PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

55
PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT INTAN PARIWARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Peminatan: Manajemen Sumber Daya Manusia Diajukan Oleh: JULIANTI NUGRAHENI NIM 1521103702 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN MEI 2019

Transcript of PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

Page 1: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT INTAN PARIWARA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen

Peminatan:

Manajemen Sumber Daya Manusia

Diajukan Oleh:

JULIANTI NUGRAHENI

NIM 1521103702

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

MEI 2019

Page 2: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

i

Page 3: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT INTAN PARIWARA

Diajukan Oleh:

JULIANTI NUGRAHENI

NIM 1521103702

Telah Dipertahankan dan Disetujui Oleh Dewan Penguji Skripsi Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten dan Diterima

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi.

Tanggal……………………………..

Ketua Sekretaris

Dr. Sutrisno Badri, M.Sc Abdul Haris, SE, MM, M.Pd

NIK 690 208 290 NIK 690 098 194

Penguji Utama Penguji Pendamping

H. Imam Santoso, SE, MM Sarwono Nursito, SE. M.Sc

NIK 690 398 190 NIP 19761215 200501 1 001

Disahkan Oleh

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Sutrisno Badri, M.Sc

NIK 690 208 290

Page 4: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : JULIANTI NUGRAHENI

NIM : 1521103702

Jurusan : MANAJEMEN

Fakultas : EKONOMI

Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi

Judul : PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT INTAN PARIWARA

Adalah benar-benar karya saya sendiri dan bebas dari plagiat. Hal-hal yang bukan

merupakan karya saya dari dalam skripsi ini telah diberi tanda sitasi dan

ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pembatalan ijazah dan pencabutan gelar yang

saya peroleh dari karya skripsi ini.

Klaten, Mei 2019

Yang membuat pernyataan,

JULIANTI NUGRAHENI

Page 5: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

iv

MOTTO

“Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu

adalah untuk dirinya sendiri” (QS Al-Ankabut : 6)

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.”

(Aristoteles)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya.”

(QS Al-Baqarah : 286)

"Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan

untuk merubah dunia" (Nelson Mandela)

“Jika ingin dihormati maka hormatilah dan jika ingin dihargai maka

hargailah”

“Menuntut ilmu tidak memandang usia, golongan atau kekayaan, karena

setiap orang berhak memperoleh pendidikan”

“Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya yaitu hidup di tepi jalan

dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah.” (Abu Bakar

Sibli)

Page 6: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

v

PERSEMBAHAN

Allah SWT, Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia serta kemudahan

yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan

salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Bapak dan Ibu Tercinta, Sebagai tanda bukti, hormat, dan rasa terima

kasih yang setinggi-tingginya saya persembahkan karya kecil ini kepada

Bapak tercinta Mursito Adji dan Ibu tercinta Binti Ma’rifah yang telah

mendoakan, memberikan kasih sayang, segala dukungannya, dan cinta kasih

yang tiada terhingga.

Nenek Tersayang, Terima kasih kepada nenekku tersayang Sri Rahayu atas

do’a dan dukungan supportnya selama mengerjakan skripsi ini.

Teman – temanku, Terima kasih untuk teman – temanku Rifan Fauzin

Ivanudin, Nabila Bazigha, dan Mb Ulfayati Inggita Sari yang telah

membantu dan memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi, terima kasih banyak untuk

semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang telah

diberikan kepada saya.

Almamater, Universitas Widya Dharma Klaten.

Page 7: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH

KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PT INTAN PARIWARA” yang merupakan salah satu syarat

untuk menyelesaikan program sarjana (S1) Jurusan Manajemen Ekonomi di

Universitas Widya Dharma Klaten.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak H. Imam

Santoso, SE, MM sebagai Dosen Pembimbing I, dan juga bapak Sarwono Nursito,

SE, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing II skripsi yang telah bersedia meluangkan

waktu dan tenaganya untuk selalu memberikan bimbingan, saran dan petunjuk

sampai selesainya penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Meskipun demikian,

penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini

dengan baik dan benar. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis dengan tulus hati

ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd., selaku Rektor Universitas Widya

Dharma Klaten.

2. Bapak Dr. Sutrisno Badri, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Widya Dharma Klaten.

Page 8: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

vii

3. Bapak Abdul Haris, S.E., M.M., selaku Ketua Jurusan Manajemen

Universitas Widya Dharma Klaten.

4. Seluruh staff pengajar Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Widya Dharma yang telah membantu penulis selama proses perkuliahan.

5. Keluarga yang sangat dicintai yaitu Bapak Mursito Adji, Ibu Binti

Ma’rifah, Nenek Sri Rahayu, serta seluruh keluarga besar atas doa dan

dukungan yang telah diberikan untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman yang telah sangat membantu menyelesaikan skripsi ini yaitu

Rifan Fauzin Ivanudin, Nabilla Bazigha, dan Ulfayati Inggita Sari.

7. Teman-teman seperjuangan Manajemen. Terimakasih atas bantuan, kerja

sama dan dukungan dari kalian selama pembuatan skripsi ini.

8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Meskipun demikian penulis

telah berusaha untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar.

Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat

kesalahan dan jauh dari segala kesempurnaan dan harapan penulis semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, Aamiin.

Klaten, Mei 2019

Penulis,

Julianti Nugraheni

Page 9: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….. ii

HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………….. iii

MOTTO……………………………………………………………………… iv

PERSEMBAHAN……………………………………………………….…… v

KATA PENGANTAR…………………………………………………..…… vi

DAFTAR ISI………………………………………………………….……… viii

DAFTAR TABEL……………………………………………………….…… x

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xiii

ABSTRAK…………………………………………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………..…….. 1

B. Alasan Pemilihan Judul……………………………………..……. 5

C. Penegasan Judul…………………………………………………... 5

D. Batasan Masalah….………………………………………………. 7

E. Rumusan Masalah…………………………………………….…... 7

F. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 7

G. Manfaat Penelitian…………………………………………….….. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori……………...……………………………………. 9

Page 10: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

ix

B. Penelitian Terdahulu……..………………………………………. 29

C. Kerangka Pemikiran Teoritis.....………………………………….. 32

D. Skema Kerangka Pemikiran…..………………………………….. 34

E. Hipotesis Penelitian……………………………………………….. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian…………………………………………….……...

B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………….

