PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia)...

65
PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) TERHADAP GLUKOSA DARAH, BERAT BADAN, DAN HDL TIKUS (Sprague dawley) DIABETES YANG DIINDUKSI DENGAN ALOKSAN Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Syara Shofiati NIM: 110103000006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M

Transcript of PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia)...

Page 1: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum

cassia) TERHADAP GLUKOSA DARAH, BERAT

BADAN, DAN HDL TIKUS (Sprague dawley) DIABETES

YANG DIINDUKSI DENGAN ALOKSAN

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Syara Shofiati

NIM: 110103000006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/ 2013 M

Page 2: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil
Page 3: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil
Page 4: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil
Page 5: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji serta syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala

rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penelitian ini. Akan sangat

sulit bagi saya untuk dapat menyelesaikan penelitian ini jika tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Prof. DR. (hc) dr. M.K. Tadjudin, Sp. And selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing dan memberikan

kesempatan kepada saya untuk menempuh pendidikan di Program Studi

Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp.GK selaku Ketua Program Studi Program

Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta

seluruh dosen di prodi ini yang selalu membimbing serta memberikan ilmu

kepada saya selama menjalani masa pendidikan di Program Studi

Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Devy Ariany, M.Biomed dan dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku dosen

pembimbing penelitian saya, yang selalu membimbing dan mengarahkan

dalam berjalannya penelitian ini.

4. Kedua orang tua tercinta, Rohman Taufik, S.Pd, dan Darmanah, S.Pd yang

selalu memberikan cinta dan kasih sayangnya, memberikan doa, nasihat,

serta semangat sepanjang hidup saya. Juga pada kedua kakak kandung

saya, Wildan Qohar dan Cahya Solihati serta ketiga adik saya, Syifa

Fadilah, M. Zaky Ramadhan, dan Sita Amalia Sholihah dan untuk seluruh

keluarga besar yang senantiasa membuat saya bersemangat dalam

menjalani kehidupan di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Untuk teman seperjuangan penelitian saya, Sparague dawley girl. Deasy

Rahmi Apsari, Nuzma Anbia, Putri Noursyarief Maharanny dan Fikra

Page 6: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

vi

Milyuni. Serta seluruh laboran yang terlibat Mba Ai, Mba Suryani, Mas

Rachmadi, Mba Din. Juga pada Mas Haris, Mas Panji yang sangat

membantu berlangsungnya penelitian ini

6. Fitri, Tuti, Program Studi Kesehatan Masyarakat 2010 yang membantu

saya mengolah data, serta seluruh mahasiswa PSPD 2010 juga seluruh

sahabat dan pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Saya menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik

dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi

kesempurnaan laporan penelitian ini.

Demikian laporan penelitian ini saya tulis, semoga dapat memberikan

manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin.

Ciputat, 23 Agustus 2013

Penulis

Page 7: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

vii

ABSTRAK

Syara Shofiati. Program Studi Pendidikan Dokter. Juli 2013. Pengaruh Ekstrak

Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, serta

HDL Tikus Diabetes (Sprague dawley) yang Diinduksi Aloksan.

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang

terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Kayu manis

(Cinnamomum cassia) adalah obat tradisional sebagai salah satu terapi alternatif yang

mampu bekerja sebagai hipoglikemik dan hipolipidemik. Kayu manis memiliki

komponen bioaktif golongan polifenol yang memiliki aktivitas mirip dengan insulin.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak kayu manis dengan dosis 200

mg/kgbb secara oral selama 7 hari terhadap kadar glukosa darah, berat badan serta kadar

HDL pada tikus Sprague Dawley yang diinduksi dengan aloksan. Hasil penelitian adalah

kadar glukosa darah menurun 28,5% pada kelompok terapi meskipun penurunan glukosa

darah tidak sampai kadar normal. Penurunan berat badan pada kelompok terapi sebesar

24,8% tidak sebesar penurunan berat badan pada kelompok diabetes mellitus sebesar

32,8%, dan rata-rata kadar HDL kelompok normal 75% sedangkan kelompok diabetes

mellitus sebesar 94,5% dan kelompok terapi sebesar 83,3%. Dapat disimpulkan bahwa

Cinnamomum cassia merupakan agen hipoglikemik dan diduga hipolipidemik terhadap

tikus diabetes strain Sprague dawley yang diinduksi aloksan.

Kata kunci: glukosa darah, berat badan, HDL.

ABSTRACT

Syara Shofiati, Faculty of Medicine, State Islamic University, Juli 2013 Effect of

Cinnamon Extract (Cinnamomum cassia) on Blood Glukose, Body Weigh and HDL

Levels of Alloxan-Induced Diabetes Mellitus Rats Models.

Diabetes mellitus is a metabolic disease with characteristic hyperglycemia caused

by defects in insulin secretion, insulin action or both. Cinnamon (Cinnamomum

cassia) is one of the traditional medicine as an alternative therapy that is able to

work as a hypoglycemic and hypolipidemic. Cinnamon polyphenol group has

bioactive components that have activity similar to insulin. This study was

conducted to determine the effect of cinnamon extract at a dose of 200 mg / kg

orally for 7 days on blood glucose levels, body weight and HDL levels in Sprague

dawley rats induced with alloxan. The result is decreased blood glucose levels in

the treatment group 28.5% despite the reduction in blood glucose was not up to

normal levels. Weight loss in the treatment group was 24.8% for no weight loss in

the group with diabetes mellitus was 32.8%, and the average HDL levels 75% of

the normal group, while the group of diabetes mellitus was 94.5% and group

therapy for 83 , 3%. It can be concluded that the Cinnamomum cassia is possible

hypolipidemic and hypoglycemic agents against strains of Sprague dawley rats

with diabetes induced alloxsan.

Key word: blood glucose levels, body weight and HDL levels.

Page 8: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN ...........................................................................

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................

ABSTRAK ........................................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................

DAFTAR TABEL ............................................................................................

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ..................................................................................

1.2 Rumusan masalah .............................................................................

1.3 Tujuan penelitian ..............................................................................

1.3.1 Tujuan umum ..........................................................................

1.3.2 Tujuan khusus .........................................................................

1.4 Manfaat penelitian ............................................................................

1.4.1 Bagi peneliti ............................................................................

1.4.2 Bagi institusi ...........................................................................

1.4.3 Bagi masyarakat ......................................................................

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori ...................................................................................

2.1.1 Diabetes Mellitus......................................................................

2.1.2 Epidemilogi .............................................................................

2.1.3 Klasifikasi .............................................................................

2.1.4 Fisiologi insulin .....................................................................

2.1.5 Patogenesis ...........................................................................

2.1.6 Faktor resiko ...........................................................................

2.1.7 Gejala klinis ............................................................................

2.1.8 Diagnosis ................................................................................

2.1.9 Komplikasi ............................................................................

2.1.10 Metabolisme protein dan resistensi insulin ..........................

2.2 Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) ..............................................

2.2.1 Klasifikasi Tanaman Cinnamomum cassia ...........................

2.2.2 Sistematika Cinnamomum cassia ...........................................

2.2.3 Kandungan Tanaman .............................................................

2.2.4 Manfaat Tanaman ..................................................................

2.3 Kerangka konsep ...............................................................................

2.4 Definisi operasional ..........................................................................

ii

iii

iv

v

vii

viii

x

xi

xii

xiii

1

1

2

3

3

3

3

4

4

4

5

5

5

5

5

7

9

11

12

13

14

14

15

16

16

16

17

20

20

Page 9: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

ix

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Disain penelitian ..............................................................................

3.2 Waktu dan tempat penelitian ............................................................

3.2.1 Waktu penelitian .................................................................

3.2.2 Tempat penelitian ...............................................................

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................

3.4 Cara Kerja Penelitian ......................................................................

3.4.1 Alat penelitian .........................................................................

3.4.2 Bahan penelitian ......................................................................

3.4.3 Adaptasi hewan sampel ...........................................................

3.4.4 Induksi tikus dengan aloksan ..................................................

3.4.5 Pemberian ekstrak kayu manis ................................................

3.4.6 Pengukuran sampel ..................................................................

3.4.6.1 Glukosa darah ..............................................................

3.4.6.2 Berat badan ..................................................................

3.4.6.3 HDL..............................................................................

3.5 Alur penelitian ..................................................................................

3.6 Pengolahan dan analisis data ............................................................

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Glukosa darah ..................................................................................

4.2 Berat badan .......................................................................................

4.3 HDL ..................................................................................................

4.4 Hambatan penelitian .....................................................................

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ...........................................................................................

5.2 Saran ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

LAMPIRAN .....................................................................................................

21

21

21

21

21

21

22

22

22

22

23

23

23

23

23

24

24

25

26

26

29

31

33

34

34

34

35

37

Page 10: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Diabetes Mellitus Berdasarkan Etiologinya ..................

Tabel 2.2 Faktor resiko diabetes mellitus .........................................................

6

11

Tabel 2.3 Kriteria penegakkan diagnosis ......................................................... 13

Tabel 4.1 Glukosa dadrah hari ke-1 dan ke-7 .................................................. 27

Tabel 4.2 Analisis data glukosa darah akhir .................................................... 28

Tabel 4.3 Rerata berat badan semua kelompok ........................................... 29

Tabel 4.4 Hasil statistik uji One-Way Anova ...................................................

Tabel 4.5 Hasil analisis data HDL semua kelompok ......................................

30

31

Page 11: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rerata glukosa darah sampel .....................................................

Grafik 4.2 Rerata berat badan sampel ..........................................................

27

29

Page 12: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengaruh insulin terhadap sel dan gula darah................................ 8

Gambar 2.2 Pohon dan serbuk batang kayu manis ............................................ 15

Gambar 6.1 Hasil determinasi tanaman ............................................................. 37

Gambar 6.2 Sampel penelitian ........................................................................... 47

Gambar 6.3 Induksi alloksan ............................................................................. 47

Gambar 6.4 Pemberian ekstrak Cinnamomum cassia ....................................... 47

Gambar 6.5 Pengambilan glukosa darah sampel ............................................... 47

Gambar 6.6 Hasil pengukuran glukosa darah sampel ....................................... 47

Gambar 6.7 Pengukuran berat badan sampel .................................................... 47

Gambar 6.8 Proses sacrificed dan pengambilan darah sampel ......................... 48

Gambar 6.9 Pengukuran HDL sampel .......................................................................... 48

Page 13: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil identifikasi tanaman ...........................................................

