Keterkaitan Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan ...
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN...
Transcript of PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN...
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,
DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI Periode 2008-2011)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh :
SILVIA LAILIYAH QODARIYAH
NIM. 109082000091
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/ 2013 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Silvia Lailiyah Qodariyah
2. Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 25 Maret 1992
3. Alamat : Jl. H. Gemin RT 006/009 No. 67 Jati
Kramat Jati Asih Bekasi 17421
4. Telepon : 085694638478
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. MI Al-Hidayah Bekasi 1997-2003
2. MTS Al-Hidayah Bekasi 2003-2006
3. SMAN 5 Bekasi 2006-2009
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009-2013
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Divisi Penelitian dan Pengembangan BEM Jurusan Akuntansi UIN
Syarif Hidayatullah, periode 2010-2011.
IV. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Talkshow Pemberantasan Korupsi bersama KPK oleh BEMJ Akuntansi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 9 September 2009.
2. Seminar Nasional oleh Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif
Hidayatullah, “Peran Asuransi dalam Era Globalisasi”, 20 Mei 2010.
3. Peserta Internal Accounting Competition dalam acara Accounting Fair
2011 oleh BEMJ Akuntansi Syarif Hidayatullah Jakarta, 20–22
Desember 2010.
vii
V. KEPANITIAAN
1. Accounting Charity On Ramadhan oleh BEMJ Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah, sebagai divisi acara, Agustus 2010.
2. Program Pengenalan Studi Almamater (PROPESA) oleh BEMJ
Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah, sebagai divisi acara, Agustus
2010.
VI. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Nasehudin Abdul Aziz., M.Pd,I
2. Tempat tanggal Lahir : Kuningan, 09Juni 1958
3. Ibu : Euis Farida
4. Tempat tanggal Lahir : Kuningan, 21 Juli 1966
6. Alamat : Jl. H. Gemin RT 006/009 No. 67 Jati
Kramat Jati Asih Bekasi 17421
5. Telepon : (021) 84973010
6. Anak ke : 3 dari 5 bersaudara
viii
ABSTRACT
The Effect Of Investment Decision, Financing Decision, and Dividen Policy to
The Firm Value
This research aims to examine the effect of investment decision, financing
decision, and dividend policy to the firm value. Population of this research is
listed public company at Indonesia Stock Exchange with manufacturing company
as sample. Sampling method uses purposive sampling method. Samples were
collected from 26 manufacture companies listed in the Indonesia Stock Exchange
during 2008-2011 period. Data analysis technique uses classic assumption test:
multicolonierity test, autocorrelation test, heteroscedasticity test, and normality
test. Hypothesis test uses multiple regression analysis. Partially, the result of this
research showed that investment decision, financing decision, and dividen policy
have influence significant on firm value. Simultanously, these variables have
significant influence on firm value.
Key Words: investment decision, financing decision, dividend policy, firm
value
.
ix
ABSTRAK
Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan
Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan investasi,
keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Populasi
dari penelitian ini adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dengan perusahaan manufaktur sebagai sampel. Metode sampling yang
digunakan adalah metode purposive sampling. Sampel dikumpulkan dari 26
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2008-2011. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik: uji
multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Secara parsial, hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara
simultan, variabel-variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Kata kunci : keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen,
nilai perusahaan.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah Rabbul Jalil yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan
atas panutan agung Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang telah telah
menuntun umatnya dengan penuh kesabaran menuju jalan yang diridhoi Allah
SWT. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung
maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:
1. Kedua orang tuaku Bapak Nasehudin Abdul Aziz dan Ibu Euis Farida yang
selalu mencurahkan perhatian, cinta dan sayang, selalu mendoakan, dan
selalu memberikan semangat serta motivasi.
2. Kakakku Emni Muflihatun Nasyifah, Yuyun Yuliani Firdaus, dan kedua
adikku Syifa Fitratul Mustaanah, Muhammad Rafi Akbar yang selalu
membantu, mendoakan dan memberikan keceriaan selalu.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus selaku Dosen Pembimbing I
yang telah meluangkan waktu dan memberikan pengarahan dalam penulisan
skripsi ini.
4. Ibu Atiqah., SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu, memberikan pengarahan dan masukan untuk kesempurnaan skripsi
ini.
5. Ibu Dr. Rini, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Hepi Prayudiawan SE., Ak., MM selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
xi
7. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
8. Hamdan Fadhilah atas semangat, motivasi, doa, dan dukungan yang terus
diberikan kepada penulis selama ini.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan Annisa Ayu Fitria, Puspo Wardhani, Zahra
Septianingsih, Rizka Persia Pasadena, Laila Badriah serta Dhika Harmawan
dan Rachmat Dwi Winardi. Semoga persahabatan ini terus terjaga dan
semoga Allah SWT selalu memberkahi persahabatan kita.
10. Teman-teman akuntansi C angkatan 2009, terimakasih atas doa, semangat,
dan dukungannya kepada penulis, semoga kita yang tergabung dalam ACID
ini dapat terus menjaga tali silaturahmi.
11. Seluruh Rekan Akuntansi 2009 yang selalu memberikan semangat.
12. Kepada segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang ikut
membantu kelancaran pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Mei 2013
Silvia Lailiyah Qodariyah
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Lembar Pengesahan Skripsi .............................................................................. ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ....................................................... iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................... iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .................................................... v
Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................... vi
Abstract ............................................................................................................. viii
Abstrak ................................................................................................................ ix
Kata Pengantar .................................................................................................. x
Daftar Isi ........................................................................................................... xii
Daftar Tabel ..................................................................................................... xv
Daftar Gambar ................................................................................................ xvi
Daftar Lampiran ............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 8
1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8
2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9
A. Tinjauan Literatur.......................................................................... 9
1. Teori Signal (Signalling Theory) ............................................. 9
2. Nilai Perusahaan ...................................................................... 10
3. Keputusan Investasi ................................................................ 11
4. Keputusan Pendanaan ............................................................. 15
5. Kebijakan Dividen .................................................................. 17
B. Penelitian Sebelumnya .................................................................. 20
C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 23
D. Hipotesis ...................................................................................... 25
xiii
1. Keputusan investasi terhadap nilai perusahaan ....................... 25
2. Keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan.................... 26
3. Kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan ......................... 26
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 27
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 27
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 27
C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 28
D. Metode Analisis Data ................................................................... 29
1. Statistik Deskriptif ................................................................... 29
2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 30
3. Uji Hipotesis .............................................................................. 32
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................ 36
1.Variabel Independen ................................................................ 36
a. Keputusan investasi .............................................................. 36
b. Keputusan pendanaan ......................................................... 37
c. Kebijakan dividen ................................................................ 37
2. Variabel Dependen ................................................................... 38
a. Nilai perusahaan ................................................................... 38
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 41
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 41
1. Deskripsi Objek Penelitian....................................................... 41
2. Deskripsi Sampel Penelitian ................................................... 43
B. Analisis dan Pembahasan ............................................................ 45
1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................... 45
2. Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................................. 46
a. Hasil Uji Multikolonieritas ................................................. 46
b. Hasil Uji Autokorelasi ......................................................... 48
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................... 49
d. Hasil Uji Normalitas .. ......................................................... 50
3. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 52
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................... 52
xiv
b. Hasil Uji Statistik F (F- test) ............................................... 53
c. Hasil Uji Statistik t (t- test) .................................................. 54
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 61
A. Kesimpulan ................................................................................. 61
B. Implikasi ...................................................................................... 63
C. Saran ............................................................................................. 64
Daftar Pustaka .................................................................................................... 66
Lampiran ............................................................................................................ 69
xv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................................... 21
3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian ......................................................... 39
4.1. Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria .................................................. 42
4.2. Sampel Penelitian ....................................................................................... 43
4.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha .............................................. 44
4.4. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................................... 45
4.5. Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................................ 47
4.6 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................... 48
4.7. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 51
4.8. Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 52
4.9. Hasil Uji F .................................................................................................. 53
4.10. HasilUji t .................................................................................................... 54
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1. Skema Kerangka Pemikiran ....................................................................... 24
4.1. Grafik Scatterplot ....................................................................................... 49
4.2. Grafik Histogram ....................................................................................... 50
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1. Data sampel .................................................................................................... 70
2. Hasil Output SPSS ......................................................................................... 76
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam situasi perekonomian global, perusahaan melakukan kegiatan
ekonomi tanpa batas negara. Kondisi ini menimbulkan persaingan yang
ketat antara perusahaan. Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah
menunjukkan kemajuan yang pesat dengan semakin bertambahnya jumlah
perusahaan dari hari ke hari membuat persaingan dunia bisnis di Indonesia
menjadi ketat. Berbagai jenis perusahaan bermunculan yang bergerak di
bidang yang berbeda-beda seperti bidang jasa, manufaktur, maupun
dagang yang saling bersaing untuk dapat bertahan dan menjadi yang
terbaik, hal ini mendorong masing-masing perusahaan untuk melakukan
berbagai strategi agar terhindar dari kebangkrutan.
Perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang yaitu
memaksimumkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan maka
kemakmuran pemegang saham akan semakin meningkat. Menurut Fama
dalam Pakpahan (2010:214) nilai perusahaan dapat dilihat dari harga
sahamnya. Harga saham terbentuk atas permintaan dan penawaran
investor, sehingga harga saham tersebut dapat dijadikan proksi nilai
perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Nilai perusahaan dapat dinilai dari harga sahamnya yang
stabil dan mengalami kenaikan dalam jangka panjang. Harga saham yang
2
tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Semakin tinggi nilai
perusahaan mengindikasikan kemakmuran pemegang saham. Harga saham
di pasar modal terbentuk berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan
penawaran investor, sehingga harga saham merupakan fair price yang
dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan.
