25 Mandiri Tunas Finance

26 Matahari Putra Prima Tbk

Page 24: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

15

Lanjutan Daftar perusahaan

No Nama Perusahaan

27 Mayora Indah Tbk

28 Medco Energi International Tbk

29 Media Nusantara Citra Tbk

30 Mitra Adiperkasa Tbk

31 Oto Multiartha

32 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

33 Pembangunan Jaya Ancol Tbk

34 Perum Pegadaian

35 Pupuk Kalimantan Tbk

36 Perusahaan Listrik Negara (Persero)

37 Ricky Putra Globalindo Tbk

38 Salim Ivomas Pratama

39 Selamat Sempurna Tbk

40 Summarecon Agung Tbk

41 Summit Oto Finance

42 Telekomunikasi Indonesia Tbk

43 Wahana Ottomitra Multiartha Tbk

44 Wijaya Karya (Persero) Tbk

45 XL Axiata Tbk

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat

sampel yang mewakili, yang dapat menggambarkan populasinya. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode puposive

sampling. Yaitu pengambilan sampel yang dilakukan hanya atas dasar

pertimbangan penelitinya dan sampel yang diambil sudah sesuai tujuan dan

maksud tertentu.

Kriteria yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian adalah:

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengeluarkan

obligasi serta hasil ratingnya dipublikasikan oleh PT. Pefindo pada tahun

2008-2012

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan dipublikasikan oleh

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012

3. Periode penelitian yang digunakan tahun 2008-2012

Metoda Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh baik secara manual, secara komputerasi dengan

menggunakan analisis rasio untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

rating obligasi. Data yang diolah dalam bentuk tabel agar mudah dibaca dan

dimengerti, selanjutnya data tersebut diuraikan secara kualitatif dan disajikan

dalam bentuk uraian secara deskriptif.

Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan ini digunakan untuk melihat perkembangan kinerja

keuangan perusahaan agar investor bersedia membeli obligasi perusahaan dan

Page 25: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

16

untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keuangan perusahaan.

Dalam menganalisis digunakan rasio sebagai berikut:

1. Current ratio

Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan pengelola

perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar kewajiban jangka

pendeknya. Artinya, seberapa mampu perusahaan untuk membayar kewajiban

yang sudah jatuh tempo. Sedangkan current ratio menunjukkan sejauh mana

akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan

aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan

menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya

masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang

bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya

dapat mengurangi kemampu laba perusahaan.

................................................................. (1)

2. Total asset turnover

Rasio ini ukuran yang bersifat umum mengenai kemampuan perusahaan

kecil untuk menghasilkan penjualan jika dikaitkan dengan asetnya. Rasio ini

mendiskripsikan seberapa produktif perusahaan menggunakan asetnya untuk

menghasilkan penjualan.

........................................................... (2)

3. Return on asset

Rasio ini mengukur tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan. Return on

asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam

memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini merupakan

perbandingan antara laba dengan rata-rata aktiva yang dimiliki perusahaan.

....................................................................................... (3)

4. Debt to equity ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur keseimbangan proporsi antara aktiva

yang didanai oleh kreditor (utang) dan yang didanai oleh pemilik perusahaan

(ekuitas). Jika rasio ini cukup tinggi, maka hal tersebut menujukkan tingginya

penggunaan utang, sehingga hal ini dapat membuat perusahaan mengalami

kesulitan keuangan, dan biasanya memiliki resiko kebangkrutan yang cukup

besar.

.................................................................. (4)

Page 26: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

17

5. Time interest earned

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

beban tetapnya berupa bunga dengan laba yang didapat, atau mengukur besarnya

laba agar bisa menutup beban bunga.

................................................. (5)

Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk menganalisis pengaruh dan hubungan dari

rasio keuangan terhadap rating obligasi. Definisi regresi menurut Kurniawan

(2009) sebagai pengaruh antara lebih dari 2 variabel, dimana terdiri dari dua atau

lebih variabel independen/bebas dan satu variabel dependen/terikat dan juga

digunakan untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut

untuk membuat perkiraan (predection).Penggunaan metode analisis regresi untuk

membentuk model regresi didasari oleh asumsi error atau residual yang bersifat

identik, independen, dan berdistribusi normal, dengan mean bernilai nol dan

variansi bernilai tertentu. Metode penaksiran parameter yang sesuai adalah

kuadrat terkecil terboboti (Weighted Least Square).

Model Regresi yang digunakan adalah:

Rat = α0 + b1 CR + b2 TAT + b3 ROA + b4 DER + b5 TIE + є

Dimana :

Rat = Rating obligasi

α0 = Konstanta

CR = Current ratio (Likuiditas)

TAT = Total Aset Turnover (Aktivitas)

ROA = Return On Aset (Profitabilitas)

DER = Debt Ratio (Laverage)

TIE = Time interest earned (Solvabilitas)

є = Disturbance Eror

b = Koefisien Regresi

Uji T

Uji ini biasanya digunakan untuk mengetahui berapa besar masing-masing

variabel independen memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Jika menggunakan tingkat signifikansi (α) 5%, maka jika tingkat signifikansi

yangdiperoleh > 0,05 maka H0 diterima. Dan sebaliknya, jika < 0,05 maka H0

ditolak, yang menunjukkan bahwa variabel independen tersebut berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen.

Uji F

Uji ini digunakan untuk melihat berapa besar variabel-variabel independen

secara bersama-sama meberikan pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Jika tingkat signifikansi (α) 5%, maka jika tingkat signifikansi yang diperoleh >

0,05 maka H0 diterima. Dan sebaliknya jika < 0,05 maka H0 ditolak, yang

menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen tersebut berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen.

Page 27: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

18

R-Square

Nilai ini menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen. Semakin tinggi R-Square, maka variabel-variabel

independen yang digunakan dalam model semakin baik dalam menjelaskan

variabel dependen.

Hipotesis

Hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang akan diusulkan dan akan diuji

adalah:

H10 : α1 = 0

Current ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap rating obligasi yang dikeluarkan

lembaga rating.

H1a : α1 # 0

Current ratio (CR) berpengaruh terhadap rating obligasi yang dikeluarkan

lembaga rating.

H20 : α2 = 0

Total asset turnover (TAT) tidak berpengaruh terhadap rating obligasi yang

dikeluarkan lembaga rating.

H2a : α2 # 0

Total asset turnover (TAT) berpengaruh terhadap rating obligasi yang dikeluarkan

lembaga rating.

H30 : α3 = 0

Return on asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap rating obligasi yang

dikeluarkan lembaga rating.

H3a : α3 # 0

Return on asset (ROA) berpengaruh terhadap rating obligasi yang dikeluarkan

lembaga rating.

H40 : α4 = 0

Debt to equity ratio (DER) berpengaruh terhadap rating obligasi yang dikeluarkan

lembaga rating.

H4a : α4 # 0

Debt to equity ratio (DER) berpengaruh terhadap rating obligasi yang dikeluarkan

lembaga rating

H50 : α5 = 0

Time interest earned (TIE) berpengaruh terhadap rating obligasi yang dikeluarkan

lembaga rating.

H5a : α5 # 0

Time interest earned (TIE) berpengaruh terhadap rating obligasi yang dikeluarkan

lembaga rating

Oleh karena rating yang dikeluarkan oleh PT. Pefindo merupakan huruf,

sementara rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam bentuk angka, supaya

dapat digunakan dalam permodelan dan diolah maka dilakukan mekanisme

konversi terhadap rating yang dikeluarkan PT. Pefindo, dimana sistem konversi

yang digunakan adalah mengonversi rating dalam bentuk huruf ke dalam angka

dengan skala tertinggi untuk perusahaan yang memiliki rating untuk perusahaan

yang memilki rating tertinggi dan skala yang terendah untuk perusahaan-

perusahaan dengan rating yang lebih rendah dengan asumsi jarak antar rating

Page 28: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

19

sama. Berikut ini adalah hasil konversi rating untuk sampel yang digunakan dalam

penelitian ini dari rating yang dikeluarkan pefindo

Tabel 3Hasil konversi rating

Simbol Rating Level Simbol Rating Level

AAA+ 10.53 BBB+ 5.26

AAA 9.94 BBB 4.68

AAA- 9.36 BBB- 4.09

AA+ 8.77 BB+ 3.51

AA 8.19 BB 2.92

AA- 7.60 BB- 2.34

A+ 7.02 B+ 1.75

A 6.43 B 1.17

A- 5.85 B- 0.58

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan

tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh

pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Pada tahun 1977 bursa dibuka kembali dan dikembangkan menjadi bursa modern

dengan menerapkan Jakarta Automoted Trading System (JATS) yang terintegrasi

dengan sistem kliring dan penyelesaian, serta depositri saham yang dimiliki oleh

PT. Kustodian Depositori Efek Indonesia (KDEI).

Perdagangan surat berharga dimulai di Pasar Modal Indonesia sejak 3 Juni

1952. Namun tonggak paling besar terjadi pada 10 Agustus 1077, yang dikenal

sebagai kebangkitan Pasar Modal Indonesia. Setelah Bursa Efek Jakarta

dipisahkan dari Institusi Bapepam tahun 1992 dan diswastakan, mulailah pasar

modal mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pasar modal tumbuh pesat

periode 1992-1997. Krisis di Asia Tenggara tahun 1977 mebuat pasar modal

jatuh. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun ke posisi yang lebih rendah.

Indonesia dilanda krisis moneter, pada krisis ini yang terjadi dimulai dari

penurunan nilai mata uang negara-negara Asia, termasuk Indonesia terhadap

dollar Amerika. Tahun 2000 sistem perdagangan tanpa warkat (scrpless

trading)mulai diaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading).

Kemudian pada tahun 2007 terjadi penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke

Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

A. Indeks Obligasi Negara (Indonesia Goverment Bond Index-IGBX)

Indeks Obligasi Negara pertama kali diluncurkan pada tanggal 01 Juli 2004

dengan nama Indonesia Government Bond Index disingkat IGBX, sebagai wujud

pelayanan pasar modal dalam memperoleh data sehubungan dengan informasi

perdagangan obligasi negara.

Indeks Obligasi memberikan nilai lebih, antara lain:

Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi

Sebagai alat analisa teknikal untuk pasar obligasi pemerintah

Page 29: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

20

Benchmark dalam mengukur kinerja portofolio obligasi

Analisa pengembangan instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

Indeks obligasi Negara diterbitkan secara harian dengan menggunakantahun

dasar Juni 2004 yang ditetapkan 100 sebagai nilai dasar Index. dengan melakukan

pengelompokan obligasi sebagai berikut :

1. Obligasi Negara dengan mata uang rupiah dan memiliki kupon berbunga

tetap

2. Sisa jangka waktu jatuh tempo sekurang-kurangnya 1 tahun

B. Metodologi yang dipakai dalam IGBX

Indeks Obligasi Negara adalah nilai rata-rata tertimbang (weigthed

average) terhadap nilai obligasi yang masih tercatat dan dapat

diperdagangkan. Perhitungan IGBX menggunakan metode perhitungan Bond

Index yang lazim digunakan dengan berdasarkan perubahan harga pasar yang

terjadi di pasar secara harian (dalam hal ini adalah data harga transaksi Obligasi

Negara yang dilaporkan melalui PT Bursa Efek Indonesia selaku Penerima

Laporan Transaksi Efek).

IGBX dikelompokkan dalam beberapa sub-grup, di mana masing-masing

sub grup terdiri atas beberapa Obligasi Negara yang memiliki struktur jatuh

termpo lebih dari 1 tahun. Pengelompokan dilakukan berdasarkan uji statistik

berdasarkan pada tingkat kemiripan setiap Time To Maturity (TTM).

Pembagian struktur jatuh tempo SUN adalah sebagai berikut:

Sub-grup 1 : 1 Tahun ≤ Time to maturity < 5 Tahun

Sub-grup 2 : 5 Tahun ≤ Time to maturity < 7 Tahun

Sub-grup 3 : 7 Tahun ≤ Time to maturity

Gambaran Umum PT. Pefindo

Pefindo didirikan di Jakarta pada tanggal 21 Desember 1993, melalui

inisiatif Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)

dan Bank Indonesia (BI). Pada tanggal 13 Agustus 1994, Pefindo memperoleh

izin operasi dari Bapepam-LK (No.39/PM- PI/1994) dan menjadi salah satu

lembaga penunjang pasar modal Indonesia.

Fungsi utama Pefindo adalah menyediakan suatu peringkat yang objektif,

independen, serta dapat dipertanggungjawabkan atas risiko kredit (dari

penerbitan surat utang) yang diterbitkan kepada publik.

Pefindo juga menerbitkan dan mempublikasikan informasi kredit

sehubungan dengan pasar perdagangan sekuritas utang. Publikasi ini terdiri

dari opini kredit atas perusahaan-perusahaan penerbit obligasi besertasektor asset

acuannya.

Pefindo merupakan Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya per Desember

2009 tercatat dimiliki oleh 92 perusahaan domestik, yang terdiri dari dana

pensiun, perbankan, asuransi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan perusahaan

sekuritas.

Guna meningkatkan metodologi dan criteria yang digunakan dalam

melakukan ratingan, maka Pefindo didukung oleh mitra globalnya, yaitu Standard

& Poor Rating Services (S&P's). Pefindo juga aktif berpartisipasi dalam Asian

Credit Rating Agencies Association (ACRAA).

Page 30: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

21

A. Produk dan Layanan Pefindo

Pefindo memiliki beberapa produk dan layanan yang menunjang

kegiatan pasar modal,diantaranya:

a) Ratting Service

Rating Service merupakan jasa yang ditawarkan Pefindo dalam menilai

obligasi perusahaan-perusahaan tertentu untuk kemudian diperingkat. Rating

Service yang ditawarkan Pefindo terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu Company

Rating (menilai dan memeringkat perusahaan atas seluruh obligasinya) dan

Debt Instrument Rating (menilai dan memeringkat tiap instrumen obligasi). Hasil

dari Rating Service dituangkan kedalam dokumen yang bernama Rating

Announcement.

b) Mutual Fund Service

Mutual Fund Service merupakan jasa yang ditawarkan Pefindo dalam

menilai dan memeringkat instrument reksadana.Mutual Fund Service yang

ditawarkan Pefindo terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu Pefindo’s Mutual Fund

Ranking (memeringkat reksadana berdasarkan tingkat pengembalian,volatilitas,

dan ukuran aset) dan Pefindo’s Credit Quality Rating (memeringkat reksadana

berdasarkan level proteksi terhadap default risk). Hasil dari Mutual Fund Service

dituangkan kedalam Mutual Fund Report.

c) Pefindo 25 SME Index

Pefindo25SME Index merupakan indeks saham yang dikelola oleh BEI

bersama dengan Pefindo dan Investor Daily. Index ini merepresentasikans aham-

saham padaUsaha Kecil dan Menengah (UKM).

d) Equity Valuation

Equity Valuation merupakan produk yang ditawarkan Pefindo berbentuk

Laporan Riset Ekuitas secara singkat dan padat yang membahas mengenai bisnis

emiten beserta prospeknya dan industri dimana emiten berada serta proyeksi

keuangan dan nilai wajar saham emiten.

e) Industry Report

Industy Report merupakan produk yang ditawarkan Pefindo berupa kajian

holistic yang berisi informasi dan opini mengenai seluk- beluk suatu sector

industri,baikdalam lingkup nasional maupun global.

f) Economic Updates

Economic Updates merupakan produk yang ditawarkan Pefindo berupa

kajian holistic yang berisi informasi dan opini mengenai kondisi perekonomian

nasional dan perkembangannya.

