PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik...

150
PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK ENVIRONMENTAL DISCLOSURE SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: IRVAN SOPIAN 1111082000077 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1436 H/2015 M

Transcript of PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik...

Page 1: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, GOOD CORPORATE

GOVERNANCE, DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

PRAKTIK ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

IRVAN SOPIAN

1111082000077

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

1436 H/2015 M

Page 2: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

ii

PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, GOOD CORPORATE

GOVERNANCE, DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

PRAKTIK ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Irvan Sopian

NIM: 1111082000077

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Rini, Ak., CA. Atiqah, SE., MS., Ak

NIP. 19760315 200501 2 002 NIP. 19820120 200912 2 004

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2015 M

Page 3: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 9 April 2015 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Irvan Sopian

2. NIM : 1111082000077

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Environmental Performance, Good Corporate

Governance, dan Karakteristik Perusahaan Terhadap

Praktik Environmental Disclosure.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 April 2015

1. Dr. Lukman, M.Si. ( _____________________)

NIP. 19640607 200302 1 001 Penguji I

2. Putriesti Mandasari, SP., M.Si. ( ______________________ )

NIP. 19840608 201101 2 010 Penguji II

3. Dr. Rini, Ak., CA. ( _____________________ )

NIP. 19760315 200501 2 002 Penguji III

Page 4: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 21 September 2015 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Irvan Sopian

2. NIM : 1111082000077

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Environmental Performance, Good Corporate

Governance, dan Karakteristik Perusahaan Terhadap

Praktik Environmental Disclosure.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut

di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 September 2015

1. Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., MH ( _____________________)

NIP.19750101 200501 1 008 Ketua

2. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA ( ______________________ )

NIP. 19760924 200604 2 002 Sekertaris

3. Fitri Damayanti, SE.,M.Si ( ______________________ )

NIP. 19810731 200604 2 003 Penguji Ahli

4. Dr. Rini, Ak., CA ( _____________________ )

NIP. 19760315 200501 2 002 Pembimbing I

5. Atiqah, SE., MS., Ak ( _____________________ )

NIP. 19820120 200912 2 004 Pembimbing II

Page 5: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Irvan Sopian

Nomor Induk Mahasiswa : 1111082000077

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa menyebut pemilik karya

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 21 September 2015

Yang menyatakan,

(Irvan Sopian)

Page 6: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Irvan Sopian

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1992

3. Alamat : Jl. Kembang Kerep Rt.002/02 No.10

Kembangan Selatan, Kembangan,

Jakarta Barat, 11610

4. Telepon : 089637080240

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri Kembangan Utara 03 Pagi Tahun 1999-2005

2. SMP Negeri 215 Jakarta Tahun 2005-2008

3. SMA Negeri 85 Jakarta Tahun 2008-2011

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2015

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

Nama Ayah : H. Dadang S.

Nama Ibu : Hj. Rohaya

Alamat Orang Tua : Jl. Kembang Kerep Rt.002/02 No.10

Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat,

11610

Anak ke-, dari : 1 dari 2 bersaudara

Page 7: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

vii

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Futsal SMAN 85 Jakarta (2005 - 2008)

2. Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013 - 2014)

3. Lab. Bursa Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (2014 - 2015)

4. Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012 - 2015)

Page 8: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

viii

THE INFLUENCE OF ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, GOOD

CORPORATE GOVERNANCE AND COMPANY CHARACTERISTICS

ON ENVIRONMENTAL DISCLOSURE PRACTICES

ABSTRACT

This research aims to examine the influence of environmental performance,

good corporate governance and corporate characteristics on environmental

disclosure practices. Good corporate governance is represented by a variable

board size, the proportion of independent board and audit committee size.

Meanwhile, the company characteristics is represented by the variable size,

leverage, and profitability.

This research is quantitative. The data taken is secondary data. The data in

this study were obtained using the library research. The research population was

companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the period 2011 -

2013. The samples taken are companies in the manufacturing sector and collected

using purposive sampling method. Total 24 companies are determined as a

sample. The analytical method used is multiple regression analysis which consists

of classical assumption (normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test

and autocorrelation test) and test hypotheses (coefficient of determination, t test,

F test)

The results showed that the adjusted R2 value of 35.1%, which means

disclosure of environmental variables can be described by seven independent

variables, namely environmental performance (PROPER), board size (DKOM),

the proportion of independent directors (DKOM_IND), the size of the audit

committee (AUDT), size (SIZE), leverage (LEV), and profitability (PROFIT). The

results of this research show that: (1) environmental performance, board size,

and size has significant influence on environmental disclosure practices. (2) The

proportion of independent board, audit committee size, leverage, and profitability

no significant influence on environmental disclosure practices. (3) environmental

performance, board size, proportion of independent board, audit committee size,

size, leverage, and profitability has simultaneously and significant influence on

environmental disclosure practices. While the F test results of this research prove

that the environmental performance, board size, the proportion of independent

directors, audit committee size, size, leverage, and profitability simultaneously

influence on environmental disclosure.

Keywords : good corporate governance, corporate characteristics, and

environmental disclosure

Page 9: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

ix

PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, GOOD CORPORATE

GOVERNANCE, DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

PRAKTIK ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh environmental

performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap

praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili dengan

variabel ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, dan

ukuran komite audite. Sedangkan, karakteristik perusahaan diwakili dengan

variabel size, leverage, dan profitabilitas.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang diambil

merupakan data sekunder. Data pada penelitian ini diperoleh menggunakan

penelitian pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011 - 2013. Sampel

penelitian yang diambil adalah perusahaan yang termasuk dalam sektor

manufaktur dan dikumpulkan menggunakan metode purposive sampling. Total 24

perusahaan ditentukan sebagai sample penelitian. Metode analisis data dalam

penelitian ini menggunakan pendekatan keilmuan statistika. Metode analisis yang

digunakan adalah analisis regresi berganda yang terdiri dari uji asumsi klasik (uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi) dan

uji hipotesis (koefisien determinasi, uji t, uji F).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai adjusted R2 sebesar 35,1%

yang berarti variabel environmental disclosure dapat dijelaskan oleh ke tujuh

variabel independen, yaitu environmental performance (PROPER), ukuran dewan

komisaris (DKOM), proporsi komisaris independen (DKOM_IND), ukuran

komite audit (AUDT), size (SIZE), leverage (LEV), dan profitabilitas (PROFIT).

Hasil uji t dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) environmental

performance, ukuran dewan komisaris, dan size berpengaruh signifikan terhadap

praktik environmental disclosure. (2) Proporsi dewan komisaris independen,

ukuran komite audit, leverage, dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan

terhadap praktik environmental disclosure. (3) environmental performance,

ukuran dewan komisaris, Proporsi dewan komisaris independen, ukuran komite

audit , size, leverage, dan profitabilitas berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap praktik environmental disclosure. Sedangkan hasil uji F dari

penelitian ini membuktikan bahwa environmental performance, ukuran dewan

komisaris, proporsi komisaris independen, ukuran komite audit, size, leverage,

dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap environmental disclosure.

Kata kunci : good corporate governance, karakteristik perusahaan, dan

environmental disclosure

Page 10: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Environmental Performance, Good Corporate

Governance, dan Karakteristik Perusahaan terhadap Praktik Environmental

Disclosure”. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW, sebagai uswatun khasanah yang telah menuntun umatnya

dari kegelapan munuju jalan yang terang benderang.

Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat guna meraih gelar

Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan atas izin

Allah SWT skripsi ini dapat selesai. Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis

menyadari telah banyak mendapat arahan, bimbingan, bantuan, dan dukungan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, yang dengan ikhlas dan penuh kasih sayang

selalu mencurahkan perhatian, cinta, kasih sayang, nasihat, dan dukungan

moril maupun materil serta doa tiada henti kepada penulis.

2. Adikku Nurkholisah yang telah menyemangati dan memberikan banyak

motivasi serta do’a terbaiknya kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

xi

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan SE, Ak, M.M, selaku Sekertaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Rini, Ak., CA. selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia menyediakan waktunya yang sangat bergarga untuk membimbing

penulis selama menyusun skripsi. Terima kasih atas segala masukan guna

penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat yang telah

diberika selama ini.

7. Ibu Atiqah, SE., MS., Ak selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan

dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas segala bimbingan dan

konsultasi yang telah diberikan selama ini.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan yang sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga

menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita

semua.

9. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

Page 12: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

xii

10. Sahabat-sahabat terdekat penulis, Arif, Opi, Fahmi, Andi, Rizki, dan

Wahyu yang selalu memberikan support dan perhatian terbaiknya kepada

penulis.

11. Teman-teman seperjuangan kuliah maupun organisasi, Sella, Fitria, Ical,

Mumu, Oji, Fazril, Ilfi, Wanda, Eva, Hadi, serta teman-teman Akuntansi C

dan seluruh mahasiswa Akuntansi angkatan 2011 yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Semangat dan sukses selalu untuk kita semua.

12. Pengurus dan Pengawas serta anggota Kopma UIN Syahid yang telah

memberikan pengalaman luar biasa selama ini.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

di karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 21 September 2015

Penulis

Page 13: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................................... vi

ABSTRACT ....................................................................................................................... viii

ABSTRAK ......................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x

DAFTAR ISI .................................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 12

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 13

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 15

A. Tinjauan Teoritis ................................................................................................... 15

1. Teori Agensi (Agency Theory) .......................................................................... 15

2. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) .............................................................. 16

3. Teori Stakeholder .............................................................................................. 18

4. Environmental Disclosure................................................................................. 18

5. Environmental Performance ............................................................................. 21

6. Good Corporate Governance (GCG) ............................................................... 26

7. Karakteristik Perusahaan................................................................................... 34

B. Penelitian Sebelumnya .......................................................................................... 38

C. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 42

D. Hipotesis ............................................................................................................... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 58

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................... 58

B. Metode Penentuan Sampel .................................................................................... 58

Page 14: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

xiv

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 59

D. Metode Analisis Data ............................................................................................ 60

1. Uji Statistik Deskriptif ...................................................................................... 60

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 60

3. Analisis Regresi Berganda ................................................................................ 63

4. Pengujian Hipotesis .......................................................................................... 64

E. Operasionalisasi Variabel ..................................................................................... 66

1. Variabel Independen ......................................................................................... 66

2. Variabel Dependen ............................................................................................ 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 74

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 74

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .............................................................................. 77

1. Statistik Deskriptif ............................................................................................ 77

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 82

3. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................ 87

C. Pembahasan ........................................................................................................... 96

1. Pengaruh Environmental Performance terhadap Environmental Disclosure. ... 96

2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Environmental Disclosure ....... 97

3. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Environmental

Disclosure. ................................................................................................................ 99

4. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Environmental Disclosure. ........... 100

5. Pengaruh Size terhadap Environmental Disclosure. ........................................ 102

6. Pengaruh Leverage terhadap Environmental Disclosure. ............................... 103

7. Pengaruh Profitabilitas terhadap Environmental Disclosure. ......................... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 106

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 106

B. Saran ................................................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 109

LAMPIRAN........................................................................................................ 108

Page 15: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya.....................................................................42

3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel................................................................73

4.1 Proses Seleksi Sampel................................................................................75

4.2 Sampel Data Penelitian..............................................................................76

4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif......................................................................78

4.4 Hasil Uji Multikolinieritas.........................................................................82

4.5 Hasil Uji Autokorelasi...............................................................................84

4.6 Hasil Uji Normalitas..................................................................................86

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi................................................................87

4.8 Hasil Uji Signifikasi Simultan...................................................................89

4.9 Hasil Uji Signifikasi Parameter Individal (Uji t) ......................................90

Page 16: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran...................................................................................49

4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas.....................................................................85

Page 17: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai kasus pencemaran limbah berbahaya dan beracun (B3) dari

kegiatan penambangan minyak bumi yang terjadi di Indonesia memerlukan

perhatian yang lebih serius. Kasus pencemaran seperti yang terjadi di Tarakan

(Kalimantan Timur), Riau, Sorong (Papua), Indramayu serta terakhir kasus

pencemaran di Bojonegoro (Jawa Timur) seharusnya menjadi catatan penting bagi

para pengelola penambangan minyak akan pentingnya pengelolaan pencemaran

minyak di Indonesia. Tumpahan minyak akibat kebocoran pipa di kawasan sumur

bor Tanjung Miring Timur Kabupaten Ogan Ilir yang dikelola oleh Perusahaan

Rekanan Pertamina yakni PT.Gold Water masih dipandang sebelah mata oleh

manajemen perusahaan. Meski sudah tergolong pencemaran lingkungan, namun

pihak perusahaan masih separuh hati memperbaiki kerusakan pipa yang

mengakibatkan tanah terkontaminasi minyak dan merusak lingkungan serta

menurunkan estetika. Lebih dari itu tanah yang terkontaminasi limbah minyak

dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sesuai dengan

Kep. MenLH 128 Tahun 2003 (Posmetro Prabu, 2013).

Selain itu pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan

pertambangan pasir di Desa Pontang, Serang, Banten, menyebabkan warga

merusak sejumlah fasilitas milik perusahaan tersebut. Kejadian tersebut terjadi

karena pertambangan pasir yang dilakukan perusahaan tersebut mencemari aliran

1

Page 18: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

2

Sungai Ciujung karena air yang berasal dari sungai tersebut biasa digunakan

warga untuk kebutuhan sehari-hari (detikTV, 2014).

Bahkan karena banyaknya pelanggaran lingkungan hidup, membuat

Pemprov Jabar menginisiasi pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penegakan

Hukum Lingkungan Terpadu (PHLT). Tim yang melibatkan kepolisian dan

kejaksaan itu bertugas mulai dari perizinan hingga penindakan. Tugas penting

Satgas ini adalah mulai dari perizinan lingkungan hidup, penindakan hukum bagi

yang melakukan pencemaran atau merusak alam, serta pencegahan tindak pidana

korupsi dan pencucian uang yang berkaitan dengan lingkungan (Nurmatari, 2015).

Pencemaran lingkungan akibat dari aktivitas yang dilakukan perusahaan,

menimbulkan tekanan dari berbagai pihak khususnya masyarakat terhadap

perusahaan agar perusahaan memberikan informasi yang transparan mengenai

aktivitas lingkungannya di dalam laporan tahunan perusahaan (Anggraini, 2006).

Ikbal (2012) mengatakan secara umum, laporan tahunan perusahaan terdiri

dari pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela

(voluntary disclosure). Pengungkapan sukarela muncul karena adanya kesadaran

masyarakat akan lingkungan sekitar, keberhasilan perusahaan tidak pada laba

semata tetapi juga ditentukan dengan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat

di sekitar perusahaan.

Pengungkapan sukarela sebenarnya juga di atur dalam Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK No. 1 Paragraf 12, 2009), yang menyatakan bahwa

“Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan, seperti laporan mengenai

lingkungan hidup, laporan nilai tambah, khususnya bagi industri di mana faktor-

Page 19: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

3

faktor lingkungan hidup memegang peranan penting bagi industri yang

menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang

peranan penting”.

Sun, dkk., (2010) menyatakan bahwa pengungkapan sukarela dalam

annual report seperti pengungkapan lingkungan perusahaan atau yang sering

disebut dengan corporate environmental disclosure dipandang perlu untuk

menunjukkan kepada stakeholders akan kesadaran perusahaan dari kepentingan

yang lebih luas dan akuntabilitas dengan cara berperilaku tanggung jawab sosial.

Semakin banyaknya bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan

terhadap lingkungannya, maka image perusahaan menurut pandangan masyarakat

menjadi meningkat atau citra perusahaan menjadi baik.

Peraturan mengenai praktik tanggung jawab sosial dan lingkungan

perusahaan juga diatur dalam Undang-Undang R.I. No. 40 tahun 2007 pasal 74

tentang “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan” menyebutkan bahwa

“Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan”.

Pemerintah pada dasarnya sudah serius untuk menanggapi berbagai

masalah lingkungan. Hal tersebut dapat diketahui dari banyaknya program-

program yang berkaitan dengan tata kelola lingkungan seperti : Adipura,

Adiwiyata, dan Langit Biru. Beberapa program tersebut masih memiliki

kekurangan dari segi sasaran peserta. Salah satu program lingkungan yang

Page 20: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

4

pesertanya adalah perusahaan adalah Program Pemeringkatan Kinerja Perusahaan

(PROPER) (Wiranata dan Wirajaya, 2014).

Darlis, dkk, (2009) mengatakan bahwa pengungkapan atas kinerja

lingkungan tersebut kini sudah banyak dipraktekkan oleh perusahaan-perusahaan

baik melalui media laporan tahunan dan media lainnya seperti website atau

laporan secara terpisah yang disebut "sustainability report" (laporan

keberlanjutan) yang memuat tiga aspek pokok yaitu: kinerja lingkungan, kinerja

sosial, dan kinega ekonomi. Pengungkapan informasi lingkungan hidup ini

mencakup aspek lingkungan dari proses produksi yang meliputi pengendalian

polusi dalam menjalankan operasi bisnis perusahaan, pencegahan-pencegahan

atau perbaikan kerusakan lingkimgan akibat pemrosesan sumber daya alam dan

konservasi sumber daya alam. Informasi lingkungan hidup dapat berupa data,

keterangan, atau informasi lain yang berkenaan dengan pengelolaan lingkungan

hidup yang menurut sifat dan tujuannya memang terbuka untuk diketahui

masyarakat, seperti dokumen analisis mengenai dampak lingkungan hidup,

laporan dan evaluasi hasil pemantauan lingkungan hidup, baik pemantauan

penataan maupun pemantauan perubahan kualitas lingkungan hidup dan rencana

tata ruang.

Corporate Social Responsibilty (CSR) adalah basis teori tentang perlunya

sebuah perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat dan

lingkungan tempat beroperasi. Secara teoretik, CSR dapat didefinisikan sebagai

tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para stakeholders, terutama

komunitas atau masyarakat di sekitar wilayah kerja dan operasinya. Sebuah

Page 21: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

5

perusahaan harus menjunjung tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu

perusahaan dalam sudut pandang CSR adalah mengedepankan prinsip moral dan

etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan kelompok masyarakat

lainnya (Suaryana dan Febriana, 2012).

Penerapan Corporate Social Responsibility merupakan bagian dari

komponen GCG. GCG (Good Corporate Governance) secara definitif adalah

konsep yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai

tambah (value added) untuk semua stakeholder (Monks, 2003 dalam Kaihatu,

2006). GCG dapat tercapai apabila perusahaan memenuhi asas-asas transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran dan kesetaraan

(Pratama dan Rahardja, 2013).

Berbagai faktor yang menjadi penyebab perusahaan melakukan

pengungkapan informasi lingkungan dalam annual report seperti corporate

governance dan karakteristik perusahaan. Corporate governance merupakan

kunci atau alat untuk mengawasi kinerja perusahaan oleh stakeholder termasuk

investor. Adanya corporate governance yang baik akan meningkatkan transparasi

dan akuntabilitas perusahaan, sehingga tanggung jawab lingkungan hidup akan

diungkapkan dalam annual report (Suhardjanto, 2010).

Menurut Mirfazil dan Nurdiono (2007) dalam Suhardjanto (2010)

besarnya dampak lingkungan hidup tergantung pada karakteristik perusahaan.

Dengan kata lain, karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap penurunan

Page 22: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

6

kualitas lingkungan misalnya semakin besar perusahaan semakin besar pula

dampaknya terhadap kualitas lingkungan hidup.

Berbagai penelitian yang terkait pengaruh Environmental Performance,

Good Corporate Governance (GCG), dan karakteristik perusahaan dengan

environmental disclosure telah banyak dilakukan. Penelitian Pratama dan

Rahardja (2013) menyatakan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh terhadap

pengungkapan lingkungan yang dilakukan perusahaan. Hal tersebut membuktikan

bahwa perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik akan mengungkapkan

laporan lingkungan. Sebaliknya, penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2012)

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan mengungkapkan bahwa pengungkapan tanggung jawab tidak

dipengaruhi oleh kinerja lingkungan.

Ardian dan Rahardja (2013) serta Nugroho dan Purwanto (2013)

melakukan penelitian mengenai pengaruh ukuran Dewan Komisaris terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan perusahaan.

Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa ukuran Dewan Komisaris

berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Kondisi ini terjadi karena semakin banyak dewan komisaris, maka bidang

yang dikerjakan semakin beragam, sehingga bisa memberikan masukan yang

terbaik bagi tingkat pengungkapan triple bottom line perusahaan. Semakin besar

jumlah anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah untuk

mengendalikan CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif

Page 23: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

7

(Nugroho dan Purwanto, 2013). Namun hasil tersebut berbeda dengan penelitian

Wijaya (2012), Pratama dan Rahardja (2013) serta Suaryana dan Febriana (2012)

mengenai pengaruh ukuran Dewan Komisaris terhadap praktik Environmental

Disclosure yang mengungkapkan bahwa ukuran Dewan Komisaris tidak

berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure.

Penelitian lainnya adalah penelitian Frendy dan Kusuma (2011) yang

meneliti hubungan Proporsi Komisaris Independen terhadap praktik

Environmental Disclosure. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa

proporsi Komisaris Independen sesuai dengan peraturan BAPEPAM yaitu

minimal 30% dari jumlah komisaris berpengaruh terhadap environmental

disclosure. Hal tersebut karena komisaris independen mempunyai pengaruh yang

besar dalam mendorong manajemen untuk mengungkapakan informasi sukarela

dibanding komisaris non-independen. Tetapi sebaliknya, penelitian Suhardjanto

(2010) serta Pratama dan Rahardja (2013) mengenai pengaruh proporsi dewan

komisaris independen terhadap environmental disclosure mengungkapkan bahwa

proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap environmental

disclosure.

Penelitian mengenai pengaruh Good Corporate Governance (GCG)

terhadap praktik Environmental Disclosure juga dilakukan oleh Nugroho dan

Purwanto (2013) yang meneliti mengenai pengaruh ukuran Komite Audit

terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan perusahaan. Hasil penelitian

tersebut membuktikan bahwa ukuran komite audit berpengaruh terhadap

pengungkapan sosial dan lingkungan. Kondisi ini terjadi karena dengan adanya

Page 24: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

8

komite audit, pengawasan manajemen menjadi lebih baik. Sehingga shareholder

sebagai prinsipal dalam hal ini diwakili oleh dewan komisaris akan lebih mudah

dalam mengkontrol manajemen. Oleh karena itu, biaya agensi yang ditimbulkan

oleh adanya moral hazard akan lebih diminimalkan.

Namun penelitian Pratama dan Rahardja (2013) mengungkapkan

sebaliknya, bahwa pengaruh ukuran Komite Audit terhadap pengungkapan

lingkungan tidak dapat dibuktikan. Hal ini menunjukan ukuran Komite Audit

tidak berpengaruh terhadap praktik pengungkapan lingkungan perusahaan.

Selanjutnya adalah penelitian-penelitian mengenai hubungan karakteristik

perusahaan dengan Environmental Disclosure. Stanton (2012), Suhardjanto

(2010), Hadjoh dan Sukartha (2013) serta Frendy dan Kusuma (2011) yang

melakukan penelitian mengenai pengaruh ukuran perusahaan (size) terhadap

pengungkapan tanggung jawab lingkungan yang dilakukan oleh persusahaan.

Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa size perusahaan berpengaruh

terhadap praktik environmental disclosure.

Perusahaan besar akan cenderung mengungkapkan informasi lebih banyak

karena ia memiliki sumber daya yang besar sehingga mampu membiayai

penyediaan informasi yang lebih lengkap dibandingkan perusahaan kecil. Selain

itu, perusahaan besar merasa bahwa mereka merupakan target perhatian sehingga

perlu untuk membuat suatu usaha nyata dalam menciptakan kepercayaan dalam

hal pertanggung jawaban sosial. Mengungkapkan informasi mengenai aktivitas

perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan hidup menjadi salah satu upaya

Page 25: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

9

perusahaan untuk mewujudkan pertanggungjawaban sosial (Hadjoh dan Sukartha,

2013).

Namun penelitian Sameera dan Wirathunga (2013) serta Suhardjanto dan

Choiriyah (2010) tidak dapat membuktikan bahwa pengungkapan lingkungan

dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Hal tersebut mengungkapkan bahwa ukuran

perusahaan (size) tidak berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure.

Karakteristik perusahaan lain yang mempengaruhi environmental

disclosure adalah leverage. Penelitian Nugroho dan Purwanto (2013) serta Djoko

Suhardjanto dan Choiriyah (2010) membuktikan bahwa leverage mempengaruhi

tingkat pengungkapan tanggung jawab lingkungan perusahaan.

Penelitian Suhardjanto (2010) mengenai karakteriskrik perusahaan

terhadap environmental disclosure menyatakan bahwa leverage berpengaruh

negatif terhadap environmental disclosure. Hal ini dikarenakan perusahaan yang

memiliki leverage yang tinggi akan mengurangi disclosure perusahan dengan

tujuan untuk mengurangi sorotan dari bondholder .Semakin tinggi rasio

utang/modal semakin rendah pengungkapannya karena semakin tinggi tingkat

leverage maka semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar

perjanjian kredit. Sehingga perusahaan harus menyajikan laba yang lebih tinggi

saat sekarang dibandingkan laba di masa depan. Supaya perusahaan dapat

menyajikan laba yang lebih tinggi, maka perusahaan harus mengurangi biayabiaya

(termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi). Itulah alasan leverage

berpengaruh negatif terhadap pengungkapan lingkungan atau environmental

disclosure.

Page 26: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

10

Sebaliknya penelitian Sameera dan Weerathunga (2013), Suaryana dan

Febriana (2012) serta Frendy dan Kusuma (2011) membuktikan bahwa Leverage

tidak berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure yang dilakukan

oleh perusahaan.

Hal lain yang mempengaruhi praktik Environmental Disclosure adalah

profitabilitas perusahaan. Profitabilitas merupakan indikator kinerja yang

dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan. Hubungan antara

profitabilitas dan pengungkapan merupakan refleksi yang menunjukkan bahwa

diperlukan respon sosial untuk membuat perusahaan memperoleh keuntungan.

Dengan begitu pengungkapan tanggung jawab lingkungan dipercaya sebagai

pendekatan manajemen untuk mengurangi tekanan sosial dan merespon

kebutuhan sosial (Hackston dan Milne, 1996 dalam Suhardjanto, 2010).

Berdasarkan penelitian Hadjoh dan Sukartha (2013) profitabilitas berpengaruh

positif terhadap environmental disclosure.

Namun, penelitian yang dilakukan Stanton (2012), Suhardjanto (2010),

serta Suaryana dan Febriana (2012) menemukan bahwa profitabilitas perusahaan

tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab lingkungan atau

environmental disclosure perusahan. Hal itu terjadi karena ketika perusahaan

memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan menganggap tidak perlu

melaporkan hal – hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan

tersebut (Suaryana dan Febriana, 2012).

Page 27: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

11

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2011 - 2013.

Penggunaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel

karena BEI merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia sehingga diharapkan

akan memperoleh sampel yang representatif. Maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah Environmental Performance, Good Corporate Governance,

dan Karakteristik Perusahaan secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap

Praktik Environmental Disclosure, di samping untuk mengetahui faktor manakah

dari faktor-faktor tersebut yang berpengaruh terhadap Praktik Environmental

Disclosure perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian

terdahulu adalah:

1. Variabel yang digunakan

Pada penelitian ini variabel yang digunakan Environmental Performance,

Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Ukuran

Komite Audit, Size, Leverage, dan Profitabilitas yang merupakan variabel

independen. Sedangkan variabel dependen yaitu Environmental Disclosure.

2. Periode yang digunakan

Pada penelitian ini menggunakan periode data dari tahun 2011 sampai 2013.

3. Item Environmental Disclosure

Pada penelitian ini item environmental disclosure mengacu pada Indeks

Global Reporting Initiative (GRI) 4.

Page 28: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

12

Berdasarkan latar belakang masalah dan fenomena pada perusahaan-

perusahaan tersebut, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Environmental Performance, Good Corporate Governance

dan Karakteristik Perusahaan terhadap Praktik Environmental Disclosure”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah Environmental Performance berpengaruh terhadap Praktik

Environmental Disclosure?

2. Apakah Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap Praktik

Environmental Disclosure?

3. Apakah Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Praktik

Environmental Disclosure?

4. Apakah Ukuran Komite Audit berpengaruh terhadap Praktik Environmental

Disclosure?

5. Apakah Size Perusahaan berpengaruh terhadap Praktik Environmental

Disclosure?

6. Apakah Leverage Perusahaan berpengaruh terhadap Praktik Environmental

Disclosure?

7. Apakah Profitabilitas Perusahaan memiliki pengaruh terhadap Praktik

Environmental Disclosure?

Page 29: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

13

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka

tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Environmental Performance terhadap Praktik

Environmental Disclosure.

2. Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Praktik

Environmental Disclosure.

3. Untuk mengetahui pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap

Praktik Environmental Disclosure.

4. Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Praktik

Environmental Disclosure.

5. Untuk mengetahui pengaruh Size Perusahaan terhadap Praktik Environmental

Disclosure.

6. Untuk mengetahui pengaruh Laverage Perusahaan terhadap Praktik

Environmental Disclosure.

7. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap Praktik

Environmental Disclosure.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan penelitian ini

bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan, manajemen, kalangan akademisi,

pembaca dan penulis dengan penjelasan sebagai berikut:

Page 30: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

14

1. Manfaat Praktis

a. Bagi pengguna laporan keuangan, diharapkan penelitian ini dapat menjadi

acuan tambahan dalam menganalisis informasi terkait dengan pengukuran

kinerja perusahaan.

b. Bagi manajemen, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan

dalam penentuan kebijakan mengenai environmental disclosure yang akan

dilakukan.

c. Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian ini memberikan kontribusi

terhadap literatur penelitian akuntansi yang berhubungan dengan

environmental disclosure.

2. Manfaat Teoritis

a. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan memberikan bukti empiris

mengenai pengaruh environmental performance, good corporate

governance dan karekteristik perusahaan terhadap praktik environmental

disclosure.

b. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat membantu serta menambah

wawasan dan pengetahuan mengenai praktik environmental disclosure di

Indonesia.

Page 31: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Teori Agensi (Agency Theory)

Teori keagenan (agency theory) mengungkapkan adanya hubungan

antara principal (pemilik perusahaan atau pihak yang memberikan mandat)

dan agent (manajer perusahaan atau pihak yang menerima mandat) yang

dilandasi dengan adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian

perusahaan, pemisahan penanggung risiko, pembuatan keputusan dan

pengendalian fungsi-fungsi. Pihak principal juga dapat membatasi divergensi

kepentingannya dengan memberikan tingkat insentif yang layak kepada agent

dan bersedia mengeluarkan biaya pengawasan untuk mencegah kecurangan

yang dilakukan oleh agent (Jensen and Meckling, 1976).

Adanya pemisahan antara fungsi kepemilikan (ownership) dan fungsi

pengendalian (control) dalam hubungan keagenan sering menimbulkan

masalah-masalah keagenan (agency problems). Masalah-masalah keagenan

tersebut timbul karena adanya konflik atau perbedaan kepentingan antara

principal dan agent. Teori keagenan (agency theory) berusaha menjelaskan

penentuan kontrak yang paling efisien yang bisa membatasi konflik atau

masalah keagenan. Teori keagenan juga berperan dalam menyediakan

informasi sehingga akuntansi memberikan umpan balik (feedback) selain nilai

prediktifnya (Jensen and Meckling, 1976).

15

Page 32: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

16

Selain itu, teori agensi juga menjelaskan mengenai masalah asimetri

informasi (information asymmetric). Manajer sebagai pengelola perusahaan

mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai internal perusahaan dan

prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik

(pemegang saham). Sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan

sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Namun, informasi yang

disampaikan terkadang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya.

Adanya asimetri informasi antara manajemen dengan pemilik memberikan

kesempatan kepada manajer untuk bertindak oportunis guna memaksimalkan

keuntungan pribadi (Ujiyantho dan Pramuka, 2007).

2. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)

Ghozali dan Chariri (2007) mengungkapkan definisi teori legitimasi

sebagai suatu kondisi atau status, yang ada ketika suatu sistem nilai

perusahaan sejalan dengan sistem nilai dari sistem sosial yang lebih besar di

mana perusahaan merupakan bagiannya. Dalam teori legitimasi suatu

perusahaan akan berusaha secara terus-menerus untuk meyakinkan bahwa

mereka melakukan kegiatan sesuai dengan batasan norma yang ada dalam

masyarakat maupun aturan yang berlaku. Proses untuk mendapatkan

legitimasi berkaitan dengan berbagai pihak dalam masyarakat. Legitimasi

dapat dikatakan sebagai pengakuan perusahaan oleh masyarakat. Pengakuan

perusahaan oleh masyarakat merupakan hal yang paling penting karena

dengan begitu keberlangsungan hidup perusahaan akan terus berlanjut.

Page 33: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

17

Legitimasi merupakan sebuah pengakuan akan legalitas sesuatu. Suatu

legitimasi organisasi dapat dikatakan sebagai manfaat atau sumber potensial

bagi perusahaan untuk bertahan hidup (Dowling dan Preffer, 1975, dalam

Ghozali dan Chariri, 2007). Dengan demikian legitimasi organisasi dapat

dipandang sebagai sesuatu yang diberikan oleh masyarakat kepada

perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari

masyarakat.

Menurut Yulfaidah dan Zulaika (2012), teori legitimasi (legitimacy

theory) menyatakan bahwa hal yang penting bagi organisasi, batasan-batasan

yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial dan reaksi terhadap

batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku dengan

memperhatikan lingkungan. Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk

meyakinkan bahwa aktivitas dan kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat.

Teori Legitimasi menjelaskan bahwa organisasi secara kontinu akan

beroperasi sesuai dengan batas-batas dan nilai yang diterima oleh masyarakat

di sekitar perusahaan dalam usaha untuk mendapatkan legitimasi. Proses

untuk mendapatkan legitimasi berkaitan dengan kontrak sosial antara yang

dibuat oleh perusahaan dengan berbagai pihak dalam masyarakat. Kinerja

perusahaan tidak hanya diukur dengan laba yang dihasilkan oleh perusahaan,

tetapi ukuran kinerja lainnya yang berkaitan dengan berbagai pihak yang

berkepentingan. Untuk mendapatkan legitimasi perusahaan memiliki insentif

untuk melakukan kegiatan sosial yang diharapkan oleh masyarakat di sekitar

kegiatan operasional perusahaan (Harsanti, 2011).

Page 34: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

18

3. Teori Stakeholder

Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang

hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan

menfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan

sangat dipengaruhi oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut (Ghozali dan

Chariri, 2007).

Sari (2012) menyatakan bahwa perusahaan tidak hanya

bertanggungjawab terhadap para pemilik (shareholder) dengan sebatas pada

indikator ekonomi (economic focused) namun bergeser menjadi lebih luas

yaitu sampai pada ranah sosial kemasyarakatan (stakeholder) dengan

memperhitungkan faktorfaktor sosial (social dimentions), sehingga muncul

istilah tanggung jawab sosial (social responsibility).

4. Environmental Disclosure

Akuntansi sebagai alat pertanggungjawaban mempunyai fungsi sebagai

alat kendali utama terhadap aktivitas perusahaan. Tanggung jawab

manajemen tidak terbatas pada pengelolaan dana ke dalam perusahaan kepada

investor dan kreditor, tetapi juga meliputi dampak yang ditimbulkan oleh

perusahaan terhadap lingkungan hidup (Suhardjanto dan Sari, 2010).

Environmental Disclosure adalah pengungkapan informasi yang berkaitan

dengan lingkungan hidup dalam laporan keuangan tahunan perusahaan

(Suratno, Darsono, dan Mutmainah, 2006). Environmental disclosure

meliputi pengendalian terhadap polusi, pencegahan atau perbaikan terhadap

kerusakan lingkungan, konservasi alam dan pengungkapan lain yang

Page 35: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

19

berhubungan dengan lingkungan hidup. Melalui environmental disclosure

masyarakat dapat memantau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan

(Zeghal dan Ahmed, 1990).

Bethelot, (2002) dalam Al Tuwaijri, (2004) mendefinisikan

environmental disclosure sebagai kumpulan informasi yang berhubungan

dengan aktivitas pengelolaan lingkungan oleh perusahaan di masa lalu,

sekarang dan yang akan datang. Informasi ini dapat diperoleh dengan banyak

cara, seperti pernyataan kualitatif, asersi atau fakta kuantitatif, bentuk laporan

keuangan atau catatan kaki. Bidang environmental disclosure meliputi hal-hal

sebagai berikut: pengeluaran atau biaya operasi untuk fasilitas dari peralatan

pengontrol polusi di masa lalu dan sekarang.

Global Reporting Initiatives (GRI) G4, 2013, merekomendasikan

beberapa aspek lingkungan yang seharusnya diungkapkan. Terdapat 12 aspek

yang direkomendasikan oleh GRI G4. Aspek-aspek tersebut adalah Material,

Energi, Air, Keanekaragaman Hayati, Emisi, Efluen dan Limbah, Produk dan

Jasa, Kepatuhan, Transportasi, Keseluruhan, Penilaian Pemasok dengan

Kriteria Lingkungan, dan Mekanisme Pengaduan Lingkungan. Dari 12 aspek

tersebut dibagi lagi menjadi 34 indikator lingkungan yang harus diungkapkan.

Sementara itu, Wiseman (1982) dalam Patten (2002) berpendapat

bahwa pengungkapan sosial dan lingkungan biasanya berisi informasi

tentang: diskusi tentang regulasi dan prasyarat tentang dampak lingkungan,

kebijakan lingkungan atau kepedulian perusahaan tentang lingkungan,

Page 36: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

20

konservasi sumber alam, penghargaan atas kepedulian terhadap lingkungan,

usaha melakukan daur ulang, pengeluaran yang dilakukan perusahaan

berkaitan dengan penanganan lingkungan, aspek hukum (litigasi) atas kasus

berkaitan dengan dampak lingkungan yang disebabkan perusahaan.

Zeghal & Ahmed (1990) mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan

dengan pelaporan sosial perusahaan, yaitu:

a. Lingkungan

Bidang ini meliputi aktivitas pengendalian pencemaran dan pelestarian

lingkungan hidup. Meliputi, pengendalian terhadap polusi, pencegahan

atau perbaikan terhadap kerusakan lingkungan, konservasi alam, dan

pengungkapan lain yang berkaitan dengan lingkungan.

b. Energi

Bidang ini meliputi aktivitas dalam pengaturan penggunaan energi dalam

hubungannya dengan operasi perusahaan dan peningkatan efisiensi

terhadap produk perusahaan. Meliputi, konservasi energi, efisien energi,

dll.

c. Praktik bisnis yang wajar

Meliputi pemberdayaan terhadap minoritas dan perempuan, dukungan

terhadap usaha minoritas, tanggung jawab sosial.

Page 37: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

21

d. Sumber daya manusia

Bidang ini meliputi aktivitas untuk kepentingan karyawan sebagai sumber

daya manusia bagi perusahaan maupun aktivitas di dalam suatu komunitas.

Aktivitas tersebut antara lain, program pelatihan dan peningkatan

ketrampilan, perbaikan kondisi kerja, upah dan gaji serta tunjangan yang

memadai, pemberian beberapa fasilitas, jaminan keselamatan kerja,

pelayanan kesehatan, pendidikan, seni, dll.

e. Produk

Meliputi keamanan, pengurangan polusi, dll.

Teori tentang pengungkapan lingkungan hidup (environmental

disclosure) sebenarnya bersumber dari pengungkapan yang dilakukan dalam

praktik akuntansi. Secara teoritis, basis teoritis bersumber dari berbagai sisi,

tergantung perspektif pakar yang melakukan kajian. Paten, misalnya melihat

pengungkapan lingkungan terkait dengan teori legitimasi yaitu perusahaan

memiliki tanggung jawab sosial politik terhadap masyarakat. Teori legitimasi

bermuara pada pengungkapan sosial. Pengungkapan sosial yangbaik memuat

tentang pengungkapan lingkungan hidup (Sudaryono, 2006).

5. Environmental Performance

Kinerja lingkungan menurut Suratno dkk, (2006) adalah kinerja

perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik (green). Kinerja

lingkungan ini dikeluarkan untuk melihat tingkat ketaan perusahaan

berdasarkan peraturan yang berlaku (Anindito dan Ardiyanto, 2012).