Salah satu contoh perusahaan yang memaksimumkan nilai perusahaan
yaitu Grup Lippo menambah porsi kepemilikannya di PT Lippo Karawaci
Tbk (LPKR) menjadi 27,03%. Penambahan saham ini dilakukan melalui
perusahaan afiliasinya, Pacific Asia Holdings Limited. Langkah ini bakal
berdampak positif terhadap kinerja emiten properti itu, langkah Lippo
menambah porsi kepemilikan mencerminkan keyakinan grup itu terhadap
prospek LPKR. LPKR akan diuntungkan karena lebih mudah melakukan
ekspansi serta bisa mencari tambahan modal. Nilai kapitalisasi pasar
LPKR saat ini sekitar Rp 16 triliun. Ini merupakan nilai kapitalisasi pasar
terbesar di antara perusahaan properti yang listing di Bursa Efek Indonesia
(BEI). LPKR pernah menuturkan rencana untuk meningkatkan nilai
perusahaan dari US$ 3 miliar menjadi US$ 8 miliar. Untuk itu LPKR telah
menyusun rencana ekspansi (Indreswari, 2012:1).
Optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan
juga dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan,
dalam hal ini satu keputusan keuangan akan mempengaruhi keputusan
keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Keputusan
3
penting yang diambil perusahaan, antara lain keputusan investasi,
keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen (Wijaya, 2010:3).
Keputusan investasi sangat penting karena akan berpengaruh terhadap
keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan dan merupakan inti dari
seluruh analisis keuangan (Brealy et al., 2007:4). Nilai perusahaan yang
dibentuk melalui nilai pasar saham, sangat dipengaruhi oleh peluang-
peluang investasi. Berdasarkan signaling theory, pengeluaran investasi
menunjukkan sinyal positif tentang pertumbuhan aset perusahaan di waktu
yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator
nilai perusahaan.
Dalam keputusan investasi, perusahaan dihadapkan pada keputusan
tentang berapa dana yang harus diinvestasikan pada aktiva lancar dan
aktiva tetap serta pos-pos yang terkait dengan aktiva lain perusahaan.
Susanti (2010:49) menyatakan bahwa nilai perusahaan semata-mata
ditentukan oleh keputusan investasi, artinya keputusan investasi itu
penting karena untuk mencapai tujuan perusahaan dapat dicapai melalui
kegiatan investasi perusahaan. Investasi modal merupakan salah satu
aspek utama dalam keputusan investasi selain penentuan komposisi aktiva.
Dengan demikian dapat disimpulkan apabila dalam berinvestasi
perusahaan mampu menghasilkan keuntungan dengan menggunakan
sumber daya perusahaan secara efisien, maka perusahaan akan
memperoleh kepercayaan dari calon investor untuk membeli sahamnya.
Dengan demikian semakin tinggi keuntungan perusahaan semakin tinggi
4
nilai perusahaan, yang berarti semakin besar kemakmuran yang akan
diterima oleh pemilik perusahaan.
Keputusan investasi akan berimbas pada sumber dan pembiayaannya.
Sumber pendanaan dapat diperoleh dari internal atau eksternal perusahaan.
Selain itu sumber pendanaan bisa berasal dari hutang atau modal sendiri.
Keputusan pendanaan ini berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam
mencari dana untuk membiayai investasi dan menentukan komposisi
sumber pendanaan. Arieska (2011:17) menyatakan bahwa semakin tinggi
proporsi hutang maka semakin tinggi nilai perusahaan. Sebagian
perusahaan menganggap bahwa penggunaan hutang dirasa lebih aman
daripada menerbitkan saham baru. Kebijakan hutang yang akan diambil
perusahaan juga berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan hutangnya. Kemampuan perusahaan dapat meningkatkan
kepercayaan para kreditur untuk meminjamkan dana kepada perusahaan.
Di sisi lain penambahan hutang akan meningkatkan tingkat risiko atas arus
pendapatan perusahaan. Semakin besar hutang, semakin besar pula
kemungkinan terjadinya perusahaan tidak mampu membayar kewajiban
tetap berupa bunga dan pokoknya.
Berdasarkan teori Trade off Theory mengemukakan bahwa kenaikan
hutang akan bermanfaat jika dapat meningkatkan nilai perusahaan, artinya
bahwa penambahan hutang belum mencapai titik optimal (suatu batas
optimal dari jumlah hutang yang dapat menyebabkan nilai perusahaan
tersebut maksimal). Jika manfaat hutang menjadi lebih kecil dibandingkan
5
nilai kebangkrutan maka penambahan hutang akan menurunkan nilai
perusahaan.
Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar
dividen. Para investor memiliki tujuan utama untuk meningkatkan
kesejahteraan dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk dividen
maupun capital gain. Seorang investor yang tidak bersedia berspekulasi
akan lebih memilih dividen daripada capital gain. Besarnya dividen ini
dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi,
maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi.
Sebaliknya jika dividen yang dibayarkan kecil maka harga saham
perusahaan tersebut juga rendah. Kemampuan membayar dividen erat
hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika
perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar
dividen juga besar. Oleh karena itu, dividen yang besar akan
meningkatkan nilai perusahaan (Chen, 2009:27).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Efni, dkk (2012) menyatakan
bahwa keputusan investasi mempunyai pengaruh yang signifikan positif
terhadap nilai perusahaan dimana keputusan investasi yang tepat akan
meningkatkan nilai perusahaan. Hasil ini dapat diartikan bahwa keputusan
investasi yang baik adalah keputusan invesasi yang dapat menghasilkan
NPV positif, artinya keputusan investasi tersebut dapat menghasilkan
return yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya modal yang
dikeluarkan oleh perusahaan.
6
Pengujian atas keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan telah
dilakukan oleh Afzal dan Rohman (2012) yang menyatakan hasil
pengujian regresi menunjukkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga apabila
keputusan pendanaan naik sebesar satu satuan, maka nilai perusahaan juga
akan naik. Adanya pengaruh positif yang diberikan keputusan pendanaan
menunjukkan keputusan pendanaan yang dilakukan perusahaan adalah
dengan menggunakan pendanaan melalui ekuitas yang lebih banyak
daripada menggunakan pendanaan melalui hutang, sehingga laba yang
diperoleh akan semakin besar.
Pengujian atas kebijakan dividen telah dilakukan oleh Adelegan
(2011) yang menyatakan bahwa hubungan antara dividen dan nilai
perusahaan adalah positif ketika semua perusahaan dikumpulkan bersama-
sama. Hubungan positif antara dividen dan nilai perusahaan menyiratkan
bahwa dividen memberikan informasi mengenai profitabilitas yang
diharapkan dari pendapatan dan investasi. Wijaya dan wibawa (2010)
memberikan konfirmasi empiris bahwa kebijakan dividen berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen tersebut adalah
membagikan laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham
dalam bentuk dividen.
Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Wijaya
dan Wibawa (2010) mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan
pendanaan, kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Perbedaan
7
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa
adalah peneliti mengubah proksi pada pengukuran keputusan investasi
menggunakan (Total Assets Growth) TAG karena PER (Price Earning
Ratio) pada penelitian Wijaya (2010) memiliki kelemahan yaitu
penaksiran masa depan yang tidak pasti, sedangkan pada TAG bagi
perusahaan merupakan kesempatan untuk bertumbuh atau melakukan
investasi akan meningkatkan kebutuhan dana. Perbedaan lainnya adalah
peneliti menggunakan periode tahun yang lebih baru yaitu periode tahun
2008-2011.
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai keputusan investasi, keputusan
pendanaan, dan kebijakan dividen suatu perusahaan. Berdasarkan hal
tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011).”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan yang
hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris tentang :
a. Analisis pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan.
b. Analisis pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan.
c. Analisis pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi perusahaan, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan dan penentuan kebijakan untuk meningkatkan nilai
perusahaan.
b. Bagi investor, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi dalam pengambilan keputusan saat
berinvestasi
c. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan referensi dalam melakukan penelitian yang sama.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Signal (Signalling Theory)
Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.
Brigham dan Houston (2001:36) menyatakan bahwa sinyal adalah
suatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang
memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen
memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang
menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan
mengusahakan modal baru dengan cara-cara lain seperti dengan
menggunakan hutang.
Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai
dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak
eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena
terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena
perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan
prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor dan kreditor).
Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan
menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan
harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan
10
nilai perusahaan dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu
cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan
sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang
dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai
prospek perusahaan yang akan datang.
2. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai
oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama
beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai
dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi,
yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan
meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga
akan meningkat. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai
perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran
pemegang saham (Keown et al., 2000:555). Semakin tinggi harga
saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang
tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai
yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga
pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi,
pendanaan (financing), dan manajemen aset. Pada dasarnya tujuan
manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan
11
tetapi di balik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik
perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan
berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat,
sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak
terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari
saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur
tingkat efektifitas perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan
manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai
saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga
saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para
manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan
mengorbankan para pemegang obligasi.
3. Keputusan Investasi
Keputusan investasi yang dibuat perusahaan dipengaruhi oleh
kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang dapat memenuhi
kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek atau yang disebut
likuiditas perusahaan. Perusahaan harus menjaga likuiditas agar tidak
terganggu, sehingga tidak menganggu kelancaran aktivitas perusahaan
untuk melakukan investasi dan tidak kehilangan kepercayaan diri dari
pihak luar (Hidayat, 2010:462).
Esensi pertumbuhan bagi suatu perusahaan adalah adanya
kesempatan investasi yang menghasilkan keuntungan. Jika terdapat
kesempatan investasi yang menguntungkan, maka manajer berusaha
12
mengambil peluang-peluang tersebut untuk memaksimalkan
kesejahteraan pemegang saham karena semakin besar kesempatan
investasi yang menguntungkan maka investasi yang dilakukan akan
semakin besar.
Investasi adalah pengelolaan sumber-sumber yang dimiliki dalam
jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang.
Menurut Purnamasari, dkk (2009:109) investasi merupakan
penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu
aset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang
akan datang. Fama (1978) dalam Hidayat (2010:458) menyatakan
bahwa nilai perusahaaan semata-mata ditentukan oleh keputusan
investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi
itu penting karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan
dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan.
