PENGARUH IRADIASI GAMMA TERHADAP AKTIVITAS ENZJM …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

14
PENGARUH IRADIASI GAMMA TERHADAP AKTIVITAS ENZJM AMILASE DAN SELULASE DARI KAPANG A. niger dan R. orYZBe Sri Hariani Sjarief*, Lydia Andini*, dan Dadang Sudrajat* i\llSTRAK I'ENGAUUH IRADIASI GAMMATERJIADAP AKTIVITAS ENZItf AtflLASK DAN SI':LULASE DARI KAPANG A. niger DAN R. oryzae. Tehnik i.radiasi dengan sinal' gom",,,- digllnakan dala", percabaan ini dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas en?im dari kapang. Dosis dar i 0 sampa i 5 kGy d j heri kan pada kapang A. niger dan R. oryzae. Perkembangon mikraba diamat.i dengan menghi tung jumlah koloni yang tumbllh di samping melakukan analisis terhadap aktivitos en?im amUase dan selulase yang berada dalam larlltan filtrat. Dari percobaan ini t.erlihat bahwa jllmlah mikroba yang dapat tumbllh t.et'gantung dari dosis yang diberikan. Dari penghitllngan jumlah kolani setelah iradiasi menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis yang diberikan semakin kecil kemungk inan ko Ion i yang dapat tumbllh. Bahkan pada dos is 1,5 dan 4,0 kGy yang dibedkan pada R. oryzae dan A. niger hampir tidak memperlihatkan adanya pertllmbuhan koloni. Kapang ini baru memperlihatkan pertumbuhan pada hari ketu,juh dalam larutan Sabollraud Dextrose. Iradiasi pada kapang ternyata memberikan pengaruh yang kecil terhadap peningkatan akt ivitas enzim yang diproduksi, t.erutama unt.uk enzim amilase. Namun dari sisi lain, dosis 1,5 dan 4,0 kGy yang diberikan pada R. oryzae akan meningkatkan aktivitas enzim sellJ]ase jauh lebih tinggi secara statistik daripada kantrol (pc= 0,05). AllSTRACT GAMMAIRRADIATION KFI'ECTS ON TilE ACTIVITY OF AMYLASZ AND CKI,LUI.ASI!: KNZYMES I'RODUCKT>BY A. niger and R. oryzae. On the purpose to in crease the enzymatic production of moulds, a radiation t.echnique was carried out.. Doses of 0 to 5 kGy had been applied on A. niger and R. orYZBI? The development of microbes were observed by measuring the number of colonies survived, whilst the amylase and cellulase analyses are being done. From this experiment it is observed that the to- tal number of microbes survived depend on the dose given. The number of colonies survived after irradiation showed the suppression of colonies growth by the increasing of the dose given. Eventually it was occured with irradiated R. orYZBe and A. niger on 1,5 and 4,0 kGy, which showed almost no colonies were being surviv- ed. But in 7 days after irradiation wis being administered th~ growth of moulds rusat Aplikasi tsotop dan Radiasi, BATAN 4D5

Transcript of PENGARUH IRADIASI GAMMA TERHADAP AKTIVITAS ENZJM …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

PENGARUH IRADIASI GAMMA TERHADAP AKTIVITAS ENZJM AMI LASEDAN SELULASE DARI KAPANG A. niger dan R. orYZBe

Sri Hariani Sjarief*, Lydia Andini*, danDadang Sudrajat*

i\llSTRAK

I'ENGAUUHIRADIASI GAMMATERJIADAP AKTIVITAS ENZItf AtflLASK DAN SI':LULASE DARI

KAPANG A. niger DAN R. oryzae. Tehnik i.radiasi dengan sinal' gom",,,- digllnakan dala",

percabaan ini dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas en?im dari kapang. Dosis

dar i 0 sampa i 5 kGy d j heri kan pada kapang A. niger dan R. oryzae. Perkembangon

mikraba diamat.i dengan menghi tung jumlah koloni yang tumbllh di samping melakukan

analisis terhadap aktivitos en?im amUase dan selulase yang berada dalam larlltan

filtrat. Dari percobaan ini t.erlihat bahwa jllmlah mikroba yang dapat tumbllh

t.et'gantung dari dosis yang diberikan. Dari penghitllngan jumlah kolani setelah

iradiasi menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis yang diberikan semakin kecil

kemungk inan ko Ion i yang dapat tumbllh. Bahkan pada dos is 1,5 dan 4,0 kGy yang

dibedkan pada R. oryzae dan A. niger hampir tidak memperlihatkan adanya

pertllmbuhan koloni. Kapang ini baru memperlihatkan pertumbuhan pada hari ketu,juhdalam larutan Sabollraud Dextrose. Iradiasi pada kapang ternyata memberikan pengaruh

yang kecil terhadap peningkatan akt ivitas enzim yang diproduksi, t.erutama unt.ukenzim amilase. Namun dari sisi lain, dosis 1,5 dan 4,0 kGy yang diberikan pada R.

oryzae akan meningkatkan aktivitas enzim sellJ]ase jauh lebih tinggi secara

statistik daripada kantrol (pc= 0,05).

AllSTRACT

GAMMAIRRADIATION KFI'ECTS ON TilE ACTIVITY OF AMYLASZ AND CKI,LUI.ASI!: KNZYMES

I'RODUCKT>BY A. niger and R. oryzae. On the purpose to in crease the enzymatic

production of moulds, a radiation t.echnique was carried out.. Doses of 0 to 5 kGy

had been applied on A. niger and R. orYZBI? The development of microbes were

observed by measuring the number of colonies survived, whilst the amylase and

cellulase analyses are being done. From this experiment it is observed that the to­

tal number of microbes survived depend on the dose given. The number of colonies

survived after irradiation showed the suppression of colonies growth by the

increasing of the dose given. Eventually it was occured with irradiated R. orYZBeand A. niger on 1,5 and 4,0 kGy, which showed almost no colonies were being surviv­

ed. But in 7 days after irradiation wis being administered th~ growth of moulds

• rusat Aplikasi tsotop dan Radiasi, BATAN

4D5

were appeared in Sabouraud Dextrose broth. In this experiment irradiation of moulds

give evidence of its small ~~ffects to the increasing activity of enzymes, primarily

for the a~yla5et Dut un the other sidefi it incroaQgg tho eollul~~~ A~tiblly oP I.

oryzae which is statistically significance compared to control (p<= 0,05).

PENDAHULUAN

Enzim amilase dan sellliase adalah salah satu produk yang di

hasilkan oleh mikroba dan ban yak digunakan dalam berbagai industri

baik minuman, makanan dan industri tekstil. Meningkatnya pemakaian

bahan ini, perlu dipikirkan eara untuk memproduksi bahan lebih

cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak ~Ila. Beberapa eara telah

dicoba memanipulasi jasad renik iIli baik dengan jaIan radiasi

maupun dengan menggunakan zat kimia ataupun dengan menggunakan

berbagai jenis substrat yang dapat meningkatkan produksi enzim ini

(1,2,3).Beberapa kapang diketahui mempunyai kemampuan memproduksi en

zim amilase dan selulase dari berbagai substrat antara lain Aspergi­llus, Rhizopus, Trichoderma ataupun Sporotrichum (1,4,5). Hasil

penelitian TAMADA, et al (3) dengan meradiasi T. reesei didapatkan

bahwa dosis 2 kGy dapat menaikan produksi enzim selulase 1,8 kali

lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh kapang yang tidak

diiradiasi. Melihat pengaruh positip dari iradiasi ini pada produksi

enzim dari kapang, maka dalam penel iUan ini dicoba melihat penga

ruh iradiasi pada peningkatan enzim ami lase dan selulase dari A.niger dan R. oryzae.

BAHAN DAN METODE

Mikroba. Pada penelitian ini digunakan 2 macam mikroba yang ma

suk jenis kapang A. niger dan R. oryzae. Kedua kapang ini diperoleh

dari IPB (Insti tut Pertani an Bogar). Untuk radiasi dis iapkan biakan

kedua kapang dengan lImur biakan 4 hari, di mana kapang telah

membentuk spora. Pada saat iradiasi spora dilarutkan dalam larutan

bllfer fosfat yang terdi ri dari 13,6 g KH2P04, 2 g Na2S04' 0,2 g

MgS04. 7H20, 0,01 g Ca(N03)2. 4H20, 0,5 mg FeS04.7H20 dalam satuliter akuades steril (MOSLEY,1967)(6). pH larutan dibuat menjadi 7,2

dengan menambahkan KOH.

496

iradiator

dan Radiasi,

yang diberi­

4 dan 5 kGy.

dalam bufer

lradiasi. Penyinaran dilakukan dengan menggunakan

karet Alam (IRKA) yang berada di Pusat Aplikasi Isotop

Pasar Jumat, dengan laju dosis sebesar 8 kGy/jam. Dosis

kan pada kedua kapang yaitu 0; 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3;

Kapang di iradiasi dalam bentuk spora yang dilarutkan

fosfat sebanyak 2 ml untllk set.lap dosis.

Rancangan Percobaan. Percobaan dilakukan dengan

lam rancangan acak lengkap dan ulangan sebanyak 3 kali.

faktorial da

Parameter. Parameter pengukuran yang dlpakai dalam percobaan

lnl ialah untuk mengetahui:

a. Perkembangan populasi kapang setelah iradiasi dengan menghi

tung jumlah koloni yang tumbuh pada media padat Sabouraud Dex

trose dengan menggunakan metode TPC (Total Plate Count).

b. Aktivitas enzim. Setelah kapang diiradiasi diambil 1 ml larutan

dari setiap dosis untuk kemudian diinokulasikan ke dalam larutan

Sabouraud Dextrose (SDB). Campuran iui diinkubasi pada suhu ruang

selama 7 had agar proses enzimatis berjalan. Analisis enzim

ami lase dan selulase dilakukan dengan menggunakan metode MANDELS,

et al (7).

BASIL DAN PEMBAIIASAN

JumlalJ Kapang yang Diiradiasi. Untuk mencapai keseragaman jum

lah dan kepadatan spora kapang yang akan diiradiasi, maka dilakukan

pelarutan spora kapang yang dibiakkan selama 4 had di suhu ruang

dalam bufer fosfat pada perbandingan 1:50. Kemudian dari larutan

ini dibagikan ke dalam beberapa tabung yang siap untuk diiradiasi,

sedang sebagian lagi diukur dengan spektrofotometer untuk dilihat

densi tas larutan spora, di samping juga dilakukan penghi tungan

spora melalui Haemocytometer dan metode TPC. Hasil penghitungan dan

pengukuran dapat dilihat pada Tabel 1, yang ternyata bahwa jumlah 1

ml spora dalam 50 ml bufer fosfat mengandung sebanyak 2400-4200

spora yang identik dengan densi tas larutan sebesar 0,55-0,65 pada

panjang gelombang 660 nm.

497

Tabel 1. Jumlah spora kapang yang diiradiasi dengan sinar gamma.

N~N-~~~~~~~w~"ftn~""""~""~.'.'I'U"'b'U"UUUUUU~~UU~ _

Jumlah mikroba dihitung dengan

HaemocytometerSampel

Ulang­an

A B rataan

TPCSpektro

OD

660 nm

A. niger 128002150247529900,652

26502750270031400,613

28003100295034200,55

R. oryzae

121002100210045300,622

27502550265041900,603

28005050392541200,69-----------------------------------------------------------------

Dengan jumlah spora sebesar nilai tersebut di alas, dilakukan

iradiasi dengan laju dosis 8 kGy/jam. Setelah iradiasi sampel didi­

amkan selama 2 hari di suhu ruang, dan baru kemudian dilakukan

peoghitungan koloni dengan metode IPC.

Populasi Kapang Setelah Iradiasi. Dilihal dad jumlah populasi

kapang pada saat iradiasi, yai lu sebanyak 2400-4200 atau identik

dengan log jumlah populasi sebesar 3,38-3,62,ternyata pada penghi­

lungan hari kedua selelah iradiasi berkembang menjadi lebih banyak,

terutama pada dosis 0,5 sampai 1 kGy (Tabel 2, Gbr. 1). Pada inku­

basi selama 2 had set.elah iradiasi, spora mengalami pertumbuhan

sebagaimana biasa walau tetap berada dalam larutan bufer fosfat.

Diharapkan dalam bufer fosfat dengan pH 7,2 tidak akan terjadi

perbanyakan dari mikroba yang berada di dalamnya. Namun ternyala

pada penghitungan populasi kedua kapang melalui metode TPC, memper­

lihalkan lonjakan jumlah populasi selama 2 hari didiamkan di suhu

ruang.

Lonjakan populasi kapang ioi lebih banyak dilakukan secara a

sexual dengan jalan fragmenlasi membenluk oidia dari mycelium yang

lumbuh dari spora (8). Walaupun dari kapang yang diiradiasi sampai

1 kGy mengalami lonjakan populasi, jumlahnya masih berada di bawah

populasi kapang yang tidak dj iradiasi. Pengaruh iradiasi semakin

terlihat pada dosis yang lebih tinggi lagi baik pada A. niger mau-

498

pun pada R. oryza.e. Dari Gbr 1., penurunan populasi kapang akibat

jradiasi sangat jelas pada dosis ],5 dan 4 kGy, sedang pada dosis 2

dan 5 kGy kembali memperlihatkml kenaikan populasi walaupun tidak

seberapa besar. Kemungkillan dosis 2 kGy dan 5 kGy merangsang aktivi­

tas sel untuk membelah.

Tabel 2. Pengaruh iradiasi terhadap perkembangan populasi dan

aktivitas enzim amilase dan selulase dari A. niger dan

R. oryza.e.

Aktivitas enzim unit/ml F

Sampel

Dosis

(kGy)

Populasi

(log) amilase selulase

A.niger 0,07,870,3520,042

0,56,51 0,2300,045

1,0

5,30 0,2530,050

1,5

0,57 0,4200,042

2,0

1,640,4160,048

2,5

1,160,4310,050

3,0

0,29 0,4600,041

4,0

0,01 0,4670,050

5,0

2,39 0,4530,049

R. oryza.e

0,06,51 0,3770,047

0,5

5,210,3630,040

1,0

6,43 0,3810,042

1,5

0,0 0,4310,067

2,0

2,45 0,4060,039

2,5

2,30 0,4170,051

3,0

1,020,4130,058

4,0

0,52 0,4310,062

5,0

2,95 0,3880,042----------------------------------------------------------------BNJ 0,05

1,920,220,015

KK (%)

19,9218,310,] 3----------------------------------------------------------------

Keterangan : BNJ =

KK =

F =

bed a nyata jujur

koefisien keragamanFiltrat

499

Pengaruh Iradiasi Terhadap Aktivitas Produksi Enzi. dari Kedua

Kapang. Pada proses fermentasi selama 7 hari di dalam larutan

Sabouralld JSDB~, JHakllkan pengukuran enzlm amlJase Jan selulase

yang dihasilkan oleh kedua kapang. Hasil yang diperoleh dapat di­

lihat pada Tabel 2, Gbr. 2 dan 3, yang memperlihatkan naik turunnya

produksi enzim sesuai dengan dosis yang dibedkan.

Gambar 2 menunjukkan aktivitas produksi enzim ami lase dari A.

niger dan R. oryzae. Pada Gambar tersebut terl ihat ada kenaikan pro­

duksi enzim dad A. niger akibat iradiasi. Kenaikan itu terjadi

pada dosis 1,5 kGy setelah mengalami penurunan pada dosis 0,5 kGy

dad 0,35 menjadi 0,23 unit/ml F. Produksi enzim ini meningkat

sampai menjadi 0,47 unit/ml F pada dosis 4 kGy. Demikian pula pada

R. oryzae yang juga memperlihatkan aktivitas produksi amilase yang

mengalami kenaikan sehubungan dengan dosis yang diberikan walau

tidak sejelas sepert.i yang diperlihatkan oleh A. niger. Kenaikan

akti vi tas produksi enz im ini hanya dapat mencapai 0,43 unit/ml F

dari 0,38 unit/ml F enzim amilase yang dihasilkan oleh A. niger

yang tidak diiradiasi. Dari perhitungan statistik ternyata kenaikan

aktivitas produksi enzim ini tidak menunjukkan perbedaan yang nya­

ta antara kapang iradiasi dengan kapang yang tidak diiradiasi pada

p=0,05, dan ternyata pula iradiasi mempunyai pengaruh kecil pada

aktivitas produksi enzim ami lase dari ke 2 kapang tersebut. Penga

ruh iradiasi ini terhadap A. niger hanya ditunjukkan oleh nilai r =

0,54 sedang untuk R. oryzae hubungan itu terlihat pada r = 0,37.

Di lihat dad jumlah ami lase yang teranalisis dad R. oryzae, naik

turunnya enzim amilase akibat iradiasi tidak terlihat nyata diban­

dingkan dengan A. niger. Pada A. niger produksi enzim yang terendah

terjadi pada dasis 0,5 kGy yaitu sebanyak 0,23 unit/ml F, sedang

praduksi yang tertinggi dicapai pada dasis 4 kGy sebanyak 0,467

unit/ml F. Perbedaan nilai ini dengan kontral tidak nyata secara

statistik (Tabel 2).

Aktivitas enzim selulase dapat dilihat pada Gambar 3. Disini

diperlihatkan bahwa kenaikan aktivitas enzim selulase akibat iradi­

asi terhadap ke 2 kapang memberikan hasil yang tidak terlalu

mencalak, terutama untuk A. niger (p<=0,05). Pada R. oryzae kenaikan

aktivitas yang cukup tinggi terlihat pada dasis 1,5 dan 4 kGy,

yaitu sebesar 0,067 dan 0,062 unit/ml F yang mana hasil ini lebih

500

tinggi dibandingkan dengan kapang yang tidak diiradiasi (0,047 unit/

ml F). Kenaikan aktivitas enzim selulase dad R. oryzae ini cukupnyata pada p<=O, 05 (Tabel 2). Dad GambaI' 2 dan 3 ternyata bahwa

pengaruh iradiasi terhadap aktivitas enzim selulase tidak begitubesar bahkan sangat kecil sekali. Hal ini dapat dilihat pada nilai

r dari A. niger yang sebesar 0,056, sedang untuk R. oryzae 1'=0,098.

Dilihat dari kemampuan kapang mempr~duksi enzim selulase, ternyataR. oryzae mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dadpada A. niger

(p<= 0,05, Tabel 2).Bila ditinjau dari perkembangan populasi dan aktivitas pro

duksi enzim setelah iradiasi dilakukan, ada kecenderungan naiknya

jumlah enzim dalam larutan filtrat yang tidak sebanding dengan

jumlah populasi kapang. Pada Tabel 2, populasi kapang mempunyaikecenderungan semakin menurun sebagai akibat iradiasi, sebaliknyajumlah enzim mengalami kenaikan. Keadaan ini d itemukan pula olehTAMADA(3). Ia memperki rakan tingginya jumlah enzim dalam larutan

filtrat disebabkan oleh terjadinya lisis sel kapang pada dosis diatas 1,5 kGy di samping pada dosis inipun dimulai kematian dari seltersebut.

Namun, pengamatan visual dari proses enzimatis yang berjalan

selama seminggu terlihat bahwa dosis 1,5 kGy hampir tidak memperli­hatkan pertumbuhan kapang dalam larutan (Tabel 3). Pertumbuhanmycelium kapang yang diiradiasi pada umumnya terlihat pada had ke 3dari proses enzimatis, kecuali pada kapang yang diiradiasi dengandosis 4 kGy yang baru memperlihatkan pertumbuhan pada had ke 7untuk R. oryzae. Pertumbuhan hampir tidak terlihat sampai akhirproses fermentasi dari A. niger pada dosis yang sarna. Jikapunada sangat sediki t dan agak tersamar. Pada pengamatan visual ini

terli hat pula pembentukan spora dari kapang pada hari ke 7 prosesfermentasi, termasuk juga kapang yang diiradiasi dengan dosis 5

kGy, walaupun jumlah sporanya t idak sebanyak jumlah spora . yangdihasilkan oleh kapang yang tidak diiradiasi terutama untuk A.niger. Bagi R. oryzae pertumbuhan mycelium baru terlihat pada harike 3 dari proses fermentasi dengan dosis yang sarna. Dari pengamatanv isui 1 ini terbukti bahwa kapang yang di iradiasi selama didiamkandalam mediumnya akan mengalami pertumbuhan membentuk sel baru

meskipun barangkali Jumlah sel yang terbentuk tidak sebanyak

501

kapang yang tidak diiradiasi. Dilihat dad jumlah populasi dan

besarnya aktivitas enzim yang dihasilkan, dapat diperkirakan bahwa

kapang yang tidak dliradiasi untuk mendegradasi substratnya, karena

dengan jumlah populasi yang lebih sedikit kapang iradiasi dapat

memecah substratnya dengan kemampuan aktivitas enzim yang hampir

sama atau lebih tinggi sedikit dari kapang yang tidak diiradiasi.

