PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

15
PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA BANK DEVISA NOVI INDRIANA Jurusan Akuntansi (Universitas Gunadarma, Jakarta) Abstrak Pada masa sekarang ini industri perbankan telah bangkit dan berkembang dengan pesat dalam perekonomian di Indonesia dan itu tidak terlepas dari meningkatnya kinerja serta profitabilitas dan juga pembagian sahamnya kepada para pemegang saham, sehingga dapat pula menarik deposan (nasabah) untuk menanamkan dana dan investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui DER, BOPO, ROA dan Earning Per Share (EPS), dan untuk mengetahui pengaruh DER, BOPO, ROA dan Earning Per Share (EPS) perbankan terhadap harga saham tahun 2004- 2008. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis korelasi, analisis anova (uji-F), analisis regresi berganda, analisis uji-t. Dari semua uji dengan tingkat signifikansi α = 5% diketahui bahwa harga saham dengan ROA (X2) DAN EPS (X4) memiliki korelasi yang positif berarti semakin naik variabel-variabel tersebut semakin meningkat harga saham, sedangkan DER (X1) dan BOPO (X2) memiliki korelasi yang negatif berarti semakin naik DER dan BOPO semakin menurun harga saham, juga semua faktor tersebut secara bersama-sama berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap harga saham. Uji regresi berganda menunjukkan bahwa ROA (X3), dan EPS (X4) memiliki nilai yang positif berarti semakin naik variabel-variabel tersebut semakin meningkat harga saham, sedangkan DER (X1) dan BOPO (X4) memiliki nilai yang negatif berarti semakin naik DER (X1) dan BOPO (X2) semakin menurun harga saham. Begitu pula secara parsial (Uji-t) ROA (X3) dan EPS (X4) berpengaruh secara signifikan (nyata) terhadap harga saham, sedangkan DER (X1) dan BOPO (X4) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Kata Kunci : DER, BOPO,ROA, EPS, harga saham

Transcript of PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

Page 1: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP

HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA BANK DEVISA

NOVI INDRIANA Jurusan Akuntansi

(Universitas Gunadarma, Jakarta)

Abstrak

Pada masa sekarang ini industri perbankan telah bangkit dan berkembang dengan pesat dalam perekonomian di Indonesia dan itu tidak terlepas dari meningkatnya kinerja serta profitabilitas dan juga pembagian sahamnya kepada para pemegang saham, sehingga dapat pula menarik deposan (nasabah) untuk menanamkan dana dan investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui DER, BOPO, ROA dan Earning Per Share (EPS), dan untuk mengetahui pengaruh DER, BOPO, ROA dan Earning Per Share (EPS) perbankan terhadap harga saham tahun 2004-2008. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis korelasi, analisis anova (uji-F), analisis regresi berganda, analisis uji-t.

Dari semua uji dengan tingkat signifikansi α = 5% diketahui bahwa harga saham dengan ROA (X2) DAN EPS (X4) memiliki korelasi yang positif berarti semakin naik variabel-variabel tersebut semakin meningkat harga saham, sedangkan DER (X1) dan BOPO (X2) memiliki korelasi yang negatif berarti semakin naik DER dan BOPO semakin menurun harga saham, juga semua faktor tersebut secara bersama-sama berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap harga saham. Uji regresi berganda menunjukkan bahwa ROA (X3), dan EPS (X4) memiliki nilai yang positif berarti semakin naik variabel-variabel tersebut semakin meningkat harga saham, sedangkan DER (X1) dan BOPO (X4) memiliki nilai yang negatif berarti semakin naik DER (X1) dan BOPO (X2) semakin menurun harga saham. Begitu pula secara parsial (Uji-t) ROA (X3) dan EPS (X4) berpengaruh secara signifikan (nyata) terhadap harga saham, sedangkan DER (X1) dan BOPO (X4) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Kata Kunci : DER, BOPO,ROA, EPS, harga saham

Page 2: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Pada zaman globalisasi saat ini banyak lembaga keuangan yang tumbuh

dan berkembang secara cepat di dalam perekonomian Indonesia. Lembaga keuangan dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu bank dan non bank. Lembaga keuangan bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat luas, sedangkan pada tahun 1960-an dan 1970-an industri perbankan di Indonesia belum mengalami perkembangan.

