Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

download Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

of 13

Transcript of Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    1/13

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    2/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000 ISSN: 1410-2315

    36

    , enak, efisiensehingga produktivitas akanmeningkat.Sebaliknya lingkungankerja yang tidak sesuai akan menimbulkan kelelahan, menurunkan daya

    konsentrasi pekerja,gerakan-gerakan sering salah, gemetar dan menurunkan

    kekuatan otot.

    Temperaturdankelembaban lingkungan ruang kerjasangat berpengaruh

    padaefektivitas pekerjaan. Bekerja pada lingkungan yang terlalu panas dan

    lembab, dapat menurunkan kemampuan fisik tubuh dan dapat menyebabkan

    keletihan yang datangterlalu dini. Sedangkan pada lingkungan yang terlalu

    dingin, dapat menyebabkan hilangnya fleksibilitas terhadap alat-alat motorik

    tubuh yang disebabkan oleh timbulnya kekakuan fisik tubuh.Kedua kondisi

    ini dapat mengurangi produktivitas kerja bahkan potensial menyebabkan

    kecelakaan kerja. Tingkat kelembaban udara yang terdapat pada lingkungan

    kerja akan mempengaruhi tingkat penyerapan atau pelepasan panas tubuh

    seseorang melalui proses evaporasi pada permukaan kulit. Pada kondisi

    temperaturudara dan temperaturdinding yang tinggi,tingkat hilangnya panas

    (heat loss)tubuh melalui cara konveksi dan radiasi adalah sangat rendah.

    Pada kondisi iniheat loss terjadi melalui proses evaporasi. Jika kelembaban

    udara tinggi ,evaporasi tidak dapat berlangsungsehinggadapat mengakibatkan

    naiknya suhu tubuh.

    TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kelembaban, temperatur udara dan

    beban kerja terhadap faal tubuh manusia.

    2. Untuk mengetahui hubungan antara perubahan tingkat temperatur, tingkat

    kelembaban udara, dan beban kerja terhadap tubuh

    3. Menentukan tingkat kelembaban relatif udara yang memadai dalam

    pelaksanaan suatu aktivitas.

    LANASAN TEORI

    Keseimbangan Panas Tubuh

    Manusia tidak ingin hidup pada lingkungan yangterlaludingin atau terlalu

    panas dan tidak terlalu lembab ataupun tidak terlalu kering. Kenyamanan

    tidakdapatdiperolehdengan mudah karenakondisicuacadengan kenyamanan

    tubuh manusia tidak selalu kompatibel. Kenyamanantubuh dapat ditentukan

    Hari Purnomo, Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    3/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000ISSN: 1410-2315

    37

    dari prosesperpindahan panas dari tubuh kelingkungan atau sebaliknya.Panasyang ditimbulkanolehtubuh melalui proses metabolismetubuh dankerja otot

    akan ditransfer ke lingkunganmelalui proses konveksi, radiasi dan evaporasi.

    Sedangkan proses konduksi dapat dilakukan melalui kontak antara tubuh

    dengan permukaan benda panas atau dingin[3].

    Padalingkunganyang panas, keseimbangan panas tubuh dapat diperoleh

    dengan meningkatkan aliran darah menuju kulit dan melalui pengeluaran

    keringat. Sedang padalingkungan yang dingin dilakukandengan mengurangi

    sirkulasi darah menujukulit selain itujuga dapatdilakukandengan menciptakan

    getaran-getaran pada anggota tubuh. Jika temperatur udara ruangan lebih

    rendahdaripadasuhu permukaan tubuh, maka tubuhakan meningkatkan trans-

    fer panasnya melalui proses konveksi dan radiasi. Tetapi jika temperatur

    udara tadi meningkat, maka transfer panas melalui radiasi berkurang tetapi

    proses evaporasi dan konveksi menjadi meningkat dan merupakan proses

    yang palingefektif dalam transfer panas tubuh. Dan jika temperatur tadi naik

    lagi (hingga kira-kira sama dengan suhu permukaan tubuh), maka transfer

    panas tub0uh hanya akan dapat berlangsungmelalui proses evaporasi.