36

36

C. Definisi Operasional Variabel……………………………............. 36

D. Data & Sumber Data………………………………………........... 41

E. Metode Pengumpulan Data……………………………………...... 41

F. Populasi & Sampel……………………………….…….................. 42

G. Metode Analisis……………………………………………….….. 43

H. Gambaran Umum Perusahaan……………………………………. 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian…………………………………………………… 62

B. Pembahasan…………………………………………………….… 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………..…… 89

B. Saran…………..…………………………..……….……………… 91

DAFTAR PUSTAKA…..…………………………………………………… 93

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel X1………………………………. 38

Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel X2………………………………. 39

Tabel 3.3 Tabel Operasional Variabel Y………………………………... 39

Tabel 3.4 Tabel Skala Penilaian Likert…………………………………. 40

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………… 62

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur……………………. 63

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja…………….... 63

Tabel 4.4 Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Pada Variabel Kerja

Lembur (X1)……………………………………………..........

64

Tabel 4.5 Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Pada Variabel

Lingkungan Kerja (X2) ……………………………………....

67

Tabel 4.6 Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja

Karyawan (Y) ………………………………….......................

71

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kerja Lembur (X1) ……………………... 73

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja (X2) …………………. 74

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y) …………………... 75

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas…………………………………………. 76

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Melalui Uji Kolmogorof-Smirnov…….. 78

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas…………………………………… 79

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda…………………… 81

Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik F…………………………………………... 83

Page 12: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

xi

Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t…………………………………………… 84

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi………………………………………... 86

Page 13: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran………………………………….. 34

Gambar 2.2 Struktur Organisasi………………………..………………….. 55

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Melalui Grafik Normal Probability

Plot……………………………………………………………

77

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Pola Gambar

Scatterplot……………………………………………………

80

Page 14: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Rekap Jawaban Responden

Lampiran 3 Distribusi Nilai t Tabel

Lampiran 4 Distribusi Nilai F Tabel

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Output SPSS 22

Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas Outpur SPSS 22

Lampiran 7 Uji Asumsi Klasik & Uji Hipotesis

Page 15: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

xiv

ABSTRAK

Nama : Julianti Nugraheni, NIM : 1521103702, Skripsi ini dengan Judul :

PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PT INTAN PARIWARA, Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen, Universitas Widya Dharma Klaten 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kerja lembur dan lingkungan

kerja terhadap kinerja karyawan PT Intan Pariwara.

Populasi dalam penelitian adalah karyawan yang bekerja di PT Intan

Pariwara. Sampel yang diambil adalah 50 karyawan divisi keuangan yang bekerja

di PT Intan Pariwara. Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan

melalui penyebaran kuesioner.

Analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik (uji

normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas), analisis regresi linier

berganda, dan uji hipotesis (uji parsial, uji simultan dan uji koefisien determinasi).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerja lembur dan lingkungan kerja

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci: Kerja Lembur, Lingkungan Kerja dan Kinerja Karyawan

Page 16: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, setiap perusahaan di tuntut untuk

memiliki manajemen yang baik. Suatu manajemen perusahaan yang baik

pasti dapat meningkatkan efektivitas perusahaan. Efektivitas suatu

perusahaan dapat tercapai dengan baik sehingga mampu untuk bersaing

dengan perusahaan lainnya. Sumber daya manusia memiliki peran yang

sangat besar dalam perkembangan perusahaan. Karyawan atau pegawai

merupakan unsur terpenting dalam menentukan maju mundurnya suatu

perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan karyawan yang

sesuai dengan persyaratan dalam perusahaan, dan juga harus mampu

menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan oleh perusahaan. Setiap

perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya,

dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai.

Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan harus

mampu meningkatkan daya saing dalam rangka menjaga kelangsungan hidup

perusahaan. Dengan adanya tuntutan tersebut, proses produksi dalam

lingkungan perusahaan umumnya membutuhkan waktu pelaksanaan yang

cepat. Waktu pelaksanaan yang cepat ini bertujuan untuk mengejar

target..........

Page 17: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

2

target produksi. Untuk mengembangkan hal ini dilakukan sistem kerja lembur

(overtime). Pekerjaan lembur harus diimbangi dengan kesiapan faktor-faktor

penunjang antara lain berupa tenaga kerja (karyawan), material dan alat kerja

yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut. Kerja lembur merupakan

salah satu bagian rencana kerja proyek dimaksudkan untuk menyelesaikan

proses produksi yang tidak mungkin diselesaikan dalam hari kerja

biasa/normal shift. Dengan kerja lembur ini akan menggunakan tenaga kerja

yang lebih ekstra, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Tentu dalam

implementasinya akan sangat berpengaruh pada kondisi para karyawan itu

sendiri, baik fisik maupun secara psikis.

Salah satu peran penting yang harus ditekankan oleh suatu perusahaan

agar dapat mencapai tujuannya adalah dengan menciptakan lingkungan kerja

baik lingkungan kerja internal maupun lingkungan kerja eksternal. Seperti

persepsi dari para karyawan mengenai lingkungan kerja yang mereka

dapatkan sehingga karyawan dapat memberikan penilaian yang berbeda atas

segala aspek dari lingkungan kerja. Apabila persepsi yang ditunjukkan

karyawan itu baik maka akan mempengaruhi kinerja karyawan itu baik pula

karena dapat membuat para karyawan merasa lebih nyaman dan

menyenangkan dengan keadaan lingkungan kerja yang baik sedangkan

apabila persepsi yang ditunjukkan karyawan buruk maka kinerja dari

karyawan tersebut juga akan berkurang.

Lingkungan kerja merupakan salah satu komponen terpenting dalam

karyawan menyelesaikan pekerjaannya. Disini yang dimaksud dengan

lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang

Page 18: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

3

dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

dibebankan. Lingkungan kerja yang mendukung dan rekan sekerja yang

mendukung akan membawa karyawan untuk bekerja secara optimal

(Nugraheny, 2009). Lingkungan kerja ada dua macam yaitu lingkungan kerja

internal dan lingkungan kerja eksternal. Menurut Wibowo (2007:65),

lingkungan kerja internal adalah komponen-komponen yang ada dalam

organisasi atau perusahaan. Menurut Wibowo (2007:70), lingkungan eksernal

adalah komponen-komponen yang ada diluar organisasi atau perusahaan.

Menurut Mangkunegara (2014:64) yang dimaksud kinerja (performance)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Para karyawan dapat meningkatkan kinerjanya secara

maksimal dengan di dukung lingkungan kerja yang sesuai.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan tertentu dalam menjalankan

operasinya. Salah satu tujuan utamanya yaitu menghasilkan laba yang

maksimal dan untuk mencapai hal tersebut dapat dicapai dengan

meningkatkan produktivitas. Peningkatan produktivitas perusahaan dapat

dilakukan dengan efisiensi sumber daya yang dimiliki perusahaan. Sumber

daya tersebut antara lain tanah, bahan baku, mesin, peralatan serta manusia.

