PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

30
1 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011 Oleh: DWI RAHMALIA NPM : 0811031028 TELP : 085269897778 E-mail : [email protected] Pembimbing I : Susi Sarumpaet, S.E., Akt, M.B.A., Ph.D Pembimbing II : Pigo Nauli, S.E., M.Sc. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh intellectual capital (yang diukur menggunakan metode VAIC TM ), modal fisik, dan modal finansial terhadap kinerja perusahaan (dengan proksi PER dan PBV). Penelitian ini menggunakan Partial Least Square sebagai alat analisis. Perusahaan yang menjadi obyek pengamatan adalah perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011. Dari hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan yaitu intellectual capital (yang diukur dengan VAIC TM ), modal fisik, dan modal finansial berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan Automotive and Allied Product selama tahun 2007- 2011. Kata Kunci : VAIC TM , Intellectual Capital, Modal Fisik, Modal Finansial, Kinerja Perusahaan, Partial Least Square.

Transcript of PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

Page 1: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

1

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011

Oleh:

DWI RAHMALIA

NPM : 0811031028

TELP : 085269897778

E-mail : [email protected]

Pembimbing I : Susi Sarumpaet, S.E., Akt, M.B.A., Ph.D

Pembimbing II : Pigo Nauli, S.E., M.Sc.

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh intellectual capital (yang

diukur menggunakan metode VAICTM

), modal fisik, dan modal finansial terhadap

kinerja perusahaan (dengan proksi PER dan PBV).

Penelitian ini menggunakan Partial Least Square sebagai alat analisis. Perusahaan

yang menjadi obyek pengamatan adalah perusahaan Automotive and Allied

Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011.

Dari hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan yaitu intellectual capital (yang

diukur dengan VAICTM

), modal fisik, dan modal finansial berpengaruh positif

terhadap kinerja perusahaan Automotive and Allied Product selama tahun 2007-

2011.

Kata Kunci : VAICTM

, Intellectual Capital, Modal Fisik, Modal Finansial, Kinerja

Perusahaan, Partial Least Square.

Page 2: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

2

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fenomena intellectual capital mulai berkembang di Indonesia terutama setelah

munculnya PSAK Nomor 19 tentang aktiva tidak berwujud. Menurut PSAK No.

19 aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan

tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan

atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk

tujuan administratif. Definisi tersebut mengandung penjelasan yaitu sumber daya

tidak berwujud disebutkan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, desain dan

implementasi sistem atau proses baru, lisensi, hak kekayaan intelektual,

pengetahuan mengenai pasar, dan merk dagang. Elemen intellectual capital yang

selanjutnya akan diuraikan belum diatur oleh PSAK, karena sifatnya yang tidak

berwujud atau tidak terlihat (IAI, 2002 dalam Ulum dkk, 2008).

Di Indonesia pengakuan intellectual capital dan pelaporannya dalam neraca

belum diperhatikan secara serius, sehingga elemen intellectual capital yang

sebenarnya mungkin dikuasai oleh suatu perusahaan tidak diakui dan tidak

dilaporkan sebagaimana mestinya. Implementasi intellectual capital merupakan

sesuatu yang masih baru, bukan saja di Indonesia tetapi di lingkungan bisnis

global. Pada umumnya kalangan bisnis masih belum menemukan jawaban yang

tepat mengenai nilai lebih apa yang dimiliki perusahaan. Stewart (1997) dalam

Kuryanto dan Syafruddin (2008) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di

Indonesia cenderung menggunakan praktik akuntansi tradisional (praktik

akuntansi yang berdasarkan sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan aktiva

Page 3: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

3

fisik lainnya) dalam menjalankan bisnisnya, sehingga produk yang dihasilkan

belum maksimal akan kandungan teknologinya. Praktik akuntansi tradisional

tidak mengungkapkan identifikasi dan pengukuran aktiva tidak berwujud pada

organisasi, khususnya organisasi berbasis pengetahuan. Aktiva tidak berwujud ini

seperti kompetensi staf, sistem komputer, dan hubungan dengan pelanggan tidak

memperoleh pengakuan dalam model keuangan tradisional.

Menurut Pulic (1998) dalam Ulum dkk. (2008), tujuan utama dalam ekonomi

yang berbasis pengetahuan adalah untuk menciptakan value added. Sedangkan

untuk dapat menciptakan value added dibutuhkan ukuran yang tepat tentang

physical capital (yaitu dana-dana keuangan) dan intellectual potential

(dipresentasikan oleh karyawan dengan segala potensi dan kemampuan yang

melekat kepada mereka). Lebih lanjut Pulic (1998) menyatakan bahwa intellectual

ability (yang kemudian disebut dengan VAICTM

) menunjukan bagaimana kedua

sumber daya tersebut (physical capital dan intellectual potential) telah secara

efisiensi dimanfaatkan oleh perusahaan.

Penelitian yang menghubungkan intellectual capital dengan kinerja perusahaan

belum menunjukan hasil yang konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Ulum

dkk. (2008), menunjukan bahwa secara statistik intellectual capital berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Firer dan Wiliams

(2003), Chen et al. (2005) dalam Ulum dkk. (2008), juga menunjukan hasil yang

sama bahwa intellectual capital mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan. Tetapi terdapat hasil yang berbeda dari penelitian Yuniasih dkk.

Page 4: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

4

(2010) yang menyatakan tidak ada pengaruh positif antara intellectual capital

dengan kinerja perusahaan.

Penelitian ini mereplikasi penelitian Ulum dkk. (2008). Perbedaannya terletak

pada variabel bebas, variabel terikat, dan sampel penelitian. Penelitian Ulum dkk.

(2008) variabel bebas diproksikan dengan VACA, VAHU, STVA, dan ROGIC.

Variabel terikat diproksikan dengan ROA, ATO, dan GR. Sampel penelitian

adalah sektor Perbankan. Sedangkan dalam penelitian ini, variabel bebas

diproksikan dengan VACA, VAHU, dan STVA. Variabel terikat diproksikan

dengan PER dan PBV. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor

Automotive and Allied Product, serta peneliti menambahkan variabel kontrol

yang diproksikan dengan modak fisik dan modal finansial agar mendapatkan

model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan

Automotive and Allied Product yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011”.

LANDASAN TEORI

A. Resources Based Theory (RBT)

Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan

bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak homogen, jasa produktif

yang tersedia berasal dari sumber daya perusahaan yang memberikan karakter

unik bagi tiap-tiap perusahaan. Pendekatan RBT menyatakan bahwa perusahaan

dapat mencapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan dan memperoleh

Page 5: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

5

keuntungan superior dengan memiliki atau mengendalikan aset-aset strategis baik

yang berwujud maupun yang tidak berwujud.

Empat kriteria sumber daya sebuah perusahaan mencapai keunggulan kompetitif

yang berkelanjutan, yaitu: (a) sumber daya menambah nilai positif bagi

perusahaan, (b) sumber daya bersifat unik atau langka diantara pesaing, (c)

sumber daya sukar ditiru, dan (d) sumber daya tidak dapat digantikan dengan

sumber lainnya oleh perusahaan pesaing.

B. Knowledge Based View (KBV)

Pandangan berbasis pengetahuan perusahaan/Knowledge Based View (KBV)

adalah ekstensi baru dari pandangan berbasis sumber daya perusahaan/ Resources

Based Theory (RBT) dari perusahaan dan memberikan teoritis yang kuat dalam

mendukung intellectual capital.

Pendekatan KBV membentuk dasar untuk membangun keterlibatan modal

manusia dalam kegiatan rutin perusahaan. Hal ini dicapai melalui peningkatan

keterlibatan karyawan dalam perumusan tujuan operasional dan jangka panjang

perusahaan. Pandangan berbasis pengetahuan, perusahaan mengembangkan

pengetahuan baru yang penting untuk keuntungan kompetitif dari kombinasi unik

yang ada pada pengetahuan (Fleming 2001, Nelson dan Winter 1982).

Dari penjelasan tersebut, menurut RBT dan KBV, intellectual capital memenuhi

kriteria-kriteria sebagai sumber daya yang unik untuk menciptakan value added.

Value added ini berupa adanya kinerja yang semakin baik di perusahaan

Page 6: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

6

C. Intellectual Capital

Penulis dapat menyimpulkan bahwa intellectual capital merupakan sumber daya

berupa pengetahuan yang tersedia pada perusahaan yang akan mendatangkan

keuntungan di masa depan pada perusahaan tersebut.

Sedangkan komponen-komponen intellectual capital itu sendiri antara lain:

a. Value Added Capital Employed (VACA) adalah indikator untuk VA yang

diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Pulic (1998)

mengasumsikan bahwa jika 1 unit dari CE (Capital Employed)

menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan yang lain,

maka berarti perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan CE-nya.

b. Value Added Human Capital (VAHU) merupakan pengetahuan, skill, dan

pengalaman yang dibawa pegawai ketika meninggalkan perusahaan

(Starovic dan Mar dalam Astuti, 2005) yang meliputi pengetahuan

individu suatu organisasi yang ada pada pegawainya (Bontis, Crossan dan

Hulland dalam Astuti, 2005) yang dihasilkan melalui kompetensi, sikap,

dan kecerdasan intelektual (Roos, Edvinson dan Dragonetti dalam Astuti,

2005). Value Added Human Capital (VAHU) menunjukan berapa banyak

VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja.

c. Structural Capital Value Added (STVA) adalah jumlah structural capital

yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan

indikasi bagaimana keberhasilan structural capital dalam penciptaan nilai

(Ulum, 2008). Structural capital (modal organisasi) merupakan

kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas

perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk

Page 7: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

7

menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara

keseluruhan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses

manufacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk

intellectual property yang dimiliki perusahaan (Sawarjuwono, 2003).

Metode VAICTM

ini dikembangkan oleh Ante Pulic pada tahun 1998 yang

didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset

berwujud dan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan. VAICTM

merupakan metode untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan.

Pendekatan ini relatif mudah dan memungkinkan untuk dilakukan karena

menggunakan akun-akun dalam laporan keuangan perusahaan.

Intellectual capital yang dimiliki tiap perusahaan diyakini memiliki perbedaan,

hal ini disebabkan oleh sektor industri yang mempunyai perbedaan di bidang

operasinya. Beberapa peneliti menggunakan beberapa standar yang ada untuk

melihat sektor-sektor idustri yang memiliki nilai intellectual capital yang tinggi.

Salah satu standar yang cukup dipercaya untuk membedakan nilai intellectual

capital (IC) yang dimiliki oleh perusahaan ialah klasifikasi Woodcock dan

Whiting. Standar ini membedakan perusahaan yang meiliki nilai intellectual

capital yang tinggi dan juga perusahaan dengan intellectual capital yang rendah.

Dalam penelitian ini, penulis memilih sektor Automotive and Allied Product

dikarenakan sektor tersebut merupakan sektor yang memiliki intellectual capital

paling tinggi menurut klasifikasi Woodcock dan Whiting (2009).

Page 8: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

8

D. Price to Earning Ratio (PER)

Robert Ang (1997) menyatakan bahwa price to earning ratio digunakan untuk

melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham suatu perusahaan terhadap

kinerja perusahaan tersebut. Semakin besar PER suatu saham maka saham

tersebut semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya.

PER akan meningkat seiring dengan kenaikan harga sahamnya, sehingga PER

yang tinggi juga menunjukkan bahwa harga saham cenderung tinggi dan return

saham tersebut akan semakin tinggi pula. Hal tersebut juga dapat terjadi karena

PER dapat menjadi petunjuk bagi indikator pertumbuhan laba (Cragg dan Malkiel

dalam Penman, 1996) dan mengindikasikan pertumbuhan laba di masa mendatang

(Penman, 1996).

E. Price to Book Value (PBV)

Robert Ang (1997) menyatakan bahwa price to book value digunakan untuk

mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini

menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan

terhadap jumlah modal yang diinvestasikan, semakin tinggi rasio tersebut maka

semakin berhasil perusahaan menciptakan return bagi pemegang saham

(Siddharta Utama dan Anto Yulianto, 1998).

Perusahaan yang berjalan dengan baik, rasio PBV-nya diatas 1, hal ini

menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin

besar rasio PBV maka semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para investor.

Dengan demikian semakin tinggi rasio PBV akan berdampak positif terhadap

Page 9: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

9

harga saham dari perusahaan yang bersangkutan, hal tersebut menunjukkan

kinerja perusahaan semakin baik dengan PBV yang semakin tinggi.

F. Desain Penelitian

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Intellectual Capital (IC) yang

diproksikan oleh VACA, VAHU, dan STVA. Sedangkan variabel dependen

dalam penelitian ini adalah variabel kinerja perusahaan yang difokuskan tentang

kinerja pasar yang diproksikan oleh rasio PER dan PBV.

Gambar 1 Kerangka Penelitian

Keterangan :

VAICTM

: Intellectual Capital

VACA : Value Added Capital Employed

VAHU : Value Added Human Capital

STVA : Structural Capital Value Added

KP : Kinerja Perusahaan

PER : Price to Earning Ratio

PBV : Price to Book Value

G. Pengembangan Hipotesis

Hasil penelitian Chen et.al (2005) menunjukkan bahwa investor cenderung akan

membayar lebih tinggi atas saham perusahaan yang memiliki sumber daya

intelektual yang lebih dibandingkan terhadap perusahaan dengan sumber daya

intelektual yang rendah. Harga yang dibayar oleh investor tersebut mencerminkan

nilai perusahaan. Market value terjadi karena masuknya konsep modal intelektual

Kinerja Perusahaan

(KP)

Intellectual Capital

(VAICTM) VACA

VAHU

STVA

PER

PBV

Page 10: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

10

yang merupakan faktor utama yang dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan

(Abidin dalam Ulum 2009).

Menurut pandangan knowledge-based view yaitu apabila perusahaan dapat

memanfaatkan intellectual capital untuk meningkatkan kinerja perusahaan, maka

nilai perusahaan akan meningkat. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para

investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya. Hal ini sesuai

dengan pandangan resource based theory, intellectual capital merupakan sumber

daya unik yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga

dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi semakin baik dan menciptakan

nilai bagi perusahaan.

Rasio PER dan PBV yang rendah menunjukan persepsi pasar bahwa perusahaan

hanya akan mengalami pertumbuhan yang rendah, sedangkan rasio PER dan PBV

yang tinggi menunjukkan persepsi pasar yang baik terhadap pendapatan yang

tinggi pada masa mendatang atau perusahaan memiliki potensi pertumbuhan yang

tinggi. Semakin tinggi intellectual capital (VAICTM

) maka nilai perusahan akan

meningkat dan membuat sahamnya akan banyak diminati oleh investor sehingga

permintaan akan saham perusahaan tersebut akan naik dan menyebabkan harga

saham menjadi naik. Oleh karena itu, intellectual capital diyakini memegang

peran penting dalam meningkatkan nilai perusahaan di mata pelaku pasar modal.

Semakin baik perusahaan dalam mengelola ketiga komponen intellectual capital,

yaitu Value Added Human Capital (VAHU), Value Added Capital Employed

(VACA) dan Structural Capital Value Added (STVA) menunjukkan semakin

baik perusahaan dalam menarik pasar untuk melihat prospek kemajuan

Page 11: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

11

perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian

sebagai berikut:

Hipotesis: Terdapat pengaruh positif Intellectual Capital (VAICTM

) terhadap

Kinerja Perusahaan (KP) sektor Automotive and Allied Product

di Indonesia.

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen dari penelitian ini adalah Intellectual Capital yang diukur

dengan menggunakan model Pulic VAIC™ (Value Added Intellectual

Coeffisient). Intellectual Capital yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kinerja intellectual capital yang diukur berdasarkan value added yang diciptakan

oleh capital employed (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital

(STVA). Kombinasi dari ketiga value added tersebut disimbolkan dengan nama

VAIC™ yang dikembangkan oleh Pulic (1998). Formulasi perhitungan VAIC™

adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Value Added

VA = OUT – IN

Sumber : Pulic (1998)

Keterangan:

Output (OUT) : Total penjualan dan pendapatan lain.

Input (IN) : Beban dan biaya-biaya (selain beban karyawan).

Value Added (VA) : Selisih antara Output dan Input

Page 12: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

12

2. Menghitung nilai VACA, VAHU, STVA

a. Value Added Capital Employed (VACA) : Rasio dari VA terhadap CE. Rasio

ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value

added organisasi. Nilai CE adalah sebesar nilai buku aset bersih.

VACA = VA/CE

Sumber : Pulic (1998)

Keterangan:

Capital Employed (CE) : Dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih)

b. Value Added Human Capital (VAHU) : Rasio dari VA terhadap HC. Rasio ini

menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam

HC terhadap value added organisasi. Nilai HC adalah sebesar beban gaji

karyawan.

VAHU = VA/HC

Sumber : Pulic (1998)

Keterangan:

Human Capital (HC ) : Beban karyawan.

c. Structural Capital Value Added (STVA) : Rasio dari SC terhadap VA. Rasio ini

mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan

merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. Nilai SC

merupakan selisih antara nilai VA dengan nilai HC.

STVA = SC/VA

Sumber : Pulic (1998)

d. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™): Mengindikasikan kemampuan

intelektual organisasi.

VAICTM

= VACA + VAHU +STVA

Sumber : Pulic (1998)

Page 13: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

13

2. Variabel Dependen

Variabel dependen penelitian ini adalah variabel kinerja perusahaan yang

diproksikan oleh rasio PER dan PBV.

a. Price to Earning Ratio (PER)

Price to earning ratio (PER) merupakan salah satu indikator yang digunakan

investor dalam menilai mahal tidaknya suatu saham. Rasio ini menggambarkan

tingkat pengembalian investasi, yaitu berapa lama (tahun) investasinya (sebesar

harga pasar suatu saham) dapat kembali. Secara teknis PER adalah hasil bagi

antara harga saham dan laba bersih per saham. Harga saham di pasar merupakan

harga yang berlaku. Sedangkan laba bersih merupakan laba bersih per saham

proyeksi tahun berjalan (A.Manurung,2004)

PER= Harga Per Lembar Saham Biasa

Laba Per Lembar Saham Biasa

b. Price to Book Value (PBV)

Rasio PBV merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku

ekuitas (Aggarwal et al., 1992 dan Wirawati, 2008).

PBV = Harga Per Lembar Saham Biasa

Nilai Buku per Lembar Saham Biasa

Nilai buku ekuitas yang digunakan adalah nilai buku per 31 Desember (t),

sedangkan harga saham penutupan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

harga saham penutupan pada tanggal publikasi laporan keuangan auditan di

website BEI. Penelitian ini tidak menggunakan harga saham tanggal 31 Desember

dikarenakan laporan keuangan auditan belum diterbitkan pada tanggal tersebut

Page 14: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

14

dan pasar belum mengetahui nilai buku ekuitas perusahaan sehingga harga pasar

tanggal tersebut tidak mencerminkan nilai buku ekuitas perusahaan.

3. Variabel Kontrol

a. Modal Fisik

Modal fisik adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan

terdapat dalam neraca sebelah debet. Modal fisik mengacu pada setiap aset

non-manusia yang dibuat oleh manusia dan kemudian digunakan dalam

produksi. Terdapat dua jenis modal fisik yaitu aset lancar dan aset tetap.

Modal fisik = Aset lancar + Aset tetap

b. Modal Finansial

Modal finansial yaitu sumber-sumber dari mana dana diperoleh. Modal

finansial mengacu pada dana yang diberikan oleh pemberi pinjaman

(investor) atau dana yang disetor oleh pemilik untuk membeli peralatan

modal riil untuk memproduksi barang / jasa.

Modal finansial = kewajiban lancar + kewajiban tidak lancar + ekuitas

B. Populasi dan Penentuan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Automotive and

Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 – 2011.

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah metoda purposive sampling.

Kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 15: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

15

1. Sampel adalah sektor Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI

yang mempublikasikan laporan keuangannya selama 5 tahun (2007-2011) dan

tidak delisting selama periode penelitian.

2. Perusahaan Automotive and Allied Product tidak memperoleh laba negatif

selama periode pengamatan. Laba negatif akan menyebabkan nilai modal

intelektual perusahaan menjadi negatif.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan merupakan data sekunder

yang diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan keuangan yang rutin

diterbitkan setiap tahunnya. Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui

penelusuran dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD), website

www.idx.co.id, Jakarta Stock Exchange (JSX).

D. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar deviasi (Ghozali,

2006). Dalam penelitian ini, dengan melihat gambaran dari data-data yang ada,

maka akan diperoleh informasi yang jelas mengenai pengaruh intellectual capital

terhadap kinerja perusahaan.

2. Partial Least Square (PLS)

Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang sangat baik karena

tidak mendasarkan pada berbagai asumsi, dapat digunakan untuk memprediksi

model dengan landasan teori yang lemah, dapat digunakan pada data yang

Page 16: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

16

mengalami “penyakit” asumsi klasik, dapat digunakan untuk ukuran sampel kecil

dan dapat digunakan untuk konstruk formatif dan reflektif (Jogiyanto, 2009).

Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri dari :

1. Outer model, yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan

indikatornya. Model persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

Untuk variabel laten VAICTM

Formatif:

1 = X1 X1 + X2 X2 + X3 X3 + 1

Untuk variabel laten Modal Fisik Formatif:

2 = X4 X4 + X5 X5 + 2

Untuk variabel laten Modal Finansial Formatif:

3 = X6 X6 + X7 X7 + X8 X8 + 3

Untuk variabel laten Kinerja Perusahan Formatif:

= Y1 Y1 + Y2 Y2 + 4

2. Inner model, yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten (structural

model). Model persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

= 1 1 + 2 2 + 3 3

X8

2

3

X8

X7

X6

X7

X5

X4

3

X3

X1

X2

X4

X5

2

1

1

X1

X2

X3

4

y1

y2

Y2

Y1

X6

Page 17: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

17

Gambar 2 Diagram Jalur Partial Least Square (PLS)

Keterangan:

- X1 = VACA

- X2 = VAHU

- X3 = STVA

- X1 = (lambda kecil), loading faktor indikator VACA

- X2 = (lambda kecil), loading faktor indikator VAHU

- X3 = (lambda kecil), loading faktor indikator STVA

- = (ksi) VAICTM

- X4 = Aset Lancar

- X5 = Aset Tetap

- X4 = (lambda kecil), loading faktor indikator aset lancar

- X5 = (lambda kecil), loading faktor indikator aset tetap

- = (ksi) Modal Fisik

- X6 = Kewajiban Lancar

- X7 = Kewajiban Tidak Lancar

- X8 = Ekuitas

- X6 = (lambda kecil), loading faktor indikator Kewajiban Lancar

- X7 = (lambda kecil), loading faktor indikator Kewajiban Tidak Lancar

- X8 = (lambda kecil), loading faktor indikator Ekuitas

- = (ksi) Modal Finansial

- Y1 = PER

- Y2 =PBV

- Y1 = (lambda kecil), loading faktor indikator PER

- Y2 = (lambda kecil), loading faktor indikator PBV

- = (eta) Kinerja Perusahaan

- 1 = (gamma) koefisien pengaruh variabel VAICTM

terhadap Kinerja Perusahaan

- 2 = (gamma) koefisien pengaruh variabel Modal Fisik terhadap Kinerja

Perusahaan

- 3 = (gamma) koefisien pengaruh variabel Modal Finansial terhadap Kinerja

Perusahaan - 1 = vektor varibel residual VAIC

TM

- 2 = vektor varibel residual Modal Fisik

- 3 = vektor varibel residual Modal Finansial

- 4 = vektor varibel residual Kinerja Perusahaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Tabel 1

Sampel Penelitian No Kriteria Jumlah Akumulasi

1 Perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di

BEI tahun 2007-2011

13

Page 18: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

18

2 Perusahaan Automotive and Allied Product yang melakukan

delisting tahun 2007-2011 dari BEI

(2) 11

3 Memiliki saldo laba negatif selama perioda pengamatan

(2007-2011)

(2) 9

Jumlah perusahaan sampel total selama periode penelitian 9

Sumber: Data sekunder yang diolah

B. Pengujian Hipotesis

1. Statistik Deskriptif

Tabel 2 Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VACA 45 -.7460 4.0620 .629911 1.0643422

VAHU 45 -20.6450 142.3640 7.885556 22.8744849

STVA 45 -6.0240 1.6960 .453200 1.1952000

AL 45 95004281416 7.E13 5.79E12 1.396E13

AT 45 39057271003 9.E13 7.49E12 1.885E13

KL 45 34628303463 5.E13 4.47E12 1.047E13

KTL 45 2509964000 4.E14 1.27E13 6.464E13

EK 45 77839844496 8.E13 5.98E12 1.514E13

PER 45 .8000 843.1200 40.672889 134.0900934

PBV 45 .2400 7.0000 1.798222 1.5226656

Valid N (listwise) 45

Sumber: Output SPSS, data olahan

2. Hasil Pengujian Partial Least Square

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan software smartPLS 2.0.

Pemilihan metode smartPLS didasarkan pada pertimbangan bahwa seluruh

variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel laten yang tidak

bisa diukur secara langsung, variabel laten dibentuk dengan indikator formatif dan

hasil penelitian ini akan dapat digunakan untuk melihat hubungan antar variabel

laten berdasarkan indikator pembentuk variabel laten. PLS juga memungkinkan

analisis sekaligus atas variabel laten dengan beberapa indikator. Model indikator

dalam data penelitian ini merupakan model indikator formatif, yang

mengasumsikan bahwa setiap indikator mempengaruhi konstruk. Arah hubungan

kausalitas mengalir dari indikator ke konstruk laten dan indikator sebagai grup

Page 19: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

19

secara bersama-sama menentukan konsep atau makna empiris dari konstruk laten

(Jogiyanto, 2009).

a. Menilai Outer Model atau Measurement Model

Parameter yang diukur ketika melakukan outer model konstruk reflektif berbeda

dengan konstruk formatif. Pada konstruk reflektif, uji model pengukuran

digunakan untuk uji validitas konstruk dan uji reliabilitas, maka pada konstruk

formatif tidak dapat dilakukan uji reliabilitas karena masing-masing indikator

dalam suatu variabel laten diasumsikan tidak saling berkorelasi (independen)

sehingga nilai reliabilitas tidak dapat diukur. Selain itu, untuk uji validitas pada

konstruk reflektif dilakukan dengan melakukan regresi antara masing-masing

indikator terhadap variabel, sedangkan untuk konstruk formatif tidak karena

konstruk formatif tidak memiliki nilai AVE, composite reliability, dan cronbachs

alpha (Jogiyanto, 2009).

Dalam model reflektif, jika terdapat indikator dengan nilai convergent validity,

composite reliability dan discriminant validity yang tidak memenuhi kriteria maka

harus didrop dari model karena dianggap tidak valid. Namun dalam model

formatif, dengan menghilangkan (dropping) satu indikator dalam model akan

menimbulkan persoalan yang serius. Menurut para ahli psikometri, indikator

formatif memerlukan semua indikator yang membentuk konstruk. Jadi

menghilangkan satu indikator akan menghilangkan bagian yang unik dari

konstruk laten dan merubah makna dari konstruk (Jogiyanto, 2009). Sehingga

prosedur dropping tidak dapat diterapkan dalam model formatif (Vinzi et al.,

2010). Hasil outer model berfungsi untuk mengetahui keandalan indikator, yaitu

Page 20: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

20

indikator yang kuat ataupun yang lemah berkontribusi dalam membangun atau

mendukung konsep pengukuran konstruk.

b. Menilai Inner Model atau Structural Model

Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan

antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian. Dalam

menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap variabel

laten dependen. Nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel

laten independen terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh

yang substantif. Pengambilan keputusan atas penerimaan atau penolakan hipotesis

dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Melihat nilai outer model masing-masing indikator. Nilai T-statistic di atas

1.282 untuk p < 0.10; 1.645 untuk p < 0.05; dan 2.326 untuk p < 0.01 (one

tailed). (Jogiyanto, 2009).

2. Melihat nilai inner model dari hubungan antar variabel laten. Nilai Tstatistic di

atas 1.282 untuk p < 0.10; 1.645 untuk p < 0.05; dan 2.326 untuk p < 0.01

(one tailed). (Jogiyanto, 2009).

Page 21: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

21

Gambar 3 Model Pengujian Partial Least Square (PLS)

a. Goodness-fit Model

R Square

IC

M.Fisik

M.Finansial

KP 0.430816

Tabel 3 R-square

Tabel 3 menunjukkan nilai R-square sebesar 0,430816. Variabel intellectual

capital (VAICTM

), modal fisik, dan modal finansial mampu menjelaskan variabel

kinerja perusahaan (KP) sebesar 43,0816%, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain

diluar model penelitian.

b. Uji Outer Model atau Measurement Model

Gambar 4 Output Loading Factor dan Path Coefficient

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa konstruk dengan indikator formatif tidak

dapat dianalisis dengan melihat convergent validity, composite reliability, dan

Page 22: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

22

discriminant validity. Karena konstruk formatif pada dasarnya merupakan

hubungan regresi dari indikator ke konstruk latennya, maka cara menilainya

adalah dengan melihat nilai signifikansi dari koefeisien regresi tersebut yang

terdapat pada output outer weights. Nilai Tstatistic di atas 1.282 untuk p < 0.10;

1.645 untuk p < 0.05; dan 2.326 untuk p < 0.01 (one tailed). (Jogiyanto, 2009).

Berdasarkan hasil pengujian outer model dengan PLS sebagaimana ditunjukkan

gambar 4 di atas, diketahui bahwa dari tiga indikator yang membentuk VAICTM

,

VACA dan VAHU yang memiliki nilai t-statistics signifikan pada p < (0.01).

Pada konstruk laten modal fisik, aset lancar signifikan pada p < (0.01) dan aset

tetap signifikan pada p < (0.05). Pada konstruk laten modal finansial , indikator

yang signifikan pada p < (0.01) adalah ekuitas dan kewajiban lancar. Sementara

indikator-indikator untuk kinerja pasar hanya PBV yang signifikan pada

p < (0.05). Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4 Result for Outer Weight

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|) Keterangan

STVA -> IC -0.407721 -0.363463 0.360702 0.360702 1.130352 t-stat < t-tabel

VACA -> IC 1.062637 1.011624 0.185665 0.185665 5.723411*** t-stat > t-tabel (0.01)

VAHU -> IC -0.837146 -0.821806 0.290137 0.290137 2.885351*** t-stat > t-tabel (0.01)

AL -> M.Fisik 8.447754 9.881822 3.490527 3.490527 2.420195*** t-stat > t-tabel (0.01)

AT -> M.Fisik -7.615571 -9.307362 3.800820 3.800820 2.003665** t-stat > t-tabel (0.05)

EK -> M.Finansial -4.723461 -4.951129 1.513889 1.513889 3.120085*** t-stat > t-tabel (0.01)

KL -> M.Finansial 5.390991 5.438797 1.215964 1.215964 4.433512*** t-stat > t-tabel (0.01)

KTL -> M.Finansial -0.008591 0.010174 0.112715 0.112715 0.076220 t-stat < t-tabel

PBV -> KP 0.850387 0.679945 0.371250 0.371250 2.290605** t-stat > t-tabel (0.05)

PER -> KP 0.272247 0.365053 0.415314 0.415314 0.655522 t-stat < t-tabel

Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed)

Page 23: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

23

Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian outer model. Berdasarkan hasil uji outer

model hipotesis penelitian, dapat dilihat bahwa untuk konstruk laten intellectual

capital, indikator yang signifikan terhadap VAICTM

pada perusahaan Automotive

and Allied Product di Indonesia tahun 2007-2011 adalah Value Added Capital

Employed (VACA) dengan nilai original sample 1,062637 dan nilai t-statistik

5,723411 serta Value Added Human Capital (VAHU) dengan nilai original

sample 0,837146 dan nilai t-statistik 2,885351. Hal ini menunjukkan bahwa

indikator VACA yang memiliki pengaruh paling tinggi terhadap VAICTM

pada

perusahaan Automotive and Allied Product di Indonesia, hal ini menggambarkan

bahwa perusahaan tersebut mengandalkan tiap-tiap unit modal fisiknya sebagai

faktor utama untuk menciptakan value added perusahaan, lalu mengembangan

sumber daya manusianya (pengetahuan dan skill karyawan) dari setiap rupiah

yang diinvestasikan untuk karyawan.

Pada konstruk laten modal fisik, seluruh indikator signifikan yaitu aset lancar

dengan nilai Original Sample 8,447754 dan aset tetap dengan nilai Original

Sample 7,615571. Pada konstruk laten modal finansial, indikator yang signifikan

adalah ekuitas dengan nilai Original Sample 4,723461 dan kewajiban lancar

dengan nilai Original Sample 5,390991. Pada konstruk laten kinerja pasar ,

indikator yang signifikan adalah Price to Book Value (PBV) dengan nilai

Original Sample 0,850387.

c. Uji Inner Model atau Structural Model

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa IC (VAICTM

)

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (PER dan PBV). Selain itu,

Page 24: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

24

peneliti menambahkan variabel kontrol berupa modal fisik dan modal finansial.

Dalam konteks ini, intellectual capital, modal fisik, dan modal finansial diuji

terhadap kinerja perusahaan pada tahun yang sama.

Gambar 5 Output Bootstrapping T-Statistik

Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan

antara konstruk. Penerimaan pengujian hipotesis yang diajukan dapat dilihat dari

besarnya nilai t-statistik dari hubungan antar variabel laten. Nilai T-statistic di

atas 1.282 untuk p < 0.10; 1.645 untuk p < 0.05; dan 2.326 untuk p < 0.01 (one

tailed). (Jogiyanto, 2009).

Tabel 5 Hasil Uji Inner Model

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|) Keterangan

IC -> KP 0.391257 0.423590 0.185690 0.185690 2.107043** t-stat > t-tabel (0.05)

M.Fisik -> KP 0.200950 0.149470 0.152958 0.152958 1.313764* t-stat > t-tabel (0.10)

M.Finansial -> KP 0.286111 0.241477 0.117445 0.117445 2.436119*** t-stat > t-tabel (0.01)

Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed)

Page 25: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

25

Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan hasil pengujian inner model atau model

structural yang digunakan untuk melihat hubungan antar variabel laten (konstruk

laten). Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hipotesis secara utuh diterima.

Artinya, Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

Automotive and Allied Product di Indonesia pada tahun 2007-2011. Sedangkan

untuk variabel kontrol modal fisik dan modal finansial juga menunjukkan hasil

yang sama yaitu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dari hasil statistik

tersebut dapat diketahui bahwa modal finansial yang memiliki pengaruh paling

tinggi terhadap kinerja perusahaan Automotive and Allied Product di Indonesia,

artinya perusahaan tersebut masih mengandalkan dana-dana yang dimiliki

perusahaan untuk menciptakan value added dami keberlanjutan perusahaan. Hasil

ini mendukung penelitian Kuryanto (2008) yang berpendapat bahwa ada indikasi

penggunaan modal fisik dan modal finansial yang masih mendominasi untuk

memberi kontribusi pada kinerja pasar perusahaan.

Secara umum, hasil pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini relatif sama

dengan penelitian yang dilakukan Ulum (2008) yang juga menyatakan bahwa

intellectual capital berhubungan positif dengan kinerja perusahaan, penelitian

yang dilakukan Tan et al. (2007) yang melakukan penelitian di Singapura, dan

Chen et al. (2005) yang melakukan penelitian di Taiwan dengan menggunakan

sektor perbankan menyatakan bahwa tiga komponen VACA, VAHU, dan STVA

secara statistik signifikan untuk menjelaskan konstruk VAICTM

dan juga

signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Page 26: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

26

Hasil dari penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Firer

dan Williams (2003) untuk kasus perusahaan publik di Afrika Selatan dan

penelitian Yuniasih (2010) dan Dimitrios Maditinos (2011). Dalam penelitiannya,

Yuniasih menyatakan tidak ada hubungan positif antara intellectual capital

perusahaan publik yang terdaftar di BEI terhadap kinerja perusahaannya.

Sementara itu, Dimitrios Maditinos (2011) menyatakan bahwa hampir tidak ada

bukti statistik relevan yang menunjukkan pengaruh VAICTM

atas kinerja

keuangan dan nilai pasar perusahaan, kecuali terdapat hubungan signifikan antara

efisiensi human capital dengan kinerja keuangan.

Perusahaan Automotive and Allied Product di Indonesia secara umum telah

mampu mengoptimalkan tiga elemen utama organisasi (human capital, structural

capital, dan capital employed) yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi

yang dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan berupa keunggulan bersaing

organisasi.

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana yang telah disajikan

pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan:

1. Berdasarkan hasil pengujian Partial Least Square (PLS) diketahui bahwa

secara statistik terbukti terdapat pengaruh positif intellectual capital

terhadap kinerja perusahaan, khusunya kinerja pasar yang tercermin dalam

Page 27: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

27

PER dan PBV perusahaan Automotive and Allied Product selama lima

tahun pengamatan (2007-2011). Maka Hipotesis diterima.

2. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan PLS diketahui secara

statistik terbukti terdapat pengaruh positif modal fisik terhadap kinerja

perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2007-2011.

3. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan PLS diketahui secara

statistik terbukti terdapat pengaruh positif modal finansial terhadap kinerja

perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2007-2011.

4. Intellectual capital memiliki kontribusi yang lebih banyak dalam

menciptakan value added perusahaan dibandingkan dengan modal fisik

perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa saran untuk perbaikan penelitian

serupa di masa yang akan datang, yaitu :

1. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk meneliti pengaruh

intellectual capital terhadap kinerja perusahaan tahun berikutnya.

2. Human Capital dalam penelitian selanjutnya sebaiknya memasukkan jenis

tunjangan karyawan lainnya, tidak hanya menggunakan biaya gaji dan

tunjangan karyawan bagian umum dan administrasi.

3. Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian

dan menambah sampel dengan memasukkan sektor-sektor lain.

Page 28: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

28

C. Implikasi

1. Bagi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan BAPEPAM sebagai regulator,

dapat menetapkan standar yang tepat mengenai pengungkapan intellectual

capital dalam laporan keuangan perusahan.

2. Investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan sebaiknya

mempertimbangkan, tidak hanya modal fisik dan modal finansial

perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan tapi juga intellectual

capital perusahaan karena intellectual capital terbukti secara empiris

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ante Pulic. 1998. Measuring the Performance of Intellectual Potential in

Knowledge Economy (presented in 1998 at the 2nd McMaster World

Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian

Team for Intellectual Potential)

Astuti, P.D. dan A. Sabeni. 2005. Hubungan Intellectual Capital dan Business

Performance. Simposium Nasional Akuntansi VII Solo.

Badingatus Solikhah dan Abdul Rohman dan Wahyu Meiranto. 2010. “Implikasi

Intellectual Capital terhadap Financial Performance, Growth dan Market

Value; Studi Empiris dengan Pendekatan Simplistic Specification”.

Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.

Chen, Ming-Chin, et.al. 2005. An Empirical Investigation of Relationship

Between Intellectual Capital and Firm’s Market Value and Financial

Performance. Journal of Intellectual Capial. Vol. 6 No.2, pp. 159-176.

Bradford.

Farah Mrgaretha dan Arief Rakhman. 2006. Analisis Pengaruh Intellectual Capital

Terhadap Market Value dan Financial Performance Perusahaan dengan

Metode Value Added Intellecual Capital. Jurnal Bisnis Akuntansi Vol.8,

No.2

Page 29: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

29

Firer, S dan Williams, M. 2003. Intellectual Capital and Traditional Measures of

Corporate Performance. Journal of Intellectual Capital. Vol. 4 No. 3, pp.

348-360.

Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika. Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS

17. Semarang: Penerbit BPUNDIP.

Ghozali, Imam. 2006. Structural Equation Modelling; Metode Alternatif dengan

PLS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

19. Jakarta: Salemba Empat.

Imam Ghozali. dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro. Semarang.

Imaningati. 2007. Pengaruh Intellectual Capital pada Nilai Pasar Perusahaan

dan Kinerja Perusahaan. Program Studi Magister Akuntansi Program

Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informatika. Yogyakarta: Penerbit

Andi

Jogiyanto. 2009. Konsep & Aplikasi PLS untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta:

Penerbit BPFE-Yogyakarta.

Kieso, Donald E. et al., 2001. Akuntansi Intermediate. Edisi Kesepuluh. Jakarta:

Erlangga.

Kuryanto, Benny dan M.syafruddin. 2008. Pengaruh Modal intelektual Terhadap

Kinerja Perusahan. Simposium Nasional Akuntansi XI.

Neil Rupidara. 2008. “Modal Intelektual dan Strategi Pengembangan Organisasi

dan Sumber Daya Manusia”. Paper disajikan pada Diskusi Modal

Intelektual UKSW. Salatiga, 21 Februari 2008.

Pulic, A. 1998. Measuring the performance of intellectual potential in knowledge

economy. available at: www.vaic-on.net

Purnomosidhi, Bambang. Januari 2006. Praktik Pengungkapan Modal Intelektual

pada Perusahaan Publik di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.

9, No. 1, Hal. 1-20.

Sangkala. 2006. Intellectual Capital Management. Jakarta. YAPENSI

Subramanyam dan John. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kesatu.

Jakarta: Salemba Empat.

Page 30: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ...

30

Subramanyam dan John. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Jakarta:

Salemba Empat.

Serra Ekowati, Oman Rusmana, dan Mafudi.2011. Penaruh Modal Fisik, Modal

Finansial, Dan Modal Intelektual Tehadap Kinerja Perusahaan Pada

Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

Tim Penyusun. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung.

Penerbit Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Ulum, Ihyaul, Imam Ghozali, dan Anis Chariri. 2008. Intellectual Capital Dan

Kinerja Keuangan Perusahaan; Suatu Analisis Dengan Pendekatan

Partial Least Squares. Simposium Nasional Akuntansi XI.

Ulum, Ihyaul. 2009. Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Woodcock, J., H.R. Whiting. 2009. “Intellectual Capital Disclosure by Australian

Companies”. Paper accepted for presentation at the AFAANZ

Conference, Adelaide, Australia. Juli 2009

Yuniasih, Ni Wayan, Dewa Gede Wirama, dan I Dewa Nyoman Badera. 2010.

Eksplorasi Kinerja Pasar Perusahaan: Kajian Berdasarkan Modal

Intelektual (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

_______ , Indonesia Capital Market Directory 2006 - 2011

________. “Soft Copy Laporan Keuangan”. www.idx.co.id.

________.“Software Java Runtime Environment”.

http://java.sun.com/j2se/1.4/2/download.html. (diakses Juni 2012).

________.”Software Smartpls 2.0 M3”. www.smartpls.de. (diakses Juni 2012).

www.businessdictionary.com/definition/intellectual-capital.html

www.duniainvestasi.com

www.idx.co.id

www.yahoofinance.com