PENGARUH JENIS ELEKTRODA DAN ARUS LISTRIK TERHADAP … · library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...
Transcript of PENGARUH JENIS ELEKTRODA DAN ARUS LISTRIK TERHADAP … · library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGARUH JENIS ELEKTRODA DAN ARUS LISTRIK TERHADAP
SIFAT MEKANIS DAN FISIS SAMBUNGAN LAS BESI COR
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat Magister
Program Studi Teknik Mesin
Oleh:
MOCH. CHAMIM
NIM. S951408003
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v
Moch. Chamim, S951408003, 2017. Pengaruh jenis elektroda dan arus listrik
terhadap sifat mekanis dan fisis sambungan las besi cor. TESIS. Pembimbing
I : Dr. Triyono, ST., MT. Pembimbing II : Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T.
Program Studi Teknik Mesin, Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
ABSTRAK
Industri pengecoran logam (foundry) melakukan perbaikan pada produk
yang cacat. Proses perbaikan cacat menggunakan las SMAW (shielded arc metal
welding). Pengelasan besi cor terdapat masalah karena kandungan karbon besi cor
yang tinggi. Proses las menggunakan elektroda berbahan nikel ditambah heat
treatment dapat mengatasi masalah pengelasan besi cor oleh beberapa peneliti.
Bagaimanaupun juga banyak industri foundry lokal tidak menggunakan heat
treatment karena berhubungan dengan biaya dan proses.
Penelitian penggunaan elektroda dengan kandungan nikel tinggi dan varasi
arus listrik tanpa heat treatment sudah dievaluasi. Hasil pengujian scanning
electron microscopy (SEM) terdapat masalah di daerah partially melted zone
(PMZ). Fasa keras dan rapuh yaitu karbida dan martensit terbentuk selama proses
pembekuan. Pembentukan karbida dan martensit disebabkan oleh tingginya
kandungan karbon sebagai ciri khas besi cor. Elektroda dengan bahan dasar nikel
mampu mengatasi masalah di daerah tersebut. Kandungan nikel sebagai penstabil
austenit mampu menarik karbon dan mengubahnya menjadi grafit bebas di weld
metal, sehingga fasa keras didaerah PMZ dapat dikurangi.
Variasi arus listrik 80A, 90A, 100A, dan 120A menghasilkan masukan
panas yang berbeda. Arus listrik yang tinggi menyebabkan bertambahnya area
daerah batas fusi dan menambah waktu difusi FeNi saat proses pembekuan. Arus
listrik yang digunakan berfungsi sebagai pengganti proses heat treatment.
Kata Kunci : Besi cor, SMAW, arus listrik, weldability.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Defect terlihat pada dinding produk pengecoran ...................... 2
Gambar 2.1 Diagram kesetimbangan Fe-C (DeGarmo, 1979) ..................... 7
Gambar 2.2 Las busur dengan elektroda terbungkus ................................... 8
Gambar 2.3 Pemindahan logam cair ............................................................ 9
Gambar 2.4 Vickers hardness test (ASTM, 2003) ....................................... 11
Gambar 2.5 Skema alat uji SEM (ASM Hand book volume 9, 2004) ......... 13
Gambar 3.1 Pola material dasar (a) material dasar (b) ................................. 16
Gambar 3.2 Spesimen bentuk kotak (a) proses pembentukan groove las
(b) ............................................................................................. 16
Gambar 3.3 Spesimen setelah dilas (a) spesimen setelah dibentuk uji tarik
(b) ............................................................................................. 16
Gambar 3.4 Proses pengelasan spesimen ..................................................... 19
Gambar 3.5 Spesimen uji komposisi kimia .................................................. 19
Gambar 3.6 Skema uji tarik sesuai AWS A4.0 dan arah gaya tarik yang
diberikan ................................................................................... 21
Gambar 3.7 Diagram alir penelitian ............................................................. 22
Gambar 4.1 Makrostruktur daerah las menggunakan elektroda ENi-Cl :
(a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A. ............................... 23
Gambar 4.2 Makrostruktur daerah las menggunakan elektroda ENiFe-Cl :
(a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A. ............................... 24
Gambar 4.3 Makrostruktur daerah las menggunakan elektroda low nickel :
(a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A. ............................... 24
Gambar 4.4 Mikrostruktur daerah batas fusi menggunakan elektroda ENi-
Cl (Cin 1) : (a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A ............ 26
Gambar 4.5 Mikrostruktur daerah batas fusi menggunakan elektroda
ENiFe-Cl (Cin 2) : (a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A 27
Gambar 4.6 Mikrostruktur daerah batas fusi menggunakan elektroda low
nickel (Cin 3) : (a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A ...... 28
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
Gambar 4.7 Mikrostruktur daerah WM menggunakan elektroda ENi-Cl
(Cin 1) : (a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A ................. 29
Gambar 4.8 Mikrostruktur daerah WM menggunakan elektroda ENiFe-Cl
(Cin 2) : (a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A ................. 30
Gambar 4.9 Mikrostruktur daerah WM menggunakan elektroda low nickel
(Cin 3) : (a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A ................. 31
Gambar 4.10 Struktur keras terlihat di daerah heated affected zone (HAZ) .. 31
Gambar 4.11 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda ENi-Cl 80 A. Hasil electron mapping