Lampiran 2 Surat Keterangan tikus sehat ........................................................

Lampiran 3 Data awal semua kelompok penelitian .........................................

Lampiran 4 Data hasil uji statistik ....................................................................

Lampiran 5 Gambar proses penelitan ...............................................................

Lampiran 6 Riwayat penulis ...........................................................................

37

38

39

44

48

50

Page 14: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik

hiperglikemia yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

keduanya. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi dan secara

normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Insulin merupakan suatu

hormon yang diproduksi pankreas yang berfungsi mengendalikan kadar glukosa

dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya.1

Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan

peningkatan angka insidensi dan prevalensi diabetes mellitus tipe 2 di berbagai

penjuru dunia. WHO memprediksikan kenaikan jumlah penyandang diabetes

mellitus dari 7,0 juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030.

Meskipun terdapat perbedaan angka prevelensi, laporan keduanya menunjukkan

adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes mellitus sebanyak 2-3 kali lipat

pada tahun 2030.2

Sesuai dengan perkiraan yang dikemukakan oleh WHO,

Indonesia akan menempati peringkat nomor 5 sedunia dengan jumlah pengidap

diabetes sebanyak 12.4 juta orang pada tahun 2025, naik 2 tingkat dibanding

tahun 1995. Dari angka-angka tadi dapat diambil kesimpulan bahwa dalam jangka

waktu 30 tahun penduduk Indonesia akan naik sebesar 40% dengan peningkatan

jumlah pasien diabetes yang jauh lebih besar yaitu 86-138%, yang disebabkan

oleh karena beberapa faktor demografi dengan jumlah penduduk yang meningkat,

penduduk usia lanjut bertambah banyak, urbanisasi semakin tidak terkendali,

selain itu dipengaruhi oleh gaya hidup yang kebarat-baratan berupa, penghasilan

perkapita tinggi, restoran siap santap, tekhnologi canggih menimbulkan sadentary

life, kurang gerak badan.2

Laporan dari hasil penelitian di berbagai daerah di Indonesia yang

dilakukan pada kurun waktu 1980-an menunjukkan sebaran prevalensi diabetes

mellitus tipe 2 antara 0,8% di Tanah Taroja, sampai 6,1% yang didapatkan di

Manado. Hasil penelitian pada rentang tahun 1980-2000 menunjukkan

Page 15: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

2

peningkatan prevalensi yang sangat tajam. Sebagai contoh, pada penelitian di

Jakarta (daerah urban) prevelensi diabetes mellitus dari 1,7% pada tahun 1982

naik menjadi 5,7% pada tahun 1993 dan meroket lagi menjadi 12,8% pada tahun

2001.3

Pada keadaan diabetes mellitus dengan efek tidak adanya insulin yang lain

adalah pada metabolisme protein. Terjadi pergeseran netto kearah katabolisme

protein, sehingga terjadi penguraian protein-protein dan menyebabkan otot rangka

lisut dan melemah. Hal inilah yang menjelaskan penurunan berat badan pada

pasien diabetes mellitus.6

Dalam keadaan resistensi insulin, hormone sensitive

lipase di jaringan adiposa akan menjadi aktif sehingga lipolisis trigliserid di

jaringan adiposa semakin meningkat. Keadaan ini akan menghasilkan asam lemak

bebas (FFA=NEFA) yang berlebih. Asam lemak bebas akan memasuki aliran

darah, yang menyebabkan kadar HDL rendah.6

Untuk menghindari efek samping obat anti diabetes dan obat

hipolipidemik, dapat diberikan obat tradisional sebagai salah satu terapi alternatif

yang mampu bekerja sebagai hipoglikemik dan hipolipidemik. Selain murah, obat

tradisional juga memiliki efek samping yang minimal. Salah satu tanaman obat

tradisional yang dipercaya dapat menurunkan glukosa darah dan kadar profil lipid

adalah Cinnamomum cassia atau kayu manis. Kayu manis memiliki komponen

bioaktif golongan polifenol yang memiliki aktivitas mirip dengan insulin (insulun

mimetic).4,5

Komponen bioaktif ini adalah doublylinked procyanidin type-A

polymeres yang merupakan bagian dari catechin/epicatechin yang selanjutnya

disebut sebagai methylhydroxychalcone polymer (MHCP). Penelitian sebelumnya

pada ekstrak kayu manis (Cinnamomum sp.) dengan dosis 200 mg/kgbb dalam

waktu 30 hari memberikan efek yang signifikan bagi penurunan kadar glukosa

darah. 5

Selain itu pada penelitian lain yang sama-sama menyatakan bahwa ekstrak

Cinnamomun cassia berperan langsung dalam metabolisme lipid, sebagai contoh

penelitian yang dilakukan dengan dosis berbeda (1,3,6 gram/hari) dapat mencegah

terjadinya hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida dan menurunkan level dari

asam lemak bebas diplasma serta meningkatkan kadar HDL pada subjek diabetes

mellitus tipe 2.16

Yang membedakan penelitian sebelumnya dengan penelitian kali

Page 16: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

3

ini yaitu dalam segi waktu. Penelitian yang sekarang, ingin melihat efek ekstrak

kayu manis terhadap kadar glukosa dalam jangka waktu 7 hari sudah memberi kan

efek penurunan glukosa darah, peningkatan berat badan, dan peningkatan kadar

HDL.

1.2 RumusanMasalah

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang dapat menyebabkan

banyak komplikasi. Namun sampai sekarang pun masih tidak jarang masyarakat

yang tidak perhatian terhadap penyakit ini. Dengan adanya pengobatan herbal

yang lebih mudah dan praktis diharapkan masyarakat akan lebih peduli

terutama untuk tindakan penyembuhan diabetes mellitus ini. Jenis pengobatan

herbal banyak jenisnya, untuk memudahkan masyarakat memilih jenis

pengobatan yang baik dan sesuai, maka penulis melakukan penelitian tentang

pengaruh pengobatan herbal kayu manis terhadap penyakit diabetes mellitus

Pertanyaan pada penelitian ini adalah:

Apakah ekstrak kayu manis (Cinnamomun cassia) dengan dosis 200

mg/kgbb dapat menurunkan kadar glukosa darah, berat badan, dan kadar

HDL dalam jangka waktu 7 hari pada tikus Sprague dawley yang diinduksi

aloksan ?

1.3 Hipotesis

Ekstrak Cinnamomum cassia dapat mempengaruhi kadar glukosa darah,

berat badan, dan kadar HDL pada tikus Sprague dawley yang diinduksi

aloksan.

1.4 Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum:

1. Mengetahui efek pemberian ekstrak Cinnamomun cassia terhadap

kadar glukosa darah, berat badan dan kadar HDL

b. Tujuan Khusus:

1. Mengetahui efek ekstrak Cinnamomun cassia dengan dosis 200

mg/kgbb dalam jangka waktu 7 hari dapat mempengaruhi penurunan

kadar glukosa darah pada tikus Sprague dawley yang diinduksi

aloksan

Page 17: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

4

2. Mengetahui efek ekstrak Cinnamomun cassia dengan dosis 200

mg/kgbb dalam jangka waktu 7 hari dapat mempengaruhi kadar HDL

pada tikus Sprague dawley yang diinduksi aloksan

3. Mengetahui efek ekstrak Cinnamomun cassia dengan dosis 200

mg/kgbb dalam jangka waktu 7 hari dapat mempengaruhi berat badan

pada tikus Sprague dawley yang diinduksi aloksan

1.5 Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

1. Mendapatkan pengalaman dalam melakukan penelitian terutama

dengan metode eksperimental.

2. Menambah pengetahuan mengenai tanaman herbal terutama yang

mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah.

3. Salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran.

b. Bagi Institusi

1. Menambah referensi penelitian di FKIK UIN Jakarta

2. Referensi tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan

penelitian lebih dalam bagi Fakultas.

c. Bagi Masyarakat

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan aktivitas dari

kayu manis sehingga dapat digunakan sebagai alternatif dalam

pengembangan obat-obat alami yang baru sebagai pencegahan atau

terapi terhadap penyakit diabetes.

Page 18: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

5

Page 19: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik

hiperglikemia yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

keduanya. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi dan secara

normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Insulin merupakan suatu

hormon yang diproduksi pankreas yang berfungsi mengendalikan kadar glukosa

dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya.1

2.1.2 Epidemiologi

Berbagai penelitian menunjukkan adanya kecenderungan angka insiden

dan prevalensi diabetes mellitus meningkat di berbagai penjuru dunia. World

Health Organization (WHO) meramalkan peningkatan jumlah penderita diabetes

mellitus pada tahun mendatang, khususnya di Indonesia. WHO meramalkan

kenaikan jumlah penderita dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi ± 21,3 juta pada

tahun 2003.2

2.1.3 Klasifikasi

Secara klinis terdapat dua tipe diabetes mellitus yaitu diabetes mellitus tipe

1 dan diabetes mellitus tipe 2. Diabetes mellitus tipe 1 disebabkan karena

kurangnya insulin secara absolut akibat proses autoimun sedangkan diabetes

mellitus tipe 2 merupakan kasus terbanyak (90-95% dari seluruh kasus diabetes)

yang umumnya mempunyai latar belakang kelainan diawali dengan resistensi

insulin.7 Diabetes mellitus tipe 2 berlangsung lambat dan progresif, sehingga tidak

terdeteksi karena gejala yang dialami pasien sering bersifat ringan seperti

kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsi dan luka yang lama sembuh.7

Page 20: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

6

Tabel 2.1. Klasifikasi Diabetes Mellitus Berdasarkan Etiologinya

1 Diabetes mellitus Tipe 1:

Destruksi sel umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin absolut

A. Melalui proses imunologik (Otoimunologik)

B. Idiopatik

2 Diabetes mellitus Tipe 2

Bervariasi, mulai yang predominan resisten insulin disertai defisiensi insulin

relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi

insulin.

3 Diabetes mellitus Tipe Lain:

A. Defek genetik fungsi sel β:

Kromosom 12, HNF-1 α (dahulu disebut MODY 3)

Kromosom 7, glukokinase (dahulu disebut MODY 2)

Kromosom 20, HNF-4 α (dahulu disebut MODY 1)

DNA mitokondria

B. Defek genetik kerja insulin

C. Penyakit eksokrin pankreas:

Pankreatitis

Trauma/prankeatomi

Neoplasma

Cystic fibrosis

Hemokromatosis

Pankreatopati fibro kalkulus

D. Endokrinopati:

Akromegali

Sindroma Cushing

Feokromasitoma

Hipertiroidisme

E. Diabetes karena obat/zat kimia: glukokortikoid, hormon tiroid, asam

nikotinat, pentamidin, vacor, tiazid, dilantin, interferon

F. Diabetes karena infeksi

Page 21: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

7

G. Diabetes Imunologi (jarang)

H. Sindroma genetik lain: sindroma Down, Klinefelter, Turner,

Huntington, Chorea, Prader Willi.

4 Diabetes mellitus Gestasional

Diabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan, umunya bersifat

sementara, tetapi merupakan faktor risiko untuk diabetes mellitus Tipe 2

5 Pra-diabetes:

A. IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu)

B. IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi Glukosa

Terganggu)

Sumber: (American Diabetes Association 2003)1

2.1.4. Fisiologi Sekresi Insulin

A. Proses Pembentukan Insulin

Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino,

dihasilkan sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan

pada sel beta, insulin disintesis kemudian disekresikan ke dalam darah sesuai

kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah. Insulin disintesis

sebagai suatu prepohormon (berat molekul sekitar 11.500) dan merupakan

prototipe untuk peptida yang diproses dari molekul prekursor yang lebih besar.

Rangkaian “pemandu” yang bersifat hidrofobik dengan 23 asam amino

mengarahkan molekul tersebut ke dalam sisterna retikulum endoplasma dan

kemudian dikeluarkan. Proses ini menghasilkan proinsulin dengan berat molekul

9000 yang menyediakan bentuk yang diperlukan bagi pembentukkan jembatan

disulfida yang sempurna. Penyusunan proinsulin, yang dimulai dari bagian

terminal amino, adalah rantai B – peptida C penghubung – rantai A. Molekul

proinsulin menjalani serangkaian pemecahan peptida tapak-spesifik sehingga

terbentuk insulin yang matur dan peptida C dalam jumlah ekuimolar dan

disekresikan dari granul sekretorik pada sel beta pankreas.8

B. Sekresi Insulin

Glukosa merupakan kunci regulator sekresi insulin oleh sel beta pankreas,

walaupun asam amino, keton dan nutrien lainnya juga mempengaruhi sekresi

Page 22: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

8

insulin. Kadar glukosa >3,9 mmol/L (70 mg/dl) merangsang sintesis insulin.

Glukosa merangsang sekresi insulin dengan masuk ke dalam sel beta melalui

transporter glukosa GLUT 4. Selanjutnya di dalam sel, glukosa mengalami proses

fosforilasi oleh enzim glukokinase dan glikolisis yang akan membebaskan

molekul ATP.8

Molekul ATP yang terbebas tersebut, dibutuhkan untuk mengaktifkan

proses penutupan K channel yang terdapat pada membran sel. Terhambatnya

pengeluaran ion K dari dalam sel menyebabkan depolarisasi membran sel, yang

diikuti kemudian oleh proses pembukaan Ca channel. Keadaan inilah yang

memungkinkan masuknya ion Ca sehingga meningkatkan kadar ion Ca intrasel,

suasana yang dibutuhkan bagi proses sekresi insulin melalui mekanisme yang

cukup rumit dan belum seutuhnya dapat dijelaskan. Aktivasi penutupan K channel

terjadi tidak hanya disebabkan oleh rangsangan ATP hasil proses fosforilasi

glukosa intrasel, tetapi juga dapat oleh pengaruh beberapa faktor lain termasuk

obat-obatan. Namun senyawa obat-obatan tersebut (biasanya tergolong obat

diabetes), bekerja mengaktivasi K channel tidak pada reseptor yang sama dengan

glukosa, tapi pada reseptor tersendiri yang disebut sulphonilurea receptor (SUR),

yang juga terdapat pada membran sel beta seperti terlihat pada gambar 2.1.6,8

Gambar 2.1 Pengaruh Insulin Terhadap Sel dan Gula Darah

Sumber: http://flipper.diff.org/app/items/info/4673

Page 23: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

9

C. Aksi Insulin

Kerja insulin dimulai ketika hormon tersebut terikat dengan sebuah

reseptor glikoprotein yang spesifik pada permukaan sel target. Reseptor insulin

terdiri dari dua heterodimer yang terdiri atas dua subunit yang diberi simbol α dan

β. Subunit α terletak pada ekstrasel dan merupakan sisi yang berikatan dengan

insulin. Subunit β merupakan protein transmembran yang melaksanakan fungsi.6,8

2.1.5. Patogenesis Diabetes Mellitus

A. Resistensi insulin

Penurunan kemampuan insulin untuk beraksi pada jaringan target perifer

(terutama otot dan hati) merupakan ciri yang menonjol pada diabetes mellitus tipe

2 dan merupakan kombinasi dari kerentanan genetik dan obesitas. Resistensi

insulin mengganggu penggunaan glukosa oleh jaringan yang sensitif insulin dan

meningkatkan keluaran glukosa hepatik, keduanya menyebabkan hiperglikemia.6

Pada prinsipnya resistensi insulin dapat terjadi di tingkat reseptor insulin

atau di salah satu jalur sinyal pascareseptor. Pada diabetes mellitus tipe 2 jarang

terjadi defek kualitatif dan kuantitatif pada reseptor insulin. Oleh karena itu,

resistensi insulin diperkirakan terutama berperan dalam pembentukan sinyal

pascareseptor. Polimorfisme pada IRS-1 mungkin berhubungan dengan intoleransi

glukosa, meningkatkan kemungkinan bahwa polimorfisme dalam berbagai

molekul postreceptor dapat menyebabkan resistensi insulin. Patogenesis resistensi

insulin saat ini berfokus pada defek sinyal PI-3-kinase, yang menurunkan

translokasi GLUT 4 pada membran plasma, diantara kelainan lainnya.6

Asam lemak bebas juga memberikan kontribusi pada patogenesis diabetes

mellitus tipe 2. Asam lemak bebas menurunkan ambilan glukosa pada adiposit

dan otot serta meningkatkan keluaran glukosa hepatik yang terkait dengan

resistensi insulin.6

B.Gangguan Sekresi Insulin

Defek pada sekresi insulin bersifat samar dan secara kuantitatif kurang

berarti jika dibandingkan dengan yang terjadi pada diabetes mellitus tipe 1. Pada

awal perjalanan penyakit diabetes mellitus tipe 2, sekresi insulin tampaknya

Page 24: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

10

normal dan kadar insulin plasma tidak berkurang. Namun pola sekresi insulin

yang berdenyut dan osilatif lenyap, dan fase pertama sekresi insulin (yang cepat)

yang dipicu oleh glukosa menurun. Secara kolektif hal ini dan pengamatan lain

mengisyaratkan adanya gangguan sekresi insulin yang tipe 2, dan bukan defisiensi

sintesa insulin.6

Namun pada perjalanan penyakit berikutnya, terjadi defisiensi absolut

yang ringan sampai sedang, yang lebih ringan dibanding diabetes mellitus tipe 1.

Penyebab defisiensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 masih belum sepenuhnya

jelas. Berdasarkan data mengenai hewan percobaan dengan diabetes mellitus tipe

2, diperkirakan mula-mula resistensi insulin menyebabkan peningkatan

kompensatorik massa sel beta dan produksi insulinnya.6

Pada mereka yang memiliki kerentanan genetik terhadap diabetes mellitus

tipe 2, kompensasi ini gagal. Pada perjalanan penyakit selanjutnya terjadi

kehilangan 20-50% sel beta, tetapi jumlah ini belum dapat menyebabkan

kegagalan dalam sekresi insulin yang dirangsang oleh glukosa. Namun,

tampaknya terjadi gangguan dalam pengenalan glukosa oleh sel beta. Dasar

molekuler gangguan sekresi insulin yang dirangsang oleh glukosa ini masih

belum.6,8

Peningkatan asam lemak bebas (NEFA = non-esterified fatty acids) juga

mempengaruhi sel beta. Secara akut, NEFA menginduksi sekresi insulin setelah

makan, sedangkan pajanan kronik terhadap NEFA menyebabkan penurunan

sekresi insulin yang melibatkan lipotoksisitas yang menginduksi apoptosis sel

islet dan/atau menginduksi uncoupling protein-2 (UCP-2) yang menurunkan

membran potensial, sintesa ATP dan sekresi insulin.

Mekanisme lain kegagalan sel beta pada diabetes mellitus tipe 2

dilaporkan berkaitan dengan pengendapan amiloid di islet. Pada 90% pasien

diabetes mellitus tipe 2 ditemukan endapan amiloid pada autopsi. Amilin,

komponen utama amiloid yang mengendap ini, secara normal dihasilkan oleh sel

beta pankreas dan disekresikan bersama dengan insulin sebagai respons terhadap

pemberian glukosa. Hiperinsulinemia yang disebabkan resistensi insulin pada fase

awal diabetes mellitus tipe 2 menyebabkan peningkatan produksi amilin, yang

kemudian mengendap sebagai amiloid di islet. Amiloid yang mengelilingi sel beta

Page 25: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

11

mungkin menyebabkan sel beta agak refrakter dalam menerima sinyal glukosa.

Yang lebih penting, amiloid bersifat toksik bagi sel beta sehingga mungkin

berperan menyebabkan kerusakan sel beta yang ditemukan pada kasus diabetes

mellitus tipe 2 tahap lanjut.6,8

Efek tidak adanya insulin yang lain adalah pada metabolisme protein.

