PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi...

127
PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ORGANISASI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ( Studi pada Mahasiswa Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya FUJI MELISA DEVI 135030401111106 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS PROGRAM STUDI PERPAJAKAN MALANG 2017

Transcript of PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi...

Page 1: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA

DALAM ORGANISASI DAN MOTIVASI

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

( Studi pada Mahasiswa Program Studi

Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

FUJI MELISA DEVI

135030401111106

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

PROGRAM STUDI PERPAJAKAN

MALANG

2017

Page 2: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa
Page 3: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

i

MOTTO

We are all is the first timer,

Your passion is not about things you really like,

Take the challenge!

(FUJI MELISA DEVI)

The only one thing I can do is to be grateful.

(Anonim)

Page 4: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini untuk

Ibuku , Kakakku,

Serta Sahabat-sahabatku

Page 5: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

iii

Page 6: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

iv

Page 7: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

Skripsi yang berjudul “Hubungan Pemberian Insentif Fiskal Tax Holiday dengan

Foreign Direct Investment di Indonesia Periode Tahun 2005-2016”. Skripsi ini

merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Administrasi Perpajakan pada Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya Malang.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini peneliti meyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya,

2. Ibu Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M.Si., selaku Ketua Jurusan Administrasi

Bisnis,

3. Bapak Muhammad Iqbal, S.Sos, MIB, DBA., selaku Sekretaris Jurusan

Administrasi Bisnis,

4. Bapak Dr. Kadarisman Hidayat, M.Si selaku Ketua Program Studi

Perpajakan,

5. Ibu Latifah Hanum, SE. MSA. Ak selaku dosen pembimbing saya yang

telah mmbantu, mnasehati dalam pengerjaaan skripsi ini .

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, yang

telah memberikan ilmu kepada peneliti selama ini,

7. Seluruh pimpinan, staff, dan karyawan Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya yang telah memberikan bantuan dalam pelayanan

maupun administrasi selama peneliti menempuh pendidikan,

Page 8: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

vi

8. Orang Tua Tercinta, ibu dan kakak, yang senantiasa tanpa lelah

memberikan banyak dukungan moral dan material, serta doa yang tidak

pernah berhenti dipanjatkan untuk kesuksesan peneliti,

9. Sahabat peneliti Pajak F atas semua canda tawa, nasihat, teguran, dan

motivasi yang telah diberikan kepada peneliti,

10. Semua sahabat khususnya Fakultas Ekonomi, Hukum, Ilmu Budaya dan

Filkom dan semua teman seperjuangan Perpajakan 2013 yang telah

menjadi keluarga kedua di perantauan dan memberikan banyak

pengalaman dan inspirasi selama peneliti mengenyam pendidikan di

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya,

11. Serta semua pihak yang telah ikut serta membantu dalam penyelesaian

skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat peneliti harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Malang, 24 Mei 2017

Peneliti

Page 9: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI Jl. MT. Haryono 163, Malang 65145, Indonesia

Telp. : +62-341-553737, 568914, 558226 Fax : +62-341-558227

http://fia.ub.ac.id E-mail: [email protected]

CURRICULUM VITAE PENULIS

1. Nama (Dan Gelar) : Fuji Melisa Devi, S. Pn

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Padang Panjang, 02 Mei 1995

3. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 135030401111106

4. Alamat : Jalan Kerto Raharjo, Lowokwaru Malang

5. No. Handphone : 081333974405

6. Alamat Asal : Jalan Khj. Ahmad Dahlan Padang Panjang

7. No KTP : 1374014205960001

8. Alamat Email : [email protected]

9. Jurusan : Administasi Bisnis

10. Program Studi : Perpajakan

11. Judul Tulisan/Jurnal : Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi dan

Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ( Studi pada Mahasiswa Program Studi Perpajakan

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya )

12. Tahun Jurnal : 2017

13. Co. Author : Latifah Hanum , SE. MSA. Ak. CA

Page 10: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa
Page 11: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa
Page 12: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa
Page 13: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa
Page 14: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa
Page 15: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses untuk belajar pengetahuan, kebiasaan dan

keterampilan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya

melalui pelatihan, pembelajaran atau penelitian yang sering terjadi di bawah bimbingan orang

lain, atau mungkin belajar otodidak. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan pada umumnya

memiliki tahap seperti pra-sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian

perguruan tinggi. Tahapan pendidikan ini akan membuat proses untuk memajukan individu,

orang lain bahkan negara sehingga akan tercapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang

setinggi-tingginya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses

pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih

tinggi dari objek tertentu dan spesifik. Secara formal diperoleh hasil pengetahuan setiap

individu yang memiliki pola pikir, perilaku dan moral sesuai dengan pendidikan yang

diperoleh. Pendidikan dapat membantu proses menuju tujuan yaitu untuk mengubah sifat

manusia atau peserta didik.

Berdasarkan Undang-Undang SISDIKNAS (Sistim Pendidikan Nasional) Nomor 20

tahun 2003, Pendidikan dijelaskan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

potensi dalam dirinya untuk memiliki kekuatan kepribadian yang baik, spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kecerdasan, moralitas, dan keterampilan yang dibutuhkan oleh dirinya

sendiri dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan Nasional yang tercantum pada Undang-

Page 16: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

2

Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi

dan keadilan sosial”.

Berdasarkan tujuan Nasional diatas, Perguruan Tinggi menyediakan fasilitas yang

lengkap bagi mahasiswa, mahasiswa pun harus dikondisikan secara baik agar pembelajaran

dapat berjalan dengan efektif. Menurut Azra (2002), dengan pendidikan yang berkualitas

khususnya bagi bangsa ini, Indonesia akan lebih terjamin dalam proses transisi, dan dengan

pendidikan yang bermutu, Indonesia dapat membangun keunggulan kompetitif dalam

persaingan global. Hal ini sejalan dengan (Wahyuni 2007) yang menyatakan bahwa

pendidikan nasional yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan serta

harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas dan mandiri sehingga mampu

membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan

pembangunan nasional dan bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa.

Berdasarkan pemaparan diatas perkembangan jaman terutama pada era globalisasi

seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi.

Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus kunci dari

keberhasilan pembangunan. Hal ini dikarenakan dalam segala bidang pembangunan

membutuhkan SDM yang berkualitas agar mampu menguasai perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Salah satu sarana untuk meningkatkan

kualitas SDM tersebut adalah melalui pendidikan (Sumadi,2013). Perguruan Tinggi

merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang diserahi tugas dan tanggung jawab

untuk mempersiapkan mahasiswa dan menghasilkan lulusan yang berkualitas baik dalam

hard skill maupun soft skill (Pratiwi , 2011 )

Page 17: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

3

Mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai peran besar dalam menentukan arah

perbaikan bangsa ini. Sebagai mahasiswa yang tercerahkan (enlightenment people)

dibandingkan kelompok masyarakat lainnya, mahasiswa seharusnya mempunyai kepekaan

dan kepedulian terhadap kondisi di sekelilingnya. Kepekaan dan kepedulian terhadap kondisi

sekelilingnya ini harus berdasarkan suatu pemahaman atau pengetahuan yang nantinya dapat

mendasari mahasiswa dalam bergerak (Ilham, 2013)

Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan untuk

memperbaiki dan memperbarui kondisi masyarakat, bangsa, dan negara, haruslah mempunyai

kapasitas diatas rata-rata mayoritas masyarakat kita. Mahasiswa harus mempunyai

pemahaman keilmuaan yang holistik, artinya berpengatahuan luas. Namun tidak cukup

sebatas berpengetahuan luas saja, melainkan harus mempunyai kemampuan (skill), visi,

karakter, jauh lebih maju dibandingkan kebanyakan masyarakat pada saat ini. Mahasiswa

harus sadar akan tanggung jawab dan konsekuensi moralnya sehingga mahasiswa harus

berlomba-lomba untuk meraih prestasi yang baik.

Tumbuhnya semangat maju dan berprestasi, berdasarkan fakta dan banyak

pengalaman, bermula dari organisasi mahasiswa. Organisasi mahasiswa menjadi bagian vital

dalam dunia akademik yang membantu Perguruan Tinggi mencetak intelektual muda unggul.

Mahasiswa yang berkecimpung dalam organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi

biasanya disebut dengan aktivis. Kata ”Aktivis” sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga

bahkan seringkali menjadi topik utama dalam setiap pembicaraan. Selama ini seorang aktivis

terkesan, dari kegagalan dalam perkuliahan seperti gagal lulus dimata kuliah tertentu dan

harus mengulang tahun depan, indeks prestasi rendah atau dibawah rata-rata bahkan hingga

keterlambatan didalam kelulusan akademik .

Pemaparan diatas diperkuat dengan pendapat Buhari (2010) yang menyatakan

bahwa aktivis di Perguruan Tinggi yang belum bisa mensinergikan antara aktivitas dan

Page 18: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

4

akademiknya tidak, jarang terkesan acuh dengan nilai kartu hasil studinya yang menurun

ataupun dengan teguran-teguran dari pihak dosen tentang ketidakdisiplinan mereka.

Seharunya aktivis bisa belajar dan berorganisasi dengan seimbang sehingga menghasilkan

indeks prestasi yang luar biasa dengan peringkat cumlaude atau minimal seorang aktivis

memiliki indeks prestasi yang standart ataupun bagus. Pandangan lain dari aktivis organisasi

memiliki manfaat yang banyak selain belajar akademis di Perguruan Tinggi.

Di Fakultas Ilmu Administrasi banyak mahasiswa yang mengikuti berbagai macam

organisasi mulai dari organisasi eksternal dan internal. Menurut Sumber Daya Manusia

(SDM) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) jumlah mahasiswa yang mengikuti organisasi

setiap tahunnya mengalami kenaikan 15%. Mahasiswa Program Studi Perpajakan mengikuti

berbagai organisasi seperti Tax Center, Himpunan Mahasiswa Perpajakan (Himapajak).

Dilansir oleh bagian SDM Himapajak mahasiswa Perpajakan yang mengikuti organisasi n

sebanyak 85 orang anggota aktif . Dan Tax Center sebanyak 8 orang per angkatanya.

Organisasi adalah suatu sarana dan wahana untuk mengembangkan bakat, minat

serta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014).

Mahasiswa pada saat ini merupakan harapan terbesar bagi masyarakat sebagai penyambung

lidah rakyat terutama bagi perubahan di masyarakat (Agent social of change). Organisasi

kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan di perguruan tinggi yang diselenggarakan dengan

prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa (Sukirman, 2004). Organisasi kemahasiswaan juga

sebagai wadah pengembangan kegiatan ekstrakulikuler mahasiswa di perguruan tinggi yang

meliputi pengembangan penalaran, keilmuan, minat, bakat dan kegemaran mahasiswa itu

sendiri (Sudarman, 2004).

Hal ini diperkuat oleh Keputusan Mentri Pendidikan Budaya Republik Indonesia

Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan

Tinggi, bahwa organisasi kemahasiswaan intra-perguruan tinggi adalah wahana dan sarana

Page 19: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

5

pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiaan

serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Keorganisasian

mahasiswa dalam Perguruan Tinggi memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai

bentuk dan wadah penyaluran ide, kreasi, dan karya yang dapat menunjang kemampuan

mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan dapat di gunakan

sebagai tolak ukur dalam melihat hasil studi. Untuk melihat keberhasilan seorang mahasiswa,

dapat diketahui dengan nilai indeks prestasi (IP).

Indeks prestasi (IP) adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan nilai akhir

yang menggambarkan nilai proses belajar tiap semester atau dapat diartikan juga sebagai

besaran atau angka yang menyatakan prestasi keberhasilan dalam proses belajar mahasiswa

pada satu semester. Menurut Wikipedia Indeks prestasi, biasa disingkat IP, adalah salah satu

alat ukur prestasi di bidang akademik/pendidikan. Meskipun bernama "indeks", IP

sebenarnya bukanlah indeks dalam pengertian sebenarnya, melainkan semacam rata-rata

terboboti.

Dari sekian banyak kegiatan yang ada di perguruan tinggi, mahasiswa yang aktif

dalam organisasi harus bisa membagi waktunya antara kuliah dan berorganisasi. Karena hal

ini akan berpengaruh pada prestasi belajarnya. Mahasiswa yang bisa membagi waktunya

dengan baik antara organisasi dengan kuliah kemungkinan besar prestasi belajarnya lebih

baik dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak bisa membagi waktunya dengan baik.

Mahasiswa yang memperoleh indeks prestasi tinggi mengindikasikan mahasiswa tersebut

mampu mengikuti kuliah dengan baik dan sebaliknya semakin rendah indeks prestasi yang

diperoleh menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut tidak mampu mengikuti kuliah dengan

baik.

Dalam prakteknya indeks prestasi (IP) sebagai cerminan seberapa jauh seorang

mahasiswa telah berhasil atau kurang berhasil dalam studinya. Uno (2009), mengatakan

Page 20: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

6

bahwa prestasi belajar seseorang rendah karena motivasi belajarnya kurang, hal ini berarti

bahwa anak tersebut kurang mampu mengaplikasikan kekuatan dalam dirinya secara secara

potensial menjadi perbuatan belajar. Menurut Hamalik dalam Djamarah (2002) menjelaskan

motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi pada dasarnya dapat

membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku seseorang, termasuk perilaku

seseorang yang sedang belajar.

Menurut Benny dan Yuskar (2006) menunjukan bahwa motivasi berperan dalam

menentukan minat seorang mahasiswa untuk belajar dan memperoleh hasil yang memuaskan.

Kegiatan organisasi dan motivasi belajar merupakan modal membentuk kesiapan mahasiswa

untuk mendapatkan IPK yang tinggi dan memuaskan. Dalam hal ini kegiatan organisasi

diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa, sedangkan motivasi belajar

sebagai tolak ukur kematangan kemampuan kognitif seseorang sehingga dapat

mempersiapkan mahasiswa untuk mendapatkan hasil yang bagus dan memuaskan.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Suartini dan Sukandar (2010), menyatakan

bahwa faktor keaktifan organisasi mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar. Dengan

demikian, seorang mahasiswa yang memiliki keaktifan organisasi yang tinggi akan

melakukan kesungguhan dalam belajar sehingga dapat berpengaruh terhadap prestasi

akademik (IPK) mahasiswa. Diperkuat oleh penelitian Pratiwi (2011), Motivasi adalah

dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau pun tidak sadar yang dapat

membantu menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan. Dan motivasi belajar mempunyai

pengaruh terhadap prestasi belajar.

Fenomena yang terjadi di Fakultas Ilmu Administrasi sekarang bahwa organisasi

seharusnya mampu memberikan kesibukan bagi mahasiswa namun cenderung dapat

menurunkan prestasi akademik mahasiswa. Tidak semua mahasiswa yang ikut dan aktif

Page 21: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

7

organisasi dapat melakukan menajemen waktu yng baik, sehingga dapat membagi waktu

organisasi dengan waktu belajar. Banyak mahasiswa yang menganggap ikut organisasi

membuat prestasi belajar jadi jelek, motivasi belajar jadi menurun dan tidak ada manfaat

yang langsung di dapat saat mengikuti organisasi. Padahal dengan adanya organisasi dapat

menambah teman, pengalaman serta dapat meningkatkan motivasi belajar dan terciptalah

prestasi belajar yang memuaskan.

Dengan demikian, seorang mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi

akan melakukan kesungguhan dalam belajar sehingga dapat berpengaruh terhadap prestasi

akademik (IPK) mahasiswa. Dalam penelitian ini, motivasi dan keaktifan organisasi

dipandang sebagai dorongan yang menggerakkan mahasiswa untuk mendapat hasil prestasi

yang tinggi atau IPK yang baik serta memuaskan, karena mahasiswa mempunyai peran besar

dalam menentukan arah perbaikan bangsa ini. Tumbuhnya semangat maju dan berprestasi,

berdasarkan fakta dan banyak pengalaman, bermula dari organisasi mahasiswa. Organisasi

mahasiswa menjadi bagian vital dalam dunia akademik kampus yang membantu perguruan

tinggi mencetak intelektual muda unggul.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap

Mahasiswa Pendidikan Prodi Perpajakan Universitas Brawijaya Malang dengan judul “

Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi dan Motivasi Belajar Terhadap

Prestasi Belajar ( Studi pada Mahasiswa Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya Malang )“ .

Page 22: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah keaktifan mahasiswa dalam organisasi berpengaruh terhadap prestasi belajar

mahasiswa Program Studi Perpajakan Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya Malang?

2. Apakah motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa Program

Studi Perpajakan Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya Malang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk menguji pengaruh keaktifan mahasiswa dalam organisasi terhadap prestasi

belajar mahasiswa Program Studi Perpajakan Jurusan Adimistrasi Bisnis Fakultas

Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

2. Untuk menguji pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa

Program Studi Perpajakan Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya Malang.

D. Kontribusi Penelitian

Manfaat Penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Kontribusi Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris dari penelitian

terdahulu mengenai Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi dan Motivasi

Belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa pada Mahasiswa Program Studi

Perpajakan Universitas Brawijaya Malang .

Page 23: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

9

2. Kontribusi Praktis

Melalui penelitian ini diharapkan Perguruan Tinggi dapat menigkatkan kualitas

pendidikan bagi mahasiswa yang aktif orgaisasi dengan hasil belajar yang memuaskan

bagi mahasiswa Program Studi Perpajakan Universitas Brawijaya Malang.

