PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal...

27
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2009 Endang Saryanti STIE AUB Surakarta ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital (Human Capital Efficiency atau HCE, Structural Capital Efficiency atau SCE, dan Capital Employed Efficiency atau CEE) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan dengan menggunakan Variabel ROA atau Return on Asset di Perusahaan perbankan yang terdaftar dibursa efek indonesia tahun 2007-2009 secara parsial dan simultan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Sampel Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2007 sampai 2009. Sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode penggabungan data maka dalam hal ini diperoleh sebanyak 26 x 3 = 78 sampel perusahaan perusahaan perbankan periode 2007 sampai 2009. Hasil analisa regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 0,102 - 0,232 X 1 0,231 X 2 + 0,658 X 3 + . Variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah X 3 (CEE atau Capital Employed Efficiency) karena nilai koefisien regresinya paling tinggi yaitu 0,658 artinya apabila CEE meningkat satu-satuan unit maka return on asset atau ROA (Y) akan naik sebesar 0,658 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. Hasil uji t HCE atau Human Capital Efficiency, dan SCE atau Structural Capital Efficiency berpengaruh negatif dan tidak signifikan kecuali CEE atau Capital Employed Efficiency berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA atau Return on Asset. Hasil uji F diketahui bahwa variabel HCE atau Human Capital Efficiency, SCE atau Structural Capital Efficiency, dan CEE atau Capital Employed Efficiency berpengaruh signifikan secara bersama-sama atau simultan terhadap ROA atau Return on Asset. Hasil Koefisien Determinasi (R 2 ) diketahui bahwa kinerja keuangan perusahaan atau ROA (Return on Asset) adalah sebesar 41,3% ditentukan oleh intellectual capital atau modal intelektual (Human Capital Efficiency atau HCE, Structural Capital Efficiency atau SCE, dan Capital Employed Efficiency atau CEE) dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Kata Kunci : Intellectual Capital ( HCE atau Human Capital Efficiency, SCE atau Structural Capital Efficiency,dan CEE atau Capital Employed Efficiency ) dan kinerja keuangan perusahaan (ROA atau Return on Asset) PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ewasa ini dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya antara lain ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan ketat dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa yang menyebabkan banyak perusahaan juga mengubah cara mereka menjalankan bisnis. Agar dapat terus bertahan perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang ber-dasarkan labor based business (bisnis berdasarkan tenaga kerja) kearah knowledge based business (bisnis berda-sarkan D

Transcript of PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal...

Page 1: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2009

Endang SaryantiSTIE AUB Surakarta

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital (Human Capital Efficiency atau HCE, Structural Capital Efficiency atau SCE, dan Capital Employed Efficiency atau CEE) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan dengan menggunakan Variabel ROA atau Return on Asset di Perusahaan perbankan yang terdaftar dibursa efek indonesia tahun 2007-2009 secara parsial dan simultan.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Sampel Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2007 sampai 2009. Sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode penggabungan data maka dalam hal ini diperoleh sebanyak 26 x 3 = 78 sampel perusahaan perusahaan perbankan periode 2007 sampai 2009.

Hasil analisa regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 0,102 - 0,232 X1 –0,231 X2 + 0,658 X3 + . Variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah X3 (CEE atau Capital Employed Efficiency) karena nilai koefisien regresinya paling tinggi yaitu 0,658 artinya apabila CEE meningkat satu-satuan unit maka return on asset atau ROA (Y) akan naik sebesar 0,658 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. Hasil uji t HCE atau Human Capital Efficiency, dan SCE atau Structural Capital Efficiency berpengaruh negatif dan tidak signifikan kecuali CEE atau Capital Employed Efficiency berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA atau Return on Asset. Hasil uji F diketahui bahwa variabel HCE atau Human Capital Efficiency, SCE atau Structural Capital Efficiency, dan CEE atau Capital Employed Efficiency berpengaruh signifikan secara bersama-sama atau simultan terhadap ROA atau Return on Asset. Hasil Koefisien Determinasi (R2) diketahui bahwa kinerja keuangan perusahaan atau ROA (Return on Asset) adalah sebesar 41,3% ditentukan oleh intellectual capital atau modal intelektual (Human Capital Efficiency atau HCE, Structural Capital Efficiency atau SCE, dan Capital Employed Efficiency atau CEE) dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Kata Kunci : Intellectual Capital ( HCE atau Human Capital Efficiency, SCE atau Structural Capital Efficiency,dan CEE atau Capital Employed Efficiency ) dan kinerja keuangan perusahaan (ROA atau Return on Asset)

PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

ewasa ini dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya antara lain ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan

ketat dan pertumbuhan inovasi yang

luar biasa yang menyebabkan banyak perusahaan juga mengubah cara mereka menjalankan bisnis. Agar dapat terus bertahan perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang ber-dasarkan labor based business (bisnis berdasarkan tenaga kerja) kearah knowledge based business (bisnis berda-sarkan

D

Page 2: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

pengetahuan), dengan karakteristik utamanya adalah ilmu pengetahuan. Seiring dengan perubahan ekonomi yang memiliki karakteristik ekonomi yang berbasis ilmu pengetahuan dengan penerapan mana-jemen pengetahuan (knowledge mana-gement) maka kemakmuran suatu peru-sahaan akan bergantung pada suatu pencip-taan transformasi dan kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri.

Bidang modal intelektual (Intellec-tual Capital/IC) awalnya mulai muncul dalam pers populer pada awal 1990-an. Modal intelektual telah mendapat perhatian lebih oleh para akademisi, peru-sahaan maupun para investor. Modal inte-lektual dapat dipandang sebagai penge-tahuan. Kekayaan intelektual dan penga-laman dapat digunakan untuk menciptakan keka-yaan Perusahaan.

Di Indonesia, fenomena IC (Intellectual Capital) mulai berkembang terutama setelah munculnya PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan) No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai IC (Intellectual Capital), namun lebih kurang IC (Intellectual Capital) telah mendapat perhatian. Menurut PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan) No. 19, aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (IAI atau Ikatan Akuntan Indonesia, 2002).

Bertolak belakang dengan mening-katnya pengakuan IC (Intellectual Capital) dalam mendorong nilai dan keunggulan kompetitif

perusahaan, pengukuran yang tepat terhadap IC atau Intellectual Capital (perusahaan belum dapat ditetapkan. Misalnya, Pulic (1998; 1999; 2000) tidak mengukur secara langsung IC (Intellectual Capital) perusahaan, tetapi mengajukan suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan (Value Added Intellectual Coefficient –VAIC). VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) banyak digunakan, baik dalam praktek dunia bisnis maupun akademik.

Di Indonesia, penelitian tentang IC (Intellectual Capital) belum banyak dila-kukan maka saya akan meneliti tentang Pengaruh variabel independen tentang HCE atau Human Capital Efficiency,SCE atau Structural Capital Efficiency, dan CEE atau Capital Employed Efficiency terhadap variabel dependen tentang Return on Asset(ROA) di perusahaan perbankan. Dalam HCE atau Human Capital Efficiency membahas tentang pendidikan, pengalaman, keteram-pilan dan kreatifitas (modal manusia); SCE atau Structural Capital Efficiency membahas tentang sistem teknologi, sistem opera-sional perusahaan, paten, merk dagang dan kursus pelatihan (modal structural) ; CEE atau Capital Employed Efficiency membahas tentang modal fisik dan modal financial. Dalam ROA atau Return on Asset mereflek-sikan tentang keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total asset.

Penelitian ini mengukur kinerja intellectual capital sektor perbankan di Indonesia (dalam hal ini diproksikan dengan VAIC-Value Added Intellectual Coefficient tentang HCE atau Human Capital Efficiency, SCE atau Structural Capital Efficiency, dan CEE atau Capital

Page 3: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

Employed Efficiency) terhadap kinerja keuangan perusahaan sektor perbankan di Indonesia dengan menggunakan Return on Asset (ROA). Berdasarkan latar belakang masalah di depan maka dalam penelitian ini saya mengambil judul “PENGARUH INTELLEC-TUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2009”.

B. Perumusan MasalahSesuai dengan uraian di atas

dalam latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah HCE atau Human Capital

Efficiency berpengaruh signifikan ter-hadap Return on Asset (ROA)?

2. Apakah SCE atau Structural Capital Efficiency berpengaruh signifikan ter-hadap Return on Asset (ROA)?

3. CEE atau Capital Employed Efficiencyberpengaruh signifikan terhadap Return on Asset (ROA)?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian1. Tujuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :a. Untuk menganalisis

pengaruh yang signifikan Human Capital Efisiensi (HCE) terhadap Return on Asset(ROA).

b. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan Structural Capital Efficiency(SCE) terhadap Return on Asset (ROA).

c. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan Capital Employed Efficiency(CEE) terhadap Return on Asset (ROA).

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi dunia akademisPenelitian ini diha-

rapkan memberikan kontribusi terhadap literature akuntansi manajemen mengenai pengem-bangan teori yang berkaitan dengan pentingnya pengelolaan modal intelektual.

b. Bagi instansiHasil penelitian ini

diha-rapkan berguna bagi perusa-haan keuangan perbankan baik bank umum atau bank komersial untuk bank domestik dan bank asing.

c. Bagi peneliti selanjutnyaPenelitian ini berman-

faat baik secara empiris, praktis (policy), maupun teoritis. Secara empiris, penelitian ini membe-rikan kontribusi terhadap literatur akuntansi manajemen mengenai pengembangan teori yang berkaitan dengan pen-tingnya pengelolaan intellectual capital. Secara praktis (policy), penelitian ini menyediakan informasi bagi penelitian selan-jutnya yaitu mengenai informasi apakah terdapat hubungan antara intellectual capital dan kinerja perusahaan, khususnya pada perusahaan perbankan. Secara teoritis, penelitian ini menjelaskan peran intellectual capitaldalam menciptakan nilai yang diukur dengan Return on Asset (ROA) pada perusahaan perbankan di Indonesia.

Page 4: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

LANDASAN TEORIA. Teori yang berkaitan

1. Intellectual Capital (Modal Intelek-tual)

Perhatian perusahaan ter-hadap pengelolaan modal intelek-tual beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat. Hal ini dise-babkan adanya kesadaran bahwa Intellectual Capital (modal inte-lektual) merupakan landasan bagi perusahaan tersebut untuk ber-kembang dan mempuyai keung-gulan dibandingkan perusahaan lain.

Intellectual capital dapat dipandang sebagai pengetahuan, dalam pembentukan, kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan untuk mencip-takan kekayaan (Stewart, 1997). Intellectual Capital mencakup semua pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif berkelanjutan.Definisi dari masing-masing komponen modal intelektual yaitu:a. Human Capital (HC) adalah

keahlian dan kompetensi yang dimiliki karyawan dalam mem-produksi barang dan jasa serta kemampuannya untuk dapat berhubungan baik dengan pelanggan. Termasuk dalam human capital yaitu pendidikan, pengalaman, keterampilan, kreatifitas dan attitude.

b. Structural Capital (SC) adalah infrastruktur yang dimiliki

oleh suatu perusahaan dalam meme-nuhi kebutuhan pasar. Termasuk dalam structural capital yaitu sistem teknologi, sistem operasional perusahaan, paten, merk dagang dan kursus pelatihan.

c. Customer Capital (CC) adalah orang-orang yang berhubungan dengan perusahaan, yang mene rima pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

Saat ini upaya memberikan penilaian terhadap IC (Intellectual Capital) merupakan hal yang penting. Kesulitan dalam bidang modal intelektual adalah masalah pengukurannya. Dari model-model pengukuran yang dikembangkan, masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan sehingga untuk memilih model yang paling tepat untuk digunakan merupakan tindakan yang tidak tepat karena pengukuran tersebut hanyalah sebuah alat yang dapat diterapkan pada situasi dan kondisi perusahaan dengan spesifikasi tertentu (Tjiptohadi dan Agustine, 2003).

Sawarjuwono (2003) menya takan bahwa metode pengukuran IC (Intellectual Capital) dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu: pengukuran non-monetary dan pengukuran monetary. Salah satu metode pengukuran intelectual capitaldengan penilaian non-moneter yaitu Balanced Scorecard oleh Kaplan dan Norton, sedangkan metode pengukuran intellectual capital dengan penilaian

Page 5: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

moneter, salah satunya yaitu model Pulic yang dikenal dengan sebutan VAIC (Value Added Intellectual Coefficient).

Pulic (1998) mengusulkan Koefisien Nilai Tambah Intelektual / Value AddedIntellectual Coefficient (VAIC) untuk menyediakan infor-masi tentang efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud dan tidak berwujud dalam perusahaan. VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) digunakan karena dianggap sebagai indikator yang cocok untuk mengukur IC (Intellectual Capital) di riset empiris.

Beberapa alasan utama yang mendukung penggunaan VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) diantaranya yaitu yang pertama, VAIC (Value Added Intellectual Coefficient)menye-diakan dasar ukuran yang standar dan konsisten, angka-angka keuangan yang standar yang umumnya tersedia dari laporan keuangan perusahaan (Pulic dan Bornemann, 1999), sehingga memungkinkan lebih efektif melakukan analisis komparatif internasional menggunakan ukuran sampel yang besar di berbagai sektor industri.

Kedua, semua data yang digunakan dalam perhitungan VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) didasarkan pada infor-masi yang telah diaudit, sehingga perhitungan dapat dianggap obyektif dan dapat diverifikasi (Pulic, 1998, 2000).

VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) adalah

sebuah prosedur analitis yang dirancang untuk memungkinkan manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain yang terkait untuk secara efektif memo-nitor dan mengevaluasi efisiensi nilai tambah atau Value Added (VA) dengan total sumber daya peru-sahaan dan masing-masing kom-ponen sumber daya utama. Nilai tambah adalah perbedaan antara pendapatan (OUT) dan beban (IN).

Metode VAIC (Value Added Intellectual Coefficient)mengukur efisiensi tiga jenis input perusahaan yaitu modal manusia; modal struk-tural; serta modal fisik dan finansial yang terdiri dari:a. Human Capital Efficiency

(HCE) adalah indikator efisiensi nilai tambah modal manusia. HCE merupakan rasio dari Value Added (VA) terhadap Human Capital (HC).

b. Structural Capital Efficiency(SCE) adalah indikator efisiensi nilai tambah modal struktural. SCE merupakan rasio dari SC terhadap VA.

c. Capital Employed Efficiency(CEE) adalah indikator efisiensi nilai tambah modal yang digu-nakan. CEE merupakan rasio dari VA terhadap CE.

2. Kinerja Keuangan PerusahaanKinerja adalah hasil kerja

yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewe-nang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan

Page 6: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Prawirosentono, 1997). Kinerja perusahaan meru-pakan suatu tampilan keadaan perusahaan selama periode ter-tentu (Sihasale, 2001).

Untuk mengetahui kinerja yang dicapai maka dilakukan pengukuran kinerja. Ukuran kinerja yang umum digunakan yaitu ukuran kinerja keuangan. Kinerja keuangan perusahaan ditunjukkan oleh laporan keuangannya. Kinerja peru-sahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik yang memberikan suatu gambaran tentang posisi keuangan perusahaan (Purnomo, 1998).

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan digunakan rasio-rasio keuangan. Berbagai rasio dapat digunakan, tetapi dalam penelitian ini digunakan rasio keuangan yang mencerminkan efisiensi perusahaan terhadap total aktiva yaitu didefinisikan dengan rasio sebagai berikut :

Return on asset (ROA) mengacu pada total pendapatan, termasuk pendapatan bunga bersih dan non pendapatan bunga, dibagi dengan total aset. Indikator ROA atau Return on asset yang dipilih sebagai proxyuntuk pengukuran profitabilitas.

3. EfisiensiEfisiensi berarti biaya

yang dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan lebih kecil daripada keuntungan yang diperoleh dari penggunaan

aktiva tersebut (Sulistyoningsih, 2006). Menurut Syafaroedin Sabar (1989) dalam Permono (2000) suatu perusahaan dapat dikatakan efisien apabila :a. Mempergunakan jumlah unit

input yang lebih sedikit diban-dingkan jumlah unit input yang dipergunakan oleh perusahaan lain dengan menghasilkan jumlah outputyang sama,

b. Menggunakan jumlah menurut unit input yang sama, tetapi dapat menghasilkan jumlah outputyang lebih besar.

Efisiensi dalam dunia perbankan salah satunya yaitu efisiensi biaya. Menurut Berger (1993) dalam Kuncoro (2002), jika terjadi perubahan struktur keuangan yang cepat maka penting mengidentifikasikan efisiensi biaya dan pendapatanbank yang efisien diharapkan akan mendapatkan keuntungan yang optimal, dana pinjaman yang lebih baik dan kualitas servis yang lebih baik pada nasabah.

B. Penelitian TerdahuluPeneliti Bontis (1998) dari

kanada melakukan penelitian dengan metode menggunakanKuesioner dan PLS dengan hasil HC berhubungan dengan SC dan CC; CC berhubungan dengan SC; CC dan SC berhubungan dengan kinerja industri.

Peneliti Bontis et al (2000) dari Malaysia melakukan penelitian dengan metode menggunakan kuesioner dan PLS dengan hasil HC berhubungan dengan SC dan CC; CC

Page 7: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

berhubungan dengan SC; SC berhubungan dengan kinerja industri.

Peneliti Chen et al. (2005) dari Taiwan melakukan penelitian dengan metode menggunakan VAIC, korelasi, dan regresi dengan hasil IC berpengaruh terhadap nilai pasar dan kinerja peru-sahaan; R&D berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Peneliti Firer dan Williams (2003) dari Afrika Selatan melakukan penelitian dengan metode menggu-nakan VAIC dan regresi linier dengan hasil VAIC berhubungan dengan kinerja perusahaan (ROA, ATO, MB).

Peneliti Riahi-Belkaoui (2003) dari USA melakukan penelitian dengan metode menggunakan Laporan tahunan dan regresi dengan hasil IC atau Intellectual Capital(diproksikan dengan RVATA) secara signifikan berhubungan dengan kinerja perusahaan multina-sional di USA.

Peneliti Tan et al. (2007) dari Singapore melakukan penelitian dengan metode menggunakan VAIC, dan PLS dengan hasil IC berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, baik masa kini maupun masa mendatang; rata-rata pertumbuhan IC (Intellectual Capital) berhubungan positif dengan kinerja perusahaan di masa mendatang; kontribusi IC (Intellectual Capital) terhadap kinerja perusahaan berbeda berdasarkan jenis industrinya.

Peneliti Ulum (2008) meneliti kinerja modal intelektual sektor perbankan di Indonesia selama tiga tahun yaitu pada tahun 2004, 2005, 2006. Penelitian Ulum ini hanya meneliti peringkat bank berdasarkan BPI (Business Performance

Indicator), tanpa mengkaitkannya dengan kinerja keuangan maupun kinerja pasar perusahaan. VAIC dapat juga dianggap sebagai BPI.

Peneliti Yusup (2009) dari Jakarta Universitas Guna Darma mela-kukan penelitian dengan metode Tobin’s Q dengan hasil modal intelek-tual berpengaruh terhadap nilai market performance perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

Penelitian saya ini mengacu pada penelitian ulum (2008) tentang kinerja modal intelektual sektor perbankan di Indonesia selama tiga tahun yaitu pada tahun 2004, 2005, 2006. Penelitian Ulum ini hanya meneliti peringkat bank berdasarkan BPI (Business Performance Indicator), tanpa mengkaitkannya dengan kinerja keuangan maupun kinerja pasar perusahaan. VAIC dapat juga dianggap sebagai BPI.

Persamaan penelitian IC atau intellectual capital dalam penelitian saya dengan ulum adalah dengan persamaan penggunaan menggunakan rumus model pulic atau VAIC atau Value Added Intellectual Capital (dengan menggunakan HC atau Human Capital, SE atau Structural capital, CE atau Capital Employed dan VA atau Value added).

Perbedaan dalam penelitian ini dengan ulum adalah perbedaan tahun dalam penelitian dan variabel yang digunakan berbeda dengan ulum karena ulum hanya meneliti peringkat bank berdasarkan BPI (Business Performance Indicator), tanpa mengkaitkannya dengan kinerja keuangan maupun kinerja pasar perusahaan. VAIC dapat juga dianggap sebagai BPI atau Business

Page 8: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

Performance Indicator) dan menggu-nakan laporan keuangan dari tahun 2004 sampai dengan 2006, sedangkan saya meneliti IC atau intellectual capital perusahaan perbankan dengan meng-gunakan kinerja keuangan dengan menggunakan ROA atau return on

asset dan menggunakan laporan Keuangan perusahaan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.

C. Kerangka PemikiranUntuk memberikan gambaran

yang jelas dalam penelitian ini diberikan kerangka pemikiran sebagai berikut ini :

Variabel independen

Gambar 1. Kerangka PemikiranSumber : Astuti (2005)

Keterangan := Pengaruh Parsial (masing-masing)= Pengaruh Simultan (bersama-sama)

D. HipotesisHipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah :Ha1: Ada pengaruh yang signifikan

Human Capital Efficiency(HCE) terhadap Return on Asset (ROA)

Ha2: Ada pengaruh yang signifikan Structural Capital Efficiency (SCE) terhadap Return on Asset (ROA)

Ha3: Ada pengaruh yang signifikan Capital Employed Efficiency(CEE) terhadap Return on Asset (ROA)

Ha4 : Ada pengaruh yang signifikan secara simultan Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), Capital Employed Efficiency (CEE) atau VAIC (Value added Intellectual

Capital-Gabungan dari HCE,SCE, CEE) terhadap Return on Asset (ROA).

METODE PENELITIANA. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Bursa efek Indonesia dengan obyek penelitian perusahaan perbankan.

B. Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sektor perbankan pada umumnya menawarkan bidang penelitian intellectual capital yang ideal. Di samping itu sektor perbankan meru-pakan sektor bisnis yang bersifat “intellectually intensive” (Kamath, 2007) dan juga

HCE (X1)

SCE (X2)

CEE (X3)ROA (Y)

Variabel

Page 9: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

termasuk sektor jasa, di mana layanan pelanggan sangat bergantung pada intelek/akal/kecerdasan modal manusia.

Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan selama tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2007, 2008 dan 2009 yang merupakan data terbaru perusahaan yang dapat mem-berikan gambaran terkini tentang kinerja keuangan perusahaan.

Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive samplingyaitu pemilihan sampel tidak acak yang infor-masinya diperoleh dengan pertim-bangan atau kriteria tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Kriteria tersebut yaitu perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2007, 2008 dan 2009 yang telah dipublikasikan. Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh jumlah sampel untuk tahun 2007- 2009 yang selanjutnya akan digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 26 sampel yang terdiri dari 16 bank komersial atau bank umum untuk bank domestik dan 10 bank asing yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).

C. Jenis dan Sumber Data1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni data yang berupa angka-angka.

2. Sumber DataSumber data dalam pene-

litian ini adalah data sekunder. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah daftar

perusahaan perbankan yang masuk di bursa efek Indonesia tahun 2007 sampai dengan 2009. Nilai HCE atau Human Capital Efficiency, SCE atau Structural Capital Efficiency, dan CEE atau Capital Employed Efficiency serta Return on Asset (ROA) dari Perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2007 sampai dengan 2009, data ini diperoleh dari pojok bursa efek Indonesia (BEI) 2010.

D. Definisi Operasional Variabel1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah modal intelek-tual (Intellectual Capital). Modal intelektual adalah informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk mencip-takan nilai (Williams, 2001 dalam Purnomosidhi 2006). Saat ini upaya memberikan penilaian terhadap modal intelektual merupakan hal yang penting.

Pulic (1998) mengusulkan Koefisien Nilai Tambah Intelektual (Value Added Intellectual Coeffisient/VAIC)untuk menye-diakan informasi tentang efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud dan tidak berwujud dalam peru-sahaan. VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) adalah sebuah prosedur analitis yang dirancang untuk memungkinkan manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain yang terkait untuk secara efektif memo-nitor dan mengevaluasi efisiensi nilai tambah dengan total sumber daya perusahaan

Page 10: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

dan masing-masing komponen sumber daya utama.

Nilai tambah atau Value Added (VA) adalah perbedaan antara Total pendapatan (OUT) dan beban usaha (IN). Rumus untuk menghitung VA atau Value Added yaitu:VA = OUT – INOUT = Total pendapatanIN = Beban usaha kecuali

gaji dan tunjangan karyawanMetode VAIC (Value

Added Intellectual Coefficient) mengukur efisiensi tiga jenis input perusa-haan: modal manusia, modal struktural serta modal fisik dan finansial, yaitu:a. Modal manusia (Human

Capital/HC) mengacu pada nilai kolektif dari modal intelektual perusahaan yaitu kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan (Pulic, 1998; Firer dan Williams, 2003), diukur dengan Human Capital Efficiency (HCE) yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal manusia. Rumus untuk menghitung HCE yaitu:HCE = VA : HCHC = Gaji dan tunjangan

karyawanb. Modal struktural (Structural

Capital/SC) dapat didefinisikan sebagai competitive intelligence, formula, sistem informasi, hak paten, kebijakan, proses, dan sebagainya, hasil dari produk atau sistem peru-sahaan yang telah diciptakan dari waktu ke waktu (Pulic,

1998; Firer dan Williams, 2003), diukur dengan Structural Capital Efficiency(SCE) yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal struktural. Rumus untuk menghitung SCE yaitu:

SCE = SC : VASC = VA – HC

c. Modal yang digunakan (Capital Employed/CE) didefinisikan sebagai total modal yang dimanfaatkan dalam aset tetap dan lancar suatu perusahaan (Pulic, 1998; Firer dan Williams, 2003), diukur dengan Capital Efficiency Employed (CEE) yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal yang digunakan. Rumus untuk menghitung CEE yaitu:

CEE = VA : CECE = nilai buku aktiva

bersihSehingga nilai VAIC dapat

diperoleh dengan menjumlahkan ketiga komponennya yaitu HCE, SCE dan CEE. Rumus untuk menghitung VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) yaitu:VAIC = HCE + SCE + CEE1) HCE atau Human Capital

Efficiency (X1) merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal manusia. mengacu pada nilai kolektif dari modal intelektual perusahaan yaitu kompetensi, pengetahuan,dan keterampilan.

Page 11: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

2) SCE atau Structural Capital Efficiency (X2) merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal struk-tural. Mengacu pada compete-tive intelligence, formula, sistem informasi, hak paten, kebijakan, proses, dan seba-gainya, hasil dari produk atau sistem perusahaan yang telah diciptakan dari waktu ke waktu.

3) CEE atau Capital Efficiency Employed (X3) merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal yang digunakan. Mengacu pada total modal yang dimanfaatkan dalam aset tetap dan lancar suatu perusahaan.

2. Variabel DependenVariabel dependen dalam

penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan. Variabel kinerja keuangan, yang mencer-minkan efisiensi perusahaan ter-hadap total aktiva didefinisikan sebagai berikut:

Return on asset (ROA) merupakan salah satu rasio profita-bilitas yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungandengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA (Return on asset) merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset (Chen et al., 2005). Rumus untuk menghitung ROA yaitu:ROA = Total Pendapatan : Total

AsetROA atau Return on Asset

(Y) merupakan salah satu rasio

profitabilitas yang mengukur efek-tivitas perusahaan dalam mengha-silkan keuntungan dengan meman-faatkan aktiva yang dimilikinya. ROA atau Return on Asset merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset.

E. Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi. Ini dilakukan dengan mengumpulkan, mencatat dan menghitung data-data yang berhu-bungan dengan penelitian.

F. Metode Analisis DataPenelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif. Secara umum, pendekatan kuantitatif lebih fokus pada tujuan untuk generalisasi, dengan mela-kukan pengujian statistik dan steril dari pengaruh subjektif peneliti (Sekaran,1992). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS. Dalam penelitian ini akan diana-lisis mengenai pengaruh intellectual capital (yang diukur dengan VAIC atau Value Added Intellectual Coefficient), ketiga komponen utama (HCE, SCE, CEE) terhadap kinerja keuangan perusahaan (yang diukur dengan ROA atau Return on asset)

Beberapa langkah yang dila-kukan dalam analisis tersebut masing-masing akan dijelaskan di bawah ini.a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif membe-rikan gambaran atau

Page 12: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar deviasi (Ghozali, 2006). Gambaran data tersebut mengha-silkan informasi yang jelas sehingga data tersebut mudah dipahami. Dalam penelitian ini, dengan melihat gambaran dari data-data yang ada, maka akan diperoleh informasi yang jelas mengenai pengaruh modal intelektual ter-hadap kinerja keuangan peru-sahaan.

b. Uji Asumsi KlasikDengan menggunakan

metode Original Least Square(OLS) dalam menghitung persamaan regresi, maka dalam analisis regresi tersebut ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi agar persamaan regresi tersebut valid untuk digunakan dalam penelitian. Asumsi asumsi tersebut disebut dengan asumsi klasik.1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk mengetahui bahwa data tersebut terdis-tribusi secara normal atau tidak yaitu dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S), dengan pengu-jian ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribu-sinnormal atau tidak. Apabila sesuai dengan kriteria : Asym.sig (2-Tailed) > kriteria signifikansi (p-value) 0,05 ,

maka data tersebut berdistri-busi normal dan sebaliknya.

2) Uji MultikolinieritasUji Multikolonieritas

ber-tujuan untuk menguji suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara untuk mengetahui terjadi multikolonieritas atau tidak yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF>10 (Ghozali, 2006).

3) Uji AutokorelasiUji autokorelasi

bertujuan untuk menguji sesuatu dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan peng-ganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau periode sebe-lumnya. Cara untuk mengetahui terjadi autokorelasi atau tidak yaitu dengan menggunakan Run Test. Run test digunakan untuk melihat data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis). Tidak terjadi auto-korelasi yaitu apabila proba-bilitas signifikan lebih besar dari α = 0,05 (Ghozali, 2006).

4) Uji HeteroskedastisitasUji heteroskedastisitas

bertujuan untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

Page 13: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

pengamatan yang lain. Cara untuk menge-tahui apakahterjadi heteros-kedastisitas atau tidak yaitu dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2006).

c. Uji Hipotesa1) Analisa regresi linier

bergandaAnalisa regresi yang

digu-nakan dalam penelitian ini yaitu Analisa regresi linier berganda yang meneliti hubungan antara VAIC, ketiga komponen intellectual capital (HCE, SCE, CEE) dengan ROA atau Return on asset . Model regresi linier berganda tersebut adalah sebagai berikut:Y = α +β1X1+ β2X2+ β3X3+

Dimana:Y = Return On Assetα = Nilai konstanta

β1,β2,β3 = Koefisien regresi XX1 = HCE (Human capital Efficienc)X2 = SCE (Structural Capital Efficiency)X3 = CEE (Capital Efficiency

Employed) = Error (Djarwanto PS dan Subagyo, 2000; 281)

2) Uji tUji t untuk menguji

tingkat signifikansi pengaruh masing-masing atau secara parsial variabel bebas Human Capital Efficiency (HCE) atau X1 ; Structural Capital Efficiency (SCE) atau X2 ; Capital Employed Efficiency(CEE) atau X3 terhadap Variabel terikat Return on Asset (ROA). Langkah-langkah uji t sebagai berikut :a) Menentukan Komposisi

hipotesisHo : βi = 0, tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Ha : βi ≠ 0, ada pengaruh variabel bebas terhadap varialel terikat.

b) Menentukan level of significance α =0,05

c) Menentukan Kriteria :

Ho diterima jika –t hitung > -t tabel dan t hitung < t tabel

Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel dan t hitung > t tabel

d) Mencari t hitung

Daerah terimaDaerah tolak Daerah tolak

-t (α/2; n-1-k) t (α/2; n-1-k)

Page 14: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

thitung = Sb

-b

Dimana: b = Koefisien regresi = BetaSb = Standar error

(Djarwanto PS dan Subagyo, 2000 : 307)Apabila t hitung mempunyai signifikansin < 0,05 maka Hipotesis

diterima artinya hipotesis terbukti, apabila t hitung mempunyai nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak artinya hipotesis tidak terbukti.

3) Uji FUji F untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh bersama-sama

variabel terhadap variabel terikat. Langkah-langkah pengujian uji F sebagai berikut :a.) Menentukan Komposisi hipotesis

Ho : β1 = β2 = β3 = 0, tidak ada pengaruh bersama-sama variabel bebas [ Human Capital Efficiency (HCE) ; Structural Capital Efficiency (SCE) ; Capital Employed Efficiency (CEE) ] terhadap variabel terikat [Return on Asset (ROA)].

Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0, ada pengaruh bersama-sama variabel bebas[ Human Capital Efficiency (HCE) ; Structural Capital Efficiency (SCE) ; Capital Employed Efficiency (CEE) ] terhadap variabel terikat [Return on Asset (ROA)].

b.) Menentukan level of signifikan α = 0,05c.) Menentukan Kriteria :

Ho diterima jika F hitung < F tabel

Ho ditolak jika F hitung > F tabel

d.) Mencari F hitung :Keterangan :

F =

knR

k

/1

1/R2

2

Keterangan :R2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah sampelk = Treatment (Djarwanto PS dan Subagyo,2000 : 283)

Apabila F hitung

mempunyai nilai signifikansi < 0,05 maka

Daerah terima Ho

Daerah tolak Ho

Fα ; k-1 ; k(n-1)

Page 15: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

Hipotesis diterima artinya hipotesis terbukti, apabila F hitung

mempunyai nilai signifikansi > 0,05 maka Hipotesis ditolak artinya hipotesis tidak terbukti.

4) Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi

(R2) adalah untuk mengetahui derajat pengaruh dalam benuk persentase variabel bebas (HCE atau Human Capital Efficiency, SCE atau Structural Capital Efficiency, dan CEE atau Capital Employed Efficiency) terhadap variabel terikat Return on Asset (ROA) digunakan rumus Analisis Determinasin (R2).

2

222

yi

ixR

(Djarwanto PS dan Subagyo, 2000 : 350)

Dimana :R2 = Koefisien determinasiβ = Beta∑ xi2= Jumlah kuadrat nilai X∑ yi= Jumlah kuadrat nilai Y

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Data

Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan telah menerbitkan laporan keuangan selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2007, 2008 dan 2009 yang telah dipubli- kasikan yaitu sebanyak 26 perusahaan yang terdiri dari 16 bank domestik dan 10 bank asing. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 26 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 hingga 2009. Dengan menggunakan metode

penggabungan data maka dalam hal ini diperoleh sebanyak 26 x 3 = 78 data pengamatan. Daftar sampel perusahaan

perbankan tersebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1Penentuan jumlah Sampel

Jumlah seluruh perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2007, 2008 dan 2009

78

Jumlah sampel penelitian yang digunakan 78

Sumber: Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI), 2011

Tabel 2Sampel Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun

2007 sampai 2009No Nama Bank Kode Jenis Bank1. PT. Bank Agroniaga Tbk AGRO Bank Komersial/Bank Umum

Page 16: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

2. Bank Artha Graha Internasional INPC Bank Komersial/Bank Umum3. Bank Bukopin BBKP Bank Komersial/Bank Umum4. Bank Bumi Artha BNBA Bank Komersial/Bank Umum5. Bank Bumiputera Indonesia BABP Bank Asing6. Bank Capital Indonesia BACA Bank Komersial/Bank Umum7. Bank Central Asia BBCA Bank Asing8. Bank Danamon BDMN Bank Komersial/Bank Umum9. Bank Ekonomi Raharja BAEK Bank Asing10. Bank Himpunan Saudara 1906 SDRA Bank Komersial/Bank Umum11 Bank Internasional Indonesia BNII Bank Asing12. Bank Kesawan BKSW Bank Komersial/Bank Umum13. Bank Mandiri BMRI Bank Komersial/Bank Umum14. Bank Mayapada MAYA Bank Asing15. Bank Mega MEGA Bank Komersial/Bank Umum16. Bank Negara Indonesia BBNI Bank Komersial/Bank Umum17. Bank Niaga BNGA Bank Asing18. Bank NISP NISP Bank Asing19. Bank Nusantara Parahyangan BBNP Bank Asing20. Bank Pan Indonesia PNBN Bank Komersial/Bank Umum21. Bank Permata BNLI Bank Asing22. Bank Rakyat Indonesia BBRI Bank Komersial/Bank Umum23. Bank Swadesi BSWD Bank Asing24. Bank Tabungan Pensiunan Nasional BTPN Bank Komersial/Bank Umum25. Bank Victoria Internasional BVIC Bank Komersial/Bank Umum26. Bank Windu Kentjana Internasional MCOR Bank Komersial/Bank Umum

Sumber: Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI), 2011Seperti yang telah dinyatakan

sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal intelektual (Intellectual Capital) yang diukur dengan VAIC; dan ketiga komponen VAIC yaitu HCE atau Human Capital Efficiency, SCE atau Structural Capital Efficiency , CEE atau Capital Employed Efficiency; terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA atau Return on asset.B. Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS. Dalam penelitian ini akan dianalisis mengenai pengaruh intellectual capital (yang diukur dengan VAIC-Value Added Intellectual

Coefficient), ketiga komponen utama (HCE atau Human Capital Efficiency, SCE atau Structural Capital Efficiency, CEE atau Capital Employed Efficiency) terhadap kinerja keuangan perusahaan (yang diukur dengan ROA atau Return on asset).

Beberapa langkah yang dilakukan dalam analisis tersebut masing-masing akan dijelaskan di bawah ini :a. Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuraikan gambaran sebaran nilai dari masing-masing variabel. Selanjutnya deskripsi dari masing-masing variabel dijelaskan berikut ini :

Page 17: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

Tabel 3Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive StatisticsSumber: Data sekunder yang diolah, 2011

Tabel 3 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian. Salah satu ukuran modal intelektual yang diukur dengan VAIC yaitu Human Capital Efficiency (HCE). Berdasarkan tabel 2, nilai rata-rata HCE dari perusahaan sampel selama tahun 2007 hingga 2009 diperoleh sebesar 1,826. Hal ini berarti bahwa selisih antara penjualan/pendapatan (OUT) dan beban usaha kecuali gaji dan tunjangan karyawan (IN) ter-hadap gaji dan tunjangan karyawan (HC) yang cukup besar yaitu mencapai 1,826 kali. Hal ini mencerminkan bahwa perusahaan memiliki nilai tambah (Value Added) yang cukup besar dibandingkan dengan Human Capital (HC) nya. Nilai HCE terkecil adalah sebesar 0,45 dan nilai HCE tertinggi adalah 3,64.

Ukuran modal intelektual lain yaitu Structural Capital Efficiency (SCE). Nilai rata-rata SCE dari peru-sahaan sampel selama tahun 2007 hingga 2009 diperoleh sebesar 0,363. Hal ini berarti bahwa modal struktural yang dikeluarkan oleh perusahaan sampel masih relatif kecil yaitu sekitar 36,3%. Nilai SCE terkecil adalah sebesar -1,23 yang

menunjukkan beban yang lebih besar yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dan nilai SCE tertinggi adalah 0,73.

Ukuran modal intelektual lain yaitu Capital Employed Efficiency (CEE). Nilai rata-rata CEE dari peru-sahaan sampel selama tahun 2007 hingga 2009 diperoleh sebesar 0,227. Hal ini berarti menggambarkan bahwa nilai tambah perusahaan yang diha-silkan dengan modal yang digunakan oleh perusahaan mampu mencapai 0,227 kali. Nilai CEE terkecil adalah sebesar 0,01 dan nilai CEE tertinggi adalah 0,61.

Perbandingan HCE (1,826; st.dev = 0,722), SCE (0,363; st.dev = 0,293), dan CEE (0,227; st.dev = 0,114), menunjukkan bahwa selama tahun 2007-2009, sampel bank pada umumnya lebih efektif dalam meng-hasilkan nilai perusahaan dari modal manusia bukan dari modal struktural dan modal yang digunakan.

Ukuran kinerja keuangan perusahaan diukur dengan proksi yaitu Return on Asset (ROA). Nilai rata-rata dari perusahaan sampel penelitian selama tahun 2007–2009 diperoleh nilai rata-rata ROA sebesar 0,113 atau perusahaan

N Minimum Maximum Mean Std. DeviationHCE 76 ,45 3,64 1,8256 ,72242SCE 78 -1,23 ,73 ,3635 ,29302CEE 78 ,01 ,61 ,2273 ,11410ROA 78 ,07 ,20 ,1132 ,02630

Valid N (listwise) 76

Page 18: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

sampel mampu memperoleh laba hingga 11,32% dari nilai total aset peru-sahaan. Nilai ROA terkecil adalah sebesar 0,07 atau perolehan laba sebesar 7% dari total aset peru-sahaan, dan nilai ROA terbesar adalah sebesar 0,20 atau perolehan laba 20% dari total asetnya.

Berdasarkan hasil perhi-tungan pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa variabel independen yaitu HCE, SCE, dan CEE mempunyai nilai standar deviasi masing masing sebesar 0,722; 0,293; 0,114; lebih kecil dari nilai rata-ratanya yaitu masing-masing sebesar 1,826; 0,363; 0,227. Hasil tersebut menunjukkan hasil yang baik, karena standar deviasi yang mencerminkan penyimpangan dari

data tersebut lebih kecil daripada nilai rata-ratanya.

b. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji kolmogorov-smirnov digunakan untuk mengetahui distribusi normal atau tidak. Hasil uji kolmogorov-smirnov berda-sarkan output SPSS yang disajikan dalam lampiran terlihat bahwa nilai probabilitas atau tingkat signifikansi (p-value) variabel menunjukkan angka lebih dari 0,05 yang berarti variabel berdistribusi secara normal. Tabel berikut menunjukkan hasil uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov yaitu sebagai berikut :

Tabel 4Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestUnstandardized Residual

N 76Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000

Std. Deviation ,01987809Most Extreme Differences Absolute ,097

Positive ,097Negative -,063

Kolmogorov-Smirnov Z ,841Asymp. Sig. (2-tailed) ,479

a Test distribution is Normal.b Calculated from data.Sumber: Data sekunder yang diolah, 2011

Hasil uji normalitas diatas dapat diketahui bahwa bila Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,479 > kriteria signifikansi (p-value) 0,05 , ini membuktikan bahwa variabel tersebut berdistribusi normal sehingga dapat digunakan sebagai penelitian.

2. Uji MultikolinieritasMultikolinieritas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna atau pasti diantara beberapa variabel atau variabel independen dalam model. Uji multikolineritas untuk lebih

Page 19: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :Tabel 5

Hasil Uji Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF1 (Constant)

HCE ,299 3,347SCE ,269 3,715CEE ,826 1,211

a Dependent Variable: ROASumber: Data sekunder yang diolah, 2011

Berdasarkan hasil analisa data diatas dapat disimpulkan bahwa semua variabel tidak mem-punyai masalah dengan multikoli-nieritas karena nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multiko-linieritas VIF =1 Tolerance, jika VIF=10 Tolerance =1/10=0,1, semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. Hasil uji multiko-linieritas diatas menunjukkan bahwa semua variabel terbebas dari multikolinieritas.

3. Uji AutokorelasiUji Runs Test digunakan

untuk mengetahui distribusi normal atau tidak. Hasil uji runs test berdasarkan output SPSS yang disajikan dalam lampiran terlihat bahwa nilai probabilitas atau tingkat signifikansi (p-value) variabel tersebut menunjukkan angka lebih dari 0,05 yang berarti variabel berdistribusi secara normal. Tabel berikut menunjukkan hasil autokorelasi dengan uji runs test yaitu :

Tabel 6Runs Test

Unstandardized Residual

Test Value(a) -,00379Cases < Test Value 38Cases >= Test Value 38Total Cases 76Number of Runs 37Z -,462Asymp. Sig. (2-tailed) ,644

a MedianSumber: Data sekunder yang diolah, 2011

Hasil uji autokorelasi diatas dapat diketahui bahwa bila Asymp. Sig (2-tailed) sebesar

0,644 > kriteria signifikansi (p-value) 0,05 , ini membuktikan bahwa variabel tersebut

Page 20: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

Regression Standardized Predicted Value420-2

Regre

ssio

n S

tudentize

d R

esid

ual

4

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: ROA

berdistribusi normal sehingga dapat digunakan sebagai penelitian.

4. Uji HeteroskedatisitasPengujian heteroskedastisitas dila-kukan dengan menggunakan Scatterplot. Hasil pengujian pada

Lampiran sebagaimana juga pada tabel berikut ini menunjukkan bahwa dari hasil pengujian, menun-jukkan bahwa pola scatterplot dari regresi menyebar. Hal ini berarti bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskdastisitas.

Tabel 7

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2011

c. Uji Hipotesa1) Analisa regresi linier berganda

Tabel 8Hasil Analisis Regresi

Sumber:Data sekunder yang diolah, 2011

Hasil data sekunder ter-sebut diperoleh model regresi linier berganda sebagai berikut ini :Y = α +β1X1+ β2X2+ β3X3+

Y= 0,102 + (-0,232X1) + (-0,231X2) + 0,658 X3 +

Interpretasi dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut :

ModelUnstandardized coefficients Standardized

CoefficientsB Std. Error Beta

1 (Costant) ,102 ,009HCE -,009 ,006 -,232SCE -,021 ,015 -,231CEE ,152 ,022 ,658

Page 21: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

α = 0,102, menunjukan intellectual capital atau modal intelektual dari Human Capital Efficiencyatau HCE (X1),Structural Capital Efficiency atau SCE (X2), dan Capital Employed Efficiency atau CEE (X3) dianggap konstan maka Return on Asset atau ROA (Y) mempunyai nilai positif.

β1 = -0,232, menunjukan jika variabel intellectual capital atau modal intelektual dari Human Capital Efficiency atau HCE (X1) berpengaruh secara negatif artinya apabila HCE meningkat satu-satuan unit maka Return on Asset atau ROA (Y) akan turun sebesar 0,232 dengan asumsi variabel lain konstan.

β2 = -0,231, menunjukan variabel intellectual capital atau modal intelektual dari Structural Capital Efficiency atau SCE (X2) berpengaruh secara negatif artinya apabila SCE meningkat satu-satuan unit maka Return on Asset atau ROA (Y) akan turun sebesar 0,231 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

β3 = 0,658, menunjukan variabel intellectual

capital atau modal intelektual dari Capital Employed Efficiency atau CEE (X3) berpengaruh positif artinya apabila CEE meningkat satu-satuan unit maka Return on Asset atau ROA (Y) akan naik sebesar 0,658 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

Variabel yang paling dominan artinya yang paling besar mempen-garuhi ROA atau Return on Asset adalah variabel X3 (CEE atau Capital Employed Efficiency) karena nilai koefisien regresinya paling tinggi yaitu 0,658 artinya apabila CEE meningkat satu-satuan unit maka Return on Asset atau ROA (Y) akan naik sebesar 0,658 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

2) Uji tUji t ini digunakan untuk

mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas atau independen Human Capital Efficiency atau HCE, Structural Capital Efficiency atau SCE, dan Capital Employed Efficiency atau CEE) terhadap variabel terikat atau dependen (Return on Asset atau ROA) secara parsial. Hasil perhi-tungan dengan program SPSS adalah sebagai berikut :

Page 22: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

Tabel 9Hasil Analisis Uji t

Coefficients(a)

Model Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta1 (Constant) ,102 ,009 11,484 ,000

HCE -,009 ,006 -,232 -1,435 ,156

SCE -,021 ,015 -,231 -1,357 ,179CEE ,152 ,022 ,658 6,762 ,000

a Dependent Variable:ROASumber: Data sekunder yang diolah, 2011

Menentukan t tabel dengan α =0,05, n =78 dan k =1 diperoleh nilait tabel : n = 78; k =1; df = n-1-k =78-1-1 = 76

= t α/2 = t (0,025 : 76) = 1,9917 (lampiran titik persentase distribusi t)

Pengujian masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

a. Variabel HCE atau Human Capital EfficiencyNilai thitung dari hasil perhitungan model regresi pada variabel X1 (HCE atau Human Capital Efficiency) adalah sebesar -1,435 (lihat tabel 9) lebih kecil dari t tabel = 1,9917 (lampiran titik persentase distribusi t) atau t hitung = -1,435 < t tabel = 1,9917 dan dilihat dari nilai sig. =0,156 > 0,05, maka Ho diterima berarti HCE atau Human Capital Efficiency berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA atau Return on Asset.

b. Variabel SCE atau Structural Capital EfficiencyNilai thitung dari hasil perhitungan model regresi pada variabel X2 (SCE atau Structural Capital Efficiency) adalah sebesar -1,357 (lihat tabel 9) lebih kecil dari t tabel = 1,9917 (lampiran titik persentase distribusi t) atau t hitung = -1,357 < t tabel = 1,9917 dan dilihat dari nilai sig. =0,179 > 0,05, maka Ho diterima berarti SCE atau Structural Capital

Efficiency berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA atau Return on Asset.

c. Variabel CEE atau Capital Employed EfficiencyNilai thitung dari hasil perhitungan model regresi pada variabel X3 (CEE atau Capital Employed Efficiency) adalah sebesar 6,762 (lihat tabel 9) lebih besar dari t tabel = 1,9917 (lampiran titik persentase distribusi t) atau t hitung = 6,762 > t tabel = 1,9917 dan dilihat dari nilai sig. =0,000 < 0,05, maka Ho ditolak berarti CEE atau Capital Employed Efficiency berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA atau Return on Asset.3) Uji F

Uji F dilakukan untuk membuktikan atau mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel bebas atau independen intellectual capital atau modal intelektual (Human Capital Efficiency atau HCE, Structural Capital Efficiency atau SCE, dan Capital Employed Efficiency atau CEE) mempunyai pengaruh yang

Page 23: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

signifikan terhadap variabel terikat atau dependen (Return on Asset atau ROA). F tabel

ditentukan dengan α =5% atau 0,05 dan n = 78 hasilnya sebagai berikut :F dari tabel = F α (k) ; (n-1-k) ;

0,05 (3) (78-1-3) = 74

= F (0,05 ; 3 ; 74) = 2,73 (lampiran titik distribusi F)

Hasil perhitungan menggu-nakan SPSS tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 10Hasil Analisis Uji F

ANOVA(b)

Model

Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regression ,023 3 ,008 18,586 ,000(a)

Residual ,030 72 ,000

Total ,053 75

a Predictors: (Constant), CEE, HCE, SCEb Dependent Variable: ROASumber: Data sekunder yang diolah, 2011

Analisa hasil perhitungan diatas menujukkan bahwa hasil nilai Fhitung sebesar 18,586 (lihat tabel 10) sedangkan Ftabel

Mempu-nyai nilai sebesar 2,73 ( lampiran titik distribusi F ), karena Fhitung

Lebih besar dari F tabel (18,586 > 2,73), atau dilihat dari nilai sig. = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa intellectual capital atau modal intelektual (HCE atauHuman Capital Efficiency, SCE atau Structural Capital Efficiency, dan CEE atau Capital Employed Efficiency) berpengaruh signifikan secara

bersama-sama terhadap ROA atau Return on Asset.

4) Koefisien Determinasi (R2)Koefisien determinasi

adalah untuk mengetahui derajat pengaruh dalam bentuk persen-tase dari variabel bebas atau independen (Human Capital Efficiency atau HCE, Structural Capital Efficiencyatau SCE, dan Capital Employed Efficiency atau CEE) terhadap variabel terikat atau dependen (Return on Asset atau ROA).

Hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) yang telah diolah dengan program SPSS sebagai berikut :

Tabel 11Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary(b)

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate1 ,661(a) ,436 ,413 ,02029

Page 24: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

a Predictors: (Constant), CEE, HCE, SCEb Dependent Variable: ROASumber: Data sekunder yang diolah, 2011

Hasil perhitungan SPSS uji R2 diatas menunjukkan bahwa nilai adjusted R Square sebesar 0,413, ini dapat diartikan bahwa kinerja keuangan perusahaan atau ROA (Return on Asset) adalah sebesar 41,3% ditentukan oleh intellectual capital atau modal intelektual (Human Capital Efficiency atau HCE, Structural Capital Efficiency atau SCE, dan Capital Employed Efficiency atau CEE) sedangkan sisanya sebesar 58,7 (100% - 41,3%) dipengaruhi oleh variabel lainnya.

PENUTUPA. Kesimpulan

Sesuai dengan hasil pengujian yang dilakukan. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1. Analisa regresi linier berganda

mendapatkan persamaan regresi berikut ini Y = 0,102 - 0,232 X1 – 0,231 X2 + 0,658 X3 + masing-masing variabel intellect tual capital atau modal intelektual (Human Capital Efficiency atau HCE, Structural Capital Efficiency atau SCE, dan Capital Employed Efficiency atau CEE) berpengaruh negatif kecuali CEE atau Capital Employed Efficiency berpe-ngaruh positif terhadap ROA atau Return on Asset. Variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah X3 (CEE atau Capital Employed Efficiency) karena nilai koefisien regresinya paling tinggi yaitu 0,658 artinya apabila CEE meningkat satu-satuan unit maka Return on Asset atau ROA (Y) akan naik sebesar 0,658 dengan

asumsi variabel lain dianggap konstan.

2. Hasil uji t test diperoleh kesimpulana. HCE atau Human Capital Efficiency

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA atau Return on Asset.

b. SCE atau Structural Capital Efficiency berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA atau Return on Asset.

c. CEE atau Capital Employed Efficiency berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA atau Return on Asset.

3. Hasil uji F diperoleh Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak sehingga dapat disim-pulkan bahwa intellectual capital atau modal intelektual (Human Capital Efficiency atau HCE, Structural Capital Efficiency atau SCE, dan Capital Employed Efficiency atau CEE) berpe-ngaruh signifikan secara bersama-sama terhadap ROA atau Return on Asset.

4. Koefisien Determinasi (R2) diketahui nilai adjusted R Square sebesar 0,413, ini dapat diartikan bahwa kinerja keuangan perusahaan atau ROA(Return on Asset) adalah sebesar 41,3% ditentukan oleh intellectual capital atau modal intelek-tual (Human Capital Efficiency atau HCE, Structural Capital Efficiency atau SCE, dan Capital Employed Efficiency atau CEE) sedangkan sisanya sebesar 58,7( 100% - 41,3% ) dipengaruhi oleh variabel lainnya.

B. Keterbatasan PenelitianPenelitian ini memiliki

keterbatasan yang dapat digunakan

Page 25: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

sebagai pedoman penyusunan skripsi di masa yang akan mendatang :1. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini hanya terbatas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2007 sampai 2009 (tiga tahun), sehingga generalisasi ini hanya terbatas pada Perusahaan yang ada, hal ini membuat generalisasi hasil temuan dan rekomendasi penelitian ini kurang dapat dilakukan untuk obyek penelitian di luar perusahaan yang diteliti.

2. Variabel dalam penelitian ini hanya terbatas pada tiga variabel yang diteliti sehingga apabila dalam penelitian selan-jutnya ada penambahan variabel kemungkinan akan membuat variasi hasil pengamatan yang bisa saling melengkapi.

C. SaranPenelitian diatas telah diambil kesim-pulan, untuk melengkapinya maka pene-liti akan memberikan saran guna per-baikan penelitian serupa di masa yang akan datang maupun untuk perusahaan perbankan. Adapun saran tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan sampel yang lebih besar dengan mengambil sampel lebih dari tiga tahun dan dapat meneliti pada sampel seluruh perbankan di Indonesia sehingga dapat dievaluasi kinerja modal intelek-tual secara keseluruhan.

2. Menambah variabel kinerja keuangan perusahaan dilihat dari sisi lain untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasi usahanya yang murni dan laba bersih ditinjau dari pendapatan

operasinya sehingga dapat diketahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Partiwi Dwi. 2005. “Hubungan Intellectual Capital dan Business Performance”. Tesis. Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. Semarang.

Bontis, N. 1998. “Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models”. Management Decision, Vol. 36 No. 2, pp. 63-76.

Bontis, N., Keow, W.C.C., Richardson, S. 2000. “Intellectual capital and business performance in Malaysian industries”. Journal ofIntellectual Capital Vol. 1 No. 1. pp. 85-100.

Chen et al. 2005. An empirical investigation of the relationship between intellectual capital and firm's market value and financial performance. Journal of Intellectual Capital, Vol. 6, Issue 2.

Djarwanto PS dan Subagyo Pangestu. 2000. Statistik Induktif. Edisi 4. BPFE : UGM Yogyakarta.

Firer, S. and Williams, S.M. 2003. “Intellectual capital and traditional measures of corporate performance”. Journal of Intellectual Capital Vol. 4 No. 3. pp. 348-360.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standart Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta.

Page 26: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnisuntuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. BPFE: Yogyakarta.

Iswardono, S Permono. 2000. Analisis Efisiensi Industri Perbankan di Indonesia (Studi Kasus Bank-bank Devisa di Indonesia tahun 1991-1996), Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vo1.15, No.1, 1-3

Ivada, Elvia. 2004. “Persepsi Akuntan atas Pengakuan dan Pelaporan Intelectual Capital”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3 NO. 2: 153-166

Kamath, G.B. 2007. “The intellectual capital performance of Indian banking sector”. Journal of Intellectual Capital Vol. 8 No. 1. pp. 96-123.

Kuncoro. 2002. Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.Erlangga : Jakarta.

Partiwi, Dwi Astuti dan Sabeni, Arifin. 15-16 September 2005. Hubungan Intellec tual Capital dan Business Perfor mance dengan Diamond Specifica tion: Sebuah Perspektif Akuntansi. SNA VIII Solo.

Porter, Michael E. 1993. Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul.Erlangga : Jakarta.

Prawirosentono, S. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan, Edisi Pertama. BPFE UGM : Yogyakarta.

Pulic, A. 1998. Measuring the performance of intellectual potential in knowledge economy. available at: www.vaic-on.net.

Pulic dan Bornemann, M. and Leitner, K.H. 1999. “Measuring and reporting intellectual capital: the case of a research technology organisation”, Singapore

Management Review, Vol. 24 No.3, pp. 7-19.

Pulic. 2000. “VAIC - An Accounting Tool for IC Management,”. International Journal of Technology Management, 20(5).

Riahi, Belkaoui. 2003. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja perusahaan multinasional USA. Amerika.

Purnomo, Yogo. 1998. Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham (Studi Kasus 5 Rasio Keuangan 30 Emiten di BEJ Pengamatan 1992-1996 ). Usahawan,No 12 Tahun XXVII.

Purnomosidhi, Bambang. Januari 2006. Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada Perusahaan Publik di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 9, No. 1, Hal. 1-20.

Sawarjuwono, T., dan A. P. Kadir. 2003. ”Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan”, Jurnal Akuntansi dan KeuanganVol.5, No.1, Mei: 35-57.

Sekaran, U. 1992. “Research methods for business, a skill building approach” 4th ed. John Wiley & Sons, Inc. NY.

Sihasale, Hermina. 2001. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Stewart, T.A. 1997. Intellectual Capital: The Wealth of New Organisations, Nicholas Brealey Publishing, London.

Sulistyoningsih, Maisyaroh. 2006. Analisis Efisiensi Biaya Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Page 27: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP … kinerja keuangan perusahaan ... pengelolaan modal intelektual. b. Bagi instansi ... manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

Menggunakan X-Efisiensi. Fakultas Ekonomi Unes Semarang. (Dipublikasikan).

Tan et al. 2007. Intellectual capital and financial returns of companies. Journal of Intellectual Capital Vol. 8 No. 1, 2007 pp. 76-95

Tjiptohadi dan Augustine. 2003. Sustainable Competitive Advantage: Sebuah Eksplorasi Model Konseptual. BP Undip : Semarang.

Ulum, Ihyaul. 2008. Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, November, halaman 77-84.

Ulum, Ihyaul. 2009. Intellectual Capital : Konsep dan Kajian Empiris. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Vandy, Nendra Agatya. 2008. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Empiris Pada Bank Go Public di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2005). Fakultas Ekonomi Akuntansi UMSurakarta. (Dipublikasikan).

Yusup. 2009. Modal Intelektual dan Market Performance Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Gunadarma MagisterManajemen Perbankan : Jkt