PENGARUH KESADARAN MEREK, CITRA MEREK, DAN HUBUNGAN MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK … · 2019. 8....
Transcript of PENGARUH KESADARAN MEREK, CITRA MEREK, DAN HUBUNGAN MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK … · 2019. 8....
PENGARUH KESADARAN MEREK, CITRA MEREK, DAN HUBUNGAN
MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK SEPATU VANS
Studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Vans
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Priska Amanda Muliani
NIM: 152214152
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH KESADARAN MEREK, CITRA MEREK, DAN HUBUNGAN
MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK SEPATU VANS
Studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Vans
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Priska Amanda Muliani
NIM: 152214152
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGARUH KESADARAN MEREK, CITRA MEREK, DAN HUBUNGAN
MEREKTERHADAP EKUlTASMEREKSEPATU VANS
Studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Vans
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar SaJjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Priska Amanda Muliani
NIM: 152214152
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
fi/!J;mJ!Maria Theresia Emawati, S.E., M.A.
Pembimbing 11
Tanggal, 16 Juli 2019
(17--
Drs. Hyginus Suseno Triyanto Widodo M.S.
ii
Tanggal, 18 Juli 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”
(Amsal 28:13)
“Bekerja keras dan bersikap baiklah. Hal luar biasa akan terjadi.”
(Conan O’Brien)
“Terasa sulit ketika aku merasa harus melakukan sesuatu. Tetapi, menjadi
mudah ketika aku menginginkannya.”
(Annie Gottlier)
“Tuhan tidak mengharuskan kita sukses. Tuhan hanya mengharapkan kita
mencoba.”
(Mario Teguh)
Skripsi ini saya persembahkan kepada
Bapak, Ibu, dan Saudara-saudariku dan juga
semua keluargaku yang ikut memberikanku
dukungan menjadi motivasi dan semangatku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kesadaran
Merek, Citra Merek, dan Hubungan Merek Terhadap Ekuitas Merek Sepatu Vans
Studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Vans”.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai
pihak. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A., selaku dosen pembimbing I, yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis. dengan kesungguhan hati.
4. Bapak Drs. Hyginus Suseno Triyanto., selaku dosen pembimbing II, yang
juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini lebih
sempurna.
5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
6. Bapak dan Ibukku tercinta, yang selalu memberikan kasih sayang, doa,
dukungan, dan nasehat. Terimakasih telah membimbingku hingga sekarang
sehingga membuatku lebih dewasa dalam menyikapi hidup.
7. Adikku Yosefa Amara, Albert Sebastian Gheraldi, serta seluruh keluarga
besarku yang telah memberiku dukungan, semangat, dan juga ikut ambil
bagian dalam menyelesaikan skripsi.
8. Sahabat dan teman seperjuangan dalam menyusun skripsi, Merlin, Inke,
Della, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Terima kasih atas dukungan dan semangat kepada peneliti dan terima kasih
atas dinamika serta kebersamaannya selama ini dalam mengikuti proses
perkuliahan.
9. Sahabat Eastpool David, Dinda, Hobby, Daniel, Eldon, Niko, Dyon, Siman,
Sonny, Hendry, krister, Bella dan masih banyak yang tidak bisa disebut satu-
persatu terimakasih karna selalu ada untuk menghibur dan berbagi bersama
saling menyemangati untuk mengerjakan skripsi ini.
10. Anggota EXO terutama Sehun, Baekhyun, Kai, Suho, Lay, Do, Chanyeol,
Xiumin, dan Chen yang telah membuat saya semangat kembali mengerjakan
skripsi setelah menonton dan mendengarkan video mereka di internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ …….ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... ivii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ......................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xivi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR………………………………………..…..…xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN…………………………………….…......xiii
HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………….…..xix
HALAMAN ABSTRACT………………………………………………..……….xv
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
E. Manfaat penelitian ........................................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 7
A. Landasan Teori ........................................................................................................ 7
1. Pemasaran ........................................................................................................... 7
2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ................................................................... 8
3. Merek (Brand) .................................................................................................. 10
4. Ekuitas Merek (Brand Equity) .......................................................................... 12
5. Kesadaran Merek (Brand Awereness) ............................................................... 19
6. Citra Merek (Brand Image)............................................................................... 24
7. Hubungan Merek (Brand Association) ............................................................. 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
B. Penelitian Sebelumnya .......................................................................................... 35
C. Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................................... 37
Keterangan : .................................................................................................................. 38
D. Hipotesis ............................................................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 41
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 41
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................................ 41
C. Variabel Penelitian ................................................................................................ 41
D. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 47
E. Unit Analisis ......................................................................................................... 47
F. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................................ 47
G. Sumber Data .......................................................................................................... 48
H. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 49
I. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................................. 49
J. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 52
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN…………………....57
A. Sejarah Sepatu VANS ................................................................................ 57
B. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................... 60
C. Macam-macam produk Sepatu Merek Vans .............................................. 61
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 63
A. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ............................................................... 80
B. Hasil Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 81
C. Pembahasan ........................................................................................................... 86
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ........................ 90
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 90
B. Saran ..................................................................................................................... 90
C. Keterbatasan .......................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA…………………………...………………………………93
LAMPIRAN ......................................................................................................... 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel III. 1 Skala Likert .................................................................................. .…45
Tabel III.2. Kategori Skor Variabel......................................................................50
Tabel IV.1 Macam-macam produk Sepatu Vans ............................................. ....61
Tabel V. 1 Karekterristik Responden Berdasarkan Umur……………………....65
Tabel V. 2 Karekterristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 66
Tabel V. 3 Karekterristik Responden Berdasarkan Program Studi ...................... 66
Tabel V. 4 Karekterristik Responden Berdasarkan Pendapatan (Uang Saku) ... ..67
Tabel V. 5 Karekterristik Responden Berdasarkan Tipe Sepatu Vans ................ 68
Tabel V. 6 Karekterristik Responden Berdasarkan Durasi penggunaan .............. 70
Tabel V. 7 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kesadaran Merek……………….71
Tabel V. 8 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Citra Merek ................................. 72
Tabel V. 9 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Hubungan Merek ........................ 73
Tabel V. 10 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Ekuitas Merek ........................... 74
Tabel V. 11 Hasil Uji Validitas ............................................................................ 75
Tabel V. 12 Hasil Uji Reliabelitas ....................................................................... 77
Tabel V. 13 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 78
Tabel V. 14 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 79
Tabel V. 15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 81
Tabel V. 16 Hasil Uji Regresi Berganda .............................................................. 81
Tabel V. 17 Hasil Uji F ........................................................................................ 83
Tabel V. 18 Hasil Uji t ......................................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. 1 Elemen-elemen Ekuitas Merek ....................................................... 17
Gambar II. 2 Piramida Kesadaran Merek ............................................................ 21
Gambar II. 3 Nilai Asosiasi Merek ...................................................................... 35
Gambar II. 4 Kerangka Konseptual Penelitian .................................................... 38
Gambar IV. 1 Logo Perusahaan............................................................................57
Gambar IV. 2 Toko sekaligus pabrik pertama Vans ............................................ 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner......................................................................................96
Lampiran 2 Data Responden.........................................................................102
Lampiran 3 Tabulasi Data..............................................................................106
Lampiran 4 Hasil Olah SPSS...........................................................................118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
PENGARUH KESADARAN MEREK, CITRA MEREK, DAN HUBUNGAN
MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK SEPATU VANS
Studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Vans
Priska Amanda Muliani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran merek, citra merek,
dan hubungan merek terhadap ekuitas merek Sepatu Vans. Penelitian ini
dilakukan selama bulan Maret 2019 di Universitas Saanata Dharma. Populasi
dalam penelitian ini adalah pengguna Sepatu Vans dengan sampel sebanyak 100
responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Uji Validitas menggunakan
teknik korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan teknik analisis
Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis regresi berganda, Uji F, dan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kesadaran merek, citra merek, dan hubungan merek secara bersama-sama
(simultan) maupun secara parsial berpengaruh terhadap ekuitas merek Sepatu
Vans.
Kata kunci : kesadaran merek, citra merek, hubungan merek, ekuitas merek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, AND
BRAND RELATIONSHIP TOWARDS BRAND EQUITY OF VANS
SHOES
Priska Amanda Muliani
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019
The purpose of this study is to find out the influence of brand awareness, brand
image, and brand association toward brand equity of Vans Shoes. This study was
conducted on March 2019 at Sanata Dharma University. The population in this
study are the users of Vans Shoes as many as 100 respondents. The sampel was
chosen by using Purposive Sampling technique. Questionnaire was used in
collecting the data. Test Validity was done by using Product Moment Correlation
technique and Cronbach’s Alpha Analysis technique for Reliability Test. Data
analysis techniques used in this study are multiple regression analysis, F test, and
T test. The result of this study showed that brand awareness, brand image, and
brand association simultaneously or partially had an influence torwards brand
equity of Vans Shoes.
Keyword: brand awareness, brand image, brand association, and brand equity
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Merek adalah bagian terpenting dari suatu produk apalagi produk
baru yang ingin memasuki pasar. Merek dapat menjadi ciri khas atau
pembeda dari suatu produk. Produk dan jasa dapat dengan mudah ditiru
tetapi tidak dengan merek. Menurut Aaker dalam Alfionita, Suaryono, dan
Yulianto (2016:179), merek adalah nama atau simbol yang bersifat
membedakan dan dapat menjadi ciri khas dari barang-barang atau jasa
yang dihasilkan oleh kompetitor. Karena itu, banyak konsumen yang
memilih untuk membeli produk tertentu yang memiliki harga jual lebih
mahal daripada produk lain yang memiliki harga jual lebih murah.
Pengertian ekuitas merek (brand equity) menurut Kotler dan Keller
(2009:263) adalah nilai tambah yang diberikan pad aproduk dan jasa.
Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa dan
bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar
dan profitabilitas yang diberikan merek untuk perusahaan. Ekuitas merek
(brand equity), dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel, diantaranya
yaitu, kesadaran merek (brand awareness), citra merek (brand image), dan
hubungan dengan merek (brand association) (Hermawan, 2012:57).
Menurut Kotler dan Armstrong dalam (Dharma dan Sukaatmadja,
2015:3229), para pemasar harus mampu dalam menempatkan merek
dengan baik dalam pikiran para konsumennya. Kamalaveni dan Devi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dalam (Dharma dan Sukaatmadja, 2015:3230). Kesadaraan merek (brand
awareness) adalah kemampuan dari seorang calon pembeli (potential
buyer) untuk mengenali (recognize) atau mengingat (recall) suatu merek
yang merupakan bagian dari suatu kategori produk Hermawan (2012:57).
Meningkatkan kualitas suatu produk merupakan salah satu
strategi perusahaan dalam menarik perhatian para konsumen. Citra merek
adalah persepsi seseorang terhadap suatu merek yang merupakan refleksi
dari memori seseorang akan asosiasinya terhadap merek tersebut.
Mengembangkan citra merek (brand image) yang kuat adalah salah satu
cara untuk membuat konsumen mengenal produk tersebut. Citra merek
(brand image) yang positif dapat meningkatkan ekuitas merek yang diukur
melalui intensitas pembelian dan keinginan membayar sikap konsumen
terhadap merek premium, Sitinjak dan Tumpal dalam (Sundjoto dan Hadi,
2012:110).
Semakin ketat persaingan mendorong perusahaan untuk
meningkatkan popularitas merek melalui iklan atau promosi agar
mereknya lebih dikenal dan diingat konsumen. Melakukan kegiatan promo
atau menggunakan slogan unik merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan pengetahuan konsumen terkait kualitas dan harga produk.
Sebuah slogan tersebut dapat membantu menciptakan hubungan merek
(brand association) pada konsumen, sehingga menjadi sesuatu yang unik,
berciri khas yang tidak akan mudah ditiru pesaing. Hubungan merek
(brand association) merupakan sesuatu yang berkaitan dengan ingatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengenai sebuah produk. Menurut Rangkuty dalam Muzaqqi, Fauzi, dan
Suyadi (2016:27) asosiasi itu tidak hanya eksis, namun juga memiliki
suatu tingkat kekuatan, keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat
apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk
mengkomunikasikannya.
Sepatu merupakan salah satu kebutuhan yang penting. Walaupun
hanya dipakai di bagian paling bawah anggota tubuh, sepatu juga harus
tetap terawat agar awet dan nyaman dipakai. Saat ini, sepatu sepertinya
berperan penting dalam hal berpakaian, penunjang penampilan, dan
sebagai suatu identitas seseorang.
Sepatu juga dapat meningkatkan performa penampilan. Banyak
kaum muda yang mengkombinasikan baju atau penampilan mereka
dengan sepatunya sekarang, dari mulai warna, bentuk atau modelnya.
Berbagai macam jenis sepatu, bentuk, serta merk sepatu yang beredar di
pasaran saat ini membuat konsumen diberikan berbagai macam pilihan
sesuai kebutuhannya. Salah satunya adalah sepatu merk VANS. VANS
merupakan salah satu sepatu yang masih sangat diminati oleh banyak
kaum muda saat ini, meskipun banyak produk sepatu lainnya
bermunculan.
Vans memiliki kelebihan yang cocok digunakan dalam berbagai
macam kegiatan dan sangat cocok untuk perpaduan dengan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
macam gaya yang digunakan. Hal tersebut membuat VANS mampu
mempertahankan diri di pasaran.
Mengacu pada uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul: ”PENGARUH KESADARAN
MEREK, CITRA MEREK, DAN HUBUNGAN MEREK
TERHADAP EKUITAS MEREK SEPATU VANS” (Studi pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Vans).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Apakah variabel kesadaran merek, citra merek, hubungan merek
secara bersama-sama berpengaruh terhadap ekuitas merek?
2. Apakah kesadaran merek berpengaruh terhadap ekuitas merek?
3. Apakah citra merek berpengaruh terhadap ekuitas merek?
4. Apakah hubungan merek berpengaruh terhadap ekuitas merek?
C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang ada sebagai berikut :
1. Ekuitas merek dipengaruhi oleh kesadaran merek, citra merek, respons
merek, dan hubungan merek. Tetapi dari keempat faktor yang
berpengaruh terhadap ekuitas merek, hanya kesadaran merek, citra
merek, dan hubungan merek yang diduga menjadi faktor utama yang
mempengaruhi ekuitas merek (Agus Hermawan, 2012:59). Oleh sebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
itu, dalam penelitian ini, peneliti membatasi variabel-variabel yang
mempengaruhi ekuitas merek, yaitu kesadaran merek, citra merek, dan
hubungan merek.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui apakah variabel kesadaran merek, citra merek,
hubungan merek secara simultan berpengaruh terhadap ekuitas
merek?
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kesadaran merek, citra
merek, hubungan merek secara parsial berpengaruh terhadap ekuitas
merek?
E. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai kesadaran merek, citra merek, hubungan merek
terhadap ekuitas merek VANS.
2. Bagi Universitas Santa Dharma
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi serta ilmu pengetahuan
untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
3. Bagi Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dapat mengetahui
lebih banyak mengenai teori-teori dalam pemasaran dan dapat
digunakan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah di
kehidupan dunia kerja yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
Perjalanan sebuah usaha sangat bergantung pada keahlian
para manajer pemasaran dalam membuat keputusan usahanya. Supaya
suatu bisnis dapat bertahan dengan umur yang panjang, maka perlu
didukung dengan kegiatan pemasaran yang baik pula. Pemasaran
merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang menjadi ujung
tombak bagi perusahaan. Dengan melihat perkembangan era
globalisasi saat ini, kehidupan masyarakat semakin modern, teknologi
juga semakin canggih, dan persaingan antar bisnis juga semakin ketat,
maka perusahaan dituntut untuk menggali kemampuan dan
keahliannya dalam merumuskan strategi pemasaran secara modern
untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar sehingga perusahaan
semakin berkembang dan dapat bertahan di dalam persaingan.
Pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2003:7), adalah
proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.
Sedangkan menurut Boyd (2000:4), pemasaran adalah suatu proses
yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti
menyimpulkan bahwa pemasaran merupakan salah satu kegiatan
pokok bisnis yang mengidentifikasi serta memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen baik individu atau kelompok, sehingga
perusahaan (produsen) dapat memenuhi kepuasan para konsumen
melalui pertukaran nilai dengan pihak lain.
2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut Kotler dan Armstrong (2003:78), bauran pemasaran
(marketing mix) adalah serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat
dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan
oleh perusahaan untuk menghasilkan respons atau tanggapan yang
diinginkan dalam pasar sasaran. Sedangkan definisi Marketing Mix
menurut Assuari (1999:180), merupakan kombinasi variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, dimana produk
dapat dikendalikan oleh produsen untuk mempengaruhi reaksi para
pembeli atau konsumen.
Menurut Mc. Daniel (2001:56), secara umum variabel-
variabel Marketing Mix dikenal dengan istilah “4P” yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a. Product (produk)
Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang di
tawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Produk tidak hanya
meliputi unit fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, merek,
dan pelayanan purna jual.
b. Price (harga)
Harga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk
mendapatkan suatu produk. Harga bukan saja suatu komponen
bagi perusahaan untuk mengembalikan modalnya. tetapi juga
untuk mendapatkan keuntungan dan menentukan kelangsungan
hidup perusahaan.
c. Place (tempat)
Tempat menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan
tersedia bagi perusahaan.
d. Promotion (promosi)
Promosi adalah kegiatan yang menghasilkan informasi,
membujuk, atau mengingatkan konsumen akan manfaat dari
suatu produk Tujuan dari melakukan kegiatan promosi adalah:
1) Memperkenalkan produk baru kepada masyarakat.
2) Memperpanjang masa kedewasaan produk.
3) Menjaga stabilitas perusahaan dari kemungkinan
persaingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4) Mendorong penjualan produk.
3. Merek (Brand)
Merek merupakan salah satu komponen utama dalam strategi
suatu produk. Suatu merek yang sudah dikenal bisa menyebabkan
harga menjadi tinggi.
Berikut pengertian merek menurut para ahli:
a. Kotler dan Keller dalam (Sundjoto dan Hadi, 2012:108). Merek
menurut Asosiasi Pemasaran Amerika adalah suatu nama, istilah,
tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya,
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya
dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan
kebutuhan yang sama.
b. Aaker (1997:9), menyatakan bahwa merek adalah nama dan atau
simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau
kemasan) dengan maksud mengidentifikasikan barang atau jasa
dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu,
dengan demikian membedakannya dari barang-barang dan jasa
yang dihasilkan para kompetitor.
c. Menurut Durianto (2004:2), merek adalah nama, istilah, tanda,
simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau kelompok
penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan
brand adalah kelengkapan dari suatu produk maupun jasa yang
terdapat didalamnya, yaitu berupa nama, istilah, simbol, tanda
gambar/logo, kemasan serta kombinasinya yang memiliki fungsi atau
tujuan sebagai identitas dari suatu produk sehingga akan mudah
membedakan dengan produk lainnya dari pesaing, serta memberikan
jaminan dari pembuatnya akan produk yang dihasilkan.
Merek mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten
memberikan ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Menurut
Durianto, dkk, (2004:2), merek lebih dari sekedar jaminan kualitas
karena di dalamnya tercakup enam pengertian berikut:
a. Atribut
Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu, seperti halnya
kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain, dan lain-lain.
b. Manfaat
Meskipun suatu merek membawa sejumlah atribut, konsumen
sebenarnya membeli manfaat dari produk tersebut. Atribut
diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan
emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Nilai
Merek menyatakan sesuatu tentang nilai produsen.
d. Budaya
Merek mencerminkan budaya tertentu.
e. Kepribadian
Merek mencerminkan kepribadian tertentu. Sering kali produk
tertentu menggunakan kepribadian orang yang terkenal untuk
mendongkrak atau menopang merek produknya.
f. Pemakai
Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan produk tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa merek
mempunyai dua unsur, yaitu brand name yang terdiri dari huruf-huruf
atau kata-kata yang dapat terbaca, serta brand mark yang berbentuk
simbol, desain, selain berguna untuk membedakan satu produk dari
produk pesaingnya juga berguna untuk mempermudah konsumen
untuk mengenali dan mengidentifikasi barang atau jasa yang hendak
dibeli.
4. Ekuitas Merek (Brand Equity)
a. Definisi Ekuitas Merek (Brand Equity)
Aaker (1997:23) menyatakan bahwa ekuitas merek adalah
seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu
merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada
perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Kotler (2005:86)
mendefinisikan ekuitas merek sebagai efek diferensial positif
yang ditimbulkan oleh pengetahuan nama merek terhadap
pelanggan atas produk atau jasa tersebut. Menurut Kotler dan
Keller (2009:263), ekuitas merek (brand equity) adalah nilai
tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat
tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak
dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar,
dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan. Menurut
Astuti dan Cahyadi (2007), ekuitas merek (brand equity) adalah
seperangkat asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh pelanggan
merek, anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang
memungkinkan suatu merek mendapatkan kekuatan, daya tahan,
dan keunggulan yang dapat membedakan dengan merek pesaing.
Menurut Susanto dan Wijarnako (2004:127), ekuitas merek
adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan
dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa
kepada perusahaan atau pelanggan. Semakin kuat ekuitas merek
suatu produk, semakin kuat daya tariknya untuk mengiring
konsumen mengonsumsi produk tersebut, yang selanjutnya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mengantar perusahaan memanen keuntungan dari waktu ke
waktu.
Ekuitas merek mengakibatkan pelanggan memperlihatkan
preferensi terhadap suatu produk dibandingkan dengan yang lain
kalau keduanya pada dasarnya identik. Bagi pelanggan, ekuitas
merek dapat memberikan nilai dalam memperkuat pemahaman
mereka akan proses informasi, memupuk rasa percaya diri dalam
pembelian, serta meningkatkan pencapaian kepuasan. Nilai
ekuitas merek bagi perusahaan dapat mempertinggi keberhasilan
program pemasaran dalam memikat konsumen baru atau
merangkul konsumen lama. Hal ini dimungkinkan karena dengan
merek yang telah dikenal maka promosi yang dilakukan akan
lebih efektif. Unsur-unsur yang mempengaruhi ekuitas merek
(brand equity) meliputi kesadaran merek (brand awareness), citra
merek (brand image), respon merek (brand response/loyalty), dan
hubungan merek (brand association). (Hermawan, 2012:57).
b. Fungsi dan Manfaat Ekuitas Merek (Brand Equity)
Ekuitas merek memberikan suatu keunggulan kompetitif
bagi sebuah perusahaan karena orang lebih cenderung membeli
produk yang membawa nama merek terkenal dan dihormati.
Menurut Durianto, dkk (2004:61), ekuitas merek dapat
memberikan nilai bagi perusahaan. Berikut adalah nilai ekuitas
merek bagi perusahaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1) Ekuitas merek yang kuat dapat membantu perusahaan dalam
upaya menarik minat calon konsumen serta upaya untuk
menjalin hubungan yang baik dengan para konsumen dan
dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap kualitas
merek.
2) Seluruh dimensi ekuitas merek dapat memengaruhi
keputusan pembelian konsumen karena ekuitas merek yang
kuat akan mengurangi keinginan konsumen untuk berpindah
ke merek lain.
3) Konsumen yang memiliki loyalitas tinggi terhadap suatu
merek tidak akan mudah untuk berpindah ke merek pesaing,
walaupun pesaing telah melakukan inovasi produk.
4) Asosiasi merek akan berguna bagi perusahaan untuk
melakukan evaluasi atas keputusan strategi perluasan merek.
Aset ekuitas merek tidak hanya memberikan nilai bagi
perusahaan, pada umumnya ekuitas merek menambah atau
mengurangi nilai bagi para konsumen. Aset-aset ini bisa
membantu mereka menafsirkan, berproses dan menyimpan
informasi dalam jumlah besar mengenai produk dan merek.
Ekuitas merek juga bisa mempengaruhi rasa percaya diri
konsumen dalam pengambilan keputusan. Yang lebih penting
nantinya adalah kenyataan bahwa kesan kualitas dan asosiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
merek bisa menguatkan kepuasan konsumen dengan pengalaman
menggunakannya.
c. Elemen-elemen Ekuitas Merek (Brand Equity)
Ekuitas merek dibentuk dari empat elemen. Keempat
elemen tersebut adalah kesadaran merek (brand awareness),
asosiasi merek (brand associations), mutu yang dirasakan
(perceived quality), loyalitas merek (brand loyalty) dan aset-aset
lain yang berkaitan dengan merek (other brand-related assets).
Pada prakteknya, hanya empat elemen tersebut yang digunakan
pada penelitian-penelitian mengenai consumer-based brand
equity, yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek
dan loyalitas merek. Hal ini dikarenakan aset-aset lain yang
berkaitan dengan merek (seperti hak paten dan saluran distribusi),
tidak berhubungan secara langsung dengan konsumen.
Menurut Durianto, dkk (2004:4), empat elemen brand
equity di luar aset-aset merek lainnya dikenal dengan dimensi
utama dari brand equity. Elemen dari brand equity yang kelima
secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen
utama tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar II. 1
Elemen-elemen Ekuitas Merek
Percieved Quality
Brand Awareness Brand Associations
Brand Loyalty Other
propiertary
brand assets
sumber: Aaker (1997:23)
Konsep brand equity ini dapat ditampilkan pada Gambar II.1
yang memperlihatkan kemampuan brand equity dalam
Memberikan nilai kepada
pelanggan dengan
memperkuat:
Interprestasi/proses
informasi
Rasa percaya diri dalam
pembelian
Pencapaian kepuasan
dari pelanggan
Brand
Equity
Memberikan nilai kepada
perusahaan dengan memperkuat:
Efisiensi dan efektivitas
program
pemasaran
Brand loyalty
Harga/laba
Perluasan merek
Peningkatan perdagangan
Keuntungan kompetitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menciptakan nilai bagi perusahaan atau konsumen atas dasar lima
kategori aset yang telah disebutkan. Pada Gambar II.1
memperlihatkan bahwa ekuitas merek merupakan aset yang dapat
memberikan nilai tersendiri di mata konsumennya dalam bentuk:
1) Aset yang dikandungnya dapat membantu konsumen dalam
menafsirkan, memproses, dan menyimpan informasi yang
terkait dengan produk dan merek tersebut.
2) Ekuitas merek dapat memengaruhi rasa percaya diri
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas
dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau
kedekatan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merek.
3) Dalam kenyataannya, persepsi kualitas dan asosiasi merek
dapat mempertinggi tingkat kepuasan konsumen.
d. Membangun Ekuitas Merek
Ekuitas merek dapat dibangun dengan menciptakan struktur
pengetahuan merek yang tepat untuk konsumen yang tepat.
Proses ini bergantung pada semua kontak yang berhubungan
dengan merek (baik dilakukan oleh pemasar maupun bukan).
Berdasarkan perspektif manajemen pemasaran, terdapat tiga
kompenen penggerak ekuitas merek, yaitu (Philip Kotler,
2002:268):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Pilihan awal untuk elemen atau identitas merek yang
membentuk merek (nama merek, URL, logo, lambang,
karakter, juru bicara, slogan, lagu, kemasan, dan papan iklan.
2) Produk dan jasa serta semua kegiatan pemasaran dan
program pemasaran pendukung yang menyertainya.
3) Asosiasi lain yang diberikan secara tidak langsung ke merek
dengan menghubungkan merek tersebut dengan beberapa
entitas lain (orang, tempat, atau barang).
5. Kesadaran Merek (Brand Awereness)
a. Definisi Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Kesadaran merek merupakan kemampuan merek untuk
muncul dalam benak konsumen ketika merasa sedang memikirkan
produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut
dimunculkan. Aaker (1997:61) mendefinisikan kesadaran merek
(brand awareness) sebagai kemampuan seorang calon pembeli
untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Kesadaran merek
dapat mempengaruhi dengan memberikan informasi dan kekuatan
dari pendekatan yang dapat meningkatkan brand image atau citra
merek. Dalam meningkatkan kesadaran merek dapat pula
meningkatkan kemungkinan bahwa merek tersebut akan menjadi
pertimbangan minat pembelian bagi konsumen, bahkan diantara
beberapa merek tersebut akan mendapat pertimbangan yang serius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
untuk minat pembelian bagi konsumen karena tingkat kesadaran
yang kuat.
Kesadaran Merek (Brand Awareness) menggambarkan
keberadaan merek di dalam pikiran konsumen, yang dapat
menjadi penentu dalam beberapa kategori dan biasanya
mempunyai peranan kunci dalam ekuitas merek (brand equity).
Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk
memperluas pasar merek. Kesadaran merek merupakan key of
brand asset atau kunci pembuka untuk masuk ke elemen lainnya.
Jadi jika kesadaran itu sangat rendah maka hampir di pastikan
bahwa ekuitas mereknya juga rendah. (Durianto, dkk, 2004:6).
b. Kontinum Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Peran brand awareness dalam keseluruhan brand equity
tergantung dari sejauh mana tingkatan kesadaran yang dicapai
oleh suatu merek. Kesadaran merek membutuhkan jangkauan
kontinum (continuum ranging) dari perasaan yang tidak pasti
bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya, sehingga
konsumen yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya
merek dalam suatu kelompok tertentu. Kontinum ini dapat
terwakili dalam tingkatan kesadaran merek yang berbeda yang
dapat digambarkan dalam suatu piramida berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar II. 2 Piramida Kesadaran Merek
Sumber: Aaker (1997) dalam Durianto, dkk, (2004 : 7)
Tingkatan brand awareness secara berurutan adalah sebagai
berikut:
1) Unaware Of Brand (Tidak Menyadari Merek)
Unaware Of Brand yaitu tingkat paling rendah dalam
piramida brand awareness, dimana konsumen tidak menyadari
adanya suatu merek walaupun sudah dilakukan pengingatan
kembali lewat bantuan.
2) Brand Recognition (Pengenalan Merek)
Brand Recognition merupakan tingkat minimal brand
awareness, dimana pengenalan konsumen terhadap suatu
merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali
lewat bantuan (aided recall).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3) Brand Recall (Pengingatan Kembali Merek)
Brand Recall merupakan tingkat dimana konsumen dapat
mengingat kembali suatu merek tanpa adanya bantuan apapun,
atau disebut juga unaided recall.