Kesempatan investasi atau pilihan-pilihan pertumbuhan (growth
option) suatu perusahaan merupakan sesuatu yang melekat dan bersifat
tidak dapat diobservasi (inherently observable). Myers (1977) dalam
Hidayat (2010:459) memperkenalkan investment opportunity set (IOS)
pada studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan
investasi. IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai
perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan dimasa yang akan
datang. Prospek perusahaan dapat ditaksir dari investment opportunity
set (IOS), yang didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang
13
dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa akan datang
dengan net present value positif.
Gaver dan Gaver dalam Purnamasari, dkk (2009:109) menyatakan
bahwa kesempatan investasi merupakan nilai perusahaan yang
besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan
manajemen di masa yang akan datang. Dalam hal ini pilihan-pilihan
investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar.
Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang
luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan,
namun sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk
kepentingan di masa yang akan datang. Dengan demikian IOS bersifat
tidak dapat diobservasi, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat
dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan, misalnya
variabel pertumbuhan, variabel kebijkan dan lain-lain. Kallapur dan
Trombley dalam Arieska (2011:16) menyatakan bahwa proksi-proksi
IOS dapat digolongkan menjadi 3 jenis.
a. Proksi IOS berdasar harga (price-based proxies)
IOS berdasar harga (price-based proxies), merupakan proksi
yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan
sebagian dinyatakan dalam harga saham. Proksi yang didasari pada
suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan
perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Proksi yang
didasari pada suatu ide yang menyataan bahwa prospek
14
pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-
harga saham dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai
pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang
dimiliki. IOS yang didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio
sebagai suatu ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai pasar
perusahaan.
b. Proksi IOS berdasar investasi (investment-based proxies)
Proksi IOS berbasis pada investasi (investment-based proxies),
merupakan proksi yang percaya pada gagasan bahwa suatu level
kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara positif dengan nilai
IOS suatu perusahaan.
c. Proksi IOS berdasar pada varian (variance measures).
Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement)
merupakan proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan
menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk
memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh seperti variabilitas
return yang mendasari peningkatan aset.
Proksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Asset
Growth (TAG). TAG merupakan pertumbuhan aset perusahaan
dari satu tahun tertentu ke tahun berikutnya. TAG merupakan
besarnya pertumbuhan investasi pada aktiva tetap yang dilakukan
oleh perusahaan. Asset Growth adalah rata-rata pertumbuhan
kekayaan perusahaan. Bila kekayaan awal suatu perusahan adalah
15
tetap jumlahnya, maka pada tingkat pertumbuhan aktiva yang
tinggi berarti besarnya kekayaan akhir perusahaan tersebut
semakin besar. Demikian pula sebaliknya. Pada tingkat
pertumbuhan aktiva yang tinggi, bila besarnya kekayaan akhir
tinggi berarti kekayaan awalnya rendah. Variabel ini juga dapat
didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari aktiva tetap.
4. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan mengindikasikan bagaimana perusahaan
membiayai kegiatan operasionalnya atau bagaimana perusahaan
membiayai aktivanya. Struktur finansial mencerminkan cara
bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, dengan demikian
struktur finansial tercermin pada keseluruhan pasiva dalam neraca.
Struktur finansial mencerminkan perimbangan antara keseluruhan
modal asing (hutang) dengan modal sendiri (ekuitas). Keputusan
pendanaan bisa bersumber dari utang jangka pendek (current
liabilities) maupun utang jangka panjang (long term debt) dan modal
saham perusahaan yang terdiri dari saham preferen (preferred stock)
dan saham biasa (common stock).
Dalam memilih sumber pendanaan, apakah bersumber dari dalam
atau dari luar perusahaan, Pecking Order Theory menetapkan suatu
urutan keputusan pendanaan dimana para manajer pertama kali akan
memilih untuk menggunakan laba ditahan, hutang dan penerbitan
saham sebagai pilihan terakhir (Ramlall, 2009:84). Teori ini
16
didasarkan pada argumentasi bahwa penggunaan laba ditahan lebih
murah dibandingkan sumber dana eksternal. Penggunaan sumber dana
eksternal melalui hutang hanya akan digunakan jika kebutuhan
investasi lebih tinggi dari sumber dana internal.
Myers dalam Ningsih (2011:72) pecking order theory menyatakan
bahwa :
a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil
operasi perusahaan).
b. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden yang
ditargetkan dengan berusaha menghindari pembayaran deviden
secara drastis.
c. Kebijakan dividen yang relatif segan untuk dirubah, disertai dengan
fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bisa
diduga mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-kadang
melebihi kebutuhan dana untuk investasi meskipun pada
kesempatan yang lain mungkin kurang. Apabila dana hasil operasi
kurang dari kebutuhan investasi maka perusahaan akan mengurangi
saldo kas atau menjual sekuritas yang dimiliki.
d. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka
perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih
dahulu yaitu dimulai dari penerbitan obligasi kemudian diikuti oleh
sekuritas berkarakter opsi (obligasi konversi), baru akhirnya
penerbitan saham baru apabila masih belum mencukupi.
17
Sumber dana internal lebih disukai daripada sumber dana eksternal
karena dana internal memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu
membuka diri lagi dari sorotan investor luar. Dana eksternal lebih
disukai dalam bentuk hutang (obligasi) dari pada ekuitas (penerbitan
saham) karena biaya emisi obligasi lebih murah daripada biaya emisi
saham baru. Pada penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur
struktur pendanaan adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER
menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui
hutang dengan pendanaan melalui ekuitas (Brigham dan Houston,
2009:103).
5. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen menyangkut tentang keputusan untuk
membagikan laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham
dalam bentuk dividen atau laba ditahan guna pembelanjaan investasi di
masa mendatang. Kebijakan dividen merupakan keputusan
pembayaran dividen yang mempertimbangkan maksimalisasi harga
saham saat ini dan periode mendatang. Dalam penentuan besar
kecilnya dividen yang akan dibayarkan pada perusahaan yang sudah
merencanakan dengan menetapkan target Dividend Payout Ratio
didasarkan atas perhitungan keuntungan yang diperoleh setelah
dikurangi pajak. Untuk dapat membayar dividen dapat dibuat suatu
rencana pembayarannya. Menurut John Lintner dalam Wijaya dan
Wibawa (2010:15) menjelaskan bahwa:
18
a. Perusahaan mempunyai target Dividend Payout Ratio jangka
panjang.
b. Manajer memfokuskan pada tingkat perubahan dividen dari pada
tingkat absolut.
c. Perubahan dividen yang meningkat dalam jangka panjang, untuk
menjaga penghasilan. Perubahan penghasilan yang sementara tidak
untuk mempengaruhi Dividend Payout Ratio.
d. Manager bebas membuat perubahan dividen untuk keperluan
cadangan.
Penentuan besarnya Dividend Payout Ratio akan menentukan besar
kecilnya laba yang ditahan. Setiap ada penambahan laba yang ditahan
berarti ada penambahan modal sendiri dalam perusahaan yang
diperoleh dengan biaya murah. Keputusan mengenai jumlah laba yang
ditahan dan dividen yang akan dibagikan diputuskan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS). Ada beberapa macam teori tentang
kebijakan dividen. Berikut ini adalah teori tentang kebijakan dividen
dalam Brigham dan Houston (2001:66) yaitu:
1. Dividend irrelevance theory adalah suatu teori yang menyatakan
bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh baik terhadap
nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti
pendapat Modigliani dan Miller (MM) yang menyatakan bahwa
nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya
Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih
19
sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian
kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan.
2. Bird-in-the-hand theory, sependapat dengan Gordon dan Lintner
yang menyatakan bahwa biaya modal sendiri akan naik jika
Dividend Payout Ratio (DPR) rendah. Hal ini dikarenakan investor
lebih suka menerima dividen daripada capital gains.
3. Tax preference theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa
karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital
gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena
dapat menunda pembayaran pajak.
Berdasarkan ketiga konsep teori tersebut, perusahaan dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Jika manajemen percaya bahwa dividend irrelevance theory dari
M-M itu benar maka perusahaan tidak perlu memperhatikan
besarnya dividen yang harus dibagikan.
2. Jika perusahaan menganut bird-in-the-hand theory maka
perusahaan harus membagi seluruh EAT (Earning After Tax)
dalam bentuk dividen.
3. Jika manajemen cenderung mempercayai tax preference theory
maka perusahaan harus menahan seluruh keuntungan atau dengan
kata lain DPR=0%. Kemampuan perusahaan untuk membagikan
deviden kepada para pemegang saham terbatas tidak sebesar
jumlah laba yang ditahan saja, dimana dividend irrelevance theory
20
menyebutkan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak relevan
dalam mempengaruhi nilai perusahaan, dengan kata lain bahwa
kebijakan dividen suatu perusahaan tidak berpengaruh terhadap
kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan ditentukan oleh
earnings power dari aset perusahaan dan risiko bisnis perusahaan.
Dividen merupakan hak pemegang saham biasa (common stock)
untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika
perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam
dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang
sama. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika
perusahaan sudah membayar dividen untuk saham preferen.