Banyak perusahaan memanfaatkan sumber daya manusia semaksimal

mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal. Salah satu cara untuk

mencapai tujuan tersebut perusahaan memanfaatkan tenaga kerja lebih dari

waktu standar yang telah ditentukan. Kerja lembur akan menaikkan jumlah

biaya yang dikeluarkan untuk biaya tenaga kerja, karena biaya atau upah

Page 19: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

4

tenaga kerja yang melakukan lembur lebih besar dari jam kerja biasa. Kerja

lembur akan menyebabkan naiknya tingkat kerusakan produk karena para

karyawan bekerja melebihi waktu standar.

PT Intan Pariwara adalah perusahaan yg didirikan oleh Bapak Suwito.

Usaha toko buku ini berkembang, sehingga pada tahun 1969 Bapak Suwito

mencoba untuk menerbitkan sendiri beberapa buku pelajaran. Hasil yang

positif dari pasar membuat Bapak Suwito untuk lebih serius mendalami

bidang penerbitan. Buku-buku terbitan Sumber Kawruh mulai banyak

digunakan di Jawa Tengah, terutama didaerah eks Karesidenan Surakarta.

Kemudian perusahaan pun melakukan pengembangan usaha ke provinsi--

provinsi lainnya. Pada saat itu penerbitan masih merupakan badan usaha

perorangan dengan 9 karyawan, dan berlokasi di rumah Bapak Suwito di

Jalan Cempaka 40, Klaten. Karena belum memiliki mesin cetak sendiri,

naskah-naskah yang sudah diedit lalu dikirim ke percetakan diluar kota

Klaten untuk dicetak. Untuk mempermudah sistem pengendalian manajemen

maka pada tanggal 3 November 1976, unit-unit perusahaan dipisahkan. Unit

bisnis penerbitan diberi nama Penerbit Intan yang beralamatkan di Jalan

Bhayangkara II/20 dengan luas tanah +25.641 m2. Unit bisnis toko buku dan

alat tulis Sumber Kawruh masih dipertahankan sampai sekarang. Seiring

dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka pada tahun 1978 Penerbit

Intan beralih dari perusahaan perorangan menjadi persekutuan komanditer.

Nama CV Intan disahkan dengan akta notaris 12/78 tanggal 20 Juli 1978.

Karena pada saat itu nama CV Intan ada dua perusahaan, pada tanggal 8

November 1982 CV Intan diubah menjadi PT Intan Pariwara.

Page 20: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

5

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti

pengaruh variabel kerja lembur dan lingkungan kerja. Adapun judul

penelitian yang diambil adalah “PENGARUH KERJA LEMBUR DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT

INTAN PARIWARA”

B. Alasan Pemilihan Judul

Adapun alasan yang mendasari penelitian judul yang penulis ambil

adalah:

1. Alasan subjektif:

a) Menambah pengetahuan penulis tentang manajemen Sumber Daya

Manusia;

b) Kinerja karyawan PT Intan Pariwara dipengaruhi oleh beberapa

faktor, diantaranya adalah kerja lembur dan lingkungan kerja.

2. Alasan objektif:

a) Menghemat tenaga dan biaya karena lokasi penelitian merupakan

tempat penulis bekerja;

b) Penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan studi.

C. Penegasan Judul

Sebagai langkah awal untuk memahami judul skripsi ini, dan

untuk menghindari kesalah pahaman, maka penulis merasa perlu untuk

menjelaskan beberapa kata yang menjadi judul skripsi ini. Adapun judul

Page 21: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

6

skripsi yang dimaksudkan adalah PENGARUH KERJA LEMBUR DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT

INTAN PARIWARA. Adapun uraian pengertian beberapa istilah yang

terdapat dalam judul proposal ini yaitu, sebagai berikut:

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau

benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang

(Hasan Alwi, 2005).

Kerja lembur adalah pekerjaan tambahan yang dilakukan di luar jam

kerja yang melebihi 40 jam kerja per minggu atau kerja yang dilakukan untuk

menyelesaikan pekerjaan yang tidak mungkin diselesaikan dalam hari kerja

normal (Thomas, 2002).

Lingkungan kerja maksudnya adalah keseluruhan alat perkakas dan

bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja,

metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan

maupun sebagai kelompok (Sedarmayanti, 2011:2).

Kinerja karyawan adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara

berencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi

bersangkutan (Mangkuprawira dan Hubeis, 2007:153).

Perseroan Terbatas (Perseroan) Berdasarkan Pasal 1 UU PT No.

40/2007 adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan

berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang

seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan

dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

Page 22: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

7

D. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi

pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu kerja lembur

dan lingkungan kerja. Penelitian ini dibataskan pada karyawan PT Intan

Pariwara.

E. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dapat dirumuskan masalah

penelitiannya sebagai berikut :

1. Apakah kerja lembur berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

PT Intan Pariwara?

2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan PT Intan Pariwara?

3. Apakah kerja lembur dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan PT Intan Pariwara?

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh kerja lembur terhadap kinerja karyawan

PT Intan Pariwara.

Page 23: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

8

2. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja

karyawan PT Intan Pariwara.

3. Untuk menganalisis pengaruh kerja lembur dan lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan PT Intan Pariwara.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yang diharapkan penelitian kedepannya

adalah sebagai berikut:

1. Bagi akademisi

Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

pemikiran dalam hal manajemen sumber daya manusia khususnya

mengenai kerja lembur dan lingkungan kerja terhadap karyawan;

2. Bagi praktisi

Bagi praktisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan koreksi

dalam manajemen sumber daya manusia khususnya dalam struktur dan

sistem kerja di perusahaan khususnya untuk karyawan.

Page 24: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …
Page 25: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Kerja Lembur

Kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan,

atas dasar perintah atasan, yang melebihi jam kerja biasa pada hari-hari

kerja, atau pekerjaan yang dilakukan pada hari istirahat mingguan

karyawan atau hari libur resmi. Prinsip kerja lembur pada dasarnya

bersifat sukarela, kecuali dalam kondisi tertentu pekerjaan harus segera

diselesaikan untuk kepentingan perusahaan. Menurut Thomas (2002),

Pengertian kerja lembur adalah pekerjaan tambahan yang dilakukan di

luar jam kerja yang melebihi 40 jam kerja per minggu atau kerja yang

dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tidak mungkin

diselesaikan dalam hari kerja normal. Di Indonesia, ketentuan kerja

lembur diatur oleh Menteri Tenaga Kerja dengan dikeluarkannya SK

Menteri Tenaga Kerja No. 580/M/BM/BK/1992 pasal 2 dan 3, yang

menyebutkan bahwa kerja lembur merupakan waktu dimana seorang

pekerja bekerja melebihi dari jadwal waktu yang berlaku, yaitu 7 jam

sehari dan 40 jam seminggu.

