PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEKSI...
Transcript of PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEKSI...
i
PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI
EKSTRAKURIKULER SEKSI KEROHANIAN ISLAM (SKI)
TERHADAP DISIPLIN IBADAH SISWA DI MADRASAH
ALIYAH NEGERI (MAN) SALATIGA MASA JABATAN
2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Ahmad Tajul Arifin
NIM. 23010150273
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Tahun 2020
ii
iii
PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI
EKSTRAKURIKULER SEKSI KEROHANIAN ISLAM (SKI)
TERHADAP DISIPLIN IBADAH SISWA DI MADRASAH
ALIYAH NEGERI (MAN) SALATIGA MASA JABATAN
2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Ahmad Tajul Arifin
NIM. 23010150273
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2020
iv
Persetujuan Pembimbing
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jalan Lingkar Salatiga Km.2 Tlp. (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website:tarbiyah.iainsalatiga.ac.id e-mail: [email protected]
SKRIPSI
PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEKSI
KEROHANIAN ISLAM (SKI) TERHADAP DISIPLIN IBADAH SISWA DI
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) SALATIGA MASA JABATAN 2019/2020
disusun oleh
AHMAD TAJUL ARIFIN
NIM: 23010150273
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
tanggal 24 Maret 2020 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. ________________
Sekretaris Penguji : Imam Mas Arum, M.Pd. ________________
Penguji I : Dr. Wahyudiana, M.Pd. ________________
Penguji II : Guntur Cahyono, M.Pd. ________________
Salatiga, 24 Maret 2020
Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan
Prof. Dr. Mansur, M.Ag.
NIP. 19680613 199403 1 004
vi
DEKLARASI
DAN
PERNYATAAN KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ahmad Tajul Arifin
NIM : 23010 15 0273
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, pendapat atau temuan saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan dari orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN
Salatiga.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 01 Maret 2020
Yang menyatakan,
Ahmad Tajul Arifin
NIM. 23010150273
vii
MOTTO
“HIDUP ADALAH TENTANG BAGAIMANA MANUSIA MENGHADAPI
SEGALA SESUATU YANG DIHADAPANNYA, BUKAN TENTANG
BAGAIMANA SEGALA SESUATU HARUS SEPERTI YANG DI
HARAPKAN”
نفسا إلا وسعها لها ما كسبت ف الل وعليها ما اكتسبت ربنا لا لا يكلنا ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على
خطأ
و أ
ينا أ ذنا إن نس تؤاخ
ه واعف عنا واغف نا ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا ب ين من قبل ا ر لن الذنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين
وارحمنا أ
286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri
maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami,
maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
(Al-Baqoroh ayat 286)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Allah YME, yang selama ini sudah memberikan berbagai bentuk kasih sayang,
dan telah menggerakkan takdir alam semesta untuk senantiasa membuat
penulis terus bersemangat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua yaitu bapak Jamaludin dan Ibu Anik Abdi Batin, yang tidak
pernah berhenti untuk memeberikan motivasi, perhatian, do’a, dan dukungan
baik materiil maupun spiritual.
3. Sahabat-sahabat karibku Ahmad Riyanto, Nur Muhammad Thoha yang selalu
bersedia mendampingi.
4. Guruku Pencak Silat di Wonosegoro bapak Masykuri, atas do’a dan
dukungannya.
5. Keluarga Besar Pencak Silat Pagar Nusa Salatiga, yang memberi motivasi dan
ilmunya.
6. Keluarga besar LDK FA IAIN Salatiga, satu-satunya organisasi yang saya ikuti
sejak semester 1 sampai selesai, dan atas pengalaman yang tak ternilai.
7. Keluarga KKN 2019 Dk. Bandung Wetan, Ds. Bandung, Kec, Wonosegoro,
Kab. Boyolali yang juga memberikan dukungan do’a dan motivasi.
8. Keluarga Guru serta siswa-siswi SMP PGRI Ampel, yang senantiasa
memberikan do’a dan semangat.
9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan kontribusi sekecil apapun sampai selesainya skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir skripsi
yang berjudul “Pengaruh Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian
Islam (SKI) Terhadap Disiplin Ibadah Siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Salatiga Masa Jabatan 2019/2020”. Penulisan tugas akhir skripsi ini selesai berkat
adanya bantuan dari berbagai pihak. Perkenankanlah penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri Salatiga (IAIN Salatiga).
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan
penuh ketulusan dan kesabaran membimbing penulis dan memberikan ilmunya
sehingga sangat membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Bapak H. Handono, S.Ag, M.Pd. selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri
Salatiga yang telah memberikan izin penelitian di sekolah.
6. Bapak Imam Fauzi, S.Ag. selaku pembina SKI MAN Salatiga yang telah
memberi izin dan membantu pelaksanaan penelitian.
7. Siswa-siswi pengurus serta anggota Seksi Kerohanian Islam masa jabatan
2019/2020 di MAN Slatiga atas partisipasinya.
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan, semoga Allah
memberikan balasan rahmat dan keridhoan kepada semua pihak yang telah saya
sebutkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya. Penelitian ini mungkin masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu secara pribadi saya mohon maaf.
Salatiga, 16 Januari 2020
Penulis
Ahmad Tajul Arifin
NIM. 23010 15 0273
x
ABSTRAK
Arifin, Ahmad Tajul. 2020. Pengaruh Keaktifan Mengiktui Ekstrakurikuler Seksi
Kerohanian Islam (SKI) Terhadap Disiplin Siswa Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) Salatiga Masa Jabatan 2019/2020. Skripsi, Salatiga: Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan.
Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: Keaktifan, Ekstrakurikuler, Seksi Kerohanian Islam, Disiplin
Ibadah
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui variasi tingkat Keaktifan
Mengiktui Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam (SKI) pada siswa di MAN
Salatiga masa jabatan 2019/2020, 2) mengetahui variasi tingkat Disiplin Ibadah
pada siswa SKI di MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020, 3) mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh secara signifikan Keaktifan Mengiktui Ekstrakurikuler Seksi
Kerohanian Islam (SKI) Terhadap Disiplin Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Salatiga Masa Jabatan 2019/2020.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Responden dalam
penelitian ini sebanyak 64 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah stratified random sampling. Metode pengumpulan data berupa angket
(kuesioner) dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi dan
analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan bantuan SPSS for windows
versi 25. Sebelum dilakukan uji analisis, maka dilakukan uji prasyarat analisis yaitu
uji normalitas One Sample Kolmogrov Smirnov dan uji linearitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) variasi tingkat Keaktifan mengikuti
ekstrakurikuler SKI pada siswa di MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020 pada
umumnya dalam kondisi tinggi sebanyak 12 siswa (18,75%), sedang 21 peserta
didik (32,8%), rendah sebanyak 25 peserta didik (39,06%) dan sangat rendah
sebanyak 6 peserta didik (9,37%), 2) variasi tingkat disiplin ibadah pada siswa di
MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020 pada umumnya dalam kondisi tinggi
sebanyak 7 siswa (10,90%), sedang sebanyak 23 siswa (35,90%), rendah sebanyak
27 peserta didik (42,10%) dan sangat rendah sebanyak 7 siswa (10,90%), 3)
terdapat pengaruh positif dan signifikan keaktifan mengikuti ekstrakurikuler seksi
kerohanian Islam terhadap disiplin ibadah siswa MAN Salatiga masa jabatan
2019/2020 dengan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 13,303 ˃ 3,99 dengan
signifikansi sebesar 0.01 yang lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05 dan nilai
koefisien regresi sebesar 0,582. Koefisien determinasi (KD) keaktifan mengikuti
ekstrakurikuler seksi kerohanian islam Islam sebesar 0,17 atau 17%. Hal ini berarti
17% disiplin ibadah dipengaruhi oleh keaktifan mengikuti ekstrakurikuler seksi
kerohanian Islam sedangkan sisanya 83% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini seperti halnya lingkungan keluarga, teman sebaya,
pengetahuan tentang agama dan lain sebagainya.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................................i
Persetujuan Pembimbing ......................................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ v
DEKLARASI ........................................................................................................... vi
MOTTO .................................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xv
BAB I ........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
E. Definisi Oprasional ........................................................................................ 5
F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 6
BAB II ...................................................................................................................... 8
A. Landasan Teori .............................................................................................. 8
1. Konsep Keaktifan Dalam Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam (SKI) . 8
2. Disiplin Ibadah ......................................................................................... 14
B. Kajian Pustaka ............................................................................................ 32
C. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 35
BAB III ................................................................................................................... 36
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 37
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 37
D. Variabel Penelitian ...................................................................................... 39
xii
E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 39
F. Uji Coba Instrumen Penelitian..................................................................... 42
1. Validitas ................................................................................................... 42
2. Reliabilitas ............................................................................................... 46
G. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 47
H. Teknik Analisis Data ................................................................................ 47
BAB IV ................................................................................................................... 52
A. Deskripsi Data ............................................................................................. 52
1. Deskripsi Subjek Penelitian ...................................................................... 52
2. Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam (SKI) ..... 57
3. Disiplin Ibadah ......................................................................................... 59
B. Analisis Data ................................................................................................ 62
1. Uji Prasyarat Analisis .............................................................................. 62
2. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 64
C. Pembahasan ................................................................................................. 68
1. variabel (X) keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI ............................. 68
2. Disiplin Ibadah ......................................................................................... 69
3. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam
Terhadap Disiplin Ibadah Siswa MAN Salatiga Masa Jabatan 2019/2020. ...... 70
BAB V ..................................................................................................................... 73
A. Kesimpulan .................................................................................................. 73
B. Saran ........................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 79
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban
Tabel 3.2 KISI-KISI instrumen X (keaktifan dalam ekstrakurikuler seksi
kerohanian Islam)
Tabel 3.3 Kisi-Kisi instrumen Y (disiplin Ibadah Siswa)
Tabel 3.4 hasil uji validitas instrumen variabel (X)
Tabel 3.5 hasil uji validitas instrumen variabel (Y)
Tabel 3.6 Interpretasi Reliabilitas
Tabel 3.7 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 4.1 Responden Pengurus
Tabel 4.2 Responden Anggota
Tabel 4.3 Interval Frekuensi Variabel (X)
Tabel 4.4 Variasi Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler SKI
Tabel 4.5 interval frekuensi variabel (Y)
Tabel 4.6 Variasi Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler SKI
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Sebaran
Tabel 4.8 Uji Linieritas Regresi
Tabel 4.9 Uji Korelasi
Tabel 4.10regresi Linier Sederhana
Tabel 4.11 Uji Signifikansi Regresi
Tabel 4.12 Koefisien Deteriminasi
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Batang Interval Variabel X
Gambar 4.2 Diagram Pie Persentase Variasi Variabel X
Gambar 4.3 Diagram Batang Interval Variabel Y
Gambar 4.4 Diagram Pie Persentase Variasi Variabel Y
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Angket Penelitian
Lampiran 4 Daftar Nama Responden
Lampiran 5 Data Penelitian
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
Lampiran 7 Hasil Analisis Deskriptif
Lampiran 8 Hasil Uji Prasyarat Analisis
Lampiran 9 Hasil Uji Hipotesis
Lampiran 10 Koefisien Determinasi
Lampiran 11 Tabel nilai r Product Moment
Lampiran 12 Tabel Distribusi F
Lampiran 13 Lembar Konsultasi
Lampiran 14 Daftar Nilai SKK
Lampiran 15 Foto Penelitian
Lampiran 16 Surat Keterangan
Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga pendidikan yang sudah standar umumnya memiliki
organisasi-organisasi baik formal maupun non formal yang bernaung di
bawah lembaga pendidikan tersebut. Organisasi terbagi menjadi dua yaitu
non formal dan formal, organisasi formal pada dasarnya memiliki peran
membantu pihak lembaga pendidikan dalam mengimplementasikan
program – program sekolah. Contohnya seperti organisasi pramuka
membantu program kurikulum pramuka yang sudah di wajibkan, ada lagi
organisasi palang merah remaja (PMR), sedangkan organisasi non-formal
umumnya berbentuk ekstrakurikuler, yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran untuk memperkaya dan memperluas pengetahuan serta sebagai
penampung bakat dan minat peserta didik yang tidak ada dalam
pembelajaran formal (Suryosubroto, 2002:287). Contoh seksi kerohanian
Islam (SKI), rebana, grub diskusi Bahasa Inggris, ekstra bela diri, dan ada
banyak lagi sesuai dengan perkembangan di tiap lembaga pendidikan atau
sekolah.
Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam (SKI) hadir untuk
membantu lembaga pendidikan MA dalam menginternalisasi nilai-nilai
agama. SKI memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan terfokus di bidang
agama, dalam SKI terkumpul siswa-siswi yang memiliki ketertarikan dalam
bidang agama mulai dari ingin belajar agama secara mendalam,
meningkatkan keterapilan berpidato, atau sekedar ingin mencari lingkungan
yang lebih agamis untuk menjaga dan meningkatkan kualitas ke-Islaman.
Program-program SKI dibuat sesuai dengan fungsi dan tujuan
dibentuknya SKI, termasuk salah satunya membentuk sikap disiplin dan
istiqomah dalam melaksanakan ibadah. Pembentukan sikap memerlukan
pembiasaan yang terkontrol dan penyegaran semangat setiap kali semangat
dalam disiplin hendak turun. Pembiasaan dan penyegaran semangat ini
2
dilakukan SKI dengan mengadakan kegiatan kontrol rutin yang dinamakan
liqo, halaqoh, mentoring atau sejeninsnya, serta kegiatan yang bersifat
memberikan stimulus kepada anggotanya untuk selalu bersemangat disiplin,
bisa berbentuk kajian oleh seorang motivator, kajian keagamaan, dan
kegiatan-kegiatan keagamaan dan keorganisasian. Setiap agenda SKI
dirancang guna meningkatkan dan memperbaharui motivasi pada
umumnya. Artinya setiap anggota yang aktif mengikuti SKI selalu diliputi
rasa semangat untuk menjalankan kegiatan keagamaan termasuk ibadah.
Semakin sering diperbaharui motivasi anggota terkait ibadah maka akan
semakin baik kualitas disiplin ibadah yang di lakukan.
Ibadah merupakan bentuk hubungan vertical manusia kepada Allah.
Segala sesuatu yang di sukai Allah baik berupa amal perkataan dan
perbuatan yang dilakukan secara terang-terangan ataupun sembunyi
merupakan definisi ibadah (Ash-Shiddieqy, TT:709). Ibadah adalah buah
dari ilmu dan ajaran islam yang berarti penghambaan diri kepada sang
pencipta. Hal ini akan memaknai luas tentang ibadah, karena maksud dari
penghambaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakan hanya
memiliki satu sebab dan satu tujuan yaitu persembahan untuk yang
dihambakan yaitu Allah SWT. Pada hakekatnya manusia sendiri diciptakan
untuk beribadah kepada Allah SWT, dan manusia akan dituntut
pertanggung jawaban atas amal perbuatannya selama hidup yang singkat di
dunia, namun demikian Allah dapat mengawasi manusia dengan sempurna.
Ibadah kepada Allah terdiri dari dua aspek yaitu ibadah ritual dan
ibadah social. Ibadah ritual merupakan wujud ibadah yang sudah dibakukan
dan diatur tata pelaksanaannya, ibadah ini disebut juga ibadah mahdhoh
seperti salat, puasa, ibadah haji, dsb. Sedangkan ibadah social atau ghoiru
mahdhoh adalah segala amal perbuatan kepada sesama mahluk Allah baik
manusia, hewan, tumbuhan, dana alam yang disandarkan atas kehambaan
kepada-Nya. Ibadah sejatinya adalah pengagungan serta keyakinan kepada
kebesaran Allah SWT sehingga dari rasa tersebut muncul pengaruh dalam
pembenahan dan meluruskan akhlak perbuatan (Ash-Shiddieqy, TT:710).
3
Maka jelaslah apa yang maksud Allah dengan manusia diciptakan untuk
beribadah kepada Allah.
Disiplin ibadah adalah dengan pengamalan ibadah secara tertib,
dalam hal ini disiplin disebut juga istiqomah dalam Islam. Istiqomah lebih
baik dari pada seribu karomah, terlihat dari sini bahwa disiplin merupakan
hal yang sangat istimewa bahkan sampai lebih baik dari seribu karomah,
padahal karomah sendiri hanya dimiliki para wali Allah yang telah memiliki
tingkat ketaqwaan sangat tinggi kepada Allah. Disiplin beribadah membuat
amal ibadah selalu terjaga sehingga manfaat dan keutamaan dari ibadah
tersebut dapat kita dapatkan.
Disiplin merupakan kunci sukses, jika ingin sukses dalam ibadahnya
maka disiplinlah dalam beribadah, karena disiplin akan menumbuhkan sifat
yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha maupun belajar,
dan rela berkorban untuk kepentingan agama serta jauh dari sifat putus asa.
Perlu kita sadari tentang betapa pentingnya disiplin dan besar pengaruh
kedisiplinan dalam kehidupan, entah itu dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa maupun kehidupan bernegara.
Tak dapat dipungkiri orang-orang yang berhasil mencapai sukses
dalam hidupnya merupakan orang yang hidup teratur dan berdisiplin dalam
memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya,
akan tetapi melalui usaha yang terus menerus dan ketat dalam kehidupan
pribadinya.
Namun dapatlah kita lihat keadaan generasi muda yang masih
mengabaikan kedisiplinan dalam beribadah. Ditandai dengan salat yang
sering bolong-bolong, tidak melaksanakan puasa romadhon, dan apabila
ibadah yang wajib saja sering ditinggalkan bagaimana dengan ibadah yang
hukumnya sunah. Hal ini sering terjadi di kalangan remaja seperti anak-anak
SMA/MA dan sederajat. Lembaga pendidikan yang tidak menekankan point
disiplin ibadah membuat siswa yang pada dasarnya berada pada latar
belakang yang berbeda-beda dan lingkungan rumah yang tidak mendukung
membuat mereka semakin jauh dari disiplin ibadah.
4
Disiplin ibadah dapat bentuk dengan usaha pembiasaan sikap yang
dilakukan secara istiqomah. Selain itu motivasi juga berperan dalam
menjaga semangat melaksanakan ibadah sangat diperlukan. Semua itu dapat
di temui dalam SKI, melalui kegiatan dan kajian-kajian yang diadakan SKI
seorang anggota yang aktif dapat memperoleh hasil yang maksimal. Namun
demikian halnya persoalan umum pada setiap organisasi adalah bermacam-
macam sifat dan model anggotanya, ada yang aktif ada juga yang sekedar
ingin ikut-ikutan.
Berdasarkan pemaparan di atas maka penelitian ini bertujuan untu
menguji perbedaan peran keaktifan dalam ekstrakurikuler SKI dengan
kedisiplinan anggotanya dalam ibadah yang akan diteliti dengan judul
“Pengaruh Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam
Terhadap Disiplin Ibadah Siswa di MAN Salatiga Masa Jabatan 2019/2020”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat keaktifan mengikuti ekstrakurikuler Seksi
Kerohanian Islam (SKI) siswa di MAN masa jabatan 2019/2020?
