PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN...

31
1 PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN KEADILAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK KOTA TANJUNGPINANG HESTI NATALIA 100462201356 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengaruh dari kesadaran, sanksi, pemeriksaan, dan keadilan terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjungpinang. Penelitina ini menggunakan kuesioner sebagai data primer dalam pengambilan data dilapangan dan 100 orang responden sebagai sampel yang merupakan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pajak Pratama Tanjugnpinang serta teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda. Dari penelitian ini didapat hasil penelitian yang membuktikan bahwa kesadaran wajib pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap wajib pajak dan Keadilanyang didapat oleh wajib pajak secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dan juga membuktikan bahwa jika Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan dan Keadilan semakin meningkat maka Kepatuhan wajib pajak orang pribadi di pada wilayah Kantor Pajak Pratama Tajungpinang akan semakin meningkat. Kata kunci : Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan, Keadilan, Kepatuhan PENDAHULUAN Pajak merupakan suatu kewajiban yang sudah ditentukan oleh suatu negara menurut ketentuan yang berlaku, dimana pajak sudah dikenalkan dan dilakukan atau dipraktekkan sejak jaman kerajaan-kerajaan dengan mewajibkan masyarakat atau rakyatnya untuk memberikan hadiah dengan kata lain memberikan upeti pada rajanya pada masa itu menurut ketentuan yang sudah ditentukan.

Transcript of PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN...

Page 1: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

1

PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN KEADILAN

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR

PELAYANAN PAJAK KOTA TANJUNGPINANG

HESTI NATALIA

100462201356

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji,

Tanjungpinang

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengaruh dari kesadaran,

sanksi, pemeriksaan, dan keadilan terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Tanjungpinang. Penelitina ini menggunakan kuesioner

sebagai data primer dalam pengambilan data dilapangan dan 100 orang responden

sebagai sampel yang merupakan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pajak Pratama

Tanjugnpinang serta teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda.

Dari penelitian ini didapat hasil penelitian yang membuktikan bahwa kesadaran wajib

pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap wajib pajak dan

Keadilanyang didapat oleh wajib pajak secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dan juga membuktikan bahwa jika

Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan dan Keadilan semakin meningkat maka Kepatuhan

wajib pajak orang pribadi di pada wilayah Kantor Pajak Pratama Tajungpinang akan

semakin meningkat.

Kata kunci : Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan, Keadilan, Kepatuhan

PENDAHULUAN

Pajak merupakan suatu kewajiban yang sudah ditentukan oleh suatu negara

menurut ketentuan yang berlaku, dimana pajak sudah dikenalkan dan dilakukan atau

dipraktekkan sejak jaman kerajaan-kerajaan dengan mewajibkan masyarakat atau

rakyatnya untuk memberikan hadiah dengan kata lain memberikan upeti pada rajanya

pada masa itu menurut ketentuan yang sudah ditentukan.

Page 2: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

2

Pajak pada umumnya mempunyai peran yang cukup berpenggaruh dan cukup

besar dalam suatu Negara dimana pajak mempengaruhi APBN negaranya. Untuk

meningkatkan penerimaan pajak dalam suatu negara maka banyak hal yang harus di

upayakan oleh pemerintah untuk memperoleh penerimaan pajak negaranya tersebut.

Yang berwenang untuk melakukan usaha dalam meningkatkan penerimaan pajak

dengan memperluas subjek dan objek pajak merupakan tugas dari pada Direktorat

Jenderal Pajak.

Dalam hal ini untuk memaksimalkan penerimaan pajak di negara kita

Indonesia, penerimaan pajak tidak hanya mengandalkan Direktorat Jenderal Pajak

saja akan tetapi melibatkan peran wajib pajak yang efektif untuk memperoleh

penerimaan pajak yang baik. Sehingga pemerintahan dan pembangunan negara

Indonesia dapat berjalan dengan baik.

Kita tahu bahwasannya peran pajak sangat membantu, bisa di katakan pajak

yang diberikan oleh wajib pajak (masyarakat) akan kembali lagi pada wajib pajak

(masyarakat) namun dalam bentuk yang berbeda seperti pembangunan rumah sakit di

daerah-daerah, pembangunan sekolah, jalan raya dan lain sebagainya. Namun perlu

kita ketahui, tidak sedikit wajib pajak yang melakukan kesenjangan untuk tidak

memenuhi kewajiban pajaknya sehingga dapat mempengaruhi penerimaan pajak

penghasilan. Seperti kita ketahui bahwasannya yang bertangung jawab atas

pemungutan pajak ialah pemerintah dimana menurut Ichwanul (2010) Dalam official

assessment system tanggung jawab pemungutan terletak sepenuhnya pada penguasa

pemerintah, sedangkan dalam self assessment system Wajib Pajak diberi kepercayaan

penuh untuk menghitung, memperhitungkan, membayar atau menyetor dan

melaporkan besarnya pajak yang terhutang sesuai dengan jangka waktu yang telah

ditentukan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Tampak jelas disini

bahwa dalam self assessment system Wajib Pajak lebih dipandang sebagai subjek

bukan sebagai objek pajak.

Dengan demikian setiap pelanggaran yang dilakukan oleh wajib pajak dapat

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam penerimaan pajak. Maka dari itu

Page 3: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

3

pengawasan, pembinaan dan sanksi terhadap wajib pajak harus dilakukan dan

ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi

kewajibannya sebagai wajib pajak, salah satu cara yaitu dengan meningkatkan

kesadaran untuk membayar pajak, sanksi terhadap wajib pajak dan lain sebagainya,

namun dalam pengawasan dan pembinaan yang berlandaskan peraturan perpajakan.

