PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA ISLAM...
Transcript of PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA ISLAM...
PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA
ISLAM TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN (Study pada KJKS/UJKS wilayah
Kabupaten Pati)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Dalam Ilmu Syari’ah
r
Oleh:
MUHAMMAD ZAMA’ SYARI
062411079
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Drs. H. Muhyiddin, M.Ag Jl. Kanguru 3 . No.15a Pedurungan Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 4 (empat) eks.
Hal : Naskah Skripsi
A.n. Sdr. Muhammad Zama’ Syari
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syari’ah
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah saya memberikan bimbingan dan koreksi seperlunya,
bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara :
Nama : Muhammad Zama’ Syari
Nim : 062411079
Judul :” PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA
ISLAM TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN (Study pada KJKS/UJKS wilayah Kabupaten
Pati)”
Dengan ini, saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat
segera dimunaqasyahkan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Muhyiddin, M.Ag Muchamad Fauzi, SE, M.M NIP. 19550228 198303 1 003 NIP. 19730217 200604 1 001
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KEMENTRIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SYARI'AH Jl. Raya DR. HAMKA Km. 02 Telp./Fax. (024) 7601291 Semarang 50185
PENGESAHAN
Nama : Muhammad Zama’ Syari
NIM : 062411079
Jurusan : Ekonomi Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Etos Kerja dan Budaya Kerja Islam Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan (Study pada KJKS/UJKS
wilayah kabupaten Pati)
Telah dimunaqosyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang dinyatakan lulus pada tanggal:
28 Desember 2010
Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana
(Strata Satu/S1) dalam Ilmu Ekonomi Islam
Semarang,
Ketua Sidang Sekretaris Sidang Rahman El-Junusi, SE, MM Muchamad Fauzi, SE, M.M (NIP. 19691118 200003 1 001) (NIP. 19730217 200604 1 001) Penguji I Penguji II Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag Drs. Gufron Ajib, M.Ag. (NIP. 19590413 198703 2 001) (NIP. 19660325 199203 1 001) Pembibing I Pembibing II Drs. H. Muhyiddin, M.Ag Muchamad Fauzi, SE, M.M (NIP. 19550228 198303 1 003) (NIP. 19730217 200604 1 001)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ABSTRAK
Etos kerja Islam dan budaya kerja Islam merupakan bagian dari konsep Islam yang merupakan nilai-nilai untuk membentuk kepribadian seseorang yang baik dalam bekerja yang sangat dianjurkan oleh Islam. Etos kerja Islam ini juga menekankan kreatifitas kerja sebagai sumber kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat, dalam penelitian ini bahwa produktivitas kerja karyawan dipengaruh oleh etos kerja Islam, maka semakin tinngi etos kerja Islam semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawan tersebut. Sehingga etos kerja Islam berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada KJKS/UJKS wilayah Kab. Pati, karena banyaknya lembaga keuangan syari’ah belum menerapkan sistem etos kerja Islam dalam operasional kerjanya. KJKS/UJKS merupakan suatu lembaga keuangan yang mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan, dalam bentuk aktivitas pembiayaan yang berdasarkan dengan prinsip syari’ah. Kemudian dalam budaya organisasinya juga sama, budaya kerja dalam organisasi yang Islami, haruslah diterapkan dalam lembaga keuangan syari’ah seperti KJKS/UJKS. Sehingga mencerminkan pribadi yang berakhlaqul karimah sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dari latar belakang tersebut timbul permasalahan yaitu bagaimanakah pengaruh dan penerapan etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja karyawan KJKS/UJKS wilayah Kab.Pati. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Penerapan dan pengaruh etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja karyawan KJKS/UJKS wilayah Kab. Pati.
Penelitian ini menggunakan jenis dan sumber data yaitu primer, sekunder, populasi dan sampel, dan beberapa metode yaitu antara lain : Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode angket (kuesioner) yaitu pengumpulan data berupa pertanyaan tertulis untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Dan menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, buku dan sebagainya. Dan menggunakan alat ukur berupa validitas dan reliabilitas untuk melihat kevaliditan hasil penelitian dan reliabel dalam crombach alpha, Selanjutnya menggunakan metode analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi berganda yaitu digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial dan simultan, yaitu variabel etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja karyawan, dengan menggunakan uji hipotesis berupa uji simulasi (uji f) yaitu digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan, secara simultan mampu menjelaskan variabel terikat. Uji T yaitu digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat. Dan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Hasil penelitian tersebut, dilihat secara simultan bahwa variabel etos kerja dan budaya kerja Islam berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
di KJKS/UJKS wilayah Kabupaten Pati, sebesar 32,574. Kedua secara parsial dengan uji T nilai etos kerja Islam (X1) sebesar 2,940 dan nilai budaya kerja Islam (X2) sebesar 3,752. Ketiga, Secara koefisien determinan variabel etos kerja dan budaya kerja Islam berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, sebesar 0,608 atau 60,8%. Dari penelitian tersebut diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada semua pihak untuk dapat meningkatkan kinerja.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis
menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah
pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga
skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang
dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Desember 2010
Deklarator,
Muhammad Zama’ Syari NIM. 062411079
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
MOTTO
”Kerjakanlah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan kerjakanlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati
(esok hari)besok”. ( As-Suyuthi)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, baik sebagai hamba Allah dan Insan akademis,
karya ilmiah yang sederhana ini penulis persembahkan kepada:
Almamaterku & Pengelola Prodi Ekonomi Islam IAIN Walisongo
Pembimbing Bapak Drs. H. Muhyiddin, M.Ag, dan Bapak Muchamad
Fauzi, SE, M.M
Seluruh karyawan KJKS / UJKS kabupaten Pati.
Semua keluarga penulis: Bapak dan Ibu tercinta ( Suparwi Sahal dan
Masruhah) Mbak dan Masku ( Mbak Umi dan Mas Yono) Adekku As’ad
Mas Imron serta Keponakan-keponakan tersayang (Fawwaz dan Zidane)
Kelurga besar pati (Mbah Nasih, Lek Darto, Bulek Etik, Lek Pur, Lek
Tatik, Lek Chikun, Lek Rupah) anak-anaknya Om dan Tante ( Adib,
Aswin, Dika, Dinda, Dicky)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul :
“PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA ISLAM TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (study pada KJKS / UJKS wilayah
Kabupaten Pati.” dengan baik tanpa banyak menuai kendala yang berarti.
Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutnya.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah
IAIN Walisongo Semarang.
Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua
yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan apapun
yang sangat besar bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan
kepada :
1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
3. Bapak Muh. Saifullah, M.Ag selaku Kajur Ekonomi Islam, serta Bapak
Rahman El Junusi, SE, MM selaku Sekjur Ekonomi Islam.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4. Bapak Drs. H. Muhyiddin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I, serta Bapak
Bapak Muchamad Fauzi, SE, M.M selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis
mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Karyawan KJKS/UJKS kabupaten Pati yang telah membantu
memberikan fasilitas dan waktunya. Semua itu sangat berharga bagi penulis
7. Seluruh Anggota Besar Penulis: Bapak-Ibu ku tercinta (Suparwi Sahal dan
Masruhah) serta Semua Keluarga Pati, penulis menghaturkan terima kasih
yang agung. Kalian semua adalah ruh yang membangkitkan penulis untuk
selalu melangkah optimis.
8. Untuk Teman-Teman Penulis Di Paket EIA maupun EIB 2006, kususnya
paket EiB 2006 terima kasih kawan kalian adalah teman-teman yang paling
baik dan jangan pernah terputus tali persahabatan kita.
9. Untuk Teman-Teman Kos Karonsih Selatan gang 5, (Agus, Ulil, Umar,
Muafiq, dan Rian) kalian adalah teman-teman yang selalu ada dalam suka
maupun duka.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Semoga kebaikan dan ketulusan mereka semua menjadi amal ibadah di sisi
Allah SWT. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penggarapan
skripsi ini, namun semuanya tak akan lepas dari kekurangan. Maka dari itu, kritik
dan saran serta masukan yang konstruktif selalu penulis tunggu sehingga
sempurnanya penulisan skripsi ini.
Semarang, Desember 2010
Penulis
Muhammad Zama’ Syari NIM. 062411079
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... iv
HALAMAN DEKLARASI................................................................................ v
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR ISI................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 10
C. Tujuan Penelitian.................................................................. 10
D. Sistematika Penulisan ........................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KJKS / UJKS........................................................................ 13
1. Pengertian KJKS/UJKS................................................... 13
2. Visi, Misi, dan Tujuan..................................................... 16
a. Visi ........................................................................... 16
b. Misi .......................................................................... 17
c. Tujuan....................................................................... 17
3. Produk-produk KJKS/UJKS ........................................... 18
B. Kerangka Teori..................................................................... 23
a. Etos Kerja Islam..................................................... 23
b. Budaya Kerja Islam................................................ 27
c. Produktivitas Kerja................................................. 32
C. Penelitian terdahulu .............................................................. 35
D. Kerangka Berpikir ................................................................ 36
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
E. Hipotesa ............................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data.......................................................... 40
1. Data Primer..................................................................... 40
2. Data Sekunder................................................................. 40
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 41
C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 42
1. Wawancara ..................................................................... 43
2. Metode Angket (Kuesioner) ............................................ 43
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran...................................... 44
1. Etos Kerja Islam ........................................................... 44
2. Budaya Kerja Islam....................................................... 46
3. Produktivitas Kerja ....................................................... 48
E. Teknik Analisis Data ............................................................ 49
1. Uji Validitas dan Reliabilitas........................................... 49
2. Uji Asumsi Klasik........................................................... 50
3. Uji Normalitas ................................................................ 51
4. Analisis Regresi Berganda .............................................. 51
a. Uji T ........................................................................ 52
b. Uji F......................................................................... 53
c. Uji Koefisien Determinasi ......................................... 54
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Data Responden...................................................................... 56
1. Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia .................. 56
2. Pengelompokan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58
3. Pengelompokan Responden Berdasarkan Jabatan.............. 59
4. Pengelompokan Responden Berdasarkan Pendidikan ........ 61
B. Uji validitas dan Reliabilitas .................................................. 62
1. Uji Validitas...................................................................... 62
2. Uji Reliabilitas .................................................................. 66
C. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 67
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Uji Multikolinearits........................................................... 67
2. Uji Heteroskodesitas ......................................................... 67
3. Uji Autokorelasi................................................................ 68
D. Uji Normalitas ....................................................................... 69
E. Uji Parsial dan Simultan dengan Analisis Regresi Berganda .. 70
1. Uji F ................................................................................. 70
2. Uji T ................................................................................. 71
3. Uji Koefisien Determinasi................................................. 72
4. Persamaan Regresi ............................................................ 73
F. Pembahasan ........................................................................... 74
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................... 78
B. SARAN ................................................................................. 80
C. PENUTUP.............................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR TABEL
Tabel: 1 Devinisi Variabel……..…………………………….…….38
Tabel: 2.1 Responden Berdasarkan Usia …………………..………. 56
Tabel: 2.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………………..58
Tabel: 2.3 Responden Berdasarkan Jabatan …………….…………...59
Tabel: 2.4 Responden Berdasarkan Pendidikan ………………...…...61
Tabel: 2.5 Uji Validitas Etos Kerja Islam............................................63
Tabel: 2.6 Uji Validitas Budaya Kerja Islam.......................................64
Tabel: 2.7 Uji Validitas Produktivitas Kerja .......................................65
Tabel: 2.8 Uji Reliabilitas ...................................................................66
Tabel: 2.9 Uji Multikoleniaritas……....................................................67
Tabel: 2.10 Uji heteroskodesitas.............................................................68
Tabel: 2.11 Uji autokorelasi....................................................................68
Tabel: 2.12 Uji normalitas.......................................................................69
Tabel: 2.13 Uji F (anova)........................................................................70
Tabel: 2.14 Uji T……….........................................................................71
Tabel: 2.15 Uji Koefisien Determinasi...................................................72
Tabel: 2.16 Persamaan Regresi..............................................................73
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan,
kedamaian, menciptakan suasana sejuk dan harmonis bukan hanya di antara
sesama umat manusia tetapi juga bagi seluruh makhluk Allah yang hidup di
muka bumi. Karena agama Islam bersifat universal. Implementasi dari
kedatangan agama Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam ditunjukkan oleh
ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Rasulullah
SAW, yang mengajarkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat secara
seimbang. Sebagai seorang muslim, kita dituntut agar tidak hanya
mementingkan akhirat saja atau duniawi saja, tetapi ditengah-tengah
keduanya. 1Hal ini seperti firman Allah dalam Al-Qur’an (Q.S. Al-Qashash:
77)2
Yang artinya : Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
1 Prof. Dr. H. Buchari Alma, dan Donni Juni Priansa, S.Pd, manajemen bisnis syari’ah,
Bamdung: Alfabeta, 2009, h. 158 2 Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya,
Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 h. 623.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Demi memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang
agama Islam mengajarkan agar umatnya melakukan kerja keras baik dalam
bentuk ibadah ataupun amal shaleh. Ibadah adalah merupakan perintah-
perintah yang harus dilakukan oleh umat Islam yang berkaitan langsung
dengan Allah SWT dan telah ditentukan secara terperinci tentang tata cara
pelaksanaannya. Sedangkan amal sholeh adalah perbuatan-perbuatan baik
yang dilakukan oleh umat Islam, dimana perbuatan-perbuatan tersebut
berdampak positif bagi diri yang bersangkutan, bagi masyarakat, bagi bangsa
dan negara serta bagi agama Islam itu sendiri.3
Kerja keras atau dengan kata lain yang dinamakan etos kerja
merupakan syarat mutlak untuk dapat mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat, sebab dengan etos kerja yang tinggi akan menghasilkan produktivitas
yang tinggi pula. Maka dari itu agama Islam memberikan perhatian yang besar
terhadap kerja keras. Karena dengan kerja keras atau etos kerja kebahagiaan
dunia dan akhirat dapat kita raih.4
Dari pemaparan diatas dapat ditarik benang merah bahwa
sesungguhnya antara penghayatan agama yang diwujudkan dalam bentuk
iman yang sempurna, mempunyai hubungan timbal balik dengan etos kerja
seseorang. Seseorang yang memiliki iman yang sempurna dapat dipastikan
bahwa yang bersangkutan memiliki etos kerja yang tinggi yang pada akhirnya
3 Prof. Dr. H. Buchari Alma, dan Donni Juni Priansa, S.Pd, manajemen bisnis syari’ah,
Bamdung: Alfabeta, 2009, h. 157 4 Kh toto tasmara, membudayakan etos kerja Islami, Jakarta: gema insani press, 2002 h. 24
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
meningkatkan produktivitas yang tinggi. Hubungan timbal balik tersebut dapat
dilihat dari tiga teori sebagai berikut5:
1. Kedalaman penghayatan agama mendorong tumbuh suburnya etos kerja
sehingga kehidupan perekonomian ummat berkembang maju, sebab
agama Islam mengajarkan menolong yang lemah dengan cara membayar
zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS). ZIS hanya dapat dibayarkan oleh yang
memiliki kecukupan harta. Kecukupan harta hanya diperoleh orang yang
memiliki etos kerja yang tinggi dan mau bekerja keras.
