PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL...

82
PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMA NEGERI 01 WELERI TAHUN AJARAN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh: AGUS MULYADI NIM: 083111131 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Transcript of PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL...

Page 1: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP

HASIL BELAJAR KOGNITIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

DI SMA NEGERI 01 WELERI TAHUN AJARAN 2011-2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

dalam Ilmu Pendidikan Islam

Oleh:

AGUS MULYADI NIM: 083111131

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2012

Page 2: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis orang lain atau telah diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan.

Semarang, 16 Mei 2012

Saya yang menyatakan,

AGUS MULYADI NIM: 083111131

Page 3: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

iii

Page 4: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 21 Mei 2012

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL

BELAJAR KOGNITIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(PAI) DI SMA NEGERI 01 WELERI TAHUN AJARAN

2011-2012

Nama : Agus Mulyadi

NIM : 083111131

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang munaqasyah.

Wassalaamu ’alaikum wr. wb

Pembimbing I,

Dr. Ahmad Ismail, M. A. M. Hum. NIP : 19670208 199703 1 001

Page 5: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 16 Mei 2012

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : “PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL

BELAJAR KOGNITIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(PAI) DI SMA NEGERI 01 WELERI TAHUN AJARAN

2011-2012”

Nama : Agus Mulyadi

NIM : 083111131

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang munaqasyah.

Wassalaamu ’alaikum wr. wb

Pembimbing II,

Dr. H. Fatah Syukur, M. Ag. NIP : 19681212 199403 1 003

Page 6: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

vi

Abstrak

Judul : Pengaruh Kegiatan Rohis Terhadap Hasil Belajar Kognitif

Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMA Negeri 01 Weleri Tahun

Ajaran 2011-2012 Penulis : Agus Mulyadi NIM : 083111131 Skripsi ini membahas pengaruh kegiatan Rohis terhadap hasil belajar

kognitif Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA. Kajiannya dilatar belakangi oleh SMA Negeri 1 Weleri yang memanfaatkan kegiatan Kerohanian Islam (Rohis) untuk mencetak generasi Islami yang tidak hanya berkompeten di bidang ilmu pengetahuan saja, tetapi keruhaniannya juga. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimanakah kegiatan Rohis di SMA N 01 Weleri? (2) Bagaimanakah hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA N 01 Weleri tahun ajaran 2011-2012? (3) Adakah pengaruh antara kegiatan Rohis terhadap hasil belajar kognitif PAI di SMA N 01 Weleri tahun ajaran 2011-2012? Permasalahan trersebut dibahas memalui studi lapangan yang dilaksanakan di SMA Negeri 01 Weleri. SMA Negeri 01 Weleri dijadikan sumber data untuk mendapatkan data kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan hasil belajar PAI pada mid semester 2. Datanya diperoleh dengan cara observasi secara langsung dilapangan, wawancara bebas, metode dokumentasi dan metode tes. Semua data dianalisis menggunakan korelasi.

Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri dilaksanakan setiap hari jum’at ba’da shalat jum’at. Kegiatan Rohis dimulai dengan membaca al-Qur’an beserta artinya, kemudian mendengarkan materi dan ditutup dengan membaca do’a. Kegiatan Rohis cukup baik dalam membentuk akhlak peserta didik, ini terbukti menghasilkan angka rata-rata 68.05 dan hasil tersebut menempati interval 57 - 59 (interval kategori cukup baik). (2) Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk menciptakan lulusan yang Islami. Tujuan tersebut sudah terpenuhi dengan hasil belajar kognitif Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMA Negeri 01 Weleri yang berada dalam kategori cukup baik. Ini terbukti dari analisis data menghasilkan rata-rata 84.65 dibulatkan menjadi 85 hasil tersebut menempati interval 85 (interval kategori cukup baik). (3) Ada pengaruh tetapi tidak signifikan antara kegiatan Rohis Terhadap Hasil Belajar kognitif Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMA Negeri 01 Weleri dengan signifikansi kategori sangat lemah dengan signifikansinya sebesar 0,103. Hal ini disebabkan materi yang diberikan peserta kegiatan Rohis disamakan tanpa melihat jenjang kelas dan materi yang diberikan pada mapel PAI di kelas ditambah kurangnya keaktifan peserta didik dalam kegiatan Rohis yang menyebabkan mereka tidak dapat memadukan materi pada kegiatan Rohis dengan materi PAI di kelas, sehingga pengaruh yang diberikan kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri terhadap hasil belajar kognitif PAI pada Mid semester II tidak signifikan menurut perhitungan statistik.

Page 7: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

vii

TRANSLITERASI ARAB- LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB

Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158/1987

dan Nomor: 0543b/U/1987.

ṭ ط a ا

ẓ ظ b ب

‘ ع t ت

g غ ṡ ث

f ف j ج

q ق ḥ ح

k ك kh خ

l ل d د

m م Ŝ ذ

n ن r ر

w و z ز

s E h س

’ ء sy ش

y ي ṣ ص

ḍ ض

Bacaan Madd: Bacaan Diftong:

= a panjang او = au

= i panjang اي = ai

= u panjang

Page 8: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

viii

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT. Atas rahmat, hidayah dan ridho-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH KEGIATAN

ROHIS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM (PAI) DI SMA NEGERI 01 WELERI TAHUN AJARAN 2011-2012”.

Selanjutnya shalawat serta salam senantiasa penulis sanjungkan kepada

Rasul-Nya yang agung baginda Nabi Muhammad SAW. Rosul terakhir yang

membawa risalah Islamiyah, penyejuk dan penerang hati umat sehingga selamat

bahagia dunia akhirat serta mendapatkan syafaat kelak pada hari yaumul qiyamah

nanti.

Pada kesempatan ini, perkenankan penulis sampaikan rasa terima kasih

yang tiada hingga kepada pihak-pihak yang membantu dan mendukung dalam

proses penyusunan skripsi, terutama kepada:

1. Bapak H. Nasirudin, M. Ag dan Bapak H. Mursid, M. Ag., selaku Kepala

Jurusan dan Wakil Kepala Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

2. Bapak Dr. Ahmad Ismail, M. A. M. Hum dan bapak Dr. H. Fatah Syukur, M.

Ag., selaku pembimbing I dan pembimbing II yang sudah meluangkan waktu

dan dengan sabar memberikan bimbingan kepada saya.

3. Ayahanda Ahmadi dan Ibunda Suhaedah selaku bapak dan ibu saya yang

dengan sabar mendidik dan membesarkan saya serta memberikan semangat

dalam belajar.

4. Prof. Dr. H.M. Erfan Soebahar, M.Ag., Fakrur Rozi, M.Ag., Dr. Syaifudin

Zuhri, M.Ag., dan Mufidah, M.Pd. selaku penguji I, II, III dan IV.

5. Bapak Sunarto, S.Pd. M. Pd. selaku Kepala SMA Negeri 01 Weleri yang

telah memberikan ijin penelitian di SMA Negeri 01 Weleri.

6. Bapak Drs. Subakir selaku pembimbing ekstrakurikuler keagamaan Rohis di

SMA Negeri 01 Weleri yang telah memberikan informasi dan arahan selama

penelitian.

Page 9: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

ix

7. Kakak Moh. Kosasih sekeluarga, Kakak Maesari sekeluarga, dan Kakak

Sutarno sekeluarga serta saudara-saudara saya yang telah memberikan

motivasi kepada saya.

Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka selain untaian rasa

erima kasih dan irigan do’a, semoga Allah SWT. Membalas semua amal kebaikan

mereka dengan sebaik-baiknya. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, 16 Mei 2012

Penulis,

AGUS MULYADI NIM: 083111131

Page 10: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING .......................................................................................... iv

ABSTRAK PENELITIAN ..................................................................................... vi

TRANSLITERASI ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Pembatasan Masalah ........................................................................ 3

C. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 5

BAB II : KEGIATAN ROHIS DAN PAI .......................................................... 7

A. Kajian Pustaka ............................................................................ 7

B. Kerangka Teoritik ...................................................................... 9

1. Kegiatan Ekstrakurikuler ......................................................... 12

a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler .............................. 12

b. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan

Ekstrakurikuler ................................................................... 13

2. Rohis SMA Negeri 01 Weleri ................................................. 14

a. Pengertian Rohis ................................................................. 14

b. Model Pembelajaran Rohis ................................................. 15

c. Ruang Lingkup Rohis ......................................................... 15

3. Hasil Belajar ............................................................................ 15

Page 11: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

xi

a. Pengertian Hasil Belajar .................................................. 17

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......... 17

4. Pendidikan Agama Islam (PAI) .............................................. 20

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam .............................. 20

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam .................................... 27

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam .................................... 28

d. Ruang Lingkup dan Materi Pendidikan Agama

Islam ................................................................................... 30

C. Rumusan Hipotesis .................................................................. 32

BAB III : METODE PENELITIAN .................................................................. 33

A. Jenis dan Tujuan Penelitian .......................................................... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 34

C. Metode Penelitian......................................................................... 34

D. Jenis Data dan Teknik Perolehannya ........................................... 35

E. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 35

F. Variabel dan Indikator Penelitian................................................. 36

G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian .......................................... 38

H. Teknik Analisis Data Penelitian ................................................... 40

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 42

A. Analisis Pendahuluan ................................................................... 42

B. Analisis Uji Hipotesis .................................................................. 50

C. Analisis Lanjut ............................................................................. 53

BAB V : KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP .................................... 55

A. Kesimpulan .................................................................................. 55

B. Saran-saran ................................................................................... 56

C. Penutup ......................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Hasil Belajar PAI ............................................................... 11

Gambar 2.2 Diagram Pengaruh Kegiatan Rohis Terhadap Hasil Belajar ............. 12

Gambar 3.3 Sistematika Ajaran Islam .................................................................. 31

Page 13: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Data Keaktifan Peserta Didik Dalam Kegiatan Rohis ....................... 43

Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Hasil Kegiatan Rohis ........................................ 45

Tabel 4.3: Diagram Kegiatan Rohis .................................................................... 45

Tabel 4.4: Nilai Tengah Hasil Kegiatan Rohis .................................................... 46

Tabel 4.5: Hasil Belajar Kognitif Peserta Kegiatan Rohis Pada Mid Semester 2 Dalam MAPEL PAI di SMA N 01 Weleri ...................... 47

Tabel 4.6: Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kognitif Peserta Kegiatan Rohis Pada Mid Semester 2 Dalam MAPEL PAI di SMA N 01 Weleri ............................................................................................ 49

Tabel 4.7: Diagram Hasil Belajar Kognitif Peserta Kegiatan Rohis Pada Mid Semester 2 Dalam MAPEL PAI di SMA N 01 Weleri .............. 49

Tabel 4.8: Nilai Tengah Hasil Belajar Kognitif Peserta Kegiatan Rohis Pada Mid Semester 2 Dalam MAPEL PAI di SMA N 01 Weleri ................................................................................................. 50

Tabel 4.9: Persiapan Untuk Menghitung Korelasi Antara Kegiatan Rohis Dengan Hasil Belajar Kognitif PAI di SMA Dan 01 Weleri ............. 51

Page 14: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : DAFTAR HADIR PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS DI SAMA NEGERI 01 WELERI Th. AJARAN 2011/2012

Lampiran 2 : DAFTAR KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS PUTRA DI SMA NEGERI 01 WELERI Th. AJARAN 2011/2012

Lampiran 3 : DAFTAR KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS PUTRI DI SMA NEGERI 01 WELERI Th. AJARAN 2011/2012

Lampiran 4 : DAFTAR WAWANCARA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS DI SMA NEGERI 01 WELERI Th. AJARAN 2011/2012

Lampiran 5 : Hasil Belajar Peserta Rohis Pada Mid Semester 2 Dalam MAPEL PAI di SMA NEGERI 01 Weleri

Lampiran 6 : Data Hasil Perhitungan SPSS Laboratorium Komputer

Lampiran 7 : Tabel Nilai-nilai r Product Moment

Lampiran 8 : Surat Penunjukan Pembimbing

Lampiran 9 : Surat Ijin melakukan penelitian di SMA Negeri 01 Weleri

Lampiran 10 : Surat Keterangan telah melakukan penelitian di SMA Negeri 01 Weleri

Lampiran 11 : Surat Keterangan Ko Kurikuler

Lampiran 12 : Tanskrip Ko Kurikuler

Lampiran 13 : SKK OPAK Institut

Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas Tarbiyah

Lampiran 15 : Piagam KKN

Page 15: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dewasa ini merupakan kegiatan yang

tidak asing lagi, apalagi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dimaksudkan untuk

membentuk akhlak peserta didik sebagai tambahan dari mata pelajaran pendidikan

agama Islam di sekolah. Pada umumnya kegiatan keagamaan dilaksanakan sejak

SMP, tetapi akan lebih membentuk karakter keagamaan peserta didik ketika

kegiatan ini di selenggarakan di SMA, karena peserta didik sudah memiliki

penalaran dan pemikiran yang lebih luas.

Sekolah Menengah Atas, atau sering disebut dengan SMA mempunyai

peran untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat melanjutkan pendidikannya

di perguruan tinggi, baik dalam aspek intelektual, sosial dan spiritual. Dalam

aspek intelektual SMA merupakan jembatan bagi siswa untuk melanjutkan

studinya ke perguruan tinggi yang diinginkan, karena di SMA sudah menyediakan

kelas IPA, IPS dan Bahasa yang ketiganya mempunyai ciri sesuai jurusan masing-

masing yang nantinya akan membuat siswa matang untuk melanjutkan studinya

ke perguruan tinggi. Dalam aspek sosial SMA juga sudah mumpuni dengan

berbagai kegiatan yaitu kegiatan intra sekolah seperti OSIS dan organisasi kelas,

kegiatan ekstrakurikuler yang diwajibkan selama satu semester seperti Pramuka,

dan juga kegiatan-kegiatan tahunan seperti zakat dan idul korban yang semuanya

dilaksanakan oleh siswa sendiri. Dalam aspek spiritual, yaitu aspek yang di

intregasikan dalam pendidikan agama, salah satunya pendidikan agama Islam

(PAI) mempunyai peran: Mempercepat proses pencapaian tujuan Pendidikan

Nasional, Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dengan demikian, PAI merupakan perwujudan dari poin agar peserta didik

menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus

Page 16: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

2

menjadikan peserta didik mengamalkan sila pertama dari Pancasila yaitu

Ketuhanan Yang Maha Esa, karena Agama Islam merupakan agama yang

meyakini ke-Esa-an Allah sebagai Tuhan dan tidak ada satupun yang berhak

disembah selain Allah.

Memberikan nilai terhadap mata pelajaran umum, Mata pelajaran umum

yang merupakan ilmu pengetahuan produk barat yang bebas dari nilai (values

free), sehingga PAI berfungsi agar mata pelajaran umum di sekolah/madrasah

mempunyai nilai.1

Tetapi di SMA masih belum bisa memberikan kontribusi untuk

menghasilkan lulusan yang religius, hal tersebut dikarenakan minimnya jam

pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di SMA yang hanya memberikan 2 kali

jam pelajaran atau 90 menit disetiap kelas dalam satu minggu. Ditambah dengan

materi yang bersifat umum dan kurang mendalam membuat peran PAI untuk

menciptakan lulusan yang beriman dan bertaqwa semakin sulit.

Lain halnya di SMA Negeri 1 Weleri yang memanfaatkan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan untuk membantu mewujudkan lulusan yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ekstratrkurikuler keagamaan yang

diberi nama Kerohanian Islam (Rohis) bertujuan untuk mencetak generasi Islami

yang tidak hanya berkompeten dibidang ilmu pengetahuan saja, tetapi

keruhaniannya juga.