Dengan melakukan pemeriksaan wajib pajak yang memenuhi kriteria untuk dilakukan

pemeriksaan, maka dapat mendorong wajib pajak untuk memenuhi tanggung

jawabnya selaku wajib pajak agar dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajaknyadan

dengan melakukan kegiatan pemeriksaanini pemerintah juga dapat memaksimalkan

penerimaan pajak. Khususnya kantor pelayanan pajak kota Tanjungpinang. Maka

penelitian ini diberi judul “Pengaruh Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan, dan

Keadilan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajakdi Kantor Pelayanan Pajak Prtama

Kota Tanjungpinang”.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pajak

Pengertian pajak adalah kewajiban wajib yang harus dipenuhi oleh individu

atau badan untuk membiayai setiap pengeluaran umum terhadap negara dengan

ketentuan undang-undang yang berlaku sehingga meningkatkan kemakmuran.

Menurut Undang-undang Nomor 6 Tahun 1903 yang telah diubah terakhir dengan

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007, yaitu pajak adalah kontribusi wajib kepada

negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

dan digunakan untuk keperluan nagara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Fungsi Pajak

Fungsi pajak seperti yang dikemukakan oleh Mardiasmo, (2008;1) yaitu :

1. Fungsi budgetair (penerimaan), Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah

untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya .

Page 4: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

4

2. Fungsi regularend (mengatur) Pajak sebagai alat untuk mengukur atau

melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

3. Fungsi redistribusi pendapatan berarti pajak digunakan sebagai alat

untukmengalihkan kekayaan dari sebagian masyarakat ke golongan

masyarakat lainyang berpenghasilan rendah.

4. Fungsi Demokrasi dimaksudkan bahwa pajak merupakan salah

satuperwujudan dari sistem kekeluargaan dan kegotong-royongan rakyat yang

sadarakan baktinya kepadanegara.

Jenis-Jenis Pajak

MenurutSonny & Isnianto (2009) pembagian jenis pajak dapat dibedakan

menurut golongan, sifat dan pemungutannya antara lain sebagai berikut :

1) Menurut Golongan

a. Pajak langsung : pajak yang pembebanannya tidak dapat dilimpahkankepada

pihak lain tetapi harus menjadi beban langsung wajib pajak yang bersangkutan.

Contohnya pajak penghasilan

b. Pajak tidak langsung : pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan ke pihak

lain. Contohnya pajak pertambahan nilai.

2) Menurut Sifat

a. Pajak subjektif : pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya yang

selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti meperhatikan keadaan dari

wajib pajak. Contoh pajak penghasilan.

b. Pajak objektif : pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada objeknya, tanpa

memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh pajak pertambahan nilai dan

pajak penjualan atas barang mewah.

3) Menurut Pemungutan

a. Pajak pusat : pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk

membiayai rumah tangga negara.

b. Pajak daerah : pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan

untuk membiayai rumah tangga daerah.

Page 5: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

5

Asas Pemungutan Pajak

Dalam pencapaian tujuan pemungutan pajak harus berlandaskan atas asas

pemungutan pajak dimana ada tiga asas pemungutan pajak yang dikemukakan oleh

Mardiasmo (2006) yaitu :

a. Asas domisili

b. Asas sumber

c. Asas kebangsaan

Syarat Pemungutan Pajak

Supaya pemungutan pajak tidak menimbulkan hal-hal yang dapat menghalangi

pemungutan pajak maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut,

yaitu menurut Mardiasmo (2008;2) pemungutan pajak harus memenuhi syarat

sebagai berikut :

a. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan) sesuai dengan tujuan

hukum,yakni memcapai keadilan, undang-undang dan pelaksanaan

pemungutan harus adil. Adil dalam undang-undang diantaranya mengenakan

pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-

masing.sedang adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak bagi

wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran dan

mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.

b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (syarat Yuridis) Di

Indonesia, pajak diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal 23 ayat 2. Hal

ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara

maupun warganya.

c. Tidak mengganggu perekonomian (Syarat Ekonomis) Pemungutan tidak boleh

menganggu kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan, sehingga tidak

menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.

d. Pemungutan pajak harus efesien (Syarat Finansial) Sesuai fungsi budgetair,

biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil

pemungutannya.

Page 6: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

6

e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana sistem pemungutan yang sederhana

akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh undang-undang perpajakan yang

baru.

Pengertian PPh Pasal 21

Menurut peraturan, Direktur Jendral Pajak Pasal 1(2), pajak penghasilan

sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak

orang pribadi dalan negeri, yang selanjutnya disebut PPh 21, adalah pajak atau

penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan

nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan

kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri, sebagaimana

dimaksud dalam pasal 21 UU Pajak Penghasilan.

Wajib Pajak Orang Pribadi

Menurut Mardiasmo (2011:23), wajib pajak adalah sekumpulan orang pribadi

atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotongan pajak, dan pemungutan pajak,

yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan.

Kepatuhan Pajak

Menurut Ichwanul,(2010) Kepatuhan adalah motivasi seseorang, kelompok

atau organisasi untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu denganaturan yang telah

ditetapkan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kepatuhan berarti tunduk atau patuh

pada ajaran atau aturan. Maka kepatuhan pajak dapat disimpulkan sebagai bentuk

keinginan individu atau badan untuk berperilaku atau melakukan sesuatu sesuai

dengan aturan yang di arahkan berdasarkan undang-undang yang berlaku.

Kesadaran Wajib Pajak

Muliari dan Setiawan (2010), Kesadaran pajak adalah suatu kondisi dimana

wajib pajak mengetahui, dan melaksanakan aturan perpajakan dengan benar dan

sukarela. Apabila pemahaman dan pelaksanaan kewajiban semakin baik maka tingkat

Page 7: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

7

kesadaran wajib pajak tinggi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan

perpajakannya.

Sanksi Pajak

Sanksi pajak merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata

lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar

norma perpajakan Mardiasmo (2011).