4) Top Of Mind (Puncak Pikiran)
Top Of Mind adalah tingkat dimana suatu merek menjadi
merek yang disebutkan pertama kali muncul dalam benak
konsumen. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan
merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak
konsumen.
c. Nilai Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Menurut Durianto, dkk (2004:7), peran brand awareness
terhadap brand equity dapat dipahami dengan membahas
bagaimana brand awareness menciptakan suatu nilai. Penciptaan
nilai ini dapat dilakukan dengan paling sedikit dengan 4 cara
yaitu:
1) Jangkar yang menjadi cantolan bagi asosiasi lain
Suatu merek dapat digambarkan seperti suatu jangkar dengan
beberapa rantai. Rantai menggambarkan asosiasi dari merek
tersebut. Suatu merek yang kesadarannya tinggi akan
membantu asosiasi-asosiasi yang melekat pada merek tersebut
karena daya jelajah merek tersebut menjadi sangat tinggi di
benak konsumen. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
jika kesadaran suatu merek rendah, suatu asosiasi yang
diciptakan oleh pemasar akan sulit melekat pada merek
tersebut.
2) Keakraban/rasa suka (Familiarity-Liking)
Jika kesadaran merek sangat tinggi, konsumen akan sangat
akrab dengan merek tersebut, dan lama-kelamaan akan timbul
rasa suka yang tinggi terhadap merek yang dipasarkan
tersebut. “Tak kenal maka tak sayang” merupakan ungkapan
yang sangat tepat untuk situasi ini.
3) Subtansi/komitmen (Substance/Commitment)
Kesadaran merek dapat menandakan keberadaan, komitmen,
dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Jadi jika
kesadaran atas merek tinggi, kehadiran merek itu akan selalu
dapat dirasakan. Sebuah merek dengan kesadaran konsumen
tinggi biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Mengiklankan produk secara luas
b) Eksistensi yang sudah teruji oleh waktu
c) Jangkauan distribusi yang luas
d) Merek tersebut dikelola dengan baik.
Oleh karena itu, jika kualitas dua merek sama, brand
awareness akan menjadi faktor yang menentukan dalam
keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4) Mempertimbangkan merek (Brand to consider)
Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah
menyeleksi dari suatu kelompok merek-merek yang dikenal
untuk dipertimbangkan dan diputuskan merek mana yang akan
dibeli. Merek yang memiliki top of mind yang tinggi
mempunyai nilai pertimbangan yang tinggi. Jika suatu merek
tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak akan
dipertimbangkan dalam benak konsumen. Biasanya merek-
merek yang disimpan dalam ingatan konsumen adalah merek
yang disukai atau merek yang dibenci.
Dalam meraih kesadaran merek, baik dalam tingkat
pengenalan maupun pengingatan kembali, melibatkan dua tugas,
yaitu, mendapatkan identitas merek dan mengaitkannya pada suatu
kelas produk tertentu. Suatu pesan kesadaran merek hendaknya
memberi suatu alasan untuk diperhatikan dan dikenang atau menjadi
berbeda dan istimewa. Hal ini ditempuh dengan melibatkan slogan,
menjadi sponsor kegiatan, dan perluasan merek.
6. Citra Merek (Brand Image)
a. Definisi Citra Merek (Brand Image)
Menurut Rangkuti dalam Santoso (2013:19) citra merek
adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di
benak konsumen. Sitinjak dan Tumpal dalam (Basid, dkk 2015:5)
mengutarakan bahwa citra merek (brand image) merupakan aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
yang sangat penting dari merek dan dapat didasarkan kepada
kenyataan atau fiksi tergantung bagaimana konsumen
mempersepsi. Citra merek memiliki dua komponen yaitu asosiasi
merek (brand association) dan "persona" merek (brand persona),
asosiasi merek membantu memahami manfaat merek yang
diterima konsumen dan merek adalah deskripsi dari merek dalam
kontek karakteristik manusia, hal ini membantu memahami
kekuatan dan kelemahan merek. Menurut Kotler dalam
Hermawan (2012:58) citra merek merupakan syarat dari merek
yang kuat dan citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam
jangka panjang (enduring perception). Jadi, tidak mudah untuk
membentuk citra, sehingga bila terbentuk akan sulit untuk
mengubahnya.
Menurut Sutisna dalam Yanti dan Sukotjo (2016:6),
brand image memiliki 3 variabel pendukung, yaitu:
1) Citra Pembuat/ Perusahaan (Corporate Image) merupakan
sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap
perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa.
2) Citra Pemakai (User Image) merupakan sekumpulan asosiasi
yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang
menggunakan suatu barang atau jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3) Citra Produk (Product Image) merupakan sekumpulan
asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu
produk.
b. Faktor-faktor yang membentuk citra merek
Menurut Keller dalam Andrologi (2014:17) faktor-faktor
yang membentuk citra merek adalah:
1) Kekuatan asosiasi merek (strength of brand association)
Tergantung pada bagaimana informasi masuk ke dalam
ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut bertahan
sebagai bagian dari brand image
2) Keuntungan asosiasi merek (Favorability of brand
association)
Kesuksesan sebuah proses pemasaran sering tergantung pada
proses terciptanya asosiasi merek yang menguntungkan,
dimana konsumen dapat percaya pada atribut yang diberikan
mereka dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
3) Keunikan asosiasi merek (Uniqueness Of brand association)
Suatu merek harus memiliki keunggulan bersaing yang
menjadi alasan bagi konsumen untuk memilih merek tertentu.
Keunikan asosiasi merek dapat berdasarkan atribut produk,
fungsi produk atau citra yang dinikmati konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
7. Hubungan Merek (Brand Association)
a. Definisi Hubungan Merek (Brand Association)
Nilai yang mendasari merek seringkali didasarkan pada
asosiasi-asosiasi spesifik yang berkaitan dengannya. Menurut
Aaker (1997:160), asosiasi merek adalah segala hal yang
berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Durianto, dkk
(2004:61), asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul
di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai
suatu merek.
Asosiasi memiliki kekuatan dan keterikatan terhadap
suatu merek yang didasarkan pada pengalaman untuk
mengomunikasikan suatu merek perusahaan. Brand association
berkaitan erat dengan brand image, yang didefinisikan sebagai
rangkaian asosiasi merek dengan makna tertentu. Asosiasi merek
memiliki tingkat kekuatan tertentu dan akan semakin kuat seiring
dengan bertambahnya pengalaman konsumsi atau eksposur
dengan merek spesifik.
Menurut Aaker (1997:214), terdapat tiga indikator untuk
mengukur Asosiasi Merek yaitu :
1) Atribut, yaitu Asosiasi yang dikaitkan dengan atribut produk,
baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung
dengan produknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2) Manfaat, yaitu Asosiasi Merek yang dikaitkan dengan
manfaat secara fungsional, manfaat secara simbolis, dan
pengalaman yang dirasakan oleh pelanggan.
3) Attitude yaitu evaluasi kesukaan atas penggunaan produk
Asosiasi ini berkaitan dengan motivasi diri sendiri yang
merupakan bentuk perilaku yang bersumber dari bentuk-
bentuk penghargaan, penerimaan, dan pengetahuan terhadap
produk. Asosiasi ini terbentuk dari gabungan asosiasi atribut
serta manfaat yang diciptakan.
b. Tipe-tipe Hubungan Merek (Brand Association)
Asosiasi yang terkait dengan suatu merek umumnya
dihubungkan dengan berbagai hal, dengan kata lain terdapat
beberapa macam tipe asosiasi yang dapat dihubungkan dengan
suatu merek. Humdiana dalam Santoso (2013:15) mengemukakan
adanya 11 tipe asosiasi, yaitu:
1) Atribut produk (product attributes)
Atribut produk yang paling banyak digunakan dalam
strategi penempatan adalah mengasosiasikan suatu objek
dengan salah satu atau beberapa atribut atau karakteristik
produk yang bermakna dan saling mendukung, sehingga
asosiasi bisa secara langsung diterjemahkan dalam alasan
untuk pembelian suatu produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2) Atribut tak berwujud (intangibles attributes)
Penggunaan atribut tak berwujud, seperti kualitas
keseluruhan, kepemimpinan, teknologi, inovasi, atau
kesehatan ada kalanya bisa lebih bertahan. Tetapi
pengembangan asosiasi ini bisa berbahaya dan
memungkinkan mendapatkan suatu tingkat asosiasi produk
yang berada diluar kontrol perusahaan.
3) Manfaat bagi konsumen (customers benefit)
Biasanya terdapat hubungan antara atribut produk dan
manfaat bagi konsumen. Terdapat dua manfaat bagi
konsumen, yaitu:
a) Manfaat rasional (rational benefit), adalah manfaat yang
berkaitan erat dengan suatu atribut produk dari produk
yang dapat menjadi bagian dari proses pengambilan
keputusan yang rasional.
b) Manfaat psikologis (psychological benefit), seringkali
merupakan konsekuensi ekstrem dalam proses
pembentukan sikap, berkaitan dengan perasaan yang
ditimbulkan ketika membeli atau menggunakan merek
tersebut.
4) Harga relatif (relative price)
Pada umumnya merek hanya perlu berada di satu
harga tertentu agar dapat memposisikan diri dengan jelas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
berjauhan dengan merek-merek lain pada tingkat harga yang
sama. Untuk menjadi bagian dari segmen utama (premium
segment), sebuah merek harus menawarkan suatu aspek yang
dipercaya unggul dalam kualitas, atau sungguh- sungguh
dapat memberikan jaminan harga optimum.
5) Penggunaan/Aplikasi (application)
Produk dapat mempunyai beberapa strategi
penempatan, walaupun hal ini mengundang sejumlah
kesulitan. Suatu strategi penempatan lewat penggunaan
(positioning by use strategy) mewakili posisi kedua atau
ketiga untuk merek tersebut, suatu posisi yang dengan
sengaja berusaha meluaskan pasar atas merek tersebut.
6) Pengguna/Pelanggan (user/customer)
Strategi penempatan pengguna (user positioning
strategy), yaitu mengasosiasikan sebuah merek dengan
sebuah tipe pengguna atau pelanggan, sangat efektif karena
bias memadukan antara strategi positioning dengan strategi
segmentasi. Mengidentifikasikan sebuah merek dengan
segmen yang ditargetkan seringkali menjadi cara yang tepat
untuk memikat segmen tersebut. Problem dari asosiasi yang
kuat terutama asosiasi penggunaan dapat membatasi
kesanggupan sebuah merek untuk memperluas pasarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
7) Orang terkenal/khalayak (celebrity/person)
Mengaitkan seseorang yang terkenal dengan sebuah
merek bisa mentransferkan asosiasi-asosiasi ini ke merek
tersebut. Salah satu karakteristik penting bagi sebuah merek
untuk bisa dikembangkan adalah kompetensi teknologi,
kesanggupan mendesain, dan proses manufaktur sebuah
produk. Dengan mengaitkan antara merek produk dan orang
terkenal yang sesuai dengan produk tersebut akan
memudahkan merek tersebut mendapat kepercayaan dari
pelanggan.
8) Gaya hidup/kepribadian (lifestyle/personality)
Sebuah merek bisa diilhami oleh para pelanggan
dengan aneka kepribadian dan karakteristik gaya hidup yang
hampir sama.
9) Kelas produk (product class)
Beberapa produk perlu membuat keputusan
positioning yang menentukan dan melibatkan asosiasi-
asosiasi kelas produk.
10) Para pesaing (competitors)
Positioning dengan mengaitkan para kompetitor bisa
mejadi cara jitu untuk menciptakan suatu posisi yang terkait
pada karakteristik produk tertentu, terutama harga dan
kualitas (price quality), tujuannya untuk mengetahui pesaing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dan berusaha untuk menyamai atau bahkan mengungguli
pesaing.
11) Negara/wilayah geografis (country/geographic area)
Sebuah negara bisa menjadi simbol yang kuat, asalkan
negara itu mempunyai hubungan yang erat dengan produk,
bahan, dan kemampuan. Asosiasi negara biasa menjadi
kompleks dan penting apabila negara berusaha
mengembangkan strategi global.
Di samping beberapa tipe atau acuan yang telah
disebutkan, beberapa merek juga memiliki asosiasi dengan
berbagai hal lain yang belum disebutkan. Dalam kenyataannya,
tidak semua merek produk memiliki semua asosiasi di atas. Merek
tertentu berasosiasi dengan beberapa hal diatas. Merek lainnya
berasosiasi dengan beberapa hal yang lain (Durianto, dkk,
2001:72).
c. Nilai dari Hubungan Merek (Brand Association)
Nilai mendasar sebuah merek seringkali merupakan
sekumpulan asosiasinya, dengan kata lain merupakan makna
merek tersebut bagi khalayak. Asosiasi-asosiasi menjadi pijakan
dalam keputusan-keputusan pembelian dan loyalitas merek.
Menurut Simamora dalam Santoso (2013:13), asosiasi merek yang
menciptakan nilai bagi perusahaan dan para pelanggannya juga
dapat digunakan untuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1) Membantu memproses/menyusun informasi
Asosiasi-asosiasi dapat membantu mengikhtisarkan
sekumpulan fakta dan spesifikasi yang mungkin sulit
diproses dan diakses para pelanggan. Sebuah asosiasi bisa
menciptakan informasi padat bagi pelanggan dan bisa
mempengaruhi pengingatan kembali atas informasi tersebut,
terutama saat mengambil keputusan. Asosiasi juga bisa
mempengaruhi interpretasi mengenai fakta-fakta.
2) Membedakan/memposisikan merek
Suatu asosiasi bisa memberikan landasan yang
penting bagi usaha untuk membedakan dan memisahkan
suatu merek dengan merek yang lain. Asosiasi-asosiasi
pembeda bias menjadi keuntungan kompetitif yang penting.
Jika sebuah merek sudah dalam kondisi yang mapan (dalam
kaitannya dengan para kompetitor) untuk suatu atribut utama
dalam kelas produk tertentu atau untuk suatu aplikasi
tertentu, para kompetitor akan kesulitan untuk menyerang.
3) Membangkitkan alasan untuk membeli
Banyak asosiasi merek membutuhkan berbagai atribut
produk atau manfaat pelanggan (customer benefits) yang bisa
menyodorkan suatu alasan spesifik untuk membeli dan
menggunakan merek tersebut. Asosiasi-asosiasi ini
merupakan landasan dari keputusan pembelian dan loyalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
merek. Beberapa asosiasi juga mempengaruhi keputusan
pembelian dengan cara memberikan kredibilitas dan rasa
percaya diri atas merek tersebut.
4) Menciptakan sikap/perasaan positif
Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan
positif yang akhirnya merembet ke merek yang bersangkutan.
Beberapa asosiasi mampu menciptakan perasaan positif
selama pengalaman menggunakan dan mengubah
pengalaman tersebut menjadi sesuatu yang lain daripada yang
lain.
5) Memberikan landasan bagi perluasan
Suatu asosiasi bisa menghasilkan suatu landasan bagi
suatu perusahaan dengan menciptakan rasa kesesuaian (sense
of fit) antara merek dan sebuah produk baru atau dengan
menghadirkan alasan untuk membeli produk perluasan
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar II. 3 Nilai Asosiasi Merek
Sumber: Simamora (2003: 82)
8. Other Propiertary brand assets
Other proprietary brand assets adalah hal-hal lain yang tidak termasuk
dalam 4 kategori (Brand awareness, Perceived quality, Brand associaton,
Brand loyalty) tetapi turut membangun brand equity. Sedangkan menurut
Kim dan Kim (2004), brand equity meliputi 4 hal, yaitu loyalitas merek,
perceived quality, citra merek, dan brand awareness.
