PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT. BUMI AKSARA)

Disusun Oleh :Febrina Dewi Yulharsari

10208494Manajemen

LATAR BELAKANGKaryawan dalam sebuah organisasi atau perusahaan merupakan aset yang sangat

berharga karenanya dibutuhkan pengelolaan sumber daya manusia dimaksudkan agar perusahaan mampu untuk menyatukan persepsi atau cara pandang karyawan dan pimpinan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Reaksi emosional anggota organisasi atas suatu obyek banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau kebenaran yang menurut mereka benar atau dapat dipercaya.

Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena kepuasan kerja tercipta jika para karyawan sudah merasa keinginan yang didapat pada perusahaan tersebut dapat dipenuhi atas pekerjaan untuk perusahaan tersebut oleh karena itu di peroleh variabel-variabel yang dapat mempengaruhinya antara lain kepemimpinan, kompensasi dan budaya organisasi akan mempengaruhi kepuasan karyawan di dalam suatu organisasi/perusahaan.

RUMUSAN MASALAH• Bagaimana pengaruh kepemimpinan, kompensasi dan budaya

organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan secara parsial dan simultan secara bersama-sama?

BATASAN MASALAH

Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian iniadalah penulis hanya membatasi tentangkepemimpinan, kompensasi dan budaya organisasiterhadap kepuasan kerja karyawann pada PT. BumiAksara.

ALAT DAN TAHAPAN ANALISIS

Kepemimpinan Kompensasi Budaya Organisasi

ANALISIS DESKRIPTIF

UJI KORELASISpearman’s rho

REGRESI LINEAR BERGANDA

( Uji T DAN Uji F )

UJI KOEFISIEN DETERMINASI

KepuasanTerhadapPekerjaan

PENGUJIAN HIPOTESISUJI LINEAR BERGANDA

Coefficientsa

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardized Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) .333 .792 .420 .676

kepemimpinan .067 .057 .068 1.181 .242

kompensasi .865 .058 .869 14.822 .000budaya_organisasi .016 .062 .015 .259 .797

a. Dependent Variable: kepuasan

Y = 0.333 + 0.067kepemimpinan + 0.865kompensasi + 0.016budaya_organisasi

PENGUJIAN HIPOTESIS

UJI FANOVAb

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 548.382 3 182.794 85.924 .000a

Residual 144.663 68 2.127

Total 693.044 71

a. Predictors: (Constant), budaya_organisasi, kepemimpinan, kompensasib. Dependent Variable: kepuasan

MODEL SUMMARY

model R R SquareAdjusted R Square

Std. Eror Of the

Estimate

1 .890 .791 .782 1.45856

a. Predictors: (Constant),budaya_organisasi,kepemimpinan,kompensasi

UJI KOEFISIEN DETERMINASI

ANALISIS

KOMPENSASI KEPEMIMPINAN BUDAYA ORGANISASI

Berpengaruh TerhadapKepuasan Kerja Karyawan

• Pemberian kompensasi yang tepat danditerima oleh karyawan•Produktivitas Karyawan Yang Tinggi•Meningkatnya Kinerja Karyawan

Tidak Berpengaruh TerhadapKepuasan Kerja Karyawan

pelaksanaan aktivitas manajerial Kepemimpinanyang dijalankan belum tentu mempunyaidampak yang selalu positif atau baik bagiorganisasi begitu pula dengan Budaya organisasidianut, dihayati dan dilaksanakan para karyawanbelum tentu bisa dilaksanakan dengan baik.

KESIMPULAN1. Diketahui dari perhitungan signifikan secara parsial variabel kompensasi mempunyainilai paling besar dibandingkan variabel kepemimpinan dan budaya organisasi. Kondisi initerjadi karena semakin baik kepemimpinan, maka kepuasan kerja karyawan akanmeningkat begitu juga dengan kompensasi dan budaya organisasi yang merupakanpendorong seorang karyawan untuk dapat bekerja lebih baik agar kepuasan kerjakaryawan dapat meningkat.

2. Diketahui bahwa variabel kepemimpinan, kompensasi dan budaya organisasiberpengaruh secara simultan atau bersama-sama, hal ini terlihat dari nilaisignifikansi sebesar 0,000. Artinya secara simultan dan bersama-samakepemimpinan, kompensasi dan budaya organisasi mempunyai pengaruhpada peningkatan kepuasan kerja karyawan pada PT. Bumi Aksara.

SARAN1. Pada faktor kepemimpinan masalah antara pimpinan dengan karyawan

masih perlu diperhatikan agar kepuasan kerja karyawan dapatditingkatkan misal saja masalah inspirasi, atasan dapat memberikankesempatan kepada bawahan untuk turut ambil bagian dalampengambilan keputusan dengan harapan ada masukan-masukan yanglebih komprehensif sehingga keputusan lebih efektif.

2. Pada faktor budaya organisasi kerja masih perlu adanya peningkatanhubungan yang baik antara pimpinan dengan karyawan, serta pimpinanperlu lebih mendorong semangat karyawan dalam bekerja. Para pimpinanperlu sering turun ke bawah menjalin komunikasi dengan para bawahanserta membimbing karyawan agar bekerja secara baik, sehingga hal iniakan membuat karyawan lebih termotivasi untuk bekerja lebih baik karenamerasa mendapat dukungan dari pimpinan dalam menjalankan tugasnya.

TERIMA KASIH