Pembahasan Data dan Hasil Penelitian

Kinerja Keuangan Perusahaan

A. Curret Ratio

Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan

kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui

Page 31: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

22

kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Curret

ratio menunjukkan seberapa besar kemampuan aktiva yang dimiliki perusahaan

dapat digunakan jika kewajiban pada saat jatuh tempo. Semakin besar nilai rasio

ini semakin lancar perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Adapun hasil

perhitungan CR pada masing-masing perusahaan sampel yang diperoleh dari

laporan keuangan yang terdapat lampiran 1.

Dari perhitungan current ratioini, perusahaan mengalami fluktuasi naik dan

turun setiap tahunnya. Dilihat dari rata-rata setiap perusahaan terlihat Summit

Otto Finance mempunyai ratio tertinggi dari perusahaan yang lainnya, selain itu

Media Nusantara Citra juga memilki ratio tinggi. Meskipun setiap tahun Summit

Otto Finance mengalami fluktuasi turun dan naiknya ratio, terlihat pada tahun

2012 mengalami penurunan. Dikarenakan pada tahun tersebut dalam catatan

laporan keuangan perusahaan terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan

mengalami penurunan nilai, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas

perusahaan dimasa mendatang sehingga aktiva lancar pada tahun tersebut ikut

menurun. Sedangkan pada kewajiban perusahaan, transaksi penerusan kredit

perusahaan mengalihkan pokok piutang pembiayaan konsumen kepada investor

sebesar jumlah dana yang diberikan investor. Terbukti pada tahun 2012 kewajiban

perusahaan mengalami penurunan, seluruh transaksi penerusan kredit dan

penjualan portofolio dilakukan dengan skema tanpa tanggung rentang. Pada

Summit Otto Finance menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu memenuhi

kewajiban finansialnya setiap tahunnya.

Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan setiap tahunnya adalah

Bakrie Telecom dan XL Axiata. Dilihat dari laporan keuangannya perusahaan

tersebut mengalami penurunan setiap tahunnya pada aktiva lancar (Lampiran 1).

Pada tahun 2012 perusahaan menghapus piutang tak tertagih untuk mencegah

kerugian di masa yang akan datang, pada tahun tersebut pula menjual seluruh

investasinya, sehingga mengakibatkan penurunan pada aktiva lancar. Perusahaan

juga mempunyai biaya yang masih harus dibayar, perusahaan telah mengadakan

perjanjian kerjasama interkoneksi dengan beberapa operator telepon dimana

perusahaan harus membayar beban interkoneksi sesuai perjanjian. Sedangkan

pada perusahaan XL Axiata dilihat dari catatan laporan keuangan mengalami

penurunan nilai pada piutang usaha, piutang individual yang diturunkan nilainya

terutama terkat dengan pelanggan korporasi dan non-korporasi yang secara tidak

terduga mengalami situasi ekonomi yang sulit. Sedangkan pada 31 desember

2012, 2011 dan 2010 perusahaan memilki fasilitas pinjaman yang belum

digunakan sehingga mengakibatkan kewajiban lancar yang meningkat. Namun

demikian pada perusahaan Bakrie Telecom dan XL Axiata tetap membayar

kewajiban lancarnya meskipun terdapat kesulitan untuk sesuai jatuh tempo.

Dengan demikian kenaikan dan penurunan yang dialami perusahaan yang

menjadi sampel disebabkan oleh aktiva lancar lebih tinggi dari kewajiban

lancarnya, maka dari itu perusahaan mampu memenuhi kewajiban financial

jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang

tersedia dengan baik setiap tahunnya. Rasio ini juga tidak hanya berkenaan

dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan

kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.

Page 32: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

23

B. Total asset turnover

Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan.

Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih

cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan

keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset

yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya

ditingkatkan atau diperbesar.

Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan,

tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan

menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.

Adapun hasil perhitungan TAT pada masing-masing perusahaan sampel yang

diperoleh dari laporan keuangan yang terdapat lampiran 2.

Dari perhitungan rasio menunjukkan bahwa masing-masing perusahaan

berfluktuasi. Sebagai contoh perusahaan yang mempunyai rasio tertinggi adalah

Japfa Comfeed, meskipun setiap tahun perhitungan ratio tersebut menurun.

Menurut catatan laporan keuangan perusahaan, instrumen keuangan lancar/jangka

pendek dengan sisa jatuh tempo 1 tahun atau kurang terdiri dari kas dan setara

kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain. Karena instrumen

keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan

liabilitas keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Sedangkan

pada penjualan Japfa Comfeed tidak terdapat penjualan kepada satu pihak yang

melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2012, 2011 dan seterusnya.

penurunan rasio ini lebih rendah disebabkan karena total aktivanya lebih rendah

dibandingkan dengan penjualan atau pendapatan perusahaan.

Perusahaan yang mengalami peningkatan setiap tahunnya, sebagai sampel

adalah Indomobil Finance. Terlihat dalam catatan laporan keuangan

perusahaannya, pada tahun 2012 adanya penambahan aset tetap yang menambah

total aktiva perusahaan. Pada penjualan tidak ada transaksi penjualan dan

penghasilan jasa keuangan yang diperoleh dari satu pelanggan dimana jumlah

penjualan kumulatif tahunnya melebihi 10% dari penghasilan netto konsolidasian.

Maka apabila perusahaan menunjukkan suatu trend yang cenderung meningkat,

memberikan gambaran bahwa semakin efisiensinya penggunaan aktiva sehingga

hasil usaha akan meningkat.

Perusahaan yang memiliki rasio yang rendah adalah Bank Mandiri,

walaupun perusahaan setiap tahunnya mengalami fluktuasi naik turunnya

hitungan rasio tetapi dilihat dari catatan laporan keuangan perusahaan bahwa total

aktiva bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 2012 adanya penambahan aset

dalam penyelesaian dalam bentuk perangkat lunak, dan juga adanya penambahan

pembiayaan konsumen pada tahun 2009. Pada pendapatan bunga dari kredit yang

diberikan adalah pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan

nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun 2012 dan 2011.

Apabila perusahaan mengalami penurunan rasio total asset turnover ini maka

terjadi penurunan pada tingkat penjualan atau pendapatan suatu perusahaan

dibanding dengan total aktivanya.

Pada rasio ini menjadi ukuran investor sampai seberapa jauh aktiva telah

dipergunakan dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali aktiva

berputar dalam periode tertentu.

Page 33: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

24

C. Return on asset

Pengukuran kinerja dengan ROA menunjukkan kemampuan dari modal

yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba ROA

yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif (rugi). Hal ini

menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan

aktiva belum mampu menghasilkan laba. Adapun hasil perhitungan ROA pada

masing-masing perusahaan sampel yang diperoleh dari laporan keuangan yang

terdapat lampiran 3.

Dari perhitungan rasio menunjukkan bahwa masing-masing perusahaan

berfluktuasi. Sebagai contoh sebagai perusahaan yang memiliki peningkatan

setiap tahunnya adalah Selamet Sempurna dan Bank Permata. Pada Bank Permata

dilihat dari catatan laporan keuangan pada tahun 2008 dan 2009 mengalami

kerugian, tetapi sampai tahun 2012 perusahaan mengalami peningkatan dalam

laba bersih (Lampiran 7). Sedangkan Selamet Sempurna berdasarkan catatan

laporan keuangan perusahaan pada tahun 2012 penjualan pada pihak ketiga

mengalami peningkatan melebihi 10,6% dan tahun 2011 mengalami peningkatan

sebesar 10%, penjualan tersebut dilakukan kepada pihak berelasi. Pada total

aktiva terlihat peningkatan setiap tahun, terlihat pada tahun 2012 adanya

penambahan piutang lain-lain dan adanya tambahan perjanjian untuk investasi

saham.

Perusahaan yang memiliki perhitungan rasio tertinggi adalah Adira

Dinamika, walaupun mengalami penurunan rasio setiap tahunnya. Terlihat dari

catatan laporan keuangan perusahaan adanya penurunan laba bersih pada tahun

2012 dan peningkatan total aktiva perusahaan (Lampiran 1). Pada tahun 2012

penjualan meningkat tetapi biaya umum dan administrasi pun meningkat

dikarenakan adanya pembayaran amortisasi efek utang yang terbit tahun 2011.

Dari contoh perusahaan Selamet Sempurna dan Adira dinamika artinya

perusahaan tersebut menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan

untuk beroperasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Jadi

perusahaan tersebut mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut

berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan.

Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan bahkan perhitungan

rasio yang menunjukkan negatif adalah Bakrie Telecom dan Bank Permata. Pada

Bakrie telecom terlihat dari catatan laporan keuangan bahwa perusahaan

mengalami kerugian pada tahun 2011 dan 2012, sedangkan dari tahun 2008

sampai 2010 perusahaan mengalami penurunan pada laba bersih. Hal ini

dikarenakan pada tahun 2009 perusahaan menjual aset dan fasilitas pendukungnya

dan peningkatan pada biaya penyusutan. Pada tahun 2012 aktiva tetap perusahaan

telah terdapat penurunan atas fasilitas dan peralatan telekomunikasi tertentu yang

disebabkan oleh indikasi keusangan teknologi dan kemampuan untuk

menghasilkan arus kas, hal ini mengakibatkan biaya amortisasipun meningkat dan

mengurangi penjualan bersih perusahaan. perusahaan yang menunjukkan

penurunan tersebut menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan

perusahaan mengalami kerugian. Jadi total aktiva yang digunakan perusahaan

tersebut tidak memberikan laba maka perusahaan tersebut akan mengalami

kerugian dan akan menghambat pertumbuhan perusahaan.

Page 34: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

25

D. Debt to equity ratio

Debt to equity ratiomerupakan rasio yang menunjukkan presentase

penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman (investor).

Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva

yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas

operasionalnya. Adapun hasil perhitungan DER pada masing-masing perusahaan

sampel yang diperoleh dari laporan keuangan yang terdapat lampiran 4.

Dari perhitungan rasio masing-masing perusahaan sampel rasio hutang ini

berfluktuasi. Perusahaan yang memiliki nilai perhitungan rasio terbesar dari rata-

rata adalah Bank Tabungan Negara dan Bank Permata, walaupun mengalami

fluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2012 Bank Tabungan Negara menerbitkan

obligasi tahap 1 dan diterbitkan 100% dari nominalnya. Perusahaan yang

mengalami peningkatan perhitungan rasio adalah Adira Dinamika, terlihat dari

catatan laporan keuangan perusahaan pada tahun 2012, 2011 menerbitkan obligasi

berkelanjutan 1 tahap ke II dan perusahaan mampu membayar bunga obligasi

sesuai dengan jatuh tempo. Semakin tinggi rasio ini maka semakin banyak

kewajiban perusahaan yang dimanfaatkan perusahaan tetapi perusahaan kurang

mampu membayar hutangnya dengan baik terutama hutang jangka panjang.

Semakin meningkatnya rasio hutang (dimana beban hutang juga semakin besar)

maka hal tersebut berdampak terhadap profitabilitas yang diperoleh perusahaan,

karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya

bunga yang semakin besar, maka profitabilitas (earnings after tax) semakin

berkurang (karena sebagian digunakan untuk membayar bunga), maka hak para

investor juga semakin berturun.

Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan perhitungan rasio ini

diantaranya Bumi Serpong dan Duta Pertiwi. Pada tahun 2012 Bumi Serpong

menerbitkan obligasi dengan 3 jenis seri obligasi, seluruh obligasi dijual dengan

nilai nominal dan pada tahun 2012 juga perusahaan melunasi seluruh utang pokok

obligasi DP V. selain itu juga perusahaan mengalami peningkatan pada uang

muka pembayaran yang berasal dari penyewa dan pemilik kios atas penggunaan

fasilitas promosi yang disediakan. Tetapi perusahaan juga membayar pokok

hutang pertiga bulan sampai jatuh tempo. Semakin rendah rasio akan semakin

baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya.

E. Time interest earned

Rasio ini untuk mengukur seberapa besar keuntungan dapat berkurang

(turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena perusahaan tidak

mampu membayar bunga. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang

total hutangnya lebih besar dibandingkan total aktivanya. Adapun hasil

perhitungan TIE pada masing-masing perusahaan sampel yang diperoleh dari

laporan keuangan yang terdapat lampiran 5.

Data perhitungan rasio menunjukan fluktuasi yang dialami oleh masing-

masing perusahaan. Sebagai contoh perusahaan yang memiliki perhitungan rasio

yang tinggi adalah Oto Multiartha. Terlihat dari catatan laporan keuangan

perusahaan biaya bunga termasuk atas pinjaman yang diterima adalah amortisasi

beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima

persoraan, beban bunga atas hutang obligasi adalah amortisasi beban emisi

obligasi untuk tahun yang berakhir 2012, 2011 dan 2010. Kenaikan rasio ini

Page 35: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

26

disebabkan oleh laba sebelum pajak yang diterima oleh perusahaan berbeda-beda.

Naiknya rasio TIE dari tahun sebelumnya disebabkan karena laba sebelum pajak

lebih besar dibandingkan dengan beban bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan

situasi yang aman, meskipun menunjukkan terlalu rendahnya penggunaan hutang

perusahaan.