Kegiatan Rohis yang rutin dilaksanakan pada hari jum’at memberikan

andil yang positif guna membentuk karakter Islami peserta didik. Pasalnya,

kegiatan Rohis mewajibkan peserta didik di SMA N 01 Weleri untuk melakukan

jum’atan bergilir tiap jenjang kelas. Selain itu, sebagian peserta didik yang

mengikuti kegiatan ini diberi kesempatan untuk berkhutbah pada hari jum’at guna

mengenalkan pada peserta didik agar sadar akan tugasnya untuk berdakwah dan

sebagai khalifah di Bumi. Selain itu setiap hari jum’at sebelum materi dimulai,

peserta didik diwajibkan membaca ayat al-Qur’an satu per satu beserta

terjemahannya. Banyak lagi kegiatan tambahan yang ada dalam kegiatan

ekstrakurikuler Rohis seperti mabit, halal bi halal, dsb.

1 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 42-44.

Page 17: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

3

Pada dasarnya kegiatan Rohis merupakan aplikatif dari pendidikan Islam,

pasalnya sejalan dengan tujuan dari penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam.

Selain dari ranah psikomotor tersebut, PAI juga mempunyai sistem evaluasi

berbentuk tes guna mengukur kemampuan paedagogi dan kognitif peserta didik.

Evaluasi dalam bentuk tes memberikan nilai sebagai hasil belajar siswa dalam

mata pelajaran PAI. Hasil belajar yang mempunyai pengertian sesuatu yang

diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha dari yang tidak tahu menjadi tahu,

dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang

tidak biasa menjadi biasa.

Hasil belajar PAI yang merupakan tujuan dari mata pelajaran PAI tersebut

mempunyai arti penting untuk mengetahui kemampuan peserta didik, sehingga

hasil belajar pada tes atau ujian merupakan tuangan pemikiran yang terbaik dari

peserta didik, pasalnya mereka biasa belajar ketika akan ada ujian saja. Tetapi

dengan adanya ekstrakurikuler Rohis yang bernafaskan agama Islam menjadi

pengasah olah pikir peserta didik yang secara tidak langsung mereka melakukan

proses belajar darinya.

Dari latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

research dengan judul “PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL

BELAJAR KOGNITIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMA

NEGERI 01 WELERI TAHUN AJARAN 2011-2012.”

B. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi kesalah pahaman, maka perlu adanya penegasan judul

dengan arti atau pengertian masing-masing kata agar mudah dipahami. Masing-

masing batasan istilah dari judul diatas adalah:

1. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa

(Intrakurikuler) baik erat maupun tidak erat dengan pelajaran di sekolah. Program

ini dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk

memperluas pengetahuan siswa, menambah keterampilan, mengenal hubungan

antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat, minat, menunjang pencapaian

Page 18: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

4

intrakurikuler, serta melengkapi usaha pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.

Kegiatan ini dilakukan secara berkala pada waktu tertentu.2

2. Rohis

Rohis berasal dari dua kata, yaitu kerohanian Islam. Rohis adalah kegiatan

ekstrakurikuler yang berbasis keagamaan untuk membentuk generasi Islam yang

Qur’ani, maksudnya yaitu generasi muda yang tetap berpedoman pada al-Qur’an

dan al-Hadits yang menjadi pegangan hidup orang Islam. Sehingga kegiatan

Rohis membahas seputar Islam dan memberikan motivasi agar peserta didik dapat

mendalami Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan

ekstrakurikuler Rohis dilaksanakan setiap hari Jum’at ba’da shalat jum’at di

masjid SMA Negeri 01 Weleri hingga pukul 02.00 WIB.3

Yang menjadi kajian penelitian dari kegiatan Rohis adalah

pembelajarannya dari awal hingga selesai. Peneliti melakukan penelitian dari

tanggal 3 Januari 2012 sampai tanggal 30 Maret 2012.

3. Hasil Belajar Kognitif

Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori

yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan

skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan

menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori. Skema itu akan

beradaptasi dan berubah selama perkembangan kognitif seseorang. Oleh

karenanya menurut Bruner, belajar menjadi bermakna apabila dikembangkan

melalui eksplorasi penemuan.4

Kegiatan Rohis yang merupakan eksplorasi dari pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif mata

pelajaran PAI di sekolah. Oleh karena itu, hasil belajar kognitif yang diambil

2 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Wawasan Baru, Beberapa Metode

Pendukung, Dan Beberapa Komponen Layanan Khusus), (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 286-

287. 3 Wawancara dengan Drs. Subakir yang merupakan pembimbing kegiatan ekstrakurikuler

Rohis SMA N 01 Weleri, pada hari jum’at, 6 Januari 2012, Pukul 12.45 WIB di Masjid SMA N 01

Weleri. 4 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 42.

Page 19: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

5

adalah hasil ujian tengah semester 2 (ujian mid semester 2) yang berlangsung

pada tanggal 20-25 Februari 2012.

4. Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu usaha bimbingan dan asuhan

terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat

memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati

makna serta tujuannya dan pada akhirnya mengamalkannya serta menjadikan

ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya

sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhirat kelak.5

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dimaksud adalah:

1. Bagaimanakah kegiatan Rohis di SMA N 01 Weleri?

2. Bagaimanakah hasil belajar kognitif Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA

N 01 Weleri tahun ajaran 2011-2012?

3. Adakah pengaruh antara kegiatan Rohis terhadap hasil belajar kognitif PAI di

SMA N 01 Weleri tahun ajaran 2011-2012?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kegiatan Rohis yang ada di SMA N 01 Weleri.

2. Mengetahui hasil belajar kognitif Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA N

01 Weleri tahun ajaran 2011-2012.

3. Mengetahui apakah ada pengaruh antara kegiatan Rohis terhadap hasil belajar

kognitif PAI di SMA N 01 Weleri tahun ajaran 2011-2012.

Adapun manfa’at yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis yaitu untuk ikut serta dalam memberikan solusi dan sumbangan

pikiran dalam rangka meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pelajaran

Pendidikan Agama Islam dengan memanfaatkan kegiatan Rohis kedepannya

secara efektif dan efisien.

5 Zakiah Daradjat, et.all., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 88.

Page 20: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

6

2. Secara praktis yaitu untuk memberikan alternatif kepada para guru agama

dalam pemecahan masalah kesulitan dalam pembelajaran bidang studi

Pendidikan Agama Islam.

Page 21: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

7

BAB II

KEGIATAN EKSTRA ROHIS DAN PAI

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka berfungsi sebagai perbandingan dan tambahan informasi

terhadap penelitian yang hendak dilakukan. Kajian pustaka merupakan penelitian

atau kajian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang hendak diteliti.

Adapun kajian pustaka dalam penelitian yang hendak dilakukan oleh penulis

adalah sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh Umi Rohyatun (073111614) yang berjudul

“PENGARUH KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI BACA TULIS AL-

QUR’AN TERHADAP HASIL BELAJAR AL-QUR’AN HADITS (STUDI

PADA SISWA KELAS V) MI KEBONHARJO SEMARANG UTARA”. Pada

skripsi Umi terpusat pada kegiatan pengembangan diri Baca Tulis Al-Qur’an

(BTA) yang datanya diambil melalui metode field research, yaitu metode yang

mengamati penelitian secara langsung di lapangan. Dengan hasil: ada pengaruh

positif antara kegiatan pengembangan diri Baca Tulis Qur’an (BTQ) dengan hasil

belajar Al-Qur’an Hadits siswa kelas V MI Kebonharjo Semarang Utara dengan

hasil = 0,683 yang lebih besar dari baik dalam taraf signifikansi 5% dan

pada taraf signifikansi 1%.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini yaitu

tempat dan obyek penelitian yang berbeda. Di dalam penelitian Umi obyek

penelitian pendidikan non formal yaitu pengembangan diri Baca Tulis Al-Qur’an

yang nantinya ditarik pengaruhnya terhadap hasil belajar Al-Qur’an Hadits Pada

Siswa Kelas V MI Kebonharjo Semarang Utara, sedangkan penelitian yang akan

dilakukan peneliti ini mempunyai obyek kegiatan ekstrakurikuler Rohis di SMA

Negeri 1 Weleri yang nantinya ditarik pengaruhnya terhadap hasil belajar PAI di

SMA N 01 Weleri tahun ajaran 2011-2012.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Djamilah (073111438) yang berjudul

“PENGARUH KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PAI DI SD NEGERI NGALIYAN 08 SEMARANG”.

Page 22: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

8

Penelitian dari Siti ini terpusat pada SD Negeri Ngaliyan 08 Semarang dan

deskripsi dari kegiatan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di kelas yang diambil

dengan metode tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan Baca Tuli Al-

Qur’an siswa SD Negeri Ngaliyan 08 Semarang, metode dokumentasi untuk

mencari data tentang sejarah singkat berdirinya SD Negeri Ngaliyan 08 Semarang,

struktur organisasi, letak geografis, dsb., metode observasi yang digunakan untuk

mengamati langsung kondisi dari SD Negeri Ngaliyan 08 Semarang dan metode

wawancara untuk melkukan interview terhadap responden yang bersangkutan

secara langsung, dengan hasil: ada pengaruh kemampuan Baca Tulis al-Qur’an

terhadap prestasi belajar PAI di SD Negeri Ngaliyan 08 Semarang Tahun 2009

dengan ro= 0,458 yang lebih besar dari baik dalam taraf signifikansi 5% dan

pada taraf signifikansi 1%.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti ini terletak pada

sasaran yang diteliti, di dalam penelitian Siti sasaran yang diteliti yaitu

mendeskripsikan kegiatan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di kelas, sedangkan

penelitian yang akan dilakukan peneliti ini mempunyai sasaran yang diteliti yaitu

kegitan Rohis di SMA Negeri 1 Weleri yang tidak terdapat di kelas.

Penelitian yang hendak penulis lakukan hampir sama dengan penelitian

yang sudah dilakukan Umi Rohyatun (073111614) dan Siti Djamilah (073111438)

yang keduanya meneliti masalah pengaruh dari kegiatan diluar kegiatan

intrakurikuler.

Di dalam penelitian yang sudah dilakukan Umi Rohyatun (073111614) dan

Siti Djamilah (073111438), keduanya meneliti kegiatan non formal, yaitu di luar

kelembagaan sekolah, sehingga hanya memberi masukan kepada pihak

penyelenggara lembaga dan menyarankan peserta didik yang mempunyai masalah

dengan materi PAI dan Qur’an Hadits untuk mengikuti kegiatan non formal untuk

menunjang nilai dalam kegiatan formal (sekolah). Sedangkan penelitian yang

hendak dilakukan oleh penulis bukan pendidikan non formal yang berada di luar

lembaga sekolah, tetapi kegiatan Rohis di tempat penelitian yang penulis lakukan,

hal ini supaya peserta didik aktif di sekolah dan dapat menghemat biaya dengan

memanfaatkan fasilitas berupa kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Page 23: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

9

Penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh Kegiatan Rohis Terhadap

Hasil Belajar Kognitif Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMA Negeri 01 Weleri

Tahun Ajaran 2011-2012.

B. Kerangka Teoritik

Jumlah jam yang terbatas dengan materi pendidikan agama yang sarat,

menyebabkan banyak guru mengambil jalan yang paling mudah, yaitu melihat

pendidikan agama lebih sebagai “pelajaran” agama daripada “pendidikan” agama,

sehingga pendekatan yang dipakai adalah pendekatan ilmu yang lebih menyentuh

ranah “kognitif”. Akibat yang mudah diharapkan dari pendekatan itu adalah

bahwa peserta didik hanya menumpuk bahan agama sebagai pengetahuan, yang

tidak atau kurang berpengaruh terhadap pembentukan kepribadiannya. Karena itu

diperlukan pendekatan lain yang lebih komprehensif, yang menyentuh seluruh

aspek pribadi.

Menurut Nielson (1980) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas

keberagamaan seseorang, yaitu: 1) kualitas pemahamannya tentang Tuhan sebagai

nilai tertinggi dalam sistem agamanya, 2) kadar pengalaman keagamaan sehari-

hari, terutama bagaimana dia menghayati hubungan antara nilai-nilai ideal agama

yang diyakininya dengan kenyataan kehidupan yang melibatkannya, dan 3)

pandangan tentang dirinya, siapa hakikat dirinya, evaluasi tentang diri dan

kemampuannya.1

Dewasa ini kegiatan Rohis di SMA-SMA Negeri menjadi solusi untuk

mengatasi terbatasnya jam pengajaran PAI di SMA-SMA tersebut, demikian

halnya di SMA Negeri 1 Weleri yang menggunakan kegiatan Rohis untuk

mengatasi kurangnya jam pengajaran pada mata pelajaran PAI.

Menurut seorang pemikir Behavioris, Lester Frank Ward, “setiap anak

dilahirkan di dunia, hendaknya dipandang oleh masyarakat ibarat bahan mentah

yang harus diolah dalam pabrik. Alam tak dapat diandalkan dalam

mengembangkan kemampuan individu. Pengembangan kemampuan individu

1 Chabib Thoha dan Abdul Mu’ti, PBM-PAI Di Sekolah (Eksistensi dan Proses Belajar-

Mengajar Pendidikan Agama Islam), (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 8.

Page 24: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

10

harus direncanakan dan sebagian besar rencana tersebut harus dilaksanakan dalam

mengembangkan kemampuan individu. Pengembangan kemampuan individu

harus direncanakan dan sebagian besar rencana tersebut harus dilaksanakan dalam

sekolah yang baik”.2

Dalam bukunya, Drs. Suparlan, M. Ed. yang berjudul membangun sekolah

efektif menerangkan bahwa sesungguhnya, kegiatan intrakurikuler dan

ekstrakurikuler merupakan kegiatan utama sebuah institusi sekolah, ditambah

dengan fasilitas belajar yang lengkap guna mengembangkan potensi belajar

peserta didik. Jadi, sekolah yang baik merupakan sekolah yang mempunyai wadah

untuk mengembangkan potensi peserta didik, peserta didik tidak hanya disuguhi

dengan materi wajib yang berdasar pada kurikulum saja, tetapi diberi kebebasan

untuk mengeksplorasikan dirinya.

Tetapi pandangan kaum Behavioris diatas tidaklah dianggap baik jika pada

pelaksanaan pendidikan, peserta didik hanya dianggap sebagai bahan pabrik yang

mudah diolah dan dicetak seperti yang diharapkan saja, tetapi mereka mempunyai

rasa yang dimana peserta didik akan mendapat kekuatan baru ketika kelelahan jika

mendapat pujian atau penghargaan, dan sebaliknya, mereka akan menurun secara

dramatis jika dikecam atau dibuat berkecil hati.3

Untuk itulah kekurangan jam pelajaran yang diberikan oleh pihak sekolah

dikembangkan dengan ekstrakurikuler guna memberikan kekuatan baru pada

peserta didik melalui pengembangan potensi mereka sehingga dengan

pengetahuan baru mereka dapat dengan mudah mendapatkan pujian-pujian dari

guru di kelas.

Begitu pula kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri yang memberikan

banyak motivasi pada peserta didik untuk menjadi pribadi muslim yang bertaqwa.

Dengan pengalaman baru dalam kegiatan Rohis tersebut peserta didik akan

mendapat pengetahuan tentang Islam dengan porsi yang lebih banyak.

2 Nurani Soyomukti, Teori-Teori Pendidikan: Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis,

Postmodern, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group, 2010), hlm. 48. 3 Pendapat Dr. Otto yang diktip dalam buku Nurani Soyomukti, Teori-Teori Pendidikan:

Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis, Postmodern, hlm. 51.

Page 25: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

11

Menurut Korten (1980) mengungkapkan bahwa dalam setiap kejadian

belajar, keseluruhan proses dapat dibagi menjadi tiga tahap yang secara singkat

dijelaskan bahwa: Pertama, tahap belajar efektif dimana satu atau beberapa tim

yang bermutu tinggi dikirimkan kesatu atau beberapa desa yang akan menjadi

laboratorium belajar mereka. Kedua, tahap belajar efisien yang mana setelah

diketahui apa yang harus dilaksanakan, perhatian kemudian diarahkan pada

penerapan dari bekal yang didapat. Ketiga, tahap belajar mengembangkan diri

yang mana perhatian diarahkan pada cara-cara perluasan yang mengcakup

pengembangan keahlian, struktur, dan nilai-nilai pendukung.4

Dari pernyataan tersebut, kegiatan Rohis ibarat lembaga yang membangun

peserta didik yang berakhlak Islami yang di kirim ke masyarakat kecil (kelas)

guna menerapkan pembalajaran yang didapat serta mengembangkan diri untuk

menjadi pribadi Muslim yang siap bergelut di masyarakat kelak.

Diagram pemikiran yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

Gambar 2.1 Diagram Hasil Belajar PAI

4 Mardianto, Pesantren Kilat: Konsep, Penduan dan Pengembangan, (Ciputat: Ciputat Press,

2005), hlm. 28.

Faktor Internal

(Dari dalam siswa)

Aspek Fisiologis:

Kesehatan dan keadaan fungsi-

fungsi jasmani (mata & telinga)

Faktor Eksternal

(Dari luar siswa)

Aspek Psikologis:

Intelegensi, bakat, minat dan

motivasi.

Faktor Metode:

Metode mengajar dan

metode belajar

Faktor

lingkungan

Lingkungan Sosial:

Keluarga, sekolah dan

masyarakat

Lingkungan Non Sosial:

Suhu, cuaca, waktu, tempat

belajar, dan

alat-alat belajar.

Hasil Belajar

PAI

Page 26: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

12

Salah satu yang mempengaruhi hasil belajar PAI adalah kegiatan

ekstrakurikuler Rohis yang digambarkan dengan diagram sebagai berikut:

Gambar 2.2 Diagram Pengaruh Kegiatan Rohis Terhadap Hasil belajar

1. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu

bidang yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian,

berbagai macam keterampilan, keagamaan dan kepramukaan diselenggarakan di

sekolah di luar jam pelajaran biasa.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler antara satu sekolah dengan sekolah

yang lain bisa saling berbeda. Variasinya sangat ditentukan oleh kemampuan

guru, siswa dan kemampuan sekolah.

a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Suharsimi A.K., yang dimaksud dengan program ialah sederetan

kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Farida

Yusuf mendeskripsikan program sebagai kegiatan yang direncanakan. Jadi

program merupakan kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam

rangka pencapaian tujuan.5

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pelajaran yang diselenggarakan di luar jam

pelajaran biasa. Kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari bagi sekolah-sekolah

yang masuk pagi dan dilaksanakan pagi hari bagi yang masuk sore hari. Kegiatan

ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran

5 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Wawasan Baru, Beberapa Metode

Pendukung, Dan Beberapa Komponen Layanan Khusus), (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 286-

287.

Kegiatan

Rohis

Materi keagamaan

Tilawah

Jum’atan

Kognitif

Afektif

Psikomotor

Hasil Belajar

PAI

Page 27: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

13

yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian, berbagai

macam keterampilan, keagamaan dan kepramukaan.

Menurut KBBI ekstrakurikuler adalah berada di luar program yang tertulis

di dalam kurikulum.6

Menurut Suharsimi A.K., kegiatan eksrakurikuler adalah kegiatan

tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan

pilihan.

Sedangkan definisi kegiatan ekstrakurukuler menurut Direktorat Pendidikan

Menengah Kejuruan adalah: Kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap

muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah agar lebih memperkaya dan

memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari

berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.7

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan

ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa (Intrakurikuler) baik

erat maupun tidak erat dengan pelajaran di sekolah. Program ini dilakukan di

sekolah atau di luar sekolah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperluas

pengetahuan siswa, menambah keterampilan, mengenal hubungan antara berbagai

mata pelajaran, menyalurkan bakat, minat, menunjang pencapaian intrakurikuler,

serta melengkapi usaha pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan ini

dilakukan secara berkala pada waktu tertentu.

b. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler yang merupakan seperangkat pengalaman belajar

memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa. Adapun tujuan

dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan adalah:

1) Kegiatan ektrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa

beraspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

6 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), hlm. 291. 7 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Wawasan Baru, Beberapa Metode

Pendukung, Dan Beberapa Komponen Layanan Khusus), hlm. 287.

Page 28: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

14

2) Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi

menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

3) Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu

pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

Lebih lanjut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menegaskan bahwa

ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler harus berpangkal pada kegiatan yang dapat

menunjang serta dapat mendukung program intrakurikuler dan program

kokurikuler.8

Jadi ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan-kegiatan yang

dapat menunjang dan mendukung kegiatan intrakurikuler yaitu mengembangkan

pengetahuan dan kemampuan penalaran peserta didik serta menyalurkan dan

mengembangkan bakat dan minatnya agar mendukung program intrakurikuler dan

program kokurikuler.

2. Rohis SMA Negeri 01 Weleri

Rohis di SMA Negeri 01 dilaksanakan setiap hari jum’at ba’da shalat

jum’at. Kegiatan ekstrakurikuler Rohis di SMA Negeri 01 Weleri diawali dengan

shalat jum’at berjama’ah secara bergilir antar kelas, yaitu kelas 1, 2 dan 3, tetapi

bagi peserta Rohis wajib mengikuti kegiatan shalat jum’at di SMA Negeri 01

Weleri.

a. Pengertian Rohis

Rohis berasal dari dua kata, yaitu kerohanian dan Islam. Rohis adalah

kegiatan ekstrakurikuler yang berbasis keagamaan untuk membentuk generasi

Islam yang Qur’ani, maksudnya yaitu generasi muda yang tetap berpedoman pada

al-Qur’an dan al-Hadits yang menjadi pegangan hidup orang Islam. Sehingga

kegiatan Rohis membahas seputar Islam dan memberikan motivasi agar peserta

didik dapat mendalami Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-

hari.9

8 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Wawasan Baru, Beberapa Metode

Pendukung, Dan Beberapa Komponen Layanan Khusus), hlm. 287-288. 9 Wawancara dengan Drs. Subakir yang merupakan pembimbing kegiatan Rohis sekaligus

guru mapel PAI SMA N 01 Weleri, pada hari jum’at, 6 Januari 2012, Pukul 12.45 WIB di Masjid

SMA N 01 Weleri.

Page 29: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

15

b. Model Pembelajaran Rohis

Dari hasil penelitian dan wawancara, model pembelajaran Rohis di SMA

Negeri 01 Weleri antara peserta didik laki-laki dengan perempuan dipisah, baik

pembimbing maupun tempat bimbingannya. Pembimbing peserta didik laki-laki

dibimbing oleh pembimbing laki-laki dan dibimbing di dalam masjid SMA Negeri

01 Weleri, sedangkan peserta didik perempuan dibimbing oleh pembimbing

perempuan dan dibimbing di teras masjid SMA Negeri 01 Weleri.

Model yang dilakukan selama bimbingan terdapat 3 sesi baik laki-laki

maupun perempuan, 3 sesi tersebut yaitu:

1) Membaca al-Qur’an satu per satu secara berurutan dan bergantian sesuai

dengan kesepakatan pada awal pembelajaran.

2) Mengartikan al-Qur’an sesuai dengan yang sudah dibaca.

3) Penyampaian materi dari pembimbing dengan metode ceramah plus.

c. Ruang Lingkup Dan Materi Rohis

Ruang lingkup dari Rohis di SMA Negeri 01 Weleri merupakan seluruh

ajaran Islam yang meliputi Al-Qur’an-Hadits, keimanan, akhlak, fikh dan

bimbingan ibadah.

Adapun materi yang menjadi target selama belajar Rohis di SMA Negeri 01

Weleri terdapat 30 bahasan, yaitu: Tawazun (keseimbangan), Ikhlasunniyah

(membersihkan maksud/niat), Aqidah Islamiyyah, Makna

Bismillahirrohmanirrohim, Makna Alhamdulillahirobil’alamin, Al-Iman, Rukun

Islam, Ihsan, Ma’rifatullah, Ma’rifatul Rasul, Ma’rifatul Islam, Al-Qur’an,

Ukhuwah Islamiyah, Nikmat Iman, Hal-hal Yang Melemahkan Iman, Hal-hal

Yang Menguatkan Imam, Pentingnya Akhlak Islami, Akhlak Rasulullah,

Bangunan Islam, Eksistensi Allah, Makna Asyhadu, Makna Syahadatain, Cinta,

Problematika Umat, Ghazwul Fikri (Serangan Pemikiran), Pentingnya Pendidikan

Islam, Tarbiyah Ruhiyah, Birrul Walidain (Kewajiban anak), Ilmu Allah, dan

Simbol Sukses Dalam Kehidupan.10

10 Wawancara dengan Drs. Subakir yang merupakan pembimbing kegiatan Rohis sekaligus

guru mapel PAI SMA N 01 Weleri, pada hari jum’at, 30 Maret 2012, Pukul 13.30 WIB di SMA N

01 Weleri.

Page 30: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

16

3. Hasil Belajar

Hasil belajar dapat memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil”

dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjukkan suatu perolehan akibat

dilakukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input

secara fungsional.11 Menurut KBBI hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat,

dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha.12

Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan

lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah

aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan

sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan),

menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman.13

Menurut Muhibbin Syah belajar mempunyai arti tahapan perubahan seluruh

tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi

dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.14 Sedang menurut Sardiman,

pengertian belajar dibagi dua, yaitu pengertian luas dan khusus. Dalam pengertian

luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan

pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai

usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan

menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Definisi dalam arti khusus inilah

yang banyak dianut sekolah-sekolah.15

Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan pada individu

yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil

belajar.16

11 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 44.

12 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 391.

13 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 38-39.

14 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : P.T. Remaja Rosda Karya, 2000), hlm.

92. 15 Sardiman, A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo

Perkasa, 2000), hlm. 20-21. 16 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 45.

Page 31: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

17

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah

dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada

taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson, dan

Harrow mencakup aspek kognitif, afektif dan pdikomotorik.

Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori

yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan

skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan

menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori. Skema itu akan

beradaptasi dan berubah selama perkembangan kognitif seseorang. Oleh

karenanya menurut Bruner, belajar menjadi bermakna apabila dikembangkan

melalui eksplorasi penemuan.17

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar siswa akan tergantung pada :

1) Siswa

Faktor diri siswa yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar adalah

bakat, niat, kemampuan dan motivasi belajar siswa merupakan masukan mentah.

2) Kurikulum

Kurikulum mencakup landasan program dan pengembangan GBHN dan

Pedoman GBHN berisi materi atau bahan kajian yang telah disesuaikan dengan

tingkat kemampuan siswa.

3) Guru

Guru bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar siswa agar

tercapai hasil optimal, besar kecilnya peranan guru akan tergantung pada tingkat

penguasaan materi metodologi dan pendekatannya.

4) Metode

Penggunaan metode yang tepat akan turut serta menentukan efektifitas dan

efisiensi belajar mengajar. Metode yang harus digunakan:

a) Sesuai dengan tujuan

b) Sesuai dengan materi

17 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 42.

Page 32: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

18

c) Sesuai dengan kemampuan guru

d) Taraf kecerdasan siswa

e) Relevan dengan fasilitas

f) Relevan dengan waktu dan kondisi yang ada.

5) Sarana Prasarana

Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana antara lain: buku pelajaran,

alat pelajaran, ruang belajar, laboratorium dan perpustakaan.

6) Lingkungan

Lingkungan yang mencakup lingkungan sosial, lingkungan budaya dan juga

lingkungan alam merupakan sumber belajar dan sekaligus masukan lingkungan

sangat besar dalam proses belajar.

Dari komponen-komponen yang berpengaruh terhadap hasil belajar

tersebut, komponen guru lebih menentukan karena guru yang akan mengelola

komponen lainnya sehingga dapat meningkatkan hasil proses belajar mengajar.18

Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita

bedakan menjadi tiga macam yaitu:

1) Faktor Internal

Faktor yang berasal dari diri siswa sendiri meliputi dua aspek yaitu :

a) Aspek Fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat

kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat

dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah,

apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya, dapat menurunkan kualitas

ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinyapun kurang atau tidak

berbekas.

b) Aspek Psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi

kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, diantara faktor-

18 Abdurrahman, “Pengaruh Metode Resitasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs.

Matholi’ul Ulum Terteg Pucakwangi Pati Tahun Pelajaran 2002-2003”, skripsi (Semarang:

Tarbiyah IAIN Walisongo), hlm. 21-22.

Page 33: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

19

faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah

sebagai berikut:

(1) Tingkat keceerdasan/intelegensi siswa,

(2) Sikap siswa,

(3) Bakat siswa,

(4) Minat siswa,

(5) Motivasi siswa.

2) Faktor Eksternal Siswa

Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga meliputi dua aspek

yaitu:

a) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Para guru yang

selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri

tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin

membaca dan berdiskusi dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan

belajar siswa.

Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan

tetangga, juga teman sepermainan disekitar perkampungan siswa tersebut.

lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang

tua, dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan

keluarga, keteguhan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya

dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil

yang dicapai oleh siswa.

b) Lingkungan Non Sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah

dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Contoh: kondisi rumah

yang sempit dan berantakan serta perkampungan yang terlalu padat dan tidak

mempunyai sarana umum untuk kegiatan remaja (seperti lapangan Voli) akan

mendorong siwa untuk berkeliaran ketempat-tempat yang sebenarnya tidak pantas

Page 34: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

20

dikunjungi. Kondisi rumah dan perkampungan yang seperti itu jelas berpengaruh

buruk terhadap kegiatan belajar siswa. Untuk waktu yang digunakan oleh siswa

belajar yang selama ini sering dipercaya berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa, tidak perlu dihiraukan. Sebab, bukan waktu ynag penting dalam belajar

melainkan kesiapan sistem memori siswa dalam menyerap, mengelola, dan

menyimpan item-item informasi dan pengetahuan yang dipelajari siswa tersebut.

3) Faktor pendekatan belajar

Disamping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana yang

telah dipaparkan dimuka, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap

taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut. Seorang siswa yang

terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep (mendalam). Misalnya,

mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada

siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface atau reproduktive.19

4. Pendidikan Agama Islam (PAI)

Di UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

pasal 36 dan 37 di tegaskan bahwa setiap jenjang pendidikan wajib memuat

pendidikan agama. Di dalam pasal 36 ayat (3) poin a. dan b. menegaskan bahwa

kurikulum harus memperhatikan peningkatan iman dan takwa juga berakhlak

mulia. Sehingga kedudukan pendidikan agama Islam sangat sentral bagi dunia

pendidikan.20

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam

situasi yang bertujuan memperdayakan diri.21 Dalam arti luas pendidikan

melahirkan beberapa konsep, misalnya:

19 Edi Riyanto, “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pendidikan Agama Islam terhadap

Pembentukan Akhlak Siswa di MA Hasyim Asy’ari Welahan Jepara Tahun Pelajaran 2004/2005”,

skripsi (Semarang: Tarbiyah IAIN Walisongo), hlm. 29-31. 20 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jogjakarta: Media Wacana Press, 2003),

hlm. 26-27. 21 Nurani Soyomukti, Teori-Teori Pendidikan: Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis,

Postmodern, hlm. 27.

Page 35: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

21

1) Long-life Education

Pendidikan seumur hidup bermakna bahwa pendidikan adalah bagian dari

kehidupan itu sendiri. Pengalaman belajar dapat berlangsung dalam segala

lingkungan dan sepanjang hayat. Pendidikan adalah segala sesuatu dalam

kehidupan yang memengaruhi pembentukan berpikir dan bertindak individu.

Kurun waktu kehidupan yang panjang dan saling berkaitan dengan perubahan-

perubahan caraberpikir masyarakat juga turut menjadi pembentuk seorang

individu.

Pendidikan merupakan proses tanpa akhir yang diupayakan oleh siapa pun,

terutama (sebagai tanggung jawab) negara. Sebagai sebuah upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan ilmu penetahuan, pendidikan telah ada seiring

dengan lahirnya peradaban manusia. Dalam hal inilah, letak pendidikan dalam

masyarakat sebenarnya mengikuti perkembangan corak sejarah manusia. Tidak

heran jika R.S. Peters dalam bukunya The Philosophy of Education menandaskan

bahwa pada hakikatnya pendidikan tidak mengenal akhir karena kualitas hidup

manusia terus meningkat.22

2) Pendidikan Alam

Suatu pandangan bahwa kehidupan dengan ruang dan lingkungannya—

yang berisi berbagai macam benda-benda dan melahirkan pengalaman-

pengalaman—merupakan tempat pendidikan bagi tiap manusia. Pengalaman akan

ruang dan waktu adalah pendidikan yang baik bagi semua orang. Bentuk kegiatan

adalah apa pun yang terentang mulai dari bentuk-bentuk misterius atau tudak

disengajah hingga kegiatan-kegiatan yang terprogram. Jadi, pendidikan

berlangsung dalam beraneka ragam bentuk, pola, dan lembaga. Pendidikan dapat

terjadi sembarang, kapan dan di mana pun dalam hidup. Tujuan pendidikan

terkandung dalam setiap pengalaman belajar dari alam dan lingkungannya.23

Sedangkan pendidikan dalam arti sempit, pendidikan adalah pengajaran

yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga tempat mendidik (mengajar).

22 Nurani Soyomukti, Teori-Teori Pendidikan: Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis,

Postmodern, hlm. 28-29. 23 Nurani Soyomukti, Teori-Teori Pendidikan: Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis,

Postmodern, hlm. 30.

Page 36: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

22

Pendidikan merupakan segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak

dan remaja (usia sekolah) yang diserahkan kepada sekolah agar mempunyai

kemampuan kognitif dan kesiapan mental yang sempurna dan berkesadaran maju

yang berguna bagi mereka untuk tujuan ke masyarakat, menjalin hubungan sosial,

dan memikul tanggung jawab mereka sebagai individu maupun sebagai makhluk

sosial.24

Pendidikan di dalam Islam secara etimologi lebih popular dengan istilah

tarbiyah, ta’lim, ta’dib, riyadhah, irsyad, dan tadris.25 Masing-masing istilah

tersebut memliki keunikan makna tersendiri ketika sebagian atau semuanya

disebut secara bersamaan. Namun, kesemuanya akan memiliki makna yang sama

jika disebut salah satunya, sebab salah satu istilah itu sebenarnya mewakili istilah

yang lain. Atas dasar itu, dalam beberapa buku pendidikan Islam, semua istilah itu

digunakan secara bergantian dalam mewakili peristilahan pendidikan Islam.

1) Tarbiyah

Dalam mu’jam bahasa Arab, kata al-tarbiyah memiliki tiga akar

kebahasaan, yaitu:

a. Rabbâ, yarbû, tarbiyah: yang memiliki makna ‘tambah’ (zâd) dan

‘berkembang’ (nâmâ). Artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan proses

menumbuhkan apa yang ada pada diri peserta didik, baik secara fisik, psikis,

sosial, maupun spiritual.

b. Rabbâ, yurbî, tarbiyah: yang memiliki makna tumbuh (nasya’a) dan menjadi

besar atau dewasa (tara’ra’a). Artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan

usaha untuk menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik secara

fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.

c. Rabba, yarubbu, tarbiyah: yang memiliki makna memperbaiki (ashlaha),

menguasai urusan, memelihara dan merawat, memperindah, memberi makan,

mengasuh, tuan, memiliki, mengatur dan menjaga kelestarian maupun

24 Nurani Soyomukti, Teori-Teori Pendidikan: Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis,

Postmodern, hlm. 40-41. 25 Sekalipun kata irsyad (bimbingan) dan tadris (belajar) dapat digunakan sebagai

peristilahan dalam pendidikan Islam, tetapi dalam khazanah literature pendidikan Islam tidak

ditemukan kedua istilah itu, sehingga pada skripsi ini keduanya tidak diuraikan secara khusus.

Page 37: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

23

eksistensinya. Artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan usaha untuk

memelihara, mengasuh, merawat, memperbaiki dan mengatur kehidupan

peserta didik, agar dapat survive lebih baik dalam kehidupannya.26

2) Ta’lim

Ta’lim merupakan kata benda buatan (mashdar) yang berasal dari akar kata

‘allama. Sebagian para ahli menerjemahkan istilah tarbiyah dengan pendidikan,

sedangkan ta’lim diterjemahkan dengan pengajaran. Pendidikan (tarbiyah) tidak

saja tertumpu pada domain kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik,

sementara pengajaran (ta’lim) lebih mengarah pada aspek kognitif, seperti

pengajaran mata pelajaran matematika. Pemadanan ini agaknya kurang relevan,

sebab menurut pendapat yang lain, dalam proses ta’lim masih menggunakan

domain afektif.

Muhammad Rasyid Ridha mengartikan ta’lim dengan “proses transmisi

berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan

ketentuan tertentu”.

3) Ta’dib

Ta’dib lazimnya diterjemahkan dengan pendidikan sopan santun, tata

karma, adab, budi pekerti, akhlak, moral dan etika. Ta’dib yang seakar dengan

adab memiliki arti pendidikan peradaban atau kebudayaan. Artinya, orang yang

berpendidikan adalah orang yang berperadaban, sebaliknya, peradaban yang

berkualitas dapat diraih melalui pendidikan.

Menurut al-Naquib al-Attas, ta’dib berarti pengenalan dan pengakuan yang

secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang

tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing

kearah pengenalan dan pengakuan kekuatan dan keagungan Tuhan.27

4) Riyadhah

Riyadhah secara bahasa diartikan dengan pengajaran dan pelatihan.

Menurut al-Bustani, riyadhah dalam konteks pendidikan berarti mendidik

jiwa anak dengan akhlak yang mulia.

26 Abdul Majid, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 10-11.

27 Abdul Majid, Ilmu Pendidikan Islam, hlm. 18-20.

Page 38: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

24

Pengertian ini akan menjadi berbeda jika riyadhah dinisbatkan kepada

disiplin tasawuf atau olahraga. Riyadhah dalam tasawuf berarti latihan rohani

dengan cara menyendiri pada hari-hari tertentu untuk melakukan ibadah dan

tafakur mengenai hak dan kewajibannya. Sementara riyadhah dalam disiplin

olahraga berarti latihan fisik untuk menyehatkan tubuh.

Menurut al-Ghazali, kata riyadhah yang dinisbatkan kepada anak

(shibyan/athfal), maka memiliki arti pelatihan atau pendidikan kepada anak-anak.

Dalam pendidikan anak, al-Ghazali lebih menekankan pada domain psikomotorik

dengan cara melatih. Pelatihan memiliki arti pembiasaan dan masa kanak-kanak

adalah masa yang paling cocok dengan metode pembiasaan itu. Anak kecil

terbiasa melakukan aktivitas yang positif maka di masa remaja dan dewasanya

lebih mudah untuk berkepribadian saleh.28

Dari beberapa istilah diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah

proses untuk menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik secara fisik,

psikis, sosial, maupun spiritual dan memelihara, mengasuh, merawat,

memperbaiki dan mengatur kehidupannmya agar dapat survive lebih baik dalam

kehidupan.

Agama Islam adalah suatu suprasistem yang mengandung:

1) Sistem akidah atau keimanan dan keyakinan.

2) Sistem syariat, yaitu sistem nilai dan norma yang mengandung ketentuan-

ketentuan, perundang-undangan, peraturan, bimbingan, ajaran, dan informasi.

3) Akhlak atau pola perilaku yang didasarkan pada suatu sistem nilai dan norma

agama Islam serta proses pembentukan idea atau konsep berpikir yang dapat

melahirkan bentuk-bentuk pola kegiatan, interaksi dan bentuk-bentuk institusi

sosial tertentu maupun karya budaya yang bersifat material dan konseptual.

Agama Islam yang merupakan wahyu Ilahi ini diturunkan oleh Allah SWT

melalui Rasul-Nya untuk disampaikan kepada manusia sehingga disebut juga

risalah.29

28 Abdul Majid, Ilmu Pendidikan Islam, hlm. 21.

29 Jusuf Amir Feisal, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hlm.

117.

Page 39: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

25

Sedangkan pendidikan agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan

asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat

memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta mejadikannya sebagai

pandangan hidup (way of life) demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia

maupun di akhirat kelak.30

Dalam Kurikulum PAI pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan

untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan

antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Menurut Zakiyah Daradjat pendidikan agama Islam adalah suatu usaha

untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami

ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya

dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.

Tayar Yusuf mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar

generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan

keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada

Allah SWT. Sedangkan menurut A. Tafsir pendidikan agama Islam adalah

bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara

maksimal sesuai dengan ajaran Islam.31

Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa pendidikan agama

Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami,

menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati

agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat

untuk mewujudkan persatuan nasional.32

30 Zakiah Daradjat, et. all., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 86.

31 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep

dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 130. 32 Muhaimin, et. all., Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah), (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 75-76.

Page 40: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

26

Dari pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yaitu sebagai berikut:

1) Pendidikan Agama sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan,

pengajaran dan/atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas

tujuan yang hendak dicapai.

2) Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan; dalam arti ada

yang dibimbing, diajar dan/atau dilatih dalam peningkatan keyakinan,

pemahaman, penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam.

3) Pendidik atau Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang melakukan

kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan secara sadar terhadap peserta

didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam.

4) Kegiatan (pembelajaran) pendidikan agama Islam diarahkan untuk

meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran

agama Islam dari peserta didik, yang di samping untuk membentuk kesalehan

sosial. Dalam arti, kualitas atau kesalehan pribadi itu diharapkan mampu

memancar ke luar dalam hubungan keseharian dengan manusia lainnya

(bermasyarakat), baik yang seagama (sesama muslim), ataupun yang tidak

seagama (hubungan dengan non muslim), serta dalam berbangsa dan

bernegara sehingga dapat terwujud persatuan dan kesatuan nasional (ukhuwah

wathaniyah) dan bahkan ukhuwah unsaniyah (persatuan dan kesatuan

antarsesama manusia).33

Jadi Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang berupa bimbingan

dan asuhan untuk menyiapkan peserta didik agar mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam serta mejadikannya sebagai

pandangan hidup (way of life) demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia

maupun di akhirat dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama

lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud

kesatuan dan persatuan bangsa.

33 Muhaimin, et. all., Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah), hlm. 76.

Page 41: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

27

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi

sebagai berikut:

1) Pengembangan

Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik

kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada

dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan

dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk

menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan,

pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat

berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2) Penanaman Nilai

Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup

di dunia dan di akhirat.

3) Penyesuaian Mental

Penyesuaian mental yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya

baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah

lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

4) Perbaikan

Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-

kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman dan pengalaman ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan

Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau

dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia Indoneisa seutuhnya.

6) Pengajaran

Pengajaran tentang ilmu pengetahuan secara umum (alam nyata dan nir-

nyata), sistem dan fungsional.

Page 42: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

28

7) Penyaluran

Penyaluran yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara

optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.34

Faisal (1999) berpendapat bahwa terdapat beberapa pendekatan yang

digunakan dalam memainkan fungsi agama Islam di sekolah:

1) Pendekatan nilai universal (makro), yaitu suatu program yang dijabarkan

dalam kurikulum.

2) Pendekatan Meso, artinya pendekatan program pendidikan yang memiliki

kurikulum, sehingga dapat memberikan informasi dan kompetisi pada anak.

3) Pendekatan Ekso, artinya pendekatan program pendidikan yang memberikan

kemampuan kebijakan pada anak untuk membudidayakan nilai agama Islam.

4) Pendekatan Makro, artinya pendekatan program pendidikan yang memberikan

kemampuan kecukupan keterampilan seseorang sebagai profesional yang

mampu mengemukakan ilmu teori, informasi yang diperoleh dalam kehidupan

sehari-hari.35

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Di dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.36

34 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep

dan Implementasi Kurikulum 2004), hlm. 134-135. 35 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep

dan Implementasi Kurikulum 2004), hlm. 135. 36 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jogjakarta: Media Wacana Press, 2003),

hlm. 12.

Page 43: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

29

Tujuan pendidikan ialah perubahan yang diharapkan pada subjek didik

setelah mengalami proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan

kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana

individu itu hidup.37

Dalam Konferensi Pendidikan Islam Internasional pertama yang

dilaksanakan di Makah merumuskan bahwa pendidikan bertujuan untuk

menimbulkan pertumbuhan yang seimbang dari kepribadian total manusia melalui

latihan spiritual, intelektual, rasional diri, perasaan dan kepekaan tubuh manusia,

oleh karena itu pendidikan seharusnya memenuhi pertumbuhan manusia dalam

segala aspeknya: spiritual, intelektual, imaginatif, fisik, ilmiah, linguistik, baik

secara individual maupun secara kolektif dan memotivasi semua aspek untuk

mencapai kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan Islam adalah

perwujudan penyerahan mutlak kepada Allah, baik pada tingkat individu,

masyarakat, maupun kemanusiaan pada umumnya.38

Di dalam GBHN, pendidikan agama mempunyai tujuan-tujuan yang

berintikan tiga aspek, yaitu aspek iman, ilmu dan amal, yang pada dasarnya berisi:

1) Menumbuh suburkan dan mengembangkan serta membentuk sikap positif dan

disiplin serta cinta terhadap agama dalam pelbagai kehidupan anak yang

nantinya diharapkan menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT taat

kepada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya.

2) Ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulnya merupakan motivasi intrinsic

terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang harus dimiliki anak. Berkat

pemahaman tentang pentingnya agama dan ilmu pengetahuan (agama dan

umum) maka anak menyadari keharusan menjadi seorang hamba Allah yang

beriman dan berilmu pengetahuan. Karenanya, ia tidak pernah mengenal henti

untuk mengejar ilmu dan teknologi baru dalam rangka mencari keridaan Allah

SWT. Dengan iman dan ilmu itu semakin hari semakin menjdi lebih bertakwa

kepada Allah SWT sesuai dengan tuntunan Islam.

37 H.M. Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 2009), jilid 1, hlm.

31. 38 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,

Keluarga, dan Masyarakat, (Yogyakarta: P.T. LKiS, 2009), hlm. 26.

Page 44: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

30

3) Menumbuhkan dan membina ketrampilan beragama dalam semua lapangan

hidup dan kehidupan serta dapat memahami dan menghayati ajaran agama

Islam secara mendalam dan bersifat menyeluruh, sehingga dapat digunakan

sebagai pedoman hidup, baik dalam hubungan dirinya dengan Allah SWT dan

dalam hubungannya dengan sesama manusia yang tercermin dalam akhlak

perbuatan serta dalam hubungan dirinya dengan alam sekitar.39

Secara umum pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang

agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa

kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (GBPP PAI, 1994).40

Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan

pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang

agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal

keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan

pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (kurikulum PAI: 2002).41

d. Ruang Lingkup Dan Materi Pendidikan Agama Islam

Untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam maka ruang lingkup materi

PAI (kurikulum 1994) pada dasarnya mencakup tujuh unsur pokok, yaitu Al-

Qur’an-Hadits, keimanan, syariah, ibadah, muamalah, akhlak, dan tarikh (sejarah

Islam) yang menekankan pada perkembangan politik. Pada kurikulum tahun 1999

dipadatkan menjadi lima unsur pokok, yaitu: Al-Qur’an-Hadits, keimanan, akhlak,

fikh dan bimbingan ibadah, serta tarikh/sejarah yang lebih menekankan pada

perkembangan ajaran agama, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.42

39 Zakiah Daradjat, et. all., Ilmu Pendidikan Islam, hlm. 89-90.

40 Muhaimin, et. all., Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah), hlm. 78. 41 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep

dan Implementasi Kurikulum 2004), hlm. 135. 42 Muhaimin, et. all., Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah), hlm. 79.

Page 45: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

31

Dilihat dari sistemakika ajaran Islam, maka unsur-unsur pokok itu memiliki

kaitan yang erat, sebagaimana dapat dilihat pada skema berikut ini.

Gambar 2.3 Sistematika Ajaran Islam

Dari sistematika tersebut, berikut ini dapat dijelaskan mengenai kedudukan

dan kaitan yang erat antara unsur-unsur pokok materi PAI.

Al-Qur’an-Hadis merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti

merupakan sumber akidah (keimanan), syariah, ibadah, mumalah, dan akhlak

sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Akidah (ushuluddin) atau

keimanan merupakan akar atau pokok agama. Ibadah, muamalah, dan akhlak

bertitik tolak dari akidah, dalam arti sebagai manifestasi dan konsekuensi dari

akidah (keimanan dan keyakinan hidup). Syariah merupakan sistem norma

(aturan) yang mengatur hubungan manusia dnegan Allah, dengan sesama

manusia, dan dengan makhluk lainnya. Dalam hubungannya dengan Allah diatur

dalam ibadah dalam arti khas (thaharah, salat, zakat, puasa, dan haji) dan dalam

hubungannya dengan sesama manusia dan lainnya diatur dalam muamalah dalam

arti luas. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia

dalam arti sebagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan

Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusiadengan manusia lainnya

ISLAM

(Al-Qur’an & Sunnah/ Hadis)

Sistem Kehidupan

1. Politik

2. Ekonomi

3. Sosial

4. Pendidikan

5. Kekeluargaan

6. Kebudayaan/Seni

7. Iptek

8. Orkes

9. Lingkungan

Hidup (flora,

fauna, dll.

10. Hankam, dll.

Akidah

Syariah

Akhlak

Ibadah

Muamalah

Tarikh/Sejarah

Page 46: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

32

(muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam

menjalankan sistem kehidupannya (polotik, ekonomi, sosial, pendidikan,

kekeluargaan, kebudayaan/seni, iptek, olahraga/kesehatan, dll.) yang dilandasi

oleh akidah yang kokoh. Sedangkan tarikh (sejarah-kebudayaan) Islam merupakan

perkembangan perjalanan hidup manusia meuslim dari masa ke masa dalam usaha

bersyariah (beribadah dan bermuamalah) dan berakhlak serta dalam

mengembangkan sistem kehidupan yang dilandasi oleh akidah.43

C. Rumusan Hipotesis

Dalam pra-research yang dilakukan peneliti, tidak terdapat kesesuaian

materi antara mata pelajaran PAI dengan kegiatan Rohis di SMA Negeri 1 Weleri.

Hal tersebut dikarenakan kegiatan Rohis lebih menitik beratkan pada pemahaman

dan praktek keagamaan peserta didik untuk menjadi biasa dalam menjalankan

ajaran agama Islam.

Penelitian ini di tujukan guna membuktikan apakah terdapat pengaruh

antara kegiatan Rohis Terhadap Hasil Belajar Kognitif Pendidikan Agama Islam

(PAI) Di SMA Negeri 01 Weleri Tahun Ajaran 2011-2012.

43 Muhaimin, et. all., Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah), hlm. 79-80.

Page 47: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Tujuan Penelitian

Metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan

keputusan manajerial dan ekonomi. Pendekatan ini berangkat dari data. Ibarat

bahan baku dalam suatu pabrik, data ini diproses dan dimanipulasi menjadi

informasi berharga bagi pengambilan keputusan. Pemrosesan dan manipulasi data

mentah menjadi informasi yang bermanfaat inilah yang merupakan jantung dari

analisis kuantitatif.1

Menurut Borg and Gall (1989) metode Kuantitatif disebut juga metode

tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah

mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai

positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.2 Metode ini sebagai

metode ilmiah (scientific) karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu

konkrit (empiris), obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga

disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan

dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena

data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.3

Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk

mendapatkan data yang akurat dari lapangan untuk membuktikan hipotesis

peneliti yaitu: dalam pra-research yang dilakukan peneliti, tidak terdapat

kesesuaian materi antara mata pelajaran PAI dengan kegiatan Rohis di SMA

Negeri 1 Weleri. Hal tersebut dikarenakan kegiatan Rohis lebih menitik beratkan

pada pemahaman dan praktek keagamaan peserta didik untuk menjadi biasa dalam

menjalankan ajaran agama Islam.

1Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi,

(Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) STIM YKPN, 2007), hlm. 1. 2 Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif

tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Penerbit

Alfabeta, 2008), hlm. 7.

Page 48: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

34

Oleh karena itu penelitian ini ditujukan guna membuktikan apakah terdapat

Pengaruh Antara Kegiatan Rohis Terhadap Hasil Belajar Kognitif Pendidikan

Agama Islam (PAI) Di SMA Negeri 01 Weleri Tahun Ajaran 2011-2012.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dari penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Weleri. SMA Negeri 1

Weleri dipilih sebagai tempat penelitian karena lembaga pendidikan ini berbasis

umum akan tetapi religius, salah satu buktinya adalah adanya kegiatan Rohis yang

berbasis keagamaan disana. Dari hasil penelitian, model pembelajaran kegiatan

Rohis di SMA Negeri 01 Weleri antara peserta didik laki-laki dengan perempuan

dipisah, baik pembimbing maupun tempat bimbingannya. Pembimbing peserta

didik laki-laki dibimbing oleh pembimbing laki-laki dan dibimbing di dalam

masjid SMA Negeri 01 Weleri, sedangkan peserta didik perempuan dibimbing

oleh pembimbing perempuan dan dibimbing di teras masjid SMA Negeri 01

Weleri.

Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2011/2012, tepatnya dari tanggal 3 Januari 2012 sampai tanggal 30 Maret 2012.

Penelitian dilakukan setiap hari jum’at untuk mendapatkan data kegiatan Rohis di

SMA Negeri 01 Weleri, dan di hari-hari tertentu untuk mendapatkan data

tambahan guna menunjang penelitian.

C. Metode Penelitian

Metode ilmiah yang digunakan oleh peneliti adalah metode Observasi

Lapangan (field Observation). Dalam pendekatan ilmiah metode ini, peneliian

dilakukan dalam situasi ilmiah yang didahului oleh semacam intervensi (campur

tangan) dari pihak peneliti yang bertujuan agar fenomena yang dikehendaki oleh

peneliti dapat segera tempak dan diamati sehingga terjadi semacam control atau

kendali parsial terhadap situasi lapangan. Terdapat beberapa kelompok dalam

peelitian lapangan, tetapi yang dipilih oleh peneliti yaitu penelitian korelasional.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang

diteliti tanpa melakukan suatu intervensi terhadap variasi variabel-variabel yang

bersangkutan. Data yang diperoleh merupakan data ilmiah seperti apa adanya.

Page 49: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

35

Kendali parsial terbatas pada control statistical dalam analisisnya sehingga

dimungkinkan untuk melihat hubungan antara dua variabel, misalnya tanpa

dicemari variabel-variabel lain.

Metode penelitian adalah tata cara bagaimana sesuatu penelitian

dilaksanakan. Metode yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian Pengaruh Antara

Kegiatan Rohis Terhadap Hasil Belajar Kognitif Pendidikan Agama Islam (PAI)

Di SMA Negeri 01 Weleri Tahun Ajaran 2011-2012 ini adalah metode korelasi.

Pada metode korelasional, hubungan antara variabel diteliti dan dijelaskan.

Hubungan yang dicari ini disebut korelasi. Korelasi yang mungkin terjadi antara

dua variabel atau lebih dapat berupa:

1. Korelasi positif, dimana jika variabel yang satu meningkat, maka variabel

yang lain meningkat pula atau sebaliknya.

2. Korelasi negatif, dimana jika variabel yang satu meningkat, maka variabel

yang lain menurun atau sebaliknya.

3. Tidak ada korelasi, dimana kedua variabel tidak menunjukkan hubungan.

4. Korelasi sempurna, dimana kenaikan atau penurunan variabel yang selalu

berbanding seimbang dengan kenaikan atau penurunan variabel lain.4

D. Jenis Data dan Teknik Perolehannya

Jenis data dalam penelitian ini diambil dengan metode observasi, dimana

peneliti mengamati langsung proses kegiatan Rohis dan hasil belajar kognitif PAI

di Di SMA Negeri 01 Weleri Tahun Ajaran 2011-2012 dengan memberikan skor

pada proses kegiatan Rohis dan mengambil nilai hasil belajar kognitif PAI dari

peserta didik yang mengikuti kegiatan tersebut.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi perhatian kita dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.5 Penelitian ini merupakan penelitian

populasi karena peneliti meneliti seluruh populasi.

4 Mochamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, (Semarang:

Walisongo Press, 2009) hlm. 22-26. 5 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan: komponen MKDK, (Jakarta: P.T. Rineka

Cipta, 2010), hlm. 118.

Page 50: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

36

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik yang ikut

kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri yang berjumlah 40.

F. Variabel dan Indikator penelitian

Pada dasarnya variabel bisa diamati memiliki sifat discrete, artinya tiap

nilai-nilai variabel dipisahkan antara satu dengan yang lain oleh suatu kesatuan

tertentu.

Adapun variabel dari penelitian ini ada 2 macam yaitu:

1. Variabel independen, variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,

predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang terjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).6 Dalam penelitian

ini, variabel independen (variabel bebas) disimbolkan dengan variabel x yaitu

keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan Rohis (variabel x), adapun

indikatornya sebagai berikut:

a. Kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan Rohis di SMA Negeri 01

Weleri. Dalam hal ini peneliti ikut serta dalam kegiatan Rohis guna

mengamati langsung absensi dari peserta didik dengan memberikan indikator

penilaian sebagai berikut:

Indikator: skor

Tepat waktu 3

Terlambat 10 menit 2

Terlambat lebih dari 10 menit 1

Tidak masuk 0

b. Perhatian peserta didik dalam mengikuti kegiatan Rohis di SMA Negeri 01

Weleri. Dalam hal ini peneliti mengamati langsung peserta didik ysng

memperhatikan materi selama proses kegiatan Rohis dengan rincian dan

indikator sebagai berikut:

1) Kesediaan peserta didik mendengar materi dalam kegiatan Rohis di SMA

Negeri 01 Weleri. Dalam hal ini peneliti mengamati langsung peserta didik

6 Mochamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, hlm. 148-150.

Page 51: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

37

yang mendengarkan pembimbing menyampaikan materi. Dengan pengamatan

langsung tersebut, peneliti dapat langsung mengetahui peserta didik yang

mendengar dan menyimak materi selama proses kegiatan Rohis berlangsung.

Bagi peserta didik yang mendengarkan dan menyimak akan diberikan skor

sebagai berikut:

a) peserta didik yang mendengar dan menyimak materi dari awal sampai selesai

akan diberikan skor 2.

b) peserta didik yang mendengarkan sampai ditengah (selama proses mereka

membuat forum sendiri) maka akan diberikan skor 1.

2) Kesediaan peserta didik mencatat materi dalam kegiatan Rohis di SMA Negeri

01 Weleri. Dalam hal ini peneliti akan mengikuti langsung proses dan

mengamati peserta didik yang mencatat materi yang disampaikan, dan

memastikannya dengan melihat catatan dari peserta didik setelah selesai

kegiatan ekstrakurikuler Rohis. Dan bagi yang mencatat materi akan

mendapatkan skor sebagai berikut:

a) peserta didik yang mencatat materi akan mendapatkan skor 2

b) peserta didik yang tidak mencatat materi akan diberikan skor 1.

3) Kesediaan peserta didik bertanya tentang materi dalam kegiatan Rohis di

SMA Negeri 01 Weleri. Dalam hal ini peneliti mengamati langsung peserta

didik selama proses kegiatan ekstrakurikuler Rohis berlangsung. Dan bagi

peserta didik yang bertanya akan mendapatkan skor dengan indikator sebagai

berikut:

a) peserta didik yang bertanya sesuai materi akan mendapat skor 3,

b) peserta didik yang bertanya diluar materi akan mendapatkan skor 2, dan

c) peserta didik yang tidak bertanya akan mendapat skor 1.

2. Variabel Dependen, sering disebut sebagai variabel output, kreteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat,

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas.7 Dalam penelitian ini, variabel dependen (variabel terikat)

disimbolkan dengan variabel y yaitu hasil belajar kognitif PAI dari peserta

7 Mochamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, hlm. 150.

Page 52: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

38

didik yang mengikuti kegiatan Rohis (variabel y). Adapun indikatornya adalah

nilai mid semester 2 tahun ajaran 2011-2012 yang dilaksanakan pada tanggal

20-25 Februari 2012.

G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Metode pengumpulan adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data.8

Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini ada 4 macam yaitu;

1. Observasi

Metode ini digunakan untuk meneliti langsung kegiatan Rohis di SMA

Negeri 01 Weleri yang diadakan setiap hari jum’at jam 13.00-14.00 WIB. Dalam

hal ini, peneliti ikut terlibat dalam kegiatan sebagai peserta guna mendapatkan

data yang valid dalam penelitian.

Adapun yang diambil dari metode ini adalah data keaktifan peserta didik

dalam mengikuti kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri. Keaktifan diambil

dari 2 aspek dari peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Rohis,

yaitu kehadiran dan perhatian. Perhatian disini dibagi menjadi 3, yaitu kesediaan

peserta didik mendengar materi dalam kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri,

kesediaan peserta didik mencatat materi dalam kegiatan Rohis di SMA Negeri 01

Weleri, dan kesediaan peserta didik bertanya tentang materi dalam kegiatan Rohis

di SMA Negeri 01 Weleri. Sehingga dalam hal ini peneliti ikut terlibat langsung

dalam kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri.

2. Wawancara

Metode wawancara digunakan untuk mencari data tentang kegiatan Rohis di

SMA Negeri 01 Weleri. Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara

kepada Guru mapel PAI dan Pembimbing kegiatan Rohis. Peneliti melakukan

wawancara langsung kepada Guru mapel PAI dan Pembimbing kegiatan Rohis.

Wawancara disini meliputi seluruh kegiatan Rohis di SMA Negeri 01

Weleri, seperti pengertian Rohis sendiri, Tujuan dari Rohis, program-program

yang diadakan oleh Rohis, dan ruang lingkup kegiatan Rohis.

8 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: P.T. Remaja

Rosdakarya, 2010), hlm. 220.

Page 53: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

39

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang

digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumentasi

adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Metode ini sering

digunakan pada penelitian sejarah. Namun, kemudian Sosiologi dan Antropologi

menggunakan metode dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Oleh

karena sebenarnya sejumlah besar fakta dan data sosial tersimpan dalam tubuh

pengetahuan sejarah yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang

tersedia seperti terdapat surat-surat, catatan harian (jurnal), laporan-laporan dan

sebagainya.9

Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data tentang materi dalam

kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri. Dalam hal ini peneliti menghubungi

langsung Guru mapel PAI dan Pembimbing untuk mendapatkan dokumen tentang

kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri.

Dokumen yang dimaksudkan adalah daftar peserta didik kegiatan Rohis di

SMA Negeri 01 Weleri dan materi menjadi acuan dalam kegiatan Rohis.

4. Metode Tes

Metode tes dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk

mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik serta digunakan sebagai

bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses

pembelajaran.

Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan

menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja,

pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk,

portofolio, dan penilaian diri. 10

Metode tes digunakan untuk mencari data hasil belajar kognitif yaitu hasil

mid semester 2 tahun ajaran 2011-2012 mata pelajaran PAI di SMA Negeri 01

Weleri.

9 M. Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan

Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Prenada Media, 2005), hlm. 144. 10

Ismail S.M., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem: Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008), hlm. 147.

Page 54: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

40

Dalam hal ini peneliti meminta data hasil belajar mid semester 2 tahun

ajaran 2011-2012 mata pelajaran PAI dari Guru mapel PAI di SMA Negeri 01

Weleri.

H. Teknik Analisis Data Penelitian

Setelah data-data penulis harapkan terkumpul maka untuk selanjutnya data-

data dianalisis statistik. Sedangkan pengertian statistik sebagaimana dikemukakan

oleh Anas Sudijono,11

adalah data angka yang dapat memberikan gambaran

mengenai keadaan, peristiwa akan gejala tertentu.