Pemeriksaan

Pengertian pemeriksaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik untuk

mencari, mengumpulkan, mengolah data untuk menguji kepatuhan dalam memenuhi

syarat kewajiban pelaksanaan perpajakan dan untuk memperoleh tujuan lain dalam

hal menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keadilan Pajak

Pengertian dari pada keadilan merupakan pengertian yang cukup luas menurut

Puspita (2014) keadilan adalah sifat (perbuatan atau perlakuan) yang tidak sewenang-

wenang atau tidak berat sebelah atas sistem perpajakan yang berlaku. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia keadilan dapat diartikan dalam tiga pemahaman yaitu sama

berat, menurut istilah kedua adil juga berarti tidak memihak atau berpihak kepada

yang benar sepatutnya, Tidak sewenang-wenang. Sedangkan keadilan adalah sifat

(perbuatan atau perlakuan) yang adil.

Pengembangan Hipotesis Penelitian

Berdasarkan dengan kerangka teoritis yang diatas, maka dapat di buat

hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1 = Kesadaran berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada

yang menyetorkan SPT Pajak di KPP Pratama Tanjungpinang.

H2 = Sanksi Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

H3 = Pemeriksaan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

yang menyetorkan SPT Pajak di KPP Pratama Tanjungpinang.

Page 8: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

8

78.146 78.146 78.146

1 + (78.146).(0,1)2 1 + (78.146).(0,01) 782,46

H4 = Keadilan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

yang menyetorkan SPT pajak di KPP Pratama Tanjungpinang.

H5 = Kesadaran, sanksi, Pemeriksaan, dan Keadilan secara simultan berpengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang menyetorkan SPT pajak di

KPP Pratama Tanjungpinang.

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekelompok yang mempunyai karakteristik searah dengan

tujuan dari penelitian dan diambil oleh peneliti untuk diteliti dan dipelajari dengan

seksama dan dapat mengambil atau menarik kesimpulan akhir. Adapun populasi

dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang ikut serta atau yang memenuhi

kewajibannya dalam membayar pajak di kantor pajak Tanjungpinang.

Menurut Siregar (2014; 126) pengambilan sampel perlu di cek saat

pengambilan sampel sudah memenuhi kaidah-kaidah pengambilan sampel atau

belum. Kegiatan berupa pengecekan kategori sampel, jenis sampel yang digunakan,

dan penentuan jumlah sampel.

Adapun jumlah populasi atau wajib pajak pribadi yang terdaftar di KPP

Tanjungpinang priode 31 Desember 2016 adalah 78.146 jiwa, maka dengan besar

jumlah tersebut dan demi menghemat biaya, tenaga, dan waktu maka penulis

mengambil semple dengan tarif kesalahan 10% (0,01) dari populasi yang berjumlah

78.146 jiwa terdapat sample sebanyak :

n = = = = 99,87 = 100 Responden

Page 9: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

9

Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer :Data yang diperoleh langsung dari responden dilapangan.

Responden penelitian ini yaitu wajib pajak yang mempunyai penghasilan

di atas PTKP yang menjadi subjek pajak dimana data tersebut iyalah :

a. data tentang responden

b. data tentang pembayaran atau kesediaan membayar pajak

2. Data skunder : Data skunder adalah data yang berhubungan dengan

penelitian yang diperoleh dari kantor pelayanaan pajak yang dapat

melengkapi data-data yang dibutuhkan yaitu :

a. Lokasi penelitian

b. Data wajib pajak terdaftar

c. Keadaan wilayah, penduduk dan tingkat pendidikan masyarakat

d. Jumlah penduduk

e. Keadaan sarana dan prasarana

f. Data sekunder lainnya yang dianggap perlu dan bermanfaat bagi

penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan menggunakan metode angket, yaitu dengan

menyebarkan daftar yang berisikan pernyataan-pernyataan (kuesioner) mengenai

kesadaran, sanksi, pemeriksaan, keadilan dan kepatuhan wajib pajak.

Dikatakan Siregar (2014;44) Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan

informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku,

dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi, yang bisa berpengaruh

oleh sistem yang diajukan atau sistem yang sudah ada. Dalam penelitian ini kuesioner

diberikan kepada responden langsung dan meminta agar mengisi setiap pernyataan-

pernyataan pada kuesioner dengan lengkap. Kemudian setelah menunggu pengisian

pernyataan-pernyataan oleh responden, kuesioner yang telah diisi oleh pemeriksa

keuangan tersebut langsung diambil untuk dilakukan pengolahan pada data.

Page 10: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

10

Dalam pengukurannya, peneliti menggunakan skala likert dari 1 s/d 5.

Dimana setiap responden diminta untuk memberikan pendapatnya sesuai dengan

pernyataannya, yang dimulai dengan jawaban sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2),

netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).

Metode Analisis

Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang

demografi responden penelitian menurut Simon James et al dalam Santoso (2008)

dimana data demografi ini terdiri dari : kesediaan wajib pajak untuk memenuhi

kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa perlu diadakannya

pemeriksaan, investigasi seksama, peringatan, ataupun ancaman dan penerapan sanksi

baik hukum maupun administratif. Alat analisis data ini disajikan dengan

mengundang tabel distribusi frekuensi yang menerapkan kisaran teoritis, kisaran

aktual, rata-rata dari standar deviasi (Indah, 2010).

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dimaksudkan untuk melakukan pengukuran sejauh mana

ketepatan alat ukur penelitian tentang isu arti kebenar yang diukur. Priyatno, (2011)

mengatakan bahwa Uji Validitas item digunakan untuk mengukur ketepatan suatu

item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut telah tepat

dalam mengukur apa yang diukur, atau biasa melakukan penelitian langsung dengan

metode korelasi pearson atau metode correct item- total correlation.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel idependen keduannya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini delakukan melalui metode

grafik dan statistik (Indah, 2010). Uji normalitas juga dapat di uji dengan

menggunakan metode One- Sample Kolmogorov- Smirnov Test, metode grafik

Normal P-P Plot (Normal Probability Plot) dan metode Grafik Histogram.

