PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK (BRAND TRUST)/Pengaruh...ito user PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK (BRAND...
Transcript of PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK (BRAND TRUST)/Pengaruh...ito user PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK (BRAND...
i
PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK (BRAND TRUST)
TERHADAP LOYALITAS HANDPHONE NOKIA
(Studi Kasus pada Mahasiswa FKIP Universitas
Sebelas Maret Surakarta Angkatan Tahun 2008 - 2011)
SKRIPSI
Oleh:
PUTRI TUNJUNGSARI
K 7408133
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Putri Tunjungsari
NIM : K7408133
Jurusan/ Program Studi : P.IPS/ Pendidikan Ekonomi
menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul PENGARUH KEPERCAYAAN
MEREK (BRAND TRUST) TERHADAP LOYALITAS HANDPHONE
NOKIA (Studi Kasus pada Mahasiswa FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta Angkatan Tahun 2008-2011) ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri. Selain itu, sumber informasi ini dikutip dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan,
Putri Tunjungsari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK (BRAND TRUST)
TERHADAP LOYALITAS HANDPHONE NOKIA
(Studi Kasus pada Mahasiswa FKIP Universitas
Sebelas Maret Surakarta Angkatan Tahun 2008 - 2011)
SKRIPSI
Disusun Oleh:
PUTRI TUNJUNGARI
K7408133
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Persetujuan Pembimbing,
Pembimbing I
Drs. Sunarto, M.M. NIP. 19540806 198003 1 002
Pembimbing II
Jonet Ariyanto Nugroho, SE.,MM NIP. 19750728 200501 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Ketua : Dra. Sri Wahyuni, M.M. 1. __________
Sekretaris : Leny Noviani, S.Pd., M.Si. 2. __________
Anggota : Drs. Sunarto, M.M. 3. __________
Anggota : Jonet Ariyanto Nugroho, SE.,MM 4. __________
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan
Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si
NIP 19660415 199103 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK Putri Tunjungsari. K7408133. PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK (BRAND TRUST) TERHADAP LOYALITAS HANDPHONE NOKIA (Studi Kasus pada Mahasiswa FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan Tahun 2008 - 2011), Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Ada tidaknya pengaruh Kepercayaan Merek yang terdiri dari karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan-merek secara simultan terhadap loyalitas Handphone Nokia Studi Kasus pada Mahasiswa FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan Tahun 2008-2011. (2) Ada tidaknya pengaruh karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan-merek secara parsial terhadap loyalitas Handphone Nokia Studi Kasus pada Mahasiswa FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan Tahun 2008-2011.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah jenis non probabilitas sampel dengan menggunakan cara sampling kuota dan sampling kebetulan . Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2008-2011 pengguna Handphone Nokia yang pernah melakukan pembelian berulang (minimal 2 kali). Pada penelitian ini besarnya jumlah sampel ditentukan sebanyak 60 responden. Try out yang dilakukan terhadap 30 responden di dalam populasi, dengan hasil valid dan reliabel. Adapun teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) adanya pengaruh Kepercayaan Merek terhadap loyalitas merek. Hal ini tercermin dari hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kepercayaan Merek yang terdiri dari: karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan-merek berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas merek. (2) hasil perhitungan data untuk variabel karakteristik merek memiliki tingkat signifikansi 0,039, variabel karakteristik perusahaan memiliki tingkat signifikansi 0,001, variabel karakteristik pelanggan-merek memiliki tingkat signifikansi 0,000, variabel. Probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikemukakan bahwa berpengaruh secara parsial loyalitas merek.
Kata kunci: Kepercayaan Merek, Loyalitas Merek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Putri Tunjungsari. K740833. THE EFFECT OF BRAND TRUST ON NOKIA CELLULAR PHONE LOYALTY (A Case Study in Teacher Training and Education Faculty’s Students on Academic Year 2008-2011 Sebelas Maret University). Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, July 2012.
The aim of research is to find out: (1) whether or not there is an effect of brand characteristics, company characteristics, and consumer-brand characteristics simultaneously on the Nokia cellular phone loyalty, A Case Study in Teacher Training and Education Faculty’s Students on Academic Year 2008-2011 Sebelas Maret University, and (2) whether or not there is an effect of brand characteristics, company characteristics, and consumer-brand characteristics partially on the Nokia cellular phone loyalty, A Case Study in Teacher Training and Education Faculty’s Students on Academic Year 2008-2011 Sebelas Maret University.
This study was a descriptive quantitative research with questionnaire as the technique of collecting data. The technique sampling are non probaility sampling with quota sampling and accidental sampling. The population of research was all 2008-2011 Generation of Teacher Training and Education Faculty’s Students of Surakarta Sebelas Maret University are user Nokia cellular phone who had repurchase it at least for 2 times successively. In the research, the sample consisted of 60 respondents. Try out was carried out with 30 respondents in the population with valid and reliable results. The technique of analyzing data used was multiple linear regression analysis.
Based on the result of research, it could be concluded that (1) there was an effect of brand trust on brand loyalty. It could be seen from the result of F test with probability value of 0.000. The probability value (0.000) was lower than 0.05, therefore H0 was not supported, so that it could be concluded that the Brand Trust variable consisting of: brand characteristics, company characteristics, and consumer-brand characteristics affected simultaneously the brand loyalty. (2) The result of data calculation for brand characteristic variable had significance level of 0.039, company characteristics of 0.001, customer-brand characteristics of 0.000. The probability was lower than 0.05, therefore it could be stated that those variables affected partially the brand loyalty.
Keywords: Brand Trust, Brand Loyalty
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
# Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-Nashyrah : 6) #
# Siapa yang menginginkan dunia, hendaklah ia mempunyai ilmu. Siapa yang menginginkan akherat, hendaklah ia mempunyai ilmu. Siapa yang menginginkan keduanya, hendaklah ia mempunyai ilmu. (Al
Hadist) # # Bekerjalah untuk duniamu seakan kau akan hidup selamanya, beribadahlah untuk akheratmu seakan kau akan mati hari esok. (H.R. Bukhori
Muslim) # # Suatu pencapaian yang membanggakan pasti membutuhkan suatu proses. Dan poses itu nikmat jika kita bisa memaknainya dengan positif. (Penulis) # # Suatu kebenaran yang kita yakini benar, belum tentu menurut orang lain juga sama benarnya, dan begitu pula dengan suatu kesalahan, semua tergantung dari sudut pandang
mana kita melihatnya. (Penulis) #
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
v “Bapak dan ibu tercinta”
Doamu yang tiada terputus, dan yang senantiasa memberikan kasih
sayang tulus, dan pengorbanan yang tak ternilai dengan apapun. Semuanya
membuatkubangga memiliki kalian.
v Adikku “Anggarani Dwi Putantri”
Terima kasih karena selalu ada di sampingku baik di saat kutegar maupun
di saat kujatuh dan terluka.
v Niko Pratama”
Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian
dan motivasi yang positif serta memberikan inspirasi demi meraih masa depanku.
v Sahabatku “Santi dan Rima ”
Terima kasih karena senantiasa menjadi tempat berbagi.
v Teman-teman Pendidikan Tata Niaga 2008”
v Almamater tercinta Universitas Sebelas Maret, Surakarta”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya serta dengan usaha keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu,
baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan
terima kasih dan penghargaan penulis haturkan kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan ijin dalam rangka mengadakan penelitian guna
penyusunan skripsi ini.
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui atas permohonan ijin
penyusunan skripsi ini.
3. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Sri Wahyuni, M.M., selaku Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga
Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
5. Drs. Sunarto, M.M., selaku Pembimbing I yang dengan arif dan bijak
dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Jonet Ariyanto Nugroho, SE.,MM., selaku Pembimbing II yang dengan
arif dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan
pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Dosen Prodi Ekonomi BKK PTN yang telah memberi bekal ilmu
pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesainya skripsi ini.
8. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk
menguji penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian skripsi guna
menyelesaikan studi di bangku kuliah.
9. Pengguna Nokia di FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
bersedia mengisi angket, terima kasih atas kerjasamanya.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca guna dapat
memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN..................................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................. vi
ABSTRACT .................................................................................................... ........... vii
MOTTO ....................................................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 10
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 10
1. Tinjauan Tentang Perilaku Konsumen .................................... 10
2. Tinjauan Tentang Merek ......................................................... 13
3. Tinjauan Tentang Kepuasan Konsumen .................................. 16
4. Tinjauan Tentang Loyalitas Merek ......................................... 19
5. Tinjauan Tentang Keprcayaan Merek ..................................... 25
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 32
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 33
D. Hipotesis ............................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 36
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 36
B. Rancangan/ Desain Penelitian ..................................................... ........ 37
C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 38
D. Teknik Pengambilan Sampel ....................................................... ........ 40
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 42
F. Validasi Instrumen Penelitian .............................................................. 46
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 54
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 54
B. .................................................................................................... Pengu
jian Persyaratan Analisis ....................................................................... 55
1. Uji Normalitas ................................................................................. 55
2. Uji Multikolineritas ......................................................................... 56
3. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 56
4. Uji Autokorelasi .............................................................................. 57
5. Uji Linieritas ................................................................................... 58
C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 58
D. Permbahasan Hasil Analisis Data ........................................................ 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................................. 65
A. Simpulan ............................................................................................. 68
B. Implikasi ............................................................................................ 68
C. Saran ................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 71
LAMPIRAN ............................................................................................................. 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Model Perilaku Konsumen ................................................................................ 11
2 Konsep Kepuasan Konsumen .......................................................................... 16
3 Nilai loyalitas Merek ........................................................................................ 22
4 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 34
5 Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual ........................... 55
6 Scatterplot Regression Studentised Residual ................................................... 57
7 Scatterplot Regression Studentised Residual ................................................... 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Top Brand Index Merek Handphone Tahun 2010................. ............... 5
2 Top Brand Index Merek Handphone Tahun 2011 ................................ 6
3 Best Global Brands 2010 Rangkings .............................................. ..... 6
4 Tabel Jadwal Penelitian ................................................................... .... 36
5 Deskripi Data Statistik .......................................................................... 54
6 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 56
7 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................... 57
8 Koefisien Regresi ................................................................................. 59
9 ANOVA ................................................................................................ 61
10 Coefficients ........................................................................................... 62
11 Model Summary .................................................................................... 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Difinisi Operasional ............................................................... 77
2 Kisi-kisi Angket ..................................................................... 82
3 Angket .................................................................................... 88
4 Tabulasi Data Try Out ............................................................ 94
5 Data Output Reliable Try Out ................................................ 98
6 Tabulasi Data Penelitian ......................................................... 100
7 Daftar Responden .................................................................. 107
8 Output Hasil Analisis Regresi Berganda ................................ 110
9 Surat Permohonan Ijin Penyusunan Skripsi ........................... 113
10 Surat Keputusan Dekan FKIP ................................................ 114
11 Surat Permohonan Ijin Research / Try Out ............................ 115
12 Surat Permohonan Ijin Research / Try Out ............................ 116
13 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...................... 117
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis dewasa ini menuntut para produsen untuk bersaing
secara kompetitif (competitive rivalry) dalam hal menciptakan dan
mempertahankan konsumen yang loyal (secara lebih spesifik disebut pelanggan),
dan salah satunya adalah melalui ‘perang’ antar merek. Perusahaan semakin
menyadari merek menjadi faktor penting dalam persaingan dan menjadi aset
perusahaan yang bernilai. Persoalan merek menjadi salah satu persoalan yang
harus dipantau secara terus-menerus oleh setiap perusahaan. Menurut Kartajaya,
(2010:3) merek (brand) berperan sebagai value indicator bagi seluruh stakeholder
perusahaan (pelanggan, karyawan, serta investor). Pelanggan akan cenderung
memilih produk dengan merek yang lebih terkenal dari merek baru yang belum
terkenal.
Kepercayaan Merek merupakan salah satu strategi untuk dapat
mempertahankan pelangan dari suatu merek produk. Suatu perusahaan yang peka
terhadap nilai merek, sepenuhnya akan menyadari bahwa merek yang menjadi
identitas diri perusahaan dan menjadi “added value” dalam menjual produknya.
Merek bukanlah hanya sekedar simbol, logo, istilah atau nama saja, merek
merupakan sebuah janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan
pelayanan pada konsumen.
Merek yang mempunyai nilai lebih akan cenderung disukai oleh
konsumen dan mendapatkan tempat tersendiri di benak konsumen. Jika suatu
merek mampu memenuhi harapan konsumen atau bahkan melebihi harapan
konsumen dan memberikan jaminan kualitas pada setiap kesempatan
penggunaannya, serta merek tersebut diproduksi oleh perusahaan yang
mempunyai reputasi yang baik maka konsumen akan semakin yakin dengan
merek pilihannya, semakin menyukai merek tersebut dan akan menaruh
kepercayaan pada sebuah merek yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Sehingga dengan adanya kepercayaan konsumen terhadap merek maka loyalitas
terhadap suatu merek akan semakin mudah dibentuk.
Kepercayaan pada suatu merek bukanlah kepercayaan pada seorang
ataupun sebuah simbol tetapi merupakan kesediaan konsumen untuk bersandar
pada merek dan resikonya karena adanya harapan merek tersebut memberikan
hasil positif. Kepercayaan merupakan suatu variabel kunci untuk pengembangan
dan pemeliharaan hubungan jangka panjang pada sebuah merek sehingga akan
dapat menciptakan konsumen yang setia atau loyal. Untuk dapat menciptakan
loyalitas dan melindungi kesuksesan pemasar industri, maka pemasar harus dapat
membangun hubungan dengan konsumen untuk mendapat kepercayaan dari
konsumen. Apabila pemasar sudah mengetahui cara membangun hubungan
dengan konsumen yang dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek, maka
perusahaan akan semakin mudah dalam menyiapkan strategi pemasaran untuk
menciptakan dan mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap merek yang
akan mengarah pada loyalitas.
Loyalitas merek merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan,
karena loyalitas merek dapat diartikan sebagai penjualan di masa depan. Loyalitas
terbentuk dari adanya kepercayaan konsumen terhadap merek yang
mengakibatkan kepuasan konsumen karena telah memiliki pengalaman yang baik
terhadap merek yang dipilih. Pemasar harus memfokuskan pada pembentukan dan
pemeliharaan kepercayaan konsumen terhadap merek untuk memperoleh loyalitas
dalam pasar. Loyalitas dapat menunjukkan sikap dan perilaku positif, seperti
pembelian ulang merek yang sama ataupun perekomendasian yang positif.