Bagi perusahaan perbankan yang ingin masuk ke pasar modal perlu memperhatikan syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal. Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Jika diasumsikan investor adalah seorang yang rasional, maka investor tersebut pasti akan sangat memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil yang akan diperolehnya Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui rasio keuangan karena berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perbankan, hasil operasi, kondisi keuangan perbankan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang. Rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan ini sering disebut faktor fundamental. Bagi perusahaan perbankan yang go publik diharuskan menyertakan rasio keuangan yang relevan sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-51/PM/1996 pada tanggal 17 Januari 1996 (BEI). Investor perlu memiliki tolok ukur agar mengetahui apakah jika ia melakukan investasi pada suatu perusahaan ia akan mendapatkan gain (keuntungan) apabila sahamnya dijual. Investor dapat menggunakan tingkat imbal hasil sebagai tolok ukur untuk melihat ekspektasi hasil suatu saham.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan seperti diatas, oleh karena itu penulis dapat merumuskan masalah yaitu:

1. Bagaimana tingkat DER, BOPO, ROA dan EPS perbankan periode 2004 sampai 2008 ?

Page 3: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

2. Seberapa besar pengaruh DER, BOPO, ROA dan EPS perbankan terhadap harga saham periode 2004-2008 ?

1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ilmiah ini penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

a. Untuk mengetahui pengaruh DER, BOPO, ROA dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham.

b. Melihat kinerja bank devisa jika dilihat dari DER, BOPO, ROA, dan Earning Per Share (EPS).

c. Mengetahui besarnya korelasi yang terjadi antara DER, BOPO, ROA dan EPS terhadap harga saham.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu ekonomi terutama mengenai pengaruh DER, BOPO, ROA dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada bank.

b. Sebagai informasi bagi peneliti lain yang mengkaji dan mengembangkan masalah pengaruh DER, BOPO, ROA dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada bank.

2. Untuk pengembangan operasional bank

Hasil penelitian ini berguna sebagai masukan kepada bank akan besarnya pengaruh DER, BOPO, ROA dan EPS terhadap harga saham pada bank sehingga dapat digunakan sebagai dasar bagi pengambilan keputusan perusahaan dan masukan bagi perusahaan dalam menilai kinerja perusahaan dalam hal ini perbankan, agar lebih menyadari bahwa kinerja keuangan adalah hal yang sangat vital bagi perusahaan yang bersifat terbuka.

II. Landasan Teori

Bank Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit, dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

Page 4: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

rakyat banyak, menurut Kashmir (undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 november tentang perbankan).

Kashmir (2002 : 24) menjelaskan bahwa aktivitas perbankan yang utama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang biasa dikenal dalam dunia perbankan dengan istilah funding. Menghimpun dana yang dimaksud adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat dapat menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Beberapa jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat seperti giro, tabungan, serifikat deposito, dan deposito berjangka. Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2003 : 239), Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Keuntungan dengan membaca laporan ini pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya. Bursa Efek

Bursa Efek adalah organisasi yang menyediakan tempat pemasaran dimana perusahaan dapat meningkatkan dananya melalui penjualan sekuritas baru dan pembeli dapat menjual kembali sekuritasnya.

Rasio Leverage Menurut Brealey, Myer, dan Marcus, (1995) rasio leverage digunakan

untuk mengukur besarnya dana untuk penanaman modal oleh para pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari para kreditur perusahaan

Debt to Equity Ratio Rasio ini digunakan untuk membandingkan total utang dengan modal

pemilik (ekuitas). Rasio ini juga digunakan untuk mengetahui seberapa bagian dari setiap rupiah dari modal pemilik yang digunakan untuk menjamin utang. Rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh hutang. Sebagai contoh, debt ratio 40% menunjukkan bahwa 40% dari aset dibiayai oleh hutang. Hutang bisa berarti buruk bisa juga berarti bagus. Selama ekonomi sulit dan suku bunga tinggi, perusahaan yang memiliki debt rasio yang tinggi dapat mengalami masalah keuangan, sebaliknya juga selama ekonomi baik dan suku bunga rendah hutang dapat meningkatkan keuntungan

Page 5: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

Rasio Profitabilitas

Menurut Riyadi (2006 : 155), Rasio profitabilitas adalah perbandingan laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) atau laba sebelum pajak dengan total asset yang dimiliki bank pada periode tertentu.