    Tubuh manusiadapat dianalogikansepertisebuahmesin yangmemperoleh

    input energinya dari makanan. Manusia juga mentransfer panas tubuhnyake

    lingkungan sekitarnya padasaatberaktifitas. Panasinidapat di transformasikan

    bentuknya berupa daya yang dikeluarkannya tergantung pada setiap level

    aktivitas.

    KenyamananTubuh Manusia (Human Comfort)

    Kondisi nyaman merupakan sesuatu hal yang berusaha diraih dengan

    cara mengalahkan faktor-faktor penyebab ketidaknyamanan seperti tinggi

    atau rendahnya temperatur dan kelembaban udara. Pada lingkungan yang

    sangat lembab (kelembaban relatifnyamendekati 100%),udara akan dipenuhi

    dengan uap air sehingga kadar oksigen di udara berkurang. Hal ini

    menyebabkan jantung sulit memperoleh oksigen yang dibutuhkan darah

    sehingga memacu jantung untuk bekerja lebih cepat. Pada kondisi ini,

    kelembaban dapat dikurangi salah satunya denganmenambah ventilasi udara.Atau jika memungkinkan, dapat juga dilakukan dengan cara menaikkan

    temperatur udara.Sebaliknyapadalingkunganyangsangat kering (kelembaban

    relatif-nya mendekati 0%), penguapan berlangsung cepat. Pada kondisi ini,

    viskositas darah naik disebabkan karena cairan darah mengalamipanguapan,

    sehingga memaksa jantung untuk memompa lebih keras untuk mengalirkan

    darah. Kelembaban dapat ditambah dengan menambah uap air kedalam

    ruangan tersebut.

    Hari Purnomo, Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    4/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000 ISSN: 1410-2315

    38

    Perpindahan panasselalu proporsional dengan temperatur. Pada kondisilingkungan dingin, tubuh kehilangan banyak panas halinimenimbulkan rasa

    tidak nyaman yang kemudian tubuh berusaha mencegah hilangnya panas

    dengan mengerutkan pembuluh darah yang berada dekat permukaan kulit

    (menyebabkan kulit terlihat lebih pucat).

    Pada lingkungan yang panas diusahakan agar tranfer panas tubuh ke

    lingkunganmenjadilebih mudah dengan caramengurangiaktifitastubuh untuk

    meminimalkan produksi panas tubuh. Solusi lain dapat dilakukan dengan

    menyalakan kipas angin untuk mengganti aliran udara yangpanas di sekitar

    tubuh manusia (yangberasal dari panas tubuh)denganudara yang lebih dingin

    yang berasal daribagian lainruangan. Tubuh juga dapat menurunkansuhunya

    melalui proses evaporasi keringat ( keringat menyerap panas tubuh dan

    mendinginkannya).Umumnya,sebagian besarpanastubuhdikeluarkanmelalui

    proses evaporasi. Tetapi proses evaporasi akan sulit berlangsung jika

    kelembaban relatif mendekati 100%.

    Iklim memberikanpengaruh yang signifikanterhadap kesehatan manusia

    danmerupakan suatu halyangsangatmempengaruhikenyamanan tubuh manusia

    (human comfort) karena kondisi ideal seseorangmelaksanakan pekerjaannya

    secara optimal tergantung pada level pekerjaannya. Kenyamanan tubuh

    manusia tergantung pada tiga faktoryaitu temperatur, kelembaban relatifdan

    aliran udara [2]. Kenyamanan (comfort) berasal dari berbagai faktor fisik

    dan psikologis yangdapat menimbulkan kepuasan ataudapat membuathiduplebih mudah. Dengandemikian human comforttidak hanya ditentukan oleh

    kondisi termal saja.

    Faktor-faktor Fisik dan Psikologis

    Faktor fisik dan psikologis merupakan dua faktor yang saling terkait.

    Walaupun tes data sering didasarkan pada pengukuran fisik, tetapi faktor

    psikologis juga perlu diperhatikan karena setiapindividumemiliki perbedaan

    persepsi tentang kenyamanan tubuhnya[1].

    1. Faktor Fisik:

    Aspek fisik kenyamanan tergantung pada 6 faktor utama yang samapentingnya dengan aspek psikologis yaitu : temperatur udara,kelembaban

    relatif udara, radiasipermukaan, laju udara, ketebalan pakaian dan tingkat

    metabolik tubuh.

