PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH...

157
PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP SOSIAL SISWA (Penelitian ini dilakukan di MTs Jamiatul Khair Ciputat Timur) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (Spd) Disusun oleh: FITRI LESTARI NIM. 11150110000113 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Transcript of PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH...

Page 1: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

PEMBENTUKAN SIKAP SOSIAL SISWA

(Penelitian ini dilakukan di MTs Jamiatul Khair Ciputat Timur)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan (Spd)

Disusun oleh:

FITRI LESTARI

NIM. 11150110000113

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020

Page 2: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP
Page 3: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP
Page 4: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP
Page 5: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP
Page 6: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP
Page 7: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

ABSTRAK

Fitri Lestari (NIM 11150110000113), Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul Skripsi “Pengaruh Kegiatan

Kokurikuler PAI terhadap Pembentukan Sikap Sosial Siswa”. Skripsi Program

Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2020.

Penelitian ini mengenai kegiatan kokurikuler PAI di sekolah dan sikap sosial siswa.

Tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari kegiatan

kokurikuler PAI terhadap pembentukan sikap sosial siswa di MTs Jam’iyyatul

Khair. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Populasi

penelitian ini adalah siswa kelas VIII dan IX MTs Jam’iyyatul Khair dengan sampel

yang berjumlah 47 siswa (22 siswa kelas VIII dan 25 siswa kelas IX). Pengambilan

sampel menggunakan teknik Multi Stage Sampling. Merupakan gabungan beberapa

teknik sampling yang ada, yaitu teknik porportional sampling, startified sampling

dan random sampling. Teknik proportional digunakan karena peneliti akan

menentukan jumlah presentase subjek yang akan dijadikan sebagai sampel

penelitian, sebesar 30% . Teknik startified sampling digunakan karena dalam

populasi subjek memiliki kedudukan yang bertingkat. Dan teknik terakhir yang

digunakan yaitu random sampling. Setelah peneliti mengetahui jumlah sampel pada

masing-masing jenjang maka peneliti akan mengambil sampel secara acak tanpa

pandang bulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kegiatan

kokurikuler PAI terhadap pembentukan sikap sosial siswa MTs Jam’iyyatul Khair.

Hal ini dibuktikan dengan menggunakan Uji T yang menunjukkan bahwa Thitung

yaitu sebesar 5,587 dengan Ttabel sebesar 2,014. Dapat disimpulkan bahwa Thitung

lebih besar dari pada Ttabel yang artinya dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan

Ha diterima, sehingga terdapat pengaruh antara kegiatan kokurikuler PAI terhadap

pembentukan sikap sosial siswa. Jika dilihat dari analisis regresi sederhana

menunjukkan bahwa Y= 9,570 + 0,909 (X) dan nilai koefisien korelasi sebesar

0,640 serta nilai koefisien determinasi sebesar 0,4096 atau 40,96%. Hal ini

bermakna bahwa kontribusi kegiatan kokurikuler PAI terhadap pembentukan sikap

i

Page 8: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

siswa sebesar 41% sedangkan sisanya sebesar 59% di pengaruhi oleh variabel lain

yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Nilai koefisien korelasi 0,640

menandakan memiliki hubungan atau korelasi yang kuat. Jadi Kegiatan

Kokurikuler PAI memiliki korelasi yang kuat terhadap Sikap Sosial Siswa.

Kata Kunci: Kegiatan Kokurikuler PAI, Sikap Sosial.

ii

Page 9: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

ABSTRACT

Fitri Lestari (NIM 11150110000113), majoring in Islamic education. Faculty of

Tarbiyah and teaching sciences. Title of thesis "The Influence of the PAI co-

curricular activities on the establishment of student social attitudes". Thesis of

Islamic Education study Program Faculty of Tarbiyah and teaching UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2020.

This study was about the co-curricular activities of PAI in school and the social

attitudes of students. The goal is to find out if there is an influence from the co-

curricular activities of PAI to the establishment of the social attitude of students at

MTs Jam'iyyatul Khair. This research uses a quantitative approach. The population

of this research is students of grade VIII and IX MTs Jam'iyyatul Khair with

samples amounting to 47 students (22 grade VIII students and 25 grade IX students).

Sampling using Multi Stage Sampling technique. It is a combination of several

existing sampling techniques, namely porportional sampling technique, startified

sampling and random sampling. Proportional technique is used because

researchers will determine the number of percentage of subjects that will be used

as samples of research, by 30%. Startified sampling technique is used because in

the subject population has a multilevel position. And the last technique used is

random sampling. After researchers know the number of samples at each level,

researchers will randomly take samples indiscriminately. Results showed that there

was a influence of the co-curricular activities of PAI to the establishment of social

attitudes of students of MTs Jam'iyyatul Khair. This is evidenced by the use of test

T that shows that Thitung amounted to 5.587 with Ttabel of 2.014. It can be

concluded that the Thitung is greater than Ttabel which means it can be concluded

that Ho was rejected and Ha accepted, so that there was an influence between the

co-curricular activities of the student social attitudes. If viewed from a simple

regression analysis shows that Y = 9.570 + 0.909 (X) and the value of the

correlation coefficient of 0.640 as well as the value of coefficient of determination

of 0.4096 or 40.96%. This means that the contribution of PAI's co-curricular

activities to the establishment of a student attitude is 41% while the remaining 59%

iii

Page 10: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

is influenced by other variables not included in the study. The value of the

correlation coefficient 0.640 indicates a strong relationship or correlation. So the

co-curricular activities of PAI have a strong correlation to the social attitude of

students.

Keyword: Co-curricular activities of PAI, social attitudes.

iv

Page 11: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi merupakan aspek berbahasa yang penting dalam penulisan skripsi,

karena banyak istilah Arab, nama orang, nama tempat, judul buku, nama lembaga

dan lain sebagainya, yang aslinya ditulis dengan huruf Arab dan harus disalin ke

dalam huruf latin. Adapun pedoman transliterasi menurut pedoman penulisan

skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Konsonan

Huruf Arab Huruf Latin

ا

ث Ś

ح ḥ

خ Ih

ذ Ź

ش Sy

ص Ṣ

ض ḍ

ط ṭ

ظ Ť

ع ᾽

v

Page 12: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

غ Ģ

ة H

2. Vokal

Vocal Tunggul

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin

◌ A

◌ ◌◌ I

◌ U

3. Mȃdd (Panjang)

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin

…◌ا ◌◌ى Ᾱ

◌◌ ◌ى Ῑ

◌و Ṹ

4. Tȃ’ marbȗtahTȃ’ marbȗtah hidup transliterasinya adalah /t/.

Tȃ’ marbȗtah mati ditransliterasinya adalah /h/.

Kalau pada satu kata yang akhirnya katanya adalah Tȃ’ marbȗtah diikuti

oleh kata yang digunakan oleh kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu

terpisah maka Tȃ’ marbȗtah itu ditransliterasikan dengan /h/. contoh:

دوجولا ةدحو = Wahdat al-wujứd atau Wahdatul wujứd.

vi

Page 13: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

5. Syaddah (Tasydḭd)

Syaddah/tasydid di transliterasikan dengan huruf yang sama dengan huruf

yang diberi tanda syaddah (digandakan).

Contoh : rabbanả, al-ḫaqq, ảduwwun.

6. Kata Sandang

a. Kata sandang diikuti oleh huruf Syamsiyah ditransliterasikan dengan

huruf yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung.

Contoh: al - zalzalah (az zalzalah)

b. Kata sandang diikuti oleh huruf Qamariyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya. Contoh: al - syamsu (bukan asy – syamsu),

7. Penulisan Hamzah

a. Bila hamzah terletak di awal kita, maka ia tidak dilambangkan dan ia

seperti a;if, contoh: akaltu, ȗitya.

b. Bila di tengah dan di akhir ditransliterasikan dengan apostrof, contoh:

ta’kulȗna atau syai’un.

8. Huruf Kapital

Huruf capital dimulai pada awal nama diri, nama tempat, bukan pada kata

sandangnya. Contoh: ◌ن ا◌ل◌ق◌آر = al-Qur’an,

◌نم◌وـ◌ةر◌ لا◌ ◌ ◌ ◌ید◌ـ◌ةن ◌م لا◌ = al-Madinatul Munawwarah

◌ي ◌و◌د◌ ◌ ◌عس ◌م =ا◌ل al-Mas’ȗdi.

vii

Page 14: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Kokurikuler PAI

terhadap Pembentukan Sikap Sosial Siswa”. Dengan segala kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis telah mencoba untuk melakukan yang terbaik dalam menyelesaikan

penelitian ini, namun sebagai manusia penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu penulis harapkan demi kebaikan skripsi ini.

Selain itu dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan,

bantuan, bimbingan serta do’a dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terima

kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari

awal sampai akhir yaitu:

1. Ibu Dr. Hj. Sururin, M. Ag sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta seluruh staf.

2. Bapak Drs. Abdul Haris, M. Ag sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Beliau juga selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

yang selalu memberikan arahan, bimbingan, memberikan arahan dan

nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Drs. Rusdi Jamil, M. Ag sebagai Wakil Sekretaris Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Ahmad Irfan Mufid, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik,

yang telah membimbing penulis selama berkuliah di Jurusan Pendidikan

viii

Page 15: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan banyak sekali motivasi, bimbigan, arahan serta ilmu yang

bermanfaat bagi kami mahasiswanya.

6. Seluruh Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Jurusan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan dan

peminjaman buku-buku yang dibutuhkan penulis.

7. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Sadikun dan ibunda Rokayah serta

adik Puji Lestari yang selalu mendukung dan memberi semangat selama

saya menjalani kuliah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

8. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan

2015. Khususnya kelas D atas segala pengalaman, dukungan, dan waktu

yang dijalani selama perkuliahan.

9. Teman-teman GJ yaitu Siti Nurjannah, Atik Nuratikah, Diah

Kurniawatu, Pipin Widiyati Putri, Risky Tria Amanda, Sri Ayu Ningsih

dan Nurul Mahmudah yang selalu memotivasi memberikan saran dan

juga semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kosan Gesrek yaitu Widya Wibowo, Emilia, Siti Amalia, Atik

Nuratikah, Siti Nurjannah, Riri Roikoh, Wildayanti. Yang selalu

menyemangati, mendukung dan berdiskusi mengenai skripsi maupun

tugas selama kuliah. Tidak lupa kepada Aisyah Nur Ilahi teman

seperjuangan penelitian di MTs Jam’iyyatul Khair.

11. Serta kepada seluruh pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung

yang membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Demikian ucapan terima kasih yang dapat peneliti sampaikan kepada pihak-

pihak yang sekiranya membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga apa yang

dilakukan mendapatkan balasan dan semoga selalu diberikan kesehatan oleh Allah

SWT. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

ix

Page 16: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

pendidikan serta menambah referensi bagi penelitian lain yang membutuhkan.

Amin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 21 Juni 2020

Fitri Lestari

x

Page 17: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

LEMBAR JUDUL

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

ABSTRACT............................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR..............................................................................................v

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xiii

BAB I .......................................................................................................................1

PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................1

B. Identifikasi Masalah .....................................................................................7

C. Pembatasan Masalah ....................................................................................8

D. Rumusan Masalah ........................................................................................8

E. Tujuan Penelitian .........................................................................................8

F. Manfaat Penelitian .......................................................................................8

BAB II....................................................................................................................10

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR.................................................10

A. Tinjauan Pustaka 101. Pengertian Sikap 10

2. Komponen Sikap..................................................................................12

3. Tingkatan Sikap ...................................................................................15

4. Pembentukan Sikap..............................................................................16

5. Perubahan Sikap...................................................................................20

6. Sikap Sosial..........................................................................................25

xi

Page 18: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

7. Kegiatan Kokurikuler PAI ...................................................................26

B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................27

C. Kerangka Berfikir.......................................................................................29

D. Hipotesis Penelitian....................................................................................31

BAB III...................................................................................................................32

METODE PENELITIAN.......................................................................................32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................32

B. Metode Penelitian.......................................................................................32

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................33

D. Teknik Pengambilan Data ..........................................................................37

E. Teknik Analisis Data..................................................................................44

F. Hipotesis Statistik.......................................................................................49

BAB IV ..................................................................................................................50

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................................50

A. Gambaran Umum MTs Jam’iyyatul Khair ................................................50

1. Profil Sekolah.......................................................................................50

2. Visi dan Misi ........................................................................................50

3. Siswa MTs Jam’iyyatul Khair..............................................................51

4. Kegiatan Kokurikuler PAI di MTs Jam’iyyatul Khair .........................53

B. Deskripsi Data ..............................................................55

1. Hasil Angket 55

C. Analisis Data.................................................................63

1. Pra Analisis 63

a. Uji Validitas Instrumen 63

b. Hasil Uji Validitas Instrumen.........................................................64

c. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas.....................................................65

d. Hasil Uji Reliabilitas 66

2. Uji Asumsi Dasar 68

a. Uji Normalitas ................................................................................67

b. Uji Linieritas ..................................................................................69xii

D. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis...........69

Page 19: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

1. Uji Koefisien Korelasi..........................................................................70

2. Analisis Regresi Sederhana..................................................................71

3. Koefisien Determinasi..........................................................................72

4. Uji Hipotesis Statistik ..........................................................................73

E. Pembahasan Hasil Penelitian........................................75

1. Tingkat Antusiasme Siswa dan Kegiatan Kokurkuler PAI..................75

2. Tingkat Sosial Siswa di MTs Jam’iyyatul Khair..................................75

3. Pengaruh Kegiatan Kokurikuler PAI terhadap Pembentukan SikapSosial

Siswa ....................................................................................................78

BAB V....................................................................................................................80

PENUTUP..............................................................................................................80

A. Kesimpulan ................................................................................................80

B. Saran...........................................................................................................81

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................83

A. BUKU ........................................................................................................83

B. JURNAL DAN SKRIPSI ...........................................................................84

xiii

Page 20: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pengambilan Sampel ..............................................................................35

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi ................................................................................38

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara .............................................................................39

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Dokumentasi...........................................................................39

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Sosial Siswa ................................................41

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Kuesioner Kokurikuler PAI....................................................42

Tabel 3.7 Penilaian Kuesioner ...............................................................................43

Tabel 3.8 Alternatif Jawaban Variabel Penelitian..................................................44

Tabel 4.1 Hasil Angket Variabel X........................................................................55

Tabel 4.2 Tabel Mean, Median, Modus Variabel X...............................................58

Tabel 4.3 Hasil Angket Variabel Y........................................................................60

Tabel 4.4 Tabel Mean, Median, Modus Variabel Y...............................................62

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Instrumen.................................................................63

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas.............................................................65

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ..............................................................................67

Tabel 4.8 Uji Normalitas Kolmogorof Smirnov ....................................................68

Tabel 4.9 Tabel Uji Linieritas ................................................................................69

Tabel 4.10 Uji Koefisien Korelasi..........................................................................70

Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana......................................................71

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi..........................................................................73

Tabel 4.13 Hipotesis Statistik Uji T.......................................................................74

xiv

Page 21: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-langkah Perubahan Sikap....................................................20

Gambar 2.2 Pendekatan Komunikasi dan Persuasi Menurut Model Studi Yale....21

Gambar 2.3 Elaboration Likelihood Model (ELM) ...............................................22

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Penelitian 1 ..........................................................28

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Penelitian 2 ..........................................................29

Gambar 3.1 Sampel Penelitian Kelas VIII .............................................................37

Gambar 3.2 Sampel Penelitian Kelas IX................................................................37

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data ..................................................................68

xv

Page 22: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian

Lampiran 2 Bukti Wawancara

Lampiran 3 Observasi Sarana dan Prasarana

Lampiran 4 Lembar Observasi Perilaku Siswa

Lampiran 5 Prestasi Siswa Tahun 2011-2018

Lampiran 6 Daftar Siswa Kelas VIII mts Jam’iyyatul Khair

Lampiran 7 Daftar Siswa Kelas IX mts Jam’iyyatul Khair

Lampiran 8 Nilai Total Siswa Angket Variabel X

Lampiran 9 Nilai Total Variabel Y

Lampiran 10 Struktur Organisasi Sekolah

Lampiran 11 Jadwal Kegiatan Siswa

Lampiran 12 Hasil Uji Validitas Variabel (X)

Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Variabel (Y)

Lampiran 14 Lampiran Foto Tempat Kegiatan siswa

xvi

Page 23: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak akan pernah bisa

hidup sendirian pasti akan selalu berhubungan dengan manusia lain maupun

lingkungannya. Manusia pasti memiliki pandangan masing-masing mengenai

hal-hal yang terjadi di dunia ini sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman

mengenai hal tersebut sehingga mereka memiliki perasaan suka atau tidak

suka terhadap hal itu, setelah memiliki perasaan suka atau tidak suka maka

akan timbul kecenderungan sikap atau kesiapan antisipatif sehingga akan

mudah diprediksi respons mereka terhadap hal tersebut, jika hal itu benar-

benar terjadi orang tersebut, perilaku apa yang akan ia lakukan, meskipun

kadang tidak semua perilaku sesuai dengan sikap yang dimiliki karena sikap

hanyalah salah satu faktor atau komponen yang mempengaruhi perilaku.

Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaanmendukung atau memihak atau perasaan tidak mendukung atau tidakmemihak pada objek tersebut. LaPierre sendiri berpendapat yangdikutipdari buku Safiuddin Azwar “Suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapanantisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial,atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yangtelah terkondisikan.”1

Sikap merupakan hal penting selain kognitif yang harus dibentuk dan

dibina dalam dunia pendidikan agar siswa tidak salah dalam bersikap

terhadap rangsangan, pro kontra dan juga permasalahan yang terjadi di

masyarakat. Dalam pembentukan sikap siswa, terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi antara lain “pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang

dianggap penting, media massa, institusi (lembaga pendidikan) dan lembaga

agama.” 2 Kita dapat melihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi

pembentukan sikap di atas, salah satunya adalah lembaga pendidikan, dalam

1 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Belajar),2011, Cet 16, hlm 5

2 Saifuddin Azwar, 30

Page 24: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

1

Page 25: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

2

lembaga pendidikan peraturan-peraturan yang dibuat dan segala kegiatan

yang dilakukan bertujuan untuk membentuk sikap, perilaku serta akhlak

siswa agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat maupun

agama.

Dalam dunia pendidikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di

sekolah baik intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler

diperuntukkan untuk membentuk sikap melalui pembiasaan, pengalaman

pribadi dan juga pengetahuan siswa sehingga memiliki sikap sosial yang baik

sesuai agama. Siswa tahu bagaimana caranya berperilaku dengan teman

sebaya, orang yang lebih tua, orang tua, guru maupun dalam lingkungan

sosial yang lain.

Siswa sebagai makhluk sosial yang tidak akan pernah bisa hidup

sendirian yang selalu membutuhkan bantuan orang lain (kerja sama) dan

berinteraksi dengan orang lain, sehingga siswa harus memiliki sikap sosial

yang baik terhadap orang lain di sekitarnya seperti sikap terhadap orang tua,

guru, teman sebaya, saudara, partner kerja, tetangga dan sebagainya.

Dalam tuntutan kelulusan sekolah maupun kenaikan kelas biasanya

hanya dilihat dari aspek kognitifnya. Tuntutan itu yang membuat guru terus

mengutamakan aspek kognitif dan kurang memperhatikan aspek afektif atau

sikap. Guru sibuk mengutamakan aspek kognitif, dan hal ini menular pada

siswa, mereka berpikir bahwa jika mereka pintar maka sudah pasti mereka

akan naik kelas sehingga mereka bersikap dan perilaku seenaknya.

Perilaku siswa yang masih seenaknya dan kurang baik itu seperti

masih banyaknya siswa yang terlambat, acuh tak acuh ketika guru

menjelaskan, menyontek yang menjadi hal lumrah di antara para siswa, berani

membantah perkataan guru, berbohong dan juga bolos dari sekolah atau dari

pelajaran yang tidak disukai.

Page 26: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

3

Dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor000912 tahun 2013 tentang kurikulum madrasah 2013 mata pelajaranpendidikan agama islam dan bahasa Arab. Kompetensi sikap sosial siswaterdapat pada KI-2, urutan tersebut mengacu pada urutan yangdisebutkan dalam Undang-undang Pendidikan Nasional No 20 tahun2003 yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari kompetensi sikap,pengetahuan dan keterampilan.3

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 000912 tahun

2013 sikap sosial siswa yang terdapat dalam KI 2 pada jenjang MTsmeliputi

perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.4

Dalam lembaga pendidikan kita mengenal istilah intrakulikurer, ko-

kulikurer dan juga ekstrakulikurer. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan

upaya sekolah untuk membangun kognitif siswa serta membentuk karakter,

sikap maupun perilaku siswa didik, sehingga sekolah merancang sedemikian

rupa kegiatan-kegiatan maupun kultur sekolah agar dapat semaksimal

mungkin membentuk sikap, karakter dan juga perilaku.

- Intrakulikuler: Adalah kegiatan di sekolah yang sudah teratur, jelas dan

sistematik dan merupakan program utama dalam proses pendidikan siswa.

Kegiatan intrakulikurer dalam pelaksanaannya telah terdapat

pengalokasian atau telah terjadwal dengan baik, kegiatan ini dilakukan

oleh guru dan siswa pada jam pembelajaran di sekolah (Kegiatan Belajar

Mengajar).5

- Kokulikuler: Kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran, kegiatan

ini dimaksudkan untuk memperdalam dan menghayati materi pelajaran

yang telah dipelajari. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara individual

3 Menteri Agama Republik Indonesia, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor000912, Tahun 2013, hal 12

4 Menteri Agama Republik Indonesia, Peraturan Menteri Agama Republik IndonesiaNomor000912, Tahun 2013, hal 117

5 Reni Anggraini, Skripsi Universitas Lampung “Pengaruh Kegiatan Kokulikurer dalamMendukung Kegiatan Intrakulikurer di SMAN 1 Seputih Mataram Tahun Pelajaran 2017/2018”,Bandar Lampung, 2018, hal 3

Page 27: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

4

maupun kelompok. Tujuannya, untuk memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mendalami dan menghayati materi pelajaran.6

- Ekstrakulikuler: Adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan

pelayanan konseling untuk membantu mengembangkan peserta didik

sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui

kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga

kependidikan di sekolah atau madrasah.7

Dalam salinan Permendiknas nomor 39 tahun 2008 tentang

pembinaan kesiswaan bab 1 pasal 3 sebagai berikut:8

1. Pembinaan kesiswaan dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakulikuler dan

kokurikuler.

2. Materi pembinaan kesiswaan meliputi:

a. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Budi pekerti luhur dan akhlak mulia

c. Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara

d. Prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat

e. Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup,

kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural

f. Kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan

g. Kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang

terdiversifikasi

h. Sastra dan budaya

i. Teknologi informasi dan komunikasi

j. Komunikasi dalam bahasa Inggris

6 Reni Anggraini, hal, 3-47 Slamet Nuryanto, Jurnal Kependidikan “Manajemen Kegiatan Ekstrakulikuler di SD Al

Irsyad 01 Purwokerto” Vol. 5 No. 1, 2017 hal, 116-1178 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Tentang Pembinaan

Kesiswaan ,Nomor 39 Tahun 2008, Hal 4-5

Page 28: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

5

3. Meteri pembinaan kesiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dijabarkan lebih lanjut dalam jenis-jenis kegiatan sebagaimana tercantum

dalam Lampiran Peraturan ini

4. Jenis kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dikembangkan

oleh sekolah

Dari Permendiknas di atas nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan

kesiswaan bab 1 pasal 3 dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan

serta membina potensi, bakat, minat dan kreativitas yang dimiliki siswa

secara optimal dan juga membantu menetapkan kepribadian siswa, maka

sekolah melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler. Materi

kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler sangat banyak seperti yangterdapat

di atas dan sekolah memiliki hak dan juga wewenang untuk mengembangkan

kegiatan-kegiatan guna memenuhi materi di atas.

Dalam lembaga pendidikan atau sekolah kegiatan intrakurikuler

(KBM) biasanya tidak jauh berbeda antara satu sekolah dengan sekolah yang

lain. Biasanya berbeda di dalam kurikulum lokal yang diterapkan di sekolah

tersebut. Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler di suatu sekolah dengan

sekolah lain biasanya berbeda-beda sesuai dengan sarana dan prasarana serta

SDM (sumber daya manusia) di sekolah tersebut.

Kokurikuler pada pembelajaran keagamaan atau PAI itu sangat

penting diadakan di sekolah karena ibadah bukan hanya tahu ilmunya saja

tapi juga prakteknya, dan jika hanya praktek pada jam pelajaran itu tidaklah

cukup untuk membentuk karakter maupun sikap, maka perlu adanya

kokurikuler PAI untuk menjadi pembiasaan bagi anak sehingga bisa

mendarah daging pada anak tersebut.