Page 24: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Empiris

1. Organisasi

a. Pengertian Organisasi

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) diterangkan bahwa

organisasi adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang ada untuk

mencapai tujuan bersama. Menurut James D. Mooney dalam D. Ratna Wilis

(1996) mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan

manusia untuk mencapai tujuan bersama. Teori serupa juga dikemukakan oleh

Stephen P. Robbins (1994) yang menyatakan Organisasi adalah kesatuan (entity)

sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif

dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk

mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Hatch (1997) menjelaskan bahwa organisasi dapat didefinisikan dengan

berbagai cara. Kita bisa melihatnya sebagai struktur sosial, teknologi, kultur,

struktur fisik, atau bagian (sub-sistem) dari lingkungan. Namun untuk lebih

mudah diingat, unsur yang menentukan dalam organisasi (apa pun cara pandang

yang digunakan dalam mendefinisikannya) selalu adalah 3-P: purposes, people,

dan plan. Menurut E. Wight Bakke (dalam Kusdi, 2009), mendefinisikan

organisasi sebagai berikut: “A continuing system of differentiated and coordinated

human activities utilizing, transforming, and welding together a specific set of

Page 25: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

11

human, material, capital, ideational, and natural resources into a unique

problem-solving whole enganged in satisfyingparticular human needs in

interaction with other system of human activities and resources in its

environment.”

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diartikan Organisasi adalah suatu

sistem berkelanjutan dari aktivitas-aktivitas manusia yang terdiferensiasi dan

terkoordinasi, yang mempergunakan, mentransformasi, dan mengabungkan

seperangkat khusus manusia, material, modal, gagasan, dan sumber daya alam

lingkungannya. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh

beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan

perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Anggota

yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus

menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan

tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam

keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang

dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

b. Karakteristik Organisasi

Saat membentuk sebuah organisasi harus diperhatikan karakteristik yang

ada. Organisasi memiliki beberapa karakteristik yang harus dipenuhi, Siswanto

(2007) berpendapat bahwa organisasi memiliki karakteristik yaitu:

a. Suatu organisasi adalah adanya sekelompok orang yang menggabungkan

diri dengan suatu ikatan norma, peraturan, ketentuan dan kebijakan yang

Page 26: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

12

telah dirumuskan dan masing-masing pihak siap untuk mejalankannya

dengan penuh tanggung jawab.

b. Dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang tersebut

saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan

menerima dan juga saling bekerjasama untuk melahirkan dan

merealisasikan maksud (purpose), sasaran (objective) dan tujuan (goal).

c. Dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang saling

berinteraksi dan bekerjasama tersebut diarahkan pada suatu titik tertentu.,

yaitu tujuan bersama dan ingin direalisasikan.

Di dalam organisasi ada penggabungan sekelompok orang yang terikat

norma, peraturan, ketentuan, kebijakan, ada rasa saling bersama dan tujuan

bersama yang harus dicapai. Keaktifan mahasiswa dalam kegiatan organisasi yaitu

mahasiswa yang secara aktif menggabungkan diri dalam suatu kelompok atau

organisasi tertentu melakukan suatu kegiatan dalam rangka mencapai tujuan

organisasi, menyalurkan bakat, memperluas wawasan dan membentuk

kepribadian mahasiswa seutuhnya merupakan manfaat positif dalam organisasi .

Setelah semua itu diperoleh mahasiswa, diharapkan dapat

mempergunakan ilmu dalam organisasi, sehingga kegiatan organisasi tidak

menjadi faktor penghambat dalam motivasi belajar dan akan menghasilkan

prestasi belajar yang memuaskan diwujudkan dengan nilai Indeks Prestasi.

c. Teori Organisasi

1) Teori Klasik

Konsep tentang organisasi telah berkembang mulai 1880-an dan dikenal

sebagai teori klasik (classical theory). Dampak teori ini terhadap organisasi masih

Page 27: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

13

sangat besar. Sebagai contoh organisasi yang didasarkan birokrasi dan banyak

bagian dari teori klasik Menurut teori organisasi Klasik, rasionalitas, efisiensi, dan

keuntungan ekonomis merupakan tujuan rganisasi. Teori ini juga menyatakan

bahwa manusia diasumsikan bertindak rasional.

Asumsi teori klasik tentang Perspectif Organisasi dipahami sebagai

tempat (wadah) berkumpulnya orang-orang yang diikat dalam sebuah aturan-

aturan yang tegas dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah terkoordinir

secara sistematis dalam sebuah struktur guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Menurut James D. Mooney dalam Wilis (1996) terdapat empat prinsip

dasar untuk merancang organisasi, yaitu :

a) Koordinasi, yang meliputi wewenang, saling melayani, serta perumusan

tujuan dan disiplin.

b) Prinsip skalar, meliputi prinsip, prospek, dan pengaruh sendiri, tercermin

dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional.

c) Prinsip fungsional, yaitu funsionalisme tugas yang berbeda.

d) Prinsip staf, yaitu kejelasan perbedaan antara staf dan lini Meskipun

mendapat banyak kritik yang menganggap bahwa teori-teori klasik itu

telah mengabaikan faktor humanistik, deterministik, dan tertutup, tetapi

tidak bisa dipungkiri bahwa teori klasik merupakan peletak dasar dari

teori-teori organisasi modern.

2) Teori Teori Organisasi Modern

Teori Organisasi Modern adalah teori yang bersifat terbuka dimana semua

unsur organisasi satu kesatuan yang saling ketergantungan. Teori modern

dipelopori oleh Herbert Simon yang ditandai dan dimulai disaat berakhirnya

Page 28: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

14

gerakan contingency. Teori modern disebut juga sebagai analisa system pada

organisasi yang merupakan aliran ketiga terbesar dalam teori organisasi dan

manajemen. Sistem terbuka yang dipelopori Katz dan Robert kahn dalam bukunya

"the social psychology of organization". yang menjelaskan dalam bukunya

mengenai keunggulan sistem terbuka

d) Prinsip-prinsip Berorganisasi

Prinsip organisasi disebut juga sebagai azas-azas organisasi. Menurut

Wursanto (2005), “Prinsip atau azas merupakan dasar, pondasi, atau suatu

kebenaran yang menjadi pokok atau tumpuan berfikir”.

Ada beberapa ahli yang memberikan definisi tentang prinsip-prinsip

organisasi, berikut beberapa prinsip organisasi menurut ahli antara lain:

1) Warren dan Joseph (dalam Wursanto, 2003) dalam bukunya yang

berjudul Managemen for Business and Industri, menyatakan ada 4

(empat) macam prinsip organisasi yaitu: prinsip kesatuan perintah (unity

of command), prinsip rentang kendali atau rentang pengawasan (span of

control), prinsip pengecualian (the exception principle), dan prinsip

hirarki (the scala principle).

2) Henry fayol (dalam Wursanto, 2003) seorang insinyur pertambangan

dari Perancis mengemukakan 14 (empat belas) prinsip organisasi yaitu:

pembagian kerja (division of work), wewenang dan tanggung jawab

(authority and responsibility), disiplin (discipline), kesatuan komando

(unity of command), kesatuan langkah (unity of direction), subordinasi

minat dibawah minat pada umumnya (subordination of individual

interest to general interest), pemberian hadiah (remuneration), sentralisai

Page 29: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

15

atau pemusatan (centralization), jenjang hirarki (line of autority),

ketertiban (order), kesamarataan (equity), stabilitas jabatan pegawai

(stability of personel), inisiatif (iniciative), dan kesatuan jiwa korps

(esprit de corps).

Berdasar pendapat di atas, untuk membangun dan menggerakkan

organisasi diperlukan prinsip-prinsip organisasi sebagai dasar atau pondasi

sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik, serta struktur organisasinya

efektif dan efisien. Dengan demikian tercapai tidaknya organisasi tergantung

dengan bagaimana menjalankan prinsip-prinsip organisasinya.

e. Indikator Keaktifan Berorganisasi

Dalam organisasi perlu adanya indikator bagaimana seorang mahasiswa

bisa disebuk aktif dalam organisasi. Menurut Davis dan Newstroom (dalam

Andrey Taufan, 2011: 30) aspek-aspek keaktifan berorganisasi yaitu:

1) Keterlibatan pikiran, mental, dan emosional

Keterlibatan pikiran, mental, dan emosional, berkaitan dengan unsur-

unsur psikologis. Artinya dengan keterlibatan menyumbangkan

pikiran adalah, sejauh mana mahasiswa menyumbangkan pikiran

berupa ide atau gagasan yang berguna untuk mengembangkan

organisasi di masa sekarang dan masa yang akan datang. Adapun

keterlibatan mental dan emosional adalah sejauh mana mahasiswa

anggota organisasi terlibat aktif dalam pengontrolan emosinya

dengan organisasi yang bersangkutan.

2) Keterlibatan menyumbang tenaga

Page 30: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

16

Maksud dari menyumbangkan tenaga yaitu, sejauh mana mahasiswa

yang bersangkutan bersedia menyumbangkan tenaganya untuk

organisasi.

Berdasar uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa indikator

keaktifan berorganisasi berhubungan dengan fisik dan non fisik,

apabila dijabarkan meliputi:

a) Kedisiplinan dalam organisasi

b) Tanggung jawab dalam memperoleh amanah

c) Berpendapat dalam organisasi

d) Keterlibatan dalam pelaksanaan kegiatan

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Mahasiswa

dalam Berorganisasi

Dalam organisasi terdadap faktor-faktor yang mempengaruhi amggota terhadap

keaktifannya dalam organisasi. Menurut Andrey Taufan (2011: 28) faktor-faktor

keaktifan yaitu:

1) Rasa Solidaritas yang Tinggi

Setiap mahasiswa memiliki jiwa dan rasa keingintahuan yang

berbeda-beda, hal ini memicu munculnya rasa solidaritas yang tinggi

antar sesama teman, sehingga rasa keinginan untuk saling bersama

memajukan suatu organisasi demi kemajuan sangat besar.

2) Memiliki Banyak Teman

Mahasiswa terpacu aktif mengikuti kegiatan karena banyak teman

yang sebelumnya tersebut belum dikenal setelah mengikuti

organisasi menjadi kenal.

Page 31: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

17

3) Menambah Pengalaman

Kegiatan organisasi dapat pula menambah pengalaman bagi

mahasiswa, karena pengalaman organisasi yang tidak pernah didapat

dikelas dapat diperoleh di dalam organisasi.

4) Menjadi terkenal

Mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi kebanyakan mempunyai

keinginan untuk dikenal di kampus tersebut, tapi hal itu menjadi

motivasi untuk lebih aktif dan baik lagi dalam menjalankan tugas-

tugas organisasi.

Empat hal di atas merupakan faktor-faktor yang kebanyakan menjadi alasan bagi

mahasiswa yang membuat mereka aktif dalam berorganisasi yaitu: rasa

solidaritas, ingin mempunyai banyak teman, ingin menambah pengalaman, dan

ingin menjadi terkenal di lingkungan kampus.

f. Macam-macam Organisasi Mahasiswa

Perguruan Tinggi bagian dari lingkungan sosial kemasyarakatan menjadi

tempat intelektual mahasiswa secara ilmiah dan sebagai tepmat pembentukan

moral dan kepribadian mahasiswa melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan

yang ada di dalamnya. Berbagai kegiatan kemahasiswaan diselenggarakan dalam

rangka mendukung terciptanya kepribadian mahasiswa seutuhnya.

Universitas Brawijaya juga menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan

sebagai wadah bagi mahasiswa yang ingin menyalurkan minat, bakat dan

kegemarannya di bidangnya masing-masing. Organisasi kemahasiswaan yang ada

di Universitas Brawijaya, terdiri dari ORMAWA yaitu Organisasi Mahasiswa

Page 32: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

18

yang meliputi, EM (Eksekutif Mahasiswa), DPM (Dewan Perwakilan

Mahasiswa), BEM (Badan Ekskutif Mahasiswa), HIMA (Himpunan Mahasiswa).

Salah satu Fakultas di Universitas Brawijaya yakni Fakultas Ilmu

Administrasi khususnya Program Studi Perpajakan, memiliki banyak mahasiswa

yang mengikuti berbagai macam organisasi yang ada di lingkungan fakultas.

Organisasi yang diikuti tersebut antara lain adalah Himapajak , Tax Center. Dari

semua organisasi yang diikuti mahasiswa tersebut dapat memberikan manfaat

yang positif .

g. Manfaat Organisasi

Organisasi merupakan kegiatan yang tidak wajib untuk diikuti oleh

mahasiswa selama studinya karna tidak adanya dalam mata pelajaran kuliah.

Hanya sebagai alat untuk melengkapai hasil belajar secara utuh. Menurut Silvia

Sukirman (2004) dengan mengikuti kegiatan organisasi akan bermanfaat sebagai

berikut.

1) Melatih bekerja sama dalam bentuk tim kerja multi disiplin.

2) Membina sikap mandiri, percaya diri, disiplin dan

bertanggungjawab.

3) Melatih berorganisasi.

4) Melatih berkomunikasi dan menyatakan pendapat di muka

umum.

5) Membina dan mengembangkan minat bakat.

6) Menambah wawasan.

7) Meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan pada masyarakat

dan lingkungan mahasiswa.

Page 33: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

19

8) Membina kemampuan kritis, produktif, kreatif dan inovatif.

Menurut melayu (2016) manfaat dari sebuah organisasi adalah sebagai berikut:

a) Tercapainya sebuah tujuan, organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan

bersama yang berkaitan, maka pencapaian tujuan yang dilakuakan

oleh orang banyak atau dalam artian anggota sebuah kelompok

lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan

efektif.

b) Melatih mental bicara di publik, mental berbicara di depan umum

tidak setiap orang bisa peroleh dengan mudah, harus dengan

pelatihan lama dan berkala. Sebuah organisasi, kelompok belajar,

atau kelompok studi ilmiah bagi para mahasiswa adalah sebuah

wadah yang tepat untuk pengembangan public speaking.

c) Mudah memecahkan masalah, karena dalam sebuah organisasi

permasalahan adalah hal yang sangat sering terjadi, entah karena

perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi fiscal sebuah

kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang ada

mengajarkan bagaimana harus bersikap dan menyikapi

permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang lebih

kompleks dan majemuk.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dengan mengikuti kegiatan

organisasi mahasiswa memperoleh manfaat antara lain melatih kerja sama,

menambah pengalaman, dapat bergaul dengan orang baru dengan baik serta

memiliki kepercayaan diri untuk tampil di depan umum. Selain itu mahasiswa

Page 34: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

20

juga dapat memperoleh wawasan yang luas sehingga mampu memperoleh Indeks

Prestasi yang memuaskan.

2. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan salah satu langkah awal dalam pembelajaran

apabila mahasiswa termotivasi dalam belajar maka mahasiswa akan mempunyai

sikap positif terhadap mata kuliah yang diberikan. Seorang mahasiswa yang

memiliki motivasi tinggi cenderung untuk mencurahkan segala kemampuan atau

potensisnya untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan yaitu berupa prestasi

belajar yang tinggi. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah

dapat diduga mendapatkan prestasi belajarnya yang rendah pula.

Sartain (dalam Purwanto, 2002) mengatakan bahwa motivasi adalah

suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisasi yang mengarahkan

tingkah laku terhadap suatu tujuan atau perangsang. Motivasi adalah daya dalam

pribadi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Motivasi

penting dalam belajar karena setiap individu mempunyai kebutuhan (need) dan

keinginan (want).

Motivasi belajar tidak sama pada individu, motivasi dalam diri seseorang

tidak tetap, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah, bahkan motivasi dapat

hilang sama sekali. Dari kenyataan tersebut membuktikan betapa pentingnya

motivasi belajar. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai

sesuatu yang kompleks.

Page 35: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

21

Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan

kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh

energi, terarah dan bertahan lama (Suprijono, 2009: 163). Menurut Winkel (1983:

270), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri individu

yang menimbulkan kegiatan serta memberi arah pada kegiatan belajar.

Motivasi menyebabkan terjadinya perubahan energi pada diri manusia,

sehingga akan bersemangat dengan kejiwaan, perasaan dan emosi. Untuk

kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua itu didorong karena adanya

tujuan, kebutuhan atau keinginan.

b. Teori Motivasi

Teori motivasi yang telah dikembangkan sejak lama dan dapat

diimplementasikan dalam manajemen sumber daya manusia di lingkungan suatu

universitas yaitu :

1) Teori Prestasi (Achievement) dari David McClelland

Teori Prestasi yang dikenal dengan Teori Kebutuhan mencakup

kebutuhan akan prestasi (need for achievement = nAch). Kebutuhan ini

mengharuskan seorang mahasiswa untuk melakukan usaha dalam meraih prestasi

akademik melalui kegiatan belajar atau usaha lain yang mendorong dalam

pencapaian prestasi tersebut. Motivasi ini tercermin dalam orientasi mencapai

tujuan yang mengharuskan individu untuk berusaha mencapai segala sesuatu yang

diinginkan. Dengan demikian, individu akan termotivasi bila sesuatu yang

dikerjakannya dapat memberikan prestasi kepadanya. Berdasarkan teori ini,

Page 36: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

22

dijelaskan bahwa kebutuhan dapat dibangun dan dikembangkan melalui

pengalaman dan pelatihan.

2) Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg

Teori ini membagi dua faktor yang memotivasi seseorang yaitu faktor

kepuasan (intrinsic factor) dan faktor ketidakpuasan (hygiene factor). Kedua

faktor ini mendorong individu untuk berusaha mencapai kepuasan dan

menghindari ketidakpuasan. Faktor kepuasan merupakan faktor yang mendorong

seseorang untuk meraih kepuasan atau faktor yang dapat menimbulkan kepuasan

bagi seseorang, faktor tersebut meliputi achievement, penghargaan, pengakuan,

tanggung jawab, kemajuan dan kemungkinan untuk tumbuh. Faktor ketidakpuasan

merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,

faktor-faktor tersebut meliputi kebijakan universitas, status, hubungan antar

manusia, kondisi lingkungan dan keamanan lingkungan. Dalam konteks

lingkungan universitas, teori dua faktor menekankan pentingnya menciptakan

keseimbangan antara kedua faktor ini.

3) Teori Harapan dari Lewin dan Vroom

Teori dari Vroom dalam Bangun (2012) mengatakan bahwa motivasi

seseorang mengarah pada suatu tindakan yang bergantung pada kekuatan

pengharapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan

tergantung pada hasil pencapaian. Berbagai asumsi dasar yang menjadi komponen

dalam teori harapan menurut Vroom adalah :

Page 37: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

23

1. Instrumentalitas, persepsi seorang individu bahwa kinerja berhubungan

dengan penghargaan

2. Valensi, merujuk pada preferensi hasil dari sisi individu yang merupakan

respon terhadap outcome seperti perasaan positif, netral mapun negatif .

3. Ekspektasi, merujuk pada keyakinan individu berkenaan dengan

kemungkinan atau probabilitas subjektif terhadap keberhasilan.

c. Jenis- Jenis Motivasi

Menurut Oemar Hamalik (2001), belajar adalah suatu proses perubahan

tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungannya. Dalam kegiatan belajar

mengajar, motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak di dalam diri seorang

siswa untuk menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan kegiatan

belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

Macam-macam motivasi belajar yaitu :

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan dalam diri seseorang yang

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 1988).

Dilihat dari segi tujuan kegiatan belajar, motivasi intrinsik adalah ingin

mencapai tujuan yang terkandung dalam kegiatan belajar itu sendiri.

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang aktif dan berfungsi karena

adanya rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar

mengajar tetap penting sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu

dinamis dan juga mungkin komponen lain dalam proses belajar mengajar

Page 38: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

24

ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi

ekstrinsik.

d. Fakor –faktor yang mempengaruhi Motivasi belajar

Motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor . Menurut

Syaputra (2010) yaitu :

1) Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, yaitu :

a) Persepsi individu mengenai diri sendiri seseorang termotivasi atau

tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif

berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan

mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak

b) Harga diri dan prestasi faktor ini mendorong atau mengarahkan

inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang

mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status

tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu

untuk berprestasi;

c) Harapan adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini

merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi

sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan

dari perilaku.

d) Kebutuhan manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan

dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih

potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan

Page 39: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

25

seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi

respon terhadap tekanan yang dialaminya.

e) Kepuasan kerja lebih merupakan suatu dorongan efektif yang muncul

dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan

dari suatu perilaku.

2) Faktor Eksternal faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:

a) Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat

pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan

mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan

yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh

mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan .

Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau

organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau

mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku

tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu

individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran,

kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan

dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.

b) Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk

berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi

secara efektif dengan lingkungannya .

c) Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau

kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat

mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari

Page 40: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

26

satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih

besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk

berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan,

sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan .

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Winkel (2004) mengemukakan bahwa “Prestasi belajar adalah suatu

bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan

kegiatan belajarya sesuai bobot yang dicapai”. Sejalan dengan pendapat tersebut

Sudjana (2006) mengemukakan bahwa prestasi merupakan hasil-hasil belajar

yang dicapai oleh siswa dengan kriteria-kriteria tertentu”. Semantara Nasution

(2000) berpendapat bahwa “Prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai

seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat”. Prestasi belajar merupakan hasil

dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan

psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan

menggunakan instrumen tes yang relevan (Daryanto, 2010).

Aspek kognitif merupakan aspek penilaian yang menyangkut pada

kemampuan berfikir, menganalisa dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kerja

otak. Aspek afektif yaitu aspek yang berkaitan dengan sikap, nilai dan perilaku

atau lebih pada pengelolaan emosi dan rasa. Aspek psikomotorik adalah aspek

yang berkaitan dengan kemampuan fisik dalam merespon setiap informasi atau

pengetahuan baru, sering disebut dengan keterampilan olah fisik (skill). Kuh,

Kinzie, dan Buckley (2006) berpendapat bahwa keberhasilan belajar atau prestasi

Page 41: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

27

belajar mahasiswa dapat dinilai menggunakan pengukuran atas prestasi

akademiknya.

Terdapat dua macam outcome keberhasilan belajar mahasiswa, yaitu:

prestasi akademis yang ditunjukkan oleh IP dan keuntungan ekonomis serta

kualitas hidup setelah lulus kuliah. Indeks Prestasi atau yang biasa disebut dengan

IP merupakan nilai keseluruhan mata kuliah yang ditempuh mahasiswa (hasil

perkalian tingkat nilai) dibagi dengan total sks yang telah diselesaikan (Hanifah,

2001). IP bersifat kuantitatif dengan skala maksimum 4,00 IP merupakan faktor

utama dalam menentukan prestasi akademik seseorang. Hal ini dapat dilihat dari

pernyataan Hammond (2006) bahwa “a major factor in determining the positive

or negative effects of employment on the academic performance of students is

their GPA”. Kuh, Kinzie, dan Buckley (2006) juga mengatakan bahwa prestasi

akademik ditunjukkan oleh nilai IP. Dengan demikian, prestasi akademik sering

diukur dengan IP.

Perguruan Tinggi melihat keberhasilan seorang mahasiswa, diketahui

dengan nilai indeks prestasi (IP). Indeks prestasi (IP) adalah nilai kredit rata-rata

yang merupakan satuan nilai akhir yang menggambarkan nilai proses belajar tiap

semester atau dapat diartikan juga sebagai besaran atau angka yang menyatakan

prestasi keberhasilan dalam proses belajar mahasiswa pada satu semester.

Mahasiswa yang memperoleh indeks prestasi tinggi mengindikasikan bahwa

Indeks Prestasi (IP) adalah angka yang menunjukkan prestasi atau keberhasilan

studi mahasiswa dari semester pertama sampai dengan semester terakhir yang

telah ditempuh secara kumulatif.

Page 42: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

28

Banyak manfaat atau benefit yang didapat mahasiswa dengan

memperoleh indeks prestasi yang baik, antara lain mempercepat masa kuliah,

bahkan memungkinkan memperoleh beasiswa. Pada saat ini, banyak mahasiswa

yang ikut berbagai macam organisasi kemahasiswaan . Hal ini harusnya menjadi

salah satu faktor yang menyebabkan nilai indeks prestasi kumulatif harus

memenuhi nilai minimal tertentu.

b. Perhitungan Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK )

IPK dihitung pada setiap akhir semester dengan menggunakan rumus

pada gambar 1 dibawah :

Gambar. 1 Rumus Indeks Prestasi Kumulatif

( sumber : buku pedoman FIA )

Besarnya indeks prestasi (IP) dapat dihitung sebagai berikut:

IP : Indeks Prestasi, dapat berupa indeks prestasi semester dan kumulatif.

K :1 jumlah SKS masing-masing mata kuliah.

n : banyaknya mata kuliah yang diambil.

Berikut tabel yang menjelaskan tentang Pengolongkan Indeks Prestasi Kumulatif

yaitu :

Tabel. 1 Pengolongan Indeks Prestasi Kumulatif

No. Urut Jenjang program Predikat IPK

1 Diploma dan S1 Memuaskan

Sangat memuaskan

Dengan pujian

2,00 – 2,75

2,76 – 3,50

3,51 – 4,00

(Sumber buku Akademik FIA)

Page 43: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

29

Adapun penghitungan hasil belajar atau indeks prestasi seperti dalam

buku Peraturan Akademik Universitas Brawijaya Malang, tentang Cara Penilaian

dan Penentuan Nilai Akhir adalah sebagai berikut:

1) penentuan kemampuan akademik seorang mahasiswa sejauh mungkin

mempertimbangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

mencerminkan kompetensi mahasiswa melalui tugas terstruktur, kuis,

ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

2) Kegiatan terstruktur dalam keiatan penelian kemampuan akademik

suatu mata kuliah sekurang-kurangnya 2(dua) kali dalam satu

semester.

3) UTS dan UAS dilaksanakan sesuai jadawal kalender akademik.

4) Penilaian melaului semua tugas terstruktur dan ujian yang ditetapkan

akan menghasilkan nilai akhir yang akan menentukan angka huruf

mutu dan angka mutu

Tabel. 2 Nilai akhir yang akan menentukan huruf mutu dan angka mutu

Nilai angka Huruf Mutu Angka Mutu Golongan Kemampuan

>80-100 A 4 Sangat baik

>75-80 B+ 3.5 Antara sangat baik dan

baik

>69-75 B 3 Baik

>60-69 C+ 2.5 Antara baik dan cukup

>55-60 C 2 Cukup

>50-55 D+ 1.5 Antara cukup dan

kurang

>44-50 D 1 Kurang

0-44 E 0 Gagal

( Sumber Buku Pedoman Akademik FIA )

Berdasarkan pemaparan diatas, IPK merupakan faktor utama dalam

menentukan prestasi akademik mahasiswa. Prestasi akademik adalah hasil dari

berbagai macam faktor baik dari internal ataupun eksternal .Sejatinya mahasiswa

Page 44: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

30

harus berprestasi dalam semua hal pendidikan agar dapat membngun diri sendiri,

orang lain dan bangsa Indonesia.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran

dikelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu

sendiri. Faktor- faktor tersebut menurut Dalyono (2005) adalah :

1) Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu sedang

belajar, meliputi :

a) Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap

kemampuan belajar. Bila seseorang selalu tidak sehat, sakit kepala,

demam, pilek, batuk dan sebagainya, dapat mengakibatkan tidak

bergairahnya belajar. Karena itu, pemeliharaan kesehatan sangat

penting bagi setiap orang baik fisik maupun mental agar badan tetap

kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melakukan kegiatan

belajar.

b) Inteligensi dan bakat

Inteligensi dan bakat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar.

Orang yang memiliki inteligensi baik umumnya mudah belajar dan

hasilnya cenderung baik. Sebaliknya orang yang inteligensi rendah

cenderung mengalami kesulitan dalam belajar, lambat berpikir

sehingga prestasinya rendah. Bakat juga besar pengaruhnya dalam

menentukan keberhasilan belajar. Orang yang mempunyai inteligensi

Page 45: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

31

tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses

belajarnya akan lancar dan sukses.

c) Minat dan motivasi

Minat dan motivasi adalah 2 aspek psikis yang juga besar

pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar. Minat dapat timbul

dari ada daya tarik dari luar dengan juga datang dari hati dalam diri.

Motivasi merupakan daya penggerak atau pendorong untuk

melakukan sesuatu pekerjaan. Minat dan motivasi merupakan modal

yang besar untuk mencapai cita-cita atau memperoleh benda dan

tujuan yang ingin dicapai.

d) Cara belajar

Cara belajar juga mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Belajar

tanpa memperhatikan teknik dan faktor-faktor fisiologis, psikologis,

ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.

Belajar secara teratur setiap hari, pembagian waktu yang baik, cara

memilih belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan

hasil belajar.

2) Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu, meliputi :

a) Keluarga

Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak serta kerabat yang menjadi

penghuni rumah. Faktor orang tua dan faktor keadaan rumah sangat

besar pengaruhnya terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar.

b) Sekolah

Page 46: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

32

Keadaan tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan

belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, keadaan fasilitas atau

perlengkapan sekolah, keadaan ruangan, jumlah mahasiswa dalam

satu kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, semua ini mempengaruhi

keberhasilan belajar seseorang.

c) Masyarakat

Keadaan masyarakat menentukan prestasi belajar. Apabila disekitar

tempat tinggal keadaan rumah masyarakat dari orang-orang yang

berpendidikan, anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya

baik maka akan mendorong anak lebih baik belajar. Tetapi sebaliknya,

apabila tempat tinggal di lingkungan masyarakat banyak anak-anak

nakal, tidak bersekolah dan pengangguran maka akan mengurangi

semangat belajar sehinga minat untuk belajar pun berkurang.

d) Lingkungan sekitar

Keadaan tempat tinggal misalnya keadaan lingkungan, bangunan

rumah, suasana rumah sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan

sebagainya dapat mempengaruhi prestasi belajar.

B. Penelitian terdahulu

Berikut ini penelitian yang berkaitan keaktifan dalam organisasi dan

motivasi belajar terhadap pretasi belajar mahasiswa :

1. Suartini dan Sukandar (2010)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Organisasi Kemahasiswaan terhadap

Motivasi Belajar mahasiswa dalam menghadapi Era Globalisasi

memiliki variabel Keterlibatan mahasiswa pada organisasi

Page 47: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

33

kemahasiswaan sebagai variabel bebas (X) dan Motivasi belajar

mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTKUPI sebagai

variabel terikat (Y). Penelitian ini mengunakan metode penelitian

Metode deskriptif analitik korelatif. Hasil penelitian menunjukan

bahwa terdapat pengaruh yang positif signifikan antara keterlibatan

mahasiswa pada organisasi kemahasiswaan dengan motivasi belajar

mahasiswa Jurusan Pendiikan Teknik Mesin FPTK UPI Bandung.

Hipotesis tersebut dapat diterima dan memberi pengaruh yang positif

dan berarti terhadap pengelolaan kegiatan belajar pada mahasiswa

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI Bandung .

2. Sumadi (2013)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Motivasi Belajar Dan Pemanfaatan

Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada mata pelajaran

Ekonomi Kelas XI IPS Di SMA Muhamadiyah 2 Surabaya.

menunjukkan ada pengaruh secara parsial prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS di SMA Muhammadiyah 2

Surabaya. Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa motivasi belajar

menunjukkan pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa serta

menggunakan penelitian asosiatif pendekatan kuantitatif.

3. Widyatmoko (2014)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam

Organisasi dan Prestasi Belajar terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa

Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta memiliki

variabel (x1) Keaktifan mahasiswa dalam organisasi (x2) Prestasi

Page 48: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

34

belajar dan (Y) Kesiapan Kerja. Dengan metode penelitian expost

facto. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa terdapat pengaruh

positif signifikan keaktifan mahasiswa dalam organisasi terhadap

kesiapan kerja. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi memiliki

kesiapan kerja yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak aktif

dalam organisasi. Terdapat pengaruh positif signifikan prestasi belajar

terhadap kesiapan kerja. Terdapat pengaruh signifikan keaktifan

mahasiswa dalam organisasi dan prestasi belajar secara bersama-sama

terhadap kesiapan kerja.

4. Fauziyah (2015)

Penelitian ini berjudul Hubungan Motivasi Belajar Mahasiswa yang

bekerja dan tidak ekerja terhadap prestasi Akademik (IPK) dengan

variabel yang digunakan dalam penelitian ini variabel Dependen yaitu

Prestasi Belajar dan Variabel Independen yaitu Motivasi Belajar. Jenis

Penelitian ini mengunakan Deskriptif Kuantitatif. Hasil penelitian

menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara proses,

motivasi belajar dengan IPK.

5. Rahmawati (2016 )

Penelitian ini berjudul Hubungan Gaya Belajar Terhadap Indeks

Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Berdasarkan

hasil penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, tentang

hubungan gaya belajar terhadap IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)

Page 49: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

35

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dapat

Disimpulkan terdapat hubungan antara gaya belajar terhadap IPK

(Indeks Prestasi Kumulatif) mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung. Gaya belajar kinestetik dominan digunakan

dibandingan gaya belajar yang lainnya. Kategori IPK sangat

memuaskan lebih dominan.

Tabel 3. Ringkasan Penelitian Terdahulu

No

Judul Penelitian

Nama

Peneliti

Variabel

Metode

Penelitian

Hasil

1 Pengaruh

Organisasi

Kemahasiswaan

terhadap Motivasi

Belajar mahasiswa

dalam menghadapi

Era Globalisasi

Suartini,

Sukandar

(2010)

(X) dan

Motivasi belajar

mahasiswa pada

Jurusan

Pendidikan

Teknik Mesin

FPTKUPI

sebagai variabel

terikat (Y)

Metode

deskriptif

analitik

korelatif

menunjukan bahwa terdapat

pengaruh yang positif

signifikan antara keterlibatan

mahasiswa pada organisasi

kemahasiswaan dengan

motivasi belajar mahasiswa

Jurusan Pendiikan Teknik

Mesin FPTK UPI Bandung.

Hipotesis tersebut dapat

diterima dan memberi

pengaruh yang positif

2 Pengaruh Motivasi

Belajar Dan

Pemanfaatan

Fasilitas Belajar

Terhadap Prestasi

Belajar Siswa

Pada mata

pelajaran Ekonomi

Kelas XI IPS Di

SMA

Muhamadiyah 2

Surabaya

Sunadi (

2013)

(X1) motivasi

belajar

(X2)pemanfatan

fasilitas belajar

(Y) prestasi

belajar

penelitian

asosiatif

pendekatan

kuantitatif.

terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara motivasi

belajar dan pemanfaatan

fasilitas belajar Terhadap

Prestasi Belajar siswa

Page 50: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

36

3 Pengaruh

Keaktifan

Mahasiswa dalam

Organisasi dan

Prestasi Belajar

terhadap Kesiapan

Kerja Mahasiswa

Jurusan

Pendidikan

Ekonomi

Universitas Negeri

Yogyakarta

Widyatm

oko

(2014)

(x1) Keaktifan

mahasiswa

dalam organisasi

(x2) Prestasi

belajar dan (Y)

Kesiapan Kerja

metode

penelitian

expost facto

bahwa terdapat pengaruh

positif signifikan keaktifan

mahasiswa dalam organisasi

terhadap kesiapan kerja.

