PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI,...

118
i PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, LOCUS OF CONTROL TERHADAP KESULITAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA SISWA/I SMA NEGERI 47 JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : Septian Abdul Rahman NIM: 1111070000057 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI,...

Page 1: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

i

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI,

LOCUS OF CONTROL TERHADAP KESULITAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA

SISWA/I SMA NEGERI 47 JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

Septian Abdul Rahman

NIM: 1111070000057

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

ii

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI

DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KESULITAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA

SISWA/I SMAN 47 JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Septian Abdul Rahman

NIM: 1111070000057

Pembimbing:

Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si

NIP. 19720823 199903 1 002

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 3: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL,

EFIKASI DIRI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KESILITAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA SISWA/I SMAN 47

JAKARTA” telah diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 Juni 2017.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana psikologi (S.Psi) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 13 Juni 2017

Sidang Munaqasyah

Dekan/Ketua

Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag.,M.Si

NIP. 19680614 199704 1 001

Wakil Dekan/Sekretaris/

Merangkap Dosen Pembimbing

Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si

NIP: 19720823 199903 1 002

Anggota

Mulia Sari Dewi, S.Psi, M.Psi, Psi

NIP: 19780502 200801 2 026

Miftahuddin, M.Si

NIP. 19730317 200604 1 001

Page 4: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Septian Abdul Rahman

NIM : 1111070000057

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan

Emosional, Efikasi Diri Dan Locus Of Control Terhadap Kesulitan

Pengambilan Keputusan Karir Pada Siswa SMAN 47 Jakarta” adalah benar

merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam

penyusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan

skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.

Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-

undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari

karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, 13 Juni 2017

Septian Abdul Rahman

NIM:1111070000057

Page 5: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

v

MOTTO

“ ULAH NGELUH KEUR RIPUH,

ULAH NGARAJA KEUR BAGJA.

RIPUH UJIAN

BAGJA TITIPAN”

-KANG IBING-

Page 6: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) April 2017

C) Septian Abdul Rahman

D) Pengaruh kecerdasan emosional, efikasi diri dan locus of control terhadap

kesulitan pengambilan keputusan karir siswa SMAN 47 jakarta

E) xii + 54 halaman + lampiran

F) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kecerdasan

emosional, efikasi diri dan locus of control terhadap kesulitan pengambilan

keputusan karir siswa SMAN 47 Jakarta. Sampel berjumlah 181 siswa

SMAN 47 Jakarta yang diambil dengan teknik purposive sampling.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdapat empat skala, yaitu

skala modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of control dan skala

kesulitan pengambilan keputusan karir. Uji validitas alat ukur

menggunakan teknik confirmatory factor analysis (CFA). Sedangkan

analisis data menggunakan teknik multiple regression. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel

kecerdasan emosional, efikasi diri dan locus of control terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir pada siswa SMAN 47 Jakarta. Besarnya

pengaruh seluruh variabel independen terhadap komitmen organisasi

adalah sebesar 27,5%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di

luar penelitian ini. Sementara hasil analisis proporsi varians masing-

masing variabel secara terpisah, ditemukan sumbangan yang paling besar

terhadap komitmen organisasi adalah self emotion appraisal, other

emotion appraisal, use emotion other, regulatin of emotion dari variabel

kecerdasan emosional, variabel efikasi diri dan interna, eksternal dari

variabel locus of control. Penelitian ini akan mendapatkan hasil yang lebih

baik apabila menggunakan populasi yang lebih luas, agar mendapatkan

data yang lebih beragam dan dapat membandingkan dengan faktor yang

belum bisa diteliti

G) Bahan bacaan: 29; buku: 1 + jurnal: 25 + artikel online: 2 + skripsi: 1

Page 7: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) April 2017

C) Septian Abdul rahman

D) The influence of emotional intelligence, self-efficacy and locus of

control on career decision making difficulties students of SMAN 47

Jakarta

E) xii + 67 pages + appendix

F) This study aimed to determine the effect of emotional intelligence

variables, self-efficacy and locus of control on career decision making

difficulties students of SMAN 47 Jakarta. Sample of 181 students of

SMAN 47 Jakarta taken by purposive sampling technique. The

instrument used in this study, there are four scales, namely the capital

scale of emotional intelligence, self-efficacy, locus of control and the

scale of the career decision making difficulties. Test the validity of the

measuring instrument using the technique of confirmatory factor

analysis (CFA). While the analysis of data using multiple regression

techniques. The results showed that there was a significant effect of the

variable of emotional intelligence, self-efficacy and locus of control on

career decision making difficulties at SMAN 47 Jakarta. The

magnitude of the effect of all independent variables on organizational

commitment is 27.5%, while the rest influenced by other variables

outside of this study. While the results of the analysis of the proportion

of the variance of each variable separately, was found contributed most

to the organization's commitment is self-emotion appraisal, of emotion

appraisal, use emotion other, regulatin of emotion of the variables of

emotional intelligence, the variables of self-efficacy and internal,

external variables locus of control. This study will get better results

when using the wider population, in order to obtain richer data and can

compare with factors that cannot be investigated

G) Reading materials: 29; books: 1 + articles: 25 + online articles: 2 +

thesis: 1

Page 8: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim.

Alhamdulillah, segala puji syukur kepada Allah SWT sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, yang telah membawa ilmu kepada

umat manusia di dunia.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa terselesaikannya

skripsi ini tentunya tidak luput dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu

peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si., Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Wakil Dekan Bidang Akademik

Bapak Dr. Abdul Rahman Saleh, M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Ibu Dra. Diana Mutiah, M.Si., dan Wakil Dekan Bidang Keuangan Bapak

Ikhwan Lutfi, M.Psi., yang telah memberikan peneliti kesempatan untuk

belajar di Fakultas Psikologi.

2. Bapak Dr. Abdul Rahman Saleh, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi.

Peneliti mengucapkan terima kasih atas waktu, kesabaran, motivasi serta

arahan yang telah diberikan selama ini.

3. Nia Tresniasari, M.Si., dosen pembimbing akademik yang telah membantu

memberikan nasihat akademik kepada peneliti selama masa perkuliahan.

4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan telah

menjadi contoh yang baik bagi peneliti. Para Staf Civitas Akademika Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan

bagi peneliti dalam proses administrasi. Semoga Allah SWT selalu

memberikan keberkahan ilmu kepada mereka.

5. Kedua orang tua peneliti, Bapak Kamaludin dan Ibu Jubaedah yang selalu

memberikan doa, kasih sayang, serta menjadi kekuatan dan penyemangat di

berbagai situasi dan kondisi. Serta adik-adik peniti, Fita Fajria dan Syahru

Ramadhan. semoga bisa jauh lebih baik dari sekedar apa yang dilakukan oleh

peneliti.

Page 9: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

ix

6. Intan Rahayu, terima kasih.

7. Para responden yang telah membantu dalam penelitian ini yang tidak dapat

peneliti sebutkan satu persatu. Terimakasih karena telah meluangkan

waktunya untuk mengisi kuesioner peneliti.

8. Keluarga kelas B 2011, terima kasih untuk enam tahun yang berharga.

9. Keluarga Futsal Psikologi UIN Jakarta yang memberikan kenangan yang

melekat pada peneliti selama 4 tahun di Fakultas Psikologi.

10. Keluarga Anaconda Family, bang cat, bang deni, tokecang yang selalu

memberikan bantuan, dukungan dan canda tawa kepada peneliti.

11. Keluarga Remas, Terima kasih atas kebersamaannya di akhir masa kuliah.

Terima kasih banyak

12. The Kill Brother. Teguh, Rama, Rizal, Iki, Dani, Erwin, Rian Terima kasih

karena selalu mengingatkan bahwa kemanapun kita pergi keluarga adalah

tempat kembali

13. Untuk Dini,Pupung,Lia,Ayep,Tokecang,Abay,Idek,Kresna,Nita,ka Nabila,

Deni sekar, Ilham fahreza, Alfi, Meitha, baduy, prof rifki, icha jon, kibo,

sapan, Hadi, Roy, Fadel, Kurniawan, Baduy, Mbak Dewi, Pak Dedi terima

kasih kasih banyak telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung proses penelitian ini, terima kasih telah meluangkan waktu fikiran

dan tenaganya.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

berkontribusi dalam penelitian ini. Pencapaian ini tidak akan terwujud tanpa

bantuan dari kalian semua.

Peneliti menyadari bahwa segala bentuk kekurangan yang disengaja maupun

tidak disengaja akan menjadi bahan perbaikan untuk menjadi lebih baik. Peneliti

berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada setiap

pembaca.

Jakarta, 13 Juni 2017

Peneliti

Page 10: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ iii

PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................................. iv

MOTTO ....................................................................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................................. vi

ABSTRACT ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ................................................ 9

1.2.1 Pembatasan masalah ................................................................................ 9

1.2.2 Perumusan masalah ................................................................................. 11

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................................... 12

1.3.1 Tujuan penelitian ...................................................................................... 12

1.3.2 Manfaat penelitian .................................................................................... 12

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Kesulitan Pengambilan Keputusan Karir ......................................................... 14

2.1.1 Definisi kesulitan pengambilan keputusan karir ..................................... 14

2.1.2 Proses pengambilan keputusan karir ....................................................... 15

2.1.3 Dimensi kesulitan pengambilan keputusan karir ..................................... 16

2.1.4 Pengukuran pengambilan keputusan karir ............................................... 19

2.2 Kecerdasan Emosional ..................................................................................... 20

2.2.1 Definisi kecerdasan emosional ................................................................. 20

2.2.2 Dimensi kecerdasan emosional ................................................................ 23

2.2.3 Pengukuran kecerdasan emosional .......................................................... 23

2.3 Efikasi Diri ....................................................................................................... 25

2.3.1 Definisi Efikasi diri ................................................................................. 25

2.3.2 Dimensi Efikasi diri ................................................................................. 26

2.3.3 Pengukuran efikasi diri ............................................................................ 27

2.4 Locus of control ............................................................................................... 28

2.4.1 Definisi Locus of control ........................................................................ 28

Page 11: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

xi

2.4.2 Dimensi Locus of control ......................................................................... 29

2.4.3 Pengukuran Locus of control ................................................................... 31

2.5 Kerangka Berfikir ............................................................................................. 32

2.6 Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 36

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....................................... 37

3.1.1 Teknik pengambilan sampel .................................................................... 37

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .................................... 37

3.2.1 Identifikasi variabel ................................................................................. 37

3.2.2 Definisi Operasional Variabel ................................................................. 38

3.3 Alat Ukur Pengumpulan Data .......................................................................... 39

3.3.1 Skala kesulitan pengambilan keputusan karir ......................................... 40

3.3.2 Skala kecerdasan emosional ..................................................................... 41

3.3.3 Skala efikasi diri ...................................................................................... 42

3.3.4 Skala Locus of control ............................................................................ 43

3.4 Prosedur Pengujian Alat Ukur .......................................................................... 44

3.4.1 Pengujian Validitas Konstruk .................................................................. 44

3.4.2 Uji Validitas Skala Kesulitan Pengambilan Keputusan Karir ................. 47

3.4.3 Uji Validitas Skala Self Emotions Appraisal ............................................ 48

3.4.4 Uji Validitas Skala Other Emotions Appraisal ........................................ 49

3.4.5 Uji Validitas Skala Use Emotions Other ................................................. 50

3.4.6 Uji Validitas Skala Regulation of emotions ............................................ 51

3.4.7 Uji Validitas Skala Efikai Diri Pengambilan Karir ................................. 51

3.4.8 Uji Validitas Skala Locus of control Internal .......................................... 52

3.4.9 Uji Validitas Skala Locus of control Eksternal ....................................... 53

3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................................ 54

3.6 Prosedur penelitian ........................................................................................... 58

3.7 Metode Analisis Data ........................................................................................ 59

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Subjek Penelitian ............................................................................................... 62

4.2 Deskripsi Statistik varibel Penelitian ................................................................ 62

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian .............................................................. 63

4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian .......................................................................... 66

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 74

5.2 Diskusi ............................................................................................................. 74

5.3 Saran ................................................................................................................. 78

Page 12: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

xii

5.3.1 Saran teoritis ........................................................................................... 78

5.3.2 Saran praktis ............................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Tabel Nilai Skor........................................................................................... 40

Tabel 3.2 Blue Print Skala Kesulitan Pengambilan Keputusan Karir ........................ 41

Tabel 3.3 Blue Print Skala Kecerdasan Emosional .................................................... 42

Tabel 3.4 Blue Print Skala Efikasi Diri ...................................................................... 43

Tabel 3.5 Blue Print Skala Locus of Control .............................................................. 44

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item skala kesulitan pengambilan keputusan karir ............ 48

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item skala self emotions appraisal .................................... 49

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item skala other emotion appraisal ................................... 49

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item skala use emotion other ............................................ 50

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item skala regulation of emotion ..................................... 51

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item skala efikasi diri ....................................................... 52

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item skala internal ........................................................... 53

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item skala eksternal ........................................................... 54

Tabel 4.1 Gambaran umum subjek berdasarkan jenis kelamain ................................ 62

Tabel 4.2 Deskripsi statistik variabel penelitian ........................................................ 62

Tabel 4.3 Norma skor karegorisasi ............................................................................. 63

Tabel 4.4 Kategorisasi skor variabel .......................................................................... 64

Tabel 4.5 Model summary analisis regresi ................................................................. 67

Tabel 4.6 Anova pengaruh keseluruhan IV terhadap DV ........................................... 67

Tabel 4.7 Koefisien regresi ........................................................................................ 68

Tabel 4.8 Model summary proporsi varians tiap IV terhadap DV ............................. 71

Page 14: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Taxonomi kesulitan pengambilan keputusan karir ................................. 16

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir ....................................................................... 35

Page 15: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran skala .......................................................................................... 85

2. Lampiran syntax dan path diagram ........................................................... 92

3. Lampiran hasil uji regresi......................................................................... 102

Page 16: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berada pada rentang usia 15-18 tahun.

Pada rentangan usia tersebut seorang individu berada pada tahap perkembangan

masa remaja akhir. Menurut Hartung (2005) masa remaja merupakan masa bagi

individu untuk mulai membuat rencana karir dengan eksplorasi dan mencari

informasi karir dan bakat yang diminati serta mulai membuat keputusan karir

(Creed, Patton, & Prideaux, 2006). Fokus utama dari tahapan eksplorasi adalah

menggali berbagai informasi diri serta bidang karir sebagai dasar menentukan

pilihan karir tertentu.

Banyak remaja yang tidak cukup banyak mengeksplorasi pilihan karir

sendiri dan juga menerima terlalu sedikit bimbingan karir dari pembimbing di

sekolah. Bimbingan karir dengan intensitas yang sedikit diterima di sekolah juga

dapat menyebabkan siswa/i kekurangan informasi mengenai peluang karir dan

jenis-jenis jurusan studi tersedia. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan siswa

tidak terarah dalam pengambilan keputusan karirnya dan bahkan menyebabkan

salah dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa kelas 12 di

berbagai sekolah di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan, ditemukan

bahwa ada beberapa hal yang membuat siswa kelas 12 sulit dalam pemilihan

jurusan di perguruan tinggi diataranya siswa merasa sering bingung dalam

pengambilan keputusan jurusan studi lanjut. Siswa beberapa kali mengganti

Page 17: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

2

pilihan jurusan studi yang ingin dituju. Ketika ditanya, siswa menjawab bahwa

mereka kurang yakin dengan pilihan mereka dan kurang percaya diri apakah dapat

bersaing dengan pendaftar lain. Siswa juga bingung dengan pertimbangan karir

setelah lulus nanti karena persaingan dunia kerja juga sangat ketat. Ketika

diwawancara, ada siswa yang mengaku memilih jurusan hanya asal-asalan

dikarenakan kurangnya informasi mengenai jurusan yang ada di universitas serta

kurangnya pengetahuan tentang tindak lanjut mengenai karir dirinya. Selain itu,

ada juga siswa yang merasa sulit dalam pemilihan jurusan dikarenakan adanya

keragu-raguan atas minat dan bakat dalam dirinya, faktor kurangnya informasi

mengenai jurusan yang tersedia dalam universitas dan kurangnya kemampuan

untuk menimbang serta melakukan alternatif pilihan jurusan juga membuat sulit

siswa. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman atau orientasi karir siswa dan

apabila dibiarkan akan mengakibatkan kesalahan memilih jurusan dan berdampak

juga jika sudah masuk perkuliahan, maka dari itu perlu adanya keputusan yang

baik.

Seperti yang diungkapkan oleh Santrock (2007), sebagai individu yang

sedang menuju ke periode dewasa, siswa memiliki sejumlah tugas perkembangan,

yang salah satunya adalah mempersiapkan karir atau pekerjaan untuk masa

depannya. Oleh karena itu sebagai individu yang menjelang dewasa diharapkan

dapat memikirkan masa depannya dengan matang dan sungguh-sungguh. Menurut

Ginzberg pilihan karir siswa masuk ke dalam tahap tentatif yaitu usia (11-18

tahun) dimana masa anak bersekolah di SMP dan SMA ( Zunker 1990). Beberapa

remaja mampu membuat keputusan ini cukup mudah dan cepat, sementara yang

Page 18: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

3

lain dilaporkan memiliki banyak kesulitan dengan pengambilan keputusan karir

karena tidak efektifnya informasi (Gati, Krausz, & Osipow, 1996).

Friedman menemukan bahwa pengambilan keputusan pada remaja Israel

(kelas 9 dan kelas 12) sangat memprihatinkan dan 43% masalah tersebut

kebanyakan melibatkan pemilihan karir dan pendidikan pada remaja. Begitu juga

di dunia pendidikan, dan sebesar 48% masalah yang paling serius untuk remaja

adalah dalam memilih SMA, mata kuliah dan pemilihan jurusan untuk perguruan

tinggi (Gati & Saka, 2001).

Meskipun beberapa remaja dalam hal ini Siswa di tahun terakhir

mengambil keputusan relatif dengan lebih mudah, tetapi sebenarnya masih banyak

remaja lain mengalami kesulitan sebelum atau selama proses pengambilan

keputusan. Kesulitan-kesulitan ini dapat menyebabkan mereka untuk mencoba

mengalihkan tanggung jawab untuk membuat keputusan pada orang lain atau

menunda dan bahkan menghindari membuat keputusan tersebut. Hal ini pada

akhirnya dapat menyebabkan kurang optimalnya keputusan siswa tersebut. Selain

itu, cara siswa menangani keputusan ini memiliki efek pada keputusan karir masa

depan mereka (Gati & Saka, 2001).

Berdasarkan fenomena diatas muncul sebuah pertanyaan. Mengapa banyak

siswa di tahun terakhir yang masih mengalami kesulitan dalam memutuskan

karirnya? Padahal idealnya pada usia remaja mereka sudah harus mengambil

keputusan karirnya. Setiap individu memiliki karakteristik respon yang berbeda

dalam pengambilan keputusan, begitu juga dengan bagaimana individu tersebut

mengambil keputusan di dalam karirnya

Page 19: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

4

Kesulitan–kesulitan yang dialami individu oleh Gati dan kawan-kawan

kemudian dikembangkan dalam sebuah taksonomi kesulitan dalam pembuatan

keputusan karir (Gati Krausz & Osipow, 1996). Taksonomi ini didasarkan pada

teori pengambilan keputusan, yang memainkan peran penting dalam memahami

adanya kesulitan pengambilan keputusan karir. Taksonomi tersebut didasarkan

pada penyimpangan yang terjadi dari model "pengambil keputusan karir yang

ideal." Pembuat keputusan karir yang ideal dapat didefinisikan sebagai individu

yang menyadari kebutuhannya dalam membuat keputusan karir, bersedia untuk

membuat keputusan seperti itu, dan mampu membuat keputusan yang "benar"

(yaitu sebuah keputusan yang didasarkan pada proses yang tepat dan kompatibel

dengan tujuan individu dan sumber daya tersebut).