Dalam analisis data akan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu :

1. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam

penelitian dengan cara memasukkan hasil pengolahan data angket responden ke

dalam tabel distribusi frekuensi.12

Di dalam analisis pendahuluan ini akan menggambarkan data tentang

keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan Rohis. Hasil dari tahap ini

dimasukkan dalam tabel distribusi untuk memperoleh gambaran setiap yang

dikaji.

2. Analisis Uji Hipotesis

Analisis ini merupakan jenis analisis yang bertujuan untuk menguji

hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Adapun tekniknya dari hasil analisis

pendahuluan, data yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dengan

menggunakan statistik.

Dalam hal ini digunakan dua variabel yang berbeda yaitu keikutsertaan

peserta didik dalam kegiatan Rohis sebagai variabel x, dan hasil belajar kognitif

PAI dari peserta didik yang mengikuti kegiatan Rohis sebagai variabel y., maka

dapat disimpulkan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan akan

menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar karena sampel dan

11

Anas Sudijono, Statistik Pendidikan, (Jakarta: Gradindo Persada, 1996), hlm. 2. 12

Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, hlm. 63.

Page 55: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

41

jumlah respondennya sehingga teknik perhitungannya berdasar skor aslinya.

Adapun rumusannya sebagai berikut :

Keterangan :

: Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X : Variabel Kegiatan Keagamaan

Y : Variabel hasil belajar kognitif Pendidikan Agama Islam

N : Jumlah populasi

∑ : Sigma (jumlah) 13

3. Analisis Lanjut

Analisis ini merupakan pengolahan data lebih lanjut dari hasil-hasil nilai

kualitatif analisis sebelumnya, yakni membandingkan besarnya “r” observasi ‘r0”

dengan “r” tabel dengan taraf signifikan 1 % dan 5 %. Jika ‘r0” sama dengan atau

lebih besar dari “r” tabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima, sehingga

interpretasinya adalah ada pengaruh yang sedang/cukup signifikan antara

Kegiatan Rohis terhadap hasil belajar kognitif Pendidikan Agama Islam (PAI) di

SMA Negeri 01 Weleri Tahun Ajaran 2011-2012.

Tetapi apabila ‘r0” lebih kecil dari “r” tabel, maka (Ha) ditolak dan (Ho)

diterima yang berarti tidak ada pengaruh, sehingga interpretasinya tidak ada

hubungan Kegiatan Rohis terhadap hasil belajar kognitif Pendidikan Agama Islam

(PAI) di SMA Negeri 01 Weleri Tahun Ajaran 2011-2012.

13

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1993), hlm. 243.

Page 56: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan tentang hasil penelitian ini penulis sajikan sesuai hasil

observasi dari tanggal 3 Januari 2012 sampai tanggal 30 Maret 2012 dengan

obyek penelitian yaitu sejumlah empat puluh siswa SMA Negeri 01 Weleri yang

aktif mengikuti kegiatan Rohis.

Adapun langkah-langkah yang penulis gunakan untuk memudahkan

jalannya analisis adalah melalui tiga tahapan, yaitu analisis pendahuluan, analisis

uji hipotesis dan analisis lanjut.

A. Analisis Pendahuluan

Analisis ini merupakan pengolahan awal dari data yang terkumpul melalui

observasi selama penelitian, yaitu dari tanggal 3 Januari 2012 sampai tanggal 30

Maret 2012. Kegiatan Rohis yang merupakan aplikasi dari mapel Pendidikan

Agama Islam (PAI) akan berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dalam

mapel PAI. Menurut teori yang diungkapkan oleh Korten, kegiatan

ekstrakurikuler akan mempengaruhi hasil belajar karena lingkungan kelas menjadi

masyarakat kecil untuk menerapkan pembelajaran yang didapat serta

mengembangkan diri untuk menjadi pribadi muslim yang siap bergelut di

masyarakat kelak. Sedangkan PAI menjadikan kegiatan Rohis sebagai

pengembangan dari materi untuk memahamkan peserta didik akan pentingnya

menjalankan syari’at Islam. Sehingga keduanya bisa saling mendukung ketika

terdapat keterkaitan antara materi kegiatan Rohis dengan mapel PAI. Tetapi

sebaliknya, jika tidak terdapat keterkaitan materi, hanya akan memberikan

pemahaman searah tanpa ada titik temu antara keduanya.

Data hasil penelitian tersebut akan didistribusikan sebagai berikut:

1. Data keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan Rohis di SMA Negeri

01 Weleri.

Untuk mengetahui nilai kuantitatif data tentang keaktifan kegiatan Rohis di

SMA Negeri 01 Weleri selama 6 minggu. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 57: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

43

Tabel 4.1

Data Keaktifan Peserta Didik Dalam Kegiatan Rohis

N

o Nama

Kehadiran Dengar Catat Tanya Nilai

J:6x10 3 2 1 0 J 2 1 J 2 1 J 3 2 1 J

1 Aldi Tri Y 4 1 0 1 14 4 2 10 0 6 6 0 0 6 6 36:6x10=60

2 Primas Oky W 6 0 0 0 18 6 0 12 3 3 9 3 1 2 13 52:6x10=87

3 Selma Dwi H 5 0 1 0 16 5 1 11 1 5 7 0 1 5 7 41:6x10=68

4 Deni Supriyanto 4 1 1 0 15 5 1 11 0 6 6 0 0 6 6 38:6x10=63

5 Dian Alima 3 1 1 1 12 2 4 8 1 5 7 0 1 5 7 34:6x10=57

6 Dian Kumalasari 3 1 1 1 12 2 4 8 2 4 8 0 1 5 7 35:6x10=58

7 Ajid Aulia Johan 6 0 0 0 18 5 1 11 0 6 6 1 0 5 8 43:6x10=72

8 Burhanudin 4 1 0 1 14 4 2 10 0 6 6 0 0 6 6 36:6x10=60

9 Faris Wicaksono 6 0 0 0 18 6 0 12 0 6 6 1 0 5 8 44:6x10=73

10 Totok Setiawan 5 0 1 0 16 5 1 11 0 6 6 1 0 5 8 41:6x10=68

11 Dinik Trisiani 4 1 1 0 15 5 1 11 1 5 7 3 1 2 13 46:6 x10=77

12 Isnaini Umi S 4 1 0 1 14 4 2 10 0 6 6 3 1 2 13 44:6 x10=73

13 Slamet Widodo 5 0 1 0 16 5 1 11 0 6 6 2 0 4 10 43:6 x10=72

14 Devi Oktiviani 5 0 1 0 16 5 1 11 2 4 8 2 2 2 12 47:6 x10=78

15 Eryuni Ririswati 5 0 1 0 16 3 3 9 3 3 9 0 3 3 9 43:6 x10=72

16 Naila Zahrotul J 4 1 1 0 15 5 1 11 3 3 9 4 0 2 14 49:6 x10=82

17 Ahmad Mashudi 5 0 1 0 16 5 1 11 0 6 6 1 1 4 9 42:6 x10=70

18 Fitri Wulandari 4 1 1 0 15 5 1 11 2 4 8 2 1 3 11 45:6 x10=75

19 Hanif Mei Artadi 6 0 0 0 18 6 0 12 0 6 6 0 1 5 7 43:6 x10=72

20 Nurul Sulis M 3 2 0 1 13 4 2 10 0 6 6 0 2 4 8 37:6 x10=62

21 Putri Novita S 3 1 1 1 12 3 3 9 1 5 7 1 2 3 10 38:6 x10=63

22 Siti Alimah 3 1 1 1 12 3 3 9 1 5 7 2 1 3 11 39:6 x10=65

23 Yenni Kassatun 3 1 1 1 12 3 3 9 1 5 7 2 0 4 10 38:6 x10=62

24 Ari Himawan 6 0 0 0 18 6 0 12 0 6 6 1 1 4 9 45:6 x10=75

25 Nofi Julianti 2 2 2 0 12 4 2 10 1 5 7 1 2 3 10 39:6 x10=65

26 Puput Nurfiana 5 1 0 0 17 6 0 12 3 3 9 2 2 2 12 50:6 x10=83

27 Rahmad Fauzi 4 0 2 0 14 4 2 10 3 3 9 2 0 4 10 43:6 x10=72

28 Sekar Nurhayati 4 2 0 0 16 6 0 12 2 4 8 3 2 1 14 50:6 x10=83

29 Esti Haryanti 3 0 3 0 12 3 3 9 1 5 7 0 0 6 6 34:6 x10=57

30 Hamdan DJRHU 5 0 1 0 16 5 1 11 1 5 7 1 0 5 8 42:6 x10=70

31 Nuswa Rhona N 4 0 2 0 14 3 3 9 0 6 6 1 3 2 11 40:6 x10=67

32 Putra Adi N 5 0 1 0 16 5 1 11 0 6 6 1 0 5 8 41:6 x10=68

33 Tri Ratna W 4 0 2 0 14 4 2 10 0 6 6 1 1 4 9 39:6 x10=65

34 Assafrun Ali A 4 0 2 0 14 4 2 10 0 6 6 0 0 6 6 36:6 x10=60

35 Prayet Yuliono 4 0 2 0 14 4 2 10 0 6 6 0 0 6 6 36:6 x10=60

36 Tutut Sukma SA 5 0 1 0 16 5 1 11 0 6 6 1 2 3 10 43:6 x10=72

37 Budi Imam S 5 0 1 0 16 5 1 11 0 6 6 0 0 6 6 39:6 x10=65

38 Salis Hapsari 3 0 3 0 12 3 3 9 1 5 7 0 1 5 7 35:6 x10=58

39 Adi Yulianto 2 1 3 0 11 3 3 9 0 6 6 0 1 5 7 33:6 x10=55

40 Akhmad Hafif 3 1 2 0 13 4 2 10 0 6 6 0 0 6 6 35:6 x10=58

Jumlah rata-rata Nilai/N (N=Jumlah Frekwensi) 2722:40x10=

68.05

Page 58: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

44

Hasil observasi di atas dapat di ketahui bahwa perolehan nilai tertinggi dari

keaktifan kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri adalah 87 dan nilai terendah

adalah 55.

a. Mencari interval nilai

Langkah Pertama, mencari nilai R (Total Range)

Ket: R = Total Range;

H = Highest Score (Nilai Tertinggi);

L = Lowest Score (Nilai Terendah);

1 = Bilangan Konstan.

Di atas kita ketahui: H = 87 dan L = 55, maka dengan mudah dapat

diperoleh R, yaitu R = 87 – 55 + 1 = 33. Angka 33 ini mengandung arti bahwa

apabila kita menghitung banyaknya nilai mulai dari nilai terendah sampai dengan

nilai tertinggi pada data yang telah dikemukakan di atas, akan diperoleh sebanyak

33 butir nilai.

Langkah Kedua, mencari i (interval nilai)

i

Rsebaiknya menghasilkan bilangan yang besarnya 10 sampai dengan 20.

Ket: R = Total Range;

i = interval nilai, yaitu luasnya pengelompokan data yang dicari, atau

nilai interval.

10 sampai dengan 20 maksudnya di sini ialah bahwa jumlah kelompok data

yang akan disajikan dalam Tabel Distribusi Frekuensi itu sebaiknya tidak

kurang dari 10 dan tidak lebih dari 20.

Sebagian para ahli statistik berpendapat bahwa jumlah kelompokan data

yang akan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

Karena R = 27, maka:

Page 59: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

45

i

33 jadi i = 3 karena 33 : 3 = 11, dan bilangan 11 ini terletak

antara 10 sampai dengan 20. 1

Langkah Ketiga, memasukkan data ke dalam tabel.

Dari data di atas, maka:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil Kegiatan lRohis

Interval Tanda/Jari-jari f (frekuensi) Frekuensi Relatif

85-87 I 1 2.5 %

82-84 III 3 7.5 %

79-81 0 0 %

76-78 II 2 5 %

73-75 IIII 4 10 %

70-72 IIII III 8 20 %

67-69 IIII 4 10 %

64-66 IIII 4 10 %

61-63 IIII 4 10 %

58-60 IIII II 7 17.5 %

55-57 III 3 7.5 %

Total: N = 40 100 %

Berdasarkan data tentang distribusi frekuensi relatif di atas kemudian

divisualisasikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar berikut:2

Tabel 4.3

Diagram Kegiatan Rohis

0

5

10

15

20

25

55-5758-6061-6364-6667-6970-7273-7576-7879-8182-8485-87

Frekuensi

Presentase

1 Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm.

52-53. 2 Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, hlm. 55-56.

Page 60: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

46

b. Mencari nilai rata-rata

Hasil observasi di atas, dapat diketahui bahwa perolehan nilai tertinggi dari

keaktifan kegiatan Rohis di SMA N 01 Weleri:

Tabel 4.4

Nilai Tengah Hasil Kegiatan Rohis

Interval f (frekuensi) X FX

85-87 1 86 86

82-84 3 83 249

79-81 0 80 0

76-78 2 77 154

73-75 4 74 296

70-72 8 71 568

67-69 4 68 272

64-66 4 65 260

61-63 4 62 248

58-60 7 59 413

55-57 3 56 168

Total: 40 = N

Ket: x = nilai tengah;

= nilai rata-rata.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler Rohis di

SMA N 01 Weleri mempunyai nilai rata-rata sebesar 67.85, berada pada interval

67 – 69 dalam kategori sedang.3

3 Hartono, Statistik Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm34-38.

Page 61: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

47

2. Data hasil nilai PAI

Tabel 4.5

Hasil Belajar Kognitif Peserta Kegiatan Rohis Pada Mid Semester 2

Dalam MAPEL PAI di SMA N 01 Weleri

No Nama Kelas Nilai

1 Aldi Tri Yunianto X Imersi 81

2 Primas Oky Wijaya X Imersi 82

3 Selma Dwi Hapsari X Imersi 85

4 Deni Supriyanto X A 81

5 Dian Alima X A 85

6 Dian Kumalasari X A 85

7 Ajid Aulia Johan X C 83

8 Burhanudin X C 83

9 Faris Wicaksono X C 82

10 Totok Setiawan X C 83

11 Dinik Trisiani X D 83

12 Isnaini Umi Sakinah X D 85

13 Slamet Widodo X D 80

14 Devi Oktiviani X E 85

15 Eryuni Ririswati X E 85

16 Naila Zahrotul J XI IPA Imersi 90

17 Ahmad Mashudi XI IPA 1 86

18 Fitri Wulandari XI IPA 1 85

19 Hanif Mei Artadi XI IPA 1 85

20 Nurul Sulis Maulidah XI IPA 1 85

21 Putri Novita Safitri XI IPA 1 88

22 Siti Alimah XI IPA 1 86

23 Yenni Kassatun XI IPA 1 86

24 Ari Himawan XI IPA 2 85

25 Nofi Julianti XI IPA 2 85

26 Puput Nurfiana XI IPA 2 84

27 Rahmad Fauzi XI IPA 2 87

28 Sekar Nurhayati XI IPA 2 88

29 Esti Haryanti XI IPA 3 85

30 Hamdan Dian Jaya RHU XI IPA 3 88

31 Nuswa Rhona Nawangara XI IPA 3 87

32 Putra Adi Nugroho XI IPA 3 84

33 Tri Ratna Wijayanti XI IPA 3 85

34 Assafrun Ali Adhim XI IPS 1 84

35 Prayet Yuliono XI IPS 1 85

36 Tutut Sukma Surya Adilla XI IPS 1 83

37 Budi Imam Santoso XI IPS 2 85

38 Salis Hapsari XI IPS 2 84

39 Adi Yulianto XI IPS 3 86

40 Akhmad Hafif XI IPS 3 82

Dari hasil nilai PAI di SMA N 01 Weleri di atas, dapat diketahui bahwa

nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah 80.

Page 62: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

48

a. Mencari interval nilai

Langkah Pertama, mencari nilai R (Total Range)

Ket: R = Total Range;

H = Highest Score (Nilai Tertinggi);

L = Lowest Score (Nilai Terendah);

1 = Bilangan Konstan.