Page 11: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

11

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam modal regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, Modal regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

multikolinearitas didalam regresi dapat dilihat dari nilai toleransi dan nilai Variance

Inflasing Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas

manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Toleransi mengukur

variabilitas bebas yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Model

regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang mempunyai VIF= 10 dan nilai

tolerance = 0,1. Untuk melihat variabel bebas dimana saja saling berkolerasi adalah

dengan menggunakan metode menganalisis matriks korelasi antar variabel bebas.

Korelasi yang kurang dari 0,05 menandakan bahwa variabel bebas tidak terdapat

multilinearitas yang serius Ghozali (2006)

Uji Heteroskedastisitas

Priyatno, 2011 memaparkan bahwasannya Uji Heteroskedstisitas digunakan

untuk menguji apakah dalam model regresi tidak terjadi kesamaan varians dari

residual pada satu pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat diuji dengan metode korelasi

spearman, menjelaskan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan

melakukan analisis korelasi spearman antara residual dengan masing-masing variabel

independen. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih

dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, dan metode scatterplot, dengan pola

titik-titik pada scatterplot regresi.Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak

jelas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas. (Priyatno, 2011)

Metode Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua

atau lebih variabel independen dengan menampilkan bentuk persamaan regresi

(Priyatno, 2011).

Page 12: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

12

Pengujian Hipotesis

Uji F

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan secara

simultan antara variabel independen terhadap dependen. Kriteria pengujian yang

digunakan dalam halini yaitu jika probabilitas value 9 (p value) < 0, 05, maka Ha

diterima dan jika p value >0,05, maka Ha ditolak. Uji F dapat pula dilakukan dengan

membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel. Jika Fhitung > F tabel (n-k-1), maka Ha diterima.

Artinya, secara statistik data yang ada dapat membuktikan bahwa semua variabel

independen (X1, X2, X3, X4) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Jika

Fhitung< Ftabel (n-k-1), maka Ha ditolak. Artinya, secara statistik data yang ada dapat

membuktikan bahwa semua variabel independen (X1, X2, X3, X4) tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y)

Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang digunakan adalah

jika p value < 0,05, maka Ha diterima dan jika p value > 0,05, maka Ha ditolak (

Efendy, 2010).

Koefisien Determinasi (R2)

Priyatno, (2011) menjelaskan, analisis determinasi digunakan untuk

mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara besama-

sama terhadap variabel dependen Koefisien Diterminasi (R2) dapat dilihat pada

Model summary.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah Kota

Tanjungpinang.Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah Wajib

Pajak Orang Pribadi.Dalam melakukan pengumpulan data ada beberapa tahap yang

dilaksanakan yaitu tahap pertama dilakukan penyebaran kuesioner penelitian

Page 13: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

13

sebanyak 100 secara langsung kepada responden yang berada di KPP Pratama

Tanjungpinang. Namun setelah pengisian kuesioner selesai dengan batas waktu yang

sudah ditentukan, kuesioner yang dapat diolah hanya 50 kuesioner dikarenakan 15

kuesioner tidak lengkap dan 35 kuesioner tidak kembali. Untuk itu demi kelengkapan

data dilakukan tahap kedua dengan menyebarkan kembali kuesioner sebanyak 50

kuesioner terhadap responden yang berbeda Maka setelah melakukan dua tahap

tersebut terkumpulah kuesioner yang dapat diolah berjumlah 100. Gambaran

mengenai data distributsi Kuesioner ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini,

Data Distribusi Kuesioner

NO Keterangan WajibPajak

1 Jumlah kuesioner yang disebar 100

2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali (35)

3 Jumlah kuesioner yang tidak lengkap (15)

4 Jumlsh Kuesioner yang disebarkan kembali 50

6 Data siap olah 100

Sumber: Data primer diolah, 2017.

Hasil Uji Validitas danReliabilitas

Uji Validitas

Hasil uji validitas terhadap variabel penelitian menunjukkan koefisien

korelasi antara skor pernyataan dengan skor total (item total corelation) semua

pernyataan memiliki rhitung lebih dari rtabel (0,197), maka dapat dikatakan bahwa

semua pernyataan untuk mengukur variabel tersebut dinyatakanvalid. Oleh Karena

itu untuk selanjutnya dalam pengujian yang lain tidak ada pernyataan yang akan di

hapus.

Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap semua variabel dengan menggunakan

cronbach alpha bahwa semua variabel memiliki nilai alpha >0.60 maka dapat

disimpulkan bahwa semua variabel penelitian ini dikatakan reliabel.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas Data

Page 14: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

14

Diketahui bahwa nilai signifikan atau probability dalam uji One Kolmogorov-

Smirnov Test sebesar 0,066. Dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka data

penelitian berdistribusi normal. Dan dalam metode grafik normal P-P Plot (Normal

Probability Plot) menunjutkan Bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal,

jadi model regresi berdistribusi adalah normal.

UjiMultikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas pada model penelitian di atas menunjukkan bahwa

seluruh variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 da nilai tolerance

> 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadi multikolinearitas.

UjiHeteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode uji korelasi

Spearman dan metode Scatterplot.

Pada metode uji korelasi Spearman bahwa korelasi keempat variabel dengan

Unstandarized Residual nilai signifikasinya lebih dari 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ada gangguan heteroskedastisitas. Dan

pada uji scatterplot dapat dilihat bahwa pola titik- titik menyebar dengan pola tidak

jelas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Berganda

Uji Hipotesis

Uji F

Nilai Fhitung adalah 588,681 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel

pada tingkat kepercayaan 95 % (α=0,05) adalah 2,460. Oleh karena pada kedua

perhitungan Fhitung>Ftabel (588,681> 2,460). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh Variabel Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan dan Keadilan secara bersama-

sama atau simultan berpengaruh terhadap Variabel Kepatuhan ( Ha diterima Ho

ditolak ).

Uji t

coefficient model persamaan regresinya yang disajikan sebagai berikut :

Page 15: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

15

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+b4X4

Y = -0,339+ 0,689X1 + 0,090X2 + 0,356X3+0,054X4

Perbandingkan dengan ttabel sebesar 1,984 adalah sebagai berikut :

1. Pada Variabel Kesadaran, thitung sebesar 11,158 dan memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,000, berarti thitung lebih besar daripada ttabel (11,158>1,984) dan nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), maka Ha diterima Ho ditolak, dapat

disimpulkan Kesadaran berpengaruh secara parsial terhadap Kepatuhan.

2. Pada Variabel Sanksi, thitungsebesar 2,990 dan memiliki nilai signifikansi sebesar

0,004, berarti thitung lebih besar daripada ttabel(2,990>1,984) dan nilai signifikan

lebih kecil dari 0,05 (0,004<0,05), maka maka Ha diterima Ho ditolak, dapat

disimpulkan Sanksi secara parsial berpengaruh terhadap Kepatuhan.

3. Pada variabel Pemeriksaan, thitung sebesar 7,033 dan memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,000, berarti thitung lebih besar dari ttabel (7,033>1,984), dan nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), maka maka Ha diterima Ho ditolak,

dapat disimpulkan Pemeriksaan secara parsial berpengaruh terhadap Kepatuhan.

4. Pada variabel Independensi, thitung sebesar 2,069 dan memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,041, berarti thitung lebih besar dari ttabel (2,069>1,984), dan nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,041<0,05), maka maka Ha diterima Ho ditolak,

dapat disimpulkan Indepensi secara parsial berpengaruh terhadap Kepatuhan.

Koefisien Determinasi (R2)

Nilai adjusted R Square sebesar 0,960. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

menyatakan Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan dan Keadilan berpengaruh secara

simultan dan secara parsial terhadap kepatuhan sebesar 0,960 atau 96 %.sedangkan

sisanya sebesar 4 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model

penelitian ini.

Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis dari analisis data untuk mengetahui pengaruh dari

variabel Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan dan Keadilan terhadap Kepatuhan dengan

menggunakan regresi berganda dapat dilihat sebagai berikut ini.

Page 16: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

16

Kesadaran Berpengaruh Terhadap Kepatuhan

Hipotesis H1 menyatakan bahwa kesadaran berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kepatuhan. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien

regresi variabel kesadaran adalah 0,689. Nilai ini signifikan pada tingkatsignifikansi

0,05 dengan p value 0,000. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan nilai thitung

11,158> ttabel 1,984. Dengan begitu menunjukkan bahwa kesadaran berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kepatuhan.

Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian dari Septarini (2015),

Arum(2012), Mori (2016) dan Puspita (2014) yang menyatakan bahwa variabel

kesadaran sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepatuhan.

Sanksi Berpengaruh Terhadap Kepatuhan

Hipotesis H2 menyatakan bahwa sanksi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kepatuhan. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien

regresi variabel sanksi adalah 0,090. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05

dengan p value 0,004. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan nilai thitung 2,990>

ttabel 1,984. Dengan begitu menunjukkan bahwa sanksi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kepatuhan.

Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian dari Septarini (2015), Arum

(2012) dan Jatmiko (2006) yang menyatakan bahwa variabel sanksi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel kepatuhan

Pemeriksaan Berpengaruh Terhadap Kepatuhan

Hipotesis H3 menyatakan bahwa pemeriksaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kepatuhan. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi variabel pemeriksaan adalah 0,356. Nilai ini signifikan pada tingkat

signifikansi 0,05 dengan p value 0,000. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan

nilai thitung 7,033> ttabel 1,984. Dengan begitu menunjukkan bahwa pemeriksaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan.

Page 17: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

17

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Melindasari (2014) yang

menyatakan bahwa variabel pemeriksaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabek kepatuhan.

Keadilan Berpengaruh Terhadap Kepatuhan

Hipotesis H4 menyatakan bahwa keadilan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kepatuhan.Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien

regresi variabel keadilan adalah 0,054. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi

0,05 dengan p value 0,041. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan nilai thitung

2,069> ttabel1,984. Dengan begitu menunjukkan bahwa keadilan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Kepatuhan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Nila (2014), yang menyatakan

bahwa variabel Keadilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabek

kepatuhan.dan tidak mendukung penelitian dari Melidasari (2014)

Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan Dan Keadilan Berpengaruh Terhadap

Kepatuhan

Hipotesis H5 menyatakan bahwa Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan dan

Keadilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan.Hasil ini didukung

oleh hasil perhitungan nilai Fhitung 588.681 > Ftabel 2.460. Nilai ini signifikan pada

tingkat signifikansi 0,05 dengan p value 0,000. Dengan begitu menunjukkan bahwa

Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan dan Keadilanbersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepatuhan dan juga membuktikan bahwa jika Kesadaran, Sanksi,

Pemeriksaan dan Keadilan semakin meningkat maka Kepatuhan akan semakin

meningkat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka

didapat beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari pemecahan masalah

yang dibahas didalam model penelitian ini yaitu:

Page 18: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

18

1. Pengaruh yang positif dan signifikan kesadaran wajib pajak terhadap

keptuhan tersebut di atas tidak terlepas dari bagaimana pembangunan yang

merata dan tepat sasaran yang dilakukan pemerintah dan tersentuh sampai

ke elemen masyarakat terkecil, serta segala macam bentuk sosialisasi

pemerintah tentang betapa pentingnya membayar pajak seperti

sebagaimana kita lihat banyak sekali baliho dan spanduk anjuran

membayar pajak yang semuanya bertujua nmenjadikan masyarakat sadar

akan pentingnya pajak bagi pembangunan Negara dan kesejahteraan

masyarakat.

