Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

35
PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL JENIS AIR DAN MASSA TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG PANJANG BIOLOGI Kelas XII IPA 7 Disusun oleh 1. Harris Junianto (16) 2. Inez Nata Prawira (17) 3. Kevin Chandra Jaya (19) 4. Natassa Orlanda T. (23) 5. Vanny Andriani (32) 6. Veronita (34) 7. Victor (35)

description

Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

Transcript of Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

Page 1: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL

JENIS AIR DAN MASSA TANAH

TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG PANJANG

BIOLOGI

Kelas XII IPA 7

Disusun oleh

1. Harris Junianto (16)

2. Inez Nata Prawira (17)

3. Kevin Chandra Jaya (19)

4. Natassa Orlanda T. (23)

5. Vanny Andriani (32)

6. Veronita (34)

7. Victor (35)

SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG

YAYASAN XAVERIUS PALEMBANG

PALEMBANG

2012

Page 2: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

PENGANTAR

Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik. Peneliti juga

mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Anna Surachmie, karena telah membimbing

peneliti hingga selesainya karya ilmiah ini. Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada tim

kerja, orangtua, dan teman-teman yang telah mendukung peneliti dalam penulisan karya

ilmiah ini.

Dalam karya ilmiah sederhana ini, peneliti menganalisis bagaimana pengaruh faktor

eksternal jenis air dan massa tanah terhadap petumbuhan kacang panjang. Demi mendukung

karya ilmiah penelitian ini, peneliti juga mengikutsertakan foto tanaman pada hari pertama,

ketujuh, dan keempatbelas pada lampiran. Juga dilampirkan beberapa tabel dan grafik demi

mendukung hasil penelitian yang ada. Hal ini dilakukan karena peneliti tertarik dengan topik

tersebut.

Dengan adanya karya ilmiah ini, peneliti berharap agar karya ilmiah ini bermanfaat bagi

para pembaca agar dapat menjadi bahan referensi, memperluas pengetahuan, dan menambah

informasi serta bagi peneliti sendiri agar dapat mengembangkan kemampuan menulis dengan

baik dan menjawab rasa ingin tahu peneliti atas topik. Demi terwujudnya karya ilmiah yang

lebih baik di masa mendatang, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari para

pembaca. Peneliti mohon maaf apabila ada kesalahan. Sekian.

Palembang, 28 Agustus 2012

Tim Peneliti

Page 3: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

DAFTAR ISI

PENGANTAR..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

DAFTAR GRAFIK, TABEL, DAN FOTO........................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................................... 3

BAB III METODELOGI PENELITIAN............................................................................ 9

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN................................................ 12

BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 20

BAB VI LAMPIRAN.......................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 23

Page 4: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Makhluk hidup terbagi menjadi tiga, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.

Tumbuhan merupakan organisme yang selalu berada pada urutan rantai makanan

karena sifatnya yang autotrof atau dapat membuat makanan bagi dirinya sendiri. Salah

satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan

merupakan proses pertambahan ukuran sel atau organisme yang sifatnya kuantitatif

atau terukur. Sedangkan perkembangan dapat didefinisikan sebagai proses

mendewasanya suatu organisme yang berlangsung secara kualitatif

(http://kambing.ui.ac.id/bebas/ v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/

0054%20Bio%202-3a.htm, diunduh pada 31 Juli 2012).

Untuk mendukung tumbuh kembang tumbuhan, terdapat dua faktor yaitu faktor

eksternal dan faktor internal. Beberapa faktor eksternal antara lain nutrisi, air, cahaya,

kelembaban, suhu, mikroorganisme, gulma, dan lainnya. Sedangkan faktor internal

yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah faktor

genetik dan hormon yang bekerja (http://yulisubakti.blogspot.com /2012/05/faktor-

faktor-yang-mempengaruhi.html, diunduh pada 31 Juli 2012).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan air dan tanah sebagai variabel bebas

yang nantinya akan memperngaruhi pertumbuhan tanaman. Air memiliki bermacam –

macam jenis, seperti air kolam, air teh, air gula, air garam, air beras, dan air

berelektrolit. Air berfungsi sebagai pelaksana fungsi dalam proses difusi, osmosis, dan

reaksi biokimia lainnya. Sehingga untuk melangsungkan fotosintesis, air sangat

diperlukan. Sama halnya dengan air, tanah juga bermacam – macam, mulai dari jenis,

massa, hingga tekstur tanah. Massa tanah diketahui dapat menggambarkan tekstur,

struktur, lapisan pada tanah, dan pengaruh sifat fisik tanah tersebut terhadap

pertumbuhan tanaman (http://zulkifli-2405.blogspot.com/2012/01 /laporan-bulk-

density.html, diunduh pada 31 Juli 2012).

Page 5: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

Penjabaran latar belakang singkat di atas mendasari keputusan peneliti untuk

mengadakan penelitian faktor eksternal dengan variabel bebas jenis air yang digunakan

yaitu air beras, air teh, dan air berelektrolit (Pocari Sweat) dan massa tanah yang

diaplikasikan pada objek yaitu kacang panjang. Oleh karena itu, peneliti mengangkat

judul “Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan

Kacang Panjang”. Hal ini bertujuan membahas lebih lanjut pengaruh faktor eksternal

berupa jenis air dan massa tanah yang digunakan terhadap pertumbuhan kacang

panjang.

2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor – faktor eksternal

berupa jenis air dan massa tanah terhadap pertumbuhan kacang panjang.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut “Bagaimana pengaruh faktor eksternal jenis air dan massa tanah

terhadap pertumbuhan kacang panjang?”

Page 6: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Kajian Teori

1. Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau

dimensi tingkat sel organ maupun individu dan bersifat kualitatif. Sifat kualitatif dari

pertumbuhan dapat ditandai dengan dapat diukurnya berat, panjang, umur, dan

keseimbangan metabolisme. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman, dapat digunkan

auksanometer (Soetjiningsih dikutip http://creasoft.files.wordpress.com/

2008/04/kep_tumbang.pdf, diunduh pada 1 Agustus 2012).

Pertumbuhan tanaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer

dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer merupan pertumbuhan di mana

tanaman akan memanjang di ujung akar maupun di ujung batangnya. Menurut

http://fandy-irfan99.blogspot.com/2012/06/pengertian-pertumbuhan-dan-

perkembangan.html (diunduh pada 1 Agustus 2012) terdapat tiga macam pertumbuhan

primer berdasarkan letaknya

1. daerah pembelahan sel, terdapat pada bagian ujung akar dan aktif

membelah karena bersifat meristematik,

2. daerah perpanjangan sel, terdapat di belakang daerah pembelahan dan

sel – selnya berkemampuan untuk membesar dan memanjang,

3. daerah diferensiasi sel, terdapat sel – sel yang mampu berdiferensiasi

untuk mencapai fungsi dan struktur khusus.

Selain pertumbuhan primer, juga terdaoa pertumbuhan sekunder yang

merupakan pertumbuhan akitivitas sel meristem sekunder seperti kambium. Adanya

aktivitas kambium ini mengakibatkan menambahnya diameter batang. Terdapat dua

macam kambium, yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus. Kambium vaskuler

terletak di antara xylem dan floem sehingga sel kambium akan membelah ke arah

dalam membentuk xylem sekunder dan ke arah luar membentuk dloem sekunder.

Sedangkan kambium gabus merupakan sel meristem yang terletak di bawah epidermis

Page 7: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

dekat kolenkima (http://jadibrilian.blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-sekunder.html,

diunduh pada 1 Agustus 2012).

2. Faktor Eksternal pada Tumbuhan

Faktor eksternal pada tumbuhan sangat berkaitan erat dengan tumbuh kembang

suatu tanaman. Terdapat beberapa macam faktor eksternal, antara lain suhu, cahaya

matahari, air, pH, dan nutrisi makro maupun mikro. Air campuran (larutan) seperti air

garam, air gula, air kolam, air teh, dan air elektrolit juga berkemungkinan untuk

mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Menurut http://daunmudha.blogspot.

com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.html (diunduh pada 1 Agustus 2012) bagi

tanaman air memiliki banyak fungsi seperti

1. penyusun utama tubuh tanaman,

2. pengaktif enzim,

3. pereaksi dalam system hidrolisis pada tanaman,

4. sumber hydrogen dalam fotosintesis,

5. penghasil oksigen dalam fotosintesis,

6. pengatur keluar masuknya zat terlarut dari dan ke sel, dan

7. pendukung tegaknya tanaman, dan pemertahan suhu tanaman.

Tiga dari bermacam jenis air yang digunakan dalam penelitian ini adalah air

teh, air garam, dan air berelektrolit (Pocari Sweat). Air teh memiliki kandungan kalori,

lemak, air, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, fosfor, besi, tembaga, karbon

organik, magnesium, kalium, kalsium, polyphenol, methylxanthines, asam amino,

tannin acid, mangan, dan kafein. Bagi tanaman, air teh dengan kandungan nutrisi

seperti di atas dapat memperbaiki kesuburan tanah dan merangsang pertumbuhan akar,

batang, dan daun serta bersifat toksik serangga

(http://anisa-anggraeni.blogspot.com/2011/08/kandungan-air-teh-basi.html, diuduh

pada 1 Agustus 2012). Sehingga dapat disimpulkan air teh baik bagi pertumbuhan

tanaman.

Yayu Siti Nurhasanah dikutip http://kampus.okezone.com/read/2011/

10/18/372/517127/air-cucian-beras-bisa-suburkan-tanaman (diunduh pada 1 Agustus

2012) mengatakan bahwa air cucian beras dapat dijadikan media alternatif pembawa

Page 8: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

bakteri Pseudomonas fluorescens. Pseudomonas fluorescens merupakan mikroba

pengendali patogen penyebab penyakit karat serta pemicu pertumbuhan tanaman.

Selain itu, Yayu juga mengatakan, “Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang

melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85 – 90 persen, protein glutein,

selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi,”. Dengan adanya mikroba dan

kandungan nutrisi baik dalam air beras, maka dapat disimpulkan bahwa air beras

berkemungkinan menjadi salah satu faktor eksternal yang baik bagi pertumbuhan

tanaman.

Selain air teh dan air beras, air berelektrolit seperti Pocari Sweat juga memiliki

kandungan baik seperti natrium, kalsium, kalium, magnesium, klorida, ion HCO3-, ion

HPO42-, sitrat3-, dan laktat-. Bagi tubuh manusia, cairan elektrolit ini berfungsi sebagai

pentransport sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh, pengatur suhu tubuh, dan

penjaga kelembaban kulit (http://bugiscamp. wordpress.com/2008/05/16/pocari-sweat-

pengganti-ion-tubuh/, diunduh pada 1 Agustus 2012). Berdasarkan teori di atas,

peneliti ingin mengaplikasikannya pada tanaman yang berkemungkinan dapat

meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.

Faktor eksternal kedua pada penelitian ini adalah massa tanah yang digunakan.

Tanah secara kimiawi mengandung berbagai macam unsur esensial seperti potassium,

kalium, kalsium, magnesium, sulfur, tembaga, seng, besi, mangan, dan klorida.

Sedangkan secara biologi, tanah mengandung zat aditif pemacu tumbuh tanaman

(http://www.anakunhas.com/2011/02/defenisi-profil-dan-fungsi-tanah.html, diunduh

pada 1 Agustus 2012).

Terdapat dua macam kandungan yang dimiliki oleh tanah, yaitu unsur makro

dan unsur mikro. Unsur makro tanah merupakan unsur yang diambil dari tanaman

dengan jumlah yang relative besar. Menurut

http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/ 03/mineral-yang-dibutuhkan-

tanaman.html (diunduh 24 Agustus 2012), berikut penjabarannya

1. Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), sebagai penyusun komponen

organik tanaman dan diambil dalam bentuk CO2, H+ dan OH-, dan O2.

2. Nitrogen (N), merupakan unsur yang diperlukan untuk sintesis asam

amino, enzim, vitamin. Unsur ini diambil dari alam melalui proses fiksasi

Page 9: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

bakteri oleh akar dan bila kekurangan, dapat menyebabkan terhambatnya

pembungaan.

3. Fosfor (P), unsur yang paling banyak terdapat pada jaringan meristematik

dan buah tanaman. Unsur ini sangat penting dalam reaksi metabolism

tumbuhan dan menyusun 0,2 hingga 0,8 persen total massa tanaman.