B. Penelitian Sebelumnya
penelitian sebelumnya oleh Haris Hermawan (2015) mahasiswa
Universitas Muhamadyah Jember dengan judul skripsi “Analisis
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan, Kepuasan dan
Loyalitas Konsumen Dalam Pembelian Roti Ceria di Jember”
Kegiatan penelitian adalah menemukan variable endogen berupa
Loyalitas Konsumen yang diukur dari Keputusan dan Kepuasan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pengaruh variable eksogen berupa marketing mix, yaitu: produk, harga,
promosi, distribusi dari obyek penelitian ini adalah manajemen
bermaksud memperluas area penjualan melalui system franchise di
seluruh kabupaten di Indonesia sehingga diperlukan penelitian yang
mendetail tentang loyalitas pelanggan Roti Ceria saat ini untuk dijadikan
pedoman tindak lanjutnya, penelitian ini termasuk dalam penelitian
penjelasan (explanatory research) karena penelitian ini bermaksud
menjelaskan hubungan kausal (sebab akibat) antara variabel melalui
pengujian hipotesis yang telah dirumuskan.
Secara garis besar penelitian ini menunjukkan keseluruhan
hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dalam hal ini terdapat pengaruh
yang signifikan produk, distribusi, dan promosi terhadap keputusan;
terdapat pengaruh yang signifikan produk dan harga terhadap kepuasan;
terdapat pengaruh yang signifikan keputusan terhadap kepuasan; dan
terdapat pengaruh yang signifikan keputusan dan kepuasan terhadap
loyalitas. Sedangkan, hipotesis yang menyatakan bahwa harga
berpengaruh terhadap keputusan, serta distribusi dan promosi
berpengaruh terhadap kepuasan tidak terbukti kebenarannya.
Penelitian sebelumnya oleh Febrian Andrologi (2014) mahasiswa
Universitas Diponegoro Semarang dengan judul skripsi “Analisis
Pengaruh Brand Image dan Brand Awareness Terhadap Brand Loyalty
dan Dampaknya Terhadap Brand Equity”. Tujuan dilakukannya
penelitian ini yaitu; untuk menganalisis pengaruh citra merek (brand
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
image) dan kesadaran merek (brand awareness) terhadap loyalitas merek
(brand loyalty) operator prabayar Simpati di Semarang, untuk
menganalisis pengaruh citra merek (brand image) dan kesadaran merek
(brand awareness) terhadap ekuitas merek (brand equity) operator
prabayar Simpati di Semarang, serta untuk menganalisis pengaruh
loyalitas merek (brand loyalty) terhadap ekuitas merek (brand equity)
operator prabayar Simpati di Semarang. Populasi dalam penelitian ini
adalah pengguna operator prabayar Simpati di Semarang. Jumlah sampel
dalam penelitian ini yaitu sebanyak 148 orang responden yang merupakan
pengguna kartu prabayar Simpati yang masih aktif menggunakan produk
tersebut di kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
dengan teknik kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi linier. Penelitian ini menggunakan uji sobel untuk
mendeteksi variable intervening yaitu brand loyalty. Dari penelitian ini,
hasil temuan menunjukkan bahwa brand image dan brand awareness
berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty, selanjutnya
brand loyalty diterima sebagai media intervening dalam memediasi brand
image dan brand awareness terhadap brand equity.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual penelitian dimaksudkan untuk memperjelas
inti permasalahan yang tertuang dalam wujud hubungan atau perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
variable. Oleh sebab itu, berdasarkan judul penelitian, maka secara
sistematis dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar II. 4 Kerangka Konseptual Penelitian
Variabel (X)
H1
H2
H3
H4
Keterangan :
: Pengaruh secara parsial.
: pengaruh secara bersama-sama.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan jawaban sementara atas permasalahan
yang diteliti yang masih harus diuji kebenarannya setelah melalui
penelitian dan analisis. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono,
2014:132).
.
Kesadaran Merek (X1)
Citra Merek (X2)
Hubungan Merek (X3)
Variabel (Y)
Ekuitas Merek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1. Pengaruh Kesadaran Merek, Citra Merek, Hubungan Merek terhadap
Ekuitas Merek.
Ekuitas merek merupakan efek pembeda positif dari respon
konsumen atas suatu barang dan jasa sebagai akibat dari pengetahuan
konsumen atas nama merek dari barang dan jasa tersebut. Dalam
penelitian ini ekuitas merek dipengaruhi oleh kesadaran merek, citra
merek, dan hubungan merek, karena dari ketiga variabel tersebut
sebagai pengukur ingatan, keyakinan, dan evaluasi keseluruhan atas
nama merek dari barang atau jasa tersebut sebagai pembeda positif dari
respon konsumen.
H1: Kesadaran Merek, Citra Merek, Hubungan Merek berpengaruh
terhadap Ekuitas Merek.
2. Pengaruh Kesadaran Merek terhadap Ekuitas Merek.
Kesadaran merek (brand awareness) berkaitan dengan ingatan
merek di benak konsumen. Kesadaran merek merupakan elemen
kunci dalam generasi ekuitas merek. Jika kesadaran merek sangat
tinggi, maka dapat dipastikan bahwa nilai ekuitas mereknya juga
tinggi.
H2: Kesadaran Merek berpengaruh terhadap Ekuitas Merek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Pengaruh Citra Merek terhadap Ekuitas Merek.
Citra merek (brand image) merupakan seperangkat keyakinan
konsumen mengenai merek tertentu. Citra merek (brand image)
yang positif dapat meningkatkan ekuitas merek yang diukur melalui
intensitas pembelian dan keinginan membayar harga premium.
Semakin positif citra merek di mata konsumen, maka semakin
positif nilai ekuitas mereknya.
H3: Citra Merek berpengaruh terhadap Ekuitas Merek.
4. Pengaruh Hubungan Merek terhadap Ekuitas Merek.
Hubungan merek (brand association) berkaitan dengan
ingatan atau kesan yang muncul di benak konsumen yang
didasarkan pada pengalamannya dalam mengomunikasikan suatu
merek tertentu. Jadi, semakin positif tanggapan konsumen akan
suatu merek, maka semakin positif nilai ekuitas mereknya.
H4: Hubungan Merek berpengaruh terhadap Ekuitas Merek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian survei. Dalam penelitian survei informasi yang dikumpulkan
dari responden dengan menggunakan kuesioner. Penelitian survei adalah
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data
yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis,
Kerl\inger dalam Sugiyono, (2014:80).
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2019.
2. Lokasi Penelitan
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
C. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel independen (X) adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat (dependen) (Sugiyono, 2014:96). Variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
independen dalam penelitian ini, yaitu; kesadaran merek (X1),
citra merek (X2), dan hubungan merek (X3) VANS.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel dependen (Y) atau variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2014:97). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah ekuitas merek (Y) VANS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Definisi Variabel dan Indikator
a. Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Kesadaran merek merupakan kemampuan merek untuk
muncul dalam benak konsumen ketika merasa sedang
memikirkan produk tertentu dan seberapa mudahnya nama
tersebut dimunculkan. Aaker (1997:61) mendefinisikan
kesadaran merek (brand awareness) sebagai kemampuan
seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari
kategori produk tertentu.
Indikator Kesadaran Merek sebagai berikut:
Konsumen mengetahui merek Sepatu Vans
Konsumen dapat mengenali merek Sepatu Vans di
antara merek-merek pesaing.
Konsumen dapat mengingat merek Sepatu Vans
tanpa harus melihat produknya.
b. Citra Merek (Brand Image)
Menurut Rangkuti dalam Santoso (2013:19) citra merek
adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan
melekat di benak konsumen.
Indikator Citra Merek sebagai berikut:
Kualitas merek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Merek yang sangat familier sesuai dengan
manfaatnya.
Merek mudah dikenali dan dapat diingat.
c. Hubungan Merek (Brand Association)
Nilai yang mendasari merek seringkali didasarkan pada
asosiasi-asosiasi spesifik yang berkaitan dengannya.
Menurut Aaker (1997:160), asosiasi merek adalah segala
hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek.
Menurut Durianto, dkk (2004:61), asosiasi merek
merupakan segala kesan yang muncul di benak seseorang
yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek.
Indikator Hubungan Merek sebagai berikut:
Atribut, yaitu Asosiasi yang dikaitkan dengan
atribut produk, baik yang berhubungan langsung
maupun tidak langsung dengan produknya.
Manfaat, yaitu Asosiasi Merek yang dikaitkan
dengan manfaat secara fungsional, manfaat secara
simbolis, dan pengalaman yang dirasakan oleh
pelanggan.
Attitude yaitu evaluasi kesukaan atas penggunaan
produk Asosiasi ini berkaitan dengan motivasi diri
sendiri yang merupakan bentuk perilaku yang
bersumber dari bentuk-bentuk penghargaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
penerimaan, dan pengetahuan terhadap produk.
Asosiasi ini terbentuk dari gabungan asosiasi atribut
serta manfaat yang diciptakan.
d. Ekuitas Merek (Brand Equity)
Aaker (1997:23) menyatakan bahwa ekuitas merek adalah
seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan
suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau
jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.
Indikator Ekuitas Merek sebagai berikut:
Memilih untuk membeli merek Sepatu Vans
dibanding merek lain, sekalipun keduanya sama.
Lebih suka membeli merek Sepatu Vans, walaupun
produk dari merek lain memiliki fitur yang sama
dengan merek tertentu tersebut.
Jika merek lain sama sekali tidak berbeda dengan
merek Sepatu Vans, akan tetap bijaksana bila
membeli merek Sepatu Vans.
2. Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2014:168). Skala Likert memiliki skala 1 sampai 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pernyataan kuesioner dalam penelitian ini akan dibuat dalam bentuk
checklist dan masing-masing item jawaban memiliki bobot yang
berbeda. Bobot dari masing-masing kuesioner sebagai berikut:
Tabel III. 1 Skala Likert
Kode Keterangan Skor
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1,
sedangkan bentuk pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4,
dan 5. Bentuk skala Likert terdiri dari sangat setuju, setuju,
ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dengan
menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari dimensi
dijabarkan menjadi indicator, dan dari indicator dijabarkan
menjadi subindikator yang dapat diukur. Akhirnya sub
indikator dapat dijadikan tolak ukur untuk membuat suatu
pertanyaan/pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
(Siregar, 2013: 50)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel III.2. Kategori Skor Variabel
Skor Kesadaran
Merek
Citra Merek Hubungan
Merek
Ekuitas
Merek
4,20-5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
3,40-4,20 Tinggi Baik Baik Baik
2,60-3,40 Netral Netral Netral Netral
1,80-2,60 Tidak Tinggi Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik
1,00-1,80 Sangat Tidak
Tinggi
Sangat Tidak
Baik
Sangat Tidak
Baik
Sangat Tidak
Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2014:148), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh pembeli untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma
yang membeli serta menggunakan sepatu VANS.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014:149), sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Sampel
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma
pengguna Sepatu merek VANS.
E. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas
Sanata Dharma pengguna sepatu VANS.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik
pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:126).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Kriteria yang ditetapkan oleh peneliti adalah mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pengguna Sepatu merek
VANS. Karena tidak dapat dipastikan berapa jumlah anggota populasi
pada penelitian ini maka menurut Yuswianto (2003) ukuran sampel
yang digunakan adalah sebagai berikut:
𝑛 = 𝑍 ²
4 (𝑀𝑜𝑒)²
𝑛 = 1,96 ²
4 (0,1)²
𝑛 = 96,04
(dibulatkan menjadi 100)
Keterangan :
𝑛 = Jumlah Sampel
𝑍 = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel
95%
𝑀𝑜𝑒 = Margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang
dapat ditoleransi, ditentukan sebesar 10%.
Maka jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 97 responden,
tetapi dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak
100 responden dengan pertimbangan jumlah sampel cukup representatif
untuk mewakili populasi.
G. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek
yang diteliti. Sumber data ini diperoleh langsung dilapangan oleh
peneliti. Data dihasilkan dari kuesioner yang disebarkan kepada
sampel yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu mahasiswa
Universitas Sanata Dharma pengguna sepatu VANS.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain baik
berupa dokumentasi, data yang telah diolah, maupun informasi
mengenai suatu hal. Data sekunder dalam penelitian ini adalah
literatur dan penelitian ilmiah sebelumnya atau lainnya yang relevan
dan dapat melengkapi penelitian ini.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono,
2014:230). Adapun responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Universitas Sanata Dharma pengguna sepatu Merk VANS.
I. Teknik Pengujian Instrumen
Sebelum menganalisis terlebih dahulu perlu diadakan pengujian
validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan
dalam penelitian ini dimaksudkan supaya instrumen penelitian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menghasilkan data yang benar, dan data yang diperoleh dengan cara
penyebaran kuesioner valid dan reliable.
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat keandalan atau keabsahan suatu alat ukur, Riduwan dalam
Baha, (2017:55). Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi
ukurnya (Santoso, 2013:35). Instrumen dikatakan valid berarti
menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu
valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di
ukur, Sugiyono dalam Mendrika, (2017:31). Uji validitas yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik korelasi
Product Moment dari Karl Pearson, yaitu:
𝑟𝑥𝑦 =N ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)( ∑ 𝑦)
√{𝑁 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)²}{𝑁 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)²}
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦= r hitung
X= skor pertanyaan tiap nomor;
Y= jumlah skor total pertanyaan;
𝑁= jumlah sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka
pernyataan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka
pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat
pengukuran seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil
pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Sebuah kuesioner
dinyatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, Ghozali
dalam Andrologi, (2014:48). Uji reliabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis Cronbach’s Alpha. Dengan
ketentuan, bila nilai alpha > 0,60; kuesioner dapat dikatakan reliable.
(Siregar, 2013:58).
𝑟11 = {𝑘
(𝑘 − 1)} {1 −
∑ 𝜎2𝑏
𝜎2𝑡
}
Keterangan:
𝑟11 = alpha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
𝑘 = jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal;
∑𝜎𝑏2= total dari varian masing-masing pertanyaan;
𝜎𝑡2 = varian dari total skor.
J. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran
atau deskripsi mengenai profil responden yang berasal dari jawaban
responden. Analisis ini membahas item penelitian dalam kaitannya
dengan identitas responden dan variable-variabel penelitian. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa statistic deskriptif dimaksudkan
untuk melakukan analisis data yang sesuai dengan klasifikasi
responden ke dalam persentase (Gujarati dalam Baha, 2017:56).
2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai
residual terdistribusi normal atau tidak karena model regresi linier
yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.
Maka uji normalitas dilakukan bukan dalam masing-masing
variabel melainkan pada nilai residualnya. Uji Kolmogorov
Smirnov (Uji K-S) adalah salah satu alat uji normalitas. Persyaratan
data residual dikatakan terdistribusi normal menurut uji K-S adalah
jika angka Sig. Uji K-S > 0,05, jika angka sig. < 0,05 maka data
tidak berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3. Uji Multikolineritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan ada atau tidaknya korelasi antara
variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
kolerasi diantara variabel independen. Jika terbukti ada
multikolinieritas, sebaiknya salah satu independen yang ada
dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang
kembali (Santoso, 2015:183). Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas dapat dilihat dari besaran Variance Inflation
Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang
bebas multikolinieritas adalah mempunyai angka tolerance
mendekati 1. Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF dibawah 10, maka
tidak terjadi gejala multikolinieritas (Gujarati, 2012:432). Menurut
Singgih Santoso (2012:236) rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji yang pada dasarnya bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
𝑽𝑰𝑭 = 𝟏
𝑻𝒐𝒍𝒆𝒓𝒂𝒏𝒄𝒆 atau 𝑻𝒐𝒍𝒆𝒓𝒂𝒏𝒄𝒆 =
𝟏
𝑽𝑰𝑭
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Sebuah model regresi dikatakan baik apabila
terjadi homoskedastisitas dalam modelnya atau dengan kata lain
tidak terjadi heteroskedastisitas. Model yang baik didapatkan jika
tidak terdapat pola tertentu pada grafik Glejser, seperti mengumpul
di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar
kemudian menyempit.