Mahasiswa yang aktif dalam

organisasi memiliki kesiapan

kerja yang lebih tinggi

daripada mahasiswa yang

tidak aktif dalam organisasi.

Terdapat pengaruh positif

signifikan prestasi belajar

terhadap kesiapan kerja.

Terdapat pengaruh signifikan

keaktifan mahasiswa dalam

organisasi dan prestasi belajar

secara bersama-sama

terhadap kesiapan kerja.

4 Hubungan

Motivasi Belajar

Mahasiswa yang

bekerja dan tidak

ekerja terhadap

prestasi Akademik

(IPK )

Fauziyah

(2015)

(X)

Prestasi Belajar

(Y)

Prestasi belajar

Jenis

Penelitian

ini

mengunaka

n Deskriptif

Kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukan

adanya pengaruh positif dan

signifikan antara proses,

motivasi belajar dengan IPK.

5 Hubungan Gaya

Belajar Terhadap

Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK)

Mahasiswa

Fakultas

Kedokteran

Universitas

Lampung.

Rahmaw

ati

(2016)

(X)

Gaya belajar

(y)IPK

metode

penelitian

analitik

dengan

pendekatan

cross

sectional

Adanya pengaruh positif dan

signifikan antara gaya belajar

dan Prestasi belajar ( IPK )

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan tinjauan teorotis yang dipaparkan terdapat Model konseptual

dalam penelitian ini meggambarkan fenomena dengan jelas dan dapat

dimengerti mengenai sesuatu yang akan diteliti. Model konseptual disusun

berdasarkan semua teori yang telah dikemukakan. Dalam penelitian ini

teradapat tiga konsep yaitu konsep keaktifan organisasi, motivasi belajar dan

prestasi belajar. Menurut Singarimbun (1995) konsep diartiakan sebagai suatu

Page 51: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

37

istilah yang digunakan untuk mengambarkan secara abstrak, kejadian, keadaan,

kelompok atau individu ysng menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Dari

pengertian diatas dapat dijabarkan model konseptual penelitian ini

Gambar. 2 Kerangka Konseptual Penelitian

D. Pengembangan Hipotesis

Zulganef (2008) Mendefinisikan hipotesis adalah kesimpulan atau

jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang dibuat berdasarkan

kerangka pemikiran, maka hipotesis juga dapat dinamakan teori peneliti. Dari

gambar konseptual diatas dapat dipastikan bahwa prestasi belajar dipengaruhi

oleh Keaktifan mahasiswa dalam Organisasi dan Motivasi belajar. Faktor

motivasi merupakan faktor instrinsik atau faktor yang berasal dari dalam.

Sedangkan faktor Organisasi merupakan faktor ekstrinsik atau faktor yang

berasal dari luar. Namun sejatinya kedua faktor tersebut saling memiliki

keterkaitan terhadap prestasi belajar dengan hasil indeks prestasi yag

memuaskan.

a. Pengaruh Keaktifan mahasiswa dalam organisasi terhadap Prestasi

belajar

Y

Prestasi Belajar

X1 Keaktifan mahasiswa dalam Organisasi

X2

Motivasi Belajar

Page 52: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

38

Organisasi merupakan bentuk wadah untuk mahasiswa untuk

menyalurkan bakat individu mahasiswa. Seperti Schein (1992) Bentuk

koordinasi segala aktivitas yang rasional oleh sejumlah orang untuk

mencapai tujuan melalui pembagian dalam orgaisasi serta tanggungjawab

masing-masing. Semakin mahasiswa aktif dalam keorganisasian maka ada

dampak terhadap tingkat intelek kualitasnya dan prestasinya dibandingan

dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi. Oleh Karena itu

keaktifan mahasiswa dalam organisasi mempunyai pengaruh terhadap

indeks prestasi kumulatif pada mahasiswa.

Heryani (2010) menguji bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara Keaktifan Mahasiswa Dalam Organisasi Ekstrakulikuler

Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pengurus Ormawa.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut

:

H1: Keaktifan Organisasi berpengaruh terhadap Indeks Prestasi

Akademik.

b. Pengaruh Motivasi belajar terhadap Prestasi belajar

Menurut Bangun (2012) motivasi adalah suatu kondisi yang

mendorong orang lain untuk dapat melaksanakan tugas-tugas sesuai

dengan fungsinya. Djamarah (2002) mengartikan motivasi sebagai suatu

pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

aktivitas yang nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Secara lebih rinci

dijelaskan bahwa motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk

Page 53: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

39

dorongan yang timbul pada diri seseorang secar sadar ataupun tidak sadar

untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Dalam penelitiaanya, Suartini dan Sukandar (2010) membuktikan

pengaruh Organisasi Kemahasiswaan terhadap Motivasi Belajar

mahasiswa. Hanifah (2001) berpendapat bahwa proses belajar akan selalu

berawal dari adanya motivasi dan tujuan yang dimaksudkan untuk

memberi arah bagi pencapaian tujuan yang ingin diperoleh. Memahami

hubungan antara motivasi dan prestasi akademik, individu menyadari

bahwa motivasi merupakan cikal baka atau penggerak dalam menggapai

prestasi. Sejatinya, motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi (Suprijono, 2013).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumadi (2013) terkait dengan

motivasi belajar menunjukkan pengaruh positif terhadap prestasi belajar

siswa. Mahasiswa dengan motivasi yang tinggi akan berusaha lebih giat

dan mengupayakan hasil yang maksimal. Oleh karena itu motivasi belajar

merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran bagi mahasiswa.

Diperkuat oleh penelitian Fauziyah (2015) yaitu Hubungan Motivasi

Belajar Mahasiswa yang bekerja dan tidak ekerja terhadap prestasi

Akademik (IPK, menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan

antara proses, motivasi belajar dengan IPK. Berdasarkan uraian diatas,

maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini :

H2: Motivasi Belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.

X1

Keaktifan Organisasi

Page 54: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

40

H1

H2

Gambar. 3 Hipotesis Peneltian

X2

Motivasi Belajar

Y

Prestasi Belajar

Page 55: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif karena penelitian ini

disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006)

yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut

menguakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

tersebut, serta penampilan hasilnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode explanatory research. Menurut (1999) penelitian eksplanatori

(explanatory research) adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana

suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Variabel yang diuji dalam

penelitin ini adalah vriabel keaktifan mahasiswa dalam organisasi, variabel

motivasi belajar dan variabel prestasi belajar.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya Malang yang beralamatkan di Jl. Veteran, Ketawanggede, Kec.

Lowokwaru, Kota Malang, 2017. Alasan peneliti melakukan pemilihan lokasi di

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya merupakan Fakultas Ilmu

Administrasi tertua di Indonesia serta banyaknya mahasiswa aktif Organisasi

bertambah tiap tahunnya khususnya untuk Program Studi Perpajakan dan

merupakan satu-satunya Program Studi Perpajakan S1 di Indonesia .

Page 56: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

42

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2009) adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006), populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan

Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi dengan kategori ikut dan

aktif organisasi .

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 2006: 131). Menurut Sugiyono (2013), sampel adalah sebagian dari

populasi atau bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Pengambilan sampel yang akan diambil harus representatif. Representatif

artinya harus dapat menggambarkan keadaan populasi yang seharusnya.

Bugin, (2011) menjelaskan Metode sampling adalah membicarakan

bagaimana menata berbagai teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel

penelitianya, bagaimana meracang tata cara pengambilan sampel agar menjadi

sampel yang representatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

dengan cara non probability sampling design yaitu purposive sampling. Non

probability sampling design menurut Sugiyono ( 2010) adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan purposive

Page 57: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

43

sampling menurut Sugiyono ( 2010) adalah teknik pengambilan sampel sumber

data dengan pertimbangan dan tujuan tertentu dengan ketentuan :

1) Angkatan 2014 – 2016

i. Aktif Organisasi

Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program

Studi Perpajakan untuk angkatan 2014 – 2016. Dengan mengunakan metode

rumus Slovin dengan taraf kesalahan 10%, di rumus :

n = N

1+ Ne2

Keterangan :

n =

Ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = Persentase kelonggaran 10%

Dalam jumlah populasi sebanyak orang maka jumlah sampel penelitian

adalah :

n = 803

1+ 803(0,1)2

n = 803

9,03

n = 88,92 = 89

Berdasarkan rumus diatas maka sampel penelitian yang dibulatkan

sebanyak 89 orang . Setelah menentukan jumlah sampel tersebut peneliti

mengelompokan sampel mengunakan teknik teknik klaster atau Cluster

Page 58: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

44

Sampling.

Tabel 4. Pengelompokan Sampel

No Angkatan Populasi Perhitungan Sampel

1 2014 254 254/803 x 89 =28,1 = 28

2 2015 262 262/803 x 89 = 29,0 = 29

3 2016 287 287/803 x 89 = 31,8 = 32

Berdasarkan tabel 4 diatas peneliti menentukan jumlah sampel tersebut

adalah 89 orang peneliti mengelompokan sampel mengunakan teknik teknik

klaster atau Cluster Sampling. Menurut Sugiyono (2008) pengambilan sampel

berdasarkan cluster atau kelompok tertentu. ini memilih sampel bukan

didasarkan pada individual, tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah, atau

kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Angket (Kuesioner)

Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

2013: 199). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

Page 59: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

45

(Sugiyono, 2009). Dengan skala Likert, maka variabel yang akan

diukur dijabarkan menjadi indikator, kemudian indikator dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item- item instrumen yang berupa

pernyataan atau pertanyaan. Selanjutnta item- item pada kuisioner

akan di uji mengunakan uji pilot. Uji Pilot adalah uji yang dilakukan

untuk meyakinkan bahwa item-item kuisioner sudah benardan dapat

dipahami serta memberi komentar apakah kuisioner sudah jelas dan

dapat di pahami (Jogiyanto Tujuan dilakukannya uji pilot ini adalah

untuk memperoleh nilai nrealibilitas dan validitas pertanyaan.

Ukuran responden 2008). untuk uji pilot ini 89 responden

Tabel . 5

Alternatif jawaban Keaktifan dalam organisasi, Motivasi belajar

dan prestasi belajar dengan skala likert

Menurut Sugiyono (2016) skala likert digunakan karena mempunyai

berbagai pertimbangan sebagai berikut:

Jawaban Nilai

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Page 60: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

46

a. Mempunyai banyak kemudahan, seperti dalam menyusun pernyataan

memberi skor, serta skor yang lebih tinggi tarafnya mudah dibandingkan

dengan skor yang lebih rendah.

b. Mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan berdasarkan intensitas

sikap tertentu.

c. Luwes dan fleksibel.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis, gambar, maupun elektronik (Nana Syaodih Sukmadinata,

2005). Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data Indeks Prestasi dan jumlah mahasiswa jurusan

program studi perpajakan yang menjadi anggota Organisasi periode

2016. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar penelitian lebih mudah dan

hasilnya mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2013). Penelitian ini

menggunakan instrumen berupa kuesioner (angket) yang memuat

pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diajukan kepada mahasiswa

Fakultas Ilmu Administrasi Program Studi Perpajakan Universitas

Brawijaya Malang.

E. Definisi Operasional Variabel

Dalam kaitannya dengan penelitian, definisi operasional memberikan arti

Page 61: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

47

dari suatu variabel. Variabel operasional juga mempermudah untuk mengukur

variabel sehingga menghasilkan indikator empiris. Definisi operasional variabel

dan indikator dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2011) variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atas timbulnya

variabel terikat ( dependen ).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah :

a. Variabel Keaktifan mahasiswa dalam Organisasi ( X1 )

Organisasi merupakan bentuk wadah untuk mahasiswa untuk

menyalurkan bakat individu mahasiswa. Semakin mahasiswa aktif

dalam keorganisasian maka ada dampak terhadap tingkat intelek

kualitasnya dan prestasinya dibandingan dengan mahasiswa yang

tidak mengikuti organisasi. Variabel keaktifan mahasiswa dalam

organiasi dalam penelitian ini mengunakan indikator yang bersumber

dari Herdian ( 2016 ) dengan aspek organisasi yaitu :

1) Kedisplinan saat organisasi

2) Aktifitas keseharian diorganisasi

3) Tanggung jawab dalammemperoleh amanah

4) Pengerak antar tim dalam organisasi

5) Keterlibatan diorganisasi

b.Variabel Motivasi Belajar ( X2 )

Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu. Dikaitkan

indeks prestasi kumulatif, ketika mahasiswa memiliki motivasi

Page 62: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

48

belajar yang baik, maka hasilnya mahasiswa memiliki indeks prestasi

kumulatif yang tinggi. Variabel motivasi belajar dalam penelitian ini

mengunakan indikator yng bersumber dari Uno (2007) dengan

indikator yaitu :

1) adanya hasrat dan keinginan berhasil,

2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,

3) adanya harapan dan cita-cita masa depan,

4) adanya penghargaan dalam,

5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan

5) adanya lingkungan belajar yang kondusif

c.Variabel Dependen ( terikat )

Menurut Sugiyono ( 2011:59 ) Variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar ( Y ).

Prestasi belajar dipengaruhi oleh Organisasi dan Motivasi. Faktor

Motivasi merupakan faktor instrinsik atau faktor yang berasal dari

dalam. Sedangkan faktor Organisasi merupakan faktor ekstrinsik

atau faktor yang berasal dari luar. Namun sejatinya kedua faktor

tersebut saling memiliki keterkaitan terhadap hasil prestasi belajar.

Variabel prestasi belajar dalam penelitian ini mengunakan indikator

yng bersumber dari Daryanto (2010) dengan indikator yaitu :

1) Ranah Cipta (Kognitif)

a. Pengamatan

b. Ingatan

Page 63: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

49

c. Pemahaman

d. Penerapan

e. Analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara teliti)

f. Sintesis (membuat panduan baru dan utuh)

2) Ranah Rasa (Afektif)

a. Penerimaan

b. Sambutan

c. Apresiasi (sikap menghargai)

d. Internalisasi (pendalaman)

e. Karaktirasasi

3) Ranah Karsa (Psikomotor))

a. Keterampilan bergerak dan bertindak

b. Kecakapan kespresi verbal dan non verbal

Tabel 5. Variabel dan Indikator Peneitian

Variabel

Penelitian

Indikator

Sumber

Variabel (Y)

:

Prestasi

belajar

1) Ranah Cipta (Kognitif)

2) Ranah Rasa (Afektif)

3) RanahKarsa (Psikomotor)

Muhibbin Syah,

(2008)

Variabel 1) Kedisplinan saat David Herdian,

Page 64: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

50

(X1)

Keaktifan

Organisasi

organisasi

2) Aktifitas keseharian

diorganisasi

3) Tanggung jawab dalam

memperoleh amanah

4) Pengerak antar teman

dalam organisasi

5) Keterlibatan diorganisasi

(2016)

Variabel

(X2) :

Motivasi

Belajar

(1)adanya hasrat dan

keinginan berhasil,

(2) adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar,

(3) adanya harapan dan cita-

cita masa depan,

(4) adanya penghargaan

dalam,

5)adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar, dan

(5) adanya lingkungan

belajar yang kondusif

uno, (2007)

E. Teknik Analisis Data

Page 65: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

51

1. Analisi Kuantitatif

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang, terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Uji reliabilitas

adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu

gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil

pula alat pengukur tersebut. Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan

alat bantu program komputer yaitu SPSS for Windows 23 dengan

menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam pengambilan keputusan

reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih

besar dari 0,6 (Ghozali, 2001).

b. Uji Validitas

Valid berarti insrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang

hendak diukur (Ferdinand, 2006). Validitas yang digunakan dalam penelitian

ini (content validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan

apa yang akan diukur (Ferdinand, 2006). Biasanya digunakan dengan

menghitung korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total

(Sugiyono, 2004). Dalam melakukan pengujian validitas, digunakan alat ukur

berupa program komputer yaitu SPSS for Windows 23, dan jika suatu alat ukur

mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya

Page 66: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

52

maka dikatakan alat skor tersebut adalah valid (Ghozali, 2001).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang

muncul pada model regresi berganda yaitu adanya pengaruh multikolinearitas,

heteroskedastisitas, auto korelasi, normalitas.

a. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan antara variabel bebas. Dengan menggunakan analisis

korelasi Product Moment akan diperoleh harga interkorelasi antar

variabel bebas. Jika harga interkorelasi antar variabel bebas lebih

kecil atau sama dengan 0,800 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Kesimpulannya jika terjadi multikolinearitas antar variabel bebas

makauji regresi ganda tidak dapat dilanjutkan. Akan tetapi jika

tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas maka uji regresi

ganda dapat dilanjutkan. Rumus yang digunakan untuk uji

multikolinearitas adalah rumus korelasi Product Moment dari

Pearson.

b. Uji heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

yang ditemukan terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain (Gozali, 2001:70). Model

regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas

Page 67: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

53

pada model regresi menurut Gozali (2001:70) adalah Melihat grafik

plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya

(ZRESID). Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat dan tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara ZRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized.

c. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada

sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali,2001).

Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari

data normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji

normalitas data adalah (Ghozali,2001):

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

Page 68: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

54

menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Berganda Analisis linear berganda adalah alat analisis peramalan nilai

pengaruh dua variable bebas atau lebih terhadap satu variable terikat.

Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Y = variabel dependen ( prestasi belajar atau IPK )

X1 = variabel independen (Organisasi)

X2 = variabel independen (motivasi belajar)

a = bilangan konstanta

b1 , b2 = koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka terjadi peningkatan dan bila b (-) maka

terjadi penurunan.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji F ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas

(karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan) secara bersama-sama terhadap

variabel terikat (motivasi kerja). Rumus yang digunakan adalah: (Sugiyono,

2005:223) .

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Page 69: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

55

F = R2 / k

(1- R2 )/ n – k - 1

Keterangan:

F = F hitung

R = Koefisien korelasi berganda

k = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah sampel

Kaidah pengujian siginifikansi: jika Sig F < level of significant (a), maka

hasilnya signifikan dan berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan jika

Fhitung < Ftabei atau Sig F > level of significant (a), maka hasilnya tidak

signifikan dan berarti Ho diterima dan Ha ditolak:

1. Variabel Keaktifan mahasiswa dalam Organisasi (Xi) terhadap

prestasi beljar (Y)

Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel

Organisasi (X1) terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (Y).

Ha : bi f 0, artinya ada pengaruh yang signifikan dari Organisasi (X1)

terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (Y).

2. Variabel Motivasi Belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y)

Ho : b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel

Motivasi belajar (X2) terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (Y).

Ha : b2 = 0, artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel

Motivasi belajar (X2) terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (Y).

b. Uji Parsial (Uji t )

Page 70: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

56

Pengujian hipotesis secara statistik yang dilakukan terhadap data-data yang

berhubungan dengan permasalahan adalah pengujian dengan uji signifikan, untuk

menguji secara statistik harus melalui proses yang disebut testing hipotesis.

Adapun uji hipotesis yang akan digunakan dalam uji t yang merupakan uji

hipotesis secara parsial yaitu sebagai berikut: (Hasan, 2002:124)

t = b1- B1

Sb1

Keterangan:

t = thitung

bt = Nilai koefisien regresi

B, = Nilai koefisien regresi untuk populasi

Sb1= Simpangan Baku koefisien regresi (0,05)

Kaidah pengujian siginifikansi: jika thitung > ttabei atau Sig t < level of

significant (a), maka hasilnya signifikan dan berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

Sedangkan jika thitung < ttabei atau Sig t > level of significant (a), maka hasilnya

tidak signifikan dan berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Alat Uji t ini digunakan

untuk menguji hipotesis:

1. Variabel Keaktifan mahasiswa dalam Organisasi (X1) terhadap

prestasi belajar (Y)

Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel

Organisasi (Xi) terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (Y).

Page 71: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

57

Ha : bi = 0, artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel

Keaktifan mahasiswa dalam Organisasi (X1) terhadap prestasi belajar

(Y).

2. Variabel Motivasi Belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y)

Ho : b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel

motivasi belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y)

Ha : bi = 0, artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel

motivasi belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y).

5. Koefisien Determinasi ( R2)

Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam merengkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang medekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relative

rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,

sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai

koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013:97).

Dalam kenyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang

dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati (2003) dalam (Ghozali,

2013:97-98) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai

adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R

2 = 1, maka

Page 72: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

58

Adjusted R2 = R

2 = 1 sedangkan jika nilai R

2 = 0, maka adjusted R

2 = (1-k)(n-k).

Jika k > 1, maka adjusted R2 akan bernilai negatif.

Page 73: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

60

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif karena penelitian ini

disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006)

yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut

menguakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

tersebut, serta penampilan hasilnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode explanatory research. Menurut Umar (1999) penelitian

eksplanatori (explanatory research) adalah penelitian yang bertujuan untuk

menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya

atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Variabel yang

diuji dalam penelitin ini adalah vriabel keaktifan mahasiswa dalam organisasi,

variabel motivasi belajar dan variabel prestasi belajar.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana penelitian dilakukan.

Adapun penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah di Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya, Jalan Mayjen Haryono No. 263 Malang

dengan pertimbangan mahasiswa yang akan dijadikan responden merupakan

mahasiswa FIA sendiri. Karena FIA merupakan Fakultas Ilmu Administrasi tertua

di Indonesia. Selain itu Program Studi Perpajakan merupakan program studi yang

telah didirikan sejak tahun 2010 dan banyak mahasiswa ikut organisasi tiap

Page 74: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

61

tahunnya sehingga peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh keaktifan mahasiswa

dalam organisasi dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa

Program Studi Perpajakan.

C. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran

1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel didasarkan pada tujuan penelitian dan teori-

teori yang relevan. Landasan teori ini sangat penting terutama untuk menjamin

validitas isi (content validity) dari instrumen yang akan dikembangkan

Variabel penelitian itu sendiri dikembangkan dari konsep (teori), dan variabel

itu dibentuk oleh dimensi. Dimensi itu dibentuk oleh indikator-indikator

penelitian dan indikator penelitian itu dibentuk oleh item (Agung, 2012).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua definisi operasional varibel,

yaitu:

a) Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel dependen (Agung, 2012).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi (X1)

Organisasi merupakan bentuk wadah untuk mahasiswa untuk

menyalurkan bakat individu mahasiswa. Semakin mahasiswa aktif

dalam keorganisasian maka ada dampak terhadap tingkat intelek

kualitasnya dan prestasinya dibandingan dengan mahasiswa yang

tidak mengikuti organisasi. Variabel keaktifan mahasiswa dalam

Page 75: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

62

organiasi dalam penelitian ini mengunakan indikator yang bersumber

dari Davis dan Newstroom (1996) dengan aspek organisasi yaitu :

1. Kedisplinan saat organisasi

2. Aktifitas keseharian diorganisasi

3. Tanggung jawab dalammemperoleh amanah

4. Pengerak antar tim dalam organisasi

5. Keterlibatan diorganisasi

2. Motivasi (X2)

“Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang

mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan

tertentu guna mencapai suatu tujuan” (Suprihanto, dkk., 2002:31).

Setiap mahasiswa memiliki motivasi untuk melakukan kegiatan-

kegiatan tertentu, salah satu contoh adalah motivasi yang dimiliki

mahasiswa dalam menentukan karir setelah menyelesaikan studi.

Variabel motivasi belajar dalam penelitian ini mengunakan

indikator yng bersumber dari Uno (2007) dengan indikator yaitu :

1. adanya hasrat dan keinginan berhasil,

2. adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,

3. adanya harapan dan cita-cita masa depan,

4. adanya penghargaan dalam,

5. adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan

6. adanya lingkungan belajar yang kondusif

Page 76: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

63

b) Variabel Terikat (Dependent Variable )

Variabel terikat merupakan variabel yang ditentukan atau dipengaruhi

atau tergantung oleh variabel bebas (Agung, 2012:18). Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah prestasi belajar ( Y ). Prestasi belajar

dipengaruhi oleh Organisasi dan Motivasi. Faktor Motivasi merupakan

faktor instrinsik atau faktor yang berasal dari dalam. Sedangkan faktor

Organisasi merupakan faktor ekstrinsik atau faktor yang berasal dari

luar. Namun sejatinya kedua faktor tersebut saling memiliki

keterkaitan terhadap hasil prestasi belajar. Variabel prestasi belajar

dalam penelitian ini mengunakan indikator yang bersumber dari Syah

dalam Daryanto (2010) dengan indikator yaitu :

1) Ranah Cipta (Kognitif)

a. Pengamatan

b. Ingatan

c. Pemahaman

d. Penerapan

e. Analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara teliti)

f. Sintesis (membuat panduan baru dan utuh)

2) Ranah Rasa (Afektif)

a. Penerimaan

b. Sambutan

c. Apresiasi (sikap menghargai)

d. Internalisasi (pendalaman)

Page 77: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

64

e. Karaktirasasi

3) Ranah Karsa (Psikomotor))

a. Keterampilan bergerak dan bertindak

b. Kecakapan kespresi verbal dan non verbal

2. Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan skala likert, yakni skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang, atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial (Agung,2012). Jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif.

Skala likert merupakan skala untuk pengukuran variabel yang didesain untuk

menelaah seberapa kuat subyek yang setuju atau tidak setuju dengan pernyataan

pada instrumen penelitian yaitu kuisioner. Susunan skala likert dalam peneltian ini

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Susunan Skala Likert Penelitian

No. Skala Keterangan

1. 5 Sangat setuju (SS)

2. 4 Setuju (S)

3. 3 Ragu-ragu (RR)

4. 2 Tidak setuju (TS)

5. 1 Sangat tidak setuju (STS)

Sumber : Agung (2012)

Tabel 3. Variabel, Indikator dan Item

Variabel Item Sumber

Keaktifan

Mahasiswa

dalam

Organisasi

(X1)

1) Kedisplinan saat organisasi

2) Aktifitas keseharian diorganisasi

3) Tanggung jawab dalam memperoleh amanah

4) Pengerak antar teman dalam

organisasi

5) Keterlibatan diorganisasi

Herdian (2016)

Page 78: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

65

Variabel Item Sumber

Motivas (X2)

1) adanya hasrat dan keinginan

berhasil,

(2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,

(3) adanya harapan dan cita-cita

masa depan,

(4) adanya penghargaan dalam,

5) adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar, dan

(5) adanya lingkungan belajar yang

kondusif

uno, (2007)

Variabel Item Sumber

Prestasi

Belajar (Y)

1) Ranah Cipta (Kognitif)

2) Ranah Rasa (Afektif)

3) RanahKarsa (Psikomotor) Syah, (2008)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Agung,

2012:32). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Program

Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

angkatan tahun 2014 sampai dengan 2016 dan Aktif Organisasi (Himapajak

dan Tax Center). Gambaran mengenai populasi dapat dilihat pada Tabel 4

dibawah ini.

Tabel 4 Mahasiswa Aktif Program Studi Perpajakan

Angkatan Jumlah

2014 158

2015 150

Page 79: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

66

2016 135

Total 443

Sumber : Akademik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, 2017

Peneliti mengambil populasi yaitu mahasiswa Program Studi Perpajakan

mulai tahun angkatan 2014 sampai dengan 2016 karena mahasiswa Program

Studi Perpajakan tahun angkatan 2014 telah mengikuti berbagai macam

organisasi, sehingga saat ini seharusnya mahasiswa angkatan 2014 sudah

memiliki cara belajar yang baik, khusunya untuk mendapatkan prestasi belajar

yang memuaskan. Sedangkan untuk mahasiswa tahun angkatan 2015 dan 2016

yang saat ini baru memulai organisasi agar dapat mengatur waktunya dalam

mengikuti organisasi dan belajar.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono dalam Agung 2012:32). Bila ukuran populasi besar, maka

pengambilan sampel dapat mewakili dari populasi tersebut. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan Sampling

Nonprobability (Nonprobability Sampling), yaitu teknik pengambilan sampel

yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Agung 2012). Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif angkatan 2013-2015

Program Studi Perpajakan. Pada penelitian ini cara yang digunakan oleh

peneliti dalam pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin yakni sebagai

berikut:

= 81,58 dibulatkan 82

Page 80: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

67

Keterangan :

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

e : persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

Sampel yang masih bisa ditolerir atau diinginkan yaitu 10% = 0,1

Selanjutnya teknik sampling yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah teknik Probability sampling jenis Proportionale stratified random

sampling yaitu teknik yang digunakan apabila populasi mempunyai anggota

atau unsur yang tidak homogen dan berstrata proporsional. Rumus digunakan

oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik Probability sampling jenis

Proportionale stratified random sampling adalah:

=

Keterangan :

ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi seluruhnya

Sehingga dapat diperoleh jumlah sampel yang dapat diambil pada tiap-

tiap angkatan adalah sebagai berikut:

Angkatan tahun 2014 = (158/443) . 82 = 29,24dibulatkan 29

Angkatan tahun 2015 = (150/443) . 82 = 27,76 dibulatkan 28

Angkatan tahun 2016 = (135/443) . 82 = 24,98 dibulatkan 25

Berdasarkan perhitungan diatas, maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebesar 82 responden.

Page 81: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

68

E. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu data

kuantitatif. Dimana data kuantitatif itu sendiri diartikan seluruh informasi

yang dikumpulkan dari lapangan yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka,

atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Data kuantitatif dalam

penelitian ini berasal dari jawaban responden yang disajikan menggunakan

skala likert melalui kuisioner (Agung, 2012:59). Skala likert yang digunakan

dalam penelitian ini sesuai dengan Tabel 2.

2. Sumber Data

Sumber data dapat digolongkan menjadi dua, yakni data primer dan data

sekunder.

a) Data Primer

Data primer adalah data yang diperolah atau dikumpulkan oleh

peneliti atau lembaga tertentu langsung dari sumbernya, dicatat dan

diamati untuk pertama kalinya dan hasilnya digunakan langsung untuk

memecahkan persoalan yang akan dicari jawabannya (Agung 2012).

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari

kuisioner yang diberikan kepada mahasiswa aktif Program Studi

Perpajakan angkatan 2014-2016 dan aktif organisasi di FIA (

Himapajak, Tax Center )

b) Data Sekunder

Page 82: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

69

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti secara tidak langsung, baik berupa keterangan maupun literatur

yang ada hubungannya dengan penelitian (Agung 2012). Sumber data

sekunder yang digunakan peneliti berasal dari bahan bacaan dan bahan

pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini seperti jumlah mahasiswa

Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya tahun angkatan 2014-2016.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa, keterangan-keterangan dan

karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang menunjang

atau mendukung penelitian (Agung,2012:61). Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan angket (kuisioner) dan dokumentasi.

a) Angket (Kuisioner)

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Agung, 2012:63). Peneliti memperoleh data dengan

menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa aktif Program Studi Perpajakan

dan aktif organisasi FIA ( Himapajak dan Tax Center ) sebagai responden.

b) Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditunjukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang

digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat,

catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya (Agung, 2012:66).

Page 83: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

70

Dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian ini adalah data jumlah

mahasiswa Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi tahun 2014-

2016, profil berdirinya Program Studi Perpajakan dan visi misi Program Studi

Perpajakan. Adapun informasi tersebut diperoleh dari pihak akademik dan

pihak jurusan.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas adalah tingkat ketepatan,

keteltian atau keakuratan sebuah instrumen (Agung,2012). Dengan menggunakan

instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan

hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Instrumen yang reliabel belum

tentu valid. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas

instrumen. Oleh karena itu walaupun instrumen yang valid umumnya pasti

reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan (Agung, 2012:48).

1. Uji Validitas

Validitas adalah pernyataan sampai sejauh mana data-ata yang ditampung

pada suatu kuisioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen yang

valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data dalah valid

(Agung, 2012:48). Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada

pernyataan-pernyataan pada kuisioner yang tidak valid sehingga harus

dilakukan penggantian.

Page 84: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

71

Instrumen dianggap valid bila nilai koefisien korelasi (r) > 0,3 dan

signifikan lebih kecil atau sama dengan 0,05 (α ≤ 0,05). Begitu juga

sebaliknya, jika nilai koefisien korelasi lebih dari 0,05 (r > 0,05) maka

instrumen tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah

instrumen. Jadi reliabilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara

konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur

pada waktu yang berlainan (Agung, 2012:51).

Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu

gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama,

jadi alat yang reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama

(Nasution, 2007:77). Suatu instrumen dikatakan reliable apabila memiliki

koefisien reliabilitas lebih dari 0,6 (α > 0,6).

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010:206).

Tujuan dari analisis ini adalah membuat suatu deskripsi dari data yang

diperoleh, kemudian data tersebut diolah dan ditabulasikan ke dalam tabel

serta diinterprestasikan dalam bentuk angka dan persentase.

Page 85: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

72

2. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi, variabel,

terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal. Uji normalitas ini

dilakukan dengan pengujian Kolmagorov-Smirnov Test terhadap setiap

variabel. Sebuah data dikatakan normal apabila memiliki nilai probabilitas

lebih dari 0,05 (> 0,05) (Ghozali, 2016).

b) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Suatu model regresi

dikatakan memenuhi syarat apabila tidak terjadi multikolinaeritas, artinya

tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor) untuk mengetahui ada

atau tidaknya multikolonieritas. Apabila nilai VIF kurang dari 10 (< 10) atau

nilai Tolerance lebih dari 0,1 (> 0,1) maka tidak terjadi multikolinearitas

diantara variabel bebas (Ghozali, 2016).

c) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka

disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka terjadi heteroskedastisitas.

Model regresi dikatakan baik apabila terjadi homokedastisitas, dengan kata

lain tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Page 86: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

73

3. Analisis Regresi Berganda

Jika parameter dari suatu hubungan fungsional antara satu variabel

dependen dengan lebih dari satu variabel ingin diestimasikan, maka analisis

yang digunakan adalah analisis regresi berganda (Ghozali,2016). Persamaan

dari analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y : Variabel terikat

X1, X2 : Variabel bebas

a : Konstanta

b1, b2 : Koefisien Regresi setiap variabel bebas

e : error yang ditolerir (5%)

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Sidik,

2009:189). Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu (0 < R <

1), dimana semakin tinggi nilai R2 suatu regresi yakni semakin mendekati 1,

maka kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel

terikat semakin tepat.

b. Uji Signifikansi Simultan (F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat.

Page 87: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

74

Uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh simultan menggunakan

ketentuan sebagai berikut:

a. Probabilitas > 0,05 atau Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

b. Probabilitas < 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

c. Uji Parsial (t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan apakah dalam model regresi

variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat.

Uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh parsial menggunakan ketentuan

sebagai berikut:

a. Probabilitas > 0,05 atau thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

b. Probabilitas < 0,05 atau thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 88: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

75

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Fakultas Ilmu Administrasi

Sejarah Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) tidak dapat dipisahkan dari

sejarah Universitas Brawijaya (UB), karena berada di bawah naungannya.

Universitas Brawijaya yang berkedudukan di Kota Malang, Jawa Timur, didirikan

pada tanggal 5 Januari 1963 dengan Surat Keputusan Menteri PTPIP RI Nomor: 1

tahun 1963, kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor: 196 tahun 1963 tertanggal 23 September 1963. Sejarah

berdirinya FIA UB diawali dengan dibukanya Fakultas Administrasi Niaga (FAN)

yang didirikan pada tanggal 15 September 1960 merupakan embrio dari Fakultas

Ilmu Administrasi. Pimpinan FAN pada saat itu adalah Drs. Soejekti Djajadiatma

selaku Dekan dan Drs. Suparni Pamudji selaku Sekretaris. Keduanya dosen

Akademi Pemerintahan Dalam Negri (APDN) Malang. Seiring dengan berdirinya

FAN pada tanggal 11 Juli 1961 menjadi Universitas Brawijaya dengan 4 fakultas:

Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FPHM)

Fakultas Ekonomi (FE)

Fakultas Administrasi Niaga (FAN)

Fakultas Pertanian (FP)

Page 89: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

76

Saat itu pimpinan Fakultas diserahterimakan kepada Drs. Ruspana, dosen

tetap APDN Malang pada tahun 1961 karena Drs Soejekti melaksanakan tugas ke

Amerika Serikat. Pada tanggal 30 September 1962, Fakultas Administrasi Niaga

diubah namanya menjadi Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK),

untuk menyesuaikan diri dengan Undang-Undang Perguruan Tinggi Nomor 22

tahun 1961. Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan Universitas Brawijaya

mempunyai dua jurusan yaitu Jurusan Administrasi Negara (Public

Administration) dan Jurusan Administrasi Niaga (Business Administration).

Dengan Surat Keputusan Menteri PTIP RI Nomor 97 tahun 1963 dibuka Fakultas

Ketatanegaraan dan Ketataniagaan di Kediri terhitung sejak tanggal 15 Agustus

1963 sebagai cabang Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan Universitas

Brawijaya. Dalam perkembangan selanjutnya, cabang Kediri akhirnya dilebur dan

dipindahkan ke Malang.

Universitas Brawijaya makin berkembang terus, sementara saat itu situasi

semakin memburuk dan mencapai klimaksnya pada pemberontakan G.30 S/PKI.

Seluruh perguruan tinggi bergolak, termasuk Universitas Brawijaya hingga

aktivitas terhenti secara total pada tanggal 2 April 1966. Untuk mengatasi keadaan

itu, PU Pepelrada/Komandan Korem 083 dengan Surat Keputusan Nomor

021/IV/66 menetapkan pimpinan Universitas Brawijaya berupa sebuah Presidium,

di samping juga menetapkan Care Taker Dekan di fakultas-fakultas. Keputusan

ini kemudian disahkan oleh Deputi Menteri PTIP RI dengan Surat Keputusan

Nomor 4358 tahun 1966. Presidium mulai bekerja dan membuka kembali

Universitas Brawijaya pada tanggal 12 April 1966. Pimpinan di Fakultas

Page 90: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

77

Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) Universitas Brawijaya sebagai Care

Taker dijabat oleh Drs. David Jats, M.A. hingga tanggal 16 September 1966.

Setelah tanggal tersebut. Pimpinan Fakultas Ketatanegaraan dan

Ketataniagaan (FKK) Universitas Brawijaya dijabat dengan susunan sebagai

berikut Dekan, Drs. Soejekti Djajadiatma, M.S.P.A.; Pembantu Dekan I, Drs.

Zamhir Islamy; Pembantu Dekan II, Drs. Ganda Sufrihat; dan Pembantu Dekan

III, Drs. Niam Sovie. Tahun 1971 dalam usaha untuk menyesuaikan dengan

tuntutan keadaan, maka Senat Fakultas memandang perlu untuk mengadakan

reorganisasi pimpinan Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK)

Universitas Brawijaya dengan susunan sebagai berikut, Dekan, Drs. Soejekti

Djajadiatma, M.S.P.A.; Pembantu Dekan I, Drs. Taher Alhabsji; Pembantu Dekan

II, Drs. Zainal Arifin Achmady; dan Pembantu Dekan III, Drs. Timotius Hartono.

Tahun 1976 berdasarkan perkembangan yang ada, dibuka Spesialisasi

Administrasi Pemerintahan Daerah pada Jurusan Administrasi Negara dan

Spesialisasi Akuntansi/Accounting pada Jurusan Administrasi Niaga. Spesialisasi

Akuntansi akhirnya dibekukan karena adanya hambatan yuridis. Selanjutnya

tahun 1978-1982 yang menjadi pimpinan fakultas sebagai berikut: Dekan Drs.

Taher Alhabsji; Pembantu Dekan I Drs. Moch. Ichsan; Pembantu Dekan II Drs.

Abdul Rachman Soendjoto; Pembantu Dekan III Drs. M. Irfan Islamy dan

Pembantu Dekan IV Drs. Ismani HP.

Pada tahun 1979 dibuka Program Diploma III Kesekretariatan, untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga sekretaris yang terampil dan

professional. Sebagai Ketua Program adalah Drs. Niam Sovie. Dalam

Page 91: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

78

perkembangan selanjutnya sebagai Ketua Program Studi adalah Drs. Saiful Bahri,

dan selanjutnya digantikan oleh Drs. AFX. Marsudi, berikutnya digantikan oleh

Drs. Achmad Sapari dan tahun 1999 ditetapkan Dra. Fransisca Yningwati M.Si,

selaku Ketua Program Studi pada tahun 2003 Ketua Program dijabat oleh Drs

Rustam Hidayat dan pada tahun 2007 Drs. Rustam Hidayat, M.Si menjabat selaku

Sekretaris Jurusan Administrasi Bisnis, Karena itu sebagai PLH dan selanjutnya

sebagai Ketua Program DIII Kesekretariatan dijabat oleh Dra. Zahroh, M.Si.

Pada tahun 1982-1985 terjadi pergantian pimpinan fakultas Dekan

dijabat oleh Drs. Taher Alhabsji, Pembantu Dekan I, Drs, Chalim Chalil Jusuf,

Peembantu Dekan II, Drs. Abdul Rachman Soendjoto, dan Pembantu Dekan III

Drs. Umar Nimran, M.A. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 27

tahun 1982 tentang Penataan Fakultas pada Universitas/Institut Negeri dan

keputusan Presiden RI Nomor 59 tahun 1982 tentang susunan Organisasi

Universitas Brawijaya, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) diubah

menjadi Fakultas Ilmi Administrasi (FIA). Perubahan nama Fakultas tersebut

sesuai dengan saran pada Simposium Ilmu Administrasi yang diselenggarakan

oleh Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan Universitas Brawijaya pada

tahun 1974 dan saran hasil rapat Konsorsium Ilmu-ilmu Sosial pada bulan

Pebruari 1982 di Jakarta, dalam rangka lebih menggambarkan disiplin ilmu yang

diemban dan untuk lebih memantapkan perkembangannya.

Pada tahun 1985-1988 susunan pimpinan fakultas yang berlaku juga

untuk periode 1988-1991 sebagai berikut: Dekan II Drs. Aspan Munadi; dan

Pembantu Dekan III Drs. M.Djudi Mukzam. Selanjutnya pada periode 1992-1995

Page 92: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

79

dan periode tahun 1995-1998, Dekan dijabat oleh Prof. Dr. Moch. Ichsan;

Pembantu Dekan I Drs. Lukman Syamsuddin, M.A.; Pembantu Dekan II Drs.

Heru Ribawanto, M.S., dan Pembantu Dekan II Drs. Heru Ribawanto, M.S, dan

Pembantu Dekan III Drs. Tjahjanulin Domai, M.S.

Pada tahun 1995 dibuka Program Magister Ilmu Administrasi yang

berada dalam naungan Program Pascasarjana Universitas Brawijaya dengan Ketua

Program Studi Prof Dr Moch. Ichsan. Tuntutan masyarakat yang begitu gencar

akan arti penting pendidikan Magister Ilmu Administrasi yang lebih spesifik

mengakibatkan Program Magister Administrasi dikembangkan menjadi Program

Magister Administrasi Negara dan Niaga. Dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Pada tahun 1995 usulan untuk membuka program Magister Administrasi Niaga

disetujui oleh Ditjen Dikti Depdikbud Prof. Dr. Bambang Swasto Sunuharyo, M.E

menjabat Ketua Program Magister untuk masa jabatan 1996-2000. Periode tahun

2000-2005 ketua program studi dijabat Oleh Prof. Drs. Achmad Fauzi Dh., M.A

dan sejak tahun 2009 hingga sekarang Ketua Program Studi Administrasi Niaga

dijabat oleh Dr. Kertahadi, M.Com.

Beberapa bulan kemudian setelah Program Magister Ilmu Administrasi

Niaga dibuka keluarlah SK Dirjen Dikti Depdikbud tentang ijin penyelenggaraan

Program Magister Administrasi Negara. Sebagai Ketua Program diangkat Drs.

Solichin Abdul Wahab, MA, Ph.D untuk periode 1997-2000. Kemudian berturut-

turut dijabat oleh Prof. Drs. Ismani HP, MA. Dari tahun 2000-2005, Prof. Dr. R.

Riyadi Soeprapto, MS, dari tahun 2005-2006 dan Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA,

Ph.D, dari tahun 2006 sampai sekarang.

Page 93: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

80

Gambar 4.

Wilayah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Sumber : Web Fakultas Ilmu Administrasi

2. Visi dan Misi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Visi Fakultas Ilmu Administrasi adalah menjadi lembaga pendidikan

ilmu administrasi yang bermutu dan diakui oleh masyarakat luas di dalam dan di

luar negeri .

Page 94: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

81

Misi Fakultas Ilmu Administrasi adalah:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan

Tinggi, yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

2. Menciptakan etos ilmu administrasi di tengah masyarakat dan memperkuat

posisi alumni di tengah pasar kerja.

3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen dan pengelolaan

fakultas.

3. Tujuan Fakultas Imu Administrasi

Tujuan yang ingin dicapai Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya:

1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang bermutu dan profesional

di bidang ilmu administrasi

2. Menyelenggarakan dan mengembangkan riset yang berkualitas

3. Membangun dan memberdayakan masyarakat melalui pengabdian

masyarakat

4. Berkiprah dalam pengembangan ilmu administrasi di level nasional dan

internasional.

Page 95: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

82

4. Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Admnistrasi Brawijaya

5. Program Sarjana Ilmu Administrasi (S1)

1. Jurusan Administrasi Bisnis/Niaga

a. Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

i. Minat Manajemen Sistem Informasi

ii. Minat Manajemen Sumber Daya Manusia

iii. Minat Manajemen Keuangan

iv. Minat Manajemen Pemasaran

v. Minat Bisnis Internasional

b. Program Studi Perpajakan

c. Program Studi Pariwisata

Page 96: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

83

2. Jurusan Ilmu Administrasi Negara / Publik

a. Program Studi Ilmu Administrasi Publik

i. Minat Perencanaan Pembangunan

ii. Minat Ilmu Administrasi Pemerintahan

b. Program Studi Ilmu Perpustakaan

c. Program Studi Administrasi Pendidikan

B. Karakteristik Responden

Peneliti ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 89

responden yang aktif dalam organisasi yang berada di Fakultas Ilmu Administrasi

( Himapajak , LAK , dan Tax Center. Kemudian akan dilakukan diskripsi dengan

hasil penelitian dari responden berdasarkan usia, jenis kelamin, angkatan,

organisasi yang diikuti dan Indeks Prestasi .

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambaran umum karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada Tabel 6 berikut ini:

Tabel 6.

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase %

1. Laki – laki 37 41,6

2. Perempuan 52 58,4

Jumlah 89 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Page 97: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

84

Tabel 6 di atas memberikan informasi bahwa mayoritas responden laki –

laki dengan jumlah 37 orang dengan persentase sebesar 41,6%. Sedangkan

sisanya pada perempuan dengan jumlah 52 orang dan persentase 58,4%.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Gambaran umum karakteristik responden berdasarkan usia responden,

dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini:

Tabel 7.

Data Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Persentase %

1. < 18 Tahun 2 2,2

2. > 18 Tahun 86 97,8

Jumlah 89 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan pada Tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa dari 89

responden, mayoritas memiliki usia antara > 18 tahun dengan persentase sebesar

97,8%. Menenjukkan bahwa pada usia tersebut termasuk pada rentang umur

produktif untuk beraktivitas dalam organisasi. Persentase terkecil ditunjukkkan

dengan rentang usia < 18 tahun dengan persentase sebesar 2,2%, karena pada usia

tersebut termasuk orang-orang yang baru masuk kuliah dan baru memulai

berorganisasi .

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan

Gambaran umum karakteristik responden berdasarkan angkatan,

responden dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini:

Page 98: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

85

Tabel 8.

Data Responden Berdasarkan Angkatan

No Angkatan Jumlah Persentase %

1. 2014 25 28,1

2. 2015 31 34,8

3. 2016 33 37,1

Jumlah 89 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan tabel 8 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa

yang mendominasi menjalankan aktivitas organisasi ini adalah angkatan 2016

yang berjenis kelamin perempuan yaitu dengan persentase sebesar 37,1%

sedangkan angkatan 2015 sebesar 34,8% dan sisanya angkatan 2014 sebesar 28,1

%.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Organisasi yang diikuti

Gambaran umum karakteristik responden berdasarkan organisasi yang

diikuti responden, dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini:

Tabel 9.

Data Responden Berdasarkan organisasi diikuti

No Masa Kerja Frekuensi Persentase %

1. Lak 0 0,00

2. Himapajak 44 49,4

3. Tax Center 45 50,6

Jumlah 89 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Page 99: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

86

Berdasarkan Tabel 9 di atas dapat diketahui dari 89 responden, mayoritas

45 orang aktif di organisasi Tax Center dengan persentase 50,6%. Dikarenakan

organisasi ini langsung turun ke lapangan dalam praktek perpajakannya . Terdapat

pula responden yang mengikuti organisasi Himpunan mahasiswa perpajakan

sebanyak 44 orang dengan presentase 50,6 %.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif

Gambaran umum karakteristik responden berdasarkan Indeks Prestasi

Kumulatif responden, dapat dilihat pada Tabel 10. berikut ini:

Tabel 10.

Data Responden Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase %

1. < 3,00 1 1,1

2. 3,00 – 3,50 59 66,3

3. > 3,50 29 32,6

Jumlah 89 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 10 di atas dapat diketahui dari 89 responden, mayoritas

memiliki Indeks Prestasi (IP) < 3,00 sebanyak 1 orang dengan persentase 1,1%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa malas dalam belajar dan mengerjakan tugas.

Sebagian besar responden lainya memiliki IP 3,00 – 3,50 sebanyak 59 orang

dengan presntase 66,3%. Dikarenakan kesibukan dengan dengan organisasi

membuat para responden tidak lupa untuk belajar dan menghasilkan Indeks

Prestasi yang baik. Dan responden yang menjalankan aktivitas organisasi dapat

Page 100: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

87

membagi waktu belajar lalu menghasilkan Indeks Prestasi > 3,50 sebanyak 29

orang dengan presentase sebesar 32,6%.

6. Distribusi Frekuensi dan Deskripsi Hasil Jawaban Responden

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan, maka didapatkan

jawaban atau tanggapan responden terhadap kuesioner. Dalam pengumpulan data

dalam penelitian ini, digunakan skala likert dengan skor 1 sampai 5 yang dinilai

dari jawaban setiap responden. Selanjutnya dilakukan pencarian nilai kategori dari

masing-masing variabel dari responden yang dilakukan dengan rumus :

Jarak Interval (i) =

(i) =

(i) = 0,8

Dari jarak interval kelas tersebut, akan diketahui batasan nilai masing-

masing kelas sebagai berikut :

Tabel 11.

Katogari Rata-rata Variabel

Interval Keterangan

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Setuju

1,81 – 2,60 Tidak Setuju

2,61 – 3,40 Natral

3,41 – 4,20 Setuju

4,21 – 5,00 Sangat Setuju

Sumber : Noermijati (2010)

Page 101: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

88

7. Distribusi Frekuensi dan Deskripsi Variabel Keaktifan mahasiswa

dalam organisasi ( X1 )

Hasil jawaban responden variabel X1 pada kuesioner diperolah hasil

tanggapan responden yang ditampilkan pada tabel 12 sebagai berikut:

Tabel 12.

Distribusi Frekuensi Variabel Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi (X1)

Item

Jawaban Responden

Total

Rat

a-

rata

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

F % F % F % F % F % F %

X.1.1 1 1,12 2 2,24 33 33,1 38 42,6 15 16,8 89 100 3,71

X.1.2 1 1,12 1 1,12 34 38,2 43 48,3 10 11,2 89 100 3,61

X.1.3 1 33,0 - - 19 21,3 46 51,7 23 25,8 89 100 4,01

X.1.4 4 4,49 3 3,37 24 26,9 37 41,5 21 23,5 89 100 3,76

X.1.5 1 1,12 4 4,49 32 35,9 37 41,5 15 16,8 89 100 3,68

Rata-Rata Skor Variabel Keaktifan mahasiswa dalam organisasi (X1) 3,80

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

X.1.1 Kedisiplinan saat organisasi .

X.1.2 Aktivitas keseharian di organisasi .

X.1.3 Tanggung jawab memperoleh amanah ( kewajiban )

X.1.4 Pengerak antar tim dalam organisasi

X.1.5 Keterlibatan di Organisasi

Page 102: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

89

Secara keseluruhan item-item pernyataan dalam variabel keaktifan

mahasiswa dalam organisasi (X1) yang terdapat pada Tabel 12 rata-rata jawaban

responden adalah 3,80. Berdasarkan nilai kelas interval, maka rata-rata item

variabel keaktifan mahasiswa dalam organisasi (X1) yang sebesar 3,80 tersebut

dapat dikategorikan ke dalam kategori setuju. Dengan demikian, dapat dinyatakan

bahwa mayoritas responden setuju bahwa variabel keaktifan mahasiswa dalam

organisasi telah berhasil dengan baik dalam hal yang menyangkut organisasi

mahasiswa. Namun, terdapat skor item yang berada di bawah 3,80 yaitu item

X.1.1, X.1.2, X.1.4, X.1.5 yang berada pada indikator kedisiplinan saat orgnisasi,

aktifitas keseharin diorganisasi, pengerak antar teman dalam organisasi dan

keterlibatan dalam organisasi dalam variabel keaktifan mahasiswa dalam

organisasi (X1). Hal ini menjelaskan bahwa c tidak semua diterapkan oleh para

mahasiswa Progam Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya Malang. Responden menilai untuk menerapkan semua indikator

kedisiplinan saat orgnisasi, aktifitas keseharin diorganisasi, pengerak antar teman

dalam organisasi dan keterlibatan dalam organisasi responden merasa kesulitan.

8. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar ( X2 )

Hasil jawaban responden variabel X2 pada kuesioner diperolah hasil

tanggapan responden yang ditampilkan pada tabel 13 sebagai berikut:

Page 103: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

90

Tabel 13.

Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar ( X2 )

Item

Jawaban Responden

Total

Rat

a-

rata

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

F % F % F % F % F % F %

X.1.1 1 1,12 9 10,1 37 41,6 32 35,9 10 11,2 80 100 3,50

X.1.2 1 1,12 2 2,24 22 24,7 43 48,3 21 23,6 80 100 3,90

X.1.3 1 1,12 - - 13 14,6 49 55,0 26 29,2 80 100 4,10

X.1.4 1 1,12 1 1,12 14 15,7 49 55,0 24 26,9 80 100 4,00

X.1.5 - - 3 3,37 21 23,6 44 49,4 21 23,6 80 100 3,90

X.1.6 1 1,12 2 2,24 12 46,25 56 62,9 18 20,2 80 100 3,90

Rata-Rata Skor Variabel Motivasi Belajar (X2) 3,91

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

X2.1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

X2.2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

X2.3 Adanya harapan dan cita- cita masa depan.

X2.4 Adanya Penghargaan dalam belajar.

X2.5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

X2.6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Secara keseluruhan item-item pernyataan dalam variabel Motivasi Belajar

(X2) yang terdapat pada Tabel 13 rata-rata jawaban responden adalah 3,91.

Berdasarkan nilai kelas interval, maka rata-rata item Motivasi Belajar (X2) sebesar

Page 104: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

91

3,91 tersebut dapat dikategorikan ke dalam kategori setuju. Dengan demikian,

dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahwa Motivasi Belajar di

kalangan mahasiswa Prodi Perpajakan Universitas Brawijaya telah berhasil

dengan baik. Namun, terdapat beberapa item yang memiliki rata-rata dibawah

3,91 yaitu item X.2.1, X.2.2, X.2.5, X.2.6 yang termasuk dalam indikator adanya

hasrat keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya

kegiatan yang menarik dalam belajar dan adanya lingkungan yang kondusif .

Dalam hal ini, para responden masih belum dapat melakukan indikator adanya

hasrat keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya

kegiatan yang menarik dalam belajar dan adanya lingkungan yang kondusif dalam

variabel motivasi belajar (X2).

9. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar (Y)

Hasil jawaban responden variabel Y pada kuesioner diperolah hasil

tanggapan responden yang ditampilkan pada tabel 14 sebagai berikut:

Tabel 14

Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar (Y)

Item

Jawaban Responden

Total

Rat

a-

rata

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

F % F % F % F % F % F %

Y.1.1 1 1,12 4 3,75 35 39,3 38 42,6 10 11,2 89 100 3,55

Y.1.2 2 2,24 7 7,86 39 43,8 35 39,3 6 6,74 89 100 3,40

Page 105: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

92

Y.1.3 2 2,24 5 5,61 38 42,6 33 37,0 11 12,3 89 100 3,50

Y.1.4 1 1,12 - - 24 26,9 44 49,4 20 22,4 89 100 3,90

Y.1.5 1 1,12 - - 28 31,4 38 42,6 22 24,7 89 100 3,90

Y.1.6 - - 1 1,25 18 20,2 46 51,6 24 26,9 89 100 4,00

Y.1.7 1 1,12 9 10,1 39 43,8 30 33,7 10 11,2 89 100 3,43

Y.1.8 1 1,12 3 3,37 32 35,9 44 49,4 9 10,1 89 100 3,60

Y.1.9 - - 5 5,61 50 56,1 25 28,0 9 10,1 89 100 3,40

Y.10 1 1,12 2 2,24 25 28,0 47 52,8 13 14,6 89 100 3,74

Y.11 2 2,24 8 8,98 44 49,4 24 26,9 11 12,3 89 100 3,40

Y.12 1 1,12 7 7,86 28 31,4 40 44,9 13 14,6 89 100 3,64

Y.13 2 2,24 6 6,74 29 32,5 39 43,8 13 14,6 89 100 3,60

Rata-Rata Skor Variabel Prestasi Belajar (Y) 3,63

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Y1.1 Ranah Kognitif atau Cipta ( Pengamatan )

Y1.2 Ranah Kognitif atau Cipta ( Ingatan )

Y1.3 Ranah Kognitif atau Cipta ( Pemahaman )

Y1.4 Ranah Kognitif atau Cipta ( Penerapan )

Y1.5 Ranah Kognitif atau Cipta ( Analisis )

Y1.6 Ranah Kognitif atau Cipta ( Sintesis )

Y1.7 Ranah Rasa atau Afektif ( Penerimaan )

Y1.8 Ranah Rasa atau Afektif ( Sambutan )

Y1.9 Ranah Rasa atau Afektif ( Apresiasi )

Y.10 Ranah Rasa atau Afektif ( Internalisasi )

Y.11 Ranah Rasa atau Afektif ( Karakterisasi )

Page 106: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

93

Y.12 Ranah Karsa atau Psikomotor ( Keterampilan bergerak dan bertindak )

Y.13 Ranah Karsa atau Psikomotor ( Kecakapan eskpresi verbal dan non verbal )

Secara keseluruhan item-item pernyataan dalam variabel kinerja

perusahaan (Y) yang terdapat pada Tabel 14, rata-rata jawaban responden adalah

3,63. Berdasarkan nilai kelas interval, maka rata-rata item Prestasi Belajar (Y)

sebesar 3,63 tersebut dapat dikategorikan ke dalam kategori setuju. Dengan

demikian, dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahwa Prestasi

Belajar mahasiswa Program Studi Perpajakan telah dilakukan dengan baik.

Namun masih terdapat beberapa item yang memiliki skor dibawah 3,63 yaitu

Y.1.1, Y.1.2, Y.1.3, Y.1.7, Y.1.8, Y.1.9, Y.1.11 dan Y1.13 yang termasuk dalam

indikator pengamatan, ingatan, pemahaman, penerimaan, sambutan, karateristik

dan kecakapan ekpresi verbal dan non verbal.

Tabel 17 di atas merupakan interprestasi dari variabel Minat (Y), dimana variabel

minat memiliki 3 butir pertanyaan yang diajukan kepada responden. Item

pertanyaan pertama dinyatakan dengan Y.1.1 yaitu “Saya memiliki kemampuan di

bidang perpajakan, sehingga saya berminat untuk menempuh karir sebagai

konsultan pajak”. Jawaban responden untuk pernyataan ini didominasi oleh

pilihan “sangat setuju” sebanyak 42 responden dengan persentase 51,22%,

kemudian sebanyak 33 responden menyatakan pilihan “setuju” dengan persentase

40,24%, sebanyak 4 responden menyatakan pilihan “ragu-ragu” dengan

persentase 4,88%, sebanyak 3 responden menyatakan “tidak setuju” dengan

persentase 3,66% dan tidak ada responden yang menyatakan “sangat tidak setuju”

pada item pernyataan pertama ini. Rata-rata dari item Y.1.1 adalah 4,39, hal ini

menunjukkan responden sangat setuju bahwa dengan memiliki kemampuan di

bidang perpajakan, akan lebih meningkatkan minat untuk berkarir sebagai

konsultan pajak.

Item pertanyaan kedua dinyatakan dengan Y.1.2 yaitu “Merupakan cita-cita

saya untuk berkarir secara professional di bidang pajak”. Jawaban responden

untuk pernyataan kedua ini didominasi oleh pilihan “setuju” sebanyak 40

responden dengan persentase 48,78%, kemudian sebanyak 30 responden

menyatakan pilihan “sangat setuju” dengan persentase 36,59%, sebanyak 11

responden menyatakan pilihan “ragu-ragu” dengan persentase 13,41%, sebanyak

1 responden menyatakan “tidak setuju” dengan persentase 1,22% dan tidak ada

Page 107: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

94

responden yang menyatakan “sangat tidak setuju” pada item pernyataan kedua ini.

Rata-rata dari item Y.1.2 adalah 4,21, hal ini menunjukkan bahwa berkarir sebagai

konsultan pajak merupakan cita-cita responden untuk dapat berkarir secara

professional di bidang pajak.

Item pertanyaan ketiga dinyatakan dengan Y.2.1 yaitu “Saya akan mengikuti

kegiatan seminar perpajakan, sosialisasi perpajakan dan pelatihan perpajakan

untuk menambah wawasan pengetahuan perpajakan”. Jawaban responden untuk

pernyataan kedua ini didominasi oleh pilihan “setuju” sebanyak 38 responden

dengan persentase 46,34%, kemudian sebanyak 23 responden menyatakan pilihan

“sangat setuju” dengan persentase 28,05%, sebanyak 18 responden menyatakan

pilihan “ragu-ragu” dengan persentase 21,95%, sebanyak 3 responden

menyatakan “tidak setuju” dengan persentase 3,66% dan tidak ada responden

yang menyatakan “sangat tidak setuju” pada item pernyataan ketiga ini. Rata-rata

dari item Y.2.1 adalah 43,99, hal ini menunjukkan responden setuju bahwa dengan

mengikuti kegiatan seminar perpajakan, sosialisasi perpajakan dan pelatihan

perpajakan akan menambah wawasan pengetahuan perpajakan.

C. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Validitas

Uji Validitas biasanya untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner akan dikatakan valid adalah jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang hendak diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2016). Uji validitas dilakukan dengan dua cara, pertama

membandingkan R hitung dengan R tabel. Atau dengan melihat nilai signifikansi hasil

korelasi < alpha (0,06). Adapun hasil uji validitas untuk masing-masing item

variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini.

Page 108: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

95

Tabel 15

Hasil Uji Validitas

Variabel Item Signifikansi Keterangan

Keaktifan

Mahasiswa

dalam

Organisasi (X1)

X.1.1 0,632 0,2084 0,000 Valid

X.1.2 0,622 0,2084 0,000 Valid

X.1.3 0,745 0,2084 0,000 Valid

X.1.4 0,512 0,2084 0,000 Valid

X.1.5 0,763 0,2084 0,000 Valid

Motivasi Belajar

(X2)

X.2.1 0,624 0,2084 0,000 Valid

X.2.2 0,639 0,2084 0,000 Valid

X.2.3 0,696 0,2084 0,000 Valid

X.2.4 0,730 0,2084 0,000 Valid

X.2.5 0,530 0,2084 0,000 Valid

X.2.6 0,726 0,2084 0,000 Valid

Prestasi Belajar

(Y)

Y.1.1 0,636 0,2084 0,000 Valid

Y.1.2 0,565 0,2084 0,000 Valid

Y.1.3 0,588 0,2084 0,000 Valid

Y.1.4 0,661 0,2084 0,000 Valid

Y.1.5 0,614 0,2084 0,000 Valid

Y.1.6 0,546 0,2084 0,000 Valid

Y.1.7 0,589 0,2084 0,000 Valid

Y.1.8 0,625 0,2084 0,000 Valid

Y.1.9 0,577 0,2084 0,000 Valid

Page 109: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

96

Y.10 0,618 0,2084 0,000 Valid

Y.11 0,650 0,2084 0,000 Valid

Y.12 0,681 0,2084 0,000 Valid

Y.13 0,650 0,2084 0,000 Valid

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan tabel 15 dapat kita disimpulkan bahwa pertanyaan dalam

kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Instrumen dikatakan valid apabila nilai > dan taraf nilai

signifikansinya lebih kecil atau sama dengan 0,05 (Ghozali,2016). Menurut

banyaknya jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 89

responden, maka dalam penelitian ini adalah sebesar 0,2084. Dapat

disimpulkan bahwa semua pernyataan yang diajukan dalam kuesioner dikatakan

valid karena telah memenuhi asumsi nilai > (0,2084) dan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

2. Hasil Uji Realibilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner.

Kuesioner tersebut dikatakan reliabel ketika jawaban sesorang terhadap

pernyataan konsisten/stabil dari waktu ke waktu. Item dikat akan reliabel

ketika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar (>) dari 0,70 (Ghozali, 2016).

Adapun hasil uji validitas untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini:

Page 110: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

97

Tabel 16.

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha Cronbach Keterangan

Keaktifan Mahasiswa

dakam Organisasi (X1)

0,669 Reliabel

Motivasi Belajar (X2) 0,738 Reliabel

Prestasi Belajar (Y) 0,865 Reliabel

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini

memiliki nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar sama atau sama dengan 0,6

sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini bersifat

reliabel. Dapat disimpulkan bahwa jawaban yang diberikan oleh responden

konsisten dengan pernyataan yang diajukan oleh peneliti.

D. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, karena uji t dan uji

F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali,

2016). Hasil pengujian disajikan pada Tabel 17 berikut:

Page 111: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

98

Tabel 17.

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual

N 89

Normal Parameters Mean ,0000000

Std. Deviation 4,95307581

Absolute ,067

Most Extreme Differences Positive ,063

Negative -,067

Kolmogorov-Smirnov Z ,629

Asymp. Sig. (2-tailed) ,823

a. Test distribution is normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan data tabel 17 dapat diketahui bahwa hasil uji normalitas data

dengan metode pengujian one-sample klmogorov-smirnov test mendapatkan nilai

Sig sebesar 0,823 yang mana nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan pada penelitian ini berdistribusi

normal dan layak untuk digunakan.

2. Hasil Uji Linearitas

Uji linearitas adalah suatu analisis guna menguji atau mengetahui apakah

hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya memiliki kecenderungan

mengikuti garis lurus atau tidak. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka

Page 112: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

99

hubungan antara variabel bebas dan terikat adalah linear (Priyatno, 2014). Hasil

uji lineritas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 18 berikut:

Tabel 18.

Hasil Uji Linieritas

Variabel Signifikansi Keterangan

Keaktifan mahasiswa dalam

Organisasi (X1) terhadap Prestasi

Belajar (Y)

0,000 Linier

Motivasi Belajar (X2) terhadap

Prestasi Belajar(Y)

0,000 Linier

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan pada Tabel 18 dapat diketahui bahwa antara variabel bebas

(independent) terhadap variabel terikat (dependent) menunjukkan bahwa semua

model memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dengan demikian

dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel bebas dan terikat cenderung

berbentuk garis lurus (linear) atau dengan kata lain asumsi linearitas terpenuhi.

3. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen (Ghozali, 2016). Uji

multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya

hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) satu dengan variabel

bebas (independen) yang lainnya. Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 19 berikut:

Page 113: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

100

Tabel 19

Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistic

Tolerance VIF

Strategi Bersaing 0,786 1,272

Motivasi Belajar 0,786 1,272

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan hasil uji melalui VIF pada uotput SPSS tabel coefficients,

masing-masing variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 10 (1,272 < 10)

dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 (0,786 > 0.1). maka dapat dinyatakan

bahwa hasil tersebut, semua variabel independen dalam model bebas dari

multikolinearitas.

4. Hasil Uji Heteroskedasitas

Menurut Imam Ghozali (2016) Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

pengamatan satu ke residual pengamatan yang lain. Hasil uji Heteroskedastisitas

dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4 berikut:

Page 114: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

101

Gambar 4

Hasil Uji Heteroskedasitas

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Hasil analisis pada gambar 4 menunjukkan bahwa, titik-titik diagram

scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, sehingga dapat

dinyatakan bahwa model regresi pada penelitian ini mempunyai ragam homogen

dan tidak terjadi heteroskedastisitas

E. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda pada penelitian ini digunakan untuk

mengukur besaran pengaruh variabel keaktifan mahasiswa dalam organisasi (X1)

dan motivasi belajar (X2) terhadap variabel dependen yaitu prestasi belajar (Y).

Hasil perhitungan uji regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel 20 berikut

ini:

Page 115: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

102

Tabel 20.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel

Standardized

Coefficients

Beta

thitung

Signifikansi

Constant 10,472 2290 0,024

Lingkungan Kerja (X1) 0,226 2475 0,015

Stres Kerja (X2) 0,526 5771 0,000

Alpha 0,05

R Square 0,438

Adjusted R Square 0,425

T-tabel 1.98793

F-hitung 33,474

F-tabel 3,10

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan pada tabel 20 dapat dijabarkan model persamaan regresi sebagai

berikut:

Y= 0,226 X1 0,526 X2

Interpretasi dari persamaan regresi tersebut dapat dinyatakan sebagai

berikut:

Page 116: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

103

1. Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi Terhadap Prestasi

Belajar

Nilai koefisien 1= 0,266 dari keaktifan mahasiswa dalam organisasi (X1)

bersifat positif dan memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

(Y). Hal tersebut dapat dilihat dari nilai (X1) sebesar 0,266 dan nilai

signifikan lebih kecil dari pada 0,05. Berdasarkan data tersebut dapat

diartikan bahwa semakin meningkat kondisi keaktifan mahasiswa dalam

organisasi (X1), maka dapat meningkatkan prestasi belajar (Y).

2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Nilai koefisien 2 = -0,526 nilai koefisien dari Motivasi Belajar (X2)

bersifat positif danan memiliki pengaruh signifikan terhadap Prestasi

Belajar (Y). Hal tersebut dapat dilihat dari nilai (X2) sebesar 0,526 dan

nilai signifikan lebih kecil dari pada 0,05. Berdasarkan data tersebut dapat

diartikan bahwa semakin meningkatnya motivasi belajar (X2), maka dapat

menaikan prestasi belajar (Y).

Berdasarkan hasil yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa variabel

keaktifan mahasiswa dalam organisasi (X1) meningkat hal tersebut akan diikuti

oleh peningkatan prestasi belajar (Y), sedangkan pada variabel motivasi belajar

(X2) memiliki nilai positif yang berarti apabila motivasi belajar mengalami

peningkatan maka dipersepsikan dapat menyebabkan peningkatan pada prestasi

belajar (Y).

F. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Hasil koefisien determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada Adjusted

R Square seperti pada tabel berikut:

Page 117: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

104

Tabel 21

Hasil Adjusted R Square

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan hasil data Adjusted R Square pada table 21, dapat diketahui

bahwa di dalam penelitian ini nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,425 atau

42,5%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel keaktifan mahasiswa dalam

organisasi dan motivasi belajar, mampu menjelaskan variasi dari tinggi-rendahnya

prestasi belajar mahasiswa Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya Malang sebesar 42,5%. Sisanya 57,5% ditentukan oleh

variabel-variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini .

G. Hasil Uji Hipotesis

1. Hipotesis Hubungan Antara Keaktifan mahasiswa dalam Organisasi

dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk menguji sejauh mana variabel

independen Keaktifan mahasiswa dalam organisasi (X1) dan Motivasi Belajar (X2)

berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu prestasi belajar (Y). Dengan

kriteria uji F, ialah sebagai berikut:

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,662a ,438 ,425 5,01034

Page 118: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

105

Jika Fhitung > Ftabel dan nilai signifikansi F < α = 0,05 maka H0 ditolak dan

Ha diterima, yang artinya seluruh variable independen secara simultan

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika Fhitung < Ftabel dan signifikansi F >α = 0,05 maka H0 diterima dan Ha

ditolak, yang artinya seluruh variable independen secara simultan tidak

berpengaruh terhadap variable dependen.

Tabel 22.

Hasil Uji Model Regresi secara Simultan (Uji F)

ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Signifikan

Regression 1680,605 2 840,303 33,474 0,000

Residual 2158,900 86 25,103

Total 3839,506 88

a. Predictors : (Constant), X1, X2

b. Dependen Variable : Y

Sumber: Data diolah, 2017

Pada table 22, diperoleh nilai Fhitung sebesar 33,474 dan Ftabel dengan rumus

degress of freedom, (df1 = 2, dan df2 = 86) adalah sebesar 3,10 dan nilai

signifikan F sebesar (0,000). Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa Fhitung >

Ftabel yaitu (33,474 > 3.13) dan nilai signifikan F (0,000) < α = 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya keaktifan

mahasiswa dalam organisasi (X1) dan motivasi belajar (X2) berpengaruh secara

signifikan terhadap prestasi belajar (Y).

Page 119: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

106

2. Hipotesis Hubungan Antara Keaktifan Mahasiswa dalam Orgnisasi

dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar secara Parsial

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana

masing-masing variabel independen keaktifan mahasiswa dalam organisasi (X1)

dan motivasi kerja (X2) secara parsial dapat berpengaruh terhadap variabel

dependen yaitu prestasi belajar (Y). Dengan kriteria uji t ialah sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel dan nilai signifikansi t < α = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha

di terima, yang artinya variabel independen secara parsial berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Jika thitung < ttabel dan signifikansi t > α = 0,05 maka H0 diterima dan Ha

ditolak, yang artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Tabel 23.

Hasil Uji Model Regresi secara Parsial (Uji t)

a. Variabel Keaktifan mahasiswa dalam organisasi (X1)

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan table 23, diperoleh nilai antara keaktifan mahasiswa dalam

organisasi (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) ialah thitung = 2,475 dan ttabel

Variabel independen

thitung

ttabel

Sig.

Keterangan

Keaktifan mahasiswa dalam

organisasi (X1)

2,475 1,987 0,015 Signifikan

Motivasi Belajar (X2) 5,771 1,987 0,000 Signifikan

Page 120: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

107

dengan rumus degress of freedom, (n - k = 89-3 = 86) adalah sebesar 1,987

dan nilai signifikan t = 0,015. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa thitung

> ttabel yaitu (2,475 > 1,987) dengan nilai signifikan t (0,015 < 0,05). Maka

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya keaktifan

mahasiswa dalam organisasi (X1) secara parsial berpengaruh dan signifikan

terhadap prestasi belajar (Y). Dilihat dari persamaan regresi pada variable

keaktifan mahasiswa dalam organisasi, mempunyai koefisien regresi yang

positif, sehingga setiap peningkatan nilai variabel keaktifan mahasiswa dalam

organisasi dapat meningkatkan nilai pada prestasi belajar.

b. Variabel Motivasi Belajar (X2)

Berdasarkan tabel 23 diperoleh nilai antara motivasi belajar (X2) terhadap

prestasi belajar (Y) ialah thitung = 5,771 dan nilai ttabel dengan rumus degress of

freedom, (n - k = 89-3 = 86) adalah sebesar 1,987 dan nilai signifikan t =

0,000. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu (5,771>

1,987) dengan nilai signifikan t (0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan

bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya motivasi belajar (X2) secara

parsial berpengaruh dan signifikan terhadap prestasi belajar (Y). Dilihat dari

persamaan regresi variabel motivasi belajar mempunyai koefisien regresi

yang positif , sehingga setiap peningkatan nilai variabel motivasi belajar akan

dapat meningkatkan nilai pada prestasi belajar.

H. Pembahasan dan Implikasi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Program Studi Perpajakan

Fakultas Ilmu Administrasi Brawijaya Universitas Brawijaya Malang, dengan

Page 121: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

108

tujuan untuk menganalisis pengaruh dari keaktifan mahasiswa dalam organisasi

dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Menggunakan responden

berdasarkan angkatan 2014 sampai angkatan 2016 dengan jumlah responden 89

mahasiswa.

Pada analisis regresi linier berganda keaktifan mahasiswa dalam organisasi

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar, dan motivasi belajar berpengaruh

negatif terhadap prestasi belajar. Melalui pengujian secara simultan dan parsial

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari keaktifan mahasiswa dalam

organisasi dan motivasi belajar secara simultan dan parsial terhadap prestasi

belajar pada mahasiswa Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya Malang. Adapun pembahasannya ialah sebagai berikut:

1. Keaktifan mahasiswa dalam Organisasi terhadap Prestasi Belajar

Berdasarkan hasil analisis statistik uji regresi linier berganda, diperoleh

nilai koefisien keaktifan mahasiswa dalam organisasi 1 = 0,226 berpengaruh

positif dan nilai koefisien motivasi belajar 2 = 0,526 berpengaruh positif terhadap

prestasi belajar. Pada nilai koefisien 2 menunjukkan bahwa variabel motivasi

belajar mempunyai pengaruh yang lebih dominan dalam memberikan peningkatan

pada prestasi belajar mahasiswa Program Studi Perpajakan Universitas Brawijaya

Malang. Motivasi Belajar yang dihadapi oleh mahasiswa dapat mempengaruhi

cita-cita masa depan, dorongan belajar, menambah tingkat konsentrasi dalam

belajar dan meningkatkan proses dalam mengerjakan tugas sehingga dapat

mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan.

Page 122: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

109

Melalui hasil uji hipotesis uji F diketahui bahwa variabel Keaktifan

mahasiswa dalam organisasi dan motivasi belajar secara bersama-sama atau

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa

Program Studi Perpajakan Universitas Brawijaya Malang. Hal ini dinyatakan

melalui hasil uji hipotesis uji F yang memiliki hasil Fhitung > Ftabel (33,474 > 3,10)

dengan nilai signifikan F (0,000 < 0,05). Pengaruh positif dari motivasi belajar

yang dapat meningkatkan kinerja mahasiswa dalam belajar dan dapat diimbangi

dengan kondisi yang nyaman dan juga kondusif sesuai dengan kebutuhan

mahasiswa. Motivasi belajar yang dirasakan oleh mahasiswa Program Studi

Perpajakan Universitas Brawijaya Malang.

Melalui hasil nilai uji koefisien determinasi, diperoleh nilai Adjusted R

Square sebesar 0,425 dengan persentase sebesar 42,5%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa di dalam penelitian ini, variabel keaktifan mahasiswa dalam

organisasi dan motivasi belajar mampu menjelaskan variasi dari tinggi-rendahnya

prestasi belajar mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Malang 42,5%. Sisanya 57,5% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti di

dalam penelitian ini, contohnya seperti variabel budaya organisasi, kompensasi,

atau kepemimpinan.

Hasil penelitian ini hampir mirip dengan hasil penelitian yang dilakukan

Suartini, Sukandar (2010) penelitian ini berjudul Pengaruh Organisasi

Kemahasiswaan terhadap Motivasi Belajar mahasiswa yang memiliki variabel

Keterlibatan mahasiswa pada organisasi kemahasiswaan sebagai variabel bebas

(X) dan Motivasi belajar mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

FPTKUPI sebagai variabel terikat (Y). Penelitian ini mengunakan metode

Page 123: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

110

penelitian Metode deskriptif analitik korelatif. Hasil penelitian menunjukan

bahwa terdapat pengaruh yang positif signifikan antara keterlibatan mahasiswa

pada organisasi kemahasiswaan dengan motivasi belajar mahasiswa Jurusan

Pendiikan Teknik Mesin FPTK UPI Bandung. Begitu pula dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Widyatmoko (2014) penelitian ini berjudul Pengaruh

Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta memiliki variabel

(x1) Keaktifan mahasiswa dalam organisasi (y) Prestasi belajar. Dengan metode

penelitian expost facto. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa terdapat

pengaruh positif signifikan keaktifan mahasiswa dalam organisasi terhadap

Prestasi Belajar. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi memiliki Prestasi Belajar

yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi. Terdapat

pengaruh positif signifikan keaktifan mahasiswa dalam organisasi terhadap

prestasi belajar. Terdapat pengaruh signifikan keaktifan mahasiswa dalam

organisasi terhadap prestasi belajar. Sehingga dapat dinyatakan hasil penelitian ini

relevan dengan penelitian terdahulu.

2. Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dalam pengujian variabel

keaktifan mahasiswa dalam organisasi secara parsial memiliki hasil berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi belajar pada mahasiswa Program Studi

Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Hal

tersebut dinyatakan melalui uji t yang menunjukkan hasil thitung > ttabel (2,475 >

1,987) dengan nilai signifikan t 0,015 < 0,05. Melalui hasil data tersebut dapat

diartikan bahwa semakin baik atau tinggi keaktifan mahasiswa dalam organisasi

Page 124: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

111

di Fakultas Ilmu Administrasi maka dapat berpengaruh terhadap meningkatnya

prestasi belajar mahasiswa Program Studi Perpajakan Universitas Brawijaya

Malang. Sedangkan peningkatan motivasi belajar dari mahasiswa Program Studi

Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang akan dapat

berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar mahasiswa Program Studi

Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang .

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Sartain (dalam Purwanto, 2007:

61) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam

suatu organisasi yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan atau

perangsang. Motivasi adalah daya dalam pribadi seseorang yang mendorongnya

untuk melakukan sesuatu. Motivasi penting dalam belajar karena setiap individu

mempunyai kebutuhan (need) dan keinginan (want).

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi jawaban responden pada

variabelkeaktifan mahasiswa dalam organisasi, dapat diketahui bahwa nilai rata-

rata yang tertinggi ialah terdapat pada item kuesioner X2.3 yaitu adanya harapan

dan cita-cita masa depan, yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 4,10. Hasil

tersebut mengindikasikan bahwa adanya harapan dan cita – cita masa depan

membuat mahasiswa lebih giat dalam belajar dan berjalan dengan harmonis. Hal

tersebut terjadi disebabkan oleh kesadaran para mahasiswa Program Studi

Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang dalam

menjalin komunikasi dan interaksi dengan baik di dalam organisasi, maupun di

saat belajar. Sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri di antara para

mahasiswa dan terciptanya suasana yang nyaman di dalam lingkungan organisasi

dan belajar. Melalui kesadaran akan pentingnya masa depan para mahasiswa

Page 125: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

112

Program Studi Perpajakn Universitas Brawjaya Malang dapat menciptakan

potensi dalam meningkatkan motivasi belajar, karena merasa nyaman belajar dan

dapat berpengaruh positif terhadap prestasi mahasiswa dalam menghasilkan nilai

yang maksimal untuk memenuhi Indeks Prestasi yang memuaskan. Hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiadi (2013),

mengenai pengaruh motivasi, lingkungan kerja terhadap prestasi belajar pada

Universitas Sebelasmaret. Dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa,

motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

belajar Universitas Sebelasmaret. Begitu pula dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Fauziyah (2015) Penelitian ini berjudul Hubungan Motivasi

Belajar Mahasiswa yang bekerja dan tidak ekerja terhadap prestasi Akademik

(IPK) dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini variabel Dependen

yaitu Prestasi Belajar dan Variabel Independen yaitu Motivasi Belajar. Jenis

Penelitian ini mengunakan Deskriptif Kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan

adanya pengaruh positif dan signifikan antara proses, motivasi belajar dengan

IPK. Sehingga dapat dikatakan hasil pada penelitian ini relevan dengan penelitian

sebelumnya.

Page 126: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

113

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Keaktifan Mahasisa dalam Organisasi

dan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Perpajakan Universitas Brawijaya

Malang, maka dapat diperoleh hasil kesimpulan sebagai berikut:

1. Keaktifan mahasiswa dalam organisasi berpengaruh terhadap prestasi belajar

mahasiswa Program Studi Perpajakan Universitas Brawijaya Malang. Maka

peningkatan pada Keaktifan mahasiswa dalam organisasi dapat

meningkatkanprestasi belajar mahasiswa.

2. Motivasi Belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa Program

Studi Perpajakan Universitas Brawijaya Malang. Maka peningkatan

motivasi belajar pada tingkat yang stabil, dapat meningkatkan prestasi

belajar mahasiswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh Keaktifan Mahasisa dalam Organisasi

dan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Perpajakan Universitas Brawijaya

Malang, maka saran-saran yang dapat disampaikan ialah sebagai berikut:

a. Bagi pihak Organisasi yanag ada di Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya Malang diharapkan pihak – pihak yang bernaung

dalam organisasi dapat memperhatikan indikator-indikator pada di

penelitian ini yang memiliki nilai rata-rata tertinggi dan juga terendah,

untuk sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas dari

Page 127: PENGARUH KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ...repository.ub.ac.id/5755/1/FUJI MELISA DEVI.pdfserta potensi diri bagi para aktivis yang ada dalam organisasi tersebut (Haryono 2014). Mahasiswa

114

organisasi yang diperlukan oleh mahasiswa dan mengelola motivasi

belajar yang dirasakan oleh mahasiswa yang aktif di organisasi tersebut.

b. Pihak Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

diharapkan dapat meminimalisir hal-hal yang dapat mengganggu daya

konsentrasi paramahasiswa, agar mahasiswa dapat melaksnakan peoses

belajar dengan fokus dan hasil yang diperoleh sesuai dengan standar

yang ditetapkan atau Indeks Prestasi yang diinginkan.