Kokulikurer PAI yang dilakukan di sekolah seperti shalat dhuha

berjamaah, shalat zuhur berjamaah, infak sekolah setiap jum’at, kegiatan

muhadharah, pesantren kilat setiap ramadhan, pemeriksaan menstruasi untuk

perempuan, praktek penyembelihan kurban, manasik haji, wirid dan zikir

setelah shlat dan juga tadarus. Sebagai upaya pembentukan sikap atau

kepribadian siswa.

Page 29: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

6

Hal tersebut juga tertera dalam Undang-undang Republik Indonesia

no 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Mengenai Pendidikan

Keagamaan dalam pasal 30 yang terdiri dari lima ayat. Ayat 1 pendidikan

keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah dan/ kelompok masyarakat

pemelik agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ayat 2

pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran

agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama. Ayat 3 pendidikan keagamaan

dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.

Ayat 4 pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren,

pasraman, pabhaja, samanera, dan bentuk lain yang sejenis. Ayat 5 ketentuan

mengenai pendidikan keagamaan sebagaimana dimaksud di ayat 1, ayat 2,

dan ayat 3, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Dari uraian di atas seharusnya siswa memiliki sikap dan juga perilaku

sosial yang baik terhadap guru maupun lingkungannya karena sudah ditempa

di sekolah dengan berbagai kegiatan maupun pembiasaan. Namun

kenyataannya masih banyak siswa yang bahkan masih jauh dari kata sopan

maupun hormat kepada guru, kita dapat melihatnya dari berita-berita adanya

guru yang dilaporkan ke pihak berwajib karena menghukum siswanya, orang

tua yang mengadu kepada kepala sekolah karena anaknya dipukul atau di

cubit guru, guru yang di keroyok siswanya. Masalah-masalah itu juga terjadi

di dalam kelas seperti saat pelajaran ada beberapa siswa yang mengganggu

teman sebayanya, adanya siswa yang dikucilkan oleh teman sebayanya.

Karena sikap siswa yang kurang baik meskipun sekolah tersebut

sudah menerapkan kegiatan keislaman (Kokurikuler PAI), karena itulah

peneliti memilih sikap sosial sebagai bahan penelitian dan bukan sikap

spiritual yang terdapat pada KI-1. Peneliti menemukan di beberapa sekolah

terdapat siswa dengan sikap sosial yang masih kurang baik terhadap guru

maupun temannya, sedangkan di sekolah tersebut sudah terdapat banyak

kegiatan kokurikuler PAI.

Page 30: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

7

Dari berbagai kegiatan kokurikuler di sekolah terutama kokurikuler

PAI apakah memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pembentukan

sikap sosial siswa, sehingga penelitian ini diberikan judul “Pengaruh

Kegiatan Kokurikuler PAI di Sekolah Terhadap Pembentukan Sikap Sosial

Siswa”. Semoga hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperbaiki

program kokurikuler PAI ke depannya. Jika hasil penelitian ini kegiatan

kokurikuler PAI memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap sikap

sosial siswa maka kegiatan kokurikuler PAI harus lebih tingkatkan dan

diperbaiki lagi di masing-masing sekolah, sehingga dapat dipergunakan

semaksimal mungkin dalam pembentukan maupun perubahan sikap sosial

siswa di sekolah tersebut. Sebaliknya jika terdapat pengaruh namun tidak

terlalu signifikan maka sekolah tersebut bisa memperbaiki kegiatan

kokurikuler PAI di sekolahnya agar pengaruhnya dapat signifikan dalam

pembentukan sikap sosial siswa.

B. Identifikasi Masalah

Untuk mempermudah penelitian ini, terdapat masalah-masalah yang

meliputinya di antara lain.

1. Pergaulan siswa yang kurang baik

2. Sarana dan prasarana PAI di MTs Jam’iyyatul Khair yang kurang baik

3. Guru yang sibuk dan kurang memperhatikan perilaku siswa di luar jam

pelajaran

4. Pelaksanaan kokurikuler PAI di sekolah yang masih kurang maksimal

5. Siswa hanya berfokus meningkatkan keterampilan kognitif sedangkan

tidak berusaha memperbaiki sikap maupun perilakunya

6. Kurangnya keaktifan siswa pada kegiatan kokurikuler PAI di sekolah

C. Pembatasan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, agar penelitian ini tetap

fokus tidak melebar ke mana-mana dan mendapatkan hasil yang maksimal

maka penelitian ini akan membatasi masalah sebagai berikut:

Page 31: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

8

1. Pelaksanaan kegiatan kokurikuler PAI di MTs Jamiyyatul Khair.

2. Sikap sosial siswa di MTs Jamiyyatul Khair.

3. Pengaruh kegiatan kokurikuler PAI terhadap sikap sosial siswa di MTs

Jam’iyyatul Khair

D. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah tersebut di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan kokurikuler PAI di MTs Jamiyyatul

Khair ?

2. Seberapa tinggi tingkat sikap sosial siswa di MTs Jamiyyatul Khair?

3. Apakah kegiatan kokurikuler PAI mempengaruhi pembentukan sikap

sosial siswa di MTs Jam’iyyatul Khair?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk menjelaskan bagaimana pelaksanaan kegiatan kokurikuler di MTs

Jamiyyatul Khair.

2. Untuk menjelaskan seberapa tinggi tingkat sikap sosial siswa di MTs

Jam’iyyatul Khair.

3. Untuk menjelaskan apakah kegiatan kokurikuler PAI mempengaruhi

pembentukan sikap sosial siswa

F. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi guru, kepala sekolah

dan segenap jajaran pendidikan untuk memberikan informasi mengenai

pelaksanaan kokurikuler PAI di sekolah agar menjadi introspeksi dan

pelaksanaannya menjadi lebih baik lagi. Dan mudah-mudahan dengan adanya

penelitian ini, kokurikuler PAI di sekolah sebagai sarana pembentukan sikap

lebih dimaksimalkan lagi. Dalam dunia penelitian mudah-mudahan penelitian

ini bisa dikembangkan ataupun membantu penelitian lain ke depannya.

Page 32: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

11

Page 33: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Sikap

Menurut Burno yang dikutip dari buku Psikologi Pendidikan karya

Muhibbin Syah, “Sikap (Attitude) adalah kecenderungan yang relative menetap

untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang

tertentu.”1 Sedangkan menurut Gagne dan juga Woodworth yang dikutip dari

buku Rachman Abror sikap itu merupakan keadaan batiniyah bukan merupakan

pernyataan lahiriyah, karena sikap merupakan kecenderungan dan kesiapan

untuk bertindak atau merespon, bukannya tindakan atau respon itu sendiri.

Berikut ini merupakan pengertian sikap menurut Gagne dan juga Woodworth:

“Keadaan batiniyah yang mempengaruhi (memimpin) pilihan-pilihan

dari tindakan pribadi yang diambil oleh individu.” (Gagne)2

“Ketetapan hati atau kecenderungan (kesiapan, kehendak hati, tendensi)

untuk bertindak terhadap obyek menurut karakteristiknya sepanjang yang kita

kenal.” (Woodworth)3

Sikap sudah didefinisikan dalam berbagai fersi oleh para ahli. Berkowitz

bahkan menemukan lebih dari 30 adanya definisi sikap. Dari puluhan definisi itu

pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga kerangka pemikiran.

1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT RemajaRosdakarya), 2010, Cet. 15, hlm 118

2 Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya), 1993, Cet 4,hlm 108

3 Rachman Abror, hlm 108

9

Page 34: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

10

- Pertama, pemikiran ini diwakili oleh beberapa ahli psikologi sepertiLouisThurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood. Menurut merekasikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorangterhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak(unfavorable) pada objek tersebut.

- Kedua, pemikiran kedua diwakili oleh Chave, Bogardus, LaPierre, Mead,dan Gordon Allport yang konsepsi mereka mengenai sikap lebih kompleks.Menurut kelompok pemikiran ini, sikap merupakan semacam kesiapanuntuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapatdikatakan bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderunganpotensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkanpada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. LaPierremendefinisikan sikap sebagai ‘suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapanantisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atausecara sederhana sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telahterkondisikan.’

- Kelompok pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasikepada skema triadik (triadic scheme). Menurut kerangka pemikiran inisuatu sikap merupakan konstelasi (susunan) komponen-komponenkognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami,merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek.4

Jadi, sikap mencakup rasa suka dan tidak suka, mendekati atau

menghindari suatu situasi, benda, orang, kelompok dan juga aspek lingkungan

termasuk gagasan abstrak dan kebijakan sosial. Sering kali kita

mengungkapkan sikap kita dengan sebuah pernyataan opini: 5 “Saya senang

apel”, “Saya benci Bank”.

Sikap berkaitan dengan pemikiran atau perasaan, maka karena itu sikap

tidak mudah diketahui hanya dengan pengamatan langsung tetapi juga harus

disimpulkan dari respons tertentu dari seseorang terhadap stimulus yang

diberikan.

Sikap individu dalam berhubungan dengan lingkungannya secara

umum dapat dikelompokkan menjadi 4 macam:6

4 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Belajar),2011, Cet 16, hlm 4-5

5 Rita L. Atkinson dkk, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Erlangga), 1983, hlm 3716 Baharuddin, Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis terhadap Fenomena, (Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media), 2016, hlm 74

Page 35: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

11

a. Individu menggunakan lingkungan

“Hubungan ini terjadi bilamana lingkungan memberikan pengaruh

positif seperti contoh: bernafas, makan, minum, berkomunikasi dengan baik

dll.”7

b. Individu menentang lingkungan

“Hubungan kedua berlangsung kalau pengaruh lingkungan dirasakan

membahayakan atau kurang menguntungkan misalnya seseorang akan

menentang peraturan yang dirasa kurang adil.”8

c. Individu menyesuaikan diri dengan lingkungan

d. Individu turut serta dengan kegiatan yang sedang berlangsung

Lingkungan tidak selamanya diam, terus bergerak secara dinamis.

Dalam keadaan demikian individu turut serta mengambil bagian.

2. Komponen Sikap

Melihat dari pengertian-pengertian sikap yang telah dipaparkan di atas,

maka sikap memiliki 3 komponen, yaitu:9

a. Komponen Kognisi yang hubungannya dengan kepercayaan/keyakinan,ide

dan konsep.

b. Komponen Afeksi yang menyangkut kehidupan emosional seseorang.

c. Komponen Konasi yang merupakan kecenderungan bertingkah laku.

Dapat diuraikan lebih lanjut mengenai komponen sikap seperti di bawah ini:

Kognitif Komponen kognitif berisi persepsi (persepsi ini dipengaruhi

oleh faktor-faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala dan pengetahuannya),

stereotip dan kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang

benar bagi objek sikap. Kepercayaan datang dari apa yang telah kita lihat dan

apa yang telah kita ketahui. Berdasarkan dari apa yang kita lihat itu kemudian

terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu

7 Baharuddin, hlm 748 Baharuddin, hlm. 749 Mar’at, Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya, (Jakarta: Ghalia Indonesia), 1982,

hlm 13

Page 36: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

12

objek. Kita melihat, misalnya ayam bertelur, bebek bertelur, elang bertelur,

burung dara bertelur karena itulah kita percaya jika ada binatang langka yang

sebangsa dengan unggas itu ditemukan kita percaya bahwa ia juga dapat

bertelur. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk, maka ia akan menjadi dasar

pengetahuan seseorang.10

Respons kognitif berhubungan dengan pemikiran atau persepsi kita

tentang suatu objek. Terdapat dua cara dalam respons kognitif yaitu secara

verbal dan nonverbal.11

- Secara verbal misalnya sebagian besar masyarakat Indonesia punya

keyakinan negatif atas profesi polisi lalu lintas yang suka “berdamai”

dalam proses tilang. Sebaliknya orang juga bisa punya sikap menyukai

kepolisian diyakini memiliki sifat tegas, konsisten dan tidak pandang

bulu.

- Secara nonverbal misalnya orang yang memiliki sikap negatif terhadap

polisi, cenderung sangat sensitif terhadap isu-isu negatif dari polisi.

Artinya sangat mudah baginya memiliki persepsi negatif atas hal-halyang

dilakukan pihak polisi.

Komponen kognitif melihat objek yang dihadapinya pertama-tama

langsung dengan pemikiran dan penalaran, melukiskan obyek tersebut dan

sekaligus dikaitkan dengan objek-objek lain di sekitarnya. Hal ini menandakan

adanya penalaran pada seseorang terhadap objek mengenai karakteristiknya.12

Kepercayaan sebagai komponen kognitif tidak selalu akurat. Karena kadang-

kadang kepercayaan justru terbentuk karena kurang atau tidak adanya informasi

yang benar mengenai objek yang dihadapi.

10 Saifuddin Azwar, hlm 24-2511 Taufiq Amir, Merancang Koesioner Konsep dan Panduan untuk Penelitian Sikap,

Kepribadian dan Perilaku, (Jakarta: Prendamedia Grup), 2015, hal 1612 Mar’at, hlm 13-14

Page 37: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

13

Komponen Afektif menurut Saifuddin Azwar menyangkutmasalah emosional subjektif seseorang terhadap objek sikap. Secaraumum komponen afektif ini disamakan dengan perasaan yang dimilikiterhadap sesuatu. Namun pengertian perasaan pribadi sering kali sangatberbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap. Sebagai contoh duaorang yang mempunyai sikap negatif terhadap pelacuran misalnya, yangseorang tidak menyukai pelacuran dan ke tidak sukanya ini berkaitandengan ketakutan akan akibat dari perbuatan pelacuran tersebut.Sedangkan yang satunya lagi mewujudkan ketidaksukaannya dalambentuk rasa benci atau jijik terhadap segala sesuatu yang bersangkutandengan pelacuran.13

Komponen afeksi memiliki sistem evaluasi emosional mengakibatkan

timbulnya perasaan senang atau tidak senang, takut atau tidak takut, setuju atau

tidak setuju. Dengan sendirinya pada proses evaluasi ini terdapat suatu valensi

positif atau negatif.14

Di lihat dari penjelasan di atas respons seseorang bersifat afeksi dapat

kita lihat dari perasaan seseorang terhadap objek sikap tersebut. Misalnya

respons secara verbal kita dapat melihat ketika ia memuji atau mencela,

menghormati atau membenci objek sikap sedangkan respons secara nonverbal

dapat dilihat jelas dari ekspresi wajahnya atau reaksi fisiologisnya (reaksi tubuh,

respons kulit, pupil mata, detak jantung, tekanan darah dan sistem saraf).15

Komponen Perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap

menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada

dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.

Bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus

tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya

terhadap stimulus tersebut. Kecenderungan berperilaku secara konsisten,

selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual.16

13 Saifuddin Azwar, hlm 2614 Mar’at, hlm 14

15 Taufiq Amir, hlm 1716 Saifuddin Azwar, hlm 27

Page 38: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

14

Respons yang bersifat konatif menurut Taufiq Amir dalam bukunya,terkait dengan kecenderungan perilaku, keinginan, komitmen dan tindakanyang terkait dengan objek sikap. Dalam bentuk verbal, kita bisamemperhatikan apa yang dikatakan seseorang tentang apa yang merekakerjakan, yang mereka rencanakan, atau yang akan mereka lakukanseandainya berada di situasi tertentu. Memberi pujian ketika sebuahtayangan iklan tentang pajak ditayangkan di TV dan mereka sedangmelihatnya. Atau mewanti-wanti anaknya untuk tidak memikirkan memilihpolisi sebagai profesi. Dalam bentuk nonverbal seperti mereka mematuhiperaturan perpajakan dan melaporkannya dengan jujur. Ketika ada bukubaru tentang pelayanan pajak, mungkin mereka akan membelinya sebagaikoleksi.17

Suatu kekeliruan jika mengharapkan adanya hubungan sistematis yang

langsung antara sikap dengan perilaku nyata dikarenakan sikap tidaklah

merupakan determinasi satu-satunya bagi perilaku.

Dari ketiga komponen sikap di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

Jika terdapat suatu objek maka seseorang akan memandang suatu

gambaran mengenai objek tersebut. Seseorang tidak hanya memiliki gambaran

mengenai objek-objek maupun subjek-subjek di sekelilingnya, mereka juga

memiliki perasaan terhadap hal-hal tersebut. Komponen yang ketiga,

merupakan pemunculan yang logis dari kedua unsur tersebut akan

memperlihatkan kesiapan tertentu agar berperilaku sedemikian rupa pada objek

yang dimaksud. Kecenderungan perilaku bukan hanya ditentukan oleh kedua

komponen tersebut, tetapi juga oleh kepribadian seseorang.18

3. Tingkatan Sikap

Sikap terdiri dari beberapa tingkatan menurut Soekidjo Notoatmojo yang

merupakan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

yang dikutip dari buku Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

Manusia karangan Wawan dan Dewi. Soekidjo Notoatmojo mengungkapkan

bahwa sikap terdiri dari empat tingkatan yaitu menerima (receiving), merespon

(responding), menghargai (valuing), bertanggung jawab (responsibel).

17 Taufiq Amir, hlm 17-1818 Samsunuwiyati Mar’at dan Lieke Indieningsih Kartono, Perilaku Manusia Pengantar

Singkat Tentang Psikologi, (Bandung: PT Refika Aditama), 2006, hal. 102-103

Page 39: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

15

Tahapan pertama yaitu menerima di mana seseorang mau

memperhatikan stimulus yang objek berikan setelah itu merespons dengan

menjawab apabila ditanya, menyelesaikan tugas yang diberikan barulah ke tahap

menghargai dengan mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

dengan orang lain, tahapan yang terakhir bertanggung jawab atas segala sesuatu

yang dipilihnya.19

4. Pembentukan Sikap

Dalam perjalanan hidup, seseorang mengembangkan sikap-sikap

terhadap semua objek dan subjek yang datang dalam kehidupan mereka secara

alami.

Pembentukan sikap menurut Mar’at dan Lieke dalam bukunya,terbentuk terutama atas dasar kebutuhan-kebutuhan dan informasi yangditerima mengenai hal-hal tertentu. Ada faktor terkait yang berperan dalampembentukan sikap seperti kelompok tempat orang itu berada di dalamnya.Kelompok menentukan bagaimana harus memuaskan kebutuhan kita.Dengan sendirinya kelompok juga menekankan agar sikap yang ada dalamkelompok tersebut diikuti. Setiap kelompok mengenal apa yang disebut“penjaga pintu gerbang” yang dimaksud adalah penjaga pintu gerbangmenyeleksi informasi yang masuk dari lingkungan, mulanyamenginterpretasikan kemudian meneruskannya ke anggota lain dalamkelompok. Pada kenyataannya, pemimpin opini ini menjaga agaranggotanya memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan yangditentukan kelompok.20

Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami

individu. Dalam interaksi sosial, terjadi hubungan saling mempengaruhi antara

individu yang satu dengan yang lain. Terjadi hubungan timbal balik yang turut

mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu. Di bawah ini meupakan

hadis mengenai tuma’ninah dalam sholat yang Nabi SAW sebut sebagai pencuri.

م◌ ◌ت◌ی◌لا:ل◌ا◌ق؟ھ◌ ◌◌◌ ت◌لاص◌ ن◌م◌ ◌ق◌ر◌ ◌س◌◌یف◌ الله◌ ◌ی◌ك◌و◌

ل◌و◌س◌ر◌ :او◌◌لا◌ق،ھ◌◌ ◌ ◌ت◌لاص◌ ن◌م◌◌ ق◌ر◌ ◌س◌◌یيذ◌◌ لاة◌◌قر◌ ◌س◌اھ◌د◌و◌ج◌س◌

س◌◌ انلا◌أو◌س◌◌أ◌عو◌ك◌ر.◌ ◌لاو◌اھ◌

19 Wawan dan Dewi, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia,(Yogyakarta: Nuha Medika), 2010, hlm 33-34

20 Samsunuwiyati Mar’at dan Lieke Indieningsih Kartono, hlm. 104

Page 40: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

16

“Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari shalatnya”. Para sahabat

bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari sholat?”. Rasulullah

berkata, “Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya” (HR Ahmad no 11532,

dishahihkan oleh al Albani dalam Shahihul Jami’ 986)

Hadis di atas mengajarkan kita mengenai kejujuran dalam hal apapun

terutama dalam sholat. Tuma’ninah yang kadang suka orang remehkan atau

dilewatkan itu adalah sejahat-jahatnya pencuri.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap di

antaranya: “Pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting,

media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, dan faktor emosi dalam

diri individu.”21

a. Pengalaman Pribadi

Untuk membentuk dan mempengaruhi penghayatan terhadap stimulus

sosial, apa yang telah dan sedang dialami akan sangat mempengaruhi.

Seseorang harus memiliki pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis,

penghayatan itulah yang akan membentuk sikap positif atau negatif, meskipun

ada berbagai faktor lain yang mempengaruhi. Dikutip dari buku karya Safiudin

Azwar yang berjudul sikap manusia, Middlebrook mengatakan, “Tidak adanya

pengalaman sama sekali dengan suatu objek psikologis cenderung akan

membentuk sikap negatif pada objek tersebut.”22

Untuk menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat. Sikap akan mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi di situasi yang melibatkan faktor emosional,

penghayatan akan pengalaman akan lebih dalam dan lebih lama membekas.

Namun suatu pengalaman tunggal biasanya jarang sekali dapat dijadikan dasar

pembentukan sikap.

21 Saifuddin Azwar, hlm3022 Saifuddin Azwar, hlm31

Page 41: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

25

b. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting

Orang-orang di sekitar kita merupakan salah satu komponen yang ikut

mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, seseorang yang

kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita,

seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus

untuk kita, akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap

sesuatu. Di antara orang yang biasannya dianggap penting bagi individu adalah

orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat,

guru, teman kerja, istri, suami dll.23

Pada masa remaja, orang tua biasannya menjadi figur yang paling

berarti bagi anak “nilai-nilai atau prasangka seorang anak dapat dipengaruhi

dengan mengamati interaksi orang tua mereka dengan orang lain, penelitian

menunjukkan bahwa anak-anak dapat mengambil respons-respons emosional

orang tua terhadap objek melalui observasi”.24 Interaksi antara anak dan orang

tua merupakan determinan utama sikap si anak. Namun biasannya jika

dibandingkan dengan pengaruh teman sebaya maka pengaruh sikap orang tua

jarang menang.

c. Pengaruh Kebudayaan

Kebudayaan di mana kita tinggal dan dibesarkan mempunyai pengaruh

besar terhadap pembentukan sikap. Apabila kita hidup dalam budaya sosial

yang mengutamakan kehidupan berkelompok, maka sangat mungkin kita akan

mempunyai sikap negatif terhadap kehidupan individualisme. Tanpa kita sadari,

kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai

masalah. Hanya kepribadian individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat

memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual.25

d. Media Massa

23 Saifuddin Azwar, hlm 3224 Jenny Mercer dan Debbie Clayton, Psikologi Sosial, (Jakarta: Erlangga), 2012, hlm. 1125 Saifuddin Azwar, hlm 33-34

Page 42: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

18

Media massa merupakan salah satu komponen pembentukan sikap,

terutama pada masa sekarang ini, semua orang tidak bisa lepas dari media

massa bahkan sudah cenderung mendarah daging pada kehidupan manusia.

Sebegitu besarnya peran media massa bagi kehidupan manusia sehingga

berdampak besar terhadap pembentukan sikap manusia.