2. Sanksi yang diberikan kepada wajib pajak atas kelalaiannya terhadap

kewajiban pajaknya secara sengaja maupun tidak sengaja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap peningkatan kepatuhan wajib pajak.

3. Dengan melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak akan membuat

wajib pajak merasa diawasi dan diperhatikan sehingga wajib pajakakan

memenuhi pembayaran pajaknya karena tidak mau diperiksa dan

mendapatakan sanksi berupa denda setelah dilakukan pemeriksaan

terdapat indikasi pelanggaran.

4. Perlakuan yang sama didapat oleh wajip pajak dalam mendapatkan hak

dan melakukan kewajiban perpajakannya yang tidak memandang dari

segiapapun memberikan rasa keadilan bagi wajib pajak, jika tidak ada rasa

kesenjangan antara wajib pajak dengan begitu kemampuan perpajakannya

akansejalan dengan penghasilannya yang dengan sendirinya akan

meningkatkan kepatuhan wajib pajak itu sendiri.

5. Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan dan Keadilan bersama-sama berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepatuhan dan juga membuktikan bahwa

jika Kesadaran, Sanksi, Pemeriksaan dan Keadilan semakin meningkat

maka Kepatuhan akan semakin meningkat.

Page 19: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

19

SARAN

Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka

didapat beberapa saran penting yang merupakan inti dari pemecahan masalah yang

dibahas didalam model penelitian ini yaitu:

1. Mengingat dari besarnya pengaruh dari kesadaran, sanksi, pemeriksaan dan

keadilan terhadap kepatuhan pajak diperlukan adanya kualitas pelayanan

pajak yang baik sehingga dengan begitu sasaran dari perpajakan tersebut

betul-betul tercapai dan tepat sasaran.

2. Dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak pemerintah di Provinsi Kepri

khususnya Kota Tanjungpiang harus lebih meningkatkan keadilan dan

pemerataan dalam pemungutan pajak.

3. Untuk penelitian selanjutnya peneliti dapat menggunakan variabel penelitian

diluar model yang diteliti dalam penelitian ini seperti kondisisistem

administrasi pajak suatu negara, pemeriksaan pajak, tarif pajak, tingkat

pemahaman, pengalaman, penghasilan.

DAFTAR PUSTAKA

Alm, J., Vazque, J. m., danTorgler, B., 2006. Russian Attitudes Toward Paying

Taxes-Before, During, and After Transition. International Journal Of Social

Economics.

Agustinus, Sony dan Isnianto Kurniawan. 2009. Panduan Praktis Perpajakan.

Jakarta: CV. Andi Offset.

Arum, Harjanti Puspa.(2012). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus,

dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang

Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas. Universitas Diponegoro

Semarang.

Cahyonowati, Nur. (2012). Pengaruh Etika, Pemeriksaan, dan Denda Pajak untuk

Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Skipsi Universitas

Diponegoro.

Page 20: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

20

Diana, dan Lilis Setiawati.(2009). Perpajakan Teoridan Peraturan

Terkini.Yogyakarta :Salemba Empat.

Efendy, Muhammad Taufik. 2010. Pengaruh Kopetensi, Independensi, dan Motivasi

Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawaan Keuangan

Daerah. Skripsi Universitas Diponegoro

Effendi, Sopian, Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta. LP3ES.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivarlate dengan Program SPSS,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gunawan, Andi. 2014. Pengaruh Tingkat Penghasilan, Persepsi, Pelaksanaan Sensus

Pajak Nasional, Pengetahuan Perpajakan Tingkat Pendidikan Lingkungan

Sosial Dan Sanksi Perpajakan dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

dalam MembayarPajak. Skripsi

Gunawan, Iman. 2013. Metode Penelitian Kualitatif :Teori dan Pratilik. Jakarta

:Bumi Aksara.

Ichwanul, Kamila. (2010). Pengaruh Tingkat Kepatuhan Pemeriksaan Pajak,

Perubahan Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak

Orang Pribadi; Stusi Kasus KPP Pratama Surakarta. Skripsi Universitas

Sebela Maret Surakarta.

Indah, Siti Nurmawar. 2010. Pengaruh Kopetensi dan Independensi Auditor Terhadap

Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor KAP di Semarang), Skripsi

Universitas Diponegoro.

Jatmiko, Agus Nugroho .2006. Pengaruhsikap WP pada pelaksanaan sanksi denda,

pelayanan fiskus, dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak

pada WPOP di kota Semarang .

Mardiasmo. 2006. Perpajakan. Yogyakarta : ANDI

Muljono, Djoko. 2010. Hukum Pajak Konsep, Aplikasi, dan Penuntun Praktis,

Yogyakarta: ANDI.

Page 21: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

21

Mutia, Sri Putri Tita. 2014. Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran Perpajakan,

Pelayanan Fiskus, dan Tingkat Pemahaman Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi, Jurnal Ilmiah Akuntansi. Universitas Negeri Padang.

Musyassaroh, Etty, S.E., 2012. Perpajakan, Yogyakarta :PustakaYustisia.

Marjan, Restu Mutmainnah. (2014). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan

Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Formal Wajib Pajak;

Studi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makasar Selatan. Skipsi Universitas

Hasaniddin.

Melindasari, Novita. (2014). Pengaruh Norma Moral, Tingkat Pemahaman

Pemeriksaan, dan Keadilan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi;

Studi Kasus Kantor Pajak Tanjungpinang. Skripsi Universitas Maritim Raja

Ali Haji.

Priyatno, Duwi. 2011. Analisis Statistik Data SPSS.Yogyakarta, MediaKom.

_________. 2008. Perpajakan. Yogyakarta : ANDI

_________. 2009. Perpajakan. Yogyakarta : ANDI

_________. 2011. Perpajakan. Yogyakarta : ANDI

Puspita, Nila. (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus, Kesadaran Wajib Pajak

dan Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak

Bumi dan Bangunan; Studi Kasus Empiris pada Kecamatan Padang Utara.

Skripsi Universitas Negeri Padang

Santoso. 2008. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung: PT. Refika Aditama.

Septarini, Dini Fitri. 2015. Pengaruh Pelayanan, Sanksi dan Kesadaran Wajib Pajak

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Skripsi

Siregar, Syofian. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Waluyo, M., Sc., Ak., Dr. 2002. Akuntansi Pajak, Jakarta :Salemba Empat.

____________________. 2009. Akuntansi Pajak, Jakarta :Salemba Empat.

Undang- Undang

Undang-Undang Dasar1945 Pasal 23 Ayat 2.

Undang-Undang Pasal 1 Ayat 2 Nomor 28 Tahun 2007.

Page 22: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

22

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1903/ Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007.

Undang-Undang PPH 21 Tentang Pajak Penghasilan Orang Pribadi.

Undang-Undang Pasal 28 Nomor 6 Tahun 1983.

Undang-Undang Pasal 1 Ayat 25 Nomor 28 Tahun 2007.

Undang-Undang UKP Pasal 1 Huruf 26.

Undang-Undang UKP Pasal 1 Huruf 27.

Undang-Undang Pasal 28 Nomor 6 Tahun 1983 yang diubah Terakhir kali Menjadi

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 235/KMK 03/2003.

Peraturan MKR I Nomor 192/ PMK. 03/2007.

LAMPIRAN A : KUESIONER

A. Data Pribadi Responden

a. Nama :

b. Jenis Kelamin :

c. Usia :

d. Tanggal Pengisian :

e. Pendapatan/ Thn :

f. Pekerjaan :

1. Pernyataan Mengenai Pendapat Responden

Bapak/Ibu/Sdr/i diminta untuk memberikan tanggapan yang sesuai

atas pernyataan- pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia

dengan cara disilan (x). Jika menurut Bapak/Ibu/Sdr/i tidak ada jawaban yang

tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Skor

jawaban dapat diberikan pada pilihanyang paling mendekati. Skor jawaban

adalah sbagai beriut :

Skor 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor 2 : Tidak Setuju (TS)

Skor 3 : Netral (N)

Page 23: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

23

Skor 4 : Setuju (S)

Skor 5 : Sangat Setuju (SS)

KUESIONER

2. KESADARAN

Arum(2012)

NO PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Pajak adalah iuran rakyat untuk dana

pembangunan

2 Pajak adalah iuran rakyat untuk dana

pengeluaran umum pelaksanaan fungsi

dan tugas pemerintah

3 Pajak merupakan sumber penerimaan

negara yang terbesar

4 Pajak harus saya bayar karena pajak

merupakan kewajiban kita sebagai warga

negara

3. SANKSI

Arum (2012)

NO PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Sanksi pajak sangat diperlukan agar

tercipta kedisiplinan wajib pajak dalam

memenuhi kewajiban perpajakan

2 Pengenaan sanksi dilaksanakan dengan

tegas kepada semua wajib pajak yang

melakukan pelanggaran

3 Sanksi yang diberikan kepada wajib pajak

sesuai dengan besar kecilnya pelanggaran

yang sudah dilakukan

4 Penerapan sanksi pajak sesuai dengan

ketentuan dan peraturan yang berlaku

4. PEMERIKSAAN

(Fitria 2013)

NO PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Dengan pemeriksaan pajak saya dapat

memahami perturan- peraturan perpajakan

yang berlaku.

2 Dengan adanya pemeriksaan pajak dapat

Page 24: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

24

meningkatkan kepatuhan wajib pajak

dalam membayar pajak.

3 Pemeriksaan dilakukan oleh petugas pajak

berdasarkan keterangan atau bukti.

4 Wajib pajak dapat meminta kepada

pemeriksa pajak untuk memperlihatkan

tanda pengenal pemeriksa pajak dan surat

perintah pemeriksaan

5 Petugas pajak dapat menjelaskankepada

wajib pajak yang akan diperiksa

5. KEADILAN

(Rahman dalam Melindasari, 2014)

NO PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Saya merasa adil dengan jumlah pajak

penghasilan yang saya bayar dibandingkan

dengan orang yang memiliki pendapatan

yang lebih dari pada saya

2 Saya membayar pajak peghasilan sejumlah

yang sama dengan orang lain yang

memiliki jumlah penghasilan yang sama

dengan saya.

3 Saya merasa adil dengan jumlah pajak

penghasilan yang saya bayar dibandingkan

dengan pelayanan publik yang diberikan

oleh pemerintah.

6. KEPATUHAN WAJIB PAJAK

(Fitria 2013)

NO PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Saya dapat mendaftarkan diri pada kantor

Pelayanan Pajak yang wilayahnya meliputi

kedudukan wajib pajak dengan mengisi

formulir dan melampirkan persyaratan

administrasi

2 Saya melaksanakan kewajiban

perpajakannya tanpa ada paksaan

3 Saya harus membayar pajak dan

melaporkan pajak terutangnya dalam

bentuk SPT

4 Saya tidak mempunyai tunggakan pajak

dalam membayar pajak

Page 25: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

25

5 Saya tepat waktu dalam melaporkan SPT

LAMPIRAN B : HASIL UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS

1. Hasil Uji Validitas

Correlations

sadar1 sadar2 sadar3 sadar4 KESADARAN

sadar1 Pearson Correlation 1 ,342** ,475** ,172 ,684**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,087 ,000

N 100 100 100 100 100

sadar2 Pearson Correlation ,342** 1 ,302** ,607** ,819**

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

sadar3 Pearson Correlation ,475** ,302** 1 ,441** ,674**

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

sadar4 Pearson Correlation ,172 ,607** ,441** 1 ,748**

Sig. (2-tailed) ,087 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

KESADARAN Pearson Correlation ,684** ,819** ,674** ,748** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

sanksi1 sanksi2 sanksi3 sanksi4 SANKSI

sanksi1 Pearson Correlation 1 ,378** ,537** ,307** ,712**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000

N 100 100 100 100 100

sanksi2 Pearson Correlation ,378** 1 ,401** ,511** ,785**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

sanksi3 Pearson Correlation ,537** ,401** 1 ,498** ,760**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

sanksi4 Pearson Correlation ,307** ,511** ,498** 1 ,778**

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

SANKSI Pearson Correlation ,712** ,785** ,760** ,778** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Page 26: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

26

riksa1 riksa2 riksa3 riksa4 riksa5 PEMERIKSAAN

riksa1 Pearson Correlation 1 ,302** ,607** ,224* ,231* ,759**

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,025 ,021 ,000

N 100 100 100 100 100 100

riksa2 Pearson Correlation ,302** 1 ,441** ,347** ,541** ,701**

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

riksa3 Pearson Correlation ,607** ,441** 1 ,306** ,229* ,777**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,022 ,000

N 100 100 100 100 100 100

riksa4 Pearson Correlation ,224* ,347** ,306** 1 ,158 ,584**

Sig. (2-tailed) ,025 ,000 ,002 ,116 ,000

N 100 100 100 100 100 100

riksa5 Pearson Correlation ,231* ,541** ,229* ,158 1 ,587**

Sig. (2-tailed) ,021 ,000 ,022 ,116 ,000

N 100 100 100 100 100 100

PEMERIKSAAN

Pearson Correlation ,759** ,701** ,777** ,584** ,587** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

adil1 adil2 adil3 KEADILAN

adil1 Pearson Correlation 1 ,860** ,716** ,892**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

adil2 Pearson Correlation ,860** 1 ,832** ,960**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

adil3 Pearson Correlation ,716** ,832** 1 ,936**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

KEADILAN Pearson Correlation ,892** ,960** ,936** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

patuh1 patuh2 patuh3 patuh4 patuh5 KEPATUHAN

patuh1 Pearson Correlation 1 ,342** ,475** ,172 ,345** ,681**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,087 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

patuh2 Pearson Correlation ,342** 1 ,302** ,607** ,224* ,764**

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,025 ,000

Page 27: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

27

N 100 100 100 100 100 100

patuh3 Pearson Correlation ,475** ,302** 1 ,441** ,347** ,673**

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

patuh4 Pearson Correlation ,172 ,607** ,441** 1 ,306** ,726**

Sig. (2-tailed) ,087 ,000 ,000 ,002 ,000

N 100 100 100 100 100 100

patuh5 Pearson Correlation ,345** ,224* ,347** ,306** 1 ,619**

Sig. (2-tailed) ,000 ,025 ,000 ,002 ,000

N 100 100 100 100 100 100

KEPATUHAN

Pearson Correlation ,681** ,764** ,673** ,726** ,619** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2. Hasil Uji Reabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 100 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,746 4

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,898 3

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,695 4

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,699 5

Page 28: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

28

LAMPIRAN C : HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100 Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,53066796 Most Extreme Differences Absolute ,086

Positive ,049 Negative -,086

Test Statistic ,086 Asymp. Sig. (2-tailed) ,066c

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,716 5

Page 29: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

29

2. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

B Tolerance VIF

1 (Constant) -,339

KESADARAN ,698 ,142 7,056

SANKSI ,090 ,486 2,056

PEMERIKSAAN ,356 ,181 5,535

KEADILAN ,054 ,907 1,103

a. Dependent Variable: KEPATUHAN

3. Hasil Uji Heterokedastisitas Correlations

Unstandardize

d Residual KESADARAN SANKSI

PEMERIKSAAN KEADILAN

Spearman's rho

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient 1,000 ,003 ,013 -,055 -,022

Sig. (2-tailed) . ,974 ,902 ,585 ,831

N 100 100 100 100 100

KESADARAN Correlation Coefficient ,003 1,000 ,687** ,853** ,255*

Page 30: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

30

Sig. (2-tailed) ,974 . ,000 ,000 ,011

N 100 100 100 100 100

SANKSI Correlation Coefficient ,013 ,687** 1,000 ,532** -,017

Sig. (2-tailed) ,902 ,000 . ,000 ,868

N 100 100 100 100 100

PEMERIKSAAN

Correlation Coefficient -,055 ,853** ,532** 1,000 ,307**

Sig. (2-tailed) ,585 ,000 ,000 . ,002

N 100 100 100 100 100

KEADILAN Correlation Coefficient -,022 ,255* -,017 ,307** 1,000

Sig. (2-tailed) ,831 ,011 ,868 ,002 .

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

LAMPIRAN D

1. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda (Uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,339 ,499 -,679 ,499

KESADARAN

,698 ,063 ,599 11,158 ,000

SANKSI ,090 ,030 ,087 2,990 ,004

Page 31: PENGARUH KESADARAN, SANKSI, PEMERIKSAAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pajak, Sanksi yang akan diterima wajib pajak, Pemeriksaan terhadap

31

PEMERIKSAAN

,356 ,051 ,334 7,033 ,000

KEADILAN ,054 ,026 ,044 2,069 ,041

a. Dependent Variable: KEPATUHAN

2. Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji F) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 691,031 4 172,758 588,681 ,000b

Residual 27,879 95 ,293 Total 718,910 99

a. Dependent Variable: KEPATUHAN b. Predictors: (Constant), KEADILAN, SANKSI, PEMERIKSAAN, KESADARAN

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 ,980a ,961 ,960 ,542

a. Predictors: (Constant), KEADILAN, SANKSI, PEMERIKSAAN, KESADARAN b. Dependent Variable: KEPATUHAN