B. Penelitian Sebelumnya
Wijaya dan Wibawa (2010) meneliti tentang keputusan investasi
terhadap nilai perusahaan, hasil penelitian ini memberikan konfirmasi
empiris bahwa keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Efni, dkk
(2012) bahwa keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Hubungan antara keputusan pendanaan dengan nilai perusahaan telah
diteliti sebelumnya diantaranya oleh Afzal dan Rohman (2012) yang
menemukan bukti empiris bahwa keputusan pendanaan berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini didukung oleh penelitian
21
yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010) bahwa keputusan
pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Wijaya dan Wibawa (2010) memberikan konfirmasi empiris bahwa
kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Adelegan (2011) membuktikan adanya
hubungan positif antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan. Akan
tetapi hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pakpahan (2010), Afzal dan Rohman (2012) dan Ningsih (2011) yang
membuktikan bahwa kebijakan dividen berpengaruh tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Tabel. 2.1
Penelitian Sebelumnya
No Peneliti Judul Metode
Penelitian Hasil penelitian
1 Lihan Rini
Puspo Wijaya
dan Bandi Anas
Wibawa (2010)
Pengaruh keputusan
investasi, keputusan
pendanaan, dan
kebijakan dividen
terhadap nilai
perusahaan
Penelitian ini
menggunakan
analisis regresi
berganda
Keputusan investasi,
keputusan pendanaan,
dan kebijakan dividen
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
22
No Peneliti Judul Metode
Penelitian Hasil penelitian
2 Olatundun
Adelegan
(2011)
Effect of Taxes on
Business Financing
Decisions and Firm
Value in Nigeria
Penelitian ini
menggunakan
metode
Ordinary
least square
(OLS) method
Kebijakan dividen
memiliki hubungan
posititif terhadap nilai
perusahaan.
3 Arie Afzal,
Abdul Rohman
(2012)
Pengaruh keputusan
investasi, keputusan
pendanaan,
Dan kebijakan
deviden terhadap
nilai perusahaan
Penelitian ini
menggunakan
analisis regresi
berganda
Keputusan investasi
dan keputusan
pendanaan
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan sedangkan
kebijakan dividen
berpengaruh negatif
terhadap nilai
perusahaan
4 Yulia Efni,
Djumillah
Hadiwidjo,
Ubud Salim,
Mintarti Rahayu
(2012)
Keputusan Investasi,
Keputusan
Pendanaan,
kebijakan dividen :
pengaruhnya
terhadap nilai
perusahaan (studi
pada sector property
dan Real Estate di
Bursa Efek
Indonesia)
Penelitian ini
menggunakan
Analisi jalur
Penelitian ini
menemukan bahwa
penurunan resiko
perusahaan di
perusahaan-
perusahaan sektor
properti dan real
estate mampu
meningkatkan nilai
perusahaan sebaliknya
peningkatan resiko
menyebabkan nilai
perusahaan turun
5 Jianguo Chen
And Nont
Dhiensiri (2009)
Determinants of
Dividend Policy:
The Evidence from
New Zealand
Penelitian ini
menggunakan
OLS regression.
Struktur kepemilikan
menjadi penentu
paling penting dari
kebijakan dividen
perusahaan ini.
6 Rosma
Pakpahan
(2010)
Pengaruh faktor-
faktor fundamental
perusahaan dan
kebijakan dividen
terhadap nilai
Penelitian ini
menggunakan
Pooled
regression
model
Ukuran perusahaan
(size) dan return on
equity (ROE)
berpengaruh terhadap
nilai perusahaan yang
23
No Peneliti Judul Metode
Penelitian Hasil penelitian
perusahaan diproksi PBV,
sedangkan growth,
leverage, kebijakan
dividen tidak
berpengaruh.
Sumber : Data diolah
C. Kerangka Berpikir
Menurut Hamid (2012:25), kerangka pemikiran merupakan sintesa
dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada
dasarnya merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam
memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang
ditetapkan.
Kerangka berpikir ini merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Adapun masalah-masalah
yang dianggap penting dalam penelitian ini adalah keputusan investasi,
keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen yang mempengaruhi nilai
perusahaan.
Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian, maka gambar 2.1
berikut ini adalah kerangka pemikiran yang menggambarkan
permasalahan penelitian.
24
Gambar. 2.1
Kerangka Berpikir
Terdapat perusahaan yang menaikkan nilai perusahaan
Basis Teori
Variabel Independen Variabel Dependen
Keputusan Investasi
Kebijakan Dividen
Nilai Perusahaan
Metode Analisis: Regresi Berganda
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi, dan Saran
Keputusan
Pendanaan
25
D. Hipotesis
1. Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan
Keputusan investasi adalah kombinasi antara nilai aktiva riil
dengan pilihan investasi di masa yang akan datang. Pertumbuhan
perusahaan adalah faktor yang diharapkan oleh investor sehingga
perusahaan tersebut dapat memberikan imbal hasil yang diharapkan.
Pertumbuhan perusahaan yang selalu meningkat dan bertambahnya
nilai aset diharapkan dapat mendorong ekspektasi bagi investor karena
kesempatan investasi dengan keuntungan yang diharapkan dapat
tercapai.
Teori yang mendasari keputusan investasi adalah signalling
theory. Teori tersebut menyatakan bahwa pengeluaran investasi
memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa
yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai
indikator nilai perusahaan. Teori ini menunjukkan bahwa pengeluaran
investasi yang dilakukan oleh perusahaan memberikan sinyal,
khususnya kepada investor maupun kreditur bahwa perusahaan
tersebut akan tumbuh di masa mendatang. Penelitian yang dilakukan
oleh Wijaya dan Wibawa (2010), Efni, dkk (2012) menemukan bukti
bahwa keputusan investasi mempengaruhi secara signifikan terhadap
nilai perusahaan.
H1 = Keputusan Investasi berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Perusahaan
26
2. Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan
Keputusan yang menyangkut investasi akan menentukan sumber
dan bentuk dana untuk pembiayaannya. Sumber pembiayaan yang
berasal dari utang dapat berasal dari utang jangka pendek (current
liabilities) maupun utang jangka panjang (long term debt) dan modal
saham perusahaan yang terdiri dari saham preferen (preferred stock)
dan saham biasa (common stock). Wijaya dan wibawa (2010). Afzal
dan Rohman (2012) telah meneliti hubungam keputusan pendanaan
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
H2 = keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan
3. Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang
saham apabila perusahaan memiliki kas yang benar-benar bebas, yang
dapat dibagikan kepada pemilik saham sebagai dividen. Semakin
tinggi nilai kesehatan suatu perusahaan akan memberikan keyakinan
kepada pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau
capital gain) di masa yang akan datang. Wijaya dan Wibawa (2010),
Adelegan (2011) telah meneliti hubungan kebijakan dividen
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
H3 = Kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel
atau lebih (Indriantoro dan Supomo, 2002:27). Penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu keputusan investasi,
keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap variabel dependen,
yaitu nilai perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
dalam industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2008-2011.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa
yang ciri-cirinya akan diduga. Pada penelitian ini yang menjadi populasi
adalah semua perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2008 sampai 2011.
Sampel adalah sebagian dari elemen populasi yang diteliti.
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat
diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi sebenarnya,
dengan kata lain sampel harus representative. Pemilihan sampel penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan
28
tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan
kriteria yang ditentukan (Indriantoro dan Supomo, 2002:131). Adapun
kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur yang
terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan berturut-turut
dari tahun 2008-2011.
2. Perusahaan manufaktur yang selama tahun 2008-2011 yang memiliki
dividend payout ratio.
3. Tersedia laporan keuangan perusahaan secara lengkap selama tahun
2008-2011, baik secara fisik maupun melalui website.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan
dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang
sedang diteliti melalui buku, jurnal, majalah, tesis, internet, dan
perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Seluruh data bersumber dari laporan keuangan auditan
perusahaan dalam industri manufaktur tahun 2008 sampai dengan 2011
yang telah dipublikasikan secara lengkap di BEI. Data sekunder adalah
29
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti,
catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Alasan menggunakan data sekunder dengan pertimbangan data ini
dapat diperoleh lebih mudah, lebih murah, dan mempunyai rentang
waktu dan ruang yang lebih luas. Data diperoleh dalam bentuk data
yang telah dikumpulkan, diolah dan dipublikasikan oleh pihak lain
yaitu Bursa Efek Indonesia berupa data melalui internet
(www.idx.co.id) dalam hal ini data keuangan dari tahun 2008-2011,
Indonesia Capital Market Directory (ICMD), annual report
perusahaan dan media internet.
A. Metode Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran
umum dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini,
dengan melihat tabel statistik deskriptif yang menunjukkan hasil
pengukuran rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), dan
maksimum-minimum (Ghozali, 2011:19). Mean digunakan untuk
memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel.
Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel.
Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan
30
maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat
gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan
memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah model
regresi memiliki korelasi antar variabel bebas. Cara untuk
mendeteksi adanya multikoloniearitas adalah dengan melihat nilai
tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran
ini menunjukkan setiap variabel independen mana yang dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance
< 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Multikoloniearitas juga
dapat dideteksi dengan menganalisis matriks korelasi variabel
independen. Apabila antar variabel independen terdapat korelasi
yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolonieritas (Ghozali, 2011:105-
106).
31
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
sebelumnya (t-1). Cara untuk mendeteksi adanya autokorelasi
adalah dengan menggunakan uji Lagrange Multiplier (LM test)
yang akan menghasilkan statistik Breusch- Godfrey. Uji LM
digunakan untuk sampel besar di atas 100 observasi dan lebih tepat
digunakan dibandingkan uji Durbin-Watson (Ghozali, 2011:113).
c. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Cara untuk mendeteksi adanya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot. Dasar
analisis grafik scatterplot adalah jika ada pol tertentu, seperti titik-
titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-
titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2011:139).
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
32
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Normalitas
dapat dideteksi dengan melihat grafik histogram dari residualnya.
Normalitas juga dapat dideteksi dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2011:160).
Dasar pengambilan keputusan analisis statistik dengan
Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S) adalah :
1. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka Ho
ditolak. Hal ini berarti data residual terdistribusi tidak normal.
2. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka
Ho diterima. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.
Dasar pengambilan keputusan dengan analisis grafik adalah
(Ghozali, 2011:163):
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian ini dilakukan untuk
33
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dan
menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen.
Tes statistik regresi berganda dengan menggunakan model:
NP = α0 + α 1TAG + α2DER + α3DPR + ε
Notasi:
NP : Nilai perusahaan,
α0 : Konstanta
α 1TAG : Keputusan Investasi,
α 2DER : Keputusan Pendanaan,
α 3DPR : Kebijakan Deviden,
ε : Error term.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari koefisien
determinasi (R2), nilai F, dan nilai t. Pengujian hipotesis ini dilakukan
untuk mengukur hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen.