Media massa sebagai komponen pembentukan sikap menurutSaifuddin Azwar, media massa merupakan sarana komunikasimeliputi televisi, radio, surat kabar, majalah, koran, media sosial,internet, dan lain sebagainya. Media massa memiliki pengaruh besardalam pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Adanyainformasi baru terhadap suatu hal memberikan landasan kognitif barubagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestiyang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat akanmemberi dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklaharah sikap tertentu. Walaupun peran media massa tidaklah sebesarpengaruh interaksi individual secara langsung, namun dalam prosespembentukan dan perubahan sikap, peran media massa tidaklahsedikit. Salah satu bentuk informasi sugesti dalam media massa yaituiklan selalu dimanfaatkan dunia usaha guna meningkatkan penjualanatau memperkenalkan suatu produk baru. Dalam hal ini, informasidalam iklan selalu berisi segi positif mengenai produk sehinggadapatmenimbulkan pengaruh afektif yang positif pula. Dalam pemberitaandi media komunikasi, berita-berita faktual yang seharusnyadisampaikan secara objektif sering kali dimasukkan unsursubjektivitas penulis, baik secara sengaja maupun tidak. Hal ini seringkali berpengaruh terhadap sikap pembaca atau pendengarnya,sehingga hanya dengan menerima berita-berita yang sudah dimasukiunsur subjektivitas itu, terbentuklah sikap tertentu.26

Dewasa ini, di setiap sudut kehidupan selalu ada bujukan membeli,

yang halus maupun yang terang-terangan. Bahkan kolom tajuk rencana di

koran-koran pun kadang disisipi dengan iklan terselubung. Penonton sudah

tidak kaget kalau di tengah-tengah acara nyanyian yang indah muncul iklan

sampo. Sekitar 50 persen halaman majalah juga bertabur iklan. Ada 3 macam

persuasi yang dilakukan media massa. Yangpertama adalah iklan seperti yang

kita bahas di atas. Yang kedua adalah anjuran-anjuran dalam tajuk rencana,

kolom opini dan artikel-artikel interpretasi yang mendorong pembaca

26 Saifuddin Azwar, hlm 34-35

Page 43: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

19

mengambil kesimpulan tertentu. Yang ketiga adalah aneka artikel informatif

atau hiburan yang secara tersirat mengandung bujukan.27

e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama mempunyai pengaruh dalam

pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep

moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah

antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan

dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. Konsep moral dan ajaran

agama sangat menentukan sistem kepercayaan maka tidaklah mengherankan

kalau kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu terhadap suatu hal.28

f. Pengaruh Faktor Emosional

Selain dari semua faktor di atas, kadang-kadang pembentukansikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsisebagai semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentukmekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yangsementara dan segera berlalu begitu frustrasi telah hilang akan tetapidapat pula merupakan sikap yang lebih persisten (terus menerus) dantahan lama. Suatu contoh bentuk sikap yang didasari oleh faktoremosional adalah prasangka. Prasangka didefinisikan sebagai sikap yangtidak toleran terhadap sekelompok orang.29

5. Perubahan Sikap

Sikap manusia yang sudah terbentuk tidak selamanya tetap, tetapi juga

dapat berubah seiring dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, apalagi

pada dunia globalisasi saat ini teknologi komunikasi sudah hampir menyeluruh

di semua bidang. Arus informasi dari satu tempat ke tempat lain pun sangat sulit

untuk dicegah, bahkan hanya butuh kurang lebih satu menit untuk membuat

berita itu tersebar ke seluruh penjuru dunia melalui internet.

27 William L. Rivers, dkk, Media Massa dan Masyarakat Modern, (Jakarta: PrenadamediaGrup), 2015, Cet 5, hlm 232-233

28 Saifuddin Azwar, hlm35-3629 Saifuddin Azwar, hlm36-37

Page 44: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

20

Stimulus Perhatian Pemahaman Penerimaan

Respon

(PerubahanSikap)

Usaha pengubahan sikap, serta teori-teori mengenai perubahan sikap itu

dapat di pakai untuk psikoterapi, pendidikan, propaganda dan juga kebiasaan

sehari-hari. Sehingga sangat penting bagi seorang guru untuk mempelajari

bagaimana cara mengubah sikap manusia, sehingga guru dapat mengubah sikap

serta pemahaman yang salah pada peserta didik.

Banyak sekali cara dan juga teori untuk mengubah sikap manusia, dari

semua teori pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing berikut

di bawah ini merupakan teori dan hal-hal yang mempengaruhi perubahan sikap:

a. Strategi Persuasi

Dalam strategi persuasi, di mana selain faktor internal terdapat juga

faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan sikap. Persuasi ini termasuk

faktor eksternal yang sengaja dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap manusia

sehingga dengan sadar atau tidak sadar individu yang bersangkutan akan

mengadopsi sikap tertentu. Persuasi biasanya berupa memasukkan ide, pikiran,

pendapat dan fakta baru. Dalam strategi persuasi terdapat teori mengenai

perubahan sikap sebagai berikut:

Model Studi Yale: Hovland dan kawan-kawan meneliti faktor-faktor

yang mempengaruhi komunikasi persuasif. Komunikasi sebagai suatu proses

yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan stimuli guna mengubah

perilaku orang lain. Asumsi dasar yang melandasi studi Hovland dan kawan-

kawan adalah anggapan bahwa efek suatu komunikasi tertentu yang berupa

perubahan sikap akan bergantung sejauh mana komunikasi itu diperhatikan,

dipahami dan diterima.30

Gambar 2.1 Langkah-langkah Perubahan Sikap

30 Saifuddin Azwar, hlm 62-63

Page 45: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

21

Proses PerantaraInternal

Efek Komunikasiyang Tampak

Perubahan Sikap

PERHATIANPerubahan pendapat

Perubahan persepsi

Perubahantindakan

PENERIMAAN

Faktor-faktorSumber

Keahlian, dapatdipercaya, disukai,status, ras, agama.

Faktor-faktorPesan

Urutan argumentasi,satu sisi atau dua

sisi, tipe daya tarik,kesimpulan implisit

atau eksplisit.

Faktor-faktorSubjek Penerima

Kemudahan dibujuk,sikap pemula,

intelegensi, hargadiri, kepribadian

Variabel yangmempengaruhi

Perubahan afeksi

PEMAHAMAN

Gambar 2.1 Langkah-langkah Perubahan Sikap menurut Model Hovland,

Janis dan Kelley (Safiuddin Azwar, sikap manusia, 2011

Berikut ini faktor-faktor utama dalam Model Hovland dan kawan-kawan.

Gambar 2.2 Pendekatan Komunikasi dan Persuasi Menurut Model Study

Yale

Gambar 2.2 Pendekatan Komunikasi dan Persuasi Menurut Model Study Yale

(Safiuddin Azwar, sikap manusia, 2011)

b. Pendekatan Kognisi

Menurut Petty, Cacioppo dan Greenwald yang penulis kutip dari buku

sikap manusia karya Sappiudin Azwar “Sewaktu individu dihadapkan pada

Page 46: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

22

Pesan Persuasif

Elaborasi RendahElaborasi Tinggi

Jalur SentralJalur Periferal

Tingkat perubahan tergantungpada kualitas argumentasi

Tingkat perubahan tergantungpada kehadiran kunci persuasi

pesan persuasif, maka ia akan memikirkan pesan itu, memikirkan

argumentasi apa yang terkandung didalamnya dan argumentasi apa yang

tidak. Pemikiran-pemikiran (elaboration) inilah yang akan membawa pada

penerimaan atau penolakan pesan yang disampaikan, bukan pesan itu

sendiri.”31

Menurut elaboration likelihood model (ELM) yang dikutip dari buku

Sikap Manusia karya Safiuddin Azwar ada 2 jalur proses yang dapat dipilih

untuk memikirkan pesan yang disampaikan, berdasarkan urgensi dan

relevansi pesan.32

- Pertama: Individu memberikan perhatian penuh terhadap pesan dan

argumentasinya karena itu ia menerima persuasi lewat jalur sentral

(Central route)

- Kedua: Jalur periferal (peripheral route) tanpa pemikiran yang

mendalam, bahkan hampir secara otomatis, persuasi mendapat respons

langsung dari individu.

Gambar 2.3 Elaboration Likelihood Model (ELM)

31 Safiuddin Azwar, hlm 6732

Perencanaan informasidilakukan secara hati-hati

Perencanaan informasisecara hati-hati tidak

terjadi

Page 47: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

23

Gambar 2.3. elaboration likelihood model (ELM), (Safiuddin Azwar, Sikap

Manusia 2013)

c. Pendekatan Belajar Pesan

Pendekatan belajar pesan (massage learning approach) mengatakan

bahwa proses yang paling dasar dalam pengubahan sikap manusia adalah

atensi, pemahaman, penerimaan dan retensi.33

d. Komunikator Sebagai Sumber Komunikasi

Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas komunikator dalam

menyampaikan pesannya (pesan yang bertujuan mengubah sikap) akan

tergantung pada beberapa hal antara lain adalah kredibilitas (kompetensi dan

kepercayaan), daya tarik dan kekuatan komunikator itu sendiri.34

e. Efektivitas Komunikasi

Efektivitas komunikasi dan pengaruhnya terhadap perubahan sikap

dapat dilihat paling tidak dari 2 aspek:35

- Organisasi komunikasi

- Isi komunikasi

f. Target Persuasi (audience)

g. Teori Disonansi Kognitif: Pandangan Baru

Perubahan sikap akan mudah terjadi apabila terjadi

ketidakseimbangan (disonansi) kognitif di antara komponen sikap dalam diri

individu. Oleh karenanya, strategi persuasi menurut teori ini menekankan

pada proses manipulasi atau usaha menimbulkan disonansi dalam diri

individu sehingga persuasi akan mudah menimbulkan perubahan sikap ke

arah yang dikehendaki.36

33 Safiuddin Azwar, hlm7134 Safiuddin Azwar, hlm7235 Safiuddin Azwar, hlm7736 Safiuddin Azwar, hlm83

Page 48: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

24

Cooper dan Fazio mengatakan bahwa harus ada empat langkah

sebelum timbul dan menghilangnya disonansi.(dikutip dari buku Sikap

Manusia karya Safiuddin Azwar)

- Ketidaksesuaian sikap dan perilaku seseorang haruslah menimbulkan

konsekuensi negatif yang tidak diinginkan.

- Adanya rasa tanggung jawab personal terhadap konsekuensi negatif

perilaku. Tanggung jawab personal ini terdiri atas 2 faktor yakni

kebebasan untuk memilih dan antisipasi terhadap konsekuensi negatif

perilaku.

- Agar proses disonansi terjadi haruslah ada kebangkitan fisiologik

- Individu harus mengembalikan penyebab timbulnya kebangkitan

fisiologik tersebut di atas pada perilakunya sendiri.

6. Sikap Sosial (Attitude Sosial)

Sikap sosial dinyatakan oleh cara-cara kegiatan yang sama dan berulang-

ulang terhadap objek sosial. Attitude sosial menyebabkan terjadinya tingkah laku

yang khas dan berulang-ulang terhadap objek sosial, oleh karena itu maka

attitude sosial turut menjadi faktor penggerak dalam pribadi individu untuk

bertingkah laku secara tertentu, sehingga attitude sosial dan attitude pada

umumnya itu memiliki sifat dinamis yang sama seperti sifat motif dan motivasi.

Merupakan faktor penggerak intern di dalam pribadi individu yang

mendorongnya berbuat sesuatu dengan cara tertentu.37

Untuk lebih jelas lagi bagaimana bagaimana rupa attitude sosial sebagai

contoh suatu kelompok dapat memiliki attitude sosial sebagai berikut: “kau

harus menghormati benderamu, atau kau harus menjadi anggota yang baik dalam

kelompokmu, atau kau harus solider terhadap teman-temanmu atau kau harus

merealisasikan norma-norma kelompokmu.” Dan seterusnya, attitude itu

menyatakan dirinya di dalam tindakan-tindakan anggotanya.38

37 W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: Refika Aditama), 2000, cet 14, hal 150-15138 W.A. Gerungan,hal 153

Page 49: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

25

Dalam dunia pendidikan sikap sosial terdiri dari beberapa macam, dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menyebut bahwa sikap sosial mencakup

kerja keras, disiplin, percaya diri, dan jujur dalam belajar. Sedangkan jika dalam

kurikulum 2013 tidak jauh berbeda yaitu jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,

santun serta percaya diri.39

Sikap sosial dalam KMA (Kementrian Agama) 165 tahun 2014 yaitu

menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

a. Berperilaku Jujur

Sikap sosial dalam perilaku jujur berarti mengatakan kebenaran.

Jujur juga dapat diartikan sebagai kesadaran tentang sesuatu yang benar dan

sesuai dengan peran, tindakan dan hubungan. Dengan adanya pikiran,

tindakan dan kata-kata yang jujur akan menciptkan keharmonisan hubungan

dengan yang lain.40

Perilaku jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan dan pekerjaan, baik terhadap diri sendiri dan pihak

lain.41

b. Disiplin

Disiplin merupakan tindakan melatih diri dan mengembangkan

kontrol diri. Melatih anak dalam keteraturan hidup sehari-hari akan muncul

watak disiplin. Misalnya saja orang tua yang membiasakan anaknya teratur

dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, makan, belajar membantu

39 Anisabellah, Skripsi, Pengaruh Sikap Sosial Siswa Terhadap Prestasi Belajar MataPelajaran IPS di MTs Maarif 01 Singosari Malang, (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim) 2017,hal 16

40 Herlina Nensy, Implementasi pendidikan karakter dalam membentuk sikap sosial, Skripsi,(Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim), 2016, hlm 26

41 Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabetha),2012, hlm 33

Page 50: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

26

pekerjaan orang tua, beribadah serta jam untuk bermain, maka lama-

kelamaan anak tersebut akan melakukannya dengan teratur karena sudah

terbiasa dengan peraturan-peraturan tersebut. Inilah yang dinamakan

disiplin.42

Gootman menegaskan bahwa kedisiplinan seorang anak yang akan

diterapkan dengan emosi, amarah, dan kekerasan maka akan muncul

disiplin yang terpaksa. Melaksanakan disiplin dengan penuh kasih sayang

akan membuat perasaan anak menjadi lega dan disisi lain orang tua tidak

merasa tertekan. Kedisiplinan dapat diajarkan pada anak saat anak sudah

dapat atau mampu diajak berkomunikasi.43

c. Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan suatu tindakan menerima kebutuhan

dan melakukan tugas dengan sebaik-baiknya. Dengan bertanggung jawab

maka seseorang melakukannya dengan sepenuh hati. Pada dasarnya

tanggung jawab bukan hanya sebagai kewajiban saja tetapi juga suatu yang

membantu kita untuk mencapai tujuan. Terkadang melakukan apa yang kita

katakan merupakan hal yang sulit dan ini merupakan suatu tanggung jawab

yang sering di abaikan. Ketika kita yakin atas prinsip dan nilai tertentu,

maka yang dilakukan harus mendukung nilai dan prinsip tersebut.44

d. Peduli

Sikap peduli dalam hal ini dibagi menjadi dua yaitu peduli terhadap

lingkungan dan terhadap sesama atau sosial. Peduli sosial merupakan sikap

atau tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan

masyarakat yang membutuhkan. Sikap peduli sosial ini sangat penting untuk

ditanamkan karena hal ini berhubungan dengan interaksi antara sesama.

Sikap peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya

menjaga kebersihan lingkungan, mencegah kerusakan lingkungan alam

42 Herlina Nensy, hlm3143 Herlina Nensy, hlm2744 E Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Rosda), 2007, hlm 216

Page 51: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

27

◌ ◌

disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki

kerusakan alam yang sudah terjadi.45

Dalam islam manusia juga diajarkan untuk selalu menjaga

kebeersihan lingkungan. Dengan menjaga kebersihan lingkungan maka

telah menunjukkan bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini tertulis

dalam QS Ar Rum ayat 41-42 yang berbunyi:

¤ن◌وع◌ج◌ ◌ر◌◌ـیم◌ھ◌لع◌◌لاو◌لم◌◌ ع◌ ىذ◌ ◌لٱض◌ ع◌◌ـبمھ◌ق◌یذ◌ ◌◌ی◌ ◌لس◌ ◌انلٱىد◌◌ ◌ی◌أت◌ ◌بس◌ك◌ا◌بم◌ ◌ر◌ ◌ح◌ب◌◌لٱو◌ر◌ ◌◌ـ◌ب◌لٱفى◌◌ ◌داس◌ف◌ل◌ٱر◌ھ◌◌ظ◌ة◌بق◌ ◌ع◌ين◌ ك◌ ◌ر◌ ◌ش◌ممھ◌ر◌◌ـثك◌◌أن◌اك◌◌◌ ل◌ب◌ـ◌قنم◌ ◌ن◌یذ◌◌ لٱ ن◌اك◌ف◌ ی◌ك◌اور◌◌نظٱ◌فض◌ ◌ ر◌◌لأ◌ٱفى◌◌ اوير◌س◌ ◌ ◌ل ق◌

Terjemah Arti: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali

(ke jalan yang benar). Adakanlah perjalanan di muka bumi dan

perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu.

Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang

mempersekutukan(Allah)".

e. Santun

Kata santun dalam KBBI memilikin arti halus dan baik (budi

bahasanya, tingkah lakunya), sabar dan tenang, sopan. Dalam QS Hujurat

ayat 2 terdapat perintah untuk berbuat santun dengan cara merendahkan

suara:

ل◌◌ و◌ق◌◌ل ◌ھ◌لاور◌ھ◌تج◌◌ لا◌و◌بي◌◌ ◌◌ ◌نلات◌◌ و◌ص◌ ق◌و◌◌ـفم◌ك◌◌تاو◌ص◌ ◌أاوع◌◌ـفر◌ـ◌تلا◌او◌نم◌آن◌یذ◌ ◌لااھ◌ـی◌أ

◌ت◌ـن◌أو◌م◌ك◌◌لام◌ع◌◌أط◌ب◌تح◌◌ ن◌ور◌ع◌ش◌◌تلا◌م◌ ن◌◌أض◌ ◌ ع◌ـب◌◌ ◌لم◌ك◌ض◌◌ ع◌◌ـبر◌ ◌ھ◌ج◌ك◌Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata

kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian

45 Herlina Nensy, hlm 25

Page 52: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

28

kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu,

sedangkan kamu tidak menyadari."(Al Hujurat: 2)

f. Percaya Diri

Percaya diri adalah sikap positif seorang individu memampukan

dirinya untuk mengembangkan nilai positif baik terhadap dirinya sendiri

maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Rasa percaya

diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari

kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi yakni

mampu dan percaya bahwa ia bisa karena didukung oleh pengalaman,

potensi aktual, prestasi, serta harapan yang realistis terhadap diri sendiri.46

7. Kegiatan Kokurikuler PAI

Ko-kurikuler merupakan kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk

waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan

untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai jenis

pengetahuan, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan

manusia seutuhnya. Agar siswa lebih memperdalam dan lebih menghayati apa

yang di pelajari dalam kegiatan intrakurikuler.47

Adanya kegiatan ko-kurikuler di sekolah bertujuan menunjang

pelaksanaan program intrakurikuler agar siswa dapat lebih menghayati bahan

atau materi yang telah dipelajarinya serta melatih siswa untuk melaksanakan

tugas secara bertanggung jawab. Pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler sebaiknya

memperhatikan asas-asas sebagai berikut:48

a. Menunjang langsung kegiatan intrakurikuler.

b. Adanya hubungan yang jelas dengan pokok bahasan yang diajarkan.

c. Tidak menjadi beban berlebihan bagi siswa yang dapat mengakibatkan

gangguan fisik atau psikologis.

46 Indari Mastuti, 50 Kiat Percaya Diri, (Jakarta: Hi Fest Publishing), 2008, hlm 1347 Abdul Malik Kusuma Negara, Skripsi, Pembinaan Karakter Keislaman Siswa Melalui

Kokurikuler PAI di MA Muhammadiyah Baturetno, (Yogyakarta: Sunan Kalijaga), 2017, hal 23-24

48 Abdul Malik Kusuma Negara, hal 24-25

Page 53: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

29

Macam-macam bentuk kegiatan ko kurikuler PAI yang terdapat di

sekolah-sekolah adalah BTA (Baca Tulis Al-qur’an), kultum ba’da dhuhur, infak

(sedekah), sholat dhuha dan zuhur berjamaah, zikir, tadarus, muhadharah, PHBI

(Peringatan Hari Besar Islam), zakat dan qurban.

Bentuk pendidikan islam yang paling utama adalah ibadah, shalat, puasa,

zakat, haji dan seluruh amal ibadah. Namun ibadah bukan hanya meliputi ritus-

ritus tersebut tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan seperti yang dimaksudkan

oleh ayat di bawah ini:

56):تراذلا(ن◌ ◌و◌د◌◌بع◌ـ◌ی◌◌ للا◌◌ اس◌ ◌نلا◌◌ ◌او◌ن◌◌ لج◌ات◌ ◌ ◌خل◌ق

ماو◌

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk

beribadat kepada-Ku. Bila tidak demikian apakah arti saat singkat (ritus) itu buat

pribadi dan lingkungan bila hampir tidak meninggalkan pengaruh dan hanya

terbuang-buang di udara.” (QS Az Zariat:56)49

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Anisabellah, skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul

“Pengaruh Sikap Sosial Siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS

Kelas VIII di MTs Al Maarif 01 Singosari Malang.” Penelitian ini membahas

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Salah satu dari

faktor tersebut adalah sikap sosial siswa. Perbedaan sikap sosial yang

dimiliki masing-masing siswa memunculkan hasil belajar yang berbeda-

beda pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan seberapa besar

sikap sosial siswa kelas VIII di MTs Al Maarif 01 Singosari Malang,

seberapa besar tingkat prestasi belajar mata pelajaran IPS, pengaruh sikap

sosial siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS. Pendekatan yang

digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis korelasional. Teknik

pengambilan data menggunakan metode angket/kuesioner dandokumentasi.

Setelah dilakukan penelitian, maka hasilnya sebanyak 2,4% hasil belajar

49 Salman Harun, Sistem Pendidikan Islam, (Bandung: Al maarif), 1988, hal. 49

Page 54: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

30

pelajaran IPS di pengaruhi oleh sikap sosial siswa, sedangkan 97,6%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di bahas dalam penelitian.

2. Abdul Malik Kusuma Negara, skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan

judul “Pembinaan Karakter Keislaman Siswa Melalui Ko Kurikuler PAI di

MA Muhammadiah Baturetno, Wonogiri. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pembinaan karakter keislaman siswa melalui ko-kurikuler PAI

di MA Muhammadiyah Baturetno, Wonogiri. Yang pembahasannya

meliputi: bentuk dan pelaksanaan pembinaan, hasil yang dicapai, serta faktor

pendukung dan penghambat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan

(Field research) yang bersifat kualitatif deskriptif dengan mengambil latar

di MA Muhammadiyah Baturetno, Wonogiri. Untuk metode pengumpulan

datanya menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan: Pertama, bahwa MA Baturetno

memiliki banyak progam ko-kurikuler, khususnya ko-kurikuler PAI, di

antaranya adalah: BTA, Kultum Ba’da Dhuhur, Praktik PAI, PHBI,

Pesantren Kilat, Kunjungan Studi, Lomba-lomba Keagamaan, dan

Pemberian Tugas Rumah. Kedua, dari kegiatan ko-kurikuler PAI tersebut

mempunyai peran penting dalam pembinaan karakter keislaman siswaserta

meningkatkan keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti di sekolah, karena banyak materi PAI yang berkaitan dengan

kegiatan ko-kurikuler tersebut diatas. Ketiga, faktor pendukung dan

penghambat kegiatan ko-kurikuler tersebut antara lain: faktor internal yang

meliputi strength (kekuatan), weakness (kelemahan). faktor eksternal yang

meliputi opportunity (peluang), treath (ancaman).

3. Reni Anggraeni, skripsi Universitas Lampung Bandar Lampung dengan

judul “Pengaruh Kegiatan Kokurikuler dalam Mendukung Kegiatan

Intrakurikuler di SMA Negeri 1 Seputih Mataram Tahun ajaran 2017/2018”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis : Pengaruh

pemberian kegiatan kokurikuler dalam mendukung kegiatan intrakurikuler

di SMAN 1 Seputih Mataram Tahun Pelajaran 2017/2018, seberapa besar

persentase pengaruh pemberian kegiatan kokurikuler dalam mendukung

Page 55: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

31

Variabel (X) Variabel (Y)

kegiatan intrakurikuler di SMAN 1 Seputih Mataram Tahun Pelajaran

2017/2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional

C. Kerangka Berpikir

Adapun kerangka berpikir pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Penelitian 1

Gambar 2.4 Menggambarkan variabel (X) yang mempengaruhi variabel (Y)

Keterangan Gambar:

X= Kegiatan Kokurikuler

Y= Pembentukan Sikap

= Pengaruh variabel X terhadap variabel Y

Page 56: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

32

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Penelitian 2

SIKAP

Faktor-faktor yangMempengaruhi

Pembentukan Sikap

Pembentukan Sikap Sikap Sosial

Pengalaman Pribadi

Pengaruh Orang Lainyang Dianggap Penting

Pengaruh Kebudayaan

Media Massa

Jujur, disiplin,tanggung

jawab, peduli(toleransi,

gotong royong),santun, percaya

diri.

Lembaga Pendidikan danLembaga Agama

Kegiatan KokurikulerPAI di sekolah

Faktor Emosional

BTA (Baca Tulis Al-

qur’an), kultum ba’da

dhuhur, infak (sedekah),

sholat dhuha dan zuhur

berjamaah, zikir, tadarus,

muhadharah, PHBI

(Peringatan Hari Besar

Islam), zakat dan qurban.

Pengaruh Kegiatan Kokurikuler PAI terhadapPembentukan Sikap Sosial Siswa

Page 57: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

33

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan,

maka hipotesis yang diajukan ialah: Di duga pelaksanaan kegiatan kokurikuler

di sekolah memberikan pengaruh yang positif terhadap pembentukan sikap

siswa khususnya sikap sosial.