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi berganda (multiple regression) digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen: kesadaran
merek (X1), citra merek (X2), dan hubungan merek (X3) terhadap
variabel dependen: ekuitas merek (Y). Persamaan regresi berganda
dirumuskan sebagai berikut (Siregar, 2013:316):
Dimana:
Y = variabel dependen yaitu ekuitas merek
X1 = kesadaran merek
X2 = citra merek
X3 = hubungan merek
6. Pengujian Hipotesis dengan Uji F
Y = 𝛼0 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikasi atau
menguji besarnya pengaruh seluruh variabel independen (kesadaran
merek, citra merek, hubungan merek) secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel dependen (ekuitas merek).
Pengujian F dengan langkah:
a. Hipotesis penelitian
H0 = Tidak ada pengaruh kesadaran merek, citra merek, dan
hubungan merek secara bersama-sama (simultan) terhadap
ekuitas merek.
H𝑎 = Ada pengaruh kesadaran merek, citra merek, dan hubungan
merek secara bersama-sama (simultan) terhadap ekuitas
merek.
b. Tingkat signifikansi (𝛼) = 5%
c. Menentukan F hitung
Keterangan:
n = ukuran sampel
m = banyaknya prediktor
R² = koefisien determinasi
d. Kriteria:
𝐹𝑟𝑒𝑔= 𝑅²(𝑁−𝑚−1)
𝑚 (1−𝑅2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
H0 diterima dan H𝑎 ditolak, F hitung ≤ F tabel.
H0 ditolak dan H𝑎 diterima, F hitung > F tabel.
e. Kesimpulan
Jika Ho ditolak Ha diterima maka kesadaran merek, citra merek,
hubungan merek secara bersama-sama berpengaruh terhadap
ekuitas merek.
Jika Ho diterima Ha ditolak maka kesadaran merek, citra merek,
hubungan merek secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap ekuitas merek.
7. Pengujian Hipotesis dengan Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji regresi secara parsial
(individual) dan digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial
terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap
variabel dependen.
Langkah pengujian hipotesis:
a. Hipotesis penelitian, yaitu H0 dan H𝑎
H0 = Tidak ada pengaruh masing-masing variabel independen
(kesadaran merek, citra merek, dan hubungan merek)
terhadap variabel dependen (ekuitas merek).
H𝑎 = Ada pengaruh masing-masing variabel independen
(kesadaran merek, citra merek, dan hubungan merek)
terhadap variabel dependen (ekuitas merek).
b. Tingkat signifikansi (𝛼) = 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c. Uji t hitung
Keterangan:
𝑡𝑗 = t hitung koefisien ke j
𝑏𝑗 = koefisien regresi dari variabel ke j
𝑠𝑗 = standar error dari 𝑏𝑗
d. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima jika – t tabel > t hitung > t tabel atau
Sig. < 0,05.
Ho diterima dan Ha ditolak jika – t tabel < t hitung < t tabel atau
Sig. > 0,05.
e. Kesimpulan
Jika H𝑜 ditolak, berarti ada pengaruh variabel independen
(kesadaran merek, citra merek, dan hubungan merek) secara
parsial terhadap variabel dependen (ekuitas merek).
Jika Ho diterima berarti tidak ada pengaruh variabel independen
(kesadaran merek, citra merek, dan hubungan merek) secara
parsial terhadap variabel dependen (ekuitas merek).
𝑡𝑗 = 𝑏𝑗
𝑠𝑗
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAANN
Gambar IV. 1 Logo Perusahaan
A. Sejarah Sepatu VANS
Vans adalah perusahaan sepatu yang sangat terkenal di dunia
berdiri Tepat pada 16 Maret 1966, Vans berdiri dengan menjadi produsen
sepatu, pakaian, dan aksesoris untuk olahraga skateboard, snowboard,
BMX, dan selancar. Paul Van Doren bersama Gordon C. Lee, James Van
Doren mendirikan perusahaan bernama Van Doren Rubber Co yang
sekarang dikenal dengan nama Vans. Lahir pada tahun 1930, Paul tinggal
di Boston dan tidak meneruskan sekolahnya pada waktu itu, Paul keluar
dari sekolah pada kelas 8 SMP dan akan naik kelas 9 SMP. Kecintaannya
pada kuda membuat Ia melanjutkan keseriusannya dalam hobi berkuda
pada saat itu. Ia bahkan sudah memulai kejuaraan kuda lokal pada umur
14 tahun dan memiliki panggilan “Dutch The Clutch” karena gayanya
yang unik saat berkuda. Kecintaannya pada kuda ternyata menuai kontra
dari sang ibu, Paul dianggap tidak produktif dan hanya membuang-buang
uang jika hanya bermain kuda, yang sama sekali tidak menghasilkan pundi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
rupiah. Ibu dari Paul memaksanya untuk bekerja sebagai seorang buruh
pembuat sepatu dan penyapu lantai pabrik. Setelah 20 tahun bekerja di
pabrik tersebut, Ia sudah sempat mengalami beberapa kali kenaikan
jabatan dan hingga akhirnya Paul menjabat sebagai Vice President di
Randy’s. Paul Van Doren memutuskan untuk resign dari perusahaan
tersebut dan pindah ke Southern California.
Cikal bakal Vans dimulai dari situ, pada tahun ’66 bersama dengan
dua saudaranya. Ketiga orang ini memulai perusahaannya dengan
membuka sebuah toko dan pabrik dalam satu sistem. Resmi dibuka bulan
Maret 1966, Paul baru akan membuat sepatu jika ada pesanan dan hanya
memajang contoh-contoh sepatu di depan. Setelah mendapatkan order,
Paul segera masuk ke pabrik dan membuat orderan sepatu yang dipesan.
Pada hari pertama pembuatan toko dan pabrik ini, toko ini dikunjungi oleh
16 orang. Namun, merek ini semakin populer dan saat Vans membuat
sepatu untuk sekolah-sekolah, tim-tim olahraga, dan cheerleader di
seluruh California Selatan. Di masa ini juga Vans meluncurkan Vans #44
atau yang dikenal dengan nama Vans Authentic. Penjualan ini melesat
sukses karena produk Vans habis terjual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Toko sekaligus pabrik pertama Vans | by Tony Radford
Gambar IV. 2 Toko sekaligus pabrik pertama Vans
Semakin berkembang semakin hebat, perusahaan rumahan tersebut
berkembang dengan mendesain banyak model-model lain pada sepatu. Vans
memang khas dengan sepatu kanvas dengan sol karet pada bagian bawah sepatu.
Inovasi itu memang berbuah manis bagi perusahaan mereka. Vans akhirnya
menandatangani kontrak dengan pihak Departemen Amerika Serikat dan US Air
Force. Ditambah, para pemain skateboard juga menyukai menggunakan sepatu ini
saat bermain skate. Menurut mereka, permukaan sol karet memudahkan mereka
untuk berolahraga. Sepatu ini semakin dipakai merata di seluruh wilayah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
California. Pada akhir 1970-an, perusahaan ini mampu membangun 70 toko di
California.
Di tahun 1975-an, Vans mulai menargetkan skaters ternama pada saat itu,
seperti Tony Alva dan Stacy Peralta. Vans mendesain Vans #95 atau dikenal
dengan Vans Era yang diberi label “Off The Wall” Saat ini, Vans benar-benar
berada pada puncak popularitasnya, sepatu merek ini sukses menjadi pilihan
utama bagi para skaters dan pemain BMX. Dengan semakin hebatnya perusahaan
ini, Vans memang sudah terhitung sebagai perusahaan besar, sepatu yang
diproduksi pun semakin berkembang pula. Bukan hanya memproduksi sepatu
skateboard, tapi juga wakeboarding, cross motorbike, hingga selancar. Nah, meski
penjualannya mencapai angka yang cukup fantastis. Nyatanya Vans kurang
berhasil mengatasi permasalahan keuangan internal mereka. Hingga pada
akhirnya, di tahun 1983 perusahaan ini terpaksa harus berubah status menjadi
“Perusahaan Bangkrut.” Kebangkrutan ini memang tidak berlangsung lama,
sekitar lima tahun kemudian tahun 1988, Vans menjual beberapa sahamnya pada
perusahaan investment banking. Semenjak penjualan beberapa saham tersebut,
Vans kembali mampu menjadi salah satu perusahaan produsen sepatu terbesar di
dunia.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan tentunya memiliki visi dan misi yang digunakan
sebagai pegangan perusahaan dalam menjalankan usahanya agar tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pada jalur yang benar dan sesuai dengan tujuan awal perusahaan didirikan.
Berikut adalah visi dan misi yang dimiliki oleh Perusahaan Vans.
1. Visi
Menjadi pemimpin bisnis alas kaki di Indonesia dan meningkatkan
nilai pemegang saham dalam jangka pendek dan jangka panjang.
2. Misi
Suskses sebagai organisasi dunia yang paling dinamis dan
fleksible serta mengerti kondisi pasar alas kaki
Meningkatkan pelayanan dan kualitas produk untuk kepuasan
pelanggan.
Menggunakan teknologi terbaik serta memberikan kontribusi
positif kepada Lingkungan sekitar,baik manusia maupun alam.
C. Macam-macam produk Sepatu Merek Vans
Berikut ini adalah macam-macam produk sepatu yang diprodusi Vans.
Tabel IV. 1 Macam-macam produk Sepatu Vans
Tipe Harga Gambar Produk
Authentic Rp. 699.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Oldskool Rp. 749.000
Slip On Rp. 849.000
Era Rp. 649.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan secara terperinci mengenai deskripsi
karakteristik responden dan analisis kuantitatif data penelitian. Penelitian
dilakukan dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada 100 orang responden yang
merupakan pengguna sepatu merek Vans di. Kuesioner dibagikan secara online
dan diisi pada bulan April 2019. Karakteristik responden yang dibahas meliputi;
jenis kelamin, usia, pendapatan atau uang saku, tipe sepatu merek Vans yang
digunakan, dan jangka waktu penggunaan sepatu merek Vans. Analisis data
dimulai dari pengujian instrumen (Uji Validitas dan Uji Reliabilitas), Uji Asumsi
Klasik, serta Uji Hipotesis (Uji F dan Uji t), dan pengolahan data yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini yaitu Program Software SPSS (Statistical Product
and Service Solution) 21.
A. Deskripsi Data dan Analisis Data
Deskripsi data digunakan untuk menggambarkan data yang sebenarnya
dari responden. Deskripsi data pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :
a. Analisis Responden
Bagian ini berisi data yang berkaitan dengan identitas responden
yang meliputi jenis kelamin, usia, pendapatan atau uang saku, tipe
sepatu merek Vans yang digunakan, dan jangka waktu penggunaan
sepatu merek Vans. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mengetahui tentang
sepatu merek Vans dengan jumlah sebanyak 100 responden. Cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
mendapatkan responden, peneliti menyebarkan kuisioner secara online
dan membagikannya kepada mahasiswa Universitas Sanata Dharma
yang mempunyai identitas sebagai berikut :
1. Usia
Dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada responden,
diperoleh data responden berdasarkan usia sebagai berikut:
Tabel V.1. Karekterristik Responden Berdasarkan Umur
Usia Jumlah Persentase
17 1 1%
18 1 1%
19 7 7%
20 20 20%
21 37 37%
22 24 24%
23 9 9%
24 1 1%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan tabel V.1 di atas, dari 100 orang responden,
responden dalam penelitian ini yaitu responden berusia 17–24 tahun
dengan persentase responden dengan usia 17, 18, dan 24 tahun
sebanyak 1%, umur 20 tahun sebanyak 20%, umur 21 tahun sebanyak
37%, umur 22 tahun sebanyak 24%, dan umur 23 tahun sebanyak 9%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Jenis Kelamin
Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden,
diperoleh data responden berdasarkan jenis kelamin yang dibagi
dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut :
Tabel V.2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-laki 51 51.0
2 Perempuan 49 49.0
Total 100 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa jumlah responden
yang berjenis kelamin laki-laki ada sejumlah 51 orang (51%)
sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan ada
sejumlah 49 orang (49%).
3. Program Studi
Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden
dapat diperoleh data responden berdasarkan program studi yaitu
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel V.3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi
No Program Studi Jumlah Presentase (%)
1 Manajemen 74 74.0
2 PGSD 3 3.0
3 Sastra Inggris 2 2.0
4 Pendidikan Matematika 2 2.0
5 Sastra Indonesia 2 2.0
6 Ekonomi 6 6.0
7 Akuntansi 2 2.0
8 Pendidikan Akuntansi 2 2.0
9 Psikologi 3 3.0
10 Pendidikan Sejarah 2 2.0
11 Tehnik Mesin 1 1.0
12 Farmasi 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan tabel V.3 maka dapat diketahui bahwa paling
banyak responden berasal dari Program Studi Manajemen yaitu
sebanyak 74 responden (74%). Sebanyak 26 responden (26%)
berasal dari program studi non Manajemen.
4. Pendapatan (uang saku) yang diterima setiap bulan
Dalam penelitian ini jumlah pendapatan (uang saku) yang
diterima responden setiap bulan dibedakan menjadi 4 yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel V.4.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan (uang saku)
No Pendapatan/Uang saku
tiap bulan Jumlah Persentase (%)
1 < Rp 500.000 10 10.0
2 Rp 500.000 – Rp
1.000.000
15 15.0
3 >Rp 1.000.000 – Rp
2.000.000
58 58.0
4 > Rp 2.000.000 17 17.0
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan tabel V.4 dapat disimpulkan bahwa 58 dari
100 responden mempunyai uang saku setiap bulannya sebesar
> RP. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 dengan persentase 58%. 10
responden dengan persentase 10% adalah mahasiswa yang
mempunyai uang saku setiap bulannya sebesar < Rp. 500.000.
5. Tipe Sepatu Vans
Dalam penelitian ini penggunaan sepatu merek Vans yang
digunakan responden dibedakan menjadi 4 yaitu :
Tabel V.5.
Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Sepatu Vans
No Tipe Sepatu Vans Jumlah Persentase (%)
1 Old Skool 49 49.0
2 Authentic 34 34.0
3 Slip On 13 13.0
4 Era 4 4.0
Jumlah 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan tabel V.5 dapat disimpulkan bahwa 49 dari
100 responden menggunakan sepatu Vans tipe Old Skool dengan
persentase 49%, Vans tipe Authentic dengan persentase 34%, Vans
Slip On dengan persentase 13% dan 4 responden dengan
persentase 4% adalah mahasiswa yang menggunakan sepatu Vans
tipe Era.
6. Durasi Penggunaan Sepatu Vans
Dalam penelitian ini durasi penggunaan sepatu Vans yang
digunakan responden dibedakan menjadi 3 yaitu :
Tabel V.6.
Karakteristik Responden Berdasarkan Durasi Penggunaan Sepatu Vans
No Durasi penggunaan
Sepatu merek VANS Jumlah Persentase (%)
1 < 1 tahun 20 20.0
2 1-2 tahun 34 34.0
3 > 2 tahun 46 46.0
Total 100 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan tabel V.6 dapat disimpulkan bahwa 46 dari
100 responden menggunakan sepatu > 2 tahun dengan persentase
46%, 20 responden dengan persentase 20% adalah mahasiswa
dengan durasi penggunaan sepatu Vans < 1 tahun, dan 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
responden dengan presentase 34% adalah mahasiswa dengan
durasi penggunaan sepatu Vans 1-2 tahun.
1. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel menjelaskan tentang variabel yang digunakan dalam
penelitian. Pada penelitian ini deskripsi digunakan untuk mengetahui
tanggapan yang diberikan responden terhadap variabel kesadaran merek,
citra merek, hubungan merek dan ekuitas merek. Dalam penelitiaan ini
penulis menggunakan hasil rata-rata perhitungan (mean) dengan
menggunakan alat bantu SPSS versi 21. Kemudian hasil dari jawaban
responden dimasukkan kedalam 5 kategori yang sudah ditentukan untuk
menghitung rata-rata yang akan dimasuk ke dalam kelompok interval
dimana skor 1,00-1,79 termasuk sangat rendah, skor 1,80-2,59 termasuk
rendah, skor 2,60-3,39 termasuk cukup, skor 3,40-4,19 termasuk tinggi,
dan skor 4,20-5,00 termasuk sangat tinggi. Maka diperoleh rata-rata pada
setiap variabel sebagai berikut :
a. Kesadaran Merek (X1) :
Variabel Kesadaran Merek diukur dengan 3 item pernyataan untuk
memperoleh jawaban dari para responden. Hasil penilaian responden
dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel V.7.
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kesadaran Merek
No Pernyataan Rata-rata
skor
Kategori
1 Saya mengetahui adanya sepatu merek
VANS.
4.61 Sangat Tinggi
2 Saya lebih mengenal sepatu merek VANS
diantara sepatu merek lainnya.
3.77 Tinggi
3 Saya lebih mengingat sepatu merek
VANS diantara sepatu merek lainnya.
3.71 Tinggi
Rata-rata 4.03 Tinggi
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan hasil analisis tabel V.7 dapat dilihat dari item variabel
Kesadaran Merek mendapatkan rata-rata total skor sebesar 4,03
(tinggi) yang artinya bahwa kesadaran merek sepatu Vans kuat di
dalam pikiran konsumen. Rata-rata tertinggi pada item pernyataan
nomor 1 yaitu sebesar 4,61 (sangat tinggi) artinya bahwa responden
mengetahui adanya sepatu merek VANS.
b. Citra Merek
Variabel Citra Merek diukur dengan 3 item pernyataan untuk
memperoleh jawaban dari para responden. Hasil penelitian responden
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel V.8.
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Citra Merek
No Pernyataan Rata-rata
skor
Kategori
1 Sepatu merek VANS memiliki desain
yang unik.
4.05 Baik
2 Sepatu merek VANS memiliki
karakteristik produk yang mudah untuk
diingat.
4.34 Sangat Baik
3 Sepatu merek VANS memiliki fitur-fitur
khas yang membedakannya dengan sepatu
merek lainnya.
4.00 Baik
Rata-rata Total skor 4.13 Baik
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan hasil analisis tabel V.8 dapat dilihat dari item variabel
Citra Merek mendapatkan rata-rata total skor sebesar 4,13 (tinggi)
yang artinya bahwa merek sepatu Vans telah melekat dengan kuat di
dalam benak konsumen. Rata-rata tertinggi terdapat pada item
pernyataan nomor 2 yaitu sebesar 4,34 (sangat tinggi) diartikan bahwa
Sepatu merek VANS memiliki karakteristik produk yang mudah untuk
diingat.
c. Hubungan Merek (X3)
Variabel Hubungan merek diukur dengan 3 pernyataan untuk
memperoleh jawaban dari para responden. Hasil penilaian responden
dapat dilihat pda tabel sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel V.9.
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Hubungan Merek
No Pernyataan Rata-rata
skor
Kategori
1 Sepatu merek VANS selalu mengikuti
perkembangan zaman (trend).
4.12 Baik
2 Sepatu merek VANS selalu berusaha
memenuhi kebutuhan dan keinginan
kosumen masa kini.
4.01 Baik
3 Sepatu merek VANS memberikan
pengalaman yang mengesankan kepada
penggunanya.
4.07 Baik
Rata-rata Total skor 4.06 Baik
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan tabel V.9 dapat dilihat bahwa keseluruhan item
pernyataan variabel Hubungan Merek memiliki rata-rata pada kategori
tinggi yang artinya bahwa ingatan konsumen kepada sepatu merek
Vans tinggi. Sedangkan item pernyataan yang memiliki rata-rata
tertinggi terletak pada nomor 1 yaitu sebesar 4,12 masuk dalam
golongan tinggi diartikan bahwa responden menilai Sepatu merek
VANS selalu mengikuti perkembangan zaman.
d. Ekuitas Merek
Dalam variabel ekuitas merek dengan 3 item pernyataan untuk
memperoleh jawaban dari para responden. Hasil penelitian responden
dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel V.10.
Hasil analisis Deskriptif Variabel Ekuitas Merek
No Pernyataan Rata-rata
skor
Kategori
1 Saya memilih menggunakan sepatu merek
VANS daripada sepatu merek lain.
3.63 Baik
2 Saya merekomendasikan kepada teman
dan kerabat untuk menggunakan sepatu
merek VANS.
3.75 Baik
3 Saya lebih percaya diri saat menggunakan
sepatu merek VANS.
3.95 Baik
Rata-rata Total skor 3.77 Baik
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Pada tabel V.10 dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan rata-
rata variabel Ekuitas Merek dalam kategori tinggi yang artinya bahwa
daya tarik merek sepatu merek Vans untuk membawa konsumen
menggunakan merek tersebut tinggi. Sedangkan item pernyataan yang
memiliki rata-rata tertinggi adalah terletak pada nomor 3 yaitu sebesar
3,95 dan masuk dalam golongan tinggi. Serta dapat disimpulkan
bahwa responden lebih percaya diri saat menggunakan sepatu merek
VANS
A. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui atau mengukur valid
tidaknya kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian
validitas menggunakan teknik korelasi product moment. Dalam uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
validitas, kriteria suatu nilai itu dinyatakan valid apabila hasil uji
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.
Diketahui N= 100 dan α= 5%, maka 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =0,195. Seiap butir
penyataan dikatakan valid apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,195. Berikut ini hasil uji
validitas yang penulis dapatkan :
Tabel V.11.
Hasil Uji Validitas
Variabel Pernyataan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 keterangan
Kesadaran Merek
(X1)
Butir 1 0.196 0,195 Valid
Butir 2 0.552 0,195 Valid
Butir 3 0.599 0,195 Valid
Citra Merek (X2) Butir 1 0.593 0,195 Valid
Butir 2 0.470 0,195 Valid
Butir 3 0.542 0,195 Valid
Hubungan Merek
(X3)
Butir 1 0.587 0,195 Valid
Butir 2 0.755 0,195 Valid
Butir 3 0.650 0,195 Valid
Ekuitas Merek Butir 1 0.669 0,195 Valid
Butir 2 0.611 0,195 Valid
Butir 3 0.696 0,195 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Berdasarkan tabel V.11 seluruh item pernyataan pada variabel
Kesadaran Merek, Citra Merek, Hubungan Merek dan Ekuitas Merek
memiliki nilai r hitung > 0,195. Sehingga dapat dikatakan seluruh item
yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini adalah valid sehingga
kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan data.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner
menghasilkan pengukuran yang relatif konsisten dari waktu ke waktu.
Teknik pengujian ini menggunakan metode cronbach’s alpha.
Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 100
orang responden pada tahap pertama.Suatu kuesioner dapat dikatakan
reliabel apabila cronbach’s alpha >0,600 dan dikatakan tidak reliabel
bila cronbach’s alpha <0,600 (Sanusi, 2011:82). Hasil dari
perhitungan uji reliabilitas semua item penelitian dapat dilihat di
bawah ini :
Tabel V.12.
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Status
Kesadaran Merek 0.619 Reliabel
Citra Merek 0.710 Reliabel
Hubungan Merek 0.811 Reliabel
Ekuitas Merek 0.808 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan tabel V.12 di atas menunjukkan bahwa masing-
masing variabel penelitian yaitu Kesadaran Merek, Citra Merek,
Hubungan Merek dan Ekuitas Merek dikatakan reliabel karena
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,600.
B. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah residual yang
digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan
untuk menguji apakah residual pada persamaan regresi yang dihasilkan
berdistribusi normal. Metode yang digunakan untuk mengetahui
apakah data residual penelitian berdistribusi normal atau tidak adalah
uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS, dan dengan ketentuan
jika nilai probabilitas atau nilai Asymp.sig. > 0,05 maka residual
regresi dianggap normal, sebaliknya jika nilai probabilitas atau nilai
Asymp.sig. < 0,05 maka residual regresi dianggap tidak berdistribusi
normal. Hasil uji Normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel V.13.
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz
ed Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
.57404421
Most Extreme
Differences
Absolute .061
Positive .031
Negative -.061
Kolmogorov-Smirnov Z .614
Asymp. Sig. (2-tailed) .845
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan Tabel V.13 dapat diketahui nilai asymp.sig sebesar
0,845 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan ada atau tidaknya korelasi antara variabel
bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi
diantara variabel independen (non multikolinearitas). Pedoman suatu
model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai
VIF yang tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih
dari 0,1 pada masing-masing variabel independen. Jika nilai tolerance
lebih besar daripada 0,1 atau nilai VIF lebih kecil atau kurang dari 10
pada masing-masing variabel independen, maka dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
model regresi tidak mengandung masalah multikolinearitas.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS didapatkan nilai tolerance dan
VIF (Varians Inflation Factor) untuk masing-masing variabel bebas
pada tabel V.13 berikut ini :
Tabel V.14.
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -.690 .483 -1.429 .156
Kesadaran Merek .648 .106 .502 6.123 .000 .793 1.260
Citra Merek .241 .120 .188 2.016 .047 .612 1.633
Hubungan Merek .212 .105 .175 2.013 .047 .706 1.415
a. Dependent Variable: Ekuitas Merek
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan Tabel V.14 di atas dapat diketahui bahwa
besarnya nilai tolerance dari masing-masing variabel independen
dalam penelitian ini lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF (Varians
Inflation Factor) untuk masing-masing variabel independen lebih
kecil dari 10. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
korelasi linear antar variabel bebas atau independen dalam penelitian
ini, dengan kata lain model regresi yang dihasilkan tidak mengandung
masalah multikolinearitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain dalam model regresi. Model regeresi dikatakan
baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi
homoskedastisitas yaitu apabila variance dari residual pengamatan
satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap. Jika asumsi
heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka model regresi dinyatakan
tidak valid sebagai alat peramalan. Model regresi yang dianggap valid
atau baik harus terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan
melalui uji Glejser dengan cara meregresikan semua variabel
independen terhadap nilai absolut residual regresi. Model regresi tidak
mengandung masalah heteroskedastisitas jika variabel independen
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai absolut residual atau jika
nilai p (sig.) lebih besar dari 0,05. Hasil uji heteroskedastisitas
disajikan pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel V.15.
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser SPSS
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) .507 .303 1.676 .097
Kesadaran Merek -.043 .066 -.074 -.655 .514
Citra Merek -.060 .075 -.104 -.805 .423
Hubungan Merek .088 .066 .161 1.339 .184
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan tabel V.15 di atas dapat diketahui bahwa nilai
Signifikansi (Sig) dari masing-masing variabel independen; kesadaran
merek (X1), citra merek (X2), dan hubungan merek (X3) adalah lebih
besar dari alpha 5% atau 0,05, yang artinya tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas pada residual.
A. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi berganda (multiple regression) digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen: kesadaran
merek (X1), citra merek (X2), dan hubungan merek (X3) terhadap variabel
dependen: ekuitas merek (Y). Berdasarkan perhitungan regresi berganda
dengan program SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Model Persamaan Regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel V.16.
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.690 .483 -1.429 .156
Kesadaran Merek .648 .106 .502 6.123 .000
Citra Merek .241 .120 .188 2.016 .047
Hubungan Merek .212 .105 .175 2.013 .047
a. Dependent Variable: Ekuitas Merek
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Berdasarkan tabel V.14 di atas, diperoleh persamaan regresi berikut:
Y = -0,690 + 0,648 X1 + 0,241 X2+ 0,212 X3
Dimana:
Y = Ekuitas Merek
X1 = Kesadaran Merek
X2 = Citra Merek
X3 = Hubungan Merek
B. Hasil Pengujian Hipotesis
1. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi atau
menguji besarnya pengaruh seluruh variabel independen (X1, X2, X3)
secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel V.17.
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 31.167 3 10.389 30.572 .000b
Residual 32.623 96 .340
Total 63.790 99
a. Dependent Variable: Ekuitas Merek
b. Predictors: (Constant), Hubungan Merek , Kesadaran Merek,
Citra Merek
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
a. Menentukan rumusan hipotesis:
H0 = Tidak ada pengaruh kesadaran merek, citra merek, dan
hubungan merek secara bersama-sama (simultan) terhadap
ekuitas merek.
H𝑎 =Ada pengaruh kesadaran merek, citra merek, dan hubungan
merek secara bersama-sama (simultan) terhadap ekuitas
merek.
b. Tingkat signifikansi (𝛼) = 5% atau 0,05
c. F hitung
Berdasarkan tabel V.17 nilai F hitung sebesar 30,572.
d. Kriteria:
Ho diterima dan Ha ditolak, jika F hitung < F tabel.
H𝑜 ditolak dan Ha diterima, jika F hitung > F tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
e. Kesimpulan
Dilihat dari Tabel V.17 menunjukkan nilai F hitung sebesar
30,572 lebih besar dari nilai 𝐹 tabel yaitu sebesar 3,09 dan nilai
signifikansi (Sig) sebesar 0,000 < 0,05, maka Ha diterima yang
artinya variabel kesadaran merek, citra merek dan hubungan
merek secara bersama-sama berpengaruh terhadap ekuitas merek.
2. Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji regresi secara parsial
(individual) dan digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial
terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel indepen terhadap
variabel dependen dengan membandingkan antara t hitung dan t
tabel.
a. Menetukan rumusan hipotesis:
H0 = Tidak ada pengaruh antara masing-masing variabel
independen (kesadaran merek, citra merek, dan hubungan
merek) terhadap variabel dependen (ekuitas merek).
H𝑎 = Ada pengaruh antara masing-masing variabel independen
(kesadaran merek, citra merek, dan hubungan merek)
terhadap variabel dependen (ekuitas merek).
b. Tingkat signifikansi (𝛼) = 5% atau 0,05
c. t hitung
1. Dari tabel V.18 diperoleh nilai t hitung untuk variabel
kesadaran merek (X1) sebesar 6,123.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Dari tabel V.18 diperoleh nilai t hitung untuk variabel citra
merek (X2) sebesar 2,016.
3. Dari tabel V.18 diperoleh nilai t hitung untuk variabel
hubungan merek (X3) sebesar 2,013.
t tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan n – k – 1 = 96, didapat
nilai t tabel sebesar 1,985.
d. Kriteria
Ho ditolak dan Ha diterima jika – t tabel > t hitung > t tabel atau
Sig. < 0,05.
Ho diterima dan Ha ditolak jika – t tabel < t hitung < t tabel atau
Sig. > 0,05.
e. Kesimpulan
1) Variabel Kesadaran Merek (X1)
Berdasarkan t hitung diatas maka keputusan yang diambil
adalah menerima Ha yang artinya kesadaran merek (X1)
berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek (Y).
