PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP
Transcript of PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP
PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP
REVISIT INTENTION WISATAWAN MUSEUM BARLI
DI BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi
Program Strata-1
Disusun oleh :
Nama : Nadira Tajhana Leman
N.I.M : 201318974
PROGRAM STUDI INDUSTRI PERJALANAN
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
BANDUNG
2017
PENGESAHAN PEMBIMBING
Bandung, Agustus 2017
Pembimbing I
M. Robbith Subandi, MM.Par., M.Sc
NIP. 19820918 201101 1 002
Bandung, Agustus 2017
Pembimbing II
Rr Adi Hendraningrum, S.Sos., MM.
NIP. 19690807 199403 2 001
Bandung, Agustus 2017
Menyetujui :
Plh. Kepala Bagian Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan
Sumaryadi, MM. NIP. 19670211 199303 1 001
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Nadira Tajhana Leman
Tempat/Tanggal Lahir : Cimahi, 27 Januari 1996
NIM : 201318974
Program Studi : Studi Industri Perjalanan (SIP)
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi yang saya buat ini merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya
sendiri;
2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan
dari pihak lain kecuali arahan dari tim pembimbing;
3. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama oengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka;
4. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
saya peroleh karena karya tulis ini, dan sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di perguruan tinggi ini serta peraturan-peraturan terkait lainnya;
5. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Nadira Tajhana Leman
201318974
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenan-Nya Skripsi
dengan judul “Pengaruh Experiential Quality Terhadap Revisit Intention
Wisatawan Museum Barli” dapat diselesaikan. Tujuan dari pembuatan skripsi ini
adalah sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Program Strata 1.
Dengan selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Anang Sutono, MM.Par.CHE selaku Direktur STP Bandung
2. Bapak Sumaryadi, MM. Selaku Plh. Kepala Bagian Administrasi Akademik
dan Kemahasiswaan
3. Bapak Mohammad Robbith Subandi, MM.Par., M.Sc selaku Ketua Program
Studi Industri Perjalanan dan Pembimbing Satu
4. Ibu Rr Adi Hendraningrum, S.Sos, MM selaku pembimbing dua
5. Bapak Adit Barli selaku Kepala Museum Barli yang telah memberikan izin
penelitian serta seluruh staff Museum Barli Bandung yang telah membantu
lancarnya proses penelitian,
6. Kedua Orang Tua, kakak, adik dan nenek yang telah memberikan semangat
selama menempuh proses pendidikan serta doa yang tak henti-hentinya,
7. Rekan-rekan Studi Industri Perjalanan Tahun Angkatan 2013 yang sudah
menemani selama hampir empat tahun ini dan terus memberikan dukungan
serta motivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini,
8. Gannu Farma Hernanto yang telah memberikan semangat dan telah banyak
membantu penulis sejak awal proses pembuatan skripsi, membantu dalam
ii
pengambilan data, pengolahan data, hingga selesainya proses pembuatan
skripsi ini,
9. Serta seluruh rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Dalam penulisannya skripsi ini masih terdapat kekurangan, penulis
mengharapkan masukan serta saran yang membangun untuk perbaikan dan
penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap dari skripsi ini, penelitian dapat diterima dan
hasil yang diperoleh nantinya dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang terkait.
Bandung, Agustus 2017
Nadira Tajhana Leman
iii
ABSTRAK
Nadira Tajhana Leman., 201318974, “Pengaruh Experiential Quality Terhadap
Revisit Intention Wisatawan Museum Barli di Bandung”. Dibawah bimbingan
M. Robbith Subandi, MM. Par, M.Sc dan Rr Adi Hendraningrum, S.Sos., MM.
Museum dan edukasi merupakan salah satu daya tarik wisata yang tidak dapat
dipisahkan keberadaannya. Di Kota Bandung, terdapat 20 museum yang dapat
dikunjungi oleh wisatawan. Beragamnya pilihan objek wisata ini dapat menjadi
salah satu penyebab rendahnya tingkat kunjungan kembali (revisit intention) ke
suatu objek wisata termasuk ke Museum. Keberagaman pilihan objek wisata
museum yang ada di Kota Bandung ini juga berpengaruh pada jumlah kunjungan
wisatawan ke Museum Barli. Terjadi penurunan jumlah wisatawan sebesar 22,08%
pada tahun 2016. Salah satu faktor menurunnya jumlah kunjungan ini dapat pula
dipengaruhi oleh kurangnya minat wisatawan untuk berkunjung kembali (revisit
intention) ke Museum Barli. Hal ini dapat pula dilihat dari hasil pra penelitian yang
telah dilakukan oleh penulis dengan melihat dari satu atribut pada variable revisit
intention yaitu intention to revisit ke museum Barli, yang hasilnya sebesar 60%
tidak memiliki minat untuk berkunjung kembali. Untuk meningkatkan revisit
intention dapat melalui peningkatan experiential quality.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif yang bertujuan untuk
mencari hubungan antara variabel experiential quality (X) yang terdiri dari
interaction quality, physical environment quality, outcome quality, dan access
quality terhadap variabel revisit intention (Y). Dalam penelitian ini digunakan
teknik sampling aksidental dengan teknik analisis menggunakan regresi linier
berganda untuk dapat melihat bagaimana pengaruh experiential quality terhadap
revisit intention secara simultan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan experiential quality
berpengaruh signifikan terhadap tingkat revisit intention. Dari variabel experiential
quality terdapat pada kategori baik dengan penilaian tertinggi terdapat pada
interaction quality, sementara penilaian terendah terdapat pada access quality.
Untuk revisit intention menurut penilaian terdapat pada kategori cukup baik dan
menurut penilaian tertinggi yaitu pada kesediaan untuk merekomendasikan
Museum Barli kepada teman, keluarga atau kerabat/relasi.
Kata Kunci : experiential quality, revisit intention, service quality
iv
ABSTRACT
Nadira Tajhana Leman., 201318974, “The Influence of Experiential Quality on
Tourist Revisit Intention to Barli Museum in Bandung”. Under the guidance of
M. Robbith Subandi, MM. Par, M.Sc and Rr Adi Hendraningrum, S.Sos., MM.
Museum and education are two kinds of tourist various attractions that cannot be
separated. Bandung has 20 museums that can be visited by tourist. Various choices
of tourist attractions can be a reason that leads to low level of revisit intention to
the same tourist attraction including Museum visit. Many choices of Museums in
Bandung also affect the number of tourist visiting Barli museum. In 2016, the
number of tourist who visit Barli museum is decreased by 22,08%. One of the
factors that leads to a decreasing number of tourist is the lack of tourist interest to
revisit Barli Museum. This can also be seen from the results of pre-research that
has been done by the researcher. By looking just from one variable which is revisit
intention that is intention to revisit, 60% of tourists have no interest to revisit. In
this case, experiential quality can be applied to improve tourists’ revisit intention
to Barli Museum.
This research used associative research method which aims to find correlation
between experiential quality as independent variable (X) consisting of interaction
quality, physical environment quality, outcome quality and access quality to revisit
intention as dependent variable (Y). This research used accidental sampling
technique to determine the sample.Multiple linear regression is used to analyze the
influence of experiential quality on tourist revisit intention simultaneously.
The results of this research show that experiential quality significantly and
simultneously influences revisit intention. Experiential quality is categorized as
good, with interaction quality variable as the highest assessment and access quality
variable as the lowest assessment. Meanwhile, revisit intention is categorized as
quite good, and the respondent’s assessments result the willingness to recommend
Barli Museum to friend, family or relatives/relation is in the highest position of
scoring.
Keywords : Experiential quality, revisit intention, service quality
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
ABSTRAK ................................................................................................. iii
ABSTRACT ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan dan Pembatasan Masalah .............................................. 6
C. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................. 7
E. Sistematika Penulisan ................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Paparan Konseptual ....................................................................... 9
1.Pengertian Wisata Museum........................................................ 9
2.Pengertian Kualitas Pelayanan ................................................. 13
3.Pengertian Perilaku Konsumen ................................................ 19
4. Keterkaitan Experiential Quality dan Revisit Intention ......... 24
5. Penelitian Terdahulu ............................................................... 25
B. Kerangka Pemikiran .................................................................... 27
C. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 29
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penlitian .................................................................... 30
B. Obyek Penelitian ......................................................................... 31
1. Profil Museum Barli ............................................................... 31
vi
2. Fasilitas Museum Barli ........................................................... 33
3. Struktur Organisasi Museum Barli ......................................... 33
C. Populasi dan Sampel ................................................................... 34
1. Populasi .................................................................................. 34
2. Sampel .................................................................................... 34
D. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 35
1. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 36
2. Alat Pengumpulan Data .......................................................... 38
E. Variabel Penelitian ...................................................................... 41
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data ......................... 46
1. Uji Validitas ........................................................................... 46
2. Uji Reliabilitas ........................................................................ 50
G. Teknik Analisis Data ................................................................... 52
1. Garis Kontinum ...................................................................... 52
2. MSI ( Method of Succesive Interval ) .................................... 53
3. Uji Normalitas ........................................................................ 54
4. Uji Heterokodestisitas ............................................................ 54
5. Analisis Regresi ...................................................................... 55
H. Jadwal Penelitian ......................................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Temuan ............................................................................... 58
1. Profil Wisatawan Museum Barli ............................................ 58
2. Jenis Karya Seni Rupa yang dipamerkan ............................... 62
3. Program yang dapat dilaksanakan di Museum Barli .............. 62
B. Hasil Analisis Data ...................................................................... 63
1. Analisis Experiential Quality Wisatawan Museum Barli ...... 63
a. Rekapitulasi Statistik Deskriptif Experiential Quality........64
b. Rekapitulasi Olahan Skor Interaction Quality...................66
c. Rekapitulasi Olahan Skor Physical Environment
Quality................................................................................69
d. Rekapitulasi Olahan Skor Outcome Quality......................71
e. Rekapitulasi Olahan Skor Access Quality...........................73
vii
f. Rekapitulasi Olahan Skor Experiential Quality.................75
2. Analisis Revisit Intention Wisatawan Museum Barli ..............77
a. Rekapitulasi Statistik Deskriptif Revisit Intenetion.............77
b. Rekapitulasi Olahan Skor Revisit Intention........................79
3. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 82
a. Tabel Hasil Estimasi Persamaan Regresi Linier
Berganda.............................................................................82
b. Koefisien Korelasi Regresi Linier Berganda......................85
c. Koefisien Determinasi Regresi Linier Berganda................86
d. Hasil Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan...........88
e. Hasil Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial..............89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 92
B. Saran ............................................................................................ 94
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 97
LAMPIRAN.................... ................................................................................... 102
viii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
TABEL 1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN MUSEUM BARLI ....... 3
TABEL 2 HASIL PENELITIAN TERDAHULU ..................................... 25
TABEL 3 PEMBAGIAN DAN FUNGSI RUANGAN DI MUSEUM
BARLI ........................................................................................ 33
TABEL 4 SKALA LIKERT PADA PERTANYAAN TERTUTUP ......... 40
TABEL 5 MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL................................ 41
TABEL 6 HASIL UJI VALIDITAS ............................................................ 47
TABEL 7 HASIL UJI RELIABILITAS ..................................................... 51
TABEL 8 UJI NORMALITAS MODEL REGRESI ................................. 54
TABEL 9 JADWAL PENELITIAN ............................................................ 57
TABEL 10 REKAPITULASI STATISTIK DESKRIPTIF EXPERIENTIAL
QUALITY WISATAWAN MUSEUM BARLI ....................... 64
TABEL11 REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SKOR
INTERACTION QUALITY ....................................................... 66
TABEL 12 REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SKOR PHYSICAL
ENVIRONMENT QUALITY ..................................................... 69
TABEL 13 REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SKOR OUTCOME
QUALITY ................................................................................... 72
TABEL 14 REKAPITULASI HASIL PENGOLAHAN SKOR ACCESS
QUALITY ................................................................................... 74
TABEL 15 REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SKOR
EXPERIENTIAL QUALITY ..................................................... 76
TABEL 16 STATISTIK DESKRIPTIF REVISIT INTENTION
WISATAWAN MUSEUM BARLI .......................................... 77
TABEL 17 REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SKOR REVISIT
INTENTION .............................................................................. 80
ix
TABEL 18 ESTIMASI PERSAMAAN REGRESI ...................................... 82
TABEL 19 PENJABARAN HASIL PERSAMAAN KOEFISIEN ............ 83
TABEL 20 KOEFISIEN KORELASI .......................................................... 85
TABEL 21 KOEFISIEN DETERMINASI .................................................. 86
TABEL 22 PENGARUH PARSIAL ............................................................. 87
TABEL 23 PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP
REVISIT INTENTION SECARA PARSIAL .......................... 87
TABEL 24 ANOVA UNTUK PENGUJIAN KOEFISIEN REGRESI
SECARA SIMULTAN .............................................................. 88
TABEL 25 ANOVA UNTUK PENGUJIAN KOEFISIEN REGRESI
SECARA PARSIAL .................................................................. 89
x
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
GAMBAR 1 DATA HASIL PRASURVEY PENELITIAN ............................. 4
GAMBAR 2 KERANGKA PEMIKIRAN ....................................................... 28
GAMBAR 3 STRUKTUR ORGANISASI MUSEUM BARLI ...................... 33
GAMBAR 4 GARIS KONTINUM EXPERIENTIAL QUALITY .................. 53
GAMBAR 5 UJI HETEROKEDESTISITAS ................................................. 55
GAMBAR 6 PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN
USIA ........................................................................................... 58
GAMBAR 7 PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN
JENIS KELAMIN ..................................................................... 59
GAMBAR 8 PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN
STATUS ..................................................................................... 59
GAMBAR 9 PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN
PENDIDIKAN TERAKHIR .................................................... 60
GAMBAR 10 PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN
DAERAH ASAL WISATAWAN ............................................. 61
GAMBAR 11 PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN
PEKERJAAN ............................................................................ 61
GAMBAR 12 STATISTIK DESKRIPTIF EXPERIENTIAL QUALITY
WISATAWAN MUSEUM BARLI .......................................... 64
GAMBAR 13 STATISTIK DESKRIPTIF REVISIT INTENTION
WISATAWAN MUSEUM BARLI .......................................... 78
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman
LAMPIRAN 1 KUESIONER PRA PENELITIAN ................................... 102
LAMPIRAN 2 KUESIONER PENELITIAN ............................................ 103
LAMPIRAN 3 PEDOMAN WAWANCARA ............................................ 105
LAMPIRAN 4 REKAM HASIL WAWANCARA .................................... 106
LAMPIRAN 5 DAFTAR PERIKSA ........................................................... 109
LAMPIRAN 6 HASIL OLAHAN SPSS DISTRIBUSI FREKUENSI
EXPERIENTIAL QUALITY .............................................. 112
LAMPIRAN 7 HASIL OLAHAN SPSS DISTRIBUSI FREKUENSI
REVISIT INTENTION ....................................................... 118
LAMPIRAN 8 STATISTIK DESKRIPTIF EXPERIENTIAL QUALITY
121
LAMPIRAN 9 STATISTIK DESKRIPTIF REVISIT INTENTION ....... 122
LAMPIRAN 10 DATA ORDINAL KUESIONER ...................................... 123
LAMPIRAN 11 DATA INTERVAL KUESIONER .................................... 128
LAMPIRAN 12 DATA HASIL REGRESI .................................................. 133
LAMPIRAN 13 DOKUMENTASI ............................................................... 135
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Museum dan edukasi merupakan salah satu daya tarik wisata yang tidak
dapat dipisahkan keberadaannya. Museum merupakan. wahana pendidikan yang
didalamnya terdapat pembelajaran mengenai warisanxkebudayaan serta dapat
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya, oleh karena
itu museum dapat menjadi objek wisata yang edukatif. Museum tidak hanya
berisikan benda peninggalan sejarah atau koleksi pribadi pemiliknya, namun dapat
menjadi sarana edukasi bagi pengunjung melalui . interpretasi dan program yang
mencerminkan keberadaan museum. Hal ini sejalan dengan pemikiran Edson dan
Dean (1996:194) yaitu museum memiliki peran dan tanggungxjawab pada
masyarakat untuk memberikan layanan pendidikan.
Berdasarkan data dari website resmi Asosiasi Museum Indonesia, di
Indonesiaxterdapat lebih dari 400 museum dengan berbagai tema serta beragam
program aktivitas yang ada di masing-masing museum. Keragaman pilihan ini yang
dapat menjadi daya tarik wisatawan yang akan berkunjung, sehingga wisatawan
dapat melakukan keputusan berkunjung ke museum mana yang mereka inginkan.
Beragamnya pilihan objek wisata ini dapat menjadi salah satu penyebab rendahnya
minat kunjungan kembali (revisit intention) ke suatu objek wisata (Santoso, 2015:1)
termasuk kunjungan ke museum. Rendahnya minat kunjungan kembali ke tempat
yang sama, sempat terjadi di Archaeological Ötzi Museum, Bolzano. Hanya 11%
wistawan yang memiliki keinginan kuat untuk melakukan kunjungan kembali ke
museum ini di tahun-tahun mendatang, yang berarti minat untuk berkunjung
2
kembali ke museum ini sangat rendah dan menjadikan masalah pada tingkat revisit
intention. (Brida et al. 2012: 734).
Menurut Som, et al. (2012:41) minat berkunjung kembali adalah hasil dari
nilai pengalaman yang diterima wisatawan setelah melakukan kunjungan dan
menimbulkan adanya kepuasan. Minat tersebut menjadi bayangan perilaku masa
depan yang dinilai berdasarkan tempat yang dikunjungi.
Jawa Barat merupakan provinsi yang paling banyak dikunjungi wisatawan
nusantara pada tahun 2016 berdasarkan data dari Disparbud Provinsi Jawa Barat.
Kota Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat ini menjadi salah satu destinasi wisata
yang paling banyak dituju dan memiliki berbagai daya tarik wisata museum dan
edukasi. Kota Bandung memiliki lebih dari 20 museum yang dapat dikunjungi.
Museum Barli adalah salah satu museum yang terletak di Kota Bandung.
Museum ini terkenal dengan berbagai lukisan hasil karya pelukis ternama Barli
Sasmitawinata. Kota Bandung merupakan Kota Budaya yang menjadi salah satu
pusat perkembangan seni rupa modern di Indonesia. Salah satu cabang dari seni
rupa kontemporer ini adalah seni rupa modern yang terdiri dari seni lukis, seni
patung, keramik dan grafis. Maka dengan adanya Museumxini wisatawan dapat
melihat dan mempelajari bagaimana perkembangan gaya lukis dari berbagai aliran
dan zaman. Museum Barli ini memiliki kegiatan edukasi melalui pengalaman
langsung berupa kegiatan melukis, menggambar, serta pembuatan keramik dari
tanah liat yang dipandu oleh seorang ahli, yang tentunya akan memberikan
pengalaman serta ilmu yang bermanfaat di bidang seni rupa.
Namun, keberagaman pilihan objek wisata museum yang ada di Kota
Bandung ini juga berpengaruh pada jumlah kunjungan wisatawan ke Museum Barli.
3
Berikut tabel 1 menunjukan jumlah kunjungan wisatawan ke Museum Barli dari
tahun 2014 hingga 2016 :
TABEL 1
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN MUSEUM BARLI
TAHUN 2014-2016
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Total
2014 151 325 127 185 310 250 179 269 215 351 115 245 2722
2015 365 405 127 321 563 573 477 387 417 189 240 269 4333
2016 410 265 311 395 186 302 291 217 117 218 349 315 3376
Sumber: Manajemen Museum Barli, 2017
Berdasarkan data di atas, terjadi penurunan jumlah wisatawan yang cukup
banyak yaitu sebesar -22.08%, hal ini pula yang menjadi permasalahan di museum
Barli. Salah satu faktor menurunnya jumlah kunjungan ini dapat pula dipengaruhi
oleh kurangnya minat wisatawan untuk berkunjung kembali (revisit intention) ke
Museum Barli.
Untuk mengetahui seberapa besar niat wisatawan untuk berkunjung kembali
ke Museum Barli, telah dilakukan pra-survei penelitian mengenai Revisit Intention
ke Museum Barli yang disebarkan kepada 45 wisatawan yang telah mengunjungi
museum Barli. Kegiatan pra-survei ini hanya akan melihat dari satu atribut pada
variable revisit intention yaitu intention to revisit ke museum Barli. Berikut hasil
dari kegiatan pra-survei penelitian:
4
Sumber : Data Olahan Penulis, 2017
Berdasarkan hasil dari pra-survei diketahui bahwa 40% wisatawan memiliki
minat untuk berkunjung kembali ke museum Barli, sebagian besar memiliki minat
untuk kembali lagi karena belum semua program (menggambar, melukis, membuat
keramik dari tanah liat) dapat dipelajari. Namun sebagian besar wisatawan, yaitu
sebanyak 60% tidak memiliki minat untuk berkunjung kembali ke museum Barli
karena ingin mengunjungi objek wisata lainnya yang ada di Kota Bandung juga
karena ingin mengunjungi museum lain untuk mendapatkan pengalaman baru.
Melihat permasalahan di atas khususnya mengenai minat kunjungan
kembali (revisit intention) dapat disimpulkan bahwa minat wisatawan untuk
berkunjung kembali ke Museum Barli terbilang rendah diduga karena masih
kurangnya kualitas pengalaman (experiential quality) yang mereka dapatkan karena
tidak seluruh program dapat mereka pelajari saat berkunjung dan minat yang tinggi
untuk mengunjungi objek wisata dan museum lain di Kota Bandung menjadikan
40%
60%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Minat Berkunjung Kembali
GAMBAR 1
DATA HASIL PRA-SURVEI PENELITIAN
MINAT KUNJUNGAN KEMBALI KE MUSEUM BARLI
Ya Tidak
5
semakin rendahnya minat kunjungan kembali ke Museum Barli. Mengingat niat
kunjungan kembali yang rendah akan berpengaruh pula dengan menurunnya jumlah
wisatawan maka dirasa perlu adanya penyelesaian mengenai permasalahan ini.
Wisata museum dan edukasi harus dapat memadukan pendidikan dengan
pariwisata dengan cara belajar yang menyenangkan. Sehingga di museum Barli
yang juga memiliki konsep edutainment harus dapat memfokuskan pada kualitas
pengalaman (experiential quality) yang akan didapatkan oleh wisatawan, sehingga
mereka bisa mendapatkan ilmu serta keterampilan baru setelah mengunjungi
museum ini.
Menurut Wu, Li dan Li ( 2014:6 ) Experiential Quality mengacu pada hasil
psikologis dari keterlibatan wisatawan dalam aktivitas wisata dan dinilai dari empat
dimensi didalamnya, yaitu melihat pada interaction quality, physical environment
quality, outcome quality dan access quality yang diberikan kepada wisatawan.
Setelahnya diharapkan experiential quality ini dapat meningkatkan revisit
intention yang juga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke museum
Barli. Seperti yang dinyatakan oleh Aziz et al (2012) dalam Wu, Li dan Li (2014:2)
kualitas pengalaman dan kepuasan pengalaman mempengaruhi minat kunjungan
kembali wisatawan.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Chen dan
Chen (2010) mengenai Experience Quality, Perceived Value, Satisfaction and
Behavioral Intentions For Heritage Tourists, Chung-Hsien Lin (2012) mengenai
Effects Of Cuisine Experience, Psychological Well-Being, And Self-Health
Perception On The Revisit Intention Of Hot Springs Tourists, menyatakan bahwa
experience quality, perceived value dan psychological well-being berpengaruh
6
terhadap revisit intention. Namun, dalam penelitian tersebut belum membahas
mengenai pengaruh experiential quality terhadap revisit intention secara spesifik.
Berdasarkan permasalahan di atas dan belum terdapatnya pembahasan
secara spesifik mengenai pengaruh experiential quality terhadap revisit intention,
untuk menyelesaikan permasalahan perlu dengan adanya penelitian mengenai
“Pengaruh experiential quality terhadap revisit intention wistawan ke Museum
Barli Bandung”.
B. Rumusan dan Pembatasan Masalah
1. Penulis ingin mengetahui sejauh mana Experiential Quality
mempengaruhi Revisit Intention wisatawan ke Museum Barli Bandung.
2. Pembatasan Masalah:
a. Terdapat empat faktor dalam Experiential Quality dalam Wu, Li, &
Li (2014:11), yang interaction quality, physical environment quality,
outcome quality, dan acces quality. Pada penelitian ini, untuk
mengukur Experiential Quality di museum Barli hanya akan dilihat
pada empat faktor tersebut.
b. Untuk melihat revisit intention wisatawan di museum Barli, hanya
akan dilihat pada dua faktor yaitu intention to revisit dan intention to
recommend (Bigne et al dalam Som et al. 2012:4).
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada di dalam latar belakang penelitian
maka pertanyaan penelitian yang didapatkan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Experiential Quality di Museum Barli Bandung ?
2. Bagaimana tingkat Revisit Intention di Museum Barli Bandung ?
7
3. Bagaimana pengaruh Experiential Quality terhadap Revisit Intention
wisatawan Museum Barli secara individu maupun bersamaan ?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk:
a. Memperoleh temuan mengenai experiential quality di museum Barli
b. Memperoleh temuan mengenai minat revisit intention wisatawan ke
Museum Barli
c. Mengukur tingkat pengaruh experiential quality terhadap revisit
intention wisatawan ke Museum Barli secara individu maupun
bersamaan
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu kegunaan teoritis dan
kegunaan praktis.
a. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan mafaat secara teoritis
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi
museum Barli dan organisasi terkait. Serta dapat memberikan manfaat
serta mengembangkan pengetahuan mengenai perilaku konsumen
khususnya pada experiential quality dan revisit intention wisatawan.
b. Kegunaan Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
Museum Barli untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan melalui
8
revisit intention dengan mengimplementasikan experiential quality yang
baik dan berkesan bagi wisatawan, sehingga lebih baik lagi kedepannya.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berisikan penjelasan dari masing-masing bab yang
dijelaskan secara singkat dan jelas dalam penelitian ini. Penelitian ini terdiri dari
lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab pendahuluan, penulis menguraikan mengenai latar belakang,
rumusan dan pembatasan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan
manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai paparan konseptual dan
beberapa teori yang akan digunakan dalam penelitian dan kerangka
pemikiran penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian
Pada bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang akan
digunakan, menguraikan objek, variabel, dan metode penelitian, serta
metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab ini akan dipaparkan data temuan dan analisa data serta
pembahasan data temuan yang telah penulis olah.
BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi
Pada bab ini terdapat kesimpulan dari hasil penelitian dan beberapa
saran yang penulis ajukan sebagai masukan serta peningkatan
pemberian kualitas khususnya kualitas pengalaman.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Paparan Konseptual
1. Pengertian Wisata Museum
Menurut United Nation World Tourism Organization (UNWTO)
pariwisata sendiri merupakan kegiatan manusia dimana mereka melakukan
perjalanan ke daerah yang dituju dan tinggal di daerah tujuan yang berbeda
dari lingkungan sehari-harinya. Menurut Raju (2009:2) pariwisata merupakan
perjalanan seseorang ke tempat yang dituju dan diluar dari tempat biasa mereka
tinggal atau bekerja, didalam destinasi yang mereka tuju serta tempat dimana
mereka tinggal selama berwisata terdapat aktivitas yang dapat dilakukan.
Perjalanan ke destinasi bersifat sementara, disertai dengan niat untuk
berkunjung kembali dalam jangka waktu beberapa hari, minggu, ataupun
bulan.
Berdasarkan pendapat Kusudianto (1996:8) destinasi wisata dapat di
klasifikasikan menjadi enam jika dilihat dari ciri-cirinya, yaitu:
a. Destinasi sumber daya alam, seperti gunung, pantai, hutan
b. Destinasi sumber daya budaya, seperti museum, tempat bersejarah
c. Fasilitas rekreasi
d. Aktivitas spesifik, seperti wisata belanja, kasino di Genting Malaysia
e. Event seperti tari kecak di Uluwatu, Bali, pasar malam
f. Daya tarikxpsikologis, seperti bertualang, honeymoon.
10
Salah satu dari klasifikasi destinasi tersebut merupakan destinasi sumber
daya budaya. Sebagai suatu destinasi yang dijadikan tujuan wisata, wisata budaya
itu sendiri merupakan suatuxperjalanan yang dilakukan untuk memperluas
pandangan hidup seseorang dengan cara melakukan kunjungan ke tempat lain atau
luar negeri untuk mempelajari suatu keadaan, adat istiadat, kebiasaan, budaya serta
seni yang dimiliki (Pendit, 1994).
Sejalan dengan pengklasikfikasian di atas wisata museum digolongkan
sebagai objek wisata budaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, museum
merupakan gedung yang digunakan untuk tempat pameran tetap bagi benda yang
menjadi perhatian umum, seperti seni, peninggalan sejarah, juga ilmu.
Menurut ICOM (The International Council of Museum), yang diadopsi dari
pertemuan umum di Vienna, Austria 24 Agustus 2007 mengemukakan bahwa
museum merupakan institusi yang tidak berorientasi pada keuntungan, institusi
permanen dalam layanan masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum,
yang memperoleh, melestarikan, meneliti, mengkomunikasikan dan menunjukan
peninggalan yang berwujud dan tidak berwujud dan lingkungan yang bertujuan
untuk edukasi, belajar dan memberikan kenikmatan kunjungan. Sementara menurut
Edson dan Dean (1996:194) yaitu museum memiliki peran dan tanggungxjawab
pada masyarakat untuk memberikan layanan pendidikan.
Ali Akbar (2010) mendefinisikan museum sebagai tempat untuk
menyimpanxkoleksi serta tempat terjadinya berbagai aktivitas yang memiliki
tujuan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, maka museum dapat
dimanfaatkan untuk aktivitas penelitian baik terhadap koleksi museum (benda),
pengunjung, aktivitas pengelolaan (organisasi, sarana prasarana, pameran,
11
kepemimpinan). Selanjutnya Ali Akbar menyatakan jika museum bisa
berupaxruangan, istana, keraton, kompleks makam, benteng, rumah pribadi, tempat
bersejarah, rumah adat, laboratorium pusat dan monumen, dan lainnya selama
pengelola menyatakan bahwa tempat tersebut adalah museum. Tempat-tempat
tersebut dapat berbadan hukum atau tidak dan dapat dikelola perorangan,
perusahaan, perkumpulan mandiri, bahkan pemerintah.
Dari beberapa pendapat di atas terdapat persamaan yaitu museum
merupakan tempat penyimpanan koleksi atau peninggalan yang bertujuan untuk
memberikan layanan pendidikan dan edukasi bagi masyarakat. Museum dan
pariwisata juga harus dapat berkontribusi kepada masyarakat, instansi dengan
menyediakan serta memberikan pengalaman, edukasi, rekreasi dan dengan
mengembangkan pemahaman lintas budaya.
a. Fungsi Museum
Museum memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah fungsi sebagai
tempat rekreasi, sumber informasi, tempat mendapatkan ilmu pengetahuan,
serta tempat mendapatkan pendidikan kebenaran (Suratmin, 2000). Dalam
Pedoman Museum Indonesia (2008), museum bertugas untuk merawat,
menyimpan, memanfaatkan serta mengamankan koleksi museum. Sehingga
museum memiliki dua fungsi utama, yaitu:
1) Sebagaixtempat pelestarian, museum memiliki kegiatan yang harus
dijalani, meliputi:
a) Penyimpanan yang kegiatanya berupa pengumpulan benda yang dapat
dijadikan koleksi, pendataan koleksi, tata penyimpanan koleksi
b) Perawatan, dalam hal ini kegiatannya adalah mencegah dan
memperbaiki koleksi yang rusak
12
c) Pengamanan, dalam hal ini kegiatan yang dilakukan merupakan
perlindungan yang ditujukan untuk menjaga koleksi dari kerusakan yang
disebabkan oleh faktor alam maupun manusia.
2) Sebagai sumber informasi, maka museum dapat melakukan pemanfaatan
dengan mengadakan penelitian dan penyajian.
b. Jenis-jenis Museum
Museum di Indonesia di klasifikasikan menjadi beberapa jenis
(Direktorat Museum, 2009), yaitu :
1) Berdasarkan koleksi yang dimiliki
a. Museum Umum, koleksinya merupakan kumpulan bukti material
manusia dan atau lingkungan, berkaitanxdengan berbagai cabang
seni, teknologi serta disiplin ilmu
b. Museum Khusus, yang koleksinya adalah kumpulan bukti material
yang hanya berasal dari satu cabang ilmu.
2) Berdasarkan kedudukan
a. Museum Nasional, yang koleksinya berupa kumpulan benda yang
berasal dari seluruh wilayah Indonesia.
b. Museum Provinsi, koleksinya merupakan kumpulan benda yang ada
dan berasal dari provinsi dimana museum berada.
c. Museum Lokal, koleksinya merupakan kumpulan benda yang ada,
berkaitan dengan kabupaten atau kota dimana museum berada.
3) Berdasarkan tema dan benda koleksi
a. Museum Seni Rupa
b. Museum Arkeologi
13
c. Museum Sejarah Alam dan IPA
d. Museum IPTEK
e. Museum Khusus dan Umum
2. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas memiliki keterkaitan dengan kepuasanxpelanggan, yang
akhirnya dapat menciptakan loyalitas pelanggan jika suatu perusahaan tersebut
dapat memberikan kualitas yang memuaskan. Kata kualitas itu sendiri diartikan
berbeda-beda, namun definisi yang banyak dijumpai mengenai kualitas adalah
sesuai dengan syarat, cocok bagi pemakai, perbaikan berkelanjutan, memenuhi
kebutuhan konsumen dari awal juga setiap saat, melakukan segala yang dapat
membuat konsumen merasa bahagia. (Tjiptono. 2000:54).
Jika dilihat dari sisi TQM (Total Quality Management), kualitas dilihat
dengan lebih luas dengan memperhatikan proses, manusia dan lingkungan,
sehingga tidak hanya berfokus pada hasil yang dihasilkan saja. Sejalan dengan
definisi yang dinyatakan oleh Goetsh dan Davis dalam Tjiptono (2000:51)
bahwa kualitas adalah suatu kondisi yang selalu berubah dan memiliki
keterkaitan dengan produk, manusia,jasa, lingkungan dan proses yang dapat
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
Kualitas total dari suatu jasa dibagi oleh Gronroos dalam Tjiptono
(2004:60) menjadi tiga hal utama, yaitu :
a. Technical Quality yang berhubungan dengan kualitas (hasil) jasa yang
diterima oleh konsumen. Technical quality ini terdapat tiga
komponenxutama yaitu Search Quality, Experience Quality dan Credence
Quality.
14
b. Functional Quality yang berhubungan dengan kualitas mengkomunikasikan
suatu jasa.
c. Corporate Image menampilkan gambaran profil, citra, reputasi serta ciri
khas perusahaan.
a. Pengertian Experiential Quality (Kualitas Pengalaman)
Melihat pariwisata sebagai industri jasa dalam Chen (2007:1131)
evaluasi dari kualitas jasa, fungsional dan aspek teknik dari peyampaian jasa
dengan menggunakan pengukuran kualitas jasa tradisional seperti penggunaan
instrumen berdasarkan SERVQUAL dan instrumen SERVERF yang hanya
berdasarkan evaluasi kinerja sudah diaplikasikan lebih luas untuk
mengavaluasi di bidang jasa pariwisata.
Namun, skala kualitas layanan ini tidak cukup mengatasi faktor-faktor
afektif dan holistik yang berkontribusi terhadap keseluruhan kualitas dari
pengalaman layanan. Kualitas pelayanan dan experiential quality memiliki
perbedaan. Dibandingkan dengan kualitas layanan, untuk experiential quality,
pengukuran lebih subjektif, evaluatif cenderung holistik, berfokus pada
evaluasi diri (internal), ruang lingkup yang lebih umum daripada spesifik,
manfaat alamiah yang dihasilkan adalah pengalaman / hedonis / simbolis
daripada fungsi, dan representasi psikologis yang merupakan sikap afektif
daripada kognitif.
Selain itu, dalam konteks pariwisata, layanan kualitas kinerja mengacu
pada kualitas layanan pada tingkat atribut, dan experiential quality mengacu
pada hasil psikologis yang dihasilkan dari partisipasi mereka dalam kegiatan
pariwisata. Kualitas atribut layanan berada di bawah kendali dari penyedia
15
layanan dan manajemen suatu objek wisata, sementara nyatanya tidak hanya
melibatkan atribut yang disediakan oleh penyedia layanan tetapi juga
kesempatan bagi wisatawan untuk berpartisipasi.
Saat ini experiential quality telah menjadi konsep penting dalam
penelitian mengenai perilaku experiential quality dibutuhkan saat
berlangsungnya pengalaman konsumsi saat berlibur di suatu destinasi.
Konseptualisasi mengenai experiential quality ini meliputi tanggapan afektif
kepada keuntungan psikologi yang diinginkan dari adanya kunjungan. (Chan
& Baum, 2007:578).
Menurut Crompton dan Love (1995:12) experiential quality tidak
hanya atribut yang disediakan oleh destinasi, namun juga kesempatan
langsung yang diberikan kepada wisatawan. Experiential quality mengacu
pada hasil psikologis yang terjadi dari partisipasi wisatawan pada aktivitas
wisata yang dijalani (Chen, 2007:1131).
Lain halnya dengan Wu, Li dan Li (2014:6) yang menyatakan bahwa
dalam pariwisata, kualitas pelayanan mengacu pada kinerja pelayanan dalam
tingkat perlengkapan, sebaliknya experiential quality mengacu pada hasil
psikologis dari keterlibatan wisatawan dalam aktivitas wisata.
Dalam bidang pariwisata experiential quality menjadi salah satu hal
yang paling penting untuk didapatkan oleh wisatawan. Experiential quality ini
merupakan penentu pula bagi perilaku wisatawan di masa depan.
b. Dimensi dalam Experential Quality
Faktor experiential quality ini dibutuhkan selama wisatawan berwisata
di suatu destinasi. Hal ini dibutuhkan untuk menciptakan nilai pengalaman
16
wisatawan. Dalam membangun pengalamannya, wisatawan dihubungkan
dengan pengembangan dukungan pengelihatan dan emosi tertentu yang
dirasakan sehingga nantinya berubah menjadi suatu pengalaman. Langlois
dalam Jridi, Kaouther, et al. (2014:2).
Menurut Wu, Li dan Li (2014:6) experiential quality dapat diukur melalui
empat aspek utama, yaitu :
1) Interaction Quality
Kualitas interaksi ini merupakan dimensi pertama dalam experiential
quality. Dimensi ini berfokus pada bagaimana kualitas interaksi diberikan
kepada wisatawan di destinasi wisata. Terdapat lima sub dimensi dari
interaction quality ini yaitu attitude, behavior, expertise, problem solving
dan visitor interaction. Dalam interaction quality menurut Hung’s dalam
Wu Li dan Li (2014) kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh
karyawan secara langsung dapat mempengaruhi penilaian wisatawan
terhadap hal yang terkait dengan organisasi atau manajemen. Sikap serta
perilaku karyawan juga mencerminkan tata krama yang dimiliki dan dapat
menimbulkan kepercayaan wisatawan.
2) Physical Environment Quality
Dimensi kedua dari experiential quality ini merupakan kualitas lingkungan
fisik. Dimensi kedua ini berfokus pada fasilitas bangunan atau keadaan fisik
dari suatu objek wisata dimana pemberian kualitas berlangsung, dengan
memperhatikan sub dimensi yang ada, yaitu design, equipment, ambience,
environment, dan social factors. Physical environment quality itu sendiri
17
telah dipertimbangkan untuk menjadi salah satu atribut/variabel paling
penting dalam penilaian kualitas (Wu, Li dan Li 2014:31).
3) Outcome Quality
Kualitas hasil merupakan dimensi ketiga yang harus diperhatikan dalam
pemberian experiential quality. Dimensi ini berfokus pada hasil dari kualitas
tindakan yang dilakukan selama dalam rangkaian wisata, yang menilai
apakah kualitas hasil memuaskan kebutuhan dan keinginan wisatawan.
Untuk mencapai kualitas hasil ini harus pula memperhatikan waktu
menunggu wisatawan di objek wisata, nilai-nilai, pengalaman baru yang
bisa didapatkan oleh wisatawan tentunya melalui pemberian materi, sejarah
singkat, maupun keterampilan baru yang diberikan oleh pemandu atau
pegawai yang ada di suatu objek wisata. Sementara itu menurut penelitian
yang dilakukan oleh Chen dan Kao (2009:8) menyatakan bahwa outcome
quality ini dipengaruhi oleh adanya kualitas proses yang baik (process
quality). Dimensi dari kualitas proses ini merupakan hasil
evaluasi/penilaian dari interaksi pengunjung, selain itu desain serta
informasi akurat yang didapatkan oleh pengunjung juga merupakan bagian
dari kualitas proses.
4) Access Quality
Kualitas akses ini meliputi kemudahan dan kecepatan yang dapat wisatawan
tempuh untuk mencapai lokasi yang diinginkannya. Pada kualitas akses ini
juga perlu memperhatikan kenyamanan wisatawan dalam menempuh
perjalanan menuju objek wisata yang dituju, selain itu kejelasan informasi
mengenai objek wisata pun menjadi hal yang penting bagi tercapainya
18
kualitas akses yang baik, sehingga dapat memudahkan wisatawan untuk
berkunjung ke suatu objek wisata. Selain itu Clemes et al. (2009), Wu &
Cheng (2013) serta Wu et al. (2014b) dalam Wu Li dan Li (2014)
mengindikasikan bahwa lokasi yang mudah dijangkau menjadi bagian
penting dalam kualitas akses
Sementara itu, menurut Otto dan Ritchie dalam Wu,Li dan Li (2014:6)
experiential quality memiliki empat faktor yaitu:
a. Hedonis (Hedonics)
b. Ketenangan Pikiran (Peace of Mind)
c. Keterlibatan (Involvement)
d. Adanya Pengakuan (Recognition)
Keempat faktor-faktor tersebut didapatkan oleh Otto dan Ritchie melalui
survey terhadap wisatawan yang diperoleh dari tiga layanan wisata yaitu hotel,
maskapai penerbangan, juga agen perjalanan dan atraksi wisata.
Selain itu menurut Cole dan Chancellor (2008) menyatakan bahwa untuk
menjaga experiential quality harus terdapat beberapa hal di dalamnya, yaitu
berbagai program yang dapat dilakukan oleh wisatawan, amenitas dan hiburan.
Lain halnya dengan Jin et al dan Kao et al dalam Wu Li dan Li (2014:6)
yang mengindikasikan bahwa didalam experiential quality harus terdapat
keterlibatan wisatawan secara mendalam (immersion), kejutan (surprise),
partisipasi (participation) dan keceriaan (fun).
Lemke, Clark dan Wilson (2011) memiliki pendapat tersendiri dalam
penelitiannya yaitu mengindikasikan bahwa experiential quality seharusnya
19
berdasarkan pada perilaku hedonis (hedonism) pada kategori produk, keterlibatan,
kemajemukan produk, relasionalitas.
3. Pengertian Perilaku Konsumen
Memahami perilaku konsumen dapat berguna untuk merancang strategi
pemasaran, mengetahui bagaimana konsumen melakukan keputusan
pembelian, juga dapat memahami sikap konsumen dealam menghadapi
sesuatu. Menurut American Marketing Association (AMA) perilaku konsumen.
sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian
di sekitar dimana manusia melakukan aspek dalam hidup mereka.
Beberapa pengertian perilaku konsumen (consumer behavior) merunut
Sunyoto (2015:3), yaitu:
a. Engel, Blackwell, dan Miniard menyatakan bahwa perilaku konsumen
sebagai tindakan yang terlibat langsung untuk mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului tindakan ini.
b. Winardi menyatakan bahwa perilaku konsumen dapat dirangkum sebagai
perilaku yang ditunjukan oleh konsumen dalam hal merencanakan,
membeli dan menggunakan barang ekonomi dan jasa.
c. Gerald Zaltman dan Melanie Walendorf, memberikan penjelasan bahwa
perilaku konsumen merupakan tindakan, hubungan social, dan proses
yang dilakukan oleh individu, kelompok, dan organisasi untuk
mendapatkan, apengalaman dengan produk, pelayanan dan sumber
lainnya.
20
Perilaku Konsumen adalah berbagai tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pemilihan keputusan
untuk mendapatkan, menggunakan barang dan atau jasa yang dapat dipengaruhi
oleh lingkungan, dalam Sunyoto (2015:6).
Mengetahui dan mempelajari perilaku konsumen menjadi hal yang sangat
penting bagi suatu perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
para konsumen. Memahami latar belakang konsumen pun menjadi hal utama dalam
menyesuaikan pasar yang akan dibidik.
a. Pengertian Revisit Intention
Pariwisata yang berhasil dapat meningkatkan pengeluaran wisatawan
di suatu destinasi, pendapatan pegawai dan pemerintah. Karenanya, bagaimana
untuk menarik wisatawan untuk berkunjung kembali dan merekomendasikan
destinasi ke wisatawan lainnya adalah hal penting bagi kesuksesan
pengembangan destinasi wisata. (Dhankhar & Singh, 2014:3).
Dari perspektif proses konsumsi, perilaku wisatawan dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu sebelum kunjungan, selama kunjungan dan setelah kunjungan.
Perilaku ini termasuk memilih destinasi yang akan dikunjungi, kegiatan
evaluasi, dan niat perilaku kedepannya. Evaluasi ini membahas mengenai
pengalaman perjalanan atau nilai yang didapatkan dan keseluruhan kepuasan
wisatawan, sedangkan untuk niat perilaku masa depan dilihat pada
pertimbangan wisatawan mengenai keinginan untuk mengunjungi destinasi
yang sama dan kesediaan untuk merekomendasikan destinasi tersebut ke orang
lain (Som, et al. 2012:41).
21
Menurut Li et al. dalam Quintal et al. (2010) menyatakan bahwa revisit
intention memungkinkan wisatawan menikmati tujuan wisata berulang kali
untuk alasan estetika (sentimentalitas, kenangan, rasa memiliki) dan atau
alasan utilitarian (pengetahuan) yang lebih baik dari wilayah geografis untuk
keguiatan yang dipilih.
Konsep mengenai kunjungan kembali berawal dari niat berperilaku
(behavioral intention). Menurut Oliver dalamxWu, Li and Li (2014:10)
mendefinisikan bahwa niat berperilaku (seperti membeli kembali dan niat
rekomendasi melalui word of mouth) menyatakan sebagai kemungkinan untuk
terlibat dalam penentuan perilaku. Dari sudut pandang rekreasi, niat
berperilaku adalah niat wisatawan untuk melakukan kunjungan kembali dalam
satu tahun dan kesediaan mereka untuk berwisata lebih sering ke destinasi
tersebut.
b. Faktor Pembentuk Revisit Intention
Dalam evaluasi penentuan behavioural intention adalah melalui
kesediaan untuk merekomendasikan kepada orang lain dan melalui word of
mouth yang positif. Niat berkunjung kembali ke suatu destinasi juga
dipengaruhi oleh bagaimana keterlibatan wisatawan di destinasi.
Berdasarkan penelitian Luo dan Hsieh (2013:3639) terdapat beberapa
hal yang psikologis yang dapat menjadi faktor minat kunjungan kembali, yaitu:
1) Perasaan kelemahan
2) Adanya sikap ketidak pedulian saat pertama kali berkunjung
3) Keengganan untuk menanggung resiko untuk pergi ke destinasi lain
4) Sebagai destinasi pengganti
22
5) Tempat yang didatangi sebelumnya berimbang antara kriteria biaya yang
dikeluarkan dengan kualitas dan kepuasan yang didapatkan
6) Nilai yang didapatkan
7) Pengalaman sebelumnya
8) Perasaan aman
9) Kesan baik saat pertama kali berkunjung
10) Perbedaan budaya
Namun, dalam penelitian lain, poin (1) dan (2) dianggap tidak
mempengaruhi secara signifikan, sehingga kedua poin tersebut dikeluarkan
dari faktor psikologis yang mempengaruhi bagi minat berkunjung kembali.
Menurut Baloglu dalam Luo dan Hsieh (2014:3639) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa, revisit intention memiliki hubungan dengan
faktor psikologi (motif sosial-psikologis untuk berwisata) dan imajiner visual.
Oleh karena itu, sebelum wisatawan melakukan pembayaran/kunjungan yang
sebenarnya, mereka akan mengingat kembali pengalaman terdahulunya dan
membuat upaya untuk menghubungkan antara perasaan mereka dengan target
sasaran karena pemahaman mereka mengarahkan kepada perilaku yang akan
diambil.
c. Dimensi Revisit Intention
Berdasarkan penelitian yang dikembangkan Dodds et al. (1991) dan
Bigne et al (2005) terdapat empat hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur
niat berkunjung kembali, yaitu :
1) Bersedia untuk melakukan kunjungan kembali ke destinasi yang sama
23
2) Destinasi ini akan dijadikan pilihan pertama ketika menyusun rencana
untuk berlibur di masa yang akan datang
3) Bersedia merekomendasikan destinasi ini ke orang lain
4) Memberikan keyakinan kepada orang lain bahwa ini adalah destinasi yang
bagus sehingga sangat cocok untuk dijadikan pilihan berlibur.
Menurut Baker dan Crompton dalamxChung-Hslen Lin (2012:246)
mendefinisikan revisit intention sebagai kemungkinan wisatawan untuk mau
berkunjung kembali atau mengulang aktivitas di fasilitas atau destinasi wisata yang
sama. Pada penelitian Lin dan Morais (2009:727) menyatakan bahwa terdapat tiga
dimensi yang mempengaruhi revisit intention yaitu:
a. Minat untuk berkunjung kembali
b. Minat untuk merekomendasikan
c. Tetap bertahan untuk tidak berubah
MenurutxBigné et al. dalam Som et al. (2012:4) menyatakan bahwa terdapat
dua dimensi yang melalui salah satunya kita dapat mengukur niat untuk berkunjung
kembali, yaitu:
a. Niat untuk berkunjung kembali
b. Niat untuk merekomendasikan
Pemberian informasi word of mouth nyatanya berpengaruh positif terhadap
pemilihan destinasi yang akan dituju. Rekomendasi orang lain mengenai suatu
destinasi adalah salah satu informasi yang lebih banyak dipercaya oleh orang yang
tertarik untuk melakukan perjalanan wisata. (Chi dan Qu. 2008:625). Wisatawan
yang berkunjung kembali meningkat melalui word of mouth dan banyak
rekomendasi berpengaruh pada berkunjungnya wisatawan potensial.
24
4. Keterkaitan Experiential Quality dan Revisit Intention
Objek daya tarik wisata (ODTW) yang semakin berkembang dan
beragam menjadikan semakin banyaknya pilihan bagi wisatawan untuk
menentukan ke objek daya tarik mana yang akan mereka kunjungi. Oleh karena
itu setiap ODTW berlomba memberikan kualitas yang terbaik bagi wistawan.
Dalam hal pemberian kualitas layanan jasa dalam Total Quality
Management, kualitas teknik merupakan salah satu hal yang berhubungan
dengan kualitas hasil jasa yang diterima oleh konsumen, salah satu komponen
utama dalam kualitas teknik ini adalah experiential quality (Tjiptono, 2004).
Experiential quality ini mengacu pada hasil psikologis yang terjadi dari
partisipasi wisatawan pada aktivitas wisata yang dijalani (Chen, 2007:1131).
Menurut Wu, Li dan Li (2014:6) experiential quality mengacu pada hasil
psikologis dari keterlibatan wisatawan dalam aktivitas wisata. Dapat dilihat
bahwa terdapat kesamaan dari kedua teori diatas, bahwa experiential quality
ini lebih berfokus pada hasil psikologis wisatawan yang didapatkan dari
keikutsertaan wisatawan dalam aktivitas wisata.
Dari experiential quality yang didapatkan dari wisatawan, dapat
membentuk suatu perilaku untuk memiliki niat melakukan kunjungan kembali
ataupun niat untuk merekomendasikan objek daya tarik tersebut ke teman,
keluarga, maupun kerabat. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dinyatakan
oleh Azis dalam Wu Li dan Li (2014) bahwa kepuasan dan experiential quality
mempengaruhi niat wisatawan untuk berkunjung kembali.
25
5. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh penulis tidak terlepas dari referensi
penelitian sebelumnya yang terkait dengan experiential quality dan revisit
intention. Berikut beberapa data mengenai penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya:
TABEL 2
HASIL PENELITIAN TERDAHULU
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Pembahasan
1 Chen & Chen,
2010
Experience
Quality,
Perceived Value,
Satisfaction and
Behavioral
Intentions For
Heritage Tourists
Perilaku wisatawan untuk
melakukan kunjungan kembali
dipengaruhi secara signifikan
oleh experiential quality dan
perceived value melalui
terbentuChenknya kepuasan
pengalaman.
2 Dhankhar dan
Singh, 2014
An Analysis Of
Tourist
Satisfaction And
Desitnation
Loyality: A Study
Of Sri Krishna
Museum In
Kurushetra
Hasil dari penelitian ini
mengindikasikan bahwa
kepuasan wisatawan bervariasi,
tidak hanya berasal dari satu
atribut yang sama. Secara
signifikan kebanyakan turis
memperlihatkan perilaku yang
baik melalui kunjungan mereka
kembali dan niat untuk
kmerekomendasikan museum
ke orang lain.
3 Ranjbarian and
Pool, 2015.
The Impact of
Perceived Quality
and Value on
Tourists
Satisfaction an
Intention to
Revisit Nowshahr
City of Iran
Hasil dari penelitian ini
menjabarkan bahwa perceived
quality dan perceived value
dapat menjadi prediktor bagi
tingkat revisit intention.
4 Vanessa A. Quintal
and Aleksandra
Polezynski, 2010
Factors
Influencing
Tourists’ Revisit
Intentions
Hasil empiris dari penelitian ini
menunjukan bahwa kepuasan
yang diukur dengan
attractiveness, qualilty secara
positif berpengaruh terhadap
revisit intention.
26
5 Chung-Hsien Lin,
2012
Effects Of Cuisine
Experience,
Psychological
Well-Being, And
Self-Health
Perception On
The Revisit
Intention Of Hot
Springs Tourists
Faktor psychological well-being
dan cuisine experience
merupakan prediktor terpeting
dalam menentukan kunjungan
kembali wisatawan. Dan
diindikasikan dalam berbagai
kasus, kunjungan
terdahulu/experiences dan
akomodasi secara positif
mempengaruhi kunjungan
kembali.
6 Chen & Kao, 2009 Relationships
between process
quality, outcome
quality,
satisfaction, and
behavioural
intentions for
online travel
agencies –
evidence from
Taiwan
Faktor process quality
berpengaruh terhadap outcome
quality. Process quality dan
outcome quality berpengaruh
terhadap kepuasan dan
kepuasan berengaruh terhadap
behavioral intention. Process
quality dan outcome quality
memiliki pengaruh terhadap
behavioral intention namun
merupakan pengaruh yang tidak
langsung.
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari setiap penelitian yang
dilakukan terdapat persamaan bahwa experience dapat mempengaruhi revisit
intention.
Dalam penelitian terdahulu ini terdapat pendapat yang sama antara satu
dengan yang lainnya, yaitu mengenai komponen experience quality yang
merupakan bagian dari suatu industri paiwisata yang didalamnya terdapat
beberapa komponen penting yang berfokus pada kualitas pengalaman yang
didapatkan oleh wisatawan dan akan dapat mempengaruhi niat berkunjung
kembali wisatawan.
Namun juga terdapat beberapa perbedaan dari penelitian ini, yaitu
dalam penggunaan dimensi untuk mengukur experiential quality, seperti dalam
penelitian Chen dan Chen digunakan teori dari Otto dan Ritchie 1996 dengan
27
dimensi hedonic, involvement, recognition dan peace of mind. Sementara
penulis menggunakan dimensi experiential quality berdasarkan Wu, Li dan Li
(2014) yaitu , physical environment quality, outcome quality, dan access
quality. Dimensi ini digunakan oleh penulis karena paling sesuai dengan
kondisi dan keadaan di objek penelitian.
B. Kerangka Pemikiran
Dalam museum berkaitan erat dengan kegiatan edukasi. Karena dalam
museum terdapat koleksi-koleksi bersejarah yang dapat dipelajari dan tentunya
terdapat program-program yang merefleksikan museum tersebut. Dalam
menjalankan programnya untuk memberikan edukasi kepada wisatawan, tentu
akan terbentuk pengalaman bagi wisatawan yang berpartisipasi dalam kegiatan
program tersebut. Experiential quality yang baik ini akan memberikan kesan positif
dan membentuk niat perilaku wisatawan untuk melakukan kunjungan kembali.
Sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Chen (2007:1131) bahwa
experiential quality mengacu pada hasil psikologis yang terjadi dari partisipasi
wisatawan pada aktivitas wisata yang dijalani, maka pemberian experiential quality
yang baik sangat dibutuhkan dalam kaitannya dengan penentuan niat kunjungan
kembali ke suatu destinasi. Menurut Wu, Li dan Li experiential quality dapat diukur
melalui empat hal yaitu melalui interaction quality, physical environment quality,
outcome quality, dan access quality.
Dengan mengaplikasikan experiential quality ini diharapkan dapat
menciptakan revisit intention dari wisatawan. Hal ini didukung oleh hasil dari
penelitian Murphy, Prichard dan Smith dalam Rajesh (2013:71) yang menyatakan
28
bahwa pengalaman dan persepsi wisatawan berhubungan positif dengan
lingkungan, kualitas infrastruktur, nilai dan niat untuk berkunjung kembali.
Sementara itu niat kunjungan kembali dapat dilihat dari dua faktor menurut
Bigné et al. dalam Som et al. (2012:4) yaitu dengan melihat intention to revisit,
intention to recommend. Sehingga semakin baik experiential quality yang
didapatkan oleh wisatawan, maka akan terbentuk niat untuk berkunjung kembali ke
tempat yang sama dan niat untuk merekomendasikan tempat tersebut. Hal ini
sejalan dengan pernyataan dari penelitian Aziz dalam Wu Li dan Li (2014)
experiential quality and experiential satisfaction— affect the revisit intention of the
visitors yang berarti bahwa kepuasan dan experiential quality mempengaruhi niat
wisatawan untuk berkunjung kembali.
Sehubungan dengan beberapa pendapat yang telah dijelaskan, maka dapat
dijadikan acuan bahwa experiential quality memiliki hubungan dalam upaya
peningkatan revisit intention wistawan museum Barli. Berdasarkan penjelasan di
atas, maka dapat dilihat kerangka pemikiran experiential quality terhadap revisit
intention pada gambar 2.
GAMBAR 2
KERANGKA PEMIKIRAN
PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP REVISIT INTENTION
( Wu, Li and Li, 2014)
Revisit Intention
- Intention to
Revisit
- Intention to
Recommend
(Bigne et al. dalam
Som et al. 2014)
Experiential Quality
Interaction Quality
Physical Environment Quality
Outcome Quality
Access Quality
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017
29
C. Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2012: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian yang sebelumnya telah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
berdasar pada teori. Hipotesis dirumuskan berdasarkan kerangka berpikir yang
merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah serta kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang digunakan dalam
penelitian (H1) ini adalah :
“Experiential Quality berpengaruh terhadap Revisit Intention Wisatawan di
Museum Barli”
30
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penlitian
Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode
penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan jenis penelitian untuk mencari
hubungan antara variabel independen atau yang mempengaruhi dan variabel dependen
yang dipengaruhi (Sugiyono, 2007:7). Penelitian asosiatif ini memiliki tujuan untuk
mencari hubungan mengenai experiential quality dan revisit intention wisatawan yang
telah melakukan kunjungan ke Museum Barli.
Pengertian variabel penelitian menurut Musfiqon (2012:45) merupakan
totalitas dari objek penelitian. Totalitas ini meliputi fakta, gejala dan fenomena yang
diteliti. Keseluruhan dari objek penelitian adalah wujud variabel dalam suatu
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “Pengaruh Experiential
Quality terhadap Revisit Intention Wisatawan Museum Barli”.
Pada penelitian ini variabel yang diteliti adalah Experiential Quality yang
merupakan variabel bebas (independent) atau dapat dikatakan sebagai variabel yang
memberikan pengaruh atauxmenjadi sebab muculnya variabel terikat (Sugiyono,
2013:39). Sedangkan variabel terikatnya (dependent) atau dapat disebut sebagai
variabel yang dipengaruhi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah revisit intention.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner, pedoman wawancara dan
checklist sebagai instrumen dalam penelitian untuk mengumpulkan data sehingga dapat
diolah dan dapat menjawab pertanyaan penelitian.
31
B. Obyek Penelitian
Untuk dapat menjawab tujuan penelitian diperlukan obyek dan variabel
penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah Museum Barli.
1. Profil Museum Barli
Bandung adalah kota budaya. Bandung telah menjadi salah satu pusat
perkembangan seni rupa modern di Indonesia. Jadi sudah selayaknyalah jika
Bandung memiliki Museum Seni Rupa Modern. Sebagaimana pantasnya
pengadaan sebuah museum Seni Rupa Modern di Indonesia sebenarnya
merupakan tanggung jawab bersama antara lembaga-lembaga pendidikan
pemerintahan yang terkait, lembaga pendidikan seni rupa dan seniman. Namun
pada kenyataannya banyak museum yang dibangun atas inisiatif dan upaya dari
seniman-seniman yang telah mampu. Seperti misalnya Museum Affandi di
Yogyakarta, Museum Dullah di Surakarta atau Museum Rudi Isbandi di Surabaya.
Dan banyak lagi di Bali yang dibangun oleh para kolektor dan pemilik galeri.
“Kalau yang berwenang belum punya inisiatif untuk membangun museum ada
baiknya pihak seniman yang merealisasikannya”, demikian ungkap Barli Sas
mitawinata pada setiap kesempatan. Akhirnya Barli Sasmitawinata memang
berhasil mewujudkan museumnya di Jalan Sindang Sirna yang kini disebut Jalan
Prof. Dr. Ir. Sutami No. 91 Bandung.
Gagasan untuk membangun museum bagi pelukis Barli Sasmitawinata,
telah muncul sejak beberapa tahun silam. Adalah Atikan binti Basari (Alm.),
32
istrinya yang telah membantu karir Barli tanpa kenal batas dan besar perannya
dalam mewujudkan cita-citanya dalam membangun museum sebelum berpulang.
Museum Barli akan menjadi museum dimana kita dapat menyaksikan
perkembangan seni lukis Barli dari masa ke masa. Ini diharapkan dapat menjadi
ajang seni para seniman, khususnya generasi penerus. Museum ini akan menjadi
salah satu tempat pameran dan sarana apresiasi seni bagi masyarakat Indonesia
umumnya, masyarakat Jawa Barat atau Bandung khususnya. Terutama, ungkap
Barli, akan bermanfaat bagi para seniman muda yang sementara ini mengalami
kesulitan untuk berpameran. Selain itu Museum Barli juga dilengkapi sarana
pendidikan.
Museum Barli merupakan salah satu museum seni rupa di Kota Bandung.
Museum ini berdiri sejak 26 Oktober 1992 dan di resmikan oleh Menteri
Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (MENPARPOSTEL) sebagai sarana apresiasi
seni. Museum Barli ini berlokasi di Jalan Prof. Dr. Ir. Sutami No. 91 Bandung dan
buka untuk umum di hari Selasa-Minggu. Museum Barli ini memamerkan hasil
seni lukis Barli Sasmitawinata dari masa ke masa, mulai dari aliran realisme,
impersionisme, serta ekspresionisme. Namun, tak hanya lukisan karya Barli saja
yang ada di dalam museum ini, melainkan juga lukisan hasil karya pelukis
terkemuka lainnya. Sebagai sarana apresiasi, Museum Barli memiliki banyak
karya seni rupa unggulan yang memiliki nilai estetik dan nilai seni tinggi ini maka
museum ini dapat dijadikan tonggak sejarah perkembangan seni rupa di Bandung.
33
2. Fasilitas Museum Barli
Museum Barli ini memiliki beberapa ruangan yang memiliki fungsi dan
kegunaannya masing-masing. Berikut pembagian ruangan di Museum Barli.
TABEL 3
PEMBAGIAN DAN FUNGSI RUANGAN DI MUSEUM BARLI
No. Nama Ruangan Fungsi
1 Lantai Dasar ( Lantai
Agung)
Ruang pendidikan, diskusi dan
pagelaran seni
2 Lantai satu (Nakisbandiah) Ruang Pameran
3 Bagian Sayap ( Chandra’s
Gallery ) Ruang Pameran
4 Lantai dua ( Atikah ) Ruang untuk koleksi karya Barli
Sasmitawinata dan Koleksi khusus
3. Struktur Organisasi Museum Barli
Dalam berjalannya museum Barli, tentu terdapat susunan organisasi dalam
menjalankan berbagai kegiatan yang ada di Museum ini, berikut struktur
organisasi di Museum Barli.
GAMBAR 3
STRUKTUR ORGANISASI MUSEUM BARLI
Kepala Museum BarliSanga Adhitya Priagana
BendaharaRt. Anna Sempana Agung
SekretarisAtina Rahmah
Pengembangan
Dolly Isnawan
Pemeliharaan
TB. Wendha Artha Sembawa
Marketing/Publikasi
Soja Putri Kencana
Sumber: Manajemen Museum Barli, 2017
34
C. Populasi dan Sampel
Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tahap-tahap sebagai
berikut:
1. Populasi
Populasi adalah totalitas objek penelitian yang dapat berupa manusia,
hewan, tumbuhan dan benda yang mempunyai kesamaan sifat. Populasi
merupakan kelompok besar yang menjadi objek penelitian (Musfiqon, 2012: 89).
Populasi di dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan wisatawan nusantara
maupun mancanegara yang berkunjung ke Museum Barli di tahun 2016, yang
berjumlah 3.376 wisatawan.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang keberadaannya dapat
mewakili populasi. Bahkan hasil analisis data yang diperoleh dari sampel dapat
diberlakukan sama kepada populasi penelitian. (Musfiqon, 2012: 91). Untuk
menentukan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian, dibutuhkan
perhitungan yang sesuai sehingga sampel yang digunakan representatif dan dapat
mewakili populasi. Dalampenelitian ini untuk menentukan ukuran jumlah sampel
akan menggunakan rumus slovin, dengan formula sebagai berikut:
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan :
n = ukuran sampel minimal
N = ukuran populasi
e = ukuran toleransi ketidaktelitian karena kesalahan (1%; 5%; 10%)
35
Dengan menggunakan taraf nyata sebesar 10% maka jumlah sampel
dengan menggunakan rumus slovin, didapatkan sampel dari jumlah populasi
sebesar 3376 adalah melalui perhitungan sebagai berikut:
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
𝑛 = 3376
1 + [3376. (0,1)2]
𝑛 = 3376
34.76 = 97,12
Setelah dilakukan perhitungan di atas, maka didapatkan 97,12 , demi
keakuratan, sebaiknya sampel ditambahkan lebih dari perhitungan matematikanya.
Berdasarkan ukuran sampel (n) minimal, maka dalam penelitian ini melalui
pembulatan ke atas di tetapkan jumlah 100 orang sebagai responden agar lebih
representatif.
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah accidental
sampling untuk memenuhi 100 responden. Accidental sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang dipilih secara kebetulan, yang berarti siapa saja yang secara
kebetulan dipilih dan atau bersedia dipilih menjadi sampel pada saat peneliti
melaksanakan penelitiannya (Kusherdyana dan Sulaiman, 2013:12).
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dibagi menjadi dua bagian yaitu Teknik
Pengumpulan data yang berisi bagaimana data dikumpulkan, serta alat pengumpulan
data berisikan instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
36
Berikut penjelasan mengenai Teknik Pengumpulan dan Alat Pengumpulan data yang
akan digunakan dalam penelitian ini.
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam suatu
penelitian. Menurut Sugiyono (2012:224) teknik pengumpulan data merupakan
langkah pertama dalam suatu penelitian karena dalam suatu penelitian bertujuan
untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka data
yang didapatkan tidak akan memenuhi standar data yang telah diterapkan.
Adapun beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah melalui pengumpulan data dari data primer dan data sekunder yang di
klasifikasikan sebagai berikut.
a. Sumber Data Primer
Dalam penelitian ini digunakan data primer yang merupakan data yang
didapatkan dari sumber pertama, dan tidak tersedia dalam bentuk file. Data primer
ini dicari dan didapatkan melalui narasumber atau responden yang dijadikan objek
penelitian (Narimawati, 2008:98). Sumber data primer yang dikumpulkan oleh
peneliti dengan cara sebagai berikut:
1) Teknik Wawancara
Wawancara merupakan proses terjadinya komunikasi lisan antar
peneliti dengan informan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan
37
masalah yang diteliti (Musfiqon, 2011:117). Peneliti melakukan wawancara
dengan pihak pengurus museum Barli, yaitu Kepala Museum Barli.
2) Kuesioner
Kuesioner merupakan seperangkat pertanyaan yang disusun secara
logis, objektif dan sistematis untuk menjabarkan variabel yang diteliti
(Iskandar dalam Musfiqon, 2012:127). Peneliti melakukan pertanyaan
terstruktur berupa kuesioner kepada para wisatawan yang berkunjung ke
Museum Barli.
3) Teknik Observasi
Observasi (langsung) merupakan kegiatan mengumpulkan data dengan
mengamati gejala, fakta empiris dan fenomena yang berkaitan dengan masalah
dalam penelitian (Musfiqon, 2011:120). Peneliti melakukan observasi di lokasi
penelitian yaitu di Museum Barli untuk melihat dari dekat masalah-masalah
yang berhubungan dengan pokok permasalahan.
4) Dokumentasi
Menurut Hamidi (2004:72), Metode dokumentasi merupakan informasi
yang didapatkan melalui catatan penting baik dari lembaga atau organisasi
maupun yang dimiliki perorangan. Dokumentasi penelitian ini merupakan
pengambilan gambar oleh peneliti di Museum Barli saat proses kunjungan
wisatawan berlangsung, sehingga dapat memperkuat hasil penelitian. Serta data
dokumentasi ini didapatkan pula dari catatan penting yang dimiliki oleh
museum Barli mengenai sejarah dan dokumentasi berupa foto-foto karya Barli
yang telah lampau.
38
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak secara langsung
memaparkan data kepada pengumpul data (Sugiono, 2008:402). Dan data
sekunder ini merupakan data pendukung keperluan dari data primer. Penulis
memperoleh data sekunder dari lokus penelitian, berupa profil Museum Barli.
Melalui jurnal diperoleh informasi mengenai konsep experiential quality. Dari
perpustakaan diperoleh informasi mengenai beberapa definisi dan konsep. Serta
dari laporan-laporan, peneliti memperoleh informasi mengenai tata cara penulisan
laporan.
2. Alat Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kejadian (variabel penelitian) alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,
2007:102). Sementara menurut Sanjaya (2011:84), instrumen penelitian
merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi
penelitian.
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen penelitian untuk
mengumpulkan data dan informasi terkait penelitian mengenai experiential quality
dan revisit intention. Instrumen penilitian yang digunakan sesuai dengan teknik
pengumpulan data yang telah dipaparkan di atas adalah.
a. Pedoman Wawancara
Dalam pedoman wawancara peneliti mengemukakan beberapa
pertanyaan yang berasal dari teori. Dan merupakan wawancara terstruktur
39
sehingga dibuatlah pedoman wawancara yang dikembangkan berdasarkan
teori dan dalam pedoman wawancara ini berisikan mengenai bagaimana
perencanaan Museum Barli terkait dengan pemberian experiential quality dan
revisit intention.
b. Angket/Kuesioner
Kuesioner ini merupakan suatu daftar yang berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab oleh responden yang ingin diselidiki ( Bimo
Walgito, 2010:72). Angket ini digunakan untuk dapat mengetahui bagaimana
respon dari terhadap pertanyaan yang diberikan kepada wisatawan Museum
Barli.
Dalam penelitian ini angket menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang
tertutup, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan.
Jawaban yang disediakan menggunakan Skala Likert 1-5 dengan menggunakan
pertanyaan berskala (scaling statements). Menurut Sugiyono (2012:93) Skala
likert ini digunakan untuk mengukur sikap, persepsi dan pendapat seseorang
ataupun kelompok menegai fenomena sosial. Sementara menurut Istijanto
(2005:88) Skala likert merupakan skala yang dapat melihat setuju atau tidak
setujunya responden terhadap serangkaian pernyataan mengenai suatu objek.
Dalam penelitian ini fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban dari
setiap pertanyaan yang menggunakan skala likert memiliki gradasi dari sangat
positif hingga sangat negatif. Untuk memudahkan dalam pengolahan data,
maka jawaban tersebut diberikan skor sebagai berikut:
40
TABEL 4
SKALA LIKERT PADA PERTANYAAN TERTUTUP
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1 Sumber: Akbar (2010:64)
c. Daftar Periksa ( Checklist )
Dengan menggunakan checklist sebagai panduan peneliti dalam melihat
kinerja pemandu museum dalam mendukung terciptanya experiential quality yang
akan mempengaruhi revisit intention. Untuk melihat kinerja pemandu museum,
maka digunakan checklist untuk penilaian terhadap pemandu dengan
mengembangkan beberapa tugas pokok pemandu museum yang diadaptasi dari
tugas pokok pemandu museum. Dalam checklist ini akan diberikan penilaian
terhadap pemandu museum dengan kriteria penilaian yang sama dengan kriteria
penilaian kuesioner.
41
E. Variabel Penelitian
TABEL 5
MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL
PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP REVISIT INTENTION WISATAWAN KE MUSEUM BARLI
Konsep Variabel Sub-Variabel Dimensi Indikator Skala Instrumen
“Experiential
quality refers to
the psychological
outcome resulting
from the visitor
participation in
tourism activities”
Kualitas
pengalaman
mengacu pada
hasil psikologis
dari partisipasi
wisatawan dalam
aktivitas wisata.
Wu, Li dan Li
(2014:6)
Experiential
Quality
Interaction
Quality (X1)
Attitude
Tingkat kesopanan karyawan
di Museum Barli
Ordinal Kuesioner
Tingkat keramahan para
karyawan di Museum Barli
Tingkat kesigapan karyawan
dalam memenuhi keinginan
pengunjung
Problem-
solving
Tingkat kesigapan karyawan
dalam menangani complain
Expertise
Tingkat pengetahuan
pemandu/karyawan
mengenai produk yang ada di
Museum Barli.
Tingkat pengetahuan
pemandu/karyawan
mengenai program yang
dilakasanakan di Museum
Barli.
Tingkat kecepatan pemandu
dalam meanggapi pertanyaan
wisatawan
42
Tingkat ketepatan pemandu
dalam menjawab pertanyaan
wisatawan
Physical
Environment
Quality (X2)
Ambience and
design
Tingkat kenyamanan
wisatawan melakukan
kegiatan di Museum Barli
Tingkat kemenarikan desain
museum Barli
Ordinal Kuesioner
Equipment
Tingkat kelayakan produk
yang dipamerkan
Tingkat kemenarikan produk
yang dipamerkan
Tingkat kelengkapan alat
lukis/gambar yang disediakan
untuk program
melukis/menggambar
Environment Tingkat pencahayaan di
Museum Barli
Tingkat kebersihan Museum
Barli
Tingkat kesesuaian suhu
udara di dalam Museum Barli
Outcome
Quality (X3)
Valence Tingkat nilai edukasi
(pengetahuan) yang
didapatkan setelah
berkunjung ke Museum Barli Ordinal Kuesioner
Tingkat nilai hiburan yang
didapatkan wisatawan setelah
berkunjung ke museum Barli
43
Tingkat nilai kebaruan
(novelty) yang didapatkan
wisatawan setelah
berkunjung ke museum Barli.
Tingkat nilai keterampilan
yang didapatkan wisatawan
yang didapatkan setelah
berkunjung ke Museum Barli
Access Quality
(X4)
Convenience
Tingkat kemudahan akses
masuk ke Museum Barli
Ordinal Kuesioner
Tingkat kemudahan
menemukan lokasi museum
Barli
Tingkat kemudahan
menemukan fasilitas toilet di
Museum Barli
Tingkat kemudahan
menemukan sarana ibadah
(mushola) di Museum Barli
Information
Tingkat kejelasan informasi
lokasi museum Barli
Revisit intention as
the possibility for
the tourist to be
willing to repeat an
activity or to revisit
Revisit
Intention
Intention To
Recommend
Willingness to
recommend
Tingkat kesediaan untuk
merekomendasikan Museum
Barli kepada teman,
keluarga, ataupun
kerabat/relasi
Ordinal Kuesioner
44
a
facility/destination
Revisit intention
sebagai
kemungkinan
wisatawan untuk
mau berkunjung
kembali atau
mengulang
aktivitas di fasilitas
atau destinasi
wisata yang sama.
Baker dan
Crompton
dalamxChung-
Hslen Lin
(2012:246)
Recommend
frequently
Tingkat kesediaan untuk
sering merekomendasikan
Museum Barli kepada teman,
keluarga ataupun
kerabat/relasi untuk
mengunjungi museum Barli
Tingkat frekuensi
merekomendasikan Museum
Barli
Wilingness to
share positive
things
(experience)
Tingkat kesediaan untuk
membicarakan hal baik
(pengalaman yang baik)
mengenai Museum Barli
kepada teman, keluarga,
maupun kerabat/relasi
Intention To
Revisit
Desire to visit
Tingkat keinginan untuk
melakukan kunjungan
kembali ke Museum Barli
Ordinal Kuesioner
Willingness to
pay more
Tingkat kesediaan untuk
membayar lebih ke Museum
Barli jika biaya lebih mahal
Tingkat keinginan untuk
tetap berkunjung kembali ke
Museum Barli meskipun
biaya yang dikeluarkan lebih
besar
willingness to
make the
ultimate choice
Tingkat kesediaan
menjadikan Museum Barli
sebagai pilihan utama wisata
museum dan edukasi
45
Willingness to
revisit within a
year or more
Tingkat kesediaan untuk
melakukan kunjungan
kembali ke Museum Barli
dalam satu tahun mendatang
Tingkat kesediaan untuk
melakukan kunjungan
kembali ke Museum Barli di
masa yang akan datang
46
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data
Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner,
maka instrumen yang telah disususn tidak dapat langsung digunakan untuk mencari
data. Sehingga peneliti perlu menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian,
pada aspek format juga isi. Pengujuan Validitas dan Reliabilitas ini dilakukan pada
saat masa uji coba instrumen. (Musfiqon, 2011:146)
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau
ketepatan suatu instrumen. Dimana uji validitas dilakukan untuk dapat
mengetahui tingkat hasil pengukuran data yang telah terkumpul. Ketercapaian
hasil yang sesuai dengan aspek masalahxyang diteliti menjadi ukuranxpenting
dalam pengujian validitas (Musfiqon, 2011:146). Dalam penelitian ini untuk
menguji validitas digunakan rumus korelasi dari Pearson sebagai berikut :
Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS 23, maka
didapatkan hasil validitas untuk variabel experiential quality sebagai berikut :
Keterangan :
n : Banyak data
X : Nilai Skor dari suatu Item Instrumen
Y : Total Skor dari seluruh Item Instrumen
𝑟𝑥𝑦 =
𝑛 ∑ 𝑥𝑦−(∑x)(∑y)
√{𝑛∑𝑥2−(∑𝑥)2}√{𝑛∑𝑦2 −(∑𝑥𝑦)2}
47
TABEL 6
HASIL UJI VALIDITAS
Experiential Quality
R hitung Keterangan
Tingkat Kesopanan
Karyawan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,661**
,000
35
VALID
Tingkat Keramahan
Karyawan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,662**
,000
35
VALID
Tingkat Kesigapan Karyawan
dalam memenuhi keinginan
pengunjung
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,609**
,000
35
VALID
Tingkat Kesigapan Karyawan
dalam Menangani Komplain
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,653**
,000
35
VALID
Tingkat Pengetahuan
pemandu/karyawan mengenai
Produk
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,694**
,000
35
VALID
Tingkat Pengetahuan
pemandu/karyawan mengenai
Program yang dilaksanakan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,545**
,001
35
VALID
Tingkat Kecepatan pemandu
dalam menanggapi
pertanyaan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,532**
,001
35
VALID
Tingkat ketepatan pemandu
dalam menjawab pertanyaan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,507**
,002
35
VALID
Tingkat Kenyamanan
melakukan kegiatan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,607**
,000
35
VALID
Tingkat kemenarikan desain
Museum
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,671**
,000
35
VALID
Tingkat Kelayakan Produk
yang ditampilkan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,634**
,000
35
VALID
48
Tingkat kemenarikan produk
yang ditampilkan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,663**
,000
35
VALID
Tingkat kelengkapan alat
lukis/gambar yang disediakan
untuk program yang dijalani
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,506**
,002
35
VALID
Tingkat pencahayaan di
Museum
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,430*
,010
35
VALID
Tingkat Kebersihan di
Museum
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,465**
,005
35
VALID
Tingkat Kesesuaian suhu
udara di dalam Museum
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,335*
,049
35
VALID
Tingkat nilai edukasi
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,455**
,006
35
VALID
Tingkat nilai hiburan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,524**
,001
35
VALID
Tingkat nilai kebaruan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,675**
,000
35
VALID
Tingkat nilai keterampilan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,616**
,000
35
VALID
Tingkat kemudahan akses
masuk ke Museum
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,415*
,013
35
VALID
Tingkat kemudahan
menemukan lokasi Museum
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,427*
,010
35
VALID
Tingkat kemudahan
menemukan toilet di Museum
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,223
,006
35
TIDAK
VALID
( Ditiadakan)
49
Tingkat kemudahan
menemukan sarana ibadah di
Museum
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,191
,198
35
TIDAK
VALID
( Ditiadakan)
Tingkat kejelasan informasi
lokasi Museum
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,583**
,000
35
VALID
Revisit Intention
Nilai Validitas Keterangan
Tingkat Kesediaan
Rekomendasi
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,613**
,000
35
VALID
Tingkat Kesediaan Sering
Merekomendasikan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,401*
,017
35
VALID
Tingkat Frekuensi
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,418*
,013
35
VALID
Tingkat Kesediaan
Pengalaman
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,727**
,000
35
VALID
Tingkat Keinginan Kembali
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,670**
,000
35
VALID
Tingkat Keinginan
Berkunjung
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,543**
,001
35
VALID
Tingkat Kesediaan Pilihan
Utama
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,735**
,000
35
VALID
Tingkat Kesediaan Kunjung
Kembali Tahun Mendatang
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,719**
,000
35
VALID
Tingkat Kesediaan
Berkunjung Kembali
Beberapa Tahun Mendatang
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,776**
,000
35
VALID
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
50
Dapat dilihat dari hasil pengujian validitas maka dari total 34 indikator
pertanyaan dalam kuesioner 32 butir pertanyaan dinyatakan valid dan 2 (dua)
sisanya dinyatakan tidak valid dan butir petanyaan dihilangkan. Dapat
disimpulkan bahwa validitas dengan nilai tertinggi pada varibel X didapatkan
oleh tingkat pengetahuan pemandu/karyawan mengenai produk dengan
validitas 0,694, sementara untuk nilai terendah terdapat pada tingkat
kesesuaian suhu udara di dalam museum yaitu sebesar 0,335. Sementara untuk
variabel Y nilai validitas tertinggi didapatkan oleh indikator tingkat kesediaan
berkunjung kembali beberapa tahun mendatang yaitu dengan nilai 0,776 dan
nilai validitas terendah didapatkan oleh indikator tingkat kesediaan sering
merekomendasikan Museum Barli dengan nilai 0,401.
2. Uji Reliabilitas
Setelah mendapatkan data validitas alat ukur, kemudian dilakukan uji
reliabilitas yang memiliki tujuan untuk melihat tingkat konsistensi serta
bagaimana hasil yang didapatkan dari penerapan instrumen (Musfiqon, 2011:
148). Dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas dengan metode
Cronbach’s Alpha sebagai berikut :
Keterangan :
k : Jumlah Instrumen pertanyaan
jS2 : Jumlah Varian dari setiap instrumen
x2S : Varian dari seluruh instrumen
51
Selanjutnya menghitung Koefisien Reliabilitas :
Data dapat dianggap reliabel jika koefisien reliabilitas hitung lebih besar
dari koefisien reliabilitas table. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat
bantu SPSS versi 23 untuk melihat reliabilitas data.
Maka, setelah dilakukan perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS 23,
didapatkan hasil reliabilitas variabel experiential quality dan revisit intention
sebagai berikut:
TABEL 7
HASIL UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
Variabel Cronbach's
Alpha N of Items Keterangan
Experiential
Quality ,889 25 Reliabel
Revisit Intention ,799 9 Reliabel
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Dapat dilihat dari tabel di atas, bahwa untuk experiential quality
memiliki reliabilitas sebesar 0,889 dan untuk revisit intention memiliki
reliabilitas sebesar 0,799. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel
tersebut reliabel karena cronbach’s alpha (α) yang didapatkan kedua variabel
≥ 0,70.
2
1r
52
Nilai Jenjang Interval = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
G. Teknik Analisis Data
1. Garis Kontinum
Untuk dapat menganalisa, mengukur dan melihat seberapa besar
kekutan variabel yang diteliti, maka dapat menggunakan garis kontinum.
Untuk dapat menentukan garis kontinum ini maka terlebih dahulu harus
melakukan perhitungan skor yang didapatkan dengan rumus yang
dikemukakan oleh Sudjana (2005:79) berikut ini:
Dimana nilai jenjang interval ini digunakan untuk menentukan kategori
sangat baik, baik, cukup, kurang atau sangat kurang.
Tahap perhitungan skor untuk tiap variabel untuk menentukan garis
kontinum ini, adalah sebagai berikut:
a. Menentukan Skor Total
Skor Total = ( Jumlah responden menjawab sangat baik x 5) + ( Jumlah
responden menjawab baik x 4) + ( Jumlah responden menjawab cukup x
3) + ( Jumlah responden menjawab kurang baik x 2) + ( Jumlah responden
menjawab sangat kurang x 1)
b. Menentukan nilai Maksimum dan Minimum
Nilai Indeks Maksimum = 5 x (jumlah pernyataan) x (jumlah responden)
= 5 x 23 x 130
= 14950
Nilai Indeks Minimum = 1 x (jumlah pernyataan) x (jumlah responden)
= 1 x 23 x 130
53
= 2990
Selanjtunya, untuk dapat menentukan garis kontinum, maka dilakukan
perhitungan nilai jarak interval sebagai berikut :
Nilai Jenjang Interval = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
= 14950−2990
5= 2392
Setelah diketahui nilai jarak interval, maka didapatkan garis kontinum
sebagai berikut:
2. MSI ( Method of Succesive Interval )
Data yang didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner penelitian ini
merupakan data ordinal karena statistik yang digunakan adalah statistik non
parametris, sementara untuk teknik analisis data regresi linier berganda yang
merupakan statistik parametrik data yang diolah minimal berskala interval.
Maka data ordinal yang telah didapatkan harus di transformasikan terlebih
dahulu menjadi data interval yang merupakan salah satu syarat dalam statistik
parametrik. Untuk mentransformasikan data ordinal menjadi data interval
digunakan teknik MSI dengan menggunakan aplikasi STAT97.
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
14950 12558 10166 7774 5382 2990
GAMBAR 4
GARIS KONTINUM EXPERIENTIAL QUALITY
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
54
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk dapat mengetahui dalam model regresi
apakah variabel residu atau pengganggu memiliki distribusi normal atau tidak.
Beberapa cara dapat digunakan untuk menguji normalitas ini diantaranya
adalah dengan prosedur Kolmogorov-Smirnov, liliefors, dan Chi Square.
Variabel residu dianggap berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05% (Suharsaputra, 2012:172).
TABEL 8
UJI NORMALITAS MODEL REGRESI
Unstandardized Residual
N 130
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 3,22603830
Most Extreme Differences
Absolute ,058
Positive ,052
Negative -,058
Kolmogorov-Smirnov Z ,661
Asymp. Sig. (2-tailed) ,775
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,775 yang
artinya lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
residu berdistribusi normal.
4. Uji Heterokodestisitas
Untuk melihat apakah dalam model regresi terdapat variansi yang
berbeda-beda dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya,
maka dilakukan uji heterokodestisitas. Model regresi yang bauk yaitu yang
memiliki homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokodestisitas. Dengan tidak
55
adanya pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
dan pada sumbu Y (Ghozali, 2011:139).
GAMBAR 5
UJI HETEROKEDESTISITAS
Dapat dilihat dari gambar scatterplot di atas dapat dilihat bahwa titik-
titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak
terjadi heterokedastisitas.
5. Analisis Regresi
Untuk menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan teknik
analisis data regresi linier berganda, karena dalam penelitian ini penulis
mecoba untuk mencari pengaruh dari variabel experiential quality yang
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
56
memiliki empat sub-variabel di dalamnya terhadap tingkat revisit intention
wisatawan di Museum Barli.
Regresi linier berganda merupakan regresi yang memiliki satu variabel
dependen dan lebih dari satu variabel independen. Sehingga didapatkan model
persamaan regresi linier sederhana seperti berikut:
Untuk menguji regresi linier berganda bersamaan dilakukan pengujian
asumsi klasik. Uji asumsi klasik ini digunakan karena variabel independennya lebih
dari satu maka perlu diuji keindependenan hasil uji regresi dari masing-masing
variabel independen terhadap vaiabel dependennya. (Sujarweni, 2014:149).
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + ⋯ + 𝑒
Keterangan :
Y = Variabel tak bebas (Dependen)
Xi = Variabel Bebas (Independen)
𝑎 = Konstanta
bi = Koefisien Arah
= Menyatakan rata-rata perubahan Y sebesar Xi satu-satuan
e = Error = Variabel lain yang tidak diperhatikan tetapi turut
mempengaruhi.
57
H. Jadwal Penelitian
Dalam penelitian kali ini, penulis melakukan penelitian diatur berdasarkan
jadwal, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 9
JADWAL PENELITIAN
No. Deskripsi Kegiatan
Jan Feb Mar April Mei Juni
Week 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pendaftaran TOR
2 Verifikasi surat
lokasi penelitian
3 Pra-Survey ke
Museum Barli
4 Proses pembuatan
Usulan Penelitian
5 Pengumpulan
Usulan Penelitian
6 Seminar Usulan
Penelitian
7 Penyebaran
Kuesioner
8 Input Data
9 Pengolahan data
10. Penyusunan Skripsi
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Temuan
1. Profil Wisatawan Museum Barli
Dari hasil data yang telah dikumpulkan, maka didapatkan data temuan
mengenai profil wisatawan yang berkunjung ke Museum Barli yang dilihat dari
segi usia, jenis kelamin, status, pendidikan terakhir, daerah asal wisatawan dan
pekerjaan yang hasilnya akan disajikan pada gambar dibawah ini
a. Profil Wisatawan Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil dari penelitian pada gambar data yang ditemukan
mengenai profil wisatawan Museum Barli berdasarkan Usia di dominasi
oleh wisatawan berusia 17-23 tahun, yaitu sebesar 86,2% sementara untuk
wisatawan yang berusia 23-30 tahun terdapat 12,3% dan wisatawan
dengan usia 30-40 tahun sebesar 1,5%.
86,20%
12,30%
1,50%
17-23 tahun 23-30 tahun 30-40 tahun
GAMBAR 6
PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN
USIA
Sumber: Data Hasil Olahan Penulis, 2017
59
b. Profil Wisatawan berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data yang disajikan pada gambar, diketahui mengenai profil
wisatawan Museum Barli berdasarkan jenis kelamin ini didominasi oleh
perempuan, yaitu dengan persentase sebesar 58,5% sementara untuk laki-laki
sebesar 41,5%.
c. Profil Wisatawan Berdasarkan Status
58,50%
41,50%
Perempuan Laki-laki
96,90%
3,10%
Belum Menikah Laki-laki
GAMBAR 7
PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN
JENIS KELAMIN
Sumber: Data Hasil Olahan Penulis, 2017
GAMBAR 8
PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN STATUS
Sumber: Data Hasil Olahan Penulis, 2017
60
Dapat dilihat pada gambar mengenai profil wisatawan Museum Barli
berdasarkan status didominasi oleh status belum menikah, yaitu sebesar 96,9%
sementara wisatawan dengan status menikah terdapat sebesar 3,1%.
d. Profil Wisatawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil yang ditampilkan pada gambar mengenai profil
wisatawan Museum Barli berdasarkan tingkat pendidikan terakhir didominasi
oleh wisatawan dengan pendidikan terakhir SMA yaitu sebesar 65,4%
sementara untuk pendidikan terakhir diploma terdapar 21,5% wisatawan, untuk
pendidikan terakhir Strata-1 terdapat 10% dan untuk wisatawan yang memilih
lainnya dengan keterangan pendidikan terakhir yaitu S-2 sebanyak 3,1%.
65,40%
21,50%
10,00%3,10%
SMA Diploma
Strata 1 Lainnya
GAMBAR 9
PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN
PENDIDIKAN TERAKHIR
Sumber: Data Hasil Olahan Penulis, 2017
61
e. Profil Wisatawan Berdasarkan Daerah Asal Wisatawan
Berdasarkan data yang ditampilkan pada gambar mengenai profil
wisatawan Museum Barli berdasarkan daeah asal wisatawan, maka wisatawan
yang berasal dari Subang mendominasi kunjungan, yaitu sebesar 23,1%.
Sementara wisatawan dari Jakarta dan Surabaya, masing-masing terdapat
9,2%, selanjutnya wisatawan dari Probolinggo sebanyak 16,9%, wisatwan asal
Tasikmalaya sebanyak 10% dan Garut sebanyak 31,5%.
f. Profil Wisatawan Berdasarkan Pekerjaan
23,10%
9,20%
9,20%16,90%
10%
31,50%
Subang
Jakarta
Surabaya
Probolinggo
Tasikmalaya
Garut
87,70%
10,00%2,30%
Mahasiswa/i
Swasta
Lainnya
GAMBAR 10
PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN
DAERAH ASAL WISATAWAN
Sumber: Data Hasil Olahan Penulis, 2017
GAMBAR 11
PROFIL WISATAWAN MUSEUM BARLI BERDASARKAN
PEKERJAAN
Sumber: Data Hasil Olahan Penulis, 2017
62
Berdasarkan data dari gambar dapat disimpulkan bahwa profil wisatawan
Museum Barli berdasarkan pekerjaan didominasi oleh Mahasiswa dan
Mahasiswi yaitu sebanyak 87,7%, selanjutnya diikutin oleh pekerja swasta
sebanyak 10% dan lainnya sebanyak 2,3%.
2. Jenis Karya Seni Rupa yang dipamerkan
Museum Barli yang merupakan museum seni rupa, tentunya memiliki
beragam koleksi benda serta karya seni rupa yang dipamerkan, diantaranya
adalah lukisan hasil karya Barli Sasmitawinata dan Agung Barli yang
dipamerkan di ruang pameran. Lukisan yang dipamerkan di museum ini diganti
secara berkala selama 6 (enam) bulan sekali. Selain lukisan, terdapat pula
koleksi gambar komik karya Adit Barli, yang dikemas secara menarik. Selain
itu terdapat pula berbagai koleksi mainan antik, karena mainan pun termasuk
menjadi benda seni, serta terdapat pula koleksi barang seni rupa antik yang
dipamerkan, seperti halnya kursi kayu antik yang membuat wisatawan yang
berkunjung dapat merasakan suasana yang kental akan seni.
3. Program yang dapat dilaksanakan di Museum Barli
Museum Barli yang memiliki konsep edutainment ini, memiliki
beberapa program yang merefleksikan identitas museum sebagai museum seni
rupa. Beberapa program yang dirancang ini dimaksudkan untuk memberikan
pengalaman serta pembelajaran kepada wisatawan yang berkunjung ke
museum Barli. Berikut ini beberapa program yang dapat diikuti oleh
wisatawan, adalah:
63
a. Menggambar Cepat
b. Menggambar Manga
c. Melukis
d. Membuat Keramik dari Tanah Liat/tanah putih (Clay)
Dari ke 4 (empat) program yang ada, menurut hasil wawancara dengan
pihak manajemen Museum Barli diketahui bahwa menggambar cepat
merupakan program yang paling diminati oleh wisatawan yang berkunjung ke
Museum Barli.
B. Hasil Analisis Data
Dari proses pengambilan data yang telah dilakukan dengan menggunakan
alat pengumpul data yang berupa kuesioner, maka didapatkan hasil yang akan di
analisis mengenai experiential quality, revisit intention serta mengenai analisis
regresi atau analisa pengaruh mengenai experiential quality terhadap revisit
intention secara simultan serta secara parsial, yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Analisis Experiential Quality Wisatawan Museum Barli
Dari hasil data yang dikmpulkan melalui alat kumpul data berupa
kuesioner, maka didapatkan hasil mengenai experiential quality wisatawan
Museum Barli yang didapatkan dari 23 indikator pertanyaan pada kuesioner
yang mewakili 4 (empat) sub-variabel experiential quality yaitu interaction
quality, physical environment quality, outcome quality serta access quality,
yang akan dijelaskan sebagai berikut.
64
a. Rekapitulasi Statistik Deskriptif Experiential Quality
Di bawah ini adalah statistik deskriptif mengenai experiential quality
wisatawan di Museum Barli. Hasilnya adalah sebagai berikut :
TABEL 10
REKAPITULASI STATISTIK DESKRIPTIF EXPERIENTIAL QUALITY
WISATAWAN MUSEUM BARLI
N Min Max Mean Std.
Deviation
Experiential Quality 23 3,67 4,52 4,0126 ,17229
Valid N (listwise) 23
Sumber: Hasil Data Olahan Peneliti, 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa diperoleh nilai minimum sebesar 3,67
yang terdapat pada tingkat Kesesuaian Suhu udara. Sementara nilai maksimum
yang diperoleh sebesar 4,52 yang terdapat pada tingkat kesopanan karyawan.
Sedangkan nilai rata-rata diperoleh sebesar 4,01. Nilai ini dapat di kategorikan baik,
atau secara kuantitatif sudah mencapai 80,2%. Apabila disajikan kedalam bentuk
diagram kontrol diperoleh hasil sebagai berikut:
GAMBAR 12
STATISTIK DESKRIPTIF EXPERIENTIAL QUALITY WISATAWAN
MUSEUM BARLI
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Pertanyaan
Nilai Rata-rata
65
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa indikator yang
berada di atas rata-rata dan indikator masih berada di bawah skor rata-rata. Dapat
disimpulkan bahwa indikator yang berada di atas rata-rata dapat dikatakan baik,
sedangkan indikator yang berada di bawah rata-rata masih berada pada kategori
kurang baik. Indikator yang sudah dapat dikatakan baik adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Kesopanan karyawan di Museum Barli
2. Tingkat Keramahan karyawan di Museum Barli
3. Tingkat Kesigapan karyawan dalam memenuhi keinginan pengunjung
4. Tingkat Kesigapan karyawan dalam menangani komplain
6. Tingkat Pengetahuan pemandu/karyawan mengenai program yang
dilaksanakan di Museum Barli
7. Tingkat Kecepatan Pemandu dalam Menanggapi Pertanyaan
9. Tingkat Kenyamanan melakukan kegiatan di Museum Barli
17. Tingkat Nilai Edukasi (pengetahuan) yang didapatkan setelah berkunjung
ke Museum Barli
18. Tingkat nilai hiburan yang didapatkan setelah berkunjung ke Museum Barli
20. Tingkat Nilai Keterampilan yang didapatkan setelah berkunjung ke
Museum Barli
21. Tingkat Kemudahan Akses Masuk ke Museum Barli
Skor terbaik terdapat pada indikator nomor 1 yaitu tingkat kesopanan
karyawan di Museum Barli, karena di museum Barli sendiri karyawan sudah
menjalankan aturan Museum yang berlaku sesuai dengan aturan yang dikeluarkan
oleh Kementerian Pariwisata mengenai pemanduan museum dan diterapkan dengan
66
baik, sehingga karyawan pun akan dengan sopan menangani wisatawan yang
berkunjung.
Sedangkan skor terendah terdapat pada tingkat kesesuaian suhu udara
di dalam Museum Barli, hal ini dapat terjadi dikarenakan ruangan yang tidak
terlalu besar, namun terkadang pengunjung yang ramai, sehingga terasa sedikit
panas ketika sedang melakukan observasi.
b. Rekapitulasi Olahan Skor Interaction Quality
Dibawah ini merupakan tabel yang merupakan distribusi jawaban
responden mengenai interaction quality di Museum Barli. Pernyataan pada
sub-variabel ini mencakup mengenai kesopanan, keramahan, kesigapan,
tingkat pengetahuan, ketepatan dan kecepatan karyawan Museum Barli dalam
menangani wisatawan.
TABEL 11
REKAPITULASI OLAHAN SKOR INTERACTION QUALITY
No. Pertanyaan
SKOR
Jumlah Skor
Total
Skor
Ideal 5 4 3 2 1
SB B C K SK
1
Tingkat
Kespoanan
Karyawan
70 58 2 0 0 130 588
650
53,8% 44,6% 1,5% 0 0 100% 90,46%
2
Tingkat
Keramahan
Karyawan
27 97 6 0 0 130 541
650 20,8% 74,6% 4,6% 0 0 100% 83,23%
3 Tingkat
Kesigapan
27 86 17 0 0 130 530 650
67
Karyawan
memenuhi
keinginan
pengunjung
20,8% 66,2% 13,1% 0 0 100% 81,53%
4
Tingkat
Kesigapan
Karyawan
Menangani
Komplain
41 68 21 0 0 130 542
650 31,5% 52,3% 16,2% 0 0 100% 83,38%
5
Tingkat
Pengetahuan
Pemandu
mengenai
Produk
18 90 21 1 0 130 513
650 13,8 69,2 16,2 0,8 0 100% 78,92%
6
Tingkat
Pengetahuan
Pemandu
Mengenai
Program
21 95 13 1 0 130 526
650 16,2% 73,1% 10% 0,8% 0 100% 80,90%
7
Tingkat
Kecepatan
Pemandu dalam
Menanggapi
Pertanyaan
28 78 23 1 0 130 523
650 21,5% 60% 17,7% 0,8% 0 100% 80,46%
8
Tingkat
Ketepatan
Pemandu dalam
menjawab
Pertanyaan
24 82 22 2 0 130 518
650 18,5% 63,1% 16,9% 1,5% 0 100% 79,69%
Skor Total 4281
Persentase 82,32
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa untuk interaction quality
mendapatkan skor sebesar 4281 yang selanjutnya akan dimasukan ke dalam garis
kontinum, yang penentuannya ditentukan melalui cara dibawah ini:
68
Nilai Indeks Maksimum = 5 x 8 x 130 = 5200
Nilai Indeks Minimum = 1 x 8 x 130 = 1040
Jarak Interval = [ nilai maksimum – nilai minimum ] : 5
= [ 5200 – 1040 ] : 5 = 832
Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100%
= [ 4281 : 5200 ] x 100%
= 82,32%
Pada garis kontinum di atas dapat disimpulkan bahwa interaction
quality yang memiliki skor sebesar 4281 termasuk dalam kategori Baik. Secara
umum responden menilai bahwa tingkat kesopanan karyawan, tingkat
keramahan karyawan, tingkat kesigapan karyawan dalam memenuhi keinginan
wisatawan, tingkat kesigapan karyawan dalam menangani komplain, tingkat
pengetahuan karyawan mengenai produk, tingkat pengetahuan karyawan
mengenai program, tingkat kecepatan dan ketepatan pemandu dalam
menanggapi pertanyaan sudah baik. Karena karyawan sudah menunjukan sikap
ramah, sigap dan karyawan yang sudah menguasai pengetahuan mengenai
museum membuat wisatawan lebih mudah mengerti dengan tata cara interaksi
dan penyampaian materi yang juga menarik dan disesuaikan dengan latar
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
5200 4368 3536 2704 1872 1040
(4281)
69
belakang wisatawan, sehingga pengetahuan atau materi mengenai Museum
Barli yang disampaikan akan dengan mudah dapat diterima oleh wisatawan.
c. Rekapitulasi Olahan Skor Physical Environment Quality
Dibawah ini merupakan tabel yang merupakan distribusi jawaban
responden mengenai physical environment quality di Museum Barli.
Pernyataan pada sub-variabel ini mencakup sebanyak 8 (delapan) pernyataan
mengenai kenyamanan, kemenarikan desai, kelayakan produk, kemenarikan
produk, kelengkapan alat lukis/gambar, tingkat pencahayaan, tingkat
kebersihan, serta kesesuaian suhu udara di Museum Barli.
TABEL 12
REKAPITULASI OLAHAN SKOR PHYSICAL ENVIRONMENT
QUALITY
No. Pertanyaan
SKOR
Jumlah Skor
Total
Skor
Ideal 5 4 3 2 1
SB B C K SK
9
Tingkat
Kenyamanan
melakukan
Kegiatan
46 68 16 0 0 130 550
650 35,4% 52,3% 12,3% 0 0 100% 84,61%
10
Tingkat
Kemenarikan
Desain Museum
25 79 25 1 0
130 518
650 19,2% 60,8% 19,2% 0,8% 0 100% 79,69%
11
Tingkat
Kelayakan
Produk yang
Ditampilkan
25 72 33 0 0 130 512
650 19,2% 55,4% 25,4% 0 0 100% 78,76%
12
Tingkat
Kemenarikan
Produk yang
Ditampilkan
30 70 29 1 0 130 519
650 23,1% 53,8% 22,3% 0,8% 0 100% 79,84%
13
Tingkat
Kelengkapan
Alat
Lukis/gambar
27 64 39 0 0 130 508
650 20,8% 49,2% 30% 0 0 100% 78,15%
70
14 Tingkat
Pencahayaan
33 60 37 0 0 130 516
650 25,4% 46,2% 28,5% 0 0 100% 79,38%
15 Tingkat
Kebersihan
16 71 43 0 0 130 493
650 12,3% 54,6% 33,1% 0 0 100% 75,84%
16
Tingkat
Kesesuaian Suhu
udara
13 61 56 0 0 130 477
650 10% 46,9% 43,1% 0 0 100% 73,38%
Skor Total 4093
Persentase 78,71
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa untuk physical environment quality
mendapatkan skor sebesar 4093 yang selanjutnya akan dimasukan ke dalam garis
kontinum, yang penentuannya ditentukan melalui cara dibawah ini:
Nilai Indeks Maksimum = 5 x 8 x 130 = 5200
Nilai Indeks Minimum = 1 x 8 x 130 = 1040
Jarak Interval = [ nilai maksimum – nilai minimum ] : 5
= [ 5200 – 1040 ] : 5
= 832
Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100%
= [ 4093 : 5200 ] x 100%
= 78,71%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
5200 4368 3536 2704 1872 1040
(4093)
71
Pada garis kontinum di atas dapat disimpulkan bahwa physical environment
quality yang memiliki skor sebesar 4093 termasuk dalam kategori Baik. Secara
umum responden menilai bahwa kenyamanan, kemenarikan desain, kelayakan
produk, kemenarikan produk, kelengkapan alat lukis/gambar, tingkat pencahayaan,
tingkat kebersihan, serta kesesuaian suhu udara di Museum Barli sudah baik.
Karena dari pihak Museum Barli itu sendiri, selalu menjaga kebersihan
museum, agar wisatawan merasa nyaman ketika berada di dalam museum, untuk
desain sendiri, museum Barli memiliki desain bangunan yang unik dan memiliki
filosofinya tersendiri yang dapat membuat wisatawan semakin tertarik untuk datang
ke Museum Barli. Selain itu di Museum Barli itu sendiri, lukisan yang dipamerkan
memiliki jadwalnya tersendiri, sehingga setiap 6 (enam) bulan sekali selalu diganti
dengan lukisan lainnya, hal ini dilakukan demi menjaga kualitas produk yang
dipamerkan. Bagi keberlangsungan program yang ada di Museum Barli pun, pihak
museum sudah mnyiapkan berbagai keperluan untuk keberlangsungan program,
sehingga wisatawan yang berkunjung dapat menikmati program yang ada di
Museum Barli dengan nyaman.
d. Rekapitulasi Olahan Skor Outcome Quality
Dibawah ini merupakan tabel yang merupakan distribusi jawaban
responden mengenai outcome quality di Museum Barli. Pernyataan pada sub-
variabel ini mencakup mengenai nilai pengetahuan yang didapatkan, nilai
hiburan, nilai kebaruan, serta tingkat nilai keterampilan yang didapatkan setlah
mengunjungi Museum Barli.
72
TABEL 13
REKAPITULASI OLAHAN SKOR OUTCOME QUALITY
No. Pertanyaan
SKOR
Jumlah Skor
Total
Skor
Ideal 5 4 3 2 1
SB B C K SK
17
Tingkat nilai
Edukasi yang
didapatkan
43 61 26 0 0 130 537 650
33,1% 46,9% 20% 0 0 100% 82,61% 650
18
Tingkat nilai
hiburan yang
didapatkan
42 63 25 0 0 130 537
32,3% 48,5% 19,2% 0 0 100% 82,61% 650
19
Tingkat nilai
kebaruan yang
didapatkan
40 47 38 5 0 130 512
30,8% 36,2% 29,2% 3,8% 0 100% 78,76% 650
20
Tingkat nilai
keterampilan
yang didapatkan
41 52 36 1 0 130 523
650 31,5% 40% 27,7% 0,8% 0 100% 80,46%
Total Skor 2109
Presentase 81,11%
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa untuk outcome quality
mendapatkan skor sebesar 2109 yang selanjutnya akan dimasukan ke dalam
garis kontinum, yang penentuannya ditentukan melalui cara dibawah ini:
Nilai Indeks Maksimum = 5 x 4 x 130 = 2600
Nilai Indeks Minimum = 1 x 4 x 130 = 520
Jarak Interval = [ nilai maksimum – nilai minimum ] : 5
= [ 2600 - 520 ] : 5 = 416
Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100%
= [ 2109 : 2600 ] x 100%
= 81,11%
73
Pada garis kontinum di atas dapat disimpulkan bahwa outcome quality yang
memiliki skor sebesar 2109 termasuk dalam kategori Baik. Secara umum responden
menilai bahwa nilai pengetahuan yang didapatkan, nilai hiburan, nilai kebaruan,
serta tingkat nilai keterampilan yang didapatkan setelah mengunjungi Museum
Barli sudah baik, karena dalam melakukan kegiatan atau program di museum Barli,
wisatawan akan berinteraksi dengan pemandu yang akan menceritakan sejarah
mengenai Museum Barli dan mengenai lukisan-lukisan/produk yang ada di
museum Barli.
Dari program yang ada di Museum Barli pun wisatawan akan mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan baru yang didapatkan dengan cara yang tentunya
menghibur, karena dari sisi pemandu wisata dan ahli yang ada di Museum Barli
sudah sangat terampil dalam mengajarkan menggambar, melukis ataupun membuat
patung dari tanah liat, serta proses dan cara interaksi/penyampaian yang baik, dapat
membuat wisatawan tidak mudah bosan dan wisatawan dapat dengan mudah
menerima ilmu yang diberikan.
e. Rekapitulasi Olahan Skor Access Quality
Dibawah ini merupakan tabel yang merupakan distribusi jawaban
responden mengenai access quality Museum Barli. Pernyataan pada sub-
variabel ini mencakup 3 (tiga) pernyataan mengenai kemudahan akses masuk,
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
2600 2184 1768 1352 936 520
(2109)
74
kemudahan menemukan lokasi museum, serta kejelasan informasi lokasi
museum.
TABEL 14
REKAPITULASI OLAHAN SKOR ACCESS QUALITY
No. Pertanyaan
SKOR
Jumlah Skor
Total
Skor
Ideal 5 4 3 2 1
SB B C K SK
21
Tingkat
Kemudahan
Akses Masuk
33 67 30 0 0 130 523
650 25,4% 51,5% 23,1% 0 0 100% 80,46%
22
Tingkat
Kemudahan
Menemukan
Lokasi
16 68 45 1 0 130 489
650 12,3% 52,3% 34,6% 0,8% 0 100% 75,23%
23
Tingkat
kejelasan
informasi lokasi
museum
19 81 27 3 0 130 506
650 14,6% 62,3% 20,8% 2,3% 0 100% 77,84%
Total Skor 1518
Presentase 77,84%
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa untuk access quality
mendapatkan skor sebesar 1518 yang selanjutnya akan dimasukan ke dalam
garis kontinum, yang penentuannya ditentukan melalui cara dibawah ini:
Nilai Indeks Maksimum = 5 x 3 x 130 = 1950
Nilai Indeks Minimum = 1 x 3 x 130 = 390
Jarak Interval = [ nilai maksimum – nilai minimum ] : 5
= [ 1950 - 390 ] : 5 = 312
Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100%
= [ 1518 : 1950 ] x 100% = 77,84%
75
Pada garis kontinum di atas dapat disimpulkan bahwa access quality
yang memiliki skor sebesar 1518 termasuk dalam kategori Baik. Secara umum
responden menilai bahwa akses masuk ke museum Barli sudah baik dan mudah
ditemukan oleh wisatawan, selain itu lokasi museum juga mudah ditemukan
karena lokasinya tepat berada di sisi jalan dan terdapat papan nama museum
yang besar dan memberikan kesan menonjol sehingga mudah terlihat oleh
wisatawan yang akan berkunjung serta kejelasan informasi lokasi museum
sudah baik karena museum Barli ini memiliki website dan di dalamnya telah
dilengkapi dengann alamat lokasi Museum Barli.
f. Rekapitulasi Olahan Skor Experiential Quality
Dibawah ini merupakan tabel yang merupakan perhitungan skor total
dari experiential quality secara keseluruhan. Experiential quality ini mencakup
4 (empat) sub-variabel, yaitu interaction quality, physical environment quality,
outcome quality, dan access quality yang masing-masing perhitungan skornya
telah dilakukan di atas. Maka, secara keseluruhan perhitungan skor experiential
quality secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
1950 1638 1326 1014 702 390
(1518)
76
TABEL 15
REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SKOR EXPERIENTIAL
QUALITY
No. Sub-Variabel Jumlah Skor Total Skor Ideal
1 Interaction Quality 130 4281
14950
100 28,63%
2 Physical
Environment Quality
130 4093
100 27,37%
3 Outcome Quality 130 2109
100 14,10%
4 Access Quality 130 1518
100 10,15%
Total Skor 12001
Persentase 80,2% Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa untuk keseluruhan skor
experiential quality mendapatkan skor sebesar 1518 yang selanjutnya akan
dimasukan ke dalam garis kontinum, yang penentuannya ditentukan melalui cara
dibawah ini:
Nilai Indeks Maksimum = 5 x 23 x 130 = 14950
Nilai Indeks Minimum = 1 x 23 x 130 = 2990
Jarak Interval = [ nilai maksimum – nilai minimum ] : 5
= [ 14950 - 2990 ] : 5 = 2392
Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100%
= [ 12001 : 14950 ] x 100%
= 80,2%
77
Pada garis kontinum di atas dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan, experiential quality memiliki skor sebesar 12001 yang berarti
termasuk dalam kategori Baik. Secara umum responden menilai bahwa
interaction quality di Museum Barli merupakan sub-variabel yang memiliki
persentase penilaian paling tinggi dibanding yang lainnya.
2. Analisis Revisit Intention Wisatawan Museum Barli
Dari hasil data yang dikumpulkan melalui alat kumpul data berupa
kuesioner, maka didapatkan hasil mengenai tingkat revisit intention wisatawan
Museum Barli yang didapatkan dari 9 indikator pertanyaan pada kuesioner,
yang akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Rekapitulasi Statistik Deskriptif Revisit Intention
Di bawah ini adalah statistik deskriptif mengenai revisit intention
wisatawan di Museum Barli. Hasilnya adalah sebagai berikut :
TABEL 16
STATISTIK DESKRIPTIF REVISIT INTENTION
WISATAWAN MUSEUM BARLI
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Revisit Intention 9 2,72 3,88 3,3444 ,34359
Valid N (listwise) 9
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
14950 12558 10166 7774 5382 2990
(12001)
78
Dari tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa diperoleh nilai minimum
sebesar 2,72 yang terdapat pada tingkat keinginan berkunjung meskipun
harga yang ditawarkan lebih mahal.
Sementara nilai maksimum yang diperoleh sebesar 3,88 yang terdapat pada
Secara kuantitatif sudah mencapai 66,9%. Apabila disajikan kedalam bentuk
diagram kontrol diperoleh hasil sebagai berikut:
GAMBAR 13
STATISTIK DESKRIPTIF REVISIT INTENTION WISATAWAN
MUSEUM BARLI
Sumber : Hasil Data Olahan Peneliti, 2017
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa indikator yang
berada di atas rata-rata dan beberapa indikator masih berada di bawah skor rata-
rata. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa indikator yang berada di atas rata-rata
dapat dikatakan baik, sedangkan indikator yang berada di bawah rata-rata masih
berada pada kategori kurang baik. Indikator yang sudah dapat dikatakan baik adalah
sebagai berikut:
Nilai Rata-rata
Pertanyaan
79
1. Tingkat Kesediaan untuk merekomendasikan Museum Barli kepada teman,
keluarga atau kerabat/relasi
2. Tingkat kesediaan untuk sering merekomendasikan Museum Barli kepada
teman, keluarga atau kerabat/relasi
3. Tingkat frekuensi merekomendasikan museum Barli
4. Tingkat kesediaan untuk membicarakan hal (pengalaman) yang baik
mengenai Museum Barli
5. Tingkat keinginan untuk melakukan kunjungan kembali ke Museum Barli
Grafik di atas menunjukan bahwa skor terbaik terdapat pada indikator
nomor 1 yaitu tingkat kesediaan untuk merekomendasikan Museum Barli
kepada teman, keluarga, atau kerabat/relasi. Sementara skor terendah terdapat
pada indikator nomor 6 mengenai tingkat keinginan untuk berkunjung kembali
ke Museum Barli meskipun biaya yang dikeluarkan lebih besar.
b. Rekapitulasi Olahan Skor Revisit Intention
Dibawah ini merupakan tabel yang merupakan distribusi jawaban
responden mengenai revisit intention di Museum Barli. Pernyataan pada
variabel ini mencakup 9 (sembilan) pernyataan mengenai kesediaan
merekomendasikan, kesediaan untuk sering merekomendasikan, frekuensi
merekomendasikan, kesediaan membicarakan pengalaman baik, tingkat
keinginan untuk berkunjung kembali, keinginan untuk berkunjung kembali
meskipun dengan biaya yang lebih mahal, kesediaan menjadikan museum Barli
pilihan utama wisata museum dan edukasi, kesediaan melakukan kunjungan
satu tahun mendatang dan kesediaan melakukan kunjungan kembali beberapa
tahun mendatang.
80
TABEL 17
REKAPITULASI OLAHAN SKOR REVISIT INTENTION
No. Pertanyaan
SKOR
Jumlah Skor
Total
Skor
Ideal 5 4 3 2 1
SB B C K SK
1 Tingkat Kesediaan
Merekomendasikan
11 94 24 1 0 130 505 650
8,5 72,3 18,5 0,8 0 100 77,69%
2
Tingkat Kesediaan
untuk sering
merekomendasika
3 50 71 6 0 130 440
650 2,3 38,5 54,6 4,6 0 100 67,69%
3 Tingkat Frekuensi
Merekomendasikan
2 45 75 8 0 130 431 650
1,5 34,6 57,7 6,2 0 100 66,31%
4
Tingkat Kesediaan
Membicarakan
Pengalaman Baik
6 61 58 5 0 130 458
650 4,6 46,9 44,6 3,8 0 100 70,46%
5 Tingkat keinginan
berkunjung kembali
6 87 33 4 0 130 485 650
4,6 66,9 25,4 3,1 0 100 74,62%
6
Tingkat keinginan
berkunjung
meskipun biaya
yang lebih mahal
3 20 45 62 0 130 354
650 2,3 15,4 34,6 47,7 0 100 54,46%
7
Tingkat kesedian
menjadikan
museum Barli
pilihan utama
wisata museum dan
edukasi
3 40 65 22 0 130 414
650
2,3 30,8 50,0 16,9 0 100 63,69%
8
Tingkat kesediaan
melakukan
kunjungan kembali
satu tahun
mendatang
2 43 71 14 0 130 423
650 1,5 33,1 54,6 10,8 0 100 65,08%
9
Tingkat kesediaan
untuk melakukan
kunjungan kembali
ke Museum di
tahun-tahun
mendatang
1 34 74 21 0 130 405
650
0,8 26,2 56,9 16,2 0 100 62,31%
Total Skor 3915
Persentase 66,9%
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
81
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa untuk revisit intention
mendapatkan skor sebesar 3951 yang selanjutnya akan dimasukan ke dalam garis
kontinum, yang penentuannya ditentukan melalui cara dibawah ini:
Nilai Indeks Maksimum = 5 x 9 x 130 = 5850
Nilai Indeks Minimum = 1 x 9 x 130 = 1170
Jarak Interval = [ nilai maksimum – nilai minimum ] : 5
= [ 5850 – 1170 ] : 5
= 936
Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100%
= [ 3915 : 5850 ] x 100%
= 66,9%
Pada garis kontinum di atas dapat disimpulkan bahwa revisit intention
yang memiliki skor sebesar 3951 termasuk dalam kategori Baik. Secara umum
responden menilai bahwa mereka cukup bersedia untuk merekomendasikan
museum Barli kepada rekan, teman ataupun keluarga serta cukup bersedia
untuk melakukan kunjungan kembali ke Museum Barli.
Revisit intention yang diteliti ini berdasar pada teori yang dikemukakan
oleh Aziz et al. (2012) bahwa revisit intention dapat dipengaruhi oleh
experience quality dan satisfaction quality.
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
5850 4914 3978 3042 2106 1170
(3915)
82
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + ⋯
+ 𝑒
Y = 2,877 + 0,320X1 + 0,187X2 + 0,088X3 + 1,156X4
Revisit Intention = 2,877 + 0,320 ( Interaction Quality ) + 0,187 ( Physical
Environment Quality ) + 0,088 ( Outcome Quality ) + 1,156 (Access Quality)
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Dari hasil data experiential quality dan revisit intention yang
didapatkan, maka akan dilihat bagaimana pengaruh experiential quality teradap
revisit intention secara simultan maupun secara parsial atau individu dari 4
(empat) sub-variabel experiential quality terhadap revisit intention.
Data yang didapatkan melalui kuesioner merupakan data ordinal yang
kemudian sebelum di olah untuk di analisis data di transformasikan terlebih
dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval
(MSI). Berikut analisis mengenai data regresi linier.
a. Tabel Hasil Estimasi Persamaan Regresi
TABEL 18
ESTIMASI PERSAMAAN REGRESI
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2,877 2,799 1,028 ,306
Interaction Quality ,320 ,096 ,255 3,337 ,001
Physical Environment Quality
,187 ,090 ,165 2,083 ,039
Outcome Quality ,088 ,129 ,047 ,680 ,498
Access Quality 1,156 ,184 ,454 6,291 ,000
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Berdasarkan hasil output spss yang dipaparkan dalam tabel 18 diatas
maka persaamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:
maka,
atau
83
Koefisien yang terdapat pada persamaan diatas dapat dijabarkan lebih jelas
sebagai berikut:
TABEL 19
PENJABARAN HASIL PERSAMAAN KOEFISIEN
Koefisien Definisi
a= 2,877
Memiliki arti bahwa jika empat variabel bebas yaitu experiential
quality (X) bernilai konstan (nol) maka tingkat revisit intenition ke
Museum Barli (Y) akan terjadi peningkatan sebesar 2,887.
b1=0,320
Memiliki arti bahwa variabel interaction quality (X1) meningkat
sebesar satu satuan skor (1 skor) sementara variabel bebas lainnya
konstan, maka revisit intention (Y) akan meningkat sebesar 0,320.
Kualitas interaksi yang diberikan kepada wisatawan Museum
Barli ini diterapkan melalui tingkah laku pegawai yang sopan,
ramah, dan sigap dalam memenuhi keinginan pengunjung, serta
dalam penanganan keluhan serta Museum Barli juga tentunya
menyiapkan pemandu yang ahli dalam pemanduan wisata
museum.
b2=0,187
Memiliki arti bahwa variabel physical environment quality (X2)
meningkat sebesar satu satuan skor (1 skor) sementara variabel
bebas lainnya konstan, maka revisit intention (Y) akan meningkat
sebesar 0,187. Kualitas lingkungan fisik yang diberikan oleh
Museum Barli bagi kenyamanan wisatawan adalah seperti desai
museum yang menarik yaitu berbentuk lingkaran, kemenarikan
lukisan yang ditampilkan, kelengkapan peralatan yang ada untuk
84
melaksanakan program seperti spidol, kertas, alat lukis, tanah liat
yang digunakan untuk keberlangsungan program di Museum
Barli.
b3=0,088
Memiliki arti bahwa variabel outcome quality (X3) meningkat
sebesar satu satuan skor (1 skor) sementara variabel bebas lainnya
konstan, maka revisit intention (Y) akan meningkat sebesar 0,088.
Untuk mencapai kualitas keluaran yang baik, maka Museum Barli
ini memberikan nilai edukasi, hiburan, dan tentunya nilai
keterampilan yang diberikan melalui serangkaian program dan
penjelasan yang diberikan kepada wisatawan melalui pemandu
Museum.
b4=1,156
Memiliki arti bahwa variabel access quality (X4) meningkat
sebesar satu satuan skor (1 skor) sementara variabel bebas lainnya
konstan, maka revisit intention (Y) akan meningkat sebesar 1,156.
Untuk mencapai kualitas akses yang baik, Museum Barli telah
memberikan alamat yang jelas pada website resmi Museum Barli,
serta di bagian depan Museum pun telah tertulis jelas papan nama
Museum Barli, sehingga dapat terlihat dengan jelas oleh
wisatawan yang akan mengunjungi Museum ini.
85
b. Koefisien Korelasi
TABEL 20
KOEFISIEN KORELASI
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,660a ,435 ,417 3,8830525
Predictors: (Constant), Access Quality, Outcome Quality,
Interaction Quality, Physical Environment Quality
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Nilai R sebesar 0,660 pada hasil olahan data SPSS yang ditampilkan
pada tabel di atas menunjukan keeratan hubungan empat variabel
independen (interaction quality (X1), physical environment quality (X2),
outcome quality (X3), access quality (X4)) secara simultan atau bersama-
sama terhadap revisit intention (Y). Sehingga dapat disimpulkan
berdasarkan rentang nilai koefisien korelasi bahwa dengan nilai 0,660
secara simultan keempat sub-variabel experiential qualiity ini memiliki
hubungan yang cukup erat dengan revisit intention. Hal ini disebabkan
karena pihak manajemen Museum Barli selalu berusaha memberikan hasil
keluaran yang baik melalui pemberian program edukasi dan entertainment,
interaksi yang baik dan menyenangkan serta sesuai dengan latar belakang
wisatawan, dan didukung oleh suasana museum yang membuat wisatawan
merasa nyaman berada di tempat tersebut. Selain hal tersebut dengan
disesdiakannya berbagai pilihan program yang diberikan oleh Museum
Barli ini dapat memberikan dorongan tersendiri bagi wisatawan untuk
melakukan kunjungan kembali ke Museum Barli untuk mencoba beragam
86
program lainnya untuk dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan.
c. Koefisien Determinasi
TABEL 21
KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,660a ,435 ,417 3,8830525
Predictors: (Constant), Access Quality, Outcome Quality,
Interaction Quality, Physical Environment Quality
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Dapat dilihat pada tabel 21 bahwa untuk sub variabel Interaction
Quality, Physical Environment Quality, Outcome Quality dan Access
Quality. Dapat dilihat nilai pada kolom R-square didapatkan nilai sebesar
0,435 yang berarti variabel Interaction Quality, Physical Environment
Quality, Outcome Quality dan Access Quality secara simultan berpengaruh
terhadap tingkat revisit intention sebesar 43,5%. Sementara sisanya sebesar
56,5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Sementara untuk dapat melihat seberapa besar pengaruh dari tiap
variabel bebas terhadap variabel terikat, perhitungan dapat dilakukan
dengan formula Beta x Zero Order (Kusnendi, 2005:17). Koefisien regresi
yang telah di standarkan biasa disebut beta, sementara zero order adalah
korelasi pearson dari tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dengan pengolah data menggunakan SPSS, maka didapatkan nilai beta dan
zero order yang disajikan sebagai berikut:
87
TABEL 22
PENGARUH PARSIAL
Coefficientsa
Model Standardized
Coefficients
Correlations
Beta Zero-order
1
(Constant)
Interaction Quality ,255 ,408
Physical Environment
Quality
,165 ,445
Outcome Quality ,047 ,123
Access Quality ,454 ,555
Dependent Variable: Revisi Intention
Sumber : Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilakukan perhitungan agar dapat
mengetahui pengaruh masing-masing variabel secara parsial atau individu, yaitu:
TABEL 23
PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP REVISIT
INTENTION SECARA PARSIAL
Sub-Variabel Pengaruh Persentase
Interaction Quality (X1) 0,408 x 0,255 = 0,104 10,4%
Physical Environment
Quality (X2) 0,445 x 0,165 = 0,073 7,3%
Outcome Quality (X3) 0,123 x 0,047 = 0,005 0,5%
Access Quality (X4) 0,555 x 0,454 = 0,252 25,2%
Total Pengaruh 43,4%
Sumber: Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan di atas, maka dapat terlihat bahwa
secara parsial pengaruh terbesar terdapat pada variabel access quality (X4) yang
memiliki pengaruh sebesar 25,2%.
88
Selanjutnya di urutan kedua terdapat interaction quality (X1) yang
memberikan kontribusi pengaruh terhadap revisit intention (Y) sebesar 10,4%.
Di urutan ketiga terdapat physical environment quality (X2) yang memiliki
kontribusi pengaruh terhadap varibel Y sebesar 7,3% dan di urutan terakhir jika
dilihat secara parsial atau individu outcome quality hanya memberikan
pengaruh sebesar 0,5% terhadap revisit intention wisatawan Museum Barli.
d. Hasil Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan
TABEL 24
ANOVA UNTUK PENGUJIAN KOEFISIEN REGRESI SECARA
SIMULTAN
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 1451,190 4 362,798 24,061 ,000b
Residual 1884,762 125 15,078
Total 3335,952 129
a. Dependent Variable: Revisit Intention
b. Predictors: (Constant), Access Quality, Outcome Quality, Interaction
Quality, Physical Environment Quality
Sumber: Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Dapat dilihat pada tabel 24 bahwa Experiential Quality dengan empat sub-
variabelnya yaitu Interaction Quality, Physical Environment, Outcome
Quality, serta Access Quality jika dilihat secara bersama-sama memiliki
tingkat signifikansi 0,000 terhadap Revisit Intention yang berarti dapat kita
simpulkan bahwa ke empat variabel experiential quality secara bersama-sama
berpengaruh terhadap tingkat revisit intention Museum Barli.
89
e. Hasil Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial
TABEL 25
PENGUJIAN KOEFISIEN REGRESI SECARA PARSIAL
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2,877 2,799 1,028 ,306
Interaction Quality ,320 ,096 ,255 3,337 ,001
Physical Environment
Quality
,187 ,090 ,165 2,083 ,039
Outcome Quality ,088 ,129 ,047 ,680 ,498
Access Quality 1,156 ,184 ,454 6,291 ,000
Sumber: Data Hasil Olahan Peneliti, 2017
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa hasil uji parsial, pengaruh dari
masing-masing variabel independen yaitu interaction qualit (X1), physical
environment quality (X2), outcome quality (X3) dan access quality (X4)
terhadap variabel dependen yaitu revisit intention (Y) dengan tingkat
signifikansi 5%, maka hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Interaction Quality
Variabel interaction quality ini memiliki tingkat signifikansi
dibawah 0,05 yaitu 0,001. Maka, dapat disimpulkan bahwa interaction
quality secara parsial/individu berpengaruh positif terhadap tingkat revisit
intention. Hal ini sejalan dengan pendapat Hung’s (2012) bahwa
kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh karyawan secara
langsung mempengaruhi pengakuan wisatawan terhadap hal yang terkait
dengan organisasi atau manajemen. Sikap serta perilaku karyawan juga
mencerminkan kepercayaan pelanggan terhadap tata krama yang dimiliki.
90
2) Physical Environment Quality
Variabel physical environment quality ini memiliki tingkat signifikansi
dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,039. Jika dilihat dari taraf signifikansi, maka
dapat disimpulkan bahwa secara parsial/individu physical environment quality
ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat revisit intention. Hasil
ini konsisten sejalan dengan pendapat dari beberapa studi yang telah dilakukan,
bahwa physical environment quality telah dipertimbangkan untuk menjadi
salah satu atribut/variabel paling penting dalam penilaian kualitas (Wu, Li dan
Li 2014:31).
3) Outcome Quality
Variabel outcome quality ini memiliki tingkat taraf sinifikansi lebih
besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,498. Sehingga, jika dilihat dari taraf
signifikansinya, maka secara parsial/individu variabel outcome quality ini tidak
signifikan dan tidak berpengaruh positif terhadap tingkat revisit intention. Hal
ini dapat terjadi dikarenakan outcome quality itu sendiri menjadi penentu bagi
kualitas secara keseluruhan (Wu Li dan Li, 2014:32), sehingga didalamnya
dibutuhkan adanya process quality baik agar dapat menciptakan outcome
quality yang baik pula.
Sejalan dengan pemikiran dan hasil dari penelitian dari Chen dan Kao
(2010) bahwa outcome quality merupakan hasil dari proses yang tidak bisa
berdiri sendiri dan memberikan pengaruh secara individual kepada revisit
intention karena sejatinya outcome quality itu sendiri merupakan hasil dari p
roses interaksi, sehingga untuk menghasilkan outcome quality yang baik bagi
wisatawan juga membutuhkan kualitas interaksi yang baik dari pihak museum
91
dan hal ini menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sehingga
keberadaan outcome quality pun dipengaruhi pula oleh keberadaan variabel
lainnya, sehingga variabel outcome quality ini jika dilihat secara parsial atau
individu tidak berpengaruh secara langsung terhadap tingkat revisit intention.
4) Access Quality
Variabel access quality ini memiliki tingkat taraf signifikansi dibawah
0,05 yaitu sebesar 0,000. Sehingga, jika dilihat dari taraf signifikansinya, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel access quality ini secara parsial/individu
berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi tingkat revisit intention
wisatawan Museum Barli. Hal ini sejalan dengan pendapat Shonk dan
Chelladurai (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa access quality
merupakan dimensi yang paling penting ketika seseorang melakukan penilaian
kualitas secara keseluruhan. Selain itu hasil penelitian ini juga relevan dengan
beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Clemes et al. (2009) Wu &
Cheng (2013) dan Wu et al. (2014b) yang mengindikasikan bahwa lokasi yang
mudah dijangkau menjadi bagian penting dalam kualitas akses. Sebagai
tambahan, temuan ini sejalan dengan pendapat dalam penelitian Li dan Wu
(2013) bahwa informasi telah dipertimbangkan untuk menjadi faktor penting
yang mempengaruhi pengujung untuk menentukan apakah mereka akan
melakukan kunjungan kembali.
92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan data
melalui kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, serta hipotesis yang
diuji dengan menggunakan teknik analisis regresi linier untuk mengetahui
bagaimana pengaruh dari experiential quality terhadap revisit intention wisatawan
Museum Barli di Bandung ini, maka dari penelitian ini dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Seluruh sub-variabel dari experiential quality yaitu interaction quality,
physical environment quality, outcome quality dan access quality ini berada
dalam kategori baik. Hal ini dapat terjadi karena keempat sub-variabel
experiential quality ini diimplementasikan dengan baik di Museum Barli oleh
karyawan dan pihak manajemen, sehingga dapat memberikan kualitas
pengalaman yang baik kepada wisatawan yang berkunjung, melalui
pemberian kualitas pengalaman yang baik wisatawan dapat menikmati dan
mudah untuk menerima pengetahuan yang diberikan dengan cara yang
menyenangkan. Interaction quality mendapatkan penilaian paling tinggi dari
responden dibandingkan dengan sub-variabel lainnya, hal ini dapat terjadi
karena tingkat kesopanan, keramahan kesigapan karyawan, pengetahuan
karyawan dan pemandu mengenai program dan produk yang ada serta
kecepatan dan ketepatan dalam menanggapi pertanyaan dari wisatawan dapat
diimplementasikan dengan baik oleh karyawan, sehingga dari kualitas
interaksi yang baik ini dapat menimbulkan rasa nyaman dan tidak segan untuk
93
bertanya kepada karyawan/pemandu seputar seni dan sejarah Museum Barli,
karena karyawan dan pemandu akan dengan cepat dan tepat menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan. Meskipun sudah berada pada kategori yang baik,
namun dilihat dari penilaian yang diberikan oleh responden, access quality
memiliki penilaian terendah dibandingkan sub-variabel lainnya. Hal ini dapat
terjadi karena beberapa responden masih cukup banyak yang menyatakan
bahwa kualitas akses ini cukup mudah untuk dijangkau, yang artinya
beberapa responden masih merasa sedikit kesulitan untuk menjangkau tempat
ini.
2. Variabel revisit intention ini berada pada kategori cukup baik. Pada hasil
pengolahan data tersebut mayoritas responden menyatakan bersedia untuk
merekomendasikan Museum Barli kepada teman, keluarga atau
kerabat/relasi, yang artinya responden memiliki keinginan yang tinggi untuk
merekomendasikan museum Barli dengan membicarakan pengalaman yang
baik dan menyenangkan selama ada di Museum Barli.
3. Pengaruh experiential quality yang terdiri dari 4 (empat) sub-variabel yaitu
interaction quality, physical environment quality, outcome quality dan access
quality terhadap revisit intention wisatawan Museum Barli dengan
menggunakan teknik analisis data regresi linier berganda, maka diketahui
bahwa secara simultan atau bersama-sama experiential quality berpengaruh
secara signifikan terhadap revisit intention. Sementara jika dilihat secara
parsial atau secara individu interaction quality, physical environment quality
dan access quality memiliki pengaruh yang signifikan terhadap revisit
intention. Terdapat satu sub-variabel yang tidak berpengaruh secara
94
signifikan terhadap revisit intention jika dilihat secara parsial, yaitu outcome
quality. Maka berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
dinyatakan bahwa experiential quality memiliki pengaruh terhadap revisit
intention wisatawan Museum Barli.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil temuan untuk
menciptakan revisit intention yang dilihat dari experiential quality, oleh karena itu
peneliti mengajukan beberapa rekomendasi terkait peningkatan experiential quality
di Museum Barli. Rekomendasi yang diajukan disesuaikan pada pembahasan
experiential quality. Berikut beberapa rekomendasi yang dapat diberikan
berdasarkan temuan dari hasil pengolahan data penelitian sehingga dapat
meningktakan revisit intention, yaitu:
1. Access quality mendapatkan penilaian paling rendah dibandingkan sub-
variabel lainnya, meskipun sudah berada pada kategori baik, namun beberapa
responden merasa masih belum begitu mudah untuk menemukan lokasi
museum Barli. Oleh karena itu, peneliti memberikan rekomendasi kepada
pihak Museum Barli untuk meningkatkan experiential quality melalui
peningkatan access quality. Beberapa responden masih merasa sedikit
kesulitan untuk menemukan lokasi museum Barli, sementara tempat wisata
yang baik seharusnya memiliki akses yang mudah untuk dijangkau, oleh
karena itu lebih baik jika di beberapa titik tertentu seperti di jalan keluar tol
Pasteur, di beberapa persimpangan jalan menuju Museum Barli, serta di
sebrang dari Museum Barli, sehingga wisatawan yang datang dari arah
berlawanan pun dapat tetap melihat dengan jelas dimana Museum Barli
95
berada dan dapat memudahkan wisatawan yang akan berkunjung. Selain
petunjuk jalan, dapat pula diberikan petunjuk dimana pintu masuk ke
Museum Barli, sehingga sesampainya wisatawan di Museum Barli, mereka
dapat dengan mudah mengetahui dimana pintu untuk masuk ke dalam
Museum. Selain itu ke tiga sub-variabel lainnya untuk tetap dipertahankan
dan ditingkatkan sehingga kualitas pengalaman yang didapatkan oleh
wisatawan akan semakin baik lagi.
2. Pada revisit intention responden memberikan penilaian yang rendah terhadap
tingkat keinginan untuk berkunjung kembali di tahun-tahun mendatang.
Sehingga penulis mengajukan rekomendasi untuk terus meningkatkan
experiential quality. Perlu dipertahankan dan ditingkatkan kembali bagi ke-
empat sub-variabel yang telah masuk dalam kategori baik. Selain itu untuk
meningkatkan revisit intention dapat pula dengan menciptakan hal-hal baru
yang dapat menarik minat wisatawan, seperti halnya menambahkan program
baru yang dapat dilakukan oleh wisatawan seperti menggambar/melukis
dengan media sapu tangan atau gerabah yang selanjutnya dapat dibawa
pulang oleh wisatawan sebagai cinderamata dan menjadi pengingat bagi
wisatawan agar mereka mau untuk berkunjung kembali karena pengalaman
baik yang pernah mereka rasakan selama ada di Museum Barli.
3. Secara simultan experiential quality berpengaruh dan dapat meningkatkan
revisit intention wisatawan Museum Barli. Pemberian kualitas pengalaman
yang baik ini harus terus ditingkatkan salah satunya melalui kinerja karyawan
Museum yang baik dengan selalu menunjukan sikap yang baik kepada
pengunjung serta dengan selalu memperhatikan kenyamanan wisatawan
96
dalam melaksanakan kegiatan, baik dari segi kebersihan ruangan serta dengan
memperhatikan kapasitas ruangan, sehingga dalam menjalankan program
wisatawan dapat berkegiatan dengan nyaman sehingga wisatawan bisa
mendapatkan hasil yang baik setelah melakukan kunjungan. Diharapkan pula
manajemen Museum Barli dapat meningkatkan kualitas bagi kemudahan
akses masuk ke museum, kemudahan menemukan lokasi museum, serta
memperjelas informasi lokasi Museum. Karena access quality ini merupakan
sub-variabel yang paling signifikan mempengaruhi revisit intention jika
dilihat secara parsial. Selain itu perlu pula memperhatikan hal lainnya yang
dapat mempengaruhi tingkat revisit intention seperti perceived value, namun
hal utama yang perlu diperhatikan adalah experiential quality karena dari
hasil penelitian menyatakan bahwa experiential quality terbukti berpengaruh
terhadap revisit intention.
4. Peneliti menyadari bahwa di dalam penelitian ini masih terdapat berbagai
kekurangan karena keterbatasan peneliti. Maka dari itu, peneliti
mengharapkan adanya penelitian lanjutan mengenai perceived value untuk
dapat meningkatkan revisit intention. Sehingga temuan lainnya dapat menjadi
masukan bagi kemajuan dan perkembangan Museum Barli itu sendiri.
97
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Ali. (2010). Museum Di Indonesia Kendala dan Harapan. Jakarta: Papas
Sinar Sinanti.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Asosiasi Museum Indonesia. (2017). Profil Museum: Asosiasi Museum Indonesia.
Retrieved 02 28, 2017, from Situs Resmi Asosiasi Museum Indonesia :
https://asosiasimuseumindonesia.org
Brida, J. G., Meleddu, M., & Pulina, M. (2012). Understanding Urban Tourism
Attractiveness: The Case of the Archaelogical Otzi Museum in Bolzano.
Journal of Travel Research, 731-741.
Bugis, B. (2011). Metode Penelitiann Kuantitatif . Jakarta: Kencana.
Chan, J., & Baum, T. (2007). Ecotourists' Perception of Ecotourism Experience in
Lower Kinabatangan Sabah, Malaysia. Journal of Sustainable Tourism,
574-590.
Chen, C.-F. (2007). Experience Quality, Perceived Value, Satisfaction and
Behavioral Intentions for Heritage Tourists. Proceedings of The 13th Asia
Pacific Management Conference, Melbourne, Australia, 1130-1136.
Chen, C.-F., & Kao, Y.-L. (2010). Relationships between process quality, outcome
quality, satisfaction, and behavioural intentions for online travel agencies.
Service Industries Journal ( ResearchGate ), 1-12.
Cole S. T., Chancellor H. C. (2008). Examining the festival attributes that impact
visitor experience, satisfaction and revisit intention. Journal of Vacation
Marketing, 15, 323-333.
Clemes M. D., Wu H. C. J., Hu B. D., Gan C. (2009). An empirical study of
behavioral intentions in the Taiwan hotel industry. Innovative Marketing,
5(3), 30-50.
Crompton J. L., Love L. L. (1995). The predictive validity of alternative approaches
to evaluating quality of a festival. Journal of Travel Research, 34, 11-24.
98
Dhankhar, D., & Singh, L. (2014). An Analysis Of Tourist Satisfaction And
Destination Loyality: A Study Of Sri Krishna Museum In Kurushetra.
Journal of Kashmir for Tourism and Catering Technology, 1-13.
Direktorat Museum. (2008). Pedoman Museum Indonesia. Jakarta: Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata.
Edson, G., & Dean, D. (1996). The Handbook For Museums.New York:
Routledge Taylor & Francais Group
Direktorat Museum. (2009). Ayo Kita Mengenal Museum . Jakarta: Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM. SPSS 19
. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan
Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.
International Council of Museum [ICOM]. (2010). Who We Are: Museum
Definition. Retrieved from Intenational Council of Museum Web site:
http://icom.museum
Istijanto. (2005). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Jridi, K., Klouj, R., & Bakini, F. E. (2014). Experiential Perceived Quality of a
Tourist Destination: Effects on Satisfaction and Loyalty of The Tourist:
Case: Saharan Tourism in Tunisia. Social Science Research Network
(SSRN).
Kusherdyana, & Sulaiman, S. (2103). Pengantar Statistika Pariwisata Aplikasinya
Dalam Bidang: Pariwisata, Usaha Perjalanan, Dan Perhotelan. Bandung:
Alfabeta.
Kusudianto, H. (1996). Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata.
Jakarta: UI Press.
Lemke F., Clark M., Wilson H. (2011). Customer experience quality: An
exploration in business and consumer contexts using repertory grid
technique. Journal of the Academy Marketing Science, 39, 846-869.
99
Levon, E. (2010). Organizing and Processing Your Data : The Nuts and Bolts of
Quantitative Analyses. In L. Litosseliti (Ed.), Research Methods in
Linguistics (pp. 68-92). London: Continuum International Publishing
Group.
Lin, C.-H. (2014). Effects Of Cuisine Experience, Psychological Well-Being, And
Self-Health Perception On The Revisit Intention Of Hot Springs Tourists.
Journal Of Hospitality & Tourism Research, 38, 243-265.
Lin, C.-H., & Morais, D. (2009). Transactional Versus Relational Patronizing
Intentions. Annals of Tourism Research, 715-734.
Luo, S., & Hsieh , L. (2013). Reconstructing Revisit Intention Scale in Tourism.
Journal of Applied Sciences, 3638-3648.
Musfiqon, H. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Pathak, S. (2014). Just What is Experiental Marketing, and How It Can be
Measured? Retrieved March 3, 2017, from adage.com
Pendit, N. S. (1994). Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta:
Pradnya Paramita.
Quintal, V., & Polczynski, A. (2010). Factors Influencing Tourists Revisit
Intention. Asia Pasific Journal of Marketing and Logistics, 22, 554-578.
Rajesh, R. (2013). Impact of Tourist Perceptions, Destination Images and Tourist
Satisffaction on Destination Loyalty: A conceptual Model. 11(Special Issue
), 67-78.
Raju, D. (2009). Tourism Marketing and Management. Delhi: Manglam
Publication.
Ranjbarian, B., & Pool, J. K. (2015). The Impact of Perceived Quality and Value
on Tourists’ Satisfaction and Intention to Revisit Nowshahr City of Iran.
Journal of Quality Assurance in Hospitality and Tourism, 103-117.
Retrieved from American Marketing Association Web Site:
https://www.ama.org
Riduwan. (2010). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, W. (2011). Peneitian Tindakan Kelas . Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup.
100
Sarwono, J. (2009). Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap Untuk Belajar
Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Andi.
Som, A. M., Marzuki, A., Yousefi, M., & AbuKhalifeh, A. N. (2012). Factors
Influencing Visitors’ Revisit Behavioral Intentions: A Case Study of Sabah,
Malaysia. International Journal of Marketing Studies , 39-50.
Sudjana, N. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan.
Bandung: PT. Refika Aditama.
Sujarweni, W. (2014). SPSS Untuk Penelitian . Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sunyoto, D. (2015). Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Yogyakarta: PT. Buku
Seru.
Suratmin. 2000. Museum Sebagai Wahana Pendidikan Sejarah. Yogyakarta:
Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Yogyakarta.
Tjiptono, F. (2000). Manajemen Jasa (2nd ed.). Yogyakarta: Andi .
Tjiptono, F. (2004). Prinsip-Prinsip Total Quality Service (TQS). Yogyakarta:
Andi.
UNWTO. (2014). Glossary of tourism terms: UNTWO. Retrieved 02 28, 2017,
from UNTWO: http://www2.unwto.org
Walgito, B. (2010). Bimbingan Konseling Studi dan Karir. Yogyakarta : Andi.
Wu, H.-C., Li, M.-Y., & Li, T. (2014). A Study of Experiential Quality,
Experiential Value, Experiential Satisfaction, Theme Park Image, and
Revisit Intention. Journal of Hospitality and Tourism Research, 5-7.
101
Wu H. C. et al (2014b). Maintenance and measurement of service quality. In Tsai
P. B., Chang W. H., Lin T. Y., Lee H. H., Wu P. H., Chan H. K., Lo C.
H. (Eds.), Service quality management (pp. 8/1-8/36). Taichung,
Taiwan: Wagner.
Wu H. C., Cheng C. C. (2013). A hierarchical model of service quality in the airline
industry. Journal of Hospitality and Tourism Management, 20, 13-22.
102
LAMPIRAN 1
KUESIONER PRA PENELITIAN
Lampiran I Kuesioner Pra Penelitian
KUESIONER PRA PENELITIAN WISATAWAN
MINAT REVISIT INTENTION WISATAWAN MUSEUM BARLI
Yth,
Bapak/Ibu/Saudara
di Tempat
Dengan Hormat,
Sebelumnya saya berterimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner pra penelitian saya.
Saya adalah mahasiswa Studi Industri Perjalanan (SIP) – Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) dalam rangka penelitian, dengan topik Perilaku Pengunjung.
Saya sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara kiranya dapat meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner pra penelitian ini. Jawaban
Bapak/Ibu/Saudara akan bermanfaat bagi saya dan bagi Museum Barli sebagai bahan masukan untuk pengembangan kualitas pengalaman dalam rangka peningkatan kunjungan kembali wisatawan.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menjawab kuesioner ini.
Bandung, Maret 2017
Peneliti
f. Alamat e-mail
_____________________________________
g. Apakah Anda Pernah ke Museum Barli
o Pernah
o Tidak Pernah
h. Apakah Anda memiliki niat untuk berkunjung kembali
o Ya
o Tidak
i. Hal apakah yang membuat anda ingin berkunjung kembali ke Museum Barli ?
(Jika memiliki niat berkunjung kembali)
4) Karena belum semua program ( menggambar dan melukis ) dapat dipelajari
5) Masih ingin melihat koleksi lukisan dan seni rupa lain yang ada di museum
6) Lainnya,________________________
5. Hal apa yang membuat Anda tidak memiliki minat untuk berkunjung kembali ke Museum Barli ?
( Jika Anda tidak memiliki minat untuk berkunjung kembali, silahkan isi pertanyaan ini )
o Ingin berkunjung ke objek wisata lainnya di Bandung
o Ingin mencoba program yang ada di museum lainnya dengan tema museum yang berbeda
o Lainnya,________________________
103
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
NO KUESTIONER : ( … )
KUESIONER PENELITIAN WISATAWAN
PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP REVISIT INTENTION WISATAWAN MUSEUM BARLI
Yth,
Bapak/Ibu/Saudara
di Tempat
Dengan Hormat,
Sebelumnya saya berterimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner penelitian saya.
Saya adalah mahasiswa Studi Industri Perjalanan (SIP) – Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) dalam rangka penelitian, dengan topik Perilaku Pengunjung.
Saya sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara kiranya dapat meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Jawaban Bapak/Ibu/Saudara akan
bermanfaat bagi saya dan bagi Museum Barli sebagai bahan masukan untuk pengembangan kualitas pengalaman dalam rangka peningkatan kunjungan kembali wisatawan.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menjawab kuesioner ini.
Bandung, Mei 2017
Hormat saya,
Penulis
Kuesioner Pengaruh Experiential Quality Terhadap Revisit Intention Wisatawan Museum Barli
I. Profil Wisatawan
1. Usia
o 17-23 tahun
o 23-30 tahun
o 30-40 tahun
o >40 tahun
2. Jenis Kelamin
o Laki-laki
o Perempuan
3. Status
o Menikah
o Belum Menikah
o Lainnya
4. Pendidikan Terakhir
o SMP
o SMA
o Diploma
o Strata-1
o Lainnya
5. Asal Kota
o Bandung
o Subang
o Jakarta
o Surabaya
o Lainnya,_________
6. Pekerjaan
o Pelajar
o Mahasiswa/i,
jurusan/fakultas__________
o Seniman
o Swasta
o Lainnya,_________
104
II. Faktor Kualitas Pengalaman
No. Pertanyaan
Skor
5 4 3 2 1
SB B C K SK
Interaction Quality
A. Attitude
1 Tingkat kesopanan karyawan di museum Barli
2 Tingkat keramahan karyawan di museum Barli
3 Tingkat kesigapan karyawan dalam memenuhi keinginan
pengunjung
B. Problem-Solving
4 Tingkat kesigapan karyawan dalam menangani komplain
C. Expertise
5 Tingkat pengetahuan pemandu/karyawan menganai
produk yang ada di Museum Barli
6 Tingkat pengetahuan pemandu/karyawan mengenai
program yang dilaksanakan di museum Barli
7 Tingkat kecepatan pemandu dalam menanggapi
pertanyaan
8 Tingkat ketepatan pemandu dalam menjawab pertanyaan
Physical Environment Quality
A. Ambience and Design
9 Tingkat kenyamanan melakukan kegiatan di Museum
Barli
10 Tingkat kemenarikan desain museum Barli
B. Equipment
11 Tingkat kelayakan produk yang diitampilkan
12 Tingkat kemenarikan produk yang ditampilkan
13 Tingkat kelengkapan alat lukis/gambar yang disediakan
untuk program yang dijalani
C. Environment
14 Tingkat pencahayaan di Museum Barli
15 Tingkat Kebersihan Museum Barli
16 Tingkat kesesuaian suhu udara di dalam Museum Barli
Outcome Quality
A. Valance
17 Tingkat nilai edukasi (pengetahuan) yang didapatkan
setelah berkunjung ke Museum Barli
18 Tingkat nilai hiburan yang didapatkan setelah berkunjung
ke Museum Barli
19 Tingkat nilai kebaruan (novelty) yang didapatkan setelah
berkunjung
20 Tingkat nilai keterampilan yang didapatkan setelah
berkunjung ke museum Barli
Access Quality
B. Convenience
21 Tingkat kemudahan akses masuk ke Museum Barli
22 Tingkat kemudahan menemukan lokasi museum Barli
23 Tingkat kemudahan menemukan toilet di Museum Barli
24 Tingkat kemudahan menemukan tempat ibadah di
museum Barli
C. Information
25 Tingkat kejelasan informasi lokasi museum Barli
III. Faktor Kunjungan Kembali
No. Pertanyaan
Skor
5 4 3 2 1
SB B C K SK
Intention to Recommend
26 Tingkat kesediaan untuk merekomendasikan museum Barli
kepada teman,keluarga atau kerabat/relasi
27
Tingkat kesediaan untuk sering merekomendasikan
Museum Barli kepada teman, keluarga ataupun
kerabat/relasi
28 Tingkat frekuensi merekomendasikan museum Barli
29 Tingkat kesediaan untuk membicarakan hal(pengalaman)
yang baik menegenai museum Barli
Intention to Revisit
30 Tingkat keinginan untuk melakukan kunjungan kembali ke
Museum Barli
31 Tingkat keinginan untuk berkunjung kembali ke Museum
Barli meskuipun biaya yang dikeluarkan lebih besar
32 Tingkat kesediaan menjadikan Museum Barli sebagai
pilihan utama wisata museum dan edukasi
33 Tingkat kesediaan untuk melalakukan kunjungan kembali
ke Museum Barli dalam satu tahun mendatang
34 Tingkat kesediaan untuk melakukan kunjungan kembali ke Museum
Barli di tahun-tahun mendatang
105
LAMPIRAN 3
PEDOMAN WAWANCARA
Pewawancara : Nadira Tajhana L.
Status : Mahasiswi STP Bandung
Narasumber : Sanga Adhitya Priagna
Pekerjaan : Kepala Museum Barli
Lokasi : Museum Barli
Waktu Pelaksanaan : 3 April 2017
Tujuan :Untuk mendapatkan informasi mengenai museum Barli terutama
hal yang terkait dengan pemberian experiential quality dan tingkat
revisit intention
1. Apa sajakah target jangka panjang untuk museum Barli ini ?
2. Bagaimana Visi dan Misi Museum Barli untuk memenuhi target yang telah direncakan ?
3. Strategi apa yang diterapkan agar dapat mencapai visi misi yang telah ditentukan ?
4. Adakah kebijakan atau aturan yang mendasari berbagai kegiatan yang dijalani di Museum
Barli ini ?
5. Bagaimanakah perencanaan mengenai produk yang dipamerkan di museum Barli ini ?
6. Bagaimana perencanaan konsep edutainment untuk menciptakan kualitas pengalaman
pengunjung di Museum Barli ?
7. Program/kegiatan apasaja yang dapat mendukung berjalannya konsep edutainment untuk
pemberian kualitas pengalaman kepada pengunjung ?
8. Bagaimanakan perencanaan mengenai program yang diberikan kepada wisatawan di
museum Barli ?
9. Strategi apa saja yang diterapkan untuk membuat Museum Barli tetap hidup dan menarik
bagi wisatawan untuk berkunjung ?
106
LAMPIRAN 4
REKAM HASIL WAWANCARA
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apa sajakah target jangka panjang untuk
museum Barli ini ?
Target awal yaitu bagaimana museum ini
dapat memiliki nilai manfaat dan menjadi
inspirasi kreatif bagi generasi muda.
Dapat mengoptimalkan segala bentuk
kegiatan-kegiatan nya baik kegiatan regular
maupun kegiatan lain agar bisa mempunyai
nilai manfaat. Dan bagaimana agar museum
ini menjadi hits di generasi muda dengan
program-program baik iu program kunjungn
wisata edukasi, program workshop.
Melakukan positioning museum barli untuk
menjadi penting di generasi muda khususnya
para seniman muda.
2 Bagaimana Visi dan Misi Museum Barli
untuk memenuhi target yang telah direncakan
?
Visi :
Museum Barli menjadi pusat perkembangan
seni dan budaya Indonesia, Bandung pada
khususnya. Selain itu pun Museum Barli
menjadi pusat kajian, pendidikan dan
penelitian.
Misi :
Mengadakan kegiatan di Museum Barli yang
dilaksanakan sebagai wadah untuk
membangun kretivitas, membangun
ketertarikan generasi muda terhadap seni
budaya tradisi serta perkembangannya.
3 Strategi apa yang diterapkan agar dapat
mencapai visi misi yang telah ditentukan ?
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir
museum barli menjdai ruang public yang
dimana akan terjadi beberapa kegiatan yang
berhubungan dengan seni rupa dan melibatkan
komunitas-komunitas yang melakukan
aktifitas di museum barli. Memberikan suatu
promosi kegiatan wisata edukasi, agar mereka
yang ingin menjadi bagian dari dunia kreatif
datangnya ke museum barli.
107
4 Adakah kebijakan atau aturan yang
mendasari berbagai kegiatan yang dijalani di
Museum Barli ini ?
Karena kami tidak terikat dengan pemerintah
dan secara struktural dikelola secara individu
karena diluar dari kelompok museum
pemerintah, sehingga kebijakan ataupun
aturan kami tidak berpatokan kepada
pemerintah, hanya saja seperti aturan-aturan
umum dalam menangani pengunjung kami
sesuaikan dengan peraturan pemerintah yang
berlaku.
5 Bagaimanakah perencanaan mengenai produk
yang dipamerkan di museum Barli ini ?
Terdapat berbagai macam produk yang ada di
Museum Barli, terutama lukisan, sehingga
setiap 6 bulan sekali lukisan yang dipamerkan
di ganti secara bergilir, selain agar dapat
dilihat oleh pengunjung, karena perawatan
maka dari itu selalu di rolling.
6 Bagaimana perencanaan konsep edutainment
untuk menciptakan kualitas pengalaman
pengunjung di Museum Barli ?
Konsep edutainment yang ada yaitu dengan
memberikan beberapa program edukasi
terutama dalam bidang seni dan keterampilan
sementara pemberian entertainment dengan
mengadakan game ataupun menyampaikan
materi yang diselingi dengan anekdot ataupun
hal-hal yang menyenangkan.
7 Program/kegiatan apasaja yang dapat
mendukung berjalannya konsep edutainment
untuk pemberian kualitas pengalaman kepada
pengunjung ?
Menggambar cepat, menggambar komik, clay
dan painting.
Progtram yang paling banyak diminati yaitu
menggambar cepat.
8 Bagaimanakan perencanaan mengenai
program yang diberikan kepada wisatawan di
museum Barli?
Program yang diberikan kepada wisatawan ini
berdasarkan keinginan dan permintaan
wisatawan yang berkunjung. Setelah kami
mengetahui apa yang diinginkan, kami akan
menyiapkan segala kebutuhan untuk
wisatawan ini, jadi wisatawan hanya tinggal
datang tanpa harus memikirkan apa saja yang
harus disiapkan, dan tidak hanya sekedar
pemberian program dan mempraktekan, tapi
kami berikan juga pengetahuannya,
sejarahnya, ceritanya, jadi mereka
(wisatawan) dapat lebih memaknai hasil yang
mereka dapatkan.
108
9 Strategi apa saja yang diterapkan untuk
membuat Museum Barli tetap hidup dan
menarik bagi wisatawan untuk berkunjung?
Lukisan yang ada di museum barli digilir,
sering diganti. Mencoba agar bagaimana
untuk tetap menjadi inspirasi kreatif,
pentingnya para senimna melakukan sebuah
proses untuk membuat sebuah karya,
banyaknya proses yang dijalani seniman agar
menghasilkan sebuah karya yang bagus.
Bagaimana ruang ruang yang ada di museum
Barli ini dimanfaatkan sebagai ruang pamer,
setiap 6 bulan sekali diganti lukisan lukisan
nya.
Ruang Museum juga sering dijadikan tempat
untuk beberapa acara/menjadi ruang publik,
supaya museum tetap hidup dan tetap dapat
memberikan inspirasi bagi masyarakat
terutama para seniman muda.
109
LAMPIRAN 5
DAFTAR PERIKSA
DAFTAR PERIKSA MUSEUM BARLI
Variabel Sub-
Variabel Indikator
Pelaksanaa
n Skor
Keterangan
Ya Tidak 5 4 3 2 1
SB B C K SK
Experiential
Quality
Dilakukan
oleh
Pemandu di
Museum
Apakah
pemandu/karyawan
melakukan
greeting ?
× ×
Setiap terdapat
wisatawan yang
datang selalu
diawali dengan
sapaan selamat
datang/selamat
pagi/siang
Menyiapkan
Informasi
koleksi dan
tata pameran
untuk
Disampaikan
kepada
Pengunjung
Apakah pemandu
memberikan
pengetahuan dan
sejarah museum
serta
keterkaitannya
dengan profil
pengunjung ?
× ×
Pemandu akan
bertanya terlebih
dahulu mengenai
latar belakang
pengunjung
Apakah pemandu
memberikan
penjelasan
mengenai koleksi
yang ada di
museum ?
× ×
Seluruh koleksi
yang ada di
Museum
diberikan
penjelasan secara
singkat dan jelas
Bagaimana
konsistensi
pemandu dalam
menyampaikan
informasi
produk/koleksi ?
(Dilakukan tanpa
ada pengulangan )
× ×
Pemanndu
menampaikan
informasi dengan
jelas dan tidak
berulang,
sehingga dapat
mengefektifkan
waktu dalam
memberi
penjelasan
Menyajikan
Informasi
koleksi dan
tata pameran
kepada
Pengunjung
Apakah informasi
koleksi
disampaikan
dengan
menggunakan
pendekatan yang
mendidik
(edukatif) ?
× ×
Pemberian
informasi selalu
disampaikan
menggunakan
pendekatan yang
mendidik, dengan
memberikan
contoh kongkrit
yang ada di
110
lingkungan
sekitar
Apakah informasi
koleksi
disampaikan
dengan
menggunakan
pendekatan yang
menghibur
(entertainment) ?
× ×
Pemberian
informasi selalu
diselingi dengan
anekdot atau
dengan hal yang
sifatnya
menghibur,
sehingga
wisatawan tidak
merasa bosan.
Apakah
penyampaian
informasi dari
pemandu
menggunakan
bahasa yang
mudah dimengerti
oleh pengunjung ?
× ×
Pemandu
menjelaskan
informasi
mengenai
Museum
disesuaikan
dengan usia
pengunjung
sehingga
informasi mudah
diterima.
Berinteraksi
dengan
pengunjung
Apakah pemandu
menggunakan tutur
kata yang
menghibur ?
× ×
Pemandu
memperhatikan
pengunjung, jika
dirasa sudah
mulai kurang
memperhatikan,
akan diselingi
dengan kata kata
yang menghibur
sehingga dapat
konsentrasi
kembali
Apakah pemandu
menggunakan
bahasa/gerak tubuh
yang sesuai dengan
profil pengunjun
yang berkunjung?
× ×
Pemandu selalu
memperhatikan
terlebih dahulu
latar belakang
pengunjung yang
datang, sehingga
dapat
menyesuaikan
tingkah dan
perilaku.
Apakah pemandu
menggunakan
intonasi suara yang
jelas?
× ×
Pemandu
menggunakan
intonasi suara
yang jelas,
sehingga
informasi yang
diberikan sampai
111
kepada
wisatawan
dengan jelas
tanpa harus
melakukan
pengulangan
Apakah saat
menyampaikan
materi/penjelasan
pemandu
menyelingi dengan
ilustrasi dan
anekdot ?
× ×
Pemandu selalu
memberikan
contoh konkrit
yang ada
disekitar
lingkungan kita,
sehingga
informasi dan
pengetahuan akan
lebih mudah
diterima.
Apakah pemandu
membangun
partisipasi dan
apresiasi
pengunjung ?
× ×
Ya, setelah
selesai program
akan dilakukan
evaluasi dan
pemandu pasti
mengapresiasi
hasil yang telah
dibuat oleh
wisatwan,
bagaimanapun
hasilnya.
Apakah pemandu
memberikan waktu
untuk pengunjung
bertanya dan
memberikan
umpan balik
dengan sopan?
× ×
Ya, setelah
selesai pemberian
informasi
mengenai
museum,
pemandu selelau
memberi
kesempatan bagi
yang ingin
bertanya
Mengakhiri
Kegiatan
Apakah di akhir
aktifitas pemandu
menciptakan kesan
dan perasaan yang
positif bagi
pengunjung?
× ×
Dengan
memberikan
kata-kata mutiara
dan motivasi
kepada
wisatawan
Sumber: Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Pariwisata Bidang Kepemanduan Museum, 2009
112
LAMPIRAN 6
HASIL OLAHAN SPSS DISTRIBUSI FREKUENSI EXPERIENTIAL QUALITY
a. Tingkat Kesopanan Karyawan
Tingkat Kespoanan Karyawan Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Cukup 2 1,5 1,5 1,5
Baik 58 44,6 44,6 46,2
Sangat Baik 70 53,8 53,8 100,0
Total 130 100,0 100,0
b. Tingkat Keramahan Karyawan Museum Barli
Tingkat Keramahan Karyawan Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Cukup 6 4,6 4,6 4,6
Baik 97 74,6 74,6 79,2
Sangat Baik 27 20,8 20,8 100,0
Total 130 100,0 100,0
c. Tingkat Kesigapan Karyawan dalam Memenuhi Keinginan Wisatawan
Tingkat Kesigapan Karyawan dalam Memenuhi Keinginan Wisatawan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Cukup 17 13,1 13,1 13,1
Baik 86 66,2 66,2 79,2
Sangat Baik 27 20,8 20,8 100,0
Total 130 100,0 100,0
d. Tingkat Kesigapan Karyawan dalam Menangani Komplain
Tingkat Kesigapan Karyawan dalam Menangani Komplain
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Cukup 21 16,2 16,2 16,2
Baik 68 52,3 52,3 68,5
Sangat Baik 41 31,5 31,5 100,0
Total 130 100,0 100,0
113
e. Tingkat Pengetahuan Pemandu mengenai Produk di Museum Barli
Tingkat Pengetahuan Pemandu mengenai Produk di Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang Baik 1 ,8 ,8 ,8
Cukup 21 16,2 16,2 16,9
Baik 90 69,2 69,2 86,2
Sangat Baik 18 13,8 13,8 100,0
Total 130 100,0 100,0
f. Tingkat Pengetahuan Pemandu Mengenai Program di Museum Barli
Tingkat Pengetahuan Pemandu Mengenai Program di Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Kurang 1 ,8 ,8 ,8
Cukup 13 10,0 10,0 10,8
Baik 95 73,1 73,1 83,8
Sangat Baik 21 16,2 16,2 100,0
Total 130 100,0 100,0
g. Tingkat Kecepatan Pemandu dalam Menanggapi Pertanyaan
Tingkat Kecepatan Pemandu dalam Menanggapi Pertanyaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 1 ,8 ,8 ,8
Cukup 23 17,7 17,7 18,5
Baik 78 60,0 60,0 78,5
Sangat Baik 28 21,5 21,5 100,0
Total 130 100,0 100,0
h. Tingkat Ketepatan Pemandu dalam menjawab Pertanyaan
Tingkat Ketepatan Pemandu dalam menjawab Pertanyaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kurang 2 1,5 1,5 1,5
Cukup 22 16,9 16,9 18,5
Baik 82 63,1 63,1 81,5
Sangat Baik 24 18,5 18,5 100,0
Total 130 100,0 100,0
114
i. Tingkat Kenyamanan Melakukan Kegiatan di Museum Barli
Tingkat Kenyamanan Melakukan Kegiatan di Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup 16 12,3 12,3 12,3
Baik 68 52,3 52,3 64,6
Sangat Baik 46 35,4 35,4 100,0
Total 130 100,0 100,0
j. Tingkat Kemenarikan Desain Museum Barli
Tingkat Kemenarikan Desain Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 1 ,8 ,8 ,8
Cukup 25 19,2 19,2 20,0
Baik 79 60,8 60,8 80,8
Sangat Baik 25 19,2 19,2 100,0
Total 130 100,0 100,0
k. Tingkat Kelayakan Produk yang Ditampilkan
Tingkat Kelayakan Produk yang Ditampilkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup 33 25,4 25,4 25,4
Baik 72 55,4 55,4 80,8
Sangat Baik 25 19,2 19,2 100,0
Total 130 100,0 100,0
l. Tingkat Kemenarikan Produk yang Ditampilkan
Tingkat Kemenarikan Produk yang Ditampilkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 1 ,8 ,8 ,8
Cukup 29 22,3 22,3 23,1
Baik 70 53,8 53,8 76,9
Sangat Baik 30 23,1 23,1 100,0
Total 130 100,0 100,0
115
m. Tingkat Kelengkapan Alat Lukis/gambar di Museum Barli
Tingkat Kelengkapan Alat Lukis/gambar di Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup 39 30,0 30,0 30,0
Baik 64 49,2 49,2 79,2
Sangat Baik 27 20,8 20,8 100,0
Total 130 100,0 100,0
n. Tingkat Pencahayaan di Museum Barli
Tingkat Pencahayaan di Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup 37 28,5 28,5 28,5
Baik 60 46,2 46,2 74,6
Sangat Baik 33 25,4 25,4 100,0
Total 130 100,0 100,0
o. Tingkat Kebersihan di Museum Barli
Tingkat Kebersihan di Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup 43 33,1 33,1 33,1
Baik 71 54,6 54,6 87,7
Sangat Baik 16 12,3 12,3 100,0
Total 130 100,0 100,0
p. Tingkat Kesesuaian Suhu Udara di Museum Barli
Tingkat Kesesuaian Suhu udara di Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup 56 43,1 43,1 43,1
Baik 61 46,9 46,9 90,0
Sangat Baik 13 10,0 10,0 100,0
Total 130 100,0 100,0
116
q. Tingkat Nilai Edukasi yang Didapatkan Setelah Melakukan Kunjungan Ke Museum
Barli
Tingkat Nilai Edukasi yang Didapatkan Setelah Melakukan Kunjungan Ke
Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup 26 20,0 20,0 20,0
Baik 61 46,9 46,9 66,9
Sangat Baik 43 33,1 33,1 100,0
Total 130 100,0 100,0
r. Tingkat Nilai Hiburan yang Didapatkan Setelah Melakukan Kunjungan Ke Museum
Barli
Tingkat Nilai Hiburan yang Didapatkan Setelah Melakukan Kunjungan
Ke Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup 25 19,2 19,2 19,2
Baik 63 48,5 48,5 67,7
Sangat Baik 42 32,3 32,3 100,0
Total 130 100,0 100,0
s. Tingkat Nilai Hiburan yang Didapatkan Setelah Melakukan Kunjungan Ke Museum Barli
Tingkat nilai kebaruan yang didapatkan setelah melakukan Kunjungan ke
Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 5 3,8 3,8 3,8
Cukup 38 29,2 29,2 33,1
Baik 47 36,2 36,2 69,2
Sangat Baik 40 30,8 30,8 100,0
Total 130 100,0 100,0
117
t. Tingkat Nilai Keterampilan Yang Didapatkan Setelah Melakukan Kunjungan Ke
Museum Barli
Tingkat nilai keterampilan yang didapatkan setelah melakukan
kunjungan ke Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 1 ,8 ,8 ,8
Cukup 36 27,7 27,7 28,5
Baik 52 40,0 40,0 68,5
Sangat Baik 41 31,5 31,5 100,0
Total 130 100,0 100,0
u. Tingkat Kemudahan Akses Masuk Museum Barli
Tingkat Kemudahan Akses Masuk Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup 30 23,1 23,1 23,1
Baik 67 51,5 51,5 74,6
Sangat Baik 33 25,4 25,4 100,0
Total 130 100,0 100,0
v. Tingkat Kemudahan Menemukan Lokasi Museum Barli
Tingkat Kemudahan Menemukan Lokasi Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 1 ,8 ,8 ,8
Cukup 45 34,6 34,6 35,4
Baik 68 52,3 52,3 87,7
Sangat Baik 16 12,3 12,3 100,0
Total 130 100,0 100,0
w. Tingkat Kejelasan informasi lokasi Museum Barli
Tingkat Kejelasan informasi lokasi Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 3 2,3 2,3 2,3
Cukup 27 20,8 20,8 23,1
Baik 81 62,3 62,3 85,4
Sangat Baik 19 14,6 14,6 100,0
Total 130 100,0 100,0
118
LAMPIRAN 7
HASIL OLAHAN SPSS DISTRIBUSI FREKUENSI REVISIT INTENTION
a. Tingkat Kesediaan Merekomendasikan
Tingkat Kesediaan Merekomendasikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 1 ,8 ,8 ,8
Cukup 24 18,5 18,5 19,2
Baik 94 72,3 72,3 91,5
Sangat Baik 11 8,5 8,5 100,0
Total 130 100,0 100,0
b. Tingkat Kesediaan untuk sering merekomendasikan
Tingkat Kesediaan untuk sering merekomendasikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 6 4,6 4,6 4,6
Cukup 71 54,6 54,6 59,2
Baik 50 38,5 38,5 97,7
Sangat Baik 3 2,3 2,3 100,0
Total 130 100,0 100,0
c. Tingkat Frekuensi Merekomendasikan
Tingkat Frekuensi Merekomendasikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 8 6,2 6,2 6,2
Cukup 75 57,7 57,7 63,8
Baik 45 34,6 34,6 98,5
Sangat Baik 2 1,5 1,5 100,0
Total 130 100,0 100,0
d. Tingkat Kesediaan Membicarakan Pengalaman Baik Mengenai Museum Barli
Tingkat Kesediaan Membicarakan Pengalaman Baik Mengenai Museum
Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 5 3,8 3,8 3,8
Cukup 58 44,6 44,6 48,5
Baik 61 46,9 46,9 95,4
Sangat Baik 6 4,6 4,6 100,0
Total 130 100,0 100,0
119
e. Tingkat Keinginan Berkunjung Kembali Ke Museum Barli
Tingkat Keinginan Berkunjung Kembali Ke Museum Barli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 4 3,1 3,1 3,1
Cukup 33 25,4 25,4 28,5
Baik 87 66,9 66,9 95,4
Sangat Baik 6 4,6 4,6 100,0
Total 130 100,0 100,0
f. Tingkat Keinginan Berkunjung Meskipun Biaya yang Dikeluarkan Lebih Mahal
Tingkat Keinginan Berkunjung Meskipun Biaya yang Dikeluarkan Lebih
Mahal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 62 47,7 47,7 47,7
Cukup 45 34,6 34,6 82,3
Baik 20 15,4 15,4 97,7
Sangat Baik 3 2,3 2,3 100,0
Total 130 100,0 100,0
g. Tingkat kesediaan menjadikan Museum Barli pilihan utama wisata Museum dan Edukasi
Tingkat kesediaan menjadikan Museum Barli pilihan utama wisata Museum
dan Edukasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 22 16,9 16,9 16,9
Cukup 65 50,0 50,0 66,9
Baik 40 30,8 30,8 97,7
Sangat Baik 3 2,3 2,3 100,0
Total 130 100,0 100,0
h. Tingkat Kesediaan melakukan kunjungan kembali satu tahun mendatang
Tingkat Kesediaan melakukan kunjungan kembali satu tahun mendatang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 14 10,8 10,8 10,8
Cukup 71 54,6 54,6 65,4
Baik 43 33,1 33,1 98,5
Sangat Baik 2 1,5 1,5 100,0
Total 130 100,0 100,0
120
i. Tingkat kesediaan untuk melajukan kunjungan kembali ke Museum di tahun-tahun
mendatang
Tingkat kesediaan untuk melajukan kunjungan kembali ke Museum di
tahun-tahun mendatang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang 21 16,2 16,2 16,2
Cukup 74 56,9 56,9 73,1
Baik 34 26,2 26,2 99,2
Sangat Baik 1 ,8 ,8 100,0
Total 130 100,0 100,0
121
LAMPIRAN 8
STATISTIK DESKRIPTIF EXPERIENTIAL QUALITY
TABEL 34
Statistik Deskriptif Experiential Quality Wisatawan Museum Barli
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
1.Tingkat Kespoanan Karyawan 130 3 5 4,52 ,531
2.Tingkat Keramahan Karyawan 130 3 5 4,16 ,479
3. Tingkat Kesigapan Karyawan memenuhi
keinginan pengunjung 130 3 5 4,08 ,579
4.Tingkat Kesigapan Karyawan Menangani
Komplain 130 3 5 4,15 ,676
5.Tingkat Pengetahuan Pemandu mengenai
Produk 130 2 5 3,96 ,576
6.Tingkat Pengetahuan Pemandu Mengenai
Program 130 2 5 4,05 ,541
7.Tingkat Kecepatan Pemandu dalam
Menanggapi Pertanyaan 130 2 5 4,02 ,653
8.Tingkat Ketepastan Pemandu dalam
menjawab Pertanyaan 130 2 5 3,98 ,647
9.Tingkat Kenyamanan melakukan Kegiatan 130 3 5 4,23 ,653
10.Tingkat Kemenarikan Desain Museum 130 2 5 3,98 ,647
11.Tingkat Kelayakan Produk yang
Ditampilkan 130 3 5 3,94 ,668
12.Tingkat Kemenarikan Produk yang
Ditampilkan 130 2 5 3,99 ,699
13.Tingkat Kelengkapan Alat Lukis/gambar 130 3 5 3,91 ,709
14.Tingkat Pencahayaan 130 3 5 3,97 ,736
15.Tingkat Kebersihan 130 3 5 3,79 ,643
16.Tingkat Kesesuaian Suhu udara 130 3 5 3,67 ,652
17.Tingkat nilai Edukasi yang didapatkan 130 3 5 4,13 ,719
18.Tingkat nilai hiburan yang didapatkan 130 3 5 4,13 ,709
19.Tingkat nilai kebaruan yang didapatkan 130 2 5 3,94 ,869
20.Tingkat nilai keterampilan yang didapatkan 130 2 5 4,02 ,792
21.Tingkat Kemudahan Akses Masuk 130 3 5 4,02 ,698
22.Tingkat Kemudahan Menemukan Lokasi 130 2 5 3,76 ,668
23.Tingkat Kejelasan informasi lokasi Museum 130 2 5 3,89 ,662
Valid N (listwise) 130
122
LAMPIRAN 9
STATISTIK DESKRIPTIF REVISIT INTENTION
Statistik Deskriptif Revisit Intention Wisatawan Museum Barli
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Tingkat Kesediaan
Merekomendasikan 130 2 5 3,88 ,538
Tingkat Kesediaan untuk sering
merekomendasikan 130 2 5 3,38 ,615
Tingkat Frekuensi
merekomendasikan 130 2 5 3,32 ,610
Tingkat Kesediaan
membicarakan pengalama baik
mengenai Museu
130 2 5 3,52 ,650
Tingkat Keinginan Berkunjung
Kembali 130 2 5 3,73 ,594
Tingkat keinginan berkunjung
meski harga lebih mahal 130 2 5 2,72 ,807
Tingkat kesediaan menjadikan
Museum Barli pilihan utama
wisata Museum dan Edukasi
130 2 5 3,18 ,734
Tingkat Kesediaan melakukan
kunjungan kembali satu tahun
mendatang
130 2 5 3,25 ,663
Tingkat kesediaan untuk
melajukan kunjungan kembali
ke Museum di tahun-tahun
mendatang
130 2 5 3,12 ,666
Valid N (listwise) 130
123
LAMPIRAN 10
DATA ORDINAL KUESIONER
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 2
4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3
5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 3 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 3 5 3 3 3 4 4
3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 3 3 3 4
5 5 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 4 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4
4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3
5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 2 2 2
4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 2
5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3
4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 3 3 4 3 5 4 3 3 2 3 3
5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3
124
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 3 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3
5 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 2 3 3 4
5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2
5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 3 3 5 5 5 5 4 4 5 4 3 3 3 4 2 4 4 4
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3
5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3
5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3
5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4
5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3
5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3
5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4
4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3
5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 5 4 4 5 4 3 3 4 2 3 3 4
4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3
4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3
5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3
5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3
5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4
4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 2
4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 2
4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3
5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 3 5 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3
125
5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 2
4 5 5 5 4 3 3 3 4 4 5 4 3 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 5 3 4 3 4
4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3
4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 3
4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 5 5 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5 5 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3
5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4
5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3
4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 2 4
5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4
4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3
4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 3 3 5 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 2
5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 2 2 2 2
4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 4 2
5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3
4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 3 5 3 2 3 4 4
5 5 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2
4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3
5 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 2 3 3 4
126
4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 3 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3
5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 3 4 2 3 3 4
5 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3
4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 3 3 3 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3
4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3
5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3
4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 3 5 5 5 3 4 3 5 5 4 5 3 2 3 4 3 2 3 4 2 3 2
4 5 5 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 3 4 4 3 4 5 3 2 3 4 3 3 4 2 2 2 2
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4
5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4
5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4
4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3
5 4 3 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4
5 5 5 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2
5 5 5 4 4 3 3 3 5 5 4 5 3 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 2
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3
4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 5 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4
5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2
5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3
5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
127
5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3
4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3
5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 5 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3
4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2
5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3
5 5 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 2 3 3 4
5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3
5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
128
LAMPIRAN 11
DATA INTERVAL KUESIONER
2,712 2,842 2,513 2,304 2,322 3,671 3,710 2,169 2,333 3,753 1,000 3,753 2,284 1,000 2,387 2,375 2,224 1,000 2,216 3,713
2,712 2,842 2,513 1,000 3,798 3,671 3,710 2,169 2,333 3,753 1,000 2,484 2,284 2,233 2,387 2,375 1,000 1,000 2,111 2,604
2,712 2,842 2,513 1,000 3,798 3,671 3,710 3,516 1,000 3,753 2,347 3,753 2,284 1,000 2,387 2,375 2,224 1,119 3,200 3,713
4,253 4,475 2,513 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 3,684 5,071 2,284 1,000 2,387 1,000 2,123 1,000 3,111 2,604
2,712 4,475 4,003 3,643 3,798 3,671 5,111 3,516 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 3,454 3,750 3,667 3,496 2,245 3,200 3,713
2,712 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 2,366 2,169 3,705 5,174 2,347 3,753 2,284 2,233 3,750 2,375 2,224 1,245 2,216 3,713
4,253 4,475 4,003 3,643 5,348 5,269 3,710 3,516 3,705 5,174 3,684 5,071 3,538 3,454 3,750 3,667 3,496 3,533 4,313 4,880
2,712 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 5,174 3,684 5,071 3,538 3,454 3,750 3,667 1,000 2,245 3,377 3,713
1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 3,496 2,566 4,313 4,880
2,712 2,842 1,000 1,000 3,798 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 3,684 5,071 2,284 1,000 1,000 1,000 2,245 2,245 3,311 3,767
4,253 4,475 4,003 2,304 3,798 2,113 2,366 2,169 3,705 5,174 3,684 5,071 1,000 3,454 3,750 3,667 3,496 3,533 4,313 3,321
1,000 1,000 1,000 2,304 3,798 3,671 2,366 3,516 2,333 2,387 2,347 3,753 2,284 1,000 2,387 1,000 2,224 1,000 2,216 2,604
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 5,174 2,347 3,753 2,284 3,454 3,750 2,375 3,496 2,245 3,200 3,713
2,712 2,842 2,513 2,304 2,322 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 1,000 2,484 2,284 2,233 1,000 2,375 2,224 2,245 3,200 3,221
2,712 2,842 2,513 1,000 3,798 3,671 2,366 3,516 2,333 2,387 2,347 3,753 2,284 2,233 1,000 2,375 3,800 2,246 3,500 3,800
2,712 2,842 2,513 2,304 2,322 3,671 3,710 2,169 2,333 3,753 1,000 2,484 2,284 1,000 1,000 1,000 2,224 2,245 3,200 3,713
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 2,284 2,233 2,387 2,375 3,496 3,533 3,200 3,818
2,712 2,842 2,513 1,000 3,798 3,671 3,710 3,516 1,000 2,387 2,347 3,753 1,000 2,233 2,387 2,375 1,000 2,245 2,216 2,604
2,712 2,842 1,000 2,304 2,322 3,671 3,710 3,516 1,000 2,387 2,347 3,753 2,284 2,233 2,387 1,000 2,224 2,345 3,200 3,900
2,712 2,842 2,513 1,000 3,798 3,671 3,710 4,960 2,333 3,753 2,347 2,484 1,000 2,233 1,000 2,375 2,224 2,245 2,216 2,604
2,712 2,842 2,513 1,000 2,322 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 1,000 2,484 1,000 2,233 1,000 2,375 2,224 1,000 2,216 3,713
4,253 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 1,000 2,484 1,000 2,233 1,000 2,375 1,000 1,000 2,111 2,604
4,253 2,842 2,513 1,000 3,798 3,671 5,111 3,516 2,333 2,387 2,347 3,753 1,000 2,233 2,387 2,375 2,224 1,119 3,200 3,713
129
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 5,174 2,347 3,753 2,284 1,000 1,000 1,000 2,123 1,000 3,111 2,604
2,712 4,475 2,513 2,304 5,348 3,671 5,111 3,516 3,705 3,753 3,684 3,753 2,284 2,233 2,387 1,000 3,496 2,245 3,200 3,713
4,253 2,842 4,003 2,304 3,798 3,671 2,366 3,516 2,333 3,753 1,000 2,484 1,000 3,454 2,387 2,375 2,224 1,245 2,216 3,713
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 5,174 2,347 3,753 2,284 1,000 1,000 2,375 3,496 3,533 4,313 4,880
4,253 4,475 4,003 3,643 5,348 5,269 5,111 4,960 3,705 3,753 2,347 2,484 2,284 1,000 1,000 1,000 1,000 2,245 3,377 3,713
4,253 2,842 2,513 2,304 5,348 5,269 5,111 4,960 1,000 2,387 2,347 3,753 2,284 2,233 2,387 2,375 3,496 2,566 4,313 4,880
4,253 2,842 4,003 2,304 3,798 5,269 3,710 3,516 3,705 5,174 2,347 3,753 2,284 3,454 2,387 2,375 2,245 2,245 3,311 3,767
4,253 4,475 4,003 3,643 3,798 3,671 5,111 3,516 2,333 3,753 2,347 5,071 3,538 1,000 1,000 1,000 3,496 3,533 4,313 3,321
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 5,174 2,347 3,753 1,000 2,233 2,387 2,375 2,224 1,000 2,216 2,604
4,253 2,842 2,513 3,643 5,348 5,269 5,111 4,960 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 1,000 1,000 1,000 3,496 2,245 3,200 3,713
4,253 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 3,710 4,960 3,705 5,174 3,684 5,071 2,284 2,233 3,750 2,375 2,224 2,245 3,200 3,221
4,253 4,475 4,003 3,643 3,798 2,113 3,710 3,516 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 3,454 2,387 1,000 3,800 2,246 3,500 3,800
2,712 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 1,000 2,387 2,347 3,753 1,000 2,233 2,387 1,000 2,224 2,245 3,200 3,713
4,253 4,475 2,513 2,304 3,798 5,269 5,111 4,960 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 3,454 3,750 2,375 3,496 3,533 3,200 3,818
4,253 2,842 2,513 2,304 3,798 5,269 5,111 4,960 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 1,000 1,000 1,000 1,000 2,245 2,216 2,604
4,253 2,842 1,000 2,304 3,798 3,671 2,366 3,516 2,333 2,387 1,000 2,484 1,000 2,233 1,000 1,000 2,224 2,345 3,200 3,900
4,253 2,842 2,513 2,304 5,348 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 2,284 3,454 2,387 2,375 2,224 2,245 2,216 2,604
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 4,960 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 3,454 2,387 1,000 2,484 1,000 2,233 1,000
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 3,538 3,454 2,387 2,375 2,484 1,000 2,233 1,000
2,712 2,842 4,003 3,643 3,798 3,671 3,710 4,960 3,705 3,753 2,347 3,753 3,538 2,233 2,387 2,375 3,753 1,000 2,233 2,387
2,712 4,475 2,513 2,304 3,798 2,113 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 2,284 2,233 2,387 1,000 3,753 2,284 1,000 1,000
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 5,111 3,516 3,705 5,174 2,347 5,071 3,538 3,454 2,387 1,000 3,753 2,284 2,233 2,387
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 5,174 2,347 3,753 2,284 3,454 2,387 2,375 2,484 1,000 3,454 2,387
2,712 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 5,174 3,684 5,071 2,284 2,233 3,750 3,667 3,753 2,284 1,000 1,000
2,712 1,000 1,000 2,304 3,798 3,671 2,366 2,169 2,333 3,753 1,000 2,484 1,000 2,233 2,387 2,375 2,484 2,284 1,000 1,000
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 3,684 3,753 1,000 2,233 2,387 1,000 3,753 2,284 2,233 2,387
4,253 2,842 2,513 2,304 5,348 3,671 5,111 4,960 2,333 3,753 3,684 5,071 3,538 3,454 2,387 3,667 3,753 2,284 3,454 2,387
4,253 2,842 2,513 1,000 3,798 3,671 5,111 4,960 2,333 3,753 1,000 3,753 2,284 2,233 1,000 2,375 3,516 1,000 2,387 2,347
2,712 2,842 1,000 2,304 3,798 3,671 5,111 3,516 2,333 3,753 1,000 3,753 1,000 2,233 2,387 3,667 4,960 2,333 3,753 2,347
130
4,253 4,475 4,003 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 2,484 1,000 1,000 1,000 1,000 4,960 2,333 3,753 2,347
2,712 1,000 2,513 1,000 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 2,284 3,454 3,750 2,375 3,516 2,333 2,387 1,000
2,712 4,475 2,513 2,304 3,798 5,269 3,710 3,516 2,333 5,174 2,347 3,753 2,284 2,233 1,000 2,375 3,516 3,705 3,753 2,347
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 2,366 2,169 2,333 3,753 3,684 5,071 3,538 2,233 2,387 2,375 4,960 2,333 3,753 2,347
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 1,000 2,484 2,284 2,233 1,000 1,000 3,516 3,705 3,753 2,347
2,712 4,475 4,003 3,643 3,798 2,113 2,366 2,169 2,333 3,753 3,684 3,753 1,000 1,000 2,387 1,000 4,960 3,705 3,753 2,347
2,712 2,842 2,513 2,304 2,322 3,671 3,710 3,516 1,000 2,387 2,347 5,071 3,538 2,233 2,387 2,375 3,516 3,705 3,753 2,347
2,712 4,475 4,003 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 1,000 1,000 1,000 3,516 3,705 5,174 2,347
2,712 4,475 4,003 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 5,071 3,538 1,000 1,000 1,000 3,516 3,705 5,174 2,347
2,712 4,475 2,513 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 2,333 2,387 2,347 3,753 1,000 2,233 2,387 1,000 3,516 3,705 5,174 3,684
2,712 2,842 2,513 2,304 2,322 3,671 3,710 2,169 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 1,000 1,000 1,000 2,169 2,333 3,753 1,000
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 5,071 3,538 2,233 2,387 2,375 3,516 2,333 3,753 3,684
4,253 2,842 2,513 2,304 5,348 3,671 3,710 3,516 3,705 5,174 3,684 5,071 3,538 2,233 2,387 2,375 4,960 2,333 3,753 3,684
2,712 2,842 2,513 1,000 3,798 3,671 2,366 3,516 1,000 2,387 2,347 3,753 1,000 2,233 2,387 2,375 4,960 2,333 3,753 1,000
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 4,960 2,333 3,753 3,684 5,071 3,538 2,233 2,387 2,375 3,516 2,333 3,753 1,000
4,253 2,842 4,003 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 1,000 2,233 2,387 2,375 3,516 3,705 3,753 2,347
2,712 2,842 4,003 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 2,284 3,454 2,387 1,000 3,516 3,705 3,753 2,347
2,712 2,842 2,513 2,304 5,348 5,269 5,111 4,960 3,705 5,174 3,684 5,071 3,538 3,454 3,750 3,667 3,516 2,333 5,174 2,347
2,712 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 2,233 2,387 2,375 3,516 1,000 2,387 2,347
4,253 4,475 4,003 3,643 5,348 5,269 5,111 4,960 2,333 5,174 3,684 5,071 3,538 2,233 2,387 2,375 4,960 2,333 3,753 2,347
2,712 2,842 2,513 2,304 3,798 5,269 3,710 3,516 2,333 3,753 3,684 5,071 3,538 2,233 1,000 1,000 4,960 2,333 3,753 2,347
2,712 2,842 1,000 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 1,000 2,484 2,284 2,233 2,387 2,375 3,516 2,333 2,387 1,000
2,712 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 1,000 3,753 3,684 5,071 3,538 2,233 1,000 1,000 3,516 3,705 3,753 2,347
4,253 2,842 2,513 2,304 2,322 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 1,000 2,484 1,000 2,233 1,000 2,375 4,960 2,333 3,753 2,347
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 2,284 3,454 3,750 1,000 3,516 3,705 3,753 2,347
2,712 2,842 1,000 2,304 2,322 3,671 3,710 2,169 2,333 3,753 1,000 3,753 2,284 1,000 2,387 2,375 4,960 3,705 3,753 2,347
4,253 2,842 2,513 1,000 3,798 3,671 3,710 3,516 1,000 3,753 2,347 3,753 2,284 1,000 2,387 2,375 3,516 3,705 3,753 2,347
2,712 2,842 2,513 3,643 3,798 5,269 3,710 3,516 3,705 5,174 3,684 5,071 3,538 3,454 3,750 3,667 3,516 3,705 5,174 2,347
4,253 4,475 4,003 2,304 3,798 2,113 2,366 2,169 3,705 5,174 3,684 5,071 1,000 3,454 3,750 3,667 3,516 3,705 5,174 2,347
131
2,712 2,842 2,513 2,304 2,322 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 1,000 2,484 2,284 2,233 1,000 2,375 3,516 3,705 5,174 3,684
2,712 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 2,284 2,233 2,387 2,375 2,169 2,333 3,753 1,000
2,712 2,842 1,000 2,304 2,322 3,671 3,710 3,516 1,000 2,387 2,347 3,753 2,284 2,233 2,387 1,000 3,516 2,333 3,753 3,684
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 5,174 2,347 3,753 2,284 1,000 1,000 1,000 4,960 2,333 3,753 3,684
4,253 2,842 2,513 2,304 5,348 5,269 5,111 4,960 1,000 2,387 2,347 3,753 2,284 2,233 2,387 2,375 4,960 2,333 3,753 1,000
2,712 2,842 2,513 3,643 5,348 3,671 5,111 4,960 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 1,000 1,000 1,000 3,516 2,333 3,753 1,000
4,253 4,475 4,003 3,643 2,322 2,113 3,710 3,516 2,333 3,753 1,000 2,484 2,284 3,454 2,387 1,000 3,516 3,705 3,753 2,347
4,253 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 3,710 2,169 1,000 2,387 2,347 3,753 1,000 2,233 2,387 1,000 3,516 3,705 3,753 2,347
4,253 1,000 1,000 1,000 5,348 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 2,284 3,454 2,387 2,375 3,516 2,333 5,174 2,347
4,253 4,475 4,003 3,643 3,798 3,671 3,710 4,960 3,705 3,753 2,347 3,753 3,538 2,233 2,387 2,375 2,224 1,000 2,216 3,713
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 5,111 4,960 3,705 5,174 2,347 3,753 2,284 3,454 2,387 2,375 1,000 1,000 2,111 2,604
4,253 2,842 2,513 2,304 5,348 5,269 5,111 4,960 1,000 2,387 2,347 3,753 1,000 1,000 1,000 1,000 2,224 1,119 3,200 3,713
2,712 2,842 2,513 2,304 5,348 2,113 2,366 2,169 2,333 3,753 1,000 2,484 1,000 1,000 1,000 1,000 2,123 1,000 3,111 2,604
2,712 2,842 2,513 2,304 5,348 5,269 5,111 4,960 2,333 3,753 3,684 5,071 3,538 1,000 1,000 1,000 3,496 2,245 3,200 3,713
4,253 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 1,000 2,387 3,684 5,071 3,538 1,000 1,000 1,000 2,224 1,245 2,216 3,713
2,712 2,842 1,000 2,304 2,322 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 3,684 5,071 3,538 2,233 1,000 2,375 3,496 3,533 4,313 4,880
4,253 4,475 4,003 2,304 5,348 5,269 3,710 3,516 2,333 3,753 3,684 3,753 3,538 1,000 2,387 1,000 1,000 2,245 3,377 3,713
2,712 2,842 2,513 1,000 3,798 5,269 3,710 3,516 2,333 2,387 1,000 5,071 3,538 3,454 1,000 2,375 3,496 2,566 4,313 4,880
2,712 4,475 4,003 2,304 2,322 3,671 3,710 3,516 2,333 2,387 1,000 5,071 3,538 3,454 2,387 1,000 2,245 2,245 3,311 3,767
2,712 2,842 4,003 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 2,284 3,454 2,387 1,000 3,496 3,533 4,313 3,321
4,253 4,475 4,003 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 2,284 3,454 2,387 1,000 2,224 1,000 2,216 2,604
4,253 2,842 2,513 3,643 2,322 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 1,000 2,484 2,284 3,454 2,387 1,000 3,496 2,245 3,200 3,713
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 5,111 3,516 3,705 5,174 2,347 5,071 3,538 3,454 2,387 1,000 2,224 2,245 3,200 3,221
2,712 2,842 1,000 2,304 3,798 5,269 5,111 3,516 2,333 2,387 1,000 3,753 1,000 2,233 2,387 3,667 3,800 2,246 3,500 3,800
4,253 2,842 1,000 1,000 3,798 5,269 5,111 4,960 2,333 3,753 2,347 3,753 1,000 1,000 1,000 1,000 2,224 2,245 3,200 3,713
4,253 4,475 4,003 2,304 2,322 3,671 3,710 2,169 2,333 2,387 1,000 3,753 2,284 1,000 2,387 2,375 3,496 3,533 3,200 3,818
4,253 4,475 4,003 2,304 3,798 2,113 2,366 2,169 3,705 5,174 2,347 5,071 1,000 1,000 3,750 3,667 1,000 2,245 2,216 2,604
2,712 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 5,111 3,516 2,333 3,753 1,000 3,753 1,000 2,233 2,387 1,000 2,224 2,345 3,200 3,900
2,712 4,475 2,513 1,000 3,798 3,671 3,710 2,169 1,000 3,753 2,347 3,753 2,284 2,233 2,387 2,375 2,224 2,245 2,216 2,604
132
2,712 2,842 2,513 1,000 3,798 3,671 2,366 3,516 2,333 2,387 2,347 3,753 2,284 2,233 1,000 2,375 2,224 1,000 2,216 3,713
2,712 2,842 2,513 2,304 3,798 5,269 5,111 4,960 2,333 3,753 2,347 2,484 2,284 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 2,111 2,604
4,253 2,842 2,513 1,000 2,322 2,113 2,366 2,169 2,333 3,753 1,000 2,484 1,000 2,233 2,387 2,375 2,224 1,119 3,200 3,713
4,253 2,842 2,513 2,304 2,322 2,113 2,366 2,169 2,333 2,387 1,000 2,484 1,000 1,000 1,000 1,000 2,123 1,000 3,111 2,604
4,253 1,000 1,000 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 1,000 2,484 1,000 2,233 2,387 2,375 3,496 2,245 3,200 3,713
4,253 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 2,366 2,169 2,333 3,753 2,347 2,484 1,000 2,233 2,387 2,375 2,224 1,245 2,216 3,713
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 2,347 2,484 1,000 2,233 2,387 2,375 3,496 3,533 4,313 4,880
2,712 2,842 1,000 2,304 2,322 2,113 2,366 2,169 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 1,000 1,000 1,000 1,000 2,245 3,377 3,713
4,253 2,842 1,000 2,304 3,798 2,113 2,366 2,169 2,333 2,387 1,000 2,484 1,000 1,000 2,387 1,000 3,496 2,566 4,313 4,880
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 5,174 2,347 3,753 2,284 2,233 1,000 1,000 2,245 2,245 3,311 3,767
4,253 2,842 2,513 2,304 2,322 2,113 2,366 1,000 2,333 3,753 1,000 2,484 1,000 3,454 2,387 2,375 3,496 3,533 4,313 3,321
2,712 2,842 2,513 2,304 2,322 3,671 2,366 3,516 2,333 2,387 2,347 2,484 2,284 1,000 1,000 1,000 2,224 1,000 2,216 2,604
4,253 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 2,333 3,753 1,000 2,484 1,000 2,233 2,387 2,375 3,496 2,245 3,200 3,713
2,712 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 2,366 2,169 2,333 3,753 1,000 2,484 1,000 1,000 1,000 1,000 2,224 2,245 3,200 3,221
2,712 2,842 2,513 1,000 3,798 3,671 2,366 3,516 2,333 3,753 2,347 3,753 2,284 1,000 1,000 1,000 3,800 2,246 3,500 3,800
4,253 2,842 2,513 2,304 5,348 3,671 5,111 4,960 3,705 5,174 2,347 3,753 2,284 3,454 3,750 3,667 2,224 2,245 3,200 3,713
4,253 4,475 4,003 1,000 3,798 5,269 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 5,071 3,538 3,454 2,387 2,375 3,496 3,533 3,200 3,818
4,253 2,842 2,513 3,643 3,798 3,671 5,111 4,960 2,333 3,753 3,684 3,753 2,284 2,233 2,387 2,375 1,000 2,245 2,216 2,604
4,253 2,842 4,003 2,304 3,798 3,671 3,710 3,516 3,705 3,753 2,347 3,753 1,000 2,233 2,387 2,375 2,224 2,345 3,200 3,900
2,712 2,842 2,513 2,304 3,798 3,671 5,111 3,516 2,333 3,753 1,000 3,753 1,000 2,233 2,387 1,000 2,224 2,245 2,216 2,604
133
LAMPIRAN 12
DATA HASIL REGRESI
22,243 16,51 9,153 7,366 27,441
22,415 16,474 6,715 9,988 26,305
23,762 16,524 10,256 8,653 27,84
28,24 21,884 8,838 10,033 30,869
30,929 21,674 12,654 13,95 36,943
22,375 23,246 9,398 11,281 30,425
34,217 28,376 16,222 11,32 40,677
26,405 28,376 10,335 12,613 32,107
8,344 7,345 15,255 6,097 17,509
22,249 19,125 11,568 12,613 29,494
25,481 25,838 14,663 11,344 35,487
18,655 16,491 8,044 9,988 26,679
27,946 24,467 12,654 11,325 32,065
23,59 15,087 10,89 8,653 28,207
22,418 16,337 13,346 8,701 31,787
22,243 13,854 11,382 11,32 26,785
27,946 20,462 14,047 8,701 28,194
23,762 15,107 8,065 9,988 22,867
22,077 16,391 11,669 9,988 28,248
25,206 15,15 9,289 9,99 24,155
22,286 13,803 9,153 11,281 25,4
26,607 13,803 6,715 8,719 22,871
26,704 16,44 10,256 9,988 27,012
27,946 19,263 8,838 6,097 28,232
29,65 21,799 12,654 7,384 25,774
26,753 16,411 9,398 8,677 29,46
27,946 19,263 16,222 12,618 29,49
37,062 16,573 10,335 10,012 28,224
32,6 16,391 15,255 9,988 32,737
29,695 23,104 11,568 9,988 21,556
32,47 19,042 14,663 9,988 28,128
27,946 20,599 8,044 6,097 28,378
33,939 16,47 12,654 7,384 30,869
28,051 25,901 10,89 11,281 22,574
29,511 20,311 13,346 8,719 28,059
25,066 15,107 11,382 7,366 21,211
32,683 21,674 14,047 8,703 35,926
31,05 16,47 8,065 10,012 30,675
23,75 12,437 11,669 9,988 24,994
28,157 21,683 9,289 9,988 28,848
29,39 20,311 6,717 9,988 24,063
27,946 22,937 6,717 11,281 26,696
29,339 21,716 9,373 9,988 27,64
25,141 20,462 8,037 9,988 29,766
29,347 25,676 10,657 8,719 25,179
27,946 23,104 9,325 11,281 28,53
26,405 25,901 8,037 7,366 22,931
19,02 15,19 6,768 9,988 24,138
27,946 19,143 10,657 7,384 23,924
31,002 24,22 11,878 11,32 29,405
28,148 16,356 9,25 11,281 33,567
24,954 16,459 13,393 11,281 30,641
31,069 15,289 13,393 7,384 24,253
21,92 23,046 9,236 8,719 21,388
28,297 19,124 13,321 7,384 23,927
25,255 22,999 13,393 8,677 21,452
27,946 15,087 13,321 9,988 24,253
25,279 17,91 14,765 6,097 28,442
23,59 18,963 13,321 7,384 25,603
28,189 16,47 14,742 7,384 24,253
28,189 20,414 14,742 8,653 26,68
26,699 16,44 16,079 6,097 24,253
22,243 16,47 9,255 7,432 25,473
27,946 23,034 13,286 9,988 33,745
28,157 25,792 14,73 6,097 25,654
22,418 15,107 12,046 7,432 26,54
29,39 22,999 10,602 9,988 30,869
28,097 19,178 13,321 7,384 29,633
26,556 21,683 13,321 11,325 29,028
31,059 28,376 13,37 8,677 37,389
25,066 19,09 9,25 9,988 33,007
37,062 24,42 13,393 13,95 45,945
26,664 21,612 13,393 7,384 24,253
24,892 16,474 9,236 9,988 22,827
25,066 20,279 13,321 11,281 29,455
25,131 15,175 13,393 8,719 22,871
27,946 23,046 13,321 11,325 29,574
20,73 16,51 14,765 7,366 25,274
25,303 16,524 13,321 8,653 27,84
28,003 28,376 14,742 12,613 30,871
25,481 25,838 14,742 11,344 32,75
23,59 15,087 16,079 8,653 28,207
26,405 20,462 9,255 8,701 26,923
22,077 16,391 13,286 9,988 27,012
134
27,946 19,263 14,73 6,097 28,232
32,6 16,391 12,046 9,988 32,737
30,8 16,47 10,602 7,384 30,869
28,035 17,695 13,321 8,719 28,059
25,26 15,107 13,321 7,366 21,211
23,498 21,683 13,37 9,988 28,848
32,513 21,716 9,153 9,988 27,64
30,791 23,104 6,715 11,281 28,53
32,6 12,487 10,256 6,075 20,007
22,367 12,57 8,838 7,366 14,231
31,059 20,379 12,654 4,74 18,581
26,607 17,68 9,398 6,097 22,931
22,077 21,612 16,222 4,74 20,007
32,878 20,448 10,335 7,362 24,296
25,36 18,783 15,255 8,677 18,248
26,713 20,17 11,568 8,677 18,971
26,556 21,683 14,663 11,325 29,028
29,73 21,683 8,044 11,325 29,028
26,47 17,695 12,654 8,719 28,059
29,347 25,676 10,89 8,719 25,179
26,552 15,093 13,346 11,281 28,219
28,233 15,186 11,382 10,012 29,439
26,907 15,144 14,047 7,366 28,661
25,481 22,047 8,065 11,344 35,487
26,467 16,459 11,669 11,344 30,641
24,048 17,757 9,289 8,653 27,84
22,418 16,337 9,153 8,701 33,007
29,509 15,201 6,715 10,012 28,117
19,578 15,19 10,256 8,701 25,601
20,882 11,204 8,838 6,097 24,167
23,252 15,19 12,654 7,384 15,464
23,916 16,537 9,398 10,012 22,637
27,946 16,537 16,222 9,988 32,304
17,828 16,47 10,335 12,657 27,882
20,845 12,591 15,255 9,988 22,827
27,946 20,496 11,568 11,281 20,856
19,713 16,411 14,663 9,988 16,911
22,246 13,835 8,044 7,384 19,649
26,607 15,19 12,654 9,988 18,704
23,714 12,57 10,89 3 12,748
22,418 16,47 13,346 6,097 20,026
31,002 24,467 11,382 8,719 24,253
30,024 24,255 14,047 12,657 32,254
30,791 20,427 8,065 11,281 32,304
28,097 19,178 11,669 7,384 21,195
26,467 16,459 9,289 11,344 30,641
135
Koleksi Museum Barli
LAMPIRAN 13
DOKUMENTASI
Tampak Depan Bangunan Museum Barli
136
Aktivitas di Museum Barli
137
138