Page 26: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

10

a. Mekanisme Kerja Lembur

Pasal 78 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 13 Tahun

2003 dan Pasal 3 Kepmenakertrans No. 102/MEN/VI/2004 tentang

Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur menyatakan secara

tegas bahwa "Waktu Kerja Lembur hanya dapat dilakukan paling

banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam

dalam 1 (satu) minggu". Meskipun Undang-undang Nomor 13

Tahun 2003 telah secara tegas membatasi waktu kerja lembur seperti

tersebut diatas, tetapi karena mempertimbangkan kepentingan

perusahaan dan dunia usaha, ketentuan undang-undang tersebut oleh

Keputusan Menakertrans No. 102/MEN/VI/2004 sedikit dianulir

seperti diatur dalam Pasal 3 ayat (2) yang menyatakan bahwa

"Ketentuan waktu kerja lembur seperti tersebut diatas termasuk kerja

lembur yang dilakukan pada waktu istirahat mingguan atau harian

resmi". Ketentuan Keputusan Menakertrans, hendaknya jangan

dipandang dari sudut ketentuan tersebut bertentangan dengan

peraturan perusahaan yang lebih tinggi yaitu Undang-undang Nomor

13 Tahun 2003 tetapi sebaiknya harus dipandang dari adanya

kebutuhan dunia usaha yang memerlukan kerja lembur lebih dari 40

(empat puluh) jam dalam seminggu yang oleh Undang-undang

Nomor 13 Tahun 2003 tidak diakomodir.

Page 27: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

11

Disamping itu ketentuan Keputusan Menakertrans mengenai

kerja lembur pada hari istirahat mingguan dan libur resmi tidak

melanggar kepentingan dan hak pekerja, karena untuk melakukan

kerja lembur harus atas persetujuan dari pekerja/buruh yang

bersangkutan, sehingga pekerja tidak dapat dipaksa untuk melakukan

kerja lembur. Dengan adanya ketentuan waktu kerja lembur pada

hari istirahat mingguan dan harilibur resmi, maka dimungkinkan

waktu kerja lembur lebih dari 40 (empat puluh) jam dalam

seminggu.

b. Indikator Kerja Lembur

Untuk mengukur variabel kerja lembur, digunakan indikator-

indikator sebagai berikut :

1. Waktu lembur

2. Upah lembur yang diterima

3. Beban kerja yang diberikan

c. Kewajiban Perusahaan

1. Membuat daftar pelaksanaan kerja lembur yang memuat nama

pekerja/buruh yang bekerja lembur dan lamanya waktu kerja

lembur.

2. Membayar upah lembur.

3. Memberi kesempatan untuk istirahat secukupnya. Waktu

istirahat ini harus mengacu pada ketentuan Pasal 79 ayat (2)

huruf a Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 yang

Page 28: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

12

menetapkan bahwa "Istirahat antara jam kerja, sekurang-

kurangnya setengah jam setelah bekerja selama 4 (empat) jam

terus menerus dan waktu istirahat tidak termasuk jam kerja".

4. Memberikan makan dan minumnya sekurang-kurangnya 1.400

(seribu empat ratus) kalori apabila kerja lembur selama 3 (tiga)

jam atau lebih. Pemberitahuan makanan tidak boleh diganti

dengan uang, hal ini dimaksudkan agar kesehatan pekerja

dapat tetap terpelihara.

d. Dampak Kerja Lembur

Berikut Dampak dari implementasi sistem kerja lembur

(overtime) :

1. Dampak positif

Kata lembur memang sudah tidak asing lagi bagi para

pekerja/karyawan perusahaan. Beberapa karyawan sangat suka

mendapat jatah lembur karena mereka bisa mencari

penghasilan tambahan. Bahkan sekarang ini eksistensi kerja

lembur menjadi semacam komponen yang sangat dibutuhkan

oleh karyawan untuk menambah jumlah penghasilan. Dengan

lembur, maka ada baiknya kita bisa mendapatkan banyak

sekali keuntungan. Selain uang yang bertambah, kita juga bisa

mendapatkan nilai positif dari atasan. Ini penting bagi anda dan

jenjang karir tentunya. Tetapi tidak bisa dipungkiri juga kalau

lembur itu adalah sesuatu hal yang sulit untuk dikerjakan.

Page 29: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

13

Dampak positif dari sistem kerja lembur yang dirasakan

karyawan, yaitu :

a. Mendapatkan pemasukan tambahan

Dengan mengikuti lembur, maka kita bisa mendapatkan

pemasukan tambahan. Ini adalah hal utama dalam lembur.

Jadi anda bisa menikmatinya nanti saat menerima gaji

anda.

b. Mendapatkan nilai lebih dari atasan

Dengan lembur, pastikan atasan anda tahu anda lembur.

Hal ini sangat berguna karena atasan pasti suka jika anda

karyawan atau bawahannya bekerja lembur apalagi

hasilnya sama produktifnya. Hal ini bisa memberikan anda

nilai plus dan ini bagus bagi karir anda.

2. Dampak Negatif

Bekerja lembur memang menghasilkan banyak

keuntungan, dari pekerjaan lebih efisien, bisa mendukung

percepatan karier, hingga tambahan penghasilan. Tapi tidak

untuk aspek lain si pekerja/karyawan. Dari hasil penelitian

juga ditemukan bahwa dari segi waktu, terdapat pembagian

waktu yang kurang proporsional. Dimana dengan kerja lembur

(overtime), secara otomatis porsi waktu terhadap pekerjaan di

perusahaan lebih banyak dari pada porsi waktu untuk

pemenuhan kebutuhan lainnya.

Page 30: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

14

Selain itu ada sisi psikologis yang perlu dicermati.

Implikasinya sangat kompleks dari mulai masalah pribadi,

keluarga sampai pada masalah sosial. Dari sisi pribadi

misalnya, faktor gangguan kesehatan seperti stress, darah

tinggi bahkan stroke adalah hal yang kerap dijumpai disamping

pola makan yang buruk tentunya. Dari sisi keluarga, waktu

untuk berkumpul dengan istri dan anak-anak menjadi

dikorbankan. Hubungan antar anggota keluarga menjadi

kurang solid dan harmonis. Disamping itu kepedulian terhadap

perkembangan anak-anak juga seolah-olah terabaikan. Bahkan

tidak jarang, banyak keluarga yang hancur berantakan akibat

masalah tersebut. Secara sosial, mereka juga seringkali

dipandang sebagai anggota masyarakat yang tidak mau

bersosialisasi di lingkungannya. Studi yang dipimpin Marianna

Virtanen dari Finnish Institute of Occupational Health dan

University College London ini melibatkan sekitar 2.000

pegawai sipil usia paruh baya di Inggris. Studi menemukan

hubungan kuat antara kerja lembur dan depresi. Korelasi ini

muncul tanpa mengabaikan sejumlah faktor pemicu depresi

seperti sosial demografi, gaya hidup, dan aktivitas lain yang

memengaruhi tingkat stres.

Sedangkan menurut sebuah penelitian, risiko menderita

penyakit jantung iskemik pada para pekerja wanita meningkat

Page 31: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

15

akibat adanya tekanan pekerjaan yang terlalu berat. Penyakit

jantung iskemik sering disebut sebagai ‘silent kiler’. Banyak di

antara penderita tidak menyadari bahwa mereka mengidap

penyakit ini karena mereka tidak mengalami gejala. Studi

penelitian terdahulu telah menyebutkan adanya keterkaitan

antara stres di tempat kerja dan risiko penyakit jantung. Akan

tetapi kebanyakan studi ini hanya berfokus pada kalangan pria.

Sementara riset lain dilakukan di New York terhadap 2.200

pekerja pria dan wanita. Mereka disurvei mengenai pekerjaan

dan efeknya terhadap kestabilan kejiwaan. Rata-rata jam kerja

dalam seminggu adalah 40 jam. Riset tersebut membuktikan,

para pekerja yang memiliki jam kerja lebih lama dari standar

biasanya mengalami masalah dalam kejiwaannya. Tak hanya

berpengaruh pada menurunnya kinerja, mental para pekerja

pun bisa menjadi taruhannya. Dr. Marianna Virtanen

mengungkap bahwa waktu kerja yang panjang berpengaruh

pada fungsi kognitif seseorang.

Saat hal itu berlangsung lama, maka akan berpengaruh

pada kesehatan jiwa para pekerja tersebut. Para pekerja yang

memiliki jam kerja 55 jam mengalami penurunan kestabilan

yang parah dalam lima tahun. Para ahli menilai, temuan ini

membawa sebuah pesan akan pentingnya keseimbangan antara

hidup dan pekerjaan bagi kesehatan. Agen Penelitian Kanker

Page 32: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

16

Internasional (IARC) baru-baru ini memutuskan untuk

memasukkan poin mengenai bekerja pada malam hari ke

dalam daftar pekerjaan beresiko kanker. Dalam dafar tersebut

juga termasuk sinar ultraviolet, karbon hitam, mesin

pembuangan uap, zat-zat pewarna berbahaya, dan sebagainya.

Ilmuwan Jepang dari University of Occupational and

Environmental Health mengadakan sebuah eksperimen.

Mereka mengamati 14.000 orang selama 10 tahun.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa karyawan

yang bekerja dengan jam kerja fleksibel lebih banyak

menderita kanker prostat dibanding mereka yang bekerja

dengan jam kerja standar.Pakar Denmark dari Institute of

Cancer Epidemiology memeriksa 7.000 wanita berusia 30

hingga 54 tahun. Diketahui bahwa para wanita yang bekerja

setidaknya selama enam bulan lamanya pada malam hari

memiliki peluang lebih tinggi mengidap tumor

payudara.Richard Stevens, seorang professor dari Connecticut

University Health Center merupakan ilmuwan pertama yang

mengamati interkoneksi antara bekerja malam hari dan kanker

payudara pada tahun 1987. Ilmuwan menyelidiki alasan

merebaknya kanker payudara pada tahun 1930-an, di mana

saat itu banyak perusahaan yang mulai menetapkan 24 jam

Page 33: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

17

kerja penuh sehari dengan mempekerjakan wanita sebagai

buruh siang dan malam.

Walaupun demikian, fenomena yang terjadi sekarang

ini, posisi kerja lembur (overtime) sudah bergeser menjadi

suatu ‘kebutuhan’ (urgent) bagi para karyawan untuk

menambah nominal pendapatan. Karena pada kenyataanya,

seiring dengan kenaikan harga komponen kebutuhan pokok

dalam kehidupan sehari-hari sehingga terjadi inflasi, ternyata

tidak diiimbangi dengan kenaikan upah/gaji pokok yang

signifikan. Istilahnya kenaikan Upah Minimum Kota (UMK)

yang terjadi tidak sebanding dengan meroketnya harga-harga

kebutuhan pokok di pasaran. Sehingga seandainya tidak ada

tambahan pemasukan dari kerja lembur (overtime) dan hanya

mengandalkan dari gaji pokok saja tidak bisa cukup. Dan

inilah fakta yang terjadi di lapangan sekarang ini.

e. Keuntungan dan Kerugian Penerapan Kerja Lembur

Meskipun berbagai penelitian penunjukkan bahwa kerja

lembur menghasilkan produktivitas yang rendah, namun

penerapannya di lapangan sering kali tidak bisa dihindari.

Keuntungan dan kerugian penerapan kerja lembur antara lain adalah

sebagai berikut:

Page 34: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

18

1. Keuntungan:

a. Menaikkan penghasilan tenaga kerja, sehingga akan

menjadi daya tarik bagi tenaga kerja terampil yang

dibutuhan oleh proyek.

b. Meminimumkan kebutuhan penarikan tenaga kerja.

Perubahan jumlah tenaga kerja, naik atau turun, biasanya

menghasilkan produktivitas yang rendah.

2. Kerugian :

a. Turunnya produktivitas bila pekerjaan tidak didasarkan

pada kecepatan peralatan.

b. Turunnya penghasilan tenaga kerja bila kerja lembur

dihentikan akan membuat tenaga kerja kecewa, sehingga

mereka menurunkan kecepatan kerjanya agar perlu

dilanjutkan dengan lembur.

2. Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat

penting di dalam karyawan melakukan aktivitas bekerja. Dengan

memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi

kerja yang mampu memberikan motivasi karyawan untuk bekerja, maka

dapat membawa pengaruh terhadap semangat kerja karyawan. Pengertian

lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja

yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

Page 35: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

19

dibebankan. Menurut Sedarmayati (2009:21) definisi lingkungan kerja

adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan

sekitarnya dimana sesorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan

kerjanya baik sebagai perseorangan maupun kelompok. Lingkungan

kerja adalah keseluruhan sarana prasarana kerja yang ada disekitar

karyawan yang sedang melaksanakan pekerjaan yang dapat

mempengaruhi pekerjaan itu sendiri. Menurut pendapat dari Lewa dan

Subono (2005:235) bahwa lingkungan kerja di desain sedemikian rupa

agar dapat tercipta hubungan kerja yang mengikat pekerja dengan

lingkungan. Lingkungan kerja yang menyenangkan dapat membuat para

karyawan merasa betah dalam menyelesaikan pekerjaannya serta mampu

mencapai suatu hasil yang optimal. Sebaliknya apabila kondisi

lingkungan kerja tersebut tidak memadai akan menimbulkan dampak

negatif dalam penurunan tingkat produktivitas kinerja karyawan.

a. Lingkungan Kerja Internal

Menurut Purwanti dan Fattah (2011), lingkungan internal

adalah tempat manajer bekerja yang mencakup budaya perusahaan,

teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik. Menurut

Margaretta (2012), lingkungan internal perusahaan merupakan

kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan

memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen.

