PENGARUH KEMUDAHAN DAN KUALITAS INFORMASI …Network Oriflame menjadi salah satu situs belanja...

23
PENGARUH KEMUDAHAN DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DI SITUS D'BC NETWORK ORIFLINE (Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang) Hamzah Nazarudin 1 , Yunita Pela 2 Abstrak: Judul penelitian ini adalah pengaruh kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian secara online di situs D'BC Network Orifline oleh masyarakat Fatufeto Kupang. Apakah kemudahan dan kualitas informasi berpengaruh terhadap keputusan pemeblian secara online di sirus D'BC Network Orifline.com. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna online yaitu konsumen di Kelurahan Fatufeto yang pernah melakukan pembelian secara on line di situs D'BC Orifline. Menurut pendapat sakaran Persyaratan sampel yang digunakan tidak kurang dari 30 dan tidak lebih dari 500 responden, sehingga sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 39 orang. Teknik pengumpulan data melalui interview, kuesioner, dan kepustakaan. Data di analisis menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen, yaitu kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian secara online sebesar 0.549% sedangak sisanya 45,1% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian. Dengan demikian variabel kemudahan (X1) adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Apabila Orifline memberikan kemudahan informasi produk maka konsumen akan semakin cenderung melakukan keputusan pembelian seacara online. Kata Kunci: Kemudahan dan Kulitas Informasi, Pembelian secara online, Situs D;BC Network Orifline. Nazarudin 1 , Adalah Dosen Jurusan Administrasi Bisnis Manajemen Politeknik Negeri Kupang Pela 2 , Adalah Alumni Jurusan Administrasi Bisnis Manajemen Politeknik Negeri Kupang 112 PENDAHULUAN Online shopping adalah kegiatan jual beli atau perdagangan elektronik yang memungkin- kan konsumen untuk dapat langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui media internet menggunakan sebuah web browser (en.wikipedia. org, 2014). Online shopping membuat kita semakin mudah berbelanja tanpa menghabiskan waktu dan tenaga.Karena kemudahan inilah membuat online shopping semakin diminati Melalui online shop pembeli dapat melihat berbagai produk yang ditawarkan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Online shopping memungkinkan kedua pembeli dan penjual untuk tidak bertatap muka secara

Transcript of PENGARUH KEMUDAHAN DAN KUALITAS INFORMASI …Network Oriflame menjadi salah satu situs belanja...

  • PENGARUH KEMUDAHAN DAN KUALITASINFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

    SECARA ONLINEDI SITUS D'BC NETWORK ORIFLINE

    (Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)

    Hamzah Nazarudin1, Yunita Pela2

    Abstrak:Judul penelitian ini adalah pengaruh kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan

    pembelian secara online di situs D'BC Network Orifline oleh masyarakat Fatufeto Kupang. Apakahkemudahan dan kualitas informasi berpengaruh terhadap keputusan pemeblian secara online disirus D'BC Network Orifline.com. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhkemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian.

    Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna online yaitu konsumen di Kelurahan Fatufetoyang pernah melakukan pembelian secara on line di situs D'BC Orifline. Menurut pendapat sakaranPersyaratan sampel yang digunakan tidak kurang dari 30 dan tidak lebih dari 500 responden,sehingga sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 39 orang. Teknik pengumpulan datamelalui interview, kuesioner, dan kepustakaan. Data di analisis menggunakan metode analisiskualitatif dan kuantitatif.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen,yaitu kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian secara online sebesar 0.549%sedangak sisanya 45,1% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.

    Dengan demikian variabel kemudahan (X1) adalah variabel yang paling dominan berpengaruhterhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Apabila Orifline memberikankemudahan informasi produk maka konsumen akan semakin cenderung melakukan keputusanpembelian seacara online.

    Kata Kunci: Kemudahan dan Kulitas Informasi, Pembelian secara online, Situs D;BC NetworkOrifline.

    Nazarudin1, Adalah Dosen Jurusan Administrasi Bisnis Manajemen Politeknik Negeri KupangPela2, Adalah Alumni Jurusan Administrasi Bisnis Manajemen Politeknik Negeri Kupang

    112

    PENDAHULUANOnline shopping adalah kegiatan jual beli

    atau perdagangan elektronik yang memungkin-kan konsumen untuk dapat langsung membelibarang atau jasa dari penjual melalui mediainternet menggunakan sebuah web browser(en.wikipedia. org, 2014). Online shoppingmembuat kita semakin mudah berbelanja tanpa

    menghabiskan waktu dan tenaga.Karenakemudahan inilah membuat online shoppingsemakin diminati

    Melalui online shop pembeli dapat melihatberbagai produk yang ditawarkan melalui webyang dipromosikan oleh penjual. Onlineshopping memungkinkan kedua pembeli danpenjual untuk tidak bertatap muka secara

  • langsung, sehingga hal ini memungkinkan pen-jual memiliki kesempatan mendapatkan pembelidari luar negeri. Di awal tahun 2012 trendOnline Shop tampaknya semakin meningkat,mungkin karena lebih praktis dan lebih nyaman.Karena barang yang dibeli akan dikirim melaluijasa pengiriman barang setelah kita melakukanpembayaran di online shop atas barang yang kitapesan melalui situs web yang telah disediakanpara pedagang online shop tersebut.

    Oriflame adalah bisnis yang menggabung-kan system direct selling (penjualan langsung)dan multi level marketing, yang berasal dariswedia. Dimana produk oriflame itu ada pera-watan wajah, make up, perawatan rambut, pera-watan tangan dan tubuh, parfum dan jugaminuman kesehatan. Oriflame merupakan salahsatu perusahaan kosmetika dengan pertumbuhantercepat di dunia. Didirikan di Sewdia padatahun 1967, kini memiliki 1,6 juta konsultantyang menjual produk-produk Oriflame — didunia. V3 & VIP adalah situs yang dikem-bangkan Oriflame untuk mempermudah menja-lankan bisnis di Oriflame, beberapa fasilitasnyaadalah : Order Online Team Order Online,Pemberian TJ Grup online, Report Stok Kosong

    Respon positif terhadap online shop ataubelanja online telah menciptakan peningkatanjumlah member di situs d’BC Network Oriflamemenjadi semakin tinggi. Sehingga d’BCNetwork Oriflame menjadi salah satu situsbelanja online yang semakin populer di Indo-nesia. Jumlah member di situs d’BC NetworkOriflame sudah menyebar sampai ke wilayahtimur Indonesia yaitu di Nusa Tenggara Timur(NTT). Yang telah memanfaatkan media bisnisonline melalui situs d’BC Network Oriflameyang telah berdampak pada revolusi kehidupanmasayarakat melalui perubahan gaya hidupmasyarakat NTT yang menggunakan teknologiuntuk berbisnis online. Sebagian besar masya-

    rakat Kelurahan Fatufeto Kecamatan Alak KotaKupang telah memanfaatkan media bisnis onlinemelalui situs d’BC Network Oriflame. Fenomenainilah yang membuat peneliti melakukanpenelitian dengan judul Pengaruh KemudahanDan Kualitas Informasi Terhadap KeputusanPembelian Secara Online Di Situs D’BC Net-Work Orifline (Studi Pada Masyarakat FatufetoKota Kupang).

    Sesuai latar belakang yang ada penulismengambil suatu permasalahan yang adaterhadap kemudahan dan kualitas informasidalam keputusan pembelian di situsthebusinesschin.com oriflame yaitu:1.Apakah kemudahan (ease of use) berpengaruh

    terhadap keputusan pembelian secara onlinedi thebusinesschin.com oriflamme.

    2.Apakah kualitas informasi berpengaruhterhadap keputusan pembelian secara onlinedi thebusinesschin.com oriflamme ?

    Tujuan dari penelitian ini adalah :a)Untuk mengetahui pengaruh kemudahan

    (ease of use) terhadap keputusan pembelian.b)Untuk mengetahui pengaruh kualitas

    informasi terhadap keputusan pembelian.Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagaiberikut :a)Secara akademik, hasil penelitian ini mem-

    berikan kontribusi bagi bidang manajemenpemasaran berupa refrensi yang memung-kinkan para peneliti yang akan datang untukmelakukan penelitian lebih lanjut terhadappengaruh kemudahan dan kualitas informasiterhadap keputusan pembelian di situs d’BCNetwork Oriflame.

    b)Secara praktis, hasil penelitian ini diharap-kan dapat membantu masyarakat, saat mela-kukan pembelian secara online. Masyarakatmendapatkan informasi, kemudahanbelanja, dan bertransaksi secara online.