Secara garis besar pengambilan keputusan karir disebabkan oleh faktor

internal dan eksternal serta faktor demografi, faktor internal dalam pengambilan

keputusan karir adalah efikasi keputusan karir (Sawitri, 2009), spiritualitas dan

locus of control (Oluwole dan Umar, 2013), efikasi diri dan gender (Morgan

&Ness), trait kepribadian (Di Fabio, Palazzeschi, Peretz & Gati, 2012) dan

kecerdasan emosional (Afzal, Atta & Shujja, 2013). Faktor eksternal yang

mempengaruhi pengambilan keputusan karir adalah perbedaan kultur (Mau,

2000), kelekatan teman sebaya dan orang tua (Nawaz dan Gilani, 2011),

keterlibatan keluarga (Oluwol dan Umar, 2013), pola asuh orang tua (Onder,

Kirdok & Isik, 2010), dan gaya kelekatan (Sawitri, 2009). Sedangkan faktor

demografi yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir seperti sekolah,

keluarga, media, teman sebaya (Mudhovozi dan Chireshe, 2012).

Page 20: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

5

Pengambilan keputusan karir merupakan isu sensitif bagi siswa yang

melibatkan proses informasi kognitif (Afzal, Atta & Shujja, 2013). Kidd (1998)

menyatakan bahwa selain kognisi, emosi merupakan faktor kunci dalam

menentukan pilihan karir dan perilaku karir. Literatur tentang pengembangan karir

telah semakin berfokus pada peran emosi dalam pengambilan keputusan karir (Di

Fabio, 2012).

Mempelajari peran emosi dalam proses pemilihan karir, kecerdasan

emosional diperkenalkan sebagai variabel penting untuk keberhasilan karir (Di

Fabio & Kenny, 2011). Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi memiliki

kesadaran yang lebih besar terhadap emosi mereka dan memiliki kapasitas yang

lebih besar untuk mengintegrasikan pengalaman emosional dengan pikiran dan

tindakan. Oleh karena itu, orang-orang ini tampaknya lebih mampu mengelola

respons emosional mereka sendiri dalam proses pengambilan keputusan karir (Di

Fabio & Palazzeschi, 2009).

Kecerdasan emosional dan pengambilan keputusan karir terlihat memiliki

korelasi yang positif. Ketika orang berada dalam suasana hati yang positif

misalnya, mereka cenderung lebih optimis dan melihat bahwa peristiwa positif

lebih sering terjadi dan peristiwa negatif cenderung lebih sedikit. Sedangkan,

ketika orang berada dalam suasana hati negatif, mereka cenderung lebih pesimis

dan menganggap bahwa peristiwa positif cenderung lebih sedikit dan peristiwa

negatif lebih sering terjadi (Salovey & Birnbaum, 1989).

Sependapat dengan Brown, Emmerling dan Cherniss (dikutip oleh Afzal,

Atta & Shujja, 2013), sebuah penelitian menyatakan bahwa individu dengan

Page 21: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

6

kecerdasan emosional yang lebih besar akan lebih sadar dengan minat mereka

sendiri dan lebih percaya pada kemampuan mereka sendiri dalam menghadapi

tugas-tugas yang berhubungan dengan pengambilan keputusan karir. Hal ini

menunjukkan bahwa orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi umumnya

memiliki kesadaran yang lebih besar dari emosi mereka dan memiliki kapasitas

yang lebih besar untuk mengintegrasikan pengalaman emosional dengan pikiran

dan tindakan mereka (Emmerling & Cherniss, 2003).

Selain kecerdasan emosional, faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan karir adalah efikasi diri. Bandura (1977) menyatakan bahwa efikasi diri

adalah keyakinan seseorang tentang kemampuannya untuk berhasil melakukan

tugas yang diberikan atau perilaku dan dianggap mediator utama dalam perilaku

dan perubahan perilaku (dalam Reddan, 2014). Efikasi diri juga salah satu aspek

kunci dari kemajuan dalam pengambilan keputusan karir untuk mengeksplorasi

lingkungan pada remaja (Bandura, 1977). Efikasi diri yang rendah juga

berpengaruh terhadap perubahan perilaku tertentu yang dapat menyebabkan

seseorang melakukan penghindaran dari perilaku pengambilan keputusan

karirnya, sedangkan efikasi diri yang tinggi akan berpengaruh lebih dalam

menyebabkan individu untuk mudah melakukan pengambilan keputusan karir

tersebut (Reddan, 2014). Selain itu, efikasi diri pada diri siswa juga bisa

bertambah dengan adanya pengetahuan dan informasi yang cukup dalam sebuah

karir tertentu, penelitian yang dilakukan Reddan (2014) menemukan mayoritas

siswa sekitar 87% menyatakan bahwa mereka menjadi lebih berpengetahuan dan

memiliki efikasi diri yang tinggi saat mereka mengetahui tentang pekerjaan

Page 22: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

7

tertentu dengan mendapatkan berbagai informasi yang ditujukan untuk

mengetahui karir tertentu sesuai dengan yang diinginkannya.

Menurut Taylor dan Betz (1983), efikasi diri dalam pengambilan

keputusan karir adalah aplikasi dari konsep efikasi diri dan kepercayaan diri yang

dibutuhkan untuk membuat keputusan karir. Taylor dan Betz menunjukkan bahwa

siswa dengan tingkat yang rendah dalam pengalaman efikasi dirinya ketika akan

membuat sebuah keputusan karir maka mereka akan kurang percaya diri tentang

pilihan kejuruan dan karirnya, dan tentunya akan sulit mengambil keputusan.

efikasi diri memberikan dampak positif terhadap sikap remaja untuk

pengambilan keputusan karir, lulusan yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan

lebih mudah dalam memilih karir yang menantang baginya (Yinghua Yi, 2014).

Prapaskah, Brown, dan Hacket (1994) juga menjelaskan bahwa efikasi diri secara

langsung bertujuan dalam pilihan karir dan tindakannya itu sendiri, seperti siswa

dalam pengambilan keputusan karir. Sejalan dengan itu, Yinghua Yi, (2014)

berdasarkan hasil penelitiannya menemukan bahwa efikasi diri mempengaruhi

secara signifikan dengan pengambilan keputusan karir dengan cara memberikan

program karir konseling yang akan membuat siswa menemukan tujuan karirnya.

Tetapi dalam penelitian yang dilakukan Feather (1988) yang mempelajari

pengambilan keputusan karir mahasiswa menemukan bahwa efikasi diri menjadi

masalah dalam proses memilih karir tertentu ketika salah satu pilihan mereka

memerlukan pertimbangan yang lebih cermat (dimana diperlukan banyak

keterampilan dan kemampuan yang diperlukan) dan persiapan dibandingkan yang

Page 23: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

8

lainnya (dalam Brown, 2002). Dengan adanya nilai-nilai dari karir tertentu yang

lebih diprioritaskan individu, menjadi faktor penentu terpenting dari pilihan karir.

Salah satu faktor lain yang mempengaruhi kesulitan pengambilan

keputusan karir yaitu locus of control dimana menurut Phares (Nuriskha, 2010)

yaitu keyakinan seseorang terhadap sumber yang mengontrol kejadian-kejadian

dalam hidupnya. Locus of control menggambarkan dimana letak keyakinan dan

seberapa kuat kontrol pada individu, apakah kontrol yang menjadi dasar

pembentukan serta penampilan tingkah laku bersumber dari dalam atau dari luar

dirinya.

Rooter (1966) mendefinisikan locus of control sebagai kemampuan

seseorang dalam merasakan hubungan antara usaha-usaha yang telah dilakukan

dengan akibat-akibat yang diterimanya. Lebih lanjut diungkapkan bahwa locus of

control mencakup peristiwa yang dialami seseorang yang dapat dipresepsikan

secara berbeda dan juga menimbulkan reaksi yang berbeda pada setiap individu.

Locus of control ini memiliki peranan bagi seseorang untuk menentukan

tindakan yang akan dilakukan pada masa datang. Seseorang dengan locus of

control internal akan lebih berusaha keras dan memaksimalkan kemampuannya

untuk mencapai keberhasilan, sementara seseorang dengan locus of control

eksternal tidak memiliki harapan dan kurang usaha untuk memperbaiki kegagalan

yang dialami karena merasa tidak mampu.

Weiner (dalam Ajzen,2002) mengemukakan bahwa keberhasilan atau

kegagalan disebabkan oleh faktor internal dalam hal ini adalah usaha dan

kemampuan, akan tetapi jika keberhasilan dan kegagalan tidak menjadi faktor

Page 24: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

9

utama maka individu tersebut memiliki pengendalian diri eksternal atau disebut

dengan keberuntungan belaka. Dapat dikatakan bahwa individu yang memiliki

pengendalian diri secara internal memiliki Locus of Control internal sedangkan

individu yang memiliki pengendalian diri berdasarkan faktor luar disebut

memiliki Locus of Control eksternal (Ajzen,2002). Jika seorang siswa merasa

yakin bahwa persiapan karir matang dan pilihan karir yang tepat merupakan hasil

usahanya dalam memperbanyak informasi pekerjaan, mengikuti pelatihan kerja

atau kursus, maka siswa tersebut kemungkinan termasuk individu dengan locus of

control internal, sebaliknya jika seorang siswa yakin bahwa keberhasilannya

dalam merencanakan karir dengan baik ditentukan oleh guru, kesempatan, atau

faktor keberuntungan, maka siswa tersebut kemungkinan memiliki locus of

control eksternal.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis

menganggap perlu adanya penelitian lagi terkait hal tersebut. Oleh karena itu,

untuk merealisasikan hal tersebut diajukan penelitian dengan judul : “Pengaruh

kecerdasan emosional, efikasi diri dan locus of control terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir siswa/i SMAN 47 Jakarta.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Banyaknya definisi dan faktor-faktor yang dikemukakan oleh beberapa tokoh

mengenai pengambilan keputusan karir, efikasi pengambilan keputusan karir dan

kecerdasan emosional, maka peneliti perlu melakukan pembatasan masalah

sebagai berikut :

Page 25: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

10

1. Kesulitan pengambilan keputusan karir dalam penelitian ini adalah kurangnya

optimal dari pilihan karir individu yang dapat menyebabkan kesulitan dalam

pemilihan karir, yang meliputi lack of readiness, lack of information dan

inconsistent information (Gati, et al, 1996).

2. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, mengakses dan

menghasilkan emosi sehingga dapat membantu dalam berpikir, untuk

memahami emosi dan pengetahuan emosional, serta mengatur emosi

sehingga dapat mendorong pertumbuhan emosi dan intelektual (Mayer &

Salovey, 1997). Dalam penelitian ini meliputi dimensi self emotions

appraisal, other’s emotions appraisal, use of emotions dan regulation of

emotions.

3. Efikasi diri dalam penelitian ini adalah efikasi diri pengambilan keputusan

karir yaitu efikasi diri pengambilan keputusan karir yang dibuat oleh Taylor

dan Betz (1983) untuk mengukur tingkat keyakinan individu bahwa ia bisa

berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk membuat

keputusan karir. keyakinan diri akan kemampuan untuk melakukan pemilihan

karirnya, yang meliputi accurate self appraisal, gathering occupational

information, goal selection, making plans for the future, dan problem solving.

4. Locus of control

Locus of Control adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa penguat

perilakunya dikendalikan di dalam dirinya sendiri (internal) atau dikendalikan

oleh orang atau kekuatan luar seperti keberuntungan atau nasib (eksternal)

(Rotter, dalam Engler, 2009)

Page 26: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

11

Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMAN 47 Jakarta yang akan melanjutkan

pendidikan dan pemilihan karir ke jenjang yang lebih tinggi.

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka perumusan masalah

yang akan disusun sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional, efikasi diri dan locus of control

serta dimensi-dimensinya terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir?

2. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir?

3. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional (Self-emotions appraisal)

terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir?

4. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional (Other’s emotions

appraisal) terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir?

5. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional (Use of emotions) terhadap

kesulitan pengambilan keputusan karir?

6. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional (regulation of emotions)

terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir?

7. Apakah terdapat pengaruh efikasi diri (Accurate self appraisal) terhadap

kesulitan pengambilan keputusan karir?

8. Apakah terdapat pengaruh efikasi diri (gathering accoptional information)

terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir?

9. Apakah terdapat pengaruh efikasi diri (goal selection) terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir?

Page 27: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

12

10. Apakah terdapat pengaruh efikasi diri (making plan for the future) terhadap

kesulitan pengambilan keputusan karir?

11. Apakah terdapat pengaruh efikasi diri (problem solving) terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir?

12. Apakah ada pengaruh locus of control (internal) terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir?

13. Apakah ada pengaruh locus of control (eksternal) terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir?

14. Apakah variabel yang paling berpengaruh terhadap kesulitan keputusan

pengambilan karir?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :

Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional, efikasi diri dan locus

of control terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir serta mengetahui

pengaruh masing–masing variabel dalam kesulitan pengambilan keputusan karir.

1.3.2 Manfaat penelitian

Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kesulitan pengambilan keputusan karir pada siswa.

2. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang kesulitan pengambilan

keputusan karir pada remaja khususnya bagi siswa SMA.

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah :

Page 28: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

13

1. Siswa dapat lebih memahami pengambilan keputusan mengenai karir masa

depan .

2. Dapat memberikan wawasan kepada orang tua agar dapat lebih

memperhatikan dan membimbing anak-anaknya dalam menentukan karir

pada masa depan.

3. Memberikan masukan bagi konselor sekolah dan guru BK dalam

memaksimalkan dan melihat faktor internal dan eksternal yang dapat

mempengaruhi diri siswa dalam menentukan karirnya.

Page 29: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

14

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Kesulitan Pengambilan Keputusan Karir

2.1.1 Definisi kesulitan pengambilan keputusan karir

Sebelum menjelaskan tentang kesulitan pengambilan keputusan karir, penulis

akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian dari pengambilan keputusan.Wang

dan Ruhe (2007) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai sebuah proses

untuk memilih berbagai tindakan yang dipilih dari berbagai set alternatif

berdasarkan kriteria tertentu. Menurut Tiedeman (1960) pengambilan keputusan

didefinisikan sebagai perilaku atas reaksi dan persepsi dalam individu dalam

menghadapi masalahnya (Harren, 1976). Pengambilan keputusan adalah proses

mengidentifikasi dan memilih dari berbagai solusi yang memungkinkan untuk

mengatasi problem berdasarkan situasi yang terjadi (Al-Tarawneh, 2012).

Berdasarkan teori pengambilan keputusan tersebut, Gati, Krausz dan

Osipow (1996) mengembangkan teori taksonomi berbasis kesulitan dalam

pengambilan keputusan karir. Taksonomi tersebut berkembang menjadi model

“pengambilan keputusan karir yang ideal”. Isilah ini mengacu pada individu yang

menyadari kebutuhan untuk membuat keputusan karir dalam hidupnya, bersedia

untuk membuatnya, dan mampu membuat keputusan yang baik dan benar (yaitu

keputusan menggunakan proses yang tepat dan sesuai dengan tujuan individu).

Kesulitan dari suatu proses pengambilan keputusan karir, seperti diketahui

sebelumnya banyak membuat kesulitan bagi kebanyakan orang untuk menemukan

pembuatan keputusan karir yang ideal.

Page 30: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

15

Gati, Krausz dan Osipow (1996) mendefinisikan kesulitan dalam

pengambilan keputusan karir adalah kurang optimalnya pilihan karir individu

yang dapat menyebabkan kesulitan dalam pemilihan karir. Definisi ini yang

digunakan dalam penelitian ini.

2.1.2 Proses pengambilan keputusan karir

Brown (2002) mengatakan terdapat lima proses dalam pengambilan keputusan

karir yang akan terus berputar, yaitu : (1) communication (2) analysis, (3)

synthesis, (4) valuing, (5) execuition. Proses yang diungkapkan tersebut

merupakan sebuah proses yang harus dilaksanakansecara berurutan,

1. Communication (komunikasi) pada tahap pertama individu harus

melakukan tahap communication yang ditujukan untuk menggali informasi

sebanyak-banyaknya melalu indra yang dimilikinya, sehingga individu

bisa merasakan mana karir yang akan membuat nyaman dirinya atau tidak.

2. Analysis (menganalisa) menganalisis dari berbagai informasi yang sudah

diterima, pada tahap ini individu melakukan identifikasi dan pengkaitan

terhadap berbagai informasi dan masalah yang mungkin ada dalam dirinya,

pada tahap ini adalah tahapan yang paling efektif dalam melakukan

pemecaham masalah (problem solving).

3. Synthesis (memadukan) tahap dimana individu harus memikirkan peluang

apa saja yang ada dan harus dilakukan,pada tahapan ini individu harus

menyimpulkan suatu tindakan melalui proses elaborasi (elaboration)

melibatkan generasi yang kreatif dari berbagai macam solusi yang

mungkin atau bahkan tidak mungkin melalui proses brainstroming,

Page 31: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

16

analogi atau metafora, dan kristalisasi (crystalization) penyempitan atau

penggolongan dalam pemilihan potensi untuk mengelola seperangkat

alternatif yang layak dan relevan.

4. Valuing (penilaian) individu harus memikirkan keputusan yang

diambilnya, sebagai suatu keputusan yang akan diterima oleh

lingkungan atau sistem yang berlaku atau tidak, pada tahap ini individu

akan dihadapkan dengan visi kedepan dan seberapa besar komitmen

yang akan dipegang.

5. Execution (pelaksanaan) yang membuat individu dapat melaksanakan

berbagai perencanaan dan strategi yang sudah ditentukan ditahap-tahap

sebelumnya. Dan harus diubah menjadi sebuah tindakan yang nyata

dan dalam tahapan-tahapan yang sudah dibuat.

2.1.3 Dimensi kesulitan pengambilan keputusan karir

Dimensi pengambilan keputusan karir disini akan dijelaskan dalam kesulitan

pengambilan keputusan karir yang dikembangkan oleh Gati, Krausz dan Osipow

(1996) yang digambarkan dalam sebuah taxonomy pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Taxonomy kesulitan pengambilan keputusan karir

Page 32: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

17

Gati, dkk (1996) membagi kesulitan pengambilan keputusan karir dalam dua fase,

yang menentukan keputusan dan selama proses pengambilan keputusan. Secara

detail dijelaskan di bawah ini.