Terjadi pergeseran netto ke arah katabolisme protein, sehingga terjadi penguraian

protein-protein dan menyebabkan otot rangka lisut dan melemah. Hal inilah yang

menjelaskan penurunan berat badan pada pasien diabetes mellitus.6

2.1.6 Faktor Risiko

Setiap orang yang memiliki satu atau lebih faktor risiko diabetes

selayaknya waspada akan kemungkinan dirinya mengidap diabetes. Para petugas

kesehatan, dokter, apoteker dan petugas kesehatan lainnya pun sepatutnya

memberi perhatian kepada orang-orang seperti ini, dan menyarankan untuk

melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui kadar glukosa darahnya agar

tidak terlambat memberikan bantuan penanganan.3

Karena makin cepat kondisi diabetes melitus diketahui dan ditangani,

makin mudah untuk mengendalikan kadar glukosa darah dan mencegah

komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi. Beberapa faktor risiko untuk

diabetes melitus, terutama untuk diabetes mellitus Tipe 2, dapat dilihat pada tabel

2 berikut ini.3

Tabel 2.2. Faktor Risiko Diabetes

Riwayat Diabetes dalam keluarga

Diabetes Gestasional

Melahirkan bayi dengan berat badan >4 kg

Kista ovarium (Polycystic ovary syndrome)

IFG (Impaired fasting Glucose) atau IGT

(Impaired glucose tolerance)

Obesitas >120 % berat badan ideal

Umur 20-59 tahun: 8,7 %

>65 tahun : 18 %

Etnik/Ras

Page 26: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

12

Hipertensi >140/90 mmHg

Hyperlipidemia Kadar HDL rendah <35mg/dl

Kadar lipid darah tinggi >250mg/dl

Factor-faktor lain Kurang olahraga

Pola makan rendah serat

Sumber: Sudoyo.2009 3

2.1.7 Gejala Klinik

Diabetes seringkali muncul tanpa gejala, namun demikian ada beberapa

gejala yang harus diwaspadai sebagai isyarat kemungkinan diabetes. Gejala tipikal

yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air

kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (banyak makan/mudah lapar). Selain

itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh

terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali

sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.9

Pada diabetes mellitus tipe 1 gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah

poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah

(fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal pada kulit).

Pada diabetes mellitus tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir

tidak ada. Diabetes mellitus tipe 2 sering muncul tanpa diketahui, dan

penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah

berkembang dan komplikasi sudah terjadi. Penderita diabetes mellitus tipe

2 umumnya lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya

penglihatan makin buruk, dan umumnya menderita hipertensi,

hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan

saraf.

2.1.8 Diagnosis

Diagnosis klinis diabetes mellitus umumnya akan dipikirkan apabila ada

keluhan khas diabetes mellitus berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan

penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Keluhan lain

yang mungkin disampaikan penderita antara lain badan terasa lemah, sering

Page 27: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

13

kesemutan, gatal-gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, dan pruritus vulvae

pada wanita. Apabila ada keluhan khas, hasil pemeriksaan kadar glukosa darah

sewaktu >200 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis diabetes mellitus.

Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa >126 mg/dl juga dapat digunakan

sebagai patokan diagnosis diabetes mellitus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 3 berikut ini.9

Tabel 2.3. Kriteria Penegakan Diagnosis

Glukosa Plasma Puasa Glukosa Plasma 2 jam

setelah makan

Normal <100 mg/dl <140 mg/dl

Pra-diabetes 100-125 mg/dl -

IFG atau IGT - 140-199 mg/dl

Diabetes 126 mg/dl 200 mg/dl

Sumber: Price.2006 9

Untuk kelompok tanpa keluhan khas, hasil pemeriksaan kadar

hiperglikemia satu kali saja tidak cukup kuat untuk menegakkan diagnosis

diabetes mellitus. Diperlukan konfirmasi atau pemastian lebih lanjut dengan

mendapatkan paling tidak satu kali lagi kadar gula darah sewaktu yang abnormal

tinggi (>200 mg/dL) pada hari lain, kadar glukosa darah puasa yang abnormal

tinggi (>126 mg/dL), atau dari hasil uji toleransi glukosa oral didapatkan kadar

glukosa darah paska pembebanan >200 mg/dL.9

2.1.9 Komplikasi

Komplikasi diabetes mellitus dibagi menjadi dua kategori mayor, yakni:

komplikasi metabolik akut dan komplikasi vaskular jangka panjang. Komplikasi

metabolik diabetes mellitus disebabkan oleh perubahan yang relatif akut dari

konsentrasi glukosa plasma. Kompliksi metabolik yang paling serius pada

diabetes mellitus tipe 2 adalah ketosidosis diabetik. Apabila kadar insulin sangat

menurun, pasien mengalami hipergilkemia dan glukosuria berat, penurunan

Page 28: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

14

lipogenesis, peningkatan lipolisis, dan peningkatan oksidasi asam lemak bebas

disertai pembentukan benda keton yang merupakan awal dari DKA.9

Efek tidak adanya insulin yang lain adalah pada metabolisme protein.

Terjadi pergeseran netto ke arah katabolisme protein, sehingga terjadi penguraian

protein-protein dan menyebabkan otot rangka lisut dan melemah. Hal ini lah yang

menjelaskan penurunan berat badan pada pasien diabetes mellitus.6

2.1.10. Metabolisme Lipoprotein pada Resistensi Insulin

Diabetes mellitus dan sindrom metabolik mempunyai kelainan dasar

yang sama yaitu adanya resistensi insulin. Pada kasus ini, metabolisme lipoprotein

sedikit berbeda dengan mereka yang bukan resistensi insulin. Dalam keadaan

resistensi insulin, hormone sensitive lipase di jaringan adiposa akan menjadi aktif

sehingga lipolisis trigliserid di jaringan adiposa semakin meningkat. Keadaan ini

akan menghasilkan asam lemak bebas (FFA=NEFA) yang berlebih. Asam lemak

bebas akan memasuki aliran darah, sebagian akan digunakan sebagai sumber

energi dan sebagian akan dibawa ke hati sebagai bahan baku pembentukaan

trigliserid. Di hati asam lemak bebas akan menjadi trigliserid kembali dan menjadi

bagian dari VLDL. Oleh karena itu VLDL yang dihasilkan pada keadaan

resistensi insulin akan sangat kaya akan trigliserid, disebut VLDL kaya trigliserid

atau VLDL besar (enriched triglyceride VLDL=large VLDL).3

Dalam sirkulasi trigliserid yang banyak di VLDL akan bertukar

dengan kolestrol ester dari kolestrol-LDL. Hal mana akan menghasilkan LDL

yang kaya akan trigliserid tetapi kurang kolestrol ester (cholesterol ester depleted

LDL). Trigliserid yang dikandung oleh LDL yang kecil tetapi padat, yang dikenal

dengan LDL kecil padat (small dense LDL). Partikel LDL kecil padat ini sifatnya

mudah teroksidasi, oleh karena itu sangat aterogenik. Trigliserid VLDL besar juga

dipertukarkan dengan kolesterol ester dari HDL dan menghasilkan HDL miskin

kolesterol ester tapi kaya trigliserid. Kolesterol HDL bentuk demikian lebih

mudah dikatabolisme oleh ginjal sehingga jumlah HDL serum menurun.3

Oleh karena itu pada resistensi insulin terjadi kelainan profil lipid

serum yang khas yaitu kadar trigliserid tinggi, kolesterol-HDL rendah dan

Page 29: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

15

meningkatnya subfraksi LDL kecil padat, dikenal dengan nama fenotip

lipoprotein aterogenik atau lipid triad.3

2.2 Kayu Manis (Cinnamomum Cassia)

Kayu manis (Cinnamon Sp) merupakan tumbuhan perdu, berkayu, tinggi.

tanaman antara 8 - 17 m. Daun tunggal berbentuk elips, kaku seperti kulit. Kayu

manis dapat tumbuh pada tanah yang subur di lahan berketinggian 2.000 meter di

atas permukaan laut. Namun, lokasi terbaik adalah ketinggian 500-1.500 meter di

permukaan laut. Di dataran rendah, kayu manis dapat tumbuh lebih cepat dari

pada di dataran tinggi.10

Di Indonesia, kulit kayu manis dan ranting kayu manis dapat

dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit seperti diare, gangguan

pencernaan. Ekstrak kayu manis juga digunakan sebagai anti-diabetik karena telah

terbukti memberikan manfaat pada orang normal maupun pada orang dengan

intoleransi glukosa, sindrom metabolik, diabetes mellitus tipe 2, defisiensi insulin

dan resistensi insulin.10

a. b.

Gambar 2.2. a. Pohon Cinnamomum cassia b. Serbuk dan Batang

Cinnamomum cassia

Sumber: http://cinnathin.com/cinnamon_cassia

2.2.1 Klasifikasi Tanaman Cinnamomum Cassia

Cinnamomum Cassia merupakan spesies kayu manis khas Sri Langka

yang tumbuh di daerah Asia Tenggara. Spesies kayu manis yang lain adalah

Cinnamomum verum (C. verum) atau Cinnamomum zeylanicum (C. zeylanicum)

Page 30: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

16

atau Cinnamomum aromaticum (C. aromaticum) yang berasal dari China.

Penyebaran C. burmannii di Indonesia banyak terdapat di daerah Jawa dan

Sumatra, khususnya di daerah Sumatra Barat dan Kerinci.11

2.2.2 Sistematika kayu manis adalah sebagai berikut: 12

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliidae

Ordo : Laurales

Famili : Lauraceae

Genus : Cinnamomum

Spesies : Cinnamomum cassia

2.2.3 Kandungan Tanaman

Berdasarkan penelitian yang di lakukan sebelumnya komposisi kayu manis

terdiri dari: abu (2,4%), protein (3,5%), lemak (4%), serat (33,0%), karbohidrat

(52,0%), dan menghasilkan energi 285 Kcal/100g. Sedangkan komposisi

mineralnya terdiri atas zat besi (7,0 mg/g), zinc (2,6 mg/g), kalsium (83,8 mg/g),

chromium (0,4 mg/g), mangan (20,1 mg/g), magnesium (85,5 mg/g), natrium (0,0

mg/g), kalium (134,7 mg/g), dan fosfor (42,2 mg/g).11

Komponen bioaktif tanaman yang memiliki efek hipoglikemik adalah

flavonoid, alkaloid, glikosida, polisakarida, peptidoglikan, steroid, dan terpenoid.

Skrining fitokimia yang dilakukan sebelumnya melaporkan bahwa kayu manis

mengandung kadar alkaloid dan tanin yang tinggi, kadar flavonoid yang sedang,

dan tidak mengandung saponin. Flavonoid adalah substansi terbanyak dan

terpenting pada kelompok polifenol di dalam tanaman.13

Efek lain yang dimiliki oleh kayu manis adalah penghambatan aktifitas

enzim HMG-CoA reduktase di hepar dan menurunkan kadar lipid darah pada

hewan percobaan juga manusia.13

Kandungan polifenol yang terdapat di dalam kayu manis adalah rutin,

quercetin, kaempferol, isorhamnetin, dan catechin. Polifenol dalam kayu manis

Page 31: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

17

yang memiliki aktivitas mirip dengan insulin (insulun mimetic) adalah doubly-

linked procyanidin type-A polymeres yang merupakan bagian dari

catechin/epicatechin yang selanjutnya disebut sebagai MHCP atau cinnamtannin

B1. Selain itu, kayu manis juga memiliki komponen bioaktif berupa

cinnamaldehyde, cinnamic acid, cinnamate, dan essential oil.5

2.2.4 Manfaat Tanaman Cinnamomum cassia

Tanaman kayu manis telah lama digunakan secara turun temurun oleh

bangsa China dan India sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam

penyakit. Manfaat farmakologis kayu manis diantaranya adalah: antioksidan,

analgesik, antipiretik, antialergenik, antikanker, antimikroba, antiulserogenik,

antikonvulsan, anti inflamasi, sedatif, imunomodulator, hipoglikemik,

hipokolesterolemik, dan sebagai obat pada penyakit kardiovaskular. 11

Berbagai

penelitian tentang efek kayu manis telah dilakukan akhir-akhir ini. Dengan

membuktikan efek antioksidan ekstrak kayu manis pada tikus yang diinduksi

Carbon Tetra Chlorida (CCL4), hasilnya ekstrak kayu manis mampu bertindak

sebagai hepatoprotektor dengan menurunkan kadar malonilaldehyde (MDA) dan

meningkatkan kadar superoxide dismutase (SOD) dan catalase (CAT).11

Aktivitas antioksidan ini bekerja melalui mekanisme free radical

scavenging yang dilakukan oleh komponen polifenol kayu manis. Penelitian

secara in vitro yang dilakukan sebelumnya membuktikan polifenol dan flavonoid

yang terkandung dalam kayu manis mampu bertindak sebagai inhibitor Mitogen-

Activated Protein Kinase Kinase 1 (MKK 1) sehingga mampu menghambat

pertumbuhan sel kanker. Polifenol yang terkandung dalam ekstrak kayu manis

juga mampu menurunkan jumlah sel swelling dan disfungsi mitokondria yang

menyebabkan deprivasi oksigen dan glukosa pada sel glia, sehingga kayu manis

memiliki efek protektif pada kondisi ischemic brain injury. Penelitian in vitro

yang dilakukan sebelumnya pula menyebutkan bahwa ekstrak kayu manis dapat

menghambat pembentukan dan agregasi protein atau pada penyakit Alzheimer.

Kayu manis juga mampu bertindak sebagai imunomodulator. Pada dosis tinggi

mampu menstimulasi imunitas selular dan imunitas humoral, sedangkan pada

Page 32: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

18

dosis yang rendah mampu meningkatkan level imunoglobulin serum non-

spesifik.14

Polifenol atau komponen fenolik adalah substansi kimia yang terdistribusi

sangat luas pada kelompok tanaman. Polifenol adalah hasil dari metabolisme

sekunder tanaman yang molekulnya bervariasi mulai dari asam fenolik sederhana

hingga molekul dengan polimerisasi yang tinggi, seperti tanin. Keberadaan

polifenol secara primer berkonjugasi dengan satu atau lebih residu gula

(glikosida) yang berikatan dengan beberapa gugus hidroksil. Ikatan langsung

dengan gugus gula juga bisa terjadi, biasanya berupa glukosa. Polifenol yang

tidak berikatan dengan gula disebut sebagai aglikon.15

Polifenol dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan struktur kimia

dasarnya. Satu pertiga polifenol terdiri dari asam fenol dan dua pertiganya adalah

flavonoid. Asam fenol terbagi menjadi dua kelas, yakni: derivat benzoic acid dan

cinnamic. Flavonoid memiliki berat molekul yang rendah dan umumnya berada

dalam bentuk derivat glikosida atau dapat juga berupa aglikon. Lain halnya

dengan flavonoid, tanin memiliki berat molekul yang tinggi dan terbagi menjadi

dua kelas yakni: hydrolysable dan tanin yang terkondensasi atau

proanthocyanidins.15

Methylhydroxychalcone polymer (MHCP) yang terkandung dalam kayu

manis menunjukkan peningkatan aktivitas insulin lebih dari 20 kali dibandingkan

dengan komponen lain yang diteliti pada penelitian diabetes in vitro. MHCP

menstimulasi autofosforilasi reseptor insulin, ambilan glukosa, menghambat

aktivitas glikogen sintase-3 β, dan mengaktifkan glikogen sintase. Ekstrak kayu

manis tidak hanya mampu bertidak sebagai agen hipoglikemik, tetapi juga mampu

bertindak sebagai agen hipokolesterolemik. Cinnamate dapat menghambat

aktivitas HMG-CoA reduktase hepar dan menurunkan peroksidasi lipid di hepar.

Mekanisme ini setara dengan obat penurun kolesterol golongan statin. 4

Penelitian secara in vitro menunjukkan bahwa kayu manis meningkatkan

ambilan glukosa dengan mengaktivasi reseptor insulin (IR), autofosforilasi dari

reseptor insulin, sintesis glukogen beserta enzimnya. Secara in vivo, ekstrak kayu

manis meningkatkan penggunaan glukosa pada tikus.21

Page 33: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

19

Efek lain yang dimiliki oleh kayu manis adalah penghambatan aktifitas enzim

HMG-CoA reduktase di hepar dan menurunkan kadar lipid darah pada hewan

percobaan juga manusia. Penelitian pada tikus yang diinduksi STZ dengan

diberikannya Cinnamaldehyde (salah satu komponen aktif Cinnamomum cassia)

dosis 5-20 mg/kg/hari menurunkan glukosa darah, HbAIC, kolesterol, trigliserid,

dan meningkatkan insulin serta HDL.18

2.3 Kerangka Konsep

Sekresi insulin ↓

Ikatan insulin dan reseptor insulin

α & β di membran sel target ↓

Autofosforilasi reseptor insulin ↓

Aktivasi tirosin kinase ↓

Fosforilasi substrat reseptor insulin (IRS) ↓

Efek insulin di sel target untuk translokasi

protein, aktivitas enzim dan transkripsi gen ↓

Jaringan Adiposa Hepar

Glukosa darah Berat badan ↓

Karbohidrat

HDL ↓

Ekstrak kayu

manis

(Cinnamomum

cassia)

Aloksan

Merusak Pankreas

Page 34: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

20

2.4 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

operasional

Alat Ukur Cara Pengukuran Skala

Penguku

ran 1 Gula

Darah

Sewaktu

(GDS)

Hasil

pemeriksaan gula

darah sampel

tanpa melihat

waktu terakhir

sampel makan

Strip dan alat

glukometer

Darah yang diambil

dari sampel

diteteskan pada strip

glukometer, tunggu

hingga angka hasil

pengukuran muncul.

Numerik

2 Berat

badan

(BB)

Ukuran yang

lazim atau sering

untuk mengukur

keadaan gizi

Timbangan

berat badan

Sampel diletakkan

pada timbangan

selanjutnya dilihat

angka pada

timbangan. Angka

tersebut merupakan

berat badan sampel

Numerik

3 HDL (

High

Density

Lipoprot

ein)

Lipid utama pada

kilomikron dan

VLDL

Spektrofotomet

er

Serum sampel

dicampurkan dengan

reagen HDL.

Campuran sampel

dan reagen

selanjutnya dinilai

pada alat

spektrofotometer

Numerik

Page 35: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

21

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Disain Penelitian

Disain yang digunakan pada penelitian ini adalah disain eksperimental

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan sejak bulan Februari - Juni 2013

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Animal House, Laboratorium

Biologi dan laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Jakarta, jl. Kertamukti No. 05, Pisangan, Ciputat 15419, Tangerang Selatan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Sampel

Hewan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus jantan

strain Sprague dawley berumur 90 hari dengan berat badan rata-rata 170-200

gram, yang diperoleh dari Departemen Patologi Institut Pertanian Bogor (IPB),

dan telah dinyatakan sehat (lampiran1).

Terdapat tiga kelompok pada penelitian ini, kelompok I adalah kontrol

negatif atau kontrol normal. Kelompok II adalah kontrol positif, atau kontrol tikus

diabetes yang diinduksi dengan aloksan 125 mg/kgbb. Kelompok III adalah tikus

diabetes yang telah diinduksi dengan aloksan dan diberikan terapi ekstrak kayu

manis dengan dosis 200 mg/kgbb.

Untuk menentukan jumlah sampel pada setiap kelompok penelitian,

digunakan rumus Federer sebagai berikut :

(n-1) (t-1) > 15, dengan t = jumlah kelompok, n = jumlah sampel

(n-1) (3-1) ≥15

(n-1)(2) ≥ 15

Page 36: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

22

(n-1) ≥ 15/2

n ≥ 15/2 + 2/2

n ≥ 8,5 (bulatkan 9)

Berdasarkan dari perhitungan tersebut, maka jumlah sampel minimal yang

diperlukan adalah sembilan tikus untuk masing-masing kelompok. Tetapi pada

penelitian akan digunakan 10 tikus pada setiap kelompok untuk menghindari

kejadian yang tidak terduga. Jadi jumlah tikus yang diperlukan selama percobaan

adalah 30 tikus.

3.4 Cara Kerja Penelitian

3.4.1 Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah glukometer beserta

strip dan lancetnya, kit HDL, vortek, sentrifugasi, kulkas -80°C, spektrofotometer,

minor set, tabung EDTA dan ependorf, timbangan untuk mengukur berat badan

tikus, sonde, kandang tikus, botol minuman dan tempat makan tikus.

3.4.2 Bahan Penelitian

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah kulit kayu manis

(Cinnamomum cassia) yang diperoleh dari pusat konservasi Kebun Raya Bogor

sebanyak 2 kg (lampiran 2). Kulit kayu manis yang didapat selanjutnya

diekstraksi di Institut Pertanian Bogor dan didapatkan hasil ± 1.100 gr ekstrak

kering kayu manis.

Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk penginduksian tikus diabetes

adalah Aloksan monohidrat 5%, aquades, sedangkan bahan kimia saat sacrifaced

larutan natrium hidroklorida 0,9%, ether, dan reagen lipid HDL.

3.4.3 Adaptasi Hewan Coba

Hewan coba diadaptasikan di Animal House pada hari ke- 0-7. Sampel

diadaptasikan baik terhadap tempat tinggal barunya, hewan coba diadaptasikan

agar semua tikus berada dalam keadaan yg sama sebelum dimulai percobaan

sehingga dapat mengurangi bias dari penelitian, dan membiasakan tikus hidup di

Page 37: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

23

tempat baru serta mendapat perlakuan baru. Cara adaptasi antara lain dengan

memberikan makan minum secara ad labitum dan kadang yg disamakan.

3.4.4 Induksi Tikus Dengan Aloksan

Hari ke 8 tikus dipuasakan selama 10 jam sebelum diinduksi dengan

aloksan 125 mg/kgbb secara intraperitoneal. Setelah hewan diinduksi, diberi

makanan yang cukup (ad libitum) dan dalam waktu 24 jam pertama dalam air

minumnya ditambahkan 5% larutan D-glukosa monohidrat untuk mencegah

terjadinya hipoglikemia yang fatal. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan 3-

5 hari setelah induksi (hari ke-11). Hanya tikus dengan glukosa darah >200 yang

digunakan pada percobaat ini.20

3.4.5 Pemberian Ekstrak Kayu Manis Terhadap Tikus

Setelah tikus dinyatakan diabetes, dilakukan pemberian ekstrak kayu manis

selama 1 minggu (hari ke-12 sampai 19) dengan dosis 200 mg/kgbb/hari

pemberian secara oral menggunakan alat pencekok sonde, satu kali dalam sehari.

3.4.6 . Pengukuran Sampel

3.4.6.1 Berat Badan Tikus

Untuk mendapatkan hasil perbandingan berat badan tikus sesudah dan

sebelum diberikan ekstrak, maka setelah tikus dinyatakan diabetes, berat badan

awal diukur. Dan selanjutnya pengukuran berat badan tikus dilakukan selama 1

minggu sejak diberikan ekstrak kayu manis.

3.4.6.2 Glukosa Darah Tikus

Pengambilan darah dilakukan dua kali, yaitu pertama saat sebelum

pemberian ekstrak dan terakhir saat pemberian ekstrak selesai (setelah 7 hari).

Pengukuran yang dilakukan adalah untuk mengukur kadar glukosa darah sewaktu

tikus. Pengambilan darah dilakukan dengan cara memotong sedikit ujung ekor

tikus. Sebelum dipotong ekornya, tikus dibius menggunakan larutan ether sampai

tidak sadarkan diri untuk mengurangi rasa sakit saat dipotong ujung ekornya.

Page 38: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

24

Setelah darah keluar teteskan pada strip pengukur glukosa darah dan diukur

dengan glukometer.

3.4.6.3 Kadar HDL

Setelah mendapatkan data berat badan dan glukosa darah tikus selama 1

minggu pemberian ekstrak kayu manis, maka tikus akan di sacrificed (hari ke-20)

dengan cara dibiuskan terlebih dahulu menggunakan larutan ether sampai mati.

Setelah mati tikus dibedah dan akan dilakukan pengambilan darah tikus melalui

vena cava inferior jantung, sebanyak 3 cc. Darah dimasukan ke tabung ependorf

(1,5 ml) untuk selanjutnya dilakukan sentrifugasi. Sentrifugasi dilakukan selama

15 menit, dengan kecepatan 3000 rpm. Plasma yang didapat dipisahkan

selanjutnya, di ukur kadar HDL dengan menggunakan kit khusus HDL, dengan

cara duplo.

Page 39: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

25

3.5 Alur Penelitian

3.6 Pengolahan Data

Dalam pengambilan data untuk penelitian ini, dilakukan eksperimen

langsung terhadap tikus jenis ”Sprague-dawley” dengan berat badan 170 gr–200

gr, yang telah diberi perlakuan sebelumnya berupa pemberian aloksan dan ekstrak

kayu manis (Cinnamomum cassia). Ditambah dengan pencarian literatur dan

melakukan peninjauan pustaka untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh

kayu manis (Cinnamomum cassia) terhadap penurunan kadar glukosa darah, berat

Pemberian makan dan minum sesuai kebutuhan (ad libitum)

Hewan coba (55 ekor)

tiba di Animal House Hewan coba mati 5 ekor

Hari -

ke 0 7

Masa Adaptasi Hewan Coba

Adaptasi hewan coba

setelah induksi

aloksan

Pengukuran kadar

glukosa darah &

pengelompokkan

hewan coba

Pengukuran

Glukosa darah

akhir dan proses

sacrificed untuk

pengambilan

plasma dan organ

Pengukuran

kadar HDL

Hari -

ke 8 10 11 12 19

Pengukuran BB &

glukosa darah

awal serta induksi

aloksan 125

mg/kgbb

Pemberian ekstrak Cinnamomum

cassia 200 mg/kgbb 1 kali sehari

+ pengukuran BB

20

35 hewan coba mati

Masa Perlakuan Hewan Coba

Page 40: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

26

badan, dan kadar HDL. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data secara

komputerisasi yaitu dengan SPSS versi 16.0. Uji yang dilakukan dengan variabel

kategorik-numerik adalah menggunakan uji One-Way Anova dengan syarat

distribusi data normal dan varian data homogen. Pada pengolahan data glukosa

darah karena data tidak homogen, pengolahan data menggunakan uji Kruskal-

Wallis. Pengolahan data berat badan, dan kadar HDL menggunakan uji One Way

Anova.

Page 41: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

27

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang kami lakukan dengan sampel awal 55 ekor tikus,

meskipun minimal sampel yang akan kami gunakan pada penelitian ini sebanyak

30 ekor tikus berdasarkan perhitungan dari rumus Federer. Akan tetapi dari ke-30

sampel tersebut yang berhasil bertahan dari awal hingga akhir penelitian hanya 15

sampel. Kematian hewan coba terjadi pada waktu yang berbeda-beda, 5

diantaranya mati pada masa adaptasi, sedangkan sisa tikus lainnya mati pada masa

setelah diinduksi aloksan dan juga pada kondisi setelah dinyatakan diabetes

mellitus dan memasuki tahap penelitian. Kematian hewan coba ini diakibatkan

oleh kondisi laboratorium Animal House yang kurang bersih sehingga hewan coba

banyak yang terkena infeksi. Dan dari ke-15 sampel yang masih bertahan sampai

akhir penelitian kami membagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 6 sampel

kelompok normal, 3 sampel kelompok diabetes mellitus dan 6 sampel kelompok

diabetes mellitus dengan terapi ekstrak Cinnamomun cassia.

Pengelompokan kelompok normal, kelompok diabetes mellitus dan

kelompok terapi dilakukan tidak secara (random sampling) akan tetapi

berdasarkan kadar gula darah yang tinggi setelah diinduksi aloksan, dengan tujuan

agar ketika pemberian ekstrak dimulai dan selesai sampai tahap akhir terlihat

perbedaan yang signifikan antara yang diberi ekstrak ataupun tidak.

Dan pada penelitian ini ide awalnya hanya ingin melihat seberapa besar

pengaruh ekstrak terhadap kadar gula darah, akan tetapi karena selama penelitian

terjadi beberapa kendala yang tidak diharapkan, jadi penelitian ini menambahkan

dua kategori untuk diteliti yaitu pengukuran berat badan dan pengukuran kadar

profil lipid khususnya kadar HDL. Dan pengukuran kadar HDL ini hanya

dilakukan di akhir penelitian untuk membandingkan hasil kadar lipid antara

kelompok normal, kelompok diabetes mellitus dan kelompok terapi.

4.1 Glukosa Darah

Data glukosa darah pada pembahasan ini diambil dari jumlah rerata

glukosa darah dari awal penelitian (hari ke-1) dan akhir penelitian (hari ke-7) dari

Page 42: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

28

masing-masing kelompok, sehingga didapatkan jumlah persentase berupa

penurunan, data yang didapatkan dari hasil penelitian adalah:

Tabel 4.1. Glukosa Darah (hari ke-1) dan (hari ke-7) Semua Kelompok

Rerata Glukosa

Darah Awal

(mg/dl) hari ke-1

Rerata Glukosa

Darah Akhir

(mg/dl) hari ke-7

Persentase Penurunan

(%)

Kelompok normal 103 100 2,9

Kelompok diabetes mellitus 365 345 5,5

Kelompok terapi 555 397 28,5

Grafik 4.1 Rerata Glukosa Darah Hari ke-1 dan Hari ke-7 Semua Kelompok

Berdasarkan grafik 4.1 dan tabel 4.1 terdapat penurunan kadar glukosa

darah terhadap ke-3 kelompok ini, tetapi untuk jumlah persentase tentunya

berbeda yaitu 2,9% untuk kelompok normal, 5,5% untuk kelompok diabetes

mellitus, dan 28,5% untuk kelompok terapi. Persentase penurunan kadar glukosa

darah paling tinggi adalah kelompok terapi, tetapi penurunan kadar glukosa darah

tidak mencapai kadar normalnya.

0

100

200

300

400

500

600

glukosa darah hari ke-1 glukosa darah hari ke-7

Kelompok normal Kelompok diabetes mellitus

Kelompok terapi

mg/dl

Page 43: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

29

Selanjutnya dilakukan perhitungan secara statistik dengan menggunakan

One-Way Anova. Namun karena distribusi data tidak normal dan varians data

tidak sama meskipun telah dilakukan transformasi data (lampiran 4). Maka

perhitungan secara statistik dilanjutkan dengan menggunakan Kruskal-Wallis.21

Data yang didapat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Analisis Data Glukosa Darah Akhir

Mean Rank p-Value

Glukosa darah akhir Kelompok normal 3,50

Kelompok diabetes

mellitus

10,67 0,006

Kelompok terapi 11,17

Dari tabel 4.2 diatas diperoleh nilai (p <0,05) menunjukkan terdapat

perbedaan glukosa darah yang bermakna antara kelompok penelitian, sehingga

dapat disimpulkan pemberian ekstrak Cinnamomum cassia selama 7 hari dengan

dosis 200 mg/kgbb memberi efek terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus

yang diinduksi aloksan.

Pada glukosa darah kelompok diabetes mellitus terjadi penurunan sebesar

5,5 % karena tikus ini mengalami diabetes yang berarti terjadi defisiensi insulin

dan rusaknya sel-sel beta pankreas sehingga glukosa didalam darah sulit

dipecahkan, penurunan penyerapan glukosa oleh sel-sel, disertai peningkatan

pengeluaran glukosa oleh hati melalui proses glukoneogenesis dan

glikogenolisis.6 Karena sebagian besar sel tubuh tidak dapat menggunakan

glukosa tanpa bantuan insulin, timbul keadaan ironis, yakni terjadi kelebihan

glukosa ekstra sel sementara terjadi defisiensi glukosa intrasel. Sedangkan pada

kelompok terapi, terjadi penurunan kadar glukosa darah sebesar 28,5% dengan

arti kayu manis memberi efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada

penderita diabetes mellitus.

Methylhydroxy chalcone polymer yang terkandung dalam kayu manis

menunjukkan peningkatan aktivitas insulin lebih dari 20 kali dibandingkan

dengan komponen lain yang diteliti pada penelitian diabetes in vitro.4

Page 44: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

30

Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi

Cinnamomun cassia pada diabetes mellitus memberikan efek penurunan pada

glukosa darah puasa dengan rentang penurunan sebesar 18-29 %. Dari penelitian

tersebut juga menyatakan bahwa Cinnamomun cassia berpengaruh terhadap

insulin dalam metabolisme karbohidrat. Penelitian sebelumnya juga melaporkan

bahwa ada faktor yang tidak teridentifikasi dari Cinnamomun ini yang berperan

langsung dalam aksi insulin dalam memetabolisme karbohidrat. Jurnal lain

menyebutkan menggolongkan faktor yang tidak teridentifikasi itu sebagai

methylehydroxy chalcone polymers (MHCP). MHCP ini yang secara tidak

langsung akan meningkatkan sensitivitas dari insulin. Dan dari peningkatan

sensitivitas insulin.16

4.2 Berat Badan

Data berat badan diambil berdasarkan rerata tikus masing-masing

kelompok selama penelitian. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Rerata Berat Badan Semua Kelompok

BB

awal

Hari

ke-1

(gr)

Hari

ke-2

(gr)

Hari

ke-3

(gr)

Hari

ke-4

(gr)

Hari

ke-5

(gr)

Hari

ke-6

(gr)

Hari

ke-7

(gr)

Persentase

(%)

Kelompok

normal

226 225,5 224,8 237,5 232 232,7 239,5 258,8 12,7

(kenaikan)

Kelompok

diabetes mellitus

316,7 228,7 228,3 219,2 224,3 229 218,3 212,8 32,8

(penurunan)

Kelompok terapi 233,3 233,3 231,3 229 198,6 197,3 196,5 175,5 24,8

(penurunan)

Page 45: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

31

Grafik 4.2 Rerata Berat Badan Semua Kelompok

Berdasarkan tabel 4.3 dan grafik 4.2 berat badan rerata antara kelompok

percobaan selama penelitian terlihat perbedaan. Kelompok normal mengalami

kenaikan berat badan sebanyak 12,7%. Hal ini dapat terjadi antara lain karena

intake makanan yang didapatkan tidak sesuai dengan energi expenditure, sehingga

lebih banyak kalori yang didapat tetapi sedikit yang dipergunakan.

Pada kelompok diabetes mellitus terjadi penurunan sejumlah 32,8 %, pada

keadaan diabetes mellitus akan terjadi penurunan berat badan yang merupakan

salah satu dari gejala klinis yakni polifagia, polidipsi, dan poliuria. Penurunan

berat badan diakibatkan karena pada kondisi diabetes mellitus terjadi defisiensi

insulin atau resistensi insulin yang berpengaruh terhadap metabolisme lemak dan

protein.6 Pada kelompok terapi terjadi penurun berat badan sebesar 24,8 %, pada

penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan dosis yang sama tetapi waktu

penelitian yang berbeda yaitu selama 30 hari terjadi kenaikan berat badan yang

signifikan, tetapi karena penelitian ini hanya dilakukan selama 7 hari kenaikan

berat badan belum terlihat.17

0

50

100

150

200

250

300

350

Hari 0 Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7

Kelompok normal Kelompok diabetes mellitus

Kelompok terapi

gr

Page 46: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

32

Tabel 4.4 Hasil Statistik Uji One-Way Anova

Mean Standar Deviasi p-Value

Kelompok normal

1,1715 20,9540

Kelompok diabetes

mellitus

66,5397 16,439939 0,002

Kelompok terapi 84,0556 22,66642

Berdasarkan data dari statistik tabel 4.4, berat badan menunjukan hasil

yang signifikan dengan (p <0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak kayu

manis memberikan pengaruh terhadap berat badan pada masing-masing kelompok

penelitian.

4.3 HDL

Tabel 4.5 Hasil Analisis Data HDL Semua Kelompok

Mean Standar deviasi p-Value

Kelompok normal 75,0 9,63328

Kelompok diabetes

mellitus

94,5 10,81912 0,030

Kelompok terapi 83,3 7,0701

Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji One-Way Anova 5% dengan arti terdapat

perbedaan yang bermakna antara pengaruh ekstrak Cinnamomum cassia dengan

kadar HDL. Perbedaan yang bermakna ini meliputi kelompok normal, kelompok

diabetes mellitus dan kelompok terapi.

Berdasarkan tabel 4.5, kelompok normal dengan rerata kadar HDL 75

mg/dl, pada keadaan ini tikus kelompok normal memang memiliki kadar HDL

yang rendah tetapi masih dalam batas normal yaitu >40 mg/dl. Kelompok diabetes

mellitus dengan rerata kadar HDL 94,5 mg/dl terjadi perbedaan yang bermakna

Page 47: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

33

karena pada penderita diabetes mellitus akut tubuhnya masih dapat berkompensasi

dan kerja insulin untuk meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel jaringan

lemak melalui rekrutmen GLUT-4 masih bagus, sehingga glukosa berfungsi

sebagai prekursor untuk pembentukan asam lemak dan gliserol.6 Sedangkan pada

kelompok terapi memiliki rerata kadar HDL 83,3 mg/dl, karena ekstrak kayu

manis tidak hanya mampu bertindak sebagai agen hipoglikemik, tetapi juga

mampu bertindak sebagai agen hipokolesterolemik dan meningkatkan kadar HDL.

Cinnamate dapat menghambat aktivitas HMG-CoA reduktase hepar dan

menurunkan peroksidasi lipid di hepar, mekanisme ini setara dengan obat penurun

kolesterol golongan statin.19

Selain itu pada penelitian lain yang sama-sama menyatakan bahwa ekstrak

Cinnamomun cassia berperan langsung dalam metabolisme lipid, sebagai contoh

penelitian yang dilakukan dengan dosis berbeda (1,3,6 gram/hari) dapat mencegah

terjadinya hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida dan menurunkan level dari

asam lemak bebas diplasma pada subjek diabetes mellitus tipe 2.16,18

Serta

meningkatkan kadar HDL pada tikus terapi Cinnamomun cassia sebesar 83,3 %

sedangkan kadar normalnya 70%.18

Page 48: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

34

4.4 Hambatan Penelitian

Penelitian yang dilakukan kali ini mempunyai keterbatasan dan

kekurangan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, yaitu:

1. Kurangnya variasi dosis yang peneliti gunakan, sehingga peneliti tidak

dapat membandingkan dengan dosis yang maksimal.

2. Sarana prasarana yang tersedia di laboratorium Animal house kurang

memadai dari segi peralatan dan kebersihan, sehingga peneliti harus

menyediakan sendiri alat-alat yang dibutuhkan.

Page 49: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

35

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Ekstrak Cinnamomum cassia dengan dosis 200 mg/kgbb yang diberikan selama 7

hari memiliki efek terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus yang diinduksi

diabetes dengan aloksan. Rerata penurunan glukosa darah pada tikus diabetes

mellitus yang diberikan ekstrak Cinnamomum cassia adalah 28,5%.

2. Penurunan berat badan pada tikus yang diberikan eksrtrak Cinnamomum cassia

dengan dosis 200 mg/kgbb selama 7 hari lebih rendah jika dibandingkan dengan

tikus diabetes mellitus yaitu sebesar 24,8%, sementara penurunan berat badan

tikus diabetes mellitus sebesar 32,8%.

3. Ekstrak Cinnamomum cassia dengan dosis 200 mg/kgbb yang diberikan selama 7

hari memiliki efek terhadap kenaikan kadar HDL dengan rerata sebesar 83,9

mg/dl.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, guna pengembangan lebih lanjut,

maka peneliti menyarankan:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan berbagai variasi dosis yang berbeda

untuk mengetahui efektifitas ekstrak Cinnamomum cassia terhadap kadar glukosa darah,

berat badan dan kadar HDL.

2. Perlu adanya penjaga laboratorium Animal House agar tetap terjaga kebersihannya

dan ketidak hilangan alat yang sudah ada.

Page 50: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

36

Daftar Pustaka

1. ADA (American Diabetes Association). Standard of medical care in diabetes,

Diabetes Care 2009. 32 (1) : S13-S61

2. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Diabetes Mellitus, Konsensus

Pengelolaan dan Pencegahan DM tipe 2 di Indonesia, Jakarta, 2006; 1–6

3. Sudoyo Aru W, Setiyohadi Bambang, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.

Jakarta. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2009.

4. Anderson, R.A., Broadhurst, C.L., Polansky, M.M., Schmidt, W.F., Khan, A.,

Schoene, N.W., Graves, D.J. Isolation and characterization of polyphenol type-A

polymers from cinnamon with insulin-like biological activities, Journal of Agricultural

and Food Chemistry. 2004. 52 (1): 65-70

5. Baker, W.L. Gutierrez-William, G. White, C.M. Kluger, J, Coleman, C.I. Effect of

cinnamon on glucose control and lipid parameters, Diabetes Care 2008. 31 (1) : 41-

43

6. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC,

2007.

7. American Council on Exercise, 2001; Smeltzer&Bare, 2008.

8. Guyton & Hall. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11. Penerbit Buku

kedokteran : EGC. 2006.

9. Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6

Volume 2, EGC. Jakarta. 2006.

10. Sanggal, A. Role of Cinnamom as Beneficial Antidiabetic Food Adjunct: a Review.

Pelagia Research Library. 2011. 2(4):440-450

11. Ravindran, P.N. Babu, K.N. Shylaja, M (editor). Cinnamon and Cassia The Genus

Cinnamomum, CRC Press. 2004. USA. P. 185-198.

12. Priyanga Ranasinghe Dkk. Effects of Cinnamomum zeylanicum (Ceylon cinnamon) on

blood glucose and lipids in a diabetic and healthy rat model. Pharmacognosy Res.

2012 Apr-Jun; 4(2): 73–79. doi: 10.4103/0974-8490.94719 PMCID: PMC3326760

13. Lukacinova, A., Mojzis, J., Benacka, R., Racz, O., Nistiar, F. Structure activity

relationships of preventive effects of flavonoids in alloxaninduced diabetes mellitus in

rats, Journal of Animal and Feed Sciences. 2008. 17 : 411–421.

Page 51: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

37

14. Peterson, D.W., George, R.C., Scaramozzino, F., LaPointe, N.E., Anderson, R.A.,

Graves, D.J., Lew, J. Cinnamon extract inhibits tau aggregation associated with

alzheimer’s aisease in vitro, Journal of Alzheimer’s Disease. 2009. 17 : 585–597

15. Martin, K.R. and Appel, C.L. Polyphenol as dietary supplements : adouble-edged

sword, Nutrition and Dietary Supplements. 2010. 2 : 1-12

16. Khan, A., Safdar, M., Khan, M.M.A., Khattak, K.N., Anderson, R.A. Cinnamon

improve glucose and lipids of people with type 2 diabetes, Diabetes Care. 2003.

17. Gober E. El-Desoky. Antidiabetic ang hypolipodemic effects of Ceylon Cinnamom

(Cinnamomum verum) in alloxan diabetic rats. Journal of Medical Plans Research.

2012. Diunduh di http://www.academicjournals.org/JMPR

18. Abdul Rahim Al Jamal. Effects of Cinnamon on Blood Glucose and Lipids Levels in

Diabetic Patients (Type2). Volume 2, Number 3, September 2009 ISSN 1995-6673

Pages 135 – 138 Jordan Journal of Biological Sciences.

19. Dunn, F.L. Management of dyslipidemia in people with type 2 diabetes mellitus,

Review Endocrinology Metabolic Disorder. 2010. 11 : 41-51

20. Naowaboot, J. At al, Mulberry leaf extract restores arterial preasure in

streptozotocin-induced chronic diabetik rats. Thailand. 2009. 603-608.

21. B. Mang, M. Wolters, B. Schmitt, K. Kelb, R. Lichtinghagen, D. O. Stichtenoth, and

A. Hahn. Effects of a cinnamon extract on plasma glucose, HbA1C and serum lipids

in DM mellitus type 2. European Journal of Clinical Investigation (2006) 340–344

22. Dahlan, Muhammad Sopiyudin. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan:

Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Dilengkspi Aplikasi dengan Menggunakan

SPSS. Jakarta: Salemba Medika. 2009.

Page 52: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

38

LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat keterangan tikus sehat

Gambar 6.1 Hasil keterangan tikus sehat

Page 53: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

39

Hasil Determinasi Cinnamomum cassia

Gambar 6.2 Hasil determinasi tanaman

Page 54: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

40

Lampiran 3

Data Awal Semua Kelompok Penelitian

1. Tabel Glukosa darah

2. Tabel Berat Badan

Page 55: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

41

(Lanjutan)

3. Tabel Kadar Lipid

4. Berat Badan Kontrol Sehat

Kelompok Sampel

no

BB

awa

l

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari

6

Har

i 7

Kontrol

sehat

10 250

gr

246 gr 244gr 254gr 247gr 242gr 248gr 256,

6gr

11 228

gr

225 gr 226gr 249gr 237gr 235gr 267gr 250,

5gr

12 157

gr

156,7

gr

155gr 168gr 176gr 173gr 166gr 251

gr

13 266

gr

265,6

gr

265gr 283gr 260gr 260gr 269gr 279,

5gr

14 228

gr

229,4

gr

229gr 214gr 236gr 240gr 243gr 258

gr

15 227 230 gr 230gr 257gr 236gr 246gr 244gr 257

gr

Rata-rata BB 226

gr

225,45

gr

224,8gr 237,5gr 232gr 232,6gr 239,5

gr

258,

76

gr

Page 56: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

42

(Lanjutan)

5. Berat Badan Kontrol Diabetes Melitus

Kelompok Sampel

no

BB

awal

Hari

1

Hari

2

Hari

3

Hari 4 Hari

5

Hari

6

Hari

7

Kontrol

diabetes

mellitus

1 300 gr 269 gr

268,5 gr

264 gr 263 gr 267 gr 267 gr 265,3 gr

2 300 gr 231 gr

230 gr

229,7 gr

229 gr 228 gr 201 gr 190 gr

3 350 gr 186 gr

186,5 gr

164 gr 181 gr 192 gr 187 gr 183 gr

Rata-rata BB 316,7 228,6 228,3 219,2 224,3gr 229 gr 218,3 212,7

6. Berat Badan Kontrol Terapi

Kelompok Sampel

no

BB

awal

Hari 1 Hari

2

Hari

3

Hari

4

Hari

5

Hari

6

Hari 7

Kontrol

Terapi

4 200 gr 200 gr

200

gr 200 gr

198.5

gr

179

gr 175 gr 175 gr

5 200 gr 200 gr

200

gr 200 gr

184

gr

184

gr 170 gr 179 gr

6 300 gr 300 gr

300

gr 300 gr

235.5

gr

235.5

gr 238 gr 226 gr

7 300 gr 300 gr

300

gr 300 gr

205.5

gr

205.5

gr 217 gr 107 gr

8 200 gr 200 gr

208

gr 200 gr

188

gr

202

gr 204 gr 200 gr

9 200 gr 200 gr

180

gr 174 gr

180

gr

178

gr 175 gr 166 gr

Rata-rata BB 233,3 233,3 231,3 229 gr 198,5 197,3 196,5 175,5

7. Glukosa Darah Kontrol Diabetes Mellitus

Kelompok Tikus No GDS awal GDS akhir

Kontrol diabetes

mellitus

10 107 mg/dl 116 mg/dl

11 113 mg/dl 116 mg/dl

12 102 mg/dl 107 mg/dl

13 95 mg/dl 71/ 99 mg/dl

14 101 mg/dl 94 mg/dl

15 97 mg/dl 71/98 mg/dl

Rata-rata GDS 102,5 mg/dl 100,41 mg/dl

Page 57: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

43

(Lanjutan)

8. Glukosa Darah Kontrol Sehat

Kelompok Tikus No GDS awal GDS akhir

Kontrol Sehat 1 217 mg/dl 131/ 111 mg/dl

2 217 mg/dl 531 mg/dl

3 High (>600) 216 mg/dl

Rata-rata GDS 344,6 mg/dl 289,3 mg/dl

9. Glukosa Darah Kontrol Terapi

Kelompok Sampel no GDS awal GDS akhir

Kontrol Terapi 4 409 mg/dl 346 mg/dl

5 579 mg/dl 512 mg/dl

6 123 mg/dl 59 / 97 / 97 mg/dl

7 417 mg/dl 260 mg/dl

8 535 mg/dl 390 mg/dl

9 238/ 394 mg/dl 315 mg/dl

Rata-rata GDS 396,5 mg/dl 317,8 mg/dl

10. HDL Kontrol Diabetes Mellitus

Kelompok Sampel no Kadar HDL

Kontrol diabetes mellitus 10 62,6 mg/dl

11 90,6 mg/dl

12 81,6 mg/dl

13 70,6 mg/dl

14 75,6 mg/dl

15 72,6 mg/dl

Rata-rata HDL 75,6 mg.dl

11. HDL Kontrol Sehat

Kelompok Sampel no Kadar HDL

Kontrol sehat 1 87,6 mg/dl

2 89,2 mg/dl

Page 58: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

44

3 107,8 mg/dl

Rata-rata HDL 94,8 mg/dl

12. HDL Kontrol Terapi

Kelompok Sampel no Kadar HDL

Kontrol Terapi 4 88,2 mg/dl

5 88,2 mg/dl

6 91,4 mg/dl

7 78 mg/dl

8 71 mg/dl

9 86,6 mg/dl

Rata-rata HDL 83,9 mg/dl

Page 59: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

45

Lampiran 4

Hasil Data Uji Statistik

A. Uji Normalitas dan Varians Data

Page 60: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

46

(Lanjutan)

Page 61: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

47

(Lanjutan)

B. Uji Kruskal-Wallis

Page 62: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

48

C. One-Way Anova

Page 63: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

49

Lampiran 5

Gambar Proses Penelitian

Gambar 6.3 Sampel penelitian

Gambar 6.5 Pemberian ekstrak

Cinamomum cassia

Gambar 6.6 Pengambilan

glukosa darah sampel

Gambar 6.7 Hasil pengukuran

glukosa darah sampel

Gambar 6.8 Pengukuran

berat badan sampel

6.4 Induksi aloksan

Page 64: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

50

(Lanjutan)

Gambar 6.10 Pengukuran

HDL sampel

Gambar 6.9 Proses sacrificed

dan pengambilan darah

sampel

6.11 Alloxan

monohydrate

Gambar 6.12 alat

centrifuge

Page 65: PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum cassia) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26429/1/SYARA... · Amin. Ciputat, 23 Agustus 2013 . Penulis. vii. ... Hasil

51

Lampiran 6

Riwayat Penulis

Identitas

Nama : Syara Shofiati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 13 Juli 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. P.A. Adikara IV No. 32 blok A Rt/Rw

02/08 Ciracas Serang-Banten 42116

e-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1997-1998 : TK Aisyiyah

1998-2004 : SD Muhammadiyah Serag

2004-2007 : SMP Muhammadiyah Cipanas

2007-20010 : MAN 1 Kota Serang

20010-sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta