PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (VACA, VAHU, STVA DAN …
Transcript of PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (VACA, VAHU, STVA DAN …
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (VACA, VAHU, STVA DAN
VAIC) TERHADAP KINERJA KEUANGAN (ROE DAN ROA)
PERBANKAN SYARIAH
(Studi pada Bank Umum Syariah Periode 2015 – 2019)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
SUJANA ROMAYUDI
1113085000020
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/ 2020
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ii
LEMBAR PENGSAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Pada hari Kamis, 26 Maret 2020 telah dilakukan Ujian skripsi atas mahasiswa:
Nama : Sujana Romayudi
NIM : 1113085000020
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Intellectual Capital (VACA, VAHU,
dan STVA) Terhadap Kinerja Keuangan (ROE dan
ROA) Perbankan Syariah (Studi pada Bank Umum
Syariah Periode 2015 – 2019)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di
atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Maret 2020
1. Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A..
NIP. 197410182014112001 (………………………………………..)
Ketua
2. Aini Masruroh, ,SEI,MM
NIDN. 2020088005 (………………………………………..)
Sekertaris
3. Aini Masruroh, ,SEI,MM
NIDN. 2020088005 (………………………………………..)
Pembimbing
4. Dr. Erika Amelia, S.E., M.Si.
NIP. 197711092009122001 (………………………………………..)
Penguji Ahli
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Nama : Sujana Romayudi
Alamat : Jalan Balai Warga II No. 19 RT.05/07 Kel.
Sukasari, Kec. Tangerang Kota Tangerang,
Provinsi Banten. 15118
Telepon : 0858-8095-3313
Email : [email protected]
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 18 Januari 1996
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
B. Pendidikan Formal
2001 – 2007 : SD Budhis Dharma Putra
2007 – 2010 : SMPN 2 Kota Tangerang
2010 – 2013 : SMAN 4 Kota Tangerang
2013 – 2020 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta – S1 Perbankan
Syariah
C. Pendidikan Non Formal
2015 : Pelatihan Jurnalistik Tingkat Nasional LAPMI
Cabang Ciputat
2019 : Inhouse Training “IT Product Knowledge and
How to Sell”, PT. Access Lintas Solusi
(Podotuku.co.id)
D. Internship
2017 : Sales Admin B2G, PT Brilliant Ecommerce
Berjaya (Mbiz.co.id)
vi
E. Pengalaman Organisasi
2014 : Bidang Kemahasiswaan, HMJ Perbankan Syariah
2014 : Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan SDM,
HMI KAFEIS Cabang CIPUTAT
2015 : Bidang Penyiaran, LAPMI Cabang Ciputat
2015 : Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan
Suara Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2015 : Anggota Komisi Pemilihan Umum, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
F. Pengalaman Kerja
2013 : Sales Promotion Boy, PT Lassalefood Indonesia
2017 : B2G Operation Admin PT Brilliant Ecommerce
Berjaya (Mbiz.co.id)
2018 : Supply Chain Operation Associate PT Brilliant
Ecommerce Berjaya (Mbiz.co.id)
2019 : Account Manager for Government (B2g) E-katalog
LKPP PT Access Lintas Solusi (podotuku.co.id)
2020 : Online Sales Executive PT Jefferys Indonesia
(London Taxi Bikes)
G. Softskill
• Microsoft Office
• English (Write and Speaking)
• Supply Chain
• Purchasing
• E-Commerce (B2g, B2b and B2c)
vii
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of Intellectual Capital (VACA,
VAHU, and STVA) on the financial performance (ROE and ROA) of
Islamic Banking. The samples in this study are Bank Mandiri Syariah,
BNI Syariah Bank, Mega Syariah Bank, BRI Syariah Bank and BCA
Syariah Bank with the study period from January 2015 to September
2019, the independent variables were measured using Intellectual
Capital Value Added which consisted of Value Added Physical Capital,
Value Added Human Capital, and Value Added Structural Capital,
while the dependent variable is measured using financial performance,
namely the profitability of Return On Assets and Return On Equity. This
study uses multiple regression analysis, which is supported by data
processing using EVIEWS 10. The results show that VACA, VAHU and
STVA simultaneously affect ROE and ROA with a significance value of
F calculated at 0,000 both ROE and ROA. The results also show that
VACA, VAHU and STVA significantly affect ROA where the
significance value is 0,000. Only VACA and STVA ROE have an effect
while VAHU has no significant effect with a value of 0.420 on ROE
Keywords : Value Added Physical Capital (VACA), Value Added
Human Capital (VAHU), Structural Capital Value
Added (STVA), Return On Asset (ROE) ,Return On
Equity (ROA)
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi pengaruh Intellectual
Capital (VACA, VAHU, dan STVA) terhadap kinerja keuangan (ROE
dan ROA) Perbankan Syariah. Sample pada penelitian ini adalah Bank
Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank BRI
Syariah dan Bank BCA Syariah dengan periode penelitian triwulan
Januari 2015 sampai dengan September 2019, pada variabel
independen diukur mengginakan Value Added Intellectual Capital yang
terdiri atas Value Added Physical Capital, Value Added Human Capital,
dan Structural Capital Value Added, sedangkan pada variabel dependen
diukur dengan menggunakan kinerja keuangan yaitu profitabilitas
Return On Asset dan Return On Equity. Penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda, yang didukung dengan pengolahan data
menggunakan EVIEWS 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
VACA, VAHU dan STVA berpengaruh secara simultan terhadap ROE
dan ROA nilai signifikansi F hitung sebesar 0,000 baik ROE maupun
ROA. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa VACA, VAHU dan
STVA berpengaruh secara signifikan terhadap ROA dimana nilai
signifikasi sebesar 0,000 . Terhadap ROE hanya VACA dan STVA
yang berpengaruh sedangkan VAHU tidak berpengaruh secara
signifikan dengan nilai 0,420 terhadap ROE
Kata Kunci : Value Added Physical Capital (VACA), Value Added
Human Capital (VAHU), Structural Capital Value
Added (STVA), Return On Asset (ROE), Return On
Equity (ROA)
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan segala nikmat dan hidayah-
Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Intellectual Capital (VACA, VAHU, dan STVA) Terhadap
Kinerja Keuangan (ROE dan ROA) Perbankan Syariah (Studi pada Bank Umum
Syariah Periode 2015 – 2019)” dengan baik. Shalawat serta salam peneliti haturkan
kepada Nabi Muhammad Salllallahu alaihi wassalam yang telah membawa cahaya
dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang terutama dengan adanya ilmu
pengetahuan.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Selesainya skripsi ini tentu dengan dukungan, bimbingan,
bantuan dan semangat serta doa dari semua orang di sekeliling peneliti selama
proses penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari jika banyak faktor dukungan
dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan saya rahmat, hidayah, rezeki dan
kekuatan dalam menghadapi segala cobaan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
2. Papah dan Alm. Mamah, yang telah memberikan dukungan baik moral
maupun materiil untuk menyelesaikan penulisan ini, serta adik – adik
penulis, Mufti Fadhlin Aulia dan Akmal Fadhilah yang senantiasa
memberikan doa dan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
3. Teteh Sri Rahayu, yang tanpa berhenti mensuport dan meberikan
semangat. Semoga senantiasa diberikan kesehatan.
4. Ibu Prof. Dr. HJ. Amany Burhanuddin Lubis, M.A. selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.
x
5. Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA, BKP., QIA., CRMP selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta beserta jajarannya.
6. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA dan Ibu Yuke Rahmawati, M.A
selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Jakarta yang telah memberikan arahan dan motivasi
kepada mahasiswanya.
7. Ibu Aini Masruroh, , SEI, MM, . selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1
yang senantiasa selalu meluangkan waktu dan tenaganya untuk
memberikan bimbingan, nasihat, arahan dan pencerahan yang saya
butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak Dr. Suhenda Wiranata, M.E. dan Bapak Ade Ananto Terminanto,
M.M yang sudah mendukung terselesaikannya skripsi ini.
9. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
ilmu yang tidak ternilai harganya sehingga saya dapat menyelesaikan
studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Seluruh Staf Tata Usaha dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yang telah membantu penulis dalam mengurus segala kebutuhan
administrasi dan kebutuhan yang lainnya.
11. Fitri Murni, yang telah dengan senang hati mau meluangkan waktunya
dan telah banyak membantu peneliti baik bimbingan, arahan, semangat
dan doa sejak awal pembuatan proposal skripsi, sehingga memantapkan
peneliti untuk mengambil tema skripsi ini
12. Kawan-kawann seperjuangan terutama Fajar Budiman, Yazid Fathan
Aziz bin Syarif , Dzulfikar Abdurahman bin Ujang, Elvan bin Heru dan
Rifqi Maajid bin Riyadi, yang telah banyak membantu, menemani dan
memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
13. Dokter Tanu yang telah sudi meluangkan waktunya untuk membatu serta
mengajari dalam mengolah data. Terimakasih
14. Abang-abang di “Bersama Wujudkan Mimpi” Bang Reza, Bang Sonny,
Bang Judo, Bang Madao, Bang Ibnoe, Bang Dimas, Bang Iye- Iye dan
Bang Radhi yang senantiasa selalu memberikan dukungan, motivasi,
bantuan dana dan banyak ilmu yang bermanfaat selama saya
xi
melaksanakan perkuliahan hingga penyusunan skripsi saat ini. Semoga
kita selalu diberikan kesehatan agar dapat terus berkumpul, bersilaturahmi
dan bertukar pikiran dan diberikan rezeki yang berlimpah. Amin
15. Teman-teman, serta adik-adik di “Bersama Wujudkan Mimpi” yang
senantiasa selalu memberikan dukungan, motivasi, bantuan dan banyak
ilmu yang bermanfaat selama saya melaksanakan perkuliahan hingga
penyusunan skripsi saat ini. Semoga kita selalu diberikan kesehatan agar
dapat terus berkumpul, bersilaturahmi dan bertukar pikiran dan diberikan
rezeki yang berlimpah. Amin
16. Teman-teman seperjuangan “N-Ambition” yang selama ini selalu berjuang
bersama di PSY A Angkatan 2013. Selalu semangat dalam mengarungi
perkuliahan dan sukses selalu untuk kita semua.
17. Teman-teman “Warung Sarweng” Terimakasih atas segala bentuk support
kalian.
18. Teman-teman KKN “Berlayar” yang sudah menemani mengabdi selama
satu bulan lamanya. Terimakasih banyak pelajaran yang dapat diambil dan
kenangan-kenangan yang tidak terlupakan.
19. Teman-teman LAPMI HMI Cabang banyak pelajaran yang dapat diambil
dan kenangan-kenangan yang tidak terlupakan.
20. Teman-teman seperkuliahan di Jurusan Perbankan Syariah UIN Jakarta
angkatan 2013, terima kasih atas segala kerja samanya selama ini, dapat
menerima segala perbedaan yang ada. Semoga kita selalu sukses
dimanapun itu.
21. Kawan-Kawan “KOSAN MACAN”, Alm. Sofi, Iang, Black, Tople,
Toing, Tenyom terimakasih atas tempatnya yang sudah sangat amat
membantu dalam proses pengerjaan Skripsi ini.
22. Teman-teman di HMI Cabang Ciputat yang telah banyak memberikan
support, mengajarkan banyak hal yang tidak akan pernah saya lupakan.
Terimakasih semuanya semoga kita selalu berada didalam lindungan
Allah SWT.
23. Teman-teman di PT Brilliant Ecommer Bejaya, terimakasih atas support
dan pengalamannya, sukses selalu untuk karir semuanya.
xii
24. Teman teman di Podotuku.com terimakasih atas support dan
pengalamannya, sukses selalu untuk karir semuanya.
25. Teman teman di PT. Jefferys Indonesia, terutama Kak Fitri, Bapak Roi,
Bapak Ipul dan Bang Reza yang tak pernah berhenti memberikan support
dan dukungannya di kantor.
26. Semua pihak yang belum disebut di atas, terima kasih atas segala bantuan
dan doa dalam segala situasi sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis dengan senang hati menerima segala macam arahan, saran dan
kritik yang membangun dalam bentuk apapun itu guna menambah wawasan yang
baru.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Jakarta, 13 Maret 2020
Penulis,
Sujana Romayudi
1113085000020
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. i
LEMBAR PENGSAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ixiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Indentifikasi Masalah ................................................................................ 15
C. Tujuan dan Manfat Penelitian ................................................................... 16
D. Sistematika Penulisan ............................................................................. 188
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .......................................................................................... 19
1. Teori-Teori Yang Mendukung Intellectual Capital ............................ 19
2. Intellectual Capital.............................................................................. 22
3. Kinerja keuangan ................................................................................ 33
4. Profitabilitas ........................................................................................ 34
5. Bank Syariah ....................................................................................... 36
B. Penelitian Sebelumnya .............................................................................. 39
C. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 43
D. Hipotesis .................................................................................................... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 47
B. Teknik Penentuan Sampel ......................................................................... 47
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 50
xiv
D. Teknik Analisis ......................................................................................... 50
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 57
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sample Penelitian ........................................................ 61
1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................. 61
a. Bank Syariah Mandiri ................................................................... 61
b. Bank BNI Syariah ......................................................................... 63
c. Bank Mega Syariah ....................................................................... 64
d. Bank BRI Syariah ......................................................................... 67
e. Bank BCA Syariah ........................................................................ 69
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian............................................................. 70
1. Hasil Perhitungan Return On Asset (ROA) ......................................... 70
2. Hasil Perhitungan Return On Equity (ROE) ....................................... 73
3. Hasil Perhitungan Value Added Intellectual Capital (VAIC) ............. 75
C. Hasil Uji Statistik dan Hipotesis ............................................................... 79
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 79
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 81
3. Uji Hipotesis........................................................................................ 86
4. Uji Simultan ........................................................................................ 94
D. Interpretasi ................................................................................................. 96
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 99
B. Saran ........................................................................................................ 100
Daftar Pustaka ................................................................................................... 102
LAMPIRAN ....................................................................................................... 107
xv
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 : Perkembangan Jumlah Bank Syariah ........................................... 1
TABEL 1.2 : Jumlah Jaringan Kantor Bank Umum Syariah ............................. 2
TABEL 1.3 : Rasio Keuangan Bank Umum Syariah ....................................... 10
TABEL 3.1 : BUS yang Terdaftar dari Tahun 2015 -2019 .............................. 48
TABEL 3.2 : Populasi Penelitian ..................................................................... 49
TABEL 4.1 : Perkembangan ROA pada Bank Umum Syariah ....................... 70
TABEL 4.2 : Perkembangan ROE pada Bank Umum Syariah ........................ 74
TABEL 4.3 : Statistik Deskriptif ..................................................................... 80
TABEL 4.4 : Uji Multikoloniearitas ROA ....................................................... 82
TABEL 4.5 : Uji Multikoloniearitas ROE ....................................................... 82
TABEL 4.6 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ROA ............................................ 84
TABEL 4.7 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ROE ............................................ 84
TABEL 4.8 : Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA ....................................... 86
TABEL 4.9 : Hasil Uji Statistik t (Uji t) ROA ................................................. 88
TABEL 4.10: Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE ....................................... 91
TABEL 4.11: Hasil Uji Statistik t (uji t) ROE .................................................. 92
TABEL 4.12: Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROA ....................... 94
TABEL 4.13: Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROE ........................ 95
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran .................................................................... 44
Gambar 4.1: Nilai VAIC Bank Syariah tahun 2015-2019 (Q3) ....................... 76
Gambar 4.2: Uji Jarque Bera ROA ................................................................. 85
Gambar 4.3: Uji Jarque Bera ROE .................................................................. 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran Perbankan Syariah di Indonesia berawal dari keprihatinan
masyarakat khususnya yang beragama Islam terhadapat suku bunga yang
dikenakan oleh Bank Konvesinal. Hal tersebut memicu kelahiran bank
syariah yang pertama kali berdiri yaitu Bank Muamalat sebagai pelopor
Bank Syariah pertama di Indonesia pada tahun 1990. Perkembangan
Perbankan Syariah dapat dikatakan tergolong pesat dimana semakin banyak
berdirinya usaha-usaha dengan based syariah, dimana Perbankan Syariah
terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Dimana Bank Umum Syariah
merupakan bank syariah yang sudah berdiri sendiri tanpa menginduk pada
Bank Konvensional.
Perkembangan bank syariah di Indonesia selama satu tahun terakhir,
sampai dengan bulan November 2019 terdiri atas 14 Bank Umum Syariah,
20 unit usaha syariah dan 167 BPR Syariah.
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Bank Syariah
Indikasi 2015 2016 2017 2018 2019
Bank Umum Syariah 12 13 13 14 14
Unit Usaha Syariah 22 21 21 20 20
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 163 166 167 167 164
Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK
2
Perkembangan bank syariah sebagai sub sistem perbankan nasional
mempunyai potensi besar dalam meningkatkan fungsi Intermediasi dana
masyarakat atau potensi investasi yang ada pada masyarakat muslim
Indonesia, untuk disalurkan kedalam kegiatan-kegiatan produktif seperti
pembiayaan UMKM dan investasi lainnya sehingga pertumbuhan ekonomi
sektor riil lebih terwujud pada kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia.
Tabel 1.2
Jumlah Jaringan Kantor Bank Umum Syariah
Indikasi 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Bank Syariah 12 13 13 14 14
Jumlah Kantor Syariah 1990 1869 1825 1875 1914
Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK
Perbankan sebagai lembaga intermediasi memiliki posisi strategis
dalam perekonomian nasional. Dengan demikian upaya pengembangan
perbankan nasional termasuk perbankan syariah perlu dilakukan
berkesinambungan untuk meningkatkan kontribusinya terhadap
pembangunan ekonomi.
Dalam era manajemen bedasarkan pengetahuan sekarang ini Para
pelaku bisnis menyadari bahwa untuk terus menjalankan bisnisnya tidak
hanya diperlukan peningkatan dalam kekayaan fisik tapi juga dalam inovasi
produk, keahlian karyawan dan pengembangan teknologi. Untuk melakukan
hal ini, perusahaan harus mengubah strategi dari yang semula berbasis pada
tenaga kerja menjadi berbasis ilmu pengetahuan. Karena konversi ini,
sumber daya perusahaan yang semulanya dititikberatkan kepada aset fisik
3
berubah menjadi 20% tangible asset dan 80% intangible assets. Padahal
selama ini perusahaan memegang prinsip padat tenaga kerja, semakin banyak
pekerja maka semakin tinggi pula kinerja perusahaan, sementara knowledge
based business berupaya melakukan peningkatan produktivitas melalui
modal intelektual.
Menurut Sawarjuwono dalam Kuryanto (2008) seiring dengan
perubahan ekonomi yang berkarakteristik ekonomi berbasis ilmu
pengetahuan dengan penerapan manajemen pengetahuan (knowledge
management), kemakmuran suatu perusahaan bergantung pada suatu
penciptaan transformasi dan kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri. Jenis
industri yang menerapkan knowledge based business diantaranya industri
elektronik, industri yang bergerak di bidang penelitian, industri yang
bergerak di bidang jasa, dan industri keuangan.
Penerapan manajemen pengetahuan (knowledge management) akan
memiliki dampak Laporan Keuangan. Laporan keuangan yang hanya
terfokus pada kinerja keuangan suatu perusahaan, masih belum memadai
dalam melaporkan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Ada beberapa
infoemasi yang perlu disampaikan dan dievalusi untuk selanjutnya
disampaikan kepada para pengguna laporan keuangan tentang adanya suatu
additional value yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai lebih yang dimaksud
dapat dalam bentuk inovasi, penemuan, pengetahuan dan perkembangan
karyawan dan hubungan yang baik dengan konsumen. Masa depan dan
perusahaan akan bergantung pada bagaimana kemampuan manajemen untuk
mendayagunakan nilai yang tidak tampak dari aset tidak berwujud (Astuti
4
2004, dalam Wahdikorin, 2010). Oleh karena itu penting untuk dilakukan
pengukuran dan penilaian terhadap asset tidak berwujud tersebut, salah
satunya dengan Intellectual Capital.
Pada saat ini perbankan syariah masih kekurangan akan sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang ekonomi islam atau
perbankan syariah secara khusus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
karyawan bank syariah yang tidak memiliki latar belakang pendidikan
berbasis ekonomi syariah. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat
menghambat pertumbuhan perbankan syariah dan kalah bersaing dengan
perbankan konvensional karena pengetahuan karyawan akan ekonomi
syariah masih sedikit. Perubahan kondisi ekonomi di dunia, membuat
pengetahuan berbasis Sumber Daya Manusia (Knowledge-based resources)
menjadi faktor utama dalam keberlangsungan kompetisi diantara
perusahaan saat ini. Intellectual Capital atau dalam Bahasa Indonesia biasa
disebut dengan modal intelektual merupakan komponen yang dimiliki oleh
suatu perusahaan dalam mengukur nilai sumber daya manusia didalamnya.
Saat ini, banyak perusahaan yang ada negara-negara maju didunia seperti
Amerika, Inggris, Australia dan Denmark telah menggunakan dan
mengungkapkan Intellectual Capital pada laporan keuangan mereka.
Ketiga komponen Intellectual Capital (IC) yaitu human capital,
sttructural capital, dan juga customer capital (Maritza, 2012). Hal tersebut
menjadi salah satu modal sekaligus dapat menjadi tumpuan sebagai alat yang
dapat digunakan dalam insudtri perbankan guna berkompetensi demi
meningkatkan asat secara signifikan. Modal intelktual ini diyakini akan
5
meningkatkan kemampuan aset secara signifikan baik terhadap
profitabilitas, kinerja, kepuasan kerja, kepuasan pelanggan maupun Stake
Holder dalam organisasi (Hendriani, 2009).
Hubungan yang dihasilkan dari Intellectual Capital (IC) yang baik di
dalam perkembangan perbankan akan menghasilkan kinerja perusahaan
yang baik dimana berkembangnya suatu perusahaan juga tergantung pada
Intellectual Capital. Dengan memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki
perusahaan baik human capital, physical capital dan stucktural capital
sehingga dengan pengelolaan yang baik atas seluruh potensi ini akan
mendorong kinerja keuangan perusahaan (Ulum, 2009).
Pada bulan Juni 1999, Organisation For Economic Co Operation and
Development (OECD) menyelenggarakan symposium internasional yang
memfasilitasi para peneliti untuk mempresentasikan hasil kajian pengukuran
dan pelaporan intangible asset, termasuk Intellectual Capital dari berbagai
negara. Dalam forum tersebut disepakati bahwa Intellectual Capital
merupakan unsur yang penting bagi perusahaan dalam penciptaan nilai
perusahaan dan memenangkan nilai.
Fenomena Intellectual Capital di Indonesia sendiri mulai
berkembang terutama sejak munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang
aktiva tidak berwujud. Menurut PSAK No. 19, aktiva tidak berwujud
adalah aktiva nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai
wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau
untuk tujuan administratif (IAI, 2002). Intellectual Capital menurut Stewart
6
(1997) merupakan bahan intelektual- pengetahuan, informasi, kekayaan
intelektual,pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan
kekayaan. Sementara Bontis (1998) mendefinisikan modal intelektual
sebagai pengejaran penggunaan efektif pengetahuan (produk jadi) sebagai
lawan informasi (bahan baku). Intellectual Capital terdiri dari tiga jenis
modal yaitu modal manusia, modal struktural dan modal pelanggan.
Intellectual Capital dapat ditemukan pada masyarakat, struktur dan
pelanggan.
Pelaporan Intellectual Capital belum dikenal secara luas karena
proses akuntansi terkesan dikembangkan untuk perusahaan manufaktur dan
perdagangan yang kurang mencakup seluruh aktivitas perusahaan. Padahal
banyak aktivitas perusahaan yang didasarkan pada pengetahuan, keahlian,
maupun teknologi (Suhendah, 2005). Laporan keuangan yang dihasilkan
perusahaan sebagian besar masih bersifat akuntansi tradisional, atau hanya
memaparkan laporan hasil dari penggunaan tangible asset. Informasi
mengenai tenaga kerja perusahaan, pengelolaan perusahaan, dan hubungan
perusahaan dengan pelanggan belum dapat disajikan dalam akuntansi
tradisional. Oleh karena itu, nilai suatu organisasi dan potensinya untuk
mencapai suatu keberhasilan di masa mendatang belum direfleksikan penuh
dalam neraca (Astuti, 2005).
Astuti (2005) berpendapat bahwa standar akuntansi belum mampu
mengungkap dan melaporkan investasi yang dikeluarkan untuk memperoleh
sumber daya non fisik dan hanya terbatas pada intellectual property.
Pengeluaran non fisik masih dianggap sebagai biaya bukan aset atau sumber
7
daya yang diinvestasikan untuk mendapatkan future economic benefit.
Berdasarkan pendapat tersebut dilihat bahwa pengungkapan informasi
tentang keberadaan Intellectual Capital dan kontribusinya bagi keberhasilan
perusahaan merupakan hal yang penting.
Pengungkapan Intellectual Capital merupakan hal yang sangat penting
bagi stakeholder karena pengungkapan Intellectual Capital dapat
mempengaruhi stakeholder dalam mengembil keputusan. Berdasarkan hal
tersebut pengungkapan Intellectual Capital harus sesuai dengan karakteristik
kualitatif dalam akuntansi yaitu :
1. Relevan
Pengungkapan laporan Intellectual Capital harus memiliki manfaat
bagi pengguna atau stakeholder.
2. Keandalan (reliability)
Pengungkapan Intellectual Capital harus merupakan suatu yang
benar, wajar, dan menggambarkan kondisi yang sebenarnya dari
Intellectual Capital perusahaan.
3. Daya banding dan konsistensi
Pengungkapan Intellectual Capital harus dapat menjadi pembanding
baik antar periode maupun pembanding antar perusahaan.
4. Pertimbangan cost-benefit
Sebelum mengungkapkan Intellectual Capital perusahaan, sebaiknya
perusahaan terlebih dahulu membandingkan antara manfaat yang
akan diperoleh dari pengungkapan Intellectual Capital dengan biaya
yang akan terjadi.
8
5. Materialitas.
Materialitas merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan
dalam pengungkapan Intellectual Capital. Materialitas dalam
pengungkapan Intellectual Capital mempertimbangkan apakah
dalam pengungkapan Intellectual Capital akan berpengaruh secara
signifikan terhadap pengambilan keputusan atau tidak.
Perkembangan industri keuangan syariah secara informal telah dimulai
sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai landasan
operasional perbankan syariah di Indonesia. Dalam Cetak Biru
Pengembangan Perbankan Syariah yang disusun oleh Bank Indonesia
dijelaskan bahwa sebelum tahun 1992, telah muncul beberapa badan usaha
pembiayaan non-bank yang telah menerapkan konsep bagi hasil dalam
kegiatan operasionalnya. Hal tersebut menunjukkan adanya keterbutuhan
masyarakat akan hadirnya institusi keuangan yang dapat memberikan jasa
keuangan syariah.
Secara umum, perkembangan pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berawal dari periode 1992
sampai dengan 1998, hanya terdapat satu Bank Umum Syariah (Bank
Muamalat Indonesia) dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang
telah beroperasi. Undang-undang No 10 tahun 1998 tentang perubahan No 7
tahun 1992 yang memperbolehkan setiap bank konvensional membuka
sistem pelayanan syariah di cabangnya (dual banking system).
Perlu diketahui bahwa proses perhitungan besarnya VAIC diperoleh
dari hasil penjumlahan antara VACA, VAHU, dan STVA. Oleh sebab itu,
9
hasil pengujian ini juga pasti dipengaruhi oleh kontribusi dari masing-masing
komponen penyusun VAIC, jika dimungkinkan tidak adanya signifikansi
pengaruh dari VAIC tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan dari masing-
masing bank kurang mendukung penciptaan VAIC, dalam hal ini kurang
optimalnya VAIC dapat dilihat dari hasil pengujian masing-masing
komponen VAIC yang akan dibahas selanjutnya dalam penelitian ini.
Tanda bahwa informasi akuntansi tidak dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan adalah semakin meningkatnya perbedaan antara
nilai pasar dan nilai buku perusahaan. Para peneliti yakin bahwa ada nilai
yang hilang (hidden value) pada laporan keuangan sehingga menyebabkan
gap antara nilai buku dan nilai pasar perusahaan. Edvinsson dan Malone
(1997) seperti dikutip Chen, et al. (2005) bahwa: the difference between a
firm’s market value and book value as the value of Intellectual Capital (IC).
(Chen, et al., 2005) (Perbedaan antara nilai pasar dan nilai buku merupakan
nilai intelektual).
Ulum (2009) menyatakan bahwa di Indonesia penelitian yang secara
khusus menggunakan Value Added Intellectual Capital (VAIC) dengan
kinerja perusahaan juga masih jarang. Sektor perbankan dipilih karena
menurut Firer dan William (2003) industri perbankan adalah salah satu sektor
yang paling intensif IC-nya. Selain itu, dari aspek intelektual, secara
keseluruhan karyawan di sektor perbankan lebih homogeny dibandingkan
dengan sektor ekonomi lainnya (Kubo dan Saka dalam Ulum, 2008).
Bank syariah yang berada ditengah era perkembangan teknologi
informasi, memicu tumbuhnya minat dalam Intellectual Capital, bank syariah
10
menjadi bagian dalam bisnis modern. Dimana Intellectual Capital akan
menjadi aset yang sangat bernilai bagi bank syariah. Namun demikian, masih
sedikit penelitian di Indonesia yang meneliti pengaruh Intellectual Capital
terhadap business performance bank umum syariah (BUS). VAIC sebagai
Proksi atas IC belum banyak ditemukan. Penelitian yang menguji hubungan
IC. Pandangan klasik memberikan perhatian lebih pada asset karena
peranannya dianggap lebih dominan dalam menghasilkan keuntungan.
Semakin banyaknya jumlah bank syariah yang beroperasi di Indonesia,
baik dalam bentuk Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah
(UUS) dengan berbagai bentuk produk dan pelayanan yang diberikan dapat
menimbulkan permasalahan di masyarakat. Permasalahan yang paling
penting adalah bagaimana kualitas kinerja bank syariah yang ada. Bank
syariah harus dapat memberi manfaat yang optimal bagi masyarakat dan
peran dan tanggung jawab bank syariah selaku lembaga keuangan Islam tidak
hanya terbatas pada kebutuhan keuangan dari berbagai pihak, tetapi yang
paling penting adalah kepastian seluruh kegiatan yang dijalankan oleh bank
syariah sesuai dengan prinsip syariah (Hameed, et al.,2004).
Tabel 1.3
Rasio Keuangan Bank Umum Syariah
Nama Bank ROE ROA
2018 2019 (Q3) 2018 2019 (Q3)
PT. Bank Muamalat Indonesia 1.16% 0.26% 0.08% 0.02%
PT. Bank Victoria Syariah 2.02% 0.47% 0.32% 0.06%
PT. Bank BRI Syariah 2.49% 1.60% 0.43% 0.32%
PT. Bank Jabar Banten Syariah 2.63% - 0.54% -
PT. Bank BNI Syariah 10.53% 14.02% 1.42% 1.91%
11
PT. Bank Syariah Mandiri 8.21% 14.55% 0.88% 1.57%
PT. Bank Mega Syariah 4.08% 3.54% 0.93% 0.73%
PT. Bank Panin Syariah 1.45% 0.88% 0.26% 0.16%
PT. Bank Syariah Bukopin 0.26% 0.28% 0.02% 0.03%
PT. BCA Syariah 5.00% 3.47% 1.20% 1.00%
PT. Maybank Syariah
Indonesia -11.20% 19.15% -6.86% 15.36%
PT. Bank Aceh Syariah 23.29% 21.22% 2.38% 2.36%
PT. BPD Nusa Tenggara Barat
Syariah 8.92% 10.43% 1.92% 2.32%
PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah 30.80% 31.16% 12.40% 30.15%
Sumber : data yang sudah diolah
Dari table 1.3 dapat dilihat bahwa kemampuan rentabilitas Bank
Umum Syariah dengan rasio ROA, masing-masing Bank Umum Syariah
telah cukup baik dalam memperlihatkan keberhasilan manajemen dalam
menghasilkan laba dengan menaikkan presentase rasio ROA dari tahun 2018
sampai 2019. Hanya saja apabila dilihat dari penilaian tingkat kesehatan
Bank Indonesia masih banyak terdapat bank yang hanya mampu memiliki
peringkat Cukup Baik (0.5% > ROA > 1.25%) Seperti Bank Muamalat, Bank
BRI Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Syariah
Bukopin, Bank Mega Syariah dan Bank BCA Syariah. Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan manajemen Bank Umum Syariah masih benar-benar
harus ditingkatkan lagi guna mendapatkan kenaikan laba untuk perusahaan.
Bank syariah yang berada ditengah era perkembangan teknologi informasi,
memicu tumbuhnya minat dalam Intellectual Capital, bank syariah menjadi
bagian dalam bisnis modern. Dimana Intellectual Capital akan menjadi aset
12
yang sangat bernilai bagi bank syariah. Namun demikian, masih sedikit
penelitian di Indonesia yang meneliti pengaruh Intellectual Capital terhadap
Business performance bank umum syariah (BUS). VAIC sebagai Proksi atas
IC belum banyak ditemukan. Penelitian yang menguji hubungan IC.
Pandangan klasik memberikan perhatian lebih pada asset karena peranannya
dianggap lebih dominan dalam menghasilkan keuntungan.
Semakin banyaknya jumlah bank syariah yang beroperasi di Indonesia,
baik dalam bentuk Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah
(UUS) dengan berbagai bentuk produk dan pelayanan yang diberikan dapat
menimbulkan permasalahan di masyarakat. Permasalahan yang paling
penting adalah bagaimana kualitas kinerja bank syariah yang ada. Bank
syariah harus dapat memberi manfaat yang optimal bagi masyarakat dan
peran dan tanggung jawab bank syariah selaku lembaga keuangan Islam
tidak hanya terbatas pada kebutuhan keuangan dari berbagai pihak, tetapi
yang paling penting adalah kepastian seluruh kegiatan yang dijalankan oleh
bank syariah sesuai dengan prinsip syariah (Hameed et al.,2004).
Dalam penelitian yang dilakukan Chen et al. (2005) dengan
menggunakan data dari perusahaan listing di Taiwan, dibuktikan bahwa
Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, dan
dapat digunakan sebagai indikator kinerja keuangan masa depan. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Ulum (2008) menguji pengaruh Intellectual
Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan dan juga menguji
pengaruh rata-rata pertumbuhan IC (Rate Of Growth Of Intellectual Capital-
ROGIC) terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan. Sebanding
13
dengan hasil penelitian Chen et al., (2005), hasil penelitian oleh Ulum
(2008) tersebut membuktikan bahwa Intellectual Capital berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan perbankan maupun kinerja di masa datang.
Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Firer dan Williams (2003)
yang mencoba meneliti topik yang serupa dengan menggunakan data dari 75
perusahaan perdagangan publik di Afrika Selatan. Penemuan mereka tidak
dapat menemukan hubungan yang kuat antara IC dengan profitabilitas
perusahaan. Selain itu, Syed Najibullah (2008) melakukan penelitian
mengenai hubungan antara Intellectual Capital dengan kinerja keuangan
perusahaan pada perusahaan perbankan yang listing di Dhaka Stock
Exchange- Bangladesh. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang kuat antara IC dengan kinerja perusahaan dan
market value perusahaan.
Sampai saat ini Intellectual Capital masih belum dikenal secara luas.
Perbankan Indonesia cenderung menggunakan conventional based dalam
membangun bisnisnya, sehingga produk yang dihasilkannya masih miskin
kandungan teknologi (Abidin, 2000). Selain itu Roos (1997) juga
mengungkapkan bahwa banyaknya perusahaan yang memiliki aktiva
berwujud yang tidak signifikan dalam laporan keuangan namun penghargaan
pasar atas perusahaan-perusahaan tersebut sangat tinggi. Sehingga memang
market value perusahaan yang terbentuk, berasal dari sumbangsih konsep
model intelektual yang mana dapat meningkatkan nilai perusahaan tersebut.
Sebagai bagian dari “new economy”, yang secara prinsip didorong oleh
perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan, yang telah
14
memicu tumbuhnya minat dalam Intellectual Capital, bank syariah tentunya
juga tidak terlepas dari hal ini.
Di Indonesia, fenomena IC mulai berkembang terutama setelah
munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud.
Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai IC, namun lebih kurang
IC telah mendapat perhatian. Menurut PSAK No. 19, aktiva tidak
berwujud adalah aktiva non- moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau
untuk tujuan adminstratif. (Ihyaul Ulum dkk, 2012). Kesulitan dalam
pengukuran IC menyebabkan keberadaanya dalam perusahaan sulit untuk
diketahui dan pengukuran yang tetap terhadap IC belum dapat ditetapkan.
Pada umumnya IC dikelompokkan menjadi tiga komponen, yaitu Human
Capital, Structural Capital dan Relational Capital. Human Capital meliputi
pengetahuan, keahlian, kompetensi dan motivasi yang dimiliki
karyawan.Structural capital mencakup budaya perusahaan, computer
software, dan teknologi informasi. Sedangkan Relational Capital meliputi
loyalitas konsumen, pelayanan jasa terhadap konsumen, dan hubungan baik
dengan pemasok (Pramelasari, 2010).
Dengan demikian VAIC dapat dinilai memenuhi kebutuhan dasar
kontemporer dari sistem pengukuran yang menunjukkan nilai sebenarnya
dan kinerja suatu perusahaan. Penciptaan value added pada perusahaan dapat
memprediksi kemampuan perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini
sangat berguna bagi stakeholder yang berada didalam value creation process
15
(pemberi kerja, karyawan, manajemen, investor pemegang saham, dan mitra
bisnis) dan dapat diterapkan pada semua aktivitas bisnis.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa
aspek yang membantu bank untuk berkembang dan mampu untuk menjadi
penggerak ekonomi nasional, salah satunya adalah Intelectual capital. Oleh
karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul.
“PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (VACA, VAHU, dan
STVA) TERHADAP KINERJA KEUANGAN (ROE DAN ROA)
PERBANKAN SYARIAH (Studi pada Bank Umum Syariah Periode
2015 - 2019).”
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka diperlukan
identifikasi masalah yang mungkin muncul pada objek yang akan diteliti,
yaitu bagaimana pengaruh IC terhadap kinerja keuangan Perbankan Syariah
Studi Pada Bank Umum Syariah Periode 2015 - 2019
1. Pembatasan dan Perumusan Masalah
a. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
peneliti akan membatasi permasalahan yang akan diteliti pada
Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah pada:
16
a. Periode laporan keuangan Bank Umum Syariah yang terdaftar
di Bank Indonesia dari tahun 2015 hingga 2019. Dengan Periode
laporan keuangan dari tahun 2015 hingga tahun 2019.
b. Menghitung Intellectual Capital dengan menggunakan
metode VAIC yaitu VACA, VAHU, dan STVA
c. Kinerja Bank Syariah diukur dengan ROA dan ROE sebagai
Proksi dari Profitabilitas
b. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Apakah komponen Intellectual Capital VACA, VAHU, STVA
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan Bank Umum
Syariah (ROE dan ROA) periode 2015 - 2019?
2) Apakah komponen Intellectual Capital VACA, VAHU, STVA
berpengaruh secara stimultan terhadap kinerja keuangan Bank
Umum Syariah (ROE dan ROA) periode 2015 - 2019?
3) Variabel Intellectual Capital manakah yang paling berpengaruh
terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah (ROE dan ROA)
periode 2015 - 2019?
C. Tujuan dan Manfat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan diatas adalah:
a. Menganalisis pengaruh komponen Intellectual Capital VACA
(Value Added Capital Employed) terhadap kinerja keuangan (ROE
dan ROA) Bank Umum Syariah periode 2015 - 2019.
17
b. Menganalisis pengaruh komponen Intellectual Capital VAHU
(Value Added Human Capital) terhadap kinerja keuangan (ROE
dan ROA) Bank Umum Syariah periode 2015 - 2019.
c. Menganalisis pengaruh komponen Intellectual Capital STVA
(Structural Capital Value Added)) terhadap kinerja keuangan
(ROE dan ROA) Bank Umum Syariah periode 2015 - 2019.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
1) Bagi penulis
Sebagai studi awal dan penambah wawasan mengenai
Intellectual Capital (IC) dan komponen-komponennya pada
perbankan syariah serta pengaruhnya terhadap kinerja keuangan.
2) Bagi Akademisi
Memberikan pemahaman bagi para akademisi untuk
melakukan kajian mendalam tentang Intellectual Capital (IC)
pada perusahaan dan menambah wawasan keilmuan bagi para
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah khususnya mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
b. Manfaat Praktis
Manfaat bagi Perbankan Syariah, dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam perencanaan
Intellectual Capital (IC) yang berbasis pengetahuan serta memberi
keunggulan kompetitif jangka panjang.
18
D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, identifikasi
masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini merupakan kajian kepustakaan yg menjadi dasar
pemikiran dalam penelitian ini, tinjauan studi terdahulu, dan
sistematika penulisan Secara rinci bab ini menjelaskan tentang
pengertian laporan keuangan, pengertian bank syariah, pengertian
sumber daya dan pengertian Intellectual Capital.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian, yang
terdiri dari ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data, metode
analisis, dan penjelasan mengenai operasional variabel.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang analisis dan pembahasan
dari data yang telah diolah, yang berisi data penelitian mengenai
Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
Syariah Periode 2015 - 2019
BAB V PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari
rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori-Teori Yang Mendukung Intellectual Capital
a. Resource-Based View Theory
Resource-based theory yang dipelopori oleh Penrose yang
mengekemukakan bahwa sumber data perusahaan adalah heterogen,
tidak homogen, jasa produktif yang tersedia berasal dari sumber daya
yang memberikan karakter-karakter unik bagi tiap-tiap perusahaan.
suatu pemikiran yang berkembang dalam teori manajemen strategis
dan keunggulan kompetitif perusahaan yang meyakini bahwa
perusahaan akan mencapai keunggulan apabila memiliki sumber daya
yang unggul. (Faezal Thaib, 2013). Berdasarkan resourced-based
view of the firm, sumber daya perusahaan merupakan pemicu dibalik
keunggulan bersaing dan kinerja. Berbeda dengan pandangan
sebelumnya yang lebih banyak memberikan penekanan dan peran
strategis asset fisik berwujud, resourced-based view or the firm,
melihat bahwa kinerja unggul perusahaan hanya mungkin dicapai
dengan mengakuisisi, memperoleh, menguasai, dan menggunakan
asset-aset srategis yang vital bagi keunggulan bersaing dan kuat
pengaruhnya bagi kinerja keuangan. Asset-asset tersebut meliputi
baik asset berwujud maupun asset tidak berwujud. Menurut Belkoui
(2003) konsepsi Resource-based view of the firm telah banyak
20
diterima dalam disiplin ilmu dan literatur akuntansi, manajemen,
ekonomi dan manajemen strategis.
Menurut Nothnagel yang dikutip oleh Ulum (2013), ada dua
asumsi yang melekat pada RBT, yaitu resource heterogenety dan
resource immobility. Resource heterogeneity (juga disebut resource
diversuity) menyinggungg apakah sebuah perusahaan memiliki
sumber daya atau kapabilitas yang juga dimiliki oleh perusahaan lain
yang menjadi kompetitornya, sehingga sumberdaya tersebut dianggap
tidak dapat menjadi suatu keunggulan bersaing. (Ulum, 2009)
Sedangkan resource immobility menunjuk pada suatu sumber daya
yang sulit didapat oleh Kompetitor karena sulit untuk mendapatkan
atau jika menggunakan sumber daya tersebut biayanya sangat mahal.
b. Stakeholder Theory
Penelitian ini didasarkan pada stakeholder theory, dimana teori
ini lebih menitik beratkan pada posisi para stakeholder yang
dipandang lebih memiliki pengaruh. Kelompok inilah yang menjadi
pertimbangan utama bagi suatu perusahaan untuk mengungkapkan
atau tidak mengungkapkan suatu informasi dalam laporan keuangan.
Kelompok-kelompok stakeholder disini bukan hanya mencakup
pelaku usaha dan pemegang saham perusahaan, tetapi juga para
pekerja/buruh/karyawan, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah,
masyarakat, dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan. Satu kesepakatan umum dalam teori stakeholder dimana
laba akuntansi hanyalah merupakan ukuran return bagi pemegang
21
saham (shareholder), sementara value added adalah ukuran yang
lebih akurat yang diciptakan stakeholder dan kemudian disalurkan
kepada stakeholder yang sama (Meek dan Gray, 1988 dalam Ulum,
Ghozali dan Chariri 2008).
Stewart. Menurut Klein dan Prusak “ … we can define
intellectual capital operationally as intellectual material that has
been formalized, captured, and leveraged to produce a higher valued
asset” (Stewart 1994). Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara
umum, para peneliti mengidentifikasi tiga elemen utama yang
membangun Intellectual Capital (IC), yaitu: Human Capital (HC),
Structural capital (SC), dan Customer capital (CC). Lebih lanjut lagi
Bontis menyatakan secara sederhana bahwa human capital
mencerminkan kemampuan intelektual yang dimiliki oleh setiap
individu dalam suatu organisasi yang direpresentasikan oleh
karyawannya. Human capital merupakan kombinasi dari genetic
inheritance; education; experience, dan attitude tentang kehidupan
dan bisnis (Ulum, Ghozali dan Chariri, 2008). Brinker (2000)
memberikan beberapa karakteristik dasar yang dapat diukur dari
modal ini, yaitu program pelatihan, pengalaman, kompetensi,
kepercayaan, program pembelajaran, potensi individual dan personal
serta proses recruitment dan mentoring.
Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu
manajer korporasi mengerti lingkungan stakeholder mereka dan
melakukan pengelolaan dengan lebih efektif di antara keberadaan
22
hubungan-hubungan di lingkungan perusahaan mereka. Namun
demikian, tujuan yang lebih luas dari teori stakeholder adalah untuk
menolong manajer korporasi dalam meningkatkan nilai dari dampak
aktifitas-aktifitas mereka, dan meminimalkan kerugian-kerugian bagi
stakeholder. Pada kenyataannya, inti keseluruhan teori stakeholder
terletak pada apa yang akan terjadi ketika korporasi dan stakeholder
menjalankan hubungan mereka (Ulum, 2007).
2. Intellectual Capital
Modal intelektual bisa juga disebut sebagai intellectual property,
intellectual asset, dan knowledge asset. Namun sebenarnya ketiga istilah
tesebut memiliki konsep yang berbeda. Modal intelektual dianggap
sebagai pengetahuan dengan nilai yang potensial. Ketika pengetahuan
tersebut telah ditegaskan dengan adanya kepemilikan, maka pengetahuan
tersebut menjadi intellectual property yang memiliki nilai yang dapat
diukur tergantung penggunaannya. Pengetahuan yang memiliki nilai yang
dapat diukur tergantung penggunaannya yang spesifik untuk tujuan
tertentu menjadi asset intelektual bagi pemiliknya. Modal intelektual
menunjukkan pengetahuan yang ditransformasikan menjadi sesuatu yang
bernilai bagi perusahaan, sedangkan asset intelektual atau knowledge asset
merupakan pertukaran bentuk bagi transformasi pengetahuan tersebut.
(Wijaya, 2013)
Banyak organisasi dan pakar dunia telah berusaha menguraikan
definisi mengenai intellectual capital diantaranya adalah Bontis et al.
23
(2000), Choong (2008) dan Organisation for Economic Co-operation and
Development (OECD). Definisi Intellectual capital yang ditemukan dalam
beberapa literatur cukup kompleks dan beragam. Secara umum, modal
intelektual adalah ilmu pengetahuan atau daya pikir, yang dimliki oleh
perusahaan, tidak memiliki bentuk fisik (tidak berwujud), dan dengan
adanya modal intelektual tersebut, perusahaan akan mendapatkan
tambahan keuntungan atau kemapanan proses usaha serta memberikan
perusahaan suatu nilai lebih dibanding dengan kompetitor atau perusahaan
lain (Ellanyndra, 2011).
Ada beberapa definisi mengenai model intelektual (intellectual
capital) diantaranya:
a. Menurut Brooking seperti yang dikutip oleh Astuti dan sabeni,
mendefinisikan Intellectual capital sebagai berikut:
“intellectual capital is term given the combined intagibel assets of
market, intellectual property, human centred and infrastructure –
which enable the company to function”. (Sabeni dan Astuti, 2005)
b. Menurut Sawarjuwono dan kadir, mendefinisikan intellectual capital
sebagai berikut:
“jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi
(human capital, structural capital, customer capital) yang berkaitan
dengan pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai lebih
bagi perusahaan berupa keunggulan bersaing organisasi”. (Tjiptohadi
dan prihatin, 2003)
24
Ada sedikit ketidakjelasan dalam membedakan antara IC, aset
tidak berwujud (intangible assets), dan kekayaan intelektual
(intellectual property). Aset tidak berwujud disisi lain hanya ditujukan
pada standar keuangan yang mengakui aset untuk dimasukkan ke
dalam neraca (Ting dan Lean, 2009). Kekayaan itelektual dapat
didefinisikan sebagai aset tidak berwujud, seperti hak paten, merek
dagang dan hak cipta, yang dapat dimasukkan dalam laporan
keuangan. Mengukur kekayaan intelektual adalah penting karena
sebuah organisasi mengetahui apa yang dimiliki tetapi tidak
mengetahui proses yang diperlukan untuk mencapainya. IC dapat
dikatakan sebagai hasil dari proses transformasi ilmu pengetahuan
atau ilmu pengetahuan yang bertransformasi menjadi kekayaan
intelektual (Ting dan Lean, 2009).
Kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added adalah
hal pertama yang diukur dalam model ini. Value added merupakan
indikator yang paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai (value
creation). Value added dihitung sebagai selisih antara output dan input
(Pulic dalam Ulum,2007).
Menurut Sawarjuwono dan Kadir, banyak praktisi yang
menyatakan bahwa secara umum intellectual capital terdiri dari tiga
elemen utaman, yaitu: (Tjiptohadi & prihatin, 2003)
25
a. Human Capital (HC)
Human Capital merupakan inti dari modal intelektual karena
sumber dari innovation dan improvement perusahaan, tetapi
merupakan komponen yang sulit untuk diukur. Human capital
mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk
menghasilkan solusi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh
orang-orang yang berada dalam perusahaan. Secara sederhana
Human Capital merepresentasikan kemampuan individu suatu
organisasi yang direpresentasikan oleh karyawannya.
Human Capital merupakan kombinasi dari keturunan,
pengetahuan, pengalaman, dan sikap tentang kehidupan dan
bisnis. Brinker seperti yang dikutip oleh Aty utami memberikan
beberapa karakteristik dasar yang dapat digunakan untuk
mengukur human capital, yaitu : program pelatihan, pengalaman,
kemampuan, perekrutan, mentoring, program pembelajaran, dan
kepribadian.
Beberapa ahli menyatakan bahwa peran modal manusia
(human capital) dalam modal intelektual sangat penting, karena
proses penciptaan modal pelanggan (customer capital) berada
pada komponen modal manusia dan kemudian dibantu oleh modal
struktur. Modal manusialah yang berinteraksi dengan para
pelanggan, yang mengetahui apa pengetahuan, keterampilan dan
nilai yang diharapkan pelanggan. (Sangkala :2006)
26
b. Structural Capital (SC)
Structural Capital merupakan kemampuan organisasi atau
perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan untuk
menghasilkan kinerja bisnis yang optimal secara keseluruhan,
meliputi: sistem operasional, proses manufacturing, budaya
organisasi, filosofi manajemen, dan semua bentuk intellectual
property yang dimiliki perusahaan. Sistem perusahaan yang
memadai dapat menjadi fasilitator dalam meningkatkan secara
optimal dan potensial intellectual individu yang berada dalam
perusahaan dan membuat nilai perusahaan lebih besar dari nilai
materialnya. SC meliputi seluruh non- human storehouse of
knowledge dalam organisasi. Termasuk dalam hal ini adalah
database, organizational charts, process manuals, strategies,
routines dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih
besar daripada nilai materialnya.
Perusahaan harus mampu menciptakan barang dan
jasa yang berbeda dan memiliki nilai lebih dimata konsumen.
Customer capital juga meliputi kemampuan mengidentifikasi
pasar yang ingin di bidik dan memprediksikan perusahaan dalam
pasar. Hal ini dapat tercipta melalui pengetahuan karyawan yang
diproses dengan modal struktural yang akhirnya menghasilkan
hubungan yang baik dengan pihak luar.
Dalam penelitian ini komponen intellectual capital hanya
diklasifikasikan sebagai human capital dan structural capital.
27
Customer capital tidak dilakukan pengujian karena adanya
keterbatasan data di dalam laporan keuangan dan pengukuran
yang digunakan.
Salah satu definisi IC adalah yang ditawarkan oleh
Organisation for economic Cooperation and Development
(OECD) yang menjelaskan IC sebagai nilai ekonomi dari dua
kategori asset tak berwujud: (1) organizational (structural)
capital dan (2) human capital. (Ulum, 2009)
Dalam penelitiannya, Ulum (2013) memformulasikan
model penilain kinerja IC untuk perbankan syariah yang
dinamakan IB-VAIC (Islamic Banking Value Added Intelectual
Coefficient) yang mana merupakan modifikasi dari model yang
telah ada yaitu VAIC, didesain untuk mengukur kinerja IC
perusahaan- perusahaan dengan jenis transaksi yang umum
sementara perbankan syariah memliki jenis transaksinya sendiri
yang relatif berbeda dari perbankan umum/konvensional. Ini
adalah rumus yang digunakan dalam IB-VAIC yaitu: (Ulum,
2013)
1. Menghitung IB-Value Added
(IB-VA) IB-VA= OUT – IN
Output (OUT) mempresentasikan revenue dan mencakup
seluruh produk dan jasa yang djual dipasar. Yang diperoleh
dari:
28
a. Pendapatan bersih kegiatan syariah terdiri = pendapatan
operasi utama kegiatan syariah + pendapatan operasi
lainnya – hak pihak ketiga atas bagi hasil dan syirkah
temporer. Pendapatan operasi utama kegiatan syariah
terdiri:
1) Pendapatan penyalur dana
a) Pendapatan dari jual beli (pendapatan margin
murabahah)
b) Pendapatan bersih salam parallel
c) Pendapatan bersih istishna parallel
d) Pendapatan sewa ijarah
e) Pendapatan bagi hasil musyarakah
f) Pendapatan bagi hasil mudharabah
g) Pendapatan dari penyertaan
h) Lainnya
2) Dari Bank Indonesia
a) Bonus SBIS
b) Lainnya
3) Dari bank bank lain di Indonesia
a) Bonus dari bank syariah lain
b) Pendapatan bagi hasil mudharabah
c) Tabungan mudharabah
d) Deposito mudharabah
e) Sertifikat investasi mudharabah antar bank
29
f) Lainnya
b. Pendapatan operasi lainnya
1) Jasa investasi (mudharabah muqayyadah)
2) Jasa layanan
3) Pendapatan dari transaksi valuta asing
4) Koreksi PPAP
5) Koleksi penyusuhan penghapusan transaksi rek.
Administrasi
6) Lainnya
c. Hak pihak ketiga atas bagi hasil syirkah temporer
1) Pihak ketiga bukan bank
a) Tabungan Mudharabah
b) Deposito Mudharabah
c) Lainnya
2) Bank Indonesia
a) FPJP Syariah
b) Lainnya
3) Bank-bank lain di Indonesia dan di luar Indonesia
a) Tabungan mudharabah
b) Deposito mudharabah
c) Sertifikat Investasi mudharabah antar bank
d) Lainnya
30
d. Pendapatan non-operasional
IN (input): Beban usaha/operasional dan beban non
operasional kecuali beban kepegawaian/karyawan
1) Beban penyisihan kerugian asset produktif-bersih
2) Beban estimasi kerugian komitmen dan kontijensi
3) Beban operasi lainnya
4) Beban bonus titipan wadiah
5) Beban administrasi dan umum
6) Beban penurunan nilai surat berharga
7) Beban transaksi valuta asing
8) Beban promosi
2. Tahap kedua dengan menghitung value added capital employed,
VACA adalah indicator untuk IB-VA yang diciptakan oleh satu
unit dari human capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang
dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added perusahaan.
𝐈𝐁 − 𝐕𝐀𝐂𝐀 = 𝑉𝐴
𝐶𝐸
Keterangan:
IB-VACA : value added capital employed; rasio dari
IB-VA terhadap CE
IB- VA : value added
CE : capital Employed, dana yang tersedia (total ekuitas)
3. Tahap ketiga dengan menghitung value added Human Capital
(IB-VAHU), menunjukan berapa banyak VA dapat dihasilkan
dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini
31
menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang
diiventasikan dalam HC terhadap value added organisasi.
𝐈𝐁 − 𝐕𝐀𝐇𝐔 = 𝑉𝐴
𝐻𝐶
Keterangan :
IB-VAHU : Value added human Capital; rasio dari
IB-VA terhadap HC
IB-VA : Value Added
HC : Human capital; beban karyawan
4. Tahap keempat dengan menghitung structural capital Value
Added (IB- STVA). Rasio ini mengukur jumlah SC yang
dibutuhkan untuk menghasilkan satu rupiah dari IB – VA dan
merupakan indikasi keberhasilan SC dalam penciptaan nilai
𝐈𝐁 − 𝐒𝐓𝐕𝐀 = 𝑉𝐴
𝑆𝐶
Keterangan
STVA : structural capital Value Added; rasio dari SC
terhadap IB-VA
IB-VA SC : structural capital; IB-VA-HC
IB-VA : Value added
5. Tahap kelima menghitung value Added Intellectual Coefficient
(IB-VAIC). Value added intellectual coefficient (VAIC)
dikembangkan oleh Pulic (1998) didesain sebagai metode untuk
menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari asset
berwujud (tangible asset) dan asset tidak berwujud (intangible
32
asset) yang dimiliki perusahaan. VAIC merupakan instrumen
untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan, dan
metode ini memiliki keunggulan karena data yang dibutuhkan
relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis
perusahaan. Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai
rasio tersebut adalah angka-angka keuangan yang standar yang
umumnya tersedia dari laporan keuangan perusahaan (Ulum,
2007). mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang
dapat juga dianggap sebagai BPI (Business Performance
Indicator). IB-VAIC merupakan penjumlahan dari tiga
komponen sebelumnya
IB-VAIC = IB- VACA + IB VAHU + STVA
Hasil perhitungan VAIC dapat dijadikan sebagai
pemeringkat terhadap Sejumlah perbankan. Sejauh ini belum ada
standar tentang skor kinerja IC tersebut, namun penelitian ulum
(2008) telah merumuskan untuk memberikan kategori dari hasil
perhitungan VAIC, yaitu: (Ulum, 2013)
1. Top performers - skor VAIC diatas 3,00
2. Good performance – skor VAIC diantara 2,0 – 2,99
3. Common performers – skor VAIC antara 1,5 – 1,99
4. Bad performers – skor VAIC dibawah 1,5
33
3. Kinerja keuangan
Kinerja keuangan bank secara keseluruhan merupakan gambaran
prestasi yang ingin dicapai dalam operasionalnya, baik menyangkut
aspek keuangan, pemasukan penghimpunan, dan penyaluran dana,
teknologi sumber daya manusia. Keuangan bank merupakan gambaran
kondisi keuangan bank pada kondisi tertentu baik menyangkut aspek
penghimpunan dan maupun penyaluran dana yang biasanya diukur
dengan indicator kecukupan modal, likuiditas, dan profibilitas bank.
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap
perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari
kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan
sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian kerja adalah untuk
memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar
membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku
dapat berupa kebijakan manajemen dalam rencana formal yang
dituangkan dalam anggaran. (Jumingan, 2006).
Kinerja keuangan memiliki fungsi yang sangat penting dalam
menggambarkan keberhasilan yang sudah tercapai oleh perbankan dan
hal tersebut dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan dengan
menggunakan informasi dari laporan laba rugi dan neraca. Kinerja
keuangan juga dapat menggambarkan tingkat kesehatan bank tersebut.
Adapun tujuan dari analisa laporan keuangan perusahaan adalah:
(Munawir, 2009)
34
a. Mengetahui Tingkat Likuiditas
Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan
pada saat ditagih.
b. Mengetahui Tingkat Solvabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi,
baik jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Mengetahui Tingkat Rentabilitas
Rentabilitas atau yang sering disebut profibiltas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu.
d. Mengetahui Tingkat Stabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan
usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan
kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta
membayar bunga atas hutang tepat waktunya.
4. Profitabilitas
Profitabilitas atau kemampuan menghasilkan laba merupakan
ukuran seberapa baik suatu sistem menurut besarnya laba yang
berhasil di ciptakan. Laba sangat penting bagi suatu perusahaan agar
dapat terus menjalankan dan mengembangkan kegiatan usahanya.
35
Laba sering dijadikan indikator oleh para investor untuk menilai untuk
menanamkan modalnya.
Untuk dapat memperoleh laba yang maksimal maka bank syariah
harus dapat mengelola dana yang tersedia secara efektif dan efisien.
Profitabilitas dalam dunia perbankan dapat dihitung dengan Return On
Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).
a. Return On Assets (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengelola asset guna memperoleh
keuntungan secara keseluruhan. ROA menggunakan laba sebagai
salah satu cara untuk menilai efektifitas dalam penggunaan aktiva
perusahaan dalam menghasilkan laba.
ROA merupakan salah satu indikasi kesehatan keuangan
perbankan semakin besar ROA maka semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi tersebut
dari segi penggunaan asset.
ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡x100%
b. Return On Equity (ROE)
Rasio ini merupakan rasio yang sering digunakan oleh para
saham untuk menilai kinerja perusahaan dan untuk mengukur
besarnya tingkat pengrmbalian modal dari sebuah perusahaan.
Semakin besar ROE maka semakin besar pula tingkat
pengembalian modal yang diperoleh para pemegang saham.
ROE = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦x100%
36
5. Bank Syariah
Berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan,
pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Namun, ditinjau dari
sudut pandang hukum, ruang lingkup pengertian perbankan itu masih
bersifat umum sehingga belum sampai pada kesimpulan apakah jenis
kegiatan usaha yang dilakukan di lembaga perbankan tersebut halal atau
haram. Karena itu untuk menjamin kehalalan kegiatan usaha perbankan,
maka dalam operasionalnya harus menggunakan prinsip-prinsip syariah.
Dengan demikian lembaga perbankan yang kegiatan usahanya
berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah maka dapat dikatakan sebagai
perbankan syariah (Susanto, 2008).
Islam mengajarkan segala sesuatu yang baik dan memberikan manfaat
bagi manusia, sehingga Islam juga disebut sebagai agama fitrah atau yang
sesuai dengan sifat dasar manusia. Aktifitas keuangan dan perbankan
merupakan suatu sarana yang setidaknya dapat membawa manusia dalam
dua ajaran dalam Al- Qur’an. Prinsip yang pertama adalah prinsip Al-
Ta’awun yakni prinsip untuk saling membantu dan bekerjasama antara
umat manusia dalam kebaikan. Prinsip yang kedua adalah prinsip
menghindari Al-Ikhtinaz yakni membiarkan uang tidak bergerak dan
tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat (Hosen,
2008).
37
Rivai (2007) menyatakan secara kelembagaan bank syariah di
Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
a. Bank Umum Syariah (BUS)
Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS merupakan
badan usaha yang setara dengan bank umum konvensional dengan
bentuk hukum perseroan terbatas, perusahaan daerah, atau koperasi.
Seperti halnya bank umum konvensional, BUS dapat berusaha sebagai
bank devisa atau bank non devisa.
b. Unit Usaha Syariah (UUS)
Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja di kantor pusat bank
umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
cabang syariah atau unit syariah. Secara struktur organisasi, UUS
berada satu tingkat dibawah direksi bank umum konvensional yang
bersangkutan. UUS dapat berusaha sebagai bank devisa atau non
devisa.
Sebagai unit kerja khusus UUS mempunyai tugas: (1) mengatur
dan mengawasi seluruh kegiatan kantor cabang syariah; (2)
melakukan fungsi treasury dalam rangka pengelolaan dan
penempatan dana yang bersumber dari kantor cabang syariah; (3)
menyusun laporan keuangan konsolidasi dari seluruh kantor cabang
syariah; dan (4) melakukan tugas penatausahaan laporan keuangan
kantor cabang syariah.
38
c. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
BPRS merupakan badan usaha yang setara dengan bank perkreditan
rakyat konvensional dengan bentuk hukum perseroan terbatas,
perusahaan daerah, atau koperasi.
Untuk menjaga agar bank syariah berjalan sesuai koridor
syariah, wewenang untuk menetapkan dan mengeluarkan fatwa-fatwa
hukum Islam tentang ekonomi dan keuangan, dilaksanakan oleh suatu
lembaga yang disebut Dewan Syariah Nasional (DSN). Dalam
pengawasan pelaksanaan fatwa DSN di lapangan oleh bank syariah,
dilaksanakan oleh suatu lembaga yang disebut Dewan Pengawas
Syariah (DPS).
Secara ringkas, tugas utama DPS ada empat yaitu, (1) sebagai
penasihat dan pemberi saran kepada pengurus dan pengelola
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan syariah, (2) sebagai
pengawas aktif dan pasif dari pelaksanaan fatwa-fatwa Dewan
Syariah Nasional (DSN) serta memberi pengarahan dan pengawasan
atas produk dan jasa serta kegiatan usaha agar sesuai dengan prinsip
syariah, (3) sebagai mediator antara bank dan DSN dalam
mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan bank syariah
yang diawasinya kepada DSN, dan (4) sebagai perwakilan DSN
39
yang ditempatkan pada bank, dan wajib melaporkan kegiatan usaha
serta perkembangan bank syariah yang diawasinya kepada DSN.
B. Penelitian Sebelumnya
No Nama penulis /
Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Steven Firer dan S.
Mitchell Williams,
Journal of
Intellectual Capital,
Volume 4 Nomor 3,
hal. 348–360 Tahun
2003
“Intellectual capital and
traditional measures of
corporate performance.”
Penelitian ini untuk
menyelidiki hubungan
antara efisiensi Value Added
(VA) oleh komponen utama
dari basis sumber daya
perusahaan physical capital
(VACA), Human Capital
(VAHU) dan Structural
Capital (STVA) dan tiga
dimensi tradisional kinerja
perusahaan :
profitabilitas, produktivitas,
dan penilaian pasar. Data
diambil dari sampel
sebanyak 75 orang
perusahaan dagang dari
Afrika Selatan dari sektor
bisnis sangat bergantung
pada modal intelektual.
Analisis empiris dilakukan
dengan menggunakan
analisis korelasi dan regresi
linier berganda. Temuan
dari analisis empiris
menunjukkan bahwa
40
hubungan antara efisiensi
VA oleh perusahaan basis
sumber daya utama dan
profitabilitas, produktivitas
dan penilaian pasar
umumnya terbatas dan
campuran. Secara
keseluruhan, temuan
empiris menunjukkan
bahwa modal fisik tetap
yang paling signifikan
sumber daya yang
mendasari kinerja
perusahaan di Afrika
Selatan meskipun ada upaya
untuk meningkatkan basis
modal intelektual.
2. Md. Mohiuddin,
Syed Najibullah,
dan Abdullah
Ibneyy Shahid,
Jurnal of The Cost
and Management,
Volume 34 Nomor
6, hal. 40–54, Tahun
2006
“An Exploratory Study
on Intellectual Capital
Performance of the
Commercial Banks in
Bangladesh”
Penelitian ini mengukur
kinerja Intellectual Capital
17 bank komersial di
Bangladesh untuk periode
2002 hingga 2004. Nilai
ditambahkan Intellectual
Capital (VAIC)
memberikan informasi
tentang nilai penciptaan
efisiensi aset berwujud dan
tidak berwujud dalam suatu
perusahaan. Menilai modal
intelektual suatu
perusahaan, metode VAIC
terutama mengukur efisiensi
41
tiga jenis input perusahaan:
physical capital (VACA),
Human Capital (VAHU)
dan Structural Capital
(STVA). Data diperlukan
dalam menghitung modal
manusia, modal struktural
dan modal yang digunakan
efisiensi diperoleh dari
laporan tahunan bank
perspektif. Secara
keseluruhan, semua bank
sampel memiliki efisiensi
Human Capital (VAHU)
yang relatif lebih tinggi
daripada yang lain efisiensi
modal lainnya.
3. Ihyaul Ulum,
Program Doktor
Ilmu Ekonomi,
Universitas
Dipenogoro, Jurnal
Penelitian Sosial
Keagamaan, Vol. 7,
No. 1, Juni
2013
“Model pengukuran
Kinerja Intellectual
Capital Dengan IB-
VAIC di Perbankan
Syariah.”
Penelitian ini adalah
mengembangkan suatu
ukuran kinerja Intellectual
Capital (IC) untuk
perbankan syariah di
Indonesia dengan
memodifikasi model Pulic
yang populer dengan
sebutan VAIC.
Penelitian ini dilakukan
melalui dokumentasi dan
Fokus diskusi grup bersama
pakar di bidang akuntansi
keuangan dan akuntan
publik. Hasil penelitian
42
menunjukkan bahwa rumus
utama untuk mengukur
Kinerja IC perbankan
syariah tidak jauh berbeda
yaitu IB-VAIC = iB- VACA
+ iB-VAHU + iB STVA,
perbedaannya terletak pada
rumus Value Added dalam
model pulic dikontruksi dari
total pendapatan, sementara
dalam iB-VAIC, VA dari
aktivitas- aktivitas syariah
4. Asma Karimah,
Program Sarjana
Perbankan Syariah,
Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta,
2016
Pengaruh Intellectual
Capital Terhadap Kinerja
Perbankan Syariah
Penelitian ini adalah
mengembangkan suatu
ukuran kinerja Intellectual
Capital (IC) untuk
perbankan syariah di
Indonesia dengan kinerja
keuangan Bank (ROE dan
ROA) dimana sample yang
diambil adalah BNI Syariah,
BRI Syariah, Bank Panin
Syariah
5 Seka Ayu Priastuti,
Program Sarjana
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis,
Universitas Sebelas
Maret, 2018
“Pengaruh Intellectual
Capital terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan
Syariah di Indonesia”
Penelitian ini adalah
untuk menguji secara
empiris pengaruh
Intellectual Capital
terhadap kinerja keuangan
pada 34 perbankan syariah
di Indonesia untuk periode
2001-2017, dengan
mengendalikan variabel-
43
variabel spesifik
perusahaan, yaitu ukuran
perusahaan, tingkat risiko,
kompleksitas perusahaan
dan umur perusahaan,
penelitian ini menggunakan
pengukuran iB-VAIC. Hasil
menunjukkan pengaruh
signifikan positif antara iB-
VAIC, iB-VAHU, iB-
STVA dan ROA, serta
pengaruh signifikan negatif
antara iB-VACA dan ROA.
Kinerja keuangan yang
diproksikan dengan NPF
menunjukkan adanya
pengaruh signifikan positif
antara iB-VACA dan NPF,
pengaruh signifikan negatif
antara iB-VAHU, iB-STVA
dan NPF dan tidak terdapat
pengaruh yang signifikan
antara iB-VAIC dan NPF.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori dan perumusan masalah penelitian.
Peneliti mengidentifikasikan 3 (tiga) Variabel independen yaitu VACA
(x1), VAHU (x2), dan STVA (x3) diperkirakan mempengaruhi kinerja
keuangan (y) baik secara parsial maupun simultan.
44
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Kinerja merupakan fungsi dari kemampuan organisasi untuk
memperoleh dan menggunakan sumber daya dalam berbagai cara untuk
mengembangkan keunggulan kompetitif (Wijaya, pengaruh intellectual
capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan perbankan
dengan metode VAIC, 2012). Terdapat dua tipe sumber daya yakni (1)
sumber daya berwujud (tangible resources), dan (2) sumber daya tidak
berwujud (intangible resources).
LAPORAN KEUANGAN BANK UMUM
SYARIAH
[X1]iB-VACA
Capital Employed
[X2]iB-VAHU
Human Capital
[X3]iB-STVA
Structural Capital
[Y2]ROE
Return On Equity
[Y1] ROA
Return On Asset
Analisis
Kesimpulan
45
Sumber daya berwujud adalah aktiva berwujud dan aktiva tidak
berwujud yang dapat disajikan dalam neraca (balance sheet assets);
sedangkan sumber daya tidak berwujud adalah aktiva tidak berwujud yang
tidak dapat disajikan dalam neraca (off balance sheet assets).
Pada era ekonomi modern ini banyak perusahaan perbankan yang
berinvestasi dalam pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan
(Research and Development/ R&D), hubungan konsumen, sistem
komputerisasi dan administrasi, dan lain-lain. Hal ini dianggap lebih
menguntungkan karena dengan kekayaan intelektual yang dimiliki
karyawan maka perbankan akan dapat lebih bersaing dan dapat membuat
strategi serta penemuan terbaru untuk mengembangkan usahanya.
D. Hipotesis
Hubungan Intellectual Capital dengan Kinerja Keuangan
Resource-Based Theory yang dipelopori oleh Penrose (1959)
mengungkapkan bahwa suatu pemikiran bahwa sumber daya perusahaan
bersifat heterogen dan jasa produktif yang berasal dari sumber daya
perusahaan memberikan karakter yang kompetitif bagi perusahaan, yang
berkembang dalam teori manajemen strategis dan keunggulan kompetitif
yang meyakini bahwa perusahaan akan mencapai keunggulan apabila
memiliki sumber daya yang unggul.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulum (2008),
menunjukkan bahwa Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap
kinerja keungan perusahaan. Apabila perusahaan dapat memanfaatkan
46
dan mengelola potensi yang dimiliki karyawan dengan baik, maka hal ini
akan dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Jika produktivitas
karyawan meningkat, maka kinerja perusahaan pun meningkat.
Berdasarkan teori dan penelitian tersebut peneliti merumuskan hipotesis
sebagai berikut:
1. Variabel VACA
Ho : VACA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan
H1 : VACA berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan.
2. Variabel VAHU
Ho : VAHU tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja keuangan
H2 : VAHU berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan.
3. Variabel STVA
Ho : STVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan
H3 : STVA berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan.
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati,
populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa, atau apapun yang menjadi
objek dari survey (Eriyanto, 2007). Data yang digunakan adalah data sekunder
yang berasal dari laporan keuangan yang memiliki data lengkap terkait dengan
asset, akuitas, pendapatan, beban, biaya karyawan, laba, yang data-datanya
diperoleh dari Bank Umum Syariah yang terdaftar di BI dari tahun 2015 hingga
tahun 2019.
B. Teknik Penentuan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan atau kriteria tertentu. Penentuan sampel berdasarkan kriteria-
kriteria sebagai berikut:
1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dalam periode
2015-2019
2. Menyajikan laporan keuangan triwulan yang dipublikasikan dalam
periode 2015-2019.
3. Memiliki data lengkap terkait dengan asset, ekuitas, pendapatan, beban,
biaya, karyawan, laba.
4. Memiliki nilai Value Added yang positif, jika memang ada hanya dalam
satu periode penelitian.
5. Sampel Bank yang menjalankan Dual Banking System selama periode
48
pengamatan tahun 2015-2019.
6. Bank Umum Syariah Devisa dan Bank Umum Syariah Non Devisa yang
beroperasi di Indonesia selama periode pengamatan tahun 2015– 2019.
7. Secara konsisten tidak mengalami perubahan bentuk badan usaha pada
periode pengamatan 2015-2019.
Dimana populasi penelitian merupakan Bank Umum Syariah yang
terdaftar pada Bank Indonesia dari tahun 2015 hingga 2019. Sebagaimana
dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 3.1
BUS yang Terdaftar dari Tahun 2015 -2019
No. Nama BUS Devisa Nama BUS Non Devisa
1 Bank Muamalat Indonesia Bank BRI Syariah
2 Bank BNI Syariah Bank Syariah Bukopin
3 Bank Syariah Mandiri BCA Syariah
4 Bank Mega Syariah Bank Jabar Banten Syariah
5 Bank Panin Syariah Bank Victoria Syariah
6 - Maybank Syariah Indonesia
7 - BTPN Syariah
Sumber :Website Bank Indonesia(www.bi.go,id)
49
Berdasarkan kriteria diatas, maka terlampir sample sebagai berikut ini :
Tabel 3.2
Populasi Penelitian
No. Nama BUS Devisa Nama BUS Non Devisa
1 Bank Syariah Mandiri Bank BRI Syariah
2 Bank BNI Syariah Bank BCA Syariah
3 Bank Mega Syariah -
Sumber : Telaah Peneliti
Dapat diketahui bahwa total Bank Umum Syariah yang terdaftar dalam
periode 2015 hingga tahun 2019 berjumlah 12 bank. Periode pengamatan yang
diambil oleh peneliti adalah 5 tahun, yaitu tahun 2015, 2016, 2017, 2018 dan
2019 menggunakan data Triwulan, Dengan kriteria pengambilan sampel diatas
maka terpilih 3 top three bank syariah devisa dan dua Bank Syariah Non
Devisa dengan pertumbuhan aset yang stabil ditinjau dari asset hingga 2019.
Bank syariah devisa terdiri dari Bank Syariah Mandiri (BSM), BNI Syariah
dan Bank Mega Syariah. Dan 2 bank syariah non devisa terdiri dari BRI
Syariah (BRIS), dan Bank BCA Syariah. Bank tersebut yang memiliki dual
banking sistem serta memenuhi kriteria yang lainnya. Dari dari proses seleksi
diatas maka diperoleh total sample yang akan diteliti adalah sebanyak 95
laporan keuangan dimana laporan yang digunakan menggunakan data
Triwulan. Laporan keuangan diatas akan dipergunakan guna pehitungan
kinerja Inttelectual Capital serta rasio kinerja keuangan.
50
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode dokumentasi. Peneliti memperoleh data-data penelitian
yang bersumber dari:
1. Penelitian pustaka (library research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang
sedang diteliti melalui buku, jurnal, laporan penelitian, tesis, internet, dan
perangkat lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Penelitian lapangan (field research)
Seluruh data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari laporan
tahunan Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2015, 2016, 2017, 2018 dan
2019 yang telah dipublikasikan secara lengkap di masing-masing website BUS
tersebut. laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Syariah yang
bersangkutan, seperti :
1. Bank Mandiri Syariah (www.syariahmandiri.co.id)
2. Bank BNI syariah (www.bnisyariah.co.id)
3. Bank Bank Mega Syariah (www.megasyariah.co.id)
4. Bank BRI Syariah (www.brisyariah.co.id)
5. Bank BCA Syariah (www.bcasyariah.co.id)
D. Teknik Analisis
Setelah melakukan pemilihan sampel, dan menentukan variabel-variabel
yang dugunakan dalam penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan
pengolahan data. Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pegaruh
51
variabel independen terhadap variabel dependen.Analisis regresi ada 2 jenis,
yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Penelitian ini
menggunakan regresi linier berganda karena variabel independen yang
digunakan lebih dari satu variabel. Metode analisis yang digunakan dalam
alam menganalisis permasalahan (data) penulis menggunakan data runtun
waktu (time series) penelitian ini menggunakan software Eviews versi 10.
Metode analisis regresi berganda.yang digunakan dalam penelitian meliputi
statistik deskripitif, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan uji statistik.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
nilai maksimum dan nilai minimum. Statistik deskriptif ini
menggambarkan sebuah data menjadi informasi yang lebih jelas dan
mudah untuk dipahami dalam menginterpretasikan hasil analisis data
dan pembahasannya. Statistik deskriptif dalam penelitian juga
menjadi proses transformasi data dalam bentuk tabulasi. Tabulasi
menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam
bentuk tabel numerik dan grafik. (Suporno, 2002)
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah
persamaan regresi yang telah ditentukan merupakan persamaan yang
dapat menghasilkan estimasi yang tidak bias. Uji asumsi klasik ini
terdiri dari:
52
a. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah suatu kondisi yang menunjukkan
satuatau lebih variabel independen terdapat korelasi dengan
variabel independen lainnya. Uji multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ada korelasi antar variabel
independen (bebas). Model regresi dikatakan baik apabila tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen.Adanya
multikolonieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Batas dari nilai
tolerance adalah 0,01 dan batas VIF adalah 10. Apabila nilai
tolerance dibawah 0,01 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi
multikolonieritas. (Ghozali, 2011)
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan suatu varian pengganggu yang
tidak mempunyai varian yang sama untuk setiap observasi,
sehingga mengakibatkan penaksiran regresi yang tidak efisien. Uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk megetahui apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas.
(Ghozali, 2011). Untuk melacak keberadaan heteroskedastisitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Breusch – Pagan – Godfrey.
Kriteria yang digunakan dalam uji Breusch – Pagan – Godfrey
adalah sebagai berikut, jika nilai Prob. Chi Square < 0,05, maka
53
disimpulkan bahwa terdapat heteroskedastisitas. Namun, apabila
nilai Prob. Chi Square > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak adanya heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel pengganggu
(residual) dalam model regresi memiliki distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal
atau mendekati normal. Uji F dan uji t mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Variabel pengganggu atau
residual dapat dideteksi berdistribusi normal dengan menggunakan
dua pendekatan analisis, yaitu analisis grafik dan uji statistik. Uji
normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
dalam penelitian saling terikat dan terdistribusi secara normal atau
tidak. Untuk menghindari terjadinya bias, data yang digunakan
harus terdistribusi dengan normal. Model regresi yang baik adalah
memiliki data normal atau mendekati normal. Untuk menguji
normalitas dapat menggunakan uji Jarque Bera. Uji Jarque Bera
dilakukan dengan membuat hipotesis :
Ho : Data residual berdistribusi normal
H₁ : Data residual tidak berdistribusi normal Kriteria yang
digunakan dalam uji Jarque Bera adalah sebagai berikut : Jika nilai
probability < 0,05, maka data residual terdistribusi secara tidak
normal (Ho ditolak, Ha diterima). Namun, jika nilai probability >
0,05, maka data residual terdistribusi secara normal (Ho diterima,
54
H1 ditolak). Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal yang
tersusun pada tabel distribusi frekuensi kumulatif dengan
menggunakan kelas-kelas interval.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi berganda (multiple regression). Model regresi berganda umumnya
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen
terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio
dalam suatu persamaan linier.
Analisis regresi berganda merupakan eksistensi dari model regresi
dalam analisis bivariate yang umumnya digunakan untuk menguji
pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan atas enam variabel
dengan menggunakan rumus persamaan matematis seperti di bawah ini :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε\
Dimana :
Y = Kinerja Keuangan (ROA & ROE) α= Konstanta tetap)
β1- β5 = Koefisien variabel independen, apabila nilai β positif maka
akan terjadi kenaikan pada variabel dependen (Y),
sedangkan jika nilai β negatif akan terjadi penurunan pada
variabel dependen.
X1 = IB- VACA
55
X2 = IB – VAHU
X3 = IB - STVA
ε = Kesalahan baku/error
4. Uji Statistik
a. Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi atau
pengaruh variabel independen yaitu VAIC terhadap variabel
dependen yaitu ROA dan ROE. Nilai koefisien ini adalah antara nol
dan satu, jika nilainya kecil maka kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas, jika nilainya
mendekati satu maka variabel independen mampu memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen.
Besarnya koefisien determinasi (R2) didapat dari
mengkuadratkan koefisien korelasi (R).Semakin besar R2 maka
semakin besar (kuat) pula hubungan antara variabel terikat dengan
satu atau banyak variabel bebas. Angka koefisien korelasi yang
dihasilkan dalam uji ini dapat berguna untuk menunjukkan kuat
lemahnya hubungan antara variabel independen dan dependennya.
Kelemahan mendasar dalam menggunakan koefisien
determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan dalam model. Apabila satu variabel independen
ditambah, R2 akan meningkat tanpa mempedulikan apakah variabel
56
tersebut berpengaruh secara siginifikan atau tidak terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan nilai
adjusted R2 untuk mengevaluasi model regresi. Nilai adjusted R2
mampu naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan dalam model regresi. Seperti halnya koefisien
determinasi (R2), nilai adjusted R2 juga berkisar antara nol dan satu.
Apabila mendekati nilai 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependennya
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Statistik t)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap vairiabel dependen. Uji
statistik-t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2011). Kriteria pengambilan keputusan
dilakukan dengan tingkat signifikansi 5%. Hipotesis diterima jika
tingkat signifikansi < 5% (kurang dari 0,05) dan hipotesis ditolak
apabila tingkat signifikansi >5%.
c. Uji Signifikansi Simultan (Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
inpenden atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk
menguji hipotesis ini digunakan statistic F dengan kriteria
pengambilan keputusan bahwaapabila nilai signigfikansi > 0,05
57
maka H1 ditolak, sedangkan apabila niai signifikansi < 0,05 maka
H1 diterima. (Ghozali, 2011)
E. Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini menganilisa secara empiris pengaruh intellectual capital
terhadap kinerja keuangan bank syariah. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengujian atas hipotesis yang telah diajukan. Pengajuan hipotesis dilakukan
menurut metode penelitian dan analisis yang dirancang sesuai dengan variabel-
variabel yang diteliti agar mendapatkan hasil akurat. Berdasarkan kerangka
pemikiran, defininsi operasional atas variabel-variabel dalam penelitian ini
dalah sebagai berikut:
Variabel-variabel yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama
peneliti. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi variabel independen. Variabel terikat dalam penelitian ini
(Suporno, 2002) berupa:
• Kinerja Keuangan yang direpresentasikan dengan ROA (Returnon
Assets) dan ROE (Return On Equity). ROA (Return On Asset )
merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total asset
dalam suatu periode, rumus yang digunakan untuk mencari ROA
adalah:
ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡x100%
58
ROE (Return on Equity) mempresentasikan return pemegang
saham, dan biasanya menjadi bahan pertimbangan dalam indikator
serta pertimbangan keuangan yang penting bagi investor, rumus yang
digunakan yaitu
ROE = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦x100%
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel independen yaitu variabel yang menjadi penyebab terjadinya
atau terpengaruhinya variabel dependen, baik secara positif maupun
negatif. Jika terdapat variabel dependen maka variabel independen juga
harus hadir, dan di setiap unit kenaikan dalam variabel independen maka
akan terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel dependen
(terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah: Value added
Intellectual Coefficient (VAIC) yang dikembangkan oleh Pulic dalam
pengukuran Intellectual Capital. Metode yang ditemukan oleh Pulic ini,
bertujuan untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency
dari aset berwujud (tangible assets) dan asset tidak berwujud (intangible
assets) yang dimiliki oleh perusahaan. Value added Intellectual
Coefficient (VAICTM) ini merupakan penjumlahan dari beberapa
komponen Intellectual Capital, yaitu:
a) Physical capital (VACA)
b) Human capital (VAHU)
c) Structural capital (STVA)
Berikut adalah tahapan dalam menghitung Value Added Intellectual
Capital, yang dibagi dalam 4 tahapan, yaitu :
59
1. Tahap pertama menghitung IB-Value Added (IB-VA)
IB-VA= OUT – IN
Output (OUT) mempresentasikan revenue dan mencakup
seluruh produk dan jasa yang djual dipasar. Yang diperoleh dari:
Pendapatan bersih kegiatan syariah terdiri= pendapatan operasi utama
kegiatan syariah + pendapatan operasi lainnya – hak pihak ketiga atas
bagi hasil dan syirkah temporer. Pendapatan operasi utama kegiatan
syariah terdiri:
IN (input) mempresentasikan seluruh Beban
usaha/operasional dan beban non operasional kecuali beban
kepegawaian/karyawan
2. Tahap kedua dengan menghitung value added capital employed,
VACA adalah indikator untuk IB-VA yang diciptakan oleh satu unit
dari human capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat
oleh setiap unit dari CE terhadap value added perusahaan.
𝐈𝐁 − 𝐕𝐀𝐂𝐀 = 𝑽𝑨
𝑪𝑬
Keterangan:
IB-VACA: value added capital employed; rasio dari VA
terhadap CE
IB- VA : value added
CE : capital Employed, dana yang tersedia (total ekuitas)
3. Tahap ketiga dengan menghitung Value Added Human Capital (IB-
VAHU), menunjukan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan
dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan
60
kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diiventasikan dalam
HC terhadap value added organisasi.
𝐈𝐁 − 𝐕𝐀𝐇𝐔 = 𝑽𝑨
𝑯𝑪
Keterangan:
IB-VAHU: Value added human Capital;; rasio dari IB-VA
terhadap HC
IB-VA : Value Added
HC : Human capital; beban karyawan
4. Tahap keempat dengan menghitung Structural Capital Value Added
(IB- STVA). Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk
menghasilkan satu rupiah dari IB – VA dan merupakan indikasi
keberhasilan SC dalam penciptaan nilai
𝐈𝐁 − 𝐒𝐓𝐕𝐀 = 𝑆𝐶
𝑉𝐴
Keterangan
STVA : rasio dari SC terhadap IB-VA
SC : structural capital;
IB-VA : Value added
5. Tahap kelima menghitung Value Added Intellectual Coefficient (IB-
VAIC). mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang
dapat juga dianggap sebagai BPI (Business Performance Indicator).
IB-VAIC merupakan penjumlahan dari tiga komponen sebelumnya.
IB- VAIC = IB- VACA + IB VAHU + IB STVA
61
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sample Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
a. Bank Syariah Mandiri
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri
(BSM) sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997,
yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik
nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat
terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia
usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang
didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang
Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB
berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger
dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
62
empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan
Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero)
pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga
menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai
pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan
Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan
perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai
respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi
peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking
system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional
menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan
Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga
kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang
beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah
Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No.
23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi
bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui
SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya,
melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
63
1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank
Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut,
PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin
tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank
yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani,
yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme
usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan
Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM
hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih
baik.
b. Bank BNI Syariah
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan
sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu
adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya
UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor
Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di
Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih
kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam
64
pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan
kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah
(DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI
Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi
aturan syariah.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin
usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS
BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan
dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal
19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum
Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas
dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan
diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan
perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan
produk perbankan syariah juga semakin meningkat.
Tercatat pada Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah telah mencapai
65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22
Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point.
c. Bank Mega Syariah
Berawal dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu). Bank umum yang
didirikan pada 14 Juli 1990 melalui Keputusan Menteri Keuangan RI
65
No.1046/KMK/013/1990 tersebut, diakuisisi CT Corpora (d/h Para
Group) melalui Mega Corpora (d/h PT Para Global Investindo) dan PT
Para Rekan Investama pada 2001. Sejak awal, para pemegang saham
memang ingin mengonversi bank umum konvensional itu menjadi bank
umum syariah. Keinginan tersebut terlaksana ketika Bank Indonesia
mengizinkan Bank Tugu dikonversi menjadi bank syariah melalui
Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.6/10/KEP.DpG/2004
menjadi PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) pada 27 Juli 2004,
sesuai dengan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia
No.6/11/KEP.DpG/2004. Pengonversian tersebut dicatat dalam sejarah
perbankan Indonesia sebagai upaya pertama pengonversian bank umum
konvensional menjadi bank umum syariah.
Pada 25 Agustus 2004, BSMI resmi beroperasi. Hampir tiga tahun
kemudian, pada 7 November 2007, pemegang saham memutuskan
perubahan bentuk logo BSMI ke bentuk logo bank umum konvensional
yang menjadi sister company-nya, yakni PT Bank Mega, Tbk., tetapi
berbeda warna. Sejak 2 November 2010 sampai dengan sekarang,
melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.12/75/KEP.GBI/DpG/2010, PT. Bank Syariah Mega Indonesia
berganti nama menjadi PT Bank Mega Syariah.
Untuk mewujudkan visi "Tumbuh dan Sejahtera Bersama Bangsa",
CT Corpora sebagai pemegang saham mayoritas memiliki komitmen dan
tanggung jawab penuh untuk menjadikan Bank Mega Syariah sebagai
bank umum syariah terbaik di industri perbankan syariah nasional.
66
Komitmen tersebut dibuktikan dengan terus memperkuat modal bank.
Dengan demikian, Bank Mega Syariah akan mampu memberikan
pelayanan terbaik dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan
kompetitif di industri perbankan nasional. Misalnya, pada 2010, sejalan
dengan perkembangan bisnis, melalui rapat umum pemegang saham
(RUPS), pemegang saham meningkatkan modal dasar dari Rp400 miliar
menjadi Rp1,2 triliun dan modal disetor bertambah dari Rp150,060
miliar menjadi Rp318,864 miliar. Saat ini, modal disetor telah mencapai
Rp787,204 miliar.
Di sisi lain, pemegang saham bersama seluruh jajaran manajemen
Bank Mega Syariah senantiasa bekerja keras, memegang teguh prinsip
kehati-hatian, serta menjunjung tinggi asas keterbukaan dan
profesionalisme dalam melakukan kegiatan usahanya. Beragam produk
juga terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta
didukung infrastrukur layanan perbankan yang semakin lengkap dan
luas, termasuk dukungan sejumlah kantor cabang di seluruh Indonesia.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus
mengukuhkan semboyan "Untuk Kita Semua", pada 2008, Bank Mega
Syariah mulai memasuki pasar perbankan mikro dan gadai. Strategi
tersebut ditempuh karena ingin berperan lebih besar dalam peningkatan
perekonomian umat yang mayoritas memang berbisnis di sektor usaha
mikro dan kecil.
Sejak 16 Oktober 2008, Bank Mega Syariah telah menjadi bank
devisa. Dengan status tersebut, bank ini dapat melakukan transaksi
67
devisa dan terlibat dalam perdagangan internasional. Artinya, status itu
juga telah memperluas jangkauan bisnis bank ini, sehingga tidak hanya
menjangkau ranah domestik, tetapi juga ranah internasional. Strategi
peluasan pasar dan status bank devisa itu akhirnya semakin
memantapkan posisi Bank Mega Syariah sebagai salah satu bank umum
syariah terbaik di Indonesia.
Selain itu, pada 8 April 2009, Bank Mega Syariah memperoleh izin
dari Departemen Agama Republik Indonesia (Depag RI) sebagai bank
penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS BPIH).
Dengan demikian, bank ini menjadi bank umum kedelapan sebagai BPS
BPIH yang tersambung secara online dengan Sistem Komputerisasi Haji
Terpadu (Siskohat) Depag RI. Izin itu tentu menjadi landasan baru bagi
Bank Mega Syariah untuk semakin melengkapi kebutuhan perbankan
syariah umat Indonesia.
d. Bank BRI Syariah
PT Bank BRIsyariah Tbk terbentuk tidak lepas dari akuisisi yang
dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa
Arta pada 19 Desember 2007. Setelah mendapatkan izin usaha dari Bank
Indonesia melalui surat no. 10/67/Kep.GBI/ DPG/2008 pada 16 Oktober
2008 BRIsyariah resmi beroperasi pada 17 November 2008 dengan nama
PT Bank BRIsyariah dan seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah Islam.
Pada 19 Desember 2008, Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk melebur ke dalam PT Bank BRISyariah. Proses
68
spin off tersebut berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009 dengan
penandatanganan yang dilakukan oleh Sofyan Basir selaku Direktur
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Ventje Rahardjo
selaku Direktur Utama PT Bank BRISyariah.
BRIsyariah melihat potensi besar pada segmen perbankan syariah.
Dengan niat untuk menghadirkan bisnis keuangan yang berlandaskan
pada prinsip-prinsip luhur perbankan syariah, Bank berkomitmen untuk
produk serta layanan terbaik yang menenteramkan, BRIsyariah terus
tumbuh secara positif.
BRIsyariah fokus membidik berbagai segmen di masyarakat. Basis
nasabah yang terbentuk secara luas di seluruh penjuru Indonesia
menunjukkan bahwa BRIsyariah memiliki kapabilitas tinggi sebagai
bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan
nasabah.
BRIsyariah terus mengasah diri dalam menghadirkan yang terbaik
bagi nasabah dan seluruh pemangku kepentingan. BRIsyariah juga
senantiasa memastikan terpenuhinya prinsip- prinsip syariah serta
Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian,
BRIsyariah dapat terus melaju menjadi bank syariah terdepan dengan
jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.
Pada tahun 2018, BRIsyariah mengambil langkah lebih pasti lagi
dengan melaksanakan Initial Public Offering pada tanggal 9 Mei 2018 di
Bursa Efek Indonesia. IPO ini menjadikan BRIsyariah sebagai anak
usaha BUMN di bidang syariah yang pertama melaksanakan penawaran
69
umum saham perdana.
e. Bank BCA Syariah
Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam
beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai
ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan
nasabah akan layanan syariah, maka berdasarkan akta Akuisisi No. 72
tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo,
S.H., Msi, .PT.Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank
Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank
BCA Syariah.
Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat
Perseroan Terbatas PT Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris
Pudji Rezeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember 2009, tentang
perubahan kegiatan usaha dan perubahan nama dari PT Bank UIB
menjadi PT Bank BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya
No. AHU-01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010. Pada tanggal yang
sama telah dilakukan penjualan 1 lembar saham ke BCA Finance,
sehingga kepemilikan saham sebesar 99,9997% dimiliki oleh PT Bank
Central Asia Tbk, dan 0,0003% dimiliki oleh PT BCA Finance.
Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi
bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui
Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret
2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA
70
Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
Hipotesisi yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan pengujian
dengan model regresi berganda baik secara parsial maupun secara simultan.
Dimana dimaksudkan guna medapatkan gambaran secara menyeluruh
mengenai pengaruh antara variabel independen (VACA, VAHU, STVA dan
VAIC) terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan perbankan Syariah
(ROA dan ROE).
1. Hasil Perhitungan Return On Asset (ROA)
Hasil atas perhitungan ROA selama periode 2015 – 2019 Kuartal ke 3
pada Bank Umum Syariah dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.1
Perkembangan ROA pada Bank Umum Syariah
Tahun
Return on Asset (ROA)
BSM BNI
Syariah
Mega
Syariah
BRI
Syariah
BCA
Syariah
2015 0,56 1,43 0,30 0,76 1,00
2016 0,59 1,44 2,63 0,95 1,13
2017 0,59 1,31 1,56 0,51 1,17
2018 0,88 1,42 0,93 0,43 1,17
2019 (Q3) 1,57 1,91 0,73 0,32 1,00
Rata-rata 0,84 1,50 1,23 0,59 1,09
Sumber : Data yang telah diolah
Dari table diatas menjukkan pertumbuhan-pertubuhan dari nilai ROA
71
yang dihasilkan oleh Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Mega
Syariah, BRI Syariah, dan BCA Syariah. Nilai ROA diatas menunjukkan
kapasitas dari manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan atas
pengelolaan dari aset-aset yang dimiliki.
Dari table yang terdapat diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai
ROA yang paling tinggi diperoleh oleh Bank BNI Syariah dengan nilai
rata-rata ROA sebesar 1,50%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam periode
2015 sampai dengan 2019 kuartal ke 3 Bank BNI Syariah dapat dikatakan
berada pada kondisi keuangan yang cukup sehat, dimana dapat dilihat nilai
ROA terendah Bank BNI Syariah terjadi pada periode di tahun 2017 yaitu
sebesar 1,31%. Hal ini terjadi dikarenakan pihak manajerial Bank BNI
Syariah belum dapat mendayagunakan asset-aset yang dimili secara efektif
guna menghasilkan keuntungan pada bank Syariah. Namun nilai ROA dari
BNI Syariah belum baik dan masih harus dilakukan peningkatan kembali.
Pada Bank Syariah Mandiri memiliki nilai ROA trend yang cukup
stabil dimana tidak adanya penurunan Nilai ROA dari periode tahun 2015
– 2019 kuartal 3, dapat dilihat juga, a bahwa nilai ROA pada periode 2015
sampai dengan 2019. Namun pada tahun 2016 dan 2017, terjadi kesamaan
nilai ROA pada angka 0,59% dimana pihak manajemen harus
mengevaluasi kinerja yang dimiliki agar aset yang dimiliki dapat lebih
efektif dan efisien dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Pada
tahun 2018 terjadi perbaikan sehingga nilai ROA pada Bank Syariah
Mandiri naik menjadi 0,88% menggambarkan terjadinya perbaikan
majemen dalam mengelola aset. Pada tahun 2019 terdapat peningkatan
72
yang cukup baik dalam pengelolaan aset oleh manajemen Bank Syariah
Mandiri dimana nilai ROE meningkat menjadi 1,57% menunjukkan bahwa
manajemen sudah melakukan evaluasi dan meningkatkan kinerja guna
meningkatkan keuntungan atau laba. Namun nilai ROA dari Bank Syariah
mandiri belum baik dan masih harus dilakukan peningkatan kembali.
Nilai ROA Bank Mega Syariah trend yang fluktuatif dimana selama
periode penelitian nilai ROA naik dan turun. Pada periode 2016 nilai ROA Bank
Mega Syariah mencapai nilai tertinggi sebesar 2,63%, dimana menandakan
bahwa pada periode ini pihak manajemen sudah melakukan pemaksimalkan aset
sehingga dapat mengasilkan laba yang cukup meningkat disbanding tahun 2015
yang hanya sebesar 0,30%. Pada tahun 2017 nilai ROA Bank Mega Syariah
melami penurunan menjadi 1,56% dan pada tahun 2018 terjadi penurunan
kembali sehingga nilai ROA Bank Mega Syariah sebesar 0,93%. Pada periode
2019 kuartal ke 3 nilai ROA Mega Syariah menurun dari periode sebelumnya
menjadi 0,73% hal ini, menandakan bahwa harus adanya perbaikan serta evaluasi
kinerja manajemen Bank Mega Syariah telah guna meningkatkan laba dengan
mengektifkan dan mengefisiensikan aset yang dimiliki. Hal diatas menjelaskan
bahwa nilai ROA dari Bank Mega Syariah selama periode 2015 sampai dengan
2019 kuartal ke 3 sudah baik namun pihak manajemen harus tetap melakukan
evaluasi dan meningkatkan kinerja guna meningkatkan keuntungan atau laba.
Nilai rata-rata ROA terendah terjadi pada Bank BRI Syariah dimana
nilai ROA rata-rata hanya sebesar 0,59% dari periode 2015 sampai dengan
2019 kuartal ke 3. Nilai ROA tertinggi yang berhasil dicapai oleh Bank
BRI Syariah terjadi pada periode 2016 sebesar 0,95%, namun masih tetap
menandakan bahwa Bank BRI Syariah masih dalam kondisi keuangan
73
yang kurang baik serta harus adanya evaluasi kinerja manajemen guna
meningkatkan laba dengan mengektifkan dan mengefisiensikan aset yang
dimiliki. Pada periode 2019 tercatat nilai ROA pada Bank BRI Syariah
sebesar 0,30% menandakan bahwa kondisi keuangan sangat kurang baik
dan pihak manajemen Bank BRI Syariah harus benar-benar segera
melakukan evaluasi guna peningkatan kinerja Bank BRI Syariah.
Trend nilai ROA yang cukup stabil juga terjadi pada Bank BCA
Syariah dengan rata-rata nilai ROA sebesar 1,09% dimana menandakan
kondisi keuangan sudah cukup baik namun perlu adanya peningkatan
kembali dengan melakukan evaluasi dan meningkatkan kinerja guna
meningkatkan keuntungan atau laba. Hal itu harus dilakukan dikarenakan
pada periode tahun 2019 kuartal 3 nilai ROA Bank BCA Syariah
mengalami penurunan menjadi sebesar 1,00% setelah pada periode
sebelumnya nilai ROA Bank BCA Syariah sebesar 1,17% pada tahun 2018
dan 2017. Pihak manajemen Bank BCA Syariah harus melakukan evaluasi
dan meningkatkan kinerja guna meningkatkan profitabilitas bagi Bank
BCA Syariah.
2. Hasil Perhitungan Return On Equity (ROE)
Hasil dari perhitungan ROE selama periode 2015-2019 kuartal 3 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
74
Tabel 4.2
Perkembangan ROE pada Bank Umum Syariah
Sumber : Data yang telah diolah
Tabel yang tertera diatas memberikan informasi mengenai
pertumbuhan nilai ROE masing-masing Bank Usaha Syariah selama
periode tahun 2015 sampai dengan 2019 kuartal ke 3. Nilai ROE
menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan/profitas
dari ekuitas/modal. Dapat dilihat bahwa rata-rata nilai ROE tertinggi
didapatkan oleh BNI Syariah dengan rata-rata nilai 11,86%. Bank
Syarah Mandiri menempati posisi kedua dengan rata-rata ROE 8,04%,
selanjutnya diposisi ketiga ditempati oleh Bank Mega Syariah dengan nilai
rata-rata ROE dari periode 2015 sampai dengan 2019 kuartal 3 sebesar
5,59%. Bank BRI Syariah menepati posisi keempat dengan nilai rata-rata
ROE sebesar4,76%. Sedangkan rata-rata nilai ROE terendah diperoleh
Tahun
Return on Equity (ROE)
BSM BNI Syariah Mega Syariah BRI Syariah BCA
Syariah
2015 5.92 11.39 1.61 8.20 3.00
2016 5.81 11.94 11.97 7.40 3.45
2017 5.71 11.42 6.75 4.10 4.28
2018 8.21 10.53 4.08 2.49 5.01
2019 (Q3) 14.55 14.02 3.54 1.60 3.47
Rata-rata 8.04 11.86 5.59 4.76 3.84
75
oleh BCA Syariah dengan nilai rata-rata 3,84%. Hal ini mengindikasikan
bahwa pihak manajemen Bank BCA Syariah masih kurang dalam
memaksimalkan ekuitas/ modal yang ada untuk menghasilkan
laba/profitabilitas bagi Bank BCA Syariah sendiri.
Rata-rata nilai ROE yang diperoleh masing-masing Bank Unit Syariah
masih tergolong dalam peringkat kurang sehat, hal ini menunjukkan
bahwa tingkat pengembalian kepada para pemegang saham masih
terbilang rendah, karena nilai ROE tertinggi hanya 11,86% yang diperoleh
oleh BNI Syariah, hasil ini masih berada dibawah nilai standar yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 12%. Jika bank tetap tidak
meningkatkan kualitas manajemennya maka akan mempengaruhi para
investor untuk dapat menarik modalnya,
3. Hasil Perhitungan Value Added Intellectual Capital (VAIC) Bank
Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank BRI
Syariah, dan Bank BCA Syariah periode Tahun 2015 – 2019 kuartal
ke 3
VAIC mengindikasikan kemampuan intelektual dalam suatu
organisasi atau perusahaan. VAIC didapatkan dari penjumlahan pada 3
nilai komponen sebelumnya yaitu, VACA, VAHU dan STVA.
Berikut di bawah ini adalah grafik yang memberikan informasi
mengenai Nilai VAIC dari Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah,
Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah, dan Bank BCA Syariah periode
Tahun 2015 – 2019 kuartal ke 3.
76
Gambar 4.1
Nilai VAIC Bank Syariah tahun 2015-2019 (Q3)
Sumber: Data yang telah diolah
Dalam gambar 4.1 diatas menunjukkan tingkat perkembangan VAIC
(Value Added Intellectual Capital) kelima bank syariah, sampel selama
2015- 2019 kuartal 3, mengalami perkembangan fluktuatif dimulai dari
tahun 2015, nilai VAIC tertinggi dimiliki oleh Bank BNI Syariah yaitu
2,23 masuk dalam kategori Good Performance, Bank BCA Syariah 1,93,
Bank Bri Syariah 1,87 Bank Syariah Mandiri sebesar 1,77 dan terendah
Bank Mega Syariah sebesar 1,48 masuk dalam kategori Bad Performance
Tahun 2016 Bank Mega Syariah mendapatkan nilai VAIC tertinggi
jika dibandingkan dengan Bank Syariah yang lainnya dengan nilai sebesar
2,72 dan masuk dalam kategori Good performers. Terendah yaitu Bank
Syariah Mandiri dengan nilai 1,78 dan masuk dalam kategori Common
Performance. Tahun 2017, Nilai VAIC tertinggi dimiliki oleh Bank Mega
Syariah kembali dengan nilai VAIC sebesar 2,29 dan masuk dalam
kategori Good Performance.Nilai VAIC terendah yaitu Bank BRI Syariah
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
BSM BNI Syariah Mega Syariah BRI Syariah BCA Syariah
Value Added Intellectual Capital (VAIC)
2015 2016 2017 2018 2019 (Q3)
77
dengan nilai VAIC sebesar 1,74 dan masuk kedalam kategori Common
Performance. Pada tahun 2018 Nilai VAIC terbesar dimiliki oleh Bank
BCA Syariah sebesar 2,39 dan masuk kedalam kategori Good
Performance, sedangkan untuk nilai terendah terjadi pada Bank BRI
Syariah kembali setelah di periode sebelumnya memiliki nilai terendah,
dimana pada tahun 2018 nilai VAIC Bank BRI Syariah sebesar 1,61 masuk
kedalam kategori Common Performance.
Periode penelitian terakhir tahun 2019 kuartal 3 niali VAIC tertinggi
yaitu Bank Syariah manidir dengan nilai 2,81 dan masuk dalam kategori
Good Performance. Serta nilai terendah yaitu pada Bank BRI Syariah
sebesar 1,42 dan masuk kedalam kategori Bad Performance.
Secara keseluruhan rata-rata dari nilai VAIC dimiliki oleh Bank BNI
Syariah dengan rata-rata nilai VAIC Sebesar 2,31, hal ini menggambarkan
bahwa Bank Panin Syariah cukup efisien dalam menggunakan sumber
daya berwujud dan aset tidak berwujud dan masuk dalam kategori Good
Performance namun perlu adanya peningkatan dalam mengelola sumber
daya berwujud dan aset tidak berwujud guna memberikan dampak demi
meningkatkan profitabilitas Bank BNI Syariah sendiri. Rata-rata nilai
VAIC terendah dimiliki oleh Bank BRI Syariah dengan rata-rata nilai
sebesar 1,74 masuk dalam kategori Common Performance. Namun
manajemen Bank BRI Syariah harus benar-benar melakukan evaluasi.
Bahkan pada periode 2019 kuartal 3 Bank BRI Syariah memiliki nilai
VAIC sebesar 1,42 dan masuk kedalam kategori Bad Performance. Hal
tersebut disebabkan karena terjadinya peningkatan beban namun tidak
78
diimbangi secara baik pada pertambahan pendapatan , selain itu sumber
daya manusia yang dimiliki tidak efektif dan efisien dalam memberikan
kreatifitas, inovasi dan kontribusi pada Bank BRI Syariah, ini terlihat pada
beban personalia yang cukup tinggi namun hanya menghasilkan
pendapatan yang minim.
Perusahaan yang memiliki nilai VAIC yang tinggi dalam laporan
keuangan bank tersebut memberikan jumlah dana yang besar terhadap
beban karyawannya. Artinya perusahaan tersebut memberikan perhatian
yang cukup besar terhadap karyawannya, dengan memberikan pelatihan
dan mengembangkan pengetahuan, sehingga karyawannya mampu
memberikan nilai tambah bagi bank tersebut. Selain itu bank tersebut
mampu mengelola asset fisik (modal) dengan baik dan juga mampu
menggunakan sumber informasi berteknologi tinggi serta jaringan yang
baik.
Dalam meningkatkan nilai VAIC maka perusahaan harus
meningkatkan sumber dayanya. Berdasarkan resource based theory,
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan merupakan suatu keunggulan
yang membuat perusahaan dapat bersaing secara kompetitif..(Penrose,
1959). Kuryanto (2008) menyatakan bahwa keunggulan kompetitif
dihasilkan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber dayanya
dengan baik sehingga dapat menciptakan value added bagi perusahaan.
Salah satu sumber daya yang dapat memberikan keunggulan adalah modal
intelektual, intelektual setiap orang berbeda, dari keberagaman intelektual
akan memberikan banyak ide, inovasi, kreatifitas dan strategi baru yang
79
dapat menciptakan suatu nilai yang dapat berupa peningkatan reputasi dan
keuntungan.
Berdasarkan parameter efisiensi modal intelektual yang
dikembangkan oleh Pulic, peneliti Kamath (2010) menyebutkan bahwa
nilai VAIC > 2,5 merupakan tanda kinerja bisnis yang sukses (Ihyaul
Ulum, 2012). Nilai VAIC > 2,5 diperoleh oleh Bank Mega Syariah di
tahun 2016 dimana nilai VAIC sebesar 2,72. Ditandai dengan diraihnya
Best Banking Brand 2016 for Best Reputation Title dari Majalah Warta
Ekonomi. Hasil ini terutama diterima oleh perusahaan dari binsis teknologi
tinggi. Ini adalah tingkat efiesiensi yang benar-benar dapat memastikan
bisnis dan tempat kerja yang aman.
C. Hasil Uji Statistik dan Hipotesis
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Penelitian statistik memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan sweakness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2011). Pada penelitian ini statistik deskriptif akan
menggambarkan deskripsi dari masing-masing variabel.
Pada tabel dibawah ini menggambarkan statistik deskriptif seluruh
variabel dalam penelitian ini yang meliputi minimum, maksimum, mean
(rata-rata), standar deviasi, dan Skeweakness. Nilai minimum
menggambarkan nilai paling kecil yang diperoleh dari hasil pengolahan
dan analisis data yang telah dilakukan terhadap bank sampel. Nilai
maksimum menggambarkan nilai paling besar yang diperoleh dari hasil
80
pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, sedangkan mean (rata-
rata) menunjukkan nilai rata-rata dari masing-masing variabel.
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Sumber: Data Diolah (Output Eviews 10)
Variabel VACA menunjukan nilai rata-rata sebesar 0,1759. Variabel
VAHU menunjukkan nilai rata-rata sebesar 1,4829. Variabel STVA
menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,2955. Nilai VACA minimum 0,03
dan nilai VACA maksimum 0,44. Nilai VAHU minimum 0,76 dan nilai
VACA maksimum 4,67. Nilai VAHU minimum 0,76 dan nilai VACA
maksimum 4,67. Nilai STVA minimum -0,31 dan nilai STVA maksimum
0,79.
Date: 03/12/20
Time: 21:04
Sample: 1 95
ROA ROE VACA VAHU STVA
Mean 1.041263 6.958000 0.175947 1.482934 0.295528
Median 0.980000 6.010000 0.147271 1.438943 0.305046
Maximum 4.860000 25.61000 0.441450 4.666285 0.785697
Minimum -1.210000 -9.960000 0.029667 0.762219 -0.311959
Std. Dev. 0.719582 5.011529 0.107946 0.401814 0.138865
Skewness 1.551986 0.497456 0.532895 5.204895 -1.004134
Kurtosis 11.70907 5.863553 2.167194 42.73535 8.028994
Jarque-Bera 338.3686 36.37625 7.241678 6678.744 116.0739
Probability 0.000000 0.000000 0.026760 0.000000 0.000000
Sum 98.92000 661.0100 16.71492 140.8787 28.07516
Sum Sq. Dev. 48.67305 2360.850 1.095321 15.17675 1.812653
Observations 95 95 95 95 95
81
Ukuran kinerja perbankan syariah diukur dengan menggunakan proksi
Return On Asset (ROA). Untuk variabel ROA, hasil penelitian dengan
sampel penelitian laporan keuangan triwulan Bank Syariah Mandiri,
Bank BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah dan Bank
BCA Syariah diperoleh nilai rata-rata ROA sebesar 1,0413. Nilai ROA
terkecil sebesar -1,21 atau rugi sebesar 1,21% dari total asset bank syariah
nilai ROA terbesar adalah 4,86 atau memperoleh laba sebesar 4,86% dari
total asset perusahaan perbankan syariah
Nilai rata-rata ROE sebesar 6,9580. Nilai terbesar ROE adalah 25,61
atau dari total penjualan produk perbankan syariah dan nilai ROE terkecil
sebesar -9,96 atau rugi dari total penjualan produk perbankan Syariah.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan uji
multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.
a. Uji Multikoloniearitas
Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model
regresi yang baik yaitu model regresi yang tidak terjadi korelasi di
antara variabel bebas, untuk mengetahui ada atau tidaknya
multikoloniearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
Variance Inflation Factor (VIF) yang terdapat pada masing-masing
variabel seperti pada tabel 4.4 dan table 4.5 berikut.:
82
Tabel 4.4
Uji Multikoloniearitas ROA
Sumber : data diolah (Output EVIEWS 10)
Tabel 4.5
Uji Multikoloniearitas ROE
Sumber : data diolah (Output EVIEWS 10)
Variance Inflation Factors
Date: 03/12/20 Time: 20:58
Sample: 1 95
Included observations: 95
Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
STVA 0.128464 16.21406 2.907169
VACA 0.073340 3.695663 1.002895
VAHU 0.015337 42.90904 2.906055
C 0.016229 19.24862 NA
Variance Inflation Factors
Date: 03/12/20 Time: 20:58
Sample: 1 95
Included observations: 95
Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
STVA 18.93649 16.21406 2.907169
VACA 10.81079 3.695663 1.002895
VAHU 2.260835 42.90904 2.906055
C 2.392323 19.24862 NA
83
Dari tabel 4.4 dan table 4.5 Uji Multikoloniearitas ROA dan
ROE menunjukkan bahwa hasil perhitungan menunjukkan tidak ada
variabel independen yang nilai Centered VIF kurang dari 10. Hal ini
berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas. Dari tabel tersebut
juga dapat diketahui bahwa pada model regresi, semua variabel
bebas memiliki nilai VIF yang rendah dan jauh di bawah angka 10
yang berarti bahwa tidak terjadi multikolonieritas dalam model
regresi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regersi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung
situasi yang heteroskedastisitas karena data ini menghimpun
berbagai data yang mewakili semua ukuran baik kecil, sedang,
maupun besar. (Ghozali, 2011) Penelitian ini menggunakan uji
statistik. Hasil dari uji heteroskedatisitas dapat dilihat dalam tabel
4.6 dan 4.7:
84
Tabel 4.6
Hasil Uji Heteroskedastisitas ROA
Sumber: Data diolah (Output EVIEWS 10)
Tabel 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas ROE
Sumber: Data diolah (Output EVIEWS 10)
Berdasarkan tampilan pada table 4.6 dan 4.7 diatas dapat dilihat
bahwa dalam uji Breusch – Pagan – Godfrey adalah sebagai jika
nilai Prob. Chi Square < 0,05, maka disimpulkan bahwa terdapat
heteroskedastisitas. Namun, apabila nilai Prob. Chi Square > 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya heteroskedastisitas..
Berdasarkan uraian diatas untuk Uji Hetereskedastisitas ROA dan
ROE tidak terdapat heteroskedastisitas.
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
F-statistic 2.318987 Prob. F(3,91) 0.0807
Obs*R-squared 6.746955 Prob. Chi-Square(3) 0.0804
Scaled explained SS 18.77642 Prob. Chi-Square(3) 0.0003
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
F-statistic 0.500192 Prob. F(3,91) 0.6831
Obs*R-squared 1.541123 Prob. Chi-Square(3) 0.6728
Scaled explained SS 11.06960 Prob. Chi-Square(3) 0.0114
85
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel-
variabel dalam penelitian ini mempunyai distribusi data yang normal
atau tidak normal. Uji normalitas ini untuk menentukan alat uji
statistik yang dapat digunakan dalam pengujian hipotesis, apakah
menggunakan alat uji statistik parametrik atau non parametrik,
untuk melihat data yang terdistribusi secara normal atau tidak, maka
dilakukan uji normalitas dengan metode Jarque Bera dengan
ketentuan pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas:
Hipotesa:
Jika Sig > 0,05 maka Ho berdistribusi normal
Jika Sig < 0,05 maka Ho berdistribusi tidak normal
Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas:
Gambar 4.2
Uji Jarque Bera ROA
Sumber: Data diolah (Output EVIEWS 10)
0
2
4
6
8
10
12
-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Standardized Residuals
Sample 1 95
Observations 95
Mean 0.002948
Median 0.012096
Maximum 0.602658
Minimum -0.544474
Std. Dev. 0.276456
Skewness 0.190096
Kurtosis 2.570865
Jarque-Bera 1.301114
Probability 0.521755
86
Gambar 4.3
Uji Jarque Bera ROE
Sumber: Data diolah (Output EVIEWS 10)
Dari hasil pengujian normalitas, uji Jarque Bera diatas
dalam gambar 4.2 dan 4.3 maka dapat dilihat bahwa variabel-
variabel yang digunakan dalam uji Jarque Bera semuanya
berdistribusi normal dikarenakan nilai Sig. dari masing-masing
variabel tersebut lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Maka dalam
penelitian ini data diuji dengan menggunakan statistik parametric
harus memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji Hipotesis
a. Hasil Uji regresi ROA
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA
Dependent Variable: ROA
Method: Least Squares
Date: 03/12/20 Time: 21:03
Sample: 1 95
Included observations: 95
0
2
4
6
8
10
12
-6 -4 -2 0 2 4 6
Series: Standardized Residuals
Sample 1 95
Observations 95
Mean 0.172278
Median 0.115329
Maximum 7.233990
Minimum -5.547966
Std. Dev. 3.244255
Skewness 0.195564
Kurtosis 2.269309
Jarque-Bera 2.718944
Probability 0.256796
87
Sumber: Data diolah (Output EVIEWS 10)
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan)
antara variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROA. sebesar 85%
hal ini menunjukkan hubungan teresbut dapat dikatakan sangat
tinggi
Dari tabel diatas nilai adjusted R square menunjukkan nilai
koefisien determinasi sebesar 84,5% artinya variabel Y1 (ROA)
dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X1 VACA, X2
VAHU, X3 STVA (VAIC) sebesar 84,4%, dan sisanya 15,6%
dipengaruhi oleh variabel lainnya.
VAIC dapat menjelaskan ROA sebesar 84,5% karena dalam
perusahaan perbankan syariah modal intelektual sudah digunakan
dengan maksimal, karena dalam perbankan masih banyak tenaga
kerja yang kemampuan intelektualnya tidak sesuai dengan
posisinya dalam perbankan tersebut. Hal ini mengakibatkan
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
VACA 1.179799 0.270813 4.356512 0.0000
VAHU 0.799877 0.123844 6.458747 0.0000
STVA 2.621596 0.358418 7.314352 0.0000
C -1.127238 0.127394 -8.848414 0.0000
R-squared 0.850246 Mean dependent var 1.041263
Adjusted R-squared 0.845310 S.D. dependent var 0.719582
S.E. of regression 0.283017 Akaike info criterion 0.354572
Sum squared resid 7.288962 Schwarz criterion 0.462104
Log likelihood -12.84217 Hannan-Quinn criter. 0.398023
F-statistic 172.2217 Durbin-Watson stat 1.568669
Prob(F-statistic) 0.000000
88
kurangnya strategi, inovasi dan kreatifitas yang dapat diciptakan
untuk mendukung kinerja perbankan tersebut.
Berdasarkan hasil pengujian regresi diatas membuktikan bahwa
modal intelektual dapat memberikan keunggulan yang sangat
kompetitif bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba bagi
perbankan syariah. Kombinasi dari kemampuan, keahlian dan
pengetahuan karyawan digunakan dengan baik sehingga proses
operasional, proses organisasi dan teknologi juga dapat digunakan
dengan efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan laba bagi
bank Syariah.
Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik t (Uji t)
Dependent Variable: ROA
Method: Least Squares
Date: 03/12/20 Time: 21:03
Sample: 1 95
Included observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
VACA 1.179799 0.270813 4.356512 0.0000
VAHU 0.799877 0.123844 6.458747 0.0000
STVA 2.621596 0.358418 7.314352 0.0000
C -1.127238 0.127394 -8.848414 0.0000
R-squared 0.850246 Mean dependent var 1.041263
89
Sumber: Data Diolah (Output EVIEWS 10)
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dibuat persamaan
regersi sebagai berikut:
Y = -1,127+ 1,180x1 + 0,780x2 + 2,622x3 + 0,155ε
Dimana:
Y = ROA
X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA
ε = Kesalahan baku/ error
Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui
bahwa variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05, berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Variabel VAHU memiliki signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, itu
berarti VAHU berpengaruh signifikan terhadap ROA, dan variabel
STVA memiliki signfikansi 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan
bahwa STVA berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dan untuk
variabel yang paling berpengaruh dimana nilai Coefficient yang
dapat dijadikan patokan adalah nilai Coefficient yang paling
Adjusted R-squared 0.845310 S.D. dependent var 0.719582
S.E. of regression 0.283017 Akaike info criterion 0.354572
Sum squared resid 7.288962 Schwarz criterion 0.462104
Log likelihood -12.84217 Hannan-Quinn criter. 0.398023
F-statistic 172.2217 Durbin-Watson stat 1.568669
Prob(F-statistic) 0.000000
90
mendekati yang terbesar , dapat di lihat nilai Coefficient pada
variabel STVA memiliki nilai 2,622 dimana menjadi yang paling
signifikan di bandingkan dengan Variabel lainnya.
Dari variabel pembentuk VAIC Bank Syariah, variabel
VACA, VAHU dan STVA mengindikasikan bahwa Bank Mandiri
Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank BRI
Syariah dan Bank BCA Syariah mengutamakan kemampuan
organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas
perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan
untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja
bisnis secara keseluruhan, misalnya: sistem operasional
perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, dan filosofi
manajemen.
Karyawan yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang
baik akan mempunyai nilai tambah dan mampu menggunakan
sumber daya lain secara efektif dan efisien, selain itu karyawan
juga dapat membangun hubungan baik dengan nasabah sehingga
akan memberikan reputasi baik bagi perusahaan. Karyawan juga
dapat membuat sebuah ide-ide kreatif serta strategi baru agar
perusahaan dapat terus bersaing dalam menghasilkan keuntungan
bagi Bank Syariah.
91
b. Hasil uji regresi ROE
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE
Sumber: Data diolah (Output EVIEWS 10)
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan)
antara variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROE, sebesar
54,5%. Hubungan tersebut dapat dikatakan tinggi. Nilai adjusted R
square menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 52,99%
artinya variabel Y (ROE) dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel X (VACA, VAHU, STVA) sebesar 52,99%, dengan
demikian sisanya 47,11% dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Dependent Variable: ROE
Method: Least Squares
Date: 03/12/20 Time: 21:03
Sample: 1 95
Included observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
VACA 17.24364 3.287977 5.244454 0.0000
VAHU 1.217832 1.503607 0.809940 0.4201
STVA 20.31808 4.351607 4.669097 0.0000
C -3.886486 1.546714 -2.512738 0.0137
R-squared 0.544890 Mean dependent var 6.958000
Adjusted R-squared 0.529886 S.D. dependent var 5.011529
S.E. of regression 3.436148 Akaike info criterion 5.347772
Sum squared resid 1074.447 Schwarz criterion 5.455304
Log likelihood -250.0192 Hannan-Quinn criter. 5.391223
F-statistic 36.31717 Durbin-Watson stat 1.478345
Prob(F-statistic) 0.000000
92
VAIC hanya dapat menjelaskan ROE sebesar 52,99% karena
dalam perusahaan perbankan modal intelektual sudah cukup
digunakan dengan baik namun belum maksimal. Hal ini
disebabkan perbankan masih banyak memiliki tenaga kerja yang
kemampuan intelektualnya tidak sesuai dengan posisinya. Hal ini
mengakibatkan tidak adanya strategi, inovasi dan kreatifitas yang
dapat diciptakan untuk mendukung kinerja perbankan tersebut.
Menurut teori sumber daya, kemampuan intelektual merupakan
sumber daya yang unik yang dapat memberikan suatu karakter
kepada perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian regresi diatas membuktikan
bahwa modal intelektual dapat memberikan keunggulan kompetitif
bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba. Kombinasi
dari kemampuan, keahlian dan pengetahuan karyawan digunakan
dengan baik sehingga proses operasional, proses organisasi dan
teknologi juga dapat digunakan dengan efektif dan efisien sehingga
dapat menghasilkan laba bagi perusahaan.
Tabel 4.11
Hasil Uji Statistik t (uji t)
Dependent Variable: ROE
Method: Least Squares
Date: 03/12/20 Time: 21:03
Sample: 1 95
Included observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
93
Sumber: Data diolah (Output EVIEWS 10)
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
Y= -3,886 + 17,244x1 + 1,218x2 + 20,319x3 + 0,470ε
Dimana:
Y = ROE
X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA
ε = Kesalahan baku/ error
Secara keseluruhan variabel VAIC diatas dapat diketahui bahwa
variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05,
berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa VACA
berpengaruh signifikan terhadap ROE. Variabel VAHU memiliki
signifikansi sebesar 0,420 > 0,05, itu berarti VAHU tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROE, dan variabel STVA memiliki
signfikansi 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA
berpengaruh signifikan terhadap ROE. Dan untuk variabel yang
VACA 17.24364 3.287977 5.244454 0.0000
VAHU 1.217832 1.503607 0.809940 0.4201
STVA 20.31808 4.351607 4.669097 0.0000
C -3.886486 1.546714 -2.512738 0.0137
R-squared 0.544890 Mean dependent var 6.958000
Adjusted R-squared 0.529886 S.D. dependent var 5.011529
S.E. of regression 3.436148 Akaike info criterion 5.347772
Sum squared resid 1074.447 Schwarz criterion 5.455304
Log likelihood -250.0192 Hannan-Quinn criter. 5.391223
F-statistic 36.31717 Durbin-Watson stat 1.478345
Prob(F-statistic) 0.000000
94
paling berpengaruh dimana nilai Coefficient yang dapat dijadikan
patokan adalah nilai Coefficient yang paling tinggi , dapat di lihat nilai
Coefficient pada variabel STVA memiliki nilai 20,319 dimana
menjadi yang paling signifikan di bandingkan dengan Variabel
lainnya.
4. Uji Simultan
Uji F menunjukkan semua variabel independen yang ada dalam model
regresi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima. Pengaruh secara
simultan VACA, VAHU, STVA terhadap Kinerja Keuangan.
Tabel 4.12
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROA
Sumber: Data diolah (Output EVIEWS 10)
Dependent Variable: ROA
Method: Least Squares
Date: 03/12/20 Time: 21:03
Sample: 1 95
Included observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
VACA 1.179799 0.270813 4.356512 0.0000
VAHU 0.799877 0.123844 6.458747 0.0000
STVA 2.621596 0.358418 7.314352 0.0000
C -1.127238 0.127394 -8.848414 0.0000
R-squared 0.850246 Mean dependent var 1.041263
Adjusted R-squared 0.845310 S.D. dependent var 0.719582
S.E. of regression 0.283017 Akaike info criterion 0.354572
Sum squared resid 7.288962 Schwarz criterion 0.462104
Log likelihood -12.84217 Hannan-Quinn criter. 0.398023
F-statistic 172.2217 Durbin-Watson stat 1.568669
Prob(F-statistic) 0.000000
95
Tabel 4.13
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROE
Sumber: Data diolah (Output EVIEWS 10)
Hasil pengolahan data dalam tabel diatas melalui uji Anova atau F test
ROA terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai
probabilitas pengujian lebih kecil dari 0,05 menunjukkan model regresi
dapat digunakan secara bersama- sama untuk memprediksi tingkat kinerja
keuangan (ROA), dan dalam ROE mempunyai nilai regresi 0,000 < 0,05.
Hal ini membuktikan bahwa VACA, VAHU, STVA secara simultan
berpengaruh positif terhadap indeks kinerja keuangan.
Dependent Variable: ROE
Method: Least Squares
Date: 03/12/20 Time: 21:03
Sample: 1 95
Included observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
VACA 17.24364 3.287977 5.244454 0.0000
VAHU 1.217832 1.503607 0.809940 0.4201
STVA 20.31808 4.351607 4.669097 0.0000
C -3.886486 1.546714 -2.512738 0.0137
R-squared 0.544890 Mean dependent var 6.958000
Adjusted R-squared 0.529886 S.D. dependent var 5.011529
S.E. of regression 3.436148 Akaike info criterion 5.347772
Sum squared resid 1074.447 Schwarz criterion 5.455304
Log likelihood -250.0192 Hannan-Quinn criter. 5.391223
F-statistic 36.31717 Durbin-Watson stat 1.478345
Prob(F-statistic) 0.000000
96
D. Interpretasi
Dari hasil perhitungan nilai VACA, VAHU, dan STVA (VAIC), dapat dilihat
secara umum kinerja intellectual capital Bank Umum Syariah yaitu, Bank
Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah
dan Bank BCA Syariah dengan nilai rata-rata keseluruhan VAIC sebesar 2,11
masuk kedalam kategori Good Performance dari periode pengamatan tahun
2015 – 2019 kuartal 3. Intellectual Capital pada perbankan Syariah memang
membutuhkan waktu untuk berkembang. Mengingat sumber daya manusia
yang masih terbatas dimana masih kurangnya sumber daya yang unggul serta
memiliki kompetensi yang mumpuni dalam bidang perbankan Syariah secara
khusus.
Selanjutnya pengujian hipotesis untuk membuktikan apakah terdapat
hubungan antara komponen VAIC (VACA, VAHU dan STVA) terhadap
kinerja keuangan perbankan Syariah yaitu ROA dan ROE. Dari hasil pengujian
dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa VACA
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Dan nilai signifikasi sebesar
0,000 < 0,05, nilai VACA berpengaruh signifikan terhadap ROE. Hal ini
mengindikasikan bahwa bank Syariah yang mampu mempertahankan
kenggunlan kompetitifnya akan memberikan nilai tambah melalui pengelolaan
intellectual capital dan sumber daya fisik maupun finansial yang semakin
tinggi. Komponen intellectual capital yang bernilai ekonomi yang dapat
memberikan nilai secara nyata yaitu Human Capital dan Capital Employed
(Pulic, 2003). Hasil ini konsisten dengan penelitian Najibulah (2005) bahwa
perusahaan yang memiliki modal fisik yang lebih tinggi dapat memperoleh
97
ROE dan ROA yang lebih baik.
Variabel VAHU dari hasil pengujian dengan nilai signifikasi sebesar 0,000
< 0,05 berpengaruh signifikan terhadap ROA. Namun variabel VAHU memiliki
signifikasi sebesar 0,420 > 0,05, menandakan bahwa VAHU tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROE. Untuk dapat menggerakan bisnis Islami dengan
sukses, maka diperlukan sumber daya yang menguasai ilmu bisnis dan ilmu-
ilmu Syariah secara baik. Selama ini Sumber daya penggerak bisnis islami
hanya berasal dari Pendidikan umum yang diberi training singkat. Traning pun
kurang memadai, sehingga perlu adanya upgrade pada knowledge, visi, misi,
paradigma Syariah dan kepribadian Syariah (Agustianto Mingka, 2015).
VAHU menunjukkan berapa banyak value added yang dihasilkan dengan dana
yang dikeluarkan untuk karyawan. Perusahaan menyisihkan anggaran beban
karyawan yang tinggi guna mendapatkan nilai tambah yang tinggi dari
karyawan sebagai timbal balik. Tetapi anggaran harus diimbangi dengan
pelatihan yang mendukun peningkatan produktifitas karyawan. Sehingga
peningkatan produktifitas karyawan akan mempengaruhi peningkatan laba dan
meningkatkan kinerja keuangan.
Sedangkan untuk hasil pengujian terhadap Variabel ROA tidak
berpengaruh. Hasil ini sesuai dengan penelitian Firer and William (2003) yang
menunjukkan bahwa perusahaan memberukan perhatian lebih yang terfokus
pada upaya untuk memaksimalkan pemanfaatan aset berwujud daripada
pengembangan human capital.Maka sesuai dengan penjelasan diatas VAHU
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan (ROE)
Variabel STVA memiliki nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05 dan
98
menandakan bahwa STVA berpengaruh signifikan terhadap ROA. Serta nilai
signifikasi sebesar 0,000 < 0,05 menandakan bahwa variabel STVA
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap ROE. Serta menjadikan sebagai
variabel yang paling berpengaruh terhadap ROA dan ROE dalam periode
pengamatan tahun 2015 – 2019 kuartal 3.Hal ini menjelaskan bahwa efisiensi
modal struktur mampu meningkatkan ekuitas perusahaan dan meningkatkan
laba bagi perusahaan. Ketua Ikatan Ekonomi Islam (Agustianto Mingka, 2015)
Structural Capital seperti inovasi produk perbankan Syariah yang ada sekarang
harus dikmbangkan secara variasi dan kombinasinya, sehingga menambah daya
Tarik bank Syariah terhadap masyarakat. Untuk mengembangkan produk yang
bervariasi dan sejalan dengan perkembangan teknologi Lembaga-lembaga
keuangan Syariah harus membangun kerjasama dengan Lembaga keungan
internasional guna pengembangan produk perbankan Syariah. Upaya ini harus
dilakukan guna pertumbuhan dan peningkatan bagi bank Syariah itu sendiri.
Hasil ini konsisten dengan hasil Seka Ayu (2018) dimana variabel STVA
berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROE dimana efisiensi atas modal
struktur mampu meningkatkan ekuitas perusahaan dan laba perusahaan
Dari hasil pengolahan data uji Anova atau Uji F didapatkan nilai signifikasi
sebesar 0,000 < 0,05 menunjukkan VACA, VAHU, dan STVA (VAIC)
berpengaruh secara stimultan terhadap ROA dan dalam ROE nilai regresi
sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menandakan VAIC berpengaruh positif secara
stimultan terhadap indek kinerja keuangan perbankan Syariah. Hal ini sejalan
dengan penelitian terdahulu (Karima, 2016) dimana VACA, VAHU dan STVA
berpengaruh secara simultan terhadap ROA dan ROE.
99
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
Variabel VACA berpengaruh secara parsial terhadap ROA sekali,
Variabel VAHU berpengaruh secara parsial juga terhadap ROA, hal ini
serta Variabel yang memiliki pengaruh paling tinggi secara pasial
terhadap ROA adalah variabel STVA. Pada uji t lainya dengan variabel
ROE, VACA berpengaruh secara parsial terhadap nilai ROE, Variabel
VAHU tidak berpengaruh secara parsial juga terhadap ROE dan
Variabel yang memiliki pengaruh paling tinggi secara parsial terhadap
ROR adalah variabel STVA. Dengan uraian diatas maka Hipotesis 1
(H1) dan Hipotesis 3 (H3) diterima namun Hipotesis 2 (H2) ditolak
dikarenakan Nilai signifikasi STVA tidak berpengaruh secara parsial
terhadap ROE namun berpengaruh secara Signifikan terhadap ROA.
2. Berdasarkan hasil uji Simultan dimana nilai signifikasi sebesar
0,000<0,05, menunjukkan model regresi dapat digunakan secara
Bersama-sama untuk memprediksi tingkat kinerja ROA secara simultan.
Serta nilai signifikasi terhadap ROE sebesar 0,000<0,05 menunjukkan
model regresi dapat digunakan secara bersama-sama untuk
memprediksi tingkat kinerja ROE. Hal ini menunjukkan bahwa VACA,
100
VAHU, dan STVA secara simultan memiliki pengaruh terhadap kinerja
keuangan (ROA dan ROE).
3. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan, variabel STVA memiliki
signfikansi 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dan untuk variabel yang paling
berpengaruh dimana nilai Coefficient yang dapat dijadikan patokan
adalah nilai Coefficient mendekati yang terbesar , dapat di lihat nilai
Coefficient pada variabel STVA memiliki nilai 2,622 dimana menjadi
yang paling signifikan di bandingkan dengan Variabel lainnya. Dan,
variabel STVA memiliki signfikansi 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan
bahwa STVA berpengaruh signifikan terhadap ROE. Dan untuk variabel
yang paling berpengaruh dimana nilai Coefficient yang dapat dijadikan
patokan adalah nilai Coefficient yang paling tinggi , dapat di lihat nilai
Coefficient pada variabel STVA memiliki nilai 20,319 dimana menjadi
yang paling signifikan di bandingkan dengan Variabel lainnya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan beberapa
keterbatasannya dapat disampaikan beberapa saran yang bisa menjadi
masukan bagi beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi manajemen bank
Dari penelitian ini diharapkan agar manajemen perbankan dapat
memperhatikan pentingnya modal intelektual sebagai alat untuk
meningkatkan nilai perusahaan, karena modal intelektual memiliki
101
karakteristik yang unik dan dapat memberikan suatu keunggulan bagi
perusahaan. Investasi dalam pengembangan human capital merupakan
suatu investasi yang penting karena dapat meningkatkan produktivitas,
human capital yang memiliki keahlian, pengalaman dan pengetahuan
yang tinggi dapat menguntungkan perusahaan karena menjadi suatu
modal yang potensial untuk terciptanyanya suatu nilai bagi perusahaan.
2. Bagi nasabah bank/ masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran dan rujukan bagi masyarakat untuk melihat kinerja Bank
Umum Syariah agar masyarakat dapat menentukan strategi investasi
jangka pendek dan jangka panjang, selain itu juga dapat melihat
bagaimana bank mengelola modal intelektualnya yang sebagai suatu
keunggulan lainnya.
3. Bagi penelitian berikutnya
Bagi penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan rentang waktu
yang lebih panjang dan objek penelitan yang lebih banyak serta
menambah proksi pengukuran kinerja lainnya agar dapat terlihat
bagaimana gambaran yang lebih menyeluruh pengaruh modal
intelektual terhadap kinerja perusahaan.
4. Bagi Jurusan Perbankan Syariah
Bagi Jurusan Perbankan Syariah penelitian ini dapat dijadikan
referensi dalam proses pembelajaran guna menghasilkan Sumber Daya
Manusia yang terampil serta unggul sehingga dapat berdampak pada
perkembangan industri Perbankan Syariah kedepannya .
102
Daftar Pustaka
Buku:
Eriyanto. “Teknik Sampling (Analisis Opini Publik)”, LKIS Yogyakarta,
Yogyakarta, 2007
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”,
Edisi 5, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Hosen, M. Nadratuzzama. “Perbankan Syariah”, PKES Publishing, Jakarta, 2008.
Ikatan Akuntan Indonesia, “Standar Akuntansi Keuangan”, Salemba Empat,
Jakarta, 2002.
Johan Roos, et.al. “Intellectual Capital Navigating The New Business Landscape”,
MacMillan Press Ltd, London, 1997.
Jumingan. “Analisis laporan keuangan”, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2006.
Kasmir. “Pengantar Manajemen Keuangan”, Kencana, Jakarta, 2009.
Munawir, Slamet. “Analisa Laporan Keuangan”, Edisi 4, Loiberty, Yogyakarta,
2009.
Nur Indriantoro, et.al. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen”, Edisi Pertama, Lembaga Penerbit BPFE, Yogyakarta,
2002.
Penrose, Edith T. “The Theory of the Growth of the Firm”, Blackwell, Oxford,
1959.
Rivai, Veithzal. “Bank and Financial Institution Management”, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2007.
Sangkala. “Intellectual Capital Management Strategi Baru Membangun Daya
Saing Perusahaan”, Yapensi, Jakarta, 2006.
Stewart, Thomas A. “Intellectual Capital “Modal Intelektual Kekayaan Baru
Organisasi””, PT Elexmedia Komputindo, Jakarta, 1998.
Susanto, Burhanudin. “Hukum Perbankan Syariah di Indonesia”, UII Press
Yogyakarta, Yogyakarta , 2008.
Sutrisno, Edy. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Kencana, Jakarta, 2009.
103
Jurnal :
Abidin. “Pelaporan MI: Upaya mengembangkan ukuran-ukuran baru”, Edisi 7,
Jurnal Media Akuntansi, 2000.
Astuti, Partiwi Dwi dan Arifin Sabeni, “Hubungan Intelletual Capital dan Business
Performance dengan Diamond Specification. Sebuah perspektif
Akuntansi” Symposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 2005.
Belkaoui, Ahmed Riahi, “Intellectual Capital and Firm Performance US Firm. A
Study of The Resource Based and Stakeholders View.” Journal of
Intellectual Capital Vol. 4 No. 2, 2003.
Bharathi, Kamath G. “The intellectual capital performance of banking sector in
Pakistan.” Pakistan Journal of Commerce and Social Sciences (PJCSS),
ISSN 2309-8619, Johar Education Society, Pakistan (JESPK), Lahore,
Vol. 4, No. 1, 2010.
Bontis, Nick, Wiliam Chua Chong Keow dan Stanley Richardson.“Intellectual
Capital and Business Performance in Malaysian Industries.” Journal of
Intellectual Capital. Vol 1, No. 1, 2000.
Chen, M.C., S.J. Cheng, Y. Hwang. “An Impirical Investigation of the relationship
between Intellectual Capital and Fimrs’ Market Value and Financial
Performance”, Journal of Intellectual Capital Vol 6. No. 3, 2005.
Choong, K.K. “Intellectual Capital: Definitions, Categorization and Reporting
Models”, Journal of Intellectual Capital, Vol. 9 No. 4, 2008.
Firer, S., and S.M. Williams. 2003.”Intellectual capital and tradisional measures
of corporate performance”, Journal of Intellectual Capital Vol. 4 No 3,
2003.
Hendriani, Susi. "Modal Intelektual (Intellectual Capital) Dan Kepuasan Kerja
Karyawan", Jurnal Ekonomi Vol. 19 No. 01, 2011.
Kuryanto, Benny dan Muchamad Syafruddin. 2008. “Pengaruh Modal Intelektual
terhadap Kinerja” ,Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI.
Pontianak: 23-24 Juli 2008.
Najibullah, Syed. “An Empirical Investigation of The Relationship Between
Intellectual Capital and Firms’ Market Value and Financial
104
Performance in Context of Commercial Banks of Bangladesh” ,Journal
of Business Administration Vol. 34 No. 1&2, 2008.
Nasih, Moh. “Peran Strategis Intellectual Capital Sebagai Variabel Antara
Pengaruh Financial Capital Terhadap Kinerja Keuangan.” Jurnal
Ekuitas Vol. 15 No. 2, 2011.
Pulic, Ante. “Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge
Economy”, Presented at the 2nd McMaster Word Congress on Measuring
and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual
Potential, 1998.
Sawarjuwono Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir, “Intellectual capital;
perlakuan, pengukuran dan pelaporan (sebuah library Research)”,
Jurnal Akuntansi dan keuangan. Vol. 5 NO. 1 ,2003.
Shahul Hameed, et.all. “Alternative Disclosure dan Performance for
IslamicBank’s”, Proceeding of The Second Conference on
Administrative Science: Meeting TheChallenges of The Globalization
Age, Dahran, Saud Arabia. 2004.
Stewart, Thomas.A. “Your company’s Most Valuable Assets Intellectual Capital”,
Fotune, 1994.
Suhendah, Rousilita. “Earning Management,” Jurnal Akuntansi
/Th.IX/02/Mei/2005, 2005.
Thaib, Faezal. “Value Added Intellectual Capital (VAHU, VACA, STVA),
Pengaruhnya terhadap Kinerja Keuangan Bank Pemerintah periode
2007- 2011”, Jurnal EMBA, Vol. 1 No.3, 2013.
Ulum, Ihyaul. “Model Pengukuran Kinerja Intellectual Capital dengan IB- VAIC
di Perbankan Syariah”, Jurnal Inferensi Penelitian Sosial dan
Keagamaan, Vol. 7 No. 1, 2013.
Ulum, Ihyaul, Imam Ghozali and Anis Chariri. “Intelectual Capital dan Kinerja
keuangan Perusahaan: Suatu Analalisis dengan Pendekatan Partial
Least Square”, Simposium Nasional Akuntansi 11 (SNA 11), ,
Universitas Tanjung Pura Pontianak. Juli 2008
105
Wei Kiong Ting, I., dan Hooi Lean, H. “Intellectual capital performance of
financial institutions in Malaysia.” Journal of Intellectual Capital, Vol.
10 No. 4, 2009.
Wijaya , Novia. “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dan
Nilai Pasar Perusahaan Perbankan dengan Metode Value Added
Iintellectual Coefficient”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume. 14 No.
3, 2013.
Skripisi:
Ayu Priastuti, Seka. “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah di Indonesia”, Skripsi S1 Jurusan Akutansi
Universitas Sebelas Maret, 2018.
Karima, Asma. “Pengaruh Intellectual Capital, terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah (Studi pada Bank Umum Syariah, BNI Syariah, BRI
Syariah, Bank Panin Syariah periode 2011 – 2014)”, Skripsi S1
Perbankan Syariah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2016.
Puspitasari, Maritza Ellanyndra, "Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Business
Performance Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia", Skripsi S1 Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro, 2011.
Wahdikorin, Ayu. “Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Tahun 2007-2009”, Skripsi S1 Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro, 2010.
Website:
Brinker, Barry. “Intellectual Capital: Tomorrows Asset, Today‟s Challenge”,
artikel diakses tanggal 10 November 2019, dari
http://www.cpavision.org/vision/wpaper05b.cfm
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Pedoman
Penulisan Skripisi”, artikel diakses tanggal 10 November 2019,
http://www.feb-uinjkt.net
106
Mingka , Agustianto “Tantangan Perbankan Syariah,” artikel diakses tanggal 10
Maret 2020, dari https://www.iqtishadconsulting.com/content/read/
blog/tantangan-perbankan-syariah-2016
Ulum, Ihyaul, “Resource-Based Theory” artikel diakses pada 25 Oktober 2019 dari
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/2013/05/resource-based-theory-rbt/
107
LAMPIRAN
Lampiran 1 :Rasio Keuangan Bank Umum Syariah
Nama Bank ROE ROA
2018 2019 (Q3) 2018 2019 (Q3)
PT. Bank Muamalat Indonesia 1.16% 0.26% 0.08% 0.02%
PT. Bank Victoria Syariah 2.02% 0.47% 0.32% 0.06%
PT. Bank BRI Syariah 2.49% 1.60% 0.43% 0.32%
PT. Bank Jabar Banten Syariah 2.63% - 0.54% -
PT. Bank BNI Syariah 10.53% 14.02% 1.42% 1.91%
PT. Bank Syariah Mandiri 8.21% 14.55% 0.88% 1.57%
PT. Bank Mega Syariah 4.08% 3.54% 0.93% 0.73%
PT. Bank Panin Syariah 1.45% 0.88% 0.26% 0.16%
PT. Bank Syariah Bukopin 0.26% 0.28% 0.02% 0.03%
PT. BCA Syariah 5.00% 3.47% 1.20% 1.00%
PT. Maybank Syariah Indonesia -11.20% 19.15% -6.86% 15.36%
PT. Bank Aceh Syariah 23.29% 21.22% 2.38% 2.36%
PT. BPD Nusa Tenggara Barat Syariah 8.92% 10.43% 1.92% 2.32%
PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah 30.80% 31.16% 12.40% 30.15%
108
Lampiran 2 : Data Rataan Aset BUS 2015 - 2019
Nama Bank
Total Aset
2015 2016 2017
2018 2019
DEVISA
Bank BNI Syariah Rp23,017,667 Rp28,314,175 Rp34,822,442 Rp41,048,545 Rp43,915,598
Bank Syariah
Mandiri Rp70,369,709 Rp78,831,722 Rp87,915,020 Rp98,341,116 Rp102,782,933
Bank Mega
Syariah Rp5,559,820 Rp6,135,241 Rp7,034,300 Rp7,336,342 Rp7,507,025
Bank Panin Syariah Rp7,134,235 Rp8,757,964 Rp8,629,275 Rp8,771,058 Rp9,523,515
NON DEVISA
Bank BRI Syariah Rp24,230,247 Rp27,687,188 Rp31,543,384 Rp37,915,084 Rp37,052,848
Bank Syariah
Bukopin Rp5,827,154 Rp7,019,599 Rp7,166,257 Rp6,328,446 Rp6,229,087
BCA Syariah Rp4,349,580 Rp4,995,607 Rp5,961,174 Rp7,064,008 Rp8,122,533
Bank Jabar Banten
Syariah Rp6,439,966 Rp7,441,653 - - Rp7,321,301
Bank Victoria
Syariah Rp1,379,366 Rp1,625,183 Rp2,003,114 Rp2,126,019 Rp2,182,589
Maybank Syariah
Indonesia Rp1,743,439 Rp1,344,720 Rp1,275,648 Rp661,912 Rp718,482
BTPN Syariah Rp5,196,199 Rp7,323,347 Rp9,156,522 Rp12,039,275 Rp14,586,173
*dalam jutaan rupiah
109
Lampiran 3 : Data Penelitian Bank Syariah Mandiri
Periode OUT IN Value
Added
Ekuitas
(CE) VACA
Beban
Personalia VAHU SC STVA VAIC ROA ROE
Q1 2015 1160691 650262 510429 5033495 0.10 379704 1.34 130725 0.26 1.70 0.81 25.61
Q2 2015 3418469 2268165 1150304 5072861 0.23 966425 1.19 183879 0.16 1.58 0.55 5.48
Q3 2015 6047365 4562285 1485080 5088309 0.29 1276046 1.16 209034 0.14 1.60 0.42 4.10
Q4 2015 4420924 2361590 2059334 5613739 0.37 1685208 1.22 374126 0.18 1.77 0.56 5.92
Q1 2016 1153796 562296 591500 5690986 0.10 491390 1.20 100110 0.17 1.48 0.56 5.61
Q2 2016 2342433 1162938 1179495 5782499 0.20 957458 1.23 222037 0.19 1.62 0.62 6.14
Q3 2016 3568809 1851925 1716884 5860536 0.29 1393253 1.23 323631 0.19 1.71 0.60 5.98
Q4 2016 4972748 2693358 2279390 6392437 0.36 1844686 1.24 434704 0.19 1.78 0.59 5.81
Q1 2017 1343418 727210 616208 6483029 0.10 496692 1.24 119516 0.19 1.53 0.60 5.83
Q2 2017 2757559 1589084 1168475 6569348 0.18 930289 1.26 238186 0.20 1.64 0.59 5.80
Q3 2017 4579247 2771947 1807300 6649812 0.27 1463005 1.24 344295 0.19 1.70 0.56 5.53
Q4 2017 6082674 3672765 2409909 7314241 0.33 1922849 1.25 487060 0.20 1.78 0.59 5.71
Q1 2018 1560219 867823 692396 7434835 0.09 513365 1.35 179031 0.26 1.70 0.79 6.85
Q2 2018 2979511 1536091 1443420 7573923 0.19 1037348 1.39 406072 0.28 1.86 0.89 7.31
Q3 2018 4546508 2315899 2230609 7871582 0.28 1573732 1.42 656877 0.29 2.00 0.95 7.98
Q4 2018 6160025 3200548 2959477 8039165 0.37 2143744 1.38 815733 0.28 2.02 0.88 8.21
Q1 2019 1693066 839578 853488 8220873 0.10 526680 1.62 326808 0.38 2.11 1.33 12.59
Q2 2019 3292385 1491971 1800414 8527854 0.21 1060603 1.70 739811 0.41 2.32 1.50 14.01
Q3 2019 5033459 1875686 3157773 8849736 0.36 1608288 1.96 1549485 0.49 2.81 1.57 14.55
110
Lampiran 4 : Data Penelitian Bank BNI Syariah
Periode OUT IN Value
Added
Ekuitas
(CE) VACA
Beban
Personalia VAHU SC STVA VAIC ROA ROE
Q1 2015 423410 160317 263093 1995667 0.13 201839 1.30 61254 0.23 1.67 1.20 9.29
Q2 2015 845108 373727 471381 2049942 0.23 337158 1.40 134223 0.28 1.91 1.30 10.10
Q3 2015 1320410 591524 728886 2106618 0.35 519228 1.40 209658 0.29 2.04 1.32 10.48
Q4 2015 1768046 813914 954132 2215658 0.43 646364 1.48 307768 0.32 2.23 1.43 11.39
Q1 2016 471545 206578 264967 2290836 0.12 164730 1.61 100237 0.38 2.10 1.65 13.54
Q2 2016 969035 394273 574762 2361468 0.24 378504 1.52 196258 0.34 2.10 1.59 12.88
Q3 2016 1496613 639726 856887 2429873 0.35 566346 1.51 290541 0.34 2.20 1.53 12.50
Q4 2016 2064030 966335 1097695 2486566 0.44 724498 1.52 373197 0.34 2.30 1.44 11.94
Q1 2017 592501 301486 291015 2576968 0.11 188291 1.55 102724 0.35 2.01 1.40 12.55
Q2 2017 1208045 601783 606262 2667837 0.23 385706 1.57 220556 0.36 2.16 1.48 13.12
Q3 2017 1848522 878531 969991 2755869 0.35 641363 1.51 328628 0.34 2.20 1.44 12.82
Q4 2017 2433760 1351632 1082128 3807298 0.28 673381 1.61 408747 0.38 2.27 1.31 11.42
Q1 2018 707977 341261 366716 3901128 0.09 241179 1.52 125537 0.34 1.96 1.35 9.85
Q2 2018 1410975 640245 770730 3997599 0.19 501231 1.54 269499 0.35 2.08 1.42 10.51
Q3 2018 2125858 955426 1170432 4097072 0.29 762766 1.53 407666 0.35 2.17 1.42 10.47
Q4 2018 2864889 1416394 1448495 4242166 0.34 898257 1.61 550238 0.38 2.33 1.42 10.53
Q1 2019 834847 380074 454773 4377284 0.10 275689 1.65 179084 0.39 2.15 1.66 12.65
Q2 2019 1656693 679639 977054 4559081 0.21 557991 1.75 419063 0.43 2.39 1.97 14.62
Q3 2019 2535433 1015349 1520084 4708095 0.32 906174 1.68 613910 0.40 2.40 1.91 14.02
111
Lampiran 5 : Data Penelitian Bank Mega Syariah
Periode OUT IN Value
Added
Ekuitas
(CE) VACA
Beban
Personalia VAHU SC STVA VAIC ROA ROE
Q1 2015 195001 133573 61428 768285 0.08 80591 0.76 -19163 -0.31 0.53 -1.21 -9.96
Q2 2015 383651 249931 133720 765678 0.17 155491 0.86 -21771 -0.16 0.87 -0.73 -5.77
Q3 2015 737684 533783 203901 772801 0.26 218549 0.93 -14648 -0.07 1.12 -0.34 -2.59
Q4 2015 1166876 884640 282236 794809 0.36 265509 1.06 16727 0.06 1.48 0.3 1.61
Q1 2016 366715 150624 216091 940658 0.23 46309 4.67 169782 0.79 5.68 4.86 23.23
Q2 2016 631221 453432 177789 963073 0.18 89996 1.98 87793 0.49 2.65 3.21 15.05
Q3 2016 775383 534949 240434 1037017 0.23 131828 1.82 108606 0.45 2.51 2.63 12.05
Q4 2016 933370 621450 311920 1061801 0.29 160897 1.94 151023 0.48 2.72 2.63 11.97
Q1 2017 142218 78414 63804 1090169 0.06 36856 1.73 26948 0.42 2.21 1.82 7.82
Q2 2017 280023 155728 124295 1105180 0.11 73491 1.69 50804 0.41 2.21 1.63 7.28
Q3 2017 429595 247683 181912 1143773 0.16 109615 1.66 72297 0.40 2.22 1.54 6.83
Q4 2017 586436 342657 243779 1203016 0.20 144874 1.68 98905 0.41 2.29 1.56 6.75
Q1 2018 152845 100612 52233 1215773 0.04 37223 1.40 15010 0.29 1.73 0.91 3.96
Q2 2018 306723 198884 107839 1217135 0.09 75310 1.43 32529 0.30 1.82 0.98 4.26
Q3 2018 463585 302091 161494 1175261 0.14 113349 1.42 48145 0.30 1.86 0.96 4.19
Q4 2018 600348 390459 209889 1203378 0.17 147619 1.42 62270 0.30 1.89 0.93 4.08
Q1 2019 141511 91912 49599 1225121 0.04 37779 1.31 11820 0.24 1.59 0.65 3.16
Q2 2019 295170 196533 98637 1247661 0.08 76283 1.29 22354 0.23 1.60 0.61 2.96
Q3 2019 463859 307676 156183 1264685 0.12 115726 1.35 40457 0.26 1.73 0.73 3.54
112
Lampiran 6 : Data Penelitian Bank BRI Syariah
Periode OUT IN Value
Added
Ekuitas
(CE) VACA
Beban
Personalia VAHU SC STVA VAIC ROA ROE
Q1 2015 386502 261342 125160 1745086 0.07 121797 1.03 3363 0.03 1.13 0.53 6.07
Q2 2015 786598 393555 393043 1777184 0.22 310295 1.27 82748 0.21 1.70 0.78 7.16
Q3 2015 1174137 609392 564745 2310275 0.24 436466 1.29 128279 0.23 1.77 0.80 6.72
Q4 2015 1550518 872351 678167 2339812 0.29 509098 1.33 169069 0.25 1.87 0.76 8.20
Q1 2016 416099 184971 231128 2385427 0.10 172676 1.34 58452 0.25 1.69 0.99 7.51
Q2 2016 853732 445092 408640 2429150 0.17 279094 1.46 129546 0.32 1.95 1.03 7.89
Q3 2016 1315139 677166 637973 2468014 0.26 458215 1.39 179758 0.28 1.93 0.98 7.51
Q4 2016 1750335 973501 776834 2510014 0.31 538227 1.44 238607 0.31 2.06 0.95 7.40
Q1 2017 434142 247225 186917 2542313 0.07 141530 1.32 45387 0.24 1.64 0.65 5.49
Q2 2017 868425 482489 385936 2577500 0.15 289276 1.33 96660 0.25 1.73 0.71 6.01
Q3 2017 1319367 696060 623307 2632908 0.24 445155 1.40 178152 0.29 1.92 0.82 6.90
Q4 2017 1821534 1055309 766225 2602841 0.29 615268 1.25 150957 0.20 1.74 0.51 4.10
Q1 2018 670133 452212 217921 3659728 0.06 144342 1.51 73579 0.34 1.91 0.86 6.92
Q2 2018 1124381 679959 444422 5040210 0.09 282523 1.57 161899 0.36 2.03 0.92 6.37
Q3 2018 1697868 1064583 633285 5069741 0.12 429043 1.48 204242 0.32 1.92 0.77 4.87
Q4 2018 2410231 1669951 740280 5026640 0.15 588766 1.26 151514 0.20 1.61 0.43 2.49
Q1 2019 617735 400622 217113 5057142 0.04 176166 1.23 40947 0.19 1.46 0.43 2.54
Q2 2019 1146903 743417 403486 5055625 0.08 343277 1.18 60209 0.15 1.40 0.32 1.51
Q3 2019 1788063 1133584 654479 5073313 0.13 566394 1.16 88085 0.13 1.42 0.32 1.60
113
Lampiran 7 : Data Penelitian Bank BCA Syariah
Periode OUT IN Value
Added
Ekuitas
(CE) VACA
Beban
Personalia VAHU SC STVA VAIC ROA ROE
Q1 2015 54729 35110 19619 630085 0.03 14477 1.36 5142 0.26 1.65 0.17 2.58
Q2 2015 91945 49336 42609 635191 0.07 30531 1.40 12078 0.28 1.75 0.79 4.05
Q3 2015 154203 87154 67049 1041938 0.06 46596 1.44 20453 0.31 1.81 0.86 3.19
Q4 2015 234741 139535 95206 1052552 0.09 63314 1.50 31892 0.33 1.93 1.00 3.00
Q1 2016 78105 46661 31444 1059906 0.03 23360 1.35 8084 0.26 1.63 0.76 2.43
Q2 2016 158763 97702 61061 1069642 0.06 41894 1.46 19167 0.31 1.83 0.90 2.89
Q3 2016 289312 196230 93082 1078620 0.09 60959 1.53 32123 0.35 1.96 1.00 3.20
Q4 2016 402064 273711 128353 1099067 0.12 79112 1.62 49241 0.38 2.12 1.13 3.45
Q1 2017 116214 80571 35643 1109434 0.03 23039 1.55 12604 0.35 1.93 0.99 3.43
Q2 2017 237558 167328 70230 1119780 0.06 43390 1.62 26840 0.38 2.06 1.05 3.64
Q3 2017 179519 72525 106994 1133420 0.09 63193 1.69 43801 0.41 2.20 1.12 3.94
Q4 2017 246148 97887 148261 1136111 0.13 86068 1.72 62193 0.42 2.27 1.17 4.28
Q1 2018 76106 31374 44732 1149406 0.04 28724 1.56 16008 0.36 1.95 1.10 4.20
Q2 2018 151625 66087 85538 1162928 0.07 51927 1.65 33611 0.39 2.11 1.13 4.39
Q3 2018 228164 105026 123138 1174122 0.10 72183 1.71 50955 0.41 2.22 1.12 4.42
Q4 2018 305391 143765 161626 1261335 0.13 89234 1.81 72392 0.45 2.39 1.17 5.01
Q1 2019 109577 70258 39319 1271934 0.03 22739 1.73 16580 0.42 2.18 1.00 3.97
Q2 2019 164411 90484 73927 1286133 0.06 39586 1.87 34341 0.46 2.39 1.03 4.09
Q3 2019 259351 141686 117665 2300384 0.05 65953 1.78 51712 0.44 2.27 1.00 3.47
114
Lampiran 8 : Uji Statistik Deskriptif
Lampiran 9 : Uji Multikolonieritas ROA
Date: 03/12/20 Time: 21:04
Sample: 1 95 ROA ROE VACA VAHU STVA
Mean 1.041263 6.958000 0.175947 1.482934 0.295528
Median 0.980000 6.010000 0.147271 1.438943 0.305046
Maximum 4.860000 25.61000 0.441450 4.666285 0.785697
Minimum -1.210000 -9.960000 0.029667 0.762219 -0.311959
Std. Dev. 0.719582 5.011529 0.107946 0.401814 0.138865
Skewness 1.551986 0.497456 0.532895 5.204895 -1.004134
Kurtosis 11.70907 5.863553 2.167194 42.73535 8.028994
Jarque-Bera 338.3686 36.37625 7.241678 6678.744 116.0739
Probability 0.000000 0.000000 0.026760 0.000000 0.000000
Sum 98.92000 661.0100 16.71492 140.8787 28.07516
Sum Sq. Dev. 48.67305 2360.850 1.095321 15.17675 1.812653
Observations 95 95 95 95 95
Variance Inflation Factors
Date: 03/12/20 Time: 20:58
Sample: 1 95
Included observations: 95 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF STVA 0.128464 16.21406 2.907169
VACA 0.073340 3.695663 1.002895
VAHU 0.015337 42.90904 2.906055
C 0.016229 19.24862 NA
115
Lampiran 10 : Uji Multikolonieritas ROE
Lampiran 11 : Uji Heteroskedastisitas ROA
Lampiran 12 : Uji Heteroskedastisitas ROE
Variance Inflation Factors
Date: 03/12/20 Time: 20:58
Sample: 1 95
Included observations: 95 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF STVA 18.93649 16.21406 2.907169
VACA 10.81079 3.695663 1.002895
VAHU 2.260835 42.90904 2.906055
C 2.392323 19.24862 NA
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey F-statistic 2.318987 Prob. F(3,91) 0.0807
Obs*R-squared 6.746955 Prob. Chi-Square(3) 0.0804
Scaled explained SS 18.77642 Prob. Chi-Square(3) 0.0003
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey F-statistic 0.500192 Prob. F(3,91) 0.6831
Obs*R-squared 1.541123 Prob. Chi-Square(3) 0.6728
Scaled explained SS 11.06960 Prob. Chi-Square(3) 0.0114
116
Lampiran 13 : Uji Normalitas ROA
0
2
4
6
8
10
12
-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Standardized Residuals
Sample 1 95
Observations 95
Mean 0.002948
Median 0.012096
Maximum 0.602658
Minimum -0.544474
Std. Dev. 0.276456
Skewness 0.190096
Kurtosis 2.570865
Jarque-Bera 1.301114
Probability 0.521755
Lampiran 14 : Uji Normalitas ROE
0
2
4
6
8
10
12
-6 -4 -2 0 2 4 6
Series: Standardized Residuals
Sample 1 95
Observations 95
Mean 0.172278
Median 0.115329
Maximum 7.233990
Minimum -5.547966
Std. Dev. 3.244255
Skewness 0.195564
Kurtosis 2.269309
Jarque-Bera 2.718944
Probability 0.256796
117
Lampiran 15 : Uji Regresi ROA
Lampiran 16 : Uji Regresi ROE
Dependent Variable: ROA
Method: Least Squares
Date: 03/12/20 Time: 21:03
Sample: 1 95
Included observations: 95 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. VACA 1.179799 0.270813 4.356512 0.0000
VAHU 0.799877 0.123844 6.458747 0.0000
STVA 2.621596 0.358418 7.314352 0.0000
C -1.127238 0.127394 -8.848414 0.0000 R-squared 0.850246 Mean dependent var 1.041263
Adjusted R-squared 0.845310 S.D. dependent var 0.719582
S.E. of regression 0.283017 Akaike info criterion 0.354572
Sum squared resid 7.288962 Schwarz criterion 0.462104
Log likelihood -12.84217 Hannan-Quinn criter. 0.398023
F-statistic 172.2217 Durbin-Watson stat 1.568669
Prob(F-statistic) 0.000000
Dependent Variable: ROE
Method: Least Squares
Date: 03/12/20 Time: 21:03
Sample: 1 95
Included observations: 95 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. VACA 17.24364 3.287977 5.244454 0.0000
VAHU 1.217832 1.503607 0.809940 0.4201
STVA 20.31808 4.351607 4.669097 0.0000
C -3.886486 1.546714 -2.512738 0.0137 R-squared 0.544890 Mean dependent var 6.958000
Adjusted R-squared 0.529886 S.D. dependent var 5.011529
S.E. of regression 3.436148 Akaike info criterion 5.347772
Sum squared resid 1074.447 Schwarz criterion 5.455304
Log likelihood -250.0192 Hannan-Quinn criter. 5.391223
F-statistic 36.31717 Durbin-Watson stat 1.478345
Prob(F-statistic) 0.000000
118
Lampiran 17 : Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F) ROA
Lampiran 18 : Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F) ROE
Dependent Variable: ROA
Method: Least Squares
Date: 03/12/20 Time: 21:03
Sample: 1 95
Included observations: 95 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. VACA 1.179799 0.270813 4.356512 0.0000
VAHU 0.799877 0.123844 6.458747 0.0000
STVA 2.621596 0.358418 7.314352 0.0000
C -1.127238 0.127394 -8.848414 0.0000 R-squared 0.850246 Mean dependent var 1.041263
Adjusted R-squared 0.845310 S.D. dependent var 0.719582
S.E. of regression 0.283017 Akaike info criterion 0.354572
Sum squared resid 7.288962 Schwarz criterion 0.462104
Log likelihood -12.84217 Hannan-Quinn criter. 0.398023
F-statistic 172.2217 Durbin-Watson stat 1.568669
Prob(F-statistic) 0.000000
Dependent Variable: ROE
Method: Least Squares
Date: 03/12/20 Time: 21:03
Sample: 1 95
Included observations: 95 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. VACA 17.24364 3.287977 5.244454 0.0000
VAHU 1.217832 1.503607 0.809940 0.4201
STVA 20.31808 4.351607 4.669097 0.0000
C -3.886486 1.546714 -2.512738 0.0137 R-squared 0.544890 Mean dependent var 6.958000
Adjusted R-squared 0.529886 S.D. dependent var 5.011529
S.E. of regression 3.436148 Akaike info criterion 5.347772
Sum squared resid 1074.447 Schwarz criterion 5.455304
Log likelihood -250.0192 Hannan-Quinn criter. 5.391223
F-statistic 36.31717 Durbin-Watson stat 1.478345
Prob(F-statistic) 0.000000