Sedangkan perusahaan yang memiliki perhitungan rasio yang menurun

bahkan minus (-) adalah Bakrie Telecom, terlihat dari catatan laporan keuangan

bahwa perusahaan mengalami kerugian selama 2 tahun berturut-turut dari tahun

2012-2010. Tanda minus (-) pada hasil perhitungan rasio tersebut menunjukkan

bahwa beban bunganya lebih besar dibandingkan dengan laba sebelum pajak yang

akan berakibat perusahaan kurang mampu menutupi beban bunganya. Rasio yang

rendah memerlukan perhatian dari pihak manajemen perusahaan.

Rasio ini juga disebut dengan rasio penutupan (coverage ratio), yang

mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban bunga tahunan dengan laba operasi

(EBIT) dan mengukur sejauh mana laba operasi boleh turun tanpa menyebabkan

kegagalan dari pemenuhan kewajiban membayar bunga pinjaman.

F. Rating Obligasi

Rating obligasi merupakan skala risiko dari semua obligasi yang

diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi

investor. Keamanan ini ditunjukkan dari kemampuan perusahaan dalam

membayar bunga dan pelunasan pokok pinjaman.

Rating obligasi membantu investor dalam penilaian hutang dan resiko

kegagalan (default risk) dari obligasi. Peringkat obligasi mencoba mengukur

adanya resiko kegagalan berupa ketidakmampuan emiten sebagai penghutang

dalam membayar bunga selama umur obligasi dan pelunasannya pada jatuh

temponya.

Dari lampiran 6 dapat dilihat bahwa ada beberapa perusahaan yang

ratingnya tetap, ada yang ratingnya turun dan ada pula yang ratingnya naik.

Sebagai contoh pada perusahaan uang memiliki rating yang naik setiap tahun

adalah Japfa Comfeed. Terlihat pada catatan laporan keuangan bahwa perusahaan

menerbitkan obligasi tahun 2007 dengan jangka waktu obligasi 5 tahun, dan

perusahaan juga selalu membayar biaya bunga per-triwulan. Rating yang naik

berarti perusahaan tersebut mampu menjamin emiten untuk membayar

kewajibannya dan menggunakan dana dari obligasi dengan baik. Perusahaan ini

menggambarkan investor memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi

komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran kewajibannya.

Sedangkan rating perusahaan yang tetap setiap tahun adalah Bakrieland,

terlihat dari catatan laporan keuangan menyatakan bahwa perbandingan total

pinjaman dengan total modal tidak lebih dari 2,25. Maka dapat dikatakan

perusahaan mempertahankan posisinya dengan tetap membayar kewajibannya

meskipun terdapat beberapa kesulitan untuk melunasi kewajiban tepat waktu

sesuai masa jatuh tempo. Perusahaan memiliki kapasitas yang cukup untuk

memenuhi komitmen finasial jangka panjang dalam pembayaran kewajibannya

terhadap investor.

Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan adalah Bakrie Telecom,

terlihat dari laporan keuangan bahwa perusahaan mengalami kerugian yang

mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan untuk membayar bunga pokok

Page 36: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

27

obligasi. Pada tingkat ini perusahaan menggambarkan kapasitas yang lemah untuk

memenuhi komitmen financial jangka panjang dalam pembayaran kewajibannya.

Kapasitas investor untuk memenuhi komitmen financial jangka panjang dalam

pembayaran kewajibannya mudah terpengaruh oleh ketidakpastian atau perubahan

kondisi bisnis perusahaan, keuangan dan kondisi ekonomi lainnya.

Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Rating Obligasi

A. Uji F (Uji Simultan)

Uji F (Uji Simultan) digunakan untuk mengetahui secara bersama-sama

(simultan) variabel independen yaitu Current ratio, Total Aset Turnover (TAT),

Debt Ratio, Return on asset (ROA), dan Time interest earned (TIE) terhadap

variabel dependen yaitu rating obligasi. Berikut ini merupakan tabel Anova pada

tabel 4 :

Tabel 4Uji Simultan

ANOVAa,b

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 162.210 5 32.442 29.094 .000c

Residual 43.488 39 1.115

Total 205.699 44

a. Dependent Variable: RAT

b. Predictors: (Constant), TIE, TAT, CR, ROA, DER

Dari uji F dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel (0.000 > 2.45) atau signifikansi

0.000< 0.05 yang berarti bahwa tolak H0 secara bersama-sama variable

independen (Current ratio, TAT, Debt Ratio, ROA dan TIE) berpengaruh secara

simultan terhadap variabel dependen (Rating Obligasi) pada taraf nyata 5%.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa nilai Fhitung

lebih kecil dari Ftabel (0.000 > 2.45) dengan signifikansi 0.000. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara bersama-sama Current ratio (CR), Total asset

turnover, Return on asset, Debt Ratio, dan Time interest earned mempunyai

pengaruh terhadap rating obligasi tahun 2008-2012. Keadaan ini menunjukkan

bahwa semua variabel kinerja keuangan menentukan kenaikan atau penurunan

rating obligasi, meskipun dalam perhitungan regresi ada beberapa variabel yang

bernilai positif terhadap rating. Variabel yang berpengaruh signifikan menyangkut

kemampuan perusahaan membayar hutang, yaitu mengenai kualitas perusahaan

membayar bunga dan pokok hutang berdasarkan analisis keuangan.

B. R-Square

Koefisien determnasi (R-Square) digunakan untuk melihat berapa persen

dari variabel dependen (rating obligasi) dijelaskan oleh variasi dari variabel

independen (Current Ratiao, TAT, Debt Ratio, ROA dan TIE). Berikut merupakan

data R-Square dari perhitungan pada tabel 5

Page 37: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

28

Tabel 5R-Square

Model Summaryb,c

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .888a .789 .761 1.05598

a. Predictors: (Constant), TIE, TAT, CR, ROA, DER

b. Dependent Variable: RAT

Nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0.789. berarti variasi variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen adalah sebesar 78.9%

dan sisanya 21.1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil uji R-

Square 78.9% mampu mewakili rasio-rasio yang berpengaruh terhadap rating

obligasi, karena selain rasio tersebut sering digunakan investor untuk melihat

perkembangan suatu perusahaan, rasio-rasio tersebut menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban perusahaan sesuai dengan indikator rating

obligasi yang melihat pada kemampuan membayar bunga dan pokok pinjaman.

Variabel lain yang tidak diteliti yang mampu mempengaruhi peringkat

obligasi seperti jaminan aset untuk obligasi yang diterbitkan, apabila obligasi

dijamin dengan aset yang bernilai tinggi maka ratingpun akan membaik. Variabel

lainnya seperti umur obligasi, obligasi dengan umur yang lebih pendek

mempunyai resiko yang lebih kecil.

Rasio yang Mempengaruhi Rating Obligasi

A. Analisis Regresi

Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya variable independen,

yaitu Current ratio, Total Assets Turnover, Return on asset, Net Profit Margin,

Return On Equity, dan Debt to equity ratio terhadap variable dependend yaitu

Rating Obligasi dari PT. Pefindo. Berdasarkan pembatasan masalah dan hipotesis

yang telah dikemukakan maka hasil pengolahan data untuk tahun 2008-2012

sebagai berikut :

Tabel 6Analisis Regresi

Coefficientsa,b

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 5.828 .481 12.110 .000

CR -.004 .001 -.617 -5.866 .000

TAT -.006 .002 -.279 -2.832 .007

DER .025 .005 .516 4.682 .000

ROA .136 .012 1.235 11.244 .000

TIE 2.388E-005 .000 .040 .510 .613

a. Dependent Variable: RET

Berdasarkan tabel diatas diperoleh model persamaan regresi, sebagai berikut :

Rat = 5.828 - 0.004 CR - 0.006 TAT + 0.025 DER + 0.136 ROA –(2.388E-005)

TIE

Page 38: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

29

Dimana:

Rat = Rating obligasi

CR = Current ratio (Likuiditas)

TAT = Total Aset Turnover (Aktivitas)

ROA = Return On Aset (Profitabilitas)

DER = Debt Ratio (Laverage)

TIE = Time interest earned (Solvabilitas)

Dari hasil regresi diatas menyatakan bahwa current ratio berpengaruh

negatif terhadap rating obligasi dengan nilai -0.004maka setiap terjadi

penambahan satu current ratio akan menurunkan rating obligasi sebesar 0,004.

Pada penelitian ini bertolak belakang dengan teori yang menyatakan bahwa

perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek

kepada investor tepat pada saat jatuh tempo. Hal ini dikarenakan obligasi adalah

investasi jangka panjang, oleh karena itu current ratio tidak berpengaruh terhadap

ratting obligasi. Tetapi semakin tinggi likuiditas perusahaan maka semakin baik

peringkat perusahaan, karena dengan asset lancar yang lebih tinggi dari hutang

perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya kepada

investor tepat pada waktunya. Rasio lancar ini juga berhubungan dengan

bagaimana suatu perusahaan dapat memenuhi kewajibannya.

Kemudian untuk total asset turnover berpengaruh negatif terhadap rating

obligasi dengan nilai -0.006maka setiap terjadi penambahan satu total asset

turnover akan menurunkan rating obligasi sebesar 0.006. Pada penelitian ini

dalam teori yang menyatakan bahwa apabila produktivitas tinggi, maka penjualan

akan tinggi dan cenderung akan menghasilkan laba yang tinggi pula sehingga

perusahaan lebih mampu untuk memenuhi segala kewajibannya kepada investor.

Hal ini bisa terjadi karena selain bidang perusahaan yang berbeda-beda juga ada

beberapa perusahaan yang memiliki produktifitas yang tinggi tetapi tidak dapat

menghasilkan laba yang tinggi pula karena dengan penjualan yang tinggi diikuti

dengan biaya-biaya yang tinggi pula selain itu juga diikuti dengan biaya pajak.

Pada debt ratio berpengaruh positif terhadap rating obligasi dengan nilai

0.025maka setiap terjadi penambahan satu debt ratio akan menaikkan rating

obligasi sebesar 0.025. Pada penelitian sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi

rasio ini semakin banyak kewajiban yang dimanfaatkan perusahaan dan semakin

rendah tingkat keamanan bagi investor apabila perusahaan likuid. Investor juga

akan melihat pada ekuitas sebagai suatu batasan kemanan, sehingga semakin

tinggi proporsi dari jumlah modal yang diberikan oleh investor maka semakin

kecil resiko yang harus dihadapi oleh investor.

Pada return on asset berpengaruh positif terhadap rating obligasi dengan

nilai 0.136maka setiap terjadi penambahan satu retun on asset akan menaikkan

rating obligasi sebesar 0.136. bahwa profitabilitas semakin tinggi maka semakin

rendah risiko ketidakmampuan membayar (Default)dan semakin baik peringkat

yang diberikan terhadap perusahaan tersebut karena pendapatan operasi yang

tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan bekerja dengan efisien berdasarkan

tingkat asset danequity tertentu.

Pada time interest earned berpengaruh negatif terhadap rating obligasi

dengan nilai -2.388E-005 maka setiap terjadi penambahan satu time interest

earned akan menurunkan rating obligasi sebesar 2.388E-005.Dalam teori yang

Page 39: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

30

ada bahwa rasio yang tinggi akan meningkatkan situasi yang aman terhadap

investor karena perusahaan dapat mampu membayar kewajibannya.

B. Uji T (Uji Parsial)

Uji T (Uji Parsial) digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel

independen yaitu Current ratio, Total Aset Turnover (TAT), Debt Ratio, Return

on asset (ROA), dan Time interest earned (TIE) terhadap variabel dependen yaitu

rating obligasi. Uji T yang dilakukan adalah uji T dua arah dengan ttabel yaitu

2,0225 dan tingkat kepercayaan (α) sebesar 5%. Untuk melihat niai t dapat dilihat

pada tabel uji regresi pada tabel 5

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, ttabel (2,0225>-5.866) hal ini menunjukkan

bahwa thitung lebih kecil dari ttabel dan p-value current ratio adalah

0,000menunjukkan tolak H0 maka cukup bukti untuk menyatakan variabel CR

berpengaruh nyata terhadap variabel rating pada taraf nyata 5%. Sedangkan pada

total aset turnover menyatakan bahwa ttabel (2,0225>-2.832) hal ini menunjukkan

bahwa thitung lebih kecil dari ttabel dan p-valuenya adalah 0,007menujukkan tidak

tolak H0 maka belum cukup bukti untuk menyatakan variabel TAT berpengaruh

nyata terhadap variabel rating pada taraf nyata 5%. Pada debt ratio menyatakan

bahwa ttabel (2,0225<4.682) hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel

dan p-value = 0,000 tolak H0 maka cukup bukti untuk menyatakan variabel DER

berpengaruh nyata terhadap variabel rating secara linier pada tarif nyata 5%. Pada

return on asset menyatakan bahwa ttabel (2,0225<11.244) hal ini menunjukkan

bahwa thitung lebih besar dari ttabel dan p-value = 0,000 tolak H0 maka cukup bukti

untuk menyatakan variabel ROA berpengaruh nyata terhadap variabel rating pada

tarif nyata 5%. Dan pada time interest menyatakan bahwa ttabel (2,0225>0,510)

hal ini menunjukkan pada time interest earned menyatakan bahwa thitung lebih

kecil dari ttabel dan p-value = 0,613 tidak tolak H0 maka kesimpulannya belum

cukup bukti untuk menyatakan variabel TIE berpengaruh terhadap variabel rating

pada taraf nyata 5%.

Berdasarkan hasil tersebut berarti kenaikancurrent ratio,return on asset dan

debt ratio dapat meningkatkan rating obligasi dimana rasio-rasio tersebut dapat

digunakan untuk menilai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajibannya terdapat investor dan kreditor. Current ratio merupakan

indikator sejauh mana klaim kreditor ditutupi oleh aset yang diharapkan dapat

diubah menjadi kas dengan cepat sehingga dapat dengan segera memenuhi

kewajibannya kepada investor. Return on asset dapat berpengaruh karena

penggunaan hutang dibawah rata-rata yang menyebabkan laba bersihnya menjadi

relatif tinggi sehingga rating obligasi naik yang juga meningkatkan kepercayaan

investor bahwa perusahaan tersebut dapat menunjukkan efisiensi manajemen asset

yang berarti efisiensi manajemen mampu memenuhi keajibannya dengan baik.

Debt ratio dapat digunakan untuk melihat struktur modal suatu perusahaan karena

debt ratio yang tinggi menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak

memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas. Namun penggunaan hutang

tidak selalu berdampak negatif bagi perusahaan karena pada kondisi tertentu

penggunaan hutang. Perusahaan dengan hutang yang kecil sekilas terlihat

menguntungkan tetapi hal ini tidak selalu benar, karena perlu mempertimbangkan

jumlah uang yang diinvestasikan oleh investor.