Lingkungan internal terdiri dari pemilik (swasta), dewan

direksi, karyawan dan lingkungan kerja fisik. Pemilik adalah orang

Page 36: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

20

yang memiliki hak hukum bisnis tersebut. Dewan direksi dipilih

dan bertanggung jawab untuk mengawasi manajemen organisasi /

perusahaan secara umum dan memastikan bahwa organisasi /

perusahaannya telah dijalankan dengan cara yang paling baik dan

dapat memuaskan bagi semua anggota organisasi. Karyawan

organisasi merupakan elemen utama dari lingkungan internal.

Manajer harus dapat memperhatikan akan perubahan sifat

karyawannya yang disebabkan oleh gender, etnis, umur dan

dimensi lain. Lingkungan fisik kerja meliputi gedung dan fasilitas.

Berikut ini merupakan faktor internal budaya organisasi, yaitu:

1. Menjunjung nilai-nilai luhur standar etika moral, ilmu

pengetahuan, dan profesi.

2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik di

lingkungan pendidikan maupun masyarakat.

3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan

berkesinambungan serta menjadikan budaya belajar (learning

culture) dan peningkatan mutu diri yang berkesinambungan

(continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.

4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan

umat manusia tanpa membedakan agama dan suku bangsa.

5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan

harkatnya.

Page 37: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

21

b. Lingkungan Kerja Eksternal

Menurut Wibowo (2007:70) lingkungan eksernal adalah

komponen-komponen yang ada diluar organisasi atau perusahaan.

Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :

1. Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan eksternal

yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.

Contoh :

a. Keadaan alam yang meliputi sumber daya alam dan

lingkungan.

b. Politik dan hankam, kehidupan operasional perusahaan

sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara

dimana perusahaan berada menciptakan.

c. Hukum

d. Perekonomian

e. Pendidikan dan kebudayaan

f. Sosial dan budaya

g. Kependudukan

h. Hubungan internasional.

2. Lingkungan eksternal mikro, adalah lingkungan eksternal

yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :

a. Pemasok/supplier yang menunjang kelangsungan

operasi perusahaan.

Page 38: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

22

b. Perantara,misalnya distribotur, pengecer yang berperan

dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke

konsumen.

c. Teknologi yang berkaitan dengan perkembangan proses

kerja, peralatan, metode, dll.

d. Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan

perusahaan.

c. Indikator Lingkungan Kerja

Indikator-indikator lingkungan kerja oleh Nitisemito (2010)

yaitu sebagai berikut:

1. Suasana kerja

Suasana kerja adalah kondisi yang ada disekitar

karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Suasana

kerja ini akan meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat bantu

pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan termasuk

juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada ditempat

tersebut.

2. Hubungan dengan rekan kerja

Page 39: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

23

Hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan

rekan kerja harmonis dan tanpa ada saling intrik diantara

sesama rekan sekerja. Salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu organisasi

adalah adanya hubungan yang harmonis diantara rekan kerja.

Hubungan yang harmonis dan kekeluargaan merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

3. Tersedianya fasilitas kerja

Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan yang digunakan

untuk mendukung kelancaran kerja lengkap/mutakhir.

Tersedianya fasilitas kerja yang lengkap, walaupun tidak baru

merupakan salah satu penunjang proses dalam bekerja.

3. Pengertian Kinerja

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual

performance yang berarti prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang.

Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Mangkunegara,

2014:67).

Menurut Sinambella, dkk (2012) mengemukakan bahwa kinerja

pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan

sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan

Page 40: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

24

kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Sedangkan menurut

Byars dan Rue (dalam Harsuko, 2011) kinerja merupakan derajat

penyusunan tugas yang mengatur pekerjaan seseorang. Jadi, kinerja

adalah kesediaan sesorang atau kelompok orang untuk melakukan

kegiatan atau menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya

dengan hasil yang diharapkan.

Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari

suatu proses (Nurlaila, 2010 : 71). Menurut pendekatan perilaku dalam

manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang

dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan

pekerjaan (Luthans, 2005 : 165). Sedangkan menurut Veithzal (2009 :

309) mengemukakan bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang

ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh

karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya

perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kinerja mengacu kepada kadar

pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan.

Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan

sebuah pekerjaan. Sering disalah tafsirkan sebagai upaya (Effor), yang

mencerminkan energi yang dikeluarkan, kinerja diukur dari segi hasil.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja sumber daya

manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun

kuantitas yang dicapai sumber daya manusia per satuan periode waktu

Page 41: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

25

dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Supaya organisasi berfungsi secara efektif, orang-

orang mestilah dibujuk agar masuk dan bertahan di dalam organisasi,

mereka harus memberikan kontribusi spontan dan perilaku inovatif yang

berada di luar tugas formal mereka. Tiga perilaku dasar itu hendaknya

disertakan dalam penilaian kerja. Perusahaan yang baik harus mampu

mengukur setiap kinerja karyawannya, karena hal ini merupakan salah

satu faktor yang menentukan apakah sebuah target yang diberikan

perusahaan dapat dicapai atau tidak.

a. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Widodo (2015)

adalah sebagai berikut :

1. Sasaran

Adanya rumusan sasaran yang jelas tentang apa yang

diharapkan oleh organisasi untuk dicapai.

2. Standar

Apa ukurannya bahwa seseorang telah berhasil mencapai

sasaran yang diinginkan.

3. Umpan balik

Informasi terhadap kegiatan yang berkaitan dengan upaya

mencapai sasaran sesuai standar yang telah ditentukan.

4. Peluang

Page 42: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

26

Beri kesempatan orang itu untuk melaksanakan tugasnya

mencapai sasaran tersebut.

5. Sarana

Sediakan sarana yang diperlukan untuk mendukung

pelaksanaan tugasnya.

6. Kompetensi

Beri pelatihan yang efektif, yaitu bukan sekedar belajar

tentang sesuatu, tetapi belajar bagaimana melakukan sesuatu.

7. Motivasi

Harus bisa menjawab pertanyaan “mengapa saya harus

melakukan pekerjaan ini”?

b. Efek Kinerja

Menurut Umam (2010;101), beberapa efek dari adanya

kinerja adalah:

1. Pencapaian target

Pada saat karyawan dan pimpinan bertindak efektif dengan

energi positif, untuk menyelesaikan tugas dan tanggung

jawab masingmasing sesuai dengan arahan dari target. Maka

pada saat itu, energi positif setiap orang akan berkolaborasi

dan berkontribusi untuk menghasilkan karya dan kinerja

terbaik.