    113Nazarudin1, Pela2, Pengaruh Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara

    Online Di Situs D’BC Network Orifline ( Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)

  • TINJAUAN PUSTAKA Keputusan Pembelian

    Keputusan pembelian merupakan kegiatanindividu yang secara langsung terlibat dalampengambilan keputusan untuk melakukan pem-belian terhadap produk yang ditawarkan olehpenjual (Schiffman & Kanuk, 2000). Pengertiankeputusan pembelian, menurut Kotler & Arms-trong, (2001) adalah tahap dalam prosespengambilan keputusan pembeli di mana konsu-men benar-benar membeli. Ada tiga aktivitasyang berlangsung dalam proses keputusan pem-belian oleh konsumen yaitu (Hahn, 2002 ) :a.Rutinitas konsumen dalam melakukan

    pembelian.b.Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan

    pembelian.c.Komitmen atau loyalitas konsumen yang

    sudah biasa beli dengan produk pesaing.Terdapat lima tahap didalam proses

    pengambilan keputusan (Kotler, 1998) yaitu:pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,evaluasi alternatif, keputusan pembelian, paskapembelian. Buchari Alma menegaskan “setelahmelakukan penilaian maka diambilah keputusanmembeli atau tidak membeli”. Tahapan-tahapanprodusen dalam melakukan pembelian terhadapproduk atau jasa yang ditawarkan, oleh Kotlerdisebut konsep atau model AIDA, yaitu:1.Attention (perhatian)2.Interest (minat atau ketertarikan)3.Desire (hasrat atau keinginan)4.Action (tindakan)

    Berdasarkan pendapat-pendapat tersebutistilah keputusan pembelian menunjukan artikesimpulan terbaik individu konsumen untukmelakukan pembelian. Konsumen melakukankegiatan-kegiatan dalam mencapai kesim-pulannya.

    Indikator Keputusan PembelianAdapun indikator dari keputusan pembelian,

    yaitu (Kotler, 1995):1. Kemantapan pada sebuah produk2. Kebiasaan dalam membeli produk

    3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain4. Melakukan pembelian ulang

    Keputusan Pembelian OnlineBelanja online adalah bentuk perdagangan

    elektronik yang digunakan pada transaksibusiness-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C). Keputusan membeli secaraonline dipengaruhi oleh (Deavaj et al. 2003) :(1) Efisiensi untuk pencarian (waktu cepat,

    mudah dalam penggunaan, dan usahapencarian mudah),

    (2) Value(harga bersaing dan kualitas baik), (3) Interaksi (informasi, keamanan, load time,

    dan navigasi).Kemudahan dalam mencari informasi ter-

    gantung dari layout halaman web. Jika layoutcukup jelas, waktu yang diperlukan untuksearching dapat dipersingkat. Usaha untuksearching lebih mudah. Sehingga efisiensimeningkat. Informasi pada halaman webdihubungkan dengan beberapa komponen teksatau grafis. Bagaimana dan dimana komponenakan diletakan mempengaruhi navigasi user daninteraksi antara user dengan halaman web?.Ukuran komponen isi dan grafis mempengaruhiwaktu loading. Liau dan Cheung (2001)menyatakan bahwa network dengan kecepatanyang tinggi tidak secara signifikan mempe-ngaruhi harapan untuk berbelanja melaluiinternet. Terlalu banyak grafis memerlukanmemori yang besar dan membuat beberapakesulitan untuk menampilkan halaman web.

    Dengan kata lain, menjadikan konsumentidak senang. Bahkan untuk mengatasi kema-cetan, meskipun tidak banyak membutuhkanmemori konsumen menutup beberapa halamanweb yang tidak diperlukan.

    Ada beberapa hal yang dipertimbangkanketika seseorang melakukan pembelian online.Diantaranya adalah :a)Faktor kemudahan ( ease of use )

    Kemudahan dalam penggunaan adalah salahsatu hal yang menjadi pertimbangan bagi pem-beli online, perceived ease of use didefinisikanDavis et al, (1989) Chin dan Todd (1995)

    114 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

  • merupakan seberapa besar teknologi kom-puter didasarkan relative mudah untuk dipa-hami dan digunakan. Faktor kemudahan initerkait dengan bagaimana operasional ber-transaksi secara online. Pada saat pertama kalibertransaksi online biasanya calon pembeliakan mengalami kesulitan, karena faktorkeamanan dan tidak tahu cara bertransaksisecara online pembeli cenderung mengurung-kan niatnya untuk berbelanja online. Disisilain ada juga beberapa calon pembeli yangberinisiatif untuk mencoba karena merekatelah mendapatkan informasi tentang carabertransaksi secara online. Dengan menyedia-kan layanan dan petunjuk bagaimana carabertransaksi online, mulai dari cara pemba-yaran, dan fitur pengisian form pembelian.

    b)Faktor kualitas informasi (informationquality)

    Didalam online shopping sebaiknyamenyajikan informasi yang mencakupkaitannya dengan produk dan jasa yang adapada online shopping. Informasi tersebutsebaiknya berguna dan relevan dalammemprediksi kualitas dan kegunaan produkatau jasa. Informasi produk dan jasa harus upto date untuk memuaskan kebutuhankonsumen atau pembeli online. Hal tersebutdapat membantu pembeli didalam membuatkeputusan, konsisten dan mudah dipahami.

    Online shopping memungkinkan keduapembeli dan penjual untuk tidak bertatap mukasecara langsung, sehingga hal ini memungkin-kan penjual untuk mendapat pembeli dari luarnegeri atau internasional.

    Kegiatan tersebut merupakan bentuk komu-nikasi baru yang tidak memerlukan komunikasitatap muka secara langsung, melainkan dapatdilakukan secara terpisah dari dan ke seluruhpenjuru dunia melalui media komputer, note-book, ataupun handphone yang tersambungdengan layanan akses internet.

    Belanja daring adalah salah satu bentukperdagangan elektronik yang digunakan untukkegiatan transaksi penjual ke penjual ataupunpenjual ke konsumen. (wikepedia.com). Belanja

    daring di Indonesia untuk pembelian satubarang mengalami perkembangan yang cukuppesat. Mulai dari situs yang menjual handpone,gitar, butik, toko buku, makanan, bahkan hinggake alat elektronik pun mulai ditambah olehpelayanan belanja daring.

    Media belanja online :1.Blog

    Salah satu media yang menampilkan belanjadaring antara lain adalah blog. Blog meru-pakan layanan web gratis dimana pelaku usahadaring menggunakan blog sebagai toko onlineyang ia punya untuk menjual sekaligus mem-promosikan barang dan jasa yang ia tawarkankepada calon konsumen. Karena sifatnya yangmudah dikustomisasi oleh penggunanya, makabelanja daring melalui media blog cukupriskan karena pembeli cukup sulit mengetahuireputasi dari penjual. Biasanya penjual meng-unggah bukti-bukti transfer yang ia milikisebagai bentuk jaminan kepada pelangganbahwa ia merupakan penjual terpercaya.

    2.Situs webAda banyak situs web yang menyediakan

    layanan belanja daring baik web lokal maupunweb internasional. Biasanya terdapat keran-jang belanja, dimana calon pembeli dapatmemilih produk yang akan dibeli. Selaindengan keranjang belanja, pembeli juga dapatlangsung menghubungi penjual agar transaksilangsung dapat dilakukan melalui telepon atauemail seperti yang dilakukan oleh jasapembuatan toko online. Ada banyak hal yangdapat dilakukan dilayanan belanja daringmelalui web, diantaranya yang terkenal adalahlelang. Lelang merupakan kegiatan belanjadaring dimana pembeli menetapkan batasbawah harga yang hendak dilelang, kemudiansang pembeli yang tertarik dapat menawar(biasa disebut bidding) sesuai kelipatan yangdiajukan. Lelang biasanya dibatasi padaperiode tertentu sehingga pembeli dengannominal tertinggi dinyatakan berhak membelibarang yang ia inginkan sesuai dengan hargayang ia ajukan.

    115Nazarudin1, Pela2, Pengaruh Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara

    Online Di Situs D’BC Network Orifline ( Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)

  • 3.Situs jejaring sosialSeiring dengan semaraknya pertumbuhan

    situs jejaring sosial di dunia, media sosialnetworking ini juga dilirik oleh pelaku belanjadaring untuk memasarkan produknya. Penjualakan mengunggah barang yang ia tawarkankemudian disebarkan melalui messaging ataufitur photo sharing. Bentuk penawaran inimerupakan perkembangan dari media katalogyang tadinya disebarkan dalam bentuk mediacetak per bulan, kini disebarkan melalui mediakatalog online yang penawarannya dapatdiperbahurui kapan saja.

    Konsep PenelitianDalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) varia-

    bel yang berhubungan dengan masalah pene-litian yaitu :1.Variabel Dependen : Keputusan Pembelian

    Online (Online Buying Decision)Ada beberapa indikator tentang keputusan

    pembelian (Koteler 1995) yaitu:a.Kemantapan pada sebuah produkb.Kebiasaan dalam membeli produkc.Memberikan rekomendasi kepada orang laind.Melakukan pembelian ulang

    2.Variabel Independen : Kemudahan (ease ofuse)

    Davis et al. (1989) mendefinisikan pere-cieved ease of use sebagai keyakinan akankemudahan penggunaan, yaitu tingkatandimana user percaya bahwa teknologi/sistemtersebut dapat digunakan dengan mudah danbebas dari masalah. Intensitas penggunaandan interaksi antara pengguna dengan sistemjuga dapat menunjukkan kemudahanpenggunaan. Variabel kemudahan (ease ofuse) menggu-nakan data primer yang berasaldari kuesioner. Agar dapat diukur, variabelkenyamanan (convenience) dinilai denganmenggunakan skala likert 5 poin (5-pointlikert scale).

    Terdapat beberapa indikator dari variabelkemudahan diantaranya adalah:a.Mudah dipelajari

    b.Mudah mengoperasikan sistem sesuai apayang diinginkan

    c.Tertarik membeli karena kemudahan dalammelakukan transaksi

    d.Tertarik membeli karena kemudahan meng-akses informasi produk yang tersedia padamedia internet dan brosur/katalog.

