PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP...

134

Click here to load reader

Transcript of PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP...

Page 1: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DANKEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT PADA

KARYAWAN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi(S.Psi)

Disusun Oleh :

Arif Budi Utomo

NIM. 109070000196

Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

1438 H / 2017 M

Page 2: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DANKEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT PADA

KARYAWAN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi(S.Psi)

Disusun Oleh :

Arif Budi Utomo

NIM. 109070000196

Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

1438 H / 2017 M

Page 3: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DANKEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT PADA

KARYAWAN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi(S.Psi)

Disusun Oleh :

Arif Budi Utomo

NIM. 109070000196

Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

1438 H / 2017 M

Page 4: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN

TERHADAP BURNOUT PADA KARYAWAN” telah diujikan dalam sidang

munaqosyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada 16 Januari 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana psikologi (S.Psi) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 16 Januari_2017

Page 5: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

LEⅣIBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhisalah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di UINSyarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkansesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya ataumerupakan hasiljiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerimasanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Arif Budi UtomoNIPI:109070000196

16 Januari 2017

Page 6: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Menggapai asa setinggi langit, meniti mimpi dengan pasti. Jadikan masa lalumenjadi guru terbaik. Percaya dan yakin masa depan akan dipenuhi dengansenyuman.

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orangtuaku tercinta, Bapak SlametRiyanto dan Mama Sri Haryani yang telah mendo’akan, mendidik, dan

membentuk karakterku hingga saat ini. Serta untuk adik dan semua sahabat yangtelah mendukungku selama ini.

Page 7: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

vi

ABSTRACT

A) Faculty of psychologyB) January, 2017C) Arif Budi UtomoD) The effect of social support and personality toward burnout on employeesE) xv + 118 pages + AttachmentF) The very rapid organizational development in Jakarta makes people want to

work there so that lead to the buildup of person and vehicles that make of thecongestion, makes people trapped in them and run into stress. Moreover,MEA ongoing at this time makes a very tight global competition between co-workers, so that lead to the increased of stress. If the increased of stress don'timmediately overcome, then it will be a burnout syndrome. Therefore, theauthor wants to study this phenomenon with seeing whether there is asignificant effect of social support and personality toward burnout onemployees.

The subject of this study are 200 employees of a company withpopulations are incalculable. The measuring instrument used in this study isthe Maslach Burnout Inventory (MBI) which measures burnout variable, theSocial Provision Scale (SPS) which measures variable of social support,whereas the Big Five Inventory (BFI) measures personality variable.Techniques of data collection in this study is using non-probability sampling,whereas technic of data analysis in this study is using the Multiple RegressionAnalysis.

The author found that 22% variances of burnout can be affected byvariables of social support and personality, whereas 78% of other can beaffected by other variables outside this study. The author also found that4,7% variance burnout is significant donated by the attachment and 6,3% bysocial integration from social support variable. Moreover, dimensionagreeableness (2%) and neuroticism (6,6%) from personality variable alsocontributing by significant.

The conclusion from this study is that the hypothesis major that says"there is a significant effect of social support and personality towardsburnout on employees" was accepted. The author can suggest from thefinding of this study that needs to see other variables in the next studies, suchas resilience, self-control, and the working environment factors which canaffect of burnout. The author also suggested to employees who have apersonality of neuroticism type to always positive thinking on all aspect of lifeto avoid burnout.

G) Literature: 58; books/e-books: 8 + journal: 33 + article: 14 +theses/dissertations: 3

Page 8: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

vii

ABSTRAK

A) Fakultas PsikologiB) Januari 2017C) Arif Budi UtomoD) Pengaruh Dukungan Sosial dan Kepribadian Terhadap Burnout Pada

KaryawanE) xv + 118 Halaman + LampiranF) Perkembangan organisasi yang sangat cepat di Jakarta membuat orang ingin

bekerja di sana sehingga menyebabkan penumpukan orang dan kendaraanyang membuat kemacetan, membuat orang terjebak di dalamnya danmengalami stres. Selain itu, MEA yang sedang berlangsung saat ini membuatpersaingan global yang sangat ketat antara rekan kerja, sehinggamenyebabkan peningkatan stres. Jika peningkatan stres tidak segera diatasi,maka akan menjadi sindrom burnout. Oleh karena itu, penulis inginmempelajari fenomena ini dengan melihat apakah ada untuk pengaruhsignifikan dukungan sosial dan kepribadian terhadap burnout pada karyawan.

Subyek penelitian ini adalah 200 karyawan dari sebuah perusahaandengan populasi yang tak terhitung. Alat ukur yang digunakan dalampenelitian ini adalah Maslach Burnout Inventory (MBI) yang mengukurvariabel burnout, Social Provision Scale (SPS) yang mengukur variabeldukungan sosial, sedangkan Big Five Inventory (BFI) mengukur variabelkepribadian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakannon-probability sampling, sedangkan teknik analisis data dalam penelitian inimenggunakan Multiple Regression Analysis.

Penulis menemukan bahwa 22% variasi dari burnout dapatdipengaruhi oleh variabel dukungan sosial dan kepribadian, sedangkan 78%dari lainnya dapat dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Penulisjuga menemukan bahwa 4,7% varians burnout yang signifikan disumbangkanoleh attachment dan 6,3% oleh social integration dari variabel dukungansosial. Selain itu, dimensi agreeableness (2%) dan neuroticism (6,6%) darivariabel kepribadian juga berkontribusi secara signifikan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa hipotesis utama yangmengatakan "ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial dan kepribadianterhadap burnout pada karyawan" diterima. Penulis dapat menyarankan daritemuan penelitian ini bahwa perlu untuk melihat variabel lain dalampenelitian berikutnya, seperti resilien, self-control, dan faktor lingkungankerja yang dapat mempengaruhi burnout. Penulis juga menyarankan kepadakaryawan yang memiliki kepribadian tipe neuroticism untuk selalu berpikirpositif pada semua aspek kehidupan untuk menghindari burnout.

G) Bahan Bacaan: 58; buku/ebook: 8 + jurnal: 33 + artikel: 14 + tesis/disertasi: 3

Page 9: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

viii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan karunia, hidayah, dan pencerahan-Nya kepada penulis, sehingga

dengan izin dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan

kesungguhan dan kerja keras. Salam dan shalawat penulis juga haturkan kepada

junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan kita suri

tauladan dalam menjalani kehidupan ini, sehingga kita bisa keluar dari jalan

jahiliyah menuju ke jalan kebaikan dan kebenaran.

Penelitian ini adalah manifestasi pemahaman penulis atas studi Ilmu

Psikologi yang telah dipelajari selama masa perkuliahan. Psikologi Industri &

Organisasi (PIO) diambil sebagai fokus studi dalam penelitian ini. Penelitian ini

diajukan sebagai prasyarat kelulusan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah melibatkan banyak pihak yang

secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi nyata bagi

penulis dalam rangka mendapatkan hasil penelitian yang maksimal. Termasuk

juga pelajaran dan hikmah baik selama penyusunan skripsi, maupun selama

penulis menghabiskan masa perkuliahan di Fakultas Psikologi. Terima kasih yang

sebesarnya penulis ucapkan kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag. M.Si Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Dr. Abdul Rahman Saleh,

M.Si, Wakil Dekan I, serta seluruh jajaran dekanat lainnya.

Page 10: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

ix

2. Bapak Miftahuddin, M.Si, selaku Dosen Pembimbing penulis yang dengan

kesabaran dan kesungguhan telah memberikan banyak saran dan kritik

kepada penulis selama masa penyusunan skripsi ini. Terimakasih telah

meluangkan waktu yang begitu berharga untuk berdiskusi dan memberikan

masukan.

3. Bapak Achmad Syahid, selaku Dosen Pembimbing Akademik kelas E tahun

angkatan 2009, terimakasih atas bimbingannya selama penulis menjalani

perkuliahan.

4. Seluruh dosen di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

selama ini memberikan ilmu, wawasan, serta pengetahuan dengan penuh

kesabaran dan keikhlasan. Semoga Allah SWT. memberikan berlipat-lipat

pahala atas amal yang telah diberikan. Para staff bagian Akademik, Umum,

Keuangan dan Perpustakaan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah banyak membantu dalam proses birokrasi dan kemudahan

bagi penulis dalam pembelajaran di kampus ini.

5. Pihak perusahaan yang telah memberikan izin dan memfasilitasi penulis

selama penulis melaksanakan penelitian di sana. Karyawan yang menjadi

responden penulis, yang telah bersedia memberikan informasi dan mengisi

angket penelitian sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian ini dengan

hasil yang maksimal.

6. Kedua orangtua penulis Bapak Slamet Riyanto dan Ibu Sri Haryani yang

senantiasa memberikan dukungan dan do’a yang tulus dalam proses

pembelajaran yang dilakukan penulis selama ini. Kedua saudaraku, Khoirul

Page 11: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

x

Zanwar Sidiq dan Mufidah Rahmawati Putri Ningsih yang telah mendukung

secara emosional selama penulis mengerjakan skripsi dan umumnya selama

masa perkuliahan.

7. Terakhir, terimakasih untuk atasan, rekan kerja, sahabat dan kawan

seperjuangan, diantaranya Pak Adib, Kiagus, Andhini, Dayat, Dian, Andri,

Dwi, Bayu, Ayu, Fitri, Fajar, dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu, yang telah banyak mendukung dan memberikan masukan baik

selama penyusunan skripsi ini maupun selama masa perkuliahan.

Penelitian ini tidak akan berarti tanpa kehadiran dan kontribusi dari

seluruh pihak yang telah penulis sebutkan diatas maupun yang tidak sempat

penulis sebutkan. Penulis sangat berharap penelitian ini dapat menjadi inspirasi

bagi banyak orang dan bisa memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca,

serta menjadi kontribusi nyata sebagai wacana baru dalam diskusi kajian

psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi (PIO). Penulis juga

berharap masukan dan kritik yang membangun guna perbaikan dan

penyempurnaan di masa yang akan datang.

Jakarta, 18 Januari 2017

Penulis

Page 12: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ......................................................................................... iLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. iiLEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iiiLEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. vABSTRACT ..................................................................................................... viABSTRAK ...................................................................................................... viiKATA PENGANTAR.................................................................................... viiiDAFTAR ISI .................................................................................................. xiDAFTAR TABEL .......................................................................................... xiiiDAFTAR GAMBAR...................................................................................... xivDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 11.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 11.2 Pembatasan danPerumusan Masalah........................................ 7

1.2.1 Pembatasan Masalah ....................................................... 71.2.2 Perumusan Masalah ........................................................ 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................. 91.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................ 91.3.2 Manfaat Penelitian .......................................................... 9

BAB 2 LANDASAN TEORI ..................................................................... 112.1 Burnout ..................................................................................... 11

2.1.1 Pengertian Burnout ......................................................... 112.1.2 Perkembangan Gejala Burnout ....................................... 142.1.3 Dimensi Burnout ............................................................. 152.1.4 Pengukuran Burnout ....................................................... 172.1.5 Faktor yang mempengaruhi Burnout .............................. 18

2.1.5.1 Faktor Personal.................................................... 182.1.5.2 Faktor Situasional................................................ 19

2.2 Dukungan Sosial....................................................................... 212.2.1 Pengertian Dukungan Sosial ........................................... 212.2.2 Dimensi Dukungan Sosial............................................... 232.2.3 Sumber Dukungan Sosial................................................ 252.2.4 Pengukuran Dukungan Sosial ......................................... 26

2.3 Kepribadian .............................................................................. 272.3.1 Pengertian Kepribadian................................................... 272.3.2 Pengertian Big Five Personality Factors ........................ 282.3.3 Dimensi Big Five Personality Factors............................ 302.3.4 Pengukuran Big Five Personality Factors ...................... 32

2.4 Kerangka Berpikir .................................................................... 322.5 Hipotesis Penelitian .................................................................. 36

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................. 383.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 383.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................... 38

Page 13: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

xii

3.3 Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 403.3.1 Skala Burnout.................................................................. 413.3.2 Skala Dukungan Sosial ................................................... 413.3.3 Skala Kepribadian ........................................................... 42

3.4 Uji Validitas Konstruk.............................................................. 443.4.1 Uji Validitas Konstruk Burnout ...................................... 463.4.2 Uji Validitas Konstruk Dukungan Sosial........................ 473.4.3 Uji Validitas Konstruk Kepribadian ............................... 49

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................ 543.6 Prosedur Penelitian................................................................... 56

BAB 4 HASIL PENELITIAN................................................................... 584.1 Gambaran Subjek Penelitian .................................................... 584.2 Analisis Deskriptif.................................................................... 59

4.2.1 Statistik Deskriptif .......................................................... 594.2.2 Kategori Skor Variabel Penelitian .................................. 61

4.3 Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 664.3.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian............................... 664.3.2 Analisis Proporsi Varian IV............................................ 73

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN .................................. 785.1 Kesimpulan............................................................................... 785.2 Diskusi...................................................................................... 785.3 Saran ......................................................................................... 89

5.3.1 Saran Teoritis .................................................................. 895.3.2 Saran Praktis ................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 92LAMPIRAN.................................................................................................... 98

Page 14: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Maslach Burnout Inventory ...................................... 41Tabel 3.2 Blue Print The Social Provision Scale ........................................ 42Tabel 3.3 Blue Print Skala Kepribadian .................................................... 43Tabel 3.4 Bobot Nilai ................................................................................... 43Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Burnout..................................................... 47Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Dukungan Sosial...................................... 48Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Extraversion ............................................. 49Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Agreeableness ........................................... 50Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Conscientiousness .................................... 51Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Neuroticism .............................................. 52Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Openness................................................... 53Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek .......................................................... 58Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ...................................................................... 60Tabel 4.3 Norma Skor Variabel.................................................................. 61Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Burnout, DukSos, dan Kepribadian ........... 62Tabel 4.5 R Square ....................................................................................... 67Tabel 4.6 Anova............................................................................................ 68Tabel 4.7 Coefficient Regression ................................................................. 69Tabel 4.8 Tabel Variasi Untuk Setiap Dimensi Variabel Independen .... 74

Page 15: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................... 35

Page 16: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian.................................................... 98Lampiran 2 Kuesioner Penelitian................................................................. 100Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data ............................................................. 109Lampiran 4 Path Diagram ............................................................................. 114

Page 17: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan organisasi di Jakarta yang berkembang pesat, membuat orang

ingin bekerja di sana. Dampaknya adalah penumpukan penduduk dan kendaraan

pada pagi dan sore hari yang menyebabkan kemacetan. Menurut Nayazri (2015)

dalam artikelnya menjelaskan bahwa kemacetan merupakan salah satu dari

beberapa faktor penyebab stres penduduk kota besar. Individu yang berada dalam

kemacetan akan mengalami kelelahan secara emosional, frustasi, dan juga stres.

Kelelahan emosional, frustasi, dan stres ini akan berdampak negatif pada diri

sendiri, orang lain, dan juga lingkungannya.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbang Depkes:

Kesehatan & RI, 2013: 119) telah melaporkan dalam risetnya bahwa 11,6%

penduduk Indonesia mengalami stres. Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi

tertinggi yang penduduknya mengalami stres (20%), sedangkan di Jakarta

penduduk yang mengalami stres sebanyak 14,1%. Artinya, penduduk yang tinggal

di DKI Jakarta dan provinsi Jawa Barat rentan mengalami stres.

Jika individu mengalami stres setiap hari, maka dapat menimbulkan

gangguan mental yang parah. Tempo.co (2013) dalam artikelnya yang berjudul

“Stres Kala Macet Picu Ganguan Mental” mengutip penelitian dari Susan Charles.

Charles menemukan stres akibat kemacetan dapat memicu perseteruan dengan

pasangan, konflik di tempat kerja, tekanan psikologis, kecemasan, serta gangguan

suasana hati.

Page 18: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

2

Menurut Munandar (2001: 380), setiap aspek di tempat kerja dapat

menjadi pembangkit stres pada karyawan. Karyawanlah yang menentukan sejauh

mana situasi yang dihadapi merupakan suatu stres atau tidak. Jika karyawan

menghadapi situasi yang merupakan suatu stres, misal konflik di tempat kerja,

maka situasi itu akan meningkatkan stres.

Terlebih lagi saat ini sedang berlangsung Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA) yang berdampak meningkatnya persaingan antar rekan kerja, bahkan telah

menjadi persaingan global (Congge, 2016: 102). Ketatnya persaingan akan

meningkatkan stres pada karyawan yang sedang bersaing secara global. Tingkatan

stres yang terus meningkat membuat karyawan akan semakin dekat dengan

sindrom burnout.

Beberapa survei telah dilakukan pada penelitian terdahulu yang dapat

menjelaskan bahwa fenomena ini dapat berdampak buruk, baik bagi organisasi

maupun bagi individu itu sendiri. Spatola (2014) dalam artikelnya yang berjudul

Stress and Burnout – Statistics & Facts menyatakan bahwa terdapat 64%

karyawan di Amerika Utara dilaporkan mengalami stress dengan tingkatan yang

tinggi. Tingkat stres yang tinggi ini paling banyak disebabkan oleh beban kerja

yang tinggi.

Selanjutnya National Institute for Occupational Safety and Health

(NIOSH, 2014: 4) merangkum tiga buah survei yang berbeda. Survei pertama

dilakukan oleh Northwestern National Life yang menunjukkan 40% responden

mengalami burnout. Responden melihat bahwa pekerjaannya itu adalah stressor

nomor satu dalam kehidupannya. Survei kedua dilakukan oleh the Families and

Page 19: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

3

Work Institute menunjukkan 26% responden sering merasa kelelahan atau stres

dengan pekerjaannya. Dan survei ketiga dilakukan oleh Yale University yang

menghasilkan 29% responden mengalami stres yang ekstrim pada pekerjaannya.

Hasil yang lebih besar lagi ditunjukkan dalam penelitian dari Halder dan

Naidu (2012: 4) yang menunjukkan bahwa 85% dari 1.256 karyawan Software

Technology Parks of India mengalami burnout. Karyawan mengalami burnout

karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan setiap karyawan menjalani jam

kerja yang panjang, shift malam, lembur, dan menghadiri pertemuan setelah jam

kantor, sehingga waktu bersama keluarga berkurang. Tekanan pekerjaan pun

harus karyawan hadapi, terutama dari pelanggan yang tidak puas. Ketakutan akan

di PHK, perampingan, penutupan, penggabungan atau akuisisi perusahaan yang

sering terjadi pun membuatnya merasa tidak aman dalam bekerja.

Dampak burnout dapat merugikan karyawan maupun perusahaan,

bilamana tidak segera ditangani secara serius oleh perusahaan (Paramita &

Minarsih, 2012: 1). Perusahaan akan mengalami penurunan kualitas maupun

kuantitas produk yang dihasilkan oleh karyawan, maupun omset pendapatannya.

Karyawan pun akan mengalami menurunnya motivasi dan komitmen kerja, lebih

parahnya akan kehilangan pekerjaannya. Hal inilah yang membuat penulis ingin

meneliti fenomena ini agar mengetahui faktor apa saja yang dapat

mempengaruhinya.

Maslach, Schaufeli, dan Leiter (2001: 399) mendefinisikan burnout

sebagai suatu keadaan atau kondisi seseorang mengalami penipisan emosional dan

kehilangan motivasi dan komitmen yang diakibatkan stres secara emosional pada

Page 20: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

4

pekerjaannya. Seseorang yang telah mengalami penipisan emosional maka akan

cepat merasa lelah secara emosional dan juga selalu sinis terhadap orang lain.

Individu akan kehilangan motivasi dan komitmennya sehingga prestasinya pun

akan menurun.

Burnout umumnya disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor situasional dan

faktor individu (Bakker & Costa, 2014: 113). Banyak penelitian terdahulu tentang

burnout dengan salah satu atau kedua faktor penyebabnya. Misal, Schaufeli dan

Bakker (2004) tentang Job Demands, Job resources, and Their Relationship with

Burnout and Engaagement: A Multy-sample Study; Jawahar, Kisamore, Stone,

dan Rhan (2011) tentang Differential Effect of Inter-Role Conflict on Proactive

Individual’s Experience of Burnout; dan Salami (2011) tentang Job Stress and

Burnout among Lecturers: Personality and Social Support as Moderators.

Penelitian lain dilakukan oleh Rzeszutek dan Schier (2014: 4) yang

menunjukkan bahwa dukungan sosial, sebagai faktor situasional, memainkan

peran penting dalam mengurangi stres kronis di tempat kerja. Misalnya, dukungan

sosial yang dirasakan terkait dengan tingkat burnout di kalangan guru. Jenis

dukungan juga positif mempengaruhi pemeliharaan kepuasan profesional. Namun,

kekurangan penelitian ada pada peran dukungan sosial di burnout antara

psikoterapis.

Menurut Halbesleben dan Buckley (2006: 259) di dalam penelitiannya

tentang perbandingan sosial dan burnout, perbandingan sosial, dalam bentuk

persepsi burnout relatif terhadap orang lain, dapat mempengaruhi perkembangan

burnout, terutama ketika berinteraksi dengan dukungan sosial. Temuan lainnya

Page 21: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

5

adalah dukungan untuk efek interaktif burnout relatif dan penerimaan dukungan

sosial (dalam bentuk percakapan mendukung dari rekan kerja) dalam

memprediksi kelelahan secara emosional dan sinisme. Seseorang yang sangat

didukung dan menerima dukungan secara positif, maka akan terhindar dari

kelelahan secara emosional dan bersikap sinis. Hal ini menunjukkan bahwa

individu tidak akan mengalami burnout.

Namun, lain halnya yang ditemukan oleh Rzeszutek dan Schier (2014: 4).

orang memilih pekerjaan berdasarkan preferensi kegiatan untuk nilai stimulasi

yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sifat temperamen, seperti

yang dijelaskan oleh the Regulative Theory of Temperament (RTT),

mempengaruhi cara orang mengalami stres dalam kehidupannya, termasuk stres

kerja, misalnya, reaktivitas emosional dikaitkan dengan tingkat kronis agitasi

emosional dan rangsangan yang tinggi, yang bisa membuat orang lebih rentan

untuk mengalami konsekuensi emosional negatif stres di tempat kerja. Keyakinan

bahwa seseorang memiliki jaringan yang kuat bisa menjadi faktor protektif terkuat

terhadap pengaruh negatif pada kondisi mental dan fisik seorang individu

daripada dukungan yang sebenarnya diterima dari orang lain, yang terkadang bisa

menjadi tidak relevan atau tidak memadai dengan harapan. Dengan kata lain,

faktor kepribadianlah yang dapat mempengaruhi perkembangan burnout.