Rasio Biaya Operasional (BOPO)

Menurut Riyadi (2006 : 159), BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Besarnya rasio BOPO yang dapat ditolerir oleh perbankan di Indonesia adalah sebesar 93,52%, hal ini sejalan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

Return On Asset (ROA)

Berdasarkan pendapat Ruddy Tri Santoso (1995 : 97) tentang Return On Asset (ROA) adalah “ Suatu rasio yang menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan, bila semakin besar nilai ROA suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset dan itu menunjukan bahwa bank semakin produktif”.

Earning Per Share (EPS)

Menurut Harahap (2007 : 156), EPS digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemilik perusahaan. Rasio rendah berarti manajemen tidak menghasilkan kinerja yang baik dengan dengan memperhatikan pendapatan-pendapatan yang diperoleh. Rasio tinggi berarti perusahaan sudah mapan (mature).

Saham

Saham (stock) adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas. Seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham adalah untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut. Masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai investor dan spekulator. Investor disini adalah masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan dividen atau capital gain dalam jangka panjang. Sedangkan spekulator adalah masyarakat yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan seperti yang telah diketahui bahwa memberikan dua macam yaitu dividend dan capital gain.

Page 6: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

III. Metodologi Penelitian

3.1 Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder yang terdiri dari neraca,

laporan laba/rugi, harga saham dan data berupa laporan keuangan periode 2004 -2008 yang diperoleh dari Bank Indonesia melalui situs www.bi.go.id serta data harga saham yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs www.idx.co.id. 3.2 Pengambilan Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 bank yang telah dipilih berdasarkan kriteria bank devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2004 sampai dengan 2008. Digunakan 12 bank tersebut yang telah lengkap laporan keuangannya dan daftar harga saham 2004 sampai dengan 2008. 3.3 Pengukuran Data

Dalam penelitian ini digunakan skala rasio sebagai alat pengukuran data. Menurut Umar (2003 : 73) skala rasio adalah skala ukuran yang mempunyai nilai nol karena adanya titik nol inilah maka ukuran rasio dapat dibuat dalam perkalian maupun pembagian. Angka pada skala ini merupakan ukuran yang sebenarnya dari obyek yang diukur. 3.4 Metode Analisis

Analisis data dilakukan dengan menggunakan alat bantu Statistical Package Social Science (SPSS) versi 14.00.

a. Analisisi Korelasi (Correlations) Korelasi Product Momen Pearson adalah metode statistik yang

digunakan untuk mengukur keeratan hubungan di antara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate). Tingkat keeratan hubungan tersebut biasa disebut Product Moment Pearson adalah sebagai berikut :

n ∑ xy - ∑ x ∑ y

r =

√ [ ∑ x² - ( ∑ x )²}] [ ∑ y² - ( ∑ y)² ]

b. Analisis Uji “t” ( t test )

Uji t dipakai untuk melihat signifikan dari pengaruh bebas secara individu terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan memperbandingkan t-hitung dengan t-tabel.

Page 7: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

i. Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima yang artinya tidak ada pengaruh secara nyata (signifikan) antara variabel bebas dengan variabel terikat.

ii. Jika –t tabel > t hitung atau < t hitung maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh secara nyata (signifikan) antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Rumus Uji-t adalah sebagai berikut :

r √n – k - 1

t = ___________________

√ ( 1 - r² )

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier

antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel

dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara. Data

yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

3. Analisis Determinasi

Analisis determinasi dalam regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2,…Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y).