Kepercayaan terhadap merek merupakan kepercayaan konsuman bahwa
merek yang mereka inginkan dapat diandalkan dan memberikan jaminan tidak
merugikan. Dalam penelitiannya Arlan Tjahyadi terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pembentukan kepercayaan merek. Faktor-faktor pembentuk
kepercayaan merek tersebut meliputi karakteristik merek (brand characteristics),
karakteristik perusahaan (company characterisics) dan karakteristik pelanggan-
merek (consumer-brand characteristics).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Faktor karakteristik merek (brand characteristics) merupakan salah
satu hal yang penting dalam hubungannya untuk membangun sebuah
kepercayaan. Brand characteristics mempunyai peran dalam menentukan
pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek, karena
konsumen biasanya melakukan penilaian terlebih dahulu sebelum membeli suatu
merek. Pertimbangan konsumen dalam pemilihan suatu merek akan menentukan
apakah konsumen akan membangun hubungan terhadap merek tersebut. (Lau dan
Lee,1999) menyatakan bahwa karakteristik merek terdiri atas tiga elemen yaitu:
reputasi merek (brand reputation), kecakapan memprediksi merek (brand
predictability), dan kompetensi merek (brand competence).
Selain itu, faktor karakteristik perusahaan (company characteristics)
yang biasanya berada dibelakang merek dapat juga mempengaruhi derajat
kepercayaan konsumen terhadap merek. Hal ini dapat terjadi karena pengetahuan
kosumen tentang perusahaan yang ada merupakan dasar awal pemahaman
konsumen terhadap merek produk. (Lau dan Lee,1999) menyatakan bahwa
kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, terdiri dari empat dimensi yaitu:
kepercayaan pada perusahaan (trust in company), reputasi perusahaan (company
reputation), motif perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the
company) dan integritas perusahaan (company integrity).
Sedangkan faktor yang terakhir adalah karakteristik konsumen-merek
(cunsomer-brand characteristics). Faktor ini juga dapat mempengaruhi
kepercayaan terhadap merek. Hal ini dapat terjadi karena keduanya yaitu antara
karaktersisik konsumen dan merek merupakan dua kelompok yang saling
mempengaruhi. Oleh karenena itu karakteristik antara keduanya dapat
mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. (Lau dan Lee,1999) menyatakan
bahwa karakteristik konsumen-merek terdiri dari lima elemen yaitu: kesamaan
antara self-concept konsumen dengan citra merek, kesukaan merek (brand liking),
pengalaman konsumen/ pelanggan (experience with the brand), kepuasan
konsumen/ pelanggan (satisfaction with the brand) dan dukungan dari rekan (peer
support).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Salah satu persaingan yang mengalami persaingan yang ketat pada saat
ini adalah perusahaan telepon seluler. Produk handphone dalam beberapa tahun
terakhir mengalami perkembangan yang pesat. Produk handphone dari berbagai
merek terus menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat menarik konsumen dan
juga dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produknya. Berbagai
merek telepon seluler semakin marak menjamur di pasaran seperti : Nokia, Sony
Ericsson, Samsung, Siemens, Motorolla, BlackBerry, O2, LG, Philpis, Nexian dan
sebagainya.
Perkembangan Teknologi dan Ilmu Pengetahuam merupakan salah satu
pemicu makin maraknya pengguna ponsel. Selain faktor atribut produk, citra
merek serta harga yang harus diperhatikan oleh para produsen telepon seluler
produsen juga harus bisa membuat konsumen merasa tertarik dan percaya dengan
produk yang ditawarkan di pasaran dengan cara mengikuti selera konsumen atau
yang sedang diminati konsumen saat ini. Segmen ponsel pintar atau yang biasa
disebut dengan smartphone semakin diminati oleh banyak konsumen. Dengan
semakin inovatifnya Perusahaan Research in Motion (RIM) dengan BlackBerry
andalannya dan apple dengan iPhone telah mencuri pangsa pasar Nokia. Selain itu
belakangan ini ada vendor Samsung dan HTC yang mengalami kenaikan
walaupun relatif kecil yang tidak menutup kemungkinan akan semakin
menganggu kedudukan Nokia sebagai market leader. Namun, pada kenyataannya
Nokia masih tetap menjadi market leader dan masih menguasai pasar smartphone.
Nokia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Consumer
Electronics merupakan produsen ponsel yang memiliki pangsa pasar terbesar di
dunia. Begitu juga di tanah air, Nokia juga mengungguli para pesaing yang telah
terlebih dahulu mempunyai pangsa pasar seperti Sony Ericsson, Samsung, dan
LG. Disamping maraknya ponsel-ponsel buatan Cina yang menawarkan harga
yang murah dijangkau, dengan berbagai kemajuan fitur dan tekhnologi mutakhir,
Nokia masih tetap bisa menjadi penguasa pasar ponsel di Indonesia.
Hal ini tidak terlepas dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh Nokia.
Nokia mendesain beragam jenis ponsel untuk semua jenis segmen pasar. Artinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Nokia menjalankan strategi multi product for multi market segment. Kalau kita
amati, semua kelas ponsel, mulai dari kelas low end hingga kelas high end
dimasuki oleh produk Nokia. Dengan strategi ini maka Nokia bisa melakukan
penetrasi ke semua lapisan pasar ponsel di tanah air.
Selain itu, Nokia juga menciptakan desain produk yang memang menarik
dan elegan. Kalau diperhatikan hampir semua produk ponsel Nokia memiliki
desain yang menarik dan relatif disukai oleh pasar. Selain menarik dan elegan,
produk Nokia juga relatif memiliki tingkat keawetan yang bagus. Artinya
ponselnya tahan banting sehingga bisa digunakan dalam waktu relatif lama.
Mengingat dinamika pasar yang makin tinggi, Nokia kini juga
memperkenalkan ragam produk yang berorientasi pada kebutuhan gaya hidup,
misalnya ponsel musik atau yang dikenal dengan sebutan “Nokia Express Music,
ponsel khusus untuk chating, ataupun ponsel yang memiliki mutu kamera yang
bagus. Hasilnya handphone merek Nokia berhasil menjadi market leader pada
beberapa kurun waktu terakhir. Hal ini tidak terlepas dari adanya kepercayaan
merek oleh para konsumen sehingga merek Nokia masih menduduki posisi
pertama pada tahun 2010-2011 dan menguasai pasar telepon seluler. Berikut ini
merupakan data top brand index tahun 2010-2011 :
Tabel 1: Top Brand Index Merek Handphone Tahun 2010
Merek Top Brand Index Nokia 72,0 %
Sony Ericcson 9,6 % Blackberry 4,3 % Samsung 3,3 % Huawei 2,4 %
Motorola 1,5 % Sumber : Marketing/ No.02/ X/ Februari 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Tabel 2 : Top Brand Index Merek Handphone Tahun 2011
Merek Top Brand Index Nokia 61,5 %
Huawei 12,5 % Sony Ericsson 5,8 %
Nexian 3,7 % Samsung 2,7 % Motorola 1,7 %
Sumber: http://www.topbrand award.com/ tbi201102612198200000i.php
(2011)
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Nokia masih menjadi market
leader handpone kurun beberapa waktu terakhir ini. Selain itu, menurut data yang
dirilis Krusell, produsen pernak-pernik perangkat elektronik dan ponsel asal
Swedia empat dari sepuluh ponsel terbaik dan terlaris pada Januari 2011
merupakan produk dari Nokia. (http://www.teknologinet.com/2011/02/ inilah 10
ponsel terlaris januari 2011.html).
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Interbrand Creating and
Managing Brand Value, Nokia juga termasuk perusahaan yang menduduki posisi
kedelapan untuk semua kategori Best Global Brand dan posisi pertama untuk
Consumer electronic. Posisi Nokia dalam Best Global Brand dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 3 : Best Global Brands 2010 Rankings
2010 Rank Brand Sector Country of Origin
8 NOKIA Electronics Finland
17 APPLE Electronics United States
19 SAMSUNG Electronics South Korea
34 SONY Electronics Japan
42 PHILIPS Electronics Netherlands
47 SIEMENS Electronics Germany
54 BLACKBERRY Electronics Canada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Sumber : http://www.interbrand.com/en/best global brands/best global brands
2008/ best global brands 2010.aspx (data diolah).
Berdasarkan fenomena diatas, terlihat bahwa Nokia masih mampu
mempertahankan pelanggannya ditengah ketatnya persaingan antar perusahaan di
bidang produksi telepon seluler yang semakin marak di pasaran. Konsumen
biasanya percaya terhadap suatu merek, karena mereka telah memiliki
pengalaman yang baik sehingga konsumen akan cenderung lebih loyal terhadap
merek yang sudah dipercaya. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian
tentang pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas handphone merek Nokia
khususnya untuk para mahasiswa.
Mahasiswa pengguna Nokia di FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta angkatan tahun 2008-2011 yang pernah melakukan pembelian berulang
(minimal 2 kali pembelian) merupakan populasi dalam penelitian ini. Hal ini
dikarenakan banyaknya jenis handphone yang beredar di lingkungan masyarakat
pada umumnya dan permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa adalah
bagaimana memilih handphone yang sesuai dengan harapan, mengingat
mahasiswa termasuk sebagai konsumen yang kritis dan sedang mengalami proses
pendewasaan mental dan intelektual. Di samping itu mahasiswa termasuk dalam
segmen smart customer yang membutuhkan banyak pertimbangan sebelum
melakukan pembelian produk.
Berdasarkan pemaparan yang disampaikan di atas yang menunjukkan
berbagai fenomena yang berkaitan dengan masalah merek di atas, maka akan
sangat menarik ketika hubungan antara komponen pembentuk kepercayaan merek
dengan loyalitas merek dapat diketahui secara empiris. Maka penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK
TERHADAP LOYALITAS HANDPHONE NOKIA (Studi kasus pada
Mahasiswa FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan Tahun 2008-
2011) ”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap, dan rinci
mengenai ruang lingkup/ permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan rumusan
masalah tersebut, maka dapat disimpulkan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh kepercayaan merek yang terdiri dari karakteristik merek
(brand characteristics), karakteristik perusahaan (company characteristics)
dan karakteristik pelanggan-merek (consumer-brand characteristics) secara
simultan terhadap loyalitas handphone Nokia?
2. Apakah ada pengaruh kepercayaan merek yang terdiri dari karakteristik merek
(brand characteristics), karakteristik perusahaan (company characteristics)
dan karakteristik pelanggan-merek (consumer-brand characteristics) secara
parsial terhadap loyalitas handphone Nokia?
C. Tujuan Penelitian
Setiap orang pasti mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai dalam
hidupnya. Demikian pula dengan penelitian ini, pada prinsipnya untuk
menemukan jawaban atas objek yang telah diteliti.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepercayaan merek yang terdiri dari
karakteristik merek (brand characteristics), karakteristik perusahaan (company
characteristics) dan karakteristik pelanggan-merek (consumer-brand
characteristics) secara simultan terhadap loyalitas handphone Nokia.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepercayaan merek yang terdiri dari
karakteristik merek (brand characteristics), karakteristik perusahaan (company
characterisisc) dan karakteristik pelanggan-merek (consumer-brand
characteristics) secara parsial terhadap loyalitas handphone Nokia
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran agar dapat menambah pengetahuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
dalam mata kuliah yang berkaitan dengan pemasaran khususnya mengenai
kepercayaan merek dan loyalitas merek.
b. Dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada serta sebagai landasan untuk pengadaan penelitian lebih
lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Sebagai sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan yang berkaitan dengan usaha meningkatkan kepercayaan merek
handphone Nokia mengingat banyak faktor yang mempengaruhi loyalitas
konsumen terhadap merek.
b. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan dapat mengaplikasikan teori-teori yang
diperoleh di bangku kuliah ke dalam kenyataan yang terjadi di lapangan,
khususnya yang berkaitan tentang merek.
c. Bagi konsumen
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan mengenai faktor-
faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumen sehingga dapat dijadikan
sebagi dasar untuk membeli produk
d. Bagi Pihak Lain
Peneliti berharap karya ini dapat digunakan sebagai sumber informasi
dan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Dalam pengkajian variabel-variabel penelitian diperlukan teori-teori yang
relevan dimana teori-teori tersebut dikaji dalam tinjauan pustaka. Tinjauan
pustaka pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang
konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan
permasalahan. Dilihat dari penelitian ini maka tinjauan pustaka yang dikaji adalah
sebagai berikut:
1. Tinjauan Tentang Perilaku Konsumen
a. Definisi Perilaku Konsumen
Menurut Sumarwan (2003:26) mengatakan bahwa “Perilaku Konsumen
adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong
tindakan, serta proses pdikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat
sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa
setelah melakukan kegiatan mengevaluasi.
Kotler (2008: 356) mengemukakan bahwa Perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai “kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk
didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut". Sedangkan menurut Engel yang diterjemahkan oleh Umar
(2002:50) perilaku konsumen didefinisikan sebagai “Suatu tindakan yang
langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan
tersebut”.
Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan perilaku konsumen
merupakan suatu tindakan yang mendorong konsumen untuk mencari, membeli,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan
konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
b. Model Perilaku Konsumen
Setiap perusahaan dalam membuat suatu produk pasti akan disesuaikan
dengan kebutuhan atau permintaan kelompok konsumen. Pengetahuan pemasaran
mengenai perilaku konsumen akan sangat membantu dalam meningkatkan daya
saing perusahaan. Model perilaku konsumen dikembangkan sebagai usaha untuk
memudahkan dalam mempelajarinya.
Berikut ini adalah model perilaku konsumen menurut Kotler dan
Armstong (2008:158) dapat digambarkan sebagai berikut:
nnn
Gambar 1. Model Perilaku Konsumen
Sumber : Kotler dan Armstong (2008:158)
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler (2008) perilaku proses keputusan konsumen dipengaruhi
oleh:
1) Pengaruh lingkungan
a) Kelas sosial
Respons pembeli
Pilihan produk
Pilihan merek
Pilihan penyalur
Waktu pembelian
Jumlah pembelian
Kotak hitam pembeli
Karakteristik pembeli
Proses keputusan pembeli
Pemasaran dan rangsangan lain
Pemasaran Rangsangan lain
Produk Ekonomi
Harga Teknologi
Tempat Politik
Promosi Budaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Kelas sosial adalah pembagian didalam masyarakat yang terdiri dari
individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Individu-individu tersebut dibedakan oleh perbedaan status sosial ekonomi
yang berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi. Status kelas sosial kerap
menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang berbeda. Misalnya:
jenis minuman beralkohol yang disajikan, merek dari mobil yang
dikendarai, dan model pakaian yang disukai.
b) Pengaruh pribadi
Perilaku konsumen kerap kali dipengaruhi oleh merek yang berhubungan
erat dengan kehidupan konsumen. Konsumen mungkin merespon terhadap
tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma dan
harapan yang diberikan orang lain. Konsumen pun menghargai orang-orang
di sekelilingnya untuk nasehat mereka mengenai pilihan pembelian.
c) Keluarga
Keluarga merupakan unit pengambilan keputusan utama, dengan pola
peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi.