    2. Faktor Psikologis:

    Faktor psikologis dianggap lebih penting dari faktorfisik.Tetapi faktorini

    sering dikesampingkandantidak dijadikanpatokanuntuk mengukur tingkat

    kenyamanan.Yangdigunakanhanyalah faktorfisiksaja.Halinidikarenakan

    Hari Purnomo,Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    5/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000ISSN: 1410-2315

    39

    setiap orang mempunyai standarpsychological comfortyang berbeda-beda..

    Respon Fisiologis dan Pengukuran Laju Detak Jantung

    Ketidaknyamanan (discomfort) dapat ditimbulkan oleh respon fisiologis

    tubuh terhadap temperatur dan kelembaban udara yang berada di luarcom-

    fort zone. Derajat ketidaknyamanan tersebut antara lain dapat diketahui

    dengan mengukur suhupermukaan kulit, laju pengeluaran keringat dan detak

    jantung. Tingkat ketidaknyamanan yang disebabkan oleh panas akan naik

    jika salah satu atau beberapa diantara parameter tadi mengalami kenaikan

    (heat discomfort atau heat stress) [3].

    Pengukuran laju detak jantung adalah aktivitas pengukuran yang paling

    sering dilakukan, meskipun metoda ini tidak langsung terkait dengan energi

    fisik(otot) yang harus dikonsumsikan seseorang untuk bekerja. Tingkatbeban

    kerja tidak hanyatergantung pada jumlah kalori yangdikonsumsi, akan tetapi

    juga tergantung padajumlah otot yang terlibat pada pembebanan otot statis.

    Sejumlah konsumsi energi tertentu akan lebih berat jika hanya ditunjangoleh

    sejumlah kecil otot relatifterhadap sejumlah besar otot [6].Konsumsi energi

    yang berbeda dapat menghasilkan denyut jantung yang berbeda-beda. Oleh

    karena itu dapat dikatakan bahwa meningkatnya denyut jantung adalah

    dikarenakan oleh temperatur dan kelembaban udara sekeliling, tingginya

    pembebanan otot statis dansemakin sedikitnya otot yang terlibat dalam suatukondisi kerja.Untuk berbagai alasan tersebut, maka denyut jantung dapat

    dipakai sebagai indeks beban kerja.

    METODOLOGI PENELITIAN

    Obyek Penelitian

    Penelitiandilakukan RuangIklim LaboratoriumAnalisis Perancangan

    Kerja dan Ergonomi, Jurusan Teknik dan Menajemen Industri, FTI, U I I,

    Yogyakarta. Denganperalatan yangdigunakanadalahtermometer, humidimeter,air conditioning, barometer, blower, kompresor, heater, gelas ukur, sepeda

    stationer dan pulsa meter. Sampel yang digunakan sebanyak 30 mahasiswa

    dengan berat badan antara 60- 70 kg, laki-laki dengan usia diatas 20 tahun.

    Variabel-variabel penelitian yang diamati adalah tingkat kelembaban relatif

    udara, temperatur udararuangan, beban kerja dan kondisi faal tubuh dengan

    melakukan pengukuran denyut jantung pekerja. Pengamatan terhadap

    variabel-variabeltersebut dilakukandengan beberapatahapan sebagai berikut:

    Hari Purnomo, Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    6/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000 ISSN: 1410-2315

    40

    a. Pengkondisian ruanganRuangantempat berlangsungnyakegiatan diatur kondisinya terlebihdahulu

    yatu melalui pengaturan temperatur dan kelembaban udara disekitarnya.

    Temperatur ruangan yang digunakan adalah 22oCdan27

    oC masing-masing

    pada berbagai tingkat kelembaban yaitu: rendah (dibawah 40%), sedang

    (40%-60%) dan tinggi (diatas 60%).

    b. Pengaturan beban kerja

    Beban kerja yang diberikan pada pekerja yaitu mengayuh sepedah

    stasioner dengan kecepatan 10 Km/jam dan 30 Km/jam masing-masing

    sejauh 600 meter. Setiap 300 meter diadakan pengukuran denyut jantung.