Rumus koefisien determinasi sebagai berikut :

(ryx1)2 + (ryx2)2 – 2.(ryx1).(ryx2).(rx1x2)

R² =

1 – (rx1x2)2

Y = a + b1x1 + b2x2+…….bnXn

Page 8: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

4. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X2,…….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). a. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima yang artinya tidak ada pengaruh

secara nyata (signifikan) antara variabel bebas dengan variabel terikat. b. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak yag artinya ada pengaruh secara

nyata (signifikan) antara variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus Uji F sebagai berikut :

R² / k F = (1- R²) / (n – k – 1)

5. Hipotesa

Berdasarkan data yang akan dianalisis di atas maka hipotesisnya adalah

Ho : Profitabilitas dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham tidak berpengaruh signifikan.

Ha : Profitabilitas dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham berpengaruh signifikan

IV. Pembahasan Hasil pengolahan data menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

a. Analisis Korelasi (Correlations)

Hasil uji korelasi antara DER, BOPO, ROA, dan EPS dengan harga saham adalah sebagai berikut :

Page 9: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

Tabel 4.1 Correlations

hrg_shm der bopo roa eps hrg_shm Pearson Correlation 1 -.138 -.466(**) .089 .847(**)

Sig. (2-tailed) .293 .000 .498 .000 N 60 60 60 60 60

der Pearson Correlation -.138 1 .389(**) -.477(**) -.178 Sig. (2-tailed) .293 .002 .000 .173 N 60 60 60 60 60

bopo Pearson Correlation -.466(**) .389(**) 1 .188 -.591(**) Sig. (2-tailed) .000 .002 .150 .000 N 60 60 60 60 60

roa Pearson Correlation .089 -.477(**) .188 1 .139 Sig. (2-tailed) .498 .000 .150 .291 N 60 60 60 60 60

eps Pearson Correlation .847(**) -.178 -.591(**) .139 1 Sig. (2-tailed) .000 .173 .000 .291 N 60 60 60 60 60

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel di atas menunjukan bahwa variabel ROA (X3), dan EPS (X4) berkorelasi positif terhadap harga saham, sedangkan variabel DER (X1), BOPO (X2) yaitu korelasi negatif.

b. Analisis Determinasi (r²/R²)

Hasil uji determinasi antara DER, BOPO, ROA, EPS dengan harga saham adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .850(a) .723 .703 903.48078

a Predictors: (Constant), eps, roa, der, bopo

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diperoleh nilai koefisien korelasi (R) antara variabel ROA, ROE, NPM, BOPO dan EPS (X) terhadap harga saham (Y) yaitu sebesar 0,850 dan itu berarti terjadi hubungan yang positif dan sangat kuat sebesar 85% dan koefisien determinasi (R Square / R²) yaitu sebesar 0,723 atau sebesar 72,3% berarti ROA, ROE, NPM, BOPO dan EPS mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap harga saham, sedangkan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini mempunyai pengaruh sebesar 27,7%.

Page 10: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

c. Uji Regresi secara Simultan (Uji F)

Hasil uji regresi secara simultan (uji F) antara DER, BOPO, ROA, EPS dengan harga saham adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 117266412

.878 4 29316603.219 35.915 .000(a)

Residual 44895263.409 55 816277.517

Total 162161676.286 59

a Predictors: (Constant), eps, roa, der, bopo

b Dependent Variable: hrg_shm

Tabel di atas menunjukan bahwa nilai Fhitung > Ftabel (35,915 > 2.540) itu berarti bahwa antara DER (X1), BOPO (X2), ROA (X3), dan EPS (X4) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y).

d. Persamaan Regresi Berganda

Hasil uji regresi berganda antara DER, BOPO, ROA, EPS dengan harga saham adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 245.316 665.272 .369 .714

der -27.820 44.915 -.064 -.619 .538 bopo -11.633 11.624 -.119 -1.001 .321 roa 39.347 44.073 .091 2.893 .009 eps 11.468 1.234 .918 9.295 .000

a Dependent Variable: hrg_shm

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linier berganda adalah :

Y = a - b1 X1 - b2 X2 + b3 X3 + b4 X4

Y = 245,316 -27,820 X1 - 11,633 X2 + 39,347 X3 + 11,468 X4

Dari persamaan regresi menunjukan bahwa:

Page 11: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

• Nilai konstanta sebesar 245,316; artinya jika DER (X1), BOPO (X2), ROA (X3), dan EPS (X4) nilainya adalah 0 maka harga saham (Y) sebesar Rp 240,316.