2) Perbedaan individu
a) Sumber daya konsumen
Setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam setiap situasi
pengambilan keputusan, waktu, uang, perhatian (penerimaan informasi dan
kemampuan pengolahan).
b) Motivasi dan keterlibatan
Berpaling pada subyek motivasi sebagaimana dipahami secara tradisional,
suatu variabel sentral selalu berupa motif, yaitu suatu predisposisi abadi
yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku ke arah tujuan tertentu.
Keterlibatan diaktifkan dan mengarahkan perilaku kearah tujuan tertentu.
Keterlibatan diaktifkan ketika obyek (produk, jasa, atau pesan promosi)
dirasakan membantu dalam memenuhi kebutuhan, tujuan dan nilai yang
penting. Pemenuhan kebutuhan yang dirasakan penting oleh obyek akan
bervariasi dari satu situasi ke situasi berikutnya. Jadi keterlibatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
merupakan refleksi dari motivasi yang kuat didalam bentuk relevansi
pribadi yang sangat dirasakan dari suatu produk atau jasa di dalam konteks
tertentu.
c) Pengetahuan
Pengetahuan, hasil belajar, dapat didefinisikan secara sederhana sebagai
informasi yang tersimpan di dalam ingatan. Pengetahuan konsumen
mencakup susunan luas informasi, seperti ketersediaan dan karakteristik
produk dan jasa, dimana dan kapan untuk membeli, dan bagaimana
menggunakan produk.
d) Sikap
Sikap (attitude) sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan
orang berespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan
secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan.
e) Kepribadian, gaya hidup, dan demografi
Kepribadian (personality), kepribadian di dalam perilaku konsumen
didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus. Gaya hidup
(Life Style) Pola yang digunakan orang untuk hidup dan menghabiskan
waktu dan uang.
f) Demografi
Sasarannya mendeskripsikan pangsa konsumen pada usia, pendapatan, dan
pendidikan.
2. Tinjauan Tentang Merek (Brand)
a. Pengertian Merek
Menurut Kotler and Keller (2006:256) merek didefinisikan sebagai
“nama, istilah, simbol, tanda, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut”.
Sementara menurut (Ambadar, Abidin, Isa, 2007:2) merek adalah “nama, istilah,
logo tanda atau lambang dan kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut yang
dimaksud untuk mengidentifikasi barang-barang atau jasa dari seseorang penjual
atau kelompok penjual untuk membedakannya dengan produk yang lain”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Surachman S.A (2008:1) merek merupakan “salah satu faktor penting
dalam kegiatan pemasaran karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan
produk dan atau jasa tidak terlepas dari merek yang dapat diandalkan. Simamora
(2007:542) menyatakan “merek adalah segala sesuatu yang mengidentifikasikan
barang atau jasa penjual dan membedakannya dari barang dan jasa lainnya”.
Stanton (1996:269) merek adalah “Nama, istilah, simbol atau desain khusus atau
beberapa kombinasi unsur-unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasikan
barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual”.
Jadi dapat disimpulkan merek merupakan suatu kombinasi dari nama,
istilah, simbol, tanda dan rancangan yang merupakan salah satu faktor penting
dalam kegiatan pemasaran yang dapat digunakan untuk membedakan penjual,
produsen atau produk dari yang lain. Merek dapat berupa sebuah kata, huruf-
huruf , sekelompok kata , simbol, desain, atau beberapa kombinasi di atas.
Merek dapat memiliki 6 tingkat pengertian :
1) Atribut, yaitu merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. 2) Manfaat, suatu merek lebih daripada serangkaian atribut. Pelanggan
tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat. Atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan/ emosional.
3) Nilai, yaitu merek juga menyatakan suatu tentang nilai produsen. 4) Budaya, yaitu merek juga mewakili budaya tertentu. 5) Kepribadian, yaitu merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. 6) Pemakai, yaitu merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli
atau menggunakan produk tersebut. (Rangkuti, 2004 : 36)
Merek bukan hanyalah sekedar nama ataupun lambang tertentu saja.
Namun merek merupakan suatu kunci hubungan antara perusahaan dengan
konsumen. Merek yang kuat dapat menumbuhkan preferensi bahkan loyalitas
konsumen dari suatu produk.
Nama merek yang kuat akan memberikan banyak implikasi bagi
perusahaan maupun konsumennya. Merek-merek yang kuat akan memberikan
jaminan kualitas dan nilai yang tinggi kepada konsumen, yang akhirnya
berdampak luas terhadap perusahaan. Bagi perusahaan, merek merupakan magnet
pelanggan, alat proteksi dari para imitator, alat pembeda dari produk pesaing.
Sedangkan bagi konsumen, merek adalah alat untuk mengidentifikasi produk,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
mempermudah proses pembelian, mewakili nilai psikologis dan mewakili
kepribadian konsumen.
b. Elemen-Elemen Merek
Surachman S.A (2008) menyatakan elemen-elemen utama dari suatu
merek terdiri dari beberapa hal sebagai berikut :
1) Nama Merek
Nama merek merupakan suatu hal yang mendasar yang dapat
menggambarkan tema sentral atau asosiasi kunci suatu produk dalam suatu
penyajian iklan yang sederhana maupun yang lebih kompleks. Nama merupakan
indikator yang mendasar dari suatu merek yang berbasis pada kesadaran maupun
usaha komunikasi. Nama dapat juga diartikan sebagai pembentuk esensi dari
konsep sebuah merek tersebut.
2) Logo dan Simbol
Keduanya, yaitu logo dan simbol merupakan suatu kesatuan yang dapat
mewakili desain produk mengenai baik atau buruknya desain tersebut dalam
pemikiran konvensional pasar pada saat tertentu. Simbol yang unik akan
membantu konsumen untuk mengingat suatu merek dan dapat dipastikan bahwa
tidak akan ada pesaing yang berniat meniru simbol tersebut.
3) Karakter
Karakter merupakan hasil dari simbol suatu merek. Karakter di sini
bermanfaat bahwa produk tersebut mendapat image dan dapat digunakan untuk
mendapatkan suatu kesadaran merek. Karakter biasanya diperkenalkan dalam
berbagai iklan yang dihubungkan dengan desain kemasan produk.
4) Slogan
Slogan adalah suatu rangkaian kalimat singkat yang bertujuan
menginformasikan tentang suatu merek. Slogan ini dirasa efektif untuk dapat
bersaing dengan merek yang lain.
5) Jingles
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Jingles adalah pesan musikal yang ditulis dalam cakupan merek. Jingle
dibuat dengan aransemen yang diciptakan oleh penulis lagu yang profesional
sehingga dapat mengkomunikasikan manfaat dari merek produk tersebut.
6) Kemasan
Kemasan merupakan suatu elemen yang pertama kali yang dilihat oleh
konsumen. Kemasan ini meliputi kegiatan mendesain dan memproduksi suatu
produk. Suatu produk yang di-package akan dapat membuat konsumen menjadi
merasa lebih puas.
3. Tinjauan Tentang Kepuasan Konsumen
a. Definisi Kepuasan Konsumen
Menurut Yamit (2005: 78) berpendapat bahwa “Kepuasan pelanggan
merupakan evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan
harapannya”. Dalam konsep kepuasan pelanggan, terdapat dua elemen yaitu
antara kinerja dan harapan. Kinerja merupakan persepsi konsumen terhadap apa
yang telah ia terima setelah mengkonsumsi produk. Sedangkan harapan adalah
pikiran konsumen tentang apa yang akan diterimanya apabila ia mengkonsumsi
produk.
Secara konseptual, kepuasan pelanggan dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2. Konsep Kepuasan Konsumen (Fandy Tjiptono, 1997:130)
Tujuan Perusahaan
Tingkat kepuasan
Harapan konsumen
terhadap produk Nilai produk bagi konsumen
Produk
Kebutuhan dan keinginan konsumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Gambar 2. Konsep Kepuasan Konsumen (Tjiptono, 1997: 130)
Seorang konsumen yang mengalami kepuasan, yaitu apabila kinerja
produk sesuai dengan harapannya setelah produk itu dikonsumsi, maka di waktu
yang akan datang konsumen bergairah untuk mengkonsmsi produk tersebut
kembali, sebaliknya apabila kinerja produk tidak sesuai dengan harapan setelah
dikonsumsi maka konsumen akan kecewa.
Perusahaan sudah selayaknya memberikan tingkat kepuasan yang tinggi
kepada para konsumennya, karena konsumen yang mendapatkan kepuasan yang
cukup hanya akan bertahan sementara waktu dan dapat mudah beralih pada
perusahaan/ produk sejenis lain yang memberikan penawaran yang lebih baik.
Pelanggan yang memberikan tingkat kepuasan yang tinggi akan memiliki ikatan
pada merek produk, bukan hanya preferensi rasional dan akhirnya semua ini akan
membangun loyalitas pelanggan.
b. Strategi Kepuasan Pelanggan
Pada prinsipnya strategi kepuasan pelanggan akan menyebabkan para
pesaing harus bekerja keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya
merebut pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan strategi panjang yang
membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia.
Beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan
kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut :
1) Strategi Pemasaran berupa Relationship Marketing
Dijalin suatu kemitraan jangka panjang dengan pelanggan secara terus menerus
sehingga diharapkan dapat terjadi bisnis ulangan (repeat business).
2) Strategi Superior Customer Service
Perusahaan menerapkan strategi yang dengan berusaha menawarkan produk
yang lebih unggul dari pada pesaingnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
3) Strategi Unconditional Guarantees/ Extraordinary Guarantees
Strategi perusahaan dengan memberikan pelayanan berupa garansi tertentu atau
dengan memberikan pelayanan purna jual.
4) Strategi Penanganan Keluhan yang Efektif
Penanganan keluhan yang baik memberikan peluang untuk mengubah seorang
pelanggan yang tidak puas menjadi puas. Keluhan haruslah ditangani dengan
tepat dan cermat.
5) Strategi Peningkatan Kinerja Perusahaan
Strategi ini dilakukan oleh pihak perusahaan untuk memberikan kepuasan
kepada pelanggan dengan cara mengadakan sistem penilaian kinerja,
memberikan pendidikan dan pelatihan, membentuk tim kerja, memberdayakan
karyawan dan menyempurnakan proses produk.
6) Menerapkan Quality Function Deployment (QFD)
QFD merupakan praktik untuk menerjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan
menjadi apa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sehingga, dengan QFD
memungkinkan perusahaan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan.
c. Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Metode pengukuran kepuasan konsumen menurut Kotler yang dikutip
oleh Yamit (2005) adalah sebagai berikut:
1) Sistem pengaduan
Sistem pengaduan memberikan kesempatan pada pelanggan untuk
memberikan berbagai saran, keluhan dan berbagai bentuk ketidakpuasan
lainnya dengan cara menyediakan kotak saran. Informasi yang diperoleh
melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukan yang
berharga bagi perusahaan, sehingga memungkinkan untuk memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
respon secara cepat dan tanggap terhadap setiap masalah yang timbul.
Metode ini cenderung bersifat pasif, maka sulit mendapatkan gambaran
lengkap mengenai kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Hal ini terjadi
karena tidak semua pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan
keluhannya, karena bisa saja konsumen langsung beralih ke produk lain.
2) Survei pelanggan
Survei pelanggan merupakan cara yang umum digunakan untuk mengukur
kepuasan pelanggan melalui surat pos, telepon atau wawancara langsug.
Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan atau umpan balik
secara langsung dari pelanggan sekaligus juga memberi tanda (signal)
positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
3) Panel pelanggan
Perusahaan mengundang pelanggan yang setia terhadap produk dan
mengundang pelanggan yang telah berhenti membeli. Dan pelanggan setia
akan diperoleh informasi tingkat kepuasan yang mereka rasakan, dan dari
pelanggan yang telah berhenti membeli, perusahaan akan memperoleh
informasi mengapa hal itu terjadi. Informasi ini sangat bermanfaat bagi
perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka
meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
4. Tinjauan Tentang Loyalitas Merek
a. Definisi Brand Loyality (Loyalitas Merek)
Loyalitas dapat memberikan pengertian yang sama atas loyalitas merek
dan loyalitas pelanggan, loyalitas merek mencerminkan loyalitas pelanggan
terhadap merek tertentu, tetapi apabila pelanggan diartikan sama dengan
konsumen, maka loyalitas konsumen lebih luas cakupannya daripada loyalitas
merek karena loyalitas konsumen mencakup loyalitas terhadap merek. Loyalitas
adalah tentang persentase dari orang yang pernah membeli dalam kurun waktu
tertentu dan melakukan pembelian ulang sejak pembelian yang pertama
(Sumarwan, Jauzi, Mulyana, Karno, Mawardi & Nugroho, 2004).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Loyalitas merek merupakan inti dari gagasan dalam pemasaran karena
loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan seorang pelanggan terhadap
sebuah merek. (Durianto, Sugiarto & Sitinjak,2001) mengemukakan bahwa
Loyalitas merek merupakan “suatu ukuran keterkaitan pelanggan pada sebuah
merek”. sebuah pilihan dari seorang konsumen untuk membeli sebuah merek
khusus dari sekian banyak kategori merek yang ada. Sedangkan menurut
Rangkuti, (2004:60) pengertian loyalitas merek adalah “ukuran dari kesetiaan
konsumen terhadap suatu merek”.
Menurut Tjiptono (2005: 385) mengemukakan bahwa loyalitas merek
adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan
dengan produk atau jasa yang disukai secara konsisten di masa mendatang,
sehingga menimbulkan pembelian merek yang sama secara berulang meskipun
pengaruh situasional dan upaya pemasaran berpotensi menyebabkan perilaku
beralih merek.
Jadi dapat disimpulkan loyalitas merek merupakan suatu komitmen
mendalam untuk membeli kembali suatu produk ataupun jasa sehingga dapat
menyebabkan seseorang melakukan pengulangan pembelian pada suatu merek
walaupun banyak terdapat berbagai pengaruh dari berbagai usaha pemasaran
untuk beralih ke merek yang lain. Pada dasarnya konsumen akan melakukan
pengulangan pembelian ketika mereka merasa puas terhadap suatu merek produk
yang mereka beli sebelumnya.
Loyalitas dalam pasar dapat diciptakan dengan cara memfokuskan pada
pembentukan dan pemeliharaan kepercayaan dalam consumer-brand relationship
(Lau dan Lee,1999). Loyalitas merek berkaitan erat dengan pengalaman
konsumen dalam menggunakan merek suatu produk. Dapat disimpulkan bahwa
sebenarnya terjadinya loyalitas merek pada konsumen disebabkan oleh adanya
pengaruh kepuasan atau ketidakpuasan dengan suatu merek yang terakumulasi
secara terus-menerus disamping adanya persepsi tentang kualitas produk.