2. Bagaimana tingkat disiplin ibadah siswa yang mengikuti SKI di MAN
Salatiga masa jabatan 2019/2020?
3. Adakah pengaruh keaktifan mengikuti ekstrakurikuler Seksi
Kerohanian Islam terhadap disiplin ibadah siswa di MAN Salatiga masa
jabatan 2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
Melihat latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat keaktifan mengikuti ekstrakurikuler Seksi
Kerohanian Islam (SKI) siswa di MAN Salatiga masa jabatan
2019/2020.
2. Untuk mengetahui tingkat disiplin ibadah siswa yang ukut SKI di MAN
Salatiga masa jabatan 2019/2020.
5
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh keaktifan mengikuti
ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam terhadap disiplin ibadah siswa
di MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
a. Menambah wawasan dan wacana keilmuan keagamaan.
b. Memberikan saran dan masukan kepada siswa MAN Salatiga
tentang pengaruh keaktifan mengikuti ekstrakurikuler Seksi
Kerohanian Islam (SKI) terhadap disiplin ibadah.
c. Sebagai bahan referensi dan tinjauan untuk para akademisi dan
peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan pertimbangan dalam sekolah dan khususnya pihak
SKI mengambil keputusan, kebijaksanaan, dan pengembangan.
b. Menjadi bahan evaluasi dan pengembangan ekstrakurikuler SKI di
MAN Salatiga dalam mengembangkan organisasinya.
c. Memberikan deskripsi tentang adanya pengaruh dari aktif mengikuti
SKI terhadap peningkatan disiplin ibadah siswa MAN Salatiga.
E. Definisi Oprasional
a. Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam (SKI).
Keaktifan dalam penelitian ini adalah intensitas
keikutsertaan siswa dalam mengikuti kegiatan yang ada dalam SKI
di MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020. Siswa akan lebih matang
pola berfikirnya dengan aktif berorganisasi dari pada siswa yang
apatis (Herman, 2007:50). Indikator keaktifannya adalah:
i. Dapat membagi waktu antara sekolah dan ekstrakurikuler SKI.
ii. Merasa menyesal tidak mengikuti kegiatan.
iii. Memerhatikan dengan mencatat bila ada materi dari kajian
ataupun hal-hal penting dalam kegiatan.
6
iv. Ikut dalam kepanitiaan dan kegiatan secara menyeluruh sesuai
hak dan tanggung jawab yang dimiliki.
v. Implementasi materi kajian, motivasi, dan kebiasaan yang
ditanamkan kaitannya dalam kedisiplinan beribadah.
b. Disiplin Ibadah Siswa.
Disiplin ibadah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pembiasaan dalam melakukan kegiatan ibadah maghdhoh dan
ghoiru mahdhoh yang dapat dilakukan secara terus-menerus, hal
tersebut termasuk kedalam pembiasaan untuk meningkatkan
keagamaan (Cannon, 2002:164-166). Indikator disiplin ibadah
yaitu:
i. Memperhatikan waktu dalam menjalankan ibadah.
ii. Mencari dan berupaya mendapatkan keutamaan dalam ibadah.
iii. Melakukan ibadah secara istiqomah atau terus menerus.
iv. Lebih berhati-hati dalam menjalankan ibadah sesuai syarat dan
rukunnya.
c. Masa Jabatan 2019/2020
Masa jabatan 2019/2020 merupakan istilah untuk rentan
waktu pengurus dan anggota ekstrakurikuler SKI aktif di dalamnya.
Rentan waktu ini diukur sejak dari pergantian pengurus SKI sampai
berakhirnya kepengurusan tersebut dan berganti ke pengurus
selanjutnya. Di SKI MAN Salatiga rentan waktu masa jabatan SKI
di mulai sejak terpilihnya pengurus baru yaitu pada bulan Agustus
2019 dan menjabat sampai bulan Juli 2020.
F. Sistematika Penulisan
BAB I berisikan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan
istilah, metode penelitian, tahap-tahap penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II merupakan bab kajian pustaka yang yang meliputi
pengertian, tujuan, ruang lingkup dan proses “Pengaruh Keaktifan
Mengikuti Ekstrakurikuler Seksi Kerohaninan Islam Terhadap Disiplin
7
Ibadah Pada Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga masa jabatan
2019/2020”.
BAB III berisikan paparan data dan penemuan hasil penelitian yang
meliputi kondisi secara umum yang ada pada saat proses penelitian.
Penyajian data yang meliputi: data responden, dokumentasi, dan hasil
wawancara bersama kepala sekolah, guru pembina SKI, siswa dan pegawai.
BAB IV berisikan hasil dan analisisa data mengenai fokus masalah
atau penelitian tentang “Pengaruh Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler
Seksi Kerohaninan Islam Terhadap Disiplin Ibadah Pada Siswa di Madrasah
Aliyah Negeri Salatiga Masa Jabatan 2019/2020”.
BAB V merupakan bab terakhir yang disusun atas penutup, saran
penelitian dan daftar pustaka.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Konsep Keaktifan Dalam Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam
(SKI)
a. Keaktifan
Kata Aktif dalam kamus populer berarti giat, bekerja dan
berusaha, keaktifan menjadi kata sifat yang maknanya adalah sifat
seorang yang selalu giat dalam kegiatan, bekerja dengan optimal dan
berusaha semaksimal mungkin, dan pada dasarnya manusia
merupakan mahluk yang selalu ingin tahu, sebab itu menjadi aktif.
Menurut Sumadi Suryabrata (2001:97-98) menyatakan
bahwa keaktifan merupakan intensitas dari manusia
mengejawantahkan dirinya, akal fikirannya, dan perasaan dalam
bentuk tindakan secara langsung.
Menurut Herman Hermit (2007:50) bahwa pada umumnya
siswa yang aktif di organisasi kesiswaan atau unit kegiatan siswa
akan lebih matang intelektual dan emosinya. Dalam organisasi
selalu diadakan musyawarah guna merencanakan suatu kegiatan dan
memecahkan persoalan atau hanya sekedar untuk menjalin
komunikasi, dalam musyawarah siswa akan dituntut untuk
berdemokrasi, menyatakan pendapat dan lain sebagainya yang
membuat emosi serta mental siswa berkembang.
Menurut Sagala (2006: 124-134) keaktivan jasmani dan
rohani antara lain:
1) Keaktifan indera, yaitu meliputi alat-alat indera pendengaran,
penglihatan, peraba dan lain-lain. Stimulus yang tepat dapat
memaksimalkan inderanya.
9
2) Keaktifan akal yaitu akal siswa yang selalu berfikir untuk
memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun
pendapat dan mengambil keputusan
3) Keaktifan ingatan yaitu siswa dapat menangkap materi dan
kompetensi yang diajarkan dan menyimpannya dalam otak
kemudian pada suatu saat ia siap mengutarakan kembali.
4) Keaktifan emosi adalah siswa senantiasa berkemauan untuk
mencurahkan ekspresi dirinya dalam bentuk minat.
Huneryear dan Hecam mengatakan bahwa partisipasi atau
keaktifan sebagai keterlibatan mental dan emosional dalam
kelompok yang mendorongnya untuk memberikan kontribusi untuk
pencapaian tujuan kelompok serta berbagi tanggung jawab bersama
(Dwiningrum, 2015:99).
Berdasarkan uraian tersebut dapat kita tarik kesimpulan
bahwa, keaktifan adalah bergeraknya jasmani dan rohani guna
berperan dalam kegiatan tertentu dengan mencurahkan segala
potensi diri yang dilakukan dengan mencurahkan diri dalam bentuk
perbuata, fikiran dan emosi, sehingga muncul hasil akhir yaitu
bentuk realisasi dari aktif. Sehingga orang yang aktif adalah orang
yang sering melakukan suatu kegiatan dan aktifitas tertentu yang
mengolah mental, emosi, dan intelektual sebagai upaya untuk
mencapai tujuan bersama.
b. Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam
SKI di MAN Salatiga, merupakan ekstrakurikuler yang
bergerak dalam bidang keagamaan, kegiatan yang dilakukan oleh
SKI ada dua macam yaitu kegiatan jangka panjang dan jangka
pendek. Kegiatan jangka pendek merupakan kegiatan yang bersifat
rutinan, di SKI pertemuan rutinan diisi dengan berbagai macam
agenda seperti kajian-kajian, tadarrus Al-Qur’an, diskusi agama,
dziba’an, bersih-bersih mushola (bbm), kajian kitab kuning, dan
10
sharing-sharing agama, semua kegiatan tersebut dilakukan sesuai
kebutuhan dan keinginan pengurus SKI. Adapun kegiatan jangka
panjangnya adalah kegiatan besar yang dilakukan pada momen-
momen tertentu contohnya pelantikan anggota dan pengurus SKI,
seminar keagamaan, malam bina iman dan taqwa (mabit), gebyar
ramadhan, peringatan maulid nabi, dan ta’ziyah. Selain itu, SKI juga
tidak jarang mengirim delegasi untuk kompetisi-kompetisi
keagamaan yang lokal maupun regional. Dengan begitu SKI dapat
berkontribusi mengembangkan pendidikan agama Islam di MAN
juga mengharumkan almamater MAN Salatiga. Menurut Hamalik
(2012:181) menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan pendidikan di luar kurikulum, namun bersifat pedagogis
dan berfungsi menunjang tujuan pembelajaran yang kurang atau
belum tercapai dengan pembelajaran dalam kurikulum. Sehingga
diperlukan kegiatan di luar jam pelajaran untuk menunjang tujuan
pembelajaran formal.
Menurut Ladjid (2005:116) berpendapat ekstrakurikuler
sebagai kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran reguler,
dilaksanakan di sekolah guna memperluas wawasan atau
kemampuan, penerapan dan implementasi dari nilai-nilai pelajaran
yang dapat diterapkan di luar jam pelajaran reguler. Sedangkan
menurut Asmani dan Karim ektrakurikuler merupakan kegiatan
pelajaran diluar mata pelajaran reguler dan layanan konseling untuk
menunjang peserta didik dalam mengembangkan kemampuan,
bakat, potensi, dan minat mereka dengan kegiatan khusus yang
diselenggarakan oleh pendidik yang berwenang disekolah, dalam
hal ini siswa juga bisa menjadi tenaga pendidik bagi siswa lain yang
memiliki pengetahuan lebih kurang darinya (Lestari, 2016:137).
Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi
alternatif untuk mengembangkan pendidikan. Ekstrakurikuler
membentuk karakter siswa seperti kejujuran, kedisiplinan,
11
mengharagai pluralisme, mempunyai empati dan simpati, semua
aspek tersebut diharapkan dapat menunjang kesuksesan peserta
didik di masa yang akan datang. Menurut Permendikbud No. 62
tahun 2014, terdapat beberapa pengertian terkait kegiatan
ekstrakurikuler, antara lain :
1) Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang
dilakukan oleh peserta didik diluar jam belajar kegiatan
intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, dibawah bimbingan
dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan
Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
3) Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan
Ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan
oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik
sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
Sehingga dapat disimpulkan ekstrakurikuler merupakan
wadah bagi siswa yang berada disekolah yang kegiatannya diluar
jam pelajaran yang difungsikan guna mengembangkan minat, bakat,
serta kebutuhan siswa yang yang diselenggarakan oleh
kependidikan sebagai bentuk pengayaan atau penunjang tercapainya
tujuan pembelajaran dan keberhasilan siswa dimasa yang akan
datang.
Seksi Kerohanian Islam (SKI) merupakan sebuah
ekstrakurikuler yang bergerak dibidang keagamaan, mengenai ini
Koesmarwanti (2002:16) berpendapat bahwa seksi kerohanian islam
ini sering disebut rohis atau SKI, yaitu sebuah wadah yang dimiliki
oleh sebuah sekolah dan beranggotakan siswa muslim serta dipandu
12
seorang pembina, SKI bertujuan untuk menyebarkan dakwah Islam
di lingkungan sekolah secara umum. SKI adalah ekstrakurikuler
yang aktif dalam kegiatan keagamaan untuk maksud dan tujuan yang
sama yaitu untuk memajukan agama Islam. Hal ini berarti SKI
adalah keorganisasian di bawah naungan sekolah, biasanya SKI
disekolah termasuk kedalam salah satu ektrakurikuler yang
diberikan dari pihak sekolah, kemudian menjadi salah satu sarana
dakwah yang ada disekolah baik itu untuk membentuk atau
mengembangkan wawasan dan karakter Islami siswa-siswi maupun
anggota sekolah lainnya. Tujuan dari pembentukan ekstrakurikuler
SKI adalah memajukan agama Islam sekaligus menanamkan nilai-
nilai Islami. Adapun fungsi dari SKI menurut Astuti (2010:17-18)
adalah:
a. Keagamaan
SKI merupakan sebuah wadah siswa-siswi sekolah yang
berbasis Islam, berdasarkan serta berasas Islam. Kegiatan yang
dilaksanakan SKI selalu bernuansa Islam baik dalam konsep,
tujuan dan fungsinya. SKI juga menjadi wadah aspirasi bagi
siswa-siswi yang memiliki bakat dan minat yangberhubungan
dengan keIslaman.
b. Dakwah
Fungsi dakwah SKI terwujud dalam syiar Islamnya, SKI di
sekolah berfungsi untuk menyelenggarakan, mengajak, dan
merealisasikan tujuan-tujuan pembelajaran yang berkaitan
dengan ajaran Islam. Hal ini dapat dilihat dengan adanya
kegiatan-kegiatan seperti kajian-kajian rutin, dan juga dakwah
melalui majalah dinding.
c. Perjuangan
Jika ulama merupakan warisan para nabi maka SKI sebagai
jembatan penghubung antara para ulama kepada sekolah baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sehinga secara tidak
13
langsung pula SKI sebagai wadah perjuangan siswa siswi untuk
terus melanjutkan perjuangan Rosulullah SAW.
d. Kemasyarakatan
Siswa siswi yang berasal dari berbagai komponen
masyarakat dan menjadi anggota SKI akan di cetak untuk
menjadi generasi Islami yang diharapkan dapat menjalankan
fungsinya di masyarakat. Selain itu SKI pada momen tertentu
melakukan kegiatan untuk kemasyarakatan seperti baksos,
peduli korban bencana dan lain sebagainya.
Sedangkan tujuan SKI menurut Handani dalam Noer,dkk
(2017:26), antara lain:
1) Membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia
seutuhnya agar mencapai kebahagiaan dunia dan akherat.
2) Memberi pertolongan kepada setiap individu agar sehat jasmani
dan rohani.
3) Meningkatkan kualitas keimanan, ke-Islaman, keihsanan dan
ketauhidan dalam kehidupan sehari-hari.
4) Mengantarkan individu mengenal, mencintai dan berjumpa
dengan esensi diri, citra diri serta dzat yang Maha Suci yaitu
Allah SWT.
5) Membantu individu agar terhindar dari masalah.
6) Membantu individu mengatasi masalah yang sedang
dihadapinya.
7) Membantu individu memelihara serta mengembangkan situasi
dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau
menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber
masalah bagi dirinya dan orang lain.
Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa SKI
adalah ekstrakurikuler yang aktif dalam kegiatan keagamaan untuk
maksud dan tujuan yang sama yaitu memajukan agama Islam. Hal
ini berarti SKI adalah keorganisasian di bawah naungan sekolah,
14
biasanya SKI di sekolah termasuk ke dalam salah satu
ekstrakurikuler yang diberikan dari pihak sekolah, kemudian
menjadi salah satu sarana dakwah yang ada disekolah baik itu untuk
membentuk atau mengembangkan wawasan dan karakter Islami
siswa-siswi maupun anggota sekolah lainnya. Tujuan dari
pembentukan ekstrakurikuler SKI adalah memajukan agama Islam
sekaligus menanamkan nilai-nilai Islami.
2. Disiplin Ibadah
Definisi Disiplin
Disiplin dari bahasa latin yaitu disciplina yang artinya pengajaran
atau pelatihan. Dewasa ini kata disiplin mengalami perkembangan
makna. Pertama, disiplin berarti kepatuhan terhadap peratuhan,
pengawasan dan pengendalian. Kedua, latihan yang bertujuan untuk
mengembangkan diri agar tertib (Munawaroh, 2017:15).
Menurut Bahri (2008:17) dalam bukunya yang berjudul Rahasia
Sukses Belajar mengemukakan bahwa, disiplin adalah suatu tata tertib
yang dibuat manusia selaku pelaku, tata aturan tersebut dibuat guna
mengatur pribadi maupun kelompok guna mengatur tata kehidupan
yang lebih baik. Disiplin juga merupakan perasaan atau dorongan dari
dalam diri manusia untuk menaati peraturan tersebut. Sedangkan
menurut John (2010:14) dalam jurnalnya yang berjudul Upaya
Meningkatkan Kedisiplinan Anak di Kelas Melalui Cerita menyatakan
bahwa mendisiplinkan berarti menanamkan suatu norma yang biasanya
melalui instruksi. Menanamkan norma seperti itu akan mencetak anak,
remaja, ataupun dewasa yang patuh namun bukan dalam kesadaran
tanggung jawab. Kesadaran tanggung jawab ditanamkan secara
bertahap, nilai digunakan terlebih dahulu untuk membuka kesadaran,
setelah itu baru ditanamkan norma kedisiplinan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan tata
aturan untuk mengatur pribadi manusia agar berkembang dan didorong
15
oleh rasa tanggung jawab sehingga patuh terhadap peraturan yang sudah
disepakati.
Selain itu, kedisiplinan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor,
menurut Helmi (1996:37-38) menyatakan bahwa disiplin seseorang di
pengaruhi oleh faktor pribadi dan lingkungan. Pertama, faktor pribadi
yaitu sistem dan motivasi yang dipilih atau dianut oleh pribadi manusia
sendiri merupakan bagian terpenting. Kedua, faktor lingkungan di mana
kedisiplinan adalah sebuah proses yang terjadi secara terus menerus dan
konsisten menjalankannya.
Definisi Ibadah
Sedangkan ibadah berasal dari bahasa arab ‘abada yang bisa
diartikan mengabdi , tunduk, taat, merendahkan diri dan sebagainya
(Dahlan, 1999:168). Menurut Syeh Muhammad Abduh memaparkan
bahwa ibadah merupakan suatu bentuk kepatuhan dan ketaatan yang
berada di puncak, karena dalam diri manusia terdapat rasa keagungan
terhadap siapa ia tunduk dan patuh, perasaan dimana dia (siapa yang
kepadanya tunduk) memiliki kekuasaan penuh atas abdinya, dan
abdinya tidak bisa melewati ruang lingkup kekuasaan (Dahlan,
1999:171).
Menurut terminogi syariat, Arfan (2011:03) dalam bukunya Fiqh
Ibadah Praktis mengatakan bahwa ibadah adalah bentuk perintah dan
larangan Allah yang terbungkus dalam syariat, bukan karena tuntutan
logika atau akal manusia.