(d) menunjukkan kandungan kimia merah (Fe), Hijau (Ni),
merah muda (C) dan biru muda (Si).. ....................................... 32
Gambar 4.12 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda ENiFe-Cl 80 A. Hasil electron mapping
(d) menunjukkan kandungan kimia merah (C), kuning (Ni),
merah muda (Fe) dan biru muda (Si).. ..................................... 33
Gambar 4.13 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda ENi-Cl 90 A. Hasil electron mapping
(d) menunjukkan kandungan kimia merah (C), kuning (Ni),
merah muda (Fe) dan biru muda (Si).. ..................................... 34
Gambar 4.14 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda ENiFe-Cl 90 A. Hasil electron mapping
(d) menunjukkan kandungan kimia merah (Fe), biru (Ni),
biru muda (C) dan kuning (Si).................................................. 35
Gambar 4.15 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda ENi-Cl 100 A. Hasil electron mapping
(d) menunjukkan kandungan kimia merah muda (Fe), kuning
(Ni), merah (C) dan biru muda (Si).. ........................................ 36
Gambar 4.16 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda ENiFe-Cl 100 A. Hasil electron
mapping (d) menunjukkan kandungan kimia merah (Fe),
Hijau (Ni), merah muda (C) dan hijau muda (Si).. ................... 37
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
Gambar 4.17 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda ENi-Cl 120 A. electron mapping (d)
menunjukkan kandungan kimia merah (C), kuning (Ni),
merah muda (Fe) dan biru muda (Si) ....................................... 38
Gambar 4.18 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda ENiFe-Cl 120 A. Hasil electron
mapping (d) menunjukkan kandungan kimia merah (Fe),
hijau (Si), biru muda (C) dan ungu (Ni).. ................................. 39
Gambar 4.19 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda low nickel 80 A. Hasil electron
mapping (d) menunjukkan kandungan kimia merah (Fe),
Hijau (C), dan orange (Si) ........................................................ 40
Gambar 4.20 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda low nickel 90 A. Hasil electron
mapping (d) menunjukkan kandungan kimia merah (C), biru
muda (Fe), dan orange (Si). ...................................................... 41
Gambar 4.21 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda low nickel 100 A. Hasil electron
mapping (d) menunjukkan kandungan kimia merah (Fe), biru
muda (C), dan orange (Si). ....................................................... 42
Gambar 4.22 Analisa EDX tiap area pada HAZ (a), PMZ (b), dan WM (c)
pengelasan elektroda low nickel 120 A. Hasil electron
mapping (d) menunjukkan kandungan kimia merah (C), biru
muda (Si), dan merah muda (Fe). ............................................. 43
Gambar 4.23 Jejak indentor uji vickers terlihat diagonal langsung mengecil
saat memasuki PMZ ................................................................. 45
Gambar 4.24 Grafik ditribusi kekerasan daerah las elektroda ENi-Cl (Cin
1) dengan variasi arus listrik..................................................... 46
Gambar 4.25 Grafik ditribusi kekerasan daerah las elektroda ENiFe-Cl
(Cin 2) dengan variasi arus listrik ............................................ 46
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xv
Gambar 4.26 Grafik ditribusi kekerasan daerah las elektroda low nickel
(Cin 3) dengan variasi arus listrik ............................................ 47
Gambar 4.27 Grafik pengujian tarik raw material dibandingkan dengan
seluruh spesimen menggunakan variasi elektroda dan arus
listrik ......................................................................................... 48
Gambar 4.28 Void terlihat dominan di daerah WM pengelasan elektroda
low nickel (Cin3) 80 A ............................................................. 49
Gambar 4.29 Foto makro patahan hasil uji tarik menggunakan high nickel .. 49
Gambar 4.30 Spesimen menggunakan elektroda high nickel sebelum
pengujian (a) dan setelah ditarik (b), panah menunjukkan
lokasi patahan daerah PMZ ...................................................... 49
Gambar 4.31 Spesimen menggunakan elektroda low nickel (Cin 3) sebelum
pengujian (a) dan setelah ditarik (b), panah menunjukkan
lokasi patahan daerah WM ....................................................... 51
Gambar 4.32 Patahan hasil uji tarik pengelasan elektroda ENi-Cl (Cin 1) :
(a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A ................................ 51
Gambar 4.33 Patahan hasil uji tarik pengelasan elektroda ENiFe-Cl (Cin 2)
: (a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A ............................. 52
Gambar 4.34 Patahan hasil uji tarik pengelasan elektroda low nickel (Cin 3)
: (a) 80A, (b) 90A, (c) 100A, dan (d) 120A ............................. 52
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
ABSTRACT ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3. Batasan Masalah ............................................................................... 3
1.4. Tujuan Penelitian.............................................................................. 3
1.5. Manfaat Penelitian............................................................................ 3
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 5
2.2. Dasar Teori ....................................................................................... 6
