Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe- · PDF filekonservatisme akuntansi...
date post
02-Feb-2018Category
Documents
view
224download
4
Embed Size (px)
Transcript of Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme ...fe- · PDF filekonservatisme akuntansi...
Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi
(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)
ABSTRAK
Oleh:
AYU RIANI MARETA
NPM : 0811031023
Tlpn : 085920003998
Email : [email protected]
Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt.
Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E., Akt.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial distress terhadap
penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan pertambangan yang terdaftar
di BEI. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode
purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka terdapat 85
sampel yang menjadi sampel penelitian dengan periode 2006-2010. Kemudian,
pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat uji regresi logistik
dengan menggunakan SPSS 18.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang sedang mengalami
financial distress mengalami pengaruh negatif terhadap penerapan konservatisme
akuntansi pada perusahaan pertambangan di BEI. Financial distress diukur
dengan menggunakan model Altman, sedangkan konservatisme akuntansi
menggunakan model Givoly dan Hayn.
Kata kunci: financial distress, konservatisme akuntansi
The Influence of Financial Distress to Accounting Conservatism
(Empiric Study in Mining Sector which are Listed In BEI)
ABSTRACT
By:
AYU RIANI MARETA
NPM : 0811031023
Tlpn : 085920003998
Email : [email protected]
Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt.
Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E., Akt.
This study aims to know the influence of financial distress to implementation on
accounting conservatism on the mining companies which are listed in BEI. The
samples obtained by using purposive sampling method. Based on the criteria that
have been given, there are 85 samples as a sample during 2006-2010 period.
Then, hypothesis examination is done by using logistic regression analysis which
is applied SPSS 18.0.
The results showed that the compaies that are undergoing financial distress has a
negative effect on implementation accounting conservatism on the mining
companies in BEI. Financial distress was measured using Altman model, while
accounting conservatism Givoly and Hayn model.
Keywords: financial distress, accounting conservatism
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu fungsi manajemen adalah untuk dapat memperkirakan dan menjamin
ketersediaan dana agar perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasionalnya
seefektif dan seefisien mungkin. Ketika perusahaan mengalami keadaan tidak
mampu membayar hutang yang telah jatuh tempo merupakan salah satu gejala
awal perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Hal ini dapat disebabkan karena
perusahaan tidak memiliki dana tunai untuk membayar kewajiban sehingga perlu
menunggu waktu untuk mencairkan aset atau mendapat pinjaman dari kreditur.
Penyebab utama kejadian kekurangan dan ketidakmampuan perusahaan untuk
membayar kewajibannya tersebut sebenarnya dapat disebabkan karena kelalaian
manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya. Penyebab lainnya adalah
pihak manajemen perusahaan kurang memperhitungkan rasio keuangan secara
teliti sehingga tidak mengetahui kondisi perusahaan sebenarnya sedang dalam
keadaan tidak baik yang dikarenakan nilai kewajiban lebih tinggi dari aset
lancarnya. Apabila perusahaan mengetahui kondisi dan posisi keuangan
perusahaan sebenarnya, maka perusahaan dapat berusaha untuk mencarikan jalan
keluarnya.
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja
manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaannya. Laporan keuangan
tersebut harus memenuhi tujuan, aturan serta prinsip prinsip akuntansi yang
sesuai dengan standar yang berlaku umum agar dapat menghasilkan laporan
keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi setiap
penggunanya.
Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam
mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi dana mereka. Manfaat
laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat
menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan Penman (1991). Horigan
(1965) dalam Tuasikal (2001) menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk
memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan
perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi
investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang.
Dasar akrual dalam laporan keuangan memberikan kesempatan kepada manajer
untuk memodifikasi laporan keuangan untuk menghasilkan jumlah laba yang
diinginkan. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau Prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum juga memberikan keleluasaan bagi manajer untuk
memilih metode akuntansi yang akan digunakannya dalam menyusun laporan
keuangan. Kebebasan manajemen dalam memilih metode akuntansi yang
digunakan untuk menyusun laporan keuangan menyebabkan adanya
konservatisme akuntansi.
Almilia (2003) menyatakan bahwa konservatisme merupakan konvensi laporan
keuangan yang penting dalam akuntansi, sehingga disebut sebagai prinsip
akuntansi yang dominan. Pendukung konservatisme menyatakan bahwa
konservatisme menyajikan laba dan aset dengan prinsip menunda pengakuan
keuntungan dan secepatnya mengakui adanya kerugian. Prinsip ini memang akan
menyebabkan laba dan aset periode berjalan menjadi lebih rendah. Bila terjadi
kenaikan laba dan aset di masa datang akibat penerapan prinsip ini, hal tersebut
disebabkan oleh keuntungan yang semula ditunda pengakuannya telah diakui oleh
perusahaan karena dipastikan akan terealisasi. Jadi bukan berarti peningkatan laba
dan aset masa datang merupakan cermin dari tidak konservatifnya perusahaan.
Dalam Almilia (2003) menyatakan bahwa pendukung konservatisme menyatakan
bahwa laporan keuangan yang disusun dengan cara yang konservatif akan
menyajikan informasi sesungguhnya dari nilai perusahaan, sehingga akan
membantu investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan investasi.
Para kreditur mendesak agar laporan keuangan disusun dengan berpedoman pada
konsep konservatisme. Maksud utama mereka adalah untuk menetralisir
optimisme para usahawan yang terlalu berlebihan dalam melaporkan hasil
usahanya. Namun, pada umumnya jika perusahaan sedang mengalami kesulitan
keuangan maka akan menggunakan manajemen laba agar memberikan sinyal
bahwa perusahaan tidak mengalami penurunan kinerja dan akan menimbulkan
sikap agresif pihak eksternal dan penerapan metode ini bertolak belakang dengan
prinsip konservatisme.
Jika ditinjau lebih jauh ke dalam laporan keuangan, setiap metode akuntansi yang
dipilih oleh perusahaan memiliki tingkat konservatisme yang berbeda beda.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyebutkan ada berbagai metode yang
menerapkan prinsip konservatisme, diantaranya PSAK No. 14 mengenai
persediaan yang terkait dengan pemilihan perhitungan biaya persediaan, PSAK
No. 16 mengenai aset tetap dan penyusutan (2009), PSAK No. 19 mengenai aset
tidak berwujud yang berkaitan dengan amortisasi dan PSAK No. 20 tentang biaya
riset dan pengembangan.
Pilihan metode tersebut akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam
laporan keuangan sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung prinsip
konservatisme ini akan mempengaruhi hasil dari laporan keuangan tersebut.
Penerapan konsep ini juga akan menghasilkan laba yang berfluktuatif, dimana
laba yang berfluktuatif akan mengurangi daya prediksi laba untuk memprediksi
aliran kas perusahaan pada masa yang akan datang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kesulitan keuangan
perusahaan terhadap konservatisme akuntansi pada sektor industri pertambangan.
Investasi dalam saham dapat dilakukan pada berbagai macam sektor industri,
namun setelah dilakukan pengamatan sektor pertambangan yang mengalami lebih
banyak penurunan laba dalam laporan keuangan sehingga cocok untuk digunakan
dalam penelitian ini. Penelitian sebelumnya meneliti mengenai pengaruh tingkat
kesulitan keuangan terhadap konservatisme akuntansi menggunakan model
Ohlson, tetapi dalam penelitian ini kesulitan keuangan yang diteliti menggunakan
model Altman karena model Altman merupakan prediksi kebangkrutan yang
paling baik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model konservatisme
yang berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu menggunakan model Givoly
dan Hayn sedangkan dalam penelitian sebelumnya menggunakan model Zhang.
Model Givoly digunakan karena menggunakan akrual diskresioner dan sesuai
dengan penelitian ini karena akrual diskresioner dapat digunakan untuk
mengetahui kinerja perusahaan pada saat ini dan pada masa mendatang.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Financial Distress terhadap
Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
1.2 Permasalahan
1.2.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian
ini adalah : Ap