Pada pengamatan bentuk koloni kapang yang diiradiasi, umumnya

memper lihatkan perubahan diameter koloni yang tumbuh sebanding

dengan semakin tinggi dosis yang disertai pula dengan menurunnya

populasi. Keadaan ini pernah pula dilaporkan oleh MEYRATH, et al

(4). Agaknya semakin turun populasi semakin besar diamet~r koloni,

Tabel 3. Pertumbuhan kapang selama proses fermentasi dalam larutan SDB (Sabouraud Dextrose Broth).

Dosis (kGy)

sampel

Harike o 0,5 1 1,5 2 2,5 3 4 5

A. niger

R. oryzae

2 +++-------+

3++++++

-++-+-++

7*********-******-+***

2

+++3

-+++++++++-+++++ +++-7 *********+******+++***

semakin

terben tuk

Keterangan : +++ = pertumbuhan mycelium banyak++ = pertumbuhan mycelium sedang+ = pertumbuhan mycelium sedikit*** = terbentuk spora

diduga karena persaingan untuk mendapatkan makananpun

kecil. Selama seminggu proses fermentasi, spora mulai

umumnya pada had ke 7.

KESIMPULAN

Radiasi Gamma dengan laju dosis 8 kGy/jam memperlihatkan peng-

502

aruhnya terhadap penurunan populasi kapang A. niger dan R. orYZ8e

Penurunan populasi ini tidak diikuti oleh penurunan aktivitas

enzim ami lase dan selulase. Sebaliknya ada kenaikan aktivitas

produksi enzim pada kapang yang diiradiasi walau tidak

memperphatkan perbedaan yang nyata dengan kapang yang tidak

diiradiasi terutama pada pembentukan enzim amilase. Pengaruh

iradiasi terhadap aktivitas produksi enzim itu memang ada, tetapi

sangat kecil a.l. pengaruh iradiasi ini terhadap aktivitas enzim

amilase dari A. niger yang dinyatakan dengan r=0,54, sedang bagi R.

orYZ8e r=O,37. Pengaruh iradiasi ini lebih nyata terlihat pad a

aktivitas enzim selulase dari R. orYZ8e di mana pada dosis 1,5 dan 4

kGy mengalami kenaikan yang cukup nyata pada p(=O,05. Besarnya

aktivitas enzim selulase yang diproduksi adalah 0,067 unit/ml F di

mana nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan,kontrol yang

hanya memberikan aktivitas sebesar 0,047 unit/ml F. Bahkan pengaruh

iradiasi ini terhadap aktivitas enzim selulase dapat dikatakan

sangat kecil sekali yaitu misalnya ,untuk A. niger dinyatakan

dengan r=0,056, sedang untuk R. oryzae dengan r=0,098. Dilihat

dari pertumbuhan dan jumlah populasi kapang yang diiradiasi lebih

rendah dari pada kapang yang tidak diiradiasi, maka mungkin dapat

dinj.-atakandi sini bahwa kapang iradiasi dapat menghasilkan enzim

dengan kemampuan me.mecah zat lebih tinggi daripada kontrol yang

dapat memproduksi enzim lebih banyak dengan populasinya yang lebih

tinggi pula. Untuk maksud tersebut di atas, maka perlu kiranya

dilakukan penelitian lebih lanjut.

UCAPAN TERIMAKASIH

Atas terselenggaranya penelitian ini, penulis mengucapkan

terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh sdr. A.Damayanti,

Hamdi dan Radi Harsono. Ucapan ini penulis tujukan pula pada Drs.

Tantono Subagyo, Ph.D., yang telah membantu dalam pengolahan data.

DAFl'AR PUSTAKA

1. REJEKI, S., Pemanfaatan limbah ampas tapioka untuk produksi enzimamilase, amiloglukosidase dan selulase dari A. niger L51/ NRRLA-112, 64, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB (1986).

503

2. KUME, T., and TAMURA, N., Change in digestibility of raw starch

by gamma irradiation. Starch/ Starke, 39, 3, S (1987) 71.

~. '!Mlfil, Y., UA!ABU, ~., anJ U11'!U, t., ~I'ecls 01 gamma-ray ir-radiation on cellulase secretion of T. reesei, J. Ferment.Technol., 65, 6(1987) 703.

4. MEYRATH, J., BAHN, M., and HAN, H.E., "Induction of amylase pro­

ducing mutans in A. oryzae by different irradiations", Radiati­

on and Radioisotopes for Industrial Microorganisms (Proc. Symp.Vienna, 1971), IAEA, Vienna (1971) 137.

5. BEECH, G.A., MELVIN, M.A., and TAGGART, J., Food, Drink and Bio­

technology, Biotech. Princip. and Application, BlackwellScient. Public., Oxford-London (1985) 73.

6. MOSELEY, B.E.B., The isolation and some properties of radiation

sensitive mutants of Micrococcus radiodurans., J. Gen. Micro­bioI., 49, (1967) 293.

7. MANDELS, M., STERNBERG, D., "Symposium enzymatic conversion of

cellulotic materials" Technology Applications, Biotech. Bioeng.Symp. (1976) 21.

8. ALEXOPOULOS, C.J., Introductory Mycology. John. Wiley & Sons,London (1966) 14.

504

Gambar 1. pengaruh iradiasi terhadap perkembangan po­pulasi kapang ~. ni~er dan ~. ~

'"a....1

0.5

• A. niger+R.~

iiII

; I

/-. (8 i

\y--·~· I i~ .1 1,5 2 2,5Oasis i radiasi (kGy)

O~~~t0,08 -

0,02

0,01

0,51 ~ _

~ /);'~~:_.----'~

~~.:J:CI :::~:~.~ ~ I

!~O'2[ I

o ,1 ~

I

o I>----"'-----'-_--'-_-'-- __ '------'-_~--'--------!0,5 1,5 2 2,5

Oasis i radi asi (kGy)

Gambar 2. Pengaeuh iradiasi terhadap aktivitas produksienzim amilase kapang t.. ni~er dan ~ ~

• A. niger

+R.~

u'loCJ1

0,5 1 1,5 2 2,5Oasis i-radiasi (kGy)

Gambar 3. pengaruh iradiasi terhadap akti vi tas produksien:z.im selulase dari kapang ~ 'rtlger dai1~"'oryzae

DISKUSI

Pada dosis yang lebih tinggi (5 kGy) terlihat A. niger. R. oryzae

produksinya naik, tetapi produksi enzim menu run apakah penyebabnya ?

SRI HARIANI

Kenaikan populasi pada dosis 5 kGy tidak sebesar pada populasi

kapang tanpa radiasi, sedang akti vitas enz im yang diproduksi oleh

kapang iradiasi 5 kGy tatapi masih tinggi atau sarna dibandingkan

dengan kapang tanpa radiasi

SUPRIYATI

Dari hasil penelitian ternyata aktivitas enzim hubungannya tidak

linier dengan dosis radiasi mohon dijelaskan faktor penyebabnya ?

SRI HARIANI

Faktor penyebabnya belum diketahui.

1. DJATMIKO

Apakah yang dimaksud jumlah populasi kapang ? Mengapa tidak menghi­

tung jumlah sporanya dengan kimasitometer sehingga tidak terukur.

SRI HARIANI

Jumlah populasi kapang 24 jam setelah racliasi yai tu jumlah spora

yang dapat tumbuh di medium agar sabovand. Penghitungan spora kapang

dilakukan dengan haemocytometer di samping juga dilakukan pengencer­

an sesuai dengan konsentrasi standar untuk bakteri yang digunakan

yai tu sebesar lOx. Penghi tungan spora dengan cara ini dilakukan

pada saat kapang akan diiradiasi (iradiasi dalam bentuk spora).

MARIA LINA

Dosis di atas 1,5 kGy untuk R. Oryzae dan 4 kGy untllk A. Niger,

disebutkan bahwa populasi kapang meningkat setalah mengalami penu­

runan. Bagaimana produksi enzim pada dosis tersebut apakah cende­

rung naik atau turun, jika turun mohon penjelasan.

506

SRI HARIANI

Produksi enzim di atas dosis 1,5 dan 4,0 kGy tetap mengalami pe­

ningkatan, baik untuk enzim ami lose maupun selulase. Peningkatan

produksi enzim tersebut lebih tinggi daripada kontrol meskipun tidak

be~beda nyata.

SUGI ARTO

Apakah produksi enzim yang meningkat sebagai akibat suatu perlakuan,

adalah semakin besarnya daya membiak sel ataukah kemampuan sel indi­

vidual membentuk enzim. Pada dosis 1,4 dan 4 kGy ada peningkatan

enzim. Apakah ada korelasi dengan jumlah sel kapang. Apakah kenaik­

kan atu mungkin kebetulan saja ?

SRI HARIANI

Produksi enz im yang men ingkat dalam peneli tian ini lebih banyak

disebabkan oleh kemampuan sel kapang secara individu untuk mening­

katkan produksi enzimnya. Peningkatan aktivitas enzim pada dosis 1,4

dan 4 kGy agaknya tidak ada korelasinya dengan jumlah populasi

kapang. Pada penelitian lebih lanjut terlihat bahwa pada proses

fermentasi selama 7 hari untuk kapang R. Oryza.e yang diiradiasi

dengan 5,0 kGy menghasilkan peningkatan produksi enzim amilose di­

bandingkan dengan kapang yang tidak diiradiasi sedang populasi ber­

kembang dengan jumlah yang hampir sarna. Aktivitas enzim amilose yang

dicapai oleh kapang tanpa radiasi sebesar 1,5 unit/m 1 F, sedang

kapang radiasi menghasilkan 2,31 unit/ml F.

NIKHAM

1. Mengapa pertumbuhan kapang yang diiradiasi koloninya lebih kecil

daripada yang tanpa diiradiasi. Apakah ini suatu hasil mutasi ?

2. Bagaimana hubungan antara dosis radiasi dengan produksi enzym

dari kapang tersebut ?

SRI HARIANI

1. Koloni kapang yang diradiasi lebih besar daripada kapang yang

tidak diradiasi, diduga penyebabnya adalah

507

- Persaingan untuk mendapatkan makanan dari kapang iradiasi lebih

kecil dibandingkan dengan kapang yang tidak diradiasi.

- Hadiasi rnenstirnulasi sel untuk rnernbelah cepat.

2. Hubungan antara kapang iradiasi dengan produksi enzim yang

dihasilkan, ada kecenderungan meningkat.

NURHAYATI

Mohon dijelaskan apakah ada kemungkinan terjadinya mutasi pada

kapang (A. Niger, R. Orizae) yang meningkat pertumbuhannya pada

dosis iradiasi antara 1,5 - 4 kGy ?

SRI HARIANI

Kemungkinan ada namun perlu pembuktian. Mutasi dapat saja terjadi

pada dosis an tara 1,5 - 4 kGy dan hal ini perlu dibuktikan apakah

perubahan yang terjadi tersebut bersifat tetap.

ANDI DJAJANEGARA

Oasis 1,5 kGy menurunkan populasi kapang secara drastis, sedangkan

dosis 2,0 kGy meningkat lagi. Apakah mungkin terjadi error pada

pengamatan perhi tungan, mel ihat penurunan populasi kapa.ng setsiah

1,0 kGy menurun secara linier. Mohon penjelasan standard yang dipa.­

kai untuk membandingakan antara populasi akibat radiasi dan mengapa

populasi dengan dasis 1,5 kGy naik.

SRI HARIANI

Dari beberapa kali hasil perhitungan populasi kapang dengan metode

TPC di temukan gambaran bahwa setelah dosis 1,5 kGy ada kenaikan

populasi walaupun tidak besar. Perlu diketahui bahwa penghi tungan

populasi kapang dilakukan setelah 24 jam dari saat radiasi. Dan

sebagaimana dipaparkan dalam tabel 4, ada pertumbuhan kapang iradia­

si beberapa hari setelah iradiasi. Kemungkinan kapang dapat memulih­

kan diri lagi dari akibat radiasi dan mengumpulkan tenaga lagi untuk

dapat tumbuh walau mungkin ada caeat yang disandangnya. Pertumbuhan

kapang yang diiradiasi dalam pereabaan ini seialu dibandingkan

dengan pertumbuhan kapang yang tidak diiradiasi.

508

,