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
34
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan
meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini
menggunakan Adjusted R2.
Dengan menggunakan nilai Adjusted R2, dapat dievaluasi model
regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke
dalam model. Dalam kenyataan, nilai Adjusted R2 dapat bernilai
negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif., jika dalam
uji empiris didapatkan nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted
R2 dianggap bernilai nol (Ghozali, 2011:97).
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen atau terikat.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar
0,05 (α =5%) (Ghozali, 2011:66). Ketentuan penolakan dan
penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut:
35
1. Jika nilai signifikansi F > 0,05 atau Fhitung < Ftabel maka Ho
diterima dan menolak H1 (koefisien regresi tidak signifikan). Ini
berarti bahwa secara bersama-sama seluruh variabel independen
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
2. Jika nilai signifikansi F ≤ 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka Ho
ditolak dan menerima H1 (koefisien regresi signifikan). Ini berarti
bahwa secara bersama-sama seluruh variabel independen
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α=5%) (Ghozali,
2011:66). Ketentuan penolakan atau penerimaan hipotesis adalah
sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi t > 0,05 maka Ho diterima dan menolak H1
(koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial
variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikansi t ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan menerima H1
(koefisien regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial
36
variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
Penelitian ini menggunakan uji dua arah (two tailed). Dalam
pengujian hipotesis ini, bila nilai t hitung berada pada daerah
penerimaan H0, atau terletak di antara nilai tabel, maka H0 diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian, bila nilai t hitung lebih kecil atau sama
dengan (≤) dari nilai tabel, maka H0 diterima. Nilai t hitung adalah
nilai mutlak, sehingga tidak melihat positif atau negatif nilainya
(Sugiyono, 2007:95).
B. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini berisi tentang definisi operasional dari variabel
variabel yang diteliti yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
kebijakan deviden dan nilai perusahaan. Selain itu juga berisi tentang cara
pengukuran dari variabel-variabel tersebut. Adapun operasionalisasi
variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen (independent variable) adalah tipe variabel
yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain (Sarwono,
2013:5). Variabel independen dapat disebut sebagai variabel yang
mendahului (antecedent variable), atau juga dapat dinamakan variabel
yang diduga sebagai sebab (presumed cause variable). Variabel
independen penelitian ini adalah keputusan investasi, keputusan
pendanaan dan kebijakan dividen.
37
a. Keputusan investasi (X1)
Keputusan investasi didefinisikan sebagai kombinasi antara
aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa
yang akan datang dengan net present value positif. IOS tidak dapat
diobservasi secara langsung, sehingga dalam perhitungannya
menggunakan proksi. Keputusan investasi dalam penelitian ini
diproksikan dengan menggunakan Total Asset Growth (TAG).
TAG merupakan pertumbuhan aset perusahaan dari satu tahun
tertentu ke tahun berikutnya. TAG merupakan besarnya
pertumbuhan investasi pada aktiva tetap yang dilakukan oleh
perusahaan. TAG dapat dicaridengan rumus :
b. Keputusan pendanaan (X2)
Keputusan pendanaan ini mencakup cara bagaimana mendanai
kegiatan perusahaan agar maksimal, cara memperoleh dana untuk
investasi yang efisien dan cara mengkomposisikan sumber dana
maksimal yang harus dipertahankan. Keputusan pendanaan dalam
penelitian ini didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut
komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Keputusan
pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to
Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan perbandingan antara
pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan
melalui ekuitas (Brigham dan Houston, 2001:103).
38
c. Kebijakan dividen (X3)
Kebijakan dividen dalam penelitian ini menyangkut kebijakan
perusahaan yang berhubungan dengan penentuan persentase laba
bersih perusahaan yang dibagikan sebagai dividen kepada pemilik
saham. Keputusan untuk membagikan keuntungan yang diperoleh
dalam bentuk dividen ditentukan oleh tingkat keuntungan yang
diharapkan atas kesempatan investasi. Kebijakan dividen diproksi
menggunakan Dividend Payout Ratio. Menurut Keown et al
(2000:624), rasio pembayaran dividen adalah persentase laba yang
dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk kas.
Keterangan :
DPR = Dividend Payout Ratio
PER = Price Earning Ratio
EPS = Earning Per Share
2. Variabel Dependen
Variabel dependen yang disebut juga variabel tergantung adalah
variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan
variabel bebas. Variabel dependen adalah variabel yang
variabelitasnya diamati dan diukur untuk menentukan besar kecilnya
pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Sarwono, 2013:6)
39
1. Nilai perusahaan (Y)
Pengukuran nilai perusahaan dapat dilakukan dengan melihat
perkembangan harga saham di pasar sekunder, jika harga saham
meningkat berarti nilai perusahaan meningkat. Peningkatan harga
saham menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan
baik, sehingga mereka mau membayar lebih tinggi, hal ini sesuai
dengan harapan mereka untuk mendapatkan return yang tinggi
pula. Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran
pemegang saham secara maksimum apabila harga saham
perusahaan meningkat. Nilai perusahaan dalam penelitian ini
dikonfirmasikan melalui Price Book Value (PBV). PBV mengukur
nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan
organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus
tumbuh (Brigham dan Houston, 2009:112).
Keterangan :
PBV = Price book value
40
Tabel. 3.1
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Jenis
Variabel Indikator
Skala
Pengukuran
1. Nilai
perusahaan Dependen Rasio
2. Keputusan
investasi Independen
Rasio
3. Keputusan
pendanaan Independen
Rasio
4. Kebijakan
dividen Independen
Rasio
Sumber : Data diolah
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2008-2011. Perusahaan manufaktur tersebut telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia sebelum 1 Januari 2008 dan selama periode
penelitian tersebut tidak keluar dari Bursa Efek Indonesia atau
mengalami delisting. Industri manufaktur dipilih karena memiliki
jumlah perusahaan yang listing paling banyak dibandingkan dengan
industri lain. Penelitian ini menguji pengaruh Keputusan Investasi yang
diproksikan dengan Total Asset Growth (TAG), Keputusan Pendanaan
dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio (DER), dan Kebijakan
Dividen yang diproksikan menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR)
sebagai variabel independen terhadap Nilai Perusahaan yang
dikonfirmasikan melalui Price Book Value (PBV) sebagai variabel
dependen.
Pemilihan perusahaan-perusahaan publik yang masuk kategori
perusahaan manufaktur ini didasarkan pada pertimbangan akan
homogenitas dalam aktivitas produksinya dan kelompok industri ini
yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok industri
42
yang lain di Bursa Efek Indonesia kemudian industri-industri ini dipilih
dengan regulasi yang tinggi seperti public utilities atau bank akan
mempunyai debt to equity ratio tinggi yang se-ekuivalen dengan
tingginya risiko yang melekat pada industri yang bersangkutan,
sehingga mendominasi bursa dan data tidak bias untuk menghindari
adanya perbedaan karakteristik terutama dalam pencatatan laporan
keuangan. Selain itu perusahaan manufaktur memberikan kontribusi
terhadap pendapatan domestik bruto dibandingkan sektor jasa. Jenis
perusahaan manufaktur sering mendapat perhatian yang cukup besar
dari pada investor untuk tujuan investasinya.
Tabel 4.1 di bawah ini menyajikan tahapan seleksi sampel
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Tabel. 4.1
Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2008-
2011 125
Laporan keuangan yang tidak lengkap (23)
Perusahaan memakai US Dollar sebagai mata uang pelaporan (4)
Jumlah perusahaan yang tidak membagikan dividen selama 4
tahun berturut-turut (72)
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel 26
Tahun pengamatan 4
Jumlah sampel total penelitian 104
Sumber : Data diolah
Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2008-2011 berjumlah 125 perusahaan.
Dari 125 perusahaan manufaktur tersebut terdapat 23 perusahaan yang
tidak menerbitkan laporan keuangan secara lengkap, 4 perusahaan yang
43
menggunakan US Dollar sebagai mata uang pelaporan, dan 72
perusahaan yang tidak mengeluarkan dividen selama 4 tahun berturut-
turut selama periode penelitian. Sehingga perusahaan manufaktur yang
dijadikan sampel adalah sebanyak 26 perusahaan. Sedangkan total
pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 104
pengamatan.
2. Deskripsi Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Sampel dipilih dari perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini, seperti total aset, dividen yang dibagikan selama
periode 2008-2011, total hutang dan total ekuitas.
Tabel. 4.2
Sampel Penelitian
No Jenis Usaha
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
1 Apparel & Other Product 1 1 1 1
2
Automotive & Allied
Product 1
1 1 1
3 Cables 2 2 2 2
4 Cement 2 2 2 2
5
Chemical & Allied
Products 1
1 1 1
6 Consumer Goods 3 3 3 3
7 Food & Beverages 2 2 2 2
8 Metal & Allied Products 2 2 2 2
9
Plastics & Glass
Products 4 4 4 4
10 Pharmaceuticals 5 5 5 5
44
No Jenis Usaha
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
11
Stone, Clay, and
Concrete Products 2 2 2 2
12 Tobacco Manufacturer 1 1 1 1
Jumlah 26 26 26 26
Akumulasi 104
Sumber : Data diolah
Pada tabel di bawah ini, dapat dilihat bahwa sampel yang terpilih
tersebar secara acak dan hampir merata pada 12 sub sektor industri.
Perusahaan yang paling banyak berasal dari Pharmaceuticals yaitu
sebanyak 5 perusahaan atau sekitar 19,23%.