Page 40: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

31

Kenaikan rasio-rasio tersebutberpotensial mendorong investor untuk mau

menginvestasikan dananya terutama dalam bentuk obligasi pada perusahaan

tersebut karena diikuti kenaikan rating yang tinggi pula. Sedangkan sebaliknya

jika debt rasio turun, maka kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya

akan menurun sehingga dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan investor

untuk menanamkan modalnya pada obligasi perusahaan tersebut. Rasio tersebut

mampu menjamin pemilik obligasi mendapatkan keuntungan dan membayar

kewajibannya.

Selain industri yang berbeda-beda, variabel lain yang menentukan rating

obligasi naik dan turunnya suatu perusahaan diantaranya adalah jaminan asset

untuk obligasi yang diterbitkan, apabila obligasi dijaminkan dengan aset yang

bernilai tinggi maka ratingpun membaik. Selain itu kedudukan obligasi dengan

jenis utang lain dapat menentukan naik dan turunnya rating obligasi perusahaan

tersebut, karena apabila kedudukan obligasi lebih rendah daripada hutang yang

lain maka rating akan ditetapkan satu tingkat lebih rendah dari seharusnya. Selain

itu keadaan ekonomi suatu negara dan kebijakan akuntansi yang konservatif

mengindikasikan laporan keuangan yang lebih berkualitas.

Implikasi Manajerial

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan menggambarkan

presentasi pertumbahan pos-pos akun perusahaan dari tahun ke tahun.

Pertumbuhan bisnis yang kuat berhubungan positif dengan keputusan rating dan

grade dari rating berikutnya diberikan untuk perusahaan karena pertumbuhan

mengindikasikan prospek kinerja cashflow masa dating dan meningkatkan nilai

ekonomi. Kemudian rasio likuisitas juga mengukur kemampuan likuiditas jangka

pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap

hutang lancarnya. Tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya

kondisi keuangan perusahaan sehingga secara finansial akan mempengaruhi

prediksi peringkat obligasi.

Implikasi terhadap investor, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

masukan dan juga informasi bagi calon investor yang akan menanamkan

modalnya dalam bentuk obligasi dengan tetap mempertimbangkan asumsi dan

keterbatasan-keterbatasan penelitian.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Dari perhitungan current ratiorata-rata setiap perusahaan terlihat Summit

Otto Finance mempunyai rasio tertinggi dari perusahaan yang lainnya

sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan adalah Bakrie Telecom

dan XL Axiata, kenaikan dan penurunan yang dialami perusahaan

disebabkan oleh aktiva lancar lebih tinggi dari kewajiban lancarnya, maka

dari itu perusahaan mampu memenuhi kewajiban finansial jangka pendek

pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia

dengan baik setiap tahunnya.Pada total asset turnoversecara rata-rata

perusahaan yang mengalami peningkatan setiap tahunnya adalah Indomobil

Page 41: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

32

Finance sedangkan perusahaan yang memiliki rasio yang rendah adalah

Bank Mandiri, perusahaan yang mengalami peningkatan artinya perusahaan

memberikan gambaran bahwa semakin efisiensinya penggunaan aktiva

sehingga hasil usaha akan meningkat. Perusahaan yang memiliki rasio yang

rendah, maka terjadi penurunan pada tingkat penjualan atau pendapatan

suatu perusahaan dibanding dengan total aktivanya.Dari perhitungan rasio

return on assetrata-rata perusahaan yang memiliki peningkatan setiap

tahunnya adalah Selamet Sempurna dan Bank Permata sedangkan

perusahaan yang mengalami penurunan bahkan perhitungan rasio yang

menunjukkan negatif adalah Bakrie Telecom. Perusahaan yang

menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki peningkatan setiap tahunnya

menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi

perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Perusahaan yang

mengalami penurunan, artinya bahwa total aktiva yang digunakan

perusahaan tersebut tidak memberikan laba maka perusahaan tersebut akan

mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan perusahaan.Dari

perhitungan rasio debt ratio, Perusahaan yang memiliki nilai perhitungan

rasio terbesar dari rata-rata adalah Bank Tabungan Negara dan Bank

Permata sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan perhitungan

rasio ini diantaranya Bumi Serpong dan Duta Pertiwi.perusahaan yang

memiliki nilai perhitungan rasio terbesar artinya bahwa semakin tinggi rasio

ini maka semakin banyak kewajiban perusahaan yang dimanfaatkan

perusahaan tetapi perusahaan kurang mampu membayar hutangnya dengan

baik. Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan artinya semakin

rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka panjangnya.Data perhitungan rasio time interest

earnedperusahaan yang memiliki perhitungan rasio yang tinggi adalah Oto

Multiartha, sedangkan perusahaan yang memiliki perhitungan rasio yang

menurun adalah Bakrie Telecom. Perusahaan yang memiliki perhitungan

rasio yang tinggi menunjukkan terlalu rendahnya penggunaan hutang

perusahaan. Sedangkan perusahaan yang memiliki perhitungan rasio yang

menurun artinya rasio yang rendah memerlukan perhatian dari pihak

manajemen perusahaan.

2. Dari uji F tolak H0 secara bersama-sama variable independen (CR, TAT,

DR, ROA dan TIE) berpengaruh secara simultan terhadap variable dependen

(Rating Obligasi).Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama

kinerja keuangan mempunyai pengaruh terhadap rating obligasi tahun 2008-

2012.Nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 78,9% dan sisanya

21,1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil uji R-Square

78,9% mampu mewakili rasio-rasio yang berpengaruh terhadap rating

obligasi.Dari hasil regresi dan uji T menyatakan bahwa current ratio,return

on asset dan debt ratio dapat meningkatkan rating obligasi dimana rasio-

rasio tersebut dapat digunakan untuk menilai seberapa besar kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya terdapat investor dan kreditor.

Saran

1. Peneliti selanjutnya sebaiknya lebih fokus terhadap satu industri saja, karena

dengan berbedanya industri akan berbeda pula kinerja keuangan perusahaan,

Page 42: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

33

dan sebaiknya mempertimbangkan variable non-keuangan yang mungkin

menjadi model prediksi peringkat obligasi untuk meningkatkan rating

obligasi

2. Investor harus melihat current ratio, return on asset dan debt ratio yang

mempengaruhi kenaikan rating obligasi juga mempertimbangkan kinerja

keuangan yang menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Apa Itu Obligasi (Bond), Apa Saja Jenis-jenisnya. 2006. J Akun Keu. [Internet].

[diunduh 2013 Maret 16]. http//www,jurnalakuntansikeuangan.com/Apa Itu

Obligasi (Bond), Apa Saja Jenis-jenisnya _ Jurnal Akuntansi Keuangan.html

Abdurrahman F. 2008. Prospek Penerbitan Obligasi Korporasi. [Internet].

[diunduh 2013 April 17]. Tersedia pada www.kompas.com

Bursa Efek Indonesia. 2013. Laporan Tahunan. [Internet]. [diunduh 2013 April 15

]. Tersedia pada http//www.idx.go.id.

Fakhruddin M. 2008. GO PUBLIC: Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai

Perusahaan. Jakarta (ID): PT Alex Media Komputindo.

Hanafi M. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi 2004/2005. Yogyakarta (ID):

BEFE.

Ikhsan A, Yahya, dkk. 2012. Peringkat Obligasi dan Faktor yang

Mempengaruhinya. J Invest Manaj. Fakultas Ekonomi Universitas Syiah

Kuala. 24(1)

Kurniawan A. 2009. Belajar Mudah SPSS Dengan Mudah. Yogyakarta (ID):

Mediakom.

Linandarini E. 2010. Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Peringkat

Obligasi di Perusahaan Indonesia. Semarang (ID): Universitas Diponegoro

Manurung, Silitonga D, Tobing W. 2008. Hubungan Rasio-Rasio Keuangan

dengan Peringkat Obligasi. J Inves Manaj.2(1)

PEFINDO. 2010. Indonesian Rating Highlight. Pefindo Credit Rating. [Internet].

[diunduh 2013 April 15]. Tersedia pada www.pefindo.com/index.php

Sawir A. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan

Perusahaan. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama

Scarborough M dan Zimmerer W. 2009.Kewirausahaan dan Manajemen Usaha

Kecil. Edisi 5 Buku 2. Jakarta (ID): Salemba Empat.

Sunaryo T. 2007. ManajemenRisikoFinansial. Jakarta (ID): SalembaEmpat.

Syafri H dan Sofyan. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta (ID):

PT Raja Grafindo Persada

Syamsuddin L. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta (ID): PT Raja

Grafindo Persada

Tandelilin E. 2010. Portofolio dan Investasi, Teori dan Aplikasi. Edisi 1.

Yogyakarta (ID): Kanisius.

Warsini S. 2009. Manajemen Investasi. Jakarta (ID): Semesta Media.

Page 43: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

34

Widoatmadjo S. 2004. Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan Bagi

Pemula. Jakarta (ID): PT Alex Media Komputindo

Yohanes A. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan dan Karakteristik Obligasi terhadap

Rating Obligasi Korporasi Di Indonesia. J Invest Manaj. 10(1)

Page 44: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

35

Lampiran 1Current ratio

No Nama Perusahaan Tahun Rata-

rata 2008 2009 2010 2011 2012

1 Adhi Karya 90.78 101.54 126.59 112.50 124.44 111.17

2 Adira Dinamika 233.58 282.80 209.31 445.45 276.35 289.50

3 Bank Danamon 110.91 115.04 118.92 140.43 147.29 126.52

4 BFI Finance 142.40 293.06 215.28 206.51 242.21 219.89

5 Bank Mandiri 108.12 138.38 111.09 127.17 126.96 122.34

6 Bank Permata 104.73 110.53 109.50 103.32 110.11 107.64

7 Bumi Serpong 127.05 135.08 135.54 213.57 171.77 156.60

8 Bakrie Telecom 216.24 85.84 81.62 32.08 26.75 88.51

9 BW Plantation 41.14 118.57 127.45 85.33 65.13 87.52

10 Duta Pertiwi 118.87 149.82 160.74 227.01 248.47 180.98

11 Bakrieland 310.23 194.82 291.17 134.34 85.60 203.23

12 XL Axiata 56.37 33.41 48.83 38.81 41.86 43.86

13 Federal International 96.35 96.66 97.32 96.84 95.86 96.60

14 Indomobil Finance 112.77 126.73 151.19 136.40 123.23 130.06

15 Indofood 88.08 116.09 203.65 190.95 200.32 159.82

16 Indosat 54.63 90.79 45.37 48.19 75.43 62.88

17 Jasa Marga 315.77 115.64 165.04 98.21 68.16 152.56

18 Japfa Comfeed 175.04 220.61 262.95 159.11 182.45 200.03

19 Lautan Luas 112.36 112.13 109.97 103.60 84.13 104.44

20 Malindo Feedmil 116.64 132.19 57.48 139.88 104.86 110.21

21 Mitra Adiperkasa 140.29 144.83 126.98 104.00 121.61 127.54

22 Medco Energi 222.50 155.40 204.24 160.51 264.86 201.50

23 Matahari 97.81 161.09 176.08 122.00 187.22 148.84

24 Mayora Indah 218.87 229.04 258.08 221.87 276.11 240.79

25 Bank OCBC NISP 118.86 112.09 115.28 116.61 118.28 116.22

26 Oto Multiartha 142.99 166.71 110.61 137.03 138.42 139.15

27 Jaya Ancol 316.76 197.06 200.00 135.75 156.52 201.22

28 Bank Pan Indonesia 128.83 126.75 132.10 131.39 130.55 129.92

29 Perum Pegadaian 156.79 155.23 141.72 144.36 152.50 150.12

30 Pupuk Kaltim 142.65 162.98 186.69 228.18 253.95 194.89

31 PLN 76.44 98.12 80.82 91.66 92.01 87.81

32 Salim Ivomas 109.89 129.65 113.91 169.33 148.31 134.22

33 Summarecon Agung 182.68 111.06 116.53 137.10 116.96 132.87

34 Selamet Sempurna 181.79 158.70 217.41 240.28 194.42 198.52

35 Summit Oto Finance 406.50 353.18 360.13 472.10 570.67 432.52

36 Tjiwi Kimia 258.49 236.70 237.13 192.38 240.74 233.09

37 Telkom 54.16 60.58 91.48 95.80 116.04 83.61

38 Mandiri Tunas 234.77 285.14 209.31 175.92 139.71 208.97

39 Wahana Ottomitra 285.86 275.16 183.86 208.95 192.11 229.19

Page 45: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

36

LanjutanCurrent ratio

No Nama Perusahaan Tahun Rata-

rata 2008 2009 2010 2011 2012

40 Bank Tabungan Negara 136.58 139.98 138.48 139.13 134.54 137.74

41 Bentoel International 247.83 207.77 249.99 111.96 164.27 196.37

42 Elnusa 139.38 153.46 160.43 124.59 137.00 142.97

43 Media Nusantara Citra 337.76 354.00 199.68 490.37 541.25 384.61

44 Ricky Putra Globalindo 162.79 178.88 181.80 178.07 225.30 185.37

45 Wijaya Karya 144.45 144.45 140.65 113.88 110.09 130.71

Sumber : Data Olah

Lampiran 2Total asset turnover

No Nama Perusahaan Tahun Rata-

rata 2008 2009 2010 2011 2012

1 Adhi Karya 129.55 137.04 62.50 109.52 96.90 107.10

2 Adira Dinamika 94.06 91.03 51.28 31.40 26.52 58.86

3 Bank Danamon 15.03 17.92 12.20 7.90 8.59 12.33

4 BFI Finance 36.91 38.01 23.82 23.53 23.60 29.18

5 Bank Mandiri 4.13 4.25 3.60 6.84 6.69 5.10

6 Bank Permata 4.73 5.29 2.42 7.61 6.97 5.40

7 Bumi Serpong 31.64 27.66 18.65 21.95 22.25 24.43

8 Bakrie Telecom 32.83 30.07 27.91 26.16 32.85 29.96

9 BW Plantation 44.63 35.99 26.83 24.75 19.22 30.28

10 Duta Pertiwi 23.54 22.63 15.14 21.54 23.80 21.33

11 Bakrieland 12.64 9.14 8.01 10.89 19.36 12.01

12 XL Axita 42.81 50.69 62.59 58.58 59.14 54.76

13 Federal International 48.74 47.11 39.25 28.61 28.63 38.47

14 Indomobil Finance 26.99 31.77 12.50 123.15 112.53 61.39

15 Indofood 98.00 91.97 81.23 84.60 84.38 88.04

16 Indosat 33.42 36.10 27.84 38.56 40.60 35.30

17 Jasa Marga 22.90 22.83 23.10 31.01 36.64 27.30

18 Japfa Comfeed 219.16 236.24 199.95 189.48 162.69 201.50

19 Lautan Luas 129.60 121.61 108.65 136.85 153.24 129.99

20 Malindo Feedmil 201.14 211.06 210.75 198.41 186.10 201.49

21 Mitra Adiperkasa 92.21 121.68 128.39 133.39 126.62 120.46

22 Medco Energi 64.83 64.18 40.82 31.48 34.23 47.11

23 Matahari 122.95 97.35 74.82 86.42 132.13 102.74

24 Mayora Indah 133.69 147.15 164.22 143.24 126.60 142.98

25 Bank OCBC NISP 8.13 4.66 7.25 7.00 6.22 6.65

26 Oto Multiartha 9.46 10.82 19.54 19.10 16.35 15.05

27 Jaya Ancol 64.18 58.74 58.75 53.71 44.12 55.90

28 Bank Pan Indonesia 9.34 9.47 7.51 7.99 7.73 8.41

Page 46: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

37

LanjutanTotal asset turnover

No Nama Perusahaan Tahun Rata-

rata 2008 2009 2010 2011 2012

29 Perum Pegadaian 27.21 25.33 26.52 25.18 19.90 24.83

30 Pupuk Kaltim 137.28 97.63 63.11 97.53 110.56 101.22

31 PLN 56.48 43.52 12.08 44.47 43.03 39.92

32 Salim Ivomas 72.47 49.37 45.03 49.41 52.10 53.68

33 Summarecon Agung 34.91 26.85 27.61 29.13 33.50 30.40

34 Selamet Sempurna 145.59 145.98 146.36 156.08 150.14 148.83

35 Summit Oto Finance 26.55 29.87 25.56 27.56 28.71 27.65

36 Tjiwi Kimia 60.03 49.80 42.09 53.67 49.28 50.97

37 Telkom 66.50 66.21 68.83 69.14 69.27 67.99

38 Mandiri Tunas 22.65 24.91 19.07 19.28 19.17 21.02

39 Wahana Ottomitra 46.07 53.94 41.46 42.32 48.05 46.37

40 Bank Tabungan Negara 10.26 9.80 9.50 8.48 7.89 9.19

41 Bentoel International 133.34 148.24 181.63 158.99 142.02 152.84

42 Elnusa 76.67 87.04 114.47 107.44 111.24 99.37

43 Media Nusantara Citra 48.93 51.35 59.24 61.27 69.92 58.14

44 Ricky Putra Globalindo 76.00 84.70 94.62 96.00 89.02 88.07

45 Wijaya Karya 113.65 115.62 95.81 93.02 89.68 101.56

Sumber : Data Olah

Lampiran 3Return on asset

No Nama Perusahaan Tahun Rata-

rata 2008 2009 2010 2011 2012

1 Adhi Karya 1.59 2.94 1.54 2.99 2.71 2.35

2 Adira Dinamika 28.40 28.00 19.32 9.36 5.52 18.12

3 Bank Danamon 1.43 1.55 2.52 2.39 2.64 2.11

4 BFI Finance 9.61 12.59 9.36 8.02 7.46 9.41

5 Bank Mandiri 1.48 1.81 1.56 2.30 2.52 1.94

6 Bank Permata -5.14 -4.10 1.17 1.14 1.04 -1.18

7 Bumi Serpong 5.10 6.72 5.01 7.91 8.83 6.71

8 Bakrie Telecom 1.60 0.86 0.08 -6.76 -36.32 -8.11

9 BW Plantation 15.90 10.32 9.18 8.93 5.34 9.93

10 Duta Pertiwi 0.89 4.79 5.91 8.14 9.30 5.80

11 Bakrieland 3.26 1.14 1.05 1.58 -5.85 0.24

12 XL Axita -0.05 6.24 10.61 9.08 7.80 6.74

13 Federal International 6.68 8.89 9.73 6.20 5.88 7.48

14 Indomobil Finance 2.94 2.40 1.36 7.52 5.11 3.87

15 Indofood 2.61 5.14 8.32 9.13 8.06 6.65

16 Indosat 2.72 3.63 1.00 2.00 0.88 2.05

17 Jasa Marga 4.83 5.45 6.25 5.64 6.20 5.68

Page 47: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

38

LanjutanReturn on asset

No Nama Perusahaan Tahun Rata-

rata 2008 2009 2010 2011 2012

18 Japfa Comfeed 5.21 13.42 13.74 8.12 9.80 10.06

19 Lautan Luas 4.24 2.79 3.04 2.25 2.69 3.00

20 Malindo Feedmil 0.89 8.52 18.62 15.44 16.80 12.05

21 Mitra Adiperkasa -1.86 4.85 5.48 8.16 7.22 4.77

22 Medco Energi 14.15 1.85 3.65 3.70 0.71 4.81

23 Matahari -0.69 2.84 50.79 1.17 2.90 11.40

24 Mayora Indah 6.71 11.78 11.36 7.33 8.97 9.23

25 Bank OCBC NISP 0.93 1.18 0.83 1.26 1.16 1.07

26 Oto Multiartha 1.76 2.58 4.79 1.74 3.56 2.89

27 Jaya Ancol 9.93 8.98 9.03 9.32 7.45 8.94

28 Bank Pan Indonesia 1.09 1.18 1.15 1.65 1.53 1.32

29 Perum Pegadaian 5.83 5.03 5.82 5.63 4.93 5.45

30 Pupuk Kaltim 8.86 9.89 5.66 13.63 16.31 10.87

31 PLN -4.23 3.10 1.51 1.16 0.59 0.43

32 Salim Ivomas 6.14 5.51 6.62 8.83 5.71 6.56

33 Summarecon Agung 2.59 3.75 3.80 4.80 7.28 4.45

34 Selamet Sempurna 9.84 14.11 14.10 18.19 18.63 14.97

35 Summit Oto Finance 1.18 4.93 3.85 0.19 1.89 2.41

36 Tjiwi Kimia 2.28 1.34 3.10 2.74 1.30 2.15

37 Telkom 11.64 11.62 15.79 15.02 16.51 14.12

38 Mandiri Tunas 4.98 3.35 3.12 1.87 2.66 3.19

39 Wahana Ottomitra 0.60 2.36 3.83 0.14 0.23 1.43

40 Bank Tabungan Negara 0.96 0.84 1.34 1.15 1.22 1.10

41 Bentoel International 5.37 -3.02 4.46 4.83 -4.66 1.39

42 Elnusa 4.03 11.08 1.74 -0.69 3.16 3.86

43 Media Nusantara Citra 2.08 5.05 8.91 13.11 19.88 9.81

44 Ricky Putra Globalindo -1.45 0.60 1.76 1.90 2.02 0.96

45 Wijaya Karya 2.70 3.32 4.53 4.83 4.65 4.01

Sumber : Data Olah

Lampiran 4Debt to equity ratio

No Nama Perusahaan Tahun Rata-

rata 2008 2009 2010 2011 2012

1 Adhi Karya 88.30 86.84 69.31 83.80 85.00 82.65

2 Adira Dinamika 45.71 38.74 50.07 73.82 80.22 57.71

3 Bank Danamon 89.64 83.87 84.26 81.93 81.56 84.25

4 BFI Finance 90.14 35.89 49.85 55.39 56.44 57.54

5 Bank Mandiri 91.35 73.45 90.36 81.79 81.61 83.71

6 Bank Permata 92.05 91.35 88.52 90.98 90.52 90.69

7 Bumi Serpong 52.63 49.05 48.19 35.43 37.15 44.49

Page 48: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

39

LanjutanDebt to equity ratio

No Nama Perusahaan Tahun Rata-

rata 2008 2009 2010 2011 2012

8 Bakrie Telecom 40.53 55.92 57.95 64.23 81.91 60.11

9 BW Plantation 67.60 44.21 57.48 60.27 66.09 59.13

10 Duta Pertiwi 40.72 34.47 33.24 31.31 21.79 32.30

11 Bakrieland 37.60 49.98 38.58 38.43 39.85 40.89

12 XL Axita 84.83 67.85 57.01 56.07 56.65 64.48

13 Federal International 74.33 68.17 70.31 80.04 79.30 74.43

14 Indomobil Finance 83.75 77.07 81.16 60.68 67.52 74.04

15 Indofood 66.76 61.63 47.43 41.01 42.45 51.86

16 Indosat 66.77 65.76 65.77 64.37 64.88 65.51

17 Jasa Marga 52.99 52.11 55.89 60.03 60.46 56.30

18 Japfa Comfeed 74.40 60.96 50.04 54.21 56.54 59.23

19 Lautan Luas 72.26 68.98 71.58 76.39 72.04 72.25

20 Malindo Feedmil 94.82 86.60 73.52 68.23 62.12 77.06

21 Mitra Adiperkasa 70.02 61.88 59.97 59.37 63.73 63.00

22 Medco Energi 62.36 126.17 64.23 66.60 68.25 77.52

23 Matahari 68.10 67.17 37.47 44.86 53.24 54.17

24 Mayora Indah 56.32 50.01 53.62 63.26 63.05 57.25

25 Bank OCBC NISP 89.40 88.83 88.37 88.99 88.69 88.86

26 Oto Multiartha 82.11 77.87 77.00 73.16 71.55 76.34

27 Jaya Ancol 33.58 36.70 31.30 32.11 45.15 35.77

28 Bank Pan Indonesia 86.45 85.04 87.78 87.26 88.14 86.93

29 Perum Pegadaian 81.95 83.99 83.75 84.45 81.67 83.16

30 Pupuk Kaltim 47.04 47.49 44.84 41.93 19.48 40.16

31 PLN 56.32 57.69 65.01 68.79 72.15 63.99

32 Salim Ivomas 55.05 52.47 53.76 40.53 39.45 48.25

33 Summarecon Agung 56.59 61.33 64.86 69.42 64.92 63.42

34 Selamet Sempurna 36.71 42.20 46.73 41.04 43.08 41.95

35 Summit Oto Finance 70.86 71.61 76.10 75.23 68.56 72.47

36 Tjiwi Kimia 72.59 72.44 69.61 71.11 71.13 71.38

37 Telkom 51.79 48.83 43.87 40.83 39.86 45.03

38 Mandiri Tunas 84.25 81.77 83.70 88.27 87.95 85.19

39 Wahana Ottomitra 91.97 86.93 87.24 88.82 86.73 88.34

40 Bank Tabungan Negara 93.16 90.77 90.57 91.78 90.80 91.42

41 Bentoel International 61.17 60.96 56.56 64.52 72.26 63.09

42 Elnusa 50.81 54.27 46.99 56.61 52.45 52.22

43 Media Nusantara Citra 38.39 36.05 33.68 22.32 18.57 29.80

44 Ricky Putra Globalindo 49.73 45.42 44.89 14.30 56.44 42.16

45 Wijaya Karya 74.57 71.31 69.51 73.33 74.29 72.60

Sumber : Data Olah

Page 49: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

40

Lampiran 5Time interest earned

No Nama Perusahaan Tahun Rata-

rata 2008 2009 2010 2011 2012

1 Adhi Karya 115.29 307.64 176.84 146.45 183.99 186.04

2 Adira Dinamika 995.68 846.98 1431.00 396.00 158.91 765.71

3 Bank Danamon 40.63 43.05 124.34 147.78 161.95 103.55

4 BFI Finance 148.97 217.65 319.84 187.32 170.43 208.84

5 Bank Mandiri 66.95 54.73 79.51 248.55 237.77 137.50

6 Bank Permata 33.28 24.65 44.42 114.02 119.11 67.10

7 Bumi Serpong 172.45 304.75 350.02 762.97 1876.84 693.41

8 Bakrie Telecom 135.14 45.08 19.47 -128.65 -450.22 -75.84

9 BW Plantation 1487.63 594.98 610.06 627.64 499.49 763.96

10 Duta Pertiwi 100.88 331.23 455.48 620.07 1610.19 623.57

11 Bakrieland 15675.08 848.72 420.59 71.23 -100.83 3382.96

12 XL Axita -6.70 184.47 314.83 512.02 479.52 296.83

13 Federal International 91.36 149.83 196.96 132.37 121.66 138.43

14 Indomobil Finance 141.35 117.86 121.61 564.99 327.91 254.74

15 Indofood 224.59 263.67 463.63 678.63 583.00 442.70

16 Indosat 119.17 125.12 0.06 242.27 73.80 112.08

17 Jasa Marga 131.35 147.42 193.28 214.77 224.34 182.23

18 Japfa Comfeed 174.12 542.60 679.92 263.22 311.95 394.36

19 Lautan Luas 182.03 101.84 119.26 91.19 100.08 118.88

20 Malindo Feedmil 34.96 231.02 515.73 455.67 569.91 361.46