Fosfor diambil dari alam dalam bentuk H2PO4- dan HPO4

2-.

4. Sulfur (S), merupakan unsur yang diperlukan sebagai bahan produksi

sekunder. Biasanya diambil dari alam dalam bentuk SO42-.

5. Kalsium (Ca), diserap tanaman dari tanah dalam bentuk ion Ca2+. Unsur ini

berperan sebagai elemen penyusun dinding sel dan pengatur aliran ion di

akar. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan akar tanaman cepat rusak.

6. Kalium (K), merupakan aktivator beberapa ensim dan digunakan dalam

proses fotosintesis (pembuka dan penutup stomata).

7. Magnesium (Mg), dalam tanah terbentuk dalam larutan silikat dan

karbonat. Magnesium berperan penting dalam pengaturan metabolism

karbohidrat dan lipid, pengaktivator beberapa enzim, dan sebagai penyusun

klorofil.

Selain unsur makro, tanah juga mengandung unsur mikro yang tak kalah penting

perannya. Berikut penjabarannya menurut

http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/ 03/mineral-yang-dibutuhkan-

tanaman.html (diunduh 24 Agustus 2012)

1. Besi (Fe), terdapat dalam tanah dalam bentuk oksida. Besi diperlukan

untuk sintesis klorofil dan sebagai pengaktivator enzim nitrat reduktase.

2. Mangan (Mn), berperan sebagai aktivator enzim respirasi dan digunakan

dalam sintesis klorofil. Biasanya diserap tanaman dalam bentuk Mn2+.

3. Tembaga (Cu), merupakan unsur yang akan meracuni tanaman bila

terkandung dalam konsentrasi tinggi. Berperan dalam transpor elektron

pada reaksi fotosintesis. Biasanya terdapat dalam tanah dalam bentuk Cu2+

dan Cu3+.

Page 10: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

4. Seng (Zn), berperan dalam metabolism karbohidrat. Apabila tinggi

konsentrasinya, dapat menjadi racun bagi tanaman itu. Biasanya diserap

dari tanah dalam bentuk Zn2+.

5. Molybdenum (Mo), merupakan aktivator enzim nitrit reduktase pada

proses fiksasi nitrogen oleh akar tanaman. Selain itu juga digunakan dalam

sintesis asam askorbat dan biasanya ditemukan dalam tanah dalam bentuk

H2MoO4, HMoO42-, dan MoO4

2-.

6. Boron (B), berperan sebagai fasilitator translokasi gula dalam tanaman.

Sehingga Boron digunakan dalam pembungaan, pembentukan buah, dan

fotosintesis. Diserap dari tanah dalam bentuk HBO42-, H2BO3

-, dan BO3-.

7. Klorin (Cl), diperlukan dalam fotolisis air dalam proses fotosintesis.

Biasanya ditemukan dalam tanah dengan bentuk Cl-.

Berdasarkan informasi tersebut, peneliti ingin mencoba menghubungkan massa

tanah dengan laju pertumbuhan tanaman.

3. Kacang Panjang

Tanaman bernama Latin Vigna sinensis ini memiliki banyak kandungan sehat

didalamnya. Terdapat protein yang menjadi sumber protein nabati, vitamin B

kompleks sebagai pemroduksi energi, dan berbagai mineral seperti magnesium,

mangan, fosfor, besi, tembaga, potassium, seng, kalsium, kalium, selenium, dan serat

yang membatu memetabolisme lemak (http://duniafitnes.com/ nutrition/kacang-

panjang-si-hijau-panjang-yang-kaya-nutrisi.html, diunduh pada 1 Agustus 2012).

Menurut http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/04/budidaya-kacang-

panjang.html (diunduh pada 1 Agustus 2012) Klasifikasi botani kacang panjang adalah

sebagai berikut

1. Divisi : Spermathophyta

2. Sub Divisi : Agiospermae

3. Kelas : Dycotyledoneae

4. Ordo : Leguminales

5. Famili : Papiolinaceae

6. Genus : Vigna

Page 11: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

7. Spesies : Vigna sinensis

Dalam penanamannya, kacang panjang idealnya di tanam di tempat terbuka

sehingga mendapat sinar matahari penuh. Jenis tanah yang paling baik untuk menanam

kacang panjang adalah tanah lempung berpasir, subur, dan gembur. Sedangkan

ketinggian tanah yang paling baik untuk menanam tanaman ini adalah di datar rendah

dengan ketinggian optimum kurang dari 800 meter dpl

(http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/04/budidaya-kacang-panjang.html,

diunduh pada 1 Agustus 2012).

2. Hipotesis

Dari penelitian pengaruh faktor eksternal jenis air dan massa tanah terhadap

pertumbuhan kacang panjang, diketahui bahwa pemakaian air beras dengan massa

tanah 1 kg dapat mempercepat pertumbuhan kacang panjang.

Page 12: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

1. Objek, Populasi, dan Sampel

Objek yang digunakan meliputi bibit kacang panjang dengan populasi yang

meliputi meliputi 27 bibit kacang panjang. Penelitian ini bersampelkan 9 tanaman

kacang panjang dengan variabel bebas yang berbeda (masing – masing variabel bebas

dilakukan tiga kali).

2. Lokasi Penelitian

Penelitian diadakan di Jl. K. S. Tubun No. 1088 Palembang.

3. Waktu Penelitian

Tanggal : 02 Agustus 2012 hingga 16 Agustus 2012

4. Deskripsi Variabel Penelitian

Pada penelitian tersebut digunakan dua macam variabel bebas yang meliputi

jenis air dan massa tanah. Jenis air yang digunakan adalah air teh, air beras, dan air

berelektrolit (Pocari Sweat) dengan masing – masing pot diberi 100 mL (khusus air

berelektrolit, digunakan 100 mL air yang dicampur 7,5 mL ekstrak Pocari Sweat).

Sedangkan massa tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,25 kg; 0,5 kg; dan

1 kg pada tiga pot yang berbeda. Tiap jenis variabelnya dilakukan sebanyak tiga kali

sehingga mendapatkan populasi sebanyak 27 pot.

5. Unit Perlakuan

Dalam penelitian ini terdapat sembilan jenis unit perlakuan dengan tiga kali

pengulangan pada tiap unitnya. Berikut penjabarannya

1. pemakaian air beras sebanyak 100 mL dengan massa tanah 0,25 kg; 0,5 kg;

dan 1 kg,

Page 13: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

2. pemakaian air teh sebanyak 100 mL dengan massa tanah 0,25 kg; 0,5 kg; dan

1 kg, dan

3. pemakaian air berelektrolit sebanyak 107,5 mL (dengan pemakaian air 100

mL dan 7,5 mL ekstrak Pocari Sweat) dengan massa tanah 0,25 kg; 0,5 kg;

dan 1 kg.

6. Alat dan Bahan

Alat:

1. Sekop kecil

2. Gelas pengukur

3. Penggaris

4. Alat tulis

5. Timbangan

6. Botol air minum kemasan 1,5 L

Bahan:

1. Bibit kacang panjang

2. Tanah humus

3. Air beras

4. Air teh

5. Air berelektrolit (Pocari Sweat)

7. Cara Kerja

1. Pertama – tama, pilih bibit kacang panjang yang berpenampilan kusam, tidak

rusak atau cacat.

2. Kedua, potong botol bekas air minum kemasan bervolume 1,5 L pada leher

botol.

3. Ketiga, timbang dan masukkan tanah humus hingga bermassa 0,25 kg untuk 9

pot, 0,5 kg untuk 9 pot, dan 1 kg untuk 9 pot.

4. Keempat, siram air sedikit pada tanah agar tanah tidak terlalu kering.

5. Kelima, lubangi tanah sedalam ibu jari pada tanah. Lalu tanam satu bibit

kacang panjang didalamnya dan tutup kembali lubang tersebut.

Page 14: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

6. Keenam, siram pot tiap hari saat pagi dan sore dengan menggunakan air beras,

air teh, dan air berelektrolit (Pocari Sweat).

7. Ketujuh, catat pertumbuhan yang dialami tanaman selama 14 hari pada tabel

pengamatan.

Page 15: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Tabel Hasil Pengamatan

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 1,7 1,2 1,8 0 2,9 0 0,2 0 0

2. 0,5 kg 0 2,8 3,7 3,6 0 3,1 0 0 2,1

3. 0,25 kg 2,7 1,8 0 4,1 2,8 0 0,6 1,9 0

Tabel 1.1. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 3 Agustus 2012

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 3.2 2,2 3,4 0 5,2 0 0,8 0 0

2. 0,5 kg 0 4,1 6,3 5,1 0 6,4 0 0 3,8

3. 0,25 kg 4,8 3,1 0 8,9 5,3 0 1,1 4,2 0

Tabel 1.2. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 4 Agustus 2012

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 5 2,8 4,5 0 7,5 0 1,2 0 0

2. 0,5 kg 0 5,8 7,9 7,8 0 9 0 0 5

3. 0,25 kg 6,1 5 0 11,7 7,8 0 1,7 6 0

Tabel 1.3. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 5 Agustus 2012

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 7 3,5 6 1 10 0 1,5 0 0,5

2. 0,5 kg 0,5 7 9,5 11 1 12 0,5 0 6,5

3. 0,25 kg 8 6,5 0 14 9,5 1 2 8 0

Page 16: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

Tabel 1.4. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 6 Agustus 2012

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 15 11 13,5 8,5 15 0 11 6 5

2. 0,5 kg 4 13 17 16 1 15,5 1 0 10,5

3. 0,25 kg 13 14 0,5 19 17 1 11 16 1

Tabel 1.5. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 7 Agustus 2012

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 19 14 17 14,5 16,5 0 16 10 9

2. 0,5 kg 9,5 16 21 20 2 18 5 3 13

3. 0,25 kg 16,5 18 1 21,5 19 2 15 17 3

Tabel 1.6. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 8 Agustus 2012

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 21 16 17,5 16 17 0 17 12 11,5

2. 0,5 kg 13 18 23 20 5,6 20 10 7 15

3. 0,25 kg 18 20 4 23 20 3 17 18 8

Tabel 1.7. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 9 Agustus 2012

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 23 18 19 17,5 18,5 0 18,5 14 14,5

2. 0,5 kg 15 19 24 21,5 8 21 14 9 16

3. 0,25 kg 20 22 7 26 22 3 18 20 13

Tabel 1.8. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 10 Agustus 2012

Page 17: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 25 19 22 20 21 0 20 15 17

2. 0,5 kg 16 20 25 23 10 22 15 11 19

3. 0,25 kg 21 25 7 27 23 4 20 21 17

Tabel 1.9. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 11 Agustus 2012

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 26 20 22 20 21 0 20 16 18

2. 0,5 kg 17 21 27 23 12 23 15 12 19

3. 0,25 kg 21 26 10 28 24 4 20 21 17

Tabel 1.10. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 12 Agustus 2012

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 27 22 23 21.5 23 0 21 18 20

2. 0,5 kg 19 23 28 23 14 24 17 14 21

3. 0,25 kg 22 27 12 29 25 4 21 23 18

Tabel 1.11. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 13 Agustus 2012

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 28 22 24 22 23 0 21 18 20

2. 0,5 kg 20 24 30 25 16 25 17 15 21

3. 0,25 kg 24 28 13 31 26 5 21 23 20

Tabel 1.12. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 14 Agustus 2012

Page 18: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 30 24 26 23 25 0 21 21 22

2. 0,5 kg 21 26 32 26 18 27 20 17 23

3. 0,25 kg 26 31 15 34 29 7 23 25 21

Tabel 1.13. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 15 Agustus 2012

No. Jenis Air

Massa Tanah

Air Teh

(cm)

Air Beras

(cm)

Pocari Sweat

(cm)

1. 1 kg 31 24,5 27 23,5 26 0 21,5 22 23

2. 0,5 kg 21 27 33 27 19 28 21 19 23,5

3. 0,25 kg 27 32 16 35 29,5 7 23 25,5 22

Tabel 1.14. Pengamatan pertumbuhan kacang panjang 16 Agustus 2012

2. Grafik Hasil Pengamatan

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

02468

1012141618202224262830

22.16

24.75

27.5

Pertumbuhan Kacang Panjang di Massa Tanah 1 kg

Teh

Beras

Pocari SweatHari

Pan

jang

Page 19: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

02468

1012141618202224262830

21.16

24.67

27.00

Pertumbuhan Kacang Panjang di Massa Tanah 0,5 kg

Teh

Beras

Pocari SweatHari

Pan

jang

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

02468

1012141618202224262830

23.523.8325

Pertumbuhan Kacang Panjang di Massa Tanah 0.25 kg

Teh

Beras

Pocari SweatHari

Pan

jang

Page 20: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang
Page 21: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

0 2 4 6 8 10 12 14

02468

1012141618202224262830

2527.0027.5

Pertumbuhan Kacang Panjang dengan Jenis Air Teh

1 kg

0.5 kg

0.25 kgHari

Har

i

0 2 4 6 8 10 12 14

0

3

6

9

12

15

18

21

24

27

30

23.8324.6724.75

Pertumbuhan Kacang Panjang dengan Jenis Air Beras

1 kg

0.5 kg

0.25 kgHari

Har

i

Page 22: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

0 2 4 6 8 10 12 14

0

3

6

9

12

15

18

21

24

27

30

23.521.1622.16

Pertumbuhan Kacang Panjang dengan Jenis Air Pocari Sweat

1 kg

0.5 kg

0.25 kgHari

Har

i

3. Pembahasan

Dari data grafik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan massa

tanahnya, tanaman kacang panjang akan lebih cepat tumbuh di massa 1 kg tanah

(mayoritas). Sedangkan berdasarkan jenis air yang digunakan, tanaman kacang panjang

akan lebih cepat tumbuh bila disiram dengan air teh.

Berdasarkan jumlah tanah yang digunakan, massa tanah 1 kg lebih cocok

digunakan bersamaan dengan air teh dan air beras. Hal ini dikarenakan kandungan zat

aditif pemacu tumbuh tanaman yang relatif besar ditambah dengan nutrisi yang

dikandung air teh dan air beras akan menjadi satu kesatuan yang pas sebagai pemasok

nutrisi pertumbuhan tanaman tersebut. Akibatnya, penggunaan 1 kg tanah dengan

penyiraman air teh dan air beras akan mempercepat laju tumbuh tanaman kacang

panjang. Hal ini dibuktikan dengan dicapainya angka 27,5 cm pada penggunaan air teh

dan 24,75 cm pada penggunaan air beras.

Namun berbeda halnya dengan kacang panjang yang ditanam di tanah bermassa

1 kg dan disiram dengan air berelektrolit. Kacang panjang yang disiram dengan air

Page 23: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

berelektrolit akan lebih cepat tumbuh di massa tanah 0,25 kg. Hal ini disebabkan oleh

dibandingkan dengan massa tanah yang lebih besar, tanah bermassa 0,25 kg akan lebih

cepat meresap dan memeratakan nutrisi yang didapatnya dari air berelektrolit. Dengan

meratanya nutrisi yang dikandung air berelektrolit seperti Natrium, Kalsium, Kalium,

Magnesium, Klorin, dan air, maka pertumbuhan kacang panjang akan lebih cepat.

Dengan begitu, zat aditif pemacu tumbuh tanaman yang relatif sedikit pada massa

tanah 0,25 kg akan dilengkapi dengan jumlah pas oleh kandungan dari air berelektrolit.

Hal ini dibuktikan dengan dicapainya angka 22,16 cm untuk 1 kg tanah, 21,16 untuk

0,5 kg tanah, dan 23,59 untuk 0,25 kg tanah.

Sedangkan berdasarkan penggunaan jenis air untuk penyiraman, tanaman kacang

panjang akan lebih cepat tumbuh dengan menggunakan air teh. Hal ini dikarenakan

banyak kandungan air teh yang diperlukan oleh tanaman. Kandungan tersebut meliputi

air, Fosfor, Besi, Tembaga, Karbon, Magnesium, Kalium, Kalsium, dan Mangan.

Kayanya kandungan penting dalam air teh dapat melengkapi kekurangan nutrisi pada

tanah, sehingga tanaman kacang panjang akan lebih cepat tumbuh di berbagai massa

tanaman yang meliputi 1 kg, 0,5 kg, dan 0,25 kg. Alhasil, dicapailah angka tertinggi

pada 27,5 cm untuk 1 kg tanah, 27 cm untuk 0,5 kg tanah, dan 25 cm untuk 0,25 kg

tanah.

Dari penelitian ini, juga tidak menutupi berbagai kesalahan yang dilakukan

selama prosedur penanaman. Terdapat berbagai kemungkinan kesalahan yang dapat

mempengaruhi seperti tidak sama ratanya kualitas bibit yang ditanam tiap potnya, tidak

akuratnya penimbangan massa tanah tiap potnya, dan tidak ketelitian dalam

pengukuran laju tumbuh tanaman kacang panjang. Maka dari pembahasan di atas,

dapat diketahui bahwa hasil penelitian ini adalah hipotesis HO diterima atau gagal.

Page 24: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

BAB VI

PENUTUP

1. Simpulan

Dari penelitian pengaruh faktor eksternal jenis air dan massa tanah terhadap

petumbuhan kacang panjang, maka dapat disimpulkan bahwa jenis air terbaik untuk

penyiraman ialah air teh dengan massa tanah paling menunjang pertumbuhan tanaman

adalah 1 kg. dengan demikian, maka hasil penelitian ini adalah gagal atau HO diterima.

2. Saran

Peneliti menyarankan kepada para pembaca untuk lebih memperhatikan jenis air

apa yang digunakan dalam penyiraman tanaman. Juga bagi peneliti lain yang tetarik,

peneliti menyarankan untuk meneliti topik ini lebih mendetail dan menjaga keakuratan

dalam penimbangan dan pengukuran.

Page 25: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Anisa. 2011. “Kandungan Air Teh”. http://anisa-anggraeni.blogspot.com/2011/08/kandungan-air-teh-basi.html, diunduh pada 1 Agustus 2012

Fandi. 2008. “POCARI SWEAT Pengganti Ion Tubuh”. http://bugiscamp.wordpress.com/2008/05/16/pocari-sweat-pengganti-ion-tubuh/, diunduh pada 1 Agustus 2012

Fandy. 2012. “Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan”. http://fandy-irfan99.blogspot.com/2012/06/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan.html, diunduh pada 1 Agustus 2012

Jozkcam, Cahaya. 2010. “Peranan Air Bagi Tanaman”. http://daunmudha.blogspot.com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.html, diunduh pada 1 Agustus 2012

Madjid, Abdul. 2011. “Definisi, Profil, dan Fungsi Tanah”. http://www.anakunhas.com/2011/02/defenisi-profil-dan-fungsi-tanah.html, diunduh pada 1 Agustus 2012

Perdana, Dimas Aditya. 2009. “Budidaya Kacang Panjang (Vigna spp.)”. http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/04/budidaya-kacang-panjang.html, diunduh pada 1 Agustus 2012

Puspitarini, Margaret. 2011. “Air Cucian Beras Bisa Suburkan Tanaman”. http://kampus.okezone.com/read/2011/10/18/372/517127/air-cucian-beras-bisa-suburkan-tanaman, diunduh pada 1 Agustus 2012

Rheztuw, Zhul Khaka’. 2012. “Laporan Bulk Density”. http://zulkifli2405.blogspot.com/2012/01/laporan-bulk-density.html, diunduh pada 31 Juli 2012

Santoso, Denny. 2012. “Kacang Panjang: Si Hijau Panjang yang Kaya Nutrisi”. http://duniafitnes.com/%20nutrition/kacang-panjang-si-hijau-panjang-yang-kaya-nutrisi.html, diunduh 1 Agustus 2012

Subakti, Yuli. 2012. “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman”. http://yulisubakti.blogspot.com/2012/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html, diunduh pada 31 Juli 2012

Syahid, Abdul. 2009. “Mineral yang Dibutuhkan Tanaman”. http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/03/mineral-yang-dibutuhkan-tanaman.html, diunduh pada 24 Agustus 2012

Zaelani, Abdul Koid. 2012. “Pertumbuhan Sekunder”. http://jadibrilian. blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-sekunder.html, diunduh pada 1 Agustus 2012

Page 26: Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang

2000. “Pertumbuhan pada Tumbuhan”. http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/ Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0054%20Bio%202-3a.htm, diunduh pada 31 Juli 2012

tt. “Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan”. http://creasoft. files.wordpress .com/2008/04/kep_tumbang.pdf, diunduh pada 1 Agustus 2012