A. Sebelum proses pengambilan keputusan

1. Kurangnya kesiapan (lack of readiness)

Kurangnya kesiapan untuk mengambil keputusan karir terdiri dari tiga sub

aspek yaitu: kurangnya motivasi, yaitu kurangnya kemauan seseorang untuk

melakukan pengambilan keputusan karir. Selanjutnya yang kedua adanya

sifat ragu-ragu dalam mengambil keputusan karir (indecisiveness), yaitu

kesulitan umum dalam mengambil keputusan. Selanjutnya keyakinan

disfungsional (disfunctional beliefs), yaitu distorsi persepsi mengenai proses

pengambilan keputusan karir, pengharapan yang kurang masuk akal dan

pemikiran yang keliru mengenai suatu hal tertentu.

B. Selama proses pengambilan keputusan

1. Kurangnya informasi (Lack of Information)

Kurangnya informasi mengenai suatu pengambilan keputusan karir juga

memiliki empat sub aspek yaitu :

a. kurangnya informasi mengenai proses pengambilan keputusan (lack of

knowladge about the process), terutama pengetahuan mengenai

pengambilan keputusan secara bijak dan kurangnya pengetahuan

mengenai proses pengambilan keputusan karir.

Page 33: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

18

b. kurangnya pengetahuan mengenai diri sendiri ( lack of information about

self), ketika seseorang tidak memiliki cukup informasi mengenai dirinya

sendiri.

c. kurangnya informasi mengenai pekerjaan (lack of knowladge about

occupation), yaitu kurangnya informasi mengenai karir dan alternatif-

alternatif yang ada dalam karir, serta karakteristiknya.

d. kurangnya informasi dalam cara memperoleh informasi tersebut (lack of

ways additional information), ketika individu tidak memiliki informasi

yang cukup mengenai cara mendapatkan informasi tambahan berkenaan

dengan diri sendiri dan pekerjaannya.

2. Informasi yang tidak konsisten (inconsistent information)

Informasi yang tidak konsisten mengenai diri sendiri ataupun karirnya

memiliki tiga sub aspek, yaitu :

a. informasi yang tidak reliabel (unrealible information), ketika individu

memiliki informasi yang kontradiktif mengenai dirinya atau pilihannya.

b. konflik internal (internal conflict) ketika ada kebingungan yang berakar

pada kesulitan dalam mempertimbangkan banyak faktor yang dipandang

sangat penting.

c. konflik eksternal (external conflict) yaitu adanya kesenjangan antara

preferensi individu dan preferensi yang dikemukakan orang lain yang

menurutnya signifikan, atau suatu yang kontradiksi antara opini dari dua

atau lebih orang yang dianggapnya signifikan.

Page 34: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

19

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan pengambilan

keputusan karir memiliki 3 dimensi yaitu lack of readiness, lack of information

dan inconsistent information.

Secara garis besar pengambilan keputusan karir disebabkan oleh faktor

internal dan eksternal serta faktor demografi, faktor internal dalam pengambilan

keputusan karir adalah efikasi keputusan karir (Sawitri, 2009), spiritualitas dan

locus of control (Oluwole dan Umar, 2013), efikasi diri dan gender (Morgan &

Ness), trait kepribadian (Di Fabio, Palazzeschi, Peretz & Gati, 2012) dan

kecerdasan emosional (Afzal, Atta & Shujja, 2013). Faktor eksternal yang

mempengaruhi pengambilan keputusan karir adalah perbedaan kultur (Mau,

2000), kelekatan teman sebaya dan orang tua (Nawaz dan Gilani, 2011),

keterlibatan keluarga (Oluwol dan Umar, 2013), pola asuh orang tua

(Onder,Kirdok & Isik, 2010), dan gaya kelekatan (Sawitri, 2009). Sedangkan

faktor demografi yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir seperti

sekolah, keluarga, media, teman sebaya (Mudhovozi dan Chireshe, 2012).

Dalam peneliti disini penulis menitik beratkan pada variabel kecerdasan

emosional, pengaruh efikasi diri dan locus of control sebagai faktor yang

mempengaruhi kesulitan pengambilan keputusan karir.

2.1.4 Pengukuran pengambilan keputusan karir

Ada beberapa alat ukur yang digunakan untuk mengukur pengambilan

keputusan karir, seperti :

a. Chartran Robbins, Morrill, dan Boggs (1990) menggunakan career

factor inventory.

Page 35: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

20

b. Jones (1989) dengan career decision making profile, Instrumen ini

menggunakan skala multidimensional.

c. Alat ukur yang dikembangkan oleh Gati, Krausz, danOsipow (1996)

Career Decision Difficulity Questionnaire (CDDQ) alat ini telah

berkembang dari sebuah taksonomi teoritis kesulitan yang dihadapi

dalam pengambilan keputusan karir. CDDQ terdiri dari 24 item dan

sekarang dikembangkan dengan 34 item, masing-masing sesuai dengan

kesulitan yang terdapat dalam taxonomy.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan alat ukur career decision

difficulties questionnaire (CDDQ). Setiap item dapat diperiksa secara terpisah

dalam mencari petunjuk untuk mengidentifikasi sumber masalah pengambilan

keputusan. CDDQ terdiri dari 34 item, masing-masing sesuai dengan kesulitan

yang terdapat dalam taxonomy. (Gati,Osipow,Krausz& Saka,2000).

2.2 Kecerdasan Emosional

2.2.1 Definisi kecerdasan emosional

Sebelum menjelaskan definisi kecerdasan emosional, peneliti akan menjelaskan

definisi emosi terlebih dahulu. Menurut Salovey dan Mayer (1990), emosi adalah

respon terorganisir yang mempengaruhi kondisi fisiologis, sistem psikologis,

kognitif dan motivasi seseorang. Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-

pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, serta serangkaian

kecenderungan untuk bertindak (Goleman, 2000). Emosi biasanya muncul ketika

individu menghadapi sebuah peristiwa yang bermakna dalam hidupnya. Emosi

adalah proses sebab akibat yang berkaitan antara aktivitas mental (penilaian,

Page 36: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

21

kecenderungan berperilaku dan pengalaman subjektif) dengan elemen perilaku

(reaksi fisiologis, ekspresi wajah dan vokal) (Reisenzein, 2007).

Menurut Gardner (1983) kecerdasan emosional merupakan bagian dari

kecerdasan sosial, yang disebut sebagai kecerdasan pribadi. Salah satu aspek

kecerdasan pribadi ada yang berhubungan dengan perasaan dan cukup dekat

dengan apa yang kita sebut kecerdasan emosional (dalam Salovey & Mayer,

1990). Salovey dan Mayer (1990) adalah tokoh yang pertama kali mengusulkan

teori kecerdasan emosional dalam literatur akademik. Kecerdasan emosional

adalah kemampuan untuk memahami, mengakses dan menghasilkan emosi

sehingga dapat membantu dalam berpikir, untuk memahami emosi dan

pengetahuan emosional, serta mengatur emosi sehingga dapat mendorong

pertumbuhan emosi dan intelektual (Mayer & Salovey, 1997).

Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan untuk mengenali makna

dan hubungan suatu emosi, serta menggunakannya sebagai dasar dalam penalaran

dan pemecahan masalah (Mayer, Salovey, Caruso & Sitarenios, 2001).

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan dasar manusia untuk

mempertahankan hidup, seperti misalnya kesanggupan untuk mengendalikan

dorongan emosi, membaca perasaan orang lain dan memelihara hubungan dengan

sebaik-baiknya. Kecerdasan emosional juga mencakup pengendalian diri,

semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri

(Goleman, 2004). Secara teoritis, kecerdasan emosional mencerminkan sejauh

mana seseorang untuk aktif dalam sebuah proses dan bertindak berdasarkan

Page 37: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

22

informasi dari dua sifat emosional, yaitu intrapersonal dan interpersonal

(Kafetsios & Zampetakis, 2008).

Baron ( Di Fabio, 2012) membuat konsep kecerdasan emosional sebagai

konstruk multifaktorial, yaitu kompetensi emosional, pribadi dan sosial pada diri

seseorang yang berhubungan dengan diri mereka sendiri dan dengan orang lain,

serta sebagai pendukung dalam mengatasi secara efektif tuntutan dan tekanan

suatu lingkungan. Kecerdasan emosional berkembang dari waktu ke waktu,

cenderung berubah dalam kehidupan seseorang dan dapat ditingkatkan melalui

program pelatihan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan definisi

kecerdasan emosional menurut Mayer dan Salovey (1997), yaitu kemampuan

untuk memahami, mengakses dan menghasilkan emosi sehingga dapat membantu

dalam berpikir, untuk memahami emosi dan pengetahuan emosional, serta

mengatur emosi sehingga dapat mendorong pertumbuhan emosi dan intelektual.

Hal tersebut karena dalam teori ini menjelaskan secara detail mengenai

kecerdasan emosional pada individu.

Dari beberapa penjelasan tentang kecerdasan emosional tersebut, dalam

penelitian ini mengguanakan teori menurut Mayer dan Salovey (1997), yaitu

kemampuan untuk memahami, mengakses dan menghasilkan emosi sehingga

dapat membantu dalam berpikir, untuk memahami emosi dan pengetahuan

emosional, serta mengatur emosi sehingga dapat mendorong pertumbuhan emosi

dan intelektual.

2.2.2 Dimensi Kecerdasan Emosional

Page 38: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

23

Menurut Wong dan Law (2004) terdapat empat dimensi kecerdasan emosional

yaitu :

1. Self -emotions appraisal

Self-emotions appraisal menjelaskan mengenai kemampuan individu untuk

memahami emosinya dengan baik dan mengekspresikannya secara alami.

Contohnya, individu mampu memahami penyebab rasa senang yang dia

rasakan dan mampu mengekspresikan rasa senangnya tersebut dengan baik.

Individu yang memiliki kemampuan tinggi pada dimensi ini akan mampu

merasakan dan memahami emosi mereka lebih baik dibandingkan dengan

individu lainnya.

2. Other’s emotions appraisal

Other’s emotions appraisal menjelaskan mengenai kemampuan individu

untuk mengetahui dan memahami emosi orang-orang di sekitar mereka.

Contohnya, individu mampu merasakan kesedihan ataupun kesenangan yang

dialami oleh individu lain. Individu memiliki rasa simpati dan empati yang

baik. Individu yang memiliki kemampuan tinggi pada dimensi ini akan lebih

sensitif terhadap perasaan emosi individu lain dan cenderung mampu

membaca pikiran mereka.

3. Use of emotions

Use of emotions menjelaskan mengenai kemampuan individu menggunakan

emosinya untuk mengarahkan individu dalam beraktivitas dan bekerja. Emosi

dapat mempengaruhi pikiran individu dalam bertindak dan memecahkan suatu

Page 39: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

24

masalah. Contohnya, dalam memilih pekerjaan individu terkadang memilih

pekerjaan yang sesuai dengan kenyamanan hatinya.

4. Regulation of emotions

Regulation of emotions menjelaskan mengenai kemampuan individu untuk

mengatur dan mengelola emosi mereka ketika mengalami masalah emosional,

seperti marah ataupun stres. Contohnya, individu mampu menenangkan diri

dengan cepat ketika sedang marah. Individu yang memiliki kemampuan tinggi

pada dimensi ini akan mampu mengontrol perilakunya dengan baik ketika

emosi mereka sedang tidak baik.

2.2.4 Pengukuran kecerdasan emosional

Adapun skala yang dapat digunakan untuk mengukur kecerdasan emosional

adalah sebagai berikut :

1. Bar’on Emotional Quotient Inventory digunakan untuk mengukur

kecerdasan emosional seseorang yang terdiri dari 133 item pernyataan, 15 sub

skala dan 5 faktor, yaitu intrapersonal, interpersonal, adaptation, stress

management dan general mood. Reliabilitas alat ukur ini berada pada nilai

0,85.

2. Wong Law Emotional Intelligence Scale. Skala ini terdiri dari 4 dimensi

yang konsisten dengan definisi kecerdasan emosional menurut Mayer dan

Salovey (1997). Skala ini berisi 16 item pernyataan yang masing-masing

komponen terdiri dari 4 item pada setiap sub skala. Adapun dimensinya adalah

self emotions appraisal, other’s emotionsappraisal, use of emotions dan

Page 40: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

25

regulation of emotions. Reliabilitas alat ukur ini berkisar antara 0,70 sampai

0,85.

Dari pemaparan alat ukur di atas, peneliti menggunakan skala Wong Law

Emotional Intelligence Scale yang dikembangkan oleh Wong & Law dengan

alasan : 1) alat ukur konsisten dengan definisi kecerdasan emosional menurut

Mayer dan Salovey (1997) yang digunakan dalam penelitian ini, 2) skala ini lebih

mudah digunakan dengan sasaran subjek remaja karena lebih mudah dipahami

dan jumlah item tidak terlalu banyak. Skala ini pernah digunakan oleh penelitian

sebelumnya yang lakukan oleh Taji (2015).

2.3 Efikasi Diri

2.3.1 Definisi efikasi diri

Efikasi diri mengacu pada keyakinan seseorang mengenai kemampuannya untuk

berhasil melakukan tugas atau perilaku tertentu dan dianggap mediator utama

dalam perilaku dan perubahan perilaku (Bandura, 1977). Efikasi diri juga

didefinisikan sebagai sebuah harapan yang bersangkutan dengan keyakinan

seseorang dalam kemampuan seseorang untuk melakukan perilaku tertentu atau

aturan perilaku yang diperlukan untuk menghasilkan suatu hasil (Bandura, 1977).

Dalam teori efikasi diri, terdapat istilah yang disebut dengan efikasi diri

dalam pengambilan keputusan karir. Menurut Taylor dan Betz (dalam Kelly &

Hatcher, 2011) teori tersebut berdasarkan teori besar efikasi diri Bandura (1997).

Efikasi diri pengambilan keputusan karir adalah aplikasi dari konsep efikasi diri

dan kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk membuat keputusan karir.

Menggunakan teori efikasi diri, Taylor dan Betz menyatakan bahwa siswa dengan

Page 41: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

26

rendahnya tingkat pengalaman efikasi diri dalam tantangan maka ketika membuat

keputusan karir akan kurang percaya diri dengan pilihan karirnya.

Selain itu, Brown dan Prapaskah (dalam Wu, 2009) mengatakan bahwa

orang yang mungkin kurang percaya diri dalam kemampuan mereka untuk

membuat perencanaan dan pilihan karir yang baik mungkin mengalami frustrasi

dan dapat mengambil keputusan yang buruk.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, efikasi diri pengambilan

keputusan karir adalah keyakinan dari seorang individu terhadap kemampuan

yang ada dalam dirinya dalam mengambil keputusan untuk karirnya secara baik

dan tepat sesuai dengan tujuan. Dari beberapa teori diatas, penulis memutuskan

menggunakan definisi dari Taylor dan Betz tersebut sebagai landasan teori dalam

penelitian ini.

2.3.2 Dimensi efikasi diri

Taylor dan Betz (dalam Wu, 2009) mengemukakan lima aspek dari efikasi diri

yaitu efikasi diri pengambilan keputusan karir, yaitu Accurate self appraisal,

gathering occupational information, goal selection, making plans for the future,

dan problem solving.

a. Accurate self appraisal (penilaian akurat mengenai diri)

Dalam hal ini mencakup sejauh mana individu mampu melakukan

asesmen atau pengukuran terhadap kemampuan, minat karirnya,

tujuannya, dan nilai-nilai yang dianutnya.

b. Gathering accupational information (mengumpulkan informasi mengenai

pekerjaan)

Page 42: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

27

Dalam hal ini mencakup sejauh mana individu melakukan asesmen atau

pengukuran terhadap pengetahuan yang dimilikinya mengenai dunia

pekerjaan dan tugas-tugas dalam berbagai pekerjaan tertentu.

c. Goal selection (pemilihan tujuan)

Dalam hal ini mencakup sejauh mana individu mampu melakukan

asesmen atau pengukuran terhadap kemampuannya dalam menyesuaikan

keadaan dirinya dengan karakteristik berbagai pekerjaan.

d. Making plans for the future (membuat rencana untuk masa depan)

Dalam hal ini mencakup sejauh mana individu mampu melakukan

perencanaan dengan baik dalam membuat keputusan karir masa depannya.

e. Problem solving (pemecahan masalah)

Dalam hal ini mencakup sejauh mana individu memiliki kemampuan

dalam mengatasi dan memecahkan masalah dalam menghadapi

permasalahan dalam pengambilan keputusannya.

2.3.3 Pengukuran efikasi diri

Untuk mengukur efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir, Taylor dan Betz

(1983) menciptakan Career Decision Making Self Efficacy Scale (CDMSE) dan

Career Decision Making Self Efficacy Scale –Short Form (CDMSE-SF) untuk

mengukur tingkat keyakinan individu bahwa ia bisa berhasil menyelesaikan tugas-

tugas yang diperlukan untuk membuat keputusan karir.

Dengan lima kompetensi pilihan karir yang dijelaskan dalam model Crites

tentang kematangan karir, sebagaimana dinilai dalam Karir Maturity Inventory

(Crites, 1978), membentuk dasar konstruksi skala. Dengan demikian, isibutir

Page 43: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

28

skala tersebut adalah (a) accurate self appraisal (b) gathering occupational

information(c) goal selection (d) making plans for the future, dan(e) problem

solving. Untuk skala yang asli, 10 item ditulis untuk mencerminkan masing-

masing daerah kompetensi. Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan career

decision making self efficacy – short form (CDMSE-SF) dari Betz Taylor dan

Betz (1983) mengembangkan sebuah survei 25 item yang terdiri dari lima item

masing-masing untuk lima skamla penilaian diri, mengumpulkan informasi

pekerjaan, pemilihan tujuan, membuat rencana untuk masa depan, dan pemecahan

masalah. Skala menilai tingkat self-efficacy berhubungan dengan pengambilan

keputusan karir dan digunakan sebagai ukuran efikasi diri pengambilan keputusan

karir.

2.4 Locus of control

2.4.1 Definisi locus of control

Pengertian locus of control pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli belajar

teori sosial berama Jullian Rooter dan mulai dikembangkan pada tahun 1950-an

(Rooter,1966). Salah satu faktor individual yang mengendalikan peristiwa

kehidupan seseorang dan juga memberikan gambaran keyakinan seseorang

mengenai sumber penentu perilakunya adalah locus of control (Rooter, 1966).

Ditambahkannnya pula bahwa locus of control adalah salah satu cara dimana

individu memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan yang terjadi di dalam kontrol

atau diluar kontrol dirinya.

Rooter (1966) mendefinisikan locus of control sebagai kemampuan

seseorang dalam merasakan hubungan antara usaha-usaha yang telah dilakukan

Page 44: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

29

dengan akibat-akibat yang diterimanya. Lebih lanjut diungkapkan bahwa locus of

control mencakup peristiwa yang dialami seseorang yang dapat dipresepsikan

secara berbeda dan juga menimbulkan reaksi yang berbeda pada setiap individu.

Robbins (2008: 138) mengemukakan bahwa locus of control merupakan tingkat

keyakinan individu bahwa ia adalah penentu nasibnya sendiri. Definisi tersebut

sejalan dengan pendapat Ivancevich, Konopaske, dan Matteson (2007: 97), yang

menyatakan bahwa locus of control menentukan tingkat keyakinan individu

bahwa perilakunya mempengaruhi apa yang terjadi pada dirinya. Jadi locus of

control menunjukkan seberapa besar keyakinan individu bahwa kemampuan dan

usahanya dapat merubah nasib atau keadaan hidupnya.