21 Mitra Adiperkasa -120.02 246.75 222.62 392.63 362.05 220.81

22 Medco Energi 1077.13 100.81 278.81 1988.22 1577.29 1004.45

23 Matahari 6.06 141.71 353.41 67.00 120.71 137.78

24 Mayora Indah 484.45 513.26 749.99 505.78 429.72 536.64

25 Bank OCBC NISP 74.90 38.72 86.20 143.60 171.45 102.97

26 Oto Multiartha 1675.76 1909.00 19340.09 4903.04 7268.34 7019.25

27 Jaya Ancol 138.19 131.27 122.30 121.11 146.23 131.82

28 Bank Pan Indonesia 134.66 145.41 137.36 131.62 191.96 148.20

29 Perum Pegadaian 105.58 82.81 102.75 108.65 126.78 105.31

30 Pupuk Kaltim 1134.74 1157.59 602.36 1753.85 2776.14 1484.94

31 PLN -180.92 205.38 199.32 125.19 19.81 73.76

32 Salim Ivomas 508.14 436.57 502.47 706.17 351.73 501.02

33 Summarecon Agung 224.69 177.51 344.31 551.86 910.93 441.86

34 Selamet Sempurna 242.70 2018.85 859.29 983.98 1164.70 1053.91

35 Summit Oto Finance 35.07 105.23 79.63 5.44 36.33 52.34

36 Tjiwi Kimia 129.25 168.47 467.85 262.35 69.00 219.38

37 Telkom 1284.76 1117.45 844.15 710.63 798.02 951.00

38 Mandiri Tunas 63.02 44.11 52.64 30.40 49.71 47.98

39 Wahana Ottomitra 8.39 23.79 42.97 3.63 6.93 17.14

Page 50: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

41

LanjutanTime interest earned

No Nama Perusahaan Tahun Rata-

rata 2008 2009 2010 2011 2012

40 Bank Tabungan Negara 27.26 21.76 39.77 40.38 45.54 34.94

41 Bentoel International 138.13 -2308.99 2388.20 302.93 -188.01 66.45

42 Elnusa 294.18 719.45 118.32 -28.12 239.39 268.64

43 Media Nusantara Citra 103.89 213.24 471.61 983.62 5315.19 1417.51

44 Ricky Putra Globalindo -48.39 17.50 69.67 100.77 103.09 48.53

45 Wijaya Karya 582.44 672.49 4924.62 4011.19 2230.08 2484.16

Sumber : Data Olah

Lampiran 6Rating Obligasi

No Nama Perusahaan

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Adhi Karya A- A- A- A- A

2 Adira Dinamika AA- AA- AA AA+ AA+

3 Bank Danamon AA+ AA+ AA+ AA+ AA+

4 BFI Finance A- A- A- A- A-

5 Bank Mandiri AA+ AA+ AAA AAA AAA

6 Bank Permata A+ A+ A+ AA- AA-

7 Bumi Serpong BBB BBB+ BBB+ A A+

8 Bakrie Telecom A- A- A- BBB+ BB

9 BW Plantation A A A A A-

10 Duta Pertiwi BBB BBB BBB BBB+ BBB+

11 Bakrieland BBB+ BBB+ BBB+ BBB+ BBB+

12 XL Axiata AA- A+ AA- AA+ AA+

13 Federal International AA- AA- AA- AA+ AA+

14 Indomobil Finance A- A- A- A A

15 Indofood AA+ AA AA AA+ AA+

16 Indosat AA+ AA+ AA+ AA+ AA+

17 Jasa Marga AA- AA- AA AA AA

18 Japfa Comfeed BBB+ BBB+ A- A A

19 Lautan Luas A- A- A- A- A-

20 Malindo Feedmil A+ AA- AA+ A- A-

21 Mitra Adiperkasa A+ A+ A+ A+ AA-

22 Medco Energi AA- AA- AA- AA- AA-

23 Matahari A+ A+ A+ A+ A+

24 Mayora Indah A+ A+ AA- AA- AA-

25 Bank OCBC NISP AA- AA- AA- AA+ AA+

26 Oto Multiartha A+ AA- AA+ AA- AA-

27 Jaya Ancol A+ A+ A+ A+ AA-

28 Bank Pan Indonesia A+ AA- AA AA AA

Page 51: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

42

Lanjutan Rating obligasi

No Nama Perusahaan Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

29 Perum Pegadaian AA+ AA+ AA+ AA+ AA+

30 Pupuk Kaltim AA AA AA AA AA

31 PLN AA- AA- AA+ AA+ AA+

32 Salim Ivomas AA- AA- AA- AA+ AA

33 Summarecon Agung A- A- A A A+

34 Selamet Sempurna AA- AA- AA- AA- AA-

35 Summit Oto Finance A A+ AA- AA- AA-

36 Tjiwi Kimia BBB BBB BBB BBB- BBB

37 Telkom AAA AAA AAA AAA AAA

38 Mandiri Tunas A- A- A+ A+ A+

39 Wahana Ottomitra A- A- A- A A

40 Bank Tabungan Negara AA- AA- AA- AA+ AA+

41 Bentoel International A AAA AAA AAA AAA

42 Elnusa A- A- A A A

43 Media Nusantara Citra A- A A A A

44 Ricky Putra Globalindo BBB- BBB- BBB- BBB- BBB-

45 Wijaya Karya A A A A A

Sumber : PT. Pefindo tahun 2012

Lampiran 7Laporan Keuangan

Adhi Karya 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 7,283,097,472,884 5,484,987,461,350 4,506,350,035 5,204,366,361,603 4,652,976,411,278

Kewajiban Lancar 5,852,574,120,387 4,875,487,799,722 3,559,798,428 5,125,368,541,520 5,125,368,541,520

Pendapatan/penjualan 7,627,702,794,424 6,695,112,327,923 3,071,003,292 7,714,613,580,798 6,639,941,610,900

Total Aktiva 7,872,073,635,468 6,112,953,591,126 4,913,246,733 5,629,454,335,393 5,125,368,541,520

Total Kewajiban 6,691,154,665,776 5,122,585,800,538 3,405,284,027 4,888,581,325,142 4,525,468,985,337

Laba Bersih 213,651,124,618 182,727,228,625 75,683,051 165,529,733,252 81,482,495,008

Laba Sebelum Pajak 423,315,053,973 326,379,673,475 130,253,693 331,773,348,809 122,539,138,264

Beban Bunga 230,072,162,575 222,858,655,338 73,655,809 107,845,979,596 106,289,369,109

Adira Dinamika 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 25,099,560 6,560,342 7,330,149 4,123,705 1,349,443

Kewajiban Lancar 9,082,405 3,717,645 3,502,054 1,458,162 1,433,954

Pendapatan/penjualan 6,752,924 5,303,513 3,897,185 3,941,162 3,378,703

Total Aktiva 25,460,457 16,889,452 7,599,615 4,329,549 3,592,024

Total Kewajiban 20,424,690 12,468,083 3,804,856 1,677,146 1,642,021

Laba Bersih 1,405,898 1,580,750 1,467,906 1,212,400 1,020,233

Laba Sebelum Pajak 1,895,918 2,111,539 1,931,723 1,658,347 1,419,322

Beban Bunga 1,193,106 533,215 134,991 195,796 142,548

Bank Danamon 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 143,268,495 130,346,083 98,433,600 91,305,675 99,477,403

Kewajiban Lancar 97,268,065 92,817,846 82,775,336 79,368,999 89,691,552

Pendapatan/penjualan 13,386,570 11,241,585 14,417,745 17,666,110 16,118,989

Total Aktiva 155,791,308 142,292,206 118,206,573 98,597,953 107,268,363

Total Kewajiban 127,057,997 116,582,650 99,597,545 82,695,967 96,159,098

Laba Bersih 4,117,148 3,402,209 2,983,761 1,532,533 1,530,022

Laba Sebelum Pajak 5,486,679 4,551,581 4,001,531 2,677,837 2,370,560

Page 52: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

43

Lanjutan laporan keuangan

Bank Danamon 2012 2011 2010 2009 2008

Beban Bunga 3,387,887 3,079,996 3,218,173 6,220,816 5,834,855

BFI Finance 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 6,109,081 4,981,265 3,652,624 2,249,185 2,734,315

Kewajiban Lancar 2,522,200 2,412,097 1,696,666 767,480 1,920,141

Pendapatan/penjualan 1,550,818 1,248,346 921,931 909,590 889,940

Total Aktiva 6,570,496 5,304,777 3,870,091 2,392,980 2,410,824

Total Kewajiban 3,708,642 2,938,545 1,929,241 858,810 2,173,175

Laba Bersih 490,272 425,382 362,077 301,368 231,761

Laba Sebelum Pajak 613,875 529,475 462,909 392,066 330,240

Beban Bunga 360,186 282,661 144,730 180,132 221,675

Bank Mandiri 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 614,984,807 534,251,797 388,815,114 379,826,948 342,317,065

Kewajiban Lancar 484,396,083 420,112,889 350,012,506 274,485,858 316,598,791

Pendapatan/penjualan 42,550,442 37,730,019 14,734,818 16,777,115 14,799,620

Total Aktiva 635,618,708 551,891,704 409,365,529 394,616,604 358,438,678

Total Kewajiban 518,705,769 451,379,750 369,888,278 289,835,512 327,434,809

Laba Bersih 16,043,618 12,695,885 6,385,628 7,155,464 5,312,821

Laba Sebelum Pajak 19,625,447 16,348,933 8,665,289 6,333,383 8,068,560

Beban Bunga 8,253,902 6,577,643 10,898,696 11,573,106 12,051,637

Bank Permata 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 122,830,812 89,960,527 63,412,159 52,882,133 50,051,999

Kewajiban Lancar 111,547,906 87,072,979 57,913,010 47,845,893 47,793,452

Pendapatan/penjualan 9,185,865 7,707,960 1,622,878 2,956,395 2,553,034

Total Aktiva 131,798,595 101,324,002 66,994,265 55,900,751 53,959,827

Total Kewajiban 119,303,061 92,187,794 59,304,713 51,065,239 49,671,165

Laba Bersih 1,368,132 1,156,878 780,634 (2,292,026) (2,772,181)

Laba Sebelum Pajak 1,888,081 1,558,818 1,063,990 766,622 754,737

Beban Bunga 1,585,118 1,367,180 2,395,280 3,110,046 2,267,782

Bumi Serpong 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 9,130,624,135,244 7,798,757,618,159 3,122,265,892 2,977,441,735 2,882,985,810

Kewajiban Lancar 5,315,586,614,791 3,651,646,650,304 2,303,526,536 2,204,144,408 2,269,195,435

Pendapatan/penjualan 3,727,811,859,978 2,806,339,356,563 905,708,960 1,270,592,451 1,386,110,523

Total Aktiva 16,756,718,027,575 12,787,376,914,156 4,855,585,318 4,592,836,482 4,381,085,317

Total Kewajiban 6,225,013,628,292 4,530,152,109,517 2,339,838,287 2,252,711,053 2,305,955,731

Laba Bersih 1,478,858,784,945 1,012,033,822,150 243,140,146 308,738,334 223,461,797

Laba Sebelum Pajak 1,696,563,824,942 1,170,230,504,942 291,471,005 376,168,717 304,127,174

Beban Bunga 90,394,800,818 153,378,138,143 83,273,079 123,434,028 176,358,251

Bakrie Telecom 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 769,050,497,930 948,354,199,023 1,436,140,216,095 1,760,886,590,849 2,308,318,245,852

Kewajiban Lancar 2,874,428,104,739 2,955,755,907,090 1,759,605,829,930 2,051,303,325,136 1,067,478,036,818

Pendapatan/penjualan 2,973,613,659,026 3,195,451,186,033 3,447,118,348,212 3,435,555,524,064 2,805,309,095,223

Total Aktiva 9,052,428,014,700 12,213,109,168,767 12,352,891,387,578 11,425,606,502,371 8,545,972,606,092

Total Kewajiban 7,414,442,541,805 7,844,354,929,243 7,158,061,068,779 6,388,675,640,467 3,463,920,842,893

Laba Bersih (3,287,537,377,084) (826,040,976,125) 9,975,729,110 98,442,112,191 136,812,627,065

Laba Sebelum Pajak (3,533,547,122,456) (987,903,889,127) 92,532,912,600 145,714,424,917 178,056,251,672

Beban Bunga 784,850,765,308 767,916,866,753 475,262,403,376 323,219,289,933 131,760,182,179

Bakrie Telecom 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 335,119,792 441,193,241 779,354,276 402,770,984 112,742,997

Kewajiban Lancar 514,558,556 517,058,240 611,500,203 339,677,916 274,064,148

Pendapatan/penjualan 944,274,538 888,298,308 712,173,946 584,109,004 414,812,254

Total Aktiva 4,912,982,787 3,589,031,806 2,654,678,284 1,622,885,201 929,361,267

Total Kewajiban 3,246,802,118 2,163,128,698 1,525,905,463 717,425,461 628,202,596

Laba Bersih 262,183,809 320,388,173 243,587,564 167,467,085 147,812,300

Page 53: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

44

Lanjutan laporan keuangan

Bakrie Telecom 2012 2011 2010 2009 2008

Laba Sebelum Pajak 351,413,724 429,924,860 332,579,170 247,810,324 214,475,795

Beban Bunga 70,355,188 68,498,485 54,515,884 41,650,260 14,417,324

Duta Pertiwi 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 3,212,619,467 1,646,374,726 2,475,822 2,275,202 2,170,106

Kewajiban Lancar 1,292,983,694 725,253,544 1,540,299 1,518,665 1,825,630

Pendapatan/penjualan 1,569,176,913 1,117,683,055 704,728 1,002,554 1,062,379

Total Aktiva 6,592,254,980 5,188,186,444 4,653,701 4,429,503 4,513,527

Total Kewajiban 1,436,539,162 1,624,203,044 1,546,979 1,526,828 1,837,737

Laba Bersih 613,327,842 422,405,402 274,817 211,986 40,087

Laba Sebelum Pajak 704,688,528 489,362,394 274,817 325,072 142,214

Beban Bunga 43,764,280 78,920,162 60,336 98,141 140,973

Bakrieland 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 3,826,637,618,331 5,628,083,620,180 5,299,088,372 4,518,711,455 4,788,353,232

Kewajiban Lancar 4,470,431,893,894 4,189,484,452,154 1,819,944,251 2,319,487,451 1,543,480,729

Pendapatan/penjualan 2,949,585,801,725 1,927,530,209,575 1,367,555,681,767 1,059,003,993,596 1,053,801,218

Total Aktiva 15,235,632,983,194 17,707,949,598,417 17,064,195,774,257 11,592,631,487,233 8,334,991,485

Total Kewajiban 6,071,418,710,164 6,805,878,160,103 6,582,727,429,196 5,794,138,576,947 3,133,653,335

Laba Bersih (890,749,592,992) 279,467,060,284 178,704,601,860 132,255,912,805 272,099,571

Laba Sebelum Pajak (731,602,234,226) 382,802,193,626 225,655,068,716 203,169,353,619 358,322,348

Beban Bunga 725,607,731,608 537,430,980,094 53,652,019,959 23,938,387,639 2,285,936

Indofood 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 26,202,972 24,501,734 20,077,994 12,954,813 14,323,261

Kewajiban Lancar 13,080,544 12,831,304 9,859,118 11,158,962 16,262,161

Pendapatan/penjualan 50,059,427 45,332,256 38,403,360 37,140,830 38,799,279

Total Aktiva 59,324,207 53,585,933 47,275,955 40,382,953 39,591,309

Total Kewajiban 25,181,533 21,975,708 22,423,117 24,886,781 26,432,369

Laba Bersih 4,779,446 4,891,673 3,934,808 2,075,861 1,034,389

Laba Sebelum Pajak 6,309,756 6,352,389 5,432,375 4,063,813 2,599,823

Beban Bunga 1,082,297 936,060 1,171,698 1,541,264 1,157,562

Jasa Marga 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 4,531,117,154 3,996,740,522 4,090,109,189 3,430,338,210 3,906,983,110