    3.Variabel Independen : Kualitas Informasi(Information Quality)

    Kualitas informasi didefinisikan sebagaipersepsi pelanggan terhadap kualitasinformasi tentang produk atau layanan yangdisediakan oleh sebuah website (Park danKim, 2003, dalam Loo, 2011). Semakinberkualitas informasi yang diberikan kepadapembeli online, maka akan semakin tinggiminat pembeli online untuk membeli produktersebut (Park, C.H dan Kim, Y.G. (2003).Variabel kualitas informasi (InformationQuality) menggunakan data primer yangberasal dari kuesioner. Terdapat beberapaindikator dari variabel kualitas informasidiantaranya adalah:a. Informasi tepat waktu atau up to dateb. Informasi lengkapc. Informasi sesuai dengan temad. Informasi mudah dimengerti

    HipotesisBerdasarkan landasan teori serta uraian dan

    kerangka konseptual di atas maka hipotesisdalam penelitian ini adalah sebagai berikut:H1: Semakin tinggi kemudahan dalam

    penggunaan teknologi untuk melakukanproses pembelian, maka semakin tinggitingkat keputusan pembelian secaraonline.

    H2 : Semakin tinggi kualitas informasinya,maka semakin tinggi tingkat keputusanpembelian secara online.

    METODE PENELITIANJenis Dan Sumber Data

    Data adalah semua keterangan seseorangyang dijadikan responden maupun yang berasaldari dokumen-dokumen baik dalam bentuk

    116 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

  • statistik maupun dalam bentuk lainnya gunakeperluan penelitian (Joko Subagyo, 1997).(Indriantoro dan Supomo, 2002) Menurutjenisnya data dibagi menjadi dua yaitu:a)Data Primer

    Data primer adalah data yang diperolehlangsung dari sumber asli (tidak melaluiperantara).

    b)Data SekunderData sekunder adalah data yang diperolehsecara tidak langsung melalui mediaperantara.

    Populasi Dan Sampela.Populasi

    Populasi merupakan jumlah keseluruhanyang mencakup semua anggota yang diteliti(Istijanto, 2005: 109). Populasi dalampenelitian ini adalah para pengguna onlinedalam hal ini konsumen di Kelurahan Fatufetoyang pernah melakukan pembelian secaraonline di situs d’BC Network Oriflame.Populasi yang ada pada masyarakat Fatufetoadalah berjumlah 64 orang.

    b. SampelMenurut Istijianto (2005 : 109) sampel ada-

    lah suatu bagian yang ditarik dari populasi.Metode sampel yang digunakan dalampenelitian ini adalah Non-probability sampeldengan mengambil secara convenience samp-ling, yaitu teknik penentuan sampel yang dila-kukan berdasarkan kemudahannya dite-muiatau ketersediaan anggota populasi ter-tentuyaitu siapa saja masyarakat KelurahanFatufeto yang sering mengakses situs d’BCNetwork Oriflame di komputer, laptop danmudah untuk peneliti temui serta yang diang-gap cocok sebagai sumber data.

    Dalam menentukan jumlah sampel daripopulasi, peneliti menggunakan pendekatanNon-statistik yaitu berpedoman pada pendapatahli (akademis) dimana persyaratan sampelyang digunakan tidak kurang dari 30 dan tidaklebih dari 500 responden (Sekaran, 1991).Maka jumlah sampel dalam penelitian ini yaitusebesar 39 responden.

    Teknik Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yang digunakan

    pada penelitian ini adalah :a. Interview, yaitu suatu metode pengumpulan

    data dengan cara mengadakan wawancaralangsung dengan responden dengan bantuanpertanyaan untuk mengumpulkan dataprimmer.

    b.Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulandata yang dilakukan dengan cara memberikanseperangkat pertanyaan atau pertanyaantertulis pada responden untuk menjawab.

    c.Kepustakaan yaitu dengan mengkaji informasiyang bersifat teoritis berupa kesimpulan daripara pakar pemasaran yang terdapat padabuku dan jurnal yang memuat hasil penelitiansebelumnya yang memiliki kaitan denganpenelitian yang sedang dilakukan. Data sekun-der diperoleh dari perpustakaan dan internet.

    Teknik Analisis DataDalam penelitian ini metode analisis data

    yang dipakai adalah :1. Analisis kuantitatif

    Analisis data ini menggunakan angka-angkadengan metode statistik. Dalam penelitian inidata diperoleh dengan cara melakukan penye-baran kuesioner kepada para responden meng-gunakan skala likert (Rangkuti, 1997).

    2.Analisis kualitatifAnalisis kualitatif adalah gambaran keadaan

    suatu perusahaan.Suatu definisi yang dapatdiartikan secara umum karena model inidilukiskan dengan sebuah kalimat yang biasamewakili kualitas dari sebuah obyek yangditeliti.

    HASIL DAN PEMBAHASANPengujian Hipotesis

    Uji hipotesis digunakan untuk mengetahuiapakah penelitian yang dilakukan akan menolakatau menerima hipotesis.H1 = Variabel bebas memiliki pengaruh

    terhadap variabel terikat

    117Nazarudin1, Pela2, Pengaruh Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara

    Online Di Situs D’BC Network Orifline ( Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)

  • Ho = Variabel bebas tidak memiliki pengaruhterhadap variabel terikat Pengujianhipotesis akan dilakukan dengan uji F danuji t.

    Regresi BergandaPersamaan :

    Berdasarkan output hasil pada programSPSS dapat diketahui persamaan RegresiBerganda yaitu :

    Y = 9,856+ 0,365X1 + 0,045X2Konstanta sebesar 9,856; artinya jika kemu-dahan dan kualitas informasi nilainya adalah0, maka keputusan pembelian nilainya sebesar9,856Koefisien regresi variabel kemudahan (X1)sebesar 0,365; artinya jika kemudahanmengalami kenaikan sebesar 1 satuan, makakeputusan pembelian (Y) akan mengalamipeningkatan sebesar 0,365. Koefisien bernilaipositif antara kemudahan dengan keputusanpembelian, maka semakin tinggi tingkatkemudahan dilakukan maka keputusanpembelian untuk melakukan pembelian secaraonline semakin tinggi.Koefisien regresi variable kualitas informasi(X2) sebesar 0,045; artinya jika kualitasinformasi mengalami kenaikan sebesar 1satuan, maka keputusan konsumen untukmelakukan keputusan pembelian (Y) akansemakin tinggi sebesar 0,045. Koefisienbernilai positif antara kualitas informasidengan keputusan pembelian, maka semakintinggi kualitas informasi maka keputusan kon-sumen untuk melakukan keputusan pembelianakan semakin tinggi.

    Koefisien determinasi ini digunakan untukmengetahui kemampuan variabel independendalam menjelaskan variabel dependen. Semakintinggi nilai koefisien determinasi semakin baik.

    Melalui analisis koefisien determinasi (R2)yang mana untuk mengetahui presentase sum-bangan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dapat dilihatpada tabel 4.7 (Model Summary) yang manadiketahui angka R square sebesar 0,549 atau

    (54,9%). Hal ini menunjukkan bahwa presentasesumbangan pengaruh variabel independen, yaitukemudahan dan kualitas informasi terhadapkeputusan pembelian secara online sebesar54,9%. Sedang sisanya 45,1% dipengaruhi olehvariabel lain yang tidak termasuk dalampenelitian.

    Uji t (Uji koefisien regresi secara parsial)a.Ho1 : Kemudahan secara parsial berpengaruh

    terhadap keputusan pembelian (X1).Ho2 : Kualitas informasi secara parsial tidak

    berpengaruh terhadap keputusanpembelian (X2).

    b. t HitunBerdasarkan output tabel 4.9, dapat diketahuit hitung dari :

    Kemudahan (X1) : 2,260Kualitas Informasi (X2) : 0,258

    c. t TabelTabel didistribusi di cari pada = 5% : 2 =2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df)n-k-1 atau 39-2-1= 36 (n adalah jumlah res-ponden dan k adalah jumlah variabel inde-penden. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar2,028 (lihat lampiran 11).

    d. Kriteria pengujianHo diterima jika t hitung d” t tabelHo ditolak jika t hitung > t tabel

    e.Membandingkan t hitung dan t tabelKemudahan (X1) : nilai t hitung > t tabel(2,260>2,028), maka Ho ditolakKualitas informasi (X2) : nilai t hitung < ttabel (0,258

  • Uji F (Uji koefisien regresi secara simultan)1.Ho : Kemudahan dan kualitas informasi

    secara simultan tidak berpengaruhterhadap keputusan pembelian secaraonline.

    Ha : Kemudahan dan kualitas informasisecara simultan berpengaruh terhadapkeputusan pembelian secara online.

    2.F hitungBerdasarkan output hasil SPSS pada tabeltabel Anova dapat diketahui F hitung sebesar5,962 dibulatkan menjadi 5,96.

    3.F tabelDengan menggunakan tingkat keyakian 95%,

    = 5%, df 1 (jumlah variabel – 1 atau 3-1 = 2dan df 2 (n-k-1) atau 39-= 36 (n adalah jumlahresponden dan k adalah jumlah variabelindependen). Hasil diperoleh untuk F tabelsebesar 3,26 (lihat lampiran 12).

