Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

22
Pengaruh Hasil Tes Potensi Bakat dan Minat antara Laki-laki Dengan perempuan Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah STATISTIK II. Dosen pengampu : Dr.Suriswo Oleh: M Taufiqurrohman (1112500175) BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transcript of Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

Page 1: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

Pengaruh Hasil Tes Potensi Bakat dan Minat antara Laki-laki

Dengan perempuan

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah STATISTIK II.

Dosen pengampu : Dr.Suriswo

Oleh:

M Taufiqurrohman (1112500175)

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2015

Page 2: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Disinilah peran orang tua untuk terlebih dahulu mengenal bakat anak dari kecil, kemudian

mengarahkan dan mengembangkannya. Tujuan sekolah yang mendasar adalah

mengembangkan bakat dan minat peserta didiknya sesuai dengan jenjang pendidikannya.

Pendidikan saat ini kebanyakan lebih mengutamakan otak kiri. Sehingga

mengakibatkan banyak orang tidak percaya adanya indera intuisi, daya prediksi dan

kemampuan perspektif yang merupakan gejala umum dimana fungsi otak kanan tertekan oleh

otak kiri. Problema sistim pendidikan di Indonesia masih mengacu pada metode “teacher

center learning” dimana guru dijadikan titik sentral keberhasilan siswa karena yang aktif

dalam proses pengajaran adalah guru, sementara siswa bersifat pasif. AKibatnya guru akan

memberikan perhatian lebih kepada para siswa yang pandai atau sebut “IQ tinggi”,

sementara siswa yang kurang pandai menjadi kurang diperhatikan. Sistim pendidikan seperti

ini telah berjalan dalam waktu yang sangat lama, dan tanpa disadari bahwa sistem pendidikan

ini membentuk manusia berotak kiri (left brain people).

Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Mendiknas Muhamad Nuh sendiri telah

menghimbau agar sistim pengajaran dirubah menjadi system pembelajaran, artinya merubah

kebiasaan dari teacher center learning menjadi student center learning dimana peran guru

hanya menjadi fasiliator dan motivator dalam membangkitkan kreatifitas siswa seluas-

luasnya. Dengan model pembelajaran akan menjadikan belajar itu lebih menyenangkan dan

tidak menciptakan kondisi menekan mental dan suasana bagi siswa.

Kurikulum 2013 mengisyaratkan bahwa pelaksanaan pendidikan di arahkan pada

peminatan kelompok mata pelajaran, arah pengembangan karir dunia industry, menyiapkan

diri serta memilih pendidikan lanjutan ke perguruan tinggi yang didasarkan atas pemahaman

potensi diri sesuai dengan kemampuan dasar umum, bakat, minat. Jika peserta didik tidak

mampu untuk menentukan arah peminatan akan dimungkinan menghambat dalam proses

pembelajaran.

Penjurusan yang tersedia di SMA meliputi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS), dan Ilmu Bahasa. Sejatinya, penjurusan ini akan disesuaikan

Page 3: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

dengan minat dan kemampuan peserta didik. Tujuannya agar kelak di kemudian hari,

pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik menjadi lebih terarah karena telah sesuai

dengan minatnya. Akan tetapi, banyak dari mereka yang tidak mengerti maksud dan filosofi

dari penjurusan ini. Banyak dari mereka yang merasa gengsi jika harus masuk jurusan IPS,

beberapa dari mereka malah masuk jurusan IPA karena mentaklid teman dekatnya dll.

Akhirnya, karena tujuan utama mereka bukan belajar, maka semangat untuk berjuang

pun tak ada. Selain itu, beberapa orang tua yang cenderung diktator, sadar bahwa dirinya

memiliki kekuasaan lebih dalam mengarahkan bakat anaknya, memaksa anak-anak mereka

untuk mengambil jurusan yang bukan menjadi minat anak tersebut. Hal ini juga berdampak

negatif pada diri anak, mereka akan merasa dieksploitasi bakatnya dan cenderung malas

untuk belajar, karena menganggap ini kemauan orang tua mereka, sehingga yang banyak

terjadi nilai anak tersebut akan cenderung turun.

Perlu disadari bahwa untuk dapat menyelaraskan keduanya, diperlukan adanya

komunikasi yang baik antara orang tua dan anaknya. Anak perlu diberi kebebasan dalam

mengembangkan bakat dan minatnya, dan tugas orang tua untuk mengarahkan bakat dan

minat tersebut pada yang lebih baik. Karena yang menurut anak baik, belum tentu baik juga

bagi orang tua, begitupun sebaliknya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Banyak dari peserta didik yang tidak mengetahui tentang bakat dan mintnya

sendiri,mereka terkadang hanya seedar menebak-nebak tentang bakatnya saja.Serta mereka

banyak yang masih bimbang dalam menentukan minat untuk masuk ke sekolah,baik itu untuk

penjurusan di SMK maupun di SMA.Oleh karena itu diadakanlah sebuah tes potensi bakat

dan minat untuk peserta didik agar bisa mengetahui bakat dan minat mereka masing-

masing.Seta berguna mengetahui Dominasi otak,Gaya belajar,dan kecerdasan majemuk.

C. BATASAN MASALAH

Terkadang dalam sebuah penelitian banyak sebuah kendala atau batasan yang menghalangi

untuk melakukan penelitian,dalam batasan masalah kali ini ada 3 (tiga) bagian yang menjadi

penghalang,yaitu :

Batasan Tempat

Page 4: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

Batasan tempat berarti sebuah halangan untuk tempat kita observasi, Kebetulan saya

disini meneliti tentang potensi bakat dan minat. Banyak kendala tempat karena peserta didik

banyak yang menjawab tes ini di rumah mereka masing-masing.

Batasan Waktu

Disini yang menjadi penghalang dalam penelitian lainya yaitu masalah waktu, karena

waktu yang singkat untuk melakukan sebuah penelitian.

Batasan Objek Peserta didik

Masih banyak peserta didik yang enggan mengikuti tes tersebut karena dengan alaasan

ekonomi, padahal tes bakat dan minat ini sangat berguna untuk dirinya sendiri.

D. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari potensi bakat dan minat?

2. Bagaimana Hasil Tes potensi bakat dan Minat?

3. Adakah pengaruh dan perbedaan antara laki-laki dengan perempuan menggunakan tes

bakat dan minat?

E. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari potensi bakat dan minat.

2. Mengetahui bagaimana hasil tes potensi tersebut.

3. Mencari perbedaan dan pengaruh tes bakat dan minat antara laki-laki dengan

perempuan.

Page 5: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

BAB II

Landasan Teori dan pengajuan Hipotesis

A. Landasan teori Tes Potensi Bakat dan Minat

  Teori bakat

Guildford (Sunaryo, 2004) mengemukakan bahwa bakat bertalian dengan kecakapan

untuk melakukan sesuatu.

Guildford (Sunaryo, 2004) mengemukakan bahwa terdapat tiga dimensi yang

terkandung dalam bakat, yaitu sebagai berikut:

         Dimensi perseptual, yaitu kemampuan di dalam melakukan persepsi yang

mencakup kepekaan indra, perhatian, orientasi ruang dan waktu serta kecepatan

persepsi.

         Dimensi psikomotor, mencakup kekuatan, impuls, kecepatan gerak, kecermatan

dan kordinasi.

         Dimensi intelektual, mencakup ingatan, pengenalan, berpikir dan evaluatif.

Bakat merupakan suatu kemampuan spesifik yang memberikan individu suatu kondisi

untuk memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan atau keterampilan tertentu setelah

melalui latihan (Tanpa Nama, 2004).

Chaplin (2002) mengartikan aptitude (bakat, ketangkasan, kecerdasan, kesanggupan,

kecenderungan) sebagai kapasitas untuk berprestasi di kemudian hari.

Woodworth dan Marquis (Sunaryo, 2004) mendefinisikan bakat sebagai suatu

kemampuan manusia yang terdiri dari achievement atau actual ability (dapat diukur dengan

tes tertentu), capacity atau ability (tidak dapat diukur secara langsung) dan aptitude (kualitas

psikis yang hanya dapat diungkapkan dengan tes).

Sukardi (Sunaryo, 2004) mengartikan bakat sebagai suatu kondisi atau kualitas yang

dimiliki oleh individu yang memungkinkan dirinya dapat berkembang di masa yang akan

datang.

Branca (Fudyartanta, 2005) mengemukakan bahwa bakat merupakan kemampuan

yang dipandang sebagai suatu indikasi seberapa baik individu dapat mempelajari

pengetahuan atau keterampilan tertentu melalui pelatihan kemudian mempraktekkannya.

Lyman (Fudyartanta, 2005) mendefinisikan bakat sebagai kombinasi karakteristik

alami dan yang dipelajari, dimana mengindikasikan kapasitas seseorang untuk

Page 6: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

mengembangkan kecakapannya dalam beberapa keterampilan.Biasanya menyiratkan aspek

intelektual atau keterampilan dibandingkan aspek emosi atau karakteristik kepribadian.

Freeman (Fudyartanta, 2005) mendefinisikan bakat sebagai suatu kombinasi

karakteristik yang berkapasitas individual untuk memperoleh (melalui latihan) beberapa

pengetahuan khusus, keterampilan ataupun suatu respon yang terorganisir. Misalnya saja

kemampuan berbahasa, untuk menjadi pemusik ataupun untuk melakukan pekerjaan

mekanik.

Fudyartanta (2005) mengemukakan bahwa bakat merupakan kemampuan yang lebih

menonjol daripada yang lain, baik secara intelektual (teoritis) maupun secara praktis, dimana

kedua-duanya memiliki posisi kualitas yang tinggi.

  Teori minat

Dalam kamus psikologi, Chaplin (1989) menyebutkan bahwa interes atau minat dapat

diartikan sebagai:

         Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi pola pada perhatian

seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya.

         Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga atau

berarti bagi individu.

         Satu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntut tingkah laku menuju satu

arah tertentu.

            Dalam “Encyclopedia of Psychology”, minat adalah kecenderungan tingkah laku yang

mengarah pada tujuan yang pasti, aktivitas-aktivitas atau pengalaman yang menarik dari tiap

individu. Oleh karena itu, apabila individu atau seseorang menaruh minat terhadap sesuatu,

maka itu berarti ia telah menetapkan tujuan sebelumnya (Cuming, 1972). Sedangkan Crow

and Crow mengidentifikasikan minat sebagai kekuatan yang mendorong seseorang

memberikan perhatian terhadap orang lain atau melakukan aktivitas tertentu.

            Dengan mengutip pendapat Layton, Handoyo mengartikan minat sebagai kesukaan

atau ketidak-sukaan terhadap sesuatu. Dengan kata lain, minat dapat dilihat atas dasar

perbedaan rasa suka terhadap sesuatu hal, pekerjaan, tugas atau suatu kegiatan. Sedangkan

Murphy berpendapat, sebagaimana yang dikutip oleh Handoyo, bahwa minat merupakan

kondisi rangsang yang terarah sehubungan dengan tujuan yang bermanfaat.

Page 7: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

            Menurut Guilford (1956), minat adalah kecenderungan untuk memperhatikan dan

mencari objek-objek tertentu, dan perhatian terhadap objek tersebut cenderung

mempengaruhi perilaku individu dalam kegiatan-kegiatan yang lain.

McDaniel & Sahftel (1958) berpendapat bahwa minat merupakan suatu aktivitas yang

sebagian besar perhatian individu terfokus pada objek atau aktivitas tertentu. Keadaan atau

aktivitas tersebut tidak hanya sekadar memberikan kepuasan, tetapi juga memberikan suatu

kondisi yang menghasilkan dan menggairahkan sehingga bisa menyingkirkan aktivitas-

aktivitas lain yang tidak sesuai dengan objek yang menjadi fokus perhatian individu tersebut.

Sedang menurut Jones (1963), minat adalah reaksi organisme yang berhubungan

dengan perasaan suka terhadap situasi tertentu. Reaksi tersebut dapat berupa reaksi aktual dan

bisa juga bersifat imajiner. Dengan demikian, minat merupakan suatu aktivitas yang

berbentuk perhatian yang intens terhadap suatu objek, baik secara aktual atau tidak.

Maksudnya adalah bahwa perhatian tadi dapat berlangsung secara indriawi terhadap objek

yang sebenarnya atau menggunakan perenungan atau pemikiran terhadap objek yang

imajiner. Perhatian yang intens tersebut dapat memberikan kepuasan bagi pelakunya, dan

juga bisa membuat individu tersebut menjadi bergairah. Dalam kondisi demikian, individu

akan mengabaikan objek-objek lain yang tidak diminati.

Menurut Laiton (Hansen, 1984), minat didefinisikan sebagai kesukaan atau

ketidaksukaan terhadap sesuatu hal. Dengan kata lain, minat tersebut dapat dilihat

berdasarkan adanya perbedaan rasa suka terhadap sesuatu hal, pekerjaan, tugas atau kegiatan.

Sementara itu, Masykur (1983) menunjukkan bahwa minat berhubungan dengan kuatnya

dorongan yang menyebabkan seseorang memperhatikan seseorang, objek, atau suatu

aktivitas.

Sedangkan Bhatia (1977) menunjukkan bahwa minat merupakan keterlibatan

perasaan seseorang terhadap suatu objek atau perasaan seseorang yang tidak dapat dipisahkan

dengan objek atau aktivitas, karena adanya kaitan antara individu dengan aktivitas yang

disukai tersebut.

B. Pengajuan Hipotesis

Pengaruh tes potensi bakat dan minat terhadap 10 (sepuluh) orang yang sudah

melakukan tes tersebut adalah sangat baik,karena dalam tes tersebut banyak dari mereka

memiliki hasil yang sangat memuaskan misalkan pada Inayatul Fitria.

Dominasi Otak,Tiga daintaranya yaitu :

Page 8: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

Mnyukai kata-kata, simbol, dan huruf.

Menyukai informasi yang berdasarkan fakta.

Gemar mengikuti kegiatan yang merangsang kemampuan verbal.

Selanjutnya mencari adakah perbedaan nilai yang signifikan antara siswa laki-laki

dengan siswi perempuan yang penulis uji dengan menggunakan tes metode otak unggul..

Page 9: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

BAB III

Metode Penelitian

A. Pendekatan Penelitian

Analisis kuantitatif dalam suatu penelitian dapat didekati dari dua sudut pendekatan,

yaitu analisis kuantitatif secara deskriptif, dan analisis kuantitatif secara inferensial. Masing-

masing pendekatan ini melibatkan pemakaian dua jenis statistik yang berbeda. Yang pertama

menggunakan statistik deskriptif dan yang kedua menggunakan stastistik inferensial. Kedua

jenis statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam hal teknik analisis maupun

tujuan yang akan dihasilkannya dari analisisnya itu (lihat Sudijono:1987:4).

Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala

yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil

pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan

suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi

tentang keberadaan gejala tersebut. Dengan demikian hasil olahan data dengan statistik ini

hanya sampai pada tahap deskripsi, belum sampai pada tahap generalisasi. Dengan kata lain,

statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisa

data angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas, mengenai

suatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.

Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari analisisnya, hasil yang

diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan atau fenomena yang dijadikan obyek

penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan secara lebih luas kedalam wilayah

populasi. Karena itu, penggunaan statistik inferensial menuntut persyaratan yang ketat dalam

masalah sampling, sebab dari persyaratan yang ketat itulah bisa diperoleh sampel yang

representatif; sampel yang memiliki ciri-ciri sebagaimana dimiliki populasinya. Dengan

sampel yang representatif maka hasil analisis inferensial dapat digeneralisasikan ke dalam

wilayah populasi.

Pada penelitian kali ini saya menggunakan pendekatan kuantitatif secara deskriptif

tentang pengaruh tes potensi bakat dan minat yang dilakukn kepada 10 orang siswa-

siswi.Bahwa Tes potensi bakat dan minat ini sangat bermanfaat untuk mengetahui Dominasi

otak, Gaya belajar, dan kecerdasan majemuk siswa.Sedangkan dalam judul penelitian ini saya

buat pengaruh terhadap siswa dari siadakanya tes ini seperti apa.

Page 10: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

B. Jenis penelitian dan jam

Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kuantitatif untuk memperkuat pendekatan penelitian, yaitu mendeskripsikan data kuantitatif untuk memahami dan menjelaskan problem rise.t1 Metode penelitian kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.

Adapun Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.2

Dalam penulisan penelitian ini peneliti menggambarkan hasil penelitian dengan menggunakan kata-kata tertulis ditunjang dengan data-data yang diangkakan untuk memperkuat laporan hasil pembahasan.Dalam rangka pengumpulan data dan bahan yang diperlukan penulis mengadakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian dengan tujuan langsung ke obyek penelitian.