Hal ini juga di bahas oleh Dahlan (2011:172) dalam bukunya yang
berjudul Filsafat Hukum Islam pendapat yang diutarakan oleh Syeh
Ja’far Subhani mengformulasikan ibadah menjadi tiga definisi, yaitu
keyakinan dalam hati sehingga muncul dorongan untuk menjalankan
ketaatan dan kepatuhan melalui lisan dan perbuatan. Hal senada juga di
utarakan oleh Ibnu Taimiyah yang menjelaskan cakupan ibadah adalah
segala sesuatu yang disukai dan diridhoi oleh Allah yang dilaksanakan
secara lahir maupun batin seperti salat, puasa, haji, zakat, kebaktian
16
kepada orang tua, guru, masyarakat dan lain sebagainya (Dahlan,
2011:173).
Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ibadah
merupakan sikap kerendahan diri dan rasa syukur yang membuat
manusia patuh dan taat secara lahir-batin kepada penguasa dirinya
(Allah SWT), sikap ini muncul dari keyakinan yang di dapatkan dari
keilmuan dan lingkungan yang akhirnya terwujud dalam perbuatan lahir
dan batin. Sikap yang dilaksanakan ini mencakup hal-hal yang
dikehendaki oleh Allah SWT sebagai penguasa manusia yang
terbungkus dalam syariat agama Islam.
Disiplin dalam menjalankan ibadah, kuncinya terdapat pada waktu
secara garis besar, Waktu merupakan penyebab zhahir diwajibkannya
salat, sementara penyebab hakikinya adalah perintah atau ketetapan dari
Allah (Aziz, 2013:154). Dalam hal ini istilah yang lebih populer adalah
istiqomah, yaitu sikap disiplin dalam menjalankan suatu amaliyah yang
dilakukan tanpa dipengaruhi keadaan emosional pelaku tidak peduli
terdapat halangan apapun selama masih bisa dilakukan maka tetap
dilakukan, hal ini sesuai dengan definisi disiplin yang bermakna
kepatuhan dan ketaatan, istiqomah merupakan kepatuhan dan ketaatan
kepada Allah dalam menjalankan perintah-Nya.
Jadi disiplin ibadah merupakan bentuk kepatuhan dan ketaatan yang
prosesnya berkesinambung secara terus menerus secara istiqomah
kepada tata aturan yang ditetapkan Allah SWT dalam syariat agama
Islam terkait konsep ritual pembuktian kerendahan dan penghambaan
manusia kepada Allah SWT secara lahir dan batin.
Jenis –Jenis Ibadah
Menurut Sahriansyah (2014:01-02) dalam bukunya Ibadah dan
Akhlak menyatakan bahwa ibadah terbagi menjadi dua yaitu ibadah
Mahdhoh dan Ghoiru Mahdhoh. Ibadah mahdhoh yaitu ibadah yang
sudah ditentukan secara baku oleh Allah baik tata cara, syarat, tingkat
dan detail lainnya contohnya seperti salat, puasa, haji, wudhu dan
17
umroh. Sedangkan ibadah ghoiru mahdhoh yaitu ibadah yang tidak baku
atau ibadah yang dijinkan oleh Allah sedangkan pelaksanaannya di
manajemen oleh manusia senidri, pada jenis ibadah ini ruang
lingkupnya hanya terbatas pada niat beribadah dan amaliah yang tidak
melanggar dari syariat agama Islam seperti menolong, zikir, dakwah,
mencari nafkah, dan lain sebagainya (Sahriansyah, 2014:2-4).
Dapat disimpulkan bahwa jenis ibadah ada dua yaitu ibadah
mahdhoh dan ghoiru mahdhoh, penelitian ini membatasi ibadah
mahdhoh salat fardhu lima waktu, salat sunnah dhuha, dan puasa senin
kamis. Sedangkan ibadah ghoiru mahdhoh yang diambil adalah zikir,
dengan paparan sebagai berikut:
1. Salat Fardhu
Pengertian salat menurut bahasa ialah berdo’a, memohon.
Menurut Imam Rafi’i salat ialah ucapan-ucapan yang kegiatannya
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam beserta ketentuan-
ketentuan dalam salat (Amar, 1983:72).
Salat secara istilah adalah suatu ibadah yang mengandung
perkataan dan perbuatan serta dimulai dengan takbir dan diakhiri
salam (Sabiq, 1986:73).
Fardhu adalah mendapat ganjaran berupa pahala bila
dilaksanakan dan mendapat siksa atau dosa bila tidak dilaksanakan,
khusus untuk hal-hal yang mendapat tuntunan dari syari’ dengan
hukum wajib, baik sebagian atau keseluruhan (Al-Jarziri, 2002:60).
Disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah yang diterbitkan
departemen agama (2004: 7) ayat 43 yaitu:
كعين و كوة وٱركعوا مع ٱلر لوة وءاتوا ٱلز قيموا ٱلص أ
43. Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orang-orang yang ruku'.
18
Sahriansyah (2014:1-3) berpendapat bahwa salat fardhu adalah
salat lima waktu yang diwajibkan oleh Allah SWT dalam sehari
semalam yang disyariatkan pada tahun ke 11 dari kenabian Nabi
Muhammad SAW atau pada tahun 621 M ketika beliau di mi’rajkan,
oleh karena itu salat merupakan mi’roj kaum muslimin. Sedangkan
pendapat lain dinyatakan oleh Ari Gynanjar Agustian bahwa makna
salat sebagai suatu metode relaksasi untuk menjaga kesadaran diri
agar tetap memiliki cara berfikir yang fitrah, salat adalah sebuah
metode yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan
spiritual secara terus menerus serta teknik pembentukan pengalaman
yang membangun suatu paradigma positif.
Contoh menjalani salat fardhu yang merupakan sebuah
kewajiban dalam keadaan semangat maupun emosi sedang buruk
atau malas salat fardhu harus tetap dilaksanakan sesuai ketentuan
yang telah ada. Ada juga contoh istiqomah lain saat melakukan suatu
profesi atau pekerjaan keseharian misalkan penjual bakso, dalam
menjalani pekerjaannya haruslah istiqomah setiap hari berjualan
bakso, jika penjual tidak istiqomah artinya ketika keadaan malas
penjual tidak berjualan bakso maka dirinya tidak akan mendapat
hasil yang banyak dari menjual bakso karena manusia itu identik
dengan kemalasan, pelanggan juga akan menilai buruk kepada
penjual karena pada saat yang ditunggu ternyata penjualnya sedang
malas bekerja.
Begitu juga disiplin/ istiqomah dalam menjalani ibadah, Allah
akan menilai kurang terhadap ibadah yang harusnya dilakukan
secara disiplin namun terpengaruhi oleh kemalasan, halangan dan
lain sebagainya yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban
salat fardhu.
Salat fardhu merupakan ibadah wajib yang dalam syariat Islam
terdapat ketentuan waktu pelaksanaannya, disebutkan dalam Al-
19
Qur’an yang diterbitkan departemen agama (2004: 96) sebagai
berikut:
لاة ذا قضيتم الص كم فإ قياما وقعودا وعلى جنوب فاذكروا الل
لاة كانت على المؤمنين كتابا لاة إن الص قيموا الصننتم فأ
ذا اطمأ فإ
وقوتا م103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu
berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka
dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu
adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman. (Q.S An-Nisa‟: 103).
Diterangkan oleh Abu Abdillah Muhammad bahwa salat fadhu,
wajib dikerjakan di awal waktu secara leluasa atau dalam keadaan
tidak repot (Amar,1983:72). Kelima salat fardhu adalah salat subuh,
dzuhur, ‘asar, maghrib dan isya’.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
salat fardhu adalah suatu ucapan dan perbuatan yang di awali dengan
takbir dan diakhiri dengan salam sesuai ketentutan yang di tetapkan
oleh Allah SWT, dan jika dilakukan mendapat pahala, serta jika
tidak dilaksanakan mendapat dosa. Syariat ini ditetapkan kepada
Nabi Muhammad SAW saat beliau mi’raj ke hadapan Allah tanggal
621 M. Selain salat fardhu sebagai ibadah juga sebagai sarana
relaksasi bagi manusia untuk selalu menjaga diri tetap pada
kesadaran fitrah manusia.
2. Macam –Macam Salat Fardhu
a. Salat Subuh
20
Salat Subuh ketentuan waktunya adalah mulai dari terbitnya
fajar shodiq sampai munculnya matahari, menurut Abu Abdullah
Muhammad dalam Kitab Fathul Qorib yang di terjemahkan oleh
Imron Abu Amar (1983:77-78) ada lima waktu dalam
mengerjakan salat subuh yaitu:
1) Waktu utama waktu permulaan waktu subuh
2) Waktu ikhtiyar, yaitu permulaan waktu terbitnya fajar shodiq
sampai muncul remang-remang cahaya.
3) Waktu jawaz dengan makruh yaitu jika dikerjakan di akhir
waktu saat sebelum terbitnya matahari.
4) Waktu jawas tanpa makruh yaitu jika dikerjakan sampai saat
muncul mega/ awan merah dari timur.
5) Waktu haram, yaitu waktu tidak cukup untuk melakukan
salat subuh.
b. Salat Dzuhur
Salat Dzuhur adalah salat yang dikerjakan di waktu dzuhur
atau siang, tepatnya saat matahari condong ke barat dari tengah-
tengah dengan melihat bayangan yang condong ke timur.
Habisnya waktu dzuhur adalah saat bayangan benda sama
tingginya dengan benda aslinya.
c. Salat Asar
Salat asar dinamankan demikian karena dilaksanakan
menjelang terbenamnya matahari, yaitu dimulai dari bayangan
lebih panjang dari benda aslinya, sampai terbenamnya matahari.
Dalam melaksanakannya juga terdapat lima waktu untuk salat
asar sama seperti salat subuh yang disebutkan sebelumnya yaitu
waktu utama, waktu ikhtiyra, waktu jawaz tanpa makruh, waktu
jawaz dengan makruh, dan waktu haram (Amar, 1983:73-74).
Ada lima waktu dalam mengerjakan salat asar yaitu:
1) Waktu utama waktu permulaan waktu asar
21
2) Waktu ikhtiyar, yaitu permulaan waktu lebih panjangnya
bayangan dari benda asli sampai pada panjang bayangan
menjadi dua kalinya.
3) Waktu jawaz dengan makruh yaitu jika dikerjakan di akhir
waktu yaitu sampai terbenamnya matahari.
4) Waktu jawas tanpa makruh yaitu jika dikerjakan sampai saat
muncul mega/ awan kuning di barat.
5) Waktu haram, yaitu waktu tidak cukup untuk melakukan
salat asar.
d. Salat Maghrib
Salat magrib dinamakan demikian karena dilakukan saatnya
terbenamnya matahari, pelaksanaannya yaitu dimulai dari
terbenamnya matahari sampai tidak terlihatnya awan merah di
langit.
e. Salat ‘Isyak
Salat ‘Isyak dikerjakan pada waktu permulaan gelap saat
hilangnya awan merah dari langit sampai saat terbitnya fajar
shodiq atau permulaan waktu Salat Shubuh (Amar, 1983:76-77).
Maka dari itu salat fardhu harus dilakukan sesuai ketentuan
waktu yang telah ditetapkan. Salat fardhu kaitannya dalam waktu
pelaksanaan tidak boleh ditawar tidak dilaksanakan, adapun hal-
hal yang dapat ditawar atau istilahnya mendapat rukhsoh/
keringaan dalam salat pada keadaan-keadaan tertentu saja yang
bersifat darurat.
Selain waktu pelaksanaan yang harus sesuai ketetentuan
waktunya, ada beberapa ketentuan lain yang harus di perhatikan
guna terpenuhinya syariat salat yaitu syarat wajib salat, syarat
sahnya salat, dan rukun salat.
Pertama, yaitu syarat wajib salat, dalam agama Islam tidak
semua orang wajib melakukan salat, yang mendapat kewajiban
untuk melakukan salat, Abu Abdillah Muhammad menerangkan
22
dalam kitabnya yang telah diterjemahkan oleh Amar (1983:79-
79) terdapat tiga syarat manusia mendapat kewajiban untuk
melaksanakan salat fardhu yaitu:
1) Islam: manusia yang mendapat syariat untuk salat adalah
ummat Islam, tidak diwajibkan salat fardhu kepad selain
ummat agama Islam atau kafir atau non-muslim, serta tidak
diwajibkan mengulang salat yang ditinggal ketika dirinya
masuk Islam.
2) Baligh: yaitu masa dimana seorang anak sudah dikenai
hukum syariat agama Islam, seperti salat fardhu, puasa
romadhon, dan lain sebagainya. Dalam islam baligh wanita
dan lelaki berbeda, lelaki balighnya ditandai dengan mimpi
basah atau khitan, dan bagi wanita balighnya ditandai
dengan menstruasi. Tidak ada patokan umur yang pasti
terjadinya tanda-tanda baligh tersebut namun hal tersebut
kerap terjadi pada masa anak sudah remaja. Namun meSKI
demikian terdapat kesunnahan dari Nabi Muhammad SAW
untuk mendidik seorang anak agar salat sejak umur 7 tahun
(Amar, 1983:78).
3) Berakal: kewajiban Salat fardhu dikenakan kepada mahluk
Allah yang berakal saja dan dalam konteks ini yang menjadi
pembahasan adlah manusia, dan tidak diwajibkan bagi orang
tidak berkaal salat fardhu seperti orang gila, hal ini juga
mempegaruhi terhadap beberapa syariat atau yang lain.
Kedua, yaitu syarat sahnya salat, ketentuan-ketentuan yang
harus dipenuhi agar salat yang dilaksanakan sah sesuai dengan
syariat islam. Terdapat lima syarat yang harus dipenuhi sebelum
seorang muslim diperbolehkan melaksanakan ibadah salat yaitu:
1) Suci anggota badan dari hadats dan najis dalam keadaan
mampu (Amar, 1983:82).
2) Menutupi bentuk aurat dalam keadaan mampu.
23
3) Suci tempat yang digunakan untuk salat atau setidaknya suci
tempat untuk melaksankan gerkan salat (Amar, 1983:84).
4) Mengetahui waktu masuknya salat, atau perkiraan dengan
hati-hati. Seseorang mengerjakan salat tanpa mengetahui
telah sampainya waktu salat, maka hukumnya tidak sah
meSKI kebetulan sudah masuk waktu salat.
5) Menghadap kiblat yakni ka’bah, adapun menghadap ka’bah
dengan dada itu menjadi syarat bagi yang kuasa
melaksanakannya (Amar, 1983:85).
Ketiga, yaitu rukun salat yang harus dilaksanakan sesuai
aturan rukunnya. Diterangkan oleh Abu Abdullah dalam
kitabnya yang diterjemahkan oleh Amar (1983:86-95) terdapat
18 yaitu:
1) Niat salat.
2) Berdiri bagi yang mampu.
3) Takbirotul ihrom dengan mengucap Allahu Akbar bagi yang
mampu.
4) Membaca surah Al-Fatihah atau pengganti surat Al-Fatihah
bagi yang tidak hafal.
5) Ruku’ yaitu membungkuk dengan kedua telapak tangan di
atas lutut.
6) Tuma’ninah, yaitu berhenti sebentar setelah bergerak dalam
ruku’.
7) Bangun dari ruku’ dan i’tidal dengan beridiri.
8) Tuma’ninah dalam i’tidal.
9) Sujud dua kali pada masing-masing rakaat, yaitu
bertemunya pening kepala orang yang salat dengan tempat
salatnya. Sujud yang paling sempurna yaitu ketika turun
dengan membaca takbir tanpa mengangkat kedua telapak
tangan, dua lutut diletakkan terlebih dahulu, baru disusul
dua telapak tangan kemudian pening dan hidung.
24
10) Tuma’ninah dalam sujud.
11) Duduk diantara dua sujud dalam setiap rakaat.
12) Tuma’ninah dalam duduk diantara dua sujud.
13) Duduk terakhir yaitu duduk yang mengiringi salam.
14) Membaca tahiyat dalam duduk.
15) Membaca sholawat nabi pada duduk terakhir setelah
membaca tahiyat.
16) Menjatuhkan salam pertama ke kanan hukumnya wajib, dan
bila ingin sempurna maka ditambah atau dilengkapi dengan
salam ke kiri
17) Niat ke luar salat, namun sebagian ulama berpendapat niat
keluar salat tidak wajib.
18) Harus tertib rukun-rukunnya.
3. Puasa Sunnah Senin dan Kamis
Puasa secara bahasa berasal dari kata Syiam dan Shoum
merupakan bentuk masdar yang secara bahasa arab artinya
menahan, sedangkan menurut syara’ puasa adalah menahan dari
segala hal yang membatalkan puasa selama waktu yang
ditentukan pada hari yang diperbolehkan berpuasa (Amar,
1983:182).
Menurut Hamidi dkk (2019:70) menyebutkan definisi yang
senada dengan menambahkan berpuasa guna mendapat ridho
dari Allah dan menjalankan ketaatan kehadapan-Nya dengan
jalan takut pada-Nya serta melatih kehendak dari perdayaan
nafsu. Menurut Ali Ash-Shabuni dalam tafsirnya menyatakan
bahwa puasa menurut bahasa, al-imsaak ‘anisy syai’il wat tarku
lahu, yang bermakna menahan diri dari sesuatu dan
meninggalkannya (Darojat, 2015:03).
Sehingga dapat ditarik kesimpulan makna puasa secara
umum puasa adalah menahan dari segala sesuatu yang
berhubungan dengan nafsu, makna secara khusus adalah puasa
25
itu menahan dari nafsu makan, minum, dan berjima’ serta
meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai
dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari.
Dalam menjalankan puasa terdapat beberapa ketentuan yang
ditetapkan dalam fiqih Islam yang harus dipenuhi yaitu syarat
wajib puasa, rukun puasa dan menghindari segala yang
membatalkan puasa. Diterangkan oleh Abu Abdullah
Muhammad dalam kitabnya Fathul Qorib yang diterjemahkan
oleh Amar (1983:182) yaitu terkait syarat wajib puasa untuk
puasa fardhu sebagai berikut:
1) Islam.
2) Sudah dewasa (baligh).
3) Berakal sehat.
Kemudian diterangkan pula terkait rukun puasa yaitu
terdapat empat perkara yang diterangkan pula oleh Amar
(1983:192) berikut keterangannya:
1) Niat dalam hati, jika puasanya fardhu seperti ramadhan dan
puasa nadzar maka wajib niat pada malam hari sebelum
berpuasa. Sempurnanya ketika diucapkan.
2) Menahan makan dan minum meskipun hanya sedikit makan
ataupun minum dalam keadaan sengaja harus ditahan, jika
terlanjur makan atau minum karena lupa atau karena bodoh
(tidak tahu) maka tidak batal puasanya. Hal ini dapat terjadi
bagi orang yang lupa, baru masuk Islam ataupun jauh dari
ulama.
3) Menahan bersetubuh dengan sengaja, adapun bila tidak
sengaja maka hukumnya seperti makan dan minum dalam
keadaan lupa.
4) Menahan muntah-muntah jika muntahnya wajar, namun jika
tidak disengaja maka tidak batal.