Kewajiban Lancar 6,648,164,394 4,069,500,992 2,478,279,260 2,966,355,283 1,237,275,532

Pendapatan/penjualan 9,070,219,074 6,485,771,905 4,378,584,303 3,692,000,322 3,353,632,332

Total Aktiva 24,753,551,441 20,915,890,567 18,952,129,334 16,174,263,947 14,642,760,013

Total Kewajiban 14,965,765,873 12,555,380,912 10,592,662,907 8,428,822,898 7,758,936,681

Laba Bersih 1,535,812,200 1,179,281,837 1,184,495,808 882,211,713 707,797,979

Laba Sebelum Pajak 2,055,256,702 1,590,175,158 1,476,349,354 1,093,893,631 945,822,260

Beban Bunga 916,145,910 740,400,368 763,845,131 742,024,439 720,096,500

Lautan Luas 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 2,162,841 2,494,418 1,833,358 1,479,211 2,112,208

Kewajiban Lancar 2,570,964 2,407,806 1,667,187 1,319,201 1,879,789

Pendapatan/penjualan 6,213,600 5,529,075 3,901,733 3,746,865 4,458,094

Total Aktiva 4,054,774 4,040,298 3,591,139 3,081,130 3,440,010

Total Kewajiban 2,921,227 3,086,447 2,570,690 2,125,280 2,485,725

Laba Bersih 108,958 90,831 109,206 85,925 145,846

Laba Sebelum Pajak 142,285 120,185 145,767 134,374 248,593

Beban Bunga 142,170 131,793 122,231 131,949 136,570

Mitra Adiperkasa 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 3,262,620,710 2,368,840,468 1,865,272,071 1,839,970,087 1,936,628

Kewajiban Lancar 2,682,781,943 2,277,734,939 1,468,999,174 1,270,439,759 1,380,405

Pendapatan/penjualan 7,585,085,252 5,889,808,895 4,712,499,692 4,112,215,038 3,468,036

Total Aktiva 5,990,586,903 4,415,342,528 3,670,503,683 3,379,394,233 3,760,969

Total Kewajiban 3,817,911,733 2,621,209,018 2,201,360,931 2,091,335,579 2,633,391

Laba Bersih 432,750,980 360,424,992 201,071,471 163,986,260 (69,791)

Page 54: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

45

Lanjutan laporan keuangan

Mitra Adiperkasa 2012 2011 2010 2009 2008

Laba Sebelum Pajak 597,637,801 484,571,847 275,790,308 281,838,559 (87,379)

Beban Bunga 165,069,599 123,418,316 123,883,433 114,219,792 72,805

Matahari 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 5,084,740 3,611,763 5,394,910 5,066,239 4,426,517

Kewajiban Lancar 2,715,926 2,960,433 3,063,982 3,144,994 4,525,766

Pendapatan/penjualan 10,868,164 8,908,611 8,544,778 10,280,457 11,977,370

Total Aktiva 8,225,206 10,308,169 11,420,600 10,560,144 9,741,369

Total Kewajiban 4,379,452 4,624,721 4,279,142 7,093,046 6,633,768

Laba Bersih 238,448 120,301 5,800,640 300,035 (66,871)

Laba Sebelum Pajak 268,449 164,372 56,638 373,934 10,497

Beban Bunga 222,383 245,322 16,026 263,868 173,200

OCBC NISP 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 76,600,186 56,852,397 46,781,569 36,225,326 32,530,173

Kewajiban Lancar 64,762,014 48,754,032 40,581,179 32,318,202 27,369,622

Pendapatan/penjualan 4,924,182 4,187,166 3,634,389 1,726,403 2,785,731

Total Aktiva 79,141,737 59,834,397 50,141,559 37,052,596 34,245,838

Total Kewajiban 70,190,261 53,244,018 44,310,816 32,915,296 30,615,168

Laba Bersih 915,456 752,654 418,662 435,865 316,922

Laba Sebelum Pajak 1,222,241 1,005,875 566,616 612,155 454,228

Beban Bunga 712,881 700,448 657,317 1,581,058 606,462

Jaya Ancol 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 720,587,963,966 578,657,177,189 611,063,077,328 671,660,296,390 601,177,018,693

Kewajiban Lancar 460,380,547,365 426,262,590,838 305,531,455,272 340,836,749,289 189,786,823,535

Pendapatan/penjualan 1,053,738,348,352 932,949,889,202 921,926,345,518 898,321,610,420 854,372,253,824

Total Aktiva 2,388,263,279,045 1,737,031,906,784 1,569,188,387,540 1,529,437,482,328 1,331,291,536,669

Total Kewajiban 1,078,186,887,376 557,806,657,048 491,212,479,130 561,293,603,049 447,069,657,685

Laba Bersih 177,849,241,628 161,939,225,933 141,757,611,224 137,389,481,212 132,233,084,587

Laba Sebelum Pajak 239,146,181,009 208,624,474,325 186,769,352,223 190,935,042,488 191,838,722,665

Beban Bunga 163,541,544,899 172,265,458,473 152,713,823,711 145,457,433,305 138,824,196,078

Pegadaian 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 28,548,901,879,167 25,537,221,194,712 19,621,785,026,807 15,277,484,116,358 10,293,773,700,119

Kewajiban Lancar 18,720,492,208,323 17,689,388,246,994 13,845,159,783,249 9,842,086,469,647 6,565,284,963,192

Pendapatan/penjualan 5,833,074,679,677 6,600,927,966,486 5,378,292,906,586 4,017,103,152,528 2,930,594,295,381

Total Aktiva 29,311,898,012,567 26,219,352,956,584 20,283,042,842,726 15,859,464,128,255 10,772,086,469,098

Total Kewajiban 23,940,013,524,042 22,142,989,865,962 16,986,839,894,901 13,320,005,941,122 8,828,086,800,885

Laba Bersih 1,444,704,906,438 1,476,235,286,928 1,179,788,385,692 798,195,518,921 628,373,778,120

Laba Sebelum Pajak 1,963,819,460,431 2,002,251,590,714 1,616,726,799,654 1,116,247,071,559 901,241,378,911

Beban Bunga 1,548,962,238,763 1,842,906,719,748 1,573,453,742,911 1,347,960,331,708 853,649,486,555

PLN 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 68,639,956 8,252,342 44,773,286 36,999,493 31,075,630

Kewajiban Lancar 74,602,903 3,550,433 55,396,551 37,707,827 40,653,690

Pendapatan/penjualan 232,656,456 08,017,823 49,070,489 145,222,144 164,208,510

Total Aktiva 540,705,764 67,782,603 406,100,429 333,713,076 290,718,943

Total Kewajiban 390,106,094 21,769,767 263,986,654 192,516,991 163,732,376

Laba Bersih 3,205,524 5,426,115 6,146,746 10,355,679 (12,303,716)

Laba Sebelum Pajak 1,031,728 5,514,995 6,726,456 12,203,347 (12,191,168)

Beban Bunga 5,208,776 4,405,234 3,374,715 5,941,882 6,738,465

Summarecon Agung 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 6,079,041,437 4,897,816,510 3,259,766,991 1,713,803,060 1,365,995,616

Kewajiban Lancar 5,197,489,997 3,572,428,037 2,797,380,569 1,543,164,298 747,761,768

Pendapatan/penjualan 3,643,163,272 2,359,330,713 1,695,443,952 1,197,692,629 1,267,062,897

Total Aktiva 10,876,386,685 8,099,174,681 6,139,640,438 4,460,277,206 3,629,969,131

Total Kewajiban 7,060,986,827 5,622,074,731 3,982,107,010 2,735,479,178 2,054,374,823

Laba Bersih 792,085,965 388,706,644 233,477,896 167,342,743 94,141,182

Page 55: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

46

Lanjutan laporan keuangan

Summarecon Agung 2012 2011 2010 2009 2008

Laba Sebelum Pajak 986,394,703 530,915,731 343,911,127 242,996,196 170,819,171

Beban Bunga 108,283,955 96,204,425 99,885,532 136,890,626 76,024,660

Summit Otto

Finance 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 9,166,171 11,058,155 11,227,268 8,049,714 6,708,567

Kewajiban Lancar 1,606,205 2,342,333 3,117,535 2,279,189 1,650,309

Pendapatan/penjualan 2,708,882 3,134,514 2,944,363 2,453,157 1,824,009

Total Aktiva 9,436,685 11,375,231 11,517,272 8,212,604 6,871,001

Total Kewajiban 6,469,900 8,557,736 8,764,803 5,881,155 4,869,123

Laba Bersih 178,750 22,035 443,183 405,101 81,080

Laba Sebelum Pajak 259,645 49,871 606,471 630,204 143,111

Beban Bunga 714,655 916,622 761,653 598,892 408,130

Telkom 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 27,973 21,258 18,729 16,186 14,622

Kewajiban Lancar 24,107 22,189 20,473 26,717 26,998

Pendapatan/penjualan 77,143 71,253 69,177 64,596 60,689

Total Aktiva 111,369 103,054 100,501 97,559 91,256

Total Kewajiban 44,391 42,073 44,086 47,636 47,258

Laba Bersih 18,388 15,481 15,870 11,332 10,619

Laba Sebelum Pajak 24,228 20,857 21,416 22,349 20,312

Beban Bunga 3,036 2,935 2,537 2,000 1,581

Wahana 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 3,016,309 3,489,798 3,330,825 2,446,870 3,266,519

Kewajiban Lancar 1,570,130 1,670,198 1,811,654 889,242 1,142,687

Pendapatan/penjualan 1,608,881 1,653,076 1,492,012 1,387,770 1,581,465

Total Aktiva 3,348,221 3,906,526 3,598,701 2,572,820 3,432,967

Total Kewajiban 2,903,939 3,469,872 3,139,441 2,236,433 3,157,251

Laba Bersih 7,628 5,394 137,861 60,671 20,711

Laba Sebelum Pajak 28,118 15,774 193,914 92,602 38,080

Beban Bunga 405,642 434,867 451,329 389,203 453,982

Bank Tabungan

Negara 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 108,533,840 86,219,986 65,841,396 56,293,541 43,658,799

Kewajiban Lancar 80,667,983 61,970,015 47,546,047 40,214,954 31,965,941

Pendapatan/penjualan 8,818,579 7,556,104 6,498,752 ,729,941 4,614,106

Total Aktiva 111,748,593 89,121,459 68,385,539 58,447,667 44,992,171

Total Kewajiban 101,469,722 81,799,816 61,938,261 53,054,542 41,913,701

Laba Bersih 1,357,839 1,026,201 915,938 490,453 430,474

Laba Sebelum Pajak 1,863,202 1,522,260 1,250,222 745,817 722,409

Beban Bunga 4,091,760 3,770,231 3,143,934 3,427,732 2,650,356

Bentoel

International 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 4,472,195 4,287,268 3,053,134 3,078,784 3,053,065

Kewajiban Lancar 2,722,398 3,829,144 1,221,291 1,481,838 1,231,918

Pendapatan/penjualan 9,850,010 10,070,175 8,904,568 7,255,325 5,940,801

Total Aktiva 6,935,601 6,333,957 4,902,597 4,894,434 4,455,531

Total Kewajiban 5,011,668 4,086,673 2,773,070 2,983,528 2,725,331

Laba Bersih (323,351) 305,997 218,621 (147,943) 239,137

Laba Sebelum Pajak (428,369) 485,237 367,448 (42,139) 244,177

Beban Bunga 227,848 160,183 15,386 1,825 176,770

Elnusa 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 2,310,356 2,476,571 2,040,659 2,548,026 1,621,565

Kewajiban Lancar 1,686,450 1,987,777 1,271,960 1,660,411 1,163,382

Pendapatan/penjualan 4,777,083 4,716,771 4,210,786 3,662,331 2,543,913

Total Aktiva 4,294,557 4,389,950 3,678,566 4,207,629 3,317,816

Page 56: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

47

Lanjutan laporan keuangan

Elnusa 2012 2011 2010 2009 2008

Total Kewajiban 2,252,312 2,485,125 1,728,408 2,283,376 1,685,724

Laba Bersih 135,597 (30,115) 63,906 466,233 133,772

Laba Sebelum Pajak 211,071 (26,083) 94,176 668,782 173,530

Beban Bunga 88,171 92,748 79,597 92,958 58,987

Media Nusantara

Citra 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 6,766,799 6,018,612 5,201,103 4,785,995 5,026,184

Kewajiban Lancar 1,250,225 1,227,364 2,604,665 1,351,966 1,488,105

Pendapatan/penjualan 6,265,260 5,390,474 4,855,907 3,923,845 3,921,940

Total Aktiva 8,960,942 8,798,230 8,196,543 7,641,364 8,015,122

Total Kewajiban 1,663,780 1,963,727 2,760,427 2,754,897 3,077,246

Laba Bersih 1,781,284 1,153,383 730,218 385,617 166,955

Laba Sebelum Pajak 2,260,708 1,510,524 1,025,069 560,692 236,100

Beban Bunga 42,533 153,568 217,357 262,937 227,260

Ricky Putra

Globalindo 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 601,056,426,925 467,024,514,266 446,104,466,806 424,189,675,013 456,987,341,899

Kewajiban Lancar 266,783,974,109 262,265,342,175 245,387,045,805 237,134,795,930 280,729,951,347

Pendapatan/penjualan 749,972,702,550 616,394,673,133 580,322,384,348 507,954,594,194 490,782,656,479

Total Aktiva 842,498,674,322 642,094,672,040 613,323,196,638 599,719,424,656 645,756,810,073

Total Kewajiban 475,541,284,698 91,842,821,653 275,342,301,390 272,408,318,387 321,123,375,964

Laba Bersih 16,978,453,067 12,209,645,239 10,817,923,214 3,572,481,645 (9,374,805,387)

Laba Sebelum Pajak 23,519,387,411 15,688,366,227 14,241,393,416 4,871,187,776 (10,770,404,351)

Beban Bunga 22,813,577,392 15,568,622,805 20,442,581,638 27,840,288,205 22,255,735,715

Unilever 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 5,035,962 4,446,219 3,748,130 36,101,711 3,103,295

Kewajiban Lancar 10,482,312 6,501,681 4,402,940 3,589,188 3,091,111

Pendapatan/penjualan 27,303,248 23,469,218 19,690,239 18,246,872 15,577,811

Total Aktiva 11,984,979 10,482,312 8,701,262 7,484,990 6,504,736

Total Kewajiban 8,016,614 6,801,375 4,652,409 3,776,415 3,397,915

Laba Bersih 4,839,145 4,164,304 3,386,970 3,044,107 2,407,231

Laba Sebelum Pajak 6,466,765 5,574,799 4,538,643 4,248,590 3,448,405

Beban Bunga 68,887 26,500 29,927 9,658 6,776

Wijaya 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 7,186,554,643 5,838,851,683 5,122,672,881 4,962,530,398 5,229,930,307