Page 38: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

22

Berry dan Rondinelli (1998) dan Pfleiger et al (2005) dalam Ja’far dan

Arifah (2006) menyatakan bahwa kinerja lingkungan sangat dipengaruhi oleh

sejauh mana dorongan terhadap pengelolaan lingkungan dilakukan oleh

berbagai instansi khusunya instansi pemerintah. Kinerja lingkungan juga akan

tercapai pada level yang tinggi jika perusahaan secara proaktif melakukan

berbagai tindakan manajemen lingkungan secara terkendali.

Berry dan Rondinelly (1998) dalam Ja’far dan Arifah (2006)

mensinyalir ada beberapa kekuatan yang mendorong perusahaan untuk

melakukan tindakan manajemen lingkungan. Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Regulatory demand, tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

muncul sejak 30 tahun terakhir ini, setelah masyarakat meningkatkan

tekanannya kepada pemerintah untuk menetapkan peraturan pemerintah

sebagai dampak meluasnya polusi. Sistem pengawasan manajemen

lingkungan menjadi dasar untuk skor lingkungan, seperti program-

program kesehatan dan keamanan lingkungan.

b. Cost factors, adanya komplain terhadap produk-produk perusahaan, akan

membawa konsekwensi munculnya biaya pengawasan kualitas yang

tinggi, karena semua aktivitas yang terlibat dalam proses produksi perlu

dipersiapkan dengan baik. Hal ini secara langsung akan berdampak pada

munculnya biaya yang cukup tinggi, seperti biaya sorting bahan baku,

biaya pengawasan proses produksi, dan biaya pengetesan. Konseksensi

perusahaan untuk mengurangi polusi juga berdampak pada munculnya

Page 39: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

23

berbagai biaya, seperti penyediaan pengolahan limbah, penggunaan

mesin yang clean technology, dan biaya pencegahan kebersihan.

c. Stakeholder forces. Strategi pendekatan proaktif terhadap manajemen

lingkungan dibangun berdasarkan prinsip-prinsip manajemen, yakni

mengurangi waste dan mengurangi biaya produksi, demikian juga

respond terhadap permintaan konsumen dan stakeholder. Perusahaan

akan selalu berusaha untuk memuaskan kepentingan stakeholder yang

bervariasi dengan menemukan berbagai kebutuhan akan manajemen

lingkungan yang proaktif.

d. Competitive requirements, semakin berkembangnya pasar global dan

munculnya berbagai kesepakatan perdagangan sangat berpengaruh pada

munculnya gerakan standarisasi manajemen kualitas lingkungan.

Ja’far dan Arifah (2006) menyatakan sebagai ukuran keberhasilan

perusahaan dalam melaksanakan menejemen lingkungan proaktif, maka dapat

dilakukan dengan mengidentifikasi kinerja lingkungan proaktif. Penerapan

manajemen lingkungan proaktif memerlukan keterlibatan beberapa prinsip

dasar kedalam strategi perusahaan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :

a. Mengadopsi kebijakan lingkungan yang bertujuan mengeleminasi polusi

berdasarkan pada posisi siklus hidup operasional perusahaan, dan

mengkomunikasikan kebijakan keseluruh perusahaan dan para

stakeholder.

Page 40: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

24

b. Menetapkan secara obyektif kriteria efektivitas program lingkungan.

c. Membandingkan kinerja lingkungan perusahaan dengan perusahaan-

perusahaan yang merupakan leader dalam satu industri dengan

benchmarking dan menetapkan praktik terbaik (best practice).

d. Menetapkan budaya perusahaan bahwa kinerja lingkungan merupakan

tanggung jawab seluruh karyawan.

e. Menganalisis dampak berbagai isue lingkungan dalam kaitannya dengan

permintaan dimasa depan terhadap produk dan persaingan industri.

f. Memberanikan diri melakukan diskusi tentang isu-isu lingkungan,

khususnya melalui rapat pimpinan.

g. Mengembangkan anggaran untuk pembiayaan lingkungan.

h. Mengidentifikasi dan mengkuantifikasikan pertanggungjawaban

lingkungan.

Meskipun demikian, selama ini pengukuran terhadap kinerja

lingkungan masih belum ada kesepakatan final. Hal ini karena setiap negara

memiliki cara pengukuran sendiri tergantung situasi dan kondisi lingkungan

negara masing-masing. Sebagai contoh, Kementrian Lingkungan Hidup

Indonesia telah menerapkan PROPER sebagai alat untuk memeringkat kinerja

lingkungan perusahaan-perusahaan yaang ada di Indonesia. (Ja’far dan

Arifah, 2006).

Page 41: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

25

Menurut Peraturan Menteri Nomor 6 Tahun 2013, Program Penilaian

Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

(PROPER) adalah program penilaian terhadap upaya penanggung jawab

usaha dan/atau kegiatan dalam mengendalikan pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan hidup serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan

beracun. Penilaian tersebut diberikan dalam bentuk peringkat kinerja yang

terdiri atas:

a. Hitam, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan

yang sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang

mengakibatkan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan serta

pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan atau tidak

melaksanakan sanksi administrasi;

b. Merah, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan

yang upaya pengelolaan lingkungan hidup dilakukannya tidak sesuai

dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan

perundangundangan;

c. Biru, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan yang

telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan sesuai dengan

persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan;

d. Hijau, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang

telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan

dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem

Page 42: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

26

manajemen lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien dan

melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dengan baik; dan

e. Emas, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan

yang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan

(environmental excellency) dalam proses produksi dan/atau jasa,

melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap

masyarakat.

6. Good Corporate Governance (GCG)

Menurut Monks (2003) dalam Kaihatu (2006) Good Corporate

Governance (GCG) secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added)

untuk semua stakeholder.

Forum for Corporate Governance (FCGI) dalam publikasi yang

pertamanya mempergunakan definisi Cadbury Committee, yaitu:

"seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham,

pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta

para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan

hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang

mengatur dan mengendalikan perusahaan” (Retno dan Priantinah, 2012).

Haidar (2009) dalam Pertiwi dan Pratama (2012) menjelaskan Good

Corporate Governance (Tata kelola perusahaan) adalah rangkaian proses,

kebiasaan, kebijakan, aturan dan institusi yang memengaruhi pengarahan,

Page 43: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

27

pengelolaan, serta pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi. Tata kelola

perusahaan juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan

(stakeholder) yang terlibat serta tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak

utama dalam tata kelola perusahaan adalah pemegang saham, manajemen dan

dewan direksi. Tata Kelola Perusahaan adalah suatu subyek yang memiliki

banyak aspek. Salah satu topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah

menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung jawab, khususnya

implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik

dan melindungi kepentingan pemegang saham. Fokus utama lain adalah

efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan

harus ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi dengan penekanan

kuat pada kesejahteraan para pemegang saham. Ada pula sisi lain yang

merupakan subyek dari tata kelola perusahaan, seperti sudut pandang

pemangku kepentingan yang menun-juk perhatian dan akuntabilitas lebih

terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham, misalnya karya-wan atau

lingkungan.

Kaen (2003) dan Shaw (2003) dalam Kaihatu (2006) menjelaskan ada

empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep good corporate

governance, yaitu fairness, transparency, accountability, dan responsibility.

Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip good

corporate governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas

laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas rekayasa

Page 44: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

28

kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai

fundamental perusahaan.

Konsep good corporate governance baru populer di Asia. Konsep ini

relatif berkembang sejak tahun 1990-an. Konsep good corporate governance

baru dikenal di Inggris pada tahun 1992. Negara-negara maju yang tergabung

dalam kelompok OECD (kelompok Negara-negara maju di Eropa Barat dan

Amerika Utara) mempraktikkan pada tahun 1999 (Kaihatu, 2006).

Secara umum terdapat lima prinsip dasar dari Good Corporate

Governance yaitu:

a. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam

melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam

mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

b. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan

pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan

terlaksana secara efektif.

c. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di

dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat

serta peraturan perundangan yang berlaku.

d. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan

pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan

Page 45: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

29

peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip

korporasi yang sehat.

e. Fairness (kesetaraan da kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara

di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan

perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku (Kaihatu, 2006).

Corporate governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori

keagenan diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan

keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas

dana yang telah diinvestasikan. Corporate governance berkaitan dengan

bagaimana para investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan

bagi mereka, manajer tidak akan mencuri/menggelapkan atau

menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan

berkaitan dengan dana/kapital yang telah ditanamkan oleh investor, dan

berkaitan dengan bagaimana para investor mengontrol para manajer (Shleifer

dan Vishny, 1997 dalam Putri, 2012).

a. Dewan Komisaris

Salah satu aspek penting dalam corporate governance adalah Dewan

Pengurus Perseroan atau Board of Directors. Indonesia menganut two

board system yang berarti bahwa komposisi dewan pengurus perseroan

terdiri dari fungsi eksekutif yaitu dewan direksi, dan fungsi pengawasan

yaitu dewan komisaris (Herwidayatmo, 2000 dalam Suhardjanto, 2010).

Berdasarkan kerangka hukum yang ada, fungsi independent director pada

Page 46: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

30

single-board system dapat direpresentasikan dengan fungsi dewan

komisaris pada two-board system. Oleh karena itu sistem pengawasan

yang ada pada perusahaan di Indonesia terletak pada dewan komisaris.

Keefektifan peran pengawasan dewan komisaris ini didukung dengan

keberadaan komisaris independen dalam komposisi dewan komisarisnya

(Suhardjanto, 2010).

Pedoman Good Corporate Governance Indonesia tahun 2006 yang

dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG),

menyatakan bahwa Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas

dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan

memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perusahaan

melaksanakan GCG. Namun demikian, Dewan Komisaris tidak boleh turut

serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing

anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara.

Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah

mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Agar pelaksanaan tugas

Dewan Komisaris dapat berjalan secara efektif, perlu dipenuhi prinsip-

prinsip berikut:

1) Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan pengambilan

keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak

independen.

2) Anggota Dewan Komisaris harus profesional, yaitu berintegritas dan

memiliki kemampuan sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan

Page 47: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

31

baik termasuk memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan

kepentingan semua pemangku kepentingan.

3) Fungsi pengawasan dan pemberian nasihat Dewan Komisaris

mencakup tindakan pencegahan, perbaikan, sampai kepada

pemberhentian sementara.

b. Dewan Komisaris Independen

Komisaris independen memiliki peran yang sangat penting dalam

penerapan corporate governance karena keberadaan dewan komisaris

belum dapat memberikan jaminan terlaksananya prinsip-prinsip corporate

governance, khususnya mengenai perlindungan terhadap investor. Untuk

mendorong implementasi corporate governance, dibentuk sebuah organ

tambahan dalam struktur perseroan. Organ tambahan tersebut diharapkan

dapat meningkatkan penerapan corporate governance di dalam

perusahaan-perusahaan di Indonesia (Surya dan Yustiavandana, 2006)

Surya dan Yustiavandana (2006) menjelaskan bahwa komisaris

independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen,

pemegang saham mayoritas, pejabat atau berhubungan langsung maupun

tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan

tersebut. Dengan adanya komisaris independen diharapkan dapat

terjadinya keseimbangan dalam perusahaan antara manajemen perusahaan

dan para stakeholder-nya.

Page 48: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

32

Keberadaan komisaris independen berdasarkan peraturan Bursa Efek

Indonesia (BEI) Nomor Kep-305/BEJ/07-2004 mewajibkan perusahaan

yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memiliki

komisaris independen sekurang-kurangnya 30% dari seluruh jajaran

anggota dewan komisaris. Beberapa kriteria lainnya tentang komisaris

independen berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-

29/PM/2004 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite

audit Nomor IX.I5 adalah sebagai berikut:

1) Komisaris Independen tidak memiliki saham baik langsung maupun

tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik;

2) Komisaris Independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan

emiten atau Perusahaan Publik, Komisaris, Direksi, atau Pemegang

Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik;

3) Komisaris Independen harus berasal dari luar emiten atau perusahaan

publik;

4) Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung

yang berkitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.

c. Komite Audit

Dalam Surat Edaran Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tentang

“Komite Audit” menyatakan bahwa emiten atau perusahaan publik wajib

memiliki Komite Audit. Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh

Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan

fungsinya, sehingga Komite Audit bertanggungjawab kepada Dewan

Page 49: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

33

Komisaris. Komite Audit tidak hanya harus terdapat di dalam perusahaan

publik saja, tetapi menurut KNKG (2006), perusahaan negara, perusahaan

daerah, perusahaan yang menghimpun dan mengelola dana masyarakat,

perusahaan yang produk atau jasanya digunakan oleh masyarakat luas,

serta perusahaan yang mempunyai dampak luas terhadap kelestarian

lingkungan, sekurang-kurangnya harus membentuk Komite Audit

(Pratama dan Rahardja, 2013).

Komite Audit terdiri dari minimal 3 (tiga) orang dengan diketuai

oleh seorang Komisaris Independen. Anggota Komite Audit diharapkan

dapat bertindak secara independen karena fungsinya sebagai penguhubung

antara Dewan Komisaris dengan internal auditor. Struktur anggota Komite

Audit diharapkan sesuai dengan besar dan kecil organisasi serta tanggung

jawab yang diemban (Pratama dan Rahardja, 2013).

Menurut Surya dan Yustiavanda (2006) dalam Pratama dan Rahardja

(2013), Komite Audit adalah organ tambahan yang diperlukan dalam

pelaksanaan GCG. Hal ini disebabkan karena peran pengawasan dan

akuntabilitas Dewan Komisaris belum memadai. Komite Audit bertugas

dalam pemeriksasaan dan penelitian yang dianggap perlu terhadap

pelaksanaan fungsi direksi dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan

serta melaksanakan tugas penting berkaitan dengan sistem pelaporan

keuangan.

Page 50: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

34

7. Karakteristik Perusahaan

Karakteristik perusahaan dapat berupa ukuran perusahaan (size),

profitabilitas, jumlah pemegang saham, status pendaftaran perusahaan di

pasar modal, leverage, rasio likuiditas, basis perusahaan, jenis industri, serta

profil dan karakteristik lainnya (Marwata, 2001, dalam Suhardjanto, 2010)

a. Size

Menurut Ferry dan Jones (1979) dalam Panjaitan dan Desinta (2004)

ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar

kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva,

penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan lain lain yang

semuanya berkorelasi tinggi. Semakin besar total aktiva, penjualan, log

size, nilai pasar saham, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula

ukuran perusahaan tersebut. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya

terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan

menengah (medium size), dan perusahaan kecil (small firm). Ardian dan

Rahardja (2013) mengatakan variabel ukuran perusahaan diproksikan

dengan menggunakan log (total asset).

Menurut Sawir (2004) dalam Sudartono (2006) ukuran perusahaan

dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap

studi untuk alasan yang berbeda:

1) ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan

memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umumnya

kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik untuk

Page 51: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

35

obligasi maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses, biaya

peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi

penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas

perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga

membutuhkan penentuan harga sedemikian rupa agar investor

mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi secara

signifikan.

2) ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam

kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih

pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial

yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan

kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan, semakin besar

kemungkinan kemungkinan pembuatan kontrak yang dirancang sesuai

dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari penggunaan kontrak

standar hutang.

3) ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat

perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba.

Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang

mempengaruhi struktur keuangan. Karakteristik lain tersebut seperti

perusahaan sering tidak mempunyai staf khusus, tidak menggunakan

rencana keuangan, dan tidak mengembangkan sistem akuntansi

mereka menjadi suatu sistem manajemen.

Page 52: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

36

b. Leverage

Sutrisno (2000) mendefinisikan leverage sebagai penggunaan aktiva

tetap atau sumber dana dimana atas penggunaan dana tersebut, perusahaan

harus menanggung biaya tetap atau membayar beban tetap.

Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio

leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi,

karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih

tinggi (Jensen & Meckling, 1976). Berdasarkan teori agensi (agency

theory) yang diungkapkan oleh Jensen dan Meckling (1976), perusahaan

dengan proporsi hutang yang lebih banyak dalam struktur permodalannya

akan mempunyai biaya pengawasan (monitoring cost) yang lebih besar.

Biaya pengawasan (monitoring cost) ini timbul karena kepentingan

investor dalam perusahaan tersebut untuk mengawasi tindakan manajemen

dalam mengelola dana dan fasilitas yang diberikan oleh investor untuk

menjalankan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang mempunyai

leverage yang tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi

kebutuhan informasi yang memadai bagi investor atau kreditur. Leverage

mencerminkan risiko keuangan perusahaan karena dapat menggambarkan

struktur modal perusahaan dan mengetahui resiko tak tertagihnya suatu

utang.

Semakin tinggi leverage suatu perusahaan, maka perusahaan

memiliki risiko keuangan yang tinggi sehingga menjadi sorotan dari para

debtholders (Sari, 2012).

Page 53: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

37

c. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan indikator kinerja dalam perusahaan yang

digunakan oleh manajemen untuk mengelola kekayaan. Profitabilitas

adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk

meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan dengan keuntungan atau laba

yang lebih besar mempunyai kemampuan yang semakin besar dalam

membayarkan devidennya. Hal ini berpengaruh terhadap kempemilikan

manajerial yang nantinya manajer memperoleh power yang lebih besar

dalam menentukan kebijakannya. Sehingga, profitabilitas dapat menjadi

bahan pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan.

Beberapa penelitian yang menguji pengaruh profitabilitas didasarkan pada

stakeholder theory yang mengakui adanya hubungan antara kebijakan

pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dengan

profitabilitas perusahan yang bersangkutan (Sun et al., 2010).

Menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007), profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba selama satu

tahun. Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) dalam Kurnianingsih (2013),

berpandangan bahwa hubungan antara kinerja keuangan suatu perusahaan

dengan pengungkapan tanggung jawab sosial, alangkah baiknya

diekspresikan dengan pandangan bahwa tanggapan sosial yang diminta

dari manajemen sama dengan kemampuan yang diminta untuk membuat

suatu perusahaan memperoleh laba. Seperti yang dinyatakan oleh

Alexander dan Bucholdz (1978) dalam Belkaoui dan Karpik (1989) dalam

Page 54: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

38

Kurnianingsih (2013) bahwa manajemen yang sadar dan memperhatikan

masalah sosial juga akan mengajukan kemampuan yang diperlukan untuk

menggerakkan kinerja keuangan perusahaan.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai “Pengaruh Environmental Performance, Good

Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Praktik

Environmental Disclosure” ini menggunakan beberapa acuan penelitian

sebelumnya.

Penelitian Frendy dan Kusuma (2011) dengan sampel perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-2008

membuktikan bahwa board of commissioners structure, size, dan profitabilitaas

berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure sedangkan leverage tidak

berpengaruh dalam praktik Environmental Disclosure.

Sedangkan dalam penelitian Suhardjanto (2010) yang menggunakan sampel

380 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007

membuktikan bahwa size dan leverage perusahaan berpengaruh terhadap praktik

environmental disclosure serta proporsi dewan komisaris independen dan

profitabilitas tidak berpengaruh terhadap praktik environmental disclosure.

Selanjutnya adalah penelitian Ardian dan Rahardja (2013) yang

menggunakan sampel seluruh perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa ukuran dewan komisaris dan

size perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan pengungkapan

tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan. Sedangkan leverage dan

Page 55: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

39

profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap kebijakan pengungkapan

tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan.

Penelitian selanjutnya adalah penelitian Suhardjanto dan Choiriyah (2010)

yang menggunakan sampel 50 orang yang termasuk dalam kelompok Broader

Based Stakeholder dan 100 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia

membuktikan bahwa ukuran perusahaan (size) dan profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap luas pengungkapan lingkungan hidup, sedangkan leverage

berpengaruh terhadap luas pengungkapan lingkungan dalam laporan tahunan

perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hadjoh dan Sukartha (2013) dengan sampel

30 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2010

membuktikan bahwa size dan profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap

besarnya praktik pengungkapan lingkungan (environmental disclosure) dalam

laporan tahunan perusahaan.

Penelitian Suaryana dan Febriana (2012) menggunakan sampel perusahaan

yang termasuk kategori Manufaktur dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009

mengungkapkan bahwa size berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dan

lingkungan perusahaan. Sedangkan ukuran dewan komisaris, leverage, dan

profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan

perusahaan.

Penelitian Nugroho dan Purwanto (2013) menggunakan sampel 175

perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011

membuktikan bahwa ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit dan leverage

Page 56: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

40

berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Triple Bottom Line, sedangkan

profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Triple Bottom

Line.

