PENGARUH EXPENDITURE, REAL ESTATE, DAN GROSS …/Pengaruh...EXPENDITURE, REAL ESTATE, DAN GROSS...
Embed Size (px)
Transcript of PENGARUH EXPENDITURE, REAL ESTATE, DAN GROSS …/Pengaruh...EXPENDITURE, REAL ESTATE, DAN GROSS...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGARUH EXPENDITURE, REAL ESTATE, DAN GROSS DOMESTIC
PRODUCT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
CHANDRA KURNIAWAN
F0308024
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGARUH EXPENDITURE, REAL ESTATE DAN GROSS DOMESTIC
PRODUCT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH DI INDONESIA
ABSTRAKSI
CHANDRA KURNIAWAN
F0308024
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh expenditure, real
estate, dan gross domestic product mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah
daerah di Indonesua yang dinyatakan dengan current ratio (CR), debt to equity
ratio (DER), assets turnover (AT), operating revenue to operating expense
(OROE), dan operating revenue to total revenue (ORTR).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 480 laporan
keuangan pemerintah daerah di Indonesia tahun 2008-2010. Sampel ini dipilih
berdasarkan purposive sampling method. Penelitian ini menggunakan alat analisis
data regresi berganda dengan bantuan software komputer untuk statistik SPSS
versi 16.0.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel real estate
berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia,
sedangkan variabel expenditure dan gross domestic product tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.
Kata kunci : expenditure, real estate, gross domestic product, current ratio (CR),
debt to equity, assets turnover , operating revenue to operating expense, dan
operating revenue to total revenue, kinerja keuangan pemerintah daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
THE EFFECT OF EXPENDITURE, REAL ESTATE AND GROSS
DOMESTIC PRODUCT TO FINANCIAL PEFORMANCE OF LOCAL
GOVERNMENT IN INDONESIA
ABSTRAC
CHANDRA KURNIAWAN
F0308024
This study aims to analyze the influence of expenditure, real estate, and
Gross Domestic Product affect financial performance of local government in
Indonesia which is indicated by current ratio (CR), debt to equity ratio (DER),
assets turnover (AT), operating revenue to operating expense (OROE), dan
operating revenue to total revenue (ORTR).
This research used 480 financial report of local government in Indonesia at
2008-2010 as the sample. This sample was selected using proportional purposive
sampling method. This research used a multiple regression analysis pf data with
the help of computer software for stastitical 16.0 version of SPSS
The result of this study showed that the variable real estate affect the
financial performance of local government in Indonesia. But, the variables
expenditure and gross domestic product give no affect on the financial
performance of local government ini Indonesia.
Keywords : expenditure, real estate, gross domestic product, debt to equity ratio,
assets turnover, operating revenue to operating expense, operating
revenue to total revenue, financial performance of local government.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. (Yesaya 60:1). Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan
tercengang dan akan berebsar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut
akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang
kepadamu. (Yesaya 60:5).
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan
bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada
TUHAN: Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku,
yang kupercayai. (Mazmur 91:1-2).
Karena itu pergilah, jadikan semua bangsa murid-Ku dan
babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus
dan ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai akhir zaman (Matius 28-19-20)
Tahun 2012 adalah tahun kemuliaan (Pdt Obaja Tanto Setiawan).
Kemenangan adalah milik orang yang berjuang, kemenangan
adalah milik orang yang berdoa
(Ahmad Dhani).
Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang (Warkop
DKI)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat Manusia
Kedua orang tua ku (Papi dan Ibu)
Saudara- saudaraku terkasih (Mba Phita, Mba Nia, Mas Kris, Mas Adi, Ata)
Orang yang kukasihi (Ester Volin, Papi, Mami, Efra)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
\
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, karena atas
segala anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
PENGARUH EXPENDITURE, REAL ESTATE, DAN GROSS
DOMESTIC PRODUCT TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA sebagai tugas akhir guna
memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Sebelas Maret.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak, baik berupa doa maupun moral, secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan ungkapan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala anugerah, penyertaan, kesehatan, berkat,
dan atas semuanya yang telah diberikan kepada penulis.
2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
4. Drs. Jaka Winarna M.Si., Ak., selaku pembimbing yang sangat membantu
penulis untuk mencapai hasil yang terbaik.
5. Papi dan Ibu yang selalu mendoakan, memberikan motivasi, nasehat,
contoh hingga saat ini. Semoga Tuhan Yesus memberi umur yang panjang
sehingga dapat melihat kesuksesanku kelak. Amin.
6. Kedua kakak ku terkasih, Aphita Febriani dan Beta Kurniawati. Semoga
selalu diberikan kesehatan, keberhasilan, keberuntungan oleh Tuhan
Yesus.
7. Ester Volina Kim, terima kasih atas segala cinta kasih, perhatian, doa,
kesetiaan. Semoga kamu lah yang menjadi pendamping hidupku
selamanya.
8. Mas Adi, Mas Kris, Ata. Aku senang bisa bertemu dengan kalian semua di
dunia ini.
9. Papi, Mami, Efra yang sudah aku anggap sebagai saudara baru ku. Semoga
akulah yang menjadi anak mantu dan kakak iparmu.
10. Keluarga besar anggota PMK FE, banyak proses kehidupan yang luar
biasa penulis alami bersama kalian.
11. Lionel Messi atas inspirasi kerja keras dan kerendahan hatinya, bagiku
kamu lah pemain bola terbaik di dunia dan akhirat.
12. Teman-teman Akuntansi angkatan 2008 FE UNS. Bersyukur bisa ada
diantara kalian. Semoga generasi ini bisa membawa perubahan bagi
bangsa ini.
13. Teman-teman Akuntansi angkatan 2008 FE UNS kelas B. Terima kasih
atas segala bantuan, hiburan, kebersamaan selama kita bertemu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
14. Tim skripsi (Fauzi, Habib, Nanda). Sangat mengesankan berpartner
bersama kalian, terima kasih sudah banyak dibantu dari awal sampai akhir.
15. Penghuni bangku kosong perpustakaan. Bersama kalian mengerjakan
skripsi lebih menyenangkan.
16. Suryo Prabowo yang banyak membantu olah data hingga akhirnya data ku
normal.
17. Geng WWJ. Banyak kenangan manis bersama kalian.
18. Semua pihak tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah
memberikan bantuan pada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekuarangan dan ketidaksempurnaan
dalam penulisan in. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan dikemudian hari. Terima Kasih
Surakarta, Agustus 2012
Chandra Kurniawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ..................................................................................................... ii
ABSTRACT ....................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ...................................... 10
A. Laporan Keuangan Pemerintah .................................................... 10
B. Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah ......................... 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
C. Jenis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah .............................. 12
D. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah ...................................................................... 13
E. Interpretasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah .................... 15
F. Pelaporan dan Pengukuran Kinerja Pemerintah .......................... 16
G. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 17
H. Hipotesis ....................................................................................... 18
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 22
A. Desain Penelitian .......................................................................... 22
B. Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel ................... 22
C. Sumber Data .................................................................................. 23
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................ 24
1. Variabel Independen ................................................................ 24
a. Expenditure .......................................................................... 24
b. Real Estate ........................................................................... 24
c. Gross Domestc Product ....................................................... 25
2. Variabel Dependen ................................................................... 25
a. Current Ratio ....................................................................... 25
b. Debt to Equity ...................................................................... 25
c. Asset Turnover ..................................................................... 26
d. Operating Revenues to Total Revenues ............................... 26
e. Operating Revenues to Operating........................................ 27
E. Teknik Analisis Data .................................................................... 27
1. Statistik Deskriptif ................................................................... 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
2. Analisi Regresi Berganda ......................................................... 28
3. Uji Asumsi klasik ..................................................................... 28
a. Uji Normalitas ...................................................................... 28
b. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 29
c. Uji Autokorelasi ................................................................... 29
d. Uji Multikoliniearitas........................................................... 30
4. Pengujian Hipotesis .................................................................. 31
a. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) .................................... 31
b. Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................... 32
c. Uji Regresi Simultan (Uji F)) .............................................. 32
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 33
A. Deskripsi Data .............................................................................. 33
B. Hasil dan Analisis Data ................................................................ 34
1. Analisis Deskriptif Statistik .................................................... 35
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 36
a. Uji Normalitas ...................................................................... 36
b. Uji Heterokedastisitas .......................................................... 37
c. Uji Autokorelasi ................................................................... 38
d. Uji Multikoliniearitas........................................................... 39
3. Uji Hipotesis ............................................................................ 40
a. Uji Signifikansi t .................................................................. 41
b. Uji Regresi Simultan (Uji F) ............................................... 42
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................ 43
C. Pembahasan .................................................................................. 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 46
A. Simpulan ...................................................................................... 46
B. Keterbatasan ................................................................................. 47
C. Saran ............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 49
LAMPIRAN...................................................................................................... 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1 Sampel Penelitian ......................................................................... 33
Tabel 2 Deskripsi Statistik Data Penelitian ............................................... 35
Tabel 3 Normalitas Data ........................................................................... 36
Tabel 4 Normalitas setelah Transformasi dan Seleksi
Data Outlier .................................................................................. 37
Tabel 5 Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 38
Tabel 6 Uji Autokorelasi ........................................................................... 39
Tabel 7 Uji Multikoliniaritas ..................................................................... 40
Tabel 8 Uji Signifikansi t .......................................................................... 41
Tabel 9 Uji Signifikansi F ......................................................................... 42
Tabel 10 Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH EXPENDITURE, REAL ESTATE DAN GROSS DOMESTIC
PRODUCT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH DI INDONESIA
ABSTRAKSI
CHANDRA KURNIAWAN
F0308024
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh expenditure, real
estate, dan gross domestic product mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah
daerah di Indonesua yang dinyatakan dengan current ratio (CR), debt to equity
ratio (DER), assets turnover (AT), operating revenue to operating expense
(OROE), dan operating revenue to total revenue (ORTR).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 480 laporan
keuangan pemerintah daerah di Indonesia tahun 2008-2010. Sampel ini dipilih
berdasarkan purposive sampling method. Penelitian ini menggunakan alat analisis
data regresi berganda dengan bantuan software komputer untuk statistik SPSS
versi 16.0.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel real estate
berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia,
sedangkan variabel expenditure dan gross domestic product tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.
Kata kunci : expenditure, real estate, gross domestic product, current ratio (CR),
debt to equity, assets turnover , operating revenue to operating expense, dan
operating revenue to total revenue, kinerja keuangan pemerintah daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
THE EFFECT OF EXPENDITURE, REAL ESTATE AND GROSS
DOMESTIC PRODUCT TO FINANCIAL PEFORMANCE OF LOCAL
GOVERNMENT IN INDONESIA
ABSTRAC
CHANDRA KURNIAWAN
F0308024
This study aims to analyze the influence of expenditure, real estate, and
Gross Domestic Product affect financial performance of local government in
Indonesia which is indicated by current ratio (CR), debt to equity ratio (DER),
assets turnover (AT), operating revenue to operating expense (OROE), dan
operating revenue to total revenue (ORTR).
This research used 480 financial report of local government in Indonesia at
2008-2010 as the sample. This sample was selected using proportional purposive
sampling method. This research used a multiple regression analysis pf data with
the help of computer software for stastitical 16.0 version of SPSS
The result of this study showed that the variable real estate affect the
financial performance of local government in Indonesia. But, the variables
expenditure and gross domestic product give no affect on the financial
performance of local government ini Indonesia.
Keywords : expenditure, real estate, gross domestic product, debt to equity ratio,
assets turnover, operating revenue to operating expense, operating
revenue to total revenue, financial performance of local government.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reformasi yang dimulai tahun 1998 telah merambah ke seluruh aspek
kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Salah satu aspek reformasi yang
dominan adalah aspek pemerintahan. Aspek pemerintahan yang dimaksud adalah
hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Isu yang paling mencuat
dalam aspek ini adalah otonomi yang lebih luas dan nyata kepada daerah (Rusydi,
2010).
Salah satu dampak dari era reformasi tahun 1998 dalam aspek sektor
publik adalah diterbitkannya kebijakan otonomi daerah yaitu Undang-undang
nomor 22 tahun 1999 untuk menjalankan amanat reformasi/perubahan dan demi
mengembangkan pembangunan daerah. Kemudian pemerintah memperbaharuinya
dengan Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah. Dengan
adanya otonomi daerah maka terjadi perubahan dari sentralisasi menjadi
desentralisasi, yaitu perubahan sistem pertanggungjawaban maupun pengambilan
keputusan dari pemerintah pusat ke setiap pemerintah daerah.
Menurut Rusydi (2010), desentralisasi dimaknai dalam tiga aspek. Pertama
sebagai pelepasan tanggung jawab pusat kepada daerah, secara langsung dimaknai
sebagai pelepasan daerah sebagai pelaksana dan pengambil keputusan
administrasi dengan bimbingan teknis oleh pusat. Kedua sebagai delegasi yang
berkaitan dengan situasi dimana daerah bertindak atas nama pemerintah pusat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Ketiga sebagai revolusi dimana pelimpahan kewenangan untuk memutuskan
sesuatu di daerah.
Kartasasmita (1996) dalam penelitian Pertiwi (2007) menyatakan bahwa
desentralisasi pada dasarnya adalah penataan mekanisme pengelolaan kebijakan
dengan kewenangan yang lebih besar diberikan kepada daerah agar
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan lebih efektif dan
efisien. Pemerintah daerah juga diharapkan dapat merealisasikan pendapatan yang
mereka punya dengan membelanjakan dana tersebut sesuai dengan kebutuhan
masyarakat masing-masing. Desentralisasi fiskal ini didesain dengan asumsi
bahwa pemerintah daerah lebih tahu akan kebutuhan dan kondisi daerah masing-
masing, diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pengeluran pemerintah.
(Pertiwi 2007).
Meskipun sudah diubah menjadi sistem desentralisasi, dalam
kenyataannya masih banyak kesenjangan antar daerah di Indonesia, hal ini
mengakibatkan kebijakan otonomi daerah yang dirancang pemerintah pusat belum
dapat berjalan secara efisien dan efektif (Adi, 2005). Penelitian Kuncoro (2004)
menyatakan bahwa kesenjangan antar daerah muncul karena adanya sumbangan
akan hasil eksploitasi sumber daya terhadap pembangunan ekonomi hanya
berkutat di pusat. Penelitian Halacmi (2005) memberikan solusi agar pemerintah
daerah mengagendakan evaluasi secara berkala untuk mengukur kinerja selain itu
pemerintah daerah perlu menciptakan tata kelola atau sistem pengendalian internal
yang baik.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu cara yang dapat digunakan
pemerintah daerah dalam mencapai pemerintahan yang baik (Halachmi, 2005),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Menurut Chow, Ganulin, Haddad, dan Wiliamson (1998) Pengukuran kinerja
merupakan komponen yang penting karena akan memberikan umpan balik atas
rencana yang telah diimplementasikan. Mardiasmo (2007) menyatakan bahwa
pengukuran kinerja dilakukan untuk memenuhi tiga maksud (1) untuk membantu
memperbaiki kinerja pemerintah (2) untuk mengaloksikan sumberdaya dan
pembuatan keputusan (3) untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan
memperbaiki komunikasi kelembagaan. Sedangkan menurut Wood (1998)
pengukuran kinerja memiliki tujuan antara lain (1) mengevaluasi tentang
bagaimana program tersebut berjalan (2) sebagai sarana perbandingan atas
pelayanan yang diberikan (3) dan sebagai alat komunikasi kepada publik.
Fakta menarik terkait kinerja keuangan adalah hasil audit Badan
Pemeriksa Keuangan tahun 2010 yang membuktikan bahwa kinerja keuangan
kabupaten/kota di Indonesia belum bisa dikatakan baik, karena dari 516 daerah
yang diaudit, 7% mendapat opini wajar tanpa pengecualian, 66% mendapatkan
opini wajar dengan pengecualian, 5% mendapatkan opini tidak wajar dan 22%
mendapatkan opini tidak memberikan pendapat. Sedangkan pada tahun 2009 dari
504 daerah yang diaudit, 3% mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian, 65%
mendapatkan opini wajar dengan pengecualian, 10% mendapatkan opini tidak
wajar, dan 22% mendapatkan opini tidak memberikan pendapat.
Berdasarkan data tersebut masih banyak daerah yang belum mendapatkan
opini wajar tanpa pengecualian maupun wajar dengan pengecualian, hal ini
membuktikkan bahwa masih buruknya kinerja keuangan pemerintah daerah yang
berakibat buruknya penilaian pemerintah daerah oleh BPK. Berdasarkan uraian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
diatas disimpulkan bahwa pengukuran kinerja keuangan daerah adalah sesuatu
yang penting untuk dilakukan.
Kinerja keuangan pemerintah daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor,
faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan terdiri dari tiga kategori yaitu
environmental factor, organization factor, dan financial factor (Groves et all,
2001). Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah di dalam maupun luar negeri.
Faktor-faktor tersebut diantaranya expenditure, real estate, gross domestic bruto.
Expenditure termasuk financial factor yang mempengaruhi kinerja
keuangan pemerintah daerah. Menurut Patriati (2010) expenditure merupakan
belanja rutin dalam suatu periode tertentu. Belanja tersebut digunakan untuk
memberikan layanan publik sebaik-baiknya. Semakin baik pelayanan publik yang
diberikan menunjukkan semakin baik pengelolaan pembelanjaan pemerintah
daerah sehingga menciptakan value for money yang baik.
Sedangkan real estate merupakan environmental factor yang
mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah, real estate adalah jumlah
keseluruhan atas nilai tanah, gedung atau bangunan, dan jalan yang dimiliki dan
dilaporkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota pada periode tertentu. Semakin
banyak dan semakin baik jumlah bangunan, gedung, dan jalan semakin baik juga
pelayanan publik yang diberikan sehingga semakin banyak juga pendapatan yang
diperoleh pemerintah daerah, dengan demikian semakin baik pula kinerja
keuangan pemerintah daerah tersebut (Patriati, 2010).
Selain expenditure, gross domestic product juga merupakan salah satu dari
financial factor, gross domestic product juga dikenal sebagai product domestic
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
regional bruto (PDRB). Cohen (2006) melakukan pengujian terkait pengaruh
PDRB dengan kinerja pemerintah dearah. Bukti empiris yang diperoleh adalah
adanya pengaruh PDRB pemerintah daerah dengan kinerja keuangan pemerintah
daerah. PDRB yang tinggi berkolerasi positif terhadap pendapatan asli daerah.
Semakin tinggi jumlah pendapatan daerah, semakin besar dana yang tersedia bagi
pembangunan daerah sehingga pemerintah daerah bersangkutan mampu
menyediakan pelayanan jasa pada masyarakat yang lebih baik. (Mahmudi, 2007).
Penelitian Steven dan Mc Gowen (1983) mengenai indikator keuangan
dan tren keuangan pemerintah daerah, menggunakan tiga variabel independen
yaitu (1) pendapatan dan pengeluaran (2) tax (3) real estate dan variabel
independen yang terdiri dari debt to revenue ratio, grant to revenue ratio serta
grant to expenditure ratio. Melalui penelitian Steven dan Mc Gowen (1983)
hasilnya adalah tren keuangan pemerintah daerah dipengaruhi oleh banyak faktor
yaitu jumlah penduduk dan sumber pendapatan bagi pemerintah daerah.
Cohen (2006) menggunakan kinerja keuangan yang terdiri dari return on
equity, return on assets, profit margin, current ratio, debt/equity, long term
liabilities/total assets, assets turnover, operating revenues/total revenues dan
operating revenues/operating expense sebagai variabel dependen penelitiannya.
Serta meggunakan gross domestic product, populasi penduduk, real estate,
tourist, dan capital sebagai variabel independen penelitiannya. Melalui penelitian
Cohen (2006) ditemukan bahwa gross domestic product, populasi penduduk,
variabel real estate, tourist dan capital mempengaruhi kinerja keuangan
pemerintah daerah di Yunani yang dinyatakan dalam sembilan rasio keuangan.
Sedangkan rasio profitabilitas yang dinyatakan dalam rasio ROA, ROE dan profit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
margin tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut karena profitabilitas sektor
pemerintah berbeda dengan perusahaan/swasta.
Penelitian Ningsih (2010) menggunakan revenue, expenditure, real estate,
capital, taxes, grant, gross domestic product, dan employment dengan menilai
hubungannya dengan kinerja keuangan yang diproksikan dengan rasio
kemandirian, rasio efisiensi, dan rasio efektivitas. Penelitian ini mengambil
sampel di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Hasil penelitian
Ningsih (2010) menyatakan bahwa revenue, expenditure, dan employment saja
yang berpengaruh postif dengan kinerja keuangan.
Penelitian Suyono (2010) menggunakan revenue, expenditure, real estate,
capital, taxes, dan grant sebagai variabel independennya, dan menggunakan
kinerja keuangan yang terdiri atas current ratio, debt to equity, assets turnover,
operating revenues to total revenues, dan operating revenues to operating
expenses sebagai variabel dependennya. Adapun hasil dari penelitian tersebut
adalah tidak adanya pengaruh antara expenditure, real estate, capital, taxes
terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Dan adanya pengaruh
antara revenue dan grant terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di
Indonesia.
Penelitian Winarna (2010) melakukan pengujian revenue, expenditure,
real estate, taxes, grant, population, tourist, gross domestic product terhadap
kinerja keuangan yang dinilai dengan rasio kemandirian, rasio efisiensi, rasio
efektivitas. Penelitian Winarna (2010) mengambil sampel pada pemerintah daerah
di Jawa Tengah. Hasil dari penelitian ini adalah revenue dan expenditure
mempengaruhi rasio efisiensi, rasio efektifitas, rasio kemandirian tetapi taxes,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
grant, real estate, population, tourist, employment, dan gross domestic product
tidak berpengaruh pada kinerja pemerintah daerah di Jawa Tengah.
Penelitian terdahulu terkait dengan kinerja keuangan pemerintah daerah
yang dilakukan Steven dan Mc Gowen (1983), Cohen (2006), Ningsih (2010),
Suyono (2010), Winarna (2010) belum memberikan hasil yang konsisten. Maka
memotivasi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH
EXPENDITURE, REAL ESTATE, DAN GROSS DOMESTIC PRODUCT
TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI
INDONESIA yang diharapkan memberikan manfaat maupun referensi bagi
penelitian selanjutnya.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah:
1. Steven dan Mc Gowen (1983) menggunakan variabel independen: debt to
revenue ratio, grant to revenue ratio, grant expense ratio dalam mengukur
kinerja keuangan.
2. Cohen (2006) mengambil sampel pada pemerintah daerah Yunani serta
menggunakan variabel dependen yaitu return on asset, return on equity, asset
turnover.
3. Ningsih (2010) menggunakan rasio kemandirian, rasio efisiensi, rasio
efektivitas dalam menilai kinerja keuangan serta mengambil sampel yang
lebih sempit yaitu pemerintah daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah.
4. Winarna (2010) mengambil sampel pada pemerintah daerah kabupaten/kota di
Jawa Tengah, serta menggunakan periode penelitian dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2007.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
5. Suyono (2010) menggunakan periode penelitian dari tahun 2005 sampai tahun
2007, selain itu Suyono (2010) tidak menggunakan variabel independen gross
domestic product.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah expenditure berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
kabupaten/kota di Indonesia?
2. Apakah real estate berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
kabupaten/kota di Indonesia?
3. Apakah gross domestic product berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
kabupaten/kota di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor keuangan dan faktor
lingkungan, yang terdiri dari expenditure, real estate, gross domestic product
pada pemerintah daerah.
D. Manfaat Penilitian
1. bagi pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi kinerja keuangan
yang akurat bagi pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
2. bagi lembaga donatur, investor, pinjaman
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi terutama informasi
terkait dengan kinerja keuangan dalam pengambil keputusan untuk lembaga
donatur yang akan memberikan donasi, maupun bank dalam memberikan
pinjaman kepada pemerintah-pemerintah daerah di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3. bagi akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi penelitian
selanjutnya serta memberikan tambahan pengetahuan dan inspirasi mengenai
kinerja keuangan pemerintah daerah.
4. bagi penulis
Penulis memperoleh wawasan, pengetahuan, pengalaman khususnya dalam hal
kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Sutopo dan Setiawan (2010) menyatakan penyusunan laporan keuangan
pemerintah merupakan perwujudan dari transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara. Laporan keuangan adalah suatu penyajian data
keuangan termasuk catatan yang menyertainya, yang dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan sumber daya ekonomi (aktiva) dan/atau kewajiban suatu
entitas pemerintah pada saat tertentu atau perubahan atas aktiva dan/atau
kewajiban selama suatu periode tertentu sesuai dengan standar akuntansi
pemerintah. Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang
relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh
suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan (Suyono, 2010)
Kerangka konseptual standart akuntansi pemerintah (paragraf 21)
menyatakan bahwa laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan
realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang
telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap
peraturan perundang-undangan. Menurut kerangka konseptual standart akuntansi
pemerintah (paragraf 16) terdapat beberapa kelompok utama pengguna laporan
keuangan pemerintah, namun tidak terbatas pada: masyarakat, para wakil rakyat,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
lembaga pengawas/ lembaga pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam
proses donasi, investasi, dan pinjaman dan pemerintah.
B. Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
Menurut kerangka konseptual standart akuntansi pemerintah (Paragraf 23)
pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang
bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat
keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:
1. menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan
untuk membiayai seluruh pengeluaran.
2. menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya
ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang undangan.
3. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah
dicapai.
4. menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai
seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
5. menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas
pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak
dan pinjaman.
6. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas
pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
C. Jenis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Karena pentingnya laporan keuangan bagi setiap daerah maka pemerintah
pusat menerbitkan UU Nomor 17 tahun 2003 mengenai kewajiban presiden,
gubernur, walikota, bupati menyampaikan pertanggung jawaban dalam
pelaksanaan APBD atau APBN dalam bentuk laporan keuangan. Menurut PP RI
Nomor 24 tahun 2005 laporan keuangan pemerintah daerah setidaknya meliputi :
1. laporan realisasi anggaran
Laporan ini menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan penggunaan sumber
daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintahan pusat/daerah dalam satu
periode. Selain itu laporan realisasi anggaran menyajikan unsur pendapatan
(basis kas maupun basis akrual), belanja (basis kas atau basis akrual), transfer,
pembiayaan, penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman
dan hasil divestasi.
2. neraca
Menurut kerangka konseptual standart akuntansi pemerintah (paragraf 59)
neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pada satu periode.
3. laporan arus kas
Laporan arus kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas
operasional, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan transaksi non-
anggaran yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan
saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu (kerangka
konseptual standart akuntansi pemerintah paragraf 73).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
4. catatan atas laporan keuangan
Menurut kerangka konseptual standart akuntansi pemerintah (paragraf 75),
catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus
kas. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi tentang
kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi
lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam standar
akuntansi pemerintahan serta ungkapan ungkapan yang diperlukan untuk
menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
D. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupukan ukuran-ukuran
normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat
memenuhi tujuannya (kerangka konseptual standart akuntansi pemerintah
paragraf 32). Keempat karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah:
1. relevan
kerangka konseptual standart akuntansi pemerintah (paragraf 33), laporan
keuangan dikatakan relevan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. memiliki nilai umpan balik
Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan dan mengoreksi
ekspektasi mereka di masa lalu.
b. memiliki nilai prediktif
Informasi mampu membantu pengguna dalam memprediksi masa depan
dengan berdasarkan pada peristiwa masa lalu dan masa kini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
c. tepat waktu
Informasi tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam
pengambilan keputusan.
d. lengkap
Informasi disajikan selengkap mungkin, yaitu mencakup semua informasi
yang mampu mempengaruhi pengambilan keputusan.
2. andal
Menurut kerangka konseptual standart akuntansi pemerintah (paragraf 35),
laporan keuangan yang dapat diandalkan adalah laporan keuangan yang bebas
dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan yang material, dan jujur.
Informasi dalam laporan keungan dapat diandalkan menurut Kerangka
Konseptual Standar Akuntansi Pemerintah Paragraf 35 apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. penyajian Jujur
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
b. dapat diverifikasi
Informasi yang disajikan pada laporan keuangan dapat diuji kebenarannya
dan apabila pengujian dilakukan oleh pihak yang berbeda maka hasilnya
tidak berbeda jauh.
c. netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3. dapat dibandingkan
Menurut kerangka konseptual standart akuntansi pemerintah (paragraf 36),
informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat
dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat
dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari
tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas
yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama.
4. dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang
dimaksud. (kerangka konseptual standart akuntansi pemerintah paragraf 37).
E. Interpretasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Menurut Rahardjo (2010) untuk memperoleh gambaran tentang
perkembangan keuangan suatu entitas, perlu dilakukan suatu interpretasi atau
analisis terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, dan data
keuangan itu akan tercermin dalam laporan keuangannya. Kinerja merupakan
prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006).
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi
dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisas serta mengetehui dampak
positif dan negatif dari kebijakan operasional (Bahrul, 2010).
Kewajiban pemerintah untuk mempertanggungjawabkan kinerja dengan
sendirinya dipenuhi dengan menyampaikan informasi yang relevan sehubungan
dengan menyampaikan informasi yang relevan sehubungan dengan hasil program
yang dilaksanakan kepada wakil rakyat dan juga kelompok-kelompok masyarakat
yang memang ingin menilai kinerja pemerintah (Patriati, 2010). Penelitian
Suyono (2010) menyatakan bahwa interprestasi laporan keuangan bertujuan untuk
mengetahui bagaimana cara memahami laporan keuangan, bagaimana
menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi
laporan keuangan, dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk
pengambilan keputusan sehingga terdapat beberapa teknik dalam
menginterprestasikan laporan keuangan, salah satunya adalah analisis rasio
keuangan yang terdapat untuk mengevaluasi maupun
menganalisis/menginterprestasikan laporan keuangan untuk pengambilan
keputusan tertentu.
F. Pelaporan dan Pengukuran Kinerja Pemerintah
Menurut government accounting standart board (GASB) dalam concept
statement Nomor 2 pengukuran kinerja dibagi dalam tiga indikator. Pertama,
indikator pengukuran service effort, pengukuran ini menggunakan rasio untuk
membandingkan sumber daya keuangan dan non-keuangan dengan ukuran lain
yang menunjukkan permintaan potensial atas jasa yang diberikan. Service effort
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
berarti bagaimana sumber daya digunakan untuk melaksanakan berbagai program
atau pelayanan jasa yang beragam. Sedangkan arti kata effort adalah jumlah
sumber daya keuangan dan non-keuangan, dinyatakan dalam uang atau satuan
lainnya, yang dipakai dalam pelaksanaan suatu program atau jasa pelayanan.
Kedua, indikator pengukuran service accomplishment, pengukuran ini
menggunakan dua jenis ukuran ukuran accomplishment atau prestasi yaitu
outputs dan outcomes. Outputs untuk mengukur kuantitas jasa yang disediakan
yang memenuhi standar kualitas tertentu sedangkan outcomes mengukur hasil
penyediaan outputs tersebut dan mengukur hasil yang muncul dari outputs yang
ada. Outcomes menjadi bermakna jika dalam penggunaannya dibandingkan
dengan outcomes tahun-tahun sebelumnya atau dibandingkan dengan target yang
telah ditetapkan sebelumnya. Ketiga, indikator yang menghubungkan antara effort
dengan accompleshment, indikator ini merupakan pembandingan antara effort
dengan accomplishment yang digunakan untuk mengukur efisiensi yang
memberikan informasi sejauh mana hasil yang diberikan sehubungan dengan
jumlah sumber daya yang dipakai, Suyono (2010). Menurut Rusydi (2010)
penilaian kinerja/performance appraisal pada dasarnya merupakan faktor kunci
guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya
kebijakan maupun program yang lebih baik atas program yang lebih baik atas
sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.
G. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh expenditure, real estate,
gross domestic product (GDP) terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di
Indonesia yang dinyatakan dalam current ratio (CR), debt to equity (DER), asset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
turnover (AT), operating revenues to total revenues (ORTR), operating revenues
to operating expenses (OROE) sebagaimana yang digunakan oleh Suyono (2010).
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dijelaskan dengan gambar di bawah ini.
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Variabel Dependen Variabel Independen
H. Hipotesis
1. Pengaruh Expenditure terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah.
Menurut penelitian Suyono (2010) expenditure merupakan jumlah
pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam suatu periode tertentu.
Expenditure dalam pemerintahan dinamakan sebagai belanja. Menurut standar
akuntansi pemerintahan, belanja dibedakan menjadi belanja pembangunan dan
belanja rutin. Selain itu, belanja pemerintah juga diklasifikasikan sebagai belanja
operasional dan belanja modal.
Expenditure
Real Estate
Kinerja
Keuangan
Gross Domestic
Product (GDP)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Halim dan Damayanti (2008) dalam penelitian Ningsih (2010) menyatakan
bahwa jumlah belanja modal yang tinggi mengindikasikan bahwa pemerintah
daerah lebih banyak melakukan pengeluaran untuk asset jangka panjang sehingga
dampak pada kinerja pemerintah daerah akan dirasakan pada beberapa tahun
setelah terjadi belanja modal tersebut. Akibat adanya belanja modal tersebut
dalam jangka pendek adalah adanya jumlah pengeluaran yang tinggi oleh
pemerintah daerah yang dapat memperngaruhi ketersediaan dana bagi pemerintah
daerah.
Adanya pengaruh expenditure terhadap kinerja keuangan pemerintah juga
telah dibuktikan oleh McGowen (1983). Menurut McGowen (1983) semakin
besar atau tinggi jumlah expenditure pemerintah daerah mengindikasikan bahwa
pertumbuhan pembangunan pemerintah daerah tinggi sehingga ada upaya
pemerintah untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dalam penyediaan pelayanan
bagi masyarakat.
Atas dasar uraian di atas, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat
dinyatakan sebagai berikut.
H1 : Terdapat pengaruh positif expenditure terhadap kinerja
keuangan pemerintah daerah.
2. Pengaruh Real Estate terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah
Daerah.
Penelitian Suyono (2010) menyatakan bahwa jumlah real estate yang tinggi
dengan pengelolaan yang baik dapat menciptakan pelayanan yang baik yaitu
pelayanan yang sesuai dengan standar minimal mutu pelayanan bagi masyarakat.
Selain itu, jumlah real estate yang tinggi dan pengelolaan yang baik dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
meningkatkan pendapatan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah sehingga
menciptakan kinerja keuangan yang baik bagi pemerintah daerah. Pelayanan yang
dihasilkan oleh pemerintah daerah membutuhkan infrastruktur dalam proses
penciptaanya dan hal ini dapat dilakukan jika pemerintah daerah mempunyai
dukungan yang kuat dengan adanya jumlah real estate yang cukup oleh pemerintah
daerah bersangkutan. Selain itu, dengan adanya jumlah real estate yang cukup tinggi
yang dimiliki oleh pemerintah daerah dapat berakibat pada pendapatan yang
dihasilkan yang tinggi pula, sehingga dapat dinyatakan bahwa pemerintah daerah
akan menciptakan kinerja keuangan yang baik atau tinggi dengan kepemilikan real
estate yang tinggi dan pengelolaan yang baik.
Worthington dan Dollery (1999) dalam penelitian Suyono (2010)
memperoleh bukti empiris bahwa jumlah real estate berpengaruh terhadap
pengeluaran pemerintah daerah dan kinerja keuangan pemerintah daerah. Hasil
yang berbeda diperoleh Cohen (2006) yang menyatakan bahwa jumlah real estate
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Yunani. Hasil
penelitian yang diperoleh Cohen (2006) disebabkan oleh adanya kesulitan yang
dialami oleh pemerintah daerah di Yunani dalam melakukan pengukuran dan
penilaian real estate yang disajikan dalam neraca pemerintah darah di Yunani.
Oleh karena adanya kesulitan ini, maka banyak laporan keuangan pemerintah
daerah yang tidak menyajikan atau menyajikan tetapi tidak lengkap sehingga
dapat mempengaruhi hasil dalam penelitian Cohen (2006) tersebut.
Atas dasar teori tersebut di atas, maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini
dapat dinyatakan seperti berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
H2 : Terdapat pengaruh positif real estate terhadap kinerja keuangan
pemerintah daerah.
3. Pengaruh GDP Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
GDP atau gross domestic product dalam penelitian Cohen (2006)
diyatakan kedalam GDP per daerah atau lebih dikenal dengan sebutan produk
domestik regional bruto (PDRB). Angka-angka yang disajikan oleh PDRB dapat
menggambarkan kondisi ekonomi yang terjadi, baik mengenai struktur ekonomi
di masa lalu, keadaan yang sedang berjalan, bahkan kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi di masa yang akan datang. Tingkat PDRB yang tinggi mencerminkan
tingkat kesejahteraan masyarakat setempat yang juga tinggi.
Melalui PDRB dapat diketahui kinerja ekonomi, pertumbuhan ekonomi,
struktur ekonomi dan PDRB per kapita suatu daerah (PDRB Kabupaten Pak Pak
Barat). Atas dasar logika teori tersebut di atas, maka hipotesis ketiga dalam
penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini.
H3 : Terdapat pengaruh GDP terhadap kinerja keuangan
pemerintah daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi empiris yang bertujuan untuk meperoleh
bukti mengenai ada tidaknya pengaruh positif expenditure, real estate, gross
domestic product terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Data
penelitian ini adalah laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia antara
tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 sehingga penelitian ini merupakan
penelitian dengan data cross section.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi menurut Sekaran (2006) mengacu pada keseluruhan kelompok
orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan daerah baik kabupaten atau kota yang
berada di Indonesia, tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 yang dipublikasikan
melalui website www.bpk.go.id.
Sampel menurut Sekaran (2006) merupakan sejumlah anggota yang dipilih
dari populasi. Dengan mempelajari sampel, penelitian mampu menarik
kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian. Sampel
dari penelitian ini diambil dengan teknik purpose sampling, yaitu pengambilan
sampel menggunakan kriteria-kriteria tertentu sebagai pertimbangan yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini disesuaikan dengan kriteria yang
dipergunakan Suyono (2010). Kriteria pengambilan sampel tersebut adalah
sebagai berikut:
http://www.bpk.go.id/
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
1. laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten atau kota di Indonesia tahun
2008 sampai dengan tahun 2010.
2. laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten atau kota di Indonesia dengan
pendapat atau opini audit wajar tanpa pengecualian, wajar tanpa pengecualian
dengan paragraf penjelas, dan wajar dengan pengecualian sedangkan laporan
keuangan dengan pendapat atau opini tidak wajar dan tidak memberikan
pendapat tidak digunakan dalam sampel ini karena informasi yang tersaji
tersebut tidak wajar dan tidak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan oleh pemakai laporan keuangan.
3. laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten atau kota di Indonesia tahun
2008 sampai dengan tahun 2010 yang mencatumkan data serta informasi yang
diperlukan untuk pengukuran variabel dan analisis data untuk pengujian
hipotesis dalam penelitian.
C. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder menurut Sekaran (2006) adalah data yang mengacu pada informasi yang
dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data dari penelitian ini salah
satunya adalah laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia tahun 2008
sampai dengan tahun 2010 yang dipublikasikan melalui website www.bpk.go.id
dalam mencari variabel real estate dan expenditure. Sumber data lain yang
dipergunakan adalah data statistik yang dipublikasikan melalui website
www.bps.go.id masing-masing pemerintah daerah kabupaten atau kota dalam
mencari variabel gross domestic product.
http://www.bpk.go.id/http://www.bps.go.id/
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu expenditure,
real estate, dan gross domestic product dan menggunakan satu variabel dependen
yaitu kinerja keuangan yang diproksikan melalui current ratio, debt to equity,
asset turnover, operating revenue to total revenue, operating revenue to operating
expensi. Untuk selanjutnya variabel-variabel tersebut akan diuji secara sistematis.
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan variabel
independen sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Cohen (2006) dan Suyono
(2010) yang terdiri dari variabel berikut ini:
a. expenditure
Variabel ini diukur dengan jumlah belanja rutin atau belanja operasional
pemerintah daerah dalam suatu periode tertentu. Jumlah belanja rutin atau
operasional dalam penelitian ini diambil dari jumlah belanja operasi dalam
laporan realisisasi anggaran pemerintah daerah pada suatu periode tertentu.
Variabel ini diukur dengan nilai expenditure atas jumlah expenditure
daerah yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah daerah.
b. real estate
Variabel ini merupakan jumlah keseluruhan atas nilai tanah, gedung atau
bangunan dan jalan yang dimiliki dan dilaporkan oleh pemerintah daerah
pada periode tertentu. Variabel ini diukur dengan nilai real estate atas
jumlah real estate daerah yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah
daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
c. gross domestic product
Variabel ini dalam perhitungan per wilayah dinyatakan dalam PDRB
(produk domestik regional bruto). Data ini didapatkan dalam tabel PDRB
atas dasar harga konstan 2000 dari website masing-masing pemerintah
daerah.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diproksikan
ke dalam lima rasio keuangan, agar dalam pengambilan kesimpulan tidak bias
maka dari kelima rasio keuangan tersebut difaktorkan menjadi satu dengan
menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 yaitu dengan memasukkan lima
rasio keuangan tersebut ke dalam variabel dependen dan kemudian diolah dengan
factor analyze untuk menggabungkan lima rasio keuangan tersebut menjadi satu
variabel dependen baru yang dinamai kinerja keuangan (Suyono, 2010). Adapun
kelima rasio keuangan sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut adalah:
a. current ratio (CR)
Current ratio adalah perbandingan antara harta lancar dan kewajiban
lancar. rasio ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah untuk
memenuhi kewajiban lancarnya dengan harta lancar yang dimiliki. Data
yang digunakan dalam perhitungan ini adalah data yang berasal dari
laporan neraca pemerintah daerah. Cohen (2006) menggunakan formula
untuk menentukan current ratio seperti berikut ini:
CR = bilitiesCurrentLia
etsCurrentAss
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
b. debt to equity (DER)
Debt to equity rasio merupakan perbandingan antara jumlah total utang
pemerintah dengan total ekuitas dana. Rasio ini menggambaran
kemampuan pemerintah daerah dalam memberi jaminan pemenuhan
seluruh jumlah utang dengan jumlah ekuitas dana yang dimilki oleh
pemerintah pada periode tertentu. Kedua angka rasio ini ditentukan dengan
menggunakan angka dalam laporan neraca pemerintah daerah. Untuk
menentukan besarnya rasio ini, Cohen (2006) menggunakan cara sebagai
berikut:
D/E = Equity
Debt
c. asset turnover (AT)
Asset turnover adalah perbandingan antara jumlah pendapatan asli daerah
dengan jumlah total asset yang dimiliki olek kabupaten/kota. Angka rasio
ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam memperoleh
pendapatan asli daerah denggan menggunakan asset yang dimiliki oleh
pemerintah daerah yang bersangkutan, semakin tinggi angka rasio ini
menandakan bahwa semakin baik kemampuan pemerintah dalam
mengusahakan asset yang dimiliki utuk menghasilkan pendapatan bagi
daerah. Menurut Cohen (2006) formula untuk menentukan angka rasio ini
adalah seperti berikut ini:
AssetsTurnover = sTotalAsset
venuestingTotalOpera Re
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
d. operating revenues to total revenues (ORTR)
Rasio ini adalah perbandingan antara jumlah pendapatan asli daerah
dengan jumlah total pendapatan daerah dengan jumlah seluruh pendapatan
yang diterima oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Rasio ini dapat
diambil dalam laporan neraca pemerintah daerah. Untuk menentukan
jumlah rasio ini Cohen (2006) menggunakan formula sebagai berikut:
ORTR = venuesTotal
venuestingTotalOpera
Re
Re
e. operating revenues to operating expenses (OROE)
Operating revenues to operating expenses adalah perbandingan antara
jumlah pendapatan asli daerah dengan belanja operasi daerah dalam suatu
periode tertentu. Rasio ini menggambarkan kemampuan pemerintah
daerah dalam memperoleh pendapatan asli daerah dengan belanja operasi
yang dikeluarkan dalam suatu periode tersentu. Rasio ini dapat diketahui
dengan mengamati dalam laporan realisasi anggaran pemerintah daerah.
Cohen (2006) menggunakan formula untuk menentukan rasio ini dengan
cara:
OROE = xpensesOperatingE
venuestingTotalOpera Re
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
E. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai
distribusi dan perilaku sampel dengan menghitung mean, median, standar
deviasi, minimum, dan maximum dari masing-masing sampel.
2. Analisis Regresi Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
regresi berganda (multiple regression model) untuk menguji pengaruh EXP,
REAL, GDP terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah yang dinyatakan
dalam rasio CR, DER, AT, ORTR, dan OROE. Model penelitian ini adalah
sebagai berikut:
FP = 0 + 2 EXP + 3 REAL 9GDP + e
Keterangan:
FP = Financial Performance (CR, DER, AT, ORTR dan OROE),
0 = Konstanta,
1 8 = Koefisien Regresi,
EXP = Expenditure,
REAL = Real Estate, dan
GDP = Gross Domestic Product.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam melakukan analisis regresi
berganda, tahapnya adalah sebagai berikut:
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi dalam
model regresi pada variabel penggganggu atau variabel residual (Ghozali,
2006). Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi
normal (Ghozali, 2006). Alat uji yang digunakan untuk uji normalitas
yaitu dengan menggunakan one sample kolmogorov-smirnov. Data
dikatakan terdistribusi normal apabila signifikansi variabel dependen
memiliki probability value lebih dari 5%.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance tetap, maka disebut homokedastis
dan jika berbeda disebut heteroskedastis.
Salah satu metode dalam menguji heteroskedastisitas dalam model regresi
adalah dengan uji glejser. Metode uji glejser meregresikan nilai absolute
residual dengan variabel bebas (Ghozali, 2006), apabila koefisien
parameter beta diatas 0,05 atau 5%, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
satu dengan kesalahan penggangu pada periode sebelumnya (Ghozali,
2006). Auto korelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lain (Suyono, 2010).
Alat uji yang digunakan untuk menguji autokorelasi adalah uji run test.
Hasil pengujian dari run test dapat dilihat dari nilai probability value yang
apabila nilainya diatas 0,05 atau 5% maka tidak terjadi gejala autokorelasi,
sedangkan apabila nilai probability value dibawah 0,05 atau 5% maka
terjadi gejala autokorelasi pada model regresi.
d. Uji Multikolinearitas
Multikolineritas merupakan suatu keadaan dimana terdapat hubungan
yang sempurna antara beberapa semua variabel independen dalam model
regresi. Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen (Ghozali, 2005).
Multikolinearitas antar variabel independen dapat dilihat dari nilai
tolerance dan variances inflation factor (VIF) (Ghozali, 2005). Kedua
ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel independen yang satu yang
dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai tolerance yang rendah
sama artinya dengan nilai VIF yang tinggi (Ghozali, 2006). Jika nilai
tolerance lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak
terjadi multikoliniearitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
4. Pengujian Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji signifikansi t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tingkat
signifikansi yang digunakan dalam uji signifikansi t ini adalah 5%.
b. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Nilai
pengujian koefisien determinasi (R2) dapat dilihat dari hasil pengujian
regresi berganda untuk variabel independen berupa expenditure, real
estate dan gross domestic product dengan variabel dependen yaitu kinerja
keuangan pemerintah daerah. Penelitian ini menggunakan Adjusted R
Square (Adj R2) karena menggunakan lebih dari satu variabel independen
(Ghozali, 2006).
c. Uji Regresi Simultan (Uji F)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat nilai
signifikansi F. Jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis
alternatif tidak dapat ditolak atau dengan = 5% variabel independen
secara statistis mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
pemerintah daerah kabupaten/kota tahun 2008-2010 yang dipublikasikan melalui
website Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia serta hasil PDRB
berdasarkan harga konstan tahun 2008-2010 yang dipublikasikan melalui website
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Dari populasi tersebut, kemudian
ditentukan sampel penelitian dengan menggunakan purposive sampling method
dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten atau kota di Indonesia tahun
2008 sampai dengan tahun 2010.
2. laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten atau kota di Indonesia dengan
pendapat atau opini audit wajar tanpa pengecualian, wajar tanpa pengecualian
dengan paragraf penjelas, dan wajar dengan pengecualian sedangkan laporan
keuangan dengan pendapat atau opini tidak wajar dan tidak memberikan
pendapat tidak digunakan dalam sampel ini karena informasi yang tersaji
tersebut tidak wajar dan tidak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan oleh pemakai laporan keuangan.
3. laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten atau kota di Indonesia tahun
2008 sampai dengan tahun 2010 yang mencatumkan data serta informasi yang
diperlukan untuk pengukuran variabel dan analisis data untuk pengujian
hipotesis dalam penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tabel 1
Sampel Penelitian
Kriteria Sampel Jumlah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia tahun
2008-2010 yang didapatkan melalui kantor BPK RI
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia tahun
2008-2010 yang tidak wajar (adverse) dan tidak beropini
(disclaimer).
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dan
provinsi seluruh Indonesia tahun 2008 s.d 2010 yang tidak
menyajikan secara lengkap data dan informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia yang
memenuhi kriteria opini beserta kriteria tambahan yang
menjadi sampel penelitian.
1261
331
450
480
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang diperoleh dari BPK RI adalah 1.261
buah. Atas jumlah laporan keuangan tersebut, 331 laporan keuangan tidak dapat
dijadikan sampel penelitian karena mendapatkan opini tidak wajar (adverse), dan
tidak beropini (disclaimer) oleh BPK, hal ini dikarenakan bahwa laporan
keuangan yang tidak wajar (adverse) dan tidak beropini (disclaimer), tidak sesuai
dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut standar akuntansi
pemerintah, yaitu laporan keuangan yang tidak dapat diandalkan kebenaran dan
ketepatannya sehingga dikhawatirkan akan mampu mengubah ketepatan dari hasil
dari penelitian ini.
. Selain kriteria opini audit BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD), penelitian ini juga menggunakan informasi lain dalam pengukuran
variabel independen. Untuk sampel sebelumnya yang memenuhi kriteria opini
dari BPK tetapi tidak mencantumkan informasi untuk pengukuran variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
independen, maka laporan keuangan tersebut tidak digunakan dalam penelitian
ini, yaitu sebanyak 450 laporan keuangan. Setelah dilakukan identifikasi dengan
menggunakan kriteria pengambilan sampel, maka diperoleh sampel sebanyak 480
laporan keuangan.
B. Hasil dan Analisis Data
Dalam rangka analisis pengaruh positif variabel expenditure (EXP), real
estate (REAL), dan gross domestic product (GDP) terhadap kinerja keuangan
yang diproksikan dengan current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), asset
turnover (AT), operating revenue to total revenue (ORTR), operating revenue to
operating expense (OROE). Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan
analisis multiple regression yang dibantu dengan software SPSS for Windows
16.0. Selanjutnya diuraikan hasil analisis data penelitian dari deskripsi statistik
analisis, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heterkedastisitas, uji autokorelasi,
dan uji multikoliniearitas) sampai dengan uji hipotesis (uji koefisien regresi
parsial/uji signifikansi t), uji koefisien determinasi, uji regresi simultan/uji F).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1. Deskripsi Statistik Analisis
Bagian ini dilakukan untuk mencari nilai mean (rata-rata), maximum,
minimum, dan standar deviasi dari variabel-variabel pada penelitian ini.
Tabel 2
Deskripsi Statistik Analisis
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EXP 480 13349200406 2593631396675 536113230425 301473986751
REAL 480 926957907 18192880358868 1494947172660 1680589456357
GDP 480 639870000 31697282000000 2868205363537 3520483479410
CR 480 0,11879 1011305,782 3392,00713 48083,22318
DER 480 0,00000 0,18362 0,01014 0,01933
AT 480 0,00157 1,61832 0,14561 0,20853
ORTR 480 0,00059 7,65814 0,0926 0,35408
OROE 480 0,01378 1103,68833 2,82177 50,36259
Valid N
(listwise) 480
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa expense (EXP) memiliki rata-rata
sebesar 536.113.230.425. Nilai minimum yang sebesar 13.349.200.406 sedangkan
nilai maksimal sebesar 2.593.631.396.675.
Real estate (REAL) memiliki rata-rata sebesar 1.494.947.172.660. Real
estate terbesar (maksimum) yaitu 18.192.880.358.868 sedangkan real estate
terkecil (minimum sebesar 926.957.907.
Untuk variabel gross domestic product (GDP) memiliki rata-rata (mean)
sebesar 2.868.205.363.537. Untuk GDP paling besar (maksimum) sebesar
31.697.282.000.000 dan untuk GDP paling kecil (minimum) adalah sebesar
639.870.000.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi syarat untuk
dapat menggunakan model regresi dalam pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik
terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji
heteroskedastisitas.
Sebelum melakukan uji asumsi klasik, semua variabel independen
ditransform dengan menggunakan log, mengingat variabel independen dan
variabel dependen memiliki selisih yang tinggi. Variabel independen
(expenditure, real estate, gross domestic product) kabupaten/kota di Indonesia
berjumlah jutaan atau miliaran, sedangkan variabel dependen (current ratio, debt
to equity ratio, asset turnover, operating revenue to total revenue, operating
revenue to operating expense) kabupaten/kota di Indonesia berjumlah pecahan,
puluhan dan ratusan. Transform log memiliki tujuan agar variabel independen
lebih seimbang sebelum diregresikan dengan variabel dependen.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah data yang diuji dalam
model regresi, nilai residual atau variabel pengganggu memiliki distribusi yang
normal. Untuk menguji normalitas, penelitian ini menggunakan alat uji one
sample kolmogorav-smirnov terhadap data residual regresi yang dilaksanakan
dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil dari pengujian normalitas dengan
alat uji one sample kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada tabel berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel 3
Normalitas Data Sebelum Seleksi Data Outlier
Unstandardized Residual
N
480
Normal Parametersa Mean 0,0000
Std. Deviation 1
Most Extreme Differences Absolute 0,250619408
Positive 0,177373602
Negative -0,250619408
Kolmogorov-Smirnov Z
5,479345018
Asymp. Sig. (2-tailed)
0,000
Dari tabel 3 diketahui bahwa probability value yang dihasilkan dari
pengujian one sample kolmogorov smirnov atas seluruh nilai residu data yang
digunakan dalam penelitian ini memiliki dibawah tingkat signifikansi penelitian
minimal, yaitu 5 % atau 0,05 yang mengindikasikan bahwa data yang digunakan
mempunyai distribusi yang tidak normal. Untuk dapat menggunakan pengujian
dengan model regresi, syarat yang harus dipenuhi adalah distribusi data yang
harus normal (Ghozali, 2006).
Untuk memperoleh data yang normal maka dilakukan penghilangan
outlier data yang ditunjukkan dalam kolom wise number pada tabel casewise
diagnostic, dengan ketentuan outliers outside 2 standard deviations. Setelah
mengeluarkan data outlier, maka selanjutnya data tersebut diuji kembali dengan
menggunakan one sample kolmogorov smirnov. Berikut ini merupakan tabel hasil
uji normalitas setelah menghilangkan data outlier.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 4
Normalitas Data Setelah Seleksi Data Outlier
Unstandardized Residual
N
249
Normal Parametersa,,b
Mean -5,33933E-17
Std. Deviation 0,066
Most Extreme Differences Absolute 0,084
Positive 0,084
Negative -0,068
Kolmogorov-Smirnov Z
1,318
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,075
Dari tabel dapat dilihat bahwa dengan dikeluarkannya data outlier maka
data terdistribusi secara normal yaitu dengan melihat nilai probability value
sebesar 0,075 yang lebih besar dari tingkat signifikansi minimal yaitu 0,05. Maka
dapat disimpulkan data sudah terdistribusi secara normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Untuk menguji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan uji glejser, yaitu dengan metode meregresikan nilai
absolute residual dengan variabel bebas. Kriteria yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jika probabiliy value lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sebaliknya bila probabiliy value lebih kecil dari 0,05 maka
terjadi heteroskedastisitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel 5
Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Kesimpulan
LOG_EXP .343 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
LOG_REAL .882 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
LOG_GDP .937 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas, menunjukkan bahwa probabilitas
pada model regresi dalam penelitian ini adalah sebesarlebih dari 0.05 atau 5%
sehingga dinyatakan bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Ghozali (2006) menyatakan bahwa uji autokorelasi digunakan untuk
mengetahui kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1. Uji
autokorelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara anggota-
anggota dalam satu rangkaian data observasi yang terletak berderetan secara
berurutan (series) atau hubungan antara tempat yang saling berdekatan (cross
section).
Untuk meneliti Autokorelasi alat uji yang digunakan pada penelitian ini
adalah alat uji runs test. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dari nilai probabiliy
value yang dihasilkan dari runs test. Apabila nilai probabiliy value yang
dihasilkan lebih besar dari batas nilai minimal signifikansi yaitu 5% atau 0,05
maka tidak terjadi gejala autokorelasi. Sebaliknya, apabila nilai probabiliy value
lebih kecil dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala autokorelasi
dalam model regresi yang digunakan oleh penelitian ini. Berikut ini merupakan
hasil dari uji runs test untuk menemukan adanya gejala autokorelasi dari model
regresi yang digunakan oleh penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel 6
Uji Autokorelasi
Unstandardized Residual
Test Valuea -.00996
Cases < Test Value 126
Cases >= Test Value 127
Total Cases 253
Number of Runs 129
Z .189
Asymp. Sig. (2-tailed) .850
Berdasarkan tabel hasil uji autokorelasi dapat diketahui bahwa nilai
probabiliy value yang dihasilkan adalah sebesar 0.850 atau 85% yang lebih besar
dari 0,05 atau 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala
autokorelasi dari model regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini.
d. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya
hubungan linier diantara variabel-variabel independen dengan model regresi.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tolerance dan variance infation
factor (VIF) dengan ketentuan jika tolerance value lebih kecil dari 0,01 atau VIF
lebih besar dari 10 maka terjadi multikolonieritas dan jika tolerance value lebih
besar dari 0,01 atau VIF lebih kecil 10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Hasil
uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel 7
Uji Multikoliniearitas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
LOG_EXP 0,472 2.118 Tidak terjadi Multikolinieritas
LOG_REAL 0,556 1.800 Tidak terjadi Multikolinieritas
LOG_GDP 0,666 1.502 Tidak terjadi Multikolinieritas
Dari tabel uji multikoliniearitas dapat disimpulkan bahwa semua nilai
tolerance dari semua variabel dalam model regresi lebih besar dari 0,1 dan nilai
variance inflation factor dari semua variabel dalam model regresi lebih kecil dari
10, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini tidak mengalami gejala multikolinearitas atau semua variabel dalam
model penelitian ini homokedastisitas.
3. Uji Hipotesis
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris
pengaruh expenditure (EXP), real estate (REAL), gross domestic product (GDP)
terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan current ratio (CR), debt to
equity (DER), asset turnover (AT), operating revenue to total revenue (ORTR),
operating revenue to operating revenue (OROE). Untuk tujuan itu, penelitian ini
menggunakan metode principal components untuk mendapatkan factor scores
yang kemudian digunakan sebagai variabel dependen dalam pengujian model
regresi berganda. Berikut merupakan hasil dari pengujian data dengan model
regresi berganda untuk mengambil kesimpulan terkait dengan hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
a. Uji Signifikansi t
Tujuan dari ujian signifikansi t adalah untuk menguji pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen sebagaimana dinyatakan dalam hipotesis
penelitian ini. Selain itu uji signifikansi t juga digunakan untuk mengetahui tanda
koefisien regresi masing-masing variabel independen sehingga dapat ditentukan
arah pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan kesimpulan atas hasil uji signifikansi t adalah
probability value (sig) t, apabila (sig) t lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka
dinyatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau didukung
oleh data penelitian, sebaliknya jika (sig) t lebih besar dari 0,05 atau 5% maka
dinyatakan variabel independen tidak berpengaruh pada variabel dependen dan
hipotesis yang diajukan tidak diterima atau tidak didukung oleh data penelitian.
Berikut ini adalah hasil uji signifikansi t dalam penelitian ini.
Tabel 8
Uji Signifikansi t
Variable Unstandardized
Coefficients t Sig.
(Constant) .605 2.719 .007
LOG_EXP .043 3.582 .000
LOG_REAL -.078 -10.370 .000
LOG_GDP .000 -.119 .906
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel real estate (REAL)
dan expenditure (EXP) berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah
di Indonesia karena nilai probabilitas 0.000 yang lebih kecil dari tingkat
signifikansi sebesar 0,05 atau 5%. Sementara itu, hasil tabel 7 mengindikasikan
bahwa variabel gross domestic product (GDP) tidak berpengaruh terhadap kinerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
keuangan pemerintah daerah di Indonesia karena nilai probabilitas variabel gross
domestic product 0,906 yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian yaitu
0,05 atau 5%.
Hasil dari uji signifikansi t juga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan
model penelitian yang dapat dirumuskan dengan model berikut ini.
FP = 0,605 + 0,043 (LOG_EXP) 0,78 (LOG_REAL) 0,000
(LOG_GDP) + e
b. Uji Signifikansi F
Uji signifikansi F dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi untuk
digunakan dalam melakukan analisis hipotesis dalam penelitian. Untuk kriteria
dalam uji signifikansi F ini adalah dengan melihat probability value (sig), apabila
probability value yang dihasilkan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,05 atau
5% maka dapat dinyatakan bahwa model tidak layak (fit) untuk digunakan dalam
pengujian hipotesis penelitian. Sedangkan jika probability value yang dihasilkan
dalam penelitian ini lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka model dinyatakan layak
(fit) untuk digunakan sebagai model regresi dalam penelitian.
Tabel 9
Uji Signifikansi F
Model Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression .557 3 .186 41.984 0,000a
Residual 1.101 249 .004
Total 1.658 252
Tabel 8 menunjukkan bahwa probability value atau sig atas model regresi
yang digunakan dalam penelitian ini lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
0,05 atau 5% maka hasil ini mengindikasikan bahwa model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi
pengujian hipotesis.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk menunjukkan seberapa j