Selaras dengan itu, kutipan Hardiyanti (2013: 345) dari Alarcon,

Eschleman, dan Bowling yang menjelaskan bahwa faktor kepribadian merupakan

bagian yang penting dalam mengembangkan Burnout. Dari hasil analisis regresi

bahwa antara kepribadian dan tiga dimensi dari Maslach Burnout Inventory (MBI)

Page 22: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

6

yaitu emotional exhaustion, depersonalization, dan personal accomplishment

terdapat hasil yang signifikan pada lima model karakteristik kepribadian (the Five

Factor Model). Pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Brandon Morgan

mengenai hubungan antara Big Five Personality dan Burnout pada mahasiswa

Universitas Afrika Selatan menjelaskan bahwa terdapat hasil yang signifikan pada

variabel Big Five Personality dan Burnout.

Selaras dengan penelitian sebelumnya, dari hasil penelitian Bakker, Van

Der Zee, Lewig, dan Dollard (2002: 13) menjelaskan terdapat hubungan yang

signifikan antara big five models personality dengan tiga dimensi dari burnout,

yang dilakukan pada konselor sukarela. Temuannya adalah neuroticism dan

extraversion merupakan prediktor yang paling konsisten dari burnout. Seorang

individu yang memiliki kepribadian neuroticism akan cenderung lebih berpotensi

mengalami burnout, sedangkan individu yang memiliki kepribadian extraverion

cenderung tidak akan mengalami burnout.

Hasil yang sama ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan oleh

Hardiyanti (2013: 355), bahwa individu yang memiliki kecenderungan tertinggi

dalam faktor kepribadian neuroticism (32,38) berpeluang tinggi untuk mengalami

burnout. Tingkat tertinggi kedua, ketiga, dan keempat secara berurutan ditempati

oleh faktor kepribadian openness to experience (29,82), extraversion (28,37), dan

conscientiousness (27,71). Sedangkan individu yang memiliki kecenderungan

tertinggi dalam faktor kepribadian agreeableness (26,07) berpeluang rendah untuk

mengalami burnout.

Page 23: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

7

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengangkatnya sebagai

tema penelitian ini. Penulis telah memutuskan untuk mengambil judul “Pengaruh

Dukungan Sosial dan Kepribadian terhadap Burnout pada Karyawan”.

Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi tambahan kajian pengetahuan

mengenai fenomena burnout, yang kemungkinan dapat dipengaruhi oleh

dukungan sosial dan kepribadian.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Untuk membatasi ruang lingkup dalam penelitian ini, maka penulis membatasi

penelitian ini sebagai berikut:

1. Burnout merupakan suatu keadaan atau kondisi seseorang mengalami

penipisan emosional dan kehilangan motivasi serta komitmen yang

diakibatkan stres secara emosional pada pekerjaannya, yang terdiri dari tiga

dimensi yaitu emotional exhaustion, depersonalization, dan reduced personal

accomplishment (Maslach et al., 2001).

2. Dukungan sosial merupakan suatu ketentuan dari hubungan individu dengan

orang lain untuk merasa cukup didukung dan menghindari rasa kesepian. Hal

ini dapat ditandai dengan adanya dimensi: attachment, social integration,

reassurance of worth, reliable alliance, guidance, dan opportunity for

nurturance (Cutrona & Russell, 1987).

3. Kepribadian big five adalah salah satu taksonomi yang memadai dari ciri

kepribadian yang membantu membentuk kemunculan kehidupan.

Kepribadian ini memiliki lima traits, yaitu extraversion, agreeableness,

Page 24: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

8

conscientiousness, neuroticism, dan opennes to experience (McCrae & Costa,

2006).

4. Penelitian ini dilakukan pada karyawan yang bekerja di perusahaan.

1.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial dan kepribadian

terhadap burnout pada karyawan?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi attachment pada variabel

dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi social integration pada

variabel dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi reassurance of worth pada

variabel dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan?

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi reliable alliance pada variabel

dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan?

6. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi guidance pada variabel

dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan?

7. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi opportunity for nurturance

pada variabel dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan?

8. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi extraversion pada variabel

kepribadian terhadap burnout pada karyawan?

Page 25: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

9

9. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi agreeableness pada variabel

kepribadian terhadap burnout pada karyawan?

10. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi conscientiousness pada

variabel kepribadian terhadap burnout pada karyawan?

11. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi neuroticism pada variabel

kepribadian terhadap burnout pada karyawan?

12. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi opennes pada variabel

kepribadian terhadap burnout pada karyawan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dukungan sosial dan

kepribadian terhadap burnout pada karyawan.

2. Untuk membuktikan adanya sumbangan yang signifikan dari setiap dimensi

pada variabel dukungan sosial dan kepribadian terhadap burnout pada

karyawan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:

1.3.2.1 Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan Psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi (PIO),

mengenai pengaruh dimensi dukungan sosial dan kepribadian terhadap

burnout pada karyawan.

Page 26: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

10

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan burnout pada

karyawan Perusahaan.

3. Untuk dapat mengaplikasikan teori psikologi yang terkait dengan konsep

teori burnout, dukungan sosial dan kepribadian.

4. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau kajian ulang bagi

penelitian selanjutnya, khususnya topik mengenai burnout karyawan

perusahaan.

1.3.2.2 Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada karyawan agar

dapat mencegah diri sendiri dari sindrom burnout.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada keluarga, rekan

kerja, dan atasan agar dapat memberikan dukungan yang tepat sesuai

kebutuhan karyawan.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada personalia

Perusahaan sebagai acuan membuat program untuk karyawan agar karyawan

dapat terhindar dari burnout.

Page 27: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

11

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Burnout

2.1.1 Pengertian Burnout

Burnout muncul pertama kali pada tahun 1970-an di USA. salah satu penemunya

adalah seorang Psikiatri Amerika, H. Fredenberger, yang bekerja di sebuah

pelayanan bantuan medis. Pada tahun 1974, Fredenberger menggambarkan sebuah

fenomena yang diobservasi oleh dirinya dan rekannya (kelelahan, kehilangan

motivasi dan tanggung jawab), dan memberinya sebuah nama untuk diingat, yaitu

burnout (Lavrova & Levin, 2006: 6).

Saat ini terdapat banyak perbedaan definisi burnout terutama yang sesuai

dengan aktifitas dalam kelompok sosial. Seperti Lavrova dan Levin (2006: 6)

yang mendefinisikan burnout sebagai sindrom yang berkembang karena stres

permanen dan menyebabkan kelelahan sumber daya emosional dan personal,

kehilangan energi pada seseorang yang bekerja. Burnout muncul ketika emosi

negatif yang terakumulasi tanpa "discharge" atau "pembebasan" yang tepat.

Bahaya burnout adalah bahwa burnout bukanlah periode waktu sementara yang

singkat, tetapi sebuah proses "burning to the end" yang berkepanjangan.

Selaras dengan Lavrovra dan Levin, Rzeszutek dan Schier (2014: 3)

mengkonseptualisasikan burnout sebagai sindrom multidimensional yang terdiri

dari kelelahan fisik dan emosional, rasa penurunan prestasi pribadi, dan

kecenderungan untuk mengevaluasi diri sendiri dan pekerjaan seseorang secara

Page 28: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

12

negatif. Ini mungkin akibat dari paparan karyawan untuk stress pada lingkungan

kerja yang menuntut, tapi kurang dalam sumber daya.

Maslach dan Jackson (1981: 99) mendefinisikan burnout sebagai sindrom

kelelahan emosional (emotional exhaustion) dan sinisme (cynicism) yang sering

terjadi pada individu yang melakukan banyak jenis pekerjaan. Individu akan

merasakan kelelahan secara emosional yang diakibatkan oleh stres pada

pekerjaannya. Kemudian, sikap yang buruk dan perasaan negatif terhadap orang

lain akan mengembangkan sikap sinisme, dan membuat prestasi pribadinya

menjadi menurun.

Begitu pula dengan Schaufeli dan Greenglass (2001: 501) yang

mendefinisikan burnout sebagai bagian dari kelelahan fisik, emosional dan mental

yang dihasilkan dari keterkaitan yang panjang dalam situasi pekerjaan yang

menuntut secara emosional. Ketika seseorang dituntut oleh pekerjaannya untuk

segera menyelesaikan tugas yang diberikan, harus lembur tanpa bisa mengelak

lagi. Tidak hanya kelelahan fisik yang dirasa, akan tetapi emosional dan mental

akan ikut merasa lelah. Kemudian jika kelelahan emosional berlangsung dalam

waktu yang lama, maka akan mengembangkan burnout.

Demerouti dan Bakker (2007: 2) juga mendefinisikan burnout sebagai

sindrom yang timbul ketika para pekerja merasakan stress di lingkungan

pekerjaan, dengan tingginya tuntutan kerja dan rendahnya sumber penghasilan.

Ketidak seimbangan antara tuntutan pekerjaan dan upah yang akan dihasilkan

membuat karyawan merasa tidak nyaman dan aman sehingga sikapnya menjadi

Page 29: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

13

negatif. Karyawan yang sudah bersikap negatif akan mempengaruhi prestasi

kerjanya, prestasi kerjanya akan menurun drastis.

Terakhir, Maslach et al. (2001: 399) mendefinisikan burnout sebagai suatu

keadaan atau kondisi seseorang mengalami penipisan emosional dan kehilangan

motivasi dan komitmen yang diakibatkan stres secara emosional pada

pekerjaannya. Seseorang yang telah mengalami penipisan emosional maka akan

cepat merasa lelah secara emosional dan juga selalu sinis terhadap orang lain.

Kemudian individu akan kehilangan motivasi dan komitmennya sehingga

prestasinya pun akan menurun.

Maslach et al. (2001: 403) membagi burnout menjadi tiga dimensi

burnout, yaitu: kelelahan, depersonalisasi, dan inefficacy. Kelelahan mengacu

pada tekanan emosional lingkungan kerja, yang sering menghalangi kapasitas

penyedia layanan untuk berinteraksi dengan dan memenuhi kebutuhan klien,

sedangkan depersonalisasi adalah usaha sadar untuk membuat derajat pemisahan

antara diri sendiri dan klien dengan mengabaikan karakteristik yang membuatnya

menjadi orang yang unik dan menarik. Demikian pula, inefficacy mengacu pada

penurunan prestasi pribadi dalam situasi kerja yang disertai dengan penurunan

keefektifan kerja yang kronis sehingga sulit untuk berprestasi.

Strategi diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi diagnosis burnout

sebagai kriteria eksternal untuk menentukan bagian utamanya. Schaufeli, Leiter,

dan Maslach (2008: 212) menggunakan neurasthenia (penyakit saraf lemah)

seperti didefinisikan dalam International Classification of Diseases (ICD-10)

Page 30: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

14

sebagai hal yang mirip dengan burnout. Pernyataan dari ICD-10, diagnosis

neurasthenic meliputi:

1. Secara terus-menerus kelelahan meningkat atau kelemahan setelah melakukan

aktifitas mental.

2. Setidaknya dua dari tujuh gejala stress seperti mudah marah dan tidak mampu

untuk tenang.

3. Adanya gangguan lain seperti gangguan suasana hati (mood) atau gangguan

kecemasan, hal ini dapat didiagnosis sebagai burnout, gejala dari

neurasthenic seharusnya dapat dihubungkan dengan pekerjaan, dan individu

sebaikmya mendapatkan perawatan dari ahlinya.

Berdasarkan beberapa pengertian burnout di atas, penulis dapat

mengambil kesimpulan berdasarkan teori Maslach et al. (2001: 399). Maslach et

al. (2001) mendefinisikan burnout sebagai suatu keadaan atau kondisi seseorang

mengalami penipisan emosional dan kehilangan motivasi serta komitmen yang

diakibatkan stres secara emosional pada pekerjaannya. Burnout terdiri dari tiga

dimensi yaitu emotional exhaustion, depersonalization, dan reduce personal

accomplishment, yang cenderung menilai diri sendiri secara negatif. Akibatnya

karyawan merasa tidak bahagia mengenai perasaannyadan merasa tidak puas

dengan kemampuannya di dalam bekerja. Hal ini memiliki pengaruh yang sangat

serius bagi karyawan, klien, dan lembaga yang lebih besar yang berinteraksi

dengan karyawan.

2.1.2 Perkembangan Gejala Burnout

Menurut Lavrova dan Levin (2006: 11) terdapat tiga gejala dari burnout yaitu:

Page 31: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

15

1. Gejala fisik

Pada gejala ini seseorang yang mengalami burnout akan merasakan sakit pada

bagian tulang belakang. Kemudian ada perubahan pada indra perasa, yang

membuat individu menjadi susah makan sehingga mengalami diare. Tekanan

darahnya pun meningkat, merasa kelelahan, dan memiliki masalah pada bagian

lambung (gastroenterology). Individu juga sering merasakan sakit kepala,

gangguan tidur, penegangan otot, dan pada akhirnya berat badan akan menurun.

2. Gejala psikologis

Pada gejala ini seseorang yang mengalami burnout akan mudah marah dan

frustasi. Individu merasa harga dirinya telah hilang dan juga mulai kehilangan

kesadaran. Individu pun menjadi tidak tertarik pada pekerjaannya, kemudian

mengabaikan tanggung jawab yang diberikan padanya. Individu selalu merasa

kurang dengan apa pun yang didapatkannya, tidak berdaya, dan bersalah. Ia juga

merasa cemas, depresi yang berlebihan, moodnya sering berubah, merasa gagal,

dan khawatir terhadap masa depan.

3. Gejala perilaku

Pada gejala ini seseorang yang mengalami burnout akan mudah terkena gangguan

emosional. Individu akan menghindar dari teman atau keluarganya dan

mengabaikan tanggung jawabnya. Individu pun kehilangan kemampuannya untuk

mengevaluasi sesuatu secara kritis dan juga sulit untuk berkonsentrasi.

2.1.3 Dimensi Burnout

Dimensi burnout menurut Leiter dan Maslach (1988: 297) terdiri dari tiga dimensi

yang dapat dijelaskan dalam pengertian yang lebih luas. Ketiga dimensi ini yaitu:

Page 32: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

16

1. Emotional exhaustion

Mengacu pada perasaan emosional yang berlebihan disebabkan adanya suatu

kontak dengan orang lain. Sumber utama kelelahan ini adalah kelebihan beban

kerja dan konflik pribadi di tempat kerja. Individu merasa lelah dan tidak cukup

energi untuk menghadapi hari lain atau orang lain yang membutuhkannya.

Komponen emotional exhaustion menggambarkan dimensi stress dasar dari

burnout.

Jika individu memiliki skor emotional exhaustion yang tinggi, maka

individu akan merasakan frustasi dan keputus asaan akan pekerjaannya. Individu

juga merasa tertekan dengan pekerjaannya dan apatis terhadap rekan kerja.

Individu sering memiliki keluhan fisik seperti sakit kepala, nyeri, dll.

2. Depersonalization

Mengacu pada hilangnya respon terhadap seseorang, yang pada umumnya

menerima pelayanan atau perawatan. Dimensi ini biasanya berkembang dalam

menanggapi kelebihan emotional exhaustion dan melindungi diri sendiri pada

awalnya. Komponen depersonalization merupakan dimensi interpersonal burnout.

Hilangnya perasaan positif terhadap atasan atau rekan kerja pada

seseorang adalah indikasi bahwa individu memiliki skor depersonalization yang

tinggi. Individu akan menghindari kontak dengan pekerjaannya sehingga

pekerjaannya pun akan menumpuk. Individu juga akan bersikap negatif dan

cenderung kasar terhadap atasan maupun rekan kerja.

Page 33: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

17

3. Reduce personal accomplishment

Mengacu pada menurunnya rasa kompetensi dan mencapai keberhasilan di tempat

kerja. Hal ini menurunkan rasa self-efficacy yang dikaitkan dengan depresi dan

ketidakmampuan untuk mengatasi tuntutan pekerjaan dan dapat diperburuk oleh

kurangnya dukungan sosial dan kesempatan untuk berkembang secara

professional. Komponen reduce personal accomplishment merupakan dimensi

evaluasi diri dari burnout.

Individu yang merasa tidak kompeten dalam bekerja cenderung kehilangan

kemauannya untuk bekerja. Individu merasa dirinya tidak berharga, dan juga

merasa bahwa dirinya belum melakukan sesuatu yang berharga. Hal ini dapat

mengindikasikan bahwa individu memiliki skor reduce personal accomplishment

yang tinggi.

2.1.4 Pengukuran Burnout

Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat beberapa instrument yang digunakan

untuk mengukur burnout, diantaranya adalah Maslach Burnout Inventory (MBI:

Maslach & Jackson, 1981), Maslach Burnout Inventory General Survey (MBI-

GS: Demerouti & Bakker, 2007), Maslach Burnout Inventory Human Service

Survey (MBI-HSS: Demerouti & Bakker, 2007), Oldenburg Burnout Inventory

(OLBI: Demerouti & Bakker, 2007), Japanese Version of The Burnout Scale

(Gito, Iraha, & Ogata, 2013), dan terakhir adalah Grounded Theory yang

digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menguji teori job stress dan burnout

(Rafii, Oskouie, & Nikravesh, 2004). Dari beberapa instrument di atas maka

penulis akan menggunakan Maslach Burnout Inventory (MBI: Maslach &

Page 34: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

18

Jackson, 1981) berdasarkan definisi awal dari burnout, yaitu emotional

exhaustion, depersonalization, dan reduce personal accomplishment yang terjadi

pada individu yang bekerja. Skala ini terdiri dari 22 item dalam bahasa inggris,

oleh karenanya penulis mengadaptasinya ke dalam bahasa indonesia dan

kemudian ditulis ulang dalam bentuk kuesioner (pernyataan mengenai perasaan

atau sikap individu). Kuesioner ini sebagai alat pengumpulan data penulis, yang

akan diisi oleh responden. Responden diminta untuk menjawab pada tingkat

setuju atau tidak setuju pada setiap item.

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Burnout

Penelitian terdahulu telah menampilkan bahwa faktor personal dan situasional

berpengaruh terhadap bahaya dari kelelahan mental (mental exhaustion) atau biasa

disebut burnout. Berdasarkan penelitian empiris mengenai pekerjaan

menunjukkan bahwa faktor situasional mempunyai pengaruh yang lebih kuat

terhadap mental exhaustion daripada karakteristik pribadi. Orang yang memiliki

beban kerja berlebih dan sering menemui konflik interpersonal dalam waktu yang

lama sebagian besar menunjukkan mental exhaustion (Lavrova & Levin, 2006: 8).

Lavrova dan Levin (2006: 8) menjelaskan kedua faktor yang dapat

mempengaruhi burnout di bawah ini:

2.1.5.1 Faktor personal :

1. Usia, khususnya pada usia muda cenderung lebih menampilkan emotionalexhaustion;

2. Tingginya harapan seseorang terhadap keadaan sekitar;3. Tingginya tingkat interaksi, mencari perhatian dan sifat yang idealis;4. Bekerja terlalu keras;5. Keinginan untuk menampilkan kemewahan;6. Perilaku yang mengarah pada pencapaian prestasi;

Page 35: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

19

7. Ketidak mampuan untuk mengatakan tidak;8. Sulit untuk menyerahkan tanggung jawab;9. Kecenderungan sifat untuk mengorbankan diri;10. Kecenderungan untuk memberi dan tidak menerima.

2.1.4.2 Faktor situasional :

1. Tidak mampu menentukan peran dan tanggung jawab social;2. Konflik di antara tuntutan fungsional;3. Bekerja yang berlebihan;4. Tuntutan pekerjaan;5. Konflik interpersonal (dengan klien, anggota keluarga, teman, dan pimpinan);6. Kurang memiliki kemampuan dalam bekerja;7. Kurangnya sumber penghasilan;8. Kurangnya dukungan sosial;9. Kurangnya rasa syukur;10. Faktor yang berhubungan dengan tempat kerja, seperti tidak ada kejelasan

dalam bekerja dan kurang memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan.

Bakker dan Costa (2014: 113) menambahkan bahwa ketika karyawan

mengalami otonomi, menerima umpan balik, memiliki dukungan sosial, atau

memiliki hubungan yang berkualitas tinggi dengan atasan, karyawan akan tunduk

untuk bekerja secara overload tanpa akan menimbulkan burnout. Karena

karyawan merasakan kenyamanan dan keamanan secara emosional atas dukungan

dan perlakuan yang positif. Namun jika sebaliknya, karyawan akan merasakan

sesuatu yang negatif dan kemudian membuatnya merasa lelah secara emosional

dan stres yang ekstrim.

Selanjutnya, Maslach et al. (2001:409) menambahkan faktor individu yang

berpengaruh terhadap burnout, seperti:

1. Karakteristik demografis

Variabel demografis yang paling konsisten berkaitan dengan burnout adalah usia,

karena usia berkaitan dengan tingkat kematangan individu. Karyawan yang lebih

Page 36: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

20

muda usianya memiliki tingkat burnout lebih tinggi daripada karyawan yang

berusia 30-40 tahun. Variabel demografis jenis kelamin bukan merupakan

prediktor kuat pada burnout. Beberapa penelitian menunjukkan burnout lebih

tinggi pada wanita, beberapa menunjukkan skor lebih tinggi pada laki-laki

(misalnya, Thomas, Kohli, & Choi, 2014) dan temuan lain tidak ada perbedaan.

Sedangkan variabel demografis berkenaan dengan status perkawinan, individu

yang belum menikah (terutama laki-laki) tampaknya menjadi lebih rentan

terhadap burnout dibandingkan dengan individu yang sudah menikah. Thomas et

al. (2014: 80) menambahkan variabel demografis lain yang mempengaruhi

burnout adalah tahun pengalaman, pendidikan dan ukuran beban kerja.

2. Karakteristik kepribadian

Beberapa ciri kepribadian telah diteliti sebagai upaya mengetahui tipe individu

yang mungkin beresiko mengalami burnout. Orang yang menampilkan tingkat

ketahanan yang yang rendah (keterlibatan dalam kegiatan harian, perasaan

mengendalikan peristiwa, dan keterbukaan pada perubahan). Burnout lebih tinggi

diantara orang yang memiliki locus of control external (atribusi peristiwa dan

prestasi terhadap kekuatan lain atau peluang) daripada orang yang memiliki locus

of control internal (atribusi pada satu kemampuan dan usaha).

3. Sikap terhadap pekerjaan

Individu bervariasi dalam harapan yang dibawa ke pekerjaannya, tergantung atas

sikapnya terhadap pekerjaan. Dalam beberapa kasus harapan ini sangat tinggi,

baik dari segi sifat pekerjaan (misalnya menarik, menantang, menyenangkan) dan

kemungkinan mencapai keberhasilan (misalnya keberhasilan menyembuhkan

Page 37: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

21

pasien, mendapatkan promosi kenaikan jabatan). Harapan yang tinggi

menyebabkan orang untuk bekerja terlalu keras dan melakukan terlalu banyak,

sehingga akhirnya menyebabkan kelelahan dan sinisme ketika upaya yang tinggi

tidak menghasilkan hasil yang diharapkan.

Faktor yang diteliti pengaruhnya terhadap burnout dalam penelitian ini

adalah dukungan sosial dan faktor kepribadian dari big five. Dukungan sosial

adalah faktor penting untuk seseorang dapat terhindar dari efek stres yang

berkepanjangan yang akhirnya akan menjadi burnout, khususnya pada seorang

karyawan. Seorang karyawan akan menemui banyak tekanan dan masalah yang

berkaitan dengan tuntutan pekerjaannya di kantor. Banyak penelitian telah

menunjukkan efek menguntungkan pada burnout pekerja dari dukungan rekan

kerja dan dukungan atasan dengan baik (Schaufeli & Greenglass, 2001: 504).

Sedangkan kepribadian big five penting untuk mengetahui tipe kepribadian yang

cenderung lebih rentan mengalami burnout, sehingga dapat dilakukan deteksi dini

dan diberi perlakuan yang lebih khusus. Bakker et al. (2002: 1) dalam

penelitiannya menemukan bahwa kepribadian dapat membantu melindungi

individu dari resiko burnout yang berkembang.

2.2 Dukungan Sosial

2.2.1 Pengertian Dukungan Sosial

Dukungan sosial biasanya didefinisikan sebagai keberadaan atau adanya

seseorang yang dapat dipercayai, yang memahami, memperhatikan, dan mencintai

kita. Cobb (1976: 300) juga mendefinisikan dukungan sosial sebagai informasi

yang mengarahkan individu untuk mempercayai bahwa dirinya telah dirawat dan

Page 38: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

22

dicintai, merasa dihormati, dan menjadi bagian dari kelompok yang saling

memiliki kewajiban. Individu akan merasa dirinya tidak sendiri, merasa

dibutuhkan, dan keberadaannya diinginkan oleh orang lain.

Menurut Cutrona dan Russel (1987: 39) dukungan sosial merupakan suatu

ketentuan dari hubungan individu dengan orang lain untuk merasa cukup

didukung dan menghindari rasa kesepian. Setiap manusia membutuhkan

kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Individu tidak dapat hidup sendiri

meskipun orang itu sangat mandiri.

Lain halnya dengan Sarafino (1998: 97) mendefinisikan dukungan sosial

sebagai kenyamanan, perhatian, penghargaan ataupun bantuan yang diterima

individu dari orang lain. Orang yang merasa memperoleh dukungan sosial secara

emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran yang menyenangkan

pada dirinya. Sebaliknya, jika orang merasa kurang mendapatkan dukungan sosial

secara emosional, maka orang akan merasa cemas yang kemudian akan

membuatnya merasa depresi.

Berdasarkan uraian definisi di atas, maka teori yang akan digunakan

penulis dalam penelitian ini adalah teori Cutrona dan Russel (1987). Dukungan

sosial merupakan suatu ketentuan dari hubungan individu dengan orang lain untuk

merasa cukup didukung dan menghindari rasa kesepian. Setiap manusia

membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Individu tidak dapat

hidup sendiri meskipun orang itu sangat mandiri.

Page 39: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

23

2.2.2 Dimensi Dukungan Sosial

Cutrona dan Russel (1987) mengembangkan The Social Provisions Scale untuk

mengukur ketersediaan dukungan sosial yang diperoleh dari hubungan individu

dengan orang lain. Terdapat 6 dimensi di dalamnya, yaitu:

1. Attachment (kelekatan atau kedekatan emosional), merupakan jenis dukungan

yang memungkinkan seseorang memperoleh kedekatan secara emosional,

sehingga menimbulkan rasa aman bagi yang menerima. Orang yang

menerima dukungan sosial semacam ini merasa tentram, aman dan damai

yang ditunjukkan dengan sikap tenang dan bahagia. Sumber dukungan ini

biasanya didapatkan dari pasangan, teman dekat, atau hubungan keluarga.

2. Social Integration (integrasi sosial), merupakan jenis dukungan yang

memungkinkan individu memiliki perasaan suatu kelompok yang

memungkinkan untuk berbagi minat, perhatian, serta melakukan kegiatan

yang sifatnya rekreatif secara bersama. Social integration dapat memberikan

kenyamanan, keamanan dan kesenangan. Individu akan merasa tidak

kesepian, memiliki orang yang mendukungnya, yang satu minat dengannya.

3. Reassurance of Worth (penghargaan atau pengakuan), merupakan dukungan

sosial yang memungkinkan individu mendapatkan pengakuan atas

kemampuan dan keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain atau

lembaga terhadap kompetensi, keterampilan, dan nilai yang dimiliki

seseorang. Sumber dukungan sosial ini dapat berasal dari keluarga atau

instansi dimana ia bekerja. Dengan diakui individu menjadi lebih percaya diri

dan dapat meningkatkan potensi yang dimilikinya.

Page 40: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

24

4. Reliable Alliance (ikatan atau hubungan yang dapat diandalkan untuk

mendapatkan bantuan yang nyata), merupakan dukungan sosial yang

memungkinkan individu mendapatkan dukungan sosial berupa jaminan

bahwa ada orang yang dapat diandalkan bantuannya ketika individu

membutuhkan bantuan. Jenis dukungan sosial ini bersumber pada umumnya

diberikan oleh anggota keluarga. Individu yang memiliki hubungan yang baik

dengan keluarga akan merasa aman, karena mendapatkan dukungan yang

berkualitas dan dapat diandalkan dalam memberikan bantuan.

5. Guidance (Saran atau informasi), merupakan dukungan sosial yang

memungkinkan individu mendapatkan informasi, saran atau nasihat yang

diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan yang

dihadapi. Jenis dukungan sosial ini bersumber dari guru, mentor, atau sosok

orang tua. Individu yang merasa didukung oleh guru, mentor, atau orang tua

akan memiliki kepercayaan diri untuk megatasi permasalahan yang dihadapi,

merasa bahwa dirinya tidak sendiri.

6. Opportunity for Nurturance (kemungkinan membantu), merupakan aspek

penting dalam hubungan interpersonal yang berupa perasaan dibutuhkan oleh

orang lain. Dukungan sosial ini memungkinkan individu mulai mengambil

tanggung jawab untuk kesejahteraan orang lain, sehingga dapat

mengembangkan perasaan dibutuhkan. Individu yang merasa dibutuhkan oleh

orang lain akan merasa berguna dan keberadaannya pun diakui oleh orang

lain.

Page 41: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

25

2.2.3 Sumber Dukungan Sosial

Sarafino (1998: 98) mengungkapkan bahwa orang dengan dukungan sosial

percaya bahwa orang dicintai, diperdulikan, dhargai dan bernilai. Orang dengan

dukungan sosial termasuk dalam jaringan sosial tertentu, seperti di dalam

komunitas dari sebuah organisasi, yang dapat mengembangkan kebaikan,

pelayanan, dan saling membantu ketika dalam kesusahan. Rasa memiliki dan

dimiliki oleh sebuah komunitas dapat meningkatkan daya tahan psikis terhadap

stres.

Dukungan sosial dapat diperoleh dari beberapa sumber, bantuan praktis

mencakup ketersediaan dukungan material, seperti pelayanan, bantuan finansial

atau peralatan. Sebagai contoh, hadiah seperti makanan yang sering datang setelah

kematian dalam keluarga berarti yang kehilangan anggota keluarga tidak harus

memasak untuk dirinya sendiri ketika energinya masih rendah. Dengan seperti ini,

keluarga akan merasa masih ada yang peduli dan mendukungnya.

Keluarga dan teman dapat menyediakan dukungan informasi mengenai

kejadian yang menimbulkan stres. Informasi mungkin dapat membantu individu

memahami kejadian yang menimbulkan stres dengan lebih baik dan menjelaskan

apa sumbernya dan strategi coping yang mungkin dapat menyelesaikannya.

Sebagai contoh, jika individu menghadapi prosedur pengobatan yang tidak

menyenangkan, teman yang menjalani hal yang sama dapat memberikan

informasi tentang tahapan yang harus dijalani, potensi dari ketidak nyamanan dan

kesukaan.

Page 42: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

26

Selama merasa stres, orang sering menderita secara emosional dan

mungkin mengalami depresi, kesedihan mendalam, kecemasan, dan penghargaan

diri yang rendah. Dukungan dari teman dan keluarga dapat memberikan dukungan

emosional dengan menenangkan seseorang dan menunjukkan bahwa ia adalah

seorang individu yang peduli. Kehangatan dan perhatian yang diberikan oleh

orang lain dapat memungkinkan seseorang yang sedang dalam tekanan stres untuk

didekati dengan jaminan yang lebih besar.

2.2.4 Pengukuran Dukungan Sosial

Penulis menggunakan alat pengukur dukungan sosial yang berbentuk skala yang

bernama The Social Provisions Scale (SPS; Cutrona & Russel, 1987) untuk

mengukur dukungan sosial. SPS ini mempunyai tujuan untuk menguji sejauh

mana hubungan sosial responden dengan orang lain. Instrument ini berisi 24 item,

yang mengukur enam hal sebagai berikut: attachment, social integration,

reassurance of worth, reliable alliance, guidance, dan opportunity for nuturance.

Skala ini dibuat dalam bahasa Inggris, karenanya penulis kemudian

mengadaptasinya.

Selain SPS yang digunakan dalam penelitian ini, terdapat alat ukur lain

yang dapat mengukur dukungan sosial yaitu interpersonal support evaluation list

(ISEL; Cohen & Hoberman, 1983). Sama dengan SPS, ISEL mempunyai tujuan

untuk menguji sejauh mana hubungan sosial responden. Perbedaan yang ada pada

ISEL yaitu pada banyaknya item, 40 item, yang menguji 4 dimensi yaitu: tangible

support, belonging support, self-esreem support, dan appraisal support.

Page 43: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

27

2.3 Kepribadian

2.3.1 Pengertian Kepribadian

Kepribadian berasal dari bahasa Latin yaitu “persona” yang mengacu pada

pertunjukan drama yang memakai topeng oleh aktor Roman dalam drama Yunani.

Aktor Roman ini memakai sebuah topeng (persona) untuk memproyeksikan

sebuah peran atau pertunjukkan. Selanjutnya, para ilmuwan psikologi

menggunakan istilah kepribadian yang mengatakan bahwa kepribadian mengacu

pada sesuatu yang lebih dari sekedar bermain peran (Feist & Feist, 2006: 3).

Kepribadian adalah pola sifat dan karakteristik tertentu yang relative

permanen dan memberikan baik konsistensi maupun individualitas pada perilaku

seseorang. Sifat (trait) merupakan faktor penyebab adanya perbedaan antar

individual dalam perilaku, konsistensi perilaku dari waktu ke waktu, dan stabilitas

perilaku dalam berbagai situasi. Sifat bisa saja unik, sama pada beberapa

kelompok manusia atau dimiliki semua manusia. Tetapi pola sifat pasti berbeda

untuk setiap individu. Jadi setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda,

walaupun memiliki kesamaan dalam beberapa hal dengan orang lain.

Karakteristik merupakan kualitas tertentu yang dimiliki seseorang termasuk di

dalamnya beberapa karakter seperti tempramen, fisik, dan kecerdasan (Feist &

Feist, 2006: 4-5).

Menurut Ryckman (2008: 4), kepribadian merupakan bagian yang dinamis

dan terorganisir dari karakteristik yang dimiliki oleh individu yang secara unik

mempengaruhi kognisinya, motivasi, dan perilaku dalam situasi yang berbeda.

Hal ini juga dapat dianggap sebagai konstruksi-abstraksi psikologis yang

Page 44: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

28

kompleks yang mencakup latar belakang genetik yang unik seseorang (kecuali

dalam kasus kembar identik) dan sejarah belajar. Individu dengan karakteristik

berbeda akan memiliki cara menanggapi berbagai lingkungan atau situasi secara

berbeda pula.

2.3.2 Pengertian Big Five Personality Factors

Model Big Five adalah salah satu model kepribadian paling besar yang diterima

secara luas. Faktor yang termasuk Big Five adalah:

1. Neuroticism: kecenderungan terhadap pengaruh pengalaman negatif, seperti

rasa takut, kesedihan, perasaan malu, perasaan marah, rasa bersalah, dan

perasaan benci;

2. Extraversion: kecenderungan menyukai kebersamaan dengan banyak orang,

suka berkumpul dalam kelompok yang besar, dan perasaan gembira, bersifat

asertif, aktif dan suka berbicara;

3. Openness: kecenderungan memiliki imajinasi yang aktif, memiliki perasaan

yang sensitive, memiliki rasa ingin tahu, dan peka terhadap rangsangan;

4. Agreeableness: kecenderungan untuk menjadi altruistic (peduli terhadap

orang lain, suka bekerja sama, dan dapat dipercaya); dan

5. Conscientiousness: kecenderungan orang yang memiliki tujuan, teratur, dapat

dipercaya, tekun, dan penuh ambisi.

Setiap lima faktor ini tersusun dari beberapa tahap (Major, Turner, & Flechter,

2006: 928).

Model Big Five memiliki dukungan yang cukup dan telah menjadi model

yang paling banyak digunakan dan secara ekstensif meneliti kepribadian,

Page 45: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

29

meskipun tidak universal diterima. Model Big Five mengarahkan bahwa

perbedaan individu dalam kepribadian manusia dapat dikelompokkan ke dalam

lima besar, secara empiris diturunkan dari setiap dimensi. Setiap faktor bipolar

(misalnya extraversion vs. introvert) merangkum beberapa dimensi yang lebih

spesifik (misalnya, sociability), yang, pada gilirannya, menggolongkan sejumlah

besar bahkan trait yang lebih spesifik (misalnya, talkative, outgoing) (Gosling,

Rentfrow, William, & Swann, 2003: 506).

McCrae dan Costa (2006) menyatakan bahwa big five adalah salah satu

taksonomi yang memadai dari ciri kepribadian yang membantu membentuk

kemunculan kehidupan. Suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk

melihat kepribadian yang telah dibentuk menggunakan analisis faktor. Lima traits

kepribadian yang dimaksud terdiri dari extraversion, agreeableness,

conscinetiousness, neuroticisms, opennes to experience.

Menurut McAdams dan Pals (2006: 204), Big Five merupakan

pengelompokan perbedaan individu dalam kehidupan sosial dan emosional

melalui lima faktor kepribadian yang diturunkan secara umum yang dinamakan

extraversion (berlawanan dengan introversion), neuroticism (pengaruh negative),

conscientiousness, agreeablenbess, openness to experience. Big Five Factors ini

dapat dikatakan paling dikenal dalam kontribusi bidang psikologi kepribadian

dewasa ini. Trait ini sering digunakan dalam penelitian terdahulu (seperti Bakker

et al., 2002, dan Hardiyanti, 2013).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, penulis dapat mengambil

kesimpulan mengenai pengertian big five personality factors berdasarkan teori

Page 46: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

30

dari McCrae dan Costa (2006) menyatakan bahwa big five adalah salah satu

taksonomi yang memadai dari ciri kepribadian yang membantu membentuk

kemunculan kehidupan. Suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk

melihat kepribadian yang telah dibentuk menggunakan analisis faktor. Lima traits

kepribadian yang dimaksud terdiri dari extraversion, agreeableness,

conscinetiousness, neuroticisms, opennes to experience.

2.3.3 Dimensi Kepribadian (Big Five Personality Factors)

Adapun dimensi kerpibadian yang dikembangkan oleh Jhon dan Srivastava (1999:

110) adalah sebagai berikut:

1. Extraversion vs. introversion

Orang yang memiliki pribadi extraversion cenderung lebih suka berteman

(sociable), memiliki ketegasan (forceful), penuh aktifitas (energetic), suka

berpetualang (adventure), memiliki emosi positif (enthusiastic), dan ramah

(outgoing). Menurut Rothmann dan Coetzer (2003: 69) bahwa orang yang

extravert penuh dengan semangat dan optimis, sedangkan orang yang introvert

cenderung kurang bersahabat, tidak tergantung sebagai pengikut (followers), dan

cenderung lemah. Extraversion dapat menjadi prediktor terkuat dari prestasi

dalam pekerjaan yang berkaitan dengan interaksi sosial.

2. Agreeableness vs. antagonism

Orang yang memiliki pribadi agreeableness cenderung dapat dipercaya, pemaaf,

berterus terang, tidak egois (altruism), suka memberi, rendah hati, dan simpati

pada orang lain. Kotze dan Lamb (2012: 298) menyatakan bahwa orang yang

memiliki skor tinggi pada agreeableness akan menyenangkan dan mudah berada

Page 47: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

31

di sekitar karena individu cenderung menampung keinginan dan kebutuhan orang

lain. Orang yang memiliki skor rendah pada agreeableness akan cenderung kasar,

mudah marah, tidak bisa diajak bekerja sama, mudah curiga dan hanya

mementingkan dirinya sendiri.

3. Conscientiousness vs. lack of direction

Orang yang memiliki pribadi conscientiousness cenderung tertata, terorganisir,

patuh, teliti, memiliki disiplin diri, dan penuh pertimbangan. Tingginya

conscientiousness akan membuat seseorang menjadi terlalu pemilih, kompulsif

terhadap kerapihan dan perilaku suka. Menurut Kotze & Lamb (2012: 299),

individu yang memiliki conscientiousness rendah cenderung terlihat tidak

memiliki tujuan, lalai, ceroboh, dan tidak dapat dipercaya.

4. Neuroticism vs. emotional stability

Orang yang memiliki pribadi neurotic cenderung pencemas, mudah marah,

depresi, pemalu, impulsif, dan penuh kemalangan. Menurut Kotze dan Lamb

(2012: 299), orang yang memiliki nilai neurotic rendah cenderung tidak

emosional, tenang, santai, dan individu yang merasa aman dalam hidupnya.

Seseorang yang memiliki neurotic tinggi akan cenderung memiliki resiko dari

beberapa masalah kejiwaan, seperti memiliki ide yang tidak rasional, kurang

mampu mengontrol rangsangan, dan penyelesaian stres yang buruk (Rohtmann &

Coetzer, 2003: 69).

5. Openness vs. closedness to experience

Orang yang memiliki pribadi openness cenderung banyak ide, fantasi, menyukai

keindahan, penuh perasaan, dan memiliki nilai. Menurut Kotze dan Lamb (2012:

Page 48: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

32

299), orang yang memiliki nilai openness rendah cenderung memiliki pikiran

yang lebih sempit (kurang wawasan), ketinggalan zaman, tidak memiliki fantasi,

praktis, dan lebih menyukai bersama dengan keluarga. Individu yang terbuka

memiliki keingin tahuan yang besar tentang dunia luar maupun dalam, dan

kehidupannya berdasarkan pengalaman yang lebih kaya (Rohtmann & Coetzer,

2003: 69).

2.3.4 Pengukuran Big Five Personality Factors

Terdapat beberapa alat ukur yang dikembangkan untuk mengukur big five

personality factors ini, diantaranya: NEO-PI-R, 16 PF, IPIP-NEO dan BFI.

Penulis memutuskan untuk mengadaptasi BFI yang dikembangkan oleh John &

Srivastava (1999) sebagai alat ukur variabel kepribadian. Skala ini berjumlah 44

item dalam bahasa inggris, kemudian penulis mengadaptasinya ke dalam bahasa

Indonesia.

2.4 Kerangka Berpikir

Dari penjabaran setiap variabel, baik IV maupun DV diatas, penulis

menyimpulkan bahwa dukungan sosial dan kepribadian dapat mempengaruhi

terjadinya burnout pada karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dari penelitian

terdahulu. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Haque dan Sohail (1997)

tentang investigasi terkait stress, dukungan sosial, dan burnout pada perawat, yang

menghasilkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara home-work stress

dan dukungan sosial dari rekan kerja dalam memprediksi dimensi emosional

exhaustion dari burnout.

Page 49: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

33

Haque dan Sohail (1997: 84) menemukan bahwa efek langsung yang

signifikan dalam memprediksi burnout adalah adanya interaksi antara home-work

stress, dukungan dari supervisor, dan dukungan dari administrator. Interaksi

antara dukungan supervisor dengan home-work stress juga ditemukan dalam

memprediksi dimensi depersonalisasi dari burnout. Hubungan langsung yang

signifikan juga terdapat antara dukungan dari rekan kerja dan administrator,

semakin tinggi tingkat dukungan keduanya maka semakin tinggi juga tingkat

personal accomplishment-nya.

Efek interaksi yang signifikan juga terlihat antara home-work stress,

dukungan dari supervisor dan rekan kerja dalam memprediksi dimensi reduce

personal accomplishment dari burnout. Selanjutnya, studi yang berkaitan dengan

faktor dasar kepribadian terhadap burnout dapat memberikan wawasan yang lebih

dalam tentang burnout sebagai fenomena sosial atau sebagai keberagaman

seorang individu. Studi ini juga dapat membantu kita dalam mengidentifikasi

indvidu yang berisiko untuk mengembangkan burnout (Bakker et al., 2002: 4).

Hasil penelitian Bakker et al. (2002: 12) pada dimensi depersonalisasi dari

burnout terhadap extraversion dtemukan bahwa orang yang memiliki kepribadan

extrovert rendah cenderung memiliki sikap negatif terhadap pasien yang

disebabkan tidak stabilnya emosi pada perawat, lebih introvert (tertutup, dan

kurangnya kepedulian terhadap diri sendiri. Hubungan agreeableness dan burnout

ditemukan dapat menurunkan keadaan yang penuh stres. Individu yang memiliki

skor agreeableness yang tinggi cenderung mudah beradaptasi dan mampu

menangani keadaan yang penuh stres.

Page 50: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

34

Seperti yang dikatakan Mohammed, Unher, dan Sugawara (2009: 136)

dalam tulisannya bahwa “orang yang memiliki kecenderungan agreeable adalah

orang yang bersikap sopan, memiliki sifat yang baik, suka bekerja sama, memiliki

hati yang lembut, dan mampu bertoleransi”. Kecenderungan itulah yang mampu

mereduksi burnout dalam kehidupan hariannya, sehingga ia mampu untuk

terhindar dari burnout. Azeem (2013: 467) menemukan ada hubungan yang

signifikan dimensi conscientiousness dari big five personality factors terhadap

semua dimensi burnout, dan ada pengaruh yang signifikan pada dimensi

neuroticsm terhadap dimensi emotional exhaustion dan reduce personal

accomplishment dari burnout.

Berdasarkan beberapa paparan yang telah diuraikan, penulis berasumsi

bahwa dukungan sosial dan kepribadian memiliki pengaruh terhadap burnout.

Untuk menjelaskannya, di bawah ini dapat dilihat bagan hubungan dukungan

sosial dan kepribadian terhadap burnout:

Page 51: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

35

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Burnout

Dukungan Sosial

Attachment

Social Integration

Reassurance of Worth

Reliable Alliance

Guidance

Opportunity fornurturance

Kepribadian

Extraversion

Agreeableness

Conscientiousness

Neuroticism

Openness to NewExperience

Page 52: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

36

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan pernyataan mengenai sesuatu hal yang harus diuji

kebenarannya. Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka berfikir di atas,

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

HMayor : Ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial (attachment, social

integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance, dan

opportunity for nurturance) dan big five personality factors

(extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan

openness) terhadap burnout pada karyawan.

HMinor 1 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi attachment pada variabel

dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan.

HMinor 2 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi social integration pada

variabel dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan.

HMinor 3 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi reassurance of worth pada

variabel dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan.

HMinor 4 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi reliable alliance pada

variabel dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan.

HMinor 5 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi guidance pada variabel

dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan.

HMinor 6 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi opportunity for nurturance

pada variabel dukungan sosial terhadap burnout pada karyawan.

HMinor 7 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi extraversion pada variabel

kepribadian terhadap burnout pada karyawan.

Page 53: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

37

HMinor 8 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi agreeableness pada variabel

kepribadian terhadap burnout pada karyawan.

HMinor 9 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi conscientiousness pada

variabel kepribadian terhadap burnout pada karyawan.

HMinor 10 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi neuroticism pada variabel

kepribadian terhadap burnout pada karyawan.

HMinor 11 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi openness to new experience

pada variabel kepribadian terhadap burnout pada karyawan.

Page 54: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

38

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Perusahaan.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 200 karyawan Perusahaan. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling pada jenis

penarikan accidental sampling, yaitu penarikan sampel secara kebetulan. Alasan

penulis menggunakan teknik ini dikarenakan penulis mengambil sampel secara

kebetulan di perusahaan yang ada di Jakarta.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Burnout (emotional exhaustion, depersonalization, and reduced personal

accomplishment);

2. Dukungan sosial (attachment, social integration, reassurance of worth,

reliable alliance, guidance, opportunity for nurturance);

3. Kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism,

openness to experience).

Independent Variable dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan

kepribadian, sedangkan burnout adalah dependent variable.

Adapun definisi operasional dari setiap variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Burnout merupakan suatu keadaan atau kondisi seseorang mengalami

penipisan emosional dan kehilangan motivasi dan komitmen yang

Page 55: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

39

diakibatkan stres secara emosional pada pekerjaannya yang terdiri dari tiga

dimensi, yaitu, emotional exhaustion (merasa frustasi dan putus asa; dan

merasa tertekan dan apatis; memiliki keluhan fisilk (seperti sakit kepala,

nyeri, dll.)), depersonalization (menghilangnya perasaan positif terhadap

atasan atau rekan kerja; cenderung menghindari kontak dengan pekerjaan;

dan cenderung bersikap negatif dan kasar), dan reduced personal

accomplishment (merasa tidak kompeten dalam bekerja; menghilangnya

kemauan dalam bekerja; dan merasa tidak berharga atau belum melakukan

sesuatu yang bermanfaat) (Maslach et al., 2001). Burnout diukur

menggunakan skala atau alat ukur Maslach Burnout Inventory (MBI), yang

menekankan pada ketiga dimensi burnout dalam melakukan beberapa jenis

pekerjaan dengan jumlah yang banyak. Skor jawaban subjek dengan nilai

tinggi menunjukkan tingkat burnout yang tinggi pada karyawan.

2. Dukungan sosial merupakan suatu ketentuan dari hubungan individu dengan

orang lain untuk merasa cukup didukung dan menghindari rasa kesepian.

Hubungan ini ditandai dengan adanya aspek: attachment (merasakan

kedekatan secara emosional dan merasa aman dengan orang lain), social

integration (mempunyai kesempatan untuk berbagi minat dan kesenangan,

serta melakukan aktivitas yang sama), reassurance of worth (mendapatkan

pengakuan atas kemampuan dan keahliannya, dan mendapatkan penghargaan

atas kompetensi dan keterampilannya), reliable alliance (hubungan yang

dapat diandalkan), guidance (mendapatkan nasihat atau saran dari orang lain),

dan opportunity for nurturance (perasaan dibutuhkan oleh orang lain)

Page 56: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

40

(Cutrona & Russell, 1987) dengan menggunakan alat ukur the Social

Provisions Scale (SPS). Skor jawaban subjek dengan nilai tinggi

menunjukkan tingkat dukungan sosial yang tinggi pada lingkungan karyawan.

3. Kepribadian big five adalah salah satu taksonomi yang memadai dari ciri

kepribadian yang membantu membentuk kemunculan kehidupan. Sifat

kepribadian dari level tertinggi hierarki kepribadian yang dihasilkan dari skor

extraversion (bersikap ramah kepada orang lain, suka berteman dengan orang

banyak, dan memiliki sikap yang tegas), agreeableness (mempunyai

moralitas yang baik, suka menolong orang lain, bersikap sopan, mudah

bersimpati kepada orang lain, dan dapat dipercaya), conscientiousness

(bersikap tertib (teratur) dalam melakukan sesuatu, bersikap patuh baik

terhadap aturan maupun kepada orang lain, memiliki kedisiplinan diri yang

tinggi, dan memiliki kesadaran), neuroticism (mudah cemas, mudah marah,

mudah depresi, rentan terhadap hal negatif, dan memiliki ketidak stabilan

emosi), dan openness (memiliki imajinasi yang tinggi, cerdas, dan kreatif)

dengan menggunakan alat ukur Big Five Inventory (BFI). Skor tertinggi dari

setiap trait menunjukkan tipe kepribadian karyawan yang paling dominan.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini akan digunakan 3 macam alat ukur baku berdasarkan setiap

variabel dalam pengumpulan data. Adapun ketiga alat ukur yang penulis gunakan

adalah sebagai berikut:

Page 57: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

41

3.3.1. Skala Burnout

Skala burnout dalam penelitian ini diadaptasi dari skala baku Maslach Burnout

Inventory (MBI) yang dibuat oleh Christina Maslach. MBI terdiri atas 22 item

yang mengukur 3 dimensi dari burnout yaitu emotional exhaustion,

depersonalization, and reduce personal accomplishment (Maslach & Jackson,

1981). Skala ini diadaptasi penulis ke dalam bahasa indonesia dan kategori

jawaban dari aslinya 6 menjadi 4 jawaban saja. Hal ini penulis lakukan untuk

keseragaman kategori jawaban pada setiap skala pengukuran.

Table 3.1Blue Print Maslach Burnout Inventory

Aspek/Dimensi Indikator No. Item Jumlah ItemEmotional exhaustion Frustasi dan putus asa;

Merasa tertekan dan apatis;Memiliki keluhan fisik (seperti:sakit kepala, nyeri, dll).

1, 4. 5, 10, 13,14, 17, 19, 21

9

Depersonalization Hilang perasaan positif terhadapatasan atau rekan kerja;Menghindari kontak denganpekerjaan;Bersikap negatif dan kasar.

3, 8, 9,12, 16 5

Reduce personalaccomplishment

Merasa tidak kompeten dalambekerja;Hilangnya kemauan dalambekerja;Merasa tidak berharga/belummelakukan sesuatu yangbermanfaat.

2*), 6*), 7*),11*), 15*), 18*),20*), 22*)

8

Total 22 22*) Item UnFavorable

3.3.2 Skala Dukungan Sosial

Skala dukungan sosial dalam penelitian ini diadaptasi dari The Social Provisions

Scale yang dikembangkan oleh Cutrona pada tahun 1984. The Social Provisions

Scale ini terdiri atas 24 item yang mengukur 6 aspek dari dukungan sosial yaitu,

attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance,

Page 58: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

42

dan opportunity for nurturance. Skala ini diadaptasi penulis ke dalam bahasa

Indonesia agar mudah dimengerti oleh responden.

Table 3.2Blue Print The Social Provision Scale

Aspek/Dimensi Indikator No. Item Jumlah ItemAttachment Merasakan kedektan emosional;

Merasa aman dengan orang lain.11, 14*), 17,21*)

4

Social integration Mempunyai kesempatan untukberbagi minat dan kesenangan;Melakukan aktivitas yang sama.

2*), 5, 8, 22*) 4

Reassurance ofworth

Mendapatkan pengakuan ataskemampuan dan keahliannya;Mendapatkan penghargaan ataskompetensi dan keterampilannya.

6*), 9*),13, 20 4

Reliable Alliance Hubungan yang dapat diandalkan. 1, 10*), 18*),23

4

Guidance Mendapatkan nasihat atau sarandari orang lain.

3*),12, 16, 19*) 4

Opportunity fornurturance

Perasaan dibutuhkan oleh oranglain.

4, 7, 15*), 24*) 4

Total 12 24*) Item UnFavorable

3.3.3 Skala kepribadian

Untuk mengukur kepribadian peneiliti menggunakan alat ukur Big Five Inventory

(BFI) yang diadaptasi dari teori John & Srivastava (1999). BFI ini terdiri dari 44

item yang mengukur semua faktor dari lima besar kepribadian, yaitu extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan openness to new experience.

Skala ini diadaptasi penulis ke dalam bahasa Indonesia agar mudah dipahami oleh

responden.

Adapun skala yang digunakan ketiga alat ukur di atas adalah skala model

Likert, pada setiap item disediakan empat alternatif jawaban. Dalam menjawab

subjek memilih salah satu alternative jawaban dengan membubuhkan tanda Check

List (√) pada kotak yang telah disediakan. Selain itu pernyataannya dibuat dengan

kategori positif atau kesetujuan (favorable) dan kategori negatif atau ketidak

Page 59: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

43

setujuan (unfavorable). Subjek diminta untuk memilih salah satu dari empat

kategori jawaban yang setiap kategori menunjukkan kesesuaian pernyataan yang

diberikan dengan keadaan yang dirasakan respoden sendiri yaitu, Sangat

Setuju/Sangat Sesuai (SS), Setuju/Sesuai (S), Tidak Setuju/Tidak Sesuai (TS), dan

Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Sesuai (STS) dengan bobot nilai sesuai dengan

tabel 3.4.

Tabel 3.3Blue Print Skala Kepribadian

Aspek/Dimensi Indikator No. Item Jumlah ItemExtraversion Bersikap ramah kepada orang lain;

Suka berteman dengan orangbanyak;Memiliki sikap tegas.

1, 6*), 11, 16,21*), 26, 31*),36

8

Agreeableness Mempunyai moralitas yang baik;Suka menolong orang lain;Bersikap sopan;Mudah bersimpati kepada oranglain;Dapat dipercaya.

2*), 7, 12*),17, 22, 27*),32, 37*), 42

9

Conscientiousness Bersikap tertib (teratur) dalammelakukan sesuatu;Bersikap patuh baik terhadapaturan maupun kepada orang lain;Memiliki kedisiplinan diri yangtinggi;Memiliki kesadaran.

3, 8*), 13,18*),23*), 28,33, 38, 43*)

9

Neuroticism Mudah cemas;Mudah marah;Mudah depresi;Rentan terhadap hal negatif;Memiliki ketidak stabilan emosi

4, 9*), 14, 19,24*), 29, 34*),39

8

Openness Memiliki imajinasi yang tinggi;Cerdas dan kreatif

5, 10, 15, 20,25, 30, 35*),40, 41*), 44

10

Total 28 44*) Item UnFavorable

Table 3.4Bobot Nilai

Kategori Respon SS S TS STSFavorable 4 3 2 1Unfavorable 1 2 3 4

Page 60: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

44

3.4 Uji Validitas Konstruk

Sebelum melakukan analisis data, penulis melakukan pengujian terhadap validitas

konstruk ketiga instrument yang dipakai, yaitu 1) Maslach Burnout Inventory, 2)

The Social Provisions Scale, dan 3) Big Five Inventory. Untuk menguji validitas

konstruk alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan

Confirmatory Factor Analysis (CFA). Adapun logika dari CFA (Umar, 2011)

adalah sebagai berikut:

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan

secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran

terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas setiap

itemnya.

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap

subtes hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun subtes

bersifat unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks

korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional.

Matriks korelasi ini disebut sigma (∑), kemudian dibandingkan dengan

matriks dari data empiris, yang disebut matriks S. jika teori unidimensional

benar maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks ∑ dengan matriks S

atau bisa juga dinyatakan dengan ∑ - S = 0.

4. Pernyataan ∑ - S = 0 dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan

Chi-square. Jika hasil Chi-square tidak signifikan (p > 0,05), maka dapat

Page 61: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

45

disimpulkan bahwa hipotesis nihil tidak ditolak (diterima). Artinya, teori

unidimensional dapat diterima bahwa item ataupun subtes instrument hanya

mengukur satu faktor saja dan dapat diterima kebenarannya (didukung oleh

data). Sebaliknya, jika nilai Chi-square yang diperoleh signifikan, maka

hipotesis nihil ditolak. Artinya, teori unidimensional tidak didukung oleh data

(ditolak). Dengan kata lain, analisis faktor konfirmatori dalam hal ini adalah

pengujian terhadap hipotesis nihil (H0): ∑ - S = 0. Artinya, tidak ada

perbedaan antara matriks korelasi yang diperoleh dari hasil observasi.

5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau

tidak mengukur apa yang hendak diukur, dengan menggunakan T-value. Jika

hasil T-value tidak signifikan maka item yang sedang diuji tidak signifikan

dalam mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian di-

drop dan sebaliknya.

6. Terakhir, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan

faktornya negatif, maka item bermuatan faktor negatif harus di-drop. Sebab

hal ini tidak sesuai dengan sifat item yang bersifat positif (favorable).

Langkah terakhir, semua item yang tidak di-drop dihitung faktor skornya.

Faktor skor dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran.

Jadi perhitungan faktor skor ini tidak menjumlahkan setiap item variabel seperti

pada umunmnya, tetapi dihitung true score pada tiap skala. Skor yang akan

dianalisis yang ditransformasikan menjadi T Skor, adapun rumus T Skor yaitu:

T Score = (10 x Factor Score) + 50

Page 62: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

46

Setelah didapatkan faktor skor yang telah diubah menjadi T score, nilai

baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi. Perlu

diketahui bahwa hal yang sama juga berlaku untuk semua variabel pada penelitian

ini. Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan menggunakan

software LISREL 8.70. Uji validitas tiap alat ukur akan dipaparkan pada sub-bab

berikut :

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Burnout

Penulis menguji apakah 22 item yang ada bersifat unidimensional, yang berarti

benar hanya mengukur burnout. Di dalam proses analisis CFA, penulis melakukan

modifikasi variabel sebanyak 80 kali terhadap model dengan membebaskan

kesalahan pengukuran pada beberapa item sehingga bebas berkorelasi satu sama

lainnya, sehingga diperoleh model fit dengan Chi-Square = 156,00, df = 129, P-

value = 0,05294, RMSEA = 0,032. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value > 0,05

(tidak signifikan) sehingga dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja

yaitu burnout.

Selanjutnya penulis melihat apakah item mengukur faktor yang akan

diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item perlu di-drop atau

tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil (H0) tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t untuk setiap

koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.5.

Pada tabel 3.5 dapat dilihat bahwa ada lima item yang tidak signifikan (ada

item yang memiliki nilai koefisien t < 1,96), yaitu item no 15, 16, 17, 19, dan 20.

Selanjutnya dari nilai koefisien penulis melihat bahwa item no 17 bermuatan

Page 63: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

47

negatif. Hal ini menunjukkan bahwa item no 15, 16, 17, 19, dan 20 harus di-drop

dan tidak diikut sertakan dalam analisis.

Tabel 3.5Muatan Faktor Item Burnout

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan1 0,32 0,07 4,92 2 0,35 0,06 5,52 3 0,46 0,07 6,92 4 0,47 0,07 6,87 5 0,45 0,06 7,05 6 0,75 0,07 10,39 7 0,37 0,07 5,61 8 0,49 0,08 6,48 9 0,33 0,08 4,19 10 0,35 0,07 4,75 11 0,45 0,07 6,76 12 0,93 0,08 12,08 13 0,19 0,07 2,89 14 0,42 0,07 6,30 15 0,10 0,07 1,60 X16 0,00 0,07 0,00 X17 -0,05 0,07 -0,62 X18 0,34 0,07 4,95 19 0,09 0,06 1,43 X20 0,08 0,07 1,19 X21 0,34 0,07 4,57 22 0,16 0,06 2,56

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1,96) dan tanda X = tidak signifikan (t < 1,96)

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Dukungan Sosial

Penulis melakukan uji CFA pada 24 item skala dukungan sosial dengan

melakukan modifikasi sebanyak 163 kali terhadap model dengan membebaskan

kesalahan pengukuran pada beberapa item sehingga bebas berkorelasi satu sama

lainnya, sehingga diperoleh model fit dengan Chi-Square = 111,66, df = 89, P-

value = 0,05243, RMSEA = 0,036. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value > 0,05

(tidak signifikan) sehingga dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja

yaitu dukungan sosial.

Page 64: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

48

Selanjutnya penulis melihat apakah item mengukur faktor yang akan

diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item perlu di-drop atau

tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil (H0) tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t untuk setiap

koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.6.

Tabel 3.6Muatan Faktor Item Dukungan Sosial

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan1 0,27 0,09 3,02 2 0,59 0,07 8,86 3 0,18 0,07 2,62 4 0,59 0,08 6,97 5 0,44 0,06 7,05 6 0,35 0,07 5,34 7 0,33 0,08 4,01 8 0,51 0,07 7,02 9 0,26 0,07 3,96 10 0,01 0,08 0,16 X11 0,58 0,09 6,44 12 0,23 0,08 2,98 13 0,62 0,09 7,16 14 0,51 0,07 7,33 15 0,53 0,08 6,84 16 0,24 0,08 3,00 17 0,61 0,07 8,21 18 0,56 0,08 7,15 19 0,64 0,08 7,85 20 0,64 0,08 8,28 21 0,16 0,06 2,40 22 0,11 0,08 1,49 X23 0,75 0,07 10,31 24 0,51 0,07 7,35

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1,96) dan tanda X = tidak signifikan (t < 1,96)

Pada tabel 3.6 dapat dilihat bahwa item no 10 dan 22 memiliki nilai

koefisien t < 1,96. Selanjutnya tidak ada item yang memiliki nilai koefisien

bermuatan negatif. Hal ini menunjukkan bahwa item no 10 dan 22 harus di-drop

dan tidak diikut sertakan dalam analisis.

Page 65: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

49

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Kepribadian

Skala ini memiliki lima dimensi, yakni extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, dan openness.

1. Extraversion

Di dalam proses analisis CFA, penulis melakukan modifikasi variabel sebanyak

lima kali terhadap model dengan membebaskan kesalahan pengukuran pada

beberapa item sehingga bebas berkorelasi satu sama lainnya, sehingga diperoleh

model fit dengan Chi-Square = 21,09, df = 15, P-value = 0,13409, RMSEA =

0,045. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak signifikan) sehingga

dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu extraversion.

Selanjutnya, penulis melihat apakah signifikansi item mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak sekaligus menentukan apakah item perlu di-drop

atau tidak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil (H0) tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor.

Tabel 3.7Muatan Faktor Item Extraversion

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan1 0,61 0,07 8,58 6 0,48 0.09 5,52

11 0,60 0,07 8,39 16 0,51 0.07 6,98 21 -0,49 0,08 -6,33 X26 0,75 0,08 10,02 31 0,24 0,07 3,23 36 0,44 0,07 6,04

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1,96) dan tanda X = tidak signifikan (t < 1,96)

Pada tabel 3.7 dapat dilihat bahwa item no 21 memiliki nilai koefisien t <

1,96. Selanjutnya pada item yang sama yakni item no 21 memiliki muatan faktor

Page 66: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

50

negatif. Dapat disimpulkan bahwa item tidak signifikan, yang berarti item harus

di-drop dan tidak diikut sertakan dalam analisis.

2. Agreeableness

Di dalam proses analisis CFA, penulis melakukan modifikasi variabel sebanyak

13 kali terhadap model dengan membebaskan kesalahan pengukuran pada

beberapa item sehingga bebas berkorelasi satu sama lainnya, sehingga diperoleh

model fit dengan Chi-Square = 19,75, df = 14, P-value = 0,13838, RMSEA =

0,045. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak signifikan) sehingga

dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu agreeableness.

Selanjutnya, penulis melihat apakah signifikansi item mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak sekaligus menentukan apakah item perlu di-drop

atau tidak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil (H0) tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor.

Tabel 3.8Muatan Faktor Item Agreeableness

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan2 0,77 0,07 10,59 7 0,35 0.07 4,98

12 0,82 0,07 11,15 17 0,26 0.08 3,50 22 -0,20 0,07 -2,96 X27 0,26 0,08 3,33 32 0,17 0,08 2,25 37 0,42 0,07 6,03 42 -0,31 0,14 -2,25 X

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1,96) dan tanda X = tidak signifikan (t < 1,96)

Pada tabel 3.8 dapat dilihat bahwa item no 22 dan 42 memiliki nilai

koefisien t < 1,96. Selanjutnya penulis melihat item yang sama juga memiliki

Page 67: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

51

muatan faktor negatif. Hal ini berarti bahwa item no 22 dan 42 harus di-drop dan

tidak diikut sertakan dalam analisis.

3. Conscientiousness

Di dalam proses analisis CFA, penulis melakukan modifikasi variabel sebanyak

sembilan kali terhadap model dengan membebaskan kesalahan pengukuran pada

beberapa item sehingga bebas berkorelasi satu sama lainnya, sehingga diperoleh

model fit dengan Chi-Square = 22,57, df = 18, P-value = 0,20746, RMSEA =

0,036. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak signifikan) sehingga

dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu conscientiousness.

Selanjutnya, penulis melihat apakah signifikansi item mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak sekaligus menentukan apakah item perlu di-drop

atau tidak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil (H0) tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor.

Tabel 3.9Muatan Faktor Item Conscientiousness

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan3 0,43 0,08 5,61 8 0,46 0.08 6,03

13 0,72 0,07 10,46 18 -0,55 0.07 -7,59 X23 0,33 0,08 4,29 28 0,77 0,07 11,41 33 0,57 0,07 7,74 38 0,38 0,08 4,95 43 0,27 0,08 3,46

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1,96) dan tanda X = tidak signifikan (t < 1,96)

Pada tabel 3.9 dapat dilihat bahwa item no 18 memiliki nilai koefisien t <

1,96. Selanjutnya pada item no 18 menunjukkan nilai koefisien yang bermuatan

Page 68: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

52

faktor negatif. Hal ini berarti bahwa item no 18 harus di-drop dan tidak diikut

sertakan dalam analisis.

4. Neuroticism

Di dalam proses analisis CFA, penulis melakukan modifikasi variabel sebanyak

delapan kali terhadap model dengan membebaskan kesalahan pengukuran pada

beberapa item sehingga bebas berkorelasi satu sama lainnya, sehingga diperoleh

model fit dengan Chi-Square = 16,00, df = 12, P-value = 0,19130, RMSEA =

0,041. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak signifikan) sehingga

dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu neuroticism.

Selanjutnya, penulis melihat apakah signifikansi item mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak sekaligus menentukan apakah item perlu di-drop

atau tidak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil (H0) tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor.

Tabel 3.10Muatan Faktor Item Neuroticism

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan4 0,21 0,08 2,58 9 0,26 0.08 3,10

14 0,60 0,08 7,74 19 0,58 0.08 7,68 24 0,27 0,08 3,23 29 0,52 0,08 6,67 34 0,30 0,08 3,59 39 0,74 0,08 9,83

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1,96)

Pada tabel 3.10 dapat dilihat bahwa tidak ada item yang memiliki nilai

koefisien t < 1,96. Selanjutnya tidak ada item yang bermuatan faktor negatif.

Page 69: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

53

Dapat disimpulkan bahwa semua item signifikan, yang berarti tidak ada item yang

harus di-drop. Semua item akan diikut sertakan dalam analisis.

5. Openness

Di dalam proses analisis CFA, penulis melakukan modifikasi variabel sebanyak

13 kali terhadap model dengan membebaskan kesalahan pengukuran pada

beberapa item sehingga bebas berkorelasi satu sama lainnya sehingga diperoleh

model fit dengan Chi-Square = 30,43, df = 22, P-value = 0,10835, RMSEA =

0,044. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak signifikan) sehingga

dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu openness.

Selanjutnya, penulis melihat apakah signifikansi item mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak sekaligus menentukan apakah item perlu di-drop

atau tidak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil (H0) tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor.

Tabel 3.11Muatan Faktor Item Openness

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan5 0,76 0,06 11,80

10 0,24 0.07 3,22 15 0,84 0,06 13,66 20 0,62 0.07 9,24 25 0,77 0,06 12,32 30 0,20 0,07 2,66 35 -0,24 0,07 -3,23 X40 -0,34 0,07 -4,64 X41 -0,06 0,07 -0,78 X44 0,53 0,08 6,97

Keterangan: tanda = signifikan (t > 1,96) dan tanda X = tidak signifikan (t < 1,96)

Pada tabel 3.11 dapat dilihat bahwa item no 35, 40, dan 41 memiliki nilai

koefisien t < 1,96. Selanjutnya item no 35, 40 dan 41 adalah item yang bermuatan

Page 70: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

54

faktor negatif. Hal ini berarti bahwa item no. 35, 40, dan 41 harus di-drop dan

tidak diikut sertakan dalam analisis.

3.5 Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis penelitian tentang pengaruh dukungan sosial dan

kepribadian terhadap burnout pada karyawan perusahaan, penulis menggunakan

teknin statistik Multiple Regression Analysis (Analisis Regresi Berganda). Regresi

berganda merupakan suatu analisis yang mengukur pengaruh lebih dari satu

variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis data akan dilakukan dengan

menggunakan system perhitungan SPSS versi 20.00.

Rumus regresi berganda:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 + b10X10

+ b11X11 + e

Jika dituliskan variabelnya maka:

Y = Dependent Variable (Burnout)a = Konstanb = Koefisien regresi untuk masing-masing X (Independent Variable)X1 = AttachmentX2 = Social IntegrationX3 = Reasurance of WorthX4 = Reliable AllianceX5 = GuidanceX6 = Opportunity for NurtutanceX7 = ExtraversionX8 = AgreeablenessX9 = ConscientiousnessX10 = NeuroticismX11 = Opennesse = Residu

Page 71: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

55

Untuk menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan metode

analisis data yang paling sesuai, dibutuhkan beberapa pengujian dan analisis

sebagai berikut:

1. R2 (Koefisien Determinasi Berganda)

Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R2, yaitu proporsi varian dari

burnout yang dijelaskan oleh attachment, social integration, reassurance of

worth, reliable alliance, guidance, opportunity for nurturance, extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuroticim dan openness. Untuk mendapatkan

nilai R2, digunakan rumusan sebagai berikut:

R2=SS reg

SS y

Dimana:

R2 = Koefisien determinan berganda

SS reg = Jumlah kuadrat regresi

SS y = Jumlah kuadrat dari variabel Y.

2. Uji Hipotesis Tentang R2

Selanjutnya R2 diuji untuk membuktikan apakah pengaruh independent variable

(IV) terhadap dependent variable (DV) signifikan atau tidak, maka dilakukan uji

F untuk membuktikan signifikansi pengaruh IV terhadap DV dengan

menggunakan rumus:

F=R2/k

(1-R2)/(N-k-1)

Page 72: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

56

Dimana k adalah jumlah independent variable dan N adalah besarnya sampel.

Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya, dapat dilihat apakah variabel independen

yang diujikan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.

3. Uji Hipotesis Tentang Koefisien Regresi

Kemudian dilanjutkan dengan uji t untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan

variabel independen (X) signifikan terhadap variabel dependen (Y) secara terpisah

atau parsial. Uji t menggunakan rumus sebagai berikut:

t=b

Sb

Dimana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standar deviasi sampling dari b.

hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan peneliti.

3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian ini berjalan dengan tiga tahapan prosedur penelitian, yaitu tahapan

persiapan, pelaksanaan, dan pengolahan data.

1. Persiapan

Dimulai dengan perumusan masalah, menentukan variabel yang akan diteliti,

melakukan kajian teori untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan yang tepat

tentang variabel penelitian. Kemudian menentukan, menyusun dan menyiapkan

alat ukur yang akan digunakan. Setelah alat ukur siap, penulis kemudian ke tahap

selanjutnya, yaitu tahap Pelaksanaan Penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penulis menyerahkan tiga buah surat izin penelitian ke tiga perusahaan berbeda.

Pertama penulis menyerahkan surat izin penelitian ke Garuda Indonesia Training

Center (GITC) pada bulan Juli. Namun pada bulan Juli tidak bisa menerima

Page 73: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

57

penelitian dan baru bisa pada bulan September. Kemudian, penulis menyerahkan

suat izin penelitian kedua ke PT. Bintang Karya Sarana. Di PT. Bintang Karya

Sarana penulis dapat izin mengambil data selama tiga hari yaitu pada tanggal 4 s/d

6 Agustus 2016. Dari pengambilan data ini, penulis hanya mendapatkan tiga

responden.

Surat izin penelitian ketiga penulis serahkan ke DirJen HKI, dan dapat

terlaksana pada tanggal 08-15 Agustus 2016 di DirJen HKI dengan menghasilkan

tiga responden juga. Kemudian penulis meminta tolong saudara, tetangga, dan

teman penulis yang sudah bekerja untuk menyebarkan dan mengisi kuesioner di

tempat kerjanya.

3. Pengolahan Data

Setelah data 200 responden terpenuhi penulis kemudian memulai tahap

pengolahan data. Untuk setiap variabel penelitian penulis menghitung true skor

(faktor skor) dengan menggunakan CFA. Dalam hal ini hanya item yang tidak di-

drop yang akan dianalisis dalam perhitungan faktor skor.

Page 74: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

58

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 200 karyawan perusahaan di Jakarta. Untuk

gambaran umum subjek, penulis akan menjelaskan tentang gambaran subjek

penelitian berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir,

dan masa jabatan. Penulis akan menyajikannya dalam bentuk tabel di bawah ini :

Tabel 4.1Gambaran Umum Subjek

Gambaran Subjek Frekuensi PersentaseUsia18-20 Tahun21-30 Tahun31-40 Tahun>40 Tahun

19984538

9,5%49,0%22,5%19,0%

Jenis KelaminLaki-lakiPerempuan

12674

63,0%37,0%

Status PernikahanBelum MenikahMenikahBercerai

86113

1

43,0%56,5%0,5%

PendidikanSDSMPSMAD1D3S1S2S3

111992

1557141

0.5%5,5%

49,5%1,0%7,5%

28,5%7,0%0,5%

Masa Kerja≤1 Tahun2-5 Tahun6-9 Tahun>9 Tahun

44792156

22,0%39,5%10,5%28,0%

Sumber: Data Penelitian, gambaran dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, statusperkawinan, pendidikan, dan masa kerja.

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa subjek yang rentang usia 18-20

tahun sebanyak 19 orang atau sebesar 9,5%, rentang usia 21-30 tahun sebanyak 98

Page 75: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

59

orang atau sebesar 49%, rentang usia 31-40 tahun sebanyak 45 orang atau

sebanyak 22,5%, dan rentang usia >40 tahun sebanyak 38 orang atau sebesar

19%. Berdasarkan jenis kelamin, subjek yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak

126 orang atau sebesar 63%, dan subjek perempuan sebanyak 74 orang atau

sebesar 37%. Berdasarkan status perkawinan, subjek yang belum menikah

sebanyak 86 orang atau sebesar 43%, yang menikah sebanyak 113 orang atau

sebesar 56,5%, dan yang bercerai sebanyak 1 orang atau sebesar 0,5%.

Berdasarkan pendidikan terakhir, subjek yang berpendidikan SD sebanyak 1

orang atau sebesar 0,5%, SMP sebanyak 11 orang atau sebesar 5,5%, SMA

sebanyak 99 orang atau sebesar 49,5%, D1 sebanyak 2 orang atau sebesar 1%, D3

sebanyak 15 orang atau sebesar 7,5%, S1 sebanyak 57 orang atau sebesar 28,5%,

S2 sebanyak 14 orang atau sebesar 7%, dan S3 sebanyak 1 orang atau sebesar

0,5%. Berdasarkan masa kerja, subjek yang memiliki masa kerja selama rentang

≤1 tahun sebanyak 44 orang atau sebesar 22%, selama rentang 2-5 tahun sebanyak

79 orang atau sebesar 39,5%, selama rentang 6-9 tahun sebanyak 21 orang atau

sebesar 10,5%, dan selama >9 tahun sebanyak 56 orang atau sebesar 28%.

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Statistik Deskriptif

Pada sub bab ini, penulis akan menguraikan gambaran umum statistik deskriptif

dari setiap variabel yang meliputi skor mean, maksimal, minimal, dan standar

deviasi. Berikut akan penulis sediakan tabelnya:

Page 76: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

60

Tabel 4.2Statistik Deskriptif

Variabel N Min Max Mean Std. DeviasiBurnout 200 27,09 86,38 50,0002 8,90171Attachment 200 17,75 64,27 49,9997 9,99439Social Integration 200 15,11 67,58 50,0015 9,99493Reassurance of Worth 200 13,52 69,48 49,9990 9,82438Reliable Alliance 200 14,17 67,52 49,9986 9,99524Guidance 200 17,43 67,89 50,0004 7,81617Opportunity for Nurturance 200 21,90 66,50 50,0000 8,88010Extraversion 200 20,92 69,25 50,0003 8,41326Agreeableness 200 17,79 67,72 50,0001 8,30077Consciousness 200 24,68 72,33 50,0001 8,39388Neuroticism 200 26,72 72,20 50,0007 8,27044Openness 200 15,04 71,44 50,0004 8,85974

Sumber: Data Penelitian

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa skor terendah dari

variabel dependen burnout adalah 27,09 dan skor tertingginya adalah 86,38

dengan mean sebesar 50,0002. Skor terendah dari dimensi attachment pada

variabel dukungan sosial adalah 17,75 dan skor tertingginya adalah 64,27 dengan

mean sebesar 49,9997. Skor terendah dari dimensi social integration pada

variabel dukungan sosial adalah 15,11 dan skor tertingginya adalah 67,58 dengan

mean sebesar 50,0015. Skor terendah dari dimensi reassurance of worth pada

variabel dukungan sosial adalah 13,52 dan skor tertingginya adalah 69,48 dengan

mean sebesar 49,9990. Skor terendah dari dimensi reliable alliance pada variabel

dukungan sosial adalah 14,17 dan skor tertingginya adalah 67,52 dengan mean

sebesar 49,9986. Skor terendah dari dimensi guidance pada variabel dukungan

sosial adalah 17,43 dan skor tertingginya adalah 67,89 dengan mean sebesaar

50,0004. Skor terendah dari dimensi opportunity for nurturance pada variabel

dukungan sosial adalah 21,9 dan skor tertingginya adalah 66,5 dengan mean

sebesar 50,0000.

Page 77: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

61

Skor terendah dari dimensi extraversion pada variabel kepribadian adalah

20,92 dan skor tertingginya adalah 69,25 dengan mean sebesar 50,0003. Skor

terendah dari dimensi agreeableness pada variabel kepribadian adalah 17,79 dan

skor tertingginya adalah 67,72 dengan mean sebesar 50,0001. Skor terendah dari

dimensi conscientiousness pada variabel kepribadian adalah 24,68 dan skor

tertingginya adalah 72,33 dengan mean sebesar 50,0001. Skor terendah dari

dimensi neuroticism pada variabel kepribadian adalah 26,72 dan skor tertingginya

adalah 72,20 dengan mean sebesar 50,0007. Skor terendah dari dimensi openness

pada variabel kepribadian adalah 15,04 dan skor tertingginya adalah 71,44 dengan

mean sebesar 50,0004. Dari seluruh variabel independen, skor terendah ada pada

dimensi reassurance of worth dalam variabel dukungan sosial dan skor tertinggi

ada pada dimensi conscientiousness dalam variabel kepribadian.

4.2.2 Kategorisasi skor variabel penelitian

Menggunakan standar deviasi dan mean yang diperoleh dari skala T, selanjutnya

penulis menetapkan norma yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3Norma Skor Variabel

Kategori RumusRendah X < M – 1SDSedang M – 1SD ≤ X ≤ M + 1SDTinggi X > M + 1SD

Berdasarkan norma kategorisasi skor variabel, diperoleh presentase

kategori untuk variabel burnout, dukungan sosial (attachment, social integration,

reassurance of worth, reliable alliance, guidance, dan opportunity for nurturance)

Page 78: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

62

dan kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan

openness). Presentase kategori terserbut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4Kategorisasi Skor Burnout, DukSos, dan Kepribadian

No VariabelKategori dan presentase skor

Rendah % Sedang % Tinggi %1 Burnout 25 12,5 154 77,0 21 10,52 Attachment 24 12,0 131 65,5 45 22,53 Social integration 21 10,5 153 76,5 26 13,04 Reassurance of worth 28 14,0 150 75,0 22 11,05 Reliable alliance 26 13,0 143 71,5 31 15,56 Guidance 23 11,5 146 73,0 31 15,57 Opportunity for

nurturance31 15,5 143 71,5 26 13,0

8 Extraversion 34 17,0 131 65,5 35 17,59 Agreeableness 17 8,5 138 69,0 45 22,510 Conscientiousness 31 15,5 140 70,0 29 14,511 Neuroticism 33 16,5 136 68,0 31 15,512 Openness 37 18,5 140 70,0 23 11,5

Sumber: Data Penelitian

Penjelasan berdasarkan tabel 4.4 adalah sebagai berikut :

1. Pada variabel burnout, sebanyak 25 responden (12,5%) berada pada kategori

skor rendah, 154 responden (77%) berada pada kategori skor sedang, dan 21

responden (10,5%) berada pada kategori skor tinggi. Dengan demikian,

variabel burnout paling banyak berada pada kategori skor sedang. Hal ini

menunjukkan bahwa sekitar 89% responden pada penelitian ini tidak

mengalamai burnout. Akan tetapi lebih dari 70% responden berpotensi

mengalami bunrout dan sekitar 10% responden sedang mengalami burnout.

2. Pada dimensi attachment dalam variabel dukungan sosial, sebanyak 24

responden (12%) berada pada kategori skor rendah, 131 responden (65,5%)

berada pada kategori skor sedang, dan 45 responden (22,5%) berada pada

kategori skor tinggi. Dengan demikian, dimensi attachment paling banyak

berada pada kategori skor sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 22%

Page 79: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

63

responden merasakan bahwa dirinya didukung oleh orang lain. Subjek

merasakan keamanan dan kedekatan secara emosional dengan orang lain di

lingkungannya. Namun, lebih daari 75% responden membutuhkan dukungan

yang lebih dalam secara emosional dari orang lain di lingkungannya, terutama

untuk 12% responden yang memiliki skor attachment yang rendah.

3. Pada dimensi social integration dalam variabel dukungan sosial, sebanyak 21

responden (10,5%) berada pada kategori skor rendah, 153 responden (76,5%)

berada pada kategori skor sedang, dan 26 responden (13%) berada pada

kategori skor tinggi. Dengan demikian, dimensi social integration paling

banyak berada pada kategori skor sedang. Hal ini menunjukkan bahwa

sebanyak 13% responden merasa dirinya didukung oleh kelompok yang

sesuai dengan minatnya. Sedangkan lebih dari 85% responden kurang

didukung oleh kelompoknya sendiri, bahkan sekitar 10% responden tidak

merasa didukung.

4. Pada dimensi reassurance of worth dalam variabel dukungan sosial, sebanyak

28 responden (14%) berada pada kategori skor rendah, 150 responden (75%)

berada pada kategori skor sedang, dan 22 responden (11%) berada pada

kategori skor tinggi. Dengan demikian, dimensi reassurance of worth paling

banyak berada pada kategori skor sedang. Hal ini menunjukkan bahwa

sebanyak 11% responden mendapat pengakuan dan penghargaan atas

kemampuan dan keahliannya dari lingkungannya. Namun, lebih dari 85%

responden kurang mendapat pengakuan dan penghargaan, bahkan sebanyak

14% responden tidak mendapat pengakuan dan penghargaan itu.

Page 80: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

64

5. Pada dimensi reliable alliance dalam variabel dukungan sosial, sebanyak 26

responden (13%) berada pada kategori skor rendah, 143 responden (71,5%)

berada pada kategori skor sedang, dan 31 responden (15,5%) berada pada

kategori skor tinggi. Dengan demikian, dimensi reliable alliance paling

banyak berada pada kategori skor sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar

15% responden memiliki hubungan yang dapat diandalkan dengan orang lain.

Lebih dari 80% responden kurang memiliki hubungan yang dapat diandalkan,

bahkan sekitar 13% tidak memiliki hubungan yang dapat diandalkan dengan

orang lain.

6. Pada dimensi guidance dalam variabel dukungan sosial, sebanyak 23

responden (11,5%) berada pada kategori skor rendah, 146 responden (73%)

berada pada kategori skor sedang, dan 31 responden (15,5%) berada pada

kategori skor tinggi. Dengan demikian, dimensi guidance paling banyak

berada pada kategori skor sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 15%

responden memiliki dukungan yang berupa nasihat atau saran dari orang lain.

Lebih dari 80% responden kurang memiliki dukungan yang berupa nasihat

dan saran dari orang lain, bahkan sekitar 11% responden tidak memiliki

dukungan itu.

7. Pada dimensi opportunity for nurturance dalam variabel dukungan sosial,

sebanyak 31 responden (15,5%) berada pada kategori skor rendah, 143

responden (71,5%) berada pada kategori skor sedang, dan 26 responden

(13%) berada pada kategori skor tinggi. Dengan demikian, dimensi

opportunity for nurturance paling banyak berada pada kategori skor sedang.

Page 81: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

65

Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 13% responden memiliki dukungan

yang membuatnya merasa dibutuhkan oleh orang lain. Sedangkan lebih dari

85% responden merasa kurang dibutuhkan oleh orang lain, bahkan sekitar

15% responden merasa tidak dibutuhkan oleh orang lain.

8. Pada dimensi extraversion dalam variabel kepribadian, sebanyak 34

responden (17%) berada pada kategori skor rendah, 131 responden (65,5%)

berada pada kategori skor sedang, dan 35 responden (17,5%) berada pada

kategori skor tinggi. Dengan demikian, dimensi extraversion paling banyak

berada pada kategori skor sedang. Hal ini menunjukkan bahwa 83%

responden berkepribadian tipe extraversion. Sedangkan 17% lainnya

berkepribadian selain tipe extraversion.

9. Pada dimensi agreeableness dalam variabel kepribadian, sebanyak 17

responden (8,5%) berada pada kategori skor rendah, 138 responden (69%)

berada pada kategori skor sedang, dan 45 responden (22,5%) berada pada

kategori skor tinggi. Dengan demikian, dimensi agreeableness paling banyak

berada pada kategori skor sedang. Hal ini menunjukkan bahwa 91,5%

responden berkepribadian tipe agreeableness. Sedangkan 8,5% lainnya

berkepribadian selain tipe agreeableness.

10. Pada dimensi conscientiousness dalam variabel kepribadian, sebanyak 31

responden (15,5%) berada pada kategori skor rendah, 140 responden (70%)

berada pada kategori skor sedang, dan 29 responden (14,5%) berada pada

kategori skor tinggi. Dengan demikian, dimensi conscientiousness paling

banyak berada pada kategori skor sedang. Hal ini menunjukkan bahwa 84,5%

Page 82: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

66

responden berkepribadian tipe conscientiousness. Sedangkan 15,5% lainnya

berkepribadian selain tipe conscientiousness.

11. Pada dimensi neuroticism dalam variabel kepribadian, sebanyak 33

responden (16,5%) berada pada kategori skor rendah, 136 responden (68%)

berada pada kategori skor sedang, dan 31 responden (15,5%) berada pada

kategori skor tinggi. Dengan demikian, dimensi neuroticism paling banyak

berada pada kategori skor sedang. Hal ini menunjukkan bahwa 83,5%

responden berkepribadian tipe neuroticism. Sedangkan 16,5% lainnya

berkepribadian selain tipe neuroticism.

12. Pada dimensi openness dalam variabel kepribadian, sebanyak 37 responden

(18,5%) berada pada kategori skor rendah, 140 responden (70%) berada pada

kategori skor sedang, dan 23 responden (11,5%) berada pada kategori skor

tinggi. Dengan demikian, dimensi openness paling banyak berada pada

kategori skor sedang. Hal ini menunjukkan bahwa 81,5% responden

berkepribadian tipe openness. Sedangkan 18,5% lainnya berkepribadian

selain dari tipe openness.

4.3 Hasil Uji Hipotesis

4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian

Penulis melakukan uji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda (multiple

regression) untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara

Independent Variable terhadap Dependent Variable. Analisis regresi

menggunakan SPSS 20.0. Dalam melakukan analisis regresi, ada tiga hal yang

perlu diperhatikan :

Page 83: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

67

1. Melihat besaran R square untuk mengetahui besaran sumbangan (presentase)

keseluruhan Independent Variable terhadap varian pada Dependent Variable.

2. Melihat apakah Independent Variable berpengaruh secara signifikan terhadap

Dependent Variable.

3. Melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari setiap Independent

Variable terhadap Dependent Variable.

Langkah pertama adalah mengetahui berapa besaran R square untuk

mengetahui besarnya presentase varian pada variabel dependen yang dijelaskan

oleh variabel independen. Berikut adalah perolehan tabel R square :

Tabel 4.5R Square

Model R R square Adjusted R squareStd. Error of the

Estimate1 0,469a 0,220 0,175 8,08628

a. Predictors: (Constant), Attachment, Social Support, Reassurance of Worth, Reliable Alliance,Guidance, Opportunity for Nurturance, Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness,Neuroticism, Openness.

Sumber: Data penelitian

Berdasarkan nilai R square pada tabel 4.5, dapat diketahui proporsi varians

dari variabel dependen yang diprediksi oleh keseluruhan variabel independen.

Nilai R square yang diperoleh adalah 0,220 yang artinya seluruh variabel

independen (Attachment, Social Support, Reassurance of Worth, Reliable

Alliance, Guidance, Opportunity for Nurturance, Extraversion, Agreeableness,

Conscientiousness, Neuroticism, dan Openness) memberikan sumbangan sebesar

22% terhadap proporsi varians burnout, sedangkan 78% lainnya dipengaruhi oleh

variabel lain di luar penelitian ini. Langkah selanjutnya adalah menganalisa

Page 84: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

68

dampak dari seluruh variabel independen terhadap burnout, hasil uji F dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Dari tabel 4.6 diperoleh nilai hitung F sebesar 4,833 dengan taraf

signifikansi 0,000 (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial (attachment,

social integrayion, reassurance of worth, reliable alliance, guidance, dan

Opportunity for nurturance) dan kepribadian (extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, dan openness) terhadap burnout ditolak, artinya

ada pengaruh dukungan sosial (attachment, social integrayion, reassurance of

worth, reliable alliance, guidance, dan Opportunity for nurturance) dan

kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan

openness) terhadap burnout.

Tabel 4.6Anovaa

ModelSum ofSquare

DfMean

SquareF Sig.

1 Regression 3475,909 11 315,992 4,833 0,000b*Residual 12292,925 188 65,388Total 15768,834 199

a. Dependent variable: Burnout.b. Predictors: (Constant), Attachment, Social Support, Reassurance of Worth, Reliable Alliance,

Guidance, Opportunity for Nurturance, Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness,Neuroticism, Openness.

Keterangan: * = Signifikan (p < 0,05)

Sumber: Data Penelitian

Langkah selanjutnya adalah melihat koefisien regresi pada setiap variabel

independen. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka koefisien regresi signifikan, yang

artinya variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap burnout.

Page 85: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

69

Tabel 4.7Coefficienta regression

Model

UnstandardizedCoefficient

StandardizedCoefficient

T Sig.B

Std.Error Beta

1 (Constant) 53,172 8,796 6,045 0,000*Attachment -0,090 0,067 -0,101 -1,339 0,182Social integration -0,204 0,065 -0,230 -3,151 0,002*Reassurance of worth 0,090 0,074 0,099 1,207 0,229Reliable alliance -0,083 0,066 -0,093 -1,259 0,210Guidance -0,139 0,104 -0,122 -1,339 0,182Opportunity fornurturance

0,017 0,079 0,017 0,217 0,828

Extraversion 0,123 0,104 0,116 1,185 0,238Agreeableness -0,129 0,080 -0,121 -1,624 0,106Conscientiousness -0,037 0,092 -0,034 -0,396 0,692Neuroticism 0,327 0,081 0,303 4,035 0,000*Openness 0,063 0,096 0,063 0,658 0,511

a. Dependent Variable: BurnoutKeterangan: * = Signifikan (p < 0,05)

Sumber: Data Penelitian

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.7, dapat diketahui signifikan

atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan pada setiap variabel independen.

Penjelasan signifikansi koefisiensi regresi dapat dilihat pada persamaan regresi

sebagai berikut:

Burnout = 53,172 - 0,090 Attachment – 0,204 Social Integration + 0,090

Reassurance of Worth – 0,083 Reliable Alliance – 0,139 Guidance + 0,017

Opportunity for Nurturance + 0,123 Extraversion – 0,129 Agreeableness –

0,037 Conscientiousness + 0,327 Neuroticism + 0,063 Openness + 8,796

Page 86: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

70

Jika nilai Sig. < 0,05 maka koefisien regresi signifikan, yang berarti bahwa

dimensi Independent Variable memiliki dampak yang signifikan terhadap

Dependent Variable.

Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada setiap variabel

independen adalah sebagai berikut :

1. Dimensi attachment pada variabel dukungan sosial diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar -0,090 dengan signifikansi sebesar 0,182 (p > 0,05), dengan

demikian Ho1 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi

attachment pada variabel dukungan sosial terhadap burnout diterima. Artinya,

dimensi attachment pada variabel dukungan sosial tidak berpengaruh secara

signifikan dengan arah negatif terhadap burnout.

2. Dimensi social integration pada variabel dukungan sosial diperoleh nilai

koefisien regresi sebesar -0,204 dengan signifikansi sebesar 0,002 (p < 0,05),

dengan demikian Ho2 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan

dimensi social integration pada variabel dukungan sosial terhadap burnout

ditolak. Artinya, dimensi social integration pada variabel dukungan sosial

mempengaruhi burnout secara signifikan. Arah korelasinya negatif

menunjukkan bahwa semakin besar dukungan dari kelompok sosial yang

didapat, maka semakin kecil seseorang dapat mengalami burnout.

3. Dimensi reassurance of worth pada variabel dukungan sosial diperoleh nilai

koefisien regresi sebesar 0,090 dengan signifikansi sebesar 0,229 (p > 0,05),

dengan demikian Ho3 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan

dimensi reassurance of worth pada variabel dukungan sosial terhadap

Page 87: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

71

burnout diterima. Artinya, dimensi reassurance of worth pada variabel

dukungan sosial tidak berpengaruh secara signifikan dengan arah positif

terhadap burnout.

4. Dimensi reliable alliance pada variabel dukungan sosial diperoleh nilai

koefisien regresi sebesar -0,083 dengan signifikansi sebesar 0,210 (p > 0,05),

dengan demikian Ho4 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan

dimensi reliable alliance pada variabel dukungan sosial terhadap burnout

diterima. Artinya, dimensi reliable alliance pada variabel dukungan sosial

tidak berpengaruh secara signifikan dengan arah negatif terhadap burnout.

5. Dimensi guidance pada variabel dukungan sosial diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar -0,139 dengan signifikansi sebesar 0,182 (p > 0,05), dengan

demikian Ho5 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi

guidance pada variabel dukungan sosial terhadap burnout diterima. Artinya,

dimensi guidance pada variabel dukungan sosial tidak berpengaruh secara

signifikan dengan arah negatif terhadap burnout.

6. Dimensi opportunity for nurturance pada variabel dukungan sosial diperoleh

nilai koefisien regresi sebesar 0,017 dengan signifikansi sebesar 0,828 (p >

0,05), dengan demikian Ho6 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang

signifikan dimensi opportunity for nurturance pada variabel dukungan sosial

terhadap burnout diterima. Artinya, dimensi opportunity for nurturance pada

variabel dukungan sosial tidak berpengaruh secara signifikan dengan arah

positif terhadap burnout.

Page 88: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

72

7. Dimensi extraversion pada variabel kepribadian diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar 0,123 dengan signifikansi sebesar 0,238 (p > 0,05), dengan

demikian Ho7 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi

extraversion pada variabel kepribadian terhadap burnout diterima. Artinya,

dimensi extraversion pada variabel kepribadian tidak berpengaruh secara

signifikan dengan arah negatif terhadap burnout.

8. Dimensi agreeableness pada variabel kepribadian diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar -0,129 dengan signifikansi sebesar 0,106 (p > 0,05), dengan

demikian Ho8 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi

agreeableness pada variabel kepribadian terhadap burnout diterima. Artinya,

dimensi agreeableness pada variabel kepribadian tidak berpengaruh secara

signifikan dengan arah negatif terhadap burnout.

9. Dimensi conscientiousness pada variabel kepribadian diperoleh nilai

koefisien regresi sebesar -0,037 dengan signifikansi sebesar 0,692 (p > 0,05),

dengan demikian Ho9 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan

dimensi conscientiousness pada variabel kepribadian terhadap burnout

diterima. Artinya, dimensi conscientiousness pada variabel kepribadian tidak

berpengaruh secara signifikan dengan arah positif terhadap burnout.

10. Dimensi neuroticism pada variabel kepribadian diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar 0,327 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05), dengan

demikian Ho10 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi

neuroticism pada variabel kepribadian terhadap burnout ditolak. Artinya,

dimensi neuroticism pada variabel kepribadian mempengaruhi burnout secara

Page 89: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

73

signifikan. Arah korelasinya positif menunjukkan bahwa semakin tinggi skor

dimensi neuroticism maka semakin besar potensi seseorang dapat mengalami

burnout.

11. Dimensi openness pada variabel kepribadian diperoleh nilai koefisien regresi

sebesar 0,063 dengan signifikansi sebesar 0,511 (p > 0,05), dengan demikian

Ho11 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi openness

pada variabel kepribadian terhadap burnout diterima. Artinya, dimensi

openness tidak berpengaruh secara signifikan dengan arah positif terhadap

burnout.

Dari semua hipotesis minor yang sebelumnya dikemukakan penulis,

terdapat dua hipotesis minor yang diterima yaitu dimensi social integration dari

variabel dukungan sosial dan neuroticism dari variabel kepribadian, artinya kedua

dimensi ini berpengaruh secara signifikan terhadap burnout.

4.3.2 Analisis proporsi varian Independent Variable

Analisis proporsi varian bertujuan untuk mengetahui bagaimana perolehan

proporsi varian dari setiap variabel independen terhadap burnout. Untuk

mengetahui lebih jelas mengenai proporsi varian dari setiap variabel independen

terhadap burnout, dapat dilihat pada tabel 4.8.

Penjelasan berdasarkan tabel 4.8 adalah sebagai berikut :

1. Dimensi attachment pada variabel dukungan sosial memberi sumbangan

sebesar 4,7% dalam varian burnout. Sumbangan dari dimensi attachment

signifikan secara statistik, artinya dukungan secara emosional yang didapat

oleh karyawan akan menyumbangkan 4,7% varian dari variabel dukungan

Page 90: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

74

sosial dalam memprediksi karyawan dapat berpotensi mengalami burnout

atau tidak.

Tabel 4.8Tabel variasi untuk setiap dimensi variabel independen

Model R RSquare

AdjustedR Square

Std.Error of

theEstimate

Change StatisticsR

SquareChange

FChange Df1 Df2 Sig. F

Change

1 0,217 0,047 0,042 8,71230 0,047 9,747 1 198 0,002*2 0,331 0,110 0,101 8,44252 0,063 13,856 1 197 0,000*3 0,334 0,111 0,098 8,45604 0,002 0,371 1 196 0,5434 0,355 0,126 0,108 8,40745 0,015 3,272 1 195 0,0725 0,356 0,127 0,104 8,42539 0,001 0,171 1 194 0,6806 0,358 0,128 0,101 8,44061 0,001 0,301 1 193 0,5847 0,358 0,128 0,096 8,46255 0,000 0,001 1 192 0,9808 0,384 0,148 0,112 8,38882 0,020 4,390 1 191 0,037*9 0,391 0,153 0,113 8,38483 0,004 1,182 1 190 0,27810 0,468 0,219 0,177 8,07415 0,066 15,903 1 189 0,000*11 0,469a 0,220 0,175 8,08628 0,001 0,434 1 188 0,511

a. Predictors: (Constant), Attachment, Social Integration, Reassurance Of Worth, ReliableAlliance, Guidance, Opportunity for nurturance, Extraversion, Agreeableness,Conscientiousness, Neuroticism, Openness.

Keterangan: * = Signifikan (p < 0,05)

Sumber: Data Penelitian

2. Dimensi social integration pada variabel dukungan sosial memberi

sumbangan sebesar 6,3% dalam varian burnout. Sumbangan dari dimensi

social integration signifikan secara statistik, artinya dukungan yang didapat

karyawan dari kelompok yang berminat sama akan menyumbangkan 6,3%

varian dari variabel dukungan sosial dalam memprediksi karyawan dapat

berpotensi mengalami burnout atau tidak.

3. Dimensi reassurance of worth pada variabel dukungan sosial memberi

sumbangan sebesar 0,2% dalam varian burnout. Sumbangan dari dimensi

reassurance of worth tidak signifikan secara statistik, artinya seorang

karyawan yang mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas kemampuan

Page 91: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

75

dan keterampilannya kurang dapat memprediksi karyawan berpotensi

mengalami burnout atau tidak, karena hanya menyumbang sebesar 0,2%

varian burnout dari variabel dukungan sosial saja.

4. Dimensi reliable alliance pada variabel dukungan sosial memberi sumbangan

sebesar 1,5% dalam varian burnout. Sumbangan dari dimensi reliable

alliance tidak signifikan secara statistik, artinya seorang karyawan yang

merasa memiliki hubungan yang dapat diandalkan dengan orang lain kurang

dapat memprediksi karyawan berpotensi mengalami burnout atau tidak,

karena hanya menyumbang sebesar 1,5% varian burnout dari variabel

dukungan sosial saja.

5. Dimensi guidance pada variabel dukungan sosial memberi sumbangan

sebesar 0,1% dalam varian burnout. Sumbangan dari dimensi guidance tidak

signifikan secara statistik, artinya karyawan yang memiliki dukungan berupa

nasihat dan saran dari orang lain kurang dapat memprediksi karyawan

berpotensi mengalami burnout atau tidak, karena hanya menyumbang sebesar

0,1% varian burnout dari variabel dukungan sosial saja.

6. Dimensi opportunity for nurturance pada variabel dukungan sosial memberi

sumbangan sebesar 0,1% dalam varian burnout. Sumbangan dari dimensi

opportunity for nurturance tidak signifikan secara statistik. Artinya karyawan

yang merasa dibutuhkan oleh orang lain kurang dapat memprediksi karyawan

berpotensi mengalami burnout atau tidak, karena hanya menyumbang sebesar

0,1% varian burnout dari variabel dukungan sosial saja

Page 92: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

76

7. Dimensi extraversion pada variabel kepribadian tidak memberikan

sumbangan (0%) dalam varian burnout. Sumbangan dari dimensi

extraversion tidak signifikan secara statistik, artinya karyawan yang

kepribadannya didominasi oleh tipe extraversion kurang dapat memprediksi

karyawan berpotensi mengalami burnout atau tidak, karena dimensi ini tidak

berkontribusi dalam menyumbang varian dari variabel kepribadian.

8. Dimensi agreeableness pada variabel kepribadian memberi sumbangan

sebesar 2% dalam varian burnout. Sumbangan dari dimensi agreeableness

signifikan secara statistik, artinya karyawan yang kepribadiannya didominasi

tipe agreeableness akan menyumbangkan 2% varian burnout dari variabel

kepribadian dalam memprediksi karyawan berpotensi mengalami burnout

atau tidak.

9. Dimensi conscientiousness pada variabel kepribadian memberi sumbangan

sebesar 0,4% dalam varian burnout. Sumbangan dari dimensi

conscientiousness tidak signifikan secara statistik, artinya karyawan yang

kepribadiannya didominasi tipe conscientiousness tidak dapat memprediksi

karyawan berpotensi mengalami burnout atau tidak, karena hanya

menyumbang sebesar 0,4% varian dari variabel kepribadian saja.

10. Dimensi neuriticism pada variabel kepribadian memberi sumbangan sebesar

6,6% dalam varian burnout. Sumbangan dari dimensi neuroticism signifikan

secara statistik, artinya karyawan yang kepribadiannya didominasi tipe

neuroticism menyumbangkan 6,6% varian burnout dari variabel kepribadian

dalam memprediksi karyawan berpotensi mengalami burnout atau tidak.

Page 93: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

77

11. Dimensi openness pada variabel kepribadian memberi sumbangan sebesar

0,1% dalam varian burnout. Sumbangan dari dimensi openness signifikan

secara statistik. Artinya karyawan yang kepribadiannya didominasi tipe

openness menyumbangkan 0,1% varian burnout dari variabel kepribadian

dalam memprediksi karyawan berpotensi mengalami burnout atau tidak.

Page 94: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

78

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis dapat

menyimpulkan bahwa dukungan sosial yang diberikan orang lain dan kepribadian

yang dimiliki seorang karyawan dapat berpengaruh terhadap potensi karyawan

mengalami burnout secara signifikan sebesar 22%. Kemudian berdasarkan hasil

analisa uji hipotesis, penulis juga dapat menyimpulkan bahwa dimensi social

integration dari variabel dukungan sosial dan dimensi neuroticism dari variabel

kepribadian cenderung lebih mempengaruhi seorang karyawan dapat berpotensi

mengalami burnout secara signifikan. Sedangkan dimensi attachment,

reassurance of worth, reliable alliance, guidance, dan opportunity for nurturance

dari variabel dukungan sosial serta dimensi extraversions, agreeableness,

conscientiousness, dan openness dari variabel kepribadian kurang mempengaruhi

seorang karyawan dapat berpotensi mengalami burnout secara signifikan.

5.2 Diskusi

Hasil utama dari penelitian ini adalah bahwa hipotesis mayor diterima. Artinya

dukungan sosial dan kepribadian mempengaruhi burnout. Hasil penelitian yang

didapatkan dalam penelitian ini hanya sebesar 22% variabel independen yaitu

dukungan sosial dan kepribadian mempengaruhi variabel dependen yaitu burnout,

namun menurut penulis hasil ini sudah cukup berpengaruh mengingat terdapat

banyaknya faktor lain yang dapat mempengaruhi burnout pada karyawan.

Page 95: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

79

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial dan kepribadian

secara signifikan mempengaruhi burnout. Ketika dukungan sosial yang

diharapkan dari atasan, teman, kerja ataupun keluarga didapatkan oleh individu

maka individu dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik. Hal ini sejalan pula

dengan pendapat Beal (1994) yang mengatakan bahwa dukungan sosial

merupakan salah satu variabel penting yang berpengaruh terhadap burnout.

Dukungan sosial yang diterima dari atasan, teman kerja, dan keluarga mempunyai

andil yang besar untuk mengurangi stres yang menyebabkan terjadinya burnout.

Mengingat resiko yang ditimbulkan oleh burnout itu negatif, maka diperlukan

usaha secara aktif dalam menciptakan situasi kerja yang dapat menimbulkan

kenyamanan dalam bekerja.

Dari hasil yang didapat penulis pada penelitian ini, terlihat bahwa dimensi

attachment pada variabel dukungan sosial menunjukkan secara statistik tidak

signifikan mempengaruhi burnout dengan arah korelasi negatif. Hasil ini sama

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Russell, Altmaier, dan Van Velzen

(1987) dan Woodhead, Northrop, dan Edelstein (2014). Russell et al. (1987)

menemukan bahwa dimensi attachment secara statistik tidak signifikan

mempengaruhi ketiga dimensi burnout dengan arah korelasi negatif. Namun, arah

kolerasi positif ditemukan dalam penelitian dari Woodhead et al. (2014), yaitu

pada dimensi depersonalization dari variabel burnout.

Pada dimensi social integration, penulis menemukan bahwa dimensi ini

pada variabel dukungan sosial secara statistik signifikan mempengaruhi burnout

dengan arah korelasi negatif. Hal ini sama dengan temuan dari Russell et al.

Page 96: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

80

(1987) dan Woodhead et al. (2014). Lebih jelasnya, Russell et al. (1987) dan

Woodhead et al. (2014) menemukan bahwa dimensi social integration tidak

signifikan secara statistik dalam mempengaruhi burnout. Penelitian yang

dilakukan Russell et al. (1987) menemukan bahwa dimensi social integration

hanya memiliki arah korelasi negatif pada dimensi emotional exhaustion,

sedangkan Woodhead et al. (2014) menemukan bahwa dimensi social integration

hanya memiliki arah positif pada dimensi emotional exhaustion dari variabel

burnout saja.

Selanjutnya, penulis menemukan bahwa dimensi reassurance of worth dari

variabel dukungan sosial secara statistik tidak signifikan mempengaruhi burnout

dengan arah korelasi positif. Hal ini berlainan dengan hasil yang ditemukan oleh

Russell et al. (1987). Russell et al. (1987) menemukan bahwa dimensi

reassurance of worth secara statistik signifikan mempengaruhi burnout. Russell et

al. (1987) juga menemukan bahwa dimensi reassurance of worth hanya memiliki

arah korelasi positif pada dimensi reduce personal accomplishment dari variabel

burnout saja.

Hal yang berbeda ditemukan oleh Woodhead et al. (2014) di dalam

penelitiannya. Woodhead et al. (2014) menemukan bahwa reassurance of worth

secara statistik signifikan mempengaruhi burnout pada dimensi emotional

exhaustion dengan arah korelasi negatif dan juga pada dimensi reduce personal

accomplishment dengan arah korelasi positif. Sementara itu, dimensi

depersonalization secara statistik tidak signifikan dipengaruhi oleh dimensi

reassurance of worth dengan arah korelasi negatif.

Page 97: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

81

Penulis juga menemukan bahwa dimensi reliable alliance dari variabel

dukungan sosial secara statistik tidak signifikan mempengaruhi burnout dengan

arah korelasi negatif. Hal ini sama dengan temuan yang didapat oleh Woodhead et

al. (2014) di dalam penelitiannya. Woodhead et al. (2014) menemukan bahwa

reliable alliance secara statistik tidak signifikan mempengaruhi burnout pada

ketiga dimensinya dengan arah korelasi negatif.

Penelitian yang dilakukan Russell et al. (1987) pun menemukan hal yang

sama. Russell et al. (1987) menemukan bahwa dimensi reliable alliance secara

statistik tidak signifikan mempengaruhi burnout pada dimensi emotional

exhaustion dan dimensi reduce personal accomplishment dengan arah korelasi

negatif. Sebaliknya, dimensi depersonalization secara statistik signifikan

dipengaruhi oleh dimensi reliable alliance dengan arah korelasi negatif.

Selanjutnya, penulis menemukan bahwa dimensi guidance dari variabel

dukungan sosial secara statistik tidak signifikan mempengaruhi burnout dengan

arah korelasi negatif. Russell et al. (1987) menemukan hal yang sedikit berbeda,

yaitu pada arah korelasinya. Russell et al. (1987) menemukan bahwa dimensi

guidance secara statistik tidak signifikan mempengaruhi burnout dengan arah

korelasi positif pada ketiga dimensinya. Namun, Woodhead et al. (2014)

menemukan bahwa dimensi guidance secara statistik tidak signifikan

mempengaruhi burnout dengan arah korelasi negatif pada dimensi emotional

exhaustion dan depersonalization dari variabel burnout. Sementara itu, pada

dimensi reduce personal accomplishment dari variabel burnout dipengaruhi oleh

dimensi guidance dengan arah yang positif secara statistik tidak signifikan.

Page 98: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

82

Pada dimensi opportunity for nurturance dari variabel dukungan sosial,

penulis menemukan bahwa dimensi ini secara statistik tidak signifikan

mempengaruhi burnout dengan arah korelasi positif. Russell et al. (1987) pun

menemukan bahwa dimensi opportunity for nurturance secara statistik tidak

signifikan mempengaruhi burnout dengan arah positif. Sementara itu, Woodhead

et al. (2014) menemukan bahwa dimensi opportunity for nurturance secara

statistik signifikan mempengaruhi burnout dengan arah korelasi positif hanya

pada dimensi reduce personal accomplishment saja. Sisanya, dimensi emotional

exhaustion dan depersonalization dari variabel burnout secara statistik tidak

signifikan dipengaruhi oleh dimensi opportunity for nurturance dengan arah

korelasi negatif.

Selain variabel dukungan sosial, penulis juga meneliti pengaruh variabel

kepribadian dengan burnout. Penulis menemukan bahwa dimensi extraversion

dalam variabel kepribadian secara statistik tidak signifikan mempengaruhi

burnout dengan arah korelasi positif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari

Salami (2011) tentang Job Stress and Burnout among Lecturers: Personality and

Social Support as Moderators. Namun, Salami (2011) menemukan bahwa pada

dimensi emotional exhaustion dari variabel burnout secara statistik signifikan

dipengaruhi oleh dimensi extraversion dengan arah korelasi positif.

Sementara itu, Morgan (2008) dan Zopiatis, Constanti, dan Pavlou (2010)

menjelaskan bahwa dimensi extraversion secara statistik tidak signifikan

mempengaruhi dimensi reduce personal accomplishment dari variabel burnout

dengan arah korelasi positif. Hasil penelitian yang berbeda ditemukan oleh

Page 99: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

83

Gholipour, Anvari, Kalali, dan Yazdani (2011), dan Dargah dan Estalkhbijari

(2012). Hasil penelitiannya adalah dimensi extraversion secara statistik signifikan

mempengaruhi variabel burnout dengan arah korelasi negatif.

Dimensi kedua dari variabel kepribadian adalah agreeableness, penulis

menemukan bahwa dimensi ini secara statistik tidak signifikan mempengaruhi

burnout dengan arah korelasi negatif. Hal ini sama dengan temuan dari Salami

(2011), namun arah korelasinya yang berbeda. Salami (2011) menemukan bahwa

dimensi agreeableness secara statistik tidak signifikan mempengaruhi ketiga

dimensi burnout dengan arah korelasi positif.

Hasil yang berbeda ditemukan oleh Ecie (2013), Dargah dan Estalkhbijari

(2012), dan Gholipour et al. (2011). Ketiganya menemukan bahwa dimensi

agreeableness secara statistik signifikan mempengaruhi burnout dengan arah

korelasi negatif. Sementara itu, Morgan (2008) dan Zopiatis et al. (2010)

menemukan bahwa dimensi agreeableness secara statistik signifikan

mempengaruhi dimensi depersonalization dari variabel burnout dengan arah

korelasi negatif. Dimensi agreeableness secara statistik tidak signifikan

mempengaruhi dimensi emosional exhaustion dengan arah korelasi negatif

(Morgan, 2008) dan positif (Zopiatis et al., 2010), serta dimensi reduce personal

accomplishment dengan arah korelasi positif (Morgan, 2008) dan negatif (Zopiatis

et al., 2010).

Bakker, Van Der Zee, Lewig, dan Dollard (2006) menjelaskan secara lebih

spesifik bahwa dimensi agreeableness dari variabel kepribadian memiliki

pengaruh dengan arah korelasi dan signifikansi yang berbeda pada setiap dimensi

Page 100: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

84

burnout. Dimensi agreeableness secara statistik tidak signifikan mempengaruhi

dimensi emotional exhaustion dengan arah korelasi negatif. Sementara itu,

dimensi agreeableness secara statistik signifikan mempengaruhi dimensi

depersonalization dan reduce personal accomplishment dengan arah korelasi

positif.

Dimensi ketiga dari variabel kepribadian adalah conscientiousness, penulis

menemukan bahwa dimensi ini secara statistik tidak signifikan mempengaruhi

variabel burnout dengan arah korelasi negatif. Hal ini berbeda dengan hasil

penelitian dari Salami (2011) dan Ecie (2013) yang menemukan bahwa dimensi

consicentiousness secara statistik signifikan mempengaruhi variabel burnout.

Salami (2011) menemukan arah korelasinya adalah positif, sedangkan Ecie (2013)

menemukan arah korelasinya adalah negatif. Hal ini sejalan dengan temuan dari

Dargah dan Estalkhbijari (2012) dan Gholipour (2011) yang menemukan bahwa

dimensi conscientiousness secara statistik signifikan mempengaruhi variabel

burnout dengan arah korelasi positif.

Morgan (2008), Zopiatis et al. (2010), dan Bakker et al. (2006)

menemukan signifikansi dan arah korelasi yang berbeda antara conscientiousness

dengan setiap dimensi variabel burnout. Morgan (2008) dan Zopiatis et al. (2010)

menemukan bahwa dimensi conscientiousness secara statistik tidak signifikan

mempengaruhi dimensi emotional exhaustion dengan arah korelasi negatif,

sedangkan secara statistik signifikan mempengaruhi dimensi depersonalization

dengan arah korelasi negatif dan mempengaruhi dimensi reduce personal

accomplishment dengan arah korelasi positif.

Page 101: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

85

Dimensi keempat dari variabel kepribadian adalah neuroticism, penulis

menemukan bahwa dimensi ini secara statistik signifikan mempengaruhi variabel

burnout dengan arah positif. Hal ini sesuai dengan hasil yang ditemukan oleh

Salami (2011), Gholipour et al. (2011), dan Dargah dan Estalkhbijari (2012).

Untuk lebih spesifik lagi, Morgan (2008) menjelaskan dalam hasil penelitiannya

bahwa dimensi neuroticism secara statistik signifikan terhadap variabel burnout

dalam dimensi emotional exhaustion dan depersonalization dengan arah korelasi

positif, sedangkan memiliki arah korelasi negatif pada dimensi reduce personal

accomplishment.

Bakker et al. (2006) menemukan hal yang berbeda pada pengaruh dimensi

neuroticism dari variabel kepribadian terhadap dimensi reduce personal

accomplishment dari variabel burnout. Bakker et al. (2006) menemukan bahwa

dimensi neuroticism secara statistik tidak signifikan mempengaruhi dimensi

reduce personal accomplishmnet dengan arah korelasi negatif. Zopiatis et al.

(2010) menambahkan bahwa dimensi neuroticism secara statistik hanya signifikan

mempengaruhi dimensi emotional exhaustion dengan arah positif saja, sisanya

tidak signifikan dengan arah korelasi negatif.

Dimensi terakhir dalam variabel kepribadian adalah openness to

experience, penulis menemukan bahwa dimensi ini secara statistik tidak signifikan

mempengaruhi variabel burnout dengan arah korelasi positif. Hal ini tidak sesuai

dengan hasil yang ditemukan oleh Gholipour et al. (2011) dan Dargah dan

Estalkhbijari (2012) yang menemukan bahwa dimensi openness dari variabel

kepribadian secara statistik signifikan mempengaruhi variabel burnout dengan

Page 102: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

86

arah korelasi negatif. Salami (2011), Ecie (2013), Morgan (2008), dan Zopiatis et

al. (2010) menjelaskan hasil yang lebih spesifik lagi.

Salami (2011) menjelaskan bahwa dimensi openness dalam variabel

kepribadian secara statistik signifikan mempengaruhi variabel burnout pada

dimensi emotional exhaustion dan depersonalization dengan arah korelasi positif,

sedangkan secara statistik tidak signifikan pada dimensi reduce personal

accomplishment dengan arah korelasi positif. Selanjutnya, Ecie (2013)

menemukan bahwa dimensi ini secara statistik signifikan mempengaruhi variabel

burnout pada dimensi emotional exhaustion dan reduce personal accomplishment,

sedangkan tidak signifikan pada dimensi depersonalization, dengan arah korelasi

negatif pada ketiga dimensi. Sementara itu, Morgan (2008) dan Zopiatis et al.

(2010) menemuikan bahwa dimensi openness secara statistik tidak signifikan

mempengaruhi ketiga dimensi variabel burnout dengan arah korelasi yang

berbeda. Arah korelasi negatif hanya dimiliki oleh dimensi emotional exhaustion,

sedangkan sisanya berkorelasi dengan arah positif.

Perbedaan hasil penulis dengan beberapa peneliti lain ini dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak ikut dimasukkan dalam penelitian ini. Salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi hasil ini telah diteliti oleh Ecie (2013). Ecie

menemukan bahwa variabel selft control dapat mempengaruhi secara negatif dan

signifikan dalam korelasi antara dimensi conscientiousness dan neuroticism pada

variabel kepribadian dengan variabel burnout, dan dapat mempengaruhi secara

negatif dan tidak signifikan dalam korelasi antara dimensi extraversion,

agreeableness, dan openness.

Page 103: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

87

Bakker et al. (2002) menambahkan bahwa banyaknya pengalaman negatif

seseorang juga dapat mempengaruhi korelasi antara kepribadian dan burnout

individu. Dalam temuannya, seseorang yang memiliki kepribadian dengan tipe

extraversion dan memiliki sedikit pengalaman negatif cenderung memiliki

pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel burnout pada dimensi

emotional exhaustion dan depersonalization, sedangkan memiliki pengaruh positif

dan signifikan pada dimensi reduce personal accomplishment. Lain halnya

dengan seseorang yang memiliki kepribadian dengan tipe extraversion dan

memiliki banyak pengalaman negatif cenderung memiliki pengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap variabel burnout pada dimensi emotional exhaustion,

memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan pada dimensi depersonalization,

dan memiliki pengaruh positif dan signifikan pada dimensi reduce personal

accomplishment.

Seseorang yang memiliki kepribadian tipe agreeablensess dan memiliki

sedikit pengalaman negatif cenderung memiliki pengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap variabel burnout pada dimensi emotional exhaustion,

memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan pada dimensi depersonalization

dan reduce personal accomplishment. Sedangkan seseorang yang memiliki

kepribadian tipe agreeableness dan memiliki banyak pengalaman negatif

cenderung memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan pada dimensi emotional

exhaustion, memiliki pengaruh negatif dan signifikan pada dimensi

depersonalization, dan memiliki pengaruh positif dan signifikan pada dimensi

personal accomplishment. Seseorang yang memiliki kepribadian tipe

Page 104: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

88

conscientiousness dan memiliki sedikit pengalaman negatif cenderung memiliki

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap semua dimensi dari variabel

burnout. Lain halnya seseorang yang memiliki kepribadian tipe conscientiousness

dan memiliki banyak pengalaman negatif cenderung memiliki pengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap variabel burnout pada dimensi emotional exhaustion

dan depersonalization, sedangkan memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan

pada dimensi reduce personal accomplishment.

Seseorang yang memiliki kepribadian tipe neuroticism dan memiliki

sedikit pengalaman negatif cenderung memiliki pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap variabel burnout pada dimensi emotional exhaustion dan

depersonalization, serta memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan pada

dimensi reduce personal accomplishment. Lain halnya dengan seseorang yang

memiliki kepribadian tipe neuroticism dan memiliki banyak pengalaman negatif

cenderung memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel burnout

pada dimensi emotional exhaustion dan depersonalization, sedangkan memiliki

pengaruh negatif dan signifikan pada dimensi reduce personal accomplishment.

Terakhir, seseorang yang memiliki kepribadian tipe openness dan memiliki sedikit

pengalaman negatif cenderung memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap variabel burnout pada dimensi emotional exhaustion dan reduce

personal accomplishment, sedangkan memiliki pengaruh negatif dan tidak

signifikan pada dimensi depersonalization. Lain halnya dengan seseorang yang

memiliki kepribadian tipe openness dan memiliki banyak pengalaman negatif

cenderung memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel

Page 105: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

89

burnout pada dimensi emotional exhaustion dan depersonalization, sedangkan

memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan pada dimensi reduce personal

accomplishment.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ini, penulis menyadari bahwa

secara keseluruhan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan

keterbatasan tersebut, penulis mencoba berbagi pengalaman dan memberikan

saran sebagai pertimbangan dalam melakukan penelitian yang terkait yaitu saran

teoritis dan saran praktis sebagai berikut:

5.3.1 Saran Teoritis

1. Hanya ada 22% varian dari variabel dukungan sosial dan kepribadan yang

dapat mempengaruhi burnout pada karyawan. Sedangkan masih ada 78%

varian dari variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhinya, yang belum

diteliti oleh penulis. Oleh karenanya, penelitian selanjutnya perlu melihat dan

mengukur pengaruh variabel lainnya seperti, insentif, resiliensi, self-control,

dan faktor lingkungan kerja yang diprediksi dapat mempengaruhi burnout

pada karyawan.

2. Alat ukur yang penulis gunakan untuk mengukur variabel dukungan sosial ini

adalah alat ukur untuk mengukur dukungan sosial secara umum (Thomas,

2003: 29). Banyak penelitian lain yang menggunakan alat ukur lain untuk

mengukur dukungan sosial yang lebih spesifik. Seperti the Multidimensional

Scale of Perceived Social Support (MSPSS: Zimet, Dahlem, Zimet, & Farley,

1988) yang mengukur dukungan sosial yang dirasakan dari keluarga, teman,

Page 106: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

90

dan significant other dengan jumlah item sebanyak 12 item, dan Social

Support Scale (SSS: Ray & Miller, 1994) yang mengukur tingkat dukungan

sosial yang di dapat dari supervisor, rekan kerja, dan keluarga, serta admin

sebagai tambahannya dengan jumlah item sebanyak 22 item. Oleh sebab itu,

temuan yang didapat akan lebih terperinci lagi. Penulis berharap untuk

penelitian selanjutnya agar menggunakan alat ukur dukungan sosial yang

lebih spesifik lagi.

3. Penulis menemukan bahwa penelitian ini kurang dalam mengukur burnout

secara lebih spesifik. Banyak penelitian sebelumnya yang mengukur burnout

dengan melihat pada dimensi apa saja dari burnout yang lebih dipengaruhi

oleh dukungan sosial (misal, Woodhead et al., 2014; Thomas, 2003; dan

Russell et al., 1987), kepribadian (misal, Ecie, 2013; Zopiatis et al., 2010; dan

Bakker et al., 2002), maupun keduanya (misal, Louw, 2014). Oleh karena itu,

sebaiknya DV dihitung per dimensi saja agar dapat melihat setiap dimensi IV

cenderung mempengaruhi dimensi DV yang mana.

5.3.2 Saran Praktis

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi yang memiliki sumbangan

terbesar dan memiliki pengaruh yang signifikan adalah dimensi neuroticism

dari variabel kepribadian, yaitu sebesar 6,6%. Oleh karenanya, penulis

menyarankan untuk karyawan yang memiliki kepribadian bertipe neuroticism

harus lebih berpikir positif dalam segala aspek kehidupan, menghindari

kesendirian, dan mengalihkan pikiran dari hal negatif dengan selalu

menyibukkan diri dalam hal positif agar terhindar dari burnout.

Page 107: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

91

2. Penulis menemukan bahwa dimensi social integration dari variabel dukungan

sosial memberikan sumbangan yang signifikan sebesar 6,3% dalam varian

burnout. Artinya, dukungan dari kelompok yang memiliki minat yang sama

sehingga dapat memungkinkan individu untuk berbagi minat, perhatian, serta

melakukan kegiatan yang sifatnya rekreatif secara bersama. Oleh karenya,

penulis berharap agar kita dapat sering berkumpul dengan kelompok yang

memiliki minat yang sama dengan kita dalam rangka sharing dan

mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.

3. Selanjutnya, dimensi attachment dari variabel dukungan sosial juga

memberikan sumbangan yang signifikan sebesar 4,7% dalam varian burnout.

Oleh karenanya, penulis berharap agar baik atasan, rekan kerja, dan keluarga

dapat memberikan dukungan secara emosional berupa kedekatan yang positif.

4. Hasil yang signifikan pada dimensi agreeableness dari variabel kepribadian

dalam mempengaruhi burnout karyawan, membuat penulis ingin memberikan

saran untuk atasan, rekan kerja, maupun keluarga yang memiliki kepribadian

tipe agreeableness dapat memberikan dukungan berupa bantuan nyata yang

dapat diandalkan saat karyawan membutuhkannya.

Page 108: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

92

DAFTAR PUSTAKA

Azeem, S.M. (2013). Conscientiousness, neuroticism, and burnout amonghealthcare, employees. International Journal of Academic Research inBusiness and Social Science, Vol. 3, No. 7, doi: 10.6007/IJRBSS/v3-i&/68.

Bakker, A.B., & Costa, P.L. (2014). Chronic job burnout and daily functioning: Atheoretical analysis. Burnout Research, 112-119, doi:10.1016/j.burn.2014.04.003.

Bakker, A.B., Van Der Zee, K.I., Lewig, K.A., & Dollard, M.F. (2002). Therelationship between the big five personality factors and burnout: A studyamong volunteer counselors. The Journal of Social Psychology, 134(5).

Bakker, A.B., Van Der Zee, K.I., Lewig, K.A., & Dollard, M.F. (2006). Therelationship between the big five personality factors and burnout: A studyamong volunteer counselors, The Journal of Social Psychology, 146(1),31-50, DOI: 10.3200/SOCP.146.1.31-50.

Beal, L. (1994). Burnout, social support, and coping in crisisline volunteers.Honors Projects. Paper 107.http://digitalcommons.iwu.edu/psych_honproj/107.

Cobb, S. (1976). Social support as a moderator of life stress. Psychosomaticmedicine, 38 (5), 300-314.

Cohen, S., & Hoberman, H. (1983). Positive events and social support as buffersof life change stress. Journal of Applied Social Psychology, 13, 99-125.

Congge, U. (2016, September). Masyarakat ekonomi asean (mea) harapan dantantangan dalam perekonomian bangsa. In Prosiding Seminar NasionalHimpunan Sarjana Ilmu-ilmu Sosial (Vol. 1, No. 1, pp. 96-107).

Cutrona, C.E., & Russel, D. (1984). Social provisions scale. Diunduh tanggal 05September 2015 darihttp://www.ucp.pt/site/resources/documents/ICS/GNC/ArtigosGNC/AlexandreCastroCaldas/26_CuRu87.pdf.

Cutrona, C.E. & Russel, D. (1987). The provisions of social relationships andadaptation to stress. Advances in personal relationships. Vol. 1, pp. 37-67.JAI Press.

Page 109: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

93

Dargah, H.G., & Estalkhbijari, Z.P. (2012). The relationship between the big fivepersonality factors and job burnout. International Journal of Asian SocialScience, Vol. 2 (11), 1842-1850.

Demerouti, E., & Bakker, A. (2007). Measurement of burnout and engagement.Organizational Psychology, P.O. Box 80.140, 3508 TC Utrecht, TheNetherlands.

Ecie, M.T. (2013). Relationship among nursing burnout, the big five personalityfactors, and overall self-concept: the impact of assessing common methodvariance. Thesis of the Degree of Master’s of Psychology The Universityof Tennessee. Diunduh pada tanggal 9 Januari 2017 darihttp://scholar.utc.edu/theses/254/.

Feist, J., & Feist, G.J. Theories of personality-seventh edition. Teori kepribadian.Hendriatno (terj.). 2010. Jakarta: Salemba Humanika.

Gholipour, A., Anvari, M.R.A., Kalali, N.S., Yazdani, H.R. (2011). Investigationof the effects of the big five personality model on job burnout (Survey inan iranian hospital). International Conference on Economics and FinanceResearch, IPEDR Vol. 4. Singapore: IACSIT Press.

Gito, M., Iraha, H., & Ogata, H. (2013). The relationship of resilience, hardiness,depression, and burnout among Japanese psychiatric hospital nurses.Journal of Nursing Education and Practice, Vol. 3, No. 11. Doi:10.5430/jnep.v3n11p12.

Gosling, S.D., Rentfrow, P.J., & William, B. Swann J.R. (2003). A very briefmeasure of the big five personality domains. Journal of Research inPersonality, 37, 504-528.

Halbesleben, J.R.B., & Buckley, M.R. (2006). Social comparison and burnout:The role of relative burnout and received social support. Anxiety, Stress,and Coping, 19 (3), 259-278 doi: 10.1080/10615800600747835.

Halder, S., & Naidu, J.G. (2012). A study on employee burnout in IT sector.IJEMR Vol. 2 Issue 7, ISSN: 2249-2585 (Online); 2249-8672 (Print).

Hardiyanti, R. (2013). Burnout ditinjau dari big five factors personality padakaryawan kantor pos pusat malang. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Vol.01(02), ISSN: 2301-8267.

Haque, M.A & Sohail, T. (1997). Stress, social support, and burnout in nurses.Pakistan Journal of Psychological Research. Vol. 12, 77-86.

Page 110: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

94

Jawahar, I.M., Kisamore, J.L., Stone, T.H., & Rhan, D.L. (2011). Differentialeffect of inter-role conflict on proactive individual’s experience ofburnout. Journal of Business and Psychology, Vo. 27, 243-254. Doi:10.1007/s10869-011-9234-5.

Jhon, O.P., & Srivastava, S. (1999). The big-five trait taxonomy: history,measurement, and theoretical perspectives. Departement of PsychologyUniversity of California, MC 1650, Berkeley, CA 94720-1650.

Jhon, O.P., & Srivastava, S. (1999). Big five inventory (BFI). Fetzer Institute.

Kesehatan, D., & RI, K. K. (2013). Riset kesehatan dasar. Jakarta: BadanPenelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen KesehatanRepublik Indonesia.

Kotze, M., & Lamb, S. (2012). The influence of personality traits and resilienceon burnout among customer service representatives in a call center.Journal Social Science, 32 (3): 295-309.