Tabel. 4.3
Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha
No Sub Sektor Industri Jumlah Persentase
1 Apparel & Other Product 1 3,85
2 Automotive & Allied Product 1 3,85
3 Cables 2 7,69
4 Cement 2 7,69
5 Chemical & Allied Products 1 3,85
6 Consumer Goods 3 11,54
7 Food & Beverages 2 7,69
8 Metal & Allied Products 2 7,69
9 Plastics & Glass Products 4 15,38
10 Pharmaceuticals 5 19,23
11 Stone, Clay, and Concrete Products 2 7,69
12 Tobacco Manufacturer 1 3,85
Jumlah 26 100,00
Sumber : Data diolah
45
B. Hasil Uji Analisis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai pengaruh variabel Independen (keputusan investasi,
keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen) terhadap variabel dependen
yaitu nilai perusahaan.
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 104
data observasi yang berasal dari hasil perkalian antara periode
penelitian yaitu selama 4 tahun dari tahun 2008 sampai 2011 dengan
jumlah perusahaan sampel yaitu sebanyak 26 perusahaan.
Tabel. 4.4
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
TAG 104 -19.30 58.09 11.6912 11.39129
DER 104 0.10 2.16 0.6642 0.53915
DPR 104 6.24 93.36 37.0538 19.81565
PBV 104 0.22 32.23 2.5693 5.08917
Valid N
(listwise)
104
Sumber : Output SPSS
Tujuan dari hasil uji statistik deskriptif ini adalah untuk melihat
kualitas data penelitian yang ditunjukkan dengan angka atau nilai yang
terdapat pada mean dan standar deviasi. Dapat dikatakan apabila mean
46
lebih besar dari pada standar deviasi atau penyimpangannya maka
kualitas data adalah lebih baik.
Tabel 4.4 menunjukkan hasil statistik deskriptif dari masing-
masing variabel penelitian. Berdasarkan tabel 4.4 hasil analisis dengan
menggunakan statistik deskriptif terhadap keptusan investasi (TAG)
menunjukkan nilai minimum sebesar -19,30, nilai maksimum sebesar
58,09 dengan rata-rata sebesar 11,6912 dan standar deviasi 11,39129.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap
keputusan pendanaan (DER) menunjukkan nilai minimum sebesar
0,10, nilai maksimum sebesar 2,16 dengan rata-rata sebesar 0.6642 dan
standar deviasi 0.53915. Hasil analisis dengan menggunakan statistik
deskriptif terhadap kebijakan dividen (DPR) menunjukkan nilai
minimum sebesar 6,24, nilai maksimum sebesar 93,36 dengan rata-rata
sebesar 37,0538 dan standar deviasi 19,81565. Hasil analisis dengan
menggunakan statistik deskriptif terhadap nilai perusahaan (PBV)
menunjukkan nilai minimum sebesar 0,22, nilai maksimum sebesar
32,23 dengan rata-rata sebesar 2,5693 dan standar deviasi 5,08917.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Untuk
mengetahui apakah terjadi multikolonieritas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
47
menunjukkan setiap variabel independen dijelaskan variabel
independen lainnya. Suatu model regresi dikatakan bebas dari
multikolonieritas adalah apabila nilai tolerance diatas 0,10 dan VIF
dibawah 10.
Tabel. 4.5
Hasil Uji Multikolonieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 TAG 0.969 1.032
DER 0.975 1.025
DPR 0.991 1.009
Sumber : Output SPSS
Dari hasil pengujian nilai tolerance pada tabel 4.5 di atas, nilai
VIF terendah dimiliki oleh variabel kebijakan dividen (DPR)
sebesar 1,009, sedangkan nilai VIF terbesar dimiliki oleh variabel
keputusan investasi (TAG) yaitu sebesar 1,032, maka nilai VIF
untuk setiap variabel bebas < 10, dengan angka tolerance berkisar
antara 0,969 sampai 0,991.
Hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.5 terlihat bahwa tidak
ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari
0,10 dan hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga
menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa
48
persamaan model regresi yang diajukan bebas dari
multikolonieritas.
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Apabila terjadi korelasi, maka dikatakan bahwa
dalam model tersebut terdapat masalah autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini muncul karena residual
atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke
observasi lainnya.
Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan angka Lagrange
Multiplier (LM) akan tampak dalam tabel 4.6 berikut ini:
Tabel. 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -0.610 1.296 -0.471 0.639
TAG 0.002 0.041 0.006 0.055 0.956
DER 0.236 0.871 0.028 0.271 0.787
DPR 0.011 0.024 0.049 0.470 0.640
Res_2 0.156 0.110 0.150 1.414 0.161
Sumber : Output SPSS
49
Nilai Lagrange Multiplier (LM Test) menunjukkan bahwa
koefisien parameter untuk residual lag 2 (res_2) memberikan
probabilitas yang tidak signifikan sebesar 0,161 diatas 0,05 . Hal ini
menunjukkan bahwa pada LM Test tidak terdapat autokorelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilihat pada
grafik Scatterplot pada gambar 4.1 berikut ini :
Gambar. 4.1
Grafik Scatterplot
Berdasarkan gambar 4.1, grafik Scatterplot menunjukkan
bahwa data tersebut terlihat tidak terdapat pola yang jelas serta titik-
titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, hal
50
ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik
histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal dan uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujian dengan menggunakan
analisis grafik histogram dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini:
Gambar. 4.2
Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram
Hasil pengujian dengan analisis grafik histogram menunjukkan
bahwa model regresi terdistribusi dengan normal karena grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal. Namun untuk
memperkuat pengujian normalitas dengan menggunakan uji One-
51
Sample Kolmogorov- Smirnov. Dasar pengambilan keputusan untuk
pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov adalah jika nilai
probabilitas untuk residual lebih besar dari 0,05. Tabel 4.7
menujukkan hasil pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov
sebagai berikut:
Tabel. 4.7
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 104
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .90054249
Most Extreme
Differences
Absolute 0.102
Positive 0.102
Negative -0.072
Kolmogorov-Smirnov Z 1.041
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.228
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan uji One-
Sample Kolmogorov-Smirnov, terlihat bahwa nilai Kolmogorov-
Smirnov untuk variabel residual sebesar 1,041 dan signifikan pada
0,228 diatas 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa data residual
terdistribusi normal yang memperkuat hasil pengujian dengan
menggunakan grafik histogram.
52
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0
< R < 1). Semakin besar koefisien determinasinya maka semakin
besar variasi variabel independennya mempengaruhi variabel
dependennya.
Tabel. 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 0.445a 0.198 0.174 4.62637
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.8 di atas pada kolom Adjusted R Square,
diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,174 yang berarti
17,4 persen perubahan variabel nilai perusahaan yang diproksikan
price book value dapat dijelaskan oleh perubahan variabel
perubahan keputusan investasi, perubahan keputusan pendanaan,
dan perubahan kebijakan dividen secara bersama-sama, sedangkan
sisanya 82,6 persen dipengaruhi oleh faktor lain di luar model
penelitian, seperti faktor eksternal perusahaan yang terdiri dari
53
tingkat inflasi, tingkat suku bunga, kurs mata uang dan situasi
sosial politik.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara simultan terhadap variabel terikat atau dependen.
Tabel. 4.9
Uji F
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 527.341 3 175.780 8.213 0.000a
Residual 2140.326 100 21.403
Total 2667.667 103
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test di atas, di dapat F
hitung sebesar 8.213 dengan tingkat probabilitas 0.000 (signifikan).
Karena probabilitas jauh lebih kecil dibawah tingkat signifikansi
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel perubahan
keputusan investasi, perubahan keputusan pendanaan, dan kebijakan
dividen mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
nilai perusahaan. Hal ini berarti variabel tersebut dapat dijadikan
sebagai pengukur nilai perusahaan.
54
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual yaitu Keputusan Investasi
yang diproksikan Total Asset Growth, Keputusan Pendanaan yang
diukur Debt to Equity Ratio, dan kebijakan dividen diproksi
menggunakan Dividend Payout Ratio dalam menerangkan variabel
dependen yaitu nilai perusahaan yang diukur dengan Price Book
Value. Uji t berada pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai
probabilitas t lebih kecil dari 0,05, maka Ha diterima dan menolak
H0, sedangkan jika nilai probabilitas t lebih besar dari 0,05, maka
H0 diterima dan menolak Ha. Berikut hasil pengujian :
Tabel. 4.10
Uji t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -3.056 1.225 -2.496 .014
TAG .096 .041 .216 2.372 .020
DER 1.707 .856 .181 1.993 .049
DPR .091 .023 .354 3.930 .000
Sumber : Output SPSS
55
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.10, terlihat bahwa
variabel keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan
dividen menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap variabel
dependen, yaitu nilai perusahaan dengan taraf signifikansi 5%. Hal
ini dapat dilihat dari nilai probabilitas signifikan untuk keputusan
investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen masing-
masing sebesar 0,020; 0,049; dan 0,000 (sig. <5%).
Berdasarkan pada tabel 4.10 dapat dilihat koefisien untuk
persamaan regresi berganda pada penelitian ini, yang dapat disusun
dalam persamaan matematis sebagai berikut :
NP = -3,056 + 0,096TAG + 1,707DER + 0,091DPR
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan
sebagai berikut :
1) Koefisien konstanta sebesar -3,056 dengan nilai negatif, ini
dapat diartikan bahwa nilai perusahaan akan bernilai -3,056
apabila masing-masing variabel keputusan investasi, keputusan
pendanaan, dan kebijakan dividen bernilai 0.
2) Variabel keputusan investasi memiliki nilai koefisien regresi
sebesar 0,096. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan
bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel
56
keputusan investasi setiap kenaikan satu persen variabel
keputusan investasi, dengan asumsi variabel lain tetap maka
akan menaikkan nilai perusahaan sebesar 0,096. Nilai koefisien
β 0,216 yang berarti variabel keputusan investasi mempengaruhi
variabel dependen sebesar 0,216. Probabilitas menunjukkan
angka lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,020.
3) Variabel keputusan pendanaan memiliki nilai koefisien regresi
sebesar 1,707. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan
bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel
keputusan pendanaan setiap kenaikan satu persen variabel
keputusan pendanaan, dengan asumsi variabel lain tetap maka
akan menaikkan nilai perusahaan sebesar 1,707. Nilai koefisien
β 0,181 yang berarti variabel keputusan pendanaan
mempengaruhi variabel dependen sebesar 0,181. Probabilitas
menunjukkan angka lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,049.
4) Variabel kebijakan dividen memiliki nilai koefisien regresi
sebesar 0,091. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan
bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel
kebijakan dividen setiap kenaikan satu persen variabel kebijakan
dividen, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan
57
menaikkan nilai perusahaan sebesar 0,091. Nilai koefisien β
0,354 yang berarti variabel kebijakan dividen mempengaruhi
variabel dependen sebesar 0,354. Probabilitas menunjukkan
angka lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000.
Berdasarkan tabel 4.10 dapat disimpulkan atas hasil pengujian
hipotesis yang telah dilakukan sebagai berikut :
a) Pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel keputusan
investasi berpengaruh signifikan terhadap variabel nilai
perusahaan yang dilihat dari tingkat signifikansi 0,020. Nilai ini
lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa keputusan investasi berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan, dan dapat disimpulkan H1
diterima karena didukung data dan sesuai dengan ekspektasi
penelitian. Dalam hal ini adanya pengaruh keputusan investasi
terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan memaksimumkan investasi dalam upayanya
menghasilkan laba sesuai dengan jumlah dana yang terikat.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Afzal dan Rohman
(2012) yang menyatakan bahwa keputusan investasi
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Efek
langsung keputusan investasi terhadap nilai perusahaan
58
merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi itu
sendiri melalui pemilihan proyek atau kebijakan lainnya seperti
menciptakan produk baru, penggantian mesin yang lebih efisien,
pengembangan research and development, dan merger dengan
perusahaan lain.
b) Pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel keputusan
pendanaan berpengaruh signifikan terhadap variabel nilai
perusahaan yang dilihat dari tingkat signifikansi 0,049. Nilai ini
lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan, dan dapat disimpulkan H2
diterima karena didukung data dan sesuai dengan ekspektasi
penelitian. Dalam hal ini menunjukkan keputusan pendanaan
yang dilakukan perusahaan adalah dengan menggunakan
pendanaan melalui ekuitas yang lebih banyak daripada
menggunakan pendanaan melalui hutang, sehingga laba yang
diperoleh akan semakin besar. Apabila pendanaan didanai
melalui hutang, maka peningkatan nilai perusahaan terjadi
akibat efek tax deductible, yaitu perusahaan yang memiliki
hutang akan membayar bunga pinjaman yang dapat mengurangi
59
penghasilan kena pajak, yang dapat memberikan manfaat bagi
pemegang saham
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Wijaya dan
Wibawa (2010) yang menunjukkan apabila peningkatan
pendanaan perusahaan melalui laba ditahan atau penerbitan
saham baru, maka risiko keuangan perusahaan semakin kecil.
Fakta yang terjadi di Bursa Efek Indonesia selama periode
penelitian adalah bahwa pendanaan perusahaan meningkat
dengan penambahan hutang. Penambahan utang akan
meningkatkan tingkat risiko atas arus pendapatan
perusahaan, yang mana pendapatan dipengaruhi faktor
eksternal sedangkan utang menimbulkan beban tetap tanpa
memperdulikan besarnya pendapatan. Semakin besar utang,
semakin besar kemungkinan terjadinya perusahaan tidak
mampu membayar kewajiban berupa bunga dan pokoknya.
Sesuai dengan signaling theory, nilai perusahaan meningkat
pada hari pengumuman dan sehari setelah pengumuman
perusahaan-perusahaan yang meningkatkan proporsi
penggunaan hutangnya.
c) Pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel kebijakan
dividen berpengaruh signifikan terhadap variabel nilai
60
perusahaan yang dilihat dari tingkat signifikansi 0,000. Nilai ini
lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan, dan dapat disimpulkan H3
diterima karena didukung data dan sesuai dengan ekspektasi
penelitian. Adanya pengaruh signifikan dari variabel kebijakan
dividen terhadap nilai perusahaan menunjukkan semakin besar
dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham sehingga
menyebabkan semakin tinggi nilai perusahaan.
Hasil dari penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Ningsih (2011) menyimpulkan bahwa
kebijakan deviden tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
Wijaya dan Wibawa (2010) dan Adelegan (2011) yang
menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara kebijakan
deviden terhadap nilai perusahaan. Teori ini juga didukung
dengan penilaian atas perusahaan yang dinilai berdasarkan
aliran kas yang akan diterima oleh pemegang saham. Menurut
teori bird in the hand, pemegang saham lebih menyukai dividen
tinggi dibandingkan dengan dividen yang akan dibagikan di
masa yang akan datang dan capital gains. Sesuai dengan
signaling theory, pembayaran dividen berisi informasi atau
isyarat tentang prospek perusahaan di masa yang akan datang.
61
Pengumuman meningkatnya dividen telah meningkatkan return
saham dan dapat digunakan untuk menangkal isu yang tidak
diharapkan perusahaan di masa yang akan datang.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keputusan
investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan. Data sampel perusahaan sebanyak 104 pengamatan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2008-2011.
Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diringkas
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan investasi berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan selama empat tahun pengamatan
(2008-2011). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010) serta Efni, dkk (2012).
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan pendanaan
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan selama empat tahun
pengamatan (2008-2011). Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian Afzal dan Rohman (2012) serta Wijaya dan Wibawa (2010).
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan selama empat tahun pengamatan
(2008-2011). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Adelegan
(2011).
63
B. Implikasi
Model teoritis yang dikembangkan dan di uji dalam penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman kita tentang
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen yang
mempengaruhi nilai perusahaan dalam laporan keuangan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini
memiliki beberapa implikasi penting bagi praktisi perusahaan, investor,
dan akademisi.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis
mengemukakan implikasi yang mungkin bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam
mempertimbangkan pengambilan keputusan keuangan perusahaan.
Karena keputusan keuangan yang diambil akan berpengaruh terhadap
keputusan keuangan lainnya dan akan berpengaruh terhadap kemajuan
dan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.
2. Bagi investor
Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur
ketidakpastian. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan
diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Karena investor
menghadapi kesempatan investasi yang berisiko maka pilihan investasi
tidak dapat hanya mengandalkan hanya pada tingkat keuntungan saja
tetapi investor harus bersedia menanggung risiko yang dihadapinya.
64
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam
menentukan dan memutuskan investasi yang akan dilakukan, karena
tentunya setiap investor menginginkan prospek yang baik bagi
perusahaannya di masa depan.
3. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan
referensi untuk penelitian selanjutnya dan diharapkan untuk dapat
melanjutkan penelitian yang berkaitan mengenai keputusan investasi,
keputusan pendanaan, dan kebijakan terhadap nilai perusahaan
sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
C. Saran
Penelitian mengenai nilai perusahaan dimasa yang akan datang
diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas,
dengan mempertimbangkan saran dibawah ini:
1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel dari
seluruh perusahaan dan menggunakan tahun pengamatan yang lebih
panjang sehingga hasil penelitian dapat merealisasikan kondisi pasar
modal pada seluruh perusahaan.
2. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan proksi lain
dalam keputusan investasi, seperti Market to Book Assets Ratio, Ratio
Capital Expenditure to BVA, dan Current Assets to Total Assets.
65
3. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan faktor
eksternal perusahaan sebagai variabel independen yang mempengaruhi
nilai perusahaan dengan model penelitian yang memadai.
66
DAFTAR PUSTAKA
Adelegan, Olatundun, “Effect of Taxes on Business Financing Decisions and
Firm Value in Nigeria”, Journal of African Economics and Finance ISSN
1986-4582 Issue 2 (2011), 2011.
Afzal, Arie, Abdul Rohman, “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”,
diponegoro journal of accounting volume 1, nomor 2, tahun 2012, halaman
09, 2012.
Anugrah, Anthi Dwi Putriani, ”Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set
(IOS) Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur”, jurnal Universitas
Gunadarma, 2009.
Arieska, Metha, Barbara Gunawan, “Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Keputusan
Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham dengan Set Kesempatan
Investasi dan Dividen Sebagai Variabel Moderasi”, Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan, Vol. 13, No. 1, 2011.
Brealey, Myers, Marcus, “Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan”,
edisi kelima, Erlangga, Jakarta, 2007.
Brigham, Eugene F, Joel F.Houston, “Manajemen Keuangan”, Buku II, Erlangga,
Jakarta, 2001.
Brigham, Eugene F, Joel F.Houston, “Fundamental of Financial Management,
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Edisi sepuluh, Salemba Empat,
Jakarta, 2009.
Chen, Jianguo, Nont Dhiensiri, “Determinants of Dividend Policy: The Evidence
from New Zealand”, International Research Journal of Finance and
Economics ISSN 1450-2887 Issue 34 (2009), Euro Journals Publishing, Inc,
2009.
67
Efni, Yulia, dkk, “Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan
Dividen: Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada sector
property dan Real Estate di BEI)”, Jurnal Aplikasi Manajemen /Volume
10/nomor 1/ maret, 2012.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19”,
Edisi 5 Cetakan V, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.
Hidayat, Riskin, “Keputusan Investasi Dan Financial Constraints: Studi Empiris
Pada Bursa Efek Indonesia”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan,
April 2010.
Indreswari, Adisti Dini. “Group Lippo giat ekspansi agar nilai perusahaan
meningkat” artikel diakses tanggal 14 Desember 2012, dari
http://investasi.kontan.co.id/news/group-lippo-giat-ekspansi-agar-nilai
perusahaan-meningkat-1.
Indriantoro, Nur, Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen”, Edisi Pertama Cetakan Pertama, BPFE
Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.
Keown, J. Arthur, et al, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Salemba Empat,
Jakarta, 2000.
Pakpahan, Rosma, “Pengaruh faktor-faktor fundamental perusahaan dan
kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan”, jurnal ekonomi, keuangan,
perbankan dan akuntasi vol.2, no.2 november, 2010.
Purnamasari, Linda, dkk, “Interdependensi Antara Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan dan Keputusan Dividen”, Jurnal Keuangan dan
Perbankan Vol. 13 No. 1, 2009.