Kewajiban Lancar 6,527,627,883 5,127,208,872 3,642,026,776 3,435,524,547 3,620,586,590

Pendapatan/penjualan 9,816,085,895 7,741,827,272 6,022,921,894 6,590,857,284 6,559,077,280

Total Aktiva 10,945,209,418 8,322,979,571 6,286,304,902 5,700,613,602 5,771,423,810

Total Kewajiban 8,131,203,824 6,103,603,696 4,369,536,958 4,064,898,812 4,304,026,399

Laba Bersih 508,763,662 401,827,929 284,922,192 189,222,076 156,034,395

Laba Sebelum Pajak 807,915,794 629,606,985 473,326,034 348,108,993 256,414,877

Beban Bunga 36,228,187 15,696,279 9,611,427 51,764,196 44,024,039

XL Axita 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 3,658,985 3,387,237 2,228,017 2,007,289 3,200,815

Kewajiban Lancar 8,739,996 8,728,212 4,563,033 6,008,894 5,677,831

Pendapatan/penjualan 20,969,806 18,260,144 17,057,760 13,879,513 12,155,991

Total Aktiva 35,455,705 31,170,654 27,251,281 27,380,095 28,392,965

Total Kewajiban 20,085,669 17,478,142 15,536,207 18,576,982 24,085,068

Laba Bersih 2,764,647 2,830,101 2,891,261 1,709,468 (15,109)

Laba Sebelum Pajak 3,751,421 3,864,643 3,867,981 2,350,266 (75,209)

Beban Bunga 782,334 754,786 1,228,604 1,274,077 1,122,294

Federal 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 18,337,473,811 16,840,076,729 11,744,242,565 8,823,668,643 8,832,493,200

Kewajiban Lancar 7,298,201,997 8,265,511,025 4,848,648,356 3,031,223,276 4,646,154,334

Pendapatan/penjualan 5,476,150,823 4,975,433,707 4,736,471,050 4,300,785,097 4,468,089,987

Page 57: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

48

Lanjutan laporan keuangan

Federal 2012 2011 2010 2009 2008

Total Aktiva 19,129,026,360 17,390,356,136 12,068,061,625 9,128,353,968 9,167,492,267

Total Kewajiban 15,168,794,642 13,919,570,281 8,484,796,572 6,223,189,741 6,814,584,241

Laba Bersih 1,125,115,563 1,078,775,648 1,173,825,969 811,839,501 612,383,250

Laba Sebelum Pajak 1,496,758,641 1,414,705,012 1,557,700,590 1,142,467,432 890,206,354

Beban Bunga 1,230,317,362 1,068,788,943 790,880,243 762,523,258 974,403,977

Indomobil 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 9,813,158 7,386,526 2,165,322 1,660,920 2,147,298

Kewajiban Lancar 7,963,486 5,415,177 1,432,199 1,310,585 1,904,184

Pendapatan/penjualan 19,780,838 15,892,404 278,797 542,901 613,679

Total Aktiva 17,577,664 12,905,429 2,230,388 1,708,993 2,273,748

Total Kewajiban 11,869,218 7,830,586 1,810,209 1,317,136 1,904,184

Laba Bersih 899,090 970,891 30,317 41,000 66,822

Laba Sebelum Pajak 1,073,071 1,188,361 39,785 70,279 95,020

Beban Bunga 327,250 210,332 32,716 59,628 67,225

Indosat 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 8,308,810 5,767,565 5,455,940 9,691,773 7,139,627

Kewajiban Lancar 11,015,751 11,968,067 12,024,949 10,675,245 13,068,122

Pendapatan/penjualan 22,418,812 20,529,292 14,843,079 18,659,133 18,393,016

Total Aktiva 55,225,061 53,233,012 53,325,128 51,693,323 55,041,487

Total Kewajiban 35,829,677 34,263,912 35,069,754 33,994,764 36,753,204

Laba Bersih 487,416 1,066,744 530,914 1,878,522 1,498,245

Laba Sebelum Pajak 461,618 1,331,357 873,542 2,325,115 2,231,993

Beban Bunga 625,540 549,530 1,359,189 1,858,294 1,872,967

JPFA 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 6,429,500 4,932,300 4,435,214 3,968,640 3,668,649

Kewajiban Lancar 3,523,891 3,099,991 1,686,714 1,798,979 2,095,942

Pendapatan/penjualan 17,832,702 15,663,068 13,955,792 14,340,277 12,665,681

Total Aktiva 10,961,464 8,266,417 6,979,762 6,070,137 5,779,106

Total Kewajiban 6,198,137 4,481,070 3,492,895 3,700,159 4,299,499

Laba Bersih 1,074,577 671,474 959,161 814,451 301,011

Laba Sebelum Pajak 1,364,891 872,309 1,436,855 1,249,918 369,705

Beban Bunga 437,531 331,404 211,327 230,356 212,324

Malindo Feedmil 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 894,203,546 720,453,998 204,966,319 549,324,078 538,229,850

Kewajiban Lancar 852,741,232 515,044,183 356,573,189 415,554,719 461,457,443

Pendapatan/penjualan 3,349,566,738 2,634,460,563 2,036,518,864 1,868,615,769 1,729,647,254

Total Aktiva 1,799,881,575 1,327,801,184 966,318,649 885,347,531 859,934,901

Total Kewajiban 1,118,011,031 905,976,670 710,475,454 766,696,366 815,384,227

Laba Bersih 302,421,030 204,966,319 179,906,030 75,456,491 7,627,245

Laba Sebelum Pajak 383,075,893 264,611,050 224,904,945 112,362,077 14,929,705

Beban Bunga 67,217,327 58,071,073 43,608,737 48,637,314 42,705,197

Medco Energi 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 1,144,662,180 1,302,648,797 1,021,839,787 791,222,447 862,800,570

Kewajiban Lancar 432,172,379 811,563,837 500,318,424 509,163,054 387,778,301

Pendapatan/penjualan 909,049,493 817,716,937 929,853,450 667,801,378 1,283,818,230

Total Aktiva 2,655,840,704 2,597,795,610 2,278,068,237 1,040,509,378 1,980,223,646

Total Kewajiban 1,812,616,519 1,730,128,171 1,463,237,809 1,312,826,289 1,234,839,833

Laba Bersih 18,854,057 96,087,526 83,059,576 19,231,994 280,204,095

Laba Sebelum Pajak 180,525,546 213,695,286 215,828,615 50,550,356 497,231,627

Beban Bunga 11,445,281 10,748,084 77,411,274 50,143,505 46,162,729

Mayora 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 5,313,599,558,516 4,095,298,705,091 2,684,853,761,819 1,750,424,018,336 1,684,852

Kewajiban Lancar 1,924,434,119,144 1,845,791,716,500 1,040,333,647,369 764,230,447,224 769,800

Pendapatan/penjualan 10,510,625,669,832 9,453,865,992,878 7,224,164,991,859 4,777,175,386,540 3,907,674

Page 58: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

49

Lanjutan laporan keuangan

Mayora 2012 2011 2010 2009 2008

Total Aktiva 8,302,506,241,903 6,599,845,533,328 4,399,191,135,535 3,246,498,515,952 2,922,998

Total Kewajiban 5,234,655,914,665 4,175,176,240,894 2,359,027,500,267 1,623,443,299,810 1,646,322

Laba Bersih 744,428,404,309 483,486,152,677 499,655,171,512 382,503,008,746 196,230

Laba Sebelum Pajak 959,815,066,914 626,440,817,709 658,358,847,453 503,933,575,805 209,828

Beban Bunga 223,360,619,855 123,856,315,729 87,782,627,557 98,183,758,504 43,313

Oto Multiartha 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 12,436,699 11,670,954 10,566,805 8,833,666 7,040,277

Kewajiban Lancar 8,984,438 8,516,847 9,552,923 5,298,887 4,923,738

Pendapatan/penjualan 2,069,980 2,272,607 2,498,744 984,990 682,213

Total Aktiva 12,657,934 11,896,885 12,789,868 9,100,684 7,213,838

Total Kewajiban 9,056,885 8,703,726 9,847,711 7,087,040 5,923,558

Laba Bersih 450,458 207,530 612,668 234,704 127,001

Laba Sebelum Pajak 609,087 289,132 822,921 328,901 187,920

Beban Bunga 8,380 5,897 4,255 17,229 11,214

PANIN 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 143,326,175 120,059,115 104,155,659 74,142,573 61,408,391

Kewajiban Lancar 109,790,280 91,374,723 78,847,046 58,494,287 47,664,488

Pendapatan/penjualan 11,498,857 9,973,149 8,183,967 7,375,667 6,011,625

Total Aktiva 148,792,615 124,755,428 108,947,955 77,857,418 64,391,915

Total Kewajiban 131,144,850 108,857,192 95,635,577 66,210,409 55,664,960

Laba Bersih 2,278,335 2,053,115 1,257,925 915,298 701,361

Laba Sebelum Pajak 3,042,464 2,736,366 1,897,611 1,406,145 1,153,368

Beban Bunga 1,584,945 2,078,973 1,381,499 967,017 856,527

Pupuk Kaltim 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 6,415,775 5,316,847 3,842,529 4,008,499 3,066,734

Kewajiban Lancar 2,526,386 2,330,135 2,058,230 2,459,557 2,149,782

Pendapatan/penjualan 13,452,117 10,371,290 5,303,866 8,215,315 9,731,820

Total Aktiva 12,166,994 10,633,741 8,404,299 8,414,882 7,089,017

Total Kewajiban 2,370,393 4,458,360 3,768,297 3,996,352 3,334,952

Laba Bersih 1,984,057 1,449,094 475,566 832,371 627,825

Laba Sebelum Pajak 2,625,337 1,959,968 661,174 1,145,931 969,179

Beban Bunga 94,568 111,752 109,764 98,993 85,410

Salim Ivomas 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 6,797,552 8,094,207 4,671,323 3,762,645 4,190,563

Kewajiban Lancar 4,583,214 4,780,071 4,100,944 2,902,047 3,813,440

Pendapatan/penjualan 13,844,891 12,605,311 9,484,281 9,040,325 11,840,499

Total Aktiva 26,574,461 25,510,399 21,063,714 18,311,605 16,337,417

Total Kewajiban 10,482,468 10,339,209 11,324,638 9,607,858 8,993,137

Laba Bersih 1,516,101 2,251,296 1,395,191 1,008,662 1,002,435

Laba Sebelum Pajak 2,012,037 2,911,994 2,012,116 1,935,276 2,153,042

Beban Bunga 572,042 412,364 400,442 443,292 423,707

Selamat Sempurna 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 899,279,276,888 816,080,633,630 661,698,307,933 574,889,835,576 555,214,717,486

Kewajiban Lancar 462,534,538,242 339,633,977,787 304,354,095,506 362,255,240,112 305,410,849,490

Pendapatan/penjualan 2,163,842,229,019 2,072,441,125,522 1,561,786,956,669 1,374,651,605,661 1,353,586,085,743

Total Aktiva 1,441,204,473,590 1,327,799,716,171 1,067,103,249,531 941,651,276,002 929,753,183,773

Total Kewajiban 620,875,870,082 544,907,492,355 498,627,884,127 397,397,235,616 341,289,214,734

Laba Bersih 268,543,331,492 241,576,270,793 150,420,111,988 132,850,275,038 91,471,918,506

Laba Sebelum Pajak 344,721,361,760 309,643,929,471 204,764,888,090 185,861,376,752 143,623,514,982

Beban Bunga 29,597,455,959 31,468,531,406 23,829,567,079 9,206,276,862 59,176,626,398

Tjiwi Kimia 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 1,262,551 1,150,989 946,262 920,801 775,443

Kewajiban Lancar 524,443 598,290 399,040 389,011 299,991

Pendapatan/penjualan 1,321,641 1,378,740 999,839 1,174,106 1,358,794

Page 59: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

50

Lanjutan laporan keuangan

Tjiwi Kimia 2012 2011 2010 2009 2008

Total Aktiva 2,682,042 2,568,897 2,375,759 2,357,777 2,263,367

Total Kewajiban 1,907,754 1,826,770 1,653,737 1,707,984 1,643,026

Laba Bersih 34,817 70,412 73,649 31,653 51,686

Laba Sebelum Pajak 41,627 90,491 79,520 72,408 43,613

Beban Bunga 60,331 34,493 16,997 42,979 33,744

Mandiri Tunas 2012 2011 2010 2009 2008

Aktiva Lancar 4,334,870 3,478,423 2,222,627 1,754,874 2,179,953

Kewajiban Lancar 3,102,807 1,977,313 1,061,879 615,436 928,553

Pendapatan/penjualan 841,069 677,978 430,394 446,574 531,631

Total Aktiva 4,388,126 3,516,365 2,256,407 1,792,489 2,347,436

Total Kewajiban 3,859,161 3,103,948 1,888,669 1,465,739 1,977,731

Laba Bersih 116,548 65,773 70,315 60,016 116,914

Laba Sebelum Pajak 155,549 90,832 93,458 81,321 164,453

Beban Bunga 312,904 298,780 177,544 184,367 260,936

Sumber: Laporan tahunan Bursa Efek Indonesia

Page 60: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RATING … · secara simultan terhadap variabel rating obligasi. Kata Kunci: obligasi, rating obligasi, kinerja keuangan perusahaan ABSTRACT DIAN

51

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tasikmalaya pada 25 Juli 1991. Merupakan puteri satu-

satunya dari bapak Didin Rohidin dengan ibu Aroh. Awal jenjang pendidikan dimulai

pada tahun 1996 sampai 2002 penulis bersekolah di SD Negeri 1 Cisarua Sukabumi.

Jenjang pendidikan selanjutnya di tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di SMPN

5Sukabumidan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama juga penulis melanjutkan

sekolah ke SMAN 3 Sukabumi dan lulus pada tahun 2008.

Pada tahun 2008 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Keahlian

Akuntansi Program Diploma Institut Pertanian Bogor, melalui jalur Undangan Seleksi

Masuk IPB (USMI). Selama menempuh pendidikan perkuliahan, penulis telah

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan tahun 2011 pada KAP

Weddie dan Rekan lulus tahun 2011. Di tahun yang samapenulis diterima di Program

Sarjana Alih Jenis Manajemen (Ekstensi), Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.