Penelitian Pratama dan Rahardja (2013) dengan sampel perusahaan yang

terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam kualifikasi PROPER

Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2009-2011 mengungkapkan bahwa

environmental performance berpengaruh terhadap praktik Environmental

Disclosure, sedangkan ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris

independen, dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap praktik

Environmental Disclosure.

Penelitian Sameera dan Weerathunga (2013) dengan sampel 36 perusahaan

manufaktur yang terdaftar dalam Colombo Stock Exchange tahun 2011

membuktikan bahwa size, leverage, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

praktik environmental disclosure.

Selanjutnya penelitian Lu dan Abeysekera (2014) mengungkapkan bahwa

size dan profitbilitas mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan sosial dan

lingkungan perusahaan. Sedangkan leverage tidak pengaruh terhadap

pengungkapan sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan.

Selain itu penelitian Stanton (2012) yang menggunakan sampel 75

perusahaan yang terdaftar dalam Stock Exchange of Thailand (SET)

mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan (size) berpengaruh terhadap

Environmental Disclosure sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

Environmental Disclosure dalam laporan tahunan perusahaan.

Page 57: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

41

Penelitian Wijaya (2012) dengan sampel perusahaan Manufaktur yang

terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan termasuk kedalam kualifikasi PROPER

membuktikan bahwa size berpengaruh terhadap pengungkapan tanggunga jawab

sosial perusahaan, sedangkan environmental performance, ukuran dewan

komisaris, leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggunga jawab sosial perusahaan.

Page 58: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

“Mengenai Environmental Performance, Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Ukuran Komite Audit, Size, Leverage, dan

Profitabilitas terhadap praktik Environmental Disclosure”

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

1 Frendy dan

Indra Wijaya

Kusuma

(2011)

The Impact of Financial,

Non-Financial, and

Corporate Governance

Attributes on The Practice of

Global Reporting Initiative

(GRI) Based Environmental

Disclosure

Variabel Independen: Board of

Commissioners Structure, Size,

Profitabilitas, dan Leverage.

Variabel Dependen:

Environmental Disclosure

Variabel Independen: Business

Complexity, Extent of

International Operation,

Industry Sensitivity, dan Stock

Block-Holder Structure

Tahun Data: 2005 - 2008

Board of Commissioners

Structure , Size, dan Profitabilitas

Perusahaan berpengaruh terhadap

Praktik Environmental

Disclosure. Sedangkan Leverage

tidak berpengaruh terhadap

Praktik Environmental Disclosure

2 Djoko

Suhardjanto

(2010)

Corporate Governance,

Karakteristik Perusahaan Dan

Environmental Disclosure

Variabel Independen: Size,

Leverage, Proporsi Dewan

Komisaris Independen, dan

Profitabilitas

Variabel Dependen:

Environmental Disclosure

Variabel Independen: Jumlah

Rapat Komisaris, Latar

Belakang Culture atau Etnic

Komisaris Utama, Latar

Belakang Pendidikan Komisaris

Utama, Proporsi Auditor

Independen dan Cakupan

Operasional Perusahaan.

Tahun data: 2007

Size dan Leverage berpengaruh

terhadap Environmental

Disclosure.

Proporsi Dewan Komisaris

Independent dan Profitabilitas

tidak berpengaruh terhadap

praktik Environmental Disclosure.

42

Page 59: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

43

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

3

Hary Ardian

dan Surya

Rahardja

(2013)

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kebijakan

Pengungkapan

Tanggungjawab Sosial dan

Lingkungan (Studi Empiris

pada Seluruh Perusahaan

yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2010

Variabel Independen: Ukuran

Dewan Komisaris Size, Leverage

dan Profitabilitas

Variabel Independen: Status

Perusahaan BUMN

Variabel Dependen:

Pengungkapan tanggungjawab

sosial dan lingkungan

perusahaan

Tahun Data: 2010

Ukuran Dewan Komisaris dan

Size Perusahaan berpengaruh

positif terhadap kebijakan

pengungkapan tanggungjawab

sosial dan lingkungan perusahaan.

Sedangkan Leverage dan

Profitabilitas tidak berpengaruh

positif terhadap kebijakan

pengungkapan

tanggungjawab sosial dan

lingkungan perusahaan.

4 Djoko

Suhardjanto

dan Umi

Choiriyah

(2010)

Information GAP: Demand

Supply Environmental di

Indonesia

Variabel Independen: Leverage,

Profitabilitas dan Size

Variabel Dependen: Luas

pengungkapan tanggung jawab

lingkungan perusahaan

Variabel Independen: Pofile,

Cakupan Operasional

Perusahaan, dan Latar Belakang

Pendidikan Komisaris Utama.

Tahun Data: 2008

Leverage berpengaruh terhadap

luas pengungkapan tanggung

jawab lingkungan perusahaan.

Profitabilitas dan Size tidak

berpengaruh terhadap luas

pengungkapan tanggung jawab

lingkungan perusahaan.

Page 60: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

44

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

5 Rinny Amelia

Hadjoh dan I

Made Sukartha

(2013)

Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Kinerja Keuangan dan

Eksposur Media pada

Pengungkapan Informasi

Lingkungan

Variabel Independen: Ukuran

perusahaan dan profitabilitas

Variabel Dependen:

Pengungkapan Informasi

Lingkungan

Variabel Independen: Eksposur

Media

Tahun Data: 2006-2010

Ukuran perusahaan dan

profitabilitas berpengaruh

terhadap besarnya pengungkapan

lingkungan dalam laporan tahunan

perusahaan.

6

Adhy Karyo

Nugroho dan

Agus

Purwanto

(2013)

Pengaruh Karakteristik

Perusahaan, Struktur

Kepemilikan, dan Good

Corporate Governance

Terhadap Pengungkapan

Triple Bottom Line Di

Indonesia

Variabel Independen: Ukuran

Dewan Komisaris, Ukuran

Komite Audit, Leverage, dan

Profitabilitas

Variabel Independen: Likuiditas,

Jenis Industri, Kepemilikan

Asing, Kepemilikan

Institusional, Kepemilikan

Manajemen, Penjualan dan

Karyawan

Variabel Dependen:

Pengungkapan Triple Bottom

Line

Tahun Data: 2008-2011

Ukuran Dewan Komisaris,

Ukuran Komite Audit, dan

Leverage berpengaruh terhadap

tingkat Pengungkapan Triple

Bottom Line.

Sedangkan Profitabilitas tidak

berpengaruh positif terhadap

tingkat Pengungkapan Triple

Bottom Line.

Page 61: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

45

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

7 Agung

Suaryana dan

Febriana

(2012)

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kebijakan

Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial Dan

Lingkungan pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek

Indonesia

Variabel Independen: Size,

Ukuran Dewan Komisaris,

Leverage dan Profitabilitas

Sampel: Perusahaan Manufaktur

di BEI

Variabel Independen:

Kepemilikan Manajerial

Variabel Dependen:

Pengungkapan Sosial dan

Lingkungan

Tahun Data: 2009

Size berpengaruh terhadap

Pengungkapan Sosial dan

Lingkungan.

Sedangkan Ukuran Dewan

Komisaris, Leverage dan

Profitabilitas tidak berpengaruh

terhadap Pengungkapan Sosial

dan Lingkungan.

8 Agny Gallus

Pratama dan

Rahardja

(2013)

Pengaruh Good Corporate

Governance Dan Kinerja

Lingkungan Terhadap

Pengungkapan Lingkungan

(Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur dan

Tambang yang Terdaftar

pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) dan Termasuk dalam

PROPER Tahun 2009-2011

Variabel Independen:

Environmental Performance,

Ukuran Dewan Komisaris,

Proporsi Dewan Komisaris

Independen,dan Ukuran Komite

Audit

Variabel Dependen:

Environmental Disclosure

Sampel: perusahaan yang

terdaftar PROPER Kementerian

Lingkungan Hidup

Variabel Independen: Jumlah

Rapat Dewan Komisaris

Tahun data: 2009 - 2011

Environmental Performance

berpengaruh terhadap praktik

Environmental Disclosure.

Ukuran Dewan Komisaris,

Proporsi Dewan Komisaris

Independen,dan Ukuran Komite

Audit tidak berpengaruh terhadap

praktik Environmental Disclosure.

Page 62: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

46

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

9 T. K. G.

Sameera dan

P. R.

Weerathunga

(2013)

Environmental Disclosure

Practices Of Manufacturing

Industry –Evidence From

Listed Companies In The

Colombo Stock Exchange

(CSE) In Sri Lanka

Variabel Independen: Size,

Leverage, dan Profitabilitas

Variabel Dependen:

Environmental Disclosure

Variabel Independen:

Shareholder Power, Goverment

Power, Environmental Concern,

ISO 14001 Certification, dan

Firm Age

Tahun Data: 2011

Size, Leverage, dan Profitabilitas

tidak berpengaruh terhadap

Praktik Environmental

Disclosure.

10 Yingjun Lu

dan Indra

Abeysekera

(2014)

Stakeholders’ Power,

Corporate Characteristics,

and Social and

Environmental Disclosure

Variabel Independen: Size,

Profitabilitas, dan Leverage.

Variabel Independen:

Goverment Power, Shareholder

Power, Auditor Power, Industry

Classification, dan Overseas

Listing

Variabel Dependen:

Pengungkapan Sosial dan

Lingkungan

Tahun Data: 2008

Size dan Profitabilitas mempunyai

pengaruh terhadap Pengungkapan

Sosial dan Lingkungan.

Leverage mempunyai tidak

berpengaruh terhadap

Pengungkapan Sosial dan

Lingkungan.

Page 63: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

47

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

11 Patricia

Stanton

(2012)

Determinants of

Environmental Disclosure in

Thai Corporate Annual

Reports

Variabel Independen: Size dan

Profitabilitas

Variabel Independen: Type of

Industry, Ownership Status, dan

Country of Origin.

Tahun data: 2007

Size berpengaruh terhadap

Environmental Disclosure.

Profitabilitas tidak berpengaruh

terhadap luas Environmental

Disclosure perusahaan.

12 Maria Wijaya

(2012)

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial pada

Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

Variabel Independen:

Environmental Performance,

Ukuran Dewan Komisaris,

Leverage, Profitabilitas, dan Size

Sampel: perusahaan Manufaktur

yang terdaftar dalam Bursa Efek

Indonesia dan termasuk kedalam

kualifikasi PROPER

Variabel Dependen:

Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial

Tahun data: 2008 - 2010

Size berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan.

Environmental Performance,

Ukuran Dewan Komisaris,

Leverage, dan Profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan.

Diolah dari berbagai sumber

Page 64: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

C. Kerangka Pemikiran

Gambar dibawah ini menunjukkan kerangka penelitian yang dibuat

dalam model penelitian mengenai pengaruh Environmental Performance

(X1), Good Corporate Governance, dalam hal ini dilihat dari variabel Ukuran

Dewan Komisaris (X2), Proporsi Dewan Komisaris Independen (X3), serta

Ukuran Komite Audit (X4), dan Karakteristik Perusahaan yang dilihat dari

variabel Size (X5), Leverage (X6), serta Profitabilitas (X7) terhadap

Environmental Disclosure (Y).

48

Page 65: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

49

Ukuran Dewan Komisaris (X2)

Proporsi Dewan

Komisaris Independen (X3)

Ukuran Komite Audit (X4)

Size (X5)

Leverage (X6)

Profitabilitas (X7)

ENVIRONMENTAL

DISCLOSURE

Variabel Dependen

Variabel Independen

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Good Corporate Governance

Karakteristik Perusahaan

Environmental Performance (X1)

Metode Analisis Regresi Berganda

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

2. Uji Hetereskedastisitas

3. Uji Normalitas

Uji Hipotesis

1. Uji Koefisien

Determinasi

2. Uji Regresi Secara

Parsial dan Simultan

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 66: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

50

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka penelitian di atas, model tersebut menggambarkan

pengaruh antara Environmental Performance, Good Corporate Governance yang

terdiri dari Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris Independen,

dan Ukuran Komite Audit serta Karakteristik Perusahaan yang terdiri dari Size,

Leverage, dan Profitabilitas (variabel independen) terhadap Praktik

Environmental Disclosure Perusahaan (variabel dependen). Oleh karena itu,

sesuai permasalahan penelitian dan tujuan penelitian ini, hipotesis yang diajukan

untuk diuji adalah:

1. Pengaruh Environmental Performance terhadap Praktik Environmental

Disclosure

Menurut Berry dan Rondinelle (1998) dalam Pratama dan Rahardja

(2013), perusahaan yang maju sekarang melihat kinerja lingkungan sebagai

alat untuk menambah nilai etika di masyarakat, memenuhi perlindungan

terhadap pekerja, respon atas kebijakan pemerintah dan stakeholder, dan

membangun kebijakan bisnis baru dalam rangka untuk tetap kompetitif di

dalam persaingan pasar dunia. Hal ini menyebabkan perusahaan harus

meningkatkan kualitas kinerja lingkungannya, agar perusahaan dapat terus

hidup berkelanjutan.

Perusahaan yang menerapkan kinerja lingkungan dapat dipastikan akan

melakukan pengungkapan lingkungan. Pengungkapan lingkunganpun akan

semakin luas akibat dari peran kinerja perusahaan yang besar. Selain sebagai

kepatuhan terhadap undang-undang, pengungkapan lingkungan digunakan

Page 67: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

51

sebagai peningkatan nilai di mata masyarakat sehingga perusahaan dikatakan

legitimate (Pratama dan Rahardja, 2013). Berdasarkan uraian di atas maka

hipotesis yang diajukan yaitu:

H1 : Environmental Performance berpengaruh terhadap Praktik

Environmental Disclosure.

2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Praktik Environmental

Disclosure

Dewan Komisaris merupakan suatu mekanisme untuk mengawasi dan

untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan atau pihak

manajemen. Dalam hal ini manajemen bertanggung jawab untuk

meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan, sedangkan Dewan

Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi manajemen (FCGI, 2002

dalam Setiawan, 2012 dalam Pratama dan Rahardja, 2013).

Ukuran Dewan Komisaris yang lebih besar atau minimal sama dengan

Dewan Direksi bertujuan agar tidak terdapat tekanan terhadap Dewan

Komisaris apabila terjadi permasalahan terhadap Dewan Direksi. Salah satu

permasalahan timbul ketika terbitnya UU No 40 Tahun 2007 tentang

“Perseroan Terbatas” pasal 74 ayat 4 yang mewajibkan perusahaan untuk

mengungkapkan sosial dan lingkungan. Hal ini dikarenakan masih terdapat

pro dan kontra mengenai UU tersebut. Permasalahan dapat terjadi ketika

Dewan Komisaris menginginkan perusahaan untuk mengungkapkan

lingkungan atas dasar kinerja lingkungannya, sementara Dewan Direksi

memfokuskan pada berkurangnya keuntungan perusahaan (Pratama dan

Page 68: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

52

Rahardja, 2013). Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan

yaitu:

H2 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap Praktik Environmental

Disclosure.

3. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Praktik

Environmental Disclosure

Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia tahun

2006, Dewan Komisaris dapat terdiri dari pihak terafiliasi dan tidak terafiliasi

atau yang sering disebut Komisaris Independen. Maksud dari pihak yang

tidak terafiliasi adalah pihak yang tidak mempunyai hubungan bisnis dan

kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota Direksi dan

Dewan Komisaris lain, serta dengan perusahaan itu sendiri. Sesuai dengan

penerapan prinsip GCG dalam perusahaan, maka perusahaan memerlukan

Komisaris Independen dalam susunan Dewan Komisaris. Istilah independen

pada Komisaris Independen maupun direksi bukan menunjukan bahwa

komisaris atau direksi lain tidak independen. Istilah ini hanya menunjukan

keberadaan sebagai wakil dari pemegang saham independen (saham

minoritas) (Surya dan Yustiavandana, 2006).

Menurut Rifa’i (2009) dalam Pratama dan Rahardja (2013), Komisaris

Independen sangat dibutuhkan agar tata kelola perusahaan lebih baik

sehingga kemungkinan perusahaan melakukan kecurangan lebih sedikit.

Selain itu juga diharapkan Komisaris Independen tidak hanya sekedar simbol,

hiasan, atau shock terapy bagi orang yang bermaksud tidak baik terhadap

Page 69: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

53

perusahaan. KNKG (2006) menyatakan bahwa jumlah Komisaris Independen

harus dapat menjamin agar mekanisme pengawasan berjalan secara efektif

dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam,

Komisaris Independen sebagai bagian Dewan Komisaris diharapkan dapat

memberikan pengaruh besar dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial

lingkungan. Hal ini dikarenakan pelaksanaan tanggung jawab sosial

lingkungan harus tercantum dalam rencana kerja tahunan perusahaan yang

membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris. Hal ini sesuai dengan Peraturan

Pemerintah No 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan yang menyatakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

sumber daya alam diharuskan untuk melakukan tanggung jawab sosial dan

lingkungan dan mengungkapkanya dalam laporan tahunan perusahaan

(Pratama dan Rahardja, 2013). Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H3 : Proporsi Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Praktik

Environmental Disclosure.

4. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Praktik Environmental

Disclosure

Menurut Surya dan Yustiavanda (2006), Komite Audit adalah organ

tambahan yang diperlukan dalam pelaksanaan GCG. Hal ini disebabkan

karena peran pengawasan dan akuntabilitas Dewan Komisaris belum

memadai. Komite Audit bertugas dalam pemeriksasaan dan penelitian yang

Page 70: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

54

dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam melaksanakan

pengelolaan perusahaan serta melaksanakan tugas penting berkaitan dengan

sistem pelaporan keuangan.

Pratama dan Rahardja (2013) menyatakan bahwa eberadaan Komite

Audit dalam perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kualitas tata kelola

perusahaan, sehingga perusahaan dapat terhindar dari resiko yang dapat

memperburuk kinerja perusahaan. Perusahaan yang bergerak dalam bidang

lingkungan juga dapat terhindar dari sanksi yang diberikan pemerintah

apabila melaksanakan perundang-undangan salah satunya adalah PP No 47

tahun 2012 tentang “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”. Sehingga hal

tersebut dapat sesuai dengan penelitian Focker (1992, dalam Setiawan, 2012,

dalam Pratama dan Rahardja, 2013) yang menyebutkan bahwa Komite Audit

dianggap sebagai alat yang efektif untuk melakukan mekanisme pengawasan,

sehingga dapat mengurangi biaya agensi dan meningkatkan kualitas

pengungkapan informasi perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka

hipotesis yang diajukan yaitu:

H4 : Ukuran Komite Audit Perusahaan berpengaruh terhadap Praktik

Environmental Disclosure.

5. Pengaruh Size terhadap Praktik Environmental Disclosure

Perusahaan besar akan cenderung mengungkapkan informasi lebih

banyak karena ia memiliki sumber daya yang besar sehingga mampu

membiayai penyediaan informasi yang lebih lengkap dibandingkan

perusahaan kecil. Selain itu, perusahaan besar merasa bahwa mereka

Page 71: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

55

merupakan target perhatian sehingga perlu untuk membuat suatu usaha nyata

dalam menciptakan kepercayaan dalam hal pertanggung jawaban sosial.

Mengungkapkan informasi mengenai aktivitas perusahaan yang berkaitan

dengan lingkungan hidup menjadi salah satu upaya perusahaan untuk

mewujudkan pertanggungjawaban sosial (Hadjoh dan Sukartha, 2013).

Menurut Cowen et. al. (1987) dalam Sembiring (2005), perusahaan

besar berada dalam tekanan untuk mengungkapkan aktivitas mereka untuk

melegitimasi bisnis mereka karena perusahaan besar melakukan aktivitas

yang lebih banyak, memiliki pengaruh yang lebih besar kepada masyarakat,

memiliki pemegang saham yang mungkin peduli dengan program lingkungan

yang dilakukan oleh perusahaan, dan laporan tahunannya lebih efisien dalam

mengkomunikasikan informasi tersebut kepada stakeholder. Sehingga

perusahaan besar senantiasa terdorong untuk melakukan pengungkapan

informasi lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang

diajukan yaitu:

H5 : Size Perusahaan berpengaruh terhadap Praktik Environmental Disclosure.

6. Pengaruh Leverage terhadap Praktik Environmental Disclosure

Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage

yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya

keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi

Perusahaan dengan proporsi hutang yang lebih banyak dalam struktur

permodalannya akan mempunyai biaya pengawasan (monitoring cost) yang

lebih besar. Biaya pengawasan (monitoring cost) ini timbul karena

Page 72: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

56

kepentingan investor dalam perusahaan tersebut untuk mengawasi tindakan

manajemen dalam mengelola dana dan fasilitas yang diberikan oleh investor

untuk menjalankan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang mempunyai

leverage yang tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan

informasi yang memadai bagi investor atau kreditur (Jensen & Meckling,

1976). Tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan

pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur

(Schipper, 1981 dalam Marwata, 2001 dalam Ardian dan Rahardja, 2013).

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan yaitu:

H6 : Leverage berpengaruh terhadap Praktik Environmental Disclosure.

7. Pengaruh Profitabilitas terhadap Praktik Environmental Disclosure

Profitabilitas merupakan indikator kinerja yang dilakukan manajemen

dalam mengelola kekayaan perusahaan. Hubungan antara profitabilitas dan

pengungkapan merupakan refleksi yang menunjukkan bahwa diperlukan

respon sosial untuk membuat perusahaan memperoleh keuntungan. Dengan

begitu pengungkapan tanggung jawab lingkungan dipercaya sebagai

pendekatan manajemen untuk mengurangi tekanan sosial dan merespon

kebutuhan sosial (Hackston dan Milne, 1996 dalam Suhardjanto, 2010).

Nugroho dan Purwanto (2013) menjelaskan bahwa sebagai bentuk

pertanggung jawaban dari agen yang memegang kendali pada perusahaan

maka perusahaan pasti melakukan pengungkapan ekonomi, sosial dan

lingkungan serta pelaporannya. Konsep legitimasi juga menghubungkan

antara laba yang dihasilkan perusahaan dengan pengungkapan triple bottom

Page 73: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

57

line. Jika perusahaan memiliki laba yang tinggi, manajemen juga harus

memberikan akstifitas sosial dan lingkungannya sebagai perwujudan kontrak

sosial yang terjadi dalam interaksi dimasyarakat. Seperti dalam penelitian

Sandra (2011) dalam Nugroho Purwanto (2013) menyatakan bahwa, entitas

dengan kinerja ekonomi yang rendah cenderung tidak memiliki kemampuan

finansial untuk mengungkapkan informasi lebih lanjut. Berdasarkan uraian di

atas maka hipotesis yang diajukan yaitu:

H7 : Profitabilitas berpengaruh terhadap Praktik Environmental

Disclosure

Page 74: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penggunaan perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia sebagai sampel karena BEI merupakan satu-satunya bursa

efek di Indonesia sehingga diharapkan akan memperoleh sampel yang

representatif. Perusahaan-perusahaan di BEI juga mempunyai kewajiban untuk

menyampaikan laporan tahunan kepada stakeholders, sehingga memungkinkan

data laporan tahunan tersebut diperoleh dalam penelitian ini.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini memiliki

batasan pengambilan data dalam kurun waktu selama 3 tahun yaitu sejak tahun

2011-2013. Dilihat dari dimensi waktu yang digunakan, penelitian ini masuk

dalam kelompok data time series dengan menggunakan annual report periode

2011-2013.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan tahun 2011-2013. Sampel yang

diambil adalah perusahaan yang termasuk dalam sektor manufaktur di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Periode 3 tahun dipilih karena merupakan data terbaru yang bisa

diperoleh dan diharapkan dengan periode waktu 3 tahun akan diperoleh hasil yang

baik dalam menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan

58

Page 75: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

59

lingkungan. Perusahaan manufaktur dipilih karena merupakan perusahaan yang

relatif lebih banyak memiliki dampak pada lingkungan dibandingkan dengan

perusahaan jasa atau dagang dan merupakan jumlah perusahaan dalam satu

populasi yang cukup besar (Wijaya, 2012). Sampel dipilih dengan menggunakan

metode purposive sampling yaitu metode pengumpulan sampel berdasarkan

pertimbangan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria

pertimbangan dalam pemilihan sampel penelitian ini adalah:

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 31 Desember

2011 dan tidak delisting selama periode 31 Desember 2011 sampai dengan 31

Desember 2013.

2. Annual report perusahaan tersedia dapat diakses melalui website

www.idx.co.id tiga tahun secara berturut-turut selama 2011 - 2013.

3. Perusahaan termasuk dalam sektor Manufaktur 2011-2013.

4. Perusahaan terdaftar dalam PROPER selama 2011 – 2013.

5. Perusahaan melakukan pembukuan dengan menggunakan mata uang rupiah.

6. Seluruh data perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian ini tersedia.

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian

pustaka (library research). Penelitian dilakukan dengan cara pengambilan data

laporan tahunan (annual report) perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek

Indonesia dengan melakukan download langsung melalui situs resmi Bursa Efek

Page 76: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

60

Indonesia yaitu www.idx.co.id dan juga situs resmi Kementrian Lingkungan

Hidup yaitu www.menlh.go.id.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan keilmuan

statistika yaitu analisis regresi linear berganda. Penelitian ini melakukan

serangkaian tahap untuk menghitung dan mengolah data-data, agar dapat

mendukung hipotesis yang telah diajukan. Metode analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Uji Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi atas

variabel-variabel penelitian secara statistik. Statistik deskriptif dapat dilihat

dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, nilai maksimum,

dan nilai minimum (Ghozali, 2013)

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian regresi berganda, perlu dilakukan suatu

pengujian asumsi klasik agar model regresi menjadi suatu model yang lebih

representatif. Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji

normalitasdata, uji multikoloniearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji

autokorelasi yang digunakan karena data yang digunakan dalam penelitian ini

lebih dari satu tahun.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Page 77: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

61

Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau

mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik. Uji normalitas dilakukan dengan analisa grafik, dengan dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas

residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)

Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residual berdistribusi normal

HA : Data residual tidak berdistribusi normal. (Ghozali, 2013).

b. Uji Multikoliniearitas

Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika

terjadi korelasi, maka terdapat problem multikoliniearitas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independennya. Ada tidaknya multikoliniearitas di dalam model regresi

adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance.

Regresi yang terbebas dari problem multikolinearitas apabila nilai VIF <

Page 78: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

62

10 dan nilai tolerance > 0,10, maka data tersebut tidak ada

multikolinearitas (Ghozali, 2013).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu

sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini

sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena “gangguan”

pada seseorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi

“gangguan” pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi

(Ghozali, 2013).

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi perlu digunakan uji

Durbin-Waston, dimana hipotesis yang akan diuji adalah (Santoso,

2014):

1) Angka D-W di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

2) Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.

3) Angka D-W di atas +2, berarti autokorelasi negatif.

Page 79: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

63

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedstisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan

kepengamatan yang lain dengan menggunakan grafik Scatteplot. Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2013).

Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola tertentu seperti

titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan bahwa telah

terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

3. Analisis Regresi Berganda

Uji regresi berganda ini bertujuan untuk memprediksi besarnya keterkaitan

dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya

(Santoso, 2014). Untuk melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan

untuk memprediksi besar variabel tergantung dengan menggunakan data

variabel bebasnya. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan

model berikut:

Page 80: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

64

Dimana: Y = Praktik Environmental Disclosure

α = Konstanta, harga Y bila X = 0

β = Koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel terikat (Y) yang didasarkan

pada variabel bebas (X)

X1 = Environmental Performance

X2 = Ukuran Dewan Komisaris

X2 = Proporsi Dewan Komisaris Independen

X3 = Ukuran Komite Audit

X4 = Size

X5 = Leverage

X6 = Profitabilitas

e = Error

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Hasil uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6+ β7X7 +e

Page 81: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

65

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang hampir mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013)

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/ terikat.

Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter

dalam model sama dengan nol, atau:

H0 : b1 = b2 = .......... = bk = 0

Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama dengan

nol, atau:

HA : b1 # b2 # ...........# bk # 0

Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk menguji hipotesis digunakan statistik F dengan kriteria

pengambilan keputusan bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat

ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain menerima hipotesis

alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara

serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat

dilakukan pula dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan

Page 82: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

66

nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel,

maka H0 ditolak dan menerima HA (Ghozali, 2013).

c. Uji Statistik t

Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel

dependen. Apabila t hitung yang diperoleh lebih besar dari t tabel berarti t

hitung signifikan yang berarti hipotesis diterima. Sebaliknya apabila t

hitung yang diperoleh lebih kecil dari t tabel maka berarti hipotesis ditolak.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05

(α=5%). Penerimaan dan penolakan hipotesis dapat dilihat dari masing-

masing variabel. Apabila nilai t > 0,05 maka hipotesis ditolak dan

sebaliknya jika t < 0,05 maka hipotesis diterima (Ghozali, 2013).

E. Operasionalisasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi 7 yaitu variabel independen

dan variabel dependen. Variabel independen terdiri atas Environmental

Performance, Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris Independen,

Ukuran Komite Audit, Size, Leverage, dan Profitabilitas. Sedangkan variabel

dependen dalam penelitian ini adalah Praktik Environmental Disclosure.

1. Variabel Independen

a. Environmental Performance

Menurut Berry dan Rondinelli (1998) dan Pfleiger et al (2005) dalam

Ja’far dan Arifah (2006), kinerja lingkungan sangat dipengaruhi oleh

adanya faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah dan tekanan media

Page 83: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

67

yang mendorong bagi pengelolaan lingkungan, serta faktor internal seperti

kemauan manajemen untuk melakukan manajemen lingkungan secara

proaktif. Lebih jauh, manajemen perusahaan juga akan terdorong untuk

melakukan pengungkapan environmental disclosure dalam annual report

sebagai bagian dari tanggungjawab sosial perusahaan.

Kinerja lingkungan perusahaan diukur dari PROPER yang

diterbitkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). PROPER

merupakan program KLH untuk menilai prestasi perusahaan dalam

pengelolaan lingkungannya. PROPER menggunakan peringkat untuk

mengukur kinerja lingkungan perusahaan. Terdapat lima (5) kategori yang

ditandai dengan warna-warna sebagai pemeringkatnya. Urutan peringkat

dari yang terkecil ke yang terbesar dalam PROPER adalah hitam, merah,

biru, hijau, dan emas. Dalam penelitian ini digunakan data ordinal yaitu

pengukuran kinerja lingkungan menggunakan skor 1 hingga 5 PROPER

(Pratama dan Rahardja, 2013).

b. Ukuran Dewan Komisaris

Teori agensi menyatakan bahwa dewan komisaris bertugas

melakukan mekanisme untuk mengatasi masalah keagenan yang muncul

dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manajemen selaku agen.

Page 84: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

68

Karena mungkin fungsi pengawasan dan pemonitoran dewan komisaris

sangat efektif dilakukan (Nugroho dan Purwanto, 2013).

Dewan komisaris sebagai organ puncak pengelolaan internal

perusahaan memiliki peran terhadap aktivitas pengawasan (Ardian dan

Rahardja, 2013). Dewan komisaris adalah salah satu mekanisme yang

banyak dipakai untuk memonitor manajer. Ukuran dewan komisaris diukur

dengan jumlah dewan komisaris (Suaryana dan Febriana, 2012).

c. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Menurut Herwidayatmo (2000) dalam Suhardjanto (2010),

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau

hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuanya untuk

bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan

perusahaan.

Keberadaan komisaris independen diatur dalam ketentuan

Peraturan Pencatatan Efek Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor I-A

tentang Ketentuan Umum Pencatatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di

Bursa yang berlaku sejak tanggal 1 Juli 2000. Perusahaan yang tercatat di

BEI wajib memiliki komisaris independen yang jumlahnya secara

proporsional sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan

pemegang saham pengendali dengan ketentuan jumlah komisaris

Page 85: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

69

independen 30% dari jumlah seluruh anggota komisaris (Suhardjanto,

2010).

Indikator yang digunakan adalah indikator yang digunakan dalam

penelitian Eng dan Mak (2005) dalam Suhardjanto (2010), yaitu

persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan

dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan.

d. Ukuran Komite Audit

Adanya komite audit dalam struktur organisasi perusahaan,

pengawasan manajemen menjadi lebih baik dan terperinci. Komite audit

sebagai wakil dari dewan komisaris yang langsung mengawasi operasi

perusahaan, sehingga shareholder dalam hal ini diwakili oleh dewan

komisaris menjadi lebih mudah dalam mengontrol manajemen. Sehingga

biaya agensi yang ditimbulkan oleh adanya moral hazard lebih dapat

diminimalkan (Nugroho dan Purwanto, 2013).

Keberadaan Komite Audit dalam perusahaan diharapkan dapat

meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan, sehingga perusahaan dapat

terhindar dari resiko yang dapat memperburuk kinerja perusahaan

(Pratama dan Rahardja, 2013). Ukuran komite audit dihitung dengan

Page 86: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

70

jumlah anggota komite audit yang ada dalam perusahaan (Nugroho dan

Purwanto, 2013).

e. Size Perusahaan

Size perusahaan dapat diukur dengan berbagai cara, yaitu melalui

total aset, total penjualan, maupun nilai pasar saham. Perusahaan yang

memiliki total aset besar menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah

mencapai tahap kedewasaan umumnya arus kas perusahaan sudah positif

dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang

relatif lama, selain itu mencerminkan juga bahwa perusahaan relatif lebih

stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan

total aset kecil (Sudaryono, 2006). Size perusahaan diukur menggunakan

logaritma total aset (Alexander, 2006, dalam Suaryana dan Febriana,

2012). Perhitungan size perusahaan berdasarkan logaritma total aset

adalah sebagai berikut:

f. Leverage

Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai

dengan utang (Suhardjanto, 2010). Leverage juga memberikan gambaran

tentang mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga

Page 87: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

71

dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Dalam penelitian

ini, indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage adalah

Debt to Equity Ratio (DER) (Nugroho dan Purwanto, 2013). Berikut

adalah rumus perhitungan leverage:

g. Profitabilitas

Tingkat profitabilitas perusahaan merupakan ukuran kemampuan

mendapatkan laba melalui semua kemampuan perusahaan dan sumber

daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,

dan jumlah cabang (Sudaryono, 2006).

Kemampuan menghasilkan laba dalam penelitian ini adalah

kemampuan menghasilkan laba menggunakan aset yaitu Return on Assets

(ROA). ROA diukur dengan membandingkan antara laba bersih dengan

total aktiva (Suhardjanto dan Choiriyah, 2010). Pengukuran profitabilitas

menggunakan ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:

2. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Environmental Disclosure dalam laporan tahunan perusahaan. Item

Environmental Disclosure yang digunakan sebagai indikator untuk mengukur

Page 88: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

72

tingkat pengungkapan adalah menggunakan item-item pengungkapan

lingkungan hidup yang terdapat dalam Global Reporting Initiative (GRI) G4

2013. Item pengungkapan lingkungan hidup yang terdapat dalam Global

Reporting initiative (GRI) G4 2013 dipilih karena GRI merupakan standar

internasional yang diakui dan telah diterapkan oleh perusahaan internasional

dalam menganalisa pengungkapan perusahaan, sehingga GRI bisa dijadikan

pedoman yang memadai dalam menganalisis pengungkapan perusahaan pada

umumnya serta pengungkapan lingkungan hidup pada khususnya

(Suhardjanto dan Choiriyah, 2010).

Tingkat pengungkapan informasi lingkungan hidup dapat dihitung

berdasarkan indeks pengungkapan. Dalam menentukan indeks pengungkapan

dibuat teknik tabulasi untuk setiap perusahaan berdasarkan daftar atau

checklist pengungkapan lingkungan. Skor 1 akan diberikan jika item tersebut

diungkapkan, sedangkan skor 0 diberikan jika item tersebut tidak

diungkapkan (Darlis, dkk, 2009).

Keterangan :

ENVj : Environmental Disclosure perusahaan j

∑Xij : Jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan j

nj : Jumlah item untuk perusahaan j

Page 89: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

73

Tabel 3.1

Pengukuran Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Pengukuran Skala

1 Environmental Disclosure

(Darlis, dkk, 2009)

Rasio

2 Environmental Performance

(Pratama dan Rahardja, 2013)

Rasio

3 Ukuran Dewan Komisaris

(Suaryana dan Febriana, 2012) Rasio

4

Proporsi Dewan Komisaris

Independen

(Suhardjanto, 2010)

Rasio

5 Ukuran Komite Audit

(Nugroho dan Purwanto, 2013) Rasio

6 Size

(Suaryana dan Febriana, 2012)

Rasio

7 Leverage

(Nugroho dan Pruwanto, 2013)

Rasio

8 Profitabilitas (Suhardjanto dan Choiriyah, 2010)

Rasio

Page 90: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data laporan

keuangan yang telah diaudit dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2011-2013. Pengelolaan data pada penelitian ini

menggunakan fasilitas elektronik dengan menggunakan SPSS Versi 22 untuk

memudahkan pengolahan data sehingga dapat menjelaskan variabel yang

diteliti.

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

melakukan penentuan sampel dengan purposive sampling pada seluruh

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

Jumlah seluruh populasi dalam penelitian ini adalah 428 perusahaan. Dari

hasil pengambilan sampel secara purposive sampling didapatkan hasil sampel

berjumlah 24 perusahaan. Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkan tampak dalam tabel 4.1 berikut:

74

Page 91: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

75

Tabel 4.1

Proses Seleksi Sampel

No. Kriteria Jumlah

1 Perusahaan yang terdaftar selama periode penelitian 2011-

2013 dan tidak delisting selama periode tersebut. 428

2 Perusahaan yang termasuk dalam sektor Manufaktur di Bursa

Efek Indonesia (BEI) 2011-2013 127

3 Perusahaan yang mengikuti kualifikasi PROPER 2011-2013 65

4

Perusahaan yang memiliki data lengkap sesuai dengan yang

dibutuhkan dan melakukan pembukuan dengan mata uang

rupiah

24

Jumlah Sampel Total 3 Periode 72

Sumber: data sekunder diolah

Berdasarkan Tabel 4.1 pengambilan sampel secara purposive sampling

diatas, sampel perusahaan yang memenuhi kriteria pertama yaitu perusahaan

yang terdaftar selama periode penelitian berjumlah 428 perusahaan.

Perusahaan yang memenuhi kriteria kedua yaitu perusahaan yang termasuk

dalam sektor manuffaktur selama periode penelitian berjumlah 127

perusahaan, untuk kriteria ketiga yaitu perusahaan sektor manufaktur yang

mengikuti kualifikasi PROPER selama periode penelitian berjumlah 65

perusahaan. Sedangkan perusahaan yang memiliki data lengkap sesuai

dengan yang dibutuhkan dan melakukan pembukuan dengan mata uang

rupiah berjumlah 24 perusahaan. Dari hasil pembatasan sampel maka dapat

diperoleh sampel penelitian yaitu 72 perusahaan yang dijelaskan dalam tabel

4.2 dengan nama perusahaan sebagai berikut:

Page 92: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

76

Tabel 4.2

Sampel Data Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

1 Asahimas Flat Glass AMFG

2 Argo Pantes ARGO

3 Budi Acid Jaya BUDI

4 Charoen Pokphand Indonesia CPIN

5 Fajar Surya Wisesa FASW

6 Gudang Garam GGRM

7 HM. Sampoerna HMSP

8 Indofood CBP Sukses Makmur ICBP

9 Indofood Sukses Makmur INDF

10 Indocement Tunggal Perkasa INTP

11 Jaya Pari Steel JPRS

12 Kimia Farma KAEF

13 Kertas Basuki Rachmat Indonesia KBRI

14 Kalbe Farma KLBF

15 Martina Berto MBTO

16 Prasidha Aneka Niaga PSDN

17 Holcim Indonesia SMCB

18 Semen Indonesia SMCB

19 Suparma SPMA

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 93: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

77

No Nama Perusahaan Kode

20 Indo Acidatama SRSN

21 Tirta Mahakan Resources TIRT

22 Surya Toto Indonesia TOTO

23 Ultra Jaya Milk Industry ULTJ

24 Unilever Indonesia UNVR

Sumber: data sekunder diolah

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

berganda. Tujuannya untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh

mengenai pengaruh variabel independen (environmental performance, ukuran

dewan komisaris, proporsi komisaris independen, ukuran komite audit, size,

leverage, dan profitabilitas) terhadap variabel dependen yaitu environmental

disclosure.

1. Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Environmental Performance, Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan

Komisaris Independen, Ukuran Komite Audit, Size, Leverage, dan

Profitabilitas sebagai veriabel independen. Dan Environmental Disclosure

sebagai variabel dependen.

Variabel-variabel tersebut akan diuji secara statistik deskriptif.

Pengujian dengan statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau

Page 94: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

78

deskripsi data yang dilihat melalui nilai minimum, maksimum, rata-rata

(mean) dan standar deviasi. Berikut merupakan tabel hasil pengujian

statistik deskriptif atas variabel-variabel di atas:

Tabel 4.3

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PROPER 72 1 5 3,14 ,775

DKOM 72 2 9 4,97 1,891

DKOM_IND 72 ,33 ,80 ,4187 ,12173

AUDT 72 2 5 3,18 ,565

SIZE 72 5,56 7,89 6,6038 ,67487

LEV 72 ,04 11,25 1,1593 1,80822

PROFIT 72 -,19 ,42 ,1032 ,11982

ENV 72 ,21 1,00 ,3791 ,17422

Valid N (listwise) 72

a. Variabel Independen

1) Environmental Performance

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel

environmental performance (PROPER) dari jumlah sampel (N) 72

memiliki nilai minimum sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 5.

Ini berarti environmental performance atau kinerja lingkungan

yang diukur berdasarkan hasil Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER)

Kementrian Lingkungan Hidup dalam perusahaan sampel yang

diteliti paling rendah mendapat nilai 1, yaitu peringkat PROPER

dengan warna hitam dan paling tinggi mendapat nilai 5, yaitu

Page 95: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

79

peringkat PROPER dengan warna emas. Rata-rata (mean) nilai

PROPER sebesar 3,14, yang merupakan peringkat PROPER

dengan warna biru. Sedangkan standar deviasi variabel

environmental performance sebesar 0,775.

2) Ukuran Dewan Komisaris

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel

ukuran dewan komisaris (DKOM) dari jumlah sampel (N) 72

memiliki nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 9.

Ini berarti jumlah dewan komisaris dalam perusahaan sampel yang

diteliti paling sedikit terdiri dari 2 orang dewan komisaris dan

paling banyak terdiri dari 9 orang dewan komisaris. Rata-rata

(mean) ukuran dewan komisaris sebesar 4,97, sedangkan standar

deviasi sebesar 1,891.

3) Proporsi Dewan Komisaris Independen

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel

proporsi dewan komisaris independen (DKOM_IND) dari jumlah

sampel (N) 72 memiliki nilai minimum sebesar 0,33 dan nilai

maksimum sebesar 0,80. Ini berarti persentase dewan komisaris

independen dalam perusahaan sampel yang diteliti paling sedikit

sebesar 33% dari ukuran dewan komisaris dan paling banyak

sebesar 80% dari ukuran dewan komisaris. Rata-rata (mean)

Page 96: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

80

proporsi dewan komisaris independen sebesar 0,4187, sedangkan

standar deviasi sebesar 0,12173.

4) Ukuran Komite Audit

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel

ukuran komite audit (AUDT) dari jumlah sampel (N) 72 memiliki

nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 5. Ini berarti

jumlah komite audit dalam perusahaan sampel yang diteliti paling

sedikit terdiri dari 2 orang dan paling banyak terdiri dari 5 orang

komite audit. Rata-rata (mean) ukuran komite audit sebesar 3,18,

sedangkan standar deviasi sebesar 0,565.

5) Ukuran Perusahaan (Size)

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel

ukuran perusahaan (SIZE) dari jumlah sampel (N) 72 memiliki

nilai minimum sebesar 5,56 dan nilai maksimum sebesar 7,89. Ini

berarti ukuran perusahaan dalam perusahaan sampel yang diteliti

paling sedikit sebesar 5,56 dan paling banyak sebesar 7,89. Rata-

rata (mean) ukuran perusahaan (size) sebesar 6,6038, sedangkan

standar deviasi sebesar 0,67487.

6) Leverage

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel

leverage (LEV) dari jumlah sampel (N) 72 memiliki nilai

minimum sebesar 0,04 dan nilai maksimum sebesar 11,25. Ini

Page 97: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

81

berarti tingkat leverage dalam perusahaan sampel yang diteliti

paling sedikit sebesar 0,04 dan paling banyak sebesar 11,25. Rata-

rata (mean) leverage sebesar 1,1593, sedangkan standar deviasi

sebesar 1,80822

7) Profitabilitas

Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa variabel

profitabilitas (PROFIT) dari jumlah sampel (N) 72 memiliki nilai

minimum sebesar -0,19 dan nilai maksimum sebesar 0,42. Ini

berarti tingkat profitabilitas dalam perusahaan sampel yang diteliti

paling sedikit sebesar -19% dan paling banyak sebesar 42%. Rata-

rata (mean) profitabilitas sebesar 0,1032, sedangkan standar deviasi

sebesar 0,11982.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah environmental

disclosure. Hasil uji statistik pada tabel 4.3 menunjukan bahwa

variabel environmental disclosure (ENV) dari jumlah sampel (N)

72 memiliki nilai minimum sebesar 0,21 dan nilai maksimum

sebesar 1. Ini berarti tingkat environmental disclosure dalam

perusahaan sampel yang diteliti paling sedikit melakukan

pengungkapan sebesar 21% dan paling banyak sebesar 100%.

Rata-rata (mean) environmental disclosure sebesar 0,3791 atau

sebesar 37,91%, sedangkan standar deviasi sebesar 0,17422.

Page 98: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

82

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas ini dilihat dari nilai tolerance (T) dan

variance inflation factor (VIF). Uji multikolonieritas dilakukan untuk

menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen yaitu

environmental performance (PROPER), ukuran dewan komisaris

(DKOM), proporsi dewan komisaris independen (DKOM_IND), size

perusahaan (SIZE), leverage (LEV), dan profitabilitas (PROFIT).

Hasil uji multikolinieritas pada penelitian ini tampak pada tabel 4.4

berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

PROPER ,711 1,407

DKOM ,710 1,409

DKOM_IND ,736 1,359

AUDT ,743 1,345

SIZE ,562 1,779

LEV ,810 1,234

PROFIT ,538 1,857

Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa nilai tolerance

untuk setiap variabel independen berkisar antara 0,538 sampai 0,810.

Sedangkan nilai VIF berkisar antara 1,234 sampai 1,857. Dengan

Page 99: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

83

demikian, dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa

model persamaan regresi tidak terdapat problem multikolinieritas dan

dapat digunakan dalam penelitian.

Dari hasil perhitungan nilai tolerance (T) diatas menunjukkan

tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance (T)

kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel

independen yang nilainya lebih dari 95%. Tabel 4.4 juga

menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada satu variabel

independen yang memiliki nilai variance inflation factor (VIF) lebih

dari 10. Berdasarkan hasil uji multikolonieritas tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa dalam model persamaan regresi penelitian ini

tidak terdapat masalah pada uji multikolonieritas dan model

persamaan regresi dapat digunakan pada penelitian ini.

b. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki

masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan

tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai untuk

memprediksi. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya

autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW).

Nilai Durbin Watson yang berada di antara -2 sampai +2

menunjukkan model yang tidak terkena masalah autokorelasi. Adapun

Page 100: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

84

hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin –

Watson (DW test) yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,644a ,415 ,351 ,14039 1,466

a. Predictors: (Constant), PROFIT, AUDT, LEV, PROPER, DKOM, DKOM_IND, SIZE

b. Dependent Variable: ENV

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa hasil uji

autokorelasi pada nilai Durbin-Watson adalah 1,466. Nilai tersebut

berada di antara nilai -2 sampai +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa

data tidak mengandung gejala autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan

melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID. Hasil uji heteroskedastisitas

dengan menggunakan grafik scatterplot dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 101: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

85

Grafik 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik 4.3 uji heteroskedastisitas menggunakan grafik

scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi

heteroskedastisitas, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk

memprediksi environmental disclosure berdasarkan variabel-variabel

yang mempengaruhinya yaitu environmental performance (PROPER),

ukuran dewan komisaris (DKOM), proporsi dewan komisaris

independen (DKOM_IND), ukuran komite audit (AUDT), size

(SIZE), leverage (LEV), dan profitabilitas (PROFIT).

Page 102: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

86

d. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Untuk menguji normalitas atas suatu data dilakukan pengujian melalui

uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Adapun

hasil uji normalitas menggunakan uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat bahwa nilai Kolmogorov-

Smirnov adalah 0,091 dan signifikan pada 0,200. Nilai signifikan

0,200 menunjukan nilai signifikan diatas 0,05 yang berarti

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 72

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,13328557

Most Extreme Differences Absolute ,091

Positive ,091

Negative -,076

Test Statistic ,091

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 103: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

87

disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini telah terdistribusi dengan

normal normal dan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

3. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan model analisis

regresi berganda. Untuk menguji apakah terjadi kesesuaian pada model

persamaan regresi berganda dan untuk menguji signifikansi atau tidak

signifikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen maka

dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan uji

koefisien determinasi, uji signifikasi simultan (uji statistik F) dan uji

signifikasi parameter individual (uji statistik t).

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pada penelitian ini, pengujian koefisien determinasi (R2)

dilakukan untuk mengukur variabel independen yaitu variabel

environmental performance (PROPER), ukuran dewan komisaris

(DKOM), proporsi komisaris independen (DKOM_IND), ukuran

komite audit (AUDT), size (SIZE), leverage (LEV), dan profitabilitas

(PROFIT).

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,644a ,415 ,351 ,14039

a. Predictors: (Constant), PROFIT, AUDT, LEV, PROPER, DKOM, DKOM_IND, SIZE

b. Dependent Variable: ENV

Page 104: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

88

Berdasarkan tabel 4.6 mengenai hasil uji koefisien determinasi

(R2) besarnya nilai adjusted R2 square adalah 0,351, hal ini berarti

35,1% variabel environmental disclosure dapat dijelaskan oleh

ketujuh variabel independen, yaitu environmental performance

(PROPER), ukuran dewan komisaris (DKOM), proporsi komisaris

independen (DKOM_IND), ukuran komite audit (AUDT), size

(SIZE), leverage (LEV), dan profitabilitas (PROFIT). Sedangkan

sisanya yaitu 64,9% (100% − 35,1%) dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak dijelaskan dalam model ini. Variabel-variabel tersebut

antara lain cakupan operasional perusahaan, struktur kepemilikan,

jumlah rapat komisaris, eksposur media, likuiditas, usia perusahaan,

dll.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji signifikasi simultan (uji statistik F) dilakukan untuk menguji

apakah semua variabel independen dalam model persamaan regresi

mempunyai pengaruh secara bersama-sama atas variabel dependen.

Uji signifikasi simultan (uji statistik F) dilakukan pada tingkat

signifikasi 0,05. Apabila nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka

H0 diterima dan Ha ditolak, sebaliknya jika nilai probability F lebih

kecil daripada 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berikut ini

merupakan hasil uji signifikasi simultan (uji statistik F):

Page 105: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

89

Tabel 4.8

Hasil Uji Signifikasi Simultan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,894 7 ,128 6,478 ,000b

Residual 1,261 64 ,020

Total 2,155 71

a. Dependent Variable: ENV

b. Predictors: (Constant), PROFIT, AUDT, LEV, PROPER, DKOM, DKOM_IND, SIZE

Berdasarkan tabel 4.7 mengenai tabel uji signifikasi simultan

(uji statistik F) atau uji ANOVA dapat diketahui bahwa didapat nilai F

hitung sebesar 9.843 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas

0,000 lebih kecil dari 0,05 maka model persamaan regresi ini dapat

digunakan untuk memprediksi environmental disclosure (ENV) atau

dapat dikatakan bahwa environmental performance (PROPER),

ukuran dewan komisaris (DKOM), proporsi komisaris independen

(DKOM_IND), ukuran komite audit (AUDT), size (SIZE), leverage

(LEV), dan profitabilitas (PROFIT) bersama-sama berpengaruh

terhadap environmental disclosure (ENV).

c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh

variabel independen secara individual mempengaruhi variabel

dependen. Maksudnya untuk menjelaskan apakah variabel independen

tersebut signifikan terhadap variabel dependen. Adapun tingkat

Page 106: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

90

signifikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,05. Berikut ini

adalah hasil uji signifikan parameter individual (uji statistik t):

Tabel 4.9

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Tabel 4.8 mengenai uji signifikan parameter individual (uji

statistik t) menunjukkan bahwa tiga dari tujuh variabel independen

yang dimasukkan ke dalam model regresi berpengaruh terhadap

environmental disclosure. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi

untuk variabel environmental performance (PROPER) sebesar 0,000

dengan tingkat signifikansi di bawah 0,05. Variabel ukuran dewan

komisaris dengan tingkat signifikansi sebesar 0,023 berpengaruh

terhadap environmental disclosure, dimana tingkat signifikansi

tersebut di bawah 0,05. Dan variabel ukuran perusahaan (size) dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,005 berpengaruh terhadap

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,546 ,208 -2,624 ,011

PROPER ,119 ,026 ,530 4,677 ,000

DKOM -,024 ,010 -,265 -2,336 ,023

DKOM_IND ,021 ,160 ,015 ,135 ,893

AUDT ,021 ,034 ,069 ,622 ,536

SIZE ,095 ,033 ,368 2,888 ,005

LEV -,009 ,010 -,093 -,871 ,387

PROFIT -,221 ,189 -,152 -1,165 ,248

a. Dependent Variable: ENV

Page 107: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

91

environmental disclosure, dimana tingkat signifikansi tersebut di

bawah 0,05. Sedangkan keempat variabel lainnya, yaitu porporsi

dewan komisaris independen (DKOM_IND), ukuran komite audit

(AUDT), leverage (LEV) dan profitabilitas (PROFIT) tidak

berpengaruh terhadap environmental disclosure karena memiliki

tingkat signifikansi di atas 0,05. Berikut ini akan dijelaskan mengenai

uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) pada tabel 4.8

sebagai berikut:

1) Environmental Performance (PROPER)

Berdasarkan tabel 4.8, environmental performance

(PROPER) memiliki nilai t hitung sebesar 4,677 dan tingkat

signifikasi 0,000. Tingkat signifikasi 0,000 menunjukkan tingkat

signifikasi lebih kecil dari 0,05 yang berarti environmental

performance berpengaruh terhadap environmental disclosure.

2) Ukuran Dewan Komisaris (DKOM)

Berdasarkan tabel 4.8, ukuran dewan komisaris (DKOM)

memiliki nilai t hitung sebesar -2,336 dan tingkat signifikasi 0,023.

Tingkat signifikasi 0,023 menunjukkan tingkat signifikasi lebih

kecil dari 0,05 yang berarti ukuran dewan komisaris berpengaruh

terhadap environmental disclosure.

Page 108: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

92

3) Proporsi Dewan Komisaris Independen (DKOM_IND)

Berdasarkan tabel 4.8, proporsi dewan komisaris independen

(DKOM_IND) memiliki nilai t hitung sebesar 0,135 dan tingkat

signifikasi 0,893. Tingkat signifikasi 0,893 menunjukkan tingkat

signifikasi lebih besar dari 0,05 yang berarti proporsi dewan

komisaris independen tidak berpengaruh terhadap environmental

disclosure.

4) Ukuran Komite Audit (AUDT)

Berdasarkan tabel 4.8, ukuran komite audit (AUDT) memiliki

nilai t hitung sebesar 0,622 dan tingkat signifikasi 0,536. Tingkat

signifikasi 0,536 menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari

0,05 yang berarti ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap

environmental disclosure.

5) Size (SIZE)

Berdasarkan tabel 4.8, size memiliki nilai t hitung sebesar

2,888 dan tingkat signifikasi 0,005. Tingkat signifikasi 0,005

menunjukkan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 yang berarti

size berpengaruh terhadap environmental disclosure.

6) Leverage (LEV)

Berdasarkan tabel 4.8, leverage (LEV) memiliki nilai t hitung

sebesar -0,871 dan tingkat signifikasi 0,387. Tingkat signifikasi

Page 109: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

93

0,387 menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 yang

berarti leverage tidak berpengaruh terhadap environmental

disclosure.

7) Profitabilitas (PROFIT)

Berdasarkan tabel 4.8, profitabilitas (PROFIT) memiliki nilai

t hitung sebesar -1,165 dan tingkat signifikasi 0,248. Tingkat

signifikasi 0,248 menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari

0,05 yang berarti profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

environmental disclosure.

Berdasarkan tabel 4.8, maka model persamaan regresi berganda

yaitu sebagai berikut:

Persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai

berikut:

1) Koefisien konstanta sebesar - 0,546 menjelaskan bahwa

environmental disclosure akan bernilai – 0,546 apabila masing-

masing variabel environmental performance, ukuran dewan

komisaris, proporsi dewan komisaris independen, ukuran komite

audit, size, leverage, dan profitabilitas bernilai 0.

ENV = - 0,546 + 0,119 PROPER – 0,024 DKOM + 0,021 DKOM_IND + 0,021 AUDT +

0,095 SIZE – 0,009 LEV – 0,221 PROFIT

Page 110: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

94

2) Variabel environmental performance memiliki koefisien regresi

sebesar 0,119. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa

environmental performance berpengaruh positif terhadap

environmental disclosure. Hal ini menggambarkan bahwa jika

setiap kenaikkan satu persen variabel environmental performance,

dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan

environmental disclosure sebesar 0,119.

3) Variabel ukuran dewan komisaris memiliki koefisien regresi

sebesar -0,024. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa

environmental performance berpengaruh negatif terhadap

environmental disclosure. Hal ini menggambarkan bahwa jika

setiap kenaikkan satu persen variabel ukuran dewan komisaris,

dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan

environmental disclosure sebesar 0,024.

4) Variabel proporsi dewan komisaris independen memiliki koefisien

regresi sebesar 0,021. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap

kenaikkan satu persen variabel proporsi dewan komisaris

independen, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan

menaikkan environmental disclosure sebesar 0,021.

5) Variabel ukuran komite audit memiliki koefisien regresi sebesar

0,021. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikkan satu

persen variabel ukuran komite audit, dengan asumsi variabel lain

Page 111: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

95

tetap maka akan menaikkan environmental disclosure sebesar

0,021.

6) Variabel size memiliki koefisien regresi sebesar 0,095. Nilai

koefisien regresi positif menunjukkan bahwa size berpengaruh

positif terhadap environmental disclosure. Hal ini menggambarkan

bahwa jika setiap kenaikkan satu persen variabel size , dengan

asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan environmental

disclosure sebesar 0,095.

7) Variabel leverage memiliki koefisien regresi sebesar -0,009. Hal ini

menggambarkan bahwa jika setiap kenaikkan satu persen variabel

leverage, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan

environmental disclosure sebesar 0,009.

8) Variabel profitabilitas memiliki koefisien regresi sebesar -0,221.

Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikkan satu persen

variabel profitabilitas, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan

menurunkan environmental disclosure sebesar 0,221.

Page 112: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

96

C. Pembahasan

1. Pengaruh Environmental Performance terhadap Environmental

Disclosure.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan bahwa hipotesis H1 diterima

apabila koefisien environmental performance berpengaruh terhadap

variabel environmental disclosure, dimana tingkat signifikansi berada di

bawah 0,05 dan bertanda positif. Dari hasil pengujian didapatkan tingkat

signifikansi environmental performance berada di bawah 0,05, yaitu

sebesar 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1 diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Pratama dan Raharja (2013) yang menyatakan bahwa kinerja

lingkungan berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan yang

dilakukan perusahaan. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2012) yang mengungkapkan

bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan tidak

dipengaruhi oleh kinerja lingkungan.

Adanya pengaruh ini dapat disebabkan oleh kinerja lingkungan yang

baik, sehingga perusahaan akan mengungkapkan laporan lingkungan

(Pratama dan Rahardja (2013). Kinerja lingkungan yang baik ini dapat

dilihat dari hasil skor PROPER yang memperlihatkan rata-rata perusahaan

mendapatkan nilai 3. Skor 3 ini merupakan standar yang harus dimiliki

perusahaan dalam tanggung jawabnya terhadap lingkungan.

Page 113: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

97

Menurut Berry dan Rondinelle (1998) dalam Pratama dan Rahardja

(2013), perusahaan yang maju sekarang melihat kinerja lingkungan

sebagai alat untuk menambah nilai etika di masyarakat, memenuhi

perlindungan terhadap pekerja, respon atas kebijakan pemerintah dan

stakeholder, dan membangun kebijakan bisnis baru dalam rangka untuk

tetap kompetitif di dalam persaingan pasar dunia. Hal ini menyebabkan

perusahaan harus meningkatkan kualitas kinerja lingkungannya, agar

perusahaan dapat terus hidup berkelanjutan.

Perusahaan yang menerapkan kinerja lingkungan dapat dipastikan

akan melakukan pengungkapan lingkungan. Pengungkapan lingkunganpun

akan semakin luas akibat dari peran kinerja perusahaan yang besar. Selain

sebagai kepatuhan terhadap undang-undang, pengungkapan lingkungan

digunakan sebagai peningkatan nilai di mata masyarakat sehingga

perusahaan dikatakan legitimate (Pratama dan Rahardja, 2013).

2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Environmental

Disclosure

Berdasarkan kriteria yang disebutkan bahwa hipotesis H2 diterima

apabila koefisien ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap variabel

environmental disclosure, dimana tingkat signifikansi berada di bawah

0,05 dan bertanda negatif. Dari hasil pengujian didapatkan tingkat

signifikansi ukuran dewan komisaris berada di bawah 0,05, yaitu sebesar

0,023, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H2 diterima.

Page 114: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

98

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Ardian dan Raharja (2013) serta Nugroho dan Purwanto (2013) yang

menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap praktik

environmental disclosure yang dilakukan perusahaan. Namun, hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Wijaya (2012), Pratama dan Rahardja (2013), serta Suaryana dan Febriana

(2012) yang mengungkapkan bahwa environmental disclosure tidak

dipengaruhi oleh ukuran dewan komisaris.

Ukuran Dewan Komisaris yang lebih besar atau minimal sama

dengan Dewan Direksi bertujuan agar tidak terdapat tekanan terhadap

Dewan Komisaris apabila terjadi permasalahan terhadap Dewan Direksi.

Salah satu permasalahan timbul ketika terbitnya UU No 40 Tahun 2007

tentang “Perseroan Terbatas” pasal 74 ayat 4 yang mewajibkan perusahaan

untuk mengungkapkan sosial dan lingkungan. Hal ini dikarenakan masih

terdapat pro dan kontra mengenai UU tersebut. Permasalahan dapat terjadi

ketika Dewan Komisaris menginginkan perusahaan untuk mengungkapkan

lingkungan atas dasar kinerja lingkungannya, sementara Dewan Direksi

memfokuskan pada berkurangnya keuntungan perusahaan (Pratama dan

Rahardja, 2013).

Namun, hasil dari pengujian tidak mendukung pernyataan tersebut.

Hasil penelitian ini menemukan ketidakefektifan dewan komisaris dalam

menekan manajemen perusahaan untuk mengungkapkan tanggungjawab

sosial dan lingkungan (Suaryana dan Febriana, 2012).

Page 115: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

99

3. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap

Environmental Disclosure.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan bahwa hipotesis H3 diterima

apabila koefisien proporsi dewan komisaris independen berpengaruh

terhadap variabel environmental disclosure, dimana tingkat signifikansi

berada di bawah 0,05 dan bertanda positif. Dari hasil pengujian didapatkan

tingkat signifikansi proporsi dewan komisaris independen berada di atas

0,05, yaitu sebesar 0,893, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H3

ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Suhardjanto (2010) serta Pratama dan Rahardja (2013) yang

menyatakan bahwa proporsi dewan komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap praktik environmental disclosure yang dilakukan

perusahaan. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Frendy dan Kusuma (2011) yang

mengungkapkan bahwa environmental disclosure dipengaruhi oleh

proporsi dewan komisaris independen.

Secara teoritis, Komisaris Independen harus dapat menjamin

perusahaan berjalan secara efektif dan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. Kehadiran Komisaris Independen sebagai bagian dalam Dewan

Komisaris diharapakan dapat memberikan pengaruh besar dalam

pelaksanaa tanggung jawab sosial lingkungan (Pratama dan

Rahardja,2013).

Page 116: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

100

Namun, hasil dari pengujian tidak mendukung pernyataan tersebut.

Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa pengaruh proporsi komisaris

independen terhadap environmental disclosure tidak dapat dibuktikan. Hal

ini menunjukan bahwa proporsi komisaris independen tidak

mempengaruhi environmental disclosure.

Hal tersebut dapat terjadi karena ketidak idealan proporsi Komisaris

Independen dan terlambatnya pengeluaran peraturan yang mewajibkan

tanggung jawab sosial dan lingkungan. Secara statistik deskriptif, rata-rata

proporsi Komisaris Independen hanya 0,4187. Walaupun diatas standar

minimal ketentuan BAPEPAM, tetapi proporsi ini belum dapat dikatakan

ideal. Peran penting dari Komisaris Independen, sebaiknya menjadikan

proporsi diatas 50%. Hal ini akan menunjukan proporsi ideal dalam

Dewan Komisaris. Selain itu, peraturan perundang-undangan yang

mewajibkan perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan baru diatur tahun 2012 dengan PP No 47 tentang “Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan”(Pratama dan Rahardja, 2013).

4. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Environmental Disclosure.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan bahwa hipotesis H4 diterima

apabila koefisien ukuran komite audit berpengaruh terhadap variabel

environmental disclosure, dimana tingkat signifikansi berada di bawah

0,05 dan bertanda positif. Dari hasil pengujian didapatkan tingkat

signifikansi ukuran komite audit berada di atas 0,05, yaitu sebesar 0,536,

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H4 ditolak.

Page 117: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

101

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Pratama dan Rahardja (2013) yang menyatakan bahwa ukuran komite

audit tidak berpengaruh terhadap praktik environmental disclosure yang

dilakukan perusahaan. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dan Purwanto (2013) yang

mengungkapkan bahwa environmental disclosure dipengaruhi oleh

proporsi dewan komisaris independen.

Secara teoritis dengan adanya komite audit, pengawasan manajemen

menjadi lebih baik. Sehingga shareholder sebagai prinsipal dalam hal ini

diwakili oleh dewan komisaris akan lebih mudah dalam mengkontrol

manajemen. Oleh karena itu, biaya agensi yang ditimbulkan oleh adanya

moral hazard akan lebih diminimalkan (Nugroho dan Purwanto, 2013).

Namun, hasil dari pengujian tidak mendukung pernyataan tersebut.

Hipotesis keempat yang menyatakan bahwa pengaruh ukuran komite audit

terhadap environmental tidak dapat dibuktikan. Hasil pengujian tersebut

menunjukan bahwa ukuran komite audit tidak mempengaruhi

environmental disclosure. Hal ini disebabkan karena peraturan perundang-

undangan yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan baru diatur tahun 2012 dengan PP No 47

tentang “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”. Sehingga pada tahun-

tahun sebelum terbitnya peraturan tersebut perusahaan tidak memfokuskan

pada pengungkapan lingkungan ini. Komite Audit sebagai bagian dari

Page 118: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

102

pengawas perusahaan juga tidak akan fokus dalam hal ini (Pratama dan

Rahardja, 2013).

5. Pengaruh Size terhadap Environmental Disclosure.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan bahwa hipotesis H5 diterima

apabila koefisien size berpengaruh terhadap variabel environmental

disclosure, dimana tingkat signifikansi berada di bawah 0,05 dan bertanda

positif. Dari hasil pengujian didapatkan tingkat signifikansi size berada di

bawah 0,05, yaitu sebesar 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis

H5 diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Stanton (2012), Suhardjanto (2010), Hajoh dan Sukartha (2013), serta

Frendy dan Kusuma (2011) yang menyatakan bahwa size berpengaruh

terhadap praktik environmental disclosure yang dilakukan perusahaan.

Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Sameera dan Wirathunga (2013) serta Suhardjanto dan

Choiriyah (2010) yang mengungkapkan bahwa environmental disclosure

tidak dipengaruhi oleh size perusahaan.

Hal ini menjelaskan bahwa perusahaan besar akan cenderung

mengungkapkan informasi lebih banyak karena ia memiliki sumber daya

yang besar sehingga mampu membiayai penyediaan informasi yang lebih

lengkap dibandingkan perusahaan kecil. Selain itu, perusahaan besar

merasa bahwa mereka merupakan target perhatian sehingga perlu untuk

Page 119: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

103

membuat suatu usaha nyata dalam menciptakan kepercayaan dalam hal

pertanggung jawaban sosial. Mengungkapkan informasi mengenai

aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan hidup menjadi

salah satu upaya perusahaan untuk mewujudkan pertanggungjawaban

sosial (Hadjoh dan Sukartha, 2013).

6. Pengaruh Leverage terhadap Environmental Disclosure.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan bahwa hipotesis H6 diterima

apabila koefisien leverage berpengaruh terhadap variabel environmental

disclosure, dimana tingkat signifikansi berada di bawah 0,05 dan bertanda

negatif. Dari hasil pengujian didapatkan tingkat signifikansi leverage

berada di atas 0,05, yaitu sebesar 0,387, maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis H4 ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Sameera dan Weerathunga (2013), Suaryana dan Febriana (2012)

serta Frendy dan Kusuma (2011) yang menyatakan bahwa leverage tidak

berpengaruh terhadap praktik environmental disclosure yang dilakukan

perusahaan. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Suhardjanto (2010), Nugroho dan

Purwanto (2013) serta Djoko Suhardjanto dan Choiriyah (2010) yang

mengungkapkan bahwa environmental disclosure dipengaruhi oleh

leverage.

Page 120: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

104

Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi

akan mengurangi disclosure perusahan dengan tujuan untuk mengurangi

sorotan dari bondholder. Semakin tinggi rasio utang/modal semakin

rendah pengungkapannya karena semakin tinggi tingkat leverage maka

semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit.

Sehingga perusahaan harus menyajikan laba yang lebih tinggi saat

sekarang dibandingkan laba di masa depan. Supaya perusahaan dapat

menyajikan laba yang lebih tinggi, maka perusahaan harus mengurangi

biaya-biaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi) (Suhardjan

to, 2010).

7. Pengaruh Profitabilitas terhadap Environmental Disclosure.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan bahwa hipotesis H7 diterima

apabila koefisien profitabilitas berpengaruh terhadap variabel

environmental disclosure, dimana tingkat signifikansi berada di bawah

0,05 dan bertanda negatif. Dari hasil pengujian didapatkan tingkat

signifikansi profitabilitas berada di atas 0,05, yaitu sebesar 0,248, maka

dapat disimpulkan bahwa hipotesis H4 ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Stanton (2012), Suhardjanto (2010), serta Suaryana dan Febriana

(2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

praktik environmental disclosure yang dilakukan perusahaan. Namun,

hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

Page 121: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

105

oleh Hadjoh dan Sukartha (2013) yang mengungkapkan bahwa

environmental disclosure dipengaruhi oleh profitabilitas.

Profitabilitas merupakan indikator kinerja yang dilakukan

manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan. Hubungan antara

profitabilitas dan pengungkapan merupakan refleksi yang menunjukkan

bahwa diperlukan respon sosial untuk membuat perusahaan memperoleh

keuntungan. Dengan begitu pengungkapan tanggung jawab lingkungan

dipercaya sebagai pendekatan manajemen untuk mengurangi tekanan

sosial dan merespon kebutuhan sosial (Hackston dan Milne, 1996 dalam

Suhardjanto, 2010).

Namun, hasil dari pengujian tidak mendukung adanya pengaruh

signifikan antara profitabilitas dengan environmental disclosure. Hal

tersebut terjadi karena ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang

tinggi, perusahaan menganggap tidak perlu melaporkan hal – hal yang

dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan tersebut (Suaryana

dan Febriana, 2012).

Page 122: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh environmental

performance, ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, size, leverage,

dan profitabilitas. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel yaitu sebanyak

24 perusahaan dengan periode antara tahun 2011 sampai 2013. Berdasarkan

hasil analisa dan pembahasan yanng telah dilakukan terhadap permasalahan

dengan menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Environmental performance berpengaruh signifikan terhadap praktik

environmental disclosure yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Pratama dan Rahardja (2013). Namun tidak

sejalan dengan hasil penelitian Wijaya (2012).

2. Ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap praktik

environmental disclosure yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Ardian dan Raharja (2013) serta Nugroho

dan Purwanto (2013). Namun tidak sejalan dengan hasil penelitian Wijaya

(2012), Pratama dan Rahardja (2013), serta Suaryana dan Febriana (2012).

3. Proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap praktik environmental disclosure yang dilakukan perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Suhardjanto (2010)

106

Page 123: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

107

serta Pratama dan Rahardja (2013). Namun tidak sejalan dengan hasil

penelitian Frendy dan Kusuma (2011).

4. Ukuran komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik

environmental disclosure yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Pratama dan Rahardja (2013). Namun tidak

sejalan dengan hasil penelitian Nugroho dan Purwanto (2013).

5. Size berpengaruh signifikan terhadap praktik environmental disclosure

yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian Stanton (2012), Suhardjanto (2010), Hadjoh dan Sukartha

(2013), serta Frendy dan Kusuma (2011). Namun tidak sejalan dengan

hasil penelitian Sameera dan Wirathunga (2013).

6. Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik environmental

disclosure yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan

hasil penelitian Sameera dan Wirathunga (2013), Suaryana dan Febriana

(2012), serta Frendy dan Kusuma (2011). Namun tidak sejalan dengan

hasil penelitian Suhardjanto (2010), Nugroho dan Purwanto (2013), serta

Suhardjanto dan Choiriyah (2010).

7. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik environmental

disclosure yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan

hasil penelitian Stanton (2012), Suhardjanto (2010), serta Suaryana dan

Febriana (2012). Namun tidak sejalan dengan hasil penelitian Hadjoh dan

Sukartha (2013).

Page 124: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

108

B. Saran

Sekalipun penelitian ini telah dirancang dengan baik, namun penelitian

ini masih memiliki berbagai keterbatasan dan mungkin mempengaruhi hasil

dari penelitian. Berikut adalah saran-saran yang diajukan oleh peneliti

berdasarkan keterbatasan yang di dapat dalam penelitian ini:

1. Penelitian selanjutnya disarankan agar menggunakan semua perusahaan

yang terdaftar di BEI, baik industri manufaktur maupun industri lainnya

serta menambah sempel tahun pengamatan karena dengan pengamatan

yang lebih lama mungkin akan meningkatkan hasil yang lebih baik.

2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan cara menyempurnakan

instrumen pengukuran indeks pengungkapan lingkungan, sehingga

dimungkinkan digunakan metode pengukuran yang lebih baik. Dengan

dilakukan perbaikan terhadap instrumen luas pengungkapan lingkungan

ini, diharapkan hasil yang diperoleh juga bisa lebih akurat.

3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan indikator

karakteristik perusahaan lainnya seperti cakupan operasional

perusahaan, status kepemilikan, dan lainnya.

Page 125: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

109

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tuwaijri, Sulaiman A., Christensen. Theodore E., dan Hughes II K.E. ”The

Relations among Environmental Disclosure, Environmental Performance,

and Economic Perfomance: a Simultaneous Equations Approach”,

Accounting, Organizations and Society, 29, 447-471, 2004.

Anggraini, Fr. R. R. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan

Tahunan”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus

2006.

Anindito, Tito dan Moh. Didik Ardiyanto. “Pengaruh Kinerja Lingkungan

Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Finansial

Perusahaan Kimia dan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar

dalam BEI tahun 2007 sampai 2010)”, Diponegoro Journal of Accounting,

Vol.2 No.1. Hal 1 – 12, 2012.

Ardian, Hary dan Surya Rahardja. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Pengungkapan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (Studi Empiris pada

Seluruh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010”,

Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2 No.2 page 1 – 13, 2013.

Darlis, Edfan, Zirman, dan Nizar Zulmi. “Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris,

Tingkat Leverage Dan Tingkat Profitabilitas Terhadap Pengungkapan

Informasi Lingkungan Hidup”, Jurnal Ekonomi Vol. 17 No.3 pp 77-89,

2009.

DetikTV. “Mencemari Lingkungan, Warga Mengamuk dan Rusak Fasilitas

Pertambangan Pasir”. http://tv.detik.com/readvideo/2014/10/30/080628/

141030003/061009681/mencemari-lingkungan-warga-mengamuk-dan-

rusak-fasilitas-pertambangan-pasir?nd771104fvt. 30 Oktober 2014. Diakses

tanggal 8 Maret 2015

Frendy dan Indra Wijaya Kusuma. “The Impact of Financial, Non-Financial, and

Corporate Governance Attributes on The Practice of Global Reporting

Initiative (GRI) Based Environmental Disclosure”, Simposium Nasional

Akuntansi XIV Aceh, page 1 – 13, 2011.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.

Ghozali, Imam. dan A. Chariri. “Teori Akuntansi”, Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang, 2007.

Page 126: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

110

Hadjoh, Rinny Amelia dan I Made Sukartha. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Kinerja Keuangan dan Eksposur Media pada Pengungkapan Informasi

Lingkungan”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.4, No.1, page

1-18, Juli 2013.

Harsanti, P. “Corporate Social Responsibility dan Teori Legitimasi”. Jurnal

Mawas, Vol. 3(1): 3-5 Juni 2011, Universitas Muria Kudus, 2011.

Ikbal, Muhammad. “Hubungan Karakter Perusahaan Dan Profitabilitas Dengan

Praktek Pengungkapan Sosial Dan Lingkungan; (Suatu Telaahan Empiris

Dan Teoritis)”, Jurnal Kinerja. Vol. 9 No. 2, 2012.

Ja’far, Muhammad S. Dan Dista Amalia Arifah. “Pengaruh Dorongan

Manajemen Lingkungan, Manajemen Lingkungan Proaktif, dan Kinerja

Lingkungan Terhadap Public Environmental Reporting”, Simposium

Nasional Akuntansi IX Padang, 2006.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. "Theory of The Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure", Journal of Financial Economic, 3,

305—360, 1976.

Kaihatu, Thomas S. “Good Corporate Governance dan Penerapanya di

Indonesia”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 8 No 1, 2006.

Kurnianingsih, Heni Triastuti. “Pengaruh Profitabilitas dan Size Perusahaan

Terhadap Corporate Social Responsibility”. Jurnal Riset Akuntansi dan

Bisnis. Vol. 13 No. 1, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara, 2013.

Lu, Y. & Abeysekera, I. “Stakeholders’ Power, Corporate Characteristics, and

Social and Environmental Disclosure”, Journal of Cleaner Production, Vol.

64, No.1, pp. 426–436. 2014

Nurmatari, Avita. “Cegah Kerusakan Lingkungan Berlanjut, Pemrov Jabar

Bentuk Satgas Terpadu”. http://news.detik.com/bandung/read/2015/01/06/

152352/2795389/486/cegah-kerusakan-lingkungan-berlanjut-pemprovjabar-

bentuk-satgas-terpadu. 6 Januari 2015. Diakses pada tanggal 8 Maret 2015

Nugroho, Adhy Karyo dan Agus Purwanto. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan,

Struktur Kepemilikan, dan Good Corporate Governance Terhadap

Pengungkapan Triple Bottom Line Di Indonesia”, Diponegoro Journal of

Accounting. Vol. 2 No. 2, 2013.

Panjaitan, Yunia, Dewinta Oky dan K, Sri Desinta. “Analisis Harga Saham,

Ukuran Perusahaan dan Risiko Terhadap Return Yang Diharapkan Investor

Pada Perusahaan Saham Aktif”, Balance, Vol. 1, h. 56-72, 2004.

Page 127: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

111

Patten, Dennis M. “The Relation Between Environmental Performance and

Environmental Disclosure: A Research Note”, Journal Accounting,

Organizations and Society, Vol. 27 Issue 8 Pages 763-773, 2002.

Pertiwi, Tri Kartika dan Ferry Madi Ika Pratama. “Pengaruh Kinerja Keuangan

Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Food and

Beverage”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 14 No. 2, 2012.

Posmetro Prabu. “Limbah Minyak PT Gold Water Cemari

Lingkungan”.http://www.posmetroprabu.com/2013/03/limbah-minyak-gold-

water-cemari.html. 29 Maret 2013. Diakses pada tanggal 8 Maret 2014

Pratama, Aguy Gallus dan Rahardja. “Pengaruh Good Corporate Governance

Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Pengungkapan Lingkungan (Studi

Empiris pada Perusahaan Manufaktur dan Tambang yang Terdaftar pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Termasuk dalam PROPER Tahun 2009-

2011)”, Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 3. Hal. 1 – 14, 2013.

Putri, I Gusti Ayu Made Asri Dwija. “Pengaruh Kebijakan Deviden dan Good

Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba”, Buletin Studi

Ekonomi, Vol. 17. No. 2, 2012.