26
Dalam menjalankan puasa, setelah memenuhi syarat wajib
puasa dan mengetahui rukun-rukun puasa maka penjelasan
tentang rukun diperjelas dengan mengetahui hal-hal yang
membatalkan puasa. Menurut penjelasan Amar (1983:184-185)
terdapat 10 hal yang dapat menjadikan puasa batal secara syariat
yaitu:
1) Masuknya sesuatu ke dalam lubang yang ada di tubung yang
terbuka.
2) Masuknya sesuatu ke lubang yang tertutup seperti
contohnya masuknya sesuatu ke dalam luka-luka bisa infus,
suntikan obat, dan lain sebagainya.
3) Mengobati sesuatu yang melalui salah satu dari dua lubang
atau disebut qubul (kemaluan) dan dubur (lubang keluar
tinja).
4) Sengaja muntah-muntah.
5) Sengaja wathi (bersetubuh dalam farji).
6) Keluar mani tanpa bersetubuh baik itu karena jalan yang
diharamkan seperti dengan tangannya sendiri atau karena
jalan yang diperbolehkan dengan tangan isterinya.
7) Haidh atau menstruasi.
8) Nifas.
9) Gila.
10) Murtad.
Seperti keterangan sebelumnya bahwa puasa terdapat dua
macam yaitu puasa sunnah dan fardhu. Puasa sunnah adalah
puasa yang di sunnahkan oleh Nabi Agung Muhammad SAW
seperti puasa senin dan kamis (Amar, 1983:192). Dalam
beberapa literatur salah satunya oleh Al-Isfari (2014:56)
menyebutkan bahwa puasa termasuk puasa sunnah selain
27
mendatangkan keberkahan juga membuat proses pembersihan
racun dalam tubuh manusia menjadi lancar.
Puasa senin kamis adalah amaliah puasa yang disunnahkan
oleh Nabi Muhammad SAW, seperti yang disebutkan Darojat
(2015:4) terdapat sebuah hadits yang menyatakan demikian:
ال يوم الاثنين والخميس فأحب أن تعرض الأعم
يعرض عملى وأنا صائم
“amal-amal diperlihatkan pada hari senin dan kamis, maka
aku senang diperlihatkan amalku, sedangkan aku sedang
berpuasa”.(HR. Tirmidzi)(Darojat, 2015:4).
Selain itu terkait puasa senin dan kamis, ternyata ada
keistimewaan pada dua hari tersebut, bahkan hari-hari tersebut
menjadi istimewa karena dilatarbelakangi peristiwa-peristiwa
yang membuat kagum. Pertama, keistimewaan hari senin
adalah pada hari senin Nabi agung Muhammad SAW lahir,
tepatnya senin pagi tanggal 9 Rabiul awwal yaitu permulaan
tahun dari peristiwa gajah bertepatan dengan tanggal 20 April
571 Masehi. kemu (Shidiq, 2016:13).
Kedua, keistimewaan hari Kamis yaitu pada hari kamis
adalah hari dimana masuk kedalam doa Nabi Muhammad,
berikut kutipan doanya:
تى فى بكورها يوم الخميس اللهم بارك لأم
Ya Allah berkahilah ummatku di waktu pagi mereka di hari
Kamis (Shidiq, 2016:14).
28
Doa seorang rasul kepada ummatnya yang kemudian
menjadikan hari kamis istimewa karena setiap paginya Allah
menurunkan keberkahan yang kepada ummat Nabi Muhmmad,
namun selain itu ada sisi lain dalam keistimewaan hari kamis,
dalam hadits riwayat Thabrani selanjutnya dijelaskan bahwa
pada hari kamis malaikat-malaikat mengatur urusan-urusan
alam diciptakan (Shidiq, 2016:14-15).
Pada hari senin dan kamis tersebut hari yang istimewa
dengan sebabnya masing-masing oleh karena itu nabi
Muhammad berpuasa pada hari tersebut sehingga menjadi
kesunnahan bagi ummat Islam. Kemudian terbukanya pintu
syurga juga terjadi pada hari senin dan kamis, sungguh
istimewanya kedua hari tesebut (Shidiq, 2016:15). Adapun
terkait syarat dan ketentuan puasa Senin dan Kamis sama
dengan ketentuan berpuasa pada umumnya seperti keterangan
sebelumnya.
4. Zikir Wirid
Zikir berasal dari kata bahasa Arab dzakara, artinya
mengingat, mengenang, memperhatikan, mengambil pelajaran
dan mengerti. Sedangkan menurut syara’, zikir sering dimaknai
sebagai suatu amal ucapan atau amal qauliyah melalui bacaan-
bacaan tertentu untuk mengingat Allah SWT (Fazri, 2018:24).
Menurut istilah Fiqh, diterangkan oleh Munir (2008:11) dalam
bukunya yang berjudul “Energi Zikir” mengatakan bahwa zikir
atau dzikrullah menurut al-Qur’an dan hadits adalah sebagai
amalan qouliyah dengan bacaan-bacaan tertentu. Bacaan yang
dimaksud disini adalah bacaan yang telah diamalkan serta
dianjurkan oleh para ulama.
Menurut Syarqowy (2013:28) dalam bukunya yang berjudul
“Zikir Topnya Ibadah” menyebutkan bahwa menurut ulama
29
ma’rifat, zikir merupakan jalan paling dekat untuk menuju Allah
sebab zikir adalah tanda-tanda orang yang menjadi pilihan Allah.
Zikir merupakan jalan untuk menjaga hati yang meningkatkan
derajat guna dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah
karena dengan kita selalu mengingat Allah maka manusia akan
terjaga hatinya. Dalam Al-Qur’an yang salah satunya disebutkan
dalam Qur’an diterbitkan oleh departemen agama (2008: 424)
surat Al-Ahzab (33) ayat 41:
ذكرا كثيرا ين آمنوا اذكروا الل ها الذ ي ياأ
41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
Ayat tersebut menyebutkan sebuah perintah untuk terus
berzikir kepada Allah. Bahkan dalam zikir terdapat berbagai
kemuliaan, berkah dan juga pahala bahkan zikir yang dapat
mencapai kebaikan lebih dari berjihad.
Terkait tentang bacaan zikir yang sering diamalkan
Rasulullah Saw dikalangan para ulama diantaranya adalah lafal-
lafal Al-Baqiyyatush-Shalihah, Istighffar, Isti’dzah, Basmalah,
Hasbalah, Asma’ul Husna dan zikir dengan membaca serta
memikirkan ayat-ayat Allah, baik ayat qauliyah (Al-Qur‟an)
maupun ayat Qauniyah (alam semesta) (Al-Afandi, 2008:5-15).
Ayat-ayat qouliyah adalah ayat yang tersemat dalam Al-
Qur’an sedangkan ayat-ayat Qouniyah merupakan segala ciptaan
Allah SWT, dari sini dapat kita perdalam bahwa berzikir tidak
hanya tidakan membaca huruf saja namun dengan menggunakan
akal kita untuk berfikir membaca ayat-ayat Allah yang tersebar
di seluruh ciptaannya seperti manusia, hewan, tumbuhan,
bebatuan, peristiwa, bencana, serta alam semesta manusia dapat
lebih khusuk dan benar-benar merasakan betapa indahnya Allah.
Melalui peristiwa yang terjadi dengan diri kita, jika kita dalami
30
kehidupan ini sungguh Allah sangat sayang dengan manusia,
begitu perlakuan manusia Allah tetap memberikan kecukupan
dan kebutuhan manusia. Peristiwa yang kadang menyakitkan
ataupun menyenangkan sesungguhnya Allah hendak membuat
kita bahagia. Membaca ayat-ayat Qouniyah Allah lebih cepat
menjadikan pribadi manusia, menjadi pribadi yang peka
terhadap Allah sehingga dari sini manusia semakin mendekat
kepada Allah.
Selain itu disebutkan oleh Syafrudin (2017:298) dalam
sebuah jurnal yang berjudul “Pendidikan Karakter Melalui
Aktifitas Zikir” menjelaskan bahwa dzikri dapat membawa
ketenangan jiwa, dapat menyelesaikan problematika hidup dan
terhindar dari maksiat karena selalu tumbuh optimis. Quraish
Shihab yang mengutip pendapat Imam Ghazali menyatakan
bahwa zikir bermanfaat sebagai cahaya hati untuk meraih
pengetahuan dan hikmah, membentuk pribadi yang berwibawa,
mencintai pihak lain, memiliki harga diri sehingga tidak merasa
butuh selain Allah, serta keberkahan dalam jiwa, ucapan,
perbuatan, bahkan tempat melangkah dan duduk (Syafrudin,
2017:298).
Selanjutnya yang menghubungkan antara salat dan zikir
salah satunya adalah wirid. Wirid merupakan kegiatan zikir yang
dilakukan secara rutin dan berkelanjutan, biasanya dilaksanakan
setiap selesai iabdah Salat meSKI secara makna Salat juga
termasuk berzikir namun pengertian zikir disini adalah lafadz-
lafadz yang dibaca setiap selesai salat fardhu.
Sumber hukum wirid banyak tercantum di dalam Al-Qur’an
terbitan Dep. Agama RI (2004:232), yaitu: Surat An-Nisa’ ayat
103, yang berbunyi:
31
كم قياما وقعودا وعلى جنوب لاة فاذكروا الل ذا قضيتم الص فإ
لاة كانت على المؤمنين كتابا لاة إن الص قيموا الصننتم فأ
ذا اطمأ فإ
وقوتا م103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu
berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka
dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu
adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman.”
Astuti (2013:67) menyebutkan dalam bukunya yang berjudul
“Konsep Wirid Qur’ani (Studi Atas Kitab AlMa’surat Karya
Hasan Al-Bana)” bahwa Tsauban bercerita, ”Jika Rasullah
Shallahu’alaihiwasallam selesai salat beliau beristighfar tiga kali
sedangkan Al-Walid (salah satu perawi hadits) bertanya kepada
Al-Auza’I, bagaimanakah redaksi istighfar beliau?
”Astaghfirullah dua kali, jawab Al-Auza’i: “Tidak akan
meremehkan wirid, kecuali orang yang bodoh, sebab Allah (Al-
Warid) akan diperoleh atau dipertemukan di akhirat.
Begitu pentingnya menjaga zikir dengan melakukan wirid,
wirid sendiri adalah cara menjaga zikir yang efektif, karena
selain dengan wirid manusia sering lupa untuk berzikir. Apalagi
bagi manusia yang masih awam ataupun sedang memulai untuk
latihan berzikir, adapaun berzikir selain pada waktu setelah salat
sulit di lakukan karena fikiran manusia lebih banyak di sibukkan
dengan kegiatan yang lain seperti bekerja, belajar, bermain,
berbicara, dan lain sebagainya.
32
Diriwayatkan bahwasanya Al-Jundi merupakan seorang ahli
makhrifat yang membiasakan (wirid, disiplin, istiqomah) dirinya
membaca Al-Qur’an dalam waktu yang telah ditetapkan,
sehingga ketika ia wafat betepatan dengan ia menghatamkan Al-
Qur’an, dan menghatamkan bacaannya di saat itu pula (Mustofa,
2011:43). Beberap riwayat oleh Abu Qasim Ad Daraj. Abu
Thalib Al-Makky berkata: “Orang yang senantiasa
mendawamkan (membiasakan ibadah rutin) termasuk akhlak
orang beriman, dan jalan para abidin, sebab cara injakan
memperkokoh iman termasuk hal ini juga yang menjadi amalan
Rasullah Saw (Mustofa, 2011:44).
Dari pemaparan zikir dan wirid dapatlah diambil kesimpulan
bahwa sejatinya zikir dan wirid merupakan dua hal yang saling
terhubung, manusia yang hendak mendekatkan diri kepada Allah
akan membutuhkan zikir guna membuka dan mendatangkan
ilham, petunjuk, dan kebijaksanaan dari berfikir mengingat
(zikir) kagungan Allah, sedangkan untuk mendapatkan
kemanfaatan dari zikir harus dilakukan secara disiplin atau
istiqomah, jalan ini hanya efektif bila dilaksanakan dengan
metode wirid.
B. Kajian Pustaka
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang
hendak dilaksanakan. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad
Mawahid (2016) dengan judul “Pengaruh Keaktifan Mengikuti Organisasi
Seksi Kerohanian Islam (SKI) Terhadap Sikap Keberagamaan Siswa MTs
Plus Al-Madinah Salatiga Angkatan Tahun 2014/2015, menyimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti organisasi
SKI dengan sikap keberagamaan siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga
angkatan tahun 2014 dan2015 terlihat dari hasil analisis statistik bahwa rxy
hitung (0,607) > rxy tabel (0,631) pada taraf signifikansi 5% dengan N= 30.
33
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ruqoyyah (2011) yang
berjudul “Pengaruh keaktifan Mengikuti Kegiatan Kerohanian Islam
(ROHIS) Terhadap Prestasi Belajar Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Siswa SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan”.
Menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif kegiatan kerohanian Islam
(Rohis) terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama
Islam SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci Kabupaten. Tingkat pengaruh
antara kedua variabel berada pada kategori cukup kuat yaitu 0.534.
Sedangkan koefisien determinasi (R Square) adalah 0,285. Kontribusi
keaktifan mengikuti kegiatan kerohanian Islam (Rohis) terhadap prestasi
belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebesar 5.34%
selebihnya ditentukan oleh variabel lain.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Munawaroh (2017) dengan
judul “Pengaruh Disiplin Ibadah Terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di
Pondok pesantren Salafiyah Darussholohin Desa Sokolimo Kecamatan
Campurdarat Kabupaten Tulungagung”, memiliki kesimpulan bahwa (1)
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin salat fardlu
terhadap kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Salafiyah
Darussholihin Desa Sokolimo Kecamatan Campurdarat Tulungagung. Dari
hasil analisis data pada taraf interval 5% menunjukkan bahwa t-hitung
disiplin salat fardlu = 6,326 lebih besar dari t-tabel = 1,980. (2) Ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin zikir terhadap
kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussholihin
Desa Sokolimo Kecamatan Campurdarat Tulungagung, yang ditunjukkan
oleh t-hitung sumber belajar = 2,576 lebih besar dari t-tabel = 1,980.(3) Ada
pengaruh yang positif lagi signifikan antara disiplin salat fardlu dan zikir
terhadap kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Salafiyah
Darussholihin Desa Sokolimo Kecamatan Campurdarat Tulungagung yang
ditunjukkan oleh nilai F hitung = 27,067 dan pengaruhnya sebesar 31,6%.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Mariana (2018) yang
berjudul “Peranan Ekstrakurikuler Rohis (Kerohanian Islam) dalam
34
Mengembangkan Sikap Religius Siswa di SMA Negeri 1 Gemolong Sragen
Tahun Ajaran 2017/2018”, dengan kesimpulan bahwa (1) Peranan Rohis
dalam mengembangkan sikap religius siswa diantaranya sebagai lembaga
keagamaan yakni aktif dalam kegiatan keagamaan, akrab dengan kitab suci
melalui tahfidz, kajian, mentoring, dan komitmen terhadap perintah dan
larangan agama dengan menutup aurot serta bersikap jujur ketika ulangan.
Sebagai lembaga dakwah yakni kajian kelas, mading, buletin, majalah.
Sebagai lembaga kemasyarakatan, yakni kajian Sabtu, dan kegiatan kurban.
Sebagai lembaga perjuangan, yakni para anggota rohis ikut berjuang dalam
menegakkan dakwah islam dengan terus bersemangat mengikuti kegiatan
rohis. (2) Faktor pendukung dalam pengembangan tersebut diantaranya,
sarana prasarana yang memadai, dukungan pihak sekolah/lingkungan, dan
kebutuhan manusia akan agama. (3) Kendala-kendala yang dihadapi antara
lainwaktu yang bertabrakan dengan kegiatan lain, koordinasi yang kurang
antara anggota Rohis dengan pembina dan sesama anggota Rohis, dan dana
serta anggaran yang kurang ketika pelaksanaan program kerja Rohis.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
variabel, batasan penelitian, dan metode/ jenis penelitian. Pada penelitian
pertama, kedua, dan keempat, sama-sama memilki variabel independen
keaktifan dalam ekstrakurikuler SKI/ rohis, namun berbeda variabel (Y)
dependennya. Pada penelitian pertama variabel (Y) sikap keberagamaan,
kedua: prestasi belajar PAI, keempat: sikap religius, sedangkan pada
penelitian ini variabel (Y) adalah disiplin ibadah yang memiliki fokus
penelitian pada ibadah salat wajib, puasa sunah senin dan kamis, dan zikir
wirid. Penelitian ketiga memiliki kesamaan pada variabel disiplin ibadah.
Pada penelitian keempat menggunakan jenis penelitian kualitatif sedangkan
penelitian ini berjenis kuantitatif.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dapat dijadikan
landasan untuk mencari korelasi atau hubungan dari keaktifan mengikuti
ekstrakurikuler Seksi kerohanian Islam terhadap disiplin ibadah siswa di
MAN Salatiga tahun 2019.
35
C. Hipotesis Penelitian
Dinyatakan oleh Sugiyono (2017:63) bahwa hipotesis merupakan
jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan (Sugiyono, 2017:63). Menurut Hasan (2004:31) menyatakan
bahwa hipotesisi adalah dugaan atau pernyataan yang bersifat sementara
terhadap suatu permasalahan penelitian yang tingkat kebenarannya masih
lemah sehingga perlu dilakukan uji secara empiris.
Dari kajian secara teoritik ditarik kesimpulan sementara atau
hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang positif secara signifikan terkait
pengaruh keaktifan mengikuti ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam
(SKI) terhadap disiplin ibadah siswa Madrasah Aliyah Negeri Salatiga masa
jabatan 2019/2020.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, karena menggunakan teknik dan prosedur proses pengumpulan
data penelitian berupa angka yang hasilnya dianalisis dengan teknik
statistik menggunakan alat bantu untuk mengolah data statistik yaitu
aplikai SPSS for windows versi 25. Pendekatan yang penulis gunakan
adalah pendekatan korelasional yaitu mengkorelasikan antara
keaktifan mengikuti ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam terhadap
disiplin siswa MAN Salatiga tahun 2019/2020.
Penelitian kuantitatif adalah satu bentuk penelitian ilmiah yang mengkaji
satu permasalahan dari suatu fenomena dan melihat kemungkinan kaitan
atau hubungan-hubungannya antar variabel dalam permasalahan yang
ditetapkan (Indrawandan Yniawati, 2014:51). Hubungan dalam penelitian
ini berbentuk hubungan kausalitas. Hubungan kausalitas adalah hubungan
antarvariabel yang mana perubahan satu variabel menyebabkan perubahan
variabel lainnya tanpa adanya kemungkinan akibat kebalikannya
(Indrawan dan Yaniawati, 2014:51). Penelitian ini meneliti pengaruh
keaktifan mengikuti ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam terhadap
disiplin siaw MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020.
