PENGARUH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/31595/1/13820071_BAB I_BAB TERAKHIR_DAFTAR...

46
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN RISIKO BERDASAKAN PSAK NO.60 PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN 2014-2016 SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA SATU DALAM EKONOMI ISLAM OLEH : Andi Sopyan Sauri NIM 13820071 DOSEN PEMBIMBING: Drs. Akhmad Yusuf Khoiruddin, M.Si. NIP. 19661119 199203 1 002 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2018

Transcript of PENGARUH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/31595/1/13820071_BAB I_BAB TERAKHIR_DAFTAR...

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

PENGUNGKAPAN RISIKO BERDASAKAN PSAK NO.60 PADA BANK

UMUM SYARIAH TAHUN 2014-2016

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA

SATU DALAM EKONOMI ISLAM

OLEH :

Andi Sopyan SauriNIM 13820071

DOSEN PEMBIMBING:

Drs. Akhmad Yusuf Khoiruddin, M.Si.NIP. 19661119 199203 1 002

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2018

i

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

PENGUNGKAPAN RISIKO BERDASAKAN PSAK NO.60 PADA BANK

UMUM SYARIAH TAHUN 2014-2016

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA

SATU DALAM EKONOMI ISLAM

OLEH :

Andi Sopyan SauriNIM 13820071

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2018

iii

ABSTRAK

Pengungkapan risiko merupakan salah satu instrumen wajib yang harus

dicantumkan dalam laporan tahunan. Pengungkapan tersebut berfungsi untuk

memberikan informasi terhadap pemangku kepentingan, pemegang saham,

karyawan serta masyarakat luas bagaimana sebuah bank memitigasi risikonya. Hal

tersebut juga untuk meminimalisasi masalah keagenan yang terjadi pada bank

umum syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

mekanisme good corporate goverment yang diwakili oleh rapat dewan komisaris,

ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit independen, rapat komite audit dan

rapat dewan pengawas syariah dapat mempengaruhi pengungkapan risiko yang

bersifat kualitatif menurut PSAK no. 60 (revisi 2010). Metode yang digunakan

adalah analisis regresi data panel dengan sampel yang dipilih menggunakan metode

purposive sampling. Adapun sampel yang digunakan yaitu 12 bank umum syariah

dengan periode penelitian dari tahun 2014-2016. Dari hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa rata-rata pengungkapan risiko adalah 45,33%. Hal ini

mengindikasikan masih kurangnya kepatuhan terhadap aturan sejak peraturan

pengungkapan risiko ditetapkan. Hasil dari regresi data panel menunjukan secara

parsial hanya rapat komite audit yang berpengaruh terhadap pengungkapan risiko.

Namun secara simultan variabel independen dapat mempengaruhi variabel

dependennya sebesar 80,74%.

Kata kunci: pengungkapan risiko, good corporate goverment, risiko, PSAK no. 60

iv

ABSTRACT

Risks disclosure is one of important instrument that should be included in

every banks annual report. The purpose of the disclosure is to give some

information for stakeholders, shareholder, employees, and society about how the

bank work in mitigating its risks. And also to minimize the agency problem. This

study aims to find out how the mechanism of good corporate goverments work.

which is represented by the board of commissioners meetings, the board of

commissioners measurement, the independent audit committee measurement, the

audit committee meetings, and the sharia supervisory boards meetings can

influence the qualitative risk disclosure according to Statement of Financial

Accounting Standard (SFAS) No. 60 (Revised 2010). This study used regression

analysis for panel data, and purposive sampling to selecting the objects. 12 Sharia

Commersial Banks is selected to be the objects of this study, with assessment

periode in 2014-2016.

The result of this study shows that the average of risk disclosure is 45,33%.

Its indicate that banks obidentless to the rules since it assigned. Regression panel

data result shows the audit committee meetings only that influenced the risk

disclosure partially. Nevertheless, independent variable can influence the

dependent variable 80,70% simultaneously.

Keywords: Risks disclosure, good corporate governance, risks, PSAK No.60

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Andi Sopyan Sauri

NIM i 13820071

Prodi : Perbankan Syariah

4enyatakan iBa11va Skripsi yang lBc udul ``Pengaruh ( O (:l

(3) t'2?`Terhadap

Pengungkapan RiSikO:Berdasakan iPsak No,60:Pada

lB'ank l lulll Syariah'Ilahun 20142016''adalah bcnarbcnar lllerupakan hasil

karya penyusun sendiri bukan duplikasi atauplin sadurall dari karya orang iain

kCCuaii pada bagian yang tClah dil tlluk dan diSCbut dalaln / dall daiar

iDustaka.Apabilali laill waktll tcrbukti adallya pcnyinlpangall dalalll karya ini)

11laka tanggungJal./ab scpenhlnya ada pada pcnyusun.

I)Crniklian SuFat peFnVataan ini Saya buat agar dapat dilnaklullll.

Ygyaka:rta,11lei 2()18

NILI.13820071

V

Universitas lslara ]'iegeri Sunan Kali-jaga F1-UINS]KB1-05-03/R0

SURAT PERSETttJIJAN SKRIPSI

Hal i SkriPsi Saudara Andi SoPy SatKepadath.:Dekall Fakultas EkO 0li dan Bismis lslalll

IJIN Sunan Kalttaga Yogyakarta

Di Yogyakatta

A ssalamu' al 0t kufi {,{r. l|h.

Setelah membaca, meneliti, memberikan peturnjr.rk dan mengoreksi sertamengadakan perbaikan seperlunva, maka kami selaku pembimbing berpenciapathahu,a skripsi saudari

Nalila

NIMJudul Skripsi

: Andi Sopyan Sauri: 13820071: ooPengaruh Good Corporate Governance TerhadapPengungkapan Risiko Berdasakan Psak No.60 Pada BankUmum Syariah Tahun 2014-2*16"

Sudah dapat dia.yukan kepada Fakuitas Ekonomi dan Bisnis IslamJurusan,{Program Studi Perbankan Syariah UIN Sunan Kahlaga yogvakartasebagai salah satu s,varat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalarn IhnitEkonomi islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi saudari tersebut dapat segeradimunaqasvahkan. Untuk itu karni ucapkan terima kasih.

{,t a.E sal umu' ulu i kum Wr. l|'b.

