PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING...

142
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO (PER), RETURN ON ASSET (ROA), LABA DITAHAN DAN NILAI TUKAR TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Vinna Yuliana NIM: 11140860000023 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Transcript of PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING...

Page 1: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO

(PER), RETURN ON ASSET (ROA), LABA DITAHAN DAN NILAI TUKAR

TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI

INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Vinna Yuliana

NIM: 11140860000023

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),
Page 3: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

i

Page 4: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

ii

Page 5: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

iii

Page 6: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Vinna Yuliana

NIM : 11140860000023

Jurusan : Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian atau pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 30 Juli 2018

Yang Menyatakan

(Vinna Yuliana)

Page 7: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Vinna Yuliana

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Juli 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jalan Kodiklat TNI RT/RW 01/03 Kelurahan

Buaran, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan

Nomor Hp : 083873881004

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2001 – 2002 : TK Puspa Indah

2002 – 2008 : MI Negeri 15 Bintaro

2008 – 2011 : SMP Negeri 87 Jakarta

2011 – 2014 : SMA Negeri 47 Jakarta

2014 – 2018 : Program Sarjana (S1) Ekonomi Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 8: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

vi

ABSTRACT

This research aims to know the influences of earning per share, price earning

ratio, return on asset, retained earnings and exchange rate toward sharia stock

prices listed in Indonesia Sharia Shares Index (ISSI) on 2015 1st quarter to 2017

4th

quarter. This research uses property and real estate sectors of sharia stock

which consistently listed in Indonesia Sharia Shares Index (ISSI) on 2015-2017

period, including APLN, ASRI, BAPA, DILD, GPRA, KIJA, MTLA, SMDM and

TOTL as the samples. Analysis method on this research is done by using data

panel regression analysis on Eviews version 9. The result of the research shows

that earning per share and price earning ratio have positive and significant

influence toward stock price, but retained earnings and exchange rate have

negative and significant influence toward stock price. Then, return on asset has

no significant effect to stock price. Simultaneously, earning per share, price

earning ratio, return on asset, retained earnings and exchange rate have

significant influence toward stock price.

Keywords: Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on Asset

(ROA), Retained Earnings, Exchange Rate, Stock Price, ISSI

Page 9: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

vii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh earning per share, price

earning ratio, return on asset, laba ditahan dan nilai tukar terhadap harga saham

syariah yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode kuartal 1

tahun 2015 hingga kuartal 4 tahun 2017. Penelitian ini menggunakan saham

syariah sektor property dan real estate yang konsisten masuk dalam daftar Indeks

Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2015-2017, yaitu APLN, ASRI, BAPA,

DILD, GPRA, KIJA, MTLA, SMDM dan TOTL sebagai sampel. Metode analisis

yang digunakan adalah analasis regresi data panel menggunakan Eviews versi 9.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel earning per share

dan price earning ratio berpengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga

saham, sedangkan variabel laba ditahan dan nilai tukar berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap harga saham. Lalu, variabel return on asset tidak berpengaruh

signifikan terhadap harga saham. Secara simultan, variabel earning per share,

price earning ratio, return on asset, laba ditahan dan nilai tukar berpengaruh

signifikan terhadap harga saham.

Kata kunci: Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on

Asset (ROA), Laba Ditahan, Nilai Tukar, Harga Saham, ISSI

Page 10: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmutallahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on

Asset (ROA), Laba Ditahan dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Syariah yang

Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)” sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat

terselesaikan tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan, nasihat serta doa dari

berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan

kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Syafril P. dan Ibu Darmiati serta Adik

penulis, Vania Putri Meidita yang selalu memberikan kasih sayang, doa,

nasihat serta semangat yang tak pernah putus kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Bapak Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., QIA., BKP selaku Wakil

Dekan I Bid. Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H. selaku

Wakil Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Bapak Dr. Desmadi

Saharuddin, M.A. selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang telah

memberikan jalan bagi penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz M.M. Hah.Slm. selaku dosen

penguji ahli dan penemu teori H yang telah meluangkan waktunya untuk

menguji penelitian penulis sehingga penelitian ini menjadi lebih baik.

Page 11: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

ix

5. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu RR. Tini Anggraeni, S.T., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi

Ekomoni Syariah sekaligus Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah

membantu penulis selama proses penyelesaian studi di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Dr. Burhanuddin Yusuf, M.M., M.A. selaku Dosen Pembimbing I

yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan

memberikan arahan serta ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Ady Cahyadi, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing serta memberikan

solusi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh jajaran Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat dan membantu penulis dalam proses menempuh pendidikan di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Teman-teman semasa kuliah di Prodi Ekonomi Syariah, Anis, Eka, Infa,

Laras, Ratih, Sherly, Zety, Andre, Ainur, Wahyu, Alfi, Amin dan Dwi Wahyu

yang senantiasa saling mendukung satu sama lain sejak awal hingga

penyelesaian skripsi ini.

11. Teman-teman KKN SIRIUS106 terutama Etika, Hakim, Salim, Arinda dan

Fenny serta Fitri, Intan, Tata dan Prasetya yang telah saling mendukung satu

sama lain.

12. Kepada pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Hal

ini tidak mengurangi rasa terima kasih penulis atas segala bantuan yang telah

diberikan kepada penulis.

Page 12: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH........................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah .............................................................. 12

C. Perumusan Masalah ............................................................... 13

D. Tujuan Penelitian ................................................................... 13

E. Manfaat Penelitian ................................................................. 14

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 15

Page 13: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

xi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 17

A. Teori ...................................................................................... 17

1. Filosofi Ekonomi Islam ................................................... 17

2. Investasi .......................................................................... 22

3. Pasar Modal .................................................................... 28

4. Pasar Modal Syariah ....................................................... 31

5. Saham ............................................................................. 35

6. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ........................... 39

7. Harga Saham................................................................... 40

8. Laporan Keuangan Perusahaan........................................ 41

9. Nilai Tukar...................................................................... 46

B. Penelitian Terdahulu .............................................................. 47

C. Keterkaitan Antar Variabel .................................................... 53

1. Earning per Share dengan Harga Saham ......................... 53

2. Price Earning Ratio dengan Harga Saham ...................... 53

3. Return on Asset dengan Harga Saham ............................. 54

4. Laba Ditahan dengan Harga Saham ................................. 55

5. Nilai Tukar dengna Harga Saham .................................... 56

D. Kerangka Pemikiran............................................................... 57

E. Hipotesis Penelitian ............................................................... 58

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 60

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 60

B. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel ................................. 60

Page 14: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

xii

C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 62

D. Metode Analisis Data ............................................................. 63

1. Analisis Regresi Data Panel ............................................ 63

2. Metode Pemilihan Model ................................................ 66

3. Uji Hipotesis ................................................................... 67

E. Model Penelitian .................................................................... 69

F. Operasional Variabel Penelitian ............................................. 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 72

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................ 72

1. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ........................... 72

2. Perusahaan Sektor Property dan Real Estate ................... 74

3. Earning per Share (EPS) ................................................. 81

4. Price Earning Ratio (PER) .............................................. 82

5. Return on Asset (ROA) ................................................... 84

6. Laba Ditahan................................................................... 85

7. Nilai Tukar...................................................................... 86

B. Hasil dan Pembahasan ........................................................... 88

1. Pemilihan Model Regresi Data Panel .............................. 88

2. Pengujian Hipotesis Penelitian ........................................ 91

3. Model Penelitian ............................................................. 96

4. Interpretasi Hasil Penelitian ............................................ 100

Page 15: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

xiii

BAB V KESIMPULAN ............................................................................. 107

A. Kesimpulan ............................................................................ 107

B. Saran ..................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 110

LAMPIRAN ................................................................................................... 116

Page 16: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Investasi dan Menabung ................................................. 23

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 47

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ............................................................................ 62

Tabel 4.1 Hasil Regresi Data Panel dengan Berbagai Model ........................... 88

Tabel 4.2 Hasil Uji Chow ................................................................................ 89

Tabel 4.3 Hasil Ui Hausman ........................................................................... 90

Tabel 4.4 Hasil Uji t ........................................................................................ 92

Tabel 4.5 Hasil Uji F ....................................................................................... 94

Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................... 95

Tabel 4.7 Koefisien Variabel ........................................................................... 96

Tabel 4.8 Koefisien Perusahaan ...................................................................... 97

Page 17: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Perkembangan Nilai Indeks Saham Syariah Indonesia ................. 4

Gambar 1.2 Laju Pertumbuhan Industri Property dan Real Estate ................... 6

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 57

Gambar 4.1 Perkembangan Nilai Indeks Saham Syariah Indonesia Periode 2015-

2017 ........................................................................................... 73

Gambar 4.2 Perkembangan Rata-Rata Nilai EPS Perusahaan Sektor Property dan

Real Estate Periode 2015-2017 ..................................................... 81

Gambar 4.3 Perkembangan Rata-Rata Nilai PER Perusahaan Sektor Property dan

Real Estate Periode 2015-2017 ..................................................... 83

Gambar 4.4 Perkembangan Rata-Rata Nilai ROA Perusahaan Sektor Property dan

Real Estate Periode 2015-2017 ..................................................... 84

Gambar 4.5 Perkembangan Rata-Rata Saldo Laba Ditahan Perusahaan Sektor

Property dan Real Estate Periode 2015-2017 ................................ 85

Gambar 4.6 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Periode 2015-

2017 ............................................................................................. 87

Page 18: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Variabel Penelitian .............................................................. 116

Lampiran 2.1 Common Effect Model ............................................................... 120

Lampiran 2.2 Fixed Effect Model .................................................................... 121

Lampiran 2.3 Random Effect Model ................................................................ 122

Lampiran 2.4 Chow Test ................................................................................. 123

Lampiran 2.5 Hausman Test ........................................................................... 124

Page 19: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investasi adalah penundaan konsumsi pada saat ini untuk mendapatkan

konsumsi pada masa yang akan datang dan terdapat risiko ketidakpastian di

dalamnya (Martalena dan Malinda, 2011:1). Secara sederhana, investasi

merupakan bentuk kegiatan untuk mengembangkan harta kekayaan dengan

cara tertentu yang di dalamnya mengakibatkan aktivitas dan risiko. Ada

berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menyalurkan dana bagi investor

yang memiliki kelebihan dana dalam bentuk investasi. Investasi dalam pasar

modal adalah salah satu bentuk investasi yang dapat dimanfaatkan investor

selain berinvestasi dalam bentuk emas atau tanah.

Pasar modal adalah salah satu alternatif bagi investor yang ingin

menanamkan dananya dengan mengharapkan keuntungan dan mendapatkan

dana tambahan bagi operasional perusahaan serta pengembangan usahanya.

Menurut Tandelilin (2010:26), pasar modal merupakan tempat untuk

memperjualbelikan sekuritas yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun,

seperti obligasi dan saham. Pasar modal menyediakan fasilitas untuk

mempertemukan antara pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang

membutuhkan dana dalam konsep investasi.

Ada beberapa instrumen pasar modal yang dapat dimanfaatkan oleh

investor, diantaranya saham, obligasi, reksadana, right dan warran. Dengan

demikian, investor dapat menempatkan dana pada instrumen keuangan tersebut

Page 20: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

2

sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risikonya. Bagi investor yang telah

mengetahui pasar modal, maka akan lebih tertarik untuk berinvestasi dalam

kegiatan jual beli saham. Hal ini dikarenakan jual beli saham akan

menghasilkan 2 keuntungan, yaitu keuntungan jangka panjang atau disebut

dividen dan keuntungan jangka pendek atau disebut capital gain.

Berinvestasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan dalam

Islam. Karena dengan menginvestasikan sebagian harta yang telah diperoleh

selama bekerja akan menyebabkan harta tersebut menjadi produktif dan

bermanfaat bagi orang lain. Islam tidak memisahkan antara urusan ekonomi

dengan agama, sehingga manusia tetap merujuk kepada ketentuan syariah

dalam segala aktivitas termasuk dalam memperoleh harta kekayaan. Manusia

dalam melakukan kegiatan ekonomi seperti bekerja, berbisnis atau berinvestasi

untuk mencari rezeki harus memilih bidang yang halal walaupun memberikan

keuntungan yang sedikit dibanding dengan bidang yang haram (Nurhayati dan

Wasilah, 2008:70). Dalam Islam dilarang untuk menimbun harta, karena

perilaku tersebut merupakan hal yang tidak disukai oleh Allah SWT dan akan

menimbulkan pemusatan kekayaan pada golongan tertentu dalam

perekonomian. Jadi, sebagai upaya pencegahan penimbunan harta, maka

diperlukan sarana berupa lembaga investasi seperti penanaman modal di pasar

modal syariah.

Negara pertama yang memperkenalkan prinsip syariah pada bidang pasar

modal yaitu Jordania dan Pakistan. Hal ini didasari oleh semakin besarnya

peningkatan akumulasi capital dikalangan umat Islam. Awalnya pada tahun

Page 21: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

3

1978 Pemerintah Jordania melalui Law No. 13 Tahun 1978 mengizinkan

Jordan Islamic Bank untuk menerbitkan Muqaradah Bond. Kemudian atas

dasar izin tersebut, diterbitkanlah Muqaradah Bond Act pada 1981. Lalu pada

tahun 1980 Jordania dan Pakistan menerbitkan The Madarabas Company dan

Madarabas Ordinance di Pakistan.

Penerbitan reksadana syariah pada tanggal 25 Juni 1997 merupakan awal

mula perkembangan pasar modal syariah di Indonesia dimulai. Selanjutnya,

pada bulan Juli tahun 2000 Jakarta Islamic Index (JII) diterbitkan oleh PT

Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Dana Reksa Investment

Management (DIM). JII merupakan kumpulan 30 jenis saham berbagai emiten

yang kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Kriteria

komponen Jakarta Islamic Index (JII) disusun berdasarkan persetujuan dari

Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang tentunya mengikuti syariah Islam. Pasar

modal syariah di Indonesia semakin berkembang dengan diterbitkannya Indeks

Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada tanggal 12 Mei 2011 oleh Bapepam-LK

dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Penjelasan mengenai ISSI tercantum dalam website PT Bursa Efek

Indonesia yang menjelaskan bahwa “ISSI merupakan indeks saham yang

mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah yang

tercatat di BEI dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES). Konstituen ISSI

direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan pada

Page 22: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

4

awal bulan berikutnya. Penyesuaian konstituen ISSI dilakukan apabila ada

saham baru yang tercatat atau dihapuskan dari DES” (www.idx.co.id).

Gambar 1.1

Perkembangan Nilai Indeks Saham Syariah Indonesia

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Sumber: www.idx.co.id

Gambar 1.1 menunjukkan pergerakan nilai Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) selama tahun 2015 hingga 2017. Dari gambar di atas dapat

terlihat bahwa pada periode kuartal 1 tahun 2015, ISSI berada pada 174,098

poin dan semakin turun hingga kuartal 3 tahun 2015 134,392. Periode tersebut

merupakan pencapaian ISSI yang terendah selama periode penelitian. Hal ini

dikarenakan oleh melemahnya perekonomian dunia yang disebabkan oleh

China, menurunnya harga minyak mentah dunia serta isu spekulasi mengenai

kenaikan suku bunga The Fed. Namun, dari kuartal 4 tahun 2015 hingga

kuartal 4 tahun 2017 ISSI terus menguat hingga mencapai 189,860 poin. Hal

ini dikarenakan kembalinya kepercayaan investor untuk menginvestasikan

dananya kepada sektor saham di ISSI yang sesuai dengan syariah Islam.

Page 23: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

5

Terdapat berbagai sektor usaha yang terdaftar di dalam ISSI, seperti sektor

pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri, industri

barang konsumsi, property dan real estate, infrastruktur, keuangan serta

perdagangan, jasa dan investasi. Berbagai perusahaan tersebut telah terdaftar

sebagai perusahaan yang go public dan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sektor property dan real estate dianggap penting untuk dikembangkan karena

sektor tersebut berhubungan dengan jumlah populasi masyarakat Indonesia

yang terus meningkat. Banyaknya investor yang menanamkan sahamnya pada

industri property dan real estate yang menyebabkan pesatnya perkembangan

sektor tersebut. Hal ini dikarenakan return saham yang dihasilkan terus

meningkat. Didukung pula oleh gencarnya sektor perbankan yang memberikan

bunga kredit KPR yang rendah. Sehingga mendorong masyarakat untuk

melakukan pembelian saham pada sektor ini (www.cnbcindonesia.com).

Investasi properti merupakan investasi jangka panjang karena berbentuk fixed

asset dan harga properti yang meningkat sepanjang tahun. Perkembangan

sektor ini didukung oleh rencana Presiden Joko Widodo yang mengalokasikan

dana APBN tahun 2015 sebesar 290,3 Triliun untuk meningkatkan

infrastruktur melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(http://properti.kompas.com). Selain itu, sektor property dan real estate

memiliki volatilitas yang cukup tinggi. Hal ini terlihat pada laju pertumbuhan

industri sektor property dan real estate dari tahun 2015 hingga 2017.

Page 24: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

6

Gambar 1.2

Laju Pertumbuhan Industri Property dan Real Estate

0

100

200

300

400

500

600

Sumber: www.idx.co.id

Gambar 1.2 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan industri property dan

real estate mengalami fluktuasi selama kurun waktu 2015 hingga 2017. Pada

kuartal 1 tahun 2015 berada di 560,941 poin dan terus turun hingga kuartal 3

tahun 2015 yaitu 501,700 poin dan 434,273 poin. Hal ini dikarenakan

melemahnya perekonomian dunia. Pada periode selanjutnya hingga kuartal 3

tahun 2016 perkembangan sektor property dan real estate beranjak meningkat

hingga dititik 565,086 poin. Lalu mengalami penurunan yang tidak signifikan

hingga kuartal 4 tahun 2017, yaitu 495,510 poin.

Sebelum melakukan investasi di sektor property dan real estate, para

investor tentunya terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap kondisi

internal dan eksternal perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham

perusahaan tersebut untuk mendapatkan return yang diinginkan. Menurut

Jogiyanto (2015:8), harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan

Page 25: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

7

kekayaan suatu perusahaan, dimana fluktuasi harga saham ditentukan oleh

banyaknya penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa efek. Semakin

banyak investor yang membeli suatu saham, maka harganya akan semakin

naik. Sebaliknya, semakin banyak investor yang menjual suatu saham, maka

harga saham tersebut akan semakin turun. Menurut Pandji dan Piji (2003:58)

dalam Situmorang et al (2015:4), harga saham dibedakan menjadi 3, yaitu

harga nominal, harga saham perdana dan harga pasar.

Menurut Fahmi (2012:91-92), perspektif investor sangat sederhana dalam

memberikan penilaian terhadap suatu saham. Penilaian seorang investor

terhadap suatu saham yaitu melihat prospek usaha yang menjanjikan, kinerja

keuangan dan non-keuangan yang baik, penyajian laporan keuangan yang jelas

atau bersifat terbuka serta melihat sisi keuntungan yang terus meningkat.

Analisis kondisi internal perusahaan adalah cara menganalisis saham bagi

investor sebelum membeli suatu saham. Jika investor ingin melihat bagaimana

kondisi internal perusahaan emiten, maka investor dapat melihat informasi

laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan. Laporan keuangan sangat

berguna bagi investor untuk membantu dalam mengambil keputusan investasi.

Perusahaan atau emiten wajib untuk mempublikasikan laporan keuangannya

pada periode tertentu. Hal ini sesuai dengan keputusan BAPEPAM yang

menyatakan “Bagi perusahaan-perusahaan yang go public diharuskan

menyertakan rasio keuangan yang relevan sesuai dengan Keputusan Ketua

Bapepam Nomor KEP-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 (BEJ).”

Page 26: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

8

Cara untuk analisa kinerja perusahaan yang mendasar yaitu dapat dengan

cara menghitung pertumbuhan earning (laba bersih setelah pajak) perusahaan

terhadap jumlah saham yang dimiliki perusahaan dalam periode tertentu. Hasil

dari perbandingan antara jumlah earning dengan jumlah lembar saham

perusahaan akan menghasilkan komponen yang dinamakan Earning per Share

(EPS). EPS bermanfaat bagi investor untuk mengetahui gambaran prospek

earning perusahaan (Tandelilin, 2010: 365). EPS menunjukkan besaran tingkat

keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk setiap lembar saham. Semakin

tinggi EPS, maka semakin tinggi pula peluang pendapatan yang akan diterima

oleh investor serta semakin baik pula kondisi operasional suatu perusahaan.

Besaran keuntungan yang diterima pemegang saham akan mempengaruhi

harga saham perusahaan. Jika besaran keuntungan tersebut mengalami

peningkatan, maka harga saham perusahaan akan meningkat. Sebaliknya, jika

besaran keuntungan mengalami penurunan, maka harga saham perusahaan

akan menurun (Hadianto, 2008:164). Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Hunjra, dkk (2014) mengenai pengaruh kebijakan dividen, EPS, ROE dan

profit setelah pajak terhadap harga saham menyatakan bahwa variabel EPS

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil tersebut sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Muksal (2016) yang menyatakan bahwa

EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Ketika EPS

suatu perusahaan rendah, berarti manajemen perusahaan tersebut belum dapat

mengoptimalkan kinerjanya, yang mengakibatkan harga saham suatu

perusahaan menurun.

Page 27: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

9

Selain menggunakan Earning per Share (EPS), investor dapat

menggunakan Price Earning Ratio (PER) untuk menilai suatu saham. Alasan

penggunaan PER dalam menganalisis suatu saham yaitu dapat membantu para

analis untuk memperbaiki judgement perusahaan dikarenakan harga saham saat

ini mencerminkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Menurut

Gitman (2006) dalam Hadianto (2008:164), PER menunjukkan seberapa besar

kepercayaan investor pada kinerja masa depan perusahaan. PER yaitu rasio

yang menggambarkan bagaimana pasar mengapresiasi kinerja perusahaan yang

ditunjukkan dalam besarnya laba per lembar saham. Rasio ini memberikan

informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya

kepada pemegang saham. Semakin besar PER, maka semakin meningkat harga

saham suatu perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2013)

dan Kumar (2017) mengenai pengaruh PER terhadap harga saham

menunjukkan bahwa PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

saham. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri, dkk (2016)

yang menyatakan bahwa PER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham. Perbedaan hasil penelitian tersebut yang mendorong penulis

untuk melakukan penelitian kembali terhadap pengaruh PER terhadap harga

saham.

Menurut Wiagustini (2010:81), untuk mengukur kemampuan dalam

menghasilkan laba suatu perusahaan dapat dilihat dari rasio keuangan, yaitu

Return on Asset (ROA). ROA merupakan presentase perbandingan antara laba

bersih dengan total aktiva. Tujuan ROA adalah untuk mengetahui kontribusi

Page 28: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

10

aset dalam perhitungan laba bersih (Hery, 2014: 193). Semakin tinggi profit

atau keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut

dianggap mampu memaksimalkan penggunaan asetnya secara efisien (Abigael

K dan Ika S, 2008:78). Kemampuan perusahaan tersebut akan mempengaruhi

permintaan saham perusahaan yang meningkat yang pada akhirnya akan

meningkatkan harga saham perusahaan. Pernyataan ini didukung dengan

penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari (2015), Apsara dan Indriani (2017)

mengenai pengaruh laporan keuangan terhadap harga saham yang

menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan tehadap harga

saham. Namun, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno (2017)

yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham. Perbedaan hasil penelitian inilah yang mendorong peneliti untuk

meneliti kembali mengenai pengaruh ROA terhadap harga saham.

Untuk melihat perkembangan bisnis suatu perusahaan, investor dapat

melihat dari besaran Laba Ditahan atau Retained Earnings yang terdapat di

dalam laporan keuangan perusahaan. Laba ditahan yaitu laba atau keuntungan

perusahaan yang ditahan oleh perusahaan dan tidak dibagikan kepada

pemegang saham dalam bentuk dividen (Kasmir, 2014: 44). Lazimnya, laba

ditahan diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan untuk kelangsungan

pertumbuhan perusahaan atau untuk melunasi utang-utang perusahaan.

Semakin besar pembayaran dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan

yang selanjutnya mengurangi total sumber dana internal suatu perusahaan. Hal

ini dapat berakibat terhadap berkurangnya kemampuan perusahaan dalam

Page 29: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

11

menginvestasikan dananya sehingga menurunkan tingkat pertumbuhan

perusahaan yang berdampak pada menurunnya harga saham. Pernyataan ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Margaretha dan Firzitya (2015)

yang menyatakan bahwa laba ditahan suatu perusahaan memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap harga saham. Berbeda dengan penelitian

yang dilakukan oleh Chughtai, dkk (2013) yang menyatakan bahwa laba

ditahan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Berdasarkan perbedaan hasil penelitian tersebut maka peneliti memilih untuk

meneliti kembali mengenai pengaruh laba ditahan dengan harga saham. Selain

itu, peneliti memilih menggunakan variabel laba ditahan dikarenakan masih

sedikitnya penelitian mengenai pengaruh laba ditahan dengan harga saham.

Selain melihat kondisi internal perusahaan, investor dapat melihat kondisi

eksternal perusahaan untuk menganalisis kinerja perusahaan seperti Nilai

Tukar. Menurut Rahardja dan Manurung (2008:307), nilai tukar (kurs) yaitu

nilai atau harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain untuk

memperoleh mata uang lain. Nilai tukar berpengaruh terhadap sektor

perdagangan yang berkaitan dengan ekspor-impor. Dolar Amerika Serikat

merupakan mata uang yang digunakan dalam perdagangan internasional. Bagi

perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor-impor harus memperhatikan

kestabilan kurs dolar AS terhadap rupiah. Jika perusahaan mengimpor bahan

bakunya, maka hal ini akan mengakibatkan kenaikan biaya produksi

perusahaan yang akan mengurangi tingkat keuntungan dan selanjutnya akan

mempengaruhi minat beli investor terhadap saham perusahaan tersebut. Semua

Page 30: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

12

hal tersebut akan berpengaruh terhadap harga saham (www.bappenas.go.id).

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Masih (2014) dan Antokolaras

(2017) mengenai pengaruh variabel makroekonomi terhadap harga saham yang

menyatakan bahwa variabel nilai tukar rupiah memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap harga saham. Namun, penelitian yang dilakukan oleh

Nurdiana (2016) menyatakan bahwa variabel nilai tukar rupiah memiliki

pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan

perbedaan hasil penelitian tersebut maka peneliti memilih untuk meneliti

kembali pengaruh nilai tukar terhadap harga saham.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Earning per Share (EPS), Price

Earning Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Laba Ditahan dan Nilai Tukar

terhadap Harga Saham Syariah yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI)”.

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran yang telah diuraikan, maka peneliti

membatasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Harga

Saham.

2. Variabel independen atau faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham

pada penelitian ini dibatasi pada Earning per Share (EPS), Price Earning

Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Laba Ditahan dan Nilai Tukar.

Page 31: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

13

3. Penelitian ini hanya menggunakan saham-saham pada perusahaan sektor

property dan real estate yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI).

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran dan pembatasan masalah yang telah

diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini sebagai

berikut:

1. Apakah Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on

Asset (ROA), Laba Ditahan dan Nilai Tukar berpengaruh secara parsial

terhadap harga saham pada perusahaan sektor property dan real estate yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)?

2. Apakah Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on

Asset (ROA), Laba Ditahan dan Nilai Tukar berpengaruh secara simultan

terhadap harga saham pada perusahaan sektor property dan real estate yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan adanya hal-hal yang peneliti anggap

perlu untuk diteliti lebih lanjut, untuk pengembangan penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan pengaruh beberapa faktor (Apakah Earning per Share

(EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Laba Ditahan dan

Nilai Tukar) terhadap Harga Saham perusahaan sektor property dan real estate

yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Maka tujuan dari

penelitian ini sebagai berikut:

Page 32: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

14

1. Menganalisis pengaruh secara parsial Earning per Share (EPS), Price

Earning Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Laba Ditahan dan Nilai

Tukar terhadap Harga Saham pada perusahaan sektor property dan real

estate yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

2. Menganalisis pengaruh secara simultan Earning per Share (EPS), Price

Earning Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Laba Ditahan dan Nilai

Tukar terhadap Harga Saham pada perusahaan sektor property dan real

estate yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca,

sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan penulis terhadap permasalahan yang diteliti, yaitu faktor-faktor

yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan sektor property dan real

estate yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pengaruh Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on

Asset (ROA), Laba Ditahan dan Nilai Tukar terhadap Harga Saham

perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) untuk menjadi bahan pertimbangan pengambilan

keputusan dalam berinvestasi di sektor tersebut.

Page 33: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

15

3. Bagi Pihak Perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan acuan dan gambaran dalam menentukan

harga saham perusahaan dengan mengoptimalkan kinerja keuangan

perusahaan dan memperhatikan faktor eksternal perusahaan.

4. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap ilmu

pengetahuan serta menjadi tambahan referensi dan rujukan dalam penelitian

selanjutnya mengenai pengaruh Earning per Share (EPS), Price Earning

Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Laba Ditahan dan Nilai Tukar

terhadap Harga Saham bagi pembaca.

5. Bagi Masyarakat

Menjadi media informasi dan referensi dalam berinvestasi pada saham

syariah khususnya saham perusahaan sektor property dan real estate yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

F. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini membahas latar belakang penelitian, pembatasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas landasan teori dari hal-hal yang berkaitan berupa,

pengertian ekonomi Islam, investasi, pasar modal, saham, indeks saham

syariah Indonesia (ISSI), harga saham, laporan keuangan, earning per share

Page 34: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

16

(EPS), price earning ratio (PER), return on asset (ROA), laba ditahan, nilai

tukar, penelitian terdahulu, keterkaitan antar variabel, kerangka pemikiran dan

hipotesis penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini membahas mengenai tahapan-tahapan penelitian yang terdiri dari

ruang lingkup penelitian, populasi dan teknik penentuan sampel, metode

pengumpulan data, metode analisis data, model penelitian dan operasional

variabel penelitian.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini membahas mengenai gambaran umum objek penelitian,

pembahasan uji dan interpretasi hasil penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan akhir berupa jawaban penelitian yang telah

dipaparkan sebelumnya dan saran bagi beberapa pihak terkait.

Page 35: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori

1. Filosofi Ekonomi Islam

Ekonomi Islam memiliki dua kata, yaitu “Ekonomi” dan “Islam”. Kata

Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata, yaitu “oikos”

yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan “nomos” yang berarti “peraturan,

hukum”. Jadi, ekonomi bermakna “aturan rumah tangga”. Kata “Islam”

berasal dari bahasa Arab yang terdiir dari 3 kata, yaitu “sin (س)” yang

berarti “alam”, “lam (ل)” yang berarti “Allah” dan “mim (م)” yang berarti

“ibadah” kemudian digabungkan menjadi “sinlammim (م ل س) " yang

bermakna manusia diciptakan Allah untuk beribadah. QS. Adz-Dzariat [51]:

56.

Artinya: “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk

beribadah kepada-Ku”.

Terdapat makna yang berbeda mengenai kata “Islam” di dalam al-

Qur’an, yaitu dalam 4 ayat di 3 surat, yaitu:

a. Qs. Ali Imran [3]: 19

Artinya: “Sesungguhnya agama (din) di sisi Allah adalah Islam”.

Page 36: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

18

b. Qs. Ali Imran [3]: 85

Artinya: “Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam, dia

tidak akan diterima, dan dia di akhirat termasuk orang yang merugi”.

c. Qs. Al-Shaf [61]: 7

Artinya: “Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang

mengada-ngadakan kebohongan terhadap Allah padahal dia diajak

kepada (agama) Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada

orang-orang yang dzalim”.

d. Qs. Al-Maidah [5]: 3

Artinya: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu,

dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhoi Islam

sebagai agamamu”.

Menurut Aziz (2009), “Islam jika berasal dari kata jadian “Salama”

yang bermakna “keselamatan, kedamaian”, sehingga jika digabungkan,

Ekonomi Islam secara harfiah berarti aturan rumah tangga yang dibuat

untuk keselamatan. Terdapat tiga hal yang terkandung dalam filosofi

Ekonomi Islam, yaitu Ontologi Ekonomi Islam, Epistemologi Islam dan

Aksologi Ekonomi Islam”.

Ontologi Ekonomi Islam yaitu alasan mendasar adanya Ekonomi Islam,

yang merupakan latar belakang keilmuan Ekonomi Islam. Elemen dasar

Page 37: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

19

penciptaan sistem kehidupan manusia terdiri dari 3 unsur, yaitu manusia,

Allah dan ibadah. Perpaduan ketiga hal tersebut membentuk alasan besar

penciptaan yaitu Islam, sehingga ontologi dari Ekonomi Islam adalah Islam.

QS. Ali Imran [3]: 19.

Artinya: “Sesungguhnya Din (sistem) di sisi Allah adalah Islam”.

Menurut Aziz (2009), “Sesuai dengan firman Allah tersebut bahwa

sistem atau Din yang diciptakan Allah itu hanya Islam. Sehingga sistem

ekonomi yang ada seharusnya juga mengikuti aturan dalam sistem Islam”.

Islam merupakan konsep besar sebagai suatu sistem yang menyeluruh

dalam Ekonomi Islam. Epistemologi Islam merupakan Islam yang

menyeluruh (kaffah). Ekonomi Islam yang kaffah merupakan konsep dasar

ekonomi dengan batasan Islam sebagai suatu sistem. QS. Al-Baqarah [2]:

208.

Artinya: “Wahai orang-orang beriman masuklah kalian ke dalam Islam

secara menyeluruh (kaffah)”.

Menurut Aziz (2010), “konsep Ekonomi Islam yang kaffah didukung

oleh QS. Al-Baqarah [2]: 208 bahwa tujuan dari Ekonomi Islam dapat

dijalankan oleh orang-orang yang beriman dan dilakukan secara sistematis

dan menyeluruh atau kaffah yang berarti dimulai dari Islam sebagai

kerangka dasar kehidupan yang di dalamnya mengandung makna bahwa

Page 38: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

20

manusia dan alam semesta diciptakan Allah untuk beribadah. Kemudian

dikembangkan ke berbagai aspek termasuk ekonomi”.

Lebih lanjut mengenai kaffah menurut Aziz (2010), “kerangka dasar

Islam dari konsep yang menyeluruh berupa kaffah ini perlu diterjemahkan

ke dalam penerapan berekonomi secara makro dan mikro. Implementasi dari

kedua hal tersebut dijabarkan dalam bentuk aksiologi, yaitu keseimbangan

sistem ekonomi yang terdiri dari dua hal, misalnya antara penawaran dan

permintaan. Secara analogis, gambaran tentang keseimbangan antara dua

hal dalam al-Qur’an disebutkan sebagai hubungan antara yang baik dan

buruk”. QS. Saba [34]: 28.

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus Kamu (Muhammad), melainkan

kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan

sebagai pemberi peringatan”.

Menurut Aziz (2009), “berpikir secara menyeluruh dengan pendekatan

akar kata Islam berupa Sinlammim adalah Kaffah Thinking”. Kaffah thinking

menurut Aziz (2016), “berarti sebuah sistem yang menyuluruh pasti selalu

bernilai Islam, sehingga sebuah sistem yang kaffah akan terdiri dari tiga

bagian utama, yaitu Manusia, Tuhan dan Ibadah. Ketiga variabel ini dapat

bermetamorfosis sesuai dengan parameter yang sedang diteliti”.

a. Manusia (Human)

Manusia dalam menjalani hidupnya harus berpegang teguh pada

ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah, seperti percaya

Page 39: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

21

akan adanya pencipta yang menciptakan semua yang ada di dunia, Tuhan

semesta alam serta menempatkan diri sebagai pelayan Tuhan, yaitu

menjalani kehidupan dengan mencari ridha Allah dan hidup tidak hanya

untuk kepentingan diri sendiri, karena dengan demikian manusia

dianggap kaffah dalam menjalani agama. Manusia sebagai khalifah Allah

tidak memiliki apapun. Hak manusia hanya terbatas pada hak

pemanfaatan dan menjaga alam semesta sesuai dengan ketentuan yang

telah ditentukan oleh Allah (Rozalinda, 2014). Khalifah umumnya

bermakna sebagai wakil Allah di bumi dalam menjalankan amanah dan

menegakkan hukum-hukum Allah (Rahim, 2012). Kaitannya dengan

pasar modal, unsur kemanusiaan (sin (س)) yaitu setiap emiten wajib

memberikan manfaat kepada semua pihak, tanpa merugikan pihak

lainnya.

b. Tuhan (God)

Tuhan adalah pencipta alam semesta yang memiliki kekuasaan

tertinggi di dunia dan akhirat. Allah mengatur mengatur semua yang ada

di langit dan bumi dengan cara yang dikehendaki-Nya. Allah

menegaskan, bahwa dilarang memakan harta sesama kaum muslimin

dengan cara yang bathil, kecuali melakukan perniagaan. Bathil yang

dimaksud yaitu cara yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,

seperti riba, gharar, maysir. Unsur Tauhid (lam (ل)) dalam muamalah

yaitu segala kegiatan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah,

karena manusia hidup di bumi pada akhirnya akan kembali kepada Allah.

Page 40: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

22

c. Ibadah (Pray)

Ibadah merupakan umpan balik atas apa yang telah diperbuat di

bumi dan akan kembali lagi kepada Allah yang telah memberikan

kemaslahatan kepada manusia di bumi. Ibadah tidak hanya berkaitan

dengan dunia dan akhirat, melainkan berkaitan dengan kepentingan

pribadi dan kepentingan umum serta keseimbangan hak dan kewajiban

(Rozalinda, 2014). Faktor ibadah (mim (م)) merupakan umpan balik dari

Tuhan kepada manusia sebagai penyeimbang berupa manfaat yang akan

didapat dari sistem ekonomi.

2. Investasi

a. Pengertian Investasi

Kata investasi berasal dari kata bahasa Inggris, yaitu imvestment.

Kata invest merupakan kata dasar investment yang berarti menahan.

Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mengembangkan harta kekayaan. Selain untuk

mengembangkan harta, investasi juga merupakan suatu komitmen atas

sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan pada saat ini,

dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang

(Rodoni, 2009:28).

Pada prinsipnya investasi merupakan segala sesuatu yang dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan sumber daya. Investasi dalam ekonomi

hampir sama dengan tabungan. Karena investasi pada dasarnya adalah

kegiatan menabung dalam jangka panjang, sedangkan menabung hanya

Page 41: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

23

jangka pendek. Dalam Martalena dan Malinda (2011:1) investasi dan

menabung dapat dibedakan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perbedaan Investasi dan Menabung

Investasi Menabung

Digunakan untuk tujuan jangka

menengah dan jangka panjang

Akumulasi dana untuk tujuan

jangka pendek

Tujuannya untuk melipat

gandakan kekayaan melalui

perolehan regular income dan

capital gain

Tujuan yang hendak dicapai

umumnya bersifat konsumtif

Dana awal dalam jumlah relatif

besar

Dana awal dalam jumlah relatif

kecil

Sumber: Martalena dan Malinda (2011)

b. Pengertian Investasi Syariah

Dalam Islam, dianjurkan untuk memproduktifkan sumber daya yang

dimiliki agar dapat bermanfaat. Namun, bukan berarti setiap individu

dapat dengan bebas melakukan segala cara untuk menguasai sumber daya

tersebut. Dalam melaksanakan kegiatan bisnis harus dilandasi dengan

prinsip-prinsip syariah. Investasi dalam terminologi keuangan Islam yaitu

gabungan surplus uang yang dimiliki oleh investor yang bertujuan untuk

memperoleh pendapatan halal di bidang usaha sesuai dengan prinsip

ekonomi Islam. Hal mendasar yang membedakan antara ekonomi

Page 42: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

24

konvensional dengan ekonomi syariah yaitu semua tindakan, kegaitan,

kebijakan, strategi dan interaksi dalam kegiatan ekonomi tidak hanya

sampai pada masalah untung rugi di dunia, namun dibawa sampai

akhirat. Jadi, investasi dalam Islam yaitu pengorbanan sumber daya pada

masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang lebih besar pada masa

yang akan datang, dengan berpegang teguh pada prinsip syariah.

Berinvestasi merupakan cara untuk memperoleh kebahagiaan di dunia

dan akhirat, bukan hanya untuk memperoleh keuntungan di masa yang

akan datang.

c. Norma dalam Investasi Syariah

Menurut syariat Islam, ada beberapa prinsip dasar transaksi yang

ditawarkan dalam investasi keuangan menurut Pontjowinoto (2003)

dalam Huda dan Nasution (2014:23-24), yaitu:

1) Transaksi atas harta yang bermanfaat dan menghindari transaksi yang

zalim. Atas setiap transaksi tersebut akan mendapatkan bagi hasil.

2) Uang digunakan sebagai alat tukar yang mencerminkan daya beli

suatu barang bukan sebagai komoditas.

3) Setiap transaksi yang dilakukan harus transparan, tidak menimbulkan

kerugian serta tidak ada unsur penipuan baik secara sengaja maupun

tidak sengaja.

4) Risiko yang ditimbulkan harus segera dikelola agar tidak

menimbulkan risiko yang lebih besar.

Page 43: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

25

5) Setiap transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia menanggung

risiko yang akan timbul.

6) Menerapkan manajemen Islami yang di dalamnya tidak mengandung

unsur spekulatif dan menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) serta

memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

Adapun prinsip-prinsip Islam terkait investasi yang harus

diperhatikan (Aziz, 2010:16-17), yaitu:

1) Tidak melakukan hal yang haram dalam mencari rezeki, baik dari segi

zatnya, cara memperolehnya dan memanfaatkannya.

2) Tidak mendzalimi dan didzalimi.

3) Adil dalam distribusi pendapatan.

4) Transkasi didasarkan atas dasar ridha sama ridha (an-taradin).

5) Tidak ada unsur riba, maysir dan gharar.

Setiap kegiatan dalam investasi syariah harus mengikuti hukum

syariat Islam yang berlaku. Perputaran modal dalam setiap kegaiatan

tidak boleh disalurkan pada segala kegiatan yang mengandung unsur

yang diharamkan dan bersifat mudharat. Setiap transaksi didasarkan atas

dasar suka sama suka dan tidak ada unsur paksaan di dalamnya.

d. Tujuan Investasi

Seseorang atau suatu perusahaan berinvestasi dengan berbagai

alasan. Seperti yang tulis Rodoni (2009:47), antara lain:

Page 44: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

26

1) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan

datang. Yaitu untuk meningkatkan taraf hidup seseorang atau untuk

memajukan usaha di masa yang akan datang.

2) Mengurangi tekanan inflasi. Yaitu agar harta kekayaan seseorang atau

perusahaan tidak menurun nilainya yang disebabkan oleh inflasi.

3) Dorongan untuk menghemat pajak. Kebijakan pemerintah untuk

meningkatkan investasi salah satunya yaitu fasilitas pajak yang

diberikan kepada seseorang atau suatu perusahaan yang melakukan

investasi.

e. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi tingkat investasi menurut

Rahardja dan Manurung (2008:66-70), yaitu tingkat pengembalian yang

diharapkan dan biaya investasi.

1) Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return)

a) Kondisi Internal Perusahaan

Kondisi internal perusahaan yaitu faktor yang terdapat di dalam

perusahaan, seperti efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang

dimanfaatkan dalam kegiatan produksi. Ketiga faktor ini

merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

pengembalian yang akan diterima oleh investor. Semakin tinggi

efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang dimanfaatkan

perusahaan, maka akan semakin tinggi pula tingkat pengembalian

yang diharapkan.

Page 45: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

27

b) Kondisi Eksternal Perusahaan

Kondisi eksternal perusahaan yang perlu diperhatikan yaitu

perkiraan tingkat produksi, kondisi ekonomi domestik maupun

internasional serta kebijakan pemerintah. Jika perkiraan ekonomi

nasional maupun internasional bernada positif pada masa depan,

maka akan berpengaruh pada peningkatan tingkat investasi yang

disebabkan oleh meningkatnya tingkat pengembalian investasi.

2) Biaya Investasi

Faktor yang sangat berperan dalam menentukan biaya investasi yaitu

tingkat bunga pinjaman. Semakin tinggi tingkat bunga, maka biaya

investasi semakin mahal, yang mengakibatkan minat berinvestasi

semakin menurun. Namun, ada saat dimana merendahnya tingkat

bunga pinjaman, mempengaruhi pada merendahnya minat

berinvestasi. Hal ini dikarenakan tetap tingginya biaya total investasi.

f. Instrumen Investasi

Instrumen investasi dibagi menjadi dua, yaitu instrumen pasar modal

dan instrumen pasar uang (Rodoni, 2009:46-47).

1) Instrumen Pasar Modal

Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki

kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

memperjualbelikan sekuritas yang dimiliki. Dapat dikatakan pasar

modal adalah pasar yang memperjualbelikan sekuritas dengan jangka

waktu lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.

Page 46: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

28

2) Instrumen Pasar Uang

Umumnya instrumen pasar uang memiliki jangka waktu pada pasar

uang kurang dari atau sama dengan satu tahun. Ada beberapa pilihan

dalam instrumen pasar uang yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan

investor. Instrumen pasar uang diantaranya sertifikat deposito, SBI

(Sertifikat Bank Indonesia), commercial paper dan lain sebagainya.

3. Pasar Modal

a. Pengertian Pasar Modal

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1), “pasar modal

merupakan tempat jual-beli berbagai instrumen keuangan jangka

panjang, seperti utang, ekuitas (saham) dan instrumen keuangan lainnya”.

Jadi, dapat dikatakan pasar modal yaitu tempat atau suatu wadah untuk

memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan jangka panjang.

Pasar modal menurut Rokhmatussa’dyah dan Suratman (2009:166),

yaitu suatu usaha perdagangan surat-surat berharga jangka panjang

seperti saham, sertifikat saham dan obligasi. Motif utama terjadinya pasar

ini yaitu terjadi karena adanya masalah dalam pemenuhan kebutuhan

modal suatu perusahaan untuk mengembangkan usahanya dengan cara

menjual sahamnya kepada pemilik modal yang berasal dari suatu

golongan maupun suatu lembaga usaha.

Pasar modal menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun

1995 pasal 1 ayat 13 adalah “kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

Page 47: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

29

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi

yang berkaitan dengan efek”.

Pasar modal yaitu tempat untuk berinvestasi jangka panjang, baik

untuk menanamkan dana bagi investor atau mendapatkan dana bagi

perusahaan sekuritas. Berinvestasi jangka panjang adalah salah satu cara

untuk mengurangi risiko terhadap meningkatnya tingkat bunga sebelum

utang tersebut lunas. Pemerintah dan perusahaan merupakan pihak yang

dapat menerbitkan sekuritas. Tujuan pemerintah menerbitkan sekuritas

jangka panjang yaitu untuk memperoleh dana yang akan digunakan untuk

menambah fasilitas umum, sedangkan penerbitan sekuritas jangka

panjang bagi perusahaan berguna untuk mengembangkan usahanya.

Menurut Sitompul (1996: 11) dalam Tavinayati dan Qamariyanti

(2013:3), ada beberapa alternatif pendanaan bagi perusahaan untuk

menjalankan atau mengembangkan kegiatan usahanya, yaitu:

1) Mencari pinjaman/tambahan pinjaman;

2) Partner untuk merger;

3) Menjual perusahaan/menutup perusahaan; atau

4) Mencari tambahan modal dengan mencari pihak lain yang mau ikut

menanam modal pada perusahaan. Dengan cara perusahaan menjual

sebagian saham dalam bentuk efek ke masyarakat.

Adapun dari sisi masyarakat, menurut Safitri (1998:17) dalam

Tavinayati dan Qamariyanti (2013:4-5) keinginan berinvestasi di pasar

modal dipengaruhi oleh:

Page 48: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

30

1) Bunga bank. Semakin tinggi bunga deposito yang diberikan dibanding

dengan bunga obligasi, maka keinginan untuk berinvestasi di pasar

modal akan menurun.

2) Keadaan ekonomi. Ketika ekonomi mengalami resesi, maka daya beli

masyarakat akan menurun. Keadaan ini berpengaruh pada produksi,

keuangan dan keuntungan yang diterima perusahaan. Keinginan

berinvestasi masyarakat seseorang pun akan menurun. Dalam hal ini,

investasi yang aman dilakukan oleh investor pada deposito dan

membeli valuta asing. Saat yang baik bagi investor untuk

menginvestasikan dananya yaitu pada saat ekonomi sedang stabil atau

berkembang. Hal ini dikarenakan kondisi usaha yang sedang kondusif

dan menjanjikan keuntungan kepada investor.

3) Keadaan politik. Investor akan menanamkan modalnya ketika keadaan

politik sedang stabil. Keputusan investor dipengaruhi hal seperti

menjelang Pemilu serta kejadian politik yang mempengaruhi pasar.

4) Keadaan hukum. Kepatuhan hukum setiap pelaku pasar menjadi tolak

ukur sejauh mana pelaku pasar dapat menjaga setiap instrumen

ekonomi. Kecurangan dan kejahatan dalam pasar modal menjadi

sasaran Bapepam dalam upaya penegakkan hukum.

b. Fungsi Pasar Modal

Pasar modal memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi

dan fungsi keuangan. Kedua fungsi ini sangat berperan penting bagi

perekonomian suatu negara. Fungsi ekonomi pada pasar modal adalah

Page 49: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

31

pasar modal merupakan fasilitas bagi pihak yang memiliki kelebihan

dana dengan pihak yang memerlukan dana dalam rangka pembiayaan

investasi. Pihak yang memiliki kelebihan dana berinvestasi dengan

mengharap imbal hasil sedangkan pihak yang memerlukan dana

menggunakan dana yang telah didapat untuk mengembangkan usahanya.

Adapun fungsi keuangan dalam pasar modal yaitu karena pasar modal

memberikan kesempatan memperoleh imbal hasil bagi pemilik dana

sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Diharapkan aktivitas

perekonomian dapat meningkat dengan adanya pasar modal ini.

4. Pasar Modal Syariah

a. Pengertian Pasar Modal Syariah

Menurut Soemitra (2009:113), pasar modal syariah yaitu pasar

modal yang seluruh kegiatannya sesuai dengan prinsip syariah, baik

secara operasional, jenis efek, penawaran, pengelolaan dan cara

penerbitannya.

Pasar modal syariah secara singkat dapat yaitu kegiatan perdagangan

efek syariah dimana akad, pengelolaan serta penerbitannya sesuai dengan

prinsip syariah, inilah yang membedakan antara pasar modal syariah

dengan pasar modal konvensional. Saham yang diperdagangkan harus

berasal dari emiten yang telah memenuhi kriteria syariah. Lembaga

terkait dalam pengawasan dan perdagangan pasar modal syariah yaitu

Bapepam, Dewan Syariah Nasional (DSN), bursa efek, perusahaan efek,

Page 50: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

32

emiten serta pihak lainnya. Menurut Hamid (2009:44-45), ada beberapa

fungsi pasar modal syariah, yaitu:

1) Masyarakat dapat berpartisipasi dalam bisnis dan memperoleh

keuntungan serta risikonya.

2) Pemegang saham dapat memperoleh likuiditas dengan menjual

sahamnya.

3) Perusahaan dapat membangun dan mengembangkan produksinya

melalui modal dari luar perusahaan.

4) Memisahkan kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga

saham.

5) Investasi pada kegiatan bisnis yang ditentukan oleh kinerja perusahaan

yang tercermin dalam harga saham perusahaan.

b. Instrumen Pasar Modal Syariah

Menurut Hamid (2009:46-47), ada beberapa upaya rekonstruksi

terhadap surat berharga untuk menghasilkan instrumen yang benar-benar

sesuai dengan prinsip syariah, yaitu:

1) Bunga tetap dihapuskan dan mengalihkannya ke investasi yang turut

mendapat keuntungan dan kerugian serta tunduk pada kaidah al-

ghunmu bi al-ghurn (keuntungan berimbang dengan kerugian yang

ditanggung).

2) Jaminan atas kembalinya harga obligasi dan bunga dihapuskan,

sehingga menjadi seperti saham biasa.

3) Pengalihan obligasi ke saham biasa.

Page 51: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

33

Berdasarkan upaya-upaya tersebut, maka terbitlah instrumen pasar

modal syariah dengan prinsip-prinsip berikut:

1) Muqaradah/Mudharabah Funds

Dana dalam bentuk saham yang di dalamnya investor berkesempatan

bersama-sama berinvestasi dengan perjanjian bagi hasil maupun risiko

(profit and loss sharing). Pihak terkait umumnya diikat dalam suatu

perjanjian berbentuk syirkah apabila badan usaha berbentuk Perseroan

Terbatas (PT), sehingga pemodal (shahibul maal) ikut serta dalam

pengelolaan perusahaan.

2) Muraqadhah/Mudharabah Bonds

Bentuk obligasi yang sesuai dengan ketentuan syariah dan

berdasarkan prinsip mudharabah. Obligasi ini dikeluarkan oleh

perusahaan yang bertujuan untuk membiayai proyek-proyek tertentu

yang bersifat jangka panjang. Keuntungan didistribusikan secara

periodik berdasarkan presentase rasio laba-rugi yang telah disepakati

sebelumnya.

Adapun instrumen dan transaksi yang sesuai dengan prinsip syariah

di pasar modal, yaitu:

1. Saham Syariah

Menurut Dewan Syariah Nasional (DSN), “saham syariah adalah

bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria

syariah dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa”.

Hal yang membedakan saham syariah dengan saham konvensional

Page 52: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

34

terletak pada prinsipnya, yaitu jika ditawarkan secara terbatas, maka

bersifat musyarakah sedangkan jika ditawarkan kepada publik maka

bersifat mudharabah, tidak ada pembeda jenis saham karena risiko

ditanggung semua pihak, menggunakan prinsip bagi hasil laba-rugi

serta tidak dapat dicairkan kecuali terjadi likuidasi.

2. Obligasi Syariah

Obligasi syariah (Islamic bonds) dikenal dengan Sukuk. Sukuk berasal

dari kata jamak Bahasa Arab “sakk” yang berarti sertifikat atau bukti

kepemilikan. Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN)

No.32/DSN-MUI/IX/2002 obligasi syariah diartikan sebagai surat

berharga jangka panjang yang dikeluarkan emiten kepada investor

sesuai dengan prinsip syariah, yang di dalamnya emiten wajib untuk

membayar pendapatan kepada investor berupa bagi hasil. Margin atau

fee serta membayarkan kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.

Jika kedua belah pihak menggunakan prinsip mudharabah atau

musyarakah dengan skema bagi hasil, investor akan mendapatkakn

pendapatan dalam bentuk return yang sifatnya tergantung pada kinerja

pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika menggunakan

skema ijarah, maka pendapatan yang diperoleh dalam bentuk margin

atau fee. Perbedaan mendasar antara sukuk dengan obligasi

konvesional yaitu sebagai pengganti bunga, sukuk menerapkan konsep

imbalan dan bagi hasil, penerbitan sukuk harus menggunakan

Page 53: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

35

underlying transaction berupa sejumlah aset tertentu serta akad antar

kedua belah pihak yang telah dibuat sesuai prinsip syariah.

3. Reksadana Syariah

“Reksadana adalah sarana yang digunakan untuk menghimpun dana

dari masyarakat yang selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk

portofolio efek yang dikelola oleh manajer investasi” (Hamid, 2009:

78) sedangkan reksadana syariah yaitu reksadana yang pengelolaan

dan kebijakan investasinya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Reksadana syariah merupakan salah satu alternatif investasi bagi

masyarakat, khususnya masyarakat yang memiliki modal kecil dan

tidak memiliki banyak waktu serta tidak memiliki keahlian yang

cukup untuk menghitung risiko atas investasi.

5. Saham

a. Pengertian Saham

Saham merupakan bukti penyerahan kepemilikan modal dalam suatu

perusahaan. Menurut undang-undang perseroan yang berlaku di

Indonesia dalam Sunariyah (2011:125), saham adalah surat berharga

sebagai tanda bukti penyerahan kepemilikan perusahaan yang

dikeluarkan oleh perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Investor

yang memiliki saham terhadap suatu perusahaan juga termasuk bagian

dari pemilik perusahaan tersebut.

Dapat dikatakan bahwa saham adalah tanda bukti penyertaan modal

seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan. Dengan

Page 54: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

36

modal yang ditanamkan tersebut, maka investor memiliki hak atas aset

perusahaan dan pendapatan perusahaan berupa dividen atas saham yang

memiliki harga jual lebih tinggi dibanding harga belinya serta berhak

hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

b. Saham Syariah

Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan.

Saham syariah yaitu saham yang memiliki karakteristik sesuai dengan

syariat Islam. Saham dalam Islam dikenal sebagai syirkah atau

musyarakah, yaitu kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk

melakukan usaha (Rodoni, 2009:61). Aturan dalam saham syariah harus

sesuai dengan prinsip syariah, seperti terhindar dari perjudian, riba,

barang yang diharamkan serta jenis kegiatan usaha lain yang dilarang

dalam Islam. Akad dalam saham syariah dapat menggunakan akad

mudharabah dan musyarakah.

Kriteria saham syariah dalam Buku Panduan Indeks Harga Saham

Bursa Efek Indonesia (2010:12-13), sebagai berikut:

1) Tidak melakukan usaha yang dilarang oleh syariat Islam.

2) Tidak melakukan manipulasi seperti penawaran dan permintaan palsu

serta tidak melakukan transaksi perdagangan yang tidak disertai

penyerahan barang/jasa.

3) Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut:

Page 55: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

37

a) Total hutang berbasis bunga dibanding total ekuitas tidak lebih dari

82% (hutang berbasis bunga dibanding total ekuitas tidak lebih dari

45%:55%).

b) Total bunga dan pendapatan tidak halal dibanding total pendapatan

(revenue) tidak lebih dari 10%.

c. Keuntungan Memiliki Saham

Jika memiliki saham, maka investor akan mendapatkan dua

keuntungan, yaitu:

1. Capital Gain

Capital gain adalah keuntungan atau laba yang diperoleh dari selisih

harga beli dan harga jual investasi di pasar sekunder, yang akan

menjadi keuntungan finansial bagi investor.

2. Dividen

Dividen yaitu keuntungan atau laba yang dibagikan kepada pemegang

saham yang bersumber dari keuntungan yang diperoleh perusahaan

melalui kegiatan usaha yang dijalankannya. Sebelum dividen tersebut

dibagikan, harus memperoleh persetujuan dari pemegang saham

melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Terdapat tiga jenis

dividen yang dibagikan perusahaan, yaitu:

a) Dividen tunai, yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk uang

tunai untuk setiap saham.

Page 56: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

38

b) Dividen saham, yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk saham,

yang dibayarkan dari laba tunai yang ditahan. Sehingga jumlah

saham yang dimiliki oleh pemegang saham menjadi bertambah.

c) Dividen bonus, yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk saham

dan dibayar dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara

harga jual dengan harga nominal saham saat penawaran umum di

pasar perdana.

d. Risiko Memiliki Saham

Selain keuntungan, pemegang saham tentunya juga memiliki risiko.

Adapun risiko yang akan dipikul dari kepemilikan saham, yaitu:

1) Tidak mendapat dividen. Hal ini terjadi ketika perusahaan tidak

menghasilkan keuntungan, maka di dalam RUPS perusahaan sepakat

bahwa dividen tidak dibagikan kepada pemegang saham.

2) Capital loss, yaitu selisih negatif antara harga jual dan harga beli

saham. Hal ini terjadi ketika harga jual saham lebih rendah

dibanding harga beli saham.

3) Risiko likuidasi. Hak klaim terakhir bagi pemegang saham terhadap

aset perusahaan dapat digunakan setelah emiten membayar

kewajibannya. Jika perusahaan sudah tidak memiliki aset, maka

pemegang saham tidak akan mendapatkan apa-apa.

4) Saham delisting dari bursa. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan

tertentu sehingga saham tersebut tidak dapat diperdagangkan.

Page 57: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

39

6. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Indeks harga saham adalah angka yang berfungsi sebagai pembanding

pergerakan harga saham dari waktu ke waktu, apakah mengalami kenaikan

atau penurunan. Indeks ini berfungsi sebagai indikator trend pasar, yaitu

gambaran mengenai kondisi pasar, apakah sedang naik, stabil atau turun.

Terdapat beberapa jenis indeks dalam pasar modal Indonesia, seperti

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ45, Jakarta Islamic

Index (JII), serta Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Pada penelitian

ini, yang menjadi objek adalah Indeks Saham Syariah (ISSI). Hal ini

dikarenakan ISSI merupakan kumpulan dari seluruh saham syariah yang

terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan indeks saham yang

mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah yang

tercatat di BEI dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES). Konstituen

ISSI direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan

pada awal bulan berikutnya. Penyesuaian konstituen ISSI dilakukan apabila

ada saham baru yang tercatat atau dihapuskan dari DES” (www.idx.co.id).

Saham yang terdaftar dalam daftar Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) yaitu saham emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan

dengan syariat Islam. Dengan kriteria sebagai berikut:

Page 58: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

40

a. Usaha yang didalamnya ada unsur perjudian (maysir).

b. Usaha yang mengandung unsur riba seperti pada lembaga keuangan

konvensional yang menanamkan bunga pada setiap kegiatannya.

c. Usaha yang memproduksi, memproses dan mendistribusikan barang atau

jasa dengan zat yang tergolong haram.

d. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan menyediakan barang

atau jasa yang bersifat mudarat dan dapat merusak moral.

7. Harga Saham

a. Pengertian

Menurut Velankar, Chandani dan Ahuja (2017:112), harga saham

adalah biaya pembelian sekuritas di bursa. Harga saham ditentukan

berdasarkan permintaan dan penawaran terhadap saham itu sendiri. Pada

ketika permintaan saham meningkat, maka akan mempengaruhi

peningkatan harga saham, sedangkan ketika penawaran saham

meningkat, maka harga saham akan turun. Dalam jangka panjang, jika

kinerja suatu perusahaan baik, maka harga sahamnya pun ikut meningkat

dan sebaliknya (Widoatmodjo, 2012:31). Harga saham terbagi menjadi 4,

yaitu harga pembukaan (open price), harga tertinggi (high price), harga

terendah (low price) dan harga penutupan (close price).

Harga saham adalah faktor penting yang harus diperhatikan oleh

investor untuk menentukan investasinya. Karena besar kecilnya harga

saham merupakan cerminan dari nilai perusahaan. Semakin tinggi harga

saham, semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan sebaliknya.

Page 59: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

41

Harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti earning per

share, dividend per share, payout ratio, ukuran perusahaan, manajemen

perusahaan dan lain-lain.

b. Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Faktor yang dapat mempengaruhi harga saham ada berbagai macam,

seperti permintaan dan penawaran di pasar, kondisi internal perusahaan,

suku bunga, valuta asing, perekonomian suatu negara, indeks harga

saham, inflasi, nilai tukar dan lain sebagainya. Menurut Wiguna dan

Mendari (2008:133), faktor yang mempengaruhi harga saham dibagi

menjadi tiga, yaitu:

1) Faktor fundamental, yaitu faktor mengenai kinerja perusahaan, seperti

kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan,

pemasaran, prospek perusahaan, perkembangan teknologi yang

dilakukan dan keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

2) Faktor teknis, yaitu informasi yang berisi pasaran suatu efek, seperti

perkembangan nilai tukar, keadaan pasar modal, tingkat suku bunga

dan kekuatan pasar modal dalam mempengaruhi harga saham.

3) Faktor sosial dan politik, seperti tingkat inflasi, kebijakan moneter,

kondisi ekonomi dan kondisi politik suatu negara.

8. Laporan Keuangan Perusahaan

Secara sederhana, laporan keuangan yaitu laporan yang mencerminkan

kondisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Dengan adanya

laporan keuangan, kita dapat menganalisis laporan keuangan tersebut untuk

Page 60: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

42

mengetahui bagaimana posisi keuangan perusahaan tersebut. Laporan

keuangan merupakan laporan pertanggungjawaaban pimpinan perusahaan

atas pengelolaan perusahaan kepada pihak-pihak yang terkait dalam

perusahaan.

Menurut Kasmir (2014:10-11), ada beberapa tujuan penyusunan

laporan keuangan, yaitu:

a. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki

perusahaan.

b. Memberikan informasi mengenai kewajiban dan modal perusahaan.

c. Memberikan informasi mengenai pendapatan yang diperoleh perusahaan.

d. Memberikan informasi mengenai biaya yang dikeluarkan perusahaan.

e. Memberikan informasi mengenai perubahan pada aktiva, pasiva dan

modal perusahaan.

f. Memberikan informasi mengenai kinerja suatu perusahaan.

g. Memberikan informasi mengenai catatan atas laporan keuangan

perusahaan.

h. Informasi keuangan lainnya.

Dalam menganalisis saham yang akan dipilih investor, dapat dilihat dari

laporan keuanggan suatu perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana kinerja perusahaan dan bagaimana prospek kedepannya. Adapun

beberapa indikator laproan keuangan yang dapat digunakan, yaitu:

Page 61: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

43

a. Earning per Share (EPS)

Earning per Share (EPS) atau laba per lembar saham yaitu

keuntungan yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham dari

setiap lembar saham yang dimiliki pemegang saham tersebut (Fahmi,

2012:83). Earning per share (EPS) yaitu besaran keuntungan bagi

pemegang saham yang telah dicapai perusahaan. Jika investor membeli

suatu saham, berarti investor tersebut membeli peluang suatu perusahaan

pada masa yang akan datang yang terlihat pada nilai earning per share

perusahaan tersebut. Jika nilai earning per share suatu perusahaan tinggi,

maka prospek perusahaan dalam beberapa waktu yang akan datang akan

lebih baik serta kesejahteraan pemegang saham juga meningkat,

sebaliknya jika nilai earning per share rendah, berarti prospek

perusahaan tersebut kurang baik. Jika earning per share perusahaan

memiliki nilai negatif, berarti prospek perusahaan tersebut tidak baik.

Investor cenderung memilih menanamkan modalnya pada perusahaan

yang memiliki nilai EPS yang tinggi, karena dengan tingginya nilai EPS

berarti perusahaan mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang tinggi

pula bagi investor. Besaran nilai EPS dapat dilihat dari informasi laporan

keuangan yang dipublikasi oleh perusahaan. Berikut adalah rumus untuk

menghitung EPS suatu perusahaan (Darmadji, 2011:154):

Page 62: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

44

b. Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) merupakan apresiasi pasar terhadap

kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba (Darmadji dan Fakhrudin,

2011: 156). Rasio ini mengindikasikan derajat kepercayaan investor

terhadap kinerja perusahaan baik dari sisi risiko maupun prospeknya di

masa yang akan datang. PER dihitung dalam satuan kali. Semakin tinggi

nilai PER, maka investor semakin percaya kepada emiten yang akan

berpengaruh terhadap meningkatnya harga saham. Contohnya ketika nilai

PER suatu saham sebesar 10 kali, artinya pasar menghargai saham

tersebut 10 kali atas kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Price

Earning Ratio merupakan perbandingan antara market price per share

dengan earning per share (Harmono, 2009:5), yang dirumuskan sebagai

berikut:

c. Return on Asset (ROA)

Menurut Mardiyanto (2009:196), “Return on Asset (ROA) adalah

rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investor”. ROA merupakan

perbandingan antara aset dan laba perusahaan. Menurut Dendawijaya

(2013:120), “ROA mengevaluasi efektivitas dan efesiensi manajemen

perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan”. Rasio ini

digunakan untuk menilai apakah penggunaan seluruh aset perusahaan

telah maksimal dalam memperoleh keuntungan. ROA mencerminkan

Page 63: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

45

kesanggupan suatu perusahaan dalam memperoleh laba atas aset yang

dimiliki. Perusahaan yang memiliki laba yang besar secara otomatis akan

menarik investor untuk menanamkan modalnya, karena dengan laba yang

besar, perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang tinggi bagi

investor. Tinggi rendahnya nilai ROA suatu perusahaan tergantung pada

keputusan perusahaan tersebut dalam mengelola aset yang dimiliki.

Apabila suatu perusahaan memiliki nilai ROA yang meningkat dari tahun

ke tahun, maka perusahaan tersebut memanfaatkan asetnya secara efsien

untuk memperoleh laba, sehingga harga saham perusahaan tersebut akan

meningkat pula dikarenakan nilai perusahaan yang meningkat. Nilai

ROA suatu perusahaan dikatakan baik apabila > 2% (Maharani dan Toto

dalam Alvin, 2015:39). Perhitungan ROA dapat dirumuskan sebagai

berikut:

d. Laba Ditahan

Menurut Kasmir (2014:44) “laba ditahan atau retained earnings

adalah laba yang diperoleh perusahaan yang belum dibagi dalam periode

tertentu”. Laba ditahan merupakan laba perusahaan setelah dikurangi

semua biaya dan setelah membayarkan dividen. Laba ditahan bersumber

dari operasi perusahaan. Laba ditahan bertujuan untuk menopang

pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang dan membayar

utang-utang perusahaan. Ada beberapa manfaat laba ditahan bagi

perusahaan, yaitu:

Page 64: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

46

a. Untuk menopang biaya operasional perusahaan dalam menghasilkan

laba yang maksimal.

b. Untuk melunasi utang perusahaan.

c. Sebagai cadangan dana untuk berinvestasi.

d. Untuk pengembangan perusahaan.

9. Nilai Tukar

Nilai tukar mata uang (exchange rate) atau kurs merupakan harga mata

uang domestik terhadap mata uang asing. Kurs menggambarkan

keseimbangan antara permintaan dan penawaran terhadap mata uang

domestik maupun mata uang asing. Kurs digunakan untuk transaksi ekspor-

impor, membayar hutang luar negeri, membayar jasa luar negeri serta

penanaman modal asing (Rahardja dan Manurung, 2008:307). Faktor

penting yang mempengaruhi besaran kurs valuta asing yaitu neraca

perdagangan nasional. Jika neraca perdagangan nasional mengalami defisit,

maka valuta asing cenderung naik. Sebaliknya, jika neraca pembayaran

surplus secara keseluruhan dan cadangan valuta asing negara terus

bertambah, akan menyebabkan nilai valuta asing yang rendah (Boediono,

2014:161). Nilai tukar atau kurs dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Kurs nominal, yaitu harga nominal suatu mata uang terhadap mata uang

negara lain.

Page 65: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

47

b. Kurs riil, yaitu harga relatif dari barang-barang yang dimiliki kedua

negara, yang menyatakan tingkatan suatu negara dalam

memperdagangkan produknya di negara lain.

Penelitian ini menggunakan perbandingan antara rupiah terhadap dolar

AS yang menunjukkan berapa rupiah yang diperlukan untuk ditukarkan

dengan satu dolar AS yang nantinya akan berpengaruh terhadap harga

saham.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh seseorang atau beberapa orang yang dijadikan acuan pada

penelitian setelahnya untuk mengembangkan penelitian tersebut. Pada sub-bab

ini akan diuraikan secara ringkas mengenai penelitian sebelumnya yang

peneliti jadikan sebagai acuan. Berikut ringkasan dari beberapa penelitian:

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian

/ Nama Peneliti

Variabel

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1. Determining the

Impact of

Dividends,

Earnings,

Invested Capital

and Retained

Dependen:

Harga Saham

Independen:

Dividend per

Share (DPS),

Estimated

Generalized

Least Square

(EGLS)

- DPS dan EPS

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap harga

saham.

- Capital employed

Page 66: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

48

Earnings on

Stock Prices in

Pakistan: An

Empirical Study

Asma Rafique

Chungtai,

Aamir Azeem,

Amara dan

Shahid Ali

(2013)

Earning per

Share (EPS),

Capital

Employed,

Retained

Earnings

dan retained

earnings tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap

harga saham.

2. Interest Rate,

Exchange Rate

and Stock

Prices of

Islamic Banks:

A Panel Data

Analysis

Mansur Masih

(2013)

Dependen:

Harga Saham

Independen:

Tingkat

Bunga, Nilai

Tukar

Vector Error-

Correction

Model

(VECM)

- Nilai tukar

berpengaruh

signifikan terhadap

harga saham.

- Tingkat Bunga

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

harga saham.

3. Pengaruh

Earning per

Dependen:

Harga Saham

Regresi

Linear

- EPS, PER dan

MVA bepengaruh

Page 67: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

49

Share, Price

Earning Ratio,

Return on Asset,

Debt to Equity

Ratio dan

Market Value

Added terhadap

Harga Saham

dalam

Kelompok

Jakarta Islamic

Index

Abied Luthfi

Safitri (2013)

Independen:

Earning per

Share (EPS),

Price

Earning

Ratio (PER),

Return on

Asset (ROA),

Debt to

Equity Ratio

(DER),

Market Value

Added

(MVA)

Berganda positif dan

signifikan terhadap

harga saham.

- ROA dan DER

tidak berpengaruh

secara signifikan

terhadap harga

saham.

4. The Effect of

Cash Dividend,

Retained

Earnings and

Stock Price of

Manufacturing

Company Listed

in Indonesia

Dependen:

Harga Saham

Independen:

Cash

Dividend per

Share,

Retained

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Cash dividend per

share, retained

earnings, earning

per share dan

leverage

berpengaruh secara

signifikan terhadap

harga saham.

Page 68: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

50

Stock Exchange

Farah

Margaretha dan

Firzitya (2015)

Earnings,

Earning per

Share (EPS),

Levarege

5. Pengaruh

Variabel Makro

Ekonomi

Terhadap Harga

Saham Syariah

di Indonesia

dan Malaysia

Periode Mei

2011 –

Desember 2015

Elly Nurdiana

(2016)

Dependen:

Harga Saham

Independen:

Inflasi, Suku

Bunga The

Fed, Suku

Bunga

Domestik,

Nilai Tukar,

Jumlah Uang

Beredar

(JUB)

Error

Correction

Model

(ECM)

- Dalam jangka

pendek, inflasi,

suku bunga the fed

dan JUB tidak

berpengaruh

terhadap harga

saham, sedangkan

suku bunga

domestik

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap saham

syariah.

- Dalam jangka

panjang, suku

bunga the fed dan

suku bunga

domestik tidak

berpengaruh

Page 69: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

51

terhadap harga

saham, sedangkan

inflasi dan nilai

tukar berpengaruh

negatif dan

signifikan terhadap

harga saham, serta

JUB berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

harga saham.

6. Factors

Determinant of

Share Prices:

Empirical Study

on Islamic

Capital Market

Sutrisno (2017)

Dependen:

Harga Saham

Independen:

Return on

Asset (ROA),

Return on

Equity

(ROE),

Earning per

Share (EPS),

Dividend per

Analisi

Regresi

Berganda

- EPS, ROE dan

DPS berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

harga saham.

- ROA dan DER

tidak berpengaruh

secara signifikan

terhadap harga

saham.

Page 70: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

52

Share (DPS),

Debt to

Equity Ratio

(DER)

7. Pengaruh

Volume

Perdagangan

dan Rasio

Fundamental

terhadap Harga

Saham Syariah

(Studi pada

Jakarta Islamic

Index Periode

2012-2015)

Almas Khairuna

(2017)

Dependen:

Harga Saham

Independen:

Volume

Perdagangan,

Return on

Asset (ROA),

Price

Earning

Ratio (PER)

dan Altman

Z-Score

Analsis

Regresi

Linear

Berganda

- Volume

Perdagangan

berpengaruh

negatif dan

signifikan terhadap

harga saham.

- ROA berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

harga saham.

- PER berpengaruh

positif dan tidak

signifikan terhadap

harga saham.

- Altman Z-Score

berpengaruh positif

dan tidak

signifikan terhadap

harga saham.

Page 71: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

53

C. Keterkaitan Antar Variabel

1. Earning per Share (EPS) dengan Harga Saham

Investor akan lebih cenderung membeli saham perusahaan yang

memiliki nilai EPS yang tinggi, karena EPS merupakan barometer

berhasilnya perusahaan dalam mengelola perusahaan tersebut. Semakin

rendah rasio EPS, menunjukkan bahwa manajemen belum berhasil dalam

memenuhi kepuasan atau keuntungan yang diharapkan oleh pemegang

saham. Begitupun sebaliknya, semakin tinggi EPS, berarti manajemen telah

berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. EPS

merupakan salah satu rasio yang paling sering digunakan oleh investor

untuk menganalisis kondisi perusahaan di pasar. Hal ini dikarenakan jika

semakin tinggi EPS, maka kemungkinan untuk mendapat tingkat

pengembalian bagi pemegang saham akan semakin tinggi pula. Tingginya

kemungkinan tingkat pengembalian bagi pemegang saham tersebut akan

menyebabkan investor tertarik untuk berinvestasi, yang akan berakibat pada

meningkatnya harga saham. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Mussalamah dan Isa (2015), menyatakan semakin banyak investor yang

menginvestasikan dananya terhadap suatu saham, maka akan menyebabkan

harga saham perusahaan tersebut naik.

2. Price Earning Ratio (PER) dengan Harga Saham

Menurut Pasaribu (2008), kegunaan PER bagi investor adalah untuk

memprediksi seberapa besar suatu perusahaan mampu memberikan laba

pada masa yang akan datang. Besarnya nilai PER perusahaan

Page 72: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

54

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya

kepada pemegang saham. Jika suatu perusahaan memiliki nilai PER yang

tinggi, maka hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki

tingkat pertumbuhan yang tinggi sehingga menyebabkan harga saham yang

tinggi (Zuliarni, 2012). Pada saat seperti ini menunjukkan keadaan tersebut

adalah saat yang tepat bagi pemegang saham untuk menjual sahamnya

dikarenakan harga saham yang tinggi. Sebaliknya, jika suatu perusahaan

memiliki nilai PER yang rendah, maka semakin murah harga saham. Salah

satu penyebab nilai PER rendah dapat dikarenakan menurunnya laba bersih

perusahaan. Jadi, bagi investor, semakin rendah nilai PER, maka semakin

murah saham suatu perusahaan untuk dibeli dan kinerja per lembar saham

perusahaan semakin menurun yang akan mempengaruhi investor untuk

tidak membeli atau berpikir kembali untuk membeli saham perusahaan

tersebut untuk periode tertentu.

3. Return on Asset (ROA) dengan Harga Saham

Bagi investor, ROA adalah salah satu indikator penting untuk melihat

kinerja dan prospek suatu perusahaan di masa yang akan datang. Semakin

tinggi nilai ROA suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula tingkat

keuntungan yang akan dihasilkan dari pengelolaan asetnya. Efisiensi

pengelolaan aset perusahaan akan mempengaruhi tingkat kepercayaan

masyarakat terhadap perusahaan, hal ini dikarenakan tingkat pengembalian

akan semakin meningkat, yang selanjutnya akan berakibat pada peningkatan

harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Apsara dan Indriani (2017)

Page 73: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

55

mengenai harga saham, menyatakan bahwa semakin besar nilai ROA

perusahaan, maka semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan

tersebut dan semakin baik pula pengelolaan asetnya. Semakin baik

perusahaan mengelola asetnya, maka akan mempengaruhi investor untuk

membeli saham perusahaan tersebut, yang akan berpengaruh pada kenaikan

harga saham perusahaan tersebut.

4. Laba Ditahan dengan Harga Saham

Ruthiana dalam Wulandari (2010:30-31) menyatakan jika perusahaan

meningkatkan laba ditahan, maka jumlah dividen yang dibagikan kepada

pemegang saham akan berkurang jika dilakukan secara terus-menerus akan

menimbulkan kekecewaan bagi investor yang memerlukan dana jangka

pendek. Sebaliknya, jika dividen yang dibagikan ditingkatkan, maka akan

menyebabkan kekurangan laba ditahan. Hal ini berdampak pada

ketergantungan perusahaan terhadap modal asing yang dalam jangka

panjang akan menimbulkan penumpukkan utang. Sehingga, kinerja

perusahaan akan melemah ketika perekonomian sedang memburuk.

Jika nilai laba ditahan tinggi, maka akan meningkatkan modal

perusahaan yang dapat digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Hal ini akan meningkatkan prospek perusahaan di masa depan menjadi lebih

baik. Selanjutnya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap

perusahaan yang nantinya akan berpengaruh pada peningkatan harga saham.

Page 74: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

56

5. Nilai Tukar dengan Harga Saham

Menurut Fahmi dan Hadi (2011), menguatnya nilai rupiah akan

berdampak positif terhadap harga saham, sebaliknya jika nilai tukar

melemah, maka akan berdampak negatif terhadap harga saham yang

disebabkan oleh ekspektasi investor. Jika nilai tukar terdepresiasi, maka

akan berdampak pada perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor dan

impor. Pada perusahaan yang menggunakan bahan baku yang diimpor,

maka perusahaan tersebut akan menanggung biaya yang lebih tinggi

dibanding ketika nilai tukar sedang stabil, hal ini dikarenakan melemahnya

nilai mata uang domestik. Peningkatan pengeluaran perusahaan akan

berpengaruh terhadap berkurangnya pendapatan perusahaan yang

menyebabkan tingkat profitabilitas menurun. Hal ini berpengaruh pada

penurunan dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham, yang

akan menyebabkan investor tidak tertarik untuk membeli saham perusahaan

dan berpengaruh pada penurunan harga saham perusahaan.

Page 75: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

57

D. Kerangka Pemikiran

Sesuai dengan penjabaran teori dan penelitian terdahulu yang telah

dijabarkan, maka secara sistematis, kerangka pemikiran dari penelitian ini

sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Perusahaan Sektor Property dan Real Estate dalam

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Model Estimasi Data Panel

Common Effect Fixed Effect Random Effect

Pemilihan Model Regresi Data Panel

Uji Chow Uji Hausman

Uji Hipotesis

Uji F Uji t Adjusted R2

Interpretasi

Page 76: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

58

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu dugaan sementara terhadap suatu hubungan sebab

akibat dari beberapa variabel yang harus diuji terlebih dahulu untuk

mengetahui kebenarannya. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah

hipotesis statistik, dimana menurut Hamid (2010:16), hipotesis ini bertujuan

untuk memeriksa ketidakbenaran sebuah teori yang selanjutnya akan ditolak

melalui bukti-bukti yang sah dan digunakan sebagai petunjuk dalam

pengambilan keputusan.

Variabel-variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari:

X1 : Earning per Share (EPS)

X2 : Price Earning Ratio (PER)

X3 : Return on Asset (ROA)

X4 : Laba Ditahan

X5 : Nilai Tukar

Variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi variabel dependennya, yaitu

Y : Harga Saham

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Earning per Share (X1)

H0 : Earning per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga

Saham

Ha : Earning per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap Harga

Saham

Page 77: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

59

2. Variabel Price Earning Ratio (X2)

H0 : Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham

Ha : Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap Harga

Saham

3. Variabel Return on Asset (X3)

H0 : Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga

Saham

Ha : Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

4. Variabel Laba Ditahan (X4)

H0 : Laba Ditahan tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

Ha : Laba Ditahan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

5. Variabel Nilai Tukar (X5)

H0 : Nilai Tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

Ha : Nilai Tukar berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

6. Variabel Earning per Share (X1), Price Earning Ratio (X2), Return on Asset

(X3), Laba Ditahan (X4) dan Nilai Tukar (X5)

H0 : Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on Asset

(ROA), Laba Ditahan dan Nilai Tukar tidak berpengaruh terhadap

Harga Saham

Ha : Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on Asset

(ROA), Laba Ditahan dan Nilai Tukar berpengaruh terhadap Harga

Saham

Page 78: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

60

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh variabel independen yang

terdiri dari Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on

Asset (ROA), Laba Ditahan dan Nilai Tukar terhadap variabel dependen, yaitu

Harga Saham. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh saham syariah

perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar pada Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) periode kuartal 1 tahun 2015 hingga kuartal 4 tahun

2017.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data

sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung kepada suatu

instansi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

menggunakan gabungan antara data cross section dengan data time series.

Dimana data cross section yaitu data yang memiliki objek lebih dari satu pada

tahun yang sama sedangkan data time series yaitu data yang memiliki runtun

waktu lebih dari satu tahun pada objek yang sama. Data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu data panel perusahaan sektor property dan real estate yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode kuartal 1 tahun

2015 hingga kuartal 4 tahun 2017.

B. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

Populasi menurut Supriyadi (2014:17) adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

Page 79: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

61

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan

sektor property dan real estate yang terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI).

Sampel merupakan bagian dari populasi yang didapat melalui cara-cara

tertentu seperti karakteristik atau kriteria tertentu yang dapat mewakili populasi

(Hasan, 2005: 84). Penentuan pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling dalam

Sugiyono (2012:126) yaitu teknik penentuan sampel dengan ketentuan atau

kriteria tertentu. Berdasarkan teori tersebut, sampel yang digunakan dalam

penelitian ini harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria-kriteria

yang harus dipenuhi yaitu:

1. Perusahaan sektor property dan real estate yang konsisten terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2015 hingga 2017.

2. Perusahaan sektor property dan real estate yang telah mempublikasikan

laporan keuangan dalam satuan rupiah periode kuartal 1 tahun 2015 hingga

kuartal 4 tahun 2017.

3. Perusahaan sektor property dan real estate yang memiliki volume

perdagangan terbesar periode 2015 hingga 2017

4. Perusahaan sektor property dan real estate yang memiliki kapitalisasi pasar

terbesar periode 2015 hingga 2017.

Berdasarkan metode purposive sampling tersebut, berikut adalah

perusahaan-perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian ini:

Page 80: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

62

Tabel 3.1

Sampel Penelitian

No. Kode Saham Nama Perusahaan

1. APLN PT Agung Podomoro Land Tbk.

2. ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk.

3. BAPA PT Bekasi Asri Pemula Tbk.

4. DILD PT Intiland Development Tbk.

5. GPRA PT Perdana Gapura Prima Tbk.

6. KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk.

7. MTLA PT Metropolitan Kentjana Tbk.

8. SMDM PT Suryamas Dutamakmur Tbk.

9. TOTL PT Total Bangun Persada Tbk.

Sumber: www.idx.co.id

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi dan metode studi pustaka. Metode dokumentasi dilakukan

dengan cara mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian yang

bersumber dari http://www.idx.co.id, http://finance.yahoo.com dan

http://www.bi.go.id periode 2013 hingga 2017. Metode studi pustaka yaitu

teknik pengumpulan data yang bersumber dari buku dan jurnal yang berkaitan

dengan penelitian ini.

Page 81: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

63

D. Metode Analisis Data

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

software pengolah data statistik Eviews versi 9 dan Microsoft Office Excel

2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode data

kuantitatif dengan menggunakan metode analisis regresi data panel. Data panel

merupakan gabungan antara data time series dan cross section (Winarno, 2011:

102). Ada 2 informasi yang didapatkan dalam penggunaan data panel, yaitu

informasi antar unit (cross section) pada subjek dan informasi waktu (time

series) yang merefleksikan informasi perubahan waktu pada subjek.

Menurut Setiawan dan Kusrini (2010:181), penggunaan data panel

memiliki beberapa keunggulan, diantaranya sebagai berikut:

1) Data panel berhubungan dengan individu maupun kelompok dengan rentang

waktu tertentu, sehingga data yang tersedia lebih banyak. Teknik estimasi

dalam data panel memiliki hasil yang lebih baik.

2) Dengan menggabungkan data time series dan cross section, data panel

menghasilkan informasi yang lebih efisien, informatif dan variatif.

1. Analasis Regresi Data Panel

a. Common Effect Model

Common Effect Model yaitu estimasi model regresi data panel yang

paling sederhana. Pada model ini, data digabungkan secara keseluruhan

tanpa melihat banyaknya waktu dan subjek yang digunakan dalam

penelitian (Setiawan dan Kusrini, 2010:184). Jadi, dalam model ini

menggabungkan data cross section dan time series. Asumsi yang

Page 82: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

64

digunakan dalam metode common effect yaitu intersep dan slop setiap

variabel adalah sama, baik antar waktu maupun antar individu. Hal ini

dikarenakan model ini mengabaikan pengaruh waktu dan subjek

(Sriyana, 2014:107). Namun, model ini memiliki kelemahan, yaitu

perbedaan hasil regresi dengan kenyataan yang sebenarnya. Persamaan

matematis model common effect dapat ditulis sebagai berikut:

Keterangan:

variabel dependen di waktu t untuk unit cross section i

intersep

parameter untuk variabel ke-j

variabel independen j di waktu t untuk unit cross section i

komponen error di waktu t untuk unit cross section i

jumlah observasi (cross section)

periode waktu (time series)

urutan variabel

b. Fixed Effect Model

Terdapat kelemahan dalam common effect, yaitu tidak sesuainya

model regresi dengan kenyataan yang sesungguhnya, sehingga hal

tersebut berpengaruh pada hasil estimasi yang tidak valid (Sriyana,

2014:121). Atas dasar kelemahan tersebut, maka diperlukan model yang

dapat menunjukkan perbedaaan konstanta antar objek, yaitu model

regresi fixed effect. Fixed effect yang dimaksud yaitu konstanta dan

Page 83: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

65

koefisien regresi suatu objek tetap dalam berbagai periode. Persamaan

matematis model fixed effect dapat ditulis sebagai berikut:

Keterangan:

variabel dependen di waktu t untuk unit cross section i

intersep yang berubah-ubah antar cross-section unit

parameter untuk variabel ke-j

variabel independen j di waktu t untuk unit cross section i

dummy variable

komponen error di waktu t untuk unit cross section i

jumlah observasi (cross section)

periode waktu (time series)

urutan variabel

c. Random Effect Model

Random effect berfungsi untuk mengatasi perbedaan intersep dan

slope hasil estimasi yang terjadi pada fixed effect dengan cara

memperhitungkan error. Pada metode ini diasumsikan bahwa perbedaan

intersep dan konstanta disebabkan oleh error yang disebabkan oleh

perbedaan antar unit dan waktu yang terjadi secara acak. Terdapat syarat

untuk menganalisis menggunakan metode random effect, yaitu objek data

cross section harus lebih besar dibanding koefisien (Sriyana, 2014:153).

Persamaan matematis model random effect dapat ditulis sebagai berikut:

Page 84: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

66

dengan

Keterangan:

komponen cross section error

komponen time series error

komponen error kombinasi

2. Metode Pemilihan Model

Terdapat 2 metode dalam menentukan model regresi data panel yang

tepat dalam sebuah penelitian, yaitu:

a. Uji Chow

Chow test yaitu metode pengujian apakah suatu penelitian

menggunakan model common effect atau fixed effect.

Hipotesis:

H0 : Model menggunakan pendekatan common effect

Ha : model menggunakan pendekatan fixed effect

Ketentuan:

1) H0 ditolak apabila nilai prob. < 0,05

2) H0 diterima apabila nilai prob. > 0,05

b. Uji Hausman

Hausman test yaitu metode pengujian apakah suatu penelitian

menggunakan model fixed effect atau random effect.

Hipotesis:

H0 : Model menggunakan pendekatan random effect

Ha : Model menggunakan pendekatan fixed effect

Page 85: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

67

Ketentuan:

1) H0 ditolak apabila nilai prob. < 0,05

2) Ha diterima apabila nilai prob. > 0,05

3. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

Uji t atau uji parsial berfungsi untuk melihat pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan kata

lain, uji ini berfungsi untuk melihat apakah masing-masing variabel

independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependennya. Berikut hipotesis yang digunakan:

H0 : Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen

Ha : Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Berdasarkan probabilitas

a) H0 diterima apabila probabilitas > 0,05

b) H0 ditolak apabila probabilitas < 0,05

2) Berdasarkan perbandingan t-hitung dengan t-tabel

a) H0 diterima apabila nilai t-hitung < t-tabel

b) H0 ditolak apabila nilai t-hitung > t-tabel

Page 86: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

68

b. Uji F (Simultan)

Uji F berfungsi untuk melihat apakah seluruh variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependennya. Uji ini

juga berfungsi untuk melihat apakah sudah tepat model regresi yang

digunakan. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini yaitu:

H0 : Secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen

Ha : Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Berdasarkan probabilitas

a) H0 ditolak apabila probabilitas < 0,05

b) H0 diterima apabila probabilitas > 0,05

2) Berdasarkan perbandingan F-hitung dengan F-tabel

a) H0 ditolak apabila nilai F-hitung > F-tabel

b) H0 diterima apabila nilai F-hitung < F-tabel

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan seberapa besar variasi

variabel dependen (Y) yang dapat diterangkan oleh variabel independen

(X). Jika variabel independen suatu penelitian bertambah atau meningkat,

maka nilai koefisien determinasinya akan semakin besar. Nilai koefisien

determinasi antara 0 sampai 1. Jika nilai koefisien determinasi suatu

penelitian mendekati 1, maka hubungan antara variabel independen

Page 87: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

69

dengan variabel dependen semakin erat (Sriyana, 2014:52). Sebaliknya,

jika nilai koefisien determinasi mendekati 0, maka variabel independen

tidak mampu menjelaskan variabel dependen.

E. Model Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Earning Per Share

(EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Asset (ROA), Laba Ditahan dan

Nilai Tukar terhadap Harga Saham yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI). Secara sistematis dapat digambarkan dalam fungsi sebagai

berikut:

Harga_Sahamit = α + β1EPSt + β2PERt + β3ROAt + β4Laba_Ditahant +

β5Nilai_Tukart + ɛit

Keterangan:

Harga_Sahamit : Harga saham di ISSI untuk perusahaan i pada tahun t

EPSt : Nilai EPS pada tahun t

PERt : Nilai PER pada tahun t

ROAt : Nilai ROA pada tahun t

Laba_Ditahant : Saldo Laba Ditahan pada tahun t

Nilai_Tukart : Nilai Tukar pada tahun t

F. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel terikat atau dependent variable merupakan variabel yang

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian

ini dalah harga saham perusahaan sektor property dan real estate yang

Page 88: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

70

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang konsisten pada

tahun 2015 hingga 2017, yaitu APLN, ASRI, BAPA, DILD, GPRA, KIJA,

MTLA, SMDM dan TOTL. Data yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan data harga saham periode kuartal 1 tahun 2015 hingga kuartal 4

tahun 2017 yang diperoleh dari http://finance.yahoo.com.

2. Variabel Independen (X)

Variabel bebas atau independent variable merupakan variabel yang

mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini berjumlah 5, yaitu:

a. X1: Earning per Share (EPS)

Earning per Share adalah besaran keuntungan bagi pemegang saham

yang telah dicapai perusahaan. Data EPS yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan data EPS perusahaan sektor property dan real

estate periode kuartal 1 tahun 2015 sampai kuartal 4 tahun 2017 yang

diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dipublish di

www.idx.co.id.

b. X2: Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio adalah apresiasi pasar terhadap kinerja

perusahaan dalam menghasilkan laba (Darmadji dan Fakhrudin,

2011:156). Data EPS yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

data EPS perusahaan sektor property dan real estate periode kuartal 1

tahun 2015 sampai kuartal 4 tahun 2017 yang diperoleh dari laporan

keuangan perusahaan yang dipublish di www.idx.co.id.

Page 89: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

71

c. X3: Return on Asset (ROA)

Return on Asset adalah perbandingan antara aset dan laba perusahaan

yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba. Data ROA yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan data ROA perusahaan sektor property dan real estate periode

kuartal 1 tahun 2015 sampai kuartal 4 tahun 2017 yang diperoleh dari

laporan keuangan perusahaan yang dipublish di www.idx.co.id.

d. X4: Laba Ditahan

Laba ditahan adalah laba yang diperoleh perusahaan yang belum

dibagi dalam periode tertentu (Kasmir, 2014: 44). Data laba ditahan yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan data laba ditahan atau

retained earnings perusahaan sektor property dan real estate periode

kuartal 1 tahun 2015 sampai kuartal 4 tahun 2017 yang diperoleh dari

laporan keuangan perusahaan yang dipublish di www.idx.co.id.

e. X5: Nilai Tukar

Nilai tukar mata uang atau kurs adalah haga mata uang domestik

terhadap mata uang asing. Data kurs yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data kurs tengah rupiah terhadap dolar AS periode kuartal 1 tahun

2015 sampai kuartal 4 tahun 2017 yang diperoleh dari www.bi.go.id.

Page 90: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

72

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Seiring berjalannya waktu, perkembangan pasar modal syariah semakin

pesat. Salah satu indeks pasar modal syariah di Indonesia yang digunakan

oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bekerja sama dengan Danareksa

Investment Management yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). ISSI

diterbitkan pada tanggal 12 Mei 2011 oleh Bapepam-LK dan Dewan

Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). ISSI merupakan

indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat

di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah

(DES).

Saham yang masuk ke dalam daftar ISSI adalah saham emiten yang

kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariat Islam, dengan kriteria

berikut:

a. Usaha yang didalamnya tidak ada unsur perjudian (maysir).

b. Usaha yang tidak mengandung riba seperti pada lembaga keuangan

konvensional yang menanamkan bunga pada setiap kegiatannya.

c. Usaha yang produksi, proses dan distribusi barang atau jasa dengan zat

yang tidak diharamkan.

d. Usaha yang produksi, distribusi dan penyediaan barang atau jasa yang

tidak bersifat mudarat dan dapat merusak moral.

Page 91: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

73

Kapitalisasi pasar ISSI pada Desember 2017 tercatat mencapai

Rp3.561,9 Triliun (www.syariahsaham.com). Angka ini mencapai 51,86%

dari total kapitalisasi pasar Indeks Harga Saham Gabungan, yaitu Rp6.781,4

Triliun (investasi.kontan.co.id). Jumlah saham syariah yang tercatat di ISSI

yaitu sebanyak 365 saham yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES).

Gambar 4.1

Perkembangan Nilai Indeks Saham Syariah Indonesia Periode 2015-2017

020406080

100120140160180200

Sumber: www.idx.co.id

Gambar 4.1 menunjukkan perkembangan nilai ISSI selama periode

kuartal 1 tahun 2015 hingga kuartal 4 tahun 2017. Dapat dilihat dari

gambar, bahwa pertumbuhan ISSI mengalami fluktuasi. Periode kuartal 1

tahun 2015 hingga kuartal 3 tahun 2015 mengalami penurunan, yaitu dari

174,098 poin turun ke 157,569 poin lalu turun kembali pada kuartal 3 tahun

2015 menjadi 145,061 poin. Penurunan ini dikarenakan oleh fenomena

pasar modal yang terguncang, yaitu beredarnya isu spekulasi mengenai

kenaikan suku bunga acuan The Fed, menurunnya harga minyak mentah

dunia serta perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang disebabkan oleh

Page 92: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

74

China. Pada kuartal 4 tahun 2015 hingga kuartal 3 tahun 2016 mengalami

kenaikan dari 145,061 poin sampai 176,077 pada kuartal 3 tahun 2016, lalu

turun pada kuartal 4 tahun 2016 menjadi 172,077 poin yang dikarenakan

oleh penurunan daya beli masyarakat dan tingginya harga properti. Namun,

pada tahun 2017 mulai beranjak naik perlahan sampai 189,860 poin pada

kuartal 4 tahun 2017. Hal ini dikarenakan kepercayaan para investor dalam

menanamkan modalnya di ISSI yang memiliki berbagai pilihan sektor

saham yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

2. Perusahaan Sektor Property dan Real Estate

Seiring berkembangnya sektor investasi, ada berbagai sektor investasi

yang menjadi sasaran para investor untuk menanamkan dananya. Salah

satunya yaitu sektor property dan real estate. Sektor property dan real

estate merupakan sektor yang terus berkembang karena sektor ini

berhubungan dengan jumlah populasi masyarakat yang terus meningkat.

Pertumbuhan masyarakat menyebabkan pertumbuhan sektor property dan

real estate yang meningkat dikarenakan kebutuhan masyarakat akan sektor

ini. Penelitian ini menggunakan 9 sampel perusahaan yang terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2015 hingga 2017 dengan

metode purposive sampling.

a. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)

PT Agung Podomoro Land Tbk didirikan pada 30 Juli 2004 dengan

nama PT Tiara Metropolitan Jaya. Lalu berganti nama pada tahun 2010

menjadi PT Agung Podomoro Land Tbk. APLN melakukan penawaran

Page 93: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

75

umum perdana saham dan mencatatkan sahamnya di BEI pada bulan

November 2010. Perusahaan ini bergerak di bidang properti dan

bertempat di Jakarta Barat. Bidang usaha yang ditawarkan APLN yaitu

berupa pengembangan superblok, properti komersial, gedung

perkantoran, apartemen, hotel, kompleks perumahan dan mal.

Hingga Desember 2017, APLN memiliki 41 entitas anak. Total aset

yang dimiliki APLN tercatat sebesar Rp28.790,1 Miliar. Pada tahun 2017

pendapatan usaha APLN sebesar Rp7.043,0 Miliar, yaitu meningkat

sebesar 17,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar yaitu

berasal dari segmen apartemen dengan kontribusi sebesar 44,4% dari

total penjualan, sedangkan penurunan yang signifikan terjadi pada

penjualan rumah kantor yang menurun sebesar 70,3%. Proyek yang

memberi kontribusi terbesar yaitu proyek yang berada di Jakarta, sebesar

45% dari total penjualan, kemudian disusul proyek di Jawa Barat, Batam,

Medan, Bali dan Balikpapan. Laba bersih yang didapat APLN tahun

2017 yaitu sebesar Rp1.882,6 Miliar atau naik sebesar 108,3% dari tahun

sebelumnya.

b. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

Berdiri pada 3 November 1993 dengan nama PT Adhihutama

Manunggal, kemudian pada 19 September 2007 berubah nama menjadi

PT Alam Sutera Realty. Lalu, perusahaan mencatatkan saham

perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 18 Desember

2007 dengan kode saham ASRI. Perusahaan ini bergerak pada bidang

Page 94: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

76

pengembang properti yang mengutamakan inovasi dalam meningkatkan

kualitas kehidupan. Hingga akhir tahun 2017, perusahaan telah tercatat

membangun 37 cluster perumahan dan apartemen di kawasan Alam

Sutera. Ada beberapa fasilitas premium yang mendukung cluster-cluster

ini, seperti pendidikan, hiburan, kesehatan serta pusat perbelanjaan.

Tidak hanya perumahan dan apartemen, ASRI juga mengembangkan

usahanya dalam pembangunan pusat makanan, pusat hiburan, mal, ruko,

pasar modern dan gedung perkantoran.

Total aset ASRI pada tahun 2017 mencapai Rp20.728,4 Miliar.

ASRI memiliki pendapatan sebesar Rp3.917,1 Miliar atau meningkat

sekitar 44% dari tahun sebelumnya. Penjualan tanah memberikan

kontribusi terbesar pada tahun ini, yaitu sebesar 59,6% dari total

pendapatan. Laba bersih perusahaan pada tahun ini yaitu sebesar

Rp1.377,9 Miliar atau meningkat sebesar 165% dari tahun sebelumnya.

Penyebab meningkatnya laba perusahaan dikarenakan peningkatan

penjualan tanah yang mendominasi pendapatan perusahaan.

c. PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA)

Berdiri pada bulan Oktober 1993 dan mencatatkan saham

perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 14 Januari 2008 dengan

kode saham BAPA. Perusahaan ini bergerak pada bidang real estate,

perdagangan, industri, percetakan, agrobisnis, pertambangan dan jasa

angkutan. Produk yang dihasilkan perusahaan ini merupakan perumahan

Page 95: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

77

sederhana, rumah menengah ke atas dan pasar bersih yang berlokasi di

Bekasi dan Pamulang.

Total aset yang dimiliki BAPA pada akhir tahun 2017 tercatat

sebesar Rp179,0 Miliar. Perusahaan ini memiliki pendapatan usaha

sebesar Rp46,4 Miliar atau meningkat 36,5% dari tahun sebelumnya.

Sebagian besar pembeli rumah berasal dari penduduk yang memiliki

tingkat pendapatan menengah dan bawah, yaitu perumahan Alamanda

Regency yang berlokasi di wilayah Bekasi. Laba bersih pada tahun ini

adalah sebesar Rp12,9 Miliar atau meningkat sekitar 622,3% dari tahun

sebelumnya.

d. PT Intiland Development Tbk (DILD)

Berdiri pada tanggal 10 Juni 1983 dengan nama PT Wisma

Dharmala Sakti. Pada tahun 1991 berubah nama menjadi PT Dharma

Intiland, lalu tahun 2007 kembali melakukan perubahan nama menjadi

PT Intiland Development Tbk. Perusahaan pertama kali melakukan

penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1

September 1991 dengan kode saham DILD. Perusahaan bergerak pada

bidang pengembangan, perdagangan serta jasa real estate dan property.

Total aset yang dimiliki perusahaan hingga akhir tahun 2017 yaitu

Rp13,1 Triliun. Pendapatan perusahaan pada tahun ini sebesar Rp2,2

Triliun dengan kontribusi terbesar diberikan dari bidang pengembangan

(development income), yaitu sekitar 76% dari total pendapatan.

Pendapatan pada segmen mixed-used & high-rise mengalami penurunan

Page 96: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

78

sebesar 37% dari tahun sebelumnya. Laba bersih pada tahun ini yaitu

Rp271,5 Miliar atau turun sebesar 23,1% dari tahun sebelumnya.

e. PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA)

Berdiri pada tanggal 21 Mei 1987 dengan nama PT Perdana Gapura

Mas yang kemudian berubah nama menjadi PT Perdana Gapuraprima

pada tanggal 1 Maret 1999. Pada tahun 2007 perusahaan mencatatkan

dan memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan

kode saham GPRA. Perusahaan bergerak pada sektor pengembang

property seperti perumahan, apartemen, perkantoran, mal, tempat

rekreasi dan perhotelan.

Total aset yang dimiliki perusahaan hingga akhir tahun 2017 yaitu

Rp1,5 Triliun. Total pendapatan perusahaan pada tahun ini sebesar

Rp366,7 Miliar atau turun sekitar 14,51% dari tahun sebelumnya.

Segmen residensial, yaitu pengembangan perumahan dan kavling

memberikan kontribusi sebesar 57,76% pada tahun ini. Laba bersih pada

tahun ini yaitu Rp37,3 Miliar atau turun sekitar 20,6% dari perolehan

tahun sebelumnya.

f. PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA)

Berdiri pada tanggal 12 Januari 1989 dan merupakan pengembang

kawasan industri pertama yang go public di Indonesia pada tahun 1994.

Perusahaan melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Januari 1995 dengan kode saham KIJA.

Perusahaan ini menawarkan produk yang termasuk ke dalam tiga pilar

Page 97: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

79

bisnis perseroan, yaitu land development, infrastruktur serta leisure &

hospitality.

Total aset perusahaan hingga akhir tahun 2017 yaitu sebesar Rp11,3

Triliun. Total pendapatan pada tahun ini mencapai Rp2,99 Miliar atau

meningkat 2,2% dari tahun sebelumnya. Pilar yang berkontribusi lebih

besar yaitu berasal dari jasa layanan infrastruktur. Namun, terdapat

penurunan penjualan pada segmen perumahan dan komersial. Laba

bersih perusahaan pada tahun ini yaitu Rp149,8 Miliar atau turun sebesar

65% dari tahun sebelumnya.

g. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA)

Berdiri pada tanggal 16 Februari 1994 dan mulai beroperasi pada

Desember 1994. Perusahaan melakukan penawaran saham perdana di

Bursa Efek Idonesia (BEI) pada tanggal 20 Juni 2011. Kegiatan usaha

perusahaan bergerak pada bidang pembebasan tanah, perencanaan

pengembangan usaha serta pembangunan konstruksi proyek. Segmen

operasional perusahaan ini yaitu meliputi real estate, pusat perbelanjaan,

hotel, pusat rekreasi, pusat olahraga dan proyek pengembangan bersama.

Total aset yang dimiliki perusahaan hingga akhir tahun 2017 yaitu

Rp4,87 Triliun atau naik 23,94% dari tahun sebelumnya. Penjualan dan

pendapatan usaha pada tahun ini yaitu Rp1,26 Triliun atau mengalami

peningkatan sebesar 10,51% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini

terutama didukung oleh peningkatan dari sektor real estate, pusat

perbelanjaan dan hotel. Namun, pada segmen lainnya mengalami

Page 98: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

80

penurunan pendapatan sebesar 3,37%. Laba bersih perusahaan sebesar

Rp551,01 Miliar atau meningkat 74,09% dari tahun sebelumnya.

h. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM)

Berdiri pada tanggal 21 September 1989 dengan nama Rancamaya

Golf Estate dan mulai mengoperasikan perusahaannya secara komersial

pada tahun 1993. Pada tanggal 12 Oktober 1995 mulai melakukan

penawaran saham perdana pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode

saham SMDM. Perusahaan bergerak pada bidang perdagangan umum,

real estate dan bangunan.

Total aset perusahaan pada akhir tahun 2017 tercatat sebesar Rp3,14

Triliun atau naik sebesar 1,4% dari tahun sebelumnya. Pendapatan

perusahaan pada tahun ini menurun sebesar 5,3% menjadi Rp468,5

Miliar dibandingkan pada tahun sebelumnya. Segmen penjualan rumah

dan tanah memberikan kontribusi sebanyak 72,1% dari total pendapatan.

Laba bersih perusahaan sebesar Rp19,74 Miliar atau menurun sebesar

3,4% dari tahun sebelumnya.

i. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL)

Berdiri pada tanggal 4 September 1970 dengan nama PT Tjahja

Rimba Kentjana yang kemudian diubah menjadi PT Total Bangun

Persada pada tanggal 24 Juli 1981, lalu pada tanggal 20 April 2006

menjadi PT Total Bangun Persada Tbk. Perusahaan melakukan

penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal

Page 99: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

81

25 Juli 2006 dengan kode saham TOTL. Perusahaan bergerak pada

bidang konstruksi bangunan dan manajemen proyek.

Total aset yang dimiliki perusahaan hingga akhir tahun 2017 yaitu

Rp3,24 Triliun atau mengalami peningkatan sebesar 9,91% dari tahun

sebelumnya. Pendapatan perusahaan pada tahun ini mencapai Rp2,94

Triliun atau meningkat sebesar 23,43% dari tahun sebelumnya.

Pendapatan tersebut didominasi dari bisnis jasa konstruksi dan

pendapatan usaha lainnya. Laba bersih perusahaan tercatat sebesar

Rp244,52 Miliar atau tumbuh sebesar 9,64% dari tahun sebelumnya.

3. Earning per Share (EPS)

Earning per Share (EPS) menurut Fahmi (2012:83) yaitu pemberian

keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham yang berasal dari laba

perusahaan sesuai dengan seberapa banyak lembar saham yang dimiliki oleh

pemegang saham.

Gambar 4.2

Perkembangan Rata-Rata Nilai EPS Perusahaan Sektor Property dan

Real Estate Periode 2015 - 2017

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Sumber: Data diolah, 2018

Page 100: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

82

Gambar 4.2 menunjukkan rata-rata nilai EPS perusahaan sektor

property dan real estate periode kuartal 1 tahun 2015 hingga kuartal 4 tahun

2017. Dapat dilihat bahwa nilai EPS selama periode 2015 hingga 2017

mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif. Rata-rata nilai EPS terendah

terjadi pada kuartal 1 tahun 2017, yaitu 6,35 dan tertinggi terjadi pada

kuartal 4 tahun 2017, yaitu sebesar 37,18.

Jika suatu perusahaan memiliki nilai EPS yang tinggi, maka semakin

tinggi pula laba yang diperoleh oleh investor. Tingginya nilai EPS suatu

perusahaan berarti perusahaan mampu memberikan tingkat kesejahteraan

yang tinggi pula bagi investor. Semakin tinggi laba yang diperoleh investor,

maka semakin tinggi pula minat investor untuk menanamkan modalnya

pada perusahaan tersebut. Hal ini berimplikasi pada meningkatnya harga

saham perusahaan.

4. Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) menurut Darmadji dan Fakhrudin

(2011:156) yaitu apresiasi pasar terhadap kinerja perusahaan dalam

menghasilkan laba. PER berguna untuk memprediksi kemampuan

perusahaan dalam memberi laba di masa yang akan datang.

Page 101: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

83

Gambar 4.3

Perkembangan Rata-Rata Nilai PER Perusahaan Sektor Property dan

Real Estate Periode 2015 - 2017

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sumber: Data diolah, 2018

Gambar 4.3 menunjukkan perkembangan rata-rata nilai PER

perusahaan sektor property dan real estate periode kuartal 1 tahun 2015

hingga kuartal 4 tahun 2017. Dapat dilihat bahwa nilai PER selama periode

2015 hingga 2017 mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif. Rata-rata

PER terendah berada di kuartal 4 tahun 2015 yaitu 11,81 kali dan tertinggi

terjadi pada kuartal 1 tahun 2017, yaitu 76,76 kali.

Jika suatu perusahaan memiliki nilai PER yang tinggi, maka hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat pertumbuhan

yang tinggi. Hal ini akan memunculkan kepercayaan investor terhadap

kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini akan mempengaruhi

pada peningkatan harga saham.

Page 102: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

84

5. Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) yaitu rasio yang berguna untuk mengukur

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. ROA

merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva perusahaan.

ROA menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola aset yang

tercermin pada laba yang diperoleh.

Gambar 4.4

Perkembangan Rata-Rata Presentase ROA Perusahaan Sektor Property

dan Real Estate Periode 2015 - 2017

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

7%

8%

9%

Sumber: Data diolah, 2018

Gambar 4.4 menunjukkan perkembangan rata-rata presentase ROA

perusahaan sektor property dan real estate kuartal 1 tahun 2015 hingga

kuartal 4 tahun 2017. Dapat dilihat bahwa presentase ROA selama periode

2015 hingga 2017 mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif. Rata-rata

ROA terendah berada di kuartal 1 tahun 2015, yaitu 1,18% dan tertinggi

terjadi pada kuartal 4 tahun 2016, yaitu 7,76%.

Page 103: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

85

Jika suatu perusahaan memiliki rasio ROA yang tinggi, maka semakin

tinggi pula tingkat keuntungan yang akan diberikan perusahaan kepada

investor yang berasal dari pengelolaan aset perusahaan. Pengelolaan aset

yang efisien akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam

berinvestasi. Hal ini akan berdampak pula pada meningkatnya harga saham

perusahaan, karena investor semakin tertarik untuk menanamkan dananya

pada perusahaan tersebut.

6. Laba Ditahan

Laba ditahan atau retained earnings menurut Kasmir (2014:44) adalah

laba yang ditahan perusahaan dan tidak dibagikan kepada pemegang saham

dalam bentuk dividen. Pada umumnya, laba ditahan digunakan untuk

membayar utang-utang perusahaan dan diinvestasikan kembali ke dalam

perusahaan guna mengembangkan perusahaan.

Gambar 4.5

Perkembangan Rata-Rata Saldo Laba Ditahan Perusahaan Sektor

Property dan Real Estate Periode 2015 - 2017

0

50000000000

100000000000

150000000000

200000000000

250000000000

300000000000

350000000000

400000000000

450000000000

500000000000

Sumber: Data diolah, 2018

Page 104: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

86

Gambar 4.5 menunjukkan perkembangan rata-rata saldo laba ditahan

perusahaan sektor property dan real estate periode kuartal 1 tahun 2015

hingga kuartal 4 tahun 2017. Dapat diketahui bahwa saldo laba ditahan

selama periode 2015 hingga 2017 mengalami pergerakan yang cenderung

meningkat, walaupun ada satu periode yang mengalami penurunan. Rata-

rata saldo laba ditahan terendah berada di kuartal 3 tahun 2015, yaitu

Rp278,4 Miliar dan yang tertinggi berada di kuartal 4 tahun 2017, yaitu

Rp466,5 Miliar.

Jika suatu perusahaan memiliki saldo laba ditahan yang tinggi, maka

akan meningkatkan modal perusahaan untuk mengembangkan kegiatan

operasionalnya. Seiring dengan berkembangnya perusahaan, maka akan

meningkatkan tingkat laba yang diberikan kepada investor serta

meningkatkan kepercayaan investor kepada perusahaan. Hal ini akan

mengakibatkan investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan dan akan berdampak pada peningkatan harga saham perusahaan.

7. Nilai Tukar

Menurut Rahardja dan Manurung (2008:307), nilai tukar atau kurs yaitu

harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain untuk

memperoleh mata uang negara lain. Nilai tukar merupakan cerminan dari

keseimbangan permintaan dan penawaran mata uang domestik maupun

mata uang asing. Faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang yaitu

neraca perdagangan nasional. Kurs yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kurs tengah rupiah dengan dolar AS.

Page 105: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

87

Gambar 4.6

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Periode 2015 - 2017

12400

12600

12800

13000

13200

13400

13600

13800

14000

Sumber: Data diolah, 2018

Gambar 4.6 menunjukkan perkembangan nilai tukar periode 2015

hingga 2017, diketahui bahwa pada periode kuartal 4 tahun 2015 nilai tukar

rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan mencapai Rp13.795 per

dolar AS, sedangkan pada kuartal 3 tahun 2016 nilai tukar rupiah terhadap

dolar AS mengalami penguatan hingga Rp12.998 per dolar AS.

Penguatan nilai rupiah akan berdampak pada kegiatan ekspor impor

perusahaan. Jika nilai rupiah tinggi, bagi perusahaan yang menggunakan

bahan baku impor akan mendapatkan harga yang lebih murah dan terjadi

peningkatan profitabilitas perusahaan. Hal ini berpengaruh pada dividen

yang dibagikan kepada investor yang akan meningkat dan berdampak pada

meningkatnya harga saham.

Page 106: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

88

B. Hasil dan Pembahasan

1. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Tabel 4.1

Hasil Regresi Data Panel dengan Berbagai Model

Model

Variabel

Common Effect Fixed Effect Random Effect

t-Statistic Prob. t-Statistic Prob. t-Statistic Prob.

C 5.809972 0.0000 5.169430 0.0000

EPS 11.82083 0.0000 3.231600 0.0017 3.717029 0.0003

PER 8.285843 0.0000 2.827058 0.0057 3.434994 0.0009

ROA -0.322803 0.7475 0.260369 0.7951 0.074244 0.9410

LABA_

DITAHAN -1.477318 0.1426 -3.905819 0.0002 -1.730922 0.0865

KURS -1.337123 0.1841 -4.970466 0.0000 -5.009453 0.0000

Adj.

R-squared 0.594605 0.923529 0.204984

F-statistic 100.4022 6.517684

Prob. (F-

statistic) 0.000000 0.000027

Sumber: Data diolah, 2018

Tabel 4.1 merupakan output berbagai model hasil regresi data panel,

yaitu common effect, fixed effect dan random effect. Setelah melakukan

regresi pada ketiga model tersebut, langkah selanjutnya yaitu melakukan

pemilihan model terbaik. Pemilihan model dilakukan dengan menggunakan

uji chow dan uji hausman. Uji chow berfungsi untuk mencari model terbaik

antara model common effect dengan model fixed effect. Kemudian dilakukan

uji hausman untuk mencari model terbaik antara model fixed effect dengan

model random effect.

Page 107: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

89

a. Uji Chow

Uji chow adalah metode pengujian untuk mengetahui model common

effect atau fixed effect yang tepat untuk digunakan dalam regresi data

panel. Hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Model menggunakan pendekatan common effect

Ha : Model menggunakan pendekatan fixed effect

Pengambilan keputusan uji chow dilihat dari nilai prob. cross-section

F. Jika nilai prob. F > 0.05 maka H0 diterima, yang berarti model regresi

yang digunakan adalah common effect. Namun apabila nilai prob. F <

0.05 maka H0 ditolak. Hal ini berarti regresi yang digunakan adalah

model fixed effect. Setelah itu, dilakukan uji hausman untuk mengetahui

apakah model fixed effect atau random effect yang terbaik untuk

digunakan. Berikut adalah hasil uji chow:

Tabel 4.2

Hasil Uji Chow

Effect Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 51.035426 (8,94) 0.0000

Cross-section Chi-square 180.993931 8 0.0000

Sumber: Data diolah, 2018

Tabel 4.2 merupakan hasil uji chow. Dapat dilihat dari nilai

probabilitas cross-section F yaitu 0.0000 < 0.05, maka H0 ditolak.

Berarti, dalam uji ini lebih baik menggunakan regresi model fixed effect.

Kemudian dilakukan uji hausman untuk menentukan regresi model fixed

effect atau random effect yang lebih tepat digunakan dalam penelitian.

Page 108: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

90

b. Uji Hausman

Uji hausman adalah metode pengujian untuk mengetahui model

fixed effect atau random effect yang tepat untuk digunakan dalam regresi

data panel setelah dilakukan uji chow. Hipotesis dalam pengujian ini

adalah sebagai berikut:

H0 : Model menggunakan pendekatan random effect

Ha : Model menggunakan pendekatan fixed effect

Pengambilan keputusan uji hausman dilihat dari nilai probabilitas

cross-section random. Jika nilai probabilitas > 0.05 maka H0 diterima,

yang berarti model regresi yang digunakan adalah random effect. Namun

apabila nilai probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti model

regresi yang digunakan adalah fixed effect. Berikut adalah hasil uji

hausman:

Tabel 4.3

Hasil Uji Hausman

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 32.608892 5 0.0000

Sumber: Data diolah, 2018

Tabel 4.3 merupakan hasil uji hausman. Dapat dilihat dari nilai prob.

cross-section random yaitu 0.0000 < 0.05, maka H0 ditolak. Dapat

disimpulkan, model regresi yang lebih tepat digunakan pada penelitian

ini yaitu fixed effect model.

Page 109: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

91

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Uji t (Parsial)

Uji t atau uji parsial berfungsi untuk melihat pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen secara

signifikan. Berikut adalah hipotesis yang digunakan.

H0 : Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen

Ha : Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen

Pengambilan keputusan pada uji t dapat dilihat dari nilai probabilitas

dan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel. Apabila nilai

probabilitas lebih kecil dari 0.05 dan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel

maka tolak H0, yaitu secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila nilai

probabilitas lebih besar dari 0.05 dan nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel

maka terima H0, yaitu secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Page 110: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

92

Tabel 4.4

Hasil Uji t

Model

Variabel

Fixed Effect

t-Statistic Prob.

C 5.809972 0.0000

EPS 3.231600 0.0017

PER 2.827058 0.0057

ROA 0.260369 0.7951

LABA_DITAHAN -3.905819 0.0002

KURS -4.970466 0.0000

Sumber: Data diolah, 2018

Tabel 4.8 merupakan hasil uji t (parsial) menggunakan model fixed

effect. Nilai t-tabel pada penelitian ini yaitu 1.98350 yang didapat dari df

= n – k = 102 (n = 108, k = 6).

1) Variabel Earning per Share (EPS)

Berdasarkan hasil uji, diketahui bahwa nilai probabilitas variabel

EPS yaitu 0.0017 < 0.05 dan nilai t-hitung 3.231600 > t-tabel 1.98350.

Maka dapat disimpulkan tolak H0, yaitu terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara variabel earning per share terhadap variabel harga

saham.

2) Variabel Price Earning Ratio (PER)

Nilai probabilitas variabel PER yaitu 0.0057 < 0.05 dan nilai t-

hitung 2.827058 > t-tabel 1.98350. Maka dapat disimpulkan tolak H0,

yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel price

earning ratio terhadap variabel harga saham.

Page 111: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

93

3) Variabel Return on Asset (ROA)

Nilai probabilitas variabel ROA yaitu 0.7951 > 0.05 dan nilai t-

hitung 0.260369 < t-tabel 1.98350. Maka dapat disimpulkan terima

H0, yaitu tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

return on asset terhadap variabel harga saham.

4) Variabel Laba Ditahan

Nilai probabilitas variabel laba ditahan yaitu 0.0002 < 0.05 dan

nilai t-hitung -3.905819 > t-tabel 1.98350. Maka dapat disimpulkan

tolak H0, yaitu terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara

variabel laba ditahan terhadap variabel harga saham.

5) Variabel Nilai Tukar

Nilai probabilitas variabel nilai tukar yaitu 0.0000 < 0.05 dan nilai

t-hitung -4.970466 > t-tabel 1.98350. Maka dapat disimpulkan tolak

H0, yaitu terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara variabel nilai

tukar terhadap variabel harga saham.

b. Uji F (Simultan)

Uji F atau uji simultan berfungsi untuk melihat pengaruh seluruh

variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.

Berikut adalah hipotesis yang digunakan.

H0 : Secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel independen dengan variabel dependen

Ha : Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen

Page 112: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

94

Pengambilan keputusan pada uji F dapat dilihat dari probabilitas dan

membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Apabila nilai probabilitas

lebih kecil dari 0.05 dan nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel maka

tolak H0, yaitu secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila nilai

probabilitas lebih besar dari 0.05 dan nilai F-hitung lebih kecil dari F-

tabel maka terima H0, yaitu secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Tabel 4.5

Hasil Uji F

F-statistic 100.4022

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah, 2018

Tabel 4.9 merupakan hasil uji F (simultan) dengan menggunakan

model fixed effect. Dapat dilihat dari tabel, nilai prob. F-statistic yaitu

0.000000 < 0.05 dan nilai F-statistic 100.4022 > F-tabel 2.30 yang

didapat dari df1 = k -1 = 5 (k = 6) dan df2 = n – k = 102 (n = 108). Maka

dapat disimpulkan tolak H0, yaitu secara bersama-sama terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel earning per share, price

earning ratio, return on asset, laba ditahan dan nilai tukar terhadap

variabel harga saham.

Page 113: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

95

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Uji koefisien determinasi (Adjusted R2) berfungsi untuk melihat

berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel

independen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi, maka semakin

tinggi pula variabel independen mampu menjelaskan variabel

dependennya.

Tabel 4.6

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Adjusted R-squared 0.923529

Sumber: Data diolah, 2018

Tabel 4.10 merupakan hasil uji koefisien determinasi. Dapat dilihat

dari tabel, bahwa nilai Adjusted R-squared penelitian ini adalah

0.923529. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dependen (harga saham)

dapat dijelaskan oleh variabel independen (earning per share, price

earning ratio, return on asset, laba ditahan dan nilai tukar) sebesar

92.35% sedangkan sisanya 7.65% dijelaskan oleh variabel lain di luar

variabel yang diteliti.

Page 114: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

96

3. Model Penelitian

Berdasarkan hasil estimasi model penelitian (fixed effect model) yang

dilakukan sebelumnya, maka model penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7

Koefisien Variabel

Variable Coefficient

C 20947.41

EPS 47.69932

PER 0.936850

ROA 36.47823

LABA_DITAHAN -152.0261

KURS -1810.296

Sumber: Data diolah, 2018

HARGA SAHAMit = 20947.41 + 47.69932EPSit + 0.936850PERit +

36.47823ROAit – 152.0261LABA DITAHANit –

1810.296KURSit + ɛit

Berdasarkan persamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa:

a. Nilai konstanta (C) sebesar 20947.41 menunjukkan bahwa apabila

variabel independen (EPS, PER, ROA, Laba Ditahan dan Nilai Tukar)

bernilai konstan atau 0 (nol), maka nilai harga saham sektor property dan

real estate di ISSI adalah sebesar 20947.41.

b. Vaiabel EPS memiliki nilai koefisien sebesar 47.69932 yang

menunjukkan bahwa apabila nilai EPS meningkat sebesar 1, maka harga

saham akan mengalami peningkatan sebesar 47.69932.

Page 115: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

97

c. Variabel PER memiliki nilai koefisien sebesar 0.936850 yang

menunjukkan bahwa apabila nilai PER meningkat sebesar 1, maka harga

saham akan mengalami peningkatan sebesar 0.936850.

d. Variabel ROA memiliki nilai koefisien sebesar 36.47823 yang

menunjukkan bahwa apabila nilai ROA meningkat sebesar 1, maka harga

saham akan mengalami peningkatan sebesar 36.47823.

e. Variabel laba ditahan memiliki nilai koefisien sebesar -152.0261 yang

menunjukkan bahwa apabila nilai laba ditahan meningkat sebesar 1,

maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar -152.0261.

f. Variabel nilai tukar memiliki nilai koefisien sebesar -1810.296 yang

menunjukkan bahwa apabila nilai variabel nilai tukar meningkat sebesar

1, maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar -1810.296.

Tabel 4.8

Koefisien Perusahaan

No. Kode Perusahaan Coefficient

1. APLN -263.1053

2. ASRI -143.8184

3. BAPA -36.33422

4. DILD 811.4096

5. GPRA 376.6805

6. KIJA 666.7065

7. MTLA -402.1663

8. SMDM -852.6807

9. TOTL -156.6918

Sumber: Data diolah, 2018

Page 116: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

98

Berdasarkan tabel 4.8 berikut adalah persamaan model saham tiap

perusahaan.

a. Persamaan model saham perusahaan APLN

HARGA SAHAMit = -263.1053 + 0.302123EPSit + 0.005746PERit -

0.003214ROAit – 0.449161LABA DITAHANit – 5.156200KURSit + ɛit

konstanta sebesar -263.1053 menunjukkan bahwa ketika variabel-

variabel independen berada pada observasi ke-i dan periode ke-t bernilai

konstan, maka harga saham APLN adalah sebesar -263.1053.

b. Persamaan model saham perusahaan ASRI

HARGA SAHAMit = -143.8184 + 0.302123EPSit + 0.005746PERit -

0.003214ROAit – 0.449161LABA DITAHANit – 5.156200KURSit + ɛit

konstanta sebesar -143.8184 menunjukkan bahwa ketika variabel-

variabel independen berada pada observasi ke-i dan periode ke-t bernilai

konstan, maka harga saham ASRI adalah sebesar -143.8184.

c. Persamaan model saham perusahaan BAPA

HARGA SAHAMit = -36.33422 + 0.302123EPSit + 0.005746PERit -

0.003214ROAit – 0.449161LABA DITAHANit – 5.156200KURSit + ɛit

konstanta sebesar -36.33422 menunjukkan bahwa ketika variabel-

variabel independen berada pada observasi ke-i dan periode ke-t bernilai

konstan, maka harga saham BAPA adalah sebesar -36.33422.

d. Persamaan model saham perusahaan DILD

HARGA SAHAMit = 811.4096 + 0.302123EPSit + 0.005746PERit -

0.003214ROAit – 0.449161LABA DITAHANit – 5.156200KURSit + ɛit

Page 117: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

99

konstanta sebesar 2.455010 menunjukkan bahwa ketika variabel-variabel

independen berada pada observasi ke-i dan periode ke-t bernilai konstan,

maka harga saham DILD adalah sebesar 811.4096.

e. Persamaan model saham perusahaan GPRA

HARGA SAHAMit = 376.6805 + 0.302123EPSit + 0.005746PERit -

0.003214ROAit – 0.449161LABA DITAHANit – 5.156200KURSit + ɛit

konstanta sebesar 376.6805 menunjukkan bahwa ketika variabel-variabel

independen berada pada observasi ke-i dan periode ke-t bernilai konstan,

maka harga saham GPRA adalah sebesar 376.6805.

f. Persamaan model saham perusahaan KIJA

HARGA SAHAMit = 666.7065 + 0.302123EPSit + 0.005746PERit -

0.003214ROAit – 0.449161LABA DITAHANit – 5.156200KURSit + ɛit

konstanta sebesar 666.7065 menunjukkan bahwa ketika variabel-variabel

independen berada pada observasi ke-i dan periode ke-t bernilai konstan,

maka harga saham KIJA adalah sebesar 666.7065.

g. Persamaan model saham perusahaan MTLA

HARGA SAHAMit = -402.1663 + 0.302123EPSit + 0.005746PERit -

0.003214ROAit – 0.449161LABA DITAHANit – 5.156200KURSit + ɛit

konstanta sebesar -402.1663 menunjukkan bahwa ketika variabel-

variabel independen berada pada observasi ke-i dan periode ke-t bernilai

konstan, maka harga saham MTLA adalah sebesar -402.1663.

Page 118: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

100

h. Persamaan model saham perusahaan SMDM

HARGA SAHAMit = -852.6807 + 0.302123EPSit + 0.005746PERit -

0.003214ROAit – 0.449161LABA DITAHANit – 5.156200KURSit + ɛit

konstanta sebesar -852.6807 menunjukkan bahwa ketika variabel-

variabel independen berada pada observasi ke-i dan periode ke-t bernilai

konstan, maka harga saham SMDM adalah sebesar -852.6807.

i. Persamaan model saham perusahaan TOTL

HARGA SAHAMit = -156.6918 + 0.302123EPSit + 0.005746PERit -

0.003214ROAit – 0.449161LABA DITAHANit – 5.156200KURSit + ɛit

konstanta sebesar -156.6918 menunjukkan bahwa ketika variabel-

variabel independen berada pada observasi ke-i dan periode ke-t bernilai

konstan, maka harga saham TOTL adalah sebesar -156.6918.

4. Interpretasi Hasil Penelitian

a. Hubungan Earning per Share (EPS) dengan Harga Saham

Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel EPS pada taraf

nyata (α) 5% memiliki nilai probabilitas 0.0017, yaitu berarti variabel

EPS memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham

dengan nilai koefisien EPS sebesar 47.69932, yaitu jika nilai EPS

meningkat sebesar 1, maka harga saham akan mengalami peningkatan

sebesar 47.69932. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hunjra, dkk (2014) mengenai pengaruh kebijakan

dividen, EPS, ROE dan profit setelah pajak terhadap harga saham yang

menyatakan bahwa EPS memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

Page 119: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

101

terhadap harga saham. Lalu diperkuat oleh penelitian Muksal (2016) dan

Kumar (2017) yang menyatakan bahwa EPS memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap harga saham.

Nilai EPS atau laba per lembar saham suatu perusahaan dapat dilihat

dari laporan keuangannya. EPS merupakan salah satu tolak ukur seberapa

mampu perusahaan mengelola usahanya. Nilai EPS suatu perusahaan

tergantung pada pendapatannya. Jika pendapatan perusahaan tinggi,

berarti perusahaan dapat mengelola usahanya dengan baik yang akan

menyebabkan tingginya nilai EPS perusahaan. Apabila nilai EPS suatu

perusahaan tinggi, maka akan menarik perhatian investor. Hal ini

dikarenakan investor tertarik akan nilai laba per lembar saham yang

tinggi, yaitu dengan harapan investor tersebut akan mendapatkan tingkat

pengembalian yang tinggi pula. Peningkatan investor yang berinvestasi

pada perusahaan akan berpengaruh pada meningkatnya harga saham

perusahaan. Hal ini disebabkan oleh permintaan akan saham perusahaan

tersebut meningkat.

b. Hubungan Price Earning Ratio (PER) dengan Harga Saham

Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel PER pada taraf

nyata (α) 5% memiliki nilai probabilitas 0.0057, yaitu berarti variabel

PER memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga

saham dengan nilai koefisien PER sebesar 0.936850, yaitu jika nilai PER

meningkat sebesar 1, maka harga saham akan mengalami peningkatan

sebesar 0.936850. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

Page 120: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

102

dilakukan oleh Enow dan Brijlal (2016) mengenai pengaruh

Determinants of Share Prices (the Case of Listed Firms on Johannesburg

Stock Exchange, yang menyatakan bahwa variabel PER memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini

diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Kumar (2017) yang

menyatakan bahwa PER memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap harga saham.

PER mengindikasikan seberapa besar derajat kepercayaan investor

terhadap kinerja perusahaan. Besaran nilai PER perusahaan

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya

kepada pemegang saham. Sebelum berinvestasi, investor akan melihat

apakah suatu perusahaan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi.

Salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan perusahaan yaitu

PER. Semakin tinggi nilai PER perusahaan menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut memiliki peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi

pula, hal ini berarti derajat kepercayaan investor terhadap kinerja

perusahaan tinggi. Investor akan cenderung memilih perusahaan yang

memiliki pendapatan yang stabil dengan risiko yang rendah. Maka dari

itu, investor akan tertarik untuk membeli saham perusahaan yang

memiliki nilai PER tinggi dengan harapan tingkat pengembalian yang

tinggi pula. Hal ini akan berpengaruh pada meningkatnya permintaan

terhadap saham perusahaan yang akan berdampak pada meningkatnya

harga saham perusahaan.

Page 121: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

103

c. Hubungan Return on Asset (ROA) dengan Harga Saham

Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel ROA pada taraf

nyata (α) 5% memiliki nilai probabilitas 0.7951, yaitu berarti variabel

ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham

dengan nilai koefisien ROA sebesar 36.47823, yaitu jika nilai ROA

meningkat sebesar 1, maka harga saham akan mengalami peningkatan

sebesar 36.47823. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pratomo (2013) mengenai analisis fundamental dan risiko

sistematik terhadap harga saham yang di dalamnya menyatakan bahwa

ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Safitri (2013),

Sari (2017) dan Sutrisno (2017) yang menyatakan bahwa ROA tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

ROA merupakan rasio untuk melihat seberapa baik suatu perusahaan

dalam mengelola asetnya dengan menggunakan indikator laba bersih dan

total aset. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ROA tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini

dikarenakan ROA hanya menunjukkan prospek perusahaan pada jangka

pendek, sehingga investor tidak dapat memprediksikan berapa

pendapatan yang akan diterima di masa yang akan datang. ROA tidak

menghitung seberapa besar tingkat dividen dan capital gain yang akan

didapat investor. Semakin tinggi aset yang dimiliki perusahaan, maka

akan cenderung menurunkan pendapatan investor. Hal ini dikarenakan

Page 122: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

104

pendapatan perusahaan akan digunakan untuk mengelola aset

perusahaan, sedangkan sebelum melakukan investasi, investor akan

melihat seberapa besar investasi yang ditanamkan perusahaan. Oleh

sebab itu, tinggi rendahnya presentase ROA perusahaan tidak

mempengaruhi harga saham suatu perusahaan.

d. Hubungan Laba Ditahan dengan Harga Saham

Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel laba ditahan pada

taraf nyata (α) 5% memiliki nilai probabilitas 0.0002, yaitu berarti

variabel laba ditahan memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap harga saham dengan nilai koefisien laba ditahan sebesar -

152.0261, yaitu jika nilai laba ditahan meningkat sebesar 1, maka harga

saham akan mengalami penurunan sebesar -152.0261. Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukmawati (2014) dan

Munir (2017) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh laba

ditahan (retained earnings) terhadap harga saham yang menyatakan

bahwa laba ditahan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika laba ditahan

perusahaan meningkat, maka harga saham akan mengalami penurunan.

Apabila perusahaan meningkatkan saldo laba ditahan, maka hal tersebut

akan berdampak pada berkurangnya dividen yang akan dibagikan kepada

investor. Bagi investor yang membutuhkan dana jangka pendek, maka

akan menimbulkan kekecewaan yang disebabkan oleh berkurangnya

dividen yang didapatkan. Investor akan kurang tertarik karena dividen

Page 123: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

105

yang dibagikan rendah, lalu permintaan terhadap saham perusahaan akan

menurun. Permintaan yang menurun ini akan mempengaruhi pada

penurunan harga saham perusahaan.

e. Hubungan Nilai Tukar dengan Harga Saham

Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel nilai tukar pada

taraf nyata (α) 5% memiliki nilai probabilitas 0.0000, yaitu berarti

variabel nilai tukar memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap harga saham dengan nilai koefisien nilai tukar sebesar -

1810.296, yaitu jika nilai variabel nilai tukar meningkat sebesar 1, maka

harga saham akan mengalami penurunan sebesar -1810.296. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sholihah

(2014) mengenai analisis pengaruh nilai tukar terhadap harga saham yang

menyatakan bahwa variabel nilai tukar memiliki pengaruh yang negatif

dan signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini diperkuat oleh

penelitian yang dilakukan Nurdiana (2016) yang menyatakan bahwa nilai

tukar memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap harga

saham.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika nilai tukar rupiah

melemah (nominal rupiah naik) terhadap dolar AS akan menyebabkan

penurunan pada harga saham. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap

dolar AS akan mencerminkan bahwa perekonomian sedang melemah.

Dengan melemahnya nilai tukar rupiah, maka pengeluaran pengusaha

untuk membeli bahan baku impor akan bertambah dan menyebabkan

Page 124: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

106

pengeluaran perusahaan untuk memproduksi semakin meningkat dan

output yang dihasilkan berkurang, sehingga laba yang diperoleh

perusahaan akan menurun. Jika laba perusahaan turun, maka laba per

lembar saham perusahaan yang akan dibagikan kepada investor akan

turun pula. Hal ini menyebabkan kurang tertariknya investor untuk

berinvestasi pada perusahaan dan akan menurunkan permintaan akan

saham perusahaan. Penurunan permintaan ini akan mempengaruhi pada

menurunnya harga saham perusahaan.

Page 125: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

107

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh earning per

share (EPS), price earning ratio (PER), return on asset (ROA), laba ditahan

dan nilai tukar terhadap harga saham syariah yang terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

saham syariah sektor property dan real estate yang terdaftar di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) periode kuartal 1 tahun 2015 hingga kuartal 4 tahun

2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Secara parsial, dapat disimpulkan bahwa:

a. Variabel earning per share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap harga saham syariah sektor property dan real estate yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

b. Variabel price earning ratio (PER) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap harga saham syariah sektor property dan real estate yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

c. Variabel return on asset (ROA) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap harga saham syariah sektor property dan real estate yang

terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

Page 126: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

108

d. Variabel laba ditahan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga

saham syariah sektor property dan real estate yang terdaftar di Indeks

Saham Syariah Indonesia (ISSI).

e. Variabel nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga

saham syariah sektor property dan real estate yang terdaftar di Indeks

Saham Syariah Indonesia (ISSI).

2. Secara simultan, earning per share (EPS), price earning ratio (PER), return

on asset (ROA), laba ditahan dan nilai tukar berpengaruh signifikan

terhadap harga saham syariah sektor property dan real estate yang terdaftar

di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka

disarankan beberapa hal berikut:

1. Bagi perusahaan, disarankan untuk memanfaatkan dan mengelola aset yang

dimiliki secara maksimal dan bijaksana agar pertumbuhan perusahaan

meningkat. Dengan meningkatnya pertumbuhan perusahaan, maka

pendapatan perusahaan akan meningkat, lalu mempengaruhi earning per

share dan laba ditahan perusahaan. Hal tersebut akan menarik perhatian

investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Perusahaan juga

harus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS agar

tidak terjebak di saat nilai tukar rupiah melemah.

2. Bagi investor maupun calon investor, sebelum melakukan investasi,

perhatikan nilai earning per share dan laba ditahan (retained earnings) yang

Page 127: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

109

terdapat di laporan keuangan perusahaan dan faktor eksternal seperti

pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang dapat mempengaruhi

harga saham, agar mendapatkan tingkat keuntungan yang diinginkan.

Investor maupun calon investor harus teliti dalam menganalisis laporan

keuangan perusahaan, karena khawatir laporan keuangan yang tersedia tidak

sesuai dengan kedaaan perusahaan yang sebenarnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan sampel yang lebih

banyak dan menambah periode penelitian agar para investor dan calon

investor mendapatkan hasil yang akurat. Peneliti selanjutnya juga dapat

menambah faktor internal perusahan seperti net profit margin, price to book

value dan return on equity serta faktor eksternal seperti pertumbuhan

ekonomi dan stabilitas politik untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi harga saham.

Page 128: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

110

DAFTAR PUSTAKA

Antokolaras, Anggardito. “Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Domestik

dan Makroekonomi Global terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Periode 2012-2016”. Skripsi tidak dipublikasikan. Jakarta: Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, 2017.

Apsara, Rama Hadi dan Indriani, Astiwi. “Analisis Pengaruh Crude Oil Price,

Earning per Share, Price to Book Value, Return on Assets dan Debt to

Equity Ratio terhadap Harga Saham Perusahaan Batubara yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016”. Diponegoro Journal of

Management Vol. 6, No. 4. Semarang: Universitas Diponegoro, 2017.

Aziz, Abdul. Manajemen Investasi Syari’ah. Bandung: Alfabeta, 2010.

Aziz, Roikhan Mochamad. “Kaffah Thinking on Sinlammim Method Through

Digital Root”. Proceeding, ISOIT International Seminar on Islamic

Thought, UKM. Bangi: Malaysia, 2009.

Aziz, Roikhan Mochamad. Pasar Modal Syariah. Modul Kuliah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta,

2009.

Aziz, Roikhan Mochamad. “New Paradigm on Sinlammim Kaffah In Islamic

Economics”. Jurnal Ilmu Ekonomi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2009.

Aziz, Roikhan Mochamad. “The Application of Kaffah Economics on Sukuk As

Islamic Economic Instrument In OIC Countries”. IRTI-IDB, IIUM. Kuala

Lumpur: Malaysia, March 2009.

Aziz, Roikhan Mochamad. “Pemodelan Institusi Keuangan Islam Berbasis

Metode Sinlammim Kaffah (Studi Kelayakan Pada Bofsa)”. Yogyakarta:

UII, April 2009.

Aziz, Roikhan Mochamad. “Islamic Principle and Financial Aspect in Sukuk on

Asset Becked securities”. IALE Hukumonline.com. Jakarta, August 2009.

Aziz, Roikhan Mochamad. “Kaffah Thinking on Sinlammim Method Through

Digital Root”. Proceeding, UKM. Malaysia, October 2009.

Aziz, Roikhan Mochamad. “Islamic Civilization versus Western System”.

Proceeding. International Conference on Islamic Civilization. Kahorem:

Pakistan, 2010.

Aziz, Roikhan Mochamad. “The Prospect Of Islamic Revival In Indonesia 2015

Based on Development of Sukuk The Sukuk Through Sinlammim Kaffah

Page 129: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

111

Method”. Approved Paper For Seminar Sharia Economics Days (Second).

Depok: Universitas Indonesia, 2010.

Aziz, Roikhan Mochamad. “New Paradigm in On Sinlammim Kaffah In Islamic

Economics”. Jurnal Signifikan.(9) 2, Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010.

Aziz, Roikhan Mochamad. “The Prospect of Islamic Revival in Indonesia 2015

Based on Development of Sukuk The Sukuk Through Sinlammim Kaffaf

Method”. Approved Paper For Seminar Sharia Economics Days (Second).

Depok: Universitas Indonesia, 2010.

Aziz, Roikhan Mochamad. Bahan Ajar (Diktat) Mata Kuliah: Investasi Pasar

Modal Syariah. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Jakarta: UIN Press, 2015.

Aziz, Roikhan Mochamad. “Teori H dalam Islam Sebagai Wahyu dan Turats”.

Jurnal UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta, 2015.

Aziz, Roikhan Mochamad. “Schumpeter Thought and Islamic Worldview”.

Proceedings of International Seminar on Islamic Economics. Jakarta:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri, 2015.

Aziz, Roikhan Mochamad. “Hahslm Islamic Economic Methodology”.

Proceeding ICOSEC: Developing Countries Readiness Toward Global.

Surakarta: Universitas Negeri Solo, 2015.

Aziz, Roikhan Mochamad. “Rumus Tuhan Hahslm Dalam Berpikir Menyeluruh

Sebagai Metedologi Ekonomi Islam”. Procedding ICIEF15: Strengthning

Islamic Economics and Financial Institution for Financial Institution for the

Welfare of Ummah. Lombok: Universitas Mataram, Agustus 2015.

Aziz, Roikhan Mochamad. “Hahslm Islamic Economics Methodology”.

Proceeding ICOSEC: Developing Countries Readiness Toward Global.

Surakarta: Universitas Negeri Solo, September 2015.

Aziz, Roikhan Mochamad. “Teori H Sebagai Wahyu Dan Turats Dalam Islam”.

Jurnal Ushuluddin (24) 1. Riau: Universitas Islam Negeri Riau, 2016.

Aziz, Roikhan Mochamad. Islam Dan Pengetahuan. Jakarta: Salemba Empat,

2017.

Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia. Jakarta: Indonesia

Stock Exchange, 2010.

Chughtai, Asma Rafique, dkk. “Determining the Impact of Dividends, Earnings,

Invested Capital and Retained Earnings on Stock Prices in Pakistan: An

Page 130: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

112

Empirical Study”. International Journal of Financial Management, Vol. 4,

Issue. 1, 2014.

Darmadji dan Fakhruddin. Pasar Modal di Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta:

Salemba Empat, 2011.

Dendawijaya. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2013.

Effendi, Nury dan Setiawan Maman. Ekonometrika: Pendekatan Teori dan

Terapan. Jakarta: Salemba Empat, 2014.

Enow, Samuel Tabot dan Pradeep Brijlal. “Determinants of Share Prices: the Case

of Listed Firms on Johannesburg Stock Exchange”. Journal of Accounting

and Management, Vol 6, No. 1, 2016.

Chughtai, Asma Rafique, dkk. “Determining the Impact of Dividends, Earnings,

Invested Capital and Retained Earnings on Stock Prices in Pakistan: An

Empirical Study”. International Journal of Financial Management, Vol. 4,

Issue. 1, 2014.

Fahmi, Irham. Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab. Jakarta: Salemba

Empat, 2012.

Hadi, Nor. Pasar Modal: Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen

Keuangan Pasar Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Hadianto, Bram. “Pengaruh Earning per Share Terhadap Harga Saham Sektor

Perdagangan Besar dan Ritel pada Periode 2000-2005 di Bursa Efek

Indonesia”. Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 7, No. 2. Bandung: Universitas

Kristen Maranatha, 2008.

Halim, Abdul. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah. Cetakan Pertama. Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syariah Hidayatullah Jakarta, 2009.

Hartono, Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ke-10.

Yogyakarta: BPFE, 2015.

Hasan, Iqbal. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta: Bumi

Aksara, 2005.

Hery. Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta: PT Grasindo, 2014.

Hidayat, Taufik. Buku Pintar Investasi Syariah. Jakarta: Mediakita, 2011.

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Investasi pada Pasar Modal Syariah.

Edisi ke-3. Jakarta: Kencana, 2014.

Page 131: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

113

Hunjra, Ahmed Imran, dkk. “Impact of Dividend Policy, Earning per Share,

Return on Equity, Profit after Tacx on Stock Price”. International Journal of

Economiccs and Empirical Reasearch, Vol. 2(3), 2014.

Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014.

Kumar, Pankaj. “Impact of Earning per Share and Price Earning Ratio on Market

Price of Share: A Study on Auto Sector in India”. International Journal of

Research – Granthaalayah, Vol. 5(Iss.2), 2017.

Margaretha, Farah dan Firzitya. “The Effect of Cash Dividend, Retained Earnings,

and Stock Price of Manufacturing Company Listed in Indonesia Stock

Exchange”. Journal The WINNERS, Vol. 16(1), 2015.

Martalena dan Maya Malinda. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi Offset,

2011.

Masih, Mansur. “Interest Rate, Exchange Rate, and Stock Prices of Islamic

Banks: A Panel Data Analysis”. Jurnal Online

https://www.researchgate.net/publication/266392286

Muksal. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Syariah:

Studi pada Pasar Sekunder Jakarta Islamic Index (JII)”. Jurnal Online

https://www.researchgate.net/publication/317166379

Munir, Samavia, dkk. “Impact of Cash Dividends and Retained Earnings on Stock

Price a Comparative Study of High and Low Growth of Firms”. Research

Journal of Finance and Accounting, Vol. 8, No. 11, 2017.

Nazir, Ahmad. “Pasar Modal Syariaj di Indonesia”. Jurnal HIKAMUNA, Vo. 1,

No. 2, 2016.

Nurdiana, Elly. “Pengaruh Variabel Makro Ekonomi terhadap Harga Saham

Syariah di Indonesia dan Malaysia Periode Mei 2011 – Desember 2015”.

Skripsi tidak dipublikasikan. Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016.

Nurhayati dan Wasilah. Akuntansi Syariah di Indonesia. Edisi Ke-4. Jakarta:

Salemba Empat, 2014.

Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. “Pengaruh Variabel Fundamental dan

Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public Bursa Efek Indonesia (BEI)

Periode 2003-2006. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2, 2008.

Pratomo, Wahyu Ario. “Analisis Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap

Harga Saham Perbankan yang Terdaftar pada Indeks LQ 45”. Jurnal

Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1, No. 3, 2013.

Purnamasari, Dyah. “The Effect of Changes in Return on Assets, Return on

Equity, and Economic Value Added to the Stock Price Changes and Its

Page 132: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

114

Impact on Earnings per Share”. Research Journal of Finance and

Accounting, Vol. 6(6), 2015.

Putri, Eka Tri, dkk. “Pengaruh Net Profit Margin, Debt to Total Asset Ratio, Price

Earning Ratio dan Price to Book Value Terhadap Harga Saham pada Sub

Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Jurnal Online ejournal.bughatta.ac.id Vol. 9, No. 2, 2016.

Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. Teori Ekonomi Makro: Suatu

Pengantar. Edisi Ke-4. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2008.

Rodoni, Ahmad. Invstasi Syariah. Cetakan 1. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009.

Rokhmatussa’dyah, Ana dan Suratman. Hukum Investasi dan Pasar Modal.

Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Rusena, Adisi Sharesia. “Analisis Fundamental dan Teknikal Saham Syariah di

Indonesia (Studi Empiris Perusahaan yang Masuk dalam JII dan ISSI di BEI

tahun 2011-2015)”. Skripsi tidak dipublikasikan. Jakarta: Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Safitri, Abied Luthfi. “Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Return

on Asset, Debt to Equity Ratio dan Market Value Added terhadap Harga

Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index”. Management Analysis

Journal 2 (2), 2013.

Samsul, Mohamad. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga,

2006.

Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi

dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Sitompul, Asril. Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya.

Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996.

Soemitra, Andri. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: PT Kencana

Prenada Media Group, 2009.

Sriyana, Jaka. Metode Regresi Data Panel (Dilengkapi Analisis Kinerja Bank

Syariah di Indonesia). Yogyakarta: Ekonosia, 2014.

Suciningtias, Siti Aisyah dan Rizki Khoiroh. “Analisis Dampak Variabel Makro

Ekonomi terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)”. Conference in

Business, Accounting, and Management, Vol. 2, No. 1, 2015.

Sunariyah. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN, 2011.

Page 133: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

115

Supriyadi, Edy. SPSS + Amos. Jakarta: In Media, 2014.

Sutrisno. “Factors Determinant of Share Prices: Empirical Study on Islamic

Capital Market”. International Business Management, 11 (4), 2017.

Tandelilin, Eduardus. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Kanisius, 2010.

Tarvinayati dan Yulia Qamariyanti. Hukum Pasar Modal di Indonesia. Edisi 1,

Cetakan 2. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.

Velankar, Nandan dkk. “Impact of EPS and DPS on Stock Price: A Study of

Selected Public Sector Banks of India”. Prestige International Journal of

Management & IT-Sanchayan, Vol. 6(1), 2017.

Wiagustini, Luh Putu. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana

University Press, 2010.

Widiatmodjo, Sawidji. Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan bagi

Pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012.

Winarno, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKP, 2011.

Wulandari, Ramadhania. “Pengaruh Earning per Share, Return on Investment dan

Retained Earnings terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang

Teredaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi tidak dipublikasikan.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2010.

Zuliarni, Sri. 2012. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada

Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

Jurnal Aplikasi Bisnis, Vol. 3, No. 1, 2012.

http://finance.yahoo.com

http://properti.kompas.com

investasi.kontan.co.id

www.bappenas.go.id

www.bi.go.id

www.cnbcindonesia.com

www.idx.co.id

www.syariahsaham.com

Page 134: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

116

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Variabel Penelitian

No. Firm Periode EPS PER ROA Laba_Ditahan Kurs Harga

Saham

1. APLN K1 2015 5,10 86,27 0,63% 3.055.979.152 13.084 440

2. APLN K2 2015 17,88 21,09 2,14% 3.291.274.871 13.332 377

3. APLN K3 2015 18,00 16,67 2,34% 3.308.260.601 13.657 300

4. APLN K4 2015 41,47 8,05 4,60% 3.749.691.468 13.795 334

5. APLN K1 2016 5,63 53,11 0,67% 3.859.505.820 13.276 299

6. APLN K2 2016 15,80 16,46 1,77% 4.042.877.641 13.180 260

7. APLN K3 2016 22,19 12,98 2,51% 4.167.584.482 12.998 288

8. APLN K4 2016 32,63 6,44 4,50% 4.366.549.106 13.436 210

9. APLN K1 2017 2,60 83,85 0,45% 4.415.962.410 13.321 218

10. APLN K2 2017 35,94 5,20 3,64% 5.013.857.890 13.319 187

11. APLN K3 2017 27,94 10,02 3,56% 4.858.903.092 13.492 280

12. APLN K4 2017 70,83 2,96 6,50% 5.689.458.536 13.548 210

13. ASRI K1 2015 14,23 39,00 1,71% 3.878.460.688 13.084 555

14. ASRI K2 2015 23,17 24,82 3,11% 3.913.796.375 13.332 575

15. ASRI K3 2015 3,24 97,53 0,91% 3.522.027.909 13.657 316

16. ASRI K4 2015 30,36 11,30 3,66% 4.057.176.580 13.795 343

17. ASRI K1 2016 26,84 13,86 2,85% 4.584.876.106 13.276 372

18. ASRI K2 2016 27,62 13,90 2,97% 4.601.345.164 13.180 384

19. ASRI K3 2016 33,58 13,76 3,31% 4.719.578.354 12.998 462

20. ASRI K4 2016 25,89 13,60 2,58% 4.575.276.672 13.436 352

21. ASRI K1 2017 8,96 40,40 0,87% 4.574.005.347 13.321 362

22. ASRI K2 2017 36,15 8,80 3,41% 5.260.294.649 13.319 318

23. ASRI K3 2017 56,82 6,65 5,50% 5.668.954.572 13.492 378

24. ASRI K4 2017 70,23 5,07 6,65% 5.917.605.512 13.548 356

25. BAPA K1 2015 2,63 19,01 0,99% 43.091.873.942 13.084 50

26. BAPA K2 2015 4,02 12,44 1,53% 44.007.054.423 13.332 50

27. BAPA K3 2015 0,51 98,04 0,19% 41.687.592.414 13.657 50

28. BAPA K4 2015 2,09 23,92 0,79% 42.554.266.010 13.795 50

Page 135: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

117

29. BAPA K1 2016 3,96 12,63 1,45% 45.128.939.833 13.276 50

30. BAPA K2 2016 3,48 14,37 1,23% 44.766.020.872 13.180 50

31. BAPA K3 2016 0,43 116,28 0,08% 42.702.828.618 12.998 50

32. BAPA K4 2016 2,72 18,38 1,00% 44.371.049.038 13.436 50

33. BAPA K1 2017 10,52 8,94 3,87% 51.338.074.645 13.321 94

34. BAPA K2 2017 10,37 11,86 3,71% 51.241.126.496 13.319 123

35. BAPA K3 2017 12,23 8,18 4,40% 52.625.378.929 13.492 100

36. BAPA K4 2017 19,54 4,50 9,12% 57.579.944.057 13.548 88

37. DILD K1 2015 12,00 47,92 1,40% 956.992.493.267 13.084 575

38. DILD K2 2015 13,00 43,85 1,52% 857.341.825.998 13.332 570

39. DILD K3 2015 21,00 27,86 2,39% 942.012.108.072 13.657 585

40. DILD K4 2015 39,00 12,54 32,06% 1.133.402.327.703 13.795 489

41. DILD K1 2016 10,00 52,50 0,96% 1.234.256.867.519 13.276 525

42. DILD K2 2016 15,00 39,33 1,38% 1.284.049.033.008 13.180 590

43. DILD K3 2016 20,00 30,00 1,84% 1.285.183.647.185 12.998 600

44. DILD K4 2016 29,00 17,24 38,47% 1.375.153.341.857 13.436 500

45. DILD K1 2017 2,00 208,00 0,15% 1.394.821.759.755 13.321 416

46. DILD K2 2017 18,00 23,33 1,50% 1.508.890.413.185 13.319 420

47. DILD K3 2017 16,00 25,75 1,29% 1.489.295.698.210 13.492 412

48. DILD K4 2017 29,00 12,07 2,07% 1.619.629.931.777 13.548 350

49. GPRA K1 2015 1,60 173,75 0,49% 331.852.015.107 13.084 278

50. GPRA K2 2015 7,75 34,19 2,20% 342.883.965.340 13.332 265

51. GPRA K3 2015 7,93 28,37 2,25% 343.625.958.250 13.657 225

52. GPRA K4 2015 21,09 9,44 4,63% 394.101.757.611 13.795 199

53. GPRA K1 2016 1,98 103,03 0,58% 402.587.594.803 13.276 204

54. GPRA K2 2016 2,95 72,54 0,47% 384.135.757.719 13.180 214

55. GPRA K3 2016 3,87 57,88 1,31% 387.827.452.011 12.998 224

56. GPRA K4 2016 10,17 17,99 2,99% 421.779.938.631 13.436 183

57. GPRA K1 2017 2,10 70,95 0,66% 430.749.086.183 13.321 149

58. GPRA K2 2017 5,94 21,38 1,72% 433.433.606.905 13.319 127

59. GPRA K3 2017 4,40 31,82 1,57% 426.854.130.552 13.492 140

60. GPRA K4 2017 7,45 13,83 2,49% 438.124.297.658 13.548 103

61. KIJA K1 2015 3,88 84,64 0,92% 1.322.841.564.276 13.084 328,41

Page 136: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

118

62. KIJA K2 2015 12,09 21,50 2,50% 1.376.907.622.967 13.332 259,95

63. KIJA K3 2015 3,43 46,28 0,70% 1.169.963.371.471 13.657 158,75

64. KIJA K4 2015 16,40 14,94 3,00% 1.433.614.007.841 13.795 245,07

65. KIJA K1 2016 6,55 39,38 1,35% 1.568.888.632.343 13.276 257,97

66. KIJA K2 2016 15,77 17,87 3,20% 1.759.344.588.569 13.180 281,78

67. KIJA K3 2016 17,25 16,91 3,38% 1.789.912.922.955 12.998 291,70

68. KIJA K4 2016 21,13 13,71 4,00% 1.870.179.683.576 13.436 289,72

69. KIJA K1 2017 2,65 123,55 0,61% 1.924.852.030.861 13.321 327,42

70. KIJA K2 2017 8,69 37,51 1,96% 1.984.217.098.616 13.319 326

71. KIJA K3 2017 6,22 49,20 1,49% 1.934.251.974.857 13.492 306

72. KIJA K4 2017 4,08 70,10 1,00% 1.889.500.304.969 13.548 286

73. MTLA K1 2015 7,88 54,53 1,84% 982.918.546 13.084 429,70

74. MTLA K2 2015 16,66 23,36 3,74% 1.029.106.248 13.332 389,11

75. MTLA K3 2015 20,34 10,72 4,54% 1.026.336.168 13.657 218

76. MTLA K4 2015 28,16 7,63 6,63% 1.081.840.541 13.795 215

77. MTLA K1 2016 8,50 32,94 1,75% 1.146.932.776 13.276 280

78. MTLA K2 2016 17,02 19,27 3,43% 1.185.616.786 13.180 328

79. MTLA K3 2016 22,02 13,71 4,40% 1.223.906.989 12.998 302

80. MTLA K4 2016 35,45 9,99 8,05% 1.326.685.820 13.436 354

81. MTLA K1 2017 8,54 37,47 1,75% 1.392.025.285 13.321 320

82. MTLA K2 2017 14,63 21,19 3,21% 1.396.096.802 13.319 310

83. MTLA K3 2017 19,82 17,36 4,15% 1.435.840.283 13.492 344

84. MTLA K4 2017 59,00 6,75 9,00% 1.735.791.342 13.548 398

85. SMDM K1 2015 4,80 31,25 0,63% 132.719.430 13.084 150

86. SMDM K2 2015 9,70 12,06 1,60% 156.155.127 13.332 117

87. SMDM K3 2015 8,97 13,82 1,49% 152.663.829 13.657 124

88. SMDM K4 2015 12,66 7,50 2,40% 170.365.442 13.795 95

89. SMDM K1 2016 2,54 36,61 0,25% 182.442.595 13.276 93

90. SMDM K2 2016 2,04 44,12 0,34% 180.048.474 13.180 90

91. SMDM K3 2016 2,72 34,93 0,37% 183.319.274 12.998 95

92. SMDM K4 2016 3,41 22,29 0,70% 186.997.130 13.436 76

93. SMDM K1 2017 1,13 74,34 0,23% 192.410.139 13.321 84

94. SMDM K2 2017 1,11 87,39 0,18% 192.321.802 13.319 97

Page 137: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

119

95. SMDM K3 2017 2,22 46,85 0,48% 197.622.907 13.492 104

96. SMDM K4 2017 2,79 37,99 0,60% 196.088.774 13.548 106

97. TOTL K1 2015 15,38 65,34 2,05% 407.873.568 13.084 1.005

98. TOTL K2 2015 30,58 26,98 4,05% 347.426.355 13.332 825

99. TOTL K3 2015 43,83 13,35 5,27% 392.604.961 13.657 585

100. TOTL K4 2015 56,13 10,96 6,72% 434.540.518 13.795 615

101. TOTL K1 2016 18,16 38,55 2,13% 496.451.522 13.276 700

102. TOTL K2 2016 34,22 22,50 4,34% 414.844.511 13.180 770

103. TOTL K3 2016 47,07 17,10 5,87% 458.641.409 12.998 805

104. TOTL K4 2016 65,40 11,70 7,56% 521.157.695 13.436 765

105. TOTL K1 2017 18,69 43,34 2,10% 584.906.831 13.321 810

106. TOTL K2 2017 37,79 19,58 4,04% 495.205.427 13.319 740

107. TOTL K3 2017 56,15 13,36 5,93% 559.165.854 13.492 750

108. TOTL K4 2017 71,71 9,20 7,54% 612.225.440 13.548 660

Page 138: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

120

Lampiran 2: Pemilihan Model Regresi Data Panel

Lampiran 2.1: Common Effect Model

Dependent Variable: HARGA_SAHAM?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/31/18 Time: 17:28

Sample: 1 12

Included observations: 12

Cross-sections included: 9

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

EPS? 196.9683 16.66281 11.82083 0.0000

PER? 4.327077 0.522225 8.285843 0.0000

ROA? -97.58439 302.3029 -0.322803 0.7475

LABA_DITAHAN? -6.115849 4.139834 -1.477318 0.1426

KURS? -15.36381 11.49020 -1.337123 0.1841

R-squared 0.609760 Mean dependent var 322.5146

Adjusted R-squared 0.594605 S.D. dependent var 210.8492

S.E. of regression 134.2490 Akaike info criterion 12.68246

Sum squared resid 1856349. Schwarz criterion 12.80663

Log likelihood -679.8529 Hannan-Quinn criter. 12.73281

Durbin-Watson stat 0.685834

Page 139: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

121

Lampiran 2.2: Fixed Effect Model

Dependent Variable: HARGA_SAHAM?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/31/18 Time: 17:28

Sample: 1 12

Included observations: 12

Cross-sections included: 9

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 20947.41 3605.423 5.809972 0.0000

EPS? 47.69932 14.76028 3.231600 0.0017

PER? 0.936850 0.331387 2.827058 0.0057

ROA? 36.47823 140.1023 0.260369 0.7951

LABA_DITAHAN? -152.0261 38.92297 -3.905819 0.0002

KURS? -1810.296 364.2105 -4.970466 0.0000

Fixed Effects (Cross)

APLN--C -263.1053

ASRI--C -143.8184

BAPA--C -36.33422

DILD--C 811.4096

GPRA--C 376.6805

KIJA--C 666.7065

MTLA--C -402.1663

SMDM--C -852.6807

TOTL--C -156.6918

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.932820 Mean dependent var 322.5146

Adjusted R-squared 0.923529 S.D. dependent var 210.8492

S.E. of regression 58.30684 Akaike info criterion 11.08974

Sum squared resid 319570.6 Schwarz criterion 11.43742

Log likelihood -584.8459 Hannan-Quinn criter. 11.23071

F-statistic 100.4022 Durbin-Watson stat 1.094901

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 140: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

122

Lampiran 2.3: Random Effect Model

Dependent Variable: HARGA_SAHAM?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/31/18 Time: 17:29

Sample: 1 12

Included observations: 12

Cross-sections included: 9

Total pool (balanced) observations: 108

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 17891.52 3461.024 5.169430 0.0000

EPS? 51.14423 13.75944 3.717029 0.0003

PER? 1.100427 0.320358 3.434994 0.0009

ROA? 10.38071 139.8184 0.074244 0.9410

LABA_DITAHAN? -17.91563 10.35034 -1.730922 0.0865

KURS? -1821.705 363.6536 -5.009453 0.0000

Random Effects (Cross)

APLN--C -78.26284

ASRI--C 23.32102

BAPA--C -170.2329

DILD--C 221.0693

GPRA--C -51.71768

KIJA--C 43.54253

MTLA--C -55.69733

SMDM--C -238.1953

TOTL--C 306.1731

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 103.1980 0.7580

Idiosyncratic random 58.30684 0.2420

Weighted Statistics

R-squared 0.242134 Mean dependent var 51.91654

Adjusted R-squared 0.204984 S.D. dependent var 73.99761

S.E. of regression 65.97900 Sum squared resid 444029.4

F-statistic 6.517684 Durbin-Watson stat 0.802189

Prob(F-statistic) 0.000027

Unweighted Statistics

R-squared 0.278201 Mean dependent var 322.5146

Sum squared resid 3433556. Durbin-Watson stat 0.103740

Page 141: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

123

Lampiran 2.4: Chow Test

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: FIRM

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 51.035426 (8,94) 0.0000

Cross-section Chi-square 180.993931 8 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: HARGA_SAHAM?

Method: Panel Least Squares

Date: 08/31/18 Time: 17:29

Sample: 1 12

Included observations: 12

Cross-sections included: 9

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 22631.89 7592.721 2.980735 0.0036

EPS? 195.8464 16.06387 12.19173 0.0000

PER? 4.054225 0.511572 7.925030 0.0000

ROA? 63.09313 296.3014 0.212936 0.8318

LABA_DITAHAN? -5.819561 3.991171 -1.458109 0.1479

KURS? -2397.530 799.2641 -2.999672 0.0034

R-squared 0.641028 Mean dependent var 322.5146

Adjusted R-squared 0.623432 S.D. dependent var 210.8492

S.E. of regression 129.3879 Akaike info criterion 12.61746

Sum squared resid 1707606. Schwarz criterion 12.76647

Log likelihood -675.3428 Hannan-Quinn criter. 12.67788

F-statistic 36.42900 Durbin-Watson stat 0.617482

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 142: PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41853/2/VINNA... · pengaruh earning per share (eps), price earning ratio (per),

124

Lampiran 2.5: Hausman Test

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: FIRM

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 32.608892 5 0.0000

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

EPS? 47.699323 51.144229 28.543732 0.5191

PER? 0.936850 1.100427 0.007188 0.0537

ROA? 36.478233 10.380711 79.455024 0.0034

LABA_DITAHAN? -152.026060 -17.915630 1407.867917 0.0004

KURS? -1810.29...-1821.705345 405.347354 0.5709

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: HARGA_SAHAM?

Method: Panel Least Squares

Date: 08/31/18 Time: 17:30

Sample: 1 12

Included observations: 12

Cross-sections included: 9

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 20947.41 3605.423 5.809972 0.0000

EPS? 47.69932 14.76028 3.231600 0.0017

PER? 0.936850 0.331387 2.827058 0.0057

ROA? 36.47823 140.1023 0.260369 0.7951

LABA_DITAHAN? -152.0261 38.92297 -3.905819 0.0002

KURS? -1810.296 364.2105 -4.970466 0.0000

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.932820 Mean dependent var 322.5146

Adjusted R-squared 0.923529 S.D. dependent var 210.8492

S.E. of regression 58.30684 Akaike info criterion 11.08974

Sum squared resid 319570.6 Schwarz criterion 11.43742

Log likelihood -584.8459 Hannan-Quinn criter. 11.23071

F-statistic 100.4022 Durbin-Watson stat 1.094901

Prob(F-statistic) 0.000000