    Denyut jantung pada 300 meter pertama dinotasikan dengan Dn1 dan

    pada 300 meterkedua dinotasikan dengan Dn2.Sedangkan denyut jantung

    sebelum mengayuh (resting) dinotasikan dengan Dn0.

    c. Pengukuran detak jantung pekerja

    Pengukuran laju detakjantung dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

    lingkungan fisik (temperatur dan kelembaban udara) didalam ruangan

    terhadap aspek fisiologis tubuh.Semakin rendah perubahan laju detak

    jantung yang dialami,makasemakin baikpengaruhlingkungan fisik tersebut

    terhadap tubuh pekerja.

    Prosedur Pelaksanaan

    Obyek penelitian yang diujikanpadasampel adalah pekerjaanmengayuh

    sepeda stasioner. Prosedurpelaksanaannya adalah sebagai berikut:

    1. Pekerja melalui tahapan pengenalan obyek dan prosedur pekerjaan.

    2. Pengkondisianruanganyaitu meliputi pengaturan terhadap temperaturdan

    kelembaban udara ruangan.

    3. Pekerja masuk ke dalam ruangan danmengadakan adaptasi dengan udara

    lingkungan sekitar selama3 menit. Pada tahap inipekerjatidak melakukan

    kerja (resting).

    4. Dilakukan pengukuran denyut jantung denganbeban kerja yang berbeda-

    beda.

    5. Setiap aktifitas diatas dilakukan pada temperatur udara 22o

    Cdan27o

    C,dengan tingkat kelembaban bervariasi yaitu : rendah (dibawah 40%),

    sedang (40-60%) dan tinggi (diatas 60%).

    6. Pengaturan temperatur udara masuk dan temperatur heater dilakukan

    dengan indikator termometer dan diatur oleh thermo-controller.

    Sedangkan pengukuran kelembaban udara dilakukan dengan mengatur

    volumeairyangdisemprotkanoleh kompressor kedalam pipa udara.Untuk

    mengetahui tingkat kelembabannya digunakan humidimeter.

    Hari Purnomo,Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    7/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000ISSN: 1410-2315

    41

    Desain EksperimenDatadiasumsikan sebagai data independen, yang berbeda antar perlakuan

    yang satu dengan yang lainnya. Pada eksperimen ini digunakan analisis of

    varaice (ANOVA) 3- jalur dengan pengelompokan sebagai berikut:

    1. JalurA: Temperatur Udara

    Klasifikasi A1= 22

    oC

    Klasifikasi A2= 27

    oC

    2. Jalur B: Kelembaban Udara

    Klasifikasi B1= rendah (60%)3. Jalur C: Beban kerja (work load)

    Klasifikasi C1= 10 Km/jam

    Klasifikasi C2

    = 30 Km/jam

    4. PengujianAnova

    a. Hipotesis

    H o : m1

    = m2

    =.= mo

    H1

    : m1

    m2

    .mo

    b. Kriteriapengujian

    Ho diterima jika : Fhitung

    < Fa, k-1, k(n-1)

    atau a < p

    Ho ditolak jika : Fhitung

    > Fa, k-1, k(n-1)

    atau a > p

    c. Kesimpulan : apakah Ho

    diterimaatau ditolak

    JikaHo

    ditolak berarti terdapat hubungan yang signifikan antara setiap

    jenis populasi yangdiuji.

    PENGOLAHAN DATA

    Semuadata yangtelah terkumpulsetelahmelakukan penelitian,selanjutnya

    diolah dengan bantuan SeriPaket Statistik (SPS) MIDI [5]. Ringkasan nilai

    rata-rata hasil pengukurandetak jantung dari setiap kondisi lingkungansebagai

    berikut:

    Hari Purnomo, Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    8/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000 ISSN: 1410-2315

    42

    TABEL1RATA-RATA DETAK JANTUNG SETIAP

    KONDISI LINGKUNGAN

    WorkingKondisi Lingkungan

    10Km/jam 30Km/ jam

    Temp. Kelembaban

    Resting

    (Dn0)Dn1 Dn2 Dn1 Dn2

    Rendah (60%) 73.17 79.90 86.47 83.57 90.57

    Rendah (60%) 87.90 109.03 133.43 111.07 138.20

    Dari data diatas dapat diketahui bahwa pada saatresting (Dn0) nilai rata-

    rata detak jantung pada temperatur rendah (22oC) tidak dipengaruhi oleh

    tingkat kelembaban udara. Hal ini berbeda dengan saatbekerja. Terlihat jelas

    perbedaan pengaruh detak jantung terhadap kenaikan temperatur dan

    kelembaban udara. Halini akan semakin terlihat pada temperatur udaratinggi

    (27oC). Pada tabel rata-rata selisih detak jantung dapat dilihat perbedaan

    yang sangat besar antara detak jantung pada temperatur udara 22oC dan

    27oC. Semakintinggitemperatur udara,makaterlihatsemakin besar selisihnya.