Page 58: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTS Jam’iyyatul Khair daerah Kampung

Utan Pondok Ranji. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil Tahun

ajaran 2019-2020. Alasan memilih sekolah ini sebagai tempat penelitian karena,

pertama letaknya tidak terlalu jauh dari kampus sehingga dapat menekan biaya,

yang kedua di MTs Jam’iyyatul Khair memiliki kokurikuler PAI yang lumayan

banyak dan berjalan, yang ketiga karena memiliki karakteristik yang sesuai

dengan penelitian yang dilakukan.

Waktu pengumpulan data pada tahun ajaran 2019-2020 kurang lebih

selama lima bulan. Mulai dari study pendahuluan, penyebaran angket hingga

observasi.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif korelasional.

Dimana penelitian ini berbasis data yang kemudian diolah sehingga

mendapatkan hasil yang diinginkan. “Penelitian korelasional merupakan

penelitian yang berfokus pada penaksiran kovariasi di antara variabel yang

muncul secara alami. Tujuannya untuk mengidentifikasi hubungan prediktif

dengan menggunakan teknik korelasi.”1

Menurut Gay yang dikutip dari Emzir “Penelitian korelasi kadang-

kadang diperlakukan sebagai penelitian deskriptif, karena penelitian korelasi

mendeskripsikan kondisi yang telah ada. Suatu studi korelasional

mendeskripsikan tingkatan di mana variabel-variabel berhubungan.”2

1 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: RajaGrafindoPersada), 2008, hlm. 37

2 Emzir, hlm. 37

34

Page 59: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

35

Korelasi yang terjadi antara dua variabel dapat berupa korelasi positif,

korelasi negatif, tidak ada korelasi ataupun korelasi sempurna.3

Penelitian ini terdiri dari 2 variabel, variabel bebas (independent variable)

dan variabel terikat (dependent variable).4

1. Variabel bebas (independent variable): Merupakan variabel yang nilai-

nilainya tidak bergantung pada variabel lainnya, biasannya disimbolkan

dengan X. Variabel ini digunakan untuk meramalkan atau menerangkan

nilai variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel

X yaitu kegiatan Kokurikuler PAI.

Kokurikuler PAI merupakan variabel bebas karena kokurikuler

PAI merupakan variabel yang meramalkan atau yang mempengaruhi

variabel terikat.

2. Variabel terikat (dependent variable): Merupakan variabel yang nilai-

nilainya bergantung pada variabel lainnya, biasanya di simbolkan

dengan Y. Variabel terikat merupakan variabel yang diramalkan atau

diterangkan nilainya. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel Y

yaitu pembentukan sikap sosial siswa.

Pembentukan sikap sosial merupakan variabel terikat karena

pembentukan sikap sosial merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas yakni kokurikuler PAI.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Setiap penelitian baik itu kualitatif maupun kuantitatif pasti memiliki

subjek penelitian yaitu orang yang dijadikan sumber data atau sumber informasi

dari penelitian yang dilakukan. Subjek penelitian pada penelitian kualitatif yaitu

guru bagian kurikulum dan murid MTs Jam’iyyatul Khair. Subjek penelitian

dalam penelitian kuantitatif dikenal dengan populasi dan juga sampel.

Populasi adalah suatu himpunan dengan sifat-sifat yang ditentukanoleh peneliti sedemikian rupa sehingga setiap individu/variabel/data dapat

3 M Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 1, (Jakarta: PT Bumi Aksara),2005, Cet 3,hal.228

4 M Iqbal Hasan, hal.227

Page 60: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

36

dinyatakan dengan tepat apakah individu tersebut menjadi anggota atautidak. Dengan kata lain populasi adalah himpunan semua individu yangdapat memberikan data dan informasi untuk suatu penelitian. Sedangkansampel adalah sebagian dari unit-unit dalam populasi yang ciriciri ataukarakteristiknya benar-benar diselidiki.5

Pengambilan sampel dalam penelitian itu diperkenankan selama sampel

tersebut dapat mewakili populasinya secara baik serta menggunakan teknik

pengambilan sampel yang benar. Dalam menentukan populasi penelitian peneliti

harus mengetahui ciri-ciri atau karakteristik terlebih dahulu, karena hal tersebut

dapat mempengaruhi sampel penelitian. Dalam hal ini maka peneliti harus

menetapkan atau membuat kriteria tentang subjek yang akan diteliti.

“Sejak awal seharusnya peneliti telah menentukan beberapa kriteria

subjek, hal ini akan menjadikan unit analisis semakin kecil dan terfokus sehingga

akan menyebabkan jumlah sampel yang diambil juga dapat semakin sedikit.”6

Berikut merupakan kriteria pemilihan subjek untuk penelitian ini :

1. Mereka merupakan siswa MTs di mana penelitian dilakukan

2. Sudah menjalani kegiatan kokurikuler PAI selama 1 tahun

3. Sudah menerima materi pelajaran PAI yang berkaitan dengan kokurikuler

PAI

Populasi: Populasi dari penelitian ini yaitu siswa dan siswi kelas VIII dan IX

Sampel: Menurut Gay yang dikutip dari buku karya Muhammad Idrus bahwaukuran sampel yang diambil tergantung pada jenis penelitian. Jikapenelitian deskriptif, besar sampel adalah 10% dari populasi. Untukpenelitian korelasional, besar sampel minimum 30 subjek. Untukpenelitian kausal komparatif, besar sampel adalah 30 subjek perkelompok dan untuk penelitian eksperimental, besar sampel adalahlima belas subjek per kelompok. Meski begitu Gay menyarankansampel sedapat mungkin berjumlah besar. Menurutnya sampel yangbesar lebih representatif dan hasilnya lebih mendekati generalisasipopulasi.7

5 Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hlm 646 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Penerbit Erlangga), 2009, hal 947 Muhammad Idrus, hlm 94

Page 61: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

37

Sampling (teknik pengambilan sampel) adalah cara atau metode untuk

menarik sampel dari suatu populasi. Teknik pengambilan sampel yang akan

digunakan sangat terkait dengan homogenitas karakteristik populasi. Secara

garis besarnya terdapat dua teknik penarikan sampel, yaitu teknik acak (random)

dan teknik tak-acak (non-random).8

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Multi Stage Sampling.

“Merupakan gabungan beberapa teknik sampling yang ada. Dengan teknik ini

peneliti akan lebih mudah memperoleh data dari subjek yang diinginkan.” 9

Dalam penelitian kali ini subjeknya seluruh siswa kelas VIII dan IX di suatu

sekolah dengan pembagian siswa untuk masing-masing kelas yang tampak

berbeda. Untuk itu ada beberapa teknik yang digunakan yaitu teknik

porportional sampling, startified sampling dan random sampling.

Teknik proportional di gunakan karena peneliti akan menentukan jumlah

presentase subjek yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian, sebesar 30% .

Teknik startified sampling digunakan karena dalam populasi subjek memiliki

kedudukan yang bertingkat. Dengan telah ditentukannya jumlah persentase,

jumlah sampel yang terpilih pada masing-masing tingkat sebagai berikut.10

Tabel 3.1

Pengambilan Sampel

Kelas Presentase Subjek Subjek Terpilih sebagai

Sampel

VIII = 72 siswa 30% × 72 22 Orang siswa

IX = 85 siswa 30% × 85 25 Orang siswa

Jumlah 47 (30% dari jumlah

keseluruhan 157)

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

8 Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hlm, 649 Muhammad Idrus, hlm 9810 Muhammad Idrus, hlm98

Page 62: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

38

Dan teknik terakhir yang digunakan yaitu random sampling. Setelah

peneliti mengetahui jumlah sampel pada masing-masing jenjang maka peneliti

akan mengambil sampel secara acak tanpa pandang bulu. Random yang

mempunyai arti bahwa pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa,

sehingga setiap individu (unit) dari populasi mempunyai kesempatan

(probability) yang sama untuk terpilih menjadi sampel.11

Teknik acak (random) yang digunakan dalam penelitian ini berupa

sampling random sederhana (simpel random sampling) “merupakan jenis

sampling probabilitas yang paling umum digunakan, setiap elemen dengan

karakteristiknya sama dimasukkan ke dalam sampel.”12

Berikut ini peneliti akan menjelaskan gambaran umum tentang

responden yang menjadi objek dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh kelas VIII dan IX MTs Jam’iyyatul Khair. Sampel dalam

penelitian ini sebesar 47 siswa. Kuesioner disebar kepada 47 responden yang

terdiri dari 22 responden kelas VIII dan 25 responden kelas IX. Kuesioner yang

telah disebarkan kepada responden kemudian di hitung dan diolah menggunakan

program komputer IMB SPSS Statistik 23.

Responden di beri angket sebanyak dua buah yang terdiri dari variabel X

dan variabel Y. Angket yang disebarkan kepada responden berisi 22 pertanyaan

(variabel X) dan 25 pertanyaan (variabel Y), pertanyaan-pertanyaan ini dibuat

dari indikator-indikator yang telah ditentukan agar dapat mengukur kegiatan

kokurikuler PAI dan sikap sosial siswa.

11 Muhammad Idrus, hlm 9812 Ezmir, hlm 39-40

Page 63: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

39

umber: Data Primer yang diol

Sampel Penelitian Kelas VIII

sampel30% populasi kelas VIII

populasikelas VIII

70 %

sampel

S ah, 2019

Sampel Kelas IXSampel

30%

Populasikelas IX

70%

Populasi kelas IX

Sampel

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Gambar 3.1 Sampel Penelitian Kelas VIII

Gambar 3.2 Sampel Penelitian Kelas IX

D. Teknik Pengambilan Data

1. Observasi : Pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala

yang tampak pada objek maupun subjek penelitian. Metode observasi yang

akan digunakan pada penelitian ini adalah observasi langsung dengan cara

pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat

standar lain untuk kepentingan tersebut. Dalam hal ini, teknik yang akan

digunakan adalah non participant observation dimana peneliti berada di luar

subjek, yang pada dasarnya meliputi pengamatan tanpa menyembunyikan

identitas seseorang dan kelompok. Dalam observasi ini peneliti tidak ikut

Page 64: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

40

terlibat langsung di dalam kehidupan orang yang di observasi dan secara

terpisah berkedudukan selaku pengamat.13

Teknik pengambilan data observasi ini digunakan oleh peneliti

sebagai studi pendahuluan juga untuk membantu peneliti dalam penyusunan

quesioner kegiatan kokurikuler di MTs Jamiatul Khair. Observasi juga

dilakukan untuk mengetahui apakah sikap dan juga perilaku siswa itu sesuai

dengan yang mereka cantumkan di skala atau terjadi penyimpangan.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Observasi

No Hal yang Diobservasi

1 Sarana dan Prasarana Terutama yang digunakan untuk

kegiatan kokurikuler

2 Kegiatan KokurikulerApa saja yang ada dan aktif

3 Perilaku siswa ketika di

sekolah

- Kebersihan diri dan lingkungan

- Perilaku kepada teman

- Perilaku ketika jajan di kantin

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

2. Wawancara:

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya.14

Wawancara yang peneliti lakukan dalam penelitian ini untuk

memperoleh data mengenai kegiatan kokurikuler PAI yang terdapat di MTs

Jam’iyyatul Khair bagaimana keaktifannya, tantangannya, pelaksanaannya

dan sebagai informasi tambahan dalam penelitian ini.

13 Pedoman Penulisan Skripsi hlm 6614 Sudaryono, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2017), h. 212

Page 65: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

41

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Wawancara

Kisi-kisi Wawancara dengan guru bidang kurikulum

No Variabel Indikator

1 Kegiatan Kokurikuler 1. Jenis kegiatan

PAI 2. Sejarah dimulainya

3. Keadaanya

4. Tujuannya

5. Pelaksanaanya

6. Hambatanya

7. Penanggung jawab

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

3. Dokumentasi: Mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda dan sebagainya.15

Teknik dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui jumlah

siswa MTs Jamiatul Khair, jadwal kegiatan Kokurikuler PAI dan kegiatan

kokurikuler PAI apa saja yang terdapat di MTs Jamiatul Khair.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Dokumentasi

No Dokumen

1 Profil dan sejarah Madrasah

2 Sarana dan Prasarana

3 Daftar Kegiatan Sekolah

4 Jumlah Siswa

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI,(Jakarta: PT Rineka Cipta), 2006, cet 13, hal 229

Page 66: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

42

4. Angket (quesionere): Merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data

secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan

responden).16 Teknik angket ini digunakan oleh peneliti untuk mengukur

sikap sosial siswa dan antusiasme/keaktifan siswa pada kegiatan kokurikuler

PAI. Dengan menggunakan metode Thurstone, Likert atau Guttman.

a. Skala Likert merupakan skala yang dibuat oleh Rensis Likert yang

menggunakan lima alternatif perjenjangan dari kondisi yang sangat

mendukung hingga yang sangat tidak mendukung. Misalnya dengan

menggunakan model sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan

sangat tidak setuju.17 Isi pertanyaan dibedakan menjadi 2 kategoriyaitu:

Favorable dan Unvavorable.18

1) Pertanyaan Favorable yaitu pertanyaan-pertanyaan yang jika

diiyakan menunjukkan sikap positif atau suka terhadap objek terkait.

2) Pertanyaan Unfavorable yaitu pertanyaan-pertanyaan yang jika

diiyakan atau disetujui menunjukkan sikap negatif atau tidak

menyukai objek yang menjadi pusat perhatian.

b. Skala Guttman merupakan skala yang dikembangkan oleh LouisGuttman. Skala ini terdiri atas serangkaian pertanyaan, semuamenunjukkan sikap seseorang terhadap sebuah objek ataukepemilikan atas atribut psikologis tertentu, dan harus dijawabsecara dikotomis (“Ya” atau “Tidak”) oleh sekelompok subjek.Tujuan analisis dengan skala Guttman adalah menemukan sebuahdimensi tunggal yang dapat dipakai untuk menentukan posisi, baikpernyataan maupun para subjek penjawabnya. Posisi pernyataan dansubjek pada dimensi yang ditemukan selanjutnya bisa dipakai untukmenentukan nilai numerik atau skor mereka.19

Skala Guttman memiliki dua ciri yaitu:20

1) Pertanyaan-pertanyaan mencerminkan perasaan positif yang

semakin meningkat pada objek sikap.

16 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT RemajaRosdakarya), 2006, cet.2, hlm 219

17 Muhammad Idrus, hlm 10118 Agustinus Supratiknya, Pengukuran Psikologis, (Yogyakarta: Sanata Dharma University

Press), 2014, hlm, 26819 Agustinus Supratiknya, hlm27220 Agustinus Supratiknya, hlm272

Page 67: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

43

2) Pemilihan suatu pertanyaan menyiratkan pemilihan terhadap setiap

3) pertanyaan lain yang memiliki kadar positif yang lebih rendah.

Kisi-Kisi Kuesioner dan Penilaiannya

Tabel 3.5

Kisi-kisi Kuesioner Sikap Sosial Siswa

Variabel Dimensi IndikatorSkala

ukuranKode

Sikap

Sosial

Siswa (Y)

Sikap Jujur

Jujur pada tugas dan

ujian sekolah

Likert Y.1

Likert Y.2

Jujur pada orang lainLikert Y.3

Likert Y.4

Sikap Disiplin

Disiplin dalam

menggunakan waktu

Likert Y.5

Likert Y.6

Likert Y.7

Disiplin dalam menaati

peraturan sekolahLikert Y.8

Disiplin pada

lingkunganLikert Y.9

Sikap

Tanggung

Jawab

Tanggung jawab

sebagai pelajar

Tanggung jawab

Likert Y.10

Likert Y.11

Tanggung jawab pada

kebersihan badan dan

pakaian

Likert Y.12

Likert Y.13

Sikap Peduli

(toleransi dan

gotong royong)

DermawanLikert Y.14

Likert Y.15

Kepedulian terhadap

dhuafa

Likert Y.16

Likert Y.17

Sikap Santun Santun terhadap guruLikert Y.18

Likert Y.19

Page 68: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

44

Santun terhadap teman Likert Y.20

Santun terhadap orang

tuaLikert Y.21

Sikap Percaya

Diri

Percaya diri di dalam

kelas

Likert Y.22

Likert Y.23

Likert Y.24

Percaya diri di

masyarakatLikert Y.25

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Tabel 3.6

Kisi-kisi Koesioner Kokurikuler PAI

Variabel Dimensi IndikatorSkala

ukuranKode

Kegiatan

Kokurikuler

PAI (X)

Sholat Zuhur

Senang serta menikmati

shalat zuhur berjamaah

Likert X.1

Likert X.2

Tertib dan disiplinLikert X.3

Likert X.4

Sholat Dhuha

Melaksanakan shalat

dhuha

Likert X.5

Likert X.6

Disiplin dalam

pelaksanaan shalat

dhuha

Likert X.7

Antusias dan senang

melaksanakan shalat

dhuha

Likert X.8

Infak Kesadaran diri sendiri

Likert X.9

Likert X. 10

Likert X.11

Page 69: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

45

Membantu guru

mengumpulkan uang

infak

Likert X.12

Muhadharah

PartisipasiLikert X.13

Likert X.14

TertibLikert X.15

Likert X.16

Zikir dan Doa

setelah Shalat

Partisipasi Likert X.17

Menghafal Likert X.18

Disiplin Likert X.19

Tadaruz

Partisipasi Likert X.20

Menghapal Likert X.21

Disiplin Likert X.22

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Tabel 3.7

Penilaian Kuesioner

No Kode S SR KK J TP No Kode S SR KK J TP

1 X 5 4 3 2 1 1 Y 5 4 3 2 1

2 X 5 4 3 2 1 2 Y (-) 1 2 3 4 5

3 X (-) 1 2 3 4 5 3 Y 5 4 3 2 1

4 X 5 4 3 2 1 4 Y 5 4 3 2 1

5 X 5 4 3 2 1 5 Y 5 4 3 2 1

6 X 5 4 3 2 1 6 Y 5 4 3 2 1

7 X (-) 1 2 3 4 5 7 Y 5 4 3 2 1

8 X 5 4 3 2 1 8 Y 5 4 3 2 1

9 X 5 4 3 2 1 9 Y 5 4 3 2 1

10 X 5 4 3 2 1 10 Y 5 4 3 2 1

11 X 5 4 3 2 1 11 Y 5 4 3 2 1

Page 70: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

46

12 X 5 4 3 2 1 12 Y 5 4 3 2 1

13 X 5 4 3 2 1 13 Y 5 4 3 2 1

14 X 5 4 3 2 1 14 Y 5 4 3 2 1

15 X (-) 1 2 3 4 5 15 Y 5 4 3 2 1

16 X 5 4 3 2 1 16 Y 5 4 3 2 1

17 X 5 4 3 2 1 17 Y (-) 1 2 3 4 5

18 X 5 4 3 2 1 18 Y 5 4 3 2 1

19 X 5 4 3 2 1 19 Y (-) 1 2 3 4 5

20 X 5 4 3 2 1 20 Y (-) 1 2 3 4 5

21 X 5 4 3 2 1 21 Y 5 4 3 2 1

22 X (-) 1 2 3 4 5 22 Y 5 4 3 2 1

23 Y 5 4 3 2 1

24 Y 5 4 3 2 1

25 Y 5 4 3 2 1

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Tabel 3.8

Alternatif Jawaban Variabel Penelitian

Pilihan Jawaban Item Positif Item Negativ

Selalu (S) 5 1

Sering (SR) 4 2

Kadang-kadang (KK) 3 3

Jarang (J) 2 4

Tidak Pernah (TP) 1 5

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah

data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah

untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan,

yang terutama adalah masalah tentang sebuah penelitian.

Page 71: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

47

1. Editing data (Pemeriksaan data): Proses meneliti hasil survei untuk meneliti

apakah ada respons yang tidak lengkap, tidak komplit atau membingungkan.

Jika terjadi masalah seperti itu maka bisa dengan cara mengembalikannya ke

responden, apabila survei lagi tidak dapat dilakukan maka respons yang tidak

lengkap dengan missing value atau di tulis tidak menjawab.

2. Scoring yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket.

3. Tabulating yaitu penyajian data jawaban yang telah diberikan ke dalam

bentuk tabel untuk kemudian diketahui hasil perhitungannya.

4. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity. Validitas dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang dimaksuduntuk

diukur. Validitas menunjukkan pada fungsi pengukuran suatu tes. Validitas

melihat kecermatan ukur suatu alat ukur. Validitas melihat sejauh mana

ketepatan alat ukur melakukan fungsi pengukurannya. Alat ukur dikatakan

valid saat memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai fungsi

ukurnya.21

Suatu instrument dikatakan valid apabila hasil perhitungan didapatkan

angka koefisien korelasi r hitung > r tabel yang dikonsultasikan pada taraf

signifikasi 0,05. Hasil uji validitas item tersebut kemudian dibandingkan

dengan r tabel = 0,288 (pada taraf signifikasi 5% dan N = 47) dengan

keputusan.:

Jika r hitung > r tabel maka dinyatakan valid

Jika r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid

5. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah untuk menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau

21 Jelpa Periantalo, Penyusunan Skala Psikologi: Asyik, Mudah dan Bermanfaat, (Yogyakarta:Pustaka Belajar), 2015, hal. 104

Page 72: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

48

∑lebih. Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketetapan

instrumen atau data yang diteliti. 22 Pengukuran pada penelitian ini

menggunakan rumus Alpha Cronbach, dengan rumus.

= ( )(1 − )

Keterangan:

= Koefisien reliabilitas

= Banyaknya butir pertanyaan (yang valid)1 = Bilangan konstan∑ = Jumlah varians skor dari tiap-tiap butir pertanyaan∑ = Varians skor total

6. Uji Normalitas

Yakni pengujian yang digunakan untuk menentukan apakah suatu set

data sudah sesuai dimodelkan oleh distribusi normal atau tidak atau untuk

menghitung seberapa besar kemungkinan variabel acak sudah terdistribusi

secara normal.23

Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Normalitas

One Sample Kolmogorov Smirnov Z dengan menggunakan taraf signifikasi

0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikasi lebih besar dari

0,05 dan ditolak jika signifikasi data lebih kecil dari 0,05.

7. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini

digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Dua

variabel dinyatakan memiliki hubungan yang linier bila signifikansi

(Linearity) lebih dari 0,05.

8. Uji Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi merupakan indeks atau bilangan yang digunakan

untuk mengukur keeratan (kuat, lemah atau tidak ada) maupun hubungan

22 Suharsimi Arikunto, hal 14723 Edi Riadi, Statistika Penelitian, (Yogyakarta: Andi Offset), 2016, hal.105

Page 73: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

49

(positif, negatif atau tidak ada) antar variabel. Koefisien korelasi memiliki

nilai antara -1 dan +1 (-1≤ KK ≤ +1).

- Jika KK bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif. Semakin

dekat nilai KK ke +1 semakin kuat korelasinya.

- Jika KK bernilai negatif maka variabel-variabel berkorelasi negatif.

Semakin dekat nilai KK ke -1 semakin kuat korelasinya.

- Jika KK bernilai 0 (nol) maka variabel-variabel tidak menunjukkan korelasi.

- Jika KK bernilai +1 atau -1 maka variabel-variabel menunjukkan korelasi

positif atau negatif yang sempurna.24

Untuk mengukur koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan

koefisien korelasi person yaitu indeks atau angka yang digunakan untuk

mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya berbentuk

data interval atau rasio. Disimbolkan dengan “ ”.25

Untuk mengukur “ ” dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus

product moment. =Keterangan:

= Koefisien korelasi

= deviasi rata-rata variabel ( − )

= deviasi rata-rata variabel ( − )9. Analisis Regresi Sederhana

Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga digunakan untuk

mengukur ada atau tidak adanya korelasi antar variabel. Garis yang

menunjukkan hubungan tersebut disebut garis regresi. Regresi linear adalah

24 M Iqbal Hasan, hal. 233-23425 M Iqbal Hasan, hal. 234

∑∑ . ∑ ²

Page 74: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

50

= + = (∑ ) x∑ ²

= + = (∑ ) y∑ ²

regresi yang variabel bebasnya ( ) berpangkat paling tinggi satu. Untuk

regresi linear sederhana yaitu regresi linear yang hanya melibatkan dua

variabel (variabel dan ), persamaan garis regresinya dapat di tuliskan

dalam dua bentuk, yaitu:26

a. Persamaan regresi linear Y terhadap X dirumuskan:

Keterangan: = Variabel terikat

= Variabel bebas

α= Intersep

= Koefisien regresi

b. Persamaan regresi linear dari X terhadap Y dirumuskan:

Keterangan:

= Variabel terikat

= Variabel bebas

= Intersep

= Koefisien regresi

10. Koefisien Penentu (KP) atau Koefisien Determinasi (R²)

Jika koefisien korelasi di kuadratkan akan menjadi koefisien penentu

(KP) atau koefisien determinasi (R²), yang artinya penyebab perubahan pada

26 M. Iqbal Hasan, hal. 249-250

Page 75: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

51

= = × 100%

variabel yang datang dari variabel , sebesar kuadrat koefisien korelasinya.

Koefisien determinasi ini menjelaskan besarnya pengaruh nilai suatu variabel

( ) terhadap naik turunnya (variasi) nilai variabel lainnya ( ). Jika koefisien

korelasinya adalah koefisien korelasi person ( ) maka koefisien penentu/

determinasi menggunakan rumus.27

Keterangan:

= Koefisien Determinasi

= Koefisien Korelasi

F. Hipotesis Statistik

Pengujian hipotesis akan dirumuskan dengan menggunakan hipotesis nol

atau ditulis H0. Hipotesis nol ini merupakan hipotesis yang akan kita uji.

Penolakan terhadap H0 akan membawa kita pada penerimaan hipotesis

tandingannya yang biasa kita sebut hipotesis alternatif dan biasa kita

lambangkan dengan Ha atau H1.

Jika Tℎ lebih besar dari pada T , maka H0 ditolak dan Ha

diterima, begitu pula sebaliknya, jika Tℎ lebih kecil dari pada T , maka

H0 diterima dan Ha ditolak.

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan kokurukuler PAI

(variabel X) terhadap sikap sosial siswa (variabel Y)

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan

kegiatan kokurukuler PAI (variabel X) dengan sikap sosial siswa (variabel Y)

27 M. Iqbal Hasan, hal. 247-248

Page 76: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MTs Jam’iyyatul Khair

1. Profil Sekolah

Nama Madrasah tempat peneliti memperoleh data adalah MTs

Jam’iyyatul Khair yang terletak di jalan Wr. Supratman No. 35 Rt 002/06

kelurahan Cempaka Putih kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan Banten.

Madrasah ini berdiri pada tanggal 11 Juli 1986 dan sudah terakreditasi A pada

tahun 2016. Madrasah Jam’iyyatul Khair ini berdiri di atas tanah seluas 1.160

m² dengan status bangunan milik yayasan.1

Saat ini Kepala Madrasah MTs Jam’iyyatul Khair dipimpin oleh ibu

Saenih, S.Ag yang lahir di Tangerang, 18 Juni 1968, beliau bertempat tinggal di

Jl. Wr Supratman Rt. 001/06, Cempaka Putih Ciputat Timur TangerangSelatan.

Beliau pernah menjadi guru MTs dari tahun 1992 sampai dengan sekarang, guru

SD dari tahun 2007- 2010 dan pernah pula menjabat sebagai kepala TK tahun

1994- 2010, sekarang jabatannya sebagai Kepala MTs Jam’iyyatul Khair dari

tahun 2011 sampai dengan sekarang.

MTs Jam’iyyatul Khair didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam

Jam’iyyatul Khair Kampung Utan. Yayasan ini mulai berdiri pada 1962 yang

didirikan oleh Drs. H. Sukirman, MA, H. Madali HR, H. Nawin, H. Mohammad

Yusuf Ridwan dan Drs. H. TB. Aman Syihabuddin. Saat ini yang menjabat

sebagai pengurus yayasan adalah M. Yusuf HS, S.Ag (ketua) dan H. Makhmud,

S.Ag (sekertaris). Jumlah tenaga pendidik yang berpendidikan S1 (15 Orang)

dan S2 (2 Orang) sedang jumlah tenaga kependidikan TU (3 Orang) dan

pegawai (3 Orang).2

2. VISI dan MISI

a. Visi

1 Data sekolah, Profil madrasah Jam’iyyatul Khair, 20192 Data sekolah,Ibid. 2019

84

Page 77: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

53

Terwujudnya warga madrasah yang islami, nasionalis dan cerdas (INCER)

b. Misi

(1) Mengintegrasi Kurikulum Nasional dengan nilai-nilaike-Islaman

(2) Mengembangkan kurikulum muatan lokal yang berbasis ke-Islaman

(3) Memaksimalkan potensi dan daya nalar peserta didik dalam proses

pembelajaran

(4) Mengoptimalkan sarana dan prasarana pendidikan sebagai sumber belajar

dan pembelajaran yang efektif

(5) Menyelenggarakan pembinaan kebangsaan atau nasionalisme melalui

aktivitas belajar intra maupun ekstrakurikuler

(6) Menyelenggarakan pembelajaran yang menumbuh kembangkan

kemampuan berpikir aktif, kreatif dalam memecahkan masalah

(7) Menyelenggarakan pengembangan diri sehingga peserta didik dapat

berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya

(8) Menumbuh kembangkan lingkungan dan perilaku Islami sehingga peserta

didik dapat mengamalkan dan menghayati agamanya secara nyata

(9) Menumbuh kembangkan perilaku terpuji (Akhlakul Karimah) dan praktek

nyata, sehingga peserta didik dapat menjadi teladan bagi teman dan

masyarakatnya.3

3. Prestasi Siswa MTs Jam’iyyatul Khair

Keberhasilan lembaga pendidikan dapat di lihat dari prestasi-prestasi

yang didapatkan, seberapa eksis suatu sekolah dapat dilihat dari seberapa

seringnya sekolah mengirimkan perwakilannya dalam perlombaan atau dari

prestasi-prestasi yang didapatkan. Berikut merupakan prestasi MTs Jam’iyyatul

Khair:

Pada tahun 2011 mendapatkan juara tiga lomba pramuka putri, lomba

PBB dasar putri, lomba PBB dasar putra, lomba membaca putra. Sedangkan

3 Data sekolah MTs Jam’iyyatul Khair,Ibid. 2019

Page 78: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

54

yang mendapatkan juara dua pada lomba cerdas cermat putri, lomba pramuka

yel-yel putra, dan lomba marawis semuanya itu di tingkat kecamatan. Pada tahun

2012 juara tiga lomba POS PBB perkemahan pada HAB Kemenag Tangsel,

juara tiga lomba pidato dan azan remaja masjid, juara dua lomba marawis remaja

masjid tingkat kelurahan. Pada tahun 2013 juara tiga lomba penulisan naskah

dakwah dan pidato tingkat menengah dari Kemenag RI, juara dua lomba

pramuka terbaik putri dan lomba pramuka POS 2 putri yang diselenggarakan

SMPN 2 Tangerang, juara satu pidato bahasa Arab putri pada acara Aksioma

yang diselenggarakan di KKM. Pada tahun 2014 juara satu lomba olimpiade

MTQ yang diselenggarakan KKM, juara satu tilawah SMP dan MTS yang

diselenggarakan di kota Tangerang Selatan, juara satu lomba MTQ Adzkia dan

lomba pidato Adzkia pada acara Expo yang diselenggarakan di pesantren Daarut

Tauhid. Pada tahun 2015 juara satu lomba galang terampil di KKM MTS Kota

Tangerang Selatan. Pada tahun 2016 juara satu lomba pramuka penggalang

SMP/MTS sekota Tangerang Selatan, juara tiga lomba olimpiade sains yang

diselenggarakan KKM MTS Kota Tangsel. Pada tahun 2017 juara satu lomba

lari 100 meter putri diselenggarakan oleh KKM MTS Kota Tangsel, juara satu

lomba qiroati sejabodetabek. Pada tahun 2018 pada kegiatan OSSO tingkat

KKM, juara satu lomba lari 400 meter putra, juara dua lomba tenis meja putri

dan juara dua lomba tenis meja putra.4

4. Kegiatan Kokurikuler PAI di MTs Jam’iyyatul Khair

Kegiatan kokurikuler PAI di MTs Jam’iyyatul Khair berdasarkan hasil

observasi peneliti dan wawancara terhadap guru bidang kesiswaan terdapat

beberapa kegiatan kokurikuler PAI seperti sholat dhuha bersama, sholat zuhur

berjamaah, kegiatan 30 menit sebelum KBM (tadarus, tahfidz surat pendek,

infak, asmaulhusna, membaca sifat wajib dan jaiz bagi Allah), zikir dan doa,

4Data sekolah, Dokumentasi MTS Jam’iyyatul Khair 2019

Page 79: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

55

muhadharah dan infaq harian. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kegiatan

pembiasaan yang rutin dilakukan setiap Minggunya.

Kegiatan kokurikuler PAI berupa shalat dhuha waktu pelaksanaannya

pada hari Senin dan Rabu, namun pada hari Senin dilaksanakan setiap dua

Minggu sekali karena selang seling dengan upacara bendera. Dilaksanakan

sholat dhuha di masjid Al Istiqomah, waktunya dari jam 07:00 hingga jam 08:00.

Jumlah sholat dhuha yang siswa laksanakan sebanyak 6 rakaat lalu setelah itu

sama-sama zikir dan membaca doa dhuha, barulah terakhir ada petuah-petuah

dari guru. Hambatan dilaksanakannya shalat dhuha ini yaitu karena letak masjid

yang berada di seberang sekolah sehingga sedikit rawan dan memakan waktu

untuk menyeberang belum lagi ada satu atau dua siswa yang kurang terkontrol

sehingga jajan terlebih dahulu. Guru yang bertanggung jawab dalam

pelaksanaan shalat dhuha ini adalah semua guru mulai dari mengontrol semua

kelas, pendamipingan ke masjid, mengatur siswa di masjid hingga kembali ke

sekolah. Hukuman bagi siswa yang ketahuan tidak shalat dhuha adalah sholat

dhuha di kelas sebanyak delapan rakaat, hafalan dan juga di jewer.5

Kegiatan kokurikuler PAI berupa sholat zuhur berjamaah dilakukan

setiap hari bertempat di masjid Al Istiqomah. Pelaksanaan sholat zuhur ini sudah

lumayan tertib terlaksana, setelah sholat membaca zikir dan doa, guru

menyampaikan informasi ataupun petuah-petuah barulah sama-sama kembali ke

kelas. Hukuman bagi siswa yang ketahuan tidak sholat zuhur berupa di suruh

maju ke depan menyebutkan nama, kelas, nama orang tua dan wali kelas.

Hukuman ini sangat manjur dan untuk hambatan kurang lebih sama dengan

shalat dhuha. Penanggung jawab pelaksanaan adalah semua guru.

Kegiatan kokurikuler PAI berupa zikir dan doa dilaksanakan setelah

sholat dhuha dan sholat zuhur berjamaah di masjid Al Istiqomah. Petugasnya

jika setelah sholat dhuha adalah imamnya, sedangkan setelah sholat zuhur

5Wawancara dengan Mualifatul Istianah S.Pd.I, tanggal 09 Januari 2020 di meja piket MTsJam’iyyatul Khair.

Page 80: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

56

petugasnya adalah siswa yang bergilir setiap kelas. Penanggung jawabnya

adalah wali kelasnya masing-masing. Hambatannya adalah masih adanya siswa

yang masih salah-salah membaca doanya dan ada juga yang macet di tengah-

tengah membaca doa sehingga menimbulkan tawa-tawa kecil temannya.

Kegiatan 30 menit sebelum KBM yang terdiri dari tahfidz, tadarus,

membaca do’a, Asmaul Husna, sifat wajib bagi Allah, sifat jaiz bagi Allah

dilaksanakan setiap hari selama 30 menit sebelum KBM dilaksanakan,

tempatnya di dalam kelas masing-masing. Tadarus dan tahfidz materinya

sekitaran juz ‘amma. Hambatannya masih ada siswa yang lupa untuk membawa

al-Qur’an dan juz ‘amma.6

Kegiatan kokurikuler PAI berupa muhadharah dilaksanakan di masjid Al

Istiqamah pada hari senin setelah kegiatan sholat dhuha. Petugasnya di gilir

bergantian setiap kelas dengan di bimbing oleh wali kelas masing-masing

dengan tema yang telah ditentukan oleh bagian kesiswaan namun dapat juga

diganti sesuai kesepakatan siswa dan wali kelasnya. Dalam kegiatan

muhadharah terdiri dari MC, pembaca tilawah Al Qur’an, para penyampai pidato,

dan terakhir do’a. Muhadharah di MTs Jam’iyyatul Khair masih menggunakan

satu bahasa, untuk pidato tiga bahasa baru tahun ini diterapkan tetapi yang

mampu melaksanakannya baru satu kelas saja. Kegiatan muhadharah dahulunya

masuk ke dalam mata pelajaran atau KBM tapi sekarang sudah menjadikegiatan

pembiasaan di luar KBM.

Kegiatan kokurikuler PAI berupa infaq harian dilakukan di kelas masing-

masing sebelum memulai KBM. Besarnya infaq minimal 1000 rupiah sehari tapi

itu juga tidak wajib hanya dianjurkan jika tidak ada tidak apa-apa. Dari orang

tua sendiri juga akhirnya percaya bahwa infaqnya memang untuk kegiatan sosial

dan untuk siswa lagi. Infak yang sudah terkumpul dialokasikanuntuk pembelian

komputer dan infocus. Infak juga dialokasikan jika ada bencana banjir, gempa

6 Wawancara dengan Mualifatul Istianah S.Pd.I, tanggal 09 Januari 2020 di meja piket MTsJam’iyyatul Khair.

Page 81: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

57

bumi atau sebagainya yang nantinya ada informasi kepada siswa bahwa dana

infaq hari ini dialokasikan untuk bencana banjir atau kalau ada teman yang

saudaranya meninggal maka dana infaq hari ini dialokasikan untuk takziah

seperti itu.

B. Deskripsi Data

Data dari angket yang sudah disebar kemudian dikumpulkan dan diberikan

skor lalu di buat tabelnya, langkah selanjutnya dianalisis item dengan uji validitas

dan reliabilitas dengan menggunakan Microsoft excel dan SPSS 23. Dari hasil uji

validitas dan reliabilitas tersebut diketahui mana data yang valid dan reliabel juga

data yang tidak valid dan tidak reliabel.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Pengaruh

Kegiatan Kokurikuler PAI (X) sebagai variabel bebas, terhadap Pembentukan

Sikap Sosial Siswa (Y) sebagai variabel terikat.

1. Hasil Angket

Penelitian yang telah dilakukan memperoleh hasil jawaban dari angket yang

telah disebar pada responden sebanyak 47, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Angket Variabel X (Kokurikuler PAI)

No Pertanyaan Jawaban Responden

5 4 3 2 1

1 Saya senang melakukan sholat zuhurberjamaah bersama teman

39 4 2 2 0

2 Saya sangat menikmati sholat zuhurberjamaah di sekolah

37 7 2 1 0

3 Saya mengobrol ketika iqamah sudahdikumandangkan (-)

4 14 24 5 0

4 Saya langsung pergi ke masjid jika sudahwaktunya sholat zuhur

24 15 6 2 0

5 Saya ingin terbiasa melakukan shalatdhuha

19 16 10 1 1

Page 82: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

58

6 Saya mengikuti kegiatan shalat dhuha disekolah

35 9 3 0 0

7 Saya bercanda saat melakukan shalatdhuha di sekolah (-)

18 8 18 2 1

8 Saya merasa tenang setelah melakukanshalat dhuha

33 9 3 2 0

9 Saya menyisihkan uang jajan untukberinfak di sekolah

31 11 4 1 0

10 Tanpa perlu diperintah guru saya akanmembayar infak karena itu kewajibansaya

30 9 5 3 0

11 Saya senang berinfak karena dapatberbagi

28 16 3 0 0

12 Saya membantu guru untukmengumpulkan uang infak

4 7 23 11 2

13 Saya menjadi petugas muhadharah 2 5 14 10 16

14 Saya tidak mendengarkan ketika sedangada yang berpidato (-)

13 12 16 5 1

15 Saya mengikuti kegiatan zikir dan doasetelah shalat

31 15 1 0 0

16 Saya tidak mengobrol saat zikir dan doa 16 13 15 3 0

17 Saya mengikuti kegiatan tadaruz disekolah jika tidak ada halangan

26 12 7 2 0

18 Saya berusaha menghafal surah yangsering di baca saat tadaruz

21 17 8 1 0

19 Saya tidak bercanda ketika sedangbertadaruz

22 14 10 1 0

Total keseluruhan 433 213 174 52 21

Presentase 48 % 24% 19% 6% 2 %

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

NB: Panduan skoring.

Pernyataanpositif

5 4 3 2 1

Selalu Sering Kadang-Kadang

Jarang TidakPernah

PernyataanNegatif

5 4 3 2 1TidakPernah

Jarang Kadang-Kadang

Sering Selalu

Tabel 4.1 di atas merupakan pengelompokan hasil skoring angket

kokurikuler PAI yang terdiri dari 19 pertanyaan, dari setiap pertanyaan akan

Page 83: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

59

dijawab oleh 47 responden kemudian dikelompokan berapa orang yang

mendapatkan skor 5, 4, 3, 2 dan 1. Skor 5 adalah skor tertinggi yang berarti siswa

menjawab “selalu” atau “tidak pernah” hal itu tergantung dari pertanyaan apakah

positif atau negatif. Skor 1 adalah skor terendah yang berarti siswa menjawab “tidak

pernah” atau “selalu” tergantung dari positif atau negatifnya suatu pertanyaan.

Tabel 4.1 di atas menunjukkan sedikitnya responden yang mendapatkan

nilai 1 (satu) yang termasuk nilai terendah yaitu sebanyak 2%, dan banyaknya

responden yang mendapatkan nilai 5 (lima) yang merupakan nilai tertinggi. Total

sebanyak 433 yang mendapat skor 5 atau sebanyak 48%, hal ini menunjukkan

tingginya tingkat keaktifan mereka terhadap kegiatan kokurikuler PAI di sekolah.

Kegiatan kokurikuler PAI yang terdapat di MTs Jam’iyyatul Khair penulis

masukkan ke dalam kuesioner yaitu terdapat enam kategori: Sholat zuhur

berjamaah, sholat dhuha, infak, muhadharah, zikir dan doa setelah shalat dan

tadaruz. Indikator keaktivan yang dapat dilihat yaitu dari tingkat ke ikutsertaan

mereka dalam kegiatan, menjadi petugas dalam kegiatan dan rasa tertib selama

kegiatan maupun perasaan senang yang timbul ketika melaksanakan kegiatan.

Jika kita lihat dari pertanyaan nomor 1 ada 39 orang dari 47 responden yang

mendapatkan poin 5 itu menandakan tingginya tingkat keaktifan mereka dalam

melaksanakan shalat zuhur berjamaah bersama teman-teman dan para guru.

Meskipun masih ada beberapa yang masih mengobrol setelah iqamah

dikumandangkan maupun ketika zikir setelah sholat. Namun hal tersebut tidak

menggangu ke khusuan sholat zuhur berjamaah, beberapa siswi tersebut mengobrol

dengan suara yang sangat pelan (berbisik) namun ketika ditegur oleh guru dengan

kata “sssssttttt” mereka langsung diam sehingga tidak mempengaruhi zikir dan doa

yang dilakukan menggunakan mikrofon yang diikuti oleh seluruh jamaah. Menurut

peneliti sholat zuhur berjamaah di MTs Jam’iyyatul khair sudah berjalan dengan

kondusif.7

Dalam pertanyaan kegiatan muhadharah soal ke 13, banyak responden yang

mendapatkan skor 1 atau banyak siswa yang menjawab “tidak pernah” itu

7Observasi, di MTs Jam’iyyatul Khair, 15 Agustus 2019

Page 84: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

60

dikarenakan kegiatan muhadharah dilaksanakan dalam dua minggu satu kali, yang

dalam satu kali muhadharah itu ditugaskan pada satu kelas. Misalnya VII.1 yang

menjadi petugas muhadharah kali ini maka dua orang bertugas berpidato dan satu

moderator, sehingga tidak semua siswa pernah merasakan menjadi petugas

muhadharah, bahkan satu orang bisa berkali-kali menjadi perwakilan kelas jika dari

kelas tersebut sepakat menunjuknya lagi. Dalam hal pemilihan petugas muhadharah

itu diserahkan kepada wali kelas masing-masing kelas yang bertugas.8

Pada pertanyaan negatif yang terdapat pada nomor 3 sebagian besar

sejumlah 24 siswa mendapatkan skor 3 skor pertengahan yaitu banyaknya siswa

yang menjawab “kadang-kadang”, itu dikarenakan pada saat iqamah masih ada

sebagian siswa yang berbicara, namun setelah imam takbir barulah semuanya diam

dan memulai sholat, hal ini adalah yang ditemukan peneliti ketika melakukan

observasi pada sholat zuhur di MTs Jam’iyyatul Khair.

Dari 47 responden yang sudah mengisi angket maka akan di skoring oleh

peneliti sehingga setiap responden memiliki nilai total anngketnya. Tabel nilai total

angket variabel X milik responden dapat dilihat di lampiran. Nilai total angket

variabel X setiap responden ini kemudian dihitung Mean, Median dan Modusnya,

yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah.

Tabel 4.2 Tabel Mean, Median,dan Modus Variabel (X)Statistics

Sum X

N Valid 47

Missing 37

Mean 77,9574

Median 77,0000

Mode 69,00a

Std. Deviation 7,67819

Variance 58,955

Range 33,00

Minimum 60,00

8 Wawancara dengan Mualifatul Istianah S.Pd.I, Ibid.

Page 85: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

61

a. Multiple modes exist. The smallest value is shownSumber: Data primer yang diolah menggunakan IMB SPSS 23, 2019

Melihat tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwasanya nilai mean atau rata-

rata dari angket Kokurikuler PAI (X) adalah 77,9574, mediannya (nilai tengah) 77

dan modusnya (nilai yang sering muncul) 69.3664Mean (Rata-rata)= 47 = 77,9 ≈ 78

Variabel Kokurikuler PAI mempunyai nilai minimum sebesar 60 dan nilai

maksimum sebesar 93, sedangkan nilai rata-ratanya sebesar 77,9. Berdasarkan hasil

deskripsi tersebut mengindikasikan keaktifan siswa dalam kegiatan Kokurikuler

PAI disekolah sudah baik. Nilai rata-rata sebesar 77,9 itu sudah cukup besar untuk

menjadi gambaran secara umum mengenai kumpulan bahan keterangan yang

berupa angka. Standar deviasi 7,6 lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran dari

variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari nilai

variabel X terendah dan tertinggi.

Nilai modus atau nilai yang sering muncul atau nilai dengan jumlah

frekuensi paling banyak dari nilai angket variabel X (Kokurikuler PAI) sebesar 69

nilai ini tidak bisa dibilang kecil namun tidak terlalu besar juga ini masih

menandakan tingkat antusiasme siswa pada kegiatan kokurikuler PAI sudah baik.

Tabel 4.3

Hasil Angket Variabel Y (Sikap Sosial)

No Pertanyaan Jawaban Responden

5 4 3 2 1

1 Saya menyontek ketika ujian sedangberlangsung (-)

6 8 27 6 0

2 Saya menemukan dan mengembalikanbarang kepada pemiliknya

21 10 13 2 1

3 Saya berkata jujur kepada orang tua,guru dan teman

15 22 6 4 0

4 Saya melaksanakan tugas piket 23 11 8 1 4

5 Saya datang ke sekolah tepat waktu 18 11 15 3 0

93,00Maximum

Page 86: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

62

6 Saya meminta izin ketika keluar kelas 19 10 10 6 2

7 Saya berseragam sesuai ketentuan

sekolah

38 3 6 0 0

8 Saya membuang sampah pada

tempatnya

24 17 5 0 1

9 Saya mengerjakan PR di rumah 8 11 22 4 2

10 Saya mengerjakan tugas individu dengansungguh-sungguh (tidak asal-asalan)

17 8 18 3 1

11 Saya memakai pakaian bersih dan harumketika sekolah

1 6 22 13 5

12 Saya mandi sehari 2 kali 23 6 11 4 3

13 Saya menolong teman yang sedangkesulitan tanpa menginginkan balasan

4 6 18 13 6

14 Saya memiliki makanan lebih maka sayaakan membaginya kepada teman saya

14 14 10 6 3

15 Jika bertemu dengan pengemis di jalandan memiliki uang lebih maka saya akanmemberinya

8 15 15 7 2

16 Saya tidak mau berteman dengan orangyang kurang mampu (-)

14 18 12 2 1

17 Jika saya tidak masuk sekolah, sayamembuat surat izin

25 14 6 2 0

18 Saya mengobrol saat guru sedangmenerangkan materi (-)

4 6 22 11 4

19 Saya mencela atau mengejek sesamateman (-)

9 11 21 6 0

20 Saya mengajukan pertanyaan ketikatidak mengerti pada guru

6 11 18 8 4

21 Saya berani menyuarakan pendapat didepan kelas

2 7 23 13 2

22 Saya berani membela diri jika tidakbersalah

22 11 11 2 1

Hasil Keseluruhan 321 236 319 116 42

Presentase 31% 23% 31% 11% 4%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Page 87: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

63

Pernyataanpositif

5 4 3 2 1

Selalu Sering Kadang-Kadang

Jarang TidakPernah

PernyataanNegatif

5 4 3 2 1TidakPernah Jarang

Kadang-Kadang Sering Selalu

Tabel 4.3 di atas merupakan pengelompokan hasil skoring angket sikap

sosial yang terdiri dari 22 pertanyaan, dari setiap pertanyaan akan dijawab oleh 47

responden kemudian dikelompokan berapa orang yang mendapatkan skor 5, 4, 3, 2

dan 1. Skor 5 adalah skor tertinggi sebanyak 31% yang berarti siswa menjawab

“selalu” atau “tidak pernah” hal itu tergantung dari pertanyaan apakah positif atau

negatif. Skor 1 adalah skor terendah sebanyak 4% yang berarti siswa menjawab

“tidak pernah” atau “selalu” tergantung dari positif atau negatifnya suatu

pertanyaan.

Berdasarkan tabel 4.3 tentang sikap sosial menunjukkan banyaknya

responden yang memberikan jawaban positif yang peneliti beri skor 5. Jumlah

keseluruhan dari responden yang menjawab dengan skors 5 pada setiap pernyataan

berjumlah 321 dan merupakan jumlah tertinggi dibanding dengan jawaban yang

lainnya. Tingginya jawaban dengan skor 5 itu menandakan positifnya sikap sosial

siswa di MTs Jam’iyyatul Khair.

Jika dilihat dari tabel di atas pada pertanyaan no 7 mengenai kesesuaian

memakai seragam sekolah banyak dari responden yang jawabannya mendapatkan

skor 5 yaitu sebanyak 38 responden dan merupakan pertanyaan dengan skor 5

terbanyak. Hal tersebut menandakan bahwa masih banyak siswa memiliki perilaku

sosial yang baik, baik dari kejujuran, disiplin terhadap peraturan sekolah, tanggung

jawab, peduli (toleransi dan gotong royong), sikap santun dan terakhir yaitu sikap

percaya diri.

Mengenai kesesuaian menggunakan seragam memang sudah hampir

seluruhnya menggunakan seragam sesuai dengan yang sudah ditentukan hanya saja

kerapihan dalam menggunakan seragam ini yang masih kurang seperti kerudung

NB: Panduan Skoring

Page 88: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

64

yang kusut, sepatu yang kotor, baju putih yang sudah berubah warnanya sehingga

tidak sesuai dengan kerudung dan masih saja ada yang tertinggal menggunakan dasi,

topi dan sabuk.9

Dari tabel 4.3 dapat dilihat yang mendapatkan nilai satu paling banyak yaitu

pada pertanyaan nomor 13 mengenai menolong teman tanpa meminta balasan dari

47 responden ada 6 orang yang mendapat skor 1, hal ini masih lumayan baik karena

sisanya masih banyak yang mendapatkan skor 3.

Banyak di antara siswa siswi yang saling menitip makanan karena malas

untuk turun tangga karena letak MTs ada di lantai 2 dan 3 atau karena melihat

temannya yang ada di bawah sehingga sekalian . Namun hal itu dilakukan saling

bergantian atau bergiliran.10

Kadang-kadang atau skor 3 yang paling besar ada pada pertanyaan nomor 1

mengenai menyontek ketika ujian. Sebanyak 27 dari 47 responden yang

mendapatkan skor 3. Hal ini menandakan masih banyak responden yang kadang-

kadang melakukan hal menyontek tersebut.

Tabel 4.4 Mean, Median dan Modus Variabel (Y)Statistics

Sikap SosialN Valid 47

Missing 0Mean 80,4255Median 81,0000Mode 91,00Std. Deviation 10,90422Variance 118,902Range 49,00Minimum 51,00Maximum 100,00

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan IMB SPSS 23, 2019

Data skoring angket setiap responden variabel Y kemudian ditotal, data

inilah yang akan dicari Mean, Median, dan Modusnya, tabel ini dapat dilihat di

lampiran. Melihat tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwasanya nilai mean atau

9 Observasi, di MTs Jam’iyyatul Khair, 12 Desember 201910 Observasi, di MTs Jam’iyyatul Khair, 18 Desember 2019

Page 89: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

65

rata-rata dari nilai total Sikap Sosial (Y) adalah 80,4 mediannya (nilai tengah) 81

dan modusnya (nilai yang sering muncul) 91.3780Mean (Rata-rata)= = 80,447

Variabel sikap sosial mempunyai nilai minimum sebesar 51 dan nilai

maksimum sebesar 100, sedangkan nilai rata-ratanya sebesar 80,4. Berdasarkan

hasil deskriptif tersebut mengindikasikan sikap sosial siswa disekolah sudah baik.

Standar deviasi 10,9 lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran dari variabel data

yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari nilai variabel Y

terendah dan tertinggi.

Nilai yang sering muncul atau jumlah frekuensi paling banyak adalah nilai

91 ini jelas sekali menandakan bahwa sikap sosial siswa di MTs Jam’iyyatul Khair

sangat baik.

C. Analisis Data

1. Pra Analisis

a. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya angket

yang digunakan dalam penelitian layak atau tidaknya suatu data disajikan.

Dalam penelitian ini uji validitas instrument menggunakan rumus product

moment yaitu dengan cara membandingkan antara r tabel dengan r hitung, jika r

hitung > r tabel maka suatu pernyataan dalam kuesioner dianggap valid, namun

jika r hitung < r tabel maka pernyataan dalam kuesioner dinyatakan tidak valid.

Instrumen penelitian ini diujikan kepada responden siswa kelas VIIIdan

IX MTs Jam’iyyatul Khair sebanyak 47 responden dengan soal sebanyak 22

untuk kokurikuler PAI dan 25 soal untuk sikap sosial. Setelah dilakukan uji

validitas dapat diketahui dari 22 soal kokurikuler PAI terdapat 19 soal yang valid

dan 3 yang tidak valid. Hasil uji validitas pada 25 soal sikap sosial di dapatkan

hasil 22 soal dinyatakan valid dan 3 lainnya dinyatakan tidak valid. Soal

dinyatakan valid apabila skor r hitung di atas 0,288 dan dikatakan tidak valid

Page 90: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

66

apabila skor r hitung kurang dari 0,288. Data soal yang valid digunakan sebagai

instrumen penelitian dan yang tidak valid tidak digunakan sebagai instrumen

penelitian.

b. Hasil Uji Validitas Instrumen

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel rHitung tabel Nilai Sig Keputusan

Kegiatan Kokurikuler PAI di Sekolah (X)

X1 0,458 0,288 001 VALID

X2 0,455 0,288 001 VALID

X3 0,487 0,288 001 VALID

X4 0,416 0,288 004 VALID

X5 0,434 0,288 002 VALID

X6 0,325 0,288 026 VALID

X7 0,463 0,288 001 VALID

X8 0,485 0,288 001 VALID

X9 0,294 0,288 045 VALID

X10 0,542 0,288 000 VALID

X11 0,541 0,288 000 VALID

X12 0,522 0,288 000 VALID

X13 0,247 0,288 092 TIDAK VALID

X14 0,355 0,288 014 VALID

X15 0,139 0,288 351 TIDAK VALID

X16 0,489 0,288 000 VALID

X17 0,548 0,288 000 VALID

X18 0,054 0,288 717 TIDAK VALID

X19 0,541 0,288 000 VALID

X20 0,600 0,288 000 VALID

X21 0,546 0,288 000 VALID

Page 91: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

67

X22 0,400 0,288 005 VALID

Sikap Sosial (Y)

Y1 0,240 0,288 104 TIDAK VALID

Y2 0,396 0,288 006 VALID

Y3 0,413 0,288 004 VALID

Y4 0,493 0,288 000 VALID

Y5 0,731 0,288 000 VALID

Y6 0,393 0,288 006 VALID

Y7 0,622 0,288 000 VALID

Y8 0,356 0,288 014 VALID

Y9 0,442 0,288 002 VALID

Y10 0,615 0,288 000 VALID

Y11 0,658 0,288 000 VALID

Y12 0,584 0,288 000 VALID

Y13 0,368 0,288 011 VALID

Y14 0,295 0,288 044 VALID

Y15 0,562 0,288 000 VALID

Y16 0,472 0,288 001 VALID

Y17 0,500 0,288 000 VALID

Y18 0,437 0,288 002 VALID

Y19 0,430 0,288 003 VALID

Y20 0,373 0,288 010 VALID

Y21 0,172 0,288 246 TIDAK VALID

Y22 0,502 0,288 000 VALID

Y23 0,310 0,288 034 VALID

Y24 0,469 0,288 001 VALID

Y25 0,136 0,288 363 TIDAK VALID

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan IMB SPSS 23, 2019

Tabel 4.5 merupakan tabel uji validitas instrumen dari tabel tersebut dapat

Page 92: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

68

dilihat untuk instrumen variabel X ada 3 pernyataan yang tidak valid yaitu X13,

X15 dan X18. Instrumen pada variabel Y juga terdapat 3 pernyataan yang tidak

valid yaitu Y1, Y21 dan Y25. Sehingga total Instrumen variabel X terdapat 19

pernyataan yang valid sedang variabel Y memiliki 22 pernyataan yang valid.

c. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

No Variabel Sub VariabelButir

InstrumenJumlah

Item1

Kegiatan

Kokurikuler PAI

(X)

1. Sholat Zuhur 1,2,3,4 4

2. Sholat Dhuha 5,6,7,8 4

3. Infak 9,10,11,12 4

4. Muhadharah *13,14,*15,16 4

5. Zikir dan Doa

setelah Shalat17,*18,19

3

6. Tadaruz 20,21,22 3

2

Sikap Sosial Siswa

(Y)

1. Sikap Jujur *1,2,3,4 4

2. Sikap Disiplin 5,6,7,8,9 5

3. Sikap Tanggung

Jawab10,11,12,13

4

4. Sikap Peduli

(toleransi dan

gotong royong)

14,15,16,17

4

5. Sikap Santun 18,19,20,*21 4

6. Sikap Percaya

Diri22,23,24,*25

4

Sumber: Data primer yang diolah 2019

Keterangan: (*) Item Tidak Valid

d. Hasil Pengujian Reliabilitas

Page 93: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

69

Hasil uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui atau menunjukkan sejauh

mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau

lebih. Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketetapan instrumen atau

data yang diteliti. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan alpha cronbach,

di mana instrumen dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 60 %

atau >0,6 dan dinyatakan tidak reliabel apabila < 0,6. Dan berikut merupakan hasil

penghitungan reliabilitas:

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Jumlah

Pernyataan

Cronbach

Alpha

Nilai

Alpha

Keterangan

Kegiatan Kokurikuler

PAI (X)

19

Pernyataan0,816 0,60 Reliabel

Sikap Sosial (Y) 22

Pernyataan0,844 0,60 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah 2019

Berdasarkan tabel 4.7 di atas mengenai hasil uji reliabilitas menunjukkan

bahwa variabel independen kegiatan kokurikuler PAI memiliki nilai cronbach

alpha sebesar 0,816 > 0,60 sehingga variabel kegiatan kokurikuler PAI dinyatakan

reliabel. Variabel dependen sikap sosial memiliki nilai cronbach alpha sebesar

0,844 > 0,60 yang menunjukkan bahwa variabel sikap sosial dinyatakan reliabel.

2. Uji Asumsi Dasar

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah nilai residual

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

nilai residual yang berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan uji statistik dengan pengujian Kolmogorof Smirnov terhadap

masing-masing variabel.

Page 94: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

70

Cara pengambilan keputusan: Jika nilai Signifikansi > 0,05 maka

nilai residual berdistribusi normal. Jika nilai Signifikansi < 0,05, maka nila

UnstandardizedResidual

N 47Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std.Deviation 8,37853605

Most Extreme Differences Absolute ,088Positive ,088Negative -,061

Test Statistic ,088Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

residual tidak berdistribusi normal. Di bawah ini adalah hasil pengujian

normalitas Kolmogorof Smirnov menggunakan SPSS:

Tabel 4.8

Uji normalitas Kolmogorof Smirnov

Sumber: Data primer yang diolah 2019

Berdasarkan hasil uji normalitas data menggunakan metode

Kolmogorov-Sminov pada tabel 4.8 di atas, didapatkan hasil sebesar 0,200>

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Untuk uji normalitas ini penulis juga menggunakan metode Normal

Probability, dengan melihat kurva norma P-Plots, yaitu suatu data dikatakan

normal apabila titik-titik mendekati atau menyebar di sekitar garis diagonal,

Page 95: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

71

sedangkan jika data menyebar menjauhi garis diagonal maka data tersebut

tidak normal. Hasil uji normalitas data dengan metode Normal Probability,

dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data

Pada gambar 4.1 terlihat pada grafik normal Probability Plot

menunjukkan pola grafik yang normal. Hal ini terlihat dari titik-titik yang

ada selalu mengikuti dan mendekati garis diagonalnya. Oleh karena itu

dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi

asumsi normalitas.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel

terikat (Y) dan variabel bebas (X) mempunyai hubungan linier. Berikut

adalah tabel hasil uji linieritas:

Tabel 4.9 Tabel Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

SikapSosial*

BetweenGroups

(Combined) 3245,306 23 141,100 1,459 ,186

Linearity2240,296 1

2240,296

23,167 ,000

Page 96: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

72

KoKurikulerPAI

DeviationfromLinearity

1005,011 22 45,682 ,472 ,958

Within Groups 2224,183 23 96,704Total 5469,489 46

Sumber: Data primer yang diolah 2019

Berdasarkan hasil uji linieritas diketahui nilai signifikan deviation

from linearity sebesar 0,958 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang linier antara KoKurikuler PAI dengan Sikap SosialSiswa.

D. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji pra analisis, di mana uji normalitas dan data

dinyatakan normal, uji linieritas yang menunjukkan bahwa dua variabel ada pada

hubungan linier, sehingga memenuhi untuk pengujian statistik parametrik.

1. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi dilakukan untuk mengukur keeratan (kuat, lemah

atau tidak ada) maupun hubungan (positif, negatif atau tidak ada) antar variabel.

Untuk mengukur koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan koefisien

korelasi person. Berikut adalah tabel uji koefisien korelasi menggunakan SPSS:

Tabel 4.10 Uji Koefisien Korelasi

CorrelationsKoKurikuler

PAI Sikap SosialKoKurikulerPAI

Pearson Correlation 1 ,640**

Sig. (2-tailed) ,000N 47 47

Sikap Sosial Pearson Correlation ,640** 1Sig. (2-tailed) ,000N 47 47

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data primer yang diolah 2019

a. Dasar pengambilan keputusan uji koefisien korelasi:

Page 97: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

73

1) jika nilai signifikansi < 0,05 maka berkorelasi

2) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak berkorelasiJika kita lihat dari tabel koefisien korelasi person di atas nilai

signifikansi nya 0,000 yaitu kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Kegiatan Kokurikuler PAI dengan Sikap Sosial memiliki korelasi.

b. Pedoman derajat hubungan

1) Nilai person correlation 0,00 s/d 0,20 = Tidak ada korelasi

2) Nilai person correlation 0,21 s/d 0,40 = Korelasi lemah

3) Nilai person correlation 0,41 s/d 0,60 = Korelasi sedang

4) Nilai person correlation 0,61 s/d 0,80 = Korelasi kuat

5) Nilai person correlation 0,81 s/d 1,00 = Korelasi sempurna

Jika kita lihat tabel di atas nilai Person Correlation 0,640 lalu kita lihat

pada pedoman derajat hubungan, maka nilai 0,640 termasuk kedalam

golongan (d) yang memiliki hubungan atau korelasi yang kuat. Jadi Kegiatan

Kokurikuler PAI memiliki korelasi yang kuat terhadap Sikap SosialSiswa.

2. Analisis Regresi Sederhana

Ananlisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi atau menguji

pengaruh suatu variabel bebas atau variabel independen terhadap variabel terikat

atau variabel dependen. Dengan uji ini dapat diketahui pengaruh antara kegiatan

Kokurikeler PAI dengan sikap social.

Berikut merupakan tabel hasil uji regresi sederhana yang diolah

menggunakan SPSS yaitu:

Tabel 4.11

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 9,570 12,741 ,751 ,456

Page 98: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

74

KoKurikulerPAI

,909 ,163 ,640 5,587 ,000

a. Dependent Variable: Sikap SosialSumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 23, 2019

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, diperoleh persamaan regresi linier

sederhana sebagai berikut.

Y = α + bX

Sikap Sosial = 9,570 + 0,909 (Kokurikuler PAI)

Persamaan di atas memiliki arti bahwa:

a. Nilai sikap sosial dapat diperkirakan jika kita tahu nilai kokurikuler PAI.

Nilai konstanta adalah sebesar 9,570, dapat diartikan jika kegiatan

kokurikuler PAI (X) dianggap konstan atau tidak ada, maka nilai konsisten

sikap sosial (Y) adalah sebesar 9,570.

b. Dari nilai b (angka koefisien regresi) = 0,909 berarti bahwa setiap nilai

variabel kokurikuler PAI bertambah sebesar 1 % maka variabel sikap sosial

akan mengalami peningkatan sebesar 0,909 jika dalam persen 90,9 %.

Menjawab hipotesis:

Untuk mengetahui apakah X mempengaruhi Y, maka peneliti melihat

dari nilai signifikansi variabel X (Kokurikeler PAI) sebesar 0,000 yang berarti

nilai probabilitas kurang dari 0,05 yang mengandung arti bahwa ada pengaruh

variabel X terhadap variabel Y.

Ho: B < 0 (Tidak terdapat pengaruh Kokurikeler PAI terhadap sikap sosial)

Ha: B > 0 (Terdapat pengaruh Kokurikeler PAI terhadap sikap sosial)

Karena nilai B = 0,909 (lebih besar dari 0), maka tolak Ho dan terima Ha yang

berarti terdapat pengaruh kegiatan kokurikuler PAI terhadap sikap sosial siswa.

3. Koefisien Penentu (KP) atau Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) adalah untuk mengukur seberapa besar

sumbangan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin

Page 99: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

75

besar koefisien determinasinya maka semakin besar variasi variabel independen

mempengaruhi variabel dependen.

Adapun untuk mengetahui besarnya konstribusi yang ditimbulkan dari

variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus koefisien determinasi sebagai

berikut:

KD = r² × 100%

= 0,640² × 100%

= 0,4096 × 100%

= 40,96%

= 41%

Berdasarkan hasil koefisien determinasi di atas didapatkan hasil sebesar

41%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh kegiatan Kokurikuler

PAI terhadap pembentukan sikap siswa sebesar 41%. Sedangkan sisanya

sebesar 59% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini. Di bawah ini merupakan tabel koefisien determinasi

menggunakan SPSS 23:

Tabel 4.12

Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate1 ,640a ,410 ,396 8,47112

a. Predictors: (Constant), KoKurikuler PAISumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 23, 2019

Jika kita lihat perhitungan koefisien determinasi menggunakan SPSS

pada tabel di atas, nilai R Square sebesar 0,410 jika di presentasikan sebesar

41%. Jadi pengaruh dari variaber X (Kokukrikuler PAI) terhadap variabel

Y(Sikap Sosial) sebesar 41% dan sisanya sebanyak 59% di pengaruhi oleh

variabel lainnya yang tidak di bahas pada penelitian ini.

Page 100: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

76

4. Uji Hipotesis Statistik

Uji hipotesis statistik dalam penelitian ini menggunakan uji T

Adapun yang menjadi dasar pengambilan keputusan dalam analisis regresi

dengan melihat nilai signifikansi dan nilai Thitung.

a. Jika nilai signifikansi < 0,05 mengandung arti bahwa ada pengaruh kegiatan

kokurikuler PAI terhadap sikap sosial.

b. Sebaliknya, jika nilai signifikansi > 0,05 mengandung arti bahwa tidak

adanya pengaruh kegiatan kokurikuler PAI terhadap sikap sosial.

c. Jika Tℎ lebih besar dari pada T , terdapat pengaruh yang signifikan

antara kegiatan kokurikuler PAI (variabel X) terhadap pembentukan sikap sosial

siswa (variabel Y). Jika Tℎ lebih kecil dari pada T , maka tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara kegiatan kokurikuler PAI (variabel X) terhadap

pembentukan sikap sosial siswa (variabel Y).

Tabel 4.13 Hipotesis Statistik Uji T

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 9,570 12,741 ,751 ,456

KoKurikulerPAI

,909 ,163 ,640 5,587 ,000

a. Dependent Variable: Sikap SosialSumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 23, 2019

Berdasarkan tabel 4.13 di atas diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000

lebih kecil dari < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima, yang berarti bahwa “Ada Pengaruh Kegiatan Kokurikuler PAI terhadap

Sikap Sosial Siswa”.

Page 101: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

77

Berdasarkan tabel di atas juga diketahui nilai Thitung sebesar 5,587. Karena

nilai Thitung sudah ditentukan sekarang, maka selanjutnya mencari Ttabel dengan

rumus:

Nilai a / 2 = 0,05 / 2 = 0,025

Derajat Kebebasan (df)= n – 2 = 47- 2 = 45

Nilai 0,025; 45 kemudian dilihat pada tabel distribusi nilai T tabel, maka

didapat nilai T tabel sebesar 2,014. Karena nilat Thitung sebesar 5,587 lebih besar

dari > 2,014, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti “Ada Pengaruh Kegiatan Kokurikuler PAI terhadap Sikap Sosial Siswa”.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melaksanakan serangkaian perhitungan analisis data dari pra

analisis sampai analisis, didapatkanlah hasil yang akan dibahas pada

pembahasan di bawah ini:

1. Tingkat Antusiasme Siswa dalam Kegiatan Kokurikuler PAI

Berdasarkan hasil angket yang disebar oleh peneliti pada siswa

diketahui bahwa banyak dari jawaban siswa yang mendapatkan skor 5 yaitu

merupakan skor tertinggi. Sebanyak 19 pernyataan disebar pada 47 siswa

sehingga total jawaban yang harus peneliti skorsing yaitu sebanyak 893

jawaban (19 x 47 = 893). Sebanyak 433 adalah jawaban yang mendapat skor

5, 213 mendapat skor 4, 174 mendapat skor 3, 52 mendapat skor 2 dan 21

mendapat skor 1. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat keaktifan

siswa dalam kegiatan kokurikuler PAI tergolong tinggi.

Dari 47 siswa nilai terendah yang di dapatkan siswa adalah 60 dan nilai

tertinggi yang didapatkan siswa adalah 93. Sedangkan nilai rata-rata 77,9,

karena nilai standar deviasi 7,6 lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran dari

variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari

variabel X terendah dan tertinggi.

Page 102: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

78

2. Tingkat Sikap Sosial Siswa di MTs Jam’iyyatul Khair

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di MTs Jam’iyyatul khair

tentang perilaku sosial siswa. Peneliti menemukan perilaku sosial siswa di MTs

Jam’iyyatul Khair sudah lumayan baik. Dari perilaku inilah dapat disimpulkan

bahwa sikap sosial siswa sudah lumayan baik meskipun ada beberapa yang

kurang baik. Berikut adalah paparan hasil observasi:

Siswa MTs Jam’iyyatul Khair memiliki sikap kejujuran yang lumayan

baik, hal ini dapat dilihat dari kegiatan mereka di kantin, ada seorang pedagang

bakso yang ketika jam istirahat tiba langsung penuh sehingga sedikit kerepotan.

Siswa yang membeli disuruh membantu meracik baksonya sendiri dan si ibu

yang memberikan bakso dan kuahnya. Waktu istirahat ibu bakso ini sangat

ramai sehingga kadang menyuruh siswa menaruh saja uangnya dan mengambil

kembalian di gerobak bakso, setelah selesai melayani semuanya barulah si ibu

merapihkan uangnya dan memasukkannya ke dalam kotak.11

Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa kejujuran siswa di MTs

Jam’iyyatul Khair baik sehingga pedagang masih percaya siswa untuk

mengumpulkan uang di satu tempat. Observasi perilaku sosial selanjutnya

adalah yaitu mengenai kedisiplinan.

Kedisiplinan siswa di MTs Jam’iyyatul Khair tidak terlalu baik karena

berdasarkan hasil pengamatan masih ada sebagian siswa yang tidak mematuhi

kedisiplinan waktu, seperti masih adanya siswa yang curi-curi waktu untuk

jajan pada waktu jam pelajaran, biasanya hal itu terjadi pada waktu pergantian

jam pelajaran atau kelas yang sedang tidak ada guru. Kedisiplinan waktu yang

kurang baik juga terlihat dari masih adanya siswa yang terlambat datang ke

sekolah meskipun tidak terlalu banyak. Kedisiplinan peraturan sekolah juga

masih ada beberapa yang dilanggar seperti yang sudah disebutkan di atas.

Berbeda dengan kedisiplinan waktu dan menaati peraturan,

kedisiplinan membuang sampah atau menjaga kebersihan lingkungan sekolah

di MTs Jam’iyyatul Khair sudah sangat baik sekali, hal ini ditandai dari tidak

11 Observasi di MTs Jam’iyyatul Khair, 13 Januari 2020

Page 103: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

79

adanya sampah di lingkungan sekolah bahkan di kantin pun bersih.

Sikap tanggung jawab siswa terhadap diri sendiri di MTs Jam’iyyatul

Khair masih kurang baik hal tersebut dapat dilihat dari masih banyaknya siswa

yang memakai pakaian yang kusut tidak digosok, kurang bersih, bagi siswa

laki-laki tidak memakai ikat pinggang, bajunya tidak dikancing dan rambut

yang sedikit kusut. Dari beberapa hal yang ditemukan di atas masih banyak

juga yang berpakaian rapi sesuai dengan peraturan sekolah.

Toleransi dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar di MTs

Jam’iyyatul Khair sudah sangat baik. Dapat dilihat dari kegiatan infaq harian

yang meskipun tidak diwajibkan setiap harinya banyak siswa yang berinfaq

dengan uang jajanya. Infaq harian ini dialokasikan untuk bencana alam,

menjenguk orang sakit, takziah jika ada keluarga siswa siswi yang meninggal

dunia. Kepedulian siswa terhadap sesama juga sudah lumayan baik dari

meminjamkan alat tulis kepada sesama teman, saling menitip makanan, dan

membantu teman yang sakit ke UKS bahkan menemaninya ketika jam istirahat.

Perilaku santun siswa terhadap guru dan sesama teman di MTs Jam’iyyatul

Khair masih kurang baik. Jika bertemu atau berpapasan dengan guru cium

tangan hanya sebagian yang seperti itu, membantah perkataan guru.

Dalam sesama teman sering menggunakan kata-kata yang kasar.

Sikap percaya diri siswa di MTs Jam’iyyatul Khair sudah lumayan baik

dari berani bertanya pada guru, berani menjadi petugas muhadharah, berani

menyuarakan pendapatnya, meskipun hal tersebut belum semua siswa tapi

sebagian sudah memiliki sikap kepercayaan diri.

Berdasarkan hasil angket yang disebar oleh peneliti pada siswa

diketahui bahwa banyak dari jawaban siswa yang mendapatkan skor 5 yaitu

merupakan skor tertinggi. Sebanyak 22 pernyataan disebar pada 47 siswa

sehingga total jawaban yang harus peneliti skorsing yaitu sebanyak 1034

jawaban (22 x 47 = 1034). Berikut adalah uraian dari hasil skoring yaitu

sebanyak 321 jawaban mendapatkan skor 5, 236 jawaban mendapatkan skor 4,

319 jawaban mendapatkan skor 3, 116 jawaban mendapatkan skor 2 dan 42

jawaban mendapatkan skor 1 yang merupakan skor terendah.

Page 104: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

80

Melihat dari uraian di atas jawaban yang paling banyak pertama,

mendapatkan skor 5 yaitu sebanyak 321 dan jawaban terbanyak kedua,

mendapatkan skor 3 yaitu sebanyak 319. Jawaban skor 5 dalam pernyataan

positif adalah “selalu” dan dalam pernyataan negatif “tidak pernah”, sedangkan

skor 3 dalam pernyataan positif dan negatif adalah “kadang-kadang”. Dari

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat sikap sosial siswa di MTs

Jam’iyyatul Khair tergolong tinggi.

Variabel sikap sosial mempunyai nilai minimum sebesar 51 dan nilai

maksimum sebesar 100, sedangkan nilai rata-ratanya sebesar 80,4.

Berdasarkan hasil deskriptif tersebut mengindikasikan sikap sosial siswa

disekolah sudah baik. Standar deviasi 10,9 lebih kecil dari mean menunjukkan

sebaran dari variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup

besar dari variabel Y terendah dan tertinggi.

3. Pengaruh Kegiatan Kokurikuler PAI terhadap Pembentukan Sikap

Sosial Siwa di MTs Jam’iyyatul KhairSetelah melakukan serangkaian perhitungan analisis data dari pra

analisis sampai analisis, hasil analisis akhir menunjukkan bahwa kegiatan

kokurikuler PAI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan

sikap sosial siswa. Pengaruh kegiatan kokurikuler PAI terhadap pembentukan

sikap sosial siswa dapat di lihat dari uji regresi sederhana yang ditunjukkan

oleh persamaan regresi Y(Sikap Sosial) = 9,570 + 0,909 (Kokurikuler PAI).

Nilai koefisien menunjukkan arah yang positif dimana nilai koefisien sebesar

0,909 yang menunjukkan jika variabel kegiatan kokurikuler PAI mengalami

peningkatan sebesar 1 % maka variabel sikap sosial akan mengalami

peningkatan sebesar 90,9 %.

Hasil analisis data menunjukkan kokurikuler PAI memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap pembentukan sikap sosial siswa, hal ini ditunjukkan

dengan hasil uji koefisien determinasi (R²). Uji koefisien determinasi

didapatkan hasil sebesar 41%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase

pengaruh kegiatan Kokurikuler PAI terhadap pembentukan sikap siswa sebesar

Page 105: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

81

41%. Sedangkan sisanya sebesar 59% di pengaruhi oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Page 106: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

A. Kesimpulan

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Kegiatan Kokurikuler PAI terhadap

Sikap Sosial Siswa di MTs Jam’iyyatul Khair. Hasil ini dibuktikan dengan

menggunakan Uji t (Parsial) didapatkan hasil Thitung yaitu sebesar 5,587

dengan Ttabel sebesar 2,014. Dapat disimpulkan bahwa nilai Thitung lebih

besar dari pada Ttabel, yang artinya bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,

sehingga terdapat pengaruh antara variabel X (Kegiatan Kokurikuler PAI)

terhadap variabel Y (Sikap Sosial Siswa) MTs Jam’iyyatul Khair. Jika dilihat

dari regresi sederhana menunjukkan bahwa Y = 9,570 + 0,909 X, yang artinya

nilai X sebesar 0,909 berarti bahwa setiap nilai variabel kokurikuler PAI

bertambah sebesar 1 % maka variabel sikap sosial akan mengalami

peningkatan sebesar 0,909 jika dalam persen 90,9 %. Jika kita lihat dari

koefisien determinasi nilai R Square sebesar 0,410 jika di presentasikan sebesar

41%. Jadi pengaruh dari variaber X (Kokukrikuler PAI) terhadap variabel

Y(Sikap Sosial) sebesar 41% dan sisanya sebanyak 59% di pengaruhi oleh

variabel lainnya yang tidak di bahas pada penelitian ini.

Setelah melakukan wawancara untuk kegiatan kokurikuler PAI di MTs

Jam’iyyatul Khair peneliti melakukan penelitian pada enam kegiatan

kokurikuler PAI yang ada di sana yaitu shalat dhuha berjamaah, shalat zuhur

berjamaah, infak, muhadharah, zikir dan doa serta tadaruz. Antusiasme

kokurikuler PAI, dari 47 siswa yang dijadikan sampel didapatkan nilai terendah

adalah 60 dan nilai tertinggi yang didapatkan siswa adalah 93. Sedangkan nilai

rata-rata 77,9, karena nilai standar deviasi 7,6 lebih kecil dari mean

menunjukkan sebaran dari variabel data yang kecil atau tidak adanya

kesenjangan yang cukup besar dari variabel X terendah dan tertinggi. Dari nilai

rata-rata ini juga dapat disimpulkan bahwa tingkat antusiasme siswa cukup

baik.

84

Page 107: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

83

Sikap sosial siswa yang peneliti teliti merujuk pada KMA 165 tahun

2014 yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri.

Sikap sosial selain melalui angket peneliti juga melakukan observasi, dapat

disimpulkan bahwa kejujuran siswa di MTs Jam’iyyatul Khair baik sehingga

pedagang masih percaya siswa untuk mengumpulkan uang di satu tempat

namun kejujuran terhadap guru sedikit kurang. Setelah kejujuran selanjutnya

adalah kedisiplinan, berbeda dengan kedisiplinan waktu dan menaati peraturan

yang masih kurang, kedisiplinan membuang sampah atau menjaga kebersihan

lingkungan sekolah di MTs Jam’iyyatul Khair sudah sangat baik sekali, hal ini

ditandai dari tidak adanya sampah di lingkungan sekolah bahkan di kantin pun

bersih. Sikap tanggung jawab siswa terhadap diri sendiri di MTs Jam’iyyatul

Khair masih kurang baik hal tersebut dapat dilihat dari masih banyaknya siswa

yang memakai pakaian yang kusut tidak digosok, kurang bersih, bagi siswa

laki-laki tidak memakai ikat pinggang, bajunya tidak dikancing dan rambut

yang sedikit kusut. Dari beberapa hal yang ditemukan di atas masih banyak

juga yang berpakaian rapi sesuai dengan peraturan sekolah.

Toleransi dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar di MTs

Jam’iyyatul Khair sudah sangat baik. Dapat dilihat dari kegiatan infaq harian

yang meskipun tidak diwajibkan setiap harinya banyak siswayang berinfaq

dengan uang jajanya. Infaq harian ini dialokasikan untuk bencana alam,

menjenguk orang sakit, takziah jika ada keluarga siswa siswi yang meninggal

dunia. Kepedulian siswa terhadap sesama juga sudah lumayan baik dari

meminjamkan alat tulis kepada sesama teman, saling menitip makanan, dan

membantu teman yang sakit ke UKS bahkan menemaninya ketika jam istirahat.

Perilaku santun siswa terhadap guru dan sesama teman di MTs Jam’iyyatul

Khair masih kurang baik. Jika bertemu atau berpapasan dengan guru cium

tangan hanya sebagian yang seperti itu, membantah perkataan guru.

Dalam sesama teman sering menggunakan kata-kata yang kasar.

Sikap percaya diri siswa di MTs Jam’iyyatul Khair sudah lumayan baik

dari berani bertanya pada guru, berani menjadi petugas muhadharah, berani

menyuarakan pendapatnya, meskipun hal tersebut belum semua siswa tapi

Page 108: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

84

sebagian sudah memiliki sikap kepercayaan diri.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran

dari peneliti sebagai berikut:

1. Sekolah MTs Jam’iyyatul Khair

a. Memaksimalkan lagi kegiatan kokurikuler PAI disekolah sebagaisarana

pembentukan sikap sosial siswa

b. Memperhatikan aspek sikap sama seperti aspek kognitif

2. Peneliti Lain

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengganti atau menambah

variabel lain yang dapat mempengaruhi sikap sosial siswa.

b. Dalam hal penelitian dapat dilakukan di sekolah-sekolah yang berbeda

dan jangkauan yang lebih luas lagi.

Page 109: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Abror, Rachman. Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya). 1993.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi

VI. (Jakarta: PT Rineka Cipta). 2006

Atkinson, Rita L. dkk. Pengantar Psikologi. (Jakarta: Erlangga). 1983.

Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. (Yogyakarta: Pustaka

Belajar). 2011.

Baharuddin. Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis terhadap Fenomena.

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media). 2016.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. (Jakarta:

RajaGrafindo Persada). 2008

Gerungan, W.A. Psikologi Sosial. (Bandung: Refika Aditama). 2000.

Harun, Salman. Sistem Pendidikan Islam. (Bandung: Al maarif). 1988.

Hasan, M Iqbal. Pokok-pokok Materi Statistik 1. (Jakarta: PT Bumi Aksara). 2005

Luthfi, Atabik. Tafsir Da’awi Tadabur Ayat-ayat Dakwah untuk Para Dai. (Jakarta:

Al I’tishom). 2011

Mar’at,Samsunuwiyati dan Lieke Indieningsih Kartono. Perilaku Manusia

Pengantar Singkat Tentang Psikologi. (Bandung: PT Refika Aditama). 2006.

Mar’at. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. (Jakarta: Ghalia

Indonesia). 1982

Mercer, Jenny dan Debbie Clayton. Psikologi Sosial. (Jakarta: Erlangga). 2012.

Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat: Penerbit UIN

Periantalo, Jelpa. Penyusunan Skala Psikologi: Asyik, Mudah dan Bermanfaat.

(Yogyakarta: Pustaka Belajar). 2015

Riadi, Edi. Statistika Penelitian. (Yogyakarta: Andi Offset). 2016

Rivers, William L. dkk. Media Massa dan Masyarakat Modern. (Jakarta:

Prenadamedia Grup). 2015.

84

Page 110: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

86

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya). 2006

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya). 2010.

Amir, Taufiq. Merancang Koesioner Konsep dan Panduan untuk Penelitian Sikap,

Kepribadian dan Perilaku. (Jakarta: Prendamedia Grup). 2015.

Wawan dan Dewi. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

Manusia. (Yogyakarta: Nuha Medika). 2010.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial. (Jakarta: Penerbit Erlangga).

2009

Sudaryono. Metodologi Penelitian. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada). 2017

Supratiknya, Agustinus. Pengukuran Psikologis. (Yogyakarta: Sanata Dharma

University Press). 2014.

B. JURNAL DAN SKRIPSI

Negara, Abdul Malik Kusuma. Skripsi. Pembinaan Karakter Keislaman Siswa

Melalui Kokurikuler PAI di MA Muhammadiyah Baturetno. (Yogyakarta:

Sunan Kalijaga). 2017.

Menteri Agama Republik Indonesia, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia

Nomor 000912, Tahun 2013

Anggraini, Reni. Skripsi Universitas Lampung Pengaruh Kegiatan Kokulikurer

dalam Mendukung Kegiatan Intrakulikurer di SMAN 1 Seputih Mataram

Tahun Pelajaran 2017/2018. Bandar Lampung. 2018

Nuryanto, Slamet. Jurnal Kependidikan Manajemen Kegiatan Ekstrakulikuler di

SD Al Irsyad 01 Purwokerto Vol. 5 No. 1. 2017

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Tentang Pembinaan

Kesiswaan. Nomor 39 Tahun. 2008

Anisabellah. Skripsi. Pengaruh Sikap Sosial Siswa Terhadap Prestasi BelajarMata Pelajaran IPS di MTs Maarif 01 Singosa

Page 111: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 112: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP
Page 113: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 1

ANGKET PENELITIAN

Page 114: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

ANGKET SIKAP SOSIAL SISWA DAN KOKURIKULER PAI

A. Identitas Responden

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin :

B. Petunjuk Penelitian

1. Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh data sehubungan dengan

penelitian Pengaruh Kegiatan Kokurikuler PAI terhadap Pembentukan Sikap

Sosial Siswa.

2. Pengisian kuesioner ini tidak mempengaruhi nilai akademik dan akan dijaga

kerahasiaan datanya.

3. Bacalah pertanyaan ini dengan baik kemudian pilihlah jawaban yang tersedia.

4. Isilah jawaban dengan memberikan tanda cek list (√) pada kolom yang

tersedia.

5. Jangan mengosongkan jawaban, jika tidak sesuai, pilihlah jawaban yang

paling mendekati.

6. Partisipasi yang anda berikan sangat berharga sekali, karena jawaban anda

sangat membantu hasil penelitian.

7. Alternatif jawaban:

S Berarti selalu, ini menyatakan bahwa pernyataan tersebut selalu

dilakukan

SR Berarti sering, ini menyatakan bahwa pernyataan tersebut sering

dilakukan

KK Berarti kadang-kadang, ini menyatakan bahwa pernyataan tersebut

kadang-kadang dilakukan

J Berarti jarang, ini menyatakan bahwa pernyataan tersebut jarang

dilakukan

TP Berari tidak pernah, ini menyatakan bahwa pernyataan tersebut tidak

pernah dilakukan

Page 115: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

C. Angket Sikap Sosial

No Pertanyaan Jawaban

S SR KK J TP

1 Saya membuat karya tulis, tugas atau karyaseni sendiri tidak copy paste milik orang lain

2 Saya menyontekberlangsung (-)

ketika ujian sedang

3 Saya menemukan dan mengembalikan barangkepada pemiliknya

4 Saya berkata jujur kepada orang tua, guru danteman

5 Saya melaksanakan tugas piket

6 Saya datang ke sekolah tepat waktu

7 Saya meminta izin ketika keluar kelas

8 Saya berseragam sesuai ketentuan sekolah

9 Saya membuang sampah pada tempatnya

10 Saya mengerjakan PR di rumah

11 Saya mengerjakan tugas individu dengansungguh-sungguh (tidak asal-asalan)

12 Saya memakai pakaian bersih dan harumketika sekolah

13 Saya mandi sehari 2 kali

14 Saya menolong teman yang sedang kesulitantanpa menginginkan balasan

15 Saya memiliki makanan lebih maka saya akanmembaginya kepada teman saya

16 Jika bertemu dengan pengemis di jalan danmemiliki uang lebih maka saya akanmemberinya

17 Saya tidak mau berteman dengan orang yangkurang mampu (-)

18 Jika saya tidak masuk sekolah, saya membuatsurat izin

19 Saya mengobrol saat guru sedangmenerangkan materi (-)

Page 116: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

20 Saya mencela atau mengejek sesama teman(-)

21 Saya tidak berkata kotor dan kasar kepadaorang tua

22 Saya mengajukan pertanyaan ketika tidakmengerti pada guru

23 Saya berani menyuarakan pendapat di depankelas

24 Saya menerima amanat yang diberikan olehguru

25 Saya berani membela diri jika tidak bersalah

D. Angket Kokurukuler PAI

No Pertanyaan Jawaban

S SR KK J TP

1 Saya senang melakukan sholat zuhurberjamaah bersama teman

2 Saya sangat menikmati sholat zuhurberjamaah di sekolah

3 Saya mengobrol ketika iqamah sudahdikumandangkan (-)

4 Saya langsung pergi ke masjid jika sudahwaktunya sholat zuhur

5 Saya ingin terbiasa melakukan shalat dhuha

6 Saya mengikuti kegiatan shalat dhuha disekolah

7 Saya bercanda saat melakukan shalat dhuha disekolah (-)

8 Saya merasa tenang setelah melakukan shalatdhuha

9 Saya menyisihkan uang jajan untuk berinfakdi sekolah

10 Tanpa perlu diperintah guru saya akanmembayar infak karena itu kewajiban saya

11 Saya senang berinfak karena dapat berbagi

12 Saya membantu guru untuk mengumpulkanuang infak

Page 117: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

13 Saya melakukan kegiatan muhadharah disekolah

14 Saya menjadi petugas muhadharah

15 Saya mengantuk ketika kegiatan muhadharah(-)

16 Saya tidak mendengarkan ketika sedang adayang berpidato (-)

17 Saya mengikuti kegiatan zikir dan doa setelahshalat

18 Saya menghafal lafadz zikir setelah shalat

19 Saya tidak mengobrol saat zikir dan doa

20 Saya mengikuti kegiatan tadaruz di sekolahjika tidak ada halangan

21 Saya berusaha menghafal surah yang sering dibaca saat tadaruz

22 Saya tidak bercanda ketika sedang bertadaruz

Page 118: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 2

BUKTI WAWANCARA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mualifatul Istianah, S.Pd.I

Jabatan : PKM Kesiswaan dan guru fiqih

Hari/Tanggal : Kamis, 09 Januari 2020

Tempat : Meja piket, MTs Jam’iyyatul Khair

Waktu : 09 ; 30

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama ibu

mengajar di MTs Jam’iyyatul

Khair?

Saya mengajar di sini dari tahun 2006.

Jadi kurang lebih sudah 14 tahun

2 Kegiatan kokurikuler PAI

(kegiatan pembiasaan) apa saja

yang terdapat di MTs

Jam’iyyatul Khair? dan kapan

saja pelaksanaannya?

Seperti rangkaian 30 menit sebelum

KBM yaitu terdiri dari tahfidz, tadarus,

membaca do’a, Asmaul Husna, sifat

wajib bagi Allah, sifat jaiz bagi Allah.

Sholat dhuha, sholat zuhur berjamaah.

Untuk sholat dhuha dilaksanakan 2

minggu satu kali setiap hari senin dan

yang rutinnya setiap hari rabu, jika

dhuha di hari senin itu bergantian

lapangan upacara dengan MI, jadi

minggu ini upacara minggu selanjutnya

dhuha dan begitu seterusnya sehingga

minimal satu minggu satu kali sholat

dhuha.

Untuk tahfidz, tadarus, membaca do’a,

Asmaul Husna, sifat wajib bagi Allah,

sifat jaiz bagi Allah dilaksanakan setiap

Page 119: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

hari selama 30 menit sebelum KBM

dilaksanakan. Tadarus juga

dilaksanakan sebelum dhuha ataupun

sesudah dhuha.

Untuk pelaksanaan zikir dan doa

dilaksanakan setelah sholat dhuha dan

sholat zuhur berjamaah. Petugas zikir

dan doa sudahterjadwal setiap kelas dan

kepada petugas sudah dilakukan

bimbingan terlebih dahulu oleh wali

kelas, untuk zikir dan doa sudah terdapat

teksnya sehingga mereka tinggal

membaca dan melancarkan sehingga

mereka tidak akan kaget atau panik.

Untuk kegiatan muhadharah

dilaksanakan sesudah sholat dhuha di

hari senin untuk menghindari

bentroknya anak keluar masjid dan di

sekolah siswa MI masih upacara.

Sehingga siswa MTs diundur dengan

kegiatan muhadharah di hari senin.

Muhadharah sendiri anak-anak tampil

seperti mengisi acara mulai dari MC,

pembacaan al Qur’an dan saritilawah,

penyampaian pidato dan terakhir doa.

Untuk petugasnya sendiri sudah

dijadwalkan sudah ditempel di awal

semester untuk satu tahun ajaran, jadi

mereka sudah bisa mempersiapkan diri

dari jauh-jauh hari. Naskah muhadharah

Page 120: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

itu saya sudah membuatkan temanya

tapi itu balik lagi pada kesiapan murid

dan wali kelas, tema bisa diganti jika

mereka tidak siap mereka bisa

mengambil tema yang lain yang sudah

disiapkan dan biasanya saya membuat

tema disesuaikan dengan bulan misalnya

April temanya tentang Kartini atau

Agustus tentang kemerdekan, maulid

Nabi, Isra Mi’raj. Pada semester satu

kemarin saya sudah menerapkan untuk3

bahasa tapi baru muncul satu kelas yang

terwujud, karena bahasa Arab dan

bahasa Inggris butuh persiapan yang

matang sehingga membuat anak itu

percaya diri terutama dari

pengucapannya.

Untuk kegiatan infak itu kotak infaq

dikelilingi setiap hari, infaq ini

dialokasikan untuk pembelian

komputer, dan Alhamdulillah sudah

lebih dari 10 komputer terbeli dari uang

hasil infaq harian. Besarnya infaq

minimal 1000 rupiah sehari tapi itu juga

tidak wajib hanya dianjurkan jika tidak

ada tidak apa-apa. Dari orang tuasendiri

juga akhirnya percaya bahwa infaqnya

memang untuk kegiatan sosial dan untuk

mereka lagi. Bahkan sudah terbeli satu

Page 121: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

lagi infocus sehingga total infocus di sini

ada 4 dan itu dari uang infaq.

Pengambilan infaq ini dilakukan setelah

pembiasaan 30 menit. Dan untuk

bencana banjir, gempa bumi atau

sebagainya nanti ada informasi kepada

siswa bahwa dana infaq hari ini

dialokasikan untuk bencana banjir atau

kalau ada teman yang saudaranya

meninggal maka dana infaq hari ini

dialokasikan untuk takziah seperti itu.

Dan guru juga selalu memberikan

pemahaman pada mereka bahwa infak

itu tidak wajib tapi banyak sekali

keutamaanya sehingga Alhamdulillah

anak-anak cukup dermawan, dengan

disampaikannya keutamaan-keutamaan

shodaqoh maka mereka paham.

3 Kapan mulai diadakannya

kegiatan pembiasaan

(kokurikuler PAI) di MTs

Jam’iyyatul Khair?

Kegiatan-kegiatan ini sudah lama sudah

dilaksanakan dari dulu hanya saja

kegiatan muhadharah dahulunya masuk

kedalam KBM (mapel) tapi semenjak

ada tambahan MAPEL kitab kuning

maka muhadharah dijadikan kegiatan

pembiasaan.

4 Apakah kegiatan pembiasaan

(kokurikuler PAI) ini berjalan

dengan baik?

Alhamdulillah berjalan dengan baik

karena kita memang bergerak serentak

antara semua guru

5 Hambatan apa saja yang

terdapat dalam pelaksanaan

Paling hambatannya ya untuk sholat

dhuha menggiring ratusan murid untuk

Page 122: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

kegiatan pembiasaan

(kokurikuler PAI) di sekolah?

ke masjid paling ada satu atau dua anak

yang melenceng ke kantin atau ke

tempat lain. Tapi kalau kita guru lamasih

ketauan siapa yang tidak ada kemudian

langsung kita follow up, seperti kemarin

ada 2 orang yang tidak kemasjid lalu

ketika kembali ke kelas dua orang

tersebut disuruh mengambil wudu dan

sholat dhuha di kelas atau yang tadinya

6 rakaat menjadi 8 rakaat.

Untuk tadarus anak yang tidak

membawa al-Qur’an.

6 Apakah ada guru yang

bertanggung jawab dalam

setiap pelaksanaan kegiatan

pembiasaan (kokurikuler

PAI)?

Tidak ada, seperti yang saya bilang

sebelumnya serempak yang artinya

semua guru ikut turun tangan dalam

semua kegiatan sholat dhuha dan zuhur

berjamaah. Untuk kegiatan 30 menit

sebelum KBM itu tanggung jawab wali

kelas masing-masing kelas. Untuk

muhadharah petugasnya digilir perkelas

dan untuk pembinaanya itu tanggung

jawab wali kelasnya. Sedang untuk infak

harian, itu biasanya dikumpulkan oleh

wali kelas atau guru piket yang keliling.

7 Apakah tujuan

dilaksanakannya kegiatan

pembiasaan (kokurikuler

PAI)?

Itu tujuannya untuk membuat mereka

terbiasa, karena ada pepatah yang

mengatakan bisa karena biasa.

Menjadikan mereka manusia-manusia

yang berguna, dan untuk menyiapkan

mereka bisa berarti di masyarakat.

Page 123: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Minimal mereka bisa menjadi imam

sholat dan bisa memimpin doa.

8 Bagaimana cara mengontrol Mengontrol mereka dengan cara

siswa dalam melaksanaan punishment. Untuk sholat dhuha

kegiatan pembiasaan ataupun sholat zuhur mereka yang tidak

(kokurikuler PAI)? ke masjid harus tetap melaksanakan

sholat meskipun dalam kelas untuk

sholat dhuha yang biasanya 6 menjadi 8

rakaat.

Dan untuk tadarus di masjid ataupun di

kelas mereka yang tidak membawa al

Qur’an dipanggil maju untuk

memperkenalkan diri, kelas, wali kelas,

nama orang tua dan kemudian berjanji

tidak mengulangi lagi. Alhamdulillah

hal tersebut lumayan manjur.

9 Apakah ada pengontrolan Kalau untuk itu belum ada, tapi kalau

untuk sholat anak dirumah? dari guru bidang studi biasanya guru

fiqih memberikan tugas harian untuk

menulis kegiatan sholat harian. Dan

kebetulan saya juga selaku guru fiqih

memberikan tugas seperti itu terutama di

kelas 7 yang terdapat materi tentang

sholat lima waktu dan sholat berjamaah.

Page 124: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Yang bertanda tangan

Mengetahui

Mualifatul Istianah, S.Pd.I

Page 125: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 3

Observasi Sarana dan Prasarana

No. Jenis Ruang Jumlah Kondisi (Unit)

1 Ruang Kelas 8

Kondisi dalam alam keadaan baikdan semuanya digunakan sehinggaterjaga kebersihannya dengan adanyajadwal piket kelas.

2 Ruang Guru 1

Dalam keadaan baik, namunterlalu penuh sedikit melebihikapasitas. Banyak terdapat barang danberkas-berkas.

3 Ruang Kepala

Madrasah

1

Tertata rapih terdapat AC, kamarmandi di dalam, dispenser, dapur mini.Ruang Kepala Madrasah juga gabungdengan ruang wakil kepala madrasah.

4

Ruang Tata

Usaha

1 Dalam keadaan raih dan baik.

5

Ruang

Perpustakaan

1

Keadaan baik, terdapat AC dannyaman. Kekurangan ada pada bukuyang kurang memadai seperti terutamadi kamus, ensiklopedi dan dongengyang keadaannya sudah rusak.

6

Ruang Lab.

Bahasa

1Dalam keadaan baik namun lab

bahasa gabung dengan lab komputerdan jarang digunakan.

7 Ruang Lab. 1 Dalam keadaan baik, terdapat 10laptop. Namun ruangan ini jarangdigunakan.

Page 126: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Komputer

8 Ruang Lab. PAI 1 Kurang terawat dan jarangdigunakan serta selalu terkunci.

9

Kamar

Mandi/Toilet

6Keadaan baru saja direnovasi

yang 4, dan yang 2 lagi dalam keadaanbaik, hanya saja kebersihannyakurang.

10 Tempat Ibadah -

Tidak terdapat tempat ibadah didalam sekolah, sehingga untukmelaksanakan kegiatan sholat dhuha,sholat zuhur berjamaah, muhadharahdan berbagai kegiatan lainnyadialihkan ke masjid Istiqiomah yangterletak di sebrang sekolah.

Page 127: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 4

Lembar Observasi Perilaku Siswa

Masalah yang di observasi: Perilaku ketika di kantin

Siswa yang diobservasi: Siswa VIII dan IX

Hari

ke

Tgl Peristiwa yang

ditemukan

Komentar Observer

1 Kantin bersih darisampah.

Pedagang tertib dan keadaankantin bersih para muridmembuang sampah padatempatnya. Disediakan tempatsampah pada gerbang pembatasantara kantin dan area sekolah.

Membudayakan antri inipeneliti temukan dari para muriddan juga penjual yangmendahulukan siapa yang terlebihdahulu pesan meskipun yang barudatang minta duluan.

Merekamembudayakan antridalam membelimakanan.

2 Ada beberapa murid

yang jajan pada waktu

pembelajaran.

Pintu gerbang pembatas areasekolah dengan kantin saat jampelajaran tidak ditutup sehinggaada murid yang izin ke kamarmandi atau di kelasnya tidak adaguru lalu malah ke kantin untukjajan dan membawa makanannyake kelas.

3 Ketika bel berbunyimereka langsung buru-buru masuk bahkan adayang tidak jadi beli.

Ketika bel berbunyi mereka

langsung buru-buru masuk kelas

dengan membawa makanan yang

mereka beli sedangkan yang

sedang ngantri mereka tidak jadi

untuk membeli.

Jujur dalam mengambilkembalian.

Page 128: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Ada salah satu pedagangyang

menyuruh menaruh saja uangnya

di gerobaknya karena ia sedang

sibuk melayani yang lain. Jika

waktu istirahat tiba serempak

kantin langsung penuh dan ada

beberapa pedagang yang

kerepotan sehingga menyuruh

mereka untuk melayani sendiri

agar cepat begitupun dengan uang,

mereka langsung taruhsaja sambil

mengatakan “bu ini uangnya saya

taruh sini yah” atau “ibu ini saya

kembali 5000 saya ambil uang ini

yah”. Kejujuran mereka sangat

baik dalam hal ini sehingga

pedagang percaya mereka

menaruh uang di gerobaknya

ketika sudah sepi barulah uang itu

dihitung dan dimasukkan ke

dalam tas pinggang.

Page 129: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lembar Observasi Perilaku Siswa

Masalah yang di observasi: Perilaku ketika bermain bersama teman

Siswa yang diobservasi: Siswa VIII dan IX

Hari

ke

Tgl Peristiwa yang

ditemukan

Komentar Observer

1 Menggunakan kata- Dalam berbicara sesama

teman sebaya mereka kadang

menggunakan kata-kata kasar

seperti “anjing lu”. Dan ketika

ketahuan guru hukumannya

berupa hafalan surat.

Mereka saling menitip dari

makanan ringan hingga air dan es.

kata kasar.

Saling menitip

makanan.

2 Memiliki teman

kelompok (geng)

Dari pengamatan satu kelompok

terdiri dari 3-4 orang yang sering

kumpul dan bermain bersama.

3 Memiliki sifat jail

Membawa teman ke

UKS

Sifat jailnya seperti

menyembunyikan barang teman,

ada juga suka menjahili dengan

menoel-noel temannya. Reaksinya

ada yang bercanda dan tidak

marah tapi ada juga yang marah

karena sedang serius mengerjakan

sesuatu.

4 Saling sharing tentang

hal yang mereka sukai

Mereka sering berkumpuldan

membahas mengenai hal yang

mereka sukai atau hobi yang sama,

seperti pada siswi perempuan

yang menyukai Kpop ataudrama

korea mereka terlihat sangat asyik

Page 130: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

mengobrol dan sangat akrab

dengan sesama penyuka hal

tersebut.

Page 131: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lembar Observasi Perilaku Siswa

Masalah yang di observasi: Perilaku kebersihan dan lingkungan

Siswa yang diobservasi: Siswa VIII dan IX

Hari

ke

Tgl Peristiwa yang

ditemukan

Komentar Observer

1 Lingkungan sekolah

yang bersih

Lingkungan sekolah terlihat

bersih dari sampah.

Para siswa sepertinya sudah

terbiasa untuk membuang sampah

pada tempatnya sehingga

ditemukan pemandangan siswa

yang sering bolak-balik ke depan

kelas untuk membuang sampah

karena tempat sampah terletak di

depan kelas masing-masing.

Siswa yang membuang

sampah pada

tempatnya

2 Pakaian yang lecek dan

tidak dimasukkan ke

dalam celana.

Pakaian yang lecek ini

ditemukan pada beberapa siswa

maupun siswi baik dari baju

maupun kerudung. Pada pagi hari

para siswa baju masih dimasukkan

kedalam celana namun saat

istirahat hingga zuhur ada yang

sudah dikeluarkan ada juga yang

tidak dikancing.

3 Pakaian putih yang

sudah tidak putih lagi

Pada seragam putih ada yang

warnanya sudah tidak putih lagi

sehingga sangat mencolok. Ada

juga yang warna putih kerudung

Page 132: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

dan bajunya berbeda sehingga

kurang serasi.

Page 133: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lembar Observasi Kegiatan Kokurikuler PAI

Masalah yang diobservasi: Keadaan dan Keaktifan kegiatan

kokurikuler PAI

Yang diamati : Keadaanya

No Kegiatan Kokurikuler PAI Keadaan

1 Sholat Duha Sangat aktif dilaksanakan setiap

rabu dan hari senin jika tidak sedang

upacara. Pelaksanaanya juga sangat

rapih dan baik. Shalat dhuha

dilaksanakan sebanyak 6 rakaat.

2 Sholat Zuhur Berjamaah Shalat zuhur berjamaah

dilaksanakan setiap hari dari kelas VII

hingga kelas IX. Bagi siswa yang

ketahuan tidak melaksanakan shalat

zuhur berjamaah di masjid maka akan

dikenakan hukuman.

3 Zikir dan Doa Untuk kegiatan zikir dan doa

dilaksanakan sesudah sholat dhuha dan

sholat zuhur. Pemimpin zikir dan doa

dilakukan oleh siswa sendiri yang telah

dijadwal perkelas. Pelaksanaan zikir

dan doa sangat kondusif, setelah zikir

dan doa selesai akan ada guru yang

maju untuk menyampaikan informasi

sekaligus mengoreksi petugas zikir dan

doa.

Page 134: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

4 Infaq Kotak infaq ini dikelilingkan

setiap hari sebelum kegiatan KBM

dilaksanakan. Karena infaq ini tidak

diwajibkan sehingga jika ada yang

tidak membayar maka tidak ada

hukuman. Para siswa hanya diberi

pemahaman mengenai keutamaan

berinfaq, tujuannya dan memberikan

informasi dana yang terkumpul itu

untuk apa saja sehingga mereka

percaya.

5 Tadarus Pelaksanaan tadarus ini

dilaksanakan sebelum mulai KBM dan

juga sesudah sholat dhuha. Untuk

tadarus sebelum mulai KBM di pandu

oleh wali kelas masing-masing dalam

kelas.

6 Muhadharah Muhadharah ini dilaksanakan

pada hari senin setelah shalat dhuha

bertempat di Masjid Al Istiqamah.

Tema pembahasan muhadharah sudah

ditentukan dan untuk pembuatan

naskahnya siswa dibantu oleh wali

kelas masing-masing dalam latihan

pula siswa dibantu oleh wali kelas.

Pelaksanaan muhadharah terlaksana

secara kondusif karena banyak guru

yang ikut serta.

Page 135: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 5

Prestasi Siswa Tahun 2011-2018

No Tahun Jenis Lomba Juara Tingkat

1 2011

Lomba Pramuka Putri III Kecamatan

Ceerdas Cermat Putri II Kecamatan

Lomba Pramuka Yel-Yel

PutraII Kecamatan

Lomba PBB Dasar Putri III Kecamatan

Lomba PBB Dasar Putra III Kecamatan

Lomba Membaca Putra III Kecamatan

Lomba Marawis II Kecamatan

2 2012

Lomba POS PBB

Pramuka PerkemahanIII HAB Kemenag Tangsel

Lomba Remaja Masjid

MarawisII Kelurahan

Lomba Remaja Masjid

PidatoIII Kelurahan

Lomba Remaja Masjid

AdzanIII Kelurahan

3 2013

Pidato Bahasa Arab Putri

AksiomaI KKM

Kategori Putra Penulisan

Naskah Dakwah dan

Pidato Tingkat Sekolah

III Kemenag RI

Page 136: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Menengah

Lomba Pramuka Terbaik

PutriII SMPN 2 Tangerang

Lomba Terbaik Survival

PutraSMPN 2 Tangerang

Lomba Pramuka POS 2

PutriII SMPN 2 Tangerang

4 2014

Lomba Olimpiade MTQ I KKM

Lomba Olimpiade Pidato II KKM

Tilawah SMP & MTs

MTQ Pelajar 1I Kota Tangerang Selatan

Lomba MTQ Adzkia

ExportI Pesantren Daarut Tauhid

LOmba PIdato Adzkia

ExpoI Pesantren Daarut Tauhid

5 2015

KKM MTs Kota

Tangerang SelatanII

MTs. Se-Jabodetabek (

Badan Litbang dan

Diklat Kemeterian

Agama RI)

Lomba Galang Terampil

(Putri)I

KKM MTs Kota

Tangerang Selatan

6 2016

Lomba Olimpiade Sains IIIKKM MTs Kota

Tangerang Selatan

Lomba Pramuka

Penggalang SMP/MTsI Se-Kota Tangsel

7 2017

1.Lomba Lari 100 M

Putri

2.Lomba Qiroati

1

1

KKM MTs Kota Tangsel

Se Jabodetabek

8 2018Kegiatan OSSO Tingkat

KKM

ll

ll

Juwita

Muhammad Teguh

Page 137: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

1.Lomba Tenis Meja

Putri

2,.Lomba Tenis Meja

Putra

3. Lomba Lari 400 M

Putra

l Rian Ardi

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Page 138: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 6

Daftar Siswa Kelas VIII MTs Jam’iyyatul Khair

No Nama L/P Kelas

1. Anisa Fitri Hidayati P VIII/1

2. Aditya L VIII/1

3. Anggi Apriliana P VIII/1

4. Aulia Dinda Syahira P VIII/1

5. Cindy Chasi Putri P VIII/1

6. Dewi Lestari P VIII/1

7. Dimas Adji Putra L VIII/1

8. Erika Nishfi Aulia P VIII/1

9. Fathan Said Albukhari L VIII/1

10. Friska Gustiani P VIII/1

11. M. Dafi Aliyansyah L VIII/1

12. Muhammad Faiz Al Fatah L VIII/1

13. Muhammad Galang Saputra L VIII/1

14. Muhammad Ridwan L VIII/1

15. Muhammad Zaky L VIII/1

16. Nabila Andini Putri P VIII/1

17. Nanian Alvriena Dewi P VIII/1

18. Nasywa Dwi Aggriani P VIII/1

19. Salma Aprilia P VIII/1

20. Wahyu Tiban Gilang Ramadhan L VIII/1

21. Wildan Maulana L VIII/1

22. Zahra Syifa Ramadani P VIII/1

23. Zyahwa Azzahra Aprilia Kirana P VIII/1

24. Alfiyansyah Chairul Suta L VIII/2

25. Adel Ariyani P VIII/2

26. Agung Prastowo L VIII/2

Page 139: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

27. Anantia Tri Febriani P VIII/2

28. Chelsea Amelia Putri P VIII/2

29. Dila Hikmatunisa P VIII/2

30. Fahrul Mustofa L VIII/2

31. Irvan Mahdi L VIII/2

32. Khaerina Aulia Putri P VIII/2

33. Khoirunnisa Azalia Artanti P VIII/2

34. Marselita Ayu Mutri P VIII/2

35. Mira Diva Cantika P VIII/2

36. Muhammad Ikhwan Nur Jaman L VIII/2

37. Muhammad Mario Al Bukhari L VIII/2

38. Muhammad Rezaldi Ramadhana L VIII/2

39. Muhammad Zainal Abidin L VIII/2

40. Nazwa Puspita Barus P VIII/2

41. Ni’mah P VIII/2

42. Qurrota Ainayya Aqila P VIII/2

43. Rafaiz Zanwar L VIII/2

44. Ridho Setiawan L VIII/2

45. Salwa Ananda Sazkia P VIII/2

46. Siti Lathifah P VIII/2

47. Siva Aliu Arfesia P VIII/2

48. Ade Firdiah Sari P VIII/3

49. Agus Miftahul Khoer L VIII/3

50. Aisyah Al Adawiyah P VIII/3

51. Alfianto Armadhani L VIII/3

52. Alif Fajar Idhining Gusti L VIII/3

53. Callista Ramadhani Azizah P VIII/3

54. Damita Damayanti P VIII/3

55. Dimas Restu Saputra L VIII/3

56. Fais Awalul Nursasi Nakmanas L VIII/3

Page 140: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

57. Faizal Ramadhani L VIII/3

58. Fany Ariesti P VIII/3

59. Fareta Arrizka P VIII/3

60. Ina Retno Sari P VIII/3

61. Ivy Vercillia P VIII/3

62. Khairul Syahri L VIII/3

63. Khomiyatul Bahiroh P VIII/3

64. Muhammad Farel L VIII/3

65. Muhammad Khalifah Putra L VIII/3

66. Muhammad Yassin Ariel Bahtiyar L VIII/3

67. Nazril Ilham Maulana L VIII/3

68. Nur Azizah P VIII/3

69. Satria Madinah P VIII/3

70. Trie Funy Putri Ramadhani P VIII/3

71. Zunnyesha Shiffa Aurellia P VIII/3

Page 141: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 7

Daftar Siswa Kelas IX/1

Page 142: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Daftar Siswa Kelas IX/2

Daftar Siswa Kelas IX/3

Page 143: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP
Page 144: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 8

Nilai Total Siswa Angket Variabel X

No Responden Total nilai angket siswa

1 Faizal R 69

2 Callista Ramadhani A 733 Khairul Syahri 75

4 Trie Funy Putri R 77

5 Aisyah Al Adawiyah 84

6 Satria M 80

7 Foreta Ariska 83

8 Agus M.H. 88

9 Dimas Restu 81

10 Fani Ariesti 84

11 Ade Firdiah 93

12 Damita Damayanti 82

13 Zunnyesha Shiffa. A 83

14 Nur Azizah 80

15 Ina Retno Sari 85

16 Khomiyatul Bahiroh 85

17 Alifianto .A 9018 Alip 64

19 Ivy Vercillia 69

20 M. Khalifah Putra 77

21 Fais Awalun NN 88

22 M. Farel 6623 Zidni Cinta 81

24 Syafira .H 79

25 Kinkin Anis. R 77

26 Chandra Saputra 69

27 Wirdatul Jannah 66

28 Nayyara Maura .R 73

Page 145: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

29 M. Satrio Aji .A 83

30 M. Nur Ramzi 73

31 M. Subhan. A 69

32 Syahan Naufal. A 6933 Intan Aulia 87

34 Wulan Aulia Azzahra 86

35 Aulia Agustin Miara.G 89

36 Fellujah Jannah 88

37 Suci Umairah 7138 Fahmi Amrullah 77

39 Rahandra Rama 70

40 Ryan Alfin N 83

41 Shintya Delvi K 7442 Saitati Tipa A.I 74

43 Shifa Auliya A 76

44 Hanifah Aulia 77

45 Ririn Mutiara H 81

46 Faris R 7647 Reyhan Ilham M. 60

TOTAL 3664

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Page 146: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 9

Nilai Total Variabel Y

No Responden Variabel Y

1 Faizal R 912 Callista Ramadhani A 953 Khairul Syahri 834 Trie Funy Putri R 675 Aisyah Al Adawiyah 916 Satria M 947 Foreta Ariska 918 Agus M.H. 919 Dimas Restu 8010 Fani Ariesti 10011 Ade Firdiah 9312 Damita Damayanti 8713 Zunnyesha Shiffa. A 9614 Nur Azizah 8215 Ina Retno Sari 9516 Khomiyatul Bahiroh 7817 Alifianto .A 9118 Alip 7919 Ivy Vercillia 7520 M. Khalifah Putra 8121 Fais Awalun NN 8322 M. Farel 5823 Zidni Cinta 8824 Syafira .H 7425 Kinkin Anis. R 7926 Chandra Saputra 6027 Wirdatul Jannah 6928 Nayyara Maura .R 5129 M. Satrio Aji .A 8130 M. Nur Ramzi 7931 M. Subhan. A 6632 Syahan Naufal. A 6733 Intan Aulia 8534 Wulan Aulia Azzahra 8735 Aulia Agustin Miara.G 8336 Fellujah Jannah 8337 Suci Umairah 8638 Fahmi Amrullah 7139 Rahandra Rama 7440 Ryan Alfin N 89

Page 147: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

41 Shintya Delvi Khairunnisa 7542 Saitati Tipa Al Istifaiyyah 7443 Shifa Auliya A 7844 Hanifah Aulia 7845 Ririn Mutiara H 8646 Faris R 7547 Reyhan Ilham Maulana 61

Total 3780Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Page 148: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 10

Page 149: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 11

Page 150: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 12

Hasil Uji Validitas Variabel (X)

Variabel Nilai R Hitung Nilai R Tabel Nilai Sig Keputusan

X1 0,458 0,288 001 VALID

X2 0,455 0,288 001 VALID

X3 0,487 0,288 001 VALID

X4 0,416 0,288 004 VALID

X5 0,434 0,288 002 VALID

X6 0,325 0,288 026 VALID

X7 0,463 0,288 001 VALID

X8 0,485 0,288 001 VALID

X9 0,294 0,288 045 VALID

X10 0,542 0,288 000 VALID

X11 0,541 0,288 000 VALID

X12 0,522 0,288 000 VALID

X13 0,247 0,288 092 TIDAK VALID

X14 0,355 0,288 014 VALID

X15 0,139 0,288 351 TIDAK VALID

X16 0,489 0,288 000 VALID

X17 0,548 0,288 000 VALID

X18 0,054 0,288 717 TIDAK VALID

X19 0,541 0,288 000 VALID

X20 0,600 0,288 000 VALID

X21 0,546 0,288 000 VALID

X22 0,400 0,288 005 VALID

Page 151: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 13

Hasil Uji Validitas Variabel (Y)

VariabelNilai RHitung

Nilai RTabel

0,288

NilaiSig Keputusan

Y1 0,240 104TIDAKVALID

Y2 0,396 0,288 006 VALIDY3 0,413 0,288 004 VALIDY4 0,493 0,288 000 VALIDY5 0,731 0,288 000 VALIDY6 0,393 0,288 006 VALIDY7 0,622 0,288 000 VALIDY8 0,356 0,288 014 VALIDY9 0,442 0,288 002 VALIDY10 0,615 0,288 000 VALIDY11 0,658 0,288 000 VALIDY12 0,584 0,288 000 VALIDY13 0,368 0,288 011 VALIDY14 0,295 0,288 044 VALIDY15 0,562 0,288 000 VALIDY16 0,472 0,288 001 VALIDY17 0,500 0,288 000 VALIDY18 0,437 0,288 002 VALIDY19 0,430 0,288 003 VALIDY20 0,373 0,288 010 VALID

Y21 0,172 0,288 246TIDAKVALID

Y22 0,502 0,288 000 VALIDY23 0,310 0,288 034 VALIDY24 0,469 0,288 001 VALID

Y25 0,136 0,288 363TIDAKVALID

Page 152: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP

Lampiran 14

tadarus bersama.

Dokumentasi Foto

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 1: lorong ruang kelas tempat biasanya melakukan kegiatan 30 menitsebelum KBM. Gambar 2: Lapangan tempat melakukan pengumuman atau

Gambar 3 Gambar 4

Gambar 3: Ruang Labolatorium PAI Gambar 4: Masjid tempat siswa dan siswiJam’iyyatul Khair melakukan kegiatan keislaman

Page 153: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP
Page 154: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP
Page 155: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP
Page 156: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP
Page 157: PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53617/1/Skripsi Fitri Lestari...PENGARUH KEGIATAN KO-KURIKULER PAI DI SEKOLAH TERHADAP