Ramlall, Indranain, “Determinants of Capital Structure Among Non-Quoted
Mauritian Firms Under Specificity of Leverage: Looking for a Modified
68
Pecking Order Theory”. International Research Journal of Finance and
Economics- Issue 31. pp. 83-92, 2009.
Sarwono, Jonathan, “Model-model LINIER dan NON-LINIER dalam IBM SPSS
21”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2013.
Sofyaningsih, Sri, Hardiningsih, Pancawati, “Struktur Kepemilikan, Kebijakan
Dividen, Kebijakan Utang Dan Nilai Perusahaan”, Jurnal Dinamika
Keuangan dan Perbankan, vol.3 No.1, 2011.
Sugiyono, “Statistika untuk Penelitian”, CV Alfabeta, Bandung, 2007.
Susanti, Rika, “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public yang Listed Tahun
2005- 2008)”, viewed 1 Agustus 2012, 2010.
Wijaya, Lihan Rini Puspo, Bandi Anas Wibawa, “Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto, 2010.
69
LAMPIRAN
70
LAMPIRAN 1
DATA
SAMPEL
71
Daftar Nama Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kode
1. Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
2. Arwana Citramulia Tbk ARNA
3. Sepatu Bata Tbk BATA
4. Branta Mulia Tbk (Indo Kordsa Tbk) BRAM
5. Berlina Tbk BRNA
6. Budi Acid Jaya Tbk BUDI
7. Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA
8. Gudang Garam Tbk GGRM
9. Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR
10. Sumi Indo Kabel Tbk IKBI
11. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
12. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP
13. Kimia Farma Tbk KAEF
14. Kalbe Farma Tbk KLBF
15 Lion Metal Works Tbk LION
16. Lionmesh Prima Tbk LMSH
17. Mustika Ratu Tbk MRAT
18. Mayora Indah Tbk MYOR
19. Supreme Cabel Tbk SCCO
20. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBI
21. Semen Gresik Tbk SMGR
23. Mandom Indonesia Tbk TCID
23. Surya Toto Indonesia Tbk TOTO
24. Trias Sentosa Tbk TRST
25. Tempo Scan Pasific Tbk TSPC
26. Unilever Indonesia Tbk UNVR
72
Variabel Penelitian
NO Kode
Perusahaan
2011
TAG DER DPR PBV
1 AMFG 13.4 0.25 10.48 1.38
2 ARNA -4.77 0.72 34.88 1.39
3 BATA 16.22 0.46 30.83 1.96
4 BRAM 11.21 0.38 41.95 0.79
5 BRNA 16.89 1.53 35.86 1.02
6 BUDI 7.91 1.62 41.67 1.04
7 DVLA 8.69 0.28 30.3 1.87
8 GGRM 27.15 0.59 40.83 5.1
9 IGAR 2.33 0.29 70.72 1.65
10 IKBI 5.76 0.23 66.67 0.48
11 INDF 13.35 0.7 35.58 1.33
12 INTP 18.28 0.15 30.02 4.26
13 KAEF 8.26 0.43 20.02 1.57
14 KLBF 17.66 0.27 51.1 5.69
15 LION 20.37 0.21 26.92 0.94
16 LMSH -1.31 0.71 6.53 0.84
17 MRAT 9.35 0.18 20.02 0.62
18 MYOR 50.02 1.45 15.85 4.97
19 SCCO 25.74 1.8 30.41 1.34
20 SMGR 26.34 0.35 40.5 4.67
21 SQBI 13.04 0.2 93.36 0.44
22 TCID 7.98 0.11 51.99 1.57
23 TOTO 22.72 0.76 20.45 3.16
24 TRST 5.07 0.61 40.82 0.83
25 TSPC 18.4 0.4 36.7 3.85
26 UNVR 20.47 1.85 77.48 32.23
73
Variabel Penelitian
NO Kode
Perusahaan
2010
TAG DER DPR PBV
1 AMFG 20.29 0.29 25.81 1.37
2 ARNA 6.13 1.1 20 1.28
3 BATA 6.69 0.46 31.9 2.65
4 BRAM 10.6 0.23 78.13 1.01
5 BRNA 8.6 1.46 59.59 1.1
6 BUDI 23.07 1.45 26.53 1.09
7 DVLA 9 0.33 34.88 2.05
8 GGRM 12.89 0.44 36.19 3.63
9 IGAR 9.33 0.23 12.17 0.92
10 IKBI 6.92 0.22 34.04 0.75
11 INDF 17.07 0.9 39.41 2.55
12 INTP 15.59 0.17 30.16 4.49
13 KAEF 5.84 0.49 30.04 0.79
14 KLBF 8.48 0.22 25.77 6.14
15 LION 11.99 0.17 19.35 0.76
16 LMSH 17.49 0.67 12 0.98
17 MRAT 5.67 0.14 20.04 0.82
18 MYOR 35.51 1.18 20.62 4.14
19 SCCO 11.01 1.7 33.33 0.95
20 SMGR 20.17 0.28 44.25 4.86
21 SQBI 0.34 0.19 63.8 0.5
22 TCID 5.29 0.1 51.61 1.53
23 TOTO 7.77 0.73 32.51 3.06
24 TRST 5.61 0.64 29.41 0.61
2\5 TSPC 10.01 0.36 43.75 2.95
26 UNVR 16.25 1.15 74.94 31.12
74
Variabel Penelitian
NO Kode
Perusahaan
2009
TAG DER DPR PBV
1 AMFG -1.04 0.29 7.63 0.53
2 ARNA 11.76 1.36 8.47 0.58
3 BATA 3.68 0.38 20.78 1.55
4 BRAM -19.3 0.19 59.24 0.66
5 BRNA 17.36 1.52 62.14 0.46
6 BUDI -5.88 1.15 77.22 1.11
7 DVLA 22.89 0.41 35.71 1.54
8 GGRM 13.12 0.48 35.82 2.27
9 IGAR 3.93 0.29 42.86 0.7
10 IKBI -11.69 0.14 39.19 1.01
11 INDF 1.99 1.61 39.17 3.07
12 INTP 17.63 0.24 31.63 4.72
13 KAEF 8.09 0.57 25.08 0.71
14 KLBF 13.65 0.35 17.36 3.06
15 LION 7.2 0.19 18.57 0.48
16 LMSH 7.37 0.83 6.24 0.58
17 MRAT 3.06 0.16 25.04 0.53
18 MYOR 8.47 1.03 19.53 2.18
19 SCCO -7.46 1.75 54.55 0.72
20 SMGR 22.15 0.27 50.51 3.07
21 SQBI 8.21 0.21 81.86 0.5
22 TCID 9.2 0.13 50.85 1.85
23 TOTO -1.77 0.91 27.39 0.8
24 TRST -10.99 0.68 47.62 0.54
25 TSPC 9.98 0.35 26.19 1.36
26 UNVR 15.07 1.02 69.84 22.77
75
Variabel Penelitian
NO Kode
Perusahaan
2008
TAG DER DPR PBV
1 AMFG 10.66 0.33 22.66 0.35
2 ARNA 16.73 1.56 10.64 1.26
3 BATA 21.03 0.47 58.01 0.98
4 BRAM 7.58 0.68 72.41 0.81
5 BRNA 11.8 1.37 33.33 0.24
6 BUDI 14.34 1.75 11.76 0.79
7 DVLA 13.68 0.26 50.56 1.06
8 GGRM 1.23 0.55 33.33 0.53
9 IGAR -7.28 0.38 34.04 0.32
10 IKBI 7.99 0.25 39.53 0.3
11 INDF 33.28 2.01 36.61 0.96
12 INTP 12.44 0.33 15.02 1.99
13 KAEF 4.25 0.53 29.79 0.45
14 KLBF 11.01 0.57 14.29 1.12
15 LION 17.12 0.26 25.72 0.79
16 LMSH 25.34 0.64 8.08 0.91
17 MRAT 12.27 0.17 20 0.22
18 MYOR 58.09 1.32 21.62 0.7
19 SCCO -12.9 2.16 11.36 0.84
20 SMGR 24.52 0.31 50.05 5.01
21 SQBI 29.59 0.37 70.79 0.24
22 TCID 25.59 0.12 47.46 1.35
23 TOTO 12.82 1.84 30.76 1.09
24 TRST 0.93 1.08 83.33 0.45
25 TSPC 6.99 0.33 44.81 0.81
26 UNVR 21.96 1.1 64.98 19.2
76
LAMPIRAN 2
HASIL
OUTPUT SPSS
77
Statistik deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Tag 104 -19.30 58.09 11.6912 11.39129
Der 104 .10 2.16 .6642 .53915
Dpr 104 6.24 93.36 37.0538 19.81565
Pbv 104 .22 32.23 2.5693 5.08917
Valid N
(listwise)
104
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Tag .969 1.032
Der .975 1.025
Dpr .991 1.009
a. Dependent Variable: Pbv
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .445a .198 .174 4.62637
a. Predictors: (Constant), Dpr, Der, Tag
78
Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.056 1.225 -2.496 .014
Tag .096 .041 .216 2.372 .020
Der 1.707 .856 .181 1.993 .049
Dpr .091 .023 .354 3.930 .000
a. Dependent Variable: Pbv
Uji Autokorelasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.610 1.296 -.471 .639
Tag .002 .041 .006 .055 .956
Der .236 .871 .028 .271 .787
Dpr .011 .024 .049 .470 .640
Res_2 .156 .110 .150 1.414 .161
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
79
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 527.341 3 175.780 8.213 .000a
Residual 2140.326 100 21.403
Total 2667.667 103
a. Predictors: (Constant), Dpr, Der, Tag
b. Dependent Variable: Pbv
Uji Normalitas K-S
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 104
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .90054249
Most Extreme Differences Absolute .102
Positive .102
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z 1.041
Asymp. Sig. (2-tailed) .228
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
80
Uji Normalitas Grafik Histogram
Uji Heteroskedastisitas