Jam penelitian tersebut dilakukan pada saat setelah pelaksanaan Tes tersebut di

lakukan serta saat hasil tes di berikan ke siswa-siswi.Pada Tanggal 15 April 2015 tes di

lakukan, dan Hasil telah jadi pada tanggal 18 April 2015.

C. Populasi dan sampel

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. PopulasiDalam penelitian lapangan penulis mengambil obyek penelitian Pengaruh Tes potensi bakat dan minat ini yaitu sebanyak 10 (sepuluh) orang.

b. Sampel

Penulis tidak menggunakan sampel karena di dalam populasi hanya ada 10 orang yang penulis teliti. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, 1

2

Page 11: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

Arikunto (2006: 131) menyarankan jika jumlah subyeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi.

BAB IV

Hasil Temuan dan Pembahasan

A. Deskripsi Data

Deskripsi data yang akan saya jelaskan kali ini, adalah tentang temuan yang ada di

lapangan saat saya memberikan tes kepada 10 (sepuluh) orang siswa-siswa.tes potensi kali

ini,adalah untuk mengetahui tentang potensi bakat dan minat dengan MUO(metode otak

unggul).Hal ini guna mengetahui bagaimana Dominasi otak,Gaya belajar,dan kecerdasan

majemuk yang di miliki siswa-siswi.

Adapun Hasil temuan/ data-data dari siswa-siswi yang saya tes, yaitu sebagai berikut :

1) Ayu Mariana Ulfa

2) Dwi Anggun Tifani

3) Inyatul fitria

4) Muhammad Ainurrofiq

5) M Jierjiers Fatien

6) M Khoirunnajib

7) Nurul Falah

8) Nurul Huda Wildan

9) Novita Murdiana

10) Syifa Indah Nurayatin

Dari kesepuluh orang tersebut ada banyak pengaruhnya dalam tes potensi bakat dan minat ini,

seperti yang saya lihat bahwa setelah hasil tes tersebut diberikan.mereka langsung banyak

bereaksi, seperti halnya Inayatul Fitria, dia sangat senang mempunyai hasil seperti itu, tetapi

dia berusaha memahami apa yang ada dalam kekurangan hasilnya itu.jadi dia bisa melihat

kemampuanya sendiri dengan hasil tes potensi bakat dan minat ini.

B. Uji/ Hipotesis

Page 12: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

Dalam Uji hipotesis yang saya lakukan ini, saya mengambil SEMUA Siswa baik laki-laki

maupun perempuan yang mempunyai nilai sebagai berikut :

N

O

Nama Nilai TES

1 Ayu Mariana Ulfa 90

2 Dwi Anggun Tifani 90

3 Inyatul fitria 82

4 Muhammad Ainurrofiq 83

5 M Jierjiers Fatien 90

6 M Khoirunnajib 84

7 Nurul Falah 89

8 Nurul Huda Wildan 85

9 Novita Murdiana 90

10 Syifa Indah Nurayatin 85

JUMLAH 868

Mencari Komparatif atau perbedaan antara siswa Laki-laki dengan sisiwi Perempuan, dengan

menggunakan tabel atau rumus Korelasi. Dengan menggunakan populasi di bagi menjadi dua

bagian antara laki-laki dan perempuan.

Tabel Korelasi.

No. Laki-laki

(X)

Perempuan

(Y)

X2 Y2 X. Y

1 83 90 6889 8100 7470

2 90 90 8100 8100 8100

3 84 82 7056 6724 6888

4 89 90 7921 8100 8010

Page 13: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

5 85 85 7225 7225 7225

Jumlah 431 437 37191 38249 37693

Diketahui :

n = 5 ∑ X2 = 37191

∑ X = 431 ∑ Y2 = 38249

∑ Y = 437 ∑ X.Y = 37693

Rumus Korelasi.

Rxy = n. ∑ X.Y – (∑ X).( ∑ Y)

√¿¿ ∑ X2 - (∑ X)2 ] . [ n. ∑ Y2 - (∑ Y)2 ]

= 5. 37693 – (431).(437)

√¿¿ 37191 - (431)2 ] . [ 5. 38249 - (437)2 ]

= 188465 – 188347

√¿¿ - 185761 ] . [ 191245 - 190969 ]

= 118

√ [194].[276]

= 118

√ 53544

= 118

231,395

= 0,509 atau 0,51

Kesimpulan

Jjika r,Hitung lebih besar dari r.Tabel pada taraf signifikan 95 % , maka hipotesis alternatif (Ha) bisa

di terima atau ada perbedaan karakteristik,tapi jika sebaliknya maka tidak ada Perbedaan karakteristik.

Page 14: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

df = 5,

0,6694.... r.hit < dari pada r.tabel. berarti tdak di terima yang artinya tidak perbedaan yang

sidnifikasn antara siswa laki-laki dengan perempuan.

C. Pembahasan

Dalam pembahasan kali ini saya akan membahasa tentang kelima orang yang hasilnya

kurang dari rata-rata kelasnya.Tetapi walaupun kurang dari rata-rata kelas hasil ini adalah

hasil tes potensi bakat dan minat jadi tidak berpengaruh kepada mata pelajaran apapun.atau

bukan sebagai ajang persaingan antara individu yang satu dengan yang lain.Tetapi hasil

tersebut akan di bawa oleh masing-masing individu tersebut supaya mereka dapat mengetahui

hasil mereka masing-masing.Dan berdasarkan pada perbandingan antara laki-laki dengan

perempuan hasilnya tidak ada perbedaan nilai yang signifikan.karena rata-rata hitung lebih

kecil dari pada rata-rata tabel.

Karena Tes ini merupakan sebuah solusi bagi permasalahan di atas. Disamping

memiliki kecenderungan dominasi belahan otak, delapan potensi dari dua belahan otak akan

menimbulkan tiga macam gaya belajar seseorang yaitu auditory, visual dan kinestetika.

Markova melakukan penelitian dan mengembangkan bahwa dari tiga gaya belajar

membentuk enam kecenderungan dari ketiga gaya tersebut yaitu Kinestetia Visual Aauditory

(KVA), KAV, VAK, VKA, AVK dan AKV. Melalui test Metode Otak Unggul dominasi

otak dan gaya belajar problem kesulitan mengingat, kesulitan berkonsentrasi, kesulitan

mengelola pikiran, menyusun prioritas, kesulitan belajar, mengeluarkan pendapat, berpikir

kreatif dan kritis akan teratasi dengan diketahuinya kecenderungan gaya belajar. Dalam hal

“peta gaya belajar seluruh siswa di kelas”, maka guru akan dengan mudah menentukan

metode mengajarnya, sehingga penyerapan ilmu oleh siswa akan lebih efektif. Guru akan

menjadi lebih bijaksana, karena akan lebih memaklumi bahwa dominasi otak kanan dan kiri

dari siswanya haruslah sama-sama merupakan potensi kesuksesan siswa, hanya cara

memfasilitasinya yang harus berbeda.

Dengan Metode Otak Unggul, otak kiri dan otak kanan dapat digunakan secara

sinergis dan simultan (Whole Brain) sehingga proses belajar mengajar berubah dari sekedar

Teaching WHAT to Learn (ibarat memberi ikan) menjadi Teaching HOW to Learn

(ibarat memberi kail).

Semoga hasil tes potensi bakat dan minat ini sangat bergua untuk mereka dan dapat

mendorong semangat motivasi belajar mereka dalam meraih cita-cita mereka.

Page 15: Pengaruh hasil tes potensi bakat dan minat antara laki laki dengan perempuan

BAB V

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut

:1. Secara umum Hasil tes potensi bakat dan minat siswa adalah

Sangat Baik dan adapula yang Baik,karena memiliki nilai di atas / lebih dari 80.

2. Dalam penghitungan dengan korelasi tidak ada perbedaan signifikan antara Laki-laki dengan perempuan karena hasilnya R.hit < R.tab.

3. Kegiatan tes potensi bakat dan minat sangat memberikan dampak yang baik karena banyak dari mereka mengisi jawaban tersebut dengan sungguh-sungguh.

4. Memperbanyak kegiatan dan belajar lebih giat lagi adalah cara paling ampuh untuk meraik cita-cita yang kita impikan atau untuk mengembangkan bakat diri kita.