Rachmanda, Andi dan Fuad. “Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance Terhadap Kebijakan Pengungkapan Informasi Sosial dan

Lingkungan”. Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 3 No. 2, Hal. 1 – 12,

2014.

Retno, Reny Diah dan Denies Priantinah. “Pengaruh Good Corporate

Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap

Nilai Perusahaan”, Jurnal Nominal, Vol. 1 No. 1, 2012.

Sameera, T. K. G. Dan P. R. Wirathunga. “Environmental Disclosure Practices

Of Manufacturing Industry –Evidence From Listed Companies In The

Colombo Stock Exchange (CSE) In Sri Lanka”. SSRN Electronic Journal

02/2013. http://ssrn.com/abstract=2216628, 2013.

Santoso, Singgih. “Statistik Parametrik: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS (Edisi

Revisi)”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2014.

Sari, Rizkia A. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social

Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Nominal, Vol. 1 No. 1, Yogyakarta, 2012.

Sembiring, Eddy Rismanda. “ Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di

Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 2005.

Page 128: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

112

Stanton, Patricia. “Determinant of Environmental Disclosure in Thai Corporate

Report”, International Journal of Accounting and Financial Reporting, Vol.

2 No. 1, 2012.

Suaryana, Agung dan Febriana. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Ilmiah dan Akuntansi, Vol. 7

No. 1, 2012.

Sudaryono, Bambang. “Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pengungkapan Lingkungan (Environmental Disclosure) Perusahaan Publik

di BEJ pada Tahun 2004-2005”, Media Riset Akuntansi, Auditing, dan

Informasi, Vol. 3. No.2 & 3, 2006.

Suhardjanto, Djoko. “Corporate Governance, Karakteristik Perusahaan Dan

Environmental Disclosure”, Jurnal Prestasi, Vol. 6, No.1, Juni, page 39 –

69, 2010.

Suhardjanto, Djoko, dan Novita Dian Permata Sari. “Pengaruh Corporate

Governance, Etnis, dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap

Environmental Disclosure : Studi Empiris pada Perusahaan Listing di

Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Kinerja, Vol.14 No. 2 Hal. 151-164, 2010.

Suhardjanto, Djoko dan Umi Choiriyah . “Information GAP: Demand Supply

Environmental di Indonesia”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 14,

No.1, Januari 2010, page 36 – 51, 2010.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage,

Faktor Intern, dan Faktor Ekstern Teradap Nilai Perusahaan”, Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9 No.1 Hal. 41-48, 2007.

Sun, N., Salama, A., Hussainey, K., and Habbash, M. “Corporate Environmental

Disclosure, Corporate Governance, and Earnings Management”,

Managerial Auditing Journal, Vol.25 No.27 pp 679-700, 2010.

Suratno, I.B, Darsono, dan Mutmainah. “Pengaruh Environmental Performance

terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance (Studi

Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Jakarta Periode 2001-2004”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang,

2006.

Surya, Indra dan Ivan Yustiavandana. “Penerapan Good Corporate Governance

Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha”,

Prenada Media Group, Jakarta, 2006.

Sutrisno. “Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi”, Penerbit

EKONISIA, Yogyakarta, 2000.

Page 129: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

113

Ujiyantho, Muh. Arief., dan Bambang Agus Pramuka. “Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi Pada

Perusahaan go publik Sektor Manufaktur)”, Jurnal Simposium Nasional

Akuntansi X, Makasar, 2007.

Wijaya, Maria. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol.1, No.1, 2012.

Wiranata, I Wayan Eka dan I Gede Ary Wirajaya. “Reaksi Pasar Atas

Pengumuman Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan

Lingkungan”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.3 Hal 408-422,

2014.

Yulfaidah, Dewi dan Zhulaikha. “Pengaruh Size, Profitabilitas, Profile, Leverage

dan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab

Sosial pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia”, Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang, 2012.

Zeghal, D. & Ahmed, S.A. “Comparison of Social Responsibility Information

Disclosure Used by Canadian Firms”, Accounting, Auditing and

Accountability Journal, 3 (1), 38-53, 1990.

Page 130: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

114

LAMPIRAN

Page 131: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

115

LAMPIRAN 1

INDIKATOR

GRI G4

Page 132: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

116

Lampiran: Indikator Global Reporting Initiative (GRI) G4 2013

Aspek No Indikator

Bahan

G4-EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau volume

G4-EN2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan

bahan input daur ulang

Energi

G4-EN3 Konsumsi energi dalam organisasi

G4-EN4 Konsumsi energi di luar organisasi

G4-EN5 Intensitas energi

G4-EN6 Pengurangan konsumsi energi

G4-EN7 Pengurangan kebutuhan energi pada produk dan jasa

Air

G4-EN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber

G4-EN9 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh

pengambilan air

G4-EN10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan

digunakan kembali

Keanekaragaman Hayati

G4-EN11

Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa,

dikelola di dalam, atau yang berdekatan dengan,

kawasan lindung dan kawasan dengan nilai

keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung

G4-EN12

Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa

terhadap keanekaragaman hayati di kawasan lindung

dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati

tinggi di luar kawasan lindung

G4-EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan

G4-EN14

Jumlah total spesies dalam iucn red list dan spesies

dalam daftar spesies yang dilindungi nasional dengan

habitat di tempat yang dipengaruhi operasional,

berdasarkan tingkat risiko kepunahan

Page 133: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

117

Aspek No Indikator

Emisi

G4-EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung (cakupan 1)

G4-EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung (cakupan

2)

G4-EN17 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung lainnya

(cakupan 3)

G4-EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)

G4-EN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)

G4-EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO)

G4-EN21 NOx, SOx, dan emisi udara signifikan lainnya

Efluen dan Limbah

G4-EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan

G4-EN23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode

pembuangan

G4-EN24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan

G4-EN25

Bobot limbah yang dianggap berbahaya menurut

ketentuan konvensi basel2 lampiran I, II, III, dan VIII

yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah, dan

persentase limbah yang diangkut untuk pengiriman

internasional

G4-EN26

Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai

keanekaragaman hayati dari badan air dan habitat

terkait yang secara signifikan terkena dampak dari air

buangan dan limpasan dari organisasi

Produk dan Jasa

G4-EN27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingungan

produk dan jasa

G4-EN28 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang

direklamasi menurut kategori

Kepatuhan G4-EN29

Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi

non-moneter karena ketidakpatuhan terhadap undang-

undang dan peraturan lingkungan

Page 134: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

118

Aspek No Indikator

Transportasi G4-EN30

Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan

produk dan barang lain serta bahan untuk operasional

organisasi, dan pengangkutan tenaga kerja

Lain-lain G4-EN31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan

lingkungan berdasarkan jenis

Asesmen Pemasok atas

Lingkungan

G4-EN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan

kriteria lingkungan

G4-EN33

Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan

potensial dalam rantai pasokan dan tindakan yang

diambil

Mekanisme Pengaduan

Masalah Lingkungan G4-EN34

Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang

diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui

mekanisme pengaduan resmi

Page 135: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

119

LAMPIRAN 2

DAFTAR SAMPEL

DAN

PERHITUNGAN

Page 136: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

120

LAMPIRAN 1: Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Sampel Data Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

1 Asahimas Flat Glass AMFG

2 Argo Pantes ARGO

3 Budi Acid Jaya BUDI

4 Charoen Pokphand Indonesia CPIN

5 Fajar Surya Wisesa FASW

6 Gudang Garam GGRM

7 HM. Sampoerna HMSP

8 Indofood CBP Sukses Makmur ICBP

9 Indofood Sukses Makmur INDF

10 Indocement Tunggal Perkasa INTP

11 Jaya Pari Steel JPRS

12 Kimia Farma KAEF

13 Kertas Basuki Rachmat Indonesia KBRI

14 Kalbe Farma KLBF

15 Martina Berto MBTO

16 Prasidha Aneka Niaga PSDN

17 Holcim Indonesia SMCB

18 Semen Indonesia SMCB

19 Suparma SPMA

20 Indo Acidatama SRSN

21 Tirta Mahakan Resources TIRT

22 Surya Toto Indonesia TOTO

23 Ultra Jaya Milk Industry ULTJ

24 Unilever Indonesia UNVR

Page 137: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

121

LAMPIRAN 2: Data Diolah

Keterangan:

PROPER = Environmental Performance

DKOM = Ukuran Dewan Komisaris

DKOM_IND = Proporsi Dewan Komisaris Independen

AUDT = Ukuran Komite Audit

SIZE = Ukuran Perusahaan

LEV = Leverage

PROFIT = Profitabilitas

ENV = Environmental Disclosure

Page 138: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

NO KODE TAHUN PROPER DKOM DKOM_IND AUDT SIZE LEV PROFIT ENV

1 AMFG

2013 3 6 0,33 4 6,55 0,28 0,0956 0,35

2012 3 6 0,33 4 6,49 0,27 0,1113 0,38

2011 3 6 0,33 4 6,43 0,25 0,1252 0,44

2 ARGO

2013 3 5 0,4 3 6,37 6,17 0,0349 0,24

2012 3 5 0,4 3 6,26 7,17 -0,0657 0,21

2011 3 6 0,33 3 6,23 3,75 -0,0821 0,21

3 BUDI

2013 3 3 0,33 3 6,38 1,69 0,0045 0,41

2012 3 3 0,33 3 6,36 1,69 0,0022 0,5

2011 3 3 0,33 3 6,33 1,62 0,0278 0,44

122

Page 139: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

123

NO KODE TAHUN PROPER DKOM DKOM_IND AUDT SIZE LEV PROFIT ENV

4 CPIN

2013 2 6 0,33 5 7,2 0,58 0,161 0,26

2012 3 5 0,4 5 7,09 0,51 0,2174 0,21

2011 1 5 0,4 5 6,95 0,43 0,2662 0,29

5 FASW

2013 3 3 0,33 3 6,76 2,65 -0,0438 0,59

2012 3 3 0,33 3 6,75 2,09 0,0009 0,62

2011 3 3 0,33 3 6,69 1,74 0,0268 0,71

6 GGRM

2013 3 3 0,33 3 7,71 0,73 0,0853 0,29

2012 3 4 0,5 3 7,62 0,56 0,0967 0,38

2011 2 4 0,75 3 7,59 0,59 0,1268 0,35

Page 140: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

124

NO KODE TAHUN PROPER DKOM DKOM_IND AUDT SIZE LEV PROFIT ENV

7 HMSP

2013 3 6 0,5 3 7,44 0,94 0,3948 0,21

2012 3 5 0,4 3 7,42 0,97 0,3789 0,29

2011 4 5 0,4 3 7,29 0,88 0,4173 0,26

8 ICBP

2013 3 7 0,43 3 7,33 0,6 0,1046 0,38

2012 3 8 0,38 4 7,25 0,48 0,1228 0,29

2011 3 8 0,38 4 7,18 0,42 0,1298 0,32

9 INDF

2013 3 8 0,38 3 7,89 1,04 0,0321 0,26

2012 3 8 0,38 4 7,77 0,74 0,055 0,32

2011 3 9 0,33 4 7,73 0,7 0,0574 0,32

Page 141: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

125

NO KODE TAHUN PROPER DKOM DKOM_IND AUDT SIZE LEV PROFIT ENV

10 INTP

2013 4 7 0,43 3 7,42 0,16 0,1884 0,5

2012 4 7 0,43 3 7,36 0,17 0,2092 0,59

2011 3 7 0,43 3 7,26 0,15 0,1982 0,53

11 JPRS

2013 3 2 0,5 3 5,58 0,04 0,04 0,26

2012 3 2 0,5 3 5,6 0,15 0,0241 0,21

2011 3 2 0,5 3 5,64 0,3 0,0861 0,29

12 KAEF

2013 3 5 0,4 3 6,39 0,52 0,0868 0,24

2012 3 5 0,4 3 6,32 0,44 0,0988 0,24

2011 3 5 0,4 4 6,25 0,43 0,0957 0,26

Page 142: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

126

NO KODE TAHUN PROPER DKOM DKOM_IND AUDT SIZE LEV PROFIT ENV

13 KBRI

2013 3 3 0,33 3 5,9 0,14 -0,0307 0,53

2012 3 3 0,67 3 5,87 0,04 0,0494 0,59

2011 3 3 0,67 3 5,87 0,1 -0,025 0,5

14 KLBF

2013 3 6 0,33 3 7,05 0,33 0,1696 0,38

2012 3 6 0,33 3 6,97 0,28 0,1841 0,38

2011 3 6 0,33 3 6,92 0,27 0,1791 0,41

15 MBTO

2013 3 3 0,33 2 5,79 0,36 0,0264 0,24

2012 3 3 0,33 2 5,78 0,4 0,0747 0,29

2011 3 3 0,33 2 5,73 0,35 0,0788 0,29

Page 143: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

127

NO KODE TAHUN PROPER DKOM DKOM_IND AUDT SIZE LEV PROFIT ENV

16 PSDN

2013 2 6 0,33 3 5,83 0,63 0,0116 0,21

2012 3 6 0,33 3 5,83 0,67 0,0206 0,21

2011 3 6 0,33 3 5,62 1,04 0,0305 0,24

17 SMCB

2013 5 6 0,5 3 7,17 0,7 0,0639 0,56

2012 5 6 0,5 3 7,09 0,45 0,111 0,65

2011 5 7 0,57 3 7,04 0,45 0,0971 0,59

18 SMGR

2013 5 6 0,33 4 7,49 0,41 0,1744 0,85

2012 5 6 0,5 4 7,42 0,46 0,1824 0,85

2011 3 6 0,33 3 7,29 0,35 0,1997 1

Page 144: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

128

NO KODE TAHUN PROPER DKOM DKOM_IND AUDT SIZE LEV PROFIT ENV

19 SPMA

2013 3 5 0,6 3 6,25 1,34 -0,0135 0,21

2012 3 5 0,4 3 6,22 0,73 0,024 0,29

2011 3 5 0,4 3 6,19 0,47 0,0213 0,26

20 SRSN

2013 3 8 0,38 3 5,62 0,34 0,038 0,21

2012 3 9 0,33 3 5,6 0,49 0,0422 0,21

2011 3 9 0,33 3 5,56 0,43 0,0664 0,26

21 TIRT

2013 2 3 0,33 3 5,86 11,25 -0,1907 0,26

2012 2 2 0,5 3 5,83 5,45 -0,0474 0,35

2011 3 2 0,5 3 5,84 4,02 0,006 0,24

Page 145: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

129

NO KODE TAHUN PROPER DKOM DKOM_IND AUDT SIZE LEV PROFIT ENV

22 TOTO

2013 2 4 0,5 3 6,24 0,69 0,1355 0,24

2012 2 3 0,33 3 6,18 0,7 0,155 0,35

2011 3 3 0,33 3 6,13 0,76 0,1628 0,32

23 ULTJ

2013 3 3 0,33 3 6,45 0,4 0,1157 0,29

2012 4 3 0,33 3 6,38 0,44 0,1458 0,35

2011 3 3 0,33 3 6,34 0,61 0,0589 0,26

24 UNVR

2013 5 5 0,8 3 7,13 2,14 0,401 0,56

2012 5 5 0,8 3 7,08 2,02 0,4038 0,68

2011 4 5 0,8 3 7,02 1,85 0,3972 0,5

Page 146: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

130

LAMPIRAN 3

HASIL OUTPUT

SPSS 22 for Windows

Page 147: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

131

LAMPIRAN 3: Hasil Output SPSS 22 for Windows

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PROPER 72 1 5 3,14 ,775

DKOM 72 2 9 4,97 1,891

DKOM_IND 72 ,33 ,80 ,4187 ,12173

AUDT 72 2 5 3,18 ,565

SIZE 72 5,56 7,89 6,6038 ,67487

LEV 72 ,04 11,25 1,1593 1,80822

PROFIT 72 -,19 ,42 ,1032 ,11982

ENV 72 ,21 1,00 ,3791 ,17422

Valid N (listwise) 72

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,644a ,415 ,351 ,14039 1,466

a. Predictors: (Constant), PROFIT, AUDT, LEV, PROPER, DKOM, DKOM_IND, SIZE

b. Dependent Variable: ENV

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,894 7 ,128 6,478 ,000b

Residual 1,261 64 ,020

Total 2,155 71

a. Dependent Variable: ENV

b. Predictors: (Constant), PROFIT, AUDT, LEV, PROPER, DKOM, DKOM_IND, SIZE

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 PROFIT, AUDT,

LEV, PROPER,

DKOM,

DKOM_IND,

SIZEb

. Enter

a. Dependent Variable: ENV

b. All requested variables entered.

Page 148: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

132

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -,546 ,208 -2,624 ,011

PROPER ,119 ,026 ,530 4,677 ,000 ,711 1,407

DKOM -,024 ,010 -,265 -2,336 ,023 ,710 1,409

DKOM_IND ,021 ,160 ,015 ,135 ,893 ,736 1,359

AUDT ,021 ,034 ,069 ,622 ,536 ,743 1,345

SIZE ,095 ,033 ,368 2,888 ,005 ,562 1,779

LEV -,009 ,010 -,093 -,871 ,387 ,810 1,234

PROFIT -,221 ,189 -,152 -1,165 ,248 ,538 1,857

a. Dependent Variable: ENV

Coefficient Correlationsa

Model PROFIT AUDT LEV PROPER DKOM DKOM_IND SIZE

1 Correlations PROFIT 1,000 -,065 ,358 -,104 ,018 -,334 -,406

AUDT -,065 1,000 ,028 ,281 -,241 ,041 -,271

LEV ,358 ,028 1,000 ,072 ,130 -,155 -,111

PROPER -,104 ,281 ,072 1,000 -,197 -,276 -,195

DKOM ,018 -,241 ,130 -,197 1,000 ,195 -,260

DKOM_IND -,334 ,041 -,155 -,276 ,195 1,000 ,030

SIZE -,406 -,271 -,111 -,195 -,260 ,030 1,000

Covariances PROFIT ,036 ,000 ,001 -,001 3,482E-5 -,010 -,003

AUDT ,000 ,001 9,978E-6 ,000 -8,615E-5 ,000 ,000

LEV ,001 9,978E-6 ,000 1,871E-5 1,390E-5 ,000 -3,729E-5

PROPER -,001 ,000 1,871E-5 ,001 -5,244E-5 -,001 ,000

DKOM 3,482E-5 -8,615E-5 1,390E-5 -5,244E-5 ,000 ,000 -8,952E-5

DKOM_IND -,010 ,000 ,000 -,001 ,000 ,025 ,000

SIZE -,003 ,000 -3,729E-5 ,000 -8,952E-5 ,000 ,001

a. Dependent Variable: ENV

Page 149: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

133

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) PROPER DKOM DKOM_IND AUDT SIZE LEV PROFIT

1 1 6,569 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00

2 ,894 2,711 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,44 ,10

3 ,326 4,489 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,00 ,43 ,56

4 ,109 7,762 ,00 ,02 ,45 ,17 ,00 ,00 ,10 ,04

5 ,050 11,514 ,01 ,24 ,24 ,07 ,17 ,01 ,01 ,03

6 ,037 13,329 ,00 ,45 ,22 ,70 ,00 ,00 ,01 ,02

7 ,012 23,734 ,14 ,29 ,01 ,03 ,82 ,11 ,01 ,01

8 ,003 43,608 ,85 ,00 ,05 ,03 ,00 ,88 ,00 ,23

a. Dependent Variable: ENV

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value ,1641 ,6667 ,3791 ,11219 72

Std. Predicted Value -1,916 2,564 ,000 1,000 72

Standard Error of Predicted

Value ,020 ,096 ,045 ,014 72

Adjusted Predicted Value ,1099 ,6530 ,3785 ,11610 72

Residual -,22352 ,61670 ,00000 ,13329 72

Std. Residual -1,592 4,393 ,000 ,949 72

Stud. Residual -1,752 4,537 ,001 1,004 72

Deleted Residual -,27338 ,65795 ,00055 ,14952 72

Stud. Deleted Residual -1,781 5,466 ,015 1,071 72

Mahal. Distance ,409 31,985 6,903 5,369 72

Cook's Distance ,000 ,172 ,016 ,028 72

Centered Leverage Value ,006 ,450 ,097 ,076 72

a. Dependent Variable: ENV

Page 150: PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE …...performance, good corporate governance, dan karakteristik perusahaan terhadap praktik environmental disclosure. Good corporate governance diwakili

134

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 72

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,13328557

Most Extreme Differences Absolute ,091

Positive ,091

Negative -,076

Test Statistic ,091

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.