2.2.1. Besi Cor Kelabu ................................................................... 6
2.2.2. Nilai Carbon Equivalent (CE) .............................................. 7
2.2.3. Pengelasan ............................................................................ 8
2.3. Dasar-dasar Pengujian Spesimen ..................................................... 10
2.3.1. Pengujian Tarik .................................................................... 10
2.3.2. Pengujian Kekerasan ............................................................ 11
2.3.3. Pengujian Metalografi .......................................................... 12
2.3.4. Pengujian SEM – EDS ........................................................ 13
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 15
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
3.2. Bahan dan Alat ................................................................................. 16
3.2.1. Bahan yang Digunakan ......................................................... 16
3.2.2. Alat yang Digunakan ............................................................. 16
3.3. Metode Penelitian ............................................................................. 17
3.3.1. Proses Pengelasan ................................................................. 17
3.3.2. Pengujian Spesimen ............................................................. 18
3.4. Analisa Data ..................................................................................... 18
3.4.1. Pengujian Komposisi Kimia .................................................. 18
3.4.2. Pengujian Metalografi ........................................................... 19
3.4.3. Pengujian Kekerasan ............................................................. 19
3.4.4. Pengujian Tarik ...................................................................... 20
3.5. Diagram Alir Penelitian ................................................................... 21
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Makro dan Mikro Hasil Pengelasan SMAW ...................... 22
4.2. Kekerasan Hasil Pengelasan SMAW ............................................... 43
4.3. Pengujian Tarik Hasil Pengelasan SMAW ...................................... 46
4.4. Hubungan kekerasan dan kekuatan tarik sambungan las besi cor ... 53
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 52
5.2. Saran ................................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komposisi kimia elektroda (Standard AWS A5.15) .......................... 10
Tabel 3.1 Komposisi kimia elektroda (Data dari Nikko Steel) .......................... 16
Tabel 3.2 Data arus listrik dan jumlah spesimen ................................................ 17
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya penulis dapat
menyelesaikan tesis ini. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna mencapaigelar magister teknik di Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menghaturkan terimakasih yang sangat mendalam kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penelitian dan penulisan tesis ini, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Triyono, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Pascasarjana Teknik
Mesin Fakultas Teknik UNS dan pembimbing I yang dengan sabar telah
memberikan banyak bantuan dalam penelitian dan penulisan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T. selaku pembimbing II yang
memberikan bimbingan dengan baik dalam penelitian dan penulisan tesis ini.
3. Bapak Dr. Joko Triyono, S.T., M.T. dan Bapak Dr. Nurul Muhayat, S.T., M.T.
selaku penguji dan pemberi arahan atas pelaksanaan tesis ini.
4. Dosen-dosen Pascasarjana terutama Fakultas Teknik Mesin UNS yang telah
membuka wacana keilmuan penulis.
5. Maruto Adi P, S.T. dan teman – teman penghuni di Lab. Material Teknik Mesin
UNS telah memberikan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
6. Bpk. Imawan arif, S.T. engineer di PT. Baja Kurnia yang telah membantu
kelancaran pelaksanaan penelitian tesis ini.
7. LPDP kementrian keuangan republik indonesia atas bantuan pembiayaan dalam
proses penelitian tesis ini.
8. Bpk dan Ibu serta keluarga kecilku yang tidak pernah putus memberi semangat.
Penulis menyadari, bahwa dalam tesis ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu bila ada saran, koreksi, dan kritik demi kesempurnaan tesis ini, akan penulis
terima dengan ikhlas dan dengan ucapan terimakasih.
Surakarta, 13 Januari 2017
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i
PERNYATAAN ORISIONALITAS DAN PUBLIKASI TESIS
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1. Tesis yang berjudul: “Pengaruh Jenis Elektroda Dan Arus Listrik Terhadap Sifat
Mekanis Dan Fisis Sambungan Las Besi Cor”ini adalah karya penelitian saya
sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang
disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila
ternyata dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka
saya bersedia menerima sangsi, baik tesis beserta gelar magister saya dibatalkan
serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah harus
menyertakan tim promoter sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya.
Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya
bersedia mendapat sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, Januari 2017
Mahasiswa
Moch. Chamim
S951408003