Yogyakarta,25 Sya'ban 1439 H1l Mei 2018

Pembimbing,

iV

NIP.1 11191992031002

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERISUNAN KALIIAGAFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISISLAM

Jl.Mttsda AdisllciptO Telp.(0274)589621 512474 Fax.(0274)586117 22 Yogyakarta 55281

PENGESAHAN SKRIPSIrTUGAS AKHIRNomor : B-1 809. 8/Un.02lDEBlPP.00.9i05l20 I I

Skripsi denganjudul :"Pengaruh Good corporute Governanee Terhadap Pengungkapan RisikoBerdasakan Psak No"60 Pada Bank umum syariah rahun 2014-2$16',

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Nama : Andi Sopyan SauriNIM : 13820071Telah dimunaqasSrahkan pada : 15 Mei 2018Nilai Munaqasyah : A-Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UniversitasIslam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ti] l[UNAQASYA :

Kctua Sidang

[IP:19661 1992031002Pengl I II

NIP.1 2002121003 I]P 199109192015032008

Yogyalkarta,15 dei 2018

lIIN Sunan I(lalttaga

dan Bisnis Islarn

1997031003

I

IIALAl:AN PERSETLJUAN PUBLIKASII UNTUK KEPENTINGANAKADEIIIK

SCbagai Civitas akadel ik lJIN Sunan Kaltaga Ybgyakarta,saya yang bcianda

tangan di bavah ini:

Pcrbankan Svarlah

Skripsi

Derni pengembangan ilmu pengetahuan, menvetujui untuk memberikan kepada

UIN Sunan Kalijaga Yogy-akarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (rzorz-erclwiive

rtsltaln,lree right) atas karya ilmiah saya ]iang berjudul:

"Pengaruh Good corporate Governance Terhadap Pengungkapan Risiko

Berdasakan Psak No.60 Pada Bank Umum Syariah Tahun 2Ql4-2A16'

BeSetta perangktt yang ada(Lika diperiUkan).Dcngan hak be as Royalti Non

Eksklusif ini, l N Sunan Kalijaga Yogyakatta berhak l cnyimpan,

IIICngalihmCdi fOrmttk'an,mCngC101a dalam bCntuk pangkalan dtta(` r`S ),

1_erawati dan l c11lpublikasikan tugas akhir saya sclall a tctap ll encantullll(an

allla saya scbagai pcnulis/pcncipta dan scbagai pclllilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di . Yogyakarta

Pada tanggal : 1 1 Mei 2018

Nama

NIM

Program Studi

Fakultas

Jenis Karya

Andi Sopyan Sauri

13820071

Ekonolmi dan Bisnis lsialll

Yang

Vl

Sauri)

ix

MOTTO

Perbaiki Diri Lakukan Yang Terbaik

(KH. Abdullah Gymnastiar)

Allah Berfirman

x

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan untuk,

Orang Tua Tercinta

Ibu Dede Suryani dan Bapak Yusup Mahpudin

Teh Sonia Nopani Ulfah beserta Suami

Divka Nurhaliza

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

Ba B Be

Ta T Te

(Sa s_ es (dengan titik di atas

Jim J Je

(Ha H ha (dengan titik di bawah

Kha Kh Ka dan ha

Dal D De

(Zal Z zet (dengan titik di atas

Ra R Er

Zai Z Zet

Sin S Es

Syin Sy es dan ye

(Sad S es (dengan titik di bawah

(Dad D de (dengan titik di bawah

(Ta T te (dengan titik di bawah

(Za Z zet (dengan titik di bawah

ain koma terbalik di atas

Gain G Ge

Fa F Ef

xii

Qaf Q Qi

Kaf K Ka

Lam L El

Mim M Em

Nun N En

Wawu W W

Ha H Ha

Hamzah Apostrof

Ya Y Ye

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap

Ditulis Mutaaddidah

Ditulis iddah

C. Ta Marbuttah

Semua ta marbuttah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata

tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh

kata sandang al). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang

sudah terserap dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya

kecuali dikehendaki kata aslinya.

Ditulis Hikmah

Ditulis illah

Ditulis karamah al-auliya

xiii

D. Vokal Pendek dan Penerapannya

Fathah Ditulis a

Kasrah Ditulis i

Dammah Ditulis u

Fathah Ditulis faala

Kasrah Ditulis zukira

Dammah Ditulis yazhabu

E. Vokal Panjang

1. Fathah + alif Ditulis A

Ditulis Jahiliyyah

2. Fathah + ya mati Ditulis A

Ditulis Tansa

3. Kasrah + ya mati Ditulis I

Ditulis Karim

4. Dhammah + wawu mati Ditulis U

Ditulis Furud

F. Vokal Rangkap

1. Fathah + ya mati Ditulis Ai

Ditulis Bainakum

2. Fathah + wawu mati Ditulis Au

Ditulis Qaul

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan

Apostrof

xiv

Ditulis aantum

Ditulis uiddat

Ditulis lain syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis menggunakan huruf awal al

Ditulis al-Quran

Ditulis al-Qiyas

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama

Syamsiyyah tersebut

Ditulis as-Sama

Ditulis asy-Syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis zawi al-furud

Ditulis ahl as-sunnah

xv

J. Pengecualian

Sistem transliterasi ini tidak berlaku pada:

1. Kosa kata Arab yang lazim dalam Bahasa Indonesia dan terdapat dalam

Kamus Umum Bahasa Indonesia, misalnya: al-Quran, hadits, mazhab,

syariat, lafaz.

2. Judul buku yang menggunakan kata Arab, namun sudah dilatinkan oleh

penerbit, seperti judul buku al-Hijab.

3. Nama pengantar yang menggunakan huruf latin, misalnya Quraish Shihab,

Ahmad Syukri Soleh.

4. Nama penerbit di Indonesia yang menggunakan kata Arab, misalnya Toko

Hidayah, Mizan.

xvi

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

kemudahan yang diberikan oleh-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, kepada sahabat serta pengikutnya yang selalu istiqomah mengikuti

ajarannya.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit

hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dan

kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung

ataupun tidak langsung, sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Prof. Yudian Wahyudi, M.A, Ph.D selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga.

2. Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam.

3. Joko Setyono S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah.

4. Dr. Misnen Ardiansyah, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Drs. Akhmad Yusuf Khoiruddin, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

penyusun, yang dengan sabar telah memberikan banyak masukan dan saran-

saran sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, yang telah mentransfer ilmunya dengan ikhlas kepada

xvii

penulis, serta para petugas perpustakaan yang telah meminjamkan buku-buku

yang diperlukan oleh penulis sebagai bahan referensi.

7. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, Ibu Dede Suryani dan Bapak Yusup

Mahpudin, yang dengan tulus selalu mendoakan, memberikan motivasi baik

materil maupun nonmaterial kepada penulis, sehingga penulis mampu

menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga Allah selalu memberikan perlindungan

untuk Bapak dan Ibu, dibawah payung kasih sayangNya. Aamiin.

8. Teh Sonia Nopani Ulfah dan Divka Nurhaliza, terimakasih atas dukungan dan

motivasinya. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan untuk

kakak dan keluarga.

9. Koperasi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga sebagai kampus sekaligus rumah

kedua. Terima kasih atas segala proses dan kesempatannya sampai sejauh ini.

10. Seluruh partner Koperasi Mahasiwa UIN Sunan Kalijaga mulai PUSPA 2014,

Kuda Terbang 2015, Avatar 2016 dan Tim Kebanggaan PUSPA 2017. Tak lupa

pula saya ucapkan terima kasih pada para senior dan rekan-rekam seperjuangan

yang banyak memberi pelajaran yang berharga. Terkhusus kepada Trio

Capruk

11. Teman-teman PS B yang mewarnai proses selama perkuliahan.

12. Teman-teman KKN Kelompok 89 dusun Karanggunung.

13. Terima kasih pula kepada keluarga Alba Jogja yang selalu menjadi penawar

ketika rindu kampung halaman.

14. Seluruh keluarga besar Masjid Nurul Hidayah dan warga Gowok. Pak Atiq,

Mas Idris, Kang Usep, Mang Luthfi, Mas Ridwan dan Mas Arul.

xviii

15. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung turut membantu

dalam perjuangan saya selama ini. Semoga Allah membalas kebakian kalian

semua.

Yogyakarta, 11 Mei 2018

Hormat Saya,

Andi Sopyan Sauri

NIM: 13820071

xix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

ABSTRACT .................................................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. v

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................... vi

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... viii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... x

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... xi

KATA PENGANTAR .................................................................................... xvi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xxii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 11 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 12 D. Sistematika Pembahasan ................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 15

A. Telaah Pustaka .................................................................................. 15 B. Landasan Teori .................................................................................. 27

1. Teori Agensi ................................................................................ 27 2. Teori Sinyal ................................................................................. 29 3. Teori Efek Pengawasan ............................................................... 33 4. Good Corporate Governance ...................................................... 34

a. Pengertian ............................................................................... 34 b. Good Corporate Governance Dalam Pandangan Islam......... 39

5. Risiko .......................................................................................... 44 a. Pengertian ............................................................................... 44 b. Risiko Dalam Pandangan Islam ............................................. 45

xx

c. Macam-Macam Risiko ........................................................... 46 6. Manajemen Risiko ...................................................................... 49

a. Pengertian ............................................................................... 49 b. Manfaat Manajemen Risiko ................................................... 49 c. Proses Manajemen Risiko ...................................................... 50

7. Pengungkapan ............................................................................. 52 8. Pengungkapan Risiko .................................................................. 53 9. PSAK No. 60 (Revisi 2010) ........................................................ 56

C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 58 D. Pengembangan Hipotesis .................................................................. 59

1. Pengaruh Rapat Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Risiko Bank Umum Syariah........................................................ 59

2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Risiko Bank Umum Syariah........................................................ 60

3. Pengaruh Ukuran Komite Audit Independen Terhadap Pengungkapan Risiko Bank Umum Syariah ............................... 60

4. Pengaruh Rapat Komite Audit Terhadap Pengungkapan Risiko Bank Umum Syariah ................................................................... 61

5. Pengaruh Rapat Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan Risiko Bank Umum Syariah ............................... 62

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 63

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 63 B. Sumber dan Jenis Data ...................................................................... 63 C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 64 D. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 65

1. Variabel Terikat (Dependent Variable) ...................................... 65 2. Variabel Bebas (Independent Varaible) ...................................... 67

E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 68 1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................ 69 2. Model Regresi Data Panel ........................................................... 69 3. Estimasi Regresi Data Panel ....................................................... 71 4. Uji Kelayakan Model Regresi ..................................................... 73 5. Uji Hipotesis ............................................................................... 75

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 77

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 77 1. Deskripsi Objek Penelitian .......................................................... 77

B. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 78 C. Pemilihan Teknik Estimasi Data Panel ............................................. 82

1. Uji Chow ..................................................................................... 82 2. Uji Hausman ............................................................................... 83 3. Uji Langrange (LM) .................................................................... 84

D. Hasil Regresi Data Panel ................................................................... 85 E. Uji Hipotesis ..................................................................................... 86

1. Uji Simultan (Uji F) .................................................................... 86 2. Koefisien Determinasi (R2/R Square) ......................................... 86

xxi

3. Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t) ..................... 87 F. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ....................................................... 90

1. Pengaruh Rapat Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Risiko .......................................................................................... 91

2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Risiko .......................................................................................... 93

3. Pengaruh Ukuran Komite Audit Independen Terhadap Pengungkapan Risiko ................................................................. 95

4. Pengaruh Rapat Komite Audit Terhadap Pengungkapan Risiko. ......................................................................................... 96

5. Pengaruh Rapat Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan Risiko ................................................................. 97

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 98

A. Kesimpulan ....................................................................................... 98 B. Keterbatasan ...................................................................................... 99 C. Implikasi dan Saran ........................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101

LAMPIRAN

xxii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Proses Pemilihan Sampel Penelitian ............................................... 70

Tabel 4.2: Data Objek Penelitian ..................................................................... 71

Tabel 4.3: Hasil Statistik Deskriptif ................................................................. 72

Tabel 4.4: Hasil Uji Chow ............................................................................... 76

Tabel 4.5: Hasil Uji Hausman .......................................................................... 76

Tabel 4.6: Hasil Uji Langrange Multiple (LM) ............................................... 77

Tabel 4.7: Hasil Model Fixed Effect ................................................................ 78

Tabel 4.8: Hasil Uji Statistik ............................................................................ 79

Tabel 4.9: Hasil Fixed Effect ............................................................................ 81

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Penelitian Variabel .............................................................. i

Lampiran 2: Hasil Statistik Deskriptif ............................................................. ii

Lampiran 3: Pengujian ..................................................................................... ii

Lampiran 4: Hasil Pengujian ............................................................................ v

Lampiran 5: Curiculum Vitae .......................................................................... vi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manajer perusahaan memiliki peran untuk mengambil sebuah

tindakan atau keputusan pada setiap permasalahan yang melanda perusahaan.

Dimana sebuah keputusan tersebut lahir dari seluruh jajaran manajemen yang

tidak bisa dipisahkan antara satu dan lainnya. Bagaimana seseorang atau

sebuah perusahaan mengelola atau mengatur hidupnya agar bisa meraih

kesuksesan. Menurut Handoko (2012: 6) manajemen merupakan kebutuhan

bagi semua organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan

pencapaian tujuan akan lebih sulit. Handoko melanjutkan bahwa ada tiga

alasan utama diperlukannya manajemen. Pertama, untuk mencapai tujuan.

Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi. Kedua,

untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.

Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,

sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-

pihak yang berkepentingan. Ketiga, untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.

Efisiensi dan efektivitas merupakan salah satu cara yang umum untuk

mengukur suatu kerja organisasi.

Dalam proses penerapan manajemen pada sebuah perusahaan Bank

sebagai industri keuangan dihadapkan dengan berbagai macam persoalan salah

satunya adalah masalah agensi (agency problem). Masalah yang paling

2

mencolok adalah para prinsipal dan manajemen memiliki kepentingan masing-

masing yang harus dipenuhi. ada beberapa langkah yang digunakan untuk

meminimalisasi dan mengendalikan masalah tersebut diantaranya adalah

corporate governance. Dimana secara umum corporate governance lebih

ditujukan untuk sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan, dalam arti

lebih ditujukan pada tindakan yang dilakukan pihak eksekutif perusahaan agar

tidak merugikan stakeholder.

Ada beberapa kasus pada bank syariah di Indonesia yang mengisyaratkan

masih lemahnya implementasi corporate governance. Kasus penggelapan dana

sebesar Rp 75 miliyar yang dilakukan oleh dua karyawan Bank Syariah

Mandiri (detik.com)1. Kemudian kasus pembobolan bank dengan modus

pengajuan kredit fiktif pada bank yang sama (Republika.co.id)2. Fenomena

yang telah terjadi menjadi cambuk khususnya bagi para pegiat perbankan

syariah dan pemerintah sebagai pembuat regulasi pada umumnya.

Good corporate governance menurut Rivai (2013:519) umumnya

menyangkut orang (moralitas), etika kerja dan prinsip kerja yang baik.

Selanjutnya Rivai (2013:522) berpendapat, bahwa pengabaian terhadap

prinsip-prinsip GCG (tata kelola yang baik) pada sektor perbankan merupakan

salah satu faktor fundamental yang mengantarkan Indonesia pada krisis

nasional dan global tahun 1998. Secara sistem, Daniri dalam Rivai (2013:523)

1https://news.detik.com/berita/2821159/dua-oknum-pegawai-bank-syariah-ditangkap-

gelapkan-dana-rp-75-miliar. Diakses pada tanggal 23 April 2018 pukul 23.20 2http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/02/22/olrqxw284-polisi-

ringkus-komplotan-pembobol-bank-modus-kredit-fiktif. Diakses pada tanggal 23 April 2018 pukul 23.35

3

menjelaskan, bahwa dengan GCG dimungkinkan terbentuknya sistem check

and balances yang efektif untuk mengurangi kemungkinan terjadinya salah

arus dan salah pakai kekayaan oleh institusi.

Dalam kelembagaannya, bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia

telah menjadikan GCG sebagai substansi salah satu Arsitektur Pebankan

Indonesia/API pada butir ketiga yaitu mengenai sistem pengawasan yang

independen dan efektif. Bank Indonesia juga mengeluarkan peraturan dengan

no. 11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan GCG bagi bank umum syariah dan

unit usaha syariah yang dilengkapi dengan surat edaran no. 12/13/DPbS 30

April 2010 tentang pelaksanaan GCG bagi bank umum syariah dan unit usaha

syariah. Pada peraturan Bank Indonesia tersebut GCG merupakan upaya untuk

melindungi kepentingan stakeholder dan meningkatkan kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bank merupakan lembaga yang dikenal sebagai risk taking entities

(Oorschot dalam Suhardjanto et al, 2012:17). Usaha bank selalu dihadapkan

pada pengambilan risiko yang besar, seperti dalam aktifitas pendanaan,

perkreditan dan treasury. Pengungkapan risiko dalam laporan keuangan

menjadi penting karena dapat mengurangi asimetri informasi yang

menyebabkan kerugian bagi stakeholder, terutama investor dan penabung.

Laporan keuangan dan pengungkapannya penting dan berarti bagi manajemen

sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tata kelola dan kinerja perusahaan

kepada stakeholder.

4

Menurut Chapra dan Ahmed (2008) corporate governance yang efektif

pada bank dan nasabah pengguna dana adalah pilar penting yang harus

diciptakan untuk mengganti kondisi sosio-ekonomi yang lama. Tanpa adanya

penerapan corporate governance yang efektif, bank syariah akan sulit untuk

bisa mempekuat posisi, memperluas jaringan, dan menunjukan kinejanya

denan lebih efektif (Chapra dan Ahmed, 2008). Ho & Wong dalam Suhardjanto

dan Dewi (2011: 107) mendefinisikan tata kelola perusahaan sebagai cara yang

efektif untuk menggambarkan hak dan tanggungjawab masingmasing

kelompok stakeholder dalam sebuah perusahaan dimana transparansi

merupakan indikator utama standar tata kelola perusahaan dalam sebuah

ekonomi. Penerapan tata kelola perusahaan memiliki pengaruh terhadap luas

pengungkapan informasi perusahaan.

Menurut Oorschot dalam Suhardjanto dan Dewi (2011:106), beberapa

tahun lalu pengungkapan risiko masih bersifat sukarela, khususnya yang

berkaitan dengan instrumen finansial. Di Indonesia, pengungkapan risiko oleh

perbankan merupakan salah satu pengungkapan wajib (mandatory disclosure)

yang secara eksplisit diatur dalam PSAK No. 60 (revisi 2010) tentang

Akuntansi Perbankan yang secara efektif mulai diterapkan tahun 2012. Tiga

konsep mengenai pengungkapan yang diusulkan menurut Hendriksen dan

Breda (2002:432) adalah pengungkapan yang memadai (adequate), wajar

(fair), dan lengkap (full). Yang paling umum digunakan dari tiga konsep

tersebut adalah pengungkapan yang memadai. Pengungkapan ini mencakup

5

pengungkapan minimal yang harus dilakukan agar laporan keuangan tidak

menyesatkan.

Dalam PSAK No. 60 (revisi 2010), risiko yang diungkapkan terbagi

menjadi dua yaitu risiko kualitatif dan kuantitatif, dalam risiko kualitatif

menerangkan penjelasan dari risiko yang timbul meliputi eksposur atau objek

yang rentan terhadap risiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila

risiko yang diprediksi benar-benar terjadi baik internal perusahaan maupun

eksternal perusahaan dan timbulnya risiko, tujuan dan kebijakan dalam

mengantisipasi risiko, serta proses pengelolaan dan metode untuk

mengukurnya, juga perubahan atas risiko tersebut. Sedangkan dalam

pengungkapan kuantitatif ada beberapa risiko yang timbul yaitu risiko kredit,

risiko likuiditas dan risiko pasar. Agar risiko diungkapkan dalam laporan

tahunan sesuai dengan ketentuan yang belaku dan mencukupi informasi bagi

para stakeholder, dibutuhkan peran good corporate governance.

Pada penelitian terdahulu telah mengkaji bahwa corporate governance

yang dipresentasikan dalam jumlah rapat dewan komisaris, ukuran dewan

komisaris, jumlah komite audit independen, jumlah komite audit, dan jumlah

rapat dewan pengawas syariah mempengaruhi pengungkapan risiko pada

perbankan syariah di Indonesia.

Menurut Suhardjanto dan Dewi (2011:115), hasil dari pengujian

hipotesis menunjukkan tata kelola perusahaan mempengaruhi tingkat

pengungkapan risiko finansial. Variabel tata kelola perusahaan yang

mempengaruhi tingkat pengungkapan risiko finansial berupa ukuran dewan

6

komisaris dan jumlah rapat dewan komisaris. Variabel lainnya yaitu komposisi

komisaris independen, komposisi komite audit independen dan jumlah rapat

komite audit tidak berpengaruh terhadap pengungkapan risiko finansial.

Penelitian tersebut masih konsisten pada penelitian tahun berikutnya yang

dilakukan oleh Suhardjanto et al (2012:27) bahwa hasil dari pengujian

hipotesis menunjukkan corporate governance mempengaruhi tingkat risk

disclosure. Variabel yang mempengaruhi tingkat risk disclosure berupa ukuran

dewan komisaris (board size), jumlah rapat dewan komisaris dan leverage.

Variabel lainnya yaitu proporsi komisaris independen, latar belakang

pendidikan komisaris utama, latar belakang etnis komisaris utama, komposisi

komisaris independen, komposisi komite audit independen, jumlah rapat

komite audit dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap risk disclosure

bahwa pengungkapan risiko dipengaruhi oleh rapat dewan komisaris.

Dalam penelitian Utomo (2013:12) menganalisis determinan

pengungkapan risiko. Variabel yang digunakan ialah struktur kepemilikan

yang terkonsentrasi komisaris independen, laverage, jenis industri, frekuensi

rapat dewan komisaris. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur

kepemilikan, komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap pengungkapan risiko, sedangkan laverage, jenis industri,

dan frekuensi rapat dewan komisaris berpengaruh secara signifikan secara

positif terhadap pengungkapan risiko.

Hal ini juga sama pada penelitian Mubarok dan Rohman (2013:13)

ukuran perusahaan, profitabilitas, gearing, likuiditas, kepemilikan

7

institusional, komposisi dewan komisaris dan ukuran komite audit tidak

menunjukkan pengaruh terhadap pengungkapan risiko dalam laporan

keuangan interim. Namun, dalam penelitian ini cross-listing dan ukuran dewan

komisaris merupakan variabel yang memberikan pengaruh positif terhadap

pengungkapan risiko.

Hasil yang berbeda terjadi pada penelitian Fitri (2014:74) jumlah rapat

dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, jumlah komite audit dan jumlah

rapat dewan pengawas syariah secara parsial tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan risiko finansial, sedangkan jumlah komite audit independen

secara parsial berpengaruh positif terhadap pengungkapan risiko finansial.

Hasil yang berbeda juga terdapat pada penelitian Agustina dan Ratmono

(2014:11), kompetisi dan jenis auditor berpengaruh positif secara signifikan

terhadap pengungkapan risiko sedangkan faktor kepemilikan yang

terkonsentrasi, ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris

independen, ukuran perusahaan, likuiditas dan jenis industri tidak berpengaruh

terhadap luasnya pengungkapan risiko.

Hal yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan karena masih ada

research gap yang terjadi pada penelitian-penelitian terdahulu. Inkonsisten

hasil penelitian pada penelitian terdahulu adalah faktor utamanya. Pada

penelitian ini pemilihan variabel mengacu pada penelitian terdahulu. Variabel

penelitian yang dipilih adalah jumlah rapat dewan komisaris, ukuran dewan

komisaris, jumlah komite audit independen, jumlah komite audit dan jumlah

rapat dewan pengawas syariah.

8

Dewan komisaris merupakan inti corporate governance yang ditugaskan

untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam

mengelola perusahaan serta menjamin terlaksananya akuntabilitas (Egon Zehnder

dalam FCGI cet. II: 5). Dewan komisaris merupakan suatu mekanisme untuk

memberi petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan. Mengingat manajemen

yang bertanggung jawab untuk meningkatkan efisiensi daya saing perusahaan

sedangkan komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi manajemen, maka

dewan komisaris merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan.

Rapat dewan komisaris merupakan media komunikasi dan koordinasi

diantara anggota dewan komisaris dalam menjalankan tugasnya (Suhardjanto dan

Dewi, 2011: 114). Rapat yang baik akan memberikan kesempatan kepada semua

pihak untuk mengemukakan pendapat dan berdiskusi secara terbuka tanpa adanya

tekanan dari pihak lain (Muntoro, 2006:9). Suhardjanto dan Dewi menambahkan

rapat dewan komisaris diadakan secara berkala dan berbobot mampu memberikan

nilai tambah bagi perusahaan, termasuk meningkatkan pengungkapan risiko

finansial. Namun penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian Saidah

(2014:21) dan Fitri (2014:74) yang menyatakan bahwa rapat dewan komisaris

tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan risiko.

Selain rapat dewan komisaris, ukuran dewan komisaris tidak kalah penting

dalam mempengaruhi peningkatan pengungkapan risiko. Menurut Dalton et al

dalam Suhardjanto et al (2012:26) board size dengan ukuran yang optimum

lebih efektif daripada board size dengan ukuran kecil. Namun menurut Jensen

(1993), dan Florackis dan Ozkan (2004) dalam Htay et al (2011:162)

menyebutkan bahwa dewan komisaris dengan jumlah lebih dari tujuh atau

9

delapan anggota tidak akan efektif. Ukuran yang besar akan menyebabkan

koordinasi, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang kurang efektif. Hal

tersebut dibuktikan dengan penelitian Elzahar dan Hussainey (2012:142), Fitri

(2014:74), Agustina dan Ratmono (2014:11), dan Saufany dan Khomsatun

(2017:58) yang menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh

signifikan terhadap pengungkapan risiko.

Komite audit berperan sangat penting dan strategis dalam memelihara

kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan (Rachmawati dan Triatmoko:

2007:4). Dengan berjalannya fungsi komite audit secara efektif, maka control

terhadap perusahaan akan lebih baik sehingga konflik keagenan dapat

diminimalisasi. Menurut pendapat Utama (2004: 64) Komite audit dibentuk

untutk membantu dewan komisaris dalam pengawasan kinerja manajemen

perusahaan. Oleh karenanya, untuk mempertahankan indepedensinya, komite

audit terdiri dari komite audit independen yang beranggotakan komisaris

independen dan pihak di luar yang terlepas dari kegiatan manajemen sehari-

hari. Namun hal tersebut bertolak belakang dengan penelitian Suhardjanto dan

Dewi (2011:115), Suhardjanto et al (2012:27), dan Saufany dan Khomsatun

(2017:58) yang menyatakan bahwa jumlah komite audit independen tidak

berpengaruh dalam pengungkapan risiko.

Komite audit memiliki fungsi pengawasan terhadap operasi perusahaan

termasuk kaitannya dengan praktik kinerja perusahaan (Cety & Suhardjanto,

2010:49). Dalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab yang

menyangkut sistem pelaporan keuangan, komite audit perlu mengadakan rapat

10

tiga sampai empat kali dalam setahun (FCGI, 2001:16). Pertemuan rutin

meningkatkan komunikasi yang baik di dalam komite dan dapat membantu

perusahaan mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi tingkat risiko

(Tao dan Hutchinson, 2011:16). Oleh karena itu, frekuensi pertemuan komite

audit meningkatkan level pengawasan proses dan aktivitas manajemen risiko.

Namun hasil dari penelitian Suhardjanto dan Dewi (2011:115) menyatakan bahwa

rapat komite audit tidak berpengaruh terhadap pengungkapan risiko.

Dewan Pengawas Syariah (DPS) memiliki tugas yaitu memberikan saran

dan nasihat kepada direksi serta mengawasi kegiatan perusahaan, agar sesuai

dengan prinsip syariah (GGBS, 2011:33). Proses rapat yang baik memberikan

kesempatan pada semua pihak untuk mengemukakan pendapatnya dan

berdiskusi secara terbuka tanpa merasa adanya tekanan dari pihak lain

(Muntoro, 2006:9). Rapat berkala DPS dengan kualitas yang baik akan

memberikan hasil yang baik bagi perbankan syariah. Sebagai pengawas yang

mengawasi islamic complience menjadi hal yang penting bagi perbankan

syariah. Saufanny dan Khomsatun (2017:51-52) mengungkapkan bahwa DPS

akan memberikan masukan, pengecekan dan pengawasan atas kepatuhan

terhadap syariah. Namun hasil penelitian Fitri (2014:74) rapat dewan pengawas

syariah tidak berpengaruh terhadap pengungkapan risiko finansial.

Dalam penelitian ini, penulis akan fokus pada pengungkapan risiko

berdasarkan PSAK no. 60 (revisi 2010) yang dispesifikan pada pengungkapan

kualitatif. Pengungkapan kualitatif dipilih karena penulis ingin membahas

pengaruh GCG terhadap pengungkapan risiko yang lebih umum. Berbeda

11

dengan pengungkapan kuantitif yang hanya mengungkapkan risiko kredit,

risiko likuiditas, dan risiko pasar. Objek teliti yang dipilih adalah Bank Umum

Syariah (BUS). Karena bank umum syariah memiliki sistem tata kelola yang

sudah mandiri dan independen tanpa campur tangan bank konvensional.

Berdasarkan uraian tersebut perlu terlihat masih terdapat inkonsistensi

hasil penelitian sehingga penulis meneliti agar mengetahui besaran pengaruh

GCG terhadap pengungkapan risiko Bank Umum Syariah. Berdasarkan

keinginan tersebut peneliti mengajukan penelitian dengan judul,

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

PENGUNGKAPAN RISIKO BERDASAKAN PSAK NO. 60 PADA

BANK UMUM SYARIAH TAHUN 2014-2016

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat

disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh rapat dewan komisaris terhadap pengungkapan risiko

pada bank umum syariah?

2. Bagaimana pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan

risiko pada bank umum syariah?

3. Bagaimana pengaruh ukuran komite audit independen terhadap

pengungkapan risiko pada bank umum syariah?

4. Bagaimana pengaruh rapat komite audit terhadap pengungkapan risiko pada

bank umum syariah?

12

5. Bagaimana pengaruh rapat dewan pengawas syariah terhadap

pengungkapan risiko pada bank umum syariah?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh rapat dewan komisaris terhadap pengungkapan

risiko pada bank umum syariah.

2. Mengetahui pengaruh ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap

pengungkapan risiko pada bank umum syariah.

3. Mengetahui pengaruh ukuran komite audit independen terhadap

pengungkapan risiko pada bank umum syariah

4. Mengetahui pengaruh rapat komite audit terhadap pengungkapan risiko

pada bank umum syariah.

5. Mengetahui pengaruh rapat dewan pengawas syariah terhadap

pengungkapan risiko pada bank umum syariah.

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menemukan pengaruh good

corporate governance terhadap pengungkapan risiko perbankan.

2. Secara praksis, peneliti ini dapat dijadikan salah satu literatur dalam studi

pengembangan perbankan syariah. Disamping itu penelitian ini juga dapat

dijadikan pertimbangan bagi para praktisi perbankan dalam mengelola dan

meningkatkan kinerja perusahaan.

13

D. Sistematika Pembahasan

Dalam kajian penelitian ini, sistematika pembahasan secara garis besar

terdiri dari 5 bab yang satu sama lain memiliki keterkaitan. Sistematika

pembahasan ini memberikan gambaran dan logika berpikir dalam penelitian.

Masing-masing uraian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan berisi beberapa sub bab yaitu latar belakang

penelitian yang mengacu pada penelitian terdahulu dan adanya research gap

dengan hasil penelitian-penelitian tersebut. Inkonsisten hasil penelitian pada

penelitian terdahulu adalah faktor utamanya. Bab pertama juga berisi rumusan

masalah berupa faktor-faktor yang memepengaruhi pengungkapan risiko,

tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika pembahasan penelitian.

Bab II Kerangka Teori berisi tentang teori yang menjadi landasan

penelitian, berupa teori utama dalam penelitian yaitu teori agensi, teori sinyal

dan teori efek kepengawasan serta penjelasan mengenai variabel-variabel

penelitian yaitu mekanisme good corporate governance (jumlah rapat dewan

komisaris, ukuran dewan komisaris, jumlah komite audit independen, jumlah

rapat komite audit dan jumlah rapat dewan pengawas syariah) dan teori-teori

pendukung. Bab ini juga berisi beberapa penemuan dari peneliti sebelumnya

yang berkaitan dengan tema penelitian ini. kemudian hipotesis disusun

berdasarkan telaah pada teori dan penelitian-penelitian sebelumnya sebagai

dugaan sementara atas rumusan masalah yang telah disusun.

Bab III Metode Penelitian berisi tentang penelitian. Penelitian ini adalah

kuantitatif dengan metode deskriptif, menggunakan analisis regresi data panel

14

dengan aplikasi eviews. Populasi yang digunakan adalah seluruh bank umum

syariah yang terdaftar dalam otoritas jasa keuangan dan sampel yang

digunakan adalah 12 bank umum syariah yang memenuhi kriteria dengan

teknik purposive sampling dalam kurun waktu 2014-2016. Data yang

digunakan adalah data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan GCG

yang diterbitkan oleh pihak bank dan dipublikasikan lewat official website

masing-masing bank umum syariah.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan memuat dan menguraikan hasil

dari penelitian berupa analisis deskriptif serta interpretasi dari hasil data yang

diolah. Bab ini mengulas tentang analisis terhadap data yang digunakan dalam

penelitian. Analisis data meliputi analisis data secara kuantitatif, pengujian

terhadap hipotesis yang diajukan pada awal penelitian dan bagaimana hasil

analisis kuantitatif tersebut diinterpretasikan.

Bab V Penutup yang berisi kesimpulan dari jawaban rumusan masalah

dalam penelitian ini. Bab ini juga berisi terkait saran dan masukan yang

disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini.

Selain itu, peneliti juga menyampaikan kekurangan yang ada dalam penelitian

ini sebagai bahan analisis lebih lanjut di masa yang akan datang.

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengungkapan risiko pada Bank Umum Syariah di Indonesia

periode 2014-2016. Sampel yang digunakan berjumlah 12 Bank Umum

Syariah yang terdaftar di OJK. Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan,

landasan teori, hipotesis, hasil pengujian, analisis dan pembahasan tentang

pengaruh rapat dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit

independen, rapat komite audit dan rapat dewan pengawas syariah terhadap

pengungkapan risiko.

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah

dilakukan menggunakan aplikasi Eviews 7.2 dengan model regresi data panel

dan teknik terbaik adalah fixed effect, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Rapat dewan komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan risiko. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar

0.5128 > (0,05).

2. Ukuran dewan komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan risiko. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar

0.6992 > (0,05).

99

3. Ukuran komite audit independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan risiko. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar

0.2322 > (0,05).

4. Rapat komite audit secara parsial berpengaruh positif terhadap

pengungkapan risiko. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar

0.0217 < (0,05).

5. Rapat dewan pengawas syariah secara parsial tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan risiko. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar

0.9012 > (0,05).

6. Secara simultan dalam penelitian yang ditunjukan oleh nilai Prob (F-

Statistic) sebesar 0.000632 lebih kecil dari C = 5% (0,05) dan nilai

Adjusted R-Squares sebesar 0.807449 yang berarti bahwa 80,74% dari

variabel dependen yaitu pengungkapan risiko dapat dijelaskan oleh

variabel independen.

B. Keterbatasan

1. Keterbatasan jumlah sampel yang diteliti yaitu hanya Bank Umum Syariah

yang dipilih secara purposive sampling.

2. Adanya unsur subjektifitas dalam menentukan indeks pengungkapan,

sehingga penentuan indeks untuk indikator risiko yang sama dapat berbeda

jumlah antar setiap peneliti.

100

C. Implikasi dan Saran

Beberapa keterbatasan dala penelitian ini menjadi bahan pengembangan

pada penelitiannya selanjutnya. Saran-saran yang dapat disampaikan

berdasarkan penelitian ini sebagai berikut:

1. Bank umum syariah diharapkan meningkatkan pengungkapan risiko pada

laporan tahunannya. Sehingga dapat lebih mudah dipahami dan

memberikan gambaran bahwa bank tersebut menerapkan manajemen

risiko yang lebih efektif.

2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk tidak menggunakan variabel

rapat dewan pengawas syariah. Karena sampai saat ini belum pernah ada

penelitian yang menunjukan adanya pengaruh secara signifikan pada

variabel tersebut.

3. Perlu diadakan sosisalisasi tentang penerapan PSAK no. 60 (revisi 2010)

agar manajemen risiko yang diungkapkan dalam laporan tahunan lebih

lengkap lagi.

101

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Cintia Heko dan Dwi Ratmono. 2014. Pengaruh Kompetisi, Corporate

governance, Struktur Kepemilikan terhadap Pengungkapan Risiko.

Diponegoro Journal of Accounting, Vol 3, No. 4

Ajija, Shochrul R. Dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba

Empat

Amin, Aminul. 2016. Independensi Komite Audit, Kualitas Audit, Kualitas Laba:

Bukti Empiris Perusahaan dengan Kepemilikan Terkonsentrasi Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol 18, No. 1

Anisa, Windi Gessy. 2012. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan

Manajemen Risiko. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Diponegoro.

Arifin, Zaenal. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta: Ekonosia

Cety, Theodora Yusnita. 2010. Corporate Governance, Environmenta

Performance, dan Environmental Disclousure di Indonesia. Skripsi.

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret.

Chapra, M. Umer dan Habib Ahmed. 2008. Corporate governance: Lembaga

Keuangan Syariah. Jakarta: Bumi Aksara.

Chrisdianto, Bernadinus. 2013. Peran Komite Audit dalam Good Coprporate

Governance. Jurnal Akuntansi Aktual. Vol. 2 No. 1

Dwiyanto, A. (1995). Penilaian Kinerja Organisasi Pelayanan Publik, Yogyakarta:

Fisipol UGM.

Efferin, Dkk. 2008. Metode Penelitian Akuntansi Mengungkap Fenomena Dengan

Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Elzahar, Hany dan Khaled Hussainey. 2012. Determinants Of Narrative Risk

Disclosures In Uk Interim Reports. The Journal of Risk Finance. Vol. 13

No. 2

Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Risiko: Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: CV.

Alfabeta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 2017. Buku Pedoman Penulisan Skripsi &

Tesis.

102

Fitri, Resiana Elsa. 2014. Pengaruh Corporate Governance terhadap

Pengungkapan Risiko Finansial pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Skipsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga

Forum for Corporate governance in Indonesia, Peranan Komisaris dan Komite

Audit dalam Pelaksanaan Corporate governance (tata Kelola Perusahaan),

Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate governance) Jilid II

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

21. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Undip

Gujarati, Damodar N. 2010. Dasar-dasar Ekonometrika. Jilid 1 Edisi 5 Jakarta:

Erlangga

Hadi, Sutrisno. 2016. Metodologi Riset. Yogyakara: Pustaka Pelajar

Hanafi, Mamduh M. 2014. Risiko, Proses Manajemen Risiko dan Enterprise Risk

Management. Modul EKMA4262/1

Handoko, T Hani. 2009. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Harahap, S.S. (2000). Sistem Pengawasan Manajemen, Jakarta: Pustaka Quantum.

Hasanah, Nur. Analisis Pengaruh. 2013. Mekanisme Good Corporate

governance terhadap Kinerja Perbankan Skripsi: Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Htay, Sheila Nu Nu, et al. 2011. Corporate governance and Risk Management

Information Disclosure in Malaysian Listed Banks: Panel Data Analiysis International Review of Business Research Papers, Vol 7, No. 4

https://shariaeconomics.wordpress.com/tag/dps-dan-manajemen-risiko-bank-

syariah/ diakses pada tanggal 28 Maret 2018

http://www.bankmuamalat.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 09.00

http://bankvictoriasyariah.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 14.15

http://www.bcasyariah.co.id/ diunduh tanggal 17 April 2018, pukul 16.27

http://www.bjbsyariah.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 08.58

http://www.btpnsyariah.com/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 14.29

https://www.bnisyariah.co.id/ diunduh tanggal 17 April 2018, pukul 16.36

https://www.brisyariah.co.id/ diunduh tanggal 14 April 2018, pukul 16.02

https://www.maybank.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 14.17

http://www.megasyariah.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 06.31

https://shariaeconomics.wordpress.com/tag/dps-dan-manajemen-risiko-bank-syariah/https://shariaeconomics.wordpress.com/tag/dps-dan-manajemen-risiko-bank-syariah/

103

https://www.paninbanksyariah.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 14.27

https://www.syariahbukopin.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 06.38

https://www.syariahmandiri.co.id/ diunduh tanggal 14 April 2018, pukul 15.57

https://news.detik.com/berita/2821159/dua-oknum-pegawai-bank-syariah-

ditangkap-gelapkan-dana-rp-75-miliar. Diakses pada tanggal 23 April 2018

pukul 23.20

http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/02/22/olrqxw284-polisi-

ringkus-komplotan-pembobol-bank-modus-kredit-fiktif. Diakses pada

tanggal 23 April 2018 pukul 23.35

Jaman. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Dan Kualitas

Kantor Akuntan Publik Terhadap Intergritas Informasi Laporan Keuangan

(Studi Kasus Perusahaan Publik Yang Listing di BEJ). Skripsi. Semarang:

Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Jogiyanto. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengalaman. Yogyakarta: BPFE

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor:

kep-431/bl/2012

Khan, Tariqullah dan Habib Ahmed. 2008. Manajemen Risiko Lembaga Keuangan

Syariah. Jakarta: Bumi Akasara

Martono, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis

Data Sekunder, Cetakan ke-3, Jakarta: PT Raja Grafindo

Maulana, Agus. 1989. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Binarupa Aksara

Maulana, Achmad Fikri. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

Kualitas Aset, Dan GCG Terhadap Pengungkapan Risiko Pada Perbankan

Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim.

Mubarok, M Andi dan Abdul Rohman. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan

dan Mekanisme Corporate governance terhadap Pengungkapan Risiko

dalam Laporan Keuangan Interim Diponegoro Journal of Accounting, Vol

2, No. 2

Muhammad. 2014. Manajemen Keuangan Syariah: Analisis Fiqh & Keuangan.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Muntoro, Ronny Kusumo. 2006. Membangun Dewan Komisaris yang Efektif

Artikel Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

104

Nasution, M. & Setiawan, D. 2007. Pengaruh Corporate Governance terhadap

Manajemen Laba di Industri Perbankan. Simposium Nasional Akuntansi

X. Makassar. Ikatan Akuntan Indonesia.

Nuswandari, Cahyani. 2009. Pengaruh Corporate Governance Perception Index

Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 16 No. 2 ISSN: 1412-3126

Pedoman Standar Akuntansi Keuangan No. 60 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan

Pengungkapan

Peraturan Bank Indonesia No. 13/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi

Bank Umum dan Unit Usaha Syariah.

Peraturan Bank Indonesia No. 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen

Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /Pojk.04/2014 Tentang Direksi Dan

Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/Pojk.05/2014 Tentang Tata Kelola

Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 65 /Pojk.03/2016 Tentang Penerapan

Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55 /Pojk.04/2015 Tentang Pembentukan

Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit

Prawirosentono, S. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan, Yogyakarta: BPFE.

Primastuti, Sinung dan Tarmzi Achmad. 2012. Pengaruh Corporate Governance

dan karakteristik perusahaan terhadap Luas Pengungkapan informasi

strategis. Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 1 No. 1

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007 Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Simposium Nasional

Akuntansi X Universitas Makassar 26-28 Juli

Rivai, Veithzal dan Rifki Ismail. 2013. Islamic Risk Management For Islamic Bank.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Ruwita, Cahya dan Puji Harto. 2013. Analisis Pengaruh Karaktersitik Perusahaan

dan Corporate governance terhadap Pengungkapan Risiko Perusahaan.

Diponegoro Journal of Accounting, Vol 2, No. 2

Sabarguna, H. dan Boy S. (2004). Manajemen Operasional Rumah Sakit,

Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng DIY.

105

Saidah, Siti. 2014. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Pengungkapan Risiko Perusahaan (Studi Empiris pada Laporan Tahunan

Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013).

Jurnal Akuntansi UNESA.

Sari, A. A Intan Puspita dan IGAM. Asri Dwija Putri. 2014. Pengaruh Mekanisme

Corporate governance Pada Manajemen Laba E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana 8.1

Saufanny, Annisa Difa dan Siti Khomasatun. 2017.Corporate governance dan

Pengungkapan Manajemen Risiko Bank Syariah di Indonesia Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Islam, Vol. 5(1)

Sekaran, Uma. 2013. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Setiawan, Teguh. 2009. Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate

governance Terhadap Praktek Manajemen Laba Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007

Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 1, No. 2

Siagian, S.P. (1989). Filsafat Administrasi, Jakarta: Haji Masagung.

Suhardjanto, Djoko dan Aryane Dewi. 2011. Pengungkapan Risiko Finansial dan

Tata Kelola Perusahaan: Studi Empiris Perbankan Indonesia Jurnal

Keuangan dan Perbankan, Vol. 15, No 1

Suhardjanto, Djoko et al. 2012. Peran Corporate Governance Dalam Praktik Risk

Disclosure Pada Perbankan Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol.

9 no. 1

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta cet. 17

Taures, Nazila Sofi Istna. 2011. Analisis Hubungan Antara Karakteristik

Perusahaan Dengan pengungkapan Risiko (Studi Empiris Pada Laporan

Tahunan Perusahaan-Perusahaan Di BEI Tahun 2009). Pasca Sarjana

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Tao, Ngoc Bich dan Marion Hutchinson. 2011. Corporate Governance and Risk

Management: The Role of Risk and Compensation Committees.

http://researchgate.net

Utama, Marta. 2004 Komite Audit, Good Corporate governance dan

Pengungkapan Informasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.

1

http://researchgate.net/

106

Utomo, Yogi, Anis Chariri. 2014. Determinan Pengungkapan Risiko Pada

Perusahaan Nonkeuangan Di Indonesia. Diponegoro Journal Of

Accounting, Vol. 3 No. 3

Winarno, Wing Wahyu. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. Yogyakarta: STIM YKPN

HALAMAN JUDULHALAMAN SAMPULABSTRAKSURAT PERNYATAAN KEASLIANSURAT PERSETUJUAN SKRIPSISURAT PENGESAHAAN SKRIPSI HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASIMOTTOPERSEMBAHANPEDOMAN LITERASIKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR LAMPIRANBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Rumusan Masalah C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian D. Sistematika Pembahasan

BAB V PENUTUPANA. Kesimpulan B. Keterbatasan C. Implikasi dan Saran

DAFTAR PUSTAKA