Locus of control menurut Larsen & Buss (Zulkaida, 2007) didefinisikan

sebagai suatu konsep yang menunjuk pada keyakinan individu mengenai sumber

kendali atas peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hidupnya. Locus of control

menggambarkan seberapa jauh seseorang memandang hubungan antara perbuatan

yang dilakukannya dengan akibat atau hasil yang akan diraihnya.

Dari beberapa pengertian locus of control yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa locus of control adalah keyakinan seseorang akan

penyebab peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, apakah bersumber dari

dalam atau dari luar dirinya

2.4.2 Dimensi Locus Of control

Dimensi locus of control yang dikembangkan oleh Rotter (1990) memiliki dua

aspek, yaitu:

1. Aspek internal locus of control

Page 45: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

30

Seseorang yang memiliki internal locus of control selalu menghubungkan

peristiwa yang dialaminya dengan faktor dalam dirinya, karena mereka

percaya bahwa hasil dan perilakunya disebabkan faktor dari dalam dirinya.

Faktor dalam aspek internal antara lain kemampuan, kendali (diri sendiri), dan

usaha.

2. Aspek eksternal locus of control

Seseorang yang memiliki eksternal locus of control percaya bahwa hasil dan

perilakunya disebabkan faktor dari luar dirinya. Faktor dalam aspek eksternal

antara lain kesempatan, kendali (pengaruh orang lain), dan nasib.

Levinson (2008) mengembangkan konsep locus of control dari Rotter dan

membaginya menjadi tiga aspek yaitu: internalisasi (internality), powerful others,

dan chance.

1. Internality, yaitu individu yang memiliki keyakinan yang kuat bahwa semua

kejadian atau peristiwa yang terjadi pada dirinya ditentukan oleh usaha dan

kemampuannya sendiri.

2. Powerful others, yaitu individu yang meyakini bahwa kehidupan dan peristiwa

yang mereka alami ditentukan oleh orang-orang yang lebih berkuasa yang

berada disekitarnya.

3. Chance, yaitu individu yang meyakini bahwa kehidupan dan peristiwa yang

mereka alami ditentukan oleh takdir, nasib keberuntugan serta adanya

kesempatan.

Dengan demikian aspek-aspek locus of control yang digunakan oleh

peneliti adalah internal (kemampuan, kendali/diri sendiri, dan usaha) dan

Page 46: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

31

eksternal (kesempatan, kendali atau pengaruh orang lain, dan nasib). Dapat dilihat

bahwa banyak karakteristik yang baik berhubungan dengan locus of control

internal, meskipun demikian tidak selalu individu yang berorientasi internal selalu

melakukan hal-hal yang positif.

2.4.3 Pengukuran Locus of control

Ada beberapa pengukuran locus of control yang telah dikembangkan oleh

beberapa peneliti sebelumnya, seperti Lavinson (2008). Alat ukur ini terdiri dari

24 item yang terdiri dari tiga jenis locus of control, yaitu internality, powerful

others, dan chance.

Alat ukur locus of control lainnya adalah milik Rotter (1966), yaitu

Generalizied expectancies for internal versus external control of reinforcement

yang berjumlah 20 item yang saling berpasangan. Cara pengerjaan alat ukur baku

milik Rotter (1966) memungkinkan untuk memilih salah satu dari setiap pasangan

item, namun peneliti tidak menggunakan alat ukur locus of control milik Rotter

(1966) dikarenakan peneliti belum mengetahui cara penilainnya dan tidak adanya

keterangan mengenai jenis setiap item tersebut. Dengan demikian untuk

kemudahan penelitian ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan alat ukur

yang peneliti buat sendiri yang dikembangkan berdasarkan teori locus of control

milik Rotter (1966), yaitu locus of control internal dan locus of control external.

Angket ini menggunakan teknik skala model Likert dalam distribusi respon 4

pilihan, yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju) dan STS (sangat

tidak setuju). Angket locus of control terdiri dari 20 item.

Page 47: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

32

2.5 Kerangka Berfikir

Pengambilan keputusan karir sangatlah penting untuk menunjang dan menentukan

masa depan individu tersebut. Berdasarkan tahapan perkembangan karir, Super

(1990) menjelaskan bahwa remaja masuk kedalam tahapan eksploratori, dimana

remaja sudah harus memikirkan karir kedepannya berdasarkan minat dan

kemampuan yang dimilikinya.

Siswa menengah atas mulai memikirkan masa depan mereka dengan

memilih untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah ataupun

dengan bekerja. Pada akhir masa remaja ini, minat, ketertarikan dan

kemampuannya pada suatu karir yang jadi sumber pilihannya untuk menentukan

keputusan karirnya. Pada saat tersebut remaja mulai memikirkan apa yang benar-

benar diinginkannya dengan apa yang akan membuat masa depan karirnya

menjadi baik. Namun kerap kali mereka mengalami kesulitan dalam membuat

keputusan karir yang ideal. Hal ini dikarenakan mereka harus terlebih dahulu

memahami dirinya, minat, dan tak jarang dengan memikirkan faktor eksternalnya

seperti orang tua, teman dan lingkunganya.

Kesulitan-kesulitan tersebut yang dapat menjadi penghalang siswa untuk

menentukan keputusan karir yang ideal dengan dirinya. Siswa menjadi bimbang

dan ragu-ragu bahkan cendrung sulit dalam proses mengambil keputusan karirnya.

Kesulitan pengambilan keputusan karir. Gati, dkk (1996) mendefinsikan kesulitan

dalam kesulitan pengambilan keputusan karir sebagai kurangnya optimal dari

pilihan karir individu yang dapat menyebabkan kesulitan dalam pemilihan karir

Dengan definisi tersebut dapat dilihat bahwa kendala ataupun kesulitan dalam

Page 48: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

33

pengambilan keputusan karir siswa dilihat dari prosesnya yaitu awal proses itu

dan selama proses berlangsung. Kesulitan itu yang menjadi kendala bagi siswa

untuk membuat sebuah keputusan karir yang ideal. Namun demikian, perilaku

seseorang dapat membuat keputusan karir yang ideal tidak muncul dengan

sendirinya. Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

pengambilan karir. Faktor-faktor seperti kecerdasan emosional, efikasi diri dan

locus of control diduga dapat memprediksi kesulitan pengambilan keputusan karir

bagi siswa.

Faktor pertama yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir dalam

penelitian ini adalah kecerdasan emosional. Di Fabio dan Kenny (2011)

berpendapat bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu variabel penting

untuk keberhasilan karir. Individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi

memiliki kesadaran yang lebih besar terhadap emosi mereka dan memiliki

kapasitas yang lebih besar untuk mengintegrasikan pengalaman emosional dengan

pikiran dan tindakan. Oleh karena itu, individu seperti ini tampaknya lebih

mampu mengelola respon emosional mereka sendiri dalam proses pengambilan

keputusan karir (Di Fabio & Palazzeschi, 2009).

Penelitian Afzal, Atta dan Shujja (2013) juga menyatakan bahwa ada

pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional terhadap pengambilan keputusan

karir. Dijelaskan juga pengaruh masing-masing dimensi kecerdasan emosional

bahwa dimensi self emotions appraisal dan use of emotions memiliki pengaruh

yang signifikan, sedangkan other’s emotions appraisal dan regulation of emotions

tidak signifikan. Peneliti berasumsi bahwa remaja yang memiliki self emotions

Page 49: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

34

appraisal dan other’s emotional appraisal tinggi, maka hal tersebut berkorelasi

tinggi dengan pengambilan keputusan karir. Remaja akan mampu memahami dan

mengelola emosinya dengan baik sehingga mereka mampu mengarahkan pilihan

karirnya dengan baik. Sedangkan, ketika remaja memiliki use of emotions dan

regulation of emotions yang tinggi, mereka memiliki perencanaan, pemikiran

yang kreatif dan motivasi yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan karir.

Peneliti akan melakukan analisis secara mendalam terkait dengan pengambilan

keputusan karir yang terbagi menjadi tiga, yaitu rasional, intuitif dan dependen.

Sedikit halnya para akademisi yang melakukan penelitian mengenai pengaruh

dimensi kecerdasan emosional terhadap pengambilan keputusan karir rasional,

intuitif dan dependen.

Selain kecerdasan emosional, faktor yang berpengaruh terhadap kesulitan

mengambil keputusan karir ialah efikasi diri keputusan karir. Amir& Gati, (2006)

menemukan bahwa individu yang memiliki tinggi efikasi diri dalam pengambilan

keputusan karir maka semakin rendah pula kesulitan yang dialami individu dalam

pengambilan keputusan karir. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berasusmsi bahwa

ada pengaruh yang signifikan antara efikasi diri dalam pengambilan keputusan

karir dengan pengambilan keputusan karir. Semakin tinggi efikasi diri individu

maka semakin rendah pula kesulitan individu untuk menentukan keputusan

karirnya, dan sebaliknya.

Selain kecerdasan emosional dan efikasi diri, Locus of control juga

memiliki peranan bagi seseorang untuk menentukan tindakan yang akan

dilakukan pada masa datang. Seseorang dengan locus of control internal akan

Page 50: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

35

lebih berusaha keras dan memaksimalkan kemampuannya untuk mencapai

keberhasilan dalam pemilihan karirnya, sementara seseorang dengan locus of

control eksternal tidak memiliki harapan dan kurang usaha untuk memperbaiki

kegagalan yang dialami karena merasa tidak mampu.

Dengan demikian, dari semua variabel yang telah digambarkan tersebut,

maka peneliti berasumsi bahwa kecerdasan emosial, efikasi diri dan locus of

control berpengaruh terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir. Dari

kerangka berpikir di atas dapat diilustrasikan kedalam bagan sebagai berikut :

Gambar 2.2

Bagan kerangka berfikir

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Hipotesis mayor, yaitu :

H1: “Ada pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional, efikasi diri dan locus

of control terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir siswa/i SMAN 47

Jakarta”.

Efikasi diri

Other’s emotions appraisal

Use of emotions

Kecerdasan Emosional

Self emotions appraisal

Regulation of emotions

Internal

Eksternal

Locus of Control

Kesulitan

Pengambilan

Keputusan Karir

Page 51: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

36

Hipotesis minor dalam penelitian ini, yaitu:

H2: Ada pengaruh yang signifikan self emotions appraisal terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir siswa/i SMAN 47 Jakarta”.

H3: Ada pengaruh yang signifikan other’s emotions appraisal terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir siswa/i SMAN 47 Jakarta”.

H4: Ada pengaruh yang signifikan use of emotions terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir siswa/i SMAN 47 Jakarta”.

H5: Ada pengaruh yang signifikan regulation of emotions terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir siswa/i SMAN 47 Jakarta”.

H6: Ada pengaruh yang signifikan efikasi diri terhadap kesulitan pengambilan

keputusan karir siswa/i SMAN 47 Jakarta”.

H7: Ada pengaruh yang signifikan locus of control internal terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir siswa/i SMAN 47 Jakarta”.

H8: Ada pengaruh yang signifikan locus of control eksternal terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir siswa/i SMAN 47 Jakarta”.

Page 52: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

37

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas 12 SMAN 47

Jakarta, sampel yang digunakan yaitu kelas 12 Jurusan IPA dan IPS yang

berjumlah 181 siswa. Penelitian ini hanya dapat diikuti oleh siswa/i SMA 47

Jakarta kelas 12 yang akan meneruskan ke jenjang pendidikan lebih tinggi dan

memasuki pemilihan karir selanjutnya.

3.1.1 Teknik pengambilan sampel

Peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling yang berarti dalam suatu

populasi, tidak semua elemen memiliki peluang untuk menjadi sampel penelitian

ini. Teknik nonprobability sampling yang peneliti gunakan adalah acidental

sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memilih subjek

secara acak oleh peneliti. Peneliti melakukan pengambilan data dalam waktu satu

minggu dengan melakukan penelurusan pada tiap jenjang kelas di sekolah yang

menjadi populasi penelitian

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.2.1 Identifikasi variabel

Terdapat delapan variabel dalam penelitian ini, yaitu kesulitan pengambilan

keputusan karir, self emotion appraisal, other emotion appraisal, use of metion,

regulation of emotion, efikasi diri dan Locus of control internal dan locus of

control eksternal. Variabel kesulitan pengambilan keputusan karir sebagai DV

(Dependen Variabel), dan variabel lainnnya sebagai IV (Independen Variabel).

Page 53: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

38

3.2.2 Definisi operasional variabel

Setelah menentukan variabel dependent dan variabel independent. Langkah

selanjutnya peneliti menentukan definisi operasional dari variabel yang akan

digunakan dalam penelitian ini. Adapun penjelasan definisi operasional variabel

diuraikan sebagai berikut:

1. Kesulitan pengambilan keputusan karir adalah bagaimana Kesulitan yang

dihadapi pada siswa kelas 12 di SMAN 47 jakarta dalam memilih karir

dengan mencari dan menggunakan informasi tentang diri sendiri dan karir

yang akan dipilih, memlih tujuan dan membuat rencana, melaksanakan

rencana dan mengevaluasi keputusan yang dipilih.

2. Self emotion appraisal adalah kemampuan siswa dalam memahami

emosinya serta memahami emosinya dengan baik dan dapat

mengekspresikannya secara alami. Contohnya, siswa tersebut dapat

memahami penyebab rasa senang maupun ataupun sedih yang sedang dia

rasakan.

3. Other’s emotions appraisal adalah kemampuan siswa untuk mengetahuui

dan memahami emosi orang-orang di sekitar lingkungan mereka. Siswa

yang memiliki kemampuan dalam dimensi ini akan lebih sensitif terhadap

perasaan emosi individu lain. Contohnya, individu mampu merasakan

kesedihan ataupun kesenangan yang dialami oleh individu lain.

4. Use of emotions adalah kemampuan siswa dalam menggunakan emosinya

untuk mengarahkan siswa dalam beraktivitas dan bekerja. Contohnya,

Page 54: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

39

dalam memilih jurusan perkuliahan yang ingin diambil, terkadang siswa

memilih jurusan yang sesuai dengan kenyamanan hatinya.

5. Regulation of emotion adalah kemampuan siswa dalam mengaur dan

mengelola emosi mereka ketika sedang dihadapkan pada masalah

emosional, seperti marah ataupun stres. Contohnya, siswa tersebut mampu

menenangkan diri dengan cepat ketika sedang marah.

6. Efikasi diri adalah keyakinan dari siswa akan kemampuan yang ada dalam

dirinya dalam mengambil keputusan untuk karirnya secara baik dan tepat

dengan tujuan. Individu yang memiliki efikasi tinggi dalam pengambilan

keputusan karir akan lebih mudah dan percaya diri dalam menentukan

karir..

7. Locus of control internal merupakan tingkat keyakinan siswa bahwa hasil

dan segala sesuatu atau peristiwa yang terjadi dalam hidupnya seperti

keberhasilan maupun kegagalan ditentukan oleh perilaku dan usaha mereka

sendiri.

8. Locus of control eksternal merupakan tingkat keyakinan siswa bahwa hasil

yang diperoleh lebih dipengaruhi oleh faktor luar seperti takdir, nasib,

keberuntungan, kesempatan, atau kendali orang lain.

3.3 Alat ukur Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

kuesioner dengan menggunakan skala model likert. Dalam penelitian ini akan

digunakan tiga skala, yaitu skala pengambilan keputusan karir, skala kecerdasan

emosional dan skala gaya kelekatan.

Page 55: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

40

Skala ini terdiri dari empat kategori jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S),

Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Item-item tersebut terdiri dari

item favorable dan unfavorable. Adapun cara subjek memberikan jawaban

terhadap skala model likert ini adalah dengan memberikan tanda silang (X) atau

ceklist (√) pada salah satu alternatif jawaban. Bobot skor nilai untuk skala

pengambilan keputusan karir, skala kecerdasan emosional dan skala gaya

kelekatan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Nilai Skor

Skor untuk pernyataan

Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

3.3.1 Skala kesulitan pengambilan keputusan karir

a. Alat ukur yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adala alat ukur yang

diadaptasi dari Gati (1996). Kuesioner kesulitan pengambilan keputusan

karir ini terdiri dari 44 item yang direvisi menjadi 34 item, masing-masing

sesuai dengan kesulitan yang terdapat dalam taxonomy. Alat ukur ini

terdiri dari tiga skala yang terdiri dari lack of readiness, lack of

information dan inconsistent information.

b. Peneliti menggunakan skala model likert dengan cara pengerjaannya

peserta menggambarkan seberapa sulit dalam mengambil keputusannya

masing masing item terjadi dengan sembilan skala berkisar dari satu

Page 56: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

41

sampai sembilan untuk skala kesulitan pengambilan keputusan karir.

Namun peneliti hanya menggunakan empat skala dikarenakan dengan

rentangan yang banyak akan membuat responden bingung untuk

menjawab dan sulit menentukan karakteristik jawaban selain itu

dikarenakan jika terdapat pilihan N (netral) maka responden cenderung

memilih netral

c. Adapun distribusi dan penyebaran item dari skala kesulitan pengambilan

keputusan karir dapat dilihat di table 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Blue print skala kesulitan pengambilan keputusan karir

No Dimensi Indikator

Item Jumlah

Favorable

1. Lackof

readiness

- Kurangnya motivasi dalam

memilih karir

- memiliki sifat ragu-ragu

dalam mengambil keputusan

- pemikiran yang keliru

mengenai proses

pengambilan keputusan

1

2,3

4,5

5

2.

Lackof

information

-Kurangnya pengetahuan

mengenai pengambilan

keputusan secara baik dan

bijak

-kurangnya pengetahuan

mengenai diri sendiri

-kurangnya informasi

menganai pekerjaan dan

karir yang akan dihadapi

-kurangnya informasi

tentang bagaimana cara

mencari informasi mengenai

karir

6,7,8,

9,10,11

12,13,

15,16,17

12

3.

Inconsistent

information

-mendapatkan informasi

yang kontradiktif mengenai

dirinya dan pilihan karirnya

-kesulitan dalam

mempertimbangkan banyak

faktor yang dianggap

penting

-adanya perbedaan antara

pendapat pribadi dengan apa

yang dikemukakan orang

lain

18,19,20,

21,22,23,

24,25,26,27

10

Page 57: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

42

3.3.2 Skala kecerdasan emosional

Dalam penelitian ini, pengukuran kecerdasan emosional menggunakan skala

Wong Law Emotional Intelligence Scale (Wong & Law, dalam Kafetsios &

Zampetakis, 2008). Skala ini terdiri dari 4 dimensi yang konsisten dengan definisi

kecerdasan emosional menurut Mayer dan Salovey (1997). Skala ini berisi 16

item pernyataan yang masing-masing komponen terdiri dari 4 item pada setiap

sub skala. Adapun blue print skala kecerdasan emosional dijelaskan pada tabel

3.3.

Tabel 3.3

Blue print skala kecerdasan emosional

No Dimensi Indikator

Item Jml

Favorable

1.

Self emotions

Appraisal

-Mampu memahami emosi diri

sendiri

-tidak mampu memahami

emosi diri sendiri

1,2,

3,4

4

2. Other

emotions

apparsial

-Mampu memahami dan peka

terhadap emosi orang lain

5,6,7,8

5

3. Use

of emotions

-memiliki tujuan yang harus

dipakai

-.memiliki pengendalian emosi

dalam segala situasi

9

10,11,12

1

3

4. Regulation of

emotions

Mampu mengendalikan emosi.

13,14,15,16

4

3.3.3 Skala efikasi diri

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner efikasi diri pengambilan keputusan

karir (short-Form) yang dibuat oleh Taylor dan Betz (1983) untuk mengukur

Page 58: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

43

tingkat keyakinan individu bahwa ia bisa berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang

diperlukan untuk membuat keputusan karir.Skala model Likert inimeliputi (a)

accurate self appraisal(b) gathering occupational information(c) goal selection

(d) making plans for the future, dan(e) problem solving.Masing-masing

menggunakan 5 item dengan jumlah 25. Pilihan jawaban skala tersebut terdiri dari

jawaban 1 (sangat tidak yakin) sampai 4 (sangat yakin) dimana model ini tidak

ada jawaban yang dianggap paling benar atau salah. Adapun distribusi dan

penyebaran item dari skala efikasi diri pengambilan keputusan karir dapat dilihat

pada table 3.4

Table 3.4

Blue print skala efikasi diri

No Dimensi Indikator

Item Jml

Favorable

1. Accurate Self

Appraisal

-Mampu menilai kemampuan,

-Menilai minat,

-mampu melihat tujuan karirnya

1,2,3,4,5 5

2. Gathering

Occuputional

Information

Mampu menilai pengetahuan yang dimilikinya

mengenai dunia pekerjaan

6,7,8,9,10 5

3. Goal Selection

-Mampu menilai kemampuannya dalam

menyesuaikan keadaan dirinya dengan berbagai

karakteristik

-Mampu memilih tujuan yang sesuai dengan

kebutuhannya

11,12,13

,14,15

5

4. Making Plans

for the Future

-Mampu melakukan perencanaan dengan baik

-mampu mempersiapkan dalam membuat keputusan

karir masa depannya.

16,17,

18,19,20

5

5. Problem

Solving

Mampu mengatasi masalah dalam pengambilan

keputusan

21,22,23,24,25 5

Page 59: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

44

3.3.4 Skala Locus of control

Untuk mengukur locus of control, peneliti menggunakan alat ukur yang

dikembangkan berdasarkan teori locus of control milik Rotter (1966), yaitu locus

of control internal dan locus of control external. Skala Locus of Control mengukur

dua aspek, yaitu internal dan eksternal. Skala terdiri dari 20 item pernyataan.

Skala Locus of Control diadaptasi dari Rotter’s Locus of Control Scale. Adapun

blue print skala Locus of Control adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Blue Print Skala Locus of Control

No Dimensi Indikator Item Jumlah

Fav Unfav

1 Internal

- ketidakberuntungan dikarenakan hasil dari

perbuatannya

3

4

5

9

10

1

2

6

7

8

10

- pengalaman yang tidak menentukan akan seperti

apa.

- tidak mempercayai takdir yang diberikan

- usaha merupakan pengaruh besar dalam meraih

kesuksesan

- mengatur rencana dan berjalan sesuai rencana

- mendapatkan segala keinginan didasarkan ada

usaha bukan keberuntungan

- tidak mempercayai akankeberuntungan

- kerja keras akan mengdapatkan hasil yang

memuaskan

- memiliki peran kecil dalam hidup

- segala sesuatu yang diperbuat dikarenakan

perbuatan sendiri bukan orang lain.

2 Eksternal

- segala kejadian dikarenakan takdir

11

12

13

14

15

16

17

18

20

19

10

- faktor keturunan yang menentukan kepribadian

- waktu dan tempat yang menentukan segala

keberhasilan

- berkeyakinan bahwa dunia diatur oleh orang

yang berkuasa

- rencana tergantung akan situasi nantinya

- menentukan keputusan berdasarkan benda/koin

- kehidupan dikendalikan oleh yang tidak terduga

- tidak memahami bagaimana mendapatkan hasil

- tidak percaya akan kesempatan dan

keberuntungan berperan penting

- tidak memiliki kuasa dalam hidup

Page 60: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

45

3.4 Prosedur Pengujian Alat Ukur

3.4.1 Pengujian validitas konstruk

Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan CFA (Confirmatory Factor Analysis) dengan software Lisrel 8.70.

yang bertujuan untuk mengetahui apakah setiap item pada variabel valid dalam

mengukur apa yang hendak diukur. CFA digunakan dalam proses pengembangan

skala untuk memeriksa struktur laten dari suatu alat tes. Dalam konteks ini, CFA

digunakan untuk verifikasi jumlah dimensi yang mendasari instrument (faktor)

dan pola hubungan item dengan faktor (factor loading).

Dalam Confirmatory Factor Analysis (CFA), peneliti harus memiliki

gambaran yang spesifik mengenai (a) jumlah faktor, (b) variabel yang

mencerminkan suatu faktor, dan (c) faktor yang saling berkolerasi. Tahapan dalam

CFA diawali merumuskan model teoritis (hipotesis) tentang pengukuran variabel

laten, kemudian model tersebut diuji kebenarannya secara statistik menggunakan

data. CFA lebih tepat digunakan pada pengujian teori karena (a) langsung menguji

teori dan (b) tingkat fit pada model dapat diukur dalam berbagai cara. Adapun

logika dari CFA (Umar, 2011) adalah:

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefiniskan

secara operasional sehingga disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran

terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-

itemnya.

Page 61: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

46

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap

subtes hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun subtes

bersifat unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks

korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional.

Matriks korelasi ini disebut sigma (∑), kemudian dibandingkan dengan

matriks dari data empiris, yang disebut matriks S. jika teori tersebut benar

(unidimensional) maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks ∑ –

matriks S atau bisa juga dinyatakan dengan ∑ – S = 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan

chi square. Jika hasil chi square tidak signifikan (p . 0.05), maka hipotesis

nihil tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat

diterima bahwa item ataupun subtes instrument hanya mengukur satu faktor

saja.

5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya apakah item signifikan atau tidak

mengukur apa yang hendak di ukur, dengan menggunakan t-test. Jika hasil

t-test tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam mengukur

apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian di drop dan

sebaliknya.

6. Terakhir, apabila hasil dari CFA terdapat item yang koefisien muatan

faktornya negatif, maka item tersebut harus di drop. Sebab hal ini tidak

sesuai dengan sifat item, yang bersifat positif (favorable).

Page 62: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

47

Kemudian setelah didapat model fit dihitung faktor skornya. Penggunaan

faktor skor ini adalah untuk menghindari hasil penelitian yang bias akibat dari

kesalahan pengukuran. Jadi skor yang dianalisis dalam penelitian ini bukanlah

skor yang diperoleh dari variabel pada umumnya, melainkan justru true score

yang diperoleh dnegan memperhitungkan perbedaan validitas dari setiap item.

Namun demikian, untuk menghindari faktor skor yang bertanda negatif dan positif

(Z-score) maka peneliti mentransformasikan faktor tersebut menjadi T-score

dengan rumusnya yaitu:

T skor = 50 + (10 x faktor skor)

Dalam hal ini, T-score akan memiliki mean = 50 dan SD = 10 dan diharapkan

seluruh skor merupakan bilangan positif yang memiliki renrangan diperkiraan

antara 0 dan 100. Setelah didaptkan faktor skor yang telah diubah menjadi T-

score, nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan

agresi. Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan

software LISREL.

3.4.2 Uji Validitas Skala Kesulitan Pengambilan Keputusan Karir

Peneltiti menguji apakah 34 item yang bersifat unidimensional, artinya item-item

tersebut benar-benar hanya mengukur kesulitan pengambilan keputusan karir.

Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata

tidak fit dengan Chi-Square=2839.06, df=527, P-value=0.00000, RMSEA=0.184.

Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran di beberapa item dibebaskan berkolerasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-Square=425,49, df= 398, P-value=0.16448 dan

Page 63: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

48

RMSEA = 0,000. Artinya model satu faktor dapat diterima, bahwa seluruh item

hanya mengukur satu faktor saja yaitu kesulitan pengambilan keputusan karir.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya dalam

mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di drop atau tidak. Pengujiannya dilakuakan melihat nilai t bagi setiap

muatan faktor, jika nilai t > 1,96, maka item tersebut signifikan dan begitu juga

sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item penilaian kesulitan pengambilan

keputusan karir dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut

Tabel 3.6 Muatan faktor item skala kesulitan pengambilan keputusan karir

No Koefisien Error Nilai t Signifikan Ket

1 0,42 0,02 17,13 √ -

2 0,18 0,02 7,38 √ -

3 0,27 0,02 11,83 √ -

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

0,70

0,30

0,46

-0,08

0,01

-0,09

0,06

-0,12

0,17

0,75

0,78

0,75

0,81

0,86

0,79

0,67

0,53

0,59

0,69

0,68

0,62

0,70

0,84

0,77

0,73

0,54

0,71

0,71

0,69

0,48

0,64

0,03

0,02

0,02

0,03

0,03

0,02

0,02

0,03

0,02

0,03

0,02

0,03

0,03

0,03

0,03

0,02

0,02

0,03

0,02

0,03

0,03

0,03

0,03

0,02

0,03

0,03

0,03

0,03

0,03

0,03

0,02

26,81

12,38

20,22

-3,32

0,32

-3,65

2,42

-4,26

7,34

27,75

31,71

26,38

27,25

33,35

31,46

27,66

22,19

23,36

30,37

26,64

26,66

26,70

33,29

31,61

28,07

20,21

26,53

25,67

25,79

18,48

27,02

X

X

X

X

-

-

-

Drop

Drop

Drop

-

Drop

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Page 64: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

49

Berdasarkan tabel 3.6 diatas bahwa terdapat item yang tidak signifikan yaitu item

7, 8, 9, dan 11. Artinya, berdasarkan hasil pengujian ini ada empat item yang di

drop t<1,96 (tidak signifikan).

3.4.3 Uji Validitas Self-emotions appraisal

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya

hanya mengukur variabel Self emotions appraisal. Dari hasil analisi CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=13.74,

df=2, P-value=0.00104, RMSEA=0.181. Namun, setelah dilakukan modifikasi

terhadap model, di mana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.00, df=0, P-

value=1.00000, RMSEA=0.000 Hasil pengujiannya terdapat dalam tabel 3.5.

Tabel 3.7

Muatan Faktor Item untuk self emotions appraisal

No Koefisien Error Nilai t Signifikan Ket

1 0,60 0,08 7,83 √ -

2 0,96 0,96 16,74 √ -

3 0,89 0,06 14,86 √ -

4 0,82 0,82 13,17 √ -

Keterangan : tanda √ = signifikan(t>1.96); X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.5, nilai t bagi koefisien semua item memenuhi signifikansi

karena t > 1.96 atau t < -1.96. Selanjutnya peneliti melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang

muatan faktornya negatif. Artinya, kelima item tersebut valid untuk mengukur apa

yang hendak di ukur.

Page 65: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

50

3.4.3 Uji Validitas other emotions appraisal

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya

hanya mengukur variabel other emotions appraisal. Dari hasil analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata diperoleh hasil fit, dengan Chi-

Square=0.00, df=0, P-value=1.00000, RMSEA=0.000. Hasil pengujiannya

terdapat dalam tabel 3.8.

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item untuk other emotions appraisal

No Koefisien Error Nilai t Signifikan Ket

5 0,67 0,07 9,64 √ -

6 0,73 0,07 9,81 √ -

7 0,80 0,80 12,05 √ -

8 1,00 1,00 16,27 √ -

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1.96); X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.6, nilai t bagi koefisien semua item memenuhi signifikansi

karena t > 1.96 atau t < -1.96. Selanjutnya peneliti melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang

muatan faktornya negatif. Artinya, keempat item tersebut valid untuk mengukur

apa yang hendak di ukur.

3.4.4 Uji Validitas Use emotions others

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional, artinya

hanya mengukur variabel use emotios others. Dari hasil analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=9.12,

df=2, P-value=0.01044, RMSEA=0.141. Namun, setelah dilakukan modifikasi

terhadap model, di mana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi

Page 66: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

51

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.33, df=1, P-

value=0.56551, RMSEA=0.000 Hasil pengujiannya terdapat dalam tabel 3.6.

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item untuk use emotions other

No Koefisien Error Nilai t Signifikan Ket

9 0,69 0,08 9,03 √ -

10 0,70 0,08 9,24 √ -

11 0,72 0,08 8,95 √ -

12 0,80 0,08 10,50 √ -

Berdasarkan tabel 3.7, nilai t bagi koefisien semua item memenuhi signifikansi

karena t > 1.96 atau t < -1.96. Selanjutnya peneliti melihat muatan faktor dari

item, apakah ada yang negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang

muatan faktornya negatif. Artinya, kelima item tersebut valid untuk mengukur apa

yang hendak di ukur.

3.4.5 Uji Validitas Regulation of emotions

Peneliti menguji apakah kelima item yang ada bersifat unidimensional, artinya

hanya mengukur variabel regulation of emotions. Dari hasil analisi CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=24.32,

df=2, P-value=0.00001, RMSEA=0.249. Namun, setelah dilakukan modifikasi

terhadap model, di mana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.00, df=0, P-

value=1.00000, RMSEA=0.000. Hasil pengujiannya terdapat dalam tabel 3.10.

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item untuk Regulation of emotion

No Koefisien Error Nilai t Signifikan Ket

13 0,66 0,07 9,77 √ -

14 1,09 0,07 16,09 √ -

15 0,85 0,07 13,40 √ -

16 1,03 0,07 18,15 √ -

Page 67: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

52

3.4.6 Uji Validitas efikasi diri pengambilan karir

Peneliti menguji apakah ke 25 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

hanya mengukur variabel efficacy. Dari hasil analisi CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=1151.66, df=275, P-

value=0.00000, RMSEA=0.133. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap

model, di mana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=193.61, df=183, P-

value=0.28139, RMSEA=0.018. Hasil pengujiannya terdapat dalam tabel 3.11.

No Koefisien Error Nilai t Signifikan Ket

1 0,48 0,07 6,81 √ -

2 0,55 0,07 7,70 √ -

3 0,73 0,07 11,07 √ -

4 0,71 0,07 10,55 √ -

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

0,50

0,45

0,71

0,29

0,61

0,51

0,51

0,67

-0,10

0,51

0,48

0,27

0,04

0,53

0,67

0,61

0,66

0,61

0,69

0,05

0,53

0,07

0,07

0,06

0,07

0,07

0,07

0,07

0,07

0,08

0,07

0,07

0,07

0,08

0,07

0,07

0,07

0,07

0,07

0,07

0,07

0,07

6,94

6,25

10,91

3,97

8,87

7,43

7,07

9,97

-1,34

7,24

6,50

3,69

0,57

7,37

9,78

9,07

9,87

8,83

10,36

7,86

7,61

X

X

-

-

-

-

-

-

-

-

Drop

-

-

-

Drop

-

-

-

-

-

-

-

-

Keterangan : tanda √ = signifikan(t>1.96); X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.9, nilai t bagi koefisien item yang tidak signifikan yaitu item

13 dan 17 karena nilai t < -1.96. Artinya, ke 23 item tersebut valid untuk

mengukur apa yang hendak di ukur.

Page 68: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

53

3.4.7 Uji Validitas locus of control internal

Peneliti menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat unidimensional, artinya

hanya mengukur variabel locus of control internal. Dari hasil analisi CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

Square=110.26, df=35, P-value=0.00000, RMSEA=0.109. Namun, setelah

dilakukan modifikasi terhadap model, di mana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-

Square=37.02, df=28, P-value=0.11833, RMSEA=0.042. Hasil pengujiannya

terdapat dalam tabel 3.12.

Tabel 3.12

Muatan Faktor Item untuk locus of control internal

No Koefisien Error Nilai t Signifikan Ket

1 0,54 0,08 6,74 √ -

2 0,51 0,09 6,64 √ -

3 -0,22 0,09 -2,61 X Drop

4 -0,69 0,08 -9,13 X Drop

5

6

7

8

9

10

-0,45

0,53

0,54

0,60

-0,33

-0,65

0,08

0,08

0,08

0,07

0,08

0,07

-5,70

6,67

7,16

8,11

-4,14

-8,85

X

X

X

Drop

-

-

-

Drop

Drop

Keterangan : tanda √ = signifikan(t>1.96); X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.12 diatas bahwa terdapat item yang tidak signifikan yaitu

item 3, 4, 5, 9 dan 10. Artinya, berdasarkan hasil pengujian ini ada lima item yang

di drop t<1,96 (tidak signifikan).

3.4.8 Uji Validitas locus of control eksternal

Peneliti menguji apakah kesepuluh item yang ada bersifat unidimensional, artinya

hanya mengukur variabel locus of control eksternal. Dari hasil analisi CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, denganChi-Square=179.54,

Page 69: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

54

df=35, P-value=0.00000, RMSEA=0.151. Namun, setelah dilakukan modifikasi

terhadap model, di mana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi

satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=39.26, df=28, P-

value=0.07683, RMSEA=0.047. Hasil pengujianya terdapat dalam tabel 4.1.

Tabel 3.13

Muatan Faktor Item untuk locus of control eksternal No Koefisien Error Nilai t Signifikan Ket

11 0,71 0,10 7,02 √ -

12 0,43 0,08 5,63 √ -

13 0,47 0,08 6,18 √ -

14 0,77 0,08 9,52 √ -

15

16

17

18

19

20

0,63

0,16

0,38

0,15

-0,12

0,52

0,08

0,08

0,07

0,08

0,08

0,08

7,88

2,16

5,07

1,98

-1,61

6,86

X

-

-

-

-

Drop

-

Keterangan : tanda √ = signifikan(t>1.96); X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.6 diatas bahwa terdapat item yang tidak signifikan yaitu item

19. Artinya, berdasarkan hasil pengujian ini ada satu item yang di drop t<1,96

(tidak signifikan).

3.5 Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data, digunakan Confirmatory Factor Analysis

(CFA) untuk melihat validitas konstruk setiap item serta menguji struktur faktor

yang diturunkan secara teoritis. Analisis faktor adalah metode analisis statistik

yang digunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel

menjadi beberapa set indikator saja, tanpa kehilangan informasi yang berarti.

Melalui analisis faktor akan didapatkan data variabel konstruk (skor faktor)

sebagai data input analisis lebih lanjut atau sebagai data penelitian.

Page 70: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

55

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis

statistik, maka hipotesis penelitian yang ada diubah menjadi hipotesis nihil.

Hipotesis nihil inilah yang akan diuji dalam analisis statistik nantinya. Pada

penelitian ini digunakan multiple regression analysis di mana terdapat lebih dari

satu independent variable untuk mengetahui pengaruhnya terhadap dependent

variabel. Pada penelitian ini terdapat delapan independent variable dan satu

dependent variable. Dengan menggunakan rumus persamaan garis regresi, yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + e

Keterangan:

Y = Kesulitan pengambilan keputusan karir

a = Konstan

b = Koefisien regresi untuk masing-masing X

X1 = self emotions appraisal

X2 = other emotions appraisal

X3 = use of emotions

X4 = Regulation of emotions

X5 = self efficacy

X6 = internal

X7 = eksternal

e = Residual

Page 71: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

56

Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R, yaitu self emotion

appraisal, other emotion appraisal,use of emotions, regulation of emotions, self

efficacy, internal, eksternal koefisien korelasi berganda antara komitmen

organisasi sebagai DV dengan sebagai IV. Besarnya komitmen organisasi yang

disebabkan faktor-faktor yang telah disebutkan ditunjukkan oleh koefisien

determinasi berganda atau R2.

R2 menunjukkan variasi atau perubahan dependent variable (Y)

disebabkan independent variable (X) atau digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh independent variable (X) terhadap dependent variable (Y) atau

merupakan perkiraan proporsi varians dari komitmen organisasi yang dijelaskan

oleh dengan self emotion appraisal, other emotion appraisal,use of emotions,

regulation of emotions, self efficacy, internal, eksternal. Untuk mendapatkan nilai

R2, maka digunakan rumus sebagai berikut :

SSreg

R2 =

SSy

Keterangan :

R2 = Proporsi varians

SSreg = Sum of Square Regression (jumlah kuadrat regresi)

SSy = Sum of Square Y (jumlah kuadrat Y)

Selanjutnya R2 dapat diuji signifikansinya seperti uji signifikansi pada

Ftest. Selain itu juga, uji signifikansi bisa juga dilakukan dengan tujuan melihat

Page 72: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

57

apakah pengaruh dari IV terhadap DV signifikan atau tidak. Pembagi disini adalah

R2 itu sendiri dengan df-nya (dilambangkan „k‟), yaitu sejumlah IV yang

dianalisis sedangkan penyebutnya (1-R2) dibagi dengan df-nya (N-k-1) dimana N

adalah total sampel. Untuk df dari pembagi sebagai numerator sedangkan df

penyebut sebagai denumerator. Jika dirumuskan, maka:

R2/k

F =

(1-R2)/(N-k-1)

Keterangan:

R2 = Proporsi varians

k = Banyaknya independent variable

N = Ukuran sampel

Kemudian selanjutnya dilakukan uji koefisiensi regresi dari tiap-tiap IV

yang di analisis. Uji tersebut digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang

diberikan IV signifikan terhadap DV secara sendiri-sendiri atau parsial. Uji ini

digunakan untuk menguji apakah sebuah IV benar-benar memberikan kontribusi

terhadap DV. Sebelum di dapat nilai t dari tiap IV, harus didapat dahulu nilai

standart error estimate dari b (koefisien regresi) yang didapatkan melalui akar

MSres dibagi dengan SSx. Setelah didapat nilai Sb barulah bisa dilakukan uji t,

yaitu hasil bagi dari b (koefisien regresi) dengan Sb itu sendiri. Dapat

dirumuskan:

Page 73: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

58

bi

ti =

sbi

Keterangan:

bi = Koefisien regresi ke-i

Sbi = Standart Error Estimate dari b

3.6 Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :

1. Tahap persiapan

- Perumusan masalah yang diteliti.

- Menentukan variabel yang diteliti.

- Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan landasan teori yang tepat

mengenai variabel penelitian.

- Menentukan subjek penelitian.

- Persiapan alat pengumpulan data dengan menggunakan alat berupa skala

model Likert yang terdiri dari skala kesulitan pengambilan keputusan karir,

kecerdasan emosional, efikasi diri dan locus of control.

2. Tahap pelaksanaan

- Menentukan jumlah sampel penelitian.

- Memberikan penjelasan tujuan penelitian dan meminta kesediaan responden

untuk mengisi skala dalam penelitian.

- Melaksanakan pengambilan data.

Page 74: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

59

3. Tahap pengolahan data

- Melakukan skoring terhadap skala hasil jawaban responden.

- Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh dan membuat tabel

data.

- Menganalisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji

hipotesis.

- Membuat kesimpulan.

3.7 Metode Analisis Data

Dalam rangka menguji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan metode

analisis regresi berganda yaitu suatu metode untuk menguji signifikan atau

tidaknya pengaruh dari sekumpulan variabel indipenden terhadap variabel

dependen.

Berikut ini adalah persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini:

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+e

Keterangan:

Y = Kesulitan pengambilan keputusan karir

a = Konstan

b = Koefisien regresi untuk masing-masing X

X1 = self emotions appraisal

X2 = other emotions appraisal

X3 = use of emotions

X4 = Regulation of emotions

X5 = self efficacy

Page 75: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

60

X6 = internal

X7 = eksternal

e = Residual

Adapun data yang dianalisis dengan persamaan diatas adalah hasil dari

pengukuran yang sudah ditransformasi ke dalam true score. Dalam hal ini, true

score adalah faktor yang diukur dengan menggunakan software SPSS dengan

menggunakan item yang valid. Tujuan dari true score adalah agar koefisien

regresi tidak mengalami atenuasi atau underestimated (koefisien regresi yang

terhitung lebih rendah dari yang seharusnya sehingga tidak signifikan).

Dalam analisis regresi berganda, besarnya proporsi varians resiliensi yang

dipengaruhi oleh bervariasinya seluruh IV yang bisa diukur dengan rumus R²

(Umar, 2011),

dimana:

Adapun jika R² signifikan (P<0.05) maka proporsi varians Y yang

dipengaruhi oleh ketiga faktor (efikasi diri, lingkungan kerja dan faktor

demografi) secara keseluruhan adalah signifikan.

Jika telah terbukti signifikan, maka peneliti akan menguji variabel mana

dari tujuh variabel indipenden tersebut yang signifikan. Dalam hal ini peneliti

menguji signifikan atau tidaknya koefisien regresi (b) dengan t-test. Jika memiliki

skor t> 1.96 maka koefisien regresi variabel tersebut dinyatakan signifikan,

Page 76: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

61

sebaliknya jika t< 1.96 maka variabel tersebut dinyatakan tidak signifikan (dalam

taraf signifikansi 0.05 atau 5%).

Dalam regresi analisis berganda ini dapat diperoleh beberapa informasi, yaitu:

1. R² yang menunjukan proporsi varian dari variabel dependen yang bisa

diterangkan oleh variabel indipenden.

2. Uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien

regresi. Koefisien yang signifikan menunjukkan dampak yang signifikan

dari variabel indipenden yang bersangkutan.

3. Persamaan regresi yang ditemukan bisa digunakan untuk membuat prediksi

tentang beberapa nilai Y jika nilai variabel indipenden diketahui.

4. Sumbangan varian dari masing-masing aspek variabel independen yaitu

kecerdasan emosional, efikasi diri, dan locus of control terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir.

Page 77: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

62

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 181 siswa kelas 12 SMAN 47 Jakarta baik

laki-laki maupun perempuan dengan deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis

kelamin sebagai berikut:

Tabel 4.1

Tabel Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Subjek Penelitian Frekuensi Persentase

Laki-laki 71 38,67%

Perempuan 110 60,77%

Jumlah 181 100%

Dari tabel diatas, didapat informasi berdasarkan jenis kelamin, subjek

dalam penelitian ini didominasi oleh perempuan dengan persentase 60,77%,

dibandingkan dengan perempuan hanya 77% dari 181 subjek.

4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Data skor kecerdasan emosional, efikasi diri dan locus of control diperoleh

melalui angket yang disebar kepada siswa kelas 12 SMAN 47 di Jakarta.

Tabel 4.2 Tabel Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Descriptive Statistics

Mean Minimum Maximum Std. Deviation N

CDM 50,0000 26,93 76,40 9,65383 181

SEA 50,0000 19,49 63,78 9,46130 181

OEA 50,0000 28,83 65,80 9,25564 181

UEO 50,0000 20,64 64,47 9,33432 181

ROE 50,0000 24,18 68,05 9,57949 181

EFF 50,0000 26,46 74,97 9,45944 181

LOCI 50,0000 33,17 71,23 7,84572 181

LOCE 50,0000 25,94 77,82 8,60292 181

Page 78: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

63

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah subjek penelitian

sebanyak 181 orang dengan skor kesulitan pengambilan keputuan karir yang

terendah adalah 26,93 sedangkan skor Career Decision Making yang tertinggi

adalah 76,40, kemudian skor kecerdasan emosional aspek self-emotions appraisal

memiliki skor terendah 19,49 sedangkan skor tertingginya adalah 63,78, aspek

other emotions appraisal memiliki skor terendah 28,83 dan skor tertingginya

adalah 65,80, aspek use emotions other memiliki skor terendah 20,64 dan skor

tertingginya adalah 64,47, aspek regulations of emotions memiliki skor terendah

24.18 dan skor tertingginya adalah 68,05 aspek openness memiliki skor terendah

26.51 sedangkan skor tertingginya adalah 64.82, kemudian skor dari efikasi diri

memiliki skor terendah 26,46 dan skor tertinggi 74,97. Kemudian skor locus of

control aspek internal memiliki skor terendah 33,17 dan skor tertinggi 71,23.

Aspek eksternal memiliki skor terendah 25,94 dan skor tertinggi 77,82

4.3 Kategorisasi variable

Setelah melakukan deskripsi statistik dari masing-masing variabel penelitian,

maka hal yang perlu dilakukan adalah pengkategorisasian terhadap data penelitian

dengan menggunakan standar deviasi dan mean dari t-score. Dalam hal ini,

ditetapkan norma pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Norma Skor Kategorisasi

Norma Intepretasi

X < Mean – 1Standar Deviasi Rendah

Mean – 1Standar Deviasi ≤ X ≤ Mean + 1Standar Deviasi Sedang

X > Mean +1Standar Deviasi Tinggi

Page 79: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

64

Setelah kategori tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentasi

kategori masing-masing variabel penelitian. Masing-masing variabel akan

dikategorikan sebagai rendah, sedang, dan tinggi. Uraian mengenai gambaran

kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan rendahnya tiap variabel disajikan

pada tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4

Kategorisasi Skor Variabel

Variabel Frequency Percent

CDMD Rendah

Sedang

25

134

13.8%

78%

Tinggi 22 12.2%

SEA Rendah 23 12.7%

Sedang

Tinggi

116

42

64.1%

23.2%

OEA Rendah 26 14.4%

Sedang

Tinggi

124

31

68.5%

17.1%

UEO Rendah

Sedang

16

125

8.8%

69.1%

Tinggi 40 22.1%

ROE Rendah

Sedang

34

125

18.8%

69.1%

Tinggi 22 12.2%

Efikasi Rendah

Sedang

21

133

11.6%

73.5%

Tinggi 27 14.9%

Internal Rendah

Sedang

Tinggi

17

145

19

9.4%

80.1%

10.5%

Eksternal

Rendah

Sedang

Tinggi

22

138

21

12.2%

76.2%

11.6%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 181 jumlah subjek

penelitian, terlihat pada variabel Kesulitan pengambilan keputusan karir mayoritas

skor berada pada kategori sedang sebesar 78% artinya mayoritas siswa memiliki

Page 80: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

65

tingkat kesulitan pengambilan keputusan karir yang sedang. Selanjutnya sebesar

13.88% memliki kesulitan pengambilan karir yang rendah dan 12.2% memiliki

tingkat kesulitan yang tinggi. Pada variabel self-emotions appraisal mayoritas

skor berada pada kategori sedang sebesar 64.1% artinya mayoritas siswa memiliki

tingkat self emotion appraisal yang sedang. Selanjutnya sebesar 12.7% memliki

self emotion appraisal yang rendah dan 23.2% memiliki self emotion appraisal

dengan skor tinggi. Pada variabel other emotions appraisal mayoritas skor berada

pada kategori sedang sebesar 68.5% artinya dari total 181 sampel, mayoritas

siswa memiliki tingkat other emotion appraisal yang sedang. Selanjutnya sebesar

14.4% memliki other emotion appraisal yang rendah dan 17.1% memiliki other

emotion appraisal dengan skor tinggi. Pada variabel use emotions other mayoritas

skor berada pada kategori sedang sebesar 69.1% artinya dari total 181 sampel,

mayoritas siswa memiliki tingkat use emotion other yang sedang. Selanjutnya

sebesar 8.8% memliki use emotion other yang rendah dan 22.1% memiliki use

emotion other dengan skor tinggi Pada variabel Regulations of emotion mayoritas

skor berada pada kategori sedang sebesar 69.1% artinya dari total 181 sampel,

mayoritas siswa memiliki tingkat use emotion other yang sedang. Selanjutnya

sebesar 18.8% memliki regulation of emotion yang rendah dan 12.2% memiliki

regulation of emotion dengan skor tinggi. Pada variabel efikasi diri mayoritas skor

berada pada kategori sedang sebesar 73.5% artinya dari total 181 sampel,

mayoritas siswa memiliki tingkat efikasi diri yang sedang. Selanjutnya sebesar

11.6% memliki efikasi diri yang rendah dan 14.9% memiliki efikasi diri dengan

skor tinggi . Pada variabel internal mayoritas skor berada pada kategori sedang

Page 81: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

66

sebesar 80.1% artinya dari total 181 sampel, mayoritas siswa memiliki tingkat

locus of control internal yang sedang. Selanjutnya sebesar 9.8% memliki locus of

control internal yang rendah dan 10.5% memiliki skor locus of control internal

dengan skor tinggi. Pada variabel eksternal mayoritas skor berada pada kategori

sedang sebesar 76.2% artinya dari total 181 sampel, mayoritas siswa memiliki

tingkat locus of control eksternal yang sedang. Selanjutnya sebesar 12.2%

memliki locus of control eksternal yang rendah dan 11.6% memiliki skor locus of

control eksternal dengan skor tinggi .

4.4 Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing IV terhadap

DV dalam penelitian ini, analisisnya dilakukan dengan menggunakan analisis

regresi berganda. Data yang dianalisis ialah faktor skor atau true score yang

diperoleh dari hasil analisis faktor. Lalu peneliti memindahkan skala faktor skor

tersebut menjadi T score.

Dalam melakukan analisis regresi, ada 3 hal yang dilihat, yaitu melihat

besaran R square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan

oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV berpengaruh secara signifikan

terhadap DV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi

dari masing-masing IV.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertama, peneliti

melihat besaran R2

untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan

oleh IV. Selanjutnya untuk tabel yang berisi R2, dapat dilihat pada tabel 4.5

berikut ini

Page 82: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

67

Tabel 4.5

Model Summary Analisis Regresi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Standars Error of the

Estimate

1 ,525 ,275 ,246 8,38393

a. Predictors: (Constant), emosional intelegent, self emotions appraisal,

others emotions appraisal, use emotions others, regulation of emotions.

Berdasarkan data pada tabel 4.5 diketahui bahwa perolehan R2 sebesar 0,525

atau 52.5%. Artinya proporsi varians dari kesulitan pengambilan keputusan karir

yang dijelaskan oleh semua Independent Variable dalam penelitian ini adalah

sebesar 27.5%, sedangkan 73.5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar

penelitian ini. Langkah kedua peneliti menganalisis dampak dari seluruh

Independent Variable terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir. Adapun

hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Anova Pengaruh Keseluruhan IV Terhadap DV

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression 4615,154 7 659,308 9,380 ,000b

Residual 12160,216 173 70,290

Total 16775,371 180

a. Dependent Variable: CDM

b. Predictors: (Constant), emosional intelegent, self emotions appraisal, others emotions appraisal, use

emotions others, regulation of emotio, internal, eksternal.

Berdasarkan pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. pada kolom

paling kanan adalah sebesar 0.000. Dengan demikian diketahui bahwa nilai Sig. <

0.05, maka hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan

Page 83: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

68

dari dimensi emosional intelegent, self emotions appraisal, others emotions

appraisal, use emotions others, regulation of emotion, self efikasi internal,

eksternal. terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir diterima. Artinya, ada

pengaruh yang signifikan dari emosional intelegent, self emotions appraisal,

others emotions appraisal, use emotions others, regulation of emotion, self efikasi,

internal, eksternal terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir.

Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi dari masing-masing IV.

Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan,

dapat dilihat melalui kolom Sig. (kolom keenam). Jika Sig. < 0.05 maka koefisien

regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap kesulitan pengambilan

keputusan karir, begitupun sebaliknya. Adapun besarnya koefisien regresi dari

masing-masing IV terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir dapat dilihat

pada tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7

Koefisien Regresi

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 70,641 10,586

6,673 ,000

SEA -,240 ,078 -,235 -,063 ,003

OEA ,027 ,074 ,026 ,368 ,713

UEO -,071 ,080 -,069 -,884 ,378

ROE -,015 ,071 -.015 -,217 ,829

EFF -,270 ,086 -,265 -3,150 ,002

LOCI -,077 ,094 -,063 -,821 ,413

LOCE ,233 ,078 ,208 2,977 ,003

a. Dependent Variable: Kesulitan pengambilan keputusan karir

Page 84: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

69

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui persamaan regresi sebagai berikut :

Kesulitan pengambilan keputusan karir = 70,641 – 0,240 (Self emotions

appraisal) + 0.027 (other emotions appraisal) – 0,071 (use of emotions) – 0,015

(regulations of emotions) - 0.270 (self efficacy) - 0.077 (internal) – 0,233

(eksternal).

Dari persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan bahwa dari delapan

Independent Variable hanya self emotion appraisal, efikasi diri dan locus of

control eksternal yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang

diperoleh pada masing-masing IV adalah sebagai berikut:

1. Variabel self emotions appraisal diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -

0,240 dengan Sig. sebesar 0,003 (Sig. < 0.05), dengan demikian H0 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari self emotions appraisal

terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir ditolak. Artinya dari self

emotions appraisal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir.

2. Variabel others emotions appraial diperoleh nilai koefisien regresi sebesar

0,027 dengan Sig. sebesar 0,713 (Sig. > 0.05), dengan demikian H0 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari other emotions appraisal

terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir ditolak. Artinya dari other

emotions appraisal tidak ditolak dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir.

3. Variabel use of emotions diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,071

dengan Sig. sebesar 0,378 (Sig. > 0.05), dengan demikian H0 yang menyatakan

Page 85: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

70

tidak ada pengaruh yang signifikan dari use of emotions terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir ditolak. Artinya dari use of emotions tidak ditolak

dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan

keputusan karir.

4. Variabel regulation of emotions diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,015

dengan Sig. sebesar 0,829 (Sig. > 0.05), dengan demikian H0 yang menyatakan

tidak ada pengaruh yang signifikan dari regulation of emotions terhadap

kesulitan pengambilan keputusan karir ditolak. Artinya dari regulation of

emotions tidak ditolak dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kesulitan pengambilan keputusan karir.

5. Variabel efikasi diri diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -,270 dengan Sig.

sebesar 0,002 (Sig. < 0.05), dengan demikian H0 yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang signifikan efikasi diri terhadap kesulitan pengambilan

keputusan karir ditolak. Artinya dari efikasi diri memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir.

6. Variabel locus of control internal diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -

0,077 dengan Sig. sebesar 0,413 (Sig. > 0.05), dengan demikian H0 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari locus of control internal

terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir ditolak. Artinya dari

regulation of emotions tidak ditolak dan tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir.

7. Variabel locus of control eksternal diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -

,233 dengan Sig. sebesar 0,003 (Sig. < 0.05), dengan demikian H0 yang

Page 86: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

71

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan locus of control eksternal

terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir ditolak. Artinya dari locus of

control eksternal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir.

Selanjutnya peneliti ingin mengetahui sumbangan proporsi varians dari

masing-masing independent variable terhadap kesulitan pengambilan keputusan

karir. Maka dari itu, peneliti melakukan analisis regresi berganda dengan cara

menambahkan satu independent variable setiap melakukan regresi. Kemudian,

peneliti dapat melihat penambahan dari R² (R Square Change) setiap melakukan

analisis regresi dan dapat melihat signifikansi dari penambahan R² tersebut. Hal

ini dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Model Summary Proporsi Varians Tiap IV Terhadap DV

Model

R

R

Square

Adjusted

R square

Std. Error

of the

estimate

Change statistics

R

Square

cange

F

change

df1

df2

Sig. F

change

1

2

3

4

5

6

7

.405

.407

.440

.443

.485

.488

.525

.164

.166

.194

.197

.235

.238

.275

.159

.156

.180

.178

.213

.212

.246

8.85095

8.86704

8.74226

8.75073

8.56162

8.57132

8.38393

.164

.002

.028

.003

.039

.003

.037

35.137

.351

6.117

.658

8.861

.604

8.865

1

1

1

1

1

1

1

179

178

177

176

175

174

173

.000

.554

.014

.419

.003

.438

.003

Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat disampaikan informasi sebagai berikut :

Page 87: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

72

1. Variabel self emotions appraisal memberikan sumbangan sebesar 16.4%

terhadap varians kesulitan pengambilan keputusan karir. Sumbangan tersebut

signifikan dengan F change = 35,137 dan df1 = 1 dan df2 = 179 dengan Sig. F

Change = 0.000 (Sig. F Change < 0.05).

2. Variabel other emotions appraisal memberikan sumbangan sebesar 0,2%

terhadap varians kesulitan pengambilan keputusan karir. Sumbangan tersebut

tidak signifikan dengan F change = 0.351 dan df1 = 1 dan df2 = 178 dengan

Sig. F Change = 0.554 (Sig. F Change < 0.05).

3. Variabel use emotions others memberikan sumbangan sebesar 2.8% terhadap

varians kesulitan pengambilan keputusan karir. Sumbangan tersebut tidak

signifikan dengan F change = 6,117 dan df1 = 1 dan df2 = 177 dengan Sig. F

Change = 0.014 (Sig. F Change < 0.05).

4. Variabel regulation of emotions memberikan sumbangan sebesar 0,3%

terhadap varians kesulitan pengambilan keputusan karir. Sumbangan

tersebutidak signifikan dengan F change = 0.658 dan df1 = 1 dan df2 = 176

dengan Sig. F Change = 0.418 (Sig. F Change < 0.05).

5. Variabel efikasi diri memberikan sumbangan sebesar 3.9% terhadap varians

kesulitan pengambilan keputusan karir. Sumbangan tersebut signifikan dengan

F change = 8861 dan df1 = 1 dan df2 = 175 dengan Sig. F Change = 0.003

(Sig. F Change < 0.05).

6. Variabel locus of control internal memberikan sumbangan sebesar 0,3%

terhadap varians kesulitan pengambilan keputusan karir. Sumbangan tersebut

Page 88: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

73

tidak signifikan dengan F change = 0.604 dan df1 = 1 dan df2 = 174 dengan

Sig. F Change = 0.438 (Sig. F Change < 0.05).

7. Variabel locus of control eksternal memberikan sumbangan sebesar 3.7%

terhadap varians kesulitan pengambilan keputusan karir. Sumbangan tersebut

signifikan dengan F change = 8.865 dan df1 = 1 dan df2 = 173 dengan Sig. F

Change = 0.003 (Sig. F Change < 0.05).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga IV yaitu

self emotions appraisal, efikasi diri dan locus of control eksternal yang

memberikan sumbangan terhadap varians kesulitan pengambilan keputusan karir

secara signifikan jika dilihat dari besarnya R2 yang dihasilkan.

Page 89: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

75

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Dalam bab lima ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

dilakukan. Bab ini terdiri dari kesimpulan, diskusi, saran teoritis, dan saran

praktis. Adapun penjelasannya sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji multiple

regression, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

kecerdasan emosional, efikasi diri dan locus of control terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir siswa kelas 12 SMAN 47 Jakarta.

Berdasarkan uji hipotesis minor, terdapat tiga variabel yang memiliki

pengaruh yang signifikan antara lain, kecerdasan emosional-self emotions

appraisal, Efikasi diri keputusan kair dan Locus of control-eksternal. Sementara

Kecerdasan emosional (other emotions appraisal,use emotions others,regulations

of emotion) dan locus of control (internal) memiliki pengaruh tetapi tidak secara

signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir.

5.2 Diskusi

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hal-hal yang mempengaruhi kesulitan

pengambilan keputusan karir. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,

diketahui bahwa dari tujuh independent variable kecerdasan emosional (self

emotions appraisal, other emotions appraisal, use emotiosn other, regulation of

emotions), efikasi diri dan locus of control (internal,eksternal) yang diteliti

terdapat tiga variabel yang mempengaruhi kesulitan pengambilan keputusan karir

Page 90: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

76

secara signifikan. Ketiga variabel tersebut antara lain kecerdasan emosional-self

emotion appraisal, efikasi diri dan locus of control-eksternal. Dalam penelitian ini

sumbangan R2 independent variable terhadap dependent variable sebanyak 27,5%

Kecerdasan emosional merupakan variabel yang tidak berdiri sendiri.

Kecerdasan emosional memiliki beberapa dimensi yang mengukur kemampuan

berbeda. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa tidak semua dimensi kecerdasan

emosional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan pengambilan

keputusan karir rasional. Dengan jumlah empat dimensi kecerdasan emosional,

yaitu self-emotions appraisal, other’s emotions appraisal, use of emotions dan

regulation of emotions, ditemukan hanya satu dimensi yang memiliki pengaruh

signifikan, yaitu self emotion appraisal. Berdasarkan nilai koefisien regresi, self-

emotion appraisal memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

pengambilan keputusan karir rasional pada siswa/i SMAN 47 Jakarta. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi self emotions appraisal, maka semakin

rendah kesulitan pengambilan keputusan karir rasional pada individu.

Self-emotions appraisal menjelaskan mengenai kemampuan individu

untuk memahami emosinya dengan baik dan mengekspresikannya secara alami.

Contohnya, individu mampu memahami penyebab rasa senang yang dia rasakan

dan mampu mengekspresikan rasa senangnya tersebut dengan baik. Individu yang

memiliki kemampuan tinggi pada dimensi ini akan mampu merasakan dan

memahami emosi mereka lebih baik dibandingkan dengan individu lainnya.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan memahami

emosi sendiri dapat membantu mengurangi kesulitan dalam pengambilan

Page 91: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

77

keputusan karir. Peneliti berasumsi bahwa individu yang memahami dirinya

dengan baik, maka mereka akan menyadari kelebihan dan kekurangan sehingga

mengetahui batasan-batasan pada dirinya. Individu yang merasa kesulitan dalam

mengambil keputusan karir akan membutuhkan pendapat dan dorongan orang

lain.

Menurut Cooper (1997) mereka yang percaya dan mampu memahami

emosi mereka akan membiarkan dirinya dibimbing oleh mereka yang memiliki

jalur karir yang lebih sukses. Orang dengan kemampuan memahami emosinya

sendiri, akan memiliki kapasitas yang lebih besar untuk mengintegrasikan

pengalaman emosional dengan pikiran dan tindakan. Selain itu, orang dengan

kemampuan memahami emosi yang baik, lebih besar kemungkinan untuk percaya

pada kemampuan mereka sendiri ketika menghadapi tugas-tugas yang

berhubungan dengan pengambilan keputusan karir. Orang-orang yang lebih

mampu memahami dan mengelola emosi mereka sendiri mungkin juga akan lebih

mampu memprediksi konsekuensi emosional dari pilihan karir yang mereka pilih.

Oleh sebab itu, para peneliti percaya bahwa orang-orang tersebut lebih mampu

mengelola respons emosional mereka sendiri untuk pengambilan keputusan karir

(Di Fabio, 2012).

Individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi umumnya memiliki

kesadaran yang lebih besar terhadap emosi mereka dan memiliki kapasitas yang

lebih besar untuk mengintegrasikan pengalaman emosional dengan pikiran dan

tindakan mereka (Afzal, Atta & Shujja, 2013) Hal tersebut cukup rasional apabila

mereka mampu mengurangi keraguan sehingga dapat menentukan pilihan karir

Page 92: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

78

mereka. Individu yang mampu memahami dan mengelola emosi mereka akan

lebih baik dalam memprediksi konsekuensi terhadap pilihan karir yang potensial.

Oleh karena, itu kecerdasan emosional merupakan salah satu variabel yang

menjanjikan dalam memahami proses pengambilan keputusan karir yang lebih

baik.

Dalam variabel efikasi diri menunjukan bahwa efikasi diri memiliki

pengaruh yang sigifikan dengan pengambilan keputusan karir (Yinghua Yi, 2014)

dan menunjukkan arah yang negatif terhadap kesulitan pengambilan keputusan

karir. Variabel efikasi diri memliki sumbangan yang terhadap kesulitan

pengambilan keputusan karir. Jadi dapat diartikan jika skor efikasi diri tinggi

maka skor kesulitan pengambilan keputusan karirnya rendah dan begitupun

sebaliknya. Hal ini sejalan dengan teori Bandura yaitu, efikasi diri juga salah satu

aspek yang menunjang untuk kemajuan individu dalam pengambilan keputusan

karir (Bandura, 1977). Taylor dan Betz (1983) menunjukkan bahwa siswa yang

memiliki tingkat efikasi diri yang rendah, ketika siswa tersebut akan membuat

keputusan karir maka mereka akan kurang percaya diri dalam pilihan

kejuruannya, dan sulit mengambil keputusan.

Selain itu Variabel locus of control eksternal juga berpengaruh secara

signifikan terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir. Artinya, semakin

tinggi siswa memiliki locus of control eksternal, maka semakin tinggi kesulitan

pengambilan keputusan karirnya. Hal ini didukung oleh Fuqua et al (1988) dan

Taylor (1982) yang menjelaskan bahwa, seseorang yang cenderung menyalahkan

Page 93: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

79

situasi dan keadaan diluar dirinya. maka akan lebih sulit dalam memutuskan

karirnya di masa yang akan datang.

Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat perbedaan pendapat dari

beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai dimensi-dimensi kecerdasan

emosional dan gaya kelekatan terhadap pengambilan keputusan karir. Penelitian

mengenai pengaruh kecerdasan emosional dan gaya kelekatan terhadap

pengambilan keputusan karir masih sangat sedikit dilakukan. Oleh karena itu,

diperlukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh kecerdasan emosional dan gaya

kelekatan terhadap pengambilan keputusan karir agar dapat memberikan

gambaran yang lebih mendalam pada masyarakat, khususnya instansi pendidikan

dan orang tua.

5.3 Saran

Pada bagian ini, saran dibagi menjadi dua bagian, yaitu saran teoritis dan saran

praktis. Penulis memberikan saran secara teoritis dengan harapan dapat

memberikan kontribusi untuk perkembangan penelitian selanjutnya. Selain itu,

peneliti juga menguraikan saran secara praktis dengan harapan dapat memberikan

informasi tambahan terutama bagi pembaca yang berniat melakukan penelitian.

5.3.1 Saran Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti lain yang tertarik meneliti

variabel dependen yang sama disarankan menggunakan faktor-faktor

menarik lainnya yang dapat dijadikan variabel independen untuk

Page 94: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

80

melihat pengaruhnya terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir.

2. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti disarankan untuk menggunakan

sampel dengan jumlah yang lebih banyak dan berbeda dari yang

peneliti ambil agar lebih seimbang dan mempresentasikan populasi.

3. Disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk mengambil respoden dari

lembaga pendidikan ataupun pada perkantoran yang berbeda jenis dan

usianya. Dikarenakan dalam beberapa penelitian sebelumnya yang

dilakukan banyak menggunakan sampel karyawan dan mahasiswa

dalam kesulitan pengambilan keputusan karir.

5.3.2 Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Terkait dengan self-emotions appraisal yang berpengaruh signifikan

terhadap pengambilan keputusan karir dependen. Disarankan kepada

siswa/i nya untuk lebih dapat mengenali emosi dirinya, memahami

kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, serta memanajemen emosi

sehingga siswa/i mampu memahami dengan baik dirinya sebelum

mengambil keputusan karir.

2. Terkait dengan efikasi diri diharapkan kepada siswa agar dapat menambah

keyakinan pada dirinya, lalu diharapkan para siswa juga lebih aktif dalam

mengikuti bimbingan dan konseling terkait pemilihan karir yang diberikan

sekolah, siswajuga diharapkan lebih banyak berkonsultasi dengan guru BK

muapun orang yang lebih berpengalaman mengenai pemilihan karir agar

Page 95: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

81

untuk menambah pengetahuan jurusan yang ingin dipilih agar dapat

menambah keyakinan pada pilihannya tersebut.

3. Terkait dengan locus of control eksternal disarankan bagi siswa untuk

mengurangi kepercayaan bahwa keberhasilan dan kegagalan ditentukan

oleh faktor kesempatan, keberuntungan, nasib dan mengurangi

ketergantungan kepada orang lain. Jika siswa dapat mengurangi

kepercayaan terhadap orang lain dan nasib dalam mempengaruhi

hidupnya, maka tingkat kesulitan dalam pengambilan keputusan karir

mereka akan semakin rendah.

Page 96: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

81

DAFTAR PUSTAKA

Afzal, A., Atta, M., & Shujja, S. (2013). Emotional intelligence as predictor of

career decision making among university undergraduates. Journal of

Behavioural Sciences, 23(1), 119-131

Agheli, M., Abedi, R.M., Nilforooshan, P., & Baghban, I. (2013). Attachment

styles and career decision making styles in Universities of Isfahan

students. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in

Business, 5(6), 404-413

Ajzen, I. (2002). Perceived behavioral control, self efficacy, locus of control and

the theory of planned behavior. E-Journal of Applied Social Psychology.

32. 4. 665-683.

Albion, M,J, & Fogarty, G,J,. (2002). Factors influencing career decision

making in adolescents and adults. Journal of Career Assessment. 10 (1),

92-126

Al-Tarawneh, A,H. (2012). The main factors beyond decision making. Journal

of Management Research. 4, 1-6

Amir, T., & Gati, I. (2006). Facets of career decision-making difficulties. British

Journal of Guidance & Counselling, 34, 483-503.

Bandura, A. (1977). Self-efficacy: toward a unifying theory of behavioral

change. Psychological review, 84 (2), 191-192

Bandura, A. (1997). Self-efficacy in changing societies. Cambridge: Cambridge

university press.

Brown, D. (2002). The role of work and cultural values in occupational choice,

satisfaction, and success: a theoretical statement. Journal of Counseling

& Development,80, 48-56

Chartrand, J. M., Robbins, S. B., Morrill, W. H., & Boggs, K. (1990).

Development and validation of the career factors inventory. Journal of

Counseling Psychology, vol: 37(4), 491

Creed, P., Patton, W., & Prideaux, L. (2006). Causal relationship between career

indecision and career decision-making self-efficacy. Journal of Career

Development, 33, 47-65

Emmerling, R. J., & Cherniss, C. (2003). Emotional intelligence and career

choice process. Journal of Career Assessment.

Page 97: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

82

Engler, B. (2009). Personality theories an introduction eighth edition. Boston

New York : Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company

Fabio, A. (2012). Emotional intelligence: New perspectives and applications.

Italy: InTech.

Fabio, A., & Kenny, M.E. (2011). Promoting emotional intelligence and career

decision making among Italian High School students. Journal of Career

Assessment, 19(1), 21-34

Fabio, A., & Palazzeschi, L. (2009). Emotional intelligence, personality traits a

and career decision difficulties. International Journal for Educational

and Vocational Guidance, 9(2), 135-146

Gati, I. (2009). From career decision-making styles to career decision-making

profiles:A multidimensional approach. Journal of Vocational

Behavior.76, 277–291.

Gati, I., & Saka, N. (2001). High school students' career-related decision-making

difficulties. Journal of Counseling & Development. 79, 75-84.

Gati, I., Krausz, M., & Osipow, S. (1996). A taxonomy of difficulties in career

decision making. Journal of Counseling Psychology. 43, 510-526.

Gati, I., Krausz, M., &Osipow, H.S. (1996). A Taxonomy of difficulties career

decision making. Journal of Counselling Psychology, 43(4) 510-526

Goleman, D. (2000). Kecerdasan Emosional: Mengapa EI lebih penting daripada

IQ. Terjemahan: Hermaya, T. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Harren, V. A. (1976). Tiedeman's Approach to Career Development. Career

Development Review, 25(7), 895-916.

Hussain, S., & Rafique, R. (2013). Parental expectation, career salience and

career decision making. Journal of Behavioural Sciences, 23(2), 62-76

Jones, L. K. (1989). Measuring a three-dimensional construct of career

indecision among college students: A revision of the Vocational Decision

Scale: The Career Decision Profile. Journal of Counseling Psychology,

36(4), 477-482.

Mau, W. C. (2000). Cultural differences in career decision-making styles and

self-efficacy. Journal of Vocational Behavior, 57(3), 365-378.

Mayer, D.J., Caruso., R.D., Salovey, P., & Sitarenios, G. (2001). Emotional

intelligence as a standard intelligence. Emotion, 1(3), 232-242

Page 98: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

83

Mayer, J. D., & Salovey, P. (1997). What is emotional intelligence? In P.

Salovey & D. Sluyter (Eds), Emotional development and emotional

intelligence: Implication for educators (pp. 3–34). New York: Basic

Books.

Morgan, T., & Ness, D. (2003). Career decision-making difficulties of first-year

students. The Canadian Journal of Career Development, 2(1), 33-39.

Mudhovozi,P., & Chireshe, R.(2012). Socio-demographic factors influencing

career decision-making among undergraduate psychology students in

south africa. 31 (2) 167-176.

Nawaz, S., & Gilani, N. (2011). Relationship of parental and peer attachment

bonds with career decisionmaking self-efficacy among adolescents and

postadolescents. Journal of Behavioural Sciences, 21(1), 33-47

Oluwole, A,.& Umar T, I,.(2013). Psychological predictors of career decision

among school-going adolescents in Katsina State,Nigeria. African

Journal for the Psychological Study of Social Issues, 16 (1).

Onder, C, F., Kirdok, O., & Isik, E.(2010).High school Student career decision

making pattren across parenting styles and parental attachment level.

Journal of Psychology Counselling and Guidance. 8(1.) 263-280.

Reddan, G. (2014). Improving Exercise Science students’ self-efficacy in

making positive career decisions. Australian Collaborative Education

Network Conference, Gold Coast, Australia.

Reisenzein, R. (2007). What is a definition of emotion? Are emotions mental

behavioral processes?. Social Science Information, 46(3).

Rotter, Julian B. 1966. Generalized Expectancies for Internal versus External

Control of Reinforcement. Psychological Monographs 80 (1): 1–28.

Salovey, P., & Mayer, D.J. (1990). Emotional Intelligence. Baywood Publishing

Co, Inc

Sandtrock, W,J. (2007). Adolescence, eleventh edition. Jakarta: Erlangga

Sawitri, Sawitri, D. R. (2009). Pengaruh status identitas dan efikasi diri

keputusan karir terhadap keraguan mengambil keputusan karir pada

mahasiswa tahun pertama di universitas diponegoro. Junal Psikologi

Undip

Super, D. E. (1990). A life-span, life-space approach to career development.

Annual review of Journal of Vocational Behavior.16,282-298

Page 99: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

84

Super,D,.& Hall,S. (1978). Career development:exploration and planing.

Journal of Career Development. 29, 333-372.

Taylor,M,K.,&Betz,E,N.(1983). Applications of self-efficacy theory to the

understanding and treatment of career indecision. Journal of Vocational

Behavior.22, 63-81

Wang, Y., & Ruhe, G. (2007). The cognitive process of decision making.

International Journal of Cognitive Informatics and Natural Intelligence.

2, 73-85.

Wilson, L. (2000). The Relationship between parental attachment, career

decision making self efficacy, gender, race and career indecision.

Florida: The Florida State University

Wolfe, J. B., & Betz, N. E. (2004). The relationship of attachment variables to

career decision making self efficacy and fear of commitment. Career

Development Quarterly,52(4), 363–369

Wong, S.C., Wong, M.P .,& Law, S.K. (2004). Evidence on the practical utility

of wong’s emotional intelligence scale in chinese societies. Asia Pacific

Journal of Management, 1-2

Ye, Y. (2014). Role Of Career Decision-Making Self-Efficacy And Risk Of

Career Options On Career Decision-Making Of Chinese Graduates 1 , 2.

Psychological Reports. 2, 625-634.

Page 100: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

85

LAMPIRAN

1. Lampiran Kuisioner

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Saya adalah mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini sedang melakukan penelitian yang merupakan

persyaratan untuk mencapai gelar sarjana psikologi. Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Kecerdasan emosioal, efikasi diri dan locus of control terhadap kesulitan pegambilan karir

siswa kelas XII ”. Oleh karena itu, saya mengharapkan bantuan Saudara/i untuk mengisi

kuesioner ini.

Dalam menjawab kuesioner ini tidak ada jawaban salah atau benar. Maka, Saudara/i bebas

menentukan jawaban yang paling sesuai dengan diri masing-masing. Setiap jawaban yang

diberikan akan terjamin kerahasiaannya dan hanya dipakai untuk penelitian ini saja.

Bacalah petunjuk terlebih dahulu. Setelah mengisi kuesioner ini, mohon diteliti kembali

jawaban Saudara/i agar tidak ada pernyataan yang tidak terjawab atau terlewati.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 2016

Hormat saya,

Septian Abdul Rahman

Data responden

Inisial nama : ……………………………………………………..

Jenis kelamin : ……………………………………………………..

Usia : …………………………………………………….. .

Petunjuk pengisian

Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan yang tidak ada jawaban benar atau salah. Sebelum

mengisi pernyataan-pernyataan tersebut, baca dan pahamilah terlebih dahulu, kemudian

berikan tanda checklist (√) pada salah satu dari keempat kolom disamping kanan pernyataan.

Adapun pilihan kolom disamping kanan pernyataan sebagai berikut :

SS : Sangat sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak sesuai

Page 101: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

86

STS : Sangat tidak sesuai

Contoh

Skala 1

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya tidak mempunya motivasi untuk

membuat keputusan penjurusan

sekarang

2. Saya memiliki hal yang lebih penting

dari pemilihan jurusan

3. Saya percaya akan memilih jurusan

yang tepat pada waktunya

4. Sulit bagi saya untuk membuat

keputusan pengambilan jurusan

5. Saya memerlukan pendapat orang yang

dipercaya dalam mengambil keputusan

jurusan

6. Saya biasanya takut akan kegagalan.

7. Saya suka melakukan sesuatu sesuai

dengan cara saya

8. Saya berharap jurusan yang dipilih

dapat memecahkan masalah saya.

9. Saya percaya hanya ada satu jurusan

yang cocok untuk saya

10. Saya berharap jurusan yang saya pilih

dapat memenuhi keinginan saya.

11. Saya percaya memilih jurusan

membutuhkan komitmen

12. Saya mematuhi perintah walaupun itu

bertentangan.

13. Saya tidak tahu langkah apa yang harus

saya ambil.

14. Saya tidak tahu faktor yang harus

dipertimbangakan untuk memutuskan

jurusan yang saya ambil

15. Saya sulit memilih jurusan karna belum

menemukan jurusan yang cocok dengan

potensi saya.

16. Saya tidak tahu jurusan apa yang

membuat saya tertarik

17. Saya belum yakin dengan pilihan

jurusan saya

Page 102: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

87

18. Saya tidak punya cukup informasi

tentang kompetensi yang saya miliki.

19. Saya tidak tahu dengan kemampuan

dan kepribadian saya yang akan

muncul di masa depan.

20. Saya tidak memiliki informasi yang

cukup tentang berbagai jurusan yang

ada.

21. Saya tidak memiliki informasi yang

cukup mengenai karakteristik jurusan

yang menarik minat saya

22. Saya tidak tahu mengenai prospek ke

depan jurusan yang saya ambil

23. Saya tidak tahu bagaimana mencari

informasi tambahan pada diri saya

24. Saya tidak tahu bagaimana

mendapatkan informasi yang valid dan

terbaru mengenai jurusan yang saya

pilih.

25. Pilihan jurusan saya mudah berubah-

ubah.

26. Saya sulit menentukan keputusan karir

karena data saya tidak sesuai dengan

kemampuan saya.

27. Saya sulit menentukan keputusan karir

karena nilai saya tidak sesuai dengan

karakteristik jurusan yang saya ambil

Skala 2

No

Pernyataan

SS

S

TS

STS

1

Saya mengetahui penyebab dari apa yang

saya rasakan

2

Saya memahami dengan baik tentang

perasaan sendiri

3

Saya benar-benar memahami apa yang

saya rasakan

4

Saya mengetahui apakah saya senang atau

tidak

5

Saya mengetahui emosi teman-

teman melalui perilaku yang mereka

munculkan

6

Saya pengamat yang baik dalam

mengamati emosi orang lain

7

Saya adalah seseorang yang peka

terhadap perasaan orang lain

8

Saya memiliki pemahaman yang baik

mengenai emosi orang disekitar saya

Page 103: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

88

9 Saya menetapkan tujuan dan

mencoba yang terbaik untuk

mencapainya

10

Saya adalah orang yang berkompeten

11

Saya merupakan seseorang yang

memotivasi diri sendiri

12

Saya menyemangati diri sendiri untuk

menjadi yang terbaik

13

Saya mampu mengendalikan amarah

dan menangani kesulitan secara

rasional

14

Saya mampu mengendalikan emosi

15

Saya mudah menenangkan diri ketika

sangat marah

16

Saya dapat mengendalikan emosi dengan

baik

Skala 3

No. Pernyataan STY TY Y SY

1. Saya menggunakan internet untuk

menemukan informasi tentang

jurusan yang menarik.

2. Saya memilih satu dari beberapa

jurusan yang saya pertimbangkan

3. Saya membuat perencanaan tujuan

saya untuk lima tahun ke depan

4. Saya menentukan langkah yang harus

diambil saat mengalami masalah

akademis

5. Saya menilai secara akurat

kemampuan saya

6. Saya memilih satu jurusan dari daftar

jurusan yang saya pertimbangkan.

7. Saya menentukan langkah-langkah

yang diperlukan untuk berhasil

mendapatkan jurusan yang saya pilih

8. Saya tetap belajar secara konsisten

bahkan saat saya merasa frustasi

9. Saya menentukan jurusan yang ideal

10. Saya mencari jurusan favorit untuk

sepuluh tahun kedepan

11. Saya memilih jurusan karir yang

sesuai dengan gaya hidup saya

12. Saya menyiapkan daftar informasi

jurusan yang saya pilih

Page 104: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

89

13. Saya akan merubah pilihan jurusan

jika tidak menyukai pilihan pertama

saya

14. Saya menentukan mata pelajaran apa

yang paling saya sukai

15. Saya mencari informasi rata-rata

pendapatan dalam suatu pekerjaan

yang sesuai dengan jurusan saya

16. Saya membuat keputusan karir

dengan tidak mengkhawatirkan benar

atau salah.

17. Saya mengubah jurusan jika tidak

puas dengan jurusan sekarang.

18. Saya mempersiapkan siap atau

tidaknya berkorban dalam mencapai

tujuan karir

19. Saya mendiskusikan dengan orang

yang memiliki jurusan yang sama

20. Memilih jurusan/karir yang sesuai

dengan minat.

21. Saya mengidentifikasi penjurusan,

dan universitas yang sesuai dengan

kemampuan saya.

22. Saya menentukan tipe gaya hidup

yang saya jalani

23. Saya mencari informasi mengenai

program S1

24. Saya mengatur jadwal tes seleksi

masuk perguruan tinggi.

25. Saya memilih beberapa jurusan

dengan peluang diterima atau mencari

alternatif lain

Skala

NO Pernyataan STS TS S SS

1 Ketidakberhasilan seseorang adalah

hasil dari kesalahan yang

diperbuatnya.

2 Pengalaman yang akan menentukan

keberhasilan seseorang

3 Kebanyakan hal buruk adalah hasil

dari kurangnya kemampuan,

kebodohan, kemalasan atau ketiganya.

4 Menjadi sukses merupakan masalah

kerja keras, keberuntungan

memainkan peran kecil atau bahkan

tidak sama sekali.

Page 105: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

90

5 Ketika saya membuat rencana, saya

hampir yakin akan berjalan

dengan baik

6 Dalam kasus saya, mendapatkan apa

yang saya mau tidak ada

hubungannya dengan keberuntungan.

7 Orang yang gagal bukan karena tidak

beruntung

8 Ada hubungan langsung antara

seberapa keras saya belajar dan

nilai yang saya dapat

9 Sering saya merasa bahwa usaha saya

mempunyai pengaruh yang

kecil atas hal yang menimpa saya

10 Apa yang terjadi dengan saya

merupakan hasil perbuatan saya.

11

11 Banyak kejadian sedih yang dialami

orang adalah karena nasib

buruk.

12 Faktor keturunan memainkan peran

yang utama dalam menentukan

kepribadian seseorang

13 Mendapatkan pekerjaan yang bagus

tergantung pada situasi, waktu

dan tempat

14 Dunia ini diatur oleh sebagian orang

yang mempunyai kuasa, orang

kecil tidak bisa berbuat apa-apa.

15 Tidak selalu baik untuk merencanakan

sesuatu terlalu jauh karena

tergantung dengan situasi nantinya.

16 Sering kita mementukan sesuatu

dengan melempar koin

17 Terkadang saya merasa tujuan hidup

saya bergantung pada

Oranglain

18 Terkadang saya tidak mengerti

bagaimana guru memberi nilai

19 Mustahil bagi saya untuk

mempercayai bahwa kesempatan atau

keberuntungan memainkan peran

penting dalam hidup saya.

20 Terkadang saya merasa bahwa tidak

Page 106: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

91

menpunyai cukup kuasa atas

tujuan hidup saya.

Page 107: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

92

2. Lampiran syntax

kesulitan pengambilan keputusan karir

UJI VALIDITAS CDM

DA NI=34 NO=181 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11

ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21

ITEM22

ITEM23 ITEM24 ITEM25 ITEM 26 ITEM27 ITEM28 ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM32

ITEM33 ITEM34

PM SY FI=CDM.COR

MO NX=34 NK=1 LX=FR TD=SY ME=UL

LK

CDM

FR TD 24 23 TD 21 20 TD 10 8 TD 34 33 TD 24 17 TD 33 29 TD 22 21 TD 14 13 TD 30 4

TD 11 7 TD 31 13 TD 21 13

FR TD 32 31 TD 27 26 TD 4 1 TD 2 1 TD 29 20 TD 30 24 TD 30 29 TD 33 19 TD 24 21 TD

23 5 TD 23 7 TD 26 7 TD 9 5

FR TD 24 8 TD 17 15 TD 15 10 TD 17 16 TD 12 4 TD 5 4 TD 19 18 TD 15 1 TD 28 15 TD

14 11 TD 32 20 TD 10 5 TD 20 3

FR TD 28 25 TD 27 15 TD 6 2 TD 15 5 TD 15 4 TD 12 8 TD 11 8 TD 11 10 TD 8 7 TD 10 7

TD 28 11 TD 16 4 TD 31 11

FR TD 19 11 TD 26 11 TD 15 11 TD 18 11 TD 26 16 TD 16 13 TD 26 16 TD 21 16 TD 33 4

TD 16 8 TD 15 14 TD 29 13 TD 28 13

FR TD 28 23 TD 13 2 TD 13 7 TD 23 21 TD 16 15 TD 13 9 TD 10 2 TD 30 13 TD 20 12 TD

22 11 TD 20 11 TD 29 25 TD 18 10 TD 23 10 TD 24 9 TD 9 7 TD 28 9 TD 7 5 TD 26 25 TD

32 18 TD 25 18 TD 31 18 TD 18 12 TD 12 9 TD 9 4 TD 6 4 TD 27 7 TD 14 2 TD 18 1 TD

32 25 TD 32 29 TD 32 30 TD 29 3 TD 28 5 TD 31 3 TD 33 31 TD 34 31 TD 33 32 TD 23 11

TD 17 8 TD 34 25 TD 19 16 TD 23 4 TD 17 1 TD 30 2 TD 29 19 TD 32 24

FR TD 31 10 TD 33 16 TD 32 6 TD 32 10 TD 13 8 TD 34 11 TD 27 20 TD 27 8 TD 8 6 TD

29 7 TD 7 2 TD 31 30 TD 31 29 TD 31 26 TD 23 17 TD 30 16 TD 23 2 TD 15 7 TD 28 14

PD

OU TV SS MI IT=1000 AD=OFF XI

Page 108: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

93

Page 109: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

94

Self emotions appraisal

UJI VALIDITAS SEA

DA NI=4 NO=181 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

PM SY FI=SEA.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

SEA

FR TD 3 1 TD 2 1

PD

OU TV SS MI

Page 110: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

95

Other emotions appraisal

UJI VALIDITAS OEA

DA NI=4 NO=181 MA=PM

LA

ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8

PM SY FI=OEA.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

OEA

FR TD 2 1 TD 4 2

PD

OU TV SS MI

Page 111: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

96

Use emotions appraisal

UJI VALIDITAS UEO

DA NI=4 NO=181 MA=PM

LA

ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12

PM SY FI=UEO.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR TD= SY

LK

UEO

FR TD 4 3

PD

OU TV SS MI

Page 112: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

97

Regulation of emotions

UJI VALIDITAS ROE

DA NI=4 NO=181 MA=PM

LA

ITEM13 ITEM14 ITEM 15 ITEM16

PM SY FI=ROE.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

ROE

FR TD 4 2 TD 3 2

PD

OU TV SS MI

Page 113: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

98

Efikasi Diri

UJI VALIDITAS EFIKASI DIRI

DA NI=25 NO=181 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11

ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15

ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM25

PM SY FI=EF.COR

MO NX=25 NK=1 LX=FR TD=SY AD=OFF

LK

EFIKASI DIRI

FR TD 5 4 TD 21 20 TD 11 10 TD 22 11 TD 23 3 TD 6 2 TD 17 16 TD 24 12 TD 24 18 TD

20 14 TD 5 1 TD 12 11 TD 11 4 TD 20 11 TD 20 17 TD 20 5 TD 8 3

FR TD 17 3 TD 17 6 TD 21 8 TD 7 5 TD 14 11 TD 24 14 TD 15 14 TD 23 12 TD 16 15 TD

16 8 TD 19 16 TD 22 20 TD 22 21 TD 22 1 TD 11 1 TD 6 1 TD 25 24

FR TD 20 13 TD 17 13 TD 25 20 TD 18 5 TD 23 4 TD 15 12 TD 25 2 TD 17 8 TD 23 9 TD

23 2 TD 24 7 TD 13 3 TD 17 11 TD 15 4 TD 12 9 TD 21 9 TD 19 4

FR TD 19 5 TD 16 11 TD 24 21 TD 21 18 TD 24 20 TD 8 2 TD 16 2 TD 13 7 TD 17 10 TD

10 8 TD 24 1 TD 22 18 TD 20 15 TD 17 15 TD 19 6 TD 14 5 TD 24 19 TD 14 6

FR TD 13 4 TD 24 16 TD 22 13 TD 23 21 TD 15 3 TD 22 8 TD 22 3 TD 22 19 TD 22 7 TD

11 3 TD 18 11 TD 18 10 TD 25 18 TD 19 15 TD 19 17 TD 20 19 TD 20 2 TD 5 2

FR TD 22 2 TD 21 2 TD 19 3 TD 4 3 TD 5 3

PD

OU TV SS MI

Page 114: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

99

Page 115: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

100

Locus of control Internal

UJI VALIDITAS LOCI

DA NI=10 NO=181 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

PM SY FI=LOCI.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

LOCI

FR TD 6 2 TD 4 3 TD 4 1 TD 10 8 TD 6 3 TD 6 5 TD 9 3

PD

OU TV SS MI

Page 116: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

101

Locus of control eksternal

UJI VALIDITAS LOCE

DA NI=10 NO=181 MA=PM

LA

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20

PM SY FI=LOCE.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

LOCE

FR TD 7 6 TD 10 7 TD 9 8 TD 9 6 TD 5 1 TD 4 1 TD 3 2

PD

OU TV SS MI

Page 117: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

102

3. lampiran output spss

a. Tabel Descriptive statistics

Descriptive Statistics

Mean Minimum Maximum Std.

Deviation

N

CDM 50,000

0

26,93 76,40 9,65383 181

SEA 50,000

0

19,49 63,78 9,46130 181

OEA 50,000

0

28,83 65,80 9,25564 181

UEO 50,000

0

20,64 64,47 9,33432 181

ROE 50,000

0

24,18 68,05 9,57949 181

EFF 50,000

0

26,46 74,97 9,45944 181

LOCI 50,000

0

33,17 71,23 7,84572 181

LOC

E

50,000

0

25,94 77,82 8,60292 181

b. Model sumary analisis regresi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Standars Error of the

Estimate

1 ,525 ,275 ,246 8,38393

Predictors: (Constant), emosional intelegent, self emotions appraisal, others emotions

appraisal, use emotions others, regulation of emotions.

c. Tabel Anova

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regressio

n 4615,154 7 659,308 9,380 ,000b

Residual 12160,216 173 70,290

Total 16775,371 180

a. Dependent Variable: CDM

Page 118: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, EFIKASI DIRI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37376/2/SEPTIAN... · skala . modal kecerdasan emosional, efikasi diri, locus of

103

b. Predictors: (Constant), emosional intelegent, self emotions appraisal,

others emotions appraisal, use emotions others, regulation of emotion, internal,

eksternal.

d. Tabel koefisien regresi

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 70,641 10,586 6,673 ,000

SEA -,240 ,078 -,235 -,063 ,003

OEA ,027 ,074 ,026 ,368 ,713

UEO -,071 ,080 -,069 -,884 ,378

ROE -,015 ,071 -.015 -,217 ,829

EFF -,270 ,086 -,265 -3,150 ,002

LOCI -,077 ,094 -,063 -,821 ,413

LOCE -,233 ,078 ,208 2,977 ,003

a. Dependent Variable: Kesulitan pengambilan keputusan karir