2. Loyalitas karyawan

Page 43: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

27

Loyalitas memiliki beberapa unsur, yaitu adanya sikap

kesetiaan, kesadaran melaksanakan tanggung jawab, serta

berusaha menjaga nama baik perusahaan. Semakin tinggi

tingkat loyalitasnya, maka akan semakin baik kinerja

karyawan tersebut.

3. Pelatihan dan Pengembangan

Semakin baik kinerja karyawan, semakin mudah dalam

pelatihan dan pengembangan. Sebaliknya, bila semakin buruk

kinerja karyawan tersebut, akan semakin tinggi kebutuhan

karyawan tersebut untuk mendapatkan pelatihan dan

pengembangan.

4. Promosi

Kinerja dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan

untuk promosi karyawan.

5. Berperilaku Positif

Mendorong orang lain agar berperilaku positif atau

memperbaiki tingkatan mereka yang berada di bawah standar

kinerja.

6. Peningkatan Organisasi

Memberikan dasar yang kuat bagi pembuatan kebijakan

untuk peningkatan organisasi.

c. Indikator Kinerja Karyawan

Page 44: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

28

Indikator kinerja karyawan menurut Robert L. Mathis dan

John H. Jackson (2006:378) adalah sebagai berikut:

1. Kuantitas

Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan

dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang

diselesaikan. Kuantitas yang diukur dari persepsi pegawai

terhadap jumlah aktivitas yang di tugaskan beserta hasilnya.

2. Kualitas

Kualitas adalah ketaatan dalam prosedur, disiplin, dedikasi.

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dikehendaki mendekati

sempurna dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari

penampilan aktivitas, maupun memenuhi tujuan-tujuan yang

diharapkan dari suatu aktivitas. Kualitas kerja diukur dari

persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan

serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan

kemampuan pegawai.

3. Keandalan

Keandalan adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan

yang disyaratkan dengan supervisi minimum. Menurut

Zeithaml & Berry dalam Journal of Marketing (dalam

Sudarmanto,2009:14) kehandalan yakni mencakup konsistensi

kinerja dan kehandalan dalam pelayanan; akurat, benar dan

tepat.

Page 45: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

29

4. Kehadiran

Kehadiran adalah keyakinan akan masuk kerja setiap hari dan

sesuai dengan jam kerja.

5. Kemampuan bekerja sama

Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seorang tenaga

kerja untuk bekerja bersama dengan orang lain dalam

menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan

sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-

besarnya.

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh kerja

lembur dan lingkungan kerja diantaranya dikutip dari berbagai sumber.

Berikut penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan

perbandingan dan referensi mengenai pengaruh kerja lembur dan lingkungan

kerja terhadap kinerja karyawan adalah:

1. Arfiyanto (2013) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kerja

Lembur Terhadap Produktivitas Tukang Batu Pada Pekerjaan Pasangan

Dinding Bata, dengan kesimpulan sebagai berikut:

a. Produktivitas kerja pada jam kerja normal sebesar 1,465 m2 /jam,

sedangkan produktivitas jam kerja lembur sebesar 1,428 m2 /jam.

Terjadi penurunan produktivitas tukang batu pada jam kerja

Page 46: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

30

lembur sebesar 2,51% dibandingkan dengan produktivitas jam

kerja normal.

b. Waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan 1 rumah

dengan luasan dinding 550,57 m2 pada jam normal yaitu selama

19 hari. Sementara Waktu yang dibutuhkan dengan adanya

penambahan jam lembur selama 3 jam yaitu sebesar 13 hari.

Terdapat perbedaan waktu 6 hari lebih cepat dengan jam kerja

lembur.

2. Feri Harianto (2008) melakukan penelitian mengenai Perbandingan

Produktivitas Kerja Lembur dan Kerja Normal, dengan kesimpulan

sebagai berikut:

a. Produktivitas kerja normal selalu lebih besar daripada

produktivitas kerja lembur.

b. Pada kategori jenis pekerjaan kayu, besi dan lapisan perkerasan

menunjukkan perbandingan produktivitas (efektivitas) kerja

lembur dan kerja normal kurang dari satu (L/N < 1), hal itu

menunjukkan bahwa kerja lembur pekerjaan tersebut tidak efektif,

sedangkan pada kategori jenis pekerjaan pasangan mempunyai

rasio L/N > 1, dimana kerja lembur pada pekerjaan pasangan

efektif untuk dilaksanakan.

3. Penelitian Kasmawati (2014) dengan judul “Pengaruh Lingkungan

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sermani Steel Makassar”.

Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut:

Page 47: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

31

a. Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

PT. Sermani Steel Makassar. Hasil analisis diperoleh persamaan

regresi antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan yaitu Y

= 29,328 - 0,026 dan nilai R = 0, 032 serta R Square = 0,001. R

Square yang dihasilkan cuma 0,01% karena waktu yang

digunakan tidak banyak, dan dana yang digunakan sangat terbatas,

dan lingkungan kerja yang diteliti hanya lingkungan kerja fisik,

sementara 99,99% dipengaruhi oleh faktor-faktor selain

lingkungan kerja seperti, lingkungan kerja non fisik, kompensasi,

motivasi, dan hubungan karyawan dan atasan serta karyawan

dengan karyawan Dari tabel Coefficients diperoleh nilai

signifikan lingkungan kerja = 0,780 > 0,05 sehingga dapat

diartikan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak hipotesis

H0 dan menerima hipotesis H1 yang berarti lingkungan kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Sermani Steel

Makassar.

4. Penelitian Kusuma (2013) dengan judul “Pengaruh Motivasi dan

Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Hotel Muria Semarang”.

Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut:

a. Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linier berganda Ŷ =

23,857 + 0,180 X1 + 0,94 X2. Dengan menggunakan SPSS 16

hasil hipotesis uji F menunjukkan F hitung = 16.646 dengan nilai

signifikansi = 0,000 < 0,05. Sedangkan dari uji hipotesis secara

Page 48: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

32

parsial (uji t) diperoleh t hitung dari variabel motivasi sebesar

2.619, t hitung variabel lingkungan kerja sebanyak 2.207 di mana

probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima.

Koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) sebesar 0,376, hal ini

berarti 37,6% kinerja karyawan Hotel Muria Semarang

dipengaruhi oleh motivasi dan lingkungan kerja, sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang berada di luar variabel

yang 17 diteliti dalam penelitian ini.

b. Simpulan bahwa motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja

karyawan dengan kontribusi sebesar 12,04%. Lingkungan kerja

memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kontribusi

sebesar 8,88%. Motivasi dan lingkungan kerja secara bersama-

sama memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan

kontribusi 37,6%.

C. Kerangka Pemikiran Teoritis

1. Pengaruh kerja lembur terhadap kinerja karyawan

Kerja lembur merupakan salah satu bagian rencana kerja proyek

dimaksudkan untuk menyelesaikan proses produksi yang tidak mungkin

diselesaikan dalam hari kerja biasa/normal shift. Kerja lembur

menggunakan tenaga kerja yang lebih ekstra, baik dalam kualitas

maupun kuantitas. Tentu dalam implementasinya akan sangat

Page 49: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

33

Kerja Lembur [X1]

berpengaruh pada kondisi para karyawan sehingga akan berdampak

pula terhadap kinerja karyawan.

2. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat

penting di dalam karyawan melakukan aktivitas bekerja. Dengan

memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi

kerja yang mampu memberikan motivasi karyawan untuk bekerja, maka

dapat membawa pengaruh terhadap kinerja karyawan.

3. Pengaruh kerja lembur dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi

persyaratan sebuah pekerjaan. Agar kinerja karyawan baik, perusahaan

harus memperhatikan beberapa faktor penunjang yang berkaitan dengan

kondisi fisik dan psikis karyawan, antara lain kerja lembur dan

lingkungan kerja. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kinerja

karyawan. Untuk memudahkan penulisan dalam penelitian dapat

digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

H1

Page 50: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

34

Lingkungan Kerja [X2]

Kinerja Karyawan [Y]

H3

H2

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam

penelitian, hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis argumentasi,

deskriptif, kerja, atau nol. Hipotesis argumentasi adalah hipotesis yang

menunjukkan dugaan sementara tentang mengapa suatu peristiwa, benda atau

variabel itu terjadi. Hipotesis deskriptif menunjukan prediksi sementara

tentang bagaimana suatu peristiwa atau variabel itu terjadi. Hipotesis kerja

adalah dugaan sementara tentang akibat suatu variabel terjadi terhadap

variabel tertentu yang lain bila suatu variabel berubah akan mengakibatkan

variabel lainnya berubah pula. Hipotesis nol (hipotesis nihil atau null

hypotheses) adalah proposisi yang menyatakan hubungan yang definitif dan

tepat di antara dua variabel (Uma Sekaran, 2006). Adapun hipotesis yang

dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

1. Ada pengaruh yang signifikan antara kerja lembur dan lingkungan

kerja terhadap kinerja karyawan PT Intan Pariwara.

Page 51: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

35

2. Ada pengaruh yang signifikan antara kerja lembur terhadap kinerja

karyawan PT Intan Pariwara.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap

kinerja karyawan PT Intan Pariwara.

Page 52: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kerja Lembur dan Lingkungan Kerja secara simultan berpengaruh

terhadap Kinerja Karyawan PT Intan Pariwara. Hal ini dibuktikan

dengan nilai dari fhitung sebesar 43,754 yang lebih besar dari nilai ftabel

sebesar 3,20 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil

dari probabilitas (0,000 < 0,05). Hasil uji ini menjelaskan bahwa

variabel Kerja Lembur dan Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan. Pada tabel 4.17 koefisien determinasi,

nilai R square pada penelitian ini sebesar 0,651 atau 65,1% yang

artinya Kinerja Karyawan hanya dapat dijelaskan oleh variabel Kerja

Lembur dan Lingkungan Kerja sebesar 65,1%. Kerja Lembur perlu

dilakukan karena bisa mencapai efisiensi bagi perusahaan daripada

mencari karyawan baru. Karena jika mengangkat karyawan baru, akan

memunculkan beban pengeluaran baru contohnya pembelian mesin

dan peralatan kantor, serta penggajian karyawan baru sehingga bisa

mengurangi beban biaya. Lingkungan kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan

Page 53: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

90

kinerja karyawan, karena jika lingkungan kerja yang nyaman dan

fasilitas yang lengkap, kinerja karyawan akan bertambah. Serta lebih

semangat dalam menjalankan kerja lembur.

2. Kerja Lembur berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT Intan

Pariwara. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi (beta) sebesar

0,257 yang menunjukkan arah positif. Kemudian thitung sebesar 4,597

dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari

probabilitas (0,000 < 0,05). Hasil uji ini menjelaskan bahwa variabel

Kerja Lembur berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Kerja Lembur perlu dilakukan karena bisa mencapai efisiensi bagi

perusahaan daripada mencari karyawan baru. Karena jika mengangkat

karyawan baru, akan memunculkan beban pengeluaran baru

contohnya pembelian mesin dan peralatan kantor, serta penggajian

karyawan baru sehingga bisa mengurangi beban biaya.

3. Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT Intan

Pariwara. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi (beta) sebesar

0,454 yang menunjukkan arah positif. Kemudian thitung sebesar 6,486

dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari

probabilitas (0,000 < 0,05). Hasil uji ini menjelaskan bahwa variabel

Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, karena jika

lingkungan kerja yang nyaman dan fasilitas yang lengkap, kinerja

Page 54: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

91

karyawan akan bertambah. Serta lebih semangat dalam menjalankan

kerja lembur.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran yang dapat penulis

sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

a. Kerja Lembur ada di PT Intan Pariwara sudah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang ada. Namun karyawan

perlu lembur yang lebih banyak, maka dari itu diperlukan

lingkungan kerja yang nyaman supaya karyawan semangat

dalam mengerjakan kerja lembur.

b. Lingkungan kerja yang ada di PT. Intan Pariwara dinilai sudah

cukup baik namun akan lebih baik lagi apabila lingkungan kerja

lebih ditingkatkan lagi. Mengingat bahwa lingkungan kerja

merupakan pendorong atau penyemangat karyawan agar dapat

bekerja lebih giat dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan.

c. Kinerja karyawan di PT. Intan Pariwara dinilai sudah cukup

baik dan harus dipertahankan. Namun alangkah lebih baik lagi

apabila ditingkatkan dengan cara lebih memperhatikan

lingkungan kerja. Dengan demikian, kinerja karyawan tentunya

akan mengalami peningkatan yang lebih efektif.

Page 55: PENGARUH KERJA LEMBUR DAN LINGKUNGAN KERJA …

92

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengukur Kinerja

Karyawan tidak hanya dengan variabel Kerja Lembur dan Lingkungan

Kerja, tetapi ditambah dengan faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi Kinerja Karyawan. Selain menambah variabel,

disarankan juga untuk mengembangkan indikator tiap variabel dan

memperluas objek dari penelitian agar hasil yang diperoleh lebih baik

dan signifikan.