37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga
Jl. KH. Wahid Hasyim No. 12 Telp. (0298) 323031 Salatiga 50714 email:
[email protected], [email protected] website:
www.mansalatiga.sch.id. Waktu penelitian berlangsung dari tanggal
12 Januari sampai dengan 18 Januari 2020.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek
yang memiliki kualitas dan kuantitas tertentu yang dipelajari dan
selanjutnya akan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011:80), dan populasi
penelitian ini adalah siswa MAN Salatiga yang masih aktif menjadi
angota dan pengurus SKI masa jabatan 2019/2020, pengurus SKI
berjumlah 20 siswa dan anggotanya ada 57 siswa.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:62) Sampel merupakan bagian dari
jumlah keseluruhan dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Untuk menarik besaran sampel digunakan rumus Slovin, dalam
bukunya Priyono (2016:120) menyebutkan rumus Slovin sebagai
berikut :
n = N/(1 + Ne^2)
n = Number of samples (jumlah sampel)
N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi)
e = Error tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf signifikansi;
untuk sosial dan pendidikan lazimnya 0,05) –> (^2 = pangkat dua).
Maka hitung pengambilan besaran sampel di SKI MAN Salatiga
adalah:
N = 77 siswa n = ? e = 0,05
38
n = 77 / (1 + 77 x 𝟎, 𝟎𝟓𝟐) n = 64,5 ~ 64
jadi besaran sampel yang diambil sejumlah 64 siswa
3. Teknik Pengambilan Sampel
Metode penarikan sample menggunakan metode stratified random
sampling, Priyono (2016:113-115) menyebutkan metode itu digunakan
untuk penarikan sampel populasi yang memiliki sifat heterogen, yaitu
karakteristik yang dimiliki berbeda, dalam SKI terdapat dua macam
anggota yaitu pengurus dan anggota SKI. Sampel yang akan diambil
sejumlah 64 siswa, dengan paparan:
Sampel1 =𝑃𝑜𝑝𝑙𝑎𝑠𝑖1
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖𝑋 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Akan di tarik sampel sejumlah 64 siswa dengan populasi:
Pengurus SKI 20 siswa
Anggota SKI 57 siswa
Populasi seluruhnya 77 siswa
Sampel pengurus = 20/77 x 64 = 16,62 ~ 17
Sampel anggota = 57/77 x 64 = 47,37 ~ 47
Penarikan sampel dari setiap lapisan menggunakan metode teknik
penarikan sampel acak sederhana dengan menyebar secarik kertas
kepada semua populasi, dan hanya sejumlah kertas yang diberi nomor
sampel, bagi siswa yang mendapat nomor sampel maka menjadi sampel
penelitian.
39
Sampel dari penelitian ini adalah sejumlah 64 Anggota SKI tahun
2019/2020, dengan rincian 17 siswa pengurus dan 47 siswa anggota
yang aktif mengikuti ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam.
D. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen
Variabel independen (bebas/ yang mempengaruhi) dalam
penelitian ini adalah “keaktifan mengikuti ekstrakurikuler seksi
kerohanian Islam”.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen/ terikat atau yang dipengaruhi adalah “Disiplin
Ibadah”.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan angket untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dengan obyek penelitian. Jenis angket yang
digunakan adalah angket dengan skala likert, untuk mendapatkan data yang
valid maka digunakan empat alternatif jawaban yaitu selalu (S), Sering
(SR), Kadang-Kadang (K), dan Tidak Pernah (TP). Setiap alternatif
jawaban akan diberi skor sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Jawaban
Positif negatif
Selalu (S) 4 1
Sering (SR) 3 2
Kadang-Kadang (K) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4
40
Angket untuk penelitian ini disusun berdasarkan teori-teori yang
telah dipaparkan kemudian dibuat indikator dan sub indikator dari teori
tersebut, selanjutnya dibuatlah kisi-kisi yang nantinya digunakan untuk
membuat pertanyaan yang akan diisi atau dijawab oleh responden. Angket
penelitian ini terdiri dari 30 pertanyaan variabel X “Keaktifan Mengikuti
Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam” dan 20 pertanyaan variabel Y
“Disiplin Ibadah Siswa”. Berikut adalah kisi-kisi instrumen dalam
penelitian ini :
Tabel 3.2 KISI-KISI instrumen X (keaktifan dalam ekstrakurikuler seksi
kerohanian Islam)
No. Indikator Sub Indikator No. Item
Pertanyaan
Item (+) Item
(-)
1. Kegiatan
SKI
a. Kehadiran dalam kegiatan 1,2 3
b. Mendengarkan dengan
seksama materi kajian
4,5 6, 7
c. Mencatat hal-hal penting dari
materi kajian
8,9 10
d. Berpartisipasi baik sebagai
panitia maupun peserta dalam
kegiatan SKI
11,12 13
e. Mengikuti pelatihan yang
diadakan SKI
14,15 16
f. Mengikuti rapat koordinasi 17,18 19
2. Waktu a. Dapat membagi waktu sekolah
dan organisasi
20,21 22
b. Datang ke agenda SKI tepat
waktu
23,24 25
41
c. Mengikuti agenda SKI sampai
selesai
26,27 28
d. Merasa rugi jika tidak datang
dalam suatu agenda
29 30
Total item 30 soal
Tabel 3.3 Kisi-Kisi instrumen Y (disiplin Ibadah Siswa)
No. Indikator Sub Indikator No. Item
Pertanyaan
Item (+) Item (-
)
1. Ibadah
wajib
a. Salat wajib 5 waktu di awal
waktu
1,2 3
b. Mengajak siswa lain untuk
melaksanakan salat di awal
waktu
4,5 6
c. Salat berjamaah 7,8 9
d. Salat di masjid/mushola
terdekat
10 11
2 Ibadah
sunnah
a. Puasa sunnah senin dan kamis 12 13,17
b. Mengjak atau memotivasi
orang lain untuk melakukan
puasa sunnah senin dan kamis
14,15 16
3 Zikir dan
wirid
a. Melakukan wirid zikir setelah
selesai salat
18 19
b. Mengjak orang lain untuk
melakukan zikir setelah
selesai salat
- 20
Total 20 soal
42
F. Uji Coba Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan instrumen yang baik maka perlu adanya uji
validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS for windows versi 25.
1. Validitas
Validitas yang digunakan adalah validitas isi, Indrawan dan
Yaniawati (2014:124) mengatakan bahwa validitas isi adalah
pengukuran kualitas ketepatan instrumen dalam memberi cakupan isi
yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian sebagaimana telah
dipandu dalam operasionalisasi variabel (Indrawan dan Yaniawati
2014:124). Dalam penelitian ini akan diuji validitas instrumen variabel
X yaitu keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI dan instrumen
variable Y yaitu disiplin ibadah siswa.
Kevalidan atau kesahihan soal diuji menggunakan rumus Korelasi
Product Moment dengan bantuan SPSS for windows versi 25. Rumus
Korelasi Product Moment yang digunakan dikutip dalam buku
Statistika Penelitian oleh Edi Riadi (2016:215)
𝑟𝑥𝑦 =𝑁Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
√{𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2} {𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2}
Keterangan:
𝑅𝑋𝑌 = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
𝑋 = Jumlah variabel x
Y = Jumlah variabel y
∑ X = Jumlah Keseluruhan Variabel x
∑ Y = Jumlah Keseluruhan Variabel y
N = Jumlah Populasi
Kriteria keputusannya yaitu:
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal yang diuji dinyatakan valid.
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal yang diuji dinyatakan tidak
valid.
43
Hasil uji validasi instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Hasil Uji Validitas Instrumen Keaktifan Mengikuti
Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam
Instrumen variabel keaktifan mengikuti ekstrakurikuler
seksi Kerohanian Islam dalam penelitian ini dikembangkan
menjadi 30 butir pernyataan. Berdasarkan hasil uji validitas yang
diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows
versi 25 terdapat 5 butir pernyataan yang tidak valid dan dinyatakan
gugur. Butir pernyataan yang tidak valid adalah butir pernyataan
nomer 6, 7, 20, 22, dan 28. Butir pernyataan yang tersisa sudah
dapat mewakili untuk dijadikan sebagai butir pernyataan dari
variabel keaktifan mengikuti ekstrakurikuler seksi kerohanian
islam dan telah mewakili indikator yang diungkap dalam penelitian
ini karena nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperoleh lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,254)
pada df = (N-2) dan taraf signifikansi 5% (0,05). Hasil uji validitas
dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4 hasil uji validitas instrumen variabel (X)
no.soal r hitung r tabel keterangan
1 ,518** 0,254 valid
2 ,385** 0,254 valid
3 ,515** 0,254 valid
4 ,304* 0,254 valid
5 ,501** 0,254 valid
6 0,045 0,254 tidak valid
7 -0,014 0,254 tidak valid
8 ,315* 0,254 valid
9 ,393** 0,254 valid
10 ,529** 0,254 valid
11 ,467** 0,254 valid
44
12 ,600** 0,254 valid
13 ,459** 0,254 valid
14 ,436** 0,254 valid
15 ,309* 0,254 valid
16 ,286* 0,254 valid
17 ,527** 0,254 valid
18 ,525** 0,254 valid
19 ,312* 0,254 valid
20 -,250* 0,254 tidak valid
21 ,398** 0,254 valid
22 -0,195 0,254 tidak valid
23 ,461** 0,254 valid
24 ,617** 0,254 valid
25 ,386** 0,254 valid
26 ,387** 0,254 valid
27 ,400** 0,254 valid
28 0,172 0,254 tidak valid
29 ,438** 0,254 valid
30 ,289* 0,254 valid
Sumber: berdasarkan data yang diolah (data lengkap terlampir)
b. Uji Validitas Instrumen Disiplin Ibadah
Instrumen variabel kualitas Disiplin Ibadah dalam
penelitian ini dikembangkan menjadi 20 butir pernyataan.
Berdasarkan hasil uji validitas yang diolah dengan menggunakan
bantuan program SPSS for windows versi 25 terdapat 3 butir
pernyataan yang tidak valid dan dinyatakan gugur. Butir pernyataan
yang tidak valid adalah butir pernyataan nomer 3, 9, dan 17. Butir
pernyataan yang tersisa sudah dapat mewakili untuk dijadikan
45
sebagai butir pernyataan dari variabel disiplin ibadah siswa dan
telah mewakili indikator yang diungkap dalam penelitian ini karena
nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperoleh lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,254) pada df =
(N-2) dan taraf signifikansi 5% (0,05). Hasil uji validitas dapat
dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5 hasil uji validitas instrumen variabel (Y)
no.soal r hitung r tabel keterangan
1 ,575** 0,254 valid
2 ,549** 0,254 valid
3 0,142 0,254 tidak valid
4 ,608** 0,254 valid
5 ,413** 0,254 valid
6 ,352** 0,254 valid
7 ,605** 0,254 valid
8 ,261* 0,254 valid
9 0,223 0,254 tidak valid
10 ,577** 0,254 valid
11 ,271* 0,254 valid
12 ,422** 0,254 valid
13 ,421** 0,254 valid
14 ,444** 0,254 valid
15 ,465** 0,254 valid
16 ,304* 0,254 valid
17 0,143 0,254 tidak valid
18 ,441** 0,254 valid
19 ,329** 0,254 valid
20 ,319* 0,254 valid
46
Sumber: hasil berdasarkan data yang sudah diolah (data lengkap
terlampir)
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah mengukur kehandalan instrumen, penelitian
menggunakan bantuan SPSS for windows versi 25. Adapun rumus
reliabilitas Alpha-Cronbrach (Arikunto, 2016:180) sebagai berikut:
𝑟11 = (𝑘
(𝑘 − 1))(1 −
Σ𝜎𝑏2
𝜎𝑡2
)
𝑟11 : reliabilitas instrumen.
∑𝜎𝑏2 : jumlah varians butir
𝜎𝑡2 :varians total.
𝑘 : banyaknya butir pertanyaan/banyaknya soal.
Menurut Kline, P (2000) (Riadi 2016:219), interpretasi untuk reabilitas
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Interpretasi Reliabilitas
Cronbach’s alpha Internal consistency
α ≥ 0,9 Excellent (high-stakes testing)
0,7 ≤ α < 0,9 Good (low-stakes testing)
0,6 ≤ α < 0,7 Acceptable
0,5 ≤ α < 0,6 Poor
α < 0,5 Unacceptable
Berikut adalah hasil dari uji reliabilitas instrument:
Tabel 3.7 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen
No Variabel
Cronbach's
Alpha keterangan
1 keaktifan mengikuti ekstrakurikuler seksi kerohanian islam 0,725 Reliabel
2 disiplin ibadah 0,694 Reliabel
Sumber: berdasar data yang telah di olah (data terlampir)
Setelah selesai melakukan hitung reliabilitas di peroleh koefisien
realibitas untuk variabel keaktifan mengikuti ekstrakurikuler seksi
kerohanian Islam adalah sebesar 0,725 sehingga instrumen memiliki
47
reliabilitas good (low-stakes testing). Koefisien reabilitas untuk
variabel disiplin ibadah sebesar 0,694 instrumen memiliki reabilitas
acceptable. Jadi, dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel
keaktifan mengikuti ekstrakurikuler seksi kerohanian Islam dan
disiplin ibadah tersebut dikatakan reliabel atau andal.
G. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Angket
Sugiyono (2017:142) menyebutkan angket adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan maupun pernyataan yang nantinya di tuangkan
dalam suatu lembar questioner dan dijawab oleh responden. Angket
tertutup membantu responden untuk menjawab dengan cepat serta
memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh
angket yang terkumpul (Sugiyono, 2017:143). Metode ini digunakan
untuk memperoleh data variabel keaktifan mengikuti ekstrakurikuler
SKI dan variabel disiplin ibadah siswa di MAN Salatiga masa jabatan
2019/2020.
2. Metode Dokumentasi
Arikunto (2010:274) menyebutkan metode dokumentasi adalah
mencari data yang berupa buku, surat kabar, majalah, notulensi, foto,
catatan transkrip dan lain sebagainya yang sejenis. Bentuk dokumen
yang dipakai dalam penelitian ini adalah data siswa yang menjadi
anggota dan pengurus SKI di MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020.
H. Teknik Analisis Data
Penelitian ini dalam analisis data menggunakan analisis data
kuantitatif dengan menggunakan apliakasi SPSS for windows versi 25.
Kegiatan analisis data dalam penelitian ini meliputi mengolah data dan
menyajikan, dengan mendiskripsikan, melakukan pengujian hipotesis dan
uji statistik (Siregar, 2010:205).
48
1. Deskripsi Data
Tujuan pertama dan kedua penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif dengan bantuan SPPS for windows 25. Sudijono (2010:43)
mengatakan setelah dianalisis secara deskriptif kemudian dicari
intervalnya dan dihitung persentase frekuensinya dengan rumus
persentase frekuensi sebagai berikut:
P = 𝐹
𝑁 𝑥 100%
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi
N: Jumlah Responden
2. Analisis Data
Selanjutnya tujuan ketiga, penelitian ini menggunakan rumus
statistik sebagai berikut:
a. Uji Prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah data
distribusi penelitian normal atau tidak (Pramana, dkk,
2016:169). Penelitian ini menggunakan uji statistik non-
parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Uji Normalitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS
for windows versi 25. Riadi (2016:92) menyebutkan bahwa
ketentuan penerimaan/penolakannya adalah apabila nilai
signifikansi dalam SPSS lebih besar dari 0,05 maka populasi
berdistribusi normal.
2) Uji Linieritas Regresi
Uji Linieritas digunakan untuk mengetahui garis regresi
antara X dan Y membentuk garis linier atau tidak membentuk
garis linier (Sugiyono, 2010:265). Uji Linieritas dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS
for windows versi 25, kriteria pengambilan keputusannya
49
adalah apabila nilai signifikansi dalam SPSS lebih besar dari
0,05 maka garis regresi linier (Riadi, 2016:159)
b. Pengujian Hipotesis
1) Uji Korelasi
Uji korelasi digunakna untuk menguji tingkat hubungan antar
variabel. Penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Product
Moment dengan bantuan SPSS for windows versi 25. Rumus
Korelasi Product Moment yang digunakan dikutip dalam buku
Statistika Penelitian oleh Edi Riadi (2016:215)
𝑟𝑥𝑦 =𝑁Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
√{𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2} {𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2}
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
X = Jumlah variabel x
Y = Jumlah variabel y
∑ X = Jumlah Keseluruhan Variabel x
∑ Y = Jumlah Keseluruhan Variabel y
N = Jumlah Populasi
Ketentuan hitungnya adalah jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dikatakan Sugiyono (2017:185) memiliki
hubungan, namun jika sebaliknya 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
dinyatakan tidak ada hubungan. Menurut Hadi (2004:303),
interpretasi korelasi menurut ukuran yang konservatif sebagai
berikut:
50
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi
2) Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear
antara satu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel X
dengan variabel Y apakah positif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan (Indrawan dan Yaniawati
2014:170). Persamaan umum regresi linier sederhana sebagai
berikut:
Y’= a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
(Arikunto, 2016:372)
Nilai-nilai a dan b dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Sugiyono, 2010:262):
a = (Σ𝑌)(Σ𝑋2)−(Σ𝑋𝑌)
𝑛Σ𝑋2−(Σ𝑋)2
b = 𝑛Σ𝑋𝑌−(Σ𝑋)(ΣY)
𝑛Σ𝑋2−(Σ𝑋)2
51
3) Uji Signifikansi (Keberartian) Regresi (Uji F)
Uji F (analysis of variance) dalam penelitian ini dengan
bantuan SPSS for windows 25. Pengaruh variabel disiplin
ibadah siswa (X) terhadap disiplin ibadah siswa (Y) diuji
menggunakan statistik 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dibandingkan dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n−2. Kriterianya
untuk menguji hipotesis, Sugiyono (2010:273) menyebutkan
yaitu jika koefisien 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berdasarkan taraf
kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian, maka
koefisien arah regresi tidak berarti. Apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
baik untuk taraf kesalahan 5% atau 1% kesimpulannya
koefisien itu berarti. Selain Riadi (2016:92) menyatakan dapat
juga dengan menggunakan ketentuan jika sig. ˂ 0,05 koefisien
persamaan regresi signifikan.
4) Koefisien Determinasi (KD)
Nilai koefisien determinasi menurut Sarwono dan Salim
(2017:28) menyatakan besarnya proporsi variasi dari variabel
X dependen (tergantung) yang dapat dijelaskan oleh proporsi
variasi variabel Y independen (bebas) atau prediktor. Rumus
koefisien determinasi sebagai berikut:
KD = 𝑟2 𝑥 100%
52
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
Deskripsis data merupakan paparan data yang telah dikumpukan
dalam penelitian, data mencakup paparan data tiap variabel (mean, modus,
standar deviasi dan varian). Data ditampilkan secara sistematis dan rasional
yang menggambarkan hubungan dan keutuhan fokus penelitian. Berikut
deskripsis data penelitiannya sebagai berikut:
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN Salatiga, MAN adalah sekolah
yang berasal dari Pendidikan Guru Agama, kemudian pada tahun 1990
berdasarkan keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 64 /
1990 berubah status menjadi MAN SALATIGA. Berdiri di wilayah
Salatiga dengan luas tanah 2.882 m2 Hak milik No. 49, dengan luas
bagunan 5.113 m2 di jalan K.H. Wahid Hasyim No. 12 Telp. (0298)
323031.
Sebagai lembaga pendidikan formal yang berciri khas Islam di
samping membuka Program Studi I.P.A, I.P.S dan Bahasa juga muatan
lokal Bahasa Jawa dan IT, serta pengemabangan diri unggulan Otomotif
dan Tata Busana.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan sekolah
umum, pihak manajemen MAN SALATIGA harus menciptakan
program pendidikan dengan bertujuan meningkatkan pelayanan kepada
pihak stakeholders.
Sesuai dengan penerapan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), MAN SALATIGA sebagai lembaga
pendidikan formal berkomitmen menyelenggarakan pendidikan serta
latihan sebagai pemenuhan kebutuhan pasar kerja dengan membentuk
sumber manusia yang berakhlak mulia, unggul, berbudaya, sekaligus
mandiri dan berwawasan ke depan.
53
Perkembangan Pendidikan pada masa kini dan masa depan semakin
mendapatkan tantangan yang ketat, hal ini karena era globalisasi,
informasi dan teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga manusia
yang tidak menguasai informasi dan teknologi akan tersingkirkan.
Guna menghadapi hal tersebut dunia pendidikan dituntut untuk
menciptakan manusia yang memiliki IMTAQ serta IPTEK dan juga
memiliki keahlian yang dapat digunakan untuk kehidupan secara
mandiri.
Departemen Agama telah berupaya mengembangkan Madrasah-
madrasah terlebih Madrasah Aliyah Negeri (MAN) sebagai balance
terhadap pengembangan pendidikan yang dikelola oleh lembaga formal
(umum) seperti SMU, SMA, dan sebagainya.
Untuk kepentingan ini diperlukan dua kemampuan :
a. Menangkap esensi tindakan dari eksistensi pendidikan Madrasah
yang tidak bisa digantikan oleh peran lembaga yang lain.
b. Kejelian membaca situasi yang berkembang yang menuntut
perubahan Pendidikan Islam secara konstruktif sebagai langkah
adaptasi dan antisipasi.
Setelah melihat wacana yang semakin berkembang, tentunya kita
merasa terpanggil untuk menyusun dan mengkonsep dengan terobosan
dan jurus-jurus yang dapat mengangkat, mensejajarkan, jika bisa lebih
unggul dibandingan dengan lembaga yang lain. Visi dan misi sekolah
MAN Salatiga sebagai berikut:
a. Visi
” Unggul dalam prestasi, berakhlaqul karimah dan terampil “
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas sehingga setiap
peserta didik berkembang secara optimal sesuai potensi dalam
pencapaian prestasi akademik dan non akademik yang
dilakukan dengan sifat religius, jujur, peduli, dan disiplin.
54
2) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari
ilmu agama, ilmu pengetahuan umum dan teknologi dengan
menciptakan lingkungan yang islami di madrasah yang
dilakukan dengan sifat religius, jujur, peduli, dan disiplin.
3) Menumbuhkembangkan akhlaqul karimah pada seluruh warga
madrasah yang dilakukan dengan sifat religius, jujur, peduli,
dan disiplin.
4) Menyelenggarakan pembinaan pengembangan diri dan
pelatihan keterampilan untuk menumbuhkembangkan minat,
bakat dan keterampilan peserta didik yang dilakukan dengan
religius, jujur, peduli, dan disiplin.
Subyek penelitian untuk menegtahui pengaruh keaktifan mengikuti
ekstrakurikuler seksi kerohanian Islam (SKI) terhadap disiplin ibadah
siswa diperoleh melalui metode angket. Responden yang diambil dalam
penelitian adalah siswa yang mengikuti SKI di MAN Salatiga masa
jabatan 2019/2020, yaitu diambil sampel 64 siswa dari 77 siswa secara
keseluruhan, sampel terdiri dari 17 pengurus SKI yang kini kelas XI
(kelas 2 MA) dan 47 anggota SKI yang sekarang kelas X (kelas 1 MA).
Angket yang diberikan kepada responden berisi 30 soal variabel X dan
20 soal variabel Y. Berikut respondennya:
Tabel 4.1 Responden Pengurus
No Nama Jabatan
1 AO Ketua
2 TAN Sekertaris 1
3 HH Sekertaris 2
4 NN Bendahara 2
5 NI Sie Humas
6 MAR Perkap
7 SW Perkap
8 MA Takmir
9 VNH Takmir
10 KSN Ibadah dan Infaq
11 HY Ibadah dan Infaq
12 NLZ
Pengembangan
Organisasi
55
13 JAH
Pengembangan
Organisasi
14 MR Sie Kegiatan
15 IYS Sie Kegiatan
16 HFH PJ Kelas X
17 SR PJ Kelas X
Tabel 4.2 Responden Anggota
No Nama Kelas
1 AK
X MIPA
1
2 ART
X MIPA
1
3 DY
X MIPA
1
4 GMJ
X MIPA
1
5 IU
X MIPA
1
6 IAP
X MIPA
1
7 MIRA
X MIPA
1
8 MWU
X MIPA
1
9 RP
X MIPA
1
10 WAF
X MIPA
1
11 NAF
X MIPA
2
12 NIFN
X MIPA
2
13 AIAN
X MIPA
3
14 INA
X MIPA
3
15 KFM
X MIPA
3
16 MFD
X MIPA
3
17 RNR
X MIPA
3
18 AA X IPS 1
19 HIM X IPS 1
56
20 AM X IPS 3
21 NRA X IPS 3
22 AYP X IPS 4
23 PSP X IPS 4
24 RAK X IPS 4
25 AF X IBB
26 NRD X IBB
27 SM X IBB
28 TQ X IBB
29 YNS X IBB
30 AR X IIK
31 AA X IIK
32 DAR X IIK
33 KN X IIK
34 KD X IIK
35 MWFR X IIK
36 MAA X IIK
37 MU X IIK
38 MR X IIK
39 MR X IIK
40 NEFS X IIK
41 SF X IIK
42 UF X IIK
43 UKD X IIK
44 WAA X IIK
45 LLRA
X
MIPA3
46 UNA X IPS 5
47 MST
X MIPA
1
Jumlah seluruh populasinya adalah 77 siswa yang mengikuti SKI di
MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020. Pengambilan sampel dari
populasi ini menggunakan rumus slovin, sehingga didapatkan sampel
sejumlah 64 siswa.
57
2. Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian Islam
(SKI)
Data penelitian mencakup variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas (X) adalah keaktifan mengikuti ekstrakurikuler seksi
kerohanian Islam, dan variabel terikatnya (Y) adalah disiplin siswa.
Kedua variabel ini akan di kelompokan menjadi empat kategori yaitu
tinggi, sedang, rendah, sangat rendah.
Data variabel X dan Y diperoleh melalui angket (kuesioner) yang
diberikan kepada siswa anggota SKI MAN Salatiga masa jabatan
2019/2020 sebanyak 64 responden. Setelah memperoleh angka dari
angket yang disebar langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis
terhadap data tersebut. Data dalam penelitian ini diolah dengan
menggunakan bantuan SPSS for windows 25 dan diketahui harga mean
sebesar 85,42, median sebesar 85,00, range sebesar 31,00, standar
deviasi sebesar 7,3, skor maksimum sebesar 99 dari skor tertinggi yang
mungkin dicapai 120, skor minimum sebesar 68 dari skor terendah yang
mungkin dicapai 30. Berdasarkan data hasil angket keaktifan mengikuti
ekstrakurikuler seksi kerohanian Islam dapat diketahui skor tertinggi
dan terendah yang kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan
rumus:
Rumus interval:
𝑖 = 𝑅 + 1
𝐾
𝑖 =32
4= 8
Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel inetrval sebagai berikut:
Tabel 4.3 Interval Frekuensi Variabel (X)
interval frekuensi kategori
93-99 12 tinggi
85-92 21 sedang
Keterangan:
i = Nilai interval
R= range (batas nilai tertinggi - terendah)
K=jumlah kelas yang dikehendaki
58
77-84 25 rendah
69-76 7 sangat rendah
Dapat di gambarkan dalam tabel diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Batang Interval Variabel X
Kemudian dicari persentasenya dengan rumus sebagai berikut:
𝑃 =𝐹
𝑁 𝑋 100%
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi
N: Jumlah Responden
Sehingga dapat di ketahui hasil bahwa variasi keaktifan mengikuti
ekstrakurikuler SKI (X) sebagai berikut:
a. Variabel X kualitas tinggi
𝑃 =12
64 𝑋 100% = 18,75%
b. Variabel X kualitas sedang
𝑃 =21
64 𝑋 100% = 32,8%
c. Variabel X kualitas rendah
𝑃 =25
64 𝑋 100% = 39,06%
d. Variabel X kualitas Sangat rendah
0
5
10
15
20
25
93-99 85-92 77-84 69-76
Interval Variabel X
59
𝑃 =6
64 𝑋 100% = 9,37%
Pemaparan variasi keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI
(X) MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020 dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.4 Variasi Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler SKI
Interval frekuensi kategori persentase
93-99 12 tinggi 18,75%
85-92 21 sedang 32,80%
77-84 25 rendah 39,06%
69-76 6 sangat
rendah 9,37%
Tabel tersebut dibuat dalam bentuk diagram pie presentasi
variasi keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI (X) MAN Salatiga
masa jabatan 2019/2020 sebagai berikut:
Gambar 4.2 Diagram Pie Persentase Variasi Variabel X
3. Disiplin Ibadah
Data variabel X dan Y diperoleh melalui angket (kuesioner) yang
diberikan kepada siswa anggota SKI MAN Salatiga masa jabatan
2019/2020 sebanyak 64 responden. Setelah memperoleh angka dari
angket yang disebar langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis
93-9919%
85-9233%
77-8439%
69-769%
VARIASI VARIABEL X
60
terhadap data tersebut. Data dalam penelitian ini diolah dengan
menggunakan bantuan SPSS for windows 25 dan diketahui harga mean
sebesar 59.18, median sebesar 59,00, range sebesar 24,00, standar
deviasi sebesar 5,27, skor maksimum sebesar 72 dari skor tertinggi yang
mungkin dicapai 80, skor minimum sebesar 48 dari skor terendah yang
mungkin dicapai 20. Berdasarkan data hasil angket disiplin ibadah dapat
diketahui skor tertinggi dan terendah yang kemudian dicari intervalnya
dengan menggunakan rumus:
Rumus interval:
𝑖 = 𝑅 + 1
𝐾
𝑖 =25
4= 6,2 ~ 6
Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel inetrval sebagai berikut:
Tabel 4.5 interval frekuensi variabel (Y)
interval frekuensi kategori
66-72 7 tinggi
60-65 23 sedang
54-59 27 rendah
48-53 7 sangat rendah
Dapat di gambarkan dalam tabel diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.3 Diagram Batang Interval Variabel Y
Kemudian dicari persentasenya dengan rumus sebagai berikut:
0
10
20
30
66-7260-65
54-5948-53
Chart Title
Keterangan:
i = Nilai interval
R= range (batas nilai tertinggi - terendah)
K=jumlah kelas yang dikehendaki
61
𝑃 =𝐹
𝑁 𝑋 100%
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi
N: Jumlah Responden
Sehingga dapat di ketahui hasil bahwa variasi Disiplin Ibadah (Y)
sebagai berikut:
e. Variabel Y kualitas tinggi
𝑃 =7
64 𝑋 100% = 10,9%
f. Variabel Y kualitas sedang
𝑃 =23
64 𝑋 100% = 35,9%
g. Variabel Y kualitas rendah
𝑃 =27
64 𝑋 100% = 42,1%
h. Variabel Y kualitas Sangat rendah
𝑃 =7
64 𝑋 100% = 10,9%
Pemaparan variasi Disiplin Ibadah (Y) siswa yang mengikuti
SKI di MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020 dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Variasi Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler SKI
interval frekuensi kategori persentase
66-72 7 tinggi 10,90%
60-65 23 sedang 35,90%
54-59 27 rendah 42,10%
48-53 7 sangat
rendah 10,90%
62
Tabel tersebut dibuat dalam bentuk diagram pie presentasi
variasi Disiplin Ibadah (Y) siswa yang mengikuti SKI di MAN
Salatiga masa jabatan 2019/2020 sebagai berikut:
Gambar 4.4 Diagram Pie Persentase Variasi Variabel Y
B. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk menguji model regresi data yang
diperoleh dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau
tidak sebagai persyaratan pengujian hipotesis. Untuk itu digunakan
rumus untuk uji normalitas ini yaitu rumus Kolmogrov Smirnov.
Data dikatakan normal apabila nilai probabilitas dalam SPSS for
windows versi 25 lebih besar dari 0,05. Sehingga jika harga
Kolmogrov Smirnov hasil untuk masing-masing variabel lebih besar
dari 0,05 maka sebaran datanya normal, sedangkan jika kurang dari
0,05 maka sebaran datanya tidak normal. Berikut adalah hasil
penghitungan untuk semua variabel yang disajikan pada tabel
berikut ini:
66-7211%
60-6536%54-59
42%
48-5311%
VARIASI VARIABEL Y
63
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Sebaran
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
keaktifan disiplin_ibadah
N 64 64
Normal Parametersa,b Mean 85,4219 59,1875
Std.
Deviation
7,30037 5,27611
Most Extreme Differences Absolute 0,096 0,073
Positive 0,071 0,069
Negative -0,096 -0,073
Test Statistic 0,096 0,073
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,200. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,200
˃ 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi
normal. Berdasarkan penjelasan tersebut maka data dari masing-
masing variabel berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas Regresi
Dilakukan uji untuk mengetahui apakah variabel X dan
variabel Y memiliki hubungan linier atau tidak. Uji linieritas ini
dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 25.
Kriteria pengambilan kesimpulannya adalah apabila nilai nilai
signifikansi dalam SPSS lebih besar dari 0,05 maka garis regresi
linier. Hasil uji linieritas ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
64
Tabel 4.8 Uji Linieritas Regresi
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
disiplin_ibadah *
keaktifan
Between
Groups
(Combined) 851,700 24 35,488 1,534 ,115
Linearity 309,825 1 309,825 13,39
5
,001
Deviation from
Linearity
541,875 23 23,560 1,019 ,468
Within Groups 902,050 39 23,129
Total 1753,750 63
Berdasarkan nilai signifikansi (sig): dari output di atas
diperoleh nilai Deviation from Linearity sig adalah 0,468 lebih
besar dari 0,05. Maka dapat disimpukan bahwa hubungan linier
secara signifikan antara variabel keaktifan mengikuti
ekstrakurikuler SKI dan variabel disiplin ibadah di MAN
Salatiga masa jabatan SKI 2019/2020.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah
penelitian ini. Hipotesisi perlu diuji kebenarannya apakah hipotesis
diterima atau ditolak. Peneliti mengajukan hipotesis bahwa terdapat
pengaruh secara signifikan anatara variabel keaktifan mengikuti
ekstrakurikuler SKI dan variabel disiplin ibadah di MAN Salatiga masa
jabatan SKI 2019/2020. Pengujian hipotesisi dilakukan dengan analisis
korelasi dan analisis regresi linier sederhana, hasil dari pengujian
tersebut sebagai berikut:
a. Uji Korelasi
Uji korelasi digunakan untuk melihat hubungan antar
variabel yang dinyatakan dengan koefisien korelasi (r). Jika hasilnya
terdapat hubungan maka dapat dilanjutkan untuk analisis regresi
linier sederhana. Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan
65
korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS for windows versi
25. Adapun hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.9 Uji Korelasi
Correlations
keaktifan disiplin_ibadah
keaktifan Pearson Correlation 1 ,420**
Sig. (2-tailed) ,001
N 64 64
disiplin_ibadah Pearson Correlation ,420** 1
Sig. (2-tailed) ,001
N 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui nilai r hitung sebesar
0,420 lebih besar dari r tabel 0,254. Nilai signifikansi yang didapat
adalah 0,001 lebih kecil dari nilai signifikansi 0,005 maka terdapat
hubungan yang signifikan. Dari hasil tersebut dapat ditarik
kesimpukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan karena
memiliki nilai korelasi 0,420 dan signifikansi 0,001 antara variabel
disiplin ibadah di MAN Salatiga masa jabatan SKI 2019/2020.
b. Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah analisis hubungan
linier antara satu variabel independen (X) dan variabel dependen
(Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antar
variabel apakah positif atai negatif, dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila terjadi perubahan naik atau turun
(Indrawan dan Yaniawati, 2014:170). Analisis regresi linier
sederhana dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS for
windows 25. Adapun hasilnya sebagai berikut:
66
Tabel 4.10 Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 33,239 7,140 4,655 ,000
keaktifan ,304 ,083 ,420 3,647 ,001
a. Dependent Variable: disiplin_ibadah
Secara umum rumus persamaan regresi linier sederhana
adalah Y = a + bX. Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan
persamaan regresinya adalah Y = 33,239 + 0,304X . Koefisien
regresi sebesar 0,304 menyatakan bahwa setiap penambahan satu
skor atau nilai pada variabel Keaktifan mengikuti ekstrakurikuler
SKI dapat meningkatkan nilai atau skor variabel disiplin ibadah
sebesar 0,304 pada konstanta 33,239. Selanjutnya nilai positif pada
koefisien regresi menunjukkan pengaruh yang positif yaitu jika
variabel Keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI meningkat maka
variabel disiplin ibadah juga meningkat.
Persamaan regresi perlu diuji signifikansinya dengan melihat
nilai F dan Sig.nya. Selain itu, dari hasil analisis regresi linier
sederhana dapat diketahui seberapa besar sumbangan variabel
Keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI terhadap variabel disiplin
ibadah dengan menggunakan koefisien determinasi. Adapun uji
signifikansi persamaaan regresi dan koefisien determinasinya
sebagai berikut:
1) Uji F (Uji Signifikasni Regresi)
Uji F pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan aplikasi
SPSS for windows versi 25 sehingga diperoleh data sebagai
berikut:
67
Tabel 4.11 Uji Signifikansi Regresi
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 309,825 1 309,825 13,303 ,001b
Residual 1443,925 62 23,289
Total 1753,750 63
a. Dependent Variable: disiplin_ibadah
b. Predictors: (Constant), keaktifan
Tabel tersebut digunakan untuk taraf signifikan atau
linearitas dari regresi. Kriteria dapat ditentukan berdasarkan uji
nilai signifikansi, dengan ketentuan (nilai signifikansi) ˂ 0,05.
Selain itu dapat juga dengan dikonsultasikan dengan nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.
Nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n−2
pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,99 (angka di dapatkan dari
F tabel).
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai
signifikansi 0,01 dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 13,303. Karena nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0,01 ˂ 0,05) dan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
lebih besar dari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (13,303 ˃ 3,99) maka koefisien
persamaan regresi signifikan. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa variabel Keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel disiplin ibadah.
Berdasarkan penjelasan hasil analisis regresi yang diuraikan
di atas, diperoleh hasil koefisien regresi 0,304 dan koefisien
persamaan regresi signifikan. Variabel keaktifan mengikuti
ekstrakurikuler SKI berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel disiplin ibadah siswa yang mengikuti SKI di MAN
Salatiga masa jabatan 2019/2020.
Analisis tersebut menunjukan bahwa hipotesis penelitian
berbunyi “terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel
keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI terhadap variabel
68
disiplin ibadah siswa yang mengikuti SKI di MAN Salatiga
masa jabatan 2019/2020” diterima.
2) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (KD) digunakan untuk menyatakan
besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y. Adapun hasil
perhitungannya sebagai berikut:
Tabel 4.12 Koefisien Deteriminasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,420a ,177 ,163 4,82588
a. Predictors: (Constant), keaktifan
Berdasarkan tabel model summary di atas, dikethaui nilai
koefisien determinasi atau R Square adalah sebesar 0,177. Nilai
R Square 0,177 didapatkan dari nilai R (0,420) yang
dikuadratkan . Nilai R Square 0,177 diubah menjadi persen
dengan perhitungan sebagai berikut:
KD = 𝑅2 𝑋 100% = 0,4202 𝑋 100% = 0,177 𝑋 100% = 17%
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan
ada pengaruh antara variabel (X) keaktifan mengikuti
ekstrakurikuler SKI terhadap variabel (Y) disiplin ibadah
sebesar 17% dan selebihnya 83% dipengaruhi oleh faktor yang
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti halnya
lingkungan keluarga, teman sebaya, pengetahuan tentang agama
dan lain sebagainya.
C. Pembahasan
1. variabel (X) keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI
Keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI adalah bergeraknya
jasmani dan rohani guna berperan dalam kegiatan tertentu dengan
menggunakan segala potensi diri yang dengan mencurahkan diri dalam
bentuk perbuatan maupun fikiran, sehingga muncul hasil akhir yaitu
69
bentuk realisasi dari aktif dalam wadah ekstrakurikuler SKI. Sehingga
orang yang aktif adalah orang yang sering melakukan suatu kegiatan dan
aktifitas tertentu yang mengolah mental, emosi, dan intelektual.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat diketahui bahwa
variasi tingkat pada variabel (X) Keaktifan mengikuti ekstrakurikuler
SKI pada siswa di MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020 dalam kondisi
tinggi sebanyak 12 siswa (18,75%), sedang 21 peserta didik (32,8%),
rendah sebanyak 25 peserta didik (39,06%) dan sangat rendah sebanyak
6 peserta didik (9,37%).
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai variasi tingkat variabel (X)
Keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI pada siswa di MAN Salatiga
masa jabatan 2019/2020, dapat disimpulkan bahwa variabel (X)
kebanyakan dalam kondisi sedang (21 siswa (32,8%)) dan rendah (25
siswa (39,06%)). Jadi, Keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI pada
siswa di MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020 dalam kondisi sedang
dan rendah.
2. Disiplin Ibadah
Menurut Bahri (2008:17) dalam bukunya yang berjudul Rahasia
Sukses Belajar mengemukakan bahwa, disiplin adalah suatu tata tertib
yang dibuat manusia selaku pelaku, tata aturan tersebut dibuat guna
mengatur pribadi maupun kelompok guna mengatur tata kehidupan
yang lebih baik. Disiplin juga merupakan perasaan atau dorongan dari
dalam diri manusia untuk menaati peraturan tersebut. Sedangkan
menurut Elthin John (2010:14) dalam jurnalnya yang berjudul Upaya
Meningkatkan Kedisiplinan Anak di Kelas Melalui Cerita menyatakan
bahwa mendisiplinkan berarti menanamkan suatu norma yang biasanya
melalui instruksi. Menanamkan norma seperti itu akan mencetak anak,
remaja, awataupun dewasa yang patuh namun bukan dalam arti takut
melainkan balajar menghormati.
Sedangkan ibadah berasal dari bahasa arab ‘abada yang bisa
diartikan mengabdi , tunduk, taat, merendahkan diri dan sebagainya
70
(Dahlan, 1999:168). Menurut Syeh Muhammad Abduh memaparkan
bahwa ibadah merupakan suatu bentuk kepatuhan dan ketaatan yang
berada di puncak karena dalam diri manusia terdapat rasa keagungan
terhadap siapa ia tunduk dan patuh, perasaan dimana dia (siapa yang
kepadanya tunduk) memiliki kekuasaan penuh atas abdinya, dan
abdinya tidak bisa melewati ruang lingkup kekuasaan (Dahlan,
1999:171).
Jadi disiplin ibadah merupakan bentuk kepatuhan dan ketaatan yang
prosesnya berkesinambung secara terus menerus secara istiqomah
kepada tata aturan yang ditetapkan Allah SWT dalam syariat agama
Islam terkait konsep ritual pembuktian kerendahan dan penghambaan
manusia kepada Allah SWT secara lahir dan batin.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat diketahui bahwa
variasi tingkat variabel (Y) disiplin ibadah pada siswa di MAN Salatiga
masa jabatan 2019/2020 pada umumnya dalam kondisi tinggi sebanyak
7 siswa (10,90%), sedang sebanyak 23 siswa (35,90%), rendah sebanyak
27 peserta didik (42,10%) dan sangat rendah sebanyak 7 siswa
(10,90%).
Berdasarkan penjelasan mengenai variasi tingkat variabel (Y)
disiplin ibadah pada siswa di MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020,
dapat disimpulkan bahwa variabel (Y) kebanyakan dalam kondisi
sedang (23 siswa (35,90%)) dan rendah (27 siswa (42,10%)). Jadi,
variabel (Y) disiplin ibadah pada siswa di MAN Salatiga masa jabatan
2019/2020 berada dalam kondisi sedang dan rendah.
3. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler Seksi Kerohanian
Islam Terhadap Disiplin Ibadah Siswa MAN Salatiga Masa Jabatan
2019/2020.
Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan pengaruh keaktifan mengikuti ekstrakurikuler seksi
kerohanian islam terhadap disiplin ibadah siswa MAN Salatiga masa
jabatan 2019/2020, sehingga apabila Keaktifan mengikuti
71
ekstrkurikuler SKI meningkat maka disiplin ibadah juga meningkat. Hal
ini ditunjukkan dengan hasil uji regresi linier sederhana diperoleh
koefisien regresi sebesar 0,304 dengan persamaan regresi yang didapat
adalah Y = 33,239 + 0,304X. nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu
13,303 ˃ 3,99 dengan signifikan sebesar 0.01 yang lebih kecil dari taraf
signifikansi yaitu 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,304, dengan
begitu maka hipotesis penelitian berbunyi “terdapat pengaruh secara
signifikan antara variabel keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI
terhadap variabel disiplin ibadah siswa yang mengikuti SKI di MAN
Salatiga masa jabatan 2019/2020” diterima
Berdasarkan uji koefisien determinan simultan (KD) sebesar 17%
dan selebihnya 83% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji koefisien determinan
simultan tersebut, maka keaktifan mengikuti ekstrakurikuler seksi
kerohanian islam terhadap disiplin ibadah siswa MAN Salatiga masa
jabatan 2019/2020 sebesar 17% sedangkan sisanya sebesar 83%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini,
misalnya faktor lingkungan teman sebaya, lingkungan rumah/ keluarga,
motivasi, dan lain sebagainya.
Hasil penelitian ini juga senada dengan aliran empirisme yang
dikemukakan oleh John Lock yang mana aliran ini memandang
perkembangan manusia ditentukan dari pengalaman lingkungan dirinya
hidup (Mawahid, 2016:28). Lingkungan yang tepat dapat memberikan
pengalaman yang bermanfaat untuk perkembangan kepada siswa karena
pengalaman itu yangnantinya akan membentuk nilai-nilai yang secara
terus-menerus dibentuk lewat pengalaman dalam lingkungannya seperti
lingkungan SKI yang memiliki nilai positif dan signifikan dalam
meningkatkan disiplin ibadah siswa, karena berdasarkan data yang
diperoleh, ketua SKI Maimun mengatakan anggota SKI masa jabatan
2019/2020 baru dimulai sejak bulan Agustus 2019 dan berjalan sekitar
lima bulan, atau hampir setengah periode. Maka dari itu hasil analisa
72
penelitian ini memiliki nilai yang secara signifikan akan terus meningkat
seiring berjalannya masa jabatan tahun 2020 ini.
Keaktifan mengikuti ekstrakurikuler SKI membuat siswa yang ikut
didalamnya cenderung mendasarkan perilakunya sesuai dengan dalil-
dalil dan ajaran agama yang dipelajari di SKI, terlebih sebagai siswa
madrasah. Siswa madrasah akan nampak lebih matang secara teoritis
selain karena mendapat kajian tambahan di SKI juga karena hampir
setiap hari dihadapkan dengan permasalahan keagamaan.
Peningkatan disiplin beribadah perlu faktor-faktor lingkungan SKI
sebagai wadah tempat mendapat pengalaman dan kesadaran-kesadaran
untuk berlaku disiplin ibadah. Pengalaman di SKI terealisasi melalui
kegiatan kajian rutin, mengaji, mengabdi untuk melatih mengaji dan lain
sebagainya, sehingga tidak hanya dibekali agama secara teori saja
namun juga praktiknya di dalam SKI. Secara tidak langsung agenda-
agenda SKI mendorong anggotanya untuk selalu mengedepankan
keagamaan sebagai prinsip dalam mengambil tindakan khususnya
dalam hal peribadatan, hal ini yang kemudian menumbuhkan kesadaran
dan kemauan untuk menjalani ibadah secara disiplin.
Hasil penelitian ini juga didukung penelitian oleh Muhammad
Mawahid (2016) dengan judul “Pengaruh Keaktifan Mengikuti
Organisasi Seksi Kerohanian Islam (SKI) Terhadap Sikap
Keberagamaan Siswa Mts Plus Al-Madinah Salatiga Angkatan Tahun
2014/2015, menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
keaktifan mengikuti organisasi SKI dengan sikap keberagamaan siswa.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Variasi tingkat pada variabel (X) keatifan mengikuti ekstrakurikuler
SKI pada siswa di MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020 pada
umumnya dalam kondisi tinggi sebanyak 12 siswa (18,75%), sedang 21
peserta didik (32,8%), rendah sebanyak 25 peserta didik (39,06%) dan
sangat rendah sebanyak 6 peserta didik (9,37%).
2. Variasi tingkat variabel (Y) disiplin ibadah pada siswa di MAN Salatiga
masa jabatan 2019/2020 pada umumnya dalam kondisi tinggi sebanyak
7 siswa (10,90%), sedang sebanyak 23 siswa (35,90%), rendah sebanyak
27 peserta didik (42,10%) dan sangat rendah sebanyak 7 siswa
(10,90%).
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh keaktifan
mengikuti ekstrakurikuler seksi kerohanian islam terhadap disiplin
ibadah siswa MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020, sehingga apabila
Keaktifan mengikuti ekstrkurikuler SKI meningkat maka disiplin
ibadah juga meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji regresi
linier sederhana diperoleh koefisien regresi sebesar 0,304 dengan
persamaan regresi yang didapat adalah Y = 33,239 + 0,304X. nilai
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 13,303 ˃ 3,99 dengan signifikan
sebesar 0.01 yang lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05 dan nilai
koefisien regresi sebesar 0,304, dengan begitu maka hipotesis penelitian
berbunyi “terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel keaktifan
mengikuti ekstrakurikuler SKI terhadap variabel disiplin ibadah siswa
yang mengikuti SKI di MAN Salatiga masa jabatan 2019/2020”
diterima dan berpengaruh sebesar sebesar 17% sedangkan sisanya
sebesar 83% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini, misalnya faktor lingkungan teman sebaya, lingkungan
rumah/ keluarga, motivasi, dan lain sebagainya.
74
B. Saran
1. Pengurus dan Pembina SKI
SKI merupakan ekstrakurikuler yang berpotensi untuk mencetak
kader-kader berakhlak mulia serta taat agama dan dapat menjadi
suritauladan bagi teman-teman sebaya. Disarankan untuk menambah
intensitas materi kajian serta praktik-praktik kegiatan keagamaan yang
kerap dibutuhkan baik di sekolah ataupun di masyarakat, sebagai contoh
menambah materi kajian fiqih ibadah serta praktiknya seperti salat
jenazah, salat tahajud dan salat sunnah lain, macam-macam puasa serta
hukumnya, dan macam-macam do’a zikir yang bisa dipelajari dan
dipraktikkan anggota SKI baik di lingkungan sekolah, teman sebaya,
maupun masyarakat.
2. Sekolah
Disarankan untuk setiap kegiatan SKI yang memiliki potensi untuk
perkembangan SKI dan siswa MAN Salatiga diberikan dukungan baik
dari segi sarana prasana atau logistik.
3. Peneliti Selanjutnya
Pertama, penelitian selanjutnya disarankan melakukan penelitian
lebih lanjut terkait keaktifan di SKI dengan berbagai dependen variabel
yang lain guna mengetahui potensi yang mungkin muncul dari kegiatan
yang dilakukan SKI sebagai wadah lingkungan keagamaan.
Kedua, penelitian selanjutnya disarankan melakukan penelitian lebih
lanjut terkait disiplin ibadah dengan faktor yang lain, sehingga
diharapkan hal tersebut dapat meningkat disiplin ibadah siswa sebagai
indikator dari bertambahnya keimanan, serta kualitas siswa MAN
Salatiga.
75
DAFTAR PUSTAKA
Al-Asfari, Abu Muhammad. 2014. Keajaiban 10 Sunah Harian. Surakarta:al-
Qudwah
Al-Fandi, Haryanto dan Samsul Munir. 2008. Energi Zikir:Menentramkan Jiwa
Membangkitkan Optimisme. Jakarta: Amzah.
Al-Jaziri, Abdurrahman. 2002. Fiqih Empat Madzhab. Cetakan ke-3. TT: PT. Darul
Ulum Press
Amar, KH. Imron Abu. 1983. Terjemah Fathul Qorib. cetakan pertama.
Kudus:Menara Kudus
Arfan, Abbas. 2011. Fiqh Ibadah Praktis. Malang: Fiqh Ibadah Praktis
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, Fousiah Dwi. 2013. Konsep Wirid Qur’ani (Studi Atas Kitab AlMa’surat
Karya Hasan Al-Bana). Skripsi. Yogyakarta:Universitas Negeri Sunan
Kalijaga.
Cannon, Dale. 2002. Enam Cara Beragama. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi
Agama Islam. Departemen Agama Republik.
Dahlan, haji zaini. 1999. Filsafat Hukum Islam. Tk:Sinar Grafika Offset
Darajat, Zakiah. 2003. Ilmu Jiwa Beragama. Jakarta: Bulan Bintang.
Darojat, Ahmad Ahsin. 2015. Pengaruh Keistiqomahan Puasa Senin Dan Kamis
Terhadap Kecerdasan Emosional Santri Pondok Pesantren Anwarul Huda
Karangbesuki Malang. Skripsi. Malang:UIN Maulana Malik Ibrahim.
Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahnya Al-Jumanatul’ali
(Seuntai Mutiara Yang Maha Luhur). Bandung: Cv Penerbit J-Art.
Dwiningrum, S. I. A. (2015). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
76
Hamalik, Oemar. 2012. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Peneltian Dengan Statistik. Jakarta:PT Bumi
Aksara.
Hermit, Herman. 2007. Fun di Kampus Impian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
John, Eltin. 2011. Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Anak di Kelas melalui Cerita.
Jurnal Pendidikan Penabur 16(3):10-19.
Koesmarwanti. 2002. Dakwah Sekolah di Era Baru. Surabaya: Kencana Jaya.
Ladjid, Hafni. 2005. Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Ciputat: Quantum Teaching.
Mariana. 2018. Peranan Ekstrakurikuler Rohis (Kerohanian Islam) dalam
Mengembangkan Sikap Religius Siswa Di SMA Negeri 1 Gemolong Sragen
Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Surakarta: Institut Agama Islam Negeri
Surakarta.
Mawahid, Muhammad. 2016. PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI
ORGANISASI SEKSI KEROHANIAN ISLAM (SKI) TERHADAP SIKAP
KEBERAGAMAAN SISWA MTs Plus AL-Madinah SALATIGA
ANGKATAN TAHUN 2014/2015. Skripsi. Salatiga: Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
Muhammad, Abdul Aziz dan Abdul Wahhab Sayyed. 2013. Fiqh Ibadah. Jakarta:
Amzah
Munawaroh, Ririn, 2017. Pengaruh Disiplin Ibadah Terhadap Kecerdasan Spiritual
Santri Di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin Desa Sokolimo
Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung. Skripsi. Tulungagung:
IAIN Tulungagung, Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Rahasia Sukses Belajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
77
Mustofa, Agus. 2011. Energi Zikir Alam Bawah Sadar: Serial ke-32 Diskusi
Tasawuf Modern. Surabaya : Padma Press.
Nata, Abuddin. 2014. Sosiologi Pendidikan Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Noer, Ali, dkk. 2017. Upaya Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (ROHIS) dalam
Meningkatkan Sikap Keberagamaan Siswa di SMK Ibnu Taimiyan
Pekanbaru. Jurnal Al-Thariqah 2(2):3-5 (http://journal.uir.ac.id, dikses pada
12 Maret 2018)
Pramana, Setia, Ricky Yordani, Robert Kurniawan, dan Budi Yuniarto. 2016.
Dasar-Dasar Statistika dengan Software R: Konsep dan Aplikasi. Bogor: In
Media
Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Zifatama.
Riadi, Edi. 2016. Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS).
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Sahriansyah. 2014. Ibadah dan Akhlak. Yogyakarta: IAIN Antasari Press.
Sabiq, Sayid. 1986. Fiqih Sunnah. Cetakan ke-6. Bandung: PT. Al-Maarif
Shaleh, Abdurrahman. 2006. Pendidikan Agama dan Pengembangan Watak
Bangsa. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Shidiq, Syahris. 2016. Korelasi Antara Intensitas Melakukan Puasa Sunah Senin
Kamis dengan Tingkat Kesabaran Mahasiswa Pai Angkatan Tahun 2013 UIN
Walisongo Semarang. Skripsi. Semarang:UIN Walisongo
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Afabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
78
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Syafrudin. 2017. Pendidikan Karakter Melalui Aktivitas Zikir. jurnal pendidikan
karakter dengan zikir 4(3):293-294.
79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
80
Lampiran 1
Surat Penunjukan Pembimbing
81
Lampiran 2
Surat Izin Penelitian
82
Lampiran 3
Angket Penelitian
83
84
85
86
87
88
89
90
Lampiran 4 Daftar Nama Responden
Daftar Nama Responden
No Nama Jabatan
1 Arif Maimon Ketua
2 Tyas Aminatu Nafiah Sekertaris 1
3 Hanan Hamidah Sekertaris 2
4 Nida Nafilah Bendahara 2
5 Nafisatul Inayah Sie Humas
6 M. Athiq Rhamadani Perkap
7 Sri Wulandari Perkap
8 Muslikah Ayu Takmir
9 Valentina Naimatul H Takmir
10 Kamilia Salma Nuha Ibadah dan Infaq
11 Herlina Yuanti Ibadah dan Infaq
12 Nazla Laela Zahra Pengembangan Organisasi
13 Jihan Al-Hanin Pengembangan Organisasi
14 Muhammad Rodhi Sie Kegiatan
15 Iis Yuliana Sari Sie Kegiatan
16 Hanif Fadhil Hazazi PJ Kelas X
17 Sabila Rosyada PJ Kelas X
No Nama Kelas
18 Alliya Kinanti X MIPA 1
19 Aulia Roudlotus Tsani X MIPA 1
20 Desi Yuliana X MIPA 1
21 Ghina Muhibbatul Jannah X MIPA 1
22 Inarotul Ulya X MIPA 1
23 Iva Andina Putri X MIPA 1
24 Maulida Isna R.A X MIPA 1
25 Monica Wardatul Ummah X MIPA 1
26 Rika Purnamasari X MIPA 1
27 Wahyu Afrina Fajrani X MIPA 1
28 Nakumi Amalia Fadhila X MIPA 2
29 Nanda Ida F.N X MIPA 2
30 Alayya Iqra An-Najwa X MIPA 3
31 Isnadiah Nur Aini X MIPA 3
32 Kuni Fathiyatul Mubarokah X MIPA 3
91
33 Muhammad Fatih Damarjati X MIPA 3
34 Risma Nur Rizky X MIPA 3
35 Asih Alfiyanti X IPS 1
36 Hilwa Isnaini M X IPS 1
37 Afif Mutahar X IPS 3
38 Nadiva Riska A X IPS 3
39 Awfia Yasmin Pratiwi X IPS 4
40 Pratitis Sigita P X IPS 4
41 Ryan Achmad K X IPS 4
42 Asna Fauziyah X IBB
43 Nabila Raesita D X IBB
44 Siti Masruroh X IBB
45 Trimatun Qomariah X IBB
46 Yunita Najwa Salim X IBB
47 Arifah Rahmawati X IIK
48 Arum Aufanillah X IIK
49 Dina Aulia Ramadani X IIK
50 Kharizma Nuril X IIK
51 Khusna Durotiyaroh X IIK
52 M. Wahyu Faktur R. X IIK
53 Maulana Ahsan A X IIK
54 Mir'atul Umami X IIK
55 Muhammad Rizki X IIK
56 Muhammad Rizky X IIK
57 Nazila Erliana Fatika Sari X IIK
58 Shella Fitriyatunisa X IIK
59 Umi Farida X IIK
60 Umi Khalimatul Dzikriyah X IIK
61 Wahyu Ananda Amalia X IIK
62 laya lia rian afriani X MIPA3
63 umi nur alimah X IPS 5
64 mufta sabna t X MIPA 1
92
Lampiran 5 Data Penelitian
Data Penelitian
Data Angket Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler SKI
No responden Nomor item instrumen variabel (X) skor
total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 AO 4 2 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 1 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 95
2 TAN 3 2 3 2 2 4 4 2 1 2 2 3 4 3 1 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 2 3 82
3 HH 3 2 3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 4 1 1 4 3 2 4 1 2 3 3 3 3 4 2 4 2 4 84
4 NN 4 3 4 4 4 3 3 2 1 3 3 4 4 2 1 4 3 2 4 1 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 90
5 NI 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 1 4 4 3 4 1 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 96
6 MAR 3 2 4 2 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 1 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 95
7 SW 4 4 4 3 3 4 3 2 1 3 3 4 4 1 1 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 1 4 3 4 92
3 MA 3 2 4 2 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 1 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 95
9 VNH 3 2 4 2 3 4 4 2 2 4 3 3 4 1 1 3 3 2 4 2 2 2 3 3 4 4 2 4 2 3 85
10 KSN 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 98
11 HY 3 2 4 3 3 4 4 1 2 3 3 4 3 1 1 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 92
12 NLZ 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 4 4 4 88
13 JAH 4 2 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 93
14 MR 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 1 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 99
15 IYS 3 2 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 2 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 2 3 82
16 HFH 3 3 3 4 3 4 4 2 1 2 3 3 3 1 1 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 84
17 SR 3 3 3 2 3 4 4 2 1 2 3 2 4 2 1 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 80
18 AK 4 3 4 3 3 4 4 2 2 3 1 3 4 2 1 3 1 1 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 90
19 ART 2 3 3 3 2 4 4 1 1 2 1 2 4 1 1 3 1 1 2 4 2 4 2 2 3 2 1 4 3 3 71
20 DY 3 2 3 2 3 4 4 2 1 3 1 3 4 1 1 4 1 1 4 3 1 4 4 2 4 4 3 4 2 3 81
21 GMJ 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 3 4 1 1 4 1 2 4 1 3 4 2 3 4 4 1 4 4 4 92
22 IU 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 1 3 4 1 1 3 2 1 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 4 81
93
23 IAP 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 1 4 4 1 1 1 1 1 3 1 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 87
24 MIRA 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 1 3 3 1 1 3 2 1 3 4 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 82
25 MWU 3 2 4 2 3 4 4 2 2 3 1 3 4 1 1 3 2 1 3 1 2 4 3 2 4 4 3 4 2 3 80
26 RP 3 2 3 3 3 4 4 2 1 3 1 3 4 1 1 4 1 1 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 4 83
27 WAF 2 3 3 3 3 4 4 1 1 3 1 3 3 1 1 3 1 1 2 4 2 4 2 2 3 3 3 4 2 3 75
28 NAF 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 1 4 4 2 1 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 97
29 NIFN 3 2 3 4 4 4 4 2 2 3 1 3 4 1 1 3 1 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 90
30 AIAN 4 3 3 3 4 4 3 1 2 3 1 4 4 2 1 3 1 1 1 1 4 3 3 2 4 4 2 4 3 4 82
31 INA 3 2 3 2 4 4 4 2 1 3 1 2 3 1 1 4 1 1 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 3 83
32 KFM 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 1 4 4 2 1 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 99
33 MFD 3 4 3 4 4 3 4 1 1 2 1 4 4 3 3 4 4 1 2 4 4 4 4 2 3 4 2 4 3 4 93
34 RNR 3 4 3 3 4 4 4 2 1 3 1 3 4 3 1 4 1 1 2 4 2 4 3 3 4 4 2 4 4 4 89
35 AA 2 2 4 3 3 4 4 2 2 4 1 4 4 1 1 4 3 2 4 4 2 4 3 3 4 4 1 4 3 2 88
36 HIM 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 1 3 4 1 1 3 1 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 2 3 86
37 AM 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 1 3 4 1 1 4 1 1 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 4 85
38 NRA 3 2 3 3 4 4 4 1 1 2 1 3 4 3 1 4 1 1 2 4 2 4 2 2 3 4 1 4 3 3 79
39 AYP 3 4 3 4 3 4 4 1 1 2 1 3 4 1 1 4 1 1 2 4 2 4 3 3 3 4 2 4 4 4 84
40 PSP 3 2 3 3 4 4 4 1 1 2 1 3 4 3 1 4 1 1 2 4 2 4 2 2 3 4 1 4 3 3 79
41 RAK 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 1 1 4 1 1 4 3 2 4 3 4 3 4 2 4 2 3 80
42 AF 3 2 3 2 2 4 3 2 2 3 1 3 4 1 1 3 1 1 4 3 2 4 3 4 4 4 2 4 2 3 80
43 NRD 3 2 4 2 3 4 4 2 1 3 1 3 3 1 1 3 2 1 2 4 2 4 2 2 4 4 3 4 2 3 79
44 SM 2 3 3 3 3 3 4 2 1 1 1 4 3 1 1 1 1 1 1 4 1 4 2 2 3 4 1 4 3 3 70
45 TQ 3 2 3 3 2 4 4 2 2 3 1 3 4 1 1 3 1 1 3 4 2 4 4 3 4 3 2 4 2 3 81
46 YNS 2 2 3 2 2 3 3 1 1 3 1 2 3 1 1 3 1 2 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 68
47 AR 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 1 3 3 1 1 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 88
48 AA 2 2 3 3 3 4 4 2 1 3 1 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 2 3 80
49 DAR 4 2 3 3 3 4 4 2 1 4 1 2 4 2 1 4 1 2 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 89
94
50 KN 3 2 4 2 3 3 4 1 1 3 1 2 2 3 1 4 1 2 3 4 2 3 3 3 4 4 2 4 2 3 79
51 KD 3 3 3 3 3 4 3 1 2 4 1 4 4 3 1 4 1 2 3 4 3 3 3 2 3 4 1 4 4 4 87
52 MWFR 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 1 2 3 1 1 4 1 1 1 4 4 2 4 1 2 4 3 4 2 3 76
53 MAA 3 2 3 4 3 4 4 2 2 3 2 3 4 4 1 4 2 2 3 1 3 3 3 3 3 4 2 4 2 4 87
54 MU 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 4 4 2 1 4 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 98
55 MR 3 4 3 4 3 4 3 3 1 3 1 2 2 1 1 2 1 1 1 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 79
56 MR 3 3 3 4 4 4 4 1 2 2 1 4 3 4 1 4 1 1 2 1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 85
57 NEFS 4 3 3 4 3 4 4 2 1 3 1 3 3 1 1 4 1 1 4 1 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 86
58 SF 3 2 3 3 3 4 4 2 2 3 1 2 3 1 1 3 1 1 4 4 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 80
59 UF 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 1 4 4 2 1 4 1 2 4 1 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 88
60 UKD 3 4 4 3 3 4 4 2 1 4 1 4 4 4 1 4 1 1 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 96
61 WAA 4 3 4 3 3 4 3 2 1 2 1 3 3 1 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 81
62 LLRA 3 2 3 3 2 4 4 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 4 2 4 3 4 4 4 1 4 2 3 72
63 UNA 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 3 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 89
64 MST 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 1 3 4 1 1 4 1 2 3 1 1 4 2 2 4 4 2 4 4 4 83
95
Data Angket Disiplin Ibadah
No. Responden Nomor Item Instrumen Variabel (Y) Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 AO 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 1 1 4 4 3 2 3 49
2 TAN 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 1 3 4 3 3 3 57
3 HH 4 3 3 4 2 4 4 2 3 4 1 3 4 3 2 4 4 2 3 3 62
4 NN 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 55
5 NI 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 1 3 4 2 2 4 3 3 3 3 60
6 MAR 2 2 4 3 2 4 2 4 3 2 1 2 4 2 1 4 4 3 3 2 54
7 SW 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 1 3 4 2 2 4 4 2 4 4 61
3 MA 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 1 2 4 2 1 4 4 14 3 4 72
9 VNH 4 2 4 4 2 4 4 3 2 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 61
10 KSN 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 1 3 4 3 1 2 4 3 3 3 57
11 HY 3 3 3 4 2 4 3 2 2 4 3 2 4 2 2 4 3 3 4 4 61
12 NLZ 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 61
13 JAH 4 4 3 3 2 4 3 4 2 2 2 1 4 2 1 4 4 3 3 4 59
14 MR 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 71
15 IYS 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 4 56
16 HFH 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 1 1 3 3 3 3 4 54
17 SR 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 4 2 3 4 55
18 AK 3 4 3 4 2 4 3 3 2 4 1 2 2 2 2 4 4 3 3 4 59
19 ART 3 4 3 2 1 4 4 2 4 4 1 2 3 1 1 4 3 3 4 4 57
20 DY 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 4 2 2 3 4 2 3 3 58
21 GMJ 4 2 3 2 2 4 3 2 2 3 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4 61
22 IU 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 4 2 2 4 3 2 3 4 57
23 IAP 4 4 4 4 1 4 4 2 2 4 2 2 3 4 1 4 3 4 4 4 64
24 MIRA 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 56
96
25 MWU 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 1 4 1 1 4 4 4 3 4 55
26 RP 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 4 2 2 4 3 4 3 3 64
27 WAF 3 3 3 3 1 4 3 3 3 4 1 2 3 2 1 4 4 3 3 3 56
28 NAF 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 1 3 4 3 3 4 4 3 3 4 64
29 NIFN 4 4 3 4 2 3 4 3 2 4 2 2 4 2 2 4 4 3 3 3 62
30 AIAN 2 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 1 4 2 2 4 4 51
31 INA 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 1 4 3 3 4 3 58
32 KFM 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 63
33 MFD 3 3 3 3 1 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 4 4 3 2 4 59
34 RNR 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 59
35 AA 4 4 3 3 2 4 4 2 2 4 1 3 4 3 2 4 4 4 3 4 64
36 HIM 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 4 2 2 4 3 3 3 4 58
37 AM 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 2 4 4 56
38 NRA 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 2 4 3 60
39 AYP 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 2 2 4 3 4 4 4 62
40 PSP 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 4 3 2 4 4 2 3 3 57
41 RAK 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 1 3 3 2 2 3 4 3 3 3 55
42 AF 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 51
43 NRD 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 4 3 4 4 4 65
44 SM 2 3 3 4 1 4 4 3 3 3 1 3 4 1 1 3 3 4 4 4 58
45 TQ 3 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 1 4 4 3 4 3 55
46 YNS 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 2 48
47 AR 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 3 4 4 66
48 AA 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 3 3 65
49 DAR 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 4 66
50 KN 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 1 4 3 3 3 3 56
51 KD 3 2 3 4 2 4 3 3 3 2 2 3 4 3 2 4 4 3 3 4 61
97
52 MWFR 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 4 60
53 MAA 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 3 4 63
54 MU 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 2 2 4 4 3 4 4 70
55 MR 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 68
56 MR 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 2 4 2 2 4 4 3 4 3 65
57 NEFS 2 2 3 3 2 4 2 3 3 2 1 2 4 2 1 4 4 3 4 4 55
58 SF 2 2 3 2 2 3 4 2 3 2 1 2 4 2 2 4 3 2 3 4 52
59 UF 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 1 2 4 3 2 4 4 3 3 4 60
60 UKD 3 3 3 3 2 4 4 3 2 4 2 2 4 1 1 4 4 2 3 4 58
61 WAA 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3 1 1 3 4 3 3 2 50
62 LLRA 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 1 2 4 2 1 4 4 3 3 3 49
63 UNA 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 2 4 2 2 2 3 4 3 4 61
64 MST 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 4 2 2 4 4 4 3 4 66
1
Lampiran 6
Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler SKI
Reliabilitas
Case Processing Summary
N % x
Cases Valid 64 100,0 Reliability Statistics
Excludeda 0 0,0 Cronbach's Alpha N of Items
Total 64 100,0 0,725 30
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
2
Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
Disiplin Ibadah
Reliabilitas
Case Processing Summary
N % y
Cases Valid 64 100,0 Reliability Statistics
Excludeda 0 0,0 Cronbach's Alpha N of Items
Total 64 100,0 0,694 20
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
3
Lampiran 7 Hasil Analisis Deskriptif
Hasil Analisis Deskriptif
Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler SKI
Statistics
keaktifan
N Valid 64
Missing 0
Mean 85,4219
Std. Error of Mean ,91255
Median 85,0000
Mode 80,00
Std. Deviation 7,30037
Variance 53,295
Skewness -,059
Std. Error of Skewness ,299
Kurtosis -,318
Std. Error of Kurtosis ,590
Range 31,00
Minimum 68,00
Maximum 99,00
Sum 5467,00
Percentiles 25 80,0000
50 85,0000
75 90,0000
4
Hasil Analisis Deskriptif
Disiplin Ibadah
Statistics
disiplin_ibadah
N Valid 64
Missing 0
Mean 59,1875
Std. Error of Mean ,65951
Median 59,0000
Mode 61,00
Std. Deviation 5,27611
Variance 27,837
Skewness ,134
Std. Error of Skewness ,299
Kurtosis -,022
Std. Error of Kurtosis ,590
Range 24,00
Minimum 48,00
Maximum 72,00
Sum 3788,00
Percentiles 25 56,0000
50 59,0000
75 62,7500
5
Lampiran 8
Hasil Uji Prasyarat Analisis
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 64
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 4,78742508
Most Extreme Differences Absolute ,081
Positive ,081
Negative -,063
Test Statistic ,081
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
6
Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
disiplin_ibadah *
keaktifan
Between
Groups
(Combined) 851,700 24 35,488 1,534 ,115
Linearity 309,825 1 309,825 13,395 ,001
Deviation from
Linearity
541,875 23 23,560 1,019 ,468
Within Groups 902,050 39 23,129
Total 1753,750 63
7
Lampiran 9 Hasil Uji Hipotesis
Uji Hipotesis
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 keaktifanb . Enter
a. Dependent Variable: disiplin_ibadah
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,420a ,177 ,163 4,82588
a. Predictors: (Constant), keaktifan
b. Dependent Variable: disiplin_ibadah
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 309,825 1 309,825 13,303 ,001b
Residual 1443,925 62 23,289
Total 1753,750 63
a. Dependent Variable: disiplin_ibadah
b. Predictors: (Constant), keaktifan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 33,239 7,140 4,655 ,000
keaktifan ,304 ,083 ,420 3,647 ,001
a. Dependent Variable: disiplin_ibadah
8
Correlations
Correlations
keaktifan disiplin_ibadah
keaktifan Pearson Correlation 1 ,420**
Sig. (2-tailed) ,001
N 64 64
disiplin_ibadah Pearson Correlation ,420** 1
Sig. (2-tailed) ,001
N 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
9
Lampiran 10 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,420a ,177 ,163 4,82588
a. Predictors: (Constant), keaktifan
b. Dependent Variable: disiplin_ibadah
10
Lampiran 11
TABEL NILAI r Product Moment
df =
(N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Ti ngkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.4393
52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354
53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.4317
54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280
55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244
56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210
57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176
58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143
59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110
60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079
61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.4048
62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.4018
63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.3988
64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.3959
65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.3931
66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.3903
67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.3876
68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.3850
69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.3823
70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798
71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3773
72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748
73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724
74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701
75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678
76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655
77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633
11
78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611
79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589
80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568
81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547
82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527
83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507
84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487
85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468
86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449
87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430
88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412
89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393
90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375
91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358
92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341
93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323
94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307
95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290
96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274
97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.3258
98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242
99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226
100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211
12
Lampiran 12 Tabel Distribusi F
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk penyebut
(N2)
df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78
13
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
14
Lampiran 13
Lembar Konsultasi
15
16
17
Lampiran 14
Daftar Nilai SKK
18
19
20
21
22
Lampiran 15
Foto Penelitian
23
Lampiran 16
Surat Keterangan
24
Lampiran 17
Daftar Riwayat Hidup
Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Ahmad Tajul Arifin
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali/ 18 Oktober 1997
Agama : Islam
Alamat : Desa Bulurejo, RT 04/RW 02, Kelurahan Bakulan,
Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.
Pendidikan : 1. SD Negeri Bakulan, lulus tahun 2009
3. MTs Negeri Cepogo, lulus tahun 2012
4. STM Karya Nugraha Boyolali, lulus tahun 2015
5. IAIN Salatiga, lulus tahun 2020
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 04 Maret 2020
Penulis
Ahmad Tajul Arifin
NIM. 23010150273