    Selisih tersebut semakin besar seiringdenganpertambahantingkatkelembaban

    udara. Halini berartibahwa semakin tinggi beban kerja, maka semakin besar

    pengaruh kelembaban dan temperatur udara terhadap perubahan laju detakjantung pekerja.

    Analisisvariansi yangdigunakanberjalur tiga karenadari kasus yangditeliti

    mempunyai satu jalur perlakuan (detak jantung) dengan tiga variabel jalur

    (temperatur, kelembaban udara dan beban kerja) dalam beberapa perlakuan.

    Rangkuman hasilperhitungannyadapat dilihat padatabelberikut:

    TABEL2

    ANALISIS VARIANSI TIGAJALUR

    Sumber Variabel F hitung p db Ftabel Status

    X1 12.041 0.001 Signifikan

    Antar A X2 1166.081 0.000 1 4.008 Signifikan

    X1 34.318 0.000 SignifikanAntar B

    X2 55.690 0.0002 3.158

    Signifikan

    X1 505.992 0.000 SignifikanAntar C

    X2 787.396 0.0001 4.008

    Signifikan

    X1 50.871 0.000 SignifikanAntar AB

    X2 82.702 0.0002 3.158

    Signifikan

    X1 20.068 0.000 SignifikanAntar AC

    X2 17.156 0.0001 4.008

    Signifikan

    X1 6.787 0.002 SignifikanAntar BC

    X2 5.515 0.0052 3.158

    Signifikan

    X1 24.004 0.000 SignifikanInter ABC

    X2 14.138 0.0002 3.158

    Signifikan

    Semua hasilujidarimasing-masingsumbermenunjukkanadanyahubungan

    Hari Purnomo,Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    9/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000ISSN: 1410-2315

    43

    yang signifikan ( p 0,05) untuk sumber A,B dan C maupunpasangan sumberAC, AB, CB dan ABC. Grafik hubungan antara detak jantung dengan

    kelembaban udara untuk setiap variasi beban kerja dan temperatur udara

    sebagai berikut:

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    110

    120

    130

    140

    150

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

    Relative Humidity (%)

    HeartRates

    (beats

    per-minute)

    22*C

    27*C

    Gambar 1 : Hubungan detak jantung dengan kelembaban udara dan

    temperatur untuk kondisi istirahat

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    110

    120

    130

    140

    150

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

    Relative Humidity (%)

    HeartRates

    (beatsper-minute)

    22*C

    27*C

    Gambar 2 : Hubungan detak jantung dengan kelembaban udara dan

    temperatur untuk beban kerja 10 Km/Jam , 300 meter pertama

    Hari Purnomo, Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    10/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000 ISSN: 1410-2315

    44

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    110

    120

    130

    140

    150

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

    Relative Humidity (%)

    HeartRates

    (beatsper-minute)

    22*C

    27*C

    Gambar 3 : Hubungan detak jantung dengan kelembaban udara dan

    temperatur untuk beban kerja 10 Km/Jam , 300 meter kedua

    5060

    70

    80

    90

    100

    110

    120

    130

    140

    150

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

    Relative Humidity (%)

    HeartRates

    (beatsper-minute)

    22*C

    27*C

    Gambar 4 : Hubungan detak jantung dengan kelembaban udara dan

    temperatur untuk beban kerja 30 Km/Jam , 300 meter pertama

    Hari Purnomo,Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    11/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000ISSN: 1410-2315

    45

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    110

    120

    130

    140

    150

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

    Relative Humidity (%)

    HeartRates

    (beatsper-minute)

    22*C

    27*C

    Gambar 5 : Hubungan detak jantung dengan kelembaban udara dan

    temperatur untuk beban kerja 30 Km/Jam , 300 meter kedua

    PEMBAHASAN

    Secara grafis,dan dari hasil statistik induk maka dapat diketahui bahwapada saat resting(tidak bekerja) dalam kondisi temperatur rendah (22oC),

    kelembaban udara tidak berpengaruh terhadap kenaikan laju detak jantung.

    Sedangkan pada temperaturudara yang lebih tinggi (27oC) pengaruh tingkat

    kelembaban udara mulai terlihat. Padasaatbekerja dengan kecepatan 10Km/

    jam dan 30Km/jam, tingkat kelembaban udara sangat mempengaruhi laju

    detak jantung baik pada temperatur rendah (22oC) maupun tinggi (27oC).

    Kenaikan lajudetak jantung semakin tinggi jika beban kerja dan temperatur

    udara juga tinggi.

    Kadar kelembaban udara di dalam ruangan yang dibutuhkan seorang

    pekerja untuk dapat bekerja dengan nyaman diantaranya akan sangattergantungpada kondisi temperaturruangan danbeban kerja yangdialaminya.

    Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F dari perbandingan antara Fhitung

    dan Ftabel

    menunjukkanadanyahubungan yang signifikan.Kondisilingkungan dikatakan

    cukup baik jikaperubahanlajudetak jantung yangdialami oleh pekerja selama

    bekerjadilingkungan tersebut tidak terlalu besar. Semakin tinggi temperatur

    udara maka seseorang akan semakin banyak melibatkan proses evaporasi

    dalam transfer panas tubuhnya.Jika kelembaban udara tinggi maka dapat

    Hari Purnomo, Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    12/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000 ISSN: 1410-2315

    46

    menghambat proses evaporasi.Akibatnya akan menimbulkan perasaan tidaknyaman (discomfort) yang ditandai dengan terpicunya jantung untuk

    memompa darah lebih cepat.

    SIMPULAN

    Simpulan yangdapat ditarik dari penenlitian iniadalah :

    1. Temperatur, kelembaban udara, dan beban kerja merupakan faktor

    penting yang perludipertimbangkan dalam suatu lingkungan kerja.Dalam

    penentuan beban kerja kedua faktor lingkungan (yaitu temperatur dan

    kelembabanudara)tersebut salingberinteraksi yangberpengaruhlangsungterhadap kondisi faal tubuh manusia.

    2. Semakin tinggi temperatur udara, maka semakin tinggi juga pengaruh

    kelembaban udara terhadap tubuh manusia. Dan semakin tinggi tingkat

    beban kerja, maka semakin besar pengaruh kelembaban dan temperatur

    udara tersebut terhadap perubahan laju detak jantung pekerja. Pada

    temperatur udara 22oC, pekerja tetap dapat bekerja secara optimal

    berapapun tingkatan kelembaban relatif udaranya. Sedangkan pada

    temperatur udara 27oC, kelembaban relatif udara ang optimal adalah

    dibawah 40%.

    DAFTAR PUSTAKA

    Boutet, Terry S., 1987, Controlling Air Movement : a Manual for Archi-

    tects and Builders, Mc. Graw-Hill Book Company, USA

    Cengel, Yunus A., Dr. and Boles. Michael, Dr., 1989, Thermodynamics an

    Engineering Approach, Mc. Graw-Hill Book Company, Singapore

    Ergonomic Group : Health, Safety and Human Factors Laboratories, 1983,

    Ergonomic Design for People at Work, Volume 1, Eastman Kodak

    Company, USA

    Ganong,William F., MD, 1981,Review of Medical Physiology, Lange Medi-

    cal Publication, Los Altos, California, USA

    Hadi, Sutrisno, 1997,Manual SPS Paket Midi, Universitas Gadjah Mada

    Nurmianto, E, 1996,Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya,PTGuna

    Hari Purnomo,Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.

  • 8/13/2019 Pengaruh Kelembaban, Temperatur Udara

    13/13

    LOGIKA, Volume 4, Nomor 5, 2000ISSN: 1410-2315

    47

    Widya, Jakarta

    Walpole, Ronald, E., 1986,Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur

    dan Ilmuan, Penerbit ITB, Bandung.

    Walpole, Ronald E., 1988,Pengantar Statistika, PT Gramedia, Jakarta

    Hari Purnomo, Pengaruh Kelembaban,Tempr. Udara & Beban Kerja thd Kondisi Faal Tubuh Man.