    4.Kriteria pengujianHo diterima jika F hitung d” F tabelHo ditolak jika F hitung > F tabel

    5.Membandingkan F hitung dan F tabelNilai F hitung > F tabel (5,96>3,26) Ho ditolak

    6.KesimpulanKarena Nilai F hitung > F tabel (5,96>3,26)Ho ditolak. Artinya kemudahan dan kualitasinformasi secara simultan berpengaruh terha-dap keputusan pembelian secara online.

    PembahasanBerdasarkan hasil analisis regresi linier ber-

    ganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwasecara parsial variabel kemudahan (X1) berpe-ngaruh positif terhadap keputusan pembeliansecara online dengan nilai t hitung > t tabel,sedangkan untuk variabel kualitas informasi(X2) tidak berpengaruh positif terhadap kepu-tusan pembelian secara online dengan nilai thitung < t tabel.

    Secara silmutan variabel kemudahan (X1)dan variabel kualitas informasi (X2) berpe-ngaruh positif terhadap keputusan pembeliansecara online dengan nilai F hitung lebih besardari F tabel atau 5,96>3,26. Berdasarkan

    persamaan regresi berganda yaitu : Y = 9,856 +0,365X1 + 0,045X2. Jika kemudahan dankualitas informasi nilainya adalah 0, makakeputusan pembelian (Y) nilainya sebesar9,856. jika variabel kemudahan (X1) mengalamikenaikan sebesar 1 satuan, maka keputusanpembelian (Y) akan mengalami peningkatansebesar 0,365. Dan jika variabel kualitasinformasi (X2) mengalami kenaikan sebesar 1satuan, maka keputusan konsumen untukmelakukan keputusan pembelian (Y) akansemakin tinggi sebesar 0,045.

    Melalui analisis koefisien determinasi (R2)yang mana untuk mengetahui presentase sum-bangan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dapat dilihatpada tabel 4.7 (Model Summary) yang manadiketahui angka R square sebesar 0,549 atau(54,9%). Hal ini menunjukkan bahwa presentasesumbangan pengaruh variabel independen, yaitukemudahan dan kualitas informasi terhadapkeputusan pembelian secara online sebesar54,9%. Secara keseluruhan butir-butir dalamvariabel independen dan dependen adalahreliabel karena lebih dari 0,6 . Dari hasil ujivaliditas dan reliabilitas tersebut, secarakeseluruhan butir-butir pertanyaan dari tiap-tiapvariabel dapat digunakan dan dapatdidistribusikan kepada responden (39 orang),karena tiap-tiap butir menunjukkan hasil yangvalid dan reliabel.

    KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis dan pembahasanyang telah dilakukan, maka dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut :1.Melalui analisis Regresi Berganda dengan

    persamaan Y = 9,856+ 0,365X1 + 0,045X2,dapat diketahui bahwa kemudahan di situsD’BC Network Oriflame mempengaruhikonsumen untuk mengambil keputusanpembelian secara Online dan denganmelakukan uji t (uji parsial) dan uji F (ujisimultan) hasilnya menunjukkan sebagaiberikut : Uji t (uji parsial) : secara parsial

    119Nazarudin1, Pela2, Pengaruh Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara

    Online Di Situs D’BC Network Orifline ( Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)

  • variabel independen berpengaruh positifdengan variabel dependen. Namun dalam ujit (uji parsial) ini didapat bahwa kualitas infor-masi tidak berpengaruh secara parsial dengankeputusan pembelian secara Online karena thitung dari kualitas informasi < t tabel(0,258 t tabel(2,260>2,028), sehingga Ho ditolak. Uji F (ujisimultan) : melalui pengujian ini didapat hasilbahwa kemudahan dan kualitas informasisecara simultan berpengaruh terhadap kepu-tusan pembelian secara Online, karena nilaiF hitung > F tabel (5,96>3,26), sehingga Hoditolak.Semakin tinggi kemudahan dan kua-litas informasi semakin tinggi pula keputusanpembelian secara Online sehingga terdapatpengaruh yang positif antara variabel inde-penden (kemudahan dan kualitas informasi)terhadap variabel dependen (keputusan pem-belian secara Online).

    2.Dengan demikian variabel kemudahan (X1)adalah variabel yang paling dominan berpe-ngaruh terhadap keputusan konsumen dalammelakukan keputusan pembelian.

    3.Berdasarkan nilai koefisien determinasimenunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,549,hal ini berarti seluruh variabel turunan kepu-tusan pembelian mempunyai kontribusi secarabersama-sama sebesar 54,9% terhadap varia-bel terikat (Y) yakni keputusan pembelian.Sisanya sebesar 45,1% dipengaruhi olehfaktor-faktor lain diluar dari penelitian ini.

    SaranAdapun saran dalam penelitian ini adalah :

    1.Bagi Pengecer / PenjualDidalam online shopping sebaiknya menya-jikan informasi yang mencakup kaitannyadengan produk dan jasa yang ada pada onlineshopping. Informasi tersebut sebaiknya ber-guna dan relevan dalam memprediksi kualitasdan kegunaan produk atau jasa. Informasi pro-duk dan jasa harus up to date untuk memuas-

    kan kebutuhan konsumen atau pembeli online.Hal tersebut dapat membantu pembeli didalammembuat keputusan, konsisten dan mudahdipahami.

    2.Bagi rekan mahasiswa/I yang hendak melaku-kan penelitian serupa, diharapkan dapat mela-kukan penelitian dengan menambahkan indi-kator independen seperti : atribut produk(kualitas produk, kehandalan produk, desainproduk dan tampilan yang menarik), atributharga (terjangkaunya harga produk, daya saingharga produk) guna meningkatkan hubunganantara variabel independen dan dependen.

    3.Untuk penelitian selanjutnya berfokus padaproduk yang tersegmentasi atau pada 1 tokoonline, misalnya, tentang produk sepatu danproduk pakaian.

    DAFTAR PUSTAKABenito Adityo, 2011. Analisis Pengaruh

    Kepercayaan, Kemudahan dan KualitasInformasi Terhadap Keputusan PembelianSecara On Line Di Situs Kaskus.Skripsi.Fakultas Ekonomi UniversitasDiponegoro Semarang.

    Dmaria Yoshepin, 2014. Sejarah Oriflame.Blogspot.

    Hahn, 2002. Beriklan dan Berpromosi Sendiri.Jakarta : PT. Gramedia. Pustaka Utama.

    http://carapedia.com/pengertian_ definisi_online_info2193.html

    Indriantoro dan Supomo, 2002. MetedologiPenelitian Bisnis. Edisi Pertama,Yogyakarta: Penerbit BPFE.

    Istijanto, 2005. Riset Sumber Daya Manusia. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

    Krismiaji, 2002 . Sistem Informasi Akun-tansi.Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

    ___ 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta :Erlangga.

    120 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

  • Kotler dan Armstrong, 2001. Prinsip-PrinsipPemasaran. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

    Laudon, Kenneth, Laudon & Jane . 2007. SistemInformasi Manajemen. Edisi ke-10. Terje-mahan Crhiswan Sungkono dan Machmu-din Eka P. Jakarta: Salemba Empat.

    Liao & Cheung, 2001. Internet-based E-Shopping and Consumer Attitude: anEmpirical Study, Information andManagement,8:229-306.

    McKechnie, 2012. Perilaku Konsumen.Yogyakarta : Penerbit ANDI.

    Nasir,1988. Metode Penelitian. Cetakan Ketiga,Yogyakarta : Penerbit Ghalia Indonesia.

    Philip Kotler, 2009. Marketing Mana-gement.13th ed., Pearson International, USA.

    Porter, 2000. Strategi Bersaing. PenerbitErlangga. Jakarta.

    Priyanto, Duwi. 2013. Mandiri Belajar AnalisisData Dengan SPSS. Yogyakarta: PenerbitMediakom.

    Alma, 2011. Manajemen Pemasaran dan Pema-saran Jasa. Cetakan Kesembilan, Yogya-karta: Penerbit Alfabeta

    Schiffman and Kanuk, 2000. ConsumerBehavior. Seventh Edition. USA :Prentice-Hall, Inc.

    Simamora, Bilson. 2008. Panduan Riset Peri-laku Konsumen. Cetakan Ketiga, Jakarta;PT. Gramedia Pustaka Utama.

    Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis.Bandung : Alfabeta.

    Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen :Implikasi pada strategi pemasaran, Edisipertama, Jakarta; Ghalia Indonesia.

    121Nazarudin1, Pela2, Pengaruh Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara

    Online Di Situs D’BC Network Orifline ( Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)

  • LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN SERTA INDEKSUTILITAS UMKM DI PADANG

    Rika Desiyanti

    Abstrak:Pemahaman dan melek keuangan sangat dibutuhkan dalam dunia usaha. Begitu juga dengan

    pemahaman terhadap produk-produk keuangan usaha yang dibutuhkan oleh masyarakat danUMKM/usaha mikro kecil menengah dalam menjalankan dunia bisnisnya. Literasi keuangan,perencanaan keuangan, produk-produk keuangan dan pembiayaan usaha /inklusi keuangan sangatpenting dan dibutuhkan oleh UMKM untuk meningkatkan usahanya, yang pada akhirnya akanmeningkatkan perekonomian Indonesia. Sampel penelitian ini adalah 100 orang yang diambilkandari populasi UMKM Padang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui literasi keuangan yang terdiri dari perencanaan keuangan dan tujuankeuangan UMKM. Juga meneliti inklusi keuangan beserta indeks utilitas (produk keuanganperbankan, asuransi, pembiayaan, pegadaian, pasar modal dan dana pensiun).