2) Variabel Citra Merek (X2)
Berdasarkan t hitung diatas maka keputusan yang diambil
adalah menerima Ha yang artinya bahwa citra merek (X2)
berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek (Y).
3) Variabel Hubungan Merek (X3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Berdasarkan t hitung diatas maka keputusan yang diambil
adalah menerima Ha yang artinya bahwa hubungan merek
(X3) berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek (Y).
Tabel V.18.
Hasil Uji t
Hipotesis Pengaruh Koefisien Regresi thitung Sig. Keputusan Keterangan
H1
Kesadaran
Merek
--> Ekuitas
0.648 6.123 0.000
Ha diterima
Signifikan
H2 Citra Merek
--> Ekuitas
0.241 2.016 0.047 Ha diterima
Signifikan
H3
Hubungan
Merek
--> Ekuitas
0.212 2.013 0.047
Ha diterima
Signifikan
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
3. Koefisien Determinasi (Adjusted R square)
Tabel V.19. Hasil Adjusted R Square
Model Summary
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .699a .489 .473 .583
a. Predictors: (Constant), Hubungan Merek , Kesadaran
Merek, Citra Merek
Sumber : Data Primer yang diolah pada Mei 2019
Koefisien determinasi menunjukkan tingkat kemampuan
masing-masing nilai variabel independen dalam menjelaskan variasi
nilai variabel dependen, yang dinyatakan dengan persentase. Dari
tabel di atas diperoleh nilai Adjusted R-square sebesar 0,473 atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
koefisien determinasi sebesar 0,473 x 100% = 47,3%, artinya 47,3%
variasi nilai variabel dependen (ekuitas merek) mampu dijelaskan oleh
variasi nilai variabel independen (kesadaran merek, citra merek, dan
hubungan merek), sedangkan sisanya sebesar 52,7% (100% - 47,3%)
variasi nilai variabel ekuitas merek dijelaskan oleh variabel-variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
C. Pembahasan
Hasil uji hipotesis digunakan untuk menjawab tujuan dari
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh
kesadaran merek, citra merek, dan hubungan merek terhadap ekuitas
merek Sepatu Vans. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 100
orang responden yang merupakan pengguna Sepatu merek Vans dari segi
usia, pada tabel V.1 responden merupakan mahasiswa yang berusia 17 –
24 tahun, mayoritas responden berada pada usia 21 tahun sebanyak 37
orang dengan persentase sebesar 37%. Dilihat dari jenis kelamin pada
tabel V.2 sebagian besar didominasi oleh responden yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 51 orang dengan persentase sebesar 51%. Dilihat dari
program studi pada tabel V.3, sebagian besar didominasi oleh responden
dari program studi Manajemen sebanyak 74 orang dengan persentase
sebesar 74%. Dilihat dari pendapatan atau uang saku perbulan pada tabel
V.4 ssebagian besar responden memiliki pendapatan uang saku sebesar Rp
1.000.000 – Rp 2.000.000 per bulan sebanyak 58 orang responden dengan
persentase 58%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Jika dilihat berdasarkan tipe sepatu merek Vans pada tabel V.5 sebagian
besar responden menggunakan sepatu merek Vans tipe Old Skool
sebanyak 49 orang responden dengan persentase sebesar 49%. Dan dilihat
berdasarkan jangka waktu penggunaan sepatu merek Vans pada tabel V.6
sebagian besar responden menggunakan sepatu merek Vans selama > 2
tahun sebanyak 46 orang responden dengan persentase sebesar 46%.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel V.7 variabel
kesadaran merek mempunyai rata-rata skor sebesar 4,03 yang berarti
variabel kesadaran merek sepatu Vans masuk dalam kategori tinggi (T)
artinya bahwa keberadaan merek sepatu Vans di dalam pikiran konsumen
kuat. Sepatu Vans memiliki ciri khas yang membuat konsumen mampu
mengenal serta mengingat merek sepatu Vans. Hasil analisis deskriptif
pada tabel V.8 variabel citra merek mempunyai rata-rata skor sebesar 4,13
yang berarti variabel citra merek sepatu Vans masuk dalam kategori Baik
artinya bahwa merek sepatu Vans telah melekat dengan kuat di dalam
benak konsumen. Sepatu Vans memiliki teknologi, karakteristik, dan fitur
-fitur khas yang membedakannya dari brand lain sehingga mampu
memberikan pengalaman yang mengesankan bagi penggunanya. Hasil
analisis deskriptif pada tabel V.9 variabel hubungan merek memperoleh
rata-rata skor sebesar 4,06 yang berarti variabel hubungan merek sepatu
Vans masuk dalam kategori Baik artinya bahwa ingatan konsumen pada
merek sepatu Vans baik. Sepatu Vans mampu menjalin hubungan dan
memberikan pengalaman yang baik bagi konsumen serta lebih dekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
dengan konsumen melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
masa kini yang diterapkan melalui penyediaan Store di kota-kota besar di
Indonesia. Hasil analisis deskriptif pada tabel V.10 variabel ekuitas merek
memperoleh rata-rata skor sebesar 3,77 yang berarti variabel ekuitas
merek sepatu Vans masuk dalam kategori Baik artinya bahwa daya tarik
merek sepatu Vans untuk membawa konsumen menggunakan merek
tersebut baik. Sepatu Vans memiliki nilai yang mampu memberikan kesan
yang baik bagi penggunanya.
Untuk hasil pengujian hipotesis, dari hasil analisis yang telah
dilakukan, melalui uji F dan uji t dapat diketahui bahwa variabel
independen yang terdiri dari variabel kesadaran merek, citra merek, dan
hubungan merek secara bersama-sama maupun individual berpengaruh
terhadap variabel dependen yaitu ekuitas merek. Hal ini dapat ditunjukkan
melalui hasil uji F dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
α 5% atau 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ha diterima dan H𝑜 ditolak yang
artinya variabel kesadaran merek, citra merek dan hubungan merek secara
bersama-sama berpengaruh terhadap ekuitas merek. Selain itu,
berdasarkan koefisien determinasi variabel kesadaran merek, citra merek,
dan hubungan merek memberikan kontribusi sebesar 47,3% pada variasi
variabel ekuitas merek. Ekuitas merek sepatu Vans akan tinggi bila
kesadaran merek, citra merek, dan hubungan merek dibangun dengan baik
oleh sepatu Vans.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Koefisien regresi pada kesadaran merek bertanda positif yang
artinya jika kesadaran merek semakin tinggi, maka ekuitas merek akan
semakin baik. Koefisien regresi pada citra merek bertanda positif yang
artinya jika citra merek semakin baik, maka ekuitas merek akan semakin
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
kesadaran merek, citra merek, hubungan merek secara bersama-sama
berpengaruh terhadap ekuitas merek, apakah kesadaran merek
berpengaruh terhadap ekuitas merek, apakah citra merek berpengaruh
terhadap ekuitas merek dan apakah hubungan merek berpengaruh terhadap
ekuitas merek.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di BAB V, dapat ditarik
kesimpulan sesuai perumusan masalah yakni sebagai berikut:
1. Kesadaran merek berpengaruh terhadap ekuitas merek.
2. Citra merek berpengaruh terhadap ekuitas merek.
3. Hubungan merek berpengaruh terhadap ekuitas merek.
4. Kesadaran merek, citra merek, hubungan merek secara bersama-sama
berpengaruh terhadap ekuitas merek.
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya:
Pada penelitian ini peneliti hanya menguji pengaruh variabel
independen (kesadaran merek, citra merek, dan hubungan merek)
terhadap variabel dependen (ekuitas merek) sepatu Vans, oleh sebab
itu saran peneliti untuk peneliti selanjutnya adalah dapat melakukan
penelitian yang serupa dengan menambah variasi variabel independen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
yang dapat mempengaruhi variabel dependen ekuitas merek, salah
satunya yaitu dapat ditambahkan variabel respon merek (brand
response/loyalty) seperti teori Agus Hermawan (2012).
2. Bagi Perusahaan (sepatu Vans)
a. Dari hasil rekapitulasi variabel kesadaran merek dapat
dilihat bahwa ada 2 instrumen yang masih memiliki nilai
rata-rata dibawah 4 yaitu pernyataan 2 yang menyebutkan
bahwa ”Saya lebih mengenal sepatu merek VANS diantara
sepatu merek lainnya” dan 3 yang menyebutkan ”Saya
lebih mengingat sepatu merek VANS diantara sepatu merek
lainnya”. Maka sebaiknya perusahaan sepatu merek Vans
dapat mengenalkan dengan cara membuat pameran produk-
produk sepatu Vans yang terbaik dan terbaru agar
konsumen dapat lebih mengingat sepatu merek Vans
dibandingkan sepatu merek lainnya.
b. Dari hasil rekapitulasi variabel ekuitas merek dapat dilihat
bahwa rata-rata instrumen yang masih memiliki nilai rata-
rata dibawah 4 yaitu pernyataan 1 yang menyebutkan “Saya
memilih menggunakan sepatu merek VANS daripada
sepatu merek lain”. Pernyataan 2 yang menyebutkan ”Saya
merekomendasikan kepada teman dan kerabat untuk
menggunakan sepatu merek VANS” .dan pernyataan 3
yang menyebutkan “Saya lebih percaya diri saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
menggunakan sepatu merek VANS”. Maka sebaiknya
perusahaan sepatu Vans membuat sepatu yang memberikan
kesan trendi saat digunakan agar konsumen saat
menggunakan lebih percaya diri, dan memberikan kualitas
produk yang terbaik sehingga konsumen menyukai merek
sepatu VANS lalu menggunakan dan merekomendasikan
kepada orang lain.
C. Keterbatasan
Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dan kesulitan yang
dialami, antara lain:
1. Variabel yang diteliti hanya berfokus pada kesadaran merek, citra
merek, dan hubungan merek saja dengan kata lain peneliti
mengabaikan hal-hal lain.
2. Kesungguhan responden dalam mengisi kuisioner. Peneliti tidak dapat
memastikan kebenaran data yang diperoleh dengan membagikan
kuisioner kepada responden, sehingga kemungknan responden
pengguna sepatu Vans dalam memberikan jawabannya kurang
memahami maksud dari item kuisioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. Amstrong, Gary. 2016. Principles of Marketing 16th Edition.
England. Pearson.
Kotler, Phillip, Keller, Kevin Lane. 2016. Marketing Management 15th
Edition/Global Edition. England. Pearson.
Aaker, David A. 1997. (terj: Aris Ananda). Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta:
Spektrum Mitra Utama.
Echdar, Saban. 2017. Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Basid, Chamid, Abdul, L.B Hasiolan, dan A.D Haryono. 2015. “Pengaruh Citra
Merek, Sikap Merek, dan Kesadaran Merek Terhadap Ekuitas Merek Susu
Frisian Flag”.
Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
Santoso, Tri Iman. 2013. “Pengaruh Asosiasi Merek, Citra Merek, dan Sikap
Merek Terhadap Ekuitas Merek,” (Juli), 13-19
Haris Hermawan. 2015. “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan, Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Dalam Pembelian Roti
Ceria di Jember”.
Febrian andrologi. 2014. Analisis Pengaruh Brand Image dan Brand Awareness
Terhadap Brand Loyalty dan Dampaknya Terhadap Brand Equity”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi kesebelas, Jilid 2. Jakarta: PT.
Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga.
Muzaqqi, Aim, Achmad Fauzi, dan Imam Suyadi. 2016. “Pengaruh Kesadaran
Merek, Kesan Kualitas, Asosiasi Merek, dan Loyalitas Merek Terhadap
Ekuitas Merek.” Jurnal Administrasi Bisnis.
Dhiajeng Dwi Suryani. 2017. ”Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Kunjung Kembali Terhadap Wisatawan Pulau Phawang
Lampung” Skripsi Manajemen Pemasaran.
Noname. 2019. Tentang Teori dan Materi Pemasaran.
https://dhanyramadha.wordpress.com/2012/10/14/brand-equity-brand-
awareness-perceived-quality-dan-brand-loyalty/ diakses 15 Februari 2019
https://www.kitapunya.net/2018/03/pengertian-merek-menurut-para-
ahli.html diakses 15 Februari 2019
http://y-share-it.blogspot.co.id/2015/05/perilaku-konsumen-kualitas-produk-
dan.html diakses 11 Februari 2019
http://www.landasanteori.xyz/2017/05/pengertian-keputusan-pembelian-
menurut.html diakses 12 Februari 2019
http://eprints.uny.ac.id/15831/1/pdf%20skripsi.pdf diakses 13 Februari 2019
https://yozilatulaini46.wordpress.com/2015/01/07/perilaku-konsumen-dalam-
memilihproduk-sepatu/ diakses 13 Februari 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Noname. 2015. Tentang Sepatu Vans.
https://www.kaskus.co.id/thread/538ed382c807e7377a8b45d9/sejarah-sepatu-
vans-dari-masa-ke-masa/
http://www.portalberitakerja.com/search/visi+misi+perusahaan+sepatu+vans
https://www.google.com/search?q=vans+indonesia&rlz=1C1NDCM_idID818ID8
18&oq=vans+indo&aqs=chrome.0.0j69i57j0l4.7901j0j4&sourceid=chrome&ie=
UTF-8
http://eprints.ums.ac.id/36842/5/BAB%20III.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 1 Kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
KUESIONER
Kepada Yth.
Pengguna Sepatu Vans di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dengan hormat,
Bersama dengan ini saya :
Nama : Priska Amanda Muliani
NIM : 152214152
Fakultas/Prodi : Ekonomi/Manajemen
Memohon kepada saudara/i Pengguna Sepatu Vans di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuesioner
ini. Kuesioner ini akan saya gunakan sebagai data dalam penelitian saya sebagai
syarat untuk menempuh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma.
Besar harapan saya kepada saudara/i untuk mengisi kuesioner ini sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya
ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Priska Amanda Muliani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
“PENGARUH KESADARAN MEREK, CITRA MEREK, DAN
HUBUNGAN MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK SEPATU VANS”
Studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Vans
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
Coret yang tidak perlu untuk Anda *) atau istilah titik-titik atau berilah
tanda (√) pada salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
1. Nama : ....................................................*)
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Usia :
4. Pendapatan/uang saku rata-rata Anda perbulan
< Rp 500.000
Rp 500.000 – Rp 1.000.000
>Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000
> Rp 2.000.000
5. Tipe sepatu VANS yang digunakan : ................................
6. Sudah berapa lama Anda menggunakan sepatu VANS?
< 1 tahun 1 – 2 tahun > 2 tahun
7. Program Studi : ......................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAGIAN II
PERNYATAAN KUESIONER
Untuk pernyataan bagian II silahkan memberi jawaban sesuai dengan pendapat
Anda dengan cara memberi tanda (√) pada jawaban yang Anda anggap paling
sesuai. Setiap pernyataan mempunyai 5 alternatif jawaban:
1. Sangat Setuju (SS)
2. Setuju (S)
3. Netral (N)
4. Tidak Setuju (TS)
5. Sangat Tidak Setuju (STS)
A. Kesadaran Merek (Brand Awareness)
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya mengetahui adanya sepatu merek
VANS.
2 Saya lebih mengenal sepatu merek
VANS diantara sepatu merek lainnya.
3 Saya lebih mengingat sepatu merek
VANS diantara sepatu merek lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
B. Citra Merek (Brand Image)
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Sepatu merek VANS memiliki desain
yang unik.
2 Sepatu merek VANS memiliki
karakteristik produk yang mudah untuk
diingat.