• Koefisien regresi variabel ROA (X3), dan EPS (X4) bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara ROA dengan harga saham, semakin naik ROA (X3), dan EPS (X4) maka semakin meningkat harga saham, sedangkan koefisien regresi variabel DER (X1) dan BOPO (X2) bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara DER dan BOPO dengan harga saham, semakin naik DER dan BOPO maka semakin turun harga saham.

e. Uji Regresi Secara Parsial (Uji t)

Dari tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa: � Uji-t variabel ROA (X3), dan EPS (X4) berpengaruh signifikan terhadap

harga saham. � Uji-t variabel DER (X1)BOPO (X4) tidak berpengaruh signifikan

terhadap harga saham.

4.4 Pembahasan Hasil Uji

a. Hubungan DER dengan Harga Saham

Debt to Equity Ratio (DER) adalah perbandingan total utang dengan modal yang dimiliki perusahaan. Saat total utang turun dan modal pemilik naik maka DER akan turun dan dari hasil uji diketahui bahwa DER dengan harga saham memiliki hubungan yang negatif, itu berarti semakin rendah tingkat rasio DER berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan, dalam hal ini perusahaan dapat meminimumkan tingkat utang yang diterima untuk kegiatan perusahaan sehingga investor akan tertarik menanamkan sahamnya maka hal itu dapat meningkatkan harga saham. Namun dari Uji-t diketahui bahwa DER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

b. Hubungan BOPO dengan harga saham

Rasio Biaya Operasional (BOPO) adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Saat biaya operasional turun dan pendapatan operasional naik maka BOPO akan turun dan dari hasil uji diketahui bahwa BOPO dengan harga saham memiliki hubungan yang negatif, itu berarti semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan

Page 12: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

sumber daya yang ada di perusahaan, dalam hal ini perusahaan dapat meminimumkan tingkat biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional dan non operasional sehingga investor akan tertarik menanamkan sahamnya maka hal itu dapat meningkatkan harga saham. Namun dari Uji-t di atas diketahui bahwa BOPO tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

c. Hubungan ROA dengan harga saham

Return On Asset (ROA) adalah perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aktiva. Hasil dari uji-t diketahui bahwa ROA terhadap harga saham memiliki pengaruh yang signifikan dan hubungan positif. Saat laba sebelum pajak naik dan total aktiva turun maka ROA akan naik, laba sebelum pajak, laba bersih dan EPS juga akan naik itu berarti semakin besar ROA, semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset baik aktiva lancar maupun aktiva tetapnya, dengan demikian harga saham juga akan cenderung naik karena investor akan tertarik membeli saham bank tersebut.

d. Hubungan EPS dengan harga saham

Earning Per Share (EPS) adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan pendapatan operasional. Hasil dari uji-t diketahui bahwa EPS terhadap harga saham memiliki pengaruh yang signifikan dan hubungan positif. Saat laba bersih naik dan jumlah lembar biasa turun maka EPS akan naik itu berarti semakin besar EPS semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang sahamnya, mencerminkan semakin besar keberhasilan usaha yang dilakukannya sehingga pengembalian yang akan diterima investor semakin tinggi dan investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut dan hal itu menyebabkan harga pasar saham cenderung naik.

Page 13: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

V. Penutup 5.1 Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari 12 bank yang diteliti sebanyak 28 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2004 sampai dengan 2008, dapat disimpulkan bahwa rasio leverage dalam hal ini adalah DER dari bank tersebut selalu mengalami fluktuasi. Saat DER bank tersebut mengalami peningkatan berarti bank tersebut kurang baik dalam pengelolaan modal untuk membiayai hutang yang dimiliki perusahaan, hal ini menandakan bahwa kinerja bank tersebut kurang efisien dan efektif sehingga dapat berdampak investor mengurungkan niatnya untuk menanamkan modalnya pada bank tersebut, apabila kondisi seperti ini tidak ditindaklanjuti oleh pihak manajemen bank akan berdampak dicoretnya bank tersebut dari daftar Bursa Efek Indonesia. Sedangkan profitabilitas dalam hal ini BOPO, dan ROA juga mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Saat ROA meningkat berarti bank tersebut baik dalam pengelolaan aktiva, modal, dan pendapatan operasional sehingga dapat meningkatkan laba dari bank tersebut, hal ini akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya di bank tersebut. Namun untuk BOPO semakin rendah itu berarti semakin baik bank tersebut dalam meminimumkan biaya operasional sehingga dapat meningkatkan pendapatan operasional bank tersebut maupun sebaliknya.