Konsumen yang loyal terhadap suatu merek produk akan melakukan pembelian
ulang terhadap produk dengan merek yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Loyalitas merek dipandang dari sudut pandang pemasaran merupakan
suatu konsep yang sangat penting khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat
pertumbuhan yang sangat rendah, namun persaingannya sangat ketat saat ini,
keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat dibutuhkan agar perusahaan
dapat bertahan hidup dan upaya mempertahankan ini sering yang jauh ebih efektif
jika dibandingkanupaya menarik pelanggan-pelanggan baru. Loyalitas merek
telah dikonseptualisasikan sebagai pola aktual dari perilaku pembelian merek
(Tucker, 1964, dalam Lau dan Lee, 1999), atau maksud perilaku (behavioral
intentions) terhadap merek (Banks, 1968, dalam Lau dan Lee, 1999).
b. Tingkatan Loyalitas Merek
(Rangkuti,2004) membagi loyalitas merek ke dalam lima tingkatan,
sebagai berikut:
1) Switcher atau price buyer
Switcer adalah tipe konsumen yang suka berpindah-pindah merek.
Motivasi mereka berpindah merek karena golongan ini memang sensitif terhadap
harga (price sensitive switcher). Dalam tipe ini konsumen sama sekali tidak loyal
atau sama sekali tidak tertarik dengan apapun yang ditawarkan oleh pasar.
2) Habitual buyer Habitual buyer adalah tipe konsumen yang merasa puas dengan produk
yang mereka gunakan atau minimal tidak mengalami kekecewaan. Pada dasarnya,
tidak terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup memadai untuk mendorong
suatu perubahan, terutama apabila pergantian ke merek lain memerlukan suatu
tambahan biaya.
3) Satisfied buyer
Satisfied buyer adalah golongan konsumen yang merasa puas dengan
suatu merek. Mereka setia, tetapi dasar kesetiaannya bukan pada kebanggaan atau
keakraban pada suatu merek tetapi karena mereka memikul biaya peralihan
(switcing cost), baik dalam waktu, uang atau resiko sehubungan dengan upaya
untuk melakukan pergantian ke merek lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
4) Liking the brand
Liking the brand adalah tipe konsumen yang benar-benar menyukai
merek tersebut tetapi konsumen ini belum mengekspresikan kebanggannya
kepada orang lain, kecintaan pada produk baru terbatas pada komitmen terhadap
diri sendiri, dan mereka merasa akrab dengan merek. Para pembeli pada tahap ini
juga biasa disebut dengan sahabat merek, karena terdapat perasaan emosional
dalam menyukai merek.
5) Commited buyer
Commited buyer adalah konsumen yang setia dan merasa bangga dengan
merek tersebut. Mereka mengekspresikan kebanggaannya dengan
mempromosikan merek tersebut pada orang lain. Merek tersebut sangat penting
bagi mereka baik dari segi fungsinya, maupun sebagai ekspresi mengenai siapa
mereka sebenarnya.
c. Nilai Loyalitas Merek
Loyalitas merek para pelanggan yang ada mewakili suatu aset strategis
dan jika dikelola dan dieksploitasi dengan benar akan mempunyai potensi untuk
memberikan nilai dalam beberapa bentuk seperti yang diperlihatkan dalam
gambar berikut :
Gambar 3. Diagram Nilai Loyalitas Merek
Pengurangan biaya pemasaran
Peningkatan perdagangan
Loyalitas Merek Meningkat customer baru :
1) Menciptakan kesadaran brand
2) Meyakinkan kembali
Waktu merespon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Sumber : Rangkuti,2004 : 63
Rangkuti (2004) Dari diagram di atas dapat dijelaskan perusahan yang
memiliki basis pelanggan yang mempuyai loyalitas merek yang tinggi memiliki
beberapa nilai dan keuntungan, diantaranya :
a) Mengurangi biaya, karena untuk mempertahankan pelanggan jauh lebih murah
dibandingkan mendapatkan pelanggan baru.
b) Loyalitas merek yang tinggi dapat meningkatkan perdagangan. Loyalitas yang
kuat meyakinkan pihak pengecer bahwa para pelanggan akan mencantumkan
merek-merek tersebut dalam daftar belanjaannya.
c) Dapat menarik minat pelanggan baru karena mereka memiliki keyakinan
bahwa membeli produk bermerek yang terkenal minimal dapat mengurangi
resiko.
d) Memberikan waktu, semacam ruang bernafas, pada suatu perusahaan untuk
merespons gerakan-gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan
produk yang unggul, seorang pengikut loyal akan memberi waktu pada
perusahaan tersebut agar memperbaharui produknya dengan cara
menyesuaikan atau menetralisasikan.
d. Karakteristik Loyalitas merek
Berdasarkan definisi klasik dari Jacoby & Keyner (1973) dalam Tjiptono,
2000 loyalitas merek memiliki sejumlah karakteristik:
1) Bersifat bias (non-random)
2) Merupakan respon behavioral (berupa pembelian)
3) Diekspresikan sepanjang waktu
4) Diekspresikan oleh unit pengambilan keputusan
5) Unit pengambilan keputusan mengekspresikan loyalitas merek berkenaan
dengan satu atau lebih alternatif merek dalam serangkaian merek; dan
6) Merek merupakan fungsi dari proses-proses psikologis (pengambilan
keputusan, evaluatif)
e. Pengukuran Loyalitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Menurut Durianto, dkk (2001:132) suatu cara langsung untuk
menetapkan loyalitas, terutama untuk habitual behavior (perilaku kebiasaan)
adalah dengan memperhitungkan pola pembelian yang aktual. Berikut
disajikan beberapa ukuran yang dapat digunakan :
1) Repurchase Rates (tingkat pembelian ulang), yaitu tingkat persentase pelanggan yang membeli merek yang sama pada kesempatan membeli jenis produk tersebut.
2) Percent of Purchases (persentase pembelian), yaitu tingkat persentase pelanggan untuk setiap merek yang dibeli dari beberapa pembelian terakhir.
3) Number of Brands Purchase (jumlah merek yang dibeli), yaitu tingkat persentase pelangggan dari suatu produk untuk hanya membeli satu merek, dua merek, tiga merek, dan seterusnya.
Tjiptono (2002) mengemukakan ada enam indikator yang bisa digunakan
untuk mengukur loyalitas antara lain, yaitu :
1) Pembelian ulang, artinya konsumen melakukan pembelian untuk yang kedua
atau lebih, dan ini dilakukan secara kontinyu pada suatu merek tertentu.
Konsumen yang melakukan pembelian ulang biasanya telah memiliki
pengalaman yang baik dengan merek yang dikonsumsi, sehingga konsumen
memiliki ekspektasi yang positif ketika membeli untuk yang kedua kalinya
atau lebih.
2) Kebiasaan mengkonsumsi merek, adalah pelanggan yang membeli merek yang
lebih didasarkan karena kebiasaan mengkonsumsi merek dalam kesehariannya.
Komsumen yang loyal terhadap suatu merek karena kebiasaannya dapat
diaktegorikan sebagai pelanggan yang puas dengan merek produk yang
dikonsumsi dan tidak ada alasan yang cukup untuk menciptakan keinginan
untuk membeli merek produk lain atau berpindah merek, terutama jika
peralihan tersebut memerlukan usaha, biaya dan berbagai pengorbanan lain.
3) Selalu menyukai merek adalah pelanggan yang sunguh-sungguh menyukai
merek yang telah digunakannya. Dalam hal ini dijumpai perasaan emosional
yang terkait pada merek. Rasa suka pelanggan bisa saja didasari oleh asosiasi
yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam penggunaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
sebelumnya, baik yang dialami pribadi maupun oleh kerabat, atau dapat juga
disebabkan oleh kesan kualitas yang tinggi.
4) Tetap memilih merek adalah konsumen yang tetap pada pendiriannya untuk
tetap menggunakan merek yang ia gunakan walaupun muncul berbagai
persaingan merek dipasaran.
5) Memiliki keyakinan bahwa merek yang terbaik adalah anggapan konsumen
bahwa merek yang dipilihnya adalah merek yang lebih baik dibandingkan
dengan merek yang lain.
6) Perekomendasian artinya konsumen yang bersangkutan bersedia
merekomendasikan kepada orang lain untuk melakukan pembelian suatu merek
tertentu.
f. Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas merek
Schiffman dan Kanuk (2004) menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya/ terciptanya loyalitas merek adalah:
1) Perceived product superiority (penerimaan keunggulan produk)
2) Personal fortitude (keyakinan/ kepercayaan yang dimiliki oleh seseorang
terhadap merek tersebut).
3) Bonding with the product or company (keterikatan dengan produk atau
perusahaan).
4) Kepuasan yang diperoleh konsumen
5. Tinjauan Tentang Kepercayaan Merek
a. Definisi Kepercayaan Merek
Merek berkaitan secara keseluruhan dengan kepercayaan. Kepercayaan
merek itu sendiri dibangun dalam pikiran konsumen setelah mereka memiliki
pengalaman baik dengan produk dengan nama tertentu. Kepercayaan sebagai
suatu keadaan yang melibatkan ekspektasi positif mengenai motif-motif dari
pihak lain yang berhubungan dengan diri seseorang dalam situasi yang berisiko
(Boon dan Holmes, 1991 dalam Lau dan Lee). Kepercayaan dapat mengurangi
ketidakpastian dalam sebuah lingkungan di mana konsumen merasa tidak aman di
dalamnya, karena mereka mengetahui bahwa mereka dapat mengandalkan merek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
yang sudah dipercaya tersebut. Rasa percaya terhadap reliabilitas, keamanan, dan
kejujuran merupakan faktor-faktor terpenting dalam kepercayaan.
Kepercayaan merek adalah kepercayaan konsumen bahwa merek yang
mereka inginkan dapat diandalkan, memberi jaminan tidak merugikan dan
kinerjanya sangat berharga atau sangat bermanfaaat (Edris, 1979). Sedangkan
menurut (Lau dan Lee, 1999) kepercayaan pelanggan pada merek (brand trust)
didefinisikan sebagai keinginan pelanggan untuk bersandar pada sebuah merek
dengan risiko-risiko yang dihadapi karena ekspektasi terhadap merek itu akan
menyebabkan hasil yang positif.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Merek
(Lau dan Lee, 1999) Kepercayaan pada suatu merek (brand trust)
menggambarkan suatu komponen yang penting dari penempatan internal atau
sikap yang diasosiasikan dengan loyalitas merek. Oleh karena itu, pemahaman
yang lebih sempurna tentang loyalitas terhadap suatu merek tidak akan tercapai
tanpa adanya penjelasan mengenai kepercayaan merek (brand trust).
Karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik hubungan
pelanggan dengan merek merupakan prediktor penting kepercayaan pelanggan
terhadap merek yang pada akhirnya akan dapat mengarah pada loyalitas
pelanggan pada merek tersebut.
Faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek (trust in brand)
antara lain adalah karakteristik merek itu sendiri, karakteristik perusahaan
pembuat merek, dan karakteristik hubungan pelanggan-merek, selanjutnya Lau
dan Lee memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan
loyalitas merek.
Hubungan antara ketiga faktor tersebut yaitu antara karakteristik merek,
karakteristik perusahaan, dan karakteristik pelanggan-merek dengan kepercayaan
merek dapat digambarkan sebagai berikut :
1) Karakteristik Merek (Brand Characteristics)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Karakteristik merek adalah penilaian yang diberikan konsumen
terhadap suatu merek sebelum membeli suatu merek. Karakteristik merek
berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap merek. Karakteristik
mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan
keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Penelitian Gede Riana
(2008) menemukan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan brand characteristic terhadap brand loyalty. Berdasarkan pada
penelitian kepercayaan interpersonal, individu-individu yang dipercaya
didasarkan pada reputation, predictability dan competence dari individu
tersebut. Dalam konteks hubungan pelanggan-merek, kepercayaan pelanggan
dibangun berdasarkan pada reputasi merek, prediktabilitas merek, dan
kompetensi merek. Penjelasan dari tiga karakteristik merek dapat ditunjukkan
sebagai berikut:
a) Brand Reputation
Brand reputation merupakan nama baik yang diberikan terhadap suatu
merek atau merupakan sejarah suatu merek. Reputasi merek ini berkenaan
dengan opini dari orang lain bahwa merek itu baik dan dapat diandalkan
(reliable). Reputasi merek dapat dikembangkan bukan saja melalui
advertising dan public relation, tapi juga dipengaruhi oleh kualitas dan
kinerja produk. Pelanggan akan mempersepsikan bahwa sebuah merek
memiliki reputasi baik, jika sebuah merek dapat memenuhi harapan
mereka, maka reputasi merek yang baik tersebut akan memperkuat
kepercayaan pelanggan.
b) Brand Predictability
Brand predictability berkenaan dengan kemampuan suatu kelompok untuk
memprediksi perilaku dari kelompok lain (Doney dan Cannon, 1997).
Predictable brand adalah merek yang memungkinkan pelanggan untuk
mengharapkan bagaimana sebuah merek akan memiliki performance pada
setiap pemakaian. Dapat disimpulkan prediktabilitas merek adalah
kemampuan seorang konsumen untuk dapat mengantisipasi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
meramalkan kinerja dari suatu produk tertentu. Predictability mungkin
karena tingkat konsistensi dari kualitas produk. Brand predictability dapat
meningkatkan keyakinan konsumen karena konsumen mengetahui bahwa
tidak ada sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi ketika menggunakan
merek tersebut. Karena itu, brand predictability akan meningkatkan
kepercayaan terhadap merek karena predictability menciptakan ekspektasi
positif (Kasperson, Golding & Tuler, 1992)
c) Brand Competence
Brand competence adalah merek yang memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh konsumen atau
pelanggan, dan dapat memenuhi kebutuhannya. Kemampuan berkaitan
dengan keahlian dan karakteristik yang memungkinkan suatu kelompok
memiliki pengaruh dalam suatu wilayah tertentu (Butler & Cantrell, 1984).
Ketika diyakini bahwa sebuah merek itu mampu untuk menyelesaikan
permasalahan dalam diri pelanggan, maka pelanggan tersebut mungkin
berkeinginan untuk meyakini merek tersebut.
2) Karakteristik Perusahaan (Company Characteristics)
Karakteristik perusahaan juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan
pelanggan pada sebuah merek. Pengetahuan konsumen terhadap perusahaan
kemungkinan akan mempengaruhi penilaiannya terhadap merek perusahaan.
Surachman S.A (2008:61) menyatakan bahwa: “Perusahaan yang membangun
reputasi untuk menjadi perusahaan inovatif yang kuat dapat membangun
pelanggan yang loyal melalui nilai lebih bagi pelanggannya (superior customer
value)”. Penelitian Gede Riana (2008) menemukan bukti empiris bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan company characteristic terhadap
brand loyalty.
Karakteristik perusahaan yang berpengaruh terhadap kepercayaan
pelanggan pada sebuah merek adalah kepercayaan pelanggan terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
perusahaan, reputasi perusahaan, motif-motif dari perusahaan yang
dipersepsikan, dan integritas perusahaan yang dipersepsikan.
a) Trust in the Company
Kepercayaan pada perusahaan diartikan sebagai kepercayaan yang
diberikan konsumen terhadap perusahaan yang memproduksi merek
produk yang mereka beli. Jika seseorang percaya pada suatu hal yang
besar maka orang tersebut akan percaya pada bagian yang kecil dari hal
yang besar tadi. Dalam hal ini jika konsumen sudah merasa percaya pada
perusahaan yang memproduksi merek produk tersebut maka konsumen
juga akan semakin mudah untuk percaya pada merek atau produk
perusahaan tersebut.
b) Company Reputation
Reputasi perusahaan diartikan informasi publik mengenai seberapa besar
kepercayaan mereka terhadap perusahaan atau suatu anggapan (baik
buruknya) yang diberikan kepada suatu perusahaan. Ketika pelanggan
mempersepsikan opini orang lain bahwa perusahaan dikenal adil dan jujur,
maka pelanggan akan merasa lebih aman dalam memperoleh dan
menggunakan merek perusahaan. Dalam konteks saluran pemasaran,
ketika perusahaan dinilai memiliki reputasi yang baik, maka pelanggan
kemungkinan besar akan percaya pada pengecer dan vendor (Anderson
dan Weitz, 1992).
c) Company Perceived Motives
Company Perceived Motives/ motif perusahaan yang diinginkan adalah
persepsi konsumen terhadap tujuan dan sikap perusahaan untuk layak
dipercaya dan bertindak sesuai kepentingan konsumen. Remple, Holmer,
dan Zanna (1985) menemukan bahwa motif-motif dari partner pertukaran
yang dipersepsikan akan mempengaruhi kepercayaan terhadap partner
tersebut. Dalam konteks merek, ketika pelanggan mempersepsikan suatu
perusahaan layak dipercaya dan bertindak sesuai dengan kepentingan
mereka, maka pelanggan akan mempercayai merek perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
d) Company Integrity
Integritas perusahaan merupakan persepsi pelanggan bahwa sebuah
perusahaan mematuhi prisip-prinsip yang dapat diterima oleh konsumen.
Perusahaan yang memiliki integritas tinggi tergantung pada konsistensi
dari tindakannya di masa lalu, komunikasi yang akurat tentang perusahaan
dari kelompok lain, keyakinan bahwa perusahaan memiliki sense of justice
yang kuat, serta tindakannya sesuai dengan janji-janjinya. Jika perusahaan
dipersepsikan memiliki integritas tersebut, maka kemungkinan merek
perusahaan akan dipercaya oleh pelanggan.
3) Karakteristik Pelanggan-Merek (Consumer-Brand Characteristics)
Karakteristik pelanggan-merek diartikan sebagai totalitas antara dua
kelompok yang saling mempengaruhi (pelanggan dan merek) atau pemikiran,
perasaan individu dengan acuan dirinya sebagai objek sehingga sering kali
dalam konteks pemasaran dianalogkan merek sama dengan orang.
Karakteristik pelanggan-merek merupakan suatu hubungan yang tidak searah,
setiap kelompok saling mempengaruhi dalam hubungannya dengan kelompok
lain. Sehingga, karakteristik pelanggan-merek dapat mempengaruhi
kepercayaan pelanggan terhadap merek. (Lau dan Lee,1999), menyatakan
untuk memperoleh loyalitas dalam pasar saat ini, pemasar harus memfokuskan
pada pembentukan dan pemeliharaan kepercayaan dalam hubungan pelanggan
dengan merek. Penelitian Gede Riana (2008) menemukan bukti empiris bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan consumer-brand characteristic
terhadap brand loyalty. Karakteristik dalam hubungan pelanggan dengan
merek mencakup kesamaan (similarity) antara self-concept pelanggan dengan
citra merek, kesukaan pelanggan terhadap merek, pengalaman pelanggan,
kepuasaan pelanggan, serta dukungan dari rekan (peer support).
a) Similarity between Consumer Self-Concept dan Brand Personality
Penelitian dalam hubungan interpersonal menunjukkan bahwa similaritas
dari karakteristik dua kelompok (pelanggan dan merek) yang dapat
memberikan kecenderungan tumbuhnya kepercayaan. Seorang pelanggan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
akan mengevaluasi dan menilai sebuah merek jika sebuah merek
memiliki kesamaan dengan dirinya sendiri. Jika atribut atau personality
fisik merek dinilai sama dengan self-image pelanggan, maka pelanggan
kemungkinan untuk mempercayai merek tersebut (Lau dan Lee, 1999).
b) Liking the Brand
Kesukaan merek merupakan perasaan suka terhadap suatu merek. Bernet
(1996), dalam Lau dan Lee (1999) mengusulkan bahwa untuk mengawali
suatu hubungan, suatu kelompok harus disenangi oleh kelompok lain.
Dalam pemasaran konsumen, jika seorang pelanggan suka terhadap suatu
merek, maka pelanggan tersebut kemungkinan besar akan mempercayai
merek itu.
c) Experience with the Brand
Pengalaman terhadap merek merupakan suatu pemahan yang lebih baik
dan mendalam yang didapatkan selama konsumen menggunakan suatu
merek. Apabila konsumen memperoleh pengalaman yang lebih baik
dengan sebuah merek, maka akan dapat menumbuhkan kepercayaan yang
lebih terhadap merek. Konsumen dapat belajar dari pengalaman masa
lalunya, dan perilaku di masa akan datang dapat diprediksi berdasarkan
pada perilaku masa lalunya. Ketika konsumen memperoleh pengalaman
lebih dengan sebuah merek, maka mereka akan memahami merek dengan
lebih baik dan menumbuhkan kepercayaan lebih terhadap merek tersebut.
d) Satisfaction with the Brand
Kepuasan terhadap sebuah merek dapat didefinisikan sebagai hasil dari
evaluasi subjektif bahwa merek alternatif yang dipilih memenuhi atau
melampaui ekspektasi konsumen (Bloemer dan Kasper, 1995). Ketika
pelanggan puas dengan suatu merek setelah menggunakan merek
tersebut, maka pada situasi yang sama kepuasaan pada suatu merek juga
akan terpenuhi. Ketika suatu merek telah mempertahankan janjinya,
maka pelanggan kemungkinan besar akan mempercayai merek tersebut.
e) Peer Support
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Peer support merupakan pelanggan yang percaya pada suatu merek
karena pengaruh pihak lain yang memperlihatkan kepercayaannya
terhadap suatu merek. (Bearden, Netmayer & Teel, 1995) mengusulkan
bahwa faktor yang penting dalam menentukan perilaku individu adalah
pengaruh individu lainnya, dan menyatakan bahwa pengaruh sosial
merupakan faktor yang penting dalam menentukan perilaku konsumen.
Karena itu, pelanggan kemungkinan akan percaya terhadap merek yang
mana orang/ pihak lain yang berarti bagi mereka memperlihatkan
kepercayaannya pada suatu merek.
Kepercayaan merupakan suatu variabel kunci untuk pengembangan dan
pemeliharaan hubungan jangka panjang pada sebuah merek sehingga akan dapat
menciptakan konsumen yang setia atau loyal (Lau dan Lee, 1999). Ketika
pelanggan percaya terhadap sebuah merek, dan memperlihatkan keinginannya
untuk bersandar pada merek tersebut, maka pelanggan tersebut mungkin akan
membentuk maksud pembelian yang positif pada merek itu. Sehingga, loyalitas
pelanggan terhadap suatu merek akan tergantung pada tingkat kepercayaan
pelanggan pada merek tersebut. Ketika pelanggan percaya pada suatu merek,
maka pelanggan tersebut mungkin akan lebih menunjukkan sikap dan perilaku
positif kepada suatu merek karena merek tersebut memberikan hasil yang positif.
“Consumer trust towards brand (brand trust) and a positive brand affect
will also influence the attitudinal loyalty or consumer behaviour towards the
brand (Chauduri & Holbrook, 2001: 96). Pernyataan tersebut menyatakan bahwa
brand trust berdampak pada brand loyalty. Menurut Teori Trust-Commitment
(Morgant dan hunt,1994) kepercayaan dapat mengarah pada level tertinggi yaitu
loyalitas. Oleh karena itu, kepercayaan yang telah dibangun oleh pelanggan pada
suatu merek kemungkinan akan mengarah pada loyalitas terhadap merek tersebut.
Dalam membangun dan mengembangkan brand trust, perusahaan harus
memahami tiga karakteristik penting sebagai determinan kepercayaan pelanggan,
yang pada akhirnya akan mengarah pada loyalitas. Tiga karakteristik kunci bagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
kesuksesan hubungan antara pelanggan dan perusahaan adalah karakteristik
merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik hubungan pelanggan-merek.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan,
yaitu sebagai berikut:
Lau dan Lee (1999) melakukan penelitian yang berjudul “Consumer’s
Trust in a Brand and The Link to Brand Loyalty”. Pada penelitian ini peneliti
ingin mengetahui pengaruh trust in brand terhadap brand loyalty. Konstruk
penelitian ini adalah reputasi atas merek, prediksi atas merek, kompetensi merek,
kepercayaan atas perusahaan, reputasi perusahaan, motivasi perusahaan, integritas
perusahaan, kesamaan konsep diri konsumen dengan merek, kesukaan atas merek.
pengalaman merek, kepuasan atas merek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
trust in brand berhubungan positif terhadap brand loyalty.
(Tabrani dan Diniyati,2009), melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Kesetiaan merek Konsumen Panasonic
di Kota Banda Aceh. Alat analisis penelitian menggunakan regresi linear
berganda (multiple regression). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
untuk semua variabel bebas yang terdiri dari karakteristik merek, karateristik baik
perusahaan, dan karakteristik konsumen-merek dalam penelitian ini baik secara
simultan maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kesetian merek
pada konsumen Panasonic di kota Banda Aceh.
Fitriani melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh brand trust
terhadap brand loyalty Konsumen Sepeda Motor Honda pada Mahasiswa FE
Universitas Negeri Malang. Hasil Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh antara brand trust baik secara simultan maupun parsial terhadap brand
loyalty.
Ada persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya. Persamaan penelitian ini khususnya dengan penelitian yang
dilakukan Fitriani 2010, yaitu variabel yang paling dominan berpengaruh adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
variabel consumer-brand characteristics dan yang memiliki pengaruh paling
rendah adalah variabel brand characteristics, sedangkan perbedaannya terletak
pada indikator yang digunakan, objek dan waktu penelitian.
C. Kerangka Berfikir
Pada dasarnya seorang konsumen akan lebih cepat mengenal merek yang
sudah terkenal dari pada merek-merek baru yang ada dipasaran. Apabila suatu
merek dapat memberikan hasil yang lebih dari yang konsumen harapkan maka
konsumen akan cenderung merasa puas terhadap merek tersebut. Selanjutnya
apabila konsumen merasa puas terhadap kinerja merek produk tersebut maka
konsumen akan menaruh kepercayaan dari merek produk yang mereka gunakan
dari pada mencoba merek-merek yang masih baru. Jadi, kepercayaan dapat
dibangun dalam pikiran konsumen setelah konsumen memiliki pengalaman yang
baik terhadap merek tersebut.
Dewasa ini persaingan antar perusahaan telepon seluler semakin ketat
dalam usaha meningkatkan keuntungan maupun untuk menjaga loyalitas dari para
konsumen. Salah satu strategi untuk dapat menciptakan hal tersebut adalah
dengan cara menjaga kepercayaan merek produk kepada konsumen. Apabila
konsumen sudah memiliki kepercayaan terhadap suatu merek maka loyalitas
merek akan semakin mudah terbentuk. Dengan mengasumsikan bahwa faktor
kepercayaan merek handphone merek Nokia yang beredar di pasaran memiliki
pengaruh yang bermakna dalam mempengaruhi loyalitas merek handphone Nokia,
maka dalam hal ini sangat penting untuk mengetahui faktor yang dapat
mempengaruhi loyalitas merek. Secara lengkap kerangka pemikiran ini dapat
dilihat pada gambar berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Gambar 4. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 67) “ Hipotesis merupakan suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai
terbukti melalui data yang terkumpul proposisi yang akan diuji keberlakuannya,
atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian”.
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan dimuka, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
1. Diduga ada pengaruh kepercayaan merek yang terdiri dari karakteristik merek
(brand characteristics), karakteristik perusahaan (company characteristics)
Kepercayaan Merek
Brand caracteristic (karakteristik merek)
(X1)
Company Caracteristic (Karakteristik
perusahaan) (X2)
Consumer-Brand Characteristics (karakteristik
pelanggan-merek) (X3)
Loyalitas Merek (Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dan karakteristik pelanggan-merek (consumer-brand characteristics) secara
simultan terhadap loyalitas handphone Nokia.
2. Diduga ada pengaruh kepercayaan merek yang terdiri dari karakteristik merek
(brand characteristics), karakteristik perusahaan (company characteristics)
dan karakteristik pelanggan-merek (consumer-brand characteristics) secara
parsial terhadap loyalitas handphone Nokia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Pemilihan metodologi penelitian yang tepat sangatlah menentukan
keberhasilan penelitian. Menurut Sugiono (2009:3) “Metode Penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
keguanaan tertentu”.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini penulis laksanakan di FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta dengan pertimbangan sebagai berikut :
1) Lokasi penelitian dapat dijangkau dengan mudah oleh penulis sehingga
menghemat biaya, tenaga dan waktu.
2) Tersedianya data yang diperlukan dalam penelitian ini sehingga memudahkan
penulis untuk melaksanakan penelitian. Jadwal Penelitiam dapat dilihat pada
gantt chart di bawah ini :
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan dari mulai penyusunan proposal sampai
dengan penulisan laporan penelitian yang dimulai dari bulan Januari 2012 sampai
dengan Juli 2012.
Rincian jadwal penelitiam dapat dilihat pada gantt chart di bawah ini :
Gambar.4. Rincian Jadwal Penelitian:
Jenis Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
a. Persiapan Penelitian
a) Penyusunan Proposal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b) Penyusunan Bab 1-3
c) Mengurus perizinan
d) Menyusun instrumen penelitian
e) Melakukan Uji Coba Angket dan menganalisis
2) Pelaksanaan Penelitian
a) Pelaksanaan Penyebaran Angket
b) Pengolahan Data dan analisis hasil penelitian
3) Pelaksanaa Ujian dan revisi
B. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui
pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas dari produk handphone Nokia
khususnya pada mahasiswa FKIP UNS angkatan 2008-2011, maka rancangan
penelitian disusun sebagai berikut :
Atribut Kepercayaan merek yang terdapat pada handphone merek Nokia
merupakan atribut X yang terdiri dari karakteristik merek/ brand characteristics
(X1), karakteristik perusahaan/ company characteristics (X2) dan karakteristik
pelanggan-merek/ consumer-brand characteristics (X3) dan atribut Y merupakan
Loyalitas merek/ brand loyalty. Loyalitas merupakan suatu komitmen mendalam
untuk berlangganan atau membeli kembali suatu produk ataupun jasa sehingga
dapat menyebabkan seseorang melakukan pengulangan pembelian kembali pada
suatu merek walaupun banyak terdapat berbagai pengaruh dari berbagai usaha
pemasaran untuk beralih ke merek yang lain.
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Kedua variabel akan melalui pemrosesan data untuk diorganisasikan ke
dalam bentuk yang lebih sederhana agar lebih mudah dibaca dan di
interpretasikan. Kegiatan yang dilakukan adalah mengatur urutan data serta
mengorganisasikan ke dalam suatu pola dasar sehingga mudah dilakukan
penafsiran. Hubungan antar variabel diidentifikasi sebagai hubungan
mempengaruhi yaitu variabel bebas mempengaruhi variabel terikat yang akan di
uji melalui regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS for windows.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan
diduga. Sugiono (2009: 117) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
keseluruhan individu yang menjadi subyek penelitian. Populasi dibedakan
menjadi dua jenis yaitu populasi infinitive dan populasi finitive. Populasi infinitive
adalah populasi yang tidak pernah diketahui secara pasti jumlahnya atau tak
terbatas. Sedangkan populasi finitive adalah populasi yang jumlahnya diketahui
secara pasti.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Kentingan,Surakarta
angkatan tahun 2008-2011 pengguna handphone Nokia yang pernah melakukan
pembelian berulang (minimal 2 kali pebelian). Dimana jumlah keseluruhan
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,
Surakarta angkatan 2008-2011 berjumlah 7.221 mahasiswa (Sumber:
siakad.uns.ac.id). Alasan pengambilan populasi seluruh mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta pengguna
handphone Nokia karena populasi mahasiswa pengguna Nokia di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta bersifat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
infinitive/ peneliti tidak mengetahui secara pasti jumlah mahasiswa yang
menggunakan handphone merek Nokia pengguna handphone Nokia yang pernah
melakukan pembelian berulang (minimal 2 kali pembelian).
2. Sampel
Sampel merupakan bagian yang berguna bagi tujuan penelitian populasi
dan aspek-aspeknya. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk
diteliti. Menurut Sugiono (2009: 118) menjelaskan bahwa ” Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Menurut Hair, Joseph F (1998 : 166) penentuan besarnya sampel untuk
populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlahnya secara pasti untuk
penelitian dengan analisis regresi berganda berikut ini :
In addition to its role in determining statistical power, sample also affects the generalizability of results by the ratio of observations to independent variables. A general rule is that the ratio should never fall below 5 to 1, meaning that there should be five observations for each independent variable in the variate. As this ratio fall below 5 to 1, the researcher encounters the risk of “overfitting” the variate to the sample, making results too specific to the sample and thus lacking generalizability. Although the minimum ratio is 5 to 1, desired level is between 15 to 20 observations for each independent variable. When this level is reached, the result should be generalized if the sample is representative. However, if a stepwise procedure is employed, the recommended level increases to 50 to 1. In cases for which the available sample does not meet these criteria, the researcher should be certain to validate the generalizability of the results.
Berdasarkan kutipan diatas penentuan besarnya sampel dapat dilakukan
dengan cara mengalikan jumlah variabel bebas dengan tingkatan perkalian 15
sampai 20. Atas dasar inilah maka jumlah sampel yang akan digunakan sebesar :
n = 20 x 3
n = 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak
60 sampel.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang saat ini
menggunakan handphone Nokia dan pernah melakukan pembelian berulang
(minimal 2 kali pembelian secara kontinyu) yang berada di FKIP Universitas
Sebelas Maret, Kentingan, Surakarta angkatan tahun 2008-2011 dengan
mengambil sampel sebanyak 60 orang.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2009:118), “Teknik sampling adalah merupakan
teknik pengambilan sampel”. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokan
menjadi dua yaitu Probability sampling dan Non Probability Sampling.
a. Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampling yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi :
1) Simple Random Sampling adalah pengambilan sampel dari populasi yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu.
2) Proportionate Stratified Rondom Sampling merupakan teknik yang
digunakan apabila populasi mempunyai anggota/ unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional.
3) Disproportionate Stratified Random Sampling merupakan teknik yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi bersrata tetapi
kurang proporsional.
4) Cluster sampling (Area Sampling) merupakan teknik sampling yang
digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas, misalnya penduduk suatu negara, propinsi atau
kabupaten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b. Non Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri dari :
1) Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
2) Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
3) Sampling insidental / accidental sampling adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/ insidental bertemu
dengan peneliti sehingga dapat digunakan sebagai sampel, bila yang
kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.
4) Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.
5) Sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel.
6) Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar, ibarat bola salju yang menggelinding
yang lama-lama menjadi besar.
Teknik sanpling digunakan untuk memperoleh sejumlah sampel dalam
penelitian, agar jumlah sampel sesuai dengan jumlah populasi yang ada.
Maksudnya adalah agar peneliti mendapatkan sampel yang representatif atau
dapat mewakili populasi yang ada. Dalam penelitian ini teknik sampling yang
digunakan adalah teknik non probability sampling dengan menggunakan cara:
a) Quota Sampling
Menurut Singgih Santoso dan Tjiptono (2002:89) quota sampling
merupakan “metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam
jumlah atau quota yang diinginkan”. Tujuan quota sampling adalah memastikan
bahwa berbagi sub-kelompok dari suatu populasi akan terwakilkan pada
karakteristik sampel yang relevan dalam jumlah yang diharapkan peneliti. Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
menggunakan Quota sampling karena jumlah/ quota yang akan diteliti sudah
diketahui jumlahnya secara pasti.
b) Accidental sampling
Accidental sampling yaitu bentuk pengambilan sampel berdasarkan
kebetulan dimana, siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan
dianggap cocok menjadi sumber data yang akan menjadi sampel dalam penelitian
ini. Penelitian ini menggunakan accidental sampling dikarenakan tidak diketahui
berapa jumlah Mahasiswa pengguna Nokia yang pernah melakukan pembelian
berulang (minimal 2 kali) di FKIP, Universitas Sebelas Maret, Kentingan,
Surakarta angkatan tahun 2008-2011. Dalam penelitian ini sumber data yang
dianggap cocok adalah pengguna handphone merek Nokia yang pernah
melakukan pembelian berulang (minimal dua kali).
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2006: 222) menyatakan bahwa “Teknik pengumpulan
data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-tepatnya untuk
memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu instrumen”.
Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan
berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data
yang obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan
menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik pengumpulan
datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat
1. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Menurut Santoso dan Tjiptono (2001) mengelompokan jenis data
menjadi dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang tidak dinyatakan
dalam bentuk angka. Data yang kedua adalah data kuantitatif, yaitu data dalam
bentuk angka. Penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
b. Sumber Data
Ada dua jenis sumber data yang digunakan yaitu :
1) Data primer
Menurut Santoso dan Tjiptono (2001 : 59) Data primer adalah “Data
yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan
langsung dari obyeknya”. diperoleh dari data pertama di lapangan. Sumber data
primer ini diperoleh langsung dari para responden dan hasil pengisian kuesioner.
Jadi dapat disimpulkan data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah
sendiri oleh suatu seseorang langsung dari objeknya. Dalam penelitian ini, data
primer diperoleh dari jawaban responden yang disebar melalui kuesioner yaitu
pengguna handphone merek Nokia yang pernah melakukan pembelian ulang di
FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta angkatan tahun 2008-2011.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah pihak lain dan biasanya sudah berupa publikasi
(Santoso dan Tjiptono, 2002). Data sekunder dapat diperoleh dari literatur yang
berhubungan dengan penelitian dan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam
penulisan penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Marketing/
No.02/ X/ Februari 2010, topbrand award 2011, teknologinet/2011/02/, best
global brands 2008/ best global brands 2010, situs resmi Nokia (www.nokia.com),
dan siakad.
2. Metode Pengumpulan Data
Kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai metode atau
teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data berupa angket atau kuesioner dan dokumentasi.
a. Pengertian Angket atau Kuesioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Menurut Sugiyono (2009: 142) mengatakan bahwa “Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Sedangkan menurut Rangkuti (2004: 83) berpendapat bahwa “Kuesioner adalah
“instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara menyusun
format pertanyaan yang telah didesain sedemikian rupa untuk memudahkan
analisis sesuai dengan tujuan penelitian”. Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.
b. Macam-macam Angket atau Kuesioner
Kuesioner atau angket dapat dibedakan atas jenis tergantung dari sudut
pandangnya, menurut Yulius Slamet (2006) angket dibedakan atas:
1) Dipandang dari cara menjawab
a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk
menjawab dengan kalimat sendiri.
b) Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih.
2) Dipandang dari jawaban yang diberikan
a) Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya.
b) Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang
responden.
3) Dipandang dari bentuknya
a) Kuesioner pilihan ganda sama dengan kuesioner tertutup.
b) Kuesioner lisan sama dengan kuesioner terbuka.
c) Check list (Ö) yaitu sebuah daftar dan responden tinggal membutuhkan
tanda check pada kolom yang sesuai.
d) Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari
sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Dalam penelitian ini, kuesioner yang peneliti gunakan yaitu kuesioner
bentuk langsung tertutup dengan model rating scale. Sedangkan skala
penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert.
Menurut Sugiyono (2009: 92) mengatakan bahwa “Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
tentang fenomena sosial”. Menurut Sugiyono (2009) jawaban setiap
instrumen yang menggunakan data likert mempunyai gradasi penilaian
sebagai berikut:
(1) Sangat setuju
(2) Setuju
(3) Ragu-ragu
(4) Tidak setuju
(5) Sangat tidak setuju
Penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan
karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda dan dapat menimbulkan
kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini
sesuai pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 241) yang menyatakan bahwa:
Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju” dan “Setuju” ada di posisi kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain yaitu “Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” di sisi kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah “Tidak Setuju”.
Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrument mempunyai empat
alternatif jawaban. Pengukuran kepercayaan merek yang diciptakan dan loyalitas
merek digunakan model skala likert dengan operasional pengukurannya sebagai
berikut:
1) Untuk mengukur kepercayaan merek yang diciptakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
SS : Sangat Setuju bobot 4, sangat baik bagi konsumen.
S : Setuju bobot 3, baik bagi konsumen.
TS : Tidak Setuju bobot 2, tidak baik bagi konsumen
STS : Sangat Tidak Setuju bobot 1, sangat tidak baik bagi konsumen
2) Untuk mengukur loyalitas merek
SS : Sangat Setuju bobot 4, sangat baik bagi konsumen.
S : Setuju bobot 3, baik bagi konsumen.
TS : Tidak Setuju bobot 2, tidak baik bagi konsumen
STS : Sangat Tidak Setuju bobot 1, sangat tidak baik bagi konsumen
c. Syarat-syarat Penulisan Kuesioner yang Baik
Menurut Yulius Slamet (2006) syarat-syarat penulisan kuesioner yang
baik yaitu:
a) Beri judul penelitian pada sampul kuesioner.
b) Tunjukkan surat keterangan dan surat ijin.
c) Singkirkan pertanyaan yang peka yang tidak perlu.
d) Buatlah kesan bahwa responden itu adalah “orang penting”.
e) Peneliti bermaksud memperoleh kenyataan.
f) Jawaban yang diinginkan peneliti adalah apa yang dirasakan responden dan
pendapat responden.
g) Berikan penjelasan dan contoh atau memperdalam maksud pertanyaan.
F . Validasi Instrumen Penelitian
Menurut Rangkuti (2004: 78) mengatakan bahwa “Kuesioner harus
memenuhi syarat reliabilitas dan validitas”. Penjelasan mengenai validitas dan
reliabilitas akan peneliti jabarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
1) Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen
digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Menurut Husein
Umar (2000:176) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunujukkan sejauh
mana alat pengukuran itu mampu mengukur apa yang ingin diukur ”. Validitas
instrumen penelitian berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi dari
alat ukur yang akan digunakan. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur itu mengukur apa yang ingin diukur secara tepat. Suatu instrumen yang valid
atau sahih memiliki validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid
mempunyai validitas yang rendah. Uji validitas angket atau uji kesahihan butir
angket menggunakan metode Corrected Item-Total Correlation.
Untuk mengukur ketepatan butir-butir pertanyaan angket tersebut dalam
penelitian ini digunakan teknik uji validitas dengan program SPSS dengan metode
Corrected Item-Total Correlation. Menurut Dwi Priyatno (2008), kriteria
pengujian validitas adalah sebagai berikut:
a) Jika r hitung ³ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau
item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid).
b) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau
item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan tidak valid).
Sementara untuk menguji validitas konstruk dilakukan dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Rumus yang
digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari
Karl Pearson, sebagai berikut:
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi suatu butir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
N = Cacah objek
X = Skor butir
Y = Skor total (Suharsimi Arikunto, 2006).
Instumen dikatakan valid apabila nilai korelasi (pearson
correlation) adalah positif dan lebih besar dari 0,3 (Sugiono, 2010)
2) Reliabilitas
Husein Umar (2000: 176) menyatakan “Reliabilitas adalah istilah yang
dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten
apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih”. Angket dikatakan reliabel jika
dapat memberikan hasil relatif sama pada saat dilakukan pengukuran kembali
pada obyek yang berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang
tetap. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha sebagai
berikut:
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varian butir
= Varian total (Suharsimi Arikunto, 2006).
Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Menurut Priyatno
(2008: 26) menyatakan bahwa “Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila
memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mengolah data hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik statistik karena
data yang diambil peneliti merupakan data kuantitatif. Sedangkan teknik analisis
data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda. Arikunto
(2006 295) menyatakan ”Regresi berganda (multiple regression) adalah suatu
peluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk
mengadakan prediksi terhadap variabel terikat”. Sehingga regresi ganda
merupakan analisis tentang hubungan antara satu dependent variable dengan dua
atau lebih independent variable.
Ada pun beberapa persyaratan yang harus diuji kebenarannya sebelum
melakukan analisis data adalah:
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan dianalisis
berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini, data untuk setiap
variabel diuji normalitasnya. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat
penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Menurut Santoso (2012)
menetapkan dasar pengambilan keputusan yang digunakan sebagai berikut:
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Multikolinearitas
Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi
hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga
sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu
terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel
bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF), di mana menurut Santoso (2012: 206) “Pedoman
suatu model regresi yang mempunyai persoalan multikol adalah: koefisien
korelasi antar-variabel independen haruslah lemah (di bawah 0,5), Jika korelasi
kuat, terjadi problem multikplenaritas”.
c. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian yang sama atau tidak.
Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara
Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted
Value. Menurut Santoso (2012) menetapkan dasar pengambilan keputusan
berkaitan dengan gambar tersebut adalah:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya yang membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit)
maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat
masalah heterokedastisitas.
d. Autokorelasi
Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara
variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk
mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan
pendekatan D-W (Durbin Watson). Menurut Singgih Santoso (2012) kriteria
autokorelasi ada 3, yaitu:
1) Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.
2) Nilai D-W di antara -2 sampai +2 berarti diindikasikan tidak ada
autokorelasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3) Nilai D-W di atas +2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
e. Linearitas
Uji Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier antara
variabel X dan Y yang bisa dilakukan yaitu :
1) Plot antara residu (e) versus Y-topi:
Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter diagram
(diagram pencar) dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan tidak
terjadi misspesifikasi pada fungsi regresi, Hal ini bararti bahwa hubungan
antara variabal X dan Y adalah linier.
2) Plot antara variabel X dan Y
Jika plot menggambarkan garis lurus maka asumsi pertama ini telah
terpenuhi.
3) Plot antara residu versus X
Jika plot menggambarkan diagram pencar maka ;inearitas ini sudah
terpenuhi. (Siswandari, 2000)
2. Uji Hipotesis
a. Menghitung Pesamaan Garis Regresi Linier Ganda
Analisis Regresi Linear Berganda adalah hubungan secara linier antara dua
atau lebih variabel independen (X1, X2,...Xn) dengan variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila
nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi
linear bergandanya dituliskan:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
dan Keterangan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Y = Loyalitas Merek.
X1 = Elemen Brand Characteristics (karakteristik merek),
X2 = Elemen Company Characteristics ( karakteristik perusahaan)
X3 = Elemen Cunsomer-Brand Characteristics (karakteristik pelanggan-
merek)
a = Bilangan konstanta.
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
( Sudjana, 1992)
b. Uji F
Dwi Priyatno (2008: 82) mengatakan Uji F digunakan untuk mengetahui
variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti
hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi
menggunakan a = 5% atau 0,05.
Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, jika
probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi
bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi > 0,05
maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu dengan
melihat tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas < 0,05, maka dapat
dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas
(kepercayaan merek) terhadap variabel terikat (loyalitas merek) dan model
regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai
signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-
sama antara variabel bebas (kepercayaan merek) terhadap variabel terikat
(loyalitas merek)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
c. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Uji
t dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu dengan melihat tabel
coefficients pada kolom sig. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bebas
(kepercayaan merek) terhadap variabel terikat (loyalitas merek). Atau jika
probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat.
d. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau presentase total variasi
dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas secara bersama-sama.
Menggunakan Adjusted R Square karena dalam regresi ini menggunakan lebih
dari dua variabel bebas.
Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model Summary.
Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa prosentase yang dapat dijelaskan
oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan sisanya dipengaruhi
atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan Merek (Brand Trust)
Terhadap Loyalitas Handphone Nokia (Studi kasus pada mahasiswa FKIP UNS
angkatan tahun 2008-2011)” ini menggunakan tiga variabel bebas yaitu
karakteristik merek (brand characteristic), karakteristik perusahaan (company
characteristic), karakteristik pelanggan-merek (consumer-brand characteristic)
dan satu variabel terikat yaitu loyalitas merek. Berdasarkan data induk penelitian
penyebaran angket kepada pengguna handphone nokia yang pernah melakukan
pembelian ulang (minimal dua kali pembelian) di FKIP UNS maka deskripsi data
karakteristik merek (brand characteristic) (X1), karakteristik perusahaan
(company characteristic) (X2), karakteristik pelanggan merek (consumer-brand
characteristic) (X3), dan variabel loyalitas merek (Y), diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 5 : Deskripsi Data Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Brand Characteristics 60 18 28 23.47 2.029
Company Characteristics 60 16 24 20.88 1.869
Consumer-brand Characteristics
60 25 36 31.35 2.991
Loyalitas Merek 60 34 48 42.78 3.340
Valid N (listwise) 60
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Deskripsi data di atas menunjukkan jumlah responden dalam penelitian
ini adalah 60 orang pemakai handphone Nokia yang ernah melakukan pembelian
ulang (minimal dua kali) di FKIP UNS angkatan 2008-2011. Berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
deskripsi data di atas dapat diketahui skor variabel brand characteristic diperoleh
skor minimum 18, skor maksimum 28, mean 23,47 dan standar deviasi 2,029.
Variabel company characteristic diperoleh skor minimum 16, skor maksimum 24,
mean 20,88 dan standar deviasi 1,869. Variabel consumer-brand characteristic
diperoleh skor minimum 25, skor maksimum 36, mean 31,35 dan standar deviasi
2,991. Variabel loyalitas konsumen diperoleh nilai minimum 34, nilai maksimum
48, mean 42,78 dan standar deviasi 3,340.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk
analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan
dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat
diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu
grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji
normalitas bisa dilihat dalam gambar berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Gambar 5. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
Gambar tersebut menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi
asumsi normalitas
2. Uji Multikolineritas
Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Cara
mendeteksinya adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance
Inflation Factor (VIF), dimana menurut Singgih Santoso (2001) pada
umumnya jika nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai
persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya.
Tabel 6: Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) Brand Characteristics .611 1.635 Company Characteristics .661 1.512 Consumer-brand Characteristics
.537 1.863
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan uji multikolinieritas di atas diperoleh hasil sebagai
berikut, diketahui koefisien VIF untuk brand characteristic adalah 1,635.
Koefisien VIF untuk company characteristic adalah 1,512. Koefisien VIF
untuk consumer-brand characteristic adalah 1,863. Karena nilai VIF masing-
masing variabel tidak lebih dari 5 maka model regresi bebas dari masalah
multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
pengamatan lain. Hasil pengujian heterokedastisistas dalam penelitian ini dapat
dilihat pada gambar berikut:
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Gambar 6. Scatterplot Regression Studentised Residual
Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun
di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat
heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel
pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Hasil uji
autokorelasi dalam penelitian ini bisa dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 7: Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .917a .841 .833 1.365 1.970
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
a. Predictors: (Constant), Consumer-brand Characteristics, Company Characteristics,
Brand Characteristics
b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W
sebesar 1,970. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1,970 < 2), dengan
demikian model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.
5. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Hasil uji linieritas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber : data primer yang diolah (2012)
Gambar 7. Scatterplot Regression Studentised Residual
(Plot antara residu (e) dengan Y-topi)
Berdasarkan plot antara residu (e) dengan Y-topi (loyalitas pelanggan)
di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan suatu scater diagram (diagram
pencar) dalam arti tidak berpola, maka dapat dikatakan tidak terjadi
mispesifikasi pada fungsi regresi, sehingga model regresi memenuhi asumsi
linieritas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan
yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila
hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan
ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.
1. Analisis Regresi Ganda
Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows
diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:
Tabel 8: Koefisien Regresi
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel coefficients tersebut, maka persamaan regresi yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Y= 5,193 + 0,237 X1 + 0,412 X2 + 0,747 X3
Keterangan
Y : Loyalitas Merek
X1 : Brand Characteristics
X2 : Company Characteristics
X3 : Consumer-brand Characteristics
Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.193 2.393 2.170 .034 Brand Characteristics
.237 .112 .144 2.114 .039 .611 1.635
Company Characteristics
.412 .117 .231 3.524 .001 .661 1.512
Consumer-brand Characteristics
.747 .081 .669 9.214 .000 .537 1.863
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
a. Konstanta/intersep sebesar 5,193 secara matematis menyatakan bahwa jika
nilai variabel bebas X1, X2 dan X3 sama dengan nol maka nilai Y adalah
5,193. Dalam penelitian ini variabel bebas X1, X2 dan X3 tidak mungkin
sama dengan nol dan nilainya tidak mungkin negatif.
b. Koefisien regresi variabel brand characteristics (X1) sebesar 0,237 artinya
brand characteristics mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
loyalitas merek. Sedangkan koefisien 0,237 berarti bahwa peningkatan satu
tingkat variabel brand characteristics dengan asumsi variabel bebas lain
konstan akan menyebabkan kenaikan loyalitas merek sebesar 0,237.
c. Koefisien regresi variabel company characteristics (X2) sebesar 0,412
artinya company characteristics mempunyai pengaruh yang positif terhadap
variabel loyalitas merek. Sedangkan koefisien 0,412 berarti bahwa
peningkatan satu tingkat variabel company characteristics dengan asumsi
variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan loyalitas merek
sebesar 0,412.
d. Koefisien regresi variabel consumer-brand characteristics (X3) sebesar
0,747 artinya consumer-brand characteristics mempunyai pengaruh yang
positif terhadap variabel loyalitas merek. Sedangkan koefisien 0,747 berarti
bahwa peningkatan satu tingkat variabel consumer-brand characteristics
dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan
loyalitas merek sebesar 0,747.
Variabel consumer-brand characteristics (karakteristik pelanggan-
merek) memiliki nilai koefisien terbesar dibanding dengan variabel bebas
lainnya, sehingga variabel consumer-brand characteristic (X3) memiliki
pengaruh paling besar terhadap loyalitas merek (Y).
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-
sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
a. Hipotesis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel brand trust
(brand characteristics, company characteristics, consumer-brand
characteristics) secara bersama-sama terhadap loyalitas handphone
Nokia (studi kasus pada mahasiswa FKIP UNS angkatan tahun 2008-
2011).
Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel brand trust (brand
characteristics, company characteristics, consumer-brand
characteristics) secara bersama-sama terhadap loyalitas handphone
Nokia (studi kasus pada mahasiswa FKIP UNS angkatan tahun 2008-
2011).
b. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
c. Nilai Probabilitas
Nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan
model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat.
Tabel 9: ANOVA
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 553.817 3 184.606 99.054 .000a
Residual 104.367 56 1.864 Total 658.183 59
a. Predictors: (Constant), Consumer-brand Characteristics, Company Characteristics, Brand Characteristics
b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai
probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil dari
0,05. Maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh
yang signifikan secara bersama-sama antara variabel brand trust yang terdiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
dari tiga sub variabel yaitu brand characteristics (X1), company characteristics
(X2) dan consumer-brand characteristics (X3) terhadap loyalitas merek (Y)
3. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
a. Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat.
Ha : ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
b. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
c. Nilai Probabilitas
Probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing antara variabel
bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 10: Coefficients
Sumber: data primer yang diolah (2012)
1) Nilai probabilitas brand characteristics (X1) adalah 0,039. Nilai
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.193 2.393 2.170 .034 Brand Characteristics
.237 .112 .144 2.114 .039 .611 1.635
Company Characteristics
.412 .117 .231 3.524 .001 .661 1.512
Consumer-brand Characteristics
.747 .081 .669 9.214 .000 .537 1.863
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel brand
characteristics (X1) terhadap variabel loyalitas merek (Y).
2) Nilai probabilitas company characteristics (X2) adalah 0,001. Nilai
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel company
characteristics (X2) terhadap variabel loyalitas merek (Y).
3) Nilai probabilitas consumer-brand characteristics (X3) adalah 0,000.
Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga
terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel
consumer-brand characteristics (X3) terhadap variabel loyalitas merek
(Y).
4. Koefisien Determinasi
Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau presentase total
variasi dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas secara bersama-
sama. Menggunakan Adjusted R Square karena dalam regresi ini menggunakan
lebih dari dua variabel bebas.
Tabel 11: Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .917a .841 .833 1.365 1.970
a. Predictors: (Constant), Consumer-brand Characteristics, Company Characteristics, Brand Characteristics
b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan hasil perhitungan pada model summary diperoleh angka
Adjusted R square adalah sebesar 0,833 Hal ini berarti 83,3% loyalitas merek
dapat dijelaskan oleh ketiga variabel tersebut. Sedangkan sisanya (100% -
83,3% = 16,7%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
1. Penafsiran Pengujian Hipotesis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Setelah dilakukan analisis data dalam penelitian ini melalui SPSS,
hasil pengolahan data membuktikan bahwa seluruh variabel yang ada di dalam
kepercayaan merek (brand trust) yang terdiri atas tiga variabel yaitu
karakteristik merek (brand characteristics),karakteristik perusahaan (company
characteristics) dan karakteristik pelanggan-merek (consumer-brand
characteristics) berpengaruh signifikan terhadap variabel loyalitas Handphone
merek Nokia. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil analisis regresi linier
berganda diperoleh persamaan garis regresi Y= 5,193 + 0,237 X1 + 0,412 X2 +
0,747 X3. Nilai koefisien regresi positif diartikan bahwa seluruh variabel
independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen, peningkatan
variabel independen akan meningkatkan variabel dependen. Untuk menguji
persamaan garis tersebut digunakan uji F dan uji t sebagai alat prediksi.
Berdasarkan perhitungan diperoleh:
a. Pengaruh Kepercayaan Merek (Brand Trust) Secara Simultan
Terhadap Loyalitas Merek
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji F, nilai probabilitas
pada kolom sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian
membuktikan bahwa variabel kepercayaan merek (brand trust) yang terdiri
dari brand characteristics, company characteristics, dan consumer-brand
characteristics berpengaruh terhadap loyalitas Handphone Nokia (Studi
kasus pada mahasiswa FKIP UNS angkatan 2008-2011). Bentuk pengaruh
dari kepercayaan merek (brand trust) dapat digambarkan dengan persamaan
regresi yang diperoleh dari nilai konstanta 5,193 yang bertanda positif, hal
tersebut menunjukkan pengaruh kepercayaan merek (brand trust) terhadap
loyalitas merek Handphone Nokia berpengaruh positif sebesar 5,193 apabila
faktor brand characteristics, company characteristics dan consumer-brand
characteristics dianggap konstan . Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa
jika variabel kepercayaan merek (brand trust) ditingkatkan satu tingkatan
maka akan diikuti dengan meningkatnya loyalitas merek, dan sebaliknya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
apabila variabel kepercayaan merek (brand trust) menurun satu tingkatan
maka akan diikuti dengan menurunnya loyalitas merek.
Hasil penelitian ini didukung oleh teori (Morgan dan Hunt,1944)
dimana Kepercayaan yang telah dibangun oleh pelanggan pada suatu merek
akan mengarah pada loyalitas terhadap merek tersebut. Hasil penelitian ini
juga sesuai dengan penelitian yang yang dilakukan oleh Fitriani, dimana
kepercayaan merek (brand trust) berpengaruh positif terhadap loyalitas
merek.
b. Pengaruh Brand Characteristics Terhadap Loyalitas Merek
Hasil uji t variabel brand characteristics (X1) diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,039. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara
parsial antara variabel brand characteristics (X1) terhadap loyalitas merek
(Y).
Koefisien regresi untuk variabel brand characteristics menunjukkan
nilai sebesar 0,237. Nilai positif berarti bahwa brand characteristics
memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas merek. Nilai koefisien
sebesar 0,237 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat variabel
brand characteristics dengan asumsi variabel bebas lain nilainya tetap akan
menyebabkan kenaikan tingkat loyalitas merek sebesar 0,237.
Dengan demikian hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
yang dilakukan oleh Fitriani, dimana brand characteristics berpengaruh
positif terhadap loyalitas merek dengan nilai koefisien sebesar 0,111.
c. Pengaruh Company Characteristics Terhadap Loyalitas Merek
Hasil uji t variabel company characteristics (X2) diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,001. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara
parsial antara variabel company characteristics (X2) terhadap loyalitas
merek (Y).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Koefisien regresi untuk variabel company characteristics
menunjukkan nilai sebesar 0,412. Nilai positif berarti bahwa company
characteristics memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas merek. Nilai
koefisien sebesar 0,412 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat
variabel brand characteristics dengan asumsi variabel bebas lain nilainya
tetap akan menyebabkan kenaikan tingkat loyalitas merek sebesar 0,412.
Hasil penelitian ini didukung oleh teori Surachman S.A (2008:61)
yang menyatakan bahwa: “Perusahaan yang membangun reputasi untuk
menjadi perusahaan inovatif yang kuat dapat membangun pelanggan yang
loyal melalui nilai lebih bagi pelanggannya (superior customer value)”.
Selain itu didukung penelitian Fitriani, dimana company characteristics
berpengaruh positif terhadap loyalitas merek engan nilai koefisien sebesar
0,152.
d. Pengaruh Consumer-brand Characteristics Terhadap Loyalitas Merek
Hasil uji t variabel consumer-brand characteristics (X3) diperoleh
nilai probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
Ho ditolak, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara
parsial antara variabel consumer-brand characteristics (X3) terhadap
loayalitas merek (Y).
Koefisien regresi untuk variabel consumer-brand characteristics
menunjukkan nilai sebesar 0,747. Nilai positif berarti bahwa consumer-
brand characteristics memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas
merek. Nilai koefisien sebesar 0,747 berarti bahwa dengan meningkatkan
satu tingkat variabel consumer-brand characteristics dengan asumsi
variabel bebas lain nilainya tetap akan menyebabkan kenaikan tingkat
loyalitas merek sebesar 0,747.
Hasil penelitian ini didukung oleh teori (Lau dan Lee,1999) yaitu:
“Untuk memperoleh loyalitas dalam pasar saat ini, pemasar harus
memfokuskan pada pembentukan dan pemeliharaan kepercayaan dalam
hubungan pelanggan dengan merek”. Sementara menurut teori Surachman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
S.A (2008:63) : “Kepribadian merek dapat membantu mempererat
hubungan merek dengan pelanggan”.Penelitian ini juga didukung oleh
penelitian Fitriani, dimana consumer-brand characteristics berpengaruh
positif dan paling kuat terhadap loyalitas merek dengan nilai koefisien
sebesar 0,340 .
2. Kesimpulan Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel kepercayaan
merek (brand trust) yang terdiri dari brand characteristics (X1), company
characteristics (X2), consumer-brand characteristics (X3) secara bersama-
sama (simultan) terhadap loyalitas merek handphone Nokia (studi kasus
mahasiswa FKIP UNS angkatan 2008-2011) (Y).
b. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel kepercayaan
merek (brand trust) yang terdiri dari brand characteristics (X1), company
characteristics (X2), consumer-brand characteristics (X3) secara parsial
terhadap loyalitas merek handphone Nokia (studi kasus mahasiswa FKIP
UNS angkatan 2008-2011) (Y).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Pengaruh Kepercayaan Merek
(Brand Trust) Terhadap Loyalitas Handphone Nokia (Studi Kasus Pada
Mahasiswa FKIP UNS Angkatan Tahun 2008-2011)” dapat diambil kesimpulan
bahwa semua variabel kepercayaan merek (brand trust) yang terdiri dari brand
characteristics (X1), company characteristics (X2) dan consumer-brand
characteristics (X3) berpengaruh terhadap loyalitas merek (Y) baik secara
simultan maupun parsial.
Untuk variabel brand characteristics (X1) diwakili oleh 3 indikator
diantaranya: brand reputation, brand prediktability dan brand competence;
variabel company characteristics (X2) diwakili oleh 4 indikator diantaranya: trust
in the company, company reputation, company perceived motived, dan company
integrity; variabel consumer-brand characteristics (X3) diwakili oleh 5 indikator
diantaranya: similarity between consumer self-concept & brand personality,
brand liking, brand exsperience, brand satisfacton, dan peer support.
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel kepercayaan merek
(brand trust) berpengaruh positif dan signifikan dalam membentuk loyalitas
merek. Ketiga sub variabel kepercayaan merek/ brand trust: (brand
characteristics, company characteristics, dan consumer-brand characteristics)
yang paling dominan dalam mempengaruhi loyalitas merek adalah consumer-
brand characteristics (X3).
B. Implikasi
Implikasi yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penciptaan kepercayaan merek (brand trust) yang terdiri dari brand
characteristics, company characteristics, dan consumer-brand characteristics
berampak signifikan dan positif dalam membentuk loyalitas merek. Dampak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
dari hasil penelitian dapat menjadi masukan, bahan pertimbangan serta
referensi bagi Perusahaan Nokia dalam mengambil kebijakan-kebijakan
dalam penciptaan loyalitas merek handphone Nokia.
2. Penciptaan brand characteristics berpengaruh pada loyalitas merek. Maka
dengan adanya hal tersebut citra merek Perusahaan Nokia lebih diperhatikan
dengan selalu menjaga konsistensi kualitas produk maupun peningkatan
kualitas produk, sehingga Nokia semakin mendapat kepercayaan konsumen.
3. Penciptaan company characteristics berpengaruh pada loyalitas merek. Maka
nama baik Perusahaan akan semakin diperhatikan agar konsumen lebih
menaruh kepercayaan terhadap Perusahaan Nokia bahwa Perusahaan Nokia
adalah Perusahaan yang baik dengan cara selalu memberikan pelayanan yang
maksimal kepada setiap konsumen dalam hal service maupun melayani
keluhan konsumen.
4. Penciptaan consumer-brand characteristics berpengaruh pada loyalitas
merek. Maka kesesuaian antara karakteristik produk yang diproduksi dengan
karakteristik/ kepribadian yang dimiliki konsumen lebih diperhatikan
Perusahaan Nokia dalam menciptakan produk.
5. Bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi mengenai
pengaruh kepercayaan merek (brand trust) terhadap loyalitas merek.
6. Hasil penelitian ini akan dapat dikembangkan secara lebih lanjut melalui teori
keilmuan yang ada sebagai upaya untuk dapat meningkatkan pendalaman
tentang kepercayaan merek (brand trust).
B. Saran
Setelah menyimpulkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran-saran
kepada Nokia sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada responden, skor untuk
kepercayaan merek (brand trust) (X), variabel yang paling rendah adalah
variabel brand characteristics (X1). Maka dari itu hendaknya manajemen
Nokia meningkatkan kualitas produk, di mana kualitas dari layar LCD Nokia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
saat ini mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat dari
kualitas Layar LCD yang mudah rusak saat jatuh, sedangkan layar Nokia
pada keluaran sebelumnya lebih awet dan tahan banting. Selain itu dapat
dilakukan dengan cara penambahan resolusi kamera, dan prosesor.
2. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk brand
characteristics (X1), indikator yang paling rendah adalah brand competence
(kompetensi merek). Maka dari itu perusahaan harus meningkatkan berbagai
kemudahan dalam memenuhi kebutuhan berkomunikasi konsumen secara
lebih baik dibandingkan merek lain. Misalnya dengan melengkapi akses
jaringan 3G, menambah aplikasi jejaring sosial, penambahan fitur dual sim,
game dan TV.
3. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk
company characteristics (X2), indikator yang perlu ditingkatkan adalah
company perceived motives (motif perusahaan yang diinginkan). Maka dari
itu hendaknya Perusahaan Nokia senantiasa bertindak/ bekerja sesuai dengan
kepentingan masyarakat. Misalnya dengan senantiasa adil dan jujur dalam
setiap melayani kebutuhan pelanggan, senantiasa memberikan pelayanan
yang maksimal dan menanggapi setiap keluhan pelanggan dengan baik.
4. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk
consumer-brand characteristics (X3), indikator yang perlu ditingkatkan
adalah brand exsperience (pengalaman terhadap merek). Maka dari itu
hendaknya manajemen Nokia memberikan pemahaman yang lebih baik dan
mendalam mengenai produknya. Hal ini dapat dilakukan melalui promosi dan
periklanan, mengingat saat ini iklan Nokia di TV sangat jarang dijumpai.
Karena jika konsumen tidak mempunyai pemahaman yang lebih maka
konsumen akan sulit mengenal produk dan tidak akan mendapatkan
pemahaman bahkan pengalaman tenteng produk Nokia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
DAFTAR PUSTAKA
Ambadar. Abidin, Isa. 2007. Mengelola Merek. Jakarta : Yayasan Bina Mandiri
Karsa Anderson, E., and Weitz, B. (1992).”The Use of Pledges to Build and Sustain
Commitment in Distribution Channels”. Journal of Marketing Research, Vol.29,PP.18-34.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta. Ariprabowo, Tri. 2007. Analisis Brand Image Handphone Merek Nokia Terhadap
Loyalitas Pelanggan di Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Jurnal logos. Vol.5. No. 1. Juli. 2007.
Arjun, Chaudhuri dan Morris B Holbrook, 2001. “The Chain Effect From Brand
Trust and Brand Affect to Brand Performance: The Role of Brand Loyality”, Journal of Marketing. Vol.58 p 53-66
Bearden, W.O., Netemeyer, R.G. and Teel.J.E. (1995),”Measurement of
Consumer Suspecttibility to Interpersonal Influence,” Journal of Consumer Research, Vol.15,pp.473-481.
Bennet, R.(1996), “Relationshif Formation and Governance in Consumer
Markets: Transactional Analysis versus the Behaviorist Approach”. Journal of Marketing Management, Vol.12,pp.417-436
Bloemer, J.M., and Kasper, H.D.P.(1995),”The Coplex Relationship Between
Consumer Satisfaction and Brand Loyalty”. Journal of Economict Psicology, Vol.16.pp.311-329.
Butler, J. K., and Cantrell, S.R. (1984), “A Behavior Decision Theory Approach
to Modaling Dyadic Trust in Superiors and Subordinates” .Psikological Reports, Vol 55.pp.19-28.
Doney,P.M., and Cannon,J.P. (1997), “An Examination of the Nature of Trust in
Buyer-Seller Relationship,”. Journal of Marketing, April, pp.35-51. Durianto, Darmadi .Sugiarto & Sitinjak, Tony. 2001. Strategi Menaklukkan pasar
melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Edris, Mochamad. Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek (Studi Kasus Pada Detergen Merek Rinso Di Kabupaten Kudus). ISSN : 1979-6889.
Fitriani.Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Konsumen Sepeda Motor
Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang : ISSN : 2010-7896.
Hair, Joseph F. 1998. Multivariate Data Analysis. New Jersey : Prentice-Hall Kartajaya, H. 2010. Grow With Character: The Midel Marketing. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Kasperson,R.E, Golding, D., and Tuler, S. 1992,”Social Distrust as a Factor in
Sitting Hazardous Facilities and Communicating Risk,” Journal of Social Issues, Vol.48,No.4,pp.66-91.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Hendra Teguh, Ronny
A. Rusli dan Benyamin Molan. Edisi Millenium 2. Jakarta: Prenhallindo. Kotler,Phillip & Armstong, Gary.2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jilid 1).
Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management. 12th edition..New Jersey : Prentice Hall
Lau, G.T. and Lee, S.H., 1999. “Cunsomer’s Trust in a Brand and the Link to
Brand Loyalty”. Journal of Marketing Focused Management, Vol 4, pp 341-370.
Morgan, R.M. & S.D. Hunt, 1994. The Commitment-trust Teory of Relationship
Marketing Journal, July. Vol. 58. No.3.pp.20-38. Pengaruh Brand Loyalty pada Konsumen Handphone Bermerek Nokia. 2011.
http://www.interbrand.com/en/best global brands/best global brands 2008/ best global brands 2010.aspx diakses 20 Desember 2011.
______2011. http://www.interbrand.com diakses 20 Desember 2011. Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS (Stastistical Product and Service
Solution) untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta: Mediakom.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of Brands : Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek & Analisis Kasus dengan SPSS. Jakarta : PT Gramedia.
Remple, J.K. Holmes, J.G,. and Zanna, M.P.(1985), “Trust in Close
Relationship,”. Journal of Personality and Social Psikology, Vol.49, No.1,pp.95-112.
Riana, Gede.2008, “Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada
Konsumen Air Minum Aqua di Kota Denpasar”, Buletin Studi Ekonomi. Vol.13 No.2 pp 184-202.
Rifki, Husni Achmad. 2010. Analisis Pengaruh Brand Awareness Terhadap
Brand Attitude Handphone Merek Nokia. http://www.topbrand diakses 18 Desember 2011.
Surachman, S.A. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek. Banyumedia. Malang :
Publishing. Santoso, Singgih. 2012. SPPSS Versi 10. Jakarta: Alex Media Komputindo.
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy. 2001. Riset Pemasaran : Konsep dan
Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.
Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie L. 1997. Consumer Behavior (sixth edition).
New Jersey: Prentice Hall Simamamora. 2007. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama. Siswandari. 2009. Statistika Computer Basic. Surakarta : (LPP) UNS dan UNS
Press Slamet, Yulius. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta: UNS Press Stanton, William, J. 1996. Prinsip Pemasaran, Edisi VII. Jakarta : Erlangga. Sudjana. 1992. Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. -----------. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Sumarwan, Jauzi, Mulyana, Karna, Muwardi & Nugraha. 2004. Loyalitas dan Persepsi Resiko. Bandung : IPB Press
Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia.
Tabrani, Mirza & Diniyati, Rahmi. 2009. Pengaruh Kepercayaan Merek
Terhadap Kesetiaan Merek Konsumen Panasonic di Kota Banda Aceh. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 8, No. 3, Desember 2009 : 234–246
Tjahyadi, Rully Arlan 2006, “Brand trust dalam Konteks Loyalitas Merek : Peran
Karakteristik Merek, Karakeristik Perusahaan, dan Karakteristik Hubungan Pelanggan-Merek”. Jurnal Manajemen, Vol. 6, No. 1, Nov 2006. p. 63-76.
Tjiptono, Fandy. 1997. Prinsip-Prinsip Total Quality Management, Edisi 2.
Yogyakarta : Andi Offset ------------------. 2000. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi Offset ------------------. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset
------------------. 2005. Brand Management and Strategi. Yogyakarta : Andi Offset Tucker, W.T. (1964), “The Development of Brand Loyalty”. Journal of Marketing
Researh, Vol.1,32-35 Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama Widodo, Slamet. 2004. Metode Penelitian. Surakarta : UNS Press Yamit, Zulian. 2005. Manajemen Kualitas Produk & Jasa. Yogyakarta: Ekonisia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user