3 Sepatu merek VANS memiliki fitur-
fitur khas yang membedakannya dengan
sepatu merek lainnya.
C. Hubungan Merek (Brand Association)
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Sepatu merek VANS selalu mengikuti
perkembangan zaman (trend).
2 Sepatu merek VANS selalu berusaha
memenuhi kebutuhan dan keinginan
kosumen masa kini.
3 Sepatu merek VANS memberikan
pengalaman yang mengesankan kepada
penggunanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
D. Ekuitas Merek (Brand Equity)
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya memilih menggunakan sepatu
merek VANS daripada sepatu merek
lain.
2 Saya merekomendasikan kepada teman
dan kerabat untuk menggunakan sepatu
merek VANS.
3 Saya lebih percaya diri saat
menggunakan sepatu merek VANS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 2 DATA RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
A. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
17 1 1.0
18 1 1.0
19 7 7.0
20 20 20.0
21 37 37.0
22 24 24.0
23 9 9.0
24 1 1.0
Total 100 100.0
B. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-laki 51 51.0
2 Perempuan 49 49.0
Total 100 100.0
C. Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi
No Program Studi Jumlah
1 Manajemen 74
2 Non Manajemen 26
Total 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
D. Karakteristik Responden Berdasarkan Uang saku
No Pendapatan/Uang saku tiap bulan Jumlah Persentase (%)
1 < Rp 500.000 10 10.0
2 Rp 500.000 – Rp 1.000.000 15 15.0
3 Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 58 58.0
4 > Rp 2.000.000 17 17.0
Jumlah 100 100
E. Karakteristik Responden Berdasarkan Jangka Waktu Penggunaan
Sepatu Vans
No Tipe Sepatu Vans Jumlah Persentase (%)
1 Old Skool 49 49.0
2 Authentic 34 34.0
3 Slip On 13 13.0
4 Era 4 4.0
Jumlah 100 100
F. Karakteristik Responden Berdasarkan Durasi Pengunaan Sepatu
Vans
No
Durasi penggunaan Sepatu
VANS
Jumlah Persentase (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
1 < 1 tahun 20 20.0
2 1-2 tahun 34 34.0
3 > 2 tahun 46 46.0
Total 100 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 3
TABULASI DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
A. Tabulasi Data Kesadaran Merek (X1)
DATA PENELITIAN KESADARAN MEREK
(X1)
KESADARAN MEREK
NO
PERNYATAAN
TOTAL 1 2 3
1 4 4 5 13
2 5 2 4 11
3 4 3 4 11
4 5 5 5 15
5 4 5 4 13
6 4 3 3 10
7 5 4 5 14
8 5 4 5 14
9 4 3 3 10
10 4 4 4 12
11 5 2 2 9
12 5 4 4 13
13 4 4 3 11
14 4 4 4 12
15 5 3 2 10
16 5 5 5 15
17 4 4 4 12
18 5 5 5 15
19 4 4 3 11
20 5 5 5 15
21 5 4 5 14
22 5 5 5 15
23 5 5 5 15
24 4 4 4 12
25 2 3 2 7
26 4 4 3 11
27 5 3 3 11
28 4 4 3 11
29 5 3 3 11
30 4 4 5 13
31 5 5 4 14
32 5 4 4 13
33 5 3 3 11
34 5 5 4 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
35 5 4 3 12
36 5 3 3 11
37 5 4 3 12
38 5 3 2 10
39 5 4 5 14
40 5 4 2 11
41 5 4 4 13
42 5 4 3 12
43 5 2 5 12
44 5 4 4 13
45 5 2 2 9
46 4 4 4 12
47 4 4 4 12
48 5 3 4 12
49 3 5 5 13
50 4 3 2 9
51 3 3 3 9
52 3 3 1 7
53 5 5 4 14
54 5 5 5 15
55 5 4 4 13
56 4 3 3 10
57 5 5 5 15
58 5 5 5 15
59 5 4 4 13
60 4 5 5 14
61 5 5 5 15
62 5 5 4 14
63 5 4 4 13
64 5 4 3 12
65 5 4 4 13
66 4 3 3 10
67 4 3 4 11
68 4 4 5 13
69 5 4 2 11
70 5 4 5 14
71 4 3 3 10
72 5 5 5 15
73 5 2 3 10
74 4 5 4 13
75 5 5 5 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
76 5 4 4 13
77 5 4 4 13
78 5 2 3 10
79 5 3 3 11
80 5 3 3 11
81 4 3 3 10
82 5 3 4 12
83 5 4 3 12
84 5 4 3 12
85 4 3 3 10
86 3 3 3 9
87 5 4 3 12
88 5 3 3 11
89 5 3 3 11
90 4 3 4 11
91 5 3 3 11
92 5 4 5 14
93 5 3 3 11
94 5 4 4 13
95 5 4 4 13
96 5 3 3 11
97 5 4 4 13
98 5 5 5 15
99 5 3 3 11
100 4 3 3 10
TOTAL 461 377 371 1209
AVG 4,61 3,77 3,71 12,09
B. Tabulasi Data Variabel Citra Merek (X2)
DATA PENELITIAN CITRA MEREK (X2)
KESADARAN MEREK
NO
PERNYATAAN
TOTAL 1 2 3
1 4 4 4 12
2 5 5 5 15
3 4 4 4 12
4 5 4 5 14
5 4 5 5 14
6 4 4 4 12
7 4 4 5 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
8 5 4 4 13
9 4 4 4 12
10 4 4 4 12
11 4 3 4 11
12 5 5 5 15
13 4 4 3 11
14 3 4 4 11
15 4 5 5 14
16 5 5 5 15
17 4 4 4 12
18 5 5 5 15
19 3 4 3 10
20 4 5 5 14
21 5 5 5 15
22 5 5 5 15
23 5 5 5 15
24 5 5 3 13
25 3 5 1 9
26 5 4 5 14
27 4 4 4 12
28 3 2 3 8
29 4 5 3 12
30 4 4 4 12
31 4 5 5 14
32 5 5 5 15
33 4 4 4 12
34 4 5 4 13
35 4 5 4 13
36 4 4 3 11
37 4 5 4 13
38 4 4 5 13
39 3 4 5 12
40 4 5 4 13
41 5 4 5 14
42 4 4 3 11
43 5 5 5 15
44 5 5 2 12
45 5 5 5 15
46 4 4 4 12
47 4 3 3 10
48 4 5 4 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
49 5 4 3 12
50 3 4 3 10
51 3 4 4 11
52 3 3 3 9
53 5 5 5 15
54 5 5 3 13
55 4 5 5 14
56 3 4 3 10
57 5 5 4 14
58 5 5 5 15
59 5 5 5 15
60 3 5 4 12
61 5 5 5 15
62 3 4 4 11
63 4 4 4 12
64 5 4 3 12
65 4 4 4 12
66 3 3 3 9
67 4 4 4 12
68 4 5 4 13
69 4 4 4 12
70 4 5 5 14
71 4 4 4 12
72 1 4 2 7
73 4 5 3 12
74 4 3 4 11
75 3 5 3 11
76 4 5 4 13
77 4 4 4 12
78 4 5 3 12
79 3 4 3 10
80 3 5 5 13
81 5 5 5 15
82 4 4 4 12
83 4 5 5 14
84 5 5 4 14
85 4 4 4 12
86 3 3 3 9
87 3 3 4 10
88 3 4 3 10
89 4 4 4 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
90 5 4 5 14
91 4 5 5 14
92 5 4 5 14
93 4 4 3 11
94 4 5 4 13
95 5 5 5 15
96 3 3 2 8
97 4 5 4 13
98 4 4 4 12
99 3 4 3 10
100 3 3 3 9
TOTAL 405 434 400 1239
AVG 4,05 4,34 4 12,39
C. Tabulasi Data Variabel Hubungan Merek (X3)
DATA PENELITIAN HUBUNGAN MEREK
(X3)
KESADARAN MEREK
NO
PERNYATAAN
TOTAL 1 2 3
1 4 4 5 13
2 5 4 5 14
3 4 4 4 12
4 5 5 5 15
5 4 4 4 12
6 4 4 4 12
7 4 4 4 12
8 5 5 4 14
9 4 4 4 12
10 5 4 4 13
11 4 4 3 11
12 4 4 5 13
13 3 3 4 10
14 3 3 4 10
15 4 4 4 12
16 5 5 5 15
17 3 3 4 10
18 4 5 5 14
19 4 4 4 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
20 4 3 3 10
21 4 5 5 14
22 5 5 5 15
23 5 4 5 14
24 4 4 4 12
25 5 5 5 15
26 3 4 4 11
27 4 4 5 13
28 4 4 4 12
29 3 4 3 10
30 5 4 3 12
31 4 5 5 14
32 5 5 5 15
33 4 4 4 12
34 4 5 4 13
35 5 4 4 13
36 4 4 3 11
37 4 4 4 12
38 5 5 5 15
39 3 3 4 10
40 5 4 5 14
41 5 4 4 13
42 4 4 3 11
43 5 5 5 15
44 3 4 5 12
45 5 5 5 15
46 5 4 4 13
47 5 4 3 12
48 5 5 4 14
49 4 4 4 12
50 4 4 4 12
51 3 3 3 9
52 4 3 4 11
53 4 5 5 14
54 5 4 4 13
55 5 5 5 15
56 4 4 3 11
57 4 5 5 14
58 5 5 5 15
59 4 4 4 12
60 5 5 5 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
61 5 5 5 15
62 5 3 3 11
63 4 4 3 11
64 3 4 4 11
65 3 4 4 11
66 3 3 3 9
67 4 4 4 12
68 4 3 4 11
69 4 4 4 12
70 5 5 5 15
71 4 4 4 12
72 3 3 2 8
73 4 5 5 14
74 5 4 4 13
75 3 4 5 12
76 4 4 4 12
77 4 4 4 12
78 3 3 4 10
79 3 4 4 11
80 3 1 1 5
81 5 4 4 13
82 4 4 4 12
83 4 4 3 11
84 5 4 5 14
85 4 4 4 12
86 4 3 3 10
87 4 4 3 11
88 3 3 4 10
89 4 4 5 13
90 4 4 3 11
91 5 4 5 14
92 5 4 5 14
93 4 3 4 11
94 2 2 2 6
95 5 4 5 14
96 3 3 3 9
97 4 5 4 13
98 5 5 5 15
99 3 2 3 8
100 4 4 3 11
TOTAL 412 401 407 1220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
AVG 4,12 4,01 4,07 12,2
D. Tabulasi Data Variabel Ekuitas Merek (Y)
DATA PENELITI EKUITAS MEREK (Y)
KESADARAN MEREK
NO
PERNYATAAN
TOTAL 1 2 3
1 5 4 5 14
2 5 5 5 15
3 3 3 4 10
4 5 5 5 15
5 5 5 4 14
6 3 3 4 10
7 3 4 4 11
8 3 4 4 11
9 3 4 4 11
10 3 3 5 11
11 3 2 1 6
12 3 5 4 12
13 3 4 4 11
14 4 4 4 12
15 3 4 4 11
16 3 3 3 9
17 5 3 3 11
18 5 5 5 15
19 5 3 4 12
20 3 4 5 12
21 5 5 5 15
22 5 4 5 14
23 5 4 5 14
24 4 4 3 11
25 1 1 1 3
26 3 4 4 11
27 3 4 4 11
28 3 4 4 11
29 2 2 2 6
30 5 5 4 14
31 4 5 5 14
32 4 4 4 12
33 3 4 4 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
34 4 4 4 12
35 3 3 4 10
36 3 4 4 11
37 3 3 5 11
38 3 3 4 10
39 5 4 5 14
40 2 2 4 8
41 5 5 4 14
42 3 4 4 11
43 5 5 5 15
44 5 5 5 15
45 4 5 5 14
46 4 4 4 12
47 4 4 5 13
48 5 3 4 12
49 3 3 4 10
50 2 3 4 9
51 3 3 3 9
52 1 3 1 5
53 4 5 4 13
54 5 4 5 14
55 4 4 5 13
56 3 3 3 9
57 5 5 5 15
58 5 5 5 15
59 3 4 4 11
60 4 4 3 11
61 5 4 5 14
62 5 2 5 12
63 3 3 3 9
64 5 2 5 12
65 4 3 3 10
66 4 3 4 11
67 4 4 4 12
68 4 5 4 13
69 4 4 4 12
70 4 4 4 12
71 3 4 3 10
72 4 3 3 10
73 2 3 3 8
74 4 4 5 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
75 5 5 5 15
76 2 2 4 8
77 4 4 4 12
78 3 4 4 11
79 2 3 3 8
80 3 3 3 9
81 3 3 4 10
82 3 4 4 11
83 4 4 4 12
84 3 4 4 11
85 4 3 3 10
86 3 3 3 9
87 3 3 3 9
88 3 3 3 9
89 4 5 5 14
90 3 4 4 11
91 3 4 4 11
92 5 5 5 15
93 3 5 4 12
94 2 4 2 8
95 4 4 4 12
96 2 3 3 8
97 4 4 4 12
98 5 5 5 15
99 3 2 3 8
100 3 3 3 9
TOTAL 363 375 395 1133
AVG 3,63 3,75 3,95 11,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 4
HASIL OLAH SPSSHas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
A. VALIDITAS 1. Kesadaran Merek
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 7.48 2.697 .196 .769
KM2 8.32 1.573 .552 .326
KM3 8.38 1.248 .599 .228
2. Citra Merek
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
CM1 8.34 1.722 .593 .540
CM2 8.05 2.109 .470 .690
CM3 8.39 1.533 .542 .614
3. Hubungan Merek
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
HM1 8.08 2.135 .587 .812
HM2 8.19 1.832 .755 .643
HM3 8.13 1.811 .650 .756
4. Ekuitas Merek
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
EM1 7.70 2.596 .669 .728
EM2 7.58 3.054 .611 .783
EM3 7.38 2.824 .696 .698
B. RELIABILITAS 1. Kesadaran Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.619 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
2. Citra Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.710 3
3. Hubungan Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.811 3
4. Ekuitas Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.808 3
C. UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .57404421
Most Extreme Differences
Absolute .061
Positive .031
Negative -.061
Kolmogorov-Smirnov Z .614
Asymp. Sig. (2-tailed) .845
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
D. UJI MULTIKOLINEARITAS Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) -.690 .483 -1.429 .156
Kesadaran Merek .648 .106 .502 6.123 .000 .793 1.260
Citra Merek .241 .120 .188 2.016 .047 .612 1.633
Hubungan Merek .212 .105 .175 2.013 .047 .706 1.415
a. Dependent Variable: Ekuitas Merek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
E. UJI HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .507 .303 1.676 .097
Kesadaran Merek -.043 .066 -.074 -.655 .514
Citra Merek -.060 .075 -.104 -.805 .423
Hubungan Merek .088 .066 .161 1.339 .184
a. Dependent Variable: ABS_RES
F. UJI REGRESI BERGANDA
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .699a .489 .473 .583
a. Predictors: (Constant), Hubungan Merek , Kesadaran Merek, Citra
Merek
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 31.167 3 10.389 30.572 .000b
Residual 32.623 96 .340
Total 63.790 99
a. Dependent Variable: Ekuitas Merek
b. Predictors: (Constant), Hubungan Merek , Kesadaran Merek, Citra Merek
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.690 .483 -1.429 .156
Kesadaran Merek .648 .106 .502 6.123 .000
Citra Merek .241 .120 .188 2.016 .047
Hubungan Merek .212 .105 .175 2.013 .047
a. Dependent Variable: Ekuitas Merek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI