PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP...

86
PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABA (Studi pada PT Bank Syariah Mandiri) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : Nabela Hapsari NIM : 109046100191 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

Transcript of PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP...

Page 1: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK

DAN BOPO TERHADAP LABA (Studi pada PT Bank Syariah Mandiri)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

Nabela Hapsari

NIM : 109046100191

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah
Page 3: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah
Page 4: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah
Page 5: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

ABSTRAK

Nabela Hapsari. NIM 109046100191. PENGARUH INTERNET BANKING,

NPF, DPK, DAN BOPO TERHADAP LABA (Studi pada PT Bank Syariah Mandiri).

Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengadaan internet

banking terhadap kinerja keuangannya dilihat dari nilai laba dan meliputi rasio NPF,

DPK, dan BOPO dengan menganalisa laporan keuangan tahunan sebelum dan

sesudah pengadaan internet banking pada Bank BSM.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah yang telah

menggunakan internet banking. Hingga 2015 ada 11 bank umum syariah yang terdiri

dari 5 bank yang sudah memiliki internet banking dengan tingkat transactional,

sedangkan 6 lainnya hanya menyediakan info melalui website atau tingkat

informational website. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi dummy dengan

bantuan program SPSS untuk mengetahui gambaran yang menyeluruh mengenai

hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dari variabel

internet banking, variabel NPF dan variabel DPK terhadap laba bank, sedangkan

variabel BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap laba bank, pengaruh variabel

independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependennya. Indeks

Determinasi menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memiliki pengaruh

terhadap nilai variabel dependen sebesar 78% sedangkan sisanya sebesar 22% (100-

78) dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : Internet Banking, Laba, BOPO, NPF, DPK

Pembimbing : M Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si.

Daftar Pustaka : Tahun 1985 s.d. Tahun 2015

Page 6: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan hanya kepada pemilik seluruh

jiwa ini. Petunjuk dan cintaNya yang selalu dilimpahkan kepada penulis dalam

menjalani setiap langkah sehingga terselesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul

“PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK, DAN BOPO TERHADAP

LABA (Studi pada PT Bank Syariah Mandiri)” dapat terselesaikan dengan baik

sebagai salah satu syarat menyelesaikan program Strata-1 program Perbankan Syariah

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang turut

membantu terutama dukungan imateril yang tidak akan dapat penulis dapatkan

ditempat lain. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada

seluruh pihak khususnya kepada:

1. Bapak Dr JM Muslimin, M.A. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H selaku Ketua Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bapak Abdurrauf, Lc., M.A. selaku Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Bapak M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing.

Terimakasih atas segala waktu, masukan, kesabaran, kebaikan hati dan

bimbingan yang senantiasa diberikan dalam proses bimbingan.

4. Ibu Ria Safitri, S.H, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Terimakasih untuk nasehat yang diberikan selama penulis dalam masa studi.

Page 7: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

vii

5. Bapak dan ibu dosen pengajar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama

masa studi.

6. Orangtua terbaik sepanjang zaman, Ibunda Rukiah -mama surgaku- dan

Ayahanda M Yazid -papa paling gantengku-, terimakasih atas semua kasih

sayang, cinta, rindu, bimbingan, kesabaran, dan doa terbaik mama papa.

Maafkan Ananda atas semua air mata, kecewa dan kesedihan tersebab Ananda

7. Abang dan Ayundaku tersayang, bang Dayat, yuk Liza. Terimakasih atas doa,

nasihat dan semangatnya selalu. Terimakasih sudah memberikan bang Azka

dan dek Naya.

8. Ibu Isnawati Rais, Bapak Hendra Kholid, Ibu Euis Amalia, Bapak Bukhori

Muslim, Bapak Ali Sakti, dan Ayunda Rika yang telah menjadi teladan dan

menginspirasi penulis untuk menjadi manusia yang lebih berilmu dan lebih

bermanfaat bagi orang lain.

9. Ronacible, Finally I know who and how I really am…

10. My dearest sister, para Pembelajar Sejati; Hielmiyani ‘miauw’ the lovely one,

Ma’rifah ‘fahri’ the so missed one, dan Rahayu ‘Ayuuuu’ the ever lasting one.

11. Personil KOMDA FSH 2007-2012 dengan ukhuwah hebatnya, Syiar On 7

dengan segala keasyikannya, Laskar LiSEnSi dengan semangat Ekonom

Rabbaninya, kalian luar biasa! Semoga selamanya...

12. Semua Agen Markas Kabayan, Fitri cantik, Nyai beautiful fighter, ka Ratna

bu guru, Vesi lampung girl yang nyasar ke Aceh, Rahmy Hafidzhah, Quartet

Page 8: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

viii

tangerang, Mae Si Goldar B, Dede Reporter, Caca Hantu Cimory, Wiwin

anak rajin.

13. IGers Jabodetabek, Tak Kenal Henti.

14. Makhluk ketje di Izzatunnisa, krucil-krucil di Faskho yang selalu mendoakan

kakaknya ini, serta Lingkaran Huurin’in yang selalu ada untukku kembali.

15. Teman-teman Perbankan Syariah 2009 Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya kelas PSF 2009.

16. Dan seluruh pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Jakarta, Mei 2015

Penulis

Page 9: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

LEMBAR PERNYATAAN iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 8

E. Sistematika Penulisan 9

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Konsep Laba 10

1. Pengertian Laba 10

2. Pengertian Laba Bersih 11

3. Pertumbuhan Laba 11

B. Analisis Kinerja Keuangan 12

C. Laporan Keuangan Syariah 15

Page 10: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

x

1. Definisi Laporan Keuangan Syariah 15

2. Komponen Laporan Keuangan Syariah 15

3. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan 16

4. Pengguna Informasi Laporan Keuangan 17

D. Internet Banking 18

E. Dana Pihak Ketiga (DPK) 23

F. Non Performing Finance (NPF) 25

G. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 27

H. Revies Studi Terdahulu 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 35

B. Objek Penelitian 35

C. Jenis dan Sumber Data 35

D. Teknik Pengumpulan Data 36

E. Populasi dan Sampel 37

F. Teknik Pengolahan Data 38

G. Hipotesis Penelitian 38

H. Metode Analisa Data 38

1. Model Regresi 38

2. Definisi Operasional Variabel 39

3. Uji Asumsi Klasik 42

4. Uji Statistik 46

Page 11: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 48

1. Sejarah PT Bank Syariah Mandiri 48

2. Visi dan Misi 49

3. Profil Internet Banking PT Bank Syariah Mandiri 50

B. Uji Asumsi Klasik 51

1. Uji Normalitas 52

2. Uji Autokorelasi 52

3. Uji Multikolinearitas 53

4. Uji Heteroskedasitas 55

C. Analisis Regresi Berganda 56

D. Uji Hipotesis 59

1. Uji t 60

2. Uji f 61

E. Pembahasan Hasil Penelitian 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 65

B. Saran 66

DAFTAR PUSTAKA 67

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Internet Banking Perbankan Syariah di Indonesia 6

Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu 27

Tabel 4.1 Model Summary 52

Tabel 4.2 Coefficients 54

Tabel 4.3 Variabel Entered/Removed 56

Tabel 4.4 Model Summary 56

Tabel 4.5 Coeffiecients 57

Tabel 4.6 Uji Regresi Berganda Coefficients 60

Tabel 4.7 Anova 62

Tabel 4.8 Hubungan Variabel Independen terhadap Laba Bank 63

Page 13: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi berkembang setiap saat, merubah perilaku dan gaya hidup

masyarakat dunia. Perkembangan teknologi dalam telekomunikasi salah

satunya adalah telepon yang semulanya statis telah berubah menjadi mobile.

Kemudian, fasilitas internet sudah tertanam diperangkat mobile phone yang

harganya bisa dijangkau masyarakat menengah ke bawah. Ada pula

smartphone, dikenal sebagai produk telekomunikasi dengan teknologi canggih

yang mempunyai banyak fungsi, tidak sekedar alat komunikasi.

Menurut angka satistik yang dikeluarkan oleh Internet World Stats1,

pada akhir tahun 2012 Indonesia berada pada posisi ke 11, 20 besar teratas

untuk penggunaan internet sedunia, berada diatas Mesir, Korea, dan Turki.

Banyak faktor yang membuat Indonesia bisa meraih posisi tersebut. Provider

jaringan seluler Indonesia yang berlomba-lomba menyediakan produk paket

data internet untuk pelanggan dengan harga semurah-murahnya dan ditambah

dengan semakin banyaknya ruang publik yang menyediakan wifi gratis. Data

berikut adalah perkembangan jumlah masyarakat Indonesia yang mengakses

Internet yang diambil dari website Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia.

1 http://www.internetworldstats.com/top20.htm (diakses pada tanggal 3 Februari 2015 pukul 16.35)

Page 14: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

2

Gambar 1.1

Statistik pengguna internet di Indonesia

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)2

Dari data diatas, diakhir tahun 2013 pengguna internet diprediksi bisa

mencapai angka 82 juta jiwa, atau sepertiga penduduk Indonesia. Angka yang

tidak mustahil melihat perkembangan teknologi di Indonesia saat ini. Maka

dapat dipastikan, gaya hidup masyarakat Indonesia pun mengalamai

perubahan. Banyak hal yang tidak diperlukan lagi wujud fisiknya, semuanya

dilakukan dalam bentuk digital. Misalnya saja koran, kertas promosi, foto, dan

gambar, tidak perlu dicetak menggunakan kertas cukup dengan e-book,

komunikasi surat menyurat sudah ada email, bahkan uangpun sudah ada e-

money. Semuanya terasa lebih efisien dan efektif, menghemat waktu karena

2 www.apjii.or.id, (diakses pada Agustus 2014 pukul 20.00)

Page 15: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

3

prinsip teknologi komunikasi adalah real time, saat dikirim saat itu pula

diterima.3

Maka, sektor ekonomi menjadi salah satu sektor yang sangat

terpengaruh oleh perkembangan teknologi ini. Masyarakat sudah mulai

mengenal e-commerce, perdagangan online dimana penjual tidak perlu

menyewa toko dan menghadirkan barangnya langsung. Cukup dengan sebuah

website, informasi barang yang dijadikan objek transaksi dapat diketahui

secara lengkap, rinci, tidak terbatas waktu, tidak terbatas tempat.

Dunia online yang sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia

menjadi sebuah pasar yang harus diperhatikan oleh para pelaku bisnis. Bisnis

perbankanpun semakin inovatif dalam mengembangkan produk jasa

perbankannya. Pada awalnya, perbankan menggunakan teknologi berbasis

sistem jaringan ini hanya untuk menghubungkan database dari kantor pusat ke

kantor cabangnya. Sekarang sudah berkembang menjadi banyak produk,

meliputi ATM (Automatic Teller Machine), Telephone Banking, PC Banking,

Internet Banking, TV Banking, dan Mobile.4 Perkembangan teknologi ini,

menjadi salah satu landasan dari kebijakan yang diambil pihak bank untuk

menarik perhatian konsumen agar menjadi nasabah.

Industri perbankan menggunakan internet sebagai saluran pasar yang

baru untuk menawarkan berbagai layanan jasa dengan aktivitas tanpa batas

3 Rhenald Kasali. Cracking Zone, cet 4 (Jakarta: PT Gramedia, 2011),

4 PBI nomor 9/15/PBI/2007 hal 3

Page 16: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

4

melalui online banking. Ketersediaan delivery channel yang dapat diakses

selama 24 jam dan 7 hari seminggu sepanjang tahun akan menjadi suatu

keharusan bagi bank yang ingin tetap eksis dalam memperebutkan pasar ritel.

Fenomena internet menciptakan alternatif baru proses bisnis perbankan

dengan jangkauan layanan yang lebih luas.

Industri perbankan merupakan wilayah bisnis yang akan selalu

dibutuhkan dimasa depan dan membuat semakin banyak pesaing yang

bermain di industri ini. Pada saat ini tercatat ada sekitar 119 bank yang

berkembang di Indonesia per februari 2015.5 Maka ada banyak pesaing yang

akan mempengaruhi proses pengembangan bank. Menimbulkan masalah yang

tak dapat dihindari akibat persaingan yang ketat.

Berikut beberapa masalah yang sering ditemukan di industri perbankan

di dalam menghadapi perkembangan;6

1. bank harus mengejar pertumbuhan dan perluasan,

2. bank dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat dan

akurat,

3. perubahan teknologi,

4. perubahan struktur dana, dan

5. persaingan

5 http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/indonesia/Pages/spi_0215.aspx (diakses pada tanggal 20

april 2015, pukul 14.25) 6 Murti Sumarni, Marketing Perbankan (Yogyakarta: Liberti, 1997). h. 38-40

Page 17: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

5

Pengaruh faktor eksternal seperti perubahan teknologi dan persaingan

membuat pihak manajemen bank harus bisa membuat langkah strategis agar

dapat bertahan dan memberi keuntungan yang maksimum bagi bank. Secara

khusus, perkembangan industri perbankan Indonesia memiliki market baru

seiring dengan berkembangnya market keuangan syariah di dunia. Industri

perbankan syariah berkembang di Indonesia dan menambah pemain baru dalam

persaingan industri perbankan.

Bank syariah memiliki market sharenya hanya 5%7 yang jumlahnya

jauh lebih kecil dari perbankan konvensional. Maka perbankan syariah di

Indonesia harus ikut mengatasi masalah perkembangannya dengan ikut

mengikuti perubahan teknologi dengan mengembangkan inovasi teknologi

seperti internet banking sebagai nilai tambah bagi calon nasabah agar dapat

bersaing dengan perbakan konvensional.

7 http://ekbis.sindonews.com/read/964020/34/ojk-market-share-bank-syariah-5-1423810057 (diakses

pada 31 Maret pukul 16.20)

Page 18: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

6

Berikut dapat dilihat kondisi internet banking perbankan syariah di

Indonesia:

Tabel 1.1 Daftar Internet Banking Perbankan Syariah di Indonesia

No Nama Bank Transactional Internet Banking

Memiliki Tidak Memiliki

1 PT Bank Syariah Mandiri √

2 PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia √

3 PT Bank Syariah BNI √

4 PT Bank Syariah BRI √

5 PT. Bank Syariah Mega Indonesia √

6 PT Bank Jabar dan Banten √

7 PT Bank Panin Syariah √

8 PT Bank Syariah Bukopin √

9 PT Bank Victoria Syariah √

10 PT BCA Syariah √

11 PT Maybank Indonesia Syariah √

Sumber : hasil olahan data penulis dengan melakukan survey ke website masing-

masing bank

BSM adalah bank syariah yang pertama menyediakan layanan internet

banking yaitu pada akhir tahun 2007. Layanan jasa internet banking yang

disediakan memiliki banyak keunggulan dibanding internet banking bank

syariah yang lain. Dengan alasan keunggulan inilah BSM menjadi objek yang

akan dibahas dalam penelitian ini.

Keunggulan yang diberikan oleh jasa teknologi internet ini

meningkatkan pertumbuhan jumlah pengadaan internet banking di perbankan

Page 19: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

7

nasional. Namun demikian, perlu dipelajari adakah pengaruh pengadaan

internet banking dengan profitabilitas bank.

Berdasarkan hal ini, penulis melakukan penelitian mengenai analisis

pengaruh pengadaan internet banking terhadap kinerja keuangannya dengan

menganalisa laporan keuangan tahunan sebelum dan sesudah pengadaan

internet banking karena laporan keuangan merupakan suatu dasar untuk

mengukur kinerja sebuah perusahaan.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah pada laporan keuangan

yang disajikan Bank BSM, dapat dilihat bahwa nilai rasio profitabilitas

setelah dan sebelum menggunakan internet banking mengalami pertumbuhan

yang terlihat dilihat dari nilai ROA, menyatakan ada perubahan. Hal ini

menunjukkan bahwa ada peningkatan pencapaian laba pada bank. Peneliti

merasa perlu dilakukan penelitian apakah pengadaan internet banking akan

berdampak pada nilai NPF, DPK dan BOPO juga dan apakah menjadi faktor

yang mempengaruhi peningkatan laba bank.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Penulis memberikan batasan terhadap penelitian yaitu sampel bank

yang dipilih. Penelitian ini akan dilakukan di Bank BSM karena Bank BSM

adalah bank syariah pertama yang telah menerapkan produk jasa internet

Page 20: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

8

banking, yaitu sejak akhir 20078. Penulis akan menggunakan data laporan

keuangan kuartal I di tahun 2005 hingga kuartal III di tahun 2014 dengan

menganalisis nilai rasio keuangan Bank BSM yang tersedia baik di website

BSM maupun yang tersedia di website Bank Indonesia.

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini, diuraikan sebagai

berikut:

1. apakah terdapat pengaruh internet banking terhadap

pendapatan laba Bank BSM?

2. apakah terdapat pengaruh non performing finance (NPF)

terhadap pendapatan laba Bank BSM?

3. apakah terdapat pengaruh dana pihak ketiga (DPK) terhadap

pendapatan laba Bank BSM?

4. apakah terdapat pengaruh biaya operasional dan pendapatan

operasional (BOPO) terhadap pendapatan laba Bank BSM?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini mengambil rumusan masalah berdasarkan beberapa

tujuan dan manfaat yang ingin dicapai. Adapun tujuan itu untuk mengetahui

pengaruh internet banking terhadap pendapatan laba Bank BSM.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini, penulis tujukan untuk beberapa

pihak;

8 Laporan Tahunan Manajemen Bank BSM 2007

Page 21: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

9

1. bagi penulis, semoga bermanfaat untuk meningkatkan

kemampuan menulis ilmiah penulis,

2. bagi bagi praktisi perbankan, penulis berharap semoga bisa

menjadi acuan dalam mengembangkan fasilitas perbankan,

3. bagi akademisi, penulis berharap penelitian ini bisa bermanfaat

untuk referensi penelitian selanjutnya,

4. dan terakhir bagi masyarakat luas, penulis berharap penelitian

ini bisa bermanfaat untuk mengenal profil bank syariah yang

ada di Indonesia.

E. Sistematika Penulisan

Penulis akan membagi skripsi ini menjadi lima bab pembahasan.

Kelima bab itu meliputi :

BAB I Pendahuluan, yaitu meliputi latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Kepustakaan. Bab ini akan menguraikan kontruksi model

teoritis yang digunakan dalam penelitian, gambaran perbandingan

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya baik di dalam maupun di

luar negeri dengan penelitian ini, dan kerangka pemikiran

BAB III Metode Penelitian. Bab ini akan mendeskripsikan metodologi

penelitian yang meliputi jenis penelitian, objek penelitian, sumber

Page 22: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

10

data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik analisis

data, dan hipotesis.

BAB IV Analisa dan Pembahasan. Bab ini akan membahas secara detail hasil

perhitungan dan analisa untuk melihat pengaruh variabel DPK, NPF,

BOPO, dan internet banking terhadap laba bank.

BAB V Kesimpulan dan Saran.

Page 23: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

11

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Konsep Laba

1. Pengertian Laba

Laba merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur

keberhasilan kinerja suatu perusahaan. Adanya pertumbuhan laba

dalam suatu perusahaan dapat menunjukkan bahwa pihak-pihak

manajemen telah berhasil dalam mengelola sumber-sumber daya yang

dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien. Laba adalah hasil bersih

dari serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen. Maksimalisasi

laba merupakan maksimalisasi penghasilan perusahaan setelah pajak.

Maksimalisasi laba sering dianggap sebagai tujuan perusahaan.1

Kegiatan perusahaan sudah dapat dipastikan berorientasi pada

keuntungan atau laba. Laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban

sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut

selama periode tertentu.2

Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba adalah

seberapa besar sebuah perolehan pendapatan perusahaan dari kegiatan

penjualan sebagai selisih dari keseluruhan usaha yang didalam usaha

1 Moeljadi, Manajemen Keuangan, (Malang: Bayu Media, 2006). h, 52

2 SR Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta: Salemba Empat, 2004). h.245

Page 24: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

12

itu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan selama

periode tertentu.

2. Pengertian Laba Bersih

Laba bersih atau net underwriting result adalah keuntungan atau

kerugian pada portofolio perusahaan sebelum pendapatan investasi

perusahaan diperhitungkan. Laba merupakan salah satu informasi

potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan dan yang sangat

penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Informasi

laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang

bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi

kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, menakir

risiko investasi atau meminjamkan dana.

3. Pertumbuhan Laba

Laba merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur

keberhasilan kinerja suatu perusahaan. Adanya pertumbuhan laba

dalam suatu perusahaan dapat menunjukkan bahwa pihak-pihak

manajemen telah berhasil dalam mengelola sumber-sumber daya yang

dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien. Suatu perusahaan pada

tahun tertentu bisa saja mengalami pertumbuhan laba yang cukup pesat

dibandingkan dengan rata-rata perusahaan. Akan tetapi untuk tahun

berikutnya perusahaan tersebut bisa saja mengalami penurunan laba.

Page 25: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

13

Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba

periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi

dengan laba pada periode sebelumnya.3

B. Analisis Kinerja Keuangan

Kinerja berasal dari kata performance. Selain kinerja, performance

juga diartikan sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun hakikatnya,

kinerja bermakna lebih dalam, bukan hanya hasil kerja, tapi juga termasuk

bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Kinerja merupakan hasil pekerjaan

yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan

konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.4

Kinerja adalah keadaan yang harus diinformasikan dan diketahui

kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan pada suatu perusahaan atau

bank untuk mengetahui keberhasilan perusahaan atau dihubungkan dengan

visi yang dimilikinya serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu

kebijakan operasional yang diambil. Penilaian terhadap keinerja bank

diperlukan sebagai koreksi atas kebijakan bahan perencanaan untuk

menentukan tingkat keberhasilan suatu usaha.5

Kinerja perusahaan disajikan dalam aspek keuangan dan juga aspek

non keuangan. Aspek keuangan dapat dinilai dari laporan keuangan yang

3 Warsidi dan Pramuka. Pemahaman Ekonomi Umum. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2000)

4 Wibowo, Manaejemen Kinerja, cet. 6, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.7

5 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Keenam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2002), h. 46

Page 26: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

14

menyajikan nilai-nilai variabel rasio keuangan yang menjadi perhatian utama

bagai para pengguna informasi laporan keuangan. Sedangkan aspek non

keuangan bisa dilihat dari kepuasan nasabah ataupun pekerja, dan juga bisa

dilihat dari perkembangan aktivitas bisnis perusahaan dan lain sebagainya.

Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia (IAI), laporan keuangan adalah

suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu

entitas.6 Kinerja keuangan merupakan sebuah indikator keberhasilan sebuah

perusahaan, karena kinerja keuangan mendeskripsikan kemampuan

perusahaan tersebut, sehingga dapat dilihat tingkat laba yang dimiliki oleh

bank.

Kinerja keuangan yang bagus mengindikasikan bahwa perusahaan

telah berhasil dalam mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang

dimiliki. Analisis kinerja keuangan ini dapat bermanfaat untuk kepentingan

internal sebagai alat evaluasi kinerja pekerja, efesiensi operasi, dan kebijakan

kredit. Sehingga apabila hasil kinerja keuangan berhasil bisa menjadi motivasi

karyawan dalam mencapai tujuan dan target perusahaan. Serta, untuk

kepentingan eksternal dalam mengevaluasi potensi investasi dan keamanan

kredit bagi peminjam ataupun kepentingan lain.

Analisis kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menganalisa

laporan keuangan. Metode yang paling umum digunakan untuk menganalisa

laporan keuangan adalah analisis rasio. Rasio menggambarkan suatu

6 http://www.iaiglobal.or.id/v02/berita/detail.php?catid=&id=413 diakses pada 18 maret 2015

Page 27: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

15

hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah

tertentu dengan jumlah yang lain.7 Analisis rasio yang hanya terdiri dari satu

item perbandingan tidak dapat menghasilkan informasi, baik untuk

pengukuran kinerja ataupun informasi untuk pengambilan keputusan.

Informasi yang bisa digunakan diperoleh dari analisis rasio yang berasal dari

kumpulan rasio yang diolah hingga menghasilkan informasi yang dijelaskan

dalam beberapa jenis rasio, yaitu8:

1. rasio likuiditas

adalah rasio-rasio yang dimaksud untuk mengukur likuiditas

perusahaan (Current ratio, Acid test ratio),

2. rasio leverage

adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai

berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to

total assets ratio, net worth to debt ratio dan lain sebaginya),

3. rasio aktivitas

adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai

berapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-

sumber dananya (inventory turnover, average collection period

dan lain sebagainya),

4. rasio profitabilitas

7 Id.wikipedia.org/wiki/rasio_keuangan diakses pada 12 maret 2015

8 Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (Yogyakarta:BPFE, 2001), h.331

Page 28: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

16

yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah

kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit margin on Sales,

return on total assets, return on net worth dan lain sebagainya),

C. Laporan Keuangan Syariah

1. Definisi Laporan Keuangan Syariah

Sesuai dengan ED PSAK 101 definisi dari laporan keuangan

adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

keuangan suatu entitas syariah.

2. Komponen Laporan Keuangan Syariah

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen

berikut9:

a. laporan posisi keuangan pada akhir periode,

b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,

c. laporan perubahan ekuitas,

d. laporan arus kas,

e. laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil

f. laporan sumber dan penyaluran dana zakat,

g. laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan,

h. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijkan

akuntansi penting dan informasi penjelasan lain,

i. informasi komparatif mengenai periode sebelumnya,

9 http://www.iaiglobal.or.id/v02/berita/download (diakses pada April 2015)

Page 29: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

17

j. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif

yang disajikan ketika entitas syariah menerapkan suatu

kebijakan akuntansi secara retrospektif.

3. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan

informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas

entitas syariah yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan

keuangan dalam membuat keputusan ekonomi.10

Sedangkan manfaat laporan keuangan adalah:11

a. bagi pemilik perusahaan dapat menilai sukses atau

tidaknya manajer dalam memimpin perusahaannya dan

kesuksesan seorang manajer biasanya diukur dari laba

uang yang diperoleh perusahaan,

b. bagi pihak manajemen berguna untk menyusun rencana

yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasan dan

menentukan kebijakan yang lebih tepat,

c. bagi investor dapat mengetahui prospek keuntungan di

masa mendatang dan pekembangan perusahaan di masa

selanjutnya, mengetahui jaminan investasi dan

10

ED PSAK 101 (2014) 11

Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, (Yogyakarta: BPFE, 2002), h.2

Page 30: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

18

mengetahui kondisi kinerja atau kondisi keuangan

jangka pendek perusahaan tersebut,

d. bagi kreditur dapat mengetahui prenentuan

kebijaksanaan penanaman modal, apakah perusahaan

mempunyai prospek yang cukup baik dan akan

diperoleh keuntungan (rate of return) yang cukup baik,

e. bagi pemerintah untuk mengetahui besarnya pajak yang

harus ditanggung oleh perusahaan,

4. Pengguna Informasi laporan keuangan

Adapun pihak yang membutuhkan informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan sesuai kebutuhan masing-masing, meliputi:

a. investor sekarang dan investor potensial, hal ini karena

mereka harus memutuskan apakah akan membeli,

menahan atau menjual investasi atau penerimaan

deviden

b. pemilik dana qardh, untuk mengetahui apakah dan

qardh dapat dibayar pada saat jatuh tempo,

c. pemilik dana syirkah temporer, untuk pengambilan

keputusan pada investasi yang memberikan tingkat

pengembalian yang bersaing dan aman

d. pemilik dana titipan, untuk memastika bahwa titipan

dana dapat diambil setiap saat

Page 31: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

19

e. pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan

wakaf, untuk informasi tentang sumber dan penyaluran

dana tersebut

f. pengawas syariah, untuk menilai kepatuhan

pengelolaan lembaga syariah terhadap prinsip syariah

g. karyawan, untuk memperoleh informasi tentang

stabilitas dan profitabilitas entitas syariah

h. pemasok dan mitra usaha lainnya, untuk memperoleh

informasi tentang kemampuan entitas membayar utang

pada saat jatuh tempo

i. pelanggan, untuk memperoleh informasi tentang

kelangsungan hidup entitas syariah

j. pemerintah serta lembaga-lembaganya, untuk

memperoleh informasi tentang aktifitas entitas syariah,

perpajakan serta kepentingan nasional lainnya

k. masyarakat, untuk memperoleh informasi tentang

kontribusi entitas terhadap masyarakat dan negara.

D. Internet banking

Internet banking adalah salah satu pelayanan jasa Bank yang

memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi

dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet, dan merupakan

Page 32: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

20

Bank yang hanya menyelenggarakan layanan perbankan melalu internet,

sehingga pendirian dan kegiatan internet only bank tidak diperbolehkan.12

Jasa internet banking merupakan produk yang memberi sebuah arah

baru dalam perbankan, internet banking bisa menjadi sebuah media saluran

distribusi dan perluasan bisnis. Jasa-jasa ini sudah mengubah kebiasaan

keuangan masyarakat. Orang sudah dapat menerima gaji, membeli makanan,

belanja aksesoris, dan mencicil gadget tanpa memegang uang tunai. Begitu

pula perusahaan-perusahaan dapat membayar rekening dan bertransaksi

dengan pelanggannya tanpa pertukaran uang tunai. 13

Internet menghilangkan batas tempat dan waktu, dua asas yang cukup

esensial di bidang hukum. Terhubungnya sebuah sistem informasi dengan

internet membuka peluang adanya kejahatan melalui jaringan komputer. Hal

ini menimbulkan tantangan bagi penegak hukum. Hukum dari sebagian besar

negara di dunia belum menjangkau daerah cyberspace. Saat ini hampir semua

negara di dunia berlomba-lomba untuk menyiapkan landasan hukum bagi

internet.14

12

Surat Edaran BI No.6/18/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko Pada Aktifitas Pelayanan Jasa

Bank Melalui Internet (Internet banking) 13

Allem H. Lipis et al., Perbankan Elektronik, Jakarta: Rineka Cipta, 1985, terjemahan Drs. A.

Hasymi Ali, Hal 5. 14

Budi Raharjo. Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet. Jakarta: PT Indocisc, 2005, hal 132

Page 33: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

21

Terdapat 3 tingkatan internet banking15

diklasifikasi berdasarkan

kemampuannya, yaitu :

1. Entry / Informational

Merupakan tingkatan atau tahapan yang paling sederhana, yaitu

hanya menyediakan informasi statistik mengenai bank tersebut serta

jasa/produk yang ditawarkan. Tingkatan ini tidak lebih dari sekedar

brosur elektronik dari suatu bank. Tingkatan risikonya sangat rendah

karena tidak terhubung dengan data base bank.

2. Intermediate / Communicative

Pelayanannya lebih luas daripada sekedar memberikan

informasi, karena nasabah bisa melakukan interaksi dengan bank

penyedia jasa internet banking secara terbatas. Misalnya, account inquiry,

online account application, electronic mail, dan sebagainya. Dalam

tahapan ini tidak ada execution of transaction sama sekali. Tingkatan ini

memiliki risiko yang lebih besar dari tingakatan sebelumnya,

informational website.

3. Advance / Transaction

Tingkatan ini adalah yang paling lengkap dan dapat

menampilkan seluruh transaksi yang diperlukan oleh nasabah termasuk

transfer dana pembayaran, tagihan dan lain-lain, seperti layaknya

pelayanan melalui counter atau ATM kecuali penarikan kas.

15

Nasser Atorf, dkk, Internet banking di Indonesia, Jurnal Manajemen VOL I, 2002, hal 2

Page 34: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

22

Penelitian ini mengambil sampel bank BSM yang telah menggunakan

fasilitas internet banking dengan tingkatan ketiga, yaitu internet banking

advance / transaction.

Internet banking merupakan sebuah model bisnis elektonik yang

didefinisikan oleh Jean-Michel Sahut sebagai konsep baru dari model bisnis

yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Model bisnis elektronik ini

meliputi 4 bentuk, yaitu:16

1. vertical portal, menawarkan informasi keuangan seperti Yahoo

finance

2. aggregator, berperan sebagai orang ketiga yang dapat menjadi

mediator dalam transaksi online untuk mencegah penipuan,

seperti broker

3. speciality manufacturer, merupakan penyedia jasa keuangan

yang mendistribusikan jasa melalui jaringan mereka sendiri

ataupun pihak yang sudah bekerja sama, model ini berupa jasa

perbankan, visa, dll

4. company sites, merupakan jasa keuangan secara online, baik

itu bank, investasi, ataupun asuransi.

16

Jean Michel Sahut, Business Model of Internet Banks, Switzerland (didownload dari

http://ssrn.com/abstract=1755496

Page 35: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

23

Hubungan Internet Banking terhadap Peningkatan Laba

Bank of Scotland telah menggunakan internet banking semenjak lebih

dari 25 tahun yang lalu. Penelitian yang dilakukan oleh Booz et al. pada tahun

1997 menunjukkan bahwa pemanfaatan internet menjadi salah satu alternatif

yang secara efektif mampu menekan beban biaya dalam menjangkau

konsumen jasa keuangan. Survey yang dilakukan di Amerika pada tahun

2000, menunjukkan bahwa penggunaan internet banking memiliki beban

biaya termurah dibanding pemanfaatan kantor cabang, telepon, ATM dan PC

Banking. Internet Banking dianggap sebagai suatu proses inovasi yang

memiliki fungsi utama sebagai subtitusi pengadaan kantor cabang untuk

memperluas jasa perbankan.17

Penelitian yang dilakukan Degado et. al pada 2007 terhadap 72 bank

komersial di spanyol periode 1994-2002 menunjukkan bahwa pengadopsian

internet banking membutuhkan waktu hingga bisa memberikan pengaruh

terhadap kinerja keuangan. Membutuhkan waktu satu tahun setengah untuk

melihat nilai ROA (return on asset) mengalami peningkatan yang signifikan

dan butuh tiga tahun untuk nilai ROE (return on equity). Dalam konteks ini,

internet banking digunakan lebih sebagai pelengkap dari pada sebagai

pengganti pengadaan kantor cabang.18

17

De Young et al., How the Internet affects output and performance…, J. Bank Finance (2006) 18

Ibid., h.7

Page 36: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

24

Jadi, pada dasarnya fitur internet banking adalah salah satu inovasi

yang diupayakan pihak bank untuk memberikan pelayanan lebih terhadap

nasabah mereka dengan asumsi mendapatkan feedback berupa peningkatan

laba bank.

E. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana yang berasal dari

masyarakat yang terhimpun melalui produk giro wadiah, tabungan

mudharabah dan deposito mudharabah. DPK yang dimiliki oleh bank akan

disalurkan ke berbagai jenis pembiayaan. Semakin besar keuntungan yang

diraih bank dengan bagi hasil, maka akan menarik nasabah untuk

menempatkan dananya di bank syariah. Nasabah akan membandingkan secara

cermat antara expected rate of return yang ditawarkan oleh bank syariah

dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank konvensional. Hal ini

akan menjadi faktor pendorong meningkatnya jumlah nasabah dan dana pihak

ketiga.19

Dana pihak ketiga ini terdiri dari beberapa kategori, yaitu:20

a) Giro

Giro yang pada bank syariah disebut giro wadiah umumnya tetap

sama dengan giro bank konvensional, dimana bank tidak

membayar apapun kepada pemegangnya, bahkan tidak

19

Nur Kurnaliyah. Pemodelan Pembiayaan Mudharabah Perbankan Syariah dengan Metode System

Dynamics. (Jakarta: UIN Jakarta, 2011). h.30 20

Zainul Arifin. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah.(Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006). h.41

Page 37: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

25

mengenakan biaya layanan (service charge). Dana giro ini boleh

dipakai bank syariah dalam operasional bagi hasil (profit sharing).

Pembayaran kembali nilai nominal giro dijamin sepenuhnya oleh

bank dan dilihat sebagai pinjaman depositor kepada bank.

Beberapa ulama memandang giro sebagai kepercayaan, dimana

dana diterima bank sebagai simpanan untuk keamanan (wadi’ah

yad al dhamanah).

b) Tabungan

Tabungan di bank konvensional berbeda dari giro dimana ada

beberapa restriksi seperti berapa dan kapan dapat ditarik.

Tabungan biasanya memperoleh hasil pasti (fixed return). Pada

bank bebas bunga, tabungan juga mempunyai sifat yang sama

kecuali bahwa penabung tidak memperoleh hasil yang pasti.

Menurut para ulama, penabung boleh menerima hasil yang

berfluktuasi sesuai dengan hasil yang diperoleh bank dan setuju

untuk berbagai resiko dengan bank.

c) Deposito

Deposito pada bank konvensional menerima jaminan pembayaran

kembali atas simpanan pokok dan hasil (bunga) yang telah

ditetapkan sebelumnya. Pada bank dengan sistem bebas bunga,

deposito diganti dengan simpanan yang memperoleh bagian dari

laba/rugi bank. Oleh karena itu, bank syariah menyebutnya

Page 38: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

26

rekening investasi atau simpanan investasi. Rekening-rekening itu

dapat mempunyai tanggal jatuh tempo yang berbeda – beda. Giro

dan tabungan itu dikumpulkan (pooled) menjadi satu dengan

rekening investasi oleh bank syariah sebagai sumber dana utama

bagi kegiatan pembiayaan (financing).

Hubungan antara DPK dengan laba bank

Dalam teorinya dana pihak ketiga berpengaruh secara signifikan dan

memiliki hubungan yang positif terhadap perkembangan laba bank syariah.

Semakin tinggi jumlah dana pihak ketiga maka akan semakin besar laba yang

diperoleh oleh bank. Karena dana pihak ketiga merupakan suatu variabel yang

sangat penting dalam mengukur laba pada bank syariah, karena hampir

seluruh dana dari masyarakat (DPK) disalurkan kembali ke masyarakat dalam

bentuk pembiayaan, pendanaan, tabungan maupun deposito yang menjadi

salah satu sumber pendapatan bank.

F. Non Performing Finance (NPF)

Menurut Wiraatmadja pembiayaan bermasalah (NPF) adalah

pembiayaan yang tidak dapat atau berpotensi untuk tidak mampu

mengembalikan pembiayaan bersdasarkan syarat-syarat yang telah disetujui

dan ditetapkan bersama secara tiba-tiba tanpa menunjukkan tanda-tanda

terlebih dahulu.21

Sedangkan menurut Veithzal, pembiayaan bermasalah

berarti pembiayaan yang dalam pelaksanaannya belum mencapai atau

21

Dendawijaya Lukman. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009)

Page 39: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

27

memenuhi target yang diinginkan pihak bank seperti: pengembalian pokok

atau bagi hasil yang bermasalah; pembiayaan yang memiliki kemungkinan

timbulnya resiko di kemudian hari bagi bank; pembiayaan yang termasuk

golongan perhatian khusus, diragukan dan macet serta golongan lancar yang

berpotensi terjadi penunggakan dalam pengembalian.22

Analisis ini menggunakan tingkat pembiayaan bermasalah yang

dihadapi oleh perusahaan, semakin besar tingkat NPF ini maka semakin tidak

baik. Non Performing Financing atau Non Performing Loans dalam

perbankan syariah adalah jumlah kredit yang tergolong tidak lancar / macet

yaitu dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan

ketentuan Bank Indonesia tentang kualitas aktiva produktif. Proses pemberian

dan pengelolaan pembiayaan yang baik diharapkan dapat menekan NPF

sekecil mungkin, dengan kata lain tingginya NPF sangat dipengaruhi oleh

kemampuan bank-bank syariah dalam menjalankan proses pemberian kredit

dengan baik maupun dalam hal pengelolaan kredit, termasuk tindakan

pemantauan (monitoring) setelah kredit disalurkan dan tindakan pengendalian

bila terdapat indikasi penyimpangan kredit maupun indikasi gagal bayar.

Profil resiko pembiayaan suatu bank dapat dilihat dari rasio

pembiayaan bermasalah (NPF) dan pembentukan cadangan (cash provision).

Semakin tinggi NPF, semakin tinggi resiko yang dihadapi bank, karena akan

22

Veithzal Rivai, Bank and Financial Institution Management: Conventional & Sharia System.”

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007)

Page 40: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

28

mempengaruhi permodalan bank tersebut karena dengan NPF yang tinggi

akan membuat bank mempunyai kewajiban untuk memenuhi penyisihan

penghapusan aktiva produktif (PPAP) yang terbentuk. Bila hal ini terus terjadi

maka mungkin saja modal bank tersebut akan tersedot untuk membayar

PPAP, karena itulah bank menginginkan NPF yang rendah, nilai NPF yang

rendah akan meningkatkan nilai laba bank syariah.

Besarnya NPF yang diperbolehkan Bank Indonesia adalah maksimal

5%, jika melebihi 5% akan mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan bank

yang bersangkutan yaitu akan mengurangi nilai skor yang diperoleh.

Hubungan antara NPF dengan laba bank syariah

Variabel ini berpengaruh secara signifikan serta memiliki hubungan

yang negatif terhadap laba bank syariah di Indonesia. Hal ini dikarenakan

bahwa adanya pembiayaan bermasalah akan memberikan disinsentif terhadap

bank syariah. Semakin tinggi tingkat NPF maka semakin besar dana

penghapusan yang harus dikeluarkan oleh bank.

G. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO merupakan rasio antara biaya operasional terhadap pendapatan

operasional. Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank

dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya (seperti biaya bunga, biaya

tenaga kerja, biaya pemasaran, dan lain-lain). Pendapatan operasional merupakan

pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan

Page 41: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

29

dana dalam bentuk kredit dan penempatan operasi lainnya.23 Rasio BOPO

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya. Bank yang sehat rasio BOPO nya kurang dari 1,

sebaliknya bank yang kurang sehat rasio BOPO nya lebih dari 1. Dengan kata

lain, BOPO berhubungan negatif dengan kinerja bank sehingga diprediksikan

juga berpengaruh negatif terhadap perubahan laba.

Hubungan antara BOPO dengan laba bank

Semakin kecil BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan24 atau dengan kata lain semakin tinggi rasio

BOPO maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.

Semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya maka laba yang

dapat dicapai bank semakin meningkat.

H. Review Studi Terdahulu

NO Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan

1. Impact of Internet

banking on

Bank’s

performance: the

Indian

Experience oleh

Analisis

multivariate.

Dengan sample

sebanyak 85 bank

di India (49

memiliki internet

Bank dengan internet

banking memiliki kinerja

keuangan yang lebih baik

daripada yang tidak

menyediakan.

Penelitian ini

dilakukan di

Indonesia dengan

sampel Bank BSM

dari periode 2005-

2014.

23

Dendawijaya Lukman. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009) 24

Almilia, dkk, “Analisa Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga

Perbankan Periode 2000-2002”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 7 No 2 (2005): hal.12

Page 42: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

30

Pooja Malhotra

The South Asian

Journal of

Management.

Oktober –

Desember 2006

banking dan 36

tidak) dalam

periode 1986-2006

Variabel dependen

meliputi ROA,

ROE, dan NPA.

Variabel

independen

meliputi internet,

size, equity, loans,

opcost, niincome,

npa, demand,

spread, ownpub,

ownpvt, inf

Variabel

independen

meggunakan DPK,

BOPO, NPF dan

dummy internet

banking sedangkan

variabel

dependennya hanya

meliputi nilai laba

2. Adopting Internet

banking Services

in a Small Island

State: Assurance

of Bank Service

Quality oleh Dr

Hattice Jenkins,

Metode kualitatif

dengan wawancara

kepada pihak bank

pelaksana internet

banking

Alasan penyediaan fitur

internet banking bukan

karena profit jangka

pendek. Walaupun pasar

internet banking tidak

terlalu besar, pihak

manajemen tetap

Metode penelitian

ini merupakan jenis

penelitian

kuantitatif dengan

regresi variabel

dummy, dan

penelitian oleh Dr

Page 43: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

31

Managing Service

Quality: An

International

Journal, Vol. 17

Iss: 5, pp.523 –

537. 2007

mengadakan fitur internet

banking untuk

mempertahankan kualitas

pelayanan bagi nasabah

dimasa depan.

Hattice Jenkins

berangkat dari

fakta bahwa market

sharenya yang

telihat tidak

potensial

3. E-banking and

Bank

Performance

Evidence from

Nigeria oleh

Oginni Simon

Oyewole,

Mohammed

Abba, El-maude,

Hibreel Gambo,

Arikpo, I. Abam .

International

Journal of

Scientific and

Technology.

Menggunakan data

panel terhadap 8

sampel bank dari

periode 1999-2010.

Variabel dependen

meliputi kinerja

bank, ROA, ROE,

dan NIM.

Variabel

independen

meliputi likuiditas,

risiko kredit, rasio

keverage, biaya

operasional, size,

market power,

Tahun pertama NIM

berdampak negatif karena

biaya pengadaan ebanking

yang tinggi dan tidak ada

pengaruh signifikan

terhadap ROA dan ROE

tapi ditahun kedua

pengadaan ebanking

terdapat pengaruh positif

yang signifikan terhadap

ROA dan NIM

Jumlah sampel

yang digunakan

hanya 1 karena

keterbatasan

kriteria, dan

periode penelitian

dari tahun 2005-

2014. Variabel

dependen yang

digunakan hanya

tingkat laba,

kemudian variabel

independennya

juga berbeda

karena sampel yang

Page 44: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

32

Agustus 2013 ebanking.

Variabel control

meliputi Bcon

(variabel dummy),

inflasi, tingkat

pertumbuhan GDP

digunakan hanya 1,

kemudian penulis

juga tidak

memasukkan

variabel makro

ekonomi seperti

inflasi dan tingkat

pertumbuhan GDP

4. Analisis Pengaruh

Penggunaan

Internet banking

terhadap Kinerja

Keuangan

Perbankan oleh

Siti Rahma

Yuliati Skripsi

FISIP UI, 2008

Analisis univariate

Variabel dependen

meliputi ROA dan

ROE

Variabel

independen

meliputi loggaset,

logage,

equity,loans,

niincome, bopo,

fixedcost,

creditrisk,

laborcost,

Ada perbedaan rata-rata

pada ROA, ukuran modal,

pendapatan non-

tradisional, BOPO, beban

pegawai, beban bunga, dan

risiko kredit bank antara

sebelum dan sesudah

menyediakan fasilitas

internet banking, tidak ada

perbedaan rata-rata pada

ROE dan asset tetap antara

sebelum dan sesudah

menyediakan fasilitas

Penelitian ini hanya

menganalisa

sampel perbankan

syariah di

Indonesia,

sedangkan

penelitian yang

dilakukan oleh Siti

Rahma, tidak

memasukkann

bank syariah dalam

populasi

samplenya.

Page 45: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

33

financing.

Sampel yang

digunakan ada 8

bank periode

januari – maret

2008

internet banking, terdapat

pengaruh dari ukuran

model dan risiko kredit

terhadap ROA bank, tidak

terdapat pengaruh ukuran

bank, umur bank,

pendapatan non

tradisional, BOPO, asset

tetap, beban pegawai, dan

beban bunga terhadap

ROA bank, terdapat

pengaruh dari beban bunga

dan risiko kredit terhadap

ROE bank, dan tidak

terdapat pengaruh dari

ukuran bank, umur bank,

ukuran modal, pendapatan

tradisional, BOPO, aset

tetap dan beban pegawai

terhadap ROE bank

Variabel dependen

yang digunakan

penulis hanya nilai

laba, variabel

independen yang

meliputi

karakteristik bank-

bank yang jadi

objek penelitian,

sedangkan

penelitian penulis

tidak perlu karena

hanya

menggunakan satu

sampel.

5. Analisis Kinerja Menggunakan Hasil dari analisis Variabel

Page 46: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

34

Bank-Bank yang

Menggunakan

Internet banking

di Indonesia oleh

Riza Anantya

Pradhana. Skripsi

Fakultas Ekonomi

Universitas

Indonesia 2008.

analisis univariate

dan multivariate

terhadap 34 bank

yang tidak

memiliki internet

banking dan 12

bank yang

memiliki internet

banking.

Variabel dependen

meliputi ROA.

Variabel

independen

meliputi loggaset,

logage,

equity,loans,

niincome, bopo,

creditrisk,

laborcost,

financing, inflasi,

internet, dan

univariate

memperlihatkan bahwa

bank-bank yang

menggunakan internet

banking memiliki ROA

yang lebih besar dan

menghadapi risiko kredit

yang lebih

rendah dibanding non-

internet banking.

Karakteristik lainnya

menunjukkan bahwa bank

dengan internet banking

memiliki efisiensi pada

beban pegawai dan

pendapatan yang

tinggi pada pemasukan

non-tradisional. Pada

analisis multivariate,

hasilnya memperlihatkan

bahwa penggunaan

independen yang

dianalisa penulis

tidak meliputi

karakteristik bank

yang digunakan di

penelitian Riza

Anantya karena

sample bank yang

diteliti hanya satu,

kemudian penulis

tidak

menambahkan

variabel kontrol

seperti inflasi ke

dalam penelitian.

Selebihnya, hampir

sama, menganalisa

dengan rasio

keuangan, penulis

hanya

menggunakan

Page 47: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

35

ownpub internet

banking memiliki

pengaruh yang signifikan

terhadap profitabilitas

bank pada

periode tahun 2003-2006.

DPK, NPF, dan

BOPO

Page 48: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi

kasus dengan metode deskriptif pada perusahaan, yaitu dengan cara

menganalisis data-data laporan keuangan yang kemudian ditabulasikan untuk

menentukan tingkat profitabilitas bank tersebut. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif karena menggunakan data yang dapat diukur.1

B. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Bank BSM yang telah

menggunakan internet banking sejak akhir tahun 2007 dan merupakan bank

syariah pertama yang menggunakan internet banking.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penlitian ini adalah data kuantitatif,

yaitu adalah data berupa angka-angka. Data yang digunakan dalam penelitian

ini berupa laporan keuangan bank, yang berupa data sekunder. Data sekunder

merupakan sumber data dari penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data

sekunder, yaitu data rasio keuangan yang diperoleh dari website Bank BSM

dan dari website Bank Indonesia.

1 Suliyanto, Metode Bisnis Riset, (Yogyakarta:Penerbit Andi,2005). h.135

Page 49: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

37

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik studi

pustaka dan teknik dokumentasi.

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna

memperoleh data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan

data penelitian yang diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari

literatur, catatan kuliah serta tulisan lain yang berhubungan dengan

penelitian.

Dalam hal ini penulis menggunakan buku yang berkaitan

dengan Manajemen Perbankan, Metodologi Penelitian, dan

sebagainya. Selain itu, penulis juga menggunakan media internet

sebagai penelusuran informasi mengenai teori maupun data-data

penelitian yang dilakukan.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik ini hampir sama dengan teknik kepustakaan, tapi

teknik ini lebih ke data yang bersidat historis, bisa berupa foto,

tidak hanya tulisan dan bagan. Dan sumber dalam mengakses data

yang disediakan adalah sumber terpercaya dan valid.

E. Teknik Pengolahan Data

Data yang ada dalam penelitian ini akan diolah dengan menggunakan

software microsoft excel 2007 dan SPSS 20

Page 50: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

38

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan yang bersifat sementara

dari suatu permasalahan yang diajukan, dimana kebenarannya masih perlu

diuji kebenarannya.

Dalam penelitian ini, hipotesis diterapkan berdasarkan perumusan

masalah yang ada, yaitu untuk menguji apakah variabel internet banking

memiliki pengaruh terhadap laba bank dengan menganalisa rasio-rasio

keuangan Bank BSM. Dengan demikian, rumusan hipotesis dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan dari internet banking, NPF, DPK

dan BOPO terhadap laba bank yang dianalisis melalui rasio keuangannya

Ha = Ada pengaruh yang signifikan dari internet banking, NPF, DPK dan

BOPO terhadap laba bank yang dianalisis melalui rasio keuangannya.

G. Metode Analisa Data

1. Model Regresi

Dalam penelitian ini, data akan dianalisa dengan regresi variabel

dummy, dimana salah satu variabel independennya bersifat kualitatif.

Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Yt = a + b1 Dt + b2X1t + b3X2t + b4X3t + e

Dimana:

Y = variabel dependen, yaitu laba bank

a = konstanta

Page 51: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

39

b1, b2, b3, = koefisien regresi sementara dari variabel independen

D = variabel dummy internet banking

X1 = variabel independen 1 (DPK)

X2 = variabel independen 2 (NPF)

X3 = variabel independen 3 (BOPO)

t = waktu

e = error term

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan,

dimana hasil dari penelitian ini merupakan hasil dari perhitungan

statistik dan pengujian atas hipotesis dengan menggunakan analisis

jalur. Perhitungan dilakukan dengan bantuan software program SPSS

Versi 20.0 dengan tingkat signifikansi yang digunakan adalah 95% (a =

0,05).

2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah laba. Laba

adalah pendapatan yang dilihat dari selisih antara pendapatan total

perusahaan dengan biaya totalnya. Besarnya laba dapat dilihat dari

laporan laba rugi perusahaan yang menunjukkan sumber darimana

Page 52: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

40

penghasilan diperoleh serta beban yang dikeluarkan sebagai beban

perusahaan.2

𝜋 = TR − TC

Dimana,

𝜋 = laba / profit

TR = total pendapatan (revenue)

TC = total beban (cost)

b. Variabel Independen

Variabel independen dari penelitian ini terdiri dari dummy

internet banking, DPK, NPF, dan BOPO.

1) Variabel Dummy Internet Banking

Dalam penelitian ini, dibutuhkan satu variabel

tambahan, yaitu variable dummy, variabel ini bukan jenis lain

dari variabel dependen-independen, namun menunjukkan

sebuah variabel yang nilainya telah ditentukan oleh peneliti.

Variabel yang dianalisis dengan model regresi dapat

berupa variabel kuantitatif dan dapat pula kualitatif. Variabel

kualitatif ini disebut dengan istilah variabel dummy. Nilai

variabel kualitatif dalam model diberi nilai 0 dan 1 untuk

masing-masing kategori. Nilai 0 biasanya menunjukkan

2 Kusnadi, Marwan dan K Karisman, Pengantar Bisnis dan WIrausaha. (Jakarta: Taroda, 2004), h.12

Page 53: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

41

kelompok yang tidak mendapat sebuah perlakuan dan 1

menunjukkan kelompok yang mendapat perlakuan.

Dalam persamaan ini variabel dummy adalah variabel

internet banking, dimana periode sebelum penggunaan

internet banking bernilai 0 dan sesudah penggunaan internet

banking bernilai 1.

2) Dana Pihak Ketiga (DPK)

Sumber dana dari masyarakat (dana pihak ketiga) ini

merupakan sumber dana yang terpenting bagi kegiatan

operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank

jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.

Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dikatakan relatif

lebih mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya.

3) Non Performing Financing (NPF)

NPF merupakan proksi dari harga input perusahaan.

Risiko pembiayaan yang diterima bank merupakan salah satu

risiko usaha bank, yang diakibatkan dari tidak dilunasinya

kembali pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang

dilakukan oleh pihak bank.3

3 Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.(Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005). h.359

Page 54: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

42

Non Performing Financing (NPF) dipaparkan dalam

laporan keuangan, yang berfungi untuk mengukur tingkat

permasalahan pembiayaan.4

NPF =Pembiayaan (KL, D, M)

𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

4) Rasio Biaya Operasional

Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

dan kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya.

BOPO =Biaya Operasional

Pendapatan Operasional 𝑥100%

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa data yang

digunakan beristribusi normal dan dalam model tidak mengandung

multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Uji asumsi klasik

harus dilakukan hanya pada analisis regresi linear berganda sedangkan

pada analisis regresi linear sederhana tidak ada prasyarat uji asumsi

klasik.

Pada analisis regresi linear berganda dimana datanya berupa data

time series (penelitian dilakukan lebih dari satu periode/ berkala/berseri)

maka uji asumsi klasik yang digunakan uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Namun

4 Dwi Nur’aini Ihsan. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2013)

h.98

Page 55: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

43

jika data penelitian adalah data cross section (penelitian hanya satu

periode) maka uji asumsi klasik yang digunakan hanya uji

multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal

tidaknya masing-masing variabel penelitian. Dalam penelitian

ini uji normalitas dilakukan dengan uji One Sample

Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi

0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi

lebih besar dari 0,05 atau 5%.

b. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau

tidak adanya hubungan linier diantara variabel independen

dalam model regresi. Syarat berlakunya model regresi ganda

adalah antar variabel bebasnya (variabel independen) tidak

memiliki hubungan sempurna atau mengandung

multikolinieritas. Deteksi terhadap adanya mulkolinieritas

dalam penelitian ini adalah dengan melihat besaran Variance

inflation factor (VIF) pada model regresi. Pada umumnya jika

VIF > 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan

multikolinieritas dengan variabel lainnya. Sedangkan apabila

Page 56: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

44

model regresi diperoleh VIF < 5, maka dalam model tersebut

tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui

apakah terjadi ketidaksaman varians dari residual untuk semua

pengamatan dalam model regresi. Prasyarat yang harus

terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala

heteroskedastisitas. Untuk mengetahui gejala

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati

scatterplot model tersebut. Model yang bebas dari

heteroskedastisitas memiliki grafik scatterplot dengan pola titik

yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t sebelumnya pada model

regresi linier yang dipergunakan. Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi.

Dalam model regresi yang baik adalah tidak terjadi

autokorelasi.5 Terjadinya autokorelasi atau tidak dapat dilihat

dari nilai Durbin-Watson. Bila nilai statistik DW terletak

5 Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 92.

Page 57: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

45

diantara du < dw < 4-du maka dapat dikatakan tidak terjadi

autokorelasi positif maupun negatif, atau jika nilai statistik DW

mendekati angka 2. Tabel DW terdiri dari nilai batas bawah

(dL) dan batas atas (dU), nilai-nilai ini dapat digunakan sebagai

pembanding uji DW dengan aturan sebagai berikut:6

- DW < dL; berarti ada korelasi yang positif atau

kecenderungannya ρ = 1.

- dL ≤ DW ≤ dU ; tidak dapat diambil kesimpulan

- dU< DW < 4 –dU ; tidak ada korelasi positif maupun

negatif.

- 4 – dU ≤ DW ≤ 4-dL ; tidak dapat mengambil

kesimpulan.

- DW > 4-dL ; ada korelasi negatif.

Selain dengan menggunakan uji durbin-watson (DW),

uji autokorelasi dalam penelitian ini juga akan menggunakan

uji run jika nilai DW tidak dapat diambil kesimpulan.

Run test digunakan untuk melihat data residual bersifat

random atau tidak, untuk melihat hasilnya maka dilihat dari

6 Nachrowi D Nachrowi dan Hardius Usman, Pendekatan Popular dan Praktis Ekonometrika untuk

Analisis Ekonomi dan Keuangan, (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2006), h.191-192.

Page 58: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

46

output SPSS, jika nilai sig > α (0,05) berarti residual bersifat

random atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.7

4. Uji Statistik

a. Uji F

Uji f dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel terikatnya. Jika nilai F-hitung > F-tabel maka secara

bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen.

b. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui variabel independen

secara individu berpengaruh terhadap variabel dependennya.

Jika nilai t-hitung > t-tabel atau sebaliknya maka variabel

independen secara individu berpengaruh terhadap variabel

dependennya.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (Goodness of Fit), yang dinotasikan

dengan R2, merupakan suatu ukuran yang penting dalam

regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya

model regresi yang terestimasi.

7 Dyah Nirmala Arum Janie. “Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda Dengan SPSS.”

(Semarang: Semarang University Press, 2012), h. 34.

Page 59: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

47

Nilai koefisien determinasi ini mencerminkan seberapa

besar variasi dari variabel dependen Y dapat diterangkan oleh

variabel independen X. Bila nilai koefisien determinasi sama

dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan

oleh X sama sekali. Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari Y

secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X.

Page 60: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri didirikan sejak tahun 1999, paska

krisis ekonomi moneter 1997-1998. Kondisi perbankan nasional pada

kala itu yang didominasi bank-bank konevensional mengalami krisis luar

biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi

dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia sebagai upaya

menstabilkan indutri perbankan. Salah satu bank konvensional, PT Bank

Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai

(YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena

dampak krisis. Sedangkan pemerintah melakukan penggabungan

(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank

Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri

(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut

juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri

melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan

Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan

perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai

Page 61: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

49

respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi

peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking

system). Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU. tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional

menjadi bank syariah.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah

dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.

1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat

Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/

1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah

Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420

H atau tanggal 1 November 1999.

2. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi PT. Bank Syariah Mandiri adalah sebagai

berikut :

a. Visi

Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia.

b. Misi

1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata

industri yang berkesinambungan,

Page 62: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

50

2) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM,

3) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja

yang sehat,

4) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan

lingkungan,

5) Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

3. Profil Internet Banking PT Bank Syariah Mandiri

Produk internet banking Bank BSM disebut dengan BSMnet.

Untuk mengakses internet banking, nasabah pengguna masuk melalui

address http://bsmnet.syariahmandiri.co.id. Adapun fasilitas yang

disediakan BSMnet adalah sebagai berikut:

a. rekening, ini adalah menu yang menyajikan link untuk mengakses

informasi posisi keuangan nasabah. Mutasi transaksi disajikan

lengkap dan rinci, berisi tanggal transaksi, nominal transaksi,

keterangan transaksi, diberi pilihan untuk tampilan per bulan atau

pada tanggal tertentu,

b. transfer, menu yang berisi opsi untuk melakukan pemindahan dana

dari rekening nasabah pengguna ke rekening lain dengan beberapa

metode yang terlihat pada gambar menu secara real-time

c. payment, menu yang menyajikan pilihan pembayaran, sesuai

kebutuhan transaksi nasabah pengguna, pembelian pulsa,

Page 63: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

51

pembayaran listrik, pembelian tiket pesawat, dan pembayaran lain

yang available

d. inquiry, terdiri dari transfer uang tunai, digunakan untuk

memperoleh informasi no ktp dan pin transaksi uang tunai dari

transaksi yang pernah dilakukan dan cek token, digunakan untuk

memperoleh informasi token pembelian listrik prabayar yang

dilakukan terakhir

e. admin, menu untuk mengatur informasi keamanan akun nasabah

pengguna

B. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis

regresi linear berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian

ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas,

multikolinieritas, dan autokorelasi. Adapun masing-masing pengujian

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Page 64: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

52

1. Uji Normalitas

Gambar 4.2

*Sumber : Hasil Output Data SPSS (2015)

Berdasarkan hasil Normal P. Plot di atas, dapat disimpulkan

bahwa data daripada variabel dependen (laba) berdistribusi normal.

Variabel laba dapat dikatakan berdistribusi normal karena penyebaran

titik-titik berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal. Itu artinya, data yang digunakan baik karena data yang baik

adalah data yang berdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Tabel 4.1

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .883a .780 .754 9.18956 1.828

a. Predictors: (Constant), Dummy_internet, BOPO, NPF, DPK

b. Dependent Variable: LABA

*Sumber : Hasil Output Data SPSS (2015)

Page 65: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

53

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Durbin-Watsonnya

adalah 1,828. Karena n=39 dan k=4 dengan tingkat signifikasi 95%

dari tabel Durbin-Watson dapat dilihat bahwa nilai Du=1,72 dan

Dl=1,38. Data tidak terjadi autokorelasi apabila Du < DW < 4-Du.

Berdasarkan data yang diperoleh di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi karena 1,72 < 1,828 <

2,28.

3. Uji Multikoliearitas

Adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance

value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas tolerance value

adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value <0,1 atau

VIF > 10 = terjadi multikolienaritas. Apablia tolerance value > 0,1

atau VIF < 10 = tidak terjadi multikoliearitas.

Page 66: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

54

*Sumber : Hasil Output Data SPSS (2015)

Berdasarkan hasil output data SPSS di atas, dapat dilihat bahwa

nilai tolerance dari dummy internet banking adalah 0,337 ; NPF

sebesar 0,322, BOPO sebesar 0,415 ; dan DPK sebesar 0,393. Dengan

nilai VIF dari dummy internet banking adalah 2,968 ; NPF sebesar

3,110, BOPO sebesar 2,409 dan DPK sebesar 2,545.

Berdasarkan hasil dari nilai tolerance dan VIF tersebut, dapat

disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi multikolinaritas.

Karena hasil dari nilai tolerance yang dihasilkan pada masing-masing

variable > 0,1 dan nilai VIF yang dihasilkan pada masing-masing

variable < 10.

Tabel 4.2

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 154.406 23.154 6.669 .000

DUMMY_I

NTERNET 16.355 4.870 .413 3.358 .002 .337 2.968

NPF -1.149 .723 -.424 3.206 .019 .322 3.110

BOPO -1.475 .330 -.548 -4.464 .000 .415 2.409

DPK 2.382 .423 .207 1.903 .008 .393 2.545

a. Dependent Variable: LABA

Page 67: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

55

4. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadi perbedaan variance

residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain,

atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan

Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model regresi linier

berganda terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas jika

penyebaran titik-titik pada scatterplot tidak berpola.

Gambar 4.3

*sumber: Hasil Output Data SPSS (2015)

Berdasarkan Scatterplot di atas dapat disimpulkan bahwa

model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik

heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

Page 68: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

56

C. Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.3

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 DUMMY_INTERNET, BOPO, NPF, DPK

a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: LABA

*Sumber : Hasil Output Data SPSS (2015)

Tabel di atas menjelaskan variable yang dianalisis, yaitu peningkatan

laba sebagai dependent variable dan untuk independent variablenya adalah

dummy internet banking, BOPO, NPF dan DPK. Dimana tidak ada variable

yang dikeluarkan.

Tabel 4.4

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .883a .780 .754 9.18956 1.828

a. Predictors: (Constant), Dummy internet banking, BOPO, NPF dan

DPK

b. Dependent Variable: LABA

*Sumber : Hasil Output Data SPSS (2015)

Dari tabel di atas, dapat dilihat:

Nilai R = 0,895

Koefisien Determinasi R2 (R Square) = 0,780

Nilai ini diperoleh dari penguadratan dari koefisien korelasi (0,780 x

0,780). Hal ini menunjukan Indeks Determinasi, yaitu persentase yang

Page 69: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

57

menyumbangkan pengaruh variabel X terhadap variabel Y.R2 = 0,780

mengandung arti bahwa 78% sumbangan variabel-variabel terhadap Y,

sedangkan sisanya sebesar 22% (100-78) dipengaruhi oleh faktor lain.

Koefisien korelasi R = 0,883 menunjukan tingkat hubungan dependent

variable pada tingkat hubungan yang kuat. Hal ini menandakan hubungan

tersebut adalah kuat karena nilai koefisien korelasi > 0,70 dan < 0,90.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka diperoleh suatu

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 154,406 + 16,355D + 1,475X1 – 1,149X2 – 2,382X3

Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut masing-masing

variabel dapat diinterpretasikan pengaruhnya terhadap profitabilitas sebagai

berikut :

Tabel 4.5

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) 154.406 23.154

Dummy_internet 16.355 4.870

BOPO -1.475 .330

NPF -1.149 .723

DPK 2.382 .423

a. Dependent Variable: LABA

*Sumber : Hasil Output Data SPSS (2015)

Page 70: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

58

1. Laba (Y)

Ketika segala sesuatu pada variabel-variabel independent

dianggap konstan atau nilainya nol maka nilai laba sebesar

154,406 dalam hal ini jika variabel independent bernilai nol

maka laba akan meningkat sebesar 154,406 %.

2. Dummmy Internet Banking (D)

Variabel dummy internet memiliki koefisien regresi

bertanda positif sebesar 16,353. Hal ini berarti apabila nilai

koefisien regresi variabel bebas lainnya tetap, maka setiap

variabel dummy memiliki nilai 1, akan menaikkan (karena

tanda +) besar laba sebesar 16,353.

3. BOPO (X1)

Variabel biaya operasional memiliki koefisien regresi

bertanda negatif sebesar 1,475. Hal ini berarti apabila nilai

koefisien regresi variabel bebas lainnya tetap, maka setiap

penambahan 1% variabel biaya operasional, akan menurunkan

(karena tanda -) nilai laba sebesar 1,475.

4. NPF (X2)

Variabel NPF memiliki koefisien regresi bertanda negatif

sebesar 1,149. Hal ini berarti apabila nilai koefisien regresi

variabel bebas lainnya tetap, maka setiap penambahan 1%

Page 71: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

59

variabel NPF akan menurunkan (karena tanda -) nilai laba

sebesar 1,149

5. DPK (X3)

Variabel DPK memiliki koefisien regresi bertanda positif

sebesar 2,382. Hal ini berarti apabila nilai koefisien regresi

variabel bebas lainnya tetap, maka setiap variabel kenaikan 1%

nilai DPK, akan menaikkan (karena tanda +) besar laba sebesar

2,382.

D. Uji Hipotesis

1. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap

variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah

0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan

maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa

suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel

dependen.

Jadi, Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi tiap-tiap

koefisien regresi sehingga diketahui pengaruh variabel internet

banking, BOPO, NPF dan DPK terhadap laba perusahaan adalah

signifikan atau diperoleh secara kebetulan.

Page 72: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

60

*Sumber : Hasil Output Data SPSS (2015)

a. Variabel dummy internet banking

Internet banking memiliki nilai signifikansi 0,002

dengan derajat signifikansi 0,05 artinya 0,002 < 0,05 atau

variabel dummy internet banking berpengaruh signifikan

terhadap nilai laba.

b. Variabel BOPO

Biaya operasional memiliki nilai signifikansi 0,000

dengan derajat signifikansi 0,05 artinya 0,000 < 0,05 atau

variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap nilai

laba.

Tabel 4.6

Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 154.406 23.154 6.669 .000

DUMMY_INTE

RNET 16.355 4.870 .413 3.358 .002 .337 2.968

BOPO -1.475 .330 -.548 -4.464 .000 .415 2.409

NPF -1.149 .723 -.424 3.206 .019 .322 3.110

DPK 2.382 .423 .207 1.903 .008 .393 2.545

a. Dependent Variable: LABA

Page 73: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

61

c. Variabel NPF

NPF memiliki nilai signifikansi 0,019 dengan

derajat signifikansi 0,05 artinya 0,019 < 0,05 atau

variabel NPF berpengaruh signifikan terhadap nilai laba.

d. Variabel DPK

DPK memiliki nilai signifikansi 0,008 dengan

derajat signifikansi 0,05 artinya 0,008 < 0,05 atau

variabel DPK berpengaruh signifikan terhadap nilai laba.

2. Uji f

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah

0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F

menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa

semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen

Jadi, Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel

internet banking, BOPO, NPF, dan DPK berpengaruh terhadap

besar laba perusahaan.

Page 74: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

62

Tabel 4.7

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 10187.693 4 2546.923 30.160 .000a

Residual 2871.230 34 84.448

Total 13058.923 38

a. Predictors: (Constant), dummy_internet, BOPO, NPF, DPK,

b. Dependent Variable: laba

*Sumber : Hasil Output Data SPSS (2015)

Berdasarkan hasil output data SPSS di atas, dapat dilihat bahwa nilai F

hitung adalah 30,160 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000. Dengan

demikian, ini berarti nilai signifikansinya 0.000 < 0,05. Artinya internet

banking, BOPO, NPF, dan DPK, dalam waktu yang bersama-sama

berpengaruh terhadap laba bank.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis regresi yang telah dilakukan bertujuan untuk mencari tahu

hubungan yang dapat diukur dari internet banking, BOPO, NPF, dan DPK

terhadap laba bank. Dari Tabel 4.6 diatas, menunjukkan hasil akhir dari

analisis regresi berganda.

Berikut adalah tabel yang merangkum hubungan variabel independen

terhadap variabel dependennya:

Page 75: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

63

Tabel 4.8

Tabel Hubungan Variabel Independen terhadap Laba Bank

Variabel Independen Hubungan yang ditemukan Signifikansi

Internet Banking Ada pengaruh positif Signifikan

Beban Operasional (BOPO) Ada pengaruh negatif Signifikan

Non Performing Finance (NPF) Ada pengaruh negatif Signifikan

Dana Pihak Ketiga (DPK) Ada pengaruh positif Signifikan

Sumber : Hasil olahan penulis dari hasil output SPSS (2015)

1. Variabel Internet Banking

Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa ada pengaruh

variabel internet banking terhadap laba bank. Setelah mengadakan fitur

internet banking, laba bank memiliki peningkatan dibanding sebelum

menggunakan fitur internet banking. Hal ini mengidentifikasikan bahwa

internet banking dapat menjadi sebuah inovasi teknologi yang dibutuhkan

dalam dunia perbankan. Adanya hasil yang signifikan bisa disebabkan karena

efisisiensi dan efektifitas yang diberikan oleh layanan internet banking yang

tidak membutuhkan banyak tempat, akomodasi, sumber daya manusia, dan

sifat layanan yang real-time.

Hal ini juga didukung oleh penelitian terdahulu oleh Pooja Malhotra

(2006), Hattice Jenkins (2007), Siti Rahma Yuliati (2008), dan Riza Anantya

Pradhana (2008) yang menyatakan terdapat pengaruh internet banking

terhadap kinerja keuangan bank yang berarti berpengaruh postif terhadap laba

bank. Sedangkan, Oginni Simon Oyewole, Mohammed Abba, El-maude,

Page 76: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

64

Hibreel Gambo, Arikpo, I. Abam (2013) menyatakan adanya pengaruh

negative pada tahun pertama, tapi pengaruh positif terlihat di tahun kedua,

dikarenakan pada tahun pertama biaya pengadaan internet banking menaikkan

biaya operasional bank.

2. Variabel Biaya Operasional (BOPO)

Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa ada pengaruh

variabel BOPO terhadap laba bank. Biaya operasional ini memiliki pengaruh

negatif terhadap laba bank. Hal ini sesuai dengan teori dasarnya, semakin

besar biaya operasional yang dibutuhkan akan mengurangi pendapatan

operasional dan berpengaruh mengurangi nilai laba bank.

3. Variabel Non Performing Finance (NPF)

Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa ada pengaruh

variabel NPF terhadap laba bank. Variabel NPF memiliki pengaruh negatif

terhadap laba bank. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

semakin besar nilai NPF yang diperoleh bank akan menurunkan nilai laba

bank.

4. Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK)

Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa ada pengaruh

variabel DPK terhadap laba bank. DPK yang dihimpun memiliki pengaruh

positif terhadap laba bank. Hal ini sesuai dengan teorinya yang membahas

semakin besar DPK yang berhasil dihimpun oleh pihak bank berarti akan

memberikan modal yang lebih besar bagi bank untuk menjalankan aktivitas

Page 77: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

65

perbankan, mulai dari pembiayaan, pendanaa, tabungan maupun deposito

yang menjadi salah satu sumber pendapatan bagi bank.

Page 78: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang

dikemukakan pada bab 4, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh positif yang signifikan dari internet banking terhadap laba

BSM. Setelah pengadaan fitur internet banking terjadi peningkatan pada

nilai laba.

2. Ada pengaruh signifikan dari BOPO terhadap laba BSM. Pengaruh

tersebut merupakan pengaruh negatif yang menggambarkan hubungan

berbanding terbalik antara BOPO dan laba bank. Semakin tinggi nilai

BOPO akan menurunkan nilai laba BSM.

3. Ada pengaruh positif yang signifikan dari NPF terhadap laba bank.

Pengaruh tersebut menggambarkan hubungan yang berbanding lurus

antara NPF dan laba bank. Semakin tinggi nilai NPF akan menaikkan

nilai laba BSM.

4. Ada pengaruh positif yang signifikan dari DPK terhadap laba bank.

Pengaruh tersebut menggambarkan hubungan yang berbanding lurus

antara DPK dan laba bank. Semakin tinggi nilai DPK akan menaikkan

nilai laba BSM.

Page 79: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

67

B. Saran

1. Bagi perbankan Indonesia, penerapan internet banking di PT Bank

Syariah Mandiri terbukti meningkatkan laba, hal ini bisa menjadi

masukan bagi manajemen bank untuk memperhitungkan

perkembangan teknologi internet dalam inovasi produk sebagai

alternatif untuk meningkatkan laba bank. Tentunya dengan didukung

oleh manajemen yang efektif pula.

2. Bagi penyedia laporan keuangan, pengungkapan laporan keuangan

yang lengkap akan mempermudah bagi para peneliti dan investor

untuk mengumpulkan data. Dengan demikian hasil penelitian dan

pengambilan keputusan investor pun dapat dibuat secara lebih akurat

dan meyakinkan.

3. Bagi Bank Indonesia, selaku pengawas dan regulator perbankan

Indonesia harus mampu mendukung dan mempermudah bank-bank

dalam pengadaan internet banking. Salah satunya adalah dengan cara

memberikan jaminan keamanan dan perlindungan transaksi melalui

internet agar dapat mengurangi risiko manajemen.

4. Bagi bank yang diteliti maupun bank lain yang telah dan akan

menawarkan fasilitas internet banking, diharapkan dapat memberikan

akses informasi dan edukasi yang mudah dimengerti oleh konsumen

sehingga dapat meningkatkan akses pemanfaatan internet banking.

Page 80: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

68

5. Bagi penelitian selanjutnya, dapat menambahkan analisa dari sisi

manajemen resiko penerapan internet banking, baik risiko hukum,

risiko strategi, maupun risiko kreditnya. Kemudian menambah sampel

penelitian karena sampel penelitian ini masih terbatas pada BSM serta

memperluas periode penelitian agar dapat melihat efek signifikansi

perbedaan yang lebih panjang.

Page 81: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang

dikemukakan pada bab 4, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh positif yang signifikan dari internet banking terhadap laba

BSM. Setelah pengadaan fitur internet banking terjadi peningkatan pada

nilai laba.

2. Ada pengaruh signifikan dari BOPO terhadap laba BSM. Pengaruh

tersebut merupakan pengaruh negatif yang menggambarkan hubungan

berbanding terbalik antara BOPO dan laba bank. Semakin tinggi nilai

BOPO akan menurunkan nilai laba BSM.

3. Ada pengaruh positif yang signifikan dari NPF terhadap laba bank.

Pengaruh tersebut menggambarkan hubungan yang berbanding lurus

antara NPF dan laba bank. Semakin tinggi nilai NPF akan menaikkan

nilai laba BSM.

4. Ada pengaruh positif yang signifikan dari DPK terhadap laba bank.

Pengaruh tersebut menggambarkan hubungan yang berbanding lurus

antara DPK dan laba bank. Semakin tinggi nilai DPK akan menaikkan

nilai laba BSM.

Page 82: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

67

B. Saran

1. Bagi perbankan Indonesia, penerapan internet banking di PT Bank

Syariah Mandiri terbukti meningkatkan laba, hal ini bisa menjadi

masukan bagi manajemen bank untuk memperhitungkan

perkembangan teknologi internet dalam inovasi produk sebagai

alternatif untuk meningkatkan laba bank. Tentunya dengan didukung

oleh manajemen yang efektif pula.

2. Bagi penyedia laporan keuangan, pengungkapan laporan keuangan

yang lengkap akan mempermudah bagi para peneliti dan investor

untuk mengumpulkan data. Dengan demikian hasil penelitian dan

pengambilan keputusan investor pun dapat dibuat secara lebih akurat

dan meyakinkan.

3. Bagi Bank Indonesia, selaku pengawas dan regulator perbankan

Indonesia harus mampu mendukung dan mempermudah bank-bank

dalam pengadaan internet banking. Salah satunya adalah dengan cara

memberikan jaminan keamanan dan perlindungan transaksi melalui

internet agar dapat mengurangi risiko manajemen.

4. Bagi bank yang diteliti maupun bank lain yang telah dan akan

menawarkan fasilitas internet banking, diharapkan dapat memberikan

akses informasi dan edukasi yang mudah dimengerti oleh konsumen

sehingga dapat meningkatkan akses pemanfaatan internet banking.

Page 83: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

68

5. Bagi penelitian selanjutnya, dapat menambahkan analisa dari sisi

manajemen resiko penerapan internet banking, baik risiko hukum,

risiko strategi, maupun risiko kreditnya. Kemudian menambah sampel

penelitian karena sampel penelitian ini masih terbatas pada BSM serta

memperluas periode penelitian agar dapat melihat efek signifikansi

perbedaan yang lebih panjang.

Page 84: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

Lampiran

Data Laporan Keuangan Triwulan (dalam %)

Periode Kuartal I 2005 – Kuartal III 2014

No Periode NPF

Gross BOPO DPK

1 Mar-05 2 77 31

2 Jun-05 5 83 36

3 Sep-05 6 82 32

4 Des-05 3 85 41

5 Mar-06 4 90 37

6 Jun-06 4 89 39

7 Sep-06 6 91 37

8 Des-06 6 90 33

9 Mar-07 7 84 37

10 Jun-07 8 79 30

11 Sep-07 7 80 35

12 Des-07 5 81 31

13 Mar-08 5 78 34

14 Jun-08 5 77 37

15 Sep-08 5 78 32

16 Des-08 5 78 30

17 Mar-09 6 72 30

18 Jun-09 5 73 27

19 Sep-09 6 74 24

20 Des-09 5 74 23

21 Mar-10 4 74 27

22 Jun-10 4 73 27

23 Sep-10 4 72 26

24 Des-10 3 75 28

25 Mar-11 3 73 29

26 Jun-11 3 74 26

27 Sep-11 3 74 24

28 Des-11 2 76 25

29 Mar-12 2 70 20

30 Jun-12 3 70 24

31 Sep-12 3 71 24

32 Des-12 3 73 25

33 Mar-13 3 69 22

34 Jun-13 3 82 25

35 Sep-13 3 87 26

Page 85: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

36 Des-13 4 84 26

37 Mar-14 5 82 27

38 Jun-14 6 93 29

39 Sep-14 7 93 31

Page 86: PENGARUH INTERNET BANKING, NPF, DPK DAN BOPO TERHADAP LABArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30570/1/NABELA... · DAN BOPO TERHADAP LABA ... B. Identifikasi Masalah

Curriculum Vitae