Lavrova, K., & Levin, A. (2006). Burnout syndrome: Prevention andmanagement. Handbook for Workers of Harm Reduction Programs.Central and Eastren European Harm Reduction Network.

Leiter, M.P., & Maslach, C. (1988). The impact of interpersonal environment onburnout and organizational commitment. Journal of OrganizationalBehavior, Vol. 9, 297-308.

Louw, G.J. (2014). Burnout, vigour, big five personality traits and social supportin a sample of police officers. SA Journal of Industrial Psychology, 40 (1),Art. #1119, 13 pages. http://dx.doi.org/10.4102/sajip. v40i1.1119.

Major, D.A., Turner, J.E., & Flechter, T.D. (2006). Linking protective personalityand the big five to motivation to learn and development activity. Journalof Psychologists Press.

Maslach, C., & Jackson, S.E. (1981). The measurement of experienced burnout.Journal of Occupational Behaviour, Vol. 2. 99-113. U.S.A: ConsultingPsychologists Press.

Maslach, C., Schaufeli, WB., & Leiter, M.P. (2001). Job burnout. Annual ReviewsPsychology, 52, 397-422, doi: 0066-4308/01/0201-397.

McAdams, D.P. & Pals, J.L. (2006). A new big five: Fundamental principles foran integrative science of personality. American Psychological Association,61(3), doi: 10.1037/0003-066X.61.3.204.

Page 111: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

95

McCrae, R.R. & Costa, P.T. (2006). Personality in adulthood: A five-factor theoryperspective-second edition. New York: The Guilford Press.

Mohammed, E.F., Unher, M., & Sugawara, M. (2009). Big five personalityfactors: Cross cultural comparison between Japanese and EgyptianStudents. El-Minia University, Egypt, Iwate University, Japan. 125-14.

Morgan, B. (2008). The relationship between the big five personality traits andburnout in south african university students. Disertasi Magister Artiumpada Fakultas Hukum University of Johannesburg. Diunduh pada tanggal9 Januari 2017 darihttp://www.ibrarian.net/navon/paper/the_relationship_between_the_big_five_personality.pdf.

Munandar, A.S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI-Press.

Nayazri, G.M. (2015). Ngeri, efek psikologis negatif akibat kemacetan. A. Ferdian(Ed). Diunduh tanggal 24 Januari 2017 dari http://www.otomania.com.

NIOSH. (2014). STRESS...At Work. DHHS (NIOSH) Publication No. 99–101.Retrieved from http://www.cdc.gov/niosh.

Paramita, P. D., & Minarsih, M. M. (2012). Analisis burnout, budaya organisasidan human relation terhadap stres kerja karyawan (studi kasus di pt. Hotelcandi baru semarang). Dinamika Sains, 10(23).

Rafii, F., Oskouie, F., & Nikravesh. (2004). Factors involved ini nurses’ responsesto burnout: A grounded theory study. BMC Nursing, 3 (6) doi:10.1186/1472-6955-3.6

Ray, E. B., & Miller, K. I. (1994). Social support, home/work stress, and burnout:Who can help?. The Journal of Applied Behavioral Science, 30 (3), 357-373.

Rothmann, S., & Coetzer, E.P. (2003). The big five personality dimensions andjob performance. Journal of Industrial Psychology, 29 (1), 68-74.

Russell, D.W., Altmaier, E., & Van Velzen, D. (1987). Job-related stress, socialsupport, and burnout among classroom teachers. Journal of AppliedPsychology, Vol. 72 (2), 269-274. Doi: 10.1037//0021-9010.72.2.269.

Ryckman, R.M. (2008). Theories of personality-ninth edition. U.S.A: ThomsonWadsworth.

Page 112: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

96

Rzeszutek, M., & Schier, K. (2014). Temperament traits, social support, andburnout symptoms in a sample of therapists. Psychotherapy, 51 (4), 574-579.

Salami, S.O. (2011). Job stress and burnout among Lectures: Personality andsocial support as Moderators. Asian Social Science, Vol. 7 (5), 110-121.Doi: 10.5539/ass.v7n5p110.

Sarafino, E.P. (1998). Health psychology: biopsychososial interaction. Thirdedition. New York: John Wiley & Sonc Inc.

Schaufeli, W.B., & Bakker, A. (2004). Job demands, job resources, and theirrelationship with burnout and engagement: A multi-sample study. Journalof Organizational Behavior, Vol. 25, 293-315. Doi: 10.1002/job.248.

Schaufeli, W.B., & Greenglass, E.R. (2001). Introduction to special issue onburnout and health. Psychology and Health, Vol. 16, pp. 501-510, OPA(Overseas Publishers Association) N.V.

Schaufeli, W.B., Leiter, M.P., & Maslach, C. (2008). Burnout: 35 years ofresearch and practice. Career Development International, 14 (3), 204-220.Doi: 10.1108/13620430910966406.

Spatola, B. (2014). Statistics and facts about stress and burnout. Diunduh tanggal29 Desember 2016 darihttps://www.statista.com/topics/2099/stressandburnout/.

Thomas, L.M. (2003). Biographical, work, family, and social support variablesrelated to burnout in county extension agents in Georgia. Tesis Master ofScience dari The University of Georgia. Diunduh tanggal 9 Januari 2017dari https://getd.libs.uga.edu/pdfs/thomas_leanna_m_200308_ms.pdf.

Thomas, M., Kohli, V., & Choi, J. (2014). Correlates of job burnout amonghuman services workers: Implications for workforce retention. Journal ofSociology & Social Welfare, 41 (4), 69-90.

Umar, Jahja. (2011). Bahan kuliah psikometri. UIN Jakarta. Tidak diterbitkan.

Woodhead, E.L., Northrop, L., & Edelstein, B. (2014). Stress, social support, andburnout among long-term care nursing staff. Journal of AppliedGerontology, 1-22. Doi: 10.1177/0733464814542465.

Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). Themultidimensional scale of perceived social support. Journal of personalityassessment, 52 (1), 30-41.

Page 113: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

97

Zopiatis, A., Constanti, P., & Pavlou, I. (2010). Investigating the association ofburnout and personality traits of hotel managers. International CHRIEConference-Refereed Track, Paper 11. Retrieved fromhttp://scholarworks.umass.edu/refereed/CHRIE_2010/Friday/11.

----------------. (2013). Stres kala macet picu gangguan mental. Diunduh tanggal25 Januari 2017 dari http://m.tempo.co/.

Page 114: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

98

Lampiran 1

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 115: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

99

Page 116: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

100

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DANKEPRIBADIANTERHADAP BURNOUT PADA

KARYAWAN

Disusun Oleh :

Arif Budi Utomo

Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

2016

Page 117: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

101

KUESIONER

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Perkenalkan nama saya Arif Budi Utomo, mahasiswa S1 FakultasPsikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang melakukanpenelitian untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi) mengenai “PengaruhDukungan Sosial dan Kepribadian Terhadap Burnout pada Karyawan”. Sayamohon kesediaan Anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini denganmengisi kuesioner yang terlampir.

Pada skala ini terdapat beberapa pernyataan yang harus diisi sesuai denganapa yang Anda rasakan atau pikirkan dan yang paling sesuai dengan diri anda.Tidak ada penilaian salah atau benar dan jawaban Anda akan dijagakerahasiaannya.

Atas bantuan dan kerjasama Anda dalam mengisi kuesioner ini, sayaucapkan terimakasih.

Wasalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Arif Budi Utomo

Page 118: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

102

Identitas Responden

Nama (Inisial) :

Usia :

Gender : Laki-laki / Perempuan*

Status Perkawinan : Belum Menikah / Menikah / Cerai*

Pendidikan Terakhir :

Nama Instansi :

Masa Kerja :

* Coret yang tidak perlu

PETUNJUK

Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan saudarasaat ini sesuai dengan pilihan jawaban yang diberikan, yaitu:

SS : Sangat Setuju/Sangat Sesuai

S : Setuju/Sesuai

TS : Tidak Setuju/Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Sesuai

Contoh

No Pernyataan SS S TS STS1. Saya merasa lelah setelah seharian bekerja. √

Page 119: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

103

Kuesioner 1

No Pernyataan SS S TS STS1. Saya merasa sangat lelah secara emosional akibat

pekerjaan saya.2. Saya mudah memahami apa yang dirasakan rekan

kerjasaya.3. Saya merasa berinteraksi dengan beberapa rekan

kerja seperti berinteraksi dengan benda mati.4. Saya merasa tenaga saya habis di setiap akhir jam

kerja.5. Saya merasa sangat lelah ketika bangun di pagi

hari dan harus menghadapi hari berikutnya dalammenjalankan tugas di kantor.

6. Saya bekerja secara efektif dalam menyelesaikantugas yang saya kerjakan.

7. Saya merasa member pengaruh positif terhadaphidup orang lain melalui pekerjaan saya.

8. Sejak bekerja sebagai karyawan saya merasasemakin tidak memperhatikan perasaan orang lain.

9. Saya khawatir pekerjaan ini membuat sayamenjadi pribadi yang keras secara emosional.

10. Bekerja dengan orang-orang sepanjang hari benar-benar merupakan tekanan bagi saya.

11. Saya merasa sangat bersemangat.12. Saya tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi

pada rekan kerja saya.13. Saya merasa teramat letih dalam menyelesaikan

tugas rutin saya.14. Saya merasa frustasi dengan pekerjaan saya

sebagai karyawan.15. Saya pandai membuat suasana yang nyaman

bersama rekan kerja saya.16. Saya merasa rekan kerja saya menyalahkan saya

atas sebagian masalah mereka.17. Saya merasa bekerja terlalu keras dalam

menyelesaikan tugas rutin saya di kantor.18. Saya merasa sangat bahagia setelah

menyelesaikan tugas rutin saya.19. Bekerja dengan orang lain secara langsung

memberikan stres yang berlebihan pada saya.20. Saya telah mencapai banyak hal yang bermanfaat

dalam pekerjaan ini.21. Saya merasa sedang di ujung kemampuan saya.

Page 120: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

104

No Pernyataan SS S TS STS22. Dalam bekerja, saya mengatasi masalah emosi

dengan sangat tenang.

Page 121: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

105

Kuesioner 2

No Pernyataan SS S TS STS1. Ada orang-orang yang dapat saya andalkan ketika

saya benar-benar membutuhkannya.2. Saya merasa bahwa saya tidak memiliki hubungan

pribadi yang dekat dengan orang lain.3. Tidak ada seorang pun yang bias dimintai nasihat

pada saat saya mengalami tekanan.4. Ada orang-orang yang mengandalkansaya.5. Ada orang-orang yang menikmati aktivitas sosial

yang sama dengan yang saya lakukan.6. Orang lain tidak menganggap saya sebagai orang

yang kompeten.7. Secara pribadi saya merasa bertanggung jawab

atas kesejahteraan orang lain.8. Saya merasa menjadi bagian dari sekelompok

orang yang mau berbagi sikap dan keyakinandengan saya.

9. Saya tidak berpikir orang lain menghargaikeahlian dan kemampuan saya.

10. Jika suatu hal tidak berjalan sebagaimanamestinya, tidak seorang pun yang datang untukmembantu saya.

11. Saya memiliki hubungan dekat yang memberikanrasa aman secara emosional dan perasaan bahagia.

12. Ada seseorang yang dapat saya ajak bicara tentangkeputusan penting dalam hidup saya.

13. Saya memiliki sejumlah hubungan yang mengakuikompetensi dan kemampuan saya.

14. Tidak ada seorang pun yang dapat berbagikesenangan dan perhatian dengan saya.

15. Tidak ada seorang pun yang benar-benarmempercayakan pada saya mengenai kebahagiaanmereka.

16. Ada orang yang dapat saya percayai untukdimintai nasihat jika saya mempunyai masalah.

17. Saya merasakan ikatan emosional yang sangatkuat setidaknya dengan satu orang.

18. Tidak ada seorang pun yang bias saya andalkanbantuannya saat saya benar-benar membutuhkan.

19. Tidak ada seorang pun yang cukup nyaman untuksaya ajak bicara tentang masalah saya.

Page 122: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

106

No Pernyataan SS S TS STS20. Ada orang-orang yang mengagumi bakat dan

kemampuan yang saya miliki.21. Saya kurang merasa akrab dengan orang lain.22. Tidak ada seorang pun yang suka melakukan hal

yang saya lakukan.23. Ada orang-orang yang bias saya andalkan dalam

keadaan darurat.24. Tidak ada seorang pun yang membutuhkan

perhatian dari saya.

Page 123: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

107

Kuesioner 3

No Pernyataan SS S TS STS1. Saya pandai berbicara.2. Saya cenderung mencari kesalahan orang lain.3. Saya melakukan semua pekerjaan.4. Saya merasa tertekan.5. Saya selalu memiliki ide-ide baru.6. Saya seseorang yang pendiam.7. Saya senang membantu dan tidak mementingkan

diri sendiri.8. Saya bias agak ceroboh.9. Saya dapat menangani stress dengan baik.10. Saya ingin tahu tentang banyak hal yang berbeda.11. Saya selalu bersemangat.12. Saya memulai pertengkaran dengan orang lain.13. Saya seorang pekerja yang handal.14. Saya bias merasa tegang.15. Saya seorang yang cerdik dan pemikir yang

handal.16. Saya menghasilkan banyak antusiasme.17. Saya memiliki sifat pemaaf.18. Saya cenderung mengerjakan segala sesuatu

dengan teratur.19. Saya memiliki banyak kekhawatiran.20. Saya memiliki imajinasi yang aktif.21. Saya seorang yang cenderung tenang.22. Saya mudah mempercayai orang.23. Saya cenderung pemalas.24. Saya memiliki emosi yang stabil.25. Saya seorang yang pandai menciptakan sesuatu.26. Saya memiliki kepribadian yang tegas.27. Saya bias bersikap acuh dan senang menyendiri.28. Saya orang yang tekun dalam mengerjakan tugas.29. Saya bisa bersikap murung.30. Saya menyukai seni keindahan.31. Kadang-kadang saya pemalu.32. Saya seorang yang perhatian dan baik terhadap

semua orang.33. Saya melakukan segala sesuatu secara efisien

(secara tepat dan benar).34. Saya tetap tenang dalam situasi tegang.35. Saya lebih menyukai pekerjaan yang rutin.36. Saya seorang yang ramah dan mudah bergaul.

Page 124: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

108

No Pernyataan SS S TS STS37. Saya kadang-kadang bersikap kasar kepada orang

lain.38. Saya membuat rencana dan menjalankan sesuai

dengan rencana.39. Saya mudah merasa gugup.40. Saya suka merenung.41. Saya memiliki sedikit ketertarikan pada seni.42. Saya senang bekerjasama dengan orang lain.43. Saya mudah terganggu.44. Saya pandai dalam bidang seni, musik, atau sastra.

=== TERIMA KASIH ===

Page 125: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

109

Lampiran 3

DATE: 3/ 7/2017TIME: 23:20L I S R E L 8.70BYKarl G. Jöreskog & Dag SörbomThis program is published exclusively byScientific Software International, Inc.7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004Use of this program is subject to the terms specified in theUniversal Copyright Convention.Website: www.ssicentral.comThe following lines were read from file E:\2015\Olah DataBaru\IV\KEPRIBADIAN\EXTRA\EXTRASYN.spl:UJI VALIDITAS CFA KEPRIBADIAN (EXTRAVERSION)DA NI=8 NO=200 MA=PMLAITEM01 ITEM02 ITEM03 ITEM04 ITEM05 ITEM06 ITEM07 ITEM08PM SY FI=EXTRA.CORSE1 2 3 4 5 6 7 8/MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SYLKExtraFR TD 5 2 TD 6 2 TD 4 1 TD 8 3 TD 8 1PDOU SS TV MIUJI VALIDITAS CFA KEPRIBADIAN (EXTRAVERSION)Number of Input Variables 8Number of Y - Variables 0Number of X - Variables 8Number of ETA - Variables 0Number of KSI - Variables 1Number of Observations 200UJI VALIDITAS CFA KEPRIBADIAN (EXTRAVERSION)Correlation MatrixITEM01 ITEM02 ITEM03 ITEM04 ITEM05 ITEM06-------- -------- -------- -------- -------- --------ITEM01 1.00ITEM02 0.35 1.00ITEM03 0.37 0.24 1.00ITEM04 0.51 0.27 0.38 1.00ITEM05 -0.23 0.13 -0.31 -0.25 1.00ITEM06 0.45 0.01 0.46 0.34 -0.40 1.00ITEM07 0.04 0.22 0.17 0.05 -0.03 0.16ITEM08 0.42 0.21 0.47 0.31 -0.22 0.32Correlation MatrixITEM07 ITEM08-------- --------ITEM07 1.00ITEM08 0.19 1.00

Page 126: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

110

UJI VALIDITAS CFA KEPRIBADIAN (EXTRAVERSION)Parameter SpecificationsLAMBDA-XExtra--------ITEM01 1ITEM02 2ITEM03 3ITEM04 4ITEM05 5ITEM06 6ITEM07 7ITEM08 8THETA-DELTAITEM01 ITEM02 ITEM03 ITEM04 ITEM05 ITEM06-------- -------- -------- -------- -------- --------ITEM01 9ITEM02 0 10ITEM03 0 0 11ITEM04 12 0 0 13ITEM05 0 14 0 0 15ITEM06 0 16 0 0 0 17ITEM07 0 0 0 0 0 0ITEM08 19 0 20 0 0 0THETA-DELTAITEM07 ITEM08-------- --------ITEM07 18ITEM08 0 21UJI VALIDITAS CFA KEPRIBADIAN (EXTRAVERSION)Number of Iterations = 16LISREL Estimates (Maximum Likelihood)LAMBDA-XExtra--------ITEM01 0.61(0.07)8.58ITEM02 0.48(0.09)5.52ITEM03 0.60(0.07)8.39ITEM04 0.51(0.07)6.98ITEM05 -0.49(0.08)-6.33ITEM06 0.75(0.08)10.02ITEM07 0.24(0.07)

Page 127: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

111

3.23ITEM08 0.44(0.07)6.04PHIExtra--------1.00THETA-DELTAITEM01 ITEM02 ITEM03 ITEM04 ITEM05 ITEM06-------- -------- -------- -------- -------- --------ITEM01 0.62(0.07)8.60ITEM02 - - 0.75(0.09)8.08ITEM03 - - - - 0.65(0.07)8.72ITEM04 0.19 - - - - 0.74(0.06) (0.08)3.34 9.25ITEM05 - - 0.34 - - - - 0.76(0.07) (0.09)4.96 8.89ITEM06 - - -0.33 - - - - - - 0.43(0.07) (0.08)-4.96 5.38ITEM07 - - - - - - - - - - - -ITEM08 0.13 - - 0.21 - - - - - -(0.05) (0.06)2.54 3.67THETA-DELTAITEM07 ITEM08-------- --------ITEM07 0.94(0.10)9.89ITEM08 - - 0.80(0.08)9.59Squared Multiple Correlations for X - VariablesITEM01 ITEM02 ITEM03 ITEM04 ITEM05 ITEM06-------- -------- -------- -------- -------- --------0.37 0.23 0.35 0.26 0.24 0.57Squared Multiple Correlations for X - VariablesITEM07 ITEM08-------- --------0.06 0.20Goodness of Fit StatisticsDegrees of Freedom = 15Minimum Fit Function Chi-Square = 23.10 (P = 0.082)Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 21.09 (P = 0.13)Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 6.09

Page 128: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

112

90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 22.37)Minimum Fit Function Value = 0.12Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.03190 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.11)Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.04590 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.087)P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.53Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.3290 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.29 ; 0.40)ECVI for Saturated Model = 0.36ECVI for Independence Model = 2.63Chi-Square for Independence Model with 28 Degrees of Freedom = 508.02Independence AIC = 524.02Model AIC = 63.09Saturated AIC = 72.00Independence CAIC = 558.41Model CAIC = 153.35Saturated CAIC = 226.74Normed Fit Index (NFI) = 0.95Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.97Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.51Comparative Fit Index (CFI) = 0.98Incremental Fit Index (IFI) = 0.98Relative Fit Index (RFI) = 0.92Critical N (CN) = 264.46Root Mean Square Residual (RMR) = 0.046Standardized RMR = 0.046Goodness of Fit Index (GFI) = 0.97Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.94Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.41UJI VALIDITAS CFA KEPRIBADIAN (EXTRAVERSION)Modification Indices and Expected ChangeNo Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-XNo Non-Zero Modification Indices for PHIModification Indices for THETA-DELTAITEM01 ITEM02 ITEM03 ITEM04 ITEM05 ITEM06-------- -------- -------- -------- -------- --------ITEM01 - -ITEM02 1.81 - -ITEM03 0.06 2.03 - -ITEM04 - - 0.29 1.79 - -ITEM05 1.93 - - 0.00 0.16 - -ITEM06 1.49 - - 0.02 3.72 2.15 - -ITEM07 4.35 3.71 0.00 0.37 0.70 0.65ITEM08 - - 0.24 - - 1.60 0.00 1.42Modification Indices for THETA-DELTAITEM07 ITEM08-------- --------ITEM07 - -ITEM08 2.37 - -Expected Change for THETA-DELTAITEM01 ITEM02 ITEM03 ITEM04 ITEM05 ITEM06-------- -------- -------- -------- -------- --------ITEM01 - -ITEM02 0.09 - -

Page 129: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

113

ITEM03 -0.01 -0.10 - -ITEM04 - - -0.03 0.07 - -ITEM05 0.08 - - 0.00 -0.02 - -ITEM06 0.08 - - -0.01 -0.12 -0.10 - -ITEM07 -0.11 0.13 0.00 -0.04 0.05 0.05ITEM08 - - -0.03 - - 0.07 0.00 -0.08Expected Change for THETA-DELTAITEM07 ITEM08-------- --------ITEM07 - -ITEM08 0.09 - -Maximum Modification Index is 4.35 for Element ( 7, 1) of THETA-DELTAUJI VALIDITAS CFA KEPRIBADIAN (EXTRAVERSION)Standardized SolutionLAMBDA-XExtra--------ITEM01 0.61ITEM02 0.48ITEM03 0.60ITEM04 0.51ITEM05 -0.49ITEM06 0.75ITEM07 0.24ITEM08 0.44PHIExtra--------1.00Time used: 0.140 Seconds

Page 130: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

114

Lampiran 4

a. Path Diagram Burnout

Page 131: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

115

b. Path Diagram Dukungan Sosial

Page 132: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

116

c. Path Diagram Kepribadian

1) Extraversion

2) Agreeableness

Page 133: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

117

3) Conscientiousness

4) Neuroticism

Page 134: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37259/2/ARIF... · PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT

118

5) Openness