2. Kehidupan ekonomi yang berkembang maju akan menimbulkan hasrat
untuk mendalami ajaran agamanya, sebab dengan ekonomi yang lebih
maju memberikan kesempatan beribadah yang lebih lapang, seperti
menunaikan ibadah haji, membangun sarana dan prasarana yang lebih baik
buat menempatkan diri melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.
3. Penghayatan ajaran agama dengan etos kerja memiliki hubungan timbal
balik dan saling mempengaruhi yang tidak perlu dipersoalkan mana yang
paling dominan di antara keduanya. Kenyataan menunjukkan bahwa
masyarakat yang berkecukupan, umumnya memiliki kehidupan beragama
yang lebih baik, sebaliknya masyarakat yang tidak berkecukupan dan
apalagi terbelakang akan sulit mengembangkan kehidupan beragamnya
secara baik.
Etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja
5 http://riau.depag.go.id/index.php?a=artikel&id=338
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi
ciri khas dan keyakinan seseorang atau sesuatu kelompok.6
Dalam buku kamus teologi Inggris-Indonesia etos berasal dari bahasa
Yunani (ethos) yaitu suatu sifat khusus dari perasaan moral dan kaidah-kaidah
etis dalam sekelompok orang.7 Maka secara lengkapnya ”etos’’ ialah
karakteristik dan sikap, kebiasaan, serta kepercayaan, yang bersifat khusus
tentang seseorang individu atau sekelompok manusia. Perkataan ”etos”
terambil pula perkataan ”etika” dan ”etis” yang merujuk kepada makna akhlak
atau bersifat akhlaqi yaitu kualitas esensial seseorang atau suatu kelompok
termasuk suatu bangsa.8
Dalam pengertian lain Akhlak atau etos dalam terminologi Prof. Dr.
Ahmad Amin, kesimpulannya etos adalah sikap yang tetap dan mendasar yang
melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dalam pola hubungan antara
manusia dengan dirinya dan diluar dirinya. Permasalahan lain dalam
peningkatan produktivitas adalah tentang bagaimana cara menerapkan budaya
kerja Islam. Budaya kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan
hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong
yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi
perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai
6 Kh toto tasmara, membudayakan etos kerja Islami, Jakarta: gema insani press, 2002 h. l5. 7 Henk ten Napel, Kamus Teologi Inggris-Indonesia, Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 1994,
h. 129. 8 Nurcholis Majid, Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta : Yayasan Paramadina, 2000, hlm.
410
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kerja.9 Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku
SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk
menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Dalam sebuah jurnal tentang budaya kerja menurut perspektif Islam
menyimpulkan bahwa ruang lingkup ibadah di dalam Islam sangat luas sekali,
tidak hanya merangkum kegiatan kehidupan manusia dengan Tuhan tetapi
dalam bermu’amalah juga. Setiap aktivitas yang dilakukan baik yang
berkaitan dengan individu maupun dengan masyarakat adalah ibadah menurut
Islam selagi memenuhi syarat-syarat tertentu, syarat-syarat tersebut adalah
seperti berikut:10
1. Amalan yang dikerjakan itu hendaklah diakui Islam, bersesuaian dengan
hukum-hukum Islam dan tidak bertentangan. Adapun amalan-amalan yang
dilarang oleh Islam ada hubungan dengan yang haram dan maksiat, maka
tidaklah sekali-kali dianggap sebagai ibadah.
2. Amalan tersebut dilakukan dengan niat yang baik bagi tujuan untuk
memelihara kehormatan diri, menyenangkan keluarga, memberi manfaat
kepada umat seluruhnya dan memakmurkan bumi sebagaimana yang
dianjurkan oleh Allah.
3. Amalan tersebut mestilah dibuat dengan sebaik-baiknya demi menepati
apa yang ditetapkan oleh Rasulullah SAW, yaitu Allah SWT amat
menyukai seseorang yang membuat sesuatu pekerjaan dengan bersungguh-
sungguh dan dalam keadaan yang baik.
9 Triguna, budaya kerja, Jakarta: gunung agung, 1995, h. 3. 10 Ahlami, Budaya Kerja Menurut Perspektif Islam diambil dari:
http://haslizaali.blogspot.com/2009/12/budaya-kerja-menurut-perspektif-Islam.html.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4. Ketika membuat amalan tersebut hendaklah sesuai menurut hukum-hukum
Islam dan ketentuan batasnya, seperti tidak mezalimi orang lain, tidak
khianat, tidak menipu dan tidak menindas atau merampas hak orang lain.
5. Tidak meninggalkan ibadah-ibadah khusus seperti sholat, zakat dan
sebagainya.
Namun di Indonesia bekerja masih dianggap sebagai sesuatu yang
rutin. Bahkan pada sebagian karyawan, bisa jadi bekerja dianggap sebagai
beban dan paksaan terutama bagi orang yang malas. Pemahaman karyawan
tentang budaya kerja produktif masih lemah. Budaya kerja produktif sama
halnya dengan budaya kerja yang Islami, karena sesungguhnya budaya kerja
Islam adalah budaya kerja yang mengutamakan produktivitas dengan
memakai nilai-nilai syari’at Islam. Hal ini pulalah juga agaknya yang kurang
mendukung terciptanya budaya kerja produktif.11
Dari pemikiran ini didapatkan bagaimana meningkatkan produktivitas
kerja dengan menerapkan budaya kerja Islam. Produktivitas kerja karyawan
yang tinggi adalah idaman setiap manager, tetapi bukan hal yang mudah untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Menuntut terus menerus
karyawan tanpa melihat kondisi mereka bukanlah hal bijaksana, malah dapat
membuat karyawan patah semangat atau kondisi fisiknya menurun.
Pada penelitian ini saya menerapkan pada lembaga-lembaga keuangan
syari’ah yang ada di wilayah kabupaten Pati, yang umumnya masih berbentuk
koperasi yang memakai sistem syari’ah. Pada data yang saya peroleh dari
11 M. Darwan Rahardjo, Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, Yogyakarta: LSAF, 1999,
h. 251
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Pati, menunjukkan bahwa terdapat dua
puluh satu (21) lembaga keuangan syari’ah yang berbentuk KJKS ataupun
UJKS, dan ada beberapa diantaranya yang mengalami peningkatan yang
signifikan pada tingkat SHU dan tingkat asset yang dapat dilihat pada tabel
perkembangan KJKS/UJKS dilampiran. Dapat diketahui pada ratio
rentabilitas pada tahun 2008 sebesar 29,13% pada tahun 2009 19, 47%.12
Data ini menunjukkan identifikasi bahwa adanya masalah yang
mengakibatkan produktivitas kerja mengalami menurun dan peningkatan pada
masing-masing KJKS/UJKS. Data diperoleh dari (data perkembangan
KJKS/UJKS koperasi Kab. Pati.
Dari uraian permasalahan diatas, penulis mencoba suatu penelitian
tentang pengaruh pemberian etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap
produktivitas kerja yang berjudul “PENGARUH ETOS KERJA DAN
BUDAYA KERJA ISLAM TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN”. Studi penelitian ini pada KJKS/UJKS wilayah kabupaten
Pati.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Etos kerja dan budaya kerja yang Islami memegang peranan yang
sangat penting dalam usaha pencapaian produktivitas kerja pada lembaga
12 LPJ KJKS AL-FATH, 2009 dan data perkembangan KJKS/UJKS kab. Pati, 2009
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
keuangan syari’ah, bahkan sangat dianjurkan oleh agama Islam dalam
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Berdasarkan uraian yang
dikemukakan diatas maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah;
1. Seberapa besar pengaruh etos kerja dan budaya kerja Islam secara
simultan terhadap peningkatan produktivitas kerja.
2. Seberapa besar pengaruh etos kerja dan budaya kerja Islam secara
parsial terhadap peningkatan produktivitas kerja.
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah pemberian
etos kerja dan budaya kerja Islam berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, sumber
masukan untuk mengembangkan konsep tentang hal-hal yang mempengaruhi
produktivitas kerja yang sangat penting dalam pencapaian output dalam
sebuah organisasi atau tujuan perusahaan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika pembahasan dalam penyusunan skripsi ini akan dibagi
menjadi lima bab, yaitu:
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Bab I : Berisi pendahuluan untuk mengantarkan permasalahan skripsi secara
keseluruhan. Pendahuluan pada bab pertama ini didasarkan pada
bahasan masih secara umum. Bab ini nantinya terdiri dari yaitu:
1. Latar belakang masalah.
2. Rumusan masalah.
3. Tujuan dan manfaat penelitian, dan
4. Sistematika penulisan.
Bab II : Akan dipaparkan mengenai
1. KJKS/ UJKS.
2. Kerangka teori.
3. Penelitian terdahulu.
4. Kerangka berpikir, dan
5. Hipotesis.
Bab III: Karena penelitian ini berupa penelitian lapangan, maka akan penulis
paparkan mengenai metode penelitian yaitu:
1. Sumber dan jenis data.
2. Populasi dan sampel.
3. Metode pengumpulan data.
4. Variabel penelitian dan pengukuran data, dan
5. Metode analisis data.
Bab IV :Setelah pembahasan yang mendalam pada landasan teori dan
perolehan data yang dicari, kemudian penyusun memaparkan yaitu:
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Secara analisis data kuantitatif, sejalan dengan pokok
permasalahan yang telah penyusun jelaskan sebelumnya.
2. Pembahasannya dari analisis data kuantitatif, sejalan dengan pokok
permasalahan yang telah penyusun jelaskan sebelumnya.
Bab V : Pada bab V ini berisikan yaitu:
1. Kesimpulan.
2. Saran-saran, dan
3. Penutup.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxvi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) / Unit Jasa Keuangan Syari’ah
(UJKS)
2.1.1 Pengertian KJKS/UJKS
Koperasi jasa keuangan syari’ah (KJKS) adalah koperasi yang
kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan
simpanan sesuai dengan pola bagi hasil (syari’ah). Sedangkan unit jasa
keuangan syariah (UJKS) adalah unit Koperasi yang bergerak di bidang
Pembiayaan, Investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah)
sebagai bagian dari kegiatan koperasi yang bersangkutan.13.
Praktek usaha koperasi yang dikelola secara syariah telah
tumbuh dan berkembang di masyarakat serta mengambil bagian penting
dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Di masyarakat telah
bermunculan BMT yang bernaung dalam kehidupan payung hukum
koperasi. Hal inilah yang mendorong Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah untuk menerbitkan Surat Keputusan Nomor
91/Kep/MKUKM/IX/2004 Berdasarkan ketentuan yang disebut
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) yang kegiatan usahanya
bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi
hasil (syariah). Dengan demikian semua BMT yang ada di Indonesia
13 http://www.baitulmaal.net/downlot.php?file=files/Tata_Cara_Pendirian_KJKS.pdf
11
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxvii
dapat digolongkan dalam KJKS, yang mempunyai payung hukum dan
legal kegiatan operasionalnya asal saja memenuhi ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.14
Pengertian BMT adalah balai usaha mandiri terpadu yang
isinya berintikan konsep baitul mal wat tamwil, BMT sesuai namanya
terdiri dari dua fungsi utama, baitul maal (bait = rumah maal= harta)
dimaksudkan sebagai lembaga amil, zakat (LAZ) yaitu menerima titipan
dana zakat, infaq dan shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya
sesuai dengan peraturan dan amanahnya, baitut tamwil (bait = rumah,
at-tamwil = pengembangan harta) melakukan kegiatan pengembangan
usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas
ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain mendorong
kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.15
Dalam definisi operasionalnya KJKS adalah lembaga usaha
ekonomi rakyat kecil yang beranggotakan orang atau badan hukum
berdasarkan prinsip syari’ah dan prinsip koperasi. Dalam melaksanakan
kegiatannya KJKS mempunyai asas dan landasan, visi, misi, fungsi dan
prinsip-prinsip serta ciri khas yang dimiliki oleh KJKS sebagai lembaga
keuangan syari’ah non bank yang mempunyai legalitas dan berbadan
hukum.
Sebagai suatu badan usaha, koperasi harus mempunyai kegiatan
usaha yang jelas baik bidang produksi, konsumsi, simpan pinjam dan
14 http://edisi03.blogspot.com/2008/08/kjks-dan-ujks.html Diposkan oleh KPRI KIPAS di
07.33 15 Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah,
Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h. 60.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxviii
jasa lainnya. Koperasi mempunyai anggota minimal 20 orang yang
memenuhi syarat dan susunan kepengurusan sebagaimana diatur dalam
AD/ART koperasi, dengan berasaskan kekeluargaan dalam
melaksanakan kegiatannya koperasi senantiasa menjujung tinggi asas
kekeluargaan dan kebersamaan (dari anggota, oleh anggota, untuk
anggota) dalam semua kegiatan usahanya. Rapat anggota merupakan
keputusan tertinggi yang dinamakan (RAT) rapat anggota tahunan yang
merupakan ajang pertemuan semua anggota dan pengurus untuk
membuat rumusan berdasarkan laporan dan data yang telah
dipertanggungjawabkan, mengevaluasi, serta kebijaksaan di masa
datang dalam peningkatan pelayanan dan kesejahteraan para anggota.16
2.1.2 Visi, Misi Dan Tujuan KJKS / UJKS
Dalam rangka mendorong pertumbuhan KJKS dan UJKS,
koperasi sebagai lembaga keuangan yang profesional, mandiri dan
melayani anggota berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, maka KJKS dan
UJKS harus memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas dan tertulis.
2.1.2.1 Visi
Visi adalah cita-cita yang dirumuskan untuk membangun
semangat organisasi KJKS dan Koperasi yang memiliki unit
usaha jasa keuangan syariah untuk mencapai keunggulan di
masa yang akan datang.
16 Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah,
Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h. 62.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxix
Sedangkan KJKS dan Koperasi yang memiliki unit usaha
jasa keuangan syariah (UJKS) dapat mengembangkan visi
berdasarkan pengalaman yang telah ada, menampung berbagai
masukan yang bermanfaat bagi pihak manajemen KJKS dan
UJKS Koperasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Visi unit jasa keuangan syariah pada koperasi diturunkan dari
visi koperasinya.17 Pada KJKS FASTABIQ visi yang dipakai
adalah ” Menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang Unggul
dan Terpercaya” 18 Sedangkan pada KJKS BUS (Bina Ummat
Sejahtera) mempunyai visi ” Menjadi Lembaga Keuangan Mikro
Syariah Terdepan Dalam Pendampingan Usaha Kecil Yang
Mandiri”19
2.1.2.2. Misi
Misi lebih ditekankan kepada apa yang harus diemban
atau dipegang sebagai pedoman strategis dan operasional yang
perlu dilakukan oleh pihak manajemen KJKS dan UJKS
Koperasi untuk mencapai visinya. Misi pada UJKS Koperasi
merupakan turunan dari misi koperasinya. Pada KJKS AL-
FATH misi yang dipakai adalah” Menerapkan prinsip-prinsip
syari'at dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan pengusaha
kecil dan menengah, dan membina kepedulian aghniyaa (orang
17 Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah,
Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h. 55 18 http://fastabiqPati.wordpress.com/2010/11/14/bmt-fastabiq-melawan-rentenir-pasar/ 19 http://aenulloh.blogspot.com/2010/02/bmt-bina-ummat-sejahtera
html?zx=13a5810be7be22c9
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxx
mampu) kepada dhuafaa (kurang mampu) secara terpola dan
berkesinambungan”.20
2.1.2.3. Tujuan
Tujuan KJKS adalah sebagai lembaga perekonomian
ummat, baitul maal wat tamwil memiliki beberapa tujuan, antara
lain:21
Pada KJKS AL-FATH mempunyai tujuan
”Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta
mempunyai posisi tawar (daya saing) anggota dan mitra binaan
juga masyarakat pada umumnya melalui kegiatan pendukung
lainnya.”
2.1.3 Produk-Produk KJKS / UJKS
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, yakni melayani
masyarakat, kegiatan pokok KJKS meliputi dua kegiatan, yaitu
simpanan mudharabah dan pembiayaan.22
1. Simpanan mudharabah
Simpanan mudharabah adalah simpanan yang dilakukan oleh
pemilik dana/anggota (shahibul maal), yang selanjutnya akan
mendapatkan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan di muka
berdasarkan prosentase pendapatan (nisbah); seperti 25-30% dari
pendapatan per Rp1.000.000 pada setiap bulannya dan dapat
20 http://www.bmtalfath.com/index.php?peji=profil 21 Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah,
Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h. 63. 22 opcit. h, 64.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxxi
disimpan atau diambil setiap saat jam kerja..23 Adapun jenis-jenis
simpanan yang dipakai pada KJKS Fastabiq adalah:24
1. Sirela (simpanan suka rela)25: Simpanan dalam bentuk investasi
ini sangat menguntungkan bagi nasabah. Karena BMT Fastabiq
akan menghitung simpanan yang anda investasikan dengan
menggunakan saldo rata-rata harian. Penyetor dan pengambilan
investasi sirela dapat dilakukan dengan mudah dam cepat pada
jam kerj di seluruh kantor cabang BMT Fastabiq.
2. Simapan (Simpanan Masa Depan): Nasabah memiliki
keinginan untuk mencapai hidup yang lebih baik dengan
rencana matang yang telah disusun. Untuk itulah diciptakan
SIMAPAN (Simpanan Masa Depan) untuk membantu
merealisasikan rencana besar melalui investasi yang
berpedoman pada prinsip syari’ah dengan hasil yang
menguntungkan.
3. Suqur (Simpanan untuk Qurban): ”Kamu sekali-kali tidak akan
sampai kepada kebajikan sebelum kamu menafkahkan sebagian
harta yang kamu cintai...” (QS. Ali Imron: 92) .
23 Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah,
Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h. 66. 24 Brosur KJKS FASTABIQ 25 Brosur KJKS FASTABIQ dan KJKS BINA UMMAT SEJAHTERA.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxxii
4. Sisuka (Simpanan Suka Rela Berjangka)26: Kemudahan dalam
bertransaksi merupakan prinsip kami dalam melayani
kebutuhan masyarakat. Investasi simpanan sukarela berjangka
memberi kemudahan ber-investasi, karena memberikan bagi
hasil yang menarik bagi anda. Dana yang penuh amanah
dengan menggunakan profesionalisme kerja, agar mendpatkan
berkah.
5. Simpelpres (Simpanan Pelajar Prestasi): Menuntut ilmu
kewajiban kita semua. Namun dalam menuntut ilmu perlu ada
perencanaan agar anda tidak kesulitan ditengah perjalanan.
Simpelpres dapat membantu untuk merencanakan pendidikan
dengan program investasi simpanan pelajar prestasi.
6. Simabrur (Simpanan Haji Mabrur): ”Mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi siapa saja yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” (QS. Ali Imron
97). Ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang
mampu, karena haji adalah penyempurnaan keislaman seorang
muslim. Melalui program simabrur ini berusaha membantu
anda merencanakan niat suci anda menunaikan ibadah haji ke
Baitullah.
2. Pembiayan
26 Brosur KJKS FASTABIQ dan KJKS BINA UMMAT SEJAHTERA.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxxiii
Pembiayaan adalah kegiatan KJKS dalam hal menyalurkan
dana kepada ummat melalui pinjaman untuk keperluan
menjalankan usaha yang ditekuni oleh nasabah/anggota sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku serta kesepakatan
bersama.27 Produk pembiayaan terbagi dalam beberapa macam,
yaitu;28
1. Mudharabah, suatu perjanjian antara pemilik dana (shahibul
maal) dengan pengelola dana anggota (mudharib) yang
keuntungannya dibagi menurut rasio/nisbah yang telah
disepakati bersama dimuka. Bila terjadi kerugian, maka
shahibul maal menanggung kerugian dana, sedangkan
mudharib menanggung kerugian pelayanan material dan
kehilangan imbalan kerja.
2. Musyarakah, perjanjian kerja sama antara anggota dengan
KJKS dimana modal dari kedua belah pihak digabungkan
untuk usaha tertentu yang akan dijalankan oleh anggota.
Keuntungan dan kerugian ditanggung bersama sesuai
kesepakatan dimuka dan bersifat adil antara kedua belah pihak.
3. Bai bitsman ajil, proses jual beli dimana KJKS menalangi
terlebih dahulu kepada anggota dalam pembelian suatu barang
tertentu yang dibutuhkan. Kemudian anggota akan membayar
27 Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, lembaga keuangan syari’ah,
Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, h 66. 28 Brosur KJKS BMT FASTABIQ
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxxiv
harga dasar dan keuntungan yang disepakati bersama kepada
KJKS secara angsur
4. Murabahah, murabahah hampir sama dengan bai bitsman ajil,
bedanya adalah dalam hal pembayaran. Akad murabahah
dilakukan oleh anggota sebelum jatuh tempo pada waktu yang
telah disepakati.
5. Qardhul hasan, pembiayaan kebajikan berasal dari baitul maal
dimana anggota yang menerimanya hanya membayar pokoknya
dan dianjurkan untuk memberikan zakat infaq dan shadaqah
(ZIS).
6. Ijaroh, akad pembiayaan yang merupakan talangan dana untuk
pengadaan barang tertentu ditambah dengan keuntungan mark
up yang disepakati dengan sistem sewa tanpa diakhiri dengan
kepemilikan.
2.2 Kerangka Teori
2.2.1 Etos Kerja Islam
Pengertian etos kerja Islam Etos berasal dari bahasa Yunani
(etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta
keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxxv
juga oleh kelompok bahkan masyarakat.29 Dalam pengertian lain, etos
dapat diartikan sebagai berkehendak atau berkemauan yang disertai
semangat yang tinggi dalam rangka mencapai cita-cita yang positif.
Hadist tentang etos kerja Islam adalah Hadist riwayat dari As-
Suyuthi:
”Kerjakanlah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan kerjakanlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati (esok hari)besok” ( As-Suyuthi).
Menurut K.H. Toto Tasmara etos kerja adalah totalitas
kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang,
meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya
untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high Performance).
Dengan demikian etos kerja Islam adalah akhlak dalam bekerja
sesuai dengan nilai-nilai Islam sehingga dalam melaksanakannya tidak
perlu lagi dipikir-pikir karena jiwanya sudah meyakini sebagai sesuatu
yang baik dan benar. Dari perkataan ”etos” terambil pula perkataan
”etika” dan ”etis” yang merujuk kepada makna akhlak atau bersifat
akhlaqi yaitu kualitas esensial seseorang atau suatu kelompok termasuk
suatu bangsa.30
Jadi etika adalah seperangkat nilai tentang baik, benar, buruk,
dan salah yang berdasarkan prinsip-prinsip moralitas, khususnya dalam
29 Kh toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, Jakarta: gema insani press, 2002,
h. 15. 30 Nurcholis Majid, Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta : Yayasan Paramadina, 2000,
h. 410.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxxvi
perilaku dan tindakan. Sehingga etika salah satu faktor penting bagi
terciptanya kondisi kehidupan manusia yang lebih baik.31
Kerja adalah segala aktivitas yang dilakukan karena ada
dorongan untuk mewujudkan sesuatu sehingga tumbuh rasa tanggung
jawab yang benar untuk menghasilkan karya atau produk yang
berkualitas dan dilakukan dengan kesengajaan dan direncanakan.32
K.H. Ali Yafie menyatakan hal mengenai etos kerja dalam
Islam ketika menjadi pembicara pada seminar sehari Islam dan
Kewirausahaan: Tantangan dan Peluang dalam Memasuki Era
Perdagangan Bebas, di Jakarta. Kata “amal” selama ini masih sering
didefinisikan sebagai perbuatan yang sifatnya ritual atau yang
mengandung makna sakral. Akibatnya, pekerjaan sehari hari seperti
berdagang, bertani, bertukang, bekerja, sebagai karyawan di kantor atau
pabrik tidak terjangkau oleh kata amal. Dan akibatnya yang lebih buruk,
semua pekerjaan tadi kurang diminati oleh umat Islam.33
Etos kerja seorang muslim, dibentuk oleh iman yang menjadi
pandangan hidupnya, yang memberinya norma-norma dasar untuk
membangun dan membina mu’amalahnya. Seorang muslim dituntut
oleh imannya untuk menjadi orang yang bertakwa dan bermoral
amanah, berilmu, cakap, cerdas, cermat, hemat, rajin, tekun, dan
bertekad bekerja sebaik mungkin untuk menghasilkan yang terbaik.
31 Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang : Rasail, 2007, h. 63-64. 32 Toto Tasmara , Etos Kerja Pribadi Muslim, Jakarta : PT Dana Bhakti Wakaf, 1995, h.
15-17. 33 Prof. Dr. H. Buchari Alma dan Donni juni priansa, S.Pd. manajemen bisnis syari’ah,
Bandung: Alfabeta, 2009, h. 175
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxxvii
Dengan sikap dan sifat yang disebutkan Kyai Ali Yafie, para pengusaha
muslim seharusnya lebih unggul. Karena itu, bila mereka lantas gagal,
yang salah tentu bukan Islamnya, tapi oknumya.34
Dalam buku manajemen syari’ah dalam praktik karangan DR.
KH. Didin hafidhuddin, M.Sc. dan Hendri tanjung,S.Si., M.M. Etos
dapat diartikan sebagai berkehendak atau berkemauan yang disertai
semangat yang tinggi dalam rangka mencapai cita-cita yang positif. ada
beberapa ciri etos kerja Islam, antara lain adalah sebagai berikut.35
1. Al-Shalah atau baik dan manfaat.
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(an-Nahl:97)36
2. Al-Itqan atau kemantapan dan perfectnees
یتقنھ
“Sesungguhnya Allah sangat mencintai jika seseorang melakukan suatu pekerjaan yang dilakukannya dengan itqan/sempurna (professional).” (HR Thabrani)
3. Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik dan lebih baik lagi.
Kualitas ihsan mempunyai dua makna dan dua pesan.
34 Ibid: h. 176. 35 DR. KH. Didin hafidhuddin, M.Sc. dan Hendri tanjung,S.Si., M.M, manajemen
syari’ah dalam praktik, Jakarta: gema insani press, cet ke I ,2003, H.40-41 36 Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya,
Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 h 417
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxxviii
a. Melakukan yang terbaik dari yang dapat dilakukan. Dengan
makna ini sama dengan pengertian itqan. Pesan yang
dikandungnya antara lain agar setiap muslim memiliki
komitmen terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik dalam
segala hal yang ia kerjakan, apalagi untuk kepentingan umat.
b. Mempunyai makna lebih baik dari prestasi atau kualitas
pekerjaan sebelumnya. Makna ini memberikan pesan
peningkatan yang terus menerus, seiring dengan bertambahnya
pengetahuann, pengalaman, waktu, dan sumber daya lainnya.
Hal ini juga termasuk peningkatan kualitas dan kuantitas
dakwah.
4. Al-Mujahadah atau kerja keras yang optimal.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (al-Ankabuut:69)37
5. Tanafus dan ta’awun atau berkompetisi dan tolong menolong.
37 Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya,
Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 h. 638.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxxix
“…. Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya.” (Al-Maa’idah: 2)38
6. Mencermati nilai waktu.
Mencermati nilai waktu yaitu dengan menggunakan waktu
sebaik-baiknya dalam bekerja. Seperti dalam hadis berikut ini:
“Siapkan lima sebelum (datangnya) lima. Masa hidupmu sebelum datang waktu matimu, masa sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, dan masa kayamu sebelum datang masa miskinmu.” ( HR Baihaqi dari Ibnu Abbas ).
2.2.2 Budaya Kerja Islam
Berbagai tafsiran boleh diberikan terhadap budaya kerja.
Budaya didefinisikan sebagai budi dan daya. Budi itu mesti lah
mempunyai akal, berhati dan berbenda. Daya bermaksud daya fikir,
daya kerja, daya cipta dan daya tahan. Budaya dikatakan sebagai nyawa
kepada sebuah masyarakat yaitu cara hidupnya, ia mempunyai standard
atau norma-norma ahli masyarakat untuk berfikir, merasa, berkelakuan
dan bekerja untuk mencapai sesuatu tujuan supaya masyarakat dapat
hidup dengan baik, makmur dan sejahtera. Oleh sebab itu, sangatlah
penting untuk mencari dan mewujudkan sikap supaya setiap orang
38 ibid h. 157.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xl
mempunyai tenaga penggerak, mempunyai ahli yang bertambah maju
dan mampu bersaing dalam dunia modern.
Budaya adalah segala nilai, pemikiran, serta simbol yang
mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, serta kebiasaan seseorang
dan masyarakat.39 Contohnya adalah budaya tepat waktu. Rasulullah
SAW menjelaskan bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga
yang tidak boleh diabaikan. Rasulullah SAW memberikan contoh
bagaimana beliau menyikapi ketepatan waktu, kemudian diikuti oleh
para sahabat beliau. Akhirnya, sahabat menyadari dan terbiasa untuk
menghargai waktu.40
Pengertian budaya pada umumnya, mengandung gejala sosial
atau gejala kelompok yang mencolok. Dalam setiap kelompok yang
melakukan bekerja sama (team work) secara terorganisasi, maka akan
muncul kepermukaan keinginan kelompok untuk mendapatkan
pelayanan dari perusahaannya terhadap berbagai kebutuhan dan
aspirasi kelompok.41
Budaya Kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh
pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan
kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok
masyarakat atau organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi
39 Ujang Sumarwan , Perilaku konsumen . Teori dan penerapannya dalam Pemasaran,
Jakarta: ghalia Indonesia, 2003, h. 170. 40 DR. KH. Didin hafidhuddin, M.Sc. dan Hendri tanjung,S.Si., M.M, manajemen
syari’ah dalam praktik, Jakarta: gema insani press, cet ke I ,2003, H. 59. 41 Prof. Dr. Yamil C.A. Achir, Pengaruh Nilai-Nilai Agama Terhadap Budaya Kerja
Dlam Budaya Perusahaan, bandung 06 januari 1998, makalah disampaikan dalam acara round-table discussiontentang pengembangan budaya kerja dalam prespektif Islam, oleh PT Telkom.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xli
perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang terwujud
sebagai “kerja” atau “bekerja”.42 Melaksanakan budaya kerja
mempunyai arti yang sangat dalam, karena akan merubah sikap dan
perilaku sumber daya manusia untuk mencapai produktivitas kerja yang
lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa depan.43
Budaya kerja Islam haruslah bermotivasikan, dinamisme dan
memupuk sifat dinamik untuk memimpin. Pekerja akan menyadari
potensi dan kekuatan yang dikaruniakan Allah kepadanya seperti daya
cipta, akal, pemikiran asli, bakat yang tersendiri, kemampuan
menggunakan alat-alat tertentu dan sebagainya. Itulah yang dinamakan
budaya bekerja dalam perspektif Islam. Kerja pada hakekatnya adalah
manifestasi amal kebajikan. Sebagai sebuah amal, maka niat dalam
menjalankannya akan menentukan penilaian. Dalam sebuah hadits, Nabi
Muhammad bersabda, “Sesungguhnya nilai amal itu ditentukan oleh
niatnya”.
Budaya kerja bagi umat Islam dalam masa globalisasi saat ini,
banyak perusahaan yang mengadopsi budaya-budaya asing karena
diyakini begitu maju dan berkembang. Budaya asing tidak selamanya
negatif ataupun positif, budaya asing boleh diadopsi dengan catatan
memang sesuai dengan Islam. Budaya penghargaan atas waktu dan
42 Triguno, budaya kerja, Jakarta: gunung agung, 1995, h. 3. 43 Daryatmi, “pengaruh motivasi, pengawasan dan budaya kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan perusahan daerah bank perkreditan rakyatbadan kredit desa kabupaten karanganyar” jurnal skripsi, h. 11.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xlii
ketepatan dalam memenuhi janji, selalu dianggap sebagai budaya asing,
padahal hal itu adalah bagian dari ajaran Islam.44
Contoh budaya kerja yang diterapkan di institusi syari’ah
adalah “SIFAT” yang merupakan singkatan dari Shiddiq, Istiqomah,
Fathanah, Amanah, dan Tabliq. Hal inilah yang diterapkan di Bank
Syari’ah Mandiri.45
1. Shiddiq berarti memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan,
keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada
kontradiksi dan pertentangan yang disengaja antara ucapan dan
perbuatan. Oleh karena itu, Allah memerintahkan orang-orang yang
beriman untuk senantiasa memiliki sifat shiddiq dan menciptakan
lingkungan yang shiddiq. Firman Allah at-Taubah: 119.
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (At-Taubah : 119)46
2. Istiqomah, artinya konsisten dalam iman dan nilai-nilai yang baik
meskipun menghadapi berbagai godaan dan tantangan. Istiqomah
dalam kebaikan ditampilkan dengan keteguhan, kesabaran, serta
keuletan, sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Istiqomah
merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukan secara terus –
44 DR. KH. Didin Hafidhuuddin, M.Sc. dan Hendri Tanjung,S.Si., M.M, manajemen
syari’ah dalam praktik, Jakarta: gema insani press, cet ke I ,2003, H. 64 – 65. 45 K.H. Didin Hafidhuddin, Islam Aplikatif, Jakarta: Gema insane press, 2003, h. 36. 46 Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya,
Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 h. 301.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xliii
menerus. Misalnya, interaksi yang kuat dengan Allah dalam bentuk
shalat, zikir, membaca Al-Qur’an, dan lain-lain. Semua proses itu
akan menumbuhkembangkan suatu sistem yang memungkinkan
kebaikan, kejujuran, dan keterbukaan teraplikasi dengan baik.
3. Fathanah berarti mengerti, memahami, dan menghayati secara
mendalam segala hal yang menjadi tugas dan kewajiban. Sifat ini
akan menumbuhkan kreativitas dan kemampuan untuk melakukan
berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Kreatif dan inovatif
hanya mungkin dimiliki ketika seorang selalu berusaha untuk
menambah berbagai ilmu pengetahuan, peraturan, dan informasi,
baik yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun perusahaan
secara umum. Surat Yusuf:55.
Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan". (Yusuf : 55)47
4. Amanah, berarti memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan
setiap tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam
keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan (berbuat
yang terbaik) dalam segala hal. Sifat amanah harus dimiliki oleh
setiap mukmin, apalagi yang memiliki pekerjaan yang
berhubungan dengan pelayanan bagi masyarakat. An-Nissa’: 58.
47 Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya,
Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 h. 357.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xliv
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. An-Nisa’ : 58)48
5. Tabliq, berarti mengajak sekaligus memberikan contoh kepada
pihak lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam
dalam kehidupan kita sehari-hari. Tabliq yang disampaikan dengan
hikmah, sabar, argumentatif, dan persuasif akan menumbuhkan
hubungan kemanusiaan yang semakin solid dan kuat.
Di samping “SIFAT” yang dibahas diatas, corporate culture
dari institusi syari’ah juga harus mencerminkan nilai-nilai Islam,
misalnya dalam cara melayani nasabah, cara berpakaian, membiasakan
shalat berjama’ah, do’a diawal dan diakhir bekerja, dan sebagainya.
2.2.3 Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja berasal dari kata produktif artinya segala
kegiatan yang menimbulkan kegunaan (utility). Jika seseorang bekerja,
ada hasilnya, maka dikatakan ia produktif. Tapi kalau ia menganggur, ia
disebut tidak produktif, tidak menambah nilai guna bagi masyarakat.
48 ibid h. 128.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xlv
Para penganggur merupakan beban bagi masyarakat. Biasanya orang-
orang kreatif, ada-ada saja yang akan dikerjakannya, makin lama ia
makin produktif.49
Produktivitas kerja merupakan tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi
keinginan konsumen. Produktivitas dimulai dari kebutuhan pelanggan
dan berakhir pada persepsi pelanggan.
Hal ini dapat diimplementasikan interaksi antara karyawan
(pekerja) dan pelanggan yang mencakup:50
a. Ketepatan waktu, berkaitan dengan kecepatan memberikan
tanggapan terhadap keperluan-keperluan pelanggan.
b. Penampilan karyawan, berkaitan dengan kebersihan dan kecocokan
dalam berpakaian.
c. Kesopanan dan tanggapan terhadap keluhan, berkaitan dengan
bantuan yang diberikan dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang diajukan pelanggan.51
Menurut Manuaba peningkatan produktivitas dapat dicapai
dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam
memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan
meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan
49 Prof. Dr. H. Buchari Alma, dan Donni Juni Priansa, S.Pd, manajemen bisnis syari’ah,
Bamdung: Alfabeta, 2009, h. 171. 50 Gaspersz vincent, total quality management,Jakarta: PT. gramedia pustaka, 2003, h.
130. 51 Edhi prasetyo, pengaruh kepuasan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan, riyadi palace hotel di Surakarta, jurnal skripsi, h. 2.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xlvi
kata lain bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat
efisiensi dan efektivitas kerja secara total.
produktivitas diartikan sebagai hasil pengukuran suatu kinerja
dengan memperhitungkan sumber daya yang digunakan, termasuk
sumber daya manusia.52 Produktivitas dapat diukur pada tingkat
individual, kelompok maupun organisasi. Produktivitas juga
mencerminkan keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai efektivitas
dan efisiensi kinerja dalam kaitannya dengan penggunaan sumber daya.
Orang sebagai sumber daya manusia di tempat kerja termasuk sumber
daya yang sangat penting dan perlu diperhitungkan.53
Produktivitas mencakup sikap mental patriotik yang
memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan
diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan
hari esok lebih baik dari hari ini. Sikap seperti ini akan mendorong
munculnya suatu kerja yang efektif dan produktif, yang sangat
diperlukan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja.54
Sama halnya menurut Simanjuntak, produktivitas mengandung
pengertian filosofis, definisi kerja, dan teknis operasional. Secara
filosofis, produktivitas mengandung pengertian pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
52 John R Schermenharn, manajemen, Yogyakarta: penerbit andi, 2003, h. 7. 53 Daryatmi, “pengaruh motivasi, pengawasan dan budaya kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan perusahan daerah bank perkreditan rakyatbadan kredit desa kabupaten karanganyar” jurnal skripsi, h. 12..
54 Muchdarsyah sinungan, produktivitas, Jakarta: bumi aksara, 2003, h.1.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xlvii
kehidupan. Keadaan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan mutu
kehidupan lebih baik dari hari ini.55
Sedangkan menurut Yader (1975) dimensi variabel terikat atau
dependen yaitu produktivitas kerja dalam pengukurannya meliputi
kriteria sebagai berikut:56
1. Kualitas kerja (quality of work) yaitu kualitas kerja yang dicapai
berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
2. Kuantitas kerja (quantity of work) yaitu jumlah kerja yang
dilakukan dalam suatu periode waktu yang telah ditentukan.
3. Pengetahuan tentang pekerjaan (knowledge of job) yaitu luasnya
pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilan.
4. Kreatifitas (creativeness) yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan
dalam tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan yang
timbul.
5. Kerja sama (cooperation) yaitu kasadaran untuk kerja sama dengan
yang lain ( sesama anggota organisasi).
6. Ketergantungan (depend ability) yaitu kesadaran dan dapat
dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan,
7. Inisiatif (initeative) yaitu tindakan dalam menyelesaikan pekerjaan.
8. Personal kualitas yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramahan, dan integritas pribadi.
55 Pajar, ”analisis faktor-faktoryang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan bagian
keperawatan pada rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta” , jurnaL skripsi fakultas ekonomi UMS, 2008, H. 37.
56 Dr. B. Siswanto Sastrohadiwiryo, manajemen tenaga kerja Indonesia pendekatan administrasi dan operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara, cet. Ke II, 2002, h. 236.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xlviii
Pada dasarnya setiap perusahaan selalu berupaya untuk
meningkatkan produktivitasnya. Tujuan dari peningkatan produktivitas
ini adalah untuk meningkatkan efisiensi material, meminimalkan biaya
per unit produk dan memaksimalkan output per jam kerja. Peningkatan
produkktivitas tenaga kerja merupakan hal yang penting, mengingat
manusialah yang mengelola modal, sumber alam dan teknologi,
sehingga dapat memperoleh keuntungan darinya.57
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja
suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh produktivitas kerja
karyawannya. Sedangkan produktivitas kerja karyawan sangat
dipengaruhi oleh faktor etos kerja, budaya kerja juga faktor-faktor lain
seperti kepemimpinan, tingkat pendidikan, motivasi, dan sebagainya.
2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian Daryatmi dalam penelitian yang berjudul “pengaruh
motivasi, pengawasan dan budaya kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan perusahan daerah bank perkreditan rakyatbadan kredit desa
kabupaten karanganyar” menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
antara variabel-variabel yang diteliti, dengan menggunakan analisis
berganda, yaitu uji validitas yang mendasarkan pada korelasi antara
masing-masing item dengan total item, dan juga uji reliabilitas yaitu
masing-masing skor butir dikorelasikan dengan skor totalnya.
57 Bambang Tri Cahyono, manajemen sumber daya manusia, Jakarta: badan penerbit
ipwi, 1996, h. 282.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xlix
Maya puji febriana dalam penelitian skripsinya yang berjudul
”Pengaruh Etos Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan Bank
Perkreditan Rakyat Syari’ah Artha Mas Abadi kabupaten Pati”
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel
yang diteliti. Pengujian dengan menggunakan analisis factor, analisis
regresi sederhana dengan uji F dan koefisien determinasi.
Dalam penelitian tugas akhir D3 perbankan syari’ah oleh masrup
yang berjudul ”Hubungan pelatihan dan Motivasi kerja terhadap kinerja
pegawai pada kantor BMT Tamzis Wonosobo” juga menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti.
2.4 Kerangka Berpikir
Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya
kerangka pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah
yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
l
Gambar: 1
2.5 Hipotesis
Budaya kerja Islam (X2)
Produktivitas kerja (Y)
Etos kerja Islam (X1)
1. Al-Shalah 2. Al-Itqan 3. Al-Ihsan 4. Al-Mujahadah 5. Tanafus dan
ta’awun 6. Mencermati nilai
waktu
1. kualitas kerja 2. kuantitas kerja 3. pengetahuan tentang
pekerjaan 4. kreatifitas 5. kerja sama 6. ketergantungan 7. inisiatif 8. personal kualitas
1. Shiddiq 2. Istiqomah 3. Fathanah 4. Amanah 5. Tabliq
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
li
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empiris.58
Adapun hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Diduga bahwa tingkat etos kerja Islam dan budaya kerja Islam
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja.
2. Diduga bahwa tingkat etos kerja Islam mempunyai pengaruh yang
paling dominan terhadap produktivitas kerja.
3. Diduga bahwa tingkat budaya kerja Islam mempunyai pengaruh yang
paling dominan terhadap produktivitas kerja.
Tabel: 2
Variabel Definisi Dimensi Skala - Etos Kerja
Islam
Adalah cara pandang yang diyakini seorang muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, tetapi sebagai suatu manifestasi dari amal sholeh dan mempunyai nilai ibadah sangat luhur.
1. Al-Shalah 2. Al-Itqan
3. Al-Ihsan 4. Al-Mujahadah 5. Tanafus dan
ta’awun 6. Mencermati nilai
waktu
Likert
- Budaya kerja Islam
Suatu falsafah yang didasari oleh
1. Shiddiq 2. Istiqomah
Likert
58 Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung:
penerbit alfabeta, 2008, h. 64.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lii
pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai “kerja” atau “bekerja” yang berlandaskan Islam.
3. Fathanah 4. Amanah 5. Tabliq
- Produktivitas kerja
Sikap mental patriotik yang memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Sikap seperti ini akan mendorong munculnya suatu kerja yang efektif dan produktif, yang sangat diperlukan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja. .
1. kualitas kerja 2. kuantitas kerja 3. pengetahuan
tentang pekerjaan
4. kreatifitas 5. kerja sama 6. ketergantungan 7. inisiatif 8. personal
kualitas
Likert
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
liii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Sumber Data
3.1.1 Data Primer
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan
sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya (Istijanto, 2006).
Pengumpulan data primer diantaranya adalah dengan teknik
wawancara, kuesioner, penelitian maupun tulisan ilmiah yang
membahas tema penelitian secara langsung.59 Wawancara
dilaksanakan berdasarkan panduan sebuah kuesioner yang didapat dari
hasil pengisian kuesioner yang berisi pertanyaan seputar etos kerja
Islam, budaya kerja Islam, dan produktivitas.
3.1.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur
yang terkait topik penelitian. Data sekunder pada penelitian ini berasal
dari studi literatur berupa tulisan laporan, pedoman, peraturan, dan
sumber-sumber lain yang menunjang laporan penelitian.
Untuk melakukan penelitian ini tentang pengaruh etos kerja
dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas karyawan diperlukan
data primer dan data sekunder. Adapun proses pengumpulan data
tersebut dapat dilakukan dengan cara yaitu:
59 Tim penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang, 2008. h. 12.
39
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
liv
1. Penelitian kepustakaan (Library research), digunakan untuk
mendapatkan data sekunder, yaitu pencarian bahan-bahan dan
teori-teori dengan mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah
literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti.
2. Penelitian lapangan (Field research), digunakan untuk
mendapatkan data primer, yaitu dengan mendatangi tempat yang
bersangkutan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan bisa dilakukan dengan
wawancara ataupun pemberian kuesioner.
3.2 Populasi Dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.60
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
60 Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatifdan R&D, Bandung:
alfabeta, 2008, h. 80.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lv
menggunakan sampel yang dapat diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representative (mewakili).61
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai atau
karyawan yang ada pada 21 KJKS dan UJKS di wilayah kabupaten
Pati Jawa Tengah. Karena jumlah data yang akan diteliti terlalu
banyak, maka dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan
metode random sampling. Dengan mengambil sebagian dari jumlah
populasi obyek penelitian secara acak, sehingga memudahkan dalam
mengambil data di lapangan.
Dari 21 KJKS/UJKS yang ada di wilayah kabupaten Pati
peneliti hanya dapat 8 KJKS/UJKS yang dapat dijadikan obyek
penelitian. Dan dari 8 KJKS/UJKS peneliti memperoleh jumlah data
responden sebesar 60 responden, karena adanya kerusakan ataupun
ketidaklengkapan responden dalam pengisian angket sehingga data
yang dapat diolah sebanyak 45 responden.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipergunakan dalam proses pengumpulan data dalam
penelitian ini terdiri atas metode angket atau koesioner dan metode
wawancara untuk melengkapi data yang diperoleh melalui angket. Angket
61 Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatifdan R&D, Bandung:
alfabeta, 2008,h. 81.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lvi
yang akan dipakai dengan menggunakan skala interval yaitu dengan
mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut ysng memberikan informasi
tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya adalah sama.
3.3.1 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga ingin mengetahui hal-hal
dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil.62
3.3.2 Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah
yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup
atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau
dikirim melalui pos, internet.63.
62 Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatifdan R&D, Bandung:
alfabeta, 2008, h. 137. 63 Ibid. h. 142.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lvii
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan
suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari pelbagai
proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan.64
3.4 Variabel Penelitian Dan Pengukuran
Di dalam penelitian ini ada tiga variabel yang digunakan yaitu dua
variabel bebas X1 (etos kerja Islam) X2 (budaya kerja Islam) dan satu
variabel terikat Y (produktivitas). Dari masing-masing variabel tersebut
dapat diukur dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang di tuangkan
dalam sebuah koesioner, sehingga lebih terarah dan sesuai dengan metode
yang digunakannya.
3.4.1 Etos Kerja Islam
Etos kerja Islam yang diukur dengan kuesioner yang
menentukan fakta sebagai berikut:
1. Al-Shalah atau baik dan manfaat.
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya
akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.”(an-Nahl:97).
64 Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatifdan R&D, Bandung:
alfabeta, 2008, h. 145.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lviii
2. Al-Itqan atau kemantapan dan perfectnees
“Sesungguhnya Allah sangat mencintai jika seseorang
melakukan suatu pekerjaan yang dilakukannya dengan
itqan/sempurna (professional).” (HR Thabrani).
3. Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik dan lebih baik lagi.
Kualitas ihsan mempunyai dua makna dan dua pesan.
a. Melakukan yang terbaik dari yang dapat dilakukan. Dengan
makna ini sama dengan pengertian itqan. Pesan yang
dikandungnya antara lain agar setiap muslim memiliki
komitmen terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik dalam
segala hal yang ia kerjakan, apalagi untuk kepentingan umat.
b. Mempunyai makna lebih baik dari prestasi atau kualitas
pekerjaan sebelumnya. Makna ini memberikan pesan
peningkatan yang terus menerus, seiring dengan bertambahnya
pengetahuann, pengalaman, waktu, dan sumber daya lainnya.
Hal ini juga termasuk peningkatan kualitas dan kuantitas
dakwah.
4. Al-Mujahadah atau kerja keras yang optimal.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami,
benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami.
Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang
berbuat baik.” (Al-Ankabuut: 69).
5. Tanafus dan ta’awun atau berkompetisi dan tolong menolong.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lix
“…. Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksanya.” Al-Maa’idah: 2).
6. Mencermati nilai waktu.
Yaitu selalu menghargai waktu yaitu dengan menggunakan
waktu sebaik-baiknya dalam bekerja. Seperti dalam hadis berikut
ini dari HR Baihaqi dari Ibnu Abbas:
“Siapkan lima sebelum (datangnya) lima. Masa hidupmu sebelum
datang waktu matimu, masa sehatmu sebelum datang waktu
sakitmu, masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu, masa
mudamu sebelum datang masa tuamu, dan masa kayamu sebelum
datang masa miskinmu.” ( HR Baihaqi dari Ibnu Abbas )
3.4.2 Budaya Kerja Islam
Budaya kerja Islam yang diukur dengan kuesioner yang
menentukan fakta sebagai berikut:
2. Shiddiq berarti memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan,
keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada
kontradiksi dan pertentangan yang disengaja antara ucapan dan
perbuatan. Oleh karena itu, Allah memerintahkan orang-orang
yang beriman untuk senantiasa memiliki sifat shiddiq dan
menciptakan lingkungan yang shiddiq. (Firman Allah at-Taubah:
119).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lx
3. Istiqomah, artinya konsisten dalam iman dan nilai-nilai yang baik
meskipun menghadapi berbagai godaan dan tantangan. Istiqomah
dalam kebaikan ditampilkan dengan keteguhan, kesabaran, serta
keuletan, sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Istiqomah
merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukan secara terus –
menerus. Misalnya, interaksi yang kuat dengan Allah dalam bentuk
shalat, zikir, membaca Al-Qur’an, dan lain-lain.Semua proses itu
akan menumbuhkembangkan suatu sistem yang memungkinkan
kebaikan, kejujuran, dan keterbukaan teraplikasi dengan baik.
4. Fathanah berarti mengerti, memahami, dan menghayati secara
mendalam segala hal yang menjadi tugas dan kewajiban. Sifat ini
akan menumbuhkan kreativitas dan kemampuan untuk melakukan
berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Kreatif dan inovatif
hanya mungkin dimiliki ketika seorang selalu berusaha untuk
menambah berbagai ilmu pengetahuan, peraturan, dan informasi,
baik yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun perusahaan
secara umum. Surat Yusuf: 55.
5. Amanah, berarti memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan
setiap tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam
keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan
(berbuat yang terbaik) dalam segala hal. Sifat amanah harus
dimiliki oleh setiap mukmin, apalagi yang memiliki pekerjaan
yang berhubungan dengan pelayanan bagi masyarakat. (An-Nissa’:
58).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxi
6. Tabliq, berarti mengajak sekaligus memberikan contoh kepada
pihak lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam
dalam kehidupan kita sehari-hari. Tabliq yang disampaikan dengan
hikmah, sabar, argumentative, dan persuasive akan menumbuhkan
hubungan kemanusiaan yang semakin solid dan kuat.
3.4.3 Produktivitas Kerja
Sedangkan menurut yader (1975) dimensi variabel terikat atau
dependen yaitu produktivitas kerja dalam pengukurannya meliputi
kriteria sebagai berikut:65
1. Kualitas kerja (quality of work) yaitu kualitas kerja yang dicapai
berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
2. Kuantitas kerja (quantity of work) yaitu jumlah kerja yang
dilakukan dalam suatu periode waktu yang telah ditentukan.
3. Pengetahuan tentang pekerjaan (knowledge of job) yaitu luasnya
pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilan.
4. Kreatifitas (creativeness) yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan
dalam tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan yang
timbul.
5. Kerja sama (cooperation) yaitu kasadaran untuk kerja sama dengan
yang lain ( sesama anggota organisasi).
6. Ketergantungan (depend ability) yaitu kesadaran dan dapat
dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan,
65 Dr. B. Siswanto Sastrohadiwiryo, manajemen tenaga kerja Indonesia pendekatan
administrasi dan operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara, cet. Ke II, 2002, h. 236.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxii
7. Inisiatif (initeative) yaitu tindakan dalam menyelesaikan pekerjaan.
8. Personal kualitas yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramahan, dan integritas pribadi.
3.5 Teknis Analisis Data
Analisis untuk mengetahui pengaruh etos kerja Islam dan budaya
kerja Islam terhadap produktivitas kerja antara lain yaitu menggunakan
analisis:
3.5.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas
3.5.1.1 Uji Validitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui validitas butir-
butir pertanyaan. Uji ini pada SPSS 1.8 dapat dilihat pada
kolom corrected item-total correlation yang merupakan nilai
r hitung untuk masing-masing pertanyaan. Apabila nilai r
hitung berada dibawah 0, 05 berarti valid.66
3.5.1.2 Uji Reliabilitas
uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui
konsistensi hasil pengukuran variabel. Suatu instrument
dikatakan reliabel apabila memiliki nilai cronbach alpha
lebih dari 0,60.67
66 Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan
penerbit undip, 2002, h. 132 67 Ibid, h. 129.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxiii
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik adalah pengujian pada variabel penelitian
dan model regresi, apakah dalam variabel dan model regresinya
terjadi kesalahan atau penyakit. Berikut ini macam-macam uji asumsi
klasik:
3.5.2.1 Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.68
3.5.2.2 Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jka berbeda
disebut Heteroskedastisitas.69
3.5.2.3 Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-
1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada
68 Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan
penerbit undip, 2002, h. 95. 69 Ibid, h, 125
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxiv
problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi.70
3.5.3 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi
data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model
penelitian tersebut adalah data yang memiliki distribusi normal.71 Uji
normalitas data adalah pengujian untuk mengetahui apakah data atau
variabel yang dipakai terdistribusi secara normal. Apabila variabel
yang dipakai terdistribusi secara normal, penelitian dapat dilanjutkan.
Dengan nilai hasil test normalitas lebih dari 0,05 (p>0,05) bisa
dikatakan normal.
3.5.4 Analisis Regresi Berganda
Analisis ini untuk mengetahui pengaruh suatu variabel
produktivitas dihubungkan dengan variabel etos kerja Islam dan
budaya kerja Islam (Djarwanto dan Subagyo: 1996).
Y = a + b1x1 + b2x2+ e
Dimana:
Y = produktivitas kerja
a = konstanta
x1 = etos kerja Islam
x2 = budaya kerja Islam
70 Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan
penerbit undip, 2002, h. 99. 71 Ibid, h, 27.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxv
b = koefisien regresi yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y
jika satu unit perubahan pada variabel bebas (Variabel x).
e = kesalahan prediksi.
3.5.4.1 Uji T
Menunjukkan nilai signifikan dari tiap-tiap koefisien
regresi terhadap kenyataan yang ada, Langkah-langkah:
1. Menentukan hipotesis nihil dan alternatif.
H0: β1 = β2 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara
tingkat etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap
produktivitas kerja).
H1: β1 β2 β0 (ada pengaruh yang signifikan antara tingkat
etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas
kerja).
2. Menentukan level of significant (Ō = 0, 05)
3. Kriteria pengujian
H0 diterima bila t-tabel < t-hitung < t-tabel
H0 ditolak bila t-hitung > t-tabel atau t-hitung < - t-tabel
4. Perhitungan nilai t
Dimana:
Β = koefisien regresi dari variabel tingkat pendidikan
Sb1 = standar error koefisien regresi
5. Kesimpulan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxvi
Dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel
dapat diketahui pengaruh antara etos kerja dan budaya kerja
Islam terhadap produktivitas kerja karyawan.
3.5.4.2 Uji F
Digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh
antara dua variabel bebas (etos kerja dan budaya kerja Islam)
terhadap variabel terikat (produktivitas) secara bersama-sama,
sehingga bisa diketahui apakah dengan yang sudah ada dapat
diterima atau ditolak. Adapun kriteria pengujiannya adalah
sebagai berikut:
1. H0: β1 = β2 = 0 artinya bahwa tingkat etos kerja dan
budaya kerja Islam secara bersama-sama tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja.
2. H1: β1≠ β2 ≠ β0artinya bahwa tingkat etos kerja dan
budaya kerja Islam secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja.
3. Menentukan level of signifikan α= 0, 05
4. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai
berikut:
Ho = diterima apabila F-hitung < F-tabel
Ho = ditolak apabila F-hitung > F-tabel
5. Perhitungan nilai F
F =k) -(n R2) -(1
1)(k R2
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxvii
Dimana:
R = koefisien regresi linier berganda
k = banyaknya variabel
n = ukuran variabel
6. Kesimpulan
Dengan membandingkan F hitung dan F tabel dapat
diketahui pengaruh tingkat Etos kerja dan budaya kerja
Islam terhadap produktivitas kerja.
3.5.4.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di
antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel independen. Untuk menjelaskan aplikasi dengan
menggunakan program SPSS.72
Untuk mengetahui persentase besarnya perubahan
variabel independen yang disebabkan oleh variabel dependen.
Koefisien determinasi ini Dimana:
R2: koefisien determinasi
72 Algifari, Analisis Regresi, Yogyakarta : BPFE UGM, 2000, h. 45-48.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxviii
Y : produktivitas kerja
X1: etos kerja Islam
X2: budaya kerja Islam.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxix
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Responden
4.1.1 Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia
Pengelompokan responden berdasarkan usia dapat disajikan
dalam tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel: 3.1
Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persen (%)
1 < 20 3 6,7
2 21 s/d 30 27 60
3 31 s/d 40 12 26,7
4 41 s/d 50 2 4,4
5 51< 1 2,2
TOTAL 45 100
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dari table 3.1 bahwa usia dari responden KJKS/UJKS wilayah
kabupaten Pati yang dijadikan sampel sebagian besar adalah antara usia
21 tahun s/d 30 tahun yaitu 60%. Sesuai dengan data diatas sehingga
dapat ditampilkan dengan gambar 2.1 dan gambar 2.2 sebagai berikut:73
73 Data pengolahan spss 1.6 2010.
55
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxx
Gambar: 2.1
Gambar: 2.2
Sumber: data primer yang diolah 2010
4.1.2 Pengelompokan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxi
Pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin dapat
disajikan dalam tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel: 3.2
Pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis kelamin Jumlah Persen (%)
1 Laki-laki 27 60
2 perempuan 18 40
total 45 100
Sumber: data primer yang diolah 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel 3.2 di atas dapat diketahui
jenis kelamin responden karyawan KJKS/UJKS kabupaten Pati
sebagian besar adalah laki-laki yaitu sebanyak 27orang atau 60,0%
Sehingga dapat ditampilkan dengan gambar 2.3 dan gambar 2.4 sebagai
berikut:74
Gambar: 2.3
Gambar: 2.4
74 Data pengolahan spss 1.6 2010.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxii
4.1.3 Pengelompokan Responden Berdasarkan Jabatan
Pengelompokan responden berdasarkan jabatan dapat disajikan
dalam tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel: 3.3
Pengelompokan responden berdasarkan jabatan
No Jabatan Jumlah Persen (%)
1 Karyawan 13 28,9
2 Accounting 5 11,1
3 Manager 4 8,9
4 Marketing 16 35,6
5 Teller 5 11,1
6 administrasi 2 4,4
TOTAL 45 100
Sumber: data primer yang diolah 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel 3.3 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar responden karyawan KJKS/UJKS kabupaten Pati adalah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxiii
marketing sebanyak 16 orang atau 35,6%. Sehingga dapat ditampilkan
dengan gambar 2.5 dan gambar 2.6 sebagai berikut:75
Gambar: 2.5
Gambar: 2.6
Sumber: data primer yang diolah 2010
4.1.4 Pengelompokan Responden Berdasarkan Pendidikan
Pengelompokan responden berdasarkan pendidikan dapat
disajikan dalam tabel 3.4 sebagai berikut:
75 Data pengolahan spss 1.6 2010.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxiv
Tabel: 3.4
Pengelompokan responden berdasarkan pendidikan
No Pendidikan Jumlah Persen (%)
1 SMA /sederajat 27 60
2 D3 3 6,7
3 S1 15 33,3
TOTAL 45 100
Sumber: data primer yang diolah 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel 3.4 ini memperlihatkan
bahwa pendidikan karyawan KJKS/UJKS kabupaten Pati sebagian
besar adalah SMA/sederajat sebanyak 27 orang atau 60%. Sehingga
dapat ditampilkan dengan gambar 2.7 dan gambar 2.8 sebagai berikut:76
Gambar: 2.7
Gambar: 2.8
76 Data pengolahan spss 1.6 2010.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxv
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dengan penambahan gambar 2.7 dan gambar 2.8 diatas
sehingga frekuensi pendidikan karyawan yang dijadikan sampel dapat
dilihat dengan jelas perbedaannya dan sebagian besar adalah SMA atau
sederajat.
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk menjamin bahwa instrument
yang digunakan telah sesuai dengan konsep penelitian untuk mengukur
variabel.77 Uji validitas penelitian ini adalah untuk mengukur variabel
etos kerja Islami (X1), variabel budaya kerja Islami (X2),dan variabel
produktivitas kerja dengan menggunakan metode correlate bivariate
77 Pajar, ”analisis faktor-faktoryang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan bagian
keperawatan pada rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta” , jurnaL skripsi fakultas ekonomi UMS, 2008, H. 61.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxvi
taraf signifikan 5% yaitu 0,05 dibandingkan dengan r-hitung, yang
ketentuan validitasnya < 0,294 berarti valid.78
4.2.1.1 Variabel Etos Kerja Islam
Pengujian validitas variabel etos kerja Islam dapat
disajikan dalam tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5
variabel etos kerja Islam
No Variabel indikator Koefisien Keterangan
1 Q1 0,749 Valid
2 Q2 0,298 Valid
3 Q3 0,707 Valid
4 Q4 0,762 Valid
5 Q5 0,808 Valid
6 Q6 0,758 valid
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dari penyajian tabel 3.5 nilai variabel indikator Q1
adalah 0,749, Q2 adalah 0,298, Q3 adalah 0,707, Q4 adalah
0,762, Q5 adalah 0,808 dan Q6 adalah 0,758. Ini berarti
distribusi variabel indikator etos kerja Islam dinyatakan valid.
4.2.1.2 Variabel Budaya Kerja Islam
78 Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan
penerbit undip, 2002, h. 132.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxvii
Pengujian validitas variabel budaya Islam dapat
disajikan dalam tabel 3.6 sebagai berikut:
Tabel: 3.6
variabel budaya Islam
No Variabel indikator Koefisien Keterangan
1 Q7 0,746 Valid
2 Q8 0,700 Valid
3 Q9 0,667 Valid
4 Q10 0,841 Valid
5 Q11 0,729 valid
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dari penyajian tabel 3.6 nilai variabel indikator Q7
adalah 0,746, Q8 adalah 0,700 Q9 adalah 0,667, Q10 adalah
0,841, dan Q11 adalah 0,729. Ini berarti distribusi variabel
indikator budaya kerja Islam dinyatakan valid.
4.2.1.3 Variabel Produktivitas Kerja
Pengujian validitas variabel produktivitas kerja dapat
disajikan dalam tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel; 3.7
Variabel produktivitas kerja
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxviii
No Variabel indikator Koefisien Keterangan
1 Q12 0,584 Valid
2 Q13 0,673 Valid
3 Q14 0,727 Valid
4 Q15 0,757 Valid
5 Q16 0,714 Valid
6 Q17 0,731 Valid
7 Q18 0,799 Valid
8 Q19 0,577 Valid
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dari penyajian tabel 3.7 nilai variabel indikator Q12
adalah 0,548, Q13 adalah 0,673, Q14 adalah 0,727, Q15 adalah
0,757, Q16 adalah 0,714, Q17 adalah 0,731, Q18 adalah 0,799,
dan Q19 adalah 0,577. Ini berarti distribusi variabel indikator
produktivitas kerja dinyatakan valid.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxix
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui reliabel suatu alat
ukur dengan melihat cronbach’s alpha dibandingkan dengan r-tabel
dengan n=45 pada taraf signifikan 0,05 didapat r = 0,680.79 Jika nilai
lebih dari itu berarti reliabel. Sehingga pengujian reliabilitas penelitian
ini dapat disajikan dalam tabel 3.8 sebagai berikut:
Tabel: 3.8
Uji reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha N of items keterangan
X1 0,780 6 reliabel
X2 0,784 5 reliabel
Y 0,847 8 reliabel
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dari penyajian tabel 3.8 dapat dilihat nilai cronbach’s alpha X1
adalah 0,780. Ini berarti distribusi variabel etos kerja Islam adalah
reliabel, nilai cronbach’s alpha X2 adalah 0,784. Ini berarti distribusi
variabel budaya Islam adalah reliabel, dan nilai cronbach’s alpha Y
adalah 0,847. Ini berarti distribusi variabel produktivitas kerja adalah
reliabel. Dari uji reliabilitas diatas semua variabel X1, X2, dan Y adalah
reliabel karena r-hitung > r-tabel yaitu diatas 0,680. Dengan demikian
karena nilainya diatas 0,680 dinyatakan reliabel.
4.3 Uji Asumsi Klasik
79
Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan penerbit undip, 2002, h. 192.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxx
Uji Asumsi Klasik Dengan Uji Multikolinearitas, Heteroskodesitas,
Dan Autokolerasi.
4.3.1 Uji Multikolinearitas
Pengujian Uji Multikolinearitas dapat disajikan dalam tabel 3.9
sebagai berikut:
Tabel: 3.9
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
(Constant)
X1 0.571 1.752
1
X2 0.571 1.752
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dari hasil tabel 3.9 diatas, dapat diketahui nilai variance
inflation factor (VIF) kedua variabel, yaitu etos kerja Islami dan
budaya kerja Islami adalah 1,752 lebih kecil dari 5, sehingga bahwa
antar veriabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas.
4.3.2 Uji Heteroskodesitas
Pengujian Uji heteroskodesitas dapat disajikan dalam tabel 3.10
sebagai berikut:
Tabel: 3.10
Uji heteroskodesitas
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxxi
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 8.587 6.405
1.341 .187
LnX2 -.199 2.629 -.015 -.076 .940
1
LnX1 -2.377 2.363 -.193 -1.006 .320
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dari tabel 3.10 diatas terlihat nilai t hitung adalah – 0,076 dan -
1,006 sedangkan t tabel untuk df = n-2 atau 45-2=43 pada pengujian 2
sisi (sig. 0,025), didapat t tabel sebesar 2,017. Karena t hitung berada
pada - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho dapat diterima, atau
dengan kata lain pengujian antara Ln dengan Lnx1 dan Ln
dengan Lnx2 tidak ada gejala heteroskedastisitas.
4.3.3 Uji Autokolerasi
Pengujian uji autokorelasi dapat disajikan dalam tabel 3.11
sebagai berikut:
Tabel: 3.11
Uji Autokorelasi
Model
R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
dimensi on0
1 .780a .608 .589 2.571 1.700
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dari hasil uji auto korelasi tabel 3.11 diatas, diketahui nilai
Durbin-Watson yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,700.
Sedangkan dari tabel Durbin-Watson dengan signifikansi 0,05 dan
jumlah data (n) = 45 dan k = 2 diperoleh nilai dL sebesar 1,430 dan du
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxxii
sebesar 1,613 karena nilai durbin watson berada diatasya maka tidak
terdapat autokorelasi.
4.4 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dalam model regresi bertujuan untuk menguji apakah
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.80 Hasil uji
normalitas data dengan metode kolmogorov-smirnow variabel etos kerja
Islam, budaya kerja Islam, dan produktivitas kerja dapat disajikan dalam
tabel 3.12 sebagai berikut:
Tabel: 3.12
Uji Normalitas Data
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Y .086 45 .200* .951 45 .057
X1 .110 45 . 200* .852 45 .000
X2 .160 45 .086 .867 45 .000
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dari tabel 3.12 diatas dapat kita lihat pada kolom kolmogorov-
smirnow nilai signifikan Y adalah 0,200, untuk X1 adalah 0,200, dan X2
adalah 0,086. Maka dapat disimpulkan variabel X1, X2 dan Y yang
terdistribusi adalah normal karena diatas 0,05.
4.5 Uji Pengaruh Parsial dan Simultan dengan Analisis Regresi Berganda
Uji pengaruh parsial dan simultan dengan metode analisis regresi
berganda adalah untuk mengetahui pengaruh antara masing-masing variabel
80 Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan progran spss, Semarang: badan
penerbit undip, 2002, h.27.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxxiii
bebas dengan variabel terikat81 dengan menggunakan uji T. Dan juga untuk
mengetahui pengaruh kedua variabel bebas terhadap variabel terikat secara
simultan dengan menggunakan uji F. Dan juga memakai koefisien
determinasi (R square). Sehingga dapat diperoleh persamaan regresinya.
4.4.1 Uji F (anova)
Hasil uji F (anova) dapat disajikan dalam tabel 3.13 sebagai
berikut:
Tabel: 3.13
Uji F (anova)
Model
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 430.479 2 215.240 32.574 .000a
Residual 277.521 42 6.608
1
Total 708.000 44
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dari uji Anova atau uji F tabel 3.13 di dapat F hitung sebesar
32.574 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 (kurang dari 0,05). Ini
menunjukkan bahwa ada penolakan Ho dan menerima Ha, artinya
bahwa variabel independen (budaya kerja Islami dan etos kerja Islami)
secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependennya (produktivitas kerja
karyawan).
4.4.2 UJi T
Hasil uji T dapat disajikan dalam tabel 3.14 sebagai berikut:
81 Edhi prasetyo, pengaruh kepuasan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan, riyadi palace hotel di Surakarta, jurnal skripsi, h. 11.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxxiv
Tabel: 3.14
Uji T
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -.084 3.295
-.026 .980
X1 .565 .192 .376 2.940 .005
1
X2 .858 .229 .480 3.752 .001
Sumber: data primer yang diolah 2010
Diketahi t tabel untuk df = n-k-1 (45-2-1 = 42) dengan taraf
ignifikansi 5% adalah 1,682. Jika ini di bandingkan dengan nilai t
hitung untuk variabel etos kerja sebesar 2.940 maka dapat disimpulkan
bahwa pengaruh variabel X1 adalah signifikan. Dan untuk variabel X2
(budaya kerja Islam) nilai t hitung terlihat dalam tabel sebesar 3,752
maka pengaruh variabel ini adalah signifikan.
4.4.3 Koefisien Determinasi
Hasil uji koefisien determinasi dapat disajikan dalam tabel 3.15
sebagai berikut:
Tabel: 3.15
Koefisien Determinasi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxxv
Model
R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
dimensi on0
1 .780a .608 .589 2.571
Sumber: data primer yang diolah 2010
Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung
koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koeisien yang
ditemukan.82 Koefisien determinasi adalah Untuk mengetahui
prosentase besarnya perubahan variabel independen yang disebabkan
oleh variabel dependen. Dari hasil analisis data tabel 3.15 diatas
terlihat bahwa 0,608 atau 60,8 % dari variance produktivitas kerja
karyawan dapat di jelaskan perubahan dalam variabel budaya kerja
Islam dan variabel etos kerja Islam. Sedangkan sisanya 39,2%
dipengaruhi oleh variabel lain-lain seperti: kepuasan, motivasi,
loyalitas, religiusitas dll.
4.4.4 Persamaan Regresi
Hasil uji persaman regresi dapat disajikan dalam tabel 3.16
sebagai berikut:
Tabel: 3.16
Persamaan Regresi
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -0.084 3.295
-0.026 0.980
82 Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatifdan R&D, Bandung:
alfabeta, 2008, h. 185.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxxvi
X1 0.565 0.192 0.376 2.940 0.005
X2 0.858 0.229 0.480 3.752 0.001
Sumber: data primer yang diolah 2010
Dari tabel diatas dapat diketahui koefisien untuk variabel etos
kerja Islam adalah sebesar 0,565 dan variabel budaya kerja Islam
sebesar 0,858 dengan konstanta sebesar -0,084 sehingga model
persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y=-0,084+0,565x1+0,858X2
Itu artinya besaran pengaruh etos kerja Islam terhadap
produktivitas kerja karyawan sebesar 0,565. Sedangkan variabel budaya
kerja Islam memiliki pengaruh sebesar 0,858 terhadap produktivitas
kerja karyawan.
4.6 Pembahasan
Pengaruh masing-masing variabel independen (etos kerja Islami dan
budaya kerja Islami) terhadap variabel dependen (produktivitas kerja) dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Pertama dalam pengujian valitidas dan reliabilitas, validitas masing-
masing instrument dari variabel etos kerja Islam, budaya kerja Islam dan
produktifias kerja nilainya dibawah 0,05. Ini berarti semua instrument yang
digunakan adalah valid. Dan pada pengujian reliabilitas nilai cronbach’s
alpha semua variabel yang digunakan nilainya lebih dari 0,680 pada taraf
signifikan 0,05. Ini berarti dinyatakan reliabel.
Kedua dengan memakai uji asumsi klasik yaitu:
1. Multikolinearitas
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxxvii
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel bebas.
Dari hasil tabel 3.9 diatas, dapat diketahui nilai variance inflation
factor (VIF) kedua variabel, yaitu etos kerja Islami dan budaya kerja
Islami adalah 1,752 lebih kecil dari 5, sehingga bahwa antar veriabel
independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas.
2. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas.
Dari tabel 3.10 diatas terlihat nilai t hitung adalah – 0,076 dan -
1,006 sedangkan t tabel untuk df = n-2 atau 45-2=43 pada pengujian 2 sisi
(sig. 0,025), didapat t tabel sebesar 2,017. Karena t hitung berada pada - t
tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho dapat diterima, atau dengan kata lain
pengujian antara Ln dengan Lnx1 dan Ln dengan Lnx2 tidak
ada gejala heteroskedastisitas.
3. Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxxviii
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi
Dari hasil uji auto korelasi tabel 3.11 diatas, diketahui nilai
Durbin-Watson yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,700.
Sedangkan dari tabel Durbin-Watson dengan signifikansi 0,05 dan jumlah
data (n) = 45 dan k = 2 diperoleh nilai dL sebesar 1,430 dan du sebesar
1,613 karena nilai durbin watson berada diatasya maka tidak terdapat
autokorelasi.
Ketiga pada pengujian secara simultan dengan uji F nilai F pada tabel
anova 3.13 bernilai 32.574 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 (kurang
dari 0,05), hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (etos kerja dan
budaya kerja Islam) secara simultan atau bersama-sama mempunyai
pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel dependennya.
Keempat pada pengujian secara parsial dengan menggunakan uji T, t-
tabel pada tabel 3.14 untuk df= n-k-1 (45-2-1=42) dengan taraf signifikan
0,05 atau 5% adalah 1,682. Nilai t-hitung pada tabel uji T variabel etos kerja
Islami adalah 2,940, karena t-hitung lebih besar dari t-tabel maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh etos kerja Islam adalah signifikan.
Sedangkan nilai t-hitung pada variabel budaya kerja Islam adalah
3,752. Karena nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (1,682), maka pengaruh
variabel budaya kerja Islami adalah signifikan.
Kelima pada koefisien determinasi nilai R-squarenya 0,608 atau
60,8% dari variance produktivitas kerja karyawan dapat dijelaskan perubahan
dalam variabel etos kerja Islam dan budaya kerja Islam. Sehingga dapat
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
lxxxix
dijelaskan besarnya perubahan oleh variabel etos kerja Islam dan budaya
kerja Islam sebesar 60,8%, sedangkan sisanya 39,2% dipengaruhi oleh
variabel lain-lain seperti: kepuasan, motivasi, loyalitas, religiusitas dll.
Dari pengujian diatas dengan melihat persamaan regresi pada tabel
3.16 koefisien X1= 0,565dan koefisien X2= 0,858 dengan nilai konstanta
sebesar -0,084, sehingga persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y=-0,084+0,565x1+0,858X2
Itu artinya besaran pengaruh etos kerja Islam terhadap produktivitas
kerja karyawan sebesar 0,565. Sedangkan variabel budaya kerja Islam
memiliki pengaruh sebesar 0,858 terhadap produktivitas kerja.
BAB V
PENUTUP
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasakan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
beberapa hal sesuai dengan hipotesis sebagai berikut:
1. Dari hipotesis pertama bahwa hasil analisis penerapan secara simultan
variabel etos kerja Islam dan budaya kerja Islam mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xc
KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati. Hal ini ditunjukkan pada table:
2.8 uji F nilai f-hitung sebesar 32,574 dengan tingkat signifikan
sebesar 0,000 (kurang dari 0,05). Sehingga hipotesis pertama dapat
diterima.
2. Dari hipotesis kedua bahwa hasil analisis penerapan etos kerja Islam
menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara etos kerja Islam
dengan produktivitas kerja karyawan pada KJKS/UJKS wilayah
kabupaten Pati. Terbukti dari uji parsial masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen menggunakan uji T, pada
table: 2.9 coeffisientsnya t-hitung X1> t-tabel yaitu 2,940 > 1,682.
Sehingga hipotesis kedua dapat diterima.
3. Hipotesis ketiga bahwa hasil analisis penerapan budaya kerja Islam
menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara budaya kerja
Islam dengan produktivitas kerja karyawan pada KJKS/UJKS wilayah
kabupaten Pati. Ditunjukkan dengan nilai t-hitung budaya kerja Islam
3,752 yang nilainya lebih besar dari t-tabel 1,682. Sehinnga variabel
X2 terhadap variabel Y sangat signifikan dan hipotesis ketiga dapat
diterima.
5.2 Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas,
maka diajukan beberapa saran yang bertujuan untuk kebaikan dan
kemajuan KJKS/UJKS wilayah kabupaten Pati, sebagai berikut :
76
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xci
1. Bagi KJKS/UJKS yang berada diwilayah kabupaten Pati, diharapkan
pada waktu yang akan datang terus meningkatkan mutu produk serta
profesionalisme kerja.
2. Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah/Unit Jasa Keuangan Syari’ah harus
terus mengembangkan inovasi produk-produknya sehingga dapat
bersaing dengan lembaga keuangan konvensional.
3. Hal terpenting yang tidak boleh dilupakan adalah idealisme produk
atau kinerja berdasarkan operasional syari’at Islam yang harus terus
dipertahankan pada lembaga keuangan syari’ah. Karena hal ini yang
membedakan antara lembaga keuangan konvensional dan lembaga
keuangan syari’ah.
4. Bagi KJKS/UJKS diwilayah kabupaten Pati diharapkan lebih
meningkatkan etos kerja karyawan, profesionalisme kerja, fasilitas dan
lain sebagainya, karena hal-hal tersebut memiliki andil atau merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dan loyalitas
karyawan pada KJKS/UJKS tersebut.
5.3 Penutup
Puji syukur alhamdulillah, sebagai pemberi syafa’at yang
sempurna kepada umat Islam khususnya dan kepada seluruh manusia serta
alam pada umumnya yang telah memberikan bantuan tiada kiranya baik
berupa kasih sayang, petunjuk, kesehatan, rizki, ilmu dan banyak lagi yang
lainnya. Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH
ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA KERJA ISLAM TERHADAP
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xcii
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (study pada KJKS/UJKS
wilayah kabupaten Pati)” dalam bentuk sederhana sesuai kemampuan yang
dimiliki.
Penulis menyadari, sekalipun telah mencurahkan segala usaha dan
kemampuan dalam menyusun skripsi. Namun masih banyak kekurangan
dan banyak kesalahan baik dari segi penulisan kata-katanya, referensinya
dan lain sebagainya. Meski demikian, penulis sudah berusaha semaksimal
dan seoptimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya.
Semoga skripsi ini dapat diterima untuk memperoleh, dan
melengkapi syarat-syarat sarjana strata 1 (satu) akhirnya harapan penulis
semoga skripsi ini dapat menambah khazanah keilmuan, bermanfaat
sebagai tambahan ilmu dan wawasan bagi para pembaca. Amin.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xciii
DAFTAR PUSTAKA
Ahlami, Budaya Kerja Menurut Perspektif Islam diambil dari: http://haslizaali.blogspot.com/2009/12/budaya-kerja-menurut-perspektif-islam.html.
Algifari, Analisis Regresi, Yogyakarta : BPFE UGM, 2000.
Alma, Prof. Dr. H. Buchari dan Donni juni priansa, S.Pd. Manajemen Bisnis Syari’ah, Bandung: Alfabeta, 2009
Al-Qur'anul Karim, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Toko Kitab Mubarokatan Thoyyibah: Kudus.
Arifin, Johan, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang : Rasail, 2007
Cahyono, Bambang Tri, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: badan penerbit ipwi, 1996
C. Trihendradi, 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 17, Yogyakarta: CV ANDI OFFSET, 2009
Daryatmi, “pengaruh motivasi, pengawasan dan budaya kerja terhadap produktivitas kerja karyawan perusahan daerah bank perkreditan rakyatbadan kredit desa kabupaten karanganyar” jurnal skripsi
Dept. Agama proyek pengadaan kitab suci Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974
Diposkan oleh KPRI KIPAS di 07.33: http://edisi03.blogspot.com/2008/08/kjks-dan-ujks.html
Dr. B. Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi Dan Operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara, cet. Ke II, 2002
Edhi prasetyo, pengaruh kepuasan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, riyadi palace hotel di Surakarta, program pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Erwin, Arianto, [mencintai-islam] Budaya Kerja. Tue, 05 Jan 2010 20:12:39 -0800 diambil dari : http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg06570.html
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Progran Spss, Semarang: badan penerbit undip, 2002
Hafidhuddin, M.Sc, DR. KH. Didin. dan Hendri tanjung,S.Si., M.M, Manajemen Syari’ah Dalam Praktik, Jakarta: gema insani press, cet ke I ,2003
Hafidhuddin, K.H. Didin, Islam Aplikatif, Jakarta: Gema insane press, 2003
Hani, T. Handoko, Manajemen, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, Cet ke-18 ,2003.
Hasibuan, Drs. H. Ahmad Supardi, MA. Etos Kerja Islami diambil dari http://riau.depag.go.id/index.php?a=artikel&id=338.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xciv
http://aliciakomputer.blogspot.com/2008/01/etos-kerja.htm.
http://www.baitulmaal.net/downlot.php?file=files/Tata_Cara_Pendirian_KJKS.pdf
http://edisi03.blogspot.com/2008/08/kjks-dan-ujks.html Diposkan oleh KPRI KIPAS
di 07.33
http://fastabiqpati.wordpress.com/2010/11/14/bmt-fastabiq-melawan-rentenir-pasar/
http://aenulloh.blogspot.com/2010/02/bmt-bina-ummat-sejahtera html?zx=13a5810be7be22c9
Majid, Nurcholis, Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta : Yayasan Paramadina, 2000
Napel, Henk ten, Kamus Teologi Inggris-Indonesia, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1994
Pajar, ”analisis faktor-faktoryang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan bagian keperawatan pada rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta” , jurnaL skripsi fakultas ekonomi UMS, 2008
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: penerbit alfabeta, 2008
Prof. Dr. Yamil C.A. Achir, Pengaruh Nilai-Nilai Agama Terhadap Budaya Kerja Dlam Budaya Perusahaan, bandung 06 januari 1998, makalah disampaikan dalam acara round-table discussiontentang pengembangan budaya kerja dalam prespektif
islam, oleh PT Telkom
Rahardjo, M. Darwan, Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, Yogyakarta: LSAF, 1999
Rodoni, Prof. DR. ahmad dan Prof. DR.Abdul hamid, Lembaga Keuangan Syari’ah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2008
Sastrohadiwiryo, Dr. B. Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi Dan Operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara, cet. Ke II, 2002
Schermenharn, John R, Manajemen, Yogyakarta: penerbit andi, 2003
Sinungan, Muchdarsyah, Produktivitas, Jakarta: bumi aksara, 2003
Suhendi, S.T. Edi, Mengolah Data dengan SPSS 16.0 untuk peneliti pemula, Bandung: Yrama Widya, cet ke I, 2009.
Sumarwan, Ujang, Perilaku konsumen . Teori dan penerapannya dalam Pemasaran, Jakarta: ghalia Indonesia, 2003,
Tasmara, Kh Toto, Membudayakan Etos Kerja Islami, Jakarta: gema insani press, 2002
Tasmara, KH Toto , Etos Kerja Pribadi Muslim, Jakarta : PT Dana Bhakti Wakaf, 1995
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xcv
Tim penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, 2008.
Triguna, Budaya Kerja, Jakarta: gunung agung, 1995
Vincent, Gaspersz, Total Quality Management,Jakarta: PT. gramedia pustaka, 2003
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xcvi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang membuat daftar riwayat hidup ini :
1. Nama Lengkap : Muhammad Zama’ Syari
2. NIM : 062411079
3. Tempat / Tanggal Lahir : Pati, 1 Maret 1986
4. Nama Orang Tua : Suparwi Sahal
5. Alamat Asal : Bakaran Kulon, Kec Juwana. Kab Pati.
6. Alamat sekarang : karonseh selatan gang V no:533, Ngaliyan-
Semarang
7. Riwayat pendidikan :
a. SDN 01 Bakaran Kulon Juwana tahun1998
b. Madrasah Diniyyah Raudlatul ‘Ulum Guyangan Trangkil Pati
tahun 2000
c. MTs-Raudlatul ‘Ulum Guyangan Trangkil Pati tahun 2003
d. MA- Raudlatul ‘Ulum Guyangan Trangkil Pati tahun 2006
e. IAIN Walisongo Semarang 2010
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xcvii
LAMPIRAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
< 20 3 6.7 6.7 6.7
21 s/d 30 27 60.0 60.0 66.7
31 s/d 40 12 26.7 26.7 93.3
41 s/d 50 2 4.4 4.4 97.8
> 51 1 2.2 2.2 100.0
Valid
Total 45 100.0 100.0
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xcviii
Pengelompokan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gender
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Laki-Laki 27 60.0 60.0 60.0
Perempuan 18 40.0 40.0 100.0
Valid
Total 45 100.0 100.0
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xcix
Pengelompokan Responden Berdasarkan Jabatan
Jabatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Karyawan 13 28.9 28.9 28.9
Accounting 5 11.1 11.1 40.0
Manager 4 8.9 8.9 48.9
Marketing 16 35.6 35.6 84.4
Teler 5 11.1 11.1 95.6
Admin 2 4.4 4.4 100.0
Valid
Total 45 100.0 100.0
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c
Pengelompokan Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
SMA 27 60.0 60.0 60.0
D3 3 6.7 6.7 66.7
S1 15 33.3 33.3 100.0
Valid
Total 45 100.0 100.0
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ci
LAMPIRAN VALIDITAS
X1 Correlations
q1 q2 q3 q4 q5 q6 X1
Pearson Correlation
1 .095 .399*
* .415
*
* .678
** .443
*
* .749
**
Sig. (2-tailed) .536 .007 .005 .000 .002 .000
q1
N 45 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.095 1 .135 -.016 .024 .163 .298*
Sig. (2-tailed) .536 .377 .915 .873 .286 .047
q2
N 45 45 45 45 45 45 45
Pearson Correlation
.399*
*
.135 1 .456*
*
.548** .310* .707**
Sig. (2-tailed) .007 .377 .002 .000 .038 .000
q3
N 45 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.415*
*
-.016 .456*
*
1 .505** .692
*
*
.762**
Sig. (2-tailed) .005 .915 .002 .000 .000 .000
q4
N 45 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.678*
*
.024 .548*
*
.505*
*
1 .500*
*
.808**
Sig. (2-tailed) .000 .873 .000 .000 .000 .000
q5
N 45 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.443*
*
.163 .310* .692
*
*
.500** 1 .758
**
Sig. (2-tailed) .002 .286 .038 .000 .000 .000
q6
N 45 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.749*
* .298
* .707
*
* .762
*
* .808
** .758
*
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .047 .000 .000 .000 .000
X1
N 45 45 45 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X2
Correlations
q7 q8 q9 q10 q11 X2
Pearson Correlation
1 .461*
*
.330* .568** .437** .746**
Sig. (2-tailed) .001 .027 .000 .003 .000
q7
N 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.461*
*
1 .250 .564** .427** .700**
Sig. (2-tailed) .001 .098 .000 .003 .000
q8
N 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.330* .250 1 .515
** .294 .667
**
Sig. (2-tailed) .027 .098 .000 .050 .000
q9
N 45 45 45 45 45 45
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
cii
Pearson Correlation
.568*
*
.564*
*
.515*
*
1 .460** .841**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000
q10
N 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.437*
*
.427*
*
.294 .460** 1 .729**
Sig. (2-tailed) .003 .003 .050 .001 .000
q11
N 45 45 45 45 45 45
Pearson Correlation
.746*
*
.700*
*
.667*
*
.841** .729** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
X2
N 45 45 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Y Correlations
q12 q13 q14 q15 q16 q17 q18 q19 Y
Pearson Correlation
1 .220 .285 .273 .219 .352* .591
** .312
* .584
**
Sig. (2-tailed) .147 .058 .069 .148 .018 .000 .037 .000
q12
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.220 1 .565*
*
.459** .319* .580** .395** .298* .673**
Sig. (2-tailed) .147 .000 .002 .033 .000 .007 .047 .000
q13
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.285 .565*
* 1 .571** .468** .432** .474** .269 .727**
Sig. (2-tailed) .058 .000 .000 .001 .003 .001 .074 .000
q14
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.273 .459*
*
.571*
*
1 .599** .435** .478** .243 .757**
Sig. (2-tailed) .069 .002 .000 .000 .003 .001 .108 .000
q15
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.219 .319* .468*
*
.599** 1 .438** .487** .383** .714**
Sig. (2-tailed) .148 .033 .001 .000 .003 .001 .009 .000
q16
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Pearson Correlation
.352* .580*
*
.432*
*
.435** .438** 1 .495** .404** .731**
Sig. (2-tailed) .018 .000 .003 .003 .003 .001 .006 .000
q17
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.591*
*
.395*
*
.474*
*
.478** .487** .495** 1 .471** .799**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .001 .001 .001 .001 .001 .000
q18
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 Pearson Correlation
.312* .298
* .269 .243 .383
** .404
** .471
** 1 .577
**
Sig. (2-tailed) .037 .047 .074 .108 .009 .006 .001 .000
q19
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
Pearson Correlation
.584*
*
.673*
*
.727*
*
.757** .714** .731** .799** .577** 1 Y
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ciii
N 45 45 45 45 45 45 45 45 45
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
LAMPIRAN
RELIABILITY Scale: x1
Case Processing Summary
N %
Valid 45 100.0
Excludeda 0 .0
Cases
Total 45 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.780 6
Scale: X2
Case Processing Summary
N %
Valid 45 100.0
Excludeda 0 .0
Cases
Total 45 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.784 5
Scale: Y
Case Processing Summary
N %
Valid 45 100.0
Excludeda 0 .0
Cases
Total 45 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.847 8
LAMPIRAN
NORMALITAS
Case Processing Summary
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
civ
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
Y 45 100.0% 0 .0% 45 100.0% X1 45 100.0% 0 .0% 45 100.0% X2 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Y .086 45 .200* .951 45 .057 X1 .110 45 . 200
* .852 45 .000
X2 .160 45 .086 .867 45 .000
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
LAMPIRAN 7 Regression
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 X2, X1a . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .780a .608 .589 2.571 1.700
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 430.479 2 215.240 32.574 .000a
Residual 277.521 42 6.608 1
Total 708.000 44 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Collinearity Statistics
Model
B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) -.084 3.295 -.026 .980 X1 .565 .192 .376 2.940 .005 .571 1.752
1
X2 .858 .229 .480 3.752 .001 .571 1.752
a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
cv
Variance Proportions Model Dimension Eigenvalue Condition Index (Constant) X1 X2
1 2.985 1.000 .00 .00 .00
2 .009 18.055 .96 .28 .09
1 dimensi on1
3 .006 23.111 .03 .72 .91
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statistics
a
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 17.26 30.06 26.33 3.128 45 Residual -6.930 3.642 .000 2.511 45 Std. Predicted Value -2.901 1.192 .000 1.000 45 Std. Residual -2.696 1.417 .000 .977 45
a. Dependent Variable: Y Coefficients
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 8.587 6.405 1.341 .187
LnX2 -.199 2.629 -.015 -.076 .940
1
LnX1 -2.377 2.363 -.193 -1.006 .320
a. Dependent Variable: Lnei2
Charts
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
cvi
LAMPIRAN Y X1 X2
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.