b. Dari hasil penelitian Earning Per Share (EPS) bank tersebut selalu

mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Saat EPS bank tersebut meningkat berarti bank tersebut baik dalam meningkatkan laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Hal tersebut dapat meningkatkan harga saham dari bank tersebut dan juga sebaliknya. Hal ini menandakan bahwa kinerja perbankan tersebut termasuk baik sehingga dapat meningkatkan citra perbankan tersebut dikalangan investor maupun Bank Indonesia dalam hal ini sebagai badan pengawas perbankan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas dapat diberikan saran sebagai berikut 1. Untuk bank devisa yang diambil sampel sebanyak 12, memang sebagian

besar dari 4 rasio yang digunakan tidak ada korelasi yang erat antara DER, BOPO, ROA dan EPS, tetapi sebaiknya bank tersebut terus menjaga kinerja keuangannya suapaya dapat terus berkambang dan menarik lebih

Page 14: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

banyak investor. Bila dilihat dari rasio DER dan BOPO sebaiknya bank devisa dapat menggunakan biaya dan hutang secara efisien dan efektif, agar dapat menekan seoptimal mungkin DER dan BOPO, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan bank tersebut pada publik dan pemerintah.

2. Untuk Investor, penulis menyarankan agar melakukan analisa terlebih dahulu dalam membeli maupun menjual sahamnya, dimana analisa ini dapat dilihat dalam bentuk analisa laporan keuangan, terhadap rasio keuangan, resiko dari saham tersebut dan expected return dari saham yang akan diinvestasikan. Berhubungan dengan skripsi ini, para investor harus memperhatikan dan memperhitungkan hasil dari rasio keuangan suatu perusahaan, walaupun tidak memiliki korelasi yang erat terhadap perkembangan saham, dengan maksud sebagai bahan peertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Selain dilihat dari kinerja perusahaan, sumber-sumber informasi untuk analisis saham dapat diperoleh melalui rekan-rekan sesame investor, berita di media massa baik cetak maupun elektronik, rumors, RTI (Real Time Infotaiment), termasuk juga beberapa situs internet seperti e-bursa.com, investorindonesia.com, insider information, nasihat pialang, prokpektus, emiten, etc

3. Bagi penelitian berikutnya diharapkan dapat memperpanjang periode pengamatan dan menambahkan variabel untuk diteliti agar hasil penelitian yang diperoleh akan lebih optimal dan error data dapat diminimumkan.

Page 15: PENGARUH DER, BOPO, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA ...

DAFTAR PUSTAKA Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal dan Aplikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Bastian, Indra dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. edisi 1. Jakarta:

penerbit Salemba Empat. Duwi, Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Cetakan pertama. Yogyakarta:

Mediakom. Husein, Umar. 2003. Riset Akuntansi. Cetakan keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Lukman, Dendawijaya. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada.

Loen, Boy dan Sonny Ericson. 2008. Manajemen Aktiva Pasiva –Bank– Devisa.Jakarta: PT.Grasindo.

Selamet, Riyadi. 2006. Banking Assets and Liability Management. Edisi 3.

Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tambunan, Andy Porman. 2007. Menilai Harga Wajar Saham. Cetakan kedua.

Jakarta: PT.Grasindo. Weston, J. Fred dan Eugene F Brigham. 2001. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Edisi 9. Jakarta: Erlangga.

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1999. Manajemen Keuangan. Edisi 8, Jakarta: Bina Rupa Aksara.

www. BI. go. id www. IDX. co. id