    Kata Kunci: Literasi dan Inklusi keuangan, Indeks Utilitas, UMKM.

    Desiyanti, Adalah Dosen Universitas Bung Hatta Padang, Fakultas. Ekonomi122

    PENDAHULUANKeuangan suatu Negara yang tumbuh ber-

    kembang akan berdampak positif terhadappeningkatan perekonomian. Pemahaman danpengetahuan tentang literasi dan inklusikeuangan sangat penting dilakukan pada masya-rakat terutama pada UMKM/usaha mikro kecilmenengah. Peran jasa keuangan juga pentingdilakukan untuk pengentasan kemiskinan.Perluasan penggunaan jasa keuangan diyakiniberpengaruh terhadap penurunan tingkat kemis-kinan disuatu daerah. Literasi keuanganmerupakan kemampuan untuk mengelolakeuangan secara bijak dan tepat. Literasikeuangan merupakan kesadaran dan pengeta-huan tentang produk-produk keuangan, lembagakeuangan,dan konsep mengenai keterampilandalam mengelola keuangan (Xu danZia, 2012).

    Pengelolaan keuangan mempunyai peranyang sangat signifikan dalam menentukantingkat kesuksesan UMKM. Pemahaman dankemampuan pengelolaan keuangan menjadi

    sangat pen-ting untuk diterapkan pada keuanganusaha. Pentingnya pengetahuan yang mendalamtentang literasi keuangan membuat pendidikanliterasi keuangan sangat diperlukan.PeranUniversitas beserta dosen-dosen sebagai agenedukasi dan penggiat kegiatan literasi dankeuangan yang berkelanjutan sangat dibutuhkanbagi masyarakat UMKM. Begitu juga denganperan pemerintah dan OJK (Otoritas JasaKeuangan). Dengan meningkatnya keterlibatanseluruh lapisan masyarakat terhadap jasakeuangan dan saling bersinergi maka tingkatkemiskinan akan menurun dan peningkatankeuangan akan terjadi, pada akhirnya akanbermuara pada perkembangan perekonomiansuatu daerah dan negara.

    Semakin hangatnya topik tentang literasidan inklusi keuangan dan gencarnya OJK mela-kukan kegiatan literasi dan inklusi keuanganditengah masyarakat, diharapkan masyarakatdan UMKM mengetahui dan memahami lem-baga jasa keuangan serta produk dan jasa

  • keuangan. Juga dapat mengubah atau memper-baiki perilaku masyarakat dalam pengelolaankeuangan sehingga mampu meningkatkankesejahteraan mereka. Untuk itu diperlukanedukasi literasi dan inklusi keuangan padaUMKM. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui apakah UMKM melakukanperencanaan keuangan dengan baik.Untukmengetahui inklusi keuangan dan seberapabesar UMKM memanfaatkan produk-produkkeuangan.

    Pemerintah dan OJK berusaha memberikanpendidikan keuangan pada masyarakat, karenahal ini sangat penting.OJK memandang perlumenjadikan Literasi Keuangan menjadi suatuprogram strategis yang bersifat nasional. Selainedukasi, yang penting juga bagi UMKM adalahkondisi seperti kemudahan memperoleh kreditjuga harus diperhatikan karena adanya peraturanyang ketat dari lembaga keuangan (Beal danDelpachitra, 2003) dan agresivitas kegiatanpemasaran serta pertumbuhan produk-produkkeuangan dan jasa (Marcolin dan Abraham,2006) memperkuat asumsi bahwa melekfinansial adalah suatu keharusan. Masy-arakatyang mempunyai tingkat Literasi Keuanganyang rendah akan mudah dibohongi dalammenggunakan uangnya, seperti contoh investasibodong, ataupun penipuan-penipuan yangdilakukan ketika mereka tidak melek keuangan.Literasi keuangan yang rendah juga membuatmasyarakat tidak mampu mengelolakeuangannya dengan baik.Sebaliknya masyara-kat yang mempunyai tingkat Literasi Keuanganyang tinggi akan mampu memilih dan meman-faatkan produk dan jasa keuangan, memilikikemampuan dalam melakukan perencanaankeuangan dengan lebih baik, mempunyai tujuankeuangan yang sesuai, mampu mengelolakeuangannya dengan baik. Memahami tentangmanfaat dan risiko produk dan jasa keuangan.

    Penelitian terdahulu tentang topik ini dilaku-kan terhadap masyarakat secara umum untukmengkaji literasi keuangan dalam upayameningkatkan kesejahteraan masyarakat secaraumum. Penelitian-penelitian tersebut dilakukanoleh Shafi dan Medabes (2012), Lusardi and

    Mitchell (2008), Lestari (2015). Penelitianterdahulu dengan Penelitian-penelitian dengantopik literasi dan inklusi keuangan pada pelakuUMKM sangat penting untuk dilakukan dalamupaya mengembangkan UMKM di Indonesia.Hal ini disebabkan UMKM mempunyai peranyang strategis dan sebagai ujung tombak dalamperekonomian Indonesia.

    LANDASAN TEORILiterasi Keuangan

    Literasi keuangan dapat merupakanpemahaman yang komprehensif serta mendalamtentang pengelolaan keuangan personal ataukeluarga yang membuat seseorang mempunyaikuasa, pemahaman dan keyakinan penuhterhadap keputusan keuangan yang diambil.Seperti yang diungkapkan oleh Vitt et al (2000)mengatakan pendidikan literasi keuangansebagai kemampuan membaca, menganalisis,mengelola, dan berkomunikasi tentang kondisikeuangan yang mempengaruhi kesejahteraan.Literasi keuangan mencakup kemampuan untukmemilah kebutuhan keuangan, perencanaankeuangan untuk masa depan. Mampu mema-hami peristiwa yang mempengaruhi keputusankeuangan sehari-hari, termasuk peristiwa dalamperekonomian secara umum. Pendidikan literasikeuangan sangat bermanfaat bagi kehidupanmanusia, dalam berbagai kasus menunjukkanbahwa ketepatan dalam pengambilan keputusankeuangan sangat menentukan pada kesejah-teraan manusia di masa yang akan datang.Manusia perlu dibekali dengan pendidikanliterasi keuangan yang baik dan terencana.

    Pemahaman tentang literasi keuangan seba-gai proses membangun kemampuan tentang pro-duk-produk serta konsep keuangan melaluiinformasi, instruksi dan nasihat untuk mengem-bangkan keahlian serta kepercayaan diri dankesadaran terhadap risiko keuangan. Mampumengatasi dengan perlindungan asuransi sertameningkatkan peluang membuat keputusankeuangan yang cerdas. Mengetahui tentangproduk-produk keuangan, dan mampu membuattindakan alternatif untuk meningkat kesejah-

    123Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang

  • teraan. Literasi keuangan dapat dikatakan seba-gai sebuah pemahaman yang komprehensif ten-tang berbagai resiko yang akan terjadi ketikasebuah keputusan keuangan diambil. Sehinggaseseorang dengan pengetahuan keuangan yangbaik akan dapat mengambil keputusan yangberkaitan dengan keuangan secara bijak. Hal itusejalan dengan pendapat Wilson, (2003) yangmenyatakan literasi keuangan adalah kemam-puan seseorang untuk mendapatkan, memahami,dan mengevaluasi informasi yang relevan untukpengambilan keputusan dengan memahamikonsekuensi finansial yang ditimbulkannya.

    Pengetahuan literasi keuangan merupakanbagian dari pengetahuan keuangan itu sendiri.Literasi keuangan mempunyai esensi yang lebihmendetail dibandingkan dengan pengetahuankeuangan secara umum. Huston (2010) menya-takan bahwa pengetahuan keuangan merupakandimensi yang tidak terpisahkan dari literasikeuangan, namun belum dapat menggambarkanliterasi keuangan seseorang. Literasi keuanganmemiliki dimensi aplikasi tambahan yangmenyiratkan bahwa seseorang harus memilikikemampuan dan kepercayaan diri untukmenggunakan pengetahuan finansialnya untukmembuat keputusan. Dalam hal ini pembuatankeputusan yang baik merupakan hal pokok dariliterasi keuangan itu. Pendidikan literasikeuangan sudah menjadi sebuah kebutuhan bagisebuah negera. Pada penelitian Rapih (2016)malah menyarankan agar menerapkan pendi-dikan literasi keuangan lebih dini dimana akansangat berpengaruh terhadap tingkat kesejah-teraan di masa yang akan datang.

    Menurut OJK 2013, bahwa tingkat literasikeuangan penduduk Indonesia dibagi menjadiempat bagian, yakni:1.Well literate, yakni memiliki pengetahuan dan

    keyakinan tentang lembaga jasa keuanganserta produk jasa keuangan, termasuk fitur,manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkaitproduk dan jasa keuangan, serta memilikiketerampilan dalam menggunakan produk danjasa keuangan.

    2.Sufficient literate , memiliki pengetahuan dankeyakinan tentang lembaga jasa keuangan

    serta produk dan jasa keuangan, termasukfitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajibanterkait produk dan jasa keuangan.

    3.Less literate, hanya memiliki pengetahuantentang lembaga jasa keuangan, produk danjasa keuangan.

    4.Not literate, tidak memiliki pengetahuan dankeyakinan terhadap lembaga jasa keuanganserta produk dan jasa keuangan, serta tidakmemiliki keterampilan dalam menggunakanproduk dan jasa keuangan.

    Selanjutnya literasi Keuangan memilikitujuan jangka panjang bagi seluruh golonganmasyarakat, yaitu: a.Meningkatkan literasi seseorang yang sebe-

    lumnya less literate atau not literate menjadiwell literate

    b.Meningkatkan jumlah pengguna produk danlayanan jasa keuangan.

    Agar masyarakat luas dapat menentukanproduk dan layanan jasa keuangan yang sesuaidengan kebutuhan, masyarakat harus memahamidengan benar manfaat dan risiko, mengetahuihak dan kewajiban serta meyakini bahwa produkdan layanan jasa keuangan yang dipilih dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bagimasyarakat, literasi Keuangan memberikanmanfaat yang besar, seperti: mampu memilih danmemanfaatkan produk dan layanan jasakeuangan yang sesuai kebutuhan, memilikikemampuan dalam melakukan perencanaankeuangan dengan lebih baik, terhindar dariaktivitas investasi pada instrumen keuanganyang tidak jelas, mendapatkan pemahamanmengenai manfaat dan risiko produk danlayanan jasa keuangan. Literasi Keuangan jugamemberikan manfaat yang besar bagi sektor jasakeuangan. Lembaga keuangan dan masyarakatsaling membutuhkan satu sama lain sehinggasemakin tinggi tingkat Literasi Keuanganmasyarakat, maka semakin banyak masyarakatyang akan memanfaatkan produk dan layananjasa keuangan. Pengambilan keputusanmerupakan suatu hal yang sangat vital dalampengelolaan ekonomi khususnya pengelolaankeuangan.

    124 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

  • Inklusi KeuanganSarma (2012) mendefinisikan inklusi

    keuangan sebagai sebuah proses yang memu-dahkan akses, ketersediaan, dan manfaat darisistem keuangan formal bagi seluruh pelakuekonomi. Bank Indonesia (2013) mendefinisi-kan inklusi keuangan sebagai seluruh upayayang bertujuan meniadakan segala bentukhambatan yang bersifat harga maupun nonharga, terhadap akses masyarakat dalam meman-faatkan layanan jasa keuangan. Indikator yangdapat dijadikan ukuran dari keuangan yanginklusif sebuah negara adalah ketersediaan/akses untuk mengukur kemampuan penggunaanjasa keuangan formal dalam hal keterjangkauanfisik dan harga, penggunaan untuk mengukurkemampuan penggunaan produk-produkkeuangan. Beck et al. (2007) mengatakan bahwakonsep akses jasa keuangan dengan penggunaanjasa keuangan adalah konsep yang berbeda.Pelaku ekonomi memiliki akses terhadap jasakeuangan namun belum tentu menggunakannyasecara baik.

    Indeks UtilitasIndeks utilitas Produk dan Jasa Keuangan

    merupakan parameter atau indikator untukmengukur seberapa banyak indikator peman-faatan/ penggunaan produk dan jasa keuanganoleh masyarakat. Dimana dengan Indeks Utilitasini kita dapat melihat persentase/jumlahmasyarakat yang menggunakan produk dan jasakeuangan tertentu yang memanfaatkan produkdan jasa keuangan. Survei Literasi Keuanganterhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi BisnisUniversitas Soedirman menunjukan bahwaIndeks Utilitas Produk dan Jasa Keuangan padamahasiswa FEB sebesar 95,24%. Hal ini berartisebanyak 93 mahasiswa dari 100 mahasiswayang menjadi sampel memanfaatkan produk danjasa lembaga keuangan. Dari bukti ini diketahuibahwa mahasiswa memanfaatkan produk danjasa lembaga keuangan (Lestari, 2015).

    METODE PENELITIANPopulasi penelitian ini adalah seluruh

    UMKM yang terdapat di Kota Padang, Sampeldiambil secara purposive sampling dengankriteria UMKM berdomisili di Kota Padang.Mempunyai usaha yang berkesinambungan.UMKM yang sudah mengikuti edukasi literasidan inklusi keuangan. Penelitian dilakukandengan menggunakan 100 UMKM orangsebagai sampel.

    Pengumpulan data primer dilakukan dengankuesioner dan tatap muka secara langsungdengan responden. Kuesioner terdiri kuesionerterbuka dan kuesioner tertutup. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif denganteknik pengumpulan data melalui in-depthinterview, kuesioner dan teknik analisismenggunakan analisis deskriptif kualitatif.Analisis deskriptif kualitatif yaitu denganmemberikan ulasan atau interpretasi terhadapdata yang diperoleh sehingga menjadi lebih jelasdan bermakna dibandingkan dengan sekedarangka-angka. Langkah-langkahnya adalahreduksi data, penyajian data dengan bagan danteks, kemudian penarikan kesimpulan.(Lestari2015).

    HASIL DAN PEMBAHASAN1.UMKM melakukan perencanaan keuangan

    dengan baik

    a.Perilaku keuanganPerilaku keuangan UMKM apakah telahmelakukan pencatatan atau belum, ditun-jukkan oleh gambar 1 berikut:

    Gambar 1. Pencatatan Keuangan

    Untuk pencatatan keuangan 70% UMKMmelakukan pencatatan dengan baik.UMKM

    125Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang

  • ini menyadari pentingnya mencatat pembu-kuan dengan baik agar mereka dapat menja-lankan usahanya dengan baik.Sementara30% tidak melakukan pencatatan keuangandengan berbagai alasan antara lain merekakesulitan membuat laporan sebab belummengerti dengan pencatatan pembukuan,menghitung harga pokok produksi, meng-hitung laporan laba rugi. Tidak adanyawaktu yang cukup untuk membuat laporankarena tidak ada karyawan, semuanyamereka yang kerjakan sendiri. Pencatatankeuangan masih belum konsisten. UMKMtidak bisa mengelompokkan akun danmemisahkan antara uang usaha dengankebutuhan uang rumah tangga. UMKMmengalami keraguan dalam memisahkanakun-akun yang termasuk ke dalam laporankeuangan. Sulit untuk menyisihkan uanguntuk ditabung dengan alasan pendapatanpas-pasan. Walau mereka sudah mendapa-tkan edukasi literasi dan keuangansebelumnya.

    b.Tujuan keuanganPerilaku keuangan selanjutnya adalah apa-kah rencana keuangan sesuai dengan tujuan,hal ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut :

    Hasil survey menunjukkan bahwa 64%UMKM menyatakan rencana keuangannyasesuai dengan tujuan. Mereka disiplindengan apa yang menjadi tujuan keuanganmereka. Sisanya 36 % menyatakan rencanakeuangan mereka tidak sesuai dengantujuan. Supaya rencana mereka sesuaidengan tujuan selayaknya mereka menge-

    lompokkan atau membuat pos-pos keuangansesuai dengan tujuan, seperti adanya posdana pendidikan anak, rumah, listrik, air,usaha dan lain sebagainya.

    c.Alokasi anggaran yang idealPerilaku UMKM yang diteliti berikutnyaadalah apakah UMKM menyusun anggaransecara ideal, artinya apakah sesuai denganprosedur akuntansi dan manajemenkeuangan yang baik. Untuk alokasi ang-garan yang ideal dapat dilihat pada gambar3 berikut:

    Gambar 3. Menyusun alokasi anggaran secaraideal

    Kebanyakan dari UMKM tidak menyusunanggaran secara ideal, yakni sebesar 71persen. Dari hasil survei yang dilakukanterhadap 100 responden diketahui bahwahanya sebesar29 % saja UMKM menyusunalokasi anggaran secara ideal.

    d.Perbandingan uang masuk dengan uangkeluarPerilaku UMKM lainnya yang disurveyadalah perbandingan antara uang masuk danuang keluar, pada gambar 4 berikut:

    Gambar 4. Uang masuk lebih besar dari uangkeluar

    126 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

    Gambar 2. Rencana Keuangan sesuai dengantujuan

  • UMKM menjawab 76% uang masuknyalebih besar dibanding keluar. Hanya 24%UMKM yang menyatakan uang masuknyalebih kecil dibanding uang keluar. Keba-nyakan UMKM menyadari mereka harusmenjaga jangan sampai menderita kerugiankarena kemampuan mereka mengelolakeuangan tidaklah efektif dan efisien. Kare-nanya diperlukan literasi atau pengetahuantentang keuangan yang berkesinambungantermasuk bagaimana cara mengelolakeuangan itu sendiri.

    e.Apakah cicilan utang lebih kecil daripemasukanUntuk mengetahui apakah cicilan utangUMKM lebih kecil dibanding pemasukandapat dilihat pada gambar 5 berikut ini:

    Gambar 5. Cicilan utang lebih kecil daripemasukan

    Dari hasil survey terhadap 100 UMKMterlihat bahwa 78% mengatakan bahwacicilan hutangnya lebih kecil dari pema-sukan. Hanya 22% saja yang mengatakanutangnya lebih besar dari pemasukansehingga mereka harus mengambilkansumber dana dari sumber lain.Walau sudahdiberi edukasi tentang literasi dan inklusikeuangan UMKM tetap tidak melakukanhutang dikarenakan takut membayar cicilanbunga yang menurut mereka besar.

    f. Apakah menghitung barang dan utangSelanjutnya untuk mengetahui apakahUMKM mencatat /menghitung barangdagangnya dan hutangnya ditunjukan olehgambar 6 berikut:

    Pada gambar 6 hanya 56% yang melakukanpencatatan/ menghitung barang dan hutang-nya. Sisanya 44% tidak melakukan penca-tatan barang/persediannya dan hutangnyadengan baik. Dari hasil wawancara bagiyang tidak mencatat barang dan hutang ber-alasan mereka sudah hafal diluar kepala.UMKM hanya mengingat saja tanpa perludicatat. Sementara bagi yang melakukanpencatatan keuangan walau mereka hafaldengan barang dan hutang namun merekamembuat pembukuan yang baik.

    g.Mempunyai uang tunai untuk penge-luaran yang mendadakUntuk mengetahui apakah UMKM memilikidana tunai untuk pengeluaran yangmendadak, pengeluaran yang tidak terdugadapat dilihat pada gambar 7 berikut ini:

    Gambar 6. Mencatat/menghitung barang danhutang

    Gambar 7. Memiliki dana tunai untukpengeluaran

    Jawaban dari responden adalah hanya 48%yang punya dana tunai untuk pengeluaranyang mendadak, sisanya 52% tidak memilikiuang tunai yang disimpan karena semuadana tunai dipakai dan diperputarkan untukusahanya.

    127Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang

  • h.Menyisihkan uang setiap bulannyaKegiatan menyisihkan uang setiap bulannyadapat dilihat pada gambar 8 berikut:

    Dari survey kepada 100 responden hanya41% yang menyisihkannya setiap bulan.Sisanya 59% tidak menyisihkan uang setiapbulannya. Ketika diwawancara jawabannyaadalah uang tersebut tidak ada disisihkan,semuanya digunakan untuk kebutuhan uangusaha dan juga untuk keperluan rumahtangga.

    i. Bagaimana cara menyisihkan uang setiapbulannya

    Gambar 8. Menyisihkan uang setiap bulannya

    Gambar 9. Cara menyisihkan uang setiap bulan

    Keterangan gambarA). Memasukkan uang kedalam amplopyang berbeda 20%; B). Menabung uang kedalam bank 48%; C).Cara Lain 32%Cara mereka menyisihkan dana adalah 20%dengan memasukan amplop yang berbeda,48% menabung di bank dan cara lain adalah32% antara lain dengan cara menabungdirumah dan mengikuti arisan.

    j. Apakah memisahkan uang usaha denganuang keluargaSelanjutnya untuk mengetahui apakahUMKM memisahkan penggunaan uangusaha dengan uang keluarga dapat dilihatpada gambar 10 berikut ini:

    Gambar 10. Memisahkan uang usaha denganuang keluarga

    Pada gambar 10 ada 57% UMKM yangmemisahkan uang usaha dengan uangkeluarga, sisanya sebesar 43% menyatakantidak memisahkan antara uang usaha denganuang keluarganya. Ketika mereka tidakmemisahkan uang usaha dan uang keluargamaka UMKM akan kesulitan dalam menen-tukan penggunaan modal/dana bagi kegiatanusahanya.

    2. UMKM dengan tujuan keuangana.Apakah tujuan uang saudara?

    Pertanyaan untuk mengetahui tujuan penge-lolaan keuangan dari UMKM dapat dilihatpada gambar 11 berikut ini:

    Gambar 11. Tujuan uang UMKM

    128 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

  • Keterangan gambar:A). Pendidikan Anak 11%; B). M o d a lUsaha 11%; C).Ibadah 18%; D).MembayarHutang 14%; E). Hewan Ternak 8%; F).Sawah, Kebun 8%; G). Tempat Tinggal;10%; H). Kendaraan 15%; I).Lainnya 5%.Tujuan penggunaan UMKM merata untukseluruh tujuan, antara lain Pendidikan Anak11%, Modal Usaha 11%, Ibadah 18%,Membayar Hutang 14%, Hewan Ternak,8%, Sawah, Kebun 8%, Tempat Tinggal10%, Kendaraan 15%, Lainnya 5%. Peng-gunaan tujuan keuangan merata untuk selu-ruh kebutuhan dana.

    b.Aktivitas apa yang dilakukan untukmencapai tujuan keuanganAktivitas yang dilakukan untuk mencapaitujuan keuangan dapat dilihat pada gambar12 sebagai berikut:

    Keterangan gambar:A). Menyisihkan Uang Secara Rutin 47%;B). Meminjam uang 14%; C). M e n c a r iMata Pencaharian baru untuk menambahpemasukan 39%; D). Lainnya 0%Aktivitas mencapai tujuan keuangan adalahmenyisihkan uang secara rutin sebesar 47%,meminjam uang 14% dan mencari matapencarian baru untuk menambahpemasukan 39%. UMKM yang menyisihkanuangnya secara rutin menyadari bahwamereka suatu saat akan membutuhkan uangitu untuk kepentingan mereka sendiri.

    3.Inklusi keuangana.Menggunakan produk dan jasa keuangan

    untuk perencanaan keuanganUMKM yang menggunakan produk dan jasakeuangan dapat dilihat pada gambar 13berikut ini:

    Gambar 12. Aktivitas mencapai tujuankeuangan

    Kegiatan inklusi keuangan dan pembiayaanusaha hanya 53% UMKM yang mengguna-kan produk dan jasa keuangan, 47% tidakmenggunakan jasa keuangan. KendalaUMKM yang belum menggunakan produk& jasa keuangan. Bagi yang tidak menggu-nakan jasa keuangan karena UMKM tidakmemiliki jaminan, tidak menggunakan asu-ransi karena merasa belum butuh, Belumpernah mencoba jasa perbankan, Tidak bisa/mampu membuat proposal pemimjaman.Meghana et all (2005) menemukan beberapakendala dalam masalah pendanaankeuangan, bunga yang tinggi akanmenghambat pertumbuhan usaha.

    b.Produk keuangan perbankan yangdigunakanProduk perbankan yang digunakan olehUMKM dapat dilihat pada gambar 14berikut:

    129Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang

    Gambar 13. UMKM yang menggunakanproduk dan jasa keuangan

  • Keterangan gambarA). Tabungan 54%; B).Deposito 1%; C).Kredit 15%; D). Giro 0%; E). L a i n n y a4%; F). Tidak Menggunakan 26%;Produk perbankan yang digunakan olehUMKM adalah Tabungan 54%, Deposito1%, Kredit 15%, Giro 0%, Lainnya 4%,Tidak Menggunakan 26%. UMKM yangmenggunakan produk perbankan total 74%.Peranan perbankan nasional perlu ditingkat-kan sesuai fungsinya dalam menghimpundan menyalurkan dana masyarakat denganlebih memperhatikan pembiayaan kegiatansektor perekonomian nasional terutamapada pengusaha kecil dan menengah, sertaberbagai lapisan masyarakat. (Kasmir,2004). Selanjutnya Kerr dan Nanda (2009)mengatakan bahwa perbankan membawapertumbuhan yang luar biasa padapertumbuhan kewirausahaan dan bisnis.

    c.Produk keuangan asuransi yangdigunakanProduk keuangan asuransi yang digunakanoleh UMKM dapat dilihat pada gambar 15berikut ini:

    Gambar 14. Produk keuangan perbankan yangdigunakan A). Asuransi Kesehatan 24%; B). Asuransi

    Jiwa 4%; C). Asuransi Kendaraan 2%; D).Asuransi Pendidikan 4%; E). A s u r a n s iKerugian 1%; F). Lainnya, Sebutkan 3%;G). Tidak menggunakan 62%;Sebanyak 62% UMKM tidak menggunakanproduk keuangan asuransi. Sisanya hanya38% yang menggunakan produk keuanganasuransi. Itupun menyebar dibeberapa jeniskegiatan asuransi. Sepatutnya UMKMmenyadari risiko yang bersifat tidak pastiterhadap masa depan usahanya. Perlu perlin-dungan untuk memproteksi usaha mereka,yaitu asuransi.

    d.Produk keuangan pembiayaan yangdigunakanProduk keuangan pembiayaan yangdilakukan oleh UMKM dapat dilihat padagambar 16 berikut:

    Gambar 15. Produk asuransi yang digunakan

    Gambar 16. Produk keuangan pembiayaanyang digunakan

    130 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

  • Keterangan gambarA). Kredit Usaha 42%; B). Kredit Kenda-raan 4%; C). Kredit Multiguna 0%;D). Lainnya, Sebutkan 0%; E).T i d a kmenggunakan 54%;Dari survey terlihat bahwa UMKM meng-gunakan produk keuangan pembiayaandengan data-data sebagai berikut: KreditUsaha 42%, Kredit Kendaraan 4%, KreditMultiguna 0%, Lainnya 0%, Tidak meng-gunakan 54%. Hampir lebih dari setengahUMKM tidak menggunakan produkkeuangan pembiayaan manapun. Keba-nyakan UMKM yang tidak menggunakankredit karena mereka takut berhutang. Selainitu mereka juga kuatir kalau mereka tidakmampu membayar bunga beserta pokokpinjaman.

    e.Produk keuangan pegadaian yangdigunakanDalam penggunaan keuangan pegadaianUMKM, maka dapat dilihat pada gambar 17berikut:

    Keterangan gambarA). Gadai 10%; B).Arisan Emas 2%;C). Tabungan Emas 1%; D). L a i n n y a ,sebutkan 4%; E). Tidak menggunakan83%;Untuk produk pegadaian UMKM meng-gunakannya dengan rincian sebagai berikutGadai 10%, Arisan Emas 2%, TabunganEmas 1%, Lainnya 4%, Tidak menggunakan83%. Banyak dari UMKM tidak

    Gambar 17. Produk pegadaian yang digunakan

    menggunakan produk pegadaian yaitusebanyak 83%. Sisanya hanya 17% sajaUMKM yang menggunakan produkkeuangan pegadaian.

    f. Produk keuangan pasar modal yangdigunakanPertanyaan tentang produk keuangan pasarmodal yang digunakan oleh UMKM dapatdilihat pada gambar 18 berikut ini

    Gambar 18. Produk keuangan pasar modaldigunakan

    Keterangan gambar:A). Reksadana 0%; B). Obligasi 0%;C). ORI 0%; D). Saham 0%; E). Lainnya3%; F). Tidak Menggunakan 97%;Dari produk pasar modal yang digunakanoleh UMKM hanya 3% saja selain darireksadana, obligasi, ORI, dan saham.Sebanyak 97% UMKM tidak menggunakanproduk keuangan pasar modal. Produk pasarmodal masih awam bagi masyarakatUMKM. Diperlukan sosialisasi pasar modalbaik oleh akademisi maupun dari peme-rintah dan OJK untuk mensosialisasi pasarmodal tersebut.

    g.Produk keuangan dana pensiun yangdigunakanPenggunaan produk keuangan danapensiunan dapat dilihat pada gambar 19berikut ini:

    131Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang

  • Keterangan gambarA). Dana Pensiun lembaga keuangan(DPLK) 3%; B). Dana Pensiun PemberiKerja (DPPK) 5%; C). Tidak Menggu-nakan 92%;Sebanyak 92% UMKM tidak menggunakandana pensiun untuk masa di hari tuanya.Hanya 3% memakai dana pensiun lembagakeuangan dan 5% menggunakan danapensiun pemberi kerja.

    Indeks UtilitasDari gambar 14-19 bisa dibuat grafik indeksutilitas dari produk-produk keuangan sepertigrafik 1 dibawah ini:

    Gambar 19. Dana Pensiun yang digunakan

    Grafik 1. Indeks utilitas produk keuangan

    Indeks utilitas keuangan merupakan para-meter atau indikator untuk mengukur sebe-

    rapa banyak UMKM yang memanfaatkanproduk dan jasa keuangan. Dari grafik 1dapat dilihat bahwa pemanfaatan produkkeuangan perbankan (74%) lebih besardibandingkan produk keuangan lainnya.Sebaliknya indeks utilitas atau pemanfaatanproduk keuangan untuk pasar modal sedikitsekali, hanya 3% saja.

    KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

    Dalam penelitian yang dilakukan terhadapUMKM maka hal yang dapat disimpulkanterkait dengan literasi dan inklusi keuangan diKota Padang adalah sebagai berikut:1. UMKM yang telah melakukan pencatatan

    keuangan 70%.2. UMKM yang telah menyusun rencana

    keuangan sesuai tujuan 64%.3. UMKM yang telah menyusun alokasi

    anggaran secara ideal 29%.4. UMKM yang mempunyai uang masuk lebih

    besar dari uang keluar 76%.5. UMKM yang mempunyai cicilan utang

    lebih kecil dari pemasukan 78% .6. UMKM yang telah mencatat/menghitung

    barang dan utang 56%.7. UMKM yang memiliki dana tunai untuk

    pengeluaran mendadak 48%.8. UMKM yang menyisihkan uang setiap

    bulannya 41%.9. UMKM Memisahkan uang usaha dengan

    uang keluarga 57%.10. UMKM menggunakan produk dan jasa

    keuangan 53%.11. Produk keuangan yang paling tinggi nilai

    Indeks Utilitasnya adalah produk keuanganperbankan (dominan menabung), dan yangpaling rendah adalah produk keuangan pasarmodal.

    12. Walaupun sudah dilakukan edukasi, perluupaya keras untuk melakukan edukasi lite-rasi dan inklusi keuangan yang berkesinam-bungan pada UMKM.

    132 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

  • 13. Diperlukan disiplin yang besar bagi UMKMdalam literasi dan inklusi keuangan, meng-ubah atau memperbaiki perilaku UMKMdalam pengelolaan keuangan sehinggamampu meningkatkan kesejahteraanmereka.

    Sarana.Bagi penelitian yang akan datang

    1.Untuk penelitian selanjutnya disarankanuntuk melakukan analisis secara kuantitatifdan menggunakan alat analisis statistik

    2.Untuk penelitian selanjutnya agar menam-bah jumlah sampel yang lebih banyak lagiagar penelitian dapat mencapai hasil yanglebih akurat.

    b.Bagi praktisi dan pelaku UMKM1.Perlunya memberi pelatihan, workshop,

    keterampilan dan edukasi literasi dan Inklusikeuangan pada UMKM secara berkesinam-bungan.

    2.Pemerintah mendukung peningkatan literasikeuangan dengan mengeluarkan sejumlahkebijakan-kebijakan di bidang keuangandan produk-produk keuangan

    3.Bagi Otoritas jasa keuangan perlu lebihintensif lagi dalam mempropagandakan pro-gram literasi dan inklusi keuangan kepadamasyarakat umumnya, UMKM khususnya.

    4.Pihak yang menjalankan produk-produkkeuangan (bank, asuransi, pegadaian, pem-biayaan, pasar modal dan dana pensiun)lebih mensosialisasikan peranan dan fungsimereka ditengah masyarakat dan UMKM.

    5.Pihak akademisi membantu masyarakat danUMKM agar melek dan paham dengankeuangan beserta produk-produknya denganmelakukan pengajaran, penelitian danpengabdian yang terkait dengan bidangliterasi dan Inklusi Keuangan.

    DAFTAR PUTAKA

    Bank Indonesia, 2013, Statistik PerbankanIndonesia.

    Beal, D. J., & Delpachitra, S. B. (2003).Financialliteracy among Australian universitystudents. Economic Papers: A journal ofappliedeconomics and policy, 22 (1), 65-78.

    Beck, T. Demirguc-Kunt A, Levine R.(2007).Finance, inequality and the poor.Journal of Economic Growth.12:27-49.

    Huston, S.J. 2010. Measuring financial literacy.Journal of Consumer Affairs 44 (2).

    Kasmir. (2004). Dasar-dasar perbankan, EdisiPertama, Cetakan Kedua, Jakarta: PenerbitPT.Raja Grafindo Persada.

    Kerr, William, and Ramana Nanda (2009)Democratizing Entry: Banking Dere-gulations, Financing Constraints, and Entre-preneurship, Journal of Financial Econo-mics 94 , 124–149.

    Lestari, Sri., 2015, Literasi Keuangan SertaPenggunaan Produk Dan Jasa LembagaKeuangan, Jurnal Fokus Bisnis, Volume 14,No 02, bulan Desember.

    Lusardi, Annamaria, and Olivia S. Mitchell2008. Planning and Financial Literacy: HowDo Women Fare? American EconomicReview, 98 (2): 413–417.

    Marcolin, S., & Abraham, A. (2006).Financialliteracy research: Current literature andfuture opportunities. Paper presented at the3rdInternational Conference on Contem-porary Business, Leura NSW.

    Meghana, Ayyagari, Asli Demirgüç-Kuntand-Vojislav Maksimovic (2005) How ImportantAre Financing Constraints? The Role ofFinance in the Business Environment,seminar participants at GeorgeWashingtonUniversity.

    133Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang

  • Rapih, R, 2016, Pendidikan Literasi KeuanganPada Anak: Mengapa Dan Bagaimana?,Scholaria, Vol. 6 No. 2, Mei 2016: 14 - 28.

    Vitt, L. A., Anderson, C., Kent, J., Lyter, D. M.,Siegenthaler, J. K., & Ward, J. 2000.Personal Finance And The Rush To Compe-tence: Financial Literacy Education In TheU.S . Middleburg, VA: Fannie MaeFoundation.

    Wilson, S. D. 2003. Factors influencing levelsof credit-card debt in college students.Journal of Applied Social Psychology, 33:935 – 947.

    w w w. o j k . go . i d / id /ka n a l / e d u ka s i -d a n -perlindungan-konsumen/Pages/Literasi-Keuangan.aspx, upload 30 september 2016.

    Sarma Mandira, Jesim Pais. (2011). Financialinclusion and development.Journal ofInternational Development. 23:613-628.

    Shafi, Mohammad.,& Ali Hawi Medabesh,2012, Financial Inclusion in DevelopingCountries: Evidences from an Indian State.Canadian Center of Science and Education.

    Xu, Lisa., dan Bilal Zia. (2012). FinancialLiteracy around the World – An Overviewof the Evidence with Practical Suggestionsfor the Way Forward. The World Bank:Finance and Private Sector Development.

    134 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016