Di atas kita ketahui: H = 90 dan L = 80, maka dengan mudah dapat

diperoleh R, yaitu R = 90 – 80 + 1 = 11. Angka 11 ini mengandung arti bahwa

apabila kita menghitung banyaknya nilai mulai dari nilai terendah sampai dengan

nilai tertinggi pada data yang telah dikemukakan di atas, akan diperoleh sebanyak

11 butir nilai. Karena H = 90 dan L = 80 akan terdapat 11 nilai; perhatikanlah: 80,

81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90 = 11 butir nilai.

Langkah Kedua, mencari i (interval nilai)

sebaiknya menghasilkan bilangan yang besarnya 10 sampai dengan 20.

Ket: R = Total Range;

i = interval nilai, yaitu luasnya pengelompokan data yang dicari, atau

nilai interval.

10 sampai dengan 20 maksudnya di sini ialah bahwa jumlah kelompok data

yang akan disajikan dalam Tabel Distribusi Frekuensi itu sebaiknya tidak

kurang dari 10 dan tidak lebih dari 20.

Karena R = 11, maka:

jadi i = 1 karena 11 : 1 = 11, dan bilangan 11 ini terletak

antara 10 sampai dengan 20. 4

Langkah Ketiga, memasukkan data ke dalam tabel.

Dari data di atas, maka:

4 Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, hlm. 52-53.

Page 63: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

49

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kognitif Peserta Kegiatan Rohis

Pada Mid Semester 2 Dalam MAPEL PAI di SMA N 01 Weleri

Interval Tanda/Jari-jari f (frekuensi) Frekuensi Relatif

90 I 1 2.5 %

89 0 0 %

88 III 3 7.5 %

87 II 2 5 %

86 IIII 4 10 %

85 IIII IIII IIII 15 37.5 %

84 IIII 4 10 %

83 IIII 5 12.5 %

82 III 3 7.5 %

81 II 2 5 %

80 I 1 2.5 %

Total: 40 = N 100 %

Berdasarkan data tentang distribusi frekuensi relatif di atas kemudian

divisualisasikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar berikut:5

Tabel 4.7

Diagram Hasil Belajar Kognitif Peserta Kegiatan Rohis

Pada Mid Semester 2 Dalam MAPEL PAI di SMA N 01 Weleri

0

5

10

15

20

25

30

35

40

80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90

Frekuensi

Presentase

5 Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, hlm. 55-56.

Page 64: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

50

c. Mencari nilai rata-rata

Hasil observasi di atas, dapat diketahui bahwa perolehan nilai tertinggi dari

keaktifan kegiatan Rohis di SMA N 01 Weleri:

Tabel 4.8

Nilai Tengah Hasil Belajar Kognitif Peserta Kegiatan Rohis

Pada Mid Semester 2 Dalam MAPEL PAI di SMA N 01 Weleri

Y f (frekuensi) FY

90 1 90

89 0 0

88 3 264

87 2 174

86 4 344

85 15 1275

84 4 336

83 5 415

82 3 246

81 2 162

80 1 80

Total: 40 = N

Ket: Y = nilai tengah;

MY = nilai rata-rata.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler Rohis di

SMA N 01 Weleri mempunyai nilai rata-rata sebesar 84.65 berada dalam kategori

sedang.6

B. Analisis Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan analisa yang dilakukan untuk membuktikan

diterima atau ditolaknya hipotesa yang diajukan.

Adapun hipotesa yang penulis ajukan adalah terdapat pengaruh antara

kegiatan Ekstrakurikuler Agama Islam Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama

6 Hartono, Statistik Untuk Penelitian, hlm34-38.

Page 65: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

51

Islam (PAI) Di SMA Negeri 01 Weleri Tahun Ajaran 2011-2012.untuk

mengajukan uji hipotesis dengan korelasi.

Tabel 4.9

Persiapan Untuk Menghitung Korelasi Antara Kegiatan Ekstrakurikuler Rohis

Dengan Hasil Belajar PAI di SMA Dan 01 Weleri

Subyek X Y XY X2

Y2

Aldi Tri Yunianto 60 81 4860 3600 6561

Primas Oky Wijaya 87 82 7134 7569 6724

Selma Dwi Hapsari 68 85 5780 4624 7225

Deni Supriyanto 63 81 5103 3969 6561

Dian Alima 57 85 4845 3249 7225

Dian Kumalasari 58 85 4930 3364 7225

Ajid Aulia Johan 72 83 5976 5184 6889

Burhanudin 60 83 4980 3600 6889

Faris Wicaksono 73 82 5986 5329 6724

Totok Setiawan 68 83 5644 4624 6889

Dinik Trisiani 77 83 6391 5929 6889

Isnaini Umi Sakinah 73 85 6205 5329 7225

Slamet Widodo 72 80 5760 5184 6400

Devi Oktiviani 78 85 6630 6084 7225

Eryuni Ririswati 72 85 6120 5184 7225

Naila Zahrotul J 82 90 7380 6724 8100

Ahmad Mashudi 70 86 6020 4900 7396

Fitri Wulandari 75 85 6375 5625 7225

Hanif Mei Artadi 72 85 6120 5184 7225

Nurul Sulis Maulidah 62 85 5270 3844 7225

Putri Novita Safitri 63 88 5544 3969 7744

Siti Alimah 65 86 5590 4225 7396

Yenni Kassatun 62 86 5332 3844 7396

Ari Himawan 75 85 6375 5625 7225

Nofi Julianti 65 85 5525 4225 7225

Puput Nurfiana 83 84 6972 6889 7056

Rahmad Fauzi 72 87 6264 5184 7569

Sekar Nurhayati 83 88 7304 6889 7744

Esti Haryanti 57 85 4845 3249 7225

Hamdan Dian JRHU 70 88 6160 4900 7744

Nuswa Rhona N 67 87 5829 4489 7569

Putra Adi Nugroho 68 84 5712 4624 7056

Tri Ratna Wijayanti 65 85 5525 4225 7225

Assafrun Ali Adhim 60 84 5040 3600 7056

Prayet Yuliono 60 85 5100 3600 7225

Tutut Sukma SA 72 83 5976 5184 6889

Budi Imam Santoso 65 85 5525 4225 7225

Salis Hapsari 58 84 4872 3364 7056

Adi Yulianto 55 86 4730 3025 7396

Akhmad Hafif 58 82 4756 3364 6724

N = 40

Page 66: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

52

Dari table kerja di atas, dapat diketahui nilai-nilai sebagai berikut:

N = 40

Maka:

1. Mencari angka korelasi.

Ket:

= Angka indek korelasi

N = Jumlah populasi

= Jumlah skor x

= Jumlah skor y

= Jumlah hasil perkalian skor x dan skor y

Maka:

Page 67: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

53

Hasil tersebut dicocokan dengan r tabel pada taraf 5% didapat nilai

0.312 dan pada taraf 1% di dapat nilai 0.403. Berarti nilai harga

lebih kecil (tidak signifikan).

C. Analisis Lanjut

Tujuan analisis lanjutan ini merupakan langkah terakhir untuk mengetahui

taraf signifikan hubungan antara “r” observasi dengan “r” tabel yang berkaitan

dengan hipotesa penelitian

Menurut Anas Sujiono, bahwa untuk mengetahui taraf signifikansi dapat

dikelompokkan menjadi 4 kategori:

1. 0.00 – 0.20 maka korelasi antara variabel X dan variabel Y sangat rendah

(tidak ada)

2. 0.20 – 0.40 maka korelasi antara variabel X dan variabel Y sangat lemah

(rendah)

3. 0.40 – 0.70 maka korelasi antara variabel X dan variabel Y sangat rendah

(sangat cukup)

4. 0.70 – 0.90 maka korelasi antara variabel X dan variabel Y sangat kuat

(tinggi)

Adapun langkahnya yaitu mengkonsultasikan hasil antara “r” observasi dan

“r” tabel dengan menggunakan tabel “r” product moment. Sebelum melakukan

interprestasi harus diketahui dahulu df (degrees of freedom). Df diperoleh dari

rumus dr = N-nr, nr adalah banyaknya variabel yang dikorelasikan karena analisis

korelasi yang digunakan adalah teknik analisa korelasional bivariat maka nr selalu

berjumlah 2. Sehingga hasilnya = 40 – 2 = 38.

Langkah selanjutnya adalah memeriksa tabel nilai “r” product moment

dengan df/db sebesar 38 pada taraf signifikansi 5% “r” tabel sebesar 0.312

sedangkan pada taraf signifikansi 1 % “r” tabel sebesar 0,403, maka “r” observasi

berada di bawah harga signifikan 5% dan 1 %. Dengan kata lain = 0.103 < dari

= 0.312 (5%) dan = 0.403 (1%). Berangkat dari hasil konsultasi tersebut,

maka dapat diartikan tidak ada hubungan antara Kegiatan Rohis Terhadap Hasil

Page 68: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

54

Belajar Kognitif Pendidikan Agama Islam di SMA N 01 Weleri sehingga dapat

diinterpretasikan/disimpulkan hipotesa alternatif tidak diterima.

Selanjutnya untuk mengetahi nilai koefisien determinasi (variabel penentu)

variabel X terhadap Y, maka dilakukan proses perhitungan dengan rumus :

( r )2 x 100% = (0,103)

2 x 100%

= 0,0106 x 100%

= 1.06%

Jadi diketahui variabel penentu antara variabel X dan variabel Y sebesar

1.06%, sedangkan sisanya sebesar 98.04% merupakan variabel lain yang belum

diteliti oleh penulis.

Page 69: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

55

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data serta analisis hasil penelitian tentang pengaruh antara

Kegiatan Rohis Terhadap Hasil Belajar Kognitif Pendidikan Agama Islam (PAI)

Di SMA Negeri 01 Weleri Tahun Ajaran 2011-2012 yang telah dilakukan dan

tertuang dalam Bab III dan IV, selanjutnya akan ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri dilaksanakan setiap hari jum’at

ba’da shalat jum’at. Sebelum kegiatan Kegiatan Rohis dimulai, para peserta

kegiatan Rohis membaca al-Qur’an beserta artinya, kemudian mendengarkan

materi yang diberikan dengan metode ceramah plus dan ditutup dengan

membaca do’a. Kegiatan Rohis cukup baik dalam membentuk akhlak peserta

didik, ini terbukti menghasilkan angka rata-rata 68.05 dan hasil tersebut

menempati interval 57 - 59 (interval kategori cukup baik).

2. Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan

dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam

sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal

keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat

melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tujuan tersebut sudah

terpenuhi dengan hasil belajar kognitif Pendidikan Agama Islam (PAI) Di

SMA Negeri 01 Weleri yang berada dalam kategori cukup baik. Ini terbukti

dari analisis data menghasilkan rata-rata 84.65 dibulatkan menjadi 85 hasil

tersebut menempati interval 85 (interval kategori cukup baik).

3. Ada pengaruh tetapi tidak signifikan antara Kegiatan Rohis Terhadap Hasil

Belajar Kognitif Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMA Negeri 01 Weleri

dengan signifikansi kategori sangat lemah dengan signifikansinya sebesar

0,103. Hal ini disebabkan materi yang diberikan peserta kegiatan Rohis

disamakan tanpa melihat jenjang kelas dan materi yang diberikan pada mapel

Page 70: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

56

PAI di kelas ditambah kurangnya keaktifan peserta didik dalam kegiatan

ekstrakurikuler Rohis yang menyebabkan mereka tidak dapat memadukan

materi pada kegiatan Rohis dengan materi PAI di kelas, sehingga Rohis tidak

dapat mempengaruhi hasil belajar kognitif PAI di SMA Negeri 01 Weleri.

B. Saran-saran

Mengingat anak-anak remaja terutama anak-anak sekolah merupakan aset

masa depan bangsa. Sebagai penerus dalam membangun bangsa dan negara, maka

hendaknya mereka didik agar memiliki iman dan Islam yang baik maka

pendidikan agama Islam menjadi perhatian yang cukup penting. Dari hal tersebut

maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari berbagai pihak yaitu antara

lain:

1. Dinas Pendidikan

Agaknya ada kebijakan untuk mewajibkan ekstrakurikuler keagamaan di

setiap sekolah negeri di Indonesia agar kurangnya jam mengajar mapel PAI dapat

dipenuhi, sehingga tujuan pendidikan agama Islam yang sejalan dengan tujuan

pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

2. Sekolah

Kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri sudah bagus dalam membentuk

akhlak peserta didik, tetapi alangkah lebih baiknya jika Sekolah dapat mengatur

agar terdapat keserasian materi antara kegiatan Rohis dengan mapel PAI di SMA

Negeri 01 Weleri sehingga dapat saling mendukung satu sama lain, kalaupun ada

perluasan materi, setidaknya tidak begitu jauh dari materi yang diselaraskan.

3. Guru

Guru atau pembimbing sebaiknya lebih tegas dalam kegiatan Rohis agar

peserta kegiatan Rohis dapat disiplin baik dalam kehadiran dan mencatat sehingga

menerima materi secara maksimal. Guru atau pembimbing juga seharusnya dapat

Page 71: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

57

memberikan fariasi metode pembelajaran karena selama observasi tempat dan

metode pembelajaran hanya berada di masjid dengan metode ceramah plus.

4. Materi

Tidak adanya keterkaitan antara materi antara pertemuan satu dengan

pertemuan lain, sehingga peserta didik menjadi kesulitan untuk menyimpulkan

materi selama kegiatan Rohis, walaupun pembimbingnya kadang berganti dalam

setiap pertemuan, setidaknya materi yang diberikan tetap selaras antara pertemuan

satu dengan pertemuan lainnya.

5. Peserta didik

Peserta didik yang mengikuti kegiatan Rohis sudah cukup baik, tetapi

kurang antusias dalam mengikuti kegiatan Rohis. Hal ini terbukti dari sedikitnya

peserta didik yang mencatat dan bertanya tentang materi yang disampaikan

pembimbing dalam kegiatan Rohis. Diharapkan peserta didik lebih rajin, baik

dalam kehadiran, mencatat materi dan bertanya tentang materi yang disampaikan

dalam kegiatan Rohis.

C. Penutup

Akhirnya dengan mengucap syukur Alhamdulillah skripsi yang sederhana

ini dapat terselesaikan meskipun masih menerima penyempurnaan, karena hanya

sebatas inilah daya dan kemampuan penulis sehingga hasilnya pun seperti yang

ada sekarang ini.

Dengan demikian apabila terdapat kekhilafan dan kekurangan di sana-sini,

disebabkan karena keterbatasan penulis. Untuk itu saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan dan penulis hargai demi kebaikan dan

kesempurnaan untuk langkah selanjutnya.

Dan kepada semua pihak penulis mohon maaf dan terima kasih serta tak

lupa memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca budiman pada umumnya,

lebih-lebih bisa meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA

Negeri 01 Weleri Tahun Ajaran 2011-2012, Amin ya rabbal ‘alamin.

Page 72: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, “Pengaruh Metode Resitasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs.

Matholi’ul Ulum Terteg Pucakwangi Pati Tahun Pelajaran 2002-2003”,

skripsi, Semarang: Tarbiyah IAIN Walisongo,

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 1993.

Bungin, M. Burhan, Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media,

2005.

Daradjat, Zakiah, et. all., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Fauzi, Mochamad, Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, Semarang:

Walisongo Press, 2009.

Feisal, Jusuf Amir, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Gema Insani Press,

1995.

Hartono, Statistik Untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Kuncoro, Mudrajad, Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan

Ekonomi, Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) STIM YKPN,

2007.

Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), Bandung: P.T. Remaja

Rosdakarya, 2006.

Majid, Abdul, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008.

Mardianto, Pesantren Kilat: Konsep, Penduan dan Pengembangan, Ciputat:

Ciputat Press, 2005.

Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan: komponen MKDK, Jakarta: P.T.

Rineka Cipta, 2010.

Muhaimin, et. all., Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah), Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya,

2008.

Pendapat Dr. Otto yang diktip dalam buku Nurani Soyomukti, Teori-Teori

Pendidikan: Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis, Postmodern.

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Riyanto, Edi, “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pendidikan Agama Islam

terhadap Pembentukan Akhlak Siswa di MA Hasyim Asy’ari Welahan

Page 73: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

Jepara Tahun Pelajaran 2004/2005”, skripsi, Semarang: Tarbiyah IAIN

Walisongo.

Roqib, Moh., Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integratif di

Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat, Yogyakarta: P.T. LKiS, 2009.

S.M., Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem:

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

Semarang: RaSAIL Media Group, 2008.

Sardiman, A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: P.T. Raja

Grafindo Perkasa, 2000.

Soyomukti, Nurani, Teori-Teori Pendidikan: Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-

Sosialis, Postmodern, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group, 2010.

Sudijono, Anas, Statistik Pendidikan, Jakarta: Gradindo Persada, 1996.

Sudiyono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Sudiyono, H.M., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2008.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: P.T.

Remaja Rosdakarya, 2010.

Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Wawasan Baru, Beberapa

Metode Pendukung, Dan Beberapa Komponen Layanan Khusus), Jakarta:

Rineka Cipta, 2009.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung : P.T. Remaja Rosda Karya,

2000.

Thoha, Chabib dan Abdul Mu’ti, PBM-PAI Di Sekolah (Eksistensi dan Proses

Belajar-Mengajar Pendidikan Agama Islam), Semarang: Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar,

1998.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 2002.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Jogjakarta: Media Wacana Press,

2003.

Wawancara dengan Drs. Subakir yang merupakan pembimbing kegiatan Rohis

dan Guru PAI SMA N 01 Weleri, pada hari jum’at, 6 Januari 2012, Pukul

12.45 WIB di Masjid SMA N 01 Weleri.

Wawancara dengan Drs. Subakir yang merupakan pembimbing kegiatan Rohis

dan Guru PAI SMA N 01 Weleri, pada hari jum’at, 30 Maret 2012, Pukul

13.30 WIB di SMA N 01 Weleri.

Page 74: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

DAFTAR HADIR PESERTA KEGIATAN ROHIS

DI SMA NEGERI 01WELERI Th. AJARAN 2011/2012

No Nama Kelas

Tanggal

6 Jan 2012 13 Jan 2012 20 Jan 2012 3 Feb 2012 10 Feb 2012 17 Feb 2012

H D C T H D C T H D C T H D C T H D C T H D C T

1 Aldi Tri Yunianto X Imersi 0 1 1 1 2 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

2 Primas Oky Wijaya X Imersi 3 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 1 3 2 1 1

3 Selma Dwi Hapsari X Imersi 3 2 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

4 Deni Supriyanto X A 1 1 1 1 3 2 1 1 2 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

5 Dian Alima X A 2 1 1 1 3 1 2 1 3 2 1 2 0 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1

6 Dian Kumalasari X A 2 1 1 1 3 2 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 0 1 1 1 3 2 1 1

7 Ajid Aulia Johan X C 3 2 1 3 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

8 Burhanudin X C 2 1 1 1 0 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

9 Faris Wicaksono X C 3 2 1 3 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

10 Totok Setiawan X C 3 2 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

11 Dinik Trisiani X D 3 2 1 3 3 2 1 3 2 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 3 3 2 1 2

12 Isnaini Umi Sakinah X D 3 2 1 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 1 1 1 0 1 1 1 3 2 1 3

13 Slamet Widodo X D 3 2 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 3

14 Devi Oktiviani X E 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 3 3 2 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1

15 Eryuni Ririswati X E 3 1 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2

16 Naila Zahrotul J XI IPA Imersi 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 3 3 2 1 3

17 Ahmad Mashudi XI IPA 1 3 2 1 2 3 2 1 3 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

18 Fitri Wulandari XI IPA 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2 1 1 3 2 1 3 3 2 1 2

19 Hanif Mei Artadi XI IPA 1 3 2 1 2 3 2 1 1 3 2 2 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

20 Nurul Sulis Maulidah XI IPA 1 2 1 1 1 2 2 1 1 0 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 2 3 2 1 2

21 Putri Novita Safitri XI IPA 1 2 1 1 1 0 1 1 1 3 2 2 3 1 1 1 1 3 2 1 2 3 2 1 2

22 Siti Alimah XI IPA 1 2 1 1 1 0 1 1 1 3 2 2 3 1 1 1 1 3 2 1 2 3 2 1 3

23 Yenni Kassatun XI IPA 1 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 3 2 1 3 3 2 1 3

Lam

piran

1

Page 75: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

24 Ari Himawan XI IPA 2 3 2 1 3 3 2 1 2 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

25 Nofi Julianti XI IPA 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 3 2 1 3 1 1 1 1

26 Puput Nurfiana XI IPA 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 1 3 2 1 3 3 2 1 2

27 Rahmad Fauzi XI IPA 2 3 2 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 3 2 2 3

28 Sekar Nurhayati XI IPA 2 3 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 3 3 2 1 2

29 Esti Haryanti XI IPA 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1

30 Hamdan Dian Jaya RHU XI IPA 3 3 2 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

31 Nuswa Rhona Nawangara XI IPA 3 3 2 1 3 1 1 1 1 3 1 1 2 3 2 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1

32 Putra Adi Nugroho XI IPA 3 3 2 1 3 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

33 Tri Ratna Wijayanti XI IPA 3 3 2 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1

34 Assafrun Ali Adhim XI IPS 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

35 Prayet Yuliono XI IPS 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

36 Tutut Sukma Surya Adilla XI IPS 1 3 2 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 3 2 1 1 3 2 1 2

37 Budi Imam Santoso XI IPS 2 1 1 1 1 3 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1

38 Salis Hapsari XI IPS 2 3 2 1 2 1 1 1 1 3 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

39 Adi Yulianto XI IPS 3 1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2 2 1 1

40 Akhmad Hafif XI IPS 3 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

Ket: - H = Hadir / Kehadiran (Tepat waktu skor 3, Terlambat skor 2, Tidak masuk skor 1)

- D = Dengar / Mendengarkan materi (Sampai selesai skor 2, Setengah-setengah skor 1)

- C = Catat / Mencatat Materi (Mencatat skor 2, Tidak mencatat skor 1)

- T = Tanya / Bertanya (Sesuai materi skor 3, Diluar materi skor 2, Tidak bertanya skor 1)

Mengetahui,

Kepala SMA N 01 Weleri Pembimbing Rohis SMA N 01 Weleri

Sunarto, S. Pd, M. Pd. Drs. Subakir

19700529 199301 1 002 19610816 198804 1 014

Page 76: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

DAFTAR KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS PUTRA

DI SMA NEGERI 01WELERI Th. AJARAN 2011/2012

No. Tanggal Pengisi Materi Materi TTd.

1 6 Januari 2012 Pak Nur Saelani Kebangkitan Generasi Indonesia I

2 13 Januari 2012 Pak Bambang Soeseto Ash-Shobru (Kesabaran)

3 20 Januari 2012 Pak Nur Saelani Kebangkitan Generasi Indonesia II

4 3 Februari 2012 Pak Subakir Barzanzi

5 10 Februari 2012 Pak Bambang Soeseto Hikmah Sholat Khusuk

6 17 Februari 2012 Pak Bambang Soeseto Menjadi Manusia Yang Unggul

Mengetahui,

Kepala SMA N 01 Weleri Pembimbing Rohis SMA N 01 Weleri

Sunarto, S. Pd, M. Pd. Drs. Subakir

19700529 199301 1 002 19610816 198804 1 014

Lam

piran

2

Page 77: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

DAFTAR KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS PUTRI

DI SMA NEGERI 01WELERI Th. AJARAN 2011/2012

No. Tanggal Pengisi Materi Materi TTd.

1 6 Januari 2012 Bu Yuli Arti Ahli Surga

2 13 Januari 2012 Mbak Esa Memilih Teman Dekat

3 20 Januari 2012 Pak Bambang Soeseto Tingkatan Cinta

4 3 Februari 2012 Pak Subakir Barzanzi

5 10 Februari 2012 Mbak Ida Mahabbatullah

6 17 Februari 2012 Nia & Yuli Keterampilan Membuat Gantungan Kunci & Stiker

Mengetahui,

Kepala SMA N 01 Weleri Pembimbing Rohis SMA N 01 Weleri

Sunarto, S. Pd, M. Pd. Drs. Subakir

19700529 199301 1 002 19610816 198804 1 014

Lampiran

3

Page 78: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

Lampiran 4

DAFTAR WAWANCARA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS

DI SMA N 01 WELERI Th. AJARAN 2011/2012

1. Kata Rohis terinspirasi dari apa Pak?

2. Apa pengertian dari ROHIS itu sendiri?

3. Bagaimana model pembelajaran yang digunakan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler ROHIS?

4. Ruang lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler ROHIS itu sendiri mencakup apa saja Pak?

5. Apa saja materi dan indikator dalam Kegiatan Ekstrakurikuler ROHIS Pak?

Mengetahui,

Kepala SMA N 01 Weleri Pembimbing Rohis SMA N 01 Weleri

Sunarto, S. Pd, M. Pd. Drs. Subakir

19700529 199301 1 002 19610816 198804 1 014

Page 79: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

Lampiran 5

Hasil Belajar Peserta Rohis Pada Mid Semester 2 Dalam MAPEL PAI

di SMA N 01 Weleri

No Nama Kelas Nilai

1 Aldi Tri Yunianto X Imersi 81

2 Primas Oky Wijaya X Imersi 82

3 Selma Dwi Hapsari X Imersi 85

4 Deni Supriyanto X A 81

5 Dian Alima X A 85

6 Dian Kumalasari X A 85

7 Ajid Aulia Johan X C 83

8 Burhanudin X C 83

9 Faris Wicaksono X C 82

10 Totok Setiawan X C 83

11 Dinik Trisiani X D 83

12 Isnaini Umi Sakinah X D 85

13 Slamet Widodo X D 80

14 Devi Oktiviani X E 85

15 Eryuni Ririswati X E 85

16 Naila Zahrotul J XI IPA Imersi 90

17 Ahmad Mashudi XI IPA 1 86

18 Fitri Wulandari XI IPA 1 85

19 Hanif Mei Artadi XI IPA 1 85

20 Nurul Sulis Maulidah XI IPA 1 85

21 Putri Novita Safitri XI IPA 1 88

22 Siti Alimah XI IPA 1 86

23 Yenni Kassatun XI IPA 1 86

24 Ari Himawan XI IPA 2 85

25 Nofi Julianti XI IPA 2 85

26 Puput Nurfiana XI IPA 2 84

27 Rahmad Fauzi XI IPA 2 87

28 Sekar Nurhayati XI IPA 2 88

29 Esti Haryanti XI IPA 3 85

30 Hamdan Dian Jaya RHU XI IPA 3 88

31 Nuswa Rhona Nawangara XI IPA 3 87

32 Putra Adi Nugroho XI IPA 3 84

33 Tri Ratna Wijayanti XI IPA 3 85

34 Assafrun Ali Adhim XI IPS 1 84

35 Prayet Yuliono XI IPS 1 85

36 Tutut Sukma Surya Adilla XI IPS 1 83

37 Budi Imam Santoso XI IPS 2 85

Page 80: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

Lampiran 5

38 Salis Hapsari XI IPS 2 84

39 Adi Yulianto XI IPS 3 86

40 Akhmad Hafif XI IPS 3 82

Mengetahui,

Kepala SMA N 01 Weleri Pembimbing Rohis SMA N 01 Weleri

Sunarto, S. Pd, M. Pd. Drs. Subakir

19700529 199301 1 002 19610816 198804 1 014

Page 81: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

DAFTAR WAWANCARA KEGIATAN ROHIS

DI SMA N 01 WELERI Th. AJARAN 2011/2012

1. Kata Rohis terinspirasi dari apa Pak?

Jawaban: “Kata Rohis terinspirasi dari SMA-SMA lain yang memiliki

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang diberi nama Rohis. Rohis berasal

dari dua kata, yaitu kerohanian dan Islam”.

2. Apa pengertian dari ROHIS itu sendiri?

Jawaban: “Rohis adalah kegiatan ekstrakurikuler yang berbasis keagamaan

untuk membentuk generasi Islam yang Qur’ani, maksudnya yaitu generasi

muda yang tetap berpedoman pada al-Qur’an dan al-Hadits yang menjadi

pegangan hidup orang Islam. Sehingga kegiatan Rohis membahas seputar

Islam dan memberikan motivasi agar peserta didik dapat mendalami Islam

dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.”

3. Bagaimana model pembelajaran yang digunakan dalam Kegiatan ROHIS?

Jawaban: “Model pembelajaran Rohis di SMA Negeri 01 Weleri antara

peserta didik laki-laki dengan perempuan dipisah, baik pembimbing maupun

tempat bimbingannya. Pembimbing peserta didik laki-laki dibimbing oleh

pembimbing laki-laki dan dibimbing di dalam masjid SMA Negeri 01 Weleri,

sedangkan peserta didik perempuan dibimbing oleh pembimbing perempuan

dan dibimbing di teras masjid SMA Negeri 01 Weleri. Model yang dilakukan

selama bimbingan terdapat 3 sesi baik laki-laki maupun perempuan, 3 sesi

tersebut yaitu: Membaca al-Qur’an satu per satu secara berurutan dan

bergantian sesuai dengan kesepakatan pada awal pembelajaran; Mengartikan

al-Qur’an sesuai dengan yang sudah dibaca; Penyampaian materi dari

pembimbing dengan metode ceramah plus.

4. Ruang lingkup Kegiatan ROHIS itu sendiri mencakup apa saja Pak?

Jawaban: “Ruang lingkup dari kegiatan Rohis di SMA Negeri 01 Weleri

merupakan seluruh ajaran Islam yang meliputi Al-Qur’an-Hadits, keimanan,

akhlak, fikh dan bimbingan ibadah.”

5. Apa saja materi dan indikator dalam Kegiatan ROHIS Pak?

Jawaban: “Adapun materi yang menjadi target selama belajar Rohis di SMA

Negeri 01 Weleri terdapat 30 bahasan, yaitu: Tawazun (keseimbangan),

Ikhlasunniyah (membersihkan maksud/niat), Aqidah Islamiyyah, Makna

Bismillahirrohmanirrohim, Makna Alhamdulillahirobil’alamin, Al-Iman,

Rukun Islam, Ihsan, Ma’rifatullah, Ma’rifatul Rasul, Ma’rifatul Islam, Al-

Qur’an, Ukhuwah Islamiyah, Nikmat Iman, Hal-hal Yang Melemahkan Iman,

Hal-hal Yang Menguatkan Imam, Pentingnya Akhlak Islami, Akhlak

Rasulullah, Bangunan Islam, Eksistensi Allah, Makna Asyhadu, Makna

Syahadatain, Cinta, Problematika Umat, Ghazwul Fikri (Serangan

Pemikiran), Pentingnya Pendidikan Islam, Tarbiyah Ruhiyah, Birrul Walidain

(Kewajiban anak), Ilmu Allah, dan Simbol Sukses Dalam Kehidupan.”

Page 82: PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP HASIL …library.walisongo.ac.id/.../jtptiain--agusmulyad-6984-1-agusmul-).pdf · Lampiran 13 : SKK OPAK Institut Lampiran 14 : SKK OPAK Fakultas

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Agus Mulyadi

2. Tempat & Tgl. Lahir : Kendal, 20 Agustus 1989

3. NIM : 083111131

4. Alamat Rumah : Sala’an, Rt 04/IV Sambongsari

Kec. Weleri, Kab. Kendal.

HP : 087731837799

E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal :

a. TK Al-Ittihad Sambongsari, 1994-1996

b. SD Negeri 01 Sambongsari, Th. 1996-2002

c. SMP Negeri 01 Gringsing, Th. 2002-2005

d. SMA Negeri 01 Weleri, Th. 2005-2008

Semarang, 